PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KELOMPOK USAHA PENGRAJIN UNTUK MENDORONG EKONOMI PARIWISATA DI BANDA DAN ACEH BESAR Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP), LPPM Unsyiah tahun 2017 Tim Pengabdian: Dr. Sofyan Syahnur, SE, M.Si dan Nur Aidar, SE, M.S.E Sumber Dana: PNBP Unsyiah 2017

PENDAHULUAN DESKRIPSI PRODUKSI

Usaha batik Aceh, khususnya batik tulis dan , Luaran PKMBP ini adalah produk batik jumputan motif Aceh dengan kombinasi desain yang sudah ada, mengalami perkembangan yang pasang surut sejak tahun teknik pengecapan, teknik pewarnaan, draft jurnal internasional bereputasi, publikasi di TVRI pada saat 1980-an. Pasca musibah tsunami 2016, fokus pembukaan dan penutupan acara serta talkshow pada acara Warta Aceh di TVRI. pengembangan batik Aceh mendapat perhatian besar dari Pemerintah Aceh melalui pembentukan sentra-sentra

TIF produksi kegiatan batik di Rumoh Batik Aceh. Kharakteristik batik Aceh memiliki perwarnaan yang lebih mencolok dan berani dengan gambar bunga-bungaan (bungong jeumpa), gambar peralatan khas Aceh (rencong), dan gambar khas Aceh lainnya (kupiah meuketup dan pintoe Aceh). Namun, beberapa permasalahan masih ditemui didalam memproduksi batik Aceh ini berkaitan dengan persaingan harga, promosi, variatif motif batik Aceh, keterbatasan dana, dan produksi. PKMBP ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan usaha batik di Banda Aceh dan Aceh Besar, khususnya variasi batik Aceh, dengan memberikan pelatihan batik kepada pengrajin batik dengan membuat desain atau modifikasi motif baru, yaitu kombinasi batik khas Aceh dengan Jumputan. Lokasi PKMBP ini dilakukan pada dua kelompok masyarakat (pokmas), yaitu (1) Kelompok Pengrajin Batik Pucok Rebung berlokasi di Desa Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar; dan (2) Kelompok Pengrajin Batik Bungong Keupula berlokasi di DesaLambaro Skep, Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Pemberian pelatihan bersama dilakukan di satu titik yaitu di Rumoh Batik Aceh di Batoh.

BAHAN DAN METODE

Peralatan yang digunakan pada PKMBP adalah kain katun, baju berbahan katun, malam, galangan, karet, tali rapia, kacang hijau, kacang tanah, berbagai pewarna sintetis, bak perendaman, kompor gas, alat cap motif Aceh, tali jemuran, tikar duduk.

Adapun langkah-langkah pembuatan batik jumputan motif Aceh adalah sebagai berikut: 1) melakukan pengecapan terhadap kain katun, 2) proses perendaman, 3) pewarnaan, 4) pengeringan, 5) membuat jumputan, 5) pewarnaan kembali, 6) pengeringan, 7) pewarnaan kembali, pengeringan, 8) pelepasan malam, 9) karet jumputan.

KESIMPULAN Hasil dari pengabdian ini sangat bermanfaat bagi pengembangan UMKM dan ekonomi pariwisata yang memproduksi batik Aceh. Untuk itu, ada beberapa hal yang disarankan untuk pengembangan batik Aceh modifikasi ini dan pengembangan UMKM sendiri, yaitu (1) Koperasi mitra sebagai UMKM disarankan untuk menerapkan dan melaksanakan hasil dari pengabdian ini, yaitu memodifikasi batik Aceh dan batik jumputan pada batik tulis dan batik cap; (2) Pengembangan batik modifikasi ini hendaknya didukung lebih intensif dari Pemerintah Daerah: Dekranas dan Disperindag Aceh; (3) Promosi yang gencar, baik melalui media masa maupun media sosial; (4) Penjualan batik Aceh secara online masih sangat kurang, masih sulit dijumpai; (5) Display batik Aceh di tempat-tempat yang ramai dikunjungi wisatawan domestic dan luar negeri; (6) Harga batik Aceh yang lebih kompetitif; (7) Motif batik Aceh dimodifikasi tidak hanya dengan batik jumputan dari Palembang, tetapi juga dengan latar belakang ceritera rakyat atau hikayat yang melengenda di Aceh, seperti legenda gajah putih, ceritera puteri pukes, dan hikayat tapak tuan. PENGABDIAN - EKONOMI KREA DAFTAR PUSTAKA  Setyanto, AR. Samodra, BR. Pratama, YP. 2015. Kajian Strategi Pemberdayaan UMKM dalam Menghadapi Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (Studi Kasus Kampung Batik Laweyan). Etikonomi. Vol.14, No. 2. P-ISSN: 1412-8969. E-ISSN: 2461-0771. Pp. 205-220;  Departemen Perdagangan Republik -TREDA (Trade Research and Development Agency). 2008. Handbook a Commodity Profile, Indonesia Batik: A Cultural Beauty;  McCabe E, Inger. 2004. Batik, Fabled Cloth of Java. Periplus Editions. Singapura;  Meutia dan Ismail, T. 2012. The Development of Entrepreneurical Social Competence and Business Network to Improve Competitive Advantage and Business Performance of Small Medium Sized Entreprises: A Case Study of Batik Industry. Procedia: social and behavioral science. Elsevier. Pp. 46-51;  Muzychencko, O. & Saee, J. 2004. Cross Cultural Professional Competence in higher education. Journal of Management Systems. Vol. 16, No. 4. Pp. 1-19.