ANALISIS DAMPAK PENGEMBANGAN TRANSPORTASI UMUM JENIS BUS TERHADAP PENINGKATAN PARIWISATA DI DANAU LAUT TAWAR DI KABUPATEN ACEH TENGAH
SKRIPSI
Disusun sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh: JIBRAN NIM 1505171042
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skrisipnya yang berjudul “Analisis Dampak Pengembangan Transportasi
Umum Jenis Bus Terhadap Peningkatan Pariwisata Danau Laut Tawar Di
Kabupaten Aceh Tengah’’. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana manajemen bisnis pada Program Studi manajemen bisnis Politeknik negeri medan Skripsi ini teristimewa penulis persembahkan untuk kedua Orang Tua yaitu Ayahanda Zulkarnain, M.sp dan Ibunda Ir. Nauwar, serta teman saya yang selalu memberikan dukungan, dan doa.
Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Karena itu dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Syahruddin, S.T., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.
2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Administrasi Niaga.
Dan Safarudin, S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga.
Politeknik Negeri Medan.
3. Harris P Nasution, S.E., MM selaku Ketua Prodi Manajemen Bisnis
Politeknik Negeri Medan.
4. Irwan Musriza H, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing I saya yang telah
memberikan bimbingan dan panduan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Dra. Iriance, M.Ed.M selaku Dosen Pembimbing II saya yang telah
memberikan bimbingan dan panduan untuk menyelesaikan skripsi ini. iv
6. Anggiat P.S, S.E., M.Si selaku Dosen Pembanding I saya yang telah
memberikan saran dan kritikan dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Netty, S.E., M.Si selaku Dosen Pembanding II saya yang telah memberikan
saran dan kritikan dalam penyempurnaan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar jurusan Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Medan, yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulis skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya. Amin
Medan, Agustus 2019 Penulis
Jibran NIM. 1505171042
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN………………………..………………….……..…..i
LEMBAR PENGESAHAN…………..……………………………….…..…...... ii PERNYATAAN……………………..……………………………………….….iii KATA PENGANTAR ...... iv
DAFTAR ISI ...... vi
DAFTAR TABEL...... x
DAFTAR GAMBAR ...... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...... xii
ABSTRAK ...... xiii
ABSTRACT ...... xiv
BAB 1...... 1
PENDAHULUAN ...... 1
1.1 Latar Belakang ...... 1
1.2 Rumusan Masalah ...... 8
1.3 Batasan Penelitian ...... 8
1.4 Tujuan Penelitian ...... 8
1.5 Manfaat Penelitian ...... 8
1.6 Sistematika Penulisan ...... 9
BAB 2...... 11
TINJAUAN PUSTAKA ...... 11
2.1 Pengertian Transportasi Umum ...... 11
2.2 Jenis – jenis transportasi Umum di Indonesia ...... 11
2.2.1 Darat ...... 11
2.2.2 Laut / Danau / Sungai ...... 13
2.2.3 Udara ...... 14 vi
2.3 Manfaat Transportasi ...... 15
2.4 Tujuan Transportasi Umum ...... 16
2.5 Pengertian Pariwisata ...... 17
2.6 Jenis - Jenis Pariwisata ...... 18
2.7 Objek Dan Daya Tarik Wisata ...... 20
2.8 Pengertian Potensi Pariwisata ...... 22
2.9 Pengertian Potensi Daerah...... 23
2.10 Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Pariwisata ...... 24
2.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata ...... 25
2.12 Dampak Kegiatan Pariwisata dari Segi Ekonomi ...... 25
2.13 Komponen Dan Elemen Pariwisata ...... 26
2.14 Penelitian Terdahulu ...... 28
2.15 Kerangka Konseptual...... 29
BAB 3...... 30
METODE PENELITIAN ...... 30
3.1 Jenis Penelitian ...... 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 30
3.3 Batasan Operasional ...... 30
3.4 Defenisi Operasional ...... 31
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian...... 31
3.5.1 Populasi ...... 31
3.5.2 Sampel ...... 32
3.6 Jenis Dan Sumber Data ...... 33
3.6.1 Data Primer ...... 33
3.6.2 Data Sekunder ...... 33
3.7 Metode Pengumpulan Data ...... 33
vii
3.7.1 Kuesioner ...... 33
3.7.2 Studi dokumentasi ...... 34
3.8 Metode Analisis Data ...... 34
3.8.1 Analisis Regresi Sederhana ...... 34
3.8.2 Metode Analisis Deskriptif ...... 34
3.9 Pengolahan Data ...... 34
3.10 Uji Asumsi Klasik ...... 34
3.10.1 Uji Normalitas ...... 35
3.10.2 Uji Autokorelasi ...... 35
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas ...... 35
3.11. Uji Hipotesis ...... 36
3.11.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ...... 36
3.11.2 Uji Parsial (Uji-t) ...... 36
BAB 4...... 37
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 37
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...... 37
Sumber: wikepedia, 2019...... 38
Kabupaten Aceh Tengah memiliki batas daerah yang sebagai berikut: ...... 38
4.1.1 Sejarah Aceh Tengah ...... 38
4.1.2 Objek Wisata dan Kebudayaan Aceh Tengah ...... 39
5. Danau Laut Tawar ...... 41
4.2. Penyajian Data ...... 43
4.3. Analisis Data ...... 51
4.4. Pembahasan ...... 66
BAB 5...... 69
PENUTUP ...... 69
viii
5.1. Simpulan ...... 69
5.2. Saran ...... 69
DAFTAR PUSTAKA ...... 70
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Komponen dan Elemen Penting Pariwisata ...... 26 Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu ...... 28
Tabel 4. 1. Daftar Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah ...... 37 Tabel 4. 2 Batas Daerah Aceh Tengah ...... 38 Tabel 4. 3 Jumlah Bus Penumpang...... 44 Tabel 4. 4 Jumlah Pengunjung Wisata Danau Laut Tawar ...... 44 Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...... 46 Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 47 Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah ...... 48 Tabel 4. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...... 49 Tabel 4. 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...... 50 Tabel 4. 10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ...... 51 Tabel 4. 11 Analsis Regresi Linear Sederhana...... 52 Tabel 4. 12 Uji Normalitas ...... 53 Tabel 4. 13 Uji Autokorelasi ...... 54 Tabel 4. 14 Uji Glejser ...... 55 Tabel 4. 15 Uji Koefisien Determinasi ...... 56 Tabel 4. 16 Uji t ...... 57
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Danau Laut Tawar ...... 41 Gambar 4. 2 Scatterplot ...... 55
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3. Tabel t
xii
ABSTRAK
Transportasi umum jenis bus merupakan fasilitas untuk membantu dan mendukung kebutuhan pariwisata dan kebutuhan manusia saat ini baik untuk melakukan kunjungan ke suatu daerah atau pun berwisata. Diharapkan dengan adanya pengembangan transportasi umum jenis bus dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di tempat wisata Danau Laut Tawar. Danau Laut Tawar adalah salah satu tempat wisata kota Takengon yang terletak di dataran tinggi Tanah Gayo, Kabupaten Aceh Tengah. Yang merupakan daya tarik objek wisata nya provinsi Nangro Aceh Darusalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pengembangan transportasi umum jenis bus terhadap peningkatan pariwisata di Danau laut tawar di kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang di dapatkan dari hasil wawancara dengan para pengunjung wisatawan di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengembangan tranportasi umum jenis bus terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah. Pengaruh pengembangan transportasi umum terhadap peningkatan pariwisata sebesar 95,5% dan 4,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Pengembangan transportasi umum, Peningkatan Pariwisata
xiii
ABSTRACT
Bus public transportation is a facility to help and support tourism needs and human needs at this time both for visiting an area or even traveling. It is expected that with the development of public transportation types of buses can increase tourist arrivals at Lake Laut Tawar attractions. Danau Laut Tawar is one of the tourist attractions of the city of Takengon which is located in the highlands of the Gayo Land, Central Aceh Regency. Which is the attraction of the tourist attraction of Nangroe Aceh Darussalam Province. The purpose of this study was to analyze the impact of developing the type of public transportation bus on increasing tourism in freshwater lakes in Central Aceh District. This study uses quantitative and qualitative descriptive analysis obtained from the results of interviews with tourist visitors in Danau Laut Tawar, Central Aceh Regency. The results showed a positive and significant influence on the development of public transportation types of buses to increase tourist arrivals on Lake Laut Tawar in Central Aceh District. The influence of the development of public transportation on increasing tourism by 95.5% and 4.5% is influenced by other variables not examined in this study.
Keywords: Development of public transportation, Increased Tourism
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini manusia sudah mulai mengutamakan mobilitas yang cepat dalam melakukan setiap aktivitasnya, baik dalam urusan pekerjaan ataupun urusan berpergian untuk berwisata, mengunjungi keluarga, teman dan kerabat. Karena kebutuhan mobilitas yang tinggi tersebut, maka diperlukan jenis transportasi, penyedia transportasi dan fasilitas yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan manusia saat ini. Transportasi yang cocok untuk kebutuhan tersebut adalah
Angkutan Umum, seperti bus dan angkutan umum lainnya. karena lebih menghemat tenaga, waktu dan biyaya. Karena banyaknya pengunaan transportasi umum maka harus diperhatikan pula mengenai tempat fasilitas dan penunjang lainnya.
Angkutan umum sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi umum dewasa ini memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang kota dari kota lain. Selain itu juga transportasi umum merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada dalam setiap kota atau kabupaten ini sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas angkutan umum yang datang dan pergi. dari sebuah kota atau kabupaten baik dari dalam maupun luar kabupaten, yang meliputi data transportasi umum, data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang yang tentunya hal ini berarti terjadi aktivitas ekonomi.
1
2
Aceh memiliki banyak kawasan wisata yang terkenal, salah satunya adalah dataran tinggi Gayo yang mencakup Kabupaten Aceh Tengah. Dataran tinggi ini sempat mengalami pemekaran dan terbagi jadi tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten
Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Tengah.
Potensi wisata alam di Kabupaten Aceh Tengah ini tidak kalah oleh daerah lain di Indonesia. di antaranya adalah Danau Laut Tawar, Gua Puteri Pukes,
Pantan Terong, dan Gua Loyang Koro yang di dalamnya terdapat benda-benda cagar budaya sejak ratusan tahun lalu.
Berkat adanya bus keluaran terbaru jenis jet bus saat ini untuk menuju ke kabupaten Aceh Tengah, saat ini dapat diakses melalui jalur udara maupun jalur darat. Melalui jalur darat dapat ditempuh selama kurang lebih 6 jam melalui darat dan 30 menit melalui udara dari Banda Aceh, dan sekitar 12 jam dari Medan melalui darat dan melalui udara memakan waktu selama 1 jam 30 menit. Dahulu sebelum pengembangan bus terbaru jenis jet bus untuk menuju ke Kabupaten
Aceh Tengah, dari Banda Aceh melalui jalur darat dibutuh kan waktu 8 jam dan melalui udara dibutuh kan waktu 30 menit, dan melalui darat dari medan membutuhkan waktu 15 jam, dan melalui udara 1jam 30 menit.
Pesawat terbang di aceh tengah baru aktif di gunakan di tahun 2015 yang dimana hanya mempunyai 1 perusahaan dan 1 unit pesawat yang di naungi oleh
PT. Wings Abadi Airlines, dimana pesawat tersebut hanya melayani jam terbang 1 hari sekali, dan penerbangan tersebur jarang digunakan oleh masyarakat Tanoh
Gayo untuk berpergian, mereka lebih cendrung mengunakan transportasi jenis bus ketimbang pesawat terbang.
3
Namun pesawat terbang saat ini lebih sering digunakan oleh pejabat daerah tersebut untuk berpergian dinas keluar kota, karena dapat memangkas waktu agar lebih cepat. Untuk harga tiket pesawat dari Aceh Tengah ke Medan di tahun 2017, di bandrol dengan harga Rp. 600.000. per sekali terbang, dan jika mengunakan
Transportasi Umum jenis Bus harga tiket dari Aceh Tengah ke Medan Hanya di bandrol Rp. 150.000.
Kini akses dari luar Kabupaten Aceh Tengah ke Gampong Bale Atu yang merupakan gerbang wisata di Dataran Tinggi Gayo, tak lagi sulit dicapai dengan hadirnya transportasi umum jenis bis yang baru dikembangkan fasilitasnya.
J.A. Barata, Kepala Biro Komonikasi dan Informasi Publik Kementerian
Perhubungan, mengatakan Ditjen Perhubungan tahun 2014-2015 telah mengembangkan fasilitas Bandara Rembele dan Terminal Bus Paya Ilang baik pada sisi udara maupun sisi darat. “ Pada sisi bandar udara telah dibangun perpanjangan landasan dari semula 30 x 1.400 m menjadi 30 x 2.250 m. Selain itu telah dilakukan juga perluasan apron dari 80 m x 160 m menjadi 95 m x 150 m pelapisan runway dan taxiway. Sedangkan pada sisi darat, telah melaukukan perluasan terminal dari semula 700 m2 menjadi 2.000 m2 dan juga mempercantik tampilan interior terminal. Berdasarkan data KEMENHUB, perluasan Bandara
Rembele dan terminal bus Paya ilang tersebut diproyeksikan mampu menampung
800.000 penumpang per tahun’’.
Dengan potensi wisata alam yang melimpah dan fasilitas transportasi umum yang sudah dikembangkan, diharapkan semakin banyak maskapai penerbangan dan perusahaan bus berjadwal yang akan memasuki Kabupaten Aceh Tengah.
4
Sehingga akan semakin memudahkan kunjungan wisatawan dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Aceh Tengah. Selain sebagai gerbang wisata, Bandara Rembele dan terminal Bus Paya Ilang juga dipersiapkan untuk mitigasi bencana. Karena daerah Bener Meriah dan Aceh
Tengah merupakan daerah rawan bencana alam.
Pengembangan Bandara Rembele dan terminal bus merupakan implementasi dari fokus kerja Kementerian Perhubungan di bawah kepemimpinan
Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana transportasi dan kualitas layanan transportasi kepada masyarakat. Selain itu, juga sebagai perwujudannya cita Presiden RI sekarang untuk hadir melayani masyarakat di daerah terpencil dan belum berkembang.
Pariwisata merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perjalanan. Adanya kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan berpengaruh pada konsumsi wisatawan. Pengeluaran wisatawan tertuju ke berbagai industri dan jasa lainnya selama wisatawan berkunjung ke daerah wisata tertentu.
Dampaknya akan terlihat pada nilai belanja pengeluaran wisatawan, sehingga akan berpengaruh terhadap kesempatan kerja, pendapatan, dan penerimaan devisa bagi daerah tujuan wisatawan. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi industri yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pembangunan lain.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km. Negara
Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan
5
dan peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan lapangan kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Kewenangan seluas-luasnya bagi daerah untuk mengatur daerahnya sendiri termasuk pernbiayaan atas pengeluaran yang terjadi, ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah, sehingga daerah harus mampu menggali sumber - sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri dengan jalan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah sektor pariwisata, karena pariwisata merupakan potensi yang banyak dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Sektor Pariwisata pada dasarnya merupakan kegiatan yang berhubungan dengan objek wisata dan kegiatan pendukung pariwisata. Pembangunan objek wisata ataupun kawasan wisata, memiliki efek berganda karena dapat mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi lainnya, seperti jasa perhotelan, restauran, jasa hiburan dan rekreasi, agen perjalanan dan sebagainya, sehingga pariwisata telah menjadi industri yang penting dalam perekonomian.
Prospek kepariwisataan yang semakin cerah dan posisi strategis yang diemban dalam kerangka pembangunan nasional, memberikan dorongan dan keharusan akan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kinerja kepariwisataan nasional, maupun peningkatan daya saing yang semakin kuat agar mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara yang semakin besar, pergerakan wisatawan nusantara yang semakin merata serta minat investasi yang
6
semakin tinggi di Indonesia. Dengan demikian nilai manfaat ekonomi yang didorong oleh sektor Pariwisata akan berkontribusi signifikan bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD) yang terletak di ujung Barat
Indonesia memiliki banyak destinasi yang memikat. Entah wisata alam, pantai, pertualangan, sejarah kerajinan maupun atraksi. Provinsi ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai sampai pegunungannya. Setelah mengalami kerusakan akibat tsunami pada tahun 2004 di sebagian wilayahnya termasuk tempat wisatanya, Aceh kembali bangkit dan menata sektor pariwisatanya dengan baik.
Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah Danau Laut
Tawar, Pantan Terong (atraksi pemandangan), Taman Buru Linge Isak (berburu),
Gua Loyang Koro, Loyang Pukes, Loyang Datu, Burni Klieten (hiking), Gayo
Waterpark (wahana wisata keluarga) dan Krueng Peusangan arum jeram.
Dari sekian banyak objek wisatanya Danau Laut Tawar sangat berpotensi bagi pendapatan daerah kabupaten Aceh Tengah. Danau Laut Tawar adalah salah satu tempat wisata kota Takengon yang terletak di dataran tinggi Tanah Gayo. Di sisi barat danau ini terdapat sebuah kota yaitu kota Takengon, yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. Suku Gayo menyebut danau ini dengan sebutan Danau Laut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektare dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³
(2,5 triliun liter) tempat polasi ikan depik.
Di Danau Laut Tawar wisatawan akan disuguhkan panorama alami yang sejuk dengan hamparan danau yang luas di tengah perbukitan. Suku asli daerah
7
tersebut, yaitu suku Gayo yang menyebut nama danau tersebut dengan nama
“Danau Lut Tawar’’ disebut laut karena airnya yang membentang sangatlah luas, kira-kira 5.472 hektar.
Jika anda mengunjunginya saat cuaca cerah, maka bayangan anda dan awan dapat terpantul di air. Pohon-pohon pinus yang tumbuh subur di perbukitan sekitar danau, menambah indah pemandangan.
Pada dasarnya Danau Laut Tawar memiliki berbagai potensi wisata dan nilai ekonomi. Hal yang menjadi potensi tempat wisata dan nilai ekonomi. Hal yang menjadi potensi tempat wisata adalah ketika danau ini dikelola dengan baik.
Seperti mengelola akses jalan yang menghubungkan danau ini dengan tempat wisata di sekitarnya. Seperti yang terlihat saat ini, jalan utama yang berada di sekitar Danau masih banyak mengalami kerusakan.
Maka langkah pemerintah selanjutnya adalah memperbaiki akses jalan agar para wisatawan yang berkunjung ke Danau Laut Tawar ini lebih nyaman. Hal ini di karenakan lokasi yang berada di sekitar Laut Tawar dapat di kelola menajdi tempat wisata yag baik. Sehingga akan banyak menawarkan tempat wisata akan bertambahnya minat para wisatawan.
Tentu saja hal ini secara langsung akan meningkatkan perekonomian masayarakat sekitar dan pendapatan daerah juga akan mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan banyaknya wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Danau Laut Tawar.
Suatu aktivitas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar danau. Komoditi unggulan yang ditanam di dataran tinggi
Gayo antara lain, adalah kopi Gayo (kopi arabika) yang sangat terkenal di Jepang,
8
kentang, markisa, tomat, cabe, jagung, dan sayur-sayuran. Hasil komoditi perkebunan yang cukup terkenal adalah jeruk keprok Gayo dan alpukat. Akses menuju Takengon lebih mudah ditempuh melalui Kota Lhoksumawe untuk wisatawan yang datang dari medan dan jalur bireuen untuk wisatawan yang datang dari Banda Aceh.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah pengembangan Transportasi Umum
Jenis Bus berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di Danau Laut
Tawar?
1.3 Batasan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi agar pembahasan nya lebih fokus dan terarah serta tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan. Dengan demikian penulis membatasi masalah hanya pada dampak pengembangan transportasi umum jenis bus terhadap peningkatan pariwisata di
Danau Laut Tawar Dan Kabupaten Aceh Tengah
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan uraian di atas maka tujuan penelitian dalam menganalisis sektor pariwisata Danau Laut Tawar yaitu untuk menganalisis dampak pengembangan Transportasi Umum terhadap peningkatan kunjungan pariwisata di Danau Laut Tawar di kabupaten Aceh tengah. 1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Pembaca, sebagai informasi mengenai potensi sektor pariwasata Danau Laut
Tawar.
9
2. Peneliti berikutnya, sebagai referensi bahan penelitian dan bahan kajian
penentuan hipotesis lainnya yang berkaitan.
3. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh
Tengah
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, disusun sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini peneliti menjelaskan latar belakang masalah mengapa peneliti memilih tema ini. Di samping itu, bab ini juga membuat rumusan masalah yang bertujuan agar pembahasan dalam skripsi ini tidak meluas dari garis yang telah ditetapkan. Selanjutnya, tujuan dan manfaat penelitian yang menjelaskan tentang hal-hal yang disampaikan untuk menjawab permasalahan yang telah ditentukan, terakhir adalah sistematika penulisan
BAB 2 Landasan Teori
Dalam bab ini menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara terperinci yang memuat tentang pengertian, transportasi umum, jenis-jenis transportasi umum di Indonesia, manfaat transportasi umum, tujuan transportasi umum, pengertian pariwisata, jenis-jenis pariwisata, objek dan daya tarik wisata, pengertian potensi pariwisata, pengertian potensi daerah, kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan priwisata, dampak kegiatan pariwisata dari segi ekonomi, komponen dan elemen pariwisata, kerangka konseptual, hipotesis.
10
BAB 3 Metodologi penelitian
Dalam bab ini berisikan tentang pengembangan metodologi yang terdiri dari: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, batasan operasional, definisi operasional, skala pengukuran variabel, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, metode analisis data, pengolahan data, uji hipotesis.
BAB 4 Hasil penelitian dan pembahasan
Dalam bab ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, pengujian data, hasil penelitian dan pembahasan.
BAB 5 Simpulan dan saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan serangkaian pembahasan skripsi berdasarkan penelitian yang dilakukan serta saran-saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Transportasi Umum
Transportasi atau transpor diartikan sebagai tindakan atau kegiatan mengangkut atau memindahkan muatan (barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat lain, atau dari tempat asal ke tempat lain. Tempat asal dapat berupa tempat produksi, dan tempat tujuan adalah daerah konsumen (pasar).
Menurut Adisasmita (2011;8), Transportasi merupakan sarana penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasar, atau dapat dikatakan mendekatkan daerah produksi dan pasar, atau seringkali dikatakan menjembatani produsen dengan konsumen.
2.2 Jenis – jenis transportasi Umum di Indonesia
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam jenis angkutan umum, hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Berikut ini adalah jenis angkutan umum yang biasa dipakai di negara
Indonesia.
2.2.1 Darat 1. Bus
Di Indonesia banyak sekali tipe bus yang dijadikan angkutan umum, seperti
Bus Antar Kota, Bus Metromini, Bus Trans, Bus Sekolah, Bus Kampus, dll.
2. Kereta api
Kereta api, merupakan bentuk angkutan umum yang lazim digunakan untuk perjalanan jauh, biasanya antar kota atau propinsi. Di Indonesia, banyak sekali jenis 11
12
kereta api yang telah di operasikan, mulai dari kereta api zaman dahulu yang memakai batubara hingga sekarang kereta api cepat yang menggunakan listrik.
3. (Angkutan Kota) Angkot
Angkot adalah model angkutan umum beroda empat yang rutenya sudah ditetapkan. Angkot juga merupakan kendaraan angkutan umum yang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia, karena angkot merupakan satu-satunya jenis angkutan umum beroda empat yang sangat terjangkau tarifnya dan juga rute dari angkutan umum ini dapat menjangkau pemukiman masyarakat, tidak seperti bus yang harus menaikkan dan menurunkan penumpang hanya pada halte-halte yang telah ditentukan.
4. Ojek
Ojek adalah model angkutan umum beroda dua yaitu sepeda motor atau sepeda, tetapi seiring perkembangan zaman ojek sekarang hanya berupa sepeda motor. Di Indonesia ojek merupakan jenis angkutan umum yang tidak di akui oleh pemerintah, tetapi masih diperbolehkan karena kebutuhan dan permintaan masyarakat yang begitu tinggi. Perkembangan ojek juga sangat pesat, dahulu ojek hanya bisa dijumpai di pangkalan-pangkalan ojek atau yang sementara melintas di jalan raya, tetapi sekarang di kota-kota besar sudah ada beberapa jasa online dari angkutan yang satu ini. Kelebihan ojek dari angkutan umum lainnya adalah ojek dapat melewati sela-sela kemacetan dan juga dapat menjangkau jalan-jalan kecil atau gang-gang yang pada dasarnya tidak dapat dilewati oleh jenis angkutan umum lainnya.
13
5. Bajai
Bajai adalah jenis kendaraan angkutan umum bermotor yang beroda tiga.
Bajaj dapat memuat penumpang 2 orang bisa ditambah satu anak kecil. Ciri khas dari kendaraan ini adalah bentuknya yang unik dan suaranya yang berisik walau sekarang sudah ada bajaj yang memakai gas dan listrik yang suaranya lebih halus.
6. Becak
Becak merupakan model angkutan umum beroda tiga. Di Indonesia ada 2 jenis becak yang beroperasi yaitu becak konvensional atau becak kayuh dan becak bermotor. Yang unik dari kendaraan becak di Indonesia adalah letak pengemudi yang berada di belakang, walaupun ada sebagian di daerah Sumatera yang pengemudinya di samping.
7. Delman
Delman adalah jenis angkutan umum tradisional yang beroda dua, tiga atau empat dan menggunakan kuda sebagai tenaga penggerak. Delman sampai sekarang masih digunakan dibeberapa daerah di Indonesia, yang sangat populer yaitu di Derah Yogyakarta.
2.2.2 Laut / Danau / Sungai
1. Kapal
Kapal adalah kendaraan angkutan umum yang memuat penumpang dan barang dengan tenaga mesin diesel serta nuklir. Jenis kapal yang digunakan di
Indonesia tergolong banyak. Mulai dari kapal yang bermuatan lebih dari 2000 orang hingga kapal perintis yang jumlahnya lebih sedikit dari itu. Di beberapa daerah di Indonesia ada yang menyebut dengan kapal cepat.
14
2. Feri
Feri merupakan angkutan umum penyeberangan berjarak dekat, feri biasanya digunakan sebagai penghubung atau transit langsung dua daerah untuk mengangkut kendaraan didarat seperti mobil sepeda motor dan lainnya dengan biaya lebih kecil dari jembatan atau terowongan.
3. Perahu / Sampan
Perahu atau sampan adalah jenis angkutan umum untuk mengangkut penumpang dan barang yang terbuat dari kayu atau papan. Jumlah penumpang dari perahu ini biasanya 2 – 8 orang tergantung besar dari perahu tersebut. Perahu masih banyak dijumpai disemua daerah di Indonesia.
4. Rakit
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa rakit adalah jenis angkutan umum yang kuno yang tidak lagi digunakan sekarang ini. Tetapi faktanya di beberapa daerah di Indonesia, Rakit masih digunakan untuk melintasi sungai atau danau dengan jarak dekat. Tidak jarang rakit juga difungsikan seperti feri sebagai pengangkut kendaraan darat lainnya.
2.2.3 Udara
1. Pesawat Terbang
Di Indonesia jenis pesawat terbang yang digunakan juga sangat banyak.
Dari pesawat terbang yang sangat besar seperti tipe BOEING sampai jenis
pesawat terbang yang kecil.
15
2. Helikopter
Helikopter banyak digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia di
daerah pegunungan yang tidak dapat di lintasi oleh jenis kendaraan lainnya.
Biasanya juga helikopter di gunakan untuk perjalanan komersil.
2.3 Manfaat Transportasi
Jasa transportasi menciptakan guna tempat dan guna waktu. Guna yang diciptakan jasa transportasi merupakan manfaat dalam bidang ekonomi, sosial dan politik/ strategis. Manfaat jasa transportasi dirasakan dalam lingkup lokal, regional, nasional dan internasional.
Menurut Adisasmita (2011: 9) manfaat jasa transportasi dijelaskan berikut ini:
1. Manfaat ekonomi jasa transportasi
Tersedianya jasa transportasi yang cukup memberikan manfaat ekonomi,
misalnya: akan memperluas pasar, dengan tersedianya jaringan transportasi
yang luas maka pengiriman barang ke berbagai pasar yang jauh, dapat
dilaksanakan secara lancar. Dan dapat menstabilkan harga barang,
tersedianya pelayanan transportasi yang lancar, akan mendorong daerah-
daerah untuk melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan potensi
sumberdaya yang dimilikinya.
2. Manfaat sosial jasa transportasi
Tersedianya pelayanan transportasi yang cukup dan lancar memberikan
manfaat sosial, di antaranya:
16
a. Memberikan pelayanan pendidikan dan pelayanan kesehatan ke berbagai
daerah yang tersebar karena sudah tersedia jaringan jalan yang merata di
daerah-daerah pedesaan.
b. Dapat mempererat persaudaraan dan hubungan sosial kemasyarakatan antar
daerah melalui pekan olahraga, pekan kesenian dan budaya, dan pertemuan
ilmiyah lainnya.
c. Dapat membantu daerah-daerah yang mengalami bencana alam dan
menderita wadah penyakit (melalui transportasi udara) meskipun daerah-
daerah tersebut susah dijangkau melalui transportasi darat
3. Manfaat di Bidang Politik
Terwujudnya sistem transportasi nasional yang efektif dan efisien merupakan fasilitas yang handal, untuk membasmi segala bentuk gejolak dan gangguan keamanan yang timbul di dalam negeri dan menangkal segala bentuk infiltrasi dan gangguan keamanan yang berasal dari luar negeri.
2.4 Tujuan Transportasi Umum
Menurut Adisasmita (2011:14-15) transportasi memegang peranan dalam usaha mencapai tujuan ekonomi dan tujuan non ekonomi suatu negara.
1. Tujuan Ekonomi
a. Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan distribusi yang merata
antara pendidikan, bidang-bidang usaha dan daerah.
b. Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi dan jasa yang dapat dihasilkan
para konsumen, industri dan pemerintah.
c. Mengembangkan industri nasional yang dapat menghasilkan devisa serta
menyediakan pasaran dalam negeri.
17
d. Menciptakan dan memelihara tingkatan kerja bagi masyarakat.
1. Tujuan Non Ekonomi
a. Untuk mempertinggi integritas bangsa.
b. Untuk mempertinggi ketahanan dan pertahanan nasional.
Transportasi di Indonesia memegang peranan yang penting karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Untuk dapat menjangkau dan melindungi negara
Indonesia dibutuhkan sistem transportasi yang baik.
2.5 Pengertian Pariwisata
Pariwisata mengandung kata kunci perjalanan yang dilakukan seseorang, yang mencolok demi kesenangan untuk sementara waktu, bukan untuk menetap atau bekerja. Jika pada awalnya kegiatan mencolok adalah untuk kesenangan belaka, kini kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang harus direncanakan, dilaksanakan dan dinikmati secara serius, yang kemudian mengakibatkannya menjadi tidak lagi sederhana. menurut UU No. 10 Bab I tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan diri, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediaka oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah dan pemerintah daerah.
18
4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata
dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan
pengusaha
5. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Sehinga berdasarkan beberapa pendapat mengenai defenisi pariwisata dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang bersifat sementara dan dilakukan perorangan maupun kelompok, dengan maksud bukan untuk melakukan bisnis atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi untuk menikmati perjalanan dan mencari kesenangan.
Kemudian menurut Diarta (2009) dalam bukunya “Pengantar Ilmu
Pariwisata” yang menyatakan bahwa: “Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.”
2.6 Jenis - Jenis Pariwisata
Jenis pariwisata perlu diketahui untuk mengetahui dan memperhitungkan pengertian yang wajar dalam pembangunan industri sesuai dengan kondisis yang ada.
19
Menurut Pendit dalam Prasetyo,( 2016:7), terdapat beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain:
1. Wisata Budaya
Ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari
keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka,
budaya dan seni mereka.
2. Wisata Kesehatan
Hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan
tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat.
3. Wisata Komersial
Termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya
yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan
sebagainya.
4. Wisata Konvensi
Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang
bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan
lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
5. Wisata Sosial
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan murah dan memberi kesempatan kepada Masyarakat menengah
untuk pariwisata.
20
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa pengembangan kepariwisataan memberikan berbagai pengaruh bagi anggota masyarakat di mana pariwisata itu di kembangkan. Pengaruhnya meliputi bidang eknomi, sosial budaya religi, lingkungan dan sebagian dengan tingkat intensitas tertentu.
Pengaruh pariwisata terhadap kehidupan masyarakat setempat juga akan menunjukkan pada tiga efek yaitu efek ekonomi, efek sosial budaya, dan efek bidang politik.
Khusus pengembangan pariwisata di Indonesia pemerintah berusaha agar dapat diperoleh keuntungan yang dapat dipetik oleh masyarakat setempat terutama manfaat sosial dan ekonominya. Pengeluaran-pengeluaran para wisatawan selama diperjalanan dan selama berada di lokasi objek wisata akan meningkatkan pendapatan penduduk setempat sehingga taraf kehidupan mereka diharapkan semakin membaik yang meliputi pendidikannya, perumahannya dan sebagainya.
2.7 Objek Dan Daya Tarik Wisata
Undang-Undang Repulik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan Pasal 1 mengatakan bahwa :
“Daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”.
Unsur yang terkandung dalam pengertian di atas dapat disimpulkan, yaitu:
1. Setiap daya tarik wisata memiliki keunikan, keindahan.
2. Daya tarik dapat berupa alam, budaya, atau hasil karya manusia yang berseni
tinggi dan layakuntuk dijadikan suatu produk.
3. Menjadi sasaran utama adalah wisatawan.
21
Pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan yang menjadi sasaran perjalanan wisata meliputi :
Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti: pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang langka, karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan. Sasaran wisata minat khusus, seperti: berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat ziarah, dan lain-lain.
Pasal 1 dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009
Tentang Kepariwisataan dijelaskan pula pengertian kepariwisataan adalah :
“Keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah, dan pengusaha”.
Pengertian di atas, dengan demikian dapat dijelaskan pada Pasal 4 dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, bertujuan untuk :
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Menghapus kemiskinan
4. Mengatasi pengangguran
22
5. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
6. Memajukan kebudayaan
7. Mengangkat citra bangsa;
8. Memupuk rasa cinta tanah air
9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa
10. Mempererat persahabatan antar bangsa”.
Konsep pengertian pariwisata di atas memang sudah cukup untuk menentukan atau menilai apakah suatu daerah dapat dikatakan sebagai daerah tujuan wisata, tetapi objek wisata tersebut sebaiknya memiliki kriteria-kriteria yang memenuhi syarat serta berpotensi sehingga layak untuk dijual.
2.8 Pengertian Potensi Pariwisata Potensi pariwisata adalah daya tarik yang terkandung pada suatu daerah untuk dikembangkan menjadi suatu objek wisata yang menarik yang mampu menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke daerah tersebut, dan biasanya masih perlu untuk ditingkatkan/dikembangkan.
Potensi wisata dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1. Potensi Wisata Alam
Yang dimaksud dengan potensi wisata alam adalah keadaan, jenis flora dan
fauna suatu daerah, bentang alam seperti pantai, hutan, pegunungan dan
lain-lain (keadaan fisik suatu daerah).
2. Potensi Wisata Kebudayaan
Yang dimaksud dengan potensi wisata kebudayaan adalah semua hasil
cipta, rasa dan karya manusia baik berupa adat istiadat, kerajinan tangan,
kesenian, peninggalan sejarah berupa bangunan (Contoh monumen).
23
3. Potensi Wisata Buatan Manusia
Potensi wisata manusia juga sebagai daya tarik wisata berupa, pementasan
tarian, pementasan atau pertunjukan seni budaya suatu daerah.
2.9 Pengertian Potensi Daerah Potensi daerah adalah segala sesuatu yang terdapat dan dimiliki oleh daerah tertentu baik itu yang berbentuk fisik atau non fisik yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan lagi oleh pemerintah daerah.
Potensi daerah dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
1. Potensi Alam
Potensi alam adalah kemampuan berupa kekayaan kenampakan dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan.
a. Bidang pertanian, yaitu menanam tanaman pangan, menggarap lahan,
menjual hasil panen dan mengolah hasil panen.
b. Bidang Perkebunan, yaitu menggarap lahan perkebunan, memetik hasil
panen, mengolah hasil panen, dan bekerja di perkebunan.
c. Bidang peternakan, yaitu membudidayakan ternak, menjual ternak, bekerja
pada peternakan, dan mengolah hasil ternak.
d. Bidang pertambangan, yaitu menjadi penambang, beklerja pada
pertambangan dan menjual hasil tambang.
e. Bidang pariwisata, yaitu menyewakan penginapan, membuat, menjual
kerajinan, menyewakan perahu, menyewakan perlengkapan selancar, dan
selam.
f. Bidang perikanan, yaitu menangkap ikan, membudidayakan ikan, dan
membudidayakan rumput laut.
24
2. Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dari pola kehidupan yang terdapat pada suatu masyarakat di suatu daerah.
Indonesia memiliki potensi sosial budaya yang beragam, yaitu :
a. Pakaian daerah, seperti Ulos Raga, Batik, Baju Bodo, dan lain-lain.
b. Tarian daerah, seperti Jaipong, tari Lilin dan lain-lain.
c. Pertunjukan, seperti Debus dan lain-lain., Ogoh-Ogoh,
d. Lagu daerah, seperti Boungong Jeumpa, Ampar-Ampar Pisang.
e. Alat musik daerah, seperti sasando, tifa, dan lain-lain.
f. Kerajinan, seperti ukiran Jepara, Seni patung Papua dan lain.
g. Cerita daerah, seperti Asal mula telaga biru, dan lain-lain.
h. Makanan daerah, seperti Papeda, Oncong-oncong pisan, Pempek, Taoge
goring, dan lain-lain.
i. Adat istiadat, seperti tradisi bergotong royong dalam membangun rumah,
uapacara adat pembakaran mayat.
Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan potensi sosial budaya adalah menyewakan penginapan, menjual makanan, pakaian, kerajinan daerah, membangun sanggar tari, dan menggelar pertunjukkan budaya daerah tersebut.
2.10 Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Pariwisata Adapun kendala-kendala yang akan dihadapi dalam pengembangan pariwisata antara lain, sebagai berikut :
1. Timbulnya konflik dan kerusuhan sosial serta situasi dan kondisi politik
yang masih memanas, yang berakibat pada kurang terjaminnya keamanan
bagi para wisatawan, khususnya wisatawan asing.
25
2. Rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata, persaingan
yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta kurangnya
pemahaman terahadap pentingnya perlindungan wisatawan
3. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan.
4. Kurangnya modal dan rendahnya sumberdaya manusia, terutama tenaga
kerja yang terampil dan profesional dalam hal manajerial di bidang
pariwisata
5. Sistem transportasi yang belum memadai seringkali menjadi kendala dalam
pariwisata yang perlu ditinjau kembali
6. Pengelolaan pariwisata yang bersifat top-down merupakan salah satu
kendala yang banyak mengahambat pariwisata.
2.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan pariwisata yang sifatnya mendukung perkembangan pariwisata, antara lain sebagai berikut :
1. Keramahtamahan penduduk
2. Kegiatan pemasaran kepariwisatawan
3. Misi-misi kebudayaan lokal dari daerah tersebut
2.12 Dampak Kegiatan Pariwisata dari Segi Ekonomi Menurut Diarta (2009:184), dampak utama kegiatan pariwisata dari segi ekonomi terhadap level nasional (makro) dapat ditinjau dari dua segi:
1. Akibat langsung yang ditimbulkan oleh pariwisata terhadap bidang ekonomi
meliputi:
a. Akibatnya terhadap neraca pembayaran
b. Akibatnya untuk kesempatan kerja
26
c. Akibatnya dalam mendistribusikan pendapatan lagi.
2. Akibat tidak langsung yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata,
mencakup:
a. Hasil ganda (multiplier)
b. Hasilnya dalam memasarkan produk-produk tertentu
c. Hasilnya untuk sektor pemerintah (pajak)
d. Hasil “tiruan” yang mempengaruhi masyarakat
2.13 Komponen Dan Elemen Pariwisata
Destinasi Pariwisata modern sangat kompleks dan sangat kapitalistik,
dengan demikian pengelolaan pariwisata modern harus menggunakan manajemen
bisnis yang akurat dan terukur. Dalam manajemen pariwisata modern seluruh hal
ihwal pariwisata harus dipetakan berdasarkan jenis usaha yang dapat di kelola
dengan baik, sehinga manajemen nya menjadi baik dan dapat dibangun koneksitas
yang baik pula di antara jenis-jenis usaha pariwisata itu. Saat ini seluruh
kompleksitas pariwisata dapat dikelompokkan berdasarkan komponen dan elemen
penting.
Tabel 2. 1 Komponen dan Elemen Penting Pariwisata
KOMPONEN PARIWISATA Pemasaran Aksesibilitas Destinasi Sumber daya dan kelembagaan pariwisata Jasa Transportasi: Daya tarik wisata: view, budaya, Konsultan pariwisata informasi tradisi, religi, dan lain-lain. Alat Udara, laut, darat: Kawasan pariwisata: eko-wisata, Tersedianya pakar dan informasi kereta api, bus, wisata sport, wisata belanja, ilmuwan pariwisata pribadi wisata religi, wisata kuliner, wisata kesenian, wisata pantai.
27
KOMPONEN PARIWISATA
Pemasaran Aksesibilitas Destinasi Sumber daya dan kelembagaan pariwisata Metode Travel agen Hospitality (kebersihan, Ketersediaan SDM informasi keramahan, kenyamanan, pariwisata terampil: keamanan) hotel, guiding, kulinari, seni, industri, dan sebagainya Agen-agen Kemudahan Hotel, motel, gues house, rumah Regulasi dan kebijakan informasi mendapatkan rakyat publik di dalam negeri pariwisata transportasi yang berdampak positif terhadap pariwisata Komitmen Map Atraksi: hiburan dan rekreasi Keterbukaan pemerintah masyarakat terhadap terhadap wisatawan pariwisata Fasilitas dan Venue MICE Tersedianya sumber- kebersihan di sumber informasi bandara, pariwisata pelabuhan dan terminal Fasilitas di Wisata air: Air terjun, air laut Dukungan lembaga adat tempat-tempat dan tokoh masyarakat pemberhentian terhadap pariwisata jalan darat Wisata spa-relaksasi Pramuwisata Jasa perjalanan wisata lokal Regulasi dan kebijakan politik internasional yang berdampak terhadap pariwisata
Sovenir oleh-oleh dan industri kreatif, kuliner Persewaan alat selam, pancing, sepeda, olahraga, panjat tebing, mountian, dan sebagainya Sumber : Burhan Bungin, (2010)
28
2.14. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu
Variabel dan Metode No Nama, Tahun,Judul Hasil Analisis Analisis 1 . Rita sulaksmi (2007). Variabel bebas Pendapatan rumah tangga Analisi dampak pariwisata Taman wisata alam yang aktif dalam kegiatan laut Pulau Weh, pariwisata. terhadap pendapatan dan pendapatan Analisis terhadap faktor- kesejahteraan masyarakat Variabel terikat faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan pendapatan pariwisata. sekitar kawasan taman masyarakat. Berdasarkan indikator wisata alam laut pulau weh Metode analisis kesejahteraan. Analisis deskriptif kota sabang
2 Ugy Soebiyantoro (2009). Variabel bebas Peningkatan pengembangan Pengaruh ketersediaan Ketersediaan sarana sarana dan prasarana dapat dan prasarana, meningkatkan atraksi wisata. sarana prasarana, sarana ketersediaan Peningkatan pengembangan transportasi terhadap transportasi, hiburan sarana dan prasarana wisata, hiburan atraksi, berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Variabel terikat ketersediaan hiburan di Kepuasan wisatawan daerah Metode analisis Peningkatan ketersediaan Analisis deskriptif transportasi berpengaruh terhadap ketersediaan wisata hiburan di daerah Peningkatan pengembangan ketersediaan atraksi wisata dapat meningkatkan kepuasan wisatawan . 3 Isna dian pramitasari Variabel bebas Dampak pengembangan (2010). Pengembangan pariwisata terhadap Dampak pengembangan pariwisata. Variabel terikat kehidupan masyarakat lokal pariwisata terhadap Dampak kehidupan di tinjau dari aspek fisik, kehidupan masyarakat lokal masyarakat Metode analisis aspek sosial budaya, aspek kawasan wisata dieng Analisis deskriptif ekonomi. kabupaten wonosobo
29
2.15. Kerangka Konseptual
Transportasi, pendapatan dan ketersediaan sarana pariwisata serta keindahan alam yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap keputusan wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat hiburan untuk berwisata. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan adalah ada nya transportasi umum yang nyaman dan sarana wisata yang baik dan terjangkau oleh wisatawan dan bisa membuat wisatawan nyaman untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan kerangka konseptual dan hipotesis sebagai berikut:
Gambar 2.1
Pengembangan transportasi Peningkatan pariwisata
umum Di danau laut tawar Aceh tengah
Kerangka Konseptual
2.16 Hipotesis
Ho. Adanya pengaruh pengembangan transportasi umum jenis bus terhadap
peningkatan pariwisata di danau laut tawar Aceh Tengah.
Ha. Tidak adanya pengaruh pengembangan transportasi umum jenis bus
terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar di Kabupaten Aceh
Tengah
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakana pendekatan kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh pengembangan transportasi jenis Bus terhadap peningkatan jumlah wisatawan Danau Laut Tawar dan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui aktivitas serta jawaban dari wisatawan mengenai perkembangan transportasi jenis bus.
Penelitian tentang analisis potensi sektor pariwisata Danau Laut Tawar di
Kabupaten Aceh Tangah ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Sebagaimana judul penelitian ini yaitu “Analisis Dampak Pengembangan
Transportasi Umum jenis Bus Terhadap Peningkatan Pariwisata Danau Laut
Tawar di Kabupaten Aceh Tengah’’ maka penelitian ini dilaksanakan di tempat pariwisata Danau Laut Tawar, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini di rencanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Juli 2019
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat (Y)
30
31
Y = Peningkatan Kunjungan Wisatawan
2. Variabel bebas (X)
X = Pengembangan transportasi jenis Bus
3.4 Defenisi Operasional
Dampak pengembangan transportasi yaitu untuk memenuhi salah satu kebutuhan ekonomi, sosial, politik dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor. Transportasi umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau sewa. Terminologi angkutan umum dengan demikian tidak hanya untuk mengangkut manusia saja, melainkan juga untuk mengangkut barang.
Dampak peningkatan Pariwisata yaitu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi daerah, serta membuka peluang bagi masyarakat setempat. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi
Sugiyono (2016:80) mengemukakan populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
32
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung wisatawan yang datang berkunjung ke danau laut tawar yang berjumlah 130.206 orang.
(Dinas Pariwisata Kabupaten. Aceh tengah, 2017)
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Insidential sampling, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidential bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Sugiyono, (2016:81) Dalam penarikan sample maka jumlahnya harus representative untuk nantinya hasil bisa digeneralisasi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut diambil menggunakan rumus Slovin, yaitu: n = N/(1+N e2 )
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e atau d = persentase kelonggaran karena ketidaktelitian dan kesalahan dalam pengambilan sampel 10%. Diketahui jumlah pengunjung Danau Laut
Tawar Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2017 adalah 130.206 orang. Apabila menggunakan nilai margin of error sebesar 10% maka hasil perhitungan dari rumus diperoleh n (jumlah responden) sebagai berikut :
n = 130.206/(1+130.206)( 0.01)
= 99,23 (dibulatkan menjadi 100)
Dari perhitungan tersebut didapat 100 orang. Dengan demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Penentuan sampel
33
dilakukan dengan cara Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan dipandang orang tersebut cocok dan dapat dijadikan sebagai sumber data.
3.6 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
3.6.1 Data Primer Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan Ruslan,
(2006:138). Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung ke Danau Laut Tawar.
3.6.2 Data Sekunder Menurut Husein (2008:42), data Sekunder adalah data primer yang yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain atau dari lembaga atau situs resmi yang menerbitkan data tersebut baik itu dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah.
3.7 Metode Pengumpulan Data
3.7.1 Kuesioner Memberikan daftar pertanyaan kepada wisatawan yang berkunjung ke
Danau Laut Tawar. Dalam penelitian ini, kuesioner yang diberikan kepada responden berupa kuesioner tertutup.
34
3.7.2 Studi dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, informasi dari internet dan dinas atau instansi yang berhubungan dengan penelitian.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Analisis Regresi Sederhana
Menurut Sujarweni (2018:144) regresi linear sederhana adalah regresi yang memiliki satu variabel independen. Model persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Y = a+bX+e 3.8.2 Metode Analisis Deskriptif
Menurut Sinulingga (2011:241), menyatakan definisi metode deskriptif ialah suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan semua data yang telah terkumpul.
3.9 Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan program SPSS untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh dapat dianalisis dengan menggunakan metode analisi regresi.
Menurut Ghozali (2016:124), uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
35
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dalam penelitian ini digunakan uji kolmogorov smirnov untuk mengetahui normalitas data.
3.10.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamataan lain sama maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika varian dari residen satu pengamatan ke pengamataan lain tidak sama, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokesdasitas.
Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara prediksi nilai variabel terikat . Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas.
36
3.11. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dalam mengelola data, menurut
Ghozali, (2016: 112) pengujian ini setidaknya terdiri dari koefisien determinasi
(Uji R2), uji simultan (uji F), dan parsial (uji-t).
3.11.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat, baik secara parsial maupun simultan. Nilai koefisien determinasi ini adalah antara 0 sampai dengan satu (0 3.11.2 Uji Parsial (Uji-t) Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (α = 5%). Jika signifikan thitung >0.05, berarti Ho diterima atau Ha ditolak. Jika signifikansi thitung <0.05, berarti Ho ditolak atau Ha diterima. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Ibu kotanya adalah Takengon, sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten Gayo Lues. Tiga kota utamanya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini. Kabupaten Aceh Tengah memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 295 desa, yaitu: Tabel 4. 1. Daftar Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah No. Kecamatan Jumlah Kampung Kode Pos 1 Atu Lintang 11 24563 2 Bebesen 28 24552 3 Bies 12 24561 4 Bintang 24 24571 5 Celala 17 24562 6 Jagong Jeget 10 24563 7 Kebayakan 20 24517 - 24519 8 Ketol 25 24562 9 Kute Panang 24 24568 10 Linge 26 24563 37 38 No. Kecamatan Jumlah Kampung Kode Pos 11 Laut Tawar 18 24511 - 24516 12 Pegasing 31 24561 13 Rusip Antara 16 24562 14 Silih Nara 33 24562 Sumber: wikepedia, 2019 Kabupaten Aceh Tengah memiliki batas daerah yang sebagai berikut: Tabel 4. 2 Batas Daerah Aceh Tengah Utara Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen Timur Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Barat, dan Kabupaten Nagan Selatan Raya Barat Kabupaten Pidie dan Kabupaten Nagan Raya Sumber: wikepedia, 2019 4.1.1 Sejarah Aceh Tengah Kedatangan kaum kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan Tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya kopi arabika, tembakau dan damar. Pada periode itu wilayah Kabupaten Aceh Tengah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibu kotanya. Dalam masa kolonial Hindia Belanda tersebut di kawasan Takengon didirikan sebuah perusahaan pengolahan kopi dan damar. Sejak saat itu pula kawasan Takengon mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi Dataran Tinggi Gayo, khususnya sayuran dan kopi. Sebutan Onder Afdeeling Takengon di era Hindia Belanda, berubah menjadi Gun pada masa pendudukan Jepang (1942-1945). Gun dipimpin oleh Gunco. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, sebutan tersebut berganti menjadi wilayah yang kemudian berubah 39 lagi menjadi kabupaten. Aceh Tengah berdiri sebagai satuan administratif pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-Undang Nomor 7 (Darurat) Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kawedanan, yaitu Kawedanan Takengon, Kawedanan Gayo Lues, dan Kawedanan Tanah Alas. Radio Rimba Raya (Desember 1948 - 1949) adalah Radio Republik Indonesia Darurat yang disiarkan dari Takengon, Aceh Tengah oleh Tentara Republik Indonesia Divisi X/Aceh pimpinan Kolonel Husin Yusuf. Radio ini mulai bersiaran sejak terjadinya Agresi Belanda I sampai dengan Konferensi Meja Bundar berakhir dan tentara pendudukan Belanda ditarik dari Indonesia. 4.1.2 Objek Wisata dan Kebudayaan Aceh Tengah Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah Danau Laut Tawar, Pantan Terong (atraksi pemandangan), Taman Buru Linge Isak (berburu), Gua Loyang Koro, Loyang Pukes, Loyang Datu, Burni Klieten (hiking), Gayo Waterpark (wahana wisata keluarga) dan Krueng Peusangan arum jeram. Didong merupakan salah satu kesenian asli yang berasal dari daerah dataran tinggi ini. Sekelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran. Salah seorang pemandu akan mendendangkan syair-syair dalam bahasa Gayo dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonis. Masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan proklamasi Indonesia yaitu pacu kuda tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda 40 tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun. Selain itu, joki juga tidak menggunakan sadel dan mulai tahun 2011, Pacuan Kuda diselengarakan 2 kali dalam setahun, di bulan Agustus pada saat perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan bulan Februari untuk memperingati hari ulang tahun kota Takengon yang jatuh pada tanggal 17 Februari setiap tahunnya. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Aceh Tengah berprofesi sebagai petani. Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis kopi arabika terbaik di dunia dengan luas lahan mencapai 48.300 Hektar, dengan rata- rata produksi per hektare sebanyak 720 kilogram. Komoditas penting selain kopi adalah tebu dengan luas areal 8.000 Hektar, serta kakao seluar 2.322 hektare, kemudian terdapat pula tanaman sayur mayur dan palawija. Sebagian besar penduduknya berasal dari suku Gayo. Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya, seperti Suku Aceh, Suku Jawa, Suku Minang, Suku Batak, Suku Tionghoa. 99 persen masyarakat Aceh Tengah beragama Islam. Pada umumnya, orang Gayo, dikenal dari sifat mereka yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut Islam yang kuat. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau, sehingga ada yang mengatakan jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu sedang berada di Gayo. 41 5. Danau Laut Tawar Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Disisi barat danau ini terdapat sebuah kota kabupaten yaitu kota Takengon, yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Aceh Tengah. Suku Gayo menyebut danau ini dengan sebutan Danau Laut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektare dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter). Gambar 4. 1 Danau Laut Tawar Sumber: www. Wikepedia.com 1. Karakteristik Danau Laut Tawar secara umum a. Ada 25 aliran krueng yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik. b. Rerata kedalaman danau: 1) 35 meter dari pinggir danau: 8,9 meter. 2) 100 meter dari pinggir danau: 19,27 meter. 3) 620 meter dari pinggir danau: 51,13 meter. c. Rerata suhu air danau diukur berdasarkan kedalaman: 1) 1 meter: 21,55 °C 42 2) 5 meter: 21,37 °C 3) 10 meter: 21,15 °C 4) 20 meter: 20,70 °C 5) 50 meter: 19,35 °C d. Kecerahan tertinggi 2,92 meter (di tengah danau), sedangkan yang terendah 1,29 meter (Kp. Kuala II). Semakin tinggi kecerahan, maka semakin jernih air. 6. Karakteristik Danau Laut Tawar secara ilmiah a. Tingkat keasaman (pH) rata-rata 8,35. b. DO, dissolved oxygen atau oksigen terlarut rata-rata 5,94 ppm. c. BOD, biological oxygen demand atau kebutuhan oksigen oleh bakteri dan mikroba untuk menetralisir bahan organik kira-kira 0,8 ppm. d. COD, chemical oxygen demand atau kebutuhan oksigen oleh bakteri dan mikroba untuk menetralisir bahan kimia sangat kecil sehingga tidak terdetek 7. Fauna yang ada di Danau Laut Tawar Ditemukan 46 jenis plankton yang terbagi atas 11 kelas di Danau Laut Tawar, dengan rincian kelas Chlorophyceae sebesar 35% Bacillariophyceae 24%, Myxophyceae 9%, dan kelas lain sebesar 32%. Hydrilla sp., eceng gondok, dan kiambang juga dapat ditemukan hidup di pinggiran danau. 4. Flora yang ada di Danau Laut Tawar 43 Ditemukan 3 jenis moluska, 1 jenis annelida, 37 jenis ikan, dan 49 jenis serangga yang hidup di kawasan Danau Laut Tawar. Untuk hewan yang hidup di sekitar danau, ditemukan 20 spesies mamalia yang terbagi atas 13 famili, beberapa di antaranya termasuk hewan yang dilindungi, antara lain binturung, pukas, trenggiling, landak, kancil, napu, owa, siamang, tanado, harimau, kucing hutan, rusa, dan kijang. 4.2. Penyajian Data Berdasarkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka data akan disajikan secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh pengembangan transportasi jenis bus terhadap peningkatan pariwisata ke danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah yang dilihat dari dokumentasi dinas perhubungan dan dinas pariwisata. Selanjutnya data akan disajikan dengan deskripsi kualitatif untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengembangan transportasi dan peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. 1. Penyajian data kuantitatif Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah pengembangan transportasi jenis bus berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan di Danau Laut Tawar. Sehingga dalam penelitian ini sebagai variabel bebas akan disajikan tabel jumlah bus yang menuju Danau Laut Tawar selama 10 tahun terakhir sesuai dengan catatan dari dinas perhubungan Kabupaten Aceh Tengah sebagai berikut: 44 Tabel 4. 3 Jumlah Bus Penumpang No. Tahun Jumlah Bus Penumpang 1 2009 16 2 2010 19 3 2011 21 4 2012 23 5 2013 26 6 2014 29 7 2015 34 8 2016 49 9 2017 55 10 2018 60 Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah,2019 Selanjutnya sebagai variabel terikat yaitu jumlah kunjungan wisatawan ke Danau Laut Tawar, maka dalam penelitian ini akan disajikan tabel jumlah kunjungan selama 10 tahun sesuai dengan hasil rekapitulasi dari dinas pariwisata Kabupaten tengah sebagai berikut: Tabel 4. 4 Jumlah Pengunjung Wisata Danau Laut Tawar No. Tahun Jumlah Pengunjung Wisata Danau Laut Tawar 1 2009 19.215 2 2010 20.966 3 2011 19.805 4 2012 27.217 5 2013 33.400 6 2014 44.809 7 2015 41.327 8 2016 91.212 9 2017 130.206 10 2018 150.142 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah, 2019 45 2. Penyajian Data Kualitatif Dalam penelitian ini untuk memperoleh data kualitatif, peneliti menyebarkan kuesioner tertutup kepada responden yang sesuai dengan variabel yang terdapat pada penelitian ini, yaitu responden yang menggunakan bus dan sedang berkunjung ke Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. a) Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik umur dari masing-masing responden sebagai berikut yang dianalisis menggunakan SPPS Statistik 23. 46 Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 20 2 2.0 2.0 2.0 21 9 9.0 9.0 11.0 22 6 6.0 6.0 17.0 23 7 7.0 7.0 24.0 24 4 4.0 4.0 28.0 25 8 8.0 8.0 36.0 26 4 4.0 4.0 40.0 27 5 5.0 5.0 45.0 28 1 1.0 1.0 46.0 29 3 3.0 3.0 49.0 30 6 6.0 6.0 55.0 31 4 4.0 4.0 59.0 33 5 5.0 5.0 64.0 34 2 2.0 2.0 66.0 36 3 3.0 3.0 69.0 37 4 4.0 4.0 73.0 38 4 4.0 4.0 77.0 39 1 1.0 1.0 78.0 40 6 6.0 6.0 84.0 41 2 2.0 2.0 86.0 42 2 2.0 2.0 88.0 43 1 1.0 1.0 89.0 45 5 5.0 5.0 94.0 50 3 3.0 3.0 97.0 51 1 1.0 1.0 98.0 53 1 1.0 1.0 99.0 55 1 1.0 1.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS 47 Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa responden berumur antara 20-55 tahun, dimana pengunjung terbanyak adalah pada usia 21 tahun yaitu sebanyak sembilan orang, selanjutnya pada usia 25 tahun sebanyak delapan orang dan pada urutan ketiga adalah usia 23 tahun sebanyak tujuh orang, sedangkan usia lainnya terbagi ke dalam enam, lima, empat, tiga, dua atau bahkan hanya satu orang saja. b) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik jenis kelamin dari masing-masing responden sebagai berikut yang di analisis menggunakan SPPS Statistik 23. Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis_Kelamin Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Laki-laki 61 61.0 61.0 61.0 Perempuan 39 39.0 39.0 39.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas dapat diketahui bahwa, sebanyak 61 orang atau 61% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak 39 orang atau 39% responden adalah perempuan, maka dapat disimpulkan bahwa reponden lebih di dominasi oleh laki-laki. Hal ini dapat dikarenakan peneliti lebih banyak menemukan pengunjung laki-laki pada saat peneliti melakukan observasi lapangan. c) Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah 48 Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik asal daerah dari masing-masing responden sebagai berikut yang di analisis menggunakan SPPS Statistik 23. Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah Asal_Daerah Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Warga dalam Kabupaten 12 12.0 12.0 12.0 Setempat Kabupaten/Kota dalam 45 45.0 45.0 45.0 Provinsi Provinsi Lainnya 43 43.0 43.0 43.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa, responden yang paling banyak berkunjung ke Danau Laut Tawar adalah wisatawan yang berasal dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi, yaitu sebanyak 45 reponden. Selanjutnya responden yang berasal dari Provinsi lainnya sebanyak 43 orang. Sedangkan responden yang paling sedikit berkunjung ke Danau Laut Tawar adalah wisatawan yang berasal dari warga dalam Kabupaten setempat. d) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik pendidikan 49 dari masing-masing responden sebagai berikut yang di analisis menggunakan SPPS Statistik 23. Tabel 4. 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid SMA 10 10.0 10.0 10.0 Perguruan Tinggi 90 90.0 90.0 90.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden merupakan wisatawan yang memiliki pendidikan terakhir Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 90 orang atau 90% sedangkan sisanya adalah wisatawan yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 10 orang atau hanya 10% dari jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. e) Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik pekerjaan dari masing-masing responden sebagai berikut yang di analisis menggunakan SPPS Statistik 23. 50 Tabel 4. 9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid PNS/ABRI/POLRI 23 23.0 23.0 23.0 Wiraswasta 33 33.0 33.0 56.0 Petani 3 3.0 3.0 59.0 Pegawai Swasta 19 19.0 19.0 78.0 Lainnya 22 22.0 22.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa, responden yang paling banyak adalah wisatawan yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 33 orang, selanjutnya adalah PNS/ABRI/POLRI sebanyak 23 orang, pekerjaan lainnya ( mahasiswa, BUMN,) sebanyak 22 orang, pegawai swasta sebanyak 19 orang dan responden yang paling sedikit adalah wisatawan yang bekerja sebagai petani sebanyak 3 orang dari jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. f) Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan kembali, maka diperoleh hasil analisis data deskriptif berdasarkan karakteristik asal daerah dari masing-masing responden sebagai berikut yang di analisis menggunakan SPPS Statistik 23. 51 Tabel 4. 10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan Pendapatan_perbulan Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 1juta - 5 juta 16 16.0 16.0 16.0 5 juta -10 juta 34 34.0 34.0 50.0 10 juta - 15 juta 44 44.0 44.0 94.0 >15 juta 6 6.0 6.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa, responden terbanyak adalah wisatawan yang memiliki pendapatan perbulan sebesar 10 juta – 15 juta yang berjumlah 44 orang, selanjutnya wisatawan yang memiliki pendapatan sebesar 5 juta – 10 juta per bulan, wisatawan yang memiliki pendapatan sebesar 1 juta – 5 juta dan responden yang paling sedikit adalah wisatawan yang memiliki pendapatan >15 juta per bulan. 4.3. Analisis Data Dalam penelitian ini data dianalisis dengan dua pendekatan statistik yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan deskriptif kualitatif. 1. Analisis data kuantitatif Dalam penelitian ini digunakan analisis data kuantitaif untuk mengetahui pengaruh pengembangan transportasi terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. a. Analisis Regresesi Linear Sederhana Analisis regresi linear sederhana merupakan analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun persamaan linear sederhana adalah sebagai berikut: 52 Y= a+ bx Dengan analisis menggunakan program SPSS dapat disajikan data sebagai berikut: Tabel 4. 11 Analsis Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -41319.964 8366.208 -4.939 .001 Jumlah Bus 2986.577 229.526 .977 13.012 .000 a. Dependent Variable: Jumlah Wisatawan Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = -41319,964 + 2986,577X Sesuai dengan persamaan di atas, maka dapat dijelaskan analisis sebagai berikut: a) Koefisien konstanta sebesar -41319,964 artinya jika tidak ada variabel jumlah bus, maka jumlah wisatawan sebesar -41319,964. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa jika tidak ada bus yang menuju Danau Laut Tawar, maka tingkat pariwisata akan mengalami penurunan. b) Koefisien regresi variabel jumlah bus sebesar 2986,577 artinya setiap peningkatan jumlah bus sebanyak 1% , maka tingkat pariwisata akan mengalami kenaikan sebesar 2986,77. b. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan agar regresi di dalam penelitian memiliki hasil yang baik, regresi yanga baik adalah regresi yang tidak memiliki gejala asumsi klasik. 53 1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan analisis normalitas dengan uji kolmogorov smirnov. Data berdistribusi normal apabila nilai sig>0,05, uji normalitas dilakukan melalui program SPSS versi 23. Tabel 4. 12 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 10 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 10295.6821338 0 Most Extreme Differences Absolute .188 Positive .110 Negative -.188 Test Statistic .188 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis uji kormogorov smirnov diatas, dapat dilihat nilai sig sebesar 0,200 yang berarti lebih besar dari 0,05 (0,200>0,05), sehinggan dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal. 2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara suatu periode dengan periode sebelumnya. Regresi yang baik adalah 54 regresi yang tidak terjadi autokorelasi. Dalam penelitian ini autokorelasi dapat dilihat melalui durbin watson pada hasil analisis statistik dengan menggunakan program SPSS versi 23. Tabel 4. 13 Uji Autokorelasi Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1 .977a .955 .949 10920.220 .997 a. Predictors: (Constant), Jumlah Bus b. Dependent Variable: Jumlah Wisatawan Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai dw sebesar 0,997 dengan k = 1 dan t= 10, maka nilai dl adalah 0,8791 dan du adalah 1,3197, sehingga dapat dilakukan deteksi autokorelasi negatif,sebagai berikut : Jika dl < (4-dw) > du , maka tidak terjadi autokorelasi negatif, sehingga dapat diketahui bahwa di dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi negatif karena 0,8791 < (4 - 0,997) > 1,3197. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Berikut ini merupakan hasil analisis heteroskedastisitas dengan scatterplot yang di uji dengan program SPSS versi 23. 55 Gambar 4. 2 Scatterplot Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan gambar scatterplot di atas dapat di ketahui bahwa tidak terjadi gejala heroskedastisitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya titik yang membentuk gelombang serta tidak membentuk pola tertentu yang teratur. Selain itu gejala heteroskedastisitas juga dapat dilihat berdasarkan uji glejser dengan melihat signifikansi, apabila sig. >0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini merupakan hasil analisis uji glejser. Tabel 4. 14 Uji Glejser Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 4914.533 3299.909 1.489 .175 Jumlah Wisatawan .046 .045 .341 1.026 .335 a. Dependent Variable: abs_res Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil uji glejser di atas, dapat diketahui bahwa signifikan sebesar 0,335 yang lebih besar dari 0,05 (0,335 > 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini. 56 c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah Ha diterima atau ditolak berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sehingga melalui uji hipotesis dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat. 1) Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui persentasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat di dalam suatu penelitian. Berikut ini merupakan hasil analisis koefisien determinasi: Tabel 4. 15 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .977a .955 .949 10920.220 a. Predictors: (Constant), Jumlah Bus Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis statistik uji koefisien determinasi di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar 0,955 yang berarti bahwa, variabel pengembangan transportasi bus mempengaruhi peningkatan pariwisata sebesar 95,5% sedangkan faktor lainnya disebabkan oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2) Uji t Uji t digunakan untuk melihat apakah variabel pengembangan transportasi bus berpengaruh signifikan terhadap variabel peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Berikut ini merupakan hasil analisis uji t yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 23. 57 Tabel 4. 16 Uji t Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -41319.964 8366.208 -4.939 .001 Jumlah Bus 2986.577 229.526 .977 13.012 .000 a. Dependent Variable: Jumlah Wisatawan Sumber: Hasil SPSS Berdasarkan hasil analisis thitung di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 13,012 yang lebih besar dari nilai ttabel yaitu sebesar 1,85955 sehingga dapat diketahui bahwa variabel pengembangan transportasi bus sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. 2. Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui tanggapan dari responden yaitu wisatawan yang sedang berkunjung ke Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah tentang pengembangan bus dan apakah pengembangan transportasi bus berdampak baik bagi kunjungan responden. Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif mengenai tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus dan peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. a) Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah tiket bus semakin mudah didapatkan. 58 P1 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 92 92.0 92.0 92.0 Tidak 8 8.0 8.0 8.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 92 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa responden memberi tanggapan bahwa tiket bus semakin mudah didapatkan, sedangkan sebanyak 8 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebanyak 8% responden memberikan tanggapan bahwa tiket bus tidak semakin mudah didapatkan. b) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah tiket bus murah. P2 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 94 94.0 94.0 94.0 Tidak 6 6.0 6.0 6.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 94 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 94 % responden memberi tanggapan bahwa tiket bus murah, sedangkan sebanyak 6 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 6% responden memberikan tanggapan bahwa tiket bus tidak murah. 59 c) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah kondisi bus layak jalan. P3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Ya 97 97.0 97.0 97.0 Tidak 3 3.0 3.0 3.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 97 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 97 % responden memberi tanggapan bahwa kondisi bus layak jalan, sedangkan sebanyak 3 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 3% responden memberikan tanggapan bahwa bus kondisi tidak layak jalan. d) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah kebersihan bus sudah baik. P4 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 90 90.0 90.0 90.0 Tidak 10 10.0 10.0 10.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 90 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 90 % responden memberi tanggapan bahwa kebersihan bus sudah baik, sedangkan sebanyak 10 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 10% responden memberikan tanggapan bahwa kebersihan bus tidak baik. 60 e) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah keamanan barang bawaan terjamin. P5 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 94 94.0 94.0 94.0 Tidak 6 6.0 6.0 60.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 94 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 94 % responden memberi tanggapan bahwa keamanan brang bawaan terjamin, sedangkan sebanyak 6 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 6% responden memberikan tanggapan bahwa keamanan barang bawaan tidak terjamin. f) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah anda nyaman menggunakan bus. P6 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 92 92.0 92.0 92.0 Tidak 8 8.0 8.0 8.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 92 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 92 % responden memberi tanggapan bahwa responden nyaman menggunakan bus, sedangkan sebanyak 8 61 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 8% responden memberikan tanggapan bahwa responden tidak nyaman menggunakan bus. g) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah fasilitas yang diberikan perusahaan bus sudah semakin baik. P7 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 96 96.0 96.0 96.0 Tidak 4 4.0 4.0 4.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 96 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 96 % responden memberi tanggapan bahwa fasilitas yang diberikan perusahaan bus sudah semakin baik, sedangkan sebanyak 4 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 4% responden memberikan tanggapan bahwa fasilitas yang diberikan perusahaan bus tidak semakin baik. h) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah jadwal keberangkatan bus baik. P8 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 98 98.0 98.0 98.0 Tidak 2 2.0 2.0 2.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 98 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 98 % responden memberi 62 tanggapan bahwa jadwal keberangkatan bus baik, sedangkan sebanyak 2 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 2% responden memberikan tanggapan bahwa jadwal keberangkatan bus tidak baik. i) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah crew bus melayani dengan baik. P9 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 92 92.0 92.0 92.0 Tidak 8 8.0 8.0 8.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 92 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 92 % responden memberi tanggapan bahwa crew bus melayani dengan baik, sedangkan sebanyak 8 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 8% responden memberikan tanggapan bahwa crew bus tidak melayani dengan baik. j) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap pengembangan transportasi bus yang berupa pertanyaan apakah jumlah bus sudah memadai. P10 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 93 93.0 93.0 93.0 Tidak 7 7.0 7.0 7.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 63 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 97 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 97 % responden memberi tanggapan bahwa jumlah bus sudah memadai, sedangkan sebanyak 7 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 7% responden memberikan tanggapan bahwa jumlah bus belum memadai. k) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap peningkatan pariwisata yang berupa pertanyaan apakah anda berkunjung karena transportasi jenis bus semakin mudah didapatkan. B1 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 95 95.0 95.0 95.0 Tidak 5 5.0 5.0 5.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 95 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 95 % responden memberi tanggapan bahwa responden berkunjung karena transportasi jenis bus semakin mudah didapatkan, sedangkan sebanyak 5 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 5% responden memberikan tanggapan bahwa responden berkunjung bukan karena transportasi jenis bus semakin mudah di dapatkan. l) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap peningkatan pariwisata yang berupa pertanyaan apakah anda lebih suka menggunakan bus daripada transportasi lain dan akan menggunakan bus pada kunjungan berikutnya. 64 B2 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 95 95.0 95.0 95.0 Tidak 5 5.0 5.0 5.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 95 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 95% responden memberi tanggapan bahwa responden lebih suka menggunakan bus daripada transportasi lain dan akan menggunakan bus pada kunjungan berikutnya, sedangkan sebanyak 5 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 5% responden memberikan tanggapan bahwa tidak suka menggunakan transportasi bus dan tidak akan menggunakan bus dalam kunjungan berikutnya. m) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap peningkatan pariwisata yang berupa pertanyaan anda akan merekomendasikan penggunaan bus kepada orang lain. B3 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 97 97.0 97.0 97.0 Tidak 3 3.0 3.0 3.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 97 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 97 % responden memberi tanggapan bahwa responden akan merekomendasikan panggunaan bus kepada orang lain, sedangkan sebanyak 3 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa 65 sebesar 3% responden memberikan tanggapan bahwa tidak akan merekomendasikan penggunaan bus kepada orang lain. n) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap peningkatan pariwisata yang berupa pertanyaan apakah transportasi bus berdampak baik bagi kunjungan anda. B4 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 98 98.0 98.0 98.0 Tidak 2 2.0 2.0 2.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 98 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 98 % responden memberi tanggapan bahwa transportasi bus berdampak baik bagi kunjungan responden, sedangkan sebanyak 2 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 2% responden memberikan tanggapan bahwa transportasi bus tidak berdampak baik bagi kunjungan responden. o) Berikut ini merupakan hasil analisis deskriptif tanggapan responden terhadap peningkatan pariwisata yang berupa pertanyaan menurut pengamatan anda apakah pariwisata di Danau Laut Tawar mengalami peningkatan. B5 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Ya 97 97.0 97.0 97.0 Tidak 3 3.0 3.0 3.0 Total 100 100.0 100.0 100.0 66 Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 97 responden menjawab Ya, yang berarti bahwa sebesar 97 % responden memberi tanggapan bahwa menurut pengamatan responden pariwisata di Danau Laut Tawar mengalami peningkatan sedangkan sebanyak 3 orang menjawab tidak, yang berarti bahwa sebesar 3% responden memberikan tanggapan bahwa menurut pengamatan responden pariwisata di Danau Laut Tawar tidak mengalami peningkatan. 4.4. Pembahasan Transportasi merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk bepergian ke suatu tempat, oleh sebab itu diperlukan transportasi yang baik sehingga memudahkan seseorang untuk mencapai tempat tujuannya. Transportasi juga sangat diperlukan di daerah pariwisata, agar para wisatawan mudah dalam mengunjungi tempat wisata yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengembangan transportasi jenis bus terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Data diperoleh dari dinas perhubungan untuk mengetahui jumlah bus transportasi jenis bu di Kabupaten Aceh Tengah Danau Laut Tawar serta tanggapan dari responden untuk mengetahui peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan deskriptif kualitatif untuk mengetahui dampak pengembangan transportasi jenis bus terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. Adapun pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 67 1. Berdasarkan pendekatan kuantitatif yang dilihat dari uji t, dimana nilai thitung > ttabel yaitu 13,012 yang lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,85955 sehingga dapat diketahui bahwa pengembangan transportasi jenis bus berpengaruh terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. hal dapat dilihat melalui koefisien determinasi (R2 ) yang bernilai sebesar 0,0955 yang berarti bahwa persentase pengaruh pengembangan transportasi terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar sebesar 95,5%. Melalui pendekatan ini, dapat diketahui jika pengembangan transportasi berdampak positif terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. 2. Berdasarkan pendekatan kualitatif yang dilihat dari jawaban responden, maka dapat diketahui bahwa pengembangan transportasi berdampak terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. Hal ini dapat diketahui melalui sebagian besar jawaban responden yang menjawab ya atas berbagai pernyataan seperti tiket bus semakin mudah didapatkan, tiket bus murah, kondisi bus layak jalan, kebersihan bus sudah baik, keamanan barang bawaan terjamin, responden nyaman menggunakan bus, fasilitas dari perusahaan bus sudah semakin baik, jadwal keberangkatan bus baik, crew bus melyani dengan baik dan jumlah bus sudah memadai ke Danau Laut Tawar. Sehingga dapat dilihat dampaknya bagi para wisatawan dengan melihat jawaban responden atas peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar yang sebagian besar responden menjawab ya pernyataan seperti responden berkunjung karena transportasi jenis bus semakin mudah didapatkan, responden lebih 68 3. menyukai transportasi bus dan akan menggunakan bus pada kunjungan berikutnya, merekomendasikan penggunaan bus kepada orang lain, dan sebagian besar responden menjawab transportasi bus berdampak baik bagi kunjungannya serta responden juga menjawab ya atas pengamatan responden terhadap pernyataan bahwa pariwisata di Danau Laut Tawar mengalami peningkatan. Berdasarkan jawaban dari responden tersebut dapat dinyatakan bahwa sebagian besar wisatawan di Danau Laut Tawar lebih suka menggunakan transportasi jenis bus dibandingkan transportasi jenis lainnya. Sehingga pengembangan transportasi memiliki dampak yang positif terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. Di karenakan mereka lebih suka mamakai bus karena ongkos yang lebih murah, dan kenyamanan serta ketepatan waktu nya lebih baik, dari pada mengunakan pesawat terbang. BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengembangan transportasi jenis bus terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten aceh Tengah. Berdasarkan rumusan masalah dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Pengembangan transportasi jenis bus berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar. 2. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap jawaban responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden lebih suka menggunakan bus daripada transportasi jenis lain dan transportasi jenis bus berdampak baik bagi kunjungan wistawan karena bus yang mudah didapatkan, tiket yang murah, nyaman dan aman. 5.2. Saran 1. Agar Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah lebih meningkatkan pengembangan transportasi umum , sehingga wisatawan lebih mudah dalam mencapai tujuan ke lokasi daerah wisata dan pariwisata di Aceh Tengah terus mengalami peningkatan. 2. Perusahaan bus harus tetap menjaga kualitas bus yang ada, sehingga bus penumpang tetap nyaman dan aman untuk digunakan. 69 DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Adji.2011. Transportasi dan pengembangan wilayah. Yogyakarta: PT Graha Ilmu Bungin, Burhan.2015 Komunikasi Pariwisata. Jakarta: Prenadamedia Group Diantara. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yoyakarta: CV Andi Offset Husein, Umar. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers Prasetyo. 2016. Sejarah Pariwisata. Jakarta: Yayasan Pustaka obor Indonesia Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan RAD. Bandung: CV Alfabeta Sujarweni, V.W. 2018. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press www. Wikepedia.com (diakses pada 11 Juli 2019) 70 Lampiran 1. Kuisioner ANALISI DAMPAK PENGEMBANGAN TRANSPORTASI UMUM JENIS BUS TERHADAP PENINGKATAN PARIWISATA DI DANAU LAUT TAWAR DI KABUPATEN ACEH TENGAH Jurusan Administrasi Niaga No : Program Studi Manajemen Bisnis Waktu : Politeknik Negeri Medan Hari/Tanggal : KUESIONER PENELITIAN A. Identitas dan karakteristik pengunjung 1. Nama:______ 2. Umur:______Tahun 3. Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan 4. Asal daerah: a. Warga dalam kabupaten setempat c. Provinsi lain nya b. Kabupaten / kota dalam provinsi d. Luar negeri 5. Pendidikan: a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tingi 6. Pekerjaan: a. PNS / ABRI / POLRI c. Petani e. Lain nya (sebutkan)______ b. Wiraswasta d. Pegawai swasta 7. Pendapatan perbulan: a. 1 juta - 5 juta c. 5 juta – 10 juta b. 10 juta – 15 juta d. > 15 juta 71 A. Pertanyaan untuk variabel Pengembangan Transportasi Jenis Bus No. Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah tiket bus semakin mudah di dapatkan? 2 Apakah tiket bus yang ditawarkan murah? 3 Apakah kondisi bus layak jalan? 4 Apakah kebersihan bus sudah baik? 5 Apakah keamanan barang bawaan terjamin? 6 Apakah anda nyaman menggunakan bus? 7 Apakah Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan bus sudah semakin baik? 8 Apakah jadwal keberangkatan bus baik? 9 Apakah Crew bus melayani dengan baik? 10 Menurut anda, apakah jumlah bus sudah memadai? B. Pertanyaan untuk Variabel Peningkatan Pariwisata No. Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah anda berkunjung karena transportasi jenis bus mudah di dapatkan? 2 Apakah anda lebih suka menggunakan bus dan akan menggunakannya pada kunjungan berikutnya? 3 Apakah anda akan merekomendasikan penggunaan bus kepada orang lain? 4 Apakah transportasi bus berdampak baik bagi kunjungan anda? 5 Menurut anda, apakah pariwisata di Danau Laut Tawar mengalami peningkatan? 72 Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden a. Jawaban responden untuk pertanyaan tentang pengembangan transportasi umum jenis bus No. B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 1 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 2 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 3 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 4 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 5 Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 6 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak 7 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 8 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 9 Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 10 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 11 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 12 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 13 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 14 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 15 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 16 Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 17 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 18 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 19 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 20 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 21 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 22 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 23 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 24 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 25 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 26 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 27 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 28 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 29 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 73 30 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 31 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 32 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 33 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 34 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 35 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 36 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 37 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 38 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 39 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 40 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 41 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 42 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 43 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 44 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 45 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 46 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 47 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 48 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 49 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 50 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 51 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 52 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 53 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 54 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 55 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 56 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 57 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 58 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 59 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 60 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 61 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 62 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 74 63 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 64 Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 65 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 66 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya 67 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 68 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 69 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 70 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 71 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 72 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 73 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 74 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 75 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 76 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 77 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 78 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 79 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 80 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 81 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 82 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 83 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak 84 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak 85 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya 86 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 87 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 88 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya 89 Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 90 Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 91 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 92 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 93 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 94 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 95 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 75 96 Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 97 Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 98 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 99 Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 100 Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya b. Jawaban responden atas pertanyaan tentang peningkatan pariwisata di Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah No. P1 P2 P3 P4 P5 1 Ya Ya Ya Ya Ya 2 Ya Ya Ya Ya Ya 3 Ya Ya Ya Ya Ya 4 Ya Ya Ya Ya Ya 5 Tidak Ya Ya Ya Ya 6 Ya Tidak Ya Ya Ya 7 Ya Ya Tidak Ya Ya 8 Ya Ya Ya Ya Ya 9 Ya Ya Ya Tidak Tidak 10 Ya Ya Ya Ya Ya 11 Ya Ya Ya Ya Ya 12 Ya Tidak Ya Ya Ya 13 Ya Ya Ya Ya Tidak 14 Ya Ya Ya Ya Ya 15 Ya Ya Ya Ya Ya 16 Ya Ya Ya Ya Ya 17 Ya Ya Ya Ya Ya 18 Ya Ya Ya Ya Ya 19 Ya Ya Ya Ya Ya 20 Ya Ya Ya Ya Ya 21 Ya Ya Ya Ya Ya 22 Ya Ya Ya Ya Ya 23 Ya Ya Ya Ya Ya 24 Ya Ya Ya Ya Ya 76 25 Ya Ya Ya Ya Ya 26 Ya Ya Ya Ya Ya 27 Ya Ya Ya Ya Ya 28 Ya Ya Ya Ya Ya 29 Ya Ya Ya Ya Ya 30 Ya Ya Ya Ya Ya 31 Ya Ya Ya Ya Ya 32 Ya Ya Ya Ya Ya 33 Ya Ya Ya Ya Ya 34 Ya Ya Ya Ya Ya 35 Ya Ya Ya Ya Ya 36 Ya Ya Ya Ya Ya 37 Ya Ya Ya Ya Ya 38 Ya Ya Ya Ya Ya 39 Ya Ya Tidak Ya Ya 40 Ya Ya Ya Ya Ya 41 Ya Tidak Ya Ya Ya 42 Ya Ya Ya Ya Ya 43 Ya Ya Ya Ya Ya 44 Ya Tidak Ya Ya Ya 45 Ya Ya Ya Ya Ya 46 Tidak Ya Ya Ya Ya 47 Ya Ya Ya Tidak Ya 48 Ya Tidak Ya Ya Ya 49 Ya Ya Ya Ya Ya 50 Tidak Ya Ya Ya Ya 51 Ya Ya Ya Ya Ya 52 Ya Ya Ya Ya Ya 53 Ya Ya Ya Ya Ya 54 Ya Ya Ya Ya Ya 55 Ya Ya Ya Ya Ya 56 Ya Ya Ya Ya Ya 57 Ya Ya Ya Ya Ya 77 58 Ya Ya Ya Ya Ya 59 Ya Ya Ya Ya Ya 60 Ya Ya Ya Ya Ya 61 Ya Ya Ya Ya Ya 62 Ya Ya Ya Ya Ya 63 Tidak Ya Ya Ya Ya 64 Ya Ya Ya Ya Tidak 65 Ya Ya Ya Ya Ya 66 Ya Ya Ya Ya Ya 67 Ya Ya Ya Ya Ya 68 Ya Ya Ya Ya Ya 69 Ya Ya Ya Ya Ya 70 Ya Ya Ya Ya Ya 71 Ya Ya Ya Ya Ya 72 Ya Ya Ya Ya Ya 73 Ya Ya Ya Ya Ya 74 Ya Ya Ya Ya Ya 75 Ya Ya Ya Ya Ya 76 Ya Ya Ya Ya Ya 77 Ya Ya Ya Ya Ya 78 Ya Ya Ya Ya Ya 79 Ya Ya Ya Ya Ya 80 Tidak Ya Ya Ya Ya 81 Ya Ya Ya Ya Ya 82 Ya Ya Ya Ya Ya 83 Ya Ya Ya Ya Ya 84 Ya Ya Ya Ya Ya 85 Ya Ya Ya Ya Ya 86 Ya Ya Ya Ya Ya 87 Ya Ya Ya Ya Ya 88 Ya Ya Tidak Ya Ya 89 Ya Ya Ya Ya Ya 90 Ya Ya Ya Ya Ya 78 91 Ya Ya Ya Ya Ya 92 Ya Ya Ya Ya Ya 93 Ya Ya Ya Ya Ya 94 Ya Ya Ya Ya Ya 95 Ya Ya Ya Ya Ya 96 Ya Ya Ya Ya Ya 97 Ya Ya Ya Ya Ya 98 Ya Ya Ya Ya Ya 99 Ya Ya Ya Ya Ya 100 Ya Ya Ya Ya Ya 79 Lampiran 3. Tabel t 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141 55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515 60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171 70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079 75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249 80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526 81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392 82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262 83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135 84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011 85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890 86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772 87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657 88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544 89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434 90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327 91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222 92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119 93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019 94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921 95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825 96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731 97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639 98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549 99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460 100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374 80