Jurnal CARE September 2019 Vol.4 (1): 1-10 Jurnal Resolusi Konflik, CSR, dan Pemberdayaan ISSN: 2528-0848, e-ISSN: 2549-9483

ANALISIS STAKEHOLDERS PADA DINAMIKA KONFLIK SOSIAL DI PULAU (Stakeholders Analysis Of Social Conflict Dynamics in Padang Island)

Adi Firmansyah

Program Magister Pengembangan Masyarakat Sekolah Pasca Sarjana IPB, Jl. Raya Darmaga, Gedung Sekolah Pascasarjana IPB, Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Penulis Korespondensi : [email protected]

ABSTRAK Dinamika hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat di beberapa tempat pada saat ini semakin kompleks yang dapat berujung pada konflik. Salah satu konflik sosial yang cukup menyedot perhatian publik adalah konflik sosial di Pulau Padang, Kabupaten Meranti. Terkait konflik tersebut, maka penting untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi. Salah satu tahapan untuk menuju kesana adalah dengan melakukan analisis stakeholders pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di atas. Tujuan tulisan ini adalah menganalisis stakeholders yang terlibat dalam konflik di Pulau Padang. Lokasi kegiatan penelitian adalah di Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti yang notabene merupakan desa sekitar hutan konsesi PT. RAPP. Data yang digunakan dalam makalah ini merupakan data sekunder yang bersumber dari artikel internet dan hasil penelitian terkait. Konflik di Pulau Padang melibatkan unsur- unsur perusahaan (RAPP), LSM, seperti STR dan Pemerintah, baik pemerintah lokal hingga nasional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada 47 tokoh yang cukup intens menaruh perhatian atau terkait dalam peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan dinamika kasus Pulau Padang. Selanjutnya ke-47 tokoh tersebut dianalisis dengan menggunakan Metode Power-Interest Grid (IFC, 2007). Diantara 47 stakeholder yang teridentifikasi, terdapat 36,17 persen termasuk kategori manage closly (MC), 8,51 persen termasuk kategori keep satisfied (KS), 21,28 persen termasuk kategori keep informed (KI) dan 34,04 persen kategori monitor (M). Diantara 47 stakeholder terdapat 8,51 persen (golongan KS) yang secara murni dapat digunakan pengaruhnya untuk membantu menyelesaikan konflik, karena mereka memiliki pengaruh yang besar tetapi kepentingan pribadinya rendah.Golongan ini diharapkan dapat menetralisir pertarungan kekuasaan dan kepentingan golongan MC.

Kata kunci: analisis stakeholders, konflik sosial, penyelesaian konflik, Pulau Padang

ABSTRACT

The dynamics of social relations between companies and communities in some places are increasingly complex that lead to conflict. One social conflict that is enough to attract public attention is social conflict on the island of Padang, Meranti Regency. Related to the conflict, it is important to find a solution to the conflict. One of the steps to get there is to do stakeholder analysis of the parties involved in the conflict above. The purpose of this paper is to analyze the stakeholders involved in the conflict on the island of Padang. The location of the research activity is in Padang Island, Merbau District, Meranti Regency which incidentally is a village around PT. RAPP. The data used in this paper is secondary data sourced from internet articles and related research results. The conflict in Padang Island involved elements of the company (RAPP), NGOs, such as STR and the Government, both local and national governments. Based on the results of the study, it is known that there are 47 figures who are quite intending to pay attention or are involved in events related to the dynamics of the Padang Island case. Next to the 47 figures were analyzed using the Power-Interest Grid Method (IFC, 2007). Among the 47 stakeholders identified, there were 36.17 percent including the manage closly (MC) category, 8.51 percent included the keep satisfied (KS) category, 21.28 percent included the keep informed (KI) category and 34.04 percent of the monitor category (M). There are 47 stakeholders 8.51 percent (KS group) whose influence can be purely used to help resolve conflicts, because they have a large influence but their personal interests are low. This group is expected to neutralize the power struggle and the interests of the MC group.

Keywords: stakeholder analysis, social conflict, conflict resolution, Padang Island 1

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

PENDAHULUAN bermaksud menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung cukup lama. (5) Dinamika hubungan sosial antara Penghadangan tim kerja PT. RAPP, perusahaan dengan masyarakat sekitar di penyerangan secara fisik dan beberapa tempat pada saat ini semakin Pengrusakan fasilitas/alat berat PT. kompleks. Kompleksitas permasalahan RAPP, di Desa Tanjung Padang, Desa ditunjukkan dengan semakin intensnya Lukit, Teluk Belitung dan Tanjung Kulim. konflik yang terjadi yang pada akhirnya (6) Konflik horizontal, yang melibatkan dapat berakibat pada kerugian berbagai pihak STR dengan anti gerakan STR, pihak yang terlibat konflik. Konflik yang seperti penyerangan terhadap tokoh terjadi di masarakat tidak dapat terhindarkan tertentu dan pengucilan warga yang karena interaksi antara komponen teridentifikasi lebih pro kepada PT. RAPP masyarakat bisa berdampak sosial apa saja. dan anti STR dari pelaksanaan hak dan Ketika konflik sudah terjadi, maka yang kewajiban dalam aktivitas sosial dan penting untuk dilakukan adalah mengelola aktivitas publik lainnya. Berbagai bentuk agar jangan sampai konflik menjurus kepada konflik tersebut di atas tidak saja konflik destruktif. Salah satu konflik sosial melahirkan keresahan sosial di yang cukup menyedot perhatian publik kalangan masyarakat luas, bahkan adalah konflik sosial di Pulau Padang, minggatnya beberapa keluarga dari Kabupaten Meranti. kampung basis STR, terutama di Desa Mencuatnya konflik di Pulau Padang Tanjung Padang, Desa Lukit, Desa Teluk terjadi mulai tahun 2009, yang dipicu oleh Belitung, Desa Mengkirau dan Desa terbitnya izin usaha pemanfaatan hasil Bagan Melibur. Selain itu konflik tersebut hutan kayu dan tanaman industri di telah pula menelan korban jiwa di Desa Kepulauan Meranti berdasarkan SK Tanjung Padang dan Desa Lukit. Menteri Kehutanan Nomor 327 Tahun Sejak perusahaan berdiri 2009 untuk RAPP. Wilayah kegiatan RAPP sebetulnya telah muncul beberapa di Pulau padang tersebar cukup luas yang permasalahan antara perusahaan dengan mencakup lebih dari 33.000 ha dan masyarakat. Permasalahan yang timbul bersentuhan dengan 14 desa di Pulau antara lain berupa klaim masyarakat Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten berbagai desa bahwa tanah mereka telah Meranti- Provinsi . Konflik di Pulau “diserobot” oleh perusahaan. Di sisi lain Padang melibatkan unsur-unsur perusahaan pun merasa bahwa lahan peruhanaan (RAPP), LSM (STR) dan tersebut merupakan bagian dari Lahan Pemerintah. Gejala konflik muncul ke Hak Pengusahaan Hutan (HPH)-nya yang permukaan dalam beragam bentuk, diaku oleh masyarakat. seperti: (1) Demonstrasi di wilayah Pulau Terkait berbagai konflik di atas, Padang, khususnya di lima desa, yakni maka penting untuk mencari solusi atas Desa Tanjung Padang, Desa Lukit, Desa konlik yang terjadi. Salah satu tahapan Teluk Belitung, Desa Mengkirau, Desa untuk menuju kesana adalah dengan Melibur; Mekar sari dan Pelantai. (2) melakukan analisis stakeholders pihak- Demonstrasi di , dengan pihak yang terlibat dalam konflik di atas. menyertakan ratusan warga simpatisan. Dengan teridentifikasinya stakeholders (3) Demonstrasi di gedung DPR RI dan dan tentu kepentingan masing-masing di Gedung Kementerian Kehutanan RI di stakeholders maka dapat dirumuskan Jakarta yang melibatkan sekitar 70 – 100 alternatif solusi untuk mengatasi konflik peserta. (4) Pertentangan pendapat dalam yang terjadi tersebut. Tujuan tulisan ini forum-farum resmi, seperti seminar dan adalah menganalisis stakeholders yang lokakarya serta pertemuan lainnya yang terlibat dalam konflik di Pulau Padang. 2

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

METODE Untuk mencapai lokasi Pulau Padang dapat dilalui dari Batam melalui Lokasi penelitian adalah di Pulau Selat Panjang atau dari serta Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten dari Buton di wilayah Pelalawan dengan Meranti yang notabene merupakan desa angkutan laut. Sarana angkutan laut yang sekitar hutan konsesi PT. RAPP. Adapun biasa beroperasi antara lain speedboat nama-nama desa tersebut adalah: Desa besar kapasitas penumpang 250 orang, Tanjung Padang, Desa Lukit (Dusun speed boat sedang dengan kapasitas 35 Tanjung Gambar dan Dusun Sungai orang dan speed boat kayu juga kapasitas Kuat), Desa Belitung, Desa Mengkirau 35 orang. Sedangkan barang hasil bumi dan Desa Bagan Melibur. Data yang dari Pulau Padang diangkut dengan kapal digunakan dalam makalah ini merupakan kayu (pompong). Ongkos speed boat data sekunder yang bersumber dari artikel Teluk Belitung-Selat Panjang sebesar internet dan hasil penelitian terkait. Rp. 45 ribu/penumpang, sedangkan dengan speed kayu lebih murah dan lebih HASIL DAN PEMBAHASAN lama. Kondisi sarana dan prasarana jalan Pulau Padang terdiri dari 14 desa yang semuanya merupakan aspal beton dan semuanya berada di pinggiran pulau dan menghubungkan 10 desa. Saat ini sedang berbatasan langsung dengan laut. berlangsung pembangunan jalan terbuat Penduduk Pulau Padang terdiri dari dari semen sepanjang 5 km yang Suku Melayu Asli (Suku Akit), Melayu menghubungkan Desa Mangkopot dengan Modern, Tionghoa dan Jawa. Sisanya Desa Sungai Akar serta menghubungkan adalah sedikit dari Minang dan Batak. desa-desa lainnya. Beberapa jalan kecil Etnis Tionghoa bermukim di sekitaran atau gang di desa-desa sudah banyak pantai untuk berdagang, Suku Jawa yang dibangun. Kondisi jalan di beberapa masuk ke darat untuk bertani dan suku tempat sudah mengelupas dan tulang besi Melayu berada di tengah-tengah seolah- sebesar lidi sudah muncul. Tidak ada mobil olah mencari posisi yang aman-aman angkutan umum, kecuali kendaraan milik saja, tidak kaya dan tidak miskin, pemda dan PT. Kondur. Sarana angkutan seadanya. Perbedaan Jawa dan Melayu darat yang tersedia hanya ojek. Sarana tidak jelas, sudah berbaur dan tak transportasi dari desa ke desa umumnya terpisah. Hanya saja kebun masyarakat menggunakan sepeda motor, atau di Lukit sedikit lebih rapi dan banyak transportasi ke wilayah lain yang belum tanaman karet dan sawit baru memiliki akses jalan ditempuh dengan menggunakan perahu. Setiap desa memiliki pelabuhan Jaringan Listrik PLTD dari PLN yang bisa disinggahi perahu lokal atau hampir mencapai semua desa walaupun kapal speed boat untuk menurunkan dan masyarakat baru dapat menikmati listrik menaikkan penumpang ke berbagai pada malam hari. Namun demikian tujuan. Teluk Belitung merupakan pembayaran listrik tampaknya lebih mahal pelabuhan terbesar karena merupakan dibanding di kota. Air bersih yang ibukota Kecamatan Merbau. Disamping itu digunakan masyarakat adalah air terdapat pelabuhan Tanjung Asam, tanah/sumur. Namun karena rasanya pelabuhan kecil di Desa Ketapai dan payau atau asin serta berwarna coklat, lainnya di Pulau Padang. Hampir seluruh maka masyarakat juga memanfaatkan air pantai Pulau Padang (PP) ditumbuhi hujan yang ditampung di bak gentong dari bakau, sedikit dihiasi pelabuhan kecil-kecil, tanah liat atau drum plastik besar setiap rumah penduduk dan rumah walet dan rumah. Untuk masyarakat di daerah- industri sagu. 3

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10 daerah di luar Kota Teluk Belitung kecuali durian dan manggis yang akan memanfaatkan air di sungai-sungai kecil melimpah saat musim. yang mengalir untuk MCK. Untuk Pihak-Pihak terlibat dalam konflik di memasak, masyarakat sudah umum Pulang Padang menggunakan kompor gas. Untuk hiburan Konflik di Pulau Padang melibatkan hampir tidak ada radio karena aliran listrik unsur-unsur perusahaan (RAPP), LSM, tidak ada pada siang hari, adapun hiburan seperti STR dan Pemerintah, baik pada malam hari dengan menonton pemerintah lokal hingga nasional. Berikut televisi. ini penjelasan dari masing-masing para Hasil bumi dari Pulau Padang pihak yang terlibat dalam konflik di Pulau utamanya adalah hasil perkebunan seperti Padang karet, sagu dan sawit serta penangkapan ikan. Peternakan yang berkembang jumlah 1. PT Riau Andalan Pulp and Paper yang relatif kecil dengan jenis ternak (PT.RAPP) kambing dan sapi. Saat ini secara umum PT. Riau Andalan Pulp And Paper (PT. di Pulau Padang harga bahan pokok RAPP) yang 98,5 persen sahamnya seperti beras sekitar 9 - 10 ribu/kg, ayam dimiliki oleh Grup APRIL (Asia Pacific pedaging 28 ribu, ayam kampung 35, Resources Holding Limited) adalah salah daging 70 ribu dan hanya ada di pasar satu perusahaan penghasil produk bubur kecamatan. Harga karet 8 ribu, sawit 550, kertas (pulp) dan produk kertas (paper) sagu 30 - 45 ribu per tual (40 inc) dan terkemuka di dunia. Bahan baku utama PT. mencapai 500-700 ribu per batang umur RAPP adalah kayu alam campuran (Mixed 12 tahun. Ikan variasi, teri basah 5 ribu dan Hard Wood) dan kayu tanaman industri teri kering 35-40 ribu di nelayan dan 55 ribu (akasia) yang bersumber dari area ijin di pasar kecamatan. konsesi Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) seluas 330.000 hektar Luas kebun masyarakat variasi dari yang tersebar di beberapa kabupaten di berupa lahan pekarangan hingga lahan Propinsi Riau. Selain itu PT. RAPP juga garapan seluas 2 atau 3 ha. Hanya memperoleh pasokan kayu yang bersumber sebagian kecil yang mempunyai lahan luas dari area hutan milik masyarakat seluas kepemilikan luasan kebun karet, kebun 20.000 hektar dalam kemitraan Hutan sagu, kebun sawit hanya sedikit. terdapat Tanaman Rakyat (HTR) dan bersumber juga tanaman sagu di lokasi kebun karet. dari area konsesi HPH perusahaan lain Hampir semuanya tanaman di kebun tidak seluas 250.000 hektar dalam bentuk joint dibudidayakan secara intensif, dipelihara ventures. Total area hutan yang dijadikan seadanya dan dipanen seoptimalnya. sebagai sumber bahan baku kayu PT. Kondisi ekonomi masyarakat relatif pada RAPP adalah seluas 600.000 hektar tataran menengah. Hampir setiap rumah (Sustainable Report of APRIL, 2004). PT memiliki Motor karena parasarana ini RAPP mulai beroperasi tahun 1995. merupakan mobilitas utama menduduk jika Pabriknya direncanakan oleh perusahaan harus bepergian. Beras diperoleh harus konsultan Finlandia Jaakko Pöyry, dengan membeli karena tidak ada sawah dimana mesin-mesin umumnya maupun ladang. Jika masyarakat ingin didatangkan dari Eropa, khususnya dari mendapat uang, cukup dengan menyadap perusahaan-perusahaan manufaktur Eropa karet atau menebang sagu yang keduanya Utara. Sejumlah agen kredit export telah tak pernah dipupuk, dipelihara seadanya menjamin sejumlah pinjaman bagi APRIL, saja. Konsumsi masyarakat sehari-hari termasuk Finnish Guarantee Board dan terdiri ikan segar digulai atau goreng, Swedish Exportkreditnamnden. Salah satu masyarakat jarang mengkonsumsi sayur, pembeli tunggalnya adalah perusahaan sesekali sayuran kol, jarang terdapat buah, 4

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

Finlandia, UPM yang pabrik kertasnya di LSM Serikat Tani Riau menolak keberadaan Changshu, China secara tertutup RAPP dan menuntut untuk keluar dari Pulau menggunakan pulp dari RAPP. RAPP Padang. Pihak RAPP yang paling banyak menjual pulp dan produk kertas bersentuhan dengan masyarakat adalah bermutunya (dengan cap PaperOne) ke yang berada di lapangan, mulai dari Staff seluruh dunia, sementara pasar utamanya dan karyawan di lokasi Pulkau Padang adalah Asia Timur dan Asia Tenggara. sampai ke perwakilan di Pelalawan. Perusahaan ini memulai operasinya sebelum memiliki perkebunan untuk 2. Masyarakat mensuplai bahan baku industrinya, dan Desa-desa di Pulau Padang terdiri dari karenanya mereka pada mulanya 14 desa. Sebagian masyarakatnya menolak mengandalkan sepenuhnya dari hutan- keberadaan RAPP di pulau tersebut. Masyarakat yang menolak tersebut hutan alam. Berdasarkan angka-angka terutama yang bermukim di 4 desa, yaitu perusahaan sendiri, setelah sepuluh tahun, Desa Bagan Melibur, Mangkirau, Pelantai, dan masih terus seperti ini: RAPP hanya dan Desa Lukit. Namun demikian ada juga memperoleh 20-30% bahan baku dari sebagian kecil masyarakat yang netral perkebunan monokultur akasianya. bahkan mendukung RAPP. Sedangkan Sisanya mereka ambil dari hutan-hutan penduduk desa-desa lain umumnya netral alam yang terdapat di dalam konsesi- bahkan mendukung dan hanya sebagian kecil yang ikut menolak RAPP. konsesi mereka (280.000 ha) dan juga dari luar area konsesi. Hal itu akan tetap 3. Lembaga Swadaya Masyarakat serikat berlangsung sampai tahun-tahun Tani Riau (STR) mendatang, kendati makin langkanya Di desa-desa yang menolak keberadaan hutan-hutan alam di Riau akan menjadi RAPP terdapat organisasi masyarakat sumber masalah. Beberapa area hutan (ormas) yang menamakan lembaganya dataran rendah telah dibuka oleh APRIL, LSM Serikat Tani Riau. LSM ini dipimpin oleh Muhammad Ridwan dan Sutarno. seperti wilayah penyangga (buffer zone) Masing-masing merupakan penduduk Taman Nasional Bukit Tigapuluh, sekeliling Kelurahan Teluk Belitung dan Lukit. Taman Nasional Tesso Nilo dan wilayah Lembaga ini rajin menggalang masyarakat pesisir rawa-rawa gambut di Pelalawan. local dan juga nasional untuk menolak Beberapa binatang langka mulai berkurang, operasional RAPP. Mereka melakukan seperti harimau dan gajah Sumatera, demo di lokasi perusahaan di Pulau Padang, melakukan demonstrasi ke karena ekspansi berbagai usaha. kabupaten, provinsi bahkan yang terakhir ke Keberadaan RAPP selain merusak hutan, Jakarta. Secara 5ias5tural STR berada juga terlibat dalam konflik lahan di sekitar dibawah sebuah LSM. STR ini dalam Riau, yang sebagian diantaranya perjuangannya didukung oleh LSM Walhi mengakibatkan tindak kekerasan yang maupun Jakalahari di . melakukan protes ketika tanah-tanah mereka digusur. Merganti Manaloe 4. Pemerintah melaporkan bahwa masalah sengketa Pemerintah, memiliki kepentingan lahan di desa Delik, Riau pernah meletus terhadap pulau padang, karena mereka pada tahun 1997, ketika polisi melakukan memiliki kewajiban mengorganisir penembakan dalam suatu demonstrasi masyarakat dan mengakomodasi seluruh yang berlangsung damai, menyebabkan kepentingan masyarakat yang berada di kematian seorang petani lokal. wilayah mereka. Dalam kaitan dengan Pulau Padang, secara kelembagaan perusahaan RAPP  Pemerintah Desa Desa di Pulau Padang dapat dibagi dua, mendapat izin HTI dari pemerintah. yaitu desa-desa yang menolak dan desa- Namun sekelompok masyarakat bersama desa yang netral atau setuju. Dengan 5

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10 demikian secara tidak langsung kondisi ini melakukan kegiatan unjuk rasa dengan terkait dengan pemerintah desanya. berkemah di depan Gedung DPR. Untuk Kepala Desa di desa yang menolak lebih menarik perhatian, maka mereka keberadaan RAPP merasa serba salah melakukan jahit mulut selama berhari-hari. karena disatu sisi merupakan wakil Lembaga DPR yang memberi perhatian pemerintah kabupaten dan di sisi lain kepada kelompok pendemo antara lain menjadi penyalur aspirasi masyarakat. Wan Abubakar sebagai anggota DPR Ketika ditanya, maka mereka menyatakan yang berasal dari Riau. Para wakil rakyat dalam posisi yang netral. Mereka tersebut melakukan kunjungan ke Pulau menyampaikan kebijakan pemerintah ke Padang dan memberi masukan kepada masyarakat dan menyuarakan pendapat Bupati maupun Kemenhut agar masyarakat ketika rapat maupun bertemu diselesaikan dengan jernih. di tingkat kecamatan maupun kabupaten.  TNI Polri Kecamatan Merbau  Pemerintah Kecamatan Merbau Memiliki kepentingan terhadap Di tingkat kecamatan, yang paling Pulau Padang karena mereka memiliki menonjol dalam kaitan dengan kasus HTI kewajiban untuk menjaga keamanan ini adalah Camat. Masyarakat penolak dan ketertiban. HTI merasa Camat kurang menyuarakan aspirasi mereka, sehingga bila ada 5. Pelaku Illegal Loging kegiatan yang berkaitan dengan RAPP, Dari jalan yang menghubungkan maka sering digagalkan oleh masyarakat desa ke desa lain di Pulau Padang, penolak. terutama di Desa Pelantai dan Meranti

Bunting ada beberapa (sekitar 5 lokasi)  Pemerintah Kabupaten Meranti (Bupati, jalan tikus (selebar 3 m) sebagai jalan Kadishut, DPRD) untuk membawa kayu dari hutan dan Bupati sebagai kepala pemerintahan beberapa lokasi sudah tinggal kabupaten menjadi sasaran utama STR dan bekasnya saja. Masyarakat mengambil masyarakat penolak untuk mencabut izin kayu untuk pribadi membangun rumah, HTI. Hal ini disebabkan Bupati merupakan dijual kepada tetangga untuk pihak yang memberi izin rekomendasi untuk membangun rumah, bahan furniture ditindaklanjuti di Kementerian Kehutanan. atau ke laut untuk dikirim ke daerah lain. Disamping Bupati juga yang turut Jarak mengambil kayu dari pinggir jalan diharapkan masyarakat membantu adalah ke hutan sampai 5-7 km. Mereka Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten menebang memakai mesin sinso, lalu Meranti serta DPRD. Bupati tidak 6ias dibawa pakai sepeda atau sepeda mencabut izin HTI karena izin tersebut motor. Di jalan kecamatan yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan diaspal beton barulah dilangsir dengan RI. gerobak. Hasil kayu tersebut sudah

berbentuk papan, balok dan kaso. Jenis  Pemerintah Provinsi Riau (Gubernur, kayunya adalah meranti dan lain-lain. Kadishut, DPRD) Di tingkat provinsi, sasaran demonstrasi masyarakat dan LSM adalah Gubernur

Riau. Disamping itu yang juga diharapkan pihak pendemo memberi dukungan adalah Kepala Dinas Kehutanan dan DPRD Provinsi Riau

 Pemerintah Pusat Disamping Bupati, maka Menteri Kehutanan RI menjadi harapan utama masyarakat pendemo untuk mencabut Gambar 1. Foto Sawmill Liar di jantung izin HTI di Pulau Padang. Dalam kawasan gambut Pulau rangkaian mendesak Menteri Kehutanan Padang (Sumber: Riau Pos, 5 dan meminta dukungan, maka mereka februari 2012)

6

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

6. Perusahaan Lain masyarakat, kelompok sosial atau Saat ini perusahaan yang beroperasi institusi dalam berbagai ukuran, di Pulau Padang hanyalah pertambangan kesatuan atau tingkat dalam masyarakat minyak dan gas EMP Malacca Strait (Grimble & Chan, 2005). Analisis atau lebih dikenal dengan sebutan PT. Kondur Petrolium. Perusahaan ini stakeholders dalam tulisan ini difokuskan memiliki kepentingan terhadap Pulau kepada analisis tokoh-tokoh kunci yang Padang untuk mengambil cadangan terlibat dalam konflik. Hubungan antar minyak yang ada di pulau ini dan pulau aktor terjalin karena adanya hubungan lainnya. Pusat kegiatan perusahaan ini kerja, hubungan fungsi sosial, hubungan ada di Kurau, Pulau Padang. saling membutuhkan, hubungan peranan Perusahaan ini sudah lama berkegiatan sosial aktor dan posisi sosial antar aktor. di Pulau Padang, lokasi kegiatan mereka adalah di beberapa desa, terutama Desa Berdasarkan hasil penelitian CARE IPB Lukit, Teluk Belitung, Bagan Melibur, (2012) diketahui ada 47 tokoh yang Mekarsari dan Pelantai. Sumur bor cukup intens menaruh perhatian atau mereka menyebar sejak dari terkait dalam peristiwa-peristiwa yang perkampungan penduduk sampai ke berhubungan dengan dinamika kasus wilayah kebun warga. Lahan-lahan Pulau Padang, baik yang pro RAPP warga yang terkena kawasan maupun kontra RAPP. Selanjutnya ke- pengeboran dilakukan ganti rugi oleh Kondur dengan harga yang menarik, 47 tokoh tersebut dianalisis dengan baik bagi lahannya maupun tanaman di menggunakan Metode Power-Interest atasnya. Perusahaan ini telah memberi Grid (IFC, 2007) porsi yang besar dalam mendorong Kekuatan (power) mengacu pertumbuhan ekonomi di Pulau Padang kepada seberapa besar kemampuan melalui penyerapan tenaga kerja, dana, jaringan, status sosial/jabatan dan pembangunan infrastruktur jalan, proses ganti rugi, dana bagi hasil tambang personality masing-masing stakeholders (melalui pusat ke kabupaten), serta dana dalam mempengaruhi arah dan dinamika Corporate Social Responsibility (CSR). perkembangan konflik sosial di Pulau Sikap Kondur terhadap RAPP sampai saat Padang. Kekuatan pengaruh tertinggi ini tampaknya netral saja. Belum diketahui terjadi apabila seseorang dengan unsur- apakah Kondur menolak atau unsur kekuasaan yang dimilikinya keberatan terhadap keberadaan RAPP. menjangkau dari tingkat desa hingga ke Disamping perusahaan Kondur tidak ada lagi perusahaan besar di Pulau Padang. tingkat berskala nasional atau lintas Kalau pun ada, hanya perusahaan provinsi. Interest mengacu kepada pengolahan sagu skala kecil. kepentingan yang diusung oleh pelaku dalam mempengaruhi dinamika konflik sosial, seperti kepentingan ideologi, Analisis Stakeholders: tokoh-tokoh penegakan hukum, kepentingan adat, kunci kepentingan poltik dan yang terendah Stakeholders yang dimaksudkan kepentingan materi. Hasil analisis dalam tulisan ini adalah semua yang stakeholders disajikan pada Tabel 1. mempengaruhi, dan atau dipengaruhi

oleh, kebijakan, keputusan dan

tindakan terkait konflik di Pulau Padang. Hal itu dapat bersifat individual,

7

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

Tabel 1. Hasil analisis stakeholders di Pulau Padang 1 IA 2,20 4,00 25 BI 2,40 2,00 2 TH 2,60 2,75 26 SL 1,60 1,75 3 AM 3,00 3,50 27 EG 2,20 2,25 4 TB 1,80 1,50 28 MI 2,20 1,75 5 TA 2,00 2,75 29 YH 2,40 2,00 6 SM 2,40 1,75 30 PN 2,80 2,25 7 SS 2,20 3,00 31 KI 2,40 2,50 8 AN 2,20 3,00 32 MA 2,40 2,50 9 SA 2,40 2,75 33 STO 3,60 3,50 10 SS 2,60 3,00 34 MD 3,00 2,25 11 SI 1,80 1,25 35 SSO 2,40 2,25 12 IS 3,00 2,50 36 ZA 2,00 2,25 13 MN 2,80 2,50 37 SN 1,60 2,00 14 MR 2,80 2,75 38 KM 1,25 2,00 15 JI 1,60 1,50 39 MJ 1,80 2,25 16 SL 1,60 1,75 40 SL2 1,80 2,00 17 AA 2,00 1,75 41 ZL 2,00 1,25 18 II 1,40 1,50 42 AN 2,40 2,75 19 ZI 1,40 1,75 43 MA 1,40 1,75 20 IT 1,20 1,50 44 AR 2,40 2,50 21 AS 2,40 2,50 45 II 2,40 2,00 22 SL 1,80 2,50 46 SH 2,20 2,00 23 TM 1,80 2,50 47 MO 2,00 2,50 24 AM 1,80 2,25 Sumber: CARE IPB, 2012

Berdasarkan metode tersebut stakeholders dapat dikategorikan menjadi

empat kelompok, yaitu stakeholders kategori manage closely (MC), keep statisfied (KS), keep informed (KI) dan

monitor (M). Stakeholder kategori MC merupakan stakeholders yang perlu secara intensif dikelola oleh perusahaan mengingat stakeholders tersebut memilki Gambar 2. Analisis stakeholders model power dan interest yang tinggi. power-interest grid Stakeholder kategori KS merupakan (modifikasi) stakeholders yang memiliki power tinggi Hasil analisis terhadap kategori-kategori namun interest relatif rendah, dan kekuatan pengaruh dan kepentingan kebalikan dari KS adalah KI. Adapun tersebut di atas diolah dengan Metode stakeholders kategori M merupakan Power-Interest Grid (IFC, 2007) dan stakeholders yang relatif tidak memiliki menghasilkan pemilihan stakholders power dan interest. Pengkategorian menurut kuadran manage closely (MC), tersebut berdasarkan penilaian masing- keep informed (KI), monitor (M) dan Keep masing stakeholders berdasarkan aspek Statisfied (KS). Berdasarkan kriteria di kekuatan pengaruh (power) dan interest. atas, maka diantara 47 stakeholder yang

8

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10 teridentifikasi, terdapat terdapat 36,17 perusahaan semata. Pada stakeholders persen termasuk kategori MC, 8,51 yang terkategori kuadran 3 yang berarti persen termasuk kategori KS, 21,28 power tinggi dan interest rendah, maka perusahaan perlu melakukan strategi persen termasuk kategori KI dan 34,04 antisipatif atau istilah lain keep satisfied. persen kategori M. Berdasarkan data Perusahan membangun komunikasi tersebut maka diantara 47 stakeholder dengan stakeholder sebagai langkah terdapat 8,51 persen (golongan KS) yang untuk mengantisipasi dampak yang tidak secara murni dapat digunakan diharapkan oleh perusahaan. Komunikasi pengaruhnya untuk membantu yang dibangun oleh perusahaan dengan menyelesaikan konflik, karena mereka stakeholder haruslah mampu untuk mengantisipasi dampak negative atas memiliki pengaruh yang besar tetapi kepentingan stakeholder kepada kepentingan pribadinya rendah. perusahaan. Pada stakeholders yang Golongan ini diharapkan dapat terkategori kuadran menetralisir pertarungan kekuasaan 4 yang berarti power dan interest rendah, dan kepentingan golongan MC. perusahaan cukup melakukan strategi defensif atau cukup memonitor. Strategi Pengelolaan Stakeholders Perusahaan membangun komunikasi Keberhasilan dalam pengelolaan dengan menerima aspirasi dan tergantung pelibatan stakeholders kepentingan stakeholder dengan tanpa untuk ikut berperan dan bekerja aktif melakukan penekanan kepada mengarah tujuan yang akan dicapai stakeholder. Dalam kondisi tertentu, (Muliawan et al, 2016). Stakeholders komunikasi defensive diperlukan oleh diharapkan membangun pandangan perusahaan menghindari terjadinya strategis terhadap orang maupun lembaga masalah yang berkelanjutan bagi pihak yang terlibat dengan melihat hubungan perusahaan. maupun perbedaan antar stakeholders dan isu utama yang perhatian masing- masing. Berdasarkan analisis SIMPULAN stakeholders, terdapat empat kategori stakeholders, pertama tokoh yang berada Pihak-pihak yang terkait konflik di pada kuadran 1, yang berarti tokoh-tokoh Pulau Padang melibatkan unsur-unsur tersebut memiliki power dan interest yang perusahaan (RAPP), LSM, seperti STR dan tinggi. Strategi pengelolaan stakholders pada tokoh-tokoh kuadran ini adalah perlu Pemerintah, baik pemerintah lokal hingga melakukan pengelolaan stakeholders nasional. Berdasarkan hasil penelitian secara intensif (manage closly). Artinya diketahui ada 47 tokoh yang cukup intens perusahaan perlu melakukan strategi menaruh perhatian atau terkait dalam proaktif. Perusahaan melakukan peristiwa-peristiwa yang berhubungan komunikasi secara proaktif kepada dengan dinamika kasus Pulau Padang. stakeholder dengan mengedepankan Selanjutnya ke-47 tokoh tersebut dianalisis pengakuan dan penghormatan terhadap stakeholder. Perusahaan harus dengan menggunakan Metode Power- mengkomunikasikan harapannya kepada Interest Grid (IFC, 2007). Hasil analisis kepada stakeholder, sekaligus menerima terhadap kategori-kategori kekuatan aspirasi dan kepentingan stakeholder. pengaruh dan kepentingan tersebut di atas Pada stakeholders yang terkategori diolah dengan Metode Power-Interest Grid kuadran 2 yang berarti interest tinggi dan (IFC, 2007). Berdasarkan kriteria di atas, power rendah, perusahaan cukup maka diantara 47 stakeholder yang melakukan strategi keep informed. Perusahaan membangun komunikasi teridentifikasi, terdapat terdapat 36,17 dengan stakeholder dengan secara persen termasuk kategori manage closly periodik dan terus menerus (reguler). (MC), 8,51 persen termasuk kategori keep Hubungan komunikasi yang dibangun oleh satisfied (KS), 21,28 persen termasuk perusahaan dengan stakeholder bukan kategori keep informed (KI) dan 34,04 berdasarkan kepada kepentingan 9

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10 persen kategori monitor (M). Berdasarkan Kepulauan Meranti Provinsi Riau.( data tersebut maka diantara 47 stakeholder SK.736/Menhut-II/2011 tanggal 27 Desember 2011) terdapat 8,51 persen (golongan KS) yang secara murni dapat digunakan Muliawan, Irwan & Fahrudin, Achmad & pengaruhnya untuk membantu Fauzi, Akhmad & Boer, menyelesaikan konflik, karena mereka Mennofatria. 2016. Analisis memiliki pengaruh yang besar tetapi Stakeholders Pada Perikanan Tangkap Kerapu, Preliminary Study kepentingan pribadinya rendah. Golongan Menuju Implementasi Ecosystem ini diharapkan dapat menetralisir Approach For Fisheries Management pertarungan kekuasaan dan kepentingan Di Kepulauan Spermonde Kota golongan MC. Makassar. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol 9. DAFTAR PUSTAKA

[CARE IPB]. Center for Alternative dispute Resolution and Empowerment Pusat Kajian Resolusi Konflik Institut Pertanian Bogor, 2012. Resolusi Konflik Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Pulau Padang. Bogor (ID): CARE IPB.

Grimble, R. and M. K. Chan. 1995. Stakeholder analysis for natural resource management in developing countries: Some practical guidelines for making management more participatory and effective. Nat. Resources Forum 19:113–124.

International Finance Corporation (IFC). 2007. Stakeholder Engagment. www.ifc.org/enviro.First printing, Pennsylvania Avenue, N.W. Washington, D.C.

Riau Pos. 2012. Melihat Pulau Padang dari Atas Udara: Pulau Eksoktik, Terancam pembalakan liar

STR. 2011. Tolak HTI PT. RAPP di Pulau Padang Meranti: Kronologis Penolakan Masyarakat Pulau Padang Kabupaten Kepulauan Meranti terhadap HTI PT. RAPP Blok Pulau Padang (SK No. 327/menhut-ii/2009 tanggal 12 juni 2009) dan Gambaran Singkat Pulau Padang. Kabupaten Meranti.

Tim Mediasi, LaporanTim Mediasi Penyelesaian Tuntutan Masyarakat Setempat Terhadap Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Pulau Padang Kabupaten

10

Jurnal CARE Vol 4. (1): 1-10

11