PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang)

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh : Muhammad Ade Tri Syah Putra 11151120000026

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 2020

i

PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang)

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Muhammad Ade Tri Syah Putra NIM: 11151120000026

Dosen Pembimbing,

Dr. Iding Rasyidin, M.Si NIP: 19701013 200501 1 003

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul

PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 14 April 2020

M. Ade Tri Syah Putra

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, pembimbing skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Muhammad Ade Tri Syah Putra

NIM : 11151120000026

Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang) Memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 14 April 2020

Mengetahui, Mengetahui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding Rosyidin, M.Si Dr. Iding Rosyidin, M.Si NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19701013 200501 1 003

iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang) Oleh

Muhammad Ade Tri Syah Putra

11151120000026

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Iding Rasyidin, M.Si Suryani, M.Si NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19770424 200710 2 003

Penguji 1, Penguji 2,

Dr. Burhanudin Muhtadi, MA Adi Prayitno, M.IP NIP: 197712152011012002 NIP: -

iv

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai pendekatan public relations politik yang diterapkan oleh pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum pada pemilihan kepala daerah Jawa barat di Kabupaten Sumedang, untuk meraih suara dari khalayak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan public relations politik yang efektif dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Kabupaten Sumedang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah public relations politik, dengan menggunakan 4 pendekatan utama yaitu Persuasi Politik, Manajemen Reputasi Politik, Paradigma Politik Grunigian, Relasi Politik dengan Publik. Alasan saya memilih menggunakan jenis pendekatan tersebut adalah berdasarkan hasil pengamatan saya melalui beberapa sumber informasi yang berasal dari artikel berita di internet serta hasil wawancara yang telah saya lakukan dengan beberapa kader partai. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analitis, yaitu menggunakan sumber data primer berupa hasil wawancara dengan tim sukses dari Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum yaitu Teja selaku kader dari Partai Nasdem, Ade selaku kader dari PPP, Totong selaku kader dari PPP, dan Angga selaku kader dari PKB. Dari analisis teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kelebihan pasangan ini terletak pada penggunaan pendekatan public relations politik yang tepat dilakukan oleh tim gabungan membuat masyarakat Jawa Barat khususnya Sumedang mengenal siapa sosok dari Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. Kemudian adanya isu yang menerpa Ridwan Kamil tidak membuat masyarakat Sumedang mengalihkan pilihannya dikarenakan Ridwan Kamil yang berasal dari kalangan non-partisipan parpol.

Kata kunci: Pendekatan Public Relations Politik, Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat di Kabupaten Sumedang, Masyarakat Sumedang.

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan karunianya serta memberikan kemudahan, kesabaran, serta kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PUBLIC RELATIONS POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang)” dapat terselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa dipanjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. penulis sadar betul bahwa skripsi ini masih terdapat benyak kekurangan dari segala sisi baik penulisan maupun isi dari skripsi. Penulis menyadari bahwa begitu banyak hambatan dan cobaan dalam proses penulisan skripsi ini namun syukur alhamdulillah berkat doa dan dukungan seluruh pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A, selaku Rektor UIN Syrif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Ali Munhanif, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan dan masukan serta dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi penulis. 4. Bapak Idris Thaha, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama perkuliahan dengan sangat terbuka untuk memberi solusi yang penulis keluhkan semasa perkuliahan. 5. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik serta Suryani, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Politik. 6. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Politik yang telah memberikan amat banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.

vi

7. Ayahanda Nani Suryatin dan Ibu Sriatun Supriyatiningsih yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta doa kepada saya supaya diberikan kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini. 8. Bapak Teja selaku kader dari Partai Nasdem, Bapak Ade dan Bapak Totong Sudrajat selaku kader dari Partai PPP, serta Angga selaku kader dari Partai PKB yang masing-masing ikut berpartisipasi dalam tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum. Terimakasih telah menyempatkan waktunya sebagai narasumber dan memberikan banyak sekali informasi dan data untuk kepentingan skripsi ini. 9. Habi Sultoni, Faizal Fikri yang telah menjadi sahabat selama bertahun- tahun serta menjadi tempat untuk bercerita dan berkeluh kesah tentang skripsi ini. 10. Fajar Eko Nurcahyo, Kevin Rivadistira, Fikri Ramdhani, Fauzan Azhima, Prisma Anandifa, Roby Zularham, Maulana Mahdi, Alissa Januar, dan Intan Suci Utari yang sudah menjadi teman sekaligus sahabat yang baik selama masa kuliah. 11. Muhammad Cahya Nugraha, Helma Liyani, Inaas Azizah, Audy Saphira, Naswah, Aulia Rahman, dan Desi Ayu yang sudah menjadi teman selama masa perkuliahan dan juga banyak membantu dan memberikan dukungannya kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 12. Fajar Fachrian, Indra Surya, dan Alm. Rizki Ahmad Januar yang telah memberikan inspirasi perihal skripsi yang telah dibuat ini kepada penulis. 13. Kawan-kawan prodi Ilmu Politik angkatan tahun 2015 yang sudah menjadi teman berproses selama masa perkuliahan. 14. Teman-teman HMI Komfisip Alaskafinier yang telah menjadi teman berproses dan berdiskusi segala hal yang bertujuan untuk mengembangkan diri penulis agar menjadi lebih baik lagi. 15. Teman-teman KKN 188 Gemas, Nabil, Faiz, Fazrin, Fadhil, Fakih, Anwar, Khairunisa, Fairuz, Suryatul, Bella, Nadia, Redita, Oby, dan teman-teman yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

vii

16. Mujiati Astuti, yang telah banyak membantu proses pengerjaan skripsi ini, selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis, selalu sabar dengan segala sifat penulis, dan banyak kebaikan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya. Terimakasih banyak untuk semuanya dan semoga kamu selalu menginspirasi penulis dalam banyak hal lainnya. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan atas doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Terimakasih untuk segala pihak yang turut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, mohon maaf penulis tidak sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh kalangan.

Jakarta, 14 April 2020

M. Ade Tri Syah Putra

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ...... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...... iii LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ...... iv ABSTRAK ...... v KATA PENGANTAR ...... vi DAFTAR ISI...... ix DAFTAR GAMBAR ...... xi BAB I ...... 1 PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang ...... 1 B. Pertanyaan Penelitian ...... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 8 D. Tinjauan Pustaka ...... 9 E. Metode Penelitian ...... 13 F. Sistematika Penulisan ...... 16 BAB II ...... 18 KERANGKA TEORETIS ...... 18 A. Public Relations Politik ...... 18 1. Definisi ...... 18 2. Tujuan ...... 19 B. Aktivitas Public Relations Politik ...... 20 1. Jenis Pendekatan Public Relations Politik ...... 21 C. Partai Politik ...... 23 1. Fungsi Partai Politik ...... 24 BAB III ...... 26 GAMBARAN UMUM PEMILIHAN GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 DAN PROFIL RIDWAN KAMIL – UU RUZHANUL ULUM ...... 26 A. Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat 2018 ...... 26 B. Profil Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ...... 28

ix

C. Visi, Misi, dan Program Pembangunan ...... 32 1. Visi Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk Jawa Barat...... 32 2. Misi Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk Jawa Barat...... 35 3. Program Pembangunan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk Jawa Barat. 38 BAB IV ...... 41 Pendekatan dan Peran Partai Politik Pengusung Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum di Kabupaten Sumedang ...... 41 A. Pendekatan Public Relations Politik Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum ...... 41 B. Peran Partai Politik Pengusung dalam Pemenangan Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ...... 55 C. Analisis Pendekatan Public Relations Politik Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum 66 BAB V ...... 75 PENUTUP ...... 75 A. Kesimpulan ...... 75 B. Saran ...... 78 DAFTAR PUSTAKA ...... 80

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tabel Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Sumedang ...... 3 Gambar 2. Baliho dari Partai Nasdem yang berisi dukungan terhadap Ridwan Kamil ...... 44 Gambar 3. Profil dan sederet prestasi dari Ridwan Kamil ...... 46 Gambar 4. Ridwan Kamil sedang berkunjung ke Ponpes Alhikmussalafiyah, Jawa Barat ...... 49 Gambar 5. Ajakan Ridwan Kamil untuk Subuh berjamaah dalam akun sosial media pribadinya ...... 50 Gambar 6. Proyek Tol Cisumdawu ...... 51 Gambar 7. Jalur Cadas Pangeran yang merupakan salah satu akses menuju Kabupaten Sumedang...... 52 Gambar 8. Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad ...... 54 Gambar 9. Penyerahan SK dukungan dari Partai Nasdem kepada Ridwan Kamil 56 Gambar 10. Deklarasi yang dilakukan PPP atas penunjukkan Uu Ruzhanul Ulum untuk mendampingi Ridwan Kamil ...... 59 Gambar 11. 9 Agenda “Jabar Lahir Batin” dari PKB untuk Ridwan Kamil...... 64 Gambar 12. Hasil Pilgub Jabar 2018 di setiap wilayah Jawa Barat ...... 73

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang telah dikatakan dalam berbagai warta berita acara, pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum secara resmi pada tanggal 8 Juli 2018 ditetapkan oleh KPU Jawa Barat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa

Barat untuk periode 2018-2023. Pengesahan yang dilakukan di Aula Setya

Permana, yaitu Kantor dari KPU Jawa Barat itu sendiri dibacakan dalam Rapat

Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Provinsi Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 oleh Teppy Darmawan selaku

Kabag Hukum, Teknis, dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Jawa Barat.1

Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum berhasil mendapatkan perolehan suara sah sebanyak 7.226.254 suara (32,88%) dengan unggul di beberapa kawasan seperti, Kabupaten (363.470 suara), Kabupaten

Sumedang (253.744 suara), Kabupaten Kuningan (180.231 suara), Kota Cirebon

(56.676 suara), Kota Cimahi (135.268 suara), Kota Banjar (37.766 suara), Kota

Bandung (656.090 suara), Kabupaten Indramayu (309.230 suara), Kabupaten

Garut (435.652 suara), Kabupaten Cirebon (306.712 suara), Kabupaten Cianjur

1 Rochmanudin dalam Idntimes.com, “KPU Tetapkan Pemenang Pilgub Jabar 2018 Paslon Rindu”, dalam https://www.idntimes.com/news/indonesia/amp/rochmanudin-wijaya/kpu-tetapkan- pemenang-pilgub-jabar-2018-paslon-rindu diakses pada tanggal 1 November 2018.

1

(338.346 suara), Kabupaten Ciamis (251.287 suara), Kabupaten Barat

(350.243 suara), Kabupaten Bandung (743.156 suara).2

Bila melihat sejarah dari beberapa Gubernur Jawa Barat yang lalu, Ridwan

Kamil merupakan Gubernur pertama non-partisipan yang memimpin Provinsi

Jawa Barat. Terhitung pasca reformasi sampai sekarang (1998-2008), Gubernur

Jawa Barat selalu dipimpin dari kalangan partai politik, seperti misalnya Gubernur

Jawa Barat yang sebelumnya yaitu Ahmad Heryawan yang merupakan kader PKS yang memimpin Provinsi Jabar selama 2 periode.3 Padahal apabila kita melihat peta persaingan partai politik Jabar pada Pilgub Jabar 2018 ini, Ridwan Kamil memiliki beberapa pesaing yang bisa dibilang sangat diperhitungkan elektabilitas maupun kapabilitasnya di Provinsi Jabar.

Pertama, dari pasangan Sudrajat – yang mendapatkan dukungan 27 kursi legislatif DPRD Jabar yang terdiri dari Gerindra (11 kursi),

PKS (12 kursi), PAN (4 kursi). Kedua, dari pasangan Deddy Mizwar – Dedi

Mulyadi yang mendapatkan dukungan 29 kursi legislatif DPRD Jabar yang terdiri dari Golkar (17 kursi), dan Demokrat (12 kursi). Ketiga, dari pasangan TB

Hasanudin – Anton Charliyan yang mendapatkan dukungan 20 kursi legislatif

DPRD Jabar yang diusung oleh PDIP. PDIP mungkin tidak berkoalisi dengan

2 Mukhlis Dinillah dalam Detik.com, “Menang di Pilgub Jabar, Ridwan Kamil-Uu Kuasai 14 Daerah”, dalam https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d-4105482/menang-di-pilgub- jabar-ridwan-kamil-uu-kuasai-14-daerah diakses pada tanggal 6 November 2018. 3 Ani Nursalikah dalam republika.co.id, “Gubernur Jawa Barat dari masa ke masa”, dalam https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/09/06/pelgiy366-gubernur-jawa-barat-dari- masa-ke-masa diakses pada tanggal 31 Juli 2019.

2 partai politik manapun dalam Pilgub Jabar 2018 ini, akan tetapi perlu diingat

PDIP merupakan pemenang dalam Pileg 2014 untuk wilayah Jabar.4

Melihat peta persaingan tersebut, tentu bukanlah hal mudah bagi pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam memenangkan kontestasi politik di

Pilgub Jabar 2018 ini, mengingat Ridwan Kamil yang merupakan gubernur non- partisipan pertama di Jabar dan pasangannya Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan kader PPP yang notabene bukan merupakan partai besar di Provinsi Jabar.

Lantas yang membuat permasalahan di atas menjadi penting untuk dibahas, adalah dikarenakan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini unggul perolehan suara untuk wilayah Kabupaten Sumedang. Padahal apabila melihat jumlah dukungan kursi DPRD Kabupaten Sumedang itu sendiri, pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini hanya mendapatkan dukungan sebanyak 7 kursi dengan komposisi PPP (5 kursi), PKB (2 kursi), dan Nasdem (0 kursi). Bila dibandingkan dengan 3 pasangan lainnya, jumlah ini terbilang sangat kecil.

Perbandingan tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Gambar 1. Tabel Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Sumedang Periode 2009-2014 2014-2019 Fraksi

Demokrat 6 kursi 4 kursi

Golkar 10 kursi 10 kursi

PKS 6 kursi 6 kursi

4 Herzaky Mahendra Putra dalam kompas.com, “Menakar Peta Politik Pilkada Jabar 2018”, dalam https:// regional.kompas.com/read/2018/01/02/07070011/menakar-peta-politik-pilkada- jabar-2018?Page= all diakses pada tanggal 1 November 2018.

3

PDIP 13 kursi 12 kursi

PAN 3 kursi 3 kursi

PPP 6 kursi 5 kursi

PKB 1 kursi 2 kursi

Hanura 2 kursi 1 kursi

Gerindra 1 kursi 6 kursi

PDS 0 0

PBB 2 kursi 1 kursi

PKPB 0 0

Nasdem 0 0

Jumlah 50 kursi 50 kursi

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com

Hal ini menjadi pertanyaan besar apabila kita melihat tabel di atas, pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum hanya mendapatkan dukungan yang terbilang sedikit bila dibandingkan dengan 3 pasangan calon lainnya, sehingga disini peneliti dapat menduga adanya peran yang cukup signifikan dari public relations politik yang diterapkan oleh partai politik pengusung yakni, PPP, PKB, dan Nasdem dalam menaikkan citra politik pasangan Ridwan Kamil – Uu

Ruzhanul Ulum di wilayah Kabupaten Sumedang.

Romy Frohlich memaknai public relations politik sebagai sebuah pekerjaan atau aktivitas pelayanan kepada publik dengan mengusung beberapa isu yang dapat menarik perhatian khalayak untuk memperoleh simpati maupun dukungan

4 terhadap pihak tertentu.5 Secara tidak langsung, dalam penerapannya public relations politik memerlukan perencanaan yang telah tersusun secara sistematis, terencana, dan terarah yang mana hal ini melibatkan pihak internal dan eksternal agar nantinya dapat memperoleh kesepemahaman pemikiran.

Bila melihat pernyataan di atas, Romy Frohlich ingin menjelaskan bahwasanya public relations politik ini memerlukan sebuah wadah yang dapat menampung hasil dari apa yang telah dikerjakannya. Di sini, partai politik lantas hadir untuk memanfaatkan public relations politik itu sendiri, semata-mata dengan tujuan agar dapat memperoleh simpati serta dukungan yang mana hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya citra positif dari partai politik ataupun seseorang yang mewakili partai politik tertentu.

Dengan banyaknya partai politik baru yang bermunculan pada masa reformasi, membuat public relations politik ikut berkembang pesat yang juga pada saat itu menjadi ilmu terapan baru yang makin dilirik oleh berbagai kalangan akademisi, khususnya akademisi politik. Didukung oleh media massa, jasa konsultan dan taktik serta strategi komunikasi politik membuat public relations politik banyak diterapkan oleh pihak tertentu.6 Dengan demikian dapat dikatakan, sejak saat itu public relations politik dengan partai politik menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena pada dasarnya public relations politik merupakan kegiatan komunikasi politik dua arah yang saling berkesinambungan serta menguntungkan kedua belah pihak yang mana kegiatan ini juga bertujuan

5 Heryanto & Zakarsy, Public Relations Politik, (Bogor: Penerbit Ghalia , 2012), hal. 7. 6 Heryanto & Zakarsy, Public Relations Politik, hal. 6.

5 untuk menaikkan citra politik seseorang agar dapat memperoleh simpati dari khalayak.

Suksesnya Joko Widodo terpilih sebagai Presiden Indonesia saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu contoh dari penerapan public relations politik yang telah didukung dengan perkembangan teknologi media massa dan juga sosial media yang memang akhir-akhir ini seringkali diakses oleh siapapun dari berbagai kalangan masyarakat. Sosok Joko Widodo yang tergambar sebagai sosok yang sederhana, merakyat, dan juga memiliki rekam jejak yang bagus merupakan hal yang wajar kalau karier politik Joko Widodo dapat meningkat sangat pesat.

Penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti, karena peneliti menemukan beberapa data dan fakta yang menarik untuk dibahas. Pertama, Ridwan Kamil merupakan Calon Gubernur pertama yang berkontestasi dalam Pilgub Jabar yang berasal dari non-partisipan. Kedua, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum memiliki jumlah dukungan partai politik koalisi yang kecil di DPRD Sumedang bila dibandingkan dengan pesaing lainnya dan juga bila dibandingkan dengan periode sebelumnya jumlah dukungan partai politik koalisi Ridwan Kamil tidak mendapatkan kenaikan yang signifikan dengan periode saat ini. Ketiga,

Kabupaten Sumedang tidak memiliki basis partai politik yang jelas, karena berdasarkan 2 periode kemarin, PDIP selalu memenangi kontestasi politik legislatif di Kabupaten Sumedang akan tetapi tidak ada satupun dari Bupati maupun Gubernur yang didukung oleh PDIP memenangi kontestasi politik di

Kabupaten Sumedang. Keempat, penelitian yang membahas tentang pemilihan

6 umum kepala daerah mungkin sudah banyak, akan tetapi yang mengaitkannya dengan teori public relations politik masih belum terlalu banyak pembahasannya.

Berdasarkan fakta dan beberapa data yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana peran dari partai politik pengusung pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum yakni, PPP, PKB, dan Nasdem dalam memanfaatkan public relations politik guna menaikkan citra pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dan memenangkan kontestasi pemilihan gubernur Jawa Barat tahun 2018 di wilayah Kabupaten Sumedang. Oleh karena itu, peneliti mengambil sebuah judul penelitian yakni, “PUBLIC RELATIONS

POLITIK DAN PARTAI POLITIK (Studi atas Pemenangan Pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Provinsi

Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian pernyataan masalah yang telah peneliti jelaskan, terdapat beberapa pertanyaan penelitian yang kemudian peneliti rumuskan sebagai berikut :

1. Apa pendekatan public relations politik yang paling dominan

diterapkan oleh partai politik pengusung dalam pemenangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang?

7

2. Bagaimana peran partai politik pengusung dalam pemenangan pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2018 di Kabupaten Sumedang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pendekatan Public

Relations Politik seperti apa yang paling dominan yang digunakan

oleh partai politik pengusung dalam pemenangan pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pilgub Jabar 2018.

b. Selain daripada itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui

bagaimana peran dari partai politik pengusung itu sendiri selama

masa kampanye Pilgub Jabar dalam proses pemenangan pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum di Kabupaten Sumedang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi ilmiah pada kajian tentang public relations politik

maupun partai politik yang membahas tentang pemilihan kepala

daerah.

8

b. Manfaat Praktis

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu

bentuk sumbangsih pemikiran yang dapat digunakan dalam studi

keilmuan untuk khalayak umum maupun mahasiswa FISIP UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa karya ilmiah maupun literature yang peneliti temukan dalam bentuk jurnal, skripsi, maupun tesis yang sekiranya berkaitan dengan penelitian yang akan peneliti buat. Beberapa karya ilmiah yang peneliti temukan ini, untuk selanjutnya akan peneliti susun di dalam sebuah tinjauan pustaka.

Tinjauan pustaka yang peneliti susun ini agaknya supaya dapat menjadi pembanding serta dapat memberikan keberagaman perspektif yang sekiranya dapat menjadi pertimbangan peneliti dalam melakukan penelitian.

Pertama, karya Ilyas Lampe.7 Jurnal yang mengambil judul “Konsep dan

Aplikasi Public Relations Politik pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi” ini berusaha untuk menjelaskan permasalahan tentang pengaplikasian dari public relations politik yang mana dalam era demokrasi ini mulai marak digunakan oleh partai-partai politik dalam mendapatkan simpati massa serta untuk mendulang suara. Adapun teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori public relations politik, teori opini publik, dan teori citra politik. Penelitian ini selanjutnya

7 Ilyas Lampe, “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”, (Jurnal Academica FISIP Untad, Vol. 2 No. 02, Oktober 2010), hal. 469-485, https://media.neliti.com.

9 menemukan bahwasanya public relations politik yang diterapkan oleh berbagai macam partai politik yang ada sekiranya dapat berperan dalam membentuk sebuah opini publik maupun citra politik.

Kedua, karya Inri Inggrit Indrayani.8 Jurnal yang mengambil judul

“Mengkaji PR Politik : Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris” ini berusaha untuk menjelaskan permasalahan PR Politik itu sendiri baik secara teoritis maupun secara empiris dalam usaha untuk mengidentifikasi dirinya dalam bagian dari kajian public relations. Adapun teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori public relations politik dan teori komunikasi politik. Penelitian ini kemudian menemukan suatu hasil bahwasanya terdapat perbedaan yang cukup signifikan diantara public relations politik dengan komunikasi politik, yaitu terletak pada relationship dan management function.

Ketiga, karya George Towar Ikbal Tawakkal.9 Tesis yang mengambil judul

“Peran Partai Politik dalam Mobilisasi Pemilih : Studi Kegagalan Parpol pada

Pemilu Legislatif di Kabupaten Demak 2009” ini berusaha menjelaskan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Demak perihal perubahan sistem pemilu yang mulai diterapkan di Indonesia pada tahun 2009. Perubahan ini agaknya membawa dampak pada perubahan perilaku para aktor serta adanya mobilisasi pemilih yang dilakukan aktor itu sendiri. Adapun teori yang digunakan dalam tesis ini adalah teori partai politik dan teori mobilisasi. Metode penelitian yang

8 Inri Inggrit Indrayani, “Mengkaji PR Politik: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris”, (Jurnal Ilmu Politik, Vol. 4 No. 02, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Januari 2015), hal. 54-60 http://repository.petra.ac.id. 9 George Towar Ikbal Tawakkal, “Peran Partai Politik dalam Mobilisasi Pemilih: Studi Kegagalan Parpol pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Demak 2009”, (Semarang: Tesis Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Program Pascasarjana 2009), hal. 6 http://davidefendi.staff.umy. ac.id.

10 digunakan dalam tesis ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dalam menentukan partai politik yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini selanjutnya menemukan beberapa temuan yang mana salah satunya adalah bentuk-bentuk mobilisasi yang digunakan oleh setiap caleg terbagi dua kriteria, yakni melalui hubungan emosional, dan bantuan-bantuan.

Keempat, karya Baharuddin.10 Tesis yang mengambil judul “Optimalisasi

Peran Partai Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat pada

Pemilu Legislatif Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Partai Politik, Studi Barat” ini berusaha untuk menjelaskan permasalahan rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam pemilu legislatif yang diselenggarakan di Kalimantan Barat yang disebabkan gagalnya optimalisasi peran yang dilakukan oleh partai politik. Tesis yang menggunakan metode penelitian hukum normatif ini juga menggunakan teori partai politik dan teori partisipasi politik. Dari penelitiannya ini, terdapat beberapa temuan-temuan yang mana diantaranya yaitu dengan adanya egosentris, arogansi partai politik serta rendahnya pendidikan politik memberikan anggapan bahwasanya partai politik belum optimal dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat Kalimantan Barat.

Kelima, karya Rizki Ahmad Zainuri.11 Skripsi yang berjudul “Strategi

Public Relations Politik Pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief pada

10 Baharuddin, “Optimalisasi Peran Partai Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilu Legislatif Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Studi di Kalimantan Barat), (Kalimantan Barat: Tesis Studi Ilmu Politik), hal. 2 https://media.neliti.com. 11 Rizki Ahmad Zainuri, “Strategi Public Relations Politik Pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi 2017”, (Tangerang:

11

Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi Banten tahun 2017” ini sekiranya berusaha untuk menjelaskan permasalahan mengenai penerapan strategi public relations politik yang digunakan oleh pasangan Rano Karno – Embay Mulya

Syarief. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategi dan teori public relations politik. Penelitian ini kemudian menemukan bahwasanya pasangan ini mempunyai kelebihan dalam penggunaan pendekatan

Paradigma Grunigian yang kuat, akan tetapi pasangan ini kiranya terlambat dalam menghalau isu komunis yang menerpa Rano Karno.

Terdapat beberapa perbedaan fokus permasalahan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Pada penelitian Pertama, fokus permasalahannya adalah bagaimana pengimplementasian dari Public Relations politik itu sendiri di era demokrasi sekarang ini, sedangkan penelitian ini lebih fokus terhadap satu permasalahan dan tidak terlalu umum yakni dengan hanya mengambil studi kasus pada Pemilihan Gubernur Jabar tahun 2018.

Pada penelitian Kedua, dalam segi fokus permasalahan, penelitian karya Inri

Inggrit Indyrani ini lebih berusaha menjelaskan PR Politik itu sendiri dari segi teoritis maupun empiris, sedangkan penelitian ini lebih fokus terhadap pengimplementasian dari PR Politik itu sendiri.

Pada penelitian Ketiga, fokus permasalahannya adalah lebih kepada usaha dalam melihat reaksi yang diberikan oleh Partai Politik dalam menanggapi perubahan sistem pemilu yang dipakai pada pemilu 2009, sedangkan penelitian ini

Skripsi Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Sarjana Sosial 2017), hal. 1-10.

12 lebih fokus terhadap peran Partai Politik yakni PPP, PKB, dan Nasdem pada pemenangan pasangan “Rindu” dalam Pilgub Jabar di Kabupaten Sumedang.

Pada penelitian Keempat, fokus permasalahannya adalah lebih kepada usaha untuk melihat bagaimana peran Partai Politik di Kalimantan Barat dalam sebuah upaya untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat berdasarkan UU Nomor

2 Tahun 2008 tentang partai politik, sedangkan penelitian ini lebih fokus kepada peran partai politik pengusung yakni, PPP, PKB, dan Nasdem dalam mengimplementasikan Public Relations Politik terhadap pemenangan pasangan

“Rindu” dalam Pilgub Jabar di Kabupaten Sumedang.

Pada penelitian Kelima, fokus permasalahannya adalah dengan mengambil studi kasus pada Pemilihan Gubernur yang dilakukan di Provinsi Banten pada tahun 2017 yang lalu, sedangkan penelitian ini mengambil studi kasus pada

Pemilihan Gubernur yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat tahun 2018, selain itu penelitian ini mengambil teori Partai Politik disamping teori Public Relations

Politik.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang berarti jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami

13 dengan menempatkan diri sebagai instrumen kunci dari penelitian ini.12 Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan berdasarkan pada beberapa pertimbangan. Pertama, hasil yang dijelaskan lebih mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Kedua, adanya interaksi langsung antara peneliti dan informan yang membuat hubungan diantara kedua belah pihak menjadi lebih dalam.

2. Teknik Pengumpulan Data

Setelah sumber data telah didapatkan, maka langkah selanjutnya yang harus peneliti lewati adalah menentukan bagaimana teknik pengumpulan datanya.

Dalam penelitian kualitatif ini, terdapat banyak cara supaya peneliti dapat memperoleh data yang akan mereka ambil, yaitu13 :

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

seringkali digunakan oleh peneliti yang menggunakan metode kualitatif di

dalam penelitiannya. Wawancara sendiri memiliki arti yaitu sebuah bentuk

komunikasi yang melibatkan dua orang yang biasanya terdiri dari

pewawancara dan informan. Dalam penelitian ini, peneliti sudah

mewawancarai tim sukses dari Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum yang

berasal dari partai politik pengusung, pengamat ataupun akademisi politik

dan kemudian selanjutnya peneliti telah menganalisis pendekatan public

relations politik apa yang paling dominan digunakan.

12 Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis, (: Suaka Media, 2015), hal. 8. 13 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan, (: Nilacakra Publishing House, Agustus 2018), hal. 55-66.

14

b. Dokumentasi

Dokumentasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

akan digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini. Dokumentasi pada

umumnya dapat berbentuk buku, jurnal, ataupun aktivitas kampanye yang

dilakukan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam Pilgub

Jabar tahun 2018.

3. Teknik Analisis Data

Pada bagian teknik analisis data, peneliti menggunakan metode deskriptif analisis dikarenakan dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat memberikan penggambaran objek secara tepat supaya tidak terlalu banyak membuang waktu.

Data yang disajikan pun disusun dalam bentuk naratif sehingga lebih cepat dalam penarikan kesimpulan. Proses ini terdiri dari tiga bagian yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan14 :

a. Reduksi data diartikan sebagai suatu proses pemilihan ataupun

pemusatan perhatian yang mana hal tersebut muncul berdasarkan

catatan-catatan tertulis yang ada di lapangan. Kegiatan reduksi itu

sendiri terdiri dari beberapa tahap seperti, membuat ringkasan,

mengkode, menelusuri tema, serta menulis memo.

b. Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun

dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta

pengambilan tindakan. Penyajian data ditampilkan dalam bentuk teks

14 Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arif, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal 7-10.

15

naratif yang menggabungkan berbagai informasi yang tersusun secara

sistematis.

c. Penarikan kesimpulan merupakan tahapan terakhir yang peneliti

gunakan dalam menganalisis data. Akhir dari kesimpulan ini

bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan yang

telah peneliti dapatkan sebelumnya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam pemaparan hasil penelitian, peneliti membaginya ke dalam beberapa bab yang terdiri dari lima bab. Adapun sistematika dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini membahas pokok permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tersebut. Pada bab ini juga dijelaskan tentang tujuan dan manfaat, beberapa literature review, dengan metode dan sistematika penulisan terkait public relations politik dan partai politik dalam konteks pemilihan umum.

Bab II adalah kerangka teoretis. Dalam bab ini dijelaskan teori public relations politik dan partai politik yang menjadi landasan dari penelitian yang peneliti gunakan dalam menjawab permasalahan penelitian.

Bab III adalah gambaran umum Pemilihan Gubernur Jawa Barat serta profil dari Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. Selain daripada itu, peneliti juga

16 membahas mengenai visi dan misi dari pasangan “Rindu” ini serta beberapa program pembangunan yang telah direncanakan oleh mereka.

Bab IV adalah temuan dan analisis. Dalam bab ini, peneliti memberikan temuan-temuan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang kemudian peneliti analisis tentang bagaimana strategi public relations politik yang dilakukan oleh partai PPP, PKB, dan Nasdem dalam pemenangan pasangan Ridwan Kamil –

Uu Ruzhanul Ulum serta peran dari masing-masing partai politik pengusung tersebut.

Bab V adalah kesimpulan. Sebuah kesimpulan umumnya diperlukan agar para pembaca dapat lebih mudah memahami isi dari penelitian ini. Selain untuk memudahkan pembaca, di dalam kesimpulan ini peneliti juga memberikan sedikit masukan serta saran yang harus dilakukan oleh para elite politik apabila ingin menerapkan strategi public relations politik dengan semestinya.

17

BAB II

KERANGKA TEORETIS

Sekiranya dalam menyusun penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang berupaya untuk menjelaskan pokok permasalahan yang sebelumnya sudah dipaparkan di dalam pertanyaan penelitian. Ada sekiranya dua teori yang peneliti bahas di dalam penelitian ini, yaitu teori public relations politik dan teori partai politik. Untuk menjelaskan kedua teori tersebut, peneliti mengambilnya dari beberapa literature yang sekiranya berkaitan dan cukup untuk menjelaskan kedua teori tersebut.

A. Public Relations Politik

1. Definisi

Dewasa ini, public relations politik merupakan sebuah cara yang seringkali digunakan oleh para elite politik dalam membentuk sebuah citra positif demi menarik simpati dari rakyat. Berbeda dengan propaganda, agitasi, maupun iklan politik yang umumnya menggunakan komunikasi satu arah, public relations politik lebih mengutamakan komunikasi dua arah yang mana hal ini berarti public relations politik lebih menghargai masukan serta pendapat yang umumnya hadir dari suara rakyat.

Dalam menjalankan prakteknya, public relations politik dengan periklanan politik merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling keterkaitan satu dengan yang lainnya. Bila periklanan politik merupakan bentuk dari hard selling, public relations politik lebih berupa soft selling. Artinya adalah, periklanan politik

18 ini umumnya selalu berbicara tentang sebuah produk atau merek tertentu, sementara public relations politik dapat memfokuskan diri dengan kesan umum yang akan dicapai.15

2. Tujuan

Kegiatan public relations politik semata-mata dilakukan bukan tanpa maksud dan tujuan tertentu. Sekiranya terdapat beberapa tujuan utama yang ingin dicapai oleh public relations politik itu sendiri selain daripada tujuan utamanya yakni untuk memperoleh dukungan politik dari berbagai pihak seperti dari publik internal maupun eksternal.

Pertama, public relations politik secara jelas akan berusaha untuk mendapatkan beberapa penemuan maupun penyimpulan yang berasal dari rekomendasi atas sejumlah isu yang sedang berkembang.

Kedua, setelah mengetahui apa-apa saja isu yang sedang berkembang, selanjutnya public relations politik akan membuat sebuah komunikasi yang dapat menghubungkan organisasi dengan pihak eksternal agar dapat menciptakan kesepahaman pemikiran serta memperoleh simpati dan dukungan dari pihak eksternal tersebut.

Ketiga, setelah tercapainya suatu kesepahaman pemikiran, maka public relations politik ini akan membuat seluruh komponen serta sumber daya politik

15 Ilyas Lampe, “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”, hal. 478, https://media.neliti.com.

19 dari organisasi tersebut menjadi solid supaya nantinya dapat mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.16

B. Aktivitas Public Relations Politik

Pada dasarnya, kegiatan public relations politik itu sendiri bukanlah suatu kegiatan yang hanya terbatas pada masa sebelum ataupun sesudah pemilihan umum saja. Banyak kegiatan yang umumnya sudah menjadi agenda wajib yang harus dilakukan dalam public relations politik agar nantinya dapat memuluskan jalan yang akan ditempuh untuk tercapainya tujuan dari suatu organisasi tertentu.

Sebagai salah satu kajian dari komunikasi politik, umumnya kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam public relations politik selalu berkaitan dengan yang namanya komunikasi. Adapun tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah untuk mendapatkan dukungan yang seluas-luasnya serta sebanyak-banyaknya agar nantinya dapat membuat sebuah jaringan yang kuat dan terorganisir. Maka, usaha dalam memperoleh dukungan ini dapat dikatakan sebagai salah satu aktivitas yang terdapat dalam public relations politik.

Selain untuk memperoleh dukungan, seorang humas yang menjalankan peran public relations politik itu sendiri juga harus mumpuni dalam mempengaruhi opini media. Memang hal ini terkesan mirip dengan apa yang dilakukan oleh propaganda, akan tetapi seperti yang telah peneliti jelaskan sebelumnya, propaganda tidak terlalu memperdulikan komunikasi dua arah

16 Gun Gun Heryanto & Irwan Zakaria, Public Relations Politik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), h. 9.

20 sedangkan public relations politik sangat memperhatikan betul komunikasi dua arah yang dilakukan antara pihak internal dengan pihak eksternal.

Komunikasi yang dilakukan antara pihak internal dengan pihak eksternal dilakukan bukannya tanpa tujuan dan maksud tertentu. Akan tetapi, hal ini dilakukan supaya tidak adanya kesalahpahaman diantara satu sama lainnya, sehingga seorang humas politik harus dapat memberikan informasi yang sekiranya penting untuk diberitahukan kepada para pendukungnya khususnya mengenai program politik yang akan dijalankan. Di era modern sekarang ini, banyaknya media sosial maupun media tulis yang tersedia, harus dimanfaatkan dengan sebenar-benarnya oleh para humas politik dalam memberikan informasi kepada pendukungnya agar mereka dapat mengetahui program apa yang sedang maupun akan dilaksanakan.17

1. Jenis Pendekatan Public Relations Politik

Di dalam menjalankan aktivitas public relations politik, biasanya terdapat pendekatan-pendekatan tertentu yang digunakan oleh humas. Di bawah ini, peneliti menjabarkan beberapa jenis pendekatan public relations politik yang peneliti dapatkan dari buku Komunikasi Politik karya Gun Gun Heryanto18, yaitu :

a) Relasi Politik dengan Publik. Pendekatan ini pada dasarnya

berkembang di Amerika Serikat dan umumnya terpengaruh oleh praktik

public relations yang terjadi di negara tersebut. Pendekatan ini

17 Ilyas Lampe, “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”, hal. 480-483, https://media.neliti.com. 18 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hal. 119.

21

umumnya berfokus kepada proses identifikasi, pencarian serta

pengaturan dengan beberapa orang. b) Paradigma Politik Grunigian. Pendekatan yang umumnya seringkali

digunakan di Benua Eropa yang mana pendekatan ini memiliki tujuan

untuk menciptakan suatu pemahaman bersama diantara organisasi

dengan khalayak dan secara tidak langsung pendekatan ini

mengandalkan interaksi dua arah atau two way symmetrical

communication. c) Political Hype. Pendekatan ini menggunakan pendekatan publisitas

serta memiliki rumusan yaitu “to make noise”. d) Persuasi Politik. Merupakan suatu pendekatan pluralis yang mana

power relationship tidaklah sama. e) Manajemen Hubungan Politik. Merupakan suatu pendekatan yang

memiliki tujuan untuk memberikan tekanan serta untuk melobi dalam

hal mempengaruhi kebijakan pemerintah. f) Manajemen Reputasi Politik. Merupakan suatu pendekatan yang

umumnya menggunakan tindakan persuasif dalam memberikan opini

untuk publik serta lebih menekankan kepada manajemen lintas

hubungan. g) Hubungan Publik Politik. Fokus dari pendekatan ini sendiri adalah

“working in public” yaitu dengan memberikan perhatian lebih kepada

kebebasan berbicara terlebih dalam penanganan isu HAM.

22

h) Pembangunan Komunitas Politik. Fokus dari pendekatan ini umumnya

untuk menciptakan serta mengatur rasa dalam memiliki komunitas dan

biasanya pendekatan ini dianggap cocok dalam mengurangi konflik.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil beberapa pendekatan dari delapan pendekatan public relations politik dalam menjelaskan studi atas pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam pemilihan gubernur Provinsi

Jawa Barat di Kabupaten Sumedang, yaitu pendekatan Persuasi Politik,

Manajemen Reputasi Politik, Paradigma Politik Grunigian, dan Relasi Politik dengan Publik.

C. Partai Politik

Di era demokrasi sekarang ini, berkembang pesatnya partai politik merupakan sebuah hal yang wajar. Adanya hak untuk berpolitik yang diatur di dalam undang-undang membuat setiap orang merasa perlu untuk menyuarakan aspirasinya masing-masing. Kebanyakan dari mereka tak lebih dan tak kurang menyuarakan adanya kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh pemerintahan yang baik pula. Adanya partai politik dalam lingkungan hidup bermasyarakat ini, tentu membawa misi serta kewajiban untuk memperbaiki kehidupan masyarakat tersebut. Partai politik berperan sebagai wadah yang menampung berbagai macam aspirasi masyarakat yang mana nantinya akan diimplementasikan dalam sebuah kebijakan.

Seperti yang dikatakan oleh Miriam Budiardjo di dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Politik ini menjelaskan bahwasanya :

23

“Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah cukup panjang, meskipun juga belum cukup tua. Bisa dikatakan partai politik merupakan organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi negara. Dan ia baru ada di negara modern.”19

1. Fungsi Partai Politik

Di dalam sebuah negara yang berdemokrasi, partai politik merupakan suatu elemen penting dalam menampung aspirasi masyarakat dan juga sebagai sebuah upaya agar masyarakat dapat ikut aktif dalam menjalankan perpolitikan. Selain daripada itu, partai politik juga memiliki beberapa fungsi yang mana beberapa fungsi tersebut diantaranya sebagai berikut : a. Sebagai Sarana Komunikasi Politik

Dalam kaitannya sebagai sarana komunikasi politik, partai politik berfungsi sebagai perantara yang besar yang menjadi penghubung antara kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga pemerintah yang resmi. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, fungsi komunikasi politik ini terkadang menghasilkan sebuah informasi yang dianggap berat sebelah. b. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Dalam menjalankan fungsi sosial ini, partai politik mempunyai peran dalam pembentukan budaya politik yang ada di masyarakat melalui sebuah proses yang dinamakan sosialisasi politik. Sosialisasi politik itu sendiri merupakan proses yang dilalui seseorang dalam memperoleh sikap serta orientasi terhadap fenomena

19 Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), hal. 397.

24 politik. Sosialisasi politik juga dianggap sebagai suatu proses yang dilalui masyarakat dalam membentuk sebuah budaya politik. c. Sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti bahwasanya partai politik merupakan sebuah wadah yang menampung aspirasi dari masyarakat, agaknya fungsi rekrutmen politik itu sendiri sudah sangat melekat dengan partai politik.

Partai politik berhak untuk merekrut masyarakat yang dianggap mempunyai kualitas untuk ikut berperan aktif dalam perpolitikan serta dapat memberikan aspirasinya tersebut. d. Sebagai Sarana Pengatur Konflik

Sebuah konflik biasanya terjadi di dalam masyarakat yang heterogen.

Perpecahan yang terjadi ini biasanya disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang ada, entah itu perbedaan etnis, ras, maupun agama. Disini fungsi partai politik adalah untuk menekan munculnya konflik yang terjadi di masyarakat itu sendiri.

Para elite partai dapat memberikan semacam pendidikan sosial maupun politik agar tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat memecah belah masyarakat.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil tiga partai politik dari sekian banyaknya partai politik yang ada di Indonesia untuk menjelaskan mengenai studi atas pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam pemilihan gubernur di Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang, yaitu Partai Persatuan

Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasional

Demokrat (Nasdem) yang menjadi partai politik pengusung dari pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum.

25

BAB III

GAMBARAN UMUM PEMILIHAN GUBERNUR PROVINSI JAWA

BARAT TAHUN 2018 DAN PROFIL RIDWAN KAMIL – UU RUZHANUL

ULUM

Pada Bab III ini, peneliti sedikit menjelaskan tentang gambaran umum dari

Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 yang lalu sekaligus bagaimana peta persaingan politiknya. Selain daripada itu, adanya profil dari

Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum juga melengkapi isi dari bab III ini, tidak lupa dengan visi, misi, serta beberapa program kerja yang telah dicanangkan.

A. Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat 2018

Mengacu kepada Undang-Undang No. 10 Tahun 201620, banyak daerah

Provinsi maupun Kabupaten di Indonesia yang telah melaksanakan kegiatan pemilihan umum pergantian kepala daerah di wilayahnya masing-masing termasuk di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan rapat pleno yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Barat, maka ditetapkanlah Hari Pemungutan Suara Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2018, Penetapan Rekapitulasi

DPT sebagai Dasar Penghitungan Jumlah Minimum Dukungan Persyaratan

Pasangan Calon Perseorangan, dan Penetapan Syarat Mengajukan Pasangan Calon

20 Lihat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang- Undang.

26

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2018.21 Untuk wilayah Jawa

Barat sendiri, pemungutan dan penghitungan suara di TPS dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 dengan berdasarkan Peraturan KPU No. 1 Tahun 2017.22

Untuk penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, KPU

Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat No.

43/PL.032-Kpts/32/Prov/II/2018 yang ditandatangani oleh Ketua KPU Jawa

Barat, Yayat Hidayat. Dalam Surat Keputusan tersebut, KPU Jawa Barat menetapkan empat pasang Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yakni, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (diusung oleh PKB, PPP, dan

Nasdem), Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi (diusung oleh Golkar dan Demokrat),

Mayjend. TNI Purn. Sudrajat - Ahmad Syaikhu (diusung oleh PKS, Gerindra,

PAN), Mayjend. TNI Purn. Tb Hasanuddin - Anton Charliyan (diusung oleh

PDIP).23

Sehari setelah menetapkan empat pasang Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur atau lebih tepatnya pada haxri Selasa, 13 Februari 2018 malam hari, dilakukan pengundian nomor urut pasangan yang digelar oleh KPU Jabar di

Gedung Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Bandung. Pasangan Ridwan Kamil

– Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan nomor urut 1, pasangan Hasanuddin – Anton

21 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, “Rapat Pleno Penetapan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat” dalam https://jabar.kpu.go.id/2017/09/penetapan-surat-keputusan-kpu- provinsi-jawa-barat-tentang-penetapan-hari-pemungutan-suara-pemilihan-gubernur-dan-wakil- gubernur-jawa-barat-tahun-2018-penetapan-rekapitulasi-daftar-pemilih-tetap-dpt/ diakses pada tanggal 23 Juli 2019. 22 Lihat Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018. 23 Nancy Junita dalam kabar24.bisnis.com, “Pilgub Jabar 2018 : Malam Ini, Pengundian Nomor Peserta”, dalam https://kabar24.bisnis.com/read/20180213/15/738198/pilgub-jabar-2018- malam-ini-pengundian-nomor-peserta diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

27

Charliyan mendapatkan nomor urut 2, pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu mendapatkan nomor urut 3, dan terakhir pasangan Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi yang mendapatkan nomor urut 4.24

B. Profil Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum

Deklarasi pasangan yang akrab disapa pasangan “Rindu” sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat untuk periode 2018-2023 dilakukan pada tanggal 14 Januari 2018. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Ketua

Tim Pemenangan Pasangan Rindu, Saan Mustofa, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Senin, 8 Januari 2018.25

Untuk lokasi deklarasi pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum mengambil dua tempat yang sekiranya bisa dijadikan pilihan, yakni antara

Bandung Convention Center atau Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)

Bandung. Namun, sebelum menentukan tempat deklarasi, pasangan Rindu akan berangkat menuju Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat di Bandung untuk mendaftarkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat pada tanggal 9 Januari 2018.26

24 Novianti Nurulliah dalam pikiran-rakyat.com, “Ditetapkan, Ini Nomor Urut Pasangan Calon Pilgub Jabar 2018”, dalam https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/02/13/ ditetapkan-ini-nomor-urut-pasangan-calon-pilgub-jabar-2018-419477 diakses pada tanggal 23 Juli 2019. 25 Sesmawati dalam netralnews.com, “Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Deklarasi Tanggal 14 Januari 2018”, dalam https://www.netralnews.com/news/politik/read/122414/ ridwan.kamil.dan.uu.ruzhanul.ulum.deklar diakses pada tanggal 2 Oktober 2019. 26 Adi Marsiela dalam beritasatu.com, “Pasangan Rindu Pendaftar Pertama di Pilgub Jabar”, dalam https://www.beritasatu.com/nasional/472412/pasangan-rindu-pendaftar-pertama-di- pilgub-jabar diakses pada tanggal 2 Oktober 2019.

28

Sebelum berangkat menuju KPU Jawa Barat, pasangan yang mendapatkan dukungan dari tiga partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKB, dan PPP ini, sebelumnya telah melaksanakan shalat hajat27 bersama para pendukungnya dengan maksud untuk memudahkan langkah mereka dalam memenangkan kontestasi perpolitikan Jawa Barat tersebut.

Sebelum menjadi politisi seperti sekarang ini, Ridwan Kamil memulai pendidikannya sebagai lulusan Institut Teknologi Bandung dengan mengambil gelar Sarjana Teknik. Ridwan Kamil pada awalnya hanya berniat menjadi seorang arsitek yang mana hal tersebut dia buktikan dengan kembali melanjutkan pendidikannya di University of California dengan mengambil gelar Master of

Urban Design. Sejak saat itulah, anak dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan

Tjutju Sukaesih ini mulai merintis kariernya sebagai arsitek, hingga pada saatnya pria yang akrab disapa “Kang Emil” ini berhasil menunjukkan tajinya di mata dunia sebagai arsitek yang patut untuk diperhitungkan.

Disaat kariernya sebagai arsitek sedang „melejit‟, pada tahun 2012 Ridwan

Kamil mulai mencoba peruntungannya dalam dunia perpolitikan Jawa Barat.

Ridwan Kamil yang pada saat itu tidak mempunyai „basic‟ dalam dunia politik, didaftarkan sebagai calon walikota Bandung mendampingi Oded M. Danial sebagai wakilnya pada tahun 2013 yang lalu. Hingga pada akhirnya pasangan

Emil – Oded dapat memenangkan pemilihan walikota Bandung untuk periode

2013-2018.

27 Sesmawati dalam netralnews.com, “Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Deklarasi Tanggal 14 Januari 2018”, dalam https://www.netralnews.com/news/politik/read/122414/ ridwan.kamil.dan.uu.ruzhanul.ulum.deklar diakses pada tanggal 2 Oktober 2019.

29

Di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, kota Bandung secara perlahan mulai ditata kerapihannya sehingga menjadi kota yang sesuai dengan julukannya yakni, Kota Kembang. Dalam memimpin Bandung, Ridwan Kamil lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan juga penataan kota seperti taman-taman kota dan juga infrastruktur jalan yang di desain seindah mungkin.28

Kepemimpinan Ridwan Kamil pada saat itu dapat dikatakan sukses hingga kemudian menaikkan namanya di mata masyarakat Bandung, Jawa Barat, dan juga sekitarnya.

Dalam menuju kontestasi pemilihan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memerlukan sosok pendamping yang sekiranya dapat menemaninya untuk berjuang, bertarung, dan untuk memimpin masyarakat Jawa Barat, Uu Ruzhanul

Ulum merupakan sosok pendamping tersebut yang dipilih oleh Ridwan Kamil.

Pria yang lahir pada tanggal 10 Mei 1969 ini selain mengenyam pendidikan di sekolah umum, juga mengenyam pendidikan di beberapa pondok pesantren.

Sebut saja Pondok Pesantren Bantar Gebang, Pondok Pesantren Miftahul Huda

Ustmaniyah, Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haurkoneng Salopa, dan Pondok

Pesantren Miftahul Huda Manonjaya pernah diembannya.

Berangkat dari pondok pesantren, karier Uu berlanjut di kursi DPRD

Tasikmalaya setelah sebelumnya mengenyam pendidikan bangku kuliah di

Universitas Siliwangi dan pada periode 2004-2009, Uu mulai mengemban tugas yang lebih besar lagi yakni sebagai ketua DPRD Tasikmalaya.

28 https://autobiografi.id/talenta/6ada16c735/ridwan-kamil?page=1 diakses pada tanggal 2 Oktober 2019.

30

Karier politik pria yang mulai bergabung menjadi kader PPP sejak umur 18 tahun ini terus meningkat setelah dirinya dipercaya oleh warga Tasikmalaya untuk memimpin wilayah Tasikmalaya pada periode 2011-2016, bahkan pada periode selanjutnya, Uu kembali dipercaya untuk memimpin Tasikmalaya yang mana pada saat itu, ia merupakan calon tunggal yang terpilih dengan mekanisme pemungutan suara setuju atau tidak setuju.

Selama meniti karier di dunia perpolitikan, telah banyak prestasi yang dicapai oleh Uu Ruzhanul Ulum, dengan total 32 penghargaan di berbagai bidang.

Salah satunya adalah pada tahun 2012, yang mana Uu mendapatkan penghargaan atas komitmen dan dukungannya dalam penyelenggaraan layanan e-KTP. Di bidang pertanian, Uu dianugerahi penghargaan dari Menteri Pertanian atas perannya dalam peningkatan pembangunan di bidang pertanian pada 2014, dan hal ini berlanjut atas dianugerahinya Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI kepada Uu Ruzhanul Ulum.29

Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum maju dalam kontestasi perpolitikan Jawa Barat setelah sebelumnya mendapatkan dukungan dari tiga partai politik koalisi, yakni Nasdem, PPP, dan PKB. Dengan terpenuhinya syarat minimal pengusungan pasangan calon 20 persen dari 100 kursi telah tercapai, pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum mulai melangkah maju dalam kontestasi Pilkada Jabar.

29 Fitrah Ardiansyah dalam pikiran-rakyat.com, “Uu Ruzhanul Ulum, dari Pesantren untuk Kemanfaatan Umat”, dalam https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/01/10/uu-ruzhanul- ulum-dari-pesantren-untuk-kemanfaatan-umat-417558 artikel diakses pada tanggal 2 Oktober 2019.

31

Dengan latar belakang serta pengalaman yang dimiliki, pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum melalui visinya yang diberi tagline “Terwujudnya

Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”, bertekad untuk menciptakan provinsi Jawa Barat yang maju dalam segala bidang, unggul dalam segala sektor, tanpa menghilangkan nilai-nilai keagamaan dalam diri masyarakat

Jawa Barat.

C. Visi, Misi, dan Program Pembangunan

Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum memiliki visi, misi, dan beberapa program pembangunan selama periode 5 tahun masa kepemimpinan mereka (2018-2023) demi “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan

Inovasi dan Kolaborasi”.

1. Visi Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk Jawa Barat.

“Menghadirkan Jawa Barat Juara Lahir Batin yang Memiliki Manusia

Beriman, Bahagia dan Berkualitas, Membangun Ekonomi yang Berdaya Saing,

Berkelanjutan, dan Merata Sejahtera di Desa maupun Kota, serta Menerapkan

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik” merupakan visi yang dipilih oleh pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum.30

Setidaknya terdapat 3 hal utama yang ingin disampaikan oleh pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam visi tersebut, yakni :

30 Diah Harni dalam kumparan.com, “Memahami Visi Misi Ridwan Kamil-Uu yang Beri Perhatian ke Pesantren, dalam https://kumparan.com/@kumparannews/memahami-visi-misi- ridwan-kamil-uu-yang-beri- perhatian-ke-pesantren diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

32

a. Menghadirkan Jawa Barat Juara Lahir Batin yang Memiliki

Manusia Beriman, Bahagia dan Berkualitas. Dalam visinya ini,

nampaknya pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini

terinspirasi dari peristiwa Isra Mi‟raj Nabi Muhammad SAW yang

terjadi tujuh abad lalu. Menurut Ridwan Kamil, Isra bisa dianalogikan

sebagai urusan dunia, sedangkan Mi‟raj sebagai urusan batin atau

spiritualitas.31 Sehingga dalam hal ini, Ridwan Kamil menegaskan

bahwa tidak boleh lagi ada masyarakat Jabar yang jauh dari urusan

agama dan Pancasila, warga yang tercabut jati diri budaya Sundanya,

ataupun kegiatan lainnya yang dapat membawa dampak buruk

terhadap masyarakat Jabar.32 Oleh karena itu, Ridwan Kamil tidak

menginginkan Jabar hanya juara di sisi lahirnya saja seperti

pembangunan infrastruktur, akan tetapi beliau juga mencanangkan

program Maghrib Mengaji, Subuh Berjamaah, dan kegiatan agama

lainnya.

“Kami tidak mau juara lahir saja seperti pembangunan infrastruktur, jalan tol, pelabuhan dan lainnya. Tetapi program Subuh Berjamaah, Maghrib Mengaji, Satu Pesantren Satu Hafidz, English for Ulama, dan lainnya akan kami tegakkan,”.33 b. Membangun Ekonomi yang Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan

Merata Sejahtera di Desa maupun Kota. Jawa Barat sebagai

31 Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, “Ridwan Kamil: Visi Misi Jabar Terinspirasi Isra Mi‟raj”, dalam https://jabarprov.go.id/index.php/news/32575/2019/04/04/ Ridwan-Kamil-Visi-Misi-Jabar-Terinspirasi-Isra-MirajRidwan diakses pada tanggal 23 Juli 2019. 32 Huyogo dalam cnnindonesia.com, “Ridwan Kamil Paparkan Visi „Jabar Juara‟”, dalam https://www.cnnindonesia.com /nasional/20180208224520-32-274944/ridwan-kamil-paparkan- visi-jabar-juara diakses pada tanggal 23 Juli 2019. 33 Pidato Ridwan Kamil dalam acara peringatan Isra Mi‟raj Nabi Muhammad SAW 1440 H/2019 M di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Hari Kamis 4 April 2019.

33

provinsi terbesar di Indonesia memiliki banyak sekali potensi yang

dapat dikembangkan untuk mendorong keadilan dan pembangunan

ekonomi. Terdapat banyak sekali desa yang memiliki potensi alam

besar, serta kota yang memiliki peluang sebagai lokomotif

pertumbuhan. Ridwan Kamil menegaskan bahwasanya, untuk

membangun perekonomian di Jabar, diperlukan beberapa pendekatan

yang seimbang antara keadilan dan pertumbuhan ekonomi, memiliki

pemahaman komprehensif antara desa dan kota, serta memiliki visi

yang kuat dalam melahirkan manusia Jabar yang berkualitas agar

nantinya memiliki daya saing yang berkelanjutan.34

c. Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Untuk

permasalahan ini, Ridwan Kamil telah berhasil melakukannya pada

saat beliau masih menjabat sebagai walikota Bandung. Di bawah masa

kepemimpinan Ridwan Kamil, Kota Bandung meraih nilai A dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dalam hal Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

tahun 2015. Selanjutnya Ridwan Kamil menjelaskan bahwasanya

keberhasilan reformasi pemerintahan yang telah dilakukannya adalah

dengan memperbaiki mental birokrasi yang selama ini telah

dibangunnya. Sosok pemimpin dianggapnya sebagai pengaruh penting

dalam memengaruhi kinerja pejabat pemerintah daerah yang lebih

34 Huyogo dalam cnnindonesia.com, “Ridwan Kamil Paparkan Visi „Jabar Juara‟”, dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180208224520-32-274944/ridwan-kamil-paparkan- visi-jabar-juara diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

34

baik.35 Melihat hal tersebut, bukan hal yang tidak mungkin bahwa

Ridwan Kamil akan mengulangi pencapaian tersebut dalam birokrasi

pemerintahan di Jawa Barat.

2. Misi Pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk Jawa Barat.

Setidaknya terdapat 5 misi dengan beberapa strategi ataupun program kerja yang telah dicanangkan oleh Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum selama masa pemerintahannya, yakni :

a. Membentuk manusia Jawa Barat yang beriman, bertaqwa serta

mendorong peran masjid dan tempat ibadah sebagai sentra-

keilmuan dan interaksi sosial. Supaya terselenggaranya misi yang

pertama ini, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum memberikan

beberapa strategi yang mana nantinya dapat diterapkan di Jawa Barat.

Keberlanjutan pesantren dan penguatan ekonomi pesantren,

keberlangsungan pendidikan di pesantren, serta penguatan peran

masjid sebagai pusat peradaban merupakan beberapa strategi dari

sekian banyaknya strategi untuk misi yang pertama ini.

b. Melahirkan manusia Jawa Barat yang bahagia, berkualitas,

produktif, dan berdaya saing. Dalam menjalankan misi yang kedua

ini, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum telah memberikan strategi

ataupun program kerja demi terlaksananya misi tersebut. Penguatan

peran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Fasilitas Kesehatan

35 Angga Indrawan dalam republika.co.id, “Raih Pemerintahan Terbaik, Ridwan Kamil: Enggak Usah Marah-Marah, Cukup Ngobrol” dalam https://www.republika.co.id/berita/nasional/ umum/16/02/12/o2f3b4365-raih-pemerintahan-terbaik-ridwan-kamil-enggak-usah-marahmarah- cukup-ngobrol diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

35

Daerah, meningkatkan peran strategis sekolah vokasi, meningkatkan

partisipasi sekolah dan kualitas gizi siswa, peningkatan peran

perguruan tinggi dalam pembangunan adalah beberapa strategi yang

dilakukan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum. c. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, keuangan

daerah yang sehat, dan inovasi pembiayaan pembangunan untuk

mendorong pembangunan Jawa Barat. Untuk menjalankan misi

yang ketiga ini, nampaknya akan terdapat sedikit hambatan maupun

kesulitan, karena dalam pelaksanaannya memerlukan effort yang

tinggi dari para aparatur pemerintahan di Jawa Barat. Akan tetapi bila

melihat keberhasilan Ridwan Kamil dalam menciptakan tata kelola

pemerintahan yang baik selama menjabat Walikota Bandung,

nampaknya hal tersebut bukanlah hal yang mustahil. Beberapa strategi

seperti, prioritas APBD untuk pembangunan manusia dan

infrastruktur, inovasi pembiayaan pembangunan untuk infrastruktur

desa-kota, meningkatkan kesejahteraan aparatur negara, serta relasi

pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota yang sinergi akan

diterapkan demi terwujudnya misi yang ketiga ini. d. Membangun infrastruktur wilayah/desa dan kota di Jawa Barat

yang mampu mempercepat pertumbuhan dan ekonomi, serta

meningkatkan konektivitas baik antar kota/kabupaten di Jawa

Barat maupun Jawa Barat dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Mengingat bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di

36

Indonesia, permasalahan infrastruktur merupakan hal yang cukup

sensitif karena hal ini menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat

Jabar sekaligus untuk menciptakan konektivitas yang baik antar

wilayah di Jabar, karena dengan tersedianya infrastruktur yang ada

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Sektor

pertanian dan perikanan mendapatkan perhatian penuh dari Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum supaya nantinya dapat menciptakan

kekuatan ekonomi tersendiri dari sektor tersebut, pemberian dana desa

melalui strategi optimasi dana desa juga diperhatikan penuh supaya

tersedianya infrastruktur penunjang di berbagai desa agar nantinya

tidak ada lagi desa yang terisolasi di wilayah Jabar, serta membuat

bangkitan ekonomi baru berbasis pelabuhan juga merupakan salah

satu strategi dari misi keempat ini. e. Mendorong daya saing ekonomi yang berkelanjutan di desa dan

kota dan ekonomi umat dalam rangka menghadirkan

kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat Jawa Barat. Lalu

misi yang terakhir adalah hasil dari beberapa misi yang telah

disebutkan diatas, yakni untuk menciptakan daya saing ekonomi yang

berkelanjutan di desa maupun kota demi terciptanya kesejahteraan dan

keadilan bagi masyarakat Jawa Barat. Mendorong wirausaha baru

supaya mengurangi angka kemiskinan, membangun serta

meningkatkan ekonomi di desa, pengembangan destinasi pariwisata

skala nasional maupun internasional merupakan beberapa strategi dari

37

sekian banyaknya strategi yang akan dilakukan pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini demi keberhasilan dari misi yang

kelima ini.36

3. Program Pembangunan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk

Jawa Barat.

Sebagai provinsi terbesar dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia,

Jawa Barat merupakan sebuah provinsi yang patut untuk diperhatikan dari sektor pembangunannya. Beberapa program pembangunan telah disampaikan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk menciptakan Jawa Barat sebagai provinsi yang Memiliki Manusia Beriman, Bahagia dan Berkualitas,

Membangun Ekonomi yang Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan Merata Sejahtera di Desa maupun Kota, serta Menerapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik sesuai dengan visi dari pasangan “Rindu” tersebut.

Berikut terdapat 5 bidang pembangunan yang akan difokuskan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum sebagai program pembangunan serta beberapa isu strategis, faktor pendorong, dan faktor penghambat dari 5 bidang pembangunan tersebut.

Pertama, dalam bidang Agama, Pesantren, dan Kebudayaan. Prioritas program kerja dalam sektor agama, pesantren, dan budaya ini, nampaknya akan lebih mengutamakan dalam mengatasi kekurangan pembiayaan untuk operasional dan pendidikan di pesantren, mengingat sekitar 14.000 pesantren terdapat di

36 Diah Harni dalam kumparan.com, “Memahami Visi Misi Ridwan Kamil-Uu yang Beri Perhatian ke Pesantren, dalam https://kumparan.com/@kumparannews/memahami-visi-misi- ridwan-kamil-uu-yang-beri- perhatian-ke-pesantren diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

38 wilayah Jabar, tentu hal ini perlu dijadikan perhatian lebih. Rendahnya toleransi antarumat beragama nampaknya juga perlu diperhatikan, mengingat masyarakat

Jabar tidak sepenuhnya memeluk agama Islam. Lalu dalam sektor kebudayaan,

Ridwan Kamil perlu untuk menghidupkan kembali aset kesenian daerah yang telah lama mati dan tidak berkembang.

Kedua, dalam bidang Pelayanan Dasar Kesejahteraan Masyarakat dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa. Mengingat Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, tentu permasalahan seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini. Dengan adanya dana desa, banyaknya perguruan tinggi negeri maupun swasta yang terdapat di Jawa Barat, serta jumlah kepesertaan BPJS di atas 7% diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

Ketiga, dalam bidang Reformasi Birokrasi, Keuangan Daerah, dan

Hukum. Reformasi birokrasi merupakan salah satu program pembangunan yang diperlukan, mengingat belum optimalnya penerapan Good Governance dan

Pelayanan Publik yang diikuti dengan tingginya angka korupsi, membuat pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini untuk memperbaiki birokrasi di

Jawa Barat.

Keempat, dalam bidang Infrastruktur. Infrastruktur merupakan salah satu program kerja yang tidak dapat dilupakan apabila ingin membangun suatu daerah.

Di awal masa kepemimpinan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, sudah disibukkan oleh beberapa program kerja yang berkaitan dengan infrastruktur

39 seperti halnya adalah program pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung, pengembangan kawasan metropolitan Jawa Barat, serta pembangunan

Aerotropolis Kertajati dan Pelabuhan Patimban.

Kelima, dalam bidang Ekonomi & Lingkungan. Program kerja seperti dana desa yang disalurkan kepada 5.193 desa di Jawa Barat, semata-mata dilakukan demi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di wilayah Jawa Barat itu sendiri. Potensi wisata alam sebanyak 151 destinasi, juga diharapkan menjadi salah satu faktor pendukung demi tumbuhnya perekonomian di Jawa Barat. Selain dalam sektor pariwisata, sektor industri yang terdapat di wilayah Jawa Barat juga dapat dikatakan sebagai penunjang perekonomian Jawa Barat. Dengan banyaknya pariwisata dan juga industri yang terdapat di Jawa Barat, lantas membuat pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum untuk lebih memperhatikan sektor- sektor tersebut demi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.37

37 Diah Harni dalam kumparan.com, “Memahami Visi Misi Ridwan Kamil-Uu yang Beri Perhatian ke Pesantren, dalam https://kumparan.com/@kumparannews/memahami-visi-misi- ridwan-kamil-uu-yang-beri- perhatian-ke-pesantren diakses pada tanggal 23 Juli 2019.

40

BAB IV

Pendekatan dan Peran Partai Politik Pengusung Ridwan Kamil – Uu

Ruzhanul Ulum di Kabupaten Sumedang

Pada Bab IV ini, peneliti menjelaskan beberapa pendekatan public relations politik yang digunakan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, yang terdiri dari pendekatan Persuasi Politik, Manajemen Reputasi Politik, Paradigma

Politik Grunigian, dan Relasi Politik dengan Publik. Selain itu, dalam bab ini juga akan dijelaskan bagaimana peran dari masing-masing partai politik pengusung dalam kegiatan pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul di

Kabupaten Sumedang. Setelah menjelaskan hal diatas, lantas peneliti akan memberikan analisanya.

A. Pendekatan Public Relations Politik Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul

Ulum

Dalam pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada tahun 2018 lalu, pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum telah menyiapkan tim gabungan yang terdiri dari kader-kader partai politik pengusung. Tim gabungan yang diketuai oleh Saan Mustopa dari partai Nasdem selaku partai politik pengusung pertama ini memiliki tugas untuk melakukan beberapa aktivitas-aktivitas pendekatan serta interaksi langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat.

Berdasarkan buku Komunikasi Politik yang dibuat oleh Gun Gun Heryanto, setidaknya terdapat delapan jenis pendekatan public relations politik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat pendekatan public relations politik

41 dalam menjelaskan studi atas pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu

Ruzhanul Ulum, yaitu pendekatan Persuasi Politik, Manajemen Reputasi Politik,

Paradigma Politik Grunigian, dan Relasi Politik dengan Publik.38

Pendekatan yang paling pertama kali dilakukan oleh tim gabungan partai koalisi Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum menurut Teja, selaku anggota tim gabungan dari partai Nasdem yang menjabat sebagai bendahara tim adalah dengan melakukan pendekatan Persuasi Politik.39 Sesuai dengan namanya, persuasi merupakan suatu bentuk ajakan yang ditujukan kepada seseorang serta memiliki tujuan untuk mempengaruhi. Untuk menarik perhatian masyarakat umum, biasanya tim public relations politik dari setiap pasangan kandidat yang maju dalam pemilihan kepala daerah akan melakukan serangkaian kegiatan kampanye politik dengan cara menemui langsung masyarakat tersebut. Seperti halnya dengan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum yang maju dalam

Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan mengerahkan tim public relations politiknya dengan menemui setiap masyarakat.

Partai Nasdem selaku partai politik pertama pengusung pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum melakukan tindakan inisiatif dengan mengerahkan setiap kader Partai Nasdem untuk langsung turun ke lapangan dan berbincang langsung dengan masyarakat secara “empat mata” mensosialisasikan pasangan

“Rindu”. Hal ini berlaku di setiap wilayah Provinsi Jawa Barat termasuk wilayah

38 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), hal. 119. 39 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120.

42

Kabupaten Sumedang, sesuai dengan yang dikatakan oleh Teja yang merupakan kader dari Partai Nasdem :

“Siapapun yang merasa dirinya merupakan kader dari Partai Nasdem, itu wajib hukumnya untuk melakukan kegiatan sosialisasi memperkenalkan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini kepada masyarakat secara langsung, dari satu orang ke orang lainnya. Hal ini dilakukan secara tatap muka, tidak dirangkai dalam sebuah acara kampanye tertentu, dan setiap kader itu harus melakukan kegiatan sosialisasi tersebut minimal kepada 10 orang berbeda setiap harinya secara terus menerus serta dilakukan dari sebelum hingga masa kampanye berlangsung. Kegiatan ini tidak dibiayai oleh pasangan dan murni merupakan inisiatif dari Partai Nasdem itu sendiri”.40 Kegiatan seperti ini dianggap oleh Teja merupakan cara yang paling efektif untuk memperkenalkan kepada masyarakat Jawa Barat termasuk masyarakat

Kabupaten Sumedang itu sendiri, karena tidak terikat dengan waktu kampanye berlangsung dan bisa dilakukan kapan saja setiap hari. Kegiatan ini juga dirasa penting untuk dilakukan karena tidak setiap masyarakat di Kabupaten Sumedang itu mengenal sosok Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, sehingga perlu dilakukan kegiatan sosialisasi semacam ini.

Selain dengan melakukan kegiatan seperti itu, menurut Teja, setiap kader

Partai Nasdem di seluruh wilayah Jawa Barat termasuk Kabupaten Sumedang juga melakukan kegiatan persuasi politik yang lainnya, yakni dengan memasang baliho-baliho yang berisi dukungan terhadap Ridwan Kamil untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat. Cara seperti ini juga mempunyai pengaruh kepada masyarakat, karena dengan menempatkan baliho-

40 Wawancara dengan Teja.

43 baliho di setiap jalan, masyarakat akan lebih mudah mengingat serta tau siapa sosok dari Ridwan Kamil.

“Selain kita melakukan kegiatan sosialisasi secara langsung dengan masyarakat, kami khususnya dari Partai Nasdem juga melakukan kegiatan lainnya untuk memperkenalkan sosok Ridwan Kamil kepada masyarakat, yakni kami menugaskan kepada setiap kader Partai Nasdem untuk memasang baliho-baliho yang berisi dukungan kepada Ridwan Kamil. Kegiatan ini juga merupakan inisiatif dari Partai Nasdem dan menggunakan biaya dari Partai Nasdem itu sendiri”.41 Gambar 2. Baliho dari Partai Nasdem yang berisi dukungan terhadap Ridwan Kamil

Sumber: bekasi.pojoksatu.id

Pendekatan yang selanjutnya dilakukan oleh tim public relations politik pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini adalah pendekatan Manajemen

Reputasi Politik.42 Pendekatan yang bertujuan untuk memberikan reputasi positif kepada publik sehingga dapat mengarahkan opini publik agar sesuai dengan harapan dari institusi politik ini, dianggap sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan tim public relations politik oleh peneliti.

41 Wawancara dengan Teja. 42 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120.

44

Seperti yang kita ketahui, Ridwan Kamil merupakan mantan walikota

Bandung pada periode 2013-2018 yang sukses merubah Bandung menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya dengan melakukan beberapa pembenahan-pembenahan sehingga kota tersebut menjadi rapih dan sesuai dengan julukannya yakni, Kota

Kembang. “Kang Emil” begitu sapaan akrab dari Ridwan Kamil sehari-hari ini dianggap sukses menjalankan kepemimpinannya dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan juga penataan kota seperti taman-taman kota dan infrastruktur jalan yang dirancang seindah mungkin.43

Suksesnya Ridwan Kamil dalam memimpin Kota Bandung selama 5 tahun menjabat sebagai walikota juga berdampak kepada dirinya dalam meraih penghargaan-penghargaan nasional maupun internasional. Seperti contohnya pada tahun 2015, Ridwan Kamil mendapat penghargaan Kota Desain Dunia (City of

Design) dari UNESCO PBB dan pada tahun 2016 kembali mendapat penghargaan

Tata Kelola Pemerintah Terbaik dari Kementerian PAN-RB.

43 https://autobiografi.id/talenta/6ada16c735/ridwan-kamil?page=1 diakses pada tanggal 10 Maret 2020.

45

Gambar 3. Profil dan sederet prestasi dari Ridwan Kamil

Sumber: pikiranrakyat.com

Sederet prestasi yang telah dihasilkan oleh Ridwan Kamil, lantas membuatnya percaya diri untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa

Barat pada tahun 2018 yang didukung oleh Partai Nasdem, PPP, dan PKB. Sosok yang mendampingi Ridwan Kamil, yakni Uu Ruzhanul Ulum juga tak kalah bagusnya dengan Ridwan Kamil. Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan lulusan pesantren serta merupakan cucu dari ulama besar di Jawa Barat sekaligus pendiri salah satu Pondok Pesantren di Jawa Barat, Miftahul Huda Choir Affandy ini dianggap sangat pantas untuk mendampingi Ridwan Kamil.

Dengan banyaknya prestasi yang dihasilkan dari Ridwan Kamil, serta sosok ulama dari Uu Ruzhanul Ulum, seakan membuat pekerjaan dari tim public relations politik pasangan “Rindu” ini terasa begitu mudah. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Ade yang merupakan kader dari Partai PPP yang pada

46 saat Pilgub 2018 yang lalu ikut turut serta bergabung dalam tim kemenangan dan membantu pasangan “Rindu” menang di wilayah Kabupaten Sumedang.44

“Sekarang apabila kita melihat sosok dari Ridwan Kamil, siapa sih yang tidak mengenal beliau, tidak hanya masyarakat Jawa Barat bahkan masyarakat di luar Jawa Barat juga tau siapa Ridwan Kamil itu. Sudah banyak sekali kemajuan-kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat Bandung selama beliau menjabat sebagai walikota. Lalu juga Bapak Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan kader terbaik yang dimiliki PPP saat ini dan cucu ulama besar Jawa Barat ini, seakan membuat pekerjaan kita sebagai tim sukses lebih mudah”. Selain daripada itu, sosok Ridwan Kamil yang berasal dari kalangan non- partisipan partai, membuat masyarakat di Kabupaten Sumedang yakin untuk memilih beliau. Pada saat Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 yang lalu akan berlangsung, masyarakat Kabupaten Sumedang sedang dilanda krisis rasa percaya terhadap partai politik. Hal ini karena pada saat tahun 2013 yang lalu terjadi kasus korupsi yang dilakukan oleh Bupati Sumedang saat itu, yakni Ade Irawan yang merupakan kader Partai Demokrat. Disaat seperti itulah, Ridwan Kamil yang merupakan dari kalangan non-partisipan hadir dan membawa beberapa program perubahan untuk masyarakat Jawa Barat.

“Waktu Pilgub kemarin itu sebenarnya masyarakat Sumedang sedang dilanda krisis rasa percaya terhadap partai politik. Kemudian disaat seperti itu, Ridwan Kamil ini hadir dengan membawa program-programnya. Biarpun Ridwan Kamil ini didukung oleh partai politik, tapi kan masyarakat tahunya kalau Ridwan Kamil ini dari kalangan non-partai. Disitu saya rasa yang membuat masyarakat Sumedang yakin untuk memilih Ridwan Kamil”.45 Pendekatan public relations politik yang ketiga dalam pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini adalah Paradigma Politik

44 Wawancara dengan Ade. 45 Wawancara dengan Ade.

47

Grunigian.46 Pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman bersama di antara organisasi dengan publik ini adalah dengan mengembangkan tindakan yang memunculkan suatu keuntungan bersama (mutual benefit).

Melalui tagline “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum membawa visi, misi, serta program pembangunan yang tidak melupakan nilai-nilai keagamaan. Seperti misalnya melalui salah satu visi dari pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul

Ulum ini, yaitu Menghadirkan Jawa Barat Juara Lahir Batin yang Memiliki

Manusia Beriman, Bahagia dan Berkualitas. Visi yang terinspirasi dari peristiwa

Isra Mi‟raj ini dianalogikan oleh Ridwan Kamil sebagai urusan dunia yang tidak melupakan urusan batin atau spiritualitas.47

Sebagai seseorang yang pernah mengemban ilmu pendidikan di pondok pesantren, Ridwan Kamil maupun Uu Ruzhanul Ulum ingin menegaskan kepada masyarakat Jawa Barat, bahwa kita sebagai manusia tidak boleh mementingkan urusan duniawi saja, maka daripada itu, disamping program pembangunan infrastruktur juga terdapat program Maghrib Mengaji, Subuh Berjamaah, dan kegiatan keagamaan yang lainnya. Pondok pesantren yang dalam hal ini merupakan wadah dalam melahirkan manusia-manusia yang agamis pun turut menjadi perhatian dari pasangan “Rindu”. Hal ini sesuai dengan apa yang

46 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119. 47 Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, “Ridwan Kamil: Visi Misi Jabar Terinspirasi Isra Mi‟raj”, dalam https://jabarprov.go.id/index.php/news/32575/2019/04/04/ Ridwan-Kamil-Visi-Misi-Jabar-Terinspirasi-Isra-MirajRidwan diakses pada tanggal 10 Maret 2020.

48 dikatakan oleh Totong Sudrajat yang merupakan kader Partai PPP yang mempunyai pondok pesantren di wilayah Kabupaten Sumedang :

“Dari segi program yang ditampilkan oleh Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum ini, selain membawa program-program yang sasarannya adalah infrastruktur juga terdapat program-program yang sasarannya adalah di bidang keagamaan. Banyak pesantren-pesantren yang telah dibantu dan juga guru-guru agama yang mengajar di pesantren pun sekarang ada uang insentifnya, jadi lebih diperhatikan saja kalau sekarang ini. Saya dapat mengatakan hal ini karena saya punya pesantren di wilayah Sumedang ini dan Alhamdulillah saya merasakan hal tersebut juga”.48 Gambar 4. Ridwan Kamil sedang berkunjung ke Ponpes Alhikmussalafiyah, Jawa Barat

Sumber: mediaindonesia.com

48 Wawancara dengan Totong Sudrajat.

49

Gambar 5. Ajakan Ridwan Kamil untuk Subuh berjamaah dalam akun sosial media pribadinya

Sumber: winnetnews.com

Selain program dalam bidang keagamaan, tak lupa juga pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini memberikan program dalam bidang infrastruktur.

Hal ini tercantum dalam salah satu misi dari pasangan “Rindu” ini, yaitu

Membangun Infrastruktur Wilayah/Desa dan Kota di Jawa Barat yang Mampu

Mempercepat Pertumbuhan dan Ekonomi, serta Meningkatkan Konektivitas baik antar Kota/Kabupaten di Jawa Barat maupun Jawa Barat dengan Provinsi lainnya di Indonesia.

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, tentu permasalahan infrastruktur merupakan hal yang cukup sensitif karena dengan infrastruktur yang memadai tentunya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan nantinya. Ridwan Kamil yang sebelumnya berhasil dalam

50 memimpin Kota Bandung dengan sejumlah program-program yang berkaitan dengan infrastrukturnya lantas membawa hal tersebut untuk diterapkan di Provinsi

Jawa Barat. Beberapa proyek infrastruktur telah dilaksanakan salah satunya adalah proyek Tol Cisumdawu yang menghubungkan wilayah Cileunyi-

Sumedang-Dawuan ini diharapkan dapat mempermudah akses bagi warga Jawa

Barat yang ingin menuju atau dari Bandara Kertajati. Meskipun ini merupakan proyek nasional, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya peran pemerintah daerah dalam melobi pemerintah pusat.

Gambar 6. Proyek Tol Cisumdawu

Sumber: katadata.co.id

Untuk wilayah Kabupaten Sumedang itu sendiri, perlahan Ridwan Kamil mulai melakukan perubahan dengan memperbaiki jalan-jalan rusak yang sekiranya digunakan sebagai penghubung dari atau menuju Sumedang. Hal ini

51 seperti apa yang dikatakan oleh Ade pada saat peneliti mewawancarainya di

Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai PPP Kabupaten Sumedang :

“Kalau dulu itu jalanan-jalanan yang menuju Sumedang atau bahkan jalanan yang ada di Sumedang itu sendiri keadaannya cukup memprihatinkan. Bahkan kalau bisa diibaratkan, dulu orang buta saja bisa membedakan mana wilayah Sumedang dan mana wilayah Bandung. Kalau misalkan jalanan yang tadinya mulus lalu tiba-tiba jalanannya rusak, nah itu berarti sudah memasuki wilayah Sumedang. Makanya itu, sekarang ini Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Sumedang untuk membangun jalanan yang mulus atau istilah programnya Jamu (Jalanan Mulus)”. Gambar 7. Jalur Cadas Pangeran yang merupakan salah satu akses menuju Kabupaten Sumedang

Sumber: m.tribunnews.com

Pendekatan public relations politik yang terakhir dalam pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini adalah melalui pendekatan

Relasi Politik dengan Publik.49 Langkah dalam pendekatan ini adalah dengan membangun relasi yang sekuat mungkin kepada masyarakat dan hal ini sifatnya

49 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), h. 119.-120.

52 bebas, dalam arti tidak terikat dengan acara kampanye yang telah dijadwalkan

KPUD Provinsi Jawa Barat dari tanggal 15 Februari sampai 23 Juni 2018.

Dalam membangun relasi dengan publik atau masyarakat, seringkali pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini hadir dalam acara-acara yang digelar oleh masyarakat umum. Seperti halnya dalam acara pengajian yang rutin diadakan setiap minggunya. Meskipun tidak hadir secara berpasangan, akan tetapi masyarakat umum di Jawa Barat sangat senang dengan hadirnya pemimpin daerah mereka. Kegiatan semacam ini selain dapat menambah keakraban dengan masyarakat sekaligus dapat dijadikan ajang perkenalan diri mereka kepada khalayak umum.

“Pernah suatu waktu Kang Emil hadir dalam acara pengajian mingguan yang rutin diadakan oleh masyarakat di wilayah Jatinangor sana. Kan kalau kandidat pemimpin lainnya mungkin mengadakan pengajian atau acara- acara keagamaan itu secara dadakan, nah kalau ini pengajian rutin yang memang diadakan setiap minggunya, jadi kesannya lebih beda dan lebih dapetlah rasa silaturahmi kepada rakyatnya”.50 Sepakat dengan visi dan misi yang telah dibuat bersama dengan Ridwan

Kamil, Uu Ruzhanul Ulum juga kembali menegaskan, bahwasanya di masa pemerintahan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini, Pemprov Jabar tidak hanya mengakselerasi pembangunan lahiriyah atau fisik saja, akan tetapi pembangunan akhlak manusia pun juga akan turut dikembangkan.

“Sehingga bukan hanya lahiriyah yang akan kita perjuangkan, akan tetapi kita juga berupaya untuk mensukseskan dari segi batin, akhlak melalui kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW semacam ini, dan diharapkan juga kegiatan ini dapat dijadikan momen bagi kita semua untuk sukses menuju Jabar Juara Lahir dan Batin”. Ungkap Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri

50 Wawancara dengan Ade.

53

kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Raudhatul Irfan Kabupaten Sukabumi.51 Gambar 8. Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad

Sumber: jabarprov.go.id

Kegiatan keagamaan seperti ini ternyata tidak hanya dilakukan selama masa kampanye saja, akan tetapi setelah pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini dinyatakan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018-

2023, masih sering melakukan kegiatan semacam ini. Seperti misalnya Uu

Ruzhanul Ulum yang pernah suatu waktu hadir dalam kegiatan Shalat Jumat di

Masjid Agung Sumedang.

“Pernah juga waktu itu Pak Uu ini hadir dalam kegiatan Shalat Jumat seperti biasa. Tidak ada iring-iringan pengaman yang mengawal Pak Uu, tau-tau sudah hadir lalu Shalat Jumat di Masjid Agung. Beliau sendirian datang ke Masjid Agung Sumedang ini menggunakan sepeda motor, dan masyarakat pun pada akhirnya terkejut ada Pak Uu hadir di tengah-tengah mereka yang lantas kemudian mengimami Shalat Jumat pada waktu itu”.52

51 Website resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat, “Maulid Nabi, Uu: Hari Kasih Sayangnya Umat Islam”, dalam https://jabarprov.go.id/index.php/news/30853/Maulid_Nabi_ Uu_Hari_Kasih_Sayangnya_Umma_Islam diakses pada tanggal 10 Maret 2020. 52 Wawancara dengan Ade.

54

B. Peran Partai Politik Pengusung dalam Pemenangan Pasangan Ridwan

Kamil – Uu Ruzhanul Ulum

Dalam pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, mereka membentuk sebuah tim gabungan yang dibentuk oleh partai politik koalisi. Selain dengan mengerahkan tim public relations politik, tidak dipungkiri pula terdapat peran dari masing-masing partai politik koalisi yang bergerak secara sistematis, terstruktur, dan terorganisir.

Peran dari partai politik yang pertama adalah peran dari Partai Nasional

Demokrat atau Partai Nasdem. Seperti yang terdapat dalam berbagai warta berita acara, Partai Nasdem merupakan partai politik pertama pengusung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Keputusan itu lantas semakin diperjelas dengan terbitnya SK No.264-Kpts/DPP-

Nasdem/XII/2017 tentang Persetujuan atas Pasangan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan nama Muhammad Ridwan Kamil dan Uu

Ruzhanul Ulum. Jhony Gerald Plate selaku Sekjen Nasdem menyerahkan langsung SK tersebut kepada Ridwan Kamil pada hari Minggu, 7 Januari 2018.53

Dalam SK tersebut juga dijelaskan bahwasanya, DPP Partai Nasdem memberikan mandat dan amanahnya kepada DPW Partai Nasdem Provinsi Jawa

Barat untuk bersama-sama mengawal pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul

Ulum dan turut serta ikut mensukseskan pemenangan pasangan “Rindu” tersebut dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018.

53 Fabian Januarius Kuwado, “Serahkan SK Dukungan ke Ridwan Kamil-Uu, Nasdem Yakin Menang”, dalam https://nasional.kompas.com/read/2018/01/07/18145181/ serahkan-sk- dukungan-ke-ridwan-kamil-uu-nasdem-yakin-menang diakses pada tanggal 11 Maret 2020.

55

Gambar 9. Penyerahan SK dukungan dari Partai Nasdem kepada Ridwan Kamil

Sumber: nasional.kompas.com

Sepakat dengan apa yang diinstruksikan oleh DPP Nasdem, lantas mereka yang terdiri dari partai koalisi seperti Partai Nasdem, PKB, dan PPP kemudian membentuk sebuah tim yang dinamakan “tim gabungan” yang diketuai oleh Saan

Mustopa yang berasal dari Partai Nasdem. Selain berisi kader-kader dari partai koalisi, tim gabungan ini ternyata juga diisi oleh beberapa relawan yang turut serta mendukung pemenangan pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum tersebut. Setelah Surat Keputusan dukungan tersebut diterbitkan dan tim gabungan telah dibentuk, kemudian mereka langsung bergerak turun bersama- sama ke masyarakat untuk memperkenalkan sekaligus menaikkan citra dari pasangan “Rindu”.

Akan tetapi sebelum Surat Keputusan dukungan tersebut dikeluarkan, ternyata Partai Nasdem sudah terlebih dahulu melaksanakan tugasnya berdasarkan inisiatif sendiri untuk memperkenalkan Ridwan Kamil kepada khalayak umum di

56

Jawa Barat. Mereka sudah menyiapkan baliho untuk dipasang di setiap jalan nantinya setelah SK dikeluarkan, dan juga mereka telah terlebih dahulu terjun langsung ke lapangan untuk memperkenalkan Ridwan Kamil. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Teja yang merupakan kader Partai Nasdem saat peneliti mewawancarainya di kantor DPC Partai Nasdem Kabupaten Sumedang :

“Partai Nasdem selaku partai politik pengusung Ridwan Kamil pertama kali, yakin dan percaya diri kalau nantinya Ridwan Kamil ini akan menang dalam Pilgub Jabar. Maka dari itu, ketika SK dari DPP turun, kita semua yang tergabung dalam timgab (tim gabungan) langsung bergerak, dan pada saat itu saya ditugaskan sebagai bendahara untuk tim gabungan di wilayah Sumedang ini. Akan tetapi, sebelum SK turun pun, kami dari Partai Nasdem juga sudah bergerak terlebih dahulu, kami sudah menyiapkan baliho-baliho dukungan dan juga sudah terjun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan Ridwan Kamil ini, dan yang terpenting semua kegiatan itu kita lakukan menggunakan biaya sendiri. Tidak tahu ya kalau partai koalisi yang lain seperti apa, tapi kalau Partai Nasdem ya seperti itu perannya”. Berdasarkan wawancara diatas, Teja juga menegaskan bahwasanya setiap kegiatan yang dilakukan oleh Partai Nasdem seperti memasang baliho dan sosialisasi ke masyarakat dilakukan dengan menggunakan uang partai sendiri, tidak menggunakan uang dari Ridwan Kamil atau uang dari mana pun. Bahkan ketika pemilihan berlangsung, Partai Nasdem juga menyiapkan quick count tersendiri yang lagi-lagi menggunakan uang pribadi partai. Terakhir Teja juga mengklaim bahwasanya dari segi peran, Partai Nasdem inilah yang paling berperan dalam membantu pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini unggul dalam Pilgub Jabar 2018 khususnya di wilayah Kabupaten Sumedang.

“Partai Nasdem ini dalam mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, murni atas inisiatif partai sendiri. Jadi begitu SK dari DPP dikeluarkan kita semua dari kader Nasdem mulai bergerak dan setiap melakukan kegiatannya itu menggunakan uang pribadi partai. Bahkan kita juga membentuk quick count tersendiri yang lagi-lagi menggunakan uang

57

pribadi partai. Jadi kalau bisa kita simpulkan, Partai Nasdem inilah yang paling dominan berperan dan kita murni ingin membantu Ridwan Kamil ini tanpa mengharapkan timbal balik apapun, maka dari itu di baliho dukungan yang kami pasang terdapat slogan “politik tanpa mahar” yang mana itu sekaligus menunjukkan kepribadian Partai Nasdem itu sendiri kepada masyarakat umum”.54 Peran dari partai politik yang selanjutnya adalah berasal dari Partai

Persatuan Pembangunan atau Partai PPP. Pada saat Pemilihan Gubernur Jawa

Barat tahun 2018 yang lalu, Partai PPP merupakan partai politik pengusung

Ridwan Kamil dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen Jawa Barat maupun di

Kabupaten Sumedang. Hal itu lantas membuat Partai PPP merasa berhak untuk

„menitipkan‟ kader dari partainya untuk mendapampingi Ridwan Kamil maju dalam Pilgub Jabar yang kemudian terpilihlah nama Uu Ruzhanul Ulum yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya.

Nama Uu Ruzhanul Ulum dipilih oleh Partai PPP sebagai Calon Wakil

Gubernur Jawa Barat mendampingi Ridwan Kamil berdasarkan survey yang telah dilakukan sebelumnya oleh Partai PPP dalam beberapa bulan terakhir serta telah melalui konsultasi dengan berbagai pihak terlebih dahulu. Hal ini seperti apa yang dikatakan oleh Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy saat diwawancarai oleh tim Kompas.com :

“Alhamdulillah atas survey yang tetap konsisten yang telah kami ikuti sebelumnya kader dari Partai PPP Kang Uu Ruzhanul Ulum yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya menempati beberapa survey tertinggi untuk menjadi cawagub mendampingi Kang Emil”.55

54 Wawancara dengan Teja. 55 Nabilla Tashandra, “PPP Pasangkan Ridwan Kamil dengan Bupati Tasik, Apa Kata Nasdem-PKB?”, dalam https://surabaya.kompas.com/read/2017/10/25/09150211/ppp-pasangkan- ridwan-kamil-dengan-bupati-tasik-apa-kata-nasdem-pkb?page=all diakses pada tanggal 11 Maret 2020.

58

Gambar 10. Deklarasi yang dilakukan PPP atas penunjukkan Uu Ruzhanul Ulum untuk mendampingi Ridwan Kamil

Sumber: surabaya.kompas.com

Dalam dunia perpolitikan sendiri, Uu Ruzhanul Ulum bukanlah “pemain baru” yang hadir begitu saja mendampingi Ridwan Kamil. Karier politik pria yang tahun ini menginjak umur 51 tahun, dimulai pada umur 18 tahun ketika Kang Uu bergabung menjadi kader PPP. Selama meniti karier di dunia politik, mantan

Bupati Tasikmalaya tersebut telah menghasilkan banyak prestasi dengan total 32 penghargaan di berbagai bidang. Salah satunya adalah pada tahun 2012 yang saat itu Uu mendapatkan penghargaan atas komitmen dan dukungannya dalam penyelenggaraan layanan e-KTP.

Melihat beberapa prestasi yang telah dihasilkan oleh Uu Ruzhanul Ulum, membuat Partai PPP merasa yakin untuk memilih salah satu kader terbaiknya tersebut untuk turut serta mendampingi Ridwan Kamil sebagai Calon Wakil

59

Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Dengan hal tersebut pula membuat pekerjaan tim public relations politik Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini semakin mudah, sehingga tidak banyak hal yang harus dilakukan oleh mereka untuk menaikkan citra pasangan “Rindu” tersebut. Sekiranya hal tersebutlah yang diungkapkan oleh Ade selaku kader dari Partai PPP.

“Tidak sulit hal yang harus kami lakukan untuk menaikkan citra pasangan Kang Emil dan Kang Uu ini, bahkan bisa dibilang sangat mudah. Di Kabupaten Sumedang ini saja, kami dari Partai PPP dan Partai PKB hanya terfokus pada pemenangan dalam Pemilihan Bupati Sumedang yang pada saat itu diselenggarakan bertepatan dengan Pilgub Jabar juga. Jadi kami dari Partai PPP dan Partai PKB yang berkoalisi di Pilgub Jabar kembali berkoalisi dalam Pilbup Sumedang, sehingga ketika kita kampanye untuk pemenangan Pilbup kita juga kampanye untuk pemenangan Pilgub Jabar”.56 Berdasarkan wawancara diatas, memang benar adanya kalau pada saat itu penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat bersamaan dengan

Pemilihan Bupati Sumedang. Partai PPP dan Partai PKB yang sebelumnya berkoalisi dalam Pilgub Jabar kembali berkoalisi dalam Pilbup Sumedang dengan

Partai Demokrat dan Partai PAN. Seperti apa yang dikatakan oleh Ade dalam wawancara diatas, Partai PPP tidak sedikit pun melakukan hal yang berat dalam pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum tersebut dan lebih memilih untuk terfokus pada Pemilihan Bupati Sumedang. Bahkan, beliau juga mengatakan bahwasanya pasangan “Rindu” ini diuntungkan dengan adanya

Pemilihan Bupati Sumedang ini.

“Kami kader Partai PPP, khususnya untuk wilayah Kabupaten Sumedang ini, pada saat Pilgub Jabar yang lalu kita sama sekali tidak melakukan hal yang berat, sama sekali tidak, bahkan kita dari Partai PPP lebih terfokus pada Pemilihan Bupati Sumedang. Akan tetapi sebenarnya bisa dibilang

56 Wawancara dengan Ade.

60

kalau Ridwan Kamil ini cukup beruntung karena berbarengan dengan Pilbup Sumedang. Mengapa saya bisa bilang begitu? Karena nomor urut Kang Emil dengan Kang Doni Ahmad Munir ini sama-sama nomor urut 1”.57 Pada saat Pemilihan Bupati Sumedang tersebut, Doni Ahmad Munir yang merupakan calon Bupati Sumedang dari partai PPP adalah calon Bupati unggulan untuk memenangkan Pemilihan Bupati Sumedang. Doni Ahmad Munir merupakan anak daerah asli Sumedang yang sangat diharapkan oleh masyarakat

Sumedang itu sendiri untuk memimpin daerah Sumedang. Sehingga disini dengan adanya kesamaan nomor urut antara Ridwan Kamil dan Doni Ahmad Munir merupakan suatu keuntungan tersendiri, karena membuat rakyat lebih mudah untuk mengingatnya.

Peran dari partai politik pengusung yang terakhir adalah berasal dari Partai

Kebangkitan Bangsa atau Partai PKB. Partai PKB merupakan partai politik kedua pengusung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Provinsi

Jawa Barat. Dukungan resmi itu ditetapkan dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh DPP PKB pada hari Sabtu, 9 September 2017. Surat Keputusan yang berisi dukungan terhadap Ridwan Kamil tersebut untuk selanjutnya diserahkan kepada Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan

Bangsa Provinsi Jawa Barat, Syaiful Huda.58

Setelah Surat Keputusan dari DPP tersebut dikeluarkan dan kemudian diserahkan kepada Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB, Syaiful Huda kemudian langsung mengerahkan setiap kadernya yang berada di Jawa Barat

57 Wawancara dengan Ade. 58 Nabilla Tashandra, "Resmi Dukung, PKB Perintahkan Kadernya Menangkan Ridwan Kamil", dalam https://regional.kompas.com/read/2017/09/11/09482691/resmi-dukung-pkb- perintahkan-kadernya-menangkan-ridwan-kamil diakses pada tanggal 11 Maret 2020.

61 untuk sama-sama turun bergerak secara door to door mensosialisasikan Ridwan

Kamil sebagai Calon Gubernur Provinsi Jawa Barat. Cara yang dilakukan oleh

PKB tersebut, nampaknya mirip dengan cara yang digunakan oleh Partai Nasdem dalam mensosialisasikan Ridwan Kamil kepada masyarakat Jawa Barat.

Selain itu, Syaiful juga memerintahkan kepada kadernya untuk menyatukan kekuatan dengan struktural sukarelawan maupun struktural Partai Nasdem yang terlebih dahulu telah menyatakan pendapatnya untuk mendukung Ridwan Kamil untuk sama-sama bergerak, membantu, serta mengawal Ridwan Kamil hingga dilantik nanti. Syaiful juga mengharapkan adanya kerjasama yang solid diantara kader PKB, kader Partai Nasdem, serta relawan untuk mendukung Ridwan Kamil.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Angga selaku kader dari PKB saat peneliti mewawancarainya :

“Kita dari Pak Syaiful dimandatkan untuk saling bekerja sama dengan partai-partai koalisi yang lainnya serta relawan. Hal seperti ini memang perlu kita lakukan supaya kita sama-sama dapat memenangkan Kang Emil dalam Pilgub Jabar 2018. Untuk wilayah Kabupaten Sumedang ini, PKB ditugaskan untuk menjadi ketua tim pemenangan Kabupaten Sumedang, dengan Kang Didi Ketua DPC PKB Sumedang yang menjadi ketua tim pemenangannya. Kang Didi mengarahkan kita semua dari kader PKB untuk turun ke lapangan secara door to door menemui rakyat, ya seperti itulah kira-kira peran dari PKB itu sendiri”.59 Mengusung nama Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, DPW PKB Jawa Barat sendiri lantas mengamanatkan 9

Agenda “Jabar Lahir Batin” kepada mantan Walikota Bandung tersebut. PKB memberikan amanat tersebut karena ingin memajukan masyarakat pedesaan yang

59 Wawancara dengan Angga.

62 ada di Jawa Barat untuk kemudian nantinya dilaksanakan oleh Ridwan Kamil ketika menjadi Gubernur Jawa Barat.60

Dalam 9 Agenda “Jabar Lahir Batin” tersebut terdapat beberapa poin-poin yang menjadi penekanan kepada Ridwan Kamil untuk nantinya segera dilaksanakan apabila terpilih menjadi Gubernur Provinsi Jawa Barat. Poin tersebut umumnya lebih mengarah kepada pembangunan ekonomi di Jawa Barat serta hal- hal lainnya yang terkait dengan Agama Islam.

“PKB sendiri dalam mendukung Kang Emil semata-mata tidak hanya begitu saja memberikan dukungannya, akan tetapi kami juga memberikan beberapa amanat untuk nantinya kami harapkan dilaksanakan oleh Kang Emil ketika sudah menjadi Gubernur Jawa Barat. Ya salah satunya itu, kami ingin adanya pengembangan Pesantren, Masjid, dan yang lainnya di Jawa Barat, dan Alhamdulillah di Kabupaten Sumedang ini perkembangan Pondok Pesantren sudah mulai terasa”.61

60 Muhammad Syarif Abdussalam, “Ridwan Kamil: PKB Fokus Menyejahterakan Masyarakat Pedesaan, Kesamaan Ini Buat Saya Sangat Cocok”, dalam https://jabar.tribunnews .com/2017/09/14/ridwan-kamil-pkb-fokus-menyejahterakan-masyarakat-pedesaan-kesamaan-ini- buat-saya-sangat-cocok?page=all diakses pada tanggal 11 Maret 2020 61 Wawancara dengan Angga.

63

Gambar 11. 9 Agenda “Jabar Lahir Batin” dari PKB untuk Ridwan Kamil

Sumber: jabar.tribunnews.com

Berdasarkan 9 Agenda “Jabar Lahir Batin” tersebut, nampaknya disini PKB mengharapkan kepada Ridwan Kamil untuk lebih memperhatikan masyarakat pedesaan dan masyarakat muslim di Jawa Barat, karena seperti yang kita ketahui

Jawa Barat merupakan Provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar, sehingga perlu perhatian khusus dalam menanganinya. Dari segi kesejahteraan, implementasi pemerataan serta keadilan pembangunan di Jawa Barat juga diharapkan oleh PKB kepada mantan Walikota Bandung tersebut yang dianggap telah sukses memimpin Kota Bandung selama 5 tahun.

64

Bila melihat serta membandingkan mesin politik pasangan Ridwan Kamil –

Uu Ruzhanul Ulum dengan pasangan lainnya terlihat biasa-biasa saja bahkan boleh dibilang tidak begitu terlalu militansi hanya dari Partai Nasdem saja yang berdasarkan wawancara terlihat begitu militansi sementara partai politik koalisi lainnya tidak melakukan kegiatan yang begitu masif.

Bila dibandingkan dengan pasangan Sudrajat – Syaikhu hal ini terlihat begitu kontras. Hal ini seperti apa yang dikatakan oleh pengamat politik dari

Universitas Padjajaran, Firman Manan yang mengatakan tingginya perolehan suara yang didapat oleh pasangan Sudrajat – Syaikhu tak lepas berkat kinerja dari partai pendukung yang begitu gencar menjelang pemilihan berlangsung. Firman juga mengatakan adanya gerakan masif yang dilakukan oleh para pendukung khususnya yang berasal dari kalangan PKS pada saat masa tenang tanggal 24-26

Juni 2018 yang lalu cukup efektif dalam menaikkan perolehan suara.

Lalu Firman juga menilai bahwasanya kemenangan yang diraih pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini memang sudah diprediksi. Akan tetapi, karena terlalu mengandalkan figure dan pamor dari Ridwan Kamil, kinerja partai politik pengusung tidak begitu optimal, bahkan bisa dilihat hanya Partai Nasdem saja yang melakukan pergerakan dengan cara turun langsung ke lapangan.

Beruntung bagi Ridwan Kamil yang akrab dengan kalangan muda hingga memiliki pendukung dan relawan dari kalangan muda yang begitu aktif dan militansi mendukung pasangan “Rindu” tersebut. Mereka begitu aktif tidak hanya

65 di lingkungan masyarakat saja, akan tetapi juga gencar mendukung di jejaring sosial media seperti facebook, ataupun instagram.62

C. Analisis Pendekatan Public Relations Politik Ridwan Kamil – Uu

Ruzhanul Ulum

Kegiatan public relations politik dilakukan semata-mata bukan tanpa maksud dan tujuan tertentu. Setidaknya terdapat beberapa tujuan utama yang ingin dicapai oleh public relations politik itu sendiri, salah satunya adalah untuk memperoleh dukungan politik dari berbagai pihak seperti dari publik internal maupun eksternal. Dalam pelaksanaannya, public relations politik memerlukan beberapa pendekatan-pendekatan public relations politik yang ditujukan kepada publik eksternal yang dalam hal ini adalah masyarakat.63

Pada pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum, pendekatan persuasi politik yang dilakukan oleh Partai Nasdem dan PKB dengan cara terjun langsung ke masyarakat dan mensosialisasikan Ridwan Kamil, dapat dikatakan merupakan langkah yang sangat tepat. Meskipun Ridwan Kamil bisa dibilang sudah sangat terkenal dan berhasil dalam memimpin Kota Bandung, akan tetapi masih terdapat masyarakat di Jawa Barat yang belum mengenal siapa

Ridwan Kamil, termasuk dalam hal ini adalah masyarakat Kabupaten Sumedang.

Bahkan hal ini diakui oleh Teja dari Partai Nasdem yang mengatakan kalau di

62 Priska Sari Pratiwi, “Pertaruhan Pamor Ridwan Kamil vs Gerilya Sudrajat-Syaikhu”, dalam https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180628063754-32-309709 /pertaruhan-pamor-ridwan-kamil-vs-gerilya-sudrajat-syaikhu diakses pada tanggal 27 Juni 2020. 63 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar), hal. 119.

66

Sumedang ini tidak semua rakyat yang mengenal Ridwan Kamil, mungkin hanya kalangan dari ekonomi menengah keatas saja yang mengenalnya.

Dalam kegiatan sosialisasinya tersebut, tim public relations politik dari pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini juga memberitahukan sederet prestasi yang telah dicapai, baik oleh Ridwan Kamil maupun Uu Ruzhanul Ulum.

Pendekatan Manajemen Reputasi Politik tersebut, nampaknya dapat mempengaruhi pandangan dari khalayak umum sekaligus dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya dalam Pemilihan Gubernur Jawa

Barat 2018.

Baik Ridwan Kamil maupun Uu Ruzhanul Ulum memang sudah dikenal memiliki sederet prestasi yang telah dicapainya selama meniti karier perpolitikan di Indonesia. Ridwan Kamil yang berhasil memimpin dan memperindah Kota

Bandung sukses dianugerahi penghargaan Kota Desain Dunia (City of Design) dari Unesco PBB. Serta Uu Ruzhanul Ulum yang pada tahun 2012 saat menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya berhasil mendapatkan penghargaan atas komitmen dan dukungannya dalam penyelenggaraan layanan e-KTP.

Pengalaman dalam memimpin Kota dan Kabupaten yang telah dilakukan oleh Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum ini lantas membawa pasangan

“Rindu” tersebut untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Adapun program-program yang dibawa oleh mereka terbilang sangat mewakili dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat Jawa Barat itu sendiri khususnya masyarakat Kabupaten Sumedang.

67

Program Kerja yang diberi tagline “Jabar Juara Lahir Batin” ini merupakan amanah ataupun pesan dari Partai PKB saat mendeklarasikan dukungannya untuk

Ridwan Kamil. Pada Program Kerja tersebut, tidak hanya mementingkan dari segi lahiriyahnya saja akan tetapi dari segi batin atau spiritualitas juga begitu diperhatikan. Hal inilah yang lantas membuat masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Kabupaten Sumedang untuk memilih pasangan “Rindu”.

Selain dengan menggunakan empat jenis pendekatan public relations politik tersebut, menurut pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep

Warlan Yusuf, beliau memaparkan setidaknya terdapat empat faktor utama yang membuat masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Sumedang meyakinkan pilihannya pada pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini ditengah adanya isu yang menerpa Ridwan Kamil, sekaligus yang memberikan perbedaan antara pasangan “Rindu” dengan kandidat pasangan lainnya.

Yang pertama, jelas menurut dia adalah figure populer yang telah dimiliki oleh Ridwan Kamil, karena seperti yang telah diketahui oleh khalayak umum, sebelum Ridwan Kamil maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018, beliau telah populer terlebih dahulu atas beberapa prestasinya selama memimpin Kota Bandung. Keakraban Ridwan Kamil dengan pemilih pemula di dalam jejaring sosial medianya juga dianggap menjadi suatu keunggulan yang tidak dimiliki oleh kandidat lainnya.

Yang kedua, merupakan visi, misi, serta beberapa program yang diusung oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini dinilai memiliki terobosan

68 yang inovatif serta rasional. Hal ini menurut Asep terlihat begitu kontras dengan kandidat lainnya yang dinilai memiliki program pembangunan Jabar yang begitu

“kolot”. Terobosan yang ditawarkan oleh Ridwan Kamil dimulai dari lingkungan agama dengan memberikan bantuan kepada pesantren-pesantren yang berada di

Jawa Barat, hingga reformasi birokrasi yang bertujuan untuk menekan angka korupsi di Jawa Barat.

Yang ketiga, adalah Ridwan Kamil memiliki barisan pendukung dan relawan yang fanatik. Dikarenakan kedekatan dan keakraban Ridwan Kamil dengan kalangan muda, membuat banyak pendukung serta relawan Ridwan Kamil yang berasal dari kalangan muda tersebut. Memang mesin politik dari pasangan

Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini terkesan kurang aktif dalam memberikan dukungan, akan tetapi dengan adanya relawan dan pendukung dari kalangan muda ini dianggap dapat memobilisasi massa untuk meraih simpati masyarakat.

Faktor terakhir menurut Asep adalah adanya akomodasi besar yang dimiliki oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam mengarungi masa kampanye. Dengan adanya modal besar yang dimiliki, tentu bukanlah hal yang sulit untuk pasangan tersebut dalam mengakses daerah-daerah yang sulit aksesnya untuk dikunjungi, karena semata-mata hal ini dilakukan demi menarik simpati dan dukungan rakyat Jawa Barat.64

64 Yantina Debora, “Empat Faktor Ridwan-Uu Unggul di Pilgub Jabar 2018 Menurut Pengamat”, dalam https://tirto.id/empat-faktor-ridwan-uu-unggul-di-pilgub-jabar-2018-menurut- pengamat-cNbA diakses pada tanggal 27 Juni 2020.

69

Memang beberapa isu yang menerpa Ridwan Kamil sedikit banyak telah mempengaruhi elektabilitas dari Ridwan Kamil itu sendiri hingga pada saat penetapan hasil beliau hanya mendapatkan perolehan suara sebesar 32,88% suara saja, akan tetapi dengan faktor figure yang kuat serta beberapa program dan terobosan yang inovatif membuat pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum ini mampu untuk mempertahankan keunggulannya dari para kandidat lainnya.

Khusus masyarakat di Kabupaten Sumedang sendiri, terdapat alasan lain mengapa lebih memilih Ridwan Kamil daripada calon Gubernur lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ade dari Partai PPP, bahwasanya masyarakat Sumedang ini menginginkan Gubernur yang dapat mengedepankan nilai-nilai Islam serta bukan berasal dari kalangan partai politik.

Memang benar kalau Ridwan Kamil diusung oleh beberapa partai politik, akan tetapi Ridwan Kamil bukanlah kader dari partai politik manapun atau dari kalangan non-partisipan. Non-partisipan partai politik yang dimaksud di sini adalah tidak memiliki latar belakang dari partai politik mana seseorang tersebut.

Hal itulah yang peneliti anggap menjadi pembeda sekaligus menjadi nilai lebih untuk Ridwan Kamil. Menurut Ade, masyarakat Sumedang yang memiliki rasa trauma dengan partai politik di masa lalu tentu menilai bahwasanya Ridwan

Kamil merupakan sosok yang dibutuhkan untuk memimpin Jawa Barat.

Di wilayah Sumedang sendiri, peneliti menilai bahwasanya peta persaingan politik yang terjadi di sana bisa dikatakan tidak didominasi oleh salah satu partai politik saja, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, alasan peneliti

70 memilih wilayah Kabupaten Sumedang untuk diteliti dikarenakan Kabupaten

Sumedang tidak memiliki basis partai politik yang jelas. Hal ini berbeda dengan daerah lainnya yang dimenangi oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul

Ulum yang kebanyakan memiliki basis partai politik yang jelas.

Seperti contohnya adalah Kota Banjar dan Kabupaten Cianjur. Pada pemilu legislatif DPRD Kota Banjar periode 2014-2019, Partai Golkar keluar sebagai pemenang dengan meraih 6 kursi dan Walikota Kota Banjar yang bernama Ade

Uu Sukaesih yang merupakan petahanan yang menjabat sejak 4 Desember 2013 adalah kader dari Partai Golkar itu sendiri. 65

Untuk Kabupaten Cianjur, pada pemilu legislatif DPRD Kabupaten Cianjur periode 2014-2019, Partai Demokrat keluar sebagai pemenang dengan meraih 11 kursi dan Bupati Kabupaten Cianjur yang bernama Irvan Rivano Muchtar merupakan kader dari Partai Demokrat itu sendiri. Dominasi Partai Demokrat sebenarnya sudah dimulai sejak periode 2009-2014 dengan Bupati Tjetjep

Muchtar Soleh yang merupakan kader Partai Demokrat juga. 66

Melihat 2 perbandingan di atas, peneliti menilai bahwa Kabupaten

Sumedang menarik untuk diteliti karena tidak adanya basis partai politik yang jelas, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya berdasarkan periode 2009-

2014 dan 2014-2019 PDIP selalu unggul akan tetapi tidak ada satupun dari Bupati

65 Adi Karyanto, “Hitung Suara & Kursi DPRD Kota Banjar”, dalam https://www.harapanrakyat.com/2014/04/hitung-suara-kursi-dprd-kota-banjar/ diakses pada tanggal 27 Juni 2020. 66 Deni Ahmad Fajar, “Demokrat Paling Banyak Rebut Kursi di Cianjur”, dalam https://jabar.tribunnews.com/2014/04/21/demokrat-paling-banyak-rebut-kursi-di-cianjur diakses pada tanggal 27 Juni 2020.

71 maupun Gubernur yang didukung oleh PDIP memenangi kontestasi politik di

Kabupaten Sumedang.

Selain tidak adanya partai politik yang dominan, masyarakat Sumedang juga masih melihat siapa tokoh tersebut dibanding apa partai politik yang dibawanya.

Salah satu contohnya adalah pada saat Pemilihan Bupati Sumedang 2018 yang berbarengan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Pada saat itu Doni

Ahmad Munir yang merupakan kader dari Partai PPP sukses mengungguli Calon

Bupati lainnya. Masyarakat Sumedang pada saat itu tidak peduli Doni Ahmad

Munir berasal dari partai mana. Doni Ahmad Munir yang merupakan cucu dari ulama besar di Sumedang serta putra daerah asli Kabupaten Sumedang, membuat masyarakat Sumedang pada saat itu tidak mempedulikan dari partai mana Doni

Ahmad Munir berasal.

Berbicara Pemilihan Bupati yang diselenggarakan bersamaan dengan

Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, nampaknya juga menjadi salah satu keuntungan tersendiri bagi Ridwan Kamil. Keuntungan yang dimaksud adalah adanya kesamaan nomor urut antara Ridwan Kamil dan Doni Ahmad Munir.

Seperti yang sudah peneliti jelaskan pada paragraf di atas, Doni Ahmad Munir merupakan sosok yang diidam-idamkan oleh masyarakat Sumedang, dan juga selain itu masyarakat Sumedang lebih melihat kepada siapa tokoh tersebut dibandingkan apa partai politik yang dibawanya. Hal ini diakui oleh Ade yang menilai Ridwan Kamil diuntungkan dengan adanya Pilbup Sumedang ini. Tentu dengan kesamaan nomor urut tersebut membuat masyarakat Sumedang lebih mudah untuk mengingatnya.

72

Sekiranya hal di atas tersebut merupakan beberapa kelebihan dari pendekatan public relations politik yang telah dilakukan oleh tim gabungan pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum. Untuk kekurangannya sendiri, peneliti merasa tidak terdapat kekurangan yang signifikan kecuali satu hal, yakni tim public relations politik pasangan “Rindu” masih belum bisa mendominasi wilayah Provinsi Jawa Barat bagian barat yang memang dikenal menjadi basis dari Partai PKS. Hal ini bisa dilihat dari hasil Pilgub Jabar

2018 yang lalu, di mana Partai PKS masih sangat kuat mendominasi wilayah yang telah menjadi basisnya.

Gambar 12. Hasil Pilgub Jabar 2018 di setiap wilayah Jawa Barat

Sumber: kompas.com

Untuk kendala selama kampanye di Jawa Barat maupun di Kabupaten

Sumedang tidak ditemukan berbagai kendala yang dapat mengganggu citra

73 maupun elektabilitas dari Ridwan Kamil maupun Uu Ruzhanul Ulum. Padahal apabila melihat perjalanan Ridwan Kamil selama masa pencalonan dirinya menjadi Gubernur Jawa Barat hingga dirinya dilantik, Ridwan Kamil tak lepas dari berbagai kampanye hitam yang menimpanya.

Ridwan Kamil pernah dituduh mendukung gerakan LGBT hingga antipati dirinya terhadap penderitaan warga muslim di Palestina dan Rohingya. Hal ini telah dibantah dan diklarifikasi oleh Ridwan Kamil sehari sebelum hari pencoblosan berlangsung.67 Bahkan ketika dirinya telah menjadi Gubernur Jawa

Barat, Ridwan Kamil membuktikan sikap atas klarifikasinya tersebut dengan memberikan beberapa program kerja yang memperhatikan umat muslim di Jawa

Barat. Warga Jawa Barat yang tidak terlalu mempedulikan isu kampanye hitam tersebut tetap pada pilihannya untuk mendukung Ridwan Kamil sehingga tidak membuat citra dan elektabilitas dirinya terganggu.

67 Fidya Alifa Puspafirdausi, “Perjalanan Ridwan Kamil Sebelum Resmi Jadi Gubernur Jabar, Ditinggal Golkar & Korban Kampanye Hitam, dalam https://jabar.tribunnews.com /2018/09/06/perjalanan-ridwan-kamil-sebelum-resmi-jadi-gubernur jabar-ditinggal-golkar-korban- kampanye-hitam?page=3 diakses pada tanggal 13 Maret 2020.

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemenangan pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum dalam

Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 2018 yang menggunakan beberapa pendekatan public relations politik, peneliti menyimpulkan bahwa setidaknya terdapat 4 pendekatan utama yang diterapkan oleh tim gabungan pemenangan pasangan “Rindu”. Pendekatan yang pertama kali dilakukan adalah Persuasi

Politik yang berupa interaksi secara langsung dan dilakukan secara door to door.

Adanya Manajemen Reputasi Politik yang dilakukan selama interaksi tersebut juga bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat Jabar sederet prestasi yang telah dicapai oleh pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum serta tidak lupa dengan pendekatan Paradigma Politik Grunigian yang dilakukan dengan cara memberi tahu beberapa program kerja yang diberi tagline “Jabar

Juara Lahir Batin”. Relasi Politik dengan Publik yang dilakukan oleh pasangan

“Rindu” dengan cara selalu menghadiri kegiatan keagamaan juga tidak lupa dilakukan supaya rakyat semakin mengenalnya.

Selain dengan mengandalkan pendekatan-pendekatan public relations politik tersebut, adanya peran dari masing-masing partai politik pengusung juga tidak boleh dilupakan. Partai Nasdem yang merupakan partai politik pertama pengusung Ridwan Kamil berperan sebagai ketua pemenangan di Provinsi Jawa

75

Barat serta melakukan kegiatan kampanye untuk Ridwan Kamil dengan menggunakan biaya pribadi dari partai. Partai PKB yang merupakan partai politik kedua pengusung Ridwan Kamil, turut berperan dengan menjadi ketua pemenangan untuk wilayah Kabupaten Sumedang serta memberikan beberapa amanah kepada Ridwan Kamil yang mana amanah tersebut selanjutnya digunakan sebagai program kerja dari Kang Emil dan Kang Uu. Yang terakhir adalah Partai

PPP. Partai dengan jumlah kursi legislatif terbanyak di antara koalisi lainnya ini, memberikan salah satu kader terbaik mereka, yakni Uu Ruzhanul Ulum sebagai pendamping untuk Ridwan Kamil dan hal ini tentu meningkatkan citra positif

Kang Emil, khususnya di mata masyarakat muslim maupun Sumedang.

Selain daripada itu, peneliti juga menarik beberapa kesimpulan terkait pemenangan pasangan “Rindu” di wilayah Kabupaten Sumedang dalam

Pemilihan Gubernur Provinsi Jawa Barat untuk periode 2018-2023 yang akan dijelaskan pada beberapa poin sebagai berikut :

1. Pendekatan public relations politik yang dilakukan oleh tim gabungan

untuk terjun langsung ke masyarakat secara door to door merupakan

langkah yang tepat guna mengenalkan Ridwan Kamil kepada

masyarakat. Hal ini penting untuk dilakukan karena tidak semua lapisan

masyarakat di Jawa Barat khususnya Kabupaten Sumedang yang

mengenal siapa Ridwan Kamil.

2. Ridwan Kamil yang berasal dari kalangan non-partisipan membuat

masyarakat Sumedang tidak sulit untuk menentukan pilihannya, terlebih

bila melihat peta perpolitikan di wilayah Kabupaten Sumedang itu

76

sendiri yang tidak didominasi oleh partai politik tertentu saja. Adanya

Pemilihan Bupati Kabupaten Sumedang yang diselenggarakan serentak

dengan Pemilihan Gubernur Jawa Barat memberikan keuntungan

tersendiri kepada Ridwan Kamil. Hal ini didasarkan dengan adanya

kesamaan nomor urut antara calon bupati unggulan yakni Doni Ahmad

Munir dengan Ridwan Kamil yang sama-sama memiliki nomor urut 1.

3. Masyarakat Kabupaten Sumedang yang cenderung lebih melihat

ketokohan daripada kepartaian semakin memberikan keuntungan

tersendiri untuk Ridwan Kamil. Sederet prestasi yang telah dihasilkan,

baik oleh Ridwan Kamil maupun Uu Ruzhanul Ulum semakin

menaikkan citra positif dari pasangan tersebut.

4. Adanya isu seperti Ridwan Kamil yang dianggap memberikan

dukungannya terhadap kaum LGBT (Lesbian Gay Bisexual

Transgender) serta isu antipati Ridwan Kamil terhadap penderitaan

umat muslim di Palestina dan Rohingya tidak membuat goyah citra dari

Ridwan Kamil. Bahkan untuk menyangkal isu-isu tersebut, Ridwan

Kamil membuat beberapa program kerja yang ditujukan untuk

kepentingan umat muslim di Jawa Barat.

5. Meskipun belum bisa mengalahkan dominasi PKS yang berbasis di

wilayah Jawa Barat bagian barat, akan tetapi perolehan suara sebesar

32,88% yang didapatkan oleh pasangan Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul

Ulum sudah dianggap cukup untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018.

77

Adanya public relations politik, semata-mata bertujuan untuk sebagai tindakan persuasif dalam menajamkan opini, baik untuk publik internal maupun publik eksternal secara luas sehingga bisa mendapatkan opini publik yang sesuai dengan harapan dari sebuah institusi. Disini peneliti melihat adanya pendekatan public relations politik yang tepat dilakukan oleh tim gabungan membuat masyarakat Jawa Barat khususnya Sumedang mengenal siapa sosok dari Ridwan

Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum. Adanya isu yang menerpa Ridwan Kamil tidak membuat masyarakat Sumedang mengalihkan pilihannya dikarenakan Ridwan

Kamil yang berasal dari kalangan non-partisipan parpol.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, sekiranya terdapat beberapa saran yang akan peneliti berikan khususnya kepada tim public relations politik pasangan Ridwan Kamil – Uu

Ruzhanul Ulum dan pasangan kandidat lainnya yang sekiranya akan berkonstestasi dalam pemilihan umum serta untuk peneliti lainnya yang tertarik untuk mengangkat pembahasan public relations politik, sehingga peneliti mengharapkan adanya perbaikan dalam penyusunan mendatang. Adapun saran- saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tim public relations politik harus mampu mendominasi semua wilayah

Provinsi yang menjadi basis dari partai lawan dengan mencari tahu

78

kekurangan partai lawan tersebut kemudian merencanakan strategi yang

bisa digunakan untuk menguasai wilayah tersebut.

2. Tim public relations politik harus menggali pendekatan-pendekatan

dalam PR politik sehingga lebih bervariatif lagi dan tidak hanya

mengandalkan prestasi-prestasi dari pasangan calon saja.

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya

terkait dengan Strategi PR Politik. Peneliti melihat bahwa

diperlukannya penelitian yang lebih mendalam terkait PR Politik untuk

mendapatkan pengetahuan seputar PR Politik lebih lanjut.

79

DAFTAR PUSTAKA

Buku Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2013.

Heryanto dan Zakarsy. Public Relations Politik. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. 2012.

Heryanto, Gun Gun dan Irwan Zakaria. Public Relations Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2012.

Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik (Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia. 2013.

Sugiarto, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Suaka Media. 2015.

Sutopo, Ariesto Hadi dan Adrianus Arif. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO. Jakarta: Prenada Media Group. 2010.

Suwendra, I Wayan. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan. Bali: Nilacakra Publishing House. 2018.

Jurnal dan Artikel Elysia, dkk. Implementasi E-Goverment untuk Mendorong Pelayanan Publik yang Terintegrasi di Indonesia. (Artikel yang diakses pada web http://repository.ut.ac.id/7083/1/UTFMIPA2017-14-vita.pdf )

Indrayani, Inri Inggrit. Mengkaji PR Politik: Sebuah Tinjauan Teoritis dan Empiris. (Jurnal Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra, Vol. 4 No. 02, Januari 2015, diakses pada http://repository.petra.ac.id.)

Lampe, Ilyas. Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung). (Jurnal Academica FISIP Untad, Vol. 2 No. 02, Oktober 2010, diakses pada web https://media.neliti.com.)

Karya Ilmiah Baharuddin. Optimalisasi Peran Partai Politik dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilu Legislatif Berdasarkan Undang-Undang

80

Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Studi di Kalimantan Barat). (Tesis Studi Ilmu Politik diakses pada https://media.neliti.com).

George Towar Ikbal Tawakkal. Peran Partai Politik dalam Mobilisasi Pemilih: Studi Kegagalan Parpol pada Pemilu Legislatif di Kabupaten Demak. (Tesis Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2009).

Rizki Ahmad Zainuri. Strategi Public Relations Politik Pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarief Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Provinsi Banten 2017. (Skripsi Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017).

Dokumen Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang.

Website “Demokrat Paling Banyak Rebut Kursi di Cianjur”, diakses pada tanggal 27 Juni 2020. https://jabar.tribunnews.com/2014/04/21/demokrat-paling-banyak- rebut-kursi-di-cianjur

“Ditetapkan, Ini Nomor Urut Pasangan Calon Pilgub Jabar 2018”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://www.pikiran-rakyat.com/bandung- raya/2018/02/13/ ditetapkan-ini-nomor-urut-pasangan-calon-pilgub-jabar- 2018-419477

“Empat Faktor Ridwan-Uu Unggul di Pilgub Jabar 2018 Menurut Pengamat”, diakses pada tanggal 27 Juni 2020. https://tirto.id/empat-faktor-ridwan-uu- unggul-di-pilgub-jabar-2018-menurut-pengamat-cNbA

“Gubernur Jawa Barat dari masa ke masa”, diakses pada tanggal 31 Juli 2019. https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/09/06/pelgiy366- gubernur-jawa-barat-dari-masa-ke-masa

“Hitung Suara & Kursi DPRD Kota Banjar”, diakses pada tanggal 27 Juni 2020. https://www.harapanrakyat.com/2014/04/hitung-suara-kursi-dprd-kota- banjar/

81 https://autobiografi.id/talenta/6ada16c735/ridwan-kamil?page=1, diakses pada tanggal 2 Oktober 2019 dan 10 Maret 2020.

Ilyas Lampe, “Konsep dan Aplikasi Public Relations Politik Pada Kontestasi Politik di Era Demokrasi (Pemilihan Langsung)”. https://media.neliti.com.

“KPU Tetapkan Pemenang Pilgub Jabar 2018 Paslon Rindu”, diakses pada tanggal 1 November 2018. https://www.idntimes.com/news/indonesia /amp/rochmanudin-wijaya/kpu-tetapkan-pemenang-pilgub-jabar-2018- paslon-rindu

“Maulid Nabi, Uu: Hari Kasih Sayangnya Umat Islam”, diakses pada tanggal 10 Maret 2020. https://jabarprov.go.id/index.php/news/30853/Maulid_Nabi_ Uu_Hari_Kasih Sayangnya_Umma_Islam

“Memahami Visi Misi Ridwan Kamil-Uu yang Beri Perhatian ke Pesantren, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://kumparan.com/ @kumparannews/memahami-visi-misi-ridwan-kamil-uu-yang-beri- perhatian-ke-pesantren

“Menakar Peta Politik Pilkada Jabar 2018”, diakses pada tanggal 1 November 2018. https:// regional.kompas.com/read/2018/01/02/07070011/menakar- peta-politik-pilkada-jabar-2018?Page= all

“Menang di Pilgub Jabar, Ridwan Kamil-Uu Kuasai 14 Daerah”, diakses pada tanggal 6 November 2018. https://m.detik.com/news/berita-jawa-barat/d- 4105482/menang-di-pilgub-jabar-ridwan-kamil-uu-kuasai-14-daerah

“Pasangan Rindu Pendaftar Pertama di Pilgub Jabar”, diakses pada tanggal 2 Oktober 2019. https://www.beritasatu.com/nasional/472412/pasangan- rindu-pendaftar-pertama-di-pilgub-jabar

“Perjalanan Ridwan Kamil Sebelum Resmi Jadi Gubernur Jabar, Ditinggal Golkar & Korban Kampanye Hitam”, diakses pada tanggal 13 Maret 2020. https://jabar.tribunnews.com/2018/09/06/perjalanan-ridwan-kamil-sebelum -resmi-jadi-gubernurjabar-ditinggal-golkar-korban-kampanye- hitam?page=3

“Pertaruhan Pamor Ridwan Kamil vs Gerilya Sudrajat Syaikhu”, diakses pada tanggal 27 Juni 2020. https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak /nasional/20180628063754-32-309709/pertaruhan-pamor-ridwan-kamil- vs-gerilya-sudrajat-syaikhu

Pidato Ridwan Kamil dalam acara peringatan Isra Mi‟raj Nabi Muhammad SAW 1440 H/2019 M di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Hari Kamis 4 April 2019.

82

“Pilgub Jabar 2018 : Malam Ini, Pengundian Nomor Peserta”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://kabar24.bisnis.com/read/20180213/15/738198 /pilgub-jabar-2018-malam-ini-pengundian-nomor-peserta

“PPP Pasangkan Ridwan Kamil dengan Bupati Tasik, Apa Kata Nasdem- PKB?”, diakses pada tanggal 11 Maret 2020. https://surabaya.kompas.com /read/2017/10/25/09150211/ppp-pasangkan-ridwan-kamil-dengan-bupati- tasik-apa-kata-nasdem-pkb?page=all

“Raih Pemerintahan Terbaik, Ridwan Kamil: Enggak Usah Marah-Marah, Cukup Ngobrol”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://www.republika.co.id/berita/nasional/ umum/16/02/12/o2f3b4365- raih-pemerintahan-terbaik-ridwan-kamil-enggak-usah-marahmarah-cukup- ngobrol

“Rapat Pleno Penetapan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://jabar.kpu.go.id/2017/09/penetapan-surat- keputusan-kpu-provinsi-jawa-barat-tentang-penetapan-hari-pemungutan- suara-pemilihan-gubernur-dan-wakil-gubernur-jawa-barat-tahun-2018- penetapan-rekapitulasi-daftar-pemilih-tetap-dpt/

"Resmi Dukung, PKB Perintahkan Kadernya Menangkan Ridwan Kamil", diakses pada tanggal 11 Maret 2020. https://regional.kompas.com/read/2017 /09/11/09482691/resmi-dukung-pkb-perintahkan-kadernya-menangkan- ridwan-kamil

“Ridwan Kamil: PKB Fokus Menyejahterakan Masyarakat Pedesaan, Kesamaan Ini Buat Saya Sangat Cocok”, diakses pada tanggal 11 Maret 2020. https://jabar.tribunnews.com/2017/09/14/ridwan-kamil-pkb-fokus- menyejahterakan-masyarakat-pedesaan-kesamaan-ini-buat-saya-sangat- cocok?page=all

“Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Deklarasi Tanggal 14 Januari 2018”, diakses pada tanggal 2 Oktober 2019. https://www.netralnews.com /news/politik/read/122414/ ridwan.kamil.dan.uu.ruzhanul.ulum.deklar

“Ridwan Kamil: Visi Misi Jabar Terinspirasi Isra Mi‟raj”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://jabarprov.go.id/index.php/news/32575/2019/04/04/ Ridwan-Kamil-Visi-Misi-Jabar-Terinspirasi-Isra-MirajRidwan

“Ridwan Kamil Paparkan Visi „Jabar Juara‟”, diakses pada tanggal 23 Juli 2019. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180208224520-32-274944 /ridwan-kamil-paparkan-visi-jabar-juara

“Ridwan Kamil: Visi Misi Jabar Terinspirasi Isra Mi‟raj”, diakses pada tanggal 10 Maret 2020. https://jabarprov.go.id/index.php/news/32575/2019/04/04/ Ridwan-Kamil-Visi-Misi-Jabar-Terinspirasi-Isra-MirajRidwan

83

“Serahkan SK Dukungan ke Ridwan Kamil-Uu, Nasdem Yakin Menang”, diakses pada tanggal 11 Maret 2020. https://nasional.kompas.com/read/ 2018/01/07/18145181/serahkan-sk-dukungan-ke-ridwan-kamil-uu-nasdem -yakin-menang

Wawancara Bapak Teja, Kader Nasdem, 28 Februari 2020 jam 14.45 wib.

Bapak Ade, Kader PPP, 29 Februari 2020 jam 14.34 wib.

Bapak Totong Sudrajat, Kader PPP, 29 Februari 2020 jam 14.34 wib.

Bapak Angga, Kader PKB, 29 Februari 2020 jam 21.35 wib.

84