NYANYIAN BAGANDU MASYARAKAT SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR DAN IMPLIKASINYA PADA MATA PELAJARAN IPS SD

Emilia Susanti Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim [email protected]

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran pemahaman secara komprehensif dan holistik tentang pelaksanaan nyanyian bagandu masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar dan fungsi nyanyian bagandu masyarakat di Siak Hulu Kabupaten Kampar dan aplikasi nyanyian Bagandu dalam pelaksanaan pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan snowball sampling, di mana yang menjadi informan penelitian yaitu pemuka adat suku Pandan, orang-orang budayawan yang berkedudukan di Lembaga Adat Melayu Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, ibu-ibu Rebana wirid pengajian di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar dan guru-guru yang mengajar di SD Desa Kubang Jaya Kabupaten Siak Hulu Kabupaten Kampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan nyanyian bagandumasyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar pada awalnya dilakukan oleh ibu-ibu pada saat menidurkan anaknya, nyanyian bagandu jugadilaksanakan pada saat aqiqahan.(2) fungsi dari nyanyian bagandu adalah: (a) sebagai pembentukan moral atau etika, (b) sebagai transformasi pendidikan (c) pembentukan jati diri (d) sebagai benteng masuknya budaya asing, nyanyian bagandu dapat mencegah atau sebagai benteng budaya-budaya luar (3) aplikasi nyanyian bagandu pada masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar adalah: (a) sarana untuk pembentukan jati diri bangsa (b) meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah dan IPS atau sumber belajar, (c) sebagai sarana pelestarian warisan budaya lokal khususnya budaya lokal Melayu Kampar. Kata kunci : nyanyian bagandu, implikasi, mata pelajaran IPS SD

Abstract The objective of this research was get an idea of a comprehensive and holistic understanding on the implementation and functions ofbaghandu song of the community of Siak Hulu Kampar regency in the implementation of IPS in elementary education. This research used Qualitative method. Data was collected by observation, interview and documentation. It used snowball sampling. The subjects were the elders of suku Pandan, the humanists who work at Melayu traditional organization at Siak hulu Kampar regency, Rebana groups and teachers who teach at elementary school of Desa Kubang Jaya of Siak hulu Kampar regency. The research finding showed that (1) implementation of community singing baghandu Siak Hulu Kampar regency was originally done by mothers who euthanize the children, singing bagandu also be held on the aqiqah (2) the function of Baghandu songs are: (a) for the moral formation (b) for educational transformation (c) for identity formation (d) as a bastion of the influx of foreign cultures (3) the application of Baghandu songs: (a) the means for national identity formation (b) increasing the quality of history and social sciences or learning resources, (c) as a means of preservation of local cultural heritage, especially the local Malay culture Kampar. Keywords: Baghandu songs, the implication toward social subject at elementary school.

LATAR BELAKANG sia yang ada didalam masyarakat merupakan ha- sil cipta, rasa dan karsa dari manusia itu sendiri. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Dalam rangka mengwujudkan visi Propinsi Riau tahun yang paling sempurna di muka bumi, sebab ia 2020 sebagai pusat kebudayaan Melayu, sudah selayaknya diberi kelebihan akal dan fikir. Dari kelebihan budaya yang ada dalam masyarakat melayu Riau diangkat akal dan fikiranya manusia menjadi penguasa di dan dilestarikan supaya dapat menjadi tuan rumah di muka bumi dengan segala aturan yang mereka negeri sendiri. Sejalan dengan hal itu, Rusli Zainal (dalam buat. Aturan yang dibuat manusia itu dipatuhi Tenas Effendi 2003:6) telah mengemukakan sambutannya bahwa Riau Negeri Bertuah. Bumi Lancang Kuning yang secara bersama dalam kelompok. Budaya manu- kaya dan indah ini sudah selayaknya memelihara dan

Sosial Budaya (e-ISSN 2407-1684 | p-ISSN 1979-2603) Vol. 13, No. 1, Juni 2016 Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu.... menjadikan adat resam budaya melayu sebagai landasan sa juga dilakukan pada waktu Qatam al quran. dalam mengwujudkan maruah bangsa yang kokoh dan Kegiatan nyanyian bagandu itu semakin diterima gemilang. Pembahasan tentang kebudayaan masyarakat melayu oleh masyarakat sehingga pelaksanaannya bukan merupakan pembahasan yang sangat luas dan panjang. saja pada waktu akad nikah dan qatam al-quran, Kebudayan melayu itu sangat ba-nyak. Dengan demikian, melainkan pada waktu penambalan nama atau maka peneliti hanya memfokuskan pada masyarakat pemberian nama bagandu, sebagai pelaksanannya melayu Siak Hu-lu, Di dalam masyarakat Siak Hulu ditunjuk kaum ibu yang ada di sekitar masya- terdapat em-pat tingkatan, yakni batin, antan-antan lubuk, rakat tersebut yang mempunyai bakat untuk patih dan monti. Kesemuanya berwewenang penuh un-tuk melaksanakan kegiatan itu. biasanya dari group menguasai hutan yang dikenal dengan istilah hutan sialang. kesenian yang bernuansa islami. Apa saja jenis hasil hutan. Kerja-nya mengawasi secara Sekecil apapun seni budaya yang ada dalam langsung dari kerajaan Si-ak. Dikarenakan suku pandan masyarakat melayu Siak Hulu merupakan bagian daerah lumayan luas, maka batin pandan yang bernama batin dari budaya Bangsa yang besar ini. tuik adalah kepala suku berkedudukan di gasib. An-tan- Sebagai penikmat dan pecinta seni suara kebu- antan lubuk adalah kaki tangan batin berkedu-dukan di dayaan asli daerah, perlu mengangkat dan meles- lubuk dalam, Patih juga sebagai kaki ta-ngan batin yang tarikan Nyanyian Bagandu ini. Jaminan dan perli- disetujui oleh raja yang berkedu-dukan di dayun, ndungan negara untuk itu telah ada. Dengan da- selanjutnya Monti juga sebagai kaki tangan batin yang sar konstitusi yang telah ada di negara indonesia berkedudukan di Maredan. lagu Nyanyian Bagandu dapat diangkat menjadi Salah satu kebudayaan Masyarakat Siak Hulu budaya bangsa. Tinggal bagaimana para budaya- yang masih dilaksanakan sampai saat ini adalah wan dan kalangan akademis untuk mengangkat tradisi nyanyian bagandu yaitu menidurkan anak dan mengusulkan budaya lagu Nyanyian Bagandu dalam ayunan sambil dilagukan dengan kalimat pada pemerintah supaya mendapat legalitas be- yang membisikkan kasih sayang. Sehingga tradisi rupa peraturan pemerintah untuk menjadikannya nyanyian bagandu merupakan bagian dari kebudaya- sebagai budaya bangsa umumnya dan Budaya an yang hidup di tengah masyarakat yang mem- Kabupaten Kampar pada umumnya. punyai nilai-nilai yang patut dijaga dan dilestarikan. Selain untuk memperkaya kebudayaan bang- Orang tua mempunyai ikatan bathin secara sa, budaya lagu Nyanyian bagandu yang masih ada alamiah dengan anak-anaknya. Mereka membe- di dalam masyarakat melayu Siak Hulu juga da- rikan perlindungan, rasa aman, rasa kasih sayang pat menjadi salah satu benteng masuknya budaya kepada keluarga-keluarganya. Proses ini yang bangsa asing ke dalam masyarakat. Dengan tetap berjalan terus menerus dalam hidup individu lestarinya budaya lagu Nyanyian bagandu maka yang berlangsung dari hari ke hari yang diberikan kaum ibu-ibu di dalam masyarakat selaku bangsa yang berupa lisan maupun contoh teladan. Selalu yang berkebudayaan ketimuran akan dapat mem- terpelihara anak-anaknya untuk tidak jauh pertahankan salah satu dari sekian banyak jati diri- menyimpang dari norma-norma kebudayaan. nya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sauka- Soelaeman (1994:85) bahwa “salah satu ni Al-Karim (2003:277) bahwa bagi orang Melayu fungsi keluarga yaitu fungsi edukasi atau fungsi perjuangan kebudayaan adalah sebuah dasar un- pendidikan”. Lebih lanjut Soelaeman menga- tuk menemukan diri sendiri. Kemudian Edwar W takan bahwa keluarga merupakan lingkungan Saiddalam tulisan Saukani Al-Karim (2003:277) pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. menyatakan bahwa: “kebudayaan adalah sumber Berdasarkan seni kata yang mengandung nasehat jati diri dan harus diperjuangkan. dan petunjuk tentang panduan kehidupan, seni Berdasarkan fakta yang terhimpun ternyata u- budaya melayu Nyanyian Bagandu yang ada dalam pacara nyanyian bagandu ini merupakan salah satu masyarakat melayu Siak Hulu Kabupaten Kam- peristiwa daur hidup terpenting dalam kehidupan par juga dapat sebagai alat traspormasi pendi- seseorang. Upacara ini menunjukkan bahwa asal dikan terhadap anak-anak. usul dan keturunan dari anak jelas diketahui oleh Seiring dengan perkembangan budaya masya- khalayak ramai. Seseorang akan rendah martabat- rakat Siak Hulu nyanyian bagandu tidak hanya di- nya bila asal usulnya tidak jelas diketahui. Begitu lakukan pada saat menidurkan anaknya. Akan te- pula masyarakat luas akan memandang rendah tapi, penggunaan nyanyian bagandu yang ada di kepada seseorang yang tidak tentu asal keturunan- masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar ada- nya. Maka dengan peristiwa yang begitu penting lah acara akad nikah dalam perkawinan, dan bia- dalam kehidupan seseorang diadakanlah semacam

102 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114 perayaan, jamuan atau selamatan dengan meng- menjadikannya sebagai “jatidiri” bagi masyara- undang warga desa Suku Pandan, dengan maksud katnya. Nilai-nilai budaya ini diyakini mampu bahwa upacara sosialisasi ini berlangsung meriah mengangkat marwah, harkat dan martabat keme- dan khidmat dengan harapan bahwa kelak anak layuan dalam arti luas. Di dalam resam Melayu, akan tumbuh besar menjadi manusia dewasa yang nilai-nilai yang dimaksud dipraktekkan ke dalam sehat rohani dan jasmani, serta berguna bagi ke- ungkapan-ungkapan adat, yang disebut sebagai luarga, masyarakat dan agama. “Sifat yang Duapuluh Lima”, atau “pakaian yang Dalam pelaksanaan acara ini terlihat bahwa Duapuluh Lima”. Jika sifat atau pakaian itu dija- upacara nyanyian bagandu tergantung dari status dikan sebagai “jatidiri” , tentu akan menjadi sosial ekonomi pihak penyelenggara. Yang per- “orang” yang “sempurna” lahiriah dan batiniah. tama adalah helatnya besar, maksudnya adalah Hal ini ditandai dengan nyanyian-nyanyian penyelenggaraan upacara dilakukan secara besar- yang sering dinyanyikan oleh anak-anak, pada besaran dan meriah dengan persyaratan atau ke- umumnya anak-anak sekarang lebih suka men- tentuan adat utama menyembelih kambing. Su- degarkan nyanyaian modern dibanding men- dah barang tentu helat semacam ini akan dila- dengarkan nyanyian tradisional padahal makna kukan oleh keluarga yang tergolong mampu, yang terkandung dalam nyanyian tradisional jauh yang dihadiri oleh kalangan masyarakat luas baik lebih bermakna dibandingkan dengan nyanyian warga desa yang berkenalan dengan pihak tuan modern. Oleh sebab itu, hendaknya dalam pem- rumah dari desa-desa lain. Kedua, adalah syu- belajaran IPS di SD hendaknya berimplementasi kuran berupa nazar atau kegembiraan orang tua kedalam budaya-budaya lokal. atas rizki yang telah diperoleh. Berdasarkan pada latar belakang dan gejala Pengaruh keluarga besar memberi warna pada yang tampak di dalam masyarakat Siak Hulu Ka- upacara ini, dimana anak melalui proses sosialisa- bupaten Kampar, peneliti bertujuan mendapat si mengenal aneka ragam orang yang mempunyai gambaran pemahaman secara komprehensif dan cara-caranya sendiri sesuai dengan posisinya da- holistik tentang: 1) Pelaksanaan nyanyian bagandu lam masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kam- masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar. 2) par..Oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam Fungsi nyanyian bagandudalam masyarakat Siak suatu hubungan kebergantungan antara anak de- Hulu Kabupaten Kampar 3) Aplikasi nyanyian ngan agen lain (orang tua dan anggota keluarga bagandudalam pelaksanaan pendidikan IPS di SD. lain) dan lingkungan yang mendukungnya baik da- lam keluarga atau lingkungan yang lebih luas KAJIAN TEORITIS (masyarakat). Untuk mendukung penelitian ini, perlu didahului Disamping itu, nilai-nilai kegotoroyongan, ni- dengan penjelasan beberapa konsep antara lain: lai tenggang rasa, dan nilai keberasamaan dalam hakikat kebudayaan nyanyian bagandu, persepsi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berne- masyarakat terhadap nyanyian bagandu gara, mulai menghilang pada suku Melayu. Oleh karena itu perlu menjaga nilai-nilai asas perseba- Pengertian nyanyian bagandu tian Melayu (Perekat Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara). Hal ini selaras de- Nyanyian baganduh merupakan budaya daerah ngan ungkapan adat Melaya yang mengatakan: yang masuk dalam pembelajaran muatan lokal “Hidup sebanjar ajar mengajar, hidup sedusun (IPS sejarah). Para ahli telah menyatakan bahwa tuntun menuntun, hidup sekampung tolong-me- sejarah memiliki kegunaan. Secara garis besar nolong, hidup senegeri beri memberi, hidup se- terdapat 3 kegunaan sejarah yaitu: (1) eduktif, (2) bangsa rasa merasa” inspiratif, (3) rekreatif dan instruktif.W.J.S. Belum efektifnya penerapan budaya lokal ter- Sejarah juga memiliki guna edukatif karena hadap pembelajaran IPS di tingkat SD dalam sejarah dapat memberikan kearifan bagi yang menghadapi masa depanyang penuh cabaran dan mempelajarinya, yang secara singkat dirumuskan tantangan juga merupakan permasalah dalam pe- oleh Bacon: “histories make man wise”. Sejarah ngenalan budaya lokal bagi masyarakat Siak yang memberikan perhatian pada masa lampau Hulu. Oleh karena itu, budaya Melayu yang me- tidak dapat dipisahkan dari kemasakinian, karena miliki nilai-nilai luhur yang Islami yang sudah te- semangat dan tujuan untuk mempelajari sejarah ruji kehandalannya, harus dikekalkan pada anak- ialah nilai kemasakiniannya. Hal ini tersirat dari anak yang bersekolah di tingkat SD dengan kata-kata Croce bahwa “all history is contemporary 103

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu.... history”, yang kemudian dikembangkan oleh Carr dilihat, diraba, dan difoto. Disebut kebu- bahwa sejarah adalah “unending dialogue between the dayaan fisik. present and the past” dalam Sedyawati (2006: 49- Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan 50). bahwa budaya daerah merupakan istilah yang Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa biasanya digunakan untuk membedakan suatu kedudukannya yang penting dan strategis dalam budaya dari budaya nasional. Budaya daerah pembangunan watak bangsa merupakan fungsi adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang tidak bisa digantikan oleh mata pelajaran yang menempati lokalitas tertentu yang berbeda lainnya. Namun demikian, tujuan pembelajaran dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang sejarah itu tidak sepenuhnya dapat tercapai berada di tempat lain, salah satu contoh budaya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain daerah yang ada di dalam masyarakat suku berkaitan dengan proses pembelajaran lainnya. Pandan Kabupaten Siak yaitu nyanyian budak. Sebelum membicarakan tentang nyanyian IPS adalah salah satu cabang ilmu penge- baganduh untuk meningkatkan kualitas pembe- tahuan yang diajarkan di sekolah. Secara umum lajaran IPS-Sejarah, kita perlu mendefinisikan terdapat pemilahan antara ilmu-ilmu sosial dan budaya terlebih dahulu. Budaya adalah keselu- ilmu alam. Pada tingkat dasar ilmu-ilmu sosial ruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya kemudian menjadi ilmu pengetahuan sosial (IPS) manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan ilmu-ilmu alam menjadi ilmu pengetahuan yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) men- Koentjaranigrat (1999:180). Koentjaranigrat me- jadi cabang ilmu yang menghimpun sejumlah il- ngemukakan bahwa kebudayaan dapat mu-ilmu sosial. IPS dalam kategori keilmuannya digolongkan dalam 3 wujud: adalah ilmu yang diperoleh dari fenomena-feno- 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks mena sosial yang ada di sekitar kita. Fenomena- ide-ide, gagasan, nilai-nilai, noram-norma, fenomena tersebut terlihat secara nyata dalam dan peraturan. kehidupan yang disebut dengan fakta. Fakta ini- Wujud ini merupakan wujud ideal dari lah selanjutnya akan menjadi dasar dalam pe- kebudayaan yang bersifat abstrak (tidak dapat ngembangan sebuah ilmu pengetahuan termasuk diraba, dipegang, atau difoto), berada di alam ilmu pengetahun sosial. Fakta-fakta yang ber- fikiran warga masyarakat di mana kebudayaan sebaran dalam bentuk fenomena sosial tersebut yang bersangkutan hidup. Kebudayaan ideal oleh ilmuan di rumuskan menjadi sebuah rumus- ini disebut pula tata kelakuan yang berfungsi an yang dapat dipahami maknanya sehingga da- mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pat digunakan untuk menjelaskan sebuah feno- kepada tindakan, kelakuan, dan perbuatan mena. Rumusan fakta tersebut disebut dengan manusia dalam masyarakat. Kebudayaan ini konsep. Konsep-konsep yang diperoleh kemu- dikenal dengan istilah adat istiadat di dalam dian digeneralisir sehingga menjadi sebuah teori masyarakat Suku Pandan di Kabupaten Siak yang digunakan untuk menjelaskan sebuah feno- salah satunya adalah nyanyian budak. mena yang lebih kompleks. Misalkan saja pada 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek sebuah desa sebagian besar masyarakatnya tidak aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dapat memenuhi kebutuhan dasar pangannya; dalam masyarakat. tidak bisa makan dengan makanan sehat seba- Wujud kebudayaan ini dinamakan sistem so- gaimana seharusnya. Tidak bisa mempunyai pa- sial, dapat diobservasi, difoto, dan didoku- kaian, tempat tinggal maupun situasi sosial yang mentasi karena dalam sistem sosial ini ter- layak. Fenomena yang terlihat tersebut kemudian dapat aktivitas-aktivitas manusia yang berin- menjadi fakta sosial masyarakat dirumuskan teraksi satu dengan yang lain. Sistem sosial menjadi konsep miskin dan kemiskinan. Konsep merupakan perwujudan kebudayaan yang –konsep digeneralisir menjadi teori tentang ke- bersifat konkret dalam bentuk perilaku dan miskinan. Kenapa terjadi kemiskinan, apa saja bahasa. faktor yang berpengaruh pada kemiskinan yang 3. Wujud kebudayaan sebagai hasil karya terjadi. Bagaimana bentuk kemiskinan yang di- manusia. alami karakteristik, dampak dan cara untuk Wujud kebudayaan ini bersifat konkret dan mengurangi kemiskinan tersebut. berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat Pembelajaran IPS sejak awal dimasukkan ke dalam kurikulum nasional sebagai bagian dari

104 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114 mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tidak ngetahuan khusus untuk dapat mengajarkannya. pernah luput dari permasalahan. Hal ini dise- Dengan demikian, maka tidak dibutuh-kan pula babkan oleh sejumlah faktor yang secara historis cara tersendiri dalam mengajarkanya. Siswa pun juga dipengaruhi oleh pertumbuhan dan per- dianggap dapat menguasainya tanpa harus me- kembangan awal IPS sebagai mata ajar yang nempuh cara tersendiri. wajib di ajarkan di Amerika. Kekokohannya Di sisi lain, proses pembelajaran IPS di ting- sebagai sebuah mata pelajaran yang mesti dides- kat persekolahan mengandung beberapa kele- kripsikan dalam bentuk kurikulum juga dipe- mahan yang antara lain adalah: ngaruhi oleh sejumlah faktor internal Indonesia. 1. Kurang memperhatikan perubahan-peruba- Permasalahan pokok, katakan saja permasalahan han dalam tujuan, fungsi , dan peran PIPS di profesionalisme guru. Pada pendidikan dasar sekolah Tujuan pembelajaran kurang jelas menengah khususnya faktor profesionalisme gu- dan tidak tegas (nourposeful). ru masih menjadi permasalahan yang sulit di- 2. Posisi, peran, dan hubungan fungsional de- atasi. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan ngan bidang studi lainnya terabaikan Infor- kompetensi yang dimiliki, atau latarbelakang masi faktual lebih bertumpu pada buku paket akademik yang dimiliki guru masih banyak di- yang out of date dan kurang mendayagunakan jumpai di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, sumbr-sumber lainnya. Terlebih lagi pada mata pelajaran IPS, anggapan 3. Lemahnya transfer informasi konsep ilmu- bahwa mata pelajaran ini adalah mata pelajaran ilmu sosial Out put PIPS tidak memberi yang sifatnya konseptual, tidak membutuhkan tambahan daya dan tidak pula mengandung pengolahan data sebagaimana mata pelajaran sa- kekuatan (not empowering and not powerful) ins misalnya telah membangun cara pandang ter- 4. Guru tidak dapat meyakinkan siswa untuk sendiri dalam diri guru; bahwa IPS dapat di- belajar PIPS lebih bergairan dan bersungguh- ajarkan oleh guru apasaja dan siapasaja. Bahkan sungguh Siswa tidak dibelajarkan untuk yang lebih parah adalah mata pelajaran IPS membangun konseptualisasi yang mandiri diajarkan oleh seorang yang tidak punya latar be- 5. Guru lebih mendominasi siswa (teacher lakang keguruan, tidak pernah mengikuti pen- centered) Kadar pembelajaran yang rendah, didikan ataupun pelatihan keguruan, atau justru kebutuhan belajar siswa tidak terlayani hanya tamatan sekolah menengah atas atau mad- 6. Belum membiasakan pengalaman nilai-nilai rasah aliyah. Anggapan IPS adalah sebuah mata kehidupan demokrasi sosial kemasyarakatan pelajaran konseptual sehingga dapat diajarkan dengan melibatkan siswa dan seluruh ko- oleh siapa saja, berdampak pada pengembagan munitas sekolah dalam berbagai aktivitas ke- pembelajaran, strategi dan metoda yang digu- las dan sekolah Dalam pertemuan kelas tidak nakan. Ceramah atau mencatat adalah cara yang menggagendakan setting lokal, nasional, dan paling mudah dan dianggap dapat di-gunakan global, khususnya berkaitan dengan struktur dalam mengajarkan IPS di sekolah. Akibatnya sistem sosial dan perilaku kemasyarakatan mata pelajaran IPS semakin jauh dari yang di- inginkan. Bahwa IPS akan dapat membentuk ka- Permasalahan–permasalahan yang muncul rakter, membangun nilai, sikap dan perilaku po- dalam pembelajaran IPS maupun hakikatnya sitif dalam diri siswa bergeser men-jadi sebuah tentu tidak berasal dari proses pembelajaran saja mata pelajaran yang membosankan, tidak begitu tetapi juga temasuk muatan materi dan keca- penting, dapat dihapalkan saja, ter-masuk tidak kapan guru dalam membuat desain pembela- disukai siswa. Keadaan tersebut semakin diper- jaran. Jika sebuah pembelajaran tidak maksimal buruk lagi dengan tidak masuknya IPS ke dalam maka hasilnya tentu saja tidak akan menjadikan Ujian Nasional dan sering sekali hasil ujian be- siswa sebagai produk yang diinginkan dalam tu- berapa mata pelajaran di sekolah yang tidak di juan umum diajarkanya ilmu pengetahuan sosial ujian nasionalkan samasekai tidak menentukan tersebut. Perbaikan demi perbaikan diharapkan atau berkontribusi pada kelulusan seorang siswa. sekali muncul dari seluruh stake holder yang Secara makro, permasalahan pembelajaran terkait dengan materi maupun pembelajaran IPS. IPS, tidak terlepas dari paradigma umum terha- Sebagaimana yang diinformasikan sebelum- dap mata pelajaran IPS an sich. Mata pelajaran nya, materi dalam pembelajaran IPS adalah se- IPS adalah sebuah mata pelajaran yang lebih ber- suatu yang tidak secara langsung ada dan dia- sifat konseptual, padat dan tidak dibutuhkan pe- jarkan di sekolah. Sebelumnya mata pelajaran ini 105

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu.... hanya berbentuk mata pelajaran kewarganegara- Hakikat Kebudayaan Pada Masyarakat Siak an yang secara spesifik berkisar tentang warga- Hulu. negara, bagaimana seharusnya seorang warga- Setiap etnis sebenarnya memiliki kebudayaannya negara dan hal lain yang berkaitan dengan ne- sendiri dan tidak bisa dinilai apakah kebudayaan gara. Namun belakangan berkembang menjadi itu tinggi atau rendah. Penilaian terhadap kebu- disiplin yang menjadi bagian dari ilmu-ilmu so- dayaan berdasarkan ukuran kebudayaan lain pa- sial yang diajarkan di sekolah-sekolah. Oleh ka- da hakikatnya merupakan penilaian positivitas, rena itu secara kurikular materi IPS juga meng- yang beranggapan bahwa budaya suatu etnis alami perkembangan dan penyesuaian dengan lebih tinggi dari etnis lain, dengan menggunakan materi-materi lainnya. tolak ukur budaya etnis lain itu. Secara sederhana, muatan kurikulum pendi- Pandangan ini diturunkan dari teori rasialis dikan IPS adalah meliputi fenomena yang kemu- yang beranggapan bahwa terdapat ketidaksama- dian menjadi fakta. Fakta kemudian membentuk an diantara berbagai ras manusia sehingga suatu kosep yang digeneralisir menjadi teori. Fenome- ras akan lebih unggul dibanding dengan ras lain- na, fakta, konsep, generalisasi dan teori adalah nya di dunia ini. Konsekwensinya adalah mun- hal-hal mendasar dalam ruanglingkup materi dan culnya konsep diskriminan dan eksploitasi satu keilmuan di dalam pendidilan IPS. ras pada ras lainnya.Mahyudin (2003:155) me- nyanyian baganduh Pembelajaran di sekolah ngemukakan budaya adalah wujud dari daya dapat berfungsi sebagai titik tolak untuk upaya cipta, karsa dan rasa manusia. Dengan kebuda- pembentukan jati diri bangsa melalui kesadaran yaan manusia dapat menunjukkan kreativitas diri sejarah dan kesadaran budaya. Sedyawati (2006 dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b: 330-331) mengemukakan kesadaran budaya Budhisantoso (1993:5) mengartikan kebuda- ditandai oleh 4 hal: (1) Pengetahuan tentang yaan sebagai hasil manusia dalam usahanya adanya berbagai kebudayaan yang masing- mempertahankan hidup, meningkatkan taraf ke- masing mempunyai jati diri dan keunggulan- sejahteraannya dengan segala keterbatasan ke- keunggulannya. (2) Sikap terbuka untuk meng- lengkapan jasmaninya serta sumber alam yang hargai dan berusaha memahami kebudayaan- ada disekitarnya. Kebudayaan boleh dikatakan kebudayaan suku bangsa di luar suku bangsanya sebagai perwujudan tanggapan aktif manusia sendiri. (3) Pengetahuan tentang adanya riwayat terhadap tantangan yang dihadapi dalam proses perkembangan budaya di berbagai tahap masa penyesuaian diri terhadap lingkungan. silam. (4) Pengertian bahwa disamping merawat Kebudayaan disini merupakan perilaku ber- dan mengembangkan unsur-unsur warisan buda- pola yang ada di dalam kelompok tertentu yang ya, kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu anggotanya memiliki makna yang sama serta juga sedang mengembangkan sebuah kebuda- simbol-simbol yang sama untuk mengkomuni- yaan baru, kebudayaan nasional. kasikan makna tersebut. Lebih konkret, makna- Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bah- makna yang dimiliki secara bersama terpatri wa budaya masyarakat merupakan sarana untuk dalam sistem simbol budaya seperti bahasa, pa- pembentukan jati diri bangsa melalui kesadaran kaian, dan seni. Menurut Colekta (1999: 1) budaya. Di samping itu, ketika budaya daerah menyatakan bahwa makna yang dimiliki secara telah dikelola dengan baik melalui manajemen bersama ini secara fungsional terwujud melalui warisan budaya yang antara lain dalam bentuk pranata-pranata politik, ekonomi, agama, dan so- tradisi turun temurun dapat dijadikan sebagai sial. Perilaku berpola tersebut merupakan peng- sumber belajar. Dengan kebudayaan, kebutuhan hubung antara struktur dan fungsi kebudayaan fisik manusia dapat tercukupi. Hal itu dapat di- sebagaimana dikomunikasikan secara simbolis. wujudkan karena manusia mempunyai akal dan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa budi sehingga berbeda dengan hewan yang hi- kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya cipta dupnya sekadar naluriah dan alamiah. Apabila manusia yang secara umum dapat diterima oleh kebutuhan pokok (basic needs) sudah terpenuhi, masyarakat luas. Kebudayaan juga dapat berupa manusia mulai ingin menikmati kebutuhan psi- kebisaan, tradisi, benda-benda, prilaku dan kisnya dengan menikmati hasil budaya, di anta- nyanyian-nyanyian yang ada pada masyarakat. ranya kesenian. Timbullah sejarah kesenian seperti seni suara, seni tari, seni ukir.

106 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114

Makna Tradisi Bagi Masyarakat Siak Hulu. Gazalba (2000: 33) mengatakan tradisi dapat berupa norma-norma, norma-norma tersebut Makna tradisi bagi masyarakat adalah sebagai terbagi kepada: (1) cara, (2) kebiasaan, (3) tata wadah ekspresi keagamaan. Tradisi tidak dapat kelakuan, dan (4) adat. Dengan demikian, maka lepas dari masyarakat, sementara masyarakat dapat disimpulkan bahwa tradisi dapat berwujud mempunyai hubungan timbal balik bahkan me- cara-cara melakukan sesuatu, kebiasaan-kebiasa- miliki hubungan kausal dengan agama. Sesuai an, tata kelakuan dan adat tertentu yang terdapat dengan pendapat Ali dalam Bawani (1982: 22) atau dimiliki oleh suatu kelompok, sebagai peng- mengatakan bahwa agama mempengaruhi jalan- ikat sangat efektif bagi tegak berdirinya kelom- nya masyarakat dan pertumbuhan masyarakat pok tersebut. mempengaruhi pemikiran terhadap agama. Di samping itu, makna tradisi bagi masyara- Gessel dalam Yusuf (1991:161) mengemukakan kat juga sebagai benteng pertahanan kelompok, bahwa: “anak pada usia bayi sudah mempunyai tidaklah sulit dipahami karena ciri khas tradisio- perasaan Ketuhanan. Perasaan ini sangat meme- nalitas kelompok tersebut terletak pada kecende- gang peradaban penting dalam diri anak. Oleh rungan dan upaya untuk mempertahankan tradi- karena itu sebaiknya orang tua melakukan hal si secara turun temurun. Terkadang dengan dalih mengenalkan konsep atau nilai agama pada bahwa tradisi leluhur sudah sepantasnya dilesta- anak”. rikan, dengan tujuan untuk melindungi diri dan Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan kelompok dari bermacam-macam sentuhan bu- bahwa agama menuntut pengamalan secara rutin daya modern yang pada umumnya berlawanan dikalangan pemeluknya merupakan keyakinan yang tidak bisa berubah-ubah. Sesuatu yang ti- terhadap apa yang mereka per-tahankan selama dak pernah berubah dan terus menerus dilaku- ini. kan dalam prosedur yang sama dari hari ke hari Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa tra- bahkan dari masa ke masa, akhirnya identik de- disi bagi masyarakat merupakan sebagai penjaga ngan tradisi. Artinya, tradisi bisa muncul dari keseimbangan lahir dan batin. Keseimbangan amaliah keagamaan, baik yang dilakukan tersebut harus padu antara jasmani dengan roha- kelompok maupun perorangan. ni, keduanya berlabuh pada satu tujuan yakni Judistira (1996:86) mengemukakan tradisi terpenuhi ketentraman dan kebahagiaan hidup. adalah kebiasaan sosial yang diturunkan dari satu Keterpaduan baru dapat tercapai jika keduanya generasi ke generasi lainnya melalui proses sosi- berjalan seimbang. Apabila terpenuhi salah satu- alisasi. Tradisi merupakan nilai-nilai dan moral nya saja, maka belum bisa memuaskan kebutuh- nyanyian bagandu masyarakat, karena tradisi merupakan aturan- an seseorang. Misalnya yang di- aturan tentang hal apa yang benar dan hal apa nyanyikan seorang ibu kepada anaknya pada saat yang salah menurut warga masyarakat. Konsep menidurkan anaknya. tradisi itu meliputi pandangan dunia (worldview) Selanjutnya Irwan Efendi (2008:4) menyata- nyanyian baganduh yang menyangkut kepercayaan tentang masalah kan bahwa ayunan atau dapat kehidupan dan kematian serta peristiwa alam diartikan sebagai suatu acara mengayun anak- dan mahkluknya atau konsep tradisi merupakan anak (bayi) secara beramai-ramai dalam sebuah sistem kepercayaan, nilai-nilai, cara serta pola ayunan khusus, disertai nyanyian lagu-lagu berisi berpikir masyarakat. nasehat, petuah, dan doa. Lagu ini dilantunkan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa oleh ibu-ibu remaja putri. Umumnya acara ini makna tradisi bagi masyarakat adalah sebagai diadakan bagi bayi yang berusia beberapa hari pengikat kelompok. Setiap anggota suatu kelom- dan digabungkan dengan pembayaran aqiqah pok pada umumnya terpanggil untuk membang- anak. nyanyian baganduh gakan apa yang ada dan menjadi adat kebiasaan Penggunaan dapat dilaksa- bersama, terutama dihadapan kelompok yang la- nakan pada acara: (1) Penambalan nama atau pemberian nama, (2) acara akad nikah dalam in. Kecendrungan semacam ini bersifat kodrati, sebagaimana dalam firman Allah dalam Surat Al perkawinan suku pandan, dan (3) Qatam al mukminun 53 yang artinya tiap-tiap golongan quran. Adapun dalam spenelitian ini difokuskan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi nyanyian budak pada penambalan nama atau Nyanyian budak mereka (masing-masing). pemberian nama budak. dapat diartikan sebagai acara mengendong bayi sambil menyanyikan lagu-lagu yang berisi pujian rasul, 107

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu.... nasehat, petuah dan sanjungan kepada anak agar Terkadang pisah nyawa dan badan tercapai masa depan yang baik. Nyanyian ini Harapan ibumu yang telah lama menunggu diutamakan bagi ibu-ibu sejumlah 12 orang. Semoga ..... jadi anak sholeh Acara nyanyian baganduh dilaksanakan dirumah Semua yang menghadiri yang melaksanakan hajat. Umumnya acara ini Sebagai saksi diadakan bagi budak yang berusia 7 hari, atau Dalam mengayunkanmu lebih. nyanyian baganduh dilaksanakan oleh group Diiringi shalawat nabi yang sudah terlatih, biasanya dari group kesenian Sebagai kelaziman yang bernuansa islami. Yang telah disyariatkan Sebelumnyanyian baganduh dimulai, diawali de- Semoga ...... berbakti pada ibu bapak ngan kegiatan berjanji yang semuanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Pada waktu pelaksanaan Nyanyian Bagandu (Buah Hati Ibu dan nyanyian baganduhini group dibagi menjadi dua re- Ayah) gu, regu pertama berada pada bagian kepala anak Indung-indung sayang yang sedang digendong oleh ibu dari budak yang Timang-timang sayang bersangkutan. Regu kedua berada pada bagian Hari sudah larut malam kaki. Disamping itu juga tersedia hidangan yang Tidurlah anakku sayang berupa nasi kunyit dan telur merah. Nyanyian di- Engkau buah hatiku lakukan secara bergantian dan bisa juga dilaksa- Ibu sayang padamu nakan secara bersamaan (dipadukan), namun Kepada allah ta’ala tidak menggunakan kompang atau rebana. Selalu ibu berdo’a Selesai lagu pertama, dilanjutkan dengan lagu Semoga engkau dewasa kedua dan seterusnya sampai lagu ke duabelas Menjadi anak soleha sebagai penutup yang dinyanyikan secara bersa- Menolong ayah bunda ma-sama, setelah itu maka selesailah acara nya- Buah hati ibu nyian baganduh untuk kegiatan pemberian nama Buah hati ayah budak. Selesai acara tersebut maka para penyanyi Engkau sayang ibu diberi buah tangan berupa nasi kunyit, dan telur Engkau sayang ayah merah Engkau anak manis Irwan Effendi (2008:4) mengemukakan bah- Janganlah menangis wa makna dan tujuan tradisi nyanyian baganduh Sumber: Irwan Effendi (2008:5-6) atau ayunan budak adalah sebagai ungkapan ke- gembiraan dan rasa syukur kepada tuhan atas la- Berdasarkan uraian diatas, tampak bahwa hirnya putra-putri dengan selamat dan sehat ser- pelaksanaan upacara nyanyian bagandu memuat ta nantinya bisa menjadi anak yang berguna bagi makna filosofi yang diwariskan dari nenek bangsa. Ungkapan syukur dari ayah dan ibu bayi moyang masyarakat suku Pandan. Upacara terlihat dari ungkapan lirik-lirik lagu yang dinya- nyanyian bagandu ini sarat dengan pesan-pesan nyikan oleh group kesenian. Dapat disimak di moral dan harapan baik bagi sang budak bila bawah ini: nanti tumbuh dewasa. Kesetiaan masyarakat Siak Hulu terhadap tradisi nyanyian bagandu secara Lagu nyanyian bagandu (makna dalam umum memberi kesan adanya sifat mengikuti pesan) apa yang dilakukan orang tua dengan maksud Anakku sayang oh anakku sayang menjaga identitas diri masyarakat tersebut. Kini masanya kau akan diayunkan Menjalankan syariat Fungsi Nyanyian Baganduh Dalam Nabi allah ibrahim Kehidupan Anak Masyarakat Siak Hulu Sebagai hamba ambi’ya Sekelompok manusia yang hidup bersama dapat Yang dikasihi allah diartikan sebagai masyarakat. Sehubungan Tersebut ...... khalifullah dengan itu, masyarakat merupakan kesatuan Tetesan darah ibumu hidup yang saling berhubungan dan secara Sebagai bukti kontinu terikat oleh kebiasaan dan identitas Dalam perjuangan melahirkanmu bersama. Koentjaraningrat (2007: 321) menyata- Betapa kesakitan

108 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114 kan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok yang didasari dengan insting. Penelitian me- manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama, nunjukkan bahwa orang tua menggoyang- sehingga mereka dapat mengorganisasikan diri- goyang bayinya 60 hingga 70 kali dalam satu nya dan berfikir tentang dirinya sebagai suatu menit, hampir sama dengan detak jantungnya. kesatuan sosial dan batas-batas tertentu. Dari Jackson (2008:88) menambahkan bahwa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa “mengapa bayi suka di goyang-goyang. Ka- masyarakat merupakan sekelompok manusia rena bayi sudah menghabiskan waktu sem- yang tersebar, yang mempunyai tradisi, sikap dan bilan bulan dalam rahim ibunya. Seperti para perasaan persatuan yang sama. penumpang yang baru turun dari kapal pesiar, Pada umumnya setiap masyarakat dipersa- mereka agak asing berada di daratan yang tukan dengan kesamaan perasaan. Iver dalam kering. Beberapa tahun kemudian mereka Sukanto (2008: 117) mengemukakan bahwa akan mencari kenyamanan dalam ayunan, ke- kesamaan perasaan dikenal dengan istilah tika ditinggalkan agak lama di tempat tidur- “Community sentimens”. Adapun unsur pembentuk nya, sang anak akan menggoyangkan tubuh- kesamaan perasaaan atau community sentimens nya dengan beriarama agar mendapatkan adalah: kenyamanan yang mereka butuhkan”. 1. Seperasaan. c. Membuat si anak merasa aman Adalah bersumber dari adanya hasrat d. Membuat si anak bahagia. Cara yang sering untuk mengidentifikasikan diri kepada dilakukan adalah: menyanyikan bersama bayi, sebanyak-banyaknya orang. menarilah bersama bayi, alihkan perhatian 2. Saling memerlukan. bayi, bicaralah pada bayi, biarkan bayi anda Yakni adanya perasaan yang satu, dan tidur. diper-lukan lagi oleh yang lain, adanya e. Membantu perkembangan fisiknya independen kepentingan antara sesama Ketika sedang mengayun-ayun terjadi sentuh- anggota masyarakat. an antara kulitnya dengan buah hati. Kulit 3. Sepenanggunggan. merupakan organ perasa bagi manusia, yakni Adalah adanya perasaan bahwa mereka dari ujung kaki sampai kepala adalah area secara pasti mempunyai peranan baik dan yang sensitif bila disentuh. Begitu pula ketika tugas untuk kelompoknya. mereka sudah lahir sentuhan tersebut akan Biasanya antara orang dalam suatu sistem so- membuat pertumbuhan dan kesehatan bayi sial yakni satuan dari interaksi sosial yang kemu- lebih bagus ketimbang anak-anak yang jarang dian membentuk struktur. Lebih lanjut ia me- disentuh, dibelai, dan didekap. ngatakan bahwa secara khusus dan lebih rinci tentang unsur sistem sosial dalam masyarakat Dengan demikian, berdasarkan pengalaman adalah tentang status. Status sangat erat hubung- tersebut dengan sendirinya telah mengajarkan annya dengan peranan seseorang sesuai hak dan anak tentang ritme gerakan sang ibu. Oleh kewajibannya, status pelaksanaan hak dan kewa- karena itu ia lahir berada dalam dekapan orang jiban itu didasarkan pada norma-norma sosial tua mengingatkan si anak pada kenyamanan di yang dianggap sebagai pengawal perilaku indivi- dalam rahim. Sehingga nyanyian sang ibu akan du agar sesuai dengan status yang dimilikinya. menenangkan anak, dan menidurkan anak dalam Menurut Sukarini (2008:12) menyanyikan waktu singkat. bagandu ternyata banyak manfaatnya, yakni: a. Ketika anda menimang buah hati anda, maka Teknik dan Alat Pengumpul Data akan terjadi berbagai kontak positif, misalnya Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk jika kebetulan mata anda dan si kecil beradu, menghimpun data dan informasi maka penulis anda akan tersenyum dan mengajak si kecil memilih cara yang dikemukakan oleh Maleong, berbicara, lalu biasanya si kecil akan mem- yakni observasi lapangan, wawancara, studi balas dengan bahasa bayinya. Hal seperti ini dokumenter, kajian pustaka, catatan lapangan, akan membantu perkembangan psikis dan dan rekaman data. Kesemuanya dilakukan de- kognitif buah hati anda. ngan tujuan untuk memperoleh data dan infor- b. Bayi merasa tenang karena ada kontak fisik masi secara lengkap dan menyeluruh tentang dan bathin dengan sang ibu dan ayah. Meng- goyang-goyang bayi merupakan tindakan 109

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu.... nyanyian bagandu masayarakat Siak Hulu kukan rekonstruksi dan penyusunan ulang Kabupaten Kampar. semua data yang dapat direkam dari lapangan. Secara rinci dapat dikemukakan bahwa pene- litian ini menggunakan teknik pengumpulan data HASIL PENELITIAN sebagai berikut: Setiap etnis sebenarnya memiliki kebudayaannya 1. Observasi lapangan, yakni melakukan penga- sendiri dan tidak bisa dinilai apakah kebudayaan matan tentang kesiapan sumber daya manusia itu tinggi atau rendah. Penilaian terhadap kebu- yang mencakup nyanyian bagandu masyara- dayaan berdasarkan ukuran kebudayaan lain pa- kat Siak Hulu Kabupaten Siak Hasil dari da hakikatnya merupakan penilaian positivitas, pengamatan tersebut disusun dalam bentuk yang beranggapan bahwa budaya suatu etnis le- catatan lapangan berdasarkan apa yang dili- bih tinggi dari etnis lain, dengan menggunakan hat, didengar, dialami, dirasakan, dan dipikir- tolak ukur budaya etnis lain itu sebagai bahan kan peneliti selama berlangsungnya pengum- perbandingan, dalam kajian budaya dan pulan data dan selanjutnya direfleksikan. antropologi. 2. Wawancara, yakni dilakukan untuk melengka- Salah satu budaya yang masih tetap diles- pi dan memperdalam hasil penelitian yang te- tarikan oleh masyrakat Siak Hulu Kabupaten lah disusun dalam bentuk catatan lapangan. Kampar adalah nyanyian bagandu, seiring dengan Adapun wawancara ini bertujuan untuk perkembangannya nyanyian bagandu masyarakat menggali data dan informasi dari orang yang Siak Hulu tidak hanya dilakukan oleh ibu-ibu dianggap potensial atau kompeten memiliki wirid pengajian Siak Hulu Kabupaten Kampar informasi yang banyak mengenai masalah pada saat menidurkan anaknya, akan tetapi pada yang diteliti, dalam penelitian ini yaitu buda- saat acara aqiqahan juga nyanyian bagandu yawan dan masyarakat/penduduk Ma- dinyanyikan bahkan nyanyian bagandu dimasukkan syarakat Siak Hulu. dalam pelajaran IPS di sekolah dasar. 3. Studi dokumentasi dan kajian pustaka, yakni

bertujuan untuk mempelajari berbagai aspek Pelaksanaan Nyanyian Budak Pada seperti: nyanyian bagandu, cara menyanyikan Masyarakat Siak Hulu Kabupaten Kampar. nyanyian bagandu, kegunaan nyanyian bagan- du, dan pelaksanaan nyanyian bagandu pada Salah satu budaya yang masih melaksanakan masyarakat Siak Hulu. Teknik tersebut digu- nyanyian bagandu adalah masyarakat Melayu Siak nakan untuk mencatat data yang terdapat Hulu. Nyanyian bagandu ini merupakan suatu dalam dokumen dan memperoleh gambaran bentuk tradisi yang dilakukan ibu-ibu ketika akan lengkap tentang kondisi dokumen tersebut, menidurkan anaknya disertai lagu-lagu berisi sedangkan kajian pustaka bertujuan untuk nasehat, petuah dan doa. Melalui tradisi ini memperoleh informasi sehubungan dengan masyarakat dapat menyampaikan maksud dan publikasi yang berkaitan dengan penelitian tujuan kepada anaknya yang masih bayi, dan doa lapangan. kepada Allah SWT berupa harapan kepada 4. Catatan lapangan, yakni membuat catatan anaknya semoga kelak anaknya berbakti kepada lapangan setelah dilakukan pengamatan dan orang tua, masyarakat, bangsa dan agama. hasil interaksi dengan subjek yang diteliti. Ca- Pelaksanaan tradisi nyanyian bagandu secara tatan lapangan dibuat dalam dua bentuk; (1) umum diperuntukkan pada anak yang berusia catatan deskriptif yang merupakan catatan kurang dari satu tahun, sesuai dengan kemam- yang dirinci dan akurat mengenai apa yang puan orang tua. M.Jazah dalam Skripsinya Nya- dilihat, didengar, dan dialami, (2) catatan rela- nyian Bagandu dalam Masyarakat Melayu Siak tif yang dibuat berdasarkan catatan deskriptif Hulu Penarikan Kecamatan Lipat Kain menga- yang berisi kerangka berpikir, gagasan atau takan bahwa nyanyian Bagandu telah ada sejak kepedulian peneliti. zaman nenek moyang yang digunakan untuk 5. Rekaman data, yakni membuat membuat re- menidurkan anak. kaman data dengan langkah-langkah sebagai Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjatmoko berikut: (1) merekam data dilokasi yang dapat (2000:65) mengemukakan bahwa keberagaman menggambarkan latar belakang masalah, pro- manusia, pada saat yang bersamaan selalu di- ses dan peristiwa yang merupakan keselu- sertai dengan identitas budayanya masing- ruhan kegiatan pengumpulan daya (2) mela- masing yang berbeda-beda di masyarakat. Seiring

110 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114 dengan perkembangan zaman naynyian bagandu disertai nyanyian lagu-lagu berisi nasehat, pe- tidak hanya dilakukan oleh para ibu yang ingin tuah, dan doa. Lagu ini dilantunkan oleh ibu-ibu menidurkan anaknya, akan tetapi nyanyian remaja putri. Umumnya acara ini diadakan bagi budak juga dilaksanakan pada saat acara bayi yang berusia beberapa hari dan digabung- aqiqahan. kan dengan pembayaran aqiqah anak. Adapun prosesi nyanyian bagandu yaitu pem- bawa acara mempersilahkan salah seorang Fungsi Nyanyian bagandu bagi masyarakat ustadz laksanakan inspektur upacara menyam- Siak Hulu. paikan amanat, nasehat dan ungkapan terima Masyarakat Suku Pandan dalam hal menyanyi- kasih kepada sang pencipta karena terlaksananya kan nyanyian bagandu sudah bukan merupakan hal yananyian bagandu acara n Setelah ceramah dari yang aneh. Setiap anak mau tidur atau mena- ustadz acara dilanjutkan dengan pidato dari tuan ngis, maka si ibu lantas menyanyikannya. Ketika rumah atau orang tua dari anak, kemudian anda menimang buah hati anda, maka terjadi nyanyian bagandu barulah prosesi dilaksanakan. berbagai kontak positif, misalnya jika kebetulan nyanyian bagandu Prosesi diawali dengan men- mata anda dan si kecil beradu, anda akan cukur rambut bayi, tabur tepung tawar dan tersenyum dan mengajak si kecil berbicara, lalu ditutup dengan do’a kemudian makan bersama, biasanya si kecil akan membalas dengan bahasa makna cukur rambut kepala bayi adalah akan bayinya. Hal dapat membantu perkembangan membuat kepala bayi menjadi kuat, pori-porinya psikis dan kognitif buah hati anda.Bayi akan jadi terbuka, indra penglihatan, penciuman, dan merasa tenang karena ada kontak fisik dan pendengarannya akan bertambah tajum. Sedang- bathin dengan sang ibu dan ayah. Adapun fungsi kan makna yang bersifat sosial, yaitu dengan nyanyian budak pada masyarakat suku Pandan menyedekahkan atau emas seberat rambut yang masih melekat sampai saat ini adalah: bayi kepada orang yang membutuhkan atau a. Pembentukan Moral atau Etika orang miskin. Hal itu dapat menumbuhkan jiwa b. Transformasi Pendidikan silaturahmi, kasih sayang dan perhatian. Kemu- c. Pembentukan Jati Diri dian acara dilanjutkan dengan mengayun anak d. Sebagai Benteng Masuknya Budaya Asing atau bayi (budak) secara beramai-ramai dalam Menurut Arnold Gessel di dalam Syamsu sebuah ayunan khusus. Yusuf LN. (1991:161) bahwa anak pada usia bayi Disamping itu, makna yang terkandung da- sudah mempunyai perasaan Ketuhanan. lam simbol-simbol upacara: Perasaan ini sangat memegang peradaban 1. Tepak maknanya raja pemerintahan penting dalam diri anak. Tenas Effendy 2. Sirih maknanya pucuk adat (2003:21) juga menjelaskan bahwa oang Melayu 3. Gambir maknanya cerdik atau pandai menyadari pula bahwa sejak dini kepada anak 4. Tepung tawar maknanya orang tua haruslah ditanamkan nilai-nilai luhur agama, 5. Memotong kerbau atau kambing menunjuk- budaya dan nrma-norma sosial yang hidup kan ketinggian status sosial ekonomi penye- dalam masyarakat. lenggara upacara. Juga melambang-kan agar Dalam keluarga ibu sangat berperan dalam anak nantinya diharapkan banyak member memenuhi kebutuhan anak secara langsung baik pengorbanan kepada masyarakat, bangsa dan lahir maupun batin. Cara yang mudah dilakukan agamanya. leh ibu-ibu Suku Pandan dalam rangka mem- berikan pendidikan kepada anak-anak yang ber- Kerbau menurut kebiasaan sehari-harinya a- usia asuhan adalah dengan melakukan nyanyian- dalah mandi, makan, berusaha, diikat berpilin ti- nyanyian yang disebut dengan nyanyian bagandu ga maknanya adalah kepatuhan. Kambing selalu yang dinyanyikan pada waktu menidurkan anak. mencari makan keluar, lalu pulang kekandang M.I.Soelaeman (1999:25) mengatakan bahwa maknanya apabila pergi merantau hendaknya keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang membawa tabungan, misalnya berupa ilmu pertama dan utama bagi anak-anak. Jadi pendi- kembangkanlah untuk daerah. dikan anak-anak bermula dari keluarga. Masyara- Irwan Efendi (2008:4) menyatakan bahwa kat Melayu tentu punya ciri khas atau jati diri nyanyian budak ayunan atau dapat diartikan seba- yang dapat membedakan dengan suku bangsa gai suatu acara mengayun anak-anak (bayi) seca- yang lain. Salah satu tradisi pada masya-rakat ra beramai-ramai dalam sebuah ayunan khusus, 111

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu....

Melayu adalah lagu nyanyian bsgandu dapat sebagai peserta didik lebih mudah memahami pelajaran, salah satu jati diri masyarakat Melayu umumnya hal ini ditandai dengan keaktifan siswa di kelas dan masyarakat Melayu masyarakat Siak Hulu. dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Di- Lagu nyanyian bagandu selain sebagai jati diri samping itu, setiap budaya yang ada harus diles- juga dapat sebagai benteng masuknya pengaruh tarikan, dalam melestarikan budaya hendaknya budaya asing yang tidak sesuai dengan adab re- guru-guru yang mengajar di SD harus meng- sam masyarakat Melayu. Terutama benteng bagi ajarkan budaya setempat terutama pada saat pe- lagu-lagu rok dari Barat yang tempo musiknya lajaran IPS, karena tujuan pembelajaran IPS keras dan cepat ditambah lagi dengan pakaian sendiri adalah menciptakan warga negara yang penyanyinya yang tidak menutup aurat yang baik dan paham terhadap norma-norma yang akan dapat mempengaruhi perkembangan budi ada di masyarakat. pekerti anak-anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Sedyawati (2006b: 330-331) mengemukakan kesadaran bu- Aplikasi Nyanyian Bagandudalam daya ditandai oleh 4 hal: (1) Pengetahuan ten- Pembelajaran IPS tang adanya berbagai kebudayaan yang masing- Nyanyian bagandu merupakan budaya daerah yang masing mempunyai jati diri dan keunggulan- masuk dalam pembelajaran IPS karena pem-be- keunggulannya. (2) Sikap terbuka untuk meng- lajaran IPS diberikan untuk mendidik siswa hargai dan berusaha memahami kebudayaan- menjadi warganegara yang baik. Sehingga ap- kebudayaan suku bangsa di luar suku bangsanya likasi nyanyian bagandu dalam pembelajaran IPS sendiri. (3) Pengetahuan tentang adanya riwayat adalah sebagai pembentukan jati diri bangsa, perkembangan budaya di berbagai tahap masa meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dan silam. (4) Pengertian bahwa disamping merawat pelestarian budaya lokal. dan mengembangkan unsur-unsur warisan Budaya yang ada pada masyarakat seperti nya- budaya, kita sebagai bangsa Indonesia yang nyian bagandu merupakan sarana untuk pemben- bersatu juga sedang mengembangkan sebuah tukan jati diri bangsa melalui kesadaran sejarah kebudayaan baru, kebudayaan nasional. Berda- dan kesadaran budaya, kaitan nyanyian budak sarkan hasil yag didapat bahwa pembelajaran dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial nyanyian bagandu jangan harus diajarar atau adalah meningkatkan kualitas pembela-jaran se- dimasukan dalam kurikulum SD karena dengan jarah dan IPS. Ketika budaya daerah telah dike- pembelajaran ini siswa atau anak didik akan lola dengan baik melalui manajemen warisan bu- paham dan mengerti makna dan pentingnya daya yang antara lain dalam bentuk tradisi turun nyanyian bagandu, karena maknanya banyak temurun dapat dijadikan sebagai sumber belajar. terkandung warisan budaya dan juga terkandung Langkah ini perlu dilakukan agar proses pembe- ajaran-ajaran agama yang akan sangat berguna lajaran berlangsung tidak monoton atau lebih untuk kehidupan anak-anak yang akan datang, bervariasi. KESIMPULAN Hal ini sesuai dengan pendapat Kartodirdjo (1994a dan 1994b).Dalam hubungannya guna Berdasarkan temuan penelitian nyanyian bagandu edukatif dan inspiratif dari sejarah, dapat dike- masyarakat Siak Hulu dan implementasinya bagi mukakan bahwa sejarah memiliki kaitan yang pendidikan IPS dapat disimpulkan sebagai sangat erat dengan pendidikan pada umumnya berikut: dan pendidikan karakter bangsa pada khususnya. 1. Pelaksaan nyanyian bagandu masyarakat Siak Melalui sejarah dapat dilakukan pewarisan nilai- Hulu pada awalnya dilakukan oleh ibu-ibu nilai dari generasi terdahulu ke generasi masa pada ssat menidurkan anaknya dengan kini. Dari pewarisan nilai-nilai itulah akan me- menyanyikan nyanyian bagandu yang berisi numbuhkan kesadaran sejarah, yang pada gili- berupa syair-syair nasehat dan religi dengan rannya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan tujuan supaya kelak nanti anak tersebut dapat watak bangsa. berbakti kepada orang tua dan menjalankan Dalam meningkatkan pembelajaran IPS hen- agama dengan benar. Akan tetapi seiring daknya diajarkan budaya setempat (nyanyian perkembangan jaman nyanyian juga dilaksa- buagandu pada mayarakat Siak Hulu) karena nakan pada saat aqiqahan. Adapun prosesi dengan mencohtohkan budaya-budaya yang ada pelaksanaan nyanyian bagandu pada Masya-

112 Sosial Budaya, Vol. 13, No. 1, Juni 2016, pp. 101 - 114

rakat Siak Hulu pada saat aqiqahan diawali rupakan warisan budaya harus dipertahankan, dengan mencukur rambut bayi, tabur tepung dipelihara agar generasi berikutnya tidak ke- tawar dan ditutup dengan do’a kemudian hilangan nilai-nilai budaya luhurnya. makan bersama, makna cukur rambut kepala 3. Dinas Pendidikan dan Olahraga serta Kantor bayi adalah akan membuat kepala bayi Departemen Agama Kabupaten Kampar menjadi kuat, pori-porinya jadi terbuka, indra harus mengembangkan budaya Melayu penglihatan, penciuman, dan pendengarannya khususnya nyanyian bagandu dalam pendidikan akan bertambah tajum. Sedangkan makna IPS. yang bersifat sosial, yaitu dengan menye- 4. Untuk Sekolah dasar pembelajaran IPS SD dekahkan perak atau emas seberat rambut muatan lokalnya masukan materi nyanyian bayi kepada orang yang membutuhkan atau bagandu. orang miskin. Hal itu dapat menumbuhkan ji- 5. Penelitian lain yang mengkaji nyanyian bagandu wa silaturahmi, kasih sayang dan perhatian. secara lebih kompleks agar nyanyian bagandu Kemudian acara dilanjutkan dengan menga- dapat diangkat menjadi budaya masyarakat yun anak atau bayi (bagandu) secara beramai- Riau dan alat pendidikan anak usia dini. ramai dalam sebuah ayunan khusus. Sehingga upacara nyanyian bagandu tetap 2. Fungsi dari nyanyian bagandu bagi masyarakat lestari di bumi Melayu jangan dihilangkan. Siak Huluadalah: (a) sebagai pembentukan Karena ini merupakan warisan leluhur dari moral atau etika, (b) sebagai transformasi nenek moyang kita. pendidikan, baik pendidikan moral maupun pendidikan agama, (c) pembentukan jati diri, DAFTAR PUSTAKA nyanyian bagandu merupakan jati diri ma- Abdulsyani. 1994. Sosiologi Sistematika, Teori syarakat suku pandan yang telah diajarkan se- dan Terapan, Jakarta: Bumi Aksara cara turun temurun, (d) sebagai benteng ma- suknya budaya asing, nyanyian bsgandu dapat Almalik, 2004. Skripsi. Fungsi Ungkapan Tradi- mencegah atau sebagai benteng budaya- sional Pantang Larang Dalam Pendidikan budaya luar yang dapat merusak generasi Keluarga di Desa Alampanjang Kecamatan muda. Kampar Kabupaten Kampar, 3. Aplikasi nyanyian bagandu dalam pelaksanaan Ani Rostiyah. 1994. Fungsi Masyarakat Tradi- pembelajaran IPS adalah: (a) merupakan sara- sional Bagi Masyarakat Pendukungnya. Jakar- na untuk pembentukan jati diri bangsa mela- ta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan lui kesadaran sejarah dan kesadaran budaya, (b) untuk meningkatkan kualitas pembelajar- Budhisantoso. 1983. Corak dan Kebudayaan In- an sejarah dan IPS atau sumber belajar, (c) donesia (makalah) disampaikan dalam Kon- sebagai sarana pelestarian warisan budaya lo- sorsium Sastra dan Filsafat Indonesia kal sehingga budaya-budaya lokal tetap ter- Colleta. Nat J dan Kayam, Umar. Kebudayaan jaga dengan baik. dan Pembangunan Sebuah Pendekatan Ter- hadap Antropologi Terapan di Indonesia, SARAN-SARAN Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Penelitian sederhana terhadap makna nyanyian Cassirer, 1987, Manusia dan Kebudayaan, Re- bagandu pada masyarakat Siak Hulu Kabupaten daksi K Bertens dan Nugraha, Jakarta: Kampar merupakan langkah awal untuk me- Gramedia maknai tradisi ini sebagai suatu cipta, karsa masyarakat dan sangat perlu untuk dilanjutkan Demorah Jackson, 2008. Cara Berbicara dengan dengan penelitian yang lebih akurat dan penulis Bayi, Yogyakarta: Think menyarankan hal-hal sebagai berikut: Edi Soegito. Ds.Dkk.2001. Bahasa Indonesia 1. Nyanyian bagandu sebagai bukti budaya masya- Kelas 2 Program Paket B Setara SLTP. rakat Siak Hulu perlu dilestarikan dengan Lubuk Agung.Bandung tidak mengurangi makna dan tujuannya. Effendi, Irwan dan Nasution, Muslim, 2008, 2. Institusi adat atau masyarakat Kampar khu- Lagu Ayun Budak Rampai Budaya Melayu susnya Masyarakat Siak Hulu Kabupaten Bekerjasama dengan Penerbit Adicita, Kampar upacara nyanyian bagandu yang me- Yogyakarta 113

Emilia Susanti: Nyanyian Bagandu Masyarakat Siak Hulu....

Elmustian Rahman.Dkk. 2003. Alam Melayu, Muhajir, Nong, 1989, Metode Penelitian Ku- Sejumlah Gagasan Menjemput Keagungan. alitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin UNRI Press. Pekanbaru Notosusanto, Nugroho. 1979. Sejarah Demi Ma- Faisal Sanafiah, 1990, Penelitian Kualitatif Da- sa Kini. Jakarta: UI Press. sar-Dasar dan Aflikasi, IKIP Malang: Y.A.3 Pramono, Wahyu, 1998, Kekuatan dan Imam Bawani. 1993, Tradisionalisme dalam Kelemahan Penelitian Kualitatif, Jurnal Pendidikan Islam, Surabaya, Al-ikhlas Antropologi, Padang: Universitas Andalas Ismidarmi.2003. Skripsi Usaha-usaha Preventif Pelly, Usman, 1996, Teori-teori Sosial Budaya, yang dilakukan oleh Orang Tua kepada Anak Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Dalam Menanggulangi Bahaya Penyalahguna- Mutu Tenaga Kependidikan, Departemen an Narkobadi Kampung Sukaharjo Pekan- Pendidikan dan Kebudayaan baru, UNRI. Pekanbaru Ralp Linton. 1983, Naturalistic Inquiry, New Kartodirdjo, Sartono. 1994a. Kebudayaan Pem- Delhi, Sage Publication Inc bangunan dalam Perspektif sejarah. Yogya- Said Hamid Hasan. 1997. Pendidikan IPS 2 U.T karta: Gajah Mada University Press Jakarta ------, 1994. Pembangunan Bangsa Tentang Sedyawati, Edi. 2006b. Budaya Indonesia: Kajian Nasionalisme, Kesadaran dan kebudayaan arkiologi, seni, dan sejarah. Jakarta: rajawali nasional. Yogyakarta: Aditya Media. Press Koentjaraningrat, 1987, Pokok-Pokok Antropo- Simanjuntak, Posman, 1996, Berkenalan dengan logi Sosial, Jakarta: PT Dian Rakyat Antropologi, Jakarta: Erlangga ------, Pengantar Antropologi II, Ja- Soemardjan, Selo, 1982, Teori Sosiologi tentang karta: Sinar Harapan Pribadi dalam Masyarakat, Jakarta: Ghalia ------, 1984, Kebudayan Mentalitas dan Indonesia Pembangunan. Jakarta: Gramedia Syamsu Yusuf L.N.1991. Psykologi Perkem------, 1986, Pengantar Ilmu Antro- bangan Anak dan Remaja. Remaja pologi. Jakarta: Aksarabaru. Rosdakarya. Bandung Lembaga Adat Melayu Daerah Riau. 1991. Adat Tenas Effendi. 2003. Tunjuk Ajar dalam Pantun Istiadat dan Upacara Perkawinan di Bekas Melayu. Adi Cita. Yogyakart Kerajaan Pelalawan. Lembaga Adat Melayu Utami Sukarini, 2008, The Fower of Timang- Riau. Pekanbaru Timang, Jakarta: Kata Buku Lauer, H, Robert, 1993, Perspektif tentang Peru- Watsy Soemanto. 1993. Sekuncup Ide Opera- bahan Sosial, Jakarta: Rineka Cipta sional Pendidikan Kewiraswastaan. Bumi Ak- Mahidin, 1981, Adat dan Kebudayaan Pasir Pa- sara. Jakarta ngaraian, Pekanbaru Widja, G. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah M.I Soelaeman. 1994. Pendidikan Dalam Ke- Dalam Perspektif Pendidikan. Semarang: luarga. Alfabeta. Jakarta Satyawacana.

114