Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN Nomor:36/Pid.B/2020/PN Bpp.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah AgungPengadilan Negeri Republik Balikpapan yang mengadili perkara Indonesia pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa: Nama Lengkap Agus Kossay. Wamena. 33 Tahun / 9 Juni 1986. Laki-Laki Indonesia Asrama Uncen Unit 6, Kelurahan Yabansai Distrik Heram, Kota Jayapura. Katholik. Aktivis (Ketua KNPB Pusat).

Terdakwa Agus Kossay ditahan dalam Tahanan Rutan masing-masing oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 18 September 2019 sampai dengan tanggal 7 Oktober 2019 ; 2. Penyidik Perpanjangan oleh PU sejak tanggal 8 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 16 Nopember 2019 ; 3. Penyidik Perpanjangan Pertama oleh Ketua PN sejak tanggal 17 Nopember 2019 sampai dengan 16 Desember 2019 ; Mahkamah 4.AgungPenuntut Umum sejak tanggalRepublik 16 Desember 2019 sampai denganIndonesia tanggal 4 Januari 2020 ; 5. Penuntut Umum Perpanjangan Pertama oleh Ketua PN sejak tanggal 5 Januari 2020 sampai dengan tanggal 3 Pebruari 2020 ; 6. Hakim PN sejak tanggal 29 Januari 2020 sampai dengan tanggal 27 Pebruari 2020 ; 7. Diperpanjangan oleh Ketua PN sejak tanggal 28 Pebruari 2020 sampai dengan tanggal 27 April 2020 ; 8. Diperpanjang Pertama oleh Ketua PT sejak tanggal 28 April 2020 sampai dengan tanggal 27 Mei 2020 ; 9. Diperpanjang Kedua oleh Ketua PT sejak tanggal 28 Mei 2020 sampai dengan tanggal 26 Juni 2020 ; Terdakwa didampingi Penasehat Hukumnya, bernama sdr. Gustaf R. Kawer, SH. M.Si, Yohanis Mambrasar, SH, Apilus Manufandi, SH, Yuliana Langowuyo, SH, Mersi Fera Waromi, SH, Latifa Anum Siregar, SH, Iwan Niode, SH. Yusman, SH, Wehelmina Morin, SH, Helmi, SH, Yustina Haluk, SH, Emanuel Gobay, SH. MH, Yulius La La’ar, SH, Waltermans MahkamahTahulending, Agung SH, Dodo Dwi Parabi,Republik SH, Ganius Wenda, SH. MH, Indonesia Yuliana S.

Halaman 1 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Yabansabra, SH, Fatul Huda Wiyashadi, SH, Bernad Marbun, SH, Fajrian Noor, SH, Ni Nyoman Suraminingsih, SH dan Sastiano Kesek, SH. LLM, para Advokat/ Pengacara yang berdomisili hukum pada kantor Perkumpulan Mahkamah AgungPengacara HAM untuk PapuaRepublik (PAHAM PAPUA) di Jalan Merak Indonesia B2, Kelurahan VIM, RT. 008/ RW. 001, Kecamatan Abepura berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Pebruari 2020 yang teah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balikpapan pada hari Senin, tanggal 10 Pebruari 2020, Nomor : 19/SK/02/20/PN.Bpp. ; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca : - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp. tanggal 29 Januari 2020 tentang Penunjukan Majelis Hakim ; - Penetapan Majelis Hakim Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp. tanggal 30 Januari 2020 tentang penetapan hari sidang ; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan ; - Setelah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa ; - Serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan ; - Setelah mendengar pembacaan surat tuntutan pidana No. Reg. Perk. PDM – 92/JPR/Eku.2/06/2020 tanggal 5 Juni 2020, yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Agus Kossay terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ MAKAR “, sebagaimana diatur dan Mahkamah Agungdiancam pidana dalam Republik Pasal 106 KUHP Jo Pasal 55Indonesia ayat (1) ke 1 KUHP dalam Surat Dakwaan Kesatu ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGUS KOSSAYdengan pidana penjara selama 15 (LIMA BELAS) TAHUN dengan dikurangi selama terdakwa menjalani masa penahanan sementara. Dengan perintah terdakwa tetap ditahan. 3. Menyatakan barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah HP Oppo F5 warna Hitam, Imei-1 : 867815037958819, imei-2 : 867815037958801, Nomor HP 085243996671. - 1 (satu) buah HP 105 , Imei-1 : 359009090806710, imei-2 : 3590090908567, Nomor HP 0812128580579 Dirampas untuk dimusnahkan - 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda X berisikan Video, CCTV dan fhoto / dokumentasi aksi Mahkamah Agungdemo tanggal 19 Agustus Republik 2019 dan 29 Agustus 2019 Indonesia

Halaman 2 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda V berisikan Orasi ALEXANDER GOBAY saat kegiatan demo tanggal tanggal 19 Agustus 2019 di Jayapura Mahkamah AgungTerlampir dalam berkas Republik perkara. Indonesia - 7 (tujuh) Unit KomputerLenovo. - 1 (satu) Unit KomputerAsus. - 1 (satu) Unit KomputerSamsung. - 1 (satu) Unit Komputer Acer. - 2 (dua) Unit KomputerHp. - 2 (dua) Unit KomputerDell. - 2 (dua) Unit PrinterHp Laserjet P1102. - 2 (dua) Unit PrinterCanon Pixma. - 1 (satu) Unit Printer Epson. - 2 (dua) buah Keyboard Acer. - 1 (satu)buah Keyboard Logitech. - 1 (satu)buah Keyboard Asus ; - 7 (tujuh) buah Keyboard Lenovo ; - 2 (dua) unit Cpu Dell; - 8 (delapan) buah Mouse Lenovo ; - 1 (satu) buah MouseHP ; - 2 (dua) buah Mouse Acer ; - 1 (satu) buah Mouse Logitech ; - 1 (satu) buah Mouse Votre ; - 1 (satu) buah Charger Laptop Hipro ; - 2 (dua) buah Charger Laptop Asus; - 1 (satu) buah Charger Laptop HP; - 4 (empat) buah Charger Komputer Lenovo; Mahkamah Agung- 2 (dua) buah Kabel Republik Power Komputer; Indonesia - 2 (dua) buah Kabel Data Komputer; - 5 (lima) buah Kabel Printer; - 2 (dua) buah Kabel Roll; - 1 (satu) buah Tape Compo Polytron; - 1 (satu) buah Setelan Suara Mic Behringer Uphorio Umc 22; - 1 (satu) buah Amplifier Uhf; - 1 (satu) buah Digital Video Recorder Ahd; - 1 (satu) buah Wireless In Router Wifi Asus; - 1 (satu) buah Wifi Zte; - 1 (satu) buah Terminal Wifi3com; - 1 (satu) buah Memory CPU; - 1 (satu) buah Mic Duduk Anysong; - 1 (satu) buah Charger Battery Nikon; - 1 (satu) buah Mic Megaphone; - 2 (dua) buah Kalkulator Casio; - 1 (satu) buah Kamera CCTVHikvision; - 1 (satu) buah Buku Kerja 2018 Prov. Papua; - 1 (satu) buah Speaker Bluetooth Kecil; - 2 (dua) Roll Kain Warna Cokelat Korpri; - 27 (dua puluh tujuh) buah Ikat Pinggang Kecil Korpri; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias Salib; - 11 (sebelas) bauh Tas; Mahkamah Agung- 1 (satu) unit Sepeda MotorRepublik Honda; Indonesia

Halaman 3 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- 1 (satu) buah Kunci Ring; - 1 (satu) buah Rangkaian Gantungan Kunci; - 1 (satu) buah Obeng Plat; - 1 (satu) buah Parang / Pisau; - 2 (dua) buah Tombak Kayu Panjang; Mahkamah Agung- 4 (empat) buah Republik Busur; Indonesia - 36 (tiga puluh enam) buah Anak Panah; - 47 (empat puluh tujuh) buah Batu; - 58 (lima puluh delapan) buah Besi + Pipa; - 47 (empat puluh tujuh) buah Ketapel; - 6 (enam) buah Pecahan Kaca; - 5 (lima) batangPotongan Kayu. Dipergunakan dalam perkara yang lain 4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000 (Lima Ribu Rupiah).

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa telah mengajukan dan membacakan nota Pembelaan/ Pledoi secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut : - Membebaskan Terdakwa Agus Kossay dari Dakwaan dan Tuntutan Pidana serta Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum merehabilitasi nama baik Terdakwa ; - Namun bila Majelis Hakim berpendapat/ berkeyakinan lain, maka kami mohon putusan yang seadil – adilnya, mengingat tujuan penjatuhan pidana Mahkamah Agungbukanlah pembalasan dendamRepublik atau penjeraan tetapi bertujuan Indonesia mendidik dengan member kesempatan terhadap orang tersebut memperbaiki tingkah lakunya di tengah – tengah pergaulan masyarakat ;

Menimbang, bahwa atas nota pembelaan/ pledoi tersebut, Penuntut Umum menyatakan langsung akan menanggapinya dengan Replik secara lisan yang pada pokoknya menolak dalil – dalil dalam pembelaan tersebut dan bertetap pada tuntutannya semula ;

Menimbang, bahwa atas replik lisan Penuntut Umum tersebut, Penasehat Hukum Terdakwa menyatakan bahwa akan langsung menanggapinya dengan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya tetap pada nota pembelaannya ;

Menimbang, bahwa Terdakwa Agus Kossay diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan Surat Dakwaan No. Reg. Perkara . PDM – 92/JPR/Eku.2/01/2020 tanggal 24 Januari 2020 sebagai berikut : Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

KESATU : Bahwa ia TERDAKWA AGUS KOSSAY, bersama—sama dengan BUCHTAR TABUNI, FERY KOMBO, STEVANUS ITLAY Alias STEVEN ITLAY, Mahkamah AgungALEXANDER GOBAY (masing-masingRepublik berkas perkara terpisah),Indonesia VICTOR YEIMO Alias VIKY (Belum tertangkap), Pada waktu yang sudah tidak diketahui secara pasti sekitar tahun 2008 sampai dengan Tanggal 29 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2008 sampai dengan Tahun 2019, bertempat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura Provinsi Papua atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Klas I A Jayapura,dengan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No 179/ KMA/ SK/ X/ 2019 Tanggal 30 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana atas nama terdakwa Fery Kombo dan Kawan-Kawan, dan Berdasarkan Pasal 85 KUHAP, maka pelaksanaan persidangan dipindahkan atau dialihkan dari Pengadilan Negeri Jayapura ke Pengadilan Negeri Balikpapan,yang mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara ini, “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan, Makar dengan maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara“ , yang dilakukan Mahkamah olehAgung TERDAKWA dengan cara-caraRepublik sebagai berikut: Indonesia

 Bahwa pada tahun 2008, pergerakan politik Papua Merdeka mulai aktif berupa perlawanan terhadap Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh BUCHTAR TABUNI (berkas perkara terpisah) dan aktivis perlawanan lainnya untuk Papua Merdeka yang menginginkan pisah dari Negara Indonesia sebagaimana pergerakan Papua Merdeka tersebut berharap mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group (MSG) yang merupakan organisasi antar Pemerintah yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru, yang terbentuk pada tanggal 23 Maret 2007 dan bermarkas di Port Vila, Vanuatu. Pergerakan BUCHTAR TABUNI bersama aktivis perlawanan lainnya mendapat dukungan dari Mahasiswa West Papua sebagaimana adanya eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali kembali ke west Papua dalam rangka melakukan demonstrasi besar-besaran menyeruhkan “Papua Zona Darurat” untuk kemerdekaan Papua dan berharap dapat bergabung dalam Organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG). Bahwa Mahkamah Agungdemonstrasi dan perlawanan Republik yang di pimpin oleh BUCHTAR IndonesiaTABUNI dan

Halaman 5 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

VICTRO YEIMO merupakan kelanjutan pembentukan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) juga untuk mendukung misi Peluncuran IPWP (International Parliamentarians For West Papua) yang disuarakan oleh Mahkamah AgungBENY WENDA di Republik Houses Of Parliament, London, Indonesia bertujuan untuk menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Merdeka.

 Bahwa pada tahun 2013, ketika BUCHTAR TABUNI selesai menjalani pidana penjara, selanjutnya BUCHTAR TABUNI membentuk Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua PNPW) dengan tujuan yang sama dengan Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) melakukan pergerakan perlawanan untuk Papua Merdeka. Pembentukan Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua) bergerak secara politik melalui jalur isu Referendum dalam penentuaan nasib sendiri untuk kemerdekaan Papua yang memisahkan diri dari NKRI.Terdapat juga pembentukan organsisasi pergerakan untuk Papua Merdeka yang dibentuk dan dipimpin oleh FORKORUS YABOISEMBUT dengan nama Organisasi NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat) dan pembentukan organisasi lainnya yang dibentuk dan di Pimpin oleh ANDI AYAMISEBA dengan nama organisasi WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation).

 Bahwa Pada tahun 2014, pembentukan Organisasi ULMWP (United Mahkamah AgungLiberation Movement forRepublik West Papua) yang dipimpin danIndonesia dijabat oleh EDISON WAROMI selaku Ketua, ANDI AYAMISEBA selaku Ketua I dan BUCHTAR TABUNI selaku Ketua II, serta menunjuk BENY WENDA sebagai Diplomat Luar Negeri, dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu. ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) membawahi dan tergabungnya beberapa organisasi antara lain yakni PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing). Bahwa organisasi yang tidak tergabung dengan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yakni KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka). Namun dari ketiga organisasi tersebut berjalan dengan tujuan misi yang sama yaitu kemerdekaan Papua, Papua Mahkamah Agungmenjadi sebuah Negara Republik yang memisahkan diri dari NKRIIndonesia melalui

Halaman 6 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Referendum sebagai media perjuangan.Pergerakan perjuangan dari ketiga organisasi tersebut memiliki program dan mekanisme kerja yaitu : - ULMWP, melakukan politik luar negeri untuk memperoleh dukungan Mahkamah AgungInternasional atasRepublik kemerdekaan Papua Barat Indonesia melalui proses refrendum, dengan cara BENI WENDA selaku Diplomat Luar Negeri melakukan penyaringan dan penginputan semua data melalui Media Sosial dan melakukan kampanye di luar Negeri. - KNPB, melakukan aksi simpatik dan memediasi dukungan masyarakat menujuh persiapan dan pelaksanaan Referendum baik dengan cara Diplomat dan Non Diplomat, dengan cara propaganda melalui media sosial atas pelanggaran HAM dan hal lainnya yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka dan menjatuhkan Pemerintah RI. - TPN-PB, melakukan perekrutan kekuatan pasukan dan pesenjataan menjadi pejuang atau militansi untuk aksi penyerangan persenjataan/peperangan melawan aparat TNI-POLRI.

 Bahwa awalnya Tahun 2011 sampai dengan bulan Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sehingga aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah BUCHTAR TABUNI, Mahkamah Agungkemudian sekira tahun Republik 2012 VICTOR YEIMO alias Indonesia VIKY (Belum tertangkap) menggantikan BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Bahwa setelah terpilih TERDAKWA menjadi Ketua Umum KNPB selanjutnya TERDAKWA melaksanakan amanat Hasil Kongres II KNPB, dengan melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain yakni : - Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Kelompok/organisasi yang memiliki perjuangan yang sama dengan KNPB. - Pada tanggal 2-3 November 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCENJayapura, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB mengadakan pertemuan dan rapat bersama dengan pengurus pusat. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Pada tanggal 23 Januari 2019 di Sekretraiat KNPB TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB bersama dengan pengurus pusat, melakukan PersRelease/Konfrensi Pers tentang adanya penangkapan pengurus Mahkamah Agungdan aktivis KNPB Republik serta pengerebekan Sekretariat Indonesia KNPB wilayah se Papua oleh TNI-Polri, dengan publikasi propaganda terjadinya kesewenang-wenangan penangkapan yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap pengurus dan activis KNPB. - Pada bulan Juni 2019 di KPCK Sinode GKI, Argapura Jayapura TERDAKWA bersama VICTOR YEIMO atas nama Pengurus KNPB menghadiri pertemuan Dewan Gereja Sedunia, dalam pertemuan tersebut TERDAKWA menyampaikan adanya pelanggaran HAM dan Otoriter yang dilakukan oleh Negara Indonesia melalui kesewenangan TNI - Polri yang membungkam nilai demokrasi rakyat Indonesia dan terjadi penangkapan terhadap aktivis KNPB yang memperjuangkan nasib sendiri untuk kemerdekaan Papua. - Pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2019 di Asrama Papua Tomohon, Sulawesi Utara, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB melakukan Seminar dan Rapat Pimpinan Nasional Pertama bersama dengan Perwakilan Pengurus KNPB Wilayah sePapua, dalam rangka pembahasan pelaksanaan Hasil Kongres II KNPB, dan membuat Mahkamah Agungkeputusan bersama dariRepublik hasil Rapat Pimpinan Nasional tersebut,Indonesia perihal kesepakatan perjuangan kemerdekaan Papua hasil Kongres II KNPB yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus wilayah KNPB, dengan agenda pergerakan berupa : Mogok Sipil Nasional, dengan Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional Untuk West Papua“. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY (berkas perkara terpisah) selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah menyuarakan kepada seluruh pengurus dan activis perlawanan kemerdekaan Papua, untuk diketahui seluruh rakyat Papua, agar tidak mengikuti pelaksanaan Upacara dan Memasang Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2019, sesuai dengan edaran melalui postingan media sosial. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO (berkas perkara terpisah) selaku Ketua BEM UNCEN untuk rencana pelaksanaan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi Mahkamah Agungterhadap Mahasiswa/Pemuda Republik Papua di Surabaya Indonesia Jawa

Halaman 8 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada Mahkamah Agunghari Senin Tanggal Republik 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Indonesia Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran (selebaran) untuk mengikuti aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Papua, sesuai surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB. Dimana surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut, telah diedarkan dan ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Nasib Sendiri, tujuan Demonstrasi ke Kantor MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak Mahkamah Agunguntuk melakukan Aksi Republik Demonstrasi pada hari Senin, tanggal Indonesia 19 Agustus 2019.

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER GOBAY (berkas perkara terpisah) selaku Ketua BEM USTJ, yang dihadiri antara lain : FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI Jayapura, Papua, VICTOR TIBUL selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Kampus sekitar kurang lebih 50 (lima puluh) orang.

 Bahwa setelah mengadakan pertemuan dengan para activis mahasiswa tersebut, FERY KOMBO menghubungi TERDAKWA atas persiapan Mahkamah Agungpelaksanaan aksi demonstrasi Republik pada hari Senin, tanggal 19 AgustusIndonesia 2019,

Halaman 9 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sesuai dengan surat pemberitahuan aksi demosntrasi yang di tandatangani oleh FERY KOMBO dan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

 Dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Mahkamah AgungAgustus 2019, yang Republik ditandatangani oleh TERDAKWA Indonesia tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019, menimbulkan Aksi demo yang mengarah kepada Kejahatan Makar yaitu:

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut adalah Simpatisan KNPB.

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera KNPB dan yang membawa bendera KNPB tersebut adalah Simpatisan KNPB.

 Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing- masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlapnya adalah mahasiswa Uncen/Bem Uncen, sedangkan VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, selanjutnya Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua“ masa menjawab “Hidup“ , Pimpinan masa mengucapkan “Papua” maka massa menjawab “Merdeka“, Mahkamah AgungPimpinan Massa mengucapkan Republik “Referendum”, massa Indonesia mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora“ , yang memimpin demo/orasi adalah FERY KOMBO dan VICTOR YEIMO ( Juru Bicara KNPB Internasional ), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah BAYAM KEROMAN, yang mana pimpinan massa tersebut menggunakan 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan VICTOR YEIMO melakukan orasi di Lingkaran abe, depan Kantor MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.-

 Massa menurunkan bendera Merah putih di depan Kantor Gubernur Papua.

 Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA, dan Mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati, telah melaksanakan aksi demonstrasi lanjutan di Kantor Gubernur Papua. Yang dalam aksi Demonstrasi tersebut massa aksi telah membawa dan mengibarkan Mahkamah Agungbendera KNPB dan bendera Republik bintang kejora, dan terjadi kebakaran Indonesia yang

Halaman 10 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menyebabkan kerugian berupa fasiltas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dan lain-lain, bahkan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia karena dianiaya orang yang tidak menerima Mahkamah Agungperbuatan aksi demo Republik tersebut. Indonesia  Berkumpulnya para massa aksi dan longmarch dari titik kumpul menujuh lokasi aksi yakni Kantor Gubernur Papua, terdapat beberapa kejadian yang dilakukan oleh massa aksi demonstrasi, antara lain yakni : - Di Expo Waena melakukan blokade jalan sehingga kendaraan dan orang tidak bisa melewati jalan utama Waena- Jayapura, serta melepari kendaraan yang lewat. - Dilingkaran Abe, massa dari Sentani melakukan pengrusakan / pelemparan bangunan sepanjang jalan di Waena menuju Lingkaran Abepura dan membawa alat tajam berupa panah, parang, besi dan alat tajam lainnya, ada juga membawa Katapel dengan kelereng dan batu, serta massa juga membawa bendera KNPB dan bendera Bintang kejora. - Massa dipimpin oleh BEM UNCEN dan BEM USTJ dengan menggunakan sebuah Mobil triton warna silver, dengan mengibarkan bendera KNPB dan bintang kejora diatas Mobil tersebut. - Di Gedung MRP langsung melakukan orasi dengan membakar kantor Mahkamah AgungMPR, selanjutnya massaRepublik berjalan lagi, namun sepanjang Indonesia jalan massa melakukan pelemparan, dengan batu dan katapel terhadap bangunan yang ada di sepanjang jalan. - Di PTC massa melakukan pembakaran terhadap tempat / los usaha pakaian, kemudian disepanjang jalan entrop - argapura massa melakukan pembakaran terhadap Bangunan / Ruko / Rumah makan/Soumel serta melakukan pengrusakan terhadap ATM dan bangunan lainnya, juga melakukan pencurian terhadap barang-barang toko, serta melakukan pembakaran terhadap kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sedang parkir di depan Ruko. - Di daerah Argapura Bawah, Depan pelabuhan terdapat pembakaran ruko dan warung makan dan membakar Kantor Bea Cukai, membakar Kantor Pos dan Kantor Telkomsel, serta beberapa ruko sepanjangan jalan dan fsilitas umum lainnya - Perjalanan menujuh Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan pembakaran dan pencurian di Toko Evan, membakar Pos Polisi Mahkamah AgungLumba-Lumba, dan membakar Republik Kantor KPU Provinsi Papua Indonesia

Halaman 11 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Di Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan penjarahan / pencurian seluruh fasilitas Kantor Gubernur seperti lapto, komputer dan masih ada banyak barang yang di jarah, dan massa aksi menaikan dan Mahkamah Agungmengibarkan benderaRepublik bintang kejora di Tiang Indonesia Bendera Halaman Gedung Gubenur Papua. - Pengrusakan dan penurunan bendera merah putih yang sedang berkibar di Depan Kantor Pemerintah dan Swasta.

 Bahwa pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 di Port Numbay, Jayapura, Pengurus Pusat KNPB dan Activis KNPB, mengadakan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, dalam rangka evaluasi pasca aksi demontrasi dan pembacaan situasi politik untuk mendapat dukungan politik Internasional dan menjalankan strategi pergerakan dengan momoentum isi rasisme di Surabaya-Malang Jawa Timur, untuk mencapai misi tujuan perolehan penentuan nasib sendiri kemendekaan Papua melalui refrendum, yang dalam rapat tersebut menghasilkan : a. Rapat pertemuan tersebut bersifat rahasia dan menjadi dasar pergerakan activis KNPB yang bersifat arahan untuk dijalankan secara nasional dan menyuruh, yang mana hasil rapat pertemuan termuat dalam surat yang ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Mahkamah AgungKetua Umum KNPB. Republik Indonesia b. Rapat Internal BPP BNPB (Bandan Pengrus Pusat Komite Nasional Papua Barat) memutuskan sejumlah Keputusan Penting yang merupakan Rekomendasi BPP BNPB yang perlu di kerjakan oleh seluruh Badan Pengurs Wilayah dan Konsulaat, sesuai yang termuat dalam Surat Nomor : 009/.I/INTER/SRT-AN/BPP-KNPB/VIII/2019, tertanggal 09 September 2019, ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, yaitu : - Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat KNPB secara Resmi akan Ambil alih kendali Panggung Politik Bangsa Papua di seluruh Tanah Air West Papua, Secara tertutup. - Segera Konsolidasi Internal Badan Pengursu KNPB di seluruh Tanah Air West Papua dan Konsolidasi External Rakyat Papua, Rakyat Indonesia dan Masyarakat Internasional dalam agenda Mogok Sipil Nasional untuk menjawab Hak Menentukan Nasip Mahkamah AgungSendiri di Papua Barat. Republik Indonesia

Halaman 12 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Badan Pengurus KNPB di Seluruh Wilayah Papua Barat segera serukan kepada rakyat bangsa papua untuk mempersiapkan diri menuju Mogok Sipil Nasional MSN dalam kurun waktu satu tahun Mahkamah Agungsampe pada Republik2021. Indonesia - Isue MONYET Menjadi Alat Propaganda dan materi konsolidasi kita di seluruh pelosok Tanah Air West Papua. - Badan Pengurus KNPB di seluruh Wilayah segerah siapkan Alat Alternatif Menuju MSN Seperti ( Pangan, Alat Komunikasi dan Jaringan Internet) dalam waktu satu tahun sampe 2021. - Sejak Arahan Ini di kelurkan secara resmi . Segera! Badan Pengurus KNPB Pusat, Wilayah dan Konsulat. mengambil langkah maju secara rahasia dan profesional menuju MSN di West Papua. c. Hasil pembacaan dan Evaluasi ini menjadi keputusan bangsa papua yang di ambil Oleh Badan Pengrus Komite Nasional Papua Barat, yang menjadi rahasia Internal pengurus Komite Nasional Papua Barat di seluruh wilayah dan di konsumsi secara terbatas dalam Internal Pengurus KNPB. Atas dasar, Evaluasi dan pembacaan situasi secara menyeluru memutuskan bahwa, yang menjadi tuntutan bangsa papua secara Nasional yaitu : - Untuk Penyelesaian Konflik tentang status west papua, Rakyat Mahkamah AgungBangsa Papua Republik menuntut Hak Menentukan Nasib Indonesia sendiri bagi bangsa papua adalah solusi yang adil dan demokratis melalui mekanis Internasional yaitu Referendum di Papua Barat. - Situasi Papua Darurat! Atas Nama Kemanusiaan di Papua Barat, Segera Intervensi Badan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB ke Papua Barat. - Situasi Papua Darurat kemanusiaan, Segera! Pemerintah Indonesia membuka Akses Jurnalis Asing dan Pencari Fakta HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa ke Papua barat. - Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, segera Mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik seluruh Pasukan Organik dan Non Organik dari Wilayah West Papua. - Rakyat Papua Memohon Kepada Seluruh Kedutaan besar di Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia memberikan jaminan pengamanan kusus kepada seluruh pelajar dan Mahasiswa/i serta rakyat Papua yang ada di seluruh kota Study di Mahkamah AgungIndonesia. Republik Indonesia

Halaman 13 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Apabila, poin ke 5 tidak di Indahkan oleh Pemerintah Indonesia, maka rakyat papua akan Nyatakan sikap secara terbuka kepada pemerintah indonesia untuk mengusir seluruh rakyat indonesia Mahkamah Agungyang ada di pelosokRepublik tanah air west Papua secara Indonesia paksa.  Bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 di Papua, merupakan pergerakan yang dimotori oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan activis perlawanan rakyat local lainnya yang menggunakan momentum dukungan mahasiswa/pemuda Papua atas isu rasisme yang terjadi di Surabaya-Malang Jawa Timur dan hasil dari pelaksanaan tersebut akan dibuat propaganda untuk kebutuhan pergerakan politik luar negera oleh ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) melalui BENY WENDA selaku Diplomat Luar Negeri yang merupakan bagian dari pergerakan organsasi tersebut yang bertepatan pada bulan September 2019 terdapat jadwal pertemuan bangsa-bangsa di Dewan PBB, dan BENNY WENDA yang didukung oleh negara - negara yang tergabung dalam organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG), sejalan dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu, dan juga berharap mendapat dukungan dari Diplomat negara-negara Erofa, Afrika dan Amerika di Sidang Dewan PBB pada bulan September 2019.

Mahkamah AgungBahwa Organisasi KNPB Republik (Komite Nasional Papua Barat) Indonesia dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), memiliki hubungan misi pergerakan yang sama yakni dalam perjuangan kemerdekaan Papua melalui refrendum memilih pemisahan wilayah yang merdeka dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun pergerakan perjuangan dilakukan dengn cara yang berbeda, yang mana KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) melakukan pergerakan perlawanan secara lokal dalam negeri wilayah Papua, sedangkan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan politik luar negeri untuk mendapat dukungan politik internasional untuk di bawa dan dibahas di Sidang Dewan PBB untuk mendapat hak politik berupa Mahkamah Agungrefrendum untuk kemerdekaan Republik Papua yang terpisah dari wilayah Indonesia NKRI.

Halaman 14 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik TERDAKWA yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB, beberapa surat KNPB, Mahkamah Agungbeberapa surat ULMWP, Republik yang merupakan dukungan dari Indonesia KNPB  Bahwa perbuatan TERDAKWA tersebut merupakan tindakan makar dengan cara separatis yang diartikan sebagai sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum. Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Mahkamah PAgungasal 106 KUHP Jo Pasal 55Republik ayat (1) ke 1 KUHP Indonesia ------A T A U ------

KEDUA: Bahwa ia TERDAKWA AGUS KOSSAY, bersama—sama dengan BUCHTAR TABUNI, FERY KOMBO, STEVANUS ITLAY Alias STEVEN ITLAY, ALEXANDER GOBAY (masing-masing berkas perkara terpisah), VICTOR YEIMO Alias VIKY (Belum tertangkap), Pada waktu yang sudah tidak diketahui secara pasti sekitar tahun 2008 sampai dengan Tanggal 29 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2008 sampai dengan Tahun 2019, bertempat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura Provinsi Papua atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Klas I A Jayapura,dengan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No 179/ KMA/ SK/ X/ 2019 Tanggal 30 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana atas nama terdakwa Fery MahkamahKombo Agung dan Kawan-Kawan ,Republik dan Berdasarkan Pasal 85 KUHAP,Indonesia maka

Halaman 15 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pelaksanaan persidangan dipindahkan atau dialihkan dari Pengadilan Negeri Jayapura ke Pengadilan Negeri Balikpapan,yang mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara ini,,Permufakatan jahat untuk melakukan kejahatan Mahkamah AgungMakar dengan maksud Republik supaya seluruh atau sebagian Indonesia wilayah negara jatuh ke tangan musuh atau memisahkan sebagian dari wilayah negara“ ,.yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara-cara sebagai berikut:

 Bahwa pada tahun 2008, pergerakan politik Papua Merdeka mulai aktif berupa perlawanan terhadap Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh BUCHTAR TABUNI (berkas perkara terpisah) dan aktivis perlawanan lainnya untuk Papua Merdeka yang menginginkan pisah dari Negara Indonesia sebagaimana pergerakan Papua Merdeka tersebut berharap mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group (MSG) yang merupakan organisasi antar Pemerintah yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru, yang terbentuk pada tanggal 23 Maret 2007 dan bermarkas di Port Vila, Vanuatu. Pergerakan BUCHTAR TABUNI bersama aktivis perlawanan lainnya mendapat dukungan dari Mahasiswa West Papua sebagaimana adanya eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali kembali ke west Papua dalam rangka melakukan demonstrasi besar-besaran menyeruhkan “Papua Zona Darurat” untuk Mahkamah Agungkemerdekaan Papua Republik dan berharap dapat bergabung dalamIndonesia Organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG). Bahwa demonstrasi dan perlawanan yang di pimpin oleh BUCHTAR TABUNI dan VICTRO YEIMO merupakan kelanjutan pembentukan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) juga untuk mendukung misi Peluncuran IPWP (International Parliamentarians For West Papua) yang disuarakan oleh BENY WENDA di Houses Of Parliament, London, bertujuan untuk menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Merdeka.

 Bahwa pada tahun 2013, ketika BUCHTAR TABUNI selesai menjalani pidana penjara, selanjutnya BUCHTAR TABUNI membentuk Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua PNPW) dengan tujuan yang sama dengan Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) melakukan pergerakan perlawanan untuk Papua Merdeka. Pembentukan Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua) bergerak secara politik melalui jalur isu Referendum dalam penentuaan Mahkamah Agungnasib sendiri untuk kemerdekaanRepublik Papua yang memisahkan Indonesia diri dari

Halaman 16 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

NKRI.Terdapat juga pembentukan organsisasi pergerakan untuk Papua Merdeka yang dibentuk dan dipimpin oleh FORKORUS YABOISEMBUT dengan nama Organisasi NFRPB (Negara Federal Mahkamah AgungRepublik Papua Republik Barat) dan pembentukan organisasi Indonesia lainnya yang dibentuk dan di Pimpin oleh ANDI AYAMISEBA dengan nama organisasi WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation).

 Bahwa Pada tahun 2014, pembentukan Organisasi ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang dipimpin dan dijabat oleh EDISON WAROMI selaku Ketua, ANDI AYAMISEBA selaku Ketua I dan BUCHTAR TABUNI selaku Ketua II, serta menunjuk BENY WENDA sebagai Diplomat Luar Negeri, dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu. ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) membawahi dan tergabungnya beberapa organisasi antara lain yakni PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing). Bahwa organisasi yang tidak tergabung dengan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yakni KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Mahkamah AgungBarat/Tentara Pembebasan Republik Nasional Organisasi PapuaIndonesia Merdeka). Namun dari ketiga organisasi tersebut berjalan dengan tujuan misi yang sama yaitu kemerdekaan Papua, Papua menjadi sebuah Negara yang memisahkan diri dari NKRI melalui Referendum sebagai media perjuangan.Pergerakan perjuangan dari ketiga organisasi tersebut memiliki program dan mekanisme kerja yaitu : - ULMWP, melakukan politik luar negeri untuk memperoleh dukungan Internasional atas kemerdekaan Papua Barat melalui proses refrendum, dengan cara BENI WENDA selaku Diplomat Luar Negeri melakukan penyaringan dan penginputan semua data melalui Media Sosial dan melakukan kampanye di luar Negeri. - KNPB, melakukan aksi simpatik dan memediasi dukungan masyarakat menujuh persiapan dan pelaksanaan Referendum baik dengan cara Diplomat dan Non Diplomat, dengan cara propaganda melalui media sosial atas pelanggaran HAM dan hal lainnya yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka dan menjatuhkan Mahkamah AgungPemerintah RI. Republik Indonesia

Halaman 17 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- TPN-PB, melakukan perekrutan kekuatan pasukan dan pesenjataan menjadi pejuang atau militansi untuk aksi penyerangan persenjataan/peperangan melawan aparat TNI-POLRI. Mahkamah Agung Bahwa awalnya Republik Tahun 2011 sampai dengan bulan Indonesia Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sehingga aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 VICTOR YEIMO alias VIKY menggantikan BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Bahwa setelah terpilih TERDAKWA menjadi Ketua Umum KNPB selanjutnya TERDAKWA melaksanakan amanat Hasil Kongres II KNPB, dengan melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain yakni : - Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Mahkamah AgungKelompok/organisasi Republik yang memiliki perjuangan Indonesia yang sama dengan KNPB. - Pada tanggal 2-3 November 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCENJayapura, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB mengadakan pertemuan dan rapat bersama dengan pengurus pusat. - Pada tanggal 23 Januari 2019 di Sekretraiat KNPB TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB bersama dengan pengurus pusat, melakukan PersRelease/Konfrensi Pers tentang adanya penangkapan pengurus dan aktivis KNPB serta pengerebekan Sekretariat KNPB wilayah se Papua oleh TNI-Polri, dengan publikasi propaganda terjadinya kesewenang-wenangan penangkapan yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap pengurus dan activis KNPB. - Pada bulan Juni 2019 di KPCK Sinode GKI, Argapura Jayapura TERDAKWA bersama VICTOR YEIMO atas nama Pengurus KNPB menghadiri pertemuan Dewan Gereja Sedunia, dalam Mahkamah Agungpertemuan tersebut Republik TERDAKWA menyampaikan Indonesia adanya

Halaman 18 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pelanggaran HAM dan Otoriter yang dilakukan oleh Negara Indonesia melalui kesewenangan TNI - Polri yang membungkam nilai demokrasi rakyat Indonesia dan terjadi penangkapan Mahkamah Agungterhadap aktivisRepublik KNPB yang memperjuangkan Indonesianasib sendiri untuk kemerdekaan Papua. - Pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2019 di Asrama Papua Tomohon, Sulawesi Utara, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB melakukan Seminar dan Rapat Pimpinan Nasional Pertama bersama dengan Perwakilan Pengurus KNPB Wilayah sePapua, dalam rangka pembahasan pelaksanaan Hasil Kongres II KNPB, dan membuat keputusan bersama dari hasil Rapat Pimpinan Nasional tersebut, perihal kesepakatan perjuangan kemerdekaan Papua hasil Kongres II KNPB yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus wilayah KNPB, dengan agenda pergerakan berupa : Mogok Sipil Nasional, dengan Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional Untuk West Papua“. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah menyuarakan kepada seluruh pengurus dan activis perlawanan kemerdekaan Papua, untuk diketahui seluruh rakyat Papua, agar Mahkamah Agungtidak mengikuti Republik pelaksanaan Upacara dan Memasang Indonesia Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2019, sesuai dengan edaran melalui postingan media sosial. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN untuk rencana pelaksanaan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi terhadap Mahasiswa/Pemuda Papua di Surabaya Jawa Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada hari Senin Tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran Mahkamah Agung(selebaran) untuk Republik mengikuti aksi demonstrasi pada Indonesia hari Senin,

Halaman 19 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Papua, sesuai surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY Mahkamah Agungselaku Sekretaris Republik KNPB. Dimana surat edaran Indonesia (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut, telah diedarkan dan ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Nasib Sendiri, tujuan Demonstrasi ke Kantor MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak untuk melakukan Aksi Demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019.

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER Mahkamah AgungGOBAY selaku Ketua Republik BEM USTJ, yang dihadiri antara Indonesia lain : FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI Jayapura, Papua, VICTOR TIBUL selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Kampus sekitar kurang lebih 50 (lima puluh) orang.

 Bahwa setelah mengadakan pertemuan dengan para activis mahasiswa tersebut, FERY KOMBO menghubungi TERDAKWA atas persiapan pelaksanaan aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, sesuai dengan surat pemberitahuan aksi demosntrasi yang di tandatangani oleh FERY KOMBO dan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

 Dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Agustus 2019, yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019, menimbulkan Mahkamah AgungAksi demo yang mengarah Republik kepada Kejahatan Makar yaitu: Indonesia

Halaman 20 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut adalah Simpatisan KNPB. Mahkamah Agung Massa yang Republik berkumpul untuk mengikuti Aksi Indonesia demo sebahagian membawa Bendera KNPB dan yang membawa bendera KNPB tersebut adalah Simpatisan KNPB.

 Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing- masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlapnya adalah mahasiswa Uncen/Bem Uncen, sedangkan VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, selanjutnya Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua“ masa menjawab “Hidup“ , Pimpinan masa mengucapkan “Papua” maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora“ , yang memimpin demo/orasi adalah FERY KOMBO dan VICTOR YEIMO ( Juru Bicara KNPB Internasional ), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah BAYAM Mahkamah AgungKEROMAN, yang Republik mana pimpinan massa tersebut menggunakanIndonesia 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan VICTOR YEIMO melakukan orasi di Lingkaran abe, depan Kantor MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.-

 Massa menurunkan bendera Merah putih di depan Kantor Gubernur Papua.

 Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA, dan Mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati, telah melaksanakan aksi demonstrasi lanjutan di Kantor Gubernur Papua. Yang dalam aksi Demonstrasi tersebut massa aksi telah membawa dan mengibarkan bendera KNPB dan bendera bintang kejora, dan terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian berupa fasiltas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dan lain-lain, bahkan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia karena Mahkamah Agungdianiaya orang yang tidakRepublik menerima perbuatan aksi demo Indonesia tersebut.

Halaman 21 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Berkumpulnya para massa aksi dan longmarch dari titik kumpul menujuh lokasi aksi yakni Kantor Gubernur Papua, terdapat beberapa kejadian yang dilakukan oleh massa aksi demonstrasi, antara lain Mahkamah Agungyakni : Republik Indonesia - Di Expo Waena melakukan blokade jalan sehingga kendaraan dan orang tidak bisa melewati jalan utama Waena- Jayapura, serta melepari kendaraan yang lewat. - Dilingkaran Abe, massa dari Sentani melakukan pengrusakan / pelemparan bangunan sepanjang jalan di Waena menuju Lingkaran Abepura dan membawa alat tajam berupa panah, parang, besi dan alat tajam lainnya, ada juga membawa Katapel dengan kelereng dan batu, serta massa juga membawa bendera KNPB dan bendera Bintang kejora. - Massa dipimpin oleh BEM UNCEN dan BEM USTJ dengan menggunakan sebuah Mobil triton warna silver, dengan mengibarkan bendera KNPB dan bintang kejora diatas Mobil tersebut. - Di Gedung MRP langsung melakukan orasi dengan membakar kantor MPR, selanjutnya massa berjalan lagi, namun sepanjang jalan massa melakukan pelemparan, dengan batu dan katapel Mahkamah Agungterhadap bangunan Republik yang ada di sepanjang jalan. Indonesia - Di PTC massa melakukan pembakaran terhadap tempat / los usaha pakaian, kemudian disepanjang jalan entrop - argapura massa melakukan pembakaran terhadap Bangunan / Ruko / Rumah makan/Soumel serta melakukan pengrusakan terhadap ATM dan bangunan lainnya, juga melakukan pencurian terhadap barang-barang toko, serta melakukan pembakaran terhadap kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sedang parkir di depan Ruko. - Di daerah Argapura Bawah, Depan pelabuhan terdapat pembakaran ruko dan warung makan dan membakar Kantor Bea Cukai, membakar Kantor Pos dan Kantor Telkomsel, serta beberapa ruko sepanjangan jalan dan fsilitas umum lainnya - Perjalanan menujuh Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan pembakaran dan pencurian di Toko Evan, membakar Pos Polisi Lumba-Lumba, dan membakar Kantor Mahkamah AgungKPU Provinsi PapuaRepublik Indonesia

Halaman 22 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Di Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan penjarahan / pencurian seluruh fasilitas Kantor Gubernur seperti lapto, komputer dan masih ada banyak barang yang di Mahkamah Agungjarah, danRepublik massa aksi menaikan dan mengibarkan Indonesia bendera bintang kejora di Tiang Bendera Halaman Gedung Gubenur Papua. - Pengrusakan dan penurunan bendera merah putih yang sedang berkibar di Depan Kantor Pemerintah dan Swasta.

 Bahwa pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 di Port Numbay, Jayapura, Pengurus Pusat KNPB dan Activis KNPB, mengadakan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, dalam rangka evaluasi pasca aksi demontrasi dan pembacaan situasi politik untuk mendapat dukungan politik Internasional dan menjalankan strategi pergerakan dengan momoentum isi rasisme di Surabaya-Malang Jawa Timur, untuk mencapai misi tujuan perolehan penentuan nasib sendiri kemendekaan Papua melalui refrendum, yang dalam rapat tersebut menghasilkan : a. Rapat pertemuan tersebut bersifat rahasia dan menjadi dasar pergerakan activis KNPB yang bersifat arahan untuk Mahkamah Agungdijalankan Republiksecara nasional dan menyuruh, yangIndonesia mana hasil rapat pertemuan termuat dalam surat yang ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB. b. Rapat Internal BPP BNPB (Bandan Pengrus Pusat Komite Nasional Papua Barat) memutuskan sejumlah Keputusan Penting yang merupakan Rekomendasi BPP BNPB yang perlu di kerjakan oleh seluruh Badan Pengurs Wilayah dan Konsulaat, sesuai yang termuat dalam Surat Nomor : 009/.I/INTER/SRT-AN/BPP-KNPB/VIII/2019, tertanggal 09 September 2019, ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, yaitu : - Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat KNPB secara Resmi akan Ambil alih kendali Panggung Politik Bangsa Papua di seluruh Tanah Air West Papua, Secara tertutup. - Segera Konsolidasi Internal Badan Pengursu KNPB di Mahkamah Agungseluruh Tanah Republik Air West Papua dan Konsolidasi Indonesia External

Halaman 23 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Rakyat Papua, Rakyat Indonesia dan Masyarakat Internasional dalam agenda Mogok Sipil Nasional untuk menjawab Hak Menentukan Nasip Sendiri di Papua Barat. Mahkamah Agung- Badan Republik Pengurus KNPB di Seluruh Wilayah Indonesia Papua Barat segera serukan kepada rakyat bangsa papua untuk mempersiapkan diri menuju Mogok Sipil Nasional MSN dalam kurun waktu satu tahun sampe pada 2021. - Isue MONYET Menjadi Alat Propaganda dan materi konsolidasi kita di seluruh pelosok Tanah Air West Papua. - Badan Pengurus KNPB di seluruh Wilayah segerah siapkan Alat Alternatif Menuju MSN Seperti ( Pangan, Alat Komunikasi dan Jaringan Internet) dalam waktu satu tahun sampe 2021. - Sejak Arahan Ini di kelurkan secara resmi . Segera! Badan Pengurus KNPB Pusat, Wilayah dan Konsulat. mengambil langkah maju secara rahasia dan profesional menuju MSN di West Papua. c. Hasil pembacaan dan Evaluasi ini menjadi keputusan bangsa papua yang di ambil Oleh Badan Pengrus Komite Nasional Papua Barat, yang menjadi rahasia Internal pengurus Komite Mahkamah AgungNasional PapuaRepublik Barat di seluruh wilayah danIndonesia di konsumsi secara terbatas dalam Internal Pengurus KNPB. Atas dasar, Evaluasi dan pembacaan situasi secara menyeluru memutuskan bahwa, yang menjadi tuntutan bangsa papua secara Nasional yaitu : - Untuk Penyelesaian Konflik tentang status west papua, Rakyat Bangsa Papua menuntut Hak Menentukan Nasib sendiri bagi bangsa papua adalah solusi yang adil dan demokratis melalui mekanis Internasional yaitu Referendum di Papua Barat. - Situasi Papua Darurat! Atas Nama Kemanusiaan di Papua Barat, Segera Intervensi Badan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB ke Papua Barat. - Situasi Papua Darurat kemanusiaan, Segera! Pemerintah Indonesia membuka Akses Jurnalis Asing dan Pencari Fakta HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa ke Papua barat. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 24 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, segera Mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik seluruh Pasukan Organik dan Non Organik dari Wilayah West Papua. Mahkamah Agung- Rakyat RepublikPapua Memohon Kepada Seluruh IndonesiaKedutaan besar di Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia memberikan jaminan pengamanan kusus kepada seluruh pelajar dan Mahasiswa/i serta rakyat Papua yang ada di seluruh kota Study di Indonesia. - Apabila, poin ke 5 tidak di Indahkan oleh Pemerintah Indonesia, maka rakyat papua akan Nyatakan sikap secara terbuka kepada pemerintah indonesia untuk mengusir seluruh rakyat indonesia yang ada di pelosok tanah air west Papua secara paksa.

 Bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 di Papua, merupakan pergerakan yang dimotori oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan activis perlawanan rakyat local lainnya yang menggunakan momentum dukungan mahasiswa/pemuda Papua atas isu rasisme yang terjadi di Surabaya- Malang Jawa Timur dan hasil dari pelaksanaan tersebut akan dibuat propaganda untuk kebutuhan pergerakan politik luar negera oleh Mahkamah AgungULMWP (United LiberationRepublik Movement for West Papua) Indonesia melalui BENY WENDA selaku Diplomat Luar Negeri yang merupakan bagian dari pergerakan organsasi tersebut yang bertepatan pada bulan September 2019 terdapat jadwal pertemuan bangsa-bangsa di Dewan PBB, dan BENNY WENDA yang didukung oleh negara - negara yang tergabung dalam organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG), sejalan dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu, dan juga berharap mendapat dukungan dari Diplomat negara-negara Erofa, Afrika dan Amerika di Sidang Dewan PBB pada bulan September 2019.

 Bahwa Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), memiliki hubungan misi pergerakan yang sama yakni dalam perjuangan kemerdekaan Papua melalui refrendum memilih pemisahan wilayah yang merdeka dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mahkamah Agungnamun pergerakan perjuanganRepublik dilakukan dengn cara yangIndonesia berbeda,

Halaman 25 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang mana KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) melakukan Mahkamah Agungpergerakan perlawananRepublik secara lokal dalam negeri Indonesia wilayah Papua, sedangkan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan politik luar negeri untuk mendapat dukungan politik internasional untuk di bawa dan dibahas di Sidang Dewan PBB untuk mendapat hak politik berupa refrendum untuk kemerdekaan Papua yang terpisah dari wilayah NKRI.

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik TERDAKWA yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB, beberapa surat KNPB, beberapa surat ULMWP, yang merupakan dukungan dari KNPB

 Bahwa perbuatan TERDAKWA tersebut merupakan tindakan makar dengan cara separatis yang diartikan sebagai sikap perlawanan Mahkamah Agungterhadap keadaan Republik sistem fundamental yang diatur dalamIndonesia konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum. Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 110 ayat (1) KUHP

Mahkamah------A Agung Republik T A U ------Indonesia

Halaman 26 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Mahkamah AgungKETIGA Republik Indonesia Bahwa ia TERDAKWA AGUS KOSSAY, bersama—sama dengan BUCHTAR TABUNI, FERY KOMBO, STEVANUS ITLAY Alias STEVEN ITLAY, ALEXANDER GOBAY (masing-masing berkas perkara terpisah), VICTOR YEIMO Alias VIKY (Belum tertangkap), Pada waktu yang sudah tidak diketahui secara pasti sekitar tahun 2008 sampai dengan Tanggal 29 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2008 sampai dengan Tahun 2019, bertempat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura Provinsi Papua atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Klas I A Jayapura,dengan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No 179/ KMA/ SK/ X/ 2019 Tanggal 30 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana atas nama terdakwa Fery Kombo dan Kawan-Kawan, dan Berdasarkan Pasal 85 KUHAP, maka pelaksanaan persidangan dipindahkan atau dialihkan dari Pengadilan Negeri Jayapura ke Pengadilan Negeri Balikpapan,yang mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara ini, berusaha menggerakkan orang lain untuk Mahkamah melakukan,Agung menyuruh melakukanRepublik atau turut serta melakukanIndonesia agar memberi bantuan pada waktu melakukan atau memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan Makar, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara-cara sebagai berikut:

 Bahwa pada tahun 2008, pergerakan politik Papua Merdeka mulai aktif berupa perlawanan terhadap Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh BUCHTAR TABUNI (berkas perkara terpisah) dan aktivis perlawanan lainnya untuk Papua Merdeka yang menginginkan pisah dari Negara Indonesia sebagaimana pergerakan Papua Merdeka tersebut berharap mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group (MSG) yang merupakan organisasi antar Pemerintah yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru, yang terbentuk pada tanggal 23 Maret 2007 dan bermarkas di Port Vila, Vanuatu. Pergerakan BUCHTAR TABUNI bersama aktivis perlawanan lainnya mendapat dukungan dari Mahasiswa West Papua sebagaimana adanya eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Mahkamah AgungJawa-Bali kembali keRepublik west Papua dalam rangka Indonesia melakukan

Halaman 27 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

demonstrasi besar-besaran menyeruhkan “Papua Zona Darurat” untuk kemerdekaan Papua dan berharap dapat bergabung dalam Organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG). Bahwa demonstrasi dan Mahkamah Agungperlawanan yang Republik di pimpin oleh BUCHTAR TABUNI Indonesia dan VICTRO YEIMO merupakan kelanjutan pembentukan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) juga untuk mendukung misi Peluncuran IPWP (International Parliamentarians For West Papua) yang disuarakan oleh BENY WENDA di Houses Of Parliament, London, bertujuan untuk menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Merdeka.

 Bahwa pada tahun 2013, ketika BUCHTAR TABUNI selesai menjalani pidana penjara, selanjutnya BUCHTAR TABUNI membentuk Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua PNPW) dengan tujuan yang sama dengan Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) melakukan pergerakan perlawanan untuk Papua Merdeka. Pembentukan Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua) bergerak secara politik melalui jalur isu Referendum dalam penentuaan nasib sendiri untuk kemerdekaan Papua yang memisahkan diri dari NKRI.Terdapat juga pembentukan organsisasi pergerakan untuk Papua Merdeka yang dibentuk dan dipimpin oleh FORKORUS Mahkamah AgungYABOISEMBUT denganRepublik nama Organisasi NFRPB (NegaraIndonesia Federal Republik Papua Barat) dan pembentukan organisasi lainnya yang dibentuk dan di Pimpin oleh ANDI AYAMISEBA dengan nama organisasi WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation).

 Bahwa Pada tahun 2014, pembentukan Organisasi ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang dipimpin dan dijabat oleh EDISON WAROMI selaku Ketua, ANDI AYAMISEBA selaku Ketua I dan BUCHTAR TABUNI selaku Ketua II, serta menunjuk BENY WENDA sebagai Diplomat Luar Negeri, dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu. ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) membawahi dan tergabungnya beberapa organisasi antara lain yakni PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing). Bahwa organisasi yang tidak tergabung dengan ULMWP (United Liberation Mahkamah AgungMovement for West Papua)Republik yakni KNPB (Komite Nasional Indonesia Papua

Halaman 28 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Barat) dan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka). Namun dari ketiga organisasi tersebut berjalan dengan tujuan misi Mahkamah Agungyang sama yaitu Republik kemerdekaan Papua, Papua menjadi Indonesia sebuah Negara yang memisahkan diri dari NKRI melalui Referendum sebagai media perjuangan.Pergerakan perjuangan dari ketiga organisasi tersebut memiliki program dan mekanisme kerja yaitu : - ULMWP, melakukan politik luar negeri untuk memperoleh dukungan Internasional atas kemerdekaan Papua Barat melalui proses refrendum, dengan cara BENI WENDA selaku Diplomat Luar Negeri melakukan penyaringan dan penginputan semua data melalui Media Sosial dan melakukan kampanye di luar Negeri. - KNPB, melakukan aksi simpatik dan memediasi dukungan masyarakat menujuh persiapan dan pelaksanaan Referendum baik dengan cara Diplomat dan Non Diplomat, dengan cara propaganda melalui media sosial atas pelanggaran HAM dan hal lainnya yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka dan menjatuhkan Pemerintah RI. - TPN-PB, melakukan perekrutan kekuatan pasukan dan pesenjataan menjadi pejuang atau militansi untuk aksi penyerangan Mahkamah Agungpersenjataan/peperangan Republik melawan aparat TNI-POLRI. Indonesia

 Bahwa awalnya Tahun 2011 sampai dengan bulan Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sehingga aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 VICTOR YEIMO alias VIKY menggantikan BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Bahwa setelah terpilih TERDAKWA menjadi Ketua Umum KNPB selanjutnya TERDAKWA melaksanakan amanat Hasil Kongres II KNPB, dengan melaksanakan Mahkamah Agungbeberapa kegiatan, antara Republik lain yakni : Indonesia

Halaman 29 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Kelompok/organisasi yang memiliki perjuangan yang sama dengan KNPB. - Pada tanggal 2-3 November 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit Mahkamah Agung6 Asrama Republik UNCENJayapura, TERDAKWA selakuIndonesia Ketua Umum KNPB mengadakan pertemuan dan rapat bersama dengan pengurus pusat. - Pada tanggal 23 Januari 2019 di Sekretraiat KNPB TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB bersama dengan pengurus pusat, melakukan PersRelease/Konfrensi Pers tentang adanya penangkapan pengurus dan aktivis KNPB serta pengerebekan Sekretariat KNPB wilayah se Papua oleh TNI-Polri, dengan publikasi propaganda terjadinya kesewenang-wenangan penangkapan yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap pengurus dan activis KNPB. - Pada bulan Juni 2019 di KPCK Sinode GKI, Argapura Jayapura TERDAKWA bersama VICTOR YEIMO atas nama Pengurus KNPB menghadiri pertemuan Dewan Gereja Sedunia, dalam pertemuan tersebut TERDAKWA menyampaikan adanya pelanggaran HAM dan Otoriter yang dilakukan oleh Negara Indonesia melalui kesewenangan TNI - Polri yang membungkam Mahkamah Agungnilai demokrasi Republik rakyat Indonesia dan terjadi Indonesia penangkapan terhadap aktivis KNPB yang memperjuangkan nasib sendiri untuk kemerdekaan Papua. - Pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2019 di Asrama Papua Tomohon, Sulawesi Utara, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB melakukan Seminar dan Rapat Pimpinan Nasional Pertama bersama dengan Perwakilan Pengurus KNPB Wilayah sePapua, dalam rangka pembahasan pelaksanaan Hasil Kongres II KNPB, dan membuat keputusan bersama dari hasil Rapat Pimpinan Nasional tersebut, perihal kesepakatan perjuangan kemerdekaan Papua hasil Kongres II KNPB yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus wilayah KNPB, dengan agenda pergerakan berupa : Mogok Sipil Nasional, dengan Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional Untuk West Papua“. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah Mahkamah Agungmenyuarakan kepada Republik seluruh pengurus dan activis Indonesia perlawanan

Halaman 30 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kemerdekaan Papua, untuk diketahui seluruh rakyat Papua, agar tidak mengikuti pelaksanaan Upacara dan Memasang Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2019, sesuai dengan edaran melalui postingan media sosial. Mahkamah Agung- Bahwa TERDAKWA Republik selaku Ketua Umum KNPB Indonesia (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN untuk rencana pelaksanaan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi terhadap Mahasiswa/Pemuda Papua di Surabaya Jawa Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada hari Senin Tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran (selebaran) untuk mengikuti aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Mahkamah AgungPapua, sesuai Republiksurat edaran (selebaran) yang ditandatangani Indonesia oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB. Dimana surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut, telah diedarkan dan ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Nasib Sendiri, tujuan Demonstrasi ke Kantor MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak untuk melakukan Aksi Demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019.

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, Mahkamah Agungmenyikapi isu rasisme Republikkepada Mahasiswa/Pemuda Papua Indonesia yang terjadi

Halaman 31 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, yang dihadiri antara lain : FERY Mahkamah AgungKOMBO selaku Republik Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER Indonesia GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI Jayapura, Papua, VICTOR TIBUL selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Kampus sekitar kurang lebih 50 (lima puluh) orang.

 Bahwa setelah mengadakan pertemuan dengan para activis mahasiswa tersebut, FERY KOMBO menghubungi TERDAKWA atas persiapan pelaksanaan aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, sesuai dengan surat pemberitahuan aksi demosntrasi yang di tandatangani oleh FERY KOMBO dan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

 Dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Agustus 2019, yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019, menimbulkan Aksi demo yang mengarah kepada Kejahatan Makar yaitu:

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Mahkamah AgungBintang Kejora tersebut Republik adalah Simpatisan KNPB. Indonesia

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera KNPB dan yang membawa bendera KNPB tersebut adalah Simpatisan KNPB.

 Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing- masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlapnya adalah mahasiswa Uncen/Bem Uncen, sedangkan VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, selanjutnya Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua“ masa menjawab “Hidup“ , Pimpinan masa mengucapkan “Papua” maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora“ , yang memimpin demo/orasi adalah FERY KOMBO dan Mahkamah AgungVICTOR YEIMO ( Juru Republik Bicara KNPB Internasional ), sedangkan Indonesia yang

Halaman 32 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah BAYAM KEROMAN, yang mana pimpinan massa tersebut menggunakan 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan VICTOR Mahkamah AgungYEIMO melakukan Republik orasi di Lingkaran abe, depan KantorIndonesia MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.-

 Massa menurunkan bendera Merah putih di depan Kantor Gubernur Papua.

 Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA, dan Mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati, telah melaksanakan aksi demonstrasi lanjutan di Kantor Gubernur Papua. Yang dalam aksi Demonstrasi tersebut massa aksi telah membawa dan mengibarkan bendera KNPB dan bendera bintang kejora, dan terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian berupa fasiltas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dan lain-lain, bahkan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia karena dianiaya orang yang tidak menerima perbuatan aksi demo tersebut.

 Berkumpulnya para massa aksi dan longmarch dari titik kumpul menujuh lokasi aksi yakni Kantor Gubernur Papua, terdapat beberapa Mahkamah Agungkejadian yang dilakukan Republik oleh massa aksi demonstrasi, Indonesia antara lain yakni : - Di Expo Waena melakukan blokade jalan sehingga kendaraan dan orang tidak bisa melewati jalan utama Waena- Jayapura, serta melepari kendaraan yang lewat. - Dilingkaran Abe, massa dari Sentani melakukan pengrusakan / pelemparan bangunan sepanjang jalan di Waena menuju Lingkaran Abepura dan membawa alat tajam berupa panah, parang, besi dan alat tajam lainnya, ada juga membawa Katapel dengan kelereng dan batu, serta massa juga membawa bendera KNPB dan bendera Bintang kejora. - Massa dipimpin oleh BEM UNCEN dan BEM USTJ dengan menggunakan sebuah Mobil triton warna silver, dengan mengibarkan bendera KNPB dan bintang kejora diatas Mobil tersebut. - Di Gedung MRP langsung melakukan orasi dengan membakar Mahkamah Agungkantor MPR, selanjutnyaRepublik massa berjalan lagi, namun Indonesia sepanjang

Halaman 33 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

jalan massa melakukan pelemparan, dengan batu dan katapel terhadap bangunan yang ada di sepanjang jalan. - Di PTC massa melakukan pembakaran terhadap tempat / los Mahkamah Agungusaha pakaian,Republik kemudian disepanjang jalan Indonesia entrop - argapura massa melakukan pembakaran terhadap Bangunan / Ruko / Rumah makan/Soumel serta melakukan pengrusakan terhadap ATM dan bangunan lainnya, juga melakukan pencurian terhadap barang-barang toko, serta melakukan pembakaran terhadap kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sedang parkir di depan Ruko. - Di daerah Argapura Bawah, Depan pelabuhan terdapat pembakaran ruko dan warung makan dan membakar Kantor Bea Cukai, membakar Kantor Pos dan Kantor Telkomsel, serta beberapa ruko sepanjangan jalan dan fsilitas umum lainnya - Perjalanan menujuh Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan pembakaran dan pencurian di Toko Evan, membakar Pos Polisi Lumba-Lumba, dan membakar Kantor KPU Provinsi Papua - Di Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan penjarahan / pencurian seluruh fasilitas Kantor Gubernur Mahkamah Agungseperti lapto, Republik komputer dan masih ada banyak Indonesiabarang yang di jarah, dan massa aksi menaikan dan mengibarkan bendera bintang kejora di Tiang Bendera Halaman Gedung Gubenur Papua. - Pengrusakan dan penurunan bendera merah putih yang sedang berkibar di Depan Kantor Pemerintah dan Swasta.

 Bahwa pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 di Port Numbay, Jayapura, Pengurus Pusat KNPB dan Activis KNPB, mengadakan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, dalam rangka evaluasi pasca aksi demontrasi dan pembacaan situasi politik untuk mendapat dukungan politik Internasional dan menjalankan strategi pergerakan dengan momoentum isi rasisme di Surabaya-Malang Jawa Timur, untuk mencapai misi tujuan perolehan penentuan nasib sendiri kemendekaan Papua melalui refrendum, yang dalam rapat tersebut Mahkamah Agungmenghasilkan : Republik Indonesia

Halaman 34 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

a. Rapat pertemuan tersebut bersifat rahasia dan menjadi dasar pergerakan activis KNPB yang bersifat arahan untuk dijalankan secara nasional dan menyuruh, yang mana hasil Mahkamah Agungrapat pertemuanRepublik termuat dalam surat yang ditandatanganiIndonesia oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB. b. Rapat Internal BPP BNPB (Bandan Pengrus Pusat Komite Nasional Papua Barat) memutuskan sejumlah Keputusan Penting yang merupakan Rekomendasi BPP BNPB yang perlu di kerjakan oleh seluruh Badan Pengurs Wilayah dan Konsulaat, sesuai yang termuat dalam Surat Nomor : 009/.I/INTER/SRT-AN/BPP-KNPB/VIII/2019, tertanggal 09 September 2019, ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, yaitu : - Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat KNPB secara Resmi akan Ambil alih kendali Panggung Politik Bangsa Papua di seluruh Tanah Air West Papua, Secara tertutup. - Segera Konsolidasi Internal Badan Pengursu KNPB di seluruh Tanah Air West Papua dan Konsolidasi External Rakyat Papua, Rakyat Indonesia dan Masyarakat Mahkamah AgungInternasional Republik dalam agenda Mogok Sipil IndonesiaNasional untuk menjawab Hak Menentukan Nasip Sendiri di Papua Barat. - Badan Pengurus KNPB di Seluruh Wilayah Papua Barat segera serukan kepada rakyat bangsa papua untuk mempersiapkan diri menuju Mogok Sipil Nasional MSN dalam kurun waktu satu tahun sampe pada 2021. - Isue MONYET Menjadi Alat Propaganda dan materi konsolidasi kita di seluruh pelosok Tanah Air West Papua. - Badan Pengurus KNPB di seluruh Wilayah segerah siapkan Alat Alternatif Menuju MSN Seperti ( Pangan, Alat Komunikasi dan Jaringan Internet) dalam waktu satu tahun sampe 2021. - Sejak Arahan Ini di kelurkan secara resmi . Segera! Badan Pengurus KNPB Pusat, Wilayah dan Konsulat. mengambil langkah maju secara rahasia dan profesional menuju MSN Mahkamah Agungdi West Papua. Republik Indonesia

Halaman 35 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

c. Hasil pembacaan dan Evaluasi ini menjadi keputusan bangsa papua yang di ambil Oleh Badan Pengrus Komite Nasional Papua Barat, yang menjadi rahasia Internal pengurus Komite Mahkamah AgungNasional Republik Papua Barat di seluruh wilayah Indonesia dan di konsumsi secara terbatas dalam Internal Pengurus KNPB. Atas dasar, Evaluasi dan pembacaan situasi secara menyeluru memutuskan bahwa, yang menjadi tuntutan bangsa papua secara Nasional yaitu : - Untuk Penyelesaian Konflik tentang status west papua, Rakyat Bangsa Papua menuntut Hak Menentukan Nasib sendiri bagi bangsa papua adalah solusi yang adil dan demokratis melalui mekanis Internasional yaitu Referendum di Papua Barat. - Situasi Papua Darurat! Atas Nama Kemanusiaan di Papua Barat, Segera Intervensi Badan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB ke Papua Barat. - Situasi Papua Darurat kemanusiaan, Segera! Pemerintah Indonesia membuka Akses Jurnalis Asing dan Pencari Fakta HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa ke Papua barat. - Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, segera Mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik seluruh Pasukan Mahkamah AgungOrganik dan Republik Non Organik dari Wilayah West Papua.Indonesia - Rakyat Papua Memohon Kepada Seluruh Kedutaan besar di Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia memberikan jaminan pengamanan kusus kepada seluruh pelajar dan Mahasiswa/i serta rakyat Papua yang ada di seluruh kota Study di Indonesia. - Apabila, poin ke 5 tidak di Indahkan oleh Pemerintah Indonesia, maka rakyat papua akan Nyatakan sikap secara terbuka kepada pemerintah indonesia untuk mengusir seluruh rakyat indonesia yang ada di pelosok tanah air west Papua secara paksa.

 Bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 di Papua, merupakan pergerakan yang dimotori oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan activis perlawanan rakyat local lainnya yang menggunakan momentum dukungan mahasiswa/pemuda Papua atas isu rasisme yang terjadi di Surabaya- Mahkamah AgungMalang Jawa Timur danRepublik hasil dari pelaksanaan tersebut Indonesia akan dibuat

Halaman 36 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

propaganda untuk kebutuhan pergerakan politik luar negera oleh ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) melalui BENY WENDA selaku Diplomat Luar Negeri yang merupakan bagian dari Mahkamah Agungpergerakan organsasiRepublik tersebut yang bertepatan Indonesia pada bulan September 2019 terdapat jadwal pertemuan bangsa-bangsa di Dewan PBB, dan BENNY WENDA yang didukung oleh negara - negara yang tergabung dalam organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG), sejalan dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu, dan juga berharap mendapat dukungan dari Diplomat negara-negara Erofa, Afrika dan Amerika di Sidang Dewan PBB pada bulan September 2019.

 Bahwa Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), memiliki hubungan misi pergerakan yang sama yakni dalam perjuangan kemerdekaan Papua melalui refrendum memilih pemisahan wilayah yang merdeka dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun pergerakan perjuangan dilakukan dengn cara yang berbeda, yang mana KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Mahkamah AgungPembebasan Nasional Republik Organisasi Papua Merdeka) Indonesia melakukan pergerakan perlawanan secara lokal dalam negeri wilayah Papua, sedangkan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan politik luar negeri untuk mendapat dukungan politik internasional untuk di bawa dan dibahas di Sidang Dewan PBB untuk mendapat hak politik berupa refrendum untuk kemerdekaan Papua yang terpisah dari wilayah NKRI.

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik TERDAKWA yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB, beberapa surat KNPB, beberapa surat ULMWP, yang merupakan dukungan Mahkamah Agungdari KNPB Republik Indonesia

Halaman 37 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa perbuatan TERDAKWA tersebut merupakan tindakan makar dengan cara separatis yang diartikan sebagai sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam konstitusi Mahkamah Agung(in het staatsrecht Republik is een contitutie de grondslag vanIndonesia een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum. Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 110 ayat (2) ke (1) KUHP

------A T A U ------

Mahkamah KAgung E E M P A T Republik Indonesia Bahwa ia TERDAKWA AGUS KOSSAY, bersama—sama dengan BUCHTAR TABUNI, FERY KOMBO, STEVANUS ITLAY Alias STEVEN ITLAY, ALEXANDER GOBAY (masing-masing berkas perkara terpisah), VICTOR YEIMO Alias VIKY (Belum tertangkap),Pada waktu yang sudah tidak diketahui secara pasti sekitar tahun 2008 sampai dengan Tanggal 29 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2008 sampai dengan Tahun 2019, bertempat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura Provinsi Papua atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Klas I A Jayapura,dengan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No 179/ KMA/ SK/ X/ 2019 Tanggal 30 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana atas nama terdakwa Fery Kombo dan Kawan-Kawan, dan Berdasarkan Pasal 85 KUHAP, maka pelaksanaan persidangan dipindahkan atau dialihkan dari Pengadilan Negeri Jayapura ke Pengadilan Negeri Balikpapan,yang mengadili, memeriksa dan memutuskan Mahkamahperkara Agung ini, mereka yang melakukan, Republik yang menyuruh melakukan, Indonesia dan yang

Halaman 38 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

turut serta melakukan perbuatan, di muka umum dengan lisan atau tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan pidana, melakukan kekerasan terhadap penguasa umum atautidak menuruti baik ketentuan Mahkamah Agungundang-undang maupun Republik perintah jabatan yangdiherikan Indonesia berdasar ketentuan undang-undang, yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara- cara sebagai berikut :

 Bahwa pada tahun 2008, pergerakan politik Papua Merdeka mulai aktif berupa perlawanan terhadap Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh BUCHTAR TABUNI (berkas perkara terpisah) dan aktivis perlawanan lainnya untuk Papua Merdeka yang menginginkan pisah dari Negara Indonesia sebagaimana pergerakan Papua Merdeka tersebut berharap mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group (MSG) yang merupakan organisasi antar Pemerintah yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru, yang terbentuk pada tanggal 23 Maret 2007 dan bermarkas di Port Vila, Vanuatu. Pergerakan BUCHTAR TABUNI bersama aktivis perlawanan lainnya mendapat dukungan dari Mahasiswa West Papua sebagaimana adanya eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali kembali ke west Papua dalam rangka melakukan demonstrasi besar-besaran menyeruhkan “Papua Zona Darurat” untuk Mahkamah Agungkemerdekaan Papua Republik dan berharap dapat bergabung dalamIndonesia Organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG). Bahwa demonstrasi dan perlawanan yang di pimpin oleh BUCHTAR TABUNI dan VICTRO YEIMO merupakan kelanjutan pembentukan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) juga untuk mendukung misi Peluncuran IPWP (International Parliamentarians For West Papua) yang disuarakan oleh BENY WENDA di Houses Of Parliament, London, bertujuan untuk menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Merdeka.

 Bahwa pada tahun 2013, ketika BUCHTAR TABUNI selesai menjalani pidana penjara, selanjutnya BUCHTAR TABUNI membentuk Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua PNPW) dengan tujuan yang sama dengan Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) melakukan pergerakan perlawanan untuk Papua Merdeka. Pembentukan Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua) bergerak secara politik melalui jalur isu Referendum dalam penentuaan Mahkamah Agungnasib sendiri untuk kemerdekaanRepublik Papua yang memisahkan Indonesia diri dari

Halaman 39 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

NKRI.Terdapat juga pembentukan organsisasi pergerakan untuk Papua Merdeka yang dibentuk dan dipimpin oleh FORKORUS YABOISEMBUT dengan nama Organisasi NFRPB (Negara Federal Mahkamah AgungRepublik Papua Republik Barat) dan pembentukan organisasi Indonesia lainnya yang dibentuk dan di Pimpin oleh ANDI AYAMISEBA dengan nama organisasi WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation).

 Bahwa Pada tahun 2014, pembentukan Organisasi ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang dipimpin dan dijabat oleh EDISON WAROMI selaku Ketua, ANDI AYAMISEBA selaku Ketua I dan BUCHTAR TABUNI selaku Ketua II, serta menunjuk BENY WENDA sebagai Diplomat Luar Negeri, dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu. ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) membawahi dan tergabungnya beberapa organisasi antara lain yakni PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing). Bahwa organisasi yang tidak tergabung dengan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yakni KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Mahkamah AgungBarat/Tentara Pembebasan Republik Nasional Organisasi PapuaIndonesia Merdeka). Namun dari ketiga organisasi tersebut berjalan dengan tujuan misi yang sama yaitu kemerdekaan Papua, Papua menjadi sebuah Negara yang memisahkan diri dari NKRI melalui Referendum sebagai media perjuangan.Pergerakan perjuangan dari ketiga organisasi tersebut memiliki program dan mekanisme kerja yaitu : ------ULMWP, melakukan politik luar negeri untuk memperoleh dukungan Internasional atas kemerdekaan Papua Barat melalui proses refrendum, dengan cara BENI WENDA selaku Diplomat Luar Negeri melakukan penyaringan dan penginputan semua data melalui Media Sosial dan melakukan kampanye di luar Negeri. - KNPB, melakukan aksi simpatik dan memediasi dukungan masyarakat menujuh persiapan dan pelaksanaan Referendum baik dengan cara Diplomat dan Non Diplomat, dengan cara propaganda melalui media sosial atas pelanggaran HAM dan hal lainnya yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka dan menjatuhkan Mahkamah AgungPemerintah RI. Republik Indonesia

Halaman 40 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- TPN-PB, melakukan perekrutan kekuatan pasukan dan pesenjataan menjadi pejuang atau militansi untuk aksi penyerangan persenjataan/peperangan melawan aparat TNI-POLRI. Mahkamah Agung Bahwa awalnya Republik Tahun 2011 sampai dengan bulan Indonesia Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sehingga aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 VICTOR YEIMO alias VIKY menggantikan BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Bahwa setelah terpilih TERDAKWA menjadi Ketua Umum KNPB selanjutnya TERDAKWA melaksanakan amanat Hasil Kongres II KNPB, dengan melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain yakni : - Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Mahkamah AgungKelompok/organisasi Republik yang memiliki perjuangan Indonesia yang sama dengan KNPB. - Pada tanggal 2-3 November 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCENJayapura, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB mengadakan pertemuan dan rapat bersama dengan pengurus pusat. - Pada tanggal 23 Januari 2019 di Sekretraiat KNPB TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB bersama dengan pengurus pusat, melakukan PersRelease/Konfrensi Pers tentang adanya penangkapan pengurus dan aktivis KNPB serta pengerebekan Sekretariat KNPB wilayah se Papua oleh TNI-Polri, dengan publikasi propaganda terjadinya kesewenang-wenangan penangkapan yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap pengurus dan activis KNPB. - Pada bulan Juni 2019 di KPCK Sinode GKI, Argapura Jayapura TERDAKWA bersama VICTOR YEIMO atas nama Pengurus KNPB menghadiri pertemuan Dewan Gereja Sedunia, dalam Mahkamah Agungpertemuan tersebut Republik TERDAKWA menyampaikan Indonesia adanya

Halaman 41 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pelanggaran HAM dan Otoriter yang dilakukan oleh Negara Indonesia melalui kesewenangan TNI - Polri yang membungkam nilai demokrasi rakyat Indonesia dan terjadi penangkapan Mahkamah Agungterhadap aktivisRepublik KNPB yang memperjuangkan Indonesianasib sendiri untuk kemerdekaan Papua. - Pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2019 di Asrama Papua Tomohon, Sulawesi Utara, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB melakukan Seminar dan Rapat Pimpinan Nasional Pertama bersama dengan Perwakilan Pengurus KNPB Wilayah sePapua, dalam rangka pembahasan pelaksanaan Hasil Kongres II KNPB, dan membuat keputusan bersama dari hasil Rapat Pimpinan Nasional tersebut, perihal kesepakatan perjuangan kemerdekaan Papua hasil Kongres II KNPB yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus wilayah KNPB, dengan agenda pergerakan berupa : Mogok Sipil Nasional, dengan Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional Untuk West Papua“. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah menyuarakan kepada seluruh pengurus dan activis perlawanan kemerdekaan Papua, untuk diketahui seluruh rakyat Papua, agar Mahkamah Agungtidak mengikuti Republik pelaksanaan Upacara dan Memasang Indonesia Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2019, sesuai dengan edaran melalui postingan media sosial. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN untuk rencana pelaksanaan aksi demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi terhadap Mahasiswa/Pemuda Papua di Surabaya Jawa Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada hari Senin Tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran Mahkamah Agung(selebaran) untuk Republik mengikuti aksi demonstrasi pada Indonesia hari Senin,

Halaman 42 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Papua, sesuai surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY Mahkamah Agungselaku Sekretaris Republik KNPB. Dimana surat edaran Indonesia (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut, telah diedarkan dan ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Nasib Sendiri, tujuan Demonstrasi ke Kantor MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak untuk melakukan Aksi Demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019.

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER Mahkamah AgungGOBAY selaku Ketua Republik BEM USTJ, yang dihadiri antara Indonesia lain : FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI Jayapura, Papua, VICTOR TIBUL selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Kampus sekitar kurang lebih 50 (lima puluh) orang.

 Bahwa setelah mengadakan pertemuan dengan para activis mahasiswa tersebut, FERY KOMBO menghubungi TERDAKWA atas persiapan pelaksanaan aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, sesuai dengan surat pemberitahuan aksi demosntrasi yang di tandatangani oleh FERY KOMBO dan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

 Dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Agustus 2019, yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019, menimbulkan Mahkamah AgungAksi demo yang mengarah Republik kepada Kejahatan Makar yaitu: Indonesia

Halaman 43 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut adalah Simpatisan KNPB. Mahkamah Agung Massa yang Republik berkumpul untuk mengikuti Aksi Indonesia demo sebahagian membawa Bendera KNPB dan yang membawa bendera KNPB tersebut adalah Simpatisan KNPB.

 Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing- masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlapnya adalah mahasiswa Uncen/Bem Uncen, sedangkan VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, selanjutnya Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua“ masa menjawab “Hidup“ , Pimpinan masa mengucapkan “Papua” maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora“ , yang memimpin demo/orasi adalah FERY KOMBO dan VICTOR YEIMO ( Juru Bicara KNPB Internasional ), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah BAYAM Mahkamah AgungKEROMAN, yang Republik mana pimpinan massa tersebut menggunakanIndonesia 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan VICTOR YEIMO melakukan orasi di Lingkaran abe, depan Kantor MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.-

 Massa menurunkan bendera Merah putih di depan Kantor Gubernur Papua.

 Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA, dan Mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati, telah melaksanakan aksi demonstrasi lanjutan di Kantor Gubernur Papua. Yang dalam aksi Demonstrasi tersebut massa aksi telah membawa dan mengibarkan bendera KNPB dan bendera bintang kejora, dan terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian berupa fasiltas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dan lain-lain, bahkan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia karena Mahkamah Agungdianiaya orang yang tidakRepublik menerima perbuatan aksi demo Indonesia tersebut.

Halaman 44 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Berkumpulnya para massa aksi dan longmarch dari titik kumpul menujuh lokasi aksi yakni Kantor Gubernur Papua, terdapat beberapa kejadian yang dilakukan oleh massa aksi demonstrasi, antara lain Mahkamah Agungyakni : Republik Indonesia - Di Expo Waena melakukan blokade jalan sehingga kendaraan dan orang tidak bisa melewati jalan utama Waena- Jayapura, serta melepari kendaraan yang lewat. - Dilingkaran Abe, massa dari Sentani melakukan pengrusakan / pelemparan bangunan sepanjang jalan di Waena menuju Lingkaran Abepura dan membawa alat tajam berupa panah, parang, besi dan alat tajam lainnya, ada juga membawa Katapel dengan kelereng dan batu, serta massa juga membawa bendera KNPB dan bendera Bintang kejora. - Massa dipimpin oleh BEM UNCEN dan BEM USTJ dengan menggunakan sebuah Mobil triton warna silver, dengan mengibarkan bendera KNPB dan bintang kejora diatas Mobil tersebut. - Di Gedung MRP langsung melakukan orasi dengan membakar kantor MPR, selanjutnya massa berjalan lagi, namun sepanjang jalan massa melakukan pelemparan, dengan batu dan katapel Mahkamah Agungterhadap bangunan Republik yang ada di sepanjang jalan. Indonesia - Di PTC massa melakukan pembakaran terhadap tempat / los usaha pakaian, kemudian disepanjang jalan entrop - argapura massa melakukan pembakaran terhadap Bangunan / Ruko / Rumah makan/Soumel serta melakukan pengrusakan terhadap ATM dan bangunan lainnya, juga melakukan pencurian terhadap barang-barang toko, serta melakukan pembakaran terhadap kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sedang parkir di depan Ruko. - Di daerah Argapura Bawah, Depan pelabuhan terdapat pembakaran ruko dan warung makan dan membakar Kantor Bea Cukai, membakar Kantor Pos dan Kantor Telkomsel, serta beberapa ruko sepanjangan jalan dan fsilitas umum lainnya - Perjalanan menujuh Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan pembakaran dan pencurian di Toko Evan, membakar Pos Polisi Lumba-Lumba, dan membakar Kantor Mahkamah AgungKPU Provinsi PapuaRepublik Indonesia

Halaman 45 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Di Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan penjarahan / pencurian seluruh fasilitas Kantor Gubernur seperti lapto, komputer dan masih ada banyak barang yang di Mahkamah Agungjarah, danRepublik massa aksi menaikan dan mengibarkan Indonesia bendera bintang kejora di Tiang Bendera Halaman Gedung Gubenur Papua. - Pengrusakan dan penurunan bendera merah putih yang sedang berkibar di Depan Kantor Pemerintah dan Swasta.

 Bahwa pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 di Port Numbay, Jayapura, Pengurus Pusat KNPB dan Activis KNPB, mengadakan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, dalam rangka evaluasi pasca aksi demontrasi dan pembacaan situasi politik untuk mendapat dukungan politik Internasional dan menjalankan strategi pergerakan dengan momoentum isi rasisme di Surabaya-Malang Jawa Timur, untuk mencapai misi tujuan perolehan penentuan nasib sendiri kemendekaan Papua melalui refrendum, yang dalam rapat tersebut menghasilkan : a. Rapat pertemuan tersebut bersifat rahasia dan menjadi dasar pergerakan activis KNPB yang bersifat arahan untuk Mahkamah Agungdijalankan Republiksecara nasional dan menyuruh, yangIndonesia mana hasil rapat pertemuan termuat dalam surat yang ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB. b. Rapat Internal BPP BNPB (Bandan Pengrus Pusat Komite Nasional Papua Barat) memutuskan sejumlah Keputusan Penting yang merupakan Rekomendasi BPP BNPB yang perlu di kerjakan oleh seluruh Badan Pengurs Wilayah dan Konsulaat, sesuai yang termuat dalam Surat Nomor : 009/.I/INTER/SRT-AN/BPP-KNPB/VIII/2019, tertanggal 09 September 2019, ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, yaitu : - Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat KNPB secara Resmi akan Ambil alih kendali Panggung Politik Bangsa Papua di seluruh Tanah Air West Papua, Secara tertutup. - Segera Konsolidasi Internal Badan Pengursu KNPB di Mahkamah Agungseluruh Tanah Republik Air West Papua dan Konsolidasi Indonesia External

Halaman 46 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Rakyat Papua, Rakyat Indonesia dan Masyarakat Internasional dalam agenda Mogok Sipil Nasional untuk menjawab Hak Menentukan Nasip Sendiri di Papua Barat. Mahkamah Agung- Badan Republik Pengurus KNPB di Seluruh Wilayah Indonesia Papua Barat segera serukan kepada rakyat bangsa papua untuk mempersiapkan diri menuju Mogok Sipil Nasional MSN dalam kurun waktu satu tahun sampe pada 2021. - Isue MONYET Menjadi Alat Propaganda dan materi konsolidasi kita di seluruh pelosok Tanah Air West Papua. - Badan Pengurus KNPB di seluruh Wilayah segerah siapkan Alat Alternatif Menuju MSN Seperti ( Pangan, Alat Komunikasi dan Jaringan Internet) dalam waktu satu tahun sampe 2021. - Sejak Arahan Ini di kelurkan secara resmi . Segera! Badan Pengurus KNPB Pusat, Wilayah dan Konsulat. mengambil langkah maju secara rahasia dan profesional menuju MSN di West Papua. c. Hasil pembacaan dan Evaluasi ini menjadi keputusan bangsa papua yang di ambil Oleh Badan Pengrus Komite Nasional Papua Barat, yang menjadi rahasia Internal pengurus Komite Mahkamah AgungNasional PapuaRepublik Barat di seluruh wilayah danIndonesia di konsumsi secara terbatas dalam Internal Pengurus KNPB. Atas dasar, Evaluasi dan pembacaan situasi secara menyeluru memutuskan bahwa, yang menjadi tuntutan bangsa papua secara Nasional yaitu : - Untuk Penyelesaian Konflik tentang status west papua, Rakyat Bangsa Papua menuntut Hak Menentukan Nasib sendiri bagi bangsa papua adalah solusi yang adil dan demokratis melalui mekanis Internasional yaitu Referendum di Papua Barat. - Situasi Papua Darurat! Atas Nama Kemanusiaan di Papua Barat, Segera Intervensi Badan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB ke Papua Barat. - Situasi Papua Darurat kemanusiaan, Segera! Pemerintah Indonesia membuka Akses Jurnalis Asing dan Pencari Fakta HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa ke Papua barat. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 47 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, segera Mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik seluruh Pasukan Organik dan Non Organik dari Wilayah West Papua. Mahkamah Agung- Rakyat RepublikPapua Memohon Kepada Seluruh IndonesiaKedutaan besar di Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia memberikan jaminan pengamanan kusus kepada seluruh pelajar dan Mahasiswa/i serta rakyat Papua yang ada di seluruh kota Study di Indonesia. - Apabila, poin ke 5 tidak di Indahkan oleh Pemerintah Indonesia, maka rakyat papua akan Nyatakan sikap secara terbuka kepada pemerintah indonesia untuk mengusir seluruh rakyat indonesia yang ada di pelosok tanah air west Papua secara paksa.

 Bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 di Papua, merupakan pergerakan yang dimotori oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan activis perlawanan rakyat local lainnya yang menggunakan momentum dukungan mahasiswa/pemuda Papua atas isu rasisme yang terjadi di Surabaya- Malang Jawa Timur dan hasil dari pelaksanaan tersebut akan dibuat propaganda untuk kebutuhan pergerakan politik luar negera oleh Mahkamah AgungULMWP (United LiberationRepublik Movement for West Papua) Indonesia melalui BENY WENDA selaku Diplomat Luar Negeri yang merupakan bagian dari pergerakan organsasi tersebut yang bertepatan pada bulan September 2019 terdapat jadwal pertemuan bangsa-bangsa di Dewan PBB, dan BENNY WENDA yang didukung oleh negara - negara yang tergabung dalam organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG), sejalan dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu, dan juga berharap mendapat dukungan dari Diplomat negara-negara Erofa, Afrika dan Amerika di Sidang Dewan PBB pada bulan September 2019.

 Bahwa Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), memiliki hubungan misi pergerakan yang sama yakni dalam perjuangan kemerdekaan Papua melalui refrendum memilih pemisahan wilayah yang merdeka dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mahkamah Agungnamun pergerakan perjuanganRepublik dilakukan dengn cara yangIndonesia berbeda,

Halaman 48 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang mana KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) melakukan Mahkamah Agungpergerakan perlawananRepublik secara lokal dalam negeri Indonesia wilayah Papua, sedangkan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan politik luar negeri untuk mendapat dukungan politik internasional untuk di bawa dan dibahas di Sidang Dewan PBB untuk mendapat hak politik berupa refrendum untuk kemerdekaan Papua yang terpisah dari wilayah NKRI.

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik TERDAKWA yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB, beberapa surat KNPB, beberapa surat ULMWP, yang merupakan dukungan dari KNPB

 Bahwa perbuatan TERDAKWA tersebut merupakan tindakan makar dengan cara separatis yang diartikan sebagai sikap perlawanan Mahkamah Agungterhadap keadaan Republik sistem fundamental yang diatur dalamIndonesia konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum. Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 160 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 49 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Mahkamah Agung------A Republik T A U ------Indonesia

KE L I M A Bahwa ia TERDAKWA AGUS KOSSAY, bersama—sama dengan BUCHTAR TABUNI, FERY KOMBO, STEVANUS ITLAY Alias STEVEN ITLAY, ALEXANDER GOBAY(masing-masing berkas perkara terpisah), VICTOR YEIMO Alias VIKY (Belum tertangkap), Pada waktu yang sudah tidak diketahui secara pasti sekitar tahun 2008 sampai dengan Tanggal 29 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2008 sampai dengan Tahun 2019, bertempat di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura Provinsi Papua atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Klas I A Jayapura,dengan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung R.I No 179/ KMA/ SK/ X/ 2019 Tanggal 30 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memeriksa dan memutuskan perkara pidana atas nama terdakwa Fery Mahkamah KomboAgung dan Kawan-Kawan Republik, dan Berdasarkan Pasal 85 Indonesia KUHAP, maka pelaksanaan persidangan dipindahkan atau dialihkan dari Pengadilan Negeri Jayapura ke Pengadilan Negeri Balikpapan,yang mengadili, memeriksa dan memutuskan perkara ini,mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, yang menjadi anggota dan/ataupengurus Ormas yang dengan sengaja dan secaralangsung atau tidak langsung melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam pasal 59 ayat (4) yaitu Ormas dilarang: a) menggunakan nama, lambang, bendera, atausimbol organisasi yang mempunyai persamaanpada pokoknya atau keseluruhannya dengannama, lambang, bendera, atau simbol organisasigerakan separatis atau organisasi terlarang; b) melakukan kegiatan separatis yang mengancamkedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia; c). menganut, mengembangkan, serta menyebarkanajaran atau paham yang bertentangan denganPancasila.yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan cara-cara sebagai Mahkamahberikut Agung : Republik Indonesia

Halaman 50 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa pada tahun 2008, pergerakan politik Papua Merdeka mulai aktif berupa perlawanan terhadap Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh BUCHTAR TABUNI (berkas perkara terpisah) dan aktivis perlawanan Mahkamah Agunglainnya untuk PapuaRepublik Merdeka yang menginginkan Indonesiapisah dari Negara Indonesia sebagaimana pergerakan Papua Merdeka tersebut berharap mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group (MSG) yang merupakan organisasi antar Pemerintah yang terdiri dari Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Vanuatu serta FLNKS Kaledonia Baru, yang terbentuk pada tanggal 23 Maret 2007 dan bermarkas di Port Vila, Vanuatu. Pergerakan BUCHTAR TABUNI bersama aktivis perlawanan lainnya mendapat dukungan dari Mahasiswa West Papua sebagaimana adanya eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali kembali ke west Papua dalam rangka melakukan demonstrasi besar-besaran menyeruhkan “Papua Zona Darurat” untuk kemerdekaan Papua dan berharap dapat bergabung dalam Organisasi Melanesian Spearhead Group (MSG). Bahwa demonstrasi dan perlawanan yang di pimpin oleh BUCHTAR TABUNI dan VICTRO YEIMO merupakan kelanjutan pembentukan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) juga untuk mendukung misi Peluncuran IPWP (International Parliamentarians For West Papua) yang disuarakan oleh Mahkamah AgungBENY WENDA di RepublikHouses Of Parliament, London, bertujuanIndonesia untuk menggalang dukungan dan kesadaran parlemen internasional untuk gerakan kemerdekaan Papua Merdeka.

 Bahwa pada tahun 2013, ketika BUCHTAR TABUNI selesai menjalani pidana penjara, selanjutnya BUCHTAR TABUNI membentuk Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua PNPW) dengan tujuan yang sama dengan Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) melakukan pergerakan perlawanan untuk Papua Merdeka. Pembentukan Organisasi PNWP (Parlemen Nasional West Papua) bergerak secara politik melalui jalur isu Referendum dalam penentuaan nasib sendiri untuk kemerdekaan Papua yang memisahkan diri dari NKRI.Terdapat juga pembentukan organsisasi pergerakan untuk Papua Merdeka yang dibentuk dan dipimpin oleh FORKORUS YABOISEMBUT dengan nama Organisasi NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat) dan pembentukan organisasi lainnya yang dibentuk dan di Pimpin oleh ANDI AYAMISEBA dengan nama Mahkamah Agungorganisasi WPNCL (West Republik Papua Nasional Central Liberation). Indonesia

Halaman 51 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Pada tahun 2014, pembentukan Organisasi ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang dipimpin dan dijabat oleh EDISON WAROMI selaku Ketua, ANDI AYAMISEBA selaku Ketua I Mahkamah Agungdan BUCHTAR Republik TABUNI selaku Ketua II, serta Indonesia menunjuk BENY WENDA sebagai Diplomat Luar Negeri, dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu. ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) membawahi dan tergabungnya beberapa organisasi antara lain yakni PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing). Bahwa organisasi yang tidak tergabung dengan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yakni KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka). Namun dari ketiga organisasi tersebut berjalan dengan tujuan misi yang sama yaitu kemerdekaan Papua, Papua menjadi sebuah Negara yang memisahkan diri dari NKRI melalui Referendum sebagai media perjuangan.Pergerakan perjuangan dari ketiga organisasi tersebut memiliki program dan mekanisme kerja yaitu : Mahkamah Agung- ULMWP, melakukan Republik politik luar negeri untuk memperoleh Indonesia dukungan Internasional atas kemerdekaan Papua Barat melalui proses refrendum, dengan cara BENI WENDA selaku Diplomat Luar Negeri melakukan penyaringan dan penginputan semua data melalui Media Sosial dan melakukan kampanye di luar Negeri. - KNPB, melakukan aksi simpatik dan memediasi dukungan masyarakat menujuh persiapan dan pelaksanaan Referendum baik dengan cara Diplomat dan Non Diplomat, dengan cara propaganda melalui media sosial atas pelanggaran HAM dan hal lainnya yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka dan menjatuhkan Pemerintah RI. - TPN-PB, melakukan perekrutan kekuatan pasukan dan pesenjataan menjadi pejuang atau militansi untuk aksi penyerangan persenjataan/peperangan melawan aparat TNI-POLRI.

 Bahwa awalnya Tahun 2011 sampai dengan bulan Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat Mahkamah Agung(KNPB), sehingga aksi-aksi Republik yang dilakukan KNPB seperti IndonesiaDemonstrasi

Halaman 52 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 VICTOR YEIMO alias Mahkamah AgungVIKY menggantikan Republik BUCHTAR TABUNI sebagai KetuaIndonesia KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Bahwa setelah terpilih TERDAKWA menjadi Ketua Umum KNPB selanjutnya TERDAKWA melaksanakan amanat Hasil Kongres II KNPB, dengan melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain yakni : - Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Kelompok/organisasi yang memiliki perjuangan yang sama dengan KNPB. - Pada tanggal 2-3 November 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCENJayapura, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB mengadakan pertemuan dan rapat bersama dengan pengurus pusat. Mahkamah Agung- Pada tanggal 23Republik Januari 2019 di Sekretraiat KNPB Indonesia TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB bersama dengan pengurus pusat, melakukan PersRelease/Konfrensi Pers tentang adanya penangkapan pengurus dan aktivis KNPB serta pengerebekan Sekretariat KNPB wilayah se Papua oleh TNI-Polri, dengan publikasi propaganda terjadinya kesewenang-wenangan penangkapan yang dilakukan oleh TNI-Polri terhadap pengurus dan activis KNPB. - Pada bulan Juni 2019 di KPCK Sinode GKI, Argapura Jayapura TERDAKWA bersama VICTOR YEIMO atas nama Pengurus KNPB menghadiri pertemuan Dewan Gereja Sedunia, dalam pertemuan tersebut TERDAKWAmenyampaikan adanya pelanggaran HAM dan Otoriter yang dilakukan oleh Negara Indonesia melalui kesewenangan TNI - Polri yang membungkam nilai demokrasi rakyat Indonesia dan terjadi penangkapan terhadap aktivis KNPB yang memperjuangkan nasib sendiri untuk Mahkamah Agungkemerdekaan Papua. Republik Indonesia

Halaman 53 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Pada tanggal 30 Juli-1 Agustus 2019 di Asrama Papua Tomohon, Sulawesi Utara, TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB melakukan Seminar dan Rapat Pimpinan Nasional Pertama Mahkamah Agungbersama denganRepublik Perwakilan Pengurus KNPB Indonesia Wilayah sePapua, dalam rangka pembahasan pelaksanaan Hasil Kongres II KNPB, dan membuat keputusan bersama dari hasil Rapat Pimpinan Nasional tersebut, perihal kesepakatan perjuangan kemerdekaan Papua hasil Kongres II KNPB yang dilaksanakan oleh seluruh pengurus wilayah KNPB, dengan agenda pergerakan berupa : Mogok Sipil Nasional, dengan Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional Untuk West Papua“. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah menyuarakan kepada seluruh pengurus dan activis perlawanan kemerdekaan Papua, untuk diketahui seluruh rakyat Papua, agar tidak mengikuti pelaksanaan Upacara dan Memasang Bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 2019, sesuai dengan edaran melalui postingan media sosial. - Bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO selaku Ketua Mahkamah AgungBEM UNCEN Republik untuk rencana pelaksanaan aksi Indonesia demonstrasi ke Kantor Gubernur Papua pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi terhadap Mahasiswa/Pemuda Papua di Surabaya Jawa Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada hari Senin Tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, TERDAKWA selaku Ketua Umum dan STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran (selebaran) untuk mengikuti aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Papua, sesuai surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB. Dimana surat edaran (selebaran) yang Mahkamah Agungditandatangani olehRepublik TERDAKWA tersebut, telah diedarkanIndonesia dan

Halaman 54 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Mahkamah AgungNasib Sendiri, Republik tujuan Demonstrasi ke Kantor Indonesia MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak untuk melakukan Aksi Demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019.

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, yang dihadiri antara lain : FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI Jayapura, Papua, VICTOR TIBUL selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Mahkamah AgungKampus sekitar kurang Republik lebih 50 (lima puluh) orang. Indonesia

 Bahwa setelah mengadakan pertemuan dengan para activis mahasiswa tersebut, FERY KOMBO menghubungi TERDAKWA atas persiapan pelaksanaan aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, sesuai dengan surat pemberitahuan aksi demosntrasi yang di tandatangani oleh FERY KOMBO dan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

 Dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Agustus 2019, yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019, menimbulkan Aksi demo yang mengarah kepada Kejahatan Makar yaitu: - Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut adalah Simpatisan KNPB. - Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera KNPB dan yang membawa bendera KNPB Mahkamah Agungtersebut adalah Simpatisan Republik KNPB. Indonesia

Halaman 55 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing-masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi Mahkamah Agungkorlapnya adalahRepublik mahasiswa Uncen/Bem Uncen,Indonesia sedangkan VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, selanjutnya Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua“ masa menjawab “Hidup“ , Pimpinan masa mengucapkan “Papua” maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora“ , yang memimpin demo/orasi adalah FERY KOMBO dan VICTOR YEIMO ( Juru Bicara KNPB Internasional ), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah BAYAM KEROMAN, yang mana pimpinan massa tersebut menggunakan 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan VICTOR YEIMO melakukan orasi di Lingkaran abe, depan Kantor MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Mahkamah AgungGolongan melakukan Republik orasi saat itu.- Indonesia - Massa menurunkan bendera Merah putih di depan Kantor Gubernur Papua. - Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA, dan Mahasiswa serta masyarakat yang bersimpati, telah melaksanakan aksi demonstrasi lanjutan di Kantor Gubernur Papua. Yang dalam aksi Demonstrasi tersebut massa aksi telah membawa dan mengibarkan bendera KNPB dan bendera bintang kejora, dan terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian berupa fasiltas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dan lain-lain, bahkan mengakibatkan adanya korban meninggal dunia karena dianiaya orang yang tidak menerima perbuatan aksi demo tersebut.

 Berkumpulnya para massa aksi dan longmarch dari titik kumpul menujuh lokasi aksi yakni Kantor Gubernur Papua, terdapat beberapa kejadian yang dilakukan oleh massa aksi demonstrasi, antara lain Mahkamah Agungyakni : Republik Indonesia

Halaman 56 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Di Expo Waena melakukan blokade jalan sehingga kendaraan dan orang tidak bisa melewati jalan utama Waena- Jayapura, serta melepari kendaraan yang lewat. Mahkamah Agung- Dilingkaran Republik Abe, massa dari Sentani melakukan Indonesia pengrusakan / pelemparan bangunan sepanjang jalan di Waena menuju Lingkaran Abepura dan membawa alat tajam berupa panah, parang, besi dan alat tajam lainnya, ada juga membawa Katapel dengan kelereng dan batu, serta massa juga membawa bendera KNPB dan bendera Bintang kejora. - Massa dipimpin oleh BEM UNCEN dan BEM USTJ dengan menggunakan sebuah Mobil triton warna silver, dengan mengibarkan bendera KNPB dan bintang kejora diatas Mobil tersebut. - Di Gedung MRP langsung melakukan orasi dengan membakar kantor MPR, selanjutnya massa berjalan lagi, namun sepanjang jalan massa melakukan pelemparan, dengan batu dan katapel terhadap bangunan yang ada di sepanjang jalan. - Di PTC massa melakukan pembakaran terhadap tempat / los usaha pakaian, kemudian disepanjang jalan entrop - argapura massa melakukan pembakaran terhadap Bangunan / Ruko / Mahkamah AgungRumah makan/Soumel Republik serta melakukan pengrusakan Indonesia terhadap ATM dan bangunan lainnya, juga melakukan pencurian terhadap barang-barang toko, serta melakukan pembakaran terhadap kendaraan roda 2 dan roda 4 yang sedang parkir di depan Ruko. - Di daerah Argapura Bawah, Depan pelabuhan terdapat pembakaran ruko dan warung makan dan membakar Kantor Bea Cukai, membakar Kantor Pos dan Kantor Telkomsel, serta beberapa ruko sepanjangan jalan dan fsilitas umum lainnya - Perjalanan menujuh Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan pembakaran dan pencurian di Toko Evan, membakar Pos Polisi Lumba-Lumba, dan membakar Kantor KPU Provinsi Papua - Di Kantor Gubernur Papua, massa aksi melakukan penjarahan / pencurian seluruh fasilitas Kantor Gubernur seperti lapto, komputer dan masih ada banyak barang yang di Mahkamah Agungjarah, dan massa Republik aksi menaikan dan mengibarkan Indonesia bendera

Halaman 57 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

bintang kejora di Tiang Bendera Halaman Gedung Gubenur Papua. - Pengrusakan dan penurunan bendera merah putih yang Mahkamah Agungsedang berkibarRepublik di Depan Kantor Pemerintah Indonesia dan Swasta.  Bahwa pada hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 di Port Numbay, Jayapura, Pengurus Pusat KNPB dan Activis KNPB, mengadakan pertemuan dan rapat yang dipimpin oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, dalam rangka evaluasi pasca aksi demontrasi dan pembacaan situasi politik untuk mendapat dukungan politik Internasional dan menjalankan strategi pergerakan dengan momoentum isi rasisme di Surabaya-Malang Jawa Timur, untuk mencapai misi tujuan perolehan penentuan nasib sendiri kemendekaan Papua melalui refrendum, yang dalam rapat tersebut menghasilkan : a. Rapat pertemuan tersebut bersifat rahasia dan menjadi dasar pergerakan activis KNPB yang bersifat arahan untuk dijalankan secara nasional dan menyuruh, yang mana hasil rapat pertemuan termuat dalam surat yang ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB. b. Rapat Internal BPP BNPB (Bandan Pengrus Pusat Komite Mahkamah AgungNasional PapuaRepublik Barat) memutuskan sejumlah Indonesia Keputusan Penting yang merupakan Rekomendasi BPP BNPB yang perlu di kerjakan oleh seluruh Badan Pengurs Wilayah dan Konsulaat, sesuai yang termuat dalam Surat Nomor : 009/.I/INTER/SRT-AN/BPP-KNPB/VIII/2019, tertanggal 09 September 2019, ditandatangani oleh TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB, yaitu : - Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat KNPB secara Resmi akan Ambil alih kendali Panggung Politik Bangsa Papua di seluruh Tanah Air West Papua, Secara tertutup. - Segera Konsolidasi Internal Badan Pengursu KNPB di seluruh Tanah Air West Papua dan Konsolidasi External Rakyat Papua, Rakyat Indonesia dan Masyarakat Internasional dalam agenda Mogok Sipil Nasional untuk Mahkamah Agungmenjawab HakRepublik Menentukan Nasip Sendiri di PapuaIndonesia Barat.

Halaman 58 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Badan Pengurus KNPB di Seluruh Wilayah Papua Barat segera serukan kepada rakyat bangsa papua untuk mempersiapkan diri menuju Mogok Sipil Nasional MSN Mahkamah Agungdalam Republik kurun waktu satu tahun sampe pada Indonesia 2021. - Isue MONYET Menjadi Alat Propaganda dan materi konsolidasi kita di seluruh pelosok Tanah Air West Papua. - Badan Pengurus KNPB di seluruh Wilayah segerah siapkan Alat Alternatif Menuju MSN Seperti ( Pangan, Alat Komunikasi dan Jaringan Internet) dalam waktu satu tahun sampe 2021. - Sejak Arahan Ini di kelurkan secara resmi . Segera! Badan Pengurus KNPB Pusat, Wilayah dan Konsulat. mengambil langkah maju secara rahasia dan profesional menuju MSN di West Papua. c. Hasil pembacaan dan Evaluasi ini menjadi keputusan bangsa papua yang di ambil Oleh Badan Pengrus Komite Nasional Papua Barat, yang menjadi rahasia Internal pengurus Komite Nasional Papua Barat di seluruh wilayah dan di konsumsi secara terbatas dalam Internal Pengurus KNPB. Atas dasar, Evaluasi dan pembacaan situasi secara menyeluru Mahkamah Agungmemutuskan Republik bahwa, yang menjadi tuntutan Indonesia bangsa papua secara Nasional yaitu : - Untuk Penyelesaian Konflik tentang status west papua, Rakyat Bangsa Papua menuntut Hak Menentukan Nasib sendiri bagi bangsa papua adalah solusi yang adil dan demokratis melalui mekanis Internasional yaitu Referendum di Papua Barat. - Situasi Papua Darurat! Atas Nama Kemanusiaan di Papua Barat, Segera Intervensi Badan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB ke Papua Barat. - Situasi Papua Darurat kemanusiaan, Segera! Pemerintah Indonesia membuka Akses Jurnalis Asing dan Pencari Fakta HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa ke Papua barat. - Badan Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB, segera Mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menarik seluruh Pasukan Organik dan Non Organik dari Wilayah West Papua. - Rakyat Papua Memohon Kepada Seluruh Kedutaan besar di Mahkamah AgungIndonesia danRepublik Pemerintah Republik Indonesia Indonesiamemberikan

Halaman 59 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

jaminan pengamanan kusus kepada seluruh pelajar dan Mahasiswa/i serta rakyat Papua yang ada di seluruh kota Study di Indonesia. Mahkamah Agung- Apabila, Republik poin ke 5 tidak di Indahkan Indonesia oleh Pemerintah Indonesia, maka rakyat papua akan Nyatakan sikap secara terbuka kepada pemerintah indonesia untuk mengusir seluruh rakyat indonesia yang ada di pelosok tanah air west Papua secara paksa.

 Bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 di Papua, merupakan pergerakan yang dimotori oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan activis perlawanan rakyat local lainnya yang menggunakan momentum dukungan mahasiswa/pemuda Papua atas isu rasisme yang terjadi di Surabaya- Malang Jawa Timur dan hasil dari pelaksanaan tersebut akan dibuat propaganda untuk kebutuhan pergerakan politik luar negera oleh ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) melalui BENY WENDA selaku Diplomat Luar Negeri yang merupakan bagian dari pergerakan organsasi tersebut yang bertepatan pada bulan September 2019 terdapat jadwal pertemuan bangsa-bangsa di Dewan PBB, dan BENNY WENDA yang didukung oleh negara - Mahkamah Agungnegara yang tergabung Republik dalam organisasi Melanesian Indonesia Spearhead Group (MSG), sejalan dengan Sekretariat ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) berada di Negara Vanuatu, dan juga berharap mendapat dukungan dari Diplomat negara-negara Erofa, Afrika dan Amerika di Sidang Dewan PBB pada bulan September 2019.

 Bahwa Organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua), memiliki hubungan misi pergerakan yang sama yakni dalam perjuangan kemerdekaan Papua melalui refrendum memilih pemisahan wilayah yang merdeka dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun pergerakan perjuangan dilakukan dengn cara yang berbeda, yang mana KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) melakukan pergerakan perlawanan secara lokal dalam negeri wilayah Papua, Mahkamah Agungsedangkan ULMWP Republik(United Liberation Movement for WestIndonesia Papua)

Halaman 60 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Mahkamah AgungCentral Liberation) Republik dan FWPC (Free West PapuaIndonesia Compaing) melakukan pergerakan politik luar negeri untuk mendapat dukungan politik internasional untuk di bawa dan dibahas di Sidang Dewan PBB untuk mendapat hak politik berupa refrendum untuk kemerdekaan Papua yang terpisah dari wilayah NKRI.

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik TERDAKWA yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB, beberapa surat KNPB, beberapa surat ULMWP, yang merupakan dukungan dari KNPB

 Bahwa perbuatan TERDAKWA tersebut merupakan tindakan makar dengan cara separatis yang diartikan sebagai sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan Mahkamah Agungpermulaan yang Republik berpotensi mengancam keutuhan Indonesia bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum. Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 82A ayat (2) Jo. Pasal 59 ayat (3) huruf a dan b dan ayat (4) tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang perubahan atas UU Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan Jo Pasal 55 ayat (1) Ke 1 KUHP

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut Penasehat Hukum Mahkamahterdakwa Agung telah mengejukan keberatanRepublik dan atas keberatan tersebut Indonesia Majelis

Halaman 61 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

telah menjatuhkan Putusan Sela No. 36/Pid.B/2020/PN.Bpp tanggal 03 Maret 2020 yang amarnya adalah : MENGADILI 1. Menolak keberatan Penasihat Hukum Terdakwa AGUS KOSSAY untuk Mahkamah Agungseluruhnya; Republik Indonesia 2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor: 36/Pid.B/2020/PN.Bpp atas nama Terdakwa AGUS KOSSAY tersebut di atas; 3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang memberikan keterangan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut : 1. Saksi HEPPY SALAMPESSY.

 Bahwa menurut saksi, aksi demonstrasi setelah tanggal 19 Agustus 2019 dilanjutkan dengan aksi demonstrasi jilid II yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat yang terjadi pada Hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019 sekira jam 08.00 Wit sampai hari Jumat, tanggal 30 Agustus 2019 sekira jam 13.00 Wit, bertempat di sepanjang jalan dari Sentani Kabupaten Jayapura sampai dengan Kantor Gubernur Papua di Dok 2 Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura ;

Mahkamah AgungBahwa kelompok massa Republik yang demo pada hari Kamis, tanggal Indonesia 29 Agustus 2019 tersebut diperkirakan sekira 10.000 Orang, yang berasal dari titik kumpul Sentani, titik kumpul Expo Waena, titik kumpul Uncen atas, titik kumpul Uncen bawah, titik kumpul depan kampus USTJ, titik kumpul lingkaran Abe dan titik kumpul di Dok 5, kemudian alat-alat yang dibawa massa saat itu adalah :

 1 ( satu ) buah mobil Triton warna Silver Nomor Polisi BG 9335 ND sebagai mobil komando yang digunakan oleh pemimpin Demo/ orator, yang dilengkapi dengan 1 (satu ) buah Toa / pengeras suara warna putih dan 1 (satu ) buah mic.  Bebrapa buah bendera KNPB warna Merah dengan bergambar Bintang warna Putih dengan tulisan KNPB.  Beberapa buah bendera warna merah bergambar kepalan tangan dengan tulisan “ LAWAN ‘  Beberapa buah bendera Bintang Kejora dengan ciri-ciri bergambar bintang warna putih di atas kain warna merah dan bergaris-biru putih.  Pamflet yang bertuliskan / bergambar Monyet  Banyak massa membawa alat tajam berupa, panah,kampak,parang,besi Mahkamah Agungdan lain-lain. Republik Indonesia

Halaman 62 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Tujuan dari pelaksanaan Demo tanggal 29 Agustus 2019 terkait dengan rasisme yang terjadi di Surabaya terhadap Mahasiswa asal Papua, namun Demo tanggal 29 Agustus 2019 tersebut berjalan dengan anarkis Mahkamah Agung Bahwa akibat Demo Republik Anarkis tersebut, banyak bangunan Indonesia toko dan tempat usaha di rusak dan di bakar serta barang-barangnya diambil, kemudian perkantoran seperti kantor KPU papua, kantor Telkom, Kantor Bea Cukai, Kantor MRP dan beberapa perkantoran swasta lainnya dirusak dan dibakar massa, ATM bank di rusak dan di ambil uangnya, serta masih banyak fasilitas umum yang dirusak dan dibakar massa.

 Bahwa saksi tidak tahu penyebabnya apa, namun yang saksi lihat bahwa massa anarkis tersebut sebelumnya telah mempersiapkan alat tajam dan batu serta katapel saat mau melaksanakan demo, sehingga menurut saksi bahwa sudah perencanaan untuk melakukan pengrusakan , pembakaran dan pencurian.

 Bahwa tugas saksi sebagai Anggota Dit Reskrim Umum yang bertugas di bagian Opsnal (lapangan), yang sebelumnya pada hari Rabu, Tanggal 28 Agustus 2019 saksi memperoleh informasi bahwa hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, akan dilaksanakan aksi Demo Damai jilid II tentang Rasisme, sehingga pada hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019 sekira jam 07.00 Wit saksi bersama anggota Reskrim sdr. MUH. ALI, Anggota Intel Mahkamah AgungPolres Kota Jayapura danRepublik Intel Polda bersama anggota PatmorIndonesia 6 Waena memonitor kegiatan demo di Pos Patmor Perumnas 3 Waena, namun sekira jam 08.30 Wit saksi meperoleh informasi bahwa di depan Kampus Uncen atas telah berkumpul mahasiswa Uncen dan masyarakat di sekitarnya untuk persiapan melaksanakan aksi demonstrasi, sehingga saksi bersama anggota yang di Pos Patmor 6 tersebut langsung menuju ke Depan Kampus Uncen Atas, dan saat itu saksi melihat sdr. DOLVIUS HISAGE melakukan orasi di depan Massa dari Mahasiswa Uncen dan masyarakat umum sekira 30 orang, didalam orasi tersebut sdr. DOLVIUS HISAGE mengatakan bahwa “ jika saksi teriak PAPUA maka Massa berteriak MERDEKA “ , kemudian sdr. DOLVIUS HISAGE juga menyampaikan agar Massa menyanyikan lagu “ Kami Bukan Merah Putih, Kami Bintang Kejora “ , dan sdr. DOLVIUS HISAGE juga menyampikan dalam orasi tersebut bahwa “ Kita harus jalan kaki menuju ke kantor Gubernur “ dan saat itu saksi melihat ada Masyarakat yang memegang alat tajam berupa panah, besi dan lain-lain, selanjutnya saat itu Wakapolres Mahkamah AgungJayapura Kota menghimbau Republik kepada sdr. DOLVIUS HISAGE Indonesia dan Massa

Halaman 63 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

agar membubarkan diri sebab Pihak kepolisian tidak menerbitkan surat penerimaan pemberitahuan Aksi Demo, namun saat itu sdr. DOLVIUS HISAGE dan Massa tidak mau membubarkan diri sehingga Petugas Mahkamah Agungkepolisian melakukan Republik upaya paksa untuk membuabarkan Indonesia Massa dengan cara menangkap sdr. DOLVIUS HISAGE, namun saat itu massa diluar kampus dari perumnas 3 dan putaran taksi mulai berdatangan sehingga massa yang diperkirakan 300 lebih, sehingga Petugas Kepolisian melepaskan sdr. DOLVIUS HISAGE karena tidak berimbang antara jumlah massa dengan petugas Kepolisian saat itu, selanjutnya sdr. DOLVIUS HISAGE melakukan orasi didepan massa yang diperkirakan kurang lebih 300 Orang tersebut, dimana sebahagian massa membawa senjata tajam berupa panah, parang, besi dan lain-lain, namun saat itu sdr. DOLVIUS HISAGE tidak memburakan massa yang membawa alat tajam tersebut bahwa sdr. DOLVIUS HISAGE juga tidak melarang agar massa yang membawa alat tajam tersebut untuk tidak mengikuti demontrasi, selanjutnya sdr. DOLVIUS HISAGE memimpin massa tersebut berjalan kaki menuju ke lampu merah Waena untuk bergabung dengan massa dari Expo Waena, dalam perjalanan tersebut sdr. DOLVIUS HISAGE bersama beberapa orang menggunakan sebuah Mobil Picup warna Putih , kemudian menggunakan Pengeras suara ( toa ) untuk memberikan semangat atau yel-yel kepada Mahkamah Agungmassa dengan teriakan Republik“ Papua “ sedangkan Massa menjawab Indonesia “ Merdeka “ kemudian memimpin massa untuk menyanyikan lagu “ kami bukan merah putih, kami Bintang Kejora “ , selanjutnya sebelum massa tiba di lampu merah Waena, saat itu saksi melewati jalan alternatif di Perumnas 4 untuk menuju ke putaran Abe, selanjutnya saksi sudah sampai di putaran Abe, sedangkan Massa dari Uncen atas dan massa dari expo masih berkumpul di Lampu merah waena, dan saat itu sebahagian massa sudah berkumpul di Lingkaran Abe, namun sekira jam 11.00 Wit massa dari Uncen atas dan dari Expo Waena sudah berkumpul di Putaran Abe, kemudian sekira jam 13.00 Wit massa dari Sentani datang bergabung, dan tidak lama kemudian massa mulai anarkis dengan melakukan pelemparan hingga kena Polsek Abepura, kemudian massa mulai bergerak/ jalan kaki dan kendaraan sepede motor menuju kantor Gubernur dan sepanjang jalan dari Lingkaran Abe ke kantor Gubernur massa melakukan pelemparan kepada setiap gedung yang berada di pinggir jalan raya, kemudian massa melakukan orasi di depan kantor MRP dan membakar kantor MRP, Mahkamah Agungselanjutnya massa berjalan Republik dan mengendarai sepeda mIndonesiaotor sambil

Halaman 64 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

melempari gedung dan toko/ tempat usaha lainnya, kemudian membakar jualan pakaian di PTC, kemudian massa melakukan pembakaran ruko dan kendaraan mobil dan motor di pinggiran jalan di daerah Entro, Argapra dan Mahkamah Agungpelabuhan, selanjutnya Republik membakar kantor Bea Cukai diIndonesia dekat Pelabuhan, membakar kantor Telkom dan sebahagian kantor Pos, kemudian massa juga membakar dan mengambil barang-barang toko yang berada di seputar terminal lama, selanjutnya massa berorasi di sekitar IMBI, selanjutnya massa berjalan menuju Kantor Gubernur sambil melakukan pengrusakan/ pelemparan di setiap bangunan termasuk Polda Papua, kemudian massa sudah berkumpul di kantor Gubernur dan melakukan penjarahan/ pencurian sarana perkantoran seperti komputer dan TV serta alat kantor lainnya, kemudian massa yang berasal dari Dok 5 atas juga melakukan pengrusakan, pencurian terhadap tempat usaha/ ruko dan membakar pos Polisi Lumba-lumba, selanjutnya massa berkumpul dan bertahan di kantor Gubernur hingga hari Jumat tanggal 30 Agustsu 2019 sekira jam 13.00 Wit, massa dipulangkan oleh Polisi karena dikwatirkan terjadinya bentrok massa antara massa pendemo dengan masyarakat yang mengalami kerugian akibat tempat usahanya dibakar dan dirusak serta dijarah/ curi barangnya.

 Bahwa saksi lihat orang pada saat demo pada tanggal 29 Agustsus 2019 yang berada diatas Mobil Komando untuk memimpin demo massa saat itu Mahkamah Agungyaitu foto pertama adalah Republik sdr. LUCY SIEP, ke 2 sdr. DOLVIUS Indonesia HISAGE dan ke 3 adalah sdr. ALEXANDER GOBAY, sedangkan AGUS KOSSAY dan VICTOR YEIMO, saksi tidak melihat

 Bahwa akibat dari kegiatan demo anarkis tanggal 29 Agustus 2019 dengan cara para pendemo membawa bendera Bintang Kejora dan bendera KNPB serta merusak dan membakar fasilitas umum dan rumah toko yang merupakan akibat dari perbuatan TERDAKWA sdr. AGUS KOSSAY dan kawan-kawan lainnya Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa merasa keberatan karena Terdakwa pada tanggal 29 Agustus 2019 tidak ikut aksi demo ;

2. Saksi MUHAMMAD ALI.

 Bahwa saksi mengetahui kejadian aksi unjuk rassa demo jilid II terjadi tanggal 29 Agustus 2019 sekitar pukul 08.00 Wit di kta Jayapura, dimulai dari Waena sampai dengan kantor Gubernur dok II. dan aksi tersebut di Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 65 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pimpin oleh saudara FERRY KOMBO sebagai Korlap umum dan beberapa rekan BEM yang terlibat sebagai korlap di beberapa titik ;

 Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 saya melakukan pengamanan Mahkamah Agungtertutup terhadap aksi Republik demo yang terjadi di kota Jayapura Indonesia bersama rekan – rekan Opsnal Polres Jayapura Kota dan anggota Dalmas Polda Papua. dan Sdr. HEPPY SALAMPESSY rekan Opsnal Ditreskrimum Polda Papua ;

 Bahwa saksi melakukan pengamanan tertutup mengikuti massa yang melaksanakan demo yang jalan kaki mulai dari, Abepura, Entrop, Hamadi, taman imbi sampai kantor Gubernur Dok II ;

 Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2019 sekitar pukul 09.00 wit melakukan pengamanan aksi demo di Abepura karena massa aksi demo berjalan kaki menuju kota Jayapura sehingga saksi mengikuti massa yang melaksanakan aksi demo tersebut, sepanjang jalan yang dilallui massa pendemo yaitu dari Abepura Entrop Hamadi sampai kota Jayapura, saksi melihat massa melakukan pengrusakan dan pembakaran bangunan yang berada di pinggir jalan, pada sekitar pukul 14.30 Wit saksi berada dijalan Abepura Kotaraja melihat massa melakukan pengrusakan dan pembakaran bangunan yang berada disekitar Abepura sampai Kotaraja dan merusak bangunan Kantor Telkomsel dan pertokoan di Taman Imbi, setelah massa melakukan pelemparan dan pembakaran massa tersebut melanjutkan perjalanan Mahkamah Agungbersama massa aksi demo Republik lain kearah jayapura, setelah massaIndonesia aksi demo sampai di depan mako Angkatan Laut Porasko Kota Jayapura kemudian dihalau oleh anggota Polisi dengan cara menembakkan gas air mata sehingga massa pendemo berhamburan kemudian sekitar pukul 18.00 wit saksi bersama anggota Polisi lainnya memantau giat aksi di kantor Gubernur Prov Papua ;

 Bahwa saksi berada di Taman Imbi Kota Jayapura dan isi dari orasi yang disampaikan saat itu adalah menolak rasisme dan hak menentukan nasib sendiri, minta referendum untuk Papua Merdeka.dan meminta menarik militer dari tanah Papua dan yang berorasi adalah ALEXANDER GOBAI/ Korlap BEM USTJ (Universitas Sains dan Teknologi Jayapura) dan beberapa rekan BEM ;

 Bahwa awalnya memang massa telah melakukan pengrusakan dengan lemparan batu terhadap setiap bangunan yang ada di sekitar jalan yang di lalui dengan batu memcahkan kaca dan ada pula yang melakukan penjarahan, membakar berapa bangunan yang berada di sekitar taman Mahkamah AgungImbi seperti TELKOMSEL danRepublik pertokoan dan kendaraan, penyebab Indonesia massa

Halaman 66 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

anarkis dan brutal adalah pihak Korlap dan BEM USTJ beorasi dengan menyampaikan sebutan kata “monyet kepada orang Papua” saat berorasi dan disertai dengan teriakan “PAPUA MERDEKA” dan saat demo ada Mahkamah Agungkelompok KNPB yang Republik ikut di dalam aksi berorasi bersama Indonesia pihak Korlap sehingga muatan demo bukan lagi menyampaikan aspirasi melainkan melakukan pengrusakan dan pembakaran membuat situasi menjadi menjadi rusuh dan anarkis ;

 Bahwa ada kelompok KNPB yang ikut dalam Aksi demo yang di laksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019 tersebut, dan mereka bersama-sama dengan BEM USTJ, BEM UNCEN dan BEM perguruan tinggi yang ada di kota Jayapura, juga Masyarakat yang ikut dalam aksi demo dan sudah melakukan pengrusakan dengan menggunakan batu dan kartapel ( pelontar) dan membakar beberapa bangunan pertokoan dan perkatoran yang berada di pinggiran jalan dan ada yang mengibarkan bendera Bintang Kejora bersama- sama dengan Korlap saat unjuk rasa berlangsung dan sejak massa bergerak dari titik kumpul arah Waena menuju Kantor DPRP PAPUA / Taman Imbi dan selanjutnya ke kantor Gubenur Dok II Kota Jayapura massa sudah melakukan pengrusakan dan membakar terhadap beberapa bangunan yang di berada di pinggir jalan. jadi jelas tujuannya bukan menyampaikan aspirasi akan tetapi membuat kota jayapura menjadi Mahkamah Agungrusuh ; Republik Indonesia

 Bahwa aksi tersebut tidak memiliki ijin dari pihak kepolisian tetapi penyelenggara BEM USTJ memaksa untuk tetap unjuk rasa karena pihak penyelenggara dari BEM USTJ sebelumnya membagi selebaran aksi demo jilid II sebelum aksi dilaksanakan dan mengunakan moment kata Monyet untuk menambah kekuatan massa yang berasal dari orang asli Papua dalam melaksnakan aksi tersebut dan membuat rusuh kota Jayapura ;

 Bahwa tidak ada upaya korlap maupun keamanan aksi demo menghimbau atau memberhentikan massa saat melakukan aksi anarkis, orasi terus di lakukan tanpa berupaya untuk menghimbau atau memberhentikan massa yang sedang anarkis. pada hal sejak awal aksi star dari Waena massa sudah melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan dan pemgrusakan tetapi Korlap dan keamanan terus memimpin aksi sampai di kantor DPRP PAPUA dan lanjut sampai kantor Gubernur Dok II.dan terus berorasi dengan berkata “biarkan monyet keluar dari NKRI ’’

 Bahwa sebelum aksi demo jilid II tanggal 29 Agustus 2019, tanggal 19 Mahkamah Agungagustus 2019 di laksanakan Republik aksi demo pertama dan aspirasi Indonesia sudah di

Halaman 67 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terima Gubernur dan yang memimpin aksi demo pertama KETUA BEM UNCEN sdr. FERY KOMBO dan pada tanggal 29 Agustus 2019 di laksnakan demo jilid II dan yang memimpin KETUA BEM USTJ. Sdr. Mahkamah AgungALEXANDER GOBA RepublikY dan rekan-rekan BEM USTJ danIndonesia sdr. IRWANUS UROPMABIN selaku KEAMANAN dan ikut memimpin massa orasi di taman Imbi dan kemudian massa melakukan tindakan anarkis dan melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora di kantor Gubernur. isi aspirasi demo pertama dan demo jilid II sama yaitu sebutan kata monyet terhadap mahasiswa di Surabaya dan menunutut Referendum bagi bangsa Papua dengan menentukan nasib sendiri bangsa Papua melalui Referendum hak penentuan nasib sendiri ;

 Bahwa saat aksi demo jilid II tanggal 29 agustus 2019 ada kejadian pengibaran bendera Bintang Kejora di kantor Gubernur Prov. Papua, saat massa aksi demo Jilid II berorasi di Kota Jayapura bergerak dari arah Waena-Abepura-Entrop-Hamadi-Tasangkapura-Taman Imbi/ DPRD dan selanjutnya menduduki Dok II Kantor Gubernur Prov.Papua mengibarkan bendera Bintang Kejora kemudian bermalam dan yang memimpin aksi adalah BEM USTJ dan beberap BEM yang di bagi tugaskan termasuk sdr. IRWANUS UROPMABIN yang bertugas sebagai Keamanan mengawasi jalannya aksi dan massa aksi di taman Imbi dengan teriakan PAPUA.?? dan Mahkamah Agungdi jawab oleh massa Republik “MERDEKA.!!!” sehingga membuat Indonesia massa brutal melakukan pengrusakan dan melakukan penyerangan kepada kami dan anggota dalmas sehingga kami menghindar mengamankan diri ;

 Bahwa pada saat aksi pengibaran bendera Bintang Kejora, saksi dan tim Opsnal Reskrimum dan gabungan melakukan pemantauan di kantor Gubernur dan bendera Bintang Kejora di naikan di tiang bendera Kantor Gubernur Propinsi Papua oleh massa aksi demo jilid II pimpinan ALEXANDER GOBAI dan BEM USTJ dan gabungan mahasiswa sekota Jayapura ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya ;

3. Saksi FANNY

 Bahwa saksi jelaskan saat ini saksi bekerja di staf Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik ( Kesbangpol) Prov papua dari Tahun 2004 sampai Mahkamah Agungdengan Sekarang, jabatan Republik Staf Kesbangpol Indonesia

Halaman 68 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa saksi diminta keterangan sebagai Saksi berdasrkan surat permintaan Penunjukan dari Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum dengan Nomor B/ / X/ RES .1.24./ 2019/ Ditreskrimum Polda Papua, Mahkamah Agungtanggal 10 Oktober Republik 2019 dan berdasarkan Surat Perintah Indonesia Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Nomor / / / X/2018 tanggal 11 Oktober 2019

 Bahwa Penyusunan kebijakan Teknis dan pelaksanaan Kebijakan daerah Urusan bidang Ideologi dan Kewaspadaan, Wawasan kebangsaaan, politik dalam negeri, ketahanan seni, budaya, agama, kemasyrakatan dan ekonomi.------Bahwa Politik (KESBANGPOL) Prov Papua bergerak di dalam pengurusan Organisasi Kemasyrakatan (ORMAS)

 Bahwa setiap Organisasi Kemasyaraktan dan Partai Politik harus didaftarkan di KESBANGPOL

 Bahwa menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri RI nomor 57 Tahun 2017 pasal 11 tercantum dari ayat 1 sampai dengan ayat 3 persyaratan antara lain: a) harus melampirkan Pengajuan permohonan Pendaftaran Akta Pendiriian yang di keluarkan oleh Notaris yang Memuat Ad / ART.------Mahkamah Agungb) progaram Republik Indonesia kerja.------c) susunan Pengurus.------d) surat keterangan Domisili yang di terbitkan oleh Kepala Distrik atau Lurah.-- e) Nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama Organisasi.------f) Surat Pernyataan tidak dalam sengketa Pengurusan atau tidak dalam perkara di Pengadilan.---- g) Surat pernyataan kesanggupan melaporkan kegiatan.------h) Melampirkan Formulir isian data Ormas.------i) Surat Perntaan tidak beraviliasi secara kelembagaan Mahkamah Agungdengan Partai Republik Politik Indonesia

Halaman 69 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

j) Surat Pernyataan bahwa nama, lambang, bendera, tanda gambar, simbol, atribut dan Cap stempel yang di pergunakan belum menjadi hak paten dan atau hak cipta Mahkamah Agungpihak Republiklain serta bukan merupakan milik Pemerintah.----Indonesia k) Rekomendasi dari Kementrian yang melaksanakan urusan di bidang agama untuk Ormas yang memiliki ke khususan di bidang agama l) Rekomendasi dari Kementrian atau Perangkat daerah yang membidangi urusan Kebudayaan untuk Ormas yang memiliki kekhususan Bidang kepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa.--- m) Surat Pernyataan atau persetujuan dari Pejabat Negara, pejabat pemerintahan, dan atau tokoh Masyrakat yang bersangkutan yang namannya di camtungkan dalam perngurusan Ormas.------n) Surat pernyataan di tanda tanggani oleh Ketua dan sekretaris Ormas atau sebutan Pengurus lainya.------

 Bahwa saksi jelaskan setelah permohonan tersebut di Verifikasi selanjutnya kepada Badan Kesbangpol Prov papua, Kota, dan Mahkamah AgungKabupaten membuatRepublik surat pengantar Formulir isianIndonesia data ormas, formulir keabsahan data ormas dan chek list hasil Verifikasi selanjutnya di kirim ke Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum untuk di Proses penerbitan Surat keterangan terdaftar (SKT)

 Bahwa saksi Jelaskan Bahwa Organisasi KNPB, ULMWP dan TPN OPM tidak Terdaftar di Badan Kesatuan dan Politik (KESBANGPOL) Prov Papua maupun Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, sehingga tidak diakui oleh pemerintah atau Negara

 Bahwa saksi ketahui Organisasi KNPB dan TPN PB bertengan atau tidak sesuai dengan Ideologi Negara dan Pemerintahan dan Bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila di di karenakan Organisasi ini merupakan Organisasi Separatis yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI ( Negara Mahkamah AgungKesatuan Republik Republik Indonesia ) Indonesia

Halaman 70 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa Organisasi KNPB,ULMWP dan TPN PB sama sekali tidak Pernah mendaftarkan Organisasinya Ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov Papua Maupun di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum; Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik terhadap keterangan saksi tersebut,Indonesia terdakwa membenarkan;

4. Saksi FERY KOMBO.

 Bahwa saksi merencanakan demo rasisme sejak hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019, dengan cara memposting melalui media sosial Face Book, dengan akun “ FERY KOMBO “ mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk mengikuti demo anti rasisme pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019 ;

 Bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 sekira jam 12.00 Wit, sekira 12.00 Wit, saksi dengan melalui telp menghubungi Ketua BEM USTJ ALEXANDER GOBAY, Ketua – ketua Cipayung untuk menyampikan agar “ kita kumpul diskusi karena rencana besok (Senin) kita mau demo berkaitan dengan rasisme “, selanjutnya teman-teman menyarankan agar saksi buat surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada Polisi dan selanjutnya dilaksanakan rapat sore hari maka saksi saat itu langsung membuat surat Mahkamah Agungdengan mencantumkan Republikdidalam surat sebagai Korlap Umum Indonesia adalah saksi sedangkan penaggung jawab dicantumkan para Ketua BEM sekota Jayapura dan para Ketua Cipayung.;

 Bahwa sekira Jam 12.30 Wit hari minggu tanggal 18 Agustus 2019, saksi di rumahnya membuat surat pemberitahuan demo kepada Polisi, saksi kemudian mengantar surat tersebut ke Polres Jayapura Kota sekira jam 15.00 Wit ;

 Bahwa sekira jam 17.00 Wit, hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019, sdr. AGUS KOSSA / KETUA UMUM KNPB PUSAT (TERDAKWA) menelpon saksi (sdr. FERY KOMBO) dengan mengatakan “ade besok ada aksi kah ?” dan saksi menjawab “iya ada Kaka” , Ade sudah kirim pemberitahuan demo, sehingga kaka ikut saja “ lalu sdr. Agus Kosay menjawab “baik ade” dan pada saat rapat persiapan, saksi tidak pernah berkomunikasi lagi dengan sdr. AGUS KOSSAY.

 Bahwa sekira jam 17.00 -19.00 Wit bertempat di ruangan Sekretariat BEM Uncen dilaksanakan Rapat persiapan yang dihadiri oleh : Mahkamah -AgungKetua BEM USTJ (ALEXANDER Republik GOBAY) Indonesia

Halaman 71 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Ketua HMI (PUTRA) - Ketua BEM STIKOM (tidak tahu namanya) - Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik (tidak tahu namanya) Mahkamah Agung- Ketua GEMKI (VICTOR Republik TIBUL) Indonesia - Saksi sendiri FERY KOMBO (Ketua BEM Uncen ) Dan masih banyak lagi yang hadir diperkirakan 50 Orang ;

 Bahwa dalam pelaksanaan rapat :

 Yang memimpin rapat adalah saksi sendiri ( FERI KOMBO ),

 tidak ada daftar hadir rapat .

 Notulen yang mencatat kegiatan rapat adalah Ketua BEM USTJ (ALEXANDER GOBAY)

 Hasil Rapat adalah : a. Penanggung jawab adalah Ketua BEM sekota Jayapura dan ketua CIPAYUNG (GEMKAI, PMKRI, HAMI, PMII, GAMKI) ; b. Saksi (FERI KOMBO) selaku Korlap Umum ; c. Korlap Uncen atas sdr. MELKI ASSO dan NANDO (Orang Yahukimo) ; d. Korlap Uncen bawah sdr. RIZAL SIRINGON ; e. Korlap Depan USTJ : ALEXANDER GOBAY ; f. Korlap Expo : AYUS HELUKA ; Mahkamah Agungg. Korlap Merpati/ LingkaranRepublik Abe : Ketua – Ketua Cipayung Indonesia ; h. Kegiatan Demo mulai Jam 08.00 s/d selesai dengan berjalan kaki dari titik kumpul menuju ke Merpati (Lingkaran Abe), selanjutnya berjalan Kaki menuju Kantor Gubernur untuk melaksankan orasi . i. orator/ pimpinan Demo adalah Korlap masing-masing titik, sedangkan orator di depan Kantor Gubernur adalah saksi sendiri (FERI KOMBO). j. kemudian disepakati untuk mengumpulkan biaya secara sukarela untuk membuat spanduk atau pamflet pada saat demo ; k. Alat yang di bawa dalam demo adalah spanduk, pamlet, kendaraan berupa mobil open cup/ blakos Kijang putih yang sewa sebesar Rp. 1.000.000,- namun yang diurus oleh sdr. GEOGE KIMPIMBOB (Mahasiswa Uncen) dan pengeras suara ; l. Materi orasi telah disepakati yaitu tentang rasisme dan intimidasi mahasiswa Papua, namun tidak dibuat dalam bentuk teks/ tertulis ;

 Bahwa sebelumnya saksi tidak tahu kalau ada selebaran ajakan demo Mahkamah Agungtanggal 19 agustus 2019 dariRepublik KNPB, namun setelah saksi rapatIndonesia di Uncen

Halaman 72 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kemudian saksi jalan pulang lewat di Perumnas 2 baru lihat selebaran tersebut, kemudian saksi telpon teman (ALEXANDER GOBAY dan Ketua HMI/ PUTRA), namun karena saksi melihat bahwa demo KNPB dengan Mahkamah Agungtujuan ke Kantor MRP Republik sedangkan demo dari mahasiswa Indonesia dengan tujuan ke Kantor Gubernur, maka sepakat untuk dilaksanakan saja demo dari mahasiswa pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, namun ketika pelaksanaan demo hari senin, tanggal 19 Agustus 2019 saat massa sudah berkumpul di Lingkaran Abe (merpati) saat itu saksi melihat banyak masyarakat umum yang hadir disertai dengan massa KNPB dan yang saksi tahu bahwa sdr. AGUS KOSAY dan sdr. VICTOR YEIMO bergabung dengan massa demo dari Uncen atas, namun pada hari itu sdr. VICTOR YEIME yang menjadi orator sedangkan sdr. AGUS KOSSAY hanya mengukuti massa yang lain.

 Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang membuat selebaran ajakan demo tanggal 19 Agustus 2019, namun setahu saksi selebaran tersebut berasal dari KNPB karena ditandatangani oleh sdr. AGUS KOSSAY (Ketua KNPB) ;

 Bahwa isi selebaran yang ditandatangani oleh sdr. AGUS KOSAY adalah “kami monyet – monyet tidak bisa hidup bersama dengan manusia maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Mahkamah Agungreferendum “.- Republik Indonesia

 Bahwa mahasiswa tidak membawa bendera Bintang Kejora tersebut ke dalam massa demo tanggal 19 Agustsu 2019, namun menurut saksi bahwa pihak KNPB yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut, namun saksi tidak mengetahui siapa yang menyuruh membawa dan saksi juga tidak mengenal orang yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut.

 Bahwa yang menunjuk sdr. VICTOR YEIMO sebagai orator di Merpati (lingkaran Abe), saksi tidak tahu karena saat itu saksi ke Kamkei untuk Prin out surat Pernyataan Sikap yang akan diberikan kepada Gubernur Papua, namun pada saat sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi di depan Kantor MRP, saat itu yang memberikan kesempatan orasi sdr. VICTOR YEIMO adalah sdr. BAYAM KEROMAN (Mahasiswa Uncen) dan saat itu saksi ketahui namun saksi tidak melarang sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi saat itu dan saat itu saksi berada di atas Mobil Open Cup/ Blakos bersama sdr. VICTOR YEIMO ;

 Bahwa isi orasi yang disampaikan oleh sdr. VICTOR YEIMO adalah “ Mahkamah Agungmengajak saksi (FERI KOMBO) Republik dan massa untuk mengucapkan Indonesia Yel – Yel

Halaman 73 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dengan kata-kata “ Hidup Rakyat Papua “, maka saksi (FERI KOMBO) dan massa mengucapkan “Hidup “ jika orator mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi (FERI KOMBO) bersama dengan massa menjawab “ Merdeka Mahkamah Agung“, kemudian kata – kataRepublik “ kami monyet-monyet tidak bisaIndonesia hidup bersama dengan manusia , maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau referendum “, selanjutnya saksi (FERI KOMBO) dan massa mengucapkan “ Yes “, orasi dan yel – yel ini dilakukan oleh sdr. VICTOR YEIMO dan saksi (FERI KOMBO) dengan massa dalam perjalanan menuju kantor Gubernur, saat di depan kantor MRP, depan kantor DPRP dan depan kantor Gubernur, selama dalam perjalanan ke Kantor Gubernur, sdr. BAYAM KEROMAN mengajak massa termasuk saksi (FERI KOMBO) menyanyikan lagu “ Kami Bukan merah Putih, Kami Bintang Kejora “

 Bahwa materi orasi yang saksi sampikan di kantor Gubernur adalah “ Hidup mahasiswa “, massa menjawab “ Hidup”, kemudian saksi bilang “ Hidup Rakyat Papua “, massa menjawab “ Hidup “ , kemudian saksi meminta salah satu Pendeta untuk memimpin doa, kemudian menyerahkan kepada masing-masing perwakilan (tokoh Agama, tokoh Pemuda, tokoh Perempuan , perwakilan Cipayung dari GEMKI, tokoh Masyarakat ) untuk melakukan orasi, kemudian saksi menyerahkan pernyataan sikap kepada Gubernur Papua, adapun isi penyataan sikap adalah : Mahkamah Agung- Stop intimidasi dan rasismeRepublik terhadap mahasiswa Papua ;Indonesia - Tangkap Pelaku Rasisme dan intimidasi Mahasiswa di Surabaya ; - Wakil Walikota Malang segera meminta maaf kepada mahasiswa dan Rakyat Papua secara keseluruhan ; - Meminta Kepada Presiden untuk memberikan jaminan perlindungan keamanan terhadap mahasiswa Papua di seluruh Indonesia ;

 Bahwa demo Tanggal 19 Agustus 2019 tersebut tidak ada hubungan dengan sdr. VICTOR YEIMO dan didalam rapat tanggal 18 Agustus 2019 juga tidak ditunjuk sdr. VICTOR YEIMO sebagai orator, namun saat itu sdr. VICTOR YEIMO hadir dan duduk bersama saksi di mobil Komando/ balakos untuk mempin demo pada saat itu sehingga sdr. BAYAM KEROMAN menyerahkan alat pengeras suara kepada sdr. VICTOR YEIMO untuk melakukan orasi di depan kantor MRP dan saat itu saksi tidak melarang, namun saksi mengikuti yel-yel yang dipimpin oleh sdr. VICTOR YEIMO tersebut ;

 Bahwa saksi selaku penanggungjawab demo tidak memberhentikan demo Mahkamah Agungserta tidak melarang KNPB Republik yang membawa serta bendera BintangIndonesia Kejora

Halaman 74 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan bendera KNPB ke dalam demo damai rasisme sedangkan saksi tahu bahwa KNPB adalah oragnisasi yang memiliki tujuan untuk berjuang melepaskan Papua dari NKRI melalu jalur referendum ; Mahkamah Agung Bahwa saksi menggunakan Republik Mobil Komando dari UncenIndonesia atas untuk memimpin massa menuju ke Merpati/ putaran Abe, namun pada saat massa tiba di lampu merah Waena, saat itu saksi melihat sdr. AGUS KOSSAY bersama rombongan dari arah ekspo Waena menuju lingkaran Abe sehingga saksi bersama massa bertemu dengan sdr. AGUS KOSSAY dan massa di lampu merah Waena, kemudian massa berjalan bersama- sama menuju ke arah Abepura. Kemudian setibanya di lingkaran Abepura , selanjutya saksi pulang ke rumah mengetik surat tuntutan kepada Gubernur Papua, kemudian saksi balik ke lingkaran Abe melihat massa sudah bergerak menuju kantor MRP sehingga saksi langsung naik mobil komando di sekitar kali Acai sedangkan sdr. AGUS KOSSAY berjalan kaki, saat berada diatas mobil komando, saat itu sudah ada sdr. VICTOR YEIMO, BAYAM KEROMAN, NANDO, MELKY ASSO , 1 orang perempuan, sdr. UNAS GINIA dan masih ada beberapa orang yang saksi kenali orangnya, sehingga saksi bersama sdr. VICTOR YEIMO dan Sdr. BAYAM KEROMAN memimpin massa tersebut secara bersama – sama, selanjutnya di depan kantor MRP (Kota Raja) massa berhenti sehingga sdr. VICTOR YEIMO Mahkamah Agungmelakukan orasi, kemudian Republik dalam perjalanan sdr. BAYAM Indonesia KEROMAN memimpin yel – yel dan sampai di depan kantor DPRP, massa berhenti selanjutnya sdr. VICTOR YEIMO memimpin orasi, selanjutnya massa jalan kaki lagi menuju kantor Gubernur sambil yel – yel yang dipimpin oleh sdr. BAYAM KEROMAN, selanjutnya setelah massa tiba di kantor Gubernur maka saksi mengambil alih pengeras suara dan memimpin jalannya aksi demo tersebut, sehingga saksi tidak tahu mengapa KNPB ikut bergabung dengan massa dari mahasiswa tersebut ;

 Bahwa kegiatan Orasi di depan kantor Gubernur adalah : 1) kegiatan diawali dengan doa yang dipimpin oleh pendeta BARANSANO. 2) Tokoh Agama yang diwakili oleh pendeta BARANSANO, yang orasinya menyampikan bahwa “ yel-yel “ Papua (orator) – Merdeka (massa termasuk saksi) ” , referendum (orator) -Yes (massa termasuk saksi), isi orator “ kalau kita diteriki monyet terus maka kita pisah dari NKRI saja “ . Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 75 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

3) Tokoh Perempuan diwakili (nama lupa)’ Yel-yel “ Papua ( Orator ) - Merdeka (massa termasuk saksi) “ Kami Perempuan Papua tidak pernah melahirkan anak monyet atau binatang “. Mahkamah Agung4) Tokoh Pemuda diwakiliRepublik oleh ketua KNPI Papua (ALBERT Indonesia WANIMBO) , dengan “ yel-yel “ salam bahasa dari setiap suku di Papua, kemudian Yel-yel, “ Hidup mahasiswa, Hidup pemuda, Hidup Rakyat Papua, isi Orasinya saksi lupa ; 5) Perwakilan Cipayung “ Yel-yel” Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Papua, isi orasi ‘ stop Rasis dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua, dan Tangkap Pelaku rasisme untuk proses Hukum “. 6) Tokoh Masyarakat diwakili Kepala suku Mee namanya saksi tidak tahu yel-yel “ salam menggunanakan bahasa Daerah” yel-yel “ hidup mahasiswa, Hidup Pemuda, hidup Rakyat Papua, isi orasi “ tangkap pelaku Rasisme, apabila diskriminasi dan rasis masih terjadi maka berika berikan hak kepada Papua untuk menentukan nasib sendiri 7) Perwakilan Mahasiwa diwakili oleh sdr. ALEXANDER GOBAY, dalam orasi yel-yel “ Hidup Mahasiswa “ Hidup papua, Papua-Merdeka “ isi orasi stop rasis dan intimidasi, tangkap pelaku Rasisme” 8) Saksi menyerahkan surat pernyataan Sikap kepada Gubernur. 9) pada saat mau bubar, sdr. VICTOR YEIMO masih melakukan orasi Mahkamah Agungdengan Yel-yel “ Hidup Republik Rakyat Papua” Papua-Merdeka “ isiIndonesia Orasi “ Hutan dan kekayaan kita habis setiap hari, kami dibilang Monyet, sehingga kita harus Merdeka dari Bangsa ini,” Referendum-Yes “.

 Bahwa saksi bersama-sama dengan Massa tiba di halaman kantor Gubernur sekira Jam 16.00 Wit ( hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 ), setelah tiba di halaman kantor gubernur saksi berdiri diantara tiang bendera dengan gedung Kantor Gubernur dengan jarak antara saksi dengan Massa sekira 1-2 M, dan jarak antara saksi dengan tiang bendera sekira 4 M dengan pandangan menghadap ke Massa dalam situasi yang terang ( tidak mendung ), dan saat itu terjadi penurunan bendera merah putih dari tiang bendera Kantor Gubernur oleh Massa namun saksi tidak melihat.

 Setahu saksi yang menjadi Ketua KNPB adalah sdr. AGUS KOSAY, sedangkan sdr. VICKTOR YEIMO (Mantan Ketua KNPB), namun saksi tidak mengetahui susunan Organisasi KNPB tersebut.

 Pemisahan Papua dari NKRI belum terlaksana, namun Pihak KNPB masih Mahkamah Agungmemperjuangkan Kemerdekaan Republik Papua tersebut. Indonesia

Halaman 76 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bendera Bintang Kejora tersebut tidak ditetapkan oleh pemerintah sebagai bendera Daerah Papua, sehingga Bendera Bintang Kejora tersebut dilarang oleh PemerintahRepublik Indonesia. Mahkamah Agung Bahwa saksi fahami Republikdalam kalimat yel-yel dan orasi tersebut Indonesia adalah :- - Hidup Rakyat Papua artinya “ suatu semangat bahwa rakyat papua harus bangkit dari Kemiskinan,kebodohan dan ketertinggalan. - Papua-Merdeka artinya bahwa Papua mau memisahkan diri dari NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). - Kami Monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan manusia artinya bahwa ada Oknum yang berada di surabaya mengakatan Mahasiwa Papua adalah Monyet maka kami orang Papua tersinggung sehingga mengatakan bahwa Monyet tidak mau Hidup bersama Manusia. - Kami harus melawan dan menentukan Nasib sendiri artinya Kami rakyat Papua harus melawan untuk memisahkan diri dari NKRI. - Referendum artinya Papua menentukan Nasib sendiri yaitu memisahkan diri dari NKRI. - Yes “ dalam arti “ ya’ artinya menyetujui. - Kami bukan merah Putih artinya kami ( Papua ) bukan Negara Indonesia sebab merah Putih adalah nama Bendera Negara Indonesia sebagai lambang Negara. Mahkamah -AgungKami bintang kejora Republikartinya kami orang Papua sebab Indonesia Bintang Kejora adalah nama bendera dan lambang Papua.  Bahwa saksi jelaskan bahwa perjuangan KNPB dan Rakyat Papua untuk memisahkan Papua dari NKRI, yang saksi ketahui adalah : - Nama Negara : Saksi tidak tahu. - Bahasa Negara : Saksi Tidak tahu. - Benderanya adalah : Bintang Kejora. - Lagu Negara/Kebangsaan : Tidak Tau. - Negara tersebut berada di Wilayah Papua. - Susunan pemerintahan saksi tidak tahu.

 Bahwa Pelaksanaan demo Jidil II tanggal 29 Agustus 2019 tersebut saksi tidak melibatkan diri baik koordinasi, rapat maupun kehadiran saksi pada saat Demo tanggal 29 Agustus 2019.

 Bahwa saksi mengetahui bahwa akan dilaksanakan demo Jilid II tersebut pada tanggal 26 Agustsu 2019 saat saksi transit di Makassar saksi melihat melalui Face Book sdr. YULIUS KADEPA yang memposting selebaran Mahkamah Agungajakan demo jilid II, sehingga Republik saat itu saksi langsung bertanya Indonesia kepada sdr.

Halaman 77 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ALEXANDER GOBAY, dan ALEXANDER GOBAY mengatakan “ Iya akan dilaksanakan demo hari kamis tanggal 29 Agustus 2019 “ , namun saat itu saksi bilang bahwa “ kita tunggu hasil dari pemerintah tentang Mahkamah Agungtuntutan kita pada Republikdemo tanggal 19 Agustus 2019, Indonesia kalau tidak ada tanggapan dari pemerintah maka kita laksanakan demo susulan”, namun saat itu sdr. ALEXANDER GOBAY mengatakan “ siap-siap “ seolah- olah menutupi aksi demo tersebut. dan saksi tambahkan bahwa tanggal 23 Agustus 2019 dan tanggal 26 agustus 2019 saksi sudah ingatkan ALEXANDER GOBAY agar jangan dilaksanakan demo lagi, karena saat itu ada isu dilaksanakan demo Jilid II, karena saksi selalu larang demo jilid II sehingga sdr. ALEXANDER GOBAY dan rekan-rekan mencurigai saksi bahwa saksi kerja sama dengan Polisi untuk melarang demo, sehingga untuk kegiatan Demo tanggal 29 Agustsu 2019, saksi tidak dilibatkan. Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya ;

5. Saksi ALEXSANDER GOBAY.

 Pada hari Senin, Tanggal 19 Agustus 2019, saksi mengikuti demonstrasi berkaitan dengan rasisme dan selanjutnya pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2019, saksi yang juga sebagai Korlap Umum kegiatan demonstrasi Mahkamah AgungJilid II berhubungan dengan Republik Rasisme yang terjadi di Surabaya Indonesia terhadap mahasiswa Papua ;

 Bahwa pertama kali saksi mengetahui akan adanya aksi demo yaitu pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 pukul 12.00 wit dari sdr. Fery Kombo yang merupakan Demisioner Ketua BEM Universitas Cenderawasih (UNCEN) periode 2018/2019 melalui komunikasi HP, saksi ditelepon dan mengatakan untuk datang ke di Kabesma UNCEN di Perumnas 3 Waena Distrik Heram untuk melaksanakan pertemuan terkait isu rasisme dengan sebutan monyet. Kemudian saksi datang pukul 17.00 wit dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh ketua BEM sdr.Fery Kombo beserta kurang lebih 15 orang yang saksi ketahui yaitu yang mewakili dari organisasi mahasiswa Cipayung, Ketua PEMKRI sdr. Benediktus Bame, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jayapura sdr. Putra, ormas Gerakan mahasiswa dan rakyat Papua (GEMPAR) sdr. Samuel wamsiwor dan untuk yang lainnya saksi tidak mengenalinya selanjutnya pertemuan tersebut selesai pukul 19.00 wit dengan kesepakatan akan melakukan aksi Mahkamah Agungunras pada hari Senin tanggal Republik 19 Agustus 2019. Indonesia

Halaman 78 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa yang memimpin rapat tersebut adalah saudara FERY KOMBO dimana rapat tersebut membahas terkait dengan penyatuan Sikap dari mahasiswa se – Kota Jayapura tentang sebagai berikut : Mahkamah Agung- Stop Isimidasi, dikriminasiRepublik dan persekusi terhadap Indonesia mahasiswa di Surabaya ; - Menangkap dan mengadili Aktor Penyebut Rasis dan Kalimat Moyet terghadap mahasiswa di Surabaya ;

 Bahwa saksi dan mahasiswa berjumlah + 40 (empat puluh) orang mengikuti Aksi Demontrasi dari Kampus USTJ Padang Bulan dan selanjutnya bergabung dengan massa demontrasi yang dipimpin oleh sdr. FERY KOMBO dari Perumnas 3 Waena yang berjumlah + 2000 (dua ribu) orang selanjutnya kami berjalan kaki menuju Abepura, Dimana sesampai didepan Kantor Pos Abepura sdr. VIKTOR YEIMO (Pengurus KNPB) melakukan orasi dengan Kata - kata “ Negara Indonesia Negara Penjajah Rakyat Papua. dengan sebutan MOYET termaksud Pemangku Pemerintah Provinsi Papua, Oleh Karena itu kedaulatan kembali kepada Rakyat dan Rakyat yang memutuskan dan Refedum “, diatas Mobil PICK – UP warna putih dan dipasang bendera Bintang Kejora dan Bendera Merah Gambar Bintang bertulisan LAWAN, selanjutnya saksi bersama dengan Sdr. FERY KOMBO melanjutkan perjalanan longmars menuju Kantor Gubenur Mahkamah AgungProvinsi Papua ; Republik Indonesia  Bahwa massa sebanyak + 2000 (dua ribu) orang tersebut yang mengikuti demontrasi diundang dengan cara membagi selebaran AKSI DEMO yang dibuat dan dibagi oleh Pengurus KNPB dimana yang menjadi Ketua KNPB adalah Sdr. Agus Kossay dan pengurus KNPB adalah sdr. Viktor Yeimo ;

 Bahwa sesampai saksi dengan rekan – rekan saksi lakukan adalah melakukan orasi dibawah tiang bendera Kantor Gurbenur yang dipimpin oleh Sdr. FERY KOMBO dan Sdr. VIKTOR YEIMO serta dari Kaum perempuan yang saksi tidak kenal serta saksi sendiri, dimana dalam orasi tersebut yang kami sampaikan adalah sebagai berikut : - Sdr. FERY KOMBO sampaikan “Bahwa dari masing–masing perwakilan dapat menyampaikan Pendapatnya tentang Aksi Demontrasi, hari ini yang hadir pada hari ini dari Tokoh Agama, Tokoh Kaum Perempuan, Perwakilan BEM Se- Jayapura dan Perwakilan Cipayung Se – Kota Jayapura “ dimana setelah itu Mic tersebut diserahkan kepada perwakilan Tokoh Agama (Pdt. JOHN Mahkamah AgungBARANSANO). – Republik Indonesia

Halaman 79 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Sdr. Pdt JOHN BARANSANO sampaikan saksi tidak tahu. - Sedangan dari perwakilan kaum perempuan menyampaikan“ Bahwa kami bukan dikandungin dari Monyet – moyet dan bukan melahirkan anak moyet “, dan selanjutnya Mic tersebut diserahkan kepada Sdr. Mahkamah AgungVIKTOR YEIMO. Republik Indonesia - Dimana Sdr. VIKTOR YEIMO menyampaikan “ Stop Intimidasi, dikriminasi dan persekusi terhadap Mahasiswa di Surabaya dan segera Menangkap dan Mengadili Aktor Penyebut Rasis dan Kalimat Moyet terghadap Mahasiswa di Surabaya serta menyampaikan Kata Papua dan dibalas oleh para pendemo dengan kalimat Merdeka. - Dan saksi menyampaikan orasi “ mahasiswa di Jawa segera dipulangkan ke Papua“.

 Pada hari minggu tanggal 18 Agustus 2019 Sekira 12.00 Wit, saksi di menghubungi melalui telp oleh Sdr. FERY KOMBO (Ketua BEM UNCEN) , Ketua-ketua Cipayung untuk menyampaikan agar “ Kita Kumpul Diskusi , karena rencana besok (Senin) kita mau demo berkaitan dengan Rasisme “, selanjutnya teman-teman menyarankan agar Sdr. FERY KOMBO membuat surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada Polisi dan selanjutnya dilaksanakan rapat sore hari, maka Sdr. FERY KOMBO saat itu langsung membuat surat dengan mencantumkan didalam surat sebagai Korlap Umum adalah Sdr. FERY KOMBO (Ketua BEM Uncen), sedangkan Mahkamah AgungPenaggung Jawab Sdr. RepublikFERY KOMBO cantumkan Para ketua Indonesia BEM sekota Jayapura dan para Ketua Cipayung.- - Sekira Jam 12.30 Wit Sdr. FERY KOMBO membuat Surat Pemberitahuan Demo kepada Polisi di rumah Sdr. FERY KOMBO sendiri. - Sekira Jam 15.00 Wit Sdr. FERY KOMBO antar Surat Pemberitahuan ke Polres Jayapura Kota . - sekira jam 17.00 -19.00 Wit bertempat di ruangan Sekretariat BEM Uncen dilaksanakan Rapat persiapan yang dihadiri oleh :  Saksi sendiri sebagai Ketua BEM USTJ (ALEXANDER GOBAY)  Ketua HMI (PUTRA)  Ketua BEM STIKOM (Tidak Tahu namanya)  Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik (Tidak tahu namanya)  Ketua GEMKI (VICTOR TIBUL)  Ketua BEM Uncen (FERY KOMBO) Dan masih banyak lagi yang hadir diperkirakan 50 Orang.

 Bahwa Pihak KNPB yang saksi lihat ikut Aksi Demontrasi tanggal 19 Agustus 2019 adalah sdr. VIKTOR YEIMO sempat melakukan orasi, sedangkan sdr. AGUS KOSAY, saksi hanya mendengar dari teman saksi Mahkamah Agungsaja bahwa dia juga hadir tapiRepublik saksi tidak melihat ; Indonesia

Halaman 80 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa dalam orasi yang saksi sampaikan pada saat itu adalah : “ Hidup Mahasiswa Papua….. Hidup Rakyat Papua….. Hidup Mama – mama Papua ….. Hidup Rakyat Papua….. “ Papua ….. Papua ….. Papua ….., Ya Mahkamah AgungPapua Tetap Merdeka, Republik Sepakat …. Sepakat …… Sepakat Indonesia “ Terakhir kita akan Referendum, Hari ini saksi mewakili Mahasiswa PTN dan PTS menyatakan bahwa hari ini Jika Negara Kesatuan Republik Indonesia menyatakan kepada Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang Monyet, maka hari ini mereka menyatakan demikian maka kita juga menyatakan mereka Monyet, Kita bisa usir NKRI dari Provinsi Papua, sepakat kita usir Monyet – Monyet yang ada disini juga kembali ke Jawa, Referendum .. Referendum .. Referendum Papua Merdeka.

 Bahwa maksud dan tujuan saksi menyampaikan orasi tersebut adalah mengajak seluruh Mahasiwa dan Masyarakat yang hadir dalam Aksi Demontrasi tersebut agar Papua merdeka (melepaskan diri dari Negara Kesatua Republik Indonesia).

 Bahwa selain itu, maksud dan tujuan saksi adalah mengajak Mahasiswa dan Masyarakat yang hadir pada saat saksi melakukan orasi di halaman kantor Gubernur untuk mengusir masyarakat pendatang kembali ke Jawa dan meminta untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau mendirikan Negara sendiri ;

Mahkamah AgungBahwa setelah saksi dan Republik rekan – rekan ketua BEM se – JayapuraIndonesia lakukan Aksi tanggal 19 Agustus 2019, selanjutnya saksi bersama dengan Sdr. FERY KOMBO berangkat dari Jayapura ke Surabaya bersama Tokoh Agama (Pdt. JOHN BARANSANO) dan Tokoh Pemuda (ALBERT WANIMBO selaku Ketua KNPI Provinsi Papua) pada tanggal 26 Agustus 2019 dan pada tanggal 28 Agustus 2019, saksi bersama Sdr. FERY KOMBO berangkat dari Surabaya dan tiba di Jayapura pada tanggal 29 Agustus 2019 ;

 Bahwa saksi tiba dijayapura pada tanggal 29 Agustus 2019 sekitar Jam 08.00 WIT, selanjutnya saksi pulang kerumah untuk beristirahat dan pada Jam 10.00 WIT saksi menuju kekampus untuk bergabung dengan teman2 Mahasiswa untuk melakukan Aksi Orasi di depan halaman kampus USTJ, Dimana saksi juga menyampaikan Orasi “ Dengan Kalimat Minta Maaf yang disampaikan oleh Gurbenur Jawa Timur terhadap Rakyat Papua atas insiden Rasis terhadap Mahasiswa Papua yang berada di Surabaya tidak cukup bagi orang Papua, semestinya Gurbenur Jawa Timur yang harus Mahkamah Agungdatang ke Papua untuk meminta Republik maaf kepada rakyat Papua, danIndonesia mulai saat

Halaman 81 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ini STOP sebut rakyat Papua dengan sebutan Monyet.“, selanjutnya saksi menuju ke lampu Merah perunas satu untuk bergabung dengan Massa yang berjumlah + 2000 (dua ribu) orang yang dipimpin oleh Sdr. LUCKY Mahkamah AgungSIEP (Ketua BEM UNCENRepublik terpilih), selanjunya saksi bersama Indonesia massa yang berjumalh + 2000 (dua ribu) orang menuju Abepura tepat depan Kantor Pos Abepura Sdr. LUCKY SIEP melakukan orasi dengan menyampaikan “ Stop itmidasi terhadap Mahasiswa Papua “ selanjutnya saksi melakukan orasi dimana saksi menyampikan “ Bahwa massa yang sudah duluan segera kembali ke Abepura tepatnya didepan Kantor POS Abepura “, dan selanjutnya saksi bersama Massa kembali berjalan kaki menuju Jayapura, Namun sesampai didepan jalan Kantor Otonom saksi bersama massa berhenti dan melakukan orasi yang disampaikan oleh Sdr. LAUREZ KADEPA menyampaikan “ Saksi mendapatkan mandat dari Gubernur Provinsi Papua, DPRP dan MRP untuk menerima Aspirasi Rakyat Papua disini dan saksi berhadap tidak melanjutkan Longmars ke kantor Gubernur, karena Bapak Gubernur, Ketua DPRP dan Ketua MRP tidak ada ditempat “, Namun Korlap saat melakukan Diskusi untuk menahan Massa Aksi Demontrasi, tetapi Mobil Komando tetap jalan serta diikuti oleh Massa sampai ke kantor Gubernur setelah tiba dikantor Gubernur Sdr. LAUREZ KADEPA menyampaikan orasi “ Bahwa saat ini saksi telah menerima Mahkamah AgungAspirasi dari Mahasiswa Republik dan Rakyat papua yang mengikuti Indonesia Demontrasi tersebut dan Aspirasi tersebut saksi akan tindak lanjuti kepada Gubernur, Ketua DPRP dan Ketua MRP, Oleh Karena itu Saksi berharap Massa yang mengikuti Demontrasi segera Pulang “.

 Bahwa yang bertanggung jawab dalam Aksi Demontrasi Jilid 2 (dua) adalah Ketua BEM se – Jayapura dan dimana yang menjadi Korlap Umum / Lapangan adalah Saksi sendiri (ALEXSANDER GOBAI selaku Ketua BEM USTJ).

 Bahwa yang dilakukan oleh Massa pada saat melakukan Demontrasi dari Perumnas 3 Waena sampai dikantor Gubernur adalah melakukan pelemparan batu dan mengetapel serta membakar bangunan dan mobil serta motor yang berada dipingir jalan dan melakukan penjarahan terhadap Toko – toko dan perkantoran

 Bahwa bangunan yang dibakar serta dilempar oleh Massa sebagai berikut :

 Bangunan Toko – toko sepanjang Jalan dari Waena sampai Kotaraja dilempar dan diketapel kacanya sehingga pecah serta Kantor MRP, Mahkamah Agungdibakar oleh Massa. Republik Indonesia

Halaman 82 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bangunan Toko – toko sepanjang Jalan dari Entrop sampai Jayapura dilempar massa dan diketapel kacanya sehingga pecah serta jualan pakaian di daerah PTC, warung disekitar Hamadi, kios didepan Mahkamah AgungPelabuhan, Kantor Republik Costum (Bea cukai), warung samping Indonesia Pom Bensin Taman Mesran, Kantor Tekomsel dan Toko depan Kantor Telkomsel serta Mobil dan Motor dibakar sepanjang jalan dengan Kantor KPU Provinsi Papua.

 Bahwa Massa yang mengikuti Demontarsi pada tanggal 29 Agustus 2019 tersebut rata2 sudah membawa alat ketapel dari rumah dengan tujuan untuk merusak bangunan – bangun yang ada disekitar pinggir jalan, namun saksi dan Ketua BEM se-Jayapura tidak pernah menyuruh atau memerintakan massa untuk membawa alat tersebut

 Bahwa sebelum Aksi Demontrasi tanggal 29 Agustus 2019 pernah diadakan Pertemuan / Rapat pada tanggal 28 Agustus 2019 di Aula USTJ dan dihadiri oleh :

 Sdr. RONI LAMBE (yang saksi suruh untuk mewakili saksi mengikuti rapat tersebut) ;  Sdr. HENGKI HILAPOK (yang membuat Selebaran Aksi Demo Jilid II) ;  Sdr. LUCKY SIEP (Ketua BEM UNCEN terpilih) serta BEM se – Jayapura ;

 Bahwa saksi bersama – sama dengan rekan – rekannya pernah melakukan Mahkamah AgungEvaluasi dari Aksi Demontari Republik tanggal 29 Agustus 2019 di AsramaIndonesia Tolikara pada hari Jumat tanggal 6 September 2019, sekitar Jam 14.00 Wit, dimana yang hadir dalam Evaluasi tersebut adalah :

 Saksi sendiri (ALEXSANDER GOBAI yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa USTJ) ;  Sdr. SEMI GOBAI (Menteri Hukum HAM dan Lingkungan Kampus USTJ) ;  Sdr. YUDAS NAWEPA (Anggota Informasi Kampus) ;  Sdr. RONI LAMBE (Menteri Olah Raga Kampus USTJ) ;  Sdr. FRENGKY IKINIA (Mahasiswa USTJ) ;  Sdr. NAS ALE (Menteri Agama Kampus USTJ) ;  Sdr. ONES BUSOP (Wakil Gubernur Fakultas Fisipol ) ;  Sdr. IRWAN UROPMABIN (Anggota Menteri SDM / Keamanan) ;  Sdr. AGUS YOGI (Mahasiswa For Numbay) ;  Sdr. DETEPIAUS (Mahasiswa UNCEN) ;  Sdr. SOLEe ITLAY (Mahasiswa USTJ).

 Bahwa hasil evaluasai tanggal 6 september 2019 adalah membuat Pers reles yang berbunyi “ kami badan eksekutif mahasiswa perguruan tinggi swasta dan negeri sekota jayapura yang mengkordinir aksi demo dami Mahkamah Agungmenolak rasisme dan menuntut Republik hak penentuan nasib sendiri Indonesiabagi bangsa

Halaman 83 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

papua sesuai dengan resolusi majelis umum PBB 1514-1541 menyampaikan kepada publik bahwa : “ - Aksi demo dilakukan secara damai dan bermartabat, BEM PT Swasta Mahkamah Agungdan Negeri sekota Republik jayapura menyampaikan juga aksi Indonesia yang di lakukan pada tanggal 19 agustus 2019 bukan aksi anarkis. - Aksi anarkis yang di lakukan di beberapa tempat seperti pembakaran ruko dan beberapa kantor adalah di luar tanggung jawab BEM. - dengan tegas BEM menyatkan aksi anarkis tersebuat adalah aksi yang dilakukan oleh pihak ketiga di luar tanggung jawab BEM PT sekota Jayapura yang bertujuan untuk mengacaukan stuasi. - Aksi demo damai yang kami akomodir merupakan aksi demo damai jilid II tangal 19 Agustus 2019 pada aksi 19 agustus 2019 tidak ada aksi anarkis semua berjalan dengan aman dan damai untuk aksi jilid ii, ada pihak ketiga yang memprovokasi massa melakukan tindakan anarkis, oleh sebab itu BEM kembali menegaskan bawa aksi anarkis adalah di luar tanggung jawab BEM. - BEM PT sekota Jayapura pada kesempatan konferensi pers menyatakan bahwa :  Menolak rasisme terhadap bangsa Papua ;  Mendukung resolusi hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua sesuai dengan resolusi majelis umum PBB nomor 1514-1541 pada sidang umum ke 74 september 2019 ; Mahkamah Agung Menuntut refendum Republik bagi bangsa Papua sebagai solusi Indonesia demokratis ;  Pihak Kepolisian Indonesia segera membebaskan massa aksi yang masih di tahan ;  BEM PT sekota Jayapura menghibaukan kepada seluruh rakyat Papua agar menjaga keamanan dan tidak terprovokasi dengan isu – Isu yang mengacukan Papua ;

 Bahwa maksud dan tujuan dibuat Pers reles tersebut untuk menghadap ke Kapolda Papua menjelaskan tentang Aksi Demontrasi pada tanggal 29 Agustus 2019 sesuai dengan peran saksi dan BEM Se-Jayapura dalam Aksi tersebut, karena terkait dengan pengrusakan, pembakaran dan pencurian diluar tanggung jawab saksi dan BEM se-Jayapura, dimana surat tersebut sudah saksi publikasikan di media cetak dan media oline (Cendrawasi Pos dan JUBI. Com) melalui jumpa pers pada tanggal 31 Agustus 2019 di asrama Pegunungan Bintang ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya ;

Mahkamah6. AgungSaksi STEVANUS ITLAY aliasRepublik STEVEN. Indonesia

Halaman 84 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Sebelumnya saksi telah mengenal sdr. AGUS KOSSAY karena sdr. AGUS KOSSAY adalah ketua umum KNPB Pusat, sedangkan saksi sebagai salah satu Ketua KNPB Wilayah Timika, namun saksi tidak ada Mahkamah Agunghubungan keluarga denganRepublik sdr. AGUS KOSSAY. Indonesia  Bahwa KNPB ( Komite Nasional Papua Barat ) adalah sebuah Organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan Papua menentukan nasib sendiri (Merdeka) melalui jalur Referendum.

 Bahwa Saksi jelaskan bahwa : 1. Sejarah KNPB :

- Tahun 2008 terjadi eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa- Bali, yang kembali ke West Papua, bergabung dengan aktivis mahasiswa dan masyarakat di Jayapura, menduduki lapangan makam Alm. Theys H. Eluay di Sentani, di mana mereka menyeruhkan “Papua Zona Darurat”, dan membentuk organisasi KNPB ( Komite Nasional Papua Barat ) . - KNPB didirikan pada tanggal 19 Nopember 2008 di STT Walter Pos Port Numbay ( Jayapura ) yang didirikan oleh sdr. BUCHTAR TABUNI , sdr. VICTRO YEIMO dan berbagai organisasi perlawanan dan aktivis-aktivis mahasiswa dan masyarakat, dan saat itu mengangkat sdr. BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB sebab sebelumnya pada tanggal 15 Mahkamah AgungOktober 2008 sdr. Republik BUCHTAR TABUNI telah memimpin Indonesia aksi demo mendukung peluncuran IPWP di London, sedangkan sdr. VICTOR YEIMO sebagai Sekretaris KNPB serta dibuat Anggaran dasar ( AD- KNPB ), selanjutnya massa KNPB masih menduduki Lapangan Makam THEYS H. ELUAY dengan membuat tenda Zona darurat ; - Pada tanggal 1 Desember 2008, Sdr. BUCHTAR TABUNI di tangkap Polda Papua, begitu juga aktivis Sebby Sambom dan tenda zona darurat di bongkar oleh aparat TNI-POLRI, sehingga sdr. VICTOR YEIMO mengambil alih Ketua kerja harian KNPB dibantu Elly Sirwa, Musa Mako Tabuni, Hubertus Mabel, Erik Logo, Warius Warpo Wetipo, Esyik Wea, Ones Suhuniap, Albert Wanimbo, Jefry Tabuni, Benyamin Gurik, Kantius Hisage, Fanny Kogoya, Fero Hubi, Yusak Bazoka Logo, Patris Wenda, Lamber Siep. massa KNPB pindah ke samping kediaman pendopo Theys H. Eluay. Mereka melebarkan jaringan KNPB ke wilayah-wilayah, sehingga kekuatan semakin bertambah setelah eksodus Mahasiswa se- Jawa dan Bali ke Papua dipimpin Victor Kogoya, Mecky Yeimo, Ogram Mahkamah AgungKobabe Wanimbo, Zadrak Republik Kudiay, Danny Wenda, SerafinIndonesia Diaz.,

Halaman 85 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

selanjutnya Massa KNPB melakukan Aksi Nasional Rakyat Papua Barat ( ANRPB ) yang didukung oleh sdr. BENY WENDA saat itu sebagai ketua Free West Papua Compaing ( FWPC) yang melakukan loby politik di luar Mahkamah AgungNegeri, seperti di EropaRepublik dan Afrika ; Indonesia - Atas dukungan KNPB, maka sdr. BENY WENDA membentuk organisasi International Lawyers for West Papua (ILWP), maka Rakyat West Papua menyambut dengan aksi demonstrasi besar-besaran, sehingga beberapa massa KNPB yaitu Sdr. MUSA MAKO TABUNI ,sdr. SERAFIN DIAZ dan sdr. YANCE MOTE ditangkap Polda Papua.- - Pada bulan April 2019 dibawah pimpinan sdr. VICTOR YEIMO (Pelaksana harian KNPB) melakukan aksi Demonstrasi di Jayapura menolak Pemilu 19 April 2009, sehingga ada beberapa aktivis KNPB ditembak mati Polisi seperti Erick Logo. Kemudian penembakan terhadap Yance Yogobi, Dino Uaga, Andy Gobay, Jhoni Hisage dilumpuhkan dengan timah panas dan dipenjara, sedangkan sdr. VICTOR YEIMO melarikan diri dan menjadi DPO oleh Polda Papua ; - Sekira bulan Oktober 2009, KNPB mengadakan Musyawah Besar ( MUBES ) di salah satu tempat di kota Jayapura dan membentuk struktur dan mekanisme KNPB yang lebih lengkap, sambil menetapkan Program-Program maksimum dan minimum yang dituangkan dalam Mahkamah AgungAnggaran Dasar (AD-KNPB) Republik ; Indonesia - Pada 28 Oktober 2009 sdr. VICTOR YEIMO ditangkap Polisi Polda Papua, sehingga Ketua Harian KNPB diambil alih oleh sdr. ESYIK WEA dan dibantu oleh Danny Wenda, Hubertus Mabel, Ogram Wanimbo, Warius Wetipo, Fero Hubby, Victor Kogoya, Fanny Kogoya, Mecky Yeimo, dan bergabung dengan sdr. Mako Tabuni dan Diaz yang baru selesai di penjara untuk memimpin Aksi demontsrasi KNPB di Kota Jayapura. - Pada saat sdr. BUCHTAR TABUNI dan VICTOR YEIMO dipenjara namun selalu berkoordinasi keluar untuk memberikan dukungan kepada KNPB karena saat itu, dukungan internasional semakin besar dengan terus bergabungnya parlemen-parlemen dan pengacara-pengacara dari seluruh dunia dengan organisasi yang bernama Internasional Parlemen West Papua ( IPWP) dan International Lawyers for West Papua (ILWP) dan KNPB selalu memberikan dukungan pada setiap Mahkamah Agungkegiatannya ; Republik Indonesia

Halaman 86 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Berjalannya waktu KNPB dipimpin oleh sdr. VICTOR YEIMO maka terbentuk beberapa pengurus wilayah dan Konsulat yaitu :

 KNPB Kota Jayapura (Papua) : -  KNPB Kab. Jayapura (Papua) : - Mahkamah Agung KNPB Kab. Asmat Republik (Papua) : Sdr. RAFAEL Indonesia  KNPB Kab. Merauke (Papua) : Sdr. CHARLES  KNPB Kab. Wamena (Papua) : Sdr. HERI KOSSAY  KNPB Kab. Nabire (Papua) : Sdr. SAN KUDIAI  KNPB Kab. Paniai (Papua) : -  KNPB Kab. Timika (Papua) : Sdr. STEFEN ITLAY  KNPB Kab. Dogiyai (Papua) : -  KNPB Kab. Yalimo (Papua) : Sdr. THEO LOHO  KNPB Kab. Biak (Papua) : Sdr. YUDHA  KNPB Kota Sorong (Papua Barat) : Sdr. ARNOLD KOCU  KNPB Kab. Maybrat (Papua Barat) : Sdr. YANCE MUUK  KNPB Kab. Manokwari (Papua Barat) : Sdr. ALEXANDER NEGENEM  KNPB Kab. Fak – Fak (Papua Barat) : Sdr. NATANIEL KANINGGAI  KNPB Kab. Kaimana (Papua Barat) : Sdr. RUBEN FURAY  Konsulat KNPB Manado : ketua NELSON WENDA  Konsulat KNPB Makassar : - - Pada tahun 2011, sdr. BUCHTAR TABUNI keluar dari penjara, selanjutnya pada tahun 2012, sdr. BUCHTAR TABUNI di tangkap Polisi Polda Papua untuk diproses Hukum dengan Tindak Pidana Makar karena melakukan orasi di depan Massa di Lingkaran Abepura-Jayapura dengan orasi Kemerdekaan Papua, sehingga Ketua KNPB langsung diserah terimakan kepada sdr. VICTOR YEIMO karena sdr. VICTOR Mahkamah AgungYEIMO telah selesai menjalaniRepublik hukuman di penjara. Indonesia 2. Latar belakang didirkan KNPB adalah Pada tahun 2008 terjadi eksodus Mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali, yang kembali ke West Papua, bergabung dengan aktivis mahasiswa, dan masyarakat di Jayapura, menduduki lapangan Makam Alm. Theys H. Eluay di Sentani, di mana mereka menyeruhkan “Papua Zona Darurat”, sehingga membentuk sebuah organisasi yang bernama KNPB ( Komite Nasional Papua Barat ). 3. Pendiri KNPB adalah : sdr. BUCHTAR TABUNI , sdr. VICTRO YEIMO dan berbagai organisasi perlawanan dan aktivis-aktivis Mahasiswa dan masyarakat. 4. Waktu pendirian KNPB adalah : tanggal 19 Nopember 2008 di STT Walter Pos Port Numbay ( Jayapura ). 5. Sifat KNPB adalah merupakan media rakyat Bangsa Papua barat yang bersifat terbuka bagi setiap komponen gerakan pembebsan nasional papua Barat dan tidak membedakan akar idiologi,akar historis dan politik Mahkamah Agungfaksionalisasi yang terjadi Republik dalam gerakan pembebasan Nasional Indonesia papua

Halaman 87 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

barat, setiap komponen berhak terlibat di dalam KNPB sepanjang komponen tersebt tidak mempertentangkan tujuan,asas,sifat dan watak pembentukan KNPB. Mahkamah Agung6. Karakter KNPB adalah Republik luas,Nasionalis patriotis, demokratis Indonesia dan militan. 7. Kedudukan KNPB , yaitu KNPB Pusat di Port Numbay – West Papua ( Jayapura ) dan memeiliki cabang di berbagai wilayah yang disebut Komite Wilayah dan diberbagai luar negeri yang disebut Konsulat KNPB. 8. Azas KNPB adalah Demokrasi,keadilan,kebenaran dan kemanusiaan dalam perjuangan pembebasan nasional papua barat. 9. Tujuan KNPB adalah untuk menjadi media Rakyat Bangsa papua Barat dalam gerakan pembebasan Nasional Papua Barat dengan agenda bersama untuk menuntut hak penentuan nasib sendiri yang diataur secara Universal melalui Referendum sebagai jalan tengah dalam mendudukkan persoalan Papua Barat secara demokratis, adil dan beradab. 10. Pokok Perjuangan KNPB adalah : - Memediasi rakyat papua menuju referendum melalui Proses Hukum dan Politik. - Dalam melakukan perjuangannya,KNPB berjuang melalui jalur Diplomatik dan non Diplomatik. 11. Prinsip perjuangan KNPB adalah : Mahkamah -AgungPerlawanan berbasis masa Republik Rakyat papua Indonesia - Diplomasi - Militan - Non Diplomasi dalam situasi tertentu. 12. Keanggotaan KNPB adalah : - Aktifis yang sudah menjalani proses kaderisasi - Kader adalah orang yang telah memehami azas,prinsip,sifat dan tujuan KNPB 13. Slogan KNPB adalah Kita harus mengakhiri. 14. Lagu Mars KNPB adalah : Majulah semua anak negeri Bangsa Maju dan kita lawan Kami terus maju sampai maksud Untuk menuju pembebasan Jangan takut dan janganlah bimbang Majulah solidkan barisan Mahkamah AgungBentangkan symbol perlawananmu Republik Indonesia

Halaman 88 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Bendera kemenangan KNPB tetap lawan.. lawan Haruslah mengakhiri Mahkamah AgungKNPB tetap lawan…lawan Republik Indonesia Kita harus mengakhiri Oooo…ooooo….ooooo 15. Struktur Pengurus KNPB terdiri dari :

 Komite - Komisaris Diplomasi ; - Komisaris Intelejen ; - Komisaris Keungan ; - Komisaris Militer ;

 Kongres - Ketua umum - Ketua I - Sekretaaris Umum - Sekretrais I - Bendahara - Juru Bicara I dan 2 - Komisariat Diplomasi Mahkamah Agung- Komisariat KPN ( Pendanaan Republik ) Indonesia - Komisariat Intelejen - Komisariat militant - Komisariat Hukum dan HAM - Komisariat palang merah - Bidang pendidikan Politi - Bidang Media propaganda - Bidang kerohanian - Bidang seni dan budaya 16. Sumber dana KNPB adalah bersumber dari sumbangan para simpatisan pada setiap kegiatan sesuai kebutuhan. 17. Semua yang telah saksi jelaskan tersebut berupa : Waktu pendirian KNPB, Sifat KNPB, Karakter KNPB , Kedudukan KNPB, Azas KNPB ,Tujuan KNPB, Pokok Perjuangan KNPB, Prinsip perjuangan KNPB, Keanggotaan KNPB, Slogan KNPB, Lagu Mars KNPB dan Struktur Pengurus KNPB Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 89 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

adalah isi dari Anggaran Dasar (AD-KNPB) yang dirubah pada saat Kongres KNPB ke-II tanggal 23-25 Oktober 2019 di Jayapura.

 Bahwa Saksi bergabung dengan Organisasi KNPB sejak tahun 2009 dan Mahkamah Agungsekaligus sebagai Ketua Republik KNPB Wilayah Timika ; Indonesia  Bahwa Pada saat pelaksaan Kongres KNPB ke-II tersebut saksi ( STEVEN ITLAY ) sebagai salah satu anggota STERING COMITE sehingga mempersipkan semua Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan Kongres KNPB ke-II serta administrasi yang berhubungan Hasil Kongres KNPB ke-II , serta saksi juga sebagai Ketua Sidang Pelaksanaan Kongres KNPB ke-II ;

 Bahwa Persiapan Kongres , sebelum dilaksanakan Kongres KNPB ke-II terlebih dahulu dilaksanakan : - Rapat pada tanggal 7 s/d 8 Mei 2018 di kantor KNPB wilayah Timika jln. Freport lama jalan bendungan, dengan pimpinan rapat sdr. ONES SUHUNIAP selaku ketua, sdr. STEVEN ITLAY selaku sekretaris dan di buatkan resume hasil rapat, untuk persiapan Kongres ke- II KNPB. - Melaksanakan pra kongres II KNPB tanggal 12 s/d 13 Oktober 2018 di asrama Yahukimo kamwolker perumnas III Waena - Abepura Jayapura, yang di hadiri sebanyak 53 (lima puluh tiga) peserta utusan dari KNPB Wilayah berdasarkan daftar hsil peserta Pra kongres dan membuat Mahkamah Agungresume / laporan hasil Republik kegiatan. Indonesia - Membuat surat arahan umum Kongres II yang di tujukan kepada pengurus KNPB wilayah dan konsulat Nomor : 02 / INTER / AU / PAN / - PLK / KONGRES KE II - KNPB / X / 2018, tanpa tanggal

 Bahwa Pelaksanaan Kongres , adalah sebagai berikut : Membentuk Panitia/ tim pengarah/ stering Comite/ pimpinan : Stering Komite : VICTOR YEIMO, ONES SUHUNIAP, MECKY YEIMO, FERONIKA HUBI, STEVEN ITLAY, WARPO WETIPO ;

 Panitia : Ketua/ FERONIKA HUBI, Sekretaris/ DEZPA MAIHOL bendahara/ MUSA TOBAY ;

 Pimpinan Sidang kongres KNPB ke-II adalah sdr. STEVEN ITLAY (ketua), sdr. ONES SUHUNIAP (Sekretaris) dan sdr. MECKY YEIMO (Anggota)

 Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di Mahkamah Agungsetiap Kabupaten yang ada Republik di Papua, dengan cara : Indonesia

Halaman 90 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Pengesahan jadwal sidang ( Ketetapan Nomor : 01/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Oktober 2018.

 Pengesahan tata tertib Nomor : 02/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Mahkamah AgungOktober 2018. Republik Indonesia  Pengesahan pimpinan sidang Nomor : 03/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Oktober 2018.

 Pengesahan laporan pertanggung jawaban Nomor : 04/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan laporan pertanggung jawaban team kerja sipil , team kerja militer dan team kerja diplomasi Nomor : 05 /TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan komisi - komisi kongres II Nomor : 06/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan hasil sidang komisi Nomor : 07/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan perubahan anggaran dasar, prinsip dan aturan KNPB Nomor : 08/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan badan pengurus lama KNPB yang di angkat dan di tetapkan melalui kongres lar biasa di Timika tahun 2012 di Demisionerkan secara resmi Nomor : 09/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

Mahkamah Agung Pengesahan batal calonRepublik badan pengurus KNPB Nomor Indonesia : 10/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan badan pengurus baru KNPB Pusat Nomor : 11/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018.

 Pengesahan resolusi kongres II KNPB Nomor : 12/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 25 Oktober 2018.

 Melaksanakan serah terima jabatan badan pengurus lama ke badan pengurus baru KNPB Pusat berdasarkan serah terima jabatan tanggal 26 Oktober 2018 dari ketua umum pusat KNPB yang lama sdr. VIKTOR YEIMO kepada ketua umum pusat KNPB yang baru sdr. AGUS KOSSAY.

 Membuat resume / hasil kegiatan kongres II KNPB.

 Hasil Kongres adalah sebagai berikut :

 Perubahan Anggaran Dasar (AD) KNPB

 Pergantian pengurus KNPB yang lama ke pengurus KNPB yang baru

 Menetapkan program kerja KNPB Mahkamah Agung Pengesahan Resolusi KongresRepublik KNPB ke-II Indonesia

Halaman 91 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Semua dokumen yang berkaitan dengan Kegiatan Kongres KNPB Ke-II telah saksi ketik dan simpan didalam flashdisc saksi, termasuk data-data lain yang berhubungan dengan kegiatan KNPB. Mahkamah Agunga) Bahwa menurut saksi Republik pengurus KNPB berdasarkan hasilIndonesia Kongres KNPB ke-II tanggal 23-25 Oktober 2018 adalah : Ketua Umum AGUS KOSSAY Ketua I WARPO WETIPO Sekjen VERONIKA HUBY Sekretaris I MECKY YEIMO Bendahara PATRIK LOGO Juru Bicara Internasional VICTOR YEIMO Juru Bicara Nasional ONES SUHUNIAP Komisaris Diplomasi KOBABE WANIMBO BIDANG PENDIDIKAN POLITIK EMANUEL WAGAYOP SELLY TRBAY- RIKON PISAKAY BIDANG MEDIA PROPAGANDA DESPA MAIHOL- TINUS HILUKA- KRIMINAL BIDANG SENI BUDAYA ALEX FRANS ALEX HISAGE BIDANG KEROHANIAN IRWANTO MABEL KOMISARIS INTELEJEN- ERPIN WENDA- USTUS KOGOYA- AGUS RAMAROPEN Mahkamah AgungKOMISARIS MILITAN RepublikATRIS WENDA- Indonesia ONER UAGA ANDYMUK KOMISARIS HUKUM DAN HAM EREN SURABUT BRIT MABEL- ONES SUHU KOMISARIS KPN ISMAEL ALUA IKE DOGOPAI KOMISARIS PALANG MERAH RENDI WETIPO b) Bahwa Program kerja KNPB yang telah saksi buat berdasarkan hasil Kongres KNPB Ke-II tersebut telah saksi buat dan berada di dalam Laptop saksi adalah : - Pendidikan Politik (Dikpol) seperti ; Pengumpulan & Penyediaan Materi Pendidikan Politik, Kaderisasi, Membuat Jadwal dikpol, Pendidikan Politik, Sablon baju, celana, topi dengan gambar atau tulisan jargon- jargon persatuan orang Papua, yang sifatnya mengajak dan menyadarkan. Membuat gelang, manik-manik, noken, topi dengan gambar bendera bintang kejora dan pelanggaran-pelanggaran HAM di Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 92 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Papua. Tujuan dari Program ini Tercipta Masa Rakyat Terdidik dan terorganisir yang siap melakukan Mogok Sipil. - Bidang Seni dan Budaya seperti ; Perekrutan Anggota, Penyediaan Mahkamah Agungaksesoris kebudayaan, Republik Aksi –Aksi Budaya, Pembuatan Indonesia group tari seni, Pendekatan dengan artis-artis local, Pendekatan dengan kepala-kepala suku Tujuab dari Program ini adalah penguasaan basis-basis masyarakat adat dan terjadinya proteksi wilayah-wilayah masyarakat adat dari ancaman Kolonialisme dan Kapitalisme - Bidang Media dan Propoganda, seperti; Perekrutan Anggota Pembuatan, Koran KNPB, Buat akun facebook dan website baru, Pelatihan media, Penyediaan Peralatan Komunikasi (Radio, SSB, Telpon satelit dan lain- lain), Penyediaan peralatan Media Propaganda (Komputer, Printer Mesin Foto Copy, dll). Tujuan yang diharapkan adalah terwujudnya dukungan yang luas dari dalam (Kota-Kampung-Kampung) sampai ke Luar Negeri dan terjadinya pembangunan masa yang luas menuju mogok kerja. - Bidang kerohanian, seperti; Ibadah Rutin, Membangun hubungan antara lintas Agama, Ibadah Nuansa Papua dan KKR, Pembuatan dan Pengadaan Materi Teologi pembebasan, Halal-Bilhalal untuk umat Muslim Papua. Tujuan yang diharapkan adalah menguasai basis masa di lingkungan keagamaan dan dukungan dari tokoh-tokoh/pemuka-pemuka agama tentang agenda mogok sipil dan menuju Referendum. Mahkamah Agung- Bidang Intelejen : Republik Indonesia

 Membentuk Team Kerja Pusat dan Wilayah

 Membangun Jaringan Internal & External Organisasi

 Membangun Manajemen kerja Inteljen

 Membangun Jaringan dalam negeri dan luar negeri

 Perekrutan orang-orang Papua yang berada di DPRP, Pemerintahan, TNI/ POLRI, untuk menjadi sumer informasi.

 Memasang jaringan Intelijen di Pasar, pangkalan-pangkalan ojek, penjual pinang di tempat-tempat umum.

 Pelatihan cara dan gaya termasuk kode-kode rahasia intelijen baik di wilayah dan pusat.

 Melengkapi fasilitas inteligen seperti, handy came, tape recorder, mini camera, alat penyadap.

 Mencari dan melatih cara-cara hacker di internet.

 Tujuan dari pelakasanaan kegiatan tersebut diatas diharapkan KNPB memiliki kontrol pengawasan terhadap kerja-kerja Intelijen Negara di dalam Mahkamah Agungmaupun di luar Negeri danRepublik dapat membongkar kiat-kiat danIndonesia jaringan

Halaman 93 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mereka (Indonesia) terkait kepentingan neegara dan misalnya di Papua Barat. - Bidang Militan : Mahkamah Agung1) Perekrutan anggota MilitanRepublik Indonesia 2) Pengawalan Agenda 3) Pengawalan Pimpinan 4) Menyediakan Pakaian Armi 5) Menyediakan alat Komunikasi seperti HT, Radio, Telp Satelit, dll. 6) Sabotase kota 7) Memperkuat Team Kerja 8) Mendorong KTT Ke-II TPN-PB 9) Tujuan dari pelakasanaan kegiatan tersebut diatas diharapkan terjadinya persatuan nasional Militer papua Barat, memiliki anggota Militan permanen, menguasai basis-basis masa rakyat, dan siap untuk Sabotase Kota. - Bidang Hukum dan Ham : 1) Perkuatkan anggota komisariat 2) Membuat struktur komisariat 3) Peningkatkan Kapasitas 4) Pendataan kasus penangkapan, Penyiksaan & Kematian aktivis KNPB sejak 2008-2018 Mahkamah 5)AgungMambangun kordinasi kerjaRepublik eksternal Indonesia 6) Jaringan kerja NGO Internasional 7) Mengirim diplomat HAM di Jenewa 8) Menyiapkan format laporan dan membuat laporan 9) Investigasi dan advokasi HAM Ekosop dan Human 10) KNPB mengutus satu bantuan hukum sendiri 11) KNPB mengeluarkan surat kerja kepada lembaga bantuan hukum atau pengacara tertentu 12) Tujuan dari pelakasanaan kegiatan tersebut diatas memastikan Dewan HAM PBB melahirkan resolusi untuk West Papua dan terjadi inervesi dan investigasi independen dari Dewan HAM di Papua- - Bidang Palang merah : 1) Perekrutan tenaga/anggota. 2) Membangun jaringan Palang Merah di setiap Wilayah- 3) Membangun koneksi ke rumah sakit/puskesmas-puskesmas. 4) Mengelola Pengobatan Ferbal (tumbuh-tumbuhan) Mahkamah5) AgungBPJS dan KPS harus Memiliki Republik Indonesia

Halaman 94 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

6) Pengadan Alat, IGD, Obat-obatan 7) Kemudian tujuan dari pelakasanaan kegiatan tersebut diatas agar memiliki persediaan tenaga medis, obat-obatan dan peralatan medis dari wilayah Mahkamah Agungsampai ke pusat. Republik Indonesia - Bidang Komisi Pendanaan Nasional (KPN) : 1) Membentuk Tim kerja KPN 2) Pembangunan Koperasi 3) Pencarian modal usaha 4) Kelola Sumder Daya Alam (SDA) 5) Membuat Badan Usaha 6) Pelatihan sistem menajemen ekonomi 7) Mengelola atau menata sistem kerja asosiasi 8) Melakukan training atau pelatihan dan siapkan alat-alat kerja 9) Tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut diatas adalah KNPB memiliki pendapatan tatap wilayah sampai ke pusat untuk pembiayaan menuju mogok sipil, mendidik rakyat unutk berkembang dalam dunia usaha, dan menguasai pangan lokal. - KNPB memiliki Konsep Penggalangan dana Militer yaitu untuk mengumpulkan dana guna membantu pasukan militer baik yang bersenjata maupun tidak bersenjata (sipil). Salah satu cara menggalang dana militer Mahkamah Agungdapat mengajukan proposalRepublik kepada orang-orang yangIndonesia bekerja di Pemerintahan Daerah Papua dan perusahaan swasta, dengan cara :

 Pembentukan Tim Penggalangan dana Militer terdiri dari :

 Koordinator Umum, yaitu Sdr. NERIUS SAMBOM.

 Sekertaris yaitu, Saksi sendiri (STEVEN ITLAY) dan Sdr. NERIUS SAMBOM

 Biro non fisik, masih kosong.

 Biro fisik, masih kosong.

 Biro KAS/Penyimpanan yaitu Sdr. NARIUS SAMBOM.

 Biro audit dana yaitu Sdr. NARIUS SAMBOM.

 Bentuk pekerjaan Tim Penggalang dana Militer terdiri dari :

 Bentuk Kerja Non Fisik terdiri dari Jual Angka, Cuci Uang, Jual Beli Emas, Sumbangan Rakyat dan Bantuan Orang Birokrasi dan Swasta (Pengusaha).

 Bentuk Kerja Fisik Terdiri dari Dulang Emas, Belah Kayu, Cari Kayu Mahkamah AgungGaharu. Republik Indonesia

Halaman 95 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Metode kerja dalam Tim penggalangan Dana militer yang sifatNya tertutup dan Rahasia dalam penggalangannya yaitu :

 Membuka sumber dana yang sifatnya kontinyu sampai Papua Merdeka. Mahkamah Agung Menetapkan orang-orang Republik percaya untuk lakukan Bisnis GelapIndonesia dalam penggalangan Dana Militer.

 Sistem pengelolaan dana Dimana pengelolaan dana yang terkumupul digunakan untuk :

 Biaya perjalanan, terdiri dari ; biaya perjalanan ke Luar Negeri, biaya perjalana ke dalam negeri, biaya perjalanan lokal.

 Biaya belanja alusista, terdiri dari ; biaya belanja alusista militer, biaya pembangunan markas, biaya atribut militer.

 Biaya modal guna persiapan dana unutk modal usaha dalam penggalangan dana.

 Kelola administrasi, terdiri dari : dokumen laporan pemasukan dana, dokumen laporan pengeluaran dana, pengeluaran semua administrasi keuangan militer.

 Audit dana yaitu audit penggunaan, pemasukan dan saldo dana

 Program pokok Badan Keuangan Nasional adalah :

 Kelola Sumber Daya Alam

 Membentuk koperasi

Mahkamah  AgungMempersiapkan pangan Republik lokal Indonesia

 Membentuk Badan Hukum Usaha (Cv, PT, dll)

 Tujuan dari dibentuknya Badan Keuangan Nasional adalah untuk membiayai seluruh kegiatan KNPB baik di pusat dan daerah.

 Tujuan dari program kerja tersebut adalah upaya atau cara KNPB untuk menyatukan semua komponen bangsa Papua dalam persatuan Nasional Papua barat.

 Bahwa isi Resolusi Kongres KNPB ke- II yang adalah : “ Atas Pertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa “ Menyimak keseluruhan pembahasan Kongres KNPB ke – II yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2018 menghasilkan resolusi-resolusi yang merupakan kesatuan sikap dan kebulatan tekad dari seluruh delegasi KNPB yang merupakan pimpinan Rakyat West Papua dari Wilayah dan konsulat yakni memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua barat yang merdeka secara Politik melalui jalur Referendum sebagai solusi damai dan demokrasi. MahkamahGuna Agung mencapai tujuan itu, KNPB Republik menyerukan : Indonesia

Halaman 96 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1. Mobilisasi umum menuju Mogok Sipil Nasional sebagai agenda Aksi Nasional Bangsa Papua. 2. Kembali mengakui TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) Mahkamah Agungsebagi satu-satunya Republik militer Papua barat dan memperkuat Indonesia sistem dan manajemen Militer Papua Barat TPNPB. 3. Kembali memperkuat sistem dan manajemen lembaga Politik Bangsa Papua sebagai wadah Repesenstatip rakyat Papua. 4. Kembali mendukung persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di internasional.

 Bahwa untuk menindak lanjuti hasil kongres KNPB ke-II, maka saksi menyiapakan dokumen/ surat-surat atas perintah sdr. AGUS KOSSAY dengan membuat surat-surat yang ditujukan kepada masing-masing kelompok/ organisasi yang memiliki perjuangan yang sama dengan KNPB , berupa surat :

 Surat kepada ULMWP ketuanya adalah sdr. BENY WENDA dengan Nomor Surat : 007.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP-KNPB/II/2019, tanpa tanggal Februari 2019, tentang pemberitahuan hasil Kongres ke- II KNPB.

 Surat kepada Pimpinan Lembaga Politik bangsa Papua/ PNWP ( Parlemen Nasional West Papua) ketuanya adalah sdr. BUCHTAR TABUNI dengan Nomor Surat : 007.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP-KNPB/II/2019, tanggal Mahkamah Agung12 April 2019, tentang pemberitahuanRepublik hasil Resolusi Kongres Indonesia ke- II KNPB berupa Poin “ Kembali memperkuat Sistim dan manajemen lembaga Politik bangsa Papua sebagai wadah reperentatip Rakyat Papua “,.

 Surat kepada Pimpinan Dewan Militer Papua Barat (KOMNAS TPNPB- OPM) namun saksi tidak mengetahui nama Pimpinan TPNPB-OPM tersebut, dengan Nomor Surat : 007.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP- KNPB/II/2019, tanggal 17 Maret 2019, tentang Penjelasan Hasil Kongres KNPB ke – II.

 Surat kepada Pimpinan Dewan Militer Papua Barat (KOMNAS TPNPB- OPM) namun saksi tidak mengetahui nama Pimpinan TPNPB-OPM tersebut, dengan Nomor Surat : 008.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP- KNPB/II/2019, tanggal 12 April 2019, tentang Penjelasan Hasil Kongres KNPB ke – II dengan Poin “Kembali mengakui TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ) sebagi satu-satunya militer Papua barat dan memperkuat sistem dan manajemen Militer Papua Barat TPNPB “ Mahkamah Agungnamun surat tersebut saksiRepublik belum tandatngani dan saksi Indonesia juga tidak

Halaman 97 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengetahui bahwa surat tersebut sudah dikirim atau belum ke Pimpinan TPNPB.

 Surat kepada ULMWP ketuanya adalah sdr. BENY WENDA dengan Nomor Mahkamah AgungSurat : 009.I/INTER/HR-KONG Republik KE-II/BPP-KNPB/III/2019, Indonesia tanggal 12 April 2019, tentang pemberitahuan hasil Kongres ke - II KNPB dengan Poin “Kembali mendukung persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di internasional”, namun surat tersebut saksi belum tandatangani dan saksi juga belum tahu apakah surat tersebut sudah dikirim atau belum ke ULMWP.

 KNPB mengadakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) tanggal 2-3 Nopember 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCEN Jayapura, yang dihadiri oleh Badan Pengurus Pusat KNPB dengan agenda menyusun Program Kerja KNPB Pusat yang dipimpin oleh AGUS KOSSAY, dengan hasil rapat : 1. Menyusun tugas dan tanggung jawab badan pengurus inti KNPB Pusat. 2. Menyurusun Program kerja Komisariat Bidang Diplomasi terdiri dari :

 Bidang media dan propaganda

 Bidang Pendidikan Politik

 Bidang Seni dan Budaya 3. Menyusun Program Kerja Komisariat Bidang KPN ( Komisi Pendanaan Mahkamah AgungNasional ) terdiri dari Republik: Indonesia

 Tugas Pokok KPN

 Tugas Pokok Sekretrais KPN

 Tugas Pokok bendahara KPN

 Tugas Pokok Biro Usaha Dana

 Tugas Pokok Biro Kas Organisasi

 Tugas Pokok biri pengaggaran

 Tugas Pokok Biro Pembelanjaan

 Tugas Pokok Audit 4. Menyusun Program Kerja Komisariat Intelejen. 5. Menyusun Program Kerja Komisariat Militan. 6. Menyusun Program Kerja Komisariat Hukum dan HAM 7. Menyusun Program Kerja Komisariat Palang merah. 8. Membuat paduan team kerja Nasional KNPB program Komisariat. 9. Membuat paduan team kerja Nasional KNPB program Politik dan Mahkamah Agungorganisasi Republik Indonesia

Halaman 98 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

10. Menyusun Panduan team kerja KNPB program kerja badan Keuangan Nasional. 11. Membuat penjelasan bidang dan program masing – masing : Mahkamah Agung Membuat Perss Release Republik / konfrensi pers tanggal 23 Januari Indonesia 2019 tentang Situasi Penggerebekan sekretariat KNPB se Papua dan penangkapan sewenang terhadap aktifis KNPB di sejumlah daerah di Papua oleh NKRI melalui aparat penegak hukum TNI - Polri di Papua untuk di publikasikan agar di ketahui oleh masyarakat umum / Papua namun surat ini belum di publikasikan karena yang membuat surat ini (sdr. STEFEN ITLAY) telah di tangkap oleh pihak Kepolisian.

 Melakukan pertemuan dengan dewan Gereja Sedunia sekira bulan Juni 2019 di laksanakan di KPCK Sinode GKI di Argapura, kehadiran KNPB adalah berdasarkan undangan dari dewan Gereja Sedunia yang mewakili KNPB adalah AGUS KOSSAY dan sdr. VICTOR YEIMO, pada saat itu saksi menyampaikan infromasi tentang situasi di Papua berupa penangkapan dan proses hukum di Kepolisian terhadap anggota KNPB di Kab. Timika.

 Melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional - I ( Pertama ) di Asrama Papua di Tomohon Sulawesi Utara pada tanggal 30 Juli - 01 Agustus 2019 yang dihadiri oleh perwakilan dari pengurus KNPB Wilayah/ Kabupaten/ Kota dengan melaksanakan agenda rapat berupa : Mahkamah -AgungPembahasan agenda tentangRepublik keputusan Kongres II KNPB. Indonesia - Membuat surat keputusan rapat pimpinan Nasional KNPB tanggal 01 Agustus 2019.

 Bahwa saksi tidak tahu karena saksi saat itu berada di Timika dan pada hari kamis tanggal 29 Agustus 2019, saksi menggunakan pesawat Sriwijaya dari Timika ke Jayapura dan tiba sekira jam 11.00 Wit, karena urusan keluarga, dan demo jilid II tanggal 29 Agustus 2019, saksi tidak ikut sehingga saksi tidak mengetahui keterkaitan antara KNPB dengan kegiatan demo tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019.

 Bahwa tidak ada arahan sdr. AGUS KOSSAY tentang Demo tanggal 19 Agustus 2019 dan demo tanggal 29 Agustus 2019

 Bahwa sejak terbentuknya Organisasi KNPB Mimika yang saksi pimpin sampai saat ini, kami telah menjalankan : 1. Kegiatan-kegiatan aksi-aksi unjuk rasa diwilayah Mimika menuntut kemerdekaan Papua Barat. 2. Melakukan pengalangan dana disekitar Mimika. Mahkamah3. AgungMelakukan pendidikan politik Republik kepada Internal organisasi anggota Indonesia KNPB

Halaman 99 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

4. Melakukan Propaganda di media sosial.

 Bahwa Hasil kegiatan yang kami lakukan di wilayah Mimika seperti unjuk rasa kami laporkan kepada ketua KNPB Pusat yaitu Agus Kosai sedangkan Mahkamah Agungkegitan penggalangan Republik dana, pendidikan maupun Propaganda Indonesia media kami hanya Internal saja di wilayah Mimika hasilnya kami tidak laporkan ke KNPB Pusat

 Bahwa Dapat saksi jelaskan bahwa setiap kegiatan di kewilayahan maka Badan Pengurus KNPB Pusat akan memberikan arahan sebagai petunjuk dalam melakukan aksi-aksi dikewilayahan dan arahannya biasanya berbentuk Tulisan

 Bahwa Kegiatan KNPB Wilayah sifatnya menunggu arahan dari Badan Pengurus KNPB Pusat, apabilah ada arahan dari Badan Pengurus KNPB Pusat kepada anggota KNPB di Kewilayahan makan anggota KNPB yang ada di kewilayahan akan terlibat dalam kegiatan ;

 Bahwa Kegiatan unjuk rasa pada tanggal 19 Agustus 2019 dan unjuk rasa pada tanggal 29 agustus 2019 di jayapura adalah bukan bentuk kegiatan dari KNPB, sehingga sdr. AGUS KOSSAY tidak memberikan arahan kepada KNPB Wilayah untuk melakukan aksi demo tanggal 19 dan 29 Agustus 2019 ;

 Bahwa Pada saat saksi berangkat dari Timika pada hari kamis tanggal 29 Mahkamah AgungAgustus 2019 sekitar pukulRepublik 10.00 wit dan tiba di Jayapura sekitarIndonesia Pukul 11. 00 wit, saksi datang sendiri dan saat membeli tiket pesawat di kantor Sriwijaya Air Timika dengan mengunakan Identitas KTP atas nama BERNAD ADY ;

 Bahwa identitas atas nama BERNAD ADY adalah KTP NIK 9122031806770003milik saksi, yang saksi buat sendiri di Mimika sekitar bulan Mei 2019 dengan mengunakan Photoshop, Identitas atas nama BERNAD ADY, saksi sengaja buat untuk menyamarkan diri karena saat ini saksi dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua ;

 Bahwa saksi mengenali Victor Yeimo, pertama sekali saksi bertemu pada tahun 2014 di Jayapura, di Kantor Pusat KNPB di Perumnas 3 (tiga) saat itu sdr. VICTOR YEIMO merupakan Ketua Umum KNPB Pusat dan sejak Kongres KNPB Ke-II tanggal 23-25 Oktober 2018, sdr. VICTOR YEIMO menjabat sebagai Juru Bicara KNPB Internasional sampai saat ini.

 Bahwa KNPB Pusat dan kewilayahan mempunyai : - Bendera KNPB dengan fungsi sebagai simbol perlawanan atau perjuangan Mahkamah Agungpenindasan ; Republik Indonesia

Halaman 100 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Logo dengan fungsi sebagai kop surat organisasi KNPB ; - Cap sebagai sebagai tanda mengsahkan surat-surat organisasi KNPB;

 Bahwa sejak terbentuknya KNPB wilayah Mimika yang saksi pimpin, saksi pernah menghadiri kegiatan yaitu : Mahkamah Agung1. Konggres I KNPB yangRepublik diadakan di Jayapura pada pada Indonesia pada tanggal 19 November 2008. 2. Diadakan rapat panitia persiapan Kongres II KNPB yang diadakan di Sektretariat KNPB Mimika tahun 2018. 3. Rapat Ketua KNPB di Wamena dalam rangka persiapan kongres II KNPB pada tahun 2018. 4. Kegiatan Pra Kongres dengan kegiatan seminar dan untuk mendengar pandangan sebagai pembukaan Kongres II KNPB yang dilakukan di asrama Yahokimo pada tanggal 12-13 Oktober 2018 dengan jenis kegiatan Seminar dan Sharing Pandangan dengan tema MEREFLEKSI & MERAJUT PERSATUAN DEMI PEMBEBASAN NASIONAL BANGSA PAPUA BARAT, sebagai berikut : YANG DIHADIRI 53 ANGGOTA KNPB Pemateri : 1) Surya Anta (PRI WP) Materi : Membangun Organisasi yang revolusioner Mahkamah 2)AgungJason Mackleo & Rosa (Pasifica)Republik Indonesia Materi : Metode Pengorganisasian Gerakan Sipil 3) Veronika Koman(LBH) Materi : Hukum Humaniter 4) Victor Mambor (WartawanJubi) Materi: Media Propaganda 5) Benny Pakage (Penulis) Materi :Metode membangun gerakan Intelijen dalam organisasi -Perlawanan 6) Veronika Koman (LBH) Materi: Mekanisme Hukum di PBB 7) Karon(PAHAM) Materi: Hak –Hak Terdakwa 8) Pembawa materi : saksi sendiri Steven Itlay Dengan hasil Pra Kongres : Kegiatan Pra Kongres II, Komite Nasional Papua Barat yang dilaksanakan sejak Mahkamah Agungtanggal 12-13 Oktober 2018 Republik di Asrama Yahukimo Perumnas Indonesia III Waena,

Halaman 101 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

telah banyak memberi gambaran pemahaman kepada para pimpinan KNPB untuk dibawa sebagai bahan rumusan dalam Kongres II KNPB. Berikut beberpa pikiran dan saran yang diberikan oleh para pemateri dan utusan- utusan organisasi gerakan perlawanan kepada : Mahkamah AgungKomite Nasional Papua Republik Barat ( KNPB ) : Indonesia 1. KNPB perlu memperkuat struktur gerakan 2. KNPB perlu melakukan kaderisasi 3. KNPB perlu membentuk saksip-saksi organisas kiri 4. KNPB perlu memperbaiki manajemen media & propaganda 5. KNPB perlu membentuk badan usaha 6. KNPB perlu memperkuat Komisariat Intelijen 7. KNPB perlu memperhatikan cara dan mechanism advokasi 8. KNPB perlu menyediakan ruang bagi perempuan 9. KNPB perlu mengadakan pelatihan-pelatihan untuk memperkaya sumber daya gerakan 10. KNPB perlu menjaga etika komunikasi di media social 11. KNPB perlu membangun hubungan dengan gerakan-gerakan kiri lain 12. KNPB perlu merumuskan pokok-pokok pemikian untuk di bawa dalam pertemuan ULMWP 13. KNPB perlu mempertimbangkan posisi KNPB sebagai media rakyat. 14. KNPB perlu melihat dan mengangkat masalah-masalah lain yang melekat dengan rakyat 15. KNPB perlu melihat isu lain yang dapat digunakan untuk mendongkrak proses menuju Self determination 16. KNPB perlu menguasai jantung-jantung kota sampai ke pinggiran kota 17. KNPB perlu melakukan aksi-aksi Diplomasi ULMWP : Mahkamah 5.AgungULMWP perlu membuka Republik diri dengan TPN-OPM Indonesia 6. ULMWP perlu mempertimbangkan struktur baru 7. ULMWP perlu membuka akses kedalam bidang-bidang di Komisi Ekosop PBB- 8. ULMWP & TPN-OPM, perlu mengatur irama diplomasi 9. TPN-OPM perlu mendaftarkan deklarasi penundukan TPN di bawah Hukum Humaniter Internasional di Swis-Jenewa. Militer TPN PB  TPN perlu melengkapi menguasai seluruh teritorial West Papua  TPN perlu menghindar dari isu terorisme dengan tidak melukai rakyat sipil  TPN perlu melengkapi atribut militer  TPN perlu melakukan penyatuan militer  TPN perlu melakukan deklarasi penundukan di bawah hukum humaniter internasional  TPN perlu mendaftarkan deklarasi ke ICRC di Jenewa-Swis  TPN perlu menyiapkan revolusi total  Media TPN perlu mempertegas perang yang dilakukan TPN adalah perang pembebasan nasional Notulen : a. Yaning Fl Mahkamahb. AgungBram Asso Republik Indonesia

Halaman 102 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Moderator : a) Warpo Wetipo Mahkamah Agungb) Agus Kosay Republik Indonesia c) Nesta Suhuniap

 Steven Itlay

 Kegiatan Kongres II KNPB yang diadakan di kampung vetnam asrama Uncen Jayapura pada pada tanggal 23 – 25 November 2018------

 Pada tanggal 2 s/d 3 November 2018 diadakan RAPAT KERJA NASIONAL (RAKARNES) KE-1 KNPB yang diadakan di gedung asrama yahokimo dengan membahas hasil kegiatan KNPB pusat dan kewilayahan

 Bahwa Dapat saksi Jelaskan bahwa foto yang diperlihatkan oleh Penyidik adalah Foto saksi bersama-sama dengan pengurus KNPB saat melakukan RAKERNAS I KNPB di asrama Yahokimo Kota Jayapura pada tanggal 02 s/d 03 November 2018.

 Bahwa Dapat saksi jelaskan bahwa setelah saksi perhatikan dan baca dokumen hasil RAKERNAS I KNPB tentang gambaran Struktur KNPB, dan benar dokumen tersebut adalah milik saksi

 Bahwa Tujuan dari pembuatan dokumen tersebut adalah upaya atau cara KNPB untuk menyatukan semua komponen bangsa Papua dalam Mahkamah Agungpersatuan Nasional Papua Republik barat Indonesia

 Bahwa Yang saksi ketahui adalah Referendum merupakan salah satu metode untuk penyesesaian masalah Papua. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan dan membenarkan;

Menimbang, bahwa dipersidangan dihadirkan saksi verbalisan WADAH yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa saksi pernah melakukan pemeriksaan terhadap SAKSI di ruang pemeriksaan Reserse kriminal umum Kepolisian Daerah Papua - Bahwa saksi melakukan pemeriksaan terhadap SAKSI berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kepolisian Daerah Papua - Bahwa pada saat saksi melakukan pemeriksaan saksi bertanya kemudian SAKSI menjawab semua pertanyaan yang saksi Mahkamah Agungberikan kepada RepublikSAKSI Indonesia

Halaman 103 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Hasil Tanya jawab antara saksi dengan SAKSI ditulis dalam Komputer dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan SAKSI Mahkamah Agung- Setelah ituRepublik saksi print dan lalu saksi bacaIndonesia kembali lalu diserahkan kepada SAKSI untuk dibaca kembali oleh SAKSI lalu kemudian SAKSI menandatangani Berita Acara tersebut tanpa adanya paksaan ataupun tekanan atau ancaman dari pihak penyidik maupun orang lain. - Bahwa dalam keterangan SAKSI ditulis oleh saksi dengan berdasarkan keterangan atau fakta yang SAKSI sendiri ceritakan tanpa ditambah atau dikurangi oleh saksi selaku penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap SAKSI - SAKSI diperiksa oleh saksi sendiri dan tidak pernah diperiksa oleh penyidik lain selain dari saksi. - Pada saat saksi melakukan pemeriksaan terhadap SAKSI tidak pernah SAKSI ditekan atau diancam dalam melakukan pemeriksaan dengan cara yang wajar-wajar saja, stelah itu SAKSI menandatangani Berita Acara tersebut tanpa adanya tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun sehingga SAKSI menandatangi BAP tersebut dengan secara sukarela. Mahkamah Agung- Bahwa yang Republikdimaksud dengan saksi menurut PasalIndonesia 1 angka 26 KUHAP adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana “yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri,” dan pengertian Saksi tersebut telah diperluas dengan berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidanadiperluas menjadi termasuk pula “orang yang dapat memberikan keterangan dalam rangka penyidikan, penuntutan, dan peradilan suatu tindak pidana yang tidak selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri”. - Bahwa merujuk pada Pasal 1 angka 27 jo Pasal 185 ayat (1) KUHAP, kesaksian yang diberikan oleh seorang Saksi Verbalisan yang telah disumpah dan dinyatakan di dalam persidangan maka memiliki kekuatan hukum mengikat sebagai alat bukti yang sah sesuai Pasal 184 ayat (1) Mahkamah AgungKUHAP karena dapat dikategorikanRepublik sebagai alat bukti petunjuk Indonesia apabila

Halaman 104 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terdapat persesuaian setelah dihubungkan dengan alat bukti lain agar meyakinkan Hakim dan tercipta suatu kebenaran materiil. Oleh sebab itu keterangan saksi yang mengatakan bahwa BAP saksi dibuat dengan Mahkamah Agungadanya keterangan Republik saksi yang tidak disampaikan Indonesia di depan penyidik tetapi ada tertulis dalam BAP Saksi tidaklah beralasan hukum sehingga haruslah ditolak, oleh sebab itu kami mengambil alih keterangan saksi di dalam BAP saksi yang menerangkan sebagai berikut :

 Bahwa Saksi merencanakan demo Rasisme sejak hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019, dengan cara memposting melalui media Sosial Face Book, dengan akun “FERY KOMBO“ , mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk mengikuti Demo anti Rasisme pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019,

 Bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019 sekira jam 12.00 Wit , saksi Sekira 12.00 Wit, saksi menghubungi melalui telp yaitu menghubungi Ketua BEM USTJ ( ALEXANDER GOBAY ), Ketua-ketua Cipayung untuk menyampikan agar “ Kita Kumpul Diskusi , karena rencana besok (Senin ) kita Mau Demo berkaitan dengan Rasisme “, selanjutnya teman-teman menyarankan agar saksi buat surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada Polisi dan selanjutnya dilaksanakan Rapat sore Mahkamah AgungHari, maka Republik saksi saat itu langsung membuat Indonesia Surat dengan mencantumkan didalam surat sebagai Korlap Umum adalah saksi sedangkan Penaggung Jawab saksi cantumkan Para ketua BEM sekota Jayapura dan para Ketua Cipayung.-

 Bahwa sekira Jam 12.30 Wit hari minggu tanggal 18 Agustus 2019 saksi membuat Surat Pemberitahuan Demo kepada Polisi di Rumah saksi kemudian mengantar ke Polres jayapura Kota sekira jam 15.00 Wit :

 Bahwa sekira jam 17.00 Wit hari minggu tanggal 18 Agustus 2019, sdr. AGUS KOSSAY / KETUA UMUM KNPB PUSAT ( TERDAKWA ) menelpon sdr. FERY KOMBO (saksi ) dengan mengatakan “ade besok ada aksi kah ?” dan saksi menjawab “iya adaKaka” , Ade sudah kirim pemeritahuan Demo , sehingga kaka ikut saja “ lalu sdr. Agus Kosay menjawab “baik ade” dan pada saat rapat persiapan, saksi tidak Mahkamah Agungpernah berkomunikasi Republik lagi dengan sdr. AGUS KOSSAY. Indonesia

Halaman 105 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa sekira jam 17.00 -19.00 Wit bertempat di Ruangan Sekretariat BEM Uncen dilaksanakan Rapat persiapan yang dihadiri oleh : ---- Mahkamah AgungKetua BEM USTJRepublik ( ALEXANDER GOBAY ) Indonesia Ketua HMI ( PUTRA ) Ketua BEM STIKOM ( Tidak Tahu namanya ) Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik ( Tidak tahu namanya ) Ketua GEMKI ( VICTOR TIBUL ) Saksi sendiri FERY KOMBO (Ketua BEM Uncen ) Dan masih banyak lagi yang hadir diperkirakan 50 Orang.----

 Bahwa dalam pelaksanaan rapat :

 Yang memimpin rapat adalah saksi sendiri ( FERI KOMBO ),

 tidak ada daftar hadir rapat .

 Notulen/yang mencatat kegiatan rapat adalah Ketua BEM USTJ ( ALEXANDER GOBAY )

 Hasil Rapat adalah : a. Penanggungjawab adalah Ketua BEM sekota Jayapura dan ketua CIPAYUNG ( GEMKAI, PMKRI,HAMI,PMII, GAMKI ) b. Saksi ( FERI KOMBO ) selaku Korlap Umum c. Korlap Uncen atas sdr. MELKI ASSO dan NANDO (Orang Mahkamah AgungYahukimo) Republik Indonesia d. Korlap Uncen bawah sdr. RIZAL SIRINGON e. Korlap Depan USTJ : ALEXANDER GOBAY f. Korlap Expo : AYUS HELUKA g. Korlap Merpati/Lingkaran Abe : Ketua-ketua Cipayung. h. Kegiatan Demo mulai Jam 08.00 s/d selesai dengan berjalan kaki dari titik kumpul menuju ke Merpati ( Lingkaran Abe ), selanjutnya berjalan Kaki menuju Kantor Gubernur untuk melaksankan orasi . i. orator/pimpinan Demo adalah Korlap masing-masing titik, sedangkan orator di depan Kantor Gubernur adalah saksi sendiri (FERI KOMBO). j. kemudian disepakati untuk mengumpulkan Biaya secara sukarela untuk membuat spanduk atau pamflet pada saat demo

 Alat yang di bawa dalam Demo adalah Spanduk,Pamlet, Mahkamah AgungKendaraan Republik berupa Mobil opencup/blakos Indonesia Kijang Putih

Halaman 106 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang sewa sebesar Rp. 1.000.000, namun yang diurus oleh sdr. GEOGE KIMPIMBOB (Mahasiswa Uncen ), dan pengeras suara Mahkamah Agung Materi Republik Orasi telah disepakati yaitu tentang Indonesia Rasisme dan Intimidasi Mahasiswa papua, namun tidak dibuat dalam bentuk Teks/tertulis.

 Sebelumnya saksi tidak tau kalau ada selebaran ajakan demo tanggal 19 agustus 2019 dari KNPB, namun setelah saksi Rapat di Uncen kemudian saksi jalan pulang lewat di Perumnas 2 baru lihat selebaran tersebut, kemudian saksi telpon teman ( ALEXANDER GOBAY dan Ketua HMI/PUTRA ), namun karena saksi melihat bahwa Demo KNPB dengan Tujuan ke Kantor MRP sedangkan Demo dari Mahasiswa dengan Tujuan ke Kantor Gubernur, maka sepakat untuk dilaksankan saja demo dari Mahasiswa pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019, namun ketika pelaksanaan Demo hari senin tanggal 19 Agustus 2019 saat massa sudah berkumpul di Lingkaran Abe ( merpati ) saat itu saksi melihat banyak Masyarakat umum yang hadir disertai dengan massa KNPB, dan yang saksi tahu bahwa sdr. AGUS KOSAY dan sdr. VICTOR YEIMO bergabung dengan Mahkamah AgungMassa demo Republik dari Uncen Atas, namun pada hari Indonesiaitu sdr. VICTOR YEIME yang menjadi orator, sedangkan sdr. AGUS KOSAY hanya mengukuti massa yang lain.

 Bahwa saksi tidak mengetahui siapa yang membuat selebaran ajakan demo tanggal 19 Agustus 2019, namun setahu saksi selebaran tersebut berasal dari KNPB karena ditandatngani oleh sdr. AGUS KOSAY ( ketua KNPB ).

 Bahwa isi selebaran yang ditandatangani oleh sdr. AGUS KOSAY adalah : “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Referendum“.-

 Bahwa Mahasiswa tidak membawa bendera Bintang Kejora tersebut ke dalam massa Demo tanggal 19 Agustsu 2019, namun menurut saksi bahwa Pihak KNPB yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut, namun saksi tidak mengetahui siapa yang menyuruh membawa dan saksi juga tidak mengenal Mahkamah Agungorang yang mebawa Republik bendera Bintang kejora tersebut. Indonesia

Halaman 107 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Yang menunjuk sdr. VICTOR YEIMO sebagai Orator di Merpati (lingkaran Abe ) saksi tidak tahu karena saat itu saksi ke Kamkei untuk Prin out surat Pernyataan sikap yang akan Mahkamah Agungdiberikan Republik kepada Gubernur papua, namun Indonesia pada saat sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi di Depan Kantor MRP, saat itu yang memberikan kesempatan orasi sdr. VICTOR YEIMO adalah sdr. BAYAM KEROMAN ( Mahasiswa Uncen ) dan saat itu saksi ketahui namun saksi tidak melarang sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi saat itu dan saat itu saksi berada di atas Mobil Open Cup / Blakos bersama sdr. VICTOR YEIMO.

 Bahwa Isi Orasi yang disampikan oleh sdr. VICTOR YEIMO adalah “ Orator/VICTOR YEIMO mengajak saksi ( FERI KOMBO ) dan Massa untuk mengucapkan Yel-Yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat Papua, maka saksi (FERI KOMBO) Dan Massa mengucapkan “Hidup“ Jika Orator mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi ( FERI KOMBO ) bersama massa menjawab “ Merdeka “, kemudian kata-kata “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , makakami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Referendum “, selanjutnya saksi ( FERI KOMBO ) dan Massa mengucapkan “ Mahkamah AgungYes “ , Orasi Republik dan yel-yel ini dilakukan oleh sdr. VICTORIndonesia YEIMO dan saksi ( FERI KOMBO ) dengan Massa dalam perjanan menuju kantor Gubernur, depan kantor MRP, depan kantor DPRP dan depan kantor Gubernur, selama dalam perjalanan ke Kantor Gubernur , sdr. BAYAM KEROMAN mengajak Massa termasuk saksi ( FERI KOMBO ) menyanyikan lagu “ Kami Bukan merah Putih, Kami Bintang Kejora “

 Bahwa materi orasi yang saksi sampikan di kantor Gubernur adalah “ Hidup mahasiswa “, Massa menjawab “ Hidup”, kemudian saksi bilang Hidup Rakyat papua, Massa menjawab “ Hidup “ , kemudian saksi meminta salah satu Pendeta untuk memimpin doa, kemudian menyerahkan kepada masing-masing perwakilan ( Tokoh Agama, Tokoh pemuda, tokoh perempuan , perwakilan Cipayung dari GEMKI, Tokoh Masyarakat ) untuk melakukan orasi , kemudian saksi menyerahkan pernyataan sikap kepada Gubernur papua, adapun isi penyataan sikap Mahkamah Agungadalah : --- Republik Indonesia

Halaman 108 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Stop intimidasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua - Tangkap Pelaku Rasisme dan intimidasi Mahasiswa di Surabaya Mahkamah Agung- Wakil Republik Walikota Malang segera meminta Indonesia maaf kepada mahasiswa dan Rakyat Papua secara keseluruhan. - Meminta Kepada Presiden untuk memberikan jaminan perlindungan keamanan terhadap Mahasiswa Papua di Seluruh Indonesia.

 Demo Tanggal 19 Agustus 2019 tersebut tidak ada hubungan dengan sdr. VICTOR YEIMO, dan didalam rapat tanggal 18 Agustus 2019 juga tidak ditunjuk sdr. VICTOR YEIMO sebagai orator, namun saat itu sdr. VICTOR YEIMO hadir dan duduk bersama saksi di Mobil Komando/balakos untuk mempin demo pada saat itu, sehingga sdr. BAYAM KEROMAN menyerahkan alat pengeras suara kepada sdr. VICTOR YEIMO untuk melakukan orasi di depan Kantor MRP dan saat itu saksi tidak melarang, namun saksi mengikuti yel-yel yang dipimpin oleh sdr. VICTOR YEIMO tersebut.

 Saksi Selaku penanggungjawab demo tidak memberhentikan demo serta tidak melarang KNPB yang membawa serta bendera Mahkamah AgungBintang Kejora Republik dan Bendera KNPB ke dalam Indonesia demo damai Rasisme, sedangkan saksi tahu bahwa KNPB adalah oragnisasi yang memiliki tujuan untuk berjuang melepaskan Papua dari NKRI melalu jalur Referendum :

 Bahwa Saksi jelaskan bahwa saksi menggunakan Mobil Komando dari Uncen atas untuk memimpin massa menuju ke Merpati/putaran Abe, namun pada saat massa tiba di lampu merah Waena , saat itu saksi melihat sdr. AGUS KOSSAY bersama rombongan dari arah ekspo waena menuju lingkaran Abe , sehingga saksi bersama massa bertemu dengan sdr. AGUS KOSSAY dan Massa di lampu merah Waena , Kemudian massa berjalan bersama-sama menuju ke arah Abepura. Kemudian setibanya di lingkaran Abepura , selanjutya saksi pulang ke rumah mengetik surat tuntutan kepada Gubernur Papua, kemudian saksi balik ke lingkaran Abe melihat massa sudah bergerak menuju kantor MRP, sehingga saksi langsung Mahkamah Agungnaik mobil komando Republik di sekitar kali acai sedangkan Indonesia sdr. AGUS

Halaman 109 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

KOSSAY berjalan kaki., saat berada diatas mobil komando, saat itu sudah ada sdr. VICTOR YEIMO, BAYAM KEROMAN, NANDO, MELKY ASSO , 1 orang perempuan, sdr. UNAS GINIA, Mahkamah Agungdan masih Republik ada beberapa orang yang saksi Indonesia kenali orangnya, sehingga saksi bersama sdr. VICTOR YEIMO dan Sdr. BAYAM KEROMAN memimpin massa tersebut secara bersama-sama, selanjutnya di depan kantor MRP ( Kota Raja ) massa berhenti sehingga sdr. VICTOR YEIMO melakukan Orasi, kemudian dalam perjalanan sdr. BAYAM KEROMAN memimpin yel-yel, dan sampia di Depan kantor DPRP massa berhenti selanjutnya sdr. VICTOR YEIMO memimpin Orasi, selanjutnya massa jalan kaki lagi menuju kantor Gubernur sambil yel-yel yang dimpin oleh sdr. BAYAM KEROMAN, selanjutnya setelah massa tiba di kantor Gubernur maka saksi mengambil alih pengeras suara dan memimpin jalnnya aksi Demo tersebut, sehingga saksi tidak tahu mengapa KNPB ikut bergabung dengan Massa dari Mahasiswa tersebut.

 Bahwa kegiatan Orasi di depan kantor Gubernur adalah : - kegiatan diawali dengan Doa yang dipimpin oleh pendeta BARANSANO. Mahkamah Agung- Tokoh AgamaRepublik yang diwakili oleh pendeta Indonesia BARANSANO, yang orasinya menyampikan bahwa “ yel-yel “ Papua ( Orator ) – Merdeka ( massa termasuk saksi ) ” , referendum ( orator )-Yes ( Massa termasuk saksi ), isi orator “ kalau kita diteriki monyet terus maka kita pisah dari NKRI saja “ . - Tokoh Perempuan diwakili ( nama lupa )’ Yel-yel “Papua ( Orator ) - Merdeka ( massa termasuk saksi ) “ Kami Perempuan papua tidak pernah melahirkan anak Monyek atau binatang “. 10) Tokoh Pemuda diwakili oleh ketua KNPI Papua ( ALBERT WANIMBO ) , dengan “ yel-yel “ salam bahasa dari setiap suku di Papua, kemudian Yel-yel, “ Hidup mahasiswa, Hidup pemuda, Hidup Rakyat Papua, isi Orasinya saksi lupa . 11) Perwakilan Cipayung “ Yel-yel” Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Papua, isi orasi ‘ stop Rasis dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua, dan Tangkap Pelaku rasisme untuk Mahkamah Agungproses Hukum Republik “. Indonesia

Halaman 110 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

12) Tokoh Masyarakat diwakili Kepala suku Mee namanya saksi tidak tahu yel-yel “ salam menggunanakan bahsa Daerah” yel-yel “ hidup mahasiswa, Hidup Pemuda, hidup Rakyat Mahkamah AgungPapua, Republik isi orasi “ tangkap pelaku RasimeIndonesia , apabila diskriminasi dan rasis masih terjadi maka berika berikan hak kepada Papua untuk menentukan Nasib sendiri 13) Perwakilan Mahasiwa diwakili oleh sdr. ALEXANDER GOBAY , dalam orasi yel-yel “ Hidup Mahasiswa “ Hidup papua, Papua-Merdeka “ isi orasi stop rasis dan intimidasi, tangkap pelaku Rasisme” 14) Saksi menyerahkan surat pernyataan Sikap kepada Gubernur. 15) pada saat mau bubar, sdr. VICTOR YEIMO masih melakukan orasi dengan Yel-yel “ Hidup Rakyat Papua” Papua-Merdeka “ isi Orasi “ Hutan dan kekayaan kita habis setiap hari, kami dibilang Monyet, sehingga kita harus Merdeka dari Bangsa ini,” Referendum-Yes “.

 Bahwa saksi bersama-sama dengan Massa tiba di halaman kantor Gubernur sekira Jam 16.00 Wit ( hari Senin tanggal 19 Agustus 2019 ), setelah tiba di halaman kantor gubernur saksi Mahkamah Agungberdiri diantara Republik tiang bendera dengan gedung KantorIndonesia Gubernur dengan jarak antara saksi dengan Massa sekira 1-2 M, dan jarak antara saksi dengan tiang bendera sekira 4 M dengan pandangan menghadap ke Massa dalam situasi yang terang ( tidak mendung ), dan saat itu terjadi penurunan bendera merah putih dari tiang bendera Kantor Gubernur oleh Massa namun saksi tidak melihat.

 Setahu saksi yang menjadi Ketua KNPB adalah sdr. AGUS KOSAY, sedangkan sdr. VICKTOR YEIMO ( Mantan Ketua KNPB ), namun saksi tidak mengetahui susunan Organisasi KNPB tersebut.

 Pemisahan Papua dari NKRI belum terlaksana, namun Pihak KNPB masih memperjuangkan Kemerdekaan Papua tersebut.

 Bendera Bintang Kejora tersebut tidak ditetapkan oleh pemerintah sebagai bendera Daerah Papua, sehingga Bendera Bintang Kejora tersebut dilarang oleh PemerintahRepublik Mahkamah AgungIndonesia. Republik Indonesia

Halaman 111 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa saksi fahami dalam kalimat yel-yel dan orasi tersebut adalah :- - Hidup Rakyat Papua artinya “ suatu semangat bahwa rakyat Mahkamah Agungpapua Republik harus bangkit dari Kemiskinan,kebodohan Indonesia dan ketertinggalan. - Papua-Merdeka artinya bahwa Papua mau memisahkan diri dari NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ). - Kami Monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan manusia artinya bahwa ada Oknum yang berada di surabaya mengakatan Mahasiwa Papua adalah Monyet maka kami orang Papua tersinggung sehingga mengatakan bahwa Monyet tidak mau Hidup bersama Manusia. - Kami harus melawan dan menentukan Nasib sendiri artinya Kami rakyat Papua harus melawan untuk memisahkan diri dari NKRI. - Referendum artinya Papua menentukan Nasib sendiri yaitu memisahkan diri dari NKRI. - Yes “ dalam arti “ ya’ artinya menyetujui. - Kami bukan merah Putihartinya kami ( Papua ) bukan Negara Indonesia sebab merah Putih adalah nama Bendera Mahkamah AgungNegara IndonesiaRepublik sebagai lambang Negara. Indonesia - kami bintang kejora artinyakami orang Papua sebab Bintang Kejora adalah nama bendera dan lambang Papua.  Bahwa saksi jelaskan bahwa perjuangan KNPB dan Rakyat Papua untuk memisahkan Papua dari NKRI, yang saksi ketahui adalah : - Nama Negara : Saksi tidak tahu. - Bahasa Negara : Saksi Tidak tahu. - Benderanya adalah : Bintang Kejora. - Lagu Negara/Kebangsaan : Tidak Tau. - Negara tersebut berada di Wilayah Papua. - Susunan pemerintahan saksi tidak tahu.

 Bahwa Pelaksanaan demo Jidil II tanggal 29 Agustus 2019 tersebut saksi tidak melibatkan diri baik koordinasi,rapat maupun kehadiran saksi pada saat Demo tanggal 29 Agustus 2019. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 112 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Saksi mengetahui bahwa akan dilaksanakan demo Jilid II tersebut pada tanggal 26 Agustsu 2019 saat saksi transit di Makassar saksi melihat melalui Face Book sdr. YULIUS Mahkamah AgungKADEPA Republik yang memposting selebaran ajakan Indonesia demo jilid II, sehingga saat itu saksi langsung bertanya kepada sdr. ALEXANDER GOBAY, dan ALEXANDER GOBAY mengatakan “ Iya akan dilaksanakan demo hari kamis tanggal 29 Agustus 2019 “ , namun saat itu saksi bilang bahwa “ kita tunggu hasil dari pemerintah tentang tuntutan kita pada demo tanggal 19 Agustus 2019 , kalau tidak ada tanggapan dari pemerintah maka kita laksanakan demo susulan”, namun saat itu sdr. ALEXANDER GOBAY mengatakan “ siap-siap “ seolah-olah menutupi aksi demo tersebut. dan saksi tambahkan bahwa tanggal 23 Agustsu 2019 dan tanggal 26 agustus 2019 saksi sudah ingatkan ALEXANDER GOBAYA agar jangan dilaksanakan demo lagi, karena saat itu ada isu dilaksanakan Demo Jilid II, karena saksi selalu larang demo jilid II sehingga sdr. ALEXANDER GOBAY dan rekan-rekan mencurigai saksi bahwa saksi kerja sama dengan Polisi untuk melarang Demo, sehingga untuk kegiatan Demo tanggal 29 Agustsu 2019 saksi Mahkamah Agungtidak dilibatkan. Republik Indonesia Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan dihadirkan Ahli DR. APRIANUS SALAM, M.Hum.

 Bahwa Definisi atau pengertian yang dimaksud dengan “Makar“ dalam Perspektif Ilmu Bahasa adalah Berdasarkan pembacaan dan juga mencermati secara detil kronologi peristiwa yang telah dipaparkan di atas, maka berbagai peristiwa tersebut merupakan peristiwa makar.

 Dalam memberi definisi terhadap suatu kata, terdapat makna denotatif dan makna konotatif. Berdasarkaan definisi denotatif, arti kata diletakkan sesuai dengan persamaan kata tersebut, tanpa diletakkan dalam konteks apa kata tersebut digunakan. Sementara itu, untuk pengertian konotatif, biasanya terkait dengan Mahkamah Agungkesepatakan kultural Republik pengguna bahasa yang bersangkutan. Indonesia

Halaman 113 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Pengertian kata makar tentu saja dimaksudkan sabagai satu aksi pemikiran, tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk kata- kata dan kalimat, maupunberbagai aktivitas lainnya, yang Mahkamah Agungdianggap atauRepublik dinilai bertentangan dengan hukum,Indonesia yang mana kuasa penjagaan hukum tersebut dimandatkan kepada pemerintah yang berkuasa. Pengertian makar jika lebih disederhanakan adalah pikiran, ucapan, tindakan dan/atau perbuatan yang melawan hukum dan merongrong kekuasaan resmi pemerintah tertentu. Pengertian makar dapat juga dikaitkan dengan perbuatan, tindakan, dan ataupun berbagai bentuk pernyataan yang dimaksudkan/ditujukan untuk melawan negara.

 Perlu ditambahkan bahwa penggunaan kata makar biasanya muncul dalam ruang bahasa politik, atau dalam ilmu bahasa disebut sebagai register politik. Artinya, setiap kata akan secara konsisten muncul dalam ruang-ruang tertentu yang sesuai dengan tuntutan registernya. Itulah sebabnya, kata makar akan dipakai bagi pemerintah yang berkuasa secara resmi jika terdapat ucapan, pikiran, tindakan dan/atau perbuatan yang dianggap mengganggu jalannya kekuasaan pemerintah. Pemerintah di mana pun berhak melindungi kekuasaannya, demi tegaknya Mahkamah Agunghukum bernegara, Republik dalam mempertahankan kekuasaan Indonesia itu sendiri.  Pemerintah yang berkuasa tersebut juga harus mampu mengatasi berbagai tindakan makar sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam situasi ini, kita tidak membicarakan bagaimana cara-cara dan kontestasi berlangsung, karena hal tersebut sesuai dengan logika politik yang sedang berlangsung. Hal tersebut lebih relevan dibicarakan dalam perspektif ilmu politik.

 Bahwa Definisi atau pengertian yang dimaksud dengan “Referendum, Merdeka, dan Papua Merdeka“ dalam Perspektif Ilmu Bahasa adalah Kata-kata tersebut jika tidak diletakan dalam konteksnya, maka kata tersebut hanya berarti sesuai dengan makna denotatifnya. Misalnya, kata referendum berarti upaya aksi mengorganisasikan sikap dan suara yang secara politis dimaksudkan untuk memperpersoalkan posisi dan hubungan- hubungan suatu kelompok kepentingan dalam kehidupan bernegara.

 Kata merdeka berarti dalam keadaan bebas, tidak bergantung, Mahkamah Agungtidak diintervensi, Republik tidak dijajah, mandiri. Kata tersebut Indonesia paling

Halaman 114 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sering digunakan dalam konteks hubungan penjajah dan yang terjajah. Yakni ketika yang terjajah dapat membebaskan dirinya dari terjajah.

 Papua Merdeka artinya frase yang berarti Papua dalam keadaan Mahkamah Agungmerdeka sepertiRepublik pengertian merdeka dalam pengertian Indonesia di atas.  Akan tetapi, jika kata-kata atau frasa tersebut diletakkan atau dimasukkan ke dalam konteks kewacanaan tertentu, seperti berbagai peristiwa yang telah dijabarkan di atas, maka makna kata atau frasa tersebut berubah menjadi suatu peristiwa politik yang dimaksudkan sebagai gerakan-gerakan politik untuk memerdekakan Papua dari negara resmi, dalam hal ini merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 Tentu saja, sesuai dengan pertanyaan (a) berbagai pernyataan kata atau frasa tersebut, dalam faktanya menjadi gerakan yang disebut sebagai makar. Artinya, jawaban saya sebagai ahli bahasa berangkat dari fakta-fakta kebahasaan itu saja, tidak masuk ke ranah tinjauan atau ilmu lain. Persoalan apakah kemudian sebagai fakta makar perlu ditindaklanjuti menjadi peristiwa hukum, hal tersebut ada ahli lain yang bisa menjawabnya.

 Bahwa makna artikulasi dan analisis kebahasaan dari kalimat yang terdapat pada fakta peristiwa sesuai kronologis perkara Mahkamah Agungtersebut, yakni Republik berupa kalimat di bawah ini antara lainIndonesia : Angkat Tangan kiri Kiri melambangkan perlawanan Rakyat Papua Papua….. Merdeka (Massa) , Papua……Merdeka ( Massa ) Saksimau tanya, apakah ribuan kalian datang di tempat ini hanya karena kata Monyet,,, tidak, hanya karena kata Monyet….. Tidak ! Rakyat papua yang saksi hormati Hari ini saya berdiri di tempat ini Saya adalah rakyat papua Gubernur kolonial Indonesia adalah Rakyat Papua DPR penjajah Indonesia adalah Rakyat Papua MRP adalah Rakyat Semua pejabat yang hari ini duduk di bawah penguasa Indonesia adalah Rakyat Bangsa Papua Status kita hari ini Rakyat dan Rakyat Mahkamah AgungIngat ini baik-baik Republik Indonesia

Halaman 115 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Status kita hari ini di tempat ini di gedung ini adalah rakyat dengan Rakyat Kenapa,, yang mengalami , yang mengalami penistaan,penghinaaan Mahkamah Agungterhadap harkatRepublik martabat itu adalah bangsa Papua Indonesia Karena itu di tempat ini saksisampikan Siapa suruh anda jadi terjajah. Sadarilah bahwa didalam Negara yang terjajah rasisme monyet itu akan tetap subur dan terpelihara.

 Sejarah dimanapun membuktikan itu ,di Afrika ,di Amerika ,dimana-manapun membuktikan penjajahan yang paling terstruktur, meinset, persektif ,kolonial adalah presfektifRasial, kenapa, karena Bangsa-Bangsa di Dunia, Negara-negara di dunia ini terbagi atas wilayah-wilayah yang di bentuk berdasarkan Rasial, karena itu hari ini saksimau bilang jangan pernah musuhi dengan kata monyet ,tetapi sadarilah bahwa ada Rakyat Papua, ada Gubernur dan Rakyat Papua , ada rakyat Papua hari ini adalah statusnya terjajah, status terjajah, didalam wilayah yang terjajah, penindasan akan selalu ada.hei,, saksimau bilang di dalam wilayah yang terjajah,penindasan akan selalu ada, kamu kaget hari ini dengan kata monyet tetapi anda bayangkan 436.000 Mahkamah Agunghutan setiap hariRepublik habis , setiap tahun habis , 436Indonesia Hektar hutan Papua setiap tahun habis di ijinkan oleh Jakarta , pulang ke kampung-kampung anda ,berapa hutan yang habis, hari ini anda katakan ,, hari ini, ada tangisana juga hari ini, ribuan rakyat juga mengungsi di mana-mana tidak bisa makan dan tidak bisa tidur, hari ini bupati Nduga sudah mendesak Jakarta, gubernur Papua juga sudah mendesak Jakarta tapi jakarta tidak mendengar ini,apakah kita terus mengimis ke Jakarta,

 Hari ini saksimau bilang, kematian rakyat di Nduga 130 lebih , 180 lebih itu tidak sebanding, kalau hari ada tangisi mereka, itu tidak sebanding dengan kematian Rakyat Papua setiap hari di semua daerah Papua, tetapi saksimau bilang hari ini, adalah hidup bagi rakyat yang melawan di Nduga karena mereka melawan baru mati tapi yang lain tidak melawan baru mati bodoh-bodoh setiap hari, hari ini juga berkorban dia mati demi perlawanan, tapi di daerah lain tidak melakukan perlawanan tapi mati setiap hari.

 Yang berikut, he,,, bukan soal kata monyet tapi harkat dan Mahkamah Agungmartabat orang PapuaRepublik bukan saja rakyat biasa yang Indonesia alami, hari

Halaman 116 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ini di gedung ini rakyat Papua kita, Gubernur ini, DPRP disini selama 19 tahun otsus berjalan hanya dijadikan sebagai boneka Jakarta , semua kewenang diambil alih oleh Jakarta, saksimau Mahkamah Agungbilang hari Republikini 19 besok 2021 dana otsus habis, Indonesia bapak Presiden sudah katakan lewat media ketika otsus 2021 habis ,masa kontrak Rakyat Papua dengan Indonesia sudah Habis, tapi saksimau bilang ini bapak gubernur hari ini ,2001 elit politik Jakarta jual Papua Merdeka demi dapat otsus, tapi besok jangan lagi jual Papua Merdeka untuk dapat otsus plus jangan lagi jual isi Papua Merdeka untuk dapat otsus plus, jangan lagi eksploitasi Papua untuk dapat otsus Plus , hari ini saksikatakan Otsus Habis, 19 tahun habis, 19 tahun ini apakah rakyat Papua berbuat , apakah semua kewenangan kebijakan sudah diambil oleh orang-orang ini (Pemerintah Papua ), orang-orang MRP juga ada di sini, beberapa perdasus yang diusulkan ke Jakarta namun ditolak terus, itu artinya tadi kata monyet itu sama persis ketika semua perdasus, kewenangan kebijakan diambil oleh jakarta itu artinya rakyat menggap bahwa kamu gubernur itu bintang-bintang monyet, DPRD ini monyet karena semua perdasus ditolak oleh Jakarta, jangan lagi melanjutkan status Otsus di Papua barat, rakyat hari Mahkamah Agungini berdaulat, kembalikanRepublik kepada rakyat, rakyat menentukanIndonesia hari ini ,rakyat kawal, otsus berakhir , tidak ada solusi lain Referndum di Papua barat, tidak ada solusi lain Referendum di Papua barat , kami tidak mau ada didalam nostalgia dan retorika kolonial,kami sudah bosan dengan isu –isu pembangunan , semua jalan yang kalian bangun habiskan orang Papua, hutan habis, semua habis, jadi hari ini monyet kita jadikan sebagai simbol Perlawana, tetapi hari ini bersama-sama rakyat hari ini kita katakan bahwa ini adalah musyawarah Rakyat Papua memutuskan, musyawarah Rakyat Papua yang dihadiri oleh semua elemen rakyat Papua yang ada,tapi tidak ada jalan lain, tidak ada solusi lain, kalau Rakyat Papua ingin dihargai maka kemerdekaan adalah Solusi, Indonesia di jaman Belanda, belanda katakan mereka Monyet, mereka anjing, mereka adakan Konsolidasi mereka melakukan perlawanan, bersatu untuk Indonesia merdeka, hari ini ketika harga dirimu di hancurkan, martabat dirimu dihancurkan, rakyat Mahkamah Agungbersatu semua bersatauRepublik nyatakan sikap untuk merdeka, Indonesia hari ini

Halaman 117 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

rakyat berdiri di gedung ini bukan untuk kompromi terhadap Indonesia hari ini kita tuntut persatuan dan berikan satu sikap Jakarta , kasitahu kepada Rakyat Indonesia, kami Rakyat Papua Mahkamah Agungberhak untuk Republik menentukan Nasib sendiri, karenaIndonesia ada hukum Internasional yang menyatakan dengan tegas atau resolusi PBB yang tidak berbunyi bahwa Wilaya Papua adalah Wilayah yang sah di dalam NKRI, saksikatakan hari ini Pasifik berada disamping kita hari ini, kita akan desak PBB untuk datang ke Papua hari ini, karena itu saksikatakan bahwa Bangsa Papua bukan bangsa yang miskin di bangsanya sendiri tetapi bangsa papua suara ada mengelegar di mana-mana di seluruh dunia. Angkat tangan kiri, yang mau kawal perlawanan Rakyat Papua angkat tangan kiri, karena tidak ada solusi lain, tidak ada masa depan , hanya miskin didalam Indonesia. Papua…… Merdeka, papua……..merdeka , papua………..merdeka. Memiliki arti berupa : Terdapat berbagai peristiwa makar yang bertumpang tindih dengan berbagai aktivitas resistensi (perlawanan). Artinya, tidak semua peristiwa resistensi dapat dikatakan makar. Akan tetapi, peristiwa makar sudah pasti peristiwa melakukan perlawanan (resistensi). Mahkamah AgungJenis dan sifat peristiwaRepublik makar atau resistensi tersebut Indonesia ada yang bersifat fisik (dengan melakukan berbagai kekerasan), ada peristiwa yang bersifat aksi-aski simbolik, baik dengan gerakan- gerakan simbolik tertentu, atau dengan mengeluarkan pernyataan- pernyataan kewacanaan. Jika makar dan resistensi tersebut bersifat kekerasan, seperti telah dijabarkan secara detil di atas, maka dalam perspektif apapun sudah pasti melanggar hukum. Artinya, tidak makarpun jika terdapat peristiwa kekerasan yang tidak dilindungi hukum, maka peristiwa tersebut sudah pasti merupakan peristiwa kriminal yang melanggar hukum Namun, terdapat makar yang tidak kalah berbahayanya, yakni makar yang bersifat kewacanaan dengan aksi-aksi simboliknya. Pernyataan-pernyataan dan peristiwa yang dijabarkan di atas adalah aksi makar di tataran kewacanaan dan simbolik. Kenapa makar pada tataran kewacanaan dan simbolik menjadi Mahkamah Agungsangat berbahaya. Republik Wacana selalu mengandung hal-halIndonesia yang

Halaman 118 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

bersifat ideologis sehingga akan terjadi benturan yang bersifat ideologis karena perbedaan dalam memahami posisi sosial dan politik masing-masing warga. Dalam hal ini, misalnya, Pancasila Mahkamah Agungtidak lagi Republik menjadi sandaran dan pegangan Indonesia bersama dalam kehidupan berbangsa. Sementara itu, hal simbolik merupakan kesepakatan “mana suka” suatu masyarakat, bangsa, atau negara terkait dengan perjanjian untuk hal-hal yang disepakati secara bersama-sama. Artinya, siapapun yang melanggar kesepatan simbolik tersebut, maka mereka telah melangggar dan menghina simbol tersebut. Misalnya, bangsa dan negara Indonesia sepakat secara simbolik berbendera merah putih, maka siapapun yang melanggar kesepakatan tersebut dianggap telah melanggar perjanjian suci tersebut. Tindakan mengibarkan bendera selain merah putih adalah tindakan makar. Selain itu, pengertian-pengertian rasisme, penjajah, dengan contoh penggunaan kata monyet merupakan peyoratif yang sengaja dimobilisasi untuk menghasut warga Indonesia dari Papua. Hal ini juga bersifat makar wacana dan simbolik. Pernyataan tersebut jika diungkapkan di ruang publik, maka tindakan itu bersifat makar.

Mahkamah Agung Bahwa Makna Republik artikulasi dan analisis kebahasaan Indonesia dari adanya pernyataan yang terdapat pada fakta peristiwa sesuai kronologis perkara tersebut, yakni berupa : Pembentukan organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) secara terang dan terbuka memiliki tujuan untuk membentuk Negara Papua dengan nama Negara ”WEST WAPUA”, Wilayah Negara meliputi ”WEST NEW GIUNEA” Rakyat/Penduduk bernama WEST WAPUA, dengan memiliki lagu kebangsaan yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan memiliki bendera negara yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR”. Adalah Hal yang perlu dilihat adalah makna-makna perlawanan untuk memisahkan diri, untuk membedakan diri, dengan bangsa dan negara Indonesia. Artinya, semua gerakan untuk memisahkan dan membedakan diri dengan bangsa dan Mahkamah Agungnegara Indonesia Republik adalah gerakan makar. Apalagi Indonesia jika sikap,

Halaman 119 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pikiran, dan perbuatan tersebut direalisasikan dalam berbagai tindakan aksi-aksi yang terorganisasi, terstruktur, dan sistematis. Berbagai bukti yang diperlihatkan seperti adanya pembentukan Mahkamah Agungorganisasi KNPBRepublik (Komite Nasional Papua Barat) Indonesia bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) secara terang dan terbuka memiliki tujuan untuk membentuk Negara Papua dengan nama Negara ”WEST WAPUA”, Wilayah Negara meliputi ”WEST NEW GIUNEA” Rakyat/Penduduk bernama WEST WAPUA, dengan memiliki lagu kebangsaan yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan memiliki bendera negara yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR”, merupakan bukti gerakan makar untuk memisahkan dan membedakan diri dari bangsa dan negara Indonesia. Hal yang paling menonjol adalah bagaimana segala sesuatu telah dipersiapkan hingga ke lagu kebangsaan seperti HAI TANAHKU PAPUA, dan bendera BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR. Hal tersebut memperlihatkan bahwa bergagai gerakan, pikiran, dan wacana-wacana yang telah diperlihatkan oleh mereka yang ingin Mahkamah Agungmemerdekakan Republik diri dari NKRI adalah tindakan yangIndonesia tidak sesuai dengan simbol-simbol kebersamaan dan persatuan Indonesia. Artinya, gerakan tersebut adalah gerakan makar. Hal yang perlu dilihat adalah makna-makna perlawanan untuk memisahkan diri, untuk membedakan diri, dengan bangsa dan negara Indonesia. Artinya, semua gerakan untuk memisahkan dan membedakan diri dengan bangsa dan negara Indonesia adalah gerakan makar. Apalagi jika sikap, pikiran, dan perbuatan tersebut direalisasikan dalam berbagai tindakan aksi-aksi yang terorganisasi, terstruktur, dan sistematis. Berbagai bukti yang diperlihatkan seperti adanya pembentukan organisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) secara terang dan terbuka memiliki tujuan untuk membentuk Mahkamah AgungNegara Papua denganRepublik nama Negara ”WEST WAPUA”, Indonesia Wilayah

Halaman 120 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 120

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Negara meliputi ”WEST NEW GIUNEA” Rakyat/Penduduk bernama WEST WAPUA, dengan memiliki lagu kebangsaan yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan memiliki bendera negara yakni Mahkamah Agung”BINTANG RepublikKEJORA/BINTANG FAJAR”, merupakan Indonesia bukti gerakan makar untuk memisahkan dan membedakan diri dari bangsa dan negara Indonesia. Hal yang paling menonjol adalah bagaimana segala sesuatu telah dipersiapkan hingga ke lagu kebangsaan seperti HAI TANAHKU PAPUA, dan bendera BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR. Hal tersebut memperlihatkan bahwa bergagai gerakan, pikiran, dan wacana-wacana yang telah diperlihatkan oleh mereka yang ingin memerdekakan diri dari NKRI adalah tindakan yang tidak sesuai dengan simbol-simbol kebersamaan dan persatuan Indonesia. Artinya, gerakan tersebut adalah gerakan makar.

 Bahwa makna artikulasi dan analisis kebahasaan dari adanya video pembakaran bendera merah putih sebagai lambang bendera NKRI dan adanya pengibaran dan penaikan bendera bintang kejora yang diklaim sebagai bendera Papua Merdeka adalah Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tidak ada kata lain bahwa berbagai tindakan tersebut adalah tindakan makar wacana Mahkamah Agungdan simbolik. RepublikAkan tetapi, berbagai aksi yang Indonesia dilakukan tidak hanya sekedar melakukan makar wacana dan simbolik. Tindakan aksi-aksi yang dilakukan juga telah melawan perjanjian resmi dan syah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Artinya, tindakan makar bukan hanya pada tataran wacana, simbolik, tetapi juga pada tataran tindakan/aksi itu sendiri. Ketiga jenis makar tersebut akan memberikan implikasi yang berbeda. Tindakan makar wacana akan terkait dengan benturan-benturan ideologis, yakni ketika Pancasila dan UUD ’45 tidak lagi menjadi sandaran ideologi dan dasar berbangsa dan bernegara. Makar simbolik justru lebih berbahaya karena secara langsung telah melanggar kesepakatan arbitrer yang kita telah sama berjanji secara resmi dan syah, sebagai pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua hal di atas akan menjadi terejawantahkan dengan tindakan berbasis makar wacana dan makar simbolik. Implikasinya dapat Mahkamah Agungkita lihat dari Republik kelompok-kelompok kepentingan Indonesia yang ingin

Halaman 121 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 121

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

memisahkan diri, membedakan diri, dan memerdekakan diri dari kebersamaan dan kesatuan berbangsa dan bernegara Indonesia. Tidak ragu saya mengatakan bahwa semua tindakan tersebut adalah Mahkamah Agungmelanggar Republik konsensus bersama, dengan kataIndonesia lain melanggar hukum. Menimbang, bahwa terhadap keterangan Ahli tersebut Terdakwa menyatakan membenarkan dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa dipersidangan dihadirkan Ahli MUHAMMAD RUKKYANDI, SH., MH..

 Bahwa Definisi atau pengertian yang dimaksud dengan “ Makar “ dalam Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara adalah berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi : “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu undang undang dasar Mahkamah Agungnegara indonesia, Republik yang terbentuk dalam suatu susunanIndonesia negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”, pembukaan UUD 1945 tersebut merupakan gagasan yang mendasar dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan rakyat atau negara demokratis yang didalam perkembangannya bangunan suatu negara demokratis selalu berdampingan dengan prinsip negara hukum. Dalam konteks di indonesia apabila dihubungkan dengan prinsip negara hukum maka sebagai negara merdeka dan berdaulat memiliki kebebasan menentukan tertib hukumnya sendiri termasuk menentukan ruang lingkup kejahatan terhadap negara. Maka Mahkamah Agungdengan demikian Republikkeberadaan atas pengaturan perbuatan Indonesia makar

Halaman 122 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 122

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

merupakan bagian dari kewenangan penuh negara berdaulat untuk mengaturnya.

 Dalam perkembangan perspektif best practice praktik hukum tata negara di indonesia makar dapat diartikan sebagai sikap Mahkamah Agungperlawanan Republik terhadap keadaan sistem fundamental Indonesia yang diatur dalam konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu perubahan sistem atau suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian, mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara dan menghambat jalannya suatu penyelenggaraan pemerintahan yang konstitusional dengan tujuan terciptanya kondisi porak poranda dan memberikan dampak kerugian bagi segenap rakyat indonesia. Lebih lanjut, makar merupakan suatu perbuatan yang dilarang dalam konteks daulat negara, hal tersebut bertitik pangkal pada penalaran hukum atas suatu bangunan konstitusi (contitutie is de hoogste wet) khususnya ruang lingkup pembatasan atas suatu kemerdekaan berserikat / berkumpul dan kebebasan menyatakan pikiran lisan dan tulisan.

 Dalam kerangka pemahaman negara hukum yang demokratis, Mahkamah Agungkehidupan bernegara Republik dan hubungan antar warga Indonesia negara dan negara tidak dapat dipisahkan dari prinsip jaminan dan perlindungan hak konstitusional (constitutional rights) setiap warga negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945 amandemen. Seiring berkembangnya tatanan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka hukum sebagai instrumen negara memiliki karakteristik yang dibentuk dalam suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dalam rangka menjamin adanya kepastian hukum mengenai batasan kebebasan hak konstitusional setiap warga negara. Ketentuan pasal 28 UUD 1945, menyatakan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang – undang. Ketentuan pasal tersebut merupakan eksistensi jaminan dan perlindungan hak kemerdekaan menyampaikan pendapat sebagai bagian dari hak konstitusional setiap warga negara. Namun prinsip pemenuhan hak Mahkamah Agungkonstitusional tersebut Republik haruslah dipahami dalam suasana Indonesia dinamika

Halaman 123 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 123

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kehidupan ketatanegaraan sebagaimana terdapat interrelasi yuridis terhadap ketentuan pasal 28 huruf J ayat (2) UUD 1945 amandemen yang menyatakan bahwa : dalam menjalankan hak Mahkamah Agungdan kebebasannya, Republik setiap orang wajib tunduk kepadaIndonesia pembatasan yang ditetapkan dengan undang – undang dengan maksud semata – mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai – nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Rambu – rambu kebebasan menyampaikan pendapat dalam bingkai konstitusi secara wet matigheid van bestuur (prinsip legalitas) menjadi sandaran undang – undang organik yang dilahirkan semata – mata guna melaksanakan ketentuan konstitusi sebagaimana dimaksud. Secara teknis dan substansial nomenklatur ketentuan kebebasan menyampaikan pendapat dapat ditelusuri dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum, Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (Wetboek Van Straftrecht – KUHP). Mahkamah Agung KUHP menjadikan Republik kejahatan terhadap keamanan Indonesianegara sebagai bentuk demokrasi yang melanggar hukum yang berkarakteristik dan berorientasi negatif (tidak damai, chaos, menghasut untuk melakukan pelanggaran hukum atau menyerang pemerintah, provokatif, melakukan pemberontakan, memisahkan diri dari NKRI dan mengganggu stabilitas penyelenggaraan negara dan keamanan negara serta ketertiban umum) sebagai perbuatan kejahatan makar yang dikecualikan sebagai pengecualiaan keadaan bersyarat oleh konstitusi (vide pasal 28 huruf J ayat 2 UUD 1945 Juncto pasal 70 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM). Adapun disamping hak – hak konstitusional yang dilindungi oleh konstitusi, negara juga telah mewajibkan (vide pasal 6 UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum) kepada setiap warga negara didalam menyampaikan pendapat dimuka umum untuk : a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain; b. menghormati aturan-aturan moral yang Mahkamah Agungdiakui umum; c.Republik menaati hukum dan ketentuan Indonesia peraturan

Halaman 124 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 124

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

perundang-undangan yang berlaku; d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

 Maka dengan demikian sesuai dengan pertimbangan hukum Mahkamah Agungputusan Mahkamah Republik Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017 Indonesia halaman 154 yang menyatakan : “…. Mahkamah telah berpendapat bahwa delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya syarat itu terhadap pelaku telah dapat dilakukan tindakan penegakan hukum oleh apparat penegak hukum”. Sebagaimana juga pertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 28/PUU-XV/2017 halaman 147 yang menyatakan : “…. Terhadap isu konstitusional tersebut, sepanjang berkenaan dengan pasal 104, pasal 106, dan pasal 107 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana makar, Mahkamah telah menyatakan pendiriannya sebagaimana tertuang dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU- XV/2017 ..”

 Bahwa Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara terhadap adanya orgasisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN- PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Mahkamah AgungBarat/Tentara PembebasanRepublik Nasional Organisasi PapuaIndonesia Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) yang pergerakannya secara terang dan terbuka memiliki tujuan untuk membentuk Negara Papua dengan nama Negara ”WEST WAPUA”, Wilayah Negara meliputi ”WEST NEW GIUNEA” Rakyat/Penduduk bernama WEST WAPUA, dengan memiliki lagu kebangsaan yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan memiliki bendera negara yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR” adalah berdasarkan kerangka konseptual maksud terbentuknya Undang – Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 Mahkamah Agungtentang Organisasi Republik Kemasyarakatan, secara filosofis Indonesia yuridis

Halaman 125 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 125

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

termuat dalam pokok pikiran bagian konsiderans yang menyatakan bahwa dalam rangka melindungi kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan undang – undang Mahkamah Agungdasar negara Republik republik indonesia tahun 1945 negara Indonesia wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Lahirnya suatu kewajiban negara didalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan refleksi paradigma ideologi Pancasila sebagai suatu pedoman dalam penyelenggaraan sistem bernegara. Bahwa organisasi kemasyarakatan sebagai wadah didalam menjalankan kebebasan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat sebagaimana ketentuan konstitusi pasal 28, yang terbentuk dengan tujuan berdasarkan Pancasila wajib melalui suatu rangkaian proses administratif yang mengesahkan kedudukan legal standing organisasi kemasyarakatan sebagai badan hukum yang diakui oleh negara melalui pengesahan oleh Menteri hukum dan HAM. Secara normatif pembentuk undang – undang telah menegaskan rambu – rambu konstitusional asas keberadaan organisasi kemasyarakatan yakni tidak bertentangan dengan jiwa Pancasila dan undang – undang dasar 1945. Pelanggaran terhadap asas – asas organisasi kemasyarakatan Mahkamah Agungyang telah menegaskan Republik tidak bertentangan dengan Indonesia Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 pada hakekatnya merupakan perbuatan yang sangat tercela oleh pengurus atau ormas yang bersangkutan karena telah melanggar kesepakatan para pendiri negara republik Indonesia dan sebagai wujud pikiran, niat jahat yang semula telah ada sejak ormas tersebut didaftarkan. Berdasarkan fakta dan peristiwa yang terjadi di papua dengan ditemukannya ormas KNPB (komite nasional papua barat) yang tidak melalui proses pembentukan secara administratif sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan illegal dan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 59 ayat 4 huruf b jo. Pasal 60 ayat (2) jo. Pasal 82A ayat (2) Undang – Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Mahkamah AgungPeraturan Pemerintah Republik Pengganti Undang – Undang Indonesia Nomor 2

Halaman 126 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 126

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Bahwa selain keberadaan KNPB (komite nasional papua barat), maka Mahkamah Agungpembentukan Republik dan keberadaan TPN-PB/TPN-OPM Indonesia (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi yang terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) jelas merupakan tindakan illegal yang bertentangan dengan konstitusi dan nilai – nilai pancasila. Sehingga keberadaanya tidak berdasarkan pada nilai demokrasi yang berlaku di indonesia tetapi telah memenuhi kualifikasi suatu perbuatan yang secara nyata melawan hukum sebagai bagian dari rangkaian perbuatan makar sebagaimana telah diatur dalam kitab undang – undang hukum pidana. Bahwa dapat saya jelaskan ketentuan pasal 35 jo. 36B UUD 1945 telah mengatur secara tegas dan rigid mengenai identitas suatu Mahkamah Agungnegara republik Republik indonesia yang menyebutkan bahwaIndonesia bendera negara republik indonesia adalah bendera merah putih. Selanjutnya, lagu kebangsaan negara republik indonesia adalah indonesia raya. Bahwa bendera, lambang negara dan lagu kebangsaan indonesia merupakan sarana pemersatu dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara. Maka dengan demikian pembentuk undang – undang menetapkan suatu norma ketentuan pidana pasal 66 Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan yang merupakan sanksi pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan kehormatan bendera negara republik indonesia. Dengan adanya fakta dan peristiwa lagu kebangsaan papua merdeka yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan mengibarkan bendera negara papua merdeka yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR” maka perbuatan tersebut telah tergolong melawan hukum Mahkamah Agungsebagaimana diatur Republik lebih lanjut dalam Undang – Undang Indonesia Nomor

Halaman 127 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 127

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

 Bahwa Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara ketika orgasisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN-PB/TPN-OPM Mahkamah Agung(Tentara Pembebasan Republik Nasional Papua Barat/Tentara Indonesia Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan pemisahan dari wilayah NKRI dengan membentuk wilayah sendiri atau negara sendiri adalah ketika orgasisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan Mahkamah AgungFWPC (Free Republik West Papua Compaing) melakukan Indonesia pergerakan pemisahan dari wilayah NKRI dengan membentuk wilayah sendiri atau negara sendiri adalah tergolong kejahatan makar terhadap keamanan negara berdasarkan pasal 106 KUHP sesuai dengan pertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan : “…. Mahkamah telah berpendapat bahwa delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya syarat itu terhadap pelaku telah dapat dilakukan tindakan penegakan hukum oleh aparat penegak hukum”. Bahwa dengan adanya niat dan perbuatan permulaan untuk melakukan pergerakan pemisahan separatis dari NKRI merupakan tindakan illegal yang bertentangan dengan konstitusi dan nilai – nilai pancasila serta sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi dan pasal 59 ayat 4 huruf b jo. Pasal 60 ayat (2) jo. Pasal 82A ayat (2) Undang – Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Mahkamah AgungPenetapan Peraturan Republik Pemerintah Pengganti Undang Indonesia – Undang

Halaman 128 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 128

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

 Bahwa Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara terhadap adanya perbuatan penurunan dan pembakaran bendera merah putih Mahkamah Agungsebagai lambang Republik negara NKRI dan penaikan Indonesia dan pengibaran bendara bintang kejora pada tanggal 29 Agustus 2019 di Kantor Gedung Gubernur Papua pada saat aksi demonstrasi adalah terkait perbuatan penurunan dan pembakaran bendera merah putih sebagai lambang negara NKRI dan penaikan dan pengibaran bendara bintang kejora pada tanggal 29 Agustus 2019 di Kantor Gedung Gubernur Papua pada saat aksi demonstrasi adalah perbuatan yang telah memenuhi ketentuan pasal 66 Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan “Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)” yang merupakan sanksi Mahkamah Agungpidana atas perbuatanRepublik menghina dan merendahkan Indonesia kehormatan bendera negara republik indonesia.

 Bahwa Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara dan Admisnitrasi Negara atas adanya fakta peristiwa sesuai uraian kronologis perkara tersebut diatas adalah dengan adanya fakta peristiwa sesuai uraian kronologis perkara tersebut diatas dalam Perspektif Ilmu Hukum Tata Negara telah terjadi tindakan makar dengan cara separatis sebagaimana pasal 106 KUHP yang diartikan sebagai sikap perlawanan terhadap keadaan sistem fundamental yang diatur dalam konstitusi (in het staatsrecht is een contitutie de grondslag van een staat) dalam suatu negara dengan cara berkeinginan untuk melakukan suatu pemisahaan diri (separatis) yang dilakukan dengan suatu pergerakan yang diawali dengan suatu niat perencanaan dan adanya perbuatan permulaan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian dan mengancam fondasi sendi – sendi bangunan negara. Bahwa keberadaan ormas KNPB (komite nasional papua Mahkamah Agungbarat) yang tidak melaluiRepublik proses pembentukan secara Indonesia administratif

Halaman 129 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 129

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai badan hukum yang sah dan melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan negara republik Indonesia maka segala aktifas dari KNPB sebagai organisasi kemasyarakatan Mahkamah Agungmerupakan Republik illegal dan melawan hukum sebagaimana Indonesia dimaksud dalam pasal 59 ayat 4 huruf b jo. Pasal 60 ayat (2) jo. Pasal 82A ayat (2) Undang – Undang No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Bahwa keberadaan TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi yang terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) jelas merupakan tindakan illegal yang bertentangan dengan konstitusi dan nilai – nilai pancasila. Sehingga telah memenuhi kualifikasi suatu perbuatan makar sebagaimana telah diatur dalam kitab undang – undang hukum pidana. Mahkamah AgungBahwa dengan adanyaRepublik fakta dan peristiwa lagu kebangsaan Indonesia papua merdeka yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan mengibarkan bendera negara papua merdeka yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR” maka perbuatan tersebut telah tergolong melawan hukum sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan suatu bagian rangkaian dari perbuatan makar, perbuatan yang telah memenuhi ketentuan pasal 66 Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan “Setiap orang yang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Mahkamah AgungRp500.000.000,00 Republik (lima ratus juta rupiah)” yang merupakan Indonesia sanksi

Halaman 130 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 130

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pidana atas perbuatan menghina dan merendahkan kehormatan bendera negara republik indonesia.

 Bahwa Persepktif Ilmu Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara pada dampak kehidupan berbangsa dan bernegara Mahkamah Agungterhadap adanya Republik fakta peristiwa sesuai uraian Indonesiakronologis perkara tersebut diatas adalah dampak kehidupan berbangsa dan bernegara dengan adanya fakta peristiwa sesuai dengan uraian kronologis pada perkara diatas adalah terancamnya keutuhan bangsa baik seluruhnya maupun sebagian, terancam fondasi sendi – sendi bangunan negara dan menghambat jalannya suatu penyelenggaraan pemerintahan yang konstitusional dengan tujuan terciptanya kondisi perpecahan dan ketidakamanan bagi segenap rakyat Indonesia.

 Bahwa sikap tindakan Pemerintah/Negara atas adanya fakta peristiwa sesuai uraian kronologis perkara tersebut diatas dalam rangka menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta kedulatan Negara adalah sikap tindakan Pemerintah/Negara atas adanya fakta peristiwa sesuai uraian kronologis perkara tersebut diatas dalam rangka menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta kedaulatan negara yakni tindakan tegas penegakan hukum oleh apparat penegak hukum sesuai Mahkamah Agungdengan pertimbangan Republik hukum putusan Mahkamah Indonesia Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan : “…. Mahkamah telah berpendapat bahwa delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya syarat itu terhadap pelaku telah dapat dilakukan tindakan penegakan hukum oleh aparat penegak hukum”.

 Menimbang, bahwa keterangan Ahli tersebut Terdakwa menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa selanjutnya didengar keterangan Terdakwa Agus Kossay, sebagai berikut:

 TERDAKWA tidak mengetahui sejak kapan berdirinya KNPB, sebab TERDAKWA bergabung dengan KNPB sejak tahun 2011 sebagai anggota Biasa, pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah sdr. BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 sdr. Mahkamah AgungVICTOR YEIMO alias Republik VIKY menggantikan sdr. BUCHTAR Indonesia TABUNI

Halaman 131 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 131

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sebagai Ketua KNPB Pusat karena saat itu sdr. BUCHTAR TABUNI masuk penjara namun TERDAKWA tidak mengetahui perkaranya apa, kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Mahkamah AgungKongres ke- IIRepublik yang dilaksanakan di Asrama UNCENIndonesia Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, dengan menghasilkan pengurus KNPB yang baru yaitu : Ketua Umum : AGUS KOSSAY Ketua 1 : Warpo Wetipo Sekjen : Veronika Huby Sekretrais 1 : Mecky Yeimo Bendahara : Patrik Logo Juru Bicara international : VICTOR YEIMO. Juru bicara National : ONES SUHUNIAP. BIDANG DIKPOL:------a. EMANUEL WAGAYOP------b. SELLY TRIBAY------c. RIKON PISAKAY------BIDANG MEDIA PROPAGANDA------a. DESPA MAIHOL------Mahkamah Agungb. TINUS HILUKA------Republik Indonesia c. KRIMINAL------BIDANG SENI BUDAYA------a. ALEX------b. FRANS------c. ALEX HISAGE------BIDANG KEROHANIAN ------IRWANTO MABEL------KOMISARIS INTELEJEN------a. TERPIN WENDA------b. YUSTUS KOGEYA------c. AGUS RAMAROPEN------KOMISARIS MILITAN------a. PATRIS WENDA------b. JONER UAGA------c. ANDY MUK------Mahkamah AgungKOMISARIS HUKUM Republik DAN HAM------Indonesia

Halaman 132 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 132

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

a. TEREN SURABUT------b. ABRIT MABEL------c. ONES SUHUN------Mahkamah AgungKOMISARIS KPN------Republik Indonesia a. ISMAEL ALUA------b. IKE DOGOPAI------KOMISARIS PALANG MERAH RENDI WETIPO------b) TERDAKWA tidak tahu latar belakang berdirinya KNPB tersebut.------c) Tujuan, Visi dan Misi didirikan KNPB adalah memperjuangkan hak Papua untuk menentukan Nasib sendiri melalui Referendum.------d) KNPB didirikan tidak melalui Akta Notaris, dan KNPB tersebut berdiri tidak disahkan melalui Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia.------

 Bahwa Pelaksanaan Kongres ke – II KNPB tanggal 23-25 Oktober 2018 tersebut selain menghasilakan pengangkatan pengurus KNPB Pusat yang baru, namun ada juga hasi kesepakatan lain yaitu : dengan membuat “ RESOLUSI KONGRES – II KOMITE NASIONAL Mahkamah AgungPAPUA BARAT “Republik yaitu berisi “Atas Pertolongan danIndonesia perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa “ Menyimak keseluruhan pembahasan Kongres KNPB ke – II yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2018 menghasilkan resolusi-resolusi yang merupakan kesatuan sikap dan kebulatan tekad dari seluruh delegasi KNPB yang merupakan pimpinan Rakyat West Papua dari Wilayah dan konsulat yakni memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua barat yang merdeka secara Politik melalui jalur Referendum sebagai solusi damai dan demokrasi.------

 Guna mencapai tujuan itu, KNPB menyerukan : ------a) Mobilisasi umum menuju Mogok Sipil Nasional sebagai agenda Aksi Nasional Bangsa Papua.------b) Kembali mengakui TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Mahkamah AgungPapua Barat ) Republik sebagi satu-satunya militer Papua Indonesia barat dan

Halaman 133 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 133

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

memperkuat sistem dan manajemen Militer Papua Barat TPNPB.-- c) Kembali memperkuat sistem dan manajemen lembaga Politik Mahkamah AgungBangsa Republik Papua sebagai wadah Reperenstatip Indonesia rakyat Papua.------d) Kembali mendukung persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di internasional. ------

 Sejak tahun 2011-Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa KNPB, sehingga setiap rapat-rapat pengurus KNPB, TERDAKWA tidak dilibatkan dalamm kegiatan tersebut sehingga TERDAKWA tidak mengetahui rapat-rapat tersebut, namun untuk aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain TERDAKWA selalu ikut-ikutan membagi selebaran dan ikut demostrasi, namun pada tanggal 25 Oktober 2018 saat TERDAKWA dipilih sebagai ketua Umum KNPB Pusat, baru TERDAKWA mulai aktif mengikuti kegiatan rapat atau aksi-aksi KNPB.------

 bahwa tujuan KNPB adalah memperjuangkan hak Papua untuk menentukan Nasib sendiri melalui Referendum memiliki arti bahwa Mahkamah Agungmemperjuangkan Republik Hak-hak Papua untuk memilih untuk Indonesia menentukan apakah Papua menjadi sebuah Negara sendiri atau Papua tetapi berada dalam Wilayah NKRI.------

 Bahwa kegiatan yang di lakukan mengadakan rapat untuk mendiskusikan setiap aksi kegiatan yang di lakukan untuk meminta referendm kepada pihak Repblik Indonesia seperti membuat selebaran - selebaran yang menghimbau kepada masyarakat yang bedara di wilayah Pupua untukberpartisipasi dalam setiap rencana kegiatan yang di lakukan oleh organisasi KNPB selain itu juga biasanya himbauan - himbauan seruan aksi di lakukan melalui media facebook akun pribadi milik TERDAKWA yaitu “YOKA AGUS KOSSAY “

 Selain itu, KNPB pernah mengikuti aksi Demo Tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019, dimana aksi demo tersebut yang inisiatornya adalah Mahasiswa UNCEN Jayapura yaitu melalui sdr. FERY KOMBO ( Ketua BEM UNCEN Jayapura Mahkamah Agung Yang menjadi Panitia/tim Republik pengarah/stering Comite /pimpinan Indonesia :

Halaman 134 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 134

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Stering Komite : VICTOR YEIMO, ONES SUHUNIAP, MECKY YEIMO, FERONIKA HUBI, STEVEN ITLAY, WARPO WETIPO. - Panitia : Ketua / FERONIKA HUBI, Sekretaris/DEZPA MAIHOL Mahkamah Agungbendahara/MUSA Republik TOBAY.------Indonesia - Pimpinan Sidang kongres KNPB ke-II adalah Sdr. STEVEN ITLAY ( ketua ), sdr. ONES SUHUNIAP ( Sekretaris ) dan sdr. MECKY YEIMO ( Anggota ).--

 Tata cara pelaksanaan Sidang Kongres KNPB ke-II sebagai berikut - Membuat rencana kongres II dengan mengadakan rapat pada tanggal 7 s/d 8 Mei 2018 di kantor KNPB wilayah Timika jln. Freport lama jalan bendungan, dengan pimpinan rapat sdr. ONES SUHUNIAP selaku ketua, sdr. STEVEN ITLAY selaku sekretaris dan di buatkan resume hasil rapat. - Melaksanakan pra kongres II KNPB tanggal 12 s/d 13 Oktober 2018 di asrama Yahukimo kamwolker perumnas III Waena - Abepura Jayapura, yang di hadiri sebanyak 53 (lima puluh tiga) peserta utusan dari KNPB Wilayah berdasarkan daftar hsil peserta Pra kongres dan membuat resume / laporan hasil kegiatan. - Membuat surat arahan umum Kongres II yang di tujukan kepada Mahkamah Agungpengurus KNPB Republik wilayah dan konsulat Nomor : 02Indonesia / INTER / AU / PAN / - PLK / KONGRES KE II - KNPB / X / 2018, tanpa tanggal - Pengesahan jadwal sidang ( Ketetapan Nomor : 01/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Oktober 2018.------Pengesahan tata tertib Nomor : 02/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Oktober 2018 - Pengesahan pimpinan sidang Nomor : 03/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 23 Oktober 2018. - Pengesahan laporan pertanggung jawaban Nomor : 04/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan laporan pertanggung jawaban team kerja sipil , team kerja militer dan team kerja diplomasi Nomor : 05 /TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan komisi - komisi kongres II Nomor : 06/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan hasil sidang komisi Nomor : 07/TAB-KONGRES Mahkamah AgungII/X/2018, tanggal Republik 24 Oktober 2018. Indonesia

Halaman 135 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 135

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Pengesahan perubahan anggaran dasar, prinsip dan aturan KNPB Nomor : 08/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. Mahkamah Agung- Pengesahan Republik badan pengurus lama KNPB yang Indonesia di angkat dan di tetapkan melalui kongres lar biasa di Timika tahun 2012 di Demisionerkan secara resmi Nomor : 09/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan batal calon badan pengurus KNPB Nomor : 10/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan badan pengurus baru KNPB Pusat Nomor : 11/TAB-KONGRES II/X/2018, tanggal 24 Oktober 2018. - Pengesahan resolusi kongres II KNPB Nomor : 12/TAB- KONGRES II/X/2018, tanggal 25 Oktober 2018. - Melaksanakan serah terima jabatan badan pengurus lama ke badan pengurus baru KNPB Pusat berdasarkan serah terima jabatan tanggal 26 Oktober 2018 dari ketua umum pusat KNPB yang lama sdr. VIKTOR YEIMO kepada ketua umum pusat KNPB yang baru sdr. AGUS KOSSAY. - Membuat resume / hasil kegiatan kongres II KNPB.

 Hasil yang di capai dalam kongres II KNPB adalah : Mahkamah Agung- Perubahan AnggaranRepublik dasar KNPB Indonesia - Pergantian pengurus KNPB yang lama ke pengurus KNPB yang baru - Pengesahan Resolusi kongres II KNPB yang berisi :“ Atas Pertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa “ Menyimak keseluruhan pembahasan Kongres KNPB ke – II yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2018 menghasilkan resolusi-resolusi yang merupakan kesatuan sikap dan kebulatan tekad dari seluruh delegasi KNPB yang merupakan pimpinan Rakyat West Papua dari Wilayah dan konsulat yakni memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua barat yang merdeka secara Politik melalui jalur Referendum sebagai solusi damai dan demokrasi. ------

 Dalam keterangan bahwa Pelaksanaan Kongres ke – II KNPB tanggal 23-25 Oktober 2018 tersebut selain menghasilkan pengangkatan pengurus KNPB Pusat yang baru, namun ada juga Mahkamah Agunghasi kesepakatan Republik lain yaitu : dengan membuat “Indonesia RESOLUSI

Halaman 136 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 136

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

KONGRES - II KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT “ yaitu berisi : “ Atas Pertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa “ Menyimak keseluruhan pembahasan Kongres KNPB ke – II yang Mahkamah Agungdilaksanakan Republik pada tanggal 23-25 Oktober 2018Indonesia menghasilkan resolusi-resolusi yang merupakan kesatuan sikap dan kebulatan tekad dari seluruh delegasi KNPB yang merupakan pimpinan Rakyat West Papua dari Wilayah dan konsulat yakni memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua barat yang merdeka secara Politik melalui jalur Referendum sebagai solusi damai dan demokrasi.------

 Setelah TERDAKWA diangkat menjaadi Ketua Umum KNPB Pusat pada hasil Kongres II KNPB tanggal 23-25 Oktober 2018, maka kegiatan yang sudah dilakukan oleh KNPB adalah : ---- 1) Membuat Surat-surat yang ditujukan kepada Masing-masing Kelompok/organisasi yang memiliki perjuangan yang sama dengan KNPB , berupa surat : a) Surat kepada ULMWP ketuanya adalah sdr. BENY WENDA dengan Nomor Surat : 007.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP- KNPB/II/2019, tanpa tanggal Februari 2019, tentang pemberitahuan hasil Kongres ke- II KNPB, namun surat Mahkamah Agungtersebut TERDAKWARepublik belum tandatngani, danIndonesia TERDAKWA juga belum tau apakah sudah dikirim atau belum ke ULMWP; b) Surat kepada Pimpinan Lembaga Politik bangsa Papua/PNWP ( Parlemen Nasional West Papua) ketuanya adalah sdr. BUCHTAR TABUNI dengan Nomor Surat : 007.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP-KNPB/II/2019, tanggal 12 April 2019, tentang pemberitahuan hasil Resolusi Kongres ke- II KNPB berupa Poin “ Kembali memperkuat Sistim dan manajemen lembaga Politik bangsa Papua sebagai wadah reperentatip Rakyat Papua “, namun surat tersebut TERDAKWA belum tandatngani, dan TERDAKWA juga belum tau apakah sudah dikirim atau belum ke PNWP ; c) Surat kepada Pimpinan Dewan Militer Papua Barat ( KOMNAS TPNPB-OPM ) namun TERDAKWA tidak mengetahui nama Pimpinan TPNPB-OPM tersebut, Mahkamah Agungdengan Nomor Republik Surat : 007.I/INTER/HR-KONG Indonesia KE-II/BPP-

Halaman 137 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 137

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

KNPB/II/2019, tanggal 17 Maret 2019, tentang Penjelasan Hasil Kongres KNPB ; d) Surat kepada Pimpinan Dewan Militer Papua Barat Mahkamah Agung( KOMNAS Republik TPNPB-OPM ) namun TERDAKWAIndonesia tidak mengetahui nama Pimpinan TPNPB-OPM tersebut, dengan Nomor Surat : 008.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP- KNPB/II/2019, tanggal 12 April 2019, tentang Penjelasan Hasil Kongres KNPB ke – II dengan Poin “Kembali mengakui TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ) sebagi satu-satunya militer Papua barat dan memperkuat sistem dan manajemen Militer Papua Barat TPNPB “ namun surat tersebut TERDAKWA belum tandatngani dan TERDAKWA juga tidak mengetahui bahwa surat tersebut sudah dikirim atau belum ke Pimpinan TPNPB; e) Surat kepada ULMWP ketuanya adalah sdr. BENY WENDA dengan Nomor Surat : 009.I/INTER/HR-KONG KE-II/BPP- KNPB/III/2019, tanggal 12 April 2019, tentang pemberitahuan hasil Kongres ke- II KNPB dengan Poin “Kembali mendukung persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di internasional”, namun surat tersebut TERDAKWA belum Mahkamah Agungtandatngani Republik dan TERDAKWA juga belum tauIndonesia apakah surat tersebut sudah dikirim atau belum ke ULMWP; Perlu TERDAKWA tambahkan bahwa , semua Surat-surat tersebut diabuat oleh Staf Sekretariat KNPB Pusat yaitu sdr.STEVEN ITLAY.----- 2) Rapat Kerja Nasional KNPB tanggal 2-3 Nopember 2018 di Sekretraiat KNPB Pusat Unit 6 Asrama UNCEN Jayapura, yang dihadiri oleh Badan Pengurus Pusat KNPB dengan agenda menyusun Program Kerja KNPB Pusat yang dipimpin oleh TERDAKWA sendiri ( AGUS KOSSAY ), dengan hasil rapat : --- a. Menyusun tugas dan tanggung jawab badan pengurus inti KNPB Pusat.------b. Menyurusun Program kerja Komisariat Bidang Diplomasi terdiri dari : - Bidang media dan propaganda - Bidang Pendidikan Politik Mahkamah Agung- Bidang RepublikSeni dan Budaya Indonesia

Halaman 138 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 138

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

c. Menyusun Program Kerja Komisariat Bidang KPN ( Komisi Pendanaan Nasional ) terdiri dari : - Tugas Pokok KPN Mahkamah Agung- TugasRepublik Pokok Sekretrais KPN Indonesia - Tugas Pokok bendahara KPN - Tugas Pokok Biro Usaha Dana - Tugas Pokok Biro Kas Organisasi - Tugas Pokok biri pengaggaran - Tugas Pokok Biro Pembelanjaan - Tugas Pokok Audit d. Menyusun Program Kerja Komisariat Intelejen. e. Menyusun Program Kerja Komisariat Militan. f. Menyusun Program Kerja Komisariat Hukum dan HAM g. Menyusun Program Kerja Komisariat Palang merah. h. Membuat paduan team kerja Nasional KNPB program Komisariat.------i. Membuat paduan team kerja Nasional KNPB program Politik dan organisasi .------j. Panduan team kerja KNPB program kerja badan Keuangan Nasional.--- Mahkamah Agungk. Membuat Republik penjelasan bidang dan program masingIndonesia - masing Hasil Rapat Kerja Nasional KNPB tanggal 2-3 Nopember 2018 tersebut di buat surat ketetapan Nomor : 01.I/INTER/TAPRAKERNAS I/XI/2018, tanggal 3 Nopember 2018, namun surat Keputusan tersebut TERDAKWA belum tanda tangani, dan kegiatan Rapat Kerja Nasional tersebut dibuktikan dengan Dokumentasi kegiatan rapat.------3) Membuat Perss Release / konfrensi pers tanggal 23 Januari 2019 tentang Situasi Pengerebekan sekretariat KNPB se Papua dan penangkapan sewenang terhadap aktifis KNPB di sejumlah daerah di Papua oleh NKRI melalui aparat penegak hukum TNI -Polri di Papua untuk di publikasikan agar di ketahui oleh masyarakat umum / Papua namun surat ini belum di publikasikan karena yang membuat surat ini (sdr. STEFEN ITLAY) telah di tangkap oleh pihak Kepolisian.------4) Melakukan pertemuan dengan dewan Gereja Sedunia sekira Mahkamah Agungbulan Juni 2019 Republikdi laksanakan di KPCK Sinode GKI Indonesia di Argapura,

Halaman 139 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 139

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kehadiran KNPB adalah berdasarkan undangan dari dewan Gereja Sedunia yang mewakili KNPB adalah TERDAKWA sendiri (AGUS KOSSAY) dan sdr. VICTOR YEIMO, pada saat itu Mahkamah AgungTERDAKWA Republik menyampaikan infromasi tentang Indonesia situasi di Papua berupa penangkapan dan proses hukum di Kepolisian terhadap anggota KNPB di Kab. Timika. ------5) Melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional - I ( Pertama ) di Asrama Papua di Tomohon Sulawesi Utara pada tanggal 30 Juli - 01 Agustus 2019 yang dihadiri oleh perwakilan dari pengurus KNPB Wilayah/Kabupaten/Kota dengan melaksanakan agenda rapat berupa :------Pembahsan agenda tentang keputsan Kongres II KNPB.---- - Membuat surat keputusan rapat pimpinan Nasional KNPB tanggal 01 Agustus 2019.------6) Pada tanggal 19 Agustus 2019, KNPB ikut serta dalam Pelasanaan Demonstrasi di Jayapura bersama Mahasiswa berkaitan dengan Rasisme yang dilakukan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.------7) Pada tanggal 29 Agustus 2019, KNPB juga ikut serta dalam Aksi Demonstrasi Jilid II berkaitan dengan Rasisme yang terjadi di Mahkamah Agungsurabaya terhadap Republik mahasiswa Papua.------Indonesia 8) Melakukan postingan propaganda melalui media Sosial yaitu melalui Akun Face book TERDAKWA dengan nama akun YOKA AGUS KOSSAY, yang mana didalam akun Face book tersebut TERDAKWA seperti “ mengajak Libur Sipil dengan Mogok Pendidikan “ kemudian TERDAKWA juga memposting tentang TNI-POLRI melakukan penembakan Massa saat demo di Fak-fak dengan menggunakan perahu Polisi.------

 TERDAKWA mengetahui tentang organisasi tersebut : - ULMWP adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Diplomat luar Negeri yang di pimpin oleh sdr. BENY WENDA yang tinggal Inggris tetapi mempunyai kantor sekretariat di negara republik Vanuatu dengan ibu kota Port Villa.------PNWP adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Mahkamah AgungPolitik yang diRepublik pimpin oleh sdr. BUCHTAR TABUNIIndonesia yang

Halaman 140 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 140

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

berpusat di Jayapura dan mempunyai kantor Sekretariat di Port Numbay / Kota Jayapura.------TPNPB adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Mahkamah AgungPertahanan Republik dan Keamanan namun TERDAKWA Indonesia tidak tahu siapa pemimpinnya dan bertempat di mana TERDAKWA tidak tahu.

 Hubungan antara KNPB dengan ULMWP, PNWP dan TPNPB adalah sama - sama sebagai organisasi yang memperjuangkan papua untuk menentkan nasib sendiri melalui jalur referendum.

 KNPB yang membidangi Media dengan melakukan kegiatan/aksi di dalam kota dengan cara damai namun melakukan postingan- postingan setiap kegiatan di media sosial seperti palanggaran HAM dan kegiatan –kegiatan dengan cara propaganda ( memutar balikkan fakta ) yang bersifat dukungan terhadap Papua Merdeka, selanjutnya setiap Kegiatan dan pelanggaran HAM tersebut disikapi secara Politik melalui PNWP dengan cara mengeluarkan statment Simpatik dan dukungan kemudian berkoordinasi dengan Pihak Pemerintah jika KNPB setiap melakukan Aksi , selanjutnya ULMWP melalui ketua sdr. BENI WENDA menyaring/menginput semua Data melalui Media Sosial tersebut dan dengan data tersebut sdr. BENI Mahkamah AgungWENDA melakukan Republik kampanye di luar Negeri dengan Indonesia tujuan agar meminta dukungan dari pihak Internasional untuk mendukung Papua dalam menentukan nasib sendiri melalui Referendum, kemudian TPNPB melakukan aksi-aksi penyerangan terhadap TNI-POLRI untuk mengumpulkan kekuatan dalam mendukung Papua Merdeka melalui jalur Referendum.------

 Pengurus KNPB terdiri dari : - Pengurus Pusat ketua umum : AGUS KOSSAY.------Pengurus Wilayah/Kabupaten/Kota : belum ada 1) KNPB Kota Jayapura Ketua : belum ada 2) KNPB Kab. Jayapura : belum ada 3) KNPB Asmat : Sdr. RAFAEL 4) KNPB Merauke : Sdr. CHARLES 5) KNPB Wamena : Sdr. HERI KOSSAY 6) KNPB Nabire : Sdr. SAN KUDIAI 7) KNPB Paniai : Baru di gantikan jadi TERDAKWA belum Mahkamah Agungtahu Republik Indonesia

Halaman 141 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 141

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

8) KNPB Timika : Sdr. STEFEN ITLAY 9) KNPB Dogiyai : sdr. Belum tahu karena baru ada perubahan struktur. Mahkamah Agung10) KNPB Republik Sorong : Sdr. ARNOLD KOCU Indonesia 11) KNPB Biak : Sdr. YDHA 12) KNPB Yalimo : Sdr. THEO LOHO 13) KNPB Maybrat : Sdr. YANCE MUUK 14) KNPB Manokwari : Sdr. ALEXANDER NEGENEM 15) KNPB Fak - Fak : Sdr. NATANIEL KANINGGAI 16) KNPB Kaimana : Sdr. RUBEN FURAY - Konsulat KNPB Manado : ketua NELSON WENDA - Konsulat KNPB Makassar : TERDAKWA tidak tau nama Ketuanya. - Juru Bicara Internasional : VICTOR YEIMO - Juru bicara Nasional : ONES SUHUNIYAP.

 Tugas dan tanggung jawab pusat berdasarkan pasal 16 anggaran dasar dan peraturan organisasi KNPB : - Melaksanakan keputusan kongres II - Mengambil keptsan dan memberikan arahan kepada anggota KNPB Mahkamah Agung- Menyelenggarakan Republik rapat struktral secara reguler Indonesia KNPB Pusat sekurang - kurangnya sat kali dalam satu bulan - Membuat laporan berupa pembacaan kondisi internal organisasi situasi politik Papua, Indonesia dan Internasional.

 Tugas dan tanggung jawab KNPB wilayah berdasarkan pasal 17 anggaran dasar dan peraturan organisasi KNPB : secara umum tugas KNPB wilayah menindaklanjuti apa yang menjadi keputusan Ketua Umum KNPB Pusat sehingga KNPB wilayah berada di bawah komando dan arahan KNPB Pusat.

 Tugas dan tanggung jawab juru bicara KNPB Intenasional adalah melakukan komunikasi, menyampaikan informasi, menjadi juru bicara ata orator dalam setiap kegiatan atau aksi yang di lakukan oleh KNPB baik di tingkat Nasional seperti (Papua maupun tingkat Internaional.

 Sekitar bulan Juni 2019 ketua sdr. BENI WENDA menelpon melalui media massanger ke hand phone TERDAKWA dengan Mahkamah Agungmenanyakan tentang Republik keadaan TERDAKWA dan teman Indonesia - teman

Halaman 142 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 142

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dari KNPB, sedangkan ketua PNWP Sdr. BUCHTAR TABUNI TERDAKWA tidak pernah komunikasi, begitu juga pihak TPNBP TERDAKWA juga tidak pernah melakukan komunikasi. ------Mahkamah Agung Yang merencanakan Republik kegiatan aksi demonstrasi Indonesia adalah pihak mahasiswa BEM Uncen yaitu sdr. FERY KOMBO (Ketua BM Uncen) karena pada hari Minggu Tanggal 18 Agustus 2019, sekira jam 15.00 Wit , sdr. FERY KOMBO menelpon ke HP ( 085243996671 ) dengan mengatakan bahwa “ KAKA TERDAKWA SUDAH KASIH MASUK PEMBERITAHUAN DEMONSTRASI UNTUK DEMONSTRASI HARI SENIN TERKAIT DENGAN RASISME, KAKA IKUT TURUN SAJA” sehingga TERDAKWA langsung jawab “ OKE KITA SIAP TURUN” sehingga langsung sampaikan kepada sekretariat KNPB Pusat melalui sdr. STEVEN ITLAY untuk membuat selebaran ajakan untuk melaksanakan demonstrasi pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019, sehingga sdr. STEVEN ITLAY mengetik selebaran tersebut kemudian diberikan kepada TERDAKWA untuk tandatngan, dengan isi selembaran :“BESOK MONYET TURUN JALAN “ SERUAN “Kemarin (17 /8) warga dan aparat Indonesia di Surabaya dan Malang intimidasi orang Papua, dicaci dengan Mahkamah Agungpanggilan MONYET, Republik di usir untuk tinggalkan Jawa. OrangIndonesia Indonesia setiap saat di panggil orang papua monyet, persipura di teriaki monyet, siapapun orang papua selalu di panggil monyet oleh orang Indonesia.Maka kita orang Papua akan jadikan “Monyet” sebagai simbol perlawanan. Kami dipandang monyet dan monyet - monyet itu akan segera turun jalan. Anda yang merasa harga diri hancur segera bergabung. Kita akan desak Indonesia tinggalkan kami orang papua yang di pandang monyet, Besok aksi kita “ MONYET - MONYET “ Papua segera turun jalan “ Titik aksi : Expo, P3 Waena, lingkaran menuju kantor MRP. 18 Agustus 2019, AGUS KOSSAY/ketua KNPB.

 Dimana yang mendatangani Selebaran aksi Demo tersebut adalah TERDAKWA sendiri ( AGUS KOSSAY/Ketua KNPB ). Kemudian sekretariat KNPB memperbanyak sebelaran tersebut dan langsung di edarkan kepada masyarakat pada hari Minggu Mahkamah Agungtanggal 18 Agustus Republik 2019 Indonesia

Halaman 143 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 143

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Pada saat Demo tanggal 19 Agustus 2019 tersebut pihak KNPB tidak melakukan Rapat persiapan, dan TERDAKWA hanya menghubungi sdr. VICTOR YEIMO melalui telpon, bahwa hari Senin Mahkamah Agungtanggal 19 Republik Agustus 2019, akan melaksanakan Indonesia aksi Demonstrasi.------

 Tujuan Demo tanggal 19 Agustus 2019, untuk menuntut proses Hukum terhadap pelaku Rasisme di Surabaya.------

 Yang membiayai kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019 tidak ada.

 Tidak ada biaya untuk melaksanakan demo tanggal 19 April 2019, karena hanya simpatisan massa yang datang untuk menuntut Rasisme sedangkan pembuatan spanduk dan pamlet dibuat oleh BEM mahasiswa ------

 TERDAKWA tidak tahu apakah sdr. FERY KOMBO / BEM UNCEN membuat selebaran ajakan demo atau tidak

 benar selebaran yang di tunjukan tersebut adalah TERDAKWA yang menandatangani dan bertanggung jawab atas selebaran tersebut.

 TERDAKWA menandatangani Selebaran ajakan untuk Demo tanggal 18 Agustus 2019

 Pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019, sekira Jam 08.00 Wit, Mahkamah AgungTERDAKWA mengumpulkanRepublik Mahasiswa dan Indonesia masyarakat di Expo Waena dan sempat melakukan orasi di Expo, dengan menyampikan bahwa “Situasi seperti ini , sehingga kita harus menyampaikan aspirasi dengan cara damai, sehingga aksi kita berjalan dengan aman “, selanjutnya TERDAKWA komunikasi dengan Bapak Kapolres Jayapura Kota, untuk TERDAKWA memimpin Massa menuju lingkaran Abe, namun bertemu dengan massa yang turun dari perumnas III / Uncen atas di lampu merah waena, sehingga massa dari expo dan dari uncen atas bergabung menjadi satu di lampu merah dan berjalan kaki menuju Lingkaran Abe, setelah di lingkaran Abe , maka massa langsung diambil alih oleh BEM Uncen, sedangkan TERDAKWA mengikuti Massa untuk berjalan kaki

 Massa yang kumpul di expo waena sekira 100 - 200 orang sedangkan massa keseluruhan yang ikut demo sekira 5.000-8.000 Mahkamah AgungOrang. Republik Indonesia

Halaman 144 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 144

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Alat peraga yang dibawa saat demo di Expo waena adalah Spanduk, Pamflet sedangkan pada saat mengikuti demo, TERDAKWA melihat ada Massa membawa bendera KNPB namun TERDAKWA tidak Mahkamah Agungmelihat massa Republik membawa bendera Bintang Kejora. Indonesia  Yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing- masing , sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlap adalah mahasiswa Uncen/Bem Uncen yang TERDAKWA tidak kenali orangnya, sedangkan sdr. VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “ Hidup Rakyat papua “ masa menjawab “ Hidup “ , Pimpinan masa mengucapkan Papua”maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “ Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora “ , yang memimpin demo/orasi adalah sdr. FERY KOMBO dan sdr. VICTOR YEIMO ( Juru Bicara KNPB Internasional ), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah sdr. BAYAM KEROMAN, yang mana Mahkamah Agungpimpinan massa Republik tersebut menggunakan 1 (satu) Indonesia unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi di Lingkaran abe, depan Kantor MRP, Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.-

 Orasi di lingkaran Abepura Sdr. VICTOR YEIMO mengucapkan kata “Hidup Rakyat Papua, maka saksi( FERI KOMBO ) Dan Massa mengucapkan “ Hidup “Jika sdr. VICTOR YEIMO mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi( FERI KOMBO ) bersama massa menjawab “ Merdeka “, kemudian sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi dengan kata-kata ( Inti ) bahwa “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Referendum “,saksi( FERI KOMBO ) dan Massa mengucapkan “ Yes”.

 Orasi di depan Kantor MRP adalah : Sdr. VICTOR YEIMO Mahkamah Agungmengucapkan kata Republik “Hidup Rakyat Papua, maka Indonesia saksi( FERI

Halaman 145 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 145

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

KOMBO ) Dan Massa mengucapkan “ Hidup “ Jika sdr. VICTOR YEIMO mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi( FERI KOMBO ) bersama massa menjawab “ Merdeka “, kemudian sdr. VICTOR Mahkamah AgungYEIMO melakukan Republik orasi dengan kata-kata ( IntiIndonesia ) bahwa “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Referendum “,saksi( FERI KOMBO ) dan Massa mengucapkan “ Yes

 Orasi di depan kantor DPRP adalah : Sdr. VICTOR YEIMO mengucapkan kata “Hidup Rakyat Papua, maka saksi( FERI KOMBO ) Dan Massa mengucapkan “ Hidup “ Jika sdr. VICTOR YEIMO mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi( FERI KOMBO ) bersama massa menjawab “ Merdeka “, kemudian sdr. VICTOR YEIMO melakukan orasi dengan kata-kata ( Inti ) bahwa “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , maka kami harus melawan dan menentukan nasib sendiri atau Referendum “,saksi ( FERI KOMBO ) dan Massa mengucapkan “ Yes “.

 Orasi di depan kantor Gubernur adalah : Yel-yel “ Hidup Rakyat Papua” maka saksidan Massa mengucapkan “ Hidup “ , sdr. Mahkamah AgungVICTOR YEIMO Republikmengucapkan “ Papua “ maka saksidanIndonesia Massa mengucapkan “ Merdeka “ isi Orasi “ Hutan dan kekayaan kita habis setiap hari, kami dibilang Monyet, sehingga kita harus Merdeka dari Bangsa ini, atau Referendum” maka saksidan massa mengucapkan “ Yes “.

 Yang membawa acara aksi demo di depan kantor Gubernur adalah sdr. FERY KOMBO ( Ketua BEM UNCEN ).------

 Kegiatan diawali dengan Doa yang dipimpin oleh pendeta BARANSANO-Perwakilan dari berbagai tokoh melakukan orasi.------

 Penyerahan Surat Pernyataan sikap kepada Gubernur Papua ( LUKAS ENEMBE ).------

 Yang mewakili tokoh-tokoh untuk melakukan orasi di depan kantor Gubernur adalah : ------Tokoh Agama yang diwakili oleh pendeta BARANSANO, yang orasinya menyampikan bahwa “ yel-yel “ Papua ( Orator ) – Mahkamah AgungMerdeka ( massa Republik termasuk TERDAKWA ) ” ,Indonesia referendum

Halaman 146 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 146

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

( orator )-Yes ( Massa termasuk TERDAKWA ), isi orator “ kalau kita diteriki monyet terus maka kita pisah dari NKRI saja “ .------Tokoh Perempuan diwakili ( nama lupa )’ Yel-yel “Papua Mahkamah Agung( Orator )Republik - Merdeka ( massa termasuk TERDAKWA Indonesia ) “ Kami Perempuan papua tidak pernah melahirkan anak Monyek atau binatang “.-- - Tokoh Pemuda diwakili oleh ketua KNPI Papua ( ALBERT WANIMBO ) , dengan “ yel-yel “ salam bahasa dari setiap suku di Papua, kemudian Yel-yel, “ Hidup mahasiswa, Hidup pemuda, Hidup Rakyat Papua, isi Orasinya TERDAKWA lupa .------Perwakilan Cipayung “ Yel-yel” Hidup Mahasiswa, Hidup Rakyat Papua, isi orasi ‘ stop Rasis dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua, dan Tangkap Pelaku rasisme untuk proses Hukum “.---- - Tokoh Masyarakat diwakili Kepala suku Mee namanya TERDAKWA tidak tahu yel-yel “ salam menggunanakan bahsa Daerah” yel-yel “ hidup mahasiswa, Hidup Pemuda, hidup Rakyat Papua, isi orasi “ tangkap pelaku Rasime , apabila diskriminasi dan rasis masih terjadi maka berika berikan hak kepada Papua untuk menentukan Nasib sendiri “. ------Perwakilan Mahasiwa diwakili oleh sdr. ALEXANDER GOBAY , Mahkamah Agungdalam orasi Republikyel-yel “ Hidup Mahasiswa “ Hidup Indonesia papua, Papua- Merdeka “ isi orasi stop rasis dan intimidasi, tangkap pelaku Rasisme” -

 Bahwa berdasarkan foto tersebut ada bendera bintang kejora yang di bawa oleh massa saat berada di depan kantor gubernur Prov. Papua namun saat itu TERDAKWA tidak melihat.------

 berdasarkan foto tersebut ada bendera KNPB yang di bawa oleh massa saat melaksanakan demonstrasi pada tanggal 19 Agustus 2019.

 TERDAKWA tidak memberhentikan aksi demo tersebut dan TERDAKWA juga tidak bisa melaraang massa yang bawa bendera KNPB dan bendera Bintang Kejora tersebut karena situasi massa yang begitu banyak.-----

 Pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2019, sekira jam 16.30 Wit massa tiba di Depan kantor KNPB, dan saat itu TERDAKWA datang Mahkamah Agungbersama massa paling Republik depan motor-motor, saat kegiatan Indonesia demo di

Halaman 147 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 147

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

depan Kantor Gubernur saat itu TERDAKWA berada di antara Massa dengan mengahadap ke arah tiang bendera ( kantor Gubernur ) dengan TERDAKWA dengan tiang bendera kira-kira 6 Mahkamah AgungMeter.------Republik Indonesia  TERDAKWA tidak melihat bahwa ada massa yang menurunkan bendera merah putih tersebut dari tiang bendera di depan kantor Gubernur.-----

 TERDAKWA tidak tahu karena TERDAKWA tidak melihat pada saat itu massa menurunkan bendera merah putih.  Hidup Rakyat Papua artinya “ suatu semangat bahwa rakyat papua harus bangkit dari Kemiskinan,kebodohan dan ketertinggalan.  Papua-Merdeka artinya bahwa Papua mau memisahkan diri dari NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ).  Kami Monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan manusia artinya bahwa kami orang papua disamakan dengan Monyet ( Rasisme ) sehingga kami ( Orang Papua ) dibiarkan hidup sendiri yaitu menentukan Nasib nediri.  Kami harus melawan dan menentukan Nasib sendiri artinya Kami rakyat Papua harus melawan untuk memisahkan diri dari NKRI.-  Referendum artinya Papua menentukan Nasib sendiri yaitu Mahkamah Agungmemisahkan diri dariRepublik NKRI. Indonesia  Yes “ dalam arti “ ya’ artinya menyetujui.  Kami bukan merah Putih artinya kami ( Papua ) bukan Negara Indonesia sebab merah Putih adalah nama Bendera Negara Indonesia sebagai lambang Negara.  kami bintang kejora artinya kami orang Papua sebab Bintang Kejora adalah nama bendera dan lambang Papua.

 Ya, TERDAKWA kenal dengan ketiga orang tersebut yang mana mereka adalah sdr. FERI KOMBO selaku Ketua BM Uncen, sdr. AGUSTINS GOBAY selaku Ketua BM USTJ dan sdr. VICTOR TABUNI .------

 Sejak tahun 2011-Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di KNPB, sehingga setiap rapat-rapat pengurus KNPB, TERDAKWA tidak dilibatkan dalamm kegiatan tersebut sehingga TERDAKWA tidak mengetahui rapat-rapat tersebut, namun untuk Mahkamah Agungaksi-aksi yang dilakukan Republik KNPB seperti Demonstrasi Indonesia dan lain-lain

Halaman 148 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 148

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

TERDAKWA selalu ikut-ikutan membagi selebaran dan ikut demostrasi.

 TERDAKWA tidak mengetahui sejak kapan berdirinya KNPB ( komite Mahkamah Agungnasional Papua Republik Barat ) , sebab TERDAKWA bergabungIndonesia dengan KNPB sejak tahun 2011 sebagai anggota Biasa, pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah sdr. BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 sdr. VICTOR YEIMO alias VIKY menggantikan sdr. BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat karena saat itu sdr. BUCHTAR TABUNI masuk penjara namun TERDAKWA tidak mengetahui perkaranya apa, kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua.

 TERDAKWA Mengikuti KONGRES KNPB KE-II Pada tanggal 23-25 Oktober 2018, bertempat di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dan pada tanggal 25 Oktober 2018, TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan sdr. VICTOR YEIMO.

 Tanggal 28 Agustus 2019, sekira jam 16.00 Wit, TERDAKWA Mahkamah Agung( AGUS KOSSAY) Republik menerima selebaran ajakan aksi Indonesia Demo dari sdr. DOLVIUS HISAGE di Perumnas 3 Waena.

 Setelah TERDAKWA AGUS KOSSAY menerima selebaran tersebut, selanjutnya diperbanyak dan diedarkan kepada Masyarakat di daerah Perumnas 3 Waena

 Pada tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA AGUS KOSSAY mengikuti massa aksi demo, dengan cara memantau situasi di daerah Angkasa, dan selalu memperoleh perkembangan Aksi Demo dari sdr. RICKHAR DONY ITLAY.

 Bahwa akibat dari ikut menyebarkan selebaran ajakan aksi demo tanggal 29 Agustus 2019, maka : - Massa yang datang mengikuti Aksi demo tanggal 29 Agustus 2019 dengan Membawa bendera KNPB dan bendera Bintang Kejora : - Massa mengikuti aksi demo dengan membawa alat tajam, batu, katapel dan lain-lain Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 149 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 149

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Massa melakukan pengrusakan, pembakaran terhadap ATM, Ruko, tempat usaha, kendaraan dan Kantor.

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone Mahkamah Agungmilik AGUS KOSSAYRepublik yaitu Oppo F5 warna hitamIndonesia telah telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik AGUS KOSSAY yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa surat KNPB

 Berdasarkan Hasil olah Digital Forensik terhadap Handphone milik AGUS KOSSAY yaitu Oppo F5 warna hitam telah telah ditemukan beberapa surat ULMWP, yang merupakan dukungan dari KNPB

Menimbang, bahwa Terdakwa dalam perkara ini telah mengajukan saksi- saksi yang meringankan maupun Ahli, sebagai berikut: 1. Saksi AGUSTINUS MOSIP;

 Bahwa saya mendapatkan massa berada di titik kumpul tidak disatu tempat;

 Bahwa saya berada di Expo Waena jam 09.00 WIT bersama massa Mahkamah Agungaksi yang akan mengikuti Republik aksi demo tanggal 19 Agustus Indonesia 2019;

 Bahwa pada saat saya berada di Expo Waena Terdakwa juga sudah berada di sana dan kami bertemu di Expo Waena;

 Bahwa pada saat kami berada di Expo Waena massa aksi sudah banyak berdatangan dari mana-mana;

 Bahwa Expo Waena merupakan salah satu titik kumpul massa aksi;

 Bahwa selain titik kumpul yang gabung dari simpang jalan, mata jalan yang gabung juga;

 Bahwa saat saya berada di Expo Waena sudah ada Aparat Kepolisian dari pagi;

 Bahwa Aparat Kepolisian sudah berada di titik kumpul Expo Waena untuk melakukan pengaman terhadap massa aksi yang kumpul; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 150 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 150

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa saya sempat melihat Terdakwa berbicara dengan Aparat Keamanan yang melakukan pengamanan;

 Bahwa massa aksi yang berkumpul di Expo Waena tidak di bubarkan Mahkamah Agungoleh Aparat Kepolisian; Republik Indonesia

 Bahwa Aparat Kepolisian tetap ada dan massa aksi terus bertambah;

 Bahwa saya beserta massa aksi bergerak ke Abepura UNCEN sekitar jam 10.00 WIT ;

 Bahwa saya bersama massa aksi yang terakhir;

 Bahwa massa aksi bergerak, saya bersama-sama dengan Terdakwa Agus Kosay juga ikut massa aksi;

 Bahwa kami banyak orang yang jalan bersama-sama;

 Bahwa sampai di lingkaran Abe sempat kumpul dengan massa yang ada di Abepura;

 Bahwa kami bergerak dari Abepura ke Jayapura sekitar jam 11.00 WIT; Mahkamah Agung Bahwa saya tidak Republik terlalu terlihat siapa yang melakukan Indonesia orasi karena saya dan Terdakwa berada di bagian belakang;

 Bahwa massa aksi tiba di Kantor Gubernur jam 14.00- 15.00 IT;

 Bahwa waktu jalan masih ada massa yang bergabung;

 Bahwa selama perjalanan terus bersama Terdakwa;

 Bahwa sepanjang jalan massa aksi tanggal 19 Agustus 2019 tidak membawa Bendera Bintang Kejora;

 Bahwa sampai di Kantor Gubernur saya dengan Terdakwa berada di pinnggir kanan, kami ambil tempat duduk di posisi jalan keluar;

 Bahwa pada aksi 19 Agustsu 2019 saya tidak melihat fanflet, selebaran, Bendera bintang Kejora, saya hanya melihat Bendera dari masing-masing organisasi seperti GMKI, PMKRI, HMI dan GMNI;

 Bahwa aksi tanggal 19 Agustus2019 ada sekitar 4 titik kumpul Mahkamah AgungGapura Uncen, Expo, Republik Lingkaran Abepura, Abepura merpati; Indonesia

Halaman 151 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 151

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Yang mengkordiniir aksi tanggal 19 Agustus 2019 dari BEM se Kota Jayapura seperti BEM UNCEN, BEM USTJ, STT GKI, STT BAPTIS;

Mahkamah Agung Bahwa ada kelompok Republik CIPAYUNG dari GMKI, PMKRI, Indonesia HMI dan GMNI;

 Bahwa kelompok organisasi CIPAYUNG juga terlibat dalam aksi tanggal 19 Agustus 2019;

 Bahwa Kelompok CIPAYUNG juga melakukan orasi;

 Bahwa saat saya bertemu Terdakwa Agus Kosay sudah ada aktivitas orasi di Expo Waena;

 Bahwa Yang berorasi saat di Expo Waena itu teman-teman dari Mahasiswa, tapi saya tidak tahu namanya;

 Bahwa Yang berorasi pakai almamater;

 Bahwa kondisi pada saat itu teman-teman Mahasiswa melakukan orasi, massa datang berdiri mendengar orasi;

 Bahwa saat di Abepura jarak massa dari lingkaran Abepura UNCEN Mahkamah Agungsampai mata jalan Republik Perumahan Dosen UNCEN Lapangan Indonesia Trikora;  Bahwa saya dan Terdakwa jarak dengan massa aksi itu jauh, saya dan Terdakwa paling belakang, seperti penjelasan saya tadi;

 Bahwa saya mendengar Yel-Yel dari yang orasi di Kantor Gubernur, ada dari BEM, CIPYUNG, Tokoh Perempuan, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan dari KNPI;

 Bahwa mereka yang melakukan orasi menyebutkan Papua Merdeka’’ Referendum.

 Bahwa Yel-Yel tersebut tidak hanya di aksi tanggal 19 Agustus 2019, tapi diaksi sebelumnya juga ada;

 Bahwa tidak ada yang proses hukum di aksi sebelumnya yang mengucapkan Yel-Yel Papua Merdeka;

 Bahwa Yang saya lihat selama dengan Terdakwa di Expo, Terdakwa tidak berorasi; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 152 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 152

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa saya dari Expo dalam perjalanan ke Abepura, saya tidak melihat Terdakwa orasi atau teriak Yel-Yel;

 Bahwa sampai di Kantor Gubernurpun Terdakwa tidak melakukan Mahkamah Agungorasi; Republik Indonesia

 Bahwa saya tidak melihat bendera KNPB dari Expo, diperjalanan dari Abepura sampai di Kantor Gubernur;

 Bahwa saya tidak tahu orang-orang yang mengkordinir di titik-titik kumpul;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan;

2. Saksi MUSA HISAGE;

 Bahwa saya hanya sampai di lampu merah Waena;

 Bahwa saya jalan kaki ke Lampu Merah Waena, saya jalan sekitar 10.00 WIT;

 Bahwa saya melihat massa aksi sudah banyak yang hendak Mahkamah Agungmelakukan aksi Republik demo tanggal 29 Agustus 2019; Indonesia  Bahwa saya melihat ke arah kanan ada asap yang kelihatan di Expo Waena;

 Bahwa informasi yang saya peroleh dari massa aksi yang datang dari Expo dan mengatakan bahwa ada terjadi kebakaran di Expo Waena;

 Bahwa saya balik ke Asrama sekitar 10.30 WIT;

 Bahwa sewaktu saya sampai di Asrama, saya melihat Terdakwa di dalam halaman Asrama;

 Bahwa saya saat datang tidak sempat berbicara dengan Terdawa karena langsung masuk ke dalam asrama;

 Bahwa pada tanggal 30 Agustus 2019 saya melihat Terdakwa berada di asrama; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 153 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 153

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa massa aksi yang berada di Kantor Gubernur sudah pulang;

 Bahwa saya dan Terdakwa tinggal di Bangunan Asrama, kamar Mahkamah Agungkami berbeda; Republik Indonesia

 Bahwa tanggal 30 Agustus 2019 saya tinggal di Asrama sampai malam, Terdakwa juga ada di asrama;

 Bahwa mulai dari jam 22.00 WIT sampai pagi sama-sama dengan Terdakwa di Asrama;

 Bahwa saat saya pergi hendak melihat aksi demo tanggal 29 Agustus 2019 karena pintu kamarnya Terdakwa terbuka jadi saya melihat Terdakwa didalam kamar;

 Bahwa saya berangkat ke lampu merah Waena dan setelah 30 menit saya kembali ke asrama;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan;

4. Saksi LAURENZIUS KADEPA;

Mahkamah Agung- Bahwa saya Republik tidak mengenal dan tidak memiliki Indonesia hubungan keluarga;

- Bahwa saat tanggal 19 Agustus massa aksi menuju Kantor Gubernur saya berada di Kantor DPR Papua;

- Bahwa saya bersama –sama dengan teman-teman anggota DPRP lain ke kantor Gubernur;

- Bahwa massa aksi saat sudah dekat saya dan teman-teman keluar dari Kantor DPRP jam 13.00 WIT dan bergabung bersama- sama masa aksi;

- Bahwa saya melihat Terdakwa Agus Kosay tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur bersama-sama massa aksi;

- Bahwa saya melihat Terdakwa bersama massa aksi, dimana posisi saya jaraknya sekitar 20-30 meter; Mahkamah Agung- Bahwa Terdakwa Republikbersama-sama kerumunan massa; Indonesia

Halaman 154 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 154

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Terdakwa tidak melakukkan orasi;

- Bahwa saya tidak melihat Terdakwa membawa bendera KNPB;

- Bahwa tidak ada Bendera Bintang Kejora di Kantor Gubernur Mahkamah Agungpada aksi tanggalRepublik 19 Agustus 2019; Indonesia

- Bahwa saya mengikuti aksi di Kantor Gubernur sampai selesai;

- Bahwa saya tidak melihat Terdakwa di aksi tanggal 29 Agustus 2019;

- Bahwa Yel-Yel Papua Merdeka dan Referendum Yes sudah pernah disampaikan di aksi-aksi sebelumnya dalam isu setiap demo kalau rakyat ada masalah, jadi itu hal biasa;

- Bahwa setahu saya tidak ada proses hukum di aksi sebelumnya yang meneriakan Yel-Yel Papua Merdeka dan Referendum Yes;

- Bahwa saya juga heran untuk aksi penolakan rasis baru ada proses hukum;

- Bahwa setelah tanggal 19 Agustus 2019 roda Pemerintahan Mahkamah Agungseperti biasanya, Republik wilayah Papua tidak jatuh ke pihak Indonesia asing; - Bahwa ada Aparat Keamanan yang melakukan Pengamanan terhadap massa aski tanggal 19 Agustus 2019 dan di Kantor Gubernur ada Kapolda, ada Gubernur, Sekda, Ketua DPR Papua;

- Bahwa selama saya di Kantor Gubernur tidak ada tindakan pembubaran oleh Polisi;

- Bahwa saya tidak kordinasi dengan Pihak Keamanan karena aksi demo berjalan dengan aman;

- Bahwa aksi tanggal 19 Agustus 2019 itu terlaksana aman dan lancar;

- Bahwa tanggal 29 Agustus 2019 sekitar jam 10.30 WIT Gubernur Mahkamah Agungmenelpon saya; Republik Indonesia

Halaman 155 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 155

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Pak Gubernur sampaikan tolong sampaikan aksi tanggal 29 Agustus 2019 karena saya sedang berada di luar Papua;

- Bahwa Pak Gubernur sedang berada di Jakarta dalam Mahkamah Agungkepentingan Republik menyerahkan pernyataan kepada IndonesiaPresiden;

- Bahwa di Jayapura aksi tanggal 19 Agustus 2019 itu aman dan tanggal 29 itu hanya sedikit kericuhan;

- Bahwa Mahasiswa yang menanggani aksi demo sehingga berjalan aman;

- Bahwa tanggall 30 Agustus 2019 tidak roda Pemerintahan tidak terhenti dan tidak ada Wilayah yang jatuh ke tangan musuh;

- Bahwa setahu saya yang korban kerusakan dan lain-lain sudah dibantu oleh Pemerintah;

- Bahwa saya tidak tahu sampai ditempat;

- Bahwa ada rapat Pemerintah Kota dan Propinsi Papua untuk menanggani korban Kerusuhan;

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan;

Mahkamah Agung5. Ahli Politik, DR. ADRIANA Republik ELISABETH, M. Soc., Sc. Indonesia - Bahwa saya bekerja di Lembaga Pengetahuan Indonesia atau LIPI;

- Bahwa Sejak 2004 saya dengan teman-teman melakukan kajian dan Penelitian tentang isu Papua dari berbagai aspek politik, keamanan, social, budaya dan ekonomi, kalua saya juga mengajar program strata 2 jurusan Ilmu Hubungan Internasional untuk dua mata kuliah pertama mengenai study perdamaian dan resolusi konflik mata kuliah yang lain mengenai kebijakan luar Negeri;

- Bahwa saya pernah pertama kali di sidang Pengadilan Negeri di Jakarta pusat pada bulan april saya hadir langsung dalam persidangan itu,

kemudian dalam aspek yang lain saya juga pernah jadi saksi di Mahkamah Konstitusi isu, sentralisasi dan Partai Politik Lokal; - Bahwa saya sering menjadi pembicara diberbagai Kementrian lembaga menyangkut dengan isu- isu Papua ,kemudian dikantor staf presiden, di kementrian dalam negeri, kementrian luar negeri Mahkamah Agungdanjuga mabes TNI,Republik Mabes Polri dan lembaga Intelijen; Indonesia

Halaman 156 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 156

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Saya pernah melakukan Kajian sejak 2004 sampai hari ini saya dengan teman-teman di LIPI masih melakukan kajian-kajian tentang Papua;

- Bahwa Buku yang menjadi rujukan kami tulis di tahun 2008 Mahkamah Agungsebagai hasil Republik dari penelitian itu kemudian diluncurkan Indonesia tahun 2009, kemudian di tahun 2017, kami melakukan pemutahiran analisa terkait dengan gerakan politik kaum mudah Papua. Selain buku- buku kajian kami juga membuat rekomendasi kebijakan secara regular kemudian kami sampaikan Kementrian lembaga terkait dengan isu-isu Papua;

- Bahwa Saya bekerja sama dengan jaringan damai Papua kebetulian sejak tahun 2019, saya dipercayakan Kordinator jaringan damai Papua untuk Jakarta;

- Bahwa Secara umum konflik itu diartikan sebagai relasi yang tidak harmonis karena adanya perbedaan pemahaman dan juga perbedaan kepentingan tetapi kita tidak bisa menyebutkan sesuatu itu disebut konflik karena ada jenjang disitu yang harus kita pahami. Ketika ,kesepakatan yang terjadi itu bisa menimbulkan ketegangan antara pihak kalau itu tidak diselesaikan itu akan menjadi perselisihan kemudian itu juga tidak bisa diselesaikan maka itu bisa menjadi konflik;

- Bahwa Konflik itu sebenarnya mempunyai dua makna; koflik itu bisa di asumsikan menjadi sesuatu persaingan yang positif atau Mahkamah Agungsering juga disebut Republik konflik easy, Indonesia

kalau konflik isu itu dilakukan dengan secara terbuka atau secara transparan arti konflik disini menjadi positif karena kondisi membuat orang lebih mendekatkan diri dengan cara-cara yang baik dan terukur. Pengertian konflik yang itu adalah konflik kekerasan bisa juga konflik terbuka, konflik bersenjata, atapun peperangan. Konflik senjata atau konflik kekerasan inilah yang kemudian paling banyak didominasi di berbagai negara juga di Indonesia khususnya yang terjadi di Papua; - Bahwa dampak konflik itu sendiri sangat luas bisa secara material itu menghancurkan benda-benda fisik atau bangunan-bangunan fisik yang ada kalau konflik itu dilakukan dengan berbasis kepada kekerasan tetapi ada juga yang menyebabkan kerusakan secara mental dalam hal ini adalah trauma yang ditimbukan, terutama terhadap korban-korban konflik ini juga terjadi di Papua. Lebih jauh dari itu konflik akan menimbulkan perasaan-perasaan marah, Mahkamah Agungkecewa dan juga Republikkeinginan untuk membalas dendam Indonesia tetapi, bagi

Halaman 157 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 157

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sebagian orang yang mengalami konflik akan menjadi korban konflik yang mengalami trauma, mereka juga mempunyai pilihan- pilihan untuk melawan keadaan dengan syarat-syarat melakukan peningkatan diri menujunkan prestasi yang lebih baik untuk menghilangkan masalah-masalah selama ini mereka alami itu Mahkamah Agungsecara umum Republik dampak konflik; Indonesia

- Bahwa Kalau tadi penjelasan saya tingkatan konflik, tingkatan konflik perbedaan pendapat dimulai sejak proses integrasi disitu ada perbedaan persepsi tentang proses integrasi antara pemerintah Indonesia dengan sebagian orang-orang di papua. Nampaknya perbedaan itu yang tidak diselesaikan atau di biarkan terus sampai sekarang perbedaan pemahaman tetap proses itu masih terus terjadi, bagi pemerintah Indonesia dengan cara apa pun papua harus menjadi bagian dari Indonesia kalua kita lihat kepada hari kemerdekaan Indonesia ditetapkan 17 Agustus tahun 1945 itu dimaksudkan bahwa papua juga menjadi bagian Indonesia sejak waktu itu tetapi, pada kenyataannya prosesnya berbeda papua baru menjadi bagian Indonesia secara resmi setelah ada Jajak pendapat dan yang kemudian bahwa itulah papua menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia disitu letaknya perbedaan secara politik secara Hukum Internasional papua sudah sah di jadikan bagian Indonesia tetapi sebagian orang papua yang mengikuti proses integrasi itu dan mereka mengalami aksi-aksi atau mobilisasi dan juga indikasi mereka mengatakan proses itu tidak transparan, proses itu tidak jujur, Mahkamah Agungproses itu tidakRepublik adil. Disini letak persoalannya Indonesia pemerintah Indonesia memandang bukan kepada prosesnya tetapi kepada hasilnya yang sudah di dapat bahwa Papua menjadi bagian Indonesia sementara sebagian orang Papua proses itu juga penting di lihat supaya hasilnya itu bisa di terima oleh semua pihak

Disitu menjadi salah satu akar persoalan orang Papua yang sampai sekarang masih terjadi. Itu baru salah satu persoalan akat di papua terkait dengan perbedaan persepsi tentang proses integrasi papua ke dalam Indonesia; - Bahwa yang pertama, masalah marjinalisasi dan diskriminasi kalau kita kembali pada kasus-kasus persekusi di Surabaya pada Agustus 2019, itu menjadi bukti masih adanya perlakukan terhadap orang-orang atau Mahasiswa dari Papua, itu menujukan bukti bahwa penelitian kami itu memang belum ditidak lanjuti bagaimana masalah orang Papua;

- Bahwa Kalau mengacu pada Otonomi Khusus ada tiga prioritas yang perlu di tingkatkan yaitu Pendidikan, Kesehatan ini menjadi barometer dari index pembangunan Manusia Papua dan Mahkamah Agungkemudian Ekonomi, Republik ini diluar pembanggunan infrastruktur, Indonesia tetapi

Halaman 158 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 158

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kita lihat hari ini Indeks Pembanggunan Manusia Papua dan papua Barat itu masih tercatat paling rendah di Indonesia dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia, artinya UU Otonomi Khusus yang ditetapkan tahun 2001 masyarakat Papua belum sejaterah dalam kehidupan, Orang Papua khususnya Mahkamah Agungbelum menjadi Republik prioritas saat ini. Akar masalah Indonesia yang lain itu, Kekerasan Negara yang sebagian mengarah pada pelanggaran HAM dan juga pelanggaran Ham di Massa Lalu. Ada investigasi yang dibentuk periode lalu tetapi belum berhasil menyelesaikan pelanggaran Ham di Papua, kasus Paniaipun masih belum selesai antar Komnas HAM, Kejaksaan Agung itu tidak akan masalah selain Pro Kontra Sejarah Papua. Saya sampaikann juga yang Mulia, untuk melihat akar masalah di papua ini bisa dilakukan faksial satu persatu diselesaikan tetapi, ada korelasi antara satu akar masalah artinya persoalan Papua harus juga dilihat dampaknya terhadap persen yang lain, kalau terlalu faksial menyelesaikan misalnya pembangunan saja tanpa memandang persoalan kejahatan-kejahatan Negara itu bisa dikurangi atau dihilangkan selama itu juga persoalan di Papua akan terus berlangsung seperti saat ini;

- Bahwa awal penelitian kami membuat pemetaan aktor-aktor yang terlihat di Papua , kemudian kami menggali agenda-agenda dari konteks damai, kemudian kami coba proyeksikan proses konsolidasi di Papua. Semua hasil kajian itu kami rangkum didalam buku Papua Road Map yang kemudian kami Mahkamah Agungmenemukan empatRepublik skema akar masalah Papua; Indonesia - Bahwa Proses gerakan Masyarakat Sipil masih ada sampai saat ini, Masih sangat terlihat terutama dari isu-isu HAM ( Hak Asasi Manusia) sebetulnya dalam perspektiv saya hak itu bagian kecil dari persoalan kemanusiaan tetapi,

itu selalu muncul di berbagai demo bahkan juga kelompok-kelompok pro merdeka diluar negeri dua isu yang selalu digandeng itu adalah masalah pelanggaran HAM di Papua dan juga Masalah REFERENDUM. Kalau kita melakukan penelitian di Papua ketika berinteraksi dengan orang-orang di Papua kita menemukan banyak sekali bukti masih adanya persoalan- persoalan seperti itu di Papua; - Bahwa Ekspresi didalam demo itu juga yang kemudian menimbulkan perbedaan interpertasi, saya tidak bisa melihat isu atau kasus rasisme di malang dan di Surabaya itu sebagai isu yang berkembang itu ada akumulasi persoalan selama 57 tahun terakhir ini;

- Bahwa penyelesaian persoalan-persoalan di Papua itu masih memakai kacamata Pemerintah pusat jadi sifatnya masih lock Mahkamah Agungdown sementara Republik untuk memahami persoalan Papua Indonesia kita juga

Halaman 159 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 159

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

harus tahu persepsi atau sudut pandang papua terhadap persoalan;

- Bahwa perbedaan-perbedaan itulah yang diekpresikan di dalam demo jadi begitu banyak persoalan kemudian terjadilah demo- Mahkamah Agungdemo. YangRepublik menunjukkan bahwa masih adaIndonesia banyak sekali persoalan di papua memang yang belum diselesaikan yang di anggap belum memenuhi rasa keadilan bagi orang-orang Papua;

- Bahwa cara untuk bisa mengurangi ekspresi-ekspresi perbedaan pandangan tidak harus melalui demontrasi. itu yang kemudian juga disampaikan di dalam buku Papua Road Map dan juga rekomendasi kebijakan secara terpisah yang kami sampaikan kepada Pemerintah untuk membuka sebagai salah satu cara untuk mengurangi demontrasi mengurangi perbedaan melalui saluran diskusi;

- Bahwa pemenjaraan orang-orang Papua tidak akan pernah bisa menyelesaikan akar persoalan di Papua karena itu sama saja kita menimbulkan dinamika yang akan terjadi.

- Bahwa Yang perlu diselesaikan adalah akar masalah di Papua, Selama akar masalahnya tidak di selesaikan dan terus terjadi pemenjaraan maka akan terjadi masalah besar dikemudian hari;

- Bahwa ketika masalah proses integrasi itu ada perbedaan disitu antara orang-orang Papua yang mau bergabung dengan Indonesia dan orang papua yang bergabung dengan Belanda dan Mahkamah Agungorang Papua Republik yang ingin merdeka yang bergabung Indonesia dengan belanda sudah ke belanda semua yang bergabung dengan Indonesia juga banyak sekali orang Papua yang sudah di dalam Indonesia sebagai Menteri,sebagai duta besar dan sebagainya tetapi ada sebagian yang memang ingin merdekakan diri persoalanya bukan hanya itu ke inginan merdeka itu sangat Ideologis itu tergantung dengan persepsi konflik dan sebagainya yang kemudian jika mereka tidak bisa melepaskan diri dari Indonesia,

kita menyaksikan fakta orang Papua itu memang belum sejahterah daerah-daerah lain di Indonesia itu menambah keyakinan bahwa kami lebih baik merdeka jadi seolah-olah Merdeka adalah solusi bagi saya merdeka bukan solusi? Tetapi Bagi orang-orang yang ingin merdeka keadaan seperti ini sudah secara Ideologis merdeka tapi tidak sejahterah solusinya adalah merdekakan diri; - Bahwa Pengalaman buruk masa lalu ini menimbulkan semacam trauma walaupun anak-anak itu tidak langsung mengalami proses Mahkamah Agungintegrasi pada waktuRepublik itu mereka bisa membayangkan Indonesia betapa

Halaman 160 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 160

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tidak nyamannya hidup dalam kondisi seperti ini. Itu yang saya sebutkan dalam trauma jadi sebagai orang papua itu mengalami traumatik yang menurut saya kita tidak bisa memperlakukan mereka dengan justru malah memenjarakan kemerdekaan mengekspresi yang hanya itu mereka miliki begitu, jadi selama Mahkamah Agungtrauma itu Republik tidak pernah diselesaikan mereka Indonesia tidak akan perna keluar dari pemikiran atau pun niat-niat untuk memerdekakan diri salah satu persoalan itu yang selalu Papua ingin memerdekakan diri kemudia untuk trauma ini atau pemulihan trauma saudara- saudara kita di papua saya belum melakukan riset secara khusus tapi saya perna membuat program sederhana namun tidak sukses.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan;

5. Ahli HAM, DR. HERLAMBANG P. WIRATRAMAN, SH., MH.

- Bahwa saya S1 Fakultas Hukum Universitas Erlangga, S2 Human Rights di Fakultas Sarjana Maidolity Universitas Thailand dan S3 Dokter Fakultas Hukum Universitas Belanda;

- Bahwa saya pernah menulis kebebasan berekpresi, kebebasan pers dan akademik semua terkait dengan situasi Papua dan terkahir riset bersama berkolaborasi sejumlah teman – teman Mahkamah Agungpeneliti tentang Republik sumber daya alam; Indonesia - Bahwa saya pernah jadi saksi Ahli dalam perkara Surya Anta CS;

- Bahwa saya pernah menjadi saksi di Mahkamah Konstitusi, dimana saya diminta memberikan keterangan Ahli mekanisme Hukum Hak Asasi Manusia, terkait dengan kasus – kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia itu bolak balik berkas Komnas HAM dan Kejaksaan Agung sehingga saya berikan pendapat terkait bagaimana mendudukan antara lembaga Negara agar serius berbicara tentang pelanggaran HAM berat terutama mekanisme untuk menyelesaikannya, karena kalau menundah penyelesaian bagian dari ketidakadilan itu sendiri;

- Bahwa berkaitan dengan soal teknis ya tapi saya mau jelaskan didalam system hukum menyampaikan kebebasan dimuka umum dalam konteks Undang – Undang tahun 1998 ada prosedur memberitahukan bukan keharusan.

Sebenarnya, bukan kewajiban harus dapatkan ijin tapi memberitahukan. Mekanisme itu menjamin berlakunya Kebebasan berekpresi, menyampaikan pendapat supaya proses untuk mendapatkan Mahkamah Agungpendapat itu dijamin Republik oleh aparat Penegak Hukum. DalamIndonesia hal ini

Halaman 161 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 161

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terutama kepolisan karena setiap orang, setiap warga Negara dijamin kebebasannya untuk menyampaikan pendapat sejak yang namanya republic Indonesia lahir sejak tahun 1945. Sejak Indonesia Mahkamah Agunglahir pasal 28,Republik Undang – Undang sudah mengakuiIndonesia sehingga mekanisme khusus yang mengatur soal pemberitahuan itu sesungguh di Undang – Undang 1999/1998 itu sesungguhnya untuk memastikan kewajiban negara hadir dalam kebebasan menyampaikan pendapat; - Bahwa Polisi tidak boleh mengartikan pemberitahuan sama dengan ijin. “Saya ingin berpendapat begini mungkin andai kata pemberitahun itu tidak ada, aparatpun harus tetap adil dalam rangka melindungki kebebasan berpendapat. Jadi kalau misalnya tanpa pemberitahuanpun itu harus dilaksanakan;

- Bahwa untuk kekebasan menyampaikan pendapat dimuka umum itu mekanisme jelas di atur dalam Undang-Undang. Jadi dia tidak berbentuk ijin itu sebabnya konsepnya berat negara itu harus hadir karena adanya konstitusi;

- Bahwa jadi soal tema aksi biasanya memang secara hukum memberitahukan, tema aksi dan siapa penanung jawab para pihak penegak hukum dan juga peserta aksi membutuhkan perlindungan bisa komunikasi langsung. Kalau hal – hal yang tidak jelas bisa komunikasi segera, berkomunikasi terkait dengan Mahkamah Agungjumlah masah Republik sifatnya estimasi, dia bisa jumlah Indonesiabesar, dia bisa jumlah kecil, begitu juga dengan tema jelas itu antirasisme, yang bisa disampaikan;

- Bahwa terkait anti rasisme apalagi soal rasisme jelas dilarang keras dalam system hukum Indonesia;

- Bahwa Saya sudah menyiapkan 29 argumen terkait dengan kebebasan berekspresi. Nah kalau yang dinamakan makar itu ada upaya untuk mengulingkan kekuasaan dan seterusnya itu jelas terlalu jauh. Aksi atau demonstrasi anti rasisme itu saya sebut legitimasi punya tujuan sangat mendasar;

- Bahwa pertama kalau ekpresi tentang rasisme itu legimatasi jadi tidak terbantakn itu hak dasar warga WNI Repbulik Indonesia, kemudian dilapangan misalnya tadi sebutkan ketika pengibaran bendara bintang kejora, tuntuan Papua mereka itu dalam hak asasi manusia itu bagian dari ekspresi Politik itu negara jamin didalam konstitusi kita. Saya sebutkan pasalnya : pasal 28, F terkait dengan memperoleh informasi dan komunikasi jadinya hubungan sosial termasuk menggunakan saluran yang tersedia. Mahkamah Agung28 B setiap orangRepublik berhak atas perlindungan Indonesia keluarga,

Halaman 162 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 162

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kehormatan, keluarga dan martabat serta rasa aman terhadap ancaman berbuat atau tidak berbuat merupakan hak asasi.

Soal pengibaran bendera bintang kejora, ataupun menyuara Mahkamah Agungreferendum, PapuaRepublik Merdeka itu bagian dari ekspresiIndonesia politik yang dilindungi dalam system hukum Indonesia maupun system hukum hak asasi manusia dia sebut sebagai protektif eskpresi dan itu sudah ada pengalaman politiknya; - Bahwa apakah kriteria didalam pertimbangan atau istilahnya rasional hak residensil keputusan Makamah Konstitusi, bahwa hakim harus berhati – hati menggunakan pasal makar karena bisa saja semua aktivitas dikaitkan dengan makar. Jadi untuk mengarah pada makar garisnya diperjelas dalam mengarahkan itu makar atau tidak itu sebenarnya dari Makahamah Konstitusi maupun system hukum Hak Asasi Manusia. Memang itu menegaskan ekpresi politik itu dilindungi atau protektif expression sebenarnya didalam keterangan tertulis, karena argumen mungkin menjadi jelas ada prinsip yang dijamin ekpresi itu memang ada pembatasan. Pembatasan harus mengaju pada standar Hukum Hak Asasi Manusia secara ketat kalau Mahkamah Konstitusi mengatakan harus hati – hati itu konstruksinya hukum apa, dan bagaimana kita bisa mengukur secara hati - hati? Kalau orang hukum bicara Hati-hati itu balikan sesuai kriteria itu dipenuhi standar Hukum Hak Asasi Manusia, kriteria doktrin hukum didalam menjelaskan kasus terkait. Doktrin yang bisa saya sampaikan Mahkamah Agungjelas dalam 19Republik ayat 3 tidak lain INTERNATIONAL Indonesia CONVENAN ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS yang sudah diratifikasi oleh Undang – Undang nomor 12 tahun 2005 kemudian pembatasan melalui surat principal atau prinsip – prinsip yang menjelaskan ada tiga syarat, yang pertama kalau membatasi ketika ada kasus seperti begitu. Yakni freez Crime by the law ketegasan atas hukum, yang kedua adalah legitimated dan yang ceserly appossionaly ketika menjelaskan disini membatasannya itu tidak bermaksud untuk membungkam kebebasan berekspresi atau membungkan kebebasan untuk berpendapat jadi tidak boleh sama seperti itu cara menafsirkannya. Begitu juga dalam doktrin yohanes berprinsipal, prinsip- prinsip Yohanes kebebasan menyampaikan pendapat soal menyampaikan pendapat, dalam doktrin kemananan nasioanal itu juga menjadi kelemahan mendasar dalam kasus ini kaitan dengan soal makar. Karena soal makar dengan menganggu keutuhan Negara tadi bagaimana cara saya menterjemahkan makar itu ini harus berbalik pada standar rujuk yang jelas, yang dianut dalam system hukum Indonesia. Yakni pasal 19 ayat 3 dan dokrin hukum tentang principal – principal hukum membatasan itu, pada principal dikaitkan dengan Kemanan Nasional, Hak atas informasi dan Mahkamah Agungterkait dengan kebebasan Republik berekpresi begitu; Indonesia

Halaman 163 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 163

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa jelas harus bisa disampaikan pada prinsip tadi dan juga Indonesia kan bagian dari Komunitas Konstitusional bagian dari PBB apalagi Indonesia beberapa kali masuk dalam Dewan Keamanan sangat aktif mendorong upaya Penghormatan, Perlindungan dan kemajuan Hak Asasi manusia maka sebagai Mahkamah Agungnegara yangRepublik besar yang punya komunitas Indonesia besar harus membuktikan harus menghormati, menghargai prinsip – prinsip HAM Internasional. Refleksi bagaimana dalam mengambil tindakan misalnya kebijakan bahkan keputusan diwilayah kekuasan. Dalam kontek ini Indonesia harus juga sudah memiliki system salah satu yang dirujuk karena Indonesia sudah meratifikasi ICCPR dan ICCR itu memiliki mekanisme khusus, khususnya prinsip – prinsip hukum special prosedur itu mekanisme prinsip – prinsip yang berkaitan dengan Society Human Working Group on indeterpentition. Sudah dirujuk dengan kasus Papua pernah direspon oleh doktrin otoritatif yang dalam system HAM PBB melalui komisari Umum HAM PBB nomor 35 sesuai dengan paraghaf 10 – 23 yang menarik adalah supaya tidak keliru menyebut dalam kasus Papua, misalnya pernah terjadi pengibaran Bintang Kejora sebagai sebuah symbol yang pada saat itu dilarang karena dianut dalam memerdekaan Papua dan Kasus di Biak Papua 2 Juli –6 Juli tahun 1998 kemudian merujuk pada penembakan secara membabi buta ratusan pengujuk rasa dan kriminalisasi terhadap aktivis politik Papua yang didakwa dengan pasal 106 KHUP. Mahkamah AgungUN working group tadiRepublik menyatakan bahwa penahanan Indonesia atau termasuk pemejarahan, perampasan kemerdekaan itu yang menyatakan apa pendapat bersifat sewenang –wenang melakukan aktivis berdasarkan pada pandangan atau pihak – pihak politik mereka secara damai yang merupakan Hak Asasi Manusia yang fundamental atau yang mendasar dilindungi dalam system hukum HAM. Dan ini jelas sekali menjadi perhatian Internasional terkait dengan seharusnya ekpresi politik dijamin dalam system hukum; - Bahwa kebebasan berekpresi sebenarnya dijamin didalam system hukum Nasional, yang butuh kebebasan berpendapat, kalau di Indonesia ini konstitusi tidak pernah ada jaminan kebebasan berpendapat dia takut, Negara itu menjadi negara yang tidak berdemokratis atau tidak berdasarkan hukum. Itu mulai dari Indonesia belum lahir saja Bung hatta takut kalau warga Negara tidak bisa bersuara. Kemudian perdebatan ini saya sudah pernah tulis dalam Jurnal Konstitusi terbit sekita tahun 2010 atau 2011 itu bisa akses secara online. Mengapa begitu penting kebebasan berekspresi itu ada. Kita punya Undang-Undang dasar versi yang terakhir, tadi sudah saya sebutkan beberapa pasal yang terkait Mahkamah Agungdengan kebebasan Republik berekspresi jaminan atas ekpresi itu.Indonesia

Halaman 164 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 164

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Kita punya Undang – Undang lahir sebelum Undang – Undang Dasar sudah mengatur tentang kebebasan berekspresi dan kita punya Undang – Undang 1998 sebelum Undang – Undang Dasar dan Mahkamah AgungSebelum Undang Republik – Undang HAM terkait dengan pasalIndonesia 28 pada saat itu jamninan kebebasan menyampaikan pendapat nah itu hukum Nasional tapi ada juga system hukum Internasional yang sudah dimuat dalam hukum Nasional. Tadi International Convenan On Political Civil and Rights atau ICCPR ada satu jaminan kebebesan menentukan pendapat dimuka umum nah hukum International tetapi ada juga hukum internasional yang sudah menjadi nasional yaitu International Covenan On Political Civil and Rights yang bisa 70an dan berlaku 10 tahun, dirumuskan 1996tapi berlaku kemudian berdasarkan hukum Indonesia. Dikasih 2005, kita sudah mengakui itu dan kebebasan berekpresi didalam 19 ayat 1, 2, 3 dan lalu bisa jelaskan; - Bahwa Negara harus hadir untuk melindungi, setiap ekepresi yang dilakukan oleh Warga Negaranya, kita mengakui hukum harus Negara hadir. Jadi kalau misalnya Negara itu tahu kalau warga Negara sedang mengekpresikan Negara harus bersifat melindungi ekspresikan itu. Istilah Melindungi itu bukan kata saya tapi melindungi ada dalam Konstitusi kita itu sudah ada Konstitusi kita Mahkamah Agungitu menjamin bukanRepublik ada di pasal 28 serta melindungi Indonesia hak asasi manusia itu sendiri Ada di pasal 28 E ayat tentang kewajiban Negara. Itu dua artikel yang saya buat tentang Negara – Negara yang mana harus hadir ada tentang ekspresi. Pasal 28 E ketika coba dibaca lagi. Pembatasan dalam soal hak asasi manusia dalam kebebasan yang menurut istilahnya permissible yang membatas –batasanya tapi benar prinsip – prinsip hak asasi manusia;

- Bahwa berkaitan dengan hak hidup dan hak kebebasan itu Non liberal Rights, prinsip paling mendasar pada Pasal 1 ayat (3) Indonesia Negara Hukum;

- Bahwa Hak untuk menentukan Nasib Sendiri itu juga merupakan bagian dari Ekspresi Politik yang digaris bawahi, berkali – kali saya bicara Ekpresi Politik, itu sama dengan Hak Pilih. Contoh, Hak untuk ke TPS Hak untuk memilih presiden itu Ekepresi Politik. Jadi menentukan Nasib Sendiri saya pikir sebenarnya konsep yang paling mendasar itu dalam kualifikasi sebagai warga Negara karena status itu sudah menjelaskan tentang Self Determination atau hukumnya punya sifat lunak tapi jangan lupa karena saya berkerja di Departemen Hukum Tata Negara Undang Dasar kita Mahkamah Agungtidak keliru saya bacakanRepublik saja kemerdekaan itu ialah Indonesia hak segala

Halaman 165 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 165

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

bangsa maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusian dan prikeadilan. Yang bicara Undang – Undang dasar, Self Determination menurut Undang – Undang dasar bagaimana kita bisa mengatakan Self Detemination Mahkamah Agungdalam konteks Republik Indonesia sendiri menghargai prinsipIndonesia itu;

- Bahwa tidak ada korelasi antara Self Determination dengan Pasal Makar;

- Bahwa makar harus dibuktikan tapi kalau sekedar Ekspresi itu tidak. Ekepresi Politik dicacat itu;

- Bahwa Secara khusus wilayahnya pidana, pendapat saya terkait dengan soal makar ada diatur dalam KUHP itu terjemahan yang tidak sesuai tapi saya tidak jelaskan apa tidak saya kuasai. Kontruksi Pekerjaan Hukum Indonesia tertutama ketika Indonesia menegaskan relasi atau fondasi Kebebasan Berekpresi itu sudah jamin adanya Ekspresi untuk menyatakan kalau kita hubungan dengan kualifikasi Hak Asasi Manusia, hanya bicara anti rasisme saja itu kewajiban semua orang untuk melawan rasisme jadi itu dijamin. Apalagi itu dalam Konstitusi Indonesia paling anti dengan rasisme itu terhadap peradaban yang sangat jauh dari Kemanusian, Ekspresi Rasisme kemudian dibicarakan.

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa atas keteranganRepublik saksi tersebut Terdakwa membenarkan;Indonesia

7. Ahli Filsafat Hukum, DR. TRISTAM PASCAL MOELIONO, SH., MH., LLM.

 Bahwa saya adalah dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.sejak 1995 dengan jabatan fungsional: Lektor. Daftar karya tulis saya dapat diperoleh dari https://scholar.google.co.id/citations ? user=oxpRORYAAAAJ&hl=en.. Pada periode 2014-2019 saya menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum UNPAR. Sekarang untuk periode 2020-2025 saya menjabat sebagai Ketua Program Studi Pascasarjana (magister dan doktor) di Fakultas Hukum UNPAR.  Bahwa Sejak tahun ajaran 2014/2015 sampai dengan sekarang, saya mengampu mata kuliah filsafat hukum dan perbandingan hukum di Program Studi Sarjana; Filsafat hukum dan Sosiologi Hukum (team teaching) di Program Studi Magister lImu Hukum dan Perbandingan Hukum di Program Studi Doktor imu Hukum. Di samping itu saya menjadi koordinator mata kuliah hukum internasional di Program Studi Sarjana. Dalam tugas itu saya menulis buku ajar: Hukum Internasional, Hukum Nasional dan Mahkamah AgungIndonesia (Unpar Press,Republik 2018). Indonesia

Halaman 166 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 166

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Saya pernah diminta menjadi saksi ahli untuk kepentingan pemohon (ICIR) uji konstitusional Pasal-Pasal Makar di hadapan Mahkamah Konstitusi pada 2017. Laporan tentang proses dan hasil akhir uji materil tersebut telah ditulis lengkap oleh ICIR dalamlaporan berjudul: Mengembalikan Makna Makar dalam Mahkamah AgungHukum Pidana Republik Indonesia: Uji Materil ICJR terhadap Indonesia Pasal-Pasal Makar dalam R KUHP di Mahkamah Konstitusi dalam Perkara content/uploads/2017/10/Mengembalikan-Makna-Makar.pdf 7/PUU/-XV/2017, http://icir.or.id/data/wp no.  Bahwa Persoalan kesalahan penerjemahan aanslag dan aanslag to en feit dalam WvSNI (Negara Indonesia) ke dalam terjemahan tidak resmi KUHPidana telah ditulis dan ditelaah dalam tulisan berjudul: Problematika Pengertian Aanslag-Aanslag tot en feit: Makar dalam KUHP, wvSNI dan Sr. (Widati Wulandari, Tristam P Moeliono), jurnal lImu hukum Padjadjaran, Vol 4 dan 3 (2017), http://urnal.unpad. ac.id/pih/article/view/14932. Kesalahan penerjemah ini ( aansiag dan aanslag tot en fet serta merta sebagai makar ) dapat dibuktikan dengan menerjemahkan kembali pasal- pasal yang memuat istilah aansiag da aansal tot en fiet.  Bahwa Kesalahan penerjemahan ini (aansiag don aanslag tot en feit serta merta sebagai makar) dapat dibuktikan dengan menerjemahkan kembali Pasal-pasal yang memuat istilah aonslag dan aansiag tot en feit.  Bahwa Pasal 87 berbunyi: aonslag tot en feit bestaat, zoodra het Mahkamah Agungvoornemen des Republikdoder zIch door en begin van uitvoering, Indonesia in de zin van art. 53, heft geopenbaard.  Bahwa Dalam bahasa Indonesia menjadi: upaya melakukan tindak pidana (attempt to commit/perpetratea crime) dikatakan ada, seketika niat pelaku telah diwujudkan dalam permulaan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pasal 53. Dalam hal ini menjadi tidak masuk akal "aanslag tot en feit" (ottempt to commit a crime) diterjemahkan langsung dengan istilah "makar" yang dalam bahasa seharl-hari nencakup semua perbuatan yang bersifat mengkhianati negara (treason atau high treason).  Bahwa Makar (sebagai istilah umum) bahkan dapat dipersamakan sebagai semua kejahatan yang mengancam keselamatan negara (menggulingkan pemerintahan yang san, menganti dasar hegara secara inkonsitusional, kudeta, mengancam nyata dan kebebasan kepala negara/pemerintahan dengan maksud menggulingkan pemerintahan yang sah, memisahkan diri dari negara dengan cara- cara yang inkonstitusional, di.  Bahwa selanjutnya, berkaitan dengan padanan istilah aanslag. Mahkamah Agung Bahwa Istilah ini ditemukan Republik dan digunakan dalam Pasal Indonesia 104 wvSNI

Halaman 167 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 167

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 de aanslog ondernomen met het oogmerk om den koning, de regerende koningin of den regent van het leven of de vrijheid te berooven of tot regeren ongeschikt te moken word gestroft met de doodstrof of levenslange gevangenisstraf of tijdelijke van ten Mahkamah Agunghoogste twintig Republik joren. Indonesia  Bahwa terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia adalah: "serangan yang dimaksud dengan tujuan menghilangkan nyawa atau merampas kebebasan raja atau ratu atau penggantinya (rgent) atau membuatnya tidak lagi mampu (melalui serangan itu) melaksanakan tugas-tugas untuk memerintah diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana sementara selama-lamanya 20 tahun  Bahwa dalam hal ini istilah aanslag: (onslaught; attact) dapat dipadankan dengan seranganyang pasti "violent" karena dilakukan dengan maksud menghilangkan nyata ataumerampas kebebasan atau membuat raja (pimpinan negara) tidak lagi mampu menjalankan tugas-tugasnya. Maka juga di sini tidak tepat menggunakan istilah makar sebagai padanan dari kata aanslag. Dalam konteks pasal di atas lebih tepat digunakan istilah serangan.  Bahwa Di dalam Pasal 94 Sr. (Wvs/KUHP Belanda) diancam dengan pidana melakukan "een aanslag tegen regeringsvorm (serangan terhadap pemerintahan yang sah). Serupa dengan WvSNI, pasal ini dan pasal-pasal lain (termasuk aanslag yang merupakan unsur di dalam pasal-pasal itu) harus dibaca dalam Mahkamah Agungkonteks memberikan Republik perlindungan khusus pada pemerintahan Indonesia dan negara (keselamatan negara-pemerintahan).  Pasal 94: "de aanslag ondernomen met het oogmerk om de grondwettige regeringsvorm of de orde van troonopvolging te vernietigen of op onwettige wijze te veranderen wordt gestraft met levenslange gevangenisstraf of tijdelijke van ten hoogste dertig jaren of geldboete van de vijfde categorie."  Bahwa Terjemahannya adalah: serangan yang dilakukan dengan maksud menghancurkan pemerintahan yang dibentuk berdasarkan konstitusi (pemerintahan yang sah) atau meniadakan atau mengubah secara melawan hukum tata urutan penggantian pengisian kedudukan raja (singasana) dihukum dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana sementara selama-lamanya 30 tahun atau denda dari kategori ke lima.  Bahwa Berdasarkan ketentuan Pasal 79 Sr: percobaan (poging) melakukan tindak pidanatersebut (serangan terhadap pemerintahan yang sah) dipandang sebagai delik selesai.(poging tot het plegen van een aanslag tegen regeringsvorm gelijk gesteld met voftooid Mahkamah Agungdelic). Republik Indonesia

Halaman 168 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 168

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa artikel 79 Sr: "Aanslag tot een feit bestoot, zodra het voornemen van de dader zich door een begin van uitvoering, in de zin van artikel 45, heeft geopenbaard."  Bahwa Bunyi pasal ini sama dengan Pasal 87 wvSNI sehingga juga Mahkamah Agungdapat diterjemahkan Republik ke dalam bahasa Indonesia Indonesia dengan cara sama:  Bahwa dalam bahasa Indonesia menjadi: upaya melakukan tindak pidana (attempt to commit a crime) dikatakan ada, seketika niat pelaku telah diwujudkan dalam permulaan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pasal 45".  Bahwa Aanslag sebagal serangan dalam rumusan delik-delik yang ada jelas dilakukan dengan maksud (ondernomen met het oogmerk; committed with the intention): (a) menghilangkan nyawa atau merampas kebebasan atau membuat tidak mampu kepala negara/pemerintahan menjalankan tugasnya. Serupa dengan serangan yang ditujukan pada perwakilan negara asing atau orang-orang tertentu yang dilindungi dalam hukum internasional menjalankan tugasnya.; (b) mengsganti pemerintahan yang sah secara inkonstitusional (melawan hukum) dan (c) memisahkan diri atau menempatkan sebagian atau seluruh wilayah negara ke bawah kekuasaan asing (juga dengan cara-cara yang Mahkamah Agungmelawan hukum Republik atau inkonstitusional). Indonesia

 Bahwa tidak disebutkan atau ada keterangan tentang apakah serangan tersebut harus violent atau harus melibatkan kekerasan fisik. Hanya ada indikasi (dengan membaca rumusan delik) menghilangkan nyawa; (b) merampas kebebasan; (c) membuat tidak mampu atau dalam hal dilakukan dengan maksud memisahkan diri harus dilakukan dengan melawan hukum atau inkonstitusional.  Bahwa termasuk memahami makar hanya sebagai Niat dan bukan suatu perbuatan (serangan)? Istilah aanslag (attack/serangan) dan aanslag tot en feit (attempt to commit a crime/upaya melakukan tindak pidana) yang muncul dan dituliskan secara tegas dalam rumusan delik-delik (sebagai kejahatan terhadap keselamatan negara) jelaskeliru, salah dan menyesatkan bila diterjemahkan langsung dengan kata makar,  Bahwa Ini dikatakan dengan memperhatikan asas legalitas dalam hukum pidana yang memajukan kepastian hukum: perbuatan apa yang seharusnya dinyatakan terlarang dan diancam dengan pidana. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 169 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 169

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa istilah makar mencakup pengertian yang lebih luas dan mengindikasikan semua perbuatan yang dikategorikan sebagai pengkhianatan (treason) atau ancaman terhadap keselamatan negara atau dalam bahasa lebih sederhana keberlangsungan Mahkamah Agungnegara dan pemerintahanRepublik yang sah. Indonesia  Bahwa referendum secara singkat merujuk pada mekanisme atau proses bertanya langsung pada rakyat pemilih pandangan mereka tentang sesuatu hal yang dianggap negara menyangkut hajat hidup orang banyak.  Bahwa proses ini diselenggarakan oleh pemerintahan atau penguasa dalam rangka mewujudkan asas-asas demokrasi (dalam hukum nasional) atau hak rakyat menentukan nasib sendiri (hukum internasional).  Bahwa Kedua istilah ini (referendum dan/atau plebicite) merujuk pada proses serupa pemilihan umum, di mana pemerintah meminta pendapat-pandangan rakyat (warganegara) tentang pers0alan- persoalan penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Perbedaannya adalah pemilihan umum (pemilu) biasanya dilangsungkan, berdasarkan hukum nasional, dalam rangka memilih calon anggota dewan perwakilan daerah atau calon kepala pemerintahan (tingkat pusat atau daerah).  Bahwa referendum atau plebicite, yang bisa dilaksanakan di bawah hukum nasional atau hukum internasional, diselenggarakan untuk meminta pandangan dan keputusan rakyat tentang : (a) pilihan hak Mahkamah Agungmenentukan nasib Republik sendiri dari bangsa/rakyat (people's Indonesia right of self determination): memisahkan diri sendiri dari negara induk (secession: menjadi negara merdeka-berdaulat) atau bergabung dengan negara lain (b) persoalan persoalan lain yang menyangkut hajat orang banyak (tetap bergabung atau memisahkan diri dari Uni Eropa dalam hal Brexit (2016).  Bahwa keterkaitan hak rakyat/bangsa menentukan nasib sendiri (people's right to self determinoation) dengan opsi melakukan referendum-plebicite dalam rangka memisahkan diri dan membentuk negara baru (secession) terbaca dari piagam PBB (1945), Declaration on the Granting of Independence to Colonial Countries and Peoples, G.A. Res. 1514 (Dec. 14, 1960); Declaration on Principles of International Law Concerning Friendly Relations and Co-operation Among States in Accordance with the Charter of the United Nations, G.A. Res. 2625 (Oct. 24, 1970).  Bahwa disebutkan pula dalam UNGA 2615 tahun 1970: all peoples under the principle of the equal rights of peoples and their right to self-determination enshrined in the Charter of the United Nations the right freely to determine without external interference their Mahkamah Agungpolitical stotus and Republik to pursue freely their economic, Indonesia social and

Halaman 170 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 170

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

cultural rights, and each state has duty to respect this right inaccordance with the provisions of this Charter.  Bahwa contoh referendum : Pelaksanaan referendum Timor Timur (1999) sebagai implementasi Agreement between the Republic of Mahkamah AgungIndonesia andRepublik the Portuguese Republic on the Indonesia Question of East Timor (1999). Keduanya diselenggarakan di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  Bahwa contoh referendum yang dilaksanakan di luar pengawasan PEB ialah referendurn bangsa Kurdi yang menyatakan memisahkan diri dari lrak, 2017 atau referendun ralkyat Catalonia yang menyatakan merdeka dari Spanyol, 2017. Konstitusionalitas referendum tersebut dipertanyakan oleh negara induk dan masih diperdebatkan oleh masyarakat internasional.  Bahwa kasus Referendum Kurdi: Shak Hanish, The Kurdish Referendum in irog anassesment, Journal of Power, Politics & Governance, , Vol. 6, No. 2, pp. 17-291SSN: 2372-4919 (Print), 2372-4927 (Online); DOt: 10.15640/jppgvén2a3, URL https://doiorg/10.15640/jppg v6n2a3.  Bahwa kasus Referendum Catalonia: Turp, Daniel; Caspersen, Nina, Qvortrup, Matt; Welp, Yanina (2017). The Catalan Independence referendum: An assessment of the process of self- determination. Montréal: IRAI Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich ZORA URL Mahkamah Agunghttps://doi.org/105157/uzh-143018 Republik. Indonesia  Sebaliknya bisa terjadi, referendum didukung negara induk dan diselenggarakan di bawah hukum nasional. Contoh adalah The Quebec Independence Referendum yang diselenggarakan pada 1980 dan 1995. Mayoritas warga Quebec dalam dua ka referendum tersebut memilih tetap bergabung dengan Kanada.  Bahwa Referendum terkait erat dengan gagasan demokrasi dan hak (sipil-politik) warganegara untuk melalui jalur konstitusional memilih-menentukan nasibnya sendiri: merdeka, bergabung dengan negara lain, mengatur dan menentukan dasar hukum negara dan sistem negara, pemerintahan dan hukum sendiri. Dengan demikian, referendum atau plebicite tidak dalam dirinya sendiri bersifat melavwan hukum. Ini dikatakan dari sudut pandang hukum nasional maupun hukum internasional.  Bahwa Indonesia sudah berpengalaman menghadapi tuntutan rakyat (Papua Barat& Timor Timur) untuk menyelenggarakan referendum (dengan hasil berbeda). Di samping itu, pemerintah Indonesia juga pernah berhadapan dengan tuntutan referendum rakyat Aceh (1999) yang diprakarsai Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA). Tuntutan merdeka ini berahir dengan Helsinki Accord Mahkamah Agung2001 di mana salah Republik satu butir kesepakatannya adalah: Indonesia Allows Aceh

Halaman 171 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 171

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

to use its own regional flag, crest, and hymn. However, Jakarta will stil control the province's finances, defense and foreign policy,https://www.cfr.org/backgrounderlindonesia-aceh-peace- agreement Mahkamah Agung Bahwa Periksa Republik pula: Memorandum of Understanding Indonesia between the Government of the Republic of Indonesio and the Free Aceh Movement:  1.1.5 Aceh hos the right to use regional symbols includingo flog, o crest ond a hymn.  1.1.6 Konun Aceh wll be re-estobiliched for Aceh respecting the historical trodtions ond customs of the people of Aceh ond reflecting constemporory iegof requlrements of Ace.  1.17 The institution of Woll Nonggroe wth o Rs ceremoief orributes ond entitiements will be estobilished  Dengan kato lain kesepakatan damal antara rakyat Aceh yang merasakan penderitaanaklbat penindasan dan perlskuan tdak adli pemerntah ndonesia dengan pemerlntah indonesis berujung pada pengaku dan pemerimaas otonomi daerah dalam lingkup Negare persatuan Reputblik indonesis Dari uraian di atas perhal pengalaman Indonesla dalam menghadapl tuntutan merdela dan penyelenggarsan reflerendum,

Mahkamah Agungmaka dapat disimpulkan Republik referendum tidak per se legal Indonesiamenurut hukum naslonal tndonesia. Bahkan dengan membaca tujuan negars indonesis (Pembukaan UUD 1945) Indonesia menolak penjajaham dam penindasan atas bangsa lain dan bahkan juga merdeka atas dasar hak rakyat Indonesle untuk merdeka dan membentuk negara berdaulat Proklamasl 17 Agusts1945);

 Bahwa Berdasarkan uraian di atas, maka nyata bahwa referendum sebagai suatu ikhtlar pemerintah dan/atau sekelompok orang (untuk dan atas nama rakyat) meminta diselengsarakannya proses untuk meminta pandangan dan keputusan rakyat tentang hal hal yang menyangkut hidup hajat orang banyak dan diselenggarakan berdasarkan hukum internasional dan/atau hukum nasional hanus dibedakan dari perbuatan perbuatan yang masuk ke dalam kategori tindak pidana yang mengancam keselamatan negara (atau makar dalam arti luas: mencakup semua delk yang dicantumkan di dalam kategori tersebut) sebagaimana dirumuskan dalam KUHPIdana (WvSNI)  Bahwa Unsur pembeda lain dapat ditemukan dalam rumusan delik Mahkamah Agungdan unsur-unsur delikRepublik yan dikategorikan sebagai tindakIndonesia pidana

Halaman 172 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 172

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang mengancam keselamatan negara. Hususnya menyangkut adanya serangan (atau percobaan yang dianggap tindak pidana selesai) yang dilakukan dengan maksud yang jelas dalam hukum pidana tergolong mala in se menghilangkan nyawa, merampas Mahkamah Agungkebebasan, membuatRepublik tidak mampu melakukan tagasIndonesia dll  Bahwa Selanjutnya berkaltan dengan serangan dengan maksud menmisahkan diri (secession maka dalam perbuatan tersebut sudah jelas terkandung atau dilakukan dengan cara cara yang melawan hukum (wederrechtelk) atau inkonstitusional.  Bahwa Sebaliknya, dari sudut pandang hukum internasional, tuntutan merdeka yang dianggap bertentangan dengan prinslp- prinsip hukum internasional adalah yang melibatkan penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan Untuk selebihnya hukum internasional tidak pernah menyatakan bahwa tuntutan merdeka dan/atau memisahkan diri adalah bertentangan dengan hukum internasional.  Bahkan, dengan merefleksikan pengalaman Aceh yang disebut di atas, tuntutan merdeka rakyat Aceh yang muncul dalam perjuangan bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dapat diakomodasi dan diselesaikan dengan proses politik dan pemberian otonomi khusus. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkan;

Mahkamah Agung8. Ahli Rasisme, DR.Republik BENNY GIAY; Indonesia

 Bahwa Ahli berprofesi sebagai Pendeta, bertugas di Lembaga Gereja. Sejak pertengahan 1980 an ; hari ini memang jabatan Ketua Sinode Gereja KINGMI di Tanah Papua sejak Tahun 2010. Latar belakang pendidikan di bidang : a) Teologi/Pastoral : b) Sejarah Gereja di Seminari dan Bidang Antropologi dari Universitas.

 Bahwa ada beberapa buku karya Ahli yang berhubungan dengan bidang bidang pendidikan/keahlian Ahli yang berhubungan dengan perkembangan Sejarah, Gereja dan Kebudayaan Papua. Beberapa buku yang Ahli tulis sebagai berikut : 1. Zakheus Pakage & His Communities. Pergulatan seorang Mee bernama Zakheus Pakage dan pengikutnya Tahun 1950an hingga Pertengahan 1960an berhadapan dengan Belanda dan Jepang/Badan Penyiar injil Amerika. Thesis S3 di Amsterdam/Belanda. 2. Gereja LSM DAN Perjuangan HAM awal Tahun 1980an di Tanah Papua. Menampilkan Keterlibatan Gereja menghadapi masalah Mahkamah AgungHAM sejak awal Republik 1980an dengan mendirikan LSM.Indonesia Strategi

Halaman 173 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 173

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Perlawanan generasi Papua Mahasiswa dan Masyarakat Tahun 1980an. Seminar di Universitas Berlin yang kemudian di terbitkan dalam bentuk Buku Violencein In Indonesia ( bisa dilihat di atas ).  Bahwa Ahli pernah menjadi saksi ahli dalam pengadilan anak anak Mahkamah Agungkorban rasisme Republik tgl 19 Agustus 2019 Indonesia  Bahwa rasisme itu kita pahami sebagai Bahasa sikap perlakuan dari orang perorang kelompok suku agama/sosial tertentu terhadap kelompok diluarnya yang dinilai lebih rendah/lebih biadap/lebih tertinggal dari kelompoknya sehingga para pihak ini mengembangkan siasat/strategi perlakukan atau pendekatan tertentu;  Bahwa Bentuk pengungkapan rasisme bisa verbal atau perbuatan program atau strategi kepada pihak ditujukkan bisa juga bersifat pribadi atau kelompoknya diuangkapkan secara publik melalui media, melalui pertunjukkan film, nyanyian atau bisa melalui progran yang diarahkan secara sistematis dan terus menerus;

 Bahwa dampak dari rasisme terhadap para korbannya, bisa secara psikologis dan social mengalami marginalisasi secara sistimatis tanpa ampun terlebih apabila terjadi rasisme ini bertahun tahun tanpa perlawanan tanpa dukungan dan kesadaran dari dalam.

 Bahwa artinya kelompok yang korban rasisme itu bisa mati secara social budaya menrut para ahli social Death. Saya kira orang Papua mengalami apa yang para sejarawan social death. Para pihak yang menjadi target system social yang rasis selama bertahun tahun Mahkamah Agung(seperti orang Republik afrika Amerika selama berabad Indonesia abat/tahun) terkondisika untuk menjalai keidupan tanpa meliht massa yang didepan lebih menerima nasibnya hidup dalam dunianya; yang kadang terlibat dalam kasus kejahatan dan narkoba dan penjara Negaa Adidya tnpa akhir. Ini Yang disebut soscall death yang pernah dialami oleh bangsa Afrika Amerika sejak abad 14 atu orang Afrika Selatan sejak Tahun 1948. Saat pemerintahan minoritas kulit putih memperkenalkan politik diskriminasi rasial aparteid.

 Bahwa sepengetahuan saya orang Papua sudah menjadi korban dari pandangan pandangan rasis yang mematikan tadi beberapa abad jauh sebelum indonesia sebelum indonesia menduduki Papua awal tahun 1960an. Di sini saya hanya sebutkan dua pengalaman sejarah ;

Pertama : Laporan dari residen Jansen di Ambon yang pernah mengingatkan penguasa Ternate dan Tidore Tahun 1950 ke atas terkait laporan yang dia terim, berkaitan dengan beberapa Pulau di sekitar Papua yag penduduknya dikhawatirkan punah lantaran pengayauan pelayaran hongi dilakoni pertahunnya oleh para kaki Mahkamah AgungSultan Tidore da ternate Republik yang pergi mengayau dan menghancurkan Indonesia

Halaman 174 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 174

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kampung kampung yang mmbakar hutan dan kemudian, mengangkut anak anak laki laki, perempuan, anak, orang tua dan perempuan yang tidak bisa lari ; yang kemudian semua dingkut ke Mahkamah AgungMaluku, Ternate Republik , Tidore, dll lalu dijual sebagai budak Indonesia disana Pengalaman kedua kita bisa lihat dalam laporan seorang utusan injil Belanda yang diutus dari basisnya di Manokwari pada awal tahun 1900an ke Teluk Berau, Fak fak, Kaimana, Onim. Dalam Laporan itu Pdt itu melaporkan tentang pedagangan budak dari Seram dan Goram pergi Banda untuk dipasarkan disana sebagai Budak. Menangkap warga disitu Papua setelah membakar perkampungan dan merampok harta milik dan hasil tangkapan /buruan tersebut yang berupa ibu ibu dan anak anak papua itu mereka bawa pasarkan di Seram Goram ( Maluku ) dari sana mereka bawa ke Bandauntuk dipasarkan disana. Selain pedagang, pelaut juga dari Seram, para pedagang budak Makasar, Ternate dan Tidore ikut mencari budak di sana. Pengalaman ketiga saat pendeta Otto Gesler membawa surat keterangan dari Sultan Tidore agar kedua utusan injil tadi diterima oleh Tokoh masyarakat di Papua barat. Masyarakat di Papua menolak Sultan itu, dia bukan orang baik tetapi mesin penggerak perdagangan penjualan budak orang Papua.  Bahwa Rasisme terhadap Papua hingga hari ini tercermin dalam Mahkamah Agungseluruh system Republik pembangunan, arah kerangka , operasiIndonesia operasi militer, yang dimulai dengan sejak awal tahun 1960an mulai langkah langkah berikut : 1.Indonesia mengaku diri datang untuk mengangkat orang Papua sejajar dengan saudara saudari dari Indonesia lainnya. 2.Dengan kerangka tadi ( untuk mengangkat orang Papua sejajar dengan suku suku lain di Indonesia pada tanggal 3 mey 1963 yaitu dua hari setelah Penyerahan Irian Barat oleh UNTEA, Elit Petinggi NKRI Irian Barat waktu itu melancarkan kebijakan seperti yang diambil Hitler yang mau menghabiskan orang Yahudi dari Jerman /Eropa. Apa yang Hitler lakukan dengan untuk mencapai tujuannya? Dia perintahkan semua buku buku, majalah majalah/ dokumen dokumen, sejarah agama, budaya , filsafa, dibakar dan dimusnakan dan ini yang dilakukan petinggi Indonesia di Kota Baru ( Jayapura , Pada tanggal 3 mey 1963, elit Indonesia menumpuk semua buku, majalah, surat khabar, Dokumen partai, penelitian etnografi, Sejarah Belanda di Mahkamah AgungPapua, baik dalam Republik bahasa Belanda maupun dalam Indonesia bahasa lain

Halaman 175 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 175

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dibakar habis pada hari itu dihalaman Gedung Kantor DPRP sekarang di depan Taman Imbi Jayapura.  Bahwa dampak bagi Orang Papua sejak tanggal 3 Mei itu orang Mahkamah AgungPapua menjadi Republik : Indonesia 1. Bangsa tanpa sejarah, tanpa identitas, tanpa pikiran tanppa masa lalu 2. Bangsa Papua sejak itu menjadi mainan yang bisa dimainkan /digerakkan dikendalikan oleh bangsa lain ( bangsa asing/Indonesia ) semaunya.  Bahwa apa yang terjadi pada tanggal 16-17 Agustuus 2019 dan seterusnya yaitu gerakan protes Papua dari sseluruh kota di Indonesia terhadap rasisme? Ini dalam kata kata Walter Benyamin, pemikir Yahudi yang mati dalam pengungsian dari Hilter devine violenve. Apa itu ?Tanggal 16 Agustus 2019 dst itu tanggal yang Tuhan pilih untk kasih ke Indonesia dan dunia bahwa dunia yang membantu Indonesia terus menjadika Papua itu sebagai barang mainanan itu sangat kelirru dan sesat pikir. Siapa yang bisa pikir gerakan mahasiswa Asrama Papua itu bisa membuat Papua Bangkit dan tersadarkan diri dari ketidurannya yang panjang dalam pangkuan NKRI yang telah 60 Tahun lebih meninabobokannya sejak 3 mey 1963, Bangsa Papua dijadikan bangsa tanpa Sejarah/identitas /budaya dan tanpa rumah adatnya ? inilah yang kami dalam study sejarah sering menyebut divine violence. Mahkamah Agung Bahwa sebenarnya Republik secara manusia, gerakan protesIndonesia terhadap rasisme tadi yang dilakukan oleh para Mahasiswa dan rakyat Papua adalah wajar siapapun manusia normal, yang dilahirkan dengan pikiran perasaan, idealisme yang membawa sejak lahir watak untuk bertanya, wajar apabila mereka protes dan tidak terganggu mendengar Papua monyet, Papua kete ..dll. Kelompok atau unsur Papua ini, baik Gereja maupun akademisi, politisi yang mengganggu hal ini biasa biasa. Kelompok itulah yang kami anggap mahluk mahluk setengah gila atau sakit jiwa;

 Bahwa artinya tanggapan berupa protes yang dilakukan orang Papua kalangan mahasiswa, pemuda dan masyarakat inilah yang masih memiliki pandangan dan pikiran kemanusiaan , yang sisanya adalah manusia yang sudah dibius oleh systim Indonesia melalui bahasa bahasa propaganda yang sudah campur baur antara rasisme, militerisme dan pembangunanisme.

 Bahwa Keputusan vonis terhadap pelaku rasisme di Indonesia yang di vonis 7 bulan itu hanya memenuhi rasa keadilan mereka yang sedang memelihara /menjaga system rasis tadi antara lain NKRI tadi yang mabuk rasisme, militerise dan pembangunanisme dan antek anteknya, bukan bangsa Papua yang sudah dari awal Mahkamah Agungdiposisikan sebagai Republik monyet atau Papua warga negara Indonesia kelas dua.

Halaman 176 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 176

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Vonis ini hanya menguntungkan kepentingan mereka yang berkuasa yang sedang menjaga Papua supaya tetap diterima posisinya sebagai monyet dan kete.  Bahwa penangkapan terhadap para mahasiswa/masyarakat yang Mahkamah Agungmenolak rasismeRepublik tanggal 29 Agustus 2019 Indonesia itu bisa jadi cara negara atau tim ini rasis tadi menjaga supaya wajah Negara tidak terbuka. Ini dilakukan dengan cara :

 Bahwa pengiriman pasukkan sejak tanggal 19 Agustus malam yang terus menerus berlangsung selama beberapa bulan selanjutnya untuk meredam protes rasisme, satuan Brimob yang didrop ke kota kota besar di Papua, meningkatkan, menambah daerah operasi militer baru selain dilakukan di Nduga pasca rasisme ini negara juga membuka 1.Wilayah operasi militer di intan jaya pertengahan Desember 2019 2.Kemudian operasi militer bulan Januari 2019 , sekitar wilayah operasi PT Freport Tembagapura.  Bahwa pada intinya proses damai rasisme itu dialihkan ke politik Papua Merdeka

 Bahwa setelah melihat putusan pengadilan terhadap pelaku pengucap ujaran rasisme di Surabaya sebenarnya Indonesia telah mengakui keapsahan tuntutan orang Papua, dalam hal Mahkamah AgungPapua sebagai Republik korban rasisme Indonesia systemik Indonesia terhadap Papua dari cara cara penanganan protes rasis yang dikendalikan POLRI di Papua, Ahli duga ini terjadi atas dukungan Presiden Jokowi yang berkunjung ke Papua pasca Rasisme yang menjanjikan hadiah kepada Kapolda artinya Negara masih lanjut tidak mau berubah, masih mengandalkan pendekatan tangan besi operasi militer untuk selesaikan masalah rasisme di Tanah Papua.  Bahwa ada beberapa cara menyelesaikan masalah Papua secara utuh dan bermartabat : Pertama, kami dari Dewan Gereja Papua telah meminta Pemerintah RI untuk hentikan rasisme terhadap Papua. Dengan menggelar Dialog yang bermartabat dengan ULMWP/KNPB ( unsur Papa yang sedang perjuangkan Kemerdekaan Papua ) dengan melibatkan Pihak ketiga sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Presiden SBY dan JK dengan dialog dengan GAM yang dimediasi oleh Negara ke 3. Mengapa dengan GAM Aceh yang memperjuangkan Aceh mERDEKA -Jakarta bisa berdialog tetapi mengapa dengan ULMWP/KNPB Negara ini tidak bisa ? Rasisme ? atau masalah Agama . Kedua, menindaklajuti rekomendasi dari LIPI dengan negara secara Mahkamah Agungserius libatkan semuaRepublik pihak, menyelesaikan 4 AkarIndonesia masalah

Halaman 177 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 177

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Papua yang disebutkan oleh LIPI. Apa saja 4 akar persoalan direkomendasikan oleh LIPI masing masing : 1.Diskriminasi Rasial dan marginalisasi orang Papua 2.Pemerintah Indonesia yang gagal membangun Bidang Mahkamah AgungPendidikan Republik dan Ekonomi Indonesia 3.Pelanggaran HAM Pemerintah enggan menghentikan pelanggaran HAM di Papua dan 4.Perbedaan pandangan antara Jakarta Papua mengenai Kedudukan Indonesia atas Papua  Bahwa ahli berpandangan bahwa proses hukum terhadap Terdakwa Buktar Tabuni dan Terdakwa lain, seharusnya tidak dikenakan pasal makar dan dibebaskan, karena mereka bukan pelaku makar, tindakan yang dilakukan oleh mereka yang berdemo itu merupakan hak untuk melawan rasisme dan ketidakbenaran di Papua.

Menimbang, bahwa terhadap keterangan Ahli tersebut Terdakwa membenarkan;

Menimbang,bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum Mahkamah denganAgung dakwaan yang berbentuk Republik Alternatif sebagai berikut : KesatuIndonesia Pasal 106 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP atau Kedua Pasal 110 ayat (1) KUHP atau Ketiga Pasal 110 ayat (2) ke – 1 KUHP atau ke empat Pasal 160 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP atau kelima Pasal 82 A ayat (2) Jo. Pasal 59 ayat (3) huruf a dan b dan ayat (4) tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas UU No. 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP ; --

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum tersebut disusun secara alternative atau pilihan maka Majelis akan langsung mempertimbangkan unsure – unsure dakwaan mana yang sesuai dengan fakta – fakta yuridis dipersidangan yaitu dakwaan alternative kesatu melanggar Pasal 106 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP yang unsure – unsurnya sebagai berikut :

1. BARANG SIAPA.; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 178 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 178

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

2. MAKAR DENGAN MAKSUD SUPAYA SELURUH ATAU SEBAGIAN WILAYAH NEGARA JATUH KE TANGAN MUSUH ATAU MEMISAHKAN SEBAGIAN DARI WILAYAH NEGARA ; 3. YANG MELAKUKAN ,YANG MENYURUH MELAKUKAN DAN YANG Mahkamah AgungTURUT SERTA MELAKUKAN Republik PERBUATAN Indonesia

Ad. 1. UNSUR BARANG SIAPA Menimbang, bahwa unsur Barangsiapa dalam tindak pidana menunjuk kepada Subyek Hukum dari Straafbaar Feit dalam hal ini manusia pribadi (Natuurlijke Persoon) selaku pendukung hak dan kewajiban; Menimbang, bahwa telah ditegaskan pengertian setiap orang menunjuk kepada subyek hukum pelaku tindak pidana yang dapat dipersalahkan dan dipertanggung jawabkan menurut hukum, perbuatan apa yang telah diperbuatnya; Menimbang, bahwa Terdakwa AGUS KOSSAY telah dihadirkan dipersidangan dan telah pula diperiksa identitasnya, dan ternyata sesuai dengan identitas yang tertera dalam surat dakwaan Penuntut Umum, serta Terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohaninya, sehingga Majelis Hakim memandang Terdakwa mampu melakukan perbuatan hukum, dan kepadanya dapat dipertanggung jawabkan terhadap apa yang diperbuatnya Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka Majelis berpendapat bahwa maksud BARANG SIAPA ini telah Mahkamah terpenuhiAgung.secara sah menurut Republik hokum ; Indonesia Ad.2. UNSUR MAKAR DENGAN MAKSUD SUPAYA SELURUH ATAU SEBAGIAN WILAYAH NEGARA JATUH KE TANGAN MUSUH ATAU MEMISAHKAN SEBAGIAN DARI WILAYAH NEGARA.

Menimbang, bahwa asal kata makar berasal dari bahasa Belanda, yaitu " aanslag ", yang secara etimologis berarti " menyerang " (serangan/ penyerangan). Makar juga termasuk dalam kategori Kejahatan Terhadap Keamanan Negara dalam Bab I pada Buku II (kedua) KUHP, yang pengaturannya tersebar diantaranya dalam Pasal 87 KUHP, 104 KUHP, 106 KUHP dan 107 KUHP ;  Bahwa berdasarkan pembagiannya, delik makar terhadap keamanan dan keselamatan NKRI dibagi menjadi 3 jenis, yaitu 1) Makar dengan maksud menyerang keselamatan Presiden dan Wakil Presiden yang memerintah (Pasal 104 KUHP); 2) Makar dengan maksud menyerang keutuhan wilayah NKRI (Pasal 106 KUHP); 3) Makar dengan maksud Mahkamah Agunguntuk menggulingkan pemerintah Republik (Pasal 107 KUHP) ; Indonesia

Halaman 179 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 179

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa Pasal 87 KUHP bahwa ada makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan pelaksanaan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 KUHP.  Bahwa secara hukum, penerapan delik makar terhadap pelaku yang Mahkamah Agungdisangkakan haruslah Republik kembali pada asas hukum pidana Indonesia yang terdapat dalam Pasal 53 KUHP tentang Percobaan (poging), yaitu apakah terdapat "niat" (dengan maksud) dan "permulaan pelaksanaan" untuk melakukan Makar, dan tanpa disertai unsur tidak selesainya perbuatan bukan/ di luar kehendak pelakunya, sebagaimana pada Delik Percobaan.  Bahwa mengutip pandangan pakar hukum pidana terkemuka di Indonesia, Prof. Moeljatno (almarhum), niat merupakan sikap batin (mens rea) yang masih berada dalam hati dan apabila niat ditunaikan dalam tindakan nyata, maka niat tersebut menjadi suatu kesengajaan.  Bahwa sedangkan unsur "permulaan pelaksanaan" akan selalu menjadi bagian yang sulit untuk ditentukan dalam membedah kasus makar. Oleh karenanya, perlu dibedakan dengan tegas antara Perbuatan Persiapan (voorbereidingshandeling) dan Perbuatan Pelaksanaan (uitvoeringshandeling), karena yang termasuk dalam "permulaan pelaksanaan" dalam delik makar adalah Perbuatan Pelaksanaan, dan bukan Perbuatan Persiapan-nya.  Bahwa yang dimaksud "Perbuatan Pelaksanaan" dalam Delik Makar? Mahkamah AgungAdalah suatu perbuatan Republik dapat dikatakan sebagai Indonesia Perbuatan Pelaksanaan, jika pelakunya telah mulai melakukan unsur pokok (anasir) dari tindak pidana tersebut dan Permulaan Pelaksanaan dari Delik Makar dapat diwujudkan, misalnya dengan cara membentuk suatu organisasi tertentu yang mempunyai rencana yang terstruktur, sekalipun tanpa kekerasan atau serangan senjata dari pelakunya, yang pada pokoknya memiliki tujuan utama untuk menyerang keamanan dan keutuhan wilayah Negara yang sah dengan cara-cara atau jalur yang tidak sah (inkonstitusional), misalnya dalam bentuk tindakan meniadakan/menghancurkan kekuasaan pemerintah dan/atau mengubah bentuk pemerintahan secara tidak sah (Pasal 88 Bis KUHP).  Bahwa pada tanggal 31 Januari 2018, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Putusannya No 7/PUU-XV/2017 telah menolak permohonan uji materiil (Judicial Review) atas Pasal 87, 104, 106, 107, 108, 139a, 140 KUHP, sehingga eksistensi delik makar di Indonesia masih konstitusional yang dalam pertimbangannya, MK menyatakan bahwa apabila definisi makar dimaknai sebagai "serangan" tanpa dikaitkan dengan rumusan norma Mahkamah Agunglain akan menimbulkan Republikketidakpastian hukum, dan akibatnya Indonesia penegak

Halaman 180 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 180

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

hukum hanya dapat bertindak terhadap pelaku makar setelah ada serangan dan menimbulkan korban dan delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan Mahkamah Agungterpenuhinya kedua Republik syarat tersebut terhadap para Indonesia pelakunya dapat ditindak oleh aparat penegak hukum.  Bahwa dalam pertimbangan MK ini sejalan dengan kualifikasi delik makar sebagai Delik Formil, yaitu delik yang menekankan rumusannya pada perbuatan (niat dan perbuatan pelaksanaan) dan bukan pada akibatnya. secara sederhana, dapat dikatakan bahwa tiada makar, apabila makar tersebut ternyata berhasil mencapai tujuannya, sehingga secara hukum tidak ada istilah "percobaan makar". Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Heppy Salampessy bahwa saksi sebagai anggota Polisi jajaran Polda Papua mengenal Terdakwa sebagai Ketua KNPB Pusat dan saksi pernah ketemu + 3 (tiga) dengan Terdakwa saat terjadi demonstrasi – demonstrasi di Papua dan saksi melakukan pengawalan dan pengamanan aksi demostrasi tanggal 29 Agustus 2019 yang dikoordinir oleh BEM se Kota Jayapura dengan Koordinator Umumnya Alexander Gobay dan Penanggung Jawabnya Lucky Siep (Ketua BEM Uncen) yang aksi tersebut dimulai dari Waena ke Jayapura tepatnya di Kantor Gubernur Papua dan saksi melihat Terdakwa Agus Kossay di Abepura sedang berdiri dekat dengan mobil yang digunakan untuk orasi dan dalam aksi Mahkamah tersebutAgung ada bendera Bintang Republik Kejora dan poster – poster intinyaIndonesia tolak rasis selanjutnya massa menuju Jayapura dengan berjalan kaki dan ada yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat berjarak + 10 kilo dan dalam perjalanan terjadi pengrusakan, pembakaran puluhan rumah dan penjarahan serta keesokan harinya pada tanggal 30 Agustus 2019, ada penurunan bendera Merah Putih dan ada pengibaran bendera Bintang Kejora dan saksi mengetahui ada massa dari kelompok KNPB dengan benderanya berwarna merah yang selama ini memperjuangkan Papua merdeka dengan referendum ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMMAD ALI dipersidangan bahwa saksi sebagai anggota Polisi jajaran Polda Papua mengenal Terdakwa sebagai Ketua KNPB Pusat juga karena Terdakwa pernah ditetapkan sebagai DPO dalam suatu perkara dan untuk aksi tanggal 19 Agustus 2019, sekira jam 08.00 WIT, saksi selaku pengamanan tertutup dari Waena – Abepura – Jayapura bersama dengan 100 anggota Kepolisian mengikuti aksi massa perkiraan + 1000 massa yang dominasi oleh organisasi KNPB dan mahasiswa BEM se Jayapura, dimana sepanjang jalan dari Waena – MahkamahAbepura Agung – Jayapura, Terdakwa Republik melakukan orasi tentang Papua MerdekaIndonesia dan

Halaman 181 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 181

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menyanyikan lagu Kami bukan merah Putih melainkan Bintang Kejora dan teriakan “ Referendum “ dijawab “Yes” dan meminta pelaku rasis di Surabaya diproses hukum dan selain aksi massa yang diikuti oleh mahasiswa Mahkamah Agungmenggunakan jaket almamater Republik sedangkan masyarakat ada yangIndonesia memakai kaos – kaos Bintang Kejora dan membawa pamflet juga membawa bendera Bintang Kejora dan bendera KNPB dan di Kantor Gubernur Papua dan setelah beberapa perwakilan melakukan orasi diantaranya adalah Alexander Gobay, Viktor Yeimo dan Fery Kombo kemudian Fery Kombo, Ketua BEM Uncen juga selaku Korlap Umum menyerahkan pernyataan sikap/ aspirasi mahasiswa dan di terima oleh Gubernur Papua dan sekitar jam 16.00 WIT massa aksi membubarkan diri . Bahwa tanggal 19 agustus 2019 di laksanakan aksi demo pertama dan dan pada tanggal 29 Agustus 2019 di laksnakan demo jilid II dan yang memimpin Ketua BEM USTJ. ALEXANDER GOBAY dan diikuti rekan- rekan BEM USTJ dan IRWANUS UROPMABIN selaku KEAMANAN dan ikut memimpin massa orasi di taman Imbi dan kemudian dari Waena – Abepura – Kantor Gubernur massa menggunakan atribut bendera Bintang Kejora, kaos Bintang Kejora, bendera KNPB dan pamflet, dimana massa melakukan tindakan anarkis sepanjang perjalanan Waena – Abepura – Jayapura dengan melakukan pengrusakan, penjarahan dan pembakaran tempat usaha dan banyak bangunan toko serta barang – barang diambil, kemudian perkantoran Mahkamah sepertiAgung Kantor KPU Papua, RepublikKantor Telkom, Kantor Bea Cukai, KantorIndonesia MRP dan beberapa perkantoran swasta dan saat tiba di Kantor Gubernur Papua pada sore harinya setelah selesai melakukan orasi kemudian aksi massa melakukan penurunan bendera Merah Putih dan setelah selanjutnya melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora di kantor Gubernur Papua dan menyampaikan isi aspirasi demo pertama dan demo jilid II sama yaitu sebutan kata monyet terhadap mahasiswa di Surabaya dan menuntut Referendum bagi bangsa Papua dengan menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua dan ada kelompok KNPB yang ikut dalam aksi demo yang ikut bergabung bersama – sama dengan BEM USTJ, BEM Uncen dan BEM perguruan tinggi yang ada di kota Jayapura . Menimbang, bahwa aksi demo tanggal 29 Agustus 2019 tersebut tidak memiliki ijin dari pihak kepolisian tetapi penyelenggara BEM USTJ memaksa untuk tetap unjuk rasa karena pihak penyelenggara dari BEM USTJ sebelumnya membagi selebaran aksi demo jilid II sebelum aksi dilaksanakan dan mengunakan moment kata “ Monyet “ untuk menambah kekuatan massa Mahkamahyang Agung berasal dari orang asli Republik Papua dalam melaksnakan aksi tersebutIndonesia dan

Halaman 182 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 182

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

membuat rusuh kota Jayapura . Bahwa demo jilid II pada tanggal 29 Agustus 2019, terkait dengan rasisme yang terjadi di Surabaya terhadap mahasiswa asal Papua, aksi massa dikuti dan diperkirakan sekira 10.000 orang, yang Mahkamah Agungberasal dari titik kumpul RepublikSentani, titik kumpul Expo Waena, Indonesiatitik kumpul Uncen atas, titik kumpul Uncen bawah, titik kumpul depan kampus USTJ, titik kumpul Lingkaran Abe dan titik kumpul di Dok 5, kemudian alat – alat yang dibawa massa saat itu adalah :  1 ( satu ) buah mobil komando Triton warna Silver Nomor Polisi BG 9335 ND yang digunakan oleh pemimpin Demo/ orator yang dilengkapi dengan 1 (satu ) buah toa/ pengeras suara warna putih dan 1 (satu ) buah mic.  Beberapa buah bendera KNPB warna Merah dengan bergambar Bintang warna putih dengan tulisan KNPB.  Beberapa buah bendera warna merah bergambar kepalan tangan dengan tulisan “ LAWAN ‘  Beberapa buah bendera Bintang Kejora dengan ciri-ciri bergambar bintang warna putih di atas kain warna merah dan bergaris-biru putih.  Pamflet yang bertuliskan/ bergambar Monyet ;  Banyak massa membawa alat tajam berupa, panah, kampak, parang, Mahkamah Agungbesi dan lain – lain. Republik Indonesia Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan keterangan saksi FERRY KOMBO dipersidangan bahwa saksi merencanakan demo rasisme sejak hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2019, dengan cara memposting melalui media Sosial Face Book, dengan akun “FERY KOMBO“, mengajak mahasiswa – mahasisiswa/ BEM se Jayapura untuk mengikuti demo anti rasisme yang terjadi di Surabaya pada tanggal 16 Agustus 2019 dan beberapa daerah di Jawa seperti Malang, Semarang dan Jakarta dan mengadakan rapat pertemuan pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di ruang kesekretariatan Kampus Uncen yang berlangsung sekitar jam 16.00 WIT s/d. 18.00 WIT yang dihadiri BEM se Jayapura, Kelompok Cipayung seperti GMKI, PMKRI dan HMI dengan hasil kesepakatan demo dilaksanakan pada hari senin, tanggal 19 Agustus 2019 dengan tujuan Kantor Gubernur Papua dan saksi dalam aksi demo mahasiswa tersebut sebagai penanggung jawab dan Korlap Umum dengan menyerahkan pernyataan sikap kepada Gubernur Papua sebagai berikut : 1. Stop intimidasi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya ; Mahkamah Agung2. Tangkap pelaku rasisme Republikdan intimidasi mahasiswa Papua di IndonesiaSurabaya ;

Halaman 183 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 183

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

3. Wakil Wali Kota Malang segera meminta maaf kepada mahasiswa dan Rakyat Papua atas pernyataan yang disampaikan bahwa mahasiswa Papua pulang ; Mahkamah Agung4. Meminta kepada Republik Presiden untuk memberikan jaminan Indonesia perlindungan keamanan terhadap mahasiswa Papua di seluruh Indonesia ; Menimbang, bahwa hari minggu tanggal 18 Agustus 2019 sekira Jam 12.30 Wit saksi membuat Surat Pemberitahuan Demo kepada Polisi di Rumah saksi dengan mencantumkan didalam surat tersebut saksi sebagai Korlap Umum sedangkan Penaggung Jawab saksi cantumkan Para ketua BEM sekota Jayapura dan para Ketua Cipayung, kemudian mengantar ke Polres Jayapura Kota sekira jam 15.00 WiT dan sekira jam 17.00 WiT Terdakwa Agus kossyay selaku KETUA UMUM KNPB PUSAT menelpon saksi dengan mengatakan “ade besok ada aksi kah ?” dan saksi menjawab “iya ada Kaka” , Ade sudah kirim pemeritahuan Demo , sehingga kaka ikut saja “ lalu TERDAKWA menjawab “baik ade” dan pada saat rapat persiapan, saksi tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Terdakwa dan setelah selesai rapat di Uncen kemudian saksi jalan pulang lewat di Perumnas 2 baru lihat selebaran ajakan demo tanggal 19 agustus 2019 dari KNPB yang ditandatangani oleh Terdakwa Agus Kossay yang berbunyi : “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia , maka kami harus melawan dan menentukan Mahkamah nasibAgung sendiri atau Referendum Republik “, tercatat bahwa demo KNPB Indonesia dengan tujuan ke Kantor MRP kemudian saksi telpon ALEXANDER GOBAY dan PUTRA, Ketua HMI, memberitahukan perihal adanya selebaran ajakan demo oleh KNPB tanggal 19 Agustus 2019 sedangkan demo dari mahasiswa se Jayapura dengan tujuan berbeda yaitu ke Kantor Gubernur Papua, maka sepakat untuk tetap dilaksanakan demo dari BEM se – Jayapura pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019, namun ketika pelaksanaan demo hari senin, tanggal 19 Agustus 2019 saat massa sudah berkumpul di Lingkaran Abe (merpati) saat itu saksi melihat banyak masyarakat umum yang hadir disertai dengan massa KNPB dan yang saksi tahu bahwa Terdakwa Agus Kossay dan sdr. Victor Yeimo telah bergabung juga dengan massa demo dari mahasiswa Uncen Atas, dan sekitar + jam 09.00 WIT, aksi massa gabungan BEM se – Jayapura dan KNPB serta masyarakat umum bergerak secara bersama – sama menuju arah Jayapura dan pada saat sampai didepan kantor MRP rombongan massa berhenti dan sdr. VICTOR YEIME yang menjadi orator melakukan orasi + 10 (sepuluh) menit, mengajak saksi (Fery Kombo) dan massa untuk mengucapkan yel-yel dengan Mahkamahkata Agung – kata “Hidup Rakyat PapuaRepublik, maka saksi (Fery Kombo )Indonesia dan massa

Halaman 184 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 184

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengucapkan “Hidup“ jika orator mengucapkan kata “ Papua “ maka saksi (Fery Kombo) bersama massa menjawab “ Merdeka “, kemudian kata – kata “ kami monyet-monyet tidak bisa hidup bersama dengan Manusia, maka Mahkamah Agungkami harus melawan danRepublik menentukan nasib sendiri atauIndonesia Referendum “, selanjutnya saksi (Fery Kombo) dan massa mengucapkan “ Yes “ , orasi dan yel-yel ini dilakukan oleh sdr. VICTOR YEIMO yang diikuti oleh saksi (Fery Kombo) dengan massa baik selama dalam perjalanan menuju kantor Gubernur, kemudian berhenti di depan kantor MRP, depan kantor DPRP maupun setelah berada di kantor Gubernur Papua, selama dalam perjalanan ke Kantor Gubernur, sdr. BAYAM KEROMAN mengajak massa termasuk saksi (FERI KOMBO) menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, Kami Bintang Kejora“ diikuti juga oleh Terdakwa Agus Kossay keberadaannya bergabung bersama dengan massa namun menurut saksi bahwa Pihak KNPB yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut, sedangkan mahasiswa tidak membawa bendera Bintang Kejora atau atribut – atribut demo hanya menggunakan jas almamater sebagai tanda dari unsur mahasiswa dan saksi selaku penanggungjawab demo BEM se - Jayapura tidak berupaya memisahkan aksi demo mahasiswa se – Jayapurra dengan aksi demo KNPB maupun masyarakat umum sehingga bercampur/ bergabung atau memberhentikan demo BEM se – Jayapura serta tidak melarang KNPB yang Mahkamah membawaAgung serta bendera BintangRepublik Kejora dan Bendera KNPB keIndonesia dalam demo damai Rasisme, sedangkan saksi tahu bahwa KNPB adalah oragnisasi yang memiliki tujuan untuk berjuang melepaskan Papua dari NKRI melalu jalur Referendum Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan keterangan saksi STEVANUS ITLAY alias STEVEN dipersidangan bahwa saksi telah mengenal Terdakwa AGUS KOSSAY sebagai Ketua Umum KNPB Pusat, sedangkan saksi sebagai salah satu Ketua KNPB Wilayah Timika dan KNPB (Komite Nasional Papua Barat) adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan Papua menentukan nasib sendiri (Merdeka) melalui jalur Referendum dengan latar belakang didirikannya KNPB adalah pada tahun 2008 terjadi eksodus mahasiswa Papua dari Manado dan Jawa-Bali, yang kembali ke West Papua bergabung dengan aktivis mahasiswa, dan masyarakat di Jayapura, menduduki lapangan Makam Alm. Theys H. Eluay di Sentani, di mana mereka menyerukan “Papua Zona Darurat”, sehingga membentuk sebuah organisasi yang bernama KNPB (Komite Nasional Papua Barat). MahkamahDengan Agung Pendiri KNPB adalah Republik : sdr. BUCHTAR TABUNI, sdr. VICTRO Indonesia YEIMO

Halaman 185 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 185

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan berbagai organisasi perlawanan dan aktivis – aktivis mahasiswa dan masyarakat. Waktu pendirian KNPB adalah : tanggal 19 Nopember 2008 di STT Walter Pos Port Numbay (Jayapura). Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik pengurus KNPB berdasarkan hasilIndonesia Kongres KNPB ke-II tanggal 23-25 Oktober 2018 adalah Terdakwa Agus Kossay sebagai Ketua Umum dan isi Resolusi Kongres KNPB ke – II yang adalah :“ Atas Pertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa “ Menyimak keseluruhan pembahasan Kongres KNPB ke – II yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2018 menghasilkan resolusi-resolusi yang merupakan kesatuan sikap dan kebulatan tekad dari seluruh delegasi KNPB yang merupakan pimpinan Rakyat West Papua dari Wilayah dan konsulat yakni memutuskan untuk berjuang mencapai cita-cita bangsa Papua Barat yang merdeka secara Politik melalui jalur Referendum sebagai solusi damai dan demokrasi. Guna mencapai tujuan itu, KNPB menyerukan :  Mobilisasi umum menuju Mogok Sipil Nasional sebagai agenda Aksi Nasional Bangsa Papua.  Kembali mengakui TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ) sebagi satu-satunya militer Papua barat dan memperkuat sistem dan manajemen Militer Papua Barat TPNPB.  Kembali memperkuat sistem dan manajemen lembaga Politik Bangsa Mahkamah AgungPapua sebagai wadah Republik Reperenstatip rakyat Papua. Indonesia  Kembali mendukung persatuan diplomat dalam wadah koordinatif ULMWP di internasional. Dan KNPB juga mendukung Beny Wenda dalam membentuk Organisasi International Lawyers For West Papua dan juga KNPB memiliki Konsep Penggalangan dana Militer yaitu untuk mengumpulkan dana guna membantu pasukan militer baik yang bersenjata maupun tidak bersenjata (sipil). Salah satu cara menggalang dana militer dapat mengajukan proposal kepada orang-orang yang bekerja di Pemerintahan Daerah Papua dan perusahaan swasta sedangkan saksi sendiri sebagai Ketua KNPB wilayah Timika sejak tahun 2014 telah menjalankan ; 1. Kegiatan – kegiatan aksi – aksi unjuk rasa di wilayah Mimika menuntut kemerdekaan Papua Barat ; 2. Melakukan penggalangan dana di sekitar Mimika ; 3. Melakukan pendidikan politik kepada internal organisasi anggota KNPB Mahkamah Agung4. Melakukan propaganda Republik di media social ; Indonesia

Halaman 186 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 186

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat berupa Berita Acara Pemeriksaan Barang Bukti Digital Nomor : 131-X-2019-LDFCC-PMJ tanggal 23 Oktober 2019 yang dibuat oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Mahkamah AgungJaya dengan hasil olah Republik Digital Forensik terhadap Handphone Indonesia milik AGUS KOSSAY yaitu Oppo F5 warna hitam imei-1 : 867815037958819, imei-2 : 867815037958801, No. HP. 085243996671, telah ditemukan beberapa buah gambar yang merupakan kegitan KNPB berupa : - Gambar 1 : Bendera KNPB - Gambar 2 : Lambang ULMWP - Gambar 3 : KNPB juga menyerukan kepada Masyarakat Papua bahwa “ 17 Agustus 2019 ,Orang Papua dilarang keras mengikuti Upacara dan memasang bendera merah putih “ , warning ini beredar di di media social. - Gambara 4 : Ajakan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019 - Gambara 5 dan 6 : KNPB juga memeliki Agenda Mogok sipil Nasional, sehingga melakukan Seminar di Tomohon Sulawesi Utara dengan Thema “ Mahkamah Agung RepublikMobilisasi umum menuju Indonesia Mogok sipil Nasional untuk West papua “ dengan Tujuan bahwa pada tahun 2021 Otsus selesai dan diambil alih oleh KNPB - Gambar 7 : Koran suara Com yang memuat berita tentang KNPB adalah dalang kerusuhan di Papua. - Gambar 8 : adalah tudingan terhadap sdr. VICTOR YEIMO yang menerima uang dari Pemerintah dengan memanfaatkan masyarakat. - Gambar 9 : pengibaran bendera Bintang Kejora di jakarta oleh KNPB. Menimbang, bahwa sesuai dengan Pendapat Ahli Bahasa bernama DR. APRINUS SALAM, M.HUM yang memberikan pendapatnya antara lain sebagai Mahkamahberikut Agung : Republik Indonesia

Halaman 187 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 187

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa Pengertian kata makar tentu saja dimaksudkan sabagai satu aksi pemikiran, tindakan dan/atau perbuatan, baik dalam bentuk kata- kata dan kalimat, maupun berbagai aktivitas lainnya, yang dianggap Mahkamah Agungatau dinilai bertentangan Republik dengan hukum, yang mana Indonesia kuasa penjagaan hukum tersebut dimandatkan kepada pemerintah yang berkuasa. Pengertian makar jika lebih disederhanakan adalah pikiran, ucapan, tindakan dan/atau perbuatan yang melawan hukum dan merongrong kekuasaan resmi pemerintah tertentu. Pengertian makar dapat juga dikaitkan dengan perbuatan, tindakan, dan ataupun berbagai bentuk pernyataan yang dimaksudkan/ditujukan untuk melawan negara. - Bahwa hak – hak konstitusional yang dilindungi oleh konstitusi, negara juga telah mewajibkan (vide pasal 6 UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum) kepada setiap warga negara didalam menyampaikan pendapat dimuka umum untuk : a. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain; b. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum; c. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan e. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. - Bahwa adanya pembentukan organisasi KNPB (Komite Nasional Mahkamah AgungPapua Barat) bersama Republik TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Indonesia Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) secara terang dan terbuka memiliki tujuan untuk membentuk Negara Papua dengan nama Negara ”WEST WAPUA”, Wilayah Negara meliputi ”WEST NEW GIUNEA” Rakyat/Penduduk bernama WEST WAPUA, dengan memiliki lagu kebangsaan yakni ”HAI TANAHKU PAPUA” dan memiliki bendera negara yakni ”BINTANG KEJORA/BINTANG FAJAR”, merupakan bukti gerakan makar untuk memisahkan dan membedakan diri dari bangsa dan negara Indonesia. - Bahwa makna artikulasi dan analisis kebahasaan dari adanya video pembakaran bendera merah putih sebagai lambang bendera NKRI dan adanya pengibaran dan penaikan bendera bintang kejora yang diklaim sebagai bendera Papua Merdeka adalah, tidak ada kata lain Mahkamah Agungbahwa berbagai tindakan Republik tersebut adalah tindakan makar Indonesia wacana dan

Halaman 188 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 188

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

simbolik. Akan tetapi, berbagai aksi yang dilakukan tidak hanya sekedar melakukan makar wacana dan simbolik. Tindakan aksi-aksi yang dilakukan juga telah melawan perjanjian resmi dan syah dalam Mahkamah Agungkehidupan berbangsa Republik dan bernegara. Artinya, Indonesia tindakan makar bukan hanya pada tataran wacana, simbolik, tetapi juga pada tataran tindakan/aksi itu sendiri. Ketiga jenis makar tersebut akan memberikan implikasi yang berbeda. Tindakan makar wacana akan terkait dengan benturan-benturan ideologis, yakni ketika Pancasila dan UUD ’45 tidak lagi menjadi sandaran ideologi dan dasar berbangsa dan bernegara Makar simbolik justru lebih berbahaya karena secara langsung telah melanggar kesepakatan arbitrer yang kita telah sama berjanji secara resmi dan syah, sebagai pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara. Menimbang, bahwa sesuai dengan Pendapat AHLI HUKUM TATA NEGARA bernama MUHAMMAD RULLYANDI, S.H., M.H yang memberikan pendapatnya bahwa sesuai dengan pertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan : “…. Mahkamah telah berpendapat bahwa delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya syarat itu terhadap pelaku telah dapat dilakukan tindakan Mahkamah penegakanAgung hukum oleh Republik apparat penegak hukum”. Sebagaimana Indonesia juga pertimbangan hukum putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 28/PUU-XV/2017 halaman 147 yang menyatakan : “…. Terhadap isu konstitusional tersebut, sepanjang berkenaan dengan pasal 104, pasal 106, dan pasal 107 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana makar, Mahkamah telah menyatakan pendiriannya sebagaimana tertuang dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 7/PUU-XV/2017 ..” Menimbang, bahwa orgasisasi KNPB (Komite Nasional Papua Barat) bersama TPN-PB/TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka) dan ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) yang merupakan wadah penggabungan beberapa oraganisasi terdiri dari PNWP (Parlemen Nasional West Papua), NFRPB (Negara Federal Republik Papua Barat), WPNCL (West Papua Nasional Central Liberation) dan FWPC (Free West Papua Compaing) melakukan pergerakan pemisahan dari wilayah NKRI dengan membentuk wilayah sendiri atau negara sendiri adalah tergolong kejahatan makar terhadap Mahkamahkeamanan Agung negara berdasarkan Republik pasal 106 KUHP Indonesia

Halaman 189 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 189

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dalam rangka menjaga kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta kedulatan Negaradengan tindakan tegas penegakan hukum oleh apparat penegak hukum sudah sesuai dengan Mahkamah Agungpertimbangan hukum putusan Republik Mahkamah Konstitusi Nomor Indonesia : 7/PUU-XV/2017 halaman 154 yang menyatakan : “…. Mahkamah telah berpendapat bahwa delik makar cukup disyaratkan adanya niat dan perbuatan permulaan pelaksanaan, sehingga dengan terpenuhinya syarat itu terhadap pelaku telah dapat dilakukan tindakan penegakan hukum oleh aparat penegak hukum”. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan terdakwa AGUS KOSSAY dipersidangan pada intinya Terdakwa bergabung dengan KNPB sejak tahun 2011 sebagai anggota biasa, pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat adalah sdr. BUCHTAR TABUNI, kemudian sekira tahun 2012 sdr. VICTOR YEIMO alias VIKY menggantikan sdr. BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat karena saat itu sdr. BUCHTAR TABUNI masuk penjara namun Terdakwa tidak mengetahui perkaranya apa, kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura kemudian Terdakwa terpilih sebagai Ketua Umum dan Terdakwa sering melakukan kegiatan dengan mengadakan rapat untuk mendiskusikan setiap aksi kegiatan yang di lakukan untuk meminta Mahkamah referendAgungum kepada pihak Republik Repblik Indonesia seperti membuat Indonesia selebaran - selebaran yang menghimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah Pupua untuk berpartisipasi dalam setiap rencana kegiatan yang di lakukan oleh organisasi KNPB selain itu juga biasanya himbauan - himbauan seruan aksi di lakukan melalui media facebook akun pribadi milik Terdakwa yaitu “YOKA AGUS KOSSAY “ dan KNPB mengikuti aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019, dimana aksi demo tersebut yang inisiatornya adalah Mahasiswa UNCEN Jayapura yaitu melalui sdr. FERY KOMBO (Ketua BEM UNCEN Jayapura); Bahwa Pada tanggal 29 Agustus 2019, KNPB juga ikut serta dalam Aksi Demonstrasi Jilid II berkaitan dengan Rasisme yang terjadi di surabaya terhadap mahasiswa Papua dengan Melakukan postingan propaganda melalui media Sosial yaitu melalui Akun Face book Terdakwa dengan nama akun YOKA AGUS KOSSAY, yang mana didalam akun Face book tersebut TERDAKWA seperti “ mengajak Libur Sipil dengan Mogok Pendidikan“ kemudian Terdakwa juga memposting tentang TNI-POLRI melakukan Mahkamahpenembakan Agung Massa saat demo Republik di Fak-fak dengan menggunakan perahuIndonesia Polisi

Halaman 190 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 190

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dan Terdakwa juga mengetahui dan mengenal serta mendukung organisasi yaitu : - ULMWP adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Diplomat luar Mahkamah AgungNegeri yang di pimpinRepublik oleh sdr. BENY WENDA yangIndonesia tinggal Inggris tetapi mempunyai kantor sekretariat di negara republik Vanuatu dengan ibu kota Port Villa. - PNWP adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Politik yang di pimpin oleh sdr. BUCHTAR TABUNI yang berpusat di Jayapura dan mempunyai kantor Sekretariat di Port Numbay / Kota Jayapura. - TPNPB adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Pertahanan dan Keamanan namun TERDAKWA tidak tahu siapa pemimpinnya dan bertempat di mana TERDAKWA tidak tahu. Karena hubungan antara KNPB dengan ULMWP, PNWP dan TPNPB adalah sama - sama sebagai organisasi yang memperjuangkan Papua untuk menentukan nasib sendiri melalui jalur referendum. Menimbang, bahwa yang merencanakan kegiatan aksi demonstrasi adalah pihak mahasiswa BEM Uncen yaitu sdr. FERY KOMBO (Ketua BM Uncen) karena pada hari Minggu Tanggal 18 Agustus 2019, sekira jam 15.00 Wit , sdr. FERY KOMBO menelpon ke HP ( 085243996671 ) dengan mengatakan bahwa “ Kaka Saya Sudah Kasih Masuk Pemberitahuan Mahkamah DemonstrasiAgung Untuk Demonstrasi Republik Hari Senin Terkait Dengan Rasisme, Indonesia Kaka Ikut Turun Saja” sehingga TERDAKWA langsung jawab “ OKE KITA SIAP TURUN” sehingga langsung sampaikan kepada sekretariat KNPB Pusat melalui sdr. VICTOR YEIMO untuk membuat konsep sebelum dibuat selebaran ajakan untuk melaksanakan demonstrasi pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019, sehingga sdr. VICTOR YEIMO mengetik selebaran tersebut kemudian diberikan kepada TERDAKWA untuk tandatangan, dengan isi selembaran :“BESOK MONYET TURUN JALAN “ SERUAN “Kemarin (17 /8) warga dan aparat Indonesia di Surabaya dan Malang intimidasi orang Papua, dicaci dengan panggilan MONYET, di usir untuk tinggalkan Jawa. Orang Indonesia setiap saat di panggil orang papua monyet, persipura di teriaki monyet, siapapun orang papua selalu di panggil monyet oleh orang Indonesia.Maka kita orang Papua akan jadikan “Monyet” sebagai simbol perlawanan. Kami dipandang monyet dan monyet - monyet itu akan segera turun jalan. Anda yang merasa harga diri hancur segera bergabung. Kita akan desak Indonesia tinggalkan kami orang papua yang di pandang monyet, Besok aksi kita “ MONYET - MahkamahMONYET Agung “ Papua segera turun Republik jalan “ Titik aksi : Expo, P3 Waena, Indonesia lingkaran

Halaman 191 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 191

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

menuju kantor MRP. 18 Agustus 2019, AGUS KOSSAY/ketua KNPB. Dimana yang mendatangani Selebaran aksi Demo tersebut adalah Terdakwa sendiri (AGUS KOSSAY/ Ketua KNPB Pusat). Kemudian sekretariat KNPB Mahkamah Agungmemperbanyak/ menggandakan Republik sebelaran tersebut dan langsungIndonesia diedarkan kepada masyarakat pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019 ; Menimbang, bahwa yang memimpin massa di masing-masing titik adalah korlap masing-masing, sedangkan TERDAKWA memimpin massa dari Expo waena walaupun saat itu TERDAKWA bukan Korlap, tetapi korlap adalah mahasiswa Uncen/ BEM Uncen yang TERDAKWA tidak kenali orangnya, sedangkan sdr. VICTOR YEIMO membawa Massa dari Perumnas III Waena, selanjutnya pada saat massa menuju lingkaran Abe, Pimpinan Massa melakukan yel-yel dengan kata-kata “Hidup Rakyat papua “ masa menjawab “ Hidup “ , Pimpinan masa mengucapkan Papua”maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “ Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora “ , yang memimpin demo/orasi adalah sdr. FERY KOMBO dan sdr. VICTOR YEIMO (Juru Bicara KNPB Internasional), sedangkan yang memimpin massa untuk yel-yel sambil jalan kaki adalah sdr. BAYAM KEROMAN, yang mana pimpinan massa tersebut menggunakan 1 (satu) unit Mobil picup dengan pengeras suara, sedangkan sdr. VICTOR Mahkamah YEIMOAgung melakukan orasi di RepublikLingkaran abe, depan Kantor MRP, Indonesia Depan kantor DPRD, dan di depan Kantor Gubernur Papua, dan didepan Kantor Gubernur Papua juga ada perwakilan dari masing-masing Golongan melakukan orasi saat itu.- Menimbang, bahwa Tanggal 28 Agustus 2019, sekira jam 16.00 Wit, TERDAKWA AGUS KOSSAY menerima selebaran ajakan aksi Demo dari sdr. DOLVIUS HISAGE di Perumnas 3 Waena. Setelah TERDAKWA AGUS KOSSAY menerima selebaran tersebut, selanjutnya diperbanyak dan diedarkan kepada Masyarakat di daerah Perumnas 3 Waena. Pada tanggal 29 Agustus 2019, TERDAKWA AGUS KOSSAY memantau situasi di daerah Angkasa, dan selalu memperoleh perkembangan Aksi Demo dari sdr. RICKHAR DONY ITLAY. Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan diatas, bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019, setelah selesai Feri Kombo selaku Ketua BEM Uncen mengadakan rapat pertemuan bersama Alexander Gobay selaku Ketua BEM USTJ yang juga dihadiri Putra selaku Ketua HMI Jayapura, Victor Tibul selaku Ketua GEMKI, Ketua BEM STIKOM, MahkamahKetua Agung Persekutuan Mahasiswa Republik Katholik dan para Mahasiswa dariIndonesia berbagai

Halaman 192 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 192

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Kampus + 50 (lima puluh) orang di Kampus Sekretariat BEM Uncen dalam rangka menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/ Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Selanjutnya Feri Kombo menelpon ke HP Mahkamah Agung(085243996671) memberitahukan Republik kepada Terdakwa untuk Indonesia ikut demonstrasi pada tanggal 19 Agustus 2019 terkait dengan rasisme di Surabaya kemudian Terdakwa menghubungi Steven Itlay, sekretariat KNPB Pusat untuk membuat selebaran ajakan untuk melaksanakan demostrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019, sehingga Steven Itlay mengetik selebaran tersebut kemudian Terdakwa menandatangani selebaran tertanggal 18 Agustus 2019 sebagai Ketua KNPB Pusat ; Menimbang, bahwa adanya selebaran – selebaran yang ditandatangani oleh Terdakwa tersebut pada Senin, tanggal 19 Agustus 2019, aksi massa BEM se – Jayapura bertemu dan bergabung dengan massa dari KNPB yang dibawa oleh Victor Yeimo dari Perumnas III Waena maupun masyarakat umum di Lingkaran Abe sebagian membawa bendera Bintang Kejora, bendera KNPB dan atribut – atribut lain seperti kaos bermotif Bintang Kejora dan juga membawa pamflet merupakan simpatisan KNPB selanjutnya menuju ke Kantor Gubernur Papua melewati dan berhenti depan Kantor MRP, depan Kantor DPRD dan selanjutnya menuju ke Kantor Gubernur Papua, oleh pimpinan massa melakukan yel – yel dengan kata – kata “Hidup Rakyat Mahkamah Agungpapua “ masa menjawab Republik “ Hidup “ , Pimpinan masa Indonesia mengucapkan Papua”maka massa menjawab “Merdeka“, Pimpinan Massa mengucapkan “ Referendum”, massa mengucapkan “Yes“, kemudian massa menyanyikan lagu “Kami Bukan merah Putih, kami bintang kejora “ , yang memimpin demo/orasi adalah sdr. FERY KOMBO dan sdr. VICTOR YEIMO (Juru Bicara KNPB), dan masing – masing perwakilan setelah selesai melakukan orasi di Kantor Gubernur Papua, massa melakukan penurunan bendera Merah Putih dan menaikkan bendera Bintang Kejora dan kemudian massa aksi melakukan pembakaran bendera Merah Putih dan kemudian hari Kamis, tanggal 29 Agustus 2019, aksi massa melakukan demonstrasi jilid II yang dikoordinir oleh Alexander Gobay, Ketua BEM USTJ dan BEM se – Jayapura dan masyarakat umum dengan membawa dan mengibarkan bendera KNPB dan bendera Bintang Kejora dan disepanjang jalan dari Waena menuju Lingkaran Abepura sampai dengan menuju kantor Gubernur Papua, massa melakukan pembakaran, penjarahan dan pengrusakan yang menyebabkan kerugian fasilitas sarana umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dll. Menimbang, bahwa organisasi KNPB menurut keterangan Fany MahkamahKarel Agung Leimena, SE dipersidangan Republik tidak terdaftar di Badan KesatuanIndonesia dan

Halaman 193 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 193

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Politik (Kesbangpol) Propinsi Papua maupun Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum karena visi dan misinya tidak sesuai dengan ideologi Negara dan Pemerintah serta bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila Mahkamah Agungdikarenakan organisasi Republikini merupakan organisasi separatis Indonesia yang mengancam kedaulatan NKRI sedangkan seharusnya ormas itu harus terdaftar di Kementrian Hukum dan Ham apabila melanggar Undang – Undang maka ormas tersebut dapat dikatakan ormas terlarang apabila satu keputusan ; Menimbang, bahwa yel – yel seperti misalnya : “ kita bukan Merah Putih melainkan kita Bintang Kejora “ menurut pendapat Ahli Bahasa APRIANUS SALAM dapat dikategorikan sebagai tindakan makar karena merupakan bentuk perlawanan secara simbolik terhadap Negara sedangkan yang dilawan adalah kesepakatan Nasional dan menurut pendapat Ahli HAM HERLAMBANG : Norma kebebasan ekspresi diatur dalam Pasal 28 UUD 1945, Yel – Yel itu merupakan kebebasan ekspresi, kebebasan berekspresi dapat dinyatakan secara lisan maupun tulisan dan kebebasan ekspresi tidak boleh merugikan orang lain, dengan demikian kebebasan berekspresi dapat dibenarkan sepanjang tidak melanggar batas – batas yang telah ditentukan sebagaimana Pasal 28 c UUD 1945 ; Menimbang, bahwa peristiwa demo aksi massa tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 karena :  Selebaran Monyet Aksi tanggal 18 Agustus 2019 ; Mahkamah Agung Membawa bendera Republik Bintang Kejora, bendera KNPB Indonesia ;  Penurunan bendera Merah Putih dan menaikkan bendera Bintang Kejora ;  Pengrusakan, penjarahan dan pembakaran sarana fasilitas umum, kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dll. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa sebagai Ketua KNPB Pusat dan KNPB sendiri merupakan organisasi yang memperjuangkan hak Papua untuk menentukan nasib sendiri melalui jalur referendum memiliki arti bahwa memperjuangkan hak – hak Papua untuk memilih untuk menentukan apakah Papua menjadi sebuah Negara atau Papua tetap berada dalam wilayah NKRI dan sebagaimana keterangan Stevanus Itlay als. Steven dipersidangan menurut Majelis bahwa KNPB merupakan organisasi yang mempunyai rencana terstruktur, sekalipun tanpa kekerasan atau serangan senjata dari pelakunya, yang pada pokoknya memiliki tujuan utama untuk menyerang keamanan dan keutuhan wilayah Negara yang sah dengan cara – cara atau jalur yang tidak sah sehingga peristiwa penurunan bendera Merah Putih dan menaikkan bendera Bintang Kejora maupun pembakaran bendera Merah Putih serta Mahkamahadanya Agung dokumen – dokumen mengenaiRepublik struktur organisasi KNPB Indonesiadan visi dan

Halaman 194 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 194

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

misi serta rencana kegiatan - kegiatannya, merupakan suatu perbuatan makar yang dilakukan oleh Terdakwa karena telah menerima dan menyimpan dokumen yang merupakan amanat dan dianggap dapat digunakan serta Mahkamah Agungdipelajari untuk memperjuangkan Republik pemisahan wilayah Papua Indonesia; Menimbang, bahwa Dengan demikian unsur yang dimaksud dengan unsur „ MAKAR „ telah terpenuhi dan terbukti;.

Ad. 3 Unsur yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan” Menimbang, bahwa didalam Pasal 55 KUHP mengatur yang disebut dengan deelneming atau penyertaan, yang sebagaimana diartikan oleh Satochid Kartanegara dan Moeljatno adalah apabila dalam satu delik tersangkut beberapa orang atau lebih dari satu orang. Deelneming termaktub secara eksplisit dalam Pasal 55 dan 56 KUHP. Dalam kasus ini, yang paling relevan adalah bunyi Pasal 55 dan 56 KUHP. Bunyi Pasal 55 KUHP: “(1) Dihukum sebagai pelaku tindak pidana: 1. mereka yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan perbuatan itu; 2. mereka yang memberi, menjanjikan sesuatu…, sengaja membujuk supaya perbuatan itu dilakukan”. Jadi, terminologi pelaku dalam delik penyertaan dalam Pasal 55 KUHP ada 4 kualifikasi yaitu : Mahkamah AgungPertama, pelaku materiil Republik (materiil dader/materiil pleger ).Indonesia Materiil dader harus diartikan lebih dari 1 orang. Kedua, Turut serta melakukan (mededader/medepleger). Ketiga, yang menyuruh lakukan (doendader/doenpleger). Keempat, yang menggerakkan / membujuk (uitlokker).

 Memorie van Toelichting menetapkan bahwa orang yang turut serta melakukan adalah orang yang dengan sengaja turut berbuat atau turut mengerjakan terjadinya sesuatu. Dalam teori penyertaan untuk seseorang dikatakan turut serta melakukan perbuatan pidana, di sini twee of meer verenigde personen(dua atau lebih orang bersama-sama dan bersekutu) melakukan suatu tindak pidana harus mempunyai sifat dan karakter yang sama, demikian pula motivasi dan kehendak yang sama dalam mewujudkan suatu tindak pidana. Bersama-sama berarti ada kerjasama diantara para pelaku (unsur objektif), sedangkan bersekutu berarti adanya niat yang sama dari para pelaku untuk melakukan kerjasama sebagai suatu tindak pidana (unsur subjektif). Mahkamah AgungArtinya, yang harus dibuktikanRepublik tidak hanya adanya kerjasama Indonesia tetapi

Halaman 195 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 195

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

juga harus dibuktikan adanya kesamaan dolus malus (niat jahat) untuk melakukan perbuatan tersebut. Pompe berpendapat bahwa pelaku turut serta melakukan ada 3 kemungkinan: Pertama, mereka masing- Mahkamah Agungmasing memenuhi Republik semua unsur dalam delik. Kedua, Indonesia salah seorang memenuhi semua unsur delik, sedangkan yang lain tidak. Ketiga, tidak seorangpun memenuhi unsur-unsur delik seluruhnya, tetapi mereka secara bersama-sama mewujudkan itu. Jadi, inti dari deelneming adalah adanya meeting of mind dari para pelaku atau kesamaan antara motivasi dan perwujudan nyata perbuatan para pelaku kejahatan dengan pelaku penyertaan. Tegasnya, suatu perbuatan dapat dikatakan memenuhi rumusan delik Pasal 55 jika memenuhi salah satu atau bahkan lebih dari satu perbuatan yang ada, apakah sebagai pelaku, turut serta melakukan, menyuruhlakukan, ataupun membujuk untuk melakukan. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa serta dihubungkan dengan bukti surat bahwa awalnya Tahun 2011 sampai dengan bulan Oktober 2018, TERDAKWA menjadi anggota biasa di Komite Nasional Papua Barat (KNPB), sehingga aksi-aksi yang dilakukan KNPB seperti Demonstrasi dan lain-lain, TERDAKWA selalu ikut membagi selebaran dan ikut demostrasi. pada saat itu yang menjadi Ketua KNPB Pusat Mahkamah adalahAgung BUCHTAR TABUNI, Republikkemudian sekira tahun 2012 VICTOR Indonesia YEIMO alias VIKY (Belum tertangkap) menggantikan BUCHTAR TABUNI sebagai Ketua KNPB Pusat kemudian Pada tanggal 23-25 Oktober 2018 dilaksanakan Kongres ke- II yang dilaksanakan di Asrama UNCEN Unit 6 Kel. Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura, dengan peserta yang hadir adalah pengurus KNPB Wilayah di setiap Kabupaten yang ada di Papua, Pada saat itu TERDAKWA AGUS KOSSAY ditetapkan sebagai KETUA UMUM KNPB PUSAT, menggantikan. VICTOR YEIMO. Menimbang, bahwa pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2019 di Kampus Sekretariat BEM UNCEN diadakan pertemuan dalam rangka rapat persiapan melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Papua, menyikapi isu rasisme kepada Mahasiswa/Pemuda Papua yang terjadi di Surabaya Jawa Timur. Dalam rapat pertemuan tersebut di Pimpin oleh FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN bersama ALEXANDER GOBAYselaku Ketua BEM USTJ, yang dihadiri antara lain: FERY KOMBO selaku Ketua BEM UNCEN, ALEXANDER GOBAY selaku Ketua BEM USTJ, PUTRA selaku Ketua HMI MahkamahJayapura, Agung Papua, VICTOR TIBUL Republik selaku Ketua GEMKI, Ketua BEMIndonesia STIKOM,

Halaman 196 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 196

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Ketua Persekutuan Mahasiswa Katolik, dan Para Mahasiswa dari berbagai Kampus sekitar kurang lebih 50 (lima puluh) orang. Menimbang, bahwa pada hari Minggu tanggal 18 Agustus 2019, Mahkamah AgungTERDAKWA selaku Ketua Republik Umum dan STEVEN ITLAY selaku Indonesia Sekretaris KNPB (Komite Nasional Papua Barat), telah membuat surat edaran (selebaran) untuk mengikuti aksi demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor MRP dan Kantor Gubernur Papua, sesuai surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA dan surat tersebut dibuat oleh STEVEN ITLAY selaku Sekretaris KNPB. Dimana surat edaran (selebaran) yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut, telah diedarkan dan ditempel-tempel disetiap lokasi yang mudah dibaca, selebaran tersebut ditandatangani oleh AGUS KOSAI sebagai Ketua KNPB yang bertuliskan “Monyet-monyet turun jalan, menentukan Nasib Sendiri, tujuan Demonstrasi ke Kantor MRP, yang akan dilaksanakn pada hari senin tanggal 19 Agustus 2019“, kemudian TERDAKWA juga membuat Grup WhatsApp dengan nama Grup “Monyet Melawan“ dan didalam Grup WhatsApp tersebut mengajak untuk melakukan Aksi Demonstrasi pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019. Menimbang, bahwa TERDAKWA selaku Ketua Umum KNPB (Komite Nasional Papua Barat) berkomunikasi dengan FERY KOMBO (berkas perkara terpisah) selaku Ketua BEM UNCEN untuk rencana pelaksanaan aksi Mahkamah demonstrasiAgung ke Kantor Gubernur Republik Papua pada hari Senin, tanggal Indonesia 19 Agustus 2019 terkait adanya momentum isu rasisme yang terjadi terhadap Mahasiswa/Pemuda Papua di Surabaya Jawa Timur.Komunikasi tersebut tindaklanjuti oleh FERY KOMBO dengan memposting melalui akun Facebooknya bernama “FERY KOMBO“ berisi mengajak kepada Masyarakat agar mengikuti Aksi Demonstrasi pada hari Senin Tanggal 19 Agustus 2019 di Kantor Gubernur Papua, yang diposting pada tanggal 17 Agustus 2019. Menimbang, bahwa dengan adanya selebaran ajakan untuk melakukan Aksi Demo tanggal 18 Agustus 2019, yang ditandatangani oleh TERDAKWA tersebut maka, Kegiatan Aksi Demo tanggal 19 Agustus 2019,Massa yang berkumpul untuk mengikuti Aksi demo sebahagian membawa Bendera Bintang Kejora dan yang membawa bendera Bintang Kejora tersebut adalah Simpatisan KNPB ; Menimbang, bahwa perbuatan yang dilakukan oleh TERDAKWA bersama-sama dengan FERY KOMBO, ALEXANDER GOBAY, BUCHTAR TABUNI, STEVANUS ITLAY als. STEVEN ITLAY, memiliki keterkaitan dalam Mahkamahsatu Agung rangkaian peristiwa perkara Republik sesuai dengan fakta–fakta rangkaian Indonesia peristiwa

Halaman 197 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 197

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang diuraikan tersebut diatas, telah memenuhi unsur-unsur delik sebagaimana diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP karena perbuatan-perbuatan tersebut baik dilakukan dengan penyertaan atau setidaknya dengan Mahkamah Agungpembantuan atas terjadinya Republik perbuatan-perbuatan pidana tersebut. Indonesia Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, menurut Majelis, Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti melanggar ketentuan Pasal 106 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP ;

Menimbang, bahwa selanjutnya dipertimbangkan mengenai nota pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya mohon kepada Majelis untuk membebaskan Terdakwa Agus Kossay dari dakwaan dan tuntutan pidana serta memerintahkan Jaksa Penuntut Umum merehabilitasi nama baik Terdakwa tetapi Penasehat Hukum Terdakwa juga memohon putusan yang seadil – adilnya ; Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas bahwa Majelis sependapat dengan pembuktian daripada Penuntut Umum bahwa Terdakwa dengan mengatasnamakan sebagai Ketua KNPB Pusat telah Mahkamah menandatanganiAgung selebaran Republik ajakan demo kepada semua lapisan Indonesia masyarakat pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2019 di depan kantor MRP tetapi berlanjut sampai dengan kantor Gubernur Papua bersama – sama bergabung dengan BEM se – Jayapura dengan jumlah massa sekitar 10.000 orang dengan membawa bendera Bintang Kejora, bendera KNPB dan massa ada yang memakai kaos bergambar/ motif Bintang Kejora dan membawa pamflet sebagai protes berkaitan dengan peristiwa rasisme di Surabaya yang disertai dengan aksi massa melakukan penurunan bendera Merah Putih dan menaikkan bendera Bintang Kejora yang kemudian membakar bendera Merah Putih di halaman kantor Gubernur Papua yang kemudian disusul dengan aksi demo jilid II pada tanggal 29 Agustus 2019, yang dikoordinir oleh Alexander Gobay, Ketua BEM USTJ bersama dengan BEM se – Jayapura dan masyarakat umum sekitar 10 000 orang dengan membawa bendera Bintang Kejora, bendera KNPB dan massa ada yang memakai kaos bergambar/ motif Bintang Kejora dan membawa pamflet sebagai protes anti rasisme serta membawa ketapel dengan kelereng, batu, kampak, parang, panah, besi dan alat tajam lainnya, Mahkamahsepanjang Agung jalan dari Waena menuju Republik Lingkaran Abe sampai ke Kantor Indonesia Gubernur

Halaman 198 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 198

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Papua melakukan pengrusakan, penjarahan, pencurian dan pembakaran sarana fasilitas umum seperti kantor – kantor pemerintah dan swasta, kendaraan dll. sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan telah Mahkamah Agungdilakukan evaluasi oleh Republik Alexander Gobay, selaku Ketua Indonesia BEM USTJ yang mengkoordinir aksi demo tanggal 29 Agustus 2019 bahwa aksi demo yang dilakukan BEM se – Jayapura tidak melakukan tindakan anarkis seperti penjarahan, pencurian, pengrusakan maupun pembakaran, hal itu merupakan tindakan dari aksi massa KNPB yang membawa peralatan seperti senjata tajam parang, kampak, panah, besi dll. sebagai sarana untuk melakukan tindakan pembakaran terhadap bangunan/ ruko/ soumel/ kendaraan roda empat dan dua, kantor Telkomsel, kantor Bea Cukai, kantor Pos, rumah makan serta beberapa ruko sepanjang jalan dan fasilitas umum lainnya sehingga menurut Majelis dengan Terdakwa melakukan ajakan demo melalui selebaran tertanggal 18 Agustus 2019 yang ditandatanganinya sebagai Ketua KNPB Pusat telah dapat menggerakkan masyarakat yang simpatik terhadap peristiwa rasisme di Surabaya maupun anggota – anggota KNPB untuk melakukan aksi demo karena aorganisasi KNPB mempunyai tujuan untuk memperjuangkan hak Papua untuk menentukan nasib sendiri melalui jalur referendum sehingga peristiwa – peristiwa yang terjadi seperti penurunan bendera Merah Putih dan menaikkan bendera Bintang Kejora dan pembakaran bendera Merah Putih Mahkamah sertaAgung yel – yel seperti Papua Republik Merdeka, kami bukan Merah Putih Indonesiamelainkan kami Bintang Kejora dan tindakan anarkis pada moment tanggal 19 Agustus 2019 dan tanggal 29 Agustus 2019 merupakan bentuk perlawanan terhadap Negara dan oleh karena baik BEM se – Jayapura yang bergabung dengan massa KNPB dan masyarakat umum lainnya setidak – tidaknya karena ajakan demo dari selebaran yang ditandatangani oleh Terdakwa selaku Ketua KNPB Pusat maka tindakan Terdakwa Agus Kossay tersebut merupakan tindak pidana MAKAR ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka pledoi/ nota pembelaan yang memohon agar Terdakwa Agus Kossay dibebaskan haruslah menurut hukum ditolak dan oleh karena Penasehat Hukum Terdakwa bermohon keringanan hukuman bagi Terdakwa maka akan dipertimbangkan sekaligus dalam hal – hal yang meringankan ;

Menimbang, bahwa karena perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur- unsur tindak pidana yang didakwakan sedangkan pada diri Terdakwa tidak Mahkamahditemukan Agung alasan pembenar ataupunRepublik pemaaf yang dapat menghapus Indonesia sifat

Halaman 199 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 199

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

melawan hukum serta kesalahan Terdakwa sehingga dapat dimintai pertanggungjawaban secara pidana ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan maka lamanya penahanan yang dijalani akan dikurangkan seluruhnya setelah pidana Mahkamah Agungdijatuhkan; Republik Indonesia Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara ; Hal-Hal yang memberatkan :

 Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat

 Perbuatan Terdakwa menimbulkan kerusuhan dan pengrusakan oleh Massa Pendemo

 Terdakwa adalah Ketua KNPB yaitu organisasi separatis yang melawan pemerintah R.I

Hal-Hal yang meringankan :

 Terdakwa belum pernah dihukum.

 Terdakwa diharapkan dapat memperbaiki dirinya

 Terdakwa bersikap sopan selama persidangan

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa bukti berupa : Mahkamah Agung- 1 (satu) buah HP RepublikOppo F5 warna Hitam, Imei-1 : 867815037958819, Indonesia imei-2 : 867815037958801, Nomor HP 085243996671. - 1 (satu) buah HP , Imei-1 : 359009090806710, imei-2 : 3590090908567, Nomor HP 0812128580579 Dirampas untuk dimusnahkan - 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda X berisikan Video, CCTV dan fhoto / dokumentasi aksi demo tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019 - 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda V berisikan Orasi ALEXANDER GOBAY saat kegiatan demo tanggal tanggal 19 Agustus 2019 di Jayapura - 7 (tujuh) Unit KomputerLenovo. - 1 (satu) UnitKomputerAsus. - 1 (satu) UnitKomputerSamsung. - 1 (satu) Unit Komputer Acer. - 2 (dua) Unit KomputerHp. - 2 (dua) Unit KomputerDell. - 2 (dua) Unit PrinterHp Laserjet P1102. - 2 (dua) Unit PrinterCanon Pixma. Mahkamah Agung- 1 (satu) Unit Printer Epson.Republik Indonesia

Halaman 200 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 200

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- 2 (dua) buah Keyboard Acer. - 1 (satu)buah Keyboard Logitech. - 1 (satu)buah Keyboard Asus; - 7 (tujuh) buah Keyboard Lenovo; - 2 (dua) unit Cpu Dell; Mahkamah Agung- 8 (delapan) buah Republik Mouse Lenovo; Indonesia - 1 (satu) buah MouseHP; - 2 (dua) buah Mouse Acer; - 1 (satu) buah Mouse Logitech; - 1 (satu) buah Mouse Votre; - 1 (satu) buah Charger Laptop Hipro; - 2 (dua) buah Charger Laptop Asus; - 1 (satu) buah Charger Laptop HP; - 4 (empat) buah Charger Komputer Lenovo; - 2 (dua) buah Kabel Power Komputer; - 2 (dua) buah Kabel Data Komputer; - 5 (lima) buah Kabel Printer; - 2 (dua) buah Kabel Roll; - 1 (satu) buah Tape Compo Polytron; - 1 (satu) buah Setelan Suara Mic Behringer Uphorio Umc 22; - 1 (satu) buah Amplifier Uhf; - 1 (satu) buah Digital Video Recorder Ahd; - 1 (satu) buah Wireless In Router Wifi Asus; - 1 (satu) buah Wifi Zte; - 1 (satu) buah Terminal Wifi3com; - 1 (satu) buah Memory CPU; - 1 (satu) buah Mic Duduk Anysong; - 1 (satu) buah Charger Battery Nikon; - 1 (satu) buah Mic Megaphone; Mahkamah Agung- 2 (dua) buah Kalkulator Republik Casio; Indonesia - 1 (satu) buah Kamera CCTVHikvision; - 1 (satu) buah Buku Kerja 2018 Prov. Papua; - 1 (satu) buah Speaker Bluetooth Kecil; - 2 (dua) Roll Kain Warna Cokelat Korpri; - 27 (dua puluh tujuh) buah Ikat Pinggang Kecil Korpri; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias Salib; - 11 (sebelas) bauh Tas; - 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda; - 1 (satu) buah Kunci Ring; - 1 (satu) buah Rangkaian Gantungan Kunci; - 1 (satu) buah Obeng Plat; - 1 (satu) buah Parang / Pisau; - 2 (dua) buah Tombak Kayu Panjang; - 4 (empat) buah Busur; - 36 (tiga puluh enam) buah Anak Panah; - 47 (empat puluh tujuh) buah Batu; - 58 (lima puluh delapan) buah Besi + Pipa; - 47 (empat puluh tujuh) buah Ketapel; - 6 (enam) buah Pecahan Kaca; - 5 (lima) batangPotongan Kayu. Yang dipergunakan dalam melakukan tindak pidana/ kejahatan akan Mahkamahdipertimbangkan Agung sebagaimana Republik bunyi amar putusan ini ; Indonesia

Halaman 201 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 201

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Mengingat ketentuan Pasal 106 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP serta peraturan – peraturan perundang – undangan lainnya yang Mahkamah Agungbersangkutan dalam perkara Republik ini ; Indonesia

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa AGUS KOSSAY terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ BERSAMA – SAMA MELAKUKAN MAKAR“ ; 9. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGUS KOSSAYdengan pidana penjara selama 11 (sebelas) bulan; 10. Menetapkan lamanya penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikuarangkan seluruhnya setelah pidana ini dijatuhkan 11. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan . 12. Menetapkan barang bukti berupa : - 1 (satu) buah HP Oppo F5 warna Hitam, Imei-1 : 867815037958819, imei-2 : 867815037958801, Nomor HP 085243996671. - 1 (satu) buah HP Nokia 105 , Imei-1 : 359009090806710, imei-2 : 3590090908567, Nomor HP 0812128580579 Mahkamah AgungDimusnahkan; Republik Indonesia

- 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda X berisikan Video, CCTV dan fhoto / dokumentasi aksi demo tanggal 19 Agustus 2019 dan 29 Agustus 2019 - 1 (satu) Unit Flash disk warna merah merk Cruzer Blade 8 GB yang diberi Tanda V berisikan Orasi ALEXANDER GOBAY saat kegiatan demo tanggal tanggal 19 Agustus 2019 di Jayapura Terlampir dalam berkas perkara.

- 7 (tujuh) Unit KomputerLenovo. - 1 (satu) UnitKomputerAsus. - 1 (satu) UnitKomputerSamsung. - 1 (satu) Unit Komputer Acer. - 2 (dua) Unit KomputerHp. - 2 (dua) Unit KomputerDell. - 2 (dua) Unit PrinterHp Laserjet P1102. - 2 (dua) Unit PrinterCanon Pixma. - 1 (satu) Unit Printer Epson. Mahkamah Agung- 2 (dua) buah Keyboard Republik Acer. Indonesia

Halaman 202 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 202

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- 1 (satu)buah Keyboard Logitech. - 1 (satu)buah Keyboard Asus; - 7 (tujuh) buah Keyboard Lenovo; - 2 (dua) unit Cpu Dell; - 8 (delapan) buah Mouse Lenovo; Mahkamah Agung- 1 (satu) buah MouseHRepublikP; Indonesia - 2 (dua) buah Mouse Acer; - 1 (satu) buah Mouse Logitech; - 1 (satu) buah Mouse Votre; - 1 (satu) buah Charger Laptop Hipro; - 2 (dua) buah Charger Laptop Asus; - 1 (satu) buah Charger Laptop HP; - 4 (empat) buah Charger Komputer Lenovo; - 2 (dua) buah Kabel Power Komputer; - 2 (dua) buah Kabel Data Komputer; - 5 (lima) buah Kabel Printer; - 2 (dua) buah Kabel Roll; - 1 (satu) buah Tape Compo Polytron; - 1 (satu) buah Setelan Suara Mic Behringer Uphorio Umc 22; - 1 (satu) buah Amplifier Uhf; - 1 (satu) buah Digital Video Recorder Ahd; - 1 (satu) buah Wireless In Router Wifi Asus; - 1 (satu) buah Wifi Zte; - 1 (satu) buah Terminal Wifi3com; - 1 (satu) buah Memory CPU; - 1 (satu) buah Mic Duduk Anysong; - 1 (satu) buah Charger Battery Nikon; - 1 (satu) buah Mic Megaphone; - 2 (dua) buah Kalkulator Casio; Mahkamah Agung- 1 (satu) buah Kamera Republik CCTVHikvision; Indonesia - 1 (satu) buah Buku Kerja 2018 Prov. Papua; - 1 (satu) buah Speaker Bluetooth Kecil; - 2 (dua) Roll Kain Warna Cokelat Korpri; - 27 (dua puluh tujuh) buah Ikat Pinggang Kecil Korpri; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias; - 1 (satu) buah Kabel Lampu Hias Salib; - 11 (sebelas) bauh Tas; - 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda; - 1 (satu) buah Kunci Ring; - 1 (satu) buah Rangkaian Gantungan Kunci; - 1 (satu) buah Obeng Plat; - 1 (satu) buah Parang / Pisau; - 2 (dua) buah Tombak Kayu Panjang; - 4 (empat) buah Busur; - 36 (tiga puluh enam) buah Anak Panah; - 47 (empat puluh tujuh) buah Batu; - 58 (lima puluh delapan) buah Besi + Pipa; - 47 (empat puluh tujuh) buah Ketapel; - 6 (enam) buah Pecahan Kaca; - 5 (lima) batangPotongan Kayu. Dipergunakan dalam perkara yang lain Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 203 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 203

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

13. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000 (Lima Ribu Rupiah).

Mahkamah AgungDemikian Republik diputuskan dalam sidang permusyawaratan Indonesia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balikpapan, pada hari Senin, tanggal 15 Juni 2020, oleh BAMBANG TRENGGONO, SH., MH, selaku Hakim Ketua, BAMBANG SETYO WIDJONARKO, SH., MH dan HARLINA RAYES, SH., M.Hum, masing - masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Balikpapan tanggal 29 Januari 2020 Nomor 36/Pid.B/2020/PN.Bpp, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2020 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh ABDUL HALIM, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Balikpapan, serta dihadiri oleh ADRIANUS. Y. TOMANA, SH.MH, Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

HARLINA RAYES, SH. M.Hum. BAMBANG TRENGGONO, SH.MH. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 204 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 204

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

BAMBANG S. WIJANARKO, SH, MH

Panitera Pengganti, Mahkamah Agung Republik Indonesia

Abdul Halim, S.H.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 205 dari 205 Putusan Nomor 36/Pid.B/2020/PN Bpp

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 205

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia