PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANDANGAN WARIA TERHADAP PENERIMAAN KELUARGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh : Danar Prakoso 129114094
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“Ilmu Tanpa Kasih Tiada Berarti”
-MATURNUWUN GUSTI YESUS-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan untuk:
Mbah Suprapti, Mbah Suwantini dan kedua Orangtuaku
Drs. Yusup Jaka Widada M.or & Dra. Ari Lestari Mulyaningsih M.Pd
yang senantiasa selalu memberikan dukungan moril dan materil
hingga saat ini.
Serta seluruh teman-teman terdekatku yang senantiasa mau
berdinamika dan selalu memberikan dukungan terbaiknya
Terima kasih
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANDANGAN WARIA TERHADAP PENERIMAAN KELUARGA
Danar Prakoso
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerimaan keluarga pada waria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilakukan bersama 3 orang informan yang memutuskan untuk menjadi waria dan tetap berkomunikasi aktif dengan keluarga. Hasil penelitian ini menunjukan pentingnya penerimaan keluarga pada waria. Peran keluarga dibutuhan untuk menjembatani waria masuk ke ruang lingkup sosial. Keluarga menjadi tempat berlindung dari ancaman- ancaman yang menyudutkan waria. Keluarga diharapkan dapat membantu waria untuk mengurangi stigma negatif yang beredar di masyarakat seperti “waria sebuah kutukan”, atau “waria penyakit masyarakat”. Dengan mengedukasi hadirnya keluarga dalam keluarga diharapkan stigma negatif tentang waria dalam masyarakat dapat berkurang.
Kata kunci: Fenomenologi, Kualitatif, Penerimaan Keluarga, Waria
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRANSVESTITES VIEW TOWARD’S FAMILY ACCEPTANCE
Danar Prakoso
ABSTRACT
The aim of this study was to find out the process of family acceptance of transvestites. The approach of this study was qualitative with phenomenological approach. This study was conducted along with three informants that decide to become transvestites and still actively communicate with their family. The result showed the importance of family acceptances to transvestites. The role of family is needed to connect the gap between social scope and transvestites. Family becomes a place to protect transvestites from the threats. The family is expected to be able to help transvestites to reduce the negative stigma like ‘transvestites is a curse’, or "transgender is a society sickness". By educating the presence of families it is hoped that the negative stigma about transvestites in the community can be reduced.
Keywords: Family Acceptances, Phenomenology, Transvestites, Qualitative
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya, peneliti mampu untuk menjalani dan menyelesaikan penelitian ini dengan maksimal. Penelitian ini juga tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak, maka dari itu secara khusus peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Adil, dengan rahmat serta pencerahan-Nya
peneliti mampu untuk sabar dan terus berusaha tanpa henti untuk semua yang
terjadi dalam kehidupan peneliti.
2. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi., Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Monica Eviandaru M. Psych., Ph.D. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. H. Wahyudi, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi peneliti yang
dengan sabar membantu, membimbing dan mengarahkan penelitian ini
hingga akhir.
5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si., selaku DPA yang selalu membimbing dan
memberikan dukungan dan semangat ketika KRS-an setiap semester kepada
peneliti hingga terselesaikannya penelitian ini.
6. Mas Albertus Harimurti S.Psi. M.Hum., yang senantiasa mau diajak berbagi
keluh kesah selama proses penelitian ini berlangsung. Maturnuwun mas,
nuwun banget.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Terimakasih untuk mas Tatung yang telah mengenalkan saya tentang
kehidupan waria melalui tugas Psikologi Kepribadian II, dari mata kuliah
tersebut saya bisa mengenal lebih banyak tentang waria dan kehidupannya.
8. Seluruh Staf Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, terimakasih atas segala ilmu-ilmu yang telah diberikan sehingga
menjadi modal bagi peneliti untuk menjalani kehidupan kedepannya.
9. Seluruh Staff Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang membantu melancarkan segala urusan administrasi peneliti
selama berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
10. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk ketiga informan dalam
penelitian ini (mbak NA, mbak YS dan Bu SR) atas segala bantuan dan
partisipasinya dalam penyelesaian penelitian ini. Maturnuwun!!
11. Terimakasih untuk pondok pesantren waria yang membantu saya untuk
menemukan informan. Terimakasih juga untuk mbak Novia Psikologi 2011
atas bantuannya mempertemukan saya dengan informan.
12. Kedua Orangtuaku, Drs Yusup Jaka Widada M.or dan Dra. Ari Lestari
Mulyaningsih M.Pd., maturnuwun pak, mah atas segala dukungan moril dan
materilnya, kini aku satu langkah menuju kebahagiaanku dan juga kalian.
Semangat untuk adikku yang sedang mengerjakan skripsi Wica dan Axel
semangat belajar. Maturnuwun sanget. I love u all.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Terimakasih dukungan dan doanya dari Trah Asmopawiro, Trah Rejosastro,
Trah Bujosukarnan, om Anto, bulik Rini, om Don, bulik Reni, Kana njemi,
Nares si edi, Moza si ucrit, Yosep dan Keni
14. Keluarga besar mancasan Baki bude Lis, mbak Vina, mbak Gista, mas
Damai, om Yanto, bulik Yayuk, Yuan, Densa, om Agus bulik Tri, Gebi dan
Ayuk terimakasih sekali.
15. Terimakasih untuk Hastyamida Sepha Silvia Putri Handoko yang dengan
sabar selalu menemani saat mengerjakan skripsi, ada pada saat saya merasa
bosan ketika proses penelitian dan selalu memberikan dukungan setiap apa
yang saya kerjakan. Semoga kebaikan ini akan terus terjalin. Terimakasih
sekali!
16. Terimakasih untuk om Handoko dan tante Milun yang mendukung hingga
sampai tahap ini, terimakasih juga untuk mak Rah, cik Sheyla, mas Beni, ik
Lusi ko Yoyong dan Pak Mugi sekeluarga
17. Konco kenthelku didikan God father Yuda dan Grego maturnuwun banget
wes ngewangi tekan tahap iki. Terimakasih sudah rela jauh jauh dari rumah
untuk membantu proses ini, sorry tak repoti terus yo dab!
18. Terimakasih untuk ajik “Ojek” yang menemani ambil data ke Kota Gede,
Tomo, Galih, Deo, Evan, Valen, David, Anggung teman berjuangku,
anggung, semangat terus cah, terimakasih juga untuk Rifki AP dan Giovani.
19. Buat sahabat-sahabat saya di angkatan 2012, Wenita, Mpok Indun, Sakti,
Bendot, Gempol, Yuda, Gede, Aprek, Lona, Bella, Rege, Teteh, Lintang,
Komang, Brada Rezky, Bayu Gunawan, Edo, Kelek, Gerald, Menuk, Unyil,
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suci, Della, Emma, G.M, Lindi, Moka, Amel, Ivi, Mas Kris, Tifa, Cia, Leni,
Banya, Danar, Maureen, Nata, Sepep, Vishnu, Rere, Sinyo, Pamela, Vita,
Liatun, Reka, Wulan, Karin, Pipi, Ananta, Cuki dan semuanya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, saya mengucapkan banyak terimakasih sudah mau
menjadi bagian dari hidupku. See you on top! Tetap Membara!!
20. Terimakasih untuk angger yang membantu menjadi konsultan bahasa
inggrisku, Kresno, Agatha, Yuyun, Boncel, Tiara, Tias, Digo, Tari, dan warga
Karangrejek terimakasih!
21. Keluarga besar kost manchester mas Dita, mas Jimi, Komer, Tejo, Bagus,
Hairul, Andre, Ijan, Neil, Deni sebelah kopi, Dilan, Abraham, Bagong,
Yadiman, Endri, Joshua UPN dan semua alumni manchester kost yang lain
terimakasih telah menjadi keluarga yang hangat di Jogja.
22. Terimakasih untuk Kopdar Susu Nasir, Edo, Dika, Lukas, Niar dan teman
teman karangtaruna ringin asri yang selalu memberi motivasi ketika pulang
kerumah.
23. Dan terimakasih untuk semua pihak yang telah mendukung saya hingga
tahapan ini yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih
Gusti berkahi.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...... iii
HALAMAN MOTTO ...... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi
ABSTRAK ...... vii
ABSTRACT ...... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... ix
KATA PENGANTAR ...... x
DAFTAR ISI ...... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...... 1
A. Latar Belakang...... 1
B. Pertanyaan Penelitian...... 7
C. Tujuan Penelitian...... 7
D. Manfaat Penelitian...... 7
1. Manfaat Teoritis ...... 7
2. Manfaat Praktis ...... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 8
A. Waria ...... 8
1. Pengertian Waria ...... 8
2. Waria dalam Pandangan Akademisi ...... 9
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. . Kerangka Berpikir ...... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...... 21
A. Jenis Penelitian ...... 21
B. Fokus Penelitian ...... 22
C. Informan Penelitian ...... 22
D. Metode Penelitian ...... 23
E. Metode Analisis Data ...... 25
F. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian ...... 28
1. Kredibilitas ...... 28
2. Dependabilitas ...... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 30
A. Proses Penelitian ...... 30
B. Pelaksanaan Penelitian ...... 34
C. Analisis Data ...... 35
1. Penerimaan Diri sebagai Waria ...... 35
2. Penerimaan Keluarga ...... 38
3. Penerimaan Lingkungan ...... 44
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...... 47
E. Refleksi ...... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 52
A. Kesimpulan ...... 52
B. Keterbatasan Penelitian ...... 52
C. Saran ...... 53
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA ...... 54
DAFTAR LAMPIRAN INFORMED CONSENT...... 57
DAFTAR LAMPIRAN VERBATIM WAWANCARA ...... 59
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Suherman, (1989) Dedy Ashadi atau yang sering dikenal
dengan nama Dorce Gamalama, melakukan operasi kelamin atau transgender.
Berita ini kemudian membuat heboh masyarakat Indonesia. Saat berumur 10
tahun, Dorce sudah merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita bukan pria.
Saat berumur 20 tahun Dorce Gamalama mulai berpikir untuk mengubah alat
kelaminnyadan pada usia 23 tahun Dorce melakukan operasi payudara dari
uang hasil kerjanya sebagai artis.Satutahun setelah operasi payudara Dorce
mengangkat anak dan disahkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Setelah
mengangkat anak, pikiran Dorce berkembang untuk mengubah alat
kelaminnya hal tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga suatu saat jika anaknya
bertanya mengapa ibunya berjenis kelamin laki-laki. Operasi kelaminnya
dilakukan pada tahun 1987 saat Dorce berumur 25 tahunsetelah melewati
proses pemeriksaan yang panjang. Kala itu, sejumlah kyai menanggapi
demikian. “Yang dilakukan mengganti kelamin bukan penyempurnaan, namun
jelas perbuatan haram!”.
Dua puluh delapan tahun kemudian, publik digegerkan dengan isu
pernikahan sejenis yang berlangsung di Boyolali. Menurut Listy (2015),
keterangan yang diberikan Darino alias Ratu Airin Karla mengaku mengenal
Dumani sejak tahun 2007. Kasus tersebut bermula saat Darino dan Dumani
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengadakan acara tasyukuran warungnya yang dikemas seperti layaknya pernikahan. Ratu Airin Karla alias Darino mengenakan kain kebaya berwarna merah sedangkan Dumani mengenakan jas berwarna hitam. Keduanya duduk bersandingan seperti layaknya pengantin adat jawa. “Siapa bilang kami menikah toh tidak ada penghulu dan surat-surat dari balai desa,kemarin itu hanya tasyukuran biasa,” kata Karla. Dia menegaskan tidak ada acara formal dalam acara tersebut “Kami hanya bersatu dalam urusan bisnis warung makan,” ujar Karla.
Mereka diserang hingga ada kepalanya yang retak. Kasus kasus ini menunjukkan bahwa kaum Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) belum bisa diterima dengan baik dalam lingkup masyarakat, khususnya di
Indonesia. Diskriminasi terhadap waria juga terjadi di Yogyakarta. Dalam
Transgender Day of Remembrance 20 November 2014 malam di Tugu
Yogyakarta, beberapa waria menjadi korban kekerasan orang yang tidak dikenal (Yanuar, 2014).
World Health Organization (WHO) resmi menghapus transgender dari penyakit mental (dalam Renaldi, 2019). Saat ini ketidaksesuaian gender masuk dalam kategori kondisi yang berkaitan dengan kesehatan seksual yang sebelumnya diklarifikasi ke dalam gangguan mental, perilaku dan perkembangan syaraf. Namun, keputusan tersebut masih harus mendapatkan tanda tangan dari negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB). Selain itu, hingga saat ini khususnya di kalangan masyarakat Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belum bisa menerima kehadiran waria di lingkungan mereka tinggal meskipun
WHO sudah menghapuskan transgender dari penyakit mental.
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, tidak sedikit waria yang terpaksa menjadi pengamen atau sebagai pekerja seks (Atmojo, 1987 dalam
Koeswinarno, 2004). Hal tersebut terjadi karena dampak stigma negatif yang beredar di masyarakat. Waria dibatasi ruang geraknya sehingga waria sulit untuk mencari tempat tinggal dan mencari pekerjaan. Mereka menyadari bahwa sempitnya lapangan pekerjaan yang mau menerima keadaan mereka saat ini. Fenomena kehidupan sosial waria sangat beragam dalam kenyataan.
Selain mereka bekerja sebagai pelacur, banyak diantara mereka bekerja di berbagai pekerjaan seperti salon kecantikan, pedagang, pembantu rumah tangga, dan sebagainya. Sangat sedikit diantara mereka yang bekerja menjadi karyawan atau melakukan pekerjaan laki-laki seperti kuli bangunan dan sopir.
Pembentukan citra dari waria merupakan proses yang panjang, dimulai saat menjadi anak-anak hingga menginjak remaja. Koeswinarno, (2004) menyatakan bahwa pilihan menjadi seorang waria tidak lepas dari sebuah konteks kultural. Kebiasaan pada masa anak-anak ketika mereka dibesarkan dalam sebuah keluarga, kemudian mendapatkan penegasan pada masa remaja, menjadi penyumbang terciptanya waria. Cara mereka dibesarkan dengan nilai dan norma tertentu menjadi satu gambaran yang khas, yang kemudian akan membedakan dengan cara-cara “anak-anak normal” diasuh dan dibesarkan.
Koeswinarno, (2004) menyebutkan bahwa akibat dari sistem dan cara- cara diatas perilaku yang dipresentasikan pada anak-anak akhirnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menunjukkan ciri yang berbeda pula dibandingkan dengan teman sebaya yang lain. Walaupun demikian “tanda-tanda yang berbeda” tersebut tidak pernah disadari oleh orang tua mereka, sehingga ketika perilaku itu menjadi menetap pada masa menginjak masa remaja kesadaran orang tua mulai muncul ketika anak mulai berani memakai pakaian perempuan dan berdandan.
Menurut Koeswinarno,(2004) keluarga Jawa mengenal istilah “durung jawa” tidak hanya berarti “belum bersifat jawa” namun juga belum mempunyai sopan santun dan tatakrama atau “durung ngerti” (belum mengerti).Hal tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk mempertegas adanya toleransi terhadap orang Jawa yang dianggap belum dewasa. Dengan demikian, penyimpangan perilaku anak lebih banyak dipandang dalam dua konteks, durung jawa dan durung ngerti.
Shika merupakan contoh kasus yang membuktikan fenomena ini.
Shika dibesarkan dalam keluarga Jawa (Koeswinarno, 2004). Menurut pengakuannya, sejak kecil ia menunjukkan perilaku yang berbeda dengan teman sebayanya, misal dalam sebuah permainan ia lebih menyukai pasaran atau bermain masak-masakan yang umumnya dilakukan oleh anak perempuan
Jawa. Namun keluarga Shika tersebut tidak mempedulikan “perbedaan” penampilan dan perilaku tersebut sehingga kebutuhan permainan Shika dipenuhi oleh orang tua. Orang tua menganggap perilaku Shika durung jawa dan durung ngerti.
Dari kasus tersebut dapat dilihat tidak satupun waria yang menjadi waria karena proses mendadak. Proses menjadi waria diawali dengan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang terjadi pada masa anak-anak melalui pola-pola bermain dan bergaul.
Perilaku-perilaku yang ditampilkan tidak disadari sebagai perilaku
“menyimpang” dimata orang tua, karena perilaku tersebut menjadi menetap dan dianggap sebagai karakter sang anak.
Koeswinarno, (2004) menyatakan bahwa mekipun demikian proses menjadi waria dalam kultur Jawa menunjukkan adannya kebutuhan akan pengakuan dari orang tua. Pada awalnya rerata orang tua tidak menerima kondisi tersebut sehingga berujung pada konflik di dalam keluarga. Konflik yang umumnya diakhiri dengan larinya anak dari orang tua dan keluarganya.
Lamanya proses lari ini sangat bervariasi tergantung dari proses mengaktualisasikan diri sebagai perempuan secara totalitas fisik, ber make-up, dan berpakaian wanita. Penyelesaian konflik akan mereda ketika ada penerimaan individu didalam keluarga.
Dalam kajian psikologi perkembangan, penerimaan keluarga merupakan suatu efek psikologis dan perilaku dari keluarga (Hurlock, 2001).
Dalam kasus waria kondisi penerimaan bisa ditunjukkan melalui kepedulian, kelekatan, dukungan dan pengasuhan. Keluarga dapat memberikan perawatan dan terhadap waria.
Pentingnya keluarga ditunjukan oleh seorang waria berinisial TS
(wawancara, 30 Oktober 2017.) Bagi TS, asal Karanganyar, keluarga menjadi tempat yang penting dalam membentuk karakter dan kepercayaan diri, mereka mencurahkan kasih sayang kepada anaknya. Selain itu keluarga berperan untuk melindungi anggota keluarga dari ejekan, kesulitan dan gangguan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dari dalam keluarga sendiri maupun dari luar lingkungan keluarga
(masyarakat). Keluarga juga menjadi penting untuk berbagi pengalaman hidup baik dalam suka maupun duka, sumber kekuatan untuk menjalani hidup penuh semangat, pantang menyerah dan memotivasi diri untuk melakukan hal yang baik sehingga bermanfaat untuk orang lain. Dukungan keluarga dalam segala aktivitas menjadi faktor yang sangat dominandalam mengarungi kehidupan.
Keluarga didefinisikan sebagai ruang sosialisasi primer bagi seorang anak yang akan mengantarkannya untuk memasuki lingkungan masyarakat
(struktur sosial) yang lebih luas.Menurut Hildret Greetz (1983), keluarga merupakan tempat berlangsungnya sosialisasi dan transformasi nilai-nilai moral, etika, dan sosial yang intensif dan berkesinambungan di antara anggotanya dari generasi ke generasi.
Balson (1999) menyatakan seluruh perilaku seseorang seperti, bahasa, permainan emosi, dan keterampilan dipelajari dan dikembangkan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Melalui keluarga, karakter anak akan terbentuk, sehingga mereka memiliki gambaran-gambaran tentang kehidupan mereka sendiri dan orang lain, serta gambaran-gambaran yang membentuk prinsip-prinsip yang akan ditunjukkan selama kehidupannya.
Dari uraian-uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan studi proses penerimaan keluarga terhadap waria. Isu tersebut menarik peneliti karena sampai saat ini masyarakat khususnya di Indonesia belum bisa menerima keberadaan waria. Studi ini dirasa penting untuk menjembatani pihak keluarga dengan waria, yang apabila kita bersepakat bahwa waria berhak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mengekspresikan dirinya, membutuhkan dukungan keluarga dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pengalaman waria dalam proses penerimaan keluarga?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman
waria dalam proses penerimaan keluarga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan, pengetahuan, serta menjadi sumbangan dan
perkembangan bagi ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi
sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
oleh peneliti-peneliti lain dengan topik yang sama.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat untuk mengenal lebih dalam tentang
penerimaan keluarga pada waria, sehingga bisa diketahui proses,
dinamika, dan konflik personal dalam pengalaman waria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Waria
1. Pengertian Waria
Waria merupakan akronim dari wanita-pria, yaitu orang secara
fisik laki-laki, namun secara psikis ia merasa dirinya adalah
perempuan. Akibatnya perilaku yang mereka tampilkan dalam
kehidupan sehari-hari cenderung mengarah kepada perempuan, baik
dari cara mereka berjalan, berbicara maupun berdandan (make-up).
Sebelum istilah waria digunakan, masyarakat sudah mengenal
beberapa istilah banci, bencong, wandu dan wadam.
Dalam Kamus Psikologi transseksual dijelaskan sebagai
individu yang percaya bahwa dia adalah lawan dari jenis kelamin dan
sifat biologis yang dimiliki, selanjutnya melakukan pembenahan jenis
kelamin (Kartono & Gulo, 1987). Sama halnya dengan yang
diungkapkan Supratiknya (1995), bahwa transseksual adalah gangguan
kelainan yang penderitanya merasa bahwa dirinya terperangkap di
dalam tubuh lawan jenis. Terdapat dua kategori transseksual yaitu
male-to-female transsexual dan female-to-male transsexual. Male-to-
female transsexual adalah individu laki-laki yang merasa dirinya
seorang perempuan yang terperangkap dalam tubuh laki-laki
sedangkan female-to-male transsexual yaitu sebaliknya,merupakan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
individu perempuan yang merasa bahwa identitas seksualnya adalah
seorang laki-laki (Seligman, Walker & Rosenhan, 2001). Dapat dilihat
bahwa ketiga pemahaman tersebut secara eksplisit mengatakan bahwa
transseksual merupakan gangguan dan butuh dinormalkan.
Di Indonesia, jika laki-laki mengembangkan kepribadian
feminin, umumnya disebut waria. Jadi dapat dikatakan bahwa waria
adalah transgender atau transseksual, yang pada dasarnya memiliki
jenis kelamin laki-laki namun mengembangkan kepribadian feminin
dan berpenampilan layaknya perempuan. Pada umumnya, waria di
Indonesia melakukan perubahan fisik melalui suntik hormon,meskipun
tidak semua waria melakukan operasi untuk mengubah jenis kelamin
mereka. Menurut Laura (PKBI DIY, 2017), waria itu gender ketiga.
Bukan seks (kelamin) ketiga, karena kelamin di dunia hanya dua:
lingga dan yoni. Waria hanyalah pribadi dengan dua hal berlawanan
kelamin pria berhati wanita. Memang waria itu berbeda.
2. Waria dalam Pandangan Akademisi
Dalam sudut pandang akademisi Durand dan Barlow (2006)
menyebutkan bahwa terdapat dua penyebab seseorang menjadi
transseksual yakni:
a. Biologis
Berkaitan dengan identitas seksual, kelebihan hormon
testosteron atau estrogen pada masa perkembangan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menyebabkan kepribadian maskulin pada perempuan dan feminin
pada laki-laki. Hal ini dapat terjadi secara natural maupun karena
obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Beberapa kasus
menunjukkan suntikan hormon estrogen berlebih pada ibu hamil
bisa membuat janin laki-laki yang dikandungnya mengalami
gangguan gender, dalam arti hormon yang disuntikkan membuat
hormon-hormon kewanitaan dalam tubuh janin berkembang sejalan
dengan hormon kelaki-lakiannya (Caroll, Taskerdan Bernadette,
2002; dalam Sawitri, 2016).Walaupun terdapat beberapa data
tentatif bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor biologis,
yaitu hormon, namun data yang tersedia tidak dapat meyakinkan
bahwa munculnya transseksualisme disebabkan oleh hormon.
Faktor biologis lain, seperti kelainan kromosom, struktur otak, dan
faktorgenetika hanyalah faktor kecil yang persentasenya sekitar 5%
hingga 10%,sedangkan sisanya lebih banyak disebabkan faktor
lingkungan dan keluarga (Ramadhani, 2008; dalam Sawitri, 2016).
b. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan dan keluarga yang ditengarai merupakan faktor
utama pembentuk identitas gender (Bradley dan Zuckerdalam
Sawitri, 2016) mengatakan bahwa lingkungan rumah yang
memberi reinforcement kepada anak yang melakukan cross-
dressing (memakai busana, aksesoris lawan jenisnya) kemungkinan
memberi kontribusi besar terhadap konflik antara anatomi seks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
anak dengan identitas gender yang diperolehnya. Menurut teori
tersebut, seorang transseksual gagal dalam proses identifikasi jenis
kelamin berakarpada pengaruh keluarga dalam pembentukan jati
diri seseorang, terkait pola asuh menyangkut ketiadaan akan
kehadiran figur ayah atau ibu dalamkeluarga intinya, atau kurang
dominan dan tidak adanya komunikasi yang baikdengan orang tua
sehingga mengkristal menjadi bentuk kepribadian di masa dewasa
(Multazam, 2007; dalam Sawitri, 2016). Meskipun pandangan ini
sedikit berubah dari persoalan hormon, namun pandangan ini masih
menempatkan transseksual sebagaifigur yang bermasalah.
Perkembangan konsep diri individu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yakni teori perkembangan, significant other (orang
yang terpenting dan terdekat) dan self perception (Stuart &
Sundeen, 1991 dalam Fithria, 2011). Dalam penelitian ini yang
berperan sebagai significant other adalah keluarga. Waria
memandang keluarga sebagai sosok yang berpengaruh dalam
hidupnya. Penerimaan keluarga membuat waria merasa nyaman
ketika menjalankan segala aktifitasnya.
Namun ketika orang tua kurang mendukung anak, anak akan
merasa kurang dimiliki dan mempengaruhi konsep diri anak.
Konsep diri yang tidak baik mengakibatkan rasa tidak percaya diri,
takut mencoba hal baru, takut gagal, rendah diri, merasa dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bodoh, tidak berharga, pesimis dan masih banyak ( Suwargarini,
dalam Setiawati, 2017)
Orang tua dalam lingkungan keluarga memegang peranan
penting dan tanggung jawab dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Perlakuan yang diberikan oleh orang tua
terhadap anaknya akan memberikan dampak bagi anak.
Menurut Hurlock (2001), konsep penerimaan orang tua
ditandai oleh perhatian besar dan kasih sayang pada anak. Orang
tua yang menerima akan memperhatikan perkembangan
kemampuan anak dan memperhitungkan minat anak. Anak yang
diterima umumnya bersosialisasi dengan baik, kooperatif, ramah,
loyal, secara emosional stabil, dan gembira.
Penerimaan keluarga terhadap waria ditandai dengan adanya
perhatian dan kasih sayang, memberikan waktu berperan serta
dalam kegiatan sehari-hari. Penerimaan keluarga terhadap waria
yang sebenarnya sesuai pemahaman yang dimiliki keluarga akan
menerima kondisi penderita baik secara mental maupun fisik serta
memberikan kasih sayang, perhatian dan mampu untuk memahami
perkembangannya sejak dini.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan
orang tua terhadap anggota keluarga yang menjadi waria adalah sikap
penuh perhatian, pengertian, serta cinta dan kasih sayang dari orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tua terhadap anaknya yang ditunjukkan dengan sikap yang penuh
bahagia dalam mengasuh anak.
1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penerimaan Orang Tua
Hurlock (2001) menyatakan bahwa penerimaan orang tua
ditandai oleh perhatian besar dan kasih sayang pada anak.
Penerimaan orang tua di dalam pengertian Hurlock menerangkan
berbagai macam sikap khas orang tua terhadap anak. Sikap orang
tua terhadap anak mereka merupakan hasil belajar. Banyak faktor
yang turut mempengaruhi sikap orang tua terhadap anak. Hurlock
menjelaskan faktor-faktor tersebut adalah :
a. Konsep “anak idaman” yang terbentuk sebelum kelahiran anak
yang sangat diwarnai romantisme, dan didasarkan gambaran
anak ideal dari orang tua.
b. Pengalaman awal dengan anak mewarnai sikap orang tua
terhadap anaknya.
c. Nilai budaya mengenai cara terbaik memperlakukan anak,
secara otoriter, demokratis maupun permisif, akan
mempengaruhi sikap orang tua dan cara memperlakukan
anaknya.
d. Orang tua yang menyukai peran, merasa bahagia, dan
mempunyai penyesuaian yang baik terhadap perkawinan, akan
mecerminkan penyesuaian yang baik pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Apabila orang tua merasa mampu berperan sebagai orang tua,
sikap mereka terhadap anak dan perilakunya lebih baik
dibandingkan sikap mereka yang merasa kurang mampu dan
ragu-ragu.
f. Kemampuan dan kemauan untuk menyesuaikan diri dengan
pola kehidupan yang berpusat pada keluarga.
g. Alasan memiliki anak. Apabila alasan memiliki anak untuk
mempertahankan perkawinan yang retak dan hal ini tidak
berhasil maka sikap orang tua yang menginginkan anak
berkurang dibandingkan dengan sikap orang tua yang
menginginkan anak untuk memberikan kepuasan mereka
dengan perkawinan mereka. Cara anak bereaksi terhadap orang
tuanya mempengaruhi sikap orang tua terhadap anaknya.
Setelah melihat bagaimana faktor-faktor kita beranjak ke
aspek, dimana kita bisa melihat sejauh mana proses proses
penerimaan keluarga berlangsung.
2. Aspek-Aspek Penerimaan Orang Tua
Orang tua yang menerima anaknya akan menempatkan
anaknya pada posisi penting dalam keluarga dan mengembangkan
hubungan emosional yang hangat dengan anak. Porter (dalam
Johnson dan Medinnus, 1967) mengungkap aspek-aspek
penerimaan orang tua terhadap anak sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Menghargai anak sebagai individu dengan segenap perasaan,
mengakui hak-hak anak dan memenuhi kebutuhan untuk
mengekspresikan perasaan.
b. Menilai anaknya sebagai diri yang unik sehingga orang tua
dapat memelihara keunikan anaknya tanpa batas agar mampu
menjadi pribadi yang sehat.
c. Mengenal kebutuhan-kebutuhan anak untuk membedakan dan
memisahkan diri dari orang tua dan mencintai individu yang
mandiri.
d. Mencintai anak tanpa syarat.
Menurut Zuck (dalam Darling, 1982) aspek-aspek yang
terdapat dalam diri orang tua yang menerima anaknya adalah
sebagai berikut :
1) Memperlihatkan kecemasan yang minimal dalam kehadiran
anak
2) Memperlihatkan keadaan membela diri yang minimal
tentang keterbatasan anak.
3) Tidak ada penolakan yang jelas pada anak maupun
membantu perkembangan kepercayaan yang lebih.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa aspek-aspek penerimaan orang tua terhadap anaknya
adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Menghargai anak sebagai individu dengan segenap
perasaan.
b. Mengakui hak-hak anak dan memenuhi kebutuhan untuk
mengekspresikan perasaan
c. Mencintai anak tanpa syarat.
d. Memperlihatkan kecemasan yang minimal dalam kehadiran
anak.
e. Menerima keterbatasan anak.
f. Tidak ada penolakan yang ditampakkan pada anak.
g. Adanya komunikasi dan kehangatan antara orang tua dan
anak.
3. Tahapan Penerimaan Orang Tua
Ross (dalam Sarasvati 2004), membahas reaksi-reaksi
manusia dalam menghadapi “cobaan” dalam hidup ini. Tahapan
dibagi menjadi lima tahap. Tahapan ini bisa dijabarkan sebagai
berikut:
a. Tahap Denial (menolak menerima kenyataan)
Dimulai dari rasa tidak percaya saat menerima diagnosa dari
seorang ahli, perasaan orang tua selanjutnya akan diliputi
kebingungan. Bingung atas arti diagnosa, bingung akan apa
yang harus dilakukan, sekaligus bingung mengapa hal ini dapat
terjadi pada anak mereka. Kebingungan ini sangat manusiawi,
karena umumnya, orang tua mengharapkan yang terbaik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
keturunan mereka. Tidak mudah bagi orang tua manapun untuk
dapat menerima apa yang sebenarnya terjadi. Kadangkala,
terselip rasa malu pada orang tua untuk mengakui bahwa hal
tersebut dapat terjadi di keluarga mereka. Keadaan ini bisa
menjadi bertambah buruk, jika keluarga tersebut mengalami
tekanan sosial dari lingkungan untuk memberikan keturunan
yang ”sempurna”.
b. Tahap Anger (marah)
Reaksi marah ini bisa dilampiaskan kepada beberapa pihak
sekaligus. Bisa kepada dokter yang memberi diagnosa. Bisa
kepada diri sendiri atau kepada pasangan hidup. Bisa juga,
muncul dalam bentuk menolak untuk mengasuh anak tersebut.
c. Tahap Bargaining (menawar)
Pada tahap ini, orang tua berusaha untuk menghibur diri dengan
pernyataan seperti “Mungkin kalau kami menunggu lebih lama
lagi, keadaan akan membaik dengan sendirinya”.
d. Tahap Depression (depresi)
Muncul dalam bentuk putus asa, tertekan dan kehilangan
harapan. Kadangkala depresi dapat juga menimbulkan rasa
bersalah, terutama di pihak ibu, yang khawatir apakah keadaan
anak mereka akibat dari kelalaian selama hamil, atau akibat dosa
di masa lalu. Ayahpun sering dihinggapi rasa bersalah, karena
merasa tidak dapat memberikan keturunan yang sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Putus asa, sebagai bagian dari depresi, akan muncul saat orang
tua mulai membayangkan masa depan yang akan dihadapi sang
anak. Terutama jika mereka memikirkan siapa yang dapat
mengasuh anak mereka, pada saat mereka meninggal. Pada
tahap depresi, orang tua cenderung murung, menghindar dari
lingkungan sosial terdekat, lelah sepanjang waktu dan
kehilangan gairah hidup.
e. Tahap Acceptance (pasrah dan menerima kenyataan)
Pada tahap ini, orang tua sudah menjadi kenyataan baik secara
emosi maupun intelektual. Sambil mengupayakan
”penyembuhan”, mereka mengubah persepsi dan harapan atas
anak. Orang tua pada tahap ini cenderung mengharapkan yang
terbaik sesuai dengan kapasitas dan kemampuan anak mereka.
B. Kerangka Berpikir
Wanita-pria dikenal dengan waria, yaitu orang yang secara fisik
laki-laki normal, namun secara psikis ia merasa dirinya adalah perempuan.
Akibatnya perilaku yang mereka tampilkan dalam kehidupan sehari-hari
cenderung mengarah kepada perempuan, baik dari cara mereka berjalan,
berbicara maupun berdandan (make-up).
Ramadhani (2008, dalam Sawitri, 2016) menyebutkanbahwa
terdapat dua penyebab seseorang menjadi waria/transseksual yaitu biologis
dan pengaruh lingkungan tempat tinggal.Kehadiran waria dalam sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
keluarga merupakan proses historis. Pembentukan kepribadian waria merupakan proses yang panjang, dimulai saat menjadi anak-anak hingga menginjak remaja.Proses ini diawali dengan perilaku yang terjadi pada masa anak-anak melalui pola-pola bermain dan bergaul. Koeswinarno
(2004) menyebutkan Perilaku-perilaku yang ditampilkan tidak disadari sebagai perilaku “menyimpang” dimata orang tua, karena perilaku tersebut, menjadi menetap.
Respons orang tua apabila mengetahui kehadiran waria dalam keluarga pada tahap yang pertama adalah menolak,tidak mudah bagi orang tua manapun untuk dapat menerima apa yang sebenarnya terjadi.
Kadangkala, terselip rasa malu pada orang tua untuk mengakui bahwa hal tersebut dapat terjadi di keluarga mereka. Tahap yang kedua adalah marah, reaksi marah ini bisa dilampiaskan kepada diri sendiri atau kepada pasangan hidup. Bisa juga, muncul dalam bentuk menolak untuk mendidik anak tersebut. Tahap yang terakhir adalah pasrah dan menerima kenyataan.
Pada tahap ini, orang tua sudah bisa menerima kenyataan baik secara emosi maupun intelektual,mereka cenderung mengharapkan yang terbaik sesuai dengan kapasitas dan kemampuan anaknya. Mereka menghargai anak sebagai individu dengan segala kelebihan dan keterbatasan anak, mengakui hak-hak anak dan memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, mencintai anak dengan sepenuh hati, memperlihatkan kecemasan yang minimal dalam kehadiran anak, tidak ada penolakan yang ditampakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pada anak serta jalinan komunikasi dan kehangatan antara orang tua dan
anak.
Penerimaan orangtua dan lingkungan sekitar tersebut sangat
mempengaruhi perkembangan anak yang terlahir transseksualisme di
kemudian hari. Dalam wawancara 24 januari 2019 informan NA
mengatakan bahwa penerimaan keluarga berdampak pada kondisi
psikisnya, informan merasa senang dan bahagia ketika keluarga dapat
menerima keadaannya, bahkan ketika NA memutuskan tidak melanjutkan
sekolah keluarga tidak memarahi, namun mendorong NA untuk mengikuti
kursus memasak sehingga dapat hidup mandiri tidak menggantungkan diri
pada orang lain
Tabel 2.1
Dinamika penerimaan keluarga pada waria
WARIA MENOLAK MENERIMA DIRI DIRI
DITOLAK KELUARGA
SIASAT BAGAIMANA?
DITERIMA KELUARGA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian ini mengolah data berupa transkrip data wawancara.
Poerwandari (2001) menjelaskan bahwa “penelitian kualitatif
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman video dan lain
sebagainya”. Sedangkan bersifat deskriptif, penelitian ini bersifat
deskriptif sebab bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberikan
gambaran, terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku umum (Sugiono, 1999). Penelitian deskriptif bertujuan untuk
membuat pencatatan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Demi memberikan gambaran deskriptif atas pengalaman informan
peneliti menyusun gambaran yang menyeluruh dengan bantuan analisis
tematik. Dalam hal ini, hasil analisis tematik akan disajikan dalam bentuk
laporan yang mengungkap detail analisis kata-kata hasil wawancara
bersama informan. Analisis tematik dipilih sebagai metode karena
“tematik analisis tidak memerlukan pengetahuan yang terlampau
mendetail tentang teknik dan teoretis dari pendekatan-pendekatan yang
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dipakai...” sehingga “menawarkan bentuk analisis yang mudah dipakai,
khususnya bagi peneliti yang baru memulai karir penelitian kualitatifnya”
(Braun dan Clarke, 2006). Selain itu, juga dikarenakan “analisis tematik
menawarkan suatu alat yang fleksibel dan bermanfaat bagi penelitian,
yang secara potensial dapat memberikan laporan yang detail dan kaya,
juga kompleks” (Braun & Clarke, 2006).
Secara khusus penelitian ini bertujuan untukmenggalibagaimana
pengalaman waria terhadap penerimaan keluarga. Pengalaman waria
diketahui lewat penggalian data berupa wawancara untuk kemudian
dituliskan ulang berdasarkan tema-tema yang muncul.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pengalaman penerimaan diri waria
oleh keluarganya.
C. Informan Penelitian
Sebutan untuk narasumber menggunakan kata “informan” karena
lebih cocok digunakan untuk memberikan informasi dan perspektif yang
terjadi dalam keterlibatannya dalam penelitian ini. Kriteria informan yang
ideal menurut Neuman (2006) antara lain:
1. Informan yang ideal merupakan informan yang familiar dan memiliki
pengalaman yang luas terhadap penelitian yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Informan yang ideal merupakan informan yang masih aktif dan masih
berada ditengah-tengah konteks yang akan diteliti saat ini.
Informan yang ideal merupakan informan yang mampu
memberikan waktunya pada peneliti untuk melakukan aktifitas wawancara
yang berkaitan dengan penelitian.Informan dipilih berdasarkan kriteria
tertentu (Criterion Sampling) yang mewakili populasi dalam kelompok
(Creswell, 2007). Subjek atau informan dalam penelitian ini memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Mengakui bahwa dirinya adalah seorang waria minimal 10 tahun.
2. Masih menjalin komunikasi dengan ayah, ibu, atau saudara kandung.
3. Pernah atau sedang berjuang untuk mendapatkan penerimaan keluarga.
D. Metode Penelitian
Menurut Denzin dan Lincoln (1994) wawancara yang melibatkan
interaksi pewawancara dengan informan penelitian. Fungsi dari
wawancara ini adalah untuk mendapatkan deskripsi data yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara semi
terstruktur. Ciri-ciri dari wawancara semi terstruktur menurut Kerlinger
(1990) yaitu :
1. Adanya pertanyaan yang telah disusun berdasarkan teori yang diambil.
2. Adanya kebebasan yang dimiliki peneliti dalam mengajukan
pertanyaan sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan ciri-ciri diatas, berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melaksanakan wawancara semi terstruktur ini: a. Peneliti mengadakan rapport terlebih dahulu kepada informan, dalam
hal ini adalah waria, karena kelancaran wawancara sangat dipengaruhi
oleh pendekatan pewawancara dengan subjek, terutama agar
terbangun rasa saling percaya. b. Menjelaskan mengenai kegunaan dan tujuan dari penelitian kepada
informan, karena penjelasan ini dapat memberikan suatu motivasi
kepada informan untuk melaksanakan wawancara. c. Melaksanakan tanya jawab kepada informan dengan berdasarkan
tujuan penelitian. Wawancara yang dilakukan memiliki suatu
pedoman atau pokok-pokok pertanyaan yang hendak diajukan, akan
tetapi tidak menutup kemungkinan akan dilakukan wawancara tidak
terstruktur. Maksud dari wawancara ini adalah untuk menjaga
hubungan antara informan dengan pewawancara, agar informan dapat
menceritakan tentang apa yang diinginkan oleh pewawancara tanpa
ada paksaan. d. Pada pelaksanaan wawancara ini, dapat dilakukan penambahan
pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi, serta sesuai dengan
respon informan pada saat wawancara berlangsung. Pertanyaan yang
ditambahkan adalah pertanyaan-pertanyaan yang dirasa relevan
sebagai pemeriksa lebih lanjut atas jawaban subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Wawancara dilakukan dengan menggunakan perekam handphone. Hal
ini dilakukan dengan memperoleh persetujuan informan terlebih
dahulu.
f. Membuat transkrip wawancara, yaitu salinan hasil wawancara dalam
rekaman handphone ke atas kertas.
Tabel 3.1
Panduan Pertanyaan Wawancara
1. Coba ceritakan pengalaman anda atau jalan hidup anda dari awal hingga
sampai saat ini? Bagaimana awalnnya mengakui diri sebagai waria
(disertai elaborasi)
2. Bagaimana respons keluarga dengan pilihan anda saat ini? (disertai
elaborasi)
3. Menurut anda mengapa responsnya demikian?
E. Metode Analisis Data
Menurut Supratiknya (2015), data teks bisa bersifat lisan atau
rekaman elektronik lazimnya akan diubah dengan cara ditranskripkan
menjadi teks tulis atau dokumen. Data teks dapat diperoleh dengan naratif
lisan, daftar pertanyaan terbuka, dalam rangka survey, wawancara, focus
groups, observasi, dokumen tulis seperti surat-surat atau catatan harian,
atau media cetak seperti artikel, buku atau manual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Patton (dalam Moleong, 2013) analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori dan satu uraian dasar. Masih dalam halyang sama, Patton (dalam
Purwandari, 2005) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan dan analisis data yaitu peneliti harus melaporkan data secara jujur dan selengkap mungkin untuk itu peneliti harus memonitor dan melaporkan seluruh proses yang berlangsung.
Berikut ini adalah adalah langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini:
1. Organisasi Data
Proses organisasi data mulai dengan memindahkan data hasil
rekaman kedalam bentuk tulisan dan menghasilkan verbatim yang
sudah dibuat dalam bentuk kolom. Data yang dipindahkan adalah hasil
rekaman asli atau data mentah yang diperoleh oleh hasil wawancara
dengan informan. Untuk menghindari terjadinya kehilangan data maka
proses ini segera dilakukan.
2. Pengkodean Hasil Verbatim (Coding)
Coding adalah proses membubuhkan kode-kode pada verbatim
yang diperoleh. Proses awal dilakukan dengan penomeran pada data
mentah yang sudah di transkrip dalam verbatim. Tujuan dari
penomeran ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam proses
analisis data selanjutnya. Peneliti kemudian melanjutkan dengan
pemberian kode yang diletakan dibelakang jawaban informan.Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dari pemberian kode adalah untuk mempermudah mengenali data
yang menjadi fokus penelitian.Peneliti tetap mempertahankan esensi
kalimat yang diucapkan oleh informan.
3. Analisis Tematik
Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi yang
dapat menghasilkan daftar tema. Tema-tema yang ditemukan dapat
mendeskripsikan fenomena yang terjadi dan menginterpretasi
fenomena tersebut. Pada tahap ini peneliti menyertakan kutipan
verbatim untuk memperkuat tema-tema temuan tersebut. Kutipan
verbatim ditulis dengan huruf miring dan diberi tanda kutip.
4. Membuat Rangkuman Temuan Penelitian
Rangkuman temuan penelitian dibuatsetelah peneliti
melakukan deskripsi tekstural dari masing-masing subjek.Peneliti
kemudian membuat rangkuman tema-tema temuan dalam penelitian
secara keseluruhan dan mendeskripsikan kembali dalam bentuk yang
lebih spesifik yang bisa merangkum keseluruhan pengalaman dari
ketiga subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian
1. Kredibilitas
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan untuk mengganti
konsep validitas dalam penelitian kuantitatif.Kredibilitas penelitian
kualitatif terletak pada keberhasilan peneliti dalam mencapai maksud
mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses,
kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks (Purwandari,
2005).Untuk mencapai kredibilitas dalam penelitian ini :
a. Pada 7 Februari 2019 peneliti menyerahkan hasil verbatim kepada
informan apakah data tersebut sesuai dengan realita atau sesuai
dengan apa yang dikatakan informan. Teknik ini memungkinkan
peneliti untuk memeriksa dan mengoreksi transkrip penilaian
sehingga peneliti segera melakukan revisi apabila ada kesalahan
yang dimunculkan(validitas komunikatif).
b. Memberikan hasil dan kesimpulan penelitian dengan data mentah
yang telah ada (validitas argumentatif). Validitas ini juga dapat
dilihat dari ketelitian peneliti selama proses coding.
c. Melakukan pengambilan data pada kondisi apa adanya dari
informan penelitian (validitas ekologis).
2. Dependabilitas
Dependabilitas penelitian kualitatif memiliki arti yang sama
dengan reliabilitas pada penelitian kuantitatif. Dependabilitas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dimaksudkan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara diskursus,
yaitu dengan melakukan diskusi antara hasil wawancara beserta
analisisnya pada orang yang dianggap sebagai ahli (Poerwandari,
2005). Dalam hal ini orang tersebut adalah dosen pembimbing skripsi
yang menjadi kolega diskusi terkait penelitian ini. Penjelasan lebih
jauh terkait proses pengambilan dan analisis data dijelaskan pada awal
bab 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Pada 11 Januari 2019 peneliti mendapatkan informasi tentang
pondok pesantren waria. Dari luar memang tidak seperti pondok pesantren
pada umumnya hanya rumah joglo sederhana yang berada di tengah
pemukiman warga. Peneliti bertemu dengan seorang anggota dari
pesantren tersebut sebelumnya peneliti menghubungi NA melalui media
sosial. NA sangat terbuka dengan kedatangan peneliti beliau tinggal di
pondok bersama pasangannya. NA memiliki usaha katering yang masih
berjalan hingga saat ini. Peneliti menyampaikan maksud kedatangannya ke
pondok pesantren perihal kesediaannya menjadi informan. Selain bersedia
menjadi informan, NA mengajak bu SR dan mbak YS sebagai informan
kedua dan ketiga.
Ketika saya bertemu dengan SR, beliau lebih senang jika dipanggil
dengan sebutan “Bu”. Bu SR merupakan ketua sekaligus pemilik pondok
waria yang berdiri sejak tahun 2008. Beliau mendirikan pesantren waria
karena prihatin dengan keadaan waria khususnya di Yogyakarta, terutama
terkait kondisi spiritualnya. Dengan didirikannya pesantren, teman-teman
waria di Yogyakarta diharapkan dapat melakukan kegiatan keagamaan
dengan tenang dan nyaman.
30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penelitian ini diambil 11 - 26 Januari 2019 di pondok pesantren waria. Informan merupakan anggota dari pondok pesantren waria di
Yogyakarta.
Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 24 Januari 2019 dengan Waria dengan inisial NA sekarang berusia 50 tahun. Pendidikan terakhir tidak tamat SMP. NA memiliki usaha catering berjalan lancar sampai saat ini.
Reaksi psikologis yang muncul ketika NA mendapatkan dukungan dari keluarga adalah senang. Setelah NA tidak melanjutkan pendidikannya di jenjang SMP orang tua tidak memarahi atau menyalahkan dengan keputusan tersebut. Orang tua mendorong NA untuk mengikuti kursus memasak sehingga diharapkan NA dapat mandiri dan tidak menggantungkan diri pada oranglain. Ketika ditanya peneliti bagaimana perasaan mbak NA apabila keluarga tidak dapat menerima keadaan mbak yang sekarang, NA menjawab pasti perasaannya sedih dan hancur karena keluarga yang diharapkan dapat membantu tetapi malah sebaliknya.
NA bersemangat dan antusias ketika menceritakan tentang usaha kateringnya yang berjalan lancar serta banyak orderan dan sedih ketika dipanggil banci atau bencong karena menurut NA sebutan tersebut kasar.
NA lebih senang jika dipanggil waria. Wawancara dengan NA tentang pengalaman penerimaan keluarga peneliti mendapatkan catatan untuk kepentingan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Informan memberikan informasi dengan jelas dan mudah dipahami. NA menceritakan dari awal merasa berbeda dengan laki-laki, ia merasa lebih senang dan nyaman jika bermain dengan perempuan. NA menceritakan bahwa ia rela tidak naik kelas untuk menunggu adik perempuan, sekelas dengannya. NA merasa tidak nyaman ketika bermain layang-layang atau mobil-mobilan yang umumnya dilakukan oleh laki- laki. NA merasa dirinya adalah seorang perempuan yang terjebak di dalam tubuh seorang laki-laki. NA bercerita saat kemah ia ingin diperlakukan seperti wanita, ia ingin dilindungi dan dijaga oleh teman-temannya sehingga para teman laki-laki mengolok “cah lanang kok jirih” dalam bahasa Indonesia berarti “laki-laki kok penakut”.
Wawancara dengan informan kedua (YS) dilakukan pada tanggal
25 Januari 2019 di pondok pesantren waria. YS berusia 51 tahun, dan saat ini bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang pencegahan penyakit HIV AIDS di Yogyakarta. YS memberikan informasi yang bermanfaat untuk peneliti. Pengalaman YS dari awal penerimaan diri sampai bisa diterima keluarga dan lingkungan diceritakan dengan jelas dan mudah dipahami hal ini memudahkan peneliti untuk mencatat.
YS sangat antusias ketika menceritakan masa kecilnya. YS senang ketika ibunya membuatkan topi kecil yang dipakai suster atau perawat di rumah sakit. Respons sedih muncul ketika YS menceritakan teman waria yang tidak diterima pihak keluarganya. YS merasa senang dan bersyukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
karena keluarga dapat menerima keadaanya sebagai waria dan berhubungan dengan baik hingga saat ini.
Pada 26 Januari 2019, peneliti melakukan wawancara dengan SR, ketua Ikatan Waria Yogyakarta. Saat ini SR berusia 57 tahun. SR menceritakan kehidupannya sebagai waria dari penerimaan dirinya hingga diterima keluarga dan lingkungan. SR juga mencetitakan pengalamanya bersama komunitas waria di Yogyakarta. SR merasa dirinya adalah seorang perempuan. Ia menyadari bahwa fisiknya adalah seorang laki-laki tetapi jiwanya perempuan.
SR merasa bahagia ketika ia berhasil mempertahankan identitasnya di depan keluarga sebagai seorang waria. Ia merasa menjadi orang yang merdeka, dalam arti telah berhasil meyakinkan keluarga bahwa menjadi seorang waria adalah jalan hidupnya. SR marah ketika ibunya melarang untuk memakai celana pendek, SR merasa orang tuanya memperlakukan dirinya tidak adil karena kakak dan adiknya boleh memakai celana pendek.
SR sempat bertanya “mengapa saya tidak boleh memakai celana pendek sedangkan kakak dan adik boleh? ”. Sampai sekarang pertanyaan tersebut belum terjawab. SR merasa sedih tentang stigma negatif yang beredar didalam masyarakat yang menyudutkan waria. masyarakat mengganggap bahwa waria sebagai sampah masyarakat dan sumber penyakit serta lain sebagainya. SR senang dan terbantu dengan penelitian yang berbicara soal penerimaan keluarga pada waria. SR berharap dengan membaca penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
penerimaan keluarga pada waria dapat meluas sampai ke semua lapisan
masyarakat.
B. Pelaksanaan Penelitian
Berikut adalah jadwal pengambilan data wawancara :
Tabel 4.1.
Jadwal wawancara dengan informan
Hari / tanggal Waktu Tempat Kegiatan
11 Januari 2019 10.00-12.00 WIB Pondok pesantren Menjalin
waria raporrt dengan
informan dan
menentukan
jadwal
wawancara
24 Januari 2019 18.30 – 19.45 WIB Pondok pesantren Wawancara
waria dengan
informan
25 Januari 2019 11.00 – 12.00 WIB Pondok pesantren Wawancara
waria dengan
informan
26 Januari 2019 10.00 – 11.00 WIB Pondok pesantren Wawancara
waria dengan
informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Analisis Data
1. Penerimaan Diri seorang Waria
Waria terlebih dahulu menerima keadaan dirinya, mereka
menyadari bahwa bentuk fisiknya seorang laki-laki memiliki penis
tetapi berperilaku dan berpenampilan seperti layaknya perempuan
mereka merasa dirinya adalah perempuan yang terjebak dalam raga
seorang laki-laki. Kondisi tersebut digambarkan NA demikian :
Hampir 99% waria itu dari kecil semua berperilaku seperti perempuan dan kita lebih nyaman untuk bermain bersama perempuan dibandingkan bermain dengan laki-laki. kita itu perempuan cuma terjebak didalam tubuh laki-laki. Walaupun aku sadar aku terlahir sebagai laki-laki. Semakin dewasa aku semakin meyakini kalau akuitu perempuan bukan seorang laki-laki. (NA baris 9-15)
Sementara itu SR mengatakan bahwa tingkah laku waria sudah
muncul sejak kecil. SR merasa perilakunya seperti perempuan tidak
dibuat-buat dan berlangsung secara apa adannya. Menjadi anak
perempuan menurut SR, adalah yang paling pas karena ia merasa
bahwa dirinya adalah perempuan.
Setelah kelas 5, kelas 6 itu, saya mulai berfikir bahwa kenapa kalau saya pipis itu ikut-ikutan jongkok seperti perempuan. Kalo laki-laki pipis berdiri begitu saja artinya bagaimana saya aa bagaimana saya mengekspresikan keperempuanan saya ini berlangsung secara natural. Bagaimana saya mengekspresikan jiwa keperempuanan saya. Mulai saat itu saya berfikir kok saya suka dipanggil perempuan. Memang saya seperti perempuan suara saya tingkah laku saya seperti perempuan (SR baris 18-30).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Informan merasa senang jika dipanggil nok atau nduk bahasa
Jawa.Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia nok atau nduk berarti
“anak perempuan”. Informan merasa panggilan tersebut adalah yang
paling pas untuk dirinya. Ia mengatakan demikian:
Bisa diceritakan bagaimana awalnya mulai merasa berbeda dengan laki-laki lain hingga saat ini memutuskan diri untuk menjadi seorang waria? jadi dulu ketika masih SD kelas 3 kelas 4 itu karena tingkah laku saya seperti perempuan aa saya dipanggil nok kalau ngga nok ya nduk waktu itu aku seneng seneng aja karena saya anggap itu panggilan yang pas untuk saya.(SR baris 8-13).
Informan ke YSmenerima dirinya sebagai waria. Perilaku seperti
perempuan yang muncul bukan merupakan perilaku yang dibuat-buat,
informan merasa nyaman ketika memakai baju perempuan dan
bermain pasaran dan boneka. Setelah menerima dirinya sebagai waria
seutuhnya YS merasa lebih nyaman ketika menjalan kan aktivitasnya.
Ketika dirinya belum bisa menerima keadaannya sebagai waria ia
merasa tidak nyaman karena melakukan sesuatu tidak sesuai kata
hatinya. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut :
Bisa diceritakan gimana sih awal mula merasa berbeda dari teman teman yang lain hingga sekarang memutuskan diri menjadi seorang waria? kalo aku sih gini sih apa didalam flash back kebelakang artinya gini sebenernya aku bukan merasa tetapi menampakkan ya perbedaan dengan temen temen yang sebaya yang laki-laki itu sebenernya dari kecil jadi gini ada dari umur 3 tahun 4 tahun aku itu ada difoto pakai baju perempuan dan itu muncul secara spontan artinya tidak berarti orangtua aku memakaikan aku baju perempuan biar seperti perempuan biar apa seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
anak perempuan itu bukan ya. karena aku 9 bersaudara aku anak yang ke 8 ho,o banyak banget. Artinya aku dari kecil itu muncul secara spontan aa merasa nyaman ketika menggunakan baju perempuan terus bermain boneka bonekaan melakukan aktivitas yang sering dilakukan perempuan intinya gitu aku merasa nyaman artinya dari kecil itu bukan bukan belum pernah tapi jarang sekali aku lakukan, misalkan apa melakukan permainan dengan permainan sebaya laki-laki sepakbola main layangan sesuatu yang aaaa bukan aku banget gitu ya? Hehehe iya betul bukan aku banget terus aku gabung dengan temen temen yang perempuan main pasar pasaran main apa rumah rumahan dari tanah waktu itu jenis permainan di jamanku kan masih sangat tradisional ya terus apa dibentuk rumah-rumahan terus orangnya pake lidi gitu nah disitu aku merasa nyaman betah aku main distu.(YS baris 7-52).
Nah ketika aku sudah bisa coming in aku sudah bisa menerima itu ditahun 94 sekitar umur 27 atau 26 aku lebih nyaman menjadi waria seperti ini sehingga dalam melakukan aktivitas aku lakukan dengan senang hati karena tidak ada tekanan untuk begini begitu itu. Itu baru menerima kok aku berbeda dengan oranglain ha a artinya sudah bisa berdamai dengan diri sendiri iya bukan berarti aku menjadi menyadari sebagai waria telat engga. Iaya tidak ada istilah menjadi waria itu telat itu tidak ada, karena semua orang mengalami yang namanya denial mengalami proses, ya disitu.(YS baris 147- 160). Informan menyadari bahwa dirinya merupakan seorang laki-laki
dan merasa memiliki jiwa seperti perempuan. informan lebih nyaman
bermain dan berpakaian seperti layaknya perempuan. Perilaku seperti
perempuan bukan merupakan tingkah laku yang dibuat-buat melainkan
mengalir begitu saja diluar kendali informan. Sebagaimana informan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
lain setelah berdamai dengan segala kelebihan dan kekurangan pada
dirinya informan merasa lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Penerimaan Keluarga
Selain penerimaan diri penerimaan, keluarga sangat penting bagi
kehidupan waria. Karena keluarga merupakan lingkup terkecil dalam
lingkup masyarakat. Dengan diterimanya waria di dalam keluarga,
maka akan berdampak ke dalam tingkat penerimaan yang lebih luas di
masyarakat. Penerimaan keluarga sangat dibutuhkan waria di dalam
kehidupannya, keluarga dapat mendorong, memotivasi, dan
memberikan perlindungan kepada waria. Kondisi tersebut
digambarkan NA sebagai berikut :
Bagaimana tanggapan atau respon keluarga tentang perbedaan yang mbak NA miliki saat ini? responnya kaget atau langsung menerima begitu saja. Kalau untuk penerimaan itukan orang tua aku tahu dari aku kecil aku bertingkah laku sudah berbeda dengan anak laki-laki lain karena aku sering bermain dengan perempuan main boneka dan permainan perempuan lainnya.Mereka kan tau jadi saat aku meng ekspresikan diri sebagai waria mereka tidak begitu terkejut. (NA baris 113-127)
Keluarga tidak terkejut ketika melihat informan mengekspresikan
dirinya sebagai seorang waria. Karena keluarga mengerti dan
memahami perkembangan informan dari kecil hingga dewasa yang
cenderung berbeda dengan laki-laki seusianya. Informan saat masih
kecil cenderung menyukai permainan yang dilakukan oleh perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
seperti main boneka dan permainan anak perempuan. Bahkan,
orangtua dianggap mendukung keputusan NA.
Tinggal bersama orang tua berapa lama? Sampai lama aku tinggal sama orang tua sampai umur 22 tahun. Setelah aku dikeluarin dari sekolah karena aku memakai seragam perempuan orang tua aku menyarankan aku untuk mengikuti kursus. Kata orang tuaku: yasudah kalo memang itu keputusanmu tapi kamu harus mempunyai masa depan. Kamu harus mempunyai keterampilan untuk masa depan kamu. Makannya orang tuaku menyarankan untuk mengikuti kursus menjahit, menari, salon dan memasak tapi aku lebih suka ke masak dan nari. (NA baris 152-169).
Orang tua menerima keputusan anak dengan jalan hidupnya
sebagai waria, orang tua mendorong informan untuk mengikuti
kegiatan di luar sekolah seperti kursus menjahit dan memasak.
Keluarga berharap informan menjadi pribadi yang mandiri tidak
menggantungkan diri pada orang lain karena memiliki keterampilan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan
informan SR. Orang tua mendengarkan penjelasan dari informan jika
kewariaan bukan merupakan sebuah pilihan melainkan sebuah takdir
yang harus dijalani. Seperti yang digambarkan SR berikut ini :
Iya termasuk juga membahas tentang aku iya. Dulu bapak dan ibuku mungkin kepengen ketegasan atau apa ya bapakku mengumpulkan aku 2 kakakku dan 2 adekku ini yang udah dewasa semua terus akudi tanya sama bapakku sama ibuku apakah kamu akan selalu seperti itu terus? Seperti apa? Ya kamu itu jadi wandu itu. Loh akutu jadi wandu ngga berdoa sama Tuhan aku ngga meminta aku bilang begitu. Kalau saya disuruh milih saya pasti memilih seperti kamu seperti kamu seperti kamu saya tunjuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
saudara saudara ku iya saya ngga minta saya seperti ini seperti ini ya menjalani saya bilang begitu, Oh yasudah kalau begitu aa semua nanti kalau ada apa apa menjadi tanggung jawabmu ya. Iaya nanti aku tanggung jawab. Bapakku kan orang religius ya, nanti kalau ditanya Tuhan saya sudah lepas tanggung jawab karena saya sudah bertanya sama kamu karena orang tua itu tugasnya mengarahkan mendidik gitu. Iya aku yang akan tanggung jawab dengan diriku sendiri dan dengan keadaan ini saya gitu. Karena saya ngga pernah memilih saya ngga pernah berdoa menjadi seperti ini saya bilang gitu oh yauda akhirnya bubar itu rapat keluarganya? Iya rapat keluarganya .(SR baris 339-364).
Informan menegaskan pada pihak keluarga menjadi seorang waria
bukan merupakan sebuah pilihan. Menurut informan menjadi waria
merupakan sebuah takdir dari Tuhan yang harus dijalani, informan
berkata jika bisa memilih ia akan memilih laki-laki atau perempuan
seperti saudaranya. Setelah rapat keluarga selesai mulai saat itu
keluarga memposisikan informan seperti perempuan, hal ini
digambarkan sebagai berikut :
kemudian saya saya juga ngga punya bayangan oh ngapain aku di rapat rapatkan saya ngga punya tetapi dengan rapat itu ternyata saudara saudara saya itu jadi tahu bagaimana mendudukan saya ditengah tengah keluarga saudara saudaraku ini lalu menikah lalu punya anak nah mereka mengajari anak-anaknya untuk memangil ngundang aku budhe gitu bulik ketika mereka ini kemudian ibuku mantu adek adekku saya dikasih seragam perempuan itu yang pertama kali? Iya habis itu adek adekku kemudiankan mantu ya jadi manten ya dikasih aku dikasih sragam perempuan kemudian berlanjut sampai kakakku mantu adekku mantu semua seragamku juga perempuan jadi kemudian keluargaku ini kemudian tahu bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memposisikan saya ditengah tengah keluarga besar saya itu. Termasuk keluarga besar keluarganya kakek nenekku keluarga besar nenenkku dari ayahku karena bapakku ini 6 bersaudara ibuku 6 bersaudara jadi bener bener saya ini sendirian saya waria sendirian diantara semua orang itu dari 200an orang itu kalau dijumlah kalau diantara mereka ada yang gay kita ngga tahu karena gay kan ngga nampak ya pokonya yang waria itu Cuma aku dari keluarganya bapakku ibuku gitu. (SR baris 368- 392).
Keluarga menerima keadaan informan saat ini. Informan SR dan
YS menjelaskan bahwa kini tidak ada masalah dengan keluarganya.
Namun informan SR sempat mengalami penolakan dari ibunya perihal
cara berpakaiannya. Informan YS menyebutkan jika berbuat baik
dengan keluarga saat ini kelak jika dirinya sudah tua dan tidak bekerja
lagi keluarga yang akan merawatnya hal tersebut digambarkan sebagai
berikut:
Kemudian karena saya itu tampil apa ya sexy aa tubuh saya kalau jalan meliuk liuk atau apa gitu aku ini sering dimarahi oleh orangtua karena apa karena saya gaboleh pakai celana pendek sedangkan kakak saya yang perempuan itu boleh kakakku yang laki-laki juga boleh yang ngga boleh malah aku, jadi aku disuruh pakai celana panjang selalu pakai celana panjang gaboleh pakai celana pendek gitu dari SMP, makannya saya kadang kadang juga protes sama orangtuaku kok mas SW boleh pakai celana pendek kok mbak SI boleh pakai celana pendek kok aku engga. Jadi mungkin orangtua memandang jika saya memakai celana pendek itu terlalu sexy terlalu apa begitu terlalu keperempuan gitu? Aa ya aku ngga tau aku ngga boleh pakai celana pendek kalo dirumah walaupun kalo celana panjangku itu celana panjang perempuan, tetapi kakakku yang perempuan boleh pakai celana pendek lucukan? Lucukan? Hahaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Iya lucu banget kakakku yang laki-laki juga boleh mungkin ya itulah kadang kadang yaudahlah pakai celana panjang itu aja dari pada kita apa ya namanya ribut hanya karena masalah itu. dari dulu saya suka sesuatu yang tenang gasuka sesuatu yang ribut ribut saya mengindari percekcokan saya selalu begitu tapi kadang-kadang diam-diam aku berperilaku seperti itu misalnya orangtuaku bilang kamu itu jangan seperti itu, aku didepannya bilang iya-iya tapi dibelakang tetep begitu juga saya orangnya seperti itu. Itunya itu seperti apa bu maksudnya? Misalnya saya disuruh jangan pakai celana pendek terus saya jawab iya iya tapi diluar rumah saya tetep pakai celana pendek gitu lo. Apakah sempat mengalami konflik dengan keluarga? Tadikan sama ibu kalau sama bapak? Maaf saat itu bapak masih sugeng? iya masih bapak sedo itu tahun 95 bahkan anakku sudah umur 3 tahun. (SR baris 73-96).
Penolakan tersebut tidak berdampak pada kondisi psikologis SR.
Informan sempat protes dengan ibu kenapa tidak boleh memakai
celana pendek sedangkan saudaranya boleh. Sampai sekarang
pertanyaan tersebut belum terjawab. Penerimaan keluarga pada SR
ditunjukan dengan orangtua informan tidak malu ketika mengenalkan
SR pada orang lain, hal tersebut di gambarkan sebagai berikut:
Bapak juga melarang seperti ibu tadi yang gaboleh pakai celana pendek itu atau bagaimana? Engga bapakku itu seperti pengamat saja sebetulnya tidak pernah apa ya karena bapakku ini orangnya lucu humoris ya? Iya. Humoris aku denger sendiri waktu ngomong sama keluargaku aa anakku itu lengkap ada aa lakinya aa ada perempuannya ada yang tengah tengah ada wandunya, wandutaukan ya? Iya itu. Dalam hati saya oh ya memang gitu dalam hati saya jawab gitu saya dengar saat beliau cerita dengan tetangganya begitu. Secara tidak langsung berarti itu bentuk penerimaan orang tua ibu SR ? Dalam bentuk cerita kepada tetangga jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mempunyai anak wandu? Wandu itu dalam bahasa indonesia laki-laki tidak perempuan juga tidak kan bu? Iya wandu itu seperti itu. Ya itu bentuk dari pengamatan orang tua, karena bagaimanapun orang tua tahu perkembangan anak dari kecil, orang tua itu tahu kita dari kecil seperti apa dari TK SD SMP orang tua kan mengamati dan melihat orang tua juga tahu permintaan permintaan kita karena orang tua tahu orang tua kan yang ngasih uang.(SR baris 125-148)
Penerimaan keluarga juga dialami Informan YS, informan
menceritakan proses bagaimana dirinya bisa di terima di dalam
keluarga. Keluarga informan menyadari bahwa perilaku seperti
perempuan muncul saat YS masih kecil. Hal tersebut digambarkan
sebagai berikut:
Apa namannya keluarga tidak ada masalah ya karena kami 9 bersaudara kami hidup bareng kami berproses dan ketika aku coming out didalam keluarga, keluarga langsung bisa menerima karena dari semua kakak kakakku akukan sudah bisa mengidentifikasikan aku oh aku kan dari kecil memang seperti itu hehehehe, artinya aku cukup beruntung ketika aa penerimaan keluarga tidak ada masalah. Tanggapan orang tua gimana mbak? Seperti kamu ini laki-laki kok berperilaku seperti perempuan? Tidak ada sama sekali tidak ada sama sekali karena dari kecil aku sudah seperti perempuan bahkan diusia sangat kecilpun aku juga sudah pakai baju rok terus apa namanya orang kakak kakku orangtu aku secara otomatis sudah bisa memahami jadi tidak ada pertanyaan. Aku ingat dari 8 saudaraku sampai almarhum orang tuaku sedikitpun tidak belum pernah terlintas kamu kok belum pernah punya pacar cewek kok sampai sekarang kamu belum menikah belum ada belum pernah sekali pernah terlintas aku bersyukur disitu.(YS baris 182-213)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Ketiga informan merasa pihak keluarga sudah menyadari
perubahan perilaku terjadi sejak kecil. Hal tersebut membuatnya
merasa diterima dalam keluarga saat ini. Selain itu, informan merasa
pihak keluarga memberikan fasilitas pengembangan diri lewat kursus
keterampilan dan modal usaha. Informan merasa lebih mandiri dan
tidak menggantungkan diri pada orang lain setelah mendapatkan
fasilitas pengembangan diri dari keluarganya. Informan memandang
pihak keluarga menghargai setiap keputusan yang dibuatnya untuk
hidup menjadi seorang waria. Informan juga memandang keluarganya
menyadari bahwa waria bukan merupakan pilihan, tetapi takdir dari
Tuhan yang harus dijalani.
3. Penerimaan Lingkungan
Penerimaan lingkungan merupakan dampak yang ditimbulkan dari
penerimaan keluarga. Bermula dari penerimaaan keluarga meluas ke
dalam penerimaan lingkungan. Dengan adanya penerimaan keluarga
diharapkan stigma negatif waria dalam masyarakat perlahan dapat
hilang, peran keluarga adalah mengedukasi masyarakat tentang
hadirnya waria didalam keluarga. Waria bukan sebuah musibah atau
kutukan namun harus di terima keberadaannya.
Berarti itu bentuk penerimaan keluarga memposisikan ibu SR dalam keluarga? Iya kemudian penerimaan itu otomatis akan membuat penerimaan penerimaan kawan kawannya kawannya mbakyuku kemudian kakakku ini juga ngga malu ngajak aku dolan kerumah kawannya aa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
sampai sekarang kadang aku disuruh nganter bude terke aku bal-balan misalnya ponakanku mau main sepakbola kadang kadang mereka malukan budenya waria tapi engga mereka. Jadi kalo dirumah adekku kemudian ada anak-anaknya ada kawankawannya pada datang juga kuwi budheku gitu jadi kemudian saudara saudarakudan anak anaknya itu benar benar penerimaan itu 100% gitu berarti penerimaan dari awal keluarga meluas sampai lingkungan sekitar? Iya iya iyaa kelingkungan sekitar ke tetangga ya begitu itu sampai kemudian jabatan jabatan posisi posisi saudaraku yang menjadi dokter menjadi apa itu juga mempengaruhi jadi misalnya ada rapat dirumahnya adekku adekku sedang rapat kawan kawan kantornya atau arisan itu juga memperluas penerimaan. Oh itu kakakku gini gini terus kita kenalan gitu. Jadi penerimaan itu akan berimbas kedalam penerimaan yang lebih luas lagi lebih luas lagi apalagi saya saudarannya banyak makin cepat meluasnya? Iya juga ketika kita kawan-kawan SMA kebetulan keluargaku itu semua 6 di SMA yang sama jadi kalau reunian waow banyak sekali ketemu kawan kawanku kawan kawan kakakku kawan kawannya adek adekku gitu jadi kita koneknya gampang satu almamater kemudian satu jadi udah engga apa ya ini lagi gitu.(393-428)
Informan NA menceritakan bahwa bapak mengenalkan dirinya
pada teman-temannya. Hal tersebut menunjukan pentingnya keluarga
didunia sosial. Selain itu pengakuan orangtua terhadap oranglain
membuat diri informan merasa lebih diterima. Penerimaan yang sudah
dilakukan keluarga terhadap waria akan meluas ke lingkungan sekitar,
seperti yang digambarkan informan :
Bapaku tidak pernnah malu ketika memperkenalkan aku dengan teman-teman atau saudaranya. Bapakku ada 9 bersaudara juga ya ketika adiknnya bapakku dateng kejogja tanya anakmu berapa mas 9 sebutin itu ini ini ini itu yang nomor 3 NA, NA itu yang kaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perempuan. Gituitu kalau bapakku gapernah malu kalo nyebutin itu. NA itu yang mana? Itu lo yang kaya perempuan.(NA baris 395-406)
Hal yang sama juga diungkapkan informan YS, setelah keluarga
menerima keadaan dirinya, maka keluarga akan meneruskan ke dalam
penerimaan yang lebih luas. Dalam hal ini keponakan YS
mengenalkan pacarnya ke pondok pesantren tempat YS tinggal.
itu ya apa aa itu tak apresiasi karena dia ngga malu memanggil aku. terus dia dateng kesini sama pacarnya nek dia malu pastinya dia tidak mau ngajak pacarnya kesini. Bentuk penerimaan dari ponakan ya iya nah itu yang artinya sampai sekarang aku jaga itu ya apa namanya hubungan seperti itu, jadi ketika nanti aku sudah tua tidak bisa produktif pastikan nanti ada yang menjaga gitu.(YS baris 444-455)
Informan menceritakan bahwa setelah keluarga dapat menerima
keadaannya sebagai waria seutuhnya, keluarga mengenalkan informan
kepada teman-teman dan kerabat, sehingga penerimaan keluarga
berdampak ke penerimaan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Keluarga yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa anaknya
termasuk seorang transseksual akan berdampak buruk, karena hal tersebut
hanya akan membuat anak merasa tidak dimengerti dan tidak diterima apa
adanya serta dapat menimbulkan penolakan dari anak (resentment) dan
termanisfestasi dalam bentuk perilaku yang tidak diinginkan,
(Rachmayanti, 2010).
Dalam kasus ini tingkah laku informan sejak kecil cenderung
seperti perilaku seorang perempuan. Informan lebih suka bermain dan
mengenakan pakaian perempuan dan menganggap pakaian perempuan
adalah pakaian yang pas untuk dirinya. Informan menyadari jika dirinya
berbeda dengan laki-laki seusianya yang gemar bermain bola dan
permainan laki-laki lainnya. Informan merasa tidak nyaman ketika
melakukan permainan yang biasannya dilakukan laki-laki. Informan
mengaku bahwa dirinya adalah perempuan yang terjebak dalam tubuh
laki-laki.
Dalam konteks psikologi waria disebut sebagai transseksual.
Transseksualadalah seseorang yang secara jasmani memiliki anggota
tubuh yang sempurna lengkap dengan alat kelaminnya, namun secara
psikis berperilaku seperti lawan jenis, misalnya laki-laki berperilaku
seperti perempuan begitu juga sebaliknya perempuan berperilaku seperti
laki-laki (Heuken, 1989; dalam Koeswinarno,2004). Menurut Supratiknya
(1995), mengungkapkan bahwa transseksual adalah gangguan kelainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang penderitanya merasa bahwa dirinya terperangkap di dalam tubuh lawan jenis.
Informan sempat menolak dengan keadaan yang dialaminya karena berbeda dengan anak laki-laki seusianya, informan mencoba mengikuti kegiatan seperti yang dilakukan laki-laki pada umumnya seperti mengikuti cara berbicara laki-laki dan aktivitas laki-laki pada umumnya. Karena tidak nyaman dengan aktivitas tersebut informan kembali bertingkah laku seperti perempuan. Informan menyadari jika keadaan tersebut jika semakin ditolak justru semakin membuat informan tidak nyaman. Informan merasa jika melakukan kegiatan tidak sesuai dengan hati dan pikiran maka hasil yang didapatkan tidak maksimal.
Informan menyadari segala risiko yang diambil jika memutuskan menjadi waria, akan mendapatkan ejekan dari banyak orang. Meskipun demikian, informan mengaku tidak mempermasalahkannya, karena hal tersebut merupakan konsekuensi yang didapatkan jika memilih hidup sebagai seorang waria. Waria menjadi jalan hidupnya dan informan nyaman menjalaninya. Ketika seseorang sudah berdamai dengan dirinya maka ia akan enjoy ketika melakukan aktivitasnya dan akan menghasilkan hasil yang maksimal kata Informan YS.
Penerimaan terhadap diri sendiri belum cukup apabila belum ada penerimaan dari keluarga. Penerimaan keluarga sangat penting untuk menjembatani waria untuk masuk kedalam lingkup sosial. Setelah penerimaan diri sudah dicapai hal yang terpenting yang harus dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
selanjutnya adalah penerimaan keluarga. Hurlock (2001) menyatakan bahwa penerimaan orang tua ditandai oleh perhatian besar dan kasih sayang pada anak. Penerimaan keluarga merupakan hal yang penting bagi waria karena keluarga merupakan tempat berlindung dan tempat bertukar pikir dalam keadaan apapun. Menurut Johnson dan Medinnus (1967) penerimaan didefinisikan sebagai pemberian cinta tanpa syarat sehingga penerimaan orang tua terhadap anaknya tercermin melalui adanya perhatian yang kuat, cinta kasih terhadap anak serta sikap penuh kebahagiaan mengasuh anak.
Ketiga informan mengalami penolakan tapi tidak sengit didalam keluarga, keluarga memahami dan mengerti perkembangan informan sejak kecil yang cenderung berperilaku seperti layaknya perempuan. Keluarga tidak kaget ketika suatu hari informan berpakaian perempuan, karena sejak informan kecil keluarga sudah mengetahui kebiasaan kebiasaan yang dilakukan informan yang cenderung seperti perempuan, perilaku yang dimunculkan saat masih kecil adalah bermain boneka, main pasaran atau main masak-masakan dan banyak bermain dengan teman perempuan.
Ketiga informan sejak kecil meminta untuk dibelikan baju perempuan dan keluarga memberikan hal tersebut. Menurut informan penerimaan keluarga sangatlah penting karena keluarga dapat memberikan motivasi dan mendukung segala aktivitas yang dilakukan informan.
Informan sangat senang ketika keluarga menerima keadaan dirinya sebagai waria, keluarga memahami jika menjadi seorang waria bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
merupakan sebuah pilihan namun sebuah kodrat yang diberikan Tuhan yang harus dijalani. Keluarga tidak membeda bedakan informan dengan saudara yang lain, semua anak dianggap sama dan harus saling tolong menolong jika salah satu anggota sedang mengalami kesusahan. Keluarga menghargai jalan hidup informan sebagai waria dan informan menyadari bahwa penerimaan keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan psikis dan moralnya. Dengan diterimanya waria dalam keluarga akan membuat penerimaan yang lebih luas lagi, yakni dalam lingkup masyarakat.
Peran keluarga sangat dibutuhkan untuk menjembatani waria masuk dalam lingkup sosial.Setelah waria diterima dalam lingkup keluarga, meluas ke lingkup lingkungan sekitar. Peran keluarga adalah membantu mengubah stigma negatif tentang waria yang beredar dalam masyarakat. Stigma negatif yang dimaksud adalah “Waria adalah kutukan waria”, “waria adalah sampah masyarakat”, “waria pembawa sial dan sebagainya”.
Dalam masyarakat, tidak sedikit yang menjadikan agama sebagai pijakan untuk menolak waria. Hal tersebut dikaitkan dengan ketidaksiapan menerima diri sebagai laki-laki. Waria dianggap melawan kodratnya sebagai laki-laki masyarakat yang percaya dan meyakini bahwa Tuhan hanya menciptakan laki-laki dan perempuan, cenderung akan melahirkan pro dan kontra tentang hadirnya waria dalam lingkup masyarakat. Hal tersebut menimbulkan penyingkiran sosial sehingga waria dalam lingkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
masyarakat menjadi terkucilkan, waria mengalami kesulitan dalam
mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Guna memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak jarang kita menemui waria sebagai pengamen karena untuk
saat ini lowongan pekerjaan yang menerima waria sangat sedikit padahal
banyak diantara waria yang berpendidikan mulai dari lulusan Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga ada yang
berpendidikan sarjana. Menurut (Atmojo, 1986) menyatakan bahwa
penolakan tersebut menjadi sikap antipati. Sehingga berdampak
mempersempit ruang gerak pergaulan sehari-hari, hingga pada hal-hal
yang serius misalnya lapangan pekerjaan.
E. Refleksi
Penelitian ini termasuk jenis penelitian naratif biografis. Naratif
biografis mengungkap peristiwa-peristiwa hidup yang penting dan
bermakna pada seorang partisipan sehingga muncul pemahaman tentang
apa saja yang membuatnya menjadi pribadi seperti ini (Kahija, 2017).
Peneliti baru menyadari dan mengetahui penelitian ini termasuk dalam
naratif biografis setelah sidang skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerimaan
keluarga menjadi jembatan untuk melindungi waria dari stigma negatif yang
ada di dalam masyarakat, seperti waria merupakan sebuah kutukan, waria
sebagai sampah masyarakat dan diskriminasi yang membuat waria dikucilkan.
Keluarga memberikan dukungan kasih sayang, perhatian, keterampilan
serta memberikan modal pada setiap usaha yang dilakukan. Motivasi dan
dukungan dari keluarga menjadi faktor yang dominan dalam mengarungi
kehidupan hidup sebagai waria.
B. Keterbatasan Penelitian
Analisis data yang dipakai peneliti masih merupakan teknik analisis
yang cukup sederhana. Sehingga besar kemungkinan hasil eksplorasi
menyuguhkan data yang baru menyentuh aspek umum atau bersifat general.
Penggunaan jenis analisis lain menurut peneliti memungkinkan eksplorasi
yang lebih mendalam dan memberikan gambaran hasil analisis yang lebih
kompleks.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
C. Saran
1. Waria
Melihat pentingnya keluarga dalam penelitian ini, perjuangan waria
untuk diterima dalam masyarakat perlu untuk menengok kontribusi
keluarga dalam penerimaan waria dalam masyarakat.
2. Keluarga
Perlakuan buruk terhadap salah satu anggota yang menjadi waria
justru akan menambah konflik dalam internal keluarga. Terkait hal
tersebut, proses negosiasi antara keluarga dengan anggota keluarga yang
menjadi waria perlu terus dilakukan. Negosiasi ini perlu diikuti dengan
kesadaran bahwa ada penyingkiran terhadap waria dalam masyarakat.
3. Peneliti Selanjutnya
Baru-baru ini muncul komunitas waria yang menolak untuk
normalisasi berdasarkan agama. Kemunculan komunitas ini menandai
bahwa di dalam waria sendiri ada beragam tipe komunitas. Penelitian
selanjutnya bisa diarahkan untuk memetakan tipe-tipe komunitas serta
dinamika di dalamnya dengan teknik analisis data yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Balson, M.(1999). Becoming better parents: Menjadi orang tua yang Sukses. Jakarta: PT Grasindo
Braun, V. dan Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3 (2). pp. 77-101
Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry &research design : Choosing among five approach, 2nd ed. California: Sage Publication.
Darling, D. (1982). Children who are differentmeeting the challenges of birth defects in society. London: C.V. Mosby Company.
Denzim, N. K. & Lincoln, Y. S. (1994). Handbook of qualitative research. London: SAGE Publications
Durand, V. M & Barlow, D. (2006). Essentials of abnormal psychology. Beltmort: Thomson Learning, Inc.
Fitria. (2011). Hubungan komunikasi keluarga dengan konsep diri remaja. Idea Nursing Journal, 2(1), 32-37.
Geertz, Hildred. (1983). Keluarga jawa. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Hurlock, E. B. (2001). Psikologi perkembangan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Johnson, R. Medinnus, G. (1967). Child Psychology Behaviour and Development. (ed. Sixth). United States Of America.John Wiley dan Sons, Inc.
Renaldi, A. (2019, 30 Mei). Transgenderisme kata WHO bukan gangguan mental, tapi resiko diskriminasi masih tinggi.viceidn. Diunduh dari. https://www.vice.com/id_id/article/mb8pvb/who-hapus-trangenderisme- daridaftar-gangguan-mental-risiko-diskriminasi-masih-tinggi.
Kahija, YF. (2017). Penelitian fenomenologis: Jalan memahami hidup. Yogyakarta: PT Kanisius
Kerlinger, F. N. (1990).Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Koeswinarno.(2004). Hidup sebagai waria. Yogyakarta: Lkis.
Leo, L. D. (2015, 24 November).Pernikahan sejenis di boyolali, darno: Kami hanya syukuran. Diunduh dari. https://nasional.tempo.co/ read/708791/ pernikahan- sejenis-di- boyolali-darno-kami-hanya-syukuran.
Moleong, L. (2002). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Noviami, S. (2012). Interaksi sosial waria dilingkungan keluarga. Skripsi. JurusanPsikologi Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Neuman, L. W. (2006). Social research method: Qualitative & quantitative approach. (6th ed.). Boston: Pearson Education.
PKBIDIY.(2007).Waria: Kami memang ada. Yogyakarta: PKBIDIY Poerwandari, K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Poerwandari, K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta.
Reber, A. S & Reber,E. S. (2010). Kamus psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rizkiana, U.& Retnaningsih. (2009). Penerimaan diri pada remaja penderita leukimia.Jurnal PsikologiUniversitas Gunadarma, 2(2).
Sarasvati. (2004). Meniti pelangi: Perjalanan seorang ibu yang tak kenal menyerah dalam membimbing putranya keluar dari belenggu ADHD dan autisme. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sawitri, E. (2016). Pandangan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami gangguan transekssual (Waria) di kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten. TRIAGE. Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science). Ejournal.stikesmukla.ac.id
Seligman, M. E. P., Walker, E. F., & Rosenhan, D. L. (2001). Abnormal psychology 4th ed. London: W.W. Norton & Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Setiawati, E., Livana, PH., & Susanti, Y. (2017). Hubungan konsep diri dengan kualitas hidup anak usia sekolah pada keluarga buruh migran internasional. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), 21-28.
Suherman, M. (1989). Dorce mengubah alat kelamin. Tabloid Nova, 80 (3)
Supratiknya. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif &kualitatif: Yogyakarta. SDUP.
Yanuar, H. (2014, 22 November).Diserang saat peringati hari transgender, Kepala Waria Retak.liputan6.com. Diunduh dari https://www.liputan6.com/ news/read/2137791/diserang-saat-peringati-hari-transgender-kepala-waria- retak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
INFORMED CONSENT
Pada kesempatan ini saya mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang akan menyelesaikan tugas akhir dengan judul:
PANDANGAN WARIA TERHADAP PENERIMAAN KELUARGA
Memohon kesediaan saudara untuk berpartisipasi menjadi informan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan keluarga pada waria. Anda dipilih menjadi informan dalam penelitian ini karena anda telah memenuhi syarat syarat sesuai dengan kriteria peneliti. Pengumpulan data diperoleh dengan metode wawancara. Peneliti akan meminta anda menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan pengalaman saudara dalam penerimaan keluarga. Oleh karena itu jika anda merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut anda berhak untuk memutuskan mundur dari penelitian ini. Hasil wawancara nanti akan direkam dengan menggunakan digital recorder. Wawancara dapat dilakukan kapanpun dan di manapun saat anda merasa nyaman untuk bercerita. Dalam prosesnya, wawancara dapat berlangsung antara 30 – 60 menit. Namun peneliti sangat fleksibel terhadap kesediaan waktu anda. Kerahasiaan data akan dilindungi dan terjamin. Peneliti tidak akan membagikan hasil pengumpulan data kepada siapapun kecuali dosen pembimbing peneliti. Nama anda akan dirahasiakan dengan menggantinya dengan inisial. Selain itu, anda juga berhak untuk mempertanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini sebelum berpartisipasi. Anda secara sukarela membuat keputusan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. tanda tangan anda menyatakan bahwa anda telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini namun tidak mengikat keberadaan anda untuk tetap menjadi informan penelitian hingga penelitian ini berakhir
Partisipan Penelitian Peneliti
…………………….. Danar Prakoso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN
VERBATIM
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
VERBATIM SUBJEK 1 NA no Verbatim Deskriptif label Analytic Label 1 Saya mau tanya nama dan Nama samaran NA Deskripsi diri 2 umurnya mbak NA? nama saya dan nama asli NH 3 NA dan nama KTP saya NH, umur umur 50 tahun 4 saya sekarang 50 tahun. (3-4) 5 Tolong diceritakan pengalaman Lebih nyaman Pengakuan diri 6 anda dari awal sehingga untuk bermain sebagai waria 7 sekarang anda memutuskan diri bersama perempuan 8 menjadi seorang waria? dibandingkan 9 Hampir 99% waria itu dari kecil bermain dengan 10 semua berperilaku seperti laki-laki walaupun 11 perempuan dan kita lebih nyaman sadar terlahir 12 untuk bermain bersama perempuan sebagi laki-laki dan 13 dibandingkan bermain dengan laki- dewasa ini semakin 14 laki. kita itu perempuan Cuma mantap untuk jadi 15 terjebak didalam tubuh laki-laki. seorang perempuan 16 walaupun aku sadar aku terlahir (5-19) 17 sebagai laki-laki. semakin dewasa 18 aku semakin meyakini kalau akuitu 19 perempuan bukan seorang laki-laki. 20 Kapan mbak NA mulai yakin Ketika mimpi Perasaan senang 21 bahwa mbak merupakan basah berhubungan ketika berhubungan 22 perempuan? Ya itu disaat aku intim dengan laki- dengan laki-laki 23 mendapatkan apa ya, mimpi basah laki dan merasa 24 pertama kali, aku berhubungan salah tingkah ketika 25 badan dengan laki-laki. dan pada berdekatan dengan 26 saat aku berdekatan dengan laki- laki-laki. (20-31) 27 laki aku merasa deg-degan, salah 28 tingkah. Kalau dengan perempuan 29 aku biasa aja ga ada rasa apa-apa 30 bahkan wanita Cuma saya anggap 31 sebagai teman biasa saja. Itu mulai 32 umur berapa mbak? 13 tahun. 33 SMP itu ya? Iya. Saya dengar Waktu SMP pernah Pengakuan diri 34 mbak NA pernah memakai rok memakai seragam sebagai waria 35 kesekolah itu bagaimana perempuan 36 ceritanya ya mbak? Waktu SMP kesekolah. (33-39) 37 kelas 2 aku pernah memakai 38 seragam wanita kesekolah. aku Mau disunat Tekanan 39 waktu itu karena apa ya apa ya asalakan tidak lingkungan Sosial 40 memang sudah aturan atau memang dipublikasikan 41 sudah hukumnya ya seorang laki- karena merasa Penolakan diri 42 laki terlahir dengan laki-laki harus bukan seorang laki- 43 disunat,aku juga disunat dengan laki (38-55) 44 catatan aku mau disunat asalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
45 tidak di siar-siarkan ataupun dibuat 46 hajatan atau yang rame-rame harus 47 dengan diam-diam tidak usah cerita 48 tetangga atau orang lain karena 49 akumerasa aku ini bukan laki-laki. 50 jadi aku tidak seperti kakakku yang 51 laki-laki disaat mereka disunat 52 mereka di dibuat rame-rame dibuat 53 kenduri mengundang tetangga 54 kanan kiri tapi aku gamau seperti 55 itu. Setelah disunat itu aku Mimpi basah Perasaan senang 56 mendapatkan mimpi basah berhubungan ketika berhubungan 57 berhubungan intim dengam laki- dengan laki-laki dengan laki-laki 58 laki nah mulai itu aku merasa dan mulai tertarik 59 tertarik dengan laki-laki. kalau dengan laki- 60 disekolah aku mainnya juga sama laki.(55-59) 61 perempuan ga sama laki-laki. Mulai Mulai dari SD Nyaman 62 dari SD sampai SMP aku suka sampai SMP sudah berperilaku sebagai 63 bermain dengan perempuan. Aku bermain dan perempuan 64 dengan teman akrabku itu selalu berperilaku seperti 65 dengan perempuan. Disekolah aku perempuan. (61-65) 66 berteman dengan teman-teman Berteman dengan Pengakuan diri dari 67 perempuan yang punya nama perempuan yang Liyan. 68 disekolahan, apa ya yang hits? Iya populer disekolah 69 yang hits dan tenar mereka yang dan akan menjadi 70 cantik yang pintar. Karena apa? perhatian dari laki- 71 Karena tujuanku mereka pasti akan laki. (65-75) 72 mendapatkan perhatian dari laki- 73 laki. dan katakanlah aku apa ya 74 yang dompleng populer apa ya 75 numpang tenar. Sampai satu 76 sekolah kenal sama aku. Karena 77 aku berbeda dengan teman laki-laki 78 yang lain gitu lo. Kalau dirumah NA mempercantik Pengakuan diri dari 79 mbak NA pakai pakaian laki-laki diri dengan cara liyan 80 atau perempuan? Ya kalo aku dandan dan 81 kesekolah aku pakai pakaian laki- memanjangkan 82 laki waktu SD ya, tapi setelah aku rambut. 83 merasa akutu tertarik dengan laki- (78-92) 84 laki dan aku berfikir bahwa laki- 85 laki akan tertarik dengan orang 86 cantik. Nah saat kelas 2 SMP aku 87 mencoba mempercantik diri dengan 88 cara aku memanjangkan rambut 89 sampai aku nekad di SMP kelas 2 90 aku memakai seragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
91 perempuan,seragam adikku yang 92 kebetulan satu kelas dengan aku. 93 Bagaimana ceritanya bisa satu Lebih nyaman Nyaman dengan 94 kelas dengan adik? ya karena aku dengan perempuan perempuan 95 selalu pingin yang selalu dari pada laki-laki. 96 perempuan aku ga pengen bareng rela tidak naik kelas 97 kakakku yang laki-laki. aku sampai untuk bisa sekelas 98 nunggak eh apa ya bukan nunggak dengan adik 99 aku nunggu adekku yang dulu perempuannya. 100 selisih 2 tahun dengan aku nunggu (94-113) 101 adekku untuk masuk ke kelas 1. 102 Jadi habis dari kelas 0 aku berenti 103 dulu nunggu adekku masuk ke 104 kelas 1. Kamu bareng sama kakak 105 laki-lakimu aja engga mau aku 106 nunggu adekku yang cewek masuk 107 kelas 1 dulu karena aku lebih 108 nyaman dengan adekku yang 109 perempuan dari pada dengan 110 saudara laki-laki. padahal kakak 111 laki-laki juga tidak ada masalah 112 apa-apa ya mbak? Ga ada orang 113 itu masih kecil kok. Bagaimana Orangtua sudah Penerimaan 114 tanggapan atau respon keluarga mengetahui keluarga 115 tentang perbedaan yang mbak perbedaan dalam 116 NA miliki saat ini? responnya dirinya karena dari 117 kaget atau langsung menerima kecil sudah 118 begitu saja. Kalau untuk bertingkah laku 119 penerimaan itukan orangtua aku seperti perempuan 120 tahu dari aku kecil aku bertingkah pada umumnya 121 laku sudah berbeda dengan anak (113-139) 122 laki-laki lain karena aku sering 123 bermain dengan perempuan main 124 boneka dan permainan perempuan 125 lainnya. Mereka kan tau jadi saat 126 aku meng ekspresikan diri sebagai 127 waria mereka tidak begitu terkejut. 128 Memang ada penolakan penolakan Orangtua Penolakan keluarga 129 tidak begitu apaya keras paling ya melakukan 130 mereka ngomong kamu kok gitu kekerasan verbal 131 sih. Pernah sih bertanya bapakku karena prilaku yang 132 masak sih kamu laki-laki pakai menyimpang tetapi 133 celak (pensil alis sebutan dalam orangtua tidak 134 bahasa jawa) lipstik pakai rok. pernah memberikan 135 Cuman gitu aja sih. Aku gapernah kekerasan fisik. 136 dapat kekerasan fisik karena (132-139)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
137 memakai pakaian wanita itu engga. 138 Kekerasan verbal memang iya tapi 139 tidak pengaruh buat aku. Dari Kakak merasa malu Penolakan dari 140 saudara kandung juga langsung dengan perilaku saudara 141 menerima keadaan mbak? Ya ada menjadi seorang kandungnya. 142 juga kakakku mungkin malu ya perempuan dan 143 malu dengan teman-temannya kalau selalu dimarahi. 144 temannya main kerumah ditanyya (139-152) 145 itu siapa? Terus kakakku jawab itu 146 adekku, iya itu laki-laki tapi kayak 147 perempuan gak tau itu. Paling 148 Cuma gitu aja tidak sampai 149 kekerasan fisik. Verbal aja dibilang 150 kakakku kamu itu laki-laki ngapain 151 kaya gitu. Paling Cuma gitu aja 152 selebihnya enggak. Tinggal Tinggal bersama Dukungan dari 153 bersama orangtua berapa lama? orangtua sampai orangtua 154 Sampai lama aku tinggal sama umur 22 tahun, lalu 155 orangtua sampai umur 22 tahun. disarankan 156 Setelah aku dikeluarin dari sekolah orangtua untuk 157 karena aku memakai seragam mengikuti kursus 158 perempuan orangtua aku agar mempunyai 159 menyarankan aku untuk mengikuti keterampilan untuk 160 kursus. Kata orangtuaku: yasudah masa depan (152- 161 kalo memang itu keputusanmu tapi 169) 162 kamu harus mempunyai masa 163 depan kamu harus mempunyai 164 keterampilan untuk masa depan 165 kamu makannya orangtuaku 166 menyarankan untuk mengikuti 167 kursus menjahit, menari, salon dan 168 memasak tapi aku lebih suka ke 169 masak dan nari. Mulai umur 22 Mulai umur 22 Keinginan untuk 170 tahun aku pengen punya pasangan tahun ingin punya mempunyai 171 yang kebetulan sering aku ajak pasangan (169-172) pasangan. 172 kerumah ya terus tidur dirumah dan 173 mulai dari situ orangtuaku punya 174 peraturan kalau sudah punya 175 pasangan atau teman hidup harus 176 keluar dari rumah induk. Itu 177 berlaku untuk semuanya. Kakakku 178 menikah maka harus keluar dari 179 rumah adekku juga punya istri juga 180 harus keluar tidak boleh tinggal 181 dirumah induk dan itu juga berlaku 182 untuk aku orangtuaku tau aku selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
183 membawa laki-laki dan aku juga 184 tidak boleh tinggal disitu kalo kamu 185 sama laki-laki itu. Berarti Orangtua tidak Penerimaan 186 peraturan tersebut sudah dibuat membedakan (185- orangtua 187 ketika mbak NA dan kakak adik 192) 188 belum menikah ya? Iya itu dibuat 189 ketika kami belum menikah. Dan 190 ibuku tau itu suamiku ibuku tidak 191 pernah membedakan pasangan 192 kakakku adekku disamaratakan. 193 Setiap kita keluar rumah kita Pemberian modal Dukungan orangtua 194 dikasih modal untuk usaha dan usaha (193-204) 195 berumah tangga dari orang tua. 196 Adikku perempuan juga dikasih 197 peralatan rumah tangga atau apa 198 begitu juga aku juga dikasih untuk 199 kontrak selama 1 tahun awal aku 200 pisah dengan orangtuaku aku juga 201 dikasih modal juga setelah itu ya 202 kita harus bisa usaha sendiri. 203 Orangtuaku pengen aku menjadi 204 orang yang mandiri. Walaupun aku Menjadi waria Pembiaran dari 205 dengan gender ku waria aku harus mandiri (204-206) orangtua 206 bisa jadi orang yang mandiri. 207 Pentingnya dukungan keluarga keluarga Waria sebagai 208 untuk mbak NA sendiri itu apa? memberikan identitasnya 209 Sangat penting ya karena kebebasan untuk 210 kebanyakan waria ini selalu memilih jalan 211 mendapatkan diskriminalisasi di hidupnya (209-219) 212 bully dari pihak manapun, dari 213 lingkungan dan keluarga. Aku Pembiaran keluarga 214 bersyukur keluargaku bukan terhadap pilihan 215 mendukung tapi pembiaran dengan informan (213-219) 216 jalan hidupku. Pilihan mbak NA 217 sendiri? Iya, itu pembiaran jadi 218 kalau kamu nyaman dengan hidup 219 kamu itu yasudah silahkan. Pesan 220 dari orangtuaku kamu jangan 221 sampai seperti orang yang 222 melanggar hukum seperti apa 223 mbak melanggar hukum itu? Ya 224 mencuri berjudi dan lainlain lah 225 intinya yang kaya gitu itu pesan 226 dari bapak dan ibu. Misalkan Tidak pernah Tidak pernah 227 mbak NA ditolak dalam keluarga mengalami membayangkan 228 bagaimana perasaan mbak NA? penolakan (226- ketika ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
229 aa aku tidak bisa membayangkan 242) 230 bagaimana ditolak dalam keluarga 231 karena aku Cuma kadang aku kalo 232 denger cerita dari teman-teman 233 mereka ditolak dengan keluarga 234 aku juga tidak bisa memberikan 235 solusi karena aku tidak ditolak 236 dengan keluarga, karena keluargaku 237 tahu betul perkembangan aku dari 238 kecil bagaimana aku dari kecil 239 menuju dewasa mereka tahu betul 240 aku berbeda dengan saudaraku 241 yang laki-laki atau anak laki-laki 242 lainnya. Sebelum masa puber apa 243 juga sudah merasa nyaman Perbedaan waria Perilaku berbeda 244 bermain dengan perempuan? sudah dirasakan muncul ketika 245 Sebenarnya sebuah keluarga itu ketika masih kecil masih kecil 246 harus tau bagaimana perkembangan (245-251) 247 anak dari kecil. itu sangat 248 menyolok lo waria itu dari kecil Perhatian keluarga Kewariaan muncul 249 sudah kelihatan nah itu tergantung pada perkembangan dari kecil 250 kepekaan keluarga saja, kalau anak (248-251) 251 keluarga peka maka mereka akan 252 tau kalau anaknya berbeda dengan 253 anak yang lain atau saudara laki- 254 lakinya. Contoh hal kecilnya apa 255 itu mbak? Aku 9 bersaudara 256 saudara perempuan ada 2 semuanya Nyaman ketika 257 laki-laki, aku anak nomor 3. bermain dengan Orangtua 258 Orangtu aku tau bagaimana aku perempuan (256- memahami 259 lebih nyaman bermain dengan 259) perkembangan anak 260 adekku yang perempuan 261 dibandingkan dengan saudaraku Tidak nyaman Nyaman dengan 262 yang laki-laki. termasuk dengan dengan permainan permainan 263 permainannya kakakku cow sering laki-laki (261-263) perempuan 264 main layangan kelereng tapi aku 265 lebih suka main boneka bekelan 266 main payung kan orangtua ku tau 267 dari kecil dan itu juga berlaku 268 untuk keluarga yang lain mereka 269 juga harus tau bagaimana 270 perkembangan anak tersebut. 271 pernah tidak dalam hati berkata Merasa dirinya 272 aku laki-laki tapi kok berbeda adalah perempuan Penolakan diri 273 dengan kebiasaan laki-laki yang (272-275) 274 lain dan cenderung bersikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
275 seperti wanita? TIDAK, karena 276 aku wanita. aku juga mengikuti 277 apakata hatiku, aku merasa nyaman 278 bermain seperti wanita. berarti Meniru gaya buang 279 dari kecil sudah menganggap aku air kecil perempuan Merasa dirinya 280 ini wanita mainku juga sama meskipun sadar adalah wanita 281 teman-teman wanita. iya, bahkan dirinya laki-laki 282 disaat temen ku perempuan (278-284) 283 kencingnya jongkok, aku juga ikut 284 jongkok, walaupun aku tau jenis Tidak nyaman 285 kelamin kita berbeda tapi temenku ketika mandi di 286 perempuan jongkok aku ikut sungai telanjang Merasa dirinya 287 jongkok. Apalagi disaat aku SD dada (284-292) tidak pantas 288 kelas 6 ya mereka waktu kemah 2 telanjang dada 289 hari 3 malam, anak laki-laki mandi ketika mandi 290 di kali telanjang dada biasa saja tapi 291 aku merasa aku tidak cocok seperti 292 itu aku malu jika harus telanjang 293 dada dan memakai celana dalam. 294 Aku juga mandi bareng mereka tapi 295 aku pakai singlet dan celana. Saat Ingin diposisikan 296 kemah kan dibagi menjadi 2 regu sebagai perempuan, 297 putra dan putri mbak na ikut karena paling Rasa nyaman 298 yang mana? Aku tetep ikut yang penakut. (295-300) ketika dilindungi 299 laki-laki. tapi aku tetep merasa 300 ingin di perempuankan untuk acara 301 jurit malam aku merasa paling takut 302 sendiri aku pengen merasa Di bully karena 303 dilindungi. Tapi teman-teman bertingkah seperti 304 melindungi atau cenderung perempuan (302- 305 membully? Ya ada yang melindugi 306) 306 ada juga ada yang membully.bully Penolakan dari 307 iyalah pastilah kamu laki-laki tapi teman sekolah 308 kok penakut kaya perempuan gitu 309 pasti. Ada perasaan yang berbeda 310 itu ya timbul saat itu saat jurit 311 malam itu ya mata ditutup dan 312 dibuka penutup matanya aku nangis Senang ketika 313 karena dikuburan dan didepanku dipeluk laki-laki 314 ada keranda, aku menjerit minta (312-316) 315 perlindungan dari laki-laki nah itu 316 aku dipeluk. Aku gatau mereka Nyaman ketika 317 meluk karena kasihan atau apa tapi Pura pura takut dipeluk laki-laki 318 aku merasa nyaman sekali aku agar mendapat 319 nangis. nah aku menggunakan perhatian dari laki- 320 kesempatan itu untuk bermanja laki (317-321)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
321 manja dengan laki-laki itu hehehhe. Kebutuhan akan 322 Padahal sebenernya aku juga ngga cinta dan perhatian 323 takut Cuma aku pengen dimanja 324 aja. Pernah tidak meyakinkan Tidak pernah 325 kepada orangtua tentang jalan meyakinkan, 326 hidup mbak NA sebagai waria? Orangtua sudah 327 tidak!. Aku tidak pernah tahu perbedaan 328 meyakinkan orangtua, karena yang dimunculkan Merubah 329 orangtuaku sudah tahu dari kecil dari kecil. Awalnya penampilan sedikit 330 seperti itu aku Cuma sedikit demi merubah sedikit 331 sedikit merubah penampilanku oh penampilannya 332 tidak langsung drastis ya mbak? sedikit demi sedikit 333 Engga dong aku awalnya juga pake (324-333) 334 bedak sedikit pake celak jadi 335 orangtua ku tahu apa ya ee 336 perkembanganku bagaimana. orangtua dan 337 Berarti orangtua menyadari tetangga tidak 338 bahwa mbak NA berbeda dengan kaget ketika 339 anak laki-laki lain? Ya berdandan 340 orangtuaku menyadari aku berbeda perempuan 341 dengan orang lain, lingkungan di Penerimaan diri 342 sekitarku juga tahu kalo aku dan lingkungan 343 berbeda dengan orang lain jadi sekitar 344 mereka tidak terlalu terkejut ketika dekat dengan 345 aku berdandan. Mbak NA sangat saudara kandung 346 beruntung ya karena diterima (344-346) 347 dilingkungan keluarga. Iya 348 alhamdulilah. Adikku sangat dekat 349 sama aku, karena waktu dia lahir Penerimaan dari 350 aku udah dandan perempuan jadi saudara kandung 351 dia tahunya aku perempuan 352 kebetulan waktu itu umurku 13 353 tahun adikku baru lahir ya. Jadi 354 ketika adikku TK aku sudah cantik 355 aku udah berdandan seperti Menjalin hubungan 356 perempuan. Berarti yang tahu baik dengan 357 proses perkembangan mbak NA saudara (355-363) 358 kakak-kakak ya? Iya he em. Tapi 359 kakakku juga ngga masalah. 360 Seluruh keluargaku sampai Penerimaan dalam 361 sekarang masih berhubungan baik. keluarga 362 bahkan kakakku adikku juga sering 363 kesini, iparku kebetulan aku dulu 364 punya iparku yang dulunya 365 tetangga jadi tahu aku dari kecil 366 juga ngga masalah. Mbak NA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
367 tinggal di pondok ini? iya aku 368 tinggal disini, disitu kamarku. 369 Kebetulan kan dulu disini sanggar Tinggal bersama 370 seni tari, aku sering latihan tari pasangan. (369- 371 disini. Disini mbak NA tinggal 370) 372 bersama siapa? Disini aku tinggal 373 dengan pasanganku yang dari dulu Orangtua 374 akutu selalu apa ya pengen punya mengijinkan 375 pasangan. orangtuaku dulu pernah berdandan tapi Nyaman hidup 376 bilang kmu boleh seperti itu melarang untuk berpasangan 377 berdandan ngga masalah tapi kamu menjadi PSK (373- 378 jengan menjadi yang pernah kita 383) 379 lihat di pinggir pinggir jalan Perhatian orangtua 380 mangkal-mangkal itu itu. Karena 381 orangtuaku tahu betul bahwa waria 382 itu suka dengan lakii-laki. 383 walaupun orangtuaku kolot tapi 384 wawasannya luas ya, jadi tahu betul 385 orang seperti aku sukanya sama Nyaman ketika 386 laki-laki.saat ini jika dipanggil dipanggil waria 387 seorang waria itu gimana mbak (385-390) 388 perasaannya? Kalo akusih ngga 389 masalah ya, mbak NA waria ya, 390 iya aku emang waria tapi kadang Penerimaan diri 391 apa ya kadang kita anggap kasar ee waria 392 banci itu kami anggap itu omongan orangtua tidak malu 393 kasarlah. Berarti sebutan banci memperkenalkan 394 itu kasar ya mbak? Iya kasar. kepada saudara dan 395 Bapaku tidak pernnah malu ketika temannya (392- 396 memperkenalkan aku dengan 403) 397 teman-teman atau saudaranya. Penerimaan 398 Bapakku ada 9 bersaudara juga ya keluarga 399 ketika adiknnya bapakku dateng 400 kejogja tanya anakmu berapa mas 9 401 sebutin itu ini ini ini itu yang nomor 402 3 NA, NA itu yang kaya 403 perempuan. Gituitu kalau bapakku 404 gapernah malu kalo nyebutin itu. 405 NA itu yang mana? Itu lo yang Hubungan dengan 406 kaya perempuan. Jadi kalau acara keluarga besar 407 keluarga masih diajak sampai terjalin dengan baik 408 sekarang ya mbak? Alhamdullilah (405-415) 409 iya, kebetulan kita setiap tahun ada 410 apa aaa acar halalbihalal ada 411 syawalan trah selalu ikut aku dan Penerimaan dalam 412 ngga ada masalah. Tempatnya lingkup keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
413 bergilir ya mbak? Iya jadi tahun 414 ini misal dirumah bapakku tahun 415 depan ke pakdeku atau omku kaya 416 gitu. Dan aku juga punya kewajiban 417 untuk ngunduh itu memboyong 418 saudara-saudaraku. Sudah pernah 419 ke giliran mbak NA? Sudah sudah 420 pernah. Pertanyaan sudah 421 dijawab semua. mbak NA sudah 422 diterima didalam keluarga sejak 423 kecil dan ibu dan bapak juga 424 sudah menyadari perbedaan 425 yang dialami mbak NA sejak 426 kecil iya keluarga juga 427 memvasilitasi kegiatan non 428 formal seperti kursus menjahit 429 menari dan memasak iya mas. 430 Trimakasih mbak NA telah meluangkan waktu untuk melaksanakan wawancara pada malam hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
VERBATIM SUBJEK 2 SR No Verbatim Label Deskriptif Label Analitik 1. Sebelumnya terimakasih kepada ibu 2. SR telah menyempatkan waktu untuk 3. saya siang hari ini. boleh tahu nama 4. dan umurnya? Ya nama saya SR umur 5. saya 57 tahun. Bisa diceritakan 6. bagaimana awalnya mulai merasa 7. berbeda dengan laki-laki lain hingga 8. saat ini memutuskan diri untuk 9. menjadi seorang waria? jadi dulu Awal mula Latar Belakang 10. ketikaA masih sd kelas 3 kelas 4 itu informan merasa Informan merasa 11. karenaA tingkah laku saya seperti seperti perempuan seperti perempuan 12. perempuanA aa saya dipanggil nok kalau terjadi pada masa sejak masa kecil 13. nggaA nok ya nduk waktu itu aku seneng kecil atau sekolah 14. senengA aja karena saya anggap itu (9-15) 15. panggilanA yang pas untuk saya. saya itu 16. sepertiA perempuan bahkan aa dari TK itu 17. sayaA sudah aa suka nyannyi aa pakai apa 18. namanyaA jarik tapi seperti selendang itu, 19. semuaA itu berjalan apa adannya tanpa 20. membayangkanA apa-apa karena kita 21. masihA kecil belum tahu apa-apa. Setelah Muncul rasa Rasa penasaran 22. kelasA 5 kelas 6 itu saya mulai berfikir penasaran dalam akan perempuan 23. bahwaA kenapa kalau saya pipis itu ikut- diri mengenai 24. ikutanA jongkok seperti perempuan kalo tingkahlaku 25. lakiA -laki pipis berdiri begitu saja artinya perempuan (21- 26. bagaimanaA saya aa bagaimana saya 37) 27. mengekspresikanA keperempuanan saya 28. iniA berlangsung secara natural 29. bagaimanaA saya mengekspresikan jiwa 30. keperempuananA saya mulai saat itu saya 31. berfikirA kok saya suka dipanggil 32. perempuanA memang saya seperti 33. perempuanA suara saya tingkah laku saya 34. sepertiA perempuan saya Cuma berfikir 35. ituA aja, lebih membesar lagi ketika saya 36. kelasA 1 SMP itu saya suka dengan 37. cowok.A aa cowok yang satu kelas Suka dengan laki- Perasaan senang 38. denganA saya aa saya suka dengan dia laki dan jika berhubungan 39. bahkanA pada waktu itu mulai berciuman, berpacaran waktu dengan laki-laki 40. jadiA berciuman itu ya pada kelas 1 SMP SMP (37-42) 41. ituA dan akhirnya dia menganggap saya 42. iniA pacarnya. Terus tanggapan 43. orangtuaA bagaimana itu bu 44. mengetahuiA bahwa ibu berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
45. denganA laki-laki pada umumnya? 46. KalauA dulu itu kita Cuma dianggap laki- Keluarga dan Penerimaan 47. lakiA seperti perempuan itu aja pada tetangga tidak keluarga 48. waktuA itu menganggap hal itu hal yang mempermasalahk 49. seriusA bahwasanya seperti perempuan. an perilaku seperti 50. MungkinA dulu waktu kamu hamil perempuan (46- 51. nyidamA wedok tetangga tetanggaku 62) 52. ngomongA sama ibuku seperti itu, kalo 53. sayAa sih senyum senyum aja artinya saya 54. menjadiA hal seperti itu ngga terlalu 55. menjadiA beban pikiran karena keluarga 56. sayaA juga baik-baik saja kemudian juga 57. tetanggaA saya baik-baik saja bahkan dari 58. SMPA kelas 1 itu saya mulai pakai rok aa 59. menariA perempuan tari golek tari 60. gambyongA itu kelas 1 smp bahkan 61. sampaiA ke pentas teater saya jadi Ibu, itu 62. sayaA mulai berkiprah kesenian kan SMP. 63. KemudianA keluarga saya itu sangat Keluarga terbiasa Penerimaan 64. terbiasaA melihat saya berpakaian melihat informan keluarga 65. perempuanA tetapi dalam hal kesenian memakai pakaian 66. belumA sampai ke dalam hal yang wanita dalam hal 67. keseharianA itu. keluarga tahunya pakai kesenian. (63-67) 68. pakaianA perempuan sebagai pelaku 69. seniA terus kapan keluarga menyadari 70. jikaA pakaian perempuan menjadi 71. pakaianA harian ibu SR? kalau Mulai SMA setiap Memakai pakaian 72. keseharianA itu ya mulai SMA, jadi kalau pulang sekolah wanita setelah 73. pulangA sekolah saya pakai pakaian pakai baju unisex pulang sekolah 74. perempuan.A Saya kan terikat pada (bisa dipakai laki- 75. peraturanA sekolah ya jadi kalo laki-laki laki dan 76. pakaiA seragam laki-laki. tapi kalau sudah perempuan) atau 77. dirumahA semua pakaian saya perempuan baju wanita (71- 78. atauA pakaian yang unisex atau pakaian 81) 79. yangA bisa dipakai laki-laki dan 80. perempuan.A Jadi saya terlihat seperti 81. perempuaA n remaja perempuan. Dari 82. SMPA kelas 3 aku mulai menjadi Dukungan dari Dukungan ibu 83. penyanyiA dangdut jadi penyanyi dangdut ibu untuk menjadi menjadi seorang 84. ituA saya juga pakai baju perempuan jadi penyanyi dangdut penyanyi dangdut 85. perempuanA kemudian kuantitas saya dari kelas 3 SMP 86. pakaiA baju perempuan itu jadi lebih dan memakai 87. banyak.A Didukung ibu menjadi pelaku pakaian wanita 88. seniA ya? Iya itu. Penah tidak orangtua (82-88) 89. bertanyaA kamu itu laki-laki tapi kok 90. berpakaianA dan bertingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
91. sepertiA perempuan? Iya tentu saja, Informan Harapan orangtua 92. semuaA orangtua itu pasti menginginkan menyadari bahwa 93. sesuatuA yang baik kepada anaknya. Saya orangtua 94. jugaA disuruh potong rambut kalau mengiginkan 95. panjangA sedikit. Tapi saya potong yang terbaik 96. rambutnyaA potong rambut model dengan cara 97. perempuanA tau ngga kalo jaman dulu potong rambut 98. kayaA Graceemon, penyanyi Graceemon (91-99) 99. itu.A kemudian karena saya itu tampil apa Dimarahi Penolakan dari 100. yaA sexy aa tubuh saya kalau jalan meliuk orangtua karena orangtua karena 101. liukA atau apa gitu aku ini sering dimarahi memakai celana memakai celana 102. olehA orangtua karena apa karena saya pendek yang sexy pendek yang sexy 103. gabolehA pakai celana pendek sedangkan sedangkan 104. kakakA saya yang perempuan itu boleh saudara yang lain 105. kakakkuA yang laki-laki juga boleh yang boleh memakai 106. nggaA boleh malah aku, jadi aku disuruh celana pendek 107. pakaiA celana panjang selalu pakai celana (99-127) 108. panjangA gaboleh pakai celana pendek 109. gituA dari SMP, makannya saya kadang 110. kadangA juga protes sama orangtuaku kok 111. masA SW boleh pakai celana pendek kok 112. mbakA SI boleh pakai celana pendek kok 113. akuA engga. Jadi mungkin orangtua 114. memandangA jika saya memakai celana 115. pendekA itu terlalu sexy terlalu apa begitu 116. teArlalu keperempuan gitu? Aa ya aku 117. nggaA tau aku ngga boleh pakai celana 118. pendekA kalo dirumah walaupun kalo 119. celanaA panjangku itu celana panjang 120. perempuan,A tetapi kakakku yang 121. perempuanA boleh pakai celana pendek 122. lucukan?A Lucukan? Hahaha. Iya lucu 123. bangetA kakakku yang laki-laki juga 124. bolehA mungkin ya itulah kadang kadang 125. yaudahlahA pakai celana panjang itu aja 126. dariA pada kita apa ya namanya ribut 127. hanyaA karena masalah itu. dari dulu saya Menghindari Tidak 128. sukaA sesuatu yang tenang gasuka sesuatu percecokan dalam mempedulikan 129. yangA ribut ribut saya mengindari keluarga dan tidak nasehat orangtua 130. percekA cokan saya selalu begitu tapi mempedulikan 131. kadangA -kadang diam-diam aku nasehat keluarga 132. berperilakuA seperti itu misalnya (127-141) 133. orangtuakuA bilang kamu itu jangan 134. sepertiA itu, aku didepannya bilang iya- 135. iyaA tapi dibelakang tetep begitu juga 136. sayaA orangnya seperti itu. Itunya itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
137. sepertiA apa bu maksudnya? Misalnya 138. sayaA disuruh jangan pakai celana pendek 139. terusA saya jawab iya iya tapi diluar 140. rumahA saya tetep pakai celana pendek 141. gituA lo. Apakah sempat mengalami Bapak tidak Kebebasan 142. konflikA dengan keluarga? Tadikan melarang berpakaian 143. samaA ibu kalau sama bapak? Maaf informan dalam 144. saatA itu bapak masih sugeng? iya hal celana 145. masihA bapak sedo itu tahun 95 bahkan pendek, bapak 146. anakkuA sudah umur 3 tahun. bapak juga sosok humoris 147. melarangA seperti ibu tadi yang dan pengamat. 148. gabolehA pakai celana pendek itu atau (141-152) 149. bagaimana?A Engga bapakku itu seperti 150. pengamatA saja sebetulnya tidak pernah 151. apaA ya karena bapakku ini orangnya lucu 152. humorisA ya? Iya. Humoris aku denger bapak Penerimaan 153. sendiriA waktu ngomong sama mengenalkan keluarga 154. keluargakuA aa anakku itu lengkap ada aa anak wandunya 155. lakinyaA aa ada perempuannya ada yang kepada tetangga 156. tengahA tengah ada wandunya, wandu (152-157) 157. taukanA ya? Iya itu. Dalam hati saya oh 158. yaA memang gitu dalam hati saya jawab pengakuan diri Pengakuan sebagai 159. gituA saya dengar saat beliau cerita sebagai wandu waria 160. denganA tetangganya begitu. Secara atau waria (157- 161. tidakA langsung berarti itu bentuk 160) 162. penerimaanA orangtua ibu SR ? Dalam 163. bentukA cerita kepada tetangga jika penerimaan penerimaan 164. mempunyaiA anak wandu? Wandu itu keluarga (160- keluarga 165. dalamA bahasa indonesia laki-laki 167) 166. tidakA perempuan juga tidak kan bu? 167. IyaA wandu itu seperti itu. Ya itu bentuk Orangtua paham perhatian oragtua 168. dariA pengamatan orangtua, karena perkembangan 169. bagaimanapunA orangtua tahu anak (167-176) 170. perkembanganA anak dari kecil, orangtua 171. ituA tahu kita dari kecil seperti apa dari 172. TKA SD SMP orangtua kan mengamati 173. danA melihat orangtua juga tahu 174. permintaanA permintaan kita karena 175. orangtuaA tahu orangtua kan yang ngasih 176. uang.A Tapi dulu saya sudah bisa Mendapatkan Kemandirian 177. menghasilkanA uang sendiri dari hasil uang hasil bekerja 178. seniA itu. Aku dulu sempat dilarang seni (176-178) 179. berdandan,A ketika saya punya make up 180. satuA set itu sama ibuku dibuang tahu Tidak boleh Penolakan ibu 181. tahuA dibuang, tapi saya tidak pernah berdandan ibu. karena informan 182. complainA loh mana ini dimana saya Alat makeup berdandan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
183. mbatinA aja oh pasti di buang tapi karena dibuang (178- 184. sayaA punya uang hasil dari nyannyi 185) 185. dangdutA itu saya beli lagi. Jadi orangtua tidak Penolakan pada 186. orangtuaA setengahnya ngga rela? Iya rela anaknya waria 187. nggaA rela tetapi bagaimanapun menjadi waria 188. kewA ariaan itu tidak bisa ditutup tutupi tetapi kewariaan 189. ituA satu yang kedua kewariaan itu ngga tidak bisa ditolak 190. bisaA ditolak. artinya saya sendiri juga (185-190) 191. kepinginA belajar menjadi laki-laki itu Ingin seperti laki- Penolakan diri 192. jugaA ngga bisa saya pernah me me apa laki pada 193. yaA merenung kemudian aa mengamati umumnya tapi 194. kakakkuA yang laki-lakiitu kalau mau tidak nyaman 195. dudukA seperti apa kalau mau naik motor (190-203) 196. ituA bagaimana gitu jadi oh kalo laki-laki 197. ituA duduknya kaya gini saya belajar, tapi 198. ketikaA saya praktekan saya ngga bisa 199. berartiA pernah mencoba untuk 200. menjadiA laki-laki? iya iya jadi itu 201. merupakanA penolakan diri saya dulu tapi 202. kemudianA kita merasa ngga nyaman 203. yaudahA itu bukan diriku. Itu terjadi 204. kiraA kira umur berapa bu? SMA kira- Lulusan biologi Latar belakang 205. kiraA kelas 2. Bu SR berarti lulus lingkungan UGM pendidikan 206. pendidikanA SD SMP SMA? Iya aku (203-209) 207. kuliahA dan lulus juga di Universitas 208. GajahA Mada jurusan biologi saya ambil 209. biologiA lingkungan. Kalau dalam Paling akrab Rasa nyaman 210. keluargaA paling dekat dengan siapa? dengan adik ketika bersama adik 211. YangA biasannya diajak curhat? Kita paling kecil dan paling kecil 212. semuaA dekat kita semua 8 saudara aku sudah kenal 213. nomorA 3 aku punya adek 5 kami ini dengan teman- 214. pendidikanA orangtuaku ini sangat hebat teman waria (209- 215. oarangtuakuA ini membuat keluarga kami 225) 216. iniA saling aa bantu saling apa ya saling 217. mengeluh.A Tapi kita emang punya temen 218. deketnyaA ini deketnya sama ini aku 219. deketnyaA dengan adikku yang paling 220. kecilA yang nomor 8 karena dia ini opo yo 221. singA momong aku artinya aku yang ajak 222. diaA kemana mana main kerumah kawan 223. kawankuA yang waria jadi sejak kelas 5 224. SDA adekku yang paling kecil ini sudah 225. kenalA kawan kawanku yang waria. 226. setelahA saya lulus SMA saya bergaul Mencari teman Mencari komunitas 227. denganA kawan-kawan waria yang lain waria ke yang mendukung 228. jadiA kan saya pengin tahu siapa aku ini komunitas (226-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
229. apakahA Cuma aku sendirian aja orang 236) 230. kayaA aku ini kan aku mencari komunitas 231. yangA seperti aku artinya kita itu ketemu 232. dipusatA kota itu ada tongkrongan teman- 233. temanA waria dan disana itu saya ketemu 234. samaA mereka dan disana terjadi 235. pertemananA ternyata juga ada yang 236. transaksiA seks disana. Kita kan punya Informan Prinsip tidak 237. prinsipA sendiri kita kan tidak menjajakan memiliki prinsip menjadi PSK 238. seksA kita hanya ingin menjalin tidak menjadi 239. pertemananA dengan teman teman ketemu PSK (236-240) 240. cowokA sih oke oke aja. kemudian Ibu tidak suka Penolakan keluarga 241. kakakkuA tahu itu kalo aku suka jika informan terhadap pelacuran 242. nongkrongA disitu kemudian saya dikasih pergi ketempat 243. tahuA bahwa kamu kalo pergi seperti itu pelacuran namun 244. kaloA perempuan itu kamu itu pelacur informan 245. ibukuA yang ngomong kaya gitu terus menyanggah jika 246. sayakanA menyanggah saya tidak kesana hanya 247. melakukanA pelacuran saya Cuma main mencari teman. 248. aja.A Kalo kamu mau main aja temenmu (240-248) 249. ajaA yang suruh main kerumah kamu Ibu mengijinkan Kebebasan 250. gapapaA kok dandan boleh tapi dirumah berdandan tetapi berekspresi 251. sajaA pergi malem malem seperti itu. dirumah saja 252. AkhirnyaA sama memilih kawan kawan (248-251) 253. yangA ada disana yang memang sejalan Mencari teman Mengorganisir 254. danA sepikiran dengan saya sehati dan dan mendirikan teman waria jogja 255. beberapaA orang saya undang main organisasi 256. kerumahA jadi saya bisa ketemu dengan IWAYO (Ikatan 257. kawanA kawan tidak perlu pergi Waria 258. nongkrongA kesana lagi tetapi berjalan Yogyakarta) 259. denganA itu kita punya ide pada waktu itu (252-283) 260. kitaA pengen buat organisasi, organisasi 261. wariaA itu tahun 1982 saya kuliah tahun 262. keA 2 kita mulai mengumpulkan kawan 263. kawanA aa kita membuat aa namannya 264. IkatanA Waria Yogyakarta (IWAYO) iya 265. ituA tahun 82 pertama kali karena saya 266. masihA muda masih 20 tahun waktu itu 267. sayaA mau diposisikan menjadi wakil 268. ketuaA saya gamau juga, akhirnya saya 269. memutuskanA untuk jadi bendahara aja 270. kawanA akrabku jadi sekretaris kemudian 271. kitaA memilih waria yang senior ya dan 272. diseganiA orang-orang itu untuk menjadi 273. ketuannyaA pada waktu itu kita ini 274. sebagaiA motor penggerak sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
275. inisiatorA itu aja karena kita punya 276. pengalamanA ikut organisasi dan 277. pendidikan.A kita ikut organisasi 278. pramuka,A dulu waktu SMP saya 279. pramukaA ya jadi saya tahu organisasi 280. SMAA saya ikut OSIS jadi pengalaman 281. organisasiA ini yang membuat kita 282. mengorganisirA kawan-kawan itu sampai 283. sekarang.A Jadi kalau balik lagi kesana ya Keluarga paham Keluarga mampu 284. saudaraA saudara saya itu sebetulnya perkembangan memahami 285. fahamA karena kita tumbuh bersama kita dari kecil hingga kepribadian 286. tumbuhnyaA bareng jadi minatnya seperti saat ini. ada hal 287. apaA sukanya apa yang tidak disukai apa yang mengikat 288. kitaA masing masing tahu o kae raseneng satu keluarga 289. kaeA tetapi dikeluargaku ini ada sesuatu tentang kuliner 290. yangA mengikat satu keluarga sampai sate kambing dan 291. sekarangA ya yaitu suka makan sate durian. (283-302) 292. kambingA semuannya jadi semuanya suka 293. durenA aa dan itu yang menyatukan kita 294. ehA yuk kita pesta duren aa sampai 295. sekarangA kita aa kita reunian keluarga 296. datangA itu pasti jajan sate kemudian beli 297. durenA itu jadi aa ada hal yang 298. menyatukanA ketika selera selera itu 299. berbeda.A Besok ini kita hari senin mau 300. janjianA ke daerah wonosari pesta duren 301. kitakanA di keluarga punya grup 302. whatsappA jadi keluarga ku itu walaupun 303. sayaA ini waria mereka itu tidak tidak memandang Penerimaan 304. memandangA kewariaan itu, semua kita waria sebelah keluarga 305. menilaiA pribadinnya jadi kemudian saya mata (303-306) 306. mengapresiasiA keluarga saya. saya menjaga nama Tanggung jawab 307. menghargaiA mereka itu dengan apa baik keluarga kepada keluarga 308. denganA saya menjaga nama baik (306-312) 309. keluargaA itu saja karena dengan aa harta 310. denganA uang kita semua sudah punya 311. iaa.A kebetulan keluargaku itu memang 312. dariA orang yang berada ya. Dulu jaman memiliki Fasilitas yang 313. sayaA masih kecil aa kita masing masing pengasuh yang diberikan keluarga 314. dikasihA satu pengasuh jadi kebutuhan bertanggung 315. sekolahA kebutuhan apa itu aa pengasuh jawab mencarikan 316. ituA yang mencarikan yang segala kebutuhan 317. memfasilitasi?A Ia memfasilitasi. karena (312-317) 318. bapakkuA sibuk kerja ibuku sibuk kerja Interaksi dengan Relasi yang baik 319. semuannyaA bapak ibuku itu wiraswasta karyawan terjalin dengan karyawan 320. yangA punya pegawai dirumah itu ada 25 baik hingga saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
321. orangA kan konveksi to ibuku sedang ini (318-343) 322. bapakkuA bikin kerajinan perak nah iya 323. kaloA bapakku itu dibelakang kalo ibuku 324. didepanA pegawainya namannya mesinan 325. mesinanA itu tempat menjahit isinya 326. perempuanA semua karena kerjannya 327. menjahitA tapi yang belakang isinya laki- 328. lakiA semua karena tukang perak gitu jadi 329. rumahkuA itu tiap hari ramai rumahku itu 330. besarA banget karena anak 8 masing 331. masingA punya kamar masih ada itu jadi 2 332. rumahA jadi satu sampai sekarang sampai 333. ibukuA tinggal jadi dirumah itu kita bener 334. benerA bersosialisasi dengan orang-orang 335. danA aa sampai sekarang orang yang 336. duluA -dulu kerja sama bapakku yang dulu 337. kerjaA sama ibuku kita semua masih 338. punyaA hubungan yang sangat baik dan 339. kemudianA yang jadi tukang parkir ada 340. yangA kemudian jadi apa jadi apa nyebar 341. keseluruhA jogja? Ia nyebar akhirnya iaa 342. kenalanA kita jadi banyak tambah saudara 343. jadiA gitu. jadi apa ya itulah dukungan Keluarga Relasi sosial 344. keluargaA dulu keluargaku itu seperti itu mnegajarkan 345. duluA dikeluargaku ada tukang masak hubungan yang 346. tuakngA nyuci sendiri tukang masak itu baik dengan 347. sendiriA jadi dateng Cuma masak untuk karyawan (343- 348. orangA banyak itu tadi sama keluarga jadi 344) 349. iniA masakan buat keluarga ini masakan 350. buatA orang orang itu buat pegawai dan 351. tukangA itu terus juga ada lagi tukang 352. cuciA itu juga nanti datang Cuma nyuci 353. ajaA nah nanti yang pengasuh pengasuh 354. iniA yang kemudian bersih bersih rumah 355. kemudianA asah asah berarti pengasuh 356. hanyaA mengurus kebutuhan sehari- 357. hariA itu ya? Iya, setelah kami ini 358. berangkatA dewasa kemudian dibawa 359. pulangA semua pekerjaan itu jadi 360. kemudianA lebih tidak ada lagi ada 361. banyakA orang dirumah oh kalau ngga 362. jadiA kerjaannya dibawa pulang? 363. EnggaA jadi tukang jahit dan tukang 364. perakA itu hanya datang untuk ambil 365. pekerjaanA nanti nanti dikerjakan 366. dirumahA jadi rumah kami berkurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
367. orangnya.A Ketika dewasa pengasuh itu Pembagian Tanggung jawab 368. tidakA kerja lagi, kita semua bagi tugas aa pekerjaan untuk pada pekerjaan 369. kemudianA mengumpulkan baju baju bersih-bersih rumah 370. kalauA setelah dari jemuranitu saya yang rumah (367-399) 371. melipatA lipat unutk semua saudara 372. saudarakuA dan ibuku berarti kalau lipat 373. bajuA itu semuanya? Adek kakak ayah 374. ibu?A Iya semuannya dan nanti sama 375. bersihA bersih kamar kamar 8 itu? Iya 8 376. ituA jadi saya masuk kamar saudara 377. saudarakuA saya yang bersihkan baju baju 378. kotorA itu saya yang ambil saya taruh di 379. tempatA cucian kemudian dicuci 380. orangkanA iya nah setelah itu setelah 381. cucianA dicuci dijemur aku tuh yang 382. bagianA ngambili melipat dan 383. memasukanA lemari pekerjaanku udah itu 384. dirumah,A kalau kakakku pekerjaannya 385. cuciA piring ada kakakku satunya lagi 386. nyapuA adekku itu bersih bersih kaca kita 387. shareA kita pembagian tugas semua 388. dapat?A Semua dapat kecuali adekku 389. yangA kecil kecil nanti mereka yang 390. tanggungA jawab misal aku yang masuk 391. kamarA sering pegang baju ya kalau ada 392. yangA tanya bajuku kemarin dimana ini 393. iniA ini nah gitu. Oh Jdi ditanya siapa 394. yangA piket harus bertanggung jawab? 395. IyaA aku dari dulu dibuat seperti itu 396. artinyaA kita punya pembagian tugas aa 397. kemudianA apa namanya kita masing- 398. masingA bertanggung jawab dengan 399. apayangA telah disepakati itu. berati 400. pembelajaranA tanggung jawab 401. sejakdiniA ya bu? Iya termasuk juga Orangtua Prinsip menjalani 402. membahasA tentang aku iya dulu bapak mencoba kehidupan pada 403. danA ibuku mungkin kepengen ketegasan mengajak waria 404. atauA apa ya bapakku mengumpulkan aku informan 405. 2 A kakakku dan 2 adekku ini yang udah menegaskan 406. dewasaA semua terus akudi tanya sama statusnya namun 407. bapakkuA sama ibuku apakah kamu akan informan tetap 408. selaluA seperti itu terus? Seperti apa? Ya kukuh bahwa 409. kamuA itu jadi wandu itu. Loh akutu jadi dirinya adalah 410. wanduA ngga berdoa sama Tuhan aku waria dan dia 411. nggaA meminta aku bilang begitu. Kalau akan tanggung 412. sayaA disuruh milih say pasti memilih jawab dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
413. sepertiA kamu seperti kamu seperti kamu kondisinya 414. sayaA tunjuk saudara saudara ku iya saya tersebut walaupun 415. nggaA minta saya seperti ini seperti ini ya ia tidak meminta 416. menjalaniA saya bilang begitu, Oh menjadi 417. yasudahA kalau begitu aa semua nanti demikian. (401- 418. kalauA ada apa apa menjadi tanggung 430) 419. jawabmuA ya. Iaya nanti aku tanggung 420. jawab.A Bapakku kan orang religius ya, 421. nantiA kalau ditanya Tuhan saya sudah 422. lepasA tanggung jawab karena saya 423. sudahA bertanya sama kamu karena 424. orangtuaA itu tugasnya mengarahkan 425. mendidikA gitu. Iya aku yang akan 426. tanggungA jawab dengan diriku sendiri 427. danA dengan keadaan ini saya gitu. 428. KarenaA saya ngga pernah memilih saya 429. nggaA pernah berdoa menjadi seperti ini 430. sayaA bilang gitu oh yauda akhirnya 431. bubarA itu rapat keluarganya? Iya rapat Setelah rapat Penerimaan 432. keluarganyaA kemudian saya saya juga informan di keluarga 433. nggaA punya bayangan oh ngapain aku di posisikan sebagai 434. raApat rapatkan saya ngga punya tetapi wanita dalam 435. denganA rapat itu ternyata saudara keluarga. 436. saudaraA saya itu jadi tahu bagaimana Informan 437. mendudukanA saya ditengah tengah mendapat 438. keluargaA saudara saudaraku ini lalu seragam wanita 439. menikahA lalu punya anak nah mereka ketika acara 440. mengajariA anak-anaknya untuk pernikahan 441. memangilA ngundang aku budhe gitu adiknya (431- 442. bulikA ketika mereka ini kemudian ibuku 453) 443. mantuA adek adekku saya dikasih 444. seragamA perempuan itu yang pertama 445. kali?A Iya habis itu adek adekku 446. kemudiankanA mantu ya jadi manten ya 447. dikasihA aku dikasih sragam perempuan 448. kemudianA berlanjut sampai kakakku 449. mantuA adekku mantu semua seragamku 450. jugaA perempuan jadi kemudian 451. keluargakuA ini kemudian tahu 452. bagaimanaA memposisikan saya ditengah 453. tengahA keluarga besar saya itu. 454. TermasukA keluarga besar keluarganya 455. kakekA nenekku keluarga besar nenenkku 456. dariA ayahku karena bapakku ini 6 457. bersaudaraA ibuku 6 bersaudara jadi bener 458. benerA saya ini sendirian saya waria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
459. sendirianA diantara semua orang itu dari 460. 200anA orang itu kalau dijumlah kalau 461. diantaraA mereka ada yang gay kita ngga 462. tahuA karena gay kan ngga nampak ya 463. pokonyaA yang waria itu Cuma aku dari 464. keluarganyaA bapakku ibuku gitu. 465. BerartiA itu bentuk penerimaan 466. keluargaA memposisikan ibu SR dalam 467. keluarga?A Iya kemudian penerimaan itu Setelah informan Penerimaan dari 468. otomatisA akan membuat penerimaan diterima dalam keluarga dan 469. penerimaanA kawan kawannya kawannya keluarga, lingkunagan 470. mbakyukuA kemudian kakakku ini juga lingkungan diluar 471. nggaA malu ngajak aku dolan kerumah keluarga juga 472. kawannyaA aa sampai sekarang kadang mulai menerima 473. akuA disuruh nganter bude terke aku bal- statusnya sebagai 474. balanA misalnya ponakanku mau main waria (467-506) 475. sepakbolaA kadang kadang mereka 476. malukanA budenya waria tapi engga 477. mereka.A Jadi kalo dirumah adekku 478. kemudiaA n ada anak-anaknya ada 479. kawankawannyaA pada datang juga kuwi 480. budhekuA gitu jadi kemudian saudara 481. saudarakudanA anak anaknya itu benar 482. benarA penerimaan itu 100% gitu berarti 483. penerimaanA dariawal keluarga meluas 484. sampaiA lingkungan sekitar? Iya iya 485. iyaaA kelingkungan sekitar ke tetangga ya 486. begituA itu sampai kemudian jabatan 487. jabatanA posisi posisi saudaraku yang 488. menjadiA dokter menjadi apa itu juga 489. mempengaruhiA jadi misalnya ada rapat 490. dirumahnyaA adekku adekku sedang rapat 491. kawan kawan kantornya atau arisan itu 492. jugaA memperluas penerimaan. Oh itu 493. kakakkuA gini gini terus kita kenalan gitu. 494. JadiA penerimaan itu akan berimbas 495. kedalamA penerimaan yang lebih luas lagi 496. lebihA luas lagi apalagi saya saudarannya 497. banyakA makin cepat meluasnya? Iya 498. jugaA ketika kita kawan-kawan SMA 499. kebetuA lan keluargaku itu semua 6 di 500. SMAA yang sama jadi kalau reunian 501. waowA banyak sekali ketemu kawan 502. kawankuA kawan kawan kakakku kawan 503. kawannyaA adek adekku gitu jadi kita 504. koneknyaA gampang satu almamater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
505. kemudianA satu jadi udah engga apa ya 506. iniA lagi gitu. sempat mengalami 507. penolakanA ngga sih bu SR? awal Mengalami penolakan di 508. awalnyaA itu lo bu? Ya kadang kalau penolakan di lingkungan kerja 509. kawanA kawan yang belum tahu itu mbok lingkungan kerja 510. anuA aa eh gini jadi apa ya ceritannya (506-519) 511. kitaA ada organisasi baru ORARI 512. misalnya.A ORARI itu apa bu? ORARI 513. ituA radio rong meteran itu lo HT itu ya? 514. IyaA HT breakbreakbreak gitu nah ketika 515. kawanA kawan yang belum mengerti saya 516. yaA mbok anu berusaha untuk menjadikan 517. sayaA laki-laki ya artinya mereka belum 518. pahamA saja bagaimana waria itu seperti 519. apaA kan seperti itu. Iya berarti Penerimaan Penerimaan 520. penerimaanA keluarga bagi bu SR keluarga adalah keluarga 521. sangatA penting sampai saat ini? iya hal yang paling 522. penerimaanA keluarga itu sesuatu yang mendasar. 523. palingA mendasar untuk waria karena apa Dengan 524. karenaA penerimaan keluarga itu diterimanya waria 525. membuatA waria ini nyaman menjadi didalam lingkup 526. dirinyaA sendiri aa mayoritas kawan keluarga ia 527. kawanA waria itu tidak diterima dalam merasa nyaman 528. keluarA ga jadi kemudian dengan (520-561) 529. keluarganyaA sendiri tidak nyaman lalu 530. apaA yang dia lakukan dia akan pergi dari 531. keluargannyaA kemana? Mencari 532. komunitasA yang bisa menerima 533. komunitasA yang sama itu keluar kotalah 534. diaA ketika pergi dia dalam usia 535. pergolakanA usia remaja karena pada 536. waktuA mengekspresikan diri itu pada 537. umurA 20an apa yang dalam 538. kepergiannyaA tanpa bekal tanpa 539. pendidikanA tanpa pengalaman kerja nah 540. laluA dia pergikesana tanpa apa apa lalu 541. apaA yang dia lakukan untuk bertahan 542. hidup?A Ya menjadi pekerja seks menjadi 543. pengamenA gitu karena itu tadi jadi 544. penerimaanA keluarga itu sesuatu yang 545. pentingA kemudian terus bisa bersekolah 546. kalauA pergikan terus sekolahnya putus 547. nahA iya terus dia jadi ngga sekolah nah 548. jadiA penerimaan keluarga itu kaya mbak 549. NAA kalo ngga sekolah ya dikursuskan 550. olehA orangtuannya jadi keluarga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
551. komunitasA yang paling kecil dimana 552. individuA individu yang ada didalamnya 553. ituA merasa aman merasa nyaman merasa 554. terlindungiA gitu jadi ketika saya berada 555. didalamA lingkup keluarga itu ya kita 556. amanA nyaman karena diterima, ketika ini 557. ditolakA lha udah ngga enak ngga nyaman 558. harusA meninggalkan keluarga. Ada yang 559. diusirA begitu macam macam kasusnya 560. macamA macam tapi intinya karena tidak 561. diterimaA dalam keluarga. kemudian dia Diterima dalam Penerimaan 562. pergiA ini mayoritas jadi orang orang keluarga berhasil keluarga 563. yangA aa yang kemudian diterima dalam mempertahankan 564. keluargaA adalah orang orang yang identitasnya 565. menangA daalam perjuangannya sebagai waria 566. perjuanganA apa perjuangan (561-567) 567. memperjuangkanA identitas dirinya. ada 568. yangA kamu harus menikah kamu malu 569. maluinA keluarga dipaksa sama keluarga 570. untukA menikah dicarikan jodoh itu ada 571. danA dijogja ini ada 5 karena dia tidak 572. bisaA mempertahankan identitas entah 573. karenaA apa mereka lalu iya iya aja udah 574. dicarikanlahA jodoh dia seorang 575. perempuanA supaya kelihatan normal dia 576. diantaraA masyarakat supaya menjaga 577. namaA baik keluarga kan gitu apa yang 578. dialakukanA itu yang menikah itu 579. tubuhnyaA saja jiwanya tidak menikah 580. karenaA jiwanya dia itu perempuan 581. kepengennyaA ekspresinya perempuan 582. laluA diam diam setelah pernikahan dia 583. akanA mencari laki-laki dan pernikahan 584. yangA tidak sehat itu yang lama lama 585. gagalA bercerailah mereka setelah 586. ketahuanA oh ternyata suamiku ini 587. menyukaiA laki-laki bahkan dikira homo 588. berartiA suamiku homo, ya ngga homo dia 589. jiwanyaA perempuan gitu itu namannya 590. kekerasanA kultural kekerasan verbal kan 591. yangA di unek unekke dikata katain iya 592. itu.A jadi waria itu banyak mengalami Penolakan waria Penolakan pada 593. kekerasanA intimidasi kemudian karena adanya waria 594. diskriminasiA kemudian stigma jadi stigma negatif 595. kenapaA kemudian keluarga tidak tentang waria 596. menerimaA waria karena ada stigma (592-636)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
597. bahwaA waria itu pendosa waria itu 598. menyimpangA tidak normal maka 599. keluargaA malu dengan masyarakat nah 600. stigmaA inikan stigma di masyarakat luas 601. pengetahuanA orang orang telah tercekoki 602. olehA dokma itu tadi bahwasannya waria 603. ituA menyimpang waria itu bisa 604. disembuhkanA itukan waria itu berdosa 605. wariaA itu dilaknat Tuhan dan wariaitu 606. kaloA sholat ngga diterima dan semua itu 607. nggaA benar dan kita didalam melakukan 608. pengorganisasianA ini melakukan kerja 609. kerjaA untuk menurunkan stigma negatif 610. ituA kita membuktikan bahwa waria itu 611. bukanA pilihan iya kita megedukasi 612. masyarakatA suapaya masyarakat tahu 613. siapaA mengapa waria itu untuk apa untuk 614. menurunkanA stigma untuk penerimaan 615. keluargaA yg lebih terbuka gitu karena 616. stigmaA yang ada dalam masyarakat itu 617. berhubunganA langsung dengan 618. penerimaanA keluarga karena keluarga 619. inikanA juga masyarakat ketika keluarga 620. pemahamannyaA seperti stigma itu yauda 621. merekaA ketika anaknnya jadi waria 622. ditolakA kamu berdosa kamu malu maluin 623. keluargaA mesti begitu kamu harus 624. normalA karena waria bisa disembukan 625. akibatnyaA ya itu tadi dinikahkan di 626. rukiyahkanA dibawa ke dokter genetika 627. banyakA kawan kawankuitu yang 628. kemuA dian disuntik hormon laki-lakinya 629. dampakA dari suntik hormon dia jadi 630. tumbuhA bulunya semakin lebat sekali itu 631. tetapiA dia tetap perempuan karena jiwa 632. iniA tidak bisa di apa ya suntik hormon itu 633. sajaA jiwa itu perasaan iya jiwa itukan 634. suatuA konektifitas dengan spiritual 635. denganA Tuhan tidak ada hubungannya 636. denganA medis beda. Cuma kalau 637. menyokongA bisa misalnya seorang waria 638. yangA kemudian supaya bisa lebih bagus 639. diaA suntik perempuan gitu. 640. mempercantikA ya? Iya gitu itu saja 641. yangA saya tanyakan bu tentang 642. penerimaanA keluarga pada waria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
643. terimakasihA kepada bu SR telah 644. menyempatkanA waktu untuk saya iya 645. samaA sama mas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
VERBATIM SUBJEK 3 YS no Verbatim Deskriptif label Analytic Label Terimakasih1 mbak ys telah Usia YS 51 tahun Deskripsi diri 2 menyempatkan waktunya untuk (6-7) 3 melakukan wawancara siang hari 4 ini. iya yang pertama sekarang 5 umur mbak YS berapa ya? Kalau 6 oktober kemarin pas 51 ya ditahun 7 ini otomatis jalan 52. Bisa 8 diceritakan gimana sih awal mula 9 merasa berbeda dari teman 10 teman yang lain hingga sekarang 11 memutuskan diri menjadi 12 seorang waria? kalo aku sih gini Tidak berusaha Perilaku menjadi 13 sih apa didalam flash back menampakkan wanita terjadi 14 kebelakang artinya gini sebenernya perilaku yang secara spontan 15 aku bukan merasa tetapi berbeda dengan 16 menampakkan ya perbedaan laki-laki pada 17 dengan temen temen yang sebaya umumnya, namun 18 yang laki-laki itu sebenernya dari perilaku menjadi 19 kecil jadi gini ada dari umur 3 wanita terjadi 20 tahun 4 tahun aku itu ada difoto secara spontan 21 pakai baju perempuan dan itu (12-26) 22 muncul secara spontan artinya tidak 23 berarti orangtu aku memakaikan 24 aku baju perempuan biar seperti 25 perempuan biar apa seperti anak 26 perempuan itu bukan ya. karena 27 aku 9 bersaudara aku anak yang ke 28 8 ho,o banyak banget. Artinya aku 29 dari kecil itu muncul secara spontan 30 aa merasa nyaman ketika nyaman ketika Perasaan nyaman 31 menggunakan baju perempuan terus menggunakan saat bermain 32 bermain boneka bonekaan pakaian wanita dan permainan wanita 33 melakukan aktivitas yang sering senang bermain: dan mengenakan 34 dilakukan perempuan intinya gitu boneka, masak- pakaian wanita. 35 aku merasa nyaman artinya dari masakan, rumah- 36 kecil itu bukan bukan belum pernah rumahan 37 tapi jarang sekali aku lakukan, dibandingkan 38 misalkan apa melakukan permainan dengan permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
39 dengan permainan sebaya laki-laki yang umumnya 40 sepakbola main layangan sesuatu dilakukan oleh 41 yang aaaa bukan aku banget gitu laki-laki 42 ya? Hehehe iya betul bukan aku bermainsepak bola, 43 banget terus aku gabung dengan layangan (30-52) 44 temen temen yang perempuan main 45 pasar pasaran main apa rumah 46 rumahan dari tanah waktu itu jenis 47 permainan di jamanku kan masih 48 sangat tradisional ya terus apa 49 dibentuk rumah-rumahan terus 50 orangnya pake lidi gitu nah disitu 51 aku merasa nyaman betah aku main 52 distu. terus aku ingat dan sampai 53 sekarang ada di memoriku ya, aku 54 punya adek yang selisihnya 7 tahun 55 ya ini yang nomor 9 mbak? Iya ha 56 a, aku ingat aku diajak ibuku untuk 57 periksa kandungannya dan otomatis 58 aku kira kira usia 6 tahun ya waktu 59 itu aku digendongnya digandeng 60 dirumah sakit. Nah kebetulan apa 61 itu Rumah Sakitnya DKT itu kan 62 almarhum ayah kan tentara ya 63 artinya mengakses kesana tentunya 64 lebih mudah ya, terus apa namanya 65 aku nunggu diselasar gitu dibangku 66 duduk gitu nah ibuku masuk 67 diperiksa dan tiba-tiba ada 2 orang 68 suster lewat depanku, aku nangis 69 menjerit jerit dan aku kenceng 70 banget tangisanku ehhehehehe dan Menangis meminta Dukungan orang 71 itu mengundang ibuku harus keluar. ibu untuk tua 72 Terus ibu bertanya kenapa kamu membuatkan topi 73 menangis kata gitu terus aa aku seperti topinya 74 nangis bukan kerana bau obat atau suster Rumah Sakit 75 takut disuntik atau apa aku (68-97) 76 nangisnya bukan karena itu karena 77 aku spontan bilang aku pingin 78 dibikinkan gitu kaya suster itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
79 bikinkan kaya apa kaya topi begini 80 topi suster jaman duluya? Iya itu 81 bener dulukan ada suster topinya 82 ditengah gitu, dengan sigap ibuku 83 pake sapu tangan gitu namanya aku 84 masih umur 6 tahun ya dipakein di 85 kepalaku terus udah aku anteng jadi 86 anak manis waktu itu 87 hahahahahahahaha dokternya 88 ketawa waktu itukan terus ibuku 89 bilang yauda anteng ya terus ibuku 90 masuk ruangan itu lagi periksa. 91 Aku nunggu diluar karena Rumah 92 Sakit DKT jaman dulu itu 93 selasahnya ini ada bangkunya dan 94 aku duduk anteng dan jadi anak 95 manis ketika aku dikasih sapu 96 tangan nah artinya itu muncul 97 secara spontan dari aku gitu lo, nah 98 kalo ee kalo anak laki-laki yang 99 memang dia tidak memiliki 100 kecenderungan yang berbeda dia 101 tidak mungkin melakukan hal 102 seperti itu. Iya akhirnya aku 103 berproses karena saat itu aku masih 104 punya pola pikir yang sangat dini Nyaman dengan Rasa nyaman yang 105 ya yang penting aku nyaman aku keadaan saat ini diperoleh dari 106 belum bisa mengatakan aku ini namun belum keadaan saat itu. 107 waria aku ini wandu aku ini banci terpikirkan menjadi 108 belum tahu karena aku pengennya waria/wandu (102- 109 nyaman. Nah jelang memasuki 109) 110 sekolah itu baru aku aa memiliki 111 kesadaran oo ternyata aku wandu 112 ya karena banyak temen temen Banyak teman- Penolakan dari 113 sekolah aku yang mengatakan hay teman yang lingkungan sekolah 114 wandu wandu karena di jaman itu menyebut wandu 115 istilah sebutannya adalah wandu istilah orang jawa 116 wandu ya bukan waria ya terus loh menyebut laki-laki 117 aku kok terus dikatakan wandu ya, berperilaku seperti 118 terus aku sih orang nya cuek ya aku perempuan (109-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
119 mau dikatain apa masa bodo yang 121) 120 penting dia tidak ganggu aku secara 121 fisik gitu nah gitu aku berproses ke 122 SMP aku udah mulai berbeda 123 melanjutkan sekolah SMU juga 124 berbeda gitu aa tapi hal yang satu 125 aku inget karena masih ada 126 beberapa apa namannya istilahnya 127 bukti yang masih aku simpan rapi 128 aku dari kecil sampai SMA aku 129 selalu menjadi wakil sekolah untuk Berprestasi, Berprestasi di 130 menjadi wakil nyanyi antar kota mewakili sekolah sekolah bidang seni 131 maupun antar provinsi maksudnya selalu menang , vokal / menyanyi 132 antar jogya gitu dan alhamdullilah walaupun memiliki 133 selalu menang gitu lo pas upacara perbedaan dengan 134 senin gitu diumumkan kemarin siswa laki-laki 135 habis ada lomba begini diwakili lainnya. 136 dengan HS gitukan namaku di KTP Tepuk tangan dari Merasa puas ketika 137 itu ya terus aku menyerahkan teman-teman ketika mendapat reward 138 pialanya kepada kepala sekolah dan penyerahan piala /penghargaan 139 kemudian tepuk tangan itu sesuatu menguatkan YS berupa piala 140 hal yang menguatkan aku aku untuk terus menjadi maupun 141 berbeda tapi aku punya prestasi gitu dirinya sendiri applaus/tepuk 142 nah apa namannya ketika (129-141) tangan. 143 menyadarinya lha itu setelah aku 144 apa namannya sekolah ya 145 menyadari aku berbeda tetapi 146 ketika menyadari tentu belum bisa Menyadari berbeda, Penolakan diri pada 147 langsung menerima. Nah ketika aku belum bisa usia sekolah 148 sudah bisa coming in aku sudah menerima 149 bisa menerima itu ditahun 94 keadaanya (146- 150 sekitar umur 27 atau 26. Itu baru 147) 151 menerima kok aku berbeda Tahun 1994 Penerimaan diri di 152 dengan oranglain ha a artinya menerima dirinya tahun 1994 pada 153 sudah bisa berdamai dengan diri sebagai waria (149- usia 26-27 tahun 154 sendiri iya bukan berarti aku 157) 155 menjadi menyadari sebagai waria 156 telat engga. Iaya tidak ada istilah 157 menjadi waria itu telat itu tidak ada, 158 karena semua orang mengalami Kebimbangan Kebimbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
159 yang namanya denial mengalami hidup dalam dalam hidup 160 proses, ya disitu. Pencarian jati pencarian jati diri 161 dirinya? Iya pencarian jati dirinya (158-162) 162 ada sebagian temen temen waria 163 yang berproses dari kecil sudah 164 pakai rok tapi aku bisa memastikan Waria putus Pengakuan diri 165 dia putus sekolahnya karena sekolah ketika seorang waria 166 gimanapun sampai sekarang aturan memutuskan 167 sekolah siswa laki-laki harus pakai memakai rok sejak 168 baju laki-laki siswa perempuan kecil (164-174) 169 harus pakai baju perempuan belum 170 ada peraturan yang membolehkan 171 siswa yang berbeda terus dia pakai 172 rok silahkan kalo kamu pakai rok 173 sampai sekarang belum ada iya 174 betul jadi artinya kecenderungan aa Kecenderungan Penerimaan sebagai 175 pa namanya aku berbeda memang berbeda dari kecil waria 176 sudah ada dariaku kecil Cuma sudah ada, 177 penerimaannya ketika aku usia 27 penerimaan sebagai 178 tahun ketika aku bener bener oh waria usia 27 tahun 179 ternayata aku ini waria disitu (174-180) 180 pertama orangtua menyadari 181 itu? Ya 182 Apa namannya keluarga tidak ada Ketika coming out Penerimaan 183 masalah ya karena kami 9 keluarga tidak ada keluarga 184 bersaudara kami hidup bareng kami masalah (186-195) 185 berproses dan ketika aku coming 186 out didalam keluarga, keluarga 187 langsung bisa menerima karena dari 188 semua kakak kakakku akukan 189 sudah bisa mengidentifikasikan aku 190 oh aku kan dari kecil memang 191 seperti itu hehehehe, artinya aku 192 cukup beruntung ketika aa 193 penerimaan keluarga tidak ada 194 masalah. Tanggapan orangtua 195 gimana mbak? Seperti kamu ini Tidak pernah Penerimaan 196 laki-laki kok berperilaku seperti ditolak dalam keluarga 197 perempuan? Tidak ada sama lingkup keluarga 198 sekali tidak ada sama sekali karena (195-214)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
199 dari kecil aku sudah seperti 200 perempuan bahkan diusia sangat 201 kecilpun aku juga sudah pakai baju 202 rok terus apa namanya orang kakak 203 kakku orangtu aku secara otomatis 204 sudah bisa memahami jadi tidak 205 ada pertanyaan. Aku ingat dari 8 206 saudaraku sampai almarhum 207 orangtuaku sedikitpun tidak belum 208 pernah terlintas kamu kok belum 209 pernah punya pacar cewek kok 210 sampai sekarang kamu belum 211 menikah belum ada belum pernah 212 sekali pernah terlintas aku 213 bersyukur disitu. Yang dulu mbak 214 ys cerita pergi meninggalkan 215 rumah dan mulai kos lalu 216 ketahuan kakakknya mbak YS 217 itu gimana ceritannya? Iya jadi 218 gini aku lulus sekolah aku langsung Merasa denial Kebimbangan 219 ke jakarta ya sempet sih sekolah dalam hidupnya dalam hidup 220 terusin karena kau Denial ya ingin setelah lulus, kerja 221 secepatnya mengetahui siapasih aku tidak bertahan lama 222 ini akhirnya tidak sampai selesai dan berpindah- 223 bahkan aku kerja dimanpun aku pindah (218-225) 224 juga selalu ngga betah ngga betah 225 karena aku sangat mempercayai 226 bahwa penerimaan diri sangat 227 penting ketika orang akan Penerimaan diri Penerimaan diri 228 melakukan aktivitas selanjutnya sangat penting 229 gitu agar merasa enjoy nyaman untuk melakukan 230 gitu. aku juga sempat ngekos juga semua aktivitas 231 sih di jalan magelang itu dan apa (226-230) 232 namannya tiba tiba kakakku yang 233 pertama sama kakakku yang 234 kembar itu dateng gitu iya terus 235 akukan lamakan ya ga pulang 236 terutama ibu aku kan nannya kok 237 anak ngga pernah pulang gitu terus 238 ada salah satu temen waria bilang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
239 oh dia kos nya disini, tiba-tiba 240 kakakku dateng gitu dan itu Kakak tau ketika Penerimaan 241 pertama kali kakakku tahu aku YS berdandan dan keluarga 242 pakai baju rok, iya terus mereka tidak marah 243 apanamanya berdandan perempuan (240-251) 244 dan kakakkku ngga marah kagetpun 245 juga engga eskpresi biasa dan dia 246 meluntarkan aa ini yasudah kalo itu 247 bagian dari duniamu yang penting 248 kamu konsekuensi yang kamu 249 tanggung jawab apa yang kamu 250 pilih gitu aja itu. Itu ditahun 1998 251 ya aku butuh waktu sekitar 4 tahun 4 tahun Perencanaan hidup 252 ya karena biar giamanapun aku tu memantabkan diri 253 bukan tipikal orang yang gegabah menentukan 254 jadi ketika aku melakukan sesuatu keputusan yang 255 aku cari sebab dan akibatnya seperti akan diambil (252- 256 apa dan itu terjadi sampai 259) 257 sekarangpun. Jadi aku harus ada 258 semacam planing apa trip apa gitu 259 berarti konsekuensi yang saya 260 peroleh apa gitu ya? Iya tapi 261 bukan aku seorang yang pemikir 262 engga aku segala sesuatu aku 263 balance kan, bahkan ungkapan 264 pertama dari almarhum ibuku itu 265 juga Cuma begini katannya 266 sekarang kamu dandan iya yowes 267 rapopo daripada koe dadi maling Dukungan dari Dukungan orangtua 268 nah itu yang diungkapkan ibuku orangtua (267-269) 269 nah artinya seperti apa yangku 270 bilang tadi bahwa konsekuensi- 271 konsekuensi seorang waria sudah Tangung jawab Penerimaan 272 bisa diterima oleh keluargannya waria ketika keluarga 273 artinya kan memiliki tanggung diterima keluarga 274 jawab yang lebihkan. Bagaimana (271-276) 275 kepercayaan itu bisa kita jaga. 276 Kalau pentingnya keluarga untuk 277 mbak YS sendiri apa? O sangat 278 penting ya menurut aku karena biar Keluarga Pentingnya relasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
279 bagaimanapun aa keluarga biologis merupakan prioritas keluarga 280 itu apa namannya menurut aku utama. Hubungan 281 prioritas ya kaya aku ya waria yang baik dengan 282 otomatis hidup sendirian sampai tua keluarga harus 283 gitu ya nah ketika aku sampai tidak dijaga dengan baik 284 bisa menjaga aa kualitas hubungan (278-296) 285 yang lebih bagus intinya gini aku 286 harus menjaga hubungan yang 287 bagus dengan keluargaku minimal 288 dengan adekku yang sekarang 289 dijogja karena semua kakkku sudah 290 pada mencar ya mereka sudah 291 berumah tangga sudah memiliki 292 urusan masing-masing kebetulan 293 yang dijogja aku sama adekku itu 294 yang harus aku jaga hubungan 295 baiknya. Pernah tidak mengalami 296 konflikdengan keluarga? Tidak 297 pernah alhamdulillah tidah Tidak pernah Penerimaan 298 pernah.pernah tidak keluarga mengalami konflik keluarga 299 bilang koe i lanang e tapi kok koyo dengan keluarga 300 wedok tidak pernah Bahkan ketika (296-299) 301 kakakku dan adekku tahu kalau aku 302 dandan aku malah di support kaya Mendapat support Dukungan keluarga 303 aku nih punya make up aku punya dari saudara berupa 304 baju aku punya apa gitu hehehehe make up atau 305 aku sampai sekarangpun ngga pakaian (302-314) 306 pernah yang namannya baju celana 307 itu aku beli ini semua lungsurannya 308 adekku semua selemari itu 309 lungsurannya adekku jeans jeans 310 itu karena aku sama adekku 311 tingginya hampir sama ukurannya 312 juga sama dia bosan dikasihkan aku 313 hehehhee lumayan daripada beli. 314 Beruntung ya mbak YS 315 dibandingan dengan teman waria 316 yang diluar sana iya. Kalau 317 dalam lingkup keluarga paling 318 dekat dengan siapa mbak? Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
319 tetap adekku ya karena kami 9 320 bersaudara aku anak ke 8 aku 321 dengan kakakku kan jangka 322 umurnya jauhjauh nah kebetulan 323 dengan adekku aku walaupun aku 324 selisih 7 tahun artinyakan kita 325 tumbuh kembangnya bersama terus 326 sama kakakku satu yang perempuan 327 aku selisih 2 tahun sekarang dia ada 328 di bekasi ya berumah tangga. 329 Kakak kakakku udah menikah jadi 330 dirumah Cuma bertiga seperti 331 charlies angels gitu, kakakku aku 332 adekku, kemalioboro ya bertiga 333 terus kalo ada event lebaran kita 334 juga bertiga sama ibuku, karena kan 335 kakakku yang menikah sudah pada 336 mencar, nah kakakku yang selisih 2 337 tahun udah nikah sekarang 338 tinggalaku sama adekku yang di 339 jogja, jadi hubungan secara Lebih dekat dengan Kedekatan dengan 340 emosiaonal dia lebih dekat. Kalau adik paling bungsu saudara kandung 341 lebaran masih kumpul semua karena adik yang 342 mbak? Dulu iya ketika almarhum tinggal di jogja 343 ibu masih ada hubungan dengan (339-341) 344 keluarga baik ya mbak? Iya 345 misalnya aku sma kakakku ya yang 346 dimana gitu tidak pernah ketemu Komunikasi dengan Hubungan baik 347 tapikan sekarang orang dimudahkan keluarga sampai dengan keluarga 348 dengan media handphone ya saat inimasih masih terjalin 349 karena aku punya grup WA berjalan baik (346- dengan baik 350 keluarga dimana semua kakakku 354) 351 ada disitu beserta istri dan anaknya 352 juga disitu jadi komunikasinya 353 disitu masih lancar sampai sekarang 354 sebelum ibu meninggal pernah 355 titip pesan tidak? Ya kalau 356 wejangan ada sih Cuma ngomong 357 begitukan apa mendinglah dandan 358 daripada jadi maling gitu terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
359 bilang padahal kan dulu ibu pingin 360 kamu kuliah di IKIP dulukan Ibu kecewa YS Dukungan orangtua 361 bilangnya bukan UNY ya masih karena tidak tidak 362 IKIP Yogyakarta ibu pengen kamu bisa menjadi guru 363 jadi guru gitu terus tak candain kan namun ibu berkata 364 aku udah jadi guru kadang-kadang jika itu sudah 365 aku juga ngisi di depan kelas heheh menjadi pilihanmu 366 Hehehehe, ibuku ketawa yauda jalani saja kalau 367 gapapa yawes kamu manteb e disitu mantabmu disitu. 368 karena ibuku orang tua jaman dulu (360-370) 369 lah ya jadi gitu. ibu mbak ys 370 memiliki pemikiran yang lebih 371 luas ya berarti dibandingkan 372 dengan orangtua lain jika salah Saudara cemas Perhatian dari 373 satu keluarga mereka merupakan dengan adanya keluarga 374 waria iya alhamdullilah ya artinya kasus LGBT di 375 ga ada masalah ya di ibu maupun di tahun 2016 (377- 376 bapak ya. Bahkan kemarin merebah 384) 377 isu LGBT yang kemarin 2016 itu 378 adekku sangat kawatir sama 379 keadaan aku, udah wes kamu Komunitas dan Dukungan dari 380 tinggal disini aja neng kene wae Y keluarga keluarga dan 381 gini gini gitu neng kene wae itu merupakan bagian komunitas 382 maksudnya dirumah adeknya yang penting (385- 383 mbak gitu? iya gitu terus aku 392) 384 bilang gapapa. Artinya bentuk dari 385 kekawatiran seorang saudara adalah 386 bentuk dari perhatian gitu. artinya 387 kaya aku ya komunitas menjadi 388 suatu hal yang penting ya artinya 389 menjalin hubungan yang baik untuk 390 komunitas, tapi menjalin hubungan 391 dengan keluarga biologis juga Ketika sudah tua Penerimaan 392 bagian yang sangat penting juga. keluarga yang akan keluarga 393 Berarti dekat dengan keluarga merawat (396-400) 394 biologi dulu baru meluas ke 395 penerimaan yang lebih luas ya? 396 Iya karena pemikiranku begini ya 397 kalau aku sudah tua sudah tidak ada Menjalin hubungan Perasaan nyaman 398 apa apa pastikan keluarga tidak baik dengan saat bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
399 akan tinggal diam itu akan keponakan (402- keluarga 400 pemikiranku disitu. Aku belum bisa 406) 401 membayangkan nantinya seperti 402 apa intinya sekarang aku memulai Keponakan tidak Penerimaan 403 hubungan baik dengan ponakanku malu mengenalkan keluarga 404 dengan anaknya adekku gitu dan YS pada pacarnya 405 alhamduliallah tidak ada masalah (407-413) 406 karena aa satu hal gitu ya contoh 407 misalkan kaya ponakkanku gitu ya 408 dia tidak malu ketika mengenalkan 409 pacarnya oh ternyata omku itu 410 waria karena pernah adekku sama 411 ponakkanku sama pacarnya datang Tidak Penerimaan 412 Kesini datang pas bulan puasa mempersoalkan keluarga 413 kemarin. Manggilnya tetap om tenyang sebutan om merupakan hal 414 atau bulik? Engga aku atau tante. Yang yang sangat berarti 415 dipanggilnya tetap pakai mas tapi penting penerimaan 416 mas Yee gitu. bagi aku ngga keluarga (416-428) 417 masalah kamu panggil aku apa aja 418 mau dipanggil mas om yang 419 penting lebih ke dalam bentuk 420 penerimaan. Point nya disitu 421 soalnya aku bukan orang yang suka 422 memaksakan yang itu bukan 423 kemauan dia. Pahamkan? Jadi gini 424 kau harus panggil aku tante, kalau 425 dia ngga mau kenapa aku harus 426 paksakan? Yang penting kamu 427 menerima aku aja dulu itu suatu hal 428 yang sangat berharga. Kenapa aku 429 bilang seperti itu tadi karena aku 430 ingat ketika apa namannya karena 431 ponakanku kan kuliah di ….. taman 432 siswa yang jurusan multimedia jadi 433 pas aku mau pulang ke ponpes aku 434 ngidul dia ngalor dia manggil Keponakan Penerimaan dari 435 manggil aku mas Ye mas Ye gitu menyapa dijalan keponakan 436 pemikiranku ketika dia tidak bisa tanpa rasa malu 437 menerima aku pastikan dia akan (433-441) 438 malu tidak akan memanggil aku apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
439 lagi dihadapan teman teman 440 kuliahnya. Kali tempo aku pulang 441 mas Ye koe tak panggil lo koe ra 442 krungu langsung bablas, aku karo 443 temen temenku kae. Ho o po ho o 444 itu ya apa aa itu tak apresiasi karena 445 dia ngga malu memanggil aku terus 446 dia dateng kesini sama pacarnya Keponakan Penerimaan 447 nek dia malu pastinya dia tidak mau mengajak pacar keluarga 448 ngajak pacarnya kesini. Bentuk main ke ponpes 449 penerimaan dari ponakan ya iya (444-448) 450 nah itu yang artinya sampai 451 sekarang aku jaga itu ya apa Menjaga hubungan Kebutuhan akan namannya hubungan seperti itu, keluarga supaya di kasih sayang 452 jadi ketika nanti aku sudah tua tidak hari tua ada yang 453 bisa produktif pastikan nanti ada merawat (451-455) 454 yang menjaga gitu. pernah tidak 455 orang tua menyuruh untuk ikut 456 kursus seperti mbak NA 457 memasak salon atau yang lain? 458 Engga karena aku tidak tertarik 459 dalam hal tersebut bukan passion 460 ku ya, yang penting aku melakukan 461 apa yang dilakukan teman sebayaku 462 juga seperti sekolah bermain gitu 463 pendidikan sampai tingkat apa 464 mbak? SMU iya ha a. kalau 465 disekolah pakai baju laki-laki? 466 iaya pake laki-laki sampai rumah ya Disekolah pakai Munculnya 467 nyolong nyolong pakai baju wanita seragam laki-laki kewariaan 468 make up gitu tapi disitulah tetep sampai rumah 469 menjadi yang berbeda ya di pakai baju wanita 470 jamanku sekolah, aku inget temen dan pakai makeup 471 sebaya aku itu laki-laki jarang pakai secara diam-diam 472 kaos dalem pake sragam aja gitu ya. (465-479) 473 Kalo aku pakai kaos dalam itu saya 474 anggap pakai BH gitu aku juga 475 pake bedak yang tipis tipis gitu ya 476 itu aku kasih di beauty case terus 477 ku juga pakai handbody pokonya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
478 yang itu tidak pernah dilakukan 479 oleh laki-laki. bagaimana jika 480 anda tidak diterima dilingkungan 481 keluarga? Sedih ya bisa Mengandaikan jika Pentingnya 482 diceritakan sedihnya seperti apa ditolak perasaan penerimaan 483 mbak? ya artinya begini aa sedih kecewa, tidak keluarga 484 perasaanku kalau mengandaikan ya menutup 485 kalo tidak diterima itu ya itu tadi kemungkinan 486 pasti perasaan sedih ada kecewa terjerumus ke hal 487 ada terus aku juga tidak bisa yang negatif (481- 488 membayangkan bagaimana dengan 498) 489 apa namannya aa perilakuku 490 kesehariannya gitu ya kadang perilaku seseorang bisa apa 491 namannya berubah ya karena ada 492 beberapa hal yang membikin dia 493 berubah yang tadi aku bilang 494 bentuk bentuk kekecewaan yang 495 dia eskpresikan. Maksudnya 496 diekspresikan? Ya kadang 497 terjerumus ke hal negatif bisa jadi 498 ke narkoba, makannya itu tadikan 499 makannya dukungan seseorang 500 yang bisa menerima kita itu 501 menjadi hal yang penting. Berarti 502 kebanyakan teman teman waria 503 yang lari ke dunia negatif itu 504 mereka yang kebanyakan tidak 505 diterima keluarganya dengan 506 kondisi mereka sebagai waria? 507 sebetulnya engga juga ya, aku Waria tidak diusir Penolakan keluarga 508 meng istilahkan begini sebenernya dari keluarganya, 509 waria itu tidak dibuang oleh tapi mereka tidak 510 keluargannya tapi dia membuang nyaman dengan 511 diri karena gini walaupun lingkungan 512 masyarakat masih menganggap keluarga yang tidak 513 bahwa aa sebuah keluarga yang mendukungnya, 514 memiliki anak adek yang sehingga ia 515 kecenderungannya berbeda dengan memilih untuk 516 orang pada umumnya itu dianggap pergi dari rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
517 aib akibatnya dia mendapatkan (507-533) 518 bullying yakan karena dia tidak 519 sanggup menghadapi tekanan 520 akibatnya dia kabur dari rumah. 521 Tapi yo mungkin ada aku sangat 522 tidak percaya ketika orangtua 523 bilang wes kono koe minggat koe 524 rasah ning kene tetep tidak 525 mungkin melakukan ya karena 526 walau bagaimanapun itu anak ya. 527 Nah paling yang dilakukan si anak 528 bagaimana sih aku berbeda aku 529 pengen mengekspresikan diriku kalo aku dirumah dapat tekanan 530 seperti ini artinya dia pergi yang 531 atadi aku mengatakan bahwa 532 mereka membuang diri tidak 533 nyaman dengan keadaan rumah? 534 Iya gitu iya. Pernah tidak mbak ys Tidak pernah Penerimaan 535 meyakinkan orangtua kalo mbak meyakinkan keluarga 536 ys adalah seorang waria? engga keluarga jika 537 pernah karena yang secara otomatis dirinya adalah 538 mereka udah menerima aku aku seorang waria (535- 539 juga ingat dulu dijaman jaman aku 547) 540 suka ngisi di Jogjja Tv RBTV 541 itukan aku suka ada acara talkshow 542 tentang wacana waria gitu, itu kalo 543 dirumah ibuku paling tanya itu 544 kamu dandan sendiri atau apa? Itu 545 bajumu aa sewa atau apa nah ketika 546 ditolak pastikan aa tidak akan ngmg 547 seperti itu . ya enggalah aku dandan 548 sendiri lah bu. Gitu. karena yang 549 tadi aku bilang namannya orangtua Orangtua selalu Penerimaan 550 pasti membela anaknnya yakan berpihak kepada keluarga 551 kenapa aku masih ingat kenapa aa anaknya 552 dulu aku pernah menjadi ini ya bagaimanapun 553 petugas lapangan untuk temen keadaannya (549- 554 temen di stasiun tugu itu ya yang 565) 555 notabene nya deket dengan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
556 tinggalku ya terus ada tetangga gitu 557 bilang ke ibuku bu aku lihat si HS 558 (nama asliku) pakai baju rok 559 dandan masuk ke pasar kembang 560 masuk ke stasiun tugu ini itu bla bla 561 bla terus ibuku bilang iya diakan 562 kerja sama mahasiswa bagi bagi 563 kondom hehehhehe gitu nah artinya 564 biar gimanapun namannya orangtua 565 pasti akan membela. Mau 566 konfirmasi mbak ini ceritannya 567 mbakys bukan yang sempat ikut 568 kegiatan kampung sebagai laki- laki bukan? Ya itu dulu Pernah ikut Penolakan diri 569 dikampung pernah ya ketika,masa kegiatan yang 570 remaja dilibatkan gitu ya tapikan itu dilakukan laki-laki 571 bukan aku banget ya pernah tapi tidak nyaman 572 mencoba menjadi laki-laki? nah (569-589) 573 itu makannya yang aku bilang 574 bahwa seseorang bisa berdamai 575 pasti melalui proses yang panjang 576 artinya menolak ya secara biologis 577 aku laki-laki kan tapi jiwaku 578 perempuan terus kenapa aku juga 579 suka laki-laki kan itu adalah sesuatu 580 yang dulu pernah aku tolak. Dan 581 aku mencoba bersikap dan 582 bertingkah laku melakukan 583 aktifitas laki-laki pada umumnya 584 tapi kalau itu bukan akuya otomatis 585 tidak akan bisa ketika sesuatu yang 586 tidak bisa pastikan tidak nyaman 587 ketika sesuatu yang tidak nyaman 588 pastikan tidak maksimal melakukan 589 aktifitas itu ditahun berapa mbak 590 kira kira? Tahun 80an ya ya 80 591 akhir 90 awal lah. Setelah aku lulus 592 SMA sebelum tahun 1994 aku Memutuskan Penerimaan diri 593 memutuskan menjadi seorang menjadi waria 594 waria. ituak masa masa sulit ya (592-594)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
595 dimana aku harus membaca dimana 596 aku harus bisa legowo nah ketika 597 sesuatu yang diabukan dirinya 598 ketika melakukan sesuatu pasti 599 tidak nyaman iya ngga? Iya intinya 600 apa sih aku sih yang penting 601 kenyamanan dulu ketika aku sudah 602 merasa nyaman ketika kita sudah 603 aman otomatis ada aura happy 604 happy kan disitu pastikan maksimal 605 beraktivitas pada tahun 1994 606 ketika berdamai dengan dirinya 607 mbak YS gimana sih ceritanya? Ngga ada momen ya Cuma aku 608 banyak melakukan perenungan ya 609 dimana aku apa namannya semakin 610 aku tolak semakin menyiksa aku Menolak diri Penolakan diri 611 ketika aku bisa mendekati aku membuat dirinya 612 masuk didalamnya aku bisa tersiksa 613 berdamai dengan situasi keadaan 614 tentang aku itu yang justru yang 615 bisa menerima diriku sendiri. Dari 616 refleksi ya mbak? iya dari refleksi 617 nah ketika aku sudah bisa comingin 618 yang kubutuhkan akhirnya 619 dukungan support keluarga dulu 620 masa bodo apapun kata orang kata 621 masyarakat masa bodo. Aku 622 orangnya gitu aku yang penting 623 gimana aku bisa membangun Membangun Mencari perhatian 624 kepercayaan kepada keluarga dulu kepercayaan pada keluarga 625 nah ketika keluarga sudah bisa baru keluarga yang 626 aku mencoba keluar yakan. utama (623-626) 627 Mencoba keluar bagaimana? 628 Artinya gini mencoba keluar itu aa 629 orang mau ngatain aku masa bodo Tidak peduli Pengakuan sebagai 630 ya emang ini konsekuensiku aku pendapat orang lain waria 631 hidup sebagai waria jadi ketika aku yang penting 632 ada yang bilang hey bencong banci nyaman hidup 633 kenapa harus marah ya memang sebagai waria (628-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
634 aku waria, ketika aku marah ya aku 648) 635 mending gausa dandan ya engga? 636 Nah gitu artinya yowes aku masuk 637 keruangan publik tiba tiba melihat 638 aku terusbisik bisik eh bencong 639 bencong yowes memang aku waria 640 kenpa aku harus marah gitu sebatas 641 kamu tidak menganggu aku secara 642 fisik tidak pukul aku aku cuek aja. 643 Kalo sekedar bullying aku sudah 644 biasa mentalku sudah cukup kuat. 645 Karena dari beragam pengalaman 646 hidup artinya menempa ya menempa mental ya jadi lebih kuat 647 gitu. berarti pada tahun 80an 648 sampai 90an ya? Iya karena setiap 649 orang mengalami pengalaman yang 650 berbeda yakan artinya setiap orang 651 pasti punya pengalaman cumakan 652 berbeda beda tergantung orang men 653 maintain nya bisa memanits yakan 654 itu yang akan membentuk mental 655 seseorang yakan bagaimana saat itu 656 harus bekerja malam pulang subuh 657 terus bagaimana aku berhadapan 658 dengan berbagai macam karekter 659 orang itukan yang nanti akan 660 membentuk mental kita. udah kok 661 ini mbak pertanyaanku udah 662 terjawab semua, terimakasih 663 mbak YS telah meluangkan 664 waktu untuk wawancara hari ini 665 iya sama sama nanti kalau ada 666 kurang kurangnya WA aja gapapa. 667 Nah seperti yang aku bilang tadi 668 proses merupakan hal yang sangat 669 penting artinya aku juga bisa menghargai orang gitu ya jadi aku tidak boleh men judge hey kamu gabisa, bukan berarti gabisa tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
segala sesuatu butuh proses butuh jam terbang yang tinggi.