BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Sejarah Pendidikan Tari di

Pada jaman sebelum kemerdekaan istana merupakan pusat kegiatan seni yang mendapatkan dukungan bagi para bangasawaan. Setelah Indonesia merdeka istana tidak lagi menjadi pusat seni secara mutlak. Tari-tari istana telah memasyarakat sehinga masyarakat dapat mengenal berbagai jenis tari istana.dari situlah pemerintah menaruh perhatian mutu dengan mendirikan sebuah sekolah tari bernama Konservatori Tari Indonesia (KONRI) di Jogyakarta pada tahun 1961,kemudian pemerintah juga mendirikan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) di jogyakarta tahun 1963,tahun berikutnya akademi sejenis juga didirikan oleh pemerintah di Bandung dan Denpasar.Di DKI juga didirikan sebuah akademi tari yang merupakan bagian dari seni formal misal: SMKI,ASMI,ASDRAFI,ASKI ( sekarang menjadi STSI) dan Institut-institut penyelenggara program pendidikan berbagai cabang seni.

Pada tahun 1980-an mulai bermunculan lembaga seni tari yang berbasis pendidikan, yaitu pendidikan seni tari yang berindukkan pada lembaga pendidikan keguruan, yaitu IKIP. Dengan hadirnya perguruan tinggi seni tari murni dan yang berbasis keguruan, maka di Indonesia telah berdiri tidak kurang dari 14 lembaga pendidikan seni tari. Hal ini memang menggembirakan. Untuk itu, tampaknya cukup pantas untuk melihat perkembangan dan sepak terjang lembaga tersebut ditinjau dari kehadiran perhelatan festival seni tari yang diselenggarakan sejak tahun 1980-an.

Tetapi dari forum-forum festival seni tari yang diselenggarakan di Indonesia, bukan tidak mungkin akan melihat juga kehadiran para koreografer non pendidikan (otodidak). Keterpaduan mereka ternyata dapat menciptakan sinergi kreatif yang memberikan banyak input sehingga perguruan tinggi seni tari tidak dapat tinggal diam atau menutup diri dari kenyataan-kenyataan kreatif yang berkembang di masyarakat. Maka dengan tumbuhnya proses kreatif penciptaan tari di luar lembaga pendidikan kesenian tersebut bukan tidak mungkin dapat menyimak adanya

9 10 kemutakhiran seni tari, apalagi dengan hadirnya para koreografer muda dari berbagai daerah di Indonesia.

Pertumbuhan seni tari di luar lingkungan perguruan tinggi semula muncul secara semarak ketika hadir wahana peresentasi yaitu Taman Ismail Marzuki (1968). Wahana presentasi para seniman seni pertunjukan ini membuka kesempatan baru untuk menumbuhkan konsep-konsep mutakhir serta mengadaptasi lingkungan kesenian yang lebih luas dan esensial (Parani 1984, Surjono 1999).

Menyimak hal-hal yang telah tersebut, maka permasalahan yang diajukan dari kondisi perkembangan seni tari tersebut yaitu dengan adanya perluasan pandangan, konsep, dan keragaman pola kreatif para koreografer Indonesia. Dengan kondisi yang demikian, maka sejauh mana adanya perkembangan dan perluasan cara pandang, pertumbuhan konsep, dan perwujudan dari kreativitas para koreografer Indonesia sehingga perkembangan terakhir (kemutakhiran) dapat disimak lebih sistematis.

2.1.2 Definisi Dance /Tari

Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.

11

Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).

Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.

Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.Apabila disimak

12 secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.

Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.

Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.

Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan

13 maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).

Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).

Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya. Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu. Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh

14 imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

2.1.3 Definisi Modern Dance

Modern dance , atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20 (Horosko,2002.P.1). Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak” terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming saat itu. Beberapa penari yang paling terkenal dengan aksinya saat itu adalah Loie Fuller, Isadora Duncan and Ruth St. Denis. Aksi mereka dilandasi dengan factor kelemahan dari ballet dan classical dance sendiri, yaitu diperlukannya perlengkapan khusus selain musik, seperti kostum, sepatu tari, serta bahkan tata rias yang tebal.Beberapa dari perlengkapan tersebut tidak mampu dimiliki oleh orang-orang biasa dengan latar ekonomi yang rendah, yang juga punya ketertarikan besar untuk menari. Oleh sebab itu ketiga penari tersebut kemudian menciptakan suatu free dance yang kemudian dikenal dengan cikal bakal dari tari modern (Horosko,2002.P.1).

Tari modern adalah bentuk tarian yang dikembangkan pada awal abad ke- 20.Meskipun istilah tari modern juga telah diterapkan pada kategori ballroom 20th Century tarian, tari modern sebagai istilah yang biasanya mengacu pada abad ke-20 konser tarian. Tari modern adalah salah satu genre yang paling sulit untuk mendefinisikan dengan teknik.Modern tidak selalu cepat atau lambat atau dilakukan untuk musik tertentu atau musik apapun. A. Sejarah Tari Modern Pada awal 1900-an penari Amerika Isadora Duncan dan Ruth St Denis dan penari Jerman Maria Wigman mulai memberontak terhadap batasan-batasan yang kaku Ballet Klasik. Shedding kontrol otoriter sekitarnya teknik balet klasik, kostum, dan sepatu, awal ini perintis tari modern berfokus pada diri-ekspresi

15

kreatif, bukan pada keahlian teknis. Tari modern yang lebih santai, gaya bebas di mana koreografer tarian menggunakan emosi dan suasana hati untuk merancang langkah-langkah mereka sendiri, berlawanan dengan kode terstruktur balet yang langkah. Memiliki penggunaan yang disengaja gravitasi, sedangkan balet berusaha untuk menjadi terang dan lapang. Di Eropa, Maria Wigman, Francois Delsarte, Émile Jaques-Dalcroze, dan Rudolf von Laban mengembangkan teori pergerakan manusia dan ekspresi, dan metode pengajaran yang mengarah pada perkembangan Eropa ekspresionis modern dan tarian. Teori-teori dan teknik mereka menyebar baik di luar Eropa untuk mempengaruhi perkembangan tari modern dan teater melalui siswa dan murid-murid mereka, dan generasi berikutnya guru dan penyanyi membawa teori-teori dan metode ke Rusia, Amerika Serikat dan Kanada, Inggris, Australia dan New Selandia. • 1891 - Loie Fuller (rok penari yang bersifat olok-olok) mulai bereksperimen dengan efek pencahayaan gas telah di sutra kostum. Fuller mengembangkan sebuah bentuk gerakan alam dan improvisasi teknik yang digunakan dalam hubungannya dengan pencahayaan revolusioner peralatan dan kostum transparan sutra.Dia dipatenkan dengan aparat dan metode pencahayaan panggung yang mencakup penggunaan gel berwarna dan pembakaran bahan kimia untuk pendaran, dan juga dipatenkan nya sutra tebal kostum panggung.

• 1903 - Isadora Duncan mengembangkan teknik tari dipengaruhi oleh filsafat dari Friedrich Nietzsche [rujukan?] Dan keyakinan bahwa tarian Yunani kuno [rujukan?] (Alam dan bebas) adalah tarian masa depan. Duncan mengembangkan filsafat tari didasarkan pada konsep alam dan spiritual dan menganjurkan untuk penerimaan tari murni sebagai seni tinggi.

• 1905 - Ruth St Denis, dipengaruhi oleh aktor Sarah Bernhardt dan Jepang Sadha penari Yacco, mengembangkan terjemahan nya kebudayaan dan mitologi India. Pertunjukan nya dengan cepat menjadi populer dan ia mengunjungi sementara secara ekstensif meneliti budaya dan seni Oriental.

Fuller, Duncan dan St Denis mencari semua melakukan tur Eropa yang lebih luas dan lebih menerima penonton untuk pekerjaan mereka.Ruth St Denis

16

kembali ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pekerjaannya. Isadora Duncan kembali ke Amerika Serikat pada berbagai titik dalam hidupnya, tetapi pekerjaannya tidak terlalu baik diterima di sana. Dia kembali ke Eropa dan meninggal di Paris pada tahun 1927.Fuller kerja juga mendapat dukungan kecil di luar Eropa. Pada tahun 1915, Ruth St Denis Dorthy mendirikan sekolah dan menari Denishawn perusahaan dengan suaminya Ted Shawn.Sementara St Denis bertanggung jawab atas sebagian besar karya kreatif, Shawn bertanggung jawab untuk mengajar teknik dan komposisi. Martha Graham, Doris Humphrey, dan Charles Weidman semua murid di sekolah dan anggota perusahaan dansa.

• 1923 Graham daun Denishawn untuk bekerja sebagai artis solo di Greenwich Village Follies. • 1928 Humphrey dan Weidman meninggalkan Denishawn untuk mendirikan sekolah mereka sendiri dan perusahaan (Humphrey-Weidman). • 1933 Shawn nya semua laki-laki mendirikan kelompok tari Ted Shawn and His Men Penari berbasis di Jacob's Pillow peternakan di Lee, Massachusetts.

Setelah shedding teknik dan metode komposisi guru-guru mereka penari modern awal mengembangkan metode mereka sendiri dan ideologi dan teknik tari yang menjadi dasar bagi praktik tari modern.

• Martha Graham (dan Louis Horst) • Doris Humphrey dan Charles Weidman dan Martha Graham • Helen Tamiris - awalnya dilatih dalam pergerakan bebas (Irene Lewisohn) dan balet (Michel Fokine) Tamiris belajar sebentar dengan Isadora Duncan tetapi tidak menyukai penekanan pada ekspresi pribadi dan gerakan liris. Tamiris percaya bahwa setiap tari harus membuat ekspresif sendiri dan dengan demikian berarti tidak mengembangkan gaya individu atau teknik. Sebagai koreografer Tamiris membuat karya berdasarkan tema-tema Amerika bekerja di kedua konser musik tari dan teater.

17

• Lester Horton - memilih untuk bekerja di California (tiga ribu mil jauhnya dari pusat tari modern - New York), Horton mengembangkan pendekatan sendiri yang menggabungkan unsur-unsur beragam termasuk penduduk asli Amerika Jazz tarian dan modern.Horton's dance technique (Lester Horton Technique) menekankan pendekatan seluruh tubuh termasuk; fleksibilitas, kekuatan, koordinasi, dan kesadaran tubuh untuk mengizinkan kebebasan berekspresi. • Ted Shawn (Eropa ekspresionis modern dan tari) • Émile Jaques-Dalcroze (Eurhythmics) • Rudolf Laban • Kurt Jooss • Mary Wigman • Harald Kreutzberg 2.1.4 Jenis Tari Modern

Sejalan dengan perkembangannya, tari modern dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain adalah hip-hop dance, concert dance, break dance, R&B dance,freestyle dance, dan ballroom dance dan berapa memasukan kontemporer dance antara tari klasik/tradisional dengan tari modern .

Gambar. 2.1 (tari modern ) Sumber:http://rhyputri.blogspot.com/2012/11/tari modern_15.html

18

Modern dance , atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20.Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa negara di Eropa Barat yang “memberontak” terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming saat itu. Beberapa penari yang paling terkenal dengan aksinya saat itu adalah Loie Fuller, Isadora Duncan and Ruth St. Denis.Aksi mereka dilandasi dengan faktor kelemahan dari ballet dan classical dance sendiri, yaitu diperlukannya perlengkapan khusus selain musik, seperti kostum, sepatu tari, serta bahkan tata rias yang tebal.Beberapa dari perlengkapan tersebut tidak mampu dimiliki oleh orang-orang biasa dengan latar ekonomi yang rendah, yang juga punya ketertarikan besar untuk menari. Oleh sebab itu ketiga penari tersebut kemudian menciptakan suatu free dance yang kemudian dikenal dengan cikal bakal dari tari modern. Ballroom dance Semakin berkembangnya zaman, selera tari orang pun berubah, tarian-tarian pun juga dikembang kan menjadi lebih beragam. modern dance sekarang terbagi menjadi bermacam-macam.

1. RobotDance/robottic The ROBOT DANCE adalah sebuah ilusi gaya tari sering bingung dengan bermunculan yang mencoba untuk meniru sebuah menari robot atau manekin. Itu berasal oleh Charles Washington,juga dikenal sebagai Charles Robot´ pada akhir tahun 1960-an,dan memperoleh ketenaranlebih lanjut setelah The Jacksons melakukan tarian ketika mereka tampil Dancing Machine.

2. Blood-Elf Dance Ini adalah tarian flexible atau tarian lentur.Ini merupakan tarian baru era jaman sekarang banyak anak muda mengikuti tarian ini.

3. Breakdance B-boying atau yg sering disebut sebagai breakdancing, adalah gaya tarian yang berevolusisebagai bagian dari budaya hip-hop di antara Hitam dan Amerika Latin pemuda di BronxSelatan, New York City selama tahun 1970-an. menari-nari

19 untuk kedua hip-hop dan genre musik lain yang sering remixed untuk memperpanjang istirahat musik. Satu yang praktek gayatarian ini disebut b-anak laki- laki, b-gadis, atau breaker .Meskipun breakdance adalah istilah b-boying dan melanggar´ lebih disukai oleh sebagian besar bentuk seni yang palingmenonjol pionir dan praktisi. Toprocks menampilkan gerakan yang membtuhkan fleksibilitas, gaya , dan yang paling penting irama. Tarian ini biasa digunakan pada awal pertunjukkan sebagai pemanasan beberapa gaya akrobatik lain. Dowrock biasanya ditampilan dengan posisi tangan dan kaki pada lantai. Pada downrock , seorang breaker menampilkan perputaran tubuh dengan kecepatan kaki dan kontrol dengan cara mengkombinasi gerakan kaki. Kombinasi ini akan menampilkan gaya yang disebut power moves;The windmill adalah gerakan populer dari power move. Power Move adalah gerakan yang membutuhkan momentum dan kekuatan fisik untuk menjalankannnya. pada power move , breaker lebih bergantung pada kekuatan tubuh bagian atas untuk menari, menggunakan tangan untuk bergerak. Power Move terdiri dari Windmill , Swipe , dan Flare . Beberapa gerakan meminjam dari bela diri seperti buttertfly kick .

4. Moonwalk Dance

The Moonwalk atau backslide adalah sebuah teknik tarian yang menghadirkan ilusi penari ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.Sebuah break dancing bergerak, itu menjadi populer di seluruh dunia setelah dieksekusi Michael Jackson tarian bergerak selama kinerja Billie jean on Motown 25: Kemarin, Hari ini, Forever pada tanggal 25 Maret 1983. Inikemudian menjadi tanda tangannya bergerak, dan sekarang salah satu yang terbaik teknik tariterkenal di dunia.

5. Sexydance Sexy Dance ialah tarian dimana para dancer menari dengan menonjolkan sisi ke-sexy an nya.

6. Hip-Hop Hip-Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-

20

Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih dikenal rapping ), DJing , Breakdance , dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing , fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya. Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping " kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah- patah yang dikenal dengan breakdance . Pada perkembangannya Hip Hop juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual munculah Graffiti sebagai bagaian dari budaya Hip Hop.

7. Tutting Tutting adalah jenis tari dimana tubuh modern dan gerakan lengan didasarkan pada sudut matematika dan / atau geometris dan bentuk. Ini gaya tari jalanan juga dikatakan interpretatif di alam dan beberapa gerakan, terutama yang dari lengan, diambil dari hieroglif, tulisan dinding atau kuno Mesir. Gerakan yang terlibat dalam tutting dilakukan untuk meniru berbagai sudut dan bentuk dan ini dilakukan bersama dengan irama musik tertentu atau irama, membuat seluruh tarian rutin agak robot. Pada titik pandang pemirsa, maka akan tampak seperti orang yang melakukan langkah t utting adalah menampilkan berbagai bentuk dan sudut. Beberapa bergerak dari berdecak disebut “King Tut”, yang mungkin berevolusi dari referensi tarian untuk Mesir seni dan Firaun Mesir Tutankhamun

Tari modern selalu berpijak pada kenyataan duniawi, bertumpu pada kebebasan kreativitas individu, tanpa sepatu guna mendekati kewajaran keindahan kaki, dan pendeknya ke bumi tempat berpijak. Hal ini berbeda dengan balet yang dalam perkembangannya semakin menjauhi tema kenyataan duniawi yang memang sesuai dengan ideal dan teknik tariannya. Seni tari modern bersifat abstrak universal. Masing-masing seniman tari modern mengembangkan teknik, idealisme, dan kreativitasnya sendiri-sendiri. Kata

21

‘modern’ di sini bukan predikat melainkan suatu kategori aliran tari.

2.1.5 Tari Tradisional Indonesia

Indonesia merupakan Negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, Salah satu bentuk ciri khas kebudayaan setiap daerah di wujudkan dengan tari khas kebudayaan masing-masing setiap daerah. Dengan musik dan gerak menciptakan sebuah tarian yang menceritakan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia.

2.1.5.1 Era Sejarah

A. Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman

Gambar 2.2 Tari perang Papua dari Kabupaten Kepulauan Yapen. Sumber : google.com

Gambar 2.3 Tari Kabasaran, Minahasa Sulawesi Utara. Sumber : google.com

Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup

22

sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatera (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan (Suku Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Suku Baduy), di Sulawesi (Suku Toraja, Suku Minahasa), di Kepulauan Maluku dan di Papua (Dani, Asmat, Amungme).

Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian seperti tari dalam suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor dalam suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Dedari adalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.

B. Tari bercorak Hindu-Buddha

Gambar 2.4 Lakshmana, Rama dan Shinta dalam sendratari Ramayana di Prambanan, Jawa. Sumber: google.com

23

Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti Ramayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa dipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.

Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.

24

C. Tari bercorak Islam

Gambar 2.5 Tari dari Aceh. Sumber : google.com

Sebagai agama yang datang kemudian, Agama Islam mulai masuk ke kepulauan Nusantara ketika tarian asli dan tarian dharma masih populer. Seniman dan penari masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, menganti kisah cerita yang lebih berpenafsiran Islam dan busana yang lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas yang rumit dan raya seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam.

Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari: Tari Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa- doa Islami.

25

2.1.5.2 Tari Pendukung

A. Tari keraton

Gambar : 2.6 1.Tari Golek Ayun-ayun, dari Keraton Yogyakarta 2.Tari , tari tradisi rakyat Sunda Sumber : google.com

Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga ; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.

Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu, yang bisanya seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatera Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatera Selatan

26

lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.

B. Tari rakyat

Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari rakyat adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.

Tari dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua.

2.1.6 Jenis Tari

2.1.6.1 Jenis Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tari yang berkembang di daerah tertentu yang berpijak dan berpedoman luas pada adaptasi kebiasaan turun-temurun dan dianut oleh masyarakat pemilik tari tersebut. Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu :

27

1. T ari tradisional klasik

Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut.

• Pola-pola gerak sudah ditentukan. • Memiliki nilai seni yang tinggi • Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan mnimal yang dibutuhkan oleh konteksnya. • Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan. • Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.

Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedaya Ketawang dari Jawa Tengah.

2. Tari tradisional folkasik (tari rakyat)

Ciri-ciri tari tradisiomal folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut.

• Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya, sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu. • Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang. • Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan. • Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. • Terbatas pada wilayah adat tertentu.

Contoh tarian ini adalah Tari Tayub dari Jawa Tengah.

3. Tari Kreasi

Tari kreasi adalah tari yang memiliki ciri gerak yang tidak lagi mengikuti pola-pola dan ramuan-ramuan yang menetap. Tari kreasi berasal dari tari tradisional yang sudah dkembangkan. Contohnya Tari Oleg Tambulilingan dari Bali dan dan Tari Kipas dari Sumatra.

28

2.1.6.2 Jenis Tari Berdasarkan Fungsinya

1. Tari sebagai alat pemersatu bangsa

Sebagai contoh pagelaran festival tari nasional daerah, dan festival isen mulang.

2. Tari sebagai media ekspresi

Tari dapat menciptakan rangkaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan yang terjadi di sekitarnya.

3. Tari sebagai sarana upacara

Jenis tari ini banyak macamnya seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

4. Tari sebagai penyaluran terapi

Jenis tari ini biasanya ditujukan kepada penyandang cacat fisik atau cacat mental. Pada masyarakat timur, jenis tarian ini menjadi pantangan karena rasa tak sampai hati.

5. Tari sebagai media komunikasi

Penampilan tari menyampaikan pesan yang ada dalam setiap gerakannya. Contohnya adalah Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang digunakan untuk mengucapkan selamat dating kepada para tamu.

6. Tari sebagai media berpikir kreatif

Kecerdasan manusia meliputi tujuh aspek, yaitu logika, bahasa, visual, kinestik, musik, intrapersonal, dan interpersonal. Ketujuh aspek itu perlu mendapat perhatian yang seimbang dalam pendidikan sehingga siswa akan bisa lebih berpikir kreatif. Seni tari, ebagai salah satu pendidikan

29

seni di sekolah, dapat mengembangkan kemampuan dalam aspek kinestik. Seni tari bisa menjadi alat untuk bias berpikir kreatif.

7. Tari sebagai media mengembangkan bakat

Di sekolah diadakan pendidikan seni, yang salah satu aspeknya adalah seni tari. Pendidikan seni tari ini dapat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan bakat.

8. Tari sebagai hiburan

Tari sebagai hiburan harus bervariasi agar tidak menjemukan dan membosankan. Oleh karena itu, jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.

9. Tari sebagai media pergaulan

Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiata tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau pementasan bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

2.1.6.3 Jenis tari berdasarkan bentuk penyajian

Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi ,emjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari massal, dan drama tari.

1. Tari tunggal

Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari tunggal yaitu Tari Gatotkaca, Tari Topeng Klana, dan Tari Panji.

30

2. Tari berpasangan

Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu dengan lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bias satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu Tari Damarwulan, Tari Rara Mendut, dan Tari Perang Sugriwo- Subali.

3. Tari massal

Tari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari massal, yaitu Tari Gambyong dari Surakarta, Tari Golek dari Yogyakarta, dan Tari Mafia dari Irian Jaya.

4. Drama tari

Drama tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi atas babak-babak atau adegan-adegan. Beberpa contoh drama tari yaitu dari Jawa Tengah, Wayang Topeng dari Cirebon, dan dan Makyong dari Sumatra.

2.1.7 Komposisi Tari

1. Bentuk (pose)

Bentuk (pose) adalah posisi tubuh sebelum bergerak. Terbagi menjadi empat, yaitu terbuka, tertutup, asimetris, dan simetris.

2. Gerak

Gerak adalah posisi tubuh menggerakkan bentuk.

31

3. Pola lantai

Pola lantai adalah arah atau garis langkah yang dilalui oleh penari. Pola lantai terbagi menjadi dua, lurus dan lengkung.

4. Arah hadap

Arah hadap adalah arah posisi tubuh penari.

5. Tataran atau level

Tataran atau level adalah tingkatan posisi tubuh penari. Terbagi menjadi tiga, bawah, tengah, dan atas.

6. Ekspresi atau penjiwaan

32

2.2 Tinjauan Khusus Hasil Survei

Untuk kebutuhan penulis agar semakin dapat memperluas wawasan dan menguatkan desain perancangan Sanggar Tari Traditional Indonesia, maka dilakukan survey sebanyak tiga Sanggar dan Sekolah tari yang berlokasi di Jakarta.

2.2.1 Institut Kesenian Jakarta – Fakultas Seni Pertunjukan Program Studi Seni Tari 2.2.1.1 Informasi Program studi Seni Tari, FSP IKJ Jakarta A. Informasi Umum Program studi Seni Tari, FSP IKJ • Jam Operasional • Alamat : Taman Ismail Marzuki No. 73, Jl. Cikini Raya, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330, Indonesia.

Gambar 2.7 peta ikj Sumber: http://www.ikj.ac.id/info_ikj_lokasi.html#

33

• Institut Kesenian Jakarta

INSTITUT KESENIAN JAKARTA memiliki lima akademi yaitu : Akademi Tari, Akademi Teater, Akademi Musik, Akademi Seni Rupa, dan Akademi Sinematografi. Dalam perkembangan waktu IKJ memiliki 3 Fakultas, antara lain : Fakultas Seni Rupa & Desain (FSRD), Fakultas Film & Televisi (FFTV), dan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP).

Fakultas Seni Pertunjukan itu sendiri memiliki 5 Program Studi, yaitu : Prodi Seni Teater, Prodi Seni Tari, Prodi Seni Musik, Prodi Antropologi Tari dengan permintaan Manajemen Seni Pertunjukan, dan Prodi Etnomusikologi. Kelima Program Studi tersebut merupakan bidang pendidikan seni pertunjukan yang saling terkait serta saling menunjang.

Fakultas Seni Pertunjukan merupakan satu-satunya pendidikan tinggi yang terpadu dengan bidang kesenian lainnya, yaitu Fakultas Seni Rupa & Desain, dan Fakultas Film & Televisi. Potensi pendidikan kesenian di Fakultas Seni Pertunjukan IKJ telah memberi peran penting terhadap perkembangan dan kebutuhan seni pertunjukan.

Pembentukan profesionalitas dan pengembangan wawasan, keilmuan, kreativitas, serta produktivitas telah melahirkan lulusan- lulusan terbaiknya sebagai pelaku, pengkaji, peneliti, pencipta, dan pengelola seni pertunjukan yang terkemuka di Indonesia.

Sumber: (http://www.fspikj.com/sejarah/

34

• Struktur Organisasi FSP IKJ

Bagan 2.1 struktur organisasi Fakultas seni pertunjukan

Sumber : http://www.ikj.ac.id

• Visi & Misi Program Studi Seni Tari IKJ

Visi Menjadi pusat pendidikan tinggi seni tari terbaik di Indonesia.

Misi

35 o Melaksanakan proses belajar mengajar guna meningkatkan kemampuan intelektual dan pratikal dalam menciptakan karya-karya tari yang berkualitas serta berbasis kompetensi. o Melaksanakan proses belajar mengajar untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi penciptaan tari, dan menjadikan Prodi Seni Tari sebagai pusat pengembang tari dalam konteks budaya local dan global.

Tujuan o Menghasilkan sarjana tari yang ahli dalam bidang koreografi. o Menghasilkan koreografer yang mampu mengembangkan tari berdasarkan multikulturalisme budaya dan mampu bersaing dalam pencaturan global serta peka terhadap fenomena yang terdapat di masyarakat guna mengmbangkan tari dalam budaya local dan global.

Sumber: (Fakultas Seni Pertunjukan IKJ)

2.2.1.2 Desain dan Fasilitas Program Studi Seni Tari IKJ

A. Desain Bangunan Fakultas Seni Pertunjukan IKJ.

Desain gedung berarsitektural modern

Gambar 2.8 denah FSP IKJ

Sumber : http://www.ikj.ac.id

36

B. Fasilitas Fakultas Seni Pertunjukan IKJ.

Fakultas Seni Pertunjukan IKJ memiliki fasilitas yang cukup untuk melakukan aktifitas proses belajar mengajar seni tari.Adapun fasillitas tersebut terdiri dari.

o Ruang Program Studi

Gedung fakulas seni pertunjukan ikj memiliki bebeapa ruang program studi antara lain Prodi Seni tari,seni musik, Etnomusikologi, Antropologi Tari, Seni Teater.

o Ruang Staff & Dosen

Ruang ini merupakan ruang untuk para dosen dan staff dari fakultas seni pertunjukan.

o Ruang Perpustakaan Fakultas.

Merupakan perpustakaan khusus fakultas seni pertunjukan

Gambar 2.9 ruang perpustakan

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

o Ruang Operator

Ruang ini digunakan untuk mengontrol cctv tiap ruang.

37 o Ruang Kelas Teori

Digunakan untuk proses belajar mengajar teori.

Gambar ( ruang kelas )

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015 o Ruang Praktek /Studio Tari.

Mempunyai 4 Studio tari yang terbagi bedasarkan kapasitas dan fasilitas.

1. Ruang Tari A

Memiliki luas 7x7 M 2 ruangan ini dipergunakan untuk kapasitas 5-10 penari.

Gambar 2.10 Ruang tari A

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

38

2.Ruang Tari B

Ruangan ini memiliki luas dan fasilitas yang sama seperti ruang tari A.

Gambar 2.11 Ruang Tari B

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

3.Ruang Tari C

Ruang ini meliki luas 14 x 16 M 2 Sering disebut juga sebagai ruang karawitan karena pada ruangan terdapat alat music gamelan jawa dan gamelan bali.

Gambar 2.12 Ruang Tari C

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

39

4. Ruang Praktek/Ruang Ballet

Ruangan ini merupakan ruangan praktek,dipergunakan juga sebagai ruang mini pertunjukan,dilengkapi dengan lighting yang baik.

Gambar : 2.13 Ruang Ballet

Sumber: Agnes Dwi Astuti,2015

2.2.1.3 . Analisa S.W.O.T Fakultas Seni Pertunjukan IKJ  Strength • Fakultas Seni Pertunjukan IKJ sudah memiliki jam terbang sangat lama diantara sekolah seni di jakarta. • Pengajar tari yang profesioanal. • Terletak dipusat seni Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki  Weakness • Desain interior yang masih monoton • Tata ruang yang kurang  Opportunity • Ada nya studio pargelaran seni didalam area fakultas • Ruang ganti kostum untuk para penari  Thread

40

2.2.2 Sekolah Ballet Sumber Cipta

2.2.2.1 Ballet Sumber Cipta

Gambar 2.14 Logo Sekolah ballet Sumber Cipta Sumber : https://www.facebook.com/BalletSumberCipta

2.2.2.2 Sejarah Ballet Sumber Cipta

Sekolah Pendidikan Tari Sumber Cipta didirikan tahun 1976 oleh Farida Oetoyo. Awalnya mendirikan sekolah balet tahun 1959 bersama sama dengan Yulini Parani. Farida Oetoyo merupakan lulusan dari Akademi Balet Bolshoi Moskow, Rusia. Farida mendaftarkan diri ke Akademi Balet Bolshoi dan ia mendapatkan beasiswa selama 4 tahun, dan lulus dengan gelar ‘ Artist of Ballerina ’ dengan nilai terbaik.

Sekolah ini awalnya diberi nama Nritya Sundara, berlokasi di Jakarta Pusat. Pada Tahun 1976 sekolah ini berganti nama menjadi Sumber Cipta. Sejak saat itu, Sumber Cipta tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sekolah balet teraktif di Jakarta, dengan network nasional dan internasionalnya yang ekstensif.

Sebagai satu satunya sekolah balet di Jakarta yang mengikuti Metode Vaganova, Sumber Cipta berharap untuk dapat memberikan pendidikan balet yang terbaik untuk muridnya. Metode Vaganova, yang diciptakan oleh ballerina dan guru balet asal Rusia Agrippina Vaganova, adalah gabungan dari metode metode Prancis, Italy dan lainnya, yang mengambil elemen elemen terbaik dari setiap metode.

(Sumber : http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/sekolah- ballet/ )

41

2.2.2.3 Lokasi

Lokasi sekolah ballet sumber cipta terletak di Jl. Ciputat Raya 1, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lokasi yang terletak di pinggir jalan raya utama memudahkan untuk diakses oleh masyarakat, namun terdapat kekurangan pada papan nama yang terletak di badan gedung yang tertutup oleh pohon-pohon di halaman nya.

Gambar 2.15 Peta Ballet Sumber Cipta Sumber : https://www.google.com/maps

2.2.2.4 Struktur Organisasi

Bagan 2.2 Struktur organisasi Sumber : Sekolah ballet sumber cipta

42

2.2.2.5 Visi Ballet Sumber Cipta

Menjadi referensi yang baik serta menjadi pondasi pendidikan tari di Indonesia, khususnya balet dan tari tradisional. Sumber Cipta bertujuan untuk menjadi sumber latihan dan pendidikan bagi penari muda Indonesia, yang di bombing oleh para pengajar professional kami dibantu kerjasama dengan dance company international/ pengajar tamu.

(Sumber : http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/visi-dan- misi/)

2.2.2.6 Misi Ballet Sumber Cipta

Misi sekolah sumber cipta adalah untuk menyediakan kesempatan yang menginspirasi orang semua umur dan dari back ground yang berbeda untuk belajar tari, memasyarakatkan apresiasi terhadap seni dan kegunaan tari balet dan membuat tarian tersedia sebagai pilihan dalam mengekspresikan budaya dan kreativitas yang sangat penting

Kami ingin meningkatkan latar belakang pendidikan bagi para penari yang ingin meniti karir di cabang tarian ballet klasik, juga di cabang tari tradisional lainnya, tapi juga bagi para pecinta dan peminat tarian yang ingin tahu dan ingin belajar lebih lanjut mengenai ballet. Kami ingin mengajar dan mendidik bakat-bakat muda agar generasi penari, artis, dan para seniman tari Indonesia dapat terus regenerasi.

Dan akhirnya, kami bertujuan menjadi bagian dari dunia seni Indonesia yang melibatkan tidak hanya pendidikan tapi juga wadah profesional untuk penari profesional, untuk menciptakan pertunjukan tari berkualitas setiap kali kami tampil ke hadapan masyarakat.

(Sumber : http://www.balletsumbercipta.com/id/tentang/visi-dan- misi/)

43

2.2.2.7 Fasilitas

Sekolah ballet sumber cipta berada pada bangunan dengan 3 lantai yang mempunyai desain rustic, bangunan tiga lantai ini memiliki fungsi dan fasilitas masing-masing. Akan dibahas bangunan lantai satu hingga lantai tiga, sebagai berikut :

1. Lantai 1 Pada lantai ini terdapat tiga zona yaitu zona publik terdapat area tunggu luar untuk orang tua atau pendamping,area ini terdapat pada teras dari bangunan,area tunggu yang kedua berada pada ruangan yang dilengkapi dengan AC sehingga orang tua atau pendamping lebih nyaman saat menunggu murid yang sedang berlatih. Zona kedua yaitu semi private di lantai 1 terdapat kantor dan ruang para pengajar. Pada ruang kantor terdapat pantri,kamar mandi,area santai para pengajar dan staff. Untuk area private dalam ruang kantor dan pengajar terdapat ruang kostum yang berfungsi untuk menyimpan kostum – kostum para ballerina, yang diletakkan pada kotak plastik dan disusun berdasarkan event yang pernah diselenggarakan. Ruang lain yang berada pada lantai satu yaitu studio tari sebesar 10m x 10m , studio tari 1 dapat menampung pelajar 10 sampai 15 orang, Kelas ini juga digunakan untuk tari balet, belly dance , dan lain lain. Pada lantai satu juga terdapat ruang ganti untuk para siswa yang berlatih ballet dll yang dilengkapi dengan kamar ganti, loker, dan kamar mandi.

2. Lantai 2 Lantai 2 terdapat satu ruang kelas yang sama dengan pada lantai 1, ruangan berukuran 10m x 10m. Kelas ini biasanya hanya digunakan untuk balet. Di gedung Ballet Sumber Cipta tidak hanya kelas menari tetapi terdapat 2 studio musik dari Musisi Wong Aksan dan juga terdapat tempat penyimpanan untuk keperluan studio musik. Pada bagian teras lantai 2 terdapat tempat untuk bersantai, disertai dengan kursi – kursi santai.

3. Lantai 3

44

Pada lantai 3 pada lantai ini juga terdapat studio tari yang lebih besar dibandingkan dengan studio lain nya dilantai satu dan dua. Studio tari ini dikhusus kan untuk berlatih ballet mempunyai fasilitas lebih yaitu sistem lighting yang lebih canggih dan pada studio tari 3 ini terdapat toilet didalam nya,selain itu pada lantai tiga juga terdapat gudang berang.

Gambar 2.16 Ruang tunggu luar

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.17 Ruang tunggu dalam

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

45

Gambar 2.18 Ruang kantor & staff

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.19 studio tari 1

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.20 studio tari 2

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

46

Gambar 2.21 studio tari 3

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.22 Ruang ganti

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.23 Washtafel pada Ruang ganti

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

47

Gambar 2.24 shower pada ruang ganti

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.25 pantry kantor

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.26 tempat istirahat pengajar

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

48

2.2.2.8 Klasifikasi Kelas Tari Ballet Sumber Cipta

Jenis Kelas Tingkatan Umur Keterangan

Pra Pemula

Pemula Ballet klasik adalah ilmu klasik yang dapat

Pemula 1 & 2 menciptakan gerakan-gerakan yang sangat

Tingkat 1 dinamis dan indah. Perlu waktu yang

Tingkat 2 cukup lama dalam

Ballet Klasik mempelajari ilmu dari

Tingkat 3 ballet klasik ini.

Tingkat 4

Tingkat 5

Tingkat Special Class

Lanjut 1,2,3

Rehearsal Class

Adult Ballet

Tari Bali Sanggar Puspita Tari Bali adalah tari dari Provinsi dimana mempelajari tari tari

49

tradisioanal asal Bali.

Senam Senam Berty Senam merupakan Tilarso suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.

Aikido Aikido – Aikido adalah seni Takiotoshi beladiri yang Nagare mempunyai akar pertumbuhan dan budaya dari Jepang. Aikido merupakan modernisasi pemikiran Jepang dengan budaya Jepang tradisional

Belly Dance Belly Dance Belly dance adalah tari yang berasal dari timur tengah dan biasanya gearkannya mengayunkan pinggul dan perut.

(Tabel 2.1 Klasifikasi Kelas Ballet Sumber Cipta)

2.2.2.9 Analisa S.W.O.T

50

 Strength • Sudah memiliki nama terkenal sejak dulu • Memiliki fasilitas dan ruang yang memadai dengan jumlah kapasitas yang besar • Berada di lokasi yang mudah dijangkau dan sering dilewati kendaraan umum

 Weakness • Menataan ruang yang kurang rapi • Penerangan yang kurang diarea luar studio tari

 Opportunity • Dapat tetap berkembang dan bersaing dengan sekolah ballet lain nya karena lulusan nya yang baik. • Desain rustik yang terdapat pada tangga dan dinding juga marik  Thread • Papan nama yang tidak terlihat dari jalan raya sehingga susah mengenali.

2.2.3 United Dance Work

2.2.3 1 Logo United Dance Work

Gambar 2.27 Logo united dance work Sumber : http://uniteddanceworks.com

2.2.3.2 Sejarah United Dance Works

51

United Dance Works adalah sebuah perusahaan tari dan sekolah tari di jakarta, Indonesia. Berdirinya United dance works ini dipelopori oleh penari profesional dan koreografer yakni Adhisty J.Kampono dan Yessy Hutabarat pada 13 februari 2004.

United dance works telah menjadi salah satu rumah untuk penari profesional di Jakarta,Indonesia sejak tahun 2004 dan mendirikan pusat pendidikan tari bernama Dance Complex UDW Maret 2010.

United dance works bertujuan untuk menjadi standar melakukan manajemen seni internasional yang profesional dan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik untuk industri tari di Indonesia serta mempromosikan budaya Indonesia dan penari internasional di mana pendidikan di menari merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan standar menari dan apresiasi terhadap bentuk seni di Indonesia dan internasional.

Sumber : http://uniteddanceworks.com/about-us.php

2.2.3.3 Lokasi

United dance works terletak di Jl. Bangka XI No.3A-1,Kemang Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Terletak didaerah yang cukup ramai dan elit menjadikan UDW banyak diminati masyarakat terlebih anak muda.

Gambar 2.28 peta united dance works Sumber : https://www.google.com/maps

52

2.2.3.4 Struktur Organisasi

Bagan 2.3 Struktur organisasi Sumber : United Dance Works

2.2.3.5 Visi dan Misi United Dance works

2.2.3.5.1 Visi United Dance Works

Visi UDW adalah untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan seni pertunjukan di Indonesia dengan menciptakan patokan yang kuat dan kerangka kerja untuk artis & penyanyi serta kendaraan untuk seniman muda Indonesia menjadi sangat mengekspose bakat & gairah mereka dalam melakukan dengan memberikan mereka kesempatan .hence untuk menjadi panutan sebagai profesional manajemen hiburan dan untuk seluruh dunia akui.

Sumber : http://uniteddanceworks.com/about-us_vision.php

2.2.3.5.2 Misi dan Nilai United Dance Work

UDW percaya dalam menjalankan standar hidup sehat, kerja sama tim, toleransi dan kemanusiaan: kita memuji kejujuran dan kepercayaan dan beroperasi sesuai dengan prinsip non-rasial, non-

53

seksis dan demokratis. kami juga berusaha untuk melayani masyarakat yang kurang beruntung kami bertujuan untuk:

untuk membuat tolak ukur yang kuat dalam industri hiburan di seluruh dunia dan menjadi peran sebagai profesional manajemen hiburan membangun jaringan dan kemitraan dengan perusahaan seni internasional pertunjukan lain untuk memperkuat program seni dan berbagi sumber daya, mendorong standar inovatif dan tinggi praktek tari,presentasi dan kinerja diIndonesiamen dorong apresiasi pengetahuan yang lebih besar dan dukungan dari bentuk seni tari dalam komunitas Indonesia mengembangkan dan mempertahankan pemirsa baru dan informasi. sehingga menumbuhkan potensi pasar baru.membantu para profesional tari dan masyarakat, memahami dan menghormati keanekaragaman budaya bentuk seni tari dan mengembangkan strategi yang mempromosikan keadilan dalam semua kegiatan lapangan.

Berkomitmen untuk fodtering dan memfasilitasi, kolaborasi antara, konstituennya, bekerja sama dengan berbagai dewan organisasi dan lembaga dari kedua komunitas non-profit dan nirlaba, untuk darw keahlian kekuatan dan sudut pandang yang dapat dikumpulkan untuk membuat komunitas tari kuat untuk mengangkat industri hiburan Indonesia dengan kualitas produksi yang tinggi artits / artis, karya seni dan harus dikelola secara profesional untuk mendapatkan acknowlegement di seluruh dunia

Sumber : uniteddanceworks.com

2.2.3.6 Fasilitas

Sekolah ballet sumber cipta berada pada bangunan dengan 2 lantai yang mempunyai desain modern bangunan dua lantai ini memiliki fungsi dan fasilitas masing-masing. Akan dibahas bangunan lantai satu hingga lantai tiga, sebagai berikut :

1.Lantai satu

54

Pada lantai satu yang merupakan main enterence terdapat receptionis,ruang tunggu,yang dilengkapi dengan AC dan Televisi.Ruang tunggu di peruntukan kepada orang tua murid atau mendamping serta pengajar/intruktur.pada lantai satu jga terdapat kantin kecil,kamar mandi pria dan wanita dilengkapi dengan toilet dan shower, Locker untuk karyawan,Ruang kantor dan area untuk wudhu.

Pada lantai satu juga terdapat main dance studio (main stage) yang memiliki luas ruang 7,25 m x 11,60 m = 84 m difungsikan untuk berlatih dance hingga 15 orang. Dan memiliki fasilitas audio yang cukup modern dan lighting yang baik.

2. Lantai dua

Pada lantai ini terdapat 2 studio tari,mushola dan ruang kostum. Studio tari (center stage) yang mempunyai luas ruang 3,80 m x 12 m = 45,8 m. Merupakan studio tari yang paling kecil hanya dapat menampung 3-5 orang penari memilik fasilitas audio dan AC. Studio tari selanjut nya yaitu Back Stage yang memiliki luas ruang sisi kanan 9,9m x 3,93m . memiliki fasilitas audio dan AC.

Ruang Kostum, ruangan ini digunakan untuk menyimpan kostum- kostum yang dipakai dalam setiap perform , kostum di united dance work juga disewakan untuk umum.Ruangan selanjutnya yaitu mushola yang digunakan untuk karyawan,pengajar maupun murid didik.

Gambar 2.30 reseptionis

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

55

Gambar 2.31 area tunggu

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.32 center stage

Sumber : Agnes Dwi Astuti ,2015

Gambar 2.33 back stage

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

56

Gambar 2.34 ruang kostum

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

Gambar 2.35 main stage

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

Gambar 2.36 kantin

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

57

Gambar 2.37 mushola

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

Gambar 2.38 locker

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

Gambar 2.39 toilet & Ruang ganti

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

58

Gambar 2.40 area tunggu & papan mengumuman

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

Gambar 2.41 akses menuju lantai 2

Sumber : Agnes Dwi Astuti,2015

2.2.3.7 Klasifikasi Kelas

Jenis kelas Tingkatan umur keterangan Kid Level 1 -Untuk kid class level 1-4 belum Level 2 diadakan ujian Level 3 penilaian hanya dari pelatih. Level 4 -Lama pelatihan

59

Level 5 6-12 tahun tiap level yaitu 5 bulan. Level 6 -kid class setiap Level 7 hari kamis & jumat -lama kelas 60 Level 8 menit. Adult Step 1- -Lama latihan per body teknik level: Step 2- -Step 1&2=12 Dance teknik bulan. Basik 1-Dance -Basik 1,2,3,4 = contemporer 12 bulan. Basik 2 – -Pre-Intermediate Traditional = 12 bulan. Contemporer 13 & above -Intermediate Basik 3 – pop 1,2= 24 bulan modern -advanced = 12 Basik 4 – Hip bulan. Hop Pre-Intermediate Intermediate 1&2

Advanced

Open Jazz -program open class Hip hop Adult class Hip hop cardio diperuntukan Nu style untuk siapa saja yang berlatih dance dengan fun dan tidak terikat . Private Hip Hop (kid,teen,and -belajar Class Pop Modern adult) bagaimana

60

Bodylicious menari dengan Street latin cara yang pribadi Belly Dance dan eksklusif. kelas ini cocok untuk semua kelompok umur; (Tabel 2.2 Klasifikasi Kelas united dance works )

2.2.3.8 Analisa S.W.O.T

 Strength • Bangunan yang modern dan menarik • Memiliki fasilitas dan ruang yang memadai dengan jumlah kapasitas yang besar • Berada di lokasi yang mudah dijangkau dan sering dilewati kendaraan umum  Weakness • Kurang nya ruangan untuk staff dan pengajar • Ruang kostum yang minim • Akustik studio tari yang kurang  Opportunity • Dapat menjadi tempat pendidikan tari yang mencakup masyarakat lokal maupun asing .  Thread

2.3 Analisa Hasil Survei Dari hasil survey di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa masing-masing tempat memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut ini merupakan tabel yang berupa kesimpulan dari survei yang telah dijalankan sebelumnya.

Subjek IKJ Ballet Sumber United Dance

61

Cipta Works

Kapasitas sangat cukup Kapasitas ruang Kurangnya karena institusi pendidikan tunggu cukup kapasitas ruang formal,fasilitas yang maksimal dimana pada ruang lengkap terdapat dua bagian tunggu, akan Namun tidak ada nya yang dipisah oleh Kapasitas tetapi studio tari lobby dan reseption sekat. Studio tari cukup besar dan menyulitkan mengunjung sudah cukup baik dapat menampung untuk dengan kapasitas para bertanya/mendapatkan ruang yang cukup penggunanya. informasi besar.

Desain secara Desain ruang sudah keseluruhan baik dengan menarik dengan Desain ruang cukup baik menerapkan konsep pembagian ruang karena baru saja dilakukan terbuka sehingga yang baik dan renovasi . ruangan terlihat penggunaan Unsur estetik pada setiap Desain lebih lapang. Begitu warna pada ruangan kurang sehingga juga unsur estetika interior yang menampilkan ruangan yang ada sesuai menarik dan yang kaku untuk sebuah dengan tema energik. sekolah tari sekolah tari tersebut.

Studio tari telah Kurang Studio tari telah menerapkan sistem menerapkan menerapkan sistem kedap Sistem kedap suara pada sistem kedap suara pada bagian Kedap bagian dindingnya suara sehingga dindingnya sehingga suara Suara sehingga suara tidak musik dapat tidak terlalu terdengar terlalu terdengar terdengar hingga hingga bagian luar studio. hingga bagian luar ruang tunggu.

62

studio.

Lokasi cukup Lokasi strategis dan Lokasi strategis strategis karena berada di pusat seni berada di dekat berada dikawasan Lokasi dijakarta karena terletak dengan jalan raya, elit,jalan dilokasi Taman Ismail serta dekat dengan dididepan gedung marzuki area perkantoran tidak terlalu ramai

Fasilitas yang Fasilitas yang disediakan disediakan kurang Fasilitas yang sudah lengkap, hanya lengkap, seperti Fasilitas disediakan sudah kurang ruang untuk ganti ruang ganti atau cukup lengkap baju dan kostum istirahat para pengguna. Pemeliharaan gedung Pemeliharaan Pemeliharaan Pemelihara cukup baik karena masih gedung cukup fasilitas cukup an dalam tahap renovasi terawat. terawat. (Tabel 2.3 Analisa hasil survey)