PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA JAWA ()

Oleh Ariesty Fujiastuti Pendidikan Bahasa dan Sastra FKIP, Universitas Ahmad Dahlan

Surel: [email protected]

ABSTRACT Culture ketoprak is one of the arts which inherent in the lives of the besides kulit and wayang people. Ketoprak is a form of performing arts traditional raised stories daily, stories the people who are in in the form of cereal offering drama with language java dialogue and accompanied . Story brought like the a chronicle, history, and stories foreign derived from arabic (a thousand and one night) and china. Ketoprak used as the vehicle character education aimed at to restore spirit culture java among the young generation which is when is considered the faded. The majority of teenagers more subacid culture practical or instant. Teenagers less know manners and administration karma. Ketoprak need to introduced to young generation to form the character of because rich in of the cultural java as manners, manners, and respectful to parents. Therefore, culture ketoprak have significant roles in the planting character education. Ketoprak as a medium character education can be seen from dialog-dialog (language) used in ketoprak and seen from story contained in ketoprak.

Keywords: Character Education, Java culture, Ketoprak

ABSTRAK Kebudayaan ketoprak merupakan salah satu kesenian yang melekat dalam kehidupan masyarakat selain wayang kulit dan wayang orang. Ketoprak adalah suatu bentuk seni pertunjukan tradisional yang mengangkat cerita sehari-hari, cerita-cerita rakyat yang ada di Jawa dalam bentuk sajian drama dengan dialog bahasa Jawa dan diiringi gamelan. Cerita yang dibawakan seperti cerita babad, sejarah, dan cerita-cerita asing yang berasal dari Arab (seribu satu malam) dan cina. Ketoprak digunakan sebagai wahana pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembalikan roh budaya Jawa di antara generasi muda yang saat ini dinilai semakin pudar. Mayoritas remaja lebih menggemari budaya praktis atau instan. Remaja semakin tidak mengenal sopan-santun dan tata karma. Ketoprak perlu dikenalkan kepada generasi muda untuk membentuk karakter karena kaya akan nilai budaya Jawa seperti tata krama, sopan santun, dan hormat kepada orang tua. Oleh sebab itu, budaya ketoprak mempunyai peran penting dalam penanaman pendidikan karakter. Ketoprak sebagai media pendidikan karakter dapat dilihat dari dialog-dialog (bahasa) yang digunakan dalam ketoprak dan dilihat dari cerita yang terkandung dalam ketoprak.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Budaya Jawa, Ketoprak

1

PENDAHULUAN upacara adat atau ritual dan lain-lain.

Kebudayaan adalah keselu- Selain itu, dengan adanya kebu- ruhan sistem gagasan, tindakan, dan dayaan ketoprak dapat memenuhi hasil karya manusia dalam rangka tuntunan guna menyertakan nilai- kehidupan masyarakat yang dapat nilai yang ada untuk mencintai, dijadikan untuk belajar. Kebudayaan melestarikan budaya bangsa dan merupakan aset terbesar bangsa di menjadikan salah satu karakter bagi samping kekayaan lain yang bersifat negara Indonesia. Dengan menonton material. Selain itu, budaya yang pertunjukan ketoprak, masyarakat mencangkup kesenian menggam- bisa menyerap nilai-nilai kemanu- barkan identitas bangsa. Indonesia siaan dan moral di dalam setiap mempunyai berbagai suku bangsa cerita. mulai dari Sabang sampai Merauke Seiring dengan perkem- dan tentunya mempunyai kesenian bangan zaman, budaya ketoprak budaya yang beragam bentuknya. semakin tergeser keberadaannya.

Indonesia kaya akan budaya, Pesatnya laju teknologi informasi dibandingkan dengan bangsa-bangsa atau teknologi komunikasi telah lainnya. Salah satu budaya Indonesia menjadi sarana difusi budaya yang adalah budaya ketoprak. ampuh dan alternatif pilihan hiburan

Budaya ketoprak sangat yang lebih beragam bagi masyarakat penting bagi masyarakat. Fungsi luas. Hiburan yang penuh dengan budaya ketoprak bagi masyarakat kemeriahan dan keglemoran mampu yaitu sebagai sarana penghibur, membutakan hati masyarakat akan sarana pendidikan, sarana dalam kesenian daerah seperti ketoprak.

2

Hiburan modern yang pada mengenal sopan-santun dan tata hakikatnya dapat merusak kebuda- karma. Melalui budaya ketoprak yaan bangsa justru banyak diminati. yang merupakan budaya tradisional

Kenyataan ini sudah dapat meng- Jawa itu diharapkan mampu menum- gambarkan akan keberadaan dan buhkan kecintaan masyarakat, uta- kelangsungan kesenian ketoprak di manya generasi muda dan anak-anak masa yang akan datang. Dahulu agar lebih menghargai nilai-nilai seni kesenian ketoprak menjadi ajang daerah. hiburan yang dapat dijumpai di Berdasarkan uraian di atas, televisi maupun di pergelaran terbu- penulis melihat bahwa persoalan ka. Namun, setelah pergantian orde budaya ketoprak menjadi hal yang baru ke era reformasi kesenian rakyat penting untuk dikembangkan sebagai ini semakin terpuruk, bahkan kini penanaman pendidikan karakter. nasibnya seperti di ujung duri. Tujuan penulisan artikel ini yaitu

Peribahasa ini bermakna nasib kese- untuk mendeskripsikan pengertian nian ketoprak saat ini sangat pendidikan karakter, mendeskripsi- mengkhawatirkan. kan budaya ketoprak, mendeskripsi-

Sangat disayangkan jika kan pelestarian budaya ketoprak, dan kebudayaan ketoprak harus pudar mendeskripsikan pentingnya budaya begitu saja sehingga perlu dikem- ketoprak untuk penanaman pendi- bangkan dan dilestarikan. Budaya dikan karakter. ketoprak dapat digunakan sebagai media penanaman pendidikan karak- ter agar generasi muda dapat

3

PEMBAHASAN Karakter merupakan nilai-

1. Pengertian Pendidikan Karak- nilai perilaku manusia yang

ter berhubungan dengan Tuhan Yang

Pendidikan merupakan usaha Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia untuk menumbuhkan dan manusia, lingkungan, dan kebang- mengembangkan potensi-potensi saan yang terwujud dalam pikiran, pembawaan, baik jasmani maupun sikap, perasaan, perkataan, dan rohani sesuai dengan nilai-nilai yang perbuatan berdasarkan norma-norma ada dalam masyarakat dan kebu- agama, hukum, tata karma, budaya, dayaan. Pendidikan adalah suatu dan adat istiadat. Karakter adalah usaha yang sadar dan sistematis watak, tabiat, akhlak, atau kepri- dalam mengembangkan potensi badian seseorang yang terbentuk dari peserta didik. Pendidikan juga suatu hasil internalisasi berbagai kebajikan usaha masyarakat dan bangsa dalam (virtues) yang diyakini dan mempersiapkan generasi mudanya digunakan sebagai landasan untuk bagi keberlangsungan kehidupan cara pandang, berpikir, bersikap, dan masyarakat dan bangsa yang lebih bertindak. Kebajikan terdiri atas baik di masa depan. Sedangkan, sejumlah nilai, moral, dan norma, karakter diartikan sebagai sifat seperti jujur, berani bertindak, dapat manusia pada umumnya dimana dipercaya, dan hormat kepada orang manusia mempunyai banyak sifat lain. Interaksi seseorang dengan yang tergantung dari faktor orang lain menumbuhkan karakter kehidupannya sendiri. masyarakat dan karakter bangsa.

4

Pendidikan karakter meru- musiknya. Ketoprak menurut arti pakan upaya penyiapan kekayaan luasnya adalah teater rakyat yang batin peserta didik yang berdimensi lahir di Jawa, yang menyajikan agama, sosial, budaya, yang mampu dialog, tarian, nyanyian, dan lawakan diwujudkan dalam bentuk budi dengan tanda pembabakan menggu- pekerti, baik dalam perbuatan, nakan pukulan keprak (kentongan) perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan membawakan cerita rakyat dan kepribadian. Pendidikan karakter (legenda, dongeng, sejarah, babad, adalah pendidikan yang mengem- dan fiktif) baik dari dalam maupun bangkan nilai-nilai budaya dan luar negeri. karakter bangsa pada diri peserta Ketoprak (bahasa Jawa: didik sehingga memiliki nilai dan kethoprak) adalah sejenis seni pentas karakter sebagai karakter dirinya, yang berasal dari Jawa. Ketoprak menerapkan nilai-nilai tesebut dalam merupakan teater rakyat yang paling kehidupan dirinya sebagai anggota populer, terutama di daerah Yogya- masyarakat dan warga negara yang karta dan daerah Jawa Tengah. Di religious, nasionalis, produktif, dan daerah-daerah tersebut ketoprak kreatif. merupakan kesenian rakyat yang

2. Budaya Ketoprak menyatu dalam kehidupan mereka

Menurut Koetjaraningrat dan mengalahkan kesenian rakyat

(1984), asal bahasa ketoprak adalah lainnya seperti srandul dan emprak. dari kata kethok-kethok dan prak- Pada mulanya ketoprak merupakan prak. Kethok-kethok berarti penanda permainan orang-orang desa yang dan prak-prak adalah ilustrasi sedang menghibur diri dengan

5 menabuh lesung pada waktu bulan diperhitungkan masalah unggah- purnama, yang disebut gejogan. ungguh bahasa. Dalam bahasa Jawa

Dalam perkembangannya menjadi terdapat tingkat-tingkat bahasa yang suatu bentuk teater rakyat yang digunakan, yaitu Bahasa Jawa biasa lengkap. (sehari-hari), Bahasa Jawa kromo

Ketoprak sebagai salah satu (untuk yang lebih tinggi), Bahasa kesenian daerah Jawa telah mampu Jawa kromo inggil (yaitu untuk mengundang banyak penonton dan tingkat yang tertinggi). pendengar diberbagai pelosok Jawa. Beberapa ragam bahasa

Hal ini disebabkan oleh penampilan dalam ketoprak menunjukkan watak, ketoprak sebagai ―teater tradisional‖ kedudukan, trah keturunan, latar yang mampu menggambarkan cerita belakang dan status sosial tokoh- yang telah berakar, berdasarkan tokoh yang tampil dalam setiap keteladanan yang luhur bangsa adegan. Dalam tradisi Jawa, tingkat-

Indonesia pada masa silam, serta tingkat pemakaian bahasa tersebut merupakan refleksi kehidupan berkait erat dengan unggah-ungguh, sehari-hari bagi masyarakat Jawa etika, tata krama dan budi pekerti. khususnya (Basuki, 2007). Artikulasi dialog dalam berbahasa

Ketoprak merupakan salah Jawa juga punya arti penting dalam satu bentuk teater rakyat yang sangat penyajian ketoprak sebagai tontonan memperhatikan bahasa yang karena pertunjukan ketoprak tanpa digunakan. Bahasa sangat mempe- didukung artikulasi yang baik akan roleh perhatian, meskipun yang mengurangi nilai artistik dan digunakan bahasa Jawa tetapi harus estetika, serta menghambat

6 penyampaian makna dialog. Oleh cerita atau Mahabarata karena itu, selain intonasi dan disebut wayang orang. aksentuasi harus jelas, pemain Dalam pementasannya, keto- ketoprak juga harus mampu prak selalu diiringi dengan lagu-lagu mengucapkan dialog dengan benar Jawa yang tentunya disajikan dan lafal yang pas. bersama dengan gamelan yang

Tema yang diangkat dalam mengiringi. Lagu-lagu yang dibawa- pertunjukkan ketoprak bermacam- kan disesuaikan dengan tema yang macam. Biasanya diambil dari cerita sedang ditampilkan. Ada juga atau legenda di Jawa. Seperti asal pertunjukkan ketoprak yang menyaji- usul sebuah kota, asal usul danau, kan tarian-tarian Jawa pada awal atau legenda seorang tokoh dan lain-lain. ditengah-tengah pertunjukan sebagai

Namun, dalam perkembangannya, selingan dari drama yang disajikan. ketoprak juga menampilkan legenda Selain itu, ketoprak juga diselingi dari luar Jawa seperti Malin dengan humor dan aksi-aksi bela diri

Kundang atau lainnya. Bahkan ada dari para pemain yang disajikan juga yang menampilkan legenda dari dengan sangat atraktif dan menarik. luar negeri seperti dari Cina atau Para pemain ketoprak ter-

India. Ketoprak tidak pernah gabung dalam suatu grup yang mengambil cerita seperti Ramayana lengkap mulai dari aktor dan aktris, atau Mahabarata karena dua cerita pemain gamelan. Segala keperluan tersebut masuk kategori wayang. untuk pertunjukkan ketoprak seperti

Pertunjukkan yang menampilkan kostum dan alat-alat pendukung

lainnya juga disediakan oleh grup

7 tersebut. Pementasan ketoprak di ditonton oleh mereka dan dinikmati daerah biasanya berbarengan dengan oleh mereka bersama. Ketoprak lahir acara-acara rutin seperti hari dari kalangan masyarakat bawah kemerdekaan RI, hari ulang tahun sehingga dalam ketoprak tidak ada daerah tersebut, atau di acara-acara aturan untuk membatasi jam khusus yang diadakan oleh masya- pertunjukan atau mengatur waktu rakat. Tidak jarang suatu grup permainan. Jika pentas wayang kulit ketoprak menampilkan pentasnya di waktu yang dibutuhkan satu malam, suatu daerah dengan rentang waktu maka ketoprak bebas digelar kapan tertentu, mulai satu minggu bahkan pun tanpa batasan waktu. Pada satu bulan. Masyarakat yang akan perkembangannya, hiburan ketoprak menyaksikan pertunjukkan dengan juga diminati oleh anggota kerajaan, model seperti ini harus membeli tiket dan di setiap penampilannya selalu terlebih dahulu. ada pelawak yang membuat ketoprak

3. Sejarah Budaya Ketoprak terasa semakin hidup.

Semula ketoprak merupakan Pada awalnya, ketoprak hiburan rakyat yang diciptakan oleh menggunakan iringan suara lesung masyarakat di luar kerajaan. dan alu yang biasa digunakan

Ketoprak dikisahkan tercetus dari sebagai alat penumbuk padi. Alat- ide-ide sederhana para buruh batik di alat ini menimbulkan suara: prak, kala senggang. Saat melepas lelah, prak, prak, yang merupakan asal dari mereka mencoba menghibur diri kata ketoprak. Namun, saat ini jalan dengan bermain kecil- cerita ketoprak diiringi oleh irama kecilan. Diperankan oleh mereka, gamelan dan keprak. Hal tersebut

8 sangat menarik untuk dinikmati, musik menggunakan seperangkat terutama pertunjukan ketoprak yang gamelan dan cerita berkembang disuguhkan mengangkat cerita bersumber pada sejarah masa humor sehingga yang dapat lampau, tata kostum dan tata pentas mengundang tawa. mulai mengalami kemajuan.

Pada awal abad 19 ketoprak Tahun 1940-an ketoprak dipentaskan di pendapa Wrekso- dikenal masyarakat karena disiarkan diningrat. Saat itu, pentas ketoprak radio (RRI Yogya) yang semula menggunakan cerita sederhana dan bernama MAVRO. Tahun 1950- iringan instrumen gamelan. Tahun 1960 ketoprak berkembang menjadi

1924, muncul kelompok ketoprak primadona pertunjukan masyarakat. kelilingan Langen Budi Wanodya, Namun, tahun 1966-1969, ketoprak pentas di daerah Demangan Yogya mati akibat pergolakan politik di dan hampir setiap kampung memiliki Indonesia. Mulai tahun 1970-an, grup ketoprak. Tahun 1925, format ketoprak dibangkitkan lagi oleh ketoprak berubah bukan hanya alat pemerintah Orde Baru melalui musik tetapi menggunakan biola, institusi militer Kodim, Korem dan beberapa instrumen dan rebana. Kodam. Tahun 1990 muncul

Cerita yang dibawakan juga ketoprak plesetan (humor) di Yogya. berkembang tidak hanya ungkapan Dengan menggunakan pola baru syukur petani tetapi merambah membuat ketoprak kembali berubah problem sosial masyarakat. Tahun karena banyak mengadopsi idiom-

1925-1926 disepakati sebagai idiom teater modern yang diolah dan periode ketoprak peralihan. Iringan dikemas dalam sebuah pentas

9 ketoprak. Maka muncul istilah kebudayaan terhadap anak didiknya. ketoprak garapan yang menawarkan Hal tersebut akan mempengaruhi konsep baru. proses pelestarian kebudayaan.

4. Pelestarian Budaya Ketoprak Banyaknya variasi hiburan yang

Seiring perkembangan za- lebih ―modern‖ mengalihkan perha- man, kebudayaan ketoprak semakin tian generasi muda dari warisan pudar. Hal yang kuno dan kurang kebudayaannya. Ketoprak hanya gaul, itulah tanggapan dari anak-anak dimengerti oleh generasi tua. muda terhadap kesenian ketoprak. Penyebab dari pudarnya sebuah seni

Mereka menganggap kesenian pertunjukan dapat disebabkan oleh ketoprak adalah tontonan orang tua masalah ekonomi, perubahan selera yang apabila mereka menonton masyarakat penikmat, dan tidak kesenian tersebut merasa gengsi. mampu bersaing dengan bentuk-

Dari rasa gengsi inilah menjadikan bentuk pertunjukan lain. Selain itu, kesenian ketoprak semakin dipo- perkembangan seni pertunjukan bisa jokkan oleh para generasi muda. pula dilihat dari siapa yang menjadi

Selain tanggapan ini, mereka juga penyandang dana produksinya menganggap bahwa ketoprak dilihat (Soedarsono, 1998:1). sangat kurang menyenangkan. Upaya yang dilakukan untuk

Memudar kebudayaan keto- menjaga eksistensi kesenian keto- prak juga disebabkan oleh masuknya prak, beberapa seniman ketoprak kebudayaan baru dan teknologi yang membentuk komunitas Ketoprak modern, serta peran orang tua yang Garapan, dengan kemasan yang tidak memberikan pendidikan berbeda dengan ketoprak yang sudah

10 ada. Salah satunya adalah populer di ajang Panasonic Awards, pementasan Ketoprak Ringkes yang tiga kali berturut-turut yaitu tahun sekarang ini sangat populer dan 2000, 2001, dan 2002. Program digemari masyarakat . kesenian ini sangat memegang teguh

Pementasan kesenian ketoprak yang nilai kebudayaan yang terkandung lebih modern pun pernah dilakukan. dalam setiap cerita yang dilakoni.

Hal ini terbukti dengan adanya Pada saat permintaan pasar yang program televisi ―Ketoprak Humor‖ menginginkan program ini menjadi di televisi. Ketoprak Humor program yang hanya mengedepankan merupakan suatu program kesenian sisi humor saja, sang sutradara Aries televisi yang hadir pertama kali di Mukadi memilih untuk menolaknya. stasiun televisi TVRI pada akhir 5. Pentingnya Budaya Ketoprak untuk Penanaman Pendidikan 90an atas bentukan mantan Menteri Karakter

Tenega Kerja dan Transmigrasi Kesenian tradisional ketoprak

Indonesia, Erman Suparno. Setelah kaya akan nilai budaya Jawa. Budaya itu, nama Ketoprak Humor semakin Jawa yang dipegang teguh telah berkibar sejak tayang di stasiun menciptakan sikap, kepribadian, dan telvisi RCTI mulai 1998. gaya, serta perilaku orang Jawa

Antusiasme masyarakat menjadi sosok yang simpatik, halus, terhadap program kesenian inipun santun, toleran, fleksibel, dan dapat dibilang tinggi. Hal ini terbukti menyukai keharmonisan. Sosok yang dengan dinobatkannya program cocok dengan kehidupan bangsa kesenian Ketoprak Humor sebagai Indonesia yang bersifat kekeluargaan

Program Kesenian Tradisional Paling dan kegotong-royongan. Nilai

11 budaya Jawa itu masih relevan untuk semua nilai luhur Jawa ini meresap menjadikan Indonesia tumbuh sesuai tanpa perlu dipaksakan lagi. dengan karakter khasnya dan Dalam setiap pementasan identitasnya. Identitas yang dibangun seni pertunjukan tradisional nenek moyang itu adalah hasil Ketoprak, pada intinya para seniman perenungan dan terjemahan bahasa yang melakukannya mempunyai misi alam setempat. Idealisme itu yang yang ingin disampaikan kepada menjadikan peraga tobong tetap penontonnya. Misi yang akan bertahan. disampaikan itu bisa melalui dialog

Ketoprak digunakan sebagai drama ketoprak, ataupun melalui wahana pendidikan karakter yang gerakan apabila itu berupa tarian bertujuan untuk mengembalikan roh (Slamet Rahardjo, 1995: 33). budaya Jawa di antara generasi muda Sebagai media pendidikan melalui yang saat ini dinilai makin pudar. transformasi nilai-nilai budaya yang

Mayoritas remaja lebih menggemari ada di dalam seni pertunjukan budaya praktis instan. Mereka ketoprak tersebut, maka para semakin tidak mengenal sopan- seniman betul-betul dituntut dapat santun dan tata karma. Oleh karena berperan semaksimal mungkin atas itu, melalui budaya ketoprak peran yang didapatnya. Bagus diharapkan mampu menumbuhkan tidaknya pementasan ketoprak kecintaan masyarakat, terutama bergantung pada sutradara. Sutradara generasi muda dan anak-anak agar dalam pementasan ketoprak harus lebih menghargai nilai-nilai seni kreatif agar menarik perhatian daerah. Lewat bermain ketoprak, penonton. Sutradara yang jeli akan

12 perkembangan zaman maupun Unsur bahasa, hanyalah salah kondisi lingkungan juga akan satu faktor keadiluhungan kesenian menambah atau memberikan nuansa ketoprak. Sebab, unsur busana (kos- yang berbeda, agar ketoprak yang tum) juga mengandung ajaran watak dibinanya menjadi tontonan yang dan kedudukan seseorang. Sejak menarik. kelahirannya, bahasa yang dipakai

Ketoprak sebagai media dalam pementasan ketoprak adalah pendidikan karakter dapat dilihat dari bahasa Jawa. Sementara itu sistem dialog-dialog (bahasa) yang diguna- komunikasi dalam ketoprak dilaku- kan dalam ketoprak dan cerita yang kan dengan dialog dan tembang. terkandung dalam ketoprak. Dalam Namun, ragam bahasa yang dialog-dialognya seni pertunjukan digunakan dalam ketoprak lesung ketoprak banyak mengandung nilai hanya bahasa ngoko atau krama fungsi pendidikan. Contoh fungsi ndesa. Sedangkan dalam perkem- dialog yang paling menonjol yaitu bangannya ketoprak menggunakan dialog yang membedakan antara empat ragam bahasa yaitu krama juragan dengan para abdinya. Dalam inggil, krama ndesa, ngoko, percakapan tmenggunakan tingkatan kedhaton, dan bagongan. Siring bahasa ngoko dan para abdinya dengan perkembangan lakon-lakon menggunakan bahasa karma. Disini- ketoprak yang kemudian juga lah dapat dipetik bahwa di dalam bersumber dari cerita sejarah dan pembicaraan dengan siapapun hen- babad, bukan hanya berasal dari daknya selalu tanggap dengan legenda. kedudukan masing-masing.

13

Sebagai produk budaya, Ungkapan atau kata-kata penggunaan bahasa Jawa konon dalam bahasa Jawa terkandung nilai- memiliki makna filosofis bagi nilai etika, estetika, filsafat, sosio- masyarakatnya. Oleh karena itu, religi dan pendidikan, yang sangat mungkin, di balik sajian mengarah pada sikap dan perilaku ketoprak sebagai teater rakyat, juga budi luhur. Etika terlihat pada terkandung makna filosofis bagi ungkapan ―sepi ing pamrih rame ing orang Jawa. Dalam pandangan gawe‖. Estetika tampak pada konsep komunitas Jawa, bahasa bukan hanya halus dan kasar. Sedangkan nilai- dipandang sebagai alat ekspresi dan nilai filosofi tampak pada ungkapan komunikasi, tetapi juga menjadi ―amemangun karyenak tyasing wahana menjelaskan fenomena dan sasama” (selalu membuat bahagia menyiasati alam semesta serta orang lain). Nilai pendidikan tampak simbol eksistensi orang Jawa dalam pada ajaran (piwulang) seperti ―aja hubungannya dengan tatanan makro rumangsa bisa nanging bisaa kosmos dan mikro kosmos. rumangsa‖ (jangan merasa bisa,

Hubungannya dengan orang lain tetapi pandai-pandailah merasakan), maupun dengan dirinya sendiri. ―nglurug tanpa bala menang tanpa

Semuanya itu mengarah pada cita- ngasorake” (menyerang tanpa cita tertinggi orang Jawa, yaitu pasukan, menang tanpa menga- manunggaling kawula-gusti, yang lahkan), ―aja adigang adigung merefleksikan saling ketergantungan adiguna‖ (jangan sombong karena melalui pengetahuan tentang sedang berkuasa atau sedang sangkan paraning dumadi.

14 mempunyai kekuatan materi maupun Umumnya, lakon-lakon yang dipen- nonmateri). taskan kesenian ketoprak seputar

Dilihat dari jalan cerita yang babad, legenda maupun sejarah yang ditampilkan ketoprak juga menam- terjadi di berbagai daerah. Cerita- pilkan cerita-cerita yang berasal dari cerita inilah yang kemudian menjadi cerita wayang, hanya kadang kokoh dalam kehidupan warga. ditambah bahkan dirubah sedikit. Cerita tentang kehidupan kerajaan

Misalnya, cerita Cupu Manik yang Majapahit, kerajaan Airlangga, merupakan cerita wayang yang kerajaan Demak, kerajaan Ngayog- ditampilkan dalam bentuk kethoprak. jokarto, tentang kepahlawanan Gajah

Kethoprak sering menyampaikan Mada, Adipati Unus, perjuangan pesan terhadap penontonnya. Walisanga, maupun kisah unik jejak

Penonton dapat mencerna dan kehidupan tokoh Saridin (Syeh menyerap jalannya cerita dari sisi Jangkung) dan cerita lain yang baik dan buruknya, dan akhirnya familiar dalam kehidupan warga. berguna dalam hidupnya. Fungsi Cerita ketoprak sarat dengan pendidikan dapat diambil man- pementasan berbagai karakter kehi- faatnya dalam kehidupan sehari-hari dupan. Mulai dari penggalan cerita misalnya juga nilai kerukunan guyonan, kesedihan, kebahagiaan, keluarga Pandawa yang bisa kegagalan, keburukan, kebaikan, diterapkan dalam keluarga. sampai horor menakutkan. Pema-

Pertunjukan ketoprak juga innya mulai dari tua, remaja, sampai menjadi media alternatif transfer anak-anak. Mereka dituntut memain- cerita sejarah kepada masyarakat. kan peran mereka sendiri dengan

15 apik untuk mendukung lakon cerita. sangat memiliki banyak kandungan

Lakon ketoprak "Darpo Kayun" itu kearifan lokal yang akan tentang intrik kekuasaan yang sangat memberikan gambaran kepada siswa mematikan dan berkepanjangan di bahwa masyarakat Indonesia kerajaan Singosari sekitar 780 tahun khususnya masyarakat Jawa yang silam. Mungkin saja guyonan memiliki keunggulan dalam berbagai dan lakon kekuasaan masa kini juga ranah sejak masa lalu. Kearifan- masih akan dipentaskan dalam seni kearifan itu digunakan oleh ketoprak oleh generasi ratusan tahun masyarakat Jawa dalam melakukan yang akan datang. aktivitas hariannya. Kearifan itu

Dengan demikian, kebudaya- memiliki makna yang sangat positif an ketoprak menjadi media penting dan berperan dalam membentuk untuk penanaman pendidikan karak- karakter siswa sehingga dalam ter khususnya pada generasi muda. perkembangan masyarakat dapat

Upaya yang dilakukan untuk pena- berpengaruh terbentuknya karakter naman pendidikan karakter melalui siswa yang bermoral dan berbudaya budaya ketoprak dibutuhkan sebuah tinggi. teknologi tradisional yang mampu Penanaman pendidikan menyerap generasi muda yang ramah karakter melalui budaya ketoprak lingkungan, memiliki keseimbangan juga telah dilakukan pada murid. alam, memuat pembelajaran keso- Misalnya, pendidikan karakter panan, dan sarat nilai-nilai luhur. ketoprak dirancang melalui latihan

Oleh karena itu, dibentuklah grup pementasan ketoprak yang diikuti ketoprak remaja. Ketoprak remaja murid SD hingga SMA yang

16 mewakili kota Yogyakarta dan karena kaya nilai budaya Jawa dipentaskan pada tanggal 23 seperti tata krama, sopan santun, dan

Desember. Lakon yang dipilih hormat kepada orang tua. Oleh sebab

―Mahesa Jenar‖ yang mengisahkan itu, budaya ketoprak mempunyai tentang kejujuran, pencarian jati diri, peran penting dalam penanaman dan konsekuensi dalam kehidupan. pendidikan karakter. Ketoprak

Dalam latihan, para pelajar sebagai media pendidikan karakter menggunakan bahasa Jawa saat dapat dilihat dari dialog-dialog berkomunikasi. Mereka didorong (bahasa) yang digunakan dalam menerapkan sopan-santun masyara- ketoprak dan dilihat dari cerita yang kat Jawa. terkandung dalam ketoprak.

DAFTAR PUSTAKA SIMPULAN Basuki, Agus Rinto. 2007. Peranan Ketoprak digunakan sebagai Tindak Tutur dalam Seni Pertunjukan Ketoprak. Seni wahana pendidikan karakter yang Budaya (online), Vol 21 No. 1 (http://repo.isi- bertujuan untuk mengembalikan roh dps.ac.id/507), diakses tanggal 20 Desember 2012. budaya Jawa di antara generasi muda Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan yang saat ini dinilai makin pudar. Jawa. : Balai Pustaka.

Mayoritas remaja lebih menggemari Rahardjo, Slamet, dkk. 1995. Wujud, Arti dan Fungsi Puncak- budaya praktis instan. Mereka puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat semakin tidak mengenal sopan- Penduduknya. Semarang: Departemen Pendidikan dan santun dan tata karma. Ketoprak Kebudayaan. perlu dikenalkan kepada generasi muda untuk membentuk karakter

17

Soedarsono. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

18