PERAN DIPLOMASI KULINER DALAM RANGKA PENCAPAIAN
KEPENTINGAN NASIONAL INDONESIA DI AMERIKA
SERIKAT
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen Ilmu Hubungan Internasional
FIKRI SARAH ADILAH
E131 13 520
DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
1
2
3
ABSTRAKSI
Fikri Sarah Adilah. E131 13 520, Peran Diplomasi Kuliner dalam Rangka Pencapaian Kepentingan Nasional Indonesia di Amerika Serikat” dibawah bimbingan Drs. Patrice Lumumba, M.A sebagai Pembimbing I dan Muh. Ashry Sallatu, S.IP,M.Si sebagai Pembimbing II. Pada Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang diplomasi kuliner yang dilakukan oleh Indonesia di Amerika Serikat serta (2) peran dari diplomasi kuliner Indonesia dalam pencapaian kepentingan nasional Indonesia di Amerika Serikat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan tentang diplomasi kuliner Indonesia dalam pencapaian kepentingan di Amerika Serikat. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode berbasis telaah pustaka, yang bersumber dari berbagai literatur, sepsserti buku-buku, jurnal-jurnal, artikel, surat kabar harian, dan internet yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang menganalisa penerapan diplomasi kuliner dan wujud diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kekayaan rempah-rempah yang dimiliki Indonesia merupakan modal utama dalam pelaksanaan diplomasi kuliner Indonesia. Diplomasi kuliner digunakan Indonesia untuk menciptakan pengertian lintas budaya dengan harapan dapat meningkatkan interaksi dengan publik atau masyarakat yang menjadi targetnya. Melalui diplomasi kuliner diharapkan dapat memberikan pengaruh positif atas citra Indonesia yang akhirnya berpengaruh dalam pencapaian kepentingan Indonesia di Amerika Serikat.
Kata Kunci : Diplomasi Kuliner, Indonesia, Amerika Serikat, Kepentingan Nasional
4
ABSTRAK
Fikri Sarah Adilah, E131 13 520. The Role of Culinary Diplomacy in the framework of achieving Indonesia’s National Interest in the United States. Under the supervision of Drs. Patrice Lumumba, MA as the first supervisor and Muh. Ashry Sallatu, S.IP, M.Si as the second supervisor in the department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Hasanuddin University.
This research is aimed to know (1) the background of culinary diplomacy conducted by Indonesia in the United States, also (2) to know the role of culinary diplomacy to achieve Indonesia‟s national interest in the United States.
Research method used in this thesis is analytical descriptive method which aimed to describe Indonesia‟s culinary diplomacy in achieving its national interests. Data collecting techniques used by the author are library research from various literatures, including books, journals, articles, newspaper, and internet. In this research, author also used qualitative data analysis to analyze the implementation of Indonesia‟s culinary diplomacy in the United States. The research outcomes shows that spices from Indonesia is a major source in conducting Indonesia‟s culinary diplomacy. It is used to create intercultural understanding with a hope it will increase interaction with the public as the target.
On the implementation, Indonesia‟s representative in United States hold a yearly Indonesia‟s culinary exhibition, where the presentation of Indonesia‟s traditional culinary is packed in the frame of culinary diplomacy and has been well responded by the Americans which mostly likes continental foods.This could happen because Americans themselves who lived in major cities are came from different tribes and ethnic groups. through culinary diplomacy, it is expected to give positive influence on the image of Indonesia which ultimately influential in achieving the intersts of Indonesia in the United States.
Key words: Culinary diplomacy, Indonesia, United States, National Interest.
5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif, terlibat dalam kerjasama-kerjasama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara lain di kancah internasional. Keterlibatan Indonesia dalam kerjasama internasional baik bilateral maupun multilateral tersebut, tentunya tidak terlepas dari tujuan politik luar negeri Indonesia yang memiliki kepentingan nasional di dalamnya. Kepentingan nasional dapat dicapai dengan cara diplomasi.
Dengan menggunakan diplomasi Indonesia dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kerjasama yang dilakukan, khususnya ketika kerjasama dilaksanakan dengan negara-negara yang memiliki kemampuan lebih dalam bidang ekonomi.
Amerika Serikat, dalam konteks ini menjadi salah satu partner penting dalam kerjasama bilateral yang dilakukan Indonesia dengan menggunakan diplomasi. Amerika Serikat tidak dipungkiri memiliki peran penting dalam perekonomian global dan percaturan dunia. Jika hubungan bilateral Indonesia-Amerika Serikat terjaga stabilitasnya maka akan berdampak pada peningkatan pembangunan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, diplomasi sangatlah penting dalam pencapaian kepentingan
Indonesia di Amerika Serikat.
6
Diplomasi merupakan teknik operasional untuk mencapai kepentingan nasional di luar wilayah yurisdiksi suatu negara. Diplomasi memiliki corak yang sangat beragam di antaranya diplomasi keamanan, diplomasi ekonomi, diplomasi politik, diplomasi budaya hingga diplomasi kuliner. Sejalan dengan kondisi dunia yang dianggap telah berada di era globalisasi, maka faktor kuliner dapat digunakan oleh suatu Negara untuk menciptakan lintas budaya dengan harapan dapat meningkatkan interaksi dengan publik atau masyarakat yang menjadi tujuan
Diplomasi kuliner merupakan bagian dari diplomasi publik yang juga tergolong dalam soft diplomacy. Menggunakan kuliner dalam diplomasi dapat menguntungkan Negara untuk mempromosikan kuliner yang ada di setiap Negara tersebut. Diplomasi kuliner pertama kali diungkapkan oleh Paul S Rockower, seorang gastronom lulusan University of Southern California, yang kini bekerja sebagai seorang konsultan internasional, yang membantu negara-negara untuk membuat sebuah merek kuliner bangsa yang efektif. Rockower menyatakan bahwa diplomasi kuliner merupakan the best way to win hearts and mind is through thestomach1.
Indonesia menggunakan diplomasi untuk dapat mencapai kepentingan nasionalnya. Dalam hal ini, Indonesia mengembangkan diplomasi kulinernya di beberapa Negara, seperti: Korea, Australia,
1 Rachel Wilson, “Cocina Peruana Para El Mundo : Gastrodiplomacy, The Culinary Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru”, (Syracus University, 2015).
7
Jepang, Arab Saudi, Inggris, Belanda dan Amerika Serikat. Khusus dengan
Amerika Serikat, diplomasi kuliner Indonesia telah dilakukan sejak tahun
2010 dalam bentuk menyajikan berbagai jenis makanan khas Indonesia, seperti: rendang, soto ayam, sate, gado-gado, bakso, nasi goreng, bakso, tempe, rawon, kolak pisang hingga asinan Jakarta.
Di mana, penyajian jenis-jenis makanan khas Indonesia tersebut dalam bingkai diplomasi kuliner, telah mendapatkan respon dari masyarakat Amerika Serikat yang kebanyakan menyenangi citarasa makanan-makanan kontinental. Hal itu terjadi oleh karena, sifat masyarakat Amerika Serikat yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang tinggal di kota-kota besar Amerika Serikat. Dalam hal ini, Indonesia sebenarnya bukanlah nama baru dalam dunia kuliner internasional.
Rendang pernah menjadi makanan favorit dunia versi CNNGo tahun
20112. Hal tersebut dapat membuat modal penting untuk Indonesia dalam menjalankan diplomasi kulinernya.
Bahkan pada tahun 2013 KBRI Washington, D.C, menyelenggarakan kompetisi memasak masakan Indonesia yang diikuti oleh juru masak setempat. Yang menjadi pemenang adalah seorang juru masak profesional yang berasal dari New York dengan menu Kolak Pisang
2Worlds’ 50 Most Delicious Food. di http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choiceworlds-50-most-delicious- foods-012321 diakses pada 10 Desember 2016
8 dan Soto Lamongan. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai pembuktian bahwa makanan Indonesia sudah dapat dikenal oleh masyarakat Amerika
Serikat.
Tidak hanya itu, pada tahun 2014 Stratford University bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, DC, telah mengadakan sebuah acara showcase kuliner, bertempat di School of
Culinary Arts and Hospitality Kampus Falls Church, SU, Virginia. Dengan slogan: “Celebrate the most amazing cuisine most American's have never experienced”,acara ini sukses menggoyang lidah para pengunjung yang hadir, dan juga memanjakan indera penglihatan penikmat kuliner dengan penyajian makanan Indonesia yang apik dan modern3. Makanan yang disajikan antara lain Ayam Rempah, Asinan Jakarta, Binte Biluhuta
Gorontalo dan Tumpeng Nusantara.
Hingga pada tahun 2015, Indonesia kembali mempromosikan kulinernya dalam pameran Summer Fancy Food Show (SFFS),yang digelar di Jacob Javits Center New York Amerika Serikat, Duta Besar
Republik Indonesia di Washington, Budi Bowoleksono membuat satu booth khusus untuk kuliner yang menyajikan nasi goreng dan ayam goreng. Tujuannya untuk membuat masyarakat Amerika Serikat dapat mencintai produk-produk makanan dari Indonesia. Hasilnya pun sangat memuaskan, para pengunjung Summer Fancy Food Show sangat antusias
3http://www.embassyofindonesia.org/wordpress/wp- content/uploads/2014/11/PR-Indonesian-Banquet-2014.pdf di askses pada 17 Januari 2017
9 mencicipi makanan Indonesia dan mereka ternyata menyukai makanan
Indonesia dengan citarasa yang khas4.
Dalam beberapa pameran yang menyuguhkan kuliner Indonesia,
William Wongso yang merupakan pakar kuliner Indonesia, ikut terlibat dalam pelaksanaan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
William Wongso juga merupakan President Food Society Indonesia5.
International Food Society adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk bisa menciptakan makanan-makanan yang memiliki citarasa yang khas dari setiap negara anggota.
Indonesia yang tergabung dalam International Food Society, tentu saja dapat mempermudah dalam menjalankan diplomasi kulinernya.
William Wongso selaku Presiden organisasi tersebut sangat berharap
Indonesia dapat berperan aktif dalam setiap pameran atau festival yang dibuat oleh International Food Society. Dalam hal ini, Indonesia lebih fokus untuk mempromosikan tentang makanan-makanan khas dari
Indonesia ke Amerika Serikat, karena Amerika Serikat juga merupakan salah satu anggota dari International Food Society.
Pola konsumsi masyarakat Amerika Serikat yang sangat tinggi, juga merupakan faktor terbesar dalam perjalanan diplomasi kuliner
Indonesia di Amerika Serikat. Hal tersebut dapat memudahkan Indonesia
4 http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/07/02/diplomasi-kuliner-gaya-baru- dubes-ri-di-washington-id0-1435805018.pdf di akses pada tanggal 17 Januari 2017 5 https://www.iwfs.org/asia-pacific/jakarta di akses pada tanggal 17 Januari 2017
10 dalam menjalankan diplomasi kulinernya. Dengan tetap menjaga cita rasa nusantara maka masyarakat Amerika Serikat cenderung ketagihan dengan rempah-rempah yang disajikan dalam makanan-makanan Indonesia.
Tetapi, sajian makanan-makanan tersebut di buat sedikit berbeda, yaitu mencampurkan rempah-rempah dari Indonesia dengan bahan baku yang ada di Amerika Serikat.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan diplomasi kuliner
Indonesia di Amerika Serikat mulai berkembang dari tahun ke tahun.
Kementrian Luar Negeri Indonesia terus berusaha untuk mempromosikan kuliner Indonesia di Amerika Serikat dengan cara membuka restoran
Indonesia di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, organisasi kuliner dari
Indonesia pun berperan penting dalam perjalanan diplomasi kuliner
Indonesia di Amerika Serikat.
Berangkat dari keberadaan diplomasi kuliner yang dilakukan
Indonesia di Amerika Serikat, maka penulis tertarik untuk menganalisis masalah yang akan dilakukan dengan judul “ Peran Diplomasi Kuliner dalam Rangka Pencapaian Kepentingan Indonesia di Amerika Serikat”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan ini, penulis hanya berfokus terhadap diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat pada tahun 2010 hingga 2017. Dengan batasan tersebut dan agar penilitian ini terarah maka
11 penulis merumuskan dua (2) rumusan masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Apa yang mendasari penerapan diplomasi kuliner Indonesia?
2. Bagaimana wujud pencapaian kepentingan Indonesia di
Amerika Serikat?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Untuk memahami dan menjelaskan apa yang mendasari
penerapan diplomasi kuliner Indonesia
b. Untuk memahami dan menjelaskan bagaimana wujud
pencapaian kepentingan Indonesia di Amerika Serikat
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan ide untuk nantinya dapat diaplikasikan demi
kebaikan bangsa dan Negara
b. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat sebagai
informasi dan referensi bagi pelajar ilhubungan internasional
terkait isu diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat
12
D. Kerangka Konseptual
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan kerangka konseptual tentang diplomasi kuliner yang dilakukan Indonesia di Amerika Serikat untuk dapat mencapai kepentingan nasional suatu negara. Kuliner merupakan suatu hal yang bisa langsung menyentuh semua elemen masyarakat. Hal ini dikarenakan setiap manusia membutuhkan makanan setiap harinya. Maka dari itu kuliner dapat dikatakan sebagai pintu terbaik untuk media promosi dan pencitraan suatu Negara.
Dalam praktik diplomasi telah muncul teknik berdiplomasi baru yang dikenal dengan istilah gastrodiplomasi, dalam arti lain adalah diplomasi melalui makanan. Diplomasi kuliner memberikan pengaruh kepada suatu Negara dalam mencapai kepentingan nasional. Upaya itu tentu dilakukan dengan menggunakan diplomasi. Dalam hal ini, penulis membatasi pencapaian kepentingan yang dilakukan Indonesia di Amerika
Serikat.
Hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dan Amerika
Serikat bisa dilihat dalam beberapa kerjasama. Hubungan bilateral lahir dari asumsi saling membutuhkan antara negara yang satu dengan negara yang lainnya, sikap saling membutuhkan tersebut tidak dapat terlepas dari konsep bahwa negara tidak dapat mempertahankan eksistensinya tanpa hubungan dengan negara-negara lain di dunia ini. Sikap saling membutuhkan ini terwujud dalam hubungan antarnegara baik dalam pengembangan, peningkatan, kerjasama dan berbagai hubungan
13 mutualistik antara dua negara serta dalam pengaktualisasian dan pembuktian bahwa negara merupakan salah satu aktor dalam hubungan internasional.
Pengertian mengenai konsep hubungan bilateral menurut
Wikipedia diartikan ,”bilateralism is the conduct of political,economic, or cultural relations between two sovereign states.”6 dijelaskan lebih lanjut bahwa ketika kedua negara saling mengakui satu sama lain sebagai sesama negara berdaulat dan setuju untuk membangun hubungan diplomatik satu sama lain, keduanya akan saling bertukar agen hubungan diplomatik seperti duta besar dan kedutaan yang berfungsi untuk memfasilitasi dialog- dialog dan kerjasama antar kedua negara sehingga tercapai kesepakatan diantara keduanya yang saling menguntungkan dan mempengaruhi satu sama lain.
Dalam penerapannya suatu Negara memiliki cara masing-masing untuk dapat menjalankan diplomasinya ke Negara yang lain. Indonesia sebagai Negara yang berkembang tentu mempunyai strategi untuk menjalankan diplomasi. Hubungan bilateral Indonesia dan Amerika
Serikat sudah terjalin lama. Penggunaan kuliner sebagai sarana diplomasi merupakan strategi Indonesia untuk memperkenalkan cita rasa kuliner
Indonesia yang sangat beragam. Dalam pengertiannya, diplomasi kuliner menurut Rockower (2013) yakni suatu program pemerintah yang
6Wikipedia. Hubungan Bilateral.https://en.m.wikipedia.org/wiki/bilaterlism. Diakses pada 15 Januari 2017
14 digunakan untuk mengenalkan makanan khas negara sebagai tujuan dari diplomasi suatu Negara7.
Diplomasi kuliner berbeda dengan diplomasi yang dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen untuk dapat mencapai sebuah kerja sama nyata di atas sebuah kertas. Letak diplomasi dalam kuliner ini adalah bagaimana cara agar dapat mengajak masyarakat asing untuk dapat tertarik mencicipi makanan suatu negara dan kemudian menikmati makanan tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari8.
Diplomasi kuliner digunakan untuk meningkatkan merek makanan suatu bangsa melalui diplomasi budaya yang menyoroti dan mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang budaya kuliner nasional secara meluas kepada publik asing.
Dalam jurnal Cocina Peruana Para El Mundo: Gastrodiplomacy,
The Culinary Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru, oleh Rachel Wilson9 dipaparkan bahwa penggunaan makanan sebagai salah satu alat yang dapat digunakan pemerintah dalam memperluas diplomasi dengan negara lain. Maka dari itu Indonesia menggunakan kuliner sebagai senjata untuk melakukan diplomasi dalam mencapai kepentingan nasional Indonesia di Amerika Serikat.
7 Paul S. Rockower : Mary Jo. A Pham, “Food as Communication: A Case Study of South Korea Gastrodiplomacy“, (Washington,D.C, American University, 2013), hal. 4. 8 Paul Rockower., “The Gastrodiplomacy Cookbook.” The Huffington Post, 2010. diakses pada 2 Januari 2017 9 Rachel Wilson, Cocina Peruana Para El Mundo : Gastrodiplomacy, The Culinary Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru, (Syracuse University, 2010), hal. 13-20.
15
Tujuan utama dalam melakukan diplomasi adalah mencapai kepentingan nasional. Kepentingan nasional merupakan hal yang dasar dalam terjalinnya hubungan diplomasi sebuah negara. Kepentingan nasional juga dapat didefinisikan sebagai suatu harapan, tujuan dan kebutuhan nasional yang ingin diwujudkan oleh suatu Negara untuk mencapai sebuah kemajuan, kemakmuran, dan persatuan bangsa yang utuh.
Kepentingan nasional memberikan pengaruh besar dalam pengembilan kebijakan luar negeri. Karena sifat kepentingan nasional yang sangat penting dan menjadi sebuah alasan atau tujuan dari interaksi serta adanya hubungan diplomasi suatu negara. Tidak ada satu Negara pun yang tidak memiliki kepentingan nasional karena kepentingan nasional seperti sebuah dasar negara dibentuk dan juga sebagai pemersatu dari kepentingan individu-individu dalam negara yang sangat beragam. Dengan demikian, kepentingan nasional secara konseptual dipergunakan untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri dari suatu Negara10 Seperti yang dipaparkan oleh Kindleberger mengenai kepentingan nasional;
“…hubungan antara negara tercipta karena adanya perbedaan keunggulan yang dimiliki tiap negara dalam berproduksi. Keunggulan komparatif (comparative advantage) tersebut membuka kesempatan pada spesialisasi yang dipilih tiap negara untuk menunjang pembangunan nasional sesuai kepentingan nasional…”11
10 P.Anthonius Sitepu. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.163 11 Charles. P. Kindlerberger. Op.Cit,. hal.21
16
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa keberagaman tiap-tiap negara yang ada di seluruh dunia memiliki kapasitas yang berbeda.
Demikian tercipta dapat terpengaruh dari domografi, karekter, budaya, bahkan history yang dimiliki negara tersebut. Sehingga negara saat ingin melakukan kerjasama dapat melihat kondisi dari keunggulan-keungulan yang dapat menjadi pertimbangan. Pelaksanaan kepentingan nasional yang mana dapat berupa kerjasama bilateral maupun multilateral kesemua itu kembali pada kebutuhan negara.
Adanya kepentingan nasional memberikan gambaran bahwa terdapat aspek-aspek yang menjadi identitas dari negara. Hal tersebut dapat dilihat dari sejauh mana fokus negara dalam memenuhi target pencapaian demi kelangsungan bangsanya. Dari identitas yang diciptakan dapat dirumuskan apa yang menjadi target dalam waktu dekat, bersifat sementara ataupun juga demi kelangsungan jangka panjang. Hal demikian juga seiring dengan seberapa penting identitas tersebut apakah sangat penting maupun sebagai hal yang tidak terlalu penting.
Kepentingan-kepentingan suatu negara dalam menjelaskan identitas mereka, memiliki kegunaan-kegunaan. Hal ini dalam penjelasan kepentingan nasional itu sendiri digambarkan oleh penjabaran James N.
Rosenau yang mana kegunanaan pertama, sebagai istilah analitis untuk menggambarkan, menjelaskan atau mengevaluasi politik luar negeri dan
17 yang berikutnya yaitu sebagai alat tindakan politik yaitu sebagai sarana guna mengecam, membenarkan ataupun mengusulkan suatu kebijakan12.
Dalam analisis kepentingan nasional, peran aktor dalam hal ini negara, akan mengejar apapun yang dapat membentuk dan mempertahankan, pengendalian suatu negara atas negara lain.
Pengendalian tersebut berhubungan dengan kekuasaan yang tercipta melalui teknik-teknik paksaan ataupun kerjasama13 Tindakan demikian tergantung dari seberapa besar „power‟ yang dimiliki negara tersebut.
Sejalan dengan itu jika telah menemui poinnya, maka negara akan merubah alur yang tadinya hanya demi kepentingan awal namun dapat menjadi kepentingan baru. Kepentingan baru ini dilakukan dengan tetap menjalankan kepentingan awal atau betul-betul merubah kepentingannya tanpa menggunakan dasar dari kepentingan yang ingin dicapai sebelumnya.
Dalam penggunaan diplomasi kuliner dan kaitannya dengan kepentingan nasional suatu Negara, salah satu negara yang sekarang telah menjalankan diplomasi kulinernya ke beberapa Negara yaitu Indonesia ke
Amerika Serikat dalam penggunaan insterumen kuliner yang dikemas dalam nuansa global namun tetap memiliki cita rasa nusantara yang khas.
Untuk itu dalam penelitian ini akan berfokus pada tiga konsep utama yang akan menjadi sudut analisis yakni konsep mengenai hubungan bilateral
12Mochtar Mas’oed. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Hal. 34 13 Ibid, hal. 68
18 antara Indonesia dan Amerika serikat, kemudian konsep mengenai diplomasi kuliner dan konsep kepentingan nasional, dalam melihat peran diplomasi kuliner dalam rangka pencapaian kepentingan nasional
Indonesia di Amerika Serikat.
E. Metode Penelitian
1.Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian
deskriptif-analitik yaitu menggambarkan diplomasi kuliner Indonesia di
Amerika Serikat serta wujud-wujud diplomasi kuliner Indonesia dalam
pencapaian kepentingan nasional Indonesia di Amerika Serikat.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menelaah sejumlah literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti berupa buku, jurnal, artikel
dokumen dari berbagai media baik elektronik maupun non elektronik.
Adapun bahan-bahan tersebut diperoleh melalui :
a. Perpustakaan Pusat Universitas Hasanuddin;
b. Perpustakaan Wilayah Makassar;
c. Situs Resmi Indonesia;
d. Situs Resmi Amerika Serikat;
e. Situs Media Internasional.
3. Teknik Analisis Data
19
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis dalam
menganalisis data hasil penelitian adalah teknik analisis kualitatif.
Adapun dalam menganalisis permasalahan digambarkan berdasarkan
fakta-fakta yang ada, kemudian menghubungkan fakta tersebut dengan
fakta lainnya sehingga menghasilkan sebuah argumen yang tepat.
4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu
dengan menggambarkan secara umum masalah yang diteliti,
kemudian menarik kesimpulan secara khusus dalam menganalisis
data.
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep tentang Hubungan Bilateral
Di zona globalisasi saat ini, negara-negara bersaing dalam menentukan kekuatan atau power menjadi keunggulan suatu negara sehingga menempuh kekuasaan yang menjadi incaran. Kekuatan suatu negara dalam pembuktian tersebut, bukan lagi dari „doktrin‟ sebuah negara sebagai peringkat politik dan militer, dimana sepanjang sejarah negara berupaya mencari kekuasaan dengan alat-alat kekuatan militer dan perluasan wilayah. Hal itu bukan menjadi fokus Negara saat ini.
Dahulu, penguasaan wilayah dan sumber daya alam yang banyak adalah kunci kejayaan. Namun dalam dunia saat ini, bukan hal demikian melainkan kekuatan tenaga kerja yang sangat berkualifikasi, akses informasi, dan modal keuangan yang menjadi kunci keberhasilan.
Sehingga demi membangun negaranya harus dilakukan hubungan bilateral atau kerjasama.
Hubungan bilateral pada dasarnya merupakan hubungan yang terjadi antara dua pihak. Dalam hal ini terdapat dua aktor yang berperan yang disebut dengan negara. Aktor disini bukan hanya sebatas pemerintah yang mewakili negara namun juga dapat berupa instansi atau pihak swasta yang berada dalam naungan sebuah negara. Hal demikian sejalan dengan kepentingan seperti apa yang diinginkan negara dalam menjalin kerjasama.
21
Hubungan bilateral lahir dari asumsi saling membutuhkan antara
Negara satu dengan Negara lainnya. Sikap saling membutuhkan ini, tidak lepas dari konsep bahwa Negara tidak dapat mempertahankan eksistensinya tanpa hubungan dengan Negara-negara lain di dunia ini.
Sikap saling membutuhkan ini terwujud dalam hubungan antarnegara baik dalam pengembangan, peningkatan, kerjasama dan berbagai hubungan mualistik antara dua Negara.
Dalam menjalin kerangka hubungan kerjasama untuk saling mengisi antara Negara satu dengan yang lainnya, maka sebuah Negara tidak pantas untuk bersifat arogan terhadap Negara lain14.
Pentingnya hubungan bilateral yang dijalankan oleh sebuah Negara diuraikan oleh Jowondono sebagai berikut:
Bahwasanya hubungan bilateral merupakan hubungan interaksi antara dua negara yang dikembangkan dan dimajukan dengan menghormati hak-hak kedua negara untuk melakukan berbagai kerjasama pada aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa mengabaikan dan mengucilkan keberadaan negara tersebut serta mewujudkan perdamaian dan memberikan nilai tambah dari hubungan bilateral15.
Interaksi internasional sebagai betuk hubungan antar bangsa berlangsung dalam masyarakat yang heterogen, dimana hubungan tersebut dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hubungan
14 Romi Librayanto, Ilmu Negara(Suatu Pengantar), Makassar: Pustaka Refleksi. 15 Juwondo, 1991. Hubungan Bilateral: Definisi dan teori. Jakarta: Rajawali Press
22 yang terjadi pada dasarnya dilatarbelakangi oleh kebutuhan tiap-tiap negara berbeda, sehingga kebutuhannya tidak dapat dipenuhi sendiri.
Pemecahan masalahnya dengan cara bekerjasama dengan negara lain, tentunya yang diharapkan adalah berlangsungnya pola-pola kerjasama yang berlangsung secara adil dan saling menguntungkan.
Hubungan bilateral tidak terlepas dari kata „cooperation‟.
Cooperation atau kerjasama tentu didukung oleh aktor-aktor yang menjalankan kerjasama dan kepentingan seperti apa yang ingin dicapai.
Dalam hal ini aktor dapat berupa negara ke negara, negara ke organisasi pemerintah, maupun negara ke organisasi non-pemerintah. Fungsinya tentu kembali pada subjek yang menjalankan kerjasama. Seperti yang dikemukakan oleh Kusumo Hamidjojo tentang hubungan bilateral adalah;
Suatu bentuk kerjasama diantara negara baik yang berdekatan secara geografis ataupun jauh diseberang lautan dengan sasaran utama menciptakan perdamaian, dengan memperhatikan kesamaan politik, kebudayaan, dan stuktur ekonomi16.
Hal ini diperjelas bahwa kerjasama dilakukan sesuai dengan kompenen-komponen yang mendukung dilakukannya kerjasama dan kepentingan nasional dari masing-masing Negara Bentuk hubungan bilateral dapat berupa kerjasama dalam berbagai bidang. Kerjasama dalam hubungan diplomatik yang memfokuskan pada kondisi politik negara yang menjalin kerjasama, kemudian kerjasama ekonomi yang diciptakan guna
16 Budiono Kusumohamidjojo. Op.Cit. Hal.48
23 memenuhi pembangunan pereknonomian, kerjasama militer sebagai security of the state dan juga kerjasama sosial-budaya hingga pendidikan yang kesemua itu menjadi step-step bagi negara-negara yang terus ingin maju.
Dalam hubungan bilateral, dimana seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa negara satu dengan negara lain yang menjalin
kerjasama memiliki kepentingan masing-masing. Kepentingan tersebut
yang saat ini membuat negara memiliki sifat saling ketergantungan
antara satu sama lain.
Seperti yang dijelaskan Teuku May juga berpendapat mengenai
hubungan bilateral bahwa;
Hubungan bilateral adalah saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lain di dunia yang merupakan realitas yang harus dihadapi oleh semua negara. Untuk memenuhi kebutuhannya masing- masing, maka terjalinlah suatu kerjasama diantara negara dalam berbagai bidang kehidupan17.
Pada umumnya negara menjadikan fokus sebuah negara dari segi
politik maupun ekonomi. Dan dalam hal segi sosial-budaya maupun
pendidikan sebagai faktor pendukung dalam hubungan bilateral.
Pendidikan dalam hal ini bidang keilmuan seperti alih teknologi
menjadi kerjasama yang banyak dilakukan oleh negara-negara. Hal ini
terjadi karena kepentingan negara yang melakukan kerjasama negara
17 T. May Rudy. Loc.Cit.
24 yang dituju sebagai alih teknologi mendapatkan pengaruh besar melihat alih teknologi dapat merubah sebuah negara.
Pola interaksi hubungan internasional tidak dapat dipisahkan dari segala bentuk interaksi yang berlangsung dalam pergaulan masyarakat internasional, baik oleh para pelaku negara (state-actor) maupun dari pelaku bukan negara (non-state actor). Pola hubungan dan interaksi tersebut dapat berupa kerjasama, persaingan, dan pertentangan.
Kerjasama yang terjadi merupakan bentuk kerjasama yang dijalankan seiring dengan meluasnya globalisasi.
Dengan melakukan hubungan bilateral terlebih dengan waktu yang cukup lama, maka secara tidak langsung akan terjadi suatu dinamika yang memiliki keterkaitan antara kedua negara akibat adanya kepentingan nasional dari masing-masing pihak. Seperti halnya dalam kerjasama yang terjalin cukup lama dapat memudahkan dilakukan kerjasama-kerjasama baru dalam bidang lain. Sehingga jika suatu saat dari salah satu pihak akan tidak enggan dalam memberikan bantuan yang pada dasarnya kembali lagi demi kepentingan nasionalnya.
Dalam kerjasama yang menjadi tujuan adalah bagaimana cara memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kerjasama yang berlangsung secara adil dan saling menguntungkan, cara mencegah dan menghindari konflik, serta cara mengubah kondisi-kondisi persaingan dalam hal pertentangan dengan menjadikannya sebuah kerjasama.
25
Sejalan dengan itu kerjasama terbentuk lebih kepada kondisi tingkat ekonomi. Melihat kondisi ini kerjasama yang dilakukan antara dua negara, peran pemerintah meski bukan lagi hal yang utama namun tetap memegang peranan penting dalam melakukan kerjasama.
Pengertian dan konsep Hubungan bilateral dalam hubungan internasional mengandung dan memiliki makna yang lebih kompleks dan beragam serta memiliki pengertian yang berkaitan dengan dinamika hubungan internasional itu sendiri. Konsep hubungan bilateral ini digunakan untuk lebih memperkokoh hubungan kerja sama yang terjalin antara dua negara dengan menggunakan segala potensi, power dan pengaruhnya untuk meraih kepentingan nasionalnya.
Selain itu hubungan bilateral dalam hubungan internasional selalu berada dalam tiga pola, yaitu kerjasama , persaingan dan konflik. Pola- pola ini berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan perubahan dinamika dalam hubungan internasional itu sendiri. Pola interaksi dalam konteks kerjasama diidentifikasin dengan bentuk kerjasama bilateral.
Kerjasama bilateral dapat pula diartikan dengan adanya kepentingan yang mendasari kesepakatan antara dua negara untuk melakukan interaksi dalam bidang tertentu dengan cara dan tujuan yang telah disepakati bersama.
Apabila suatu negara memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan negara lain disebabkan oleh adanya motivasi-motivasi tertentu,
26
yang dijelaskan oleh Peter Toma dan Robert Gorman18, sebagai berikut
:
1. Motivasi untuk memperkuat kepentingan nasional, dimana
kerja sama di pandang oleh suatu negara merupakan suatu alat
untuk memperkuat kepentingan nasionalnya.
2. Motivasi untuk memelihara perdamaian, suatu kerja sama
diharapkan dapat memberikan jalan untuk menghindari konflik
dan mengahalangi terjadinya perang diantara negara-negara
yang bertikai.
3. Motivasi untuk mendorong kemakmuran ekonomi, dimana
sebuah kerja sama diharapkan mampu mendorong tingkat
kemakmuran ekonomi yang menjadi keinginan setiap negara.
4. Motivasi untuk menangani eksternalitas, kerja sama yang
diharapkan mampu menghilangkan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh aktivitas manusia, seperti menipisnya sumber
daya alam serta terorisme.
Motivasi-Motivasi tersebutlah yang dapat mendorong
penjalinan hubungan kerjasama diantara negara dengan tujuan
kepentingan nasional yang ingin dicapai, mulai dari tujuan
ekonomi,meredam konflik dan menciptakan perdamaian,keamanan.
Pada akhirnya penjalinan sebuah hubungan bilateral akan
selalu bermuara pada adanya upaya pencapaian kepentingan nasional
18Peter Toma dan Robert Gorman.1991. International Relations : Understanding Global Issues. California : Brooks/Cole Publishing Co
27
yang dilakukan melalui hubungan interaksi yang dijalin oleh negara
dengan negara lain dalam berbagai bentuk dan motif yang dimana
terwujud dalam bentuk kebijakan luar negeri dan domestik negara,
dengan berbagai media dan sarana yang bisa dilakukan baik melalui
bentuk politik, ekonomi, budaya, dan kuliner.
Dalam hal ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan
Amerika Serikat dalam konteks kuliner telah berjalan sejak tahun
2010. Setiap tahunnya perwakilan pemerintah Indonesia di Amerika
Serikat mengadakan pameran kuliner yang menyajikan makanan khas
Indonesia. Hubungan bilateral yang terjalin antara kedua Negara ini
terus berlanjut hingga saat ini.
B. Konsep tentang Diplomasi Kuliner
Diplomasi kuliner merupakan bentuk diplomasi yang melibatkan hubungan dua arah yang mencapai tujuannya dengan mempengaruhi hati dan pikiran masyarakat asing. Diplomasi kuliner juga digunakan sebagai bentuk meningkatkan brand dari makanan-makanan khas yang ada setiap
Negara. Dalam hal ini, kekuatan daya tarik dari makanan khas suatu
Negara dapat menjadi point terpenting untuk menggembangkan soft power.
Diplomasi Kuliner dikategorikan sebagai soft diplomacy, yang dimana berbeda dengan diplomasi yang dilakukan dengan menggunakan suatu instrumen untuk dapat mencapai sebuah kerja sama nyata di atas
28 sebuah kertas. Letak diplomasi ini adalah bagaimana cara agar dapat mengajak masyarakat asing untuk dapat tertarik mencicipi makanan suatu negara dan kemudian menikmati makanan tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Thailand merupakan negara yang pertama kali menggembangkan diplomasi kuliner sebagai bagian dari diplomasi publik yang pertama kali dipraktekkan melalui program yang bernama "Program Global Thailand” yang dilaksanakan pada tahun 200219 yang kemudian di ikuti oleh Negara- negara lainnya seperti Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, Peru hingga saat ini Indonesia.
Terdapat banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan kebijakan politik luar negeri dengan penekanan yang berbeda-beda. Dalam jurnal Cocina Peruana Para El Mundo: Gastrodiplomacy, The Culinary
Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru, oleh Rachel
Wilson20 dipaparkan bahwa penggunaan makanan sebagai salah satu alat yang dapat digunakan pemerintah dalam memperluas diplomasi dengan negara lain. Dengan kata lain makanan khas suatu negara tidak hanya bisa di nikmati oleh masyarakatnya tetapi bisa menjadi kekuatan baru suatu
Negara.
19 Paul Rockower., “The Gastrodiplomacy Cookbook.” The Huffington Post, 2010. diakses pada 14 Oktober 2014. 20Rachel Wilson, Cocina Peruana Para El Mundo : Gastrodiplomacy, The Culinary Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru, (Syracuse University, 2010), hal. 13-20
29
Kemudian pada Public Diplomacy Magazine di jelaskan bahwa konsep yang dijabarkan oleh Paul S Rockower dengan memahami bahwa praktek gastrodiplomasi digunakan untuk meningkatkan merek makanan suatu bangsa melalui diplomasi budaya yang menyoroti dan mempromosikan kesadaran dan pemahaman tentang budaya kuliner nasional secara meluas kepada publik asing21.
Tidak hanya itu, Paul S Rockower juga menjelaskan bahwa dalam menggunakan diplomasi kuliner tidak harus bingung dengan penyelenggaraan kampanye internasional yang dilakukan untuk mempromosikan berbagai produk nasional makanan. Mempromosikan produk makanan asal luar negeri tidak berarti bahwa promosi tersebut merupakan diplomasi kuliner. Sebaliknya, diplomasi kuliner merupakan pendekatan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran internasional merek makanan bangsa sebuah negara melalui promosi warisan kuliner dan budaya22.
Kemudian Wilson memberikan definisi klasik mengenai diplomasi kuliner yaitu :
“Because we experience food through our senses (touch and sight, but especially taste and smell), it possesses certain visceral, intimate, and emotion qualities, and as a result we remember the food we eat and the sensations we felt while eating it. The senses create a
21Shannon Haugh, “Public Diplomacy Magazine”, (2014), hal. 8. 22 Shannon Haugh, “Public Diplomacy Magazine”, (2014), hal. 10
30
strong link between place and memory, and food serves asthe material representation of the experience”23
Selanjutnya Juyan Zhang menjelaskan diplomasi kuliner ditandai dengan komunikasi yang menggabungkan pemasaran produk, periklanan, hubungan masyarakat dan urusan publik, penggunaan leader opinion serta membangun koalisi dengan negara lain juga strategi lainnya untuk mencari efek yang sinergis24.
Lebih lanjut, Mary Jo A. Pham menuliskan dalam Journal of
International Service (JIS), School of International Service
Gastrodiplomacy25 menjabarkan bagaimana sebuah makanan mampu berkomunikasi sebagai identitas nasional suatu bangsa atau negara, memiliki peranbersejarahdalam kebijakan luar negeri, kemudian mendefinisikan diplomasi kuliner.
Pham juga menyimpulkan bahwa gastrodiplomasi, bisa menjadi praktek mengekspor warisan kuliner suatu Negara dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran nasional, mendorong investasi ekonomi melalui pariwisata dan perdagangan, dan terlibat dengan budaya yang ada secara pribadi sebagai alat komunikasi yang paling berpotensi menguntungkan bagi negara-negara yang sedang mencari dan kemudian membedakan aset
23 Wilson , R . ( 2011 ) Cocina Peruana Para El Mundo:Gastrodiplomacy, the culinary nation brand, and the context of national cuisine in Peru . Exchange: The Journal of Public Diplomacy 2 (2) hal. 13 24Juyan Zhang,”The Foods of The Worlds: Mapping and Comparing Contemporary Gastrodiplomacy Campaigns”, International Journal of Communication (2015), hal. 568 25 Mary Jo A. Pham, “South Korea’s Gastrodiplomacy”, Journal of International Service (JIS), (2013), hal. 1.
31 budaya dan kuliner yang mereka miliki untuk meningkatkan masa depan ekspor, pariwisata, dan kesadaran brand nasional26.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa diplomasi kuliner berusaha untuk meningkatkan citra nasional dengan menggunakan makanan suatu negara sebagai alat untuk mengubah persepsi publik dan mempromosikan dirinya di panggung global. Meskipun ada banyak cara bagi suatu negara untuk menentukan dan memvisualisasikan identitasnya, makanan adalah salah satu instrumen yang sangat nyata dalam mempertegas identitas suatu negara. Pemerintah menggunakan makanan sebagai bagian dari strategi dari diplomasi budaya yang lebih luas. Strategi ini berusaha untuk mengekspor makanan khas yang ada ke dunia yang lebih luas dalam bentuk masakan nasional27.
Dengan menggunakan sumber daya kuliner khas bangsa, dunia publik akan menemukan cita rasa istimewa yang berbeda. Diplomasi kuliner dapat digunakan oleh negara untuk menciptakan pengertian lintas budaya dengan harapan dapat meningkatkan interaksi dengan publik atau masyarakat yang menjadi targetnya. Hal ini karena makanan adalah bagian vital bagi kehidupan masyarakat dalam kaitannya sebagai kelompok
26Mary Jo A. Pham, “South Korea’s Gastrodiplomacy”, Journal of International Service (JIS), (2013), hal. 3 27 Wilson, (2012).
32 manusia dan juga makanan dapat mewakili sebuah sejarah, tradisi, dan budaya dalam suatu masyarakat atau dalam suatu negara28.
Peran makanan dalam dunia diplomasi juga diakui oleh beberapa para ahli gastronomi, salah satunya Mary Jo A Pham yang menyatakan:
“Throughout history, food has played a poignant purpose in moulding a world, figure ancient trade routes and awarding mercantile and domestic energy to those who rubbed cardamom, sugar, and coffee. These pathways speedy discovery—weaving a informative fabric of contemporary societies, tempering large palates, and eventually origination proceed for a globalization of ambience and food culture”29
Pendapat Pham lainnya juga ada yang mendukung pernyataan
Rockower, bahwa gastrodiplomasi adalah kendaraan yang sangat penting dan persuasif bagi negara dengan kekuatan menengah yang berusaha untuk membedakan diri dengan negara lain, dengan menetapkannya sebagai citra positif bagi konsumen kelas menengah. Tindakan ini melibatkan khalayak masyarakat yang lebih luas hingga ke luar negeri, sehingga gastrodiplomasi ini kini berada di bawah payung diplomasi publik.
Rockower mengkarakteristikkan praktek diplomasi kuliner sebagai berikut :
“Berdiplomasi publik yang mencoba berkomunikasi mengenai budaya kuliner dengan publik asing dengan cara yang lebih luas, dan memfokuskan diri pada publik yang lebih luas dari pada level elit saja. Praktek diplomasi kuliner ini berusaha untuk meningkatkan
28 Sam Chapple-Sokol.”Culinary Diplomacy : Breaking Bread to Win Hearts and Mind”. The Hague Journal of Diplomacy (Martius Hijhoff Publishers. USA, 2013), hal. 161- 183. 29 Mary Jo Pham, (2013), hal. 11-12.
33
citra merek makanan bangsa melalui diplomasi budaya yang kemudin menyoroti dan mempromosikan kesadaran dan pemahaman budaya kuliner nasional kepada publik asing. Diplomasi kuliner berupa hubungan state to public relations”.
Praktek diplomasi yang berupaya untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman nasional budaya kuliner dengan publik asing, dan melampaui ranah komunikasi state-to-public. Jadi, ketika makanan digunakan untuk memfasilitasi keterlibatan people-to-people untuk meningkatkan pemahaman budaya, ini dikategorikan sebagai bentuk dari praktek diplomasi kuliner30.
Dengan demikian, pengertian dari diplomasi kuliner serta praktek dri diplomasi kuliner itu sendiri dijalankan berdasarkan aturan dari pemerintah suatu Negara. Indonesia memulai diplomasi kulinernya pada tahun 2010 hingga saat ini di Negara-negara besar. Lebih khususnya Indonesia memulai menjalankan diplomasi kulinernya di Amerika Serikat dengan berbagai cara.
Indonesia menggunakan kuliner sebagai alat diplomasi dikarenakan Indonesia sudah memiliki bekal yang cukup besar yaitu rempah-rempah berlimpah sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan khas Indonesia.
C. Konsep tentang Kepentingan Nasional
Dalam kepentingan nasional peran „negara‟ sebagai aktor yang mengambil keputusan dan memerankan peranan penting dalam pergaulan internasional berpengaruh bagi masyarakat dalam negerinya. Demikian pentingnya karena ini yang akan menjadi kemaslahatan bagi masyarakat yang berkehidupan di wilayah tersebut. Seorang ahli, Thomas Hobbes
30Paul Rockower, “Opinion Piece”, (2011), hal. 14.
34 menyimpulkan bahwa negara dipandang sebagai pelindung wilayah, penduduk, dan cara hidup yang khas dan berharga. Demikian karena negara merupakan sesuatu yang esensial bagi kehidupan warga negaranya.
Tanpa negara dalam menjamin alat-alat maupun kondisi-kondisi keamanan ataupun dalam memajukan kesejahteraan, kehidupan masyarakat jadi terbatasi31. Sehingga ruang gerak yang dimiliki oleh suatu bangsa menjadi kontrol dari sebuah negara.
Konsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan dan memehami perilaku internasional. Kepentingan nasional juga dapat dijelaskan sebagai tujuan fundamental dan faktor penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu negara dalam merumuskan kebijakan luar negerinya dan kepentingan nasional suatu negara secara khas merupakan unsur-unsur yang membentuk kebutuhan
Negara yang paling vital, seperti pertahanan, kemanan, militer dan kesejahteraan ekonomi.32
Kepentingan nasional tercipta dari kebutuhan suatu negara.
Kepentingan ini dapat dilihat dari kondisi internalnya, baik dari kondisi politik-ekonomi, militer, dan sosial-budaya. Kepentingan juga didasari akan suatu „power‟ yang ingin diciptakan sehingga negara dapat memberikan dampak langsung bagi pertimbangan negara agar dapat pengakuan dunia. Peran suatu negara dalam memberikan bahan sebagai
31Robert Jackson dan Georg Sorensen. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 89 32Graham Evans dan Jeffney Newham. 1990. TheDictionary ogf World Politics : A Reference Guide to Concepts, Ideas, and Institusions. Hasvester: Wheastsheaf,194.
35 dasar dari kepentingan nasional tidak dipungkiri akan menjadi kacamata masyarakat internasional sebagai negara yang menjalin hubungan yang terlampir dari kebijakan luar negerinya.
Dengan demikian, kepentingan nasional secara konseptual dipergunakan untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri dari suatu negara33 Seperti yang dipaparkan oleh Kindleberger mengenai kepentingan nasional;
“…hubungan antara negara tercipta karena adanya perbedaan keunggulan yang dimiliki tiap negara dalam berproduksi. Keunggulan komparatif (comparative advantage) tersebut membuka kesempatan pada spesialisasi yang dipilih tiap negara untuk menunjang pembangunan nasional sesuai kepentingan nasional…”34
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa keberagaman tiap-tiap negara yang ada di seluruh dunia memiliki kapasitas yang berbeda.
Demikian tercipta dapat terpengaruh dari domografi, karekter, budaya, bahkan history yang dimiliki negara tersebut. Sehingga negara saat ingin melakukan kerjasama dapat melihat kondisi dari keunggulan-keungulan yang dapat menjadi pertimbangan. Pelaksanaan kepentingan nasional yang mana dapat berupa kerjasama bilateral maupun multilateral kesemua itu kembali pada kebutuhan negara. Hal ini didukung oleh suatu kebijakan yang sama halnya dengan yang dinyatakan oleh Hans J. Morgenthau bahwa kepentingan nasional merupakan;
33 P.Anthonius Sitepu. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.163 34 Charles. P. Kindlerberger. Op.Cit,. hal.21
36
Kemampuan minimum negara-negara untuk melindungi dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan kultural dari gangguan negara-negara lain. Dari tinjauan itu, para pemimpin suatu negara dapat menurunkan suatu kebijakan spesifik terhadap negara lain bersifat kerjasama maupun konflik.35
Adanya kepentingan nasional memberikan gambaran bahwa terdapat aspek-aspek yang menjadi identitas dari negara. Hal tersebut dapat dilihat dari sejauh mana fokus negara dalam memenuhi target pencapaian demi kelangsungan bangsanya. Dari identitas yang diciptakan dapat dirumuskan apa yang menjadi target dalam waktu dekat, bersifat sementara ataupun juga demi kelangsungan jangka panjang. Hal demikian juga seiring dengan seberapa penting identitas tersebut apakah sangat penting maupun sebagai hal yang tidak terlalu penting.
Dalam prosesnya, pengaplikasian kepentingan nasional tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai proses yang harus dilalui dalam dimensi dalam negeri. Proses tersebut meliputi adanya perumusan kebijakan, keterlibatan berbagai kelompok dan persiapan sebelum diformulasikan dalam bentuk kebijakan luar negeri.
Konsep kepentingan nasional bagi Hans J. Morgenthau memuat artian berbagai macam hal yang secara logika, kesamaan dengan isinya, konsep ini ditentukan oleh tradisi politik dan konteks kultural dalam politik luar negeri kemudian diputuskan oleh negara yang bersangkutan.5
Hal ini dapat menjelaskan bahwa kepentingan nasional sebuah negara bergantung dari sistem pemerintahan yang dimiliki, negara-negara yang
35 Theodore A. Coulumbis dan James H. Walfe. Op.Cit. Hal.115
37 menjadi partner dalam hubungan diplomatik, hingga sejarah yang menjadikan negara tersebut menjadi seperti saat ini, merupakan tradisi politik. Sedangkan tradisi dalam konteks kultural dapat dilihat dari cara pandang bangsanya yang tercipta dari karakter manusianya sehingga menghasilkan kebiasaan-kebiasaan yang dapat menjadi tolak ukur negara sebelum memutuskan menjalankan kerjasama.
Dalam bukunya Mohtar Mas‟oed menjelaskan konsep ini sama dengan menjalankan kelangsungan hidup. Dalam hal ini dimaksudkan bahwa kelangsungan hidup tercipta dari adanya kemampuan minimum.
Kemampuan minimum tersebut dapat dilihat dari kepentingan suatu negara yang dihubungkan dengan negara lain. Hal tersebut menjelaskan bagaimana sebuah kepentingan dapat menghasilkan kemampuan akan menilai kebutuhan maupun keinginan pribadi yang sejalan dengan itu berusaha menyeimbangkan akan kebutuhan maupun keinginan dilain pihak. Konsep ini juga menjelaskan seberapa luas cakupan dan seberapa jauh sebuah kepentingan nasional suatu negara harus sesuai dengan kemampuannya36. Kemampuan disini menjadi batasan yang didukung dari
Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA).
Sedangkan konsep kepentingan nasional menurut Jack C. Plano dan Roy Olton adalah tujuan mendasar serta faktor yang menetukan dan memandu para pembuat keputusan dalam merumuskan politik luar negeri.
Kepetingan nasional merupakan konsepsi yang sangat umum, tetapi
36Mochtar Mas’oed. 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Hal. 34
38 merupakan unsur yang menjadi kebutuhan sangat vital bagi negara. Unsur tersebut mencakup kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan wilayah, keamanan militer dan kesejahteraan ekonomi37.
Kepentingan nasional setiap negara pada umumnya meliputi berbagai hal seperti integritas nasional, melindungi martabat nasional
Negara serta membangun kekuasaan38. terbatasnya sumber daya nasional atau kekuatan nasional, sehingga Negara bangsa yang bersangkutan merasa perlu untuk mencari pemenuhan kepentingan nasional keluar dari batas-batas Negaranya39.
Berdasarkan konsep kepentingan nasional tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku serta tindakan yang diambil oleh pemimpin politik terhadap masalah-masalah domestic maupun internasional dipengaruhi oleh kepentingan nasional Negara mereka terhadap masyarakat internasional.
Kepentingan-kepentingan suatu negara dalam menjelaskan identitas mereka, memiliki kegunaan-kegunaan. Hal ini dalam penjelasan kepentingan nasional itu sendiri digambarkan oleh penjabaran James N.
Rosenau yang mana kegunanaan pertama, sebagai istilah analitis untuk menggambarkan, menjelaskan atau mengevaluasi politik luar negeri dan yang berikutnya yaitu sebagai alat tindakan politik yaitu sebagai sarana
37 Jack C. Plano, Roy Olton, The International Dictionary, terj. Wawan Juanda, Third Edition, Clio Press Ltd. England, 1982, hlm. 7 38 Carlton, Clymer Rodee Dkk, Pengantar Ilmu Politik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hal.501-5-4. 39 Tulus Warsito, Teori-Teori Politik Luar Negeri, Relevansi dan Keterbatasannya, Bigraf Publishing, Yogyakarta, 1998, hal.29.
39 guna mengecam, membenarkan ataupun mengusulkan suatu kebijakan.
Dari demikian negara yang menjalin kerjasama tidak akan menyesal suatu saat nanti. Kondisi ini memperjelas akan tindakan langsung maupun tidak langsung yang dapat. menjadi bahan rujukan bagi pihak-pihak yang berencana melakukan kerjasama. Ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan pengamatan akan kondisi internal negara yang akan menjadi partner kerjasama.
Dalam kepentingan nasional, terdapat pembedaan yang mendasar yakni; kepentingan nasional yang bersifat vital atau esensial juga kepentingan nasional yang bersifat non-vital atau sekunder. Kepentingan nasional yang bersifat vital biasanya berkaitan dengan kelangungan hidup negara tersebut serta nilai-nilai inti (core values) yang menjadi identitas kebijakan luar negerinya. Sedangkan kepentingan nasional non-vital atau sekunder tidak berhubungan secara langsung dengan eksistensi negara itu namun tetap diperjuangkan melalui kebijakan luar negeri40.
Kepentingan vital menjelaskan seberapa jauh kepentingan tersebut ada dan digunakan, dimana lebih kepada keadaan darurat suatu negara sehingga harus segera diputuskan. Berbeda dengan kepentingan non-vital yang digunakan karena prosesnya berlangsung lama namun hasilnya dan fungsinya dapat dirasakan lebih baik dikemudian hari dengan jangka waktu yang lama.
40Aleksius Jemadu. 2008. Politik Global dalam Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 67-69
40
Dalam analisis kepentingan nasional, peran aktor dalam hal ini negara, akan mengejar apapun yang dapat membentuk dan mempertahankan, pengendalian suatu negara atas negara lain.
Pengendalian tersebut berhubungan dengan kekuasaan yang tercipta melalui teknik-teknik paksaan ataupun kerjasama41 Tindakan demikian tergantung dari seberapa besar „power‟ yang dimiliki negara tersebut.
Kepentingan yang demikian itu merupakan strategi dalam menjalankan sebuah kerjasama demi memenuhi kepentingan satu, dua, tiga dan seterusnya. Negara menggunakan strategi untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Dimana strategi dilakukan untuk memperkirakan seberapa jauh hasil yang akan dicapai nantinya. Selain itu negara sebagai aktor utama dalam percaturan internasional harus memiliki nilai yang menjual dalam arti ada kemampuan yang dimilikinya, sehingga ia disegani oleh lawannya yang menjadi bahan pertimbangan kerjasama.
Seperti yang digambarkan oleh Jon C. Pevehouse dalam bukunya yang berjudul International Relations:
“Actors use strategy to pursue good outcomes in bargaining with one or more other actors. States deploy power capabilities as leverage to influence each other‟s actions Bargaining is interactive, and requires an actor to take account of other actor‟s interests even while pursuing its own”42
41Ibid, hal. 68 42Joshua S. Goldstein dan Jon C. Pevehouse. 2010. International Relations. Longman: New York. Hal.71
41
Dalam rana internasional, kerjasama juga merupakan tindakan yang dipandang sebagai panggung atau arena dalam tuntutan-tuntutan yang mana membahas mengenai kepentingan akan aktor-aktor yang disebabkan karena keterbatasan yang melekat dalam diri negara yang menjalin kerjasama. Sehingga dalam hal ini negara berusaha menggunakan kepentingan nasional sebagai komponen yang dirumuskan dan kemudian diperjuangkan dalam sebuah „relation‟.
Pada dasarnya kepentingan suatu bangsa dalam percaturan masyarakat internasional tidak terlepas dari dua tujuan utama yaitu kepentingan ekonomi untuk kesejahteraan. Setiap negara didunia pada umumnya mempunyai tujuan untuk memajukan dan mengembangkan kepentingan ekonomi negaranya. Tujuan tersebut meliputi upaya peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, baik secara keseluruhan/individu tersebut dapat dicapai melalui jangka pendek maupun jangka panjang.
Kepentingan nasional sebuah Negara salah satunya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu dengan memajukan dan mengembangkan ekonomi negaranya. Pencapaian kepentingan nasional
Indonesia di dunia internasional tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis balik dalam tataran global maupun regional yang memberikan tantangan sekaligus kesempatan bagi proses pencapaian kepentingan
42 tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut atau sasaran tersebut, maka diperluan strategi yang matang.
Interaksi antarnegara terdapat hubungan pengaruh dan respons.
Pengaruh dapat langsung ditujukan pada sasaran tetapi dapat juga merupakan limpahan dari suatu tindakan tertentu. Interaksi dilakukan didasarkan pada kepentingan nasional masing-masing negara, baik kepentingan yang inputnya berasal dari dalam ataupun dari luar Negara yang bersangkutan. Untuk memperkuat tujuan dan kepentingan nasional,
Negara tidak dapat melepaskan diri dari kebijakan baik yang di tujukan ke luar negara tersebut (politik luar negeri) maupun ke dalam Negera (politik dalam negeri).
Kepentingan nasional didefinisikan sebagai konsep abstrak yang meliputi berbagai kategori/keinginan dari suatu negara yang berdaulat.
Kepentingan nasional terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni43
1. Core/basic/vital interest; kepentingan yang sangat tinggi nilainya sehingga suatu negara bersedia untuk berperang dalam mencapainya.
Melindungi daerah-daerah wilayahnya merupakan contoh dari core/basic/vital interest ini.
2. Secondary interest; meliputi segala macam keinginan yang hendak dicapai masing-masing negara, namun mereka tidak bersedia berperang dimana masih terdapat kemungkinan lain untuk mencapainya melalui jalan perundingan misalnya. Dapat disimpulkan bahwa kepentingan nasional
43Ibid, hal 52-53
43 adalah kebutuhan dasar suatu negara dalam mempertahankan negaranya dengan menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut. Dalam memenuhi kepentingan nasional diatas, Negara merumuskan kebijakannya44.
Indonesia terus melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan kepentingan nasionalnya. Dalam hal ini, penggunaan diplomasi kuliner tentu saja dapat membantu pencapaian kepentingan nasional Indonesia di
Amerika Serikat. Tujuan untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia merupakan kepentingan nasional Indonesia sebagai Negara berkembang.
44 Teuku May Rudy, 1993, Teori Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional, Bandung: Angkasa, hal 57-58
44
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG DIPLOMASI KULINER
DAN NEGARA AMERIKA SERIKAT
A. Diplomasi Kuliner
1. Arti Diplomasi Kuliner
Diplomasi kuliner atau biasa di sebut gastrodiplomacy
merupakan suatu praktek komunikasi state-to-public yang
menggunakan makanan sebagai elemen utama untuk memberikan
pemahaman budaya kuliner suatu negara kepada publik asing. Kata
gastrodiplomasi merupakan gabungan dari kata gastronomi dan
diplomasi. Gastronomi merupakan ilmu yang mempelajari
mengenai tata boga atau makanan. Praktik diplomasi publik
melalui makanan ini pertama kali diungkapkan oleh Paul
Rockower 45. Rockower, mengklaim bahwa diplomasi kuliner
mengacu kepada alat diplomasi publik.
Diplomasi kuliner juga dapat diartikan sebagai upaya
diplomatis yang dilakukan yang melampaui ranah elit suatu negara
dengan menggunakan makanan sebagai tata cara formal yang
dilakukan oleh kedua negara dengan tujuan mempererat hubungan di
antara pihak-pihak terkait dengan cara formal.
45Paul S. Rockower. Projecting Taiwan : Taiwan’s Public Diplomacy Outreach.( Institute of International Relations, National Chengchi University, Taipei, Taiwan, 2011), hal. 107-152.
45
Dengan menggunakan sumber daya kuliner khas bangsa,
dunia publik akan menemukan cita rasa istimewa yang berbeda.
Diplomasi kuliner dapat digunakan oleh negara untuk menciptakan
pengertian lintas budaya dengan harapan dapat meningkatkan
interaksi dengan publik atau masyarakat yang menjadi targetnya. Hal
ini karena makanan adalah bagian vital bagi kehidupan setiap
manusia.
Dengan memperluas makna istilah yang digunakan Rockower,
Mary Jo. A. Pham mendefinisikan gastrodiplomasi sebagai usaha
pemerintah dalam memancing kesadaran masyarakat terhadap merek
nasional bangsa, mendorong investasi ekonomi dan perdagangan, dan
melibatkan diri pada tingkat budaya baik secara pribadi dengan
berkomunikasi dengan pengunjung yang datang sehari-hari.
Kampanye diplomasi kuliner, pemerintah hadir dengan cara yang
ideal untuk memperkenalkan kepada pengunjung setiap harinya di
seluruh dunia, kelezatan gastronomi masakan nasional negara mereka,
dan secara halus berkomunikasi mengenai rasa, sejarah, budaya, dan
nilai-nilai yang ada 46.
Wilson memberikan definisi klasik mengenai diplomasi kuliner yaitu:
“Because we experience food through our senses (touch and sight, but especially taste and smell), it possesses certain visceral, intimate, and emotion qualities, and as a result we remember the food we eat and the sensations we felt while eating it. The senses create a
46 Mary Jo Pham, (2013), hal. 11-12.
46
strong link between place and memory, and food serves asthe material representation of the experience”47
Selanjutnya Juyan Zhang menjelaskan diplomasi kuliner
ditandai dengan komunikasi yang menggabungkan pemasaran
produk, periklanan, hubungan masyarakat dan urusan publik,
penggunaan leader opinion serta membangun koalisi dengan
negara lain juga strategi lainnya untuk mencari efek yang
sinergis48.
Melalui diplomasi kuliner, pemerintah setiap Negara berusaha
untuk memanfaatkan masakan nasionalsebagai dasar bagi terciptanya
merek-merek bangsa yang mempromosikan budaya kuliner kepada
dunia. Diplomasi kuliner ditandai dengan komunikasi yang
menggabungkan pemasaran produk, periklanan, hubungan masyarakat
dan urusan publik, penggunaan leader opinion serta membangun
koalisi dengan negara lain juga strategi lainnya untuk mencari efek
yang sinergis49.
Diplomasi kuliner juga menunjukkan betapa beragam dan
kayanya budaya Indonesia. Indonesia sudah dikenal dunia sebagai
negara yang sangat kaya akan budaya, termasuk masakan khasnya.
47 Wilson , R . ( 2011 ) Cocina Peruana Para El Mundo:Gastrodiplomacy, the culinary nation brand, and the context of national cuisine in Peru . Exchange: The Journal of Public Diplomacy 2 (2) hal. 13 48Juyan Zhang,”The Foods of The Worlds: Mapping and Comparing Contemporary Gastrodiplomacy Campaigns”, International Journal of Communication (2015), hal. 568 49 Juyan Zhang,”The Foods of The Worlds: Mapping and Comparing Contemporary Gastrodiplomacy Campaigns”, International Journal of Communication (2015), hal. 568-591.
47
Diplomasi kuliner sesungguhnya merupakan potensi besar bagi
diplomasi Indonesia yang perlu digali secara lebih maksimal.
Melalui diplomasi kuliner ini diharapkan dapat memberikan
pengaruh positif atas citra Indonesia yang akhirnya berpengaruh
pada hubungan kerja sama yang lebih optimal dengan negara lain.
2. Variasi Kuliner Indonesia
Masakan Indonesia adalah salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Kekayaan jenis masakannya merupakan cermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara yang terdiri dari sekitar
6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum.
Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan.
Makanan-makanan khas Indonesia yang sampai saat ini termasuk dalam perjalanan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat yakni
:
1. Rendang
Rendang adalah makanan khas yang berasal dari daerah
Minangkabau, Sumatera Barat. kebiasaan orang Minangkabau
yang suka merantau, sehingga rendang ikut menyebar
48
keseluruh Indonesia, bahkan hingga ke Dunia. Penyebaran
tersebut dapat dilihat dengan banyaknya rumah makan Padang
yang tersebar hingga ke penjuru dunia. Ini karena rendang
yang berasal dari Sumatera Barat rasanya yang gurih. Pada
tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat
pertama dalam daftar World‟s 50 Most Delicious Foods (50
Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN
International (Kompas, 2011).
2. Sate
Sate yang juga merupakan makanan Indonesia yang ada
dalam perjalanan diplomasi kuliner Indonesia. Sate khas
Indonesia yang di promosikan yaitu sate ayam dan juga sate
daging sapi. Sate yang merupakan makanan yang terbuat dari
daging kecil-kecil yang ditusuk sedemikian rupa kemudian di
panggang menggunakan bara arang kayu. Sate khas Indonesia
biasanya disajikan dengan bumbu kecap dan bumbu kacang.
Sate terdaftar sebagai peringkat ke-14 dalam World 50 Most
Delicious Food yang digelar oleh CNN GO pada 201150.
3. Tumpeng Nusantara
Tumpeng nusantara yang mempunyai citarasa khas
Indonesia. Tumpeng adalah cara penyajian nasi berserta lauk-
50 Worlds’ 50 Most Delicious Food. di http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choiceworlds-50-most-delicious- foods-012321 diakses pada 25 April 2017
49
pauk dalam bentuk kerucut. Olahan nasi yang digunakan
berupa nasi kuning, nasi putih, hingga nasi uduk. Lauk-pauk
yang digunakan juga merupakan makanan khas Indonesia.
Falsafah tumpeng terkait erat dengan kondisi gegografis
Indonesia.
Nasi yang dicetak berbentuk kerucut dimaksudkan untuk
meniru bentuk gunung. Hal tersebut yang tumpeng nusantara
menarik perhatian masyarakat Amerika Serikat yang ingin
mengenal Indonesia dari berbagai makanan khas Indonesia.
4. Soto Lamongan
Soto lamongan juga menjadi makanan Indonesia yang di
promosikan di dunia internasional. Soto lamongan adalah soto
yang berbeda dengan soto lainnya yang ada di Indonesia. Soto
lamongan merupakan soto yangg satusatunya menggunakan
koya sebagai kelengkapan soto yang menjadi ciri khasnya.
Koya terbuat dari kerupuk udang, udang, dan bawang yang
semua digoreng terlebih dahulu kemudian dihaluskan.
Penggunaan koya merupakan hal penting dalam
mempromosikan soto lamongan di dunia internasional.
5. Binte Biluhuta
Binte biluhuta juga termasuk dalam variasi kuliner
Indonesia yang ikut dalam perjalanan diplomasi kuliner
Indonesia di Amerika Serikat. Binte biluhuta adalah makanan
50
khas dari daerah Gorontalo yang sering juga di sebut milu
siram atau sup jagung. Makanan ini merupakan sup yang
terdiri dari jagung, ikan atau udang, yang diracik sedemikian
rupa hingga menghasilkan suatu menu yang lezat dan panas
serta memiliki tiga rasa yang khas yakni manis, asin, pedas.
Binte biluhuta juga pernah menjadi salah satu makanan yang
ada di dalam pameran kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
6. Ayam Goreng
Ayam goreng khas Indonesia berbeda dengan ayam goreng
yang ada di setiap Negara, ayam goreng khas Indonesia lebih
menampilkan citarasa yang berasal dari rempah-rempah khas
Indonesia. Sebelum di goreng, ayam di rendam terlebih
dahulu dengan rempah-rempah khas Indonesia. Itulah yang
menjadi ciri khas dari masakkan Indonesia.
7. Nasi Goreng
Nasi goreng yang merupakan makanan khas indonesia
yang berbahan dasar nasi putih kemudian di campur
dengan bumbu rempah-rempah yang mempunyai rasa khas
Indonesia. Tentu saja makanan khas indonesia yang satu
ini sangat di sukai, pasalnya cita rasa rempah khas yang di
dapat di nasi goreng sangat enak.
8. Gado-gado
51
Biasanya di Indonesia makanan yang satu ini adalah
makanan kombinasi antara potongan kentang, wortel,
selada, bayam, tomat, taoge dan jagung. Saat orang luar
negeri berkunjung ke Indonesia, biasanya mereka
menyebut gado-gado ini sebagai Salad Jawa atau Javanese
Salad. Untuk menambah variasi, biasanya makanan khas
Indonesia yang satu ini di tambahkan di dalamnya tahu,
tempe atau kelontong. Ada berbagai macam variasi untuk
siraman di atas gado-gado, ada yang di beri bumbu
mayonaise dan juga bumbu kacang di tambah lagi dengan
kerupuk sebagai toppingnya.
9. Rawon
Asal dari makanan khas Indonesia yang satu ini yaitu
dari Jawa Timur. Bahan dasar dari jenis makanan khas
Indonesia yang satu ini berbahan dasar Daging Sapi dan
Kluwek. Kluwek merupakan sebuah bahan makanan yang
bisa membuat warna dari kuah rawon menjadi hitam pekat.
Dengan bumbu berbahan dasar daun bawang, keumbar,
bawang merah dan bahan lainnya. Tentunya makanan khas
Indonesia ini akan enak jika di konsumsi dengan nasi yang
hangat. Saat ini banyak acara pernikahan yang menyajikan
makanan khas indonesia bernama rawon ini sebagai sajian
untuk para tamu undangan.
52
10. Bakso
Bakso merupakan makanan yng terbuat dari daging di
bentuk seperti bola-bola kemudian di makanan bersama
kuah sedapnya. Saat ini bakso merupakan salah satu
makanan khas indonesia yang sangat populer dan hampir
di setiap wilayah di indonesia ada dengan ciri khas
masing-masing. Biasanya bakso sangat cocok di konsumsi
bersama dengan kombinasi makanan lainnya seperti
misalkan saja pangsit, bihun, gorengan dan berbagai
sayuran yang tentunya akan menjadi makanan sehat yang
siap untuk di konsumsi.
11. Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia
yang dapat menjadi salah satu aset diplomasi kuliner
Indonesia. Lebih dari sekedar promosi makanan tradisional.
Tempe kini sedang menjadi salah satu makanan yang populer
di daratan Amerika Serikat. Kepopuleran ini dibawa oleh Keri
Gans, RD, penulis buku “The Small Changed of Diet” yang
menjadi bestseller. Dalam bukunya, Gans memasukkan
Tempe sebagai salah satu dari 10 bahanmakanan tersehat yang
dapat digunakan untuk diet51.
12. Nasi Kapau
51 Gastrodiplomacy.http://pm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/WH-Edisi- GASTRODIPLOMACY-November-2015.compressed.pdf di akses pada tanggal 1 Mei 2017
53
Nasi kapau adalah nasi ramas khas nagari Kapau,
Sumatera Barat. Nasi yang di sajikan bersama sambal, dan
lauk pauk khas Kapau yaitu gulai sayur nagka, gulai
tanjung, gulai cangcang, gulai babek, atau paraik kabau.
13. Ayam Taliwang
Ayam taliwang adalah makanan khas Taliwang,
Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Ayam taliwang
berbahan daging ayam dibakar dengan bumbu cabai
merah kering, bawang merah, bawang putih, tomat,
terasi goreng, kencur, gula merah, dan garam. Makanan
ini, biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok
lainnya yaitu plecing kangkung.
14. Plecing Kangkung
Plecing kangkung adalah masakkan Indonesia
yang berasal dari Lombok. Plecing kangkung terdiri dari
kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan
dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari
sabai rawit, garam, terasi, tomat. Biasanya di tambahkan
pula taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng
ataupun urap sebagai pelengkap.
15. Gudeg
Gudeg merupakan makanan khas Indonesia yang
berasal dari Yogyakarta. Bahan utama dari gudeg yaitu
54
buah nangka yang muda dan bahan pelengkap seperti telur,
ceker ayam, tempe hingga tahu. Gudeg memiliki rasa
manis yang khas yang membuat ketagihan.
16. Bubur Manado
Sepert dengan namanya, bubur Manado berasal dari
Manado, Sulawesi Utara. Bubur Manaado atau Tinutuan
Bahan dari bubur manado diantaranya jagung, labu,
kangkung, singkong, daun gedi, kemangi, beras, dan
bayam.
Pada menu makanan ringan atau makanan penutup yang menjadi disajikan dalam pameran kuliner Indonesia di Amerika
Serikat yakni :
1. Kolak Pisang
Kolak atau kolek adalah makanan asal Indonesia yang
berbahan dasar pisang yang direbus dengan santan dan
gula aren. Kolak biasanya di sajikan sesuai dengan selera.
Ada yang menghidangkan ketika panas dan ada juga yang
menghidangkan dingin yaitu terlebih dahulu di masukkan
ke dalam lemari es.
2. Asinan Jakarta
Bahan asinan Jakarta yaitu cuka, wortel, kacang tanah,
lobak, kol, taoge, daun selada, cabai merah, sawi,
mentimun. Lobak, sawi dan wotel di asinkan terlebih
55
dahulu. Sayur-sayur di kukus hingga matang. Kemudian
di tata di piring dan ditambahkan kerupuk sebagai
tambahan52
3. Es Palu Butung
Es palu butung berasal dari Makassar, Sulawesi
Selatan. Pisang raja atau pisang kepok yang sudah
matang menjadi bahan utama. Pisang dikukus dan
dipotong-potong. Kemudian di sajikan dengan vla yang
terbuat dari tepung beras. Tambahkan pula sirup, dan
susu53.
4. Kue Lumpur
Kue lumpur adalah penganan ringan dengan bahan
utama santan, kentang, tepung terigu, dan telur. Sebagai
pewangi digunakan vanila dan seringkali diberi hiasan
kismisdan kelapa muda iris di permukaannya54
5. Es Dawet
Es dawet minuman khas dari kota Jepara. Banyak
yang sering mengira bahwa es dawet sama dengan es
cendol. Tetapi keduanya berbeda. Bahan dasar es cendol
terbuat dari tepung hunkwe sedangkan es dawet terbuat
dari tepung beras.
52 Asinan Jakarta. http://id.m.wikipedia.org/wiki/asinan-jakarta 53Es Palu Butung. http://m.liputan6.com/lifestyle/read/2225925/es-pali- butung. 54 Kue Lumpur. http://id.m.wikipedia.org/wiki/kue-lumpur
56
B. Amerika Serikat
1. Pluralitas Masyarakat Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan bangsa besar yang terdiri dari,
bukan lagi beragam suku bangsa, akan tetapi beragam bangsa-
bangsa. Keragaman bangsa yang ada dalam masyarakat Amerika
tidak terlepas dari sejarah terbentuknya bangsa Amerika. Sejarah
kedatangan bangsa-bangsa di Amerika bermula dari migrasi bangsa
Asia melalui selat Bering yang membeku pada 28000 SM menuju
Amerika Utara.
Kemudian dilanjutkan dengan kedatangan bangsa-bangsa
Eropa, seperti mendaratnya kapal Spanyol yang dipimpin
Crhistopher Colombus pada tahun 1492, atau kedatangan bangsa
lain seperti Perancis, Portugal, Inggris, Irlandia, dan Jerman.
Kedatangan bangsa-bangsa tersebut di Amerika tentunya membawa
berbagai macam nilai budaya dari kebudayaan daerah asalnya.
Berbagai macam nilai-nilai tersebut kemudian berakulturasi dan
membentuk suatu nilai budaya baru.
Masyarakat Amerika Serikat memiliki kultur yang
beragaram. multikultural berkembang di dalam masyarakat
Amerika Serikat bersifat antarbudaya etnis yang besar, yaitu
budaya antar bangsa. Terdapat empat jenis dan fase perkembangan
pendidikan multikultural di Amerika Serikat (Banks, 2004: 4),
yaitu: (1) pendidikan yang bersifat segregasi yang memberi hak
57 berbeda antara kulit putih dan kulit berwarna terutama terhadap kualitas pendidikan; (2) menurut konsep Salad Bowl, di mana masing-masing kelompok etnis berdiri sendiri, mereka hidup bersamasama sepanjang yang satu tidak mengganggu kelompok yang lain; (3) konsep melting pot, di dalam konsep ini masing- masing kelompok etnis dengan budayanya sendiri menyadari adanya perbedaan antara sesamanya. Namun dengan menyadari adanya perbedaan-perbedaan tersebut, mereka dapat membina hidup bersama.
Meskipun masing-masing kelompok tersebut mempertahankan bahasa serta unsur-unsur budayanya tetapi apabila perlu unsur-unsur budaya yang berbeda-beda tersebut ditinggalkan demi untuk menciptakan persatuan kehidupan sosial yang berorientasi sebagai warga negara Amerika Serikat.
Kepentingan negara di atas kepentingan kelompok, ras, dan budaya; (4) multikultural melahirkan pandangan baru mengenai praksis pendidikan yang memberikan kesempatan serta penghargaan yang sama terhadap semua anak tanpa membedakan asal usul serta agamanya.
Amerika Serikat merupakan negara yang sangat panjang dalam mencapai sejarah hingga seperti sekarang ini, dimana pengalaman masa lalu itu sangat dominan untuk membentuk sebuah kesadaran nasional yang mana kesadaran tersebut salah
58 satunya adalah gagasan dalam memandang sebuah keberagaman yang ada ditilik dari sejarah bangsa Amerika Serikat terbentuk.
Pluralisme di Amerika bukanlah suatu cita-cita untuk dipakai sebagai titik awal oleh penduduk, tapi fasilitas- fasilitas tersebut penduduk pada akhirnya terdorong menjadi korban saling tidak toleran yang menghancurkan dalam suatu negara yang terlalu besar dan berbeda-beda sehingga setiap segmen penduduk dapat dominan secara efektif.
Kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776 telah mengumandangkan janji kebebasan terhadap setiap warga negaranya dan seperti yang telah dikatakan dalam deklarasi kemerdekaan Amerika, bahwa semua orang telah diciptakan sederajat.
Namun arti sebuah kebebasan dan persamaan derajat dalam masyarakat Amerika masih belum nampak dalam kehidupan sehari- hari. Sementara kemerdekaan telah didapatkan oleh orang kulit putih yang lebih dominan di masyarakat Amerika, di lain pihak para budak maupun para warga minoritas belum memiliki kemerdekaan dalam diri mereka karena masih ada belenggu dan pembatasan terhadap budaya masyarakat Amerika yang didominasi oleh orang kulit putih55.
55 Allen F Davis dan D. Harold D. Woodmand, Konflik dan Konsensus dalam sejarah Amerika modern hlm. 253, Gajah Mada University Press
59
Implementasi multikulturalisme di Amerika tidak memakan waktu yang sedikit, namun melalui berbagai proses yang kompleks.
Mulai dari kebudayaan yang bersifat monokulturisme hingga menjadi multikulturisme. Semakin banyak imigran yang datang untuk menetap di Amerika maka budaya mereka menjadi semakin majemuk. Meskipun berasal dari berbagai etnik, namun di Amerika tidak menghilangkan budaya asal, tapi kultur-kultur baru yang ada diakomodir dengan baik dan masing-masing memberikan kontribusi untuk membangun budaya Amerika, sebagai sebuah budaya nasional56.
Bangsa Amerika berusaha memperkuat bangsanya dengan kemajemukan yang mereka miliki. Pada kisaran tahun 1960-an masih ada sebagian masyarakat Amerika yang merasa hak-hak sipilnya belum terpenuhi. Kelompok orang Amerika yang memiliki warna kulit hitam, atau imigran Amerika Latin, dan etnik minoritas lainnya. Atas dasar itulah mereka mengembangkan multikulturisme, yang menekankan penghargaan dan penghormatan terhadap hak-hak minoritas, baik dilihat dari segi etnik, agama, rasatau warna kulit.
Multikulturalisme menjadi kekuatan untuk membangun sebuah bangsa yang maju,dengan berbagai latar belakang, baik itu etnik, budaya, ras, dan bahasa. Tentu saja dengan saling
56 Mosaik Amerika Sejarah Etnis sebuag Bangsa, Tomas Sowell, Jakarta. Pusataka Sinar Harapan.hlm 24
60 menghargai, menghormati, dan toleransi. Meskipun berbeda namun, memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mencari kehidupan dan membesarkan nama bangsa di dunia.
Masyarakat Amerika Serikat berhak untuk mendapatkan perlindungan hak dari pemerintah tidak perduli golongannya.
Dalam masyarakat pluralis merupakan hak-hak individu dalam memutuskan kebenaran universalnya masing-masing. Sama halnya dalam menentunkan makanan yang akan di konsumsi. Masyarakat
Amerika Serikat tergolong masyarakat yang pola konsumsinya sangat tinggi. Makanan khas Indonesia menjadi salah satu pilihannya. Hadir sebagai makanan dengan citarasa yang begitu khas membuat masyarakat Amerika Serikat menjadi tertarik untuk mencicipinya.
Masyarakat Amerika Serikat juga memiliki selera yang beragam. Dalam hal makanan, sebagian besar kuliner Indonesia yang disajikan di Amerika Serikat memang merupakan kombinasi yang dibawa pendatang asing. Akan tetapi, para koki yang ada di
Amerika Serikat memiliki kemampuan yang sangat mengagumkan.
Kuliner-kuliner yang dibawa oleh pendatang tersebut diolah dengan gaya khas Amerika Serikat tetapi tetap menonjolkan khas dari asalnya.
61
2. Budaya Konsumsi Bangsa Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara besar dengan budaya
konsumsi yang tinggi. Masyarakat Amerika Serikat yang
merupakan masyarakat multikulturalisme. Dalam budaya konsumsi
makanan, masyarakat Amerika Serikat lebih tertarik pada makanan
siap saji. Hal ini di karenakan makanan siap saji lebih cenderung
menghemat waktu masyarakat Amerika Serikat dalam
mengkonsumsi makanan setiap hari.
Bangsa Amerika Serikat menjadi salah satu Negara yang
memiliki budaya konsumsi yang tidak sehat dengan lebih tertarik
pada makanan siap saji. Semua pola konsumsi baru itu adalah
postmodern dalam pengertian bahwa pola-pola itu sebagian besar
adalah inovasi baru yang muncul dan berkembang pada parch akhir
abad dua puluh. Seperti McDonald, pola-pola itu sebagian besar
inovasi Amerika Serikat yang bukan hanya telah
mentransformasikan konsumsi di Amerika Serikat, tetapi juga
diekspor secara agresif ke sebagian besar belahan dunia lain
dimana pola konsumsi itu bahkan berdampak lebih besar terhadap
konsumsi.
Di Amerika Serikat pola-pola itu juga berhasil berfungsi
sebagai model untuk setting yang berbeda seperti universitas,
rumah sakit, museum, bandara, stadion olahraga, dan bahkan
gereja. Yang disebut terakhir, yang dianggap melayani konsumen,
62
mulai menengok pada pola konsumsi baru tersebut. Pola konsumsi
baru adalah bersifat postmodern dalam pengertiannya yang lebih
penting, yakni pola-pola itu sangat rasional atau ter-
McDonaldisasi-kan57.
Hal tersebut di karenakan oleh meningkatnya arus
globalisasi, termasuk globalisasi pola konsumsi makanan, tidak
dapat dibendung, kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan
impor, terutama jenis siap santap (fast food) seperti ayam goreng,
pizza, hamburger dan lain-lain, telah meningkatkan tajam terutama
dikalangan generasi muda dan kelompok masyarakat ekonomi
menengah keatas dikota-kota besar, dipihak lain, kecintaan
masyarakat terhadap makanan tradisional Indonesia mulai
menurun.
Meningkatnya taraf hidup (kesejahteraan) masyarakaat,
pengaruh promosi melalui iklan, serta kemudahan informasi, dapat
menyebabkan perubahan gaya hidup dan timbulnya kebutuhan
psikogenik baru dikalangan masyarakat ekonomi menengah keatas.
Kebutuhan psikogenik (semata-mata timbul karena faktor
psikogenik) ini ditandai dengan pemilihan bahan-bahan mkanan
yang terlalu mewah, padat kalori dan protein, serta berharga
mahal,yang sesungguhn yang tidak diperlukan tubuh untuk hidup
sehat.
57 Baudrillard, Jean P. Masyarakat Konsumsi (terj). Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004.
63
Hingga saat ini, masyarakat Amerika Serikat masih tetap menyukai makanan siap saji. Tetapi dengan pola konsumsi yang tinggi, masyarakat Amerika Serikat tetap menyantap makanan- makanan yang unik yang berasal dari penjuru dunia salah satunya makanan Indonesia.
Pada beberapa pameran kuliner yang diadakan Indonesia di
Amerika Serikat, mencuri perhatian masyarakat Amerika Serikat.
Hal ini dikarenakan makanan khas Indonesia yang memiliki rempah-rempah yang sangat beragam membuat mereka tertarik mencicipinya.
Dalam konteks kehidupan masyarakat Negara besar, selain di pengaruhi oleh kepribadian seseorang, perlilaku seseorang juga di pengaruhi oleh lingkungan perkotaan dan media massa. Selain itu, media massa, baik cetak maupun elektronik terutama iklan di televisi telah membentuk perilaku seseorang untuk membeli produk. Dalam hal ini, Indonesia harus mampu untuk memrpomosikan makanan khas Indonesia dalam media massa yang ada di Amerika Serikat.
Rasa yang khas dimiliki Indonesia sebagai bekal utama dalam menentukan perjalanan diplomasi kuliner Indonesia.
Amerika Serikat sebagai Negara besar menjadi sasaran utama.
Mulai dari pola makan yang tergolong lebih menyukai makanan siap membuat tantangan bagi Indonesia untuk dapat menyajikan
64 makanan Indonesia yang sangat memiliki cita rasa khas Indonesia tetapi disajikan dalam bentuk yang modern agar masyarakat
Amerika Serikat tertarik mencicipinya.
65
BAB IV
WUJUD PENCAPAIAN KEPENTINGAN INDONESIA
DI AMERIKA SERIKAT
A. Kuliner Indonesia di Amerika Serikat
Pangan yang merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi
manusia dapat dijadikan salah satu cara untuk melakukan diplomasi
antar negara. Selain bertujuan untuk mendapatkan kepentingan
negara, melalui diplomasi kuliner, suatu negara juga turut
mempromosikan negaranya yang akan berdampak positif bagi
negara salah satunya dalam bidang pariwisata. Umumnya
diplomasi kuliner dilakukan oleh state actor seperti salah satu
contohnya adalah setiap duta besar Indonesia di negara manapun
harus turut serta dalam mencanangkan diplomasi kuliner. Namun
ternyata tidak hanya state actor saja yang dapat melakukan
diplomasi kuliner.
Dalam perjalanan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika
Serikat, pameran kuliner merupakan kunci utama. Pameran-
pameran kuliner yang diadakan oleh Kementrian Luar Negeri
Indonesia bekerja sama dengan Keduataan Besar yang ada di
Amerika Serikat.
Di mulai pada tahun 2010, Indonesia memiliki program
diplomasi kuliner yaitu rendang diplomasi. Dan hasilnya pada
66
tahun 2011r endang menjadi makanan favorit dunia versi CNNGo
tahun 201158.
Pada tahun 2012, perhelatan fine dining kuliner Nusantara
tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Konsulat Jenderal
Republik Indonesia di Los Angeles (KJRI LA) dengan Indonesian
Trade Promotion Center (ITPC) LA dan Hutchinson Cocktails &
Grill. Mengusung konsep Remarkable Indonesia, acara tersebut
merupakan bagian dari diplomasi kuliner Indonesia di Amerika
Serikat.
Di samping menampilkan sentuhan Indonesia dengan
dekorasi canting batik khas Jawa di sekat-sekat ruangnya.
Keragaman dan kekayaan Nusantara pun tampak dari sajian
hidangan malam itu, hadirin fine dining kuliner Indonesia di Los
Angeles (KJRI LA) disuguhi minuman selamat datang (welcome
drink) berupa kunyit asam. Hidangan pembuka (appetizers) adalah
Sate Ayam Bumbu Kacang, Sate Lilit khas Bali, Asinan Jakarta,
Bakwan Jagung, dan Anyang Ayam Bumbu Rujak. Disusul dengan
suguhan sup jagung khas Gorontalo, Binte Biluhuta59.
Bahkan pada tahun 2013 KBRI Washington, D.C,
menyelenggarakan kompetisi memasak masakan Indonesia yang
diikuti oleh juru masak setempat. Dan yang menjadi pemenang
58Worlds’ 50 Most Delicious Food. di http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choiceworlds-50-most-delicious- foods-012321 diakses pada 10 Desember 2016 59 Diplomasi kuliner. http://kabarinews.com/serba-serbi-diplomasi-kuliner- william-wongso-di-los-angeles/7699 diakses oada tanggal 26 April 2017
67
adalah seorang juru masak profesional yang berasal dari New
York, dengan menu Kolak Pisang dan Soto Lamongan.
Tidak hanya itu pada tahun 2014, Stratford University
bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di
Washington, DC, telah mengadakan sebuah acara showcase kuliner
bertempat di School of Culinary Arts and Hospitality Kampus Falls
Church, SU, Virginia. Dengan slogan: “Celebrate the most
amazing cuisine most American's have never experienced”.
Acara ini sukses menggoyang lidah para pengunjung yang
hadir dan juga memanjakan indera penglihatan penikmat kuliner
dengan penyajian makanan Indonesia yang apik dan modern60.
Makanan yang disajikan antara lain ayam rempah, asinan Jakarta,
binte biluhuta Gorontalo dan tumpeng Nusantara.
Hingga pada tahun 2015, Indonesia kembali
mempromosikan kulinernya dalam pameran Summer Fancy Food
Show (SFFS) yang digelar di Jacob Javits Center New York
Amerika Serikat, Duta Besar Republik Indonesia di Washington
Budi Bowoleksono membuat satu booth khusus untuk kuliner yang
menyajikan nasi goreng dan ayam goreng.
Tujuannya untuk membuat masyarakat Amerika Serikat
dapat mencintai produk-produk makanan dari Indonesia. Hasilnya
pun sangat memuaskan, para pengunjung Summer Fancy Food
60http://www.embassyofindonesia.org/wordpress/wpcontent/uploads/2014/11/PR -Indonesian-Banquet-2014.pdf di askses pada 17 Januari 2017
68
Show sangat antusias mencicipi makanan Indonesia dan mereka
ternyata menyukai makanan Indonesia dengan citarasa yang khas61.
Selanjutnya, KJRI Houston bekerjasama dengan komunitas
Indonesia di Houston telah menyelenggarakan promosi kuliner
nusantara Indonesian Culinary Festival 2016. Festival ini dihadiri
oleh lebih dari dua ribu lima ratus orang pengunjung, yang
mayoritas adalah warga Amerika Serikat di kota Houston, Texas
dan sekitarnya. Festival ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat
pemerintah kota Houston dan sejumlah Konsul Jenderal dari
perwakilan asing di Houston62.
Tujuan penyelenggaraan festival kuliner Indonesia ini,
adalah untuk mempromosikan kuliner Indonesia agar dapat lebih
dikenal dan digemari oleh masyarakat Houston dan sekitarnya.
Selain promosi kuliner, festival ini juga bertujuan untuk
memperkenalkan keragaman dan kekayaan budaya dari seluruh
daerah di Indonesia serta promosi destinasi wisata Indonesia.
Lebih dari 100 menu makanan khas Indonesia dari beragam
daerah disajikan oleh 32 booth, yang terdiri dari 4 Zona Kepulauan,
yaitu Zona Jawa, Zona Sumatera, Zona Kalimantan dan Sulawesi,
serta Zona Sunda, Maluku dan Papua. Selain masakan dan
61 http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/07/02/diplomasi-kuliner-gaya-baru- dubes-ri-di-washington-id0-1435805018.pdf di akses pada tanggal 17 Januari 2017 62 http://www.kemlu.go.id/houston/id/berita-agenda/berita- perwakilan/Pages/Diplomasi-Kuliner-di-Texas-sukses-hadirkan-ribuan-pengunjung.aspx
69 makanan populer seperti rendang, nasi kapau, mie goreng, sate dan tempe.
Bermacam-macam makanan dan minuman Indonesia yang langka di Amerika Serikat di dalam festival tersebut, seperti es palu butung, nasi kapau hingga ayam taliwang lengkap dengan plecing kangkungnya disajikan kepada warga kota Houston. Banyak pengunjung yang antri untuk membeli makanan, khususnya masakan Sumatera yang mempunyai antrian yang paling panjang.
Tidak mengherankan jika banyak makanan dan minuman yang habis sebelum berakhirnya festival.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal Henk Edward
Saroinsong menyampaikan, bahwa festival kuliner tahunan ini merupakan yang ketiga kalinya sejak pertama digelar pada tahun
2014. Festival kuliner ini merupakan ajang promosi terus menerus yang dilakukan KJRI Houston untuk memperkenalkan kelezatan hidangan masakan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia kepada warga AS di Houston dan sekitarnya sekaligus menampilkan keragaman kekayaan budaya Indonesia.
Walikota Houston, yang diwakili oleh Sam
Merchant, Executive Committee Houston Citizenship of the
Month, mengatakan bahwa Mayor Sylvester Turner menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Konsulat Jenderal RI atas penyelenggaraan “Indonesian Culinary Festival” ini. Bulan
70
November telah ditetapkan sebagai “Citizenship of the Month” dan
festival ini menjadi salah satu event utama yang merayakan
keberagaman masyarakat Houston yang sangat menjunjung tinggi
multikulturalis.
Pada 2017 pun KJRI Housten kembali menyelenggarakan
Indonesian Culinary Festival 2017. Menurut Konjen Dr. Nana
Yuliana “Kuliner Indonesia harus terus kita promosikan, sehingga
kita bisa membuat taste of Indonesia masuk ke dunia global”.63
Dengan adanya pameran kuliner Indonesia di Amerika
Serikat, tentu membuat perjalanan diplomasi kuliner Indonesia
mengalami kemajuan. Hal tersebut tidak lepas dari kepentingan-
kepentingan yang ada di dalamnya.
Kementrian Luar Negeri Indonesia terus berupaya untuk
melakukan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat. Tetapi
masih banyak hal yang kurang dalam perjalanan diplomasi kuliner
Indonesia. Salah satunya pihak pemerintah dan restoran Indonesia
saling tahu, tetapi tidak saling kenal dalam hal apa saja yang
dikerjakan oleh masing-masing pihak.
Restoran-restoran Indonesia di luar negeri, merupakan
ajang ekonomi melalui ekspor bahan baku dari negara asal. Selain
nasi goreng yang sering muncul sebagai representasi menu
Indonesia di hotel-hotel berskala internasional. Hal terpenting
63 https://www.voaindonesia.com/a/kjri-houston-ajak-warga-texas-tur-kuliner- indonesia-lewat-indonesia-culinary-festival-2017/4105405.html
71 dalam diplomasi kuliner Indonesia adalah bagaimana memperkenalkan makanan Indonesia yang otentik. Gaya penyajian modern tetap perlu, tetapi tidak boleh kompromi dalam hal cita rasa masakan Indonesia yang otentik.
Hal yang perlu di perhatikan juga ada pada budaya konsumsi masyarakat Amerika Serikat. Indonesia harus betul-betul memperhatikan pola konsumsi masyarakat Amerika Serikat yang lebih menyukai makanan siap saji. Adanya restoran Indonesia, yang dapat menyiapkan makanan khas Indonesia secara cepat saji dapat menjadi salah satu solusinya.
Tetapi dapat dilihat, pemerintah dalam hal ini Kementrian luar Negeri Indonesia dengan Kedutaan Besar Indonesia di
Amerika Serikat menggunakan taktik yang sangat sederhana yaitu dengan menampilkan makanan Indonesia dengan citarasa yang begitu khas dan sangat menggugah selera masyarakat Amerika
Serikat.
72
B. Upaya Kelembagaan Kuliner Indonesia di Amerika Serikat
Lembaga-lembaga kuliner Indonesia di Amerika Serikat juga
mempengaruhi perjalanan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika
Serikat. Salah satunya adalah International Food Society yang menjadi
lembaga yang menangani tentang kuliner. William Wongso merupakan
President International Food Society Indonesia64. International Food
Society adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk bisa
menciptakan makanan-makanan yang memiliki citarasa yang khas dari
setiap negara anggota.
International Food Society didirikan pada tahun 1933 oleh Andre
Simon Symons. Dengan tujuan utamanya untuk memperluas
pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang makanan, peningkatan
apresiasi dan pemeliharaan persahabatan di antara mereka yang
memiliki kesenangan dalam menikmati meja makan. Dengan cabang di
Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Australia dan Asia, para anggotanya
menyelenggarakan serangkaian acara sepanjang tahun yang mencakup
makan malam dan apresiasi makanan. Pada tahun 2015, ada lebih dari
130 cabang dan lebih dari 6.500 anggota di seluruh dunia65.
Di Amerika Serikat, International Food Society memiliki cabang
diantaranya Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Karibia dan Amerika
64 International Food Society Indonesia. https://www.iwfs.org/asia- pacific/jakarta di akses pada tanggal 17 Januari 2017 65 About International Food Society. https://www.iwfs.org/americas/overview di akses pada 17 Januari 2017
73
Selatan. Untuk setiap kota, kota atau wilayah geografis yang harus dipertimbangkan untuk cabang baru, mereka harus memenuhi sejumlah peraturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh International Food
Society Amerika Serikat Jika memenuhi kriteria ini, status percobaan dua tahun dimulai, setelah itu mereka akan menerima piagam permanen mereka.
Berbeda dengan International Food Society Amerika Serikat yang telah didirikan pada awal terbentuknya organisasi tersebut, Indonesia bergabung pada 15 Juli 2014 dengan sembilan belas anggota pendiri. Ini menandai pendirian cabang International Food Society pertama di
Indonesia dengan Presiden International Food Society Indonesia adalah
William Wongso.
Setelah Indonesia bergabung dengan International Food Society hal ini tentu dapat memudahkan Indonesia untuk mengembangkan diplomasi kulinernya. Dalam hal ini diplomasi kuliner Indonesia di salah satu anggota dari International Food Society yaitu Amerika
Serikat. Beberapa pameran kuliner dan jamuan makan malam yang pernah dilakukan Indonesia dan Amerika serikat yaitu tahun 2015 dan
2016.
Pada tahun 2015, International Food Society Indonesia bekerjasama dengan International Food Society Amerika Serikat mengadakan sebuah perjamuan makan malam bersama negara anggota
74
International Food Society Indonesia dan Amerika Serikat yang
bertempat di Kanada. Dalam perjamuan makan malam, William
Wongso dan beberapa chef dari Indonesia lainnya menyajikan makanan
khas Indonesia yaitu sate ayam, rendang, nasi kuning, hingga es dawet.
Kemudian pada tahun 2016, International Food Society Indonesia
bekerja sama dengan International Food Society Amerika Serikat
mengadakan pameran kuliner yang bertempat di Washington D.C.
Pameran kuliner kali ini menyuguhkan makanan khas Indonesia dan
juga makanan khas Amerika Serikat. Dari hail pameran ini Indonesia
mendapatkan apresiasi dari pengunjung dimana tidak cukup dari dua
jam makanan Indonesia habis dicicipi oleh pengunjung. Menu yang di
sajikan diantaranya soto ayam, gado-gado, nasi goreng, gudeg jogja,
hingga bubur manado66.
Makanan-makanan yang disuguhkan dalam setiap pameran atau
jamuan makan malam merupakan makanan khas Indonesia yang
langsung dimasak oleh Chef dari Indonesia. Bahan-bahannya pun
dibawa langsung dari Indonesia untuk dapat menjaga citarasa khas
kuliner Indonesia.
Kegiatan yang dilangsungkan oleh International Food Society
Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 ini,
di rencanakan pameran kuliner Indonesia akan diadakan pada bulan
66 Culinary cast Indonesia-United States. https://www.iwfs.org/asia- pacific/jakarta/culinary-cast di askes pada tanggal 28 April 2016
75 agustus di Amerika Serikat. Kegiatan ini akan bekerjasama kembali dengan International Food Society Amerika Serikat.
Kegiatan pada setiap tahun yang diadakan oleh International Food
Society menunjukkan bahwa adanya upaya lembaga Indonesia dalam hal ini lembaga yang menangani tentang kuliner dalam membantu perjalanan diplomasi kuliner Indonesia. Pengenalan kuliner dari jamuan makan malam dan pameran kuliner merupakan bagian dari menjalankan diplomasi kulliner. Hal yang perpenting adalah bagaimana International
Food Society dapat bertahan untuk terus mengembangkan diplomasi kuliner Indonesia setiap tahunan.
International Food Society mengharuskan tiap Negara anggota harus memiliki program tiap tahunnya untuk mengadakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menyajikan makanan khas setiap Negara dan tetap menjaga citarasa yang khas atau tidak merubah sedikit pun bahan ataupun rasa setiap makanannya.
Di tahun terakhir sebagai Presiden International Food Society
William Wongso terus melancarkan promosi kuliner Indonesia. Beliau menambahkan bahwa Indonesia memerlukan standarisasi akan variasi menu restorannya, karena masakan Indonesia juga beragam rasanya meskipun jenisnya sama. Selain itu perlunya dukungan pemerintah untuk memfasilitasi usaha kewirausahaan itu agar dapat membantu membawa nama Indonesia di dunia Internasional.
76
Indonesia selalu membuat surprise setiap kali tampil di ajang
kuliner dunia. Hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya
keseriusan seluruh pihak tentang bagaimana cara melestarikan
warisan kuliner bangsa tersebut. Seperti yang dilakukan oleh
Internasional Food Society yang terus melakukan promosi kuliner
Indonesia.
Indonesia memiliki program dari International Food
Society yang bertujuan untuk menampilkan makanan khas
Indonesia di negara-negara lebih khususnya Amerika Srikat.
Kegiatan International Food Society yang menyajikan makanan
khas Indonesia sudah dilakukan dalam beberapa pameran-pameran
kuliner. Dan yang menjadi point terpenting adalah pada tahun 2017
ini, pihak dari International Food Society berhasil memasukkan
makanan khas Indonesia yaitu rendang disalah satu pusat
pariwisata dan restoran International Food Society cabang Amerika
Serikat67.
Hal tersebut menjadi batu loncatan terbesar Indonesia
setelah adanya pameran-pameran kuliner Indonesia yang diadakan
tiap tahun di Amerika Serikat dan sekarang sudah masuk dalam
salah satu pusat pariwisata Amerika Serikat.
67 Culinary cast Indonesia-United States. https://www.iwfs.org/asia- pacific/jakarta/culinary-cast di askes pada tanggal 28 April 2016
77
Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah bagaimana dapat mengembangkan dan mempertahankan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat. Perjalanan diplomasi kuliner
Indonesia yang ada saat ini masih dikatakan dalam proses untuk menyebar luaskan makanan khas Indonesia di Amerika Serikat.
Tetap menjaga citrasa yang khas akan menjadi kunci utama dalam perjalanan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang penulis telah uraikan dalam setiap bab tentang
Peran Diplomasi Kuliner Dalam Rangka Pencapaian Kepentingan
Indonesia di Amerika Serikat, maka penulis dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Indonesia menggunakan kuliner sebagai bentuk dari diplomasi
karenaa makanan khas Indonesia yang sangat beragam dan
memiliki cita rasa yang khas. Diplomasi Kuliner Indonesia di
Amerika Serikat telah ada pada tahun 2010 hingga saat ini dengan
ditandai dengan adanya pameran-pameran kuliner yang
menyuguhkan makanan khas Indonesia untuk masyarakat Amerika
Serikat.
2. Masyarakat Amerika Serikat memiliki kultur yang beragaram.
Multikultural berkembang di dalam masyarakat Amerika Serikat
bersifat antar budaya etnis yang besar, yaitu budaya antar bangsa.
Dalam konteks kuliner, Amerika Serikat juga memiliki pola
konsumsi yang sangat tinggi. Mencicipi makanan dari berbagai
Negara merupakan salah satu pola konsumsi masyarakat Amerika
Serikat. Makanan Indonesia pun menjadi salah satu pilihan.
Restoran-retoran Indonesia di Amerika Serikat masih sulit
79
didapatkan oleh karena tidak adanya pendataan oleh pihak
perwakilan pemerintah Indonesia di Amerika Serikat.
3. Untuk mewujudkan diplomasi kuliner Indonesia sebagai upaya
pencapaian kepentingan nasional di Amerika Serikat, Indonesia
masuk dalam sebuah organisasi yaitu International Food Society
yang merupakan organisasi yang menaungi negara-negara yang
tetap menjaga cita rasa khas dari makanan yang di suguhkan dalam
setiap pameran kuliner. Indonesia dan Amerika merupakan Negara
anggota International Food Society, maka dari itu Indonesia dapat
dengan mudah untuk menjalankan diplomasi kulinernya di
Amerika Serikat.
80
B. SARAN-SARAN
1. Indonesia mempertahankan diplomasi kulinernya di Amerika
Serikat dengan melakukan pameran kuliner makanan yang lebih
banyak dari tahun-tahun sebelumnya untuk menjaga stabilitas
pejalanan diplomasi kuliner Indonesia di Amerika Serikat.
2. Sebagai Negara yang telah menjalankan diplomasi kulinernya di
Amerika Serikat yang merupakan Negara multikulturalisme,
pemerintah Indonesia yang ada di Amerika Serikat sebaiknya
mendata restoran Indonesia yang ada di Amerika Serikat sebagai
untuk upaya untuk menjaga diplomasi kuliner Indonesia di
Amerika Serikat
3. Untuk mewujudkan diplomasi kuliner dalam rangka pencapaian
kepentingan nasional Indonesia di Amerika Serikat, pemerintah
Indonesia harus mendukung kegiatan yang dilakukan oleh
International Food Society Indonesia dalam melakukan diplomasi
kuliner Indonesia dengan salah satu anggota International Food
Society lainnya yaitu Amerika Serikat.
81
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Baudrillard, Jean P. Masyarakat Konsumsi (terj). Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004. Berridge, G.R.. 1995. Diplomacy: Theory and Practice. Marylands: Prentice Hall. Berridge, G.R. & Alan James. 2003. A Dictionary of Diplomacy, Second Edition. New York: Palgrave Macmillan. Diamond, Louise & John W. McDonald. 1996. Multi-Track diplomacy: A System Approach to Peace Third Edition. New York: Kumarian Press. Gilboa , E . ( 2009 ) The public diplomacy of middle powers . Public Diplomacy Magazine 1 (2) : 22 – 28.
J-Nsson,Christer.2013. Diplomasi, Tawar Menawar dan Negosiasi.dalam Carlnases,Walter ; Risse,Thomas and A Simmons,Beth. Handbook Hubungan Internasional. 2013. Bandung : Nusa Media Joshua S. Goldstein dan Jon C. Pevehouse. 2010. International Relations Longman: New York Juyan Zhang,”The Foods of The Worlds: Mapping and Comparing Contemporary Gastrodiplomacy Campaigns”, International Journal of Communication (2015). Kissinger, Henry. 1994. Diplomacy. New York: Simon and Shuster. Nye , J . ( 2004 ) Soft power and American foreign policy . Political Science Quarterly 110 (2) : 255 – 270
Roy. S.L.. 1991. Diplomasi. Jakarta: Rajawali Press Sukawarsini Djelantik. “Diplomasi antara Teori dan Praktek”.Graha Ilmu Yogyakarta. 2008 Suryakusumo, Sumaryo. 2004. Praktik Diplomasi. Jakarta: STIH IBLAM Lury, Celia. Budaya Konsumen (terj). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998.
82
Jurnal-jurnal :
Arndt, Richard T. 2005. The First Resort of Kings: American Cultural Diplomacy in the Twentieth Century, Washington D.C: Potomac Books. Rockower, Paul S. 2013. Mary Jo. A Pham, “Food as Communication: A Case Study of Gastrodiplomacy“, Washington,D.C Rockower, Paul S. 2010. The Gastrodiplomacy Cookbook. The Huffington Post Shannon Haugh, “Public Diplomacy Magazine”, (2014).
Mary Jo A. Pham, “South Korea‟s Gastrodiplomacy”, Journal of International Service (JIS), (2013).
Wilson, Rachel. 2015 “Cocina Peruana Para El Mundo : Gastrodiplomacy, The Culinary Nation Brand, and The Context of National Cuisine in Peru”. Syracus University.
Internet :
Alhinnawi , H . ( 2011 ) Gastrodiplomacy: Winning hearts through feeding the stomach . USC Center on Public Diplomacy, 17 November, http://uscpublicdiplomacy.org/index.php/newswire/cpdblog_detail/g astrodiplomacy_winning_hearts_through_feeding_the_stomach/ , diakses pada 2 Mei 2017
“Diplomasi Kuliner”.http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/07/02/diplomasi -kuliner-gaya-baru-dubes-ri-di-washington-id0-1435805018.pdf di akses pada tanggal 17 Januari 2017
“Diplomasi Kuliner”. http://kabarinews.com/serba-serbi-diplomasi- kuliner-william-wongso-di-los-angeles/7699 di akses pada tanggal 26 April 2017 Gastrodiplomacy.http://pm.unpar.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/WH- Edisi-GASTRODIPLOMACY-November-2015.compressed.pdf di akses pada tanggal 1 Mei 2017
83
Information Division, Indonesia Embassy . ( 2008 ) At the Embassy of Indonesia, a new tool: Gastro-diplomacy, http://www.embassyofiIndonesia.org/press/gastrodiplomacy.htm, di akses pada 1 Mei 2017
International Food Society Indonesia. https://www.iwfs.org/asia- pacific/jakarta di akses pada tanggal 17 Januari 2017
"Kerangka Hubungan Bilateral". http://www.portal-hi.net/kerangka- hubungan-bilateral/. Diakses pada tanggal 10 Desember 2016 Kuliner Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/kjri-houston-ajak- warga-texas-tur-kuliner-indonesia-lewat-indonesia-culinary-festival- 2017/4105405.html. Di askes pada tanggal 14 Desember 2017 Nye, Joseph. S.. 2004. “Soft Power: The Means to Success in World Politics”. https://www.foreignaffairs.com/reviews/capsule- review/2004-05-01/soft-power-means-success-world-politics. Diakses pada 19 Desember 2016 Rockower , P . ( 2012 ) Setting the table for diplomacy . Huffington Post , 21 September, http://www.huffi ngtonpost.com/paul- rockower/setting-the-table-for-dip_b_1904521.html. Di Akses pada 20 April 2017
“Worlds‟ 50 Most Delicious Food”. http://travel.cnn.com/explorations/eat/readers-choiceworlds-50-most- delicious-foods-012321 diakses pada 10 Desember 2016
84