KOMPARASI STRUKTUR RUANG KOTA TOMOHON DAN KOTA BERDASARKAN DISTRIBUSI DAN PROFIL DENSITAS Norlyvia Jaya Toding P1, Octavianus H.A. Rogi², & Raymond Ch Tarore3

1Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi 2 & 3Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Manado

Abstrak. Struktur ruang merupakan bagian dari organisasi keruangan sebuah kota dan mencirikan penggunaan lahan tertentu di kota. Faktor-faktor pembentuk pola dan struktur keruangan suatu kota bervariasi dari waktu ke waktu, terutama kota-kota di terkait dengan perkembangan sejarahnya.Struktur ruang perkotaan menurut Alain Bertaud dapat didefinisikan dan dibandingkan dengan menggunakan 3 indikator,yaitu distribusi densitas, profil densitas dan pola perjalanan sehari-hari. Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu adalah kota yang terletak di Utara dengan latar belakang sejarah perkembangan kota yang hampir sama. Meskipun sejarah perkembangan kotanya hampir sama akan tetapi memiki karakteristik wilayah yang berbeda. Karena adanya karakteristik yang berbeda diduga ada perbedaan pola struktur ruang yang terjadi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan membandingkan struktur ruang Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu terkait indikator distribusi dan profil densitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoden analisis deskriptif untuk mengolah dan menafsirkan data yang diperoleh dan metode analisis komparatif untuk melihat perbandingan yang ada. Berdasarkan hasil studi, 1Hasil analisis distribusi densitas dan profil densitas,struktur ruang Kota Tomohon cenderung Polisentris sedangkan Kota Kotamobagu cenderung Monosentris.2 Kota Kotamobagu distribusi densitasnya berpusat pada satu zona dan saling menghimpit satu sama lain sehingga membentuk pola struktur ruang yang kompak sementara kota Tomohon distribusi densitasnya membentuk pola clustered/ berkelompok-kelompok dan menyebar/acak. Berdasarkan profil densitas,pengaruh jarak menuju pusat kota tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepadatan penduduk di kedua kota. Kata Kunci : Struktur Ruang, Distribusi Kepadatan, Profil Kepadatan, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu

PENDAHULUAN untuk meningkatkan status Tomohon dan Kota Struktur ruang merupakan bagian dari Kotamobagu menjadi sebuah daerah otonom organisasi keruangan sebuah kota dan (kota). Kota Tomohon sebelum tahun 2003 mencirikan penggunaan lahan tertentu di kota merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten (Bourne, 1971). Struktur ruang adalah susunan Minahasa yang disahkan menjadi Kota pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan Tomohon pada tanggal 4 Agustus 2003 prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai sementara Kota Kotamobagu adalah hasil pendukung kegiatan sosial ekonomi pemekaran dari Kabupaten Bolaang masyarakat yang secara hirarki memiliki Mongondow yang disahkan pada tanggal 2 hubungan fungsional. Januari 2007. Struktur kota dibentuk oleh elemen- Struktur ruang Kota Tomohon dan elemen yang mempunyai sifat tertentu yang Kota Kotamobaguter bentuk dengan merupakan suatu kekuatan yang dapat mempertimbangkan kondisi geografis, mempercepat atau memperlambat proses kepadatan penduduk dan pusat pelayanan kota. perkembangan suatu kota. Menurut Alain Meskipun sejarah perkembangan kota di Kota Bertaud, struktur ruang perkotaan dapat Tomohon dan Kota Kotamobagu sama akan didefinisikan dan dibandingkan dengan tetapi memiki karakteristik wilayah yang menggunakan 3 indikator, yaitu distribusi berbeda. Karena adanya karakteristik yang spasial penduduk, profil densitas dan pola berbeda diduga ada perbedaan pola struktur perjalanan sehari-hari. ruang yang terjadi,maka penulis tertarik untuk Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu mengkaji secara terpisah menyangkut indikator adalah kota yang terletak di Sulawesi Utara struktur ruang Kota Tomohon dan Kota dengan latar belakang sejarah perkembangan Kotamobagu melalui indikator distribusi kota yang hampir sama. Dalam densitas dan profil densitas umtuk melihat perkembangannya, Tomohon dan Kota apakah ada perbedaan/persamaan struktur Kotamobagu mengalami banyak sekali ruang kedua kota. kemajuan, sehingga ada aspirasi dari warganya

59

Tujuan penelitian ini adalah transportasi, energi, pelayanan sosial dan mengidentifikasi struktur ruang Kota Tomohon pelayanan lainnya. dan Kota Kotamobagu berdasarkan Distribusi dan Profil Densitas dan membandingkan Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat struktuk ruang kota Tomohon dan kota permukiman, sistem jaringan serta sistem Kotamobagu berdasarkan Distribusi dan Profil prasarana maupun sarana. Semua hal itu Densitas berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial- ekonomi yang secara hirarki berhubungan TINJAUAN PUSTAKA fungsional. Secara konsepsional, unsur-unsur Pengertian Kota pembentuk struktur tata ruang kota telah Dalam pengertian geografis, kota itu dikemukakan oleh banyak pakar. Menurut adalah suatu tempat yang penduduknya rapat, Doxiadis, perkotaan atau permukiman kota rumah-rumahnya berkelompok kelompok, dan merupakan totalitas lingkungan yang terbentuk mata pencaharian penduduknya bukan oleh 5 unsur, yakni alam (nature), individu pertanian. Sementara menurut Bintarto (1987), manusia (antropos), masyarakat (society), kota dalam tinjauan geografi adalah suatu ruang kehidupan (shells), dan jaringan bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur- (network). unsur alami dan non alami dengan gejala- Menurut Alain Bertaud, struktur ruang gejala pemusatan penduduk yang cukup besar, perkotaan dapat didefinisikan dan dengan corak kehidupan yang bersifat dibandingkan dengan menggunakan indikator, heterogen dan materialistis di bandingkan distribusi densitas dan profil densitas. dengan daerah di belakangnya. 1. Distribusi Densitas (Konsumsi Lahan Rata-rata) Perkembangan Kota dan Struktur Ruang Perkembangan perkotaan adalah suatu Jumlah lahan yang dikonsumsi proses perubahan keadaan perkotaan dari suatu merupakan parameter penting dalam keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu menentukan struktur perkotaan. Pengukuran yang berbeda. Dalam konsep ini Bintarto standar yang akurat konsumsi lahan kota menjelasakan perkembangan kota tersebut sangat diperlukan untuk mengatasi masalah terlihat dari penggunaan yang membentuk konsumsi lahan yang tidak terkontrol (sprawl). zona-zona tertentu di dalam ruang perkotaan Distribusi Densitas sering diukur dengan sedangkan menurut Branch (1995), bentuk jumlah penduduk dibagi oleh batas kota secara keseluruhan mencerminkan administrasi. Langkah ini tidak terlalu posisinya secara geografis dan karakteristik tepat,karena terdapat lahan-lahan kosong juga tempatnya. Menurut Branch (1995:37) badan-badan air. Satu-satunya cara untuk beberapa unsur yang mempengaruhi mendapatkan ukuran Kepadatan adalah pertumbuhan dan perkembangan kota antara membagi jumlah penduduk dengan area lahan lain : terbangun yang dikonsumsi oleh kegiatan 1. Keadaan geografis, yakni pengaruh letak perkotaan. Area lahan terbangun didefinisikan geografis terhadap perkembangan fisik dan sebagai semua penggunaan lahan yang fungsi yang diemban oleh kota terpakai, kecuali untuk ruang terbuka, lahan 2. Tapak (site), merujuk pada topografi kota. pertanian, hutan, badan air dan setiap tanah 3. Fungsi yang diemban kota, yaitu aktivitas yang tidak terpakai. utama atau yang paling menonjol yang Distribusi penduduk adalah penyebaran dijalankan oleh kota tersebut. penduduk di suatu wiIayah tertentu 4. Sejarah dan kebudayaan yang berdasarkan pada titik-titik penggerombolan melatarbelakangi terbentuknya kota juga penduduk pada tempat-tempat tertentu berpengaruh terhadap perkembangan kota, berdasarkan pada data geografis dan data karena sejarah dan kebudayaan monografi di tempat tersebut. mempengaruhi karakter fisik dan masyarakat kota. 2. Profil Densitas 5. Unsur-unsur umum, yakni unsur-unsur Profil Densitas di area terbangun kota yang turut mempengaruhi perkembangan adalah cara mudah dan sederhana untuk kota seperti bentuk pemerintahan dan menunjukkan bagaimana penduduk organisasi administratif, jaringan didistribusikan dalam area kota. Profil 60

Densitas memberikan gambaran distribusi Pengertian Pusat Pelayanan Kota dan kepadatan oleh jarak dari titik pusat yang Faktor-Faktor Timbulnya Pusat Pelayanan biasanya kawasan pusat kota (CBD). Profil Pusat kota merupakan pusat aktivitas yang densitas melihat posisi/jarak dari suatu unit terjadi pada kota tersebut. Pusat kota ini spasial yang didata terhadap yang dianggap ditandai dengan adanya pusat perekonomian, sebagai pusat kota (CBD). pusat pemerintahan, maupun pusat aktivitas Terkonstrasinya kegiatan ekonomi campuran yang membentuk CBD. Dalam seperti pusat perdagangan dan jasa pertumbuhan kota, pusat kota menempati mengakibatkan munculnya konsentrasi lokasi sentral dengan jarak jangkau yang relatif kepadatan penduduk yang juga terpusat di mudah dari semua bagian kota, dan dekat lokasi tersebut. Seiring dengan mempunyai intensitas bangunan yang tinggi meningkatnya tuntutan akan kebutuhan lahan atau padat (Branch, 1996). kota terutama tempat tinggal dimana sektor ini Faktor-faktor yang menyebabkan merupakan sektor kegiatan kota yang di timbulnya suatu pusat-pusat pelayanan, yaitu : anggap tidak komersil dan tidak memberikan 1. Faktor Lokasi keuntungan ekonomi maka untuk Letak suatu wilayah yang strategis memenuhinya akan mencari lokasi yang harga menyebabkan suatu wilayah dapat menjadi lahannya relative masih murah serta masih suatu pusat pelayanan. dapat dijangkau dengan moda transportasi 2. Faktor Ketersediaan Sumber Daya yang umumnya terletak di pinggiran kota Ketersediaan sumber daya dapat menyebabkan suatu wilayah menjadi pusat 3. Pola Pergerakan pelayanan. Kebutuhan akan pergerakan bersifat 3. Kekuatan Aglomerasi sebagai kegiatan turunan. Pergerakan terjadi 4. Kekuatan aglomerasi terjadi karena ada karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. sesuatu yang mendorong kegiatan ekonomi Pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan sejenis untuk mengelompok pada suatu yang biasanya harus dilakukan setiap hari. Pola lokasi karena adanya suatu keuntungan, Pergerakan secara besar sebagian besar yang selanjutnya akan menyebabkan ditentukan oleh kebiasaan social-ekonomi timbulnya pusat-pusat kegiatan. penduduk,misalnya jam-jam kerja 5. Faktor Investasi Pemerintah normal,waktu-waktu hiburan masyarakat dan 6. Ketiga faktor diatas menyebabkan peristiwa-peristiwa social. timbulnya pusat-pusat pelayanan secara ilmiah, sedangkan faktor investasi Bentuk struktur ruang kota apabila pemerintah merupakan sesuatu yang ditinjau dari pusat pelayanan (retail) terbagi sengaja dibuat (Artificial). menjadi : (Sinulingga, 2005:103-105): 1. Monocentric City Kepadatan Penduduk Monocentric City adalah kota yang belum Penduduk merupakan individu atau berkembang pesat, jumlah penduduknya sekelompok orang atau masyarakat yang belum banyak, dan hanya mempunyai satu tinggal disuatu daerah atau wilayah baik pusat pelayanan yang sekaligus berfungsi bersifat legal maupun illegal. Jumlah sebagai Central Bussines District (CBD). penduduk disuatu daerah dipengaruhi oleh 2. Polycentric City tingkat fertilitas, mortalitas dan migrasi. Perkembangan kota mengakibatkan Pertambahan penduduk yang cepat akan pelayanan oleh satu pusat pelayanan tidak berpengaruh terhadap tingkat kepadatan efisien lagi. Kota-kota yang bertambah penduduk di suatu wilayah tersebut. Hal ini besar membutuhkan lebih dari satu pusat terjadi karena penduduk bertambah sedangkan pelayanan yang jumlahnya tergantung pada ruang atau wilayah sifatnya tetap. jumlah penduduk kota. Fungsi pelayanan Kepadatan penduduk adalah jumlah CBD diambil alih oleh pusat pelayanan rata-rata penduduk pada setiap wilayah satu baru yang dinamakan sub pusat kota kilometer persegi. Angka kepadatan penduduk (regional centre) atau pusat bagian wilayah tiap -tiap wilayah biasanya tidak sama. kota. Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan

penduduk antara lain: Faktor iklim dan

61

topografi, Faktor ekonomi, dan Faktor sosial Teknik analisis data yang digunakan budaya adalah Analisis Distribusi Kepadatan, Analisis Kondisi Profil Densitas Analisis Komparasi METODOLOGI Distribusi dan Porfil Densitas Tujuan dari tugas akhir ini adalah mendeskripsikan dan membandingan bentuk dan struktur ruang Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu berdasarkan Distribusi dan Profil Lokasi Penelitian Densitas, maka dalam tugas akhir ini teknik Penelitian ini dilaksanakan pada dua atau metode analisis yang digunakan adalah kota, yaitu di Kota Tomohon dan Kota teknik analisis deskriptif untuk mengolah dan Kotamobagu. Kota Tomohon dan Kota menafsirkan data yang diperoleh dan metode Kotamobagu yang terletak di Provinsi analisis Komparatif untuk melihat Sulawesi Utara. Kota Tomohon memiliki luas perbandingan yang ada. daerah sebesar 14.721,78 Ha dengan 5 (lima) Dalam penelitian ini beberapa teori kecamatan dan 44 Kelurahan. Ibukota Kota maupun kebijakan terkait struktur ruang untuk Tomohon adalah Tomohon, berjarak sekitar 23 dijadikan variabel penelitan yang dapat km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi mewakili konsep struktur ruang. Dari variabel- Utara. Sedangkan Kota Kotamobagu terletak variabel pembentuk ruang tersebut peneliti antara 00 30' - 10 0' Lintang Utara dan 1230 - menyimpulkan 2 variabel yang dijadikan 1240 Bujur Timur mencakup wilayah daratan batasan penenelitian ini. Variabel yang dipakai dan kepulauan yang memiliki daratan seluas yaitu distribusi densitas dan profil densitas 184.33 km2 dengan 4 (empat) Kecamatan yang karena variabel tersebut dapat mewakili dalam terdiri dari 18 Kelurahan dan 15 Desa. pembentukan struktur ruang perkotaan dalam penelitian ini. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan software GIS, serta menggunakan program Microsoft Excel untuk tabulasi data. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidal melalui perantara). Sedangkan data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri dalam pengumpulannya, diperoleh dari instansi atau institusi lain yang terkait dan sumber data tambahan yang berasal dari buku, majalah Gambar 1. Orientasi Wilayah Penelitian dalam ilmiah, jurnal ataupun arsip (Sangadji, Provinsi SULUT Sumber : Penulis,2017 2010:170).

Menurut sifatnya data yang digunakan terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Data Kualitatif adalah jenis data yang tidak Pada bab ini akan menguraikan identifikasi berupa angka tetapi berupa kondisi struktur ruang berdasarkan. Distribusi Densitas kualitatif objek dalam ruang lingkup dan Profil Densitas di Kota Tomohon dan Kota penelitian baik dalam bentuk uraian Kotamobagu, selanjutnya akan di kalimat ataupun penjelasan. Data kualitatif komparasikan struktur ruang di kedua Kota yang dimaksud meliputi kondisi lokasi, berdasarkan distribusi dan profil densitas. pola penggunaan lahan, kondisi kepadatan Distribusi Densitas penduduk dll. Distribusi densitas adalah b. Data Kuantitatif adalah jenis data yang penyebarang/kepadatan penduduk disuatu berupa angka atau numerik yang bisa wilayah tertentu berdasarkan pada titik-titk diolah dengan menggunakan metode penggerombolan penduduk berdasarkan data perhitungan yang sederhana. Data geografis dan monografi. Distribusi Densitas kuantitatif yang dimaksud adalah luas untuk melihat bentuk struktur ruang dari wilayah /luas wilayah terbangun dan konsumsi lahan rata-rata. Untuk mendapatkan jumlah penduduk. hasil distribusi densitas, data kependudukan 62

direpresentasikan dalam data kepadatan Gambar 3. Grafik Distribusi Kepadatan di Kota penduduk. Untuk mendapatkan hasil kepadatan Tomohon berdasarkan Luas Wilayah Administrasi dan Luas Lahan Terbangun penduduk dalam Ha diukur dengan jumlah penduduk dibagi oleh luas wilayah, namun Berdasarkan grafik distribusi densitas dalam penelitian ini hasil kepadatan diukur penduduk di Kota Tomohon yang diuraikan dengan jumlah penduduk dibagi oleh luas berdasarkan kelurahan (gambar 3), terlihat lahan terbangun. bahwa terdapat perbedaan antara kepadatan Kota Tomohon penduduk berdasarkan luas wilayah Kota Tomohon secara administratif administrasi dan berdasarkan luas wilayah terbagi menjadi 5 kecamatan yakni : terbangun. Kepadatan Penduduk di Kota Kecamatan Tomohon Barat, Kecamatan Tomohon apabila dilihat dari kepadatan rata- Tomohon Timur, Kecamatan Tomohon rata berdasarkan luas wilayah administrasinya, Tengah, Kecamatan Tomohon Utara dan kecamatan dengan kepadatan penduduk yang Kecamatan Tomohon Selatan. Luas Wilayah tinggi adalah Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon adalah 14.714 Ha sementara (10.19 jiwa/Ha) sedangkan Kecamatan dengan total luas wilayah terbangun adalah 1220.05 kepadatan paling rendah adalah kecamatan atau hanya sekitara 8.29 % dari luas wilayah Tomohon Barat (3.92 jiwa/Ha). Kondisi ini Kota Tomohon. karena letak Kecamatan Tomohon Tengah ini berada di sepanjang Jalan Koridor Utara Kota Tomohon yang juga sebagai pusat pelayanan kota. Sedangkan Kecamatan lainnya karena perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan yang masih luas sehingga kepadatannya lebih rendah.

Gambar 2. Peta Lahan Terbangun Kota Tomohon Sumber : Hasil Olah Data Penulis (Citra Google Earth) 2017

Gambar diatas memberikan gambaran Gambar 4. Grafik Kepadatan Penduduk berdasarkan distribusi wilayah terbagun yang terjadi di Luas Wilayah dan Luas Wilayah Terbangun berdasarkan Kecamatan di Kota Tomohon wilayah Kota Tomohon pada tahun 2016. Dari Sumber : Hasil Olah Data Penulis peta ini dapat dijelaskan bahwa lahan terbangun yang terjadi memusat di kecamatan Sementara itu, kepadatan penduduk Tomohon Tengah dan secara geografis apabila dilihat berdasarkan luas wilayah menyebar ke wilayah lain mengikuti jaringan terbangunya kecamatan dengan kepadatan jalan Utama. Lahan Terbangun di Kota penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Tomohon tidak semuanya tersebar mengikuti Tomohon Timur (86.35 jiwa/Ha) dan jaringan jalan yang ada, sebagian besar Tomohon Barat (82.02 jiwa/Ha). Sedangkan wilayah terbangun hanya mengikuti jaringan Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling jalan utama hal ini dipengaruhi oleh kondisi rendah justru berada di Kecamatan Tomohon topografi dan penggunaan lahan yang ada di Tengah (58.02 jiwa/Ha). Kondisi ini dikarenakan Kota Tomohon. kepadatan berdasarkan luas wilayah hanya dilihat berdasarkan luas wilayah administrasi dan jumlah penduduk pada wilayah tersebut tanpa mempertimbangkan penggunaan lahannya. Berbeda dengan kepadatan berdasarkan luas wilayah terbangun, akan terlihat lebih jelas bagaimana kepadatan penduduknya berdasarkan wilayah yang di tempatinya.

63

Angka kepadatan penduduk 51 s/d 100 Distribusi densitas di Kota Tomohon jiwa/Ha dan; Kepadatan berdasarkan luas memiliki pola yang cluster dan terpencar. Hal wilayah terbangun di Kota Tomohon kemudian ini terlihat dari lahan terbangun yang letaknya dikategorikan dalam 4 (empat) kategori yaitu : terpencar cenderung tidak mengumpul pada Kepadatan Sangat Tingmgi dengan kepadatan satu zona (cenderung terlepas satu sama lain). penduduk > 150 jiwa/Ha; Kepadatan Tinggi Beberapa wilayah/kelurahan lahan dengan kepadatan penduduk 101 s/d 150 terbangunnya saling menghimpit satu sama jiwa/Ha; Kepadatan Sedang dengan kepadatan lain, namun ada beberapa kelurahan lain yang penduduk Rendah dengan kepadatan penduduk lahan terbangunnya terlepas dengan jarak yang < 50 jiwa/Ha cukup jauh. Tomohon dalam hal ini beberapa kelurahan yang memiliki lahan terbangun terpisah dari cluster (kelompok) utama lahan terbangun karena kondisi lahan yang masih luas dan masih seperti perdesaan. Selain itu faktor penggunaan lahan dan topografi juga memperngaruhi sebaran lahan terbangun Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan diatas dapat dikatakan bahwa strukur ruang Kota Tomohon cenderung ke Polisentris. Kota Kotamobagu Kota Kotamobagu secara administratif Gambar 5 Grafik Klasifikasi Distribusi terbagi menjadi 4 kecamatan yakni: Kepadatan Kota Tomohon Kecamatan Kotamobagu Barat, Kecamatan Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2017 Kotamobagu Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara dan Kecamatan Kotamobagu Selatan dan terbagi menajdi 33 Desa/Kelurahan. Pada bab ini akan diuraikan distribusi penduduk menurut kelurahan per-kecamatan di Kota Kotamobagu. Luas wilayah Kotta Kotamobagu adalah 6804 Ha atau 18.68 % dari luas wilayah Kota Kotamobagu.

Gambar 6. Peta Distribusi Kepadatan Kota Tomohon berdasarkan Lua Wilayah Terbangun Sumber : Hasil Olah Data Penulis,2017

Gambar 8. Peta Lahan Terbangun Kota Kotamobagu Sumber : Hasil Olah Data Penulis (Citra Google Earth) 2017 Gambar diatas memberikan gambaran distribusi wilayah terbagun yang terjadi di Gambar 7. Peta 3D Distribusi Kepadatan wilayah Kota Kotamobagu pada tahun 2016. Kota Tomohon Dari peta ini dapat dijelaskan bahwa lahan Sumber : Hasil Olah Data Penulis,2017 terbangun yang terjadi memusat di kecamatan Kotamobagu Barat dan secara geografis 64

menyebar ke wilayah lain disekitarnya mengikuti jaringan jalan yang tersedia di Kota Kotamobagu. Terlihat bukti adanya hubungan yang sangat signifikan antara jaringan jalan dengan persebaran wilayah terbangun yang ada. Hal ini terlihat dari terpusatnya persebaran wilayah terbangun disekitar jaringan jalan yang tersedia. Gambar 10. Grafik Kepadatan Rata-rata Kota Kotamobagu berdasarkan Kecamatan Sumber : Hasil Olah Data Penulis 2017

Gambar 9. Grafik Distribusi Kepadatan di Kota Kotamobagu berdasarkan Luas Wilayah Administrasi dan Luas Lahan Gambar 11. Grafik Klasifikasi Distribusi Terbangun Kepadatan Kota Kotamobagu Sumber : Penulis, 2017 Kepadatan rata-rata penduduk di masing-masing kecamatan di Kota Kotamobagu apabila dilihat dari kepadatan berdasarkan luas wilayah administrasi adalah Kecamatan Kotamobagu Barat dengan kepadatan yang paling tinggi (33.94 jiwa/Ha), sedangkan kepadatan rata-rata paling rendah adalah kecamatan Kotamobagu Selatan (10.27 jiwa/Ha). Sama halnya dengan di Kota Tomohon, Kecamatan Kotamobagu Barat menjadi kecamatan dengan kepadatan paling tinggi karena karena Kecamatan Kotamobagu Barat merupakan sebagai pusat pelayanan kota Gambar 12. Peta Distribusi Kepadatan Kota di Kota Kotamobagu, sedangkan Kecamatan Kotamobagu berdasarkan Lahan Terbangun Sumber : Hasil Olah Data Penulis,2017 lainnya karena perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan yang masih luas sehingga kepadatannya lebih rendah. Sementara itu, kepadatan penduduk apabila dilihat berdasarkan luas wilayah terbangunya kecamatan dengan kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Kotamobagu Barat (99.03 jiwa/Ha) dan Kotamobagu Utara (98.48 jiwa/Ha). Sedangkan Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling rendah berada di Kecamatan Kotamobagu Timur (85.57 jiwa/Ha). Kondisi ini di karenakan di

Kotamobagu Barat dan Kotamobagu Utara Gambar 13. Peta 3D Distribusi Kepadatan Kota perbandingan jumlah penduduk dengan lahan Kotamobagu terbangun sudah terbatas sehingga Sumber : Penulis,2017 kepadatannya tinggi Rata-rata kepadatan penduduk di Kotamobagu adalah sedang dan tinggi. Dari hasil identifikasi dari kependudukan di 65

Kotamobagu diketahui bahwa sebaran dan kesehatan serta Universitas Kristen Indosesia kepadatan penduduk Kotamobagu mengikuti Tomohon sebagai kawasan pendidikan. pola jaringan jalan. Jika dilihat dari sebaran Dengan adanya “point- important” dan “point dan pola lahan terbangunnya, distribusi interest” tersebut maka akan dipastikan muncul densitas di Kota Kotamobagu memiliki pola dan timbul aktivitas ekonomi serta turunannya yang Kompak yaitu mengumpul pada satu yang berpusat didaerah yang telah disebutkan zona atau saling menghimpit satu sama lain. diatas. sebagai kawasan pusat kota dengan Kondisi ini dikarenakan wilayah Kota fungsi yang beragam (mix use), didominasi Kotamobagu yang kecil sedangkan jumlah oleh kawasan perdagangan dan jasa, kesehatan penduduknya tinggi. Selain itu juga didukung dan pendidikan. oleh topografi yang datar/landai sehinggah wilayah terbangun lebih besar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa struktur ruang Kota Kotamobagu berdasarkan Distribusi Kepadatannya lebih cenderung ke Monosentris. Profil Densitas Profil Densitas memberikan gambaran distribusi kepadatan oleh jarak dari titik pusat yang biasanya kawasan pusat kota (CBD). Profil densitas melihat posisi/jarak dari Gambar 14. Deliniasi Pusat Pelayanan Kota masing-masing kelurahan di Kota Tomohon Tomohon dan Kota Kotamobagu terhadap pusat kota Sumber : Hasil Olah Data Penulis,2017 (CBD). Kawasan “pusat kota”, bisa ditafsirkan bermacam-macam. Ada yang menyebut dengan istilah „urban center‟ atau ‘urban Jarak ke Pusat Kota berdasarkan core’. Ada yang menganggap pusat kota Kelurahan di Kota Tomohon sebagai „central bussines district‟‟. Ada pula Di Kota Tomohon dipilih Tugu/Patung yang menyebut pusat kota sebagai kawasan Tololiu sebagai titik referensi CBD untuk komplek pemerintahan atau ‘civic center’. Di mengukur jarak ke masing-masing kelurahan. dalam penelitian ini, penulis mendefiniskan Tugu Tololiu yang terletak di ujung Jalan pusat kota yaitu kawasan yang merupakan inti Tomohon – Manado, di awal Jalan Tomohon - dari aktivitas pemerintahan, pendidikan, Kawangkoan yang bersimpangan dengan Jalan kesehatan dan ekonomi suatu kota. Dan untuk Tomohon – . Jarak tempuh dihasilkan mengetahui range jarak tempuh dari tiap-tiap dari nilai rata-rata jarak pergi-pulang dari kelurahan ke CBD, digunakan alat bantu masing-masing kelurahan ke CBD. berupa alat navigazi yaitu aplikasi Google Tabel 1. Jarak tempuh dari masing kelurahan Maps dan WAZE untuk menghitung jarak terhadap CBD Jarak (Km) Jarak No Desa/Kelurahan perjalan/akses menuju pusat kota (CBD). Pergi Pulang Rata-Rata (Km) 1 Taratara Satu 11.1 10.9 11 Kota Tomohon 2 Woloan Satu 3.0 2.9 2.95 3 Woloan Satu Utara 3.6 3.4 3.5 4 Woloan Dua 4.8 4.6 4.7 Pusat Pelayanan Kota (CBD) Kota 5 Woloan Tiga 5.6 5.5 5.55 Tomohon 6 Taratara Tiga 10 9.8 9.9 7 Taratara Dua 10.5 10.4 10.45 Kawasan pusat kota Tomohon dalam 8 Taratara 8.2 8.0 8.1 penelitian ini berdasarkan hasil survey 9 Rurukan 6.1 6.2 6.15 lapangan yaitu berlokasi di sepanjang koridor 10 Paslaten Satu 4.6 4.8 4.7 Talete- Matani, namun saat ini sudah melebar 11 Paslaten Dua 3.1 3.4 3.25 12 Kumelembuai 9.3 9.4 9.35 sampaai di wilayah Walian sebagai kawasan 13 Rurukan Satu 6.7 6.9 6.8 pusat ekonomi (perdagangan &jasa) , kantor- 14 Talete Satu 3.4 3.4 3.4 kantor pemerintahan seperti kantor camat dan 15 Matani Satu 3.5 3.1 3.3 16 Matani Dua 3.6 3.6 3.6 kantor lurah dll yang merupakan pusat 17 Matani Tiga 0.29 0.29 0.29 pemerintahan, Rumah Sakit Gunung Maria & 18 Kolongan Satu 1.5 1.5 1.5 Rumah Sakit Bethesda sebagai pusat layanan 19 Kolongan 0.6 0.6 0.6 20 Kamasi Satu 2.2 2.3 2.25 66

21 Kamasi 1.9 2.1 2 dari wilayah-wilayah yang jaraknya lebih jauh 22 Talete Dua 2.9 2.9 2.9 23 Kakaskasen Tiga 4.1 4.3 4.2 dari pusat kota. Berdasarkan profil 24 Tinoor Satu 9.5 9.5 9.5 densitasnya, jarak menuju CBD tidak terlalu 25 Kakaskasen Satu 5.2 5.0 5.1 signifikan mempengaruhi kepadatan 26 Kakaskasen Dua 3.8 4.0 3.9 penduduk. Diketahui juga bahwa jarak menuju 27 Kayawu 7.3 7.1 7.2 28 Wailan 5.9 5.7 5.8 pusat cukup jauh sehinggah perjalanan lebih 29 Kakaskasen 3.2 3.5 3.35 panjang,sehingga dengan alasan tersebut dapat 30 Kinilow Satu 6.0 6.2 6.1 di katakan bahwa struktur ruang Kota 31 Kinilow 5.5 5.7 5.6 32 Tinoor Dua 10.8 11.8 11.3 Tomohon jika dilihat berdasarkan profil 33 Walian 3.7 3.6 3.65 densitasnya cenderung ke Polisentris. 34 Pangolombian 6.4 6.4 6.4 35 Tondangow 7.8 7.8 7.8 36 Lahendong 5.3 5.3 5.3 Pusat Pelayanan Kota (CBD) Kota 37 Pinaras 8.3 8.3 8.3 38 Lansot 4.1 4.0 4.05 Kotamobagu 39 Kampung Jawa 4.6 4.6 4.6 Berdasarkan Rencana Tata Ruang 40 Tumatangtang Satu 3.7 3.6 3.65 Wilayah Kota Kotamobagu, pusat pelayanan 41 Tumatangtang 3.8 3.7 3.75 42 Walian Dua 2.7 2.7 2.7 kota (PKK) Kota Kotamobagu ditetapkan di 43 Uluindano 2.7 2.6 2.65 tiga kelurahan. Ketiga kelurahan tersebut 44 Walian Satu 2.9 2.9 2.9 yaitu: Sumber : Google Maps (Hasil Analisis) ,2017 a) Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat berfungsi sebagai Profil Densitas Kota Tomohon pusat kegiatan perdagangan dan jasa. Profil Densitas memberikan gambaran b) Kelurahan Mogolaing Kecamatan distribusi kepadatan oleh jarak dari kawasan Kotamobagu Barat dan Kelurahan pusat kota (CBD). Berikut distribusi kepadatan Kotobangun Kecamatan Kotamobagu penduduk Kota Tomohon dengan jarak dari Timur berfungsi sebagai pusat perkantoran kawasan Pusat Kota (CBD). pemerintah; dan Tabel 2. Jarak dan Distribusi Kepadatan Kota c) Kelurahan Kotamobagu Kecamatan Tomohon Kotamobagu Barat berfungsi sebagai pusat perdagangan, jasa dan pendidikan tinggi

Sumber : Hasil Analisis 2017

Gambar 16. Deliniasi Pusat Pelayanan Kota Kotamobagu Sumber : Penulis,2017 Sama dengan di Kota Tomohon kawasan pusat kota di Kota Kotamobagu memiliki fungsi yang beragam (mix use), yang didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa Gambar 15. Grafik Profil Densitas Kota serta pemerintahan. Tomohon Jarak ke Pusat Kota berdasarkan Kota Kotamobagu Kelurahan di Kota Kotamobagu Dari grafik dapat diketahui bahwa Sama dengan di Kota Tomohon,untuk beberapa wilayah yang jaraknya dekat dengan mengetahui range jarak tempuh dari tiap-tiap pusat kota (CBD) kepadatannya lebih rendah kelurahan ke CBD digunakan alat bantu 67

berupa alat navigazi yaitu aplikasi Google Sumber : Hasil Analisis 2017 Maps dan WAZE untuk menghitung jarak perjalan/akses menuju pusat kota (CBD). Di Kota Kotamobagu dipilih Bundaran Paris sebagai titik referensi CBD untuk mengukur jarak ke masing-masing kelurahan. Tabel 3. Jarak tempuh dari masing kelurahan terhadap CBD Jarak (Km) Jarak No Desa/Kelurahan Pergi Pulang Rata -Rata 1 Mongkonai 2.5 2.5 2.5 Gambar 17. Grafik Profil Densitas Kota Kota 2 Molinow 1.9 1.9 1.9 Kotamobagu 3 Mogolaing 0.75 0.75 0.75 4 Gogagoman 1.9 1.2 1.55 Berdasarkan grafik Profil Densitas (gambar 5 Kotamobagu 4.1 3.5 3.8 17) dapat dilihat bahwa beberapa wilayah di 6 Mongkonai Barat 5.1 5.0 5.05 Kota Kotamobagu yang jaraknya dekat 7 Matali 2.7 3.3 3 maupun jauh dengan pusat kota (CBD) 8 Motoboi Besar 5.3 5.0 5.15 9 Kobo Kecil 6.0 5.8 5.9 memiliki variasi mulai kepadatan sedang 10 Moyag 4.9 5.1 5 hingga kepadatan sangat tinggi,selain itu jarak 11 Kobo Besar 5.3 4.5 4.9 pergerakan menuju pusat kota tidak terlalu 12 Tumobuy 4.3 3.1 3.7 13 Sinindian 2.4 2.4 2.4 jauh dan kepadatan juga cenderung berpusat di 14 Kotabangon 4.1 1.7 2.9 satu zona yaitu di sekitar pusat kota. Dari 15 Moyag Tampoan 4.5 4.7 4.6 Profil densitas Kota Kotamobagu dapat 16 Moyag Todulan 5.1 5.3 5.2 17 Upai 4.5 3.8 4.15 dikatakan bahwa bentuk struktur ruang 18 Genggulang 2.5 2.3 2.4 kotanya cenderung ke Monosentris 19 Biga 3.0 2.4 2.7 20 Sia 6.4 6.6 6.5 Komparasi Distribusi Densitas dan Profil 21 Pontodon 4.3 4.1 4.2 22 Bilalang II 3.9 3.7 3.8 Densitas Kota Tomohon dan Kota 23 Bilalang I 3.5 3.3 3.4 Kotamobagu 24 Pontodon Timur 4.3 4.1 4.2 25 Kopandakan I 4.8 4.8 4.8 Komparasi Distribusi Densitas Kota Tomohon 26 Bungko 5.3 5.3 5.3 27 Tabang 6.3 6.3 6.3 dan Kota Kotamobagu 28 Poyowa Besar I 5.2 5.2 5.2 Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu 29 Poyowa Besar II 5.1 5.1 5.1 terus memperlihatkan peningkatan jumlah 30 Pobundayan 3.8 3.8 3.8 31 Motoboi Kecil 2.4 2.4 2.4 penduduk. Kepadatan di Kota Tomohon bila 32 Mongondow 3.6 3.6 3.6 dilihat berdasarkan luas wilayah terbangun 33 Poyowa Kecil 4.9 4.9 4.9 lebih rendah dari kepadatan di Kota Sumber : Google Maps (Hasil Analisis) ,2017 Kotamobagu, hal ini dikarenakan luas wilayah terbangun di kedua kota hampir sama Profil Densitas Kota Kotamobagu sementara jumlah penduduk dan luas wilayah Profil Densitas memberikan gambaran administrasinya berbeda. Luas wilayah Kota distribusi kepadatan oleh jarak dari kawasan Tomohon adalah 14.714 Ha sementara luas pusat kota (CBD). Berikut distribusi kepadatan wilayah terbangun di Kota Tomohon adalah penduduk Kota Kotamobagu dengan jarak dari 1.220 Ha atau hanya 8.29 % dari luas wilayah kawasan Pusat Kota (CBD). Tomohon sementara di Kotamobagu luas Tabel 4. Jarak dan Distribusi Kepadatan Kota wilayah administrasinya hanya 6.804 Ha dan Tomohon luas wilayah terbangunnya 1.271 atau 18.68 % dari luas wilayah Kotamobagu. Selain itu jumlah penduduk Kota Tomohon lebih sedikit dari jumlah penduduk Kota Kotamobagu. Jumlah penduduk Kota Tomohon 91.402 jiwa sedangkan Kota Kotamobagu jumlah penduduknya 118. 862 jiwa sehinggah apabila dibagi dengan jumlah penduduknya maka kepadatan Kota Tomohon berdasarkan luas lahan terbangunnya adalah 74.92 jiwa/Ha sedangkan Kota Kotamobagu 93.52 jiwa/Ha.

68

hampir sama. Namun, distribusi kepadatannya secara geografis sangat berbeda.

Gambar 18 Grafik Klasifikasi Distribusi Kepadatan Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu Sumber : Hasil Analisis 2017

Gambar 19. Perbandingan Grafik Profil Gambar.Peta 3D Distribusi Kepadatan Densitas Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu Kota Tomohon dan Kotamobagu Sumber : Hasil analisis,2017 Sumber : Penulis 2017 Kota Tomohon memiliki luas wilayah Berdasakan 2 gambar diatas dapat yang jauh lebih besar dari luas wilayah dilihat dengan jelas perbedaan distibusi Kotamobagu , hal ini menyebabkan jarak kepadatan di Kota Tomohon dan Kotamobagu. tempuh di Kota Tomohon lebih panjang dari Kota Kotamobagu distribusi kepadatannya Kota Kotamobagu. Jarak tempuh paling jauh berpusat pada satu zona dan saling menghimpit dari pusat kota di Kotamobagu adalah 6.5 Km satu sama lain sehingga membentuk pola sementara di Kota Tomohon jarak paling jauh struktur ruang kompak sementara kota 2x lipat dari Kota Kotamobagu yaitu 11.3 Km. Tomohon distribusi kepadatannya membentuk Sementara apabila melihat gambaran distribusi pola clustered/berkelompok-kelompok dan kepadatan oleh jarak dari kawasan pusat kota menyebar/acak. Berdasarkan distribusi (CBD), di Kota Tomohon beberapa wilayah kepadatannya, bentuk struktur ruang di Kota yang jaraknya dekat dengan pusat kota Tomohon cenderung Polisentris sementara di (CBD) kepadatannya lebih rendah dari Kota Kotamobagu cenderung Monosentris wilayah-wilayah yang jaraknya lebih jauh dari pusat kota sementara wilayah-wilayah didekat Tabel 5. Tabel Komparasi Distribusi Densitas pusat kota kota memiliki variasi kepadatan Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu rendah dan kepadatan sedang. Berbeda dengan di Kota Kotamobagu, distribusi kepadatannya bervariasi, wilayah- wilayah dengan jarak yang dekat maupun jauh dari pusat kota memiliki kepadatan sedang sampai kepadatan sangat tinggi. Berdasarkan uraian diatas dan seperti yang telah diuraiakan di profil densitas Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu bawah Struktur Ruang Kota Tomohon cenderung Polisentris sementara Struktur Ruang Kota Kotamobagu cenderung Sumber : Hasil Analisis 2017 Monosentris.

Komparasi Profil Densitas Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu Kedua wilayah kota ini memiliki populasi penduduk 91.402 dan 118.862 jiwa. Kedua kota memiliki tingkat kepadatan yang 69

dengan topografi yang datar dimana wilayah ini yang relative dekat dari pusat pelayanan kota kepadatannya rendah/sedang karena lahan Tabel 6. Tabel Komparasi Profil Densitas Kota terbangunnya yang besar seimbang dengan Tomohon dan Kota Kotamobagu jumlah penduduk diwilayah tersebut. Hal ini berlaku untuk wilayah-wilayah di Kotamobagu dimana distribusi kepadatan penduduknya didominasi oleh kepadatan sedang karena topografi yang mendukung sehingga luas wilayah terbangun besar.

2. Populasi dan Luas Wilayah Berdasarkan sensus tahun 2016, populasi

Sumber : Hasil Analisis 2017 kota Tomohon adalah adalah 91.402 jiwa. Sedangkan populasi kota Kotamobagu Indikasi faktor-faktor penyebab berdasarkan adalah 118.862 jiwa. Sementara persamaan dan perbedaan struktur ruang untuk luas wilayah, kota Kotamobagu antara kota Tomohon dan kota memiliki wilayah dengan luas 6.804 Ha. Luas Kotamobagu kota Kotamobagu tersebut jauh lebih kecil Struktur ruang Kota Tomohon dan dibandingkan luas kota Tomohon. Kota Kota Kotamobagu terbentuk dengan Tomohon memiliki wilayah dengan luas mempertimbangkan kondisi geografis, 14.714 Ha. Luas wilayah terbangun di Kota kepadatan penduduk dan pusat pelayanan kota. Tomohon adalah 1.220.05 Ha atau 8.29 % dari Berdasarkan hasil analisis, Distribusi luas wilayah total dan Kota Kotamobagu luas Kepadatan dan Profil Kepadatan di kedua kota wilayah terbangunnya adalah 1.271 Ha atau memiliki persamaan maupun perbedaan, 18.68 % dari luas wilayah total. adapun faktor penyebab persamaan dan Wilayah yang bisa dibangun (Buildable perbedaan tersebut diindikasikan dipengaruhi Area) di Kota Tomohon lebih kecil/terbatas oleh : dari pada wilayah kota Kotamabagu sehinggah 1. Topografi wilayah terbangun di Kota Kotamobagu Kondisi Topografi di Kota Tomohon dari cenderung bergerak horizontal/menyebar seluruh luas wilayahnya 47% merupakan sehinggah distribusi kepadatnnya lebih rendah permukaan/lereng yang relative datar (0- sedangkan di Kota Tomohon dengan buildable 8%),selanjutnya kelerengan landai (9-15 %) area yang terbatas wilayah terbangun untuk sekitar 12% dari luas total, lereng agak curam bergerak secara horizontal rendah sehinggah (16-25%) sekitar 15 % dari luas total dan distribusi kepadatannya tinggi di beberapa sisanya adalah kemiringan lereng yang curam wilayah. dan sangat curam 26 % dari luas total. Sementara wilayah Kota Kotamobagu 3. Pola Ruang dan Penggunaan Lahan didominasi oleh lereng datar (0-8%), yakni 95 Penggunaan lahan secara umum lahan di % dari luas total. Selanjutnya kemiringan wilayah kota Tomohon dan Kotamobagu landai (9-15 %) yakni 3 % dari luas total, awalnya berorientasi pada kegiatan pertanian/ kemiringan agak curam dan curam hanya 1% perkebunan. Salah satu penyebab mengapa di dari luas total. Kota Tomohon dan Kota Kotamobagu Dengan kondisi topografi yang demikian beberapa wilayah yang jaraknya jauh dari sehingga tingkat kepadatan di Kota Tomohon pusat kota kepadatan penduduknya lebih tinggi berdasarkan luas lahan terbangun pada adalah karena sebagian besar peruntukan lahan wilayah-wilayah dengan kemiringan lereng diwilayah yang relative jauh dari pusat kota yang curam dan jauh dari pusat kota justru lebih ke peruntukan kawasan lindung kepadatannya lebih tinggi dari kepadatan di sementara yang berada dekat dengan pusat wilayah dengan permukaan datar/landai dan kota sebagai kawasan budidaya sehinggah dekat pusat kota karena pada wilayah dengan perkembangan wilayahnya lebih terbatas permukaan yang curam wilayah terbangun seperti pada kawasan-kawasan rawan bencana, terbatas/kecil sementara penduduk di wilayah hutan lindung, pertanian, daerah resapan air tersebut banyak, berbeda dengan wilayah dll. Sehinggah meskipun ada lahan/area yang 70

datar/landai dimana potensial untuk dijadikan 4. Aksesibilitas Kota Tomohon dan Kota kawasan permukiman namun tidak bisa karena Kotamobagu bukan peruntukannya. Disisi lain penduduk terus bertambah sedangkan pemukiman tidak Berdasarkan jaringan jalan dan jaringan sehinggah kepadatan penduduk jadi sangat transportasi memiliki aksesibilitas yang tinggi. tinggi karena wilayah terbangunnya terbatas. Dikatakan tinggi karena jaringan jalan dan 4. Sosial –Ekonomi transportasi sudah memadai dan angkutan Dilihat dari aspek ketenagakerjaan, umum melayani semua wilayah kota berdasarkan pertumbuhan sektor ekonomi di Tomohon,akan tetapi keberadaan jalan kota Tomohon dan Kota Kotamobagu sektor utama/arteri yang membelah kota berakibat Jasa merupakan sektor dimana penyerapan kemacetan pada ruas jalan tersebut pada saat- jumlah tenaga kerjanya cukup tinggi kemudian saat sibuk. Namun jika aksesibilitas sector pertanian. Jika didasarkan pada teori- berdasarkan jarak tempuh wilayah kota teori bahwa mata pencaharian berdampak pada Tomohon memiliki aksesibitas tinggi dan kepadatan penduduk karena penduduk rendah karena semakin jauh jarak waktu cenderung memilih lokasi tinggal yang dekat perjalanan akan lebih lama. Sementara di kota dengan tempat bekerja akan tetapi di Kota Kotamobagu setiap kawasan yang berada di Tomohon dan Kotamobagu profil mata wilayah penelitian sangat mudah di jangkau, pencaharian tidak secara singnifikan ini disebabkan jalur-jalur jalan yang ada serta berpengaruh terhadap distriusi dan pofil kondisi geografis Kota Kotamobagu yang kepadatan, karena seharusnya apabila retalif tidak luas sehinggah jarak lebih dekat penduduk banyak yang bekerja di sector Jasa sehinggah aksesibitas lebih baik meskipun kepadatan penduduk di wilayah-wilayah yang untuk pelayanan jangkauan di dalam kota dekat dengan pusat kota seharunnya lebih masih menggunakan angkutan bentor tinggi akan tetapi di Kota Tomohon dan Selain jalur jalan dalam kota, jalur-jalur Kotamobagu tidak demikian. Hal ini bisa penghubung (konektivitas) kota dengan daerah terjadi karena aksesibilitas menuju lokasi kerja di sekitar sangat berpengaruh dalam ikut di kedua kota cukup baik dan mudah sehingga meningkatkan arus manusia dan barang penduduk lebih memilih tinggal ditempat (Bintarto,1977). Dengan adanya jalur-jalur tinggal yang lama selain itu kebanyak sirkulasi pada wilayah ini membuka penduduk juga bekerja di beberapa sektor, kemudahan hubungan (aksesibilitas) antara misalnya bekerja disektor jasa akan tetapi juga lokasi-lokasi ini dengan pusat pelayan kota di berteknak/bertani sehingga daya tarik untuk wilayah sekitar, serta menyebabkan magnet tinggal ditempat kerja utama (jasa) tidak telalu bagi penduduk sekitar Kota Tomohon dan kuat karena jika tinggal di kawasan pusat Kotamobagu. Akibat tingginya pergerakan di perdangan dan jasa makanya akan sulit untuk lokasi-lokasi ini sehingga lebih memacu bertani dan beternak. Penduduk juga lebih tumbuhnya permukiman-permukiman di memilih untuk tidak tinggal di kawasan pusat wilayah pinggiran dan fasilitas baru di lokasi- kota karena harga lahan yang mahal, sehingah lokasi ini. mereka akan mencari lokasi yang harga lahannya relative masih murah serta masih KESIMPULAN dapat dijangkau dengan moda transportasi Berdasarkan identifikasi kondisi eksisiting, yang umumnya terletak di pinggiran kota. observasi di lapangan, serta hasil analisis yang Faktor lain adalah social budaya yaitu telah dilakukan pada penelitian ini dapat kebiasaan dan adat yang hidupnya ditarik kesimpulan : berkelompok dan mengumpul dalam satu 1. Berdasarkan hasil analisis distribusi rumpun keluarga di sebuah lingkungan densitas dan profil densitas,struktur ruang terbawa dan teraplikasikan dalam kondisi Kota Tomohon cenderung Polisentris bermasyarakat saat ini, sehinggah meskipun sedangkan Kota Kotamobagu cenderung jauh dari pusat kota masyarakat tetap memilih Monosentris. dan lebih nyaman untuk menetap diwilayah 2. Hasil analisis komparasi distribusi asalnya daripada memiliki pemukiman di densitas dan profil densitas di Kota kawasan pusat kota (CBD). Tomohon dan Kota Kotamobagu diperoleh hasil sebagai berikut :

71

 Kepatan penduduk di Kota Kotamobagu lebih tinggi dari pada DAFTAR PUSTAKA Kepadatan di Kota Tomohon  Kota Kotamobagu distribusi Literatur Buku : densitasnya berpusat pada satu zona Koestors,dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota. dan saling menghimpit satu sama lain Jakarta : UI-Press sehingga membentuk pola struktur Pontoh N, Kustiwan.,2009, Pengantar ruang kompak sementara kota Perencanaan Perkotaan, Bandung : ITB Tomohon distribusi densitasnya Rinaldi Mirsa,2012. Elemen Tata Ruang Kota, membentuk pola Yogyakarta: Graha Ilmu clustered/berkelompok, hal ini Sangadji, Etta M, Sopiah. 2010. Metodologi terlihat dari lahan terbangun yang Penelitian. Penerbit Andi. Yogyakarta letaknya menyebar/acak cenderung Sinulingga B., 1999, Pembangunan Kota tidak mengumpul pada satu zona Tinjuan Regional dan Lokal, Jakarta : (cenderung terlepas satu sama lain). Pustaka Sinar Harapan Berdasarkan distribusi densitas, Yunus H.S., 2000. Struktur Tata Ruang bentuk struktur ruang di Kota Kota,Yogyakarta : Pustaka Pelajar Tomohon cenderung Polisentris sementara di Kota Kotamobagu Makalah & Jurnal : cenderung Monosentris. Bertaud, Alain and Stephen Malpezzi, “The  Berdasarkan profil densitas, spatial distribution of population in 35 pengaruh jarak menuju pusat kota World Cities: the role of markets, tidak berpengaruh secara signifikan planning and topography”. The Center terhadap kepadatan penduduk. Di for urban land and economic research, Kota Tomohon hal ini ditandai The University of Wisconsin, 1999 dengan beberapa wilayah yang jauh Bertaud, 2004, The Spatial Organization of dari pusat Kota kepadatan Cities penduduknya lebih tinggi sementara Linda Tondobala, 2015, Pengembangan di Kota Kotamobagu dimana Struktur Ruang : Mereduksi Mobilitas kepadatan penduduknya baik yang Perkotaan, Media Matrasain, dekat maupun jauh dari pusat kota EdisiVolume 12, No.2, Juli 2015 kepadatannya hampir sama  Perbedaan antara Kota Tomohon dan Kebijakan dan Peraturan terkait : Kota Kotamobagu ialah keadaan Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah penduduk Kota Tomohon lebih (RTRW) Kota Kotamobagu Tahun 2009 memilih tinggal di daerah pinggiran 2029. Tomohon : Badan Perencanaan tetapi dapat menempuh jarak terdekat dan Pembangunan Daerah Kota pada kawasan CBD sedangkan di Tomohon. Kotamobagu awalnya pertumbuhan Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah mengikuti jaringan jalan, namun di (RTRW) Kota Tomohon Tahun 2013 kawasan CBD juga banyak terdapat 2033. Tomohon : Badan Perencanaan permukiman sehingga menyebabkan dan Pembangunan Daerah Kota fenomena seperti parking in street, Tomohon. tingginya harga lahan di tepi jalan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka raya dan lain sebagainya. Menengah Daerah (RPJMD) Kota  Persamaan dan perbedaan struktur Tomohon Tahun 2016-2021. Tomohon : ruang Kota Tomohon dan Kota Badan Perencanaan dan Pembangunan Kotamobagu diindikasikan Daerah Kota Tomohon. dipengaruhi oleh beberapa faktor, Kota Kotamobagu Dalam Angka. 2016 : Badan antara lain : Topografi,Populasi dan Pusat Statistik Kota Kotamobagu Luas Wilayah, Pola Ruang dan Kota Tomohon Dalam Angka. 2016 : Badan Penggunaan Lahan,Sosial-Ekonomi Pusat Statistik Kota Tomohon. dan Aksesibilitas Wilayah.

72