ANALISIS TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN KABUPATEN UTARA

STRUCTURAL TRANSFORMATION ANALYSIS OF ECONOMICS IN NORTH ACEH

Khairul Aswadi dan Ratna Mutia1 1Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Serambi Mekkah E-mail: [email protected] Diterima: 20 Pebruari 2017; direvisi: 4 Mei 2017; diterbitkan: 1 Juni 2017

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transformasi struktural perekonomian Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Utara. Formula untuk menganalisis transformasi struktural perekonomian di Kabupaten Aceh Utara dengan menggunakan analisis Shift-Share Estaban-Marquillas (E-M). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Periode 2011-2015 di Kabupaten Aceh Utara kontribusi sektor primer dan sekunder terus mengalami penurunan peranannya terhadap pembentukan PDRB, sedangkan sektor tersier terus mengalami peningkatan perannya, hal ini jelas menggambarkan adanya transformasi atau pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Aceh Utara. Hasil analisis Shift-Share Kabupaten Aceh Utara, periode 2011-2015 pada akhir periode observasi terdapat dua sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan berspesialisasi (kuadran 4) yaitu, 1) sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; dan 2) sektor industri pengolahan.

Kata Kunci: transformasi struktur ekonomi, keunggulankompetitif, PDRB, analisis shift-share E-M

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the structural transformation of the economy in North Aceh Regency. This study uses secondary data sourced from Statistics of Aceh Province and Statistics Aceh Utara. Formula to analyze the structural transformation of the economy in North Aceh Regency by using analysis of Shift-Share Estaban- Marquillas (E-M). The results show that, in the period of 2011-2015 in North Aceh Regency, the contribution of the primary and secondary sectors continues to decrease its role towards the formation of GRDP, while the tertiary sector continues to increase its role, it clearly reflects the transformation or shift of economic structure in North Aceh Regency. Result of analysis of Shift-Share of Regency of North Aceh, period 2011- 2015 at the end of observation period there are two sectors that have competitive advantage and specialize (quadrant 4) that is, (1) agriculture, forestry and fishing sector; and (2) manufacturing sector.

Keywords: transformation of economic structure, competitive advantage, GRDP, analysis of shift-share E-M

18

PENDAHULUAN bahwa sektor pertanian merupakan satu- Pembangunan ekonomi dalam satunya sektor yang mengalami periode jangka panjang, mengikuti pergeseran (memiliki keunggulan pertumbuhan pendapatan nasional, akan kompetitif namun tidak berspesialisasi). membawa suatu perubahan mendasar Di Kota tidak mengalami dalam struktur ekonomi, dari ekonomi perubahan struktural, hanya sektor jasa- tradisional dengan pertanian sebagai jasa yang mengalami pergeseran posisi sektor utama ke ekonomi modern yang (dari posisi tidak kompetitif dan didominasi oleh sektor-sektor non primer, berspesialisasi menjadi tidak kompetitif dan tidak berspesialisasi). Artinya, kondisi khususnya industri manufaktur sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh efek positif pengaruh (Tambunan, 2001:59). Pertumbuhan alokasi, efek negatif spesialisasi dan efek ekonomi yang tinggi diperlukan guna negatif keunggulan kompetitif. mempercepat transformasi struktural Perekonomian Kabupaten Bireuen pada perekonomian daerah menuju akhir periode observasi juga tidak perekonomian yang terus meningkat dan mengalami pergeseran posisi dari efek dinamis yang bercirikan industri yang alokasi. kuat dan maju, pertanian yang tangguh Akita et al. (2011), mengkaji tentang serta memiliki basis pertumbuhan sektoral perubahan struktur dan ketimpangan yang berpotensi besar. Pertumbuhan distribusi pendapatan regional di ekonomi juga diperlukan untuk . Share sektor pertambangan menggerakkan dan memacu pembangunan mengalami penurunan, akan tetapi di di bidang lainnya sekaligus sebagai Sumatera dan Kalimantan secara spasial kekuatan utama pembangunan dalam industri manufaktur memainkan peran rangka meningkatkan pendapatan penting terciptanya ketimpangan. masyarakat dan mengatasi ketimpangan Sementara di Jakarta dipengaruhi oleh sosial ekonomi. kekuatan urbanisasi, dampak globalisasi Kuncoro (2006:65) mengatakan dan liberalisasi perdagangan, serta sektor bahwa transformasi struktural hanya akan keuangan sangat memengaruhi berjalan dengan baik jika diikuti dengan ketidaksetaraan. pemerataan kesempatan belajar, Valli dan Saccone (2009) meneliti penurunan laju pertumbuhan penduduk, tentang pergeseran struktural dan dan penurunan derajat dualisme ekonomi pembangunan di Cina dan India. antara kota dan desa. Jika hal tersebut Perubahan struktur yang terjadi di Cina dipenuhi maka proses transformasi terutama didorong oleh reformasi struktural akan diikuti oleh peningkatan ekonomi dan pertumbuhan pasar internal pendapatan dan pemerataan pendapatan sejak tahun 1980-an dan tahun 1990-an, yang terjadi secara simultan. yang dengan cepat melakukan penetrasi Terkait dengan transformasi pasar dunia, namun sebagian besar ekspor struktural, Martahadi (2014) yang meneliti Cina di sektor teknologi menengah dan mengenai perubahan struktur ekonomi teknologi tinggi dikarenakan joint- Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten venture. Sementara di India, perubahan Bireuen dan Kota Lhokseumawe dengan struktur yang terjadi lebih seimbang menggunakan analisis shift-share, meskipun lebih lambat dalam pasar dunia mengemukakan bahwa Perubahan struktur karena produk seperti perangkat lunak, ekonomi Kabupaten Aceh Utara dalam baja, otomotif, dan farmasi lebih banyak kurun waktu 2002-2008 memperlihatkan dihasilkan sendiri, bukan joint-venture.

19 Untuk mengukur perubahan struktur peningkatan sebesar Rp 0.93 triliun dari ekonomi dalam kajian ini menggunakan tahun 2014. PDRB tanpa migas pendekatan shift-share analysis. Metode mengalami peningkatan lebih tinggi shift-share adalah salah satu teknik secara rata-rata selama lima tahun terakhir analisis dalam ilmu ekonomi regional dibandingkan PDRB dengan migas, yang bertujuan untuk mengetahui faktor- sebesar Rp 0,9 triliun per tahun (BPS, faktor utama yang mempengaruhi Aceh Utara: 2016). pertumbuhan ekonomi suatu daerah Struktur ekonomi Aceh Utara pada (Syafrizal, 2009:179). Metode analisis ini tahun 2015 didominasi oleh sektor bertitik tolak dari anggapan dasar bahwa pertanian, kehutanan, dan perikanan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan peranan sebesar 31.10 persen. dipengaruhi oleh tiga komponen utama Sektor industri pengolahan memilik yang saling berhubungan satu sama peranan yang cukup besar terhadap nilai lainnya, yakni pertumbuhan ekonomi PDRB Aceh Utara. Meskipun cenderung (national growth component), fluktuatif dan sempat mengalami pertumbuhan sektoral (industrial mix penurunan di tahun 2013 dengan peranan component), dan pertumbuhan daya saing hanya sebesar 13.27 persen pada tahun wilayah (competitive effect component) 2015, sektor ini menempati urutan kedua (Tambunan, 2001:291). dengan peranan terhadap PDRB sebesar Dalam menganalisis transformasi 17.5 persen. Sementara itu, sektor struktural perekonomian di suatu negara pertambangan dan penggalian yang pada dapat diketahui dengan melihat data tahun 2011 menempati urutan pertama Produk Domestik Bruto (PDB). Demikian serta penyumbang terbesar PDRB Aceh pula dalam menganalisis transformasi Utara dengan peranan sebesar 46.47 struktural perekonomian tiap daerah persen, dan peranannya turun ke (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dengan peringkat ketiga dengan peranan sebesar melihat Produk Domestik Regional Bruto 16.90 persen pada tahun 2015. Semakin (PDRB) berdasarkan harga berlaku menurunnya produksi migas dan turunnya (ADHB) daerah tersebut. harga minyak dunia secara drastis sejak Kinerja perekonomian Aceh Utara pertengahan tahun 2014 berperan besar cukup fluktuatif dan mengalami dalam penurunan ini. perlambatan dilihat dari nilai PDRB Periode 2010 sampai dengan 2015, ADHB selama dua tahun terakhir. PDRB terlihat bahwa sektor primer dan sekunder Aceh Utara atas dasar harga berlaku terus mengalami penurunan peran secara rata-rata mengalami perlambatan terhadap pembentukan PDRB Aceh Utara, sebesar Rp 0.63 triliun per tahun. Pada sedangkan sektor tersier terus mengalami tahun 2015 terjadi perlambatan ekonomi peningkatan perannya, hal ini jelas PDRB sebesar Rp 3.64 triliun dari Rp menggambarkan telah terjadinya 20.03 triliun pada tahun 2014. transformasi atau pergeseran struktur Perlambatan ekonomi yang terjadi selama ekonomi di Kabupaten Aceh Utara. 2 tahun terakhir disebabkan menurunnya produksi nilai tambah sektor migas. METODE Dengan mengeluarkan sektor migas, Sumber Data kinerja perekonomian Aceh Utara tercatat mengalami kenaikan. PDRB Aceh Utara Data yang digunakan di dalam tanpa migas pada tahun 2015 adalah penelitian ini adalah data sekunder. Data sebesar Rp 13.83 triliun atau mengalami sekunder berupa data time series, yaitu

20

data PDRB ADHB menurut lapangan rij : laju pertumbuhan sektor i di usaha Kabupaten Aceh Utara selama lima provinsi j tahun terakhir yaitu periode 2011-2015. rin : laju pertumbuhan sektor i di tingkat Data tersebut diperoleh dari publikasi nasional Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten rn : laju pertumbuhan ekonomi nasional Aceh Utara dan Provinsi Aceh dan Gij : Pengaruh pertumbuhan ekonomi sumber-sumber lainnya yang berhubungan nasioanal/referensi dengan penelitian ini. Mij : Pergeseran proporsional hCi : Keunggulan atau ketidakunggulan Model Analisis Data kompetitif sektor i di wilayah j Aij : Pengaruh alokasi untuk sektor i di Analisis Shift-Share provinsi j Metode shift-share adalah salah satu teknik analisis dalam Ilmu Ekonomi HASIL DAN PEMBAHASAN Regional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor utama yang Struktur Ekonomi Kabupaten Aceh mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Utara suatu daerah (Sjafrizal, 2009:179). Proses pembangunan yang diikuti Analisis shift-share dikembangkan oleh pertumbuhan ekonomi yang terus menerus Daniel B. Creamer (1943), Oleh banyak dalam jangka panjang akan membawa peneliti ekonomi regional, analisis shift- perubahan mendasar pada struktur share dianggap sebagai teknik yang sangat ekonomi. Perubahan ini terjadi dari baik untuk menganalisis perubahan ekonomi tradisional yang didominasi struktur ekonomi daerah dibanding pertanian (sektor primer) menuju ekonomi perekonomian nasional. Dengan modern yang didominasi sektor non pendekatan analisis ini dapat ditentukan primer, terutama industri manufaktur. kinerja atau produktivitas kerja Kegiatan primer berkaitan dengan perekonomian suatu daerah dengan pengeksploitasian sumber daya alam. membandingkannya dengan daerah yang Kegiatan sekunder memanfaatkan hasil lebih besar (nasional). sumber daya alam untuk diolah lebih Formula yang digunakan untuk lanjut dan kegiatan tersier yang menganalisis Transformasi Struktural memfasilitasi pergerakan sektor primer perekonomian Kabupaten Aceh Utara dan sektor sekunder. menggunakan analisis Shift-Share Di Kabupaten Aceh Utara Estaban-Marquillas (E-M) (Ahmad, sebagaimana tergambar dalam PDRB 2001:17) yaitu: dengan migas atas dasar harga berlaku tahun 2010 selama kurun waktu tahun Dij = Qij.rn + Qij (rij – rin) + hQij . (rij – 2011 hingga 2015 (Tabel 2), rin) + (Qij – hQij) . (rij – rin). memperlihatkan bahwa lebih separuh dari Dij = Gij + Mij + hCij + Aij PDRB Kabupaten Aceh Utara berasal dari kegiatan sektor primer, yaitu mencapai Di mana: 65,68 persen pada tahun 2011 dan pada Dij : Perubahan PDRB di sektor i pada tahun 2015 turun menjadi 48,00 persen. provinsi j Sumbangan tersebut berasal dari sektor Qij : PDRB di sektor i provinsi j pada Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, tahun dasar analisis sektor ini cenderung mengalami kenaikan, hQij : PDRB di sektor i provinsi j pada pada tahun 2011 peranannya masih sekitar tahun akhir analisis 19,21 persen menjadi 31,10 persen di

21 tahun 2015, kenaikan ini disebabkan oleh persen di tahun 2015 dari 65,68 persen semakin meningkatnya produksi pada tahun 2011, ini disebabkan karena pertanian, terutama tanaman pangan, semakin menurunnya produksi Minyak hortikultura dan perkebunan. Sedangkan dan Gas di Aceh Utara dan turunnya harga sektor pertambangan dan penggalian minyak dunia secara drastis sejak peranannnya terus menurun menjadi 48 pertengahan tahun 2014.

Tabel 2. Peranan Ekonomi Sektoral PDRB Kabupaten Aceh Utara ADHB 2010, Periode 2011-2015 (persen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 PRIMER 65,68 63,70 62,75 60,29 48,00 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,21 19,83 21,42 23,71 31,10 2. Pertambangan dan Penggalian 46,47 43,87 41,33 36,58 16,90 SEKUNDER 16,34 17,45 16,44 17,17 22,16 3. Industri Pengolahan 13,59 14,61 13,28 13,71 17,57 4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,07 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 dan Daur Ulang 6. Konstruksi 2,69 2,78 3,10 3,40 4,50 TERSIER 17,98 18,86 20,80 22,53 29,83 7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 6,61 6,99 7,70 8,31 11,15 dan Sepeda Motor 8. Transportasi dan Pergudangan 3,59 3,87 4,32 4,64 5,91 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,22 0,24 0,28 0,31 0,42 10. Informasi dan Komunikasi 1,02 1,12 1,23 1,38 1,76 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 1,03 1,01 1,08 1,04 1,35 12. Real Estate 1,42 1,44 1,60 1,81 2,37 13. Jasa Perusahaan 0,19 0,19 0,20 0,22 0,28 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 1,52 1,50 1,63 1,82 2,53 Jaminan Sosial Wajib 15. Jasa Pendidikan 0,78 0,79 0,86 0,92 1,27 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,03 1,13 1,27 1,40 1,91 17. Jasa lainnya 0,57 0,58 0,63 0,68 0,88 Jumlah 100 100 100 100 100

Sumber: BPS, PDRB Kabupaten Aceh Utara Menurut Lapangan Usaha, 2016 (data diolah)

Sektor sekunder yang antara 16,34 persen pada tahun 2011 memanfaatkan hasil sumber daya alam meningkat menjadi 29,83 persen pada untuk diolah lebih lanjut, terdiri dari tahun 2015. sektor Industri Pengolahan, sektor Sektor tersier yang memfasilitasi Pengadaan Listrik dan Gas, sektor pergerakan sektor primer dan sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, sekunder, terdiri dari sektor Perdagangan Limbah dan Daur Ulang dan sektor Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan bangunan. Sumbangan sektor ini terhadap Sepeda Motor; sektor Transportasi dan PDRB Kabupaten Aceh Utara berkisar Pergudangan; sektor Penyediaan

22

Akomodasi dan Makan Minum; sektor Analisis Shift-Share Esteban Marquilas Informasi dan Komunikasi; sektor Jasa Kabupaten Aceh Utara Keuangan dan Asuransi; sektor Real Perubahan struktur ekonomi Estate; sektor Jasa Perusahaan; sektor Kabupaten Aceh Utara yang dibandingkan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dengan struktur ekonomi Provinsi Aceh dan Jaminan Sosial Wajib; sektor Jasa dianalisis dengan menggunakan metode Pendidikan; sektor Jasa Kesehatan dan Shift-Share E-M. Hasil analisis Shift- Kegiatan Sosial dan sektor Jasa lainnya. Share E-M terhadap perubahan struktur Sektor ini menyumbang sebesar 17,98 ekonomi Kabupaten Aceh Utara periode persen pada tahun 2011 meningkat 2011-2015 dapat dijelaskan pada Tabel 2. menjadi 29,83 persen pada tahun 2015 Berdasarkan pada Tabel 2, dapat terhadap PDRB Kabupaten Aceh Utara. dideskripsikan bahwa perubahan pengaruh Kabupaten Aceh Utara sebagai salah satu alokasi dari sektor-sektor ekonomi dalam daerah penghasil Minyak dan Gas Bumi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh terbesar di Provinsi Aceh, memiliki Utara periode 2011-2015. Jika Aij<0 struktur ekonomi yang berbeda diikuti oleh (rij-rin)<0 dan (Qij-hQij)>0, dibandingkan dengan Kabupaten dan Kota berarti sektor i di daerah j berada dalam lainnya di Provinsi Aceh. Kegiatan posisi ketidakunggulan kompetitif, namun ekonomi Kabupaten Aceh Utara daerah j berspesialisasi pada sektor didominasi oleh tiga sektor utama sebagai tersebut (kuadran 1). Hasil analisis penyumbang PDRB terbesar pada tahun pengaruh alokasi di Kabupaten Aceh 2015 yaitu: 1) sektor Pertanian, Utara menunjukkan bahwa pada awal Kehutanan, dan Perikanan; 2) sektor periode terdapat satu sektor berada dalam pertambangan dan penggalian; 3) sektor tipe ini yaitu; sektor pertambangan dan Industri Pengolahan. Sementara peranan penggalian. Pada akhir periode observasi lapangan usaha lainnya masih relatif sektor pertambangan dan penggalian tidak rendah dibawah 5 persen, kecuali untuk mengalami pergeseran posisi masih sama. sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; serta alokasi kurang menguntungkan, karena sektor Transportasi dan Pergudangan yang daerah j belum berspesialisasi pada sektor kontribusinya masing-masing mencapai i, artinya sektor i di daerah j belum 11,15 persen dan 5,91 persen pada tahun berkembang secara lebih meluas, 2015. walaupun sektor i berada dalam posisi Besarnya peranan sektor keunggulan kompetitif. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Selanjutnya, jika Aij>0 diikuti oleh Mobil dan Sepeda Motor. Hal ini karena rij-rin<0 dan Qij-hQij<0, berarti sektor i peningkatan produksi pada sektor berada dalam posisi ketidakunggulan pertanian dan sektor industri secara kompetitif dan daerah j tidak otomatis akan meningkatkan juga nilai berspesialisasi pada sektor i tersebut tambah perdagangan karena semakin (kuadran 2). Dalam hal ini pengaruh banyaknya barang yang diperdagangkan alokasi bertanda positif menunjukkan untuk didistribusikan ke konsumen. daerah j sudah lebih rasional, karena tidak Sedangkan sektor Transportasi dan berspesialisasi pada sektor yang tidak Pergudangan, salah satu penyebab unggul. Bila sektor-sektor serupa ini lebih kenaikannya selain pertumbuhan ekonomi dominan di daerah j, maka daerah j juga karena kenaikan tarif angkutan akibat cenderung kurang berkembang, walaupun dikuranginya subsidi BBM secara Aij>0. Di Kabupaten Aceh Utara pada bertahap dalam beberapa tahun terakhir. awal periode terdapat lima sektor yang

23 berada dalam tipe ini yaitu, 1) sektor dan jaminan sosial wajib; 4) sektor jasa pengadaan air, pengelolaan sampah, perusahaan: 5) sektor jasa lainnya. Hingga limbah dan daur ulang; 2) sektor jasa akhir periode observasi kelima sektor keuangan dan asuransi; 3) sektor tersebut masih belum mengalami administrasi pemerintahan, pertahanan perubahan.

Tabel 2. Hasil Analisis Shift-Share E-M Perubahan Pengaruh Alokasi Sektor Ekonomi Kabupaten Aceh Utara

KOMPONEN KUADRAN

Pengaruh Spesialisasi Keunggulan Spesialisasi LAPANGAN USAHA Alokasi Tahun Dasar Kompetitif Tahun Terminal 2011 2015

(Aij) (Qij - hQij) rij - rin (Q*ij - hQ*ij) 1. Pertanian, Kehutanan dan - - + + 3 4 Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian - + - + 1 1 3. Industri Pengolahan + + + + 4 4 4. Pengadaan Listrik dan Gas - - + - 3 3 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur + - - - 2 2 Ulang 6. Konstruksi - - + - 3 3 7. Perdagangan Besar dan Enceran, Reparasi Mobil - - + - 3 3 dan Sepeda Motor 8. Transportasi dan - - + - 3 3 Pergudangan 9. Penyedian Akomodasi dan - - + - 3 3 Makan Minum 10. Informasi dan Komunikasi - - + - 3 3 11. Jasa Keuangan dan + - - - 2 2 Asuransi 12. Real Estate - - + - 3 3 13. Jasa Perusahaan + - - - 2 2 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan + - - - 2 2 Sosial Wajib 15. Jasa Pendidikan - - + - 3 3 16. Jasa Kesehatan dan - - + - 3 3 Kegiatan Sosial 17. Jasa Lainnya + - - - 2 2 Sumber: BPS, Kabupaten Aceh Utara, 2016 (data diolah)

Berikutnya, Jika Aij<0 diikuti oleh keunggulan kompetitif (kuadran 3). Di (rij-rin)>0 dan (Qij-hQi)<0. Ini Kabupaten Aceh Utara pada awal periode menunjukkan bahwa pengaruh alokasi terdapat sepuluh sektor yang berada dalam kurang menguntungkan, karena daerah j tipe ini yaitu: 1) sektor pertanian, belum berspesialisasi pada sektor i, kehutanan dan perikanan; 2) sektor artinya sektor i di daerah j belum pengadaan listrik dan gas; 3) sektor berkembang secara lebih meluas, konstruksi; 4) sektor perdagangan besar walaupun sektor i berada dalam posisi dan enceran, reparasi mobil dan sepeda

24

motor; 5) sektor transportasi dan berada dalam posisi keunggulan pergudangan; 6) sektor penyedian kompetitif serta daerah j berspesialisasi akomodasi dan makan minum; 7) sektor dalam sektor i tersebut (kuadran 4). Di informasi dan komunikasi; 8) sektor real Kabupaten Aceh utara pada awal periode estate; 9) sektor jasa pendidikan; 10) terlihat satu sektor yang berada dalam tipe sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial. ini, yaitu sektor industri pengolahan. Pada Pada akhir periode observasi sembilan akhir periode observasi menjadi dua sektor masih tetap bertahan, sedangkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sektor yang berada dalam posisi mengalami perubahan menjadi keunggulan kompetitif dan berspesialisasi berspesialisasi dan kompetitif. yaitu, 1) sektor pertanian, kehutanan dan Sementara itu, Jika Aij>0 diikuti oleh rij- perikanan; dan 2) sektor industri rin>0 dan Qij-hQij>0, artinya sektor i pengolahan.

Tabel 3. Hasil Analisis Shift-Share E-M Perubahan Pengaruh Alokasi Sektor Ekonomi Kabupaten Aceh Besar Kompetitif Tidak Kompetitif Kompetitif Spesialisasi

II III

. Pengadaan Air, Pengelolaan . Pengadaan Listrik dan Sampah, Limbah dan Daur Gas Ulang . Konstruksi . Jasa Keuangan dan Asuransi . Perdagangan Besar dan . Jasa Perusahaan Enceran, Reparasi Mobil . Administrasi Pemerintahan, dan Sepeda Motor Tidak Pertahanan dan Jaminan . Transportasi dan Berspesialisasi Sosial Wajib Pergudangan . Jasa Lainnya . Penyedian Akomodasi dan Makan Minum . Informasi dan Komunikasi . Real Estate . Jasa Pendidikan . Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

I IV

Berspesialisasi . Pertambangan dan . Pertanian, Kehutanan dan Penggalian Perikanan . Industri Pengolahan

Sumber: BPS, Kabupaten Aceh Utara, 2016 (data diolah)

25 KESIMPULAN Tahun 2011-2015. BPS Kontribusi sektor primer dan Provinsi Aceh. sekunder di Kabupaten Aceh Utara periode 2011-2015 terus mengalami BPS Kabupaten Aceh Utara. Produk penurunan peranannya terhadap Domestik Regional Bruto pembentukan PDRB, sedangkan sektor Menurut Lapangan Usaha tersier terus mengalami peningkatan Kabupaten Aceh Utara Tahun perannya, hal ini jelas menggambarkan 2011-2015. BPS Kabupaten adanya transformasi atau perubahan Aceh Utara. struktur perekonomian Aceh Utara. Dalam beberapa tahun terakhir Sektor Kuncoro, M. 2012. Perencanaan Daerah: tersier merupakan sektor yang Bagaimana Membangunan memberikan kontribusi terbesar kedua Ekonomi Lokal, Kota dan setelah sektor primer bagi perekonomian Kawasan? Jakarta: Salemba Kabupaten Aceh Utara. Empat. Hasil analisis Shift-Share Kabupaten Aceh Utara, periode 2011- Kuncoro, M., .2006. Ekonomika 2015 terdapat satu sektor yang Pembangunan: Teori, Masalah, berspesialisasi akan tetapi tidak dan Kebijakan. Yogyakarta: kompetitif (kuadran 1). Lima sektor tidak UPP STIM YKPN. berspesialisasi dan tidak kompetitif Martahadi. 2014. Perubahan Struktur (kuadran 2). Sembilan sektor tidak berspesialisasi akan tetapi sektor tersebut Ekonomi Kabupaten Aceh kompetitif (kuadran 3). Dua sektor yang Utara, Kabupaten Bireuen dan memiliki keunggulan kompetitif dan Kota Lhokseumawe. Jurnal berspesialisasi (kuadran 4) yaitu, 1) Serambi Ekonomi & Bisnis, sektor pertanian, kehutanan dan No. 1, Vol. 1, hal. 11-18. perikanan; dan 2) sektor industri pengolahan. Sjafrizal. 2009. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Baduose Madia DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djakfar. 2001. Pergeseran Posisi Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori Kompetitif dan Spesialisasi dan Temuan Empiris. Jakarta: dalam Perubahan Struktur Produksi Regional Aceh”. Mon Penerbit Ghalia Indonesia. Mata, No.43 h.13-26. Todaro, M.P. 2006. Pembangunan Akita, T., Kurniawan, P. A., & Miyata, S. Ekonomi. Edisi Kesembilan 2011. Structural Changes and Jakarta: Penerbit Erlangga. Regional Income Inequality in Indonesia: A Bidimensional Valli, V., & Saccone, D. 2009. Structural Decomposition Analysis. Asian Change and Economic Economic Journal, 25 (1), 55-77. Development in China and India. The European Journal of BPS Provinsi Aceh. Produk Domestik Comparative Economics, 6 (1), Regional Bruto Menurut 101-129. Lapangan Usaha Provinsi Aceh

26