Sistem Endokrin Histologi Veteriner 2

Oleh : drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech SUBTOPIK PEMBELAJARAN

Glandula Pituitaria Tiroid Glandula Andrenal Paratiroid Pulau Langerhans Pankreas Testis dan Ovarium TUJUAN PEMBELAJARAN • Mahasiswa mampu menjelaskan histologi pada organ sistem endokrin PENDAHULUAN Perbedaan Kelenjar Endokrin dan Eksorin

Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin

Tidak memiliki Memiliki duktus duktus eksretorius eksretorius

Hasil/ sekret Hasil / secret dikeluarkan dan dikeluarkan melalui disebarkan melalui duktus eksretorius pembuluh darah PENDAHULUAN Hormon • Hormon adalah molekul yang berfungsi sebagai signal kimia • Hormon dihasilkan oleh sel yang khusus yang disebut dengan sel endokrin dan disekresikan melalui pembuluh darah • Sel endokrin membentuk aggregrasi yang disebut corda sel (tali-tali sel) kecuali glandula yang membentuk folikel • Selain dalam bentuk glandul, sel endokrin juga dalam “sel terisolasi” dalam jaringan seperti pada saluran pencernaan, sel pada placenta, sel pada jantung dan sel juxtaglomeular di ginjal, sel leydig di testis, dan sel theca di ovarium • Kebanyakan memiliki target sel yang jauh, oleh karena itu sel endokrin selalu dekat dengan pembuluh kapiler untuk distribusi hormone ke seluruh tubuh. PENDAHULUAN Hormon • Beberapa sel menghasilkan molekul yang beraksi pada jarak yang dekat melalui matriks extracellular. Ini disebut sekresi paracrine • Contoh paracrine: sekresi insulin dihambat oleh somatostatin dari sel lain di pulau Langerhans. • Mekanisme lain adalah juxtacrine, yaitu molekul dipresentasikan pada permukaan sel dan mempengaruhi sel target yang berdekatan dengan molekul tersebut menempel pada receptor sel target • Mekanisme autocrine adalah sel menskresikan molekul yang beraksi untuk dirinya sendiri atau pada jenis sel yang sama PENDAHULUAN Hormon

Autocrine and Paracrine Juxtacrine PENDAHULUAN Hormon • Sel atau jaringan atau organ dmana hormone itu bekerja disebut dengan sel target, jaringan target atau organ target. • Sel target memiliki receptor yang secara spesifik mengenali dan merespon hormone. • Hormon menyebar melalui pembuluh darah dan mempengaruhi semua sel di tubuh • Gld Endocrine juga sebagai target organ guna mengendalikan sekresi hormone melalui mekanisme feedback dan menjaga kadar hormone dalam darah pada level normal • Sistem endokrin tidak bekerja sendirian dalam mengatur fungsi tubuh, namun bekerja sama dengan sistem saraf (melalui pendekatan hipofisisi dan sistem saraf pusat) dan sistem imun. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis)

• Hipofisis atau gld pituitary terletak di cavitas tulang sphenoid (sella turcica) • Hipofisis terbagi menjadi 2 bagian yaitu adenohipofisis dan neurohipofisis • Selama embryogenesis, hipofisis berkembang sebagian dari ectodermal oral (adenohipofisis) dan sebagian dari jaringan saraf (neurohypofisis) GLANDULA PITUITARI (Hipofisis)

• Komponen neural muncul sebagai evaginasi dari dinding diencephalon dan berkembang ke kaudal membentuk batang tanpa putus dari otak • Komponen ectodermal oral muncul sebagai kantong dari atap mulut primitive dari embrio dan berkembang ke cranial dan membentuk Rathke’s pouch. Basal dari pouch kemudian konstriksi dan memisahkan pouch dengan cavitas oral. Bersamaan itu dinding anterior menebal dan mengecilkan lumen dari pouch menjadi fissure kecil. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) • Neurohipofisis memiliki bagian besar yaitu pars nervos dan infundibulum kecil (batang neural). • Infundibulum terdiri atas badan dan eminensia mediana • Adenohypofisis terbagi menjadi 3 bagian yaitu: • Pars distalis atau lobus anterior • atau bagian kranial yang mengeliling infundibulum • GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Suplai darah • Penting mengetahui suplai darah guna memahami fungsi hipofisis • Pembuluh darah yang mensuplai hipofisis berasal dari arteri carotis internal • Dari arteri carotis internal muncul arteri hypophyseal superior (dari atas) yang mensuplai eminensia mediana dan infundibulum • arteri hypophyseal superior mencabangkan kapiler berongga membentuk pleksus kapiler di infundibulum dan eminensia mediana. • Kapiler tersebut bergabung dengan vena dan membentuk pleksus kapiler kedua di adenohypofisis • Sistem portal hipophyseal menjadi penting untuk membawa neurohormon dari eminensia mediana ke adenohypofisis untuk mengatur fungsi sel di hipofisis • Dari bawah muncul arteri hypophyseal inferior yang mesuplai neurohipofisis GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) The Hypothalamo-Hypophyseal System • Karena proses embryogenesis, hipofisis dihubungkan dengan hipotalamus yang berkaitan dengan hubungan anatomi dan fungsi

• Sistem hypothalamo-hypophyseal memiliki 3 tempat produksi hormone yang dibagi menjadi 3 group hormone GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) The Hypothalamo-Hypophyseal System 1. Hormon peptide yang diproduksi oleh neuron secretory di : nucleus supraopticus dan paraventricular. Hormon ditransportasikan sepanjang axon dan terakumulasi di ujiang akhir axon. Tipe ini terdapat di neurohipofisis. Hormon ini dilepaskan melalui exocytosis, masuk ke kapiler dari neurohipofisis dan didistribusikan. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) The Hypothalamo-Hypophyseal System 2. Hormon peptide yang diproduksi oleh neuron dorsal medial, ventral medial dan nucleus infundibulum dari hipotalamus. Hormon ini dibawa sepanjang axon hingga akhir eminensia media dan ditransferkan ke adenohypofisis

3. Hormon protein dan glikoprotein diproduksi oleh sel pars distalis dan dibebaskan ke dalam kapiler darah GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Pars distalis, pars intermedia dan pars nervosa GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Adenohipofisis Pars Distalis • Komponen utama dari pars distalis dan corda epithelial sel yang bercampur dengan kapiler • Hormon diproduksi sel akan disimpan sebagai granule secretory. • Sedikit fibroblast ada untuk produksi serabut retikuler yang mendukung sel secretory. • Pars distalis mengisi 75% dari massa hipofisis dan memiliki 3 tipe sel yaitu : • Chromophobe (chroma: color + phobos: fear) • 2 tipe chromophil (chroma: color + philein: like) yaitu basophil dan acidophil • Chromophobe tidak terwarnai dengan kuat. Chromophobe ada 2 jenis yaitu yang sedikit mengandung granule secretory dan satu tidak • Chromophil menghasilkan hormone dan terbagi menjadi 6 sel berdasarkan hormone dan sifat sitoplasma • Hormon adenohypofisis sangat berperan pada aktivitas fisiologis dan meregulasi hampir semua glandula endokrin lainnya, sekresi susu, dan metabolism di otot, tulang dan jaringan lemak GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Adenohipofisis Pars Distalis • Chromophobe • 2 tipe chromophil yaitu basophil dan acidophil • Hormon disimpan dalam granule secretory GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Adenohipofisis Cell Type Stain Hormone Produced Main Physiological Activities Affinity Somatotropic Acidophilic Growth hormone (GH, Anabolic activity: increased protein, DNA, RNA synthesis, increased blood cell somatotropin) glucose, increased use of fat in fat cells (some of these effects via insulin-like growth factor [IGF]-1, produced mainly in the liver) Stimulates growth of long bones via IGF-1 produced locally acting on differentiation of chondrocytes Mammotropic Acidophilic Prolactin (PRL) Promotes milk secretion (depends on earlier action of estrogen, cell progesterone, and placental ) Gonadotropic Basophilic Follicle-stimulating Promotes ovarian follicle development and estrogen secretion in women cell hormone (FSH) Stimulates spermatogenesis in men Luteinizing hormone (LH) Promotes ovarian follicle maturation and progesterone secretion in women stimulation and androgen secretion in men Thyrotropic cell Basophilic Thyrotropin (TSH) Stimulates thyroid hormone synthesis, storage, and liberation Corticotropic cellBasophilic Corticotropin (ACTH) Stimulates secretion of hormones -Melanocyte-stimulating Darkening of skin, inhibition of appetite in the hypothalamus, other actions hormone? (-MSH) Melanotropes Basophilic -Melanocyte-stimulating hormone? (-MSH) GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Control of the Pars Distalis Adenohypofisis • Aktivitas sel pars distalis dikendalikan oleh beberapa mekanisme • Mekanisme pertama (utama) adalah hormone peptide yang dihasilkan oleh sel neurosecretory di hipotalamus kemudian disimpan di eminensia media. Ketika hormone dari granule dilepaskan maka hormon akan ditransportasikan ke pars distalis melalui pleksus kapiler dan beraksi ke sel spesifik di pars distalis. • Hormon yang bekerja tersebut adalah hypothalamic releasing hormone (memicu) dan hypothalamic inhibiting hormone (menghambat) Hormones Produced in the Hypothalamus and Liberated in the Hypophysis. Hormones Liberated in the Hormones Liberated in the Pars Nervosa Hormone Function Hormone Function Thyrotropin-releasing Stimulates release of Arginine vasopressin Increases water permeability hormone (TRH) thyrotropin and prolactin or antidiuretic of collecting ducts of the hormone (ADH) kidney and promotes vascular smooth muscle contraction Gonadotropin-releasing Stimulates the release of both Oxytocin Contraction of myoepithelial hormone (GnRH) follicle-stimulating hormone cells of the mammary gland and luteinizing hormone and uterine smooth muscle Somatostatin Inhibits release of both growth hormone and thyrotropin Growth hormone-releasing Stimulates release of growth hormone (GHRH) hormone Prolactin-inhibiting hormone Inhibits release of prolactin (PIH) Corticotropin-releasing Stimulates release of B hormone (CRH) lipotropin and corticotropin GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Control of the Pars Distalis Adenohypofisis • Mekanisme control kedua adalah hormone yang disekresikan oleh sel endokrin berefek langsung pada pelepasan peptide dari eminesia median dan pars distalis. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Control of the Pars Distalis Adenohypofisis • Mekanisme ketiga tergantung dari aksi rangsangan saraf baik yang dihasilkan dari nucleus hypothalamus dan jaringan target. • Contoh dari mekanisme ini adalah : 1. peptide inhibin dan activin yang dihasilkan di yang mengatur sekresi FSH 2. Ghrelin, diproduksi utama di mucosa lambung dan menstimulasi sekresi growth hormone 3. Dopamine diproduksi di sistem saraf pusat dan sebagai inhibitor sekresi prolactin 4. Oxytocin dilepaskan oleh neurohypofisis dan menstimulasi sekresi prolactin

• Mekasnime ini menyebabkan proses stimulasi dan inhibisi sekresi hormone dari sel pars distalis GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Control of the Pars Distalis Adenohypofisis Mekanisme control: 1. Dari hipotalamus ke pars distalis 2. Hormon langsung berefek ke pars distalis 3. Kondisi organ target menstimulasi pars distalis GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Adenohipofisis Pars Tuberalis • Pars tuberalis adalah area berbentuk corong yang mengeliling infundibulum dari neurohipofisis. • Kebanyakan dari sel pars tuberalsi mensekresikan gonadotropin (FSH, follicle stimulating hormon dan LH, luteinizing hormon) dan tersusun membentuk corda sel disertai pembuluh darah GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Adenohipofisis Pars Intermedia • Pars intermedia berkembang dari bagian dorsal dari Rathke pouch • Pars intermedia tersusun dari corda folikel sel yang bersifat basophilic lemah • Sel pars intermedia mengandung granule secretory kecil yang mengandung melanocyte stimulating hormone (MSH) GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Neurohipofisis • Neurohipofisis terdiri atas pars nervosa dan batang neural. • Pars nervosa tidak sama dengan adenohypofisis • Pars nervosa disusun oleh neuron secretory berupa axon tidak bermielin dengan nucleus terletak di supraopticus dan paraventricular • Neuron secretory memiliki karakteristik sama seperti neuron pada umumnya meliputi kemampuan menghasilkan aksi potensial namun bedanya memiliki Badan Nissl yang berkembang dan memproduksi material neurosecretori. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Neurohipofisis • Neurosekresi ditransportasikan sepanjang akson dan diakumulasi pada ujung saraf di pars nervosa dan membentuk struktur yang Badan Herring • Secara ultrastructure, Badan Herring mengandung granule berisi hormone yang dilepaskan keluar membrane sel masuk ke kapiler berongga dan didistribusikan ke seluruh tubuh GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Neurohipofisis • Material neurosecretory terdiri atas 2 hormone yaitu: • Argininevasopressin atau dikenal Antidiuretic hormone (ADH) • Oxytocin • Tiap hormone berikatan dengan binding protein yaitu neurophysin saat disimpan dalam neurohipofisis • Vasopressin and oxytocin dilepas ke dalam darah ketika ada rangsangan saraf dari hipotalamus. • Nucleus supraopticus mensekresikan vasopressin • Nucleus paraventricular mensekresikan oxytocin. GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Cells of the Neurohypophysis • Walaupun neurohipofisisi terutama disusun oleh axon dari neuron hipotalamus, namun sebanyak 25% mengandung sel glial yang bercabang yang disebut pituisit GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Actions of the Hormones of the Neurohypophysis • Argininevasopressin or ADH dilepaskan untuk meningkatkan tekanan osmosis darah akibat kehilangan air atau pengambilan garam ke darah • Neuron supraopticus sebagai sel osmoreceptor. • ADH berefek meningkatkan permeabilitas tubulus kolektivus terhadap air sehingga banyak air di urin yang diserap kembali. • Pada dosis besar ADH mampu menyebabkan kontraksi otot polos dari arteri kecil dan arteriol. • Oxytocin menstimulasi kontraksi dari sel myoepithelial yang mengeliling alveoli gld mamae dan sel otot pols uterus. • Oxytocin menyebabkan pelebaran vagina dan servix uterus saat kelahiran. • Reaksi pelepasan oxytocin akibat ransangan dari hipotalamus yang disebut neurohormonal reflex • Contoh neurohormonal reflex adalah milk ejection reflex GLANDULA PITUITARI (Hipofisis) Resume Actions of the Hormones GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) • Gld. Adrenal adalah organ berpasangan yang terletak di cranial dari ginjal dan tertanam pada jaringan lemak. • Gld adrenal berbentuk flat dan setengah bulan. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS)

• Pada sayatan melintang, gld. Adrenal terbagi menjadi 2 lapisan yaitu korteks adrenal (kekuningan) dan medulla adrenal (merah kecoklatan) GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS)

• Korteks adrenal dan medulla adrenal dapat dipertimbankan sebagai 2 organ yang berbeda dengan asal, fungsi dan morfologi yang berbeda nyata namun bergabung saat fase embrio. • Korteks adrenal dan medulla adrenal berasal dari lapisan embrio yang berbeda. • Korteks adrenal berasal dari coelomic epitelium, dan medulla adrenal berasal dari crista neural • Gambaran histologi dari adrenal menciri sebagai glandula endokrin karena sel tampak mengumpul berbentuk corda dan dikelilingi oleh pembuluh darah • Kapsula pada adrenal berupa Jaringan ikat padatdan masuk ke dalam glandula berbentuk trabekula dan membentuk septa jaringan/ stroma. • Stroma kaya akan jaringan retikuler guna menyokong sel sel endokrin GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Aliran darah • Gld. adrenal divaskularisasi beberapa arteri. Arteri ini dapat dibagi menjadi 3 kelompok : • Arteri yang memvaskularisasi kapsula • Arteri cortical yang memvaskularisasi daerah korteks adrenal • Arteri medullary, arteri yang melewati korteks dan menyusun jala-jala kapiler di medulla • Sel di medulla adrenal kaya akan darah arteri di medulla adrenal dan darah vena dari kapiler korteks adrenal • Endotelium kapiler sangat rapuh dan berongga kecil. Lamina basalis/ membrane basalis continuous terletak dibawah endothelium. • Kapiler dari medulla bersamaan dengan kapiler yang mensupplai korteks membentuk vena medullary yang kemudian bergabung satu sama lain membentuk vena adrenalis atau suprarenalis. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Sel dari korteks adrenal memiliki ultrastructure menciri seperti sel penyekresi steroid. • Sel korteks adrenal tidak penyimpan produk sekretorinya di dalam granule, namun mensintesis dan menskresikan hormone steroid berdasarkan kebutuhan. • Steroid adalah molekul larut lemak dengan berat molekul rendah mampu mudah menembus membrane sel sel tanpa proses tertentu dari exocytosis untuk pelepasannya GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Berdasarkan perbedaan lokasi dan strukturnya dari sel, korteks adrenal dibagi menjadi 3 zona yaitu (15%), zona fasciculate (65%) dan (7%) GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Lapisan yang tepat dibawah kapsula jaringan ikat adalah zona glomerulosa, tersusun atas sel columnar atau sel pyramidal yang tersusun padat, bulat seperti busur, dan dikelilingi oleh kapiler GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Lapisan selanjutnya adalah di karenakan susunan dari sel berupa 1-2 sel yang terususun lurus dan terdapat kapiler diantaranya. Sel dari zona fasciculata tampak polyhedral dengan jumlah besar droplet lemak di dalam sitoplasmanya. Dikarenakan proses preparat, sel fasciculate tampak bervacuola. Oleh karena sel fasciculata disebut juga spongyocyte. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Lapisan selanjutnya adalah zona reticularis, sebagai lapisan paling dalam dari korteks adrenal yang dekat dengan medulla adrenal. Zona retikularis tersusun irregular dengan saling beranastomose antar sel. Sel di zona ini lebih kecil. Granule pigment Lipofuscin berukuran besar dan banyak GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Cortical Hormones & Their Actions • Steroid adrenal berasal dari modifikasi kolesterol. Kolesterol diperoleh oleh sel cortical adrenal melalui darah • Kolesterol didapat terutama dalam bentuk low desinty lipoprotein (LDL), dan dapat disintesis dari asetat dalam bentuk acetyl coenzyme A di reticulum endoplasma halus. • Kolesterol dikonversi menjadi hormon di mitokondria dan reticulum endoplasma halus. • Steroid disekresikan oleh korteks dan dibagi menjadi 3 groups berdasarkan aksi fisiologis dari hormone tersebut yaitu mineralcorticoid, glucocorticoid, dan androgen. • Zona glomerulasa menghasilkan mineralcorticoid yang disebut aldosterone • Zona fasciculata dan zona reticularis menghasilkan glucorticoid yang disebut cortisol. • Zona reticularis menghasilkan dehydroepiandrosterone (androgen lemah) GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Zona glomerulasa menghasilkan mineralcorticoid yang disebut aldosterone GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Korteks adrenal • Zona fasciculata dan zona reticularis menghasilkan glucorticoid yang disebut cortisol. • Mineralcorticoid bereaksi terutama pada tubulus distal renal dan juga pada mukosa lambung, kolon dan gld saliva dan keringat, berupa stimulasi penyerapan sodium oleh sel epitel. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Efek Glucocorticoid • Glucocorticoid berefek pada metabolisme karbohidrat melalui stimulasi produksi glukosa dari asam amino atau asam lemak (gluconeogenesis) dan konversi glukosa menjadi glikogen. • Cortisol menyebabkan penurunan pengambilan glukosa oleh sel bersamaan peningkatan glukosa darah yang menyebabkan hyperglycemia atau mempertahakankan glukosa darah selama lapar dan stress. • Glucorticoid tidak hanya menurunkan sintesis protein dan lemak namun juga meningkatkan degradasi protein dan lemak di kulit, otot dan jaringan lemak. Hasil degradasi tersebut dibawa ke hepar dan diproses gluconeogenesis dan sintesis protein. • Glucorticoid juga menekan sistem imun dengan menghancurkan limfosit yang bersirkulasi, menghambat aktivitas mitosis pembentukan limfosit di organ dan mengendalikan sekresi dari sitokin. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Zona Reticularis • Zona reticularis menghasilkan dehydroepiandrosterone (androgen lemah) • Dehydroepiandrosteron (DHEA) adalah sex hormone satu-satunya yang disekresikan oleh koreks adrenal. DHE adalah androgen lemah yang bersirkulasi di darah dan dapat dikonversi menjadi testosterone di beberapa jaringan. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Control dari Korteks Adrenal • Sekresi glucocorticoid diatur oleh corticotropin-releasing hormone dan diikuti dengan sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH, corticotropin) dari pars distalis hypofisis. • ACTH menginduksi pelepasan glucocorticoid. • Glucorticoid bebas kemudian menghambat sekresi ACTH. • Sekresi Aldosterone dikendalikan utama oleh renin-angiotensin dari sel juxtaglomerular ginjal dan dikendalikan juga oleh ACTH. GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Medula Adrenal

• Medulla adrenal disusun oleh sel polyhedral yang tersusun dalam bentuk corda sel yang didukung oleh serabut reticular. Diantaranya terdapat sel ganglion parasympatik. • Sel dan sel ganglion medulla adrenal berasal dari crista neuralis • Sel adrenal medulla merupakan modifikasi neuron postganglion simpatik yang kehilangan akson dan dendrit saat perkembangan embrio dan menjadi sel sekretori GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Medula Adrenal

• Sel medulla adrenal memiliki banyak granule padat di area membrane sel. Granule ini mengandung hormon catecholamine berupa epinephrine dan norepinephrine. • Granule juga mengandung ATP dan protein chromogranins (yang berfungsi sebagai binding protein untuk catecholamine), dopamine hydroxlase (enzim yang mengubah dopamine menjadi norepinephrine) dan opiate like peptide (enkephalins) GLANDULA ADRENAL (SUPRARENALIS) Medula Adrenal • Epinephrine dan norepinephrine disekresikan 2 tipe sel yang berbeda di adrenal. • Sel yang mensekresikan epinephrine memiliki granule yang kecil disekitar membran • Sel yang mensekresikan norepinephrine memiliki granule yang besar membrane sel • Namun sel yang dominan adalah sel pensekresi epinephrine • Tidak sama dengan cortex yang tidak menyimpan steroid, sel pada medulla mengakumulasikan dan menyimpan hormonnya dalam granule. • Sel medulla adrenal diinervasi oleh neuron simpatik preganglionic cholinergic. • Glucorticoid dari korteks adrenal dapat mencapai medulla adrenal untuk mekanisme control. PULAU LANGERHANS PANKREAS

• Pulau Langerhans adalah microorgan endokrin yang menghasilkan multihormon • Pulau Langerhans tampak sebagai kumpulan sel yang tertanam pada bagian exocrine pankreas • Pulau Langerhans banyak mengandung sel polygonal atau sel bulat, tersusun dalam bentuk jala-jala sel dan dipisahkan oleh kapiler darah PULAU LANGERHANS PANKREAS • Pewarnaan trichrome dapat mengenali sel acidophilic dan sel basophilic. PULAU LANGERHANS PANKREAS • Dengan metode immunohistokimia, dapat mengidentifikasi 4 jenis sel yaitu sel A, B, D, dan F dan juga mengenali sel penghasil glukagon dan sel penghasil insulin PULAU LANGERHANS PANKREAS

• Pada pulau Langerhans pancreas terdapat tipe sel yaitu sel A (alpha, α), sel B (beta, β), sel D (delta) dan sel F. • Jumlah masing-masing jenis sel tidak sama dan bervariasi lokasi di dalam pulau Langerhans. PULAU LANGERHANS PANKREAS Macam-macam sel dan hormon

Cell Type Quantity Position Hormone Hormonal Function Produced A 20% Usually in Glucagon Acts on several tissues to make energy stored in glycogen and fat (alpha) periphery available through glycogenolysis and lipolysis; increases blood glucose content

B 70% Central Insulin Acts on several tissues to cause entry of glucose into cells and (beta) region promotes decrease of blood glucose content D <5% Variable Somatostatin Inhibits release of other islet cell hormones through local (delta) paracrine action

F Rare Variable Pancreatic Control of gastric secretion? Control of secretion of the exocrine polypeptide pancreas? PULAU LANGERHANS PANKREAS

• Baik sel endokrin dan pembuluh darah dari pulau Langerhans diinervasi oleh serabut syaraf autonom. • Saraf simpatik dan parasimpatetik ditemukan pada sel A, B, dan D. • Saraf ini berkaitan dengan sistem control insulin dan glukagon. • Gap junctions dimungkinkan transfer perubahan ion yang berkaitan dengan autonomic discharge pada sel endokrin yang lain PULAU LANGERHANS PANKREAS Proses pembentukan insulin

1. Rangsangan dari saraf cholinergic 2. Pembentukan protein proinsulin di ribosom pada reticulum endoplasma kasar 3. Proinsulin menuju ke Golgi kompleks untuk dibungkus menjadi granule 4. Proinsulin dikonversi ke insulin pada granule 5. Insulin dikeluarkan dari membrane sel menuju rongga pembuluh darah 6. Insulin masuk dalam pembuluh darah GLANDULA TIROID

• Glandula tiroid berlokasi di region cervicalis anterior dari laryng • Gld tiroid terdiri atas 2 lobus yang bergabung sbg isthmus • Gld tiroid berasal dari endodermal embrio sebagai salah satu bagian primitive gut. GLANDULA TIROID

• Gld. Tiroid berfungsi mensintesis Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodothyronine (T3) • Hormon tiroid memberikan efek pada metabolism protein, lipid dan karbohidrat • Fungsi hormone tiroid: • Penting untuk pertumbuhan • Differensiasi sel • Mengendalikan konsumsi oksigen • Mengendalikan laju metabolism basal tubuh GLANDULA TIROID

• Jaringan thyroid tersusun atas 20-30 juta bulatan mikroskopik yang disebut folikel thyroid • Folikel thyroid dibatasi oleh epitelium kuboid simpleks dan ditengah folikel mengandung substansi gelatinous yang disebut colloid GLANDULA TIROID

• Thyroid adalah gld endocrine satu satunya yang menyimpan produk secretorinya dalam jumlah besar. • Thyroid colloid tersusun dari glycoprotein yang memiliki massa molecular tinggi (660kDA) yaitu Thyroglobulin • Colloid bervariasi warna, bisa basophilic atau asidophilic. Thyroglobulin terwarnai dengan PAS (Periodic acid-Schiff) dikarenakan mengandung banyak gula GLANDULA TIROID

• Sel follicular dalam bentuknya bervariasi dari skuamus hingga ke kolumner tergantung isi dari colloid dan aktivitas folikel tiroid • Folikel yang penuh dengan colloid memiliki epitelium skuamus hingga kuboid simpleks, sedangkan saat epitelium folikel tiroid aktif maka bisa kolumner simpleks, namun ketika sel epiteliumnya tidak aktif (hypoactive) tampak skuamus simpleks • Diameter folikel juga bervariasi diameternya. • Glandula tiroid dibungkus oleh jaringan ikat longgar dan masuk ke dalam membungkus folikel sebagai serabut retikuler. • Glandula tiroid adalah jaringan yang kaya akan vaskularisasi dengan banyak pembuluh darah dan pembuluh limfatik diantara folikel • Tipe pembuluh darahnya venestrated (berongga)  memudahkan transfer hormone ke pembuluh darah. GLANDULA TIROID

• Epitelium thyroid menempel pada membrane basali. • Bagian basal dari sel tiroud kaya akan reticulum endoplasma kasar • Inti sel bulat ditengah • Ujung apical sel mengandung kompleks Golgi, banyak lisosom, banyak phagosome, dan granule kecil, dan microvili GLANDULA TIROID Synthesis & Accumulation of Hormones by Follicular Cells

• Terdapat 4 tahap yaitu:

Sintesis Thyroglob ulin

Uptake Iodide

Oksidasi Iodide

Iodinisasi Tirosi GLANDULA TIROID Synthesis & Accumulation of Hormones by Follicular Cells Sintesis thyroglobulin, melalui secretory pathway berupa sintesis protein pada ribosom di reticulum endoplasma kasar dan pembungkusan protein dengan penambahan karbohidrat oleh reticulum endoplasma dan kompleks golgi, dan pelepasan thyroglobulin melalui pembentukan vesicle dari ujung apeks sel GLANDULA TIROID Synthesis & Accumulation of Hormones by Follicular Cells Uptake iodide dari sirkulasi.

Sel folikel mengambil iodium melalui memban transport protein. Protein Na/I symporter (NIS) berlokasi di basolateral membrane sel folikel yang secara bersamaan membawa dua molekul yaitu sodium dan iodium. Serum iodium berperan penting dan mengatur fungsi tiroid karena kadar iodium rendah akan meningkatkan jumlah NIS sehingga meningkatkan uptake iodium dan sehingga menurunkan kadar iodium serum GLANDULA TIROID Synthesis & Accumulation of Hormones by Follicular Cells Oksidasi iodide.

Oksidasi dilakukan oleh thyroid peroksidase dan ditransportasikan ke dalam cavitas folikel melalui anion transporter (yang disebut pendrin) GLANDULA TIROID Synthesis & Accumulation of Hormones by Follicular Cells Iodinisasi tirosin.

Di dalam colloid terjadi iodinisasi tirosin dari thyroglobulin, dan juga dikatalis oleh thyroid peroxidase, yang menghasilkan pembentukan monoiodotyrosine dan diiodotyrosine. Gabungan antara molecule ini membentuk T3 dan T4. GLANDULA TIROID

Control of the Thyroid • Pengatur utama dari tiroid adalah thyroid-stimulating hormone (TSH, thyrotropin), yang disekresikan oleh Hipofisis anterior • TSH menstimulasi semua tahapan produksi dan pelepasan hormone thyroid • T4 dan T3 menghambat sintensis TSH untuk menjaga jumlah cukup hormone tiroid. • TSH meningkatkan ukuran epitel folikel dan menurunkan kuantitas colloid dan ukuran folikel. • Membran sel dari bagian basalis sel folikel banyak mengandung receptor TSH. • Sekresi TSH ditingkatkan akibat respon dingin dan menurun akibat panas dan stress GLANDULA TIROID Pelepasan of T3 & T4 • Ketika distimulasi oleh TSH, sel folikel mengambil dari colloid melalui endocytosis. • Colloid didalam vesicle endocytosis didigesti oleh enzim lisosom. • Hydrolisis dari vesicle menyebabkan pelepasan T3 dan T4 dilepaskan ke dalam sitoplasma. • T3 dan T4 melewati basolateral membrane sel dan menuju ke dalam kapiler • T4 lebih banyak dan lebih stabil namun T3 lebih potent dan lebih cepat bereaksi GLANDULA TIROID

• Tipe sel yang lain yang ada di tiroid adalah sel parafollicular atau C cells yang berlokasi diantara folikel tiroid • Sel parafollicular lebih besar dari sel folikel tiroid and berwarna pucat • Sel parafollicular memiliki jumlah sedikit reticulum endoplasma kasar, mitokondria panjang dan kompleks Golgi besar GLANDULA TIROID

• Sel parafollicular berperan sintesis dan sekresi dari hormone calcitonin. • Calcitonin memberikan efek menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan menghambat resorpsi tulang. • Sekresi calcitonin dipicu oleh peningkatan konsentrasi kalsium darah GLANDULA PARATIROID

• Gld. Paratiroid terletak dibalik dari gld. Thyroid • Paratiroid = para (samping) tiroid • Satu gld. paratirioid tiap dari lobus atas dan bawah tiroid dan menempel di kapsula tiroid atau masuk terjebak di dalam tiroid GLANDULA PARATIROID SEL CHIEF DAN SEL OXYPHIL

• Sel chief berbentuk kecil • Sel oxyphil : jumlahnya tidak polygonal dengan inti vesicular banyak dan tercat pucat, dan sitoplasma • Selnya lebih besar, polygonal dan bersifat sedikit asidophilic sitoplasma mengandung banyak • Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria acidophilic dengan granule irregular banyak krista • Granule ini mengandung • Fungsi sel oxyphil belum hormone paratiroid diketahui secara pasti SEL CHIEF DAN SEL OXYPHIL GLANDULA PARATIROID

• Tiap gld. Parathyroid memiliki kapsula jaringan ikat yang membentuk septa di glandula • Septa akan mempercabangkan serabut retikuler guna membentuk stroma untuk corda (jalinan) sel-sel endokrin pada glandula • Terdapat 2 macam sel yaitu sel chief atau principal dan sel oxyphil FUNGSI HORMON PARATIROID (PTH)

• Hormon Paratiroid berikata dengan receptor di osteoblast  produksi osteoclast stimulating factor  meningkatkan aktivitas dan jumlah osteolclast  pelepasan Kalsium di dalam darah  feedback negative hormone paratiroid • Kebalikan dengan Calcitonin (dari gld. Tiroid)  menghambat kerja osteoclast dan meningkatkan osteogenesis. • Hormon paratiroid dan Calcitonin merupakan hormone yang meregulasi homeostasis Kalsium darah FUNGSI HORMON PARATIROID (PTH)

• PTH menurunkan konsentrasi phosphate darah bersamaan dengan peningkatan konsentrasi Ca2+ • Hal ini disebabkan PTH berefek sel tubulus ginjal dengan menghambat absorpsi phosphate di urin sehingga phosphate banyak dieksresikan. • PTH secara tidak langsung meningkatkan absorpsi Ca2+di saluran pencernaan melalui peningkatan sintesi vitamin D TESTIS DAN OVARIUM

Testis Ovarium • Testis merupakan organ • Ovarium (organ reproduksi reproduksi jantan yang memiliki betina) mengandung folikel fungsi lain endokrin yaitu ovarium dan korpus luteum menghasilkan hormone (bagian endokrin) testosterone • Sel theca interna pada folikel ovarium menghasilkan hormon • Testosterone dihasilkan di sel estrogen leydig yang terletak di antara • Sel lutein pada korpus luteum tubulus seminiferus menghasilkan hormon progesteron SEL LEYDIG TESTIS

• Sel leydig atau sel interstitial terletak di antara tubulus seminiferous • Sel leydig berbentuk bulat atau polygonal, inti ditengah dan sitoplasma tampak eosinophilic dan banyak mengandung droplet lemak kecil • Sel leydig menghasilkan testosterone termasuk hormon steroid (dari lemak) SEL LEYDIG TESTIS

• Testosterone yang dihasilkan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah sinusoid diantara sel leydig FUNGSI HORMON TESTOSTERONE

• Penting untuk spermatogenesis, differensiasi sexual pada fase embrio dan perkembangan fetus, dan pengendalian sekresi gonadotropin. • Dihydrotestosterone, a metabolite of testosterone secreted in small amounts by the , is produced locally by enzymatic transformation of testosterone in several tissues. • It acts on many organs and tissues of the body during puberty and adulthood (eg, muscle, hair pattern, and hair growth). • Androgen-producing interstitial cell tumors can cause precocious puberty in males. SEL THECA INTERNA FOLIKEL OVARIUM

• Sel theca interna folikel ovarium merupakan sel yang membatasi bagian luar folikel • Sel theca interna berbentuk polygonal, mengandung banyak reticulum endoplasma halus, mitokondria dan droplet lemak • Sel theca interna menghasilkan hormone estrogen yang berasal dari steroid (lemak) SEL THECA INTERNA FOLIKEL OVARIUM

• Estrogen yang dihasilkan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah di techa externa • Estrogen berfungsi dalam menginduksi estrus/birahi SEL LUTEIN KORPUS LUTEUM OVARIUM • Korpus luteum ovarium disusun oleh sel- sel lutein yang berfungsi sbg endokrin • Sel sel lutein menghasilkan hormone progesterone • Hormon progesterone berfungsi menjaga kebuntingan TERIMA KASIH 