STRATEGI DAKWAH MAJELIS SYABABUL KHEIR DALAM MENCIPTAKAN GENERASI MUDA CINTA SHALAWAT DI BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh: Syarif Hidayatullah NIM: 11140510000113

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1441 H / 2019 M

ABSTRAK Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir dalam Menciptakan Generasi Muda Cinta Shalawat di Bogor Syababul Kheir Adalah majelis yang berdiri pada Bulan Mei 2010 yang dipimpinan Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf. Kegiatannya Syiar serta Dakwah Islam, disamping itu merupakan wadah pembinaan generasi muda guna menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah berguna bagi bangsa terutama Agama. Berdasarkan konteks diatas maka tujuan penulisan ini untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaaan mayornya bagaimana strategi dakwah Majelis Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di Bogor? minornya apakah perencanaan? Bagaimana inplementasi? Seperti apa evaluasi strategi dakwah Majelis Syababul Kheir? Teorinya adalah teori strategi Fred R. David. Bahwa strategi ada beberapa tahapan-tahapan yaitu perumusan atau visi misi, penerapan strategi yang berarti kinerja dan evaluasi merupakan penilaian berjalan atau tidak berjalan dengan baik. Strategi dawkah Majelis Syababul Kheir memperkenalkan nabi Muhammad SAW pada anak muda andai sudah mencintainya niscaya berubah. Cara dakwahnya menyajikan sesuatu yang baru yang akan mereka cintai dan merangkul dengan dituruti terlebih dahulu tidak langsung menolak usul agar tidak kecewa. Jika mereka sudah senang baru sisipkan dakwah dengan bercerita tentang Rasulullah, akhlaknya, kisah hidupnya, perjuangannya, keteladananya, kemuliaannya, dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang para habaib, para wali dan seterusnya. Perencanaaan ciptakan brand image, inventarisir, event, media, program kajian kitab, syiar, paguyuban, milad dan ramadhan. Implementasinya branding pesonality, format acara, panggung dan lapangan. Evaluasi rekrut orang tua, pendanaan dan masalah jamaah liar. Kata kunci : anak muda, dakwah, cinta, shalawat dan Rasulullah

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada umat manusia. Shalawat dan taslim semoga selalu tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan dunia serta akhirat. Atas selesainya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan materil dan moril berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terimakasih dengan tulus kepada kedua orangtua penulis, Ibu- ku Mulyanah dan Amati-ku Gamar yang senantiasa mencurahkan cinta, kasi sayang, pengertian, serta do’a yang selalu mengiringi disetiap langkah penulis dalam menjalankan aktifitas, seingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, guna memenuhi syarat kelulusan. Selanjutnya penulis banyak ucapkan terimaksih yang tulus kepada setiap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah: 1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., M.A, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii

2. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku dekan fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si, selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan pembimbing akademik yang telah memberikan motivasi serta dorongan agar skripsi penulis untuk segera diselesaikan. 4. Bapak H. Zakaria, MA sebagai pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatianya kepada penulis dalam memberikan pengarahan dan petunjuk tatacara penulisan skripsi dengan baik. 5. Bapak Keke, terimakasih banyak atas bantuan dan dukungannya selama proses saya berkuliah di UIN Syarif Hidayaullah. Semoga selalu diberi keberkahan hidupnya. 6. Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf, terimasih atas izinnya meneliti Majelis Syababul Kheir dan kepada seluruh crew Majelis terutama Bang Ade dan Bang Syapi’i. Semoga selalu diberi keberkahan hidupnya. 7. Segenap Bapak/Ibu Dosen beserta staf dan jajaranya Fakultas Dakwah dan Ilmu Konunikasi serta seluruh civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu begitu banyak, berkat do’a dan arahan Bapak/Ibu

iii

sampai sekarang ini sehingga penulis menyelesaikan studi. 8. Untuk keluarga besar penulis, terimakasih banyak yang tak terhingga, yang selama ini selalu mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan ini. 9. Untuk Almamater keluarga besar MI PUI, Pondok Darut Tafsir, Kahfi BBC Motivator School dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Guru-guru yang sudah banyak memberikan kesabdaran dan ilmu semoga sehat selalu dan istiqomah. 10. Untuk teman-teman Jurusan Komunikasi Peyiaran Islam, terima kasih banyak. Penulis mendoakan semoga kebaiakan kita semua dibalas Allah SWT. Dwiki, Mas Dika, Hanif, Aras, Ihsan, Rofi, Hasyim dan semua yang tidak disebutkan, terimaksih yang sebesar-besarnya. 11. Untuk teman yang pernah tinggal bareng saling berbagi kenangan, Faza, Ajir, Lusriadi, Kori, Enje, Bang agung, bang malik, bang dulenk, Irfan, Ihsan fuad dan Rofa. Tiba-tiba saya lupa siapa lagi, terimakasih banyak. 12. Untuk keluarga besar LAFOURMI terimaksih atas do’a dan supportnya. Bang Reddy, Firman, Wisnu, Aan, Rocky, Ilyas, Zaki dan semua yang tidak disebutkan, terimaksih yang sebesar-besarnya. 13. Untuk keluarga besar Pondok Pesantren Nurusalam, Sunanul Khusna dan LAZNAS Dewan Dakwah,

iv

terimakasih juga sudah memberikan warna dalam proses perkuliahan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini. 14. Untuk keluarga besar Ma’had Aljamiah UIN Jakrta, LDK, MENWA, HIMADA dan semua organisasi yang pernah penulis ikuti, terimaksih sudah memberikan pengalaman yang luar biasa hebat yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini, semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta , 24 Oktober 2019

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR LAMPIRAN ...... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 6 C. Tujuan dan Kegunaant Penelitian ...... 7 D. Tinjauan Kajian Terdahulu ...... 8 E. Metodologi Penelitian ...... 8 F. Sistematika Penulisan ...... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Dakwah ...... 15 1. Strategi ...... 15 2. Dakwah ...... 23 3. Strategi Dakwah ...... 38 B. Majelis Ta’lim ...... 41 C. Generasi Muda ...... 45 D. Cinta Shalawat ...... 48

vi

BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS SYABABUL KHEIR A. Majelis Syababul Kheir ...... 51 B. Sejarah Majelis Syababul Kheir ...... 52 C. Struktur Kepengurusan Majelis Syabaul Kheir ...... 56 D. Program Dakwah Majelis Syabaul Kheir ...... 59 E. Biografi Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf ...... 61 F. Jama’ah Syam Mania ...... 69

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir ...... 71 B. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Dakwah Majelis Syababul Kheir ...... 87

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ...... 127 B. Saran ...... 129

DAFTAR PUSTAKA ...... 130

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : ACC Proposal Lampiran 2` : Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Skripsi Lampiran 4 : Surat Ujian Skripsi Lampiran 5 : Transkip Wawancara Lampiran 6 : Surt Keterangan Penelitian Lampiran 7 : Bukti Wawancara Lampiran 8 : Foto-foto Wawancara

viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas penyampaian ajaran Islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW dan diteruskan oleh umatnya. Penyampaian dakwah sangat bergantung pada metode atau strategi yang digunakan oleh seorang da’i atau orang yang mengajak orang lain ke jalan lurus untuk menuju pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Strategi dakwah merupakan cara atau siasat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dakwah. Tujuan utama dan tertinggi dari dakwah hanya semata-mata karena mencari dan mengharap ridho Allah SWT. Namun tujuan usaha dari dakwah antaranya adalah menyadarkan manusia dengan mengajaknya dari kondisi gelap atau lalai menuju terang atau taat dalam menjauhi dan menuruti perintah atau petunjuk Allah SWT. Eksistensi dakwah sesungguhnya juga dipengaruhi oleh perubahan sosio-kultural yang ada. Dengan demikian dalam dunia dakwah juga perlu mengenal dan memahami perubahan- perubahan itu, sehingga metode dan materi dakwah dapat diselaraskan dengan suasana dan keadaan masyarakat yang berubah.1

1 Ahmad Amrullah, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. (Yogyakarta: PLP2M, 1985). h. 65.

1

2

Sehingga bisa dikatakan strategi dakwah yang baik adalah strategi dakwah yang mampu mengikuti perkembangan zaman sekaligus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi jamaah hingga mampu menjadi solusi terhadap pemasalahan- permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan strategi dakwah yang tepat. Perubahan kondisi sosial-kultur yang terjadi dibogor khususnya pada anak muda membuat suatu keprihatinan tersendiri teruntuk para ulama Bogor. Hal ini yang kemudian menjadi pemikiran para ulama dalam merangkul anak-anak muda generasi milenial agar terhindar dari fitnah luar biasa akhir zaman. Mereka tidak hanya mengajar dilingkup pesantren tetapi keluar dari lingkup itu untuk meluaskan dakwah. Mereka menyambut dahaga umat dengan membawa embun kesejukan. Salah satunya yaitu da’i muda asal bogor, Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf yang berkata “mereka hanyut dalam arus karena hati mereka kering dari cinta. Cinta kepada Rasulullah shallahu’alaihi wasallam. Kalau mereka mengenal rasulullah maka merasa akan mencintainya. Setelah mencintai, secara otomatis perilaku mereka akan berubah”. Keperihatinan ini yang membuat habib Mahdi bergerak untuk mengajak anak muda, khususnya di bogor untuk menghadiri majelis. Majelis Syababul Kheir awalnya hanya dihadiri 3 orang saja, namun seiring dalam perjalannya yang dibina oleh Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf dengan strategi- strategi dakwah yang kekinian, kini majelis ini semakin besar

3

hingga jumlah mereka membludak setiap kali kegiatan majelis berlangsung. Visi dan misi Habib Mahdi dalam memimpin majelis ini sangat jelas. Beliau ingin Baginda Nabi Muhammad SAW dikenal oleh khalayak luas. Memang, semua umat Islam pasti tahu siapa Nabi Muhammad SAW, namun untuk mencintainya sepenuh hati dibutuhkan proses yang tidak mudah. Banyak orang hanya sekedar tahu nama Baginda Nabi tetapi untuk kisah hidupnya, perjuanganya, keteladannya, kemuliaannya dan keistimewahannya sungguh masih sangat terbatas atau sedikit pengetahuan mereka tentang hal itu. Rasulullah bersabda, “ Tidaklah sempurna iman kalian hingga aku menjadi orang yang paling dicintainya dibanding anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia” (HR. Bukhari). Majelis Syababul Kheir bila disandingkan dengan majelis-majelis lainnya kurang lebih mirip seperti Majelis Rasulullah-nya habib Munzir Al-Musawa dijakarta atau habib Hasan dengan Majelis Nurul Mustofa-nya, habib Jamal bin Thoha Baagil dengan majelisnya An-Waruttafiq di Batu Malang. Jika yang di Bogor adalah Majelis Syababul Kheir-nya habib Mahdi bin Hanzah Assegaf dan dakwahnya para habaib ini sangat diterima di masyarakat karena mereka menyampaikan dakwah kepada masyarakat sesuai keadaan masyarakatnya. Cara habib Mahdi menyampaikan dakwah kepada anak muda dengan cara merangkul yaitu dengan mengajak mereka

4

anak muda menggunakan marawis dan hadroh menjadi semacam konser dakwah untuk bershalawat dan memuji-muji Rasulullah hingga berkreasi dengan membuat lagu ciptaan sendiri dengan judul Qul-Qul La Ilaha Ilallah. Gaya ceramah Habib Mahdi memiliki keunikan seperti kebiasaan melempar makanan ke jama’ah, mengangkat dan memutar-mutar sorban keudara sambil bershalawat bersama dan membuat syiar dakwahnya seperti konser shalawat untuk anak muda sebagai selingan dalam acara yang diisi oleh habib mahdi dan para penceramah tampil menyampaikan materi dakwahnya. Strategi dakwah yang baru dan menarik untuk diikuti anak muda. Hasilnya banyak sekali para pemuda yang meramaikan acara Majelis Syababul Kheir, hal itu yang menjadi pertanyaan peneliti strategi seperti apakah yang digunakan Majelis Syababul Kheir sehingga banyak sekali anak muda di Bogor tertarik menghadiri acara majelisnnya? Berdasarkan hasil pra-penelitian, peneliti telah mewawancarai langsung kepada staff admin media Majelis Syababul Kheir, Bapak Ade. Bapak Ade menjelaskan bahwa jumlah jamaah yang hadir rutin pada malam minggu dapat mencapai kurang lebih lima ribu kaum muda dari berbagai daerah di Bogor. Media-media sosial digunakan seperti Facebook untuk mempermudah memberikan informasi jadwal atau agenda acara Majelis Syababul Kheir, begitu juga Instagram digunakan untuk memberi info jadwal dan live streaming saat acara berlangsung sehingga pemuda jama’ah Majelis Syababul

5

Kheir yang sedang berhalangan hadir dapat menyaksikan acaranya melalui streaming. Media sosial Whatsapp juga digunakan sebagai sarana silaturahim antar anggota dan koordinasi acara. Selanjutnya melalui channel Youtube yang diberi nama Tv Syam, menyajikan kumpulan ceramah-ceramah yang diselenggarakan oleh Majelis Syababul Kheir yang diupload untuk menjangkau lebih banyak orang. Strategi ini dilakukan dengan alasan melihat fenomena kaum muda yang menggunakan media sosial secara intensif. Dengan demikian, media sosial dijadikan sasaran oleh Majelis Syababul Kheir dalam berdakwah dengan cakupan yang lebih luas khususnya di kalangan anak muda. Acara Majelis Syababul Kheir sendiri selalu berpindah- pindah dari satu daerah ke daerah lain di kota dan kabupaten Bogor. Berpindah-pindahnya acara , shalawat bersama, atau kajian ceramah ini merupakan strategi Majelis Syababul Kheir dalam rangka untuk menjangkau seluruh mad’u yang tersebar di daerah Bogor agar semua warga bogor terutama anak muda ikut Majelis dan menjadikan bogor sebagai kota shalawat. Pemilihan jadwal rutin yang dilakukan Majelis Syababul Kheir pada malam minggu sebagai syiar dakwahnya dimaksudkan untuk merubah kebiasaan-kebiasaan kaum muda- mudi yang seringnya pada malam minggu itu dijadikan sebagai ajang pacaran, jalan-jalan, dan hal mudharat lainnya, diubah total menjadi kebiasaan baru yang bermanfaat yaitu hadir di

6

majelis ilmu dan bershalawat namun tidak menghilangkan sisi keanakmudaannya yang mencintai hiburan dan kebersamaan. Adapun jadwal lainnya adalah pengajian burdah rutin di markas besar majelis syabul kheir, habib go to shcool, pengajian korwil-ranting, paguyuban keluarga crew, program ramadhan dan puncaknya Milad Majelis Syababul kheir serta kegiatan-kegiatan dakwah lainnya dimana Majelis Sbabul kheir diundang dalam suatu acara. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap strategi dadkwah Majelis Syababul Kheir dengan judul Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir dalam Menciptakan Generasi Muda Cinta Shalawat di Bogor.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka muncul beberapa rumusan masalah antara lain: 1. Bagaimana strategi dakwah Majelis Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di Bogor? 2. Apa perencanaan, implementasi dan evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir?

7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan 1. Untuk mengetahui strategi dakwah Majelis Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di Bogor. 2. Untuk Mengetahui perencanaan, implementasi dan evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir.

Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang strategi dakwah. Selain itu dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya bagi mahasiswa dan dapat menjadi referensi ilmiah di bidang studi ilmu dakwah dan komunikasi. b. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan interpretasi pada masyarakat tentang strategi dakwah khususnya kepada anak muda. Bagi peneliti dan akademisi serta umumnya bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui dakwah kepada anak muda.

8

D. Tijauan Kajian Terdahulu

No Penulis Judul Persamaan Perbedaan Edi Strategi Dakwah penelitian ini penelitian ini, Iryanto Majelis terletak pada terdapat pada Rasulullah SAW objek subjek 1 dalam Menjaga kajiannya penelitiannya yaitu Loyalitas Majelis Rasulullah Jama’ah SAW Halomoan Strategi Dakwah strategi Majelis Habib Mundzir dakwah Rasulullah-nya Al Musawa sebagai objek sebagai subjek dalam yang diteliti Pembentukan dengan variabel 2 Akhlakul dalam Karimah Jama’ah Pembentukan Remaja di Akhlakul Karimah Majelis Jama’ah Remaja di Rasulullah Saw. Majelis Rasulullah Saw.

E. Metodologi Penelitian 1. Subjek dan objek Objeknya bagian dari subjek yang diteliti secara terperinci.2 Adapun Objek penelitian dalam skripsi ini adalah strategi dakwah yang digunakan dalam menciptakan generasi muda cinta shalawat. Sedangkan Subjek penelitianadalah tempat memperoleh keterangan.3 Maka subjek penelitian dalam skripsi ini adalah Majelis Syababul kheir.

2Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Peneliian,(Jakarta: Rajawali, 1978/2003), h.92. 3Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Peneliian,(Jakarta: Rajawali, 1978/2003), h.92.

9

2. Pendekatan dan jenis metode penelitian Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif bukan berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi4 Sedangkan paradigma yang digunakan adalah konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivis, pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak pernah dipertanggungjawabkan sebagai kebenaran yang tetap tetapi akan terus berkembang.5 Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada yang berlangsung saat ini atau saat lampau.6 Dengan pendekatan kualitatif dan sudut pandang konstruktivis, peneliti ingin mendalami tentang strategi dakwah Majelis Syababaul kheir, dalam hal ini melalui strategi yang terjadi dalam melakukan strategi dakwah.

4Imam Gunawan, Metode penelitian Kualitatif (Jakarta:bumi Aksara 2013) h 80. 5Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta:Bumi Aksara 2013) h 49 6Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya 2006) h 5

10

3. Tehnik pengumpulan data Pengumpulan data kualitatif yaitu kegiatan pengumpulan data harus dilakukan oleh peneliti sendiri dan tidak boleh diwakilkan.7 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data : a. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.8 Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Alasan peneliti menggunakan observasi karena dengan pengamatan, dimungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat prilaku dan kejadian sebagaimana yang sebenarnya dan menghindari kerancuan yang mungkin dapat terjadi.

b. Telaah Pustaka Teknik ini digunakan dengan cara melakukan penyelidikan bahan-bahan atau materi penunjang untuk keberhasilan penelitian melalui laporan-laporan ilmiah, buku, dan sebagainya.

7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.11. 8Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Penada, 2010), h. 115.

11

c. Wawancara Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan wawancara mendalam (dept interview), memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian melalui metode tanya jawab berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung baik dengan menggunakan atau tanpa pedoman wawancara.9 Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang berhubungan dan menguasai tema yang relevan dengan substansi utama penelitian agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Wawancara dilakukan dengan Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf, staff media dan tim hadrohnya Majelis Syababul Kheir.

4. Teknik analisis data Setelah mengamati dan mendapatkan berbagai data yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti melakukan analisis data. Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberi kode atau tanda dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.10 Oleh karena itu secara ringkas dalam meganalisa data penulisakan melakukan tiga tahapan analisa menurut Miles dan Huberman

9Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi,Ekonomi,Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), cet.4 h. 108. 10Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,2013), h 209

12

yakni reduksi data (datareduction), paparan data (data display) dan penarikan kesimpulan (conclusion). Analisis data kualitatif ini dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung, artinya kegiatan tersebut dapat dilakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, maupun catatan dilapangan akan diorganisasikan kedalam konsep strategi dakwah.

5. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di bogor dan waktu penelitian akan dilakukan sekitar satu tahun.

F. Sistematika Penulisan Skripsi ini dibuat secara sistematis dengan dibagi menjadi enambab. Hal ini berdasarkan acuan penulis pada keputusan rektor uin syarif hidayatullah jakarta nomor: 507 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari delapan sub bab, yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian Terdahulu, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini peneliti akan meguraikan Landasan Teori dan Kajian Pustaka tentang Strategi Dakwah, Majelis Ta’lim, Generasi Muda dan Cinta Shawalat.

BAB III GAMBARAN UMUM Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum Majelis Syababul Kheir. Mulai dari Sejarah, Struktur Kepengurusan, Program Dakwah dan Biografi Habib serta Jama’ah Syamania.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Berisi uraian penyajian data dan temuan penelitian. Baik melalui wawancara, observasi, telaah pustaka dan analisis data dari berbagai sumber. Semua itu akan dipaparkan pada bab ini. Adapun data yang dianalisis terkait bagaimana strategi dakwah Majelis Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di Bogor dan Apa perencanaan, implementasi dan evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir.

14

BAB V PEMBAHASAN Bagian ini berisi analisis dari peneliti terkait data, hasil wawancara dan observasi dari subjek maupun objek penelitian dengan membahas secara keseluruhan data penelitian yang telah diuraikan dari bab sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN Terakhir adalah bab penutup mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian sekaligus menjadi inti dari strategi dakwah Majelis Syababul Kheir tentang perencanaan, implementasi dan evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir dalam menciptakan generasi muda cinta shawalat di Bogor.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Dakwah 1. Strategi a. Pengertian Strategi Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomu, sosial, budaya, dan agama. Strategi ini dalam segala hal digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditepapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi. Adapun tentang taktik, sebenarnya merupakan cara yang digunakan dan merupakan bagian dari strategi.1 Kamus bahasa Indonesia menyebutkan bahwa strategi adalah rencana-rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategoes” (status yakni militer atau memimpin) yang berarti generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat

1Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 1997) 2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1340

15

16

rencana perang.3 Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada suatu daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.4 Demikian juga halnya pelatih sepak bola, ia akan menentukan strategi yang dianggap tepat untuk memenangkan suatu pertandingan setelah memahami segala potensi timnya.5 Strategi adalah suatu cara atau taktik rencana dasar yang menyeluruh dari rangkai tindakan yang akan dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.6 Strategi pada hakikatnya merupakan rencana cermat tentang satu kegiatan guna meraih suatu target atau sasaran. Sasaran atau target tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya setiap tindakan atau perbuatan tidak lepas dari strategi, khususnya dalam strategi komunikasi.7

3Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach, ( Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2004) Cet, Ke-2, h.5 4Ziaudin Sardarn, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan A.E Priyono dan Ilyas Hasan, ( bandung : Mizan, 1996) h.2 5Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana predia Media Group, 2007) h. 123 6Wijaya, Amin, Manajemen organisasi.( Logos. Jakarta: 1991 ), h. 130. 7Djaliel, Rafi Udin dan Maman Abdul, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 77 17

Definisi strategi menurut para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut : 1) Onong Uchjana Effendy, mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik oprasionalnya.8 2) Prof. Dr. A. M. Kardiman, strategi adalah penentu tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari sudut perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara- cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya- sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.9 3) Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dujalankan, guna mencapai tujuan.10 4) Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho, strategi adalah jalan yang kita tentukan untuk ditempuh setelah kita memutuskan kemana kita akan pergi. Dengan kata

8Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2007). Cet. Ke-21, hal. 32 9A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pron Hallindo, t.t), h. 58 10Anwar Arifin, Dakwah Kontenporer Sebuah Studi dan Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 227

18

lain, strategi merupahan pilihan yang diambil setelah kita memutuskan tujuan untuk bereaksi.11 5) Fuad Amsyari, strategi atau taktik adalah metode untuk memenangkan suatu persaingan persaingan itu berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata atau tenaga manusia. sedangkan dibidang non militer, strategi atau takti adalah suatu cara atau teknik tertentu untuk memenangkan suatu persaingan antara kelompok- kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.12 6) Syarif Usman, Strategi sebagai kebajikan menggerakan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya dan kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.13 7) David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau

11Endang Soelistiyowati dan Vincent Nugroho, Strategi Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012) h. 14 12Amsyari Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia ( Bandung : Mizan, 1990) hal. 40 13Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembanguan dalam Islam ( Jakarta: Firman Jakarta, 1998) h. 6 19

perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.14 Dua karakteristik strategi yang penting yakni pertama, strategi dirancang terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua, strategi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai suatu tujuan. 15 b. Komponen Strategi Strategi memiliki komponen-komponen strategi yang senantiasa dipertimbangkan dalam menentukan strategi akan dilaksanakan. Komponen-komponen strategi yang dimaksud ada tiga macam, yaitu:16 1) Kompetensi yang berbeda, yang dimaksud dengan kompetensi yang berbeda adalah sesuatu yang dimiliki pleh perusahaan dimana perusahaan melakukannya dengan baik dibanding perusahaan lain. Dalam pengertian lain, kompetensi yang berbeda bermakna kelebihan suatu perusahaan dibanding perusahaan lainnya.

14David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Andi, 2003), hal. 4. 15Ismail Solihin, MAnajemen Stategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 25 16Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group, 2005), h. 133.

20

2) Ruang Lingkup, maksud dari ruang lingkup tersebut adalah lingkungan di mana organisasi atau perusahaan tersebut beraktivitas. Lokal, regional, dan internasional adalah salah satu contoh dari ruang lingkup dari kegiatan organisasi. Oleh karena itu, strategi yang akan mencakup perusahaan dilakukan mencakup ruang lingkup yang dihadapi oleh perusahaan. 3) Distribusi Sumber Daya, yang dimaksud dengan distribusi sumber daya adalah bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi memanfaatkan dan mendistribusi sumber daya yang dimilikinya dalam menerapkan strategi perusahaan.

c. Tahapan Strategi Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yaitu perumusan strategi, penerapan strategi dan penilaian (evaluasi) strategi.17 1) Perumusan Strategi Menurut Fred R. David Perumusan atau perencanaan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran antara kekuatan dan kelemahan

17Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6. 21

internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan.18 Menurut Ismail Sholihin rencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan diawal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang. Hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan dinyatakan dalam bentuk berbagai tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam suatu kerangka waktu tertentu.19 Robbins dan coulter mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.20 2) penerapan strategi Menurut Fred R. David, penerapan strategi sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen strategis. Menerapkan strategi berarti mobilitasi

18Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 6. 19Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 10. 20Ernie Tisnawati. Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Pernada Media Group, 2005), h. 96

22

karyawan dan manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap sebagai tahap yang paling manajemen strategi, penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen dan pengorbana personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang merupakan seni dari pada pengetahuan, strategi tersebut dirumuskan, namun bila tidak diterapkan tidak ada gunanya.21 Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif pada strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, pengetahuan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. 3) Penilaian Strategi Menurut Fred R. David penilaian strategi atau evaluasi merupakan tahap terakhir dalam manajemen strategi. Manajer mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini. Semua strategi terbuka untuk di modifikasi di masa yang akan datang

21Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7. 23

karena berbagai faktor eksternal dan internal terus menerus berubah.22

2. Dakwah a. Pengertian Dakwah Kata dakwah berasal dari bahasa arab “Da’aa – Yada’uw” yang dalam bentuk masdar “Da’wah” mempunyai arti ajakan, panggilan atau undangan.23 Sedangkan orang yang melakuan seruan atau ajakan disebut da’I, artinya orang yang menyeru. Tetapi karena perintah memanggil atau menyeru adalah suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan dakwah tertentu, maka pelakunya dikenal juga dengan istilah muballigh, yang artinya penyampai atau penyeru. Dengan demikian, secara etimologi dakwah dan tabligh itu merupakan suatu proses penyampaian atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.24 Definisi tentang dakwah yang dikemukakan oleh para cendikiawan muslim antara lain ialah sebagai berikut: 1) Ali Mahfud dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin mengatakan dakwah adalah motivasi manusia

22Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Cet. Ke-12, h. 7 23Zulkifli Mustan, Ilmu Dakwah (Makasar: Pustakan Al-Zikra, 2005) h 2 24Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: AMZAH, 2009), h 2

24

untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk agama yaitu menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan kemungkaran agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. 25 2) Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar berencana dalam usaha memengaruhi orang lain, baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan, serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai massageyang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.26 3) Imam Al-Ghazali, dakwah adalah program pelengkap yang meliputi semua pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk memberi penjelasan tentang tujuan hidup serta mampu membedakan nama yang haq dan mana yang bathil.27 4) Ali Aziz, dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain

25Ali Mahfud, Hidayatul Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa al- Khitabah (Beirut : Darul Ma’arif,tt,)h 17 26Prof. H.M. Arifin, M.Ed., Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bumi Aksara, Cetakan-5,2000),h.6 27Asgo Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an (Bandung: Pustaka Setia,2002) hal. 7 25

dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.28 5) M. Natsir, dakwah adalah usaha-usaha menyeru dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia didunia, dan yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perkehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara. 6) Nasarudin Latif mengatakan, mengatakan, bahwa dakwah adalah setiap usaha aktivitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah.29 7) Toha Yahya mendefinisikan dakwah secara umum sebagai ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara atau tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui,

28Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Pedoman Jaya, 2004) hal. 3 29H.M.S. Nasarudin Latief, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah, (Jakarta: PT Firma Dara, 2012), hal.11.

26

melaksanakan suatu ide/ gagasan, pendapat atau pekerjaan tertentu.30 8) Toto Tasmara, Dakwah adalah suatu proses penyampaian pesan-pesan berupa ajaran islam yang disampaikan secara persuasive (hikmah) dengan harapan agar komunikator dapat bersikap dan berbuat amal shaleh sesuai dengan ajaran Islam tersebut.31 9) Dr. Wardi Bachtiar, dakwah adalah suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepda situasi yang lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam.32 10) Asmuni Syukur, dakwah adalah usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, yaitu bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat.33 11) K.H Irfan Hielmy, dakwah secara bahasa atau etimologi berasal dari kata da’a, yad,u da’watan

30H.M.S. Nasarudin Latief, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah, hal 11 31Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, ( Jakarta : C.V Gaya Media Pratama 1987) h. 38 32Dr. Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997) h. 31 33Asmuni Syukur, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, ( Surabaya: Al-Ikhlas, 1983) h. 21 27

yang berarti mengajak, menyeru, memanggil dan mengundang.34 Memanggil dan menyeru , seperti firman Allah dalam surat Yunus ayat 25 : َ ه ُ َ ۡ ُ ٓ ْ َ ٰ َ ه َ َ َ ۡ َ َ َ ٓ ُ َ ٰ َ وٱَّلل يدعوا إَِل دارِ ٱلسلٰ ِم ويه ِدي من يشاء إَِل ِصرٰ ٖط ُّ ۡ َ مستقِ ٖيم ٥٢

“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”.35 Istilah dakwah dalam Alqur’an diungkapkan dalam bentuk fi’il maupun masdar sebanyak lebih dari seratus kata. Alqur’an menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan yang disertai dengan resiko masing-masing pilihan. Dalam Alqur’an, dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan, dan 7 kali mengajak ke neraka atau kejahatan. Di samping itu, banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan istilah dakwah dalam konteks yang berbeda.36

34KH. Irfan Hielmy, Dakwah Bil-Hikmah, (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2002) h. 9 35Al-quran, Surat Yunus ; 25 36Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2006), hal.17

28

Intinya dakwah adalah ajakan ke jalan Allah Swt sebagai kegiatan mempengaruhi manusia, sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 104 : ُ ۡ َ ۡ َ ُ ُ ۡ ه ٞ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ُ ُ َ وۡلكن ِمنكم أمة يدعون إَِل ٱۡلۡيِ ويأمرون ُ ۡ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ َ ْ ََٰٓ َ ُ ُ ۡ ُ ۡ ُ َ بِٱلمعر ِوف وينهون ع ِن ٱلمنكرِِۚ وأولئِك هم ٱلمفلِحون ٤٠١ “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” 37 Dakwah merupakan sebuah ajakan, seorang da’i harus bisa merumuskan tujuan kemana masyrakat itu akan diajak. Dalam hal ini, ada dua tujuan yakni makro dan mikro. Untuk tujuan makro sudah cukup jelas yaitu mengajak manusia kepada kebahagian dunia dan akhirat, sedangkan tujuan mikronya yaitu tujuan jangka pendek, yakni menarik hati dan perhatian dari masyarakat atau jama’ah.38

37Al-quran, Surat Al 'Imran; 104 38Achamad Mubarok, Psikologi Dakwah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006)h. 13 29

b. Pendekatan Dakwah Pendekatan dakwah antara lain yang dapat kita lakukan dalam melakukan proses atau aktivitas dakwah, yaitu:39 1. Pendekatan Struktural, pengembangan dakwah melaluinjalur struktural maksudnya adalah dakwah melalui jalur formal, misalnya yaitu melalui pemerintahan. 2. Pendekatan Kultural, pengembangan dakwah melalui jalur kultural maksudnya yaitu dakwah dengan jalur nonformal, misalnya melalui pengembangan masyarakat, sosial, kebudayaan, dan lain sebagainya.

c. Unsur-Unsur Dakwah Dalam suatu aktivitas dakwah yang berupa ajakan, melahirkan suatu proses penyampaian, ada beberapa unsur dakwah yang ada dalam aktivitas dakwah tersebut, yaitu : 40 a) Subjek Dakwah Subjek dakwah atau da’i adalah pelaku dakwah. faktor subjek dakwah ini sangat menentukan keberhasilan suatu aktivitas dakwah. Maka subjek

39 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, h. 109 40 Achmad Mubarok, Psikologi dakwah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006). h.13

30

dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang profesional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan oleh individual maupun kolektif, profesionalisme sangat dibutuhkan, termasuk profesionalisme lembaga- lembaga dakwah. Selain profesional, subjek dakwah juga harus memiliki kesiapan-kesiapan tertentu, misalnya dalam hal penguasaan materi, metode dan psikologi. Hal tersebut sangar menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya. b) Metode Dakwah Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.41 Dengan demikian, metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan dakwah. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125 tentang metode dakwah : ۡ ُ َ ٰ َ َ َ ۡ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َ ٱدع إَِل سبِ ِيل ربِك بِٱۡلِكمةِ وٱلمو ِعظةِ ٱۡلسنةِِۖ َ َ َ َ ۡ ُ ه َ ۡ َ ُ ه َ ه َ ُ َ ۡ َ ُ َ وجٰ ِدلهم بِٱل ِِت ِِه أحسنُۚ إِن ربك هو أعلم بِمن َ َ ه َ َ َ ُ َ ۡ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َ ضل عن سبِيلِهِۦ وهو أعلم بِٱلمهت ِدين ٤٥٢

41 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet.1, h. 61. 31

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan- Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.”42 Dari ayat diatas, dapat kita pahami bahwa metode dakwah terdapat tiga macam, yaitu: Bil Hikmah, Mauidzatil Hasanah dan Bil Mujadalah.43 c) Objek Dakwah Objek dakwah atau mad’u adalah orang yang menerima pesan-pesan dakwah. masyarakat baik individu maupun kelompok sebagai objek dakwah yang memiliki strata dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, hendaknya seorang da’i dapat memahami karakter dan siapa yang akan diajak bicara atau siapa yang akan menerima pesan pesan dakwahnya. Da’i atau subjek dakwah dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya itu perlu mengetahui klasifikasi dan karakter objek dakwah, karena hal ini sanga penting agar pesan-pesan dakwah

42 Al-quran surat surat An-Nahl ayat 125 43 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 243

32

bisa diterima dengan baik oleh mad’u atau objek dakwah. Menurut Syekh Muhammad Abduh, bahwa jama’ah yang dihadapi oleh pembawa dakwah dapat dibagi atas tiga golongan yang masing-masingnya harus dihadapi dengan cara yang berbeda-beda dala tiga golongan tersebut yaitu:44 1) Golongan cerdik-cendikiawan, yang cinta kebenaran dan dapat berfikir secara kritis, cepat menangkap arti persoalan. 2) Golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian yang tinggi-tinggi. 3) Golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan tersebut. Demikian menurut Syekh Muhammad Abduh, yang kesemuanya dapat disimpulkan dalam kalimat: “Berbicaralah kepada manusia menurut aqal (kecerdasan) mereka masing-masing.”. Golongan macam manapun yang akan dihadapi, masing-masingnya menghendaki cara yang mengandung “kemudahan” dan “kesulitannya” sendiri. Pokok persoalan bagi seorang pembawa dakwah adalah bagaimana menentukan cara yang tepat

44 ,Fiqhud Da’wah,(Jakarta:MEDIA DA’WAH, 2003),h.162 33

dan efektif dalam menghadapi suatu golongan tertentu dalam suatu keadaan dan suasana tertentu. Untuk itu, ia harus menguasai isi dakwah yang akan disampaikan serta intisari dan maksud-maksud yang terkandung didalamnya, Harus dapat menilai golongan apa yang dihadapi, Harus bisa merasakan keadaan dan suasana, ruang dan waktu, dan harus bisa memilih cara dan kata yang tepat setelah memahsmksn semua itu.45 d) Materi Dakwah Materi dakwah atau Madah Ad-Da’wah adalah pesan-pesan dakwah islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam yang ada dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul-Nya.46 Pesan atau materi dakwah harus disampaikan secara menarik dan tidak monoton, sehingga dapat merangsang objek dakwah untuk mengkaji tema-tema islam yang pada gilirannya objek dakwah akan mengkaji lebih mendalam mengenai materi agama islam dan meningkatkan kualitas pengetahuan keislaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah.

45 Mohammad Natsir,Fiqhud Da’wah,(Jakarta:MEDIA DA’WAH, 2003),h.163. 46 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 88.

34

Pada dasarnya keseluruhan materi dakwah itu bersumber pada dua sumber pokok ajaran islam, yaitu Alqur’an dan Hadist. Secara konseptual pada dasarnya materi dakwah islam itu tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun, secara global materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syari’at), dan masalah budi pekerti (akhlaqul karimah). Sedangkan menurut Barmawi Umari, selain materi dakwah yang disebutkan, ada materi dakwah lain yang menjadi tema pembahasan dakwah islam yang bersifat masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sosial bermasyarakat pada umumnya. Materi dakwah tersebut antara lain, yaitu masalah aqidah, akhlak, ahkam, ukhuwah, pendidikan, sosial, kebudayaan, kemasyarakatan, amar ma’ruf, dan nahi munkar. Pada dasarnya, materi dakwah yang disampaikan harus dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi mad’u sebagai penerima dakwah. dengan demikian, pesan-pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh objek dakwah. dan pada akhirnya pesan-pesan dakwah yang telah disampaikan tersebut, dapat diamalkan dan dipraktikan oleh objek dakwah dalam kehidupan sehari-hari.

35

e) Media Dakwah Kata media berasal dari bahasa latin yaitu median, yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti alat perantara.47 Menurut Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi-isi pesan atau pengajaran seperti buku, film, video, kaset, slide, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah.48 seperti televisi, radio, video, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Media dibagi menjadi dua, yaitu ada nonmedia massa, ada juganmedia massa. Non media massa itu misalnya seperti utusan, kurir, keluarga, pendidikan formal, dan lain-lain. Sedangkan media massa itu terdiri dari cetak dan elektronik, visual, audio, audio visual, spanduk, buku, dan lain-lain. Dengan banyaknya media yang ada maka da’i harus dapat memilih media yang paling efektif untuk

47 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al- Ikhlas, 1986), h. 17. 48 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 35

36

mencapai tujuan dakwah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media dakwah, yaitu: 1) Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai. 2) Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya. 3) Pemilihan media seharusnya dilakukan dengan cara objektif, artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i. 4) Kesempatan dan ketersediaan media harus diperhatikan. 5) Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan.

d. Metode-Metode Dakwah Menurut Samsul Munir, secara umum dakwah islam itu dapat dikategorikan ke dalam tiga macam, yaitu: a) Dakwah bi Al-Lisan, yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah banyak dilakukan oleh para juru dakwah ditengah-tengah masyarakat, baik ceramah dimajelis ta’lim, khutbah jum’at di masjid-masjid atau ceramah di pengajian- pengajian. 37

b) Dakwah bi Al-Hal, adalah dakwah yang dilakukan dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah bi Al-Hal ini dilakukan oleh Rasulullah, terbukti bahwa ketika pertama kali tiba di madinah yang dilakukan oleh Nabi adalah membangun masjid Al-Quba, mempersatukan kaum Anshar dan Muhajirin. Kedua hal ini adalah dakwah nyata yang dilakukan oleh Nabi. c) Dakwah bi Al-Qalam, yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi al qalam ini lebih luas daripada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini.

38

3. Strategi Dakwah Strategi dakwah merupakan cara atau siasat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dakwah. Tujuan utama dan tertinggi dari dakwah hanya semata- mata karena mencari dan mengharap ridho Allah SWT. Namun tujuan usaha dari dakwah antaranya adalah menyadarkan manusia dengan mengajaknya dari kondisi gelap atau lalai menuju terang atau taat dalam menjauhi dan menuruti perintah atau petunjuk Allah SWT. Strategi dakwah artinya metode, siasat, taktik atau maneuver yang dipergunakan dalam aktivitas (kegiatan) dakwah.49 Untuk mencapai keberhasilan dakwah Islam secara makasimal, maka diperlukan berbagai faktor penunjang diantaranya adalah strategi dakwah yang tepat sehingga dakwah Islam mengena sasaran.50 Dakwah merupakan aktivitas penyampaian ajaran islam yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW dan diteruskan oleh umatnya termasuk pada diri kita masing-masing sekalian. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-araf ayat 158 :

49Asmuni Syukir, Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Usaha Nasional, 1983) h.32 50Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah(Jakarta : Amzah, 2009) h 107 39

َ ُ ۡ ََٰٓ ُّ َ ه ُ َ ُ ُ ه َ ُ ۡ َ ً ه َ ُ قل يأي اه ٱنلاس إِ ِّن رسول ٱَّللِ إِ َۡلكم َجِيعا ِٱَّلي َلۥ َ ُ ۡ ُ ه َ َ َ ۡ َ ٓ َ َ ه ُ َ ُ ۡ َ ُ ُ ملك ٱلسمٰوٰ ِت وٱۡل ِۡرضِۖ َل إِلٰه إَِل هو ي ِۡحۦ وي ِميتُۖ ۡ ُ ه َ ُ ْ ه َ َ ُ ه ُ ۡ ُ ه ف ٔ َِٔامنوا بِٱَّللِ ورس ِ وَلِ ٱنل ِ ِب ٱۡل ِ ِم ِٱَّلي يؤ ِمن بِٱَّللِ َ َ َ َ ه ُ ُ َ َ ه ُ ۡ َ ۡ َ ُ َ وَكِمٰتِهِۦ وٱتبِعوه لعلكم تهتدون ٤٢١

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".51 Penyampaian dakwah sangat bergantung pada metode atau strategi yang digunakan oleh seorang pendakwah atau da’i atau orang yang mengajak orang lain ke jalan yang lurus, jalan kebenaran yang menuju pada kehidupan bahagia dunia dan akhirat yang berdasarkan jalan Allah SWT.

51 Al-quran, Surat Al-Araf 158

40

Strategi dakwah yang digunakan dalam usaha dakwah harus memperhatikan beberapa asas dakwah, diantaranya yaitu:52 a) Asas filosofis: Asas ini membicarakan mengenai masalah yang erat kaitannya dengan tujuan-tujuan dakwah yang hendak dicapai dalam proses atau aktivitas dakwah. b) Asas kemampuan dan keahlian da’i: Asas ini menyangkut pembahasan mengenai kemampuan da’i sebagai subjek dakwah. c) Asas sosiologis: Asas ini membahas mengenai masalah-masalah yang erat hubungannya dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. mislanya politik pemerintah setempat, mayoritas agama disuatu daerah, sosiokulutural sasaran dakwah, dan sebagainya. d) Asas psikologi: Asas ini membahas mengenai masalah yang erat kaitannya dengan kejiwaan manusia. Pertimbangan-pertimbangan masalah psiokologis harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan dakwah. e) Asas efektivitas dan efisiensi: maksud dari asas ini adalah di dalam aktivitas dakwah kita harus berusaha menyeimbangkan antara biaya, waktu

52 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al- Ikhlas, 1986), h. 32. 41

maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya. Sehingga hasilnya dapat maksimal.

B. Majelis Ta’lim Majelis Ta’lim berasal dari dua kata yakni Majelis dan Ta’lim dalam teks bahasa Arab berasal dari kata jalasa yang berarti duduk. Sedangkan kata Majlis merupakan isim masdhar yang mengandung arti “Tempat Duduk”.53 Menurut akar katanya, istilah majelis taklim tersusun dari gabungan dua kata: majelis yang berarti (tempat) dan taklim yang berarti (pengajaran) yang berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin mendalami ajaran-ajaran Islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama.54 Dalam kamus bahasa indonesia pengertian Majlis adalah pertemuan tau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat orang berkumpul.55 Suatu umat tidak akan berdiri tegak kecuali apabila umat itu dapat berkumpul dalam suatu organisasi, tempat organisasi itu dapat menjamin adanya ikatan kerja sama

53Mahmud Yunus, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Hilda Karya Agung, Tt), hal. 90 54Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam. Manjemen & Silabus Majelis Taklim, ( Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, 2012) hal. 12 55Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet, ke-1, hal. 2

42

yang kukuh-kuat sehingga menjadi satu kesatuan umat yang hidup laksana satu tubuh.56 Menurut Zakiyah Daradjat,Majelis ta’lim adalah tempat untuk mengadakan pengajaran dan pengajian agama Islam.57 M. arifin dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam, beliau mengememukakan pendapatnya tentang tujuan majelis ta’lim adalah mengokohkan landasan hidup manusia Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara integral, lahiriyah dan batiniyah, duniawiyah dan ukhrawiyah secara bersamaan sesuai tunututan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang kegitannya. 58 Menurut M. Habib Chirzin berpendapat bahwa tujuan majelis ta’lim yang diadakan masyarakat atau pesantren adalah : 1. Memberikan petunjuk dan meletakan dasar keimanan dalam ketentuan semua hal ghaib. 2. Memberikan semangat dan nilai yang meresapi seluruh kegiatan hidup manusia dan alam semesta.

56Syaikh Muhammah Abduh, Tafsir Al-manar, Juz 4, h 26 57Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2003), hal. 147 58M.Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta,; Bumi aksara, 1995). Hal 35 43

3. Memberikan inspirasi, motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi jamaah dapat dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal dan optimal dengan kegiatan pembinaan pribadi, kerja produktif untuk kesejakteraan bersama. 4. Memandu segala kegiatan atau aktifitas sehingga merupakan kesatuan yang padat dan selaras.59 Majelis Ta’lim bila dilihat dari struktur organisasinya, termasuk organisasi pendidikan luar sekolah yaitu lembaga pendidikannya yang sifatnya non formal, karena tidak di dukung oleh seperangkat aturan akademikkurikulum, lama waktu belajar, tidak ada kenaikan kelas, buku raport, ijazah dan sebagainya sebagaimana lembaga pendidikan formal yaitu sekolah.60 Suatu lembaga pendidikan agama dapat disebut majelis ta’lim apa bila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: a. Adanya badan yang mengurusi kegiatan secara berkesinambungan. b. Adanya guru/ ustad yang memberikan pelajaran secara rutin dan berkesinambungan. c. Adanya peserta atau jamaah yang terus menerus mengikuti pelajaran.

59M. Habib Chirzin, Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP#ES, 1983), Cet ke-3, hal. 77 60Nurul Huda, pedoman Majelis Ta’lim, (Jakarta: Koordinasi Dakwah Islam (KODI), 1986/1987), hal.3

44

d. Adanya kurikulum yang baik dalam bentuk kitab atau buku pendoman atau rencana pelajaran yang terarah. e. Adanya kegiatan pendidikan secara teratur dan berkala. f. Adanya tempat tertentu untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan.61 Adapun Kriteria majelis ta’lim dapat dibedakan dari segi kelompok sosial dan pengikat pesertanya. Ditinjau dari jenis kelompok sosial pesertanya terdiri atas : 1. Majelis ta’lim kaum bapak, yaitu anggotanya khusus bapak-bapak. 2. Majelis ta’lim kaum ibu, anggotanya khusus ibu-ibu. 3. Majelis ta’lim kaum remaja, anggitanya para remaja pria maupun wanita. 4. Majelis ta’lim campuran, anggotanya bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak. Sedangkan ditinjau dari jenis pengikat peserta, Majelis ta’lim terdiri atas : 1. Majelis ta’limdiselengarakan oleh Majelis atau Mushalah. 2. Majelis ta’lim diselengarakan olehRukun Warga (RW) atau RukunTetangga (RT). 3. Majelis ta’lim diselengarakan oleh kantor atau instansi tertentu.

61Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pendoman Majlis Ta’lim ,(Jakarta, KODI DKI, 1981), hal. 8 45

4. Majelis ta’lim diselengarakan oleh organisasi atau perkumpulan tertentu dengan peserta yang terdiri dari anggota dan simpatisan organisasi tersebut.62

C. Generasi Muda Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescere sesungguhnya memiliki arti yang luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan di atas didukung oleh Piaget yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.63 Remaja adalah antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenali dengan fase :mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja

62Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), Cet, ke 3, hal. 20 63Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011)hal.9

46

masih belum mampu menguasi dan memfungsikan secara maksimal fungsi maupun psikisnya. 64 Definisi mengenai remaja tidak hanya melibatkan pertimbangan usia namun juga pengaruh sosio-historis. Dengan mempertimbangkan kontesk sosio historis dapat didefinisikan masa remaja sebagai periode transisi perkembangan masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan- perubahan biologis, kongnitif, dan sosio emosional. Tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri memasuki masa dewasa. 65 Masa remaja menurut Mappiare berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 bagi wanita dan 13 tahun samapai 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir. Masa remaja awal (Early adolescence) kurang lebih berlangsung di masa sekolah menengah pertama atau sekolah menengah akhir dan perubahan pubertal terbesar terjadi di masa ini. masa remaja akhir (late adolescence) kurang lebih terjadi

64Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011)hal.9 65John W.Santrock, Remaja (Jakarta: Penerbita Erlangga, 2007) hal 20 47

pada pertengahan dasawarsa yang kedua dari kehidupan.66 Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan oleh karena pada masa ini anak-anak banyak mengalami perubahan pada psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan kejiwaan menimbulkan kebinggungan dikalangan remaja sehingga masa ini disebut oleh orang barat sebagai periode sturm und drang. Sebabnya merasa mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan sosial yang berlaku dikalangan masyarakat.67 Kesimpulannya, Masa remaja adalah suatu periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Ini berarti anak-anak pada masa ini harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak- kanakan dan juga harus mempelajari sikap dan perilaku yang baru. Pengganti perilaku dan sikap yang ditinggalkan akibat dari peralihan ini, remaja hidup bersikap ambivalensi di satu pihak ingin diperlakukan dewasa seperti jangan selalu di perintah seperti anak

66John W.Santrock, Remaja (Jakarta: Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011)hal.9Penerbita Erlangga, 2007) hal 20 67Zulkifli L, Psikologi Perkembangan ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003) cet ke-X, hal 63

48

kecil akan tetapi di lain pihak segala kebutuhannya masih minta dipenuhi seperti halnya anak-anak.68

D. Cinta Shalawat Shalawat berasal dari kata shalat dan bentuk jama’nya menjadi shalawat yang berarti doa untuk mengingat Allah secara terus menerus.69 Shalawat kepada Nabi memiliki dua bentuk, yaitushalawat ma’surat dan shalawat ghairu ma’surat. Shalawat ma’surat adalah shalawat yang redaksinya langsung diajarkan oleh Nabi SAW, seperti shalawat yang dibaca dalam tasyahud akhir dalam shalat. Sedangkan shalawat ghairu ma’surat adalah shalawat yang disusun oleh selain Nabi SAW, yakni para sahabat, tabi’in, auliya’, atau yang lainnya di kalangan umat Islam. Susunan shalawat ini mengepresikan permohonan, pujian, dan sanjungan yang disusun dalam bentuk sya’ir.70 Sedangkan shalawat memiliki landasan yang kuat sebagaimana dalam firman Allah Al-Ahzab ayat 56 dan 21 yang berbunyi:

68M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan ( Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993) cet ke-1, hal 160 69Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia (Jakarta: PT. Mahmud Yunus, 2007), hal. 220 70Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah, (Yogyakarta: LkiS, 2008), hal. 134-137 49

َ َ ه ه ه َ َ َ ََٰٓ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ ه ََٰٓ ُّ َ َ َ َ ُ ْ إِن ٱَّلل وملئِكتهۥ يصلون لَع ٱنل ِ ِبُۚ يأي ا ه ِٱَّلين ءامنوا ُّ ْ َ َ ْ َ َصلوا عل ۡيهِ َو َسلِ ُموا ت ۡسلِ ًيما ٢٥

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat- Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” 71 ُ ه َ ۡ َ َ َ ُ ۡ َ ُ ه ۡ َ ٌ َ َ َ ٞ َ َ َ َ ۡ ُ ْ لقد َكن لكم ِِف رس ِول ٱَّللِ أسوة حسنة لِمن َكن يرج وا و

ه ۡ َ َ َ ه َ َٱَّلل َو َٱَل ۡوم ِٱٓأۡلخ َر َوذك َر َٱَّلل كثِ ٗۡيا ٥٤

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”72 Kemudian sebagaimana firman Allah dalam surat-surat Al-Quran yang berbunyi : ِ ۡ ۡ َوٱتَّبعُوهُ لََعلَّ ُك م ََتتَُد َون "... Ikutilah Dia (Rasulullah) supaya kamu mendapat petunjuk (Surat al-Araaf : 158).73

71Al-quran, Surat Al –Ahzab; 56 72Al-quran, Surat Al –Ahzab; 21 73Al-quran, SuratAl-Araaf; 158

50

َ َ ٓ َ ۡ َ ۡ َ َ ه َ ۡ َ ٗ ۡ َ َ َ و ما أرسلنٰك إَِل رۡحة لِلعٰل ِمني ٤٠١

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” 74 Kehidupan kita ini harus selara dengan perilaku dan mensuri teladani Rasulullah agar dapat mensuri teladaninya seharusnya kita sering dan selalu bershalawat kepada Rasulullah bershalawat adalah salah satu cara untuk menanamkan rasa cinta terhadap nabi Muhammad Rasulullah bershalawat akan membuat seseorang rela berkorban dalam menuruti perkataan dan perbuatan Rasulullah. Rasulullah lebih suka ummatnya mengikuti sunnah-sunnahnya. islam berkembang pesat karena kemulian akhlaq nabi yang kita cintai Muhammad Rasulullah.

74Al-quran, Surat An-Anbiya: 107 BAB III GAMBARAN UMUM

A. Majelis Syababul Kheir Syababul Kheir Adalah majelis yang berdiri pada Bulan Mei 2010 dibawah naungan Yayasan Pendidikan Syababul Kheir Pimpinan Al-Habib Muhammad Mahdi Bin Hamzah Assegaf. Dalam setiap kegiatannya majlis syababul kheir menyelenggarakan acara tabligh akbar dengan mengajak masyarakat untuk membacakan sholawat secara bersama-sama sebagai salah satu cara meningkatkan Syiar serta Dakwah Islam, disamping itu majelis syababul kheir merupakan wadah pembinaan generasi muda guna menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah berguna bagi bangsa terutama Agama. Dalam perjalanan dakwahnya majlis syababul kheir menjadi wadah bagi masyarakat serta magnet bagi para pemuda pemudi dalam mengisi kegiatan yang lebih positif memanfaatkan waktunya untuk hadir mengikuti kegiatan majlis, bersholawat bersama, mendengarkan tausiyyah dari para mubaligh para habaib, Alim Ulama dan para Asatij lainnya. Sampai dengan saat ini tidak sedikit jumlah jamaah syababul kheir & hampir 70% dari mereka adalah para pemuda dan pemudi bogor sampai

51

52

tercapaikomunitas dikalangan jamaah majlis syababul kheir dengan sebutan SYAMMANIA hampir di seluruh pelosok kota dan Kabupaen Bogor (Bogor Raya) memiliki struktur kepengurusan tingkat kelurahan (RANTING) s/d tingkat kecamatan (KORWIL). syammania memiliki ikatan serta kedekatan yang erat dengan presiden majlis Al-habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf, terkadang tak jarang di tengah-tengah jadwal beliau yang padat, beliau hadir di acara acara pribadi anggota syammania, seperti pernikahan,tasyakuran hingga ta’jiah ketika ada diantara anggota keluarga syammania yg terkena musibah. Hal tersebut menjadi motivasi Bagi Majlis Syababul Kheir untuk terus eksis dalam syi’ar serta dakwah di wilayah Bogor Raya (Kota & Kabupaten). dengan harapan tercapai semua Misi serta Visi Majlis.

B. Sejarah Majelis Syababul Kheir Syababul kheir sendiri sebelumnya bernama syababul mukhtarin, yang artinya Syababul mukhtarin adalah pemuda –pemuda pilihan sebab tujuannya untuk merangkul anak-anak muda agar tidak menjadi anak muda yang mughutarin (tertipu) tapi menjadi anak-anak muda yang mukhtarin (terpilih), dikatakan mudah tertipu dalam artian karena anal-anak muda ini banyak 53

menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang sia-sia seperti santai, hura-hura, pacaran, nongkrong parahnya sampai tauran dan mengkonsumsi narkoba. Demi menghilangkan itu semua habib Mahdi bin Hamzah Assegaf berdakwah mulai saat umur 15 tahun melatih mental dakwah dari yang jumlahnya hanya tiga orang saja dalam kejadian seseorang yang berpesta saat orang tahun dengan membeli minuman keras dua rak mengunakan gajinya. strategi dakwah yang dilakukan habib Mahdi adalah jangan menghilangkan sesuatu yang mereka sukai dengan mendatangan sesuatu yang mereka benci tapi datangkanlah sesuatu yang akan mereka sukai agar hilang sesuatu yang dibenci jadi harus menyajikan sesuatu yang baru. Dalam hal ini habib mandi menyajika Sissa sebagai siasat dakwahnya. Kemudian sambil dalam keadaan mereka minum-munuman, habib mahdi terus bercerita karena orang indonesia suka diceritakan itupun salah satu strategi dakwah habib mahdi dalam mengambil hati mereka. Bercerita tentang Rasulullah, akhlaknya, kisah hidupnya, perjuanganya, keteladannya, kemuliaannya dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang para habaib, para wali dan seterusnya samapi jam 4 subuh kemudian diajak shalat subuh dalam keadaan seperti itu dan setelah subuh karena kasing tidak sadarkan dirinya

54

sampai tidur dipinggir jalan hingga siang. subhanaAllah itu pertemuan terakhir mereka melakukan perbuatan minum-minuman bahkan sampai sempat berhenti merokok. Bemula dari situ mereka membuat perkumpulan pengajian, nama awal pengajian tersebut adalah BATAS artinya Bajingan Tapi . Strategi dakwah lainnya habib mahdi adalah dengan tidak langsung menolak usul anak muda tapi mengiyakanya dulu karena habib mahdi tahu kalau usul anak muda dipatahkan mereka akan cekewa, maka untuk merangkul mereka dituruti terlebih dahulu sampai dinamakan syababul mukhtamin yang disingkat syam. Terus berkembang, sampai lebih dari 10 bermotor-motoran dakwahnya di air mancur bogor, sambil mengajak anak muda bertobat, melakukan hal bermanfaat. Kemudian namanya sekarang menjadi Syababul Kheir yang merubah namanya adalah habib , ketika beliau diindonesia. Beliau melihat kekiri, melihat kekanan, keatas hingga melihat kebawah kemudian masuk kepada isi hatinya, lalu beliau beri nama syababul kheir pada tahun 2014 sampai saat ini. Dalam berdakwah selalu ada hambatanya tidak mulus semua, tidak selamanya manis. Ada lika-likunya 55

banyak pahitnya. Dakwah itu tidak ada yang terus manis, bukan dakwah namanya kalau tidak ada rintangan, itu rihlah. Bogor sebelum ada majelis syababul kheir itu Aspek (Anti Speaker) karena belum ada majelis dibogor yang mengunakan hadroh dalam syiar dakwah keliling-kelilingnya. Sampai pernah majelis syababul kheir datang ke suatu kampung, ditolak, diusir, tidak diterima sama kampung tersebut. Mereka yang tidak senang, tidak suka dan tertarik, sekarang kampung itu mayoritas hadir di syababul kheir semua insyaAllah. Banyak yang tidak suka majelis syababul kheir pereman-pereman yang biasa mensortil barang-barang narkoba, sabu, minuman keras. Mata bisnis mereka akan terputus jika anak mudanya menjadi orang bener karena mata rantai generasi selanjutnya tidak akan ada lagi yang menjadi konsumen sehingga dipastikan bisnis mereka tidak akan maju. Mereka tidak senang sama majelis tapi kami hadapi dengan senyuman dengan ramah, dan mengajak mereka untuk ikut mengaji bersama kita akhirnya mereka ngaji juga sama kita. Jadi lika liku dakwah banyak sekali, dimulai dari kita tidak disenengin serta banyak kejadian-kejadian yang menimpah kami. Saat ceramah pakai motor kemudian habib mahdi dibonceng karena saat cerama menjelaskan suatu

56

hukum dan akhidah yang mereka tidak terima, kemudian kita maulidan, mereka tidak suka kita maulidan, kita shalawatan, mereka tidak terima, pas jam dua kita pulang dari pondok pedes cibinong pakai motor ninja kita dijegat 2 orang. Kita berhenti, turun, diludahin, “cuh..jangan sok jadi orang”. Namun kami ambil hikmah saja, dulu juga nabi pernah dilemparin, diludahin. Pernah juga sampai habib mahdi disantet sama orang, dikerjain orang dengan kelabang, ular, kaki bernanah.

C. Struktur Kepengurusan Majelis Syababul Kheir Majelis Syababul kheir memiliki struktur kepengurusan dalam menjalankan roda organisasinya demi tercapainya semua yang telah direncanakan. Berikut struktur kepengurusan untuk saat ini:

Presiden Syababul Kheir : Habib Mahdi Aseggaf Sekertaris : Sapi’i Wawan Kurniawan Bendahara : Fakhrul Humas Keorganisasian : Yusuf Mustofa Logistik : Achil DKM : Adhe Quraysin Umbul-Umbul : Dicky Kelistrikan dan penerangan : Heru 57

Service Panggung :Ahmad Utra Bunda Fakhri Driver : Muhammad Rulli

Satgas : Khoerudin Heru Patwal : Santoso Komandan Ring 1 : Edi Sahlan Komandan Ring 2 : Rahmat Ibrahim Komandan Ring 3 : Syaifullah Komandan Ring 3 Banat : Sa’idah Komandan Ring 4 (Parkir) : Khoer Komandan Ring 5 (Lalin) : Ahmad

LSM : Hidayat

Hadroh Ahbabul Mukhtar : Kahfi

Humas Bid. Tokoh : Ainul Yaqin Al-Ghadri Kordinator Acara : Oding Syarifudin

Humas Bid. Jamaah Majlis : USt. Daud Kordinator Syamania : Ferry Sekertaris Syamania : Aziz Bendahara Syamania : Wahyu

58

59

D. Program Dakwah Majelis Syababul Kheir 1. Habib Go To School Habib Go To School adalah salah satu program dakwah majelis syababul kheir yang dimana dakwahnya habib masuk sekolah-sekolah atau universitas.Program ini bertujuan untuk meminimalisir kenakalan remaja seperti tauran dan narkoba. 2. Pengajian Burdah Pengajian burdah adalah program pengajian rutin malam kamis majelis syababul kheir khusus membahaskajian kitab seputar fiqih dan sirah nabawi untuk semua kalang masyarakat baik wanita maupun laki-laki dapat hadir di pondok pesantren Ar-Raudoh. 3. Pengajian Malam Minggu Program malam minggu adalah pengajian rutin keliling, dimana majelis syababul kheir mengadakan ta’limnya keliling seluruh wilayah bogor untuk menyebarkan syiar secara luas. 4. Sanlat Ramadhan Program khusus tahunan di bulan ramadhan yang mana majelis syababul kheir mengadakan banyak kegiatan seperti Sanlat ramadhan, bukber,

60

kurma (kuliah ramadhan), saur on the road sepanjang ramahdan di wilayah bogor. 5. Pengajian Milad Milad adalah pengajian dalam rangkan peringatan hari lahirnya majelis syababul kheir. Peringatan ini untuk menyemangati perjuangan jamaah yang bisa istiqomah sampai sekarang untuk terus aktif hadir dalam setiap acara kegiatannya masjelis syababul kheir. 6. Ziarah Kubro Ziarah kubro adalah program tahunan dimana setelah semua acara selesai, tepatnya setelah penutupan milad. Rombongan jamaah majelis syababul kheir mengadakan ziarah kubro dengan konfoi bersama-sama berziarah ke makam wali, ulama dan habaib. 7. Pengajian Paguyuban Crew Paguyuban keluarga crew adalah program kumpul bersama seluruh crew berserta keluarganya sekaligus pengajian crew dalam rangka menyatukan ukhwah dan meningkatkan ilmu serta efektifitas kerja crew-crewnya. 8. Pengajian Korwil-Ranting Pengajian korwil dan ranting adalah program pengajian bersama yang sifatnya lebih ke tindakan persuasif yaitu pendekatan secara kemistri 61

kepada jamaah yang terstruktur lewat perkumpulan korwil dan ranting. E. Biografi Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf Nama lengkap beliau ialah Muhammad Mahdi bin Hamzah bin ‘Alwi Asseggaf. Ayah beliau Habib Hamzah adalah salah satu tokoh masyarakat di kota Bogor, sedangkan ibu beliau adalah Syarifah Khodijah binti Ahmad Al ‘Atthos. Habib Muhammad Mahdi lahir pada tanggal 14 Juli 1990 di Bogor. Sejak usia 5 tahun, Habib Mahdi demikian biasa beliau dipanggil, sudah dididik sangat ketat dan keras dalam bimbingan keislaman oleh orangtua. Habib Hamzah orangtua beliau termasuk sosok yang keras dalam sikap keagamaan di tengah masyarakatnya, khususnya terhadap kalangan habaib di lingkungannya. Bila ada di antara mereka yang perilakunya dinilai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dicontohkan oleh para salaf mereka terdahulu, tak segan-segan Habib Hamzah menegurnya. Demikianlah sosok Habib Hamzah, sang ayah yang menjadi guru utamanya. Kepada sang ayahlah Habib Mahdi mendapatkan dasar-dasar syari’at, terutama mempelajari Al-Qur’an. Pendidikan yang keras terhadap dasar-dasar agama dari sang ayah telah melahirkan semangat tersendiri di hati Habib Mahdi kecil untuk memperdalam ilmu-ilmu syari’at. Itulah

62

sebabnya, tak mengherankan, sejak dari SD, Habib Mahdi sudah memiliki tekad yang kuat untuk masuk pesantren. Namun, keinginan itu belum dapat diwujudkannya, karena sang kakek, Habib Ahmad Al-Attas, melarangnya untuk belajar ke pesantren. “Mahdi, kamu cukup belajar di sini sama Enjid (Kakek),” kata Habib Mahdi mengenang ucapan kakeknya waktu itu. Meskipun demikian, tekad kuat yang ada di hati Habib Mahdi kecil tidak juga hilang, bahkan hasratnya untuk dapat belajar ke pesantren semakin kuat. Hingga suatu hari, saat beliau masih di bangku SMP, ada kisah unik yang selalu dikenang beliau. Kisah itu berawal dari ketentuan di sekolah bahwa setiap murid diwajibkan untuk mengenakan sepatu hitam pada hari Kamis. Seperti biasa, di tiap-tiap sekolah selalu ada peraturan yang harus ditaati oleh seluruh siswanya. Dan salah satu peraturan itu adalah setiap hari Kamis diwajibkan mengenakan sepatu warna hitam. Kebetulan, saat itu Mahdi kecil hanya mempunyai sebuah sepatu hitam. Nah, karena hari Rabu sepatu tersebut dipakai, dan sedari siang hujan lebat, akibatnya sepatu itu menjadi basah dan kotor. Sedangkan besoknya beliau wajib mengenakan sepatu tersebut. 63

Dalam kebingungan, lahirlah satu ide yang kemudian mengubah jalan hidupnya. Sedikit takut- takut, beliau pun menoleh ke kiri dan ke kanan. Setelah dirasa aman dan tidak ada yang memergokinya, beliau pun membuka tutup mesin cuci, dan… dush! Keluarlah asap dari mesin cuci tersebut. Rupanya, entah kenapa, saat ia memutar tombol mesin cuci untuk mencuci sepatu, mesin tersebut berputar sejenak, namun tak sampai semenit langsung mati dan mengeluarkan asap. Karena panik, beliau pun menjerit kaget. Mendengar jeritan itu, ibunya pun masuk. Dan saat melihat mesin cucinya telah tak bisa lagi bekerja, beliau hanya bisa mengelus dada. “Mahdi, ane cape ngurusin ente. Udah, berangkat ke pesantren sana,” kata ibu beliau kala itu. “Dan alhamdulillah, waktu itu akhirnya Kakek pun mengizinkan ane untuk berangkat ke pesantren,” kata Habib Mahdi. Tahun itu Habib Mahdi pun berangkat ke pesantren. Dan pesatren yang menjadi tujuannya adalah Pesantren Darullughah Wadda`wah (Dalwa) Bangil, yang didirikan oleh Al-`Allamah Habib Hasan bin Muhammad Baharun. Ketika di pesantren, Habib Mahdi berada di bawah bimbingan langsung Habib Zainal ‘Abidin bin Hasan Baharun, pengasuh pesantren, selain beliau juga belajar berbagai disiplin ilmu-ilmu syari’at dari guru-

64

guru utama yang ada di Pesantren Dalwa. “Di pesantren, tidur hanya dua tiga jam,” kenang Habib Mahdi. Di antara aktivitas pesantren yang sangat digemari oleh Habib Mahdi adalah berziarah ke makam Habib Hasan Baharun. Bahkan kegiatan ini dilakukannya hampir setiap malam. “Jam satu malam, kami datang ke makam Habib Hasan Baharun dan mengusap debu-debu yang ada nisan makam beliau dengan tangan kami.” Di saat-saat itulah Habib Mahdi sering berucap, “Wahai Habib Hasan, ridhoilah kami menjadi muridmu, meskipun kami tidak mengaji kepadamu.” Di antara doa yang selalu dipanjatkannya setiap kalimenziarahi makam Habib Hasan adalah permohonan kepada Allah agar dijadikan sosok yang selalu didengar ucapannya di tengah-tengah masyarakat. “Ya Allah, dengan keberkahan Habib Hasan, jadikanlah kami selepas dari pesantren ini orang-orang yang didengar ucapannya di tengah-tengah masyarakat untuk tegaknya ajaran Rasul-Mu,” kata Habib Mahdi menirukan doa yang sering diucapkannya dahulu. Sebagai salah satu guru utama, figur Habib Zainal ‘Abidin Baharun sangat banyak mempengaruhi kepribadian Habib Mahdi. Nasihat-nasihatnya selalu dijadikan pegangan, terutama dalam berdakwah. Di 65

antaranya, “Barang siapa berkhidmah, niscaya dia akan dikhidmahi.” Pesan inilah yang kemudian dijadikan pegangan dan falsafah Habib Mahdi dalam berdakwah. Khidmah yang biasa dilakukannya selama di pesantren terhadap para guru termasuk kepada pesantren dan lingkungannya diteruskan dengan pengabdian di masyarakat. Sejak terjun ke tengah masyarakat, hari demi hari dipenuhinya untuk melayani masyarakat. Ia berprinsip, tidak akan duduk manis di majelis ta`lim, akan tetapi terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, siang maupun malam. Mengabdi kepada masyarakat. Satu ketika, jam dua malam Habib Mahdi ditelepon oleh seorang muhibbin. Ia melaporkan bahwa ada seorang temannya ulang tahun dan sedang merayakan di rumah Fulan dengan pesta minuman keras. Muhibbin itu berharap agar Habib Mahdi datang ke tempat itu. Maka saat itu juga Habib Mahdi datang ke tempat yang dimaksud dengan berpakaian layaknya anak muda. Kedatangannya tidak lain dimaksudkan untuk merangkul mereka. “Saya hanya ingin mereka merasa nyaman dan diperhatikan,” kata Habib Mahdi. Lambat laun mereka pun menjadi dekat dan malu untuk melakukan hal serupa. “Dan bahkan

66

alhamdulillah, sekarang mereka aktif dalam kegiatan- kegiatan pengajian yang kami gelar.” Hari demi hari pemuda yang datang dan berkumpul dikediaman Habib Mahdi makin banyak dan bertambah. Bahkan, pemuda-pemuda yang dulu bangga dengan status mereka sebagai “preman” itulah yang di kemudian hari mengusulkan kepada Habib Mahdi agar dibentuk satu wadah formal bagi mereka. Berangkat dari itu semua, terbersitlah niat di dalam hati Habib Mahdi untuk membentuk satu perkumpulan yang dibentuk agar nantinya dapat menjadi wadah bagi semua kalangan masyarakat yang ingin belajar dan memahami agamanya. “Menjadi wadah, baik bagi kalangan majelis, ormas, maupun dari kalangan mana pun dan siapa pun yang ingin mencari jati diri untuk mengenal agamanya.” Pada akhirnya, nama Syababul Mukhtarin (Pemuda Pilihan)pun dipilih sebagai nama perkumpulan tersebut, dengan harapan semoga mereka akan menjadi pemuda-pemuda yang terpilih yang dekat dan cinta kepada Allah SWT, cinta kepada Rasul-Nya, cinta kepada para ulama, cinta kepada tanah air dan bangsa, dan cinta kepada umat dan sesamanya. Setelah tekad menjadi bulat dan niat pun semakin kuat, dan setelah minta restu para guru dan para alim ulama, Habib Mahdi mengajak anak-anak 67

muda itu berziarah ke Makam Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas untuk meminta restu para wali, khususnya Shahib Makam Keramat Empang Bogor, Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas. Di samping dengan maksud mengajarkan kepada mereka bahwa langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan ridha Allah SWT dalam setiap langkah dan upaya kita adalah dengan cara mendekat kepada para wali-Nya, kekasih- kekasih pilihan Allah SWT. Bersama sekitar seratus pemuda dengan tujuh puluh motor, waktu itu, Habib Mahdi berkonvoi menuju Makam Keramat Empang Bogor. Di makam, Habib Mahdi meminta kepada Allah SWT dengan kemuliaan dan keberkahan Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas agar kelak anak-anak muda yang dahulunya tidak dipandang oleh masyarakat, bahkan dicap buruk karena masa lalu mereka yang kelam, menjadi orang- orang yang utama dalam memberikan manfaat kepada umat pada umumnya, dan masyarakat Bogor, tempat mereka tinggal, khususnya. “Alhamdulillah, saat ini Forum Syababul Mukhtarin sudah memiliki tak kurang dari lima puluh majelis ta`lim dan diikuti ormas-ormas yang berada di Bogor dan sekitarnya, bahkan sudah sampai ke Bandung dan Jadetabek,” kata Habib Mahdi penuh syukur.

68

Mengenai beragam perbedaan di tengah masyakat yang begitu plural, bagi Habib Mahdi, hal itu merupakan keniscayaan yang harus disikapi secara arif dan bijaksana. Karenanya, dalam setiap gerakan dakwahnya, dirinya selalu berusaha merangkul semua kalangan, termasuk kalangan , Persis, dan yang lainnya. Di saat ia diminta untuk hadir dalam kegiatan- kegiatan Muhammadiyah atau Persis, misalnya, Habib Mahdi dengan senang hati memenuhi undangan mereka. Prinsipnya,menurut Habib Mahdi, semua kalangan hendaklah saling menghargai, demi terwujudnya persatuan umat. “Silakan masing-masing berpegang dengan keyakinan dan pendapatnya berdasarkan ilmu yang didapatkannya dari para gurunya masing-masing, tetapi dengan catatan, ketika sedang duduk bersama, janganlah masing-masing saling menunjukkan pendapatnya itu danmenonjolkannya dengan menyalahkan pendapat pihak lainnya, apalagi sampai menganggap sesat.” Terhadap majelis-majelis ta`lim di Bogor, dan bahkan di Indonesia pada umumnya, Habib Mahdi memiliki harapan agar semua bersatu, saling mendukung, dan tidak hanya membesarkan majelisnya, 69

tetapi hendaknya saling membantu dan saling menguatkan.1

F. Jama’ah Syam Mania Bagi anak muda, biasanya malam minggu diisi dengan aktivitas yang tidak ada manfaatnya dengan berkumpul ditempat –tempat hiburan atau di pinggir jalan. Mereka berkelompok dengan anak-anak seusianya dibeberapa tempat sambil naik motor hingga larut malam. Tapi berbeda yang dilakukan oleh sekelompok anak muda yang tergabung dengan Majelis Ta’lim Syababul Kheir yang di kenal dengan nama Majelis Syam, dan sebutan untuk jamaah pemudanya, Syam Mania. Ratusan anak muda bahkan hingga ribuan anak muda dengan khusyu bersholawat, kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka berkumpul setiap malam minggu melakukan sholawat dan diakhiri dengan mendengarkan nasehat dari guru mereka yakni Al- Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf. Habib Mahdi mengajak kepada seluruh pemuda dan pemudi di Bogor untuk tetap bersemangat kibarkan bendera Rasulullah SAW di kota Bogor.

1 www.syababulkheir.com

70

Lokasi sholawat tidak menetap di satu tempat tetapi tiap malam minggu berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat lainnya di wilayah kabutapen Bogor dan kota Bogor. Walaupun tempatnya jauh, tidak menetap tetapi antusias anak muda yang tergabung dangan Syam Mania tetap semangat. Mereka tetap berangkat dengan kelompok masing-masing dan berangkat bersama-sama menuju tempat bersholawat.2 Penyebarluasan pengajian diberbagai tempat membuat jamaah majelis membludak semakin banyak sehingga hal ini yang kemudian membuat komunitas disetiap wilayah kota bogor dengan struktur dan susunan keorganisasian yang sangat jelas terperinci mulai dari tingkat kelurahan (RANTING) s/d tingkat kecamatan (KORWIL).

2https://www.kompasiana.com/yosasmat/560600977fafbde60e17ba ec/majelis-sholawat-syababul-kheir-akan-wujudkan-bogor-sebagai- kota-salawat. BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir

Strategi dakwah yang baik adalah strategi dakwah yang mampu mengikuti perkembangan zaman sekaligus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi jamaah hingga mampu menjadi solusi terhadap pemasalahan-permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan strategi dakwah yang tepat. Majelis Syababul Kheir awalnya hanya dihadiri 3 orang saja, namun seiring dalam perjalannya yang dibina oleh Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf dengan strategi-strategi dakwah yang kekinian, kini majelis ini semakin besar hingga jumlah mereka membludak setiap kali kegiatan majelis berlangsung. Hal ini seperti yang dikatakan oleh habib Mahdi :

“Nama syababul kheir ditahun 2014 sampe saat inilah berkembang majelis. Jadi ditahun 2010 kita merintis 2011,2012 kita mulai dakwah door to door mulai dari 3 orang.”1

Dengan semakin banyaknya yang mengikuti kegiatan majelis, hal ini membuktikan bahwa strategi yang diterapkan

1 Wawancara Presiden Majelis Syababul Kheir, Habib Mahdi Assegaf pada 24 Januari 2019 pada pukul 22.00 WIB di Ponpes Ar- Raudoh.

71

72

dalam Majelis Syababul Kheir berhasil, strategi-strategi yang digunakan diantaranya diantaranya yaitu :

1. Pendekatan Dakwah Strategi atau cara dawkah dari Majelis Syababil Kheir adalah dengan pelan-pelan memperkenalkan siapa nabi Muhammad kepada mereka, menyelipkan kepada mereka supaya kenal dengan nabi, faham dengan nabi, cinta dengan nabi sehingga yang tadinya hanya tau lagu rock, metal dan lagu-lagu lain sebagainya berubah menjadi tahu shalawat, maulid. Seperti perkataan Pimpinan Majelis Syababul Kheir Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf berkata :

“mereka hanyut dalam arus karena hati mereka kering dari cinta. Cinta kepada Rasulullah shallahu’alaihi wasallam. Kalau mereka mengenal rasulullah maka merasa akan mencintainya. Setelah mencintai, secara otomatis perilaku mereka akan berubah”.2

Target Majelis Syababul Kheir adalah anak-anak muda karena Syabab merupakan anak-anak muda. Hal ini seperti yang dikatakan habib Mahdi, dimana sebelum adanya Majelis Syababul Kheir anak-anak muda ini banyak menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang sia-sia seperti santai, hura-

2Abdul Kadi Alhabsy, “Majelis Syababul Kheir : Spirit Pemuda di Kota Hujan” Cahaya Nabawa, Edisi 180, Maret 2019, hlm. 100 73

hura, pacaran, nongkrong parahnya sampai tauran dan mengkonsumsi narkoba.3 Keperihatinan ini yang membuat habib Mahdi bergerak untuk mengajak anak muda menghilangkan kebiasaan buruknya dengan cara menghadiri majelis ta’lim. Demi menghilangkan itu semua habib Mahdi bin Hamzah Assegaf berdakwah cara adalah tidak langsung menghilangkan sesuatu yang mereka sukai dengan mendatangan sesuatu yang mereka benci tetapi dengan datangkan sesuatu yang akan mereka sukai agar hilanglah sesuatu yang dibenci jadi dengan menyajikan sesuatu yang baru yang akan mengantikan sesuatu yang lama. Memakai Sissa sebagai siasat dakwahnya untuk menghilangkan minum- minuman dan narkoba. Kemudian langkah yang dilakukan habib Mahdi adalah dengan bercerita, habib mengajak anak muda mengunakan metode bercerita karena anak muda suka diceritakan itu menjadi salah satu cara dakwah habib mahdi dalam mengambil hati mereka. Bercerita tentang Rasulullah, dalam segi akhlaknya, kisah hidupnya, perjuangannya, keteladananya, kemuliaannya, dan keistimewahannya. Selanjutnya Tentang para habaib, para wali dan seterunya.

3 Habib Mahdi, Dokumen wawancara. 24 Januari 2019

74

Strategi dakwah lainnya habib mahdi adalah dengan tidak langsung menolak usul anak muda tapi mengiyakanya terlebih dahulu sebagai salah satu bentuk apresiasi keikutsertaan anak muda yang proaktif dalam membentuk wadah terkait saat mereka membuat perkumpulan pengajian nama awal pengajian adalah BATAS artinya Bajingan Tapi Santri, Habib tidak menolak tapi mengiyakan dulu karena habib mahdi tahu kalau usul anak muda dipatahkan mereka akan kecewa, maka untuk merangkul mereka dituruti terlebih dahulu. Banyak perubahan dari Almahdi, kemudian Syababul Mukhtarin hingga namanya menjadi Majelis Syabaul Kheir. Seiring berjalannya waktu jumlah para pemuda yang tauran, nongkrong sia-sia, pencandu minuman dan obat-obatan menjadi berkurang dan meninggalkan perbuatan-perbuatan tercela tersebut berubah jadi hadir majelis ta’lim dan banyak pula anak pesantren muda mudi hadir majelis membuat semakin berkembang dengan binaan habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf melalui strategi-strategi dakwah yang dilakukannya. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pendekatan dakwah yang dilakukan Majelis Syababul Kheir adalah pendekatan kultural, pengembangan dakwah melalui jalur kultural maksudnya yaitu dakwah dengan jalur nonformal, misalnya melalui pengembangan masyarakat, sosial, kebudayaan, dan lain sebagainya.

75

2. Subjek Dakwah Dalam melakukan keberhasilan suatu kegiatan atau lembaga selalu ada orang-orang yang berperan dibalik layar tersebut dan orang-orang yang berperan dalam menyiarkan dakwah di Majelis Syababul Kheir ialah Habib Mahdi bin Hamzah berserta seluruh jajarannya, dari Sekertaris (Sapi’i dan Wawan Kurniawan), Bendahara (Fakhrul), Humas Keorganisasian (Yusuf, Mustofa dll), Logistik (Achil dll), DKM (Adhe Quraysin dll), Umbul-Umbul (Dicky dll), Kelistrikan dan penerangan (Heru dll), Service Panggung (Ahmad dll), Utra (Bunda, Fakhri dll), Driver (Muhammad, Rulli dll), Satgas (Khoerudin Heru dll) Patwal (Santoso dll), Komandan Ring 1 (Edi Sahlan dll), Komandan Ring 2 (Rahmat Ibrahim dll), Komandan Ring 3 (Syaifullah dll), Komandan Ring 3 Banat (Sa’idah dll) Komandan Ring 4 (Khoer), Komandan Ring 5 (Ahmad dll), LSM (Hidayat dll), Hadroh Ahbabul Mukhtar (Kahfi dll), Humas Bid. Tokoh (Ainul Yaqin Al-Ghadri dll), Kordinator Acara (Oding Syarifudin), Humas Bid. Jamaah Majlis (USt. Daud dll), Kordinator Syamania (Ferry), Sekertaris Syamania (Aziz), Bendahara Syamania (Wahyu). Jika ditotal dalam acara dilingkup pesantren seperti kajian burdah jumlah subjek dakwah bisa puluhan jika acara keliling mingguan subjek dakwah bisa mencapai lima puluhan sampai seratus kalau tabligh akbar. jika acara besar seperti

76

milad yang tamu nya se-Jawa Barat, subjek dakwahnya bisa ratusan sebagaimana yang disampaikan bang Syafi’i : “luar biasa, sound, stand, panggung 3, crew nya itu untuk mengadakan jawa barat bersholawat ada sekitar seribu orang dari kita aja dua ratus terus pramuka belum FPI, jawara betawi, beberapa ormas ya hampir seribu dua ratusan orang dari crew aja”.4

Subjek dakwah atau da’i adalah pelaku dakwah. faktor subjek dakwah ini sangat menentukan keberhasilan suatu aktivitas dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da’i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak dakwah yang profesional.5 Gerakan dakwah yang dilakukan Majelis Syababul Kheir memiliki kesiapan-kesiapan yang matang dari keanggotaan yang banyak, materi, metode, asa yang sesuai

4 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 5 Achmad Mubarok, Psikologi dakwah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006). h.13 77

dengan objek dakwah. hal tersebut membuat gerakan dakwahnya mencapai keberhasilannya dan terus berkembang semakin hari semakin bertambah jumlah jamaahnya.

3. Metode Dakwah Setiap kegiatan atau katifitas memiliki caranya masing- masing dan cara setiap orang berbeda-beda tergantu pada situasi dan kondisi. Begitupun dengan dakwah, cara dalam menyampaikan dakwah setiap da’i berbeda-beda namun dengan tujuan yang sama. Bapak Ade menjelaskan bahwa jumlah jamaah yang hadir rutin pada malam minggu dapat mencapai kurang lebih lima ribu kaum muda dari berbagai daerah di Bogor. Hal tersebut karena cara atau metode dakwah habib mahdi yang berwibawa, menarik dan kekinian. Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.6 Dengan demikian, metode dakwah adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan dakwah. Penyampaian dakwah sangat bergantung pada metode atau strategi yang digunakan oleh seorang pendakwah atau da’i atau orang yang mengajak orang lain ke jalan yang lurus, jalan kebenaran yang menuju pada kehidupan bahagia dunia dan akhirat yang berdasarkan jalan Allah SWT.

6 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet.1, h. 61.

78

Majelis Syababubul kheir mengunakan 3 metode dalam berdakwah hal ini dapat dilihat dari program-program yang ada di Majelis Syababul Kheir, diantaranya : a. Dakwah bi Al-Lisan, merupakan dakwah dengan cara memberikan ceramah atau khutbah, diskusi, nasihat dan lain-lain berisi nasihat-nasihat berupa perintah dan larangan. Metode ceramah ini dilakukan habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheirnya. Setiap penampilannya setelah hadroh dan marawis selalu diselingi dengan ceramah-ceramah beberapa tokoh- tokoh termasuk habib.

79

b. Dakwah bi Al-Hal, dakwah yang dilakukan dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Program- program dalam majelis syababul kheir banyak menjadi dakwah bi hal seperti Saur On The Road, Safari Dakwah, dan lain-lain.

c. Dakwah bi Al-Qalam, dakwah yang dilakukan dengan mengunakan atau melalui tulisan-tulisanyang disebarkan di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Adapun Dakwah bi Al-Qalam yang dilakukan Majelis Syababul Kheir yaitu dengan menulis di media sosial baik broadcast, status-status, postingan atau poster-poster yang memiliki kata-kata dakwah yang diposting diseluruh akun milik Majelis Syababul Kheir.

80

4. Objek Dakwah Setiap dakwah memiliki sasaran yang ingin dituju yang menjadi objek dakwah atau mad’u adalah orang yang menerima pesan-pesan dakwah. Objek dakwah Majelis Syababul Kheir adalah menyeluruh masyarakat khususnya anak muda yang berada di wilayah bogor raya yang sudah menjadi jamaah tetapnya yang sering disebut syamania. Namun seperti yang diungkapkan sekertaris bahwa : 81

”enggak anak muda saja tapi menyangkut keseluruhan umum bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak muda hanya persentase yang mengikuti 70 persen anak muda dan 30 persennya bapak-bapak dan ibu-ibu.”7 Secara umum seluruh masyarakat luas baik anak muda maupun orang tua bahkan anak-anak banyak juga yang sering hadir dalam acara-acara Majelis Syababul kheir. Selain dari penduduk warga kota bogor, jangkauan jamaah Majelis Syababul Kheir begitu luas ke berbagai tempat lainnya. Sebagaimana slogan Majelis Syababul Kheir yang dikatan habib Mahdi : “Syababul kheir, tidak kemana- mana tapi ada di mana- mana itu mottonya, itu salah satu brannya kita. Gak kemana mana tapi ada dimana mana. Kita dimanado ada ranting, padahal kita Cuma datang sekali kesana, sisanya ikut pakai stremming. Dibali pernah acara, ada ranting disana. Banjar jawabarat ada, kalau dijawab barat sudah hampir poskonya ada, Jakarta, bekasih, kemudian beberapa tempat. Terus TKW-TKW yang ada di Hongkong, yang belajar di singapur, orang bogor yang kerja di , mereka ngaji lewat streming. Nag kumpulnya kapan? Saat milad syababul kheir. Berapa jumlahnya? Udah puluhan ribu gak tau berapa jumlah mereka tahun kemaren sih sampe tujuh puluh ribu disentul, tahun depan kita gak tau lebih rame lagi.”8

77 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 8 Wawancara Presiden Majelis Syababul Kheir, Habib Mahdi Assegaf pada 24 Januari 2019 pada pukul 22.00 WIB di Ponpes Ar-Raudoh.

82

5. Materi Dakwah Materi dakwah yang disampaikan habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheir dari berbagai sumber Ahlul Sunnah Wal Jamaah, kisah para Salafu Shaleh dan habaib-habaib serta kitab-kitab ulama terdahulu. Sebagaimana yang diungkapkan sekertaris Majelis yaitu bang Syafi’i : “kitab burdah, kajian seputar fiqih dan sirah nurul yaqin. Kalo habib go to school lebih ke umum, tentang nurul walidayen, adab kepda orang tua dan guru, gitu. Kalau program tahunan adanya kurma atau kuliah ramadhan habib datang ke instansi-instansi pemerintahan dan perusahaan swasta juga BUMN untuk mengisi tausyah sama kultum seputar Ramadan pembahsan-pembahsan tentang ramadhan”.9

Materi dakwah atau Madah Ad-Da’wah adalah pesan- pesan dakwah islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam yang ada dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul- Nya.10 Spesifiknya seperti yang dijelaskan DKM Majelis Syababul Kheir, bang Ade :

“kalau untuk malam minggu kita baca kitab juga cuman lebih dominan waktunya untuk shalawat, jadi untuk masalah bab pelajaran yang fikih ada juga gak terlalu banget ditekanin sehingga malam minggu lebih ke syiarnya bukan ke pelajaran yang bener-bener

9 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 10 Wahidin Saputra,Pengantar Ilmu Dakwah,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), Cet.1, h. 88. 83

belajarnya kalau ngaji yang bener-benen ngajinya diburdah itu.”11

Isinya tentang materi atau pesan dakwah yang sering disampaikan habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheirnya adalah tentang pembinaan akhlak khususnya anak muda dan kajian kitab fiqih serta sirah Nabawi. Namun secara khusus materi-materi Majelis Syababul Kheir disesuaikan dengan program-program dan jadwal karena mengikuti struktur manajemen dalam Majelis Syababul Kheir.

6. Media Dakwah Kata media berasal dari bahasa latin yaitu median, yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti alat perantara.12 Sedangkan kata dakwah berasal dari bahasa arab “Da’aa – Yada’uw” yang dalam bentuk masdar “Da’wah” mempunyai arti ajakan, panggilan atau undangan.13 Jadi yang dimaksud media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah.14 Sebagaimana yang dikatakan DKM Majelis Syababul Kheir bahwa : “kita punya tim tersendiri. Yang menghendel bagian- bagiannya. Dibagian medsos saya punya tim...”15

11 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 12 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah (Surabaya: Al- Ikhlas, 1986), h. 17. 13Zulkifli Mustan, Ilmu Dakwah (Makasar: Pustakan Al-Zikra, 2005) h 2 14 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 35 15 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.

84

Pemanfaatan media dilakukan Majelis Syababul Kheir dalam memaksimalkan strategi dakwahnya. Beberapa contohnya diantara media-medianya adalah : a. Media Cetak, sarana dakwah yang dalam penyampaiannya melalui tulisan. Majelis Syabaul Kheir sudah dimuat di liputan Majalah dan koran b. Media Audio, alat yang digunakan untuk membantu dalam penyamapaian dakwah melalui suara. Adapun dalam audio Majelis Syababul Kheir dulu sudah pernah Membuat CD rekaman, jika sekarang sudah banyak Mp3-Mp3 yang bersebaran di internet dtinggal donwload. c. Media Visual, media yang menampilkan dakwah dengan gambar-gambar. Majelis Syabaul Kheir memanfaatkan media visual dengan membuat Poster, Spanduk, Stiker, Umbul-umbul, Baliho, Baju Jaket, Bordiran dan lain-lain. d. Media Audio Visual, media dalam penyampaian dakwahnya menampilkan unsur gambar dan suara secara bersamaan. Media Audio Visual Majelis Syababul Kheir yaitu Tv Channel youtube yang sering disebut SyamTv. e. Media Massa, media yang dalam penyampaian dakwahnya memanfaatkan gelombang suara melalui udara seperti Radio Majelis Syababul Kheir bisa 85

diakses dengan mudah melalui situ webnya yaitu www.majelissyababulkheir.com/syam-radio. f. Media Sosial, Medsos media kekinian yang banyak digunakan menjadi sasaran dakwah Majelis Syababul Kheir seperti WhatApp dengan nama group yaitu Sahabat Syam TV, Instagram dengan akun @syababul.kheir dan Youtube berchannel SyamTv. g. Website, alamat situs jaringan internet. Dalam pemanfaatan dakwah Majelis Syababul Kheir menjadikan Website sebagai sarana pemberitahuan berbagai informasi. Website resmi Majelis Syababul Kheir yaitu www.syababulkheir.com.

7. Asas Dakwah a) Asas filosofis: tujuan dakwah yang hendak dicapai Majelis Syababul Kheir adalah sebagai wadah pembinaan Akhlak dalam menciptakan generasi muda cinta shalawat serta mejadikan bogor kota shalawat. b) Asas kemampuan dan keahlian da’i: subjek dakwah Majelis Syababul Kheir memiliki kepengurusan yang telah terstruktur dengan ranting dan korwil diberbagai wilayah serta memiliki sorang habib muda yang sudah berdakwah sejak umur 15 sampai diusianya

86

yang sekarang 28 sudah memiliki ratusan ribu jama’ah. c) Asas sosiologis: program-program Majelis Syababul Kheir disusun itu karena melihat perkembangan permasalahan yang ada dimasyarakat contoh program habib go to school untuk meminimalisir kenakalan remaja seperti tauran dan narkoba. Program lainnya Pengajian Burdah, Pengajian, Malam Minggu, Sanlat Ramadhan , Pengajian Milad, Ziarah Kubro, Pengajian Paguyuban Crew dan Pengajian Korwil-Ranting dan acara Hari Besar Islam. d) Asas psikologi: mempertimbangan permasalahan psiokologis sangat harus terlebih tergetnya anak muda yang kejiwaannya masih labil dan membutuhkan bimbingan. Dakwah awal Majelis Syababul Kheir dengan pendekatan yang memperhatikan prokologinya dengan mengunakan apa yang anak muda senangi, tidak menolak usul anak muda, dan sekarang dengan hadroh dan marawasi sangat memperhatikan kesukaan anak muda, isi materinya pun banyak diselingi cerita karena habib tau percis orang indonesia sukanya diceritakan. 87

e) Asas efektivitas dan efisiensi: usaha Majelis Syababul Kheir dalam menyeimbangkan antara biaya, waktu maupun tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya. Mulai dari membuat usaha mandiri, donatur walau belum ada yang tetap dan sumbangan jamaah. Segi waktu yang padet namun habib tidak pernah absen jika absen hanya 3 kali saat umroh dan jumlah tenaga crew yang banyak serta dibantu korwil dan ranting juga didukung pemerintah walau belum maksimal dari sarana dan prasaran tapi tak mengapa habib tidak pernah meminta pada penguasa lebih senang pada receh jamaah.

B. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Dakwah Majelis Syababul Kheir

Dalam menyusun strategi dakwah ada langkah- langkah yang harus dilakukan agar tepat sasaran dan berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi. Adapun tentang taktik, sebenarnya merupakan cara yang digunakan dan merupakan bagian dari strategi.16

16Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 1997)

88

Tujuan utama dan tertinggi dari dakwah hanya semata-mata karena mencari dan mengharap ridho Allah SWT. Namun tujuan usaha dari dakwah antaranya adalah menyadarkan manusia dengan mengajaknya dari kondisi gelap atau lalai menuju terang atau taat dalam menjauhi dan menuruti perintah atau petunjuk Allah SWT. Untuk mencapai visi Majelis Syababul Kheir sebagai wadah pembinaan Akhlak dalam menciptakan generasi muda cinta shalawat serta mejadikan bogor kota shalawat maka Majelis Syababul Kheir menyusun rencana- rencana, kemudian mengimplementasikan rencanan yang telah dibuat dengan cermat dan akhirnya mengevaluasi implementasi rencananya, lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Perencanaan Dakwah Majelis Syababul Kheir

a. Menciptakan Brand Image Habib Hal pertama yang menjadi fokus dalam majelis syababul kheir adalah menciptakan brand image terlebih dahulu untuk mempopulerkan majelis. Salah satu brand image yang dimiliki majelis syababul kheir adalah memiliki sosok habib yang masih muda kemudian dari sosok tersebut dikemas dengan segala macam oleh HMA Official atau Habib Mahdi Assegaf Tim agar friendly, familyer, berjiwa muda dan energic agar diterima masyarakat umum. 89

Sebagaimana yang dikatakan sekertaris Majelis Syababul Kheir : “perencanaannya lebih kepada mengemas habib Mahdi, seperti diantaranya memiliki brand image habib adalah tokoh atau sosok yang dikenal dibogor orang yang benar-benar mengoakan shalawat. Kalau misalkan terkenal dengan sedekah, terus Agy lemah lembutnya, Arifin Ilham dengan zikirnya. Nah, habib Mahdi terkenal dengan habaib cinta shalawat dikota bogor gitu. Itu strateginya jadi lebih menciptakan brad image habib yang friendly, familyer, berjiwa muda dan energic agar diterima masyarakat umum”.17

Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya. Gambaran yang dimiliki seseorang mencakup gambaran fisik seperti Aspek fisik terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilan, kesesuaian dengan jenis kelamin, arti penting tubuh dalam hubungan dengan perilaku, dan perasaan gengsi di hadapan orang lain yang disebabkan oleh keadaan fisiknya dan gambaran psikologi seperti Aspek psikologis terdiri dari konsep individu tentang harga diri dan hubungannya dengan orang lain, serta kemampuan dan ketidakmampuannya. Konsep diri juga merupakan bayangan sebagian besar ditentukan oleh

17 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.

90

peran dan hubungan dengan orang lain serta reaksi orang lain terhadap dirinya.18 Gambaran diri yang ingin ditampakan ini pun tidak lepas dari arahan Ustad helmi kepada kepada tim HMA Official tentang konsep diri yang ingin diciptakan majelis syababul kheir yang diwakili oleh pimpinan majelisnya yaitu habib mahdi bin hamzah assegaf, sebagai brand image memiliki tujuan agar menarik anak muda, namun tidak hanya dari sisi penampilan tetapi ilmunya juga sebagaimana yang dikatakan bang syafi’i : “Poinnya adalah ini pengajian anak muda karena tampilannya yang luar biasa saat perfome. Ya dikemas seperti itu untuk menciptakan brad image bahwa habib ini anak muda, yang gaul tapi punya ilmu yang luar biasa. Dan itu sempet kita rapat sama ustad Helmi, kita dikumpulin HMA official , ustad Helmi bilang “ciptakan habib Mahdi yang energie, anak muda banget, gaul, frieldy sama siapapun dekat.19

b. Inventarisasi Kebutuhan Masyarakat Kebiasaan habib Mahdi saat rapat selalu ditempat-tempat terbuka yang fress seperti villa, sambil

18 Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak. Edisi Keenam: Jilid 2. Alih bahasa: Med. Meitasari Tjandrasa. (Jakarta: Erlangga) hal 237 19 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya. 91

jalan-jalan membentuk visi dan misi dalam mengembangkan Majelis Syababul Kheir agar jalan dakwahnya semakin luas dan diterima masyarakat. Semua ketua kordinator divisi, pengurus inti dikumpulkan untuk rapat biasanya sebulan sekali atau dua bulan sekali membicarakan apa saja yang dibutuhkan Majelis Syababul Kheir mulai dari masukan-masukan, pendapat, usulan, aspirasi, sinegisitas, masalah, hambatan, loyalitas semua dicatat dan dicabicarakan sampai membuat solusi dan menawarkan program-program yang terbentuk untuk dijalankan bersama dengan bimbingan habib Mahdi bin Hamzah Assegaf dalam majelis syababul kheir. Rapat dilakukan berdasarkan rujukan setelah melihat kondisi masyarakat dan berdiskusi dengan warga-warga bogor kemudian mencatat segala hal penting yang menjadi persoalan-persoalan yang dibutuhkan masyarakat. “perencanaan program yang disusun itu karena melihat perkembangan permasalahan yang ada dimasyarakat contoh program habib go to school untuk meminimalisir kenakalan remaja seperti tauran dan narkoba, Habib go to school ini dirintis untuk memberantas seperti itu, atas dasar mengurangi tingkat tauran dan pengunaan narkoba diwilayah bogor.”20

20 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.

92

Akhirnya memikirkan solusi-solusi yang terbaik dilakukan untuk kemaslahatan bersama di Bogor karena perencanaan program yang disusun majelis syababul kheir itu muncul disebabkan permasalahan yang ada dalam masyarakan sehingga untuk mencari solusinya maka masjelis syababul kheir bermusyawarah dan menginventarisi kebutuhan masyarakat tersebut dengan solusi menawarkan program-program dakwah yang semoga dapat meminimalisir dan mengatasi polemik yang terjadi dimasyarakat khususnya wilayah bogor raya. Program-program tersebut antara lainnya seperti Habib Go To School, Pengajian Burdah, Pengajian, Malam Minggu, Sanlat Ramadhan , Pengajian Milad, Ziarah Kubro, Pengajian Paguyuban Crew dan Pengajian Korwil-Ranting dan acara Hari Besar Islam.

c. Menyiapkan Event Dakwah Dalam menyiapkan Event dakwah habib Mahdi bin Hamzah Assegaf dibantu oleh HMA Official dan Creaw Majelis Syababul Kheir baik pengurus pusat maupun ranting dan korwil semuanya bergabung berdasarkan konsulidasi dan kordinasi tiap acara yang digelar. 93

Mulai dari penjadwalan yang diatur oleh habib mahdi dan dibantu oleh ustad ari, untuk pengordinasian jadwal biasanya pengurus ranting-korwil yang mengadakan acara akan datang kepengurus pusat pada malam kamis saat pengajian burdah karena saat itu khusus waktu habib ada dipondok pesantren Ar- Raudhah. Mereka akan meminta jadwal untuk yang baru atau yang sudah berjalan akan berdiskusi tentang rundonw, tema acara, penampilan-penampilan dan sebagainya persiapan acara bersama habib sebelum hari H sekalian fix apa yang kurang dan apa yang belum serta permintaan dari habib atau hari pihak penyelenggara. Jadwal-jadwal yang dicancel biasanya jarang sebagaimana pemaparang bang ade dan tidak perlu nunggu sebulan-dua bulan karena jadwal mengalir jika kosong, insyaAllah habib dapat mengisi namun jika jarak masih setahun tapi tidak koosong alias sudah terisi maka tidak bisa. Dan jikapun habib tidak bisa akan ada konfirmasi terlebih dahulu namun biasanya jarang bahkan sangat jarang. Kemudian semua persiapan diserahkan kepada pengurus korwil dan ranting lokasi tersebut atau yang terdekat misal acara diciomas maka majelis syababul kheir akan mengerahkan kepada pengurus syam bagian

94

ciomas untuk menyelengarakan acara tersebut dan dibantu korwil dan ranting lainnya dalam menyukseskan event dakwah yang diadakan. Susunan yang terlibat saat acara berlangsung mulai dari Al-Habib Mahdi Aseggaf selaku Presiden Syababul Kheir dan bagian Sekertaris, Bendahara, Humas Keorganisasian, Logistik, Umbul-Umbul, Kelistrikan dan Penerangan, Service Panggung, Driver, Satgas, Patwal, Komandan Ring 1-5, LSM, Hadroh Ahbabul Mukhtar, Humas Bid. Tokoh, Kordinator Acara, Humas Bid. Jamaah Majlis, Kordinator Syamania, Kepolisian dan pengurus lainnya.

d. Menyiapkan Kegiatan Kajian Kitab Sebelum melakukan kajian kitab biasanya diisi hadoh dan mauli. Segala keperluan kegiatan kajian kitab burdah disiapkan oleh santri-santri mulai dari menyalakan stangki, membuat kopi jahe, makanan dan pemasangan kerlap-kerlip lampu sekaligus sound. Pencerama biasanya habib mahdi dan ada pula yang menemani seperti habib roqi bafaqih atau pernah juga syeik ali jaber atau siapapun yang diundang habib mahdi. Pengajian bertempat di Pondok Pesantren Ar- raudhah, cilebut. Pada malam kamis, tepatnya di masjidnya. Pengajian ini terbuka untuk umum siapa 95

saja boleh ikut jamaah laki-laki dan perempuan dari ragam penjuru baik dari syam sentul, bogor utara, ciseeng, dan lain-lain. Dalam rangka mengaji kitab yang isi pembahasan tentang fiqih dan sirah nabawi dari kitab-kitab ulama terdahulu seperti nurul yaqin dan kitab fiqih imam Syafi’i.

e. Menyiapkan Syiar Ramadhan Bulan ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, dimana semua amal ibadah diberi ganjaran berlibat ganda. Dalam hal tersebut majelis syababul kheir memiliki program khusus pada bulan yang spesial yaitu Saur On The Road, Sanlat (Pesantren Kilat), kurma (Kuliah Ramadhan) dan Bukber (Buka Bersama) di pesantren Ar-Raudah sekaligus penutupan Majelis Syababul Kheir setiap tahunnya. Saur On The Road, setiap pagi habib mahdi keliling bogor dengan motor bersama jamaah Majelis Syababul Kheir untuk membagikan makanan nasi kotak kepada orang-orang kurang mampu dijalanan agar dapat bersaur dengan nikmat. Sanlat (Pesantren Kilat), sebuah program khusus untuk para santri yang ingin belajar mengaji di pesantren Ar-Raudhah selama 21 hari gratis hanya infak buku saja sedangkan tempat tinggal dan makan serta fasilitas belajar ditanggung. Caranya dengan

96

mendaftarkan diri serta mendapat izin dari orang tua atau wali santri dan membawa pakaian seadanya. Kurma (Kuliah Ramadhan) adalah program dakwah habib mahdi ke perusahaan-perusahaan, intansi atau lembaga gan menyampaikan kuliah dakwah. Persiapannya adalah dengan mengundang habib mahdi dengan penjadwalan terlebih dahulu. Bukber (Buka Bersama) adalah program penutupan Majelis Syababul Kheir sekaligus pelepasan santri Sanlat sampai setelah Aktif Kembali majelis Syababul Kheir. Biasanya dalam penutupan diundang para habaib seperti habib hanif alatas dan lain-lain , tokoh-tokoh bogor, ulama-ulama bogor dan warga masyarakat mulai dari Asyar sampai tarawih bersama.

f. Perayaan Milad Majelis Syababul Kheir Milad adalah acara terbesar dalam rangkan peringatan hari lahirnya majelis syababul kheir yang bisa mengeluarkan anggaran sampai 1 miliyar dengan mengundang jawa barat bersolawat. Peringatan ini untuk menyemangati perjuangan jamaah yang bisa istiqomah sampai sekarang untuk terus aktif hadir dalam setiap acara kegiatannya Masjelis Syababul Kheir. 97

Penyelenggaraan tasyakuran hari jadi majelis syababul kheir dengan harapan diusianya tersebut mencapai : 1. Meningkatkan persatuan 2. Menjadikan kota bogor dan kabupaten bogor pelopor semangat cinta shawalat 3. Menanamkan dalam sanubari masyarakat kecintaan yang mendalam kepada rasulullah SAW sebagai suri tauladan 4. Motovasi spiritual serta memberi arahan yang jelas kepada masyarakat dalam mengembangkan potensi dirinya sebagai pemuda dan peran stateginya dalam upaya perbaikan bangsa. Kegiantan ini mengundang Alim ulama, habaib, tokoh masyarakat kota dan kabupaten, Instansi pemerintahan serta warga masyarakat bogor pada khususnya dan umumnya warga masyarakat indonesia. Target kegiatan peserta minimal enam ribu jamaah dan meningkatkan antusiasme dan motivasi para pemuda untuk berlomba-lomba dalam karya, prestasi dan kontribusi sebagai bentuk cinta terhadap agama orang tua bangsa dan negara tercinta. Alhamdulillah target tercapai bahkan melebihi yang diekspektasikan, seperti yang dikatakan oleh bang syafi’i :

98

“iya, hampir 1 miliyar anggaran luar biasa, sound, stand, panggung 3, crew nya itu untuk mengadakan jawa barat bersholawat ada sekitar seribu orang dari kita aja dua ratus terus pramuka belum FPI, jawara betawi, beberapa ormas ya hampir seribu dua ratusan orang dari crew aja”.21

Susunan kepanitiaan dari habib mahdi selaku penanggung jawab OC, ketua pelaksana, wakil ketua pelaksana, sekertaris, bendahara, koordinator- koordinator seperti bagian keamaman ada jajarnnya koordinator keamaanan, koordinator satgas, ring 1 -5 dan Stafnya, patwal dan stafnya. Bagian humas, bagian pubdekdok, bagian pendanaan, baian konsumsi dan bagian logistik. Susunan acara dari pukul 18.00 sampai 00.15 mulai dari acara shalat magrib berjamaah, pembacaan Ratib Al-Athos, sholat isya berjamaah, pembukaan, Sambutan ketua Panitia, Sambutan Bupati, pembacaan Maulid Simthuduror dan Shalawat Nabi, Tausyiah Agama serta tidak lupa diiringi oleh hadroh syababul mukhtar selama acara berlangsung.

21 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i. 99

g. Paguyuban Keluarga Crew Paguyuban keluarga crew adalah program kumpul bersama seluruh crew berserta keluarganya sekaligus pengajian crew dalam rangka menyatukan ukhwah dan meningkatkan ilmu serta efektifitas kerja crew-crewnya. Seperti yang dikatakan bang syafii: “Paguyuban crew jadi crew itu ada paguyuban keluarganya sekaligus pengajian karena kan gak bisa dilepas, namanya guru kit amah gak jamaah doang, crew nya juga harus ngaji. Termasuk program, untuk ningkatin efektifitas, ukhwah itu paguyuban ama simpatisan orang-orang yang loyal dari dulu-dulu kita undang tuh termasuk crew yang udah gak aktif kita undang buat gabung, siapa tau dia punya luang waktu bisa gabung lagi bisa bantu lagi”.22

Dalam Pengajian crew juga ada bersilaturahmi dengan mengunjunggi rumah-rumah crew, mengadakan arisan bersama, makan-makan dan ada pengajiannya. Seperti yang dikatakan bang Ade : “kalau pengajian khusus ada satu lagi program habib keliling khusus untuk mengunjungi keluarga majelis cuma belum tau kapan mau berjalannya cuma sudah dicanangkan. jadi habib datang kerumah-rumah crew, jadi kita bikin satu wadah nih bagi yang sudah berkeluarga bikin arisan , nanti sistemnya

22 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumahnya.

100

mereka ketiban bikin acara buat shohibul bait dateng.”23

h. Pengunaan Media Kekinian Strategi dakwah memanfaatkan media kekinian dilakukan oleh majelis syababul kheir. Beberapa contohnya diantara media-medianya adalah :

1. Media Cetak

Media Cetak Media cetak adalah segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan contohnya: surat kabar, brosur, bulletin, dan lain-lain. Namun Majelis Syababul kheir untuk media cetak belum memiliki sendiri tapi jika media lain yang meliput untuk dicetak sering ada majalah dan koran. Sebagaimana yang dikatakan bang ade : “Media cetak belum, tapi untuk media lain meliput sudah contohnya majalah nabawi”.24

Salah satunya majalah yang sering meliput adalah majalah cahaya nabawi yang menyiarkan dakwah-nya melalui media cetak. Liputan Dakwah

23 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 24 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 101

Majelis Syababul Kheir ada pada edisi No.180 Rajab 1440/ Maret 2019 M tentang Majelis Syababul Kheir Spirit Pemuda di kota hujan di halaman 100 Akhbar.

a. Majalah Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik dan pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya, menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.25

25 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 899

102

b. Koran lembaran-lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam kolom-kolom (8–9 kolom), terbit setiap hari atau secara periodik; surat kabar; harian.26 Jika media koran yang meliput Majelis Syababul Kheir sudah banyak muali dari CNN, TrimbunNews Bogor, Republika, kompasiana, Radar Bogor dan lain-lain khususnya koran Bogor.

26 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 754 103

2. Media Audio

Media Audio adalah penerimaan pesan yang tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran contohnya: radio, tape recorder, dan lain-lain Sebagaimana dikatakan oleh DKM Majelis Syababul Kheir yaitu : “pastinya dulu kita pernah pakai sistem kaset tapi seiring perkembangan dakwah kaset udah kurang efektif”.27

Majelis Syababul Kheir dulu mengunakan Kaset dari mulai Pita, CD, DVD namun perkembangan teknologi semakin canggih majelispun tak ingin kalah dan mengikuti perkembangan jaman dan mengunakan metode sesuai jamannya agar strateginya masuk, maka untuk saat ini jika ingin mendapat Audio-audi dari lagu- lagu hadroh ahbabul mukhtar majelis syababul kheir tinggal ke webset resmi majelis atau donwload di webset-webset lain sudah tersebar luas. .

3. Media Visual Media Visual atau media pandang Media visual adalah penerimaan pesan yang tersampaikan

27 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng.

104

menggunakan indra penglihatan contohnya: televisi, foto, dan lain-lain. Majelis syababul kheir memiliki tim media yang mengurusi segala macam dibidang media visual dalam pengelolaan untuk urusan buat desing sampai nyetak benner, spanduk, meme dan lain-lain.Isi nya biasanya adalah jadwal baik jadwal rutin, jadwal off air, jadwal diluar rata-rata, acara majelis dari pihak lain yang mengundang, itu semua di buat dan dicetak kemudian dipasang disetiap daerah-daerah. Sistem pemasangannya dengan bantuan dari korwil dan ranting di daerah tersebut, misal di daerah cibinong mengadakan acara majelis syababul kheir maka kordinator wilayah cibinong akan memasang spanduk, baliho dan lain-lain. Cara kordinasi ini semua bisa berjalan adalah dari proses rekrutmen sebagaimana yang disampaikan oleh DKM : “biasanya habib ini mencari orang-orang yang mempunyai ghirah dakwah, satu visi saru misi dalam majelis syababul kheir, dilihat dia nih mereka aktif didaerah mana? Tinggal di daerah mana? Nah, habib melihat aa sosok yang mungkin bisa direkrut sama habib untuk megang didaerah tersebut. Dibentuklah ranting- ranting sampai sekarang”.28

28 Wawancara DKM Majelis Syababul Kheir, Ustad Ade Quraysin pada 6 Juli 2019 pada pukul 15.00 WIB di Ciseeng. 105

Per-ranting bisa sampai 10-20 orang sehingga untuk urusan kepanitiaan mudah, Majelis Syababul kheir termasuk majelis yang istimewah yang memiliki kepengurusan yang sangat rapih dan banyak anggotanya.

a. Poster Plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan).29

29 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1024

106

b. Spanduk Spanduk atau panji adalah kain yg direntangkan yg berisi slogan, propaganda, atau berita yg perlu diketahui umum; kain rentang. Sebuah bendera berukuran panjang yang menampilkan sebuah simbol, logo, selokan atau pesan lainnya.30

c. Stiker Stiker adalah jenis label: selembar kertas cetak, plastik, vinil, atau bahan lain dengan perekat peka tekanan di satu sisi. Mereka dapat digunakan untuk

30 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1372 107

dekorasi atau untuk tujuan fungsional, tergantung pada situasinya.31

d. Umbul-umbul Bendera beraneka warna yang dipasang memanjang ke atas dan meruncing pada ujungnya, dipasang untuk memeriahkan suasana serta menarik perhatian.32

31 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1376 32 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 1585

108

e. Baliho Baliho adalah publikasi yang berlebih-lebihan ukurannya agar menarik perhatian masyarakat (biasanya dengan gambar yang besar di tempat-tempat ramai).33

f. Baju dan jaket Baju adalah pakaian penutup badan bagian atas (banyak ragam dan namanya). Sedangkan jaket adalah baju luar berlengan dengan bukaan di depan (untuk penahan dingin atau angin).34

33 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 129 34 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 123 109

g. Bordiran

Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.35

35 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 218

110

4. Media Audio Visual Media Audio Visual adalah media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran sekaligus contohnya : televisi dan film.

a. Tv Channel Majelis Syababul Kheir pun memiliki Tv Channel youtube yaitu SyamTv dan sering di Undang di Tv Channel dan lokal lainnya.

5. Media Massa

a. Radio Pengertian “Radio” menurut ensiklopedi Indonesia yaitu penyampaian informasi dengan 111

pemanfaatan gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Streaming adalah Istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila downloadnya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload filenya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan liquid radio. Dengan kata lain radio streaming adalah radio yang bisa didengarkan lewat internet.

Radio Majelis Syababul Kheir bisa diakses dengan mudah melalui situ webnya yaitu www.majelissyababulkheir.com/syam-radio.

6. Media Sosial Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media

112

sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.36 Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, siniar, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self- disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user- generated content".37 a. WhatApp WhatsApp Messenger adalah aplikasi pesan untuk ponsel cerdas (smartphone) dengan basic mirip BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger

36 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Gramedia, 2008) Cet, Ke-1, Edisi-4, h. 932 37 Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68. 113

merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain. Dengan menggunakan WhatsApp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain.38

b. Instagram Instagram (juga disebut IG atau Insta) adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil

38 Hartanto, AAT: " Panduan Aplikasi Smartphone", halaman 100.Gramedia Pustaka Utama, 2010. ISBN 100-6762-33-5

114

video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.39 Satu fitur yang unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid.

c. Youtube YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini

39 Frommer, Dan (1 November 2010). "Here's How To Use Instagram". Business Insider. Diakses tanggal 20 Mei 2011. 115

memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video.40

7. Website Sekumpulan halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan

40 Hopkins, Jim (October 11, 2006). "Surprise! There's a third YouTube co-founder". USA Today. Diakses tanggal November 29, 2008.

116

secara perorangan, kelompok, atau organisasi.41 Website resmi Majelis Syababul Kheir adalah www.syababulkheir.com , namun saat ini belum bisa diakses dan ada yang meretas kemarin sehingga tim IT majelis syababul kheir membuat web-web tandingan agar yang menjadi terending topik tetap dari majelis.

2. Implementasi Dakwah Majelis Syababul Kheir

a. Personality Habib

Pesona habib Mahdi dimasyarakat begitu populer, hampir seluruh orang khususnya diwilayah bogor tau habib yang aktif melakukan dakwah keliling bogor menyiarkan shalawat dan salam kepada warga dilapangan terutama setiap malam minggu adalah Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf, sehingga banyak pemuda bogor berbondong- bondong dari berbagai penjuru untuk datang menghadiri majelis syababul kheir. Keakraban tersebut tidak lepas dari personality yang dimiliki oleh habib Mahdi yaitu begitu friendly, familyer, berjiwa muda dan energic sangat mengispirasi bagi anak-anak muda dan

41 "Definisi situs web" (dalam bahasa Inggris). The Free Dictionary by Farlex. Diakses tanggal 30 Oktober 2014. 117

diterima oleh semua kalangan masyarakat. Andai ditanya majelis mana yang kamu ketahui dibogor? Semua pasti akan menjawab Majelis habib Mahdi yaitu majelis syababul kheir. Dalam hal ini habib madi berhasil membangun citra dan image kepada masyarakat yang akhirnya menimbulkan keakraban demi menyatukan semua semua orang dari tempat berbeda untuk tujuan yang sama, bershalawat dan salam kepada Rasulullah SAW. Cara habib Mahdi menyampaikan dakwah kepada anak muda dengan cara merangkul yaitu dengan mengajak mereka anak muda menggunakan marawis dan hadroh menjadi semacam konser dakwah untuk bershalawat dan memuji-muji Rasulullah hingga berkreasi dengan membuat lagu ciptaan sendiri dengan judul Qul-Qul La Ilaha Ilallah. Gaya ceramah Habib Mahdi memiliki keunikan seperti kebiasaan melempar makanan ke jama’ah, mengangkat dan memutar-mutar sorban keudara sambil bershalawat bersama dan membuat syiar dakwahnya seperti konser shalawat untuk anak muda sebagai selingan dalam acara yang diisi oleh habib mahdi dan para penceramah tampil menyampaikan materi dakwahnya.

118

Penampilannya pun mengunakan busana muslim khas yaman seperti gamis, sorban, udeng- udeng dan saat memasuki acara diiringi qasidah dan dikawal bahkan pernah memakai kuda saat milad sebagai perfoma konsep acaranya. Perawakan habib mahdi yang tinggi dan besar menambah wibawa serta diusianya yang sangat muda saat ini 29 tahun dengan prestasi majelisnya sudah mewakili majelis Jabodetabek saat malam munajad di monas menambah jelas kualitas-nya.

b. Format Acara

1. Pembukaan, sebagaimana acara pada umumnya yaitu pembukaan yang dipandu oleh MC(Master Of Ceremony). Sekaligus MC Membacakan Ayat suci Al-quran saat Membuka Acara. Adapun dalam acara malam minggu lainnya MC memberikan kesempatan membaca Alquran kepada Qori atau Qori’ah sesudah Pembukaan dengan Basmallah.

2. Sambutan-sambutan dari ketua panitia dan tokoh-tokoh masyarakat yang berwenang.

119

3. Pembacaan qosidah dan shalawat oleh tim hadroh ahbabul mukhtar sambil menunggu habib Muhammad Mahdi bin hamzah Assegaf. Lagu-lagu qasidah yang dibawakan ada yang lagu ciptaan sendiri seperti Kuy-kuy La Ilaha Ilallah, alangkah manisnya negri ini versi majelis syababul kheir dan lain-lain lagu qosidah umumnya. Selain lagu ada pula shalawat yang diiringi hadroh, acara akan terus seperti itu sampai diisi penceramah-pencerama dan setelah penceramah selesai maka dilanjut qasidah lagi. Habib mahdi pun ikut ceramah dan sering bershalawat diiringi qasidah sepanjang ceramahnya sehingga mirip konser dakwah. Personil ahbabul mukhtar adalah tim qasidah binaan habib mahdi sendiri yang latihan pada malam ahad bersama habib mahdi dipondok pesantren Ar-Raudah, orang- orangnya dari berbagai profesi dan umur bahkan ada yang masih SD ikut bergabung juga tampil diacara-acara majelis syababul kheir sekitar 10 orang lebih. Sistemnya jika dibagi perkorwil dan ranting siapa yang terdekat dengan lokasi tersebut tim itulah yang ikut dalam acara, kecuali khusus untuk malam minggu pada pengajian keliling ada tim yang

120

tetap, terlebih lagi acara milad ada penyeleksian dan hampir gabungan yang hadir bisa sampai 50 orang lebih dipanggung.

4. Perfoma ahbabul mukhtar bershalawat sepanjang acara dan jeda dengan penampilan ceramah-ceramah, kemudian lajut kembali qasidahannya.

5. Pembacaan maulid dan shalawat nabi SAW serta tausyiah agama yang disampaikan oleh habibana Mahdi Bin Hamzah Assegaf.

6. Penutup dan doa.

c. Konsep panggung

Konsep panggung dibuat sedemikian meriah dan mengesankan dengan posisi di depan lapangan, semua lampu dan alat-alat sound dari tim logistik yang menyiapkan. Banner dipasang dibelakang panggung dan dibawah panggung memakai karpet yang dipasang pada level panggung. Atas panggung mengunakan terpal sebagai lapisan penahan hujan dan panas jika dari siang, dibawahnya atap ada lampu-lampu atau ligthing yang dipasang dibesi- 121

besi panggung atas dengan sistem yang diatur pergerakannya oleh oprator dalam mengendalikan arah sorot lampu yang nyalanya berwarna warni dan ber.iringan membuat acara lebih hidup dan meriah seperti konser dakwah. Ada pula pernak-pernik yang blink-blink menambah suasana menjadi syahdu. Sebagaimana yang dikatakan sekertaris Majelis Syababul Kheir :

“aplikasinya yang kita lakukan nyalain petasan, bawa bendera jadi aplikasinya dilapangan adalah pementasan perfome pada saat tampil dipanggung dengan berbagai pernak-pernik, ada blink-blink nya diantaranya lampu-lampu, organ meriah, terus penyambutan habib dengan petasan, penutupannya dengan petasan dan lain- lain. Itu untuk menarik. Itu strategi menarik anak-anak muda kalau acara majelis itu cakep, bagus, dekorasinya mantep bahkan di milad kemarin itu opening ceremony pesen fun fayer dua yang api , lampu nya pun sampai 50 parlate lampu warna-warni yang nyala.”42

d. Kondisional lapangan Acara-acara majelis syababul kheir keliling selalu dilapangan terbuka agar warga masyarakat bisa kumpul semua dengan panggung

42 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.

122

didepan lapangan, diseliling pojok sisi diisi oleh para penjual mulai dari makanan, minuman, tasbih, gelang, pernak-pernik, minyak wangi, baju, peci dan lain-lain. Ada pula pedagang langsung dari majelis syababul kheir menjual air mineral syam water, jaket, kaos majelis syababul kheir, posisi lapangan akan dibagi dua sebelah kiri akhwat dan kanan ikhwan atau sebaliknya, dan kameramen menyebar diarea depan dan tengah. Kemudian satgas dari ring 1 yang paling depan sampai ring 5 yang belakang, dibelakang lapangan banyak jamaah mengibarkan bendera masing-masing korwil dan ranting. Polisi pun mengawal dan kadang dibantu oleh anak pramuka jika acara besar sedangkan satgas baik laki-laki maupun perempuan dari majelis jika acara besar bisa sampai 88 lebih belum dibantu panitia dan lain sebagainya dalam kegiatan dilapangan. Ketika acara berlangsung tim LSM akan mondar-mandir membawakan tempat sedekah yang terbuat dari kain yang dibegang oleh dua orang yang keliling agar orang-orang mudah sedekah. “kalau secara menyeluruh semua yang didapat dari majelis syababul kheir itu untuk mendukung itu semua mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintahan, semua jamaah dari 123

sumbangan mereka yang tidak mengikat. Tiap acara ada keropak berjalan, kemudian ada HMA official yang diarahkan untuk fundresing cari sponsor dan sponsor itu sifatnya bukan perusahaan tapi lebih ke orang pribadi bukan perusahan atau pemerintah. Dari pribadi pengusaha- pengusaha, pemilik perusahaan dan dari jamaah-jamaah yang menyumbang meskipun 500 perak itu habib lebih seneng. Kemudian secara teknis jika sudah selesai pembangunan dicilebut kita pindah ke pembangunan lain. Pastinya kita punya proyek jangka panjang dan setiap harinya harus kontinu. Habib selalu bilang kalau bisa selama majlis ta’lim berdiri, selama majelis syababul kheir berkerja.”43

e. Desain Medsos

Desain medsos majelis syababul kheir dapat dilihat lewat akun instragram yaitu @syababul.kheir, Facebook yaitu Majelis Syababul Kheir, Group WhatApp yaitu Sahabat Syamtv dan lain-lain. Kurang lebih untuk desain nya tidak jauh beda menyuguhkan sesuatu yang fress, muda dan hidup alias penuh warna. Gambarnya selalu ada foto habib Mahdi karena branding majelis syababul kheir adalah habib Mahdi. Ukuran foto habib mahdi dibanding

43 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.

124

huruf dan warna pasti lebih diperjelas dan tegas karena orang langsung tahu jika ada foto habib mahdi itu pasti info pengajian majelis syababul kheir. Huruf nya biasanya tidak lebih dari dua jelas dan ukurannya menyesuaikan dengan gambar foto dan lain-lain. Warnanya pun tidak begitu banyak paling 2 variasi dansatu yang mencolok di foto habib mahdinya. Artinya orang yang membuat desain sudah faham benar perpaduan gambar, huruf dan warna.

3. Evaluasi Strategi Dakwah Majelis Syababul Kheir

Evaluasi tanggal 14 malam senin sore saat pembukaan Majelis Syababul Kheir sekaligus pengajian paguyuban crew dengan mengundang keluarga crew hadir untuk membahas program satu tahun kedepan. Sebagaimana yang dikatakan sekertaris Majelis Syababul Kheir : “permasalahanya sudah pasti sama gak mungkin beda, ada jamaah yang bawa senjata tajam, ada jamaah yang jatuh dari kendaraan, ada jamaah yang gak disiplin, kita tarik rangsung, trus area yang terlalu kecil, kesiapan 125

panitia, yang tidak seratus persen power full untuk acara, itu-itu aja kendalanya.” 44

Keinginan Majelis Syababul Kheir dapat merekrut orang tua, namun sampai saat ini belum secara menyeluruh. Masalah pendanaan juga majelis syababul kheir belum ada donatur tetap hingga saat ini. Kemudian masalah-masalah lainnya adalah rombongan jamaah liar atau yang disebut rojali, masih saja ada padahal habib mahdi telah resmi membubarkan dan tidak meridhoi jamaah syamania nebeng-nebeng diangkot, truk dan sebagainya yang membahayakan. Ada pula masalah jamaah yang selalu menjadi evaluasi karena sebenarnya permasalahannya itu-itu saja setiap bulannya, selain yang disebutkan diatas mulai dari jamaah yang tidak tertib, ada yang bawa senjata tajam, merokok saat pengajian, bonceng bertiga, tidak bawa helm, sim dan sebagainya. Solusi yang sudah ditawarkan sebenarnya sudah diberikan dari disediakannya angkutan umum, pengamanan dari satgas dan kepolisian, pencarian dana dari wirausaha sendiri dan sebagai. Evaluasi lainnya normalnya sebulan sekali paling jarang dua kali

44 Wawancara sekertari Majelis Syababul Kheir, Ustad Syafi’I pada 22 juli 2019 pada pukul 21.00 WIB di rumah bang Syafi’i.

126

sebulan, evaluasi selalu menyeluruh untuk semua agenda Majelis Syababul Kheir. Majelis Syababul Kheir dalam Evaluasi insindental atau kondisional masih kurang sebab jarang sekali ada evaluasi setiap selesai acara, yang ada adalah evaluasi berkala yang dilakukan sebulan atau dua bulan sekaligus pengajian crew, hal ini pun sekali lagi menjadi evaluasi juga kurangnya waktu antara habib dan crew sehingga perlu sebulan sekali walaupun untuk majelis sebesar ini dengan SDM yang dapat dikatakan banyak namun scara kontribusi masih saja hanya orang- orang itu saja yang memilki ghirah tinggi. Alhamdulillah, semoga kedepannya lebih banyak lagi orang-orang yang peduli dan peka kepada dakwah islam sebagaimana habib mahdi dan jajarannya di Majelis Syababul Kheir.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Strategi dakwah habib Mahdi dalam Majelis Syababul Kheir diantaranya : a. Pendekatan pelan-pelan memperkenalkan siapa nabi Muhammad SAW kepada anak muda andai mereka sudah mencintainya niscaya perilaku mereka akan berubah. b. Subjek dakwahnya adalah Habib Mahdi bin Hamzah berserta seluruh jajarannya, Majelis Syababul Kheir. c. Metode Dakwah Majelis Syabaul Kheir bi Al-Lisan dengan ceramah ini dilakukan habib Mahdi, bi Al-Hal dengan Program-program, bi Al-Qalam dengan broadcast, status-status, postingan atau poster-poster yang memiliki kata-kata. d. Objek dakwah Majelis Syababul Kheir adalah seluruh masyarakat khususnya anak muda. e. Materi dakwahnya pembinaan akhlak khususnya anak muda dan kajian kitab fiqih serta sirah Nabawi. f. Media dakwah Majelis Syababul Kheir ialah Media Cetak, Media Audio, Media Visual, Media Audio, Media Massa dan Website.

127

128

g. Asas dakwahnya yaitu Asas dakwahnya yaitu filosofis, kemampuan dan keahlian da’i, sosiologis, psikologi, efektivitas dan efisiensi.

2. Strategi dakwah dalam manajemen Majelis Syababul Kheir diantaranya :

a. Perencanaan dakwah Majelis Syababul Kheir. 1. menciptakan brand image habib. 2. inventarisasi kebutuhan masyarakat. 3. menyiapkan event dakwah. 4. menyiapkan kegiatan kajian kitab. 5. menyiapkan syiar ramadhan. 6. perayaan milad majelis syababul kheir. 7. paguyuban keluarga crew. 8. manfaat pengunaan media kekinian. b. Implementasi dakwah Majelis Syababul Kheir. 1. membuat brand image habib yang friendly, familyer, berjiwa muda energic sangat mengispirasi bagi anak-anak muda dan diterima oleh semua kalangan masyarakat 2. punya format acara, konsep panggung serta kondisional lapangan yang seperti konser shalawat. c. Evaluasi dakwah Majelis Syababul Kheir. 1. belum dapat merekrut orang tua secara menyeluruh 2. pendanaan belum ada donatur tetap 129

3. masalah rombangan jamaah liar seperti jamaah yang tidak tertib, ada yang bawa senjata tajam, merokok saat pengajian, bonceng bertiga, tidak bawa helm, sim dan sebagainya

A. Saran

Dalam rangka memajukan Majelis Ta’lim sudah sangat bagus dan bisa dikatakan majelis yang strukturya tertata dengan baik hanya saja jika bisa Adakan evaluasi insindental atau kondisional setiap selesai acara majelis agar semakin jalan sistem kerja dalam struktur dan kontribusi bersama. Juga rangkul semua kalangan masyarakat di seluruh wilayah khususnya Bogor raya. DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Ahmad.( 1985). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M Sardarn, Ziaudin. (1996). Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan A.E Priyono dan Ilyas Hasan, Bandung : Mizan. R. David, Fred (2002), Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Salemba Empat. Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana predia Media Group. Mustan, Zulkifli . (2005). Ilmu Dakwah. Makasar : Pustakan Al-Zikra. Ali Mahfud, Hidayatul Al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa’ziwa al-Khitabah. Beirut : Darul Ma’arif,tt. Syukir, Asmuni. (1983). Strategi Dakwah Islam. Surabaya : Usaha Nasional. Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah. Abduh, Syaikh Muhammah, Tafsir Al-manar, Juz 4. Gunawan, Imam. (2013). Metode penelitian Kualitatif. Jakarta:bumi Aksara. Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Tatang, M Arifin. (2003). Menyusun Rencana Peneliian. Jakarta: Rajawali.

130

Djaliel, Rafi Udin dan Maman Abdul. (1997). Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia, Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakary. Wijaya, Amin.( 1991). Manajemen organisasi. Jakarta: Logos. Arifin, Anwar. (2011). Dakwah Kontenporer Sebuah Studi dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Kardiman, A. M. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Pron Hallindo, t.t. Fuad, Amsyari. (1990). Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia. Bandung : Mizan. Soelistiyowati, Endang dan Vincent Nugroho.( 2012). Strategi Komunikasi Untuk Sukses Menjalin Relasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Usman, Syarif. (1998)). Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembanguan dalam Islam. Jakarta: Firman Jakarta. Tisnawati, Ernie dan Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: Pernada Media Group. Mustan, Zulkifli. (2005). Ilmu Dakwah. Makasar: Pustakan Al-Zikra. Arifin, M.Ed, Prof. H.M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. (Jakarta: Bumi Aksara.

131

Muhiddin, Asgo. (2002). Dakwah dalam Perspektif Al- Qur’an. Bandung: Pustaka Setia. Aziz, Ali. (2004). Ilmu Dakwah. Jakarta : Pedoman Jaya. Nasarudin Latief, H.M.S. (2012). Teori dan Praktik Dakwah Islamiah. Jakarta: PT Firma Dara. Tasmara, Toto. (1987). Komunikasi Dakwah. Jakarta : C.V Gaya Media Pratama. Bachtiar, Wardi. (1997). Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos. Syukur, Asmuni. (1983). Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. Hielmy, Irfan. (2002). Dakwah Bil-Hikmah. Yogyakarta : Mitra Pustaka. Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi. (2006). Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Group. Mubarok, Achamad. (2006). Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yunus, Mahmud. Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia. Jakarta: Hilda Karya Agung, Tt. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam. (2012). Manjemen & Silabus Majelis Taklim. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta. Depdikbud, (1998).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

132

Daradjat, Zakiyah. (2003). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Arifin, Muhammad. (1995). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi aksara. Chirzin , M. Habib. (1983). Pesantren dan Pembaharuan. Jakarta: LP#ES. Huda, Nurul. (1987). Pedoman Majelis Ta’lim. Jakarta: Koordinasi Dakwah Islam (KODI). Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2011). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta : PT Bumi Aksara. W.Santrock, John. (2007). Remaja. (Jakarta: Penerbita Erlangga. L, Zulkifli. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sabri, M. Alisuf. (1993). Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya. Huda, Sokhi. (2008). Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah, Yogyakarta: LkiS. Arifin, M. (1991). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Saputra, Wahidin. ( 2011). Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

133

Natsir, Mohammad. (2003). Fiqhud Da’wah, Jakarta: MEDIA DA’WAH.

Bungin, B. (2013). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi aksara.

Prastowo, A. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Arruz media.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Wahab, S. A. (2008). Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Supratikno, Hendrawan. (2004). Advanced Strategic Management; Back to Basic Approach. Jakarta : PT. Gravindo Utama.

134

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TRANSKIP WAWANCARA

Hasil Wawancara 1 Nama : Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf Jabatan :Pimpinan Majelis Syababul Kheir Tanggal : 24 januari 2019 Pukul : 22.00 wib Tempat : Ponpes Ar-Raudoh

Peneliti : Kenapa berdirinya dan apa awal sejarahnya majelis syababul kheir ? Narasumber : Syababul kheir sebelumnya namanya syababul mukhtarin, Syababul mukhtarin adalah pemuda –pemuda pilihan. Kita dapat nama syababul mukhtarin diambil dari seorang ulama habaib yang masyaAllah luar biasa, tujuan beliau untuk merangkul anak-anak muda agar tidak menjadi anak muda yang mughutarin (tertipu) tapi menjadi anak-anak muda yang mukhtarin (terpilih), dikatakan mudah tertipu dalam artian karena anak-anak muda ini banyak menghabiskan waktunya hanya untuk santai, hura-hura terus. Lalu kenapa sih majelis syababul mukhtarim yang sekarang ini syababul kheir targetnya anak-anak muda? Karena Syabab, syabab itu anak- anak muda. Kita(habib Mahdi) mulai dakwah dari umur 15 tahun, masih bulak-balik jawa timur-bogor, bogor- jawa timur waktu ita liburan. Kita punya orang tua, nyuruh kita dakwah, belajar mental sampe terbentuk majelis ini. dan majelis

syababul mukhtarin setelah 4 tahun jalan mau ke lima tahun berjalan maka dirubahlah menjadi nama majelis syababul kheir, yang merubahnya habib Umar Bin Hafiz yang merubah namanya, lagi itu ana datang ketempat beliau untuk minta nama buat anak. Peneliti : ditahrim bib? Narasumber : ketika beliau diindonesia, datang kunjungan di daerah gedung usma DPR puncak petemuan ulama muntagho, ketemu ngobrol. Dikasih namalah ana punya anak ali dan majelis dikasih nama syababul kheir. Dan itu juga tidak gampang beliau ngasih nama, beliau ngeliat kekiri, ngeliat kekanan, liat keatas sampe beliau ngeliat kebawah masuk isi hatinya beliau kasih nama syababul kheir makanya ditahun 2014 sampe saat inilah berkembang majelis tersebut. Jadi ditahun 2010 kita merintis 2011,2012 kita mulai dakwah door to door mulai dari 3 orang. Peneliti : ohh, siapa aja tuh bib? Narasumber : orang-orangnya perlu ana sebutkan juga? Peneliti : iya Narasumber : yang pertama, ada yang namanya Uya surya, ada Ahmad, ada Ai’, kemudian datang lagi namanya Hero, datang lagi namanya zaman dan semuanya bukan orang baik semua, bukan orang yang sebelum itu memiliki baground pondok pesantren, ahli majelis pun susah. Ada datang kesana pun jam 1 malem. Ane di telpon jam 1 melem untuk datang kesana, habib main, mampir kesini. Dateng, ane bawa Sissa

nih, tiga orang ini lah yang mengenalkan habib ke orang tersebut jadi ada orang baru kerja baru gajian waktu itu 2 jt sekian hampir 3jt. Itu semua duitnya dipake beli minuman hampir hampir tiga rak, dulukan minuman murah gampang. Yaudah ana gak mungkin datang dengan tangan kosong, harus ada sesuatu, menyajikan untuk menghilangkan sesuatu yang mereka sukai, harus mendatangkan sesuatu yang akan mereka cintai. Jangan menghilangkan yang mereka sukai dan mendatangkan sesuatu yang mereka benci. Akhirnya kita dating bawa Sissa, dulu Sissa gak ada yang tau gak ada yang faham dobogor juga mungkin kaffe Sissa belum ada, ana bawa dari Surabaya waktu itu mondok tahun 2007, ana juga beli dari seseorang dan ini juga gak bagus Cuma untuk siasat dakwah untuk ambil hati mereka singkat ane punya cerita orang indonesia ini sukanya diceritakan daripada dinasehatin makanya kita datang kemereka menceritakan, mengajak mereka, merangkul mereka hingga mereka jatuh hati, jatuh cinta. Kita dating jam satu sampe jam 4 subuh baru beres. ane ceritain para habaib, tenyang para wali, yang ane orang lagi pada mabuk semua ya, bukan dalam keadaan sadar ya , tapi keadaan tidak sadar. Keadaan sakron susah untuk mengajak ngbrol yang nyambung tuh susah, ngomong begini dulu harus diliatin, susah Penanya : sebelumnya sudah kenal sama habib? Narasumber : temen tauran dulu waktu sekolah Peneliti : waktu disurabaya?

Narasumber : oh enggak, waktu sekolah dibogor, ane pernah sempet sekolah SMP negri dibogor. Ya temen-temen nongkron. Cuma bedanya kita setelah lulus sekolah kita lari pondok, mereka lanjut di STM, masuk kerja. Kalau kita masuk pondok belajar ilmu agama sambil dakwah, sebelumnya temen- temen sempet kenal dengan majelis aba, kita raih , rangkul. Akhirnya singkat cerita ngbrol sampe jam4 , dari 3 orang berteman-berteman berkumpul sampe belasan orang. Akhirnya mereka bikin kumpulan anak-anak muda, itu tempat serusak-rusaknya daerah, sebejat bejatnya daerah. Bib nongkrong, ikut mereka tapi salah satu diantara meraka yang menyediakan urang saking sangking doh maboknya bener- bener dalem, dia tidur dipinggir jalan sampe jam 11 siang, dia mabok ga sadar , ibunya sudah capek, orang tua, istrinyasudah capek. SubhanaAllah itu pertemuan terakhir dia mabok sampe sempet berhenti merokok sekarang ikut ngaji sana sini. Dulu kalau ngaji nih, dipengajian rutinitas dulu orang tua kasih nama Almahdi, sambil ngaji kita menjelaskan tentang hukum-hukum ada dibelakang orang ngekelinting ganja, kita abaca shalawa, dia ngeganja tapi kita biarin Peneliti : itu pas ada habib ? Narasumber : ada, udah habib. Dia ngekelinting ganja, ngaji sambil ngeganja. Bukan habin yang ganja, mereka tanpa kesadaran habib. Kita tau setelah sekian bulan, mereka bilang habib kita menyesal kita ngaji sambil ngelinting ganja. Dan itu polisi bolak-balik lagi nyari dia gembongnya loh,bahkan

diantara mereka ada yang mengumpetkan 2 kg ganja. Dia tobat, dia nyesel, bener. Peneliti : dan orangnya masih ada bib? Narasumber : masih ada, Peneliti : disini? Narasumber : gak ada, habaib. Dia nyesel, tobat, sadar. Sekarang jadi orang MasyaAllah. Jadi ngambil targetnya anak muda yang susah. Itu Almahdi, jadi sebelumnya namanya syababul mukhtarin, kemudian pelan-pelan mereka bikin perkumpulan ini bukan perkumpulan orang-orang bener ya awalnya pereman-pereman. Bib gimana kita bikin perkumpulan namanya BATAS, apa tuh BATAS? Bajingan tapi santri yaa. Kita iyain aja dulu, karena kalau anak muda usul dipatahkan langsung mereka akan kecewa, maka kita iyakan kita rangkul, dikembalikan kepada mereka sendiri sampai dinamakan syababul mukhtarin disingkat Syam. Syam itu syababul mukhtarin. Nah, kenapa sekarang syababul kheir nama syamnya masih melekat karena syam ini sudah menjiwa dikalangan anak muda, kalangan anak muda sudah faham syam, syam, syam syam ini singkatan syababul mukhtarin. Ketika dirubah 2004 menjadi syabul kheir maka syam ini dijadikan komunitas daripada pencinta syababul kheir disebutlah dengan syamania tahun 2014 dibentuk dibulan puasa moment nya menyambut bulan puasa. Nah itu awal mula nama dari syababul kheir habib umar yang menganti.

Peneliti : itu sekalian sejarah syababul kheir, terus selanjutnya lika-likunya bib? Narasumber : banyak, yang namanya dakwah itu gak ada yang manis, yang namanya manis itu bukan dakwah tapi rihlah jalan- jalan. Dakwah manis, susah, lika-liku pasti ada , kita pernah datang kesuatu daerah, karena kita kan mengajak anak- anak muda. Anak- anak muda yang tadinya nongkrong, mabuk, ganja, sabu, narkoba, mereka itu lepas itu semua dengan cara kita siasat dakwah kepada anak-anak muda. Dan bogor ini daerah yang memang sebelumnya ASPEK (anti speaker) belum ada majelis seperti kita dibogor pakai hadroh,siar keliling belum ada. Baru pertama kali majelis syababul kheir, sekarnag baru majelis-majelis yang ada dibogor. Kita tidak bilang yang ada dijakarta ya, Bogor baru-baru muncul ya. Yang jadi asbabmajelis syababul kheir. Lika-likunya apa? Ya, kadang- kadang mereka yang tidak senang, tidak suka dan tertarik. Pernah kita dating ke suatu kampung, ditolak, ditilak sama kampung itu. Sekarang kampung itu mayoritas hadir di syababul kheir semua insyaAllah. Kedua, pereman-pereman yang biasa mensortil mereka barang-barang narkoba, sabu, akhirnya mereka terputuskan mereka punya bisnis transaksi terputus. Mereka tidak senang sama kita orang tapi kita hadapi dengan senyuman dengan ramah, akhirnya mereka juga ngaji sama kita. Jadi kalau dibilang-lika liku ya banyak, dimulai dari kita tidak disenengin sampai disantet orang, dikerjain orang dengan kelabang, ular, kaki kita bernanah.

Peneliti : kalau kekerasan fisik secara langsung? Narasumber : pernah kita pulang dakwah tahun 2011 atau 2012 bisa jadi, lupa tepatnya. Kita ceramah pake motor dibonceng sama orang, karena kita menjelaskan suatu hukum, suatu akhidah, mereka tidak terima, yang biasa kita maulidan, mereka tidak suka kita maulidan, kita shalawatan, mereka tidak terima, kita tegas. Jam dua kita pulang dari pondok pedes cibinong pakai motor ninja kita dijegat 2 orang. Kita berhenti dong, turun, diludahin habib, cuh jangan sok jadi orang. Terus kabur, marah sih marah, kecewa sih kecewa, anak muda. kita mau kejar juga gak bisa kekejar, ngebut beda motor. Cuma ngambl hikmah, dulu juga nabi pernah dilemparin, diludahin, siapa mereka juga kita gak tau. Jadi banyak mereka yang punya kepentingan, tapi kan kita membantu warga, pemerintah, porles, aparat pemerintah semuabaik musfidah maupun musfika dalam membentengi anak muda. Penanya : terus bib, untuk jangkauannya majelis syabul kheir dibogor saja atau dimana? Narasumber : syababul kheir, tidak kemana- mana tapi ada di mana-mana itu mottonya, itu salah satu brannya kita. Gak kemana mana tapi ada dimana mana. Kita dimanado ada ranting, padahal kita Cuma datang sekali kesana, sisanya ikut pakai stremming. Dibali pernah acara, ada ranting disana. Banjar jawabarat ada, kalau dijawab barat sudah hampir poskonya ada, Jakarta, bekasih, kemudian beberapa tempat. Terus TKW-TKW yang ada di Hongkong, yang belajar di

singapur, orang bogor yang kerja di Malaysia , mereka ngaji lewat streming. Nag kumpulnya kapan? Saat milad syababul kheir. Berapa jumlahnya? Udah puluhan ribu gak tau berapa jumlah mereka tahun kemaren sih sampe tujuh puluh ribu disentul, tahun depan kita gak tau lebih rame lagi. Peneliti : terus bib, tentang harapan habib sendiri untuk majelis ini bagaimana ? Narasumber : harapan adalah majelis sebagai corong keberkahan, corong magnet untuk anak muda. Ayo , Udah gak jamannya anak muda ini nongkrong, anak muda menghabiskan waktunyanya dengan berhura-hura, bukan jamannya. Sudah saatnya anak muda masa depan. Dari mana? Dari nabi Muhammad, yang menjadikan asbab mereka itu jauh adalah karena tidak kenal siapa nabi Muhammad. Itu yang menjadikan kenapa mereka mabok, tauran, narkoba karena mereka tidak kenal dengan rasul SAW. Maka kita akhirnyapelan-pelan memperkenalkan siapa nabi Muhammad kepada mereka, nah kita masuk ke seolah-sekolah ada program dari kita namanya HGTS ( nabib go to school), ana masuk kesekolah-sekolah, ke kampus-kampus, menyelipkan kepada mereka supaya kenal dengan nabi, faham dengan nabi, yang tadinya Cuma tau lagu rok, metal dan lagu lagu lain sebagainya, jadi cinta dengan shalawat, hadir majelis ta’lim, yang tadinya tauran, mereka mengurangi jumlah tauran, hadir di majelis ta’lim makanya pemerintah tau dampak dari pada majelis ini, dampak positifnya tauran terjadinya kekurangan, kenakalan remaja

terjadinya merosotan jauh, yang tadinya suka nongkrong, mabuk jadi hobinya shalawatan dan mayoritas 80 persen yang hadir anak muda dari seratus persen jamaah syababul kheir dan 30 persen dari mereka orang-orang yang punya masa kelam, orang-orang yang punya masa buruk merubah dampak sosial. Peneliti : Halangan terbesar dalam proses dakwah? Narasumber : macem-macem, gak gampang. Contoh lu punya abang gembong narkoba, ente sebagai pemakai. Dia sebagai bandarnya, ketika sumber penghasilan dia yaitu antum, ana rangkul ikut majelis berarti putus mata rantai sumber penghasilan dia dong, kesel ga dia. Gara-gara dia ngaji. Dulu juga bogor aspek, gak mudah dakwah dibogor apalagi kita pake hadroh kayak konser dan cobaan terberat dan terbesar adalah istiqomah, selama Sembilan tahun, ana baru 4 kali absen gak dateng majelis, itu empat-empatnya saat umroh gak ada diindonesia. Setiap tahun ana berangkat mulai dari 2014, dan empat-empatnya saat umroh. Jadi bukan karena santai-santai. Dulu ana pernah oprasi tembak ginjal tahun 2017, keluar jam 7 malam, kata dokter mesti istirahat 4 hari gak boleh ada kegiatan karena buang air kecil masih keluar darah tapi jam 7 keluar jam 8 seperempat sudah dipanggung. Padahal ana disuruh istirahat, jam 7 keluar jam 8.15 udah dipanggung. Baru keluar pulang kerumah cari alasan keluar lagi ke majelis. Istiqomh paling susah, dan semuanya dalam bidang apapun yang kita tekuni ada yang namanya jenuh, semua pasti ada jenuh. Gimana cara kita melawan sifat jenuh itu yang harus kita pikirkan? Kalau kita

membiarkan sifat jenuh itu dan kita termakan dengan sifat jenuh itu, kita akan terbungkus dan apa yang sudah kta dapatkan hancur karena kita kalah disesi tersebut. Tapi kalau kita bisa dobrak, makin kuatkan kita bisa lagi naik peringkatnya, derajatnya, kedewasaannya, keberaniannya, keistiqomahan, keilmuannya, semua bisa naik. Kalaukita bisa lewati itu semua, dalam segala hal urusan dunia, urusan kerjaan, urusan sekolah, semua itu. Jenuh tuh pasti ada, sifat manusiawi, nah gimana menaklukan sifat jenuh tersebut? Kita nih orang-orang figur yang harus dipaksa tersenyum depan orang, gak mungkin ana ada tamu muka cemberut atau kalau ana liat orang kayak gitu ana juga malas liatnya. Gimana caranya biar orang senang? Kita harus berusaha tersenyum, berusaha legowo padahal segudang masalah lagi tersimpan didada. Dipaksa tersenyum, dipaksa untuk ramah padahal hati lagi gondok, nah itu yang sulit butuh waktu yang lama untuk terbiasa. Kalau orang lagi badmood, mending cabut aja tapi kita gak bisa mau cabut kemana orang-orang lagi nungguin setiap hari bergelut begitu terus mau kemana kita orang gak mungkin, mau gak mau mesti di hadapi, hadapi sudah biasa, punya masalah gak punya masalah sama saja. Peneliti : berari mendobrak kejenuhan itu harus tetap jalani? Narasumber : jalani, bawa enjoy, kita lihat mereka perjuangannya datang ke majelis dari jauh-jauh naik truk terus jumlahnya banyak, kadang jalan kaki berkilo-kilo meter.

Melihat itu, alasan apa ana keluar gak mungkin ana gak datang. Ada yang dari banten ke bogor bayangkan berangkat jam berapa mereka.

Hasil Wawancara 2 Nama :Adhe Quraysin

Jabatan : DKM Majelis Syababul Kheir Tanggal : 6 juli 2019 Pukul : 21.00 wib Tempat : Ponpes Ar-Raudoh

Peneliti : habib biasanya ceramahnya tentang apa, bang ade? Narasumber : terserah, tapi kebanyakan tentang suritauladan, tentang bagaimana kepribadian rasulullah dan untuk lainnya tinggal minta habib Peneliti : kalau jadwal gitu bang? harus 2 bulan sebelmnya atau bagaimana? Narasumber : tergantung, kalau lagi kosongnya, bisa. Dilihat jadwalnya. Biasanya pada jauh-jauh hari sebulan biar jadwalnya yang masih kosong tapi kalau emang lagi kosong minta seminggu sebelumnya pun bisa. Jadi berebutan juga sih untuk hari-hari besar islam, hari sabutu malem minggu ada yang setahun sebelumnnya. Peneliti : tapi untuk yang dicancel-cance oleh habib banyak juga? Narasumber : untuk yang dicancel jarasng sih, kalau pun dicansek biasanya ada konfirmasi dari kami sebelumnya. Peneliti : apa ada yang manajemenin jawalnya? Narasumber : ada, ustad ari yang mengatur jadwalnya Peneliti : penjadwlannya biasanya memang malam kamis pas pengajian burdah kah bang?

Narasumber : waktu kosong songnya pas selesai pengajian burdah seperti hari ini banyak yang datang minta jadwal, namun kami juga ada kontak manajemen yang bisa dihubungi untuk penjadwalan. Biasanya selain minta jadwal juga membahas persiapan jika hari kamis, atau orang-orang yang ada hajat dengan habib ingin bertemu karena selebihnya habib padet jadwalnya bisa tiap hari dan sampai malem jam 1 jam 2 dan itu pun pindah-pindah tempat jadi kemungkinan bisa ditemuinya ya malam kamis ini sehabis pengajian rutin ditempatnya bisa sampe malam juga ini. Peneliti : terus tidurnya biasanya kapan bang? Narsumber : pagi habis subuh baru tidur. Peneliti : kalau abang di media nya ya? Narasumber : iya kalau ana bidang media di syamTV Peneliti : sebagai apa bang adek di majelis syababil kheir ? Narasumber : kalau ana di majlis bagian dokumentasi secara keseluruhan baik dimedianya maupun umumnya sebagai ketua kordinator menghandel program dakwahnya habib . Peneliti : itu mencakup pengajian rutinan atau apa? Narsumber : semuanya, itu termasuk ada pengajian rutinan juga termasuk offair nya juga Peneliti : bagaimana memanfaatkan media dakwah di media cetak?

Narasumber : ke media cetak belum, tapi untuk media lain meliput sudah contohnya majalah nabawi Peneliti : selain majalah nabawi yang cetak ada bang ? Narasumber : hmm..apa iya, pernah di TV juga waktu itu di president Peneliti : itu tahun berapa bang ? Narasumber : 2015-2016 acara dakwahnya diprogram TV tersebut. Peneliti : tapi itu TV Channel ya bang? Narasumber : iya, TV Channel Peneliti : itu mungkin masuk ke audio visual ya bang, terus kalau visual yang lain adakah bang? Seperti spanduk, baliho, foto ? Narasumber : kalau media kayak seperti itu ya dari majlis, media kita sendiri. Kalau untuk media patnernya belom ada sih, jadi kita semua yang mengelolanya untuk urusan nyetaknya baliho, spanduk, meme dari kita semua. Peneliti : biasanya apa aja bang yang di spandukin, di balihiin? Narasumber : biasanya itu untuk jadwal, jadwal rutin, kalo untuk spanduk jadwal offair jadwal diluar rata-rata, acara majelis dari panitia yang ngundang habib biasanya pasang- pasang baliho disetiap-setiap daerah. Peneliti : itu didaerah tersebut yang mengadakan atau didaerah lainnya juga?

Narasumber : didaerah tersebut. Jadi misalnya didaerah cibinong hari ini ada jadawal biasanya mereka memasang spanduk didaerah sekitar cibingong, misalnya besoknya ada didaerah bojong gede mereka memasang lagi jadi masing-masing ranahnya. Peneliti : itu dari orang majelisnya atau dari ranting? Narasumber : nah itu uniknya disini, dimajelis ini udah terbentik ranting jadi lumayan sih untuk ranting tersendiri udah banyak, lupa ada berapa keseluruhannya. Yang jelas dari kota sampai kabupaten sudah ada korwil sampai ke ranting. Peneliti : itu cara kordinasiinnya bagaimana? Narasumber : biasanya habib ini mencari orang-orang yang mempunyai ghirah dakwah, satu visi saru misi dalam majelis syababul kheir, dilihat dia nih mereka aktif didaerah mana? Tinggal di daerah mana? Nah, habib melihat aa sosok yang mungkin bisa direkrut sama habib untuk megang didaerah tersebut. Dibentuklah ranting-ranting sampai sekarang. Peneliti : perranting-perkorwil berapa orang bang yang direkrut? Narasumber : perranting mungkin sistemnya begini ya, secara data base mereka punya dat tertentu sendiri ya, setahu saya dari korwil tersendiri misal diwilayah cibinong ada beberapa kelurahan seperti kelurahan harapan jaya, karadenan, sukahati. Nah, mereka terbentuk dan dari wilayah tersebut

membentuk ranting bisa ada 10 sampe 20an orang dari ranting tersebut. Peneliti : itu bang yang tadi spanduk, baliho, poster selain yang di pasang-pasang, onlinenya banyak ya? Narasumber :di online banyak, kita main di Instagram, Group WhatApp, FB, kalau diyoutube paling dikita mainnya saat live dan bikin konten setelah live. Peneliti : untuk pemanfaatan media-medianya kan beda tadi ada FB, IG, WA, youtube. Bagaiman acara memanfaatkan masing-masing media? Narasumber : kita punya tim tersendiri. Yang menghendel bagian-bagiannya. Dibagian medsos saya punya tim, mereka punya jadwal tersendiri-tersendiri nih biasanya. Jadi enggk serta merta hari ini buat besok kiri, kita punya jadwal yang dimana insigenya ini jamaahbanyaknya jam-jam bererapa kita lebih melihat postingan jadi kita lebih membaca sikonya. Peneliti : kalo di Facebooknya? Narasumber : kalo difacebook kita lebih menonjol jadwal rutin misalnya di majelis burdah, majelis mingguan. Biasa kita posting dihari selasa sebelumnya karena jadwal burdah rabunya atau kalau di majelis rutin biasanya kita share di h- 2, kurang lebih. Cuma kalau memang ada jadwal secara keseluruhan dari tanggal 1-30 itu kita share dari awal biasanya seperti itu. Peneliti : seperti Instagram juga gitu ya bang? Narasumber : Instagram juga simstemnya seperti itu.

Peneliti : terus ada live streming nya juga bang selalu? Narasumber : kalau live streming untuk jadwal majelis rutin harus wajib fardu kudu, Cuma kalau untuk acara offair tergantung dari panitia atau shohibul bait mereka mau pake jasa live streming tinggal kordinasi aja. Peneliri : untuk live streming langsung semua medianya bang FB, IG dan youtube bareng? Narasmumber : iya, langsung bareng. Peneliti : satu komando atau satu orangatau dibagi siapa yang pegang FB, siapa yang pegang IG dan youtube? Narasumber : kalau untuk bagian oprator ada lagi, jadi untuk masalah live streamhng orang nya beda lagi timnya. Peneliti : kayak gimana sih bang kira-kira pemetaanya? Narasumber : oh pemetaannya jadi gini, kalo misalnya kita mau meliput diacara majelis, biasanya saya terdiri dari tim cameramen, ; biasanya sih kalau mereka butuh dokumentasi difoto , adadomunentasi juga satu orang, terus bagian operator untuk live streaming satu orang. Rata-rata sih kita untuk acara live streaming personilkurang lebih tiga atau empat lah gitu. Jadi kita punya pembagian jobdesk masing-masing, itu megang semua media tuh Peneliti : terus ada berifing dulu gak bang sebelum tampil? Narasumber : pasti, sebenernya kita berifing gak mesti ditempat biasanya kita ada group crew syamTV untuk pembagian jobdesk masing-masing , dating jam berapa,

laporan-laporang dulu klo udh dilokasi kita udah tugasnya masing-masing kita dah faham Peneliti : berarti tiga orang ini tetap bang dan udah tau jobdesknya masing-masing? Narasumber : tetap dan udah tau Peneliti : kalau abang megang apa? Narasumber : yang menghendel semuanya bagian offair dan onair jadi semua contac person masuknya ke ane semua. Peneliti : oke bang, terus pernah ga ada audio visualnya kayak pembuat kaset ? Narasumber : pastinya dulu kita pernah pakai sistem kaset tapi seiring perkembangan dakwah kaset udah kurang efektif,kita lebih mengedepankan biasanya kita ngasih fashdisk ke tuan rumah tuh, jadi selesai acara biasanya tuan rumah minta Peneliti : langsung hard fashdisk ? Narasumber : langsung fashdisk jadi modelnya gini setiap liputan kan kita pakai memori 16 gb arau 32 gb selesai acara biasanyankita langsung kita copypaste file semua dan fashdisknya dikasih ke tuan rumah. Peneliti : kalau emang biasanya dia mau di edit dulu, paling tunggu sabar-sabar aja, biasanya kerjaan juga banyak bikin meme juga, edit yang lin jadi misalkan mau sabar ggp sebenernya diedit. Peneliti : tapi seringnya diedit apa mentahnya?

Narasumber : seringnya sih saya langsung kasih mentahnya sebab dimentahnya inikan kita udah ada kayak diedit udah ada watermarknya, gitu. Peneliti : terus bang pernah gak masuk ke radio? Narasumber : ke radio udah, di wadiFM sama al-bahjah Peneliti : itu rutin atau undangan? Narasumber : nah jadi dulu, ada satu tim di SyamTV ini dia memang salah satu pengisi di al-bahjah namanya Ustad Tio, nah juma sekarang beliau ditugaskan di batam. Jadi jadwal untuk mereka mengundang habib sendiri dibogor kurang efisien. Dulu sempet kita di al-bahja kita ngasih file-file mentah untuk diputer di Albahjah Peneliti : jadi secara umum udah masuk semua media ya? Narasumber : iya, udah semua. Peneliti : Dari cetak, media lain ada yang meliput, terus visual juga udah spanduk, terus juga audio visual kayak fashdisk malah ya sekarang, terus ke radio juga udah. Nah bang pemanfaatan media untuk selanjutnya kira-kira perencanaannya kayak gimana bang? Narasumber : kalau unruk pemanfaatan dimedianya kita sudah punya beberapa program yang mau kita jalan kan. Contohkan habib ini punya program Habib Go To Schoolsalah satunya program yang dimana dakwahnya habib masuk sekolah-sekolah atau ke universitas.

Peneliti : oh iya bang, masuk ke program-program yang tadi. Mungkin dari yang rutin dulu bang, kira-kira ada apa? Narasumber : kalau jadwal esmi dari majlis untuk yang rutin mingguan yaitu burdah dan malam minggu itu, kalau untuk jadwal rutin bulanan biasanya kan korwil juga ada, Cuma yang saya liat sekarang jadwal programbulanan dikorwil beda- beda waktunya terkadang berubah-berubah jadi kita belum bisa memastikan itu jadwal resmi atau bukan, gitu. Peneliti : jadi jadwal rutin yang resmi di burdah dan malam minggu itu ? Narasumber : iya, itu ibaratnya dimasukin ke jadwal pusat burdah sama malam mingguan tapi kalau untuk ranting sama korwil itu mungkin jadwal rutinan ranting dan jawal rutinan korwil. Peneliti : tapi itu perbulan? Narasumber : untuk ranting dan korwil selalu perbulan Cuma untuk waktunya bisa malam selasa, malam rabu. Peneliti : apa bisa sebulan dua korwil gitu? Narasumber : biasanya sih ada Peneliti : atau gabungan bang? Narasumber : rata-rata sih yang udah dijalani sih perkorwil sih Peneliti : pernah denger kata bang syafi’I, ada pengajian kamis apa senin gitu bang?

Narasumber : oh ini mungkin pengajian untuk tim crew, kalau gak salah waktunya bukan senin atau kamis tapi di minggu sore Cuma belum efektif sampai sekarang. Peneliti : sampai sekarang, jadi yang rutin mingguan burdah sama malam minggu, kalau burdah kira-kira bahasnya tentang apa, bang? Konten-nya? Narasumber : burdah tersendiri babnya secara keseluruhan lebih ke pelajaran kitab bab-bab fikih Peneliti : kalau yang malam minggu materinya? Narasumber : biasanya habib membaca risalah-risalah Peneliti : apa tergantung permintaan? Narasumber : kalau permintaan, enggak sih …kalau untuk malam minggu kita baca kitab juga cuman lebih dominan waktunya untuk shalawat, jadi untuk masalah bab pelajaran yang fikih ada juga gak terlalu banget ditekanin sehingga malam minggu lebih ke syiarnya bukan ke pelajaran yang bener-bener belajarnya kalau ngaji yang bener-benen ngajinya diburdah itu. Penelitian : jadi kalau pengajian selain burdah dan malam minggu iru masih tentatif ya bang tapi selalu ada ya bang? Narasumber : iya ada aja, jadwal dari hari senin sampai minggu ada aja. Peneliti : kalau untuk jadwal pondoknya belum tau ya bang?

Narasumber : jadwal pondok habib itu setiap hari ada jadwal tersendiri, disitu yang ditunjuk sebagai kordinatornya ada ustad fahru. Peneliti : kayak di pesantrenan aja kali jadwalnya bangun subuh, habis subuh kitab, terus hafalan dll? Narasumber : iya secara keseluruhan seperti itu. Peneliti : yang keliling bang, kan tadi kalau burdah ditempat, kalau yang malam minggu keliling, adakah selain malam minggu yang keliling? Narasumber : dulu pernah habib coba jalani rpgram majelis didaerah bogor barat majelis mingguan dibogor barat jadi jadwal itu tiap minggu malam senin khusus di bogor barat, tema nya hampir sama kayak dimalam minggu Cuma makin kesini-kesini kata habib kalau memang itu ditariknya dimalam senin dibogor barat jadi jamaah yang bogor barat males untuk hadir di malam minggu makanya sama habib di off. Jadi keenakan karena ada majelis malam senin untuk malam minggunya gak pada datang. Begitu… Peneliti : terus ada lagi gak bang yang keliling? Narasumber : ya paling jadwal keliling jadwal undangan biasa. Peneliti : terus untuk hari besar islam adakah program dari majelis ? Narasumber : kalau hari besar islam program dari majelis biasanya habib ada program safari dakwah. Contoh dibulan Malid, habib selama 7 hari keliling dari hari pertama sampai

puncaknya ada jadwal tersendiri habib buat khusus jadi kita ikut jadwal habib safari dakwah dari tim hadrohnya, tim medianya, khusus selama satu minggu. Peneliti : itu kemana aja bang safari dakwahnya? Narasumber : biasanya sih habib yang ngatur jadwal, ada beberapa juga yang mengajukan tapi sama habib diolah. Peneliti : terus bang yang khusus ada gak? Narasumber : yang khusus ya, kalau pengajian khusus ada satu lagi program habib keliling khusus untuk mengunjungi keluarga majelis Cuma belum tau kapan mau berjalannya Cuma sudah dicanangkan Peneliti : kelilingnya gimana bang? Narasumber : jadi habib datang kerumah-rumah crew, jadi kita bikin satu wadah nih bagi yang sudah berkeluarga bikin arisan , nanti sistemnya mereka ketiban bikin acara buat shohibul bait dateng. Peneliti : banyak juga ya kegiatannya, kalau ahunannya milad nya ya bang ? Narasumber : ya milad rutin Peneliti : itu pas awal puncaknya kapan bang? Narasumber : mulai puncaknya itu waktu acara di gor pajajaran bersama habib syech. Peneliti : itu pertama? Narasumber : betul, jadi puncaknya majelis ini mulai dikenal masyarakat mungkin pas kita bikin acara besar-besaran digor pajajaran bareng habib syech.

Peneliti : itu tahun berapa bang? Narasumber : itu kalau gak salah tahun 2016 atau 2015 gitu. Peneliti : tapi sebelum sama habib syech, ada milad nya? Narasumber : ada, kemaren-kemaren dirumahnya habib. Itu kita nutup jalan khusus kita bikin acara disitu, rumah habib ditutup total. Semakin kesini-kesini kita lihat semakin ramai habib ingin yang lebih wah lah jadi diselanjutnya digor pajajaran untuk mendobrak disitulah awalnya majelis punya nama dimasyarakat luas. Peneliti : dulu juga pernag mengundang habib riziq Narasumber : nah, disitu apalagi ditambah kita bikin acara bareng habib riziq digor pecan sari disitu udah mulai waw syababul kheir habib Mahdi habib Mahdi Peneliti : terus ada gak bang yang syiarnya keliling ?kayak pawai obor mungkin? Narasumber : nah, habib setiap di khir tahun baru masehi ya. Habib sering buat acara ziarah kubra. Peneliti : yang kemaren ya? Narasumber : betul, jadi setelah acara majelis selesai, habib buat acara ziarah kubra tujuannya agar kita lebih intropeksi diri sekaligus daripada tahun baru banyak acara mudoratnya kita bikin acara yang banyak manfaatnya. Peneliti : saya pernah liat bang diinstragramnya saur on the road, itu termasuk program apa bang? Narasumber : nah, saur on the road ini mulai kita programkan sekita 2 tahun lalu lah, belum lama sih jadi sebelum majelis ini

penutupan, kita buat acara saur on the road dulu. Disitu sebenernya kita lebih mengajaklah, mengajarkan saling berbagi sesama. Peneliti : itu tujuannya ya Narasumber: itu tujuan pertamanya ya jadi selain bisa dakwah bil kalam kita juga dakwah secara perbuatan langsung. Peneliti : habib juga turun? Narasumber : turun langsung. Peneliti : kalau buka bersama? Narasumber : ada buka bersama pastinya tapi dirumah biasanya atau sama korwil korwil setempat. Contoh kemarin terakhir kita buka bersama di majelis di pondok. Peneliti : di Ar-Raudoh sekalian penutupan pesantren kilat ya bang. Narasumber : betul, sekalian penutupan salatnya di araudah. Peneliti : kalau akikah selamatan sering liat habib mengikuti Narasumber : kalau akikah sih jadwal dari pengundang, bukan jadwal habib yang minta. Jadi mungkin mereka mengundang habib dalam acara akhikahan? Peneliti : kalau syukuran-syukuran gitujuga banyak? Narasumber : selama jadwal habib gak bentrok kosong habib pasti dateng. Peneliti : siap, terus ada program-program lain bang ? Narasumber : kalau program sementra sih yang ana tau mungkin sekarang tuh habib go to school sih, untuk program-

program selanjutnya habib menginfokan di media-media resmi seperti instagram, facebook dan sebagainya dishare. Peneliti : itu go to school disekolah aja? Narasumber : jadi gini go to school gak disekolah aja , kita juga masuk ke ranah universita, contoh waktu itu kita pernah ke IPB juga terus ke tazkia termasuk ke perkantoran- perkantoran. Peneliti : oh, perkantoran-perkantoran juga, itu namanya program apa bang? Narasumber : jadwalnya waktu itu pas ramdhan pas ada moment-moment tertentu aja Peneliti : ke kantor ngapain? Narasumber : diperkantoran itukan buat acara ya kayak semacam kultum atau ceramah. Nah, biasanya mereka ngundang Cuma jadwalnya gak terlalu banyak juga sih terbatas waktunya. Kadang-kadang waktunya itu menjelang buka puasa atau pas lagi moment acara terakhir diperusahaan. Peneliti : mungkin pas acara bang medianya itu ada yang online, ada gendang, hadroh terus ada apa lagi bang kira- kira pas penampilan? Narasumber : buat medianya, masuk perlengkapan kayak lampu-lampu. Ada tim logistik tersendiri gitu Peneliti : itu bagian dari majelis? Narasumber : bagian dari majelis, kalau untuk urusan dalam pangung itu tanyanya ke syarif. Dia sebagai kordinator di malam minggu. Urusan pangung dia ang megang Cuma ada

beberpa inventaris majelisdia pakai misalnya ada umbul-umbul , ada lampu atau ada lampu lalin, itu inventaris dari majelis semua, seoerti itu. Peneliti : kalau untuk pas acara bang yang hadroh itu anak didik semuanya, ada berapa orang bang? Narasumber : personil 20an lebih lah Peneliti : itu datanya ada semua bang? Narasumber : ada semua. Jadi ada divisi masing-masing biar lebih rapih. Peneliti : ya, bang selama perjalanan abang mengikuti majelis syababul kheir bang, apa kesan pesan abang? Narasumber : kesannya ya, kalau bolah dibilangan gak bisa diungkapkan dengan kata-kata perjalanan dakwah yang awalnya jamaah sekedar 20 orang, 25 orang, yang masa kita pasang pangung sendiri, kita yang bongkar, kita yang iket, gulung kabel, kita- kita sendiri yang nyebar info, dulu kan belom ada BBM, WhatApp dulu kita masih seadanya SMS , terus ngajak- ngajak temen “yuk, ngaji yuk..ngaji yuk” itu ngerasa gimana yah, seneng sendiri. Pengalaman yang gak bakal bisa kita lupain, perjalanan sampai akhir.

Hasil Wawancara 3 Nama : Syapi’i Jabatan : Sekertaris Majelis Syababul Kheir Tanggal : 22 juli 2019 Pukul : 21.00 wib Tempat : Rumah bang Syapi’i

Peneliti : kemaren sih udah wawancara sama bang ade qurays, terus ke habib mah di juga kemarin silaturahmi… Narasumber : kapan? Peneliti : setelah pembukaan majelis sih bang.. Narasumber : kalau kemarin ana kesana malam senen, ada paguyuban crew dari abis dzuhur sampe jam 4 bawa hareem Peneliti : paguyuban bang? Narasumber : iya, crew jadi crew itu ada paguyuban keluarganya sekaligus pengajian karena kan gak bisa dilepas,

namanya guru kit amah gak jamaah doang, crew nya juga harus ngaji. Peneliti : tapi itu termasuk program ya bang hitungannya? Narasumber : termasuk program, untuk ningkatin efektifitas, ukhwah itu paguyuban ama simpatisan orang-orang yang loyal dari dulu-dulu kita undang tuh termasuk crew yang udah gak aktif kita undang buat gabung, siapa tau dia punya luang waktu bisa gabung lagi bisa bantu lagi. Peneliti : untuk milad kemarin hampir 1 miliyar ya bang? Narasumber : iya, hampir 1 miliyar anggaran luar biasa, sound, stand, panggung 3, crew nya itu untuk mengadakan jawabarat bersholawat ada sekitar seribu orang dari kita aja dua ratus terus pramuka belum FPI, jawara betawi, beberapa ormas ya hampir seribu dua ratusan orang dari crew aja Peneliti : kenapa syamania Narasumber : syam itu kalau mau dijabari namanya syababul mukhtarin, namun namanya masih melekat di syababul kheir yang sekarang gak bisa dilepas untuk mengingat tentang historipendian majelis syababul kheir ini tak terlupakan jadi pakainya syam. Peneliti : apatarget anak muda aja bang? Narasumber : engak anak muda saja tapi menyangkut keseluruhan umum bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak muda

hanya persentase yang mengikuti 70 persen anak muda dan 30 persennya bapak-bapak dan ibu-ibu. Peneliti : syam radio masihada bang? Narasumber : ada, Cuma streaming dan sifatnya masih tentatif. Dulu pakai aplikasi tapi gak jalan karena memang anak muda gak mau ribet. Ini fungsinya biar lebih memanfaatkan teknologi, kedepan rencananya kalau prospeknya bagus kita bikin radio beneran, karena target kita bukan Cuma anak muda aja, seluruh masyarakat. yang mereka gak mau repot, gak bisa internetan jadi nyalain radio bisa, yang kedua dimasyarakat kita kan banyaknya pegawai, mereka biasa pakai kendaraan umum baik pakai kendaraan pribadi, radio itu fungsinya untuk meraka yang sibuksoal waktu tapi masih sempet dengerin dakwahnya habib Mahdi, gimana caranya? Yaitu streaming. Yang ketiga , kita juga pernah menghadirkan CD-nya, sekarang kita hadirkan radionya. Kalau dimobil, dikendaraan umum pakai headset, kapan aja waktunya bisa tetap ada. Peneliti : Perencanaan strategi dakwahapa yang digunakan di majelis syababul kheir? Narasumber : kalau strategi dakwah perencanaannya lebih kepada mengemas habib Mahdi, seperti diantaranya memiliki brand image habib adalah tokoh atau sosok yang dikenal dibogor orang yang benar-benar mengoakan shalawat. Kalau misalkan yusuf Mansur terkenal dengan sedekah, terus Agy lemah lembutnya, Arifin Ilham dengan zikirnya. Nah, habib Mahdi terkenal dengan habaib cinta shalawat dikota bogor gitu.

Itu strateginya jadi lebih menciptakan brad image habib yang friendly, familyer, berjiwa muda dan energie agar diterima masyarakat umum. Peneliti : kemudian implementasinya ? Narasumber : aplikasinya yang kita lakukan nyalain petasan, bawa bendera jadi aplikasinya dilapangan adalah pementasanperfome pada saat tampil dipanggung dengan berbagai pernak-pernik, ada blink-blink nya diantaranya lampu-lampu, organ meriah, terus penyambutan habib dengan petasan, penutupannya dengan petasan dan lain-lain. Itu untuk menarik. Itu strategi menarik anak-anak muda kalau acara majelis itu cakep, bagus, dekorasinya mantep bahkan di milad kemarin itu opening ceremony pesen fun fayer dua yang api , lampu nya pun sampai 50 parlate lampu warna-warni yang nyala. Itu diantaranya tujuan kita bikin habib yang energie, familiyer, friendly dan anak muda. Poinnya adalah ini pengajian anak muda karena tampilannya yang luar biasa saat perfome. Ya dikemas seperti itu untuk menciptakan brad image bahwa habib ini anak muda, yang gaul tapi punya ilmu yang luar biasa. Dan itu sempet kita rapat sama ustad Helmi, kita dikumpulin HMA official , ustad Helmi bilang “ciptakan habib Mahdi yang energie, anak muda banget, gaul, frieldy sama siapapun dekat”. Peneliti : bagaimana untuk menetapkan tujuan visi misi?

Narasumber : jadi kebiasaan habib Mahdi itu rapat selalu ditempat-tempat yang fress seperti villa sambil jalan-jalan, kita membentuk visi misi saat itu di villa gunung salak. Peneliti :bagaimana perencanaan program ini disusun? Narasumber : perencanaan program yang disusun itu karena melihat perkembangan permasalahan yang ada dimasyarakat contoh program habib go to school untuk meminimalisir kenakalan remaja seperti tauran dan narkoba, Habib go to school ini dirintis untuk memberantas seperti itu, atas dasar mengurangi tingkat tauran dan pengunaan narkoba diwilayah bogor. Peneliti : kalau program pengajian yang burdah bang? Narasumber : kalau burdah itu, jadi gini kalau pengajian mingguan di malam minggu dengan ribuan banyaknya jamaah itu di arahkan utnuk syiar , kalau burdah ditempat dimalam kamisnya lebih spesifik dengan dikitnya jamaah berada dilokasi pondok, ruangan tertutup, dengan harapan jamaah yang hadir lebih fokus dalam mendapatkan pelajaran-pelajaran yang diberikan. Peneliti : kemudian bang apa ada program-program lain? Narasumber : program tahunan seperti ranlat ramadhan, rahur on the road, milad Peneliti : kalau hari besar islam? Narasumber : hari besar islam itu semua sebenarnya digabung ke malam minggu ini, malam minggu itu biasanya

diarahkan ke peringatan-peringatan hari besar islam jadi bisa tentative misal malam minggu nanti habib ngasih penekanan ke panitia bahwa besok adalah hari raya islam atau nasional , misal 17 agustus. Maka harus sebih special, terus pembukaan majelis ta’lim dibikin special kayak gitu sebenernya jadi tetep ada hari besar tapi dialihinnya ke malam minggu Cuma dengan kemasan yang beda ada temanya hari kemerdekaan dan rata- rata yang ngundang malam minggu itu dalam rangka isro miraj, mauli dan hari-hari besar itu. Terus program baru itu pengajian crew paguyuban dalam rangka menyatukan dan memberi pengajian kepada crew-crewnya. Peneliti : terus bang program yang jangka panjang sama jangka pendek udah ada bang? Narasumber : jangka panjang program kita adalah pendidikan formal, yayasan ini bisa dibentuk bisa lembaga formal tungal SD sampe perguruan tinggi Peneliti : yang sekarang ada? Narasumber : yang sekarang ada baru pondik pesantren. Peneliti : yang jangka pendeknya itu? Narasumber : iya, dulu pondok pesantren kan informal sekarang pemerintah melegalkan bahwa ini menjadi lembaga formal dari kementian agama, tidak beda dengan MTs, MI dan Aliyah. Jadi diformalkan utnuk pondok-pondok pesantren dan kedepan program kita bikin pendidikan formal mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dan bahkan diragajaya itu sudah dibangun peletakan batu pertama sebagai proyek

yang panjang, satu lagi dicigudeg dan kedepannya lagi mau bikin 30 pondok pesantren sebagai cita-citanya habib. Kita masukin itu ke program jangka panjang. Peneliti : terus bagaimana cara membikin formatnya, anggarannya, pelaksanaan sama program-programnya? Narasumber : kalau secara menyeluruh semua yang didapat dari majelis syababul kheir itu untuk mendukung itu semua mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintahan, semua jamaah dari sumbangan mereka yang tidak mengikat. Tiap acara ada keropak berjalan, kemudian ada HMA official yang diarahkan untuk fundresing cari sponsor dan sponsor itu sifatnya bukan perusahaan tapi lebih ke orang pribadi bukan perusahan atau pemerintah. Dari pribadi pengusaha- pengusaha, pemilik perusahaan dan dari jamaah-jamaah yang menyumbang meskipun 500 perak itu habib lebih seneng. Kemudian secara teknis jika sudah selesai pembangunan dicilebut kita pindah ke pembangunan lain. Pastinya kita punya proyek jangka panjang dan setiap harinya harus kontinu. Habib selalu bilang kalau bisa selama majlis ta’lim berdiri, selama majelis syababul kheir berkerja. Peneliti : dari program-program disini perencanaanya seperti apa bang? Narasumber : rapat-rapat semua ketua kordinator divisi, pengurus inti, kita kumpulin rapat sebulan sekali atau dua bulan sekali, keseringan sih dua bulan sekali. Rapat, kita kumpul bicarain itu kayak kemarin kan paguyuban keluarga crew ini

kita bentuk sesuai dengan kebutuhannya , kebutuhan majelis bahwa majelis kita ini butuh masukan-masukan, sinegisitas. Maka kita bentuk paguyuban crew. Peneliti : kalau agendanya ada bang yang udah dibikin untuk setahun ini dari pembukaan sampai penutupan? Narasumber : gak ada, semuanya ngalir begitu aja sesuai kebutuhan. Jadi kalau butuh seperti ini, harus seprti ini seperti ini Peneliti : tapi selalu pada ya bang? Narasumber : selalu, selalu padat. Gak ada liburnya, karena semuanya berjalan begitu aja sesuai kebutuhan. Peneliti : terus program-program yang telah direncanakan itu bang, apa sesuai rencana yang dirapatin bang? Narasumber : kalau target dan tujuan sudah jelas Cuma kalau misal tepat sasaran belum. Contohnya kita berharap bahwa majelis ini bisa merekrut juga orang tua, tapi sampai saat ini orang tua belum terekrut. Terus harapan kita pendanaan itu dibikin strategi untuk mengumpulkan dana hingga harus ada donator tetap, dan hingga sampai saat ini syababul kheir belum punya donator tetap, hanya jamaah aja. strategi kita kedepan bagaimana punya donator tetap. Gitu, gak semua sesuai tujuan tapi 60 persen sampe pada tujuan. Tingkat keberhasilanya 60 persen, seperti 100 kencleng yang kita sebar paling 60 yang balik, kendala pasti ada, banyak macam-macam. Peneliti : untuk kendala bang, apa aja yang dievaluasi?

Narasumber : kendala yang dievaluasi itu, yang paling banyak itu adalah dana, lagi-lagi dana. Ya, pendanaan. Terus kendala yang kedua, jamaah yang sulit diatur. Contohnya misal kemarin ada jamaah yang suka naik-naik mobil nge-BM tronton. Kita sudah berupaya, tapi tetep aja mereka begitu, tidak juga sadar. Keluarkan uang 5000 ke’ naik kendaraan umum secara kolektif tapi mereka tetep naik-naik trek. Yang notaben nya tingkat kebahayaannya luar biasa lumayan. Peneliti : terus ada solusi gak dari majelis? Narasumber : solusi dari majelis karena kita lembaga non formal, bicaranya majelis ta’lim tp mencoba untuk terstruktur. Majelis ta’lim kan pendidikan yang digandrungin saja sama masyarakat tapi tidak secara hukum pemerintah gak hadir disitu, yak kan? Tapi kita mencoba untuk terstruktur. Coba terstruktur dengan meminimalisir segala kendalanya. Mencoba nya dengan cara memperbanyak jumlah crew, berikan mereka pelatihan, buat satgas kita adakan LDK setahun sekali, agenda kepemimpinan kita adain diklat sebagai pintu masuknya untuk kaderisasi dari satgas dan penambahan satgas itu bisa meminimalisir resiko-resiko itu tadi dan saat ini hanya untuk mengugurkan kewajiban karena kan besar dan omongan yang adari masyarakat kendala sebenernya “apa sih majelis, bawa- bawa bendera gede banget” padahal kita gak nyuruh, kita selalu himbau ikut majelis syababul kheir bawa atribut sesuai ketentuan, mengunakan helm, mengunakan kendaraan sesuai aturan-aturan lalu lintas. Tapi mereka ada ja yang masih tetep,

ada aja yang gak pake helm., ada aja yang bonceng tiga. Itu sudah dihimbau setiap mem nya acara dibawahnya penguna motor membawa helm dan mentaati tatatertip peraturan, selalu kita himbau tapi tetep ada aja jadi fungsi control itu hanya sebatas terlihat didepan mata satgas saja tapi ketika satgas gak melihat ya mereka begitu aja. kalau pas kebetulan bareng, mereka ada yang diatas angkot, BM bahkan uang satgas itu/ kas satgas dari parkiran dan pedagang yang kita pintain infakyang gak maks, kita habis pakai untuk mereka biar gak nge-BM, kita berhentiin mobil. Nah, begitu kendala-kendala yang ada, solusinya penambahan jumlah crew, satu untuk regenerasi dan kedua, untuk meminimalisir resiko-resiko tadi. Tapi merekrut krew pun terkendala juga, ada kendalanya lagi karena yang kita butuhkan adalah orang-orang yang punya dedikasi tinggi dan siapa yang mau secara lillah sama-sama berjuang dan crew ini kan semuanya lillah, gak ada yang dibayar. Peneliti : semua crew termasuk sekertaris, lilah semua? Narasumber : lillah semua, bendahara lillah, gak ada yang dibayar gitu luar biasanya syababul kheir jadi kendalanya finansial, jamaah yang terlalu banyak jadi kadang-kadang gak tertib, solusinya penambahan jumlah crew. Peneliti : terus bang seriap selesai acara kegiatan itu selalu ada evaluasi? Narasumber : evaluasi pasti sebulan sekali. Peneliti : oh jadi gak setiap acara evaluasi tapi langsung secara menyeluruh sebulan sekali.

Narasumber : secara menyeluruh, karena itu kan rutin, permasalahanya sudah pasti sama gak mungkin beda, ada jamaah yang bawa senjata tajam, ada jamaah yang jatuh dari kendaraan, ada jamaah yang gak disiplin, kita tarik rangsung, trus area yang terlalu kecil, kesiapan panitia, yang tidak seratus persen power full untuk acara, itu-itu aja kendalanya. Kalau untuk evaluasi sebulan sekali menyesuaikan dengan jadwal pertemuan crew, katak rapat. Keseringan sih 2 bulan sekali, kadang sebulang sekali juga kita adain dengan harapannya paguyuban itu kita gak melaksanakan rapat-rapat yang pusing dan rutin sifatnya sekaligus ngaji karena udah faham kendalanya harus sudah kita buatkan sistem, mereka sudah mengerti apa yang mereka lakukan. Kalau ada kekurangan- kekurangan yaitu udah kita bahas sebelumnya. Dan solusi itu belum kita pecahkan belum ktetap sasaran, kalau mau dirubah lagi apa yang dirubah karena kalau mau dirubah birokrasi pemerintah lah yang justru penting. Contoh misal begini kita pernah evaluasi rojali (rombongan jamaah liar) yang suka BM ini, kita kasih masukan saat ini kita coba dekati pemerintah, kalau toh pemerintah mau hadir dalam setiap apapun permasalahan masyarakat ya bantulah kita untuk sediakan mobil pol pp kah, atau mobil kepolisiankah atau bahkan truk kebersihankah atau kendara-kendaraan besar untuk bisa menyiapkan bis disetiap malam minggu, di wilayah leweliyang track nya misalnya LW-bogor, lewiliang sampe lokasi, jam sekian berangkat. Itu untuk meminimalisir, kalau pemerintah

mau hadir, sok manga tolong dibantu tapi sampai saat ini belum. Saya rencanakan kalau pemerintah mau bantu nanti kedepannya kita buat komunikasi seperti apa, disiapkan truk pol pp kah untuk bawa jamaah-jamaah dari lewiliang ke lokasi acara, dari cilengsi ke lokasi acara, dari parung kelokasi acara, itu kan track-track jauh yang paling banyak rojali disitu jamaah cilengsih, parung, sama lewiliang. Kalau misalnya ada truk- truk itu untuk meminimalisir gitu, bisa itu dijadikan solusi. Kalau pemerintah mau bantu untuk menangani batu masalah kita. Peneliti : harus ada dukungan dari pemerintah? Narasumber : iya harus ada dukungan dari pemerintah bukan kepolisian. Kalau kepolisian dilokasi acara buat apa? Kita sudah punya satgas banyak. Kepolisian mau ngapain datang kesana, kita crew satgas lalulintas sudah ada, satgas jamaah ada dari ring 1 sampai 5, crew parkir ada. Tinggal kepolisian itu tolong rapih kan jamaah kita kalo bahaya bagaimana dengan sarana prasaranya. Peneliti : terus bang tanggapan dari masyarakatnya bagaimana? Narasumber : kalau orang tua sih tanggapan dari masyarakat, sudah bagus banget. Hanya pasti saja ada, yang namanya dakwah itu modelnya kayak kita mengang bara, ada aja omongan. Sejauh ini besar harapan dari masyarakat bahwa majelis ini bisa meminimalisir resiko-resiko kenakalan remaja. Dan saat ini kita sudah berupaya untuk bisa mengarahkan anak-

anak muda jangan jalan-jalan gak jelas, udah ikut majelis saja. Positif tanggapan masyarakat, ada omongan tapi persentasinya gak besar. Itupn kalau misalkan ada kejadian-kejadian misalnya jatuh dari kendaraan, macet, dan lain-lain kita anggap biasa aja paling yang biasa nyinyir masyarakat yang emang gak suka ngaji kali, dan mereka yang belum tau ngarepin apa dari ngaji padahal kita mau mengarahkan anak-anak muda kearah positif. Peneliti : untuk program burdah, pembahasanya kitab atau bisa beraneka ragam? Narasumber : kitab burdah, kajian seputar fiqih dan sirah nurul yaqin. Kalo habib go to school lebih ke umum, tentang nurul walidayen, adab kepda orang tua dan guru, gitu. Kalau program tahunan adanya kurma atau kuliah ramadhan habib datang ke instansi-instansi pemerintahan dan perusahaan swasta juga BUMN untuk mengisi tausyah sama kultum seputar Ramadan pembahsan-pembahsan tentang ramadhan. Kalau pengajian korwil dan ranting lebih ke tindakan persuasif yaitu pendekatan secara kemistri habib Mahdi kepada jamaah yang terstruktur lewat pengajian korwil dan ranting, kalo mingguannya yaitu syiarnya pengajian malam minggu. Peneliti : terus bang yang membedakan majelis syababul kheir dengan majelis lainnya, apa bang? Narasumber : yang bikin beda majelis kita punya habib yang muda usia 29 tahun tapi memiliki jamaah yang luaar biasa, target beliau berhasil merekrut jamaah sebanyak-banyaknya itu

yang paling utama. Terus yang kedua, perfome saat dipanggung lebih entertement lah, fusngsinya untuk mempengaruhi jamaah. Itu yang bikin beda. Selebihnya secara subtansi itu yang muda menginspirasi untuk mengajakanak muda berbuat baik, berbuat baik itu gak mesti nunggu tua, masih muda pun bisa dan itu yang dilakukan oleh habib Mahdi.

Peneliti : terus bang kalau hadrohnya apa ada latihan? Narsumber : hadroh ada latihan seminggu sekali tiap malam rabu atau selasa sore kadang sama habib atau enggak, Cuma karena kita belom dapat markas lagi. Markas yang kemaren udah habis kontraknya, rencana bikin markas lagi ada salah satu.

FOTO DOKUMENTASI

Habib Mahdi Assegaf Pimpinan Majelis Syababul Kheir

Adhe Quraysin DKM Syapi’i Sekertaris