BENTUK PERTUNJUKAN SARI BUDOYO DALAM LAKON KI AGENG MANGIR Oleh Andris Delasari E-mail : [email protected]

Dr. Autar Abdillah, S.Sn., M.Si. [email protected] Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

ABSTRAK

Tulungagung merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki satu teater tradisional yaitu Ketoprak. Teater tradisional ketoprak sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat di Jawa Timur. Salah satu ketoprak yang paling terkenal dari Kabupaten Tulungagung adalah Ketoprak Siswo Budoyo yang berhasil membuat sebuah terobosan baru tentang Pertunjukan Ketoprak. Namun seiring berjalannya waktu Ketoprak Siswo Budoyo mulai meredup keberadaanya hingga muncul satu grup Ketoprak baru yang tak lain masih mempunyai hubungan darah dengan pemilik dan pendiri Ketoprak Siswo Budoyo. Ketoprak ini membuat sebutan baru yaitu Ketoprak Sari Budoyo. Perkembangan Ketoprak Sari Budoyo tidak se eksis Ketoprak Siswo Budoyo. Sekarang sudah jarang sekali Ketoprak diundang di acara-acara tertentu. Untuk mementaskan pertunjukan para anggota grup ketoprak harus mengumpulkan dana sendiri agar pertunjukan itu dapat terlaksana. Hal ini dimaksudkan karena generasi muda harus tetap mengetahui kesenian peninggalan leluhurnya dan agar kesenian tradisional ini tidak punah. Jadwal pementasan dari Ketoprak Sari Budoyo memang tidak rutin tetapi dalam waktu satu tahun dipastikan selalu mementaskan satu kali pementasan.

Permasalahan yang dikaji dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana bentuk pertunjukan Ketoprak Sari Budoyo dalam Lakon Ki Ageng Mangir ?. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif untuk dapat mendeskripsikan informasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data : observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis juga menggunakan Triangulasi sumber dan teknik untuk menguji keabsahan dan kebenaran penelitian yang dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pertunjukan dari Ketoprak Sari Budoyo dapat memberikan keunikan tersendiri yang mana dapat menarik minat penononton untuk menyaksikan pertunjukan sampai habis. Ketoprak Sari Budoyo menggunakan Gaya Mataraman dalam semua pementasannya. Dimana dalam penyajian pertunjukannya, aktor terkesan natural atau tidak berpatokan dalam bloking panggung. Juga terdapat keprak atau kentongan yang berguna sebagai penanda keluar masuknya pemain serta sebagai penanda dimulai atau diakhirinya sebuah iringan juga terdapat unsur lawakan atau dagelan didalam pertunjukannya. Pertunjukan Ketoprak Sari Budoyo termasuk jenis ketoprak terobosan baru yang tidak mementaskan pertunjukannya semalam suntuk. Hal ini dilakukan agar generasi muda tidak malas mengikuti jalan cerita sampai selesai.

Kata Kunci : Bentuk Pertunjukan, Ketoprak, Sari Budoyo, Lakon

THE FORM OF KETOPRAK SARI BUDOYO PLAY IN LAKON KI AGENG MANGIR By Andris Delasari E-mail : [email protected]

Dr. Autar Abdillah, S.Sn., M.Si. [email protected] Educational Sendratasik Department, Language and Art Faculty State University of Surabaya

ABSTRACT

Tulungagung is one of East district which has traditional theater called Ketoprak. Ketoprak traditional theater is familiar to society. One of the most famous ketoprak from Tulungagung is Ketoprak Siswo Budoyo who succeed in creating a breakthrough in the Ketoprak Play. However, as time passed by Ketoprak Siswo Budoyo existence began to fade until a new group of Ketoprak came up which still has relation with Ketoprak Siswo Budoyo owner and founder. The ketoprak is called Ketoprak Sari Budoyo.The Growth of Ketoprak Sari Budoyo is not as great as Ketoprak Siswo Budoyo. Nowadays, Ketoprak is rarely to be invited in certain events. In order to stage the play, the ketoprak group members should raise funds by themselves to make the play runs. That is in purpose since the young generation have to know the ancestor heritage and also to keep this traditional art. The Ketoprak Sari Budoyo play schedule is not routine but within a year it certainly has the show once.

The research problems that studied are as follows: 1) How is the form of the Ketoprak Sari Budoyo play in the Lakon Ki Ageng Mangir ?. The researcher used qualitative method as the research design to describe the information by using data collection method: observation, interview and documentation. The researcher also used triangulation technique to examine the validity and reliability of the study.

The result of the study showed that the form of Ketoprak Sari Budoyo play has its speciality which took the audience's interest to watch all over the play. Ketoprak Sari Budoyo uses Mataraman Style in the whole all its play, which in its performances the actor looks natural or not based on stage blocking, there is also keprak or kentongan that is used as a sign for the players entering and exiting the stage, as a sign for accompaniment starting and ending, and also some jokes during the play. Ketoprak Sari Budoyo is included breakthrough Ketoprak which did not have all night long play. This has been done to avoid the young generation boredom thus they could enjoy until the end of the play.

Keywords : The Play Form, Ketoprak, Sari Budoyo, Lakon

I. PENDAHULUAN Di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Sebutan Ketoprak tentunya sudah tidak Tulungagung ditemukan kesenian tradisional asing lagi di telinga masyarakat. Kesenian yang masih berkembang. Kesenian ini masih Ketoprak atau dalam Bahasa Jawa sering disebut bertahan karena minat masyarakat yang masih Kethoprak adalah kesenian rakyat yang banyak, meskipun kesenian ini sudah sangat menceritakan tentang kisah-kisah kehidupan jarang diundang di acara-acara perayaan, namun yang terjadi di jaman kerajaan dahulu, yang masyarakat sangat menunggu kehadiran merupakan kisah legenda yang ada di dalam pertunjukan ini. Masyarakat merasa bahwa masyarakat dengan latar belakang kehidupan dalam kesenian tradisional mengandung banyak Kerajaan Jawa pada waktu dahulu. makna dan nilai-nilai positif yang bisa diambil. Dalam penelitian ini Ketoprak Sari Tidak hanya itu ketika masyarakat menyaksikan Budoyo membawakan sebuah lakon yang suatu kesenian tradisional tentu saja secara tidak berjudul Ki Ageng Mangir. Cerita ini langsung mereka juga sedang mempelajari mengisahkan Ki Ageng Mangir yang sejarah. Dalam konsep yang disajikan juga mempertahankan tanah perdiknya dari kekuasaan mengandung banyak ilmu, bukan hanya sejarah Panembahan Senopati harus kalah karena tipu saja karena cerita yang dibawakan sangat muslihat yang dilakukan Panembahan Senopati. bermacam-macam. Para generasi muda yang Ketertarikan memilih penelitian Ketoprak Sari merupakan penonton dari kalangan muda Budoyo karena di era modern seperti ini tentunya merasa sangat diuntungkan ketika Ketoprak Sari Budoyo tetap mampu bertahan dan dapat secara langsung melihat kesenian tetap eksis. Maka dari itu penulis ingin tradisional. mengetahui bagaimana proses yang diberikan Kebaradaan teater tradisional masih dapat sutradara agar terbentuk suatu pertunjukan yang ditemukan dan berkembang, yaitu di daerah Kec. sempurna. Bagi sutradara metode penyutradaraan Kauman. Warga sekitar menyebutnya dengan atau penggarapan naskah lakon sebuah cerita Ketoprak. Ketoprak yang terkenal yaitu Ketoprak tentunya sangat penting. Dari metode ini Siswo Budoyo yang sudah berdiri sejak tahun sutradara dapat menunjukkan kekuatan 1958, namun seiiring berjalannya waktu setelah penggarapannya yang tentu berbeda antara satu pendiri dan pemiliknya meninggal keberadaan sutradara dengan sutradara yang lain. Kekuatan Ketoprak ini semakin meredup. Banyak dari tim penggarapan naskah lakon seorang sutradara Ketoprak Siswo Budoyo yang terpaksa mencari dinilai dari hasil akhir yang ditunjukan melalui pekerjaan lain untuk menyambung hidup pertunjukan itu. Dari pandangan seorang pemain keluarga, hingga akhirnya di tahun 2015 muncul atau aktor tentunya metode penyutradaraan ini Ketoprak Sari Budoyo yang merupakan juga penting, karena dari sana pemain atau aktor perkembangan dari Ketoprak Siswo Budoyo. merasa lebih dimudahkan dalam memahami Harapannya setelah adanya regenerasi ini karakter yang akan dimainkan dan alur cerita. kesenian tradisional dapat terus dilestarikan Dalam faktanya Ketoprak Sari Budoyo sehingga tidak punah. selalu mampu menarik perhatian penonton,

ketika informasi tentang tanggal pertunjukan formal analisis metode penyutradaraan, peneliti disebarkan di masyarakat, mereka selalu dapat bertemu langsung dengan sutradara dan berbondong-bondong untuk menonton tempat berlatih serta instrumen dalam Ketoprak. pertunjukan tersebut. Hal ini dianggap sebagai Subjek penelitian merupakan orang orang yang bukti rindunya masyarakat terhadap Pertunjukan andil dalam hal yang diteliti yaitu Bapak Agus Ketoprak yang sudah sangat jarang Timur yang merupakan Sutradara dari dipertontonkan. Sebagai generasi muda sudah penggarapan lakon Ki Ageng Mangir. selayaknya harus bangga dan mau Teknik pengumpulan data yang mempertahankan kesenian tradisional digunakan melalui 3 proses yaitu observasi, peninggalan nenek moyang bukan hanya wawancara dan dokumentasi yang nantinya akan mengikuti perkembangan zaman yang serba menghasilkan sebuah data yang selanjutnya akan instan. Lebih baik jika dalam perkembangan penulis analisis. Teknik analasis data yang kehidupan berjalan secara seimbang, antara digunakan yaitu reduksi data, disini penulis modernisasi dan tradisional. mulai merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk II. METODE PENELITIAN mencari tema dan polanya. Data yang sudah Penelitian berjudul “Bentuk Pertunjukan direduksi akan memberikan gambaran yang lebih Ketoprak Sari Budoyo dalam Lakon Ki Ageng jelas. Setelah itu proses penyajian data, data yang Mangir” ini dirancang dalam bentuk penelitian didapatkan mulai disusun dan tahap yang kualitatif yang bersifat uraian-uraian dari hasil terakhir adalah analisis data lapangan. Pada saat penelitian dari berbagai teknik pengumpulan menganalisis lapangan secara langsung peneliti data. Data Deskritif merupakan data yang akan menemukan banyak temuan baru yang bisa dihasilkan dari penelitian kualitatif. Data ini saja berubah sesuai dengan keadaan secara berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didapat langsung. dari wawancara dengan orang-orang dan perilaku Data yang sudah didapatkan melalui uji yang dapat diamati. Metode yang dimanfaatkan validasi sebelum diterbitkan menjadi sebuah dalam penelitian kualitatif adalah wawancara, hasil penelitian. Validasi data yang digunakan pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Untuk penulis terdapat dua macam, yang pertama itu penulis tidak hanya melakukan proses triangulasi sumber merupakan validitas data wawancara, melainkan melakukan observasi dengan cara menggali kebenaran informasi sambil berpartisipasi dalam kehidupan tersebut. sumber lain dari penelitian. Dapat dikatakan Peneliti memilih penelitian kualitatif karena data dengan membandingkan misalnya, melalui dalam penelitian berupa kata, tindakan, dan observasi terlibat yaitu dokumen tertulis, arsip, deskripsi kalimat-kalimat yang sesuai dengan dokumen sejarah, dan lain sebagainya. Sehingga objek penelitian. triangulasi sumber dilakukan secara bertahap Objek penelitian dalam penelitian ini dalam pengamatan/observasi. adalah Ketoprak Sari Budoyo yang berlokasi di Setelah Triangulasi sumber dilanjutkan Desa Sidorejo, Dusun Boneng, Kecamatan dengan Triangulasi teknik, yakni dilakukan Kauman, Kabupaten Tulungagung. Dalam objek dengan membandingkan informasi atau data.

Data yang dicari berupa informasi yang valid dan gambaran yang utuh dalam penelitian kualitatif b. Penggarapan Lakon menggunakan metode wawancara dan observasi 1. Proses Pemilihan Lakon atau pengamatan. Dari wawancara itu peneliti Proses awal yang dilakukan sutradara bisa menggunakan informan yang berbeda. Hal dalam penggarapan lakon Ki Ageng Mangir ini dimaksudkan sebagai cara untuk adalah memilih cerita lakon yang akan membandingkan dan mengecek kebenaran digunakan. Sutradara melakukan secara langsung informasi atau data tersebut. Melalui berbagai untuk pemilihan lakon ini. Awal rencana prespektif atau pandangan diharapkan diperoleh pertunjukan ini ditampilkan saat hari jadi Kota hasil yang valid. Tulungagung, namun dari Dinas Kesenian menggantinya dengan Wong. Kemudian III. HASIL DAN PEMBAHASAN pertunjukan ini tetap dilaksanakan sebagai a. Ide Awal Sutradara perayaan hari ulang tahun Sari Budoyo. Alasan Pertunjukan Ketoprak Lakon Ki Ageng memilih lakon Ki Ageng Mangir karena Mangir merupakan suatu hasil pemikiran dari ceritanya sudah sangat terkenal di kalangan imajinasi yang divisualisasikan sesuai ide masyarakat, sebab kesaktian dari pusaka yang sutradara. Pemikiran tersebut diperoleh melalu dimilikinya tidak diragukan lagi juga pengalaman sutradara yang sebelumnya sudah perjuangannya untuk mempertahankan tanah sering menggarap Pertunjukan Ketoprak. Dapat perdiknya juga sangat luar biasa. Selain itu juga juga didapatkan dari mengamati suatu obyek karena para pemain yang ada sudah hafal tentang tertentu atau mengamati pertunjukan lain. jalan cerita lakon Ki Ageng Mangir. Bapak Agus Dimana hal tersebut dapat menggugah dan sebagai sutradara menambahkan unsur dagelan membangkitkan pikiran dan keinginan untuk didalamnya. Hal ini dilakukan agar penonton merealisasikannya ke dalam sebuah garapan. tidak jenuh dan mau menonton sampai Awal mula seorang sutradara menentukan pertunjukan selesai. Setelah menentukan lakon, gagasan atau ide terlebih dahulu. Tahap ini sutradara akan membuat konsep pertunjukan merupakan rangsangan awal yang menimbulkan yang meliputi pemahaman karakter tokoh untuk gagasan atau langkah awal. Konsep dasar dalam proses casting, pemilihan dekorasi dan properti, penggarapan sebuah garapan ditentukan pada permain lampu dan menghubungi pemusik serta tahap ini. Dari gagasan awal tersebut seorang penari. Tentunya semua itu tidak dilakukan sutradara membuat konsep sebaik mungkin agar sutradara sendiri. Sutradara dibantu oleh tim atau pertunjukan berjalan sesuai keinginan. Konsep crew yang membantu melancarkan pertunjukan. yang sudah ada diatur menyesuaikan rencana penggarapan naskah. Setelah itu seorang 2. Proses Pemilihan Pemain sutradara mulai menerapkannya kepada aktor Proses yang kedua yaitu pemilihan pemain. atau pemain. Ketoprak Sari Budoyo tergabung dari anggota yang juga berasal diluar Kabupaten Tulungagung. Selain itu masing-masing anggota juga memiliki pekerjaannya masing-masing yang

berbeda waktunya. Hal ini tentunya sangat punggawa kerajaan membahas tentang menyulitkan sutradara untuk melakukan casting pemimpin Mangir saat itu yaitu Ki Ageng secara bertatap muka. Akan tetapi untuk Mangir atau yang memiliki nama asli mengatasi hal tersebut Bapak Agus melakukan Raden Jaka Humbul Wonoboyo yang casting dengan cara tidak langsung, yaitu melalui terkenal memiliki sebuah pusaka sakti yaitu media maya. Sebelumnya Bapak Agus sudah Tombak Baru Klinting. Raja Mataram memahami karakter dan tempo permainan dari berencana merebut pusaka itu sehingga bisa masing-masing pemain, jadi tidak menyulitkan mengalahkan Ki Ageng Mangir. dalam melakukan casting secara tidak langsung. b) Tengah Kemudian pengalaman dalam bermain pera Saat ini mulai terjadi puncak perselisihan. n juga dijadikan alasan dalam pemilihan aktor. Dalam adegan diceritakan mulai sering Tidak bisa sembarangan dalam memilih peran terjadi peperangan antara kedua belah aktor. Apabila sembarangan maka amanat dalam pihak. Kemudian Pambayun mulai melihat cerita bisa saja tidak tersampaikan kepada kelengahan Ki Ageng Mangir, dan saat penonton. Semua aktor yang sudah dipilih itulah dia mengambil tombak milik Ki berkumpul 3 hari sebelum tanggal pertunjukan Ageng Mangir. Namun tak disangka apa untuk mengobrolkan dan mengingat kembali alur yang dia lakukan diketahui oleh Ki Ageng cerita sesuai potongan inti tiap adegan yang Mangir. Dia sangat marah dan membawa sudah diberikan sutradara, terkecuali bagi aktor Pambayun kembali ke Kerajaan Mataram. yang berdomisili diluar Kabupaten Tulungagung. c) Akhir Mereka baru akan ikut berkumpul ketika geladi Bagian ini merupakan tahap penyelesaian bersih. Tidak dilakukannya casting secara dari semua konflik dan perselisihan yang langsung tentunya tidak membuat pemain terjadi dibagian tengah. Saat Ki Ageng demam panggung, karena masing-masing dari Mangir membawa Pambayun kembali ke mereka sudah memiliki jam terbang yang tinggi. Kerajaan Mataram, tentu disambut baik oleh Panembahan Senopati. Saat itu juga Ki 3. Unsur Pertunjukan Ketoprak Ageng Mangir menyampaikan apa yang 1) Plot atau Alur sedang terjadi hingga membuatnya sangat Dalam Lakon Ki Ageng Mangir, sutradara marah. Panembahan Senopati menggunakan alur maju dimana beliau membagi memanggilnya dan berkata agar tombak itu tiga plot atau alur yang digunakan dalam disandarkan di singgasana Raja lalu pertunjukan, sebagai berikut : masalah ini diselesaikan secara a) Awal kekeluargaan. Namun tak disangka ketika Tahap ini merupakan tahap pengantar Ki Ageng Mangir menghadap Raja dan cerita. Menggambarkan suasana di dalam memberikan salam, Raja mengambil kerajaan Mataram yang sedang tombaknya dan menusuknya. Seketika Ki memperbincangkan mengenai Wilayah Ageng Mangir meninggal dan ending cerita Mangir yang tidak mau menghadap kepada berakhir dengan sad ending. Kerajaan Mataram. Raja dan para

tunduk kepada penguasa yang ada di 2) Penokohan wilayah itu. Suatu ketika pada waktu d) Ki Ageng Mangir Senopati mulai merambah wilayah Mangir yang terletak di pinggir timur muara Kali Progo, wilayah Mangir dipimpin oleh Ki Ageng Mangir tetap tidak mau menyerahkan daerahnya. Di jelaskan bahwa Ki Ageng Mangir adalah sosok perjaka yang tampan, pemberani dan cukup berwibawa. Bagi Senopati sebelum Mangir tunduk, Mataram belum sempurna

sekaligus merugikan secara ekonomis Ki Ageng Mangir memiliki nama asli maupun politik. Raden Jaka Humbul Wonoboyo. Beliau

merupakan putra dari Ki Ageng Bondan e) Raden Ajeng Pambayun dari Kerajaan . Banyak yang meyakini bahwa Ki Ageng Mangir ini adalah tokoh keramat. Awal mula konflik antara Ki Ageng Mangir dengan Panembahan Senopati adalah ketika Mangir hanya mau menyembah Allah SWT karena Allah yang memiliki bumi ini bukan Senopati. Kemudiam yamg kedua Ki Ageng Mangir ingin mempertahankan Raden Ajeng Pambayun merupakan putri tanah warisan nenek moyangnya dan ketiga dari Raja Kerajaan Mataram yaitu mangir merasa sangat kuat untuk melawan Panembahan Senopati. Sejak dahulu, Senopati. Dibuktikan dengan pusaka sakti seorang Putri Mataram terkenal mempunyai yang dimilikinya yaitu Tombak Baru daya pikat. Pambayun merupakan Klinting. Menurut cerita siapa saja yang seseorang yang berjasa ketika perebutan terkena tombak tersebut baik manusia tombak milik Ki Ageng Mangir. Semua maupun hewan akan mati. Itulah yang bermula ketika sang ayah, Panembahan membuat Senopati tidak tenang dan Senopati mengutus anaknya untuk menjadi ketakutan, namun beliau tidak gegabah tumbal Negara demi keselamatan rakyat. dalam menghadapi Ki Ageng Mangir. Panembahan Senopati sangat takut dengan Karena jika terlalu gegabah tanpa keberadaan pusaka sakti milik Ki Ageng melakukan perhitungan maka itu bisa Mangir. Sang putripun mencium kaki mencelakakan dirinya sendiri. Memang ayahnya kemudian berangkat. Bagaimana sedari awal wilayah Mangir secara kokoh mungkin dia bisa menolak karena ini telah berdiri. Wilayah ini belum pernah merupakan titah raja. Jika menolak maka

akan merasa durhaka kepada orang tuanya. sebuah pusaka yang dapat melukai atau Dia pergi kesana bersama rombongan bahkan membunuh orang yang terkena pertunjukan keliling secara pusaka tersebut. Dari situ Panembahan diam-diam. Rombongan ini terdiri dari Senopati membuat cara agar Ki Ageng seorang dalang, disertai beberapa orang Mangir mau tunduk. Dengan cara penabuh dan Putri Pambayun menjadikan anak perempuannya sebagai menyamar sebagai anak sang dalang. Tak tumbal Negara demi keselamatan rakyat. disangka ketika Ki Ageng Mangir melihat Beliau mengutus anaknya untuk menyamar rombongan itu langsung tertarik dan jatuh dan memasuki wilayah Mangir. Dia akan cinta pada Putri Pambayun. Kemudian Ki mencoba untuk mencuri perhatian Ki Ageng Mangir meminangnya. Saat itulah Ageng Mangir hingga membuatnya jatuh Pambayun mulai beraksi, dia mengambil cinta dan menikahinya. Ketika dia lengah pusaka sakti miliknya dan memberikan putri Panembahan Senopati akan kepada ayahnya yaitu Panembahan mengambil tombaknya sehingga Mangir Senopati. mau menyerah dan tunduk kepadan Panembahan tanpa penumpahan darah. f) Panembahan Senopati 3) Dekorasi dan Properti Dekorasi dalam sebuah Pertunjukan Ketoprak biasanya berupa layar yang digantung di atap panggung dan disebut dengan geber. Layar ini dilukis dengan memberikan kesan berupa gambaran sebuah kerajaan, gapura, hutan, pendopo dan pepohonan. Dalam pertunjukan Ki

Ageng Mangir ini tidak menggunakan Panembahan Senopati atau yang memiliki geber karena melihat tempat pertunjukan nama asli Danang Sutawijaya merupakan dilaksanakan di Pendopo Alun-Alun raja berdaulat pertama. Beliau dianggap Kabupaten Tulungagung. Sangat tidak sebagai peletak dasar-dasar Kesultanan memungkinkan menggunakan geber. Mataram. Beliau mulai memperluas Sebagai penanda pergantian adegan kekuasaan Mataram ketika menjabat sutradara menggunakan bantuan sebagai raja. Suatu ketika beliau ingin lighting. Jadi pertunjukan terkesan menguasai wilayah Mangir yang terletak di modern tanpa meninggalkan kesan pinggir timur muara Kali Progo, tapi Ketoprak yang sesungguhnya. Selain itu ternyata tidak semudah yang di inginkan. di bagian belakang panggung Pemimpin wilayah Mangir memiliki menggunakan dekorasi seperti pagar kemampuan yang luar biasa, karena yang dimaksudkan juga untuk membantu terkenal orang yang sakti dan memiliki memvisualisasikan tempat yang

dimaksud. Kemudian juga terdapat Pertunjukan Ketoprak cenderung beberapa tanaman yang dipasang sebagai dimainkan pada malam hari. Lighting pelengkap dekorasi. Tanaman ini disini diperlukan sebagai pengganti dimaksudkan sebagai visualisasi adanya geber, seperti yang sudah tumbuhan yang ada di hutan, karena ada dijelaskan diparagraf sebelumnya. di beberapa adegan perang latar tempat Lighting sebagai penanda pergantian terjadinya di dalam hutan. adegan, selain itu juga agar ekpresi yang Properti yang digunakan juga ditunjukan para pemain bisa terlihat oleh disesuaikan dengan cerita yang penonton. Dalam pertunjukan Ki Ageng dibawakan, karena terkadang berbeda Mangir menggunakan lighting berupa latar cerita juga berbeda bentuk properti par led dan fresnel, yang yang digunakan. Dalam lakon Ki Ageng mengoperasikan adalah teknisi dari Mangir property utama yang menjadi penyewaan lighting, dari tim Sari ciri khas adalah Tombak Baru Klinting Budoyo hanya mengarahkan yang merupakan pusaka sakti milik Ki pergantiannya saja, mengingat Sari Ageng Mangir. Pusaka inilah yang ingin Budoyo belum memiliki lighting sendiri direbut oleh Panembahan Senopati. sehingga kesusahan jika harus Selain tombak juga terdapat kursi mengoperasikannya langsung. kerajaan yang digunakan ketika latar cerita berada di kerajaan. Ada juga 5) Arena Pertunjukan replika kepala kuda yang terbuat dari Arena Pertunjukan juga dapat disebut spon yang digunakan sebagai visualisasi sebagai panggung. Ketoprak Sari kuda, dengan bantuan seorang laki-laki Budoyo memiliki 2 tipe panggung yang yang menggunakan replika tersebut. biasa digunakan untuk pentas yang Properti-properti ini merupakan pertama berbentuk proscenium yang pendukung cerita, bisa digunakan memiliki banyak keuntungan untuk sebagai bisnis akting aktor. Dalam penataan artistik, kemudian yang kedua penggunaannya tidak diperbolehkan berbentuk persegi panjang yang lebih menggunakan properti seadanya, sebab sederhana, biasanya digunakan di tempat latar cerita dan sejarah cerita masing- pertunjukan yang tidak mendukung masing berbeda. untuk bentuk panggung proscenium. Adanya 2 tipe panggung ini dikarenakan 4) Lighting Ketoprak Sari Budoyo ingin Lighting merupakan pencahayaan yang menyesuaikan dengan tempat sangat mendukung suatu pertunjukan. dilaksanakannya pertunjukan dan dana Diketahui dalam segala hal diperlukan yang tersedia. Sutradara atau pengurus adanya pencahayaan. Tanpa adanya sanggar tidak mau memberatkan salah pencahayaan pertunjukan terasa hambar satu pihak. Hal ini dilakukan agar dan kurang menarik. Apalagi Ketoprak tetap mampu ditampilkan di

masa kini meski terkadang jarang adegan dalam sebuah Pertunjukan peminatnya. Tentunya tanpa Ketoprak dan sebagai alat komunikasi menghilangkan kesan sesungguhnya antara pemain di panggung dan para tentang Pertunjukan Ketoprak. pengrawit atau musik pengiring. Dalam Penggarapan Lakon Ki Ageng Mangir istilah Ketoprak biasanya disebut dengan menggunakan tipe panggung persegi alat komunikasi atas bawah. panjang yang tidak menggunakan geber serta side wing. Panggung ini dipilih 7) Tarian Pengiring karena tempat terlaksananya pertunjukan Dalam setiap pementasan Ketoprak tidak memadai dan tidak mendukung bukan hanya diiringi dengan musik digunakannya panggung proscenium. gamelan saja, melainkan juga terdapat Panggung ini beralaskan papan dan tarian pengiring. Tariannya sendiri selalu ditutup dengan karpet. Ukuran dari menjadi pembuka sebuah pementasan panggung ini sendiri memiliki panjang 8 Ketoprak. Tarian yang ditampilkan meter dan lebar 6 meter. selalu tarian gambyong dan tarian Bambang Cakil. Untuk tari gambyong 6) Musik Pengiring yang digunakan dalam Pertunjukan Musik pengiring juga memiliki peran Ketoprak ada 2 macam, yang pertama penting dalam sebuah Pertunjukan Gambyong Mari Kangen dan Gambyong Ketoprak. Fungsi dari musik pengiring Parianom. Namun yang sering ini untuk memperkuat suasana yang digunakan adalah Tari Gambyong Mari sedang terjadi dalam sebuah adegan. Kangen. Tarian ini bermaksud sebagai Tanpa adanya musik pengiring maka tarian penyambutan atau dalam suasana akan terasa hambar dan hening. Pertunjukan Ketoprak dipakemkan Tentunya dengan adanya musik juga sebagai tarian pembuka seperti misalnya dapat menarik perhatian penonton. di dalam pertunjukan dibuka Musik pengiring dalam sebuah dengan Tarian Remo. Pertunjukan Ketoprak terdiri dari Dalam Pertunjukan Ketoprak Sari berbagai macam alat gamelan atau Budoyo lakon Ki Ageng Mangir diiringi terkadang disebut dengan satu set alat dengan Tarian Gambyong Mari Kangen, gamelan yang terdiri dari saron, demung, yang ditarikan oleh 7 orang penari. kenong, kempul, gong, slenthem, Selain Tarian Gambyong Mari Kangen kendang, boning barong, boning juga terdapat Tari Bambang Cakil. Para penerus, rebab, gender dan kendang. Penari Gambyong ini berasal dari Kemudian juga terdapat alat musik yang Sanggar Tari Siswo Budoyo milik Ibu khas dari sebuah Pertunjukan Ketoprak Fitrin Bilkis Haryanti yang beralamatkan yaitu kentongan. Alat musik ini selalu di Perumahan Sobontoro Permai Blok M ada di setiap Pertunjukan Ketoprak, No. 22. Beliau masih ada darah fungsinya sebagai penanda pergantian keturunan dengan pendiri Ketoprak

Siswo Budoyo. Proses latihan Tari Tulungagung ini terkesan agak Gambyong berbeda dengan proses hiperbola dan penuh dengan aksentuasi latihan aktor Ketoprak. Satu minggu dalam berbicara. Ketoprak yang sebelum tanggal pelaksanaan berkembang di Jawa Tengah dialog yang pementasan baru dimulai latihan dengan digunakan cenderung lebih natural. formasi lengkap. Kemudian ada Tarian Bambang Cakil ditarikan 3 orang penari, IV. PENUTUP dua penari laki-laki dan satu penari Ketoprak Sari Budoyo merupakan sebuah perempuan. Tarian ini biasanya grup Ketoprak yang mengupayakan agar ditampilkan di pembukaan Pertunjukan kesenian ini tetap ada dan tidak hilang begitu , hanya saja di saja ditelan kemajuan zaman. Banyaknya Pertunjukan Ketoprak juga bisa. Tari tantangan yang dihadapi tidak membuat Bambang Cakil menceritakan tentang semangat untuk tetap mementaskan pertunjukan perang dan atraksi yang terjadi dalam Ketoprak pudar. Dalam kesempatan ini Ketoprak peperangan. Untuk Tari Bambang Cakil Sari Budoyo memiliki kesempatan tampil di ditarikan langsung oleh anggota Sanggar Pendopo Alun-Alun Kabupatem Tulungagung Sari Budoyo dan penari perempuannya dengan membawakan sebuah lakon yang sudah merupakan ketua Sanggar Sari Budoyo terkenal dalam pertunjukan Ketoprak, yaitu yaitu Ibu Ana Sari. lakon Ki Ageng Mangir. Lakon ini mengisahkan tentang perjuangan seorang raja demi 4. Gaya Pertunjukan mempertahankan tanah perdik nenek moyangnya Gaya Pertunjukan yang digunakan namun harus berakhir tragis karena terkena tipu oleh Ketoprak Sari Budoyo adalah Gaya daya putri dari Kerajaan Mataram. Namun Mataraman. Sesuai dengan hasil sampai saat ini keberadaan beliau masih sangat pengamatan yang dilakukan oleh dihormati dan dihargai karena perjuangannya penulis. Pertama dalam penyajian hingga akhir hayat. Dalam penggarapan naskah pertunjukan, aktor terkesan natural atau lakon juga tidak sembarangan. Para pemainnya tidak berpatokan dalam bloking ada yang berasal dari Pati, Jawa Tengah. Hal ini panggung. Juga terdapat keprak atau tentunya menarik minat masyarakat untuk kentongan yang berguna sebagai menyaksikan Pertunjukan Ketoprak. Naskah penanda keluar masuknya pemain serta Lakon Ki Ageng Mangir ini dipentaskan pada sebagai penanda dimulai atau tanggal 21 Februari 2020 di Pendopo Alun-Alun diakhirinya sebuah iringan. Terdapat Kabupaten Tulungagung sebagai perayaan Ulang unsur lawakan atau dagelan didalam Tahun Sanggar. pertunjukannya. Selain itu dalam dialog Awal mula seorang sutradara menentukan yang digunakan ada perbedaan dengan gagasan atau ide terlebih dahulu. Pertunjukan Ketoprak yang berkembang di Jawa Ketoprak terkenal memakan waktu yang sangat Tengah khususnya Yogyakarta. Dialog lama, sekitar 4-6 jam. Bapak Agus sebagai Ketoprak yang digunakan di Kabupaten sutradara menambahkan unsur dagelan

didalamnya. Hal ini dilakukan agar penonton tidak jenuh dan mau menonton sampai pertunjukan selesai. Setelah menentukan lakon, sutradara akan membuat konsep pertunjukan yang meliputi pemahaman karakter tokoh untuk proses casting, pemilihan dekorasi dan properti, permain lampu dan menghubungi pemusik serta penari. Tentunya semua itu tidak dilakukan sutradara sendiri. Sutradara dibantu oleh tim atau crew yang membantu melancarkan pertunjukan.

Semisal bagian lampu sudah ada sendiri begitupun yang menyiapkan dekorasi, properti, kostum dan make up.

Selama proses menuju pertunjukan tentu tidak luput dari kendala-kendala. Beberapa kendala yang sempat dihadapi sutradara yaitu pemeran utama harus diganti mendekati tanggal pementasan, karena ada tugas lain di luar kota. Melihat tidak ada yang mampu memerankan dalam waktu singkat akhirnya Pak Agus selaku sutradara memainkan sendiri peran utama tersebut. Yang disayangkan adalah Pertunjukan ini tidak dibuka untuk umum, hanya undangan tertentu saja yang boleh menyaksikan. Padahal banyak masyarakat yang berminat untuk menyaksikannya. Teater Tradisional Ketoprak bukan hanya seni hiburan belaka, namun juga memliki nilai ajaran didalamnya. Selalu terselip nasihat-nasihat dalam setiap lakon yang dimainkan. Ketoprak Sari Budoyo selalu mengemas semuanya dengan sangat teliti dan penuh perhitungan agar pesan benar-benar tersampaikan kepada penonton. Sutradara Ketoprak Sari Budoyo mengemasnya dalam bentuk pertunjukan yang menggunakan Gaya Mataraman dengan konsep Ketoprak Garapan yang menggabungkan antara teknik tradisional dan modern. Pertunjukan terkesan lebih fleksibel dan natural.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah,Autar. 2008. Dramaturgi. Surabaya: Unesa University Press Achmad, A. Kasim. 2006, Mengenal Teater Tradisional di , Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta Aziz, Abdul. 1991, Metodologi, Jakarta: Sinar Harapan Fajar Setyawan, Dhimas dan Puji Lestari. 2016, Strategi Karang Taruna Sasana Kridaning Arum dalam Pelestarian Seni Pertunjukam Ketoprak Mataram di Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, Yogyakarta Lisbijanto, Herry. 2013. Ketoprak, Yogyakarta: Graha Ilmu Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi ketiga belas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nur Afifah, Evie. 2014, “Seni Ketoprak di Era Modernisasi” (Studi Kasus di Lingkungan Balekambang Kodya Surakarta), Surakarta: Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Satoto, Soediro. 1995. Analisis Drama dan Teater (Bagian 1). Surakarta: Ombak Setyadi, 2000. Tuntunan Seni Ketoprak, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Soedarsono, R.M. 1988. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Global. Yogyakarta: Gadjah Mada Yudiaryani, 2002. Panggung Teater Dunia, Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli