Journal of Indonesian History 10 (1) (2021)

Journal of Indonesian History

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih

Perkembangan Konveksi Jilbab Wafda Collection Di Desa Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun 1991-2016

Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi Jurusan Sejarah Universitas Negeri

Info Artikel Abstrak ______Sejarah Artikel: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya Diterima Mei2021 peraturan diperbolehkkannya penggunaan jilbab di salah satunya dengan berkembangnya Disetujui Juni 2021 konveksi jilbab di Indonesia khususnya di Desa Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Dipublikasikan Agustus Pengguna jilbab yang semakin hari semakin banyak membuat konveksi jilbab memiliki inovasi baru 2021 untuk terus mengikuti tren yang sedang terjadi di masyarakat. Berbagai macam jilbab yang ______diproduksi oleh Wafda Collection yang tetap mengikuti tren yang ada di masyarakat. Konveksi jilbab Keywords: Wafda Collection hanya memproduksi jilbab saja yang sudah berdiri sejak tahun 1991. Perkembangan Konveksi jilbab, Wafda Col- konveksi jilbab Wafda Collection dari tahun 1991 hingga 2016 tentu saja mengalami pasang surut, lection, Demak. selain itu perjalanannya setiap tahun yang tetap memiliki peningkatan dan juga naik turun baik ______dalam produksi maupun penghasilan. Meskipun kompetitor diluar sana banyak, Wafda Collection tetap bisa bersaing dan tetap bisa mengembangkan produksi jilbab setiap tahunnya. Ketika menghadapi krisis moneter konveksi jilbab Wafda Collection mengalami masa kejayaan, produksi jilbab yang meningkat dan penghasilan yang meningkat juga. .

Abstract ______The purposes of this study is to find out the impact of the permitting regulations of development of the hijab in Indonesia, one of which is the development of hijab convection in Pasir village, Mijen district, Demak . The users of hijab were increasingly making hijab convection industry with innovations to keep up with the trends that were happening in the society. The various kinds of hijab produced by Wafda Collection hijab convection that keep up the trends in the society. Wafda hijab collection only produces a scarf which has been established since 1991. The development of Wafda Collection hijab convection from 1991 to 2016 had increased and also fluctuated in both production and income. Eventhough there are many competitors out there, but Wafda Collection hijab convection could still compete and also develop his hijab product every year. When faced with the monetary crisis, Wafda Collection hijab convection experienced a heyday, because the hijab product increased and the income also increased.

© 2021 Universitas Negeri Semarang  Alamat korespondensi: ISSN 2252-6633 Ruang Jurnal Sejarah, Gedung C5 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

PENDAHULUAN kabupaten, dimana sumber daya manusia atau Keberadaan konveksi jilbab1 bukan tenaga kerja yang ada di pinggiran lebih murah karena hukum ekonomi namun karena gajinya dibanding dengan kota-kota besar.4 permintaan dan penawaran dari tahun ke tahun Selain itu juga jika sebuah perusahaan atau banyak wanita muslim yang menggunakan konveksi memiliki karyawan yang baik sudah jilbab. Hal itu didukung dengan berbagai macam pasti memiliki sumber daya manusia yang model jilbab sehingga selain jilbab menjadi menunjang terhadap kinerja para karyawan.5 pakaian yang wajib untuk muslimah juga Sebelum berkembangnya konveksi menjadi gaya hidup. Hampir di setiap pertemuan jilbab, ternyata pada tahun 1980-an penggunaan banyak wanita muslimah yang menggunakan jilbab di Indonesia telah menjadi isu karena pada jilbab.2 Secara umum konveksi jilbab dapat tahun itu jilbab menjadi bagian dari politik dibedakan menjadi dua macam yaitu konveksi negara dan menjadi sesuatu yang tidak biasa jilbab pabrik dalam skala yang besar dan keberadaannya di ruang publik, terutama di konveksi jilbab skala UKM atau rumahan sekolah-sekolah. Pemerintah Orde Baru (kecil).3 Konveksi jilbab kebanyakan ada di mengeluarkan Surat Keputusan (SK)

1 Konfeksi jilbab menurut Kamus Besar Bahasa membutuhkan banyak mesin jahit, hanya terse- Indonesia adalah pakaian yang dibuat dalam dia 3 mesin jahit, 1 mesin neci, 1 mesin obras jumlah yang banyak. Namun masyarakat lebih dan 1 mesin potong. Selain itu para pekerja atau familiar dengan penulisan konveksi jilbab. karyawan menyesuaikan dengan jumlah Menurut tirta style Konveksi yaitu industri kecil peralatan yang disediakan. Lihat: Tirta “Kon- yang membuat pakaian jadi seperti baju muslim, veksi Jilbab Rumahan”, dalam kaos kaki, celana, jaket ataupun jilbab dalam https://www.kompasi- jumlah yang banyak. Keberadaan konveksi ini ana.com/johntirta2211/5d43e8c0097f36662f3d sangat menunjang terhadap kemajuan industri 58f3/konveksi-jilbab-rumahan, diakses pada 5 pakaian yang ada di Indonesia, bukan hanya April 2021. menerima pesanan dalam pasar lokal saja melainkan juga dapat menerima pemesanan 4 Konveksi jilbab ada di Surabaya, Bandung, dengan sistem borongan. Konveksi memang Gresik, Solo, , Gresik, , banyak macamnya, seperti konveksi pakaian Cicalengka, Sidoarjo, Pasuruan, Pandaan Ma- wanita, pakaian anak, celana, jaket, jilbab dan lang dan masih banyak lagi. Kemudian di pasar- berbagai macam lainnya. Lihat: Tirta Style “Ten- kan oleh pedagang supplier jilbab yang ada di tang Konveksi Jilbab”, dalam daerahnya masing-masing. Ibid. https://thr.kompasi- ana.com/tirtastyle3492/5d35a09a0d82305a7d26 5 Perusahaan membutuhkan sumber daya manu- 4572/tentang-konveksi-jilbab. Diakses pada 5 sia yaitu karyawan. Karyawan merupakan sum- April 2021. ber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang 2 Ibid, dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja yang dibutuhkan atau yang dicari oleh 3 Konveksi jilbab pabrik masuk dalam kategori perusahaan adalah seseorang yang tergantung yang usahanya telah menjadi industri, mulai dari dari kemampuan, motivasi dan dukungan indi- mesin jahit, mesin obras, mesin neci, mesin vidu yang diterima. Devi Ariestya O, “Pengaruh potong yang digunakan jumlahnya sudah pulu- Penghargaan dan Hukuman Terhadap Produk- han bahkan ratusan. Selain itu juga jumlah kar- tivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Konveksi yawannya sudah puluhan bahkan ratusan. Dalam Jilbab El-Nifa Purwosari Kudus), Skripsi, Juru- konveksi ini memiliki divisi masing-masing san Syariah dan Ekonomi Islam, STAIN Kudus, yang bekerja secara profesional dan sesuai yang 2017, hlm. 1. ditugaskan. Selanjutnya untuk konveksi jilbab rumahan atau usaha skala kecil menengah tidak

68 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

052/C/Kep/D/82 yang mengatur “Pakaian Dalam perkembangan mode yang terjadi Seragam Sekolah” penggunaan untuk seragam kemudian membuka peluang untuk masyarakat siswa di sekolah-sekolah negeri.6 Kemudian pada dalam berwirausaha mendirikan konveksi jilbab. tahun 1990-an kondisinya berbalik, tepat pada Seperti halnya di Desa Pendosawalan yang tahun 1991 ketika dikeluarkannya SK No. terletak di Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten 100/C/Kep/D/19917 dengan diperbolehkannya yang dikenal sebagai sentra konveksi menggunakan jilbab bagi kalangan siswi yang jilbab. Sebelum mendirikan konveksi jilbab bersekolah. masyarakat Desa Pendosawalan mayoritas Dengan diperbolehkannya penggunaan bekerja dalam bidang pertanian. Setelah jilbab di kalangan umum, perkembangan berkembangnya mode busana muslim di produksi atau konveksi busana muslim kalangan masyarakat, kemudian membuka usaha khususnya jilbab di Indonesia mengalami konveksi dengan harapan konveksi tersebut dapat perkembangan yang sangat pesat. Seperti yang meningkatkan perekonomian.8 telah disampaikan oleh Budiati dalam Bukan hanya di Kabupaten Jepara saja penelitiannya yang membahas mengenai jilbab yang terdapat beberapa konveksi jilbab, namun di sebagai gaya hidup baru mengatakan bahwa, Kabupaten Demak juga terdapat konveksi jilbab salah satu dampak penggunaan jilbab yaitu yang sudah berdiri sejak tahun 1991. Seperti yang semakin banyaknya pengguna jilbab untuk acara- disampaikan oleh Zahroh bahwasanya acara baik dalam acara formal maupun non perkembangan jilbab di Indonesia yang semakin formal, bahkan bukan hanya untuk menghadiri pesat mendorong para wirausahawan acara keagamaan saja. Masyarakat khususnya mendirikan konveksi jilbab khususnya di Desa perempuan sudah tidak merasa terintimidasi lagi Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Hal ketika menggunakan jilbab (Budiati, 2001: 63). itu dapat mendorong lahirnya pengusaha- pengusaha baru dalam bidang konveksi jilbab di

6 Pada tahun 1980-an terjadi kasus di beberapa menggunakan jilbab berwarna putih untuk me- sekolah negeri jika salah satu siswi yang nutup rambutnya yang menjuntai hingga perut. menggunakan jilbab, maka siswi lain juga harus Surabaya Post 17 Februari 1991. menggunakannya. Jika tidak maka harus melepas jilbabnya dan menerima konsekuensi 8 Siska Ariyani Shofi, “Peran Industri Dalam meninggalkan sekolah jika tidak melepas jilbab- Meningkatkan Perekonomian Masyarakat nya. Dalam hal ini secara agama sudah bukan Menurut perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus lagi menjadi perkara pribadi saja. Beberapa in- Pada Usaha Konveksi Jilbab di Desa Pen- stansi pemerintahan, perusahaan cenderung dosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten tidak memperkejakan wanita yang berjilbab, Jepara)”, Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam, UIN alasannya untuk memperlancar secara komu- Walisongo Semarang, 2019, hlm. 5. Salah satu nikasi dan secara produksinya. Pakaian yang te- konveksi Jilbab yang di Desa tersebut yaitu kon- lah diseragamkan yang sesuai dengan aturan, veksi jilbab Isty Hijab Jepara yang telah berdiri tidak menambah atribut lain yang tidak sesuai sejak tahun 2005. Berbekal dari pengalaman dengan peraturan yang telah ditentukan. Dalam menjadi penjahit lalu memulai usahanya dengan Surat Keputusan Dirjen PDM, Departemen P mendirikan konveksi jilbab. Pada tahun 2009 dan K No. 052/Kep/D/1982. Sekarang Kemen- usahanya semakin berkembang dengan pesat, trian Pendidikan dan Kebudayaan. kemudian menyediakan produk yang berkuali- tas. Lihat, Arum Mutiara, “Peranan Pengem- 7 Pada peraturan ini disebut dengan “Seragam bangan Produk Dalam Upaya Meningkatkan Khas” yang memperbolehkan para siswi untuk Volume Penjualan di Isty Hijab Jepara”, Skripsi, menggunakan pakaian yang didasarkan pada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Ku- keyakinan. Pada peraturan ini siswi baru yang dus, 2018, hlm. 43-44.

69 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

Desa Pasir (Zahroh, 2017: 3). Sejak tahun 1990- dalam penulisan ini. Setelah data yang an di desa tersebut terdapat penjahit dengan upah dibutuhkan terkumpul semua, Langkah yang murah. Melihat perkembangan busana selanjutnya adalah mengkritisi sumber tersebut muslim yang semakin pesat dan terdapat penjahit sehingga dapat diperoleh data yang valid untuk dengan upah yang murah, pemilik konveksi masuk ke tahap akhir yaitu penulisan sejarah atau Wafda Collection berani mendirikan konveksi historiografi. jilbab di desa tersebut pada tahun 1991. Konveksi jilbab ini menjadi usaha keluarga yang terus HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang kemudian menjadi usaha mikro Gambaran Umum Konveksi Jilbab menengah dan dapat merekrut beberapa Menurut KKBI konveksi merupakan karyawan (Wawancara Malikhatun pada 24 indutsri kecil berskala rumahan tempat Januari 2021) pembuatan pakaian seperti celana, kaos, kemeja, Berangkat dari perkembangan jilbab dan lain sebagainya. Pada konveksi jilbab penggunaan jilbab semakin pesat, menjadikan rumahan ini tidak terlalu banyak membutuhkan berkembangnya konveksi jilbab salah satunya mesin jahit yang banyak, memerlukan 3 sampai 5 yaitu konveksi jilbab Wafda Collection yang ada di mesin jahit, 1 sampai 2 mesin obras dan 1 sampai Desa Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. 3 mesin potong, sedangkan untuk pekerja Konveksi jilbab tersebut berdiri tepat ketika menyesuaikan kebutuhan. Keberadaan konveksi dikeluarkannya SK No. 100/C/Kep/D/1991, sangat menunjang dalam perkembangan busana hal itu menjadi peluang bagi pemilik konveksi di Indonesia, salah satunya dalam perkembangan tersebut dalam memproduksi jilbab. Konveksi jilbab. Adanya konveksi jilbab menambah jilbab tersebut setiap tahun mengalami kemudahan bagi para pengguna jilbab dalam perkembangan dan juga menghadapi berbagai memilih jilbab yang akan digunakan sehari-hari permasalahan yang dapat dikaji. Dengan latar (Tirta, “Tentang Konveksi Jilbab”, dalam belakang faktual dan akademis diatas, riset terkait https://www.kompasiana.com/tirtastyle3492/5 perkembangan konveksi jilbab Wafda Collection d35a09a0d82305a7d264572/tentang-konveksi- pada tahun 1991-2016 dapat ditindak lanjuti. jilbab?page=all , diakses pada 27 April 2021). Konveksi jilbab ini muncul karena METODE semakin banyaknya pengguna jilbab, jilbab sudah Metode yang digunakan dalam penelitian menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan ini adalah metode penelitian sejarah yang berbagai macam model jilbab menjadikan menggunakan pendekatan kualitatif yang masyarakat khususnya wanita muslim tetap bisa diperoleh dengan cara mengumpulkan data, baik mengikuti tren yang ada. Jilbab bukan hanya data dari sumber primer maupun sumber simbol keimanan saja, namun juga menjadi sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah bagian aksesoris dalam berpakaian. Dengan kata hasil dari transkrip wawancara maupun dari lain wanita muslim yang menggunakan jilbab berbagai surat kabar seperti Jawa Pos, Kompas, dapat dianggap menjadi muslim yang modern Surabaya Post, Tempo. Sementara itu untuk (Ibrahim, 1996: xii). Berbagai jilbab yang beberapa sumber sekunder yang digunakan yaitu bermerek terkenal telah membanjiri di semua berupa beberapa skripsi, artikel, jurnal, yang pertokoan, baik dalam pasar maupun di mall, ditulis oleh Atik Catur Budiati yang berjudul selain itu beberapa penjahit pun menerima Jilbab: Gaya Hidup Kaum Hawa, Tsania Riza jahitan khusus baju muslim beserta jilbabnya Zahroh yang berjudul Peran UMKM Konveksi (Budiati, 2001:63). Melihat situasi yang terjadi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi mengakibatkan beberapa masyarakat yang dapat Perempuan (Studi Kasus Konveksi Hijab di Desa Pasir melihat peluang mendirikan konveksi jilbab Kecamatan Mijen Kabupaten Demak), dan masih dengan berbagai macam model. banyak lagi beberapa skripsi, artikel maupun Pada konveksi jilbab ini biasanya harga jurnal yang telah dijadikan sumber sekunder yang dibandrol akan lebih murah dibandingkan

70 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

dengan harga yang ada di toko atau di mall. Akan konveksi jilbab dengan keluarganya. Desa Pasir tetapi jumlah setiap pembelian sudah ditentukan dipilih menjadi tempat dalam membuka usaha dengan batas dan maksimal pembelian, biasanya konveksi jilbab, alasan selain daerah hanya melayani pembelian grosir saja. Hal ini kelahirannya yaitu pada tahun 1990-an terdapat disebabkan konveksi bukan sebuah usaha yang penjahit dengan upah yang murah di Desa berskala besar dan tidak memiliki modal yang tersebut. Selain itu juga dalam mendirikan besar, jadi mengutamakan perputaran barang dan konveksi jilbab ini berdasarkan dengan uang yang cepat untuk tetap memproduksi perkembangan busana muslim yang mulai barang seperti jilbab. Para pemilik konveksi jilbab berkembang (Wawancara Malikhatun pada 24 memasarkan ke supplier dengan jumlah tertentu, Januari 2021). dengan alasan yang telah disebutkan jadi tidak Produksi yang pertama kali dibuat langsung memasarkan ke konsumen (Tirta, adalah jilbab Makromah dan kerudung panjang “Konveksi Jilbab Rumahan”, dalam yang pada saat itu hanya dipakai oleh kalangan https://www.kompasiana.com/johntirta2211/5 ibu-ibu saja ketika ada kegiatan pengajian atau d43e8c0097f36662f3d58f3/konveksi-jilbab- kegiatan keagamaan. Jilbab Makromah dan rumahan, diakses pada 27 April 2021). kerudung panjang dibuat sekitar tahun 1993 Seperti yang telah disampaikan oleh dengan jumlah yang cukup banyak karena pada Jatmiko (Jatmiko, 2004), sebuah bisnis atau waktu itu hanya model jilbab itu saja yang sedang usaha merupakan aktivitas dari institusi yang dipakai oleh ibu-ibu. Jilbab Makromah dan menghasilkan atau yang menyediakan jasa yang kerudung panjang yang dibuat dengan berbagai dibutuhkan didalam kehidupan sehari-hari. model, yang awalnya hanya kerudung panjang Hampir sama dengan yang disampaikan oleh polos saja hingga ada yang ditambahi beberapa Griffin (Griffin & Ebert, 1986), kegiatan bisnis payet yang dihias ditepi kerudung panjang. Jilbab adalah sebuah organisasi yang berasal dari Makromah dan kerudung panjang bertahan barang atau jasa untuk mendapatkan cukup lama karena memang pada saat itu hanya keuntungan. Dasar dalam melakukan suatu model itu saja yang ada (Wawancara Malikhatun bisnis atau usaha terbagi menjadi dua hal yaitu pada 24 Januari 2021). penawaran yang berdasarkan permintaan dan Selain memproduksi jilbab, juga pernah berdasarkan penawaran. Dalam melakukan mencoba memproduksi mukena dan busana suatu bisnis harus melihat apa yang dibutuhkan muslim dewasa. Namun tidak bisa bertahan lama oleh konsumen (Joel, 1986). seperti memproduksi jilbab, karena mengalami kendala pemasaran dan mengalami kerugian Konveksi Jilbab Wafda Collection yang cukup signifikan. Akhirnya memutuskan Konveksi jilbab di Desa Pasir untuk memusatkan memproduksi jilbab saja. Kecamatan Mijen Kabupaten Demak ini Selain itu juga mukena hanya dicari atau banyak didirikan pada tahun 1991 tepat yang mencari pada saat puasa atau lebaran saja. diperbolehkannya penggunaan jilbab di kalangan Namun dikarenakan produksi mukena tidak publik. Dengan diperbolehkannya penggunaan berjalan seperti jilbab maka tidak banyak jilbab menjadikan peluang dalam memulai memproduksi mukena. Selain itu juga menerima usahanya. Pemilik konveksi jilbab Wafda pesanan seperti jilbab yang menjadi oleh-oleh Collection ini bernama Malikhatun, Malikhatun haji (Wawancara Malikhatun pada 24 Januari mendirikan konveksi jilbab pada umur 23 tahun. 2021). Sebelum menekuni konveksi jilbab Malikhatun Sudah sejak tahun 1991 Wafda Collection sudah mengikuti les menjahit sejak di bangku memberanikan diri untuk mulai bekerja sama sekolah. Setelah lulus sekolah Malikhatun ingin dengan salah satu ritel busana muslim Al-Fath. mendaftar pekerjaan yang ia inginkan, namun Hingga sekarang menjalin kerja sama dengan Al- karena ada beberapa kendala yang terjadi, Fath masih tetap berjalan dengan baik. Awal kemudian memutuskan untuk mulai menekuni mula dari kerja sama dengan Al-Fath yaitu

71 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

Wafda Collection menawarkan beberapa jilbab saja. Sejak saat itu jilbab menjadi tren sehingga yang di produksi. Konveksi jilbab Wafda bagi mereka yang menggunakan jilbab dapat Collection dalam memproduksi sangat dianggap telah mencapai suatu prestasi tertentu. mengutamakan kualitas kain dan sangat terbuka Dengan kata lain seorang muslimah yang untuk menerima saran dari pihak Al-Fath. Awal menggunakan jilbab dianggap dapat menjalin kerja sama dengan Al-Fath cukup mengkomunikasikan keinginan untuk menjadi mudah dan ketika menawarkan beberapa jilbab orang modern yang saleh dan tetap mengikuti yang di produksi, pihak Al-Fath tertarik dengan perkembangan tren (Ibrahim, 1996: xii). Selain beberapa koleksi jilbab dari Wafda Collection, itu juga berbagai macam merek jilbab mulai yang meskipun tidak semua produk jilbab dari Wafda terkenal hingga merek jilbab yang dapat dicari di Collection masuk dalam ritel busana muslim Al- pasar. Fath (Wawancara Malikhatun pada 24 Januari Untuk memenuhi kebutuhan akan 2021). penggunaan jilbab dapat dilihat dalam sektor Al-Fath memiliki beberapa cabang di pasar, selain itu juga terdapat beberapa butik atau Indonesia, namun tidak semua cabang yang ada ritel busana muslim yang menyediakan di Indonesia koleksi jilbabnya dari Wafda bermacam-macam pakaian muslimah untuk Collection. Hanya dua cabang yang menerima mempercantik diri melalui penggunaan model produk jilbab dari konveksi tersebut, yaitu Al- jilbab yang beraneka ragam. Ritel busana muslim Fath cabang Yogyakarta dan Semarang. Jilbab sangat ramai pengunjung ketika menjelang yang dipesan oleh Al-Fath mencapai 8 sampai 10 lebaran atau ketika adanya model baru yang kodi dengan bermacam-macam model jilbab. sedang tren. Jilbab yang masuk dalam ritel Beberapa contoh model jilbab telah disediakan busana muslim terkemuka biasanya melalui dari pihak Al-Fath, selanjutnya contoh jilbab proses pengiklanan dengan menggunakan jasa tersebut akan diproduksi oleh Wafda Collection. model artis. Dengan menggunakan jasa model Setelah pesanan jilbab dari Al-Fath selesai akan artis akan semakin banyak pelanggan yang dikirim ke toko, pihak toko akan mengecek tertarik. Ketika menggunakan jasa model artis kembali model jilbab dan jahitan nya. Untuk maka jilbab atau busana yang digunakan dijual proses transaksi juga cukup sederhana, jika dengan harga yang cukup mahal. Bukan hanya barang sudah dikirim dan sesuai maka pihak Al- karena dari modelnya, akan tetapi juga dari Fath juga segera mengirim uang sesuai dengan kualitas yang cukup bagus dan nyaman ketika jumlah pesanan (Wawancara Malikhatun pada digunakan aktivitas (Budiati, 2001: 61-62). 24 Januari 2021). Dalam mengetahui tren yang ada Wafda Beberapa macam jilbab yang tersedia Collection tetap mengikuti jilbab apa saja yang dalam toko Pand‘s merupakan hasil dari produksi ramai digunakan oleh masyarakat. Pada awal jilbab Wafda Collection. Sudah sejak tahun 1995 tahun 1990-an masih belum banyak para remaja Wafda Collection dengan Pand’s bekerja sama yang menggunakan jilbab, pada tahun tersebut hingga sekarang. Bekerja sama dengan salah satu yang menggunakan jilbab hanya kalangan ibu- ritel busana terkemuka di Indonesia pada tahun ibu yang hendak mengikuti acara keagamaan 1990-an cukup mudah. Jika pihak Pand’s tertarik seperti pengajian. Jilbab atau kerudung panjang dengan penawaran dari Wafda Collection maka pada waktu di produksi oleh Wafda Collection terjadilah kerja sama dengan baik. Sistem bekerja dengan bermacam-macam model guna tetap sama dengan Pand’s juga hampir sama dengan mengikuti perkembangan tren yang ada. Dalam Al-Fath, untuk stok jilbab yang diambil Pand’s memilih kain yang akan di produksi Wafda mencapai 5 sampai 8 kodi (Wawancara Collection mengedepankan kualitas kain agar tetap Malikhatun pada 24 Januari 2021). nyaman ketika digunakan. Selain itu juga Beberapa orang penggunaan jilbab telah ditambah dengan beberapa hiasan seperti menjadi salah satu bagian dari gaya hidup yang permata atau pernak pernik untuk tambahan agar akhirnya jilbab bukan hanya simbol keimanan

72 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

terlihat menarik ketika digunakan(Wawancara muslim dan muslimah yang telah dibuka oleh Ida Malikhatun pada 24 Januari 2021). Royani bersama 10 perancang busana sejak tahun 1998 di lantai V ITC Mangga Dua terlihat Masa Kejayaan Wafda Collection mencolok, karena toko di kiri kanannya sudah Para pengguna jilbab semakin banyak tutup (Kompas, 3 Januari 1999, hlm. 1). Pada baik dari kalangan keluarga menengah keatas tahun 1998 memang tidak terlalu buruk bagi maupun dari keluarga menengah kebawah. pengusaha busana muslim, hal itu tetap bisa Selain itu juga datang dari mahasiswi atau siswi dilalui. Memasuki tahun 1999 memiliki peluang yang mulai banyak menggunakan jilbab. Tahun untuk mulai bangkit kembali untuk menstabilkan 1995 penjualan mengalami peningkatan yang ekonomi (Kompas, 3 Januari 1999, hlm.6). sangat pesat membuat produksi juga semakin Diperkirakan pada tahun 1999 masih akan hari semakin banyak. Dari tahun 1995 sampai bergantung dengan “kekuatan-kekuatan luar”, dengan 1999 merupakan masa-masa banyaknya yang menarik justru kekuatan luar masih akan produksi bagi Wafda Collection. Mulai dari terus mendatangkan berkah bagi rupiah banyak nya permintaan pasar dan daya tariknya (Kompas, 2 Januari 1999, hlm. 2). masyarakat dalam menggunakan jilbab Pada masa krisis moneter ini tahun 1998 (Wawancara Malikhatun pada 24 Januari 2021). konveksi jilbab Wafda Collection bisa tetap stabil Pada pertengahan tahun 1997 hingga masih tetap memproduksi jilbab. Bahkan pada 1998 Indonesia dan sebagian negara Asia masa krisis moneter ini penghasilan dan produksi tenggara dan Timur mengalami krisis ekonomi jilbab cukup banyak. Dari tahun 1995 sampai yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dengan 1999 dapat dikatakan bahwa konveksi eksternal maupun internal salah satunya jilbab Wafda Collection mengalami masa melemahnya mata uang rupiah secara drastis. kejayaan. Ketika terjadi krisis moneter konveksi Sehubungan dengan nilai kurs rupiah yang jilbab ini tetap memproduksi jilbab sebagaimana melemah terutama ketika sudah ditentukan biasanya. Jilbab yang diproduksi masih tetap secara murni oleh pasar. Dalam kinerja sektor stabil dan tetap masih bisa memenuhi permintaan industri tekstil selama masa krisis mengalami pasar. Tidak ada dampak dari krisis moneter penurunan yang signifikan. Kelemahan yang yang besar dalam memproduksi jilbab terjadi dalam struktur ini disebabkan tingginya (Wawancara Malikhatun pada 24 Januari presentase dalam kandungan bahan impor yang 2021). Pada krisis moneter ada sebagian para menyebabkan dalam produksinya menjadi mahal pengusaha terdampak ada juga sebagian tetap sedangkan nilai rupiah sedang lemah (Yudanto & bisa stabil. Setyawan, 1998:132-141). Ketika terjadi krisis moneter merupakan Hal lainnya ditengah mengalami krisis masa-masa kejayaan bagi Wafda Collection. moneter pada tahun 1998 stasiun televisi swasta Meskipun di luar sana banyak yang berdampak sudah menyiapkan beberapa acara dalam akibat dari krisis moneter, hal ini berbeda dengan menyambut lebaran (Kompas 25 Januari 1998, konveksi Wafda Collection. Pada tahun 1998 hlm. 15). Pada bulan Ramadhan merupakan hari sampai 2000 memang banyak menerima pesanan istimewa dibandingkan dengan hari-hari biasa dan berani ke luar kota untuk mendapatkan pasar khususnya masyarakat Indonesia. Busana yang lebih besar. Puncaknya krisis moneter muslim dan muslimah menjadi identik ketika merupakan puncaknya kejayaan bagi konveksi memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Sejak Wafda Collection, karena ketika tahun 1998 pertengahan 1998 para perancang busana banyaknya orderan dari pasar-pasar besar seperti APPMI sudah menyiapkan busana muslim dan pasar Klewer Solo, pasar Turi Surabaya. Hampir muslimah untuk menjadi mode pada saat bulan 2 tahun Wafda Collection mengalami peningkatan Ramadhan. Bisnis busana muslimah tampaknya orderan yang signifikan, baik dari pasar-pasar memiliki harapan bahkan pada saat krisis besar maupun dari Al-Fath dan Pand’s ekonomi masih tetap bisa berjalan. Toko busana

73 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

(Wawancara Malikhatun pada 24 Januari jaringan internet yang secara tidak langsung 2021). membuat aturan baru dan terciptanya nilai baru yang dapat memberikan hasil. Model bisnis Masa Redup Wafda Collection platform yang mempunyai konsep yang sederhana Manajemen yang digunakan oleh yang dapat mengubah bisnis dan ekonomi untuk pemilik Wafda Collection merupakan hasil dari masyarakat secara luas (Budi, 2018: 62). autodidak (Wawancara Malikhatun pada 24 Hadirnya model bisnis baru membantu Januari 2021). Dari awal berdiri tidak ada meningkatkan skala bisnis (Moazed & Johnson, 2016). dan juga meningkatkan pelanggan dengan karyawan khusus untuk membantu mengelola memanfaatkan jaringan (Parker & Van Alstyne, konveksi tersebut. Ketika mengalami masa 2016). kejayaanpun juga hasil dari keahlian sendiri Ketika berkembangnya pasar digital di dalam melihat peluang dalam mengembangkan Indonesia Wafda Collection memilih untuk tidak usahanya. Bertambahnya usiapun juga menjadi mengikuti perkembangannya. Namun pada kendala ketika tidak dapat mengikuti tahun 2016 Wafda Collection menambah pasar perkembangan yang ada di masyarakat. dengan menyuplai jilbab untuk salah satu toko Melihat situasi yang semakin banyaknya jilbab di Semarang yang bernama Ummi jilbab. pengguna jilbab tentu saja menjadikan beberapa Dalam mengikuti perkembangan dunia digital masyarakat untuk mendirikan konveksi jilbab. dibutuhkan orang yang dapat menjalankan e- Terdapat konveksi jilbab di beberapa kota commerce agar tetap berjalan dengan baik. Dengan khususnya Demak. Konveksi jilbab di Desa Pasir faktor usia yang sudah semakin tua, ketika telah ada pada awal tahun 90-an tepatnya yang berkembangnya toko online tidak dapat paling lama dalam menjalankan konveksi jilbab mengikuti. Selain itu juga karena manajemen ini pada tahun 1991. Konveksi jilbab di desa Pasir sejak awal tidak ada perubahan seperti yang telah termasuk menjadi unit usaha desa atau daerah. Awal dari industri ini merupakan usaha keluarga dibahas diatasi (Wawancara Malikhatun pada yang terus berkembang menjadi usaha mikro 24 Januari 2021). Meskipun memiliki menengah dan dapat merekrut beberapa persaingan dan berkembangnya media sosial karyawan. Melihat perkembangan penggunaan yang dapat belanja secara online tidak jilbab yang ternyata makin hari makin menghalangi dalam proses produksi jilbab. Akan berkembang pesat mendorong lahirnya tetapi tidak dipungkiri bahwa mengikuti media pengusaha-pengusaha baru dalam bidang sosial juga diperlukan agar menambah perluasan konveksi jilbab di Desa Pasir. jilbab yang di produksi Wafda Collection. Desa Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Strategi pemasaran masih kurang Demak terdapat beberapa konveksi jilbab. Ada memanfaatkan perkembangan teknologi untuk lima konveksi jilbab yang ada di Desa Pasir yang mengiklankan produk. Daya saing yang semakin sejak tahun 1991 didirikan. Konveksi jilbab di banyak dan berkembangnya teknologi juga desa Pasir kecamatan Mijen kabupaten Demak menjadi pengaruh. Akan tetapi berkembangnya yang paling lama didirikan adalah konveksi jilbab pasar digital ini tidak membuat Wafda Collection Wafda Collection sejak tahun 1991. Setelah itu di kehilangan pasarnya, karena memang sejak awal susul konveksi-konveski jilbab yang lain. Dalam Wafda Collection fokus untuk menyuplai di toko perkembangan konveksi jilbab ini sama-sama jilbab. Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk memiliki kualitas dan kuantitas nya masing- tetap aktif mempromosikan di sosial media juga masing (Zahroh, 2017: 53-55). tidak banyak. Dengan adanya pasar digital dan Memasuki awal tahun 2010-an tidak Wafda Collection tetap menerima pesanan terciptanya teknologi internet yang berkembang jilbab dan meningkatkan kualitas jilbab yang di sangat pesat yang dapat mengubah mekanisme produksi. bisnis konvensional. Model bisnis ekosistem platform yang memanfaatkan data dan teknologi SIMPULAN

74 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

Setelah dikeluarkannya SK No. dan prinsip yang sama dalam mengikuti 100/C/Kep/D/1991 diperbolehkannya perkembangan jilbab yang semakin hari semakin penggunaan jilbab di muka umum. Dengan berkembang dengan pesat. diperbolehkannya penggunaan jilbab salah satu Selain menjalin relasi dengan baik dari dampaknya yaitu adanya konveksi jilbab di pihak pelanggan juga harus menjalin relasi yang berbagai daerah khususnya di Desa Pasir baik dengan pegawai. Dengan adanya pegawai Kecamatan Mijen Kabupaten Demak. Tahun dapat membantu proses produksi jilbab yang 1991 Ibu Malikhatun mendirikan konveksi jilbab dibutuhkan dari beberapa pelanggan. Wafda Wafda Collection. Tahun 1992 sampai dengan Collection memiliki pegawai tetap 10 yang tahun 1995 jumlah karyawan mencapai 100 dipercaya untuk membantu dalam proses karyawan lepas. Tahun 1996 karyawan semakin pengerjaan mulai dari memotong kain, menjahit, berkurang, karena pada tahun 1996 pertanian hingga proses pengepakan jilbab yang akan bawang merah di Desa Pasir semakin maju dikirim ke pelanggan. Dalam memilih pegawai sehingga banyak masyarakat memilih bekerja Wafda Collection sangat selektif dalam menyeleksi menjadi petani. Setiap tahun karyawan mulai agar tidak ada pegawai yang bekerja di dua berkurang, namun produksi jilbab semakin konveksi jilbab. Karena di Desa Pasir terdapat 5 bertambah dan mengalami kejayaan pada tahun konveksi jilbab yang masih aktif, jadi dalam 1998. Berkurangnya karyawan lepas tidak memilih pegawai harus saling dapat dipercaya berhenti untuk memproduksi jilbab, model jilbab untuk tetap menjaga kualitas jilbab Wafda yang diproduksi dengan jumlah karyawan yang Collection. berkurang tetap bisa mengikuti tren yang sedang ada di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Konveksi jilbab Wafda Collection sejak berdiri tahun 1991 hingga sekarang masih tetap Ahmad Budi, 2018, Revolusi Bisnis Berbasis berkembang meskipun telah banyak saingan dan Platform Sebagai Penggerak Ekonomi Digital generasi baru dalam dunia digital. Meskipun Di Indonesia, Jurnal Masyarakat telah banyak saingan Wafda Collection tetap Telematika dan Informasi, Vol.9, No.1. menambah inovasi baru agar jilbab yang di Atik Catur B. 2001. Jilbab: Gaya Hidup Kaum produksi semakin beragam dan tidak kalah Hawa. The sociology of islam, dalam dengan yang lainnya. Selain itu juga selalu Jurnal Fisip UIN Surabaya. Vol. 1, No. 1. menerima masukan dan tetap mengikuti tren Griffin, W Ricky. Ronald J. Ebert. 2002. jilbab apa yang sedang ramai di lingkungan Business, Sixth Edition. New Jersey: masyarakat. Selain mengikuti perkembangan Prentice Hall International, Inc. yang ada di masyarakat, Wafda Collection juga Lerner, J Joel. 1986. Introduction to Business membuat inovasi-inovasi baru agar jilbab yang di Organization and Management. produksi bukan hanya satu jenis, namun Singapore: McGraw-Hill Book Co. bermacam-macam jenis jilbab. Moazed, A. and Johnson, N.L. (2016). Modern Menjalin relasi dengan baik juga menjadi Monopolies: What It takes to Dominate the bertahannya Wafda Collection hingga sekarang. 21st Century Exonomy. St. Martin’s Press. Menjalin kerja sama dengan Al-Fath sudah sejak Mutiara, Arum. 2018. “Peranan Pengembangan tahun 1991 pertama kali berdiri lalu dapat masuk Produk Dalam Upaya Meningkatkan Volume dalam jaringan ritel busana muslim yang cukup Penjualan di Isty Hijab Jepara”. Skripsi terkenal di telinga masyarakat. Setelah menjalin Syariah dan Ekonomi Islam. Kudus: IAIN kerja sama dengan Al-Fath bertambah juga dapat Kudus. bekerja sama dengan Pand’s yang ada di Octaviani, Devi Ristya. 2017. “Pengaruh Semarang pada tahun 1995. Dalam menjalin Penghargaan dan Hukuman Terhadap kerja sama dengan dua ritel busana muslim yang Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus terkemuka dibutuhkan komunikasi dengan baik Konveksi Jilbab El-Nifa Purwosari Kudus”.

75 Anis Nurul Chabibah & Andy Suryadi / Journal of Indonesian History 10 (1) (2021); pg. 67-76

Skripsi Syariah dan Ekonomi Islam. Kudus: STAIN Kudus. Parker, G., Van Alstyne, M.W., Choudary S.P. (2016). Platform Revolution: How networked markets are transforming the economy – and how to make them work for you. WW Norton & Company Yudanto, N dan Setyawan S. 1998. Dampak Krisis Moneter Terhadap Sektor RIIL”, dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. No. 2. Zahroh, Tsania Riza. 2017. “Peran UMKM Konveksi Hijab Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Perempuan (Studi Kasus Konveksi Hijab di Desa Pasir Kecamatan Mijen Kabupaten Demak)”. Skripsi Ekonomi Islam. Semarang: UIN Walisongo Semarang. Tirta, “Tentang Konveksi Jilbab”, dalam https://www.kompasiana.com/tirtastyle 3492/5d35a09a0d82305a7d264572/tenta ng-konveksi-jilbab?page=all , diakses pada 27 April 2021. Tirta, “Konveksi Jilbab Rumahan”, dalam https://www.kompasiana.com/johntirta 2211/5d43e8c0097f36662f3d58f3/konvek si-jilbab-rumahan, diakses pada 27 April 2021.

Surat Kabar Kompas 25 Januari 1998 Kompas, 3 Januari 1999 Kompas, 2 Januari 1999

Wawancara Malikhatun pada 24 Januari, 3 Februari, 9 Maret 2021

76