JPT: Jurnal Proteksi Tanaman Vol 2 No.2 (2018): 69 – 75 (Journal of Plant Protection) Website:http://jpt.faperta.unand.ac.id/index.php/jpt ISSN:2580-0604 Online ISSN: 2621-3141 Tingkat Serangan Brontispa Longissima (Gestro) (Coleoptera: Chrysomellidae) pada Kelapa (Cocos Nucifera) Varietas Genjah dan Varietas Dalam di Kabupaten Solok The Attacks of Brontispa Longissima (Gestro) (Coleoptera: Chrysomellidae) on Genjah and Dalam Varieties of in Solok District Kiki Fajrina Simamora1),Yunisman2)*, Winarto2) 1) Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang 25163 2) Prodi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang 25163 Email: [email protected]

ABSTRACT The attack of Brontispa longissima has spread to almost all coconut plantations in . This study aimed to determine the attack level of B.longissima on dwarf and tall varieties and the number of fruit in Solok Regency. A survey with purposive random sampling was done. The parameters observed were the percentage of plants attacked, the percentage of midribs attacked, and the number of the coconut fruit. The results showed that the highest percentage of coconut attacked by B. longissima occurred on the tall variety (83.34%) in Gunung Talang Subdistrict, the highest percentage of midribs attack occurred on tall variety (12.67%) in X Koto Singkarak Subdistrict. There was a negative close correlation between the percentage of leaves attacked and the number of . Keywords: Tingkat serangan, Brontispa longissima, Cocos nucifera PENDAHULUAN Sumatera Barat merupakan salah Kelapa (Cocos nucifera Linnaeus) satu provinsi sentra produksi kelapa di merupakan tanaman yang memiliki arti Indonesia. Tercatat luas areal tanaman ekonomi, sosial dan budaya bagi masya- kelapa di Sumatera Barat pada tahun rakat di Indonesia. Hal itu tercermin dari 2012 seluas 92.000 ha, dengan total produksi sebesar 87.430 ton. Pada tahun luasnya areal perkebunan rakyat yang mencapai 98% dan melibatkan lebih dari 2013, luas areal meningkat menjadi tiga juta rumah tangga petani di Indonesia 92.100 ha, sedangkan produksi kelapa (Badan Perijinan dan Penanaman Modal, menurun menjadi 86.380 ton (BPS, 2013). 2009). Manfaat tanaman kelapa tidak saja Salah satu penyebab turunnya terletak pada daging buahnya yang dapat produksi kelapa yaitu organisme peng- diolah menjadi santan, kopra dan minyak ganggu tumbuhan (OPT), seperti kumbang kelapa tetapi seluruh bagian tanaman pucuk daun kelapa yaitu Brontispa kelapa mempunyai manfaat besar. Demi- longissima (Gestro) (Rejeki dan Hidayanti kian besar manfaat tanaman kelapa sehi- 2013). Selain itu hama lain yang diketahui ngga ada yang menamakannya sebagai menyerang dan menyebabkan penurunan pohon kehidupan “the tree of life” produksi kelapa, antara lain kumbang (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012). nyiur (Oryctes rhinoceros), ulat daun kelapa (Hidari irava Moore), ngengat

69 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima bunga kelapa (Batrachedra sp.), belalang dapat menyebabkan berkurangnya poten- Sexava (Sexava sp.), kumbang tanduk si hasil (Rismansyah, 2014). kelapa () dan ulat artona Salah satu taktik dalam peng- (Artona catoxantha Hamps) (Warisno, endalian serangan hama pada tanaman 2003). kelapa adalah dengan membudidayakan Kumbang B. longissima merupakan varietas yang tahan terhadap serangan hama perusak janur yang dilaporkan hama (Oka, 2005). Ketahanan suatu pertama kali di Kepulauan Aru pada tahun varietas dapat mempengaruhi tingkat 1885. Hama ini merupakan serangga asli serangan hama pada tanaman kelapa. Indonesia (Kepulauan Aru dan Papua) dan Dalam budidaya tanaman kelapa, dikenal sampai saat ini masih sulit dikendalikan dua varietas utama yaitu varietas genjah (Departemen Pertanian, 2008). (dwarf variety) dan dalam (tall variety) Tahun 1983/1984, B. longissima (Setyamidjaja, 1984). Dibutuhkan infor- dilaporkan menyerang tanaman kelapa di masi mengenai tingkat serangan hama B. Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, longissima pada kelapa varietas genjah Yogyakarta, Kalimantan Barat, dan dalam, sehingga diperoleh informasi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, dan tentang ketahanan kedua varietas Papua. Tahun 1993 daerah serangan B. tersebut. longissima mencakup Sumatera Selatan, METODOLOGI Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, Bali, dan Penelitian dilaksanakan selama Yogyakarta. Pada tahun 2004, B. Bulan April sampai Juni 2015 di perta- longissima menyerang di Sumatera Barat, naman kelapa rakyat di Kabupaten Solok, Bangka-Belitung, Papua, Nusa Tenggara yaitu Kecamatan Kubung (Nagari Koto Barat, Nusa Tenggara Timue, Jawa Timur, Baru dan Tanjung Bingkuang), Kecamatan Jawa Tengah, dan Yogyakarta (Hosang et Gunung Talang (Nagari Cupak dan Talang), al., 2004). dan Kecamatan X Koto Singkarak (Nagari Pada tahun 2013 persentase luas Sumani dan Nagari Singkarak) (BPS serangan B. longissima di wilayah Suma- Sumbar, 2013). tera Barat mencapai 656 ha dari seluruh Penelitian dilakukan dalam bentuk luas areal tanaman kelapa sebesar 92.035 survei, sampel diambil dengan metode ha. Kabupaten Solok mendapat serangan acak bertujuan (Purposive Random yang paling tinggi yaitu 225 ha dari luas sampling). Kriteria yang digunakan untuk areal tanaman kelapa 2.865 ha (Disbun penentuan lokasi adalah pertanaman Sumbar, 2014). Hasil penelitian sebe- kelapa dengan luas lahan ± 0,5 hektar, lumnya menyatakan bahwa persentase telah berbuah, dan pada lahan tersebut tanaman kelapa terserang di Kabupaten terdapat kelapa Varietas Genjah dan Solok 58,91%, persentase pelepah tana- Dalam. man terserang 39,82%, dan intensitas Perbedaan antara Varietas Genjah serangan B. longissima 26,39% (Yudha, dan Varietas Dalam dilihat dari bentuk 2015). Tingkat kerusakan akibat serangan batang batang. Varietas Genjah bentuk B. longissima bervariasi mulai dari ringan batangnya ramping dari pangkal sampai hingga berat. Hama ini menyebabkan ke ujung, sedangkan Varietas Dalam pertumbuhan bibit terhambat dan bahkan pangkal batangnya membesar. dapat mengakibatkan kematian pada Sampel diambil sebanyak 10% dari tanaman, sedangkan serangan pada tana- jumlah tanaman kelapa pada tiap lahan man kelapa yang belum menghasilkan per kecamatan. Penentuan tanaman

70 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima sampel dilakukan secara acak pada lahan produksi buah kelapa. Buah kelapa tana- yang telah ditentukan. man sampel dihitung yang berasal dari 4 Pengamatan tandan yang paling tua, kemudian di rata- Persentase tanaman terserang ratakan. Rata-rata buah kelapa dihitung Pengamatan persentase serangan dengan meng-gunakan rumus sebagai dilakukan dengan cara menghitung semua berikut : tanaman sampel yang terserang oleh B. longissima kemudian diolah menggu- nakan rumus: Keterangan : P = x 100% JBn = Jumlah buah pada tandan ke-n Keterangan : Uji korelasi dilakukan untuk P = persentase serangan mengetahui hubungan persentase pele- a = jumlah tanaman terserang pah terserang dengan jumlah kelapa b = jumlah tanaman sampel menggunakan program SPSS versi 16. Persentase pelepah terserang Kategori serangan Pengamatan terhadap pelepah Pengamatan dilakukan pada sem- tanaman terserang pada tiap tanaman ua tanaman sampel kemudian dimasuk- sampel dilakukan bersamaan dengan kan ke dalam kategori ringan atau berat. pengamatan persentase tanaman terse- Tanaman kelapa termasuk ke dalam rang. Persentase pelepah tanaman terser- kategori serangan berat apabila B. ang dihitung dengan menggunakan rumus longissima menyerang lebih dari delapan sebagai berikut : pelepah (Setyamidijaya, 1989). Pb = ∑ x 100 % HASIL Keterangan : Persentase tanaman terserang Pb = persentase pelepah terserang B. longissima telah menyerang kedua varietas. Persentase serangan pada A = jumlah pelepah yang terserang Varietas Dalam lebih tinggi dari Varietas B = jumlah keseluruhan pelepah per Genjah. Persentase serangan tertinggi tanaman sampel terjadi pada kelapa Varietas Genjah di Kecamatan Gunung Talang (83,34%) Jumlah buah kelapa sedangkan yang terendah terjadi pada Penghitungan buah kelapa ber- Varietas Genjah di Kecamatan Kubung tujuan untuk mengetahui apakah ada (26,68%) (Tabel 1). hubungan persentase pelepah kelapa yang terserang B. longissima terhadap Tabel 1. Persentase tanaman terserang B. longissima pada kelapa Varietas Genjah dan Dalam di Kabupaten Solok Persentase tanaman terserang (%) Rata-rata Varietas X Koto Kubung Gunung Talang Singkarak Genjah 26,68 26,68 60,26 46,84 Dalam 29,96 29,96 83,34 56,46

71 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima

Persentase pelepah terserang terserang tertinggi terjadi pada Varietas Secara umum persentase pelepah Dalam di Kecamatan X Koto Singkarak terserang tergolong rendah, berkisar (15,83%) sedangkan terendah terjadi pada antara 4,61-15,83. Persentase pelepah Varietas Genjah di Kecamatan Kubung terserang pada Varietas Dalam lebih tinggi (4,61%) (Tabel 2). dari Varietas Genjah. Persentase pelepah Tabel 2. Persentase pelepah terserang B. longissima pada kelapa Varietas Genjah dan Dalam di Kabupaten Solok Persentase pelepah terserang (%) Varietas Rata-rata Kubung Gunung Talang X Koto Singkarak Genjah 4,61 11,64 11,02 08,90 Dalam 5,44 12,67 15,83 11,26

Hubungan persentase pelepah kelapa Kategori serangan terserang dengan jumlah buah kelapa Serangan B. longissimi pada Berdasarkan pengamatan terlihat tanaman kelapa Varietas Genjah dan adanya korelasi negatif antara persentase Dalam di Kabupaten Solok masih ter- pelepah terserang dengan banyaknya masuk kategori ringan (Tabel 4, Gambar buah kelapa (Tabel 3). 1). Tabel 3. Korelasi antara persentase Pada Gambar 1 terlihat pada pelepah terserang pada pohon kelapa dengan serangan ringan, Varietas Genjah dan dalam masih menghasilkan buah meskipun tid- dengan jumlah buah kelapa di ak sebanyak buah pada pohon yang Kabupaten Solok bebas serangan. Sedangkan pada sera- Varietas Koefisien Korelasi ngan berat, pohon tidak lagi meng- Genjah -0,497** hasilkan buah, bahkan menyebabkan Dalam -0,564** kematian. ** Berkorelasi nyata pada taraf 1% menurut uji korelasi pearson Tabel 4. Kategori serangan B. longissima pada kelapa Varietas Genjah dan Dalam di Kabupaten Solok Kategori serangan Varietas Ringan Berat Tidak Terserang (%) (%) (%) Genjah 53,28 45,08 1,64 Dalam 45,65 47,83 6,52 Rata-rata 49,47 46,46 4,08

72 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima

Gambar 1. Kategori serangan B. longissima di Kabupaten Solok: A. Tidak terserang, B. Serangan ringan, C. Serangan berat.

PEMBAHASAN sehingga sulit untuk di deteksi kebera- Penelitian yang telah dilaksanakan daannya dan hama bisa berkembang biak di tiga kecamatan (Gunung Talang, dengan leluasa menghasilkan populasi Kubung, X Koto Singkarak) Kabupaten dalam jumlah besar. Rejeki dan Hidayanti Solok menunjukkan bahwa tingkat sera- (2014) menyatakan bahwa tingginya se- ngan B. longissima tertinggi terdapat di rangan B. longissima disebabkan kurang intensifnya upaya pengendalian yang Kecamatan Gunung Talang. Hal ini diduga terjadi karena jarak tanam kelapa yang dilakukan oleh petani dan pemerintah. Menurut Hosang et al., (2006), serangan berdekatan. Menurut Mawikere dan Lolong (Wiratno dan Rokhimatun 2012), hama ini menurunkan produksi kelapa penyebaran B. longissima di lapangan secara drastis dalam waktu tiga bulan dan apabila tidak ada langkah penanggulangan sangat cepat karena pengaruh jarak ta- nam yang berdekatan atau tidak bera- dan upaya pengendalian yang serius akan turan. Bakoh (2010) juga menyatakan mengakibatkan kerugian yang cukup bahwa jarak tanam yang terlalu dekat besar karena tanaman tidak mengha- mengakibatkan hama dapat dengan cepat silkan. berpindah dari satu tanaman ke tanaman B. longissima lebih memilih Vari- lain dan berkembang sehingga meng- etas Dalam dibandingkan Genjah. Prefe- akibatkan kerusakan pada tanaman. rensi serangga terhadap makanan Persentase serangan B. longissima dipengaruhi oleh stimuli zat kimia terendah terdapat di Kecamatan Kubung. chemotropisme terutama menentukan Hal ini berbeda dengan hasil penelitian bau dan rasa, mutu gizi dan adaptasi struktur (Sitepu et al. 2004). Menurut Guo Yudha (2015) yang menyatakan bahwa di Kecamatan Kubung persentase tanaman (2005), B. longissima tertarik pada bau terserang tergolong tinggi (72,00%) yang dikeluarkan tanaman kelapa, teru- tama pucuk kelapa yang segar dan dengan persentase pelepah terserang lembut. Tidak ada perbedaan yang signi- adalah 32,42%. Perbedaan ini terjadi karena pemerintah setempat sudah fikan dalam respon antara jantan dan melakukan tindakan pengendalian. Sera- betina. Kumbang tersebut memiliki sensi- ngan B. longissima yang tinggi menjadi tivitas penciuman tinggi untuk tanaman perhatian pemerintah daerah karena inang. Oleh karena itu senyawa volatil kerugian yang dialami para petani. menjadi penting sebagai atraktan Meskipun sudah dikendalikan, potensial. tetapi pengendalian tersebut belum Hasil analisis korelasi menun- jukkan adanya korelasi negatif antara per- dilakukan optimal oleh petani maupun pemerintah, karena hama ini berada sentase pelepah terserang B. longissima dalam lipatan janur yang belum membuka dengan jumlah buah kelapa baik pada

73 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima varietas genjah dan dalam. Artinya apabila ini sesuai dengan pernyataan Balitka persentase pelepah terserang meningkat, (2009) yang menyatakan serangan ringan maka jumlah buah kelapa per tandan mengakibatkan kerusakan ringan pada berkurang dan sebaliknya. Koefisien kore- daun dan menyebabkan sedikit penu- lasi antara persentase pelepah kelapa runan produksi buah, sedangkan serangan terserang dengan jumlah buah kelapa per berat dapat mengakibatkan penurunan tandan pada varietas genjah sebesar - produksi hingga 50% dan kematian 0,497 dan pada varietas dalam -0,564. tanaman muda sekitar 5%. Angka koefisien korelasi tersebut menurut Menurut Rulianti (2007), pada Hasan (2006) termasuk kategori sedang. serangan berat, anak daun tidak mem- Korelasi persentase pelepah terse- buka sempurna, buah muda gugur dan rang dengan jumlah buah kelapa yang dapat mematikan tanaman sehingga dihasilkan berkaitan dengan kemampuan produksi kelapa menurun. Apabila se- daun untuk melakukan fotosintesis. Hal ini rangan terjadi dalam waktu yang lama, disebabkan oleh serangan B. longissima maka dapat menghambat pertumbuhan pada tanaman kelapa sehingga terganggu- kelapa. nya proses fisiologi tanaman, dan tana- KESIMPULAN man tidak akan mampu menghasilkan produksi secara maksimal. Ini sesuai Berdasarkan hasil penelitian di dengan pernyataan Wahyuni (2010), larva Kabupaten Solok diketahui bahwa dan serangga dewasa B. longissima persentase tanaman kelapa terserang B. menyerang jaringan daun muda (janur) longissima tertinggi terjadi pada Varietas kelapa, dengan gejala serangan daun Dalam (83,34%) di Kecamatan Gunung berubah warna menjadi coklat sampai Talang, persentase pelepah terserang putih dan mengering. Gejala serangan ini tertinggi terjadi pada Varietas Dalam mengakibatkan berkurangnya area foto- (12,67%) di X Koto Singkarak. Terdapat sintesis yang tentunya secara tidak korelasi negatif antara persentase daun langsung dapat menurunkan produksi terserang dan jumlah buah kelapa dengan buah kelapa bahkan pada serangan berat keeratan hubungan tergolong sedang. akan mengakibatkan kematian pada tanaman. DAFTAR PUSTAKA Tingkat kerusakan akibat serangan Badan Perijinan dan Penanaman Modal. B. longissima didominasi oleh serangan 2009. Prospek menguntungkan ringan. Pada serangan ringan, pohon investasi budidaya komoditi kelapa. kelapa masih menghasilkan buah meski- Laporan Badan Perijinan dan pun tidak sebanyak buah pada pohon Penanaman Modal. yang bebas serangan. Menurut Setya- Bakoh B. 2010. Budidaya tanaman kelapa. midjaya (1989) serangan berat terjadi www.disbunjabarprov-go-id/ussets/ apabila lebih dari delapan pelepah data/arsip/budidaya tanaman terserang B. longissima yang mempeng- kelapa. doc [15 November 2015]. aruhi tingkat produktivitas buah kelapa. Balitka. 2009. Hama daun kelapa Hal ini mengakibatkan keeratan korelasi mengancam perkelapaan nasional antara persentase pelepah terserang B. dan internasional. Balai Penelitian longissima dengan jumlah buah kelapa Tanaman Kelapa dan Palma Lain termasuk ke dalam kategori sedang. Pada (BALITKA) serangan berat, pohon tidak lagi meng- Departemen Pertanian. 2008. Kendalikan hasilkan buah, bahkan ada yang mati. Hal kumbang perusak janur kelapa.

74 Simamora et al. Tingkat Serangan Brontispa Longissima

Diakses dari http://ditjenbum. Perlindungan Perkebunan. deptan.go.id/ [12 Desember 2014] Direktorat jenderal Perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Kementerian Pertanian. Peningkatan produksi, produktivitas Setyamidjaja D. 1984. Bertanam Kelapa. dan mutu tanaman tahunan. Yogyakarta: Kanisius. Guo J. 2005. Coconut management Setyamidjaya D. 1989. Daur hidup in Island, China: assessment Brontispa, bertanam kelapa of issues, new developments and budidaya dan pengolahan. future plans. http://books.google. co.id/books Hasan I. 2006. Analisis data penelitian [29 Desember 2014] dengan statistik. Jakarta: Bumi Sitepu SF, Zulnayati, P Yuswani. 2004. Aksara. Patologi benih dan hama pasca Hosang MLA, JC Alouw, H panen. Fakultas Pertanian USU. Novarianto. 2004. Biological control Medan. of Brontispa longissima (Gestro) in Wahyuni S. 2010. Kinerja dan Indonesia. Dalam Expert perbanyakan parasitoid Tetrastichus Consultation on Coconut Beetle Brontispae pada hama daun kelapa: Outbreak in APPPC Member Brontispa Longissima Gestro Countries 26-27 October 2004, (Coleoptera: Chrysomelidae) di Bangkok. . Kabupaten Ende – . Jurnal Hosang MLA, JC Alouw, H Novarianto. AGRICA, 3(1): 27–38. 2006. Current status and future Warisno. 2003. Budidaya kelapa genjah. research of Chrysomelid Yogyakarta: Kanisius. with the emphasis on Brontispa Wiratno dan Rokhimatun. 2012. Patogeni- longissima (Gestro) in Inodonesia. sitas nematoda Heterorhabditis sp. FAO of the United Nations Regional terhadap kumbang daun kelapa Office for Asia and the Pacific. India, Brontispa longissima Gestro. Jurnal 2006. RAP Publication 2006/29. Littri 18(4), Desember 2012. Oka IN. 2005. Pengendalian hama terpadu Yudha PA. 2015. Biologi dan tingkat dan implementasinya. Gajah Mada serangan Brontispa longissima University Press. Yogyakarta. (Gestro) (Coleoptera: Rejeki T dan E Hidayanti. 2014. Fluktuasi Chrysomelidae) pada pertanaman serangan hama Brontispa kelapa di Kabupaten Solok. [Tesis] Longissima pada tanaman kelapa Fakultas Pertanian Universitas triwulan i 2014 di propinsi Jawa Andalas. Timur. Laporan tingkat serangan B. longissima wilayah kerja BBPPTP Surabaya triwulan I tahun 2014. Rismansyah EA. 2014. Uji daya predasi Chelisoches Morio terhadap kumbang janur kelapa Brontispa Longissima di laboratorium. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Rulianti E. 2007. Pedoman pengamatan dan pengendalian opt utama tanaman kelapa. Direktorat

75