ISSN: 2527-533X

SERANGAN AWAL PENYAKIT KARAT TUMOR PADA TANAMAN SENGON DI PLOT UJI PROVENAN SENGONCANDIROTO, JAWA TENGAH

1.Siti Husna Nurrohmah, 2. Liliana Baskorowati 1,2.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bi-oteknologi Pemuliaan Tanaman Hutan Email: [email protected]

Abstrak Tanaman sengon merupakan salah tanaman cepat tumbuh (fast growing species) yang banyak ditanam masyarakat karena seluruh bagian dari tanaman mempunyai manfaat dan bernilai ekonomis. Manfaat utama adalah kayunya yang digunakan sebagai bahan baku utama untuk furniture dan kayu lapis. Oleh karena itu masyarakat banyak yang membudidayakan sengon, namun sayangnya kebanyakan penanaman sengon dilakukan secara monokultur sehingga tanaman tersebut mudah terserang hama dan penyakit. Salah satu penyakit utama yang menyerang sengon adalah penyakit karat tumor yang disebabkan oleh jamur falcatarium. Penyakit karat tumor telah menyerang tanaman sengon dan menimbulkan kerugian yang cukup besar sehinggu diperlukan upaya penanggulangan. Pengelolaan penyakit untuk menanggulangi serangan penyakit tidak hanya memerlukan pengobatan tetapi juga pencegahan antara lain perlunya penggunaaan tanaman unggul yang tahan terhadap penyakit. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tanaman sengon yang berasal dari Wamena diduga lebih toleran terhadap serangan karat tumor pada tingkat semai. Oleh karena itu, pengujian tingkat lapangan untuk membuktikan toleransi terhadap penyakit sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati serangan awal penyakit karat tumor pada tanaman sengon yang berasal dari berbagai provenan di plot uji resistensi tanaman sengon terhadap karat tumor di Candiroto, Jawa Tengah. Provenan yang digunakan berjumlah 6 provenan (5 provenan dari Papua dan 1 provenan dari Jawa). Seluruh tanaman diamati dan diberi skor berdasarkan gejala serangan karat tumor. Selanjutnya dihitung luas dan intensitas serangan.Luas serangan dihitung berdasarkan persentase jumlah tanaman yang terserang penyakit karat tumor sedangkan intensitas serangan dhitung dengan berdasarkan skor yang menyatakan derajat keparahan serangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 4 bulan, serangan karat tumor cukup tinggi pada seluruh provenan kemudian mengalami penurunan pada bulan ke-5 dan menurun lagi pada bulan ke-6. Pada awal penanaman luas serangan lebig dari 50%, bahkan luas serangan pada provenan 4 mencapai 80,5%. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tanaman umur muda lebih rentan terhadap serangan penyakit, namun demikian luas dan intensitas serangan penyakit semakin menurun sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Berdasarkan nilai luas dan intensitas serangan, pada umur muda, provenan dari Papua toleran dibandingkan dengan provenan lainnya, sedangkan provenan dari Jawa lebih rentan terhadap serangan penyakit karat tumor.

Kata kunci: , penyakit karat tumor, Uji provenan, Intensitas serangan, Luas Serangan

1. PENDAHULUAN kotak cerutu, mainan, dan bahan baku rayon. Falcataria moluccana yang dikenal Sengon pada umumnya ditanam untuk dengan nama sengon atau batai merupakan reboisasi dan perbaikan hutan untuk tanaman cepat tumbuh (fast growing species). meningkatkan kesuburan tanah, daun-daun dan Menurut Husaini (2010), sengon dapat dapat cabang-cabang kecil yang jatuh ketanah akan dipanen dalam waktu yang relatif singkat 5-8 memberikan tambahan materi organik dan tahun. Sengontidak memerlukan kondisi mineral untuk lapisan tanah. Daun sengon khusus dan dapat hidup pada berbagai kondisi dapat juga digunakan untuk pakan ternak. tanah baik lahan yang subur maupun lahan Tanaman sengon juga dimanfaatkan untuk marginal (Widyastuti et al., 2013). Sengon tanaman hias dan juga peneduh (Krisnawati merupakan tanaman multiguna,semua bagian et.al, 2011). Sengon banyak dibudidayakan tanaman baik daun, akar dan batangnya dapat untuk memenuhi kebutuhan industri kayu. dimanfaatkan (Olivia dan Siregar, 2012). Menurut Rahayu (2010) kebutuhan kayu Kayu sengon digunakan untuk bahan baku sengon pada tahun 2009 di masih pulp, kertas dan kayu lapis. Selain itu sengon mengalami kekurangan sebesar 1, 5 juta m3 juga dapat digunakan sebagai furniture dan atau sekitar 40,34% dari pasokan yang ada. kontruksi ringan. Kayu sengon banyak Sengon memiliki prospek untuk dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat dikembangkan baik di hutan masyarakat bingkai, hiasan interior, kemasan, kotak rokok, maupun hutan milik industri.

48 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

Namun demikian tanaman sengon banyak menghilangkan atau mengurangi inokulum, ditanam secara monokultur sehingga memodifikasi lingkungan sehingga tidak menyebabkan munculnya serangan hama dan mendukung perkembangan patogen dan penyakit (Triwaluyo dan Anggraini, 2000). penyakit, dan meningkatkan ketahanan Sistem budidaya yang monokultur rentan tumbuhan terhadap penyakit. Inang dapat terhadap serangan organisme pengganggu dilindungi dari patogen dengan cara seleksi tanaman (OPT) (Widyaputra, 2007). Pada atau pemuliaan tanaman yang secara genetik umumnya tanaman akan rentan terhadap hama tahan atau toleran terhadap patogen spesifik dan penyakit penyakit seperti pengerek batang, (Widyastuti dkk., 2005). dumping off, dan karat tumor (Olivia dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Siregar, 2012). Penyakit karat tumor adalah Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan salah satu penyakit berbahaya yang menyerang (BBPPBPTH) telah membangun kebun uji sengon. Serangan penyakit karat tumor di provenan sengon di Candiroto, Jawa Tengah Indonesia, pertama kali dilaporkan terjadi di yang mana disekitarnya banyak tanaman pada tahun 1996 tepatnya di Pulau sengon yang terserang karat tumor. Kebun Seram (Anggraini, 2006). Pada tahun 1998, sengon ini dimaksudkan untuk plot uji tanaman sengon di Timor-Timur yang resistensi sengon terhadap karat tumor. Sengon berfungsi sebagai penaung perkebunan kopi yang yang ditanam berasal dari Papua dan juga telah terserang penyakit karat tumor Jawa. Hasil penelitian di persemaian bahkan serangan mencapai 90% (Old dan menunjukkan bahwa provenan dari Papua Cristovao, 2003). Penyakit karat tumor yaitu provenan Wamena bersifat lebih toleran disebabkan oleh jamur Uromycladium terhadap penyakit karat tumor dibanding falcatarium (Dongsa-ard et al., 2015) dan telah provenan-provenan yang berasal dari Jawa menjadi epidemi terutama di Pulau Jawa. Di (Baskorowati dan Nurrohmah, 2011). Provinsi Jawa Timur epidemi penyakit karat Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh tumor terjadi pada tahun 2006, penyakit Rahayu et.al (2009) juga menunjukkan bahwa menyebar di seluruh Jawa Timur meliputi semai sengon dari Wamena terinfeksi karat Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Pasuruan, tumor lebih rendah dibanding sengon yang Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Kediri, sumber benihnya dari daerah lain. Selanjutnya Malang, Pacitan. Pada tahun 2007 telah perlunya dilakukan penanaman sengon yang dilakukan survey yang menunjukkan penyakit berasal dari beberapa provenan terutama karat tumor menyebar di Temanggung. provenan yang berasal dari Papua di lapangan. Selanjutnya pada tahun 2008, penyakit karat Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tumor telah ditemukan di daerah Purwokerto, serangan awal penyakit karat tumor yang Banyumas dan Banjarnegara, Jawa Tengah ditanam di lapangan yaitu pada tanaman (Rahayu, 2010). Penyakit karat tumor sengon yang berumur 4 - 6 bulan di Candiroto, menyerang tanaman sengon pada semua Jawa Tengah. tingkat pertumbuhan baik semai, tanaman muda maupun tanaman dewasa (Rahayu et.al, 2. METODE PENELITIAN 2009). Dampak penyakit karat tumor dapat 2.1. Lokasi dan Design Penelitian menghambat pertumbuhan bahkan mematikan Penelitian dilakukan di plot uji resistensi tanaman sengon. Epidemi penyakit karat sengon yang dibangun di Candiroto dengan tumor yang terjadi di Pulau Jawa merupakan luas 1 hektar. Plot uji resitensi sengon ancaman bagi produktifitas kayu sengon dirancang menggunakan Square Plot Design (Rahayu, 2008). Oleh karena itu perlunya dengan jumlah replikasi 5 ulangan (blok). Tiap pengelolaan penyakit pada sengon baik di blok terdiri dari 6 provenan (5 provenan dari persemaian maupun di lapangan. Munculnya Papua dan 1 provenan dari Jawa) dengan jarak penyakit merupakan hasil interaksi antara tanam 3x2 m. Blok 1, 2, dan 3 dengan ukuran inang, patogen dan lingkungan (segitiga square 7x7 (49 pohon) sedangkan blok 4 dan 5 penyakit). Penyakit dapat terjadi pada inang dengan ukuran 6x6 (36 pohon). Daftar (tanaman) yang rentan, patogen yang bersifat provenan yang ditanam di Candiroto dapat virulen didukung oleh lingkungan yang sesuai dilihat pada tabel 1. bagi patogen sehingga penyakit berkembang dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan penyakit dapat dilakukan dengan

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 49 ISSN: 2527-533X

Tabel 1. Daftar provenan yang ditanam di plot uji resitensi sengon di Candiroto, Jawa Tengah IS = x 100% N X Z ( ) ( ) ...... ( ) No Provenan Keterangan : LS = Luas serangan 1 Wamena A (Hobikosi, Holima, IS =Intensitas serangan Elaigaima, Pyramid,Muliama bawah, n = Jumlah tanaman terserang dan Meagama) N =Jumlah seluruh tanaman 2 Wamena B ( Waga-waga, Siba) n0- n5 = Jumlah tanaman dengon 3 Nabire (Nifasi, Worbag, Maidi) skor a-z 4 Manokwari (Warmare, Yonsoribo) Z0- Z5 = Skor 5 Serui (Wadapi, Menawi) Z = Skor maksimal 6 Jawa

Selanjutnya juga dibuat peta sebaran penyakit Setelah penanaman sengon, dilakukan karat tumor selama 3 bulan. Peta sebaran pengamatan secara periodik terutama dibuat berdasarkan hasil pengamatan yang pengamatan serangan penyakit dengan menunjukkan serangan penyakit karat tumor melakukan skoring/penilaian. Pengamatan pada tanaman sengon selama 3 bulan. pertama dilakukan setelah 3 bulan penanaman Pembuatan peta dilakukan dengan yaitu pada umur 4-6 bulan. Skor yang menggunakan peta desain penelitian plot uji digunakan adalah sebagai berikut (Rahayu, resitensi sengon Candiroto (gambar 1 dan 2). 2010): skor gejala 0 Tanaman sehat, tidak ada gejala

1 Gejala awal, ada infeksi, pucuk melengkung dan kaku 2 Pucuk melengkung dan kaku, ada garis putih atau coklat muda pada pucuk, tangkai daun dan atau batang 3 Terdapat gall pada tangkai daun, atau pucuk daun 4 Terdapat gall pada pucuk dan atau batang 5 Semai mati, kering

2.2. Analisa Data Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan dan skoring penyakit pada tanaman sengon , dihitung luas serangan dan intensitas serangan dengan rumus berikut ini (Chester, 1959 dan Lestari et.al, 2013)

(n) LS = x 100% (N)

50 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

Gambar 1. Peta penanaman sengon di kebun uji provenansengon di Candiroto, Jawa Tengah

Gambar 2. Peta letak blok pada penanaman sengon di kebun uji provenansengon di Candiroto, Jawa Tengah

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 51 ISSN: 2527-533X

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Plot uji provenan sengon yang dibangun di provenan dari Manokwari menunjukkan luas Candiroto terdiri atas 5 blok yang disusun oleh serangan tertinggi mencapai 80.5 % (termasuk tanaman sengon yang berasal dari 6 provenan kategori sangat luas). Pada umur 4 bulan (5 provenan dari Papua dan 1 provenan dari serangat karat tumor telah menyerang dan Jawa). Plot uji ditanam pada lokasi dengan tersebar pada tanaman sengon. Hal ini epidemi karat tumor dimana, tanaman sengon menunjukkan pada umur 4 bulan, tanaman di daerah Candiroto diketahui telah banyak sengon baik dari Papua maupun Jawa cukup yang terserang penyakit karat tumor. rentan terhadap serangan penyakit karat Disekeliling areal uji dijumpai sengon-sengon tumor. Hal tersebut juga nampak dari nilai yang telah terserang penyakit karat tumor intensitas serangan yang berkisar antara 24-33 sehingga diasumsikan menjadi sumber % sudah termasuk kategori sedang (medium). inokulum penyakit yang akan menulari secara Pada gambar 4 terlihat bahwa serangan alami terhadap tanaman di plot uji. karat tumor pada sengon berumur 5 bulan Hasil pengamatan awal menunjukkan mengalami penurunan yang cukup besar bahwa sengon-sengon di plot uji provenan dengan kisaran luas serangan menjadi 39- 49.7 juga telah diserang penyakit karat tumor. % (termasuk kategori sedang). Begitu pula Pengamatan awal dilakukan pada tanaman dengan nilai intensitas serangan menjadi 12.5 sengon umur 4-6 bulan. Hasil pengamatan - 20 % (termasuk kategori rendah) . Serangan pada umur 4 sampai 6 bulan dapat dilihat pada karat tumor pada sengon umur 6 bulan tidak gambar 3, 4 dan 5. Pada gambar 3 tampak terlalu berbeda jauh dengan sengon umur 5 bahwa serangan karat tumor pada plot uji bulan namun tetap terjadi penurunan yaitu provenan sengon di Candiroto, Jawa Tengah dengan luas serangan berkisar 27.2 - 49.8% cukup tinggi dengan nilai serangan diatas 50 (kategori sedang) sedangkan intensitas % yaitu dengan kisaran 59.6 -80.5 %. Hal ini serangan cenderung tetap dengan kisaran 11.1 menunjukkan bahwa serangan karat tumor - 20 % (kategori rendah). sudah meluas. Berdasarkan nilai luas dan Berdasarkan gambar 3, 4 dan 5 , tanaman intensitas serangan dapat dilihat seberapa luas sengon di Candiroto baik dari Papua maupun tanaman telah terserang dan juga tingkat Jawa telah terserang oleh jamur U. falcatarium keparahannya dengan melihat tabel2 . dengan kecenderungan luas serangan lebih tinggi dari pada intensitas serangan. Luas Tabel 2. Status serangan karat tumor intensitas serangan banyak digunakan dalam berdasarkan luas dan intensitas serangan pengukuran perkembanganpenyakit penyakit (Chester, 1959) (Widyastuti dkk., 2005). Luas serangan hanya menunjukkan jumlah pohon yang terserang Nilai luas Status luas Nilai Status penyakit dalam suatu area atau dalam jumlah serangan serangan intensitas intensitas serangan serangan tertentu sementara intensitas serangan penyakit <10% jarang 0% Nol, tidak ada menunjukkan tingkat keparahan serangan pada 10 - <25% sedikit <25% rendah suatu populasi. Nurhayati (2011) menyatakan 25 - <50% sedang 25 - <50% Sedang/medium bahwa luas serangan (disease incidence) adalah persentase jumlah tanaman yang sakit 50 - <75% luas 50 - <75% parah dari seluruh tanaman yang diamati sedangkan >75% Sangat luas 75-100% Sangat parah intensitas serangan (disease severity) lebih menujukkan pada tingkat keparahan penyakit. Pada umumnya luas dan intensitas serangan Berdasarkan tabel 2, seluruh provenan di akan berkorelasi positif (Baskorowati et. al , plot uji provenan sengon, Candiroto, Jawa 2012) jika luas serangan naik maka intensitas Tengah pada umur 4 bulan telah terserang serangan juga akan meningkat. penyakit karat tumor bahkan provenan 4 yaitu

52 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

90 80 70 60 Luas 50 serangan 40

(%) intensitas 30 serangan 20 10

SERANGAN KARAT KARAT TUMOR SERANGAN 0 1 2 3 4 5 6 PROVENAN

Gambar 3. Luas dan intensitas serangan penyakit karat tumor pada umur 4 bulan di plot uji provenan, Candiroto, Jawa Tengah

60

50

40 Luas 30 serangan (%) 20 Intensitas serangan 10

SERANGAN SERANGAN KARAT TUMOR 0 1 2 3 4 5 6 PROVENAN

Gambar 4. Luas dan intensitas serangan penyakit karat tumor pada umur 5 bulan di plot uji provenan, Candiroto, Jawa Tengah

60

50

40 Luas 30 serangan (%) Intensitas 20 serangan

10

SERANGAN SERANGAN KARAT TUMOR 0 1 2 3 4 5 6 PROVENAN

Gambar 5. Luas dan intensitas serangan penyakit karat tumor pada umur 6 bulan di plot uji provenan, Candiroto, Jawa Tengah

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 53 ISSN: 2527-533X

Meningkat dan menurunnya serangan Candiroto, Jawa Tengah adalah terbentuknya penyakit karat tumor tidak lepas dari gall atau tumor pada tanaman bisa pada bagian kombinasi beberapa faktor yaitu patogen ranting, cabang maupun batang (gambar 6). jamurU. falcatarium,inang dan lingkungan Menurut Rahayu (2010),gall ini terbentuk (Rahayu,2010). Keberhasilan patogen dalam karena jamur karat menghasilkan hormon yang menginfeksi tanaman tergantung dari jumlah, menyebabkan pertumbuhan sel yang abnormal dan tingkat virulensi. Kondisi inang biasanya yaitu jumlah dan ukuran yang besar dipengaruhi oleh faktor genetik, tanaman yang (hyperplasia dan hypertrofi). Pembentukan yang resistenakan memiliki mekanisme gall atau tumor tidak selalu muncul, tapi ketahanan akan menunjukkan tingkat biasanya gall pada batang lebih mematikan ketahanan terhadap serangan hama dan karena menyebabkan tanaman patah. gall penyakit yang lebih tinggi . Oleh karena itu dapat terbentuk baik pada ranting,cabang salah satu pengendalian hama dan penyakit ataupun batang namun kebanyakan dijumpai dapat dilakukan antara lain dengan pada cabang atau ranting kecil. Gall kecil pada menggunakan benih tanaman yang asal- kanopi tidak terlalu berdampak pada usulnya jelas yang tidak hanya memiliki pertumbuhan tetapi dapat menjadi sumber pertumbuhan bagus tetapi juga tahan terhadap inokulum yang potensial. serangan hama dan penyakit (Baskorowati dan Nurrohmah, 2011). Luas dan intensitas serangan penyakit karat tumor sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor genetik yang dibawa oleh benih sengon yang berasal dari A B induk yang mempunyai ketahanan genetik maupun dari faktor lingkungan yang ekstrim terhadap serangan penyakit karat tumor. Menurut Baskorowati et. al (2012) variasi asal sumber benih menyebabkan perbedaan atau variasi pada kemampuan tanaman bertahan C terhadap serangan penyakit. Faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebaran penyakit Gambar6. Beberapa gall/ tumor yangdijumpai karat tumor antara lain suhu, kabut, pada plot uji provenan sengon, kelembaban relatif, kecepatan angin, intensitas Candiroto, Jawa Tengah (A)gall sinar matahari, intensitas naungan, ketinggian pada ranting tanaman sengon umur tempat, derajat kelerengan dan arah lereng. 4 bulan, (B) gall padabatang Penyakit karat tumor sangat mudah menyebar sengon muda umur 5 bulan yang dan menginfeksi pohon lainnya karena spora diameternya lebih besar dari batang jamur U. falcatrium sangat mudah terbawa tanaman, (C) gall dengan spora oleh angin, didukung oleh lingkungan yang aktif berwarna merah kecoklatan lembab maka spora tersebut akan mudah pada sengon umur 6 bulan. berkecambah dan menginfeksi pohon inangnya. (Rahayu, 2010) Berdasarkan perhitungan luas dan Penyakit karat tumor sangat mudah intensitas serangan tanaman, tampak bahwa tersebar karena menurut Rahayu (2010), penyakit karat tumor menyerang baik tanaman jamur penyebab karat tumor yaitu U. umur 4, 5 maupun 6 bulan. Menurut Olivia falcatriumhanya memerlukan satu inang saja Siregar (2012) dan Rahayu (2010) penyakit untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Jamur karat tumor menyerang sengon pada semua ini menghasilkan teliospora (spora yang aktif) stadium pertumbuhan dari semai hingga yang mudah diterbangkan oleh angin sehingga tanaman dewasa. Rahayu (2010) mudah menular pada tanaman lain. Penyakit menambahkan bahkan karat tumor dapat karat tumor menyerang tanaman pada seluruh menginfeksi biji. Namun demikian infeksi tingkat pertumbuhan baik biji, semai, tanaman jamur U. falcatriumini lebih banyak terjadi muda hingga tanaman dewasa. Gejala utama tanaman yang masih muda. serangan penyakit karat tumor pada tanaman sengon di plot uji resistensi sengon di

54 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

90

80 umur 4 bulan 70 umur 5 bulan 60 umur 6 bulan 50 40 30 Luas (%) searangan Luas 20 10 0 1 2 3 4 5 6 Provenan

Gambar 7. Luas serangan sengon dari berbagai provenan pada umur 4-6 bulan di plot uji provenan sengon, Candiroto, Jawa Tengah

35

30

25

20 umur 4 bulan 15 umur 5 bulan 10 umur 6 bulan

Intensitas (%) Intensitas serangan 5

0 1 2 3 4 5 6 Provenan

Gambar 8. Intensitas serangan sengon dari berbagai provenan pada umur 4-6 bulan di plot uji provenan sengon, Candiroto, Jawa Tengah

Gambar 7 dan 8, memperlihatkan serangan resitensi terserang penyakit karat tumor karat tumor terluas dan terparah terjadi pada dengan gejala awal yaitu kaku pada pucuk tanaman usia 4 bulan. Selanjutnya secara serta nampak adanya garis berwana putih yang umum diketahui seiring bertambahnya umur lama-lama berubah menjadi kecoklatan. tanaman luas serangan juga menurun. Menurut Namun tanaman yang menunjukkan gejala Rahayu (2010); Widyaputra (2007) sengon karat tumor parah yaitu munculnya gall pada muda lebih rentan serangan karat tumor. ranting, cabang ataupun batang hanya Bahkan Rahayu (2009); Syakirin (2014) beberapa tanaman saja. Perkembangan menyatakan bahwa gejala penyakit karat selanjutnya jumlah tanaman yang tumor yang muncul pada tanaman dewasa menunjukkan gejala serangan penyakit kemungkinan adalah hasil infeksi yang terjadi mengalami penurunan pada umur 5 bulan ketika tanaman masih muda. (gambar 10) dan menurun lagi (gambar 11) Hal ini juga nampak pada gambar 9, 10 namun sebaliknya jumlah tanaman dengan gall dan 11.Pada gambar 9 tampak pada umur 4 justru semakin banyak. bulan sebagian tanaman sengon di plot uji

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 55 ISSN: 2527-533X

39 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

38 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

37 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

36 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

35 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

34 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

32 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

31 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

30 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

29 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

28 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

27 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

26 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

25 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

24 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

23 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

22 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

21 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

17 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

16 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

15 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

14 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

13 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

12 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

11 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

10 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

9 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

8 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 col 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Keterangan: tanaman sehat tanaman menunjukkan gejala karat tumor tanaman sengon yang terdapat gall kosong/tanaman sengon mati

Gambar 9. Peta sebaran penyakit karat tumor pada tanaman sengon umur 4 bulan di plot uji resistensi sengon, Candiroto, Jawa tengah

56 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

ROW

39 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

38 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

37 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

36 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

35 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

34 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

32 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

31 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

30 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

29 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

28 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

27 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

26 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

25 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

24 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

23 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

22 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

21 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

17 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

16 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

15 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

14 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

13 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

12 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

11 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

10 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

9 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

8 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 b 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 ROW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Keterangan: tanaman sehat tanaman menunjukkan gejala karat tumor tanaman sengon yang terdapat gall kosong/tanaman sengon mati

Gambar 10. Peta sebaran penyakit karat tumor pada tanaman sengon umur 5 bulan di plot uji resistensi sengon, Candiroto, Jawa tengah

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 57 ISSN: 2527-533X

row

39 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

38 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

37 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

36 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

35 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

34 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

32 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

31 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

30 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

29 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

28 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3

27 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

26 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

25 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

24 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

23 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

22 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2

21 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

20 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

19 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

17 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

16 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

15 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

14 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

13 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

12 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

11 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

10 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

9 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

8 6 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4

1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 ROW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Keterangan: tanaman sehat tanaman menunjukkan gejala karat tumor tanaman sengon yang terdapat gall kosong/tanaman sengon mati Gambar11. Peta sebaran penyakit karat tumor pada tanaman sengon umur 4 bulan di plot uji resistensi sengon, Candiroto, Jawa tengah

58 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

Secara umum hasil perhitungan luas dan zat makanan) dan prototrophy (tidak perlu intensitas serangan menunjukkan serangan tambahan zat makanan) yang mekanismenya penyakit karat tumor menurun seiring dengan adalah jika suatu bagian tanaman sengon umur tanaman. Bahkan provenan 4 dari sudah terserang penyakit karat tumor maka Manokwari menunjukkan luas serangan tanaman tersebut secara otomatis akan tertinggi yang kemudian menurun drastis pada mengaktifkan alel gen protothropy (tidak pertu bulan-bulan berikutnya. Hal ini menunjukkan tambahan makanan) sehingga tidak ada suplai bahwa ada tanaman-tanaman yang awalnya tambahan makan ke bagian tanaman yang terserang banyak tetapi memiliki mekanisme terinfeksi . Oleh karena itu patogen tidak dapat ketahanan sehingga sembuh atau pulih dari berkembang sehingga kerusakan penyakit pada serangan penyakit atau dapat pula terjadi tanaman tidak terlalu parah (Crowder, 2006) penurunan jumlah inokulum di areal Serangan penyakit terjadi karena patogen yang penanaman. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian virulen, inang yang rentan dan lingkungan besar provenan dari Papua yaitu provenan yang mendukung perkembangan penyakit nomor 1, 3, 4 dan 5. Namun sebaliknya hasil (Widyastuti, 2005). berbeda ditunjukkan oleh beberapa provenan Menurut Rahayu (2008),Berdasarkan nilai yaitu provenan nomor 2 (Wamena B) dan 6 intensitas serangan penyakit, sengon dapat (Jawa) yang justru menunjukkan adanya dikategorikan tingkat resistensinya (tabel 3). kenaikan intensitas serangan penyakit. Tabel 3. Kategori resisten pada tanaman Kenaikan yang cukup nampak terjadi sengon berdasarkan nilai terutama pada provenan 6 ( Jawa) baik dari intensitas serangan karat tumor nilai luas maupun intensitas serangan. Hal ini yang disebabkan oleh U. juga didukung dengan nilai luas serangan yang tepperianum (Rahayu, 2008) cenderung menurun namun nilai intensitas serangan yang cenderung tetap atau malah Intensitas Kategori naik. Dengan demikian ada kecenderungan tanaman yang terinfeksi dengan kondisi yang serangan/mortalitas semakin memburuk atau semakin parah. (%) Dengan demikian nampak adanya tanaman 0 - ≤ 20 Sangat resisten sengon yang menunjukkan sifat lebih 20 - ≤ 40 resisten toleran/resisten ataupun lebih rentan terhadap penyakit karat tumor. 40 - ≤ 60 Rata-rata Menurut Smith (1989) sifat resistensi 60 - ≤ 80 rentan tanaman terhadap hama dan penyakit bersifat 80 - ≤ 100 Sangat rentan relatif yang artinya tanaman bukan bebas sama sekali dari serangan hama penyakit. Sifat resistensi bersifat genetis dan diturunkan dari Berdasarkan tabel 3, semua provenan baik dari generasi kegenerasi sehingga tanaman Jawa dan Papua pada umur 4-6 bulan masih memiliki kemampuan bertahan hidup dan termasuk kategori resisten dan sangat resisten. mencegah kerusakan yang lebih parah akibat Namun jika dilihat dari nilai luas dan serangan hama penyakit dengan mekanisme intensitas serangan masing-masing provenan tertentu. Tanaman sengon yang tahan terhadap ada kecenderungan bahwa provenan dari penyakit memiliki gen untuk menghambat Papua memang lebih toleran dibandingkan patogen sementara keganansan patogen provenan dari Jawa. ditentukan oleh sifat virulen. Tanaman yang Hal ini didukung pula dari hasil tahan dan patogen yang tidak virulen dapat perhitungan luas dan intensitas serangan menjadi kombinasi bagus untuk mencegah (gambar 6 dan 7), ada kecenderungan perkembangan penyakit sehingga tanaman provenan Papua lebih toleran dibanding yang terserang tidak mengalami kerusakan provenan dari Jawa meskipun ada provenan yang parah atau bahkan tidak terinfeksi sama nomor 2 mengalami kenaikan tingkat sekali (Baskorowati dan Nurrohmah, 2011). serangan. Pada gambar 7 , nampak provenan 6 Salah satu gen yang berperan dalam ketahanan menunjukkan luas dan intensitas serangan tanaman terhadap serangan penyakit antara yang cenderung naik bahkan intensitas lain adanya dua alel pada satu lokus yang seranganya pada bulan ke-6 adalah yang menentukan auxotrophy (kebutuhan tambahan

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 59 ISSN: 2527-533X

tertinggi dibandingkan provenan lainnya. Hasil untuk meningkatkan atau memelihara penelitian sebelumnya juga menunjukkan variabilitas genetik adalah dengan kegiatan bahwa provenan dari Papua lebih tahan pemuliaan. Salah satunya adalah dengan terhadap serangan penyakit karat tumor. melakukan seleksi untuk memperoleh kutivar Menurut Rahayu (2010) benih yang berasal yang unggul (Olivia dan Siregar, 2012). dari Papua terutama Wamena lebih sedikit Dengan demikian perlu dilakukan kegiatan terserang karat tumor, Baskorowati dan pemuliaan tidak hanya uji provenan tetapi juga Nurrohmah (2011) juga menambahkan bahwa uji keturunan yang berkelanjutan untuk pada tingkat semai, provenan dari Papua yaitu memproleh informasi tanaman sengon yang Elaigama dan Hubikosi menunjukkan lebih tahan terhadap karat tumor. toleran terhadap karat tumor. Penelitian sengon yang dilakukan Charomaini dan Ismail (2008 di Kediri juga menunjukkan bahwa 4. SIMPULAN, SARAN, DAN seluruh tanaman terserang karat tumor namun REKOMENDASI ada beberapa tanaman yang tidak terserang Penyakit karat tumor telah menyerang yaitu beberapa provenan dari Papua . tanaman sengon di plot uji resistensi sengon, Provenan sengon dari Jawa lebih rentan candiroto Jawa Tengah. Pada usia terhadap serangan karat tumor karena muda,tanaman lebih rentan terhadap serangan memiliki kenakaragaman genetik yang penyakit karat tumor. Provenan dari Papua rendahm(Seido dan Widyatmoko, 1993; cenderung lebih toleran terhadap penyakit Suharyanto dkk., 2002). Keragaman genetik karat tumor dibandingkan provenan dari Jawa. yang rendah ini berpotensi menjadikan Penelitian Penelitian berkesinambungan harus tanaman rentan terhadap serangan penyakit. terus dilakukan dalam rangka menghasilkan Perbedaan tingkat luas dan intensitas tanaman sengon unggul tidak hanya tinggi dan serangan penyakit karat tumor tersebut berdiameter besar tetapi juga tahan terhadap menunjukkan bahwa setiap provenan serangan hama dan penyakit. Selain itu dalam mempunyai ketahanan yang berbeda-beda. rangka menanggulangi serangan penyakit karat Ketahanan tanaman terhadap penyakit karat tumor, salah satunya adalah dengan tumor ditentukan oleh tingkat keanekaragaman menggunakan benih sengon unggul yang jelas genetik pada tanaman tersebut.Tanaman yang asal usulnya. memiliki keanekaragaman genetik tinggi akan memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan maupun iklim dan juga 5. DAFTAR PUSTAKA mampu melawan serangan hama dan penyakit. Baskorowati, L. dan Nurrohmah, S. H. Variasi Oleh karena itu, keanekaragaman yang tinggi Ketahanan Terhadap penyakit Karat pada tanaman adalah sangat penting Tumor Pada Sengon Tingkat Semai. diperlukan oleh suatu populasi untuk 2011. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan mempertahankan jenisnya dari generasi ke Vol. 5 No. 3, hal 129-138 generasi berikutnya. Keanekaragaman genetik Baskorowati, L., M. Susanto, Charomaeni. berguna dalam rangka mengembangkan sifat 2012. Genetic Variability in Resistance of tanaman yang resisten terhadap berbagai jenis Falcataria moluccana(Miq.) Barneby & J. penyakit (Darwianti, 2008). Keanekaragaman W. Grimes to Gall Disease. Journal genetik yang rendah menyebabkan tanaman of Forestry Research Vol. 9 No 1. p:1-9. lebih mudah terserang penyakit (Baskorowati Charomaini, M dan Ismail, B. 2008. Indikasi et.al,2012) dan sebaliknya kenakaragaman Awal Ketahanan Sengon (Falcataria yang tinggi berpengaruh pada kemampuan moluccana) Provenan Papua terhadap tanaman untuk beradaptasi . variasi genetik Jamur yang tinggi akan menghasilkan tanaman yang Penyebab Penyakit Karat Tumor (Gall resiten terhadap kondisi lingkungan yang Rust). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan ekstrem ataupun serangan hama dan penyakit Vol. 2 No. 2, hal: 31-39 (Olivia dan Siregar, 2012). Chester, K.S.,1959. How Sick is the Plant. Oleh karena itu variasi genetik yang J.G.H. Horsfall and A. diamonds eds., tinggi diperlukan untuk meningkatkan Plant Pathology vol : 1. New York: kemampuan tanaman dalam menghadapi Academic Press, Inc, New York serangan hama dan penyakit. Salah satu cara

60 Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II ISSN: 2527-533X

Dianing Eka Puspitasari. Analisis Protein Target Senyawa Alami Anti Aging Flavan-3-ol

Crowder, L.V. 2006. Genetika Tumbuhan. Forest Tree Improvement Project Yogyakarta : Gadjah Mada University Technical Report. Yogyakarta. Press. Suharyanto, Rimbawanto, A. and Isoda, K. Dongsa-ard C, McTaggart AR, Geering ADW. 2002. Genetic Diversity and 2015. Uromycladium falcatarium sp. Relationship Analysis on Nov., the cause of gall rust on Paraserianthes falcataria Revealed by Paraserianthes falcataria in south-east Asia. Australasian Plant Pathology 44(1): RAPD Marker. In A. Rimbawanto and 25-30. M. Susanto (eds.). Proceedings Haruni, K; Varis, E., Kallio, M; and Kanninen, International Seminar “Advances in M. 2011. Paraserianthes falcataria (L.) Genetic Improvement of Tropical Tree Nielsen, Ecology, Silvicuture and Species”. Centre for Forest Productivity. CIFOR: Bogor. Biotechnology and Tree Improvement. Lestari, P, ; Rahayu, S and Widyatno. 2013. Yogyakarta. Indonesia. Dynamics of Gall Rust Disease on Syakirin, A.M. 2014. Tingkat Keparahan Sengon (Falcataria moluccana) in dan Intensitas Penyakit Karat Tumor Various Agroforestry Patterns. Procedia Tegakan Sengon (Paraserianthes Environmental Sciences 17, p: 167-171 falcataria (L.) Nielsen pada Hutan Nurhayati. 2011. Epidemiologi Penyakit Tumbuhan. Penerbit Percetakan Rakyat di Bogor. Skripsi.IPB Universitas Sriwijaya: Palembang Triwaluyo, T.H., dan I. Anggraeni. 2000. Old, K.M.and Cristovao, C. D.S. 2003. A Rust Hama dan Penyakit Hutan. Diktat Epidemic of the Coffe Shade Tree Standar Diklat Wirawana (Forest (Paraserianthes falcataria) in East Ranger). Pusdiklat Kehutanan dan Timor. ACIAR Proceedings no.113, Perkebunan. Bogor Canberra, Australia, p: 139-145 Widyastuti, S.M, Harjono and Surya, Rahayu, S. 2008. Penyakit Karat Tumor Pada Z.A,.2013. Initial Infection of Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Falcataria moluccanaLeaves and Barneby & J.W. Grimes). Makalah Phylodes by Workshop Penanggulangan Serangan Uromycladium tepperianum Fungi ina Karat Puru pada Tanaman Sengon, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Laboratory Trial. JMHT Vol.XIX (3), Pemuliaan Tanaman Hutan, Yogyakarta. p: 187-193 Rahayu, S., Lee, S., S and Noor Aini, A. S. Widyastuti, S.M, Sumardi dan and Shaleh, G. 2009. Responses of Harjono.2005. Patologi Hutan. Falcataria moluccana seedlings of Gadjah Mada University Press Different Seed Sources to Inoculation Wiryadiputra, S. 2007. Epidemi Penyakit with Uromycladium tepperianum. Sivae Karat Tumor pada Sengon Genetica Vol. 58. P: 62-67 (Paraserianthes falcataria) di Jawa Rahayu, S., Lee, S., S and Noor Aini, A. S. Timur, Indonesia. Jurnal Ilmu 2010. Uromycladium tepperianum, Kehutanan Vol. I No.1. hal: 31-39 The gall Rust From Falcataria moluccana in and Indonesia. Mycoscience. Pp 149-153 Rahayu, S. 2010. Pelatian Penyakit Karat Tumor pada Sengon dan Pengelolaannya. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM. Seido, K and Widyatmoko, A.Y.P.B.C. 1993. Genetic Variation at Four Allozyme Loci in Paraserianthes falcataria at Wamena in Irian Jaya.

Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II 61