Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Hal. 10-16, Desember 2010

IDENTIFIKASI JENIS IKAN ANEMON (Amphiprioninae) DAN ANEMON SIMBIONNYA DI KEPULAUAN SPERMONDE, SELATAN IDENTIFICATION OF ANEMONEFISHES (Amphiprioninae) AND THEIR SIMBIONT IN SPERMONDE ARCHIPELAGO, SOUTH SULAWESI

Inayah Yasir, Syafiuddin, dan Sumarjito Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasauddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar-90245 email: [email protected]

ABSTRACT The study was conducted in June 2009 around the waters of Samalona, Barranglompo, Koedingareng Keke, Badi, Langkai and Kapoposang islands, representing four zones of Spermonde Archipelago of South Sulawesi. Seven of anemonefish from two genera were found living symbiotically with 7 species of sea anemones. Those were clarkii, A. melanopus, A. ocellaris, A. sandaracinos, A. perideraion, A. polymnus and Premnas biaculeatus. Three of these fishes were simbiotically found with one species of anemone (specific symbiont), and one species of was symbiotically found with five species of anemones.

Keywords: Amphiprioninae, Spermonde Archipelago, anemone symbiont

ABSTRAK Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2009 di perairan pulau Samalona, P. Barranglompo, P. Koedingareng Keke, P. Badi, P. Langkai dan P. Kapoposang yang mewakili empat zona perairan Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan. Pada penelitian ini ditemukan 7 jenis ikan giru yang berasal dari 2 genera dan hidup bersimbiosis dengan 7 jenis anemon laut. Ketujuh jenis ikan giru tersebut adalah Amphiprion clarkii, A. melanopus, A. ocellaris, A. sandaracinos, A. perideraion, A. polymnus dan Premnas biaculeatus. Tiga diantara ikan giru ini ditemukan bersimbiosis hanya dengan 1 jenis anemon saja (simbion spesifik), sedangkan 1 jenis lainnya ditemukan bersimbiosis dengan 5 jenis anemon.

Kata Kunci: Amphiprioninae, Kepulauan Spermode, anemon

I. PENDAHULUAN dari jumlah species ikan yang ada di seluruh dunia) dapat ditemukan di daerah Ikan merupakan organisme yang terumbu karang. Umumnya ikan-ikan jumlah biomassanya terbesar dan juga yang hidup di daerah terumbu karang ini organisme besar yang mencolok yang berukuran kecil dan menetap sepanjang dapat ditemui di ekosistem terumbu hidupnya di daerah tersebut. Salah satu karang. Banyaknya celah dan lubang jenis ikan karang yang hidup di daerah yang terdapat di daerah terumbu karang terumbu karang adalah ikan-ikan dari memberikan tempat tinggal, perlindung- Familia , subfamilia an, tempat mencari makan dan ber- Amphiprioninae. kembang biak bagi ikan dan hewan Semua ikan dalam subfamilia invertebrata yang berada disekitarnya Amphiprioninae hidup bersimbiosis (Nybakken dan Bertness, 2004). Lebih dengan anemon laut (Dunn, 1981; Fautin, dari 4000 species ikan (atau sekitar 18% 1991) dalam hubungan simbiosis

©Ikatan Sarjana Oseanologi dan 10 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB

Yasir et al.

mutualisme (Fautin dan Allen, 1992) Diketahui di dunia terdapat 28 jenis sehingga kelompok ikan ini juga dikenal ikan anemone dari 2 genera yaitu genus sebagai ikan anemon (anemonefish). Amphiprion dengan 27 species dan genus Pola warnanya yang indah, kemampuan- Premnas dengan 1 species (Allen, 1991) nya untuk hidup dalam akuarium dan yang tersebar di seluruh dunia. Menurut hubungan simbiosis yang menarik Allen (1991) di Indonesia ditemukan 9 dengan anemon membuat ikan ini sangat species yaitu Amphiprion akallopsis, A. diminati oleh pencinta ikan hias laut clarkii, A. ephippium, A. frenatus, A. (Fautin dan Allen, 1997). Akibat melanopus, A. ocellaris, A. periderion, A. kepopularannya, ikan anemon dijuluki polymnus, A. sebae, dan A. sandaracinos, juga ”ikan mas‘ akuarium air laut (Hoff, lalau oleh Kuiter dan Tonozuka (2001) 1996). ditambahkan dengan A. percula. Kepulauan Spermonde,yang oleh Semua ikan anemon hidup ber- masyarakat di kepulauan ini dikenal simbiosis mutualistik dengan anemon dengan nama Pulau-pulau Sangkarang, tertentu (Allen, 1991). Dalam simbiosis adalah gugusan pulau-pulau yang terletak ini, ikan mendapat proteksi dan memakan di pesisir barat daya Pulau Sulawesi. material non-metabolik yang dikeluarkan Mata pencaharian utama penduduk di oleh anemon. Di sisi lain, anemon Kepulauan Spermonde adalah sebagai ”dibersihkan‘ dan dilindungi dari pre- nelayan yang memanfaatkan sumberdaya dator oleh ikan simbionnya (Randall dan wilayah pesisir. Menurunnya hasil tang- Fautin, 2002). kapan ikan di daerah sekitar Kepulauan Upaya identifikasi suatu organisme Spermonde memaksa hanya nelayan diperlukan dalam pengenalan jenis ber- dengan modal menengah hingga besar dasarkan sifat-sifat morfologi, anatomi, yang dapat tetap melaut, sedangkan yang bahkan perilaku organisme tersebut. hanya bermodalkan perahu kecil tanpa Identifikasi didasarkan pada karak-ter motor harus mencari sekitar pulau saja. fisik dari bagian-bagian tubuh. Untuk Alternatif lain muncul seiring dengan ikan kelompok Amphiprioninae, karakter meningkatnya jumlah pemelihara ikan yang umum digunakan adalah perpaduan hias air laut di seluruh dunia (Ziemann, antara penggunaan karakter morfometrik, 2001). Permintaan yang meningkat meristik dan pola pewarnaan tubuh akhirnya berdampak juga terhadap ikan- (Allen, 1991). ikan terumbu karang yang tadinya tidak dieksploitasi karena tidak dikonsumsi. II. METODE PENELITIAN Ikan-ikan anemon termasuk yang paling terkena imbas dari trend ini, Penelitian dilaksanakan dari bulan karena permintaan dunia yang memang Juni sampai bulan Agustus 2009 pada 4 tinggi untuk kelompok ikan ini (Wood, zona Kepulauan Spermonde yang berada 2001; Wabnitz, 2003). Selain itu, keter- dalam kawasan pemerintahan Provinsi gantungannya terhadap anemon membuat Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel ikan ini mudah untuk ditangkapi karena dilakukan pada tanggal 6 hingga 10 Juni di alam ikan ini tidak pernah jauh 2009. Untuk zona 1 diwakili oleh Pulau meninggalkan anemon simbionnya. Samalona, zona 2 diwakili oleh P. Meskipun telah dikenal dan dieksploitasi Barrang lompo dan P. Koedingareng untuk keperluan ekspor, belum ada data Keke sedangkan zona 3 diwakili oleh P. akurat tentang jenis ikan anemon yang Badi. Pulau Kapoposang dan P. Langkai dapat ditemukan di pulau-pulau Kepu- adalah pulau-pulau yang mewakili zona 4 lauan Spermonde. (Gambar 1). Sampling dilakukan dengan

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Desember 2010 11 Identifikasi Jenis Ikan Anemon (Amphiprioninae) dan Anemon Simbionnya...

cara menyelam menggunakan peralatan yang ditemukan kemudian dibandingkan selam hingga kedalaman 25 meter. Satu dengan pola warna ikan pada gambar pulau pengamatan dibagi ke dalam 4 yang dibawa serta. Setelah proses iden- daerah untuk memudahkan sampling. tifikasi visual selesai, ikan kemudian Sampling dimulai dengan langsung turun diambil gambarnya. Bila identifikasi ke kedalaman 25 meter sebagai posisi dengan pola warna masih meragukan, 2 awal (starting point), lalu bergerak ke ekor dari kelompok tersebut kemudian satu arah hingga batas daerah sampling. ditangkap dengan menggunakan serok Sampling dilanjutkan dengan berbalik ke lalu dipasangi label dan dimasukkan ke arah diagonal mengikuti kontur perairan dalam tas jaring untuk kemudian naik ke kedalaman 15 meter. Lanjut lagi diadakan identifikasi lanjutan di dengan cara yang sama ke kedalaman 5 laboratorium Biologi Laut, Jurusan Ilmu meter dst. Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Ikan anemon yang ditemukan Perikanan. diamati pola warna tubuh dan kecen- derungan bentuk tubuh. Pola warna ikan

Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan

12 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt22 Yasir et al.

Untuk identifikasi jenis, anemon gunakan kombinasi metode morfometrik yang berasosiasi dengan ikan giru dicatat dan meristik (Allen, 1991). lalu diambil gambarnya sebagai bahan re-check nantinya untuk keperluan III. HASIL DAN PEMBAHASAN identifikasi di laboratorium. Pengukuran diameter anemon kemudian dilakukan Di lokasi penelitian ditemukan lalu dilanjutkan dengan menghitung tujuh jenis dari dua genera dari jumlah ikan yang ada dalam kelompok subfamilia Amphiprioninae, yaitu Amphi- itu. Data penunjang lainnya termasuk prion clarkii, A.melanopus, A. ocellaris, organisme lain yang ikut menghuni A. perideraion, A. polymnus, A. san- anemon (bila ada), kondisi ikan daracinos dan Premnas biaculeatus. Amphiprion (bertelur atau tidak) dan Ketujuh jenis Amphioprioninae yang kondisi ekologi sekitar anemon juga ditemukan di lokasi penelitian dapat dicatat dan diamati. ditemukan di semua pulau lokasi Ikan yang identifikasi lapangannya penelitian yang masuk pada zona 1, 2 dan dianggap meragukan, ditangkap untuk 3, namun pada zona 4, hanya ada 5 jenis kemudian diidentifikasi lebih lanjut di yang ditemukan (Tabel 1). laboratorium biologi laut dengan meng-

Tabel 1. Penyebaran Amphiprioninae berdasarkan zona di Kepulauan Spermonde

Zona Pulau Jenis Amphiprioninae Kedalaman (m) Amphiprion clarkii 1-10 Amphiprion melanopus 1-10 Amphiprion ocellaris 1- 10 1 Samalona Amphiprion perideraion 1- 10 Amphiprion polymnus 16 Amphiprion sandaracinos 1- 2 Premnas biaculeatus 1- 10 Amphiprion clarkii 1- 19 Amphiprion melanopus 6 Kodingareng Keke Amphiprion ocellaris 1- 13 2 dan Barrang Amphiprion perideraion 1- 12 Lompo Amphiprion polymnus 23 Amphiprion sandaracinos 2 Premnas biaculeatus 1- 15 Amphiprion clarkii 1-19 Amphiprion melanopus 4-6 Amphiprion ocellaris 4- 11 3 Pulau Badi Amphiprion perideraion 1- 15 Amphiprion polymnus 9 Amphiprion sandaracinos 3- 9 Premnas biaculeatus 2- 12 Amphiprion clarkii 3-11 Amphiprion ocellaris 5 -15 Kapoposang & 4 Amphiprion perideraion 4-29 Langkai Amphiprion polymnus 4-14 Premnas biaculeatus 5-11

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Desember 2010 13

Identifikasi Jenis Ikan Anemon (Amphiprioninae) dan Anemon Simbionnya...

Pada zona 1, zona 2 dan zona 3 merata.A. clarkiiditemukan di setiap zona ditemukan Amphiprion clarkii, A. penelitian karena mampu menerima melanopus, A. ocellaris, A. Polymnus, A. berbagai jenis anemon sebagai Sandaracinos, A. perideraion dan simbionnya. Dengan kata lain, jenis ini Premnas biaculeatus. Pada Zona 4 yang tidak memiliki '' yang spesifik (Allen, merupakan zona terluar, hanya 5 jenis 1991; Dunn, 1981). Amphiprioninae yang ditemukan tanpa A. Jenis anemon yang berbeda sandaracinos dan A. melanopus. Pola mempunyai jenis toksin yang berbeda penyebaran yang tidak merata pada pula, sehingga beberapa anemon kelompok ikan kemungkinan besar memiliki toksin yang lebih kuat daya disebabkan oleh kondisi lingkungan racunnya dibandingkan dengan jenis pulau, seperti gelombang, arus, yang lain (Mebs, 1994). Di lokasi kedalaman perairan dan kompleksitas penelitian ditemukan A. clarkii yang terumbu karang pada masing-masing mampu bersimbiosis dengan 5 (lima) zona. Pada zona 1, 2 dan 3, kontur jenis anemon yaitu Stichodactyla kedalaman terumbu sekeliling pulau mertensii, S. gigantea, Heteractis crispa, berupa reef flat yang dilanjutkan dengan H. aurora dan Entacmaea quadricolor. reef slope. Kompleksitas terumbu karang Dari hasil analisis kimia lendir yang yang relatif bagus dan beragam jenisnya menyelimuti A. clarkii disimpulkan kalau di hampir semua sisi pulau jenis ini menghasilkan lendir sendiri yang memungkinkan beragam anemon hidup spesifik yang menyebabkan nematocyst yang pada akhirnya menyediakan tempat anemon tidak ditembakkan (Mebs, 2009). berlindung bagi ikan Amphiprioninae Kemampuan ini menyebabkan A. clarkii (Allen, 1998). Zona-zona ini relatif dapat hidup di banyak jenis anemon. A. berbeda dibandingkan dengan zona 4 clarkii dapat hidup di tujuh jenis anemon dengan areal yang cenderung sempit, dan (Tabel 1, Fautin dan Allen, 1997), namun keberagaman kondisi terumbunya yang di lokasi penelitian, hanya ditemukan kurang. Beberapa bagian pulau yang berasosiasi dengan lima jenis anemon berupa drop off dengan kondisi arus yang saja (Tabel 2). cukup kuat kemungkinan besar menjadi Berbeda dengan A. clarkii, A. kendala bagi anemon simbion ikan sandaracinos ditemukan hanya beraso- Amphiprioninae untuk hidup. siasi dengan anemon jenis Stichodactyla Keberadaan jenis anemon juga mertensii. Anemon jenis ini ditemukan turut mempengaruhi sebaran ikan di semua pulau di zona 1, 2 dan 3, Amphiprioninae (Allen, 1972 dan Dunn, sedangkan di zona 4 hanya ditemukan di 1981). Jenis dan jumlah anemon yang P. Langkai dengan ko-simbion A. clarkii. ditemukan di setiap pulau pada zona 1, 2 Premnas biaculeatus dan A. melanopus dan 3 cukup banyak bila dibandingkan di lokasi penelitian hanya ditemukan dengan jenis dan jumlah anemon yang berasosiasi dengan anemon Entacmaea ditemukan di pulau-pulau yang mewakili quadricolor. Padahal menurut Allen zona 4. Adanya beberapa jenis ikan (1991), A. melanopus juga ditemukan Amphiprioninae yang anemon simbion- bersimbiosis dengan H. crispa dan H. nya spesifik seperti A. sandaracinos yang magnifica. Kedua jenis anemon ini juga hanya berasosiasi dengan Stichodactyla dijumpai di lokasi penelitian. Tidak mertensii dan Premnas biaculeatus dihuninya kedua jenis anemon ini oleh A. dengan Entacmaea quadricolor (Allen, melanopus di lokasi penelitian 1991), membuat penyebarannya tidak membutuhkan penelitian lebih lanjut.

14 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt22

Yasir et al.

H. crispa dan E. quadricolor mertensii, E. quadricolor, S. haddoni dan masing-masing dapat bersimbiosis S. gigantea. Udang Periclimenes dengan 3 jenis Amphiprioninae (Tabel tosaensis hanya ditemukan bersimbiosis 2), namun H. crispa adalah jenis yang dengan anemon H. crispa, H. magnifica paling banyak ditemukan dan juga paling dan S. haddoni (Tabel 2). banyak dihuni oleh ikan Amphiprioninae. Berdasarkan hasil uji statistik Hal ini disebabkan karena H. crispa dengan analisis regresi menunjukan dapat hidup di semua habitat yang bisa di bahwa tidak ada pengaruh yang nyata tempati anemon untuk hidup. antara besarnya koloni dengan ukuran Berdasarkan pengamatan di anemon simbionnya (P>0,05). Besar lapangan, jenis ini umumnya menghuni atau kecilnya koloni ikan simbionnya habitat dengan kondisi pecahan karang sepertinya lebih tergantung pada perilaku hancur, pasir dan celah-celah karang. dari masing-masing jenis daripada Kondisi ekologi ini pula yang men- ukuran anemon simbionnya. dominasi lokasi penelitian. Anemon dari jenis S. haddoni Selain ikan dari subfamilia dengan diameter 51 cm bersimbiosis Amphiprioninae, di lokasi penelitian dengan A. polymnus dengan jumlah ditemukan beberapa jenis biota lain yang hingga 31 ekor. Anemon jenis E. juga hidup berasosiasi dengan anemon. quadricolor yang umumnya berukuran Yang paling umum ditemukan adalah besar, hanya dihuni oleh sepasang P. ikan damsel Dascyllus trimaculatus, biaculeatus. Hal ini kemungkinan besar kepiting Neopetrolisthes maculatus, dan disebabkan karena pola perilaku jenis udang Periclemenes tosaensis. Namun yang beragam. Sebagai contoh P. jenis ini ditemukan tidak di semua jenis biaculeatus cenderung sangat agresif anemon. Untuk Dascyllus trimaculatus terhadap apapun yang mendekati anemon hanya ditemukan di anemon jenis H. simbionnya termasuk peneliti sendiri. magnifica, S. mertensii, H. crispa, S. Jenis ini juga terkait sangat dekat dengan haddoni dan S. gigantea. Neopetrolisthes anemonnya. maculatus hanya di anemon jenis S.

Tabel 2. Amphiprioninae dan jenis anemon simbionnya

No Simbiosis 1 2 3 4 5 6 7 1 Amphiprion clarkii X X X X X X 2 Amphiprion melanopus X 3 Amphiprion ocellaris X X 4 Amphiprion perideraion X X 5 Amphiprion polymnus X X 6 Amphiprion sandaracinos X 7 Premnas biaculeatus X 8 Dascyllus trimaculatus X X X X X 9 Neopetrolisthes maculatus X X X X 10 Periclimenes tosaensis X X X Keterangan: 1. , 2. H. crispa, 3. H. aurora, 4. Stichodactyla haddoni, 5. S. gigantea, 6. S. mertensii, 7. Entacmaea quadricolor

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Desember 2010 15 Identifikasi Jenis Ikan Anemon (Amphiprioninae) dan Anemon Simbionnya...

Hal berbeda diamati pada A. Fautin, D.G. and G.R. Allen. 1992. Field polymnus. Bila merasa terancam, koloni guide to anemonefishes and their A. polymnus yang mendiami anemon host sea anemones. Australia, cenderung meninggalkan anemone Western Australian Museum. simbionya meskipun tidak terlalu jauh. Fautin, D.G. and G.R. Allen. 1997. Tetapi dua ikan dari koloni tersebut yang Anemone fishes and their host sea berukuran paling besar akan berlindung anemones: a guide for aquarists and dengan cara masuk ke dalam mulut divers. Western Australian anemon untuk kemudian keluar lagi bila Museum. sumber gangguan telah hilang. Hoff, F.H. 1996. Conditioning, spawning and rearing of fish with emphasis IV. KESIMPULAN on marine clownfish. Florida, Dade City, Aquaculture Consultants, Inc. Terdapat tujuh jenis dari dua Kuiter R.H. and T. Tonozuka. 2001. genera Amphiprioninae yang ditemukan Pictorial guide to Indonesian reef di Kepulauan Spermonde berdasarkan fishes œ Zoonetics- Australia pembagian zona yaitu Amphiprion Mebs, D. 1994. Anemonefish : clarkii, A. melanopus, A. perideraion, A. vulnerability and resistance of fish polymnus, A. ocellaris, A. sandaracinos to the toxin of the . dan Premnas biaculeatus. Ketujuh jenis Toxicon, 32:1059-1068. Amphioprioninae yang ditemukan di Mebs, D. 2009. Chemical biology of the lokasi penelitian berada pada zona 1, 2 mutualistic relationships of sea dan 3, sedangkan di zona 4, hanya anemones with fish and ditemukan lima jenis. Terdapat tujuh crustaceans, Toxicon, doi:10.1016/ jenis anemon yang hidup bersimbiosis j.toxicon. 2009.02.027 dengan genera Amphiprioninae di Nybakken, J. W. and M. D. Bertness. Kepulauan Spermode yaitu Heteractis 2004. Marine Biology: An aurora, H.crispa, H. magnifica, Ecological Approach. , S. haddoni, S. Randall, J. E dan D.G. Fautin. 2002. gigantea dan Entacmaea quadricolor. Fishes other than anemonefishes that associate with sea anemones. DAFTAR PUSTAKA Reefs, 21:188œ190 Wabnitz, C.; M. Taylor; E. Green and T. Allen, G. R. 1991. Damselfishes of the Razak. 2003. From Ocean to world. Germany, Hans A. Baensch. . Cambridge, UK, UNEP- Dunn, D. F. 1981. The clownfish sea WCMC: 64. anemones: Wood, E.M. 2001. Collection of coral (Coelenterata: Actiniaria) and other reef fish for aquaria: global trade, sea anemones symbiotic with conservation issues and pomacentrid fishes. Transactions of management strategies. Marine the American Philosophical Conservation Society, UK. 80pp. Society, 71:115. Ziemann, D. A. 2001. The potential for Fautin, D. G. 1991. The anemonefish the restoration of marine symbiosis: what is known and what ornamental fish populations is not. Symbiosis, 10:23-46. through hatchery releases. Aquarium Sciences and Conservation, 3:107œ117.

16 http://www.itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt22