PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. Tbk. BRANCH

Hanum Kurniati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang [email protected]

Dosen Pembimbing: Lily Hendrasti Novadjaja, SE., MM.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari dimensi stress kerja karyawan yang terdiri dari variable stress individu dan stress organisasi, terhadap kinerja karyawan di PT. United Tractors Tbk. Branch Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah melalui penyebaran kuesioner dengan menggunakan sampel sebanyak 45 orang kinerja karyawan di PT. United Tractors Tbk. Branch Surabaya. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas. Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan uji F dan uji t. Hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian dilihat dari nilai Adjusted R Square menunjukan bahwa besarnya pengaruh antar variabel sebesar 0.535 yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara stress kerja yang terdiri dari stres individu dan stres organisasi terhadap kinerja pegawai sebesar 53.5%, sedangkan sisanya sebesar 46.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Stres Kerja, Kinerja Karyawan

Persaingan dan tuntutan kerja Menurut Sasono (2004:5) bahwa yang semakin tinggi menimbulkan stres mempunyai dampak positif dan banyaknya tekanan-tekanan yang harus negatif. Dampak positif stres pada dihadapi setiap individu di dalam tingkat rendah sampai pada tingkat lingkungan kerja. Selain tekanan yang moderat bersifat fungsional dalam arti berasal dalam lingkungan kerja, berperan sebagai pendorong lingkungan keluarga dan lingkungan peningkatan kinerja karyawan. sosial juga sangat berpotensial Sedangkan pada dampak negatif stres menimbulkan kecemasan. Dampak tingkat yang tinggi adalah penurunan yang sangat merugikan dari adanya pada kinerja karyawan yang drastic. gangguan kecemasan yang sering Dalam jangka pendek, stres yang dialami oleh masyarakat dan karyawan dibiarkan begitu saja tanpa penanganan khususnya disebut dengan stres. yang serius dari pihak perusahaan

1

membuat karyawan menjadi tertekan, ditengah persaingan pasar yang tidak termotivasi, dan frustasi semakin menglobal yang ditunjang menyebabkan karyawan bekerja oleh SDM (Sumber Daya Manusia) bekerja tidak optimal sehingga yang kompeten dibidangnya selain kinerjanya pun akan terganggu. Dalam modal yang tak kalah pentingnya untuk jangka panjang, karyawan tidak dapat dapat menggerakkan perekonomian menahan stres kerja maka ia tidak perusahaan. mampu lagi bekerja di perusahaan. Sebagai karyawan pada PT. Pada tahap yang semakin parah, stres United Tractors Tbk Branch Surabaya bias membuat karyawan menjadi sakit tentunya sangat membutuhkan kinerja atau bahkan akan mengundurkan diri karyawan yang tinggi untuk (turnover). Hal ini seperti yang meningkatkan produktifitas perusahaan. dikemukakan Siagian (2015:300) Perkembangan zaman yang semakin bahwa stres yang tidak diatasi dengan maju menuntut karyawan PT United baik biasanya berakibat pada ketidak Tractors Tbk Branch Surabaya harus mampuan seseorang berinteraksi bisa beradaptasi dalam segala kondisi. secara positif dengan lingkungannya, Dimana setiap karyawan PT United baik dalam arti lingkungan pekerjaan Tractors Tbk Branch Surabaya harus maupun di luarnya. siap menghadapi lokasi yang akan Besarnya pengaruh stres kerja diterjunkan lebih tepatnya di yang dialami karyawan terhadap daerah-daerah yang berkembang kinerja karyawan terlihat dari beberapa maupun terpencil. Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan. karyawan dituntut untuk Penelitian yang dilakukan Sari (2016) menyelesaikan tugas yang melebihi menunjukkan jika stres kerja kapasitasnya seperti bekerja yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. melebihi jam kerja. Kondisi ini Bahkan penelitian yang dilakukan tentunya akan menimbulkan stres Noviansyah dan Zunaidah (2011) yang kerja. menemukan jika stres kerja Beban kerja yang semakin berat, mempunyai pengaruh dominan semakin banyaknya kebutuhan yang terhadap kinerja karyawan pada PT. ingin dipenuhi, tingkat pendapatan Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. yang tak sejalan dengan biaya hidup, PT United Tractors Tbk serta persaingan yang semakin ketat merupakan distributor peralatan berat dapat menjadi ancaman untuk dapat terbesar dan terkemuka di tetap bertahan hidup. Karyawan PT yang menyediakan produk-produk dari United Tractors Tbk Branch Surabaya merek ternama dunia sering dihadapkan dengan berbagai (www.unitedtractors.com). Seiring masalah dalam perusahaan seperti dengan banyaknya tantangan bisnis fasilitas perusahaan yang kurang maka United Tractors dituntut untuk memadai untuk mengakses ke daerah terus berkembang melalui penguatan terpencil, serta tekanan antar individu strategi dan internal orgnasasi. dan organisasi, sehingga sangat Perusahan yang besar merupakan memungkinkan karyawan untuk perusahaan yang dapat berdiri kokoh terkena stres. Stres pekerjaan dapat

2

diartikan sebagai tekanan yang mengemukakan bahwa stres kerja dirasakan karyawan karena tugas-tugas merupakan suatu persepsi penyesuaian, pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. diperantarai oleh perbedaan-perbedaan Salah satunya pekerjaan yang individu atau proses psikologis yang menempatkan karyawan PT. United merupakan suatu konsekuensi dari Tractors ke daerah terpencil dan setiap tindakan dari luar (lingkungan), menempuh perjalanan yang sulit situasi, atau peristiwa yang menetapkan dicapai seperti di daerah pertambangan, permintaan psikologis dan/atau fisik tengah hutan, jalanan terjal dan tidak berlebihan kepada seseorang. Stres adanya angkutan umum serta kerja dapat mempengaruhi kinerja dari penduduk untuk mengaksesnya seorang individu. khususnya karyawan pada bagian Seseorang yang bekerja rentan mekanik atau pada karyawan tingkat mengalami stres kerja. Hal ini seperti middle hingga low manajemen. Artinya, yang dikemukakan Siagian (2015:300) stres muncul saat karyawan tidak bahwa salah satu masalah yang pasti mampu memenuhi apa yang menjadi akan dihadapu oleh setiap orang dalam tuntutan-tuntutan pekerjaan. Ketidak kehidupan berkarya adalah stres yang jelasan apa yang menjadi tanggung harus diatasi baik oleh karyawan jawab pekerjaan, kekurangan waktu sendiri tanpa bantuan orang lain, untuk menyelesaikan tugas, tidak ada maupun dengan bantuan pihak lain dukungan fasilitas untuk menjalankan seperti para spesialis yang disediakan pekerjaan, tugas-tugas yang saling oleh organisasi dimana karyawan bertentangan, merupakan contoh bekerja. Karyawan yang mengalami pemicu stres. pengaruh stres kerja akan berdampak Oleh sebab itu penting bagi buruk bagi yang merasakan karena perusahaan PT. United Tractors Tbk dengan timbulnya stres kerja bisa wilayah Branch Surabaya untuk mengurangi gairah kerja seorang memenuhi kebutuhan karyawan dan karyawan dengan begitu kinerja menciptakan kenyamanan kerja mereka akan menurun. sehingga dapat menghindari terjadinya Biasanya stres semakin kuat stres kerja karyawan. Berdasarkan apabila seseorang menghadapi masalah uraian diatas, maka dilakukan yang datangnya bertubi-tubi (Siagian, penelitian dengan judul “Pengaruh 2015:300-301). Menurut Handoko Stres Kerja Terhadap Kinerja (2001) terdapat dua penyebab stres Karyawan pada PT. United Tractors kerja yaitu: Tbk Wilayah Branch Surabaya” 1. On-the-job stress Beban kerja yang berlebihan, LANDASAN TEORI tekanan atau desakan waktu yang kurang, kualitas supervise, iklim Stress Kerja politis yang tidak aman, umpan Menurut Siagian (2015:300) balik tentang pelaksanaan kerja bahwa stres merupakan kondisi yang kurang memadai, kurangnya ketegangan yang berpengaruh terhadap wewenang yang tidak mencukupi emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik dalam pelaksanaan tanggung jawab seseorang. Gibson et al (2006:339)

3

yang di emban, frustasi serta adanya mengarah ke komunikasi antar konflik antar pribadi dan kelompok, pribadi yang tidak sesuai antara menghadapi perubahan pekerja dan ketegangan 2. Off-the-job stress psikologikal dalam bentuk kepuasan Masalah financial, masalah keluarga, pekerjaan yang rendah, penurunan masalah pribadi yang dihadapi dari kondisi kesehatan, dan rasa Beberapa indikator yang bisa diancam oleh atasan dan dijadikan acuan untuk mengetahui rekan-rekan kerjanya stres yang disebabkan oleh pekerjaan 4. Struktur dan Iklim Organsasi menurut penelitian Gaffar (2012) Faktor stres yang dikenali dalam diantaranya: kategori ini adalah stres yang timbul 1. Peran dalam organisasi oleh bentuk struktur organisasi yang Setiap tenaga kerja bekerja sesuai berlaku di lembaga yang dengan perannya dalam organsasi, bersangkutan. Apabila bentuk atau artinya setiap tenaga kerja struktur organisasi kurang jelas dan mempunyai kelompok tugasnya jangka waktu yang lama tidak ada yang harus dilakukan sesuai dengan perubahan atau pembaharuan, maka aturan-aturan yang ada sesuai hal tersebut dapat menjadi sumber dengan yang diharapkan oleh stres. Posisi individu dalam suatu atasannya. Peran dalam organisasi struktur organsiasi juga dapat yang merupakan pembangkit stres menggambarkan bagaimana stres yaitu meliputi: konflik peran dan yang dialami ketidaksamaan peran (role ambiguity). Kinerja Karyawan 2. Pengembangan Karir Kinerja adalah hasil kerja secara Stres ini dapat terjadi jika pekerja kualitas dan kuantitas yang dicapai merasakan kehilangan akan rasa oleh seorang pegawai dalam aman terhadap pekerjaannya. melaksanakan tugasnya sesuai dengan Promosi yang dirasakan tidak sesuai tanggung jawab yang diberikan yang secara umum disebabkan kepadanya (Mangkunegara, 2005). karena adanya ketidaksesuain antara Kinerja karyawan merupakan karir yang diharapkan dengan apa suatu hal yang sangat penting dalam yang diperoleh selama ini atau juga usaha organisasi untuk mencapai tidak ada kejelasan perkembangan tujuanya, sehingga berbagai kegiatan karir. harus dilakukan organisasi untuk 3. Hubungan dalam Pekerjaan meningkatkannya. Indikator untuk Hubungan kerja yang tidak baik mengukur kinerja karyawan menurut terungkap dalam gejala-gejala Mangkunegara (2005) menjelaskankan adanya kepercayaan yang rendah, hal-hal seperti dibawah ini: dan minat yang rendah dalam 1. Kuantitas pekerjaan, Jumlah pemecahan masalah dalam pekerjaan yang harus diselesaikan organisasi. Ketidakpercayaan secara sesuia dengan standart yang telah positif berhubungan dengan ditetapkan. ketaksaan peran yang tinggi, yang

4

2. Kualitas pekerjaan, Menilai baik H1: Stres kerja individu dan stres tidaknya pekerjaan yang dihasilkan kerja organisasi secara simultan oleh karyawan. berpengaruh signifikan terhadap 3. Ketepatan waktu, Kesesuaian dalam kinerja karyawan PT. United menyelesaikan pekerjaan dengan Tractors Tbk Wilayah Branch dengan waktu yang telah ditetapkan Surabaya. oleh perusahaan. H2: Stres kerja individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pengaruh Stres Kerja terhadap karyawan PT. United Tractors Kinerja Karyawan Tbk Wilayah Branch Surabaya. Stres dapat mengakibatkan H3: Stres kerja organisasi dampak positif dan negatif terhadap berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Harissma dan kinerja karyawan PT. United Wijaksono (2013) mengemukakan jika Tractors Tbk Wilayah Branch dampak stres pada kepuasan jauh lebih Surabaya. langsung. Ketegangan yang terkait H4: Stres kerja organisasi dengan pekerjaan cenderung berpengaruh dominan terhadap mengurangi kepuasan kerja secara kinerja karyawan PT. United umum. Reaksi stres yang Tractors Tbk Wilayah Branch berkepanjangan dan terdapat Surabaya. perubahan intensitas stres, dalam artian tingkatan stres sedang akan METODE PENELITIAN berpengaruh negatif pada kinerja jangka panjang sebab intensitas stres Jenis penelitian ini adalah yang berkelanjutan dapat menurunkan penelitian explanatory dengan prestasi kerja yang dimana stres tingkat pendekatan kuantitatif. Objek dalam tinggi memiliki pengaruh negatif penelitian ini adalah PT. United terhadap kinerja jangka panjang. Tractors Tbk Wilayah Branch Dengan demikian dapat dikemukakan Surabaya. Populasi pada penelitian ini jika terdapat hubungan langsung antara adalah seluruh pegawai PT. United stres kerja dengan kinerja karyawan. Tractors Tbk Wilayah Branch Surabaya. Teknik pengambilan sampel Hipotesis yang digunakan adalah sampling jenuh karena jumlah populasi yang tidak

Stres Individu besar maka penelitian ini dilakukan (X1) Kinerja terhadap seluruh anggota populasi Pegawai yaitu sebanyak 45 karyawan. (Y) Stres Organisasi Metode Analisis Data (X2) Analisis Regresi Linier Berganda Alat analisis regresi berganda Sumber: Data diolah 2017 adalah alat analisis yang digunakan Gambar 1. Model Hipotesis Penelitian untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat.

5

Y= b1X1+ b2X2 + e Sumber: Data Primer (Diolah), 2017

Dimana : Berdasarkan hasil uji validitas Y = Variabel terikat (kinerja dapat diketahui bahwa dari setiap item karyawan) dalam penelitian ini mempunyai X1 = Variabel bebas 1 (stres individu) nilairhitung yang lebih besar dari rtabel. X2 = Variabel bebas 2 (stres Maka seluruh item dari variabel stres organisasi) individu, stres organisasi dan variabel b = koefisien regresi kinerja dikatakan valid atau layak e = epsilon (kesalahan penduga) digunakan sebagai pengumpul data.. 2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukan HASIL PENELITIAN bahwa semua instrumen dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai Uji Instrumen Penelitian alat pengumpul data karena instrumen 1) Uji Validitas tersebut sudah baik. Instrumen dapat Uji validitas dalam penelitian ini dikatakan handal (reliabel) bila menggunakan uji korelasi product memiliki koefisien keandalan moment yang dilakukan dengan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Hasil bantuan program SPSS for windows pengujian reliabilitas terhadap semua versi 22.0. Adapun hasil uji validitas variabel ditunjukkan tabel di bawah ini dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 tabel berikut ini: Uji Reliabilitas Instrumen Tabel 1 Koefisien Uji Validitas Instrumen Variabel Keterangan Alpha Variabel Item rhitung rtabel Sig Ket Stres Individu 0.667 Reliabel X1.1 0.795 0.288 0.000 Valid (X1) X1.2 0.825 0.288 0.000 Valid Stres Organisasi 0.657 Reliabel X1.3 0.739 0.288 0.000 Valid (X2) X1.4 0.645 0.288 0.000 Valid Kinerja X1 0.871 Reliabel X1.5 0.819 0.288 0.000 Valid Karyawan (Y) X1.6 0.847 0.288 0.000 Valid Sumber: Data Primer (Diolah), 2017 X1.7 0.820 0.288 0.000 Valid X1.8 0.691 0.288 0.000 Valid Berdasarkan tabel di atas dapat

X2.1 0.509 0.288 0.000 Valid diketahui bahwa semua variabel

X2.2 0.516 0.288 0.000 Valid tersebut memiliki nilai koefisien Alpha

X2.3 0.615 0.288 0.000 Valid Cronbach lebih besar dari 0,6. Hasil X2 X2.4 0.565 0.288 0.000 Valid tersebut menunjukkan jika instrumen

X2.5 0.723 0.288 0.000 Valid pertanyaan yang digunakan dalam

X2.6 0.688 0.288 0.000 Valid penelitian ini sudah reliabel atau dapat

Y1 0.830 0.288 0.000 Valid dihandalkan.

Y.2 0.858 0.288 0.000 Valid Y Y3 0.874 0.288 0.000 Valid Hasil Uji Asumsi Klasik Y4 0.861 0.288 0.000 Valid

6

Pengujian asumsi model regresi dalam Stres Non Organisasi 0.808 1.237 Multikolinier (X2) Scatterplot Sumber: Data primer diolah 2017 Dependent Variable: Kinerja karyawan

3 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4.15 tersebut bahwa 2 masing-masing variabel bebas 1 menunjukkan nilai VIF yang tidak 0 lebih dari nilai 10, maka asumsi

-1 multikolinieritas telah terpenuhi.

Regression Studentized Residual Studentized Regression 3) Uji Normalitas -2

-3 -2 -1 0 1 2 Model regresi dapat dikatakan Regression Standardized Predicted Value memenuhi asumsi normalitas jika data berikut meliputi uji asumsi residual yang diperoleh dari model heteroskedastisitas, multikolinieritas, regresi berdistribusi normal. Pengujian dan normalitas. normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan garfik normal 1) Hasil Uji Heterokedastisitas probablitity plot. Grafik Normal P-Plot Gambar 1 hasil uji normalitas dapat dilihat pada Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas gambar di bawah ini:

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

titik-titik menyebar secara acak serta Dependent Variable: Kinerja karyawan tersebar baik di atas maupun di bawah 1.0 angka 0 pada sumbu Y. Dengan 0.8 demikian dapat disimpulkan bahwa 0.6

0.4

tidak terjadi heteroskedastisitas pada Prob Cum Expected 0.2 model regresi. 0.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 2) Pengujian Multikolinieritas Gambar 2 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Hasil Uji Normalitas P-Plot multikolinieritas dapat dilihat dari Berdasarkan grafik Normal Variance Inflation Faktor (VIF). P-Plot hasil uji normalitas di atas dapat Apabila nilai VIF >10 maka diketahui jika titik yang tersebar menunjukkan adanya multikolinieritas. berada di sekitar garis diagonal dan Dan apabila sebaliknya VIF < 10 maka arah penyebarannya mengikuti arah tidak terjadi multikolinieritas. garis diagonal, sehingga dapat Tabel 3 dikatakan jika model regresi telah Uji Asumsi Multikolinieritas memenuhi uji normalitas. Variabel Tolerance VIF Keterangan Bebas Analisis Regresi Linier Berganda Stres Individu Non Pada penelitian ini, analisis yang 0.808 1.237 (X1) Multikolinier digunakan adalah analisis regresi linier

7

berganda. Analisis ini digunakan untuk berpengaruh signifikan terhadap menganalisis pengaruh lebih dari satu Kinerja Karyawan (Y) PT. United variabel bebas yaitu Stres Individu (X1) Tractors Tbk Wilayah Branch dan Stres Organisasi (X2) terhadap Surabaya. variabel terikat yaitu Kinerja Koefisien determinasi (R2) Karyawan (Y). Hasil analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa berganda dilihat pada tabel berikut: besar kontribusi variabel independent Tabel 4 Stres Individu (X1) dan Stres Analisis Regresi Linier Berganda Organisasi (X2) terhadap variabel Variabel Variabel Standartzed dependent yaitu Kinerja Karyawan (Y). Dependen Independen Coefficients Berdasarkan hasil analisis diperoleh 2 Kinerja Stres Individu -0.417 nilai R (koefisien determinasi) sebesar Karyawan Stres 0.535. Berarti bahwa keragaman -0.252 organisasi variabel dependent yaitu kinerja Konstanta : 30.897 karyawan dapat dijelaskan oleh F hitung : 24.126 variabel independen yaitu Stres Sig F : 0.000 Individu (X1) dan Stres Organisasi (X2) R square : 0.535 sebesar 0.535. Dengan kata lain Sumber: Data Primer (Diolah), 2017 kontribusi Stres Individu (X1) dan Stres Organisasi (X2) terhadap kinerja Berdasarkan pada tabel 4 karyawan yaitu sebesar 53.5%, didapatkan persamaan regresi sebagai sedangkan sisanya 46.5% dijelaskan berikut: oleh variabel lain yang tidak dibahas di penelitian ini. Y = 0.417 X1+ 0.252 X2 Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : Uji Hipotesis 1) Hasil Pengujian Hipotesis I a. b1 = -0.417 mengindikasikan jika Hipotesis I dalam penelitian ini stres individu (X1) mengalami peningkatan maka kinerja karyawan adalah Stressor individu dan PT. United Tractors Tbk Wilayah stressor organisasi secara simultan Branch Surabaya akan mengalami berpengaruh signifikan terhadap penurunan sebesar - 0.417. kinerja karyawan PT. United Tractors Tbk Wilayah Branch b. b2 = -0.252 mengindikasikan jika Surabaya. Guna menguji kebenaran stres organisasi (X2) mengalami peningkatan maka kinerja karyawan hipotesis ini dilakukan uji F, yang PT. United Tractors Tbk Wilayah hasil analisisnya dapat dilihat pada Branch Surabaya akan mengalami table berikut ini: penurunan sebesar - 0.252. Tabel 5 Berdasarkan hasil analisis pada Pengujian Hipotesis I (Uji F) tabel di atas diketahui bahwa nilai F hitung = 24.156 dan tingkat signifikansi = 0,000 kurang dari 0,05 yang berarti Stres Individu (X1) dan Stres Organisasi (X2) secara simultan

8

Std. ANOVAb B Error Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. (Constant) 30.849 2.370 13.016 .000 1 Regression 244.863 2 122.432 24.126 .000a Residual Stres 213.137 42 5.075 -.417 .082 -.595 -5.077 .000 Total 458.000 44 Individu a. Predictors: (Constant), Stress organisasi, Stress Indiv idu Stres b. Dependent Variable: Kinerja karyawan organisa- -.252 .124 -.239 -2.037 .048 Hipotesis statistik dari uji F ini adalah: si Ho : Stres kerja Individu (X1) dan a Dependent Variable: Kinerja karyawan Stres kerja Organisasi (X2) secara simultan tidak Hipotesis statistik yang dapat mempunyai pengaruh yang dirumuskan adalah sebagai berikut: signifikan terhadap Kinerja Ho: Stres Individu (X1) tidak Karyawan (Y) mempunyai pengaruh yang H1 : Stres kerja Individu (X1) dan signifikan terhadap Kinerja Stres kerja Organisasi (X2) Karyawan (Y) secara simultan mempunyai H2: Stres Individu (X1) pengaruh signifikan terhadap mempunyai pengaruh yang Kinerja Karyawan (Y) signifikan terhadap Kinerja Berdasarkan hasil analisis pada tabel di Karyawan (Y) atas diketahui bahwa nilai F hitung = Berdasarkan hasil analisis diketahui 24.156 dengan tingkat signifikansi = bahwa variabel Stres Individu (X1) 0,000. Nilai F tabel = 3.220 sehingga mempunyai nilai t hitung= -5.077 lebih F hitung lebih besar dari F tabel dan nilai besar dari nilai t tabel (-1.888) selain signifikannya 0,000 kurang dari 0,05 itu nilai signifikan yang dihasilkan yang berarti Ho ditolak dan H1 (0,000) kurang dari 0,05 (5%). Hal ini diterima maka menerima hipotesis I menunjukkan jika keputusan yang yaitu Stressor Individu (X1) dan diambil adalah menolak H0 dan Stressor Organisasi (X2) secara menerima H2 yang berarti bahwa Stres simultan berpengaruh signifikan Individu (X1) mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y). yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. United Tractors Tbk 2) Hasil Pengujian Hipotesis II Wilayah Branch Surabaya. Maka Hipotesis II dalam penelitian ini adalah hipotesis II terbukti kebenarannya. Stres individu berpengaruh signifikan 3) Hasil Pengujian Hipotesis III terhadap kinerja karyawan. Guna Hipotesis III dalam penelitian ini menguji kebenaran hipotesis ini adalah Stres organisasi berpengaruh dilakukan uji t, yang dapat dilihat pada signifikan terhadap kinerja karyawan. tabel berikut ini: Tabel 7 Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis III (Uji t) Hasil Pengujian Hipotesis II (Uji t) Model Unstandar-di Standardized Model Unstandar-di Standardized zed Coefficients t Sig. zed Coefficients t Sig. Coefficients Coefficients Beta Beta B Std.

9

Error Variabel Bebas Koef. Beta (Constant) 30.849 2.370 13.016 .000 Stres Individu (X1) -0.595 Stres -.417 .082 -.595 -5.077 .000 Stres Organisasi (X2) -0.239 Individu Sumber: Lampiran Regression Stres organisa- -.252 .124 -.239 -2.037 .048 Ho: Stres organisasi (X2) si berpengaruh dominan a Dependent Variable: Kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan PT. United Tractors Tbk Wilayah Hipotesis statistik yang dapat Branch Surabaya (Y) dirumuskan adalah sebagai berikut: H4: Stres individu (X1) mempunyai pengaruh Ho: Stres Organisasi (X2) tidak mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Kinerja signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) Karyawan (Y) Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan dengan bantuan SPSS H2: Stres Organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang for Windows dapat diketahui jika signifikan terhadap Kinerja variabel Stres Individu (X1) memiliki Karyawan (Y) nilai koefisien beta paling besar, maka Berdasarkan hasil analisis diketahui hal ini berarti variabel Stres Individu (X1) mempunyai pengaruh dominan bahwa variabel Stres Organisasi (X2) mempunyai nilai t hitung sebesar terhadap Kinerja Karyawan (Y) -2.037 lebih besar dari nilai t tabel (-1.888) selain itu nilai signifikan yang Pembahasan dihasilkan sebesar 0.048 kurang dari Berdasarkan hasil analisis yang 0.05 (5%). Hal ini menunjukkan jika telah dilakukan dapat diketahui jika keputusan yang diambil adalah Stres Individu (X1) dan Stres menolak H0 dan menerima H3 yang Organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja berarti bahwa Stres Organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan karyawan PT. United Tractors Tbk terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Wilayah Branch Surabaya. Besarnya United Tractors Tbk Wilayah Branch kontribusi dari variabel Stres Individu Surabaya. Dengan demikian hipotesis (X1) dan Stres Organisasi (X2) III dapat dibuktikan kebenarannya. terhadap kinerja karyawan PT. United Tractors Tbk Wilayah Branch

Surabaya berdasarkan nilai koefisien 4) Hasil Pengujian Hipotesis IV Untuk mengetahui variabel bebas yang determinasi adalah sebesar 53.5% mempunyai pengaruh dominan (paling sedangkan sisanya sebesar 46.5% besar) terhadap variabel terikat maka dipengaruhi oleh variabel-variabel lain dapat dilihat dari besarnya nilai yang tidak diteliti dalam penelitian ini. koefisien beta masing-masing variable Stres kerja yang dialami bebas. karyawan akan mengganggu karyawan dalam bekerja sehingga akan Tabel 8 mempengaruhi kinerjanya. Hal ini Hasil Pengujian Hipotesis IV

10

seperti yang dikemukakan oleh perilaku karyawan dan tentu akan Robbins (2008:156) bahwa tingkatan mempengaruhi keberhasilan stres sedang akan berpengaruh negatif pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan pada kinerja jangka panjang sebab sehingga akan mempengaruhi intensitas stres yang berkelanjutan kinerjanya. dapat menurunkan prestasi kerja yang Berdasarkan hasil analisis dimana stres tingkat tinggi memiliki deskriptif diketahui jika secara pengaruh negatif terhadap kinerja keseluruhan stessor individu yang jangka panjang. dirasakan karyawan PT. United Banyak faktor yang dapat Tractors Tbk Wilayah Branch menyebabkan stres, sumber stres yang Surabaya dalam kategori cukup, yang potensial diantaranya adalah faktor dapat dilihat dari hasil rata-rata organisasional dan faktor pribadi jawaban yang diberikan oleh (Robbin, 2015:431-432). Hasil responden terhadap kuesioner penelitian Gaffar (2012) menunjukkan mengenai stres individu. Hal ini jika stres kerja baik yang bersifat mengindikasikan stres yang berasal individu maupun organisasi dari diri karyawan sebagai anggota mempunyai pengaruh signifikan organisasi cukup tinggi. Stres individu terhadap kinerja karyawan. Pada dapat timbul karena adanya persepsi subbab berikut, akan dijelaskan dan respon karyawan sebagai individu penjabarannya dari pengaruh stres terutama berkaitan dengan pekerjaan yang bersifat individu (stres individu) dan keanggotannya sebagai bagian dari dan stres yang bersifat organisasi (stres organisasi. Stres yang dialami organisasi) sebagai berikut: karyawan dalam organisasi muncul 1. Pengaruh Stres Individu terhadap karena adanya sikap karyawan dalam Kinerja Karyawan melaksanakan dan menyelesaikan Stres individu merupakan pekerjaannya mengalami gangguan sumber stres yang berasal dari diri baik fisik maupun psikologi secara karyawan sebagai individu. Hasil berlebihan. penelitian menunjukkan jika stres Adanya kecemasan dalam diri individu mempunyai pengaruh karyawan terhadap resiko kerja dan signifikan terhadap kinerja karyawan. juga tuntutan untuk menyelesaikan Hal ini menunjukkan jika makin tinggi pekerjaan dengan cepat dapat stres individu yang dirasakan menimbulkan stres dalam diri karyawan maka kinerja karyawan akan karyawan dalam melakukan semakin menurun. Bahkan dari hasil pekerjaannya. Hal ini seperti yang analisis regresi, stres individu dikemukakan oleh Weten et all (2009) mempunyai pengaruh dominan yang menyatakan bahwa respon terhadap kinerja karyawan manusia terhadap stres bersifat dibandingkan dengan stres organisasi kompleks dan multidimensi. Suatu mengindikasikan jika tekanan atau peristiwa yang berpotensi stres seperti ketegangan yang berasal dari diri mengerjakan suatu pekerjaan tertentu karyawan sebagai invidu akan akan menimbulkan penilai kognitif mempengaruhi emosi, pikiran serta probadi mengenai ancaman yang

11

muncul dari peristiwa tersebut mengalami berbagai bentuk (misalnya tidak dapat menyelesaikan kekahawatiran dan masalah yang pekerjaan yang diberikan atasan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat membuat atasan marah). Bila dilakukannya. Kondisi tersebut dapat peristiwa tersebut dipandang sebagai memicu seseorang mengalami stres ancaman, stres akan memicu reaksi dengan pekerjaannya. emosional, fisiologis dan tingkah laku Dalam faktor organisasi terdapat seseorang. beberapa faktor yang dapat Hasil penelitian ini yang mempengaruhi tingkat stres karyawan menunjukkan jika stres individu diantaranya berkaitan dengan segala berpengaruh negatif signifikan sesuatu yang ada di tempat kerja terhadap kinerja karyawan mendukung karyawan baik peralatan yang penelitian yang dilakukan oleh Gaffar disediakan bagi karyawan dalam (2012) yang menemukan jika stres bekerja, kebijakan perusahaan dan individu berpengaruh signifikan kepemimpinan. PT. United Tractors terhadap kinerja karyawan. Hal ini Tbk Wilayah Branch Surabaya adalah mengindikasikan jika stres individu perusahaan yang bergerak di bidang merupakan hal penting yang harus pengadaan, penyewaan dan juga diperhatikan perusahaan dalam service peralatan berat, sehingga dalam mengelola sumber daya manusia bekerja karyawan akan selalu karena berkaitan penting dengan berhubungan berbagai peralatan yang kinerja karyawan. besar dan berat. Kondisi dan 2. Pengaruh Stres Organisasi tersedianya peralatan bagi karyawan terhadap Kinerja Karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya Stres organisasi merupakan dapat mempengaruhi tingkat stres sumber stres yang berasal dari karyawan karena karyawan menyadari organisasi tempat karyawan bekerja. tingginya resiko yang dapat muncul Hasil penelitian menunjukkan jika dalam pelaksanaan pekerjaannya.. stres organisasi mempunyai pengaruh Faktor organisasi lain yang dapat negatif dan signifikan terhadap mempengaruhi tingkat stres karyawan produktivitas kerja. Hal ini PT. United Tractors Tbk Wilayah menunjukkan jika makin tinggi stres Branch Surabaya adalah kebijakan organisasi maka kinerja karyawan akan perusahaan terkait dengan kesediaaan semakin menurun. dan kesiapan karyawan untuk Berdasarkan hasil analisis ditugaskan dimanapun perusahaan deskriptif diketahui jika secara membutuhkannnya, mengingat keseluruhan stres organisasi yang perusahaan ini adalah perusahaan besar dialami karyawan PT. United Tractors yang mempunyai puluhan cabang yang Tbk Wilayah Branch Surabaya dalam tersebar di seluruh wilayah Indonesia.. kategori cukup. Hal ini dapat dilihat Faktor pimpinan juga memegang dari hasil rata-rata jawaban yang peranan yang cukup besar dalam diberikan oleh responden terhadap menimbulkan stres dalam diri kuesioner mengenai stres organisasi. karyawan. Selama ini yang menjadi Dalam bekerja, karyawan akan fokus bagi para supervisor adalah

12

bahwa pekerjaan dapat terselesaikan dengan pemenuhannya dari dengan baik dan tepat pada waktunya, lingkungannya. Stres kerja akan sehingga tidak begitu memperhatikan muncul bila terdapat kesenjangan kepentingan karyawan. Kondisi ini antara kemampuan individu dengan tentu akan membuat karyawan merasa tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya. stres dalam bekerja, apalagi para Selain tekanan yang berasal dari supervisor yang berhubungan langsung lingkungan kerja (stres organisasi) dengan karyawan dan menjadi maka tekanan juga dapat berasal dari perantara antara kepentingan karyawan dalam diri karyawan sendiri (stres dan manajemen. Hasil penelitian ini individu). Stres menjadi salah satu yang menunjukkan jika stres organisasi faktor penting yang harus diperhatikan berpengaruh negatif signifikan karena dapat mempengaruhi perilaku terhadap kinerja karyawan mendukung karyawan dan juga hasil kerja penelitian yang dilakukan oleh Jum’ati karyawan yang tercermin dalam dan Wuswa (2013) yang menemukan kinerjanya. jika stres organisasi berpengaruh Guna meniminalkan stres signifikan terhadap kinerja karyawan. individual pada diri karyawan maka hendaknya pihak perusahaan Implikasi Hasil Penelitian memperhatikan keinginan dan Hasil penelitian yang dilakukan kebutuhan karyawan terutama yang berkaitan dengan sumber stres yang berkaitan dengan pekerjaan. dapat dialami oleh karyawan dalam Perusahaan juga merumuskan bekerja yang meliputi stres individu kebijaksanaan manajemen dalam dan stres organisasi serta pengaruhnya membantu para karyawan menghadapi terhadap kinerja karyawan yang dapat berbagai stres, diantaranya dengan digunakan sebagai referensi dan melatih karyawan untuk mengenali masukan bagi pihak perusahaan yaitu stres dan mengatasi stres yang PT. United Tractors Tbk Wilayah dihadapinya. Komunikasi aktif antara Branch Surabaya dalam merencanakan perusahaan dengan karyawan juga kebijakan perusahaan dalam upayanya diperlukan sehingga dapat untuk mengelola sumber daya manusia bersama-sama mengatasi stres yang berkaitan dengan sumber stres yang dihadapi karyawan. berasal dalam diri karyawan (stres Berkaitan dengan sumber stres individu) dan berasal dari organisasi yang berasal dari organisasi (stres (stres organisasi) agar dapat organisasi) maka hendaknya meningkatkan kinerja karyawan secara perusahaan memperhatikan semua maksimal. kegiatan yang ada dalam perusahaan Perkembangan jaman, sehingga kondisi yang dapat persaingan dan tuntutan professional menimbulkan stres dapat segera yang makin tinggi menimbulkan diidentifikasi dan diatasi. Perusahaan banyaknya tekanan yang harus juga hendaknya menyempurnakan tata dihadapi oleh karyawan di lingkungan ruang dan peralatan yang digunakan kerjanya. Stres merupakan karyawan dalam bekerja sehingga kesenjangan antara kebutuhan invidu

13

berbagai sumber stres yang berasal dari stres organisasi berpengaruh kondisi kerja dapat diminimalkan. signifikan terhadap kinerja Stres merupakan bagian dalam karyawan PT. United Tractors Tbk kehidupan sehari-hari. Setiap orang Wilayah Branch Surabaya. Hal ini yang bekerja berpotensi untuk menunjukkan bahwa semakin tinggi mengalami stres yang dapat stres organisasi yang dialami disebabkan oleh berbagai macam karyawan maka akan menurunkan faktor. Stres kerja menunjukkan rasa kinerja karyawan. tertekan yang dialami karyawan dalam 4. Stres individu berpengaruh dominan menghadapi pekerjaannya. Stres yang terhadap kinerja karyawan PT. tidak dapat diatasi dengan baik akan United Tractors Tbk Wilayah berpengaruh pada kemampuan Branch Surabaya menunjukkan karyawan dalam melaksanakan bahwa tekanan atau ketegangan pekerjaannya. Maka dari itu upaya yang dihadapi seseorang dan untuk menghindari stres atau bahkan mempengaruhi emosi, pikiran serta mengatasi stres yang dihadapi kondidi keseluruhan dari orang karyawan menjadi sangat penting tersebut akan sangat mempengaruhi untuk dilakukan agar karyawan kinerja karyawan. mampu memberikan kontribusi yang terbaik pada perusahaan. Saran 1. Hhendaknya PT. United Tractors KESIMPULAN DAN SARAN Tbk Wilayah Branch Surabaya memperhatikan faktor-faktor yang Kesimpulan dapat menimbulkan stres kerja pada 1. Hasil penelitian diketahui bahwa karyawan sehingga dapat stressor individu dan stressor meminimalkan dan mengatasi stres organisasi secara simultan yang dialami karyawan karena berpengaruh signifikan terhadap terbukti bahwa stres yang dialami kinerja karyawan PT. United karyawan akan berdampak terhadap Tractors Tbk Wilayah Branch kinerja karyawan. Surabaya. Hal ini menunjukkan jika 2. Berkaitan dengan hasil penelitian stress kerja merupakan salah satu yang menunjukkan bahwa stres hal penting yang dapat individu berpengaruh dominan mempengaruhi kinerja karyawan. terhadap kinerja karyawan maka PT. 2. Hasil penelitian diketahui bahwa United Tractors Tbk Wilayah stres individu berpengaruh Branch Surabaya hendaknya signifikan terhadap kinerja memperhatikan tuntutan perusahaan karyawan PT. United Tractors Tbk pada karyawan untuk bekerja cepat Wilayah Branch Surabaya. Hal ini dalam menyelesaikan pekerjaannya menunjukkan bahwa semakin tinggi karena terbukti mempunyai nilai stres individu yang dialami mean terbesar diantaranya dengan karyawan maka akan menurunkan memberikan pelatihan pada kinerja karyawan karyawan sehingga dapat 3. Hasil penelitian diketahui bahwa meningkatkan kemampuan

14

karyawan dalam bekerja. Selain itu Penerbit Universitas Diponegoro. hendaknya perusahaan Semarang memperhatikan perilaku karyawan dan menjalin komunikasi yang baik Gibson, L. James., Donnelly, H. James., diantara sesama anggota perusahaan, dan Ivancevich, John M. 2006. baik antar karyawan maupun antara Perilaku Organisasi, Struktur, karyawan dengan supervisor proses. Jilid 2. Jakarta: PT. Bina sebagai pimpinan sehingga dapat Rupa Aksara mengidentifikasi jika terjadi stres kerja dan dapat mengambil langkah Handoko, T Hani. 2001. Manajemen yang tepat untuk mengatasinya. Personalia dan Sumberdaya 3. Perusahaan hendaknya juga Manusia.Edisi Kedua. BPFE, memperbaiki pola kepemimpinan Yogyakarta yang diterapkan dengan melakukan pendekatan secara persuasive Harissma O.W dan Wijaksono A.D. kepada karyawan sehingga 2013. Pengaruh Stress Kerja karyawan merasa lebih dihargai terhadap Produktivitas Kerja sebagai anggota perusahaan dan Melalui Kepuasan Kerja. mencoba cara baru dengan Jurnal Ilmu Manajemen. Volume mengadakan simulasi mengenai manajemen stres sehingga dapat 1. Nomor 2 Maret 2013 melatih karyawan dalam Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen menghadapi dan mengatasi stres Sumberdaya Manusia. Jakarta: kerja yang dihadapinya. Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara Anwar Prabu 2005. Manajemen Sumber Daya Astianto dan Suprihhadi. 2014. Manusia Perusahaan. : Pengaruh stres kerja dan beban PT. Remaja Rosdakarya kerja terhadap kinerja karyawan PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu & Mazura, Mujiono dan Rosmida. 2012. Riset Manajemen Vol.3 No.7 Pengaruh Insentif terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Gaffar H. 2012. Pengaruh Stres Kerja (Studi Kasus pada Badan terhadap Kinerja Karyawan Kepegawaian Daerah pada PT. Bank Mandiri (Persero) Kabupaten Bengkalis). Jurnal Tbk Kantor Wilayah X Makassar. Ilmiah Mahasiswa Volume I, No. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan 1, Desember 2012, hlm 19-27 Bisnis. Makssar: Unievrsitas Hasanuddin Noviansyah dan Zunaidah. 2011. Pengaruh Stres Kerja dan Ghozali, Imam, 2016. Aplikasi Analisis Motivasi kerja terhadap Kinerja Multivarite dengan SPSS. Karyawan PT. Perkebunan Cetakan keempat, Badan

15

Minanga Ogan Baturaha. Jurnal Empat. Jakarta Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Yuliawan, Eko. 2012. Pengaruh Stres Vol.9. No.18. Desember 2011 Dan Konflik Terhadap Kinerja Robbins, Stephen P. Perilaku Pada PT. Pindad Bandung. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Organisasi. Edisi Sepuluh. Vol.2 No.1 April 2012 Terjemahan oleh Benyamin Molan. 2006. Klaten : PT INTAN SEJATI Sari L.L.O. 2016. Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan dan lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di kantor Badan pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kudus. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Kudus: Universitas Muria Sasono, Eko. 2004. Mengelola Stres Kerja. Jurnal Fokus Ekonomi. Vol III. No.2 Sastrohadiwiryo Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara Siagian, Prof Dr Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : PT. Bina Aksara Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : Gramedia Pustaka

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba

16