33

PENGARUH PEMIKIRAN H.M. QURAISH SHIHAB BAGI PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN KEHIDUPAN UMAT

THE EFFECT OF H.M.QURAISH SHIHAB’S THOUGHTS TO THE INTELLECTUAL DEVELOPMENT AND MUSLIMS’ LIFE IN INDONESIA

Amirudin Fakultas Agama Islam (FAI) Uniska Karawang [email protected]

ABSTRAK

Menjadi satu realitas bagi umat Islam bahwa di setiap satu abad akan selalu lahir seorang pembaharu. Pembaharu ini akan menawarkan setiap perubahan menuju kondisi umat yang lebih baik lagi. Munculnya sosok perubah keadaan ini adalah satu keniscayaan karena perkembangan zaman dan perkembangan tingkat rasio dan intelektual manusia terhadap problematika hidup yang dilaluinya. Ketika mengemukakan ide-ide dan pemikirannya, tentu akan muncul tanggapan pro dan kontra. Tanggapan ini akan membuatnya bertambah kokoh dan bertahan sehingga secara bertahap segala ide dan pemikirannya akan mampu memengaruhi satu kelompok dan komunitas tertentu. Indonesia adalah negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia sehingga tentu juga memiliki kontribusi penting dalam memunculkan tokoh-tokoh pembaharu. H.M. Quraish Shihab adalah seorang ulama kompeten. Keluasan ilmunya dan metode tafsirnya memberikan kebaruan dalam bidang tafsir. Meskipun demikian, tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada pemikiran yang tidak dicela. Pemaparan tentang pemikiran Shihab adalah dalam rangka memperluas wacana kita tentang tokoh-tokoh mufasir kontemporer.Shihab telah berhasil mengomunikasikan ide-idenya kepada masyarakat luas. Namun demikian, posisi Shihab dalam kapasitasnya sebagai seorang cendekiawan muslim Indonesia, tidak serta-merta memiliki pemikiran yang tidak dikritisi oleh cendekiawan lain. Hal itu merupakan suatu keniscayaan dan kewajaran dalam bidang ilmu pengetahuan.

Kata Kunci: pemikiran, perkembangan intelektual, kehidupan manusia

ABSTRACT

Being a reality for Moslem, that in every century there will always be born a reformer. The reformers would offer each per change with the various steps towards the condition of the people better. The emergence of the figure of change this state of affairs is a result of the necessity of the times and the development of human and intellectual level of the ratio of the problems of life in its path.Inside express ideas and thoughts will surely arise in response pros and cons make it grow strong and endure so that gradually all the ideas and thoughts will be able to influence one particular groups and communities. Indonesia is a country that is the world's largest Moslem population, of course, also has an important contribution gave rise to figures reformer who has been a tradition in the course of Islam for centuries in this country.H.M. Quraish Shihab is a scholar commentary competent, that we should be proud of him. Breadth of his knowledge and his interpretation method offers a new air in the field of interpretation. However, no man is perfect, and no thought is not censured. Exposure his profound thoughts are in order to expand our discourse about contemporary commentators figures, we can take their knowledge.H.M. Quraish Shihab through his works have managed to 34 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

communicate his ideas to the public. However, the position of H.M. Quraish Shihab in his capacity as an Indonesian Moslem scholar, does not necessarily have thoughts that are not criticized by other scholars. It is a necessity and fairness in the field of science.

Keywords: thought, intellectual development, human life

PENDAHULUAN rasyidun dan para sahabat, kemudian para tabiin, dan yang terakhir adalah Al-Qur‟an diturunkan oleh ulama. Allah Swt. kepada Nabi Menjadi satu realitas bagi umat Saw. tidak sekaligus secara utuh, Islam, bahwa di setiap satu abad akan melainkan dalam waktu cukup lama, selalu lahir seorang pembaharu. Sang yaitu sejak Nabi Muhammad Saw. reformis akan menawarkan setiap diangkat menjadi rasul sampai perubahan dengan berbagai wafatnya. Masa ini diyakini oleh umat langkahnya menuju kondisi umat yang Islam sebagai masa turunnya wahyu lebih baik lagi. Munculnya sosok yang berisi petunjuk dan ajaran tentang perubah keadaan ini adalah satu segala bidang kehidupan, seperti dalam keniscayaan akibat dari perkembangan masalah akidah, ibadah, dan zaman dan perkembangan tingkat rasio muamalah. Meskipun masa turunnya serta intelektual manusia terhadap wahyu sudah selesai dan ayat Al- problematika hidup yang dilaluinya. Qur‟an tidak mungkin bertambah, Al- Di dalam mengemukakan ide- Qur‟an tetap menjadi petunjuk bagi ide dan pemikirannya tentunya akan umat manusia hingga hari akhir kelak. muncul tanggapan pro dan kontra Ketika Nabi Muhammad SAW membuatnya bertambah kokoh dan masih hidup, para sahabat bisa bertanya bertahan sehingga secara bertahap kepada nabi tentang segala segala ide dan pemikirannya akan permasalahan, khususnya yang mampu mempengaruhi satu kelompok berkaitan dengan syariat dan Allah dan komunitas tertentu. Swtyang menjawab melalui turunnya Indonesia adalah negara yang wahyu Al-Qur‟an. Zaman semakin berpenduduk muslim terbesar di dunia, berkembang, dan permasalahan yang tentunya juga memiliki kontribusi yang dihadapi manusia pun semakin penting memunculkan tokoh-tokoh kompleks.Dengan ketiadaan Nabi pembaharu yang sudah mentradisi Muhammad Saw. sebagai penerima dalam perjalanan Islam selama berabad- wahyu sekaligus penafsir pertamanya, abad di negara ini. dibutuhkan orang-orang yang ahli Dalam masyarakat muslim dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an Indonesia, proses pembaharuan selain untuk menjawab permasalahan yang terjadi pada ting at pembangunan dihadapi manusia.Kewenangan pertama fisik, juga terjadi pada tingkat dalam menggantikan posisi Nabi intelektual dan pemikiran termasuk juga Muhammad Saw. sebagai penafsir Al- di dalam penafsiran Al-Qur‟an. Qur‟an tentu berada pada khulafaur Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 35 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

Dalam makalah ini, penulis akan Qur‟an Al-Karim”. memaparkan pemikiran seorang ulama (http://mediaIsnet.org.islam/quraish/q.html) tafsir dari Indonesia tentang tafsir, Sekembalinya ke Ujung takwil dan pendidikan yang bersumber Pandang, Shihab pernah menjabat wakil dari Al-Qur‟an, yaitu H.M. Quraish Rektor bidang Akademik Shihab. Kemahasiswaan pada IAIN Alaudin, Koordinator Perguruan Tinggi Swasta BIOGRAFI SINGKAT H.M. (Wilayah VII Indonesia Bagian Timur), QURAISH SHIHAB Pembantu Pimpinan Kepolisian Nama lengkapnya adalah Indonesia Timur dalam bidang Muhammad Quraish Shihab, lahir di pembinaan mental, dan melakukan Rapang Sulawesi Selatan, 16 Februari berbagai penelitian, antara lain: 1944. Beliau adalah putra keempat dari “Penerapan Kerukunan Hidup seorang ulama besar Prof. H. Abd. Beragama di Indonesia Timur” (1975) Rahman Shihab (alm.) yang merupakan dan “Masalah Wakaf di Sulawesi lulusan Jami‟atul Khair, ; sebuah Selatan” (1978) (Wikipedia Indonesia). lembaga pendidikan tertua di Indonesia Pada 1980, Shihab kembali ke yang mengedepankan gagasan Islam Kairo Mesir untuk melanjutkan modern, beliau juga sebagai Guru Besar pendidikan S3 di Universitas al-Azhar Ilmu Tafsir dan mantan Rektor UMI dan 1982 ia berhasil meraih gelar dan IAIN Alaudin Ujung Pandang, doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur‟an bahkan sebagai pendiri kedua dengan yudisium Summa Cum Perguruan Tinggi tersebut (Nata, 2005: Laudedan memperoleh penghargaan 362-363). tingkat I (Mumtāz ma‟a martabāt al- Sejak kecil, Shihab telah syaraf al-awlā). Disertasinya berjudul mendalami Al-Qur‟an. Setelah “Nizm al-Durar li al-Biqā‟iy, Tahqīq menyelesaikan pendidikan dasar di wa Dirāsah”. Ia menjadi orang pertama Ujung Pandang, Shihab melanjutkan di Asia Tenggara yang meraih gelar pendidikan menengah di sambil doktor dalam ilmu-ilmu Al-Qur‟an di menjadi di Dar al- Universitas al-Azhar. Hadits al-Fiqhiyah pada 1958. Dia (http://mediaIsnet.org.islam/quraish/q.html) berangkat ke Kairo-Mesir dan diterima Tahun 1984 Shihab bertugas di di kelas II Tsanawiyah al-Azhar pada IAIN Jakarta aktif mengajar bidang 1967 lalu meraih gelar Lc (S1) di Tafsir dan „Ulum al-Qur‟an‟ di Jurusan Tafsir Hadits, Fakultas program S1, S2, dan S3 sampai 1998, Ushuluddin, Universitas al-Azhar. juga mengajarkan hadits di program S2 Shihab melanjutkan pendidikan S2 di dan S3. Sejak 1994 ia menjadi Ketua Fakultas yang sama dan pada 1969 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat meraih gelar M.A. untuk spesialisasi dan anggota Lajnah Pentashih Al- bidang tafsir Al-Qur‟an dengan Tesis Qur‟an Departemen Agama (sejak berjudul “Al-I„jaz al-Tasyri‟iy Li Al- 1989). Ia juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi professional.1998 36 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

ia diangkat menjadi Menteri Agama Cendekiawan Kontemporer, kurang lebih dua bulan pada awal pada Lentera Hati, Jakarta, 2004. kabinet terakhir pemerintahan Soeharto. 8. Dia di Mana-mana : Tangan Tuhan Sejak 1999, dia diangkat menjadi Duta di Balik Setiap Fenomena, Lentera Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh Hati, Jakarta, 2004. Republik Indonesia untuk Negara 9. Logika Agama : Kedudukan Wahyu Republik Arab Mesir dan merangkap dan Batas-batas Akal dalam Islam, negara Djibauti berkedudukan di Kairo Lentera Hati, Jakarta, 2005. sampai 2002. Sejak itu,ia kembali ke 10. Artikel-artikel di surat kabar Pelita tanah air, dan menyelesaikan karya dalam rublik “Pelita Hati” setiap tafsir 30 Juz “Tafsir al-Misbah”. Rabu, mengasuh rubrik “Tafsir al- Para mahasiswa Indonesia tingkat Amanah”,redakturmajalah Ulumul sarjana pada institut studi-studi Islam Qur‟an dan Mimbar Ulama, Universitas Mc Gill menyatakan bahwa keduanya terbit di Jakarta. karya-karya Quraish Shihab melafalkan standar baru bagi studi-studi al-Qur'an yang digunakan oleh penduduk Muslim PEMIKIRAN-PEMIKIRAN H.M. QURAISH SHIHAB awam (Federspiel, 1996: 295) Pemilihan spesialisasi di bidang

tafsir Al-Qur‟an dan tafsirnya Karya-Karya H.M. Quraish Shihab Karya-karya yang telah dipengaruhi oleh kedudukan orang dihasilkan oleh H.M. Quraish Shihab di tuanya sebagai ahli tafsir dan faktor antaranya sebagai berikut. pendidikan. 1. Membumikan Al-Qur‟an: Fungsi 1. Pemikiran H.M. Quraish Shihab dan Peran Wahyu dalam tentang Al-Qur’an Kehidupan Masyarakat, Mizan, Al-Qur‟an tidak hanya Bandung, 1992. menjelaskan hukum syariat, tetapi 2. Studi Kritis Tafsir al- menjelaskan kisah umat-umat Manar, Pustaka Hidayah, 1994. terdahulu, janji-janji Allah Swt akan 3. Wawasan al-Qur‟an, Mizan, kebaikan, peringatan dan azab-Nya jika Bandung, 1996. manusia berbuat ingkar,dan rahasia- 4. Tafsir al-Qqur‟an al-Karim: Tafsir rahasianya Dari sistematikanya, Al- Surat-surat Pendek, Pustaka Qur‟an tidak disusun sesuai ayat yang Hidayah, 1997. diturunkan, tetapi disusun berdasarkan 5. Fatwa-Fatwa Quraish Shihab petunjuk dari Allah Swt. Dalam Al- sekitar al-Qur‟an dan Qur‟an, terdapat keseimbangan antara Hadits, Mizan, 1999. jumlah bilangan kata dan antonimnya. 6. Kematian, surga, dan Ayat-ayat Misalnya, kata al-hayah„hidup‟ dan al- Tahlil Hati, Jakarta 2000. maut„mati‟ masing-masing berjumlah 7. Jilbab Pakaian Muslimah, 154, kata an-naf‟u„manfaat‟ dan al- Pandangan Ulama Masa Lalu dan madharah„mudhorot‟ masing-masing berjumlah 50. Begitu juga, kata-kata Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 37 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

bersinonim. Misalnya, kata al-harts dan az-zira‟ah (membajak/bertani) masing- 2. Pemikiran Quraish Shihab di masing diulang sebanyak 14 kali, al- Bidang Tafsir jahr dan al-„alaniyah (nyata) masing- Dalam diskursus Ulum Al- masing diulang 16 kali. Qur‟an, tafsir menurut Shihab berfungsi Banyak isyarat ilmiah sebagai anak kunci untuk membuka ditemukan dalam Al-Qur‟an, misalnya khazanah Al-Qur‟an, yang berarti "Cahaya matahari bersumber dari sebuah pintu tertutup dan sulit untuk dirinya sendiri, sedang cahaya bulan dibuka tanpa kuncinya.Dengan adalah pantulan (dari cahaya demikian, kedudukan tafsir tersebut matahari)" (QS 10:5) atau bahwa jenis menjadi tinggi dan penting. Setidaknya, kelamin anak adalah hasil sperma pria, ada tiga alasan yang membuat dan sedang wanita sekadar mengandung menentukan tingginya (signifikasi) karena mereka hanya bagaikan "ladang" tafsir: (1) bidang yang menjadi (QS 2:223). Masih banyak lagi hal lain kajiannya adalah kalam Ilahi yang yang belum diketahui manusia kecuali merupakan sumber segala ilmu pada abad-abad bahkan tahun-tahun keagamaan dan keutamaan. (2) terakhir ini. Dari manakah Muhammad tujuannya adalah untuk mendorong mengetahuinya kalau bukan dari Dia, manusia berpegang teguh kepadaAl- Allah Yang Maha Mengetahui. Qur‟an dalam usahanya untuk Al-Qur‟an adalah kitab memperoleh kebahagiaan sejati, (3) petunjuk, Ini sesuai pula dengan kesempurnaan mengenai bermacam- penegasan bahwa Al-Qur‟an Petunjuk macam persoalan kehidupan ini bagi manusia, serta pemisah antara berdasarkan ilmu syari‟at dan yang hak dan batil (QS 2:185). Al- pengetahuan mengenai seluk beluk Qur‟an adalah kitab pedoman sampai agama yang sangat bergantung pada akhir masa karena jika terus dianalisis, ilmu pengetahuan tentang Al-Qur‟an. akanlahir sesuatu yang baru dan relevan Shihab mengemukakan empat dengan segala zaman serta penemuan- prinsip pokok. penemuan tentang berbagai fenomena. 1. Al-Qur‟an al-Karim adalah salah Dalam menganalisis Al-Qur‟an, satu dari kitab-kitab suci yang M. Quraish Shihab menggunakan diturunkan Tuhan sebagai petunjuk metode klasik, artinya lebih sering bagi manusia untuk memberi menggunakan penafsiran tradisional jawaban terhadap persoalan/ secara bahasa (tafsir bi al-ma‟tsur) dan perbedaan-perbedaan. Semua ini tidak menggunakan penafsiran dengan terdapat di antara sekian banyak rasional (tafsir bi al-ra‟yi) selagi ayat-ayatnya yang menggambarkan penafsiran secara tradisional masih situasi dan kondisi masyarakat memberikan solusi (Izzan, 2007). Hal tertentu atau tidak menghalangi ini membuktikan bahwa M. Quraish fungsi pokok seperti yang Shihab masih menekankan metode dinyatakan di atas. klasik dalam memahami Al-Qur‟an. 38 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

2. Al-Qur‟an, baik secara implisit namun penting juga memperhatikan maupun eksplisit, mengakui perkembangan bahasa itu sendiri. Bila kenyataan perubahan sosial; kita mendengar suatu kata, yang perubahan yang mutlak harus terjadi, tergambar dalam benak kita adalah cepat atau lambat, disadari atau gambaran material menyangkut kata tidak. Al-Qur‟an menggambarkan tersebut, tetapi bentuk material tersebut bagaimana perubahan tersebut dapat dapat mengalami perkembangan sesuai terjadi di samping mengisyaratkan dengan perubahan masyarakat. pada masa الرزج bahwa suatu perubahan pada Misalnya, makna kata hakikatnya mengikuti satu pola yang turunnya Al-Qur‟an berkisar pada telah menjadi sunnatullah sehingga semut/kepala semut, debu-debu yang berlaku umum. beterbangan, dan lain-lain. Kini kata itu 3. Al-Qur‟an al-Karim dalam sekian memiliki arti tambahan yaitu atom banyak ayatnya mengecam orang- (Shihab, 1993: 17). Kedua, ilmu orang yang tidak memperhatikan pengetahuan.Penafsiran ayat-ayat Al- kandungannya dan juga mengecam Qur‟an tidak lepas dari orang-orang yang hanya mengikuti keanekaragaman corak dan metode. tradisi lama tanpa alasan logis di Hasil penafsiran ayat-ayat Al-Qur‟an samping menganjurkan agar juga tidak dapat dihindari dari pemeluknya berpikir, mengamati, kemajuan ilmu pengetahuan sehingga sambil mengambil pelajaran dari dapat dipahami bahwa penafsiran para pengalaman generasi-generasi ulama terdahulu tidak mengikat terdahulu. penafsir-penafsir masa kini atau masa 4. Perbedaan hasil pemikiran manusia yang akan datang. Ketiga, metode. merupakan suatu kenyataan yang Setiap mufasir mempunyai metode tidak bisa dihindari; bukan hanya masing-masing dalam menafsirkan disebabkan perbedaan tingkat ayat-ayat Al-Qur‟an. Selama ini, kecerdasan atau latar belakang sebagaiman disebutkan oleh al- pendidikan seseorang, tapi juga Farmawi, metode tafsir yang karena dipengaruhi secara sadar atau berkembang ada empat macam, tidak oleh peristiwa-peristiwa yaitu tahlili, ijmali, muqarin dan sejarah, politik, pemikiran orang lain maudlh‟i. Masing-masing metode yang berkembang serta kondisi tersebut terdapat kekurangan dan masyarakatnya (Shihab, 1993: 16). keistimewaan. Sejalan dengan empat pemikiran Menurut Iman, dkk. (2004: 56) tersebut, ada tiga masalah penting yang setelah menganalisis buku Wawasan Al- disebabkan dampak perubahan sosial Qur‟an, buku tersebut menggunakan yang harus menjadi perhatian mufasir, metode tafsir maudlu‟i. Bila kita yaitu bahasa, ilmu pengetahuan, dan berbicara metode maudlu‟i, setidaknya metode. Pertama, bahasa Arab ada dua macam bentuk, yaitu: bentuk merupakan faktor penting untuk bisa pertama menyajikan kotak yang berisi memahami kandungan Al-Qur‟an pesan-pesan Al-Qur‟an yang terdapat Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 39 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

pada ayat-ayat Al-Qur‟an yang dengan ayat lainnya dan antara surat terangkum pada satu surat saja. yang satu dengan surat lainnya. Misalnya, pesan-pesan yang terdapat 5. berusaha menyempurnakan pada surat al-Baqarah, Ali Imran, dan perubahan judul/topik tersebut Yasin. Bentuk penyajian kedua dari dengan dibagi dalam beberapa metode ini adalah penafsiran sejumlah bagian yang berhubungan bagian ayat Al-Qur‟an Al-Karim, yang satu dengan bagian lainnya. membahas satu judul/topik sama 6. melengkapi penjelasan ayat dengan diletakkan di bawah suatu judul yang hadits-hadits Nabi, riwayat sahabat, satu dengan dijelaskan tafsirnya dari dan lain-lain sehingga menjadi jelas segala segi secara topikal/sektoral. dan gamblang. Kaitannya dengan pembahasan buku 7. mempelajari ayat-ayat yang satu Wawasan Al-Qur‟an, tampak jelas judul/topik itu secara sektoral bahwa menggunakan dengan menyesuaikan antara metode maudlu‟i dengan bentuk yang yang umum dan yang khusus, kedua (tidak terpaku pada satu surat). yang mutlak dengan yang muqayyad, Disamping itu, penulis amat yang global dengan yangterinci, dan memperhatikan arti kosa kata atau memadukan antara ayat-ayat yang ungkapan Al-Qur‟an dengan merujuk terlihat bertentangan satu sama lain pandangan pakar-pakar bahasa, serta menentukan mana memperhatikan bagaimana kosa kata yang naskh dan mansukh atau ungkapan itu digunakan Al-Qur‟an sehingga nash-nash mengenai satu lalu memahami arti ayat atas dasar judul/topik dengan yang lainnya. penggunaan kata tersebut dalamAl- Ketujuh langkah tersebut secara Qur‟an. tepat dilakukan Shihab ketika Sistematika tafsir dalam buku menjelaskan persoalan-persoalan yang Wawasan Al-Qur‟an bertolak dari menjadi pokok bahasan tafsirnya. metode maudlu‟I sehingga sistematika Contoh, ketika berbicara penafsirannya pun harus mengikuti tentang ahlu kitab, sebelum langkah-langkah yang telah ditetapkan menguraikan persoalan ahlu kitab, antara lain Shihab memberikan pengantar tentang 1. mencari maudlu/ judul/ topik Al- penggunaan metode maudlu‟i. Contoh Qur‟an yang hendak dibahas. lain adalah untuk Yahudi dan Nashrani; 2. mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur‟an dua kelompok yang disepakati oleh yang membicarakan judul/topik seluruh ulama sebagai ahlu kitab. tersebut. Selain istilah ahlu kitab, Al-Qur‟an juga 3. menertibkan urutan-urutan ayat menggunakan istilah Utu al-Kitab, Utu tersebut sesuai dengan tertib Nasiban minal Kitab, Al-Yahudi, turunnya, makiyah dan madaniyah- Alladzina Hadu, Bani Israil, Al- nya sesuai dengan sebab turunnya. Nashara, dan istilah lainnya. Dari 4. menjelaskan munasabah beberapa istilah tersebut, Shihab (persesuaian) antara ayat yang satu menganalisis satu persatu istilah 40 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

tersebut berdasarkan kajian Al-Qur‟an. qadr”.Dari segi bahasa,dijelaskan Untuk kata Ahlu Kitab, Al-Qur‟an makna ayat mayyudrika dengan menyebutnya sebanyak 31 kali, Utu al- kalimat ma adraka juga analisis bahasa Kitab sebanyak 18 kali,Alladzina dari kata qadr itu sendiri. Analisis Hadu sebanyak 10 kali, Al- bahasa bagi penafsir dengan metode Nashara sebanyak 14 kali, dan Bani maudlu‟i adalah suatu keharusan. Israil sebanyak 41 kali. Dari istilah- Mufasir dituntut untuk menjelaskan istilah tersebut, tampaknya terdapat kalimat yang sama pada ayat-ayat yang kesan yang berbeda-beda.Misalnya, berbeda sesuai dengan konteks masing- ketika Al-Qur‟an menggunakan kata Al- masing sehingga kata qadr sendiri Yahud, isinya adalah kecaman atau antara lain mencakup tiga makna, yaitu gambaran negatif tentang mereka.bisa penetapan, kemuliaan, dan sempit. dilihat pada QS. Al-Maidah: 82, Al- Disamping corak bahasa (linguistik), Maidah: 18. Bila Al-Qur‟an juga terdapat corak teologis yang begitu menggunakan kata Alladzina Hadu, kuat yang ditekankan Shihab. kandungannya ada yang berupa Sebagaimana uraian tentang takdir, kecaman, misal terlihat pada QS. Al- Shihab berusaha memahami masalah Nisa: 46. Juga ada yang bersifat netral, takdir berdasarkan Al-Qur‟an. misal pada QS. Al-Baqarah: 62. Karenanya, ia tidak mempersoalkan Selesai menganalisis persoalan apakah takdir itu termasuk rukun iman istilah yang berhubungan dengan (sebagaimana dipahami kaum Sunni) Yahudi dan Nasrani, Shihab berpindah atau tidak termasuk rukun iman pada kajian tafsir dan sikap ahli kitab, (menurut sebagian kalangan). Untuk apakah ahli kitab semua sama, mengetahui metode yang digunakan bagaimana harusnya sikap terhadap dalam Tafsir Al-Misbah, perlu dilihat ahlu kitab, ahlu kitab pada masa langkah-langkah yang ditempuh oleh turunnya Al-Qur‟an, mengapa ada Shihab dalam menafsirkan Al- kecaman terhadap ahlu kitab, siapa Qur'an.Adapun langkah-langkah yang disebut ahlu kitab. Dari ayat-ayat tersebut sebagai berikut. yang sama dalam satu tema, Shihab Pertama, memberikan bahasan dari mengambil intisarinya.Di akhir uraian, aspek bahasa.Dalam hal ini, Shihab Shihab tak lupa memberikan menafsirkan Al-Qur'an dengan kesimpulan terhadap ayat-ayat yang menganalisis aspek bahasa, baik dari menjadi pokok bahasan. segi kosa kata seperti menafsirkan kata Corak penafsiran Shihab tampak shirath yang berasal dari kata bahwa aspek bahasa lebih menonjol sirathyang artinya menelan.Pemaknaan dalam penafsirannya. Shihab juga shirath dengan jalan berarti jalan yang mengompromikan penafsirannya lebar.Sedemikian lebarnya sehingga dengan temuan-temuan ilmu bagaikan menelan si pejalan.Aspek pengetahuan/hasil-hasil penemuan yang struktur bahasa (gramatika) seperti ذلك الكتاب ال زَة فُه telah mapan. Hal itu terlihat ketika ketika menafsirkan ,yang berarti itulah al-Kitabهدي للمتقُه membicarakan masalah “lailatul Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 41 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

tidak ada keraguan padanya, petunjuk Keempat, mengutip ayat-ayat sebagai bagi orang-orang bertaqwa. pendukung penafsirannya, seperti ayat Menurutnya, ayat ini menggunakan "fa azallhuma al-Syaithan" (QS. Al- isyarat jauh untuk menunjukkan Al- Baqarah: 36) (maka keduanya Qur'an. Di sisilain, semua yang tergelincir oleh syaithan) ditafsirkan menunjukkan Al-Qur'an menggunakan dengan "sesungguhnya telah Kami isyarat dekat. Tujuan penggunaan perintahkan kepada Adam dahulu, maka isyarat jauh memberi kesan bahwa kitab ia lupa (akan perintah itu), dan tidak suci ini menduduki tempat yang tinggi kami dapati padanya kemauan yang dan sangat jauh dari jangkauan manusia kuat"(QS. Thaha: 15). Jadi, maksud dari karena ia bersumber dari Allah Yang “faazallahuma” bahwa tergelincir Nabi Maha Tinggi. Kata al-kitab dengan Adam AS bukan sepenuhnya dalam dibubuhi al- pada awalnya dipahami keadaan sadar namun ia terlupa dengan dalam arti kesempurnaan. apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. Kedua, menafsirkan ayat demi ayat dan Kelima, mengutip hadits-hadits Nabi demi surah secara berurutan, serta sebagai pendukung penafsirannya, tidak ketinggalan mengutip asbab al- seperti menafsirkan "al-rahman dan al- Nuzul. Artinya, penafsiran yang rahim" (QS. al-Fatihah: 3). dilakukan dengan perpedoman kepada Menurutnya, kedua kata tersebut susunan ayat dan surah-surah dalam diambil dari akar kata rahmat dengan mushaf;yang dimulai dari surat al- alasan bahwa timbangan (wazan) kata Fatihah, al-Baqarah, dan seterusnya tersebut dikenal dalam bahasa Arab. sampai surat al-Nas dan menyebutkan Rahmaan setimbang dengan fa'laan dan asbab al-nuzul-nya kalau ada. rahiim dengan fa'iil. Timbangan Ketiga, ketika mengutip pendapat- rahmaan menunjukkan kepada pendapat penafsir sebelumnya, Shihab kesempurnaan atau kesementaraan, cukup kritis. Apabila pendapat tersebut sedangkan timbangan rahiim tidak sesuai menurut logikanya, menunjukkan kepada kesinambungan pendapat itu ditolak, seperti pendapat dan kemantapan. Selanjutnya dikatakan, yang menafsirkan "fazaadahumu Allahu kata rahmaan menunjukkan sifat Allah maradha" dalam arti doa semoga Allah Swt., sedangkan kata rahiim Swt. menambahnya. Menurut Shihab, menunjukkan Rasulullah yang menaruh pendapat ini kurang tepat bukan saja belas kasihan yang amat dalam terhadap karena adanya kata maka, tetapi juga umatnya. Untuk menguatkan pendapat karena mendoakan agar keburukan ini, ia mengutip sebuah hadits Qudsi: seseorang bertambah. Doa ini “Aku adalah ar-Rahman, aku merupakan hal yang tidak terpuji menciptakan rahim, Kuambilkan bahkan bertentangan dengan sikap untuknya nama yang berakar dari nama- Rasulullah Saw. yang seringkali berdoa Mu, siapa yang menyambungnya semoga Allah Swt. memberikan (silaturrahim) akan Aku Sambung petunjuk kepada umatnya yang (rahmat-Ku) untuknya, dan siapa yang beriman. memutuskannya Kuputuskan (rahmat- 42 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

Ku baginya).”(HR. Abu Daud dan at- suatu ayat ia menggunakan ayat yang Tirmidzi dalam Abdurrahman Ibn setema dengan ayat tersebut yang 'Auf). tujuannya untuk mendapatkan makna Selain langkah-langkah tersebut, yang sesungguhnya. sebagaimana lazimnya metode tahlili, Selain adanya kecenderungan Tafsir al-Misbah juga menjelaskan Shihab terhadap metode maudhu'i, ia munasabat (kaitan) antara satu ayat juga menggunakan metode dengan ayat yang lain, juga satu surat interdispliner.Ia menafsikan ayat dengan surat yang lain serta menggunakan disiplin ilmu-ilmu lain, menjelaskan sekilas tentang qira'ah, seperti dalam surat Yasin: 80, ia -dengan menafsirkan kata “al-syajara al مالك seperti ketika menafsirkan ,dalam surat al-Fatihah. ahdhar” dengan pohon yang hijau ملك Berdasarkan langkah-langkah menunjukkan kepada zat hijau daun yang dilakukan oleh Shihab dalam yang sangat diperlukan dalam proses menafsirkan Al-Qur'an, dapat asimilasi gas karbon dioksida. Istilah disimpulkan bahwa Tafsir al-Misbah yang digunakan Al-Qur‟an lebih tepat mengunakan metode tahlili ketika dikatakan dengan klorofil yang berarti menafsirkan Al-Qur'an karena ia zat hijau daun karena zat-zat yang berupaya menjelaskan seluruh aspek dimaksud tidak hanya pada daun yang terkandung dalam Al-Qur'an dan tumbuh-tumbuhan, tetapi pada seluruh mengungkapkan segenap pengertian bagian tumbuhan yang hijau. yang dituju. Dilihat dari kecenderungan Meskipun Tafsir al-Misbah metode, tampak adanya terobosan baru dikategorikan menggunakan metode yang diberikan oleh Shihab dalam tahlili, dalam beberapa masalah tafsir menafsirkan Al-Qur'an.Ia juga ingin ini tidak murni menerapkan metode menghilangkan konsekuensi yang tahlili, seperti menggunakan ayat-ayat diakibatkan oleh metode tahlili seperti lain yang setema untuk menjelaskan parsial dan otomistik yang makna yang dimaksud dari ayat yang mengakibatkan lahirnya tafsir yang ditafsirkan. Misalnya, menafsirkan literal sebagaimana tafsir-tafsir pada era an'amta dalam suratAl-Fatihah ayat afirmatif. 7.Menurutnya, nikmat dalam ayat Di samping itu, perlu dipertegas tersebut berarti nikmat Islam dan bahwa meskipun Tafsir al-Misbah penyerahan diri kepada Allah. mengomparasikan metode dalam Pemaknaan nikmat dengan nikmat menafsirkan Al-Qur'an, metode tahlili Islam iakutip dari surat Ali-Imran: 103, merupakan metode yang dominan surat Adh-Dhuha: 11. Pemaknaan terdapat dalam Tafsir al- Misbah. nikmat dengan penyerahaan diri kepada Penafsiran Al-Qur'an dengan Allah ia kutipdari surat An-Nisa': 69. menggunakan manhaj tahlili ini Dilihat dari upaya penafsiran tersebut, memiliki corak dan orientasi pemikiran Shihab juga menggunakan metode yang berbeda-beda sejalan dengan maudhu'i karena dalam menafsirkan corak dan orientasi pemikiran masing- Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 43 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

masing mufasir. Dalam hal ini,Al- “Wahai seluruh manusia, kalau Farmawi (dalam Suryadi, tahun) kamu sekalian meragukan hari memilahnya dalam tujuh corak dan kebangkitan, maka (sadarilah bahwa) orientasi tafsir bil ma‟tsur, tafsir bil Kami menciptakan kamu dari tanah, ra‟yi,tafsir sufi,tafsir fiqhi, tafsir falsafi, kemudian nuthfah, kemudian tafsir 'ilmu, dan tafsir ijtima'i. 'alaqah, kemudian mudhgah (sekerat Corak dan orientasi yang daging) yang sempurna mewarnai metode tahlili dalam Tafsir penciptaannya atau tidak sempurna al-Misbah adalah bil ma‟tsur atau ada penciptaannya, agar Kami jelaskan kalanya menggunakan bil ra‟yi. kepada kamu dan Kami tetapkan di Dikatakan bil ma‟tsur karena tafsir ini dalam rahim apa yang Kami sering menggunakan ayat-ayat lain kehendaki sampai waktu yang telah untuk menjelaskan suatu ayat, ditentukan. Kemudian Kami mengunakan hadits, dan pendapat- keluarkan kamu sebagai bayi, dan pendapat ulama terdahulu. (secara berangsur-angsur) kamu Menggunakan bil ra‟yi karena tafsir ini sampai kepada (usia) kedewasaan. juga menggunakan logika dan lebih Di antara kamu ada yang diwafatkan banyak menjelaskan ayat dengan dan ada pula yang dipanjangkan menggunakan analisis bahasa, baik dari usianya sampai pikun, supaya makna kosa kata maupun gramatikal. (sehingga) dia tidak mengetahui lagi apa yang tadinya telah diketahui. 3. Pemikiran M. Quraish Shihab Dan kamu lihat bumi itu tandus/mati, dalam bidang Takwil Al-Qur’an kemudian apabila Kami turunkan air Takwil bisa diartikan (hujan) di atasnya hiduplah bumi itu pengertian-pengertian tersirat yang di- dan suburlah ia serta menumbuhkan istimbat-kan (diproses) dari ayat-ayat berbagai macam tumbuh-tumbuhan Al-Qur‟an yang memerlukan yang indah. Yang demikian itu perenungan dan perkiraan, serta karena sesungguhnya Allah adalah merupakan sarana pembuka tabir. Yang Hak, Dia yang menghidupkan Meskipun Shihab tidak secara jelas yang mati, Dia Mahakuasa atas membedakan antara tafsir dan takwil, segala sesuatu, dan hari kiamat pasti jika merujuk pada pengertian takwil datang.Tidak ada keraguan atasnya diatas, akan kita dapati bahwa dan Allah membangkitkan semua beliaupun menggunakan takwil dalam yang dikubur”. (QS Al-Hajj: 5-7). memahami ayat-ayat Al-Qur‟an yang Dalam memahami ayat penciptaan maknanya tersembunyi. Bisa dilihat manusia ini, Shihab berpendapat bahwa contohnya dalam bukunya Wawasan yang dimaksud dengan diciptakan dari Al-Qur‟an dalam bab kematian, yang tanah adalah karena makanan manusia menceritakan penciptaan manusia berasal dari tanah, yaitu tumbuhan- berasal dari tanah. Dalam QS. Al Hajj: tumbuhan dan binatang yang memakan 5-7 diceritakan proses penciptaan apa yang terbentang di bumi Allah. manusia yang artinya: Makanan tersebut diolah oleh tubuh 44 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

sehingga menghasilkan sperma. akan terlintas dalam benak seorang Pertemuan sperma dan ovum Muslim," (Rasyid Ridha- (Tafsir menghasilkan alaqah sesuatu yang Al-Manar IV: 330). bergantung di dinding rahim kemudian Bahkan kita dapat berkata melalui tahap-tahap seperti yang telah bahwa sekian banyak teks keagamaan dikemukakan sehingga akhirnya mendukung pendapat yang menekankan manusia mati terkubur di bawah tanah persamaan unsur kejadian Adam dan atau menjadi tanah lagi. Hawa dan persamaan kedudukannya, Mengenai penciptaan antara lain surat Al-Isra' ayat 70, perempuan, yang banyak diperdebatkan “Sesungguhnya Kami telah memuliakan oleh ulama, agaknya Shihab lebih anak-anak Adam, Kami angkut mereka memilih Ath-Thabathaba'i yang dalam di daratan dan di lautan (untuk tafsirnya menulis dan menegaskan memudahkan mereka mencari bahwa kehidupan). Kami beri mereka rezeki perempuan (istri Adam) diciptakan yang baik-baik, dan Kami lebihkan dari jenis yang sama dengan Adam, dan ayat tersebut sedikit pun tidak mereka dengan kelebihan yang mendukung paham sementara sempuma atas kebanyakan makhluk- mufasir yang beranggapan bahwa makhluk yang Kami ciptakan.” perempuan diciptakan dari tulung Tentu, kalimat anak-anak Adam rusuk Adam. Kita dapat berkata, mencakup lelaki dan perempuan, juga bahwa tidak ada satu petunjuk yang penghormatan Tuhan yang diberikan- pasti dari ayat Al-Qur‟an yang dapat mengantarkan kita untuk Nya itu mencakup anak-anak Adam menyatakan bahwa perempuan seluruhnya, baik perempuan maupun diciptakan dari tulang rusuk, atau lelaki. Pemahaman ini dipertegas oleh bahwa unsur penciptaannya surat Ali-Imran ayat 195 yang berbeda dengan lelaki. Ide ini, menyatakan, "Sebagian kamu adalah seperti ditulis Rasyid Ridha dalam bagian dari sebagian yang lain ..." Ini Tafsir Al-Manar-nya, timbul dan dalam arti bahwa sebagian kamu (hai ide yang termaktub dalam Perjanjian Lama (Kejadian II: 21- umat manusia yang berjenis lelaki) 22) yang menyatakan bahwa ketika berasal dari pertemuan ovum Adam tidur lelap, maka diambil perempuan dan sperma lelaki dan oleh Allah sebilah tulang rusuknya, sebagian yang lain (hai umat manusia lalu ditutupkannya pula tempat itu yang berjenis perempuan) demikian dengan daging. Maka dari tulang juga halnya. Kedua jenis kelamin ini yang telah dikeluarkan dan Adam itu, dibuat Tuhan seorang sama-sama manusia, dan tidak ada perempuan. "Seandainya tidak perbedaan diantara mereka dari segi tercantum kisah kejadian Adam asal kejadian serta kemanusiaannya. dan Hawa dalam Kitab Perjanjian Dengan konsiderans ini, Allah Lama seperti redaksi diatas, Swt. menegaskan bahwa: niscaya pendapat yang menyatakan “Sesungguhnya Aku tidak menyia- bahwa wanita diciptakan dari nyiakan amal orang-orang yang tulang rusuk Adam tidak pernah Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 45 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

beramal, baik lelaki maupun jahat kepadanya (Adam), dan berkata, perempuan.” (QS Ali 'Imran: 195). “Hai Adam, maukah saya tunjukkan Ayat ini dan semacamnya adalah usaha kepadamu pohon khuldi dan kerajaan Al-Qur‟an untuk mengikis habis segala yang tidak akan punah?” pandangan yang membedakan lelaki (QSThaha:120) dengan perempuan khususnya dalam bidang kemanusiaan. 4. Pemikiran Shihab dalam bidang Dalam konteks pembicaraan asal Pendidikan Dari seluruh karya tulis Shihab kejadian ini, beberapa ulama yang dianalisis Kusmana (Tahun), menyinggung bahwa jika bukan karena disimpulkan bahwa secara umum Hawa, niscaya kita tetap akan berada di karakteristik pemikiran keislaman surga. Disini sekali lagi ditemukan Shihab adalah bersifat rasional dan semacam upaya mempersalahkan moderat. Ia tidak memaksakan agama perempuan. mengikuti kehendak realitas Pandangan semacam itu jelas kontemporer namun memberikan sekali keliru, bukan saja karena sejak penjelasan atau mengapresiasi semula Allah telah menyampaikan kemungkinan pemahaman dan rencana-Nya untuk menugaskan penafsiran baru dengan tetap sangat manusia sebagai khalifah di bumi (QS menjaga kebaikan tradisi lama dan 2: 30), tetapi juga karena dari ayat-ayat mengambil tradisi baru yang lebih baik. Al-Qur‟an ditemukan bahwa godaan Gagasan dan pemikiran Quraish Shihab dan rayuan iblis itu tidak hanya tertuju antara lain kepada perempuan (Hawa), tetapi juga a. Tujuan pendidikan, merujuk dalam kepada lelaki. Ayat-ayat yang QS. Al Jumu‟ah: 2. membicarakan godaan, rayuan setan, هُىٱلَّرٌ تع َث فٍ ٱألُمُ ِّه ز ُسىالمىهُمُتلُى ْاعلَُهمءا ََٰتهۦ َ ِ َ َ ِ ِّ َ َ ِّ َ َ ِ َ َ ِ ِ serta ketergelinciran Adam dan Hawa َوَُ َز ِّكُ ِهم َوَُ َعلِّ ُمهُ ُمٱل ِك ََٰت َة َوٱل ِحك َمحَ َوإِن َكاوُى ْا ِمه َٰ diungkapkan dalam bentuk kata yang قَثلُلَفُِ َضلَل ُّمثُِه menunjukkan kesamaan keduanya tanpa Artinya: “Dia-lah yang mengutus perbedaan, seperti, Maka setan kepada kaum yang buta huruf seorang membisikkan pikiran jahat kepada Rasul di antara mereka, yang keduanya... (QS, Al-A'raf [7]: 20). Lalu membacakan ayat-ayat-Nya kepada keduanya digelincirkan oleh setan dan mereka, mensucikan mereka dan surga itu, dan keduanya dikeluarkan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah dari keadaan yang mereka (nikmati) (As Sunnah). dan Sesungguhnya sebelumnya... (QS Al-Baqarah [2]: 36). mereka sebelumnya benar-benar dalam Kalaupun ada ayat yang membicarakan kesesatan yang nyata,” godaan atau rayuan setan berbentuk Shihab berkesimpulan bahwa tunggal, ayat itu justru menunjuk tujuan pendidikan Al-Qur‟an adalah kepada kaum lelaki (Adam), yang membina manusia secara pribadi dan bertindak sebagai pemimpin terhadap kelompok sehingga mampu istrinya, seperti dalam firman Allah menjalankan fungsinya sebagai hamba kemudian setan membisikkan pikiran Allah dan khalifah-Nya guna 46 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

membangun dunia ini sesuai dengan Artinya: “…Bukan kamu yang konsep yang ditetapkan Allah Swt. atau melempar ketika kamu melempar, dengan kata yang lebih singkat sering tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk digunakan oleh Al Qur‟an untuk membinasakan mereka) dan untuk bertakwa kepada-Nya. memberi kemenangan kepada Selanjutnya, Shihab orang-orang mukmin, dengan menjelaskan bahwa manusia yang kemenangan yang dibina melalui pendidikan adalah baik.Sesungguhnya Allah Maha makhluk yang memiliki unsur-unsur mendengar lagi Maha material (jasmani) dan immaterial (akal Mengetahui.” dan jiwa). Pembinaan akalnya Al Qur‟an membuktikan menghasilkan ilmu.Pembinaan jiwanya kebenaran materi tersebut melalui menghasilkan kesucian dan etika, pembuktian-pembuktian, baik dengan sedangkan pembinaan jasmaninya argumen maupun yang dibuktikan menghasilkan keterampilan. Dengan melalui penalaran akalnya. Shihab penggabungan unsur-unsur tersebut, mengatakan bahwa menceritakan kisah- terciptalah makhluk dwidimensi dalam kisah dalam Al Qur‟an dengan satu keseimbangan dunia dan akhirat, menggarisbawahi akibat kelemahan ilmu dan iman. atau melukiskan saat kesadaran Shihab juga mencoba manusia dan kemenangannya mengatasi menghubungkan tujuan pendidikan kelemahan tadi. dalam Al Qur‟an dengan tujuan Shihab juga menggunakan pendidikan nasional. Menurutnya, kalimat-kalimat yang menyentuh hati. tujuan pendidikan Islam itu bersifat Al Qur‟an juga menggunakan metode universal, berlaku untuk seluruh bangsa pembiasaan dalam menanamkan ajaran dan umat di dunia. Hal ini sejalan kepada umat manusia.Ia berpendapat dengan misi Al Qur‟an yang ditujukan bahwa pendidikan kita khususnya untuk membawa rahmat bagi seluruh dalam bidang metodologi sering kali alam. Manusia itulah yang dapat menitikberatkan hafalan atau contoh- melaksanakan fungsinya sebagai contoh yang dipaparkan menyentuh khalifah di muka bumi. hati, ditambah lagi nasihat yang b. Metode pendidikan diberikan tidak ditunjang oleh contoh Materi-materi pendidikan yang dari pemberinya. terdapat dalam Al-Qur‟an hampir selalu c. Sifat pendidikan mengarah kepada jiwa, akal, dan raga Menurut Shihab sifat pendidikan manusia.Terdapat dalam QS.Al-Anfal: Al-Qur‟an adalah rabbany dengan ciri- 17 yang artinya: cirinya antara lain

mengajarkan kitab Allah Swt., baik (1 َٰ فَلَ ْم تَ ْقتُلُىهُ ْم َولَ ِك َّه ََّّللاَ قَتَلَهُ ْم َو َما َز َم ُْ َت إِ ْذ َز َم ُْ َت yang tertulis (Al-Qur‟an) maupun َٰ َولَ ِك َّه ََّّللاَ َز َم ًَٰ َولِ ُ ْثلِ ٍَ ا ْل ُم ْؤ ِمىُِ َه ِم ْىهُ تَ ََل ًء َح َسىًا إِ َّن yang tidak tertulis (alam raya). ََّّللاَ َس ِمُ ٌع َعلُِ ٌم Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 47 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

2) mempelajarinya secara terus PENGARUH H.M. QURAISH menerus sejalan dengan konsepsi Al- SHIHAB BAGI PERKEMBANGAN Qur‟an tentang keharusan menuntut INTELEKTUAL DAN KEHIDUPAN KEUMATAN ISLAM INDONESIA ilmu dan memperoleh pendidikan

sepanjang hayat melalui jalur-jalur Di sela segala kesibukannya itu, formal, informal dan non formal. dia juga terlibat dalam berbagai Dengan kata lain, pendidikan seumur kegiatan ilmiah di dalam maupun luar hidup menjadi tanggung jawab negeri yang tidak kalah pentingnya, keluarga, masyarakat, dan Quraish Shihab juga aktif dalam pemerintah. kegiatan tulis-menulis. Di surat kabar Berdasarkan uraian tersebut, Pelita, pada setiap hari Rabu beliau terbukti bahwa Shihab aktif dalam menulis dalam rubrik “Pelita Hati.” kegiatan dan pemikiran yang berkaitan Sekaligus mengasuh rubrik “Tafsir Al- dengan pendidikan. Pemikirannya Amanah” dalam majalah dua mingguan sangat dipengaruhi bidang tafsir Al- yang terbit di Jakarta. Selain itu, dia Qur‟an yang dipadukan dengan juga tercatat sebagai anggota Dewan penguasaannya atas ilmu keislaman Redaksi majalah Ulumul Qur'an dan maupun pengetahuan umum serta Mimbar Ulama, keduanya terbit di konteks masyarakat Indonesia. Jakarta. Selain kontribusinya untuk Pemikiran dan gagasan Shihab berbagai buku suntingan dan jurnal- menunjukkan bahwa di dalam Al- jurnal ilmiah, hingga kini sudah tiga Qur‟an terdapat ayat-ayat yang bukunya diterbitkan, yaitu Tafsir Al- memiliki implikasi terhadap munculnya Manar, Keistimewaan dan konsep pendidikan yang cukup Kelemahannya sehingga bapak Quraish menarik. Selain itu, perlu dilakukan Shihab menjadi sangat berpengaruh studi secara lebih mendalam tentang dalam perkembangan Islam di pendidikan dalam perspektif Al-Qur‟an. Indonesia khususnya dalam Dengan demikian, umat Islam akan perkembangan yang sudah modern lebih memahami dan terinternalisasi sekarang ini baik dari segi agama, esensi rasa agama itu sendiri, yaitu: ekonomi, sosial, dan politik. 1) rasa bertuhan, merasa ada sesuatu Melalui karya-karyanya, Shihab yang Maha Besar yang berkuasa atas telah berhasil mengomunikasikan ide- dirinya dan alam semesta, rasa dekat, idenya kepada masyarakat luas. Namun rasa rindu, rasa kagum dan lain-lain. demikian, posisi Shihab dalam 2) rasa taat, meliputi rasa ingin kapasitasnya sebagai seorang mengarahkan diri pada kehendak- cendekiawan muslim Indonesia, tidak Nya dan rasa ingin mengikuti aturan- serta-merta memiliki pemikiran yang aturan-Nya. tidak dikritisi oleh cendekiawan yang lainnya. Hal itu merupakan suatu keniscayaan dan kewajaran dalam bidang ilmu pengetahuan. 48 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

Shihab adalah seorang ulama banyak berkiprah dalam bidang tafsir yang kompeten.Keluasan ilmunya pendidikan. Sejak tahun 1984 hingga dan metode tafsirnya memberikan sekarang Quraish shihab juga sesuatu yang baru dalam bidang tafsir. tercatat sebagai seorang guru besar Pemaparan tentang pemikiran beliau ini pada Fakultas Ushuluddin dan adalah dalam rangka memperluas Filsafat UIN Syarif hidayatullah wacana kita tentang tokoh-tokoh Jakarta. Selain itu, ia juga pernah mufasir kontemporer, yang bisa kita memangku jabatan sebagai Rector ambil ilmunya. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dua Banyak tokoh yang kini periode (1992-1996 dan 1997-1998). mendunia yang sudah sangat 2. Dilihat dari segi keahliannya, memengaruhi perkembangan Islam H.M.Quraish Shihab tercatat sebagai khususnya di Indonesia. Kita sering ahli tafsir Al-qur‟an yang amat mendengar Shihab dan bahkan disegani dan penulis yang amat menonton di stasiun televisi yang produktif. Dalam seluruh topik menjadi media dalam berdakwah kajian yang dibahas, H.M.Quraish Shihab dan profil beliau pun menjadi Shihab tidak berhenti hanya pada hal yang perlu dimengerti untuk kita tataran fakta-fakta akademik, Shihab semua karna profil seorang yang ingin menyampaikan pesan moral dikatakan sebagai ulama harus kita tahu dan pendidikan kepada umat. Oleh tidak hanya profil semata tapi cara sebab itu, pada setiap topik kajian pandang Shihab juga sangat yang dikemukakan ia selalu mempengaruhi perkembangan Islam di mengemukakan nilai-nilai edukatif Indonesia sekarang ini. yang terdapat di dalamnya. 3. Dari sejumlah kajian topik, terdapat SIMPULAN topik kajian yang secara langsung Berdasarkan uraian dan analisis, berhubungan dengan pendidikan, dapat disimpulkan sebagai berikut. yaitu topik tentang konsep 1. Dilihat dari latar belakang riwayat pendidikan dalam Al-Qur‟an, Ilmu hidupnya, Quraish Shihab sangat Pengetahuan dan teknologi serta dekat dengan aktivitas pendidikan, akhlak. Topik-topik lainnya bahkan sebagai pemikir dan praktisi memiliki hubungan secara tidak pendidikan. Secara formal, selain langsung dengan pendidikan. Dalam menjadi dosen bidang tafsir dan topik kajian konsep pendidikan bidang-bidang ilmu keislaman dalam Al-Qur‟an tersebut, Quraish lainnya, dia juga konsen dalam Shihab menjelaskan pengertian manajemen proses-proses pendidikan, tujuan pendidikan, pendidikan. Keseriusannya dalam kurikulum (materi) pendidikan, bidang tersebut terbukti dengan metode pendidikan, dan sifat kenyataan bahwa dia pernah diberi pendidikan Islam. amanat untuk menjadi rector IAIN 4. Dilihat dari segi sifat dan coraknya, alauddin. Quraish Shihab juga pemikiran dan gagasan H.M.Quraish Pengaruh Pemikiran H.M. Quraish Shihab Bagi Perkembangan 49 Intelektual dan KehidupanUmat Islam Indonesia

Shihab tentang pendidikan bertolak Nata, Abuddin. 2005. Tokoh-Tokoh dari keahliannya dalam bidang tafsir Pembaruan Pendidikan Islam di Al-qur‟an yang berdasarkan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. perpaduan pemikiran masa lalu

dengan pemikiran modern. Ia Shihab,H.M. Quraish. 1988. Filsafat tampak berpegang pada kaidah yang Hukum Islam. Jakarta: Departemen umumnya dianut ulama yaitu: al- Agama: Untagma. muhafadzah ala al-qadim al-shahih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah Shihab,H.M. Quraish. 1994). Studi (memelihara tradisi lama yang masih Kritis Tafsir al-Manar. Pustaka Hidayah. relevan dan mengambil tradisi baru

yang lebih baik). Dengan kata lain, Shihab,H.M. Quraish. 1994. Lentera Quraish Shihab adalah seorang ahli Hati: Kisah dan Hikmah tafsir yang memiliki pandangan Kehidupan. Bandung: Mizan. tentang pendidikan. Konsep dan gagasannya tentang pendidikan Shihab,H.M. Quraish. 1996. Mu‟jizat Al tersebut sejalan dengan pandangan Qur‟an Ditinjau dari Aspek Bahasa. Bandung: Mizan. Al-Qur‟an yang menjadi bidang

keahliannya. Shihab,H.M. Quraish1996.Wawasan al- Qur‟an. Bandung: Mizan. DAFTAR PUSTAKA Shihab,H.M. Quraish. 1996. Departemen Agama RI. 1991.Al- Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi Qur‟an dan Terjemahannya. dan Peran Wahyu dalam Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan Kehidupan Masyarakat. Bandung: Penterjemah dan Penafsir Al- Mizan,cet.XII. Qur‟an. Shihab,H.M. Quraish. 1997. Hidangan Federspiel, Howard M. 1996.Kajian al- Ilahi Ayat-ayat Tahlil. Jakarta: Qur'an di Indonesia, dari Mahmud Lentera Hati. Yunus Hingga Quraish Shihab (Penerjemah Tajul Arifin). Shihab,H.M. Quraish. 1997. Tafsir al- Bandung: Mizan. Qqur‟an al-Karim: Tafsir Surat- surat Pendek. Pustaka Hidayah. Fauzul, Iman, dkk. 2004. Al-Qalam Jurnal Keagamaan dan Shihab,H.M. Quraish. 1998. Kemasyarakatan. Serang: Pusat Menyingkap Tabir Ilahi, Jakarta: Penelitian dan Pengabdian Kepada Lentera Hati. Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Maulana Shihab,H.M. Quraish. 1999. Fatwa- Hasanuddin Banten. Fatwa Quraish Shihab sekitar al- Qur‟an dan Hadits. Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Ilmu Banadung: Mizan. Tafsir. Bandung: Tafakur.

50 Sigma-Mu Vol.9 No.1 –Maret 2017

Shihab,H.M. Quraish. 2000.Perjalanan balik setiap fenomena. Menuju Keabadian: Kematian, Jakarta:Lentera Hati. Surga, dan Ayat-ayat Tahlil. Jakarta: Lentera Hati. Shihab, H.M. Quraish. 2005.Logika Agama: Kedudukan Wahyu dan Shihab, H.M. Quraish. 2000.Tafsir al- Batas-batas Akal dalam Islam. Misbah, Pesan, Kesan dan Jakarta: Lentera Hati. Keserasian al-Qur‟an Jakarta: Lentera Hati. Shihab, H.M. Quraish. 2005. Perempuan. Jakarta: Lentera Hati. Shihab, H.M. Quraish. 2004. Dia di Mana-mana: Tangan Tuhan di