KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP MEMINDAHKAN HUJAN DI KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK

Oleh : Sintia Kurnia / 1301110189 Email : [email protected] Dosen Pembimbing : Tengku Romi Marnelly, M. Si

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293- Telp/ Fax. 0761-63277

Abstrak Penelitian ini menganalisis tentang kepercayaan masyarakat terhadap ritual memindahkan hujan di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Penelitian ini merupakan suatu kajian sosial yang terjadi di masyarakat Kecamatan Tualang, kedudukan pawang hujan dalam masyarakat sangat penting. Pawang hujan merupakan sosok yang memiliki kelebihan dalam bidang memindahkan hujan yang dipercaya oleh masyarakat Kecamatan Tualang sampai saat sekarang ini. Pawang hujan banyak diminta oleh masyarakat dalam berbagai kegiatan dimana kegiatan yang dilakukan memakai ruangan terbuka. Kepercayaan masyarakat sangat di dukung oleh peranan dari pawang hujan di dalam kegiatan sosial masyarakat Kecamatan Tualang. Teori yang digunakan adalah menurut Auguste Comte. Analisa data dilakukan dengan kualitatif deskriptif, teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah purposive dimana jumlah responden berjumlah 6 orang yang terdiri dari masyarakat Kecamatan Tualang. Dari hasil penelitian dilapangan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pawang hujan sampai saat ini masih eksis digunakan oleh masyarakat Kecamatan Tualang yang merupakan penduduk asli yang mendiami daerah tersebut. Kata Kunci: Kepercayaan, Ritual, Pawang Hujan

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 1

THE ROLE OF COMMUNITY TOWARD RAIN-MOVING RITUAL IN TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY

By: Sintia Kurnia Email: [email protected] Adviser: Tengku Romi Marnelly, M. Si

Sociology Department, Faculty of Social and Political Sciences, Riau University Campus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293- Tel / Fax. 0761-63277

Abstract This research analyzes community's trust toward rain-moving ritual in Tualang Sub- district of Siak Regency. This research is a social study that happened in Tualang sub-district, in which the position of rain-handler in society is very important. Rain-handler is a figure who has advantages in the field of moving rain that is trusted by Tualang District community until now. Rain-handler is often requested by the community in various celebrations; especially held in open area. The community's trust is strongly supported by the role of the rain-handler in the social activities of Tualang Sub-district. The theory that uses in this research is theory according to Auguste Comte. Data analysis was computed by using qualitative descriptive, data retrieval technique in this research is purposive where the number of respondents is 6 people consisting of Tualang District. Based on the research results in the field, it shows that public confidence toward the rainy handler until this day is still exist used by the Tualang District community who is a native inhabitants of that area.

Keywords: Trust, Ritual, Rain-handler

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Provinsi Riau adalah sebuah Provinsi dan sistem pengetahuan yang dimiliki. yang terletak di bagian tengah Pulau Persoalan yang tidak dapat Sumatera. Penduduk Provinsi Riau terdiri diselesaikan dengan rasionalitas dari bermacam-macam suku bangsa. dipecahkan melalui magic atau magi. Terdapat suku Minangkabau, Jawa, Batak, Magi didefenisikan sebagai tindakan Banjar, Tionghoa, Melayu dan Bugis. manusia untuk memecahkan persoalan Suku Melayu merupakan masyarakat hidup, dan untuk mencapai suatu terbesar dengan komposisi 37,74 % dari maksud melalui kekuatan-kekuatan seluruh penduduk Riau. Penduduk supranatural yang ada di alam. Bagi Provinsi Riau yang penuh dengan Frazier, magi menjadi sains bagi kemajemukan dengan latar belakang sosial masyarakat primitive. Magi dibangun budaya, bahasa, dan agama yang berbeda, diatas asumsi bahwa setelah sesuatu pada dasarnya merupakan asset bagi ritual dilakukan dengan benar, maka daerah Riau sendiri. pengaruh alaminya pasti terjadi seperti Kabupaten Siak merupakan salah yang telah ditetapkan. Magi satu Kabupaten di Provinsi Riau yang menetapkan hukum-hukum mempunyai banyak kebudayaan impersonal, tetap dan universal. Jika tradisional. Budaya tradisional di ritual hujan dilakukan secara benar, sampaikan secara lisan dan tulisan maka hujan benar-benar akan turun.1 secara turun temurun. Salah satunya Masyarakat Riau khususnya di adalah kepercayaan masyarakat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak terhadap pawang hujan yang terdapat masih meyakini dengan ritual yang di Kecamatan Tualang. Berbicara dilakukan oleh pawang hujan yang masalah kepercayaan masyarakat sejak dahulu sudah ada. Pawang hujan terhadap pawang hujan ini terdapat di merupakan sebuah profesi atau jasa tiap-tiap Kabupaten, salah satunya yang sebagian masyarakat masih adalah Kabupaten Siak. menggunakannya untuk kepentingan- Ritual dalam banyak hal dimaknai kepentingan tertentu. Kedudukan sebagai upacara keagamaan atau semi pawang hujan dalam kesehariannya keagamaan pada suatu komunitas. sama seperti masyarakat yang lain Menurut Mudjahirin Thohir, ritual yaitu sebagai kepala keluarga, pencari merupakan bentuk dari penciptaan atau nafkah untuk anak dan istrinya. penyelenggaraan hubungan-hubungan Pawang hujan juga mempunyai antara manusia kepada yang gaib, kegiatan lain disamping profesinya hubungan manusia dengan sesamanya, sebagai seorang pawang hujan yaitu dan hubungan manusia kepada sebagai jasa calo. Pawang hujan lingkungan nya. banyak dilakoni oleh masyarakat asli Teori lain tentang religi yang Melayu, Jawa, bahkan juga ada dari muncul dalam konteks perdebatan Minangkabau. Keberadaan ritual antropologi klasik adalah teori magi pawang hujan ini masih mengandung oleh J.G.Frazier. Frazier merupakan nilai mitologis bahkan bersifat magis. ilmuan yang meletakkan potensi Pawang hujan di nilai mampu untuk rasionalitas, meski dengan sangat membantu masyarakat untuk menahan sederhana, dalam konfigurasi religi. Baginya, manusia dapat memecahkan 1 problematika kehidupan dengan akal Dr.H.Arifuddin Ismail, Agama Nelayan, Puataka Pelajar, Yogyakarta, 2012, hlm.12

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 3

dan memindahkan hujan ke tempat lain Tujuan Penelitian seperti di pindahkan ke daerah lain Secara umum, penelitian ini bertujuan yang mungkin berbeda daerah atau ingin menerapkan ilmu yang penulis dipindahkan ke hutan supaya acara dapatkan ketika dibangku kuliah, yang di lakukan tidak mengalami sedangkan tujuan untuk mengumpulkan gangguan hujan. dan memecahkan setiap masalah yang Pawang hujan dalam melakukan ditemukan dalam penelitian ini , secara ritualnya menggunakan cara metafisik, khusus sebagai berikut: yang terkadang sulit bagi kita untuk 1. Untuk mengetahui ritual yang mencernanya dengan akal sehat. Jasa dilakukan oleh pawang hujan di pawang hujan ini di nilai mujarab di Kecamatan Tualang Kabupaten karenakan kemungkinan sudah banyak Siak. yang memakai jasa pawang hujan ini 2. Untuk mengetahui siapa saja berhasil dan muncul anggapan di masyarakat yang menggunakan benak masyarakat bahwa ritual pawang jasa pawang hujan di hujan ini sangat membantu untuk Kecamatan Tualang Kabupaten keberlangsungan acara mereka dengan Siak baik tanpa gangguan apapun. Ritual 3. Untuk mengetahui bagaimana yang dilakukan oleh pawang hujan ini peran pawang hujan dalam banyak di gunakan pada acara-acara kegiatan sosial masyarakat di seperti aqiqah anak, proyek jalan, Kecamatan Tualang Kabupaten kampanye, gotong royong, MTQ, PKK Siak dan juga pada acara pernikahan. Manfaat Penelitian Kepercayaan terhadap pawang Hasil penelitian ini diharapkan hujan ternyata tidak hanya ada dalam dapat memberikan manfaat secara suatu masyarakat terpencil saja akan umum. Adapun manfaat penelitian tetapi kebanyakan dari orang-orang yang dapat diperoleh dari yang terpelajar secara akademik yang penelitian ini adalah sebagai mereka adalah orang yang sangat berikut: mengandalkan logika, strategi, 1. Manfaat Teoritis memiliki status sosial yang tinggi dan a. Hasil penelitian ini diharapkan ilmu pengetahuan. Dalam dapat memperkaya dan kenyataannya mereka masih memberikan wacana baru bagi mempertahankan pawang hujan ini dunia keilmuan, terutama bagi untuk memerangi atau menghalau bidang kajian ilmu sosiologi dan hujan di Kecamatan Tualang menjadi acuan bagi penelitian Kabupaten Siak. sejenis dimasa yang akan datang. RUMUSAN MASALAH b. Hasil penelitian ini diharapkan 1. Bagaimana ritual yang dapat menjadi bahan referensi bagi dilakukan oleh pawang hujan di peneliti yang akan melakukan Kecamatan Tualang Kabupaten penelitian dengan objek penelitian Siak? yang serupa. 2. Siapa saja masyarakat yang 2. Manfaat Praktis menggunakan jasa pawang a. Bagi Universitas Riau (UR), hasil hujan di Kecamatan Tualang penelitian ini diharapkan dapat Kabupaten Siak? menambah koleksi bacaan sehingga 3. Bagaimana peran pawang hujan dapat memberikan wawasan dan dalam kegiatan sosial pengetahuan mengenai studi kajian masyarakat di Kecamatan sosiologi. Tualang Kabupaten Siak?

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 4

b. Bagi mahasiswa, penelitian ini ternyata di zaman yang segala diharapkan dapat digunakan sesuatu harus bisa dikaji secara sebagai bahan informasi mengenai positivis, ternyata masih terdapat kepercayaan masyarakat terhadap sisa-sisa manusia dengan pola ritual memindahkan hujan. pemikiran teologis. Mereka c. Bagi peneliti, penelitian ini percaya terhadap roh-roh halus, dilaksanakan untuk menyelesaikan benda-benda ghaib hingga studi guna mendapatkan gelar menunjuk pada ritual-ritual yang sarjana pada Program Studi tidak bisa dinalar secara akal sehat Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu seperti ritual memindahkan hujan Sosial dan Ilmu Politik Universitas oleh pawang hujan yang mana Riau. masyarakat masih menggunakan TINJAUAN PUSTAKA jasa pawang hujan sebagai media Tata teoritis yang untuk mensukseskan suatu kegiatan dikemukakan oleh Comte besar maupun kegiatan kecil berkenaan dengan gejala-gejala, Teori Peran dinyatakan dalam hukum tiga Robert linton (1936), telah stadia. Hukum ini sebelumnya mengembangkan teori peran. Teori telah dikemukakan oleh Turgot dan peran menggambarkan interaksi kemudian oleh de Saint Simon. sosial dalam terminologi aktor- Hukum ini berhubungan dengan aktor yang bermain sesuai dengan cara berfikir yang mendasari apa-apa yang ditetapkan pada perkembangan masyarakat. budaya. Sesuai dengan teori ini Hukum itu menyatakan bahwa harapan-harapan peran merupakan masyarakat-masyarakat (atau umat pemahaman bersama yang manusia) berkembang melalui tiga menuntun kita untuk berprilaku tahap utama. Tahap-tahap ini dalam kehidupan sehari-hari. ditentukan menurut cara berpikir Peranan merupakan aspek yang yang dominan; teologis, metafisik, dinamis dari kedudukan (status). Apabila dan positif. Lebih lagi pengaruh seseorang melaksanakan hak-hak dan cara pikir yang berbeda-beda ini kewajiban-kewajibannya sesuai dengan meluas ke pola-pola kelembagaan kedudukannya maka dia menjalankan dan organisasi sosial suatu peranan. Sebagaimana halnya kemasyarakatan.2 dengan kedudukan, peranan juga Comte mengatakan bahwa mempunyai dua arti. dalam tahap teologis masyarakat Peranan yang melekat pada diri percaya akan kekuatan seseorang, harus dibedakan dengan posisi , dan agama diatas atau tempatnya dalam pergaulan segala-galanya. Bentuk-bentuk kemasyarakatan. Posisi atau tempat pemikiran tahap awal seseorang dalam masyarakat yaitu social- perkembangan atau evolusi position merupakan unsur yang statis yang manusia ini antara lain adalah menunjukkan tempat individu dalam fetishisme dan anamisme yang organisasi masyarakat. Peranan lebih menganggap alam semesta ini banyak menunjuk pada fungsi, berjiwa. penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Berbicara mengenai pola Horton dan Hunt menyebutkan pemikiran masyarakat , peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang tergabung dan terkait 2 Dadang Kahmad, SOSIOLOGI AGAMA, PT Remaja pada satu status ini oleh merton (1968) Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm.105

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 5 dinamakan perangkat peran. Dalam Status seorang pawang hujan kerangka besar , organisasi masyarakat , adalah sebagai juru penakhluk hujan yang atau yang disebut sebagai struktur sosial, mana ia mampu menahan serta ditentukan oleh hakikat dari peranan- mengalihkan hujan ke daerah lain yang peranan ini, hubungan antara peran-peran dipercayai oleh masyarakat yang berada di tersebut, serta distribusi sumberdaya yang Kecamatan Tualang. Disini kedudukan langka diantara orang œorang yang pawang hujan merupakan kedudukan memainkannya. Masyarakat yang berbeda khusus seseorang dalam masyarakatnya merumuskan, mengorganisasikan, dan yang berhubungan dengan orang lain memberi imbalan (reward) terhadap dalam lingkungan yang disertainya, aktivitas-aktivitas mereka dengan cara martabat yang diperolehnya dan hak serta yang berbeda, sehingga setiap masyarakat tugas yang dimilikinya. Disinilah fungsi memiliki struktur sosial yang berbeda peran pawang hujan dapat terlihat dimana pula. peran ini merupakan suatu perilaku yang Teori peran memberikan dua diharapkan dari seseorang atau kelompok harapan, pertama harapan-harapan dari yang memiliki suatu status dalam masyarakat terhadap pemegang peran. masyarakat. Masyarakat meyakini bahwa Kedua harapan-harapan yang dimiliki oleh peran pawang dalam kehidupan mereka pemegang peran terhadap orang lain yang sangat berperan penting dalam kehidupan mempunyai relasi dengannya dalam maupun kegiatan sosial mereka sehari- menjalankan perannya. 3 Teori peran hari. Kegiatan sosial yang banyak memberikan dua harapan dan saling diperankan oleh pawang hujan yaitu berhubungan untuk mendapatkan reward seperti perencanaan proyek jalan, pesta atau imbalan. pernikahan, aqiqah anak, dan ada pula Mayarakat senantiasa terdapat kegiatan organisasi sosial seperti suatu sistem pelapisan yaitu kedudukan kampanye. (status), peran (role). Kedudukan dan METODE PENELITIAN peran dapat diartikan sebagai tempat Lokasi Penelitian seseorang secara umum dalam masyarakat Penelitian ini di lakukan di sehubungan dengan orang lain dalam arti Kecamatan Tualang Kabupaten lingkungan pergaulannya, prestisenya, Siak.Lokasi ini di pilih karena masih serta hak dan kewajibannya.4 terdapatnya masyarakat yang mempercayai Manusia adalah makhluk sosial, ritual memindahkan hujan yang di lakukan yang biasanya manusia akan menjadi apa oleh pawang hujan yang sampai sekarang dan siapa tergantung pada lingkungan masih ada dan di gunakan oleh masyarakat sekitarnya atau pada siapa ia bergaul. setempat. Manusia tidak bisa hidup sendirian sebab Penelitian ini didalamnya ada sumber terdapat adanya rasa saling ketergantungan informasi yang dibutuhkan oleh penulis satu sama lain. Perilaku individu dalam yaitu sebagai berikut: kesehariannya hidup bermasyarakat 1. Key Informan berhubungan erat dengan peran. Peran Key Informan atau informan kunci mengandung hal dan kewajiban yang harus adalah orang yang mengetahui seluk dijalani seorang individu dalam beluk dari fenomena yang bermasyarakat. diteliti.Dalam penelitian ini, key informan adalah orang yang berperan atau yang mengetahui banyak hal 3 Davud berry,pokok-pokok pikiran dalam sosiologi, tentang peran masyarakat terhadap Rajawali, Jakarta, 1981, hlm.41 ritual memindahkan hujan di 4 Soerjono soekanto, Sosiologi suatu pengantar, PT raja Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. grafindo persada, jakarta, 1987, hlm.53 Adapun yang menjadi key informan

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 6

dalam penelitian adalah informan yang pendekatan dengan subjekpenelitian bernama Said Ahmad. Pak Said sehingga terjadi keakraban antara Ahmad adalah seorang pawang hujan peneliti dengan subjek penelitian. di Kecamatan Tualang yang mana ia Untuk memperoleh data yang autentik dapat memberikan informasi seputar dalam pengumpulan data tentang profesi yang dilakoninya. kepercayaan masyarakat terhadap 2. Informan pawang hujan penulis melakukan Informan adalah orang yang memberi pengamatan secara cermat ke informasi mengenai fenomena yang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. menjadi objek penelitian.Dalam 2. Wawancara Mendalam penelitian ini penulis mengambil Pada saat pengumpulan data selain informan dari masyarakat di menggunakan teknik observasi, penulis Kecamatan Tualang. Dalam penelitian juga menggunakan teknik wawancara. ini peneliti memilih informan sebagai Wawancara adalah proses memperoleh berikut: keterangan untuk tujuan penelitian a. Said Ahmad dengan cara tanya jawab sambil b. Khairuddin menatap muka antara pewawancara c. Jhony. K dengan informasi orang yang d. Syaiful. S diwawancarai.Wawancara digunakan e. Nopendri S. Ag untuk mengadakan komunikasi dengan f. Faizal S. Hi subjek penelitian sehingga diperoleh Pemilihan informan diatas data-data yang diperlukan. Teknik dikarenakan mereka adalah wawancara mendalam diperoleh masyarakat yang menggunakan langsung dari subjek penelitian melalui jasa pawang hujan di Kecamatan serangkaian tanya jawab dengan pihak- Tualang.Pemilihan informan juga pihak yang terkait langsung dengan telah dipertimbangkan dengan pokok permasalahan. Dalam penelitian berbagai alasan kondisi kesehatan ini wawancara dilakukan dengan jasmani dan rohani, umur dan menggunakan pedoman wawancara kesediaan serta pengetahuan bebasterpimpin.Wawancara bebas informan. Maka dari hasil terpimpin disini yaitu pertanyaan tidak pemilihan diperoleh 5 orang terpaku pada pedoman wawancara informan yang nantinya akan tentang masalah-masalah pokok dalam memberikan informasi terkait penelitian kemudian dapat penelitian yang akan diteliti. dikembangkan sesuai dengan kondisi Teknik Pengumpulan Data dilapangan. Sehingga informasi yang Teknik pengumpulan data adalah cara- akan di dapatkan dari wawancara dapat cara yang dapat digunakan oleh penulis mengungkapkan fakta penelitian. untuk mengumpulkan data.Untuk 3. Dokumentasi memperoleh data dilapangan yang Pengumpulan data dengan cara sesuai dengan masalah yang akan dokumentasi adalah data mengenai hal- diteliti maka penulis menggunakan hal atau variabel berupa catatan, teknik sebagai berikut: transkrip nilai, buku, surat kabar, 1. Observasi majalah, prasasti, notulen rapat, agenda Observasi adalah pengumpulan data dan sebagainya.Kita mengenal yang digunakan untuk menghimpun berbagai bentuk dokumentasi. Yang data penelitian melalui pengamatan akan kita bahas disini adalah dan penginderaan. Dalam dokumentasi video dan foto. Yaitu melaksanakan pengamatan ini kumpulan catatan (rekaman) hasil kerja sebelumnya peneliti akan mengadakan

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 7

dalam bentuk video (gambar dan penting dalam pelaksanaan prosesi suara), dan foto. ritual memindahkan hujan. Teknik Analisis Data Pentingnya persyaratan dalam Analisa data merupakan proses ritual memindahkan hujan ini mengatur urutan data, membuat kedalam karena didasari dan telah ada dari suatu pola, kategorisasi, dan satuan uraian nenek moyang dulunya, berikut dasar. Analisa data merupakan upaya yang penjelasan pawang hujan tentang dilakukan dengan jalan bekerja dengan persyaratan ritual memindahkan data, dan memilah-milahnya menjadi hujan: satuan yang dapat dikelola, Persyaratannya yaitu: mensintesisnya, mencari dan menemukan a. Cabe merah, fungsi dari cabe pola,menemukan apa yang penting dan merah dalam ritual memindahkan apayang dapat diceritakan pada orang lain. hujan yaitu cabe tersebut di Pengklasifikasian analisa data dalam tiga ibaratkan seperti sesuatu hal yang langkah yaitu: panas yang dapat menghantarkan 1. Reduksi data cuaca panas saat ritual dilakukan. Reduksi data yaitu proses Disini pawang hujan meminta cabe pemilahan,pemusatan perhatian pada merah yang masih baru dan segar penyederhanaan dan transformasi data serta masih ada tampuknya, dan kasar yang muncul dari catatan-catatan persyaratan yang kedua yaitu, tertulis dilapangan. b. Garam, garam yang dimaksud 2. Penyajian data disini adalah garam kasar yang Data ini tersusun sedemikian diletakkan di pinggir halaman dan rupasehingga memberikan tidak boleh terkena air sedikitpun. kemungkinan adanya penarikan c. Paku, fungsi paku disini yaitu kesimpulan dan pengambilan untuk ditancapkan di setiap titik tindakan.Adapun bentuk yang lazim yang di beri mantra oleh pawang digunakan pada data kualitatif terlebih hujan dimana dapat diibaratkan dahulu adalah dalam bentuk teks untuk penangkal hal-hal yang tidak naratif. baik saat ritual dilaksanakan. Paku 3. Penarikan kesimpulan yang digunakan juga harus yang Dalam penelitian ini akan diungkapkan baru tidak boleh yang berkarat mengenai makna dari data yang ataupun yang rusak. dikumpulkan. Dari data tersebut akan Setiap persyaratan tersebut diperoleh kesimpulan yang tentative, mempunyai fungsi atau kegunaan kabur,kaku dan meragukan sehingga masing-masing dalam ritual kesimpulan tersebut perlu verifikasi. memindahkan hujan berlangsung. Verifikasi dilakukan dengan melihat Syarat yang harus di persiapkan kembali reduksi data maupun display oleh tuan rumah hanya cabe merah, datasehingga kesimpulan yang diambil garam dan paku. Ritual tidak menyimpang. memindahkan hujan telah lama ada HASIL DAN PEMBAHASAN di Kecamatan Tualang dari Ritual Memindahkan Hujan dahulunya sudah banyak A. Persyaratan Ritual masyarakat yang mempercayai Memindahkan Hujan pawang hujan dalam kelancaran Masyarakat Kecamatan suatu acara. Tualang yang menggunakan jasa B. Cara Pelaksanaan Ritual pawang hujan harus memenuhi Memindahkan Hujan ( beberapa persyaratan ritual, Tahap Pelaksanaan ) terdapat beberapa persyaratan yang

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 8

Cara pelaksanaan ritual yang mana penempatan dari setiap memindahkan hujan yang dimaksud dalam syarat-syarat itu berbeda-beda. penelitian ini adalah suatu bentuk 3. Cabe merah yang sudah di potong penyampaian suatu niat dari masyarakat menjadi 49 bagian di taburkan ke yang ingin memperlancar suatu acara agar atas atap rumah tuan rumah, atap tidak terkendala saat acara berlangsung. tenda pentas, serta atap rumah di Pawang hujan yang memimpin sekitar lokasi hajatan kira-kira ritual ini memiliki kemampuan sekitar jarak 2 rumah dari lokasi mengalihkan hujan yang sangat baik acara. dimana pawang hujan memiliki prestasi 4. Setelah itu garam diletakkan di ilmu kepawangannya tersendiri yang dalam mangkuk dan ditempatkan mungkin ilmu yang ia miliki belum tentu di pinggir halaman tuan rumah sama dengan ilmu pawang hujan yang yang mengadakan acara. Garam lainnya. tersebut tidak boleh terkena air Pawang hujan memiliki tugas sedikitpun dikarenakan akan dimana ia harus bertanggung jawab penuh memancing untuk turunnya hujan. selama acara dan proses ritual 5. Sementara itu paku ditancapkan berlangsung. Pawang hujan juga bertugas pada sekitar lokasi acara. mengawasi segala sesuatu yang Penempatan paku hanya di berhubungan dengan pelaksanaan dari halaman tuan rumah. ritual memindahkan hujan. Adapun larangan yang tidak Berikut tata cara pelaksanaan ritual boleh dilakukan oleh pawang hujan memindahkan hujan sebagai berikut: selama prosesi ritual yaitu: Pertama yang harus dipersiapkan Pantangan yang tidak boleh oleh tuan rumah yang memilki hajatan dilakukan oleh pawang saat sehari sebelum acara berlangsung yaitu berlangsungnya ritual sampai seperti menyediakan cabe merah, garam selesainya acara yaitu pawang dan paku. Disini pawang hujan meminta hujan tidak boleh mandi dan tidak tuan rumah untuk menyediakan cabe boleh makan dan minum dilokasi merah sebanyak 7 batang/buah yang masih acara dikarenakan itulah pantangan bertampuk, garam sebanyak 1mangkok, yang dari dahulunya sudah dan paku sebanyak 7 buah. Hal ini harus dilakukan oleh pak cik nya selama disediakan oleh tuan rumah secara lengkap turun temurun. tidak boleh ada satupun yang kurang C. Waktu Dan Tempat karena keberhasilan dari proses ritual Pelaksanaan Ritual adalah kelengkapan dari syarat-syarat yang a) Waktu telah diminta oleh pawang hujan. Berdasarkan hasil observasi Setelah syarat-syarat itu sudah dilapangan, bahwa pelaksanaan lengkap, tahap selanjutnya yaitu: ritual ini dilakukan sehari 1. Pawang hujan memotong cabe sebelum hari H. Ritual ini merah itu dimana setiap satu dilakukan pada pukul 09.00 wib batang cabe dipotong menjadi 7 sampai keesokan harinya pada bagian. Bagian tampuk cabe tidak hari H dan acara selesai. Hal ini boleh dibuang karena harus dilakukan karena ritual disimpan dan dimasukkan kedalam sebaiknya dilakukan sebelum plastik, apabila acara hajatan sudah hari H dimana pawang akan selesai baru boleh dibuang. menggeser awan yang tebal dan 2. Selanjutnya cabe merah, garam dan gelap ke daerah lain supaya paku yang telah tersedia di keesokan harinya awan yang taburkan disekeliling lokasi acara

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 9

diberi mantra sudah ringan dan pandai mengobati orang sakit, tidak berkabut. penangkal rumah atau pagar diri dan juga masih ada ilmu lain yang Pawang hujan di miliki pawang hujan. mengatakan bahwa sebenarnya Masyarakat Kecamatan tidak ada jam-jam tertentu Tualang sangat percaya dengan untuk pelaksanaan ritual akan pawang hujan karena sudah jelas tetapi lebih baik dilaksanakan akan tingginya kedudukan seorang pada pagi hari sebab akan lebih pawang dalam masyarakat mudah untuk menggeser awan Kecamatan Tualang yang menjadi tebal. panutan serta acuan masyarakat b) Tempat Kecamatan Tualang. Tempat untuk pelaksanaan Ada beberapa peran ritual yaitu dirumah masyarakat pawang hujan di dalam kegiatan yang meminta pawang hujan sosial pada masyarakat di untuk melakukan ritual. Kecamatan Tualang yaitu: Dimana hal ini pawang hujan Pernikahan bisa memantau langsung Pernikahan dalam masyarakat kondisi di lapangan. Melayu merupakan hal yang sangat sakral dan harus mengikuti tahapan Dari kutipan wawancara budaya yang sangat ketat. diatas pawang hujan Pernikahan bukan hanya mengatakan bahwa ritual yang bersatunya dua individu melainkan dilakukan yaitu sekeliling acara dua keluarga besar. Oleh karena itu atau kegiatan yang akan pernikahan tidak boleh dilakukan dilaksanakan,jika acara secara tiba-tiba tetapi harus pernikahan akan diberi mantera menjalankan beberapa proses dan di sekeliling rumah tuan rumah syarat-syarat sehingga sampai pada dan sekeliling rumah tetangga bersatunya dua sejoli dalam ikatan sekitar 2-3 rumah, jika kegiatan rumah tangga. Perhatian pihak- dilapangan juga sama akan pihak yang berkepentingan dengan diberi mantera disekeliling acara tersebut tentu akan banyak lapangan itu. tertuju kepadanya, mulai dari Peran Pawang Hujan Dalam memikirkan proses akan menikah, Kegiatan Sosial Masyarakat persiapannya, upacara pada hari Pawang hujan dalam perkawinan, hingga setelah upacara masyarakat Kecamatan Tualang selesai digelar. memiliki status serta kepentingan Masyarakat Kecamatan yang sangat dibutuhkan dan juga Tualang yang mengadakan pesta dijadikan orang yang memiliki pernikahan tentu saja meminta jasa kemampuan dan masyarakat pawang hujan dalam proses Kecamatan Tualang biasa pernikahan yang akan berlangsung. menyebutnya dengan orang berisi Keberadaan orang-orang penting atau dengan kata lain yaitu orang didalam pernikahan seperti orang pandai dalam hal apapun tidak tua dari kedua calon hanya pandai dalam mengalihkan pengantin,serta keluarga besar dan hujan saja akan tetapi ilmu tidak kalah pentingnya sosok perdukunan juga ditekuni oleh pawang hujan. Masyarakat percaya pawang hujan tersebut. Ilmu bahwa pawang hujan mampu untuk perdukunan yang ia tekuni seperti melancarkan acara mereka nantinya

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 10

dan tidak terkendala oleh apapun. yang berguna untuk Seperti kutipan wawancara berikut: menstimulus objek sasaran yang Kegiatan PKK( masih awam dan menimbulkan Pemberdayaan rasa keinginan yang kuat untuk Kesejahteraan Keluarga) memiliki hal yang sama dari Kegiatan sosial di musabaqoh tersebut. masyarakat Kecamatan Tualang Kegiatan Musabaqoh ini salah satunya adalah kegitan PKK ( masih dilaksanakan oleh Pemberdayaan Kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Keluarga). Kegiatan ini merupakan Tualang. Acara yang berlangsung kegiatan rutin yang dilaksanakan selama tiga hari dan diadakan oleh setiap Desa yang berada di diluar ruangan akan memicu Kecamatan Tualang. Kegiatan kekhawatiran dari masyarakat yang PKK yang rutin dilaksanakan oleh akan melangsungkan kegiatan masyarakat Kecamatan Tualang besar seperti ini. Seperti yang terkhusus untuk ibu-ibu yang terlihat dilapangan masyarakat melaksanakannya. Kegiatan ini serta petinggi-petinggi dari seluruh banyak menyita waktu diluar desa yang berada di Kecamatan ruangan. Hal inilah yang Tualang berkumpul untuk menggugah hati masyarakat untuk merundingkan penggunaan jasa menggunakan pawang hujan dalam pawang hujan untuk kegiatan proses kegiatannya. Masyarakat MTQ. Petinggi-petinggi desa mengetahui cuaca yang tidak kompak untuk menggunakan jasa menentu setiap harinya oleh sebab pawang hujan untuk kegiatan ini itu jasa pawang hujan sangat dikarenakan acara yang akan terbantu sekali untuk kegiatan dilaksanakan tidak hanya satu hari seperti ini, dimana kegiatan ini saja melainkan berhari-hari yang sering sekali mengadakan memicu kecemasan dari perlombaan setiap desa. Apabila masyarakat akan turunnya hujan pawang hujan tidak ada mungkin dan gangguan yang lainnya. kegiatan atau acara apapun akan suskesnya acara tersebut banyak mengalami kendala. apalagi Desa Perawang Barat Kegiatan MTQ ( Musabaqah ditunjuk sebagai tuan rumah untuk Tilawatil Quran ) MTQ tahun ini. Musabaqoh Tilawatil Kegiatan Kampanye Politik Quran (MTQ) dapat dikatakan sebagai Kampanye politik adalah kegiatan rutin dalam keagamaan, dan kegiatan Pemilu untuk meyakinkan yang cukup besar serta dibiayai oleh para pemilih dengan menawarkan pemerintah saat ini. Musabaqoh ini visi, misi, dan program Peserta tidak lepas dari dimensi sosialnya Pemilu. Kampanye merupakan sebagai sebuah kegiatan. Dari serangkaian tindakan komunikasi meriahnya acara yang diselenggarakan, yang terencana dengan tujuan ingin dimunculkan suatu citra bahwa untuk menciptakan efek tertentu islam memiliki suatu keistimewaan pada sejumlah besar khalayak yang yang harus dibanggakan dan dilakukan secara berkelanjutan dilestarikan dengan kitab sucinya. pada kurun waktu tertentu. Jadi Dalam musabaqoh ini pada dasarnya kampanye memang terjadi ajang adu keahlian merupakan hal lumrah yang sering yang dimiliki tapi ada juga hal lain ditemukan. Bahkan dalam yaitu untuk mensyi‘arkan dakwah, beberapa waktu sering kali

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 11

ditemukan implementasi dari Masyarakat Kecamatan Tualang proses kampanye yang tidak kebanyakan bertumpu pada pawang sejalan dengan regulasi yang telah hujan ketika mengadakan kegiatan disepakati bersama. penting yang berhubungan di luar Kampanye banyak ruangan seperti dilapangan besar. Hal dilaksanakan di Kecamatan inilah yang menjadi betapa pentingnya Tualang dengan melibatkan tokoh- sosok pawang didalam masyarakat tokoh penting dalam pemerintahan karena kita tidak tahu kapan hujan di Kecamatan Tualang dan tidak akan turun. Kebanyakan masyarakat kalah pentingnya pawang hujan percaya kepada keberhasilan ritual sebagai penyedia jasa untuk yang dilakukannya oleh sebab itu mengalihkan hujan. Pawang hujan masyarakat tidak ragu untuk dalam kegiatan kampanye ini menggunakan jasa pawang hujan. sangat berperan penting sama juga Bagi masyarakat, pawang hujan dengan kegiatan-kegiatan lainnya sangat berjasa karena ia mampu mengatasi yang memiliki tujuan untuk dan berhasil agar hujan tidak turun. Jikalau kesuksesan acara. Dalam tidak ada pawang hujan masyarakat akan melaksanakan ritualnya, pawang kewalahan saat acara yang dilakukan hujan erat kaitannya dengan diguyur oleh hujan dan pastinya tamu yang kemistikan yang merupakan makna sudah diundang jauh-jauh hari keberatan yang tersembunyi atau kekuatan untuk hadir ke lokasi acara. spiritual yang menimbulkan sifat Pawang Hujan Sebagai Upaya kagum dan hormat kepadanya dari Pengendali Cuaca masyarakat yang mempercayainya. Kegiatan yang banyak dilakukan Adapun pengharapan dari diluar ruangan oleh masyarakat masyarakat terhadap pawang Kecamatan Tualang menimbulkan rasa hujan yaitu sebagai berikut: kekhawatiran yang cukup tinggi 1) Pawang Hujan Sebagai terhadap kondisi cuaca yang kurang Perantara Kesuksesan Acara stabil. Masyarakat khawatir jika acara Dalam kehidupan sosial yang sudah dipersiapkan dan masyarakat Kecamatan Tualang, peran direncanakan jauh-jauh hari akhirnya pawang hujan banyak diharapkan gagal dan terkendala oleh hujan. Hal sebagai jalan untuk menuju niat yang inilah yang mendorong masyarakat baik yaitu untuk mensukseskan acara untuk menggunakan pawang hujan atau hajatan yang akan dimana pawang hujan mampu dalam diselenggarakan agar tidak banyak hal pergeseran maupun penghantar terkendala oleh hujan. Dimana awan kedaerah lain. Masyarakat yang masyarakat mengharapkan dan memiliki hajatan atau acara memberi memberikan tanggung jawab kepada tanggung jawab penuh kepada pawang pawang hujan agar ia bisa mengatur hujan untuk bisa mengendalikan cuaca dan mengendalikan setiap problem dari sebelum acara dimulai sampai yang terjadi saat acara. Pawang hujan acara selesai. Banyak harapan yang dalam mengemban tugasnya itu sangat diminta masyarakat kepada pawang sulit yang dikarenakan ia harus mampu hujan agar terkendalinya acara dengan mengalihkan dan menghalau hujan baik tanpa gangguan apapun. agar tidak turun dilokasi sekaligus Berdasarkan penuturan oleh memantau cuaca. Hal itu dilakukan masyarakat Kecamatan Tualang dapat pawang hujan dengan membacakan disimpulkan bahwa masyarakat yang setiap do‘a tanpa henti agar diberi izin memiliki hajatan pasti menggunakan jasa oleh yang maha kuasa. pawang dikarenakan jika tidak ada pawang

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 12 hujan kekhawatiran itu akan muncul Kepercayaan merupakan suatu dengan sendirinya karena masyarakat bentuk keyakinan adanya kekuatan sudah memberikan harapan penuh kepada gaib, luar biasa, atau supernatural pawang hujan agar dapat mengendalikan yang berpengaruh terhadap cuaca saat prosesi acara berlangsung. kehidupan individu dan Kesuksesan acara sangat masyarakat, bahkan terhadap ditentukan oleh peran pawang hujan segala gejala alam. dimana berdasarkan hasil penelitian Kepercayaan itu menimbulkan dilapangan masyarakat sangat percaya perilaku tertentu seperti berdoa, kepada kinerja pawang hujan selama ini. memuja dan lainnya, serta Dorongan masyarakat mempercayai menimbulkan sikap mental pawang hujan ini sudah berlangsung tertentu, seperti rasa takut, rasa secara turun temurun maupun dari mulut optimis, pasrah, dan lainnya dari ke mulut yang di dapat dari pengalaman individu dan masyarakat yang keluarga maupun teman dekat. mempercayainya. Karenanya, Dalam pengendalian cuaca pawang keinginan, petunjuk, dan ketentuan hujan tidak memiliki ilmu khusus kekuatan gaib harus dipatuhi kalau melainkan ia hanya merasakan arah angin manusia dan masyarakat ingin serta pergeseran awan kearah mana dan kehidupan ini berjalan dengan baik semua itu hanya dirasakan penuh dengan dan selamat. menggunakan bathin dan konsentrasi serta Kepercayaan yang bertolak dari ketenangan dalam proses ritualnya. Saat kekuatan gaib ini tampak aneh, proses ini berlangsung tak satupun boleh tidak alamiah dan tidak rasional mengganggunya sebab pawang hujan dalam pandangan individu dan harus berada dalam keadaan tenang dan masyarakat modern yang terlalu hanya konsentrasi kepada sang khalik. dipengaruhi oleh pandangan bahwa Banyak permintaan dari sesuatu diyakini ada kalau konkret, masyarakat kecamatan tualang terhadap rasional, alamiah atau terbukti pawang hujan saat kini banyak menuai secara empirik dan ilmiah. pujian kepada pawang yang mana ia dapat Hal seperti inilah yang menjadi memberikan hasil yang memuaskan saat tiang mengapa masyarakat acara selesai. Kecamatan Tualang masih Masyarakat yang mempercayai mempercayai pawang hujan pawang hujan merasa puas dengan hasil mampu untuk mengalihkan hujan. kerja pawang hujan dimana pawang hujan Rasa cemas dan takut itu seketika bekerja dengan semaximal mungkin baik dapat hilang dengan munculnya itu dalam persiapan maupun pelaksanaan pawang hujan di tengah-tengah ritualnya. masyarakat yang membutuhkan. Wajar saja jika masyarakat 2) Pereda Kecemasan Bathin mengalami kecemasan serta rasa Masyarakat takut yang berlebih karena Masyarakat Kecamatan masyarakat beranggapan bahwa Tualang menganggap pawang ketika pawang hujan tidak ada hujan sebagai juru penyelamat saat mereka sangat kesulitan untuk akan mengadakan suatu kegiatan. memprediksi cuaca di sekitar lokasi Upaya menggunakan jasa pawang acara apakah baik atau tidak. hujan ini dikarenakan adanya Keberadaan pawang hujan kecemasan didalam pribadi dikatakan mampu untuk masyarakat terhadap akan turunnya mengurangi rasa cemas yang hujan saat acara dilaksanakan. tadinya tidak bisa dikendalikan.

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 13

Kecemasan dari masyarakat di nenek moyang dan dapat diibaratkan jabarkan dengan kecemasan seperti mengundang air hujan turun. terhadap cuaca yang berubah-ubah, 3. masyarakat dikecamatan tualang kecemasan jika para tamu mempercayai sepenuhnya kepada pawang undangan tidak hadir, dan banyak ketika akan melaksanakan suatu kegiatan kecemasan lainnya yang dirasakan dimana pawang hujan diberikan tanggung oleh masyarakat. jawab selama proses berlangsungnya acara Salah satu faktor yang mendorong sampai selesai. Hal ini terlihat saat masyarakat untuk menggunakan jasa dilapangan dimana masyarakat pawang hujan adalah adanya rasa mengatakan bahwa tanpa peran pawang kecemasan pada individu maupun hujan acara ini tidak akan berjalan dengan masyarakat setempat. Kecemasan ini baik. Dapat disimpulkan bahwa dapat berkurang ketika keberadaan masyarakat yang memiliki hajatan pasti pawang hujan dapat membantu menggunakan jasa pawang dikarenakan kelancaran dan kesuksesan acara. jika tidak ada pawang hujan kekhawatiran KESIMPULAN DAN SARAN itu akan muncul dengan sendirinya karena Kesimpulan masyarakat sudah memberikan harapan Berdasarkan penelitian yang sudah penuh kepada pawang hujan agar dapat dilakukan oleh peneliti dengan mengendalikan cuaca saat prosesi acara menggunakan jenis penelitian yang berlangsung. bersifat kualitatif, pendekatan dengan Saran analisis deskriptif didukung oleh hasil Setiap suku dan budaya memiliki observasi dan wawancara dengan subjek nilai tradisi ritual masing-masing, tradisi yang mengetahui dan memahami tentang merupakan warisan budaya turun terumun Kepercayaan Masyarakat Terhadap Ritual dari para leluhur. Tradisi yang menjadi Memindahkan Hujan Di Kecamatan kebiasaan yang tetap dilakukan oleh suku Tualang Kabupaten Siak. Peneliti Melayu di Kecamatan Tualang ini adalah mendapatkan kesimpulan yaitu : menggunakan pawang hujan yang 1. Terdapat prosesi ritual memindahkan dijadikan sebagai bentuk pengharapan dan hujan seperti tahap persiapan dimana yang permintaan masyarakat serta bertugas menyiapkan keseluruhan bahan kepercayaannya terhadap ritual dan perlengkapannya yaitu tuan rumah memindahkan hujan saat akan atau masyarakat yang memiliki hajatan. mengadakan suatu hajatan atau kegiatan Tugas pawang hujan terletak pada tata cara yang dilaksanakan diluar ruangan. Saran ritual dimana alat dan bahan sudah tersedia lain yang dapat menjadi acuan yaitu sehingga pawang hujan bisa memulai seperti: untuk tahap pelaksanaan seperti penaburan 1. Mempertahankan tradisi merupakan potongan cabe,garam,dan paku dilokasi warisan budaya yang patut dipertahankan acara. Ritual memindahkan hujan ini juga dan dilestarikan agar ciri dari suatu Etnis memiliki do‘a khusus yang bersifat islami tersebut tidak hilang termakan zaman dan serta memudahkan pawang hujan anak cucu kita masih mengenal warisan berkomunikasi kepada yang maha kuasa. budaya yang mereka miliki. Tetapi 2. Secara umum tidak ada pantangan yang kepercayaan terhadap hal-hal yang gaib khusus bagi pelaksana hajatan. Tetapi ada seperti mempercayai roh-roh leluhur salah satu pantangan yang tidak boleh sedikit demi sedikit harus dikikis, karena dilanggar pawang hujan yaitu pawang kita telah menganut agama yang kita hujan tidak boleh mandi dan makan serta percayai sebagai pedoman dalam hidup minum selama berada dilokasi acara kita. Adapun ritual memindahkan hujan ini dikarenakan ini merupakan pantangan juga kebanyakan sudah menggunakan yang dari dahulunya sudah dilakukan oleh

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 14 bacaan islami sebagai do‘a yang George Ritzer and Douglas J Goodman. dilantunkan saat prosesi ritual. 2007. Teori Sosiologi Modern. 2. Sebagai masyarakat yang akan Jakarta: Kencana melaksanakan hajatan, demi kelancaraan Ritzer, George. 2011, Sosiologi Ilmu acara pesta berdoa dan meminta Berparadigma Ganda. Jakarta: CV. pertolongan kepada Tuhan yang Maha Esa Rajawali demi kelancaran acara pesta yang akan Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian dilaksanakan dan dijauhkan dari hal-hal Kualitatif teori dan prakti. Jakarta: yang tidak diharapkan oleh masyarakat Bumi Aksara yang mengadakan acara. Ismail Hamid. 1988. Masyarakat dan 3. Keterlibatan peneliti harus secara budaya melayu, kuala lumpur: dewan mendalam untuk melakukan wawancara bahasa dan pustaka kementrian pendidikan kepada seseorang yang dijadikan sebagai pawang hujan dalam suatu acara jika ingin Johnson, Doyle Paul. 1990. Teori mendapatkan data yang lebih akurat lagi Sosiologi Klasik dan dalam hal memahami kepercayaan Moderen.Jakarta : PT Gramedia masyarakat terhadap ritual memindahkan Pustaka Utama hujan. Jika pembaca berkenan melakukan Masri Singarimbun, Sofian Effendi. 1986. penelitian lebih lanjut tentang ritual ini Metode Penelitian Survai. Jakarta: dipersilahkan untuk memperdalam serta Lp3es menambah referensi kajian selanjutnya. Muhaimin AG.2001, Islam Dalam Bingkai Daftar Pustaka Budaya Lokal Potret Dari Cirebon, Ciputan : Logos Muchtar, Adeng. 2011, Upaya Memahami Idrus, Muhammad. 2009. Metode Keragaman Kepercayaan Dan Agama. Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Bandung : Alfabeta Erlangga Bryan S. Turner. 2013, Sosiologi Agama. Martono, Nanang. 2014. Sosiologi Yogyakarta : Pustaka Pelajar Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Bustanuddin Agus. 2006, Agama Dalam Modern, Postmodern,Dan Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Psikolonial. Jakarta: Rajawali Pers RajaGrafindo Persada Nirana.2007 : hal. Dalam :Jurnal Analitis Kahmad, Dadang. 2009, Sosiologi Agama. Ritual Pengobatan Ngenggulang Di Bandung: PT Remaja Rosdakarya Desa Sungai Selodang Kecamatan Berry, Davud. 1981, Pokok-pokok Pikiran Sungai Mandau Kabupaten Siak Dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali Prof. Dr. Imam Suprayogo, Drs. Tobroni, Mulyana, Dedi. 2008, Metode Penelitian M.Si. 2003. Metodologi Penelitian kualitatif, edisi pertama. Bandung: Sosial- Agama. Bandung: PT Remaja Remaja Rosdakarya Rosdakarya Kahmad, Dadang. 2006, Sosiologi Agama. Rafael Raga Maran.Manusia dan Kebudayaan Bandung: PT Remaja Rosdakarya Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Ismail, Arifuddin. 2012, Agama Nelayan. Jakarta: PT Rineka Cipta Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sabarno Dwirianto. 2013. Sosiologi Tokoh Sabarno, Dwirianto. 2013, Kompilasi Dan Teori. Pekanbaru: UR Press Sosiologi Tokoh Dan Teori. Salim, Agus. 2008. Pengantar Sosiologi Pekanbaru : Universitas Riau Mikro. Cetakan Pertama. Gani, Erizal. 2013. Komponen-Komponen Yogyakarta : Pustaka Pelajar Karya Tulis Ilmiah.Bandung: Yudi Santoso. 2012. Sosiologi Agama Max Pustaka Reka Cipta Weber.Jogjakarta: IRCiSoD

JOM FISIOP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 15