BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Pikiran Rakyat PT. Pikiran Rakyat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis media massa. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 24 Maret 1966 dan berpusat di Kota Bandung. Pada tanggal 9 April 1973, bentuk badan hukum PT. Pikiran Rakyat Bandung diubah dari yayasan menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Pikiran Rakyat Bandung. Pada tahun 1986 Pikiran Rakyat dapat merambah keseluruh pelosok Jawa Barat dan memantapkan diri sebagai koran regional masyarakat berbasis provinsi, sekaligus yang terbesar di Jawa Barat dengan slogan Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat. Sejalan dengan perkembangan teknologi, Pikiran Rakyat tidak hanya menyampaikan berita melalui koran yang diterbitkan setiap harinya, namun juga melalui media elektronik yang dapat diakses melalui website resmi PT. Pikiran Rakyat Bandung. Dari Pikiran Rakyat kemudian lahir PT Granesia sebagai perusahaan percetakan dan penerbitan, lalu surat kabar Mitra Bisnis (semula bernama mitra Desa), tabloid berbahasa Sunda Galura dan surat kabar Mitra Dialog yang berkedudukan di Cirebon. Lalu pada tahun 1999, terbitlah Harian Umum Galamedia sebagai Koran lokal Bandung, Pakuan yang terbit di Bogor, Priangan di Tasikmalaya, dan Fajar di Serang. Perusahaan pun kemudian mendirikan radio Parahyangan yang kemudian berganti nama menjadi Mustika FM, pada January 2009 Radio Mustika FM berubah nama menjadi RADIO PR FM.

1.1.2 Lokasi PT. Pikiran Rakyat

Redaksi : Jln. Soekarno-Hatta No.77 Bandung 40111 Pos 1254, Telp. (022) 4201634; 4219194.

Pusat : Jln. Asia Afrika No.77 Bandung 40111 Telp. (022) 4220770, (022) 4201634.

1

1.1.3 Logo Perusahaan dan Artinya

Gambar 1.1

Logo PT. Pikiran Rakyat

Sumber: PT. Pikiran Rakyat

Maksud dari logo Perusahaan di atas adalah Pikiran Rakyat diartikan sebagai media yang yang memiliki peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui fungsi pers yang mendidik. Logo diatas juga mengandung arti kesatuan dari jargon yang diusung surat kabar tersebut yaitu “dari rakyat - oleh rakyat - untuk rakyat”.

1.1.4 Budaya kerja Budaya kerja yang ditanamkan kepada seluruh karyawan PT. Pikiran Rakyat adalah : Disiplin dalam segala bidang (Tertib administrasi dan disiplin dalam pengaturan waktu) dan Bekerja dengan gigih dan ulet.

2

1.1.5 Struktur Organisasi PT Pikiran Rakyat memiliki struktur organisasi yang terdiri dari beberapa bagian. Adapun struktur organisasi dari PT Pikiran Rakyat Bandung dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut ini : Gambar 1.2 Struktur Organisasi

Direktur Utama

Direktur Sekretaris Sistem Direktur Bisnis Operasional Perusahaan Pengendalian Internal

Penelitian SIM SDM Sirkulasi & Pengembangan

Marketing Keuangan umum Iklan Communication

Akuntansi Produksi

Produksi

Sumber: PT. Pikiran Rakyat

3

1.1.6 Visi Dan Misi Pikiran Rakyat 1. Visi Harian Umum Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi tuan rumah yang dominan di Jawa Barat yang akan terus maju, tumbuh, dan berkembang baik sebagai institusi sosial maupun bisnis. 2. Misi Sebagai institusi sosial dan bisnis Pikiran Rakyat dilahirkan untuk berkiprah dan berperan serta dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Jawa Barat, termasuk pembangunan kualitas manusianya yang mencakup: a. Kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ketaatanmelaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan menjauhi segala yang dilarangNya. b. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas nilai-nilai luhur Pancasila, serta komitmen untuk mengamalkannya di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat. c. Kualitas pemahaman dan penghayatan atas kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai warga negara. d. Kualitas kehidupan secara materil, serta memiliki etos kerja untuk berupaya mewujudkannya.

1.1.7 Jenis Produk dan Layanan Pikiran Rakyat saat ini memiliki penerbitan, percetakan, radio dan Website yang dimilki dan dikelola PT. Pikiran Rakyat. Selengkapnya kelompok usaha yang tergabung dalam bendera Pikiran Rakyat itu adalah : 1. Penerbitan Surat Kabar a. Pikiran Rakyat 1) Alamat Kantor Pusat : Jl. Asia Afrika No. 77 Bandung Telp. (022) 4220770-4201634, Fax. (022) 4230632. 2) Redaksi : Jl. Soekarno Hatta No. 147 Bandung Telp. (022) 6037755, Fax. (022) 6031004. 3) Format : Surat kabar. 4) Terbit : Setiap hari (termasuk Minggu).

4

5) Halaman : Bervariasi antara 16 halaman s/d 24 halaman tiap terbit. 6) Tiras : 185.000 eksemplar/hari. b. Mitra Bisnis 1) Alamat : Jl. Belakang Factory No. 2 B Bandung Telp. (022) 4205262 – 4205267. 2) Format : Tabloid. 3) Terbit : Seminggu sekali (setiap hari Kamis). 4) Halaman : 16 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 40.000 eksemplar. c. Kabar Cirebon 1) Alamat : Jl. RA. Kartini No. 7 Cirebon Telp. (0231) 204440 – 210541. 2) Format : Surat kabar. 3) Terbit :Seminggu tiga kali, selanjutnya akan dijadikan Koran harian. 4) Halaman : 8 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 40.000 eksemplar. d. Tabloid Sunda Galura 1) Alamat : Jl. Belakang Factory No. 2 A Bandung Telp. (022) 4203502 – 4205256. 2) Format : Tabloid. 3) Terbit : Seminggu sekali (setiap hari Jum’at) 4) Halaman : 16 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 40.000 eksemplar. e. Galamedia 1) Alamat : Jl. Sekelimus Barat No. 6 Bandung Telp. (022) 7511286, Fax. (022) 7505009. 2) Format : Surat kabar. 3) Terbit : Setiap hari (kecuali Minggu). 4) Halaman : 8 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 50.000 eksemplar.

5

f. Priangan 1) Alamat :Jl. Dinding Ari Raya No.12 Komplek Perum Panglayungan Tasikmalaya. Telp (0265) 335300, Fax (90265) 335677. 2) Format : Surat kabar. 3) Terbit :Seminggu dua kali (setiap hari Rabu dan Sabtu) 4) Halaman : 8 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 30.000 eksemplar. g. Fajar Banten 1) Alamat : Jl. Jend. Achmad Yani No. 72 Serang Telp. (0254) 216123 – 216125. 2) Format : Surat kabar. 3) Terbit : Setiap hari (kecuali Minggu). 4) Halaman : 8 halaman setiap terbit. 5) Tiras : 20.000 eksemplar.

2. Percetakan Perusahaan yang mencetak penerbitan Harian Umum Pikiran Rakyat adalah PT. Granesia, yang beralamat di Jl. Sekelimus Barat No. 6 Bandung Telp.(022) 7562929 - 7569339 - 7568111.Bidang Usaha Selain mencetak penerbitan milik Grup Pikiran Rakyat juga menerima berbagai macam barang cetakan dari luar. 3. Siaran Radio PT. Pikiran Rakyat memiliki Radio Siaran yaitu “Mustika FM”, yang lebih dikenal dengan nama “PR FM” dengan frekuensi 107,55 FM. Beralamat di Jl. Sekelimus Barat No. 6 Bandung Telp. (022) 7562626. 4. Pikiran Rakyat Online PT. Pikiran Rakyat memiliki situs online di alamat www.pikiran-rakyat.com atau yang lebih dikenal dengan nama PR-Online. Pada bulan Maret 2015 website ini dikunjungi oleh rata-rata 12,944 pengunjung per harinya.

6

1.1.8 Pesaing PT. Pikiran Rakyat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang informasi berbentuk surat kabar harian umum Pikiran Rakyat, merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang berusaha untuk memimpin pasar. Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Pikiran Rakyat mengatakan bahwa pesaing utama Pikiran Rakyat saat ini adalah : 1. Pesaing langsung seperti : Kompas, Media , Tribun Jabar, Republika, Tempo, Suara Merdeka dan Bisnis Indonesia. 2. Pesaing tidak langsung : Media Televisi, Radio, Internet (situs-situs berita online dan sosial media) dan Majalah.

1.1.9 Segmentasi Produk Berikut adalah peta penyebaran pembaca koran Pikiran Rakyat berdasarkan wilayah penjualan korannya : Gambar 1.3 Sebaran Geografis Pembaca Koran Pikiran Rakyat

Tiap Provinsi di Pulau Jawa

DKI 6000 Banten 3200 Jawa Barat 175200 Jawa Tengah 450 Jawa Timur 250 Yogyakarta 350

Sumber : PT. Pikiran Rakyat

7

1.2 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan media cetak dalam hal ini surat kabar atau koran di Indonesia semakin ketat. Menurut data yang didapat dari situs resmi Dewan Pers Indonesia www.dewanpers.or.id surat kabar di Indonesia mengalami pertumbuhan dalam dua tahun terakhir. Grafik 1.1 Pertumbuhan Media Cetak di Indonesia

Pertumbuhan Surat Kabar di Indonesia

311

215

Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber : www.dewanpers.or.id diakses 6/4/2015

Dari grafik di atas sebanyak 96 surat kabar bertambah dari tahun 2013 sampai tahun 2014. Di Jawa Barat sendiri ada 30 media cetak yang terbit pada tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut :

1. Koran : Terbit Harian 15, Terbit Mingguan 8, Terbit Bulanan 1. 2. Majalah : Terbit Mingguan 1, Terbit Bulanan 2. 3. Tabloid : Terbit Mingguan 1, Terbit Bulanan 2.

Meningkatnya jumlah media cetak di Indonesia berbanding terbalik dengan para pembacanya yang semakin menurun jumlahnya dari tahun ke tahun. Survey Tingkat konsumsi media ini dilakukan Nielsen Media Research pada tahun 2014 di 5 wilayah kota besar di luar Jawa yaitu Medan, , Denpasar, dan Banjarmasin dan di 5 wilayah kota besar di Jawa yang meliputi Jakarta dan Bodetabek dan Gerbangkertasila (Kabupaten Gresik, Kabupaten

8

Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan), Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Sleman- Bantul. Grafik 1.2 Presentase Pembaca Koran di Indonesia

Jumlah Pembaca Koran di 10 Kota di Indonesia 16% 14% 12% 10% 8% Jumlah Pembaca Koran 6% 4% 2% 0% 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber : www.nielsen.com diakses 3/4/2015

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah pembaca koran yang dijadikan sampel oleh Nielsen dari 10 wilayah di Indonesia semakin menurun lima tahun terakhir. Yang semula pada tahun 2010 sebesar 15%, tahun 2011 sebesar 14%, tahun 2012 sebesar 13,7%, tahun 2013 sebesar 13% dan 12% di tahun 2014. Hal ini menunjukan pembaca koran dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan, namun di sisi lain manajemen/direksi beserta jajaran perusahaan tetap dituntut untuk menghasilkan kinerja yang optimal seperti mempertahankan jumlah pembaca yang ada saat ini.

Di sisi lain jumlah pembaca koran secara online meningkat. Bertambahnya jumlah pembaca koran per hari secara online merupakan hal yang positif bagi perusahaan media cetak. Dikutip dari situs www.statshow.com bahwa jumlah pengunjung per hari pada bulan Maret 2015 meningkat dari jumlah pengunjung per hari pada bulan Januari 2015.

9

Tabel 1.1 Pengunjung Situs Berita Online Bulan Januari s/d Maret 2015 No Koran Pengunjung Per Hari Bulan Pengunjung Per Hari Januari Bulan Maret 1 Kompas 1,888,632 1,907,709 2 The Jakarta Post 16,770 20,703 3 Republika 123,265 150,322 4 Tempo 226,710 302,280 5 Bisnis Indonesia 56,873 47,003 6 Suara Merdeka 23,654 25,163 7 Pikiran Rakyat 9,191 12,944 Sumber : www.statshow.com diakses 6/4/2015

Berdasarkan tabel di atas rata-rata setiap website surat kabar online (Kompas, The Jakarta Post, Republika, Tempo, Suara Merdeka dan Pikiran Rakyat) mengalami peningkatan jumlah pengunjung dalam kurun Januari s/d Maret. Meskipun ada juga yang mengalami penurunan jumlah pengunjung yaitu Bisnis Indonesia.

Dikutip dari situs www.4imn.com yang merupakan situs internasional yang berfokus pada surat kabar di seluruh dunia, pada tahun 2014 koran Pikiran Rakyat menempati posisi ke tujuh sebagai koran terpopuler di Indonesia. Ketika dikonfirmasi tentang mengapa Pikiran Rakyat bisa berada di peringkat ke tujuh Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Pikiran Rakyat mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan munculnya pesaing-pesaing yang baru baik dari industri yang sama yaitu media cetak maupun industri yang berbeda yaitu media elektronik (televisi) dan internet (situs berita online).

10

Tabel 1.2 Koran Terpopuler di Indonesia Tahun 2014

Peringkat Koran Lokasi 1 Kompas Jakarta 2 The Jakarta Post Jakarta 3 Republika Jakarta 4 Tempo Jakarta 5 Bisnis Indonesia Jakarta 6 Suara Merdeka Semarang 7 Pikiran Rakyat Bandung Sumber : www.4imn.com/id/ diakses 19/3/15

Penjelasan Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Pikiran Rakyat juga didukung oleh hasil survey yang dilakukan Nielsen Media Research. Nielsen Media Research melakukan survey pada tahun 2014 tentang media informasi dan hiburan yang paling banyak dikonsumsi di 5 wilayah kota besar di luar Jawa yaitu Medan, Palembang, Denpasar, Makassar dan Banjarmasin dan di 5 wilayah kota besar di Jawa yang meliputi Jakarta dan Bodetabek dan Gerbangkertasila (Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Lamongan), Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Sleman-Bantul. Dan dari hasil survey tersebut menyatakan bahwa konsumsi media di Indonesia tahun 2014 dikuasai oleh media Televisi (95%), internet (33%), radio (20%) dan menempatkan koran (12%) pada urutan keempat serta Tabloid (6%) dan Majalah (5%) pada urutan kelima dan keenam sebagai media yang paling sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia.

11

Grafik 1.3 Presentase Konsumsi Media di Indonesia Tahun 2014

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% TV Internet Radio Koran Cinema Tabloid Majalah

Sumber : www.nielsen.com diakses 3/4/2015

Dari hasil wawancara peneliti dengan Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia PT. Pikiran Rakyat dikatakan bahwa hadirnya media elektronik (Televisi) dan media internet (situs berita online) menyebabkan dampak bagi perusahaan yaitu turunnya angka penjualan produk dan turunnya angka pendapatan bagi perusahaan. Grafik 1.4 Presentase Konsumsi Media Pesaing Utama Pikiran Rakyat

100.00%

80.00%

60.00% 2012 2013 40.00% 2014 20.00%

0.00% Televisi Internet Surat kabar Sumber : Nielsen Media Research

Grafik 1.4 menunjukan bahwa pengguna televisi dan internet dalam tiga tahun terakhir terus meningkat, berbanding terbalik dengan pembaca koran yang terus menurun dalam tiga tahun terakhir.

12

PT. Pikiran Rakyat terus dituntut untuk mampu mempertahankan pelanggan yang dimilikinya agar tidak beralih ke koran yang lainnya dengan cara menyajikan ide/gagasan, paling orisinal, paling cepat menyajikannya kepada pembacanya dan sumber/penulis yang paling kompeten/kredibel dan terpercaya menjadi tuntutan yang wajib di penuhi karyawan Pikiran Rakyat agar terus dapat hadir sebagai media informasi kepercayaan rakyat. Peneliti melakukan penelitian awal untuk mendapatkan kondisi kerja yang terjadi saat ini dan melihat masalah-masalah yang terjadi di PT. Pikiran Rakyat untuk mendapat gambaran awal mengenai kondisi stres kerja karyawan PT. Pikiran Rakyat. Berikut adalah rincian masalah dan kondisi awal stres kerja karyawan PT. Pikiran Rakyat :

1. Kondisi stres kerja dimensi lingkungan luar Tabel 1.3 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Ketidakpastian Ekonomi Faktor stres kerja Mean Kategori Masalah perekonomian di dalam negeri sering 3,67 Tinggi membuat khawatir Masalah ekonomi negara berpengaruh pada 3,57 Tinggi pekerjaan Harga kebutuhan barang-barang tidak stabil 4,07 Tinggi Kebutuhan lebih tinggi daripada penghasilan 3,73 Tinggi Mean 3,76 Tinggi Sumber : diolah oleh penulis

13

Tabel 1.4 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Ketidakpastian Politik Faktor stres kerja Mean Kategori Situasi politik di Indonesia membuat kurang 3,97 Tinggi nyaman Situasi politik di Indonesia berpengaruh pada 3,53 Tinggi pekerjaan Mean 3,75 Tinggi Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.5 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Ketidakpastian Teknologi Faktor stres kerja Mean Kategori Perkembangan teknologi menuntut untuk 4,10 Sangat tinggi menguasai teknologi Sulit mengikuti teknologi yang berkembang 2,30 Rendah saat ini Mean 3,2 Sedang Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.6 Kondisi Stres Kerja Awal Dimensi Lingkungan Luar Indikator Mean Kategori Ketidakpastian ekonomi 3,76 Tinggi Ketidakpastian politik 3,75 Tinggi Ketidakpastian teknologi 3,2 Sedang Mean 3,57 Tinggi Sumber : diolah oleh penulis

14

2. Kondisi stres kerja dimensi organisasi Tabel 1.7 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Tuntutan Tugas Faktor stres kerja Mean Kategori Jumlah pekerjaan lebih banyak daripada yang 2,50 Rendah dapat ditangani dalam satu hari kerja Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan 2,13 Rendah membuat panik Sering merasa kelelahan untuk menyelesaikan 2,47 Rendah pekerjaan Merasa bosan dengan tugas yang harus 2,57 Rendah diselesaikan Adanya desakan waktu kerja membuat kurang 2,57 Rendah maksimal dalam menyelesaikan pekerjaan Mean 2,45 Rendah

Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.8 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Tuntutan Peran Faktor stres kerja Mean Kategori Posisi/jabatan di tempat kerja saat ini sering 3,93 Tinggi mendatangkan tanggung jawab yang lebih Posisi/jabatan di tempat kerja menuntut untuk 3,50 Tinggi mengayomi karyawan lain Menerima tugas dari beberapa atasan 3,10 Sedang Melakukan lebih dari satu jenis pekerjaan 3,23 Sedang setiap harinya Melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam 3,00 Sedang satu waktu (bersambung)

15

(sambungan) Mean 3,35 Sedang Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.9 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Tuntutan Pribadi Faktor stres kerja Mean Kategori Menganggap diri berbeda dengan yang 2,20 Rendah lainnya Kelompok kerja tidak memberikan bantuan 2,13 Rendah teknis jika diperlukan Mean 2,16 Rendah Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.10 Kondisi Stres Kerja Awal Dimensi Organisasi Indikator Mean Kategori Tuntutan tugas 2,45 Rendah Tuntutan peran 3,35 Sedang Tuntutan pribadi 2,16 Rendah Mean 2,65 Sedang Sumber : diolah oleh penulis

16

3. Kondisi stres kerja dimensi individu Tabel 1.11 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Masalah Ekonomi Faktor stres kerja Mean Kategori Masalah keuangan yang muncul dalam 2,37 Rendah keluarga mengganggu perhatian terhadap pekerjaan Keadaan keuangan saat ini mengganggu 2,37 Rendah pekerjaan Banyak kebutuhan pribadi yang harus 3,20 Sedang dipenuhi Mean 2,64 Sedang Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.12 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Masalah Keluarga Faktor stres kerja Mean Kategori Merasa tidak maksimal menyelesaikan 2,73 Sedang pekerjaan jika ada masalah dalam keluarga Sering terjadi masalah dalam keluarga 2,03 Rendah

Sulit memisahkan masalah pribadi dengan 1,80 Sangat rendah pekerjaan Mean 2,18 Rendah Sumber : diolah oleh penulis

17

Tabel 1.13 Kondisi Stres Kerja Awal Indikator Karakteristik Pribadi Faktor stres kerja Mean Kategori Sering menyimpan masalah sendiri daripada 2,43 Rendah harus berbagi dengan orang lain Mudah panik jika ada permasalahan dalam 2,00 Rendah hidup Sulit bergaul dengan siapa saja 1,77 Sangat rendah

Merasa kesulitan jika berhubungan dengan 1,97 Rendah orang baru Mean 2,04 Rendah Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.14 Kondisi Stres Kerja Awal Dimensi Individu Indikator Mean Kategori Masalah ekonomi 2,64 Sedang Masalah keluarga 2,18 Rendah Karakteristik pribadi 2,04 Rendah Mean 2,28 Rendah Sumber : diolah oleh penulis

Tabel 1.15 Kondisi Stres Kerja Awal Dimensi Mean Kategori Lingkungan luar 3,57 Tinggi Organisasi 2,65 Sedang Individu 2,28 Rendah Mean 2,83 Sedang Sumber : diolah oleh penulis

18

Hasil penelitian di awal menyatakan bahwa tingkat stres kerja karyawan Pikiran Rakyat saat ini berada pada kategori sedang. Salah satu yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar kinerja perusahaan dapat terus ditingkatkan adalah stres kerja pada karyawan. Dalam penelitian ini karyawan yang dimaksud adalah karyawan PT. Pikiran Rakyat. Menurut Robbins dan Judge (2011: 642) faktor-faktor pemicu stres kerja digolongkan menjadi tiga kategori yaitu faktor stres dari lingkungan luar, faktor stres individu dan faktor stres dari organisasi. Menurunnya jumlah pembaca koran secara nasional lima tahun terakhir tentu membuat karyawan Pikiran Rakyat terus dituntut bekerja lebih keras agar mampu terus bertahan dalam industri media cetak. Mempertahankan konsumennya agar tidak beralih ke koran lainnya, serta mensikapi sifat masyarakat Indonesia yang lebih sering mengkonsumi informasi dan hiburan dari media televisi dan situs- situs berita dan hiburan secara online merupakan sebuah tuntutan untuk karyawan PT. Pikiran Rakyat Besarnya atau tingginya tuntutan pada karyawan Pikiran Rakyat untuk menghasilkan kinerja yang baik serta menurun jumlah pembaca koran dapat menimbulkan stres kerja. Menurut Robbins dan Judge (2011: 644) tuntuan tugas merupakan salah satu faktor penyebab munculnya stres kerja. Mengingat besarnya dampak stres kerja pada karyawan, pengelolaan stres itu sendiri harus mendapat perhatian dan kesungguhan dari manajemen perusahaan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. PIKIRAN RAKYAT”.

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka peneliti di dalam penelitian merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana kondisi tingkat stres kerja pada karyawan PT. Pikiran Rakyat ? 1.4 Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

19

Mengetahui kondisi tingkat stres kerja pada karyawan PT. Pikiran Rakyat. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat secara teoritis dan secara praktis yaitu sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya ilmu manajemen sumber daya manusia, lebih khusus lagi terkait dengan perilaku manusia dalam bekerja yang berkaitan dengan stress kerja. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pembaca Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi referensi dan informasi bagi pihak yang berkepentingan terutama dalam analisis tingkat stres kerja karyawan. b. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi PT. Pikiran Rakyat yang berkaitan dengan stres kerja karyawan, sehingga perusahaan dapat menemukan cara yang tepat sebagai upaya mengatasi stres kerja yang paling efektif untuk karyawannya. 1.6 Sistematika Penulisan Peneliatian akan disusun dalam lima bab dengan tahapan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis pemikiran serta ruang lingkup penelitian.

20

BAB III. METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan relibilitas dan teknik analisa data. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang karakteristik responden, hasil penelitian dan pembahasan penelitian BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil pembahasan dan memberikan masukan serta saran yang bisa di implementasikan untuk pihak perusahaan maupun untuk peneliti selanjutnya.

21