STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KULINER KHAS PATI DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN LABA (Studi pada Nasi Gandul Romantis HS Sardi)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: AULIA WIDYASTUTI A210150079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

i

ii

iii

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KULINER KHAS PATI DALAM UPAYA MENGOPTIMALKAN LABA (Studi pada Warung Nasi Gandul Romantis HS Sardi)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pengembangan usaha pada warung nasi gandul romantis HS Sardi dalam upaya mengoptimalkan laba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan, teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Dari aspek produk, strategi kualitas produk digunakan untuk mendapatkan laba yang optimal, (2) Dari aspek harga, produk dijual dengan harga yang terjangkau, (3) Dari aspek promosi, para pelanggan yang mempromosikan warung tersebut dari mulut ke mulut, dan (4) Dari aspek tempat, lokasi usaha cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh pelanggannya.

Kata kunci: bisnis kuliner, laba, strategi pengembangan,

Abstract

This research is aim to describe the development strategy of Warung Nasi Gandul Romantis in effort to optimize profit. The method that used in this research is descriptive qualitative and the design of this research is a case study. Data collection that used in this research are observation, interviews, and documentation. Meanwhile, data analysis that used in this research are data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. Data validity uses triangulation of sources and methods. The results of this research are: (1) From the product aspect, product qualities strategy is used to get an optimal profit, (2) From the price aspect, prices is affordable, (3) From the promotion aspect, promotion are done by customers through word of mouth, and (4) From the place aspect, the location is quite strategic so it is easily accessible by its customers.

Keywords: culinary business, profit, development strategy

1. PENDAHULUAN merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan. Setiap suku bangsa memiliki bermacam-macam tradisi dan keunikannya masing-masing, salah satu diantaranya adalah kuliner khas

1 daerah. Indonesia adalah negara yang memiliki beragam khasanah cita rasa, hal tersebut didukung oleh faktor geografis dan iklim tropis. Terciptanya cita rasa yang dapat diterima oleh masyarakat tertentu menjadikan makanan tersebut diproduksi terus menerus. Pembuatan makanan yang dilakukan secara berkesinambungan di suatu daerah tertentu akan menjadi makanan khas daerah tersebut. Usaha makanan (kuliner) merupakan salah satu usaha yang dewasa ini berkembang pesat. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan dan untuk mengetahui strategi seperti apa yang harus diterapkan dalam perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan tetap bertahan dan terus berkembang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat yakni: pasar target dan bauran pemasaran. Kedua faktor tersebut berhubungan erat. Pasar sasaran merupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju sasaran tersebut. Strategi Pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran. Diantaranya adalah: strategi dalam persaingan, strategi produk, dan strategi "Daur Hidup Produk", dan sebagainya (Anoraga, 2012:137-138). Nasi gandul merupakan salah satu kuliner khas Pati. Nasi gandul sepintas mirip dengan perpaduan dan gule, berupa daging yang dengan kuah yang berwarna kecoklatan dengan rasa gurih manis. Nasi gandul ini begitu khas karena penyajiannya wajib menggunakan daun pisang sebagai alas piringnya. Biasa disajikan dengan berbagai pelengkap, misalnya telur , daging atau jeroan yang dipotong-potong menggunakan gunting atau cukup dengan tempe

2

yang digoreng garing. Warung nasi gandul yang cukup terkenal adalah warung nasi gandul romantis. Pemilik warung nasi gandul romantis, Bapak HS Sardi yang mengatakan bahwa beliau telah berjualan nasi gandul sejak 1978. Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan laba yang optimal. Begitu juga dengan warung nasi gandul romantis. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut warung nasi gandul romantis harus mampu bersaing dengan para pesaingnya. Pemilik harus mengerti betul kekuatan dan kelemahan apa yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, pemilik juga harus mencari peluang sebesar-besarnya dan meminimalisir ancaman yang dapat mengakibatkan terganggunya keberlangsungan hidup usahanya. Oleh karena itu pemilik harus dapat menentukan strategi yang tepat agar mampu merealisasikan tujuannya.

2. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sukmadinata (2010:60) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif serta dalam rangka mengetahui tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan strategi pengembangan usaha warung nasi gandul romantis. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Nawawi dan Martini (2006:98) Data merupakan bentuk tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, hasil pemikiran, dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik triangulasi digunakan untuk keabsahan data. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan

3

penarikan kesimpulan atau verifikasi. Menurut Sugiyono (2007:224) analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3. 1 Aspek Produk Warung nasi gandul selalu mempertahankan rasa dan mutu dari produknya yang mana hal tersebut membuat pelanggan merasa puas akan produknya. Kualitas makanan mempunyai peranan penting dalam pemutusan pembelian konsumen sehingga dapat diketahui apabila kualitas makanan tersebut meningkat, maka keputusan pembelian akan meningkat juga. Kualitas produk makanan juga memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan, sehingga akan lebih baik jika dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk makanan sebagai dasar strategi pemasaran. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, diantaranya adalah hubungan dengan pelanggan menjadi harmonis, terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa cita rasa nasi gandul menjadi kekuatan pada warung nasi gandul romantis. Para pelanggan mengaku merasa puas dengan rasa makanan yang dijual di warung ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irvina Safitri, dkk (2018) dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Kuliner: Studi Kasus Warung di Jeneponto, Sulawesi Selatan” yang menyatakan bahwa dalam mengembangkan usahanya, warung Lemang Daeng Awing senantiasa memperhatikan atribut produk, yaitu rasa dengan strategi tidak mengurangi takaran bahan yang telah ditetapkan, Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nyimas Ekinevita Putri, dkk (2014) yang berjudul “Perencanaan Strategi

4

Pengembangan Restoran Menggunakan Analisis SWOT dan Metode QSPM (Studi Kasus Restoran Big Burger Malang)” yang menyatakan bahwa strategi yang diterapkan oleh Restoran Big Burger adalah meningkatkan mutu dan menjaga kehalalan pangan. Strategi ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap kualitas produk Big Burger sehingga restoran tersebut dapat unggul dalam persaingan bisnis restoran yang kini semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian diatas apabila dibandingkan dengan warung nasi gandul romantis terdapat persamaan yaitu menjaga kualitas rasa produk dapat mempertahankan kepercayaan dan loyalitas konsumen. Strategi menjaga kualitas produksi pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai faktor kunci dalam pemasaran sangatlah tepat, karena saat ini pemasaran sebuah produk akan dihadapkan pada tingkat persaingan yang sangat ketat. Menghasilkan produk yang berkualitas bagi usaha warug nasi gandul romantis merupakan salah satu cara yang ditempuh agar hubungan dengan pelanggan tetap terjalin, dan konsumenlah yang memiliki hak untuk menilai kualitas produksi. 3.2 Aspek Harga Warung nasi gandul romantis menawarkan produk dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas rasanya. Apabila ada harga bahan baku yang naik, pemilik warung nasi gandul romantis tidak serta merta langsung menaikkan harga jualnya. Pemilik melihat kondisi pasarnya terlebih dahulu, apabila masih memungkinkan untuk menggunakan harga lama, maka tidak ada kenaikan harga dengan catatan daging atau lauknya dipotong lebih kecil. Jika sudah tidak memungkinkan untuk memakai harga lama, maka pemilik akan menaikkan harga supaya laba yang di dapat tetap optimal. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa warung nasi gandul romantis menjual produknya dengan harga terjangkau yang sebanding dengan kualitas produknya, oleh karenanya konsumen tidak merasa keberatan untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk menikmati nasi gandul.

5

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Serli Melida (2016) yang berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen untuk Berbelanja (Studi pada Toko Taman Bunga Kotagede Yogyakarta)” yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil terdapat pengaruh positif antara harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja pada Toko Taman Bunga Kotagede Yogyakarta. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Djumarno, dkk (2017) yang berjudul “Effect of Product Quality and Price on Consumer Loyalty through Customer Satisfaction” yang menyatakan bahwa harga yang terjangkau dan sesuai dengan ekspektasi konsumen akan meningkatkan loyalitas pelanggan. Perusahaan dapat bertahan dan menjadi pilihan konsumen karena strategi penetapan harga produk yang sesuai, Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pribanus Wantara dan Muhammad Tambrin (2019) yang berjudul “The Effect of Price and Product Quality Towards Customer Satisfaction and Customer Loyalty on Madura Batik” yang menunjukkan bahwa harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Ini menunjukkan bahwa seseorang akan membeli kembali jika puas dengan produknya, sehingga kepuasan pelanggan akan menjadikan pelanggan yang setia. Berdasarkan hasil penelitian diatas apabila dibandingkan dengan penelitian ini maka terdapat persamaan, yaitu harga dan kualitas produk merupakan hal yang paling penting ketika konsumen memutuskan untuk berbelanja. 3.3 Aspek Promosi Warung nasi gandul romantis tidak melakukan kegiatan promosi dalam memasarkan produknya. Akan tetapi, warung nasi gandul romantis bisa dikenal masyarakat karena informasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh pelanggannya.

6

Informasi yang diperoleh dari orang lain lebih bernilai dan dapat dipercaya dibandingkan dari apapun. Dalam hal ini, pengaruh individu lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh informasi dari iklan. Pada umumnya, kita lebih menghormati teman dan oleh karena itu teman lebih dapat dipercaya. Lebih jauh dari itu, informasi dari teman, tetangga, atau keluarga akan mengurangi resiko pembelian, sebab konsumen terlebih dahulu bisa menilai produk yang dibelinya dari teman, tetangga, atau keluarga. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa warung nasi gandul romantis tidak melakukan promosi secara langsung. Namun, justru para pelanggannya yang mempromosikan warung nasi gandul romantis melalui komunikasi mulut ke mulut (word of mouth). Banyak pelanggan yang mendapatkan informasi mengenai warung nasi gandul romantis tersebut dari teman, ataupun sanak saudaranya. Hal ini berarti informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) efektif digunakan karena informasi dari teman ataupun sana saudara lebih dapat dipercaya dibanding informasi dari brosur. Hal tersebut sesuai dengan teori Kotler & Keller (2009: 254) yang menunjukkan bahwa aspek kunci jaringan sosial adalah berita dari mulut ke mulut (word of mouth). Word of mouth tidak membutuhkan biaya yang begitu besar namun dapat memperoleh efektivitas yang sangat besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rahma Putri yang berjudul “Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Word of Mouth Marketing pada Produk Simpanan (Si Bagus) dalam Meningkatkan Jumlah Anggota di Koperasi Simpan Pinjam Giri Muria Group Kudus” yang menunjukkan bahwa pemasaran dari mulut ke mulut merupakan hal yang sederhana namun sangat jitu untuk menjual produk. Tabungan (Si Bagus) lebih mudah diterima masyarakat ketika dalam pemasarannya menggunakan word of mouth marketing karena kebanyakan masyarakat Indonesia terkenal ramah dan senang berinteraksi ataupun berbagi informasi kepada orang lain, hal ini membuat word of mouth marketing menjadi berpengaruh dalam meningkatkan jumlah anggota di KSP Giri Muria Group Kudus.

7

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Muzamil, dkk yang berjudul “Impact of Different Factors in Creation of Word of Mouth at Hospitality Industry” yang menyatakan bahwa pelanggan mempunyai pengaruh untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut melalui pengalamannya mengenai makanan yang berkualitas dan juga pelayanan yang baik kepada orang-orang disekitarnya karena kualitas makanan yang unggul dan kualitas layanan penting bagi pelanggan untuk dibicarakan. Berdasarkan hasil penelitian diatas apabila dibandingkan dengan penelitian di warung nasi gandul ini terdapat persamaan, yaitu informasi dari mulut ke mulut sangat efektif digunakan untuk menjual produk, terbukti dari banyaknya pelanggan yang datang karena mendapat informasi dari teman atau sanak saudaranya. 3.4 Aspek Tempat Berdasarkan hasil penelitian, warung nasi gandul romantis terletak di tempat yang cukup strategis. Hal tersebut memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengakses tempat tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutopo Anik Nurhanifah (2014) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Lokasi terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus pada PT. Maharani Tri Utama Mandiri Cabang Semarang)” menyatakan bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan pengaruh lokasi terhadap kepuasan konsumen dibagi dalam tiga indikator, yaitu lokasi berada pada tempat yang strategis, kondisi lingkungan yang nyaman, dan akses jalan yang mudah. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin strategis lokasi dari jangkauan konsumen maka semakin kuat tingkat kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian di atas jika dibandingkan dengan penelitian ini terdapat persamaan yakni lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh pelanggan merupakan komponen utama yang penting agar usaha yang

8

dijalankan dapat bersaing secara efektif. Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang mennetukan kesuksesan sebuah usaha.

4. PENUTUP a. Aspek Produk Warung nasi gandul romantis menggunakan strategi kualitas produk agar mendapatkan laba yang optimal. Produk yang dijual sesuai dengan selera serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk yang berkualitas menjadi prioritas utama bagi warung nasi gandul romantis. Cita rasa yang tinggi dari produknya merupakan cermin dari produk yang berkualitas. b. Aspek Harga Warung nasi gandul romantis menjual produknya dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Warung nasi gandul romantis menetapkan harga jual berdasarkan biaya bahan baku dan apabila ada kenaikan harga bahan baku, maka harga jualnya akan menyesuaikan. c. Aspek Promosi Warung nasi gandul romantis sampai saat ini belum pernah melakukan promosi karena tidak adanya biaya. Akan tetapi, para pelanggannya yang mempromosikan dari mulut ke mulut (word of mouth) mengenai warung nasi gandul romantis. d. Aspek Tempat Lokasi usaha warung nasi gandul cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh para pelanggannya. Namun, tempat yang kurang luas menjadi permasalahan tersendiri bagi warung nasi gandul romantis. Terkadang pelanggan harus antri supaya bisa menikmati seporsi nasi gandul.

9

DAFTAR PUSTAKA

Anik Nurhanifah, Sutopo. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, dan Lokasi terhadap Kepuasan Konsumen. Diponegoro Journal of Management, 3(4): 1-10

Anoraga, Pandji. 2012. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Djumarno, Santrianimatina Anjani, dan Said Djamaluddin. 2018. Effect of Product Quality and Price on Customer Loyalty through Customer Satisfaction. International Journal of Business and Management Invention 7 (8): 13-20.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga

Melida, Serli. 2016. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Konsumen untuk Berbelanja (Studi pada Toko Taman Bunga Kotagede Yogyakarta).

Muzamil, Muhammad, Abdul Qadeer, Priya Makhija, dan Agha Jahanzeb. 2018. Impact of Different Factors in Creation of word of Mouth Hospitality Industry. Journal of Hotel and Business Management 7(1): 1-7.

Nawawi, Hadari & Martini. 2006. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Putri, Nyimas Ekinevita, Retno Astuti, dan Shyntia Atica Putri. 2014. Perencanaan Strategi Pengembangan Restoran menggunakan Analisis SWOT dan Metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) (Studi Kasus Restoran Big Burger Malang). Jurnal Industria, 3(2): 93-106.

Rahma Putri, Yuni. 2018. Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Word of Mouth Marketing pada Produk Simpanan (Si BAgus) dalam Meningkatkan Jumlah Anggota di Koperasi Simpan Pinjam Giri Muria Group Kudus.

Safitri, Irvina, Darmawan Salman dan Rahmadanih. 2018. Strategi Pengembangan Usaha Kuliner: Studi Kasus Warung Lemang di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian,14(2): 183-194.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

10

Wantara, Pribanus dan Muhammad Tambrin. 2019. The Effect of Price and Product Quality Towards Customer Satisfaction and Customer Loyalty on Madura Batik. International Tourism and Hospitality Journal 2(1): 1-9.

11