ELEMEN PEMBENTUK CITRA PUSAT KOTA JEPARA BERDASARKAN PETA MENTAL MASYARAKAT

Muhammad Bagas Ramadan1, Suzana Ratih Sari2, Edward E. Pandelaki 3 1Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur, Universitas , Semarang E-mail:[email protected]

Informasi Naskah: Abstract: City’s imagery formation consist of physical elements that can be seen in terms of Diterima: function, location, shape, magnitude, uniqueness, character. The exploratory of image forming 15 April 2019 elements is one of the important keys to get a positive image of the city. By using the community Direvisi: mental map method based on Lynch's theory, this study is expected to be able to purify the 20 Mei 2019 elements that make up the image of Jepara city that are built through people's perceptions, Disetujui terbit: experiences, imagination and feelings. This study used qualitative research with exploration 1 Juli 2019 method, in order to understand the physical elements forming the city center, since the informant must freely provide an understanding of the meaning of the object that would Diterbitkan: represent the physical element forming the center of Jepara. Based on the analysis results, it Cetak: can be concluded that the physical elements forming the central image of the city of Jepara are 29 Juli 2019 physical elements formed through the of the objects that make up the physical elements forming Online: the image of the city of Jepara which are are arranged through physical objects Alun - Alun, 29 Juli 2019 Pendopo, SCJ (Jepara Culinary Place), Kaliwiso Bridge, Kaliwiso River, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso, Jalan Wolter Monginsidi, Chinatown.

Keywords: Physical elements, mental maps, Jepara

Abstrak: Pembentukan citra dari kota dibangun elemen fisik yang dapat dilihat dari segi fungsi, lokasi, bentuk, besaran, keunikan, karakter. Penggalian elemen pembentuk citra merupakan salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif dari kota. Jepara merupakan kota dalam proses berkembang menguatkan citra dalam kotanya. Dengan menggunakan metode peta mental masyarakat berdasarkan teori Lynch, penelitian ini diharapkan akan dapat mengerucutkan elemen yang menjadi pembentuk citra kota Jepara yang dibangun melalui persepsi, pengalaman, imajinasi dan perasaan masyarakatnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara eksplorasi,karena untuk memahami elemen fisik pembentuk pusat kota informan harus secara bebas memberikan pemahaman makna terhadap obyek yang akan mewakili elemen fisik pembentuk pusat kota Jepara. Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen fisik pembentuk citra pusat kota jepara adalah Elemen fisik dibentuk melalui fungsi atau cara kerja dari obyek – obyek yang menyusun elemen fisik pembentuk citra kota jepara. Elemen fisik pembentuk citra pusat kota jepara disusun melalui obyek – obyek fisik Alun - Alun, Pendopo, SCJ(Tempat Kuliner Jepara), Jembatan Kaliwiso, Sungai Kaliwiso, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso, Jalan Wolter Monginsidi, Pecinan.

Kata Kunci: Elemen fisik, peta mental, Jepara.

PENDAHULUAN kota. Kaitan obyek fisik akan berpengaruh terjadi Perkembangan dan pertumbuhan suatu kawasan elemen pembentuk fisik Lynch (1972). perkotaan memberikan dampak secara langsung Kevin Lych (1972) dalam sepanjang studinya ataupun tidak langsung terhadap bentuk fisik dari menghasilkan teori yang berpengaruh elemen ruang perkotaan secara keseluruhan. Jika ada yang pembentuk citra kota. Apa yang dilakukan lynch menyangkut bentuk fisik ruang perkotaan tentu hal memakai bantuan masyarakat kota dalam yang bisa tersebut akan berpengaruh terhadap pembentukan memetakan daerah perkotaan pada daerah image (citra) dari kawasan/kota yang terkait menurut penelitian sehingga menjadi teknik persepsi visual Purwanto (2011). Setiap bentuk fisik kawasan kota yang tepat. Sebuah persepsi visual melalui peta berkaitan langsung dengan obyek fisik kawasan pada suatu lingkungan yang disebut peta metal.

100 ARCADE:Vol. 3No. 2, Juli 2019 Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten 5. Distrik (district) yang ada di Jawa Tengah dan termasuk kabupaten Daerah homogenyang tempatnya agak berbeda dengan obyek wisata yang memiliki potensi seperti pusatnya pasar serta dagangan dengan kekhususan (unik) yang besar. Keunikan pertama adanya geung bertingkat engan daerh jalan yang Nampak pada karateristik masyarakat Jepara yang padat dan macet serta aanya aktivitas kantoran, mempunyai keahlian tinggi di bidang seni ukir, baik selain itu ditandai dengan fasilitas yang bagus bersifat mebelair maupun seni ukir untuk cindera dengan adanya perumahan yang elit dan adanya mata termasuk patung. Kekhususan kedua pada tempat bersejarah yang ada disekitarnya. kabupaten ini adalah tempat/derah dilahirkannya Langkah Terjadinya Peta Mental dan di besarkannya pahlawan nasional RA , Kognisi selain itu juga memiliki situs peninggalan Portugis berupa benteng. Kekuatan lain wisata d Kabupaten Jepara terletak pada kondisi alamnya, terutama pantai-pantainya. (Syariefudin, 2004). Lingkup penelitian ini adalah elemen fisik pembentuk pusat kota ditinjau dari obyek – obyek yang ada dipusat kota jepara berdasarkan persepsi masyarakat jepara yang divisualisasikan (mental maping)

TINJUAN PUSTAKA Elemen Pembentuk Kota Dari Lynch Gambar 1.Proses Kognisi Dalam buku Kevin Lynch menginginkan masyarakat Sumber : Purwanto dan Darmawan (2011) mendeskripsikan kota tersebut tentang apa yang Kognisi merupakan langkah menjabarkan manusia paling dikenang? Letaknya dimana? Tempat lain memahami, menyusun dan mempelajari lingkungan yang ingin saya tempati? Bertolak dari pertanyaan (Rapoport, 1982). Yang ditegaskan kembali Menurut yang dikemukakan lynch terhadap penduduk Laurens (2004) dan Purwanto (2011), kognisi sehingga mendasari kognisi pengamatkan merupakan suatau cara (manusia) menghasilkan gambaran mental. Masalah kemudian untuk melakukan tindakan memahami, mempelajari muncul dalam penelitian lynch dari penduduk lingkungan disekitarnya untuk disususun sebagai kesulitan menggambar didasari ingatan yang lemah hasil uraian berupa hasil yang bisa berupa tindakan dari keadaan tempat mereka gambar. Riset lynch atau buah pemikiran yang digaris besarkan berupa kemudian berlanjut serta menemukan elemen - pengambilan keputusan elemen yang ditemui diberbagai kota dalam Dari definisi yang tergambarkan, dapat diambil penelitiannya, elemen - elemen tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa pada individu manusia dari gambaran mental kemudian karena memiliki sebenarnya adalah satu sistem kognisi. karekteristik yang berbeda – beda lynch kemudian Persepsi mengklasifikasikan. Elemen – elemen penyusun Persepsi adalah merupakan pandangan final yang ditemukan Lynch (1972) tersebut adalah: individu atau seseorang dalam interaksinya dengan 1. Tetenger (Landmark) lingkungan sekitar (smardon, 1986: 70), namun Point penting dari bentuk sebuah kota disebut menurut laurents (2004), persepsi adalah proses landmark, landamark dapat dikenali orang dengan menerima informasi dari lingkungan, yang cepat dari mengenalsuatu daerah dalam kota. menjelaskan bagaimana manusia mengerti dan Landmark yang baik memiliki komponen berbeda menilai lingkungannya. Oleh karena itu persepsi namun harmonisdalam. Beberapa kriteria landmark merupakan tahapan yang erat antara kognisi yang jembatan, tugu, gedung, patung, dan lainnya. bukan sekedar penginderaan, namun lebih 2. Jalur-jalur Jalan (path) merupakan penafsiran individu Kevin Lynch dalam penelitiannya menjelaskan Peta mental (Peta Kognitf) bahwa jalur adalah point yang penting. Hal ini Peta mental menurut (Haryadi, 1995) merupakan dikarenakan karena path merupakan sebuah jalan gambaran special padalingkungan dan memiliki yang sering digunakan secara umum seperti pengaruh pada sifat individu yang terpengaruhi pada lintarsan kereta api, gang kecil, dan jalan tembusan faktor organismic. Environtment serta kultur lainnya. mempunyai dukungan yang sama (Rapoport 1982). 3. Titik Temu antar Jalur (nodes) Studi peta metal yang terkenal yaitu karya Kevin Sebuah daerah digunakan sebagai tempat Lynch The Image Of the City. Gambaran yang bertemunya titik yang bisa mengubah segala arah. sederhana yang didasarkan dari 5 komponen yaitu ; Contoh tempat yang bisa digunakan sebagai ttik noodes, edgess, districtis, paths, dan land mark. temu yaitu terminal, stasiun, pasar dan lainnya. Lynch membuat pengungkapan sebuah kota yang 4. Batas-batas Wilayah (edges) parsial. Tempat yang selalu ada di setiap kota. Biasanya Apa yang sudah dilakukakan Hana Ayu Pettricia, tempat ini dijadikan sebuah perbatasan yang Dian Kusuma Wardhani, dan Antariksa (2014) dalam digunakan sebagai pemutusan jalan-jalan antar kota. studi kajian Peta mental menjelaskan bahwa Contohnya seperti sungai, rel kereta, dan lainnya. kemampuan elemen pembentuk citra dapat diukur Muhammad Bagas Ramadan, SuzanaRatih Sari,Edward E. Pandelaki: [Elemen Pembentuk Citra Pusat Kota Jepara]101 dengan baik dengan menggunakan peta mental g. Keunikan seperti penjelelasan berikut : Karena suatu bentuk atau suatu per- a. Landmark yaitu bisa di notasikan dengan masalahan/peristiwa yang unik pada suatu gambar berupa bangunan atau benda-benda obyek maka akan menimbulkan suatu makna alam yang dapat dibedakan dari sekelilingnya tersendiri pada masyarakat. dan dapat dilihat dari jauh. Misalnya, gedung, METODOLOGI PENELITIAN patung, tugu, jembatan, jalan layang, pohon, Metodologi dipakai pada kajian ini yaitu kualitatif. penunjuk jalan, sungai dan lampu lalu lintas. Penelitian kualitatif merupakan salah satu kajian b. Path bisa notasikan yang menghubungkan yang dihasilkan berupa ucapan dan tulisan dan satu tempat dengan tempat yang lain. Artinya perilaku individu (Wiratma, 2014) akan ada gambar dimana point path ini Analisa Data sifatnya menghubugungkan Penganalisaan yang dipakai pada kajian ini yaitu c. Node bisa dinotasikan dalam gambar dengan menggunakan analisis kesamaan yang pada pertigaan atau perempatan atau bisa disingkat dasarnya sebuah sistematik yang digunakan dalam sebagai satu titik yang mempertemukan. pengolahan pesan (Bungin, 2007) d. Edge bisa dinotasikan sebagai gambar yang Teknik Penyajian Data akan memberikan perbedaan. Misalnya, Peneltian ini memakai teknik dengan menarik kompleks dibatasi oleh hutan. kesimpulan dari obyek – obyek yang berhasil e. Distrik bisa dinotasikan satu wilayah homogen ditangkap dengan menggunakan peta mental yang yang dapat tertangkap dalam penelitian ini. dihubungkan melalui dimensi pemaknaan Misalnya, pusat perdagangan ditandai oleh lingkungan kawasan kota untuk ditarik simpulan bangunan – bangunan yang memiliki yang runtut kekompleksan dengan lalu lintas yang padat. Pemakanaan Lingkungan (Kawasan) Kota HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pemaknaan ini merupakan ekspresi dari Elemen Fisik Pusat Kota Jepara kecerdasan, imajinasi dan konsepsi manusia Wilayah yang dilakukan penelitian ini berada pada terhadap lingkungan perkotaan, dimana yang pusat kota jepara yang masuk dalam Bagian Wilayah digunakan sebagai simpul makna adalah Kota 1. Wilayah yang dilakukan penelitian kemudian kepengalaman dan eksistensinya Sudrajat (1984). diidentifikasi obyek – obyek yang cukup menonjol Untuk menanggapi lebih lanjut dari apa yang guna dipertimbangkan menjadi kandidat elemen digambarkan dari peta mental maka perlu ada pembentuk citra kota jepara. adapun obyek – obyek pemaknaan dari beragai obyek pada kawasan kota, tersebut sudah terangkum pada peta yang ada di dimensi yang terkandung dalam lingkungan BWK 1 pada gambar 2 sebagai berikut : U perkotaan, dapat diuraikan sebagai berikut : a. Politik Perisitiwa politik, semisal adanya unjuk rasa tawuran terhadap obyek tersebut pada masyarakat b. Fungsional Karena fungsi yang besar pada obyek, maka akan menimbulkan makna tersendiri terhdap masyarakat, misal : fungsi peribadatan, fungsi sosial, dan lain-lain c. Emosional Gambar 2 Peta Objek Pusat Kota Jepara pada wilayah Daya rangsang emosi terhadap obyek pada BWK 1. masyarakat, akan menimbulkan makna misal Penjelasan obyek pada gambar 2 yang masuk dalam :faktor keindahan, kecerobohan dan sebagainya wilayah penelitian ditunjukan pada tabel 1 d. Historik Tabel 1 Objek Yang Masuk Dalam Penelitian Karena kenangan sejarah yang ditimbulkan hanya terhadap suatu obyek, maka akan No Nama Objek No Nama Objek menimbulkan makna terhadap masyarakat. 1 Museum Kartini 28 Bank Jateng e. Budaya Dinas Kesehatan Adanya suatu kandungan budaya pada obyek, 2 Taman Kota S 29 Kabupaten Jepara maka akan menimbulkan makna tersendiri 3 Pecinan 30 Jalan Pemuda terhadap masyarakat 4 Kauman 31 Hos Cokro Aminoto f. Politik Adanya suatu kandungan kepentingan tertentu 5 Pendopo 32 Bank Mandiri yang berkaitan dengan kepentingan politik Scj(Tempat Peristiwa/ kejadian yang menarik publik 6 Kuliner Jepara) 33 Hotel Jepara Indah Suatu peristiwa/kejadian yang menarik Masjid Agung Perpustakaan Kab 7 Baitul Makmur 34 Jepara masyarakat pada suatu obyek, maka akan menimbulkan makna tersendiri pada 8 Jembatan Kaliwiso 35 Gedung Wanita masyarakat. 102 ARCADE:Vol. 3No. 2, Juli 2019 Lembaga 1 Alun - Alun 48 16 9 Permsyarakatan 36 Masjid At Taqwa 17 10 Sungai Kaliwiso 37 Jalan Dr Kelenteng Hok 7 11 Tektong 38 Bank Bri 8 12 Jalan Diponegoro 39 Dpupr 2 Taman Kota 29 18 Jalan Wolter 13 Monginsidi 40 Kantor Wakil 11 Jalan Raden Kawasan Kantor 14 Ajeng Kartini 41 Polres Jepara 3 Pemerintahan/ 45 15 Jalan Brigjen Kura Kura Ocean Pendopo 15 Katamso 42 Park 14 Stadion Gelora 16 16 Jalan Patimura 43 Bumi Kartini 17 Jalan Yos Sudarso 44 Pantai Kartini 4 Museum Kartini 36 12 18 Benteng Voc 45 Jembatan Cinta 24 19 Tugu Pkk 46 Taman Kerang 5 Tugu Pancasila 36 13 20 Tugu Pancasila 47 Tambak Ikan 9 21 Alun – Alun 48 Bplp 14 Dermaga Pantai Masjid Agung 6 41 17 22 Smp N 2 Jepara 49 Kartini Baitul Makmur 23 Rs Graha 50 Lab Undip Kelautan 24 Scj(Tempat Kuliner 24 Smp N 1 Jepara 51 Tugu Sepakbola 7 28 28 Jepara) 25 Kantor Pos Jepara 52 Jalan Sidik Harun 8 Kodim Jepara 11 11 26 Tugu Kartini 53 Jalan Ae. Suryani Kelenteng Hok 9 10 10 27 Sma N 1 Jepara 54 Kodim Jepara Tektong 10 Jembatan Kaliwiso 25 7 Dari 54 obyek yang ditangkap kemudian barulah 18 disebarkan kepada masyarakat untuk mengetahui 11 Sungai Kaliwiso 18 18 bagaimana penggambaran informan yang berjumlah 50 untuk menggambarkan ulang berdasarkan 12 Jalan Diponegoro 41 29 penafsiran masing – masing. Hasil penggambarkan 5 dengan penafsiran masing – masing informan atau bisa disebut juga peta mental kemudian diteliti lebih 4 lanjut. 2 Berdasarkan hasil peta mental 50 informan 1 menghasilkan obyek 13 Jalan Ra Kartini 25 25 14 Jalan Patimura 15 15 14 Jalan Brigjen 4 11 15 13 13 18 16 8 7 Katamso 10 16 Jalan Yos Sudarso 11 11 Jalan Wolter 2 17 1 17 20 20 13 Monginsidi 15 9 12 18 Pecinan 21 15 5 3 3 6 3 Setelah obyek – obyek yang mewakili elemen Gambar 3 Peta Objek Pusat Menurut Peta Mental pembentuk citra kota jepara ditemukan kemudian Masyarakat Jepara . langkah selanjut obyek – obyek tersebut dikorelasikan dengan pandangan lynch untuk Penjelasan obyek pada gambar 3 yang masuk dalam menjadi elemen yang pembentuk citra kota degan peta mental masyarakat jepara ada pada tabel 2 dasar yang kuat Tabel 2 Objek Yang Masuk Dalam Peta Mental Elemen Fisik Citra Pusat Kota Jepara Dari Lynch Masyarakat Jepara Variasi Arahan dalam pengelompokan obyek dalam Sudut membentuk elemen pembentuk citra kota jepara Jumlah Yang No Nama Obyek Pandang mengacu pada ciri fisik yang sudah dijelaskan Lynch. Digambarkan Yang Berikut adalah analisa dalam menggali elemen fisik Dihasilkan Muhammad Bagas Ramadan, SuzanaRatih Sari,Edward E. Pandelaki: [Elemen Pembentuk Citra Pusat Kota Jepara]103 pembentuk citra pusat kota jepara dengan dibantu c.Edge dengan teori lynch (1972): a.Node

Gambar 6 Peta Yang Menggambarkan Keberadaan Sungai Kaliwiso Yang Mewakili Elemen Edge Pada gambar 6 peta persebaran obyek yang mewakili elemen Edge yang ada di pusat kota jepara

Gambar.4 Peta Yang Menggambarkan Keberadaan Alun dapat dilihat. Berdasarkan teori Lynch elemen – Alun Dan Taman Kota Yang Mewakili Elemen Node pembentuk citra sudah dikelompokan berdasarkan Pada gambar 4 peta persebaran obyek yang karakter dari objek. Apa yang sudah dijelaskan pada mewakili elemen node yang ada di pusat kota jepara karakter lynch karakter Sungai Kaliwiso lebih dapat dilihat. Berdasarkan teori Lynch elemen mengarah pada Edge. Arahan untuk menjadi Edge pembentuk citra sudah dikelompokan berdasarkan didasari dari Sungai Kaliwiso merupakan “Sungai”. karakter dari objek. Apa yang sudah dijelaskan pada Lynch sudah mengungkapkan Edge dengan karakter karakter lynch berupa Alun – alun dan Taman Kota tersebut maka Sungai Kaliwiso memiliki dasar untuk lebih mengarah pada Node. Didukung dengan Alun bisa mewakili seperti yang dikatakan Lynch. – alun dan Taman Kota merupakan “square”, Lynch d.Path sudah mengungkapkan Node dengan karakter tersebut maka Alun -alun dan dan Taman Kota memiliki dasar untuk bisa mewakili seperti yang dikatakan Lynch. b.Landmark

Gambar 7. Peta Yang Menggambarkan Keberadaan Jalan Ra Kartini, Jalan Patimura, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Wolter Monginsidi Yang Mewakili Elemen Path Pada gambar 7 peta persebaran obyek yang Gambar 5. Peta Yang Menggambarkan Keberadaan mewakili elemen Path yang ada di pusat kota jepara Pendopo, Museum Kartini, Tugu Pancasila, Masjid Agung dapat dilihat. Berdasarkan teori Lynch elemen Baitul Makmur, SCJ, Khodim Jepara Kelenteng Hok Teng pembentuk citra sudah dikelompokan berdasarkan Tong dan Jembatan Kaliwiso Yang Mewakili Elemen Landmark karakter dari objek. Apa yang sudah dijelaskan pada Pada gambar 5 peta persebaran obyek yang karakter lynch karakter Jalan Ra Kartini, Jalan mewakili elemen Landmark yang ada di pusat kota Patimura, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso jepara dapat dilihat. Berdasarkan teori Lynch elemen dan Jalan Wolter Monginsidi lebih mengarah pada pembentuk citra sudah dikelompokan berdasarkan Path. Arahan untuk menjadi Path didasari dari Jalan karakter dari objek. Apa yang sudah dijelaskan pada Ra Kartini, Jalan Patimura, Jalan Brigjen Katamso, karakter lynch karakter Pendopo, Museum Kartini, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Wolter Monginsidi Tugu Pancasila, Masjid Agung Baitul Makmur, SCJ, merupakan “Jalan”. Lynch sudah mengungkapkan Khodim Jepara Kelenteng Hok Teng Tong dan Path dengan karakter tersebut maka Jalan Ra Jembatan Kaliwiso lebih mengarah pada Landmark. Kartini, Jalan Patimura, Jalan Brigjen Katamso, Arahan untuk menjadi landmark didasari dari Jalan Yos Sudarso dan Jalan Wolter Monginsidi Pendopo, Museum Kartini, Masjid Agung Baitul memiliki dasar untuk bisa mewakili seperti yang Makmur, SCJ dan Kelenteng Hok Tengtong dikatakan Lynch. merupakan “Bangunan”. Arahan dari lynch juga e.District menyebutkan bahwa Tugu Pancasila merupakan “Tugu” dan Jembatan Kaliwiso merupakan “Jembatan” yang termasuk dalam pengelompokan landmark. Lynch sudah mengungkapkan Landmark dengan karakter tersebut maka Pendopo, Museum Kartini, Tugu Pancasila, Masjid Agung Baitul Makmur, SCJ, Khodim Jepara Kelenteng Hok Teng Tong dan Jembatan Kaliwiso memiliki dasar untuk Gambar 8. Peta Yang Menggambarkan Keberadaan bisa mewakili seperti yang dikatakan Lynch. Pecinan Yang Mewakili Elemen District 104 ARCADE:Vol. 3No. 2, Juli 2019 Pada gambar 8 peta persebaran obyek yang mewakili elemen District yang ada di pusat kota Penataa jepara dapat dilihat. Berdasarkan teori Lynch elemen Alun - Alun n nuansa 8 pembentuk citra sudah dikelompokan berdasarkan ukiran karakter dari objek. Apa yang sudah dijelaskan pada karakter lynch karakter Pecinan lebih mengarah pada District. Arahan untuk menjadi landmark Ukiran Pendopo khas 16 didasari dari Pecinan merupakan “kawasan jepara perdagangan sekaligus kawasan permukiman”. Lynch sudah mengungkapkan District dengan karakter tersebut maka Pecinan memiliki dasar Banyakn Museum ya untuk bisa mewakili seperti yang dikatakan Lynch. 24 Kartini ornamen Dari semua obyek – obyek yang diungkap melalui ukir teori lynch diambil obyek yang memiliki paling banyak guna mewakili pembentukan elemen dari lynch. 1 Motif Ukir Tugu ukiran di 14 Pancasila tiang tugu

Masjid Agung Orname 24 Baitul n ukiran Makmur

Ukiran yang ada Jembatan Gambar 9. Peta yang dihasilkan dari kelima elemen lynch di 18 Kaliwiso dari kota jepara dalamny  Penarikan Alun - alun mewakili node karena a jumlah yang menggambarkan lebih banyak dari taman kota  Penarikan pendopo mewakili landmark melihat karena jumlah yang menggambarkan paling wisata banyak diantara obyek masuk dalam dari alun- pengelompokan landmark alun (objek  Penarikan sungai mewakili edge karena 17 yang hanya ada satu obyek yang layak mewakili mempert edge Alun - Alun emukan)  Penarikan Jalan Patimura mewakili Path karena jumlah yang menggambarkan paling banyak diantara obyek masuk dalam pengelompokan landmark  Penarikan sungai mewakili District karena sering ada 7 hanya ada satu obyek yang layak mewakili event district Wakil – wakil elemen pembentuk citra dari kota 2 Fungsi jepara menurut pandangan lynch berguna untuk Kawasan banguna mencari ikatan obyek dengan persepsi yang Kantor n mendukung. Pemerintah 14 pemerint Elemen Fisik Pusat Kota Jepara Dari Masyarakat an/ ah Jepara Pendopo Berdasarkan data yang terkumpul ada pandangan pandangan dari masyarakat yang turut mempengaruhi penggabaran obyek ke dalam tempat SCJ(Temp masing – masing gambar adapun itu dapat dilihat kuliner at Kuliner 28 pada tabel 3 dijadikan Jepara) Tabel 3 Objek Dengan Persepsi Masyarakat Jepara tujuan

pembata Persepsi Dimensi Jembatan No Objek Jumlah s pusat 7 Masyarakat Pemaknaan Kaliwiso kota

Muhammad Bagas Ramadan, SuzanaRatih Sari,Edward E. Pandelaki: [Elemen Pembentuk Citra Pusat Kota Jepara]105 Jalan paving pemisah 15 Sungai Patimura block secara 18 Kaliwiso alami 6 tugu yang Unik Tugu eye 13 Pancasila cacthing Jalan jalur Brigjen 13 pintas Katamso Ikatan obyek dengan persepsi pada tabel 3 kemudian dikorelasikan dengan Wakil – wakil elemen pembentuk citra dari kota jepara menurut pandangan lynch yang kemudian menghasilkan Jalan Yos kawasan 11 temuan sebagai berikut gambar 10 Sudarso Kuliner

Peta Mental Tema Ukir Peta Mental Tema Fungsi

Jalan bisa Wolter untuk 20 Monginsidi rekreasi

kawasan

perdaga 3 ngan Pecinan Peta Mental Tema Budaya Peta mental Tema Sejarah

kawasan pemukim 3 an Kawasan cagar Kantor budaya Pemerintah yang 15 an/ harus Pendopo dijaga Peta Mental Tema Suasana Peta Mental Tema Unik 3 Budaya bentuk Kelenteng khas Hok 10 etnis Tektong tionghoa memiliki Pecinan satu 15 etnis arti Museum Gambar 10. Peta Mental Yang Dihasilkan Dari Berbagai nama 12 Kartini Macam Tema Yang Beredar Di Masyarakat Kota Jepara kartini 4 Masjid kemudah Sejarah Dari peta mental yang beredar di masyarakat yang Agung an dalam 17 memiliki kecocokan yang terbesar jika dikorelasikan Baitul menging Makmur at dengan melihat gambar 11 nyaman 29 pohon 5 asri Jalan tidak 4 Diponegoro bising bersih 2 menarik 1 luas 5 Alun - Alun melegak 16 Suasana an Jalan Ra menarik 25 Kartini Taman ramai 18 Kota asri 11 Gambar 11. Korelasi Yang Terbentuk Dari Elemen Tugu strategis 9 Pembentuk Citra Kota Jepara Pancasila Kodim kesan 11 Berdasarkan wakil elemen pembentuk citra kota Jepara rapih jepara dari lynch yaitu elemen pembentuk citra 106 ARCADE:Vol. 3No. 2, Juli 2019 berupa fungsi yang dari obyek – obyek yang ada Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni. Vol. 2, No. dipusat kota jepara yang diwakili dengan obyek Alun 1, ISSN-L 2579-6356 Jurusan Teknik Arsitektur, - Alun Universitas Tarumanagara Jakarta , Pendopo, SCJ(Tempat Kuliner Jepara), Jembatan Laurents, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia, PT. Gramedia, Jakarta. Kaliwiso, Sungai Kaliwiso, Jalan Brigjen Katamso, Lynch, Kevin. 1972. What Time is The Place, The MIT Jalan Yos Sudarso, Jalan Wolter Monginsidi, Press, Cambridge, Massachusetts London, Pecinan. England. Dari apa yang sudah di dapatkan sejauh ini dari Noviana, Mafazah. (2012). Kajian Elemen Pembentuk penelitian ini menghasilkan pandangan bagaimana Citra Kawasan Jalan Kusuma Bangsa Samarinda. mendapatkan elemen pembentukan citra pusat kota Jurnal Eksis, Vol.8 No.2, ISSN: 0216-6437. Desain berdasarkan pemikiran lynch dan masyarakat jepara Produk PS. Arsitektur Politeknik Negeri Samarinda Nurjannah, Irma (2017) Kajian Konsep Penataan Kawasan KESIMPULAN Kota Lama Kendari Berdasarkan Identitas Dan Citra Kotanya. Langkau Betang, Vol. 4, No. 2, Program Dari hasil pembahasan terhadap temuan – temuan Studi Teknik Arsitektur Universitas Halu Oleo penilitian yang ada, maka dapat diambil kesimpulan: Purwantiasning A.R, Masruroh F, Nurhidayah. (2013). Elemen fisik pembentuk citra pusat kota jepara Analisa Kawasan Boat Quay Berdasarkan Teori dibentuk melalui fungsi atau cara kerja dari obyek – Kevin Lynch. Jurnal Nalars. Vol 12. No 1 : 59-72 obyek yang menyusun elemen fisik pembentuk citra Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas kota jepara. Elemen fisik pembentuk citra pusat kota Muhammadiyah Jakarta jepara disusun melalui obyek – obyek fisik Alun - Purwanto, Edi. 2011. Pendekatan Pemahaman Citra Alun, Pendopo, SCJ(Tempat Kuliner Jepara), Lingkungan Perkotaan (Melalui kemampuan Peta Mental Pengamat), Jurnal Dimensi Teknik Jembatan Kaliwiso, Sungai Kaliwiso, Jalan Brigjen Arsitektur Vol. 29, No. 1,: 85 – 92. Universitas Katamso, Jalan Yos Sudarso, Jalan Wolter Diponegoro, Semarang. Monginsidi, Pecinan. Purwanto, Darmawan. 2013. Memahami Makna Citra Kota – Teori, Metode dan Aplikasinya (cetakan ke-2), UCAPAN TERIMA KASIH Jurnal Tata Loka Teknik Planologi UNDIP Vol. 15, Terima kasih mengucapakan terima kasih yang No. 4, 248-261. Universitas Diponegoro, Semarang. kepada: Rahayu, Elis S. (2013) Kajian Citra Jalan Yos Sudarso 1. Ibu Dr.Ir. Suzanna Ratih Sari, MM.,MA selaku Palangka Raya. Jurnal Perspektif Arsitektur. Volume 8 / No.2. ISSN 1907 – 8536 Jurusan Ketua Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Palangka Raya Magister Arsitektur Departemen Arsitektur Rapoport, Amos. 1982. The Meaning of the Built Universitas Diponegoro Semarang yang telah Environment. Beverly Hills, California; Sage mencurahkan perhatian dan tenaga serta Publications. dorongan kepada penulis. Sudrajat, Iwan. 1984. Struktur Pemahaman Lingkung-An 2. Edward E. Pandelaki, ST, MT, PhD, selaku Perkotaan, Tesis S-2 Teknik Arsitektur ITB, Dosen Fakultas Teknik Magister Arsitektur Bandung. Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro Smardon.R.C., 1986, Foundation for Visual Project Semarang, yang selalu memberi kritik yang Analysis, John Wiley & Son, New York. Syariefudin, Khaeron. 2004. Pola Partisipasi Dan membangun dalam penyusunan tulisan ini. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Obyek Wisaya Pantai Tirta Samudra Jepara, Tesis S-2 Ilmu DAFTAR PUSTAKA Administrasi Universitas Diponegoro, Semarang. Budiman Ival T.R , Rondonuwu Dwight M ,Tungka Syarifuddin, Didin. (2018) Nilai Citra Kota Dari Sudut Aristotulus E. (2018). Analisis Elemen – Elemen Pandang Wisatawan (Studi Tentang Citra Kota Pembentuk Citra Kota Di Kawasan Perkotaan Bandung Dampaknya Terhadap Kunjungan Ulang). Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Spasial Vol 5. No. 2, ISSN 2442-3262. Program Recreation. Volume 1, Nomor 2. ARS International Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Fakultas School of Tourism. Bandung Teknik. Universitas . Manado Tallo,Amandus J, Pratiwi P, Astutik I.(2014). Identifikasi Bungin, Burhan. 2007.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Pola Morfologi Kota (Studi Kasus : Sebagian Ekonomi, Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial Kecamatan Klojen, Di Kota Malang). Jurnal Lainnya.Jakarta:Putra Grafika. Perencanaan Wilayah dan Kota ITB. Vol. 25, no. 3, Hana A.P, Dian K.H, & Antariksa. 2014. Elemen hlm. 213-227, ISSN 0853-9847 Pembentuk Citra Kawasan Bersejarah Di Pusat Tohjiwa, Agus D. (2011). Citra Pusat Kota Depok Kota Malang. Jurnal Ruas, Volume 12 No 1, Issn Berdasarkan Kognisi Pengamat. Proceeding Pesat. 1693-3702 Badan Penerbit Universitas Brawijaya, Vol 4. No 2, ISSN: 1858-2559. Program Studi Malang. Fakultas Teknik Universitas Gunadarma. Depok Haryadi, 1995, Arsitektur Lingkungan Dan Perilaku, Dirjen Wally, Johannes F. (2016). Studi Citra Kota Jayapura Dikti Dep. P Dan K, Jakarta. Pendekatan Pada Aspek Fisik Elemen-Elemen Irawan,Ni Made D.A. (2014) Citra Kota Blahkiuh (Badung, Citra Kota - Kevin Lynch. Jurnal Dinamis. Vol 2. No. Bali) Menurut Kognisi Pengamat. Jurnal 12. Program Studi Teknik Arsitektur. Universitas Lingkungan Binaan. Vol 1. No 1. ISSN 2355-570. Sains dan Teknologi Jayapura. Jayapura Kementrian Pekerjaan Umum: Penataan Bangunan Wiratna, Sujarweni. 2014. Metodologi Penelitian. Pustaka dan Lingkungan. Bali Baru Press, Yogyakarta. Jayanti, Theresia B (2018). Citra Kota Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Kota Juwana. Jurnal Muhammad Bagas Ramadan, SuzanaRatih Sari,Edward E. Pandelaki: [Elemen Pembentuk Citra Pusat Kota Jepara]107