PELABUHAN PALIPI DI KECAMATAN SENDANA KABUPATEN PORT PALIPI IN DISTRICT OF SENDANA, MAJENE REGENCY

Sritimuryati Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan Jalan Sultan Alauddin / Tala Salapang Km. 7 Makassar, 90221 Telepon (0411) 885119, 883748, Faksimile (0411) 865166 Pos-el: [email protected] Diterima: 27 Februari 2017; Direvisi: 20 Maret 2017; Disetujui: 31 Mei 2017

ABSTRACT This research aims to reveal and explain about the port of Palipi in as one of the harbors that sustain people’s lives and suppress the poverty rate in Sendana district. The method used is a historical method that includes four systematic steps. Field data collection is based on literature studies through several books, archive studies and interviews. The results of this study shows that there is an increase in the number of passengers in port Palipi from year to year. Fishermen in Palipi do diversification work by working as fishermen andfreight workers. In addition, Palipi also used as Fishery Port of Nusantara (VAT). However, due to the limited funding of the construction process, the port of Palipi is still stagnant on funding issues. Keywords: Port, Palipi, West Sulawesi. ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengungkap dan menjelaskan mengenai pelabuhan Palipi di Sulawesi Barat sebagai salah satu pelabuhan yang menopang kehidupan masyarakat dan menekan angka kemisikinan di Kecamatan Sendana. Metode yang digunakan ialah metode sejarah yang meliputi empat langkah sistematis. Pengumpulan data lapangan bertumpu pada studi pustaka melalui beberapa buku, studi arsip dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penumpang di pelabuhan Palipi dari tahun ke tahun. Nelayan di Palipi melakukan difersifikasi pekerjaan dengan bekerja sebagai nelayan dan buruh angkut. Selain itu, Palipi juga dijadikan sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN). Meskipun begitu karena keterbatasan dana proses pembangunan pelabuhan Palipi masih tersendat pada masalah dana. Kata Kunci : Pelabuhan, Palipi, Sulawesi Barat.

PENDAHULUAN manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan Pertumbuhan ekonomi merupakan dari sektor modern seperti jasa yang padat modal indikator untuk melihat keberhasilan pem- (Siregar dan Wahyuniarti, 2008). bangunan dan merupakan syarat keharusan Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan (necessary condition) bagi pengurangan tingkat kapasitas dalam jangka panjangdari negara yang kemiskinan. Adapun syarat kecukupannya ialah bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif ekonomi kepada penduduknya yang ditentukan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Artinya, oleh adanya kemajuan atau penyesuaian pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar teknologi, institusional (kelembagaan), dan disetiap golongan pendapatan, termasuk di ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan golongan penduduk miskin. Secara langsung, hal yang ada (Kuznetz dalam Todaro, 2004). Menurut ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi Tarigan (2004) pertumbuhan ekonomi wilayah di sektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja adalah pertambahan pendapatan masyarakat yaitu sektor pertanian atau sektor yang padat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan kerja. Adapun secaratidak langsung, diperlukan seluruh nilai tambah (value added) yang terjadi pemerintah yang cukup efektif mendistribusikan di wilayah tersebut.

181 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 Suatu perekonomian dikatakan mengalami tempat perpindahan intra dan atau antar moda pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat serta mendorong perekonomian nasional dan kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada apa daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang yang dicapai pada masa sebelumnya (Kuncoro, wilayah”. 2003). Sedangkan menurut Schumpeter, faktor Pelabuhan, menurut Pasal 1 UU No.21 utama yang menyebabkan perkembangan Tahun 1992 tentang pelayaran, merupakan ekonomi adalah proses inovasi, dan pelakunya tempat yang terdiri dari daratan dan perairan adalah inovator atau wiraswasta (entrepreneur). dengan batas-batas tertentu, di mana berlangsung Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi. bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para Kegiatan-kegiatan menyangkut kapal-kapal entrepreneur. yang bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, adalah negeri yang memiliki bongkar muat barang, fasilitas keselamatan wilayah yang terdiri atas Kepulauan Nusantara pelayaran, serta sebagai tempat perpindahan (archipelago; group of many Island). intra dan antarmoda transportasi Wilayahnya terdiri dari daratan, perairan dan Konteks pelabuhan sejak masa dirgantara adalah satu kesatuan yang menyatu pemerintahan Hindia Belanda seperti dalam dengan bangsa Indonesia dalam rangka wawasan Indische Scheepvaarwet 1936 (Undang-undang Nusantara. Dari tiga matra wilayah Republik Pelayaran Indonesia pada 1936) dipaparkan Indonesia maka wilayah perairan (lautan) tentang pelabuhan di Indonesia telah dibedakan merupakan bagian yang terluas dibandingkan atas pelabuhan laut yang terbuka untuk dengan wilayah daratannya. Kondisi real ini yang perdagangan luar negeri dan pelabuhan pantai membuat sejak zaman nenek moyang dahulu yang terbuka untuk pelayaran antarpulau. bangsa Indonesia dikenal sebagai negara dan Sedangkan dari aspek keuangan perusahaan bangsa bahari (maritim), dimana sangat banyak pelabuhan dibedakan menurut Indische kegiatan yang berhubungan dengan lautan, salah Bedrijven Wet (IBW) dalam Staatsblad 1927 satunya ialah kegiatan transportasi laut. No.419 artinya perusahaan negara dan Indische Kepelabuhanan merupakan sarana Comtablitet Wet (ICW) yaitu Undang-undang untuk menunjang kemajuan dan peningkatan tentang keuangan pada 1925. Pelabuhan IBW perekonomian suatu daerah. Pelabuhan merupakan pelabuhan yang diusahakan di bawah juga merupakan suatu yang berhubungan penguasaan direksi pelabuhan (haven directie). atau berkaitan dengan segala kegiatan Pelabuhan seperti ini dianggap bisa membiayai penyelenggaraan pelabuhan serta kegiatan yang kegiatan operasional dari hasil pendapatannya lain untuk melaksanakan fungsi pelabuhan sendiri, sedangkan pelabuhan ICW adalah merupakan penunjang kelancaran pelabuhan pelabuhan yang operasionalnya oleh pemerintah tersebut, termasuk untuk kelancaran arus lalu (Pelabuhan Tanjung Priok,2008). lintas kapal, para penumpang dan barang. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung Keselamatan saat berlayar, serta mendorong samudera, sungai, atau danau untuk menerima peningkatan perokonomian nasional dan kapal memindahkan barang kargo maupun suatu daerah, juga tergantung pada kehadiran penumpang kedalamnya. Berdasarkan PP.No.69 pelabuhan tersebut. Undang-undang No 17 Tahun Tahun 2001, pelabuhan dibagi atas tiga menurut 2008 tentang pelayaran menjelaskan bahwa layanan kegiatannya, yaitu pelabuhan laut, “Pelabuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan pelabuhan sungai dan danau yaitu pelabuhan dengan segala pelaksanaan fungsi pelabuhan yang melayani kegiatan angkutan sungai dan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan danau, dan pelabuhan penyeberangan. ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/ Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat barang, keselamatan dan keamanan berlayar, yang dirancang khusus untuk memuat dan

182 Pelabuhan Palipi di Kecamatan ... Sritimuryati membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. berkesinambungan sesuai dengan prioritas Dalam kehidupan kesehariannya, kehadiran dan perkembangan lingkungan strategis dan pelabuhah mempunyai hubungan yang sangat internasional (continuous improvementprocess). erat dengan penduduk yang bermukim disekitar Untuk itu masukan dari para pemangku pelabuhan tersebut. Kehadiran pelabuhan kepentingan sangat diperlukan. turut berpengaruh pada kehidupan masyarakat Kebijakan pelabuhan nasional sekitarnya. Sebelum adanya pelabuhan , mereka akan merefleksikan perkembangan sektor mungkin bekerja sebagai nelayan dan juga petani kepelabuhanan menjadi industri jasa ataupun yang berhubungan dengan darat, tetapi kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan setelah kehadiran pelabuhan, orientasi pekerjaan sistem operasi pelabuhan sesuai dengan standar mereka juga telah berubah. internasional baik dalam bidang keselamatan Kebijakan pelabuhan nasional merupakan pelayaran maupun perlindungan lingkungan bagian dalam proses integrasi multimoda dan maritim. Tujuannya adalah untuk memastikan lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya dipisahkan dari sistem transportasi nasional dan saing, mendukung perdagangan, terintegrasi strategi pembangunan ekonomi. Oleh karena dengan sistem multimoda transportasi dansistem itu, kebijakan tersebut lebih menekankan pada logistik nasional. Kerangka hukum dan peraturan perencanaan jangka panjang dalam kemitraan akan diarahkan dalam upaya menjamin kepastian antarlembaga pemerintah dan antarsektor usaha, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, publik dan swasta. Munculnya rantai pasok kapasitas mencukupi, tertib, selamat, aman, tepat global (supply chain management) sebagai waktu, tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas model bisnis yang diunggulkan, merupakan tinggi dan tata kelola yang baik. Kebijakan faktor kunci dalam perubahan ekonomi global. tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan Perkembangan teknologi informasi komunikasi berdasarkan konsensus dan komitmen dari para dan transportasi mempengaruhi strategi bisnis pemangku kepentingan (Kemhub,tt:4). yang terintegrasi antara produksi, pemasaran, Dalam menyusun sistem transportasi yang transportasi, distribusi dan klaster industri handal dan berkemampuan tinggi, diharapkan dalam koridor ekonomi. Kelancaran, keamanan berbagai tantangan, peluang dan kendala akibat dan ketepatan waktu, dalam sistem multimoda perubahan lingkungan akan menjadi dinamis. transportasi yang efisien merupakan kunci Perubahan lingkungan ini meliputi otonomi keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daerah, globalisasi ekonomi, perubahan perilaku daya saing Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan permintaan jasa transportasi, perkembangan ilmu keterpaduan multimoda transportasi dan sistem pengetahuan dan teknologi, kepedulian terhadap logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan kelestarian lingkungan hidup dan keterbatasan pembangunan infrastruktur fisik. Infrastruktur sumber daya baik alam maupun manusia. transportasi merupakan faktor dominan yang Dalam usaha untuk mengantisipasi kondisi berkaitan dengan kebijakan publik, peraturan, tersebut, sistem transportasi perlu ditata dan dan sistem operasi. Peran investasi swasta sangat disempurnakan dengan didukung peningkatan penting, dimana komitmen kebijakan pemerintah kualitas sumberdaya. perlu menciptakan iklim yang kondusif sekaligus Peran pelabuhan di Indonesia sebagai melindungi kepentingan publik. negara maritim sangat dominan dalam Dalam sistem transportasi nasional pembangunan nasional. Hal tersebut tercermin yang efesien dan efektif, kebijakan maritim dalam kegiatan pelabuhan untuk menunjang masa depan di Indonesia mempunyai potensi perdagangan internasional dan domestik secara dan peluang yang besar. Dengan berbagai nasional pada skala besar. Pada tahun 2009, kebijakan akan diadakan perubahan secara pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton

183 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 muatan yang terdiri atas 560,4 juta ton muatan Kemiskinan merupakan salah satu penyakit curah kering (hampir tiga perempatnya adalah dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan batubara), 176,1 juta ton muatan curah cair (86 atau paling tidak dikurangi. Permasalahan persennya adalah minyak bumi atau produk kemiskinan memang merupakan permasalahan minyak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 yang kompleks dan bersifat multidimensional. juta ton general cargo dan 88,2 muatan peti Peran pemerintah juga sangat menentukan, kemas. Perdagangan luar negeri tercatat sebesar baik dalam membuat masyarakat menjadi 543,4 juta ton atau 56 % dari total volume muatan miskin, maupun keluar dari kemiskinan. Karena yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia dengan adanya kebijakan yang kurang tepat dan pada tahun 2009. Muatan ekspor sebesar 442,5 ketidakberpihakan terhadap masyarakat miskin juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar akan dapat menciptakan kemiskinan yang lebih negeri, sementara impor sebanyak 101,0 juta banyak dan lebih dalam. ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan Faktanya, masih tingginya jumlah ekspor lebih tinggi karena angkutan batubara penduduk miskin maupun persentase kemiskinan jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada Indonesia menunjukan bahwa penanganan yang tahun 2009 (Kemhub,tt:16). dilaksanakan pemerintah untuk masyarakat Minimnya pengaturan masalah miskin belum mampu untuk menjangkaunya pengelolaan pelabuhan ini mengakibatkan sehingga penanggulangan kemiskinan harus banyak terjadi kerancuan. Ditambah lagi dengan dilakukan secara menyeluruh, yang berarti adanya Undang-undang No.25 Tahun 1999 menyangkut seluruh penyebab kemiskinan. tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Beberapa diantaranya yang menjadi bagian Daerah dan Undang-undang No.22 Tahun 1999 dari penanggulangan kemiskinan tersebut yang Jo. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang perlu tetap ditindaklanjuti dan disempurnakan Pemerintahan Daerah. Muncul persoalan ketika implementasinya misalnya peningkatan penafsiran masalah kewenangan pemerintahan pendidikan dan kesehatan masyarakat, daerah dalam mengatur dan menyelenggarakan perluasan lapangan kerja dan pembudayaan pemerintahannya sendiri. Artinya, aturan itu entrepeneurship (Hureirah, 2005). diinterpretasikan sebagai bentuk kebebasan Pelabuhan Palipi dijadikan tolak ukur Pemda dalam mengelola pelabuhan yang untuk melihat sejauh mana pelabuhan ini dapat dimilikinya sebagai aset kekayaan daerahnya. berperan dalam menekan angka kemiskinan di Kehadiran pelabuhan membuat mereka Kecamatan Sendana. Terjadinya diversifikasi mungkin beralih kepada pekerjaan yang ada pekerjaan untuk meningkatkan pendapatan hubungannya dengan pelabuhan, misalnya penduduk dengan melakukan dua pekerjaan sebagai kuli angkut/buruh pelabuhan. Meskipun dalam satu waktu yakni sebagai petani dan kuli demikian pada waktu-waktu tertentu jika angkut dipelabuhan membawa angin segar bagi sekiranya keadaan pelabuhan menjadi sepi, penduduk untuk meningkatkan taraf hidupnya. mereka mungkin kembali kepada pekerjaaan Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) mereka. Hal yang sama mungkin dapat terjadi, Palipi adalah salah satu pelabuhan yang pekerajaan umum mereka tetap dipertahankan, dipandang dapat meningkatkan kesejahteraan akan tetapi jika terjadi musim kering atau laut para nelayan yang bermukim di wilayah ini. yang bergelora, mungkin mereka beralih profesi Pelabuhan ini mulai dibangun pada 2012. sebagai kuli pelabuhan. Keadaan yang demikian Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama itu tentu sangat berpengaruh pada masyarakat, Komisi IV DPR RI menyepakati dana Rp 45 terutama kaitannya dengan kehidupan miliar untuk pembangunan pelabuhan perikanan ekonominya. pertama di Sulawesi Barat, luas lahan proyek sekitar 50-75 ha.

184 Pelabuhan Palipi di Kecamatan ... Sritimuryati

Anggota Badan Anggaran DPR RI Hendra referensi kepada peneliti yang ingin meneliti Singkaru mengungkapkan, bahwa pembangunan tentang Pelabuhan Palipi dan dapat menjadi pelabuhan tersebut sangat penting bagi acuan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan masyrakat Sulawesi Barat. Pelabuhan perikanan kemaritiman. Palipi dilengkapi dengan gudang pendingin es Penelitian tema jenis pelabuhan dan sejumlah fasilitas lainnya. digolongkan dalam kajian sejarah struktural. Kabupaten Majene merupakan salah Karena secara sederhana, pelabuhan memiliki satu dari lima kabupaten yang berada dalam jenis dan kategori sampai pada bidang wilayahProvinsi Sulawesi Barat yang terletak manajemennya. Namun memahami kajian di pesisir pantai barat Provinsi Sulawesi struktural adalah sesuatu yang kompleks dengan Barat memanjang dari selatan ke utara. Jarak perubahan yang kelihatan dalam waktu yang Kabupaten Majene ke ibukota Provinsi Sulawesi lama. Faktor geografis sangat berperan dalam Barat (Kota ) kurang lebih 146 km. alur ini yaitu berada dalam wilayah/kawasan. Luas wilayah Kabupaten Majene adalah 947,84 Dengan demikian, kondisi yang ingin dijelaskan km2atau 5,6% dari luas Provinsi Sulawesi Barat adalah mendeskripsikan kawasan ini dengan 16.990,77 km², terdiri atas 8 kecamatan dan 20 jaring-jaring hubungan antar objek dan manusia, kelurahan serta 62 desa. Adapun kecamatan di memetakan keruangan, institusi/organisasi dan Kabupaten Majene adalah Kecamatan Banggae, menjelaskan tentang perkembangan ekonomi Kecamatan Banggae Timur, Kecamatan dan aktivitas di pelabuhan tersebut, maka kaca Pamboang,Kecamatan Sendana, Kecamatan mata yang digunakan sebagai pendekatan Tammerodo Sendana,Kecamatan Tubo Sendana, adalah seperti apa yang Braudel gunakan dalam Kecamatan Malunda dan Kecamatan Ulumanda. menunjukkan tiga bidang kelompok dalam waktu Tulisan ini difokuskan pada pelabuhan sejarah: waktu geografi (berjangka panjang), Palipi yang berada di Kecamatan Sendana, waktu sosial, dan waktu individual. Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Temporal penelitian ini diawali pada 2000 dan berakhir METODE pada 2015. Tahun 2000 digunakan sebagai awal Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan asumsi bahwa pada tahun makalah ini adalah metode yang lazim digunakan ini masa reformasi, sedangkan 2015 sebagai dalam penulisan sejarah, maka kaidah metode akhir penelitian untuk melihat bagaimana sejarah digunakan untuk menjawab beberapa perkembangan atau dampak kehadiran pelabuhan pertanyaan dalam penelitian ini. Langkah Palipi bagi masyarakat nelayan sehubungan pertama setelah menentukan topik atau tema dengan pembangunan pelabuhan sejak penulisan selanjutnya mencari sumber-sumber 2012. Sebagai tulisan sejarah maka perlunya yang terkait dengan permasalahan yang akan menganalisis sistem pengelolaan pelabuhan diteliti. Setelah sumber ditemukan, maka akan Palipi sebagai pelabuhan perikanan nasional dan dilakukan kritik sumber. Langkah ini perlu pengaruh kehadiran pelabuhan Palipi terhadap untuk memilah mana data yang valid dan mana kehidupan masyarakat di sekitar pelabuhan. data yang tidak valid. Data yang ditemukan Adapun tujuan penelitian adalah untuk perlu diklarifikasi salah satunya dengan lewat mengetahui sistem pengelolahan pelabuhan wawancara kontemporer, maka wawancara Palipi dan untuk mengetahui pengaruh dari sangat penting dalam penelitian ini. Setelah perkembangan dan aktifitas pelabuhan terhadap fakta dan data telah ditemukan, maka dilakukan kehidupan masyarakat di sekitar Pelabuhan deskriptif analisis terhadap data dan fakta itu agar Palipi. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu dapat menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan untuk bisa menggalakkan kembali kemaritiman dari penelitian ini. di daerah Majene, dapat menjadi rujukan atau

185 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 PEMBAHASAN amannya maka pelabuhan tersebut ditempatkan Beberapa Konsep pada posisi yang gelombangnya tenang (secara Pelabuhan merupakan pintu gerbang yang alami) sehingga masa itu banyak ditemui di memperlancar hubungan antarwilayah, pulau, tepi sungai, teluk atau pantai. Namun dalam bahkan antarnegara dan benua. Kehadirannya perkembangannya tidak lagi harus ditempat bisa memajukan daerah tersebut dan daerah terlindung secara alami, tetapi bisa di laut terbuka hinterland nya (daerah belakang). Pelabuhan dengan membuat pemecah gelombang. pada masa awal hanya merupakan suatu tepian Pernyataan tersebut kemudian di- dimana kapal-kapal dan perahu-perahu dapat kuatkan melalui Peraturan Pemerintah merapat dan membuang jangkar, melakukan Republik Indonesia No.69 Tahun 2001 yang bongkar muat barang serta menaik-turunkan mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penumpang. Pelabuhan laut ialah sepenggal penyelengaraannya, bunyinya sebagai berikut: badan air laut yang terlindung dari angin, arus, pelabuhan ialah sebuah fasilitas di ujung dan gelombang sehingga cocok untuk dijadikan samudera, sungai, atau danau untuk menerima tempat berlabuh kapal. Untuk menjalankan kapal dan memindahkan barang kargo maupun fungsinya dengan baik, pelabuhan laut harus penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki kedalaman tertentu, serta dilengkapi memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk dengan sejumlah fasilitas dasar seperti derek memuat dan membongkar muatan kapal-kapal untuk memuat dan memunggah barang serta yang berlabuh (PP. No.61/2007:116). gudang tempat penyimpanan (Ensiklopedi Pelabuhan menurut Undang-Undang Nasional Indonesia,1990:292). Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Menurut Adrian B. Lapian (Lapian, tentang pelayaran adalah tempat yang terdiri atas 2008:95), pelabuhan yang satu berbeda dengan daratan dan/atau perairan dengan batas-batas pelabuhan yang lain. Ramai tidaknya pelabuhan tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan tergantung dari berbagai faktor, diantaranya yang dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan penting sekali adalah faktor ekologi. Pelabuhan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun bukan saja tempat berlabuh, tetapi tempat bagi penumpang, dan atau bongkar muat barang, kapal berlabuh dengan aman, terlindung dari berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang ombak besar, angin, dan arus yang kuat seperti dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan yang tersirat dalam arti harbour (Inggris) dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang haven (Belanda). pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra Istilah yang sering di dengar sering dan antarmoda transportasi (PP. No.62/2007:4). bersinggungan dengan kata pelabuhan adalah Defenisi tersebut, menjelaskan bahwa bandar. Bandar (harbour) adalah daerah perairan pelabuhan mempunyai beberapa macam fungsi, yang terlindung terhadap gelombang dan angin antara lain: Interface, pelabuhan sebagai tempat untuk berlabuhnya kapal-kapal. Sedangkan pertemuan dua moda/sistem transportasi, yaitu pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang transportasi laut dan transportasi darat. Ini terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi berarti pelabuhan harus menyediakan berbagai dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan dimana kapal akan bertambat untuk bongkar untuk perpindahan (transfer) barang dari kapal muat barang (Triatmodjo, 2007:3). keangkutan darat, atau sebaliknya. Link (mata Pelabuhan pada awalnya hanya merupakan rantai), pelabuhan merupakan mata rantai suatu tepian tempat kapal-kapal atau perahu- dari sistem transportasi. Sebagai mata rantai, perahu dapat merapat atau membuang jangkar pelabuhan (baik dilihat dari kinerja maupun supaya bisa melakukan bongkar muat barang dari segi biaya) akan sangat mempengaruhi atau menaik-turunkan penumpang. Untuk kegiatan transportasi keseluruhan. Gate way,

186 Pelabuhan Palipi di Kecamatan ... Sritimuryati pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang (gate sedikitnya barang/penumpang yang diangkut, way) dari satu negara ke negara lain maupun waktu pelayaran, waktu singgah di pelabuhan, dari satu daerah kedaerah lain. Pengertian dan sebagainya. Waktu pelayaran dipengaruhi pelabuhan sebagai gate way ini dapat dilihat oleh kecepatan kapal. Kapal yang berlayar dari segi: pelabuhan sebagai pintu masuk atau dengan kecepatan penuh akan memakan bahan keluar barang dari negara atau daerah tersebut. bakar yang banyak, sebaliknya jika terlalu Dalam hal ini pelabuhan memegang peranan lambat dapat mengacaukan jadwal pelayaran dan penting bagi perekonomian negara atau suatu kemungkinan kerusakan (busuk) barang yang daerah. Pelabuhan sebagai pintu gerbang kapal- diangkut. Biasanya kapal layar berjalan dengan kapal yang memasuki pelabuhan. Pelabuhan kecepatan ekonomis, yaitu suatu kecepatan terdapat ketentuan-ketentuan bea cukai, dimana pengeluaran serendah mungkin. imigrasi, karantina, peraturan impor/ekspor dan sebagainya. Industry entri, perkembangan Sekilas Tentang Sendana industri yang berorientasi kepada ekspor dari Kecamatan Sendana merupakan salah satu suatu negara/daerah, maka fungsi pelabuhan dari delapankecamatan yang ada di Kabupaten semakin penting bagi industri tersebut (Purba, Majene. Luas wilayah Kecamatan Sendana 2005:178). tercatat 82,24 km² atau sekitar 8,68 persen dari Sebelum pemerintah Indonesia membuat total luas Kabupaten Majene. Batas wilayah aturan pelayaran, maka yang jadi pegangan Kecamatan Sendana sebelah utara adalah adalah Undang-undang Pelayaran 1936 Kecamatan Tammerodo dan sebelah Selatan (Indische Scheepvaartwet). Aturan ini pulalah berbatasan dengan Kecamatan Pamboang. yang dirujuk menjadi dasar peraturan pelayaran Sedangkan di sebelah Timur dan Barat masing- sampai sekarang. Seperti keluarnya Peraturan masing berbatasan dengan Selat Makassar Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun dan Kabupaten Polewali Mandar. Kecamatan 2008 tentang pelayaran. Pelayaran adalah salah Sendana banyak dijumpai aliran sungai. Tercatat satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan ada sekitar 12 sungai yang mengaliri wilayah ini. di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan Oleh karena itu, wilayah ini sangat subur dan keamanan, serta perlindungan lingkungan mempunyai potensi besar untuk dikembangkan maritim. Angkutan di perairan adalah kegiatan sebagai kawasan pertanian. Sungai-sungai mengangkut dan/atau memindahkan penumpang tersebut antara lain Sungai Somba, Sungai dan/atau barang dengan menggunakan kapal. Apoleang, Sungai Palipi, dan Sungai Pumalla. Sedangkan trayek adalah rute atau lintasan Secara geografis, Kecamatan Sendana pelayanan angkutan dari satu pelabuhan ke merupakan daerah pegunungan, meskipun palabuhan lainnya (PP. No.61/2007:115). sebagian besar penduduknya tinggal di daerah Selanjutnya dijelaskan bahwa kapal adalah pesisir pantai. Dibandingkan dengan kecamatan kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, lain di Kabupaten Majene, Kecamatan yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga Sendana mempunyai jumlah pegunungan yang mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, terbanyak. Tercatat ada sekitar 35 pegunungan termasuk kendaraan yang berdaya dukung yang melintang di wilayah ini. Salah satu yang dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, terkenal adalah Gunung Paminggalanpon. Desa serta alat apung dan bangunan terapung yang Puttada merupakan desa terluas di Kecamatan tidak berpindah-pindah. Sendana dengan luas 11,71 km² atau sekitar Kapal laut diusahakan oleh perusahaan 14,24 persen luas kecamatan. Desa ini berjarak pelayaran untuk mengangkut barang dan 6 km dari ibu kota kecamatan dan 36 km dari penumpang. Keuntungan yang diperoleh ibu kota kabupaten dengan topologi wilayah perusahaan tersebut tergantung pada banyak sebagian besar adalah pegunungan. Sedangkan

187 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 desa terkecil adalah Limbua dengan luas hanya menunjukan bahwa penduduk perempuan lebih sebesar 0,62 km² atau sekitar 0,76 persen luas banyak dari pada penduduk laki-laki. Data kecamatan.1 tahun 2014 memperlihatkan komposisi jumlah Pada tahun 2012 Kecamatan Sendana penduduk laki-laki di kecamatan ini sebanyak mengalami pemekaran wilayah baik di tingkat 10.599 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan desa/kelurahan maupun dusun. Pada tahun sebanyak 11.552 jiwa. Jumlah rumah tangga di sebelumnya Kecamatan Sendana memiliki Kecamatan Sendana tahun 2013 tercatat sebesar empat desa dan dua kelurahan kemudian mekar 4.335 dengan rata-rata anggota rumah tangga menjadi 16 desa dan dua kelurahan di tahun 2012. sebanyak lima orang. Tahun 2014 jumlah rumah Jumlah ini relatif tidak berubah sampai tahun tangga meningkat menjadi 4.419 dengan rata- 2014. Hanya jumlah dusun/lingkungan yang rata jumlah anggota rumah tangga sama dengan bertambah, yang semula 69 dusun/lingkungan tahun sebelumnya yaitu lima orang. Kelurahan bertambah 1 dusun dan lingkungan menjadi 71 Mosso tercatat sebagai kelurahan/desa yang dusun/lingkungan. paling banyak jumlah rumah tangganya yaitu Kelembagaan desa sangat berperan dalam sebesar 936 rumah tangga, sedangkan Desa pembangunan dan kemajuan suatu wilayah. Paminggalan yang merupakan pemekaran Terkait dengan pemekaran desa/ kelurahan dari Desa Puttada memiliki jumlah rumah maka jumlah kelembagaan desa/ kelurahan tangga terkecil yaitu hanya 112 rumah tangga di Kecamatan Sendana juga mengalami (BPS,2015:11). penambahan. Dari tahun 2012 hingga tahun Komposisi pegawai pemerintahan yang ada 2014 tercatat hanya ada 16 LKMD/LKD dan di Kecamatan Sendana antara laki-laki dengan 16 lembaga kepemudaan. Sedangkan pada 2009 perempuan hampir berimbang. Pada tahun 2013 hingga tahun 2010 tercatat ada enam LKMD/ tercatat sekitar 58 persen pegawai pemerintahan LKD dan enam lembaga kepemudaan yang yang dinas di Kecamatan Sendana adalah laki- aktif. Hal ini terjadi karena adanya pemekaran laki, sedangkan 42 persennya adalah perempuan. desa/kelurahan pada 2011, sehingga jumlah Di tahun 2014, terjadi pergeseran komposisi kelembagaan desa juga mengalami penambahan. dimana 45 persen pegawai pemerintahan adalah Jumlah penduduk Kecamatan Sendana perempuan, sedangkan 55 persen adalah laki- setiap tahunnya mengalami pertumbuhan. laki. Berdasarkan proyeksi penduduk pada 2014, Pelabuhan di Kecamatan Sendana jumlah penduduk di Kecamatan Sendana sebesar merupakan pelabuhan yang melakukan kegiatan 22.151 jiwa meningkat jika dibandingkan pada arus penumpang angkutan laut. Dari data tahun 2013 yang berjumlah 21.730 jiwa. Kelurahan 2014 tercatat ada sekitar 2.047orang yang turun Mosso merupakan desa/kelurahan dengan dan 1.353 orang yang naik di pelabuhan ini. Jika jumlah penduduk terbesar di kecamatan ini dirinci menurut bulan, jumlah penumpang yang yaitu 4.578 jiwa, dan Desa Pundau memiliki naik dan turun mengalami fluktuasi. Jumlah jumlah penduduk terendah yaitu hanya 571 penumpang yang naik tertinggi terjadi pada jiwa. Pada tahun 2014 Kecamatan Sendana Agustus yaitu sebanyak 299 orang, sedangkan memiliki kepadatan penduduk sebesar 269 jiwa/ terendah terjadi pada Juni yaitu 53 orang. Untuk km² dan rata-rata jumlah anggota rumah tangga penumpang yang turun di pelabuhan ini, tertinggi lima orang. Kecamatan Sendana memiliki pada Agustus yaitu sebanyak 396 orang, dan angka sex ratio sebesar 91,75, artinya setiap terendah pada Juni yaitu 65 orang. 100 orang penduduk perempuan terdapat 91 atau 92 orang penduduk laki-laki. Hal ini Prospek Pelabuhan Palipi Sebagai sarana penghubungan antara 1 https://majenekab.bps.go.id/test/website/pdf_ kabupaten dan daerah lainnya, pelayaran publikasi/Statistik-Daerah-Kecamatan-Sendana 2015.pdf

188 Pelabuhan Palipi di Kecamatan ... Sritimuryati memegang peranan penting sebagai angkutan ke Pulau Kalimantan. Pelabuhan Palipi terletak perintis bagi pelabuhan utama di Majene. pada daerah teluk dan di depannya terdapat Dengan melihat kondisi ini, pelabuhan laut yang Pulau Idaman Taimanu menyebabkan kondisi menghubungkan propinsi lain dengan Kota alam tersebut sangat menguntungkan dan Majene belum begitu lancar. Untuk itu perlu memenuhi kriteria sebagai pelabuhan alam. pengembangan pelabuhan laut untuk mengakses Pelabuhan Palipi sebagai salah satu pelabuhan pergerakan penumpang dan barang yang dapat yang terdapat di Kabupaten Majene melayani diantarpulaukan guna memacu pertumbuhan angkutan penumpang dan barang, tetapi ekonomi yakni pelabuhan Majene dan Palipi. keterbatasan data dan informasi yang terjadi Selain itu, untuk meningkatkan produksi di Pelabuhan Palipi tersebut. Pada tahun 2004 perikanan di wilayah ini, telah dibangun (proses jumlah penumpang di Pelabuhan Palipi adalah pembangunan) pelabuhan khusus yang berfungsi 2.674 orang yang terbagi 678 penumpang turun sebagai PPI yang melayani kebutuhan nelayan dan 834 penumpang naik. dengan mempertimbangkan aksesibilitas Berdasarkan Perda No. 12 Tahun 2012 terhadap infrastruktur penunjangnya seperti Kabupaten Majene. Sistem jaringan transportasi cold storage, pabrik es, industri pengawetan dan laut pasal 10 paragraf 3 maka ditetapkan: pengalengan ikan. 1. Sistem jaringan transportasi laut Prasarana penghubung pergerakan pe- sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat numpang barang dengan menggunakan modal 1 huruf c, meliputi tatanan kepelabuhanan; laut yang ada di wilayah Kabupaten Majene ini dan alur pelayaran. adalah Pelabuhan Majene dan Pelabuhan Palipi. 2. Tatanan kepelabuhanan di Kabupaten Data arus pergerakan melalui pelabuhan tersebut Majene sebagaimana dimaksud pada ayat berdasarkan asal-tujuan (origin destirution) (1) huruf a, yaitu Pelabuhan Penumpang tidak tersedia dengan baik, sebagai akibat sistem yang terdiri atas : Pelabuhan Majene di informasi dan administrasi belum baik, kecuali Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae pelabuhan Majene. yang diusulkan menjadi Pelabuhan Pelabuhan Palipi terletak antara pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Deteng-Deteng rakyat Parepare dan pelabuhan Feri Mamuju, di Kecamatan Banggae, Pelabuhan pada poros jalan pantai barat Trans Sulawesi Palipi di Kecamatan Sendana, Pelabuhan Barat- Sulawesi Tengah. Sekitar 37km dari Kota Pamboang di Kecamatan Pamboang, Majene, 180 km dari Parepare dan 200 km dari Pelabuhan Sendana di Kecamatan Mamuju. Arus angkutan barang dan penumpang Sendana; dan Pelabuhan Malunda di dari pusat kota (Parepare dan Makassar) dan kota Kecamatan Malunda. hinterland lainnya menuju Pelabuhan Mamuju 3. Alur pelayaran sebagaimana dimaksud harus melalui Kota Majene. Dengan posisi pada ayat (1) huruf b, terdiri atas alur strategis tersebut dan dalam rangka dukungan pelayaran regional, meliputi Majene terhadap penggalangan investasi diera Otonomi (Sulawesi Barat)–Batu Licin (Kalimantan Daerah saat ini, Pemda Kabupaten Majene Selatan); dan Majene (Sulawesi Barat)– memberi perioritas khusus terhadap peningkatan Balikpapan (Kalimantan Timur) sedangkan peran pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan alur pelayaran lokal, meliputi: Banggae– rakyat. Pamboang, Banggae–Sendana; dan Pelabuhan Palipi berada pada Kecamatan Banggae–Malunda (perda N.12/2012:11). Sendana yang berjarak ± 37 km dari Kota Majene. Letaknya cukup strategis yaitu berada Potensi Perikanan di antara Pelabuhan Parepare dan Mamuju dan Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya berada pada pantai barat dengan jarak terdekat alam dan lingkungan diarahkan untuk

189 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 meniaga keseimbangan ekosistem serta untuk kawasan dan kegiatan pembangunan harus dapat mempertahankan kemampuan lingkungan hidup. diselaraskan dengan bentuk dan aksesibilitas Berkaitan dengan hal tersebut, pemanfaatan kawasan terhadap pusat-pusat pengembangan. sumberdaya alam harus memperhatikan aspek Perencanaan kawasan pesisir dan wilayah konservasi dan pelestariannya agar pembangunan daratan tidak hanya dipandang sebagai wilayah dapat dilanjutkan. Untuk itu perlu diidentifikasi perencanaan kawasan yang berbatasan langsung sejauh mana potensi sumberdaya alam yang ada dengan laut, sehingga laut dianggap sebagai serta tingkat pemanfaatannya. Secara umum pembatas dalam dinamika perkembangannya. sumberdaya alam ini mencakup sumberdaya Jenis budidaya perikanan yang diusahakan lahan sumberdaya mineral dan sumberdaya air. di Kabupaten Majene adalah budidaya tambak Kawasan Strategis Pelabuhan Perikanan dan, perairan laut. Potensi pengembangan Nusantara, terdapat di Kecamatan Sendana. perikanan di wilayah ini cukup besar dengan Dalam rangka menunjang perkembangan ketersediaan sumberdaya pesisir dan laut yang ekonomi serta mengantisipasi peningkatan memanjang dari utara ke selatan. Jumlah produksi kegiatan perikanan tangkap di Sulawesi Barat, ikan pada periode 2000-2004 mengalami pada tahun 2012 dilaksanakan pembangunan pertumbuhan sebesar 1.2,85% pertahun dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di 12.924,5 ton pada 2000 menjadi 20.962,30 Palipi Desa Sendana Kecamatan Sendana, ton pada 2004. Berdasarkan jenis produksi Kabupaten Majene dengan anggaran sebesar Rp. perikanan terbanyak berasal dari perikanan laut 18.045.200.000,00 (delapan belas milyar empat sebanyak 190.0%,4 ton dan perikanan tambak puluh lima juta dua ratus empat puluh lima sebanyak 178,9 ton pada 2004. Berdasarkan ribu rupiah) yang bersumber dari dana APBN sebaran lokasi perikanan menurut sumber hasil Tahun Anggaran 2012. Pelaksana kegiatan perikanan di Kabupaten Majene, perikanan laut pembangunan PPN Palipi Kabupaten Majene dan darat berada di wilayah Kecamatan Banggae Tahun Anggaran 2012 adalah PT.Fatimah Indah dengan produksi 6.581,3 ton (laut) dan712,6 ton Utama dengan jangka waktu pelaksanaan 180 (tambak). (seratus delapan puluh) hari kalender yaitu 4 Untuk jenis alat tangkap relatif tetap dalam Juli 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. periode 2000-2004. Jenis alat tangkap ikan yang Realisasi fisik kegiatan pada akhir kontrak pada kebanyakan digunakan nelayan berupa jaring 31 Desember 2012 baru mencapai 88,98 % angkat, jaring insang dan jaring lainnya sebanyak sehingga diadakan perpanjangan 50 (lima puluh) 10.113 unit. Laju pertumbuhan produksi hari kalender sampai dengan 18 Februari 2013. perikanan laut dalam periode 2000-2004 Selanjutnya pada 27 Januari 2013 realisasi fisik mengalami peningkatan sebesar 1,12% pertahun, Pembangunan PPN Palipi Kabupaten Majene sedangkan perikanan tambak mengalami Tahun Anggaran 2012 selesai 100 % dan telah penurunan sebesar 19,04 %. Jenis ikan yang diserahterimakan, disisi lain tanggul penahan paling banyak diusahakan oleh masyarakat di timbunan (revetment) rubuh sehingga PPN wilayah ini adalah jenis ikan tongkol, cakalang, Palipi tidak berfungsi hingga saat ini (http:// layang, ikan terbang, tuna, bandeng dan ikan kejarimajene.wixsite.com/ kejarimajene/produk- campuran. Jumlah produksi ikan tersebut yang hukum). mencapai 14.203,2 ton dengan dominasi ikan Berdasarkan bentuk wilayah kabupaten campuran 29,80 persen dari seluruh produksi sebagai wilayah daratan yang memanjang dari ikan. Rata-rata produksi ikan di wilayah ini selatan ke utara, tentunya akan berimplikasi dalam lima tahun terkhir di atas mengalami terhadap kebijakan dan program pembangunan peningkatan pertumbuhan yang mencapai serta konsep penataan ruangnya secara 10,51% (Bappeda,2005-2015:200-210). keseluruhan. Oleh karena itu, pengembangan

190 Pelabuhan Palipi di Kecamatan ... Sritimuryati

Perkembangan produksi ikan dan perahu/kapal penangkapan ikan Kabupaten Majene tahun 2000-2004. Kec. Produksi ikan pertahun (dalam ton) Jenis penangkapan ikan dengan perahu 2000 2001 2002 2003 2004 Non motor motor Banggae 6.585,7 10.064,7 6.461,2 6.698,6 10.254,3 1.328 670 Malunda 2.273,3 3.851,9 2.368,3 2.229,8 3.763,2 312 362 Sendana 3.065,5 5.091,2 2.962,7 2.171,3 4.998,9 409 751 Pamboang 1.036 1.948 1.090,6 1.067,3 1.945,9 300 265 J. 2004 12.924,50 20.955,80 12.882,8 12.167 20.962 2.349 2.048 J.2003 - - - - - 2.234 1.916 J.2002 - - - - - 1.931 2.015 J.2001 - - - - - 2.193 2.125 J.2000 - - - - - 2.008 2.193 r/Th (%) 12,85% 3,99 -1,69

Sumber : BPS Kab.Majene tahun 2005. Setelah pencatatan hasil dilakukan pembayaran. Banyaknya hasil tangkapan yang Kegiatan pembeli atau peserta lelang diawali dihasilkan oleh para nelayan, sehingga dengan keikutsertaan mereka dalam pelelangan, dibutuhkan pengadaan pelelangan ikan. Dengan kemudian melakukan penawaran, pencatatan demikian proses pelelangan ikan ini ditujukan jenis serta jumlah harga beli atau lelang. untuk pengaturan tata niaga ikan dalam negeri. Selanjutnya melakukan pengangkutan dan Tempat pelelangan ikan memiliki fungsi yang penampungan terakhir penjualan ikan hasil terdiri atas: lelang baik di pasar lokal maupun keluar daerah. Pelabuhan perikanan yang merupakan 1. Sebagai alat untuk organisasi nelayan suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dalam usaha memasarkan hasil tangkapan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan secara bersama-sama. kegiatan dan pengangkatan jenis ikan yang 2. Sebagai pusat pemasaran hasil tangkapan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan nelayan. didaratkan sampai ikan didistribusikan. Hal 3. Sebagai tempat informasi harga pasar dari ini tentunya sesuai dengan penjelasan Pasal 18 tangkapan para nelayan. UU No.9 Tahun 1985 tentang perikanan bahwa 4. Sebagai sumber data statistik perikanan pelabuhan perikanan sebagai suatu lingkungan yang digunakan sebagai dasar perencanaan kerja berfungsi sebagai: selanjutnya. 5. Sebagai tempat penerimaan sumber 1. Pusat pengembangan masyarakat nelayan. Pendapatan Asli Daerah, melalui 2. Tempat berlabuh kapal perikanan retribusi ikan yang dimanfaatkan ke arah 3. Tempat pendaratan hasil tangkapan pengembangan usaha nelayan. 4. Tempat untuk memperlancar kegiatan kapal-kapal perikanan Kegiatan nelayan di tempat pelelangan ikan 5. Pusat pemasaran dan distribusi hasil meliputi pembongkaran hasil ikan tangkapan, tangkapan pengangkutan, pembersihan dan penimbangan. 6. Pusat pelaksanaan penyuluhan pengum- Selanjutnya mengikuti jenis lelang sesuai jenis pulan data perikanan. ikan yang sudah dipisahkan pada basket atau keranjang atas nama pemilik kapal atau juragan.

191 WALASUJI Volume 8, No. 1, Juni 2017: 181—192 PENUTUP Ensiklopedi Nasional Indonesia.1990. Jakarta: Dalam rangka mendukung program kerja PT. Cipta Adi Pustaka, Jilid 12. Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, http://kejarimajene.wixsite.com/kejarimajene/ maka digalakkan untuk membangun tol laut produk-hukum sebagai jalur pelayaran bebas hambatan Hureirah, A. 2005. Strategi Penanggulangan sehingga distribusi barang niaga dan penumpang Kemiskinan.Ilmu Kesejahteraan Sosial dapat berjalan dengan baik, terjadwal dan rutin. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sehingga terjadi pembangunan ekonomi yang UNPAS-LSM Mata Air (Masyarakat Cinta merata di semua tempat. Tanah Air), Bandung. Pelabuhan sebagai garda depan dalam Kemhub. Keputusan Menteri Perhubungan pelayanan pelabuhan memberikan kontribusi Tentang Penetapan Rencana Induk yang cukup besar dalam arus mobilitas barang Pelabuhan Nasional. Jakarta. dan jasa. Pelabuhan besar hanya terdapat 2 Kuncoro, Mudrajat. 2000.Ekonomi saja di daerah Majene yaitu Pelabuhan Majene Pembangunan, Teori masalah dan dan Pelabuhan Palipi. Pelabuhan Palipi sendiri kebijakan, Jogjakarta: UPP AMP YKPN. berada di Kecamatan Sendana. Pelabuhan ini Lapian, Adrian B.2008. Pelayaran dan mulai direvitalisasi sejak tahun 2012 dengan Perniagaan Nusantara: abad ke-16-17, tujuan agar pelabuhan semakin besar dan mampu Komunitas Bambu. menampung kapal dalam jumlah besar. Pelabuhan Tanjung Priok. 2008. Gerbang Kehadiran Pelabuhan Palipi kemudian Ekonomi Nasional, 131 Tahun Pelabuhan membawa angin segar bagi penduduk sekitar Tanjung Priok. Jakarta. pelabuhan terutama yang berprofesi sebagai Penyusunan Rencana Tata Ruang Kabupaten nelayan. Sebab semua hasil tangkapan mereka Majene 2005-2015. dibawa ke Pelabuhan Palipi untuk dijual. Selain Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor itu, para nelayan juga melakukan diversifikasi 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, pekerjaan selain sebagai nelayan mereka juga CV. Novindo Pustaka Mandiri: Jakarta, bekerja sebagai buruh pelabuhan atau buruh 2010. angkut barang penumpang ketika mereka sedang Perda No. 12 tahun 2012 Kabupaten Majene. tidak melaut. Hal ini jelas sangat membantu Sistem Jaringan Transportasi Laut. dalam sistem perekonomian nelayan. Pelabuhan Purba, Hasim. 2005. Hukum Pengangkutan di Palipi dicanangkan sebagai Pelabuhan Perikanan Laut. Medan: Pustaka Bangsa Press. Nusantara (PPN) dengan basis Majene. Hal ini Rancangan Peraturan Mentri Perhubungan dimaksudkan agar hasil tangkapan nelayan dapat Tentang Rencana Induk Pelabuhan diakomodir dan dibeli dengan harga tinggi. Nasional INDII. Siregar, Hermanto dan Wahyuniarti Dwi. DAFTAR PUSTAKA 2008. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Bappeda. 2005-2015. Badan Perencanaan Miskin. http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/ dan pembangunan Daerah,Kabupaten pdffiles/PROS_2008_MAK3.pd. (Diakses Majene. Penyusunan Tata Ruang RT/RW pada tanggal 28 Agustus 2012). Kabupaten Majene Tahun 2005-2015. Todaro P. Michael, dan Stephen C. Smith. 2004. Majene: Bappeda. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. BPS Kabupaten Majene tahun 2005. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. BPS Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2011 dan Triatmodjo, Bambang. 2007. Pelabuhan. 2012. Cetakan-7. Yogyakarta: Beta Offset. BPS Majene Tahun 2015.

192