Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS) Politeknik Praktisi Volume 2 - Nomor 1 - Bulan Mei 2020 Email : [email protected]

PENGUNGKAPAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI MASJID DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN MASJID PADA MASJID AL-KAUTSAR RIUNG BANDUNG

Junaedi Abdillah1, Eti Suprihatin2

1 Politeknik Praktisi Bandung, [email protected] 2 Politeknik LPKIA Bandung, [email protected]

ABSTRACT This research aims to find out financial management practices, the transparency and accountability in its financial management. This research is a qualitative research with descriptive analysis method which analyzing and giving description about mosque financial management naturally. As a public instrument, most of mosque’s funding source are from infaq, shodaqoh, and another donations, so the mosque manages public money. Moreover, there is no mosque accounting standard yet, so it prosecutes mosque organizer for making a transparent and accountable financial statement, which is good both of religion views and economy views. The result of this research is The Grand Mosque of Bandung already give accountability and transparency of financial management to public but still in its way, simply. It also does not appliy PSAK 109 about zakat, infaq, and shodaqoh accounting.

Keywords : mosque, financial statement, accountability, transparency

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik akuntabilitas dan transparansi atas pengelolaan keuangan masjid. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif dengan tujuan menganalisa dan memberikan gambaran mengenai kondisi pengelolaan keuangan masjid yang apa adanya. Dana yang dikelola oleh masjid merupakan dana yang berasal dari zakat, infak dan sedekah, sehingga masjid mengelola dana publik. Belum adanya standar keuangan masjid, menuntut para pengelola masjid untuk dapat menyusun laporan keuangan masjid yang transparan dan akuntabel, baik dari sudut pandang agama maupun sudut pandang ekonomi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Masjid Raya Bandung sudah menjalankan akuntabilitas dan transparansi atas pengelolaan dana namun masih dalam bentuk yang sederhana. Laporan keuangannya pun masih belum menerapkan PSAK 109 Tentang Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah.

Kata Kunci : masjid, laporan keuangan, transparansi, akuntabilitas

PENDAHULUAN oleh masjid yang bersumber dari Bangkitnya filantropi di masyarakat dan nilainya pun cukup besar, ditandai dengan pengelolaan zakat, infaq, maka perlu pertanggungjawaban yang jelas dan shodaqoh secara profesional dan dan rinci dari pengurus masjid, sebab transparan oleh masyarakat. Kegiatannya apabila tidak ada pertanggungjawaban tidak hanya bergerak di bidang spiritual yang jelas, dapat menimbulkan fitnah saja, tapi merambah ke bidang sosial, dikalangan masyarakat dan menyebabkan ekonomi, dan masjid pun kini ikut andil masyarakat tidak akan mempercayai lagi sebagai salah satu lembaga filantropi masjid sebagai tempat penitipan ZISWAF. Islam. Dalam operasional masjid Pertanggungjawaban dalam Islam pun memperoleh dana dari zakat, infaq, telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al- shodaqoh, waqaf (ZISWAF), dan Mudatstsir ayat 38, yang artinya “Setiap sebagainya. Besarnya dana yang dikelola perbuatan yang dikerjakan akan dimintai 21

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS) Politeknik Praktisi Bandung Volume 2 - Nomor 1 - Bulan Mei 2020 Email : [email protected]

pertanggungjawabannya kelak di akhirat”. yang memfasilitasi pelaporan maupun Realita dilapangan bahwa kalangan yang penyebaran informasi maupun mendominasi pengurus masjid ialah penyimpangan tindakan aparat publik kalangan orang tua. Hal ini dikarenakan didalam kegiatan melayani. pengurus masjid bukanlah suatu profesi yang dapat mendatangkan penghasilan METODE PENELITIAN tetap. Karenanya tidak sedikit pengurus Penelitian ini merupakan penelitian masjid tidak mampu kualitatif dengan menggunakan metode mempertanggungjawabkan dana tersebut, studi kasus (case study), yakni berakibat terjadinya krisis kepercayaan menggunakan pengamatan yang mendetail yang membuat masyarakat tidak mau lagi terhadap obyek atau orang yang diteliti. menitipkan dananya kepada masjid dan Penelitian kualitatif seringkali akhirnya menghambat fungsi, visi, dan menghasilkan gabungan antara representasi misi masjid sebagai sarana ibadah mahdah dan presentasi esensial temuan penting dari dan ghairu mahdah. sistesi analistik data (Musmini, dkk, 2016). Saat ini, masih terdapat beberapa Penelitian dilakukan dengan melakukan pengelola masjid yang merasa pelaporan observasi langsung di lapangan yakni atas pengelolaan dana masjid tidak perlu masjid yang sudah dipilih oleh peneliti dipublikasikan. Hal tersebut dikarenakan sebagai obyek penelitian dengan alasan dan mindset masyarakat pada umumnya ialah tujuan tertentu, dan melakukan wawancara memberikan sumbangan dana atas dasar dengan pihak- pihak yang mempunyai lillahi ta’ala, sehingga mereka merasa tidak korelasi dengan obyek penelitian baik perlu harus mengetahui penggunaan dana pihak internal maupun pihak eksternal, tersebut karena telah ikhlas dan telah serta dilakukannya dokumentasi selama mempercayakannya kepada para pengelola penelitian dilakukan. masjid. HASIL PENELITIAN DAN LITERATUR REVIEW PEMBAHASAN Akuntabilitas timbul akibat adanya Masjid Al-Kautsar merupakan masjid pemberian kepercayaan (amanah) dari yang berada dilingkungan RW 10 salah satu pihak kepada pihak lain untuk Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari melaksanakan tugas-tugas tertentu Kota Bandung. Sumber dana untuk (Jackson, 1982 dalam Jerry dan Miranti pengelolaan masjid hanya berasal dari dana 2013). Sedangkan dalam Islam, secara zakat, infaq, dan shodaqoh baik melalui filosofi akuntabilitas adalah amanah kencleng masjid maupun langsung ke (Kholmi, 2012 dalam Jerry dan Miranti, bendahara masjid. Dalam pengelolaan 2013). masjid sehari-hari dibantu oleh 2 (dua) Krina (2003) dalam Suci Indah (2015) orang ustadz dan 1 (satu) orang marbot, mengatakan prinsip-prinsip transparansi dimana tugas dan tanggungjawabnya diatur dapat diukur melalui sejumlah indikator dalam SK DKM Al-Kautsar. seperti berikut : (1) Mekanisme yang Selain untuk membayar honor ustadz, menjamin sistem keterbukaan dan dan marbot juga membayarkan biaya standarisasi dari semua proses-proses listrik, dan lainnya. pelayanan publik; (2) Mekanisme yang Bentuk akuntabilitas vertikal oleh memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan Masjid Al-Kautsar atas dana zakat, infaq, publik tentang berbagai kebijakan dan dan shodaqoh dapat dilihat dari pelayanan publik, maupun proses-proses pelaksanaan pengelolaan zakat, infaq, dan didalam sektor publik; (3) Mekanisme shodaqoh yang sudah sesuai dengan prinsip 22

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS) Politeknik Praktisi Bandung Volume 2 - Nomor 1 - Bulan Mei 2020 Email : [email protected]

syariah, yakni dana diterima oleh amilin melalui ijab qabul dengan muzakki dan dibagikan kepada delapan asnaf serta jelas pembagiannya. Hal ini menunjukkan bahwa pihak masjid telah menjalankan amanatnya sebagai badan amil zakat, infaq, dan shodaqoh dan dapat dipertanggung- jawabkan di hadapan Allah SWT. Bentuk akuntabilitas horizontal oleh Masjid Al-Kautsar dapat dilihat dari penerimaan, pengelolaan, hingga pendistribusian dana zakat, infaq, dan, shodaqoh dengan memegang prinsip dari jama’ah untuk jama’ah. Hal ini menunjukkan bahwa masjid memang mempertanggungjawabkan dana tersebut KESIMPULAN DAN SARAN dikarenakan memang merupakan dana Berdasarkan hasil penelitian yang publik dan publik pun harus merasakan dilakukan oleh peneliti di Masjid Al- manfaatnya baik secara langsung maupun Kautsar, dapat diambil kesimpulan sebagai tidak langsung. berikut: Dana-dana yang masuk ke Masjid, 1. Konsep akuntabilitas atas pengelolaan dikelola dan didistribusikan oleh pengurus dana publik oleh pihak DKM Masjid sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Al-Kautsar memang sudah dijalankan, amanat dari para jama’ah. Untuk zakat namun belum dilakukan secara sendiri memang dibagikan kepada delapan maksimal. Karena keterbatasan asnaf sesuai hukum syari’ah, sedangkan pemahaman tentang teknis pelaporan dana infaq dan shodaqoh umumnya keuangan. Namun demikian adanya digunakan untuk mendanai renovasi masjid laporan keuangan masjid pun sudah dan kegiatan-kegiatan yang diselenggara- menjadi salah satu bentuk kan oleh Masjid Al-Kautsar. pertanggungjawaban atas pengelolaan Setelah diteliti, ternyata Masjid Al- dana publik tersebut. Kautsar menyelenggarakan laporan 2. Konsep transparansi atas pengelolaan keuangannya dalam bentuk laporan dana publik sudah dilakukan oleh pihak keuangannya yang masih sederhana, DKM Masjid Al-Kautsar, namun namun meski bentuk laporan keuangannya memang hanya berupa pengumuman sederhana, secara ringkas memberikan secara lisan kepada jama’ah pada saat informasi secara keseluruhan mengenai khutbah sholat Jum’at. Belum adanya penerimaan dan pengeluaran dana dalam pengumuman secara tulisan seperti kurun periode tertentu. pengumuman di papan informasi masjid mengenai penerimaan dan penggunaan dana. Pada situs resmi pun, Masjid Al- Kautsar tidak mencantumkan laporan keuangannya, hal ini menyebabkan cukup sulitnya mengakses informasi mengenai laporan keuangan masjid secara utuh.

SARAN 23

Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBSIS) Politeknik Praktisi Bandung Volume 2 - Nomor 1 - Bulan Mei 2020 Email : [email protected]

Untuk meningkatkan transparansi dalam Masrek, Mohamad Noorman, Intan, S.M., pengelolaan dana publik, maka masjid Norzaidi, M. D., Roshayani, A., & dapat memberikan kemudahan akses bagi Normah, O. (2014). “Internal Financial para jama’ah yang ingin mengetahui Control Practices of District Mosque In pengelolaan dana zakat, infaq, dan Central Religion of Malaysia”. shodaqoh dengan meng- upload laporan International Journal of Trade, keuangan di situs online resmi Masjid Al- Economics and Finance, Vol 5. 255- Kautsar. Di samping itu pihak masjid pun 258. dapat menempelkan ringkasan laporan Musmini, Lucy Sri, Sirajudin. (2016). keuangan yang memberikan informasi “Makna Akuntansi Sosial Dan terkait penerimaan dan pengeluaran dana di Sustainabilitas Sekaa Suka Duka”. papan informasi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 7. 156-170. Rahayu, Anik Fitri. (2011). Sistem DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Dana Pembangunan Asdar, Unti Ludigdo, & Yeney Widya. Masjid Nurul Huda Di Desa Lowayu (2014). “Phenomenological Study of Dukun Gresik. Undergraduate thesis, Financial Accountability of Mosque”. UIN Sunan Ampel Surabaya. IOSR Journal of Economics and Shafratunnisa, Fierda. (2015). Penerapan Finance (IOSR-JEF), Vol 5. 10-17. Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas Aulia, Jerry, Miranti Kartika. (2013). Dalam Pengelolaan Keuangan Kepada Praktik Manajemen Keuangan Masjid Stakeholders di SD Islam Binakheir. dan Potensi Dana Masjid. Universitas Universitas Islam Negeri Syarif Indonesia : Depok. Hidayatullah. . Hanafi, Roby. (2015). Akuntabilitas dan Triani, Ni Nyoman Alit, Made Dudy Pengelolaan Keuangan di Masjid Satyawan. (2016). ”Memaknai Sisi Melalui Pendekatan Fenomenologi. Akuntansi Dari Sumbangan Keagamaan Surakarta. Masyarakat Hindu-”. Jurnal Hanifah, Suci Indah. (2015). Akuntansi Multiparadigma, Vol 7. 240- “Akuntabilitas dan Transparansi 255. Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol 4. 1-13 Harahap, Sofyan Syafri. (2004). Akuntansi Islam. Jakarta : Bumi Aksara Kadri, Khairul Shaleh Putera. (2017). Penyusunan Laporan Keuangan Masjid Sesuai dengan PSAK 45 Pada Masjid Raya Al-Munawwarah Menggunakan Aplikasi Komputer Microsoft Excell. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Poltek Padang. Mardiasmo. (2006). Perwujudan dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntasansi Pemerintahan, Vol 2. 1-17. 24