Jurnal Bimbingan dan Konseling , 2(2) 2020, 1-11 http://ojs.borneo.ac.id/ojs/index.php/JBKB ISSN 2685-0753 (cetak) ISSN 2685-2039 (online)

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANAGEMEN WAKTU BELAJAR SISWA SMA IT GRANADA SAMARINDA

Dwi Sona, Ulfa Dwi Yanti Universitas Mulawarman Samarinda Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektifitas dari layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk meningkatkan manajemen waktu belajar peserta didik SMA IT Granada Samarinda. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Su mber data dari penelitian yaitu dari guru BK, wali kelas, dan peserta didik SMA Granada Samarinda. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini yaitu dengan menggunakan wawancara, observasi, dan angket. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian dan analisis dari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu, bahwa permasalahan kurangnya kemampuan peserta didik dalam mengelola waktu belajar di rumah ataupun di sekolah tidak efektif dan efisien. Permasalahan kurangnya kemampuan peserta didik untuk memanajemen waktu belajarnya merupakan permasalahan kemandirian, kedisiplinan, dan motivasi dari peserta didik itu sendiri. Kesimpulannya adalah dengan memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management efektif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola waktunya dalam belajar. Saran terhadap permasalahan ini yaitu, guru bimbingan dan konseling agar lebih memperhatikan permasalahan yang seperti ini dan menindak lanjutinya dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management.

Kata Kunci: Efektivitas Bimbingan Kelompok, Teknik Self Management, dan Kemampuan Manajemen Waktu Belajar

1. PENDAHULUAN memiliki waktu yang sama dan tidak Kita sering melihat secara dapat diulang maupun diputar kasatmata banyak orang yang kembali. Tidak ada kesempatan lagi terlambat dalam ketepatan waktu untuk menghabiskan waktu sesuka meskipun dengan berbagai macam hati dan hanya untuk bersenang- alasan.Waktu sangat penting dalam senang, karena waktu tidak kehidupan sehari-hari. Setiap orang bersifat menunggu.

2

Setiap peserta didik hendak informasi bahwa peserta didik memiliki kemampuan untuk memiliki kesulitan dalam membagi mengelola waktunya terutama dalam waktu belajar dengan kegiatan belajar. Manajemen waktu belajar sehari-hari lainnya. Adapun hasil menjadi salah satu jenis dari observasi yang telah dilakukan, permasalahan yang muncul pada peneliti mendapati bahwa peserta peserta didik. Sering kali peserta didik masih ada yang terlambat saat didik terlalu terlena melakukan hal- masuk ke kelas walaupun hal yang kurang bermanfaat dan pelajaran akan dimulai. Saat guru senang menunda-nunda suatu akan memasuki kelas terlihat kegiatan, seperti: menunda beberapa peserta didik masih duduk mengerjakan PR, tidur larut malam di luar kelas. Jika semua peserta didik karena bermain handphone, waktu sudah siap dan semua berada di belajar yang kurang, dan kegiatan dalam kelas saat pelajaran akan ekskul yang padat. Dengan demikian dilaksanakan maka guru tak perlu peserta didik dapat dikatakan telah menunggu lagi untuk memulai menyia-nyiakan waktunya dan pelajaran yang ada. kurang mampu mengatur serta Dengan demikian peniliti mengelola waktu belajarnya. beranggapan bahwa peserta didik Berdasarkan hasil dari angket masih suka menyia- nyiakan waktu dalam manajemen waktu belajar di yang ada atau tidak memanfaatkan SMA IT Granada Samarinda, bahwa waktu belajar dengan baik. Bahkan dari 20 peserta didik terdapat 6 saat melakukan observasi peneliti orang peserta didik yang memiliki melihat sejumlah peserta didik manajemen waktu belajar yang terlambat mengumpulkan tugas rendah, dan 14 peserta didik rumah mereka. Saat di dalam kelas memiliki manajemen waktu belajar masih ada beberapa peserta didik yang sedang. yang masih asik mengobrol dengan Berdasarkan hasil wawancara temannya, terlihat juga peserta didik dengan guru bimbingan dan yang masih mengerjakan PR saat di konseling peneliti mendapatkan

3 dalam kelas, tertidur saat pelajaran mengatakan bahwa bimbingan dapat berlangsung. diartikan sebagai proses bantuan

Melihat fenomena yang terjadi yang diberikan oleh pembimbing di lapangan saat ini sangat (guru Bimbingan dan Konsling) memprihatinkan, mengingat kepada peserta didik supaya tercapai peserta didik yang kurang mampu tingkat perkembangan yang optimal. memanajemen waktunya dengan bimbingan kelompok digunakan agar baik terutama memanajemen menghemat waktu dalam pemberian waktu belajarnya tentu akan layanan. memberikan dampak yang negatif Bimbingan kelompok memiliki jika dibiarkan terus menerus. cara yang unik dalam menyelesaikan Dampak dari kurangnya kesulitan yang dialami peserta manajemen waktu belajar yang di didik. Kelompok yang baik harus terapkan dapat menghidupkan dinamika peserta didik saat ini dapat dirasakan kelompok agar peserta didik saling oleh peserta didik itu sendiri. memberikan bantuan. Dinamika yakni peserta didik terlambat kelompok dapat dihidupkan dengan mengumpulkan tugas, belajar tidak menyampaikan pendapat dari setiap teratur karena tidak adanya jadwal anggota kelompok. Penyelesaian khusus belajar saat di rumah, tidak masalah siap mengikuti pelajaran saat di 2. METODE PENELITIAN sekolah. tentu hal ini akan berdampak buruk bagi peserta didik Metode yang digunakan dalam itu sendiri, oleh karena itu perlu penelitian ini adalah penelitian dilakukan suatu upaya. deskriptif dapat dipecahkan memalaui cara berdiskusi. Teknik Guru bimbingan dan konseling self management tidak hanya dapat merupakan guru yang bertugas digunakan dalam konseling saja membimbing peserta didik agar tetapi juga dapat digunakan dalam kemampuan peserta didik dapat bimbingan kelompok. Menurut berkembang secara optimal. Karena Gerald Corey dalam Linda Ayu menurut Tohirin (2013: 17)

4

Lestari (2019: 34) bahwa Self kelompok dengan teknik Sel management merupakan serangkaian Management sebagai variabel bebas teknis untuk mengubah perilaku, dan manajemen waktu belajar pikiran, dan perasaan. Teknik self sebagai variabel terikat. Jenis data management atau pengarahan diri dalam penelitian ini adalah data merupakan upaya individu untuk primer dan data sekunder. Sumber melakukan perencanaan, pemusatan data didapat dari SMA IT Granada perhatian, dan evaluasi terhadap Samarinda dan Guru BK. Teknik aktivitas yang dilakukan. pengambilan data dalam penelitian memanfaatkan diskusi dalam ini adalah observasi, wawancara, dinamika kelompok akan membuat dan angket.

siswa saling bertukar pikiran untuk Analisis data dalam penelitian ini mengambil keputusan. yaitu reduksi data, penyajian data, Penelitian ini dianggap penting dan penarikan kesimpulan. Data untuk dilakukan karena dapat tentang kemampuan manajemen menambahkan pengetahuan tentang waktu belajar dalam penelitian ini manajemen waktu belajar bagi dikumpulkan dengan angket yang peserta didik. selain itu Penelitian ini telah teruji validitas dan reliabilitas diharapkan dapat meningkatkan perangkatnya. kemampuan peserta didik dalam memanajemen waktu belajarnya. 3. HASIL PENELITIAN

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk Analisi data

melakukan penelitian tentang Penyederhanaan data “Efektifitas Layanan Bimbingan dilakukan sesuai dengan pernyataan Kelompok dengan Teknik Self yang singkat namun dapat Management untuk Meningkatkan menggambarkan data relevan yang Kemampuan Manajemen Waktu telah diperoleh. Setelah dilakukan Belajar SMA IT Granada Samarinda penyederhanaan data dapat Tahun Ajaran 2019/2020”. ditemukan data yang bermakna Penelitian ini memiliki dua sebagai temuan yang disajikan dalam variabel yaitu bimbingan pernyataan singkat tentang hasil

5 observasi dan wawancara, masalah saat akan melaksanakan sedangkan Hasil data angket kegiatan yang lain. berdasarkan jumlah responden yang Mengatur waktu untuk belajar didapatkan yaitu dari SMA IT merupakan permasalahan dalam Granada Samarinda sebanyak 20 pendidikan formal. Kenakalan peserta didik . Ada 14 siswa yang remaja biasa dikenal dalam bahasa masuk pada kategori sedang dengan latin yaitu Juveniledelinquency persentase 70% dan yang artinya anak muda yang 6 siswa masuk kategori rendah nakal, jahat, melanggar aturan, dengan persentase 30%. pembuat ribut dan lainnya Kartono dalam Triwiyarto (2015: 6). 4. PEMBAHASAN Menurut Arifin dalam Triwiyarto Melihat dari hasil analisis data (2015: bahwa hampir setengah dari 12) faktor kenakalan remaja dibagi responden memiliki kemampuan menjadi dua yaitu: a. Faktor mengelola waktu belajar yang internal, setiap individu memiliki rendah. Mengelola waktu sangatlah tingkat emosi yang berbeda-beda. penting terutama dalam belajar. Karena tingkat emosi setiap karena dengan mengelola waktu individu berbeda-beda tentu akan orang dapat dengan mudah berbeda-beda pula untuk menyusun segala aktivitas yang menyelesaikan permasalahan yang hendak ia lakukan, terutama bagi sedang dihadapi. b. Faktor seorang pelajar. Melihat era saat ini eksternal, tentu berasal dari luar banyak peserta didik yang diri individu seperti pengaruh dari menganggap bahwa belajar bisa pergaulan, keluarga, lingkungan, kapan saja, dimana saja, dan sesuai serta kebiasaan hidup. Pergaulan dengan suasana hatinya. Namun yang salah menjadi penyebab belajar tidak seperti itu, saat hendak kenakalan remaja, dan belajar kita perlu mengatur waktu menyebabkan terbentuknya pola terlebih dahulu agar tidak menjadi pikir yang salah. Keluarga juga dapat menyebabkan

6

terbentuknya kenakalan remaja, sekolah, bahkan keluyuran saat jam permasalahan dalam keluarga pelajaran yang kosong.

membuat remaja juga ikut Hal ini membuat peneliti merasakan permasalahan yang ada, memeiliki pemikiran bahwa hal ini tentu setiap remaja permasalahan yang sebenarnya ialah menyikapinya dengan cara yang kurangnya kemampuan peserta didik berbeda- beda. Kebiasaan yang dalam mengelola waktu terutama buruk tentu akan mempengaruhi pola dalam mengelola waktu belajarnya. pikir seorang remaja. berawal dari Lalu peneliti berfifkir bahwa teknik lingkungan akhirnya mempengaruhi self management ini cocok untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya ia mengatasi permasalahan ini. sudah terbiasa menunda-nunda tugas Peneliti memiliki pemikiran karena diajak bermain dengan demikian karena melihat adanya temannya. bukti nyata dari penelitian Pengelolaan waktu belajar dapat sebelumnya yang menunjukkan menjadi masalah besar apabila tidak adanya pengaruh yang baik dari berjalan sesuai dengan yang layanan bimbingan kelompok diharapkan. Terutama dalam dengan teknik self management.

penugasan, berdasarkan hasil Pertama melihat penelitian dari wawancara dengan guru Bimbingan Sindy Elisvi (2018) yang berjudul dan Konseling, dan wali kelas, “Penggunaan Bimbingan Kelompok bahkan dengan peserta didik. Peneliti Untuk Meningkatkan Manajemen memiliki pandangan bahwa peserta Diri Dalam Belajar Pada Kelas VIII didik kurang mampu mengelola SMP IT Nurul Ilmi Aini Bandar waktu yang ada. Misalnya, banyak Tahun Pelajaran mengeluh mengenai penugasan yang 2017/2018”. Terdapat peningkatan diberikan, peserta didik yang masih sebesar 21% terhadap manajemen mengulur waktu pembelajaran diri dalam belajar setelah dengan berada di luar kelas, lalu ada diberikannya layanan bimbingan juga peserta didik yang terlambat kelompok. Hasil dari penelitian ini mengumpulkan tugas, terlambat ke dapat disimpulkan bahwa dengan

7 menggunakan layanan bimbingan yang ada, hal ini tentu setiap remaja kelompok dapat meningkatkan menyikapinya dengan cara yang manajemen diri dalam belajar. berbeda- beda. Kebiasaan yang

Kedua melihat penelitian yang buruk tentu akan mempengaruhi pola dilakukan oleh Masnurima pikir seorang remaja. berawal dari Heriyansah dan Dydik Kurniawan lingkungan akhirnya mempengaruhi yang berjudul “Bimbingan kehidupan sehari-hari. Misalnya ia Kelompok Dengan Teknik Self sudah terbiasa menunda-nunda tugas Management Untuk Meningkatkan karena diajak bermain dengan Tanggung Jawab Belajar temannya. Mahasiswa”. Berdasarkan hasil Pengelolaan waktu belajar dapat penelitian dapat disimpulkan bahwa menjadi masalah besar apabila tidak bimbingan kelompok dengan teknik berjalan sesuai dengan yang self management dapat diharapkan. Terutama dalam meningkatkan tanggung jawab penugasan, berdasarkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini telihat wawancara dengan guru Bimbingan dari data tanggung jawab belajar dan Konseling, dan wali kelas XI mahasiswa sebelum diberi perlakuan IPS A, bahkan dengan peserta didik. sebesar 31,7% (kategori rendah) dan Peneliti memiliki pandangan bahwa data setelah diberi perlakuan diri peserta didik kurang mampu individu seperti pengaruh dari mengelola waktu yang ada. pergaulan, keluarga, lingkungan, Misalnya, banyak mengeluh serta kebiasaan hidup. Pergaulan mengenai penugasan yang diberikan, yang salah menjadi penyebab peserta didik yang masih kenakalan remaja, dan mengulur waktu pembelajaran menyebabkan terbentuknya pola dengan berada di luar kelas, lalu ada pikir yang salah. Keluarga juga dapat juga peserta didik yang terlambat menyebabkan terbentuknya mengumpulkan tugas, terlambat ke kenakalan remaja, permasalahan sekolah, bahkan keluyuran saat jam dalam keluarga membuat remaja pelajaran yang kosong. juga ikut merasakan permasalahan

8

Hal ini membuat peneliti kelompok dapat meningkatkan memeiliki pemikiran bahwa manajemen diri dalam belajar.

permasalahan yang sebenarnya Kedua melihat penelitian yang ialah kurangnya kemampuan dilakukan oleh Masnurima peserta didik dalam mengelola Heriyansah dan Dydik Kurniawan waktu terutama dalam mengelola yang berjudul “Bimbingan waktu belajarnya. Lalu peneliti Kelompok Dengan Teknik Self berfifkir bahwa teknik self Management Untuk Meningkatkan management ini cocok untuk Tanggung Jawab Belajar mengatasi permasalahan ini. Mahasiswa”. Berdasarkan hasil Peneliti memiliki pemikiran penelitian dapat disimpulkan bahwa demikian karena melihat adanya bimbingan kelompok dengan bukti nyata dari penelitian teknik self management dapat sebelumnya yang menunjukkan meningkatkan tanggung jawab adanya pengaruh yang baik dari belajar mahasiswa. Hal ini telihat layanan bimbingan kelompok dari data tanggung jawab belajar dengan teknik self management. mahasiswa sebelum diberi perlakuan Pertama melihat penelitian dari sebesar 31,7% (kategori rendah) dan Sindy Elisvi (2018) yang berjudul data setelah diberi perlakuan sebesar “Penggunaan Bimbingan Kelompok 71,8% (kategori tinggi). Sehingga Untuk Meningkatkan Manajemen terdapat peningkatan sebesar 40,1% Diri Dalam Belajar Pada Kelas VIII dari data sebelum dan sesudah SMP IT Nurul Ilmi Aini Bandar perlakuan yang diberikan. Lampung Tahun Pelajaran Ketiga melihat peneltian yang 2017/2018”. Terdapat peningkatan dilakukan oleh Yossi Putri Novianti sebesar 21% terhadap manajemen (2017) yang Berjudul “Pengaruh diri dalam belajar setelah Manajemen Waktu Belajar Terhadap diberikannya layanan bimbingan Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS kelompok. Hasil dari penelitian ini Mata Pelajaran Ekonomi MAN dapat disimpulkan bahwa dengan Belitar”. Berdasarkan penelitian ini menggunakan layanan bimbingan

9 dapat disimpulkan bahwa perlu diperhatikan oleh guru manajemen waktu memilki pengaruh bimbingan dan konseling di terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sekolah tersebut. disebabkan karena dengan adanya Self management atau pengaturan pengaturan waktu belajar yang baik diri pribadi atau diri individu itu maka hasil belajar pada mata sendiri dengan menyesuaikan dengan pelajaran ekonomi pun juga baik tujuan yang ingin dicapai. namun jika manajemen waktu belajar Pengaturan waktu terutama waktu yang tidak baik maka hasil belajar dalam belajar tak bisa diatur dengan ekonomi siswa pun juga rendah. sembarangan atau secara asal-asalan Maka guru bimbingan dan saja namun juga perlu menyesuaikan konseling perlu melakukan treatment dengan kebutuhan akan kegiatan yaitu melakukan bimbingan sehari-hari. Kegiatan setiap individu kelompok dengan menggunkan tentu berbeda- beda. Perlu teknik teknik self management. Jika pengaturan diri sendiriuntuk terdapat 6 peserta didik yang mengelola waktu belajar agar waktu memiliki kemampuan manajemen tidak terbuang secara percuma. waktu belajar yang rendah maka Tujuan pengaturan waktu belajar akan lebih efesien jika memberikan juga agar belajar lebih efektif dan pelayanan secara berkelompok. Jika efesien karena tidak lagi terganggu dilakukan secara berkelompok maka oleh kegiatan yang tidak terencana. akan menghemat waktu, tenaga, serta biaya untuk memberikan Pemberian layanan bimbingan layanan kepada peserta didik. Hal ini kelompok dengan teknik self tentu akan menjadi hal yang management efektif untuk meningkatkan kemampuan mengelola waktu belajar peserta didik. Hal ini selaras dengan pendapat dari Endang Sri, et al(2010: 12) yang mengatakan bahwa manajemen diri atau self

10

management adalah upaya untuk pendapat dari Endang Sri, et al(2010: menggerakkan seluruh potensi diri 12) yang mengatakan bahwa untuk mewujudkan cita- cita dan manajemen diri atau self tujuan hidup secara optimal, management

sehingga teknik self managemant 5. KESIMPULAN

ini yang memabantu peserta didik Berdasarkan hasil dari analisisi untuk mengubah segala perilaku data yang telah dilakukan oleh yang dilakukan dengan mengarahkan peneliti. Dapat dilihat dari hasil dirinya ke arah yang lebih baik yang pengolahan data tentang kemampuan memerlukan upaya atau langkah peserta didik kelas XI IPS A SMA yang ditempuh untuk mencapai IT Granada Samarinda bahwa tujuan yang diharapkan serta permasalahan yang membuat peserta mengarahkan setiap tindakan didik terlambat mengumpulkan seseorang ke hal-hal positif, tugas, mengeluh saat diberikan tugas seperti kemandirian, kedisiplinan, oleh guru mata pelajaran, terlambat motivasi, dan hubunga dengan saat pergi kesekolah, juga terlihat orang sekitar yang juga menjadi berkluyuran saat jam pelajaran faktor penting dalam strategi ini kosong yaitu dikarenakan peserta untuk mengelola waktu belajar didik kurang memiliki kemampuan agar waktu tidak terbuang secara mengelola waktu belajar dengan percuma. Tujuan pengaturan waktu baik. Kurangnya kemampuan peserta belajar juga agar belajar lebih didik dalam mengelola adalah upaya efektif dan efesien karena tidak lagi untuk menggerakkan seluruh potensi terganggu oleh kegiatan yang tidak diri untuk mewujudkan cita- cita terencana. dan tujuan hidup secara optimal, Pemberian layanan bimbingan sehingga teknik self managemant kelompok dengan teknik self ini yang memabantu peserta didik management efektif untuk untuk mengubah segala perilaku meningkatkan kemampuan yang dilakukan dengan mengarahkan mengelola waktu belajar peserta dirinya ke arah yang lebih baik yang didik. Hal ini selaras dengan memerlukan upaya atau langkah

11

yang ditempuh untuk mencapai Elisvi, Sindy. 2018. Penggunaan Bimbingan Kelompok tujuan yang diharapkan serta Untuk Meningkatkan mengarahkan setiap tindakan Manajemen Diri Dalam Belajar Pada Kelas VIII Smp IT Nurul seseorang ke hal-hal positif, Ilmi Aini seperti kemandirian, kedisiplinan, Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Universitas Lampung motivasi, dan hubunga dengan Heriyansah, Masnurima dan Dydik orang sekitar yang juga menjadi Kurniawan. 2017. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self faktor penting dalam strategi ini Management Untuk waktu belajarnya membuat belajar Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Mahasiswa. Jurnal saat di sekolah maupun di rumah Penelitian Pendidikan tidak efektif dan efesien. Hal ini (JPPI). Vol. 2, No. 2 Lestari, Linda Ayu. 2019. Bimbingan tentu menjadi kebiasaan yang buruk Konseling Melalui Teknik jika tidak segera di berikan layanan. Self Management Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Permasalahan manajemen waktu Belajar Pada Mahasiswa UIN Sunan Ampel . belajar menurut peneliti merupakan Undergraduate Thesis, UIN permasalahan pengaturan diri dalam Sunan Ampel Surabaya Putri, Novianti Yossi. 2017. kemandirian, kedisiplinan serta Pengaruh Manajemen Waktu motivasi diri. Untuk hal itu peneliti Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Mata menganggap bahwa dengan Pelajaran Ekonomi MAN memberikan layanan bimbingan Belitar. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik kelompok dengan teknik self Ibrahim management efektif untuk Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan meningkatkan kemampuan Madrasah (Berbasis Integrasi). manajemen waktu belajar peserta Edisi Revisi, : Rajawali Pers didik SMA IT Granada Samarinda. Triwiyarto, Uut. 2015. Studi Kasus Tentang Penyebab Kenakalan Remaja. Skripsi Bimbingan dan REFERENSI Konseling. Universitas Sanata

Dharma Astuti, Endang Sri. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid 1. Jakarta : Grasindo