ANALISIS MASKULINITAS PADA TOKOH UTAMA DALAM FILM

《叶问3》电影 的主角男性气质分析 “Yè Wèn Sān” Diànyǐng De Zhǔjiǎo Nánxìng Qìzhí Fēnxī

SKRIPSI

OLEH : JULI SUSANTI NDRAHA 160710014

PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

ii

Universitas Sumatera Utara temhar Pengesnhan ANALISIS MASKULINITAS PADA TOKOII UTAMA DALAM F'ILM IP MAN 3

(nf ial r) Hffi *t*fr * Eqffi 9iffi *fd }fda,Sdm"Didryiag be Zhiljida lfdnxtns P&&{}'Ea.r*-

SKRIPSI SARJANA OLEH: JUI.I SUSANTI NDRAHA 16071001 4

Slcripsi diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana sarjaaa

Ilmu budaya dan telah disetujui:

Medan, 2 Desember 2020

Pembimbing M Irtan Erwani, S.S., M.Hum. NIP 1 9901 L2t20t7 0420il1

PROGRAM STUI}I BAHASA MANI}ARIN FAKULTAS ILMU BTIDAYA UNIYERSITAS SUMATERA UTARA 2020

Universitas Sumatera Utara PENGESAHAN Diterima OIeh: Panitie Uji*n Sakultas llmu Budaya Sumatera Utara untuk melffigkapi Snlah Satu Syarat Uilan Sarj*ra Sastra Dalam Bldang Itrmu Bahnss Mandarin Peda Fnkultas llmu Budaya Univernitae $umatera Utarr

Pada Tanggal : 2Desember2020 Herl : Rabu

Fakultas Ilmu Bud*ya Utara

Dr. BHAdiiiteffi I.S NIP 196008051987031001

Pnnitia Ujian No. Perguj Tanda Tangan 1, Mhd. PujionorM.Hum,rPh.D gy

2. T. Kasa RuUah Adha, S.S,MTCSOL

Universitas Sumatera Utara @uttl*c& #ekqlt*s llunu 5rd*y* t-*insr&** *um#* Iehffi *I*n

If,[f ilffi ].1 $1 I l$fi?{I1e8t

at

Universitas Sumatera Utara Idrr Prnptaar Orisinslitss

PERFTYATAA}I ORISINALITAS fagp iai saya meayatakan bahwa dalam skripsi ini tidak tetdapat karya yang pcrnah di4iukan unfirk mempsroleh gelar kesarjflxa&n di suatu Perguruan Tings dm scpmjaeg p€ngetahufl saya juga tidak terdapat ksry& atau pendapat yang pemah difulis atau diterbitkan oleh orang lair\ kecuali yang $€cata tertulis dracu dalamnaskah iai daa disebutkaa dalaru daftarpustaka.

1&14

iv

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS MASKULINITAS PADA TOKOH UTAMA DALAM FILM IP MAN 3 《叶问3》电影 的主角男性气质分析 “Yè Wèn Sān” Diànyǐng De Zhǔjiǎo Nánxìng Qìzhí Fēnxī

JULI SUSANTI NDRAHA 160710014

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang karakter maskulinitas pada tokoh utama dan karakter maskulinitas yang mempengaruhi konflik kekuasaan dalam film Ip Man 3. Penelitian ini, memiliki latar belakang yang berdasarkan minat pada karya sastra yang berkaitan dengan maskulinitas pada tokoh utama dalam film yang bergenre action dengan fokus hanya pada karakter maskulinitas saja. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan karakter maskulinitas tokoh utama dalam Ip Man 3 dan karakter maskulinitas tokoh utama mempengaruhi konflik kekuasaan dalam film Ip Man 3. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis kutipan dialog pada adegan film sebagai data. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori maskulinitas menurut Tuncay dan Bourdieu. Berdasarkan analisis data, ditemukan adanya 4 karakter maskulinitas yang dimiliki tokoh Master Ip yaitu, appearance yang kuat, love and family yang bertanggung jawab terhadap keluarga, leadership atau respect yang tegas, dan women atau sex yang menunjukkan rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Selain itu ditemukan juga 5 struktur kekuasaan yang dipengaruhi oleh karakter maskulinitas tokoh Master Ip yaitu, modal dalam bentuk modal budaya yang menggambarkan pengetahuan, modal sosial yang menggambarkan interaksi, modal simbolik yang menggambarkan gelar, kelas yang menggambarkan kedudukan sosial, habitus yang menggambarkan tindakan, arena yang menggambarkan hak, kekuasaan dan kekerasan yang menggambarkan kedudukan dan kemampuan. Dengan demikian, temuan ini dapat disimpulkan bahwa film Ip Man 3 terdapat gambaran karakter maskulinitas tokoh Master Ip berdasarkan elemen maskulinitas dan struktur kekuasaan.

Kata kunci: Maskulinitas, Kekuasaan, Sastra, Film, Ip Man

v

Universitas Sumatera Utara

MASCULINITY ANALYSIS ON THE MAIN CHARACTER IN

IP MAN FILM 3

JULI SUSANTI NDRAHA 160710014

ABSTRACT

This study discusses the character of masculinity in the main character and the character of masculinity that affects power conflicts in Ip Man 3 film. masculinity only. The purpose of this study is to describe the masculinity of the main character in Ip Man 3 and the masculinity of the main character influencing the power conflict in the film in Ip Man 3. In this study, a qualitative descriptive method is used by analyzing dialogue quotations on film scenes as data. The theory used in this research is the masculinity theory according to Tuncay and Bourdieu. Based on data analysis, it was found that there were 4 masculinity characters possessed by Master Ip's character, namely, strong appearance, love and family that is responsible for family, firm leadership or respect, and women or sex who show a feeling of attraction to the opposite sex. In addition, there are also 5 power structures that are influenced by the masculinity of Master Ip's character, namely, capital in the form of cultural capital that describes knowledge, social capital that describes interactions, symbolic capital that describes titles, classes that describe social position, habitus that describes actions, arenas. which describes rights, powers and violence that describes the position and abilities. Thus, this finding can be concluded that the Ip Man 3 film contains a description of the character of Master Ip's masculinity based on elements of masculinity and power structure.

Keywords: Masculinity, Power, Literature, Film, Ip Man

vi

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hikmah dan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3”, skripsi ini diberikan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara Medan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dalam menyelesaikan studi dari program studi bahasa mandarin.

Untuk menyelesaikan skripsi ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan doa, bimbingan, dukungan, dan semangat kepada penulis.

Oleh karena itu, dikesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan segenap hati dan tulus kepada semua pihak yang telah berperan untuk membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Bahasa

Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Niza Ayungnitias, S.S., MTCSOL., selaku Sekretaris Program Studi

Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, dan

sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi saran, motivasi dan

semangat selama penulis melaksanakan pedidikan di Program Studi Bahasa

Mandarin Universitas Sumatera Utara.

vii

Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Intan Erwani, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing saya yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan semangat dalam penulisan skripsi ini

dengan hati tulus, iklas dan sabar sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya terkhususnya

Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara, yang telah

mendidik dan memberikan moral ilmu pendidikan kepada penulis selama di

perkuliahan.

6. Kedua orang tua penulis, Bapak Bowo Nama Ndraha (+) dan Ibu Rostina

Telaumbanua sebagai orang tua penulis yang telah memberikan doa, didikan,

dukungan, motivasi dan kasih sayang yang tidak dapat diperhitungkan hingga

dewasa ini.

7. HUASHAN dan para mahasiswa terkhususnya angkatan 2016 Program Studi

Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara yang telah menjadi keluarga

besar untuk berbagi cerita susah senang, memberikan doa, motivasi, dan

semangat selama menempuh pendidikan perkuliahan di Program Studi Bahasa

Mandarin Universitas Sumatera Utara.

8. Ade Krismiati yang telah menjadi teman berbagi cerita dan membantu dalam

kesulitan mengenai skripsi, penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dan

semangat yang telah diberikan.

9. Seluruh pihak-pihak yang telah banyak membantu namun tidak dapat

disebutkan satu persatu.

viii

Universitas Sumatera Utara

Dengan kerendahan hati, penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penelitian berikutnya.

Medan, 2 Desember 2020 Penulis,

JULI SUSANTI NDRAHA NIM 160710014

ix

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... v ABSTRACT ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 11 1.3 Batasan Masalah...... 11 1.4 Tujuan Penelitian ...... 12 1.5 Manfaat Penelitian ...... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 13 2.1 Konsep ...... 13 2.1.1 Sastra ...... 13 2.1.2 Film ...... 15 2.1.2.1 Tokoh ...... 17 2.1.2.2 Alur atau Plot ...... 17 2.1.2.3 Latar atau Setting ...... 19 2.1.3 Konflik Kekuasaan ...... 20 2.1.4 Maskulinitas ...... 23 2.2 Landasan Teori ...... 28 2.2.1 Teori Maskulinitas ...... 28 2.3 Tinjauan Pustaka ...... 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 38 3.1 Data dan Sumber Data ...... 39 3.1.1 Data ...... 39 3.1.2 Sumber Data ...... 39 3.2 Metode Pengumpulan Data ...... 41

x

Universitas Sumatera Utara

3.3 Teknik Analisis Data ...... 42 BAB IV PEMBAHASAN ...... 43 4.1 Hasil ...... 43 4.1.1 Karakter Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3 ...... 44 4.1.2 Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3 ...... 46 4.2 Pembahasan ...... 49 4.2.1 Karakter Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3 ...... 50 4.2.1.1 Appearance ...... 51 4.2.1.2 Love atau Family ...... 65 4.2.1.3 Leadership atau Respect ...... 72 4.2.1.4 Women atau Sex ...... 81 4.2.2 Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3 ...... 88 4.2.2.1 Modal ...... 89 4.2.2.1.1 Modal Budaya ...... 90 4.2.2.1.2 Modal Sosial ...... 96 4.2.2.1.3 Modal Simbolik ...... 98 4.2.2.2 Kelas ...... 101 4.2.2.3 Habitus ...... 104 4.2.2.4 Arena atau Field ...... 110 4.2.2.5 Kekuasaan dan Kekerasan ...... 118 BAB V PENUTUP ...... 130 5.1 Simpulan ...... 130 5.2 Saran ...... 132 DAFTAR PUSTAKA ...... 133 LAMPIRAN ...... 136

xi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Master Ip meringkus Ma King Sang ...... 5 Gambar 3.1 Poster Film Ip Man 3...... 40 Gambar 4.1 (a) Master Ip meringkus Ma King Sang...... 52 Gambar 4.1 (b) Para preman mengancam Master Ip ...... 52 Gambar 4.2 (a) Master Ip berbincang bersama muridnya dan guru sekolah dasar Chi .. 55 Gambar 4.2 (b) Master Ip melawan para preman yang melawannya ...... 55 Gambar 4.3 (a) Master Ip datang ke masrka Ma King Sang ...... 58 Gambar 4.3 (b) Master Ip dihadang oleh para preman ...... 59 Gambar 4.4 (a) Perlawanan Master Ip terhadap orang asing yang menyerang ...... 62 Gambar 4.4 (b)Master Ip menyuruh orang asing itu pergi ...... 63 Gambar 4.5 Master Ip memberi lauk di piring istrinya Wing Sing ...... 65 Gambar 4.6 Master Ip menggandeng tangan anaknya Ah Ching ...... 68 Gambar 4.7 Master Ip meminta maaf kepada Istrinya Wing Sing ...... 70 Gambar 4.8 Master Ip berbicara tegas pada anaknya ...... 73 Gambar 4.9 Master Ip meminta maaf kepada Tuan Cheung ...... 76 Gambar 4.10 Master Ip berbicara tegas kepada Sersan Po tentang keadilan ...... 78 Gambar 4.11 (a). Master Ip memegang tangan istrinya Wing Sing ...... 81 Gambar 4.11 (b). Master Ip memeluk istrinya Wing Sing ...... 81 Gambar 4.12 Master Ip sedang menceritakan cerita lucu kepada istrinya Wing Sing .... 84 Gambar 4.13 Master Ip menjaga istrinya yang sedang sakit ...... 86 Gambar 4.14 (a) Wing Sing ingin melihat Master Ip latihan ...... 90 Gambar 4.14 (b) Master Ip sedang latihan bela diri ...... 91 Gambar 4.15 Master Ip memberi salam kepada Tuan Cheung ...... 93 Gambar 4.16 Master Ip dan Sersan Po membahas tingkat kejahatan ...... 96 Gambar 4.17 Master Tin memberi tempat duduk kepada Master Ip ...... 99 Gambar 4.18 Frankie membaca berita tentang Master Ip yang menyelamatkan Anak-anak ...... 102 Gambar 4.19 Masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Master Ip ...... 105 Gambar 4.20 (a). Master Ip menangkap tangan Ma King Sang ...... 107 Gambar 4.20 (b). Master Ip meringkus Ma King Sang tanpa bisa bergerak ...... 108

xii

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.21 (a). Master Ip memukul preman dengan tenang ...... 111 Gambar 4.21 (b). Master Ip menendang Ma King Sang ...... 111 Gambar 4.22 (a). Master Ip mendekati Ma King Sang ...... 113 Gambar 4.22 (b) Master Ip melawan para preman ...... 113 Gambar 4.23 (a). Frankie mengutus orang untuk menyerang Master Ip ...... 116 Gambar 4.23 (b). Master Ip melawan orang utusan Frankie ...... 116 Gambar 4.24 (a). Master Ip melawan semua para preman tanpa takut ...... 119 Gambar 4.24 (b). Sersan Po datang ke tempat pertarungan Master Ip ...... 119 Gambar 4.25 (a). Master Ip datang menghadap Frankie ...... 122 Gambar 4.25 (b). Master Ip melawan Frankie ...... 123 Gambar 4.26 (a). Master Ip memukul Cheung Tin Chi ...... 127 Gambar 4.26 (b). Cheung Tin Chi mengaku kalah ...... 127

xiii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Stereotip Gender ...... 26 Tabel 2. Karakter Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3 ...... 44 Tabel 3. Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3 ...... 46

xiv

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra merupakan karya yang dibuat oleh seseorang melalui ide pemikiran yang unik serta memiliki makna yang tersirat untuk disampaikan kepada khalayak masyarakat. Sastra juga merupakan salah satu bagian kehidupan masyarakat yang tentunya terlibat didalamnya sebagai subjek dan objek. Sastra dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelengkap aktivitas maupun dalam dunia pendidikan. Menurut Sumardjo dan Saini (dalam Rokhmansyah, 2014: 2), sastra adalah adalah sejumlah gagasan, perbuatan, pendapat dan gairah keyakinan menurut pengalaman pribadi manusia untuk mewujudkan gambaran yang konkret dalam menghidupkan daya tarik dengan menggunakan alat bahasa.

Melalui karya-karya sastra, seorang penulis atau pengarang sastra tersebut menyampaikan pemikiran dan pandangannya tentang kehidupan serta pengalaman yang ada disekitarnya. Dalam karya sastra itu ada sebuah kalimat atau kata serta bahasa yang memiliki makna yang dipikirkan oleh pengarang dan disampaikan kepada masyarakat lainnya untuk dapat memahami karya sastra tersebut.

Pengarang sastra mengapresiasi berbagai nilai-nilai kehidupan masyarakat yang tercermin dalam karya sastra sehingga dapat dikatakan bahwa sastra itu sebagai produk budaya manusia yang memilki nilai yang hidup dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

1

Universitas Sumatera Utara

Karya sastra merupakan produk kreativitas pengarang melalui proses perenungan sebagai hasil pengolahan ide dan pikiran yang indah. Dalam karya sastra itu ada bahasa yang digunakan sebagai media untuk mengacu pada ungkapan pengarang sastra tersebut. Menurut Hardjana (dalam Sehandi, 2016: 9), gambaran yang mendorong lahirnya karya sastra adalah bentuk harapan manusia untuk membuktikan identitasnya, untuk menyatakan keinginan dan perhatian kepada sesamanya, pada dunia nyata tempat keberadaannya, pada dunia pikiran yang diangan-angankan seakan dunia yang realitas, dan minat manusia untuk mencintai suatu wujud sebagai wujud.

Berbeda dengan Hardjana, Wellek dan Warren (dalam Rokhmansyah, 2014:

7), membagi karya sastra dalam 4 ciri utama, yaitu (1) fiksionalitas, (2) ciptaan, (3) imajinasi, (4) penggunaan bahasa khas. Ciri-ciri yang disebutkan oleh Wellek dan

Warren menunjukkan bahwa sastra itu memiliki ciri-ciri yang unik dan kesan menarik perhatian untuk diterima. Menurut Aristoteles (dalam Rokhmasyah, 2014:

8), karya sastra berfungsi sebagai katarsis (catharsis), maksudnya sastra dapat berguna untuk memberi keleluasan bagi pembaca dan penulisnya dari keadaan luapan perasaan yang bereaksi. Berdasarkan penjelasan tersebut sastra itu memiliki fungsi ditengah-tengah kehidupan manusia yaitu sebagai merefleksikan ide dan gagasan yang ada pada penulis maupun pembaca karya sastra.

Karya sastra merupakan ungkapan realitas kehidupan dan konteks penyajiannya disusun secara terstruktur, menarik, serta menggunakan media bahasa berupa teks yang disusun melalui refleksi pengalaman dan pengetahuan sehingga karya sastra bisa mencerminkan keadaan pada waktu itu. Karya sastra

2

Universitas Sumatera Utara

yang dimaksudkan adalah beberapa hasil kreatifitas seseorang yang berhubungan dengan berbagai macam seperti, cerita tentang realita kehidupan maupun kehidupan sesungguhnya dari penulis itu sendiri. Oleh karena itu, pencipta sastra menghasilkan sebuah karangan melalui gagasan pemikirannya sebagai wujud ketidakpuasan akan apa yang ada di dunia ini untuk harus diketahui dan dipahami melalui karya-karya yang diciptkan oleh penulis atau pengarang sastra. Karya sastra tersebut bisa tercipta dalam berbagai macam bentuk seperti puisi, novel, lirik lagu, prosa, cerpen, dan film (Famukasari, 2017: 2-3).

Film adalah salah satu karya sastra modren yang terlaris dan banyak diminati oleh kalangan masyarakat karena film bagian dari salah satu media komunikasi dan teknologi di masa kini. Film dikategorikan sebagai karya sastra karena film sebuah benda material sensitif seperti pita yang dapat merekam kenyataan alam dengan bentuk gambaran yang hidup dengan melibatkan sebuah skenario cerita sebagai naskah untuk perincian pada adegan atau scene serta dialog yang diucapkan oleh pemain (Tambayong, 2019: 36-57). Dengan demikian, film dapat disimpulkan termasuk sebuah karya sastra yang melibatkan teknologi dan memiliki nilai estetika yang kompleks serta kreativitas yang unik. Hal tersebut sebagai pendukung untuk mempermudah penulis atau pengarang sastra dalam mengaplikasikan karyanya kepada masyarakat dalam durasi tertentu.

Dewasa ini, film sudah tidak asing lagi untuk dibahas ditengah-tengah masyarakat sekarang ini. Film merupakan layar lebar yang menayangkan beberapa tokoh untuk bervisualisasi menurut naskah yang telah ditulis seorang penulis naskah, dan dilengkapi dengan audio yang mendukung film itu jadi nyata.

3

Universitas Sumatera Utara

Film memiliki berbagai genre yang menarik daya tarik para penonton untuk dinikmati bersama. Pada zaman ini, teknologi sudah semakin maju karena itu film juga semakin bervariasi yang mendukung adanya genre-genre terbaru, misalnya berbagi film fantasy yang diubah kedalam 3D.

Film merupakan produk karya seni dan budaya yang memiliki nilai guna karena bertujuan memberikan hiburan produk karya seni dan kepuasan bagi penonton. Dalam kaitan dengan karya satra, film mempunyai garis persamaan dengan karya sastra karena sama-sama memilki sifat naratif. Film juga dilengkapi dengan audio dan media visualisasi pada masa ini yang begitu banyak disukai oleh masyarakat. Film juga salah satu hal yang berkembang dan bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Menurut Eneste, “film merupakan hasil kegiatan secara bersama atau gotong royong”. Baik dan buruknya sebuah film akan sangat terikat pada keselarasan kerja bagian-bagian yang ada didalamnya seperti, penulis naskah, kameramen, penata artistik, sutradara, produser, aktor atau artis, perekam suara, dan sebagainya, (dalam jurnal Martin,

2017: 95).

Film adalah salah satu hasil karya sastra yang telah menimbulkan fenomena baru ditengah masyarakat. Hal tersebut tidak dapat dihindari, terutama di

Indonesia saja hampir seluruh masyarakat sudah mengenal dan menyukai film.

Dalam penelitian ini penulis memilih film Ip Man 3 sebagai objek yang akan diteliti. Film Ip Man 3 diproduksi pada tahun 2015 yang disutradarai oleh Wilson

Yip merupakan film action yang menggambarkan tentang seni bela diri Wing

Chun rakyat Tiongkok di pada tahun 1959. Film ini juga meraih

4

Universitas Sumatera Utara

popularitas yang tinggi, hal ini dibuktikkan sejak penayangan perdana film Ip

Man 3 pada tahun 2015 di bioskop berbagai negara mendapatkan respon positif dan rating penayangan yang cukup tinggi. Di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang antusias dan menyaksikan film ini dikarenakan memiliki cerita yang menarik dan inspiratif.

Film Ip Man 3 menceritakan tentang hidup tokoh utama bernama Ip yang mempunyai kemampuan seni bela diri yang baik. Master Ip sebagai sosok maskulinitas tergambarkan ketika ia berani melawan sekelompok orang yang berniat menghancurkan sekolah di daerah tersebut seorang diri tanpa rasa takut.

Dalam pertarungan tersebut, master Ip berhasil menyelamatkan sekolah tersebut dan memenangkan pertarungan. Hal itu dapat dilihat pada narasi film di durasi

00:18:08, ketika master Ip meringkus bos preman diarena pertarungan tanpa rasa takut. Dan master Ip tidak takut akan ancaman yang disampaikan para anggota preman lainnya yang berada di tempat itu juga.

Gambar 1.1 Master Ip meringkus Ma King Sang

马鲸笙 :叶问,跟你有什么关系?我淡生意而已。不要多管闲事契弟。 叶老师 :喂,这里是志仁小学.麻烦立刻派几位警察来.有流氓在此生事。 流氓 :别乱来放开我老大.放开我老大,听不到吗? 我会将她杀死. 放开我 老大, 点放,放! 还不放?放! Mǎ jīng shēng : Yè wèn, gēn nǐ yǒu shé me guānxì? Wǒ dàn shēngyì éryǐ. Bùyào duō guǎn xiánshì qì dì. Yè lǎoshī : Wèi, zhèlǐ shì zhì rén xiǎoxué. Máfan lìkè pài jǐ wèi jǐngchá lái. Yǒu liúmáng zài cǐshēng shì.

5

Universitas Sumatera Utara

Liúmáng : Bié luàn lái fàng kāi wǒ lǎodà. Fàng kāi wǒ lǎodà, tīng bù dào ma? Wǒ huì jiāng tā shā sǐ. Fàng kāi wǒ lǎodà, kuài diǎn fàng, fàng! Hái bù fàng? Fàng! Ma King Sang : Ip Man ini urusan bisnis, jangan ikut campur. Ip Man : Halo, ini Sekolah Dasar Chi. Kita perlu polisi di sini sekarang. Beberapa preman menyebabkan masalah disini. Para preman : Hentikan. Lepaskan dia. Lepaskan bosku. Atau aku akan memukul dia. Lepaskan bosku, sekarang! Lepaskan dia. Cepat lepaskan! Lepaskan dia!

Berdasarkan dialog diatas, tokoh Master Ip telah menampilkan karakter maskulinitas yaitu appearance atau penampilan luar menurut elemen maskulinitas

Linda Tuncay. Hal itu dapat dilihat dari cara berekspresi tokoh Master Ip sendiri dan tindakan yang ia lakukan ketika para preman tersebut melakukan kekerasan dan keributan di sekolah itu. Sikap yang digambarkan tokoh Master Ip tersebut merupakan sikap yang berani dan kuat.

Selain itu, ia juga menunjukkan sisi maskulinitas ketika ia menyelamatkan anaknya dari tangan para bandit (gangster) dengan modal tangan kosong dan tekat keberanian sehingga para bandit tersebut terkalahkan dan tak mampu melawan lagi tanpa bantuan siapapun. Ia dikenal oleh masyarakat sebagai seorang guru bela diri yang banyak digemari oleh kalangan muda maupun tua. Hal ini tersebut dikarenakan tokoh Master Ip merupakan sosok yang peduli dengan keadaan masyarakat dan mau menolong sesama yang sedang mengalami kesulitan.

Sisi maskulinitas tokoh Master Ip juga terlihat dari penampilan berpakaian, serta memiliki rasa percaya diri ketika berada ditengah-tengah masyakarakat disekitarnya. Penulis memilih tokoh Master Ip dengan menyoroti gambaran karakter maskulinitasnya karena karakter yang ditampilkannya menunjukkan sisi maskulinitas sebagaimana dikonstruksi dalam gender maskulin. Karakter

6

Universitas Sumatera Utara

maskulinitas yang digambarkan dalam film Ip Man 3 yaitu memiliki fisik yang kuat seperti berotot, berkarisma, berani, mandiri, dan tegas.

Dalam film Ip Man 3, peneliti melihat adanya masalah terkait dengan penggambaran maskulinitas pada tokoh utama. Tokoh utama dalam film Ip Man 3 yang biasa dipanggil Master Ip merupakan seorang guru seni bela diri Wing Chun.

Master Ip merupakan sosok laki-laki yang memiliki karakter maskulin ditengah- tengah masyarakat sebagaimana rasa peduli dan empati terhadap masalah yang terjadi dilingkungannya sehingga ia ikut serta untuk membantu untuk memikirkan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan dalam ranah keluarga, tokoh Master Ip bertanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga atas keselamatan anaknya dan merawat istrinya yang sedang sakit. Ia juga merupakan sosok tokoh panutan masyarakat disekitarnya sehingga banyak masyarakat disekitarnya menyukai sikapnya yang tegas, keras, memiliki jiwa kepemimpinan serta berwibawa. Hal ini sudah menunjukkan bahwa Master Ip merupakan sosok yang maskulinitas.

Gender merupakan suatu konstruksi sosial dan budaya yang melekat pada diri manusia yaitu pada kaum laki-laki dan perempuan dengan melalui proses yang panjang. Gender bisa dikatakan sebagai kebudayaan baru untuk membedakan peran, sifat dan jenis kelamin yang sudah melekat pada diri manusia sejak lahir dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Hal itu dapat dilihat dari kaum laki-laki dan perempuan sendiri misalnya, laki-laki itu tergambarkan memiliki otot, perkasa, kuat, rasional, lebih aktif, dan lebih logis. Sedangkan perempuan tergambarkan melalui sikap yang lemah lembut, mudah menangis,

7

Universitas Sumatera Utara

emosional, dan cantik. Berdasarkan penjelasan gender tersebut, dapat diketahui bahwa gender adalah identitas yang menjadi dasar identifikasi untuk memisahkan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari berbagai keadaan sosial dan budaya, perilaku dan hakikatnya, emosi dan cara berpikir, dan hal-hal nonbiologis lainnya (Rokhmansyah, 2016:1).

Isu gender saat ini telah menjadi pokok pembicaraan ditengah-tengah masyarakat dan telah menjadi pembahasan terpanas yang tidak dapat dihindari.

Banyak yang mengatakan bahwa gender itu sosial kultural dan didasarkan perbedaan jenis kelamin. Gender dalam kehidupan masyarakat memiliki kedudukan penting untuk menentukan pengalaman hidup seseorang dalam menjalaninya baik di dunia pendidikan, dunia kerja, dan sebagainya. Oleh karena itu, gender bisa dikatakan sebagai identitas yang dipengaruhi oleh lingkungan untuk memunculkan peran, sifat, serta posisi laki-laki dan perempuan dan hal itu tidak dapat dipisahkan. Mengetahui gender telah menjadi pengetahuan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat saat ini disertai dengan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat dan sudah menjadi warisan setiap generasi.

Maskulinitas secara umum telah diketahui bahwa suatu hal yang berkaitan dengan laki-laki. Maskulinitas adalah bentuk sifat yang dapat dilihat dari kepribadian laki-laki atau pria, sebagaimana ciri-ciri maskulinitas memiliki ciri- ciri tegas, keras, kepemimpinan, kuasa, berpikir secara logika, terlihat jantan, serta memiliki wibawa untuk menarik perhatian kaum perempuan. Pencitraan diri maskulinitas laki-laki juga dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari yaitu dari cara berpakaian dan penampilannya, aksesoris yang dikenakan, cara menyelesaikan

8

Universitas Sumatera Utara

masalah, kegiatan, cara bergaul serta ekspresi verbal dan nonverbal. Selain itu juga, ajaran pembentukan karakter maskulin yang tidak tertulis namun telah diwariskan secara turun-temurun melalui budaya, seperti misalnya laki-laki sejati tidak boleh menangis, harus terlihat kuat, berani, berotot, macho, gentle, dan sebagainya (Pramudika, 2015: 16).

Namun maskulinitas sendiri pada dasarnya merupakan nilai yang berkembang dalam suatu budaya dan menjadi indeks atas sifat-sifat tertentu.

Thomas Carlye berpendapat bahwa maskulinitas berhubungan dengan kemandirian, keteguhan, kemampuan, dan suatu peninjauan untuk menentukan tindakan dan sikap (Sasmita, 2017: 131). Pendapat Carlye tersebut sudah menyatakan bahwa maskulinitas memiliki nilai dimensi yang banyak terhadap kejantanan atau identik dengan budaya yang berkaitan dengan penampilan laki- laki atau pria sebagai tolak ukur kepribadian.

Hal ini dapat ditemukan oleh peneliti dalam film Ip Man 3 yang akan peneliti kaji. Tokoh utama yaitu Master Ip memiliki kemandirian dan kekuatan untuk menghadapi setiap masalah yang terjadi dalam keluarganya sendiri dan ditengah-tengah masyarakat. Ditengah-tengah terjadinya suatu masalah ia menunjukkan gambaran maskulin untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan bertindak sebagai sosok panutan para kaum pria. Dalam hal itu, ada konflik maskulinitas yang terjadi sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji hal tersebut.

Konflik adalah suatu hal yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan, bahkan terkadang menjadi penentu alur hidup manusia

(Sehandi,2016: 123). Secara umum, kita tahu bahwa konflik itu merupakan suatu

9

Universitas Sumatera Utara

persoalan yang terjadi pada suatu kelompok atau individu yang adanya pemicu sebagai sebab sehingga persoalan tersebut terjadi. Coser berpendapat bahwa konflik merupakan suatu persoalan yang mendasar dari suatu sebab yang telah menjadi bagian dari masyarakat sosial, (Sehandi, 2016: 125). Dari pendapat itu, sebagai makhluk sosial tentu diketahui bahwa konflik itu tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Besar ataupun kecilnya masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi secara rasional.

Sama halnya dalam film Ip Man 3 peneliti mengetahui setelah menonton beulang-ulang ternyata banyak konflik terjadi pada tokoh utama dan sebagai tokoh penggambaran maskulinitas, sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis setiap konflik yang dialami oleh tokoh utama sebagai sosok maskulinitas. Konflik maskulinitas pada tokoh utama terjadi dalam Ip Man 3 ketika tokoh utama sebagai pria sejati mengalami sebuah masalah dan bagaimana menunjukkan ekspresi wajah atau tingkah sebagai tokoh yang maskulinitas. Ketegaran dan kegigihan tokoh utama juga menjadi salah satu daya tarik peneliti tokoh utama tersebut sebagai panutan yang maskulin.

Penjelasan tersebut menekankan bahwa maskulinitas seseorang laki-laki normal mampu dilihat dari sifat fisik, faktor psikologi dan juga atribut fisik yang melekat pada diri laki-laki tersebut dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan juga melalui media. Melihat bahwa maskulinitas dalam media adalah hasil gambaran perihal keadaan sosial yang hadir dalam lingkup keseharian maka peneliti berusaha untuk membaca maskulinitas yang termediasi, atau

10

Universitas Sumatera Utara

membaca media yang di dalamnya memuat unsur maskulinitas tersebut, dan untuk media yang dipilih yakni film Ip Man 3 (Pramudika, 2015: 17).

Penulis menganalisis karakter maskulinitas dalam film Ip Man 3 karena penulis terinspirasi akan sikap dari tokoh Master Ip yang memiliki tanggung jawab dan kewibawaan dalam segala tugas yang ia miliki yaitu sebagai sosok seorang suami, ayah, guru, dan sahabat. Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis film Ip Man 3 dengan tujuan karakter maskulinitas yang digambarkan dalam tokoh Master Yip dapat dijadikan sebagai sosok panutan dalam kehidupan seorang laki-laki. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mengangkat judul yaitu “ analisis maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip

Man 3.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang telah dibatasi dapat dibahas oleh penulis untuk diteliti lebih lanjut sebagai berikut:

1. Bagaimana karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3?

2. Bagaimana karakter maskulinitas tokoh utama mempengaruhi konflik

kekuasaan dalam film Ip Man 3?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah dilakukan agar lebih fokus dan lebih terarah pada permasalahan supaya tidak meluas. Maka penelitian ini membatasi permasalahan yaitu maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man

3 dan konflik kekuasaan saja.

11

Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3.

2. Mendeskripsikan karakter maskulinitas tokoh utama mempengaruhi konflik

kekuasaan dalam film Ip Man 3.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan penulis atas penelitian ini terdiri atas dua yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis.

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai pembanding (referensi) peneliti lain untuk mengadakan penelitian

terhadap karya sastra.

b. Dapat memberikan sumbangan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang sastra dan pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam memahami karya sastra

bagi pembaca.

b. Penelitian ini mampu memberikan wawasan bagi peneliti dan mahasiswa,

khususnya mahasiswa program studi Bahasa Mandarin pada bidang kajian

maskulinitas serta sebagai bahan mengajar di jurusan Bahasa Mandarin.

12

Universitas Sumatera Utara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Konsep merupakan inti atau pokok gagasan rancangan terpenting dalam penelitian yang akan diuraikan dan dijelaskan secara sturktur, sebagaimana pokok gagasan dalam penelitian ditemukan beberapa variabel kata sebagai kata kunci yang dituangkan secara konkret melalui pemahaman dan pengertian menurut para pakar sastra yang bersangkutan. Untuk lebih memahami dalam penelitian maksud dari konsep tersebut, peneliti memaparan beberapa konsep, yaitu:

2.1.1 Sastra

Sastra berasal dari kata Sas dan Tra (Sansekerta). Asa berarti membimbing, memberi pelajaran, menyediakan ketentuan dan arahan. Sedangkan kata akhiran

Tra berarti alat, sarana. Jadi, sastra berarti sejumlah alat untuk pelajaran, buku ajaran atau buku pengajaran yang baik, (Ratna, 2003: 1). Berdasarkan pengertian sastra tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra itu berupa kumpulan hasil karya yang baik yang dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Dan di dalam karya sastra, sastrawan memanfaatkan pikiran, intelektualitas, serta didominasi oleh emosisonal.

Sastra adalah seni yang dianggap menjadi sebuah karya yang diciptakan oleh pengarang atau sastrawan yang berhubungan dengan kehidupan dan disusun secara terstruktur dengan memakai bahasa sebagai media. Bahasa sastra mempunyai keunikan yang beda dengan bahasa sehari-hari, yakni bersifat estetis,

13

Universitas Sumatera Utara

mengandung makna konotasi, simbolik, dan kontemplatif (Priyatni, 2015: 25- 26).

Dengan ciri bahasa sastra tersebut, dapat disimpulkan bahwa sastra itu diciptakan oleh seseorang dengan memanfaatkan imajinasi yang intektual dan bahasa yang simbolik untuk menghasilkan hasil karya sastra yang sempurna.

Menurut Endraswara (2016: 9), karya sastra merupakan suatu hasil kerja ciptaan seorang sastrawan, didalamnya terdapat nasihat yang berhubungan dengan alam ataupun kehidupan, dan disampaikan kepada pembaca. Karya sastra diciptakan oleh satrawan tidak untuk dibaca sendiri, melainkan ada ide, gagasan, pengalaman, dan nasihat yang mempunyai makna yang ingin disampaikan kepada pembaca untuk suatu kepentingan bersama sebagai makluk hidup. Sastrawan menyampaikan hal tersebut untuk menjadi lebih baik dan mengubah kehidupan manusia supaya semakin baik lagi, dan hal itu menjadi keinginan dan minat agar pembaca mampu memahami maksud dari tiap karya sastra tersebut.

Pendapat tersebut juga di dukung oleh Semi (dalam Raharjo dan Eko 2017:

4), sastra harus pula mampu menjadi wadah penyampaian ide dan gagasan pikiran yang kreatif dan dirasakan oleh sastrawan perihal kehidupan manusia. Sastra termasuk bagian dari budaya dimana terjadinya suatu proses yang panjang untuk menghasilkan satu produk karya yang utuh dengan terlibatnya kehidupan yang terus berkembang untuk memperluas daerah demi memenuhi kebutuhan. Karya sastra berkembang seiring berkembangnya zaman dan karya sastra telah menjadi salah satu hasil kebudayaan bagi suatu negara selaku warisan pada masa lampau baik berupa gambar, hasil ukiran, simbol, lisan maupun tulisan. Maka dari itu, karya sastra dapat dikatakan sebagai petunjuk kemajuan zaman karena tiap

14

Universitas Sumatera Utara

generasi membuat sebuah karya sastra yang mewakili kemajuan zaman masing masing. Dan dalam proses penciptaan karya sastra tersebut mesti perlu pengetahuan dan ide yang kreatif dengan melibatkan kehidupan makluk hidup untuk menghasilkan sebuah karya yang sempurna serta kualitas yang bernilai tinggi.

2.1.2 Film

Film adalah salah satu media hiburan pada masa ini yang begitu banyak dikenal dan disukai oleh masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai yang tua. Film sebagai media hiburan dalam bentuk gambar yang bervisualisasi dan bergerak serta memiliki rekaman audio untuk memudahkan masyarakat memahami drama atau orang yang berperan/berlakon dalam film tersebut.

Keberadaan film sudah menjadi salah satu cabang kesenian dimasa kini dan meyakinkan banyak orang terutama dalam penelitian untuk mempelajari tentang keberadaan film di dunia pendidikan. Hal itu dapat kita temukan diberbagai media sebagai bukti nyata bahwa film sudah menjadi bahan penelitian yang lebih mudah dan praktis.

Film sebagai salah satu karya sastra naratif dalam bentuk beda media, sebagaimana film memberikan pesan melalui adanya visualisasi yeng terlibat didalamnya. Film saat ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, karena film dapat di lihat atau ditonton dimana pun keberadaan berada sekalipun itu berada dipendesaaan. Film meraih popularitas ditengah-tengah masyarakat dan menjadi salah satu media yang begitu digemari sehingga tidak bisa ditinggalkan dan dilupakan begitu saja.

15

Universitas Sumatera Utara

Menurut Vera (dalam Purba, 2016: 12), film merupakan salah satu media komunikasi massa, dikatakan begitu karena sebagai media komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, dalam arti berjumlah banyak, tersebar dimana-mana dan menimbulkan efek tertentu. Film sebagai salah satu karya sastra memiliki tujuan sebagai media pembelajaran yang melibatkan kreativitas seseorang untuk karyanya lebih mudah disampaikan kepada masyarakat.

Film adalah salah satu media informasi dan teknologi yang kini hadir ditengah-tengah masyarakat. Dan secara sadar ataupun tidak sadar, film menjadi salah satu media yang memberikan kebijakan bagi perilaku masyarakat

(Masdudin, 2011: 2). Hal tersebut telah terbukti di setiap film yang diciptakan oleh sutradara, di dalam film pasti dilibatkan nilai-nilai pendidikan, moral, ataupun nasehat yang berguna bagi kehidupan manusia. Dan pada dasarnya skenario film merupakan sastra dalam bentuk drama yang dilengkapi dengan kisah-kisah yang menarik.

Film memiliki keunikkan tersendiri yang mampu menarik daya tarik masyarakat. Dimana saat ini banyak film-film berbagai genre yang menjadi hobi masyarakat untuk mengoleksi dan menontonnya secara berulang kali. Dan telah diketahui bahwa film itu bisa menjadi candu bagi masyarakat sama halnya dengan karya sastra lainnya seperti syair, puisi, novel dan sebagainya. Dalam film banyak aspek yang dapat disajikan dan dianalisis sebagai hasil sebuah karya sastra yaitu: tokoh, karakter tokoh, alur cerita, gaya bahasa yang digunakan, kostum yang

16

Universitas Sumatera Utara

gunakan oleh para tokoh, setting, konflik yang terjadi pada tokoh dan sebagainya.

Setiap film memiliki perbedaan genre, dan apapun itu jenis genre filmya pasti ada konflik yang terjadi sebagai pewarna cerita film tersebut.

2.1.2.1 Tokoh

Tokoh dalam film sudah menjadi paling utama dibutuhkan sebagaimana memiliki peran adegan di setiap scene cerita yang dilakonkan untuk menyelesaikan cerita tersebut. Tokoh dalam film dituntut untuk beraksi, berpenampilan, bermimik, bersikap serta berdialog sesuai naskah cerita yang diberikan oleh penulis naskah cerita film tersebut. Menurut Aminuddin (dalam

Siswanto, 2008: 142), tokoh ialah pelaku yang mengalami suatu persoalan dalam sebuah naskah rekaan hingga persoalan itu berwujud jadi sebuah cerita.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah sebagai pelaku utama untuk menjalankan cerita itu dengan berbagai pengadegangan melalui proses yang telah direncanakan atau sesuai dengan naskah cerita.

Seperti yang telah diketahui bahwa tokoh memiliki keterlibatan dan peranannya dalam cerita mau itu drama atau film, tokoh dapat dibedakan menjadi

(a) tokoh primer (utama), (b) tokoh sekunder (tokoh bawahan), (c) tokoh komplementer (tambahan) (Sudjiman dalam Siswanto, 2008: 143).

2.1.2.2 Alur (Plot)

Alur dapat diartikan bagian dari tahapan cerita yang akan disampaikan dari awal sampai akhir cerita itu disampaikan. Menurut Abrams (dalam Siswanto,

2008: 159), alur adalah suatu hasil rangkaian cerita yang telah dibentuk dengan tahapan-tahapan peristiwa hingga mewujudkan cerita yang ditunjukkan oleh para

17

Universitas Sumatera Utara

pelakon (pemain) pada cerita tersebut. Dengan kata lain, alur dapat dikatakan suatu serangkian peristiwa yang terjadi dalam cerita dan dijalin dengan saksama, serta menggerakkan cerita berdasarkan naskah dengan berbagai kerumitan konflik untuk memberi warna cerita melalui adanya klimaks dan penyelesaian.

Menurut Aminuddin (dalam Siswanto, 2008: 159), membedakan berbagai tahapan peristiwa dalam cerita terdiri atas pengenalan, konflik, komplikasi, klimaks, peleraian, dan penyelesaian.

1. Pengenalan

Pengenalan adalah suatu awal persoalan yang terjadi pada cerita

drama atau film yang dilakukan lewat perkenalan tokoh sebagai pelaku

dalam cerita itu atau tempat terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut.

2. Konflik

Secara umum, konflik bisa dipahami sebagai perbedaan pendapat atau

posisi satu sama lain. Konflik adalah sebuah suasana disebabkan

pertentangan atau ketegangan, percekcokan dan persaingan dengan

melibatkan kekuatan (power) diantara dua belah pihak (individu) baik dalam

sebuah cerita maupun dalam kehidupan nyata.

3. Komplikasi

Komplikasi ialah peristiwa yang menimbulkan masalah yang semakin

rumit sehingga terjadi pertikaian yang semakin tajam dan menimbulkan

kerugian bagi pelaku dalam cerita tersebut.

4. Klimaks

18

Universitas Sumatera Utara

Klimaks adalah bagian puncak ketegangan suatu peristiwa yang

terjadi dalam cerita sehingga memunculkan emosi untuk menanggapi bagian

cerita itu.

5. Leraian

Leraian adalah bagian tahapan struktur alur cerita setelah mencapai

klimaks sehingga pada tahap ini cerita sudah mulai menunjukkan

perkembangan pelaku cerita terarahkan.

6. Selesaian

Selesaian atau penyelesaian ialah bagian akhir suatu cerita yang ada

dalam film maupun drama. Dalam penyelesaian ini diuraikan berbagai

rahasia atau kesalahpahaman yang terjadi dalam cerita tersebut.

2.1.2.3 Latar (Setting)

Latar dalam suatu cerita merupakan bagian yang tak dapat dilupakan oleh penulis ketika menulis naskah cerita drama maupun film karena latar bagian dari kejelasan cerita untuk menceritakan suatu peristiwa yang akan terjadi dan diperankan oleh pelaku cerita itu sendiri. Bisa dikatakan latar itu suatu tempat terjadinya suatu peristiwa dengan adanya dukungan suasana. Menurut Kenney

(dalam Siswanto, 2008: 149), mengatakan cakupan latar cerita dalam sebuah cerita fiksi yang meliputi gambaran pemandangan, lokasi geografis, perincian perlengkapan sebuah ruangan, pekerjaan atau para tokoh sehari-hari, waktu berlakunya peristiwa, masa sejarahnya, lingkungan agama, tahun terjadinya musim, semosional para tokoh, intelektual, sosial, dan moral.

19

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini, penulis mengambil film Ip Man 3 sebagai objek yang akan di analisis. Film Ip Man 3 disuguhkan dengan cerita kehidupan dari seorang grandmaster Wing Chun yang melawan orang-orang yang tidak bermoral dengan keberanian yang patut di contoh. Tokoh utama yang diperankan oleh aktor Donnie

Yen (Master Ip Man) dalam film Ip Man 3 menjadi objek penelitian dalam karakter sebagai seorang laki-laki (maskulinitas). Master Ip menunjukkan penggambaran sikap laki-laki yang sebenarnya dengan dilatarbelakangi berbagai konflik yang harus diselesaikan sesuai tindakan sosok maskulin. Karakter maskulinitas tergambarkan adanya kekuatan, mandiri, percaya diri, kekuasaan dan berani.

2.1.3 Konflik Kekuasaan

Konflik dapat dikatakan suatu realitas sosial yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat dan tidak dapat terlepas dari ranah kehidupan setiap manusia. Menurut Fajar (2016: 5), konflik adalah suatu bentuk pertentangan interpesonal yang didukung oleh tujuan tertentu sehingga mengubah kondisi psikologis individu itu sendiri. Konflik sendiri dapat ditemukan dalam berbagai ranah baik itu dalam organisasi, keluarga, wewenang, politik, pendidikan dan sebagainya.

Menurut Felson (dalam Fajar, 2016: 6-7), konflik merupakan satu kondisi yang secara langsung atau tidak langsung yang menimbulkan perilaku-perilaku lain yang berhubungan dengan agresi dan tindakan kekerasan. Berdasarkan pendapat tersebut konflik dapat dipahami sebagai suatu bentuk fenomena negatif yang bisa menimbulkan konsekuensi baru atau ketegangan yang akan terjadi

20

Universitas Sumatera Utara

sehingga memunculkan perubahan situasi sosial bagi yang terlibat dalam konflik itu dengan menghasilkan efek samping yang berupa ketidaknyamanan, penderitaan, dan kekerasan.

Menurut Dahrendorf (dalam Zuldin, 2019: 161), penyebab terjadinya konflik (ketimpangan) di dalam lingkungan masyarakat sosial dapat di pahami melalui konsep kekuasaan (power) dan wewenang (authority) yang dimiliki oleh masyarakat. Hal itu dapat dilihat dalam perbedaan posisi, wewenang, kelas, status dan kekuasaan masyarakat yang tidak merata secara menyeluruh sehingga menimbulkan sebuah kesenjangan pertikaian antara individu. Melalui pendapat tersebut dapat dipahami bahwa penyebab adanya suatu konflik dikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi sehingga menimbulkan pertentangan yang panjang di dalam lingkungan sosial masyarakat.

Menurut Dahrendorf (dalam Susan, 2019: 39-40), struktur sosial ditentukan oleh kekuasaan. Sebagaimana ia mendefinisikan kekuasaan: “kemungkinan bahwa satu aktor dalam suatu hubungan sosial akan berada dalam posisi melakukan perlawanan tanpa melihat dari kemungkinan perlawanan itu menyerah”. Menurut pemikiran Dahrendorf tersebut Wallace dan Wolf berpendapat bahwa esensi kekuasaan Dahrendorff adalah adanya kontrol dan sanksi, sehingga kemungkinan individu yang memiliki kekuasaan memberi berbagai perintah dan menpendapatkan apa yang diinginkan dari yang tidak memiliki kekuasaan. Jadi, menurut pandangan Dahrendorf mengenai koflik kekuasaan ialah fakta yang tidak terhindarkan dari yang memiliki kekuasaan dan tidak memiliki kekuasaan.

Sebagaimana kekuasaan itu adalah “lasting source of friction”

21

Universitas Sumatera Utara

Pada dasarnya konflik memiliki siklus yang terus bergerak sehingga mempengaruhi semua aspek dan tindakan antara individu yang terlibat didalamnya. Hal itu dapat dilihat dari tindakan yang diambil dalam menyelesaikan konflik tersebut untuk menemukan titik temu yang baik. Sebagaimana konflik dimulai dari kepentingan-kepentingan salah satu individu tertentu yang tidak sejalan dengan keinginan dan kepentingan individu lainnya (Pruitt dalam Fajar,

2016: 22).

Coser (dalam Susan, 2019: 44-46) membedakan konflik menjadi dua tipe dasar, yaitu konflik realistik dan nonrealistik. Konflik realistik merupakan konflik yang memiliki sumber yang konkret (material), misalnya adanya perebutan wilayah atau perebutan sumber ekonomi. Sedangkan konflik nonrealistik merupakan konflik yang didorong dengan adanya keinginan yang tidak rasional dan cenderung bersifat ideologis, misalnya konflik antar etnis, antar kepercayaan dan sebagainya. Coser juga berpendapat bahwa konflik memiliki fungsi positif ketika dikelola dan diekspresikan dengan sewajarnya. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dipahami bahwa konflik itu ada karena adanya pelaku yang memiliki tujuan yang ingin dicapai.

Bartos dan Wehr mendefinisikan konflik sebagai bentuk “situasi dimana para aktor menggunakan perilaku konflik melawan satu sama lain untuk menyelesaikan tujuan yang berseberangan atau mengekspresikan naluri permusuhan” (dalam Susan, 2019: 46). Berdasarkan pendapat tersebut perilaku konflik dianggap sebagai pemicu konflik (masalah) sebagaimana perilaku konflik adalah suatu perilaku yang dibentuk atau diciptakan oleh seseorang atau suatu

22

Universitas Sumatera Utara

kelompok yang berniat membantu dalam mencapai tujuan permusuhan pada lawan atau para pesaing mereka.

Bartos dan Wehr (dalam Susan, 2019: 47), berpendapat bahwa perilaku konflik memiliki bentuk tindakan menjadi dua bagian, yaitu koersif dan nonkoersif. Koersif (coercive action) merupakan bentuk tindakan sosial yang memaksa lawan untuk melakukan sesuatu yang tidak diingikan oleh pihak lain atau lawan lakukan, sedangkan nonkoersif adalah upaya mencari jalan keluar dari hubungan konflik. Koersif (coercive action) terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Koersi nyata (actual coercion) merupakan tindakan yang muncul dalam

bentuk melukai atau membunuh lawan. Koersif nyata ini bertujuan untuk

menghentikan lawan dalam meneruskan konflik.

b. Koersi ancaman (threat coercion) ini muncul dalam bentuk intimidasi dan

negosiasi. Koersi ancaman bertujuan menekan lawan supaya lawan

tersebut menurunkan keninginan dalam mencapai tujuan pada tingkat

tertentu.

2.1.4 Maskulinitas

Menurut Barker (dalam Harahap, 2019: 10), maskulinitas merupakan suatu bentuk konstruksi sifat kelelakian pada laki-laki. Munculnya sifat kelelakian itu berasal dari konsep kebudayaan. Sebagaimana laki-laki dilahirkan pada awalnya tidak langsung memiliki sifat maskulin secara alami. Sifat maskulin yang dimiliki oleh kaum laki-laki dibentuk dari sebuah kebudayaan dengan membutuhkan waktu dan proses yang panjang. Maka dari itu, hal yang menentukan sifat perempuan dan laki-laki adalah dipengaruhi oleh suatu lingkungan sosial.

23

Universitas Sumatera Utara

Hal itu juga didukung oleh ungkapkan Beynon; Giles dan Middelton (dalam

Udasmoro 2018: 295-296), bahwa maskulinitas adalah sebuah pengalaman dari sejak kecil dan sudah terakulturasi dengan perilaku sosial yang dipelajari dan ditiru melalui proses interaksi sosial. Menurut Yu dan Xi (2018: 110), karakter laki-laki tangguh adalah kuat dan berotot sebagai ciri khas. Berdasarkan pendapat tersebut maskulinitas tidak hanya dapat di lihat dari sisi pengalaman dan perilaku saja, tetapi juga dapat dilihat melalui gaya hidup laki-laki sehari-hari. Misalnya, laki-laki itu suka berolahraga untuk membentuk otot dan bentuk tubuh mereka.

Berdasarkan kebiasaan tersebut sudah terkait erat terhadap konstruksi pembentukkan penampilan karakter maskulinitas.

Maskulinitas ialah salah satu bagian yang berkaitan dengan gender selain feminitas. Menurut Udasmoro (2018: 293), maskulinitas dianggap sebagai identitas gender yang ditunjukkan kepada kaum laki-laki dalam sebuah kelompok sosial masyarakat. Maskulin tentu akan membahas yang berkaitan dengan laki- laki, sebagaimana laki-laki memiliki emosi yang berbeda dengan perempuan atau kaum feminim. Maskulin identik dengan karakter laki-laki, karena karakter laki- laki memiliki kepribadian yang lebih dominan dari kaum perempan, dan hal itu dapat di lihat dari kepribadian dan kebiasaan laki-laki sendiri misalnya dalam berbicara kepada lawan jenis (perempuan) memiliki gaya berbicara yang tegas, berani, suara yang keras dan sebagainya.

Istilah gender sudah menjadi buah bibir para pakar maupun masyarakat sejak munculnya maskulinitas dan feminitas. Dan itu sudah menjadi cerita menarik bagi masyarakat lainnya untuk dibahas. Gender adalah suatu perbedaan

24

Universitas Sumatera Utara

perilaku (bahavioral defferences) di antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikonstruksi secara sosial, yakni perbedaan yang bukan kodrat atau bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia sendiri (laki-laki dan perempuan melalui proses sosial dan kultural yang panjang (Oakley dalam

Udasmoro 2018: 295).

Menurut Hanum (2018: 5), Gender adalah sifat yang sudah melekat pada diri laki-laki dan perempuan yang telah diskontruksi secara sosial dan kultural.

Berdasarkan pengertian gender tersebut, dapat dipahami bahwa gender itu sebagai wadah untuk membedakan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki (maskulin) dengan kaum perempuan (feminim), sehingga dapat di mengerti bahwa jelas ada banyak perbedaan antara kaum laki-laki dan perempuan yang telah dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari perilaku, emosional dan intelektual yang dimiliki laki-laki dan perempuan.

Menurut Rokhmansyah (2016: 7-11), gender melahirkan atau memunculkan dikotomi sifat, peran, dan posisi antara laki-laki dan perempuan. Melalui pendapat tersebut dapat didukung dengan adanya stereotip gender. Stereotip gender adalah sebuah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan tentang perilaku yang tepat untuk laki-laki dan perempuan. Untuk itu dapat dilihat di dalam tabel sebagai berikut.

25

Universitas Sumatera Utara

Tabel Stereotip Gender

Dimensi Identitas Kondisi Fisik Sifat Pemikiran Gender Feminin • Cantik • Penuh kasih • Imajinatif • Seksi sayang • Berdasarkan • Menawa • Penuh rasa intuisi n simpati • Artistik • Bersuara • Sensitif • Kemampuan lembut • Sentimentel berbicara • Manis • Mudah • Kretaif • Kecil bersosialisasi • Penuh rasa cinta mungil Maskulin • Atletis • selalu ingin • Analisis • Besar bersaing • Hebat dalam dan tegap • kurang urusan angka • Berotot sensitif • Abstrak (tidak • Tinggi • mendominasi artistik) • Bersuara • pentualang • Pintar dalam tinggi • agresif memecahkan • kuat • berani massalah secara logika/ anlitis • Pintar memberi alasan • Tidak berdasarkan intuisi

Secara biologis, laki-laki dan perempuan dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin yang dimiliki. Laki-laki adalah manusia yang memiliki fisik yang kuat, otot, suara yang berat, jakun, penis, meliki jakala (kalamenjing), sperma yang berfungsi untuk memproduksi keturunannya. Sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan, memproduksi telur, memiliki vagina, payudara serta memiliki bentuk pinggang yang berbeda dari laki-laki. Alat reproduksi dan bentuk tubuh tersebut tidak dapat diubah karena sudah menjadi ketentuan Tuhan (kondrat).

26

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa gender sebagai konsep sosial yang membedakan (artinya: memilih atau memisahkan) posisi (kedudukan), peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan itu tidak ditentukan karena antara keduannya terdapat perbedaaan biologis atau kodrat, fungsi dan peranan masing-masing dalam berbagai bidang kedidupan dan pembangunan, (Handayani dan Sugiarti 2008: 5). Dengan kata lain, konsep gender ialah budaya yang berupaya untuk memperlihatakan perbedaan dalam berbagai hal mau itu karakter, emosi, intelektual, peran, kedudukan, perilaku maupun mentalis antara laki-laki dan perempuan di dalam suatu kelompok masyarakat (Rokhmansyah, 2016: 1).

Maskulinitas identik dengan karakter komunitas laki-laki di dalam sosial masyarakat. Dan di dalam kontruksi ideologi laki-laki sebagai maskulinitas tergambarkan melalui bentuk fisik tubuh. Hal itu dianggap sebagai sebagai objek citra piguran dalam karakter yang menarik perhatian kaum perempuan dan memiliki peran yang lebih banyak (mayor). Keberadaan laki-laki sudah tidak terhindari lagi dalam kehidupan sosial maupun itu dalam keluarga. Karena laki- laki memiliki peran penting dalam kehidupan melengkapi peranannya begitu pula dengan sebaliknya. Laki-laki dianggap sebagai kelompok yang identik dengan fisik yang berotot , berkuasa, kuat, dan perkasa. Melalui penggambaran laki-laki tersebut, laki-laki juga dikenal memiliki karakter yang keras kepala, tegas, dan keberanian serta memiliki rasa percaya diri (dalam Jing, 2018: 155-156).

Menurut Tuncay (dalam Harahap, 2019: 20), maskulinitas didefenisikan secara sosial sebagai cara untuk menjadi seorang laki-laki yang ideal dalam

27

Universitas Sumatera Utara

masyarakat. Karena maskulinitas bukan bagian dari genetik laki-laki yang mereka bawa ketika dilahirkan, melainkan hal itu terbentuk oleh perilaku sosial dan mereka mempelajari dengan cara yang sesuai dengan baik. Melalui pendapat tersebut dapat dianggap bahwa sifat dan karakter laki-laki itu terbentuk melalui interaksi sosial yang terjadi dengan adanya juga waktu proses jangka panjang.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah dasar penulis untuk mempertajam fokus dalam memahami sebuah penelitian yang akan diteliti. Landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah teori maskulinitas yang bertujuan untuk mengetahui karakter maskulinitas. Teori dipergunakan sebagai alat bedah data penulis. Sebagaimana teori memiliki peran membantu penulis dalam memahami dan menjelaskan serta menilai objek data yang diteliti. Jadi, teori yang diggunakan dalam penelitian ini yaitu teori maskulinitas.

2.2.1 Teori Maskulinitas

Gender merupakan bagian peran sosiokultural yang didasari atas jenis kelamin (Rokhmansyah, 2016: 3). Menurut definisi gender tersebut dapat dianggap sebagai sebuah harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan.

Gender sendiri sudah menjadi perdebatan diantara kalangan akademis maupun non akademis dari waktu ke waktu. Melalui perdebatan itu gender dipandang sebagai konsep kultural yang digunakanan untuk membedakan peran, mentalitas, perilaku, dan karakter emosional pada diri laki-laki dan perempuan.

28

Universitas Sumatera Utara

Maskulinitas adalah sebuah identitas visual yang berkarakter kelakian. Bisa dikatakan bahwa laki-laki itu adalah yang memiliki sifat yang berbeda dari perempuan. Laki-laki dibentuk memiliki karakter sesuai jenis kelamin (seks) yang dimiliki dan itu sudah menjadi identitas gender melalui proses yang panjang secara sosial dan kultural. Hal itu dapat dilihat dari sifat laki-laki yang digambarkan bahwa laki-laki itu emosional sedangkan perempuan digambarkan dengan emosi yang rasional. Melalui tampilan karakter tersebut laki-laki dianggap sebagai maskulin sedangkan perempuan feminim. Dengan demikian maskulinitas dan feminitas dianggap bagian dari konsep gender yang sudah terbentuk sejak dulu dan telah ditetapkan menurut jenis kelamin yang dimiliki oleh manusia sendiri.

Maskulinitas merupakan sebuah antribut bentuk tampilan pada diri laki-laki.

Maskuinitas dikatakan sebagai antribut karena membahas semua aspek yang berkaitan dengan dunia laki-laki. Sebagaimana dunia laki-laki itu dilengkapi dengan berbagai antribut fisik yang normal serta psikologi yang berpengaruh pada karakter yang dimiliki oleh laki-laki sendiri.

Menurut Beynon (2002: 2), masculinity is a standardized container, fixed by biology, into which all ‘normal’ men are placed, something ‘natural’ that can even be measured in terms of psychological traits and physical attributes.

Maskulinitas adalah sebuah wadah standarisasi, ditetapkan oleh biologi, di mana semua pria 'normal' ditempatkan, sesuatu yang 'alami' yang bahkan dapat diukur dari segi psikologis dan atribut fisik.

Berdasarkan pendapat Beynon tersebut menegaskan bahwa maskulin merupakan sifat alami yang dimiliki setiap laki-laki dan sudah dijadikan standar sifat fisik dan psikologis seorang laki-laki. Dengan demikian laki-laki sudah

29

Universitas Sumatera Utara

memiliki sifat yang keras, berotot, berkuasa, macho, gentlemen,serta memiliki suara yang keras secara biologi.

Pendapat Beynon itu juga didukung dengan pendapat Hanum (2018: 3),

Laki-laki lebih banyak mendapat hak istimewa (previlege) dibanding perempuan.

Hal itu dapat dilihat dari perannya misalnya laki-laki itu sering menjadi seorang pemimpin dibanding perempuan pada strukutur masyarakat. Maka dari itu, maskulinitas merupakan suatu pendekatan yang terfokus pada laki-laki yang memiliki sifat yang kuat, rasional, perkasa, dan keras. Fakta secara sosial di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa laki-laki merupakan sosok yang lebih dominan.

Berdasarkan peran maskulintas sebagai pengelompokkan yang membahas mengenai laki-laki dan semua yang berkaitan dengan karakter laki-laki, maka penulis menganalisis Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam film Ip Man 3 dengan menggunakan teori Tuncay dan Bourdieu. Tuncay (dalam Harahap, 2019: 20), mengungkapkan lima elemen maskulinitas yakni:

1. Appearance Appearance atau penampilan luar adalah suatu tampilan fisik yang menjadi bagian dari maskulinitas. Laki-laki digambarkan berada dalam kondisi baik, terawat dan memiliki gaya yang menjadi ciri khasnya, dan tidak peduli terhadap penampilan. Elemen ini menjadi acuan penting dalam melihat maskulinitas seseorang.

2. Love atau Family Cinta atau keluarga menjadi tema kedua yang muncul dalam maskulinitas. Cinta diartikan sebagai sebuah kasih yang dieskpresikan kepada pasangan. Tetapi ketika pernikahan terjadi dan memiliki anak, laki-laki akan mengubah ekspresi kasihnya kepada anak karena laki-laki menjadi lebih suka merawat anak.

3. Leadership atau Respect Karakteristik lainnya yang digunakan untuk melihat maskulinitas dalam diri seorang laki-laki adalah dengan kepemimpinan atau rasa hormat yang dimilikinya. Elemen ini menjelaskan bahwa laki-laki seharusnya menciptakan sesuatu, mengambil alih, dan membuat kekacauan. Laki-laki

30

Universitas Sumatera Utara

diharapkan untuk dapat mempertahankan dan memiliki kontrol atas semua aspek yang ada dalam kehidupan mereka.

4. Money atau Success Elemen keempat yang muncul adalah uang, kekayaan, kesuksesan, serta rasa kepemilikan terhadap hal-hal yang bersifat material. Kesuksesan karir juga dinilai sebagai sesuatu yang penting dan hebat, serta menjadi ukuran untuk memiliki barang material seperti kendaraan, gadget, dan pakaian.

5. Women atau Sex Elemen ini menerangkan bahwa semua yang dilakukan oleh laki-laki memiliki tujuan untuk menarik perhatian perempuan. Laki-laki akan memperdulikan penampilan fisik mereka agar perempuan tertarik dan ingin menjadi pasangannya. Tidak hanya itu, laki-laki juga menarik perhatian perempuan dengan menunjukkan barang-barang material seperti kendaraan atau uang.

Laki-laki dikenal memiliki peran yang lebih dominan. Dikatakan lebih dominan dikarenakan adanya kekuasaan yang terlihat sebagai maskulinitas pada kepribadian laki-laki itu sendiri. Kekuasaan berpengaruh pada karakter laki-laki hal itu dapat dilihat dalam dunia masyarakat. Maka teori yang digunakan untuk mengetahui strategi mencapai kekuasaan yaitu teori strukturasi kekuasaan

Bourdieu yang terdiri dari lima bagian yaitu: modal, kelas, habiatus, arena, kekerasan dan kekuasaan.

Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 10-14), menjabarkan aspek struktur kekuasaan tersebut sebagai berikut:

1. Modal: sejumlah kemampuan untuk memiliki kekuatan, sumber daya dan

strategi individu dapat mempengaruhi sikap dominasi dalam masyarakat.

Memiliki modal dapat menentukan posisi kasta (kelas) seseorang dalam suatu

kelompok ataupun individu. ada beberapa modal sebagai berikut:

a. Modal ekonomi merupakan sumber daya dan kekuasaan dari kekayaan

material yang dibutuhkan oleh setiap individu dianggap sebagai

31

Universitas Sumatera Utara

kebutuhan pokok dalam kehidupan sosial. Menurut Haryatmoko (dalam

Widodo, 2019: 11), modal ekonomi berupa sumber daya yang menjadi

sarana produksi dan sarana finansial. Ekonomi adalah modal paling

utama dibutuhkan dari pada modal lainnya karena modal ekonomi dapat

menunjang modal lainnya. b. Modal budaya dapat didefinisiskan sebagai modal kapital, sebagaimana

modal ini merupakan hal yang dibutuhkan untuk menentukan posisi

kedudukan dalam lingkungan sosial. Menurut Bourdieu (dalam Widodo,

2019: 11), kapital budaya adalah bentuk pengetahuan, kode budaya atau

etika, ijazah, cara bergaul, cara pembawaan, cara menulis, kemampuan

menulis, cara bertindak yang mampu mempengaruhi dalam menentukan

kedudukan sosial. c. Modal sosial merupakan modal hubungan yang dijalin antar dua belah

pihak dengan bantuan jaringan (network) dan pengaruh sosial yang

dimiliki. Modal sosial tersebut meliputi hubungan bisnis, jaringan dan

sebagainya. Hal tersebut berguna sebagai penentuan kedudukan sosial

dalam lingkungan dunia kerja maupun masyarakat. d. Modal simbolik merupakan bentuk gambaran simbol-simbol kekuasaan,

seperti gelar, jabatan, status dan sebagainya. Simbol ini diakui oleh

kelompok masyarakat secara alami sebagai bentuk kekuasaan. Kapital

simbolik menghasilkan kekuasaan simbolik di saat orang tidak merasa

keberatan untuk masuk kedalam dominasi simbolik (Ningtyas dalam

Widodo, 2019: 11).

32

Universitas Sumatera Utara

2. Kelas: bagian suatu himpunan atau kelompok yang menentukan posisi

kedudukan seseorang dalam masyarakat. Menurut Bourdieu (dalam Widodo,

2019: 11-12), setiap kelas merepresentasikan ciri tertentu yang menunjukkan

posisi seseorang dalam masyarakat. Sistem merepresentasikan kelas ditentukan

sesuai budaya yang tidak setara dan sesuai sosial yang dimiliki. Menurut

Bourdieu (Widodo, 2019:12), ada tiga kelas, yaitu:

a. Kelas dominan yaitu kelas yang memiliki modal utama dan terbesar serta

memiliki kekuasaan untuk melibatkan diri dalam menentukan budaya

sedang berlaku.

b. Kelas borjuis kecil yaitu kelas yang memiliki usaha (tekad) dalam

meningkatkan posisi kedudukan sosial.

c. Kelas poluler yaitu kelas yang memiliki sedikit modal, kelas ini bisa

dikatakan kelas yang menerima posisi kelas dominan dalam membantu

sehingga kelas populer dianggap sebagai kelas penerima kelas dominan

dan tidak ada penolakkan posisi kedudukan dalam budaya kelas dominan

tersebut.

3. Habitus: hasil internalisasi struktur dunia sosial, atau struktur sosial yang

dibatinkan. Habitus merupakan hasil pembelajaran melalui pengasuhan dan

bersosialisasi dalam kalangan masyarakat (Siregar, 2016: 80). Habitus

dianggap suatu ciri khas dalam tindakan, pola pemikiran atau cara persepsi

seseorang dalam masyarakat berdasarkan latar belakang yang dimiliki dan

sesuai posisi kelas sosial. Habitus berkaitan dengan field karena melibatkan

33

Universitas Sumatera Utara

tindakan dan aksi dalam parktik-praktik dalam masyarakat, sehingga habitus

dianggap sebagai aksi budaya.

4. Arena/ranah/medan (field): tempat (ruang) sebagai tempat terjadinya

pertarungan atau perselisihan untuk mendapatkan hak yang ingin dicapai

dengan melibatkan kekuatan dan strategi yang dimiliki. Menurut Bouredieu

(dalam Siregar, 2016: 81), arena/ranah/medan (field) merupakan ruang sebagai

tempat para aktor/agen sosial saling bersaing untuk mendapatkan berbagai

sumber daya material ataupun kekuatan (power) simbolis. Tujuannya yaitu

untuk melihat kepastian dalam status sosial dan perbedaan diantara aktor dan

hal itu dianggap sebagai pendukung sumber kekuasaan. Arena dianggap

sebagai pasar. Sebagaimana pihak yang memiliki modal terbesar akan

dianggap sebagai kelas dominan. Dalam memenangkan kedudukan tersebut

juga melibatkan strategi, sebagaimana strategi adalah upaya yang tepat dalam

keberhasilan untuk mencapai tujuan (Widodo, 2019: 13).

5. Kekuasaan dan kekerasan: memiliki modal yang tinggi dianggap sebagai yang

menentukan kekuatan posisi kelas sosial dalam masyarakat. Ketika sudah

terlihat di dalam masyarakat dominasi seseorang, maka itu dapat dianggap

kekuasaan. Kekuasaan menetapkan posisi kedudukan kelas sosial tertinggi dari

kelas sosial lainnya. Kekuasaan itu memicu kekerasan. Kekerasan itu

melibatkan perasaan emosi dan hasrat baik itu secara terlihat maupun tidak

terlihat. Kekerasan dapat berupa berbagai tindakan dan aksi baik itu secara

halus maupun tidak wujud fisik dan hal itu berdasarkan rasa dominasi.

34

Universitas Sumatera Utara

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berfungsi untuk memaparkan objek yang dianalisis apakah sebelumnya telah dianalisis oleh peneliti lain untuk menghindari plagiarisme.

Tinjauan pustaka juga bertujuan sebagai pendukung untuk kecukupan data dan referensi serta mendapatkan pendekatan teori terkait “Analisis Maskulinitas Pada

Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3” diperlukan beberapa sumber pustaka, antara lain adalah sebagai berikut:

Pramudika, Institut Seni Indonesia (2015) dalam skripsinya yang berjudul

“Visualisasi Maskulinitas Melalui Pengkarakteran Tokoh Dalam Film 5 CM” penelitian ini membahas tentang setiap visual tokoh laki-laki yang terlibat dalam film 5 CM sebagai tokoh yang kuat, rasional, tegas, serta memiliki kekuasaan.

Dalam penelitiannya, penulis menggunakan teori semiotik ( de Saussure/ Barthes) dan John Beynon untuk menganalisis Visualisasi Maskulinitas Melalui

Pengkarakteran Tokoh Dalam Film 5 CM. Penelitian ini dapat membantu penulis untuk memahami konsep maskulinitas pada tokoh utama laki-laki dalam film Ip

Man 3.

Purba, Universitas Sumatera Utara (2016) dalam skrisinya yang berjudul

“Representasi Maskulinitas dalam Film (Analisis Semiotika John Fiske Mengenai

Maskulinitas dalam Film“Miracle In Cell No.7”) yang membahas tentang perjuangan sosok seorang ayah sebagai tokoh maskulinitas yang dianalisis dengan merepresentasikan maskulinitas malalui tanda, cara dan sifat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan menggunakan pendekatan semiotika khususnya semiotika John Fiske. Dengan

35

Universitas Sumatera Utara

penelitian ini penulis menjadi paham dalam karakter laki-laki sebagai sosok maskulinitas yang sesuai dengan sifat dan ruang geraknya sendiri.

Jing, Renmin University (2018) dalam jurnalnya yang berjudul “Nánxìng qìgài de yìyì hé wèntí”. Dalam penelitian ini membahas mengenai makna dan masalah maskulinitas dalam masyarakat. Melalui penelitian ini penulis dapat mengetahui makna dan masalah maskulinitas sebenarnya lewat penggambaran yang disampaikan dalam jurnal tersebut.

Yu dan Xi, Xiamen University (2018) dalam jurnal yang berjudul “Jiànshēn yǔ nánxìng qìzhí gòujiàn ———cóng X shì jiànshēnfáng de shíjiàn chūfā”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai kebugaran dan maskulinitas, melalui penelitian itu penulis dapat memahami bahwa karakter maskulin tidak hanya dapat dilihat dari perilaku saja tetapi dapat juga di lihat melalui gaya hidup laki- laki yaitu kebugaran sebagai pembentuk otot pada tubuh mereka sebagai ciri utama khas kaum maskulinitas.

Harahap, Universitas Sumatera Utara (2019) dalam skripsinya berjudul

“Citra Maskulinitas pada Tokoh Utama dalam film Wu Xia karya Peter Chan”, penelitian ini membahas tentang citra maskulinitas pada tokoh utama dalam film

Wu Xia sebagaimana yang menunjukkan laki-laki yang memiliki keberanian dan siap menghadapi rintangan yang berbahaya. Peneliti menganalisis citra maskulinitaas dengan menggunakan teori Tuncay dan Beynon sebagai pisau bedah dalam penelitiannya. Lewat penelitian ini, peneliti dapat membantu penulis untuk menganalisis maskulinitas pada tokoh utama melalui karakter yang dimiliki sebagai tokoh maskulinitas.

36

Universitas Sumatera Utara

Widodo, Universitas Sanata Dharma (2019) dalam skripsinya yang berjudul

“Dominasi Maskulinitas Dalam Novel Dua Ibu Karya Arswendo Atmowiloto:

Perspektif Pierre Bourdieu” penelitian ini membahas tentang sosok ibu yang menjadi kepala keluarganya. Menjadi kepala keluarga tentu sudah diketahui sikap dan perilaku yang dimiliki sebagaimana kepala keluarga itu seharusnya laki-laki tetapi dalam penelitian ini malah digantikan oleh seorang perempuan. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan teori perspektif Pierre Bourdieu sebagaimana perspektif Bourdieu itu terdiri dari strukturasi kekuasaan dan dominasi. Melalui penelitian ini, peneliti dapat membantu penulis dalam menganalisis maskulinitas lewat teori yang digunakan peneliti.

37

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Metode penelititian adalah suatu cara kerja yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan aturan- aturan baku (sistem dan metode) dari masing-masing disiplin ilmu yang digunakan, (Handayani dan Sugiarti, 2008: 49-50).

Menurut Arikunto (dalam Harahap, 2019: 26), metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang dilakukannya. Dalam Penelitian terdiri dua metode yaitu metode kualitatif dan metode kauntitatif. Di dalam penlitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan atau diistilahkan dengan penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data.

Peneliti menggunakan data kualitatif yang bertujuan untuk memaparkan gambaran karakter maskulinitas tentang bagaimana karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3 dan bagaimana karakter maskulinitas tokoh utama mempengaruhi konflik dalam film Ip Man 3 yang dianalisis melalui alur cerita pada film Ip Man 3 dengan menggunakan pendekatan teori maskulinitas.

Penelitian ini memaparkan dialog yang ada dalam film dengan siatuasi yang sesuai dengan maskulinitas, data yang digunakan yaitu kata atau kalimat dalam dialog (verbal) dan gambar. Dan berdasarkan tujuan penelitian bersifat deskriptif

38

Universitas Sumatera Utara

karena penelitian ini untuk memberikan gambaran karakter maskulinitas pada tokoh utama yaitu master Ip Man.

3.1 Data dan Sumber Data

3.1.1 Data

Data merupakan sebuah objek yang akan dijadikan bahan penelitian. Objek tersebut dijadikan sebagai fokus dalam untuk dapat dianalisis sesuai ranah penelitian (Santosa, 2017: 52). Data dalam penelitian ini adalah berupa dialog pada adegan atau scene yang mendeskripsiskan karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3 berdasarkan pendekatan teori maskulinitas.

3.1.2 Sumber Data

Sumber data adalah perolehan data yang akan diteliti oleh penulis (Santosa,

2017: 52). Sumber data dapat berupa novel, film, cerpen doumen dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis film Ip Man 3 sebagai sumber data.

Sumber data terdiri dari dua bagian yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara langsung

(Santosa, 2017: 52). Dan di dalam penelitian ini penulis memilih film “Ip

Man 3” atau dikenal dalam bahasa mandarin “叶问3 (Ye We San)” yang

disutradarai oleh Wilson Yip sebagai data primer yang akan dianalisis.

Berikut adalah pemaparan film Ip Man 3:

39

Universitas Sumatera Utara

Judul:Ip Man 3/叶问3 (Yè wèn sān)

Sutradara: Wilson Yip

Pemeran: Donnie Yen, Lynn Hung,

Zhang Jin, Kent Cheng,

Bryan Leung, Karena Ng,

dll.

Dirilis: 24 Desember 2015

Durasi: 105 menit

Bahasa : Bahasa mandarin

Genre : Action

Produksi: Pegasus Motion Pictures

b. Menurut Blaxter (dalam Santosa 2017: 52), data sekunder yaitu data

yang diperoleh oleh penulis secara tidak langsung, bisa dikatakan

sebagai data tambahan atau pelengkap dari data yang telah tersedia atau

peneliti lain dan digunakan sebagai pendukung penelitian. Data

sekunder dapat berupa hasil dokumentasi dari informasi mengenai film

Ip Man 3, dokumentasi info tersebut dapat diperoleh dari internet (web),

buku, artikel, skripsi maupun jurnal yang berhubungan dengan

maskulinitas.

40

Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Bungin (dalam Harahap, 2019: 27), metode pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang digunakan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable. Pengumpulan data merupakan hal terpenting dan paling utama dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam metode pengumpulan data, penulis melakukan dengan beberapa cara metode yaitu:

1. Melakukan tinjauan studi pustaka yang terkait dengan objek yang akan

diteliti seperti jurnal, skripsi, buku, web, artikel, dan karangan ilmiah

lainnya guna sebagai pendukung objek.

2. Pada penelitian ini, penulis melakukan pengamatan (menonton) video

yang akan diteliti dan digunakan sebagai objek penelitian kemudian di

dowload dari situs Youtobe.

3. Menonton film berulang-ulang kali untuk mendapatkan letak atau

gambaran karakter maskulinitas yang tergambarkan pada tokoh dalam film

Ip Man 3.

4. Menyimak dan memperhatikan pergerakkan tokoh dalam alur cerita yang

berhubungan dengan rumusan masalah dan juga sesuai pedoman teori

yang digunakan oleh penulis .

5. Menyimak dan memperhatikan karakter maskulinitas yang mempengaruhi

konflik dan berkaitan dengan maskulinitas tokoh dalam film Ip Man 3.

41

Universitas Sumatera Utara

6. Mengamati gerak gerik tokoh yang mengalami perubahan disetiap konflik

dan menunjukkan karakter maskulinitas pada diri tokoh selama cerita

berlangsung hingga penyelesaian.

7. Mencatat dialog dan melakukan tangkapan layar pada adegan film yang

dapat dianggap sebagai sumber data dalam penelitian ini.

3.3 Teknik Analisis Data

Menurut Harahap (2017: 28-29), analisis data merupakan bagian paling penting dalam sebuah penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penulis akan mengumpulkan berbagai sumber informasi sebagai pendukung data yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung penlitian ini, dengan melakukan teknik analisis tersebut akan memunculkan hasil dalam bentuk deskripsi. Setelah data diperoleh dan sudah ditentukan, maka penulis akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu menganalis karakter tokoh utama yang menampilkan karakter maskulinitas. Berikut teknik analisis data yaitu:

1. Menentukan masalah yang akan diteliti dalam film Ip Man 3.

2. Mengklasifikasikan data sesuai rumusan masalah.

3. Menentukan teori yang sesuai guna untuk menganalisis objek penelitian.

4. Menentukan metode guna menganalisis data.

5. Menganalisis data.

6. Membuat kesimpulan dari hasil analisis.

42

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menguraikan hasil dan pembahasan yang berhubungan dengan karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3. Adapun teori yang digunakan penulis yaitu teori maskulinitas menurut Tuncay yang terdiri dari appearance, love atau family, leadership atau respect, money atau success, women atau sex. Namun, untuk money atau success penulis tidak menemukan data yang cukup relevan dengan pembahasan ini. Jadi, dari kelima elemen menurut Tuncay ini penulis hanya menemukan empat elemen saja pada pembahasan karena money atau success tidak banyak ditemukan dalam data yang dianalisis seperti yang diharapkan. Berdasarkan terori Bourdieu membagi lima struktur kekuasaan yaitu, modal, kelas, habitus, arena atau medan (field), kekuasaan dan kekerasan.

4.1 Hasil

Berdasarkan tujuan penelitian ini, penulis menemukan hasil gambaran maskulinitas yang terdiri dari karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film

Ip Man 3 berdasarkan appearance, love atau family, leadership atau respect, women atau sex dan karakter maskulinitas tokoh utama mempengaruhi konflik kekuasaan dalam film Ip Man 3 berdasarkan modal, kelas, habitus, arena (field), kekuasaan dan kekerasan. Jadi, hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk tabel.

43

Universitas Sumatera Utara

4.1.1 Karakter Maskulinitas pada Tokoh Utama dalam Film Ip Man 3

Pada bagian ini, penulis menyusun berupa hasil yang telah dianalisis mengenai Karakter Maskulinitas Pada Tokoh Utama Dalam Film Ip Man 3.

Adapun hasil analisis ini diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakter Maskulinitas Tokoh Master Ip

No Karakter Durasi Film Jumlah Data Keterangan . Maskulinitas (Menit) Data 1. Appearance Data 1 00:18:08 Master Ip Penulis menit melawan para menemu preman tanpa rasa kan takut. empat (4) data Appeara Data 2 00:22:55- Master Ip nce Pada 00:23:58 melawan para Tokoh menit preman yang Utama membakar dan Dalam menculik kepala Film Ip sekolah Chi. Man 3.

Data 3 00:46:28- Master Ip 00:53:04 melawan para menit preman dalam jumlah banyak tanpa bantuan orang lain dan tanpa rasa takut.

Data 4 01:03:23- Master Ip 01:05:12 melawan orang menit asing yang menyerangnya.

2. love atau Penulis family Data 5 00:07:35 Master Ip menemu menit memberi lauk kan tiga dipiring istrinya (3) data Wing Sing. love atau

44

Universitas Sumatera Utara

family Data 6 00:16:35 Master Ip Pada menit menjemput Tokoh anaknya dari Utama sekolah. Dalam Film Ip Man 3. Data 7 00:55:30 Master Ip menit meminta maaf kepada istrinya Wing Sing. 3. leadership Penulis atau respect Data 8 00:06: 33 Master Ip menemu menit menunjukkan kan tiga sikap tegas dan (3) data wibawa sebagai leadershi pemimpin. p atau respect Pada Data 9 00:09:00 Master Ip Tokoh menit menunjukkan Utama sikap Dalam kepemimpinan Film Ip terhadap Tuan Man 3. Cheung.

Data 10 00:36:35 Master Ip menit berbicara dengan tegas terhadp Sersan Po tentang keadilan yaang diterapkan.

4. women atau Penulis sex Data 11 00:56:21- Master Ip menemu 00:57:47 menunjukkan rasa kan tiga menit ketertarikkan (3) data terhadap istrinya women dengan atau sex memegang tangan Pada dan memeluk Tokoh istrinya Wing Utama Sing. Dalam

45

Universitas Sumatera Utara

Film Ip Data 12 01:16:53- Master Ip Man 3. 01:17:30 menunjukkan rasa menit ketertarikkan terhadap istrinya Wing Sing dengan memanggil sayang dan menatap istrinya penuh damba.

Data 13 01:23:41- Master Ip 01:24:10 memberi menit senyuman dan mengelus kepala istrinya sebagai bentuk rasa ketertarikkan terhadap lawan jenisnya.

4.1.2 Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik

Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3

Pada bagian ini, penulis menuangkan berupa hasil analisis yang telah ditemukan mengenai Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik

Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3. Adapun hasil analisis ini diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Karakter Maskulinitas Beradasarkan Struktur Kekuasaan

Karakter maskulinitas Durasi Jumlah No. berdasarkan Data Film Keterangan Data struktur (Menit) kekuasaan

46

Universitas Sumatera Utara

1. M Modal Data 14 01:30:04 Master Ip Penulis O budaya menit menunjukkan menemu D pengetahuannya kan dua A yaitu dalam (2) L bentuk bentuk pengetahuan modal bela diri yang budaya. telah dikuasai.

Data 15 01:32:37 menit Master Ip menunjukkan tindakan yang memiliki etika baik dengan memberi salam kepada orang lain.

Modal Data 16 00:19:02 Master Ip Penulis Sosial menit menunjukkan menemu sikap mudah kan satu menjalin tali (1) data persaudaraan modal terhadap orang sosial lain.

Modal Data 17 00:13:48 Master Ip Penulis Simboli menit menunjukkan menemu k menunjukkan kan satu kekuasaan (1) data dengan memiliki modal gelar dan simbolik. jabatan. 2 Kelas Data 18 01:01:01 Tokoh Master Ip Penulis menit memiliki menukan kedudukan satu (1) sosial yang data cukup populer. kelas sosial 3. Habitus Data 19 00:26:24 Tokoh Master Ip Penulis menit menunjukkan menemu tindakan yang kan dua suka membantu (2) orang lain. bentuk habitus.

47

Universitas Sumatera Utara

Data 20 00:34:03- Master Ip 00:34:59 menunjukkan menit kebiasaan reflek dan menolong. 4. Arena atau Field Data 21 00:17:49- Arena Penulis 00:23:18 pertarungan meneuka menit tokoh Master Ip n tiga (3) dan para preman data adalah sekolah dalam dasar Chi. bentuk Arena Data 22 00:52:22- Arena atau 00:53:27 pertarungan Field. menit pelik antara tokoh Master Ip dan para preman ialah sebuah markas preman. Data 23 01:01:52- Arena 01:04:33 penyerangan menit terhadap tokoh Master Ip adalah lift dan tangga darurat rumah sakit. 5. Kekuasaan dan Data 24 00:53:16- Kekerasan tokoh Penulis Kekerasan 00:55:15 Master Ip menemu menit terhadap para kan tiga preman dan (3) data menggunakan dalam kekuasaannya bentk dengan Kekuasa melibatkan an dan Sersan Po untuk Kekerasa menangkap para n. preman tersebut.

Data 25 01:07:05- Tokoh Master Ip 01:08:02 datang dan menit menerima tantangan tokoh Frankie dengan menggunakan kekerasan untuk menentukan pihak menang.

48

Universitas Sumatera Utara

Data 26 01:38:48- Tokoh Master Ip 01:39:46 menerima menit tantangan dari tokoh Cheung Tin Chi untuk membuktikan kemampuan bela diri Kungfu Wing Chun dan kekuasaan sebagai master kungfu.

4.2 Pembahasan

Pada pembahasan ini, penulis menganalisis karakter maskulinitas pada tokoh utama dalam film Ip Man 3. Dalam bab ini, analisis data menggunakan teori maskulinitas menurut Tuncay dan Bourdieu yang menjelaskan secara rinci mengenai karakter maskulinitas dan sikap dominan yang dimiliki laki-laki melalui kekuasaan sebagai gender maskulin. Karakter adalah sifat yang melekat pada diri manusia berdasarkan perilaku, tabiat, budi pekerti dan pikiran. Maskulin merupakan sifat yang dapat ditemukan pada diri laki-laki, sebagaimana laki-laki tergambarkan dengan sifat yang keras, jantan, berotot, dan kuat. Karakter maskulinitas adalah sejumlah sikap atau perilaku, antribut, dan peran yang berhubungan dengan gender laki-laki yang selalu tampilkan diri melaluiperilaku dan tindakan yang khas seperti; kuat, berotot, tegas, mandiri dan sebagainya.

Dalam bab ini, penulis menganalisis tokoh utama (Master Ip) dalam film Ip

Man 3 berdasarkan karakter gender maskulin. Tokoh Master Ip digambarkan sebagai laki-laki yang perkasa, kuat, berotot, mandiri, berani dan jantan. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori Tuncay sebagai analisis karakter maskulin

49

Universitas Sumatera Utara

tokoh Master Ip yang terdiri dari lima elemen yaitu appearance, love atau family, leadership atau respect, money atau success, women atau sex. Namun, untuk money atau success penulis tidak menemukan data yang cukup relevan dengan pembahasan ini. Jadi, dari kelima elemen menurut Tuncay ini penulis hanya menemukan empat elemen saja pada pembahasan karena money atau success tidak banyak ditemukan dalam data yang dianalisis seperti yang diharapkan.

Berdasarkan karakter dominan dalam kekuasaan Bourdieu membagi lima struktur kekuasaan yaitu, modal, kelas, habitus, arena atau medan (field), kekuasaan dan kekerasan. Pada penelitian ini penulis hanya menganalisis karakter maskulintas saja pada tokoh utama (Master Ip Man) dalam film Ip Man 3. Dalam penelitian ini, penulis meneliti setiap adegan dan dialog yang megambarkan karakter maskulinitas pada tokoh utama saja.

4.2.1 Karakter Maskulinitas pada Tokoh Utama dalam Film Ip Man 3

Karakter maskulinitas adalah suatu sikap atau tindakan yang dapat dilihat dari gender maskulin. Sebagai gender maskulin yang diketahui pada fisik laki-laki yaitu memiliki fisik yang kuat, kekar, berotot, jantan, mandiri, kasar dan sebagainya. Bentuk fisik tersebut merupakan bentuk tampilan karakter yang terdapat pada diri laki-laki berdasarkan karakter maskulinitas. Ciri-ciri karakter maskulin tersebut dimiliki oleh tokoh utama dalam film Ip Man 3, hal itu terlihat ketika Master Ip menunjukkan sikap dan tindakan dalam setiap scene pada film Ip

Man 3. Oleh karena itu, penulis menganalisis karakter maskulinitas tokoh utama bernama Master Ip dalam film Ip Man 3 dengan menggunakan teori Tuncay yang

50

Universitas Sumatera Utara

menjelaskan empat elemen maskulin yang terdiri dari appearance, love atau family, leadership atau respect, women atau sex. Berdasarkan teori maskulinitas tersebut, penulis akan menguraikan secara spesifik sesuai data yang diperoleh melalui bentuk dialog atau monolog setiap adegan tokoh utama dalam film Ip

Man 3.

4.2.1.1 Appearance

Appearance atau penampilan luar adalah sebuah tampilan fisik laki-laki yang menjadi bagian dari maskulinitas. Penampilan dapat dikatakan sebagai style yang sudah melekat pada diri laki-laki sebagai identitas maskulin. Penampilan luar itu dapat dilihat dari bentuk fisik seperti berotot, kuat, kekar, perkasa, jantan dan cara berpakaian. Hal tersebut dapat dipandang sebagai ciri khas maskulinitas.

Pada film Ip Man 3, tokoh utama bernama master Ip tampak memiliki tampilan yang maskulin seperti perkasa, jantan, berotot dan kuat. Hal itu terlihat pada adegan film saat ia melawan sekelompok preman yang membuat keributan di dalam kantor para guru di sekolah dasar Chi. Sekelompok preman tersebut mengancam dan memaksa kepala sekolah untuk menjual sekolah dasar Chi itu kepada mereka. Namun, kepala sekolah justru menolak untuk menjual sekolah dasar Chi itu kepada mereka, sehingga para preman tersebut melakukan kekerasan kepada para staf di sekolah tersebut. Selama kekerasan itu terjadi, Master Ip datang dan melawan preman tersebut tanpa alat apapun ditangannya. Terjadi perkelahian yang sengit antara Master Ip dan bos preman tersebut sehingga

51

Universitas Sumatera Utara

Master Ip berhasil meringkus bos preman itu dan menghubungi pihak sekelompok preman yang telah ia ringkus.

Hal ini terlihat dari bagian narasi film berdurasi 00:18:08 menit, menceritakan perkelahian tokoh Master Ip dengan sekelompok preman yang ingin membeli sekolah dasar Chi secara paksa. Hal ini, terlihat pada data dialog dibawah ini:

Gambar 4.1 (a). Master Ip meringkus Ma King Sang

Gambar 4.1 (b). Para preman mengancam Master Ip

Data Diaolog 1:

马鲸笙 :叶问,跟你有什么关系?我淡生意而已。不要多管闲事 契 弟。 叶师父 :喂,这里是志仁小学。麻烦立刻派几位警察来。有流氓在 此 生事。 流氓 :别乱来。放开我老大。放开我老大,听不到吗? 我会将她 杀 死。放开我老大, 快点放,放! 还不放?放!

Mǎ jīng shēng : Yè wèn, gēn nǐ yǒu shé me guānxì? Wǒ dàn shēngyì éryǐ. Bùyào duō guǎn xiánshì qì dì. Yè lǎoshī : Wèi, zhèlǐ shì zhì rén xiǎoxué. Máfan lìkè pài jǐ wèi jǐngchá lái. Yǒu liúmáng zài cǐshēng shì. Liúmáng : Bié luàn lái. fàng kāi wǒ lǎodà. Fàng kāi wǒ lǎodà, tīng bù dào ma? Wǒ huì jiāng tā shā sǐ. Fàng kāi wǒ lǎodà, kuài diǎn fàng, fàng! Hái bù fàng? Fàng!

52

Universitas Sumatera Utara

Ma King Sang : Ip Man..... ini urusan bisnis, jangan ikut campur. Master Ip : Halo, ini Sekolah Dasar Chi. Kita perlu polisi di sini sekarang. Beberapa preman menyebabkan masalah disini. Para preman : Hentikan. Lepaskan dia. Lepaskan bosku. Atau aku akan memukul dia. Lepaskan bosku, sekarang! Lepaskan dia. Cepat lepaskan! Lepaskan dia! (Ip Man 3, 2015. 00.18.08)

Berdasarkan data satu ini, tokoh preman menunjukkan sikap menyerah pada saat tokoh Master Ip menyerang ketua genknya. Hal ini tergambar melalui kutipan dialog “别乱来。放开我老大。放开我老大” yang berarti “Hentikan. Lepaskan dia. Lepaskan bosku”. Pada dialog yang disampaikan oleh tokoh preman tersebut dapat diinterpretasikan bahwa mereka tidak berani melawan Master Ip setelah berhasil meringkus bos mereka secara langsung. Preman itu berusaha membebaskan bos mereka dari kungkungan Master Ip dengan cara menjadikan guru sebagai tawanan. Tetapi hal itu tidak mempengaruhi dan membuat Master Ip takut.

Hal itu juga didukung oleh dialog dan tindakan tokoh Ma King Sang yang melarang Master Ip untuk tidak ikut campur dalam masalah tersebut karena mereka telah mengenal latar belakang tokoh Master Ip sebagai master kungfu

Wing Chun yang tidak bisa dianggap sepele. Tetapi Master Ip tidak menghiraukan ancaman itu, karena para preman tersebut pantas menerima ganjaran atas perbuatan mereka yang tidak bermoral dan rasional. Melalui sikap dan pemikiran

Master Ip tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tampilan diri yang menggambarkan fisik laki-laki yang sehat seperti kuat dan berani. Secara tidak langsung Master Ip sudah menunjukkan tampilan luar diri laki-laki sebagai gender maskulin berdasarkan teori Tuncay yaitu appearance.

53

Universitas Sumatera Utara

Jika dikaitkan dengan pandangan Tuncay (dalam Harahap 2019: 20),

Appearance atau penampilan luar adalah suatu tampilan fisik yang menjadi bagian dari maskulinitas. Laki-laki digambarkan berada dalam kondisi baik, terawat dan memiliki gaya yang menjadi ciri khasnya. Maka dari itu, sikap yang ditampilkan oleh Master Ip yang berani melawan para preman tersebut seorang diri dan dengan tangan kosong, telah menjadi bagian dari karakter maskulinitas penampilan luar atau appearance. Maskulinitas appearance artinya penampilan luar laki-laki yang memiliki fisik yang baik dan ciri khas yang menarik, serta kesan yang kuat, perkasa, jantan dan berani. Kuat adalah kemampuan seseorang yang dapat melampaui batas atau kemampuan orang lain. Kuat dapat juga disebut memiliki tenaga yang lebih dari pada orang lain. Perkasa yang berarti memilki kekuatan yang lebih kuat dari pada lawannya sehingga mampu melumpuhkan lawannya. Jantan adalah selayaknya laki-laki yang percaya diri untuk tampilkan diri didepan orang lain. Berani adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk tidak takut terhadap ancam atau intimidasi oleh lawannya. Berani bisa juga dipahami sebagai kemampuan, kemauan, dan pilihan dalam melakukan sesuatu hal walaupun itu adanya berbagai rintangan yang tidak sesuai keinginan.

Hal itu telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip, sebagaimana ia termasuk laki-laki yang yang maskulin tampak kuat, perkasa, jantan, berotot dan berani melalui tindakan dan sikapnya ketika melawan para preman. Meskipun para preman tersebut lebih banyak jumlahnya ia tetap melawan dengan tekad keberanian dan tangan kosong sehingga akhirnya ia berhasil melawan para preman itu dan memenangkan perlawanan tanpa bantuan orang lain ataupun alat.

54

Universitas Sumatera Utara

Dibuktikan dengan tindakan tokoh preman yang berada ditempat itu bahwa mereka tidak berani melawan Master Ip setelah bos mereka diringkus, sehingga tokoh preman itu berusaha mengancam Master Ip dengan menjadikan salah satu guru sebagai tawanan. Tetapi Master Ip tidak merasa takut dan terpengaruh terhadap ancaman itu, melainkan ia menunjukkan sikap tenang untuk menghadapi para preman tersebut. Melalui tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut telah menegaskan dan menunjukkan bahwa tokoh Master Ip memiliki fisik yang baik dan sehat, seperti fisik yang kuat dan berani. Hal itu merupakan bagian dari karakter maskulinitas.

Pada narasi film durasi 00:22:55-00:23:58 menit menceritakan para preman dalam jumlah yang tidak sedikit menyerang tokoh Master Ip ketika melaksanakan tugas menjaga sekolah dasar Chi di malam hari. Sehingga di tempat itu terjadi perkelahian yang cukup menegangkan diantara para preman dan tokoh Master Ip.

Hal tersebut terlihat pada data dialog dibawah ini:

Gambar 4.2 (a). Master Ip berbincang bersama muridnya dan guru sekolah dasar Chi.

Gambar 4.2 (b). Master Ip melawan para preman yang menyerangnya

55

Universitas Sumatera Utara

Data Dialog 2: 志仁校长 : 叶师父!今天很感谢你。你早点回去休息。 叶师父 :不要紧。 志仁校长 :对,今天应该没事了。 徐力 :喂。 流氓 :动手。你们去那边! 志仁校长 : 救命,叶师父! 流氓 :带走他。 志仁校长 : 救命! 叶师父 :保护黄老师。

Zhì rén xiàozhǎng : Yè shīfu! Jīntiān hěn gǎnxiè nǐ. Nǐ zǎodiǎn huíqù xiūxí. Yè shīfu : Bùyàojǐn. Zhì rén xiàozhǎng : Duì, jīntiān yìng gāi méishìle. Xú lì : Wèi. Liúmáng : Dòngshǒu. Nǐmen qù nà biān! Zhì rén xiàozhǎng : Jiùmìng, yè shīfu! Liúmáng : Dài zǒu tā. Zhì rén xiàozhǎng : Jiùmìng! Yè shīfu : Bǎohù huáng lǎoshī.

Kepala sekolah Chi :Master Ip, kau melakukan banyak untuk kita hari ini. Kau harus beristrahat. Master Ip : aku tak apa. Kepala sekolah Chi :aku tidak punya rencana lain”. Hui Lik : hei. Para preman : cepat. Kalian, disana! Kepala sekolah Chi : Tolong!, Master Ip! Para preman : bawa dia. Kepala sekolah Chi : Tolong! Master Ip : Lindungi Nona Wong! (Ip Man 3, 2015. 00:22:55-00:23:58)

Berdasarkan data dialog diatas, digambarkan bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh laki-laki yang memiliki penampilan fisik yang kuat dan tegas. Hal ini terlihat ketika ia melawan para preman tersebut dengan tangan kosong. Selain itu juga dibuktikan pada kutipan dialog “保护黄老师” yang berarti “Lindungi Nona

Wong!”. Pada kutipan dialog ini, dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip memiliki tampilan fisik yang baik dan sehat. Ini terlihat ketika ia melawan para preman tersebut dan memberi perintah kepada muridnya untuk bersiap untuk menjaga guru Wong dalam pertarungan itu. Pertarungan yang terjadi ialah

56

Universitas Sumatera Utara

pertarungan antara tokoh Master Ip dengan para preman suruhan Ma King Sang yang berniat menghancurkan sekolah dasar Chi. Di dalam pertarungan yang sengit itu Master Ip tidak menggunakan alat untuk melumpuhkan para preman tersebut melainkan hanya dengan tangan kosong dan bela diri yang ia kuasai.

Melalui aksinya, Master Ip telah tampilkan karakter maskulinitas secara tidak langsung sebagaimana karakter maskulinitas itu tergambarkan melalui kemampuannya dalam bela diri dan keberanian yang dimilikinya. Hal itu telah ditampilkan oleh Master Ip sendiri ketika pertarungan berlangsung dengan para preman itu bahwa ia laki-laki yang memiliki tampilan kondisi fisik baik sebagaimana fisik yang baik pada diri laki-laki terlihat dari penampilan yang ia tampikan seperti kuat dan berani. Hal itu merupakan bagian dari maskulinitas yaitu appearance.

Sikap yang tokoh Master Ip tampilkan tersebut juga didukung oleh pendapat

Tuncay (dalam Harahap, 2019: 20), yang mengatakan bahwa Appearance atau penampilan luar adalah suatu tampilan fisik yang menjadi bagian dari maskulinitas. Laki-laki digambarkan berada dalam kondisi baik, terawat dan memiliki gaya yang menjadi ciri khasnya. Berdasarkan pendapat tersebut, tokoh

Master Ip telah tampilkan diri sesuai karakter maskulin yaitu karakter elemen appearance. Elemen appearance yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut berdasarkan kondisi fisik yang baik ialah kuat dan berani. Kuat yang berarti memiliki kemampuan yang lebih unggul dari pada lainnya atau dapat dianggap sebagai kemampuan yang teguh. Berani adalah sikap rasa percaya diri yang tinggi sehingga menghalau rasa takut yang dialami dalam kondisi tertentu. Hal ini juga

57

Universitas Sumatera Utara

terlihat ketika ia melawan para preman itu dengan percaya diri sambil berjalan dan bermodalkan tangan kosong, sedangkan lawannya menggunakan berbagai alat untuk menyerangnya. Ia juga menunjukkan ekspresi layaknya laki-laki yang macho ketika diserang secara massa yaitu ekspresi yang tenang dan tidak takut.

Dalam pertarungan itu ia memperlihatkan dirinya sebagai laki-laki yang kuat, dibuktikan ketika ia berhasil melumpuhkan musuhnya satu dua kali pukulan di tubuh para preman itu. Hingga para preman tersebut tidak berdaya lagi untuk melawan. Melalui aksinya tersebut telah membuktikan bahwa tokoh Master Ip sebagai laki-laki maskulin yang memiliki kondisi fisik yang baik dan terawat. Hal ini terlihat melalui kemampuannya yang mampu melawan musuhnya dalam pertarungan tersebut.

Selanjutnya, dalam narasi film durasi 00:46:28-00:53:04 menit, menceritakan tokoh Master Ip datang ke markas Ma King Sang sambil membawa tongkat yang bertujuan menyelamatkan anaknya bernama Ah Ching dan siswa lainnya. Setelah ia sampai dihadapan Ma King Sang, ia langsung disambut dan dikelilingi para preman dengan berbagai alat ditangan mereka, dan para preman tersebut tidak dalam jumlah sedikit. Hal tersebut terlihat pada kutipan dialog dibawah ini:

Gambar 4.3 (a). Master Ip datang ke markas Ma King Sang

58

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3 (b). Master Ip dihadangng oleh para preman

Data Dialog 3:

马鲸笙 : 好。要你带校长来你就带根竹来。 好。校长呢? 叶师父 : 校长正前来。 先放了孩子们。好吗? 阿正 :爸爸,爸爸! 流氓 : 不要吵。 叶师父 : 儿子,不用怕。爸爸在。 马鲸笙 : 原来我抓了你儿子? 真是走运, 就是怕抓不到他。放他出 来。 流氓 : 站好。收声。 马鲸笙 : 斯文点。小朋友过来。 叶师父 : 笙哥,与小朋友没有关系。不要难为他, 好吗? 马鲸笙 : 我为什么要难为他? 我只是想请他吃苹果。不用害怕, 不 过叫你爸爸先把竹放下。才跟我说话。 叶师父 : 阿正,不用怕。 马鲸笙 : 把竹放下。给点诚意。跪下。叩头。叶问。。。 你很能打 吗?一个打十个? 今天不要说我不给你机会。 一个打十一 个。 如果你打人一拳我就请你他吃一片苹果。

Mǎ jīng shēng : Hǎo. Yào nǐ dài xiàozhǎng lái nǐ jiù dài gēn zhú lái. Hǎo. Xiàozhǎng ne? Yè shīfu : Xiàozhǎng zhèng qián lái. Xiān fàngle háizimen. Hǎo ma? Ā zhèng : Bàba, bàba! Liúmáng : Bùyào chǎo. Yè shīfu : Érzi, bùyòng pà. Bàba zài. Mǎ jīng shēng : Yuánlái wǒ zhuāle nǐ érzi? Zhēnshi zǒuyùn, jiùshì pà zhuā bù dào tā. Fàng tā chūlái. Liúmáng : Zhàn hǎo. Shōu shēng. Mǎ jīng shēng : Sīwén diǎn. Xiǎopéngyǒu guòlái. Yè shīfu : Shēng gē, yǔ xiǎopéngyǒu méiyǒu guānxì. Bùyào nánwéi tā, hǎo ma? Mǎ jīng shēng : Wǒ wèishéme yào nánwéi tā? Wǒ zhǐshì xiǎng qǐng tā chī píngguǒ. Bùyòng hàipà, bùguò jiào nǐ bàba xiān bǎ zhú fàngxià. Cái gēn wǒ shuōhuà. Yè shīfu : Ā zhèng, bùyòng pà. Mǎ jīng shēng : Bǎ zhú fàngxià. Jǐ diǎn chéngyì. Guì xià. Kòutóu. Yè wèn... Nǐ hěn néng dǎ ma? Yīgè dǎ shí gè? Jīntiān bùyào shuō wǒ bù gěi

59

Universitas Sumatera Utara

nǐ jīhuì. Yīgè dǎ shíyī gè. Rúguǒ nǐ dǎ rén yī quán wǒ jiù qǐng nǐ tā chī yīpiàn píngguǒ.

Ma King Sang : Bagus. Aku ingin kepala sekolah dan kau membawakan tiang. Bagus.dan kepala sekolah? Master Ip : Dalam perjalanannya. Pertama bebaskan anak-anak. Oke? Acheung : Ayah, ayah! Para prema : Diam! Master Ip : Anakku, jangan takut. Aku disini. Ma King Sang : Ah, jadi ini anakmu? Beruntung. Aku berharap bisa mendapatkan dia. Bebaskan dia. Para prema : Berdiri tegak. Diam. Ma King Sang : Tenang, ..kemari. Master Ip : Ah Sang... anak-anak tidak bisa disalahkan. Jangan main-main dengan mereka, oke? Ma King Sang : Bagaimana aku bisa bermain-main dengan mereka? Aku memberinya apel. Jangan takut, makanlah apelnya. Hanya... beritahu ayah untuk meletakkan tiang. Lalu kita bisa bicara. Master Ip : Ah Ching, jangan takut. Ma King Sang : Letakkan tiangnya. Bertindak seperti kau sungguh-sungguh. Berlutut. Menjilat. Ip Man... kau petarung yang hebat, kan? Kau bisa mengatasi sepuluh orang? jangan katakan aku tidak pernah memberimu kesempatan. Satu melawan sepuluh...atau katakanlah sebelas. Dengan setiap pukulan... aku akan memberinya. (Ip Man 3, 2015. 00:46:28-00:53:04)

Berdasarkan kutipan data dialog diatas, ditampilkan bahwa tokoh Master Ip sebagai karakter laki-laki yang maskulin yaitu kuat, tangguh dan berani dalam arti memiliki fisik terawat dan sehat. Terbukti ketika ia datang ke markas Ma King

Sang seorang diri tanpa keraguan. Selain itu, ia juga melawan para preman yang tidak sedikit itu tanpa rasa takut. Hal tersebut dibuktikan pada kutipan data monolog “叶问。。。 你很能打吗? 一个打十个?” yang berarti “Ip Man... kau petarung yang hebat, kan? Kau bisa mengatasi sepuluh orang?”. Pada kutipan dialog ini dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip mampu melumpuhkan musuhnya dengan kemampuan bela diri yang ia kuasai sehingga ia tidak memiliki rasa ragu dan takut menerima persyaratan yang diberikan padanya. Walaupun jumlah para preman tersebut lebih dari jumlah yang ia pikirkan, ia tidak meminta

60

Universitas Sumatera Utara

bantuan orang lain untuk melawan para preman itu. Melainkan ia maju tanpa keraguan sama sekali dan dengan tekad dan rasa percaya diri ia melawan para preman itu dengan bermodalkan bela diri yang ia kuasai dan tongkat yang telah ia bawa.

Hal ini terbukti ketika ia berhasil melumpuhkan para preman walaupun ia sempat kena pukulan dari serangan para preman tersebut. Itu tidak membuatnya menyerah dalam pertarungan tersebut sampai ia berhasil mengambil anaknya dari tangan Ma King Sang yang tengah menodongkan pisau untuk melukai Ah Ching.

Di pertarungan itu tokoh Master Ip sempat kewalahan karena jumlah preman yang banyak. Tetapi itu tidak membuatnya kalah dalam pertarungan melainkan ia meningkatkan rasa waspada terhadap setiap pergerakkan para preman. Sehingga ia berhasil melumpuhkan dan mengalahkan semua para preman itu termasuk Ma

King Sang sendiri yang telah memulai baku hantam diantara mereka.

Aksi dan tindakan yang ditampilkan tokoh utama pada data diatas merupakan karakter appearance. Melalui aksinya itu tokoh Master Ip telah menggambarkan tampilan luar maskulinitas. Tampilan luar itu terlihat ketika tokoh Master Ip menampilkan ekspresi yang tidak gentar dari berbagai ancaman para preman itu. Tampilan luar (appearance) tokoh Master Ip ialah menunjukka fisik yang sehat dan terawat yaitu kuat, tangguh dan berani. Itu terlihat ketika ia datang langsung ke markas Ma King Sang yang notabene sudah menjadi tempat perkumpulan preman-preman yang tidak bermoral. Dengan modal keberanian dan kekuatan dari Kung Fu yang ia kuasai, Master Ip berhasil mengalahkan semua preman itu.

61

Universitas Sumatera Utara

Sikap yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip itu juga didukung dengan pendapat Tuncay (dalam Harahap 2019: 20), Appearance atau penampilan luar adalah suatu tampilan fisik yang menjadi bagian dari maskulinitas. Laki-laki digambarkan berada dalam kondisi baik, terawat dan memiliki gaya yang menjadi ciri khasnya. Berdasarkan ciri-ciri maskulinitas itu, tokoh Master Ip telah tampilkan diri sebagai tokoh maskulin melalui tindakannya ketika menghadapi para preman tersebut hingga ia berhasil mengalahkan para preman itu semua.

Melalui aksi itu, tokoh Master Ip ditampilkan lebih kuat dari pada para preman tersebut karena ia mampu melawan para preman itu dengan berbagai alat yang tajam maupun balok kayu yang mereka miliki. Dalam perseteruan itu tokoh

Master Ip tidak takut, melainkan ia melawan semua preman itu dengan berbagai pukulan yang mampu melumpuhkan semua pergerakan para preman tersebut. Jadi, karakter yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip itu merupakan salah satu bentuk karakter maskulinitas dalam ranah elemen appearance.

Pada narasi film di durasi 01:03:23-01:05:12 menit, menceritakan tokoh

Master Ip yang mendapatkan serangan dari orang asing secara tiba-tiba di dalam lift rumah sakit. Orang asing itu merupakan utusan dari Frankie yang berniat menyingkirkan tokoh Master Ip. Hal ini dapat dilihat pada data dialog berikut:

Gambar 4.4 (a).perlawanan Master Ip terhadap orang asing yang menyerang

62

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.4 (b). Master Ip menyuruh orang asing itu pergi

Data Dialog 4:

叶师父 : 走。

Yè shīfu : Zǒu.

Master Ip : Keluar. (Ip Man 3, 2015. 01:03:23-01:05:12)

Berdasarkan data dialog diatas, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh yang berkarakter kuat dalam arti memiliki kondisi fisik yag sehat dan terawat. Hal itu terbukti ketika tokoh Master Ip melawan tokoh orang asing tersebut sehingga merasa kesakitan ketika mendapatkan pukulan dan tendangan. Ini terlihat ketika tokoh Master Ip menyuruh orang asing tersebut pergi seperti pada kutipan data dialog “走” yang berarti “keluar”. Pada kutipan data dialog ini, dapat dipahami bahwa tokoh Master Ip mengusir tokoh orang asing itu ketika orang asing tersebut tidak berdaya lagi untuk menyerang dan mengalahkan tokoh Master Ip.

Berdasarkan data dialog empat ini juga menunjukkan bahwa tokoh Master Ip sebagai laki-laki yang memiliki fisik terawat dan sehat. Hal ini terlihat dari sikap tenangnya ketika melawan orang asing melalui bela diri yang ia kuasai.

Ketika pertarungan itu berlangsung, Master Ip hanya menggunakan tangan kosong begitu juga dengan lawannya. Kekuatan di dalam pertarungan itu seimbang karena sama-sama menguasai belah diri. Walaupun memiliki kekuatan

63

Universitas Sumatera Utara

yang hampir sama, tetapi tokoh Master Ip yang lebih mendominasi dalam suasana pertarungan tersebut. Hingga tidak jarang tokoh Master Ip mendapatkan pukulan dalam perkelahian tersebut dan ia selalu membalikkan atau membalaskan pukulan itu dengan dua kali lipat kepada lawannya tersebut. Pada akhir pertarungan itu tokoh Master Ip berhasil mengalahkan orang asing tersebut hingga sulit bangkit untuk berdiri ditempat. Melalui tindakan tokoh Master Ip ini, terlihat bahwa tokoh

Master Ip itu lebih kuat dari lawannya. Hal ini juga dibuktikan dengan aksi yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ketika lebih mendominasi suasana pertarungan tersebut dari pada orang asing itu.

Gambaran karakter yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut didukung oleh pendapat Tuncay (dalam harahap 2019:20), yang mengatakan bahwa Appearance atau penampilan luar adalah suatu tampilan fisik yang menjadi bagian dari maskulinitas. Laki-laki digambarkan berada dalam kondisi baik, terawat dan memiliki gaya yang menjadi ciri khasnya. Kuat adalah bentuk kemampuan atau kelebihan seseorang yang dimiliki untuk menghadapi situasi tertentu. Kuat juga dapat dianggap sebagai kemampuan yang kokoh, teguh, daya lebih unggul dari lainnya. Ciri-ciri khas maskulinitas itu telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip di pada data dialog empat diatas sebagaimana tokoh Master Ip adalah tokoh yang kuat sebagaimana laki-laki yang memiliki kondisi fisik yang sehat dan terawat. Hal itu terbukti ketika Master Ip mampu mengalahkan utusan tokoh Frankie yang ternyata salah satu orang ahli dalam bela diri dengan menggunakan tangan kosong dan ahli bela diri yang tela ia kuasai. Jadi, karakter

64

Universitas Sumatera Utara

yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip pada data dialog ialah karakter maskulin berdasarkan bentuk apperance atau tampilan luar maskulinitas.

4.2.1.2 Love atu Family

Love atau familyadalah cinta dan keluarga yang merupakan bagian elemen kedua maskulinitas. Cinta adalah sebuah bentuk kasih sayang yang dimiliki oleh seseorang dan diekspresikan kepada pasangannya. Keluarga adalah sebuah hubungan yang memiliki keterikatan antara suami, istri dan anak. Dalam hubungan itu saling mengekspresikan kasih untuk saling mengasihi.

Pada narasi film durasi 00:07:35 menit, menceritakan suasana makan malam keluarga tokoh Master Ip yang harmonis. Tokoh Master Ip menunjukkan sikap yang bahagia ketika ia bersama keluarganya. Hal ini, dapat dilihat pada data dialog dibawah ini:

Gambar 4.5 Master Ip memberi lauk di piring istrinya Wing Sing

Data Dialog 5:

咏成 : 张峰,吃多点,不用害羞。吃多阿。 叶问师父 :吃吧,张峰。 阿正 :不用客气,吃吧。 叶问师父 :吃多点。。。老婆,今天的鱼很新鲜。

Yǒng chéng : Zhāng fēng, chī duō diǎn, bùyòng hàixiū. Chī duō ā. Yè wèn shīfu : Chī ba, zhāng fēng. Ā zhèng : Bùyòng kèqì, chī ba.

65

Universitas Sumatera Utara

Yè wèn shīfu : Chī duō diǎn... Lǎopó, jīntiān de yú hěn xīnxiān.

Wing Sing : Cheung Fong, makan yang banyak, jangan malu-malu. Makan yang banyak. Master Ip : ya Cheung Fong. Ah Ching : jangan sungkan, makanlah. Master Ip : makan yang banyak.... Sayang, ikannya sangat lezat. (Ip Man 3, 2015. 00.07.35)

Pada kutipan data dialog ini, tokoh Master Ip menyuruh anaknya Ah Ching dan Cheung Fong untuk makan yang banyak. Selain itu, Master Ip juga memberikan lauk tambahan dipiring istrinya Wing Sing. Ia sangat perhatian kepada istri dan anaknya. Perhatian itu dalam bentuk memberi lauk pauk dan menyuruh untuk makan lebih banyak. Melalui tindakan Master Ip tersebut, ia telah menunjukkan perhatian seorang ayah kepada anak dan perhatian seorang suami kepada istri. Dengan data diatas, tokoh utama telah menggambarkan karakter seorang ayah dan suami. Karakter tersebut ia perlihatkan ketika Master Ip melihat Ah Ching, Cheung Fong dan istrinya belum memulai memakan makanan yang telah disajikan. lalu ia mengambil lauk untuk ia berikan di piring sang istri sekaligus memuji makanan tersebut enak dan memberikan kepada istrinya sebelum dirinya sendiri mulai makan.

Bentuk perhatian tokoh Master Ip itu terlihat dari kalimat yang ia ucapakan kepada istri dan anaknya. Hal ini terbukti pada kutipan dialog “吃多点”, yang berarti “makan yang banyak”. Kalimat ini ia tunjukkan tunjukkan kepada anaknya

Ah Ching dan Cheung Fong. Meskipun Cheung Fong bukan anaknya dan hanya sebagai tamu, tetapi ia perhatikan dan ia anggap anaknya sendiri. Sedangkan kutipan data dialog “老婆,今天的鱼很新鲜”, yang berarti “Sayang, ikannya sangat lezat”. Pada dialog ini tokoh Master Ip tunjukkan kepada istrinya Wing

66

Universitas Sumatera Utara

Sing. Dalam kalimat itu bisa dilihat ia mengucapkan dengan penuh kasih sayang.

Dan itu sebagai bukti bahwa tokoh Master Ip peduli kepada keluarganya lebih dari apapun bahkan dari dirinya sendiri. Perhatian dan kasih sayang yang diekspresikan oleh tokoh Master Ip tersebut merupakan bagian dari maskulinitas dalam bentuk love atau family.

Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Tuncay (Harahap 2019: 20) yang mengatakan bahwa love atau family adalah sebuah kasih yang diekspresikan kepada pasangan. Tapi ketika dalam pernikahan dan ditambah memiliki anak, maka laki-laki akan mengubah ekspresi kasih kepada anak karena laki-laki suka merawat anak. Berdasarkan pendapat tersebut, tokoh Master Ip telah tampilkan bentuk karakter maskulin lainnya yaitu dalam bentuk love atau family. Love yang berarti cinta atau kasih terhadap keluarga atau pasangannya, sedangkan family adalah suatu kelompok orang dengan melibatkan hubungan yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, istri dan anak. Di dalam love atau family, laki-laki setelah menikah pasti menunjukkan kasih sayang yang berbeda terhadap anak dan pasangannya. Hal ini merupakan bentuk karakter maskulinitas dalam ranah love atau family.

Dalam narasi film durasi 00:16:35 menit, menceritakan tokoh Master Ip menjemput anaknya Ah Ching dari sekolah dasar Chi. Setelah bersama anaknya ia langsung bercekraman dengan anaknya Ah Ching sambil memegang tangan. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah:

67

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.6 Master Ip menggandeng tangan anaknya Ah Ching

Data Dialog 6:

叶问师父 :今天在学校了什么? 阿正 :数学。 叶问师父 :数学? 阿正 :中文, 英文。 叶问师父 :学了这么多东西? 阿正 :应该没其他了。 叶问师父 :你乖不乖? 阿正 :乖。

Yè wèn shīfu : Jīntiān zài xuéxiàole shénme? Ā zhèng : Shùxué. Yè wèn shīfu : Shùxué? Ā zhèng : Zhōngwén, yīngwén. Yè wèn shīfu : Xuéle zhème duō dōngxī? Ā zhèng : Yīnggāi méi qítāle. Yè wèn shīfu : Nǐ guāi bù guāi? Ā zhèng : Guāi.

Master Ip : Apa yang kau pelajari hari ini? Ah Ching : Matematika. Master I : Matematika? Ah Ching : Bahasa Mandarin dan Inggris. Master Ip : Apa yang kau lakukan? Ah Ching : Itu saja. Master Ip : Kau tidak nakal? Ah Ching : Ya. (Ip Man 3, 2015.00:16:35)

Berdasarkan kutipan data dialog diatas, tokoh utama digambarkan sebagai karakter laki-laki yang perhatian. Perhatian itu adalah perhatian seorang ayah kepada anaknya. Hal ini terlihat ketika tokoh Master Ip sedang berinteraksi kepada anaknya Ah Ching, dengan memegang tangan Ah Ching sambil berjalan

68

Universitas Sumatera Utara

dan memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai pelajaran sekolah untuk mengisi suasana diantara mereka. Tindakan tokoh Master Ip perlihatkan pada kutipan data diatas adalah salah satu bentuk perhatian sayang layaknya seorang ayah berikan kepada anaknya. Disetiap pertanyan yang diberikan oleh tokoh

Master Ip terlihat bahwa ia perlu mengetahui segala aktivitas anaknya disekolah pada hari itu. Seperti yang tampak dalam pertanyaan data dialog “今天在学校了什

么?” yang artinya “Apa yang kau pelajari hari ini?”. Dengan pertanyaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip adalah seorang penyayang terhadap keluarganya terkhusus anaknya. Tindakan dan ekspresi yang ditampilkan oleh toko Master Ip ini merupakan tindakan alamiah seorang laki-laki yang maskulin ketika telah membentuk sebuah keluarga dan memiliki anak.

Pada data dialog di atas, ditampilkan tokoh Master Ip sebagai laki-laki yang penuh perhatian dan penyayang keluarganya. Hat itu terlihat ketika ia bersama anaknya Ah Ching. Karakter kasih yang ia ekspresikan kepada keluarganya merupakan love atau family.Tindakan dan ekspresi tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Tuncay (Harahap 2019:20), mengungkapkan bahwa love atau family sebuah kasih yang ekspresikan kepada pasangan. Namun, ketika pernikahan sudah terjadi dan memiliki anak, laki-laki akan mengubah ekspresinya kepada anak karena laki-laki lebih suka merawat anak. Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan ekspresi penyayang terhadap keluarganya dan ekspresi tersebut merupakan salah satu bentuk karakter maskulinitas ketika sudah membentuk keluarga. Jadi, bentuk kasih sayang tokoh Master Ip terhadap

69

Universitas Sumatera Utara

keluarganya terutama terhadap anaknya ialah tindakan dan ekspresi love and family, dan ini merupakan bagian dari bentuk karakter maskulinitas.

Pada narasi film di durasi 00:55:30 menit, menceritakan tokoh Master Ip dan anaknya Ah Ching pulang ke rumah. Setelah tokoh Master Ip menyelamatkan anaknya dan siswa lainnya dari tangan para preman. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog berikut:

Gambar 4.7 Master Ip meminta maaf kepada Istrinya Wing Sing

Data Dialog 7:

阿正 : 妈妈。。。妈妈! 永成 :阿正! 叶问师父 :刚刚学校出了意外。。。阿正被坏人抓了。对不起,永成。 是我不对。我错。是我不对。往后不会再发生, 好吗?

Ā zhèng : Māmā.... Māmā! Yǒng chéng : Ā zhèng! Yè wèn shīfu : Gānggāng xuéxiào chūle yìwài... Ā zhèng bèi huàirén zhuāle. Duìbùqǐ, yǒng chéng. Shì wǒ bùduì. Wǒ cuò. Shì wǒ bùduì. Wǎng hòu bù huì zài fāshēng, hǎo ma?

Ah Ching : Mama.... mama! Wing Sing : Ah Ching! Master Ip :Ada masalah di sekolah... mereka menculik Ah Ching. Maafkan aku, Wing Sing. Ini salah ku.... aku salah. Ini salah ku. Ini tidak akan terjadi lagi, oke? (Ip Man 3, 2015.00:55:30)

Berdasarkan kutipan dialog ini, digambarkan bahwa tokoh Master Ip memiliki perasaan sayang kepada keluarganya. Hal ini terlihat ketika ia melihat

70

Universitas Sumatera Utara

istri dan anaknya yang saling berpelukan. Melihat interaksi istri dan anaknya ia menunjukkan rasa penyesalan. Rasa penyesalan dan sayangnya itu terbukti pada kutipan dialog “对不起,永成。是我不对。我错。是我不对。往后不会再发生,

好吗?” yang berarti “Maafkan aku, Wing Sing. Ini salah ku.... aku salah. Ini salah ku. Ini tidak akan terjadi lagi, oke?”. Pada kutipan dialog ini, dapat diinterpretasikan bahwa ada rasa penyesalan yang ia tunjukkan kepada istrinya

Wing Sing karena telah membuat istrinya menangis dan khawatir. Selain itu, ia mengucapkan kutipan tersebut sambil mengelus kepala anaknya Ah Ching yang berada dalam pelukan istrinya Wing Sing. Interaksi dan ekspresi tokoh Master Ip itu merupakan bentuk kasih sayang ia tunjukkan kepada keluarganya.

Ketika ia mengucapkan maaf tersebut, ia juga menerima tamparan dari istrinya Wing Sing karena emosi dan rasa khawatir yang tidak terkendali. Namun, tokoh Master Ip tidak marah atau membalas kembali tamparan istrinya tersebut.

Melainkan ia meminta maaf berkali-kali dan meraih tangan istrinya untuk ia genggam sambil mengelus tangan istrinya itu dengan ekspresi penyesalan dan kasih sayang. Tindakan dan ekpresi yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut merupakan salah satu bentuk karakter maskulinitas dalam ranah love atau family. Sebagaimana love atau family ia tunjukkan ketika ia mengucapkan maaf kepada sang istri dengan ekspresi wajah penuh sesal. Dengan ekspresi tersebut tokoh Master Ip telah menunjukkan bahwa ia sangat menyayangi keluarganya lebih dari apapun. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai bentuk maskulinitas love atau family karena tokoh Master Ip sendiri telah membuktikan melalui ekspresi dan tindakan pada kutipan dialog diatas.

71

Universitas Sumatera Utara

Karakter yang ditampilkan tokoh Master Ip pada data dialog ini juga didukung oleh Tuncay (dalam Harahap 2019:20), mengatakan bahwa love atau family adalah suatu bentuk kasih yang diekspresikan kepada pasangan. Namun, ketika pernikahan sudah terjadi dan memiliki anak, laki-laki akan mengubah ekspresinya kepada anak karena laki-laki lebih suka merawat anak. Love adalah cinta yang berarti rasa kasih yang dituangkan dalam bentuk perasaan sayang terhadap orang tertentu. Family adalah keluarga yang berarti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Berdasarkan pendapat Tuncay tersebut, tokoh Master Ip telah tampilkan dirinya sebagai karakter maskulin yang memiliki rasa kasih sayang terhadap keluarganya dan hal ini merupakan bagian dari karakter maskulinitas yaitu dengan bentuk love atau family. Sebagaimana bentuk ekpresi tersebut bagian dari karakter maskulin yang merupakan ciri khas maskulinitas.

4.2.1.3 Leadership atau Respect

Leadership atau respect adalah sikap kepemimpinan dan rasa hormat yang dimiliki dalam diri seorang laki-laki. Leadership merupakan sikap kepemimpinan dalam lingkungan sosial maupun dalam lingkungan keluarga. Respect merupakan rasa hormat yang dimiliki oleh seorang laki-laki terhadap lingkungan sosial.

Pada narasi film di durasi 00:06: 33 menit, menceritakan tokoh Master Ip dihubungi oleh pihak sekolah dasar Chi karena anaknya Ah Ching membuat masalah. Master Ip datang kesekolah itu tetapi ia datang terlambat. Hal ini terdapat pada kutipan data dialog dibawah ini:

72

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.8 Master Ip berbicara tegas pada anaknya

Data Dialog 8:

叶师父 :不好意思,不好意思。黄老师,不好意思。 黄老师 :叶师父。 叶师父 :因为我武馆有些事情要处理。所以迟到了。让我看看。 阿正,发生什么事? 黄老师 :其实两个小朋友都有错。所以我先想请家长来了解一下。 叶师父 :对的,小朋友的家长来了吗?因为我要跟他道歉。 永成 :他就跟你一样迟到。 叶师父 :迟到不要紧,工作要紧。

Yè shīfu : Bù hǎoyìsi, bù hǎoyìsi. Huáng lǎoshī, bù hǎoyìsi. Huáng lǎoshī : Yè shīfu. Yè shīfu : Yīnwèi wǒ wǔ guǎn yǒuxiē shìqíng yào chǔlǐ. Suǒyǐ chídàole. Ràng wǒ kàn kàn. Ā zhèng, fāshēng shénme shì? Huáng lǎoshī : Qíshí liǎng gè xiǎopéngyǒu dōu yǒu cuò. Suǒyǐ wǒ xiān xiǎng qǐng jiāzhǎng lái liǎo jiè yīxià. Yè shīfu : Duì de, xiǎopéngyǒu de jiāzhǎng láile ma? Yīnwèi wǒ yào gēn tā dàoqiàn. Yǒng chéng : Tā jiù gēn nǐ yīyàng chídào. Yè shīfu : Chídào bùyàojǐn, gōngzuò yàojǐn.

Master Ip : maaf, maaf. Maaf aku terlambat. Guru Wong : Master Ip Man. Master Ip : aku sibuk di sekolah kung fu.... jadi aku datang terlambat. Biar ku lihat. Ah Ching,apa yang terjadi? Guru Wong : sebenarnya mereka berdua bersalah.... jadi aku mengundang orang tua untuk membicarakan ini. Master Ip : ah ya, apa orang tuanya sudah datang? Karena aku ingin minta maaf. Wing Sing : mereka sama seperti mu, selalu terlambat. Master Ip : mereka pasti sedang sibuk jadi tidak bisa datang. (Ip Man 3, 2015. 00:06: 33)

Pada data dialog diatas, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai laki-laki yang berjiwa kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat ketika ia langsung meminta maaf atas

73

Universitas Sumatera Utara

kedatangannya yang terlambat kepada guru disekolah tersebut. dan ketika ia bertanya kepada anaknya dengan tegas mengenai masalah yang telah diperbuat.

Hal ini terbukti pada data kutipn dialog “不好意思,不好意思。” yang berarti

“maaf, maaf”, “阿正,发生什么事?” yang berarti “Ah Ching,apa yang terjadi?”.

Kutipan data dialog ini membuktikan bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh yang memiliki sikap jiwa kepemimpinan dan rasa hormat. Hal itu terbukti ketika ia datang kesekolah dasar Chi, ia langsung memberi salam kepada guru dengan membentuk kepalan tangan didepan dadanya. Tindakan ini membuktikan bahwa tokoh Master Ip memiliki wawasan etika budaya yang tinggi dan hal ini merupakan tindakan layaknya pemimpin. Sebagaimana ia menunjukkan respect atau rasa hormat kepada guru Wong meskipun guru tersebut masih lebih mudah dari usianya.

Selain itu, Master Ip juga menunjukkan sikap jiwa kepemimpinan ketika ia bertanya kepada anaknya Ah Ching yang telah berulah. Terbukti pada dialog “阿

正,发生什么事?” yang berarti “Ah Ching,apa yang terjadi?”. Pada dialog ini, tokoh Master Ip mengucapkannya dengan intonasi suara yang tegas, dan ia tidak membela anaknya Ah Ching walaupun anaknya itu mendapatkan luka diwajah.

Melalui tindakan tokoh Master Ip tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa ia memiliki karakter maskulin yang respek dan pemimpin. Selain itu, ketika ia mengetahui bahwa orang tua Cheung Fong belum datang merupakan siswa yang terlibat masalah dengan anaknya, ia juga memakluminya atas ketidakhadiran orang tua anak tersebut. Tindakan yang diekspresikan oleh tokoh Master Ip ini merupakan sikap seorang laki-laki yang penuh toleransi dan memahami, karena ia

74

Universitas Sumatera Utara

berpikir secara terbuka dan menerima keadaan. Sikap yang tampilkan oleh Master

Ip itu merupakan bagian dari karakter maskulinitas yang ketiga.

Gambaran karakter maskulinitas tersebut ialah leadership atau respect.

Berdasarkan tindakan yang diperlihatkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Tuncay (dalam Harahap 2019:20), mengatakan bahwa leadership atau respect merupakan karakteristik lainnya yang digunakan untuk melihat maskulinitas dalam diri seorang laki-laki yaitu dengan kepemimpinan dan rasa hormat yang dimilikinya. Leadership adalah kepemimpinan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sikap yang mampu memimpin dalam suatu kelompok atau pada saat tertentu. Respect adalah rasa hormat. Hormat merupakan suatu perbuatan yang baik atau menghargai. Berdasarkan pendapat ini tokoh Master Ip telah tampilkan tindakan kepemimpinan dan hormat melalui interaksi terhadap guru sekolah dasr Chi dan anaknya. Sebagaimana tokoh Master Ip merupakan seorang laki-laki yang memiliki karakter kepemimpinan dan rasa hormat yang tinggi melalui tindakan dan cara menanggapi masalah yang disampaikan oleh guru

Wong. Tindakan dan sikap yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut ialah bentuk karakter maskulinitas dalam ranah leadership atau respect.

Dalam durasi film berdurasi 00:09:00 menit, tokoh Master Ip mengundang

Cheung Fong untuk makan malam di rumahnya. Hal itu dilakukan oleh Master Ip sebagai ucapan minta maaf atas perilaku anaknya Ah Ching, sekaligus menjalin tali persaudaraan. Hal ini terdapat pada data dialog berikut:

75

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.9 Master Ip meminta maaf kepada Tuan Cheung

Data Dialog 9:

张峰 : 叶正,对不起。 叶正 : 张峰,对不起。 叶师父 : 两个人握握手。以后就是好朋友。麻烦你走一趟了。不好 意思,张先生。 张先生 : 叶师父,幸会。

Zhāng fēng : Yè zhèng, duìbùqǐ. Yè zhèng : Zhāng fēng, duìbùqǐ. Yè shīfu : Liǎng gèrén wò wòshǒu. Yǐhòu jiùshì hǎo péngyǒu. Máfan nǐ zǒu yī tàngle. Bù hǎoyìsi, zhāng xiānshēng. Zhāng xiānshēng : Yè shīfu, xìng huì.

Cheung Fong : Ip Ching, maaf. Ip Ching : Cheung Fong, maaf. Master Ip : Sekarang berjabat tangan. Sekarang kalian menjadi teman baik... ini sangat memalukan. Aku minta maaf Tn. Cheung. Tuan Cheung : Master Ye, senang bertemu dengan mu. (Ip Man 3, 2015.00:09:00)

Berdasarkan kutipan data dialog diatas, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai laki-laki yang memiliki sikap rasa hormat dan tegas. Hal ini terlihat pada data dialog “麻烦你走一趟了。不好意思,张先生。” yang berarti “ini sangat memalukan. Aku minta maaf Tn. Cheung”. Pada kutipan data dialog ini, telah membuktikan bahwa tokoh Master Ip bertindak layaknya laki-laki yang berkarakter maskulin. Hal ini terlihat ketika ia mengulurkan tangannya terlebih dahulu kepada tuan Cheung yang merupakan orang tua Cheung Fong. Tindakan

76

Universitas Sumatera Utara

ini merupakan bukti bahwa tokoh Master Ip bertindak menghormati orang lain.

Tindakan itu juga sebagai bukti bahwa tokoh Master Ip memiliki rasa hormat yang tinggi dan berjiwa kepemimpinan. Terbukti dari setiap interaksi yang ia tampilkan pada data dialog diatas, sebagaimana ia yang memiliki etika budaya yang baik yaitu dengan mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk minta maaf sebagai respon yang positif dalam menanggapi masalah terhadap anak mereka dan menjalin hubungan yang baik dengan tuan Cheung tersebut.

Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip tersebut dapat diinterpretasikan bahwa ia berkarakter maskulin yaitu dalam bentuk bersikap hormat dan berjiwa pemimpin. Hal ini telah ia tampilkan secara tidak langsung melalui tindakannya terhadap tuan Cheung melalui uluran tangan dan sikap rasa malu yang disampaikan olehnya. Uluran tangan dapat diartikan sebagai perbuatan yang sopan dan perbuatan ini merupakan bagian dari rasa hormat. Rasa malu yang ia sampaikan merupakan bentuk sikap mengaku bahwa ia salah atas perbuatan anaknya Ah Ching. Tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan terpuji, dan tindakan ini merupakan tindakan layaknya seorang pemimpin karena ia menunjukkan sikap yang tidak harus membela pihak benar dan yang salah.

Karakter yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip merupakan karakter laki- laki maskulin berjiwa kepemimpinan dan memiliki rasa hormat yang baik, sebagaimana karakter tersebut merupakan salah satu karakter maskulinitas.

Karakter ini dikenal dengan elemen karakter leadership atau respect. Sesuai tindakan yang telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip pada scene dan data dialog diatas, hal ini juga didukung oleh pendapat Tuncay (dalam harahap 2019: 20),

77

Universitas Sumatera Utara

mengatakan bahwa leadership atau respect merupakan karakteristik lainnya yang digunakan untuk melihat maskulinitas dalam diri seorang laki-laki yaitu dengan kepemimpinan dan rasa hormat yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat tersebut, tokoh Master Ip telah tampilkan dirinya memiliki karakter maskulinitas yang bertindak pemimpin dan rasa hormat yang tinggi. Sikap ini merupakan elemen maskulinitas yang ketiga dalam ranah leadership atau respect. Sebagaimana leadership yang berarti kepemimpinan sedangkan respect yang berarti memiliki rasa hormat.

Pada bagian narasi film berdurasi 00:36:35 menit, menceritakan tokoh

Master Ip, tokoh Master Tin dan Sersan Po berkumpul bersama didalam satu ruangan. Mereka membahas perbuatan para preman yang telah menimbulkan keributan dilingkungan tersebut sehingga masyarakat jadi resah dan takut. Hal ini terlihat pada kutipan dialog dibawah ini:

Gambar 4.10 Master Ip berbicara tegas kepada Sersan Po tentang keadilan

Data Dialog 10:

波警官 :那又怎样?那又怎样?叶师父你很能打,但你不是神仙。 改变不了这个世界。你在学校日守夜守有佝用。。。可以 坚持多久?你早知道香港是洋人统治的地方。 叶师父 :社会是不公平。但是道德面前应该人人平等。时势为天 子未必贵也穷为匹夫,夫必贱也这还是有钱人的世界。。。 亦不是有权人的世界。。。而是有心人的世界。你有否为 孩子们向过?我们所做的一切。。。孩子们是看到的。我

78

Universitas Sumatera Utara

们应为孩子们作好榜样。我们所做的一切。。。不是为了 眼前是为了将来。

Bō jǐngguān : Nà yòu zěnyàng? Nà yòu zěnyàng? Yè shīfu nǐ hěn néng dǎ, dàn nǐ bùshì shénxiān. Gǎibiàn bùliǎo zhège shìjiè. Nǐ zài xuéxiào rì shǒuyè shǒu yǒu gōu yòng... Kěyǐ jiānchí duōjiǔ? Nǐ zǎo zhīdào xiānggǎng shì yángrén tǒngzhì dì dìfāng. Yè shīfu : Shèhuì shì bù gōngpíng. Dànshì dàodé miànqián yīnggāi rén rén píngděng. Shíshì wéi tiānzǐ wèibì guì yě qióng wèi pǐfū, fū bì jiàn yě zhè háishì yǒu qián rén de shìjiè... Yì bùshì yǒu quán rén de shìjiè... Ér shì yǒuxīnrén de shìjiè. Nǐ yǒu fǒu wèi háizimen xiàngguò? Wǒmen suǒ zuò de yīqiè... Háizimen shì kàn dào de. Wǒmen yīng wèi háizimen zuò hǎo bǎngyàng. Wǒmen suǒ zuò de yīqiè... Bùshì wèile yǎnqián shì wèile jiānglái.

Sersan Po : Apa lagi yang bisa ku lakukan? Apa lagi yang bisa ku lakukan?Master Ip, kamu petarung, bukan dewa. Sudah terlambat. Kau menjaga sekolah siang dan malam... tapi untuk berapa lama? Kau tahu iblis yang menguasai Hongkong. Master Ip : Dunia memang tidak adil. Tapi standar moral diterapkan merata. Penguasa tidak selalu orang yang unggul, dan yang dikuasai tidak selalu rendahan. Dunia tidak milik orang kaya... atau orang yang berkuasa... tetapi untuk orang-orang dengan hati yang murni. Apa kau memikirkan anak-anak? Semua yang kita lakukan... mereka sedang melihatnya. Kita perlu menjadi panutan yang baik. Semua yang kita lakukan... tidak untuk hari ini... tapi untuk esok. (Ip Man 3, 2015. 00:36:35)

Pada data dialog ini, dapat dilihat bahwa tokoh Master Ip bertindak layaknya seorang pemimpin yang bijak dan memiliki rasa hormat yang tinggi.

Tampilan karakter ini terlihat pada kutipan data dialog “社会是不公平。但是道

德面前应该人人平等” yang berarti “Dunia memang tidak adil. Tapi standar moral diterapkan merata”. Melalui kutipan data dialog ini, dapat diketahui bahwa tokoh Master Ip berkarakter maskulin yaitu tegas dan berkepemimpinan. Terbukti dari tindakan yang ia tampilkan melalui perkataannya bahwa keadilan yang telah diterapkan harus dilaksanakan. Dan hal ini juga ia tunjukkan terhadap tokoh

Sersan Po yang tidak menanggapi masalah yang terjadi. Hingga ia menuntut

79

Universitas Sumatera Utara

kepada tokoh Sersan Po agar masalah yang telah dibuat oleh para preman tersebut segera ditangani. Perkataan tokoh Master Ip tersebut membuat tokoh Sersan Po gelisah sehingga tokoh Sersan Po berkata bahwa hal itu telah terlambat dan tidak sanggup menangani karena atasan kepolisian tempat ia kerja ternyata bekerja sama dengan bos besar tokoh Ma King Sang.

Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip merupakan bagian dari karakter kepemimpinan atau leadership. Hal itu terlihat ketika ia berbicara bersama tokoh Sersan Po. Selain itu, ia juga memberikan respon positif terhadap permasalahan yang tengah mereka bicarakan sehinggga tokoh Sersan Po sendiri tidak mampu untuk menjawab setiap perkataan tokoh Master Ip. Tindakan dan aksi tokoh Master Ip yang ditampilkan yaitu karakter maskulinitas dalam ranah kepemimpinan dan rasa hormat yang merupakan salah satu ciri khas karakter maskulinitas. Hal ini juga didukung oleh pendapat Tuncay (dalam Harahap

2019:20), yang mengatakan bahwa leadership atau respect merupakan karakteristik lainnya yang digunakan untuk melihat maskulinitas dalam diri seorang laki-laki yaitu dengan kepemimpinan dan rasa hormat yang dimilikinya.

Pada pendapat Tuncay ini, tokoh Master Ip telah tampilkan dirinya yang karakter kepemimpinan dan rasa hormat. Jadi, kepemimpinan dapat diartikan sebagai perilaku yang mampu menjadi pedoman yang baik dan mampu mengayomi sekitarnya dengan bijak. Hal itu dapat dilihat pada aksi dan tindakanya dengan menunjukkan ketegasannya serta rasa dominan suasana disekitarnya dan itu merupakan ciri khas leadership atau respect berdasarkan bagian dari karakter maskulinitas.

80

Universitas Sumatera Utara

4.2.1.4 Women atau Sex

Women atau Sex merupakan elemen terakhir dari kelima elemen maskulinitas Tuncay (dalam Harahap 2019: 20). Women yang berarti perempuan, sedangkan sex merupakan hasrat yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan sebagai perbedaan gender.

Dalam narasi film berdurasi 00:56:21-00:57:47 menit, menceritakan tokoh

Master Ip menggenggam tangan istrinya Wing Sing yang sedang berdiri dihadapannya. Tokoh Master Ip menatap dan memberi senyuman kepada istrinya.

Hal ini terlihat pada data dialog dibawah ini:

Gambar 4.11 (a). Master Ip memegang tangan istrinya Wing Sing

Gambar 4.11 (b). Master Ip memeluk istrinya Wing Sing Data Dialog 11:

叶师父 :都是我不好。 不要哭了。 咏成 :老公,我很害怕。 叶师父 :没事了。 咏成 :我可能有事。 叶师父 :什么事? 咏成 : 医生说。。。 我可能有。。。有癌症。

81

Universitas Sumatera Utara

Yè shīfu : Dōu shì wǒ bù hǎo. Bùyào kūle. Yǒng chéng : Lǎogōng, wǒ hěn hàipà. Yè shīfu : Méishìle. Yǒng chéng : Wǒ kěnéng yǒushì. Yè shīfu : Shénme shì? Yǒng chéng : Yīshēng shuō... Wǒ kěnéng yǒu... Yǒu áizhèng.

Master Ip : itu semua salahku. Jangan menangis. Wing Sing : sayang, aku sangat takut. Master Ip : semuanya baik-baik saja sekarang. Wing Sing : tapi mungkin aku tidak. Master Ip : apa maksudmu? Wing Sing : dokter mengatakan... aku mungkin...mengidap kanker. (Ip Man 3, 2015.00:56:21)

Berdasarkan data monolog diatas, tokoh Master Ip digambarkan memiliki daya tarik pada perempuan atau terhadap lawan jenisnya. Hal ini terlihat pada kutipan monolog “ 不要 哭 了 ” yang berarti “Jangan menangis”. Seperti yang terlihat pada dialog sebelas ini, terlihat tokoh Master Ip menghibur istrinya sambil memeluk dan mengelus kepala istrinya Wing Sing. Melalui tindakan tokoh Master

Ip ini, dapat disimpulkan bahwa ia tertarik terhadap lawan jenisnya. Sebagaimana laki-laki yang butuh perempuan sebagai pasangannya atau kekasih. Sikap yang ia tunjukkan tersebut merupakan salah satu bentuk sikap laki-laki yang normal.

Maka dari itu, tokoh Master Ip telah tampilkan rasa tertarik itu kepada istrinya sendiri dengan menggenggam tangan sebagai interaksi bentuk ketertarikkan.

Tindakan dan sikap yang terlihat pada tokoh utama tersebut merupakan karakter maskulinitas dengan melibatkan rasa emosinal terhadap lawan jenisnya.

Melalui interaksi tersebut ia telah menggambarkan karakter seorang laki- laki yang memiliki daya tarik terhadap perempuan. Rasa ketertarikan ini merupakan rasa romantisme yang bukan melalui ucapan melainkan dengan tindakan secara langsung. Seperti menggenggam tangan dan memberi tatapan

82

Universitas Sumatera Utara

yang mendalam adalah tindakan laki-laki yang romantis terhadap pasangannya.

Hal tersebut sebagai bukti bahwa karakter tokoh utama pada data ini memiliki perasaan emosional dan rasa tertarik terhadap pasangannya. Sebagaimana genggaman tangan laki-laki terhadap pasangan dapat diartikan sebagai rasa ketertarikan dan sayang sedangkan tatapan yang ia berikan sebagai hal romantisme kepada pasangannya untuk membuktikan ketulusan melalui pandangan mata. Sedangkan memeluk dapat diartika sebagai tindakan memberi kenyamanan dan melindungi kepada orang yang di sayang.

Sikap yang digambarkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Tuncay (dalam Harahap 2019:20), mengatakan bahwa women atau sex merupakan bagian maskulinitas. Yang menjelaskan bahwa semua yang dilakukan oleh laki-laki memiliki tujuan untuk menarik perhatian perempuan. Berdasarkan pendapat ini, sikap tokoh Master Ip berikan pada istrinya Wing Sing merupakan sikap yang menunjukkan bahwa ia memiliki rasa ketertarikan yang kuat dan romantis. Tujuan sikap itu juga untuk menarik perhatian perempuan. Sikap dan tindakan Master Ip tersebut merupakan karakter maskulinitas dalam ranah women atau sex. Women adalah perempuan. Perempuan adalah orang yang bersifat lemah lembut, cantik, mungil dan memiliki jenis yang berbeda dari laki-laki. sex adalah seksual. Seksual merupakan perbedaan bentuk jenis kelamin yang dimiliki laki- laki dan perempuan.

Selanjutnya, pada narasi film berdurasi 01:16:53-01:17:30 menit, menceritakan tokoh Master Ip dan istrinya Wing Sing yang sedang duduk dibangku antrian apotek sambil membaca koran. Tokoh Master Ip menunjukkan

83

Universitas Sumatera Utara

cerita yang lucu dari koran tersebut untuk menghibur istrinya. Hal ini terlihat pada data monolog dibawah ini:

Gambar 4.12 Master Ip sedang menceritakan cerita lucu kepada istrinya Wing Sing

Data Dialog 4.12:

叶师父 :老婆, 这个很有趣。 话说阿茂有一天跟朋友饮茶。 但人人也 在叹气说 :我们每一个都很怕老婆。 不相信吗?谁怕老 婆的, 就坐到一方。 所有人就低着头坐到一方。 剩下阿茂站 另一方。 然后大家就说道: 阿茂贞厉害, 不怕老婆。 那你猜 阿茂说什么? 阿茂说 对,我老婆说:人多的地方不要坐过去。 这个好笑吗? 咏成 : 那你怕不怕老婆? 叶师父 : 有时候。

Yè shīfu : Lǎopó, zhège hěn yǒuqù. Huàshuō ā mào yǒu yītiān gēn péngyǒu yǐn chá. Dàn rén rén yě zài tànqì shuō : Wǒmen měi yīgè dōu hěn pà lǎopó. Bù xiāngxìn ma? Shéi pà lǎopó de, jiùzuò dào yīfāng. Suǒyǒu rén jiù dīzhe tóu zuò dào yīfāng. Shèng xià ā mào zhàn lìng yīfāng. Ránhòu dàjiā jiù shuōdao: Ā mào zhēn lìhài, bùpà lǎopó. Nà nǐ cāi ā mào shuō shénme? Ā mào shuō duì, wǒ lǎopó shuō: Rén duō dì dìfāng bùyào zuò guòqù. Zhège hǎoxiào ma? Yǒng chéng : Nà nǐ pà bùpà lǎopó? Yè shīfu : Yǒu shíhòu.

Master Ip : Sayang, ini sangat konyol. Ini seperti lelucon tentang Ah Mo. Dia makan dengan teman-temannya. Dia bilang: kita semua dikuasai istri. Ingin buktinya? Jika istrimu adalah bos, duduklah disana. Semua pria menundukkan kepala. Hanya Mo yang tetap ditempatnya. Mereka bilang....Wow, kau pria sejati! Kau tahu apa yang dikatakan Mo? Dia mengatakan...istriku bilang padaku: jangan duduk ditempat ramai. Lucu, kan? Wing Sing : Apa kau takut pada istrimu? Master Ip : Terkadang. (Ip Man 3, 2015. 01:16:53-01:17:30)

84

Universitas Sumatera Utara

Pada data dialog ini, digambarkan tokoh Master Ip memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya yaitu terhadap istrinya Wing Sing. Hal ini terlihat melalui tindakannya yang menemani istrinya dengan memberi hiburan cerita lucu yang diketahuinya seperti pada kutipan data dialog “老婆, 这个很有

趣” yang berarti “Sayang, ini sangat konyol”. Berdasarkan kutipan data dialog ini dapat interpretasikan tokoh Master Ip telah membuktikan bahwa ia memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya yang tidak lain terhadap perempuan. Rasa ketertarikan itu dibuktikan dengan panggilan sayang pada istrinya dan memberi tahu cerita lucu untuk mengisi waktu luang bersama istrinya Wing Sing di apotek tersebut untuk mengantri.

Selain itu, tokoh Master Ip juga menunjukkan rasa ketertarikan terhadap istrinya melalui tatapan mata dan senyuman. Perbuatan ini merupakan perbuatan laki-laki yang memiliki rasa ketertarikkan terhadap lawan jenisnya atau terhadap pasangannya. Hal ini dapat dianggap sebagai sikap romantisme yang melibatkan emosional untuk menunjukkan rasa ketertarikkan. Tatapan mata dapat diartikan sebagai bentuk kasih sayang, rasa peduli, rasa ketertarikan dan rasa hormat kepada pasangannya sedangkan senyum dapat diartikan sebagai tindakan yang menunjukkan kasihnya dan kebahagiaanya kepada pasangannya. Tindakan ini merupakan bentuk romantisme dan bukti ketertarikkan. Ini membuktikan bahwa karakter tokoh Master Ip merupakan karakter laki-laki yang memiliki perasan emosional yang romantis terhadap pasangannya yaitu istrinya Wing Sing. Melalui tindakannya itu, ia telah menunjukkan bentuk romantisme dengan melibatkan rasa emosional yang dimiliki oleh seorang laki-laki untuk pasangannya. Karakter yang

85

Universitas Sumatera Utara

ditampilkan oleh tokoh Master Ip pada data ini merupakan karakter laki-laki yang memiliki rasa ketertarikan terhadap perempuan.

Tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh tokoh Master Ip ini didukung juga oleh pendapat Tuncay (dalam Harahap 2019:20), yang mengatakan bahwa women atau sex merupakan bagian maskulinitas. Yang menjelaskan bahwa semua yang dilakukan oleh laki-laki memiliki tujuan untuk menarik perhatian perempuan juga termasuk memperhatikan penampilan fisik. Pada pendapat ini, tokoh Master

Ip telah tampilkan rasa ketertarikan melalui tindakannya pada kutipan data dialog diatas yaitu memanggil istrinya sayang dan memberi tatapan yang menunjukkan bahwa ia sungguh tertarik terhadap istrinya Wing Sing. Tindakan ini merupakan salah satu bentuk bagian karakter maskulinitas yang melibatkan rasa emosional dalam bentuk women atau sex. Women adalah perempuan yang berciri khas seperti cantik, mungil, lemah lembut dan sebagainya. Sedangkan sex dapat diartikan sebagai perbedaan jenis kelamin atau seksual laki-laki dan perempuan.

Pada narasi film berdurasi 01:23:41-01:24:10 menit, menceritakan tokoh

Master Ip menjaga istrinya Wing Sing di rumah sakit. Tokoh Master Ip menunjukkan rasa cemas melihat keadaan istrinya. Hal ini terlihat pada data monolog dibawah ini:

Gambar 4.13 Master Ip menjaga istrinya yang sedang sakit

Data Dialog 4.13:

86

Universitas Sumatera Utara

叶师父 :怎么了?好点没有? 咏成 : 我们什么时候可以回家? 叶师父 :医生说最好留在医院.睡多一会。

Yè shīfu : Zěnmeliǎo? Hǎo diǎn méiyǒu? Yǒng chéng : Wǒmen shénme shíhòu kěyǐ huí jiā? Yè shīfu : Yīshēng shuō zuì hǎo liú zài yīyuàn. Shuì duō yī huǐ.

Master Ip :merasa lebih baik? Wing Sing : kapan kita bisa pulang? Master Ip : kata dokter lebih baik...bagimu tinggal disini. Kau perlu istrahat. (Ip Man 3, 2015. 01:23:41-01:24:10)

Pada data dialog ini, tokoh Master Ip digambarkan sebagai laki-laki yang memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Hal ini terbutki dari dari tindakan tokoh Master Ip ketika ia menjaga istrinya yang sedang sakit, sebagaimana tindakan rasa ketertarikan yang ia tunjukkan ialah dengan mengelus kepala istrinya. Ini juga dibutkikan dengan perhatian yang ia berikan pada istrinya seperti kutipan dialog “怎么了?好点没有?” yang berarti “merasa lebih baik?”.

Pertanyaan sederhana yang tampak pada dialog ini merupakan perhatian kecil yang menunjukkan rasa ketertarikan kepada pasangannya. Selain pertanyaan itu, tokoh Master

Ip juga menatap istrinya dengan tatapan kasih sayang diserati senyuman yang menyenangkan pasangannya. Melalui tindakan tokoh Master Ip dapat diinterpretasikan bahwa ia sebagai laki-laki maskulin memiliki rasa ketertarikkan terhadap lawan jenisnya atau perempuan.

Jika dikaitkan dengan pendapat Tuncay (dalam Harahap 2019:20), yang mengatakan bahwa women atau sex merupakan bagian maskulinitas. Yang menjelaskan bahwa semua yang dilakukan oleh laki-laki memiliki tujuan untuk menarik perhatian perempuan juga termasuk memperhatikan penampilan fisik.

Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan cara menarik

87

Universitas Sumatera Utara

perhatian perempuan melalui tatapan mata, mengelus kepala istrinya, dan senyum.

Tatapan mata dapat diartikan sebagai rasa tertarik terhadap suatu objek yang dapat menarik perhatian ataupun rasa tertarik dalam arti rasa kasih sayang terhadap pasangan sendiri. Mengelus kepala dapat diartikan sebagai bentuk kepedulian dan sayang terhadap orang yang dikasihi atau pasangan. Senyum dapat diartikan bentuk ekspresi bahagia ketika bersama pasangan, hal ini sebagai bukti rasa ketertarikan antara dua bela pihak yang menjalin hubungan kasih. Dengan tindakan ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan rasa romantisme terhadap pasangannya sebagaimana hal ini salah satu bentuk bagian karakter maskulinitas yang melibatkan rasa emosional dalam bentuk women atau sex. Women adalah perempuan yang berciri khas seperti cantik, mungil, lemah lembut dan sebagainya. Sedangkan sex dapat diartikan sebagai perbedaan jenis kelamin atau seksual laki-laki dan perempuan.

4.2.2 Karakter Maskulinitas Tokoh Utama Mempengaruhi Konflik

Kekuasaan Dalam Film Ip Man 3

Konflik adalah suatu proses yang terjadi antara dua belah pihak yang tidak sepemikiran atau sependapat, sehingga menimbulkan pertikaian yang rumit.

Kekuasaan adalah suatu hal yang mampu memberi pengaruh dan dianggap penting oleh pihak lain karena memiliki kedudukan yang lebih kuat dari pada pihak lainnya. Pada bab ini, penulis menganalisis karakter maskulinitas yang mempengaruhi konflik kekuasaaan dalam film Ip Man 3 dengan menggunakan teori Bourdieu yaitu struktur kekuasaaan. Karakter maskulinitas tokoh Master Ip

88

Universitas Sumatera Utara

terlihat kuat, berani dan berotot, sebagaimana telah ditemukan dalam elemen maskulinitas appearance.

Hal ini dibuktikan ketika ia melawan dan mengalahkan musuhnya dengan bela diri yang dikuasai, hingga musuhnya tidak berdaya untuk melawan lagi. Oleh karena itu, karakter tokoh Master Ip digambarkan sebagai tokoh yang memiliki kekuasaan dalam dunia bela diri, sehingga dapat mempengaruhi konflik kekuasaan dan menimbulkan berbagai masalah muncul satu persatu setelah ia menunjukkan kemampuan bela diri dan statusnya sebagai seorang master kungfu terbaik. Sejalan dengan itu, munculnya orang lain yang berkeinginan untuk mendapatkan posisi kedudukan Master Ip di perguruan Kung Fu. Hal itu semua merupakan konflik yang terjadi pada tokoh utama karena melibatkan kekuasaan yang ingin dicapai dan diperjuangkan. Struktur kekuasaan Bourdieu (dalam

Widodo, 2019: 10-14) terdiri dari modal, kelas, habitus, arena atau field, dan kekuasaan dan kekerasan. Struktur kekuasaan ini merupakan bentuk strategi untuk mempertahankan dan memperjuangkan posisi kedudukan dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaan.

4.2.2.1 Modal

Modal merupakan kepemilikan strategi, kemampuan atau sumber daya yang diperoleh melalui usaha yang mampu memberi perubahan dalam kehidupan sosial untuk lebih dominasi. Menurut pendapat Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 10-14), modal terdiri dari empat bagian yaitu (a) modal ekonomi; (b) modal budaya; (c) modal sosial; (d) Modal simbolik. Namun, dalam pembahasan ini penulis hanya

89

Universitas Sumatera Utara

menemukan tiga bagian modal saja, yaitu modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik. Hal ini dikarenakan penulis tidak menemukan data pada film yang relevan dengan pembahasan modal ekonomi.

4.2.2.1.1 Modal Budaya

Modal budaya adalah suatu landasan utama untuk belajar mengetahui atau memperoleh cara perilaku, cara bertindak, perbuatan, atau cara etika berdasarkan paham budaya yang diakui oleh seseorang sebagai modal dasar untuk membedakan kedudukan sosial. Modal budaya juga dianggap sebagai modal kapital, sebagaimana modal budaya ini dibutuhkan untuk menentukan posisi kedudukan sosial seperti cara bergaul, cara menulis, kode etika, pembawaan, pengetahuan, ijazah dan sebagainya (Bourdieu dalam Widodo, 2019: 11).

Pada narasi film berdurasi 01:30:04 menit, diceritakan tokoh Master Ip sedang bersama istrinya Wing Sing. Setelah berbicara dengan istrinya tokoh

Master Ip berdiri didepan kayu yang berbentuk tubuh manusia dan ia latihan bela diri dengan kayu tersebut. Hal ini tampak pada kutipan data monolog dibawah ini:

Gambar 4.14 (a) Wing Sing ingin melihat Master Ip latihan

90

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.14 (b) Master Ip sedang latihan bela diri

Data Dialog 14:

咏成 :我很久没有听到你打木人桩的声音。你可否为我再打一次?

Yǒng chéng : Wǒ hěnjiǔ méiyǒu tīng dào nǐ dǎ mù rén zhuāng de shēngyīn. Nǐ kěfǒu wèi wǒ zài dǎ yīcì?

Wing Sing : Aku sudah lama tidak mendengar kau latihan. Aku mau mendengarnya, kau mau melakukannya? (Ip Man 3, 2015.01:30:04)

Pada kutipan data dialog empat belas ini, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki pengetahuan dan kemampuan bela diri yang baik.

Hal ini terlihat seperti pada kutipan monolog “我很久没有听到你打木人桩的声

音” yang berarti “Aku sudah lama tidak mendengar kau latihan”. Pada kutipan data dialog ini, terlihat bahwa tokoh Wing Sing meminta tokoh Master Ip yang merupakan suaminya untuk latihan bela diri. Permintaan tokoh Wing Sing tersebut dilaksanakan oleh tokoh Master Ip sehingga ia menunjukkan teknik bela diri kungfu. Melalui tindakan tokoh Master Ip ini, ia terlihat sebagai tokoh laki- laki yang maskulin dengan pengetahuan bela diri kungfu yang baik. Hal ini terbukti ketika ia menunjukkan cara latihannya pada kayu dihadapannya. Hampir seluruh sisi kayu kena pukul dengan berbagai gaya pukulan, dan dengan gerakan yang lincah dan tepat pada sasaran yang diinginkan. Hal itu merupakan kemampuan Master Ip yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Tindakan tokoh

91

Universitas Sumatera Utara

Master Ip ini dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip memiliki modal budaya dalam bentuk pengetahuan dan kemampuannya mengenai bela diri.

Terbukti pada latihan bela diri yang ia tampilkan pada data ini.

Melalui kepemilikan budaya yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga terlihat bahwa ia sebagai laki-laki yang berkarakter maskulin, sebagaimana karakter yang ia tampilkan pada data ini adalah kuat dan tegas. Ini terbukti ketika ia memberi pukulan pada kayu sebagai wadah latihannya hingga menghasilkan suara pukulan yang kuat diruangan itu. Dengan karakter dan pengetahuan yang dimiliki oleh tokoh Master Ip ini telah menentukan kedudukan sosialnya sebagai pihak yang dominan. Di sisi lain, hal dipahami juga sebagai berkekuasaan yang menunjukkan bahwa tokoh Master Ip mendapatkan posisi kedudukan sosial yang layak. Oleh karena itu, pengetahuan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang perlu diketahui dan dipelajari dalam jangka waktu tertentu hingga mampu diaplikasikan untuk kebaikan. Maskulinitas adalah seluruh spesifikasi yang dapat ditemukan pada diri laki-laki, baik tindakan, peran, perilaku, bentuk fisik dan gaya pakaian. Kekuasaan adalah kemampuan kewenangan yang telah didapatkan oleh seseorang ataupun kelompok untuk mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan bertindak sesuai kewenangan yang telah ditentukan oleh pihak yang paling berhak ataupun yang berwenang.

Terkait tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga didiukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 11), yang mengatakan bahwa kapital budaya adalah bentuk pengetahuan, kode budaya atau etika, ijazah, cara bergaul, cara pembawaan, cara menulis, cara bertindak yang mampu

92

Universitas Sumatera Utara

mempengaruhi dalam menentukan kedudukan sosial. Melalui pendapat ini, tokoh

Master Ip telah tampilkan diri sebagai tokoh yang memiliki kapital budaya. Hal ini terbukti pada pengetahuannya tentang bela diri kungfu seperti pada data monolog diatas. Kemampuan bela diri tersebut merupakan salah satu budaya yang diperoleh dan dilestarikan melalui kerja keras. Hingga kemampuan itu membentuk identitas diri Master Ip sebagai laki-laki berkarakter kuat. Selain itu juga ia menunjukkan sikap sebagai laki-laki yang maskulin, ini terlihat pada cara bertindak ketika memukul kayu. Modal ini merupakan ciri khas bagian dari struktur kekuasaan untuk memperoleh pengakuan dan menentukan posisi kedudukan sosialnya. Kekuasaan ini dalam bentuk modal budaya.

Selanjutnya, pada narasi film di durasi 01:32:37 menit, menceritakan tokoh

Master Ip datang yang menghadap tokoh tuan Cheung di ruang perguruan kungfu.

Di ruangan itu tokoh Master Ip memberi salam kepada tuan Cheung setelah mereka berhadapan. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.15 Master Ip memberi salam kepada Tuan Cheung

Data Dialog 15:

张天志 :咏春。。。张天志。 叶师父 :咏春。。。 叶问。

Zhāngtiānzhì : Yǒng chūn... Zhāngtiānzhì. Yè shīfu : Yǒng chūn... Yè wèn.

93

Universitas Sumatera Utara

Tuan Cheung : Wing Chun... Cheung Tin Chi. Master Ip : Wing Chun.... Ip Man. (Ip Man 3, 2015.01:32:37)

Berdasarkan kutipan data dialog ini, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh laki-laki yang berprinsip pada kode budaya. Hal ini terbukti ketika ia memberi salam sekaligus memperkenalkan bela diri yang ia kuasai kepada tokoh tuan Cheung sambil mengepalkan kedua tangannya didepan dada sebagai bentuk hormat. Seperti pada kutipan data dialog “咏春。。。 叶问。” yang berarti ”

Wing Chun.... Ip Man”. Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini telah menunjukkan bahwa ia telah menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap orang lain melalui kode budaya yang telah ia peroleh. Kode budaya yang ia tampilkan adalah salam hormat dengan bentuk ciri khas mengepalkan kedua tangan didepan dada.

Selain itu, tokoh Master Ip juga digambarkan sebagai laki-laki yang berkarakter maskulin. Ini terlihat ketika ia memberi balasan salam kepada tokoh

Cheung yang terlebih dahulu memberi salam kepadanya, ia merespon dengan baik dan memberi salam hormat dan berbicara dengan tegas. Rasa hormat yang ditunjukkan oleh tokoh Master Ip ini dapat dianggap sebagai etika dalam kode budaya yang diakui. Selain itu juga tokoh Master Ip memperlihatkan cara berbicara kepada lawannya dengan penuh wibawa dan tegas. Oleh karena itu dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh yang maskulin seperti tegas dan wibawa, dan dilengkapi dengan modal budaya yang baik yaitu memiliki beretika baik terhadap orang lain. Tegas dapat diartikan sebagai suatu

94

Universitas Sumatera Utara

tindakan yang benar-benar nyata atau tidak perlu diragukan lagi. Etika adalah sikap yang menunjukkan tindakan baik sebagai bentuk kehormatan.

Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 11), yang mengatakan bahwa kapital budaya adalah bentuk pengetahuan, kode budaya atau etika, ijazah, cara bergaul, cara pembawaan, cara menulis, cara bertindak yang mampu mempengaruhi dalam menentukan kedudukan sosial. Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah tampilkan diri sebagai tokoh yang mampu menentukan kedudukan sosialnya melalui kode budaya yanga telah ia akui. Karena itu ia layak sebagai tokoh yang memiliki kedudukan yang berkekuasaan dalam kedudukan sosial melalui modal yang telah diperoleh. Hal ini terbutki dari pengetahuan yang telah peroleh dan ia tampilkan dengan baik seperti pada data diatas.

4.2.2.1.2 Modal Sosial

Sosial merupakan suatu hubungan bersama yang saling berinteraksi. Modal sosial adalah bagian dari suatu tindakan yang terkoordinasi untuk meningkatkan sebuah hubungan atau jaringan yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini merupakan salah satu tindakan sebagai landasan untuk memberi perubahan dalam menentukan kedudukan sosial dalam suatu organisasi. Modal sosial ini dapat dianggap seperti hubungan bisnis, jaringan dan hubungan organisasi lainnya dalam masyarakat sosial.

Pada narasi film di durasi 00:19:02 menit, menceritakan tokoh Master Ip da

Sersan Po yang sedang berbicara. Mereka sedang membicarakan menganai tingkat

95

Universitas Sumatera Utara

kejahatan yang sedang marak. Hal ini tampak pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.16 Master Ip dan Sersan Po membahas tingkat kejahatan

Data Dialog 16:

叶师父 :现在香港治安愈来愈差。就像没有皇法。 波警官 :有!我们就是皇法。我们当警察。。。 有人报警一定处 理。人赃并获一定抓人。不会让坏人无法无天。 叶师父 :对的,对的。那街坊们就劳烦你了,波警官。 波警官 :不用客气,应该的。

Yè shīfu : Xiànzài xiānggǎng zhì'ān yù lái yù chà. Jiù xiàng méiyǒu huáng fǎ. Bō jǐngguān : Yǒu! Wǒmen jiùshì huáng fǎ. Wǒmen dāng jǐngchá... Yǒurén bàojǐng yīdìng chǔlǐ. Rén zāng bìng huò yīdìng zhuā rén. Bù huì ràng huàirén wúfǎwútiān. Yè shīfu : Duì de, duì de. Nà jiēfāngmen jiù láofán nǐle, bō jǐngguān. Bō jǐngguān : Bùyòng kèqì, yīnggāi de.

Master Ip :Tingkat kejahatan Hongkong semakin meningkat. Seperti tidak ada hukum. Sersan Po : Ada! Kita masih memiliki hukum. Panggil polisi... dan kami akan datang. Kami akan memecahkan kasus ini. Preman itu tidak akan bebas. Master Ip : Ya, ya. Kami mengandalkan mu, Sersan Po. Sersan Po : Tentu saja, itu sudah tugasku. (Ip Man 3, 2015.00:19:02)

Berdasarkan kutipan data dialog ini, digambarkan bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh yang menjalin hubungan sosial baik terhadap orang lain disekitarnya. Hal ini terbuki ketika tokoh Master Ip saling berbagi cerita kepada tokoh Sersn Po mengenai preman yang sering menimbulkan masalah. Seperti

96

Universitas Sumatera Utara

yang tampak pada kutipan data dialog “现在香港治安愈来愈差。就像没有皇

法。” yang berarti “Tingkat kejahatan Hongkong semakin meningkat. Seperti tidak ada hukum”. Melalui kutipan data dialog ini dapat dipahami bahwa tokoh

Master Ip memiliki hubungan sosial yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat ketika ia berbagi keluh kesah dan memberi pendapat mengenai perilaku tokoh para preman yang selalu membuat keributan kepada tokoh Sersan Po. Dan hal itu direspon oleh tokoh Sersan Po dengan baik sehingga mereka secara tidak langsung telah menjalin hubungan yang baik. Melalui tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini dapat diinterpretasikan bahwa ia merupakan tokoh yang mudah berinteraksi untuk menjalin kerja sama dan hubungan baik kepada orang lain. Selain itu ia juga menampilkan tindakan sebagai laki-laki maskulin terbukti pada interkasi yang ia tampilkan, hal ini terlihat ketika ia berbicara kepada tokoh

Sersan Po. Ia menampilkan ekspresi yang tegas dan berani, sehingga tokoh lainnya memberi respon yang pasti tanpa keraguan.

Interaksi yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip pada data ini telah menunjukkan tindakan yang memiliki rasa sosialisasi baik terhadap pihak lainnya.

Hal ini merupakan salah satu bentuk modal dalam struktur kekuasaan, sebagaimana untuk memperoleh posisi kedudukan soisal yang berkekuasaan adalah membentuk hubungan atau jaringan sosial dengan pihak lain untuk mempekuat atau mempertahankan kedudukannya dari kelas lainnya. Tindakan yang ditunjukkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu

(dalam Widodo, 2019: 10-14), modal sosial merupakan modal hubungan yang dijalin antar dua belah pihak, dengan bantuan jaringan (network) dan pengaruh

97

Universitas Sumatera Utara

sosial yang dimiliki sebagai penentu kedudukan sosial. Modal sosial tersebut meliputi hubungan bisnis, jaringan dan sebagainya. Hal ini berguna untuk menentukan kedudukan sosial dalam lingkungan dunia kerja maupun masyarakat.

Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan tindakan yang memiliki modal yaitu bentuk modal sosial. Modal sosial terbentuk ketika memilki kekuatan, kemampuan dan kekuasaan sehingga tanpa sengaja ia telah memperoleh modal sosial melalui jalinan hubungan kerja sama pada tokoh Sersan Po seperti pada kutipan data dialog diatas. Modal sosial yang diperoleh yaitu bentuk kekuasaan dalam ranah modal untuk menentukan kedudukan sosialnya bahwa ia berbeda dari kelas lainnya sehingga mampu memberi perubahan dalam kelompok sosial termasuk posisi kedudukan.

4.2.2.1.3 Modal Simbolik

Modal simbolik adalah suatu modal yang mampu menampakkan pengaruh kekuasaan dan dapat ditukar untuk memperoleh kedudukan, yakni mengemukakan kedudukan dalam dunia sosial. Modal simbolik ini ialah bentuk gambaran simbol-simbol kekuasaan, seperti gelar, jabatan, kedudukan dan sebagainya. Simbol ini diakui oleh kelompok masyarakat secara alami sebagai bentuk kekuasaan.

Dalam narasi film berdurasi 00:13:48 menit, menceritakan suasana ruangan perguruan Kungfu tampak meriah karena kedatangan seorang jurnalis yang tertarik untuk menulis tentang bela diri Kungfu. Ketika jurnalis itu mengambil foto para guru kungfu, tokoh Master Ip terlihat sedang berdebat dengan tokoh

98

Universitas Sumatera Utara

Master Tin mengenai urutan bangku. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.17 Master Tin memberi tempat duduk kepada Master Ip

Data Dialog 17:

田师父 :叶问,中间你坐。 叶师父 :不好,不好。 田师父 :中间一定是你坐。 叶师父 :真是不好。 田师父 :坐吧,中间当然是你坐。 叶师父 :那我真不客气了。

Tián shīfu : Yè wèn, zhōngjiān nǐ zuò. Yè shīfu : Bù hǎo, bù hǎo. Tián shīfu : Zhōngjiān yīdìng shì nǐ zuò. Yè shīfu : Zhēnshi bù hǎo. Tián shīfu : Zuò ba, zhōngjiān dāngrán shì nǐ zuò. Yè shīfu : Nà wǒ zhēn bù kèqìle.

Master Tin : Ip Man, di kursi tengah. Master Ip : Tidak, tidak. Master Tin : Itu milikmu. Master Ip : Tidak juga. Mater Tin : Tidak itu pantas, duduk. Master Ip : oke, aku duduk. (Ip Man 3, 2015.00:13:48)

Berdasarkan kutipan data dialog diatas, digambarkan tokoh Master Ip sebagai tokoh yang berpengaruh dan terpandang dalam profesinya yaitu sebagai guru Kungfu. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog “坐吧,中间当然是你坐” yang berarti “Tidak itu pantas, duduk”. Melalui kutipan ini, tampak bahwa tokoh

99

Universitas Sumatera Utara

Master Tin mempersilakan tokoh Master Ip untuk mengambil posisi duduk pada bangku yang tengah bangku lainnya ketika para guru kungfu segera berfoto.

Tetapi tindakan tokoh Master Tin tersebut ditolak oleh tokoh Master Ip. Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Tin tersebut telah menunjukkan bahwa tokoh

Master Ip sebagai tokoh yang memiliki status kedudukan penting. Hal ini terbukti ketika para guru tersebut mengarahkan tokoh Master Ip supaya duduk dibangku yang telah disediakan.

Tindakan yang ditampilkan oleh para guru kungfu pada data diatas dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip dianggap sebagai tokoh yang memiliki pengaruh kedudukan penting terbukti ketika mereka memberi posisi bangku tengah kepada tokoh Master Ip. Selain itu, tokoh Master Ip juga ditampilkan sebagai tokoh yang berkarakter maskulin dan menjadi panutan bagi guru lainnya karena ketegasan dan kebijaksanaannya ketika ia menolak posisi bangku tersebut sehingga para guru lainnya menetapkan tokoh Master Ip yang layak duduk pada bangku tersebut. Pada posisi bangku ini secara tidak langsung ditampilkan bahwa tokoh Master Ip memiliki modal simbolik, sebagaimana modal simbolik ini terlihat dari status dan posisi bangku yang ia tempati. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa posisi bangku ditengah adalah menampilkan kehormatan bagi yang duduk diposisi tersebut. Status adalah bentuk kedudukan yang telah diperoleh melalui kerja keras. Tegas dapat diartikan sebagai karakter yang memiliki prinsip dan bertindak benar tanpa keraguan.

Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 10-14) yang mengatakan bahwa modal

100

Universitas Sumatera Utara

simbolik merupakan bentuk gambaran simbol-simbol kekuasaan, seperti gelar, jabatan, status dan sebagainya. Simbol ini diakui oleh kelompok masyarakat secara alami sebagai bentuk kekuasaan. Pada pendapat ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan secara tidak langsung modal simbolik melalui status kedudukannya dan gelar yang ia raih. Sebagaimana ia dipanggil sebagai seorang master diperguruan kungfu itu. Dengan profesinya tersebut ia telah memiliki kekuasaan dan kekuatan dalam bentuk modal simbolik, yaitu memilki gelar dan profesi yang terpandang dimata masyarakat lainnya hingga hal ini upaya untuk menentukan kedudukan sosial.

4.2.2.2 Kelas

Kelas adalah bentuk suatu himpunan atau kelompok yang menentukan perbedaan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Menurut Bourdieu (dalam

Widodo, 2019: 11-12), setiap kelas merepresentasikan ciri tertentu yang menunjukkan posisi seseorang dalam masyarakat. Sistem merepresentasikan kelas ditentukan sesuai budaya yang tidak setara dan sesuai sosial yang dimiliki.

Menurut Bourdieu (Widodo, 2019:12), ada tiga kelas, yaitu: (a) Kelas dominan yaitu kelas yang memiliki modal utama dan terbesar serta memiliki kekuasaan untuk melibatkan diri dalam menentukan budaya sedang berlaku. (b) Kelas borjuis kecil yaitu kelas yang memiliki usaha (tekad) dalam meningkatkan posisi kedudukan sosial. (c) Kelas poluler yaitu kelas yang memiliki sedikit modal, kelas ini bisa dikatakan kelas yang menerima posisi kelas dominan dalam membantu sehingga kelas populer dianggap sebagai kelas penerima kelas dominan dan tidak

101

Universitas Sumatera Utara

ada penolakkan posisi kedudukan dalam budaya kelas dominan tersebut. Pada penelitian ini, penulis hanya menemukan kelas populer saja, sehingga kelas dominan dan kelas borjuis tidak dianalisis karena tidak menemukan data yang cukup dan sesuai teori.

Pada pembahasan ini, tokoh Master Ip digambarkan sebagai tokoh yang berkelas sosial populer. Hal itu dibuktikan dengan tindakanya yang menolong siswa sekolah dasar Chi dengan bela diri yang ia gunakan. Hingga kabar tindakannya itu tersebar melalui surat kabar harian pada seluruh masyarakat di kota tersebut. Tindakan tokoh Master Ip ini juga adalah tindakan yang secara tidak langsung menampilkan diri sebagai laki-laki yang maskulin dan berkelas sosial yang populer.

Dalam narasi film berdurasi 01:01:01 menit, menceritakan tokoh Frankie dan kapten kepolisian yang membahas mengenai tokoh Master Ip yang telah menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Hingga kapten kepolisian itu memberi surat kabar mengenai tokoh Master Ip tersebut kepada tokoh Frankie surat kabar membacanya. Hal ini terlihat pada kutipan data monolog dibawah ini:

Gambar 4.18 Frankie membaca berita tentang Master Ip yang menyelamatkan anak-anak Data Monolog 18:

“咏春叶问助警勇救小孩”。

102

Universitas Sumatera Utara

“yǒng chūn Yè wèn zhù jǐng yǒng jiù xiǎohái”.

“WING CHUN IP MAN MEMBANTU POLISI MENYELAMATKAN ANAK-ANAK”. (Ip Man 3, 2015.01:01:01)

Berdasarkan kutipan data monolog ini, digambarkan tokoh Master Ip sebagai tokoh yang berpengaruh sehingga ia populer ditengah-tengah masyarakat disekitarnya. Ini terbukti pada kutipan data monolog “咏春叶问助警勇救小孩” yang berarti “Wing Chun Ip Man membantu polisi menyelamatkan anak-anak”.

Pada kutipan data ini tampak bahwa tokoh Master Ip dikenal oleh masyarakat karena pertolongan yang ia berikan, sehingga ia menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat karena perbuatannya yang mulia tersebut. Selain karena pertolongan itu tokoh Master Ip telah terkenal karena bela diri Wing Chun yang ia kuasai. Selain itu, tokoh Master Ip juga ditampilkan sebagai tokoh yang berkarakter maskulin sebagaimana ia ditampilkan kuat dan berani ketika menyelamatkan anak-anak tersebut. Dengan berita tersebut, tokoh Master Ip telah digambarkan sebagai laki-laki yang memiliki kelas sosial yang cukup populer sehingga banyak kalangan masyarakat mengakui keberadaannya dan dianggap sebagai idola yang baik. Kelas sosial yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga merupakan salah satu bentuk struktur kekuasaan yang menunjukkan bahwa ia mampu menentukan kedudukannya dari pihak lain. Kabar kepopuleran tokoh

Master Ip ini, hingga memunculkan rasa marah dan tidak terima tokoh Frankie menerima karena selalu menggagalkan rencananya.

Tindakan yang ditampilkan tokoh Master Ip pada kutipan data monolog ini adalah tindakan laki-laki yang memilki kemampuan hingga memiliki kelas sosial

103

Universitas Sumatera Utara

yang berbeda dari pihak lainnya. Tindakan yang ditampilkan tokoh Master Ip ini juga didukung pendapat Bourdieu (dalam Widodo, 2019: 11-12), yang mengatakan bahwa kelas poluler adalah kelas yang memiliki sedikit modal, kelas ini bisa dikatakan kelas yang menerima posisi kelas dominan dalam membantu sehingga kelas populer dianggap sebagai kelas penerima kelas dominan dan tidak ada penolakkan posisi kedudukan dalam budaya kelas dominan tersebut.

Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan tindakan yang sesuai kelas sosial populer. Sebagaimana tokoh Master Ip menerima kelas yang mendominasi yaitu pihak kepolisian yang seharusnya menangani masalah yang disebabkan oleh para preman, namun ia melakukan tugas tersebut. Dengan penerimaan itu tokoh Master Ip telah membantu pihak kepolisian dengan keahlian yang ia kuasai yaitu dengan bela diri Kung Fu Wing Chun. Dan secara tidak langsung tokoh Master Ip telah menunjukkan posisi kedudukannya pada masyarakat disekitarnya.

4.2.2.3 Habitus

Habitus merupakan bentuk pola pikir atau tindakan yang telah menjadi prinsip individu yakni meliputi kebiasaan, cara berpikir, dan pola kehidupan

(Harytamoko dalam Widodo, 2019: 42). Habitus merupakan hasil pembelajaran lewat pengasuhan dan bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat (Siregar, 2016:

80).

Pada narasi film berdurasi 00:26:24 menit, menceritakan tokoh Master Ip dan murid-muridnya bertarung dengan sengit terhadap para preman. Pertarungan

104

Universitas Sumatera Utara

itu terjadi karena para preman yang berkeinginan membakar sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat pada kutipan data dialog berikut:

Gambar 4.19 Masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Master Ip

Data Dialog 19:

夫人 :幸好叶师父和他的徒弟在场。 叶师父 :小意思。 夫人 :幸好有叶师父,多谢你。

Fūrén : Xìnghǎo yè shīfu hé tā de túdì zàichǎng. Yè shīfu : Xiǎoyìsi. Fūrén : Xìnghǎo yǒu yè shīfu, duōxiè nǐ.

Nyonya : Beruntung kau ada disini. Master Ip : Tidak apa. Nyonya : Terima kasih banyak, Master Ip. (Ip Man 3, 2015.00:26:24)

Pada kutipan data dialog ini, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai laki-laki yang berkarakter maskulin dan suka menolong. Karakternya tersebut dapat dilihat pada pandangan masyarakat terhadap tokoh Master Ip yang menolong kepala sekolah dasar Chi dari serangan para preman yang menghancurkan sekolah itu.

Hal ini terbukti pada kutipan data dialog ”幸好叶师父和他的徒弟在场” yang berarti “Beruntung kau ada disini”. Pada kutipan data dialog ini terlihat masyarakat ditempat itu mengucapkan syukur atas keberadaan tokoh Master Ip sehingga sekolah itu berhasil diselamatkan dari tangan-tangan preman itu.

Tindakan yang ditunjukkan tokoh Master Ip pada data ini adalah menyelamatkan

105

Universitas Sumatera Utara

sekolah dari kehancuran. Rasa syukur tersebut dapat diartikan sebagai pengakuan keberadaan tokoh Master Ip dan tindakan yang ia berikan melalui pertolongan tersebut. Selain itu, tokoh Master Ip selalu mempunyai pola pikir yang terbuka dan baik hingga ia mau berbagi bersama masyarakat dengan berbagi interaksi untuk menjalin hubungan sosial yang baik. Perilaku yang ditunjukkan tokoh

Master Ip ini merupakan perilaku yang baik di mata masyarakat sehingga tokoh

Master Ip mampu membentuk kekuatan dan kekuasaan. Sebagaimana kekuasaan dapat di peroleh melalui perilaku dan tindakan tersebut dan karena tindakannya itu telah meningkatkan perbedaan kelas sosial yang mampu menentukan kedudukannya sosialnya.

Selain itu, tokoh Master Ip juga ditampilkan sebagai karakter maskulin. Ini telihat ketika ia melawan para preman dengan tangan kosong, sebagaimana para preman yang ia lawan menggunakan berbagai balok kayu sebagai alat. Namun hal itu tidak membuat tokoh Master Ip takut dan mundur dari pertarungan tersebut.

Oleh karena itu, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh laki-laki yang kuat dan berani. Sebagaimana berani dapat diartikan sikap yang mampu menghalau rasa takut dalam situasi yang sulit dan mampu menghadapi rasa takut ketika dalam bahaya tertentu.

Tindakan yang ditunjukkan tokoh Master Ip pada data di atas juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-12), mengatakan bahwa habitus merupakan suatu ciri khas dalam tindakan, pola pemikiran atau cara persepsi seseorang dalam masyarakat berdasarkan latar belakang yang dimiliki dan sesuai posisi kelas sosial. Habitus berkaitan dengan field karena melibatkan

106

Universitas Sumatera Utara

tindakan dan aksi dalam parktik-praktik dalam masyarakat, sehingga habitus dianggap sebagai aksi budaya. Dengan pendapat ini, tokoh Master Ip telah menampilkan dirinya sebagai karakter laki-laki yang memilki pola pemikiran yang baik sebagaimana hal ini terlihat ketika ia menolong kepala sekolah dan sekolah yang dibakar. Tindakan ini merupakan tindakan yang telah terbentuk dari aksi budaya yang telah ia percaya. Tindakan itu tergambarkan berupa bantuan bagi orang lain yang membutuhkan pertolongan. Sikap tersebut merupakan sikap yang terbentuk melalui budaya yang dibatinkan dan secara alamiah. Dan dengan sikap itu ia mampu memilki kekuasaan dan kekuatan. Hal tersebut ia peroleh melalui usaha dan budaya yang dibatinkannya. Sikap dan tindakan yang digambarkan pada di atas merupakan sikap yang baik di mata orang lain dalam bentuk habitus.

Pada narasi film di durasi 00:34:03-00:34:59 menit, menceritakan tokoh

Master Tin marah terhadap tokoh Ma King Sang sehingga menerobos markas.

Ketika tokoh Master Tin menampar tokoh Ma King Sang, ia hampir kena tikam karena ulah tokoh Ma King Sang. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.20 (a). Master Ip menangkap tangan Ma King Sang

107

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.20 (b). Master Ip meringkus Ma King Sang tanpa bisa bergerak

Data Monolog 20:

田师父 :臭小子,云刀。 臭小子! 想杀死我吗? 马鲸笙 :扭断我的手看你们能否活着走出去。 流氓 :后面的人给我过来! 放开他。 马鲸笙 :不用理我。

Tián shīfu : Chòu xiǎozi, yún dāo. Chòu xiǎozi! Xiǎng shā sǐ wǒ ma? Mǎ jīng shēng : Niǔ duàn wǒ de shǒu kàn nǐmen néng fǒu huózhe zǒu chūqù. Liúmáng : Hòumiàn de rén gěi wǒ guòlái! Fàng kāi tā. Mǎ jīng shēng : Bùyòng lǐ wǒ.

Master Tin : kau ingin menusukku? Kau! Ingin membunuhku? Ma King Sang : lukai aku dan kau tidak bisa lari. Para preman : disini. Ah Sang! Ma King Sang : Jangan khawatirkan aku. Serang! Para preman : serang! Master Tin : ayo! Para preman : Ah Sang! Cepat lepaskan. Sersan Po : Polisi, hentikan! Kembali, kembali. Kembali. Pulang ke rumah. Berani bergerak akan kutembak. (Ip Man 3, 2015.00:34:03-00:34:59)

Berdasarkan data dialog ini, tokoh Master Ip ditampilkan laki-laki yang memiliki tindakan yang naluriah menyelamatkan tokoh Master Tin dari bahaya.

Hal itu terlihat ketika ia langsung meringkus orang yang ingin melukai Master Tin.

Seperti yang terlihat pada gambar data dan kutipan data dialog “臭小子,云刀。

臭小子! 想 杀 死 我 吗 ?” yang berarti “kau ingin menusukku? Kau! Ingin membunuhku?”. Berdasarkan data dialog ini, dapat diinterpretasikan bahwa tokoh

Ma King Sang berniat melakukan kejahatan terhadap Master Tin sehingga Master

108

Universitas Sumatera Utara

Ip melakukan tindakan pencegahan dengan menangkap tangan tokoh Ma King

Sang. Melalui tindakan tokoh Master Ip ini, secara tidak langsung ia telah menunjukkan kebiasaannya sebagai orang yang mudah refleks untuk menghindari hal-hal yang membahayakan. Refleks tersebut merupakan bentuk pertolongan ketika dalam situasi tertentu dan hal itu telah menjadi bagian dari norma yang dibatinkan setiap orang. Melalui tindakan tersebut tokoh Master Ip telah menunjukkan bentuk kekuasaannya dengan kemampuan bela diri yang dikuasai dan miliki. Hal itu dianggap sebagai bentuk pola pikir baik, sebagaimana pola pikir merupakan bagian dari bentuk habitus untuk memperoleh kekuasaan dalam kedudukan sosial dengan latar belakang yang ia peroleh. Dengan kekuasaan tersebut tokoh Master Ip mampu menunjukkan kedudukannya yang berbeda dalam masyarakat sosial di kota itu.

Selain itu, ia juga menunjukkan karakter maskulinitas melalui tindakannya tersebut. Hal itu terlihat ketika menangkap dan memutar pergelangan tangan tokoh Ma King Sang untuk menikam tokoh Master Tin. Dengan tindakan tokoh

Master Ip tersebut, membuat tokoh Ma King Sang kesakitan dan tidak mampu untuk melawan sehingga tokoh Ma King Sang hanya berteriak untuk dilepaskan.

Melalui tindakan tokoh Master Ip ini, telah menunjukkan dirinya sebagai tokoh yang berkarakter maskulin sebagaimana karakter yang ditampilkan adalah kuat dan berani. Kuat dapat diartikan sebagai bentuk kemampuan atau kelebihan yang dimiliki seseorang dari orang lain. Berani adalah tindakan seseorang yang tidak memiliki rasa takut terhadap suatu ancaman.

109

Universitas Sumatera Utara

Sikap yang ditunjukkan oleh Master Ip pada data tersebut juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), bahwa habitus dianggap suatu ciri khas dalam tindakan, pola pemikiran atau cara persepsi seseorang dalam masyarakat berdasarkan latar belakang yang dimiliki dan sesuai posisi kelas sosial.

Habitus berkaitan dengan field karena melibatkan tindakan dan aksi dalam parktik-praktik dalam masyarakat, sehingga habitus dianggap sebagai aksi budaya.

Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip digambarkan sebagai tokoh utama yang memilki pola pemikiran yang positif dalam masyarakat sosial. Hal itu dilihat dari setiap tindakan tokoh Master Ip yang suka membantu masyarakat yang ada disekitarnya. Ia juga memperlihatkan dirinya bahwa benar memilki sosial budaya.

Jadi, tokoh Master Ip memiliki latar belakang yang baik sebagaimana ia telah sering menampilkan tindakan rasional dan peduli terhadap orang lain termasuk pada tokoh Master Tin sendiri. Melalui sikapnya ini, tokoh Master Ip telah menunjukkan kekuasaannya yaitu dalam bentuk ranah habitus.

4.2.2.4 Arena atau Field

Arena atau field merupakan suatu tempat terjadinya pertentangan dan aksi antara dua bela pihak dengan mengandalkan modal yang dimiliki. Arena tersebut juga dapat diartikan sebagai tempat untuk menentukan pihak yang menang kalah atau hak yang ingin dicapai.

Pada narasi film di durasi 00:17:49-00:23:18 menit, menceritakan tokoh

Master Ip melawan para preman yang mengancam kepala sekolah. Pada

110

Universitas Sumatera Utara

pertarungan itu, tokoh Master Ip melawan mereka dengan tenang. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.21 (a). Master Ip memukul preman dengan tenang

Gambar 4.21 (b). Master Ip menendang Ma King Sang

Data Monolog 21:

流氓 :小心,老大。 叶师父 : 你们做什么? 志仁校长 :他们逼我把学校卖给他。 马鲸笙 :以为我不懂功夫?

Liúmáng : Xiǎoxīn, lǎodà. Yè shīfu : Nǐmen zuò shénme? Zhì rén xiàozhǎng : Tāmen bī wǒ bǎ xuéxiào mài gěi tā. Mǎ jīng shēng : Yǐwéi wǒ bù dǒng gōngfū?

Preman : Awas, Bos. Master Ip : Ada apa? Kepala sekolah Chi : Mereka memaksaku untuk menjual sekolah. Ma King Sang : Kau pikir aku tidak bisa kungfu? (Ip Man 3, 2015. 00:17:49-00:23:18)

Berdasarkan kutipan data dialog ini, tokoh Master Ip digambarkan sebagai tokoh yang berani dan kuat dalam arena. Terbukti pada tindakannya ketika melawan para preman yang mengancam dan meakukan kekerasan terhadap kepala

111

Universitas Sumatera Utara

sekolah Chi. Seperti pada kutipan data monolog “你们做什么?” yang berarti

“Ada apa?”. Melalui kutipan data dialog ini, terbukti bahwa tokoh Master Ip merupakan tokoh yang berani dan kuat dalam arena sehingga ia menunjukkan kemampuannya untuk menghentikan para preman tersebut dengan bela diri yang dikuasai.

Pada pertarungan itu, tokoh Master Ip menunjukkan karakter maskulin yang telah melekat pada dirinya seperti bela diri yang dikuasai dalam arena untuk melumpuhkan musuhnya. Melalui pertarungan toko Master Ip terhadap para preman tersebut secara tidak langsung telah menunjukkan sebuah arena atau field sebagai tempat bertarung. Arena tersebut diartikan sebagai tempat atau ruang terjadinya kekerasan dan beraksi dalam menentukan kekuatan dan kekuasaan serta untuk mendapatkan hak menang dari lawan.

Jika dikaitkan dengan pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), mengatakan bahwa arena atau field merupakan tempat (ruang) sebagai tempat terjadinya pertarungan atau perselisihan untuk mendapatkan hak yang ingin dicapai dengan melibatkan kekuatan dan strategi yang dimiliki untuk menentukan kedudukan sebagai kelas yang lebih dominan. Berdasarkan pendapat ini, aksi pertarungan tokoh Master Ip dan tokoh para preman pada data di atas, telah tampilkan sebuah arena atau field yang menjadi tempat pertarungan antara tokoh para preman dan tokoh Master Ip. Dalam arena pertarungan itu telah membuktikan bahwa melibatkan kekuatan dan kekerasan sebagai penentu pihak yang menang dan kalah. Oleh karena itu, arena atau field pertarungan tokoh

Master Ip dengan tokoh para preman pada data ini ialah sekolah dasar Chi.

112

Universitas Sumatera Utara

Dalam narasi film berdurasi 00:52:22-00:53:27 menit, menceritakan tokoh

Master Ip melawan para preman yang telah menculik anak-anak sekolah Chi.

Pada pertarungan itu, tokoh Master Ip melawan para preman dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal ini tampak pada kutipan data dialog dibawah:

Gambar 4.22 (a). Master Ip mendekati Ma King Sang

Gambar 4.22 (b) Master Ip melawan para preman

Data Monolog 22:

马鲸笙 :不要过来,我会打死他。 阿正 :爸爸,爸爸。 叶师父 : 咬他。 马鲸笙 :岂有此理 叶师父 :走。 马鲸笙 :快把小孩抓住。那边,快点! 阿正 :爸爸,爸爸。爸爸!

Mǎ jīng shēng : Bùyào guòlái, wǒ huì dǎ sǐ tā. Ā zhèng : Bàba, bàba. Yè shīfu : Yǎo tā. Mǎ jīng shēng : Qǐyǒucǐlǐ yè shīfu : Zǒu. Mǎ jīng shēng : Kuài bǎ xiǎohái zhuā zhù. Nà biān, kuài diǎn! Ā zhèng : Bàba, bàba. Bàba!

Ma King Sang : Selangkah lagi mendekat akan kubunuh dia. Ah Ching : Ayah!

113

Universitas Sumatera Utara

Master Ip : Gigit dia! Ma King Sang : Apa....?! Master Ip :Pergi! Ma King Sang : Ambil anak itu, cepat. Di sana, cepat! Ah Ching : Ayah! Ayah! Ayah! (Ip Man 3,2015. 00:52:22-00:53:27)

Berdasarkan kutipan data dialog di atas, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai petarung yang hebat dan terbaik. Hal ini terlihat ketika ia melawan para preman tanpa rasa takut hingga ia berhasil membebaskan anaknya dari dekapan

Ma King Sang yang selalu mengancamnya. Seperti yang terlihat pada kutipan data monolog “不要过来,我会打死他” yang berarti “Selangkah lagi mendekat akan kubunuh dia”. Dengan kutipan data dialog ini, terlihat bahwa tokoh Ma King Sang berada dalam kondisi terancam karena melihat anak buahnya kewalahan dan kalah melawan tokoh Master Ip sehingga ia mengancam tokoh Master Ip supaya tidak mendekat dengannya. Melalui tindakan tokoh Ma King Sang ini, telah membuktikan bahwa tokoh Master Ip, petarung yang tidak bisa dianggap remeh dalam arena karena tokoh Master Ip lebih mendominasi melawan musuhnya tanpa ampun. Selain itu, tokoh Master Ip juga ditampilkan sebagai tokoh yang berkarakter maskulin. Hal ini terlihat dari tindakan dan ekspresi yang ia tampilkan, sebagaiman ekspresi yang ditampilkan adalah kuat, dan berani. Ini terlihat ketika melawan semua para preman itu tanpa rasa takut dan tanpa bantuan orang lain hingga musuhnya tidak mampu lagi bergerak ditempat. Arena pertarungan pelik ini ialah markas para preman, namun para preman tersebut tidak berhasil melumpuhkan tokoh Master Ip.

Tempat pertarungan itu merupakan tempat yang seharusnya menguntungkan bagi para preman, karena mereka yang mengetahui dan menguasai seluk beluk

114

Universitas Sumatera Utara

tempat tersebut. Namun hal itu tidak membuat tokoh Master Ip gentar sehingga ia melawan para preman itu dengan Kungfu yang telah dikuasai. Dalam pertarungan itu, tokoh Master Ip telah menunjukkan bahwa ia mempunyai kemampuan (modal) dan kekuatan dalam arena pertarungan itu hingga ia tidak merasa takut dan terancam. Sebagaimana dalam arena tersebut terdapat para preman yang telah berhasil ia kalahkan sehingga tidak mampu untuk bangkit melawan lagi.

Tempat pertarungan tokoh Master Ip dan para preman pada kutipan data dialog ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), yang mengatakan bahwa arena atau field merupakan tempat (ruang) sebagai tempat terjadinya pertarungan atau perselisihan untuk mendapatkan hak yang ingin dicapai dengan melibatkan kekuatan dan strategi yang dimiliki untuk menentukan kedudukan sebagai kelas yang lebih dominan. Berdasarkan pendapat tersebut, tokoh Master Ip telah menunjukkan struktrur kekuasaan melalui arena yaitu tempat pertarungan terjadi. Sebagaimana arena tersebut merupakan tempat ia menyelamatkan anak-anak sekolah dasar Chi dan itu merupakan tempat ia beraksi dengan melibatkan kemampuan yang ia miliki yaitu Kungfu Wing Chun.

Jadi, arena pada scene di atas merupakan tempat untuk mengalahkan lawannya dan menyelamatkan korban yang telah ditawan oleh para preman tersebut.

Dalam narasi film di durasi 01:01:52-01:04:33 menit, menceritakan tokoh

Frankie memerintah orang asing untuk menyerang tokoh Master Ip. Orang asing tersebut menyerang tokoh Master Ip ketika bersama dan istrinya di dalam lift rumah sakit. Hal ini dapat dilihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

115

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.23 (a). Frankie mengutus orang untuk menyerang Master Ip

Gambar 4.23 (b). Master Ip melawan orang utusan Frankie

Data Dialog 23:

费兰奇 :叶问。解决他。

Fèi lán qí : Yè wèn. Jiějué tā.

Frankie : Ip Man. Habisi dia! (Ip Man 3, 2015. 01:01:52-01:04:33)

Berdasarkan kutipan data dialog di atas, tokoh Frankie tidak menyukai tokoh Master Ip sehingga ia mengutus tokoh orang asing untuk menyerang tokoh

Master Ip. Seperti yang terlihat pada kutipan data dialog “解决他” yang berarti

“Habisi dia!”. Kutipan data dialog ini, telah menunjukkan bahwa tokoh orang asing tersebut pasti menyerang tokoh Master Ip. Tokoh orang asing itu datang menyerang tokoh Master Ip ketika berada di dalam lift rumah sakit. Pertarungan anatara tokoh Master Ip dan tokoh orang asing tersebut berlangsung cukup menegangkan karena pertarungan dimulai dari dalam lift hingga sepanjang tangga darurat rumah sakit tersebut dan berakhir di lantai dasar. Melalui pertarungan ini,

116

Universitas Sumatera Utara

tokoh Master Ip telah menunjukkan dua tempat yang berbeda sebagai arena pertarungan yaitu di dalam lift dan ditangga darurat rumah sakit untuk mendapatkan hak kemenangan dari pihak lawannya.

Selain itu, tokoh Master Ip juga ditampilkan sebagai laki-laki berkarakter maskulin. Ini terlihat ketika ia melawan musuhnya sehingga lawannya tidak mampu berdiri dan melawan lagi. Dengan keadaan lawannya tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tokoh Master Ip kuat hingga ia mampu melumpuhkan musuhnya dalam arena. Karakter yang ditampilkan tokoh Master Ip adalah kuat dan berani. Oleh karena itu, tokoh Master Ip telah menanmpilkan diri dalam dua arena untuk melawan musuhnya dengan bela diri yang telah ia kuasai, hingga musuhnya menyerah dalam arena tersebut. Arena adalah suatu ruang atau tempat terjadinya perselisihan antara dua bela pihak yang saling menginginkan hak untuk menang, sehingga arena dapat dianggap sebagai tempat menentukan pihak yang menang atau kalah dan dapat dikatakan sebagai pemilik kekuatan yang mendominasi. Melalui arena ini tokoh Master Ip telah memperlihatkan bentuk salah satu bagian dari struktur kekuasaan. Sebagaimana dalam arena tersebut kekuatan tokoh Master Ip terlihat dan dianggap sebagai strategi untuk menentukan kedudukan sosialnnya berdasarkan struktur kekuasaan.

Arena atau field yang diperlihatkan pada kutipan data monolog di atas juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), yang mengatakan bahwa arena atau field merupakan tempat (ruang) sebagai tempat terjadinya pertarungan atau perselisihan untuk mendapatkan hak yang ingin dicapai dengan melibatkan kekuatan dan strategi yang dimiliki untuk menentukan kedudukan

117

Universitas Sumatera Utara

sebagai kelas yang lebih dominan. Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh laki-laki yang kuat dan yang telah membuat strategi dalam melumpuhkan lawannya. Hal ini merupakan bentuk pertahanan untuk menentukan kedudukannya sebagai pihak yang menang. Terbukti ketika ia melawan orang asing itu dengan menggunakan kemampuannya dalam bela diri dan strategi yang telah ia pikirkan, sehingga ia berhasil mengalahkan orang asing tersebut dan memperoleh hak menang. Dalam pertarungan itu, arena telah ditunjukkan oleh tokoh Master Ip secara tidak sengaja yakni lift dan tangga darurat rumah sakit. Melalui arena itu juga, tokoh Master Ip telah menunjukkan karakternya maskulinitas sebagaimana ia tampak kuat dan berani. Hal ini merupakan bagian dari struktur kekuasaan dalam menentukan kedudukan sosialnya.

4.2.2.5 Kekuasaan dan Kekerasan

Kekuasaan dan kekerasan merupakan bagian dari struktur kekuasaan

Bourdieu. Kekuasaan yang berarti memiliki kedudukan kelas sosial yang lebih dominan dalam kehidupan sosial, sedangkan kekerasan merupakan usaha yang membutuhkan kekuatan sebagai pertahanan untuk mendapakan kemenangan dari lawan.

Pada narasi film berdurasi 00:53:16-00:55:15 menit, menceritakan tokoh

Master Ip melawan para preman tanpa rasa takut. Dalam pertarungan itu, Master

Ip berhasil melumpuhkan musuhnya hingga tidak mampu untuk bergerak lagi ditempat. Hal itu terlihat pada data dialog dibawah ini:

118

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.24 (a). Master Ip melawan semua para preman tanpa takut

Gambar 4.24 (b). Sersan Po datang ke tempat pertarungan Master Ip

Data Dialog 24:

警察 : 不要动,全部不要动!警察,不要动! 波警官 : 全都不要动!你们慢慢拍。 警察 : 不要动! 波警官 :去那边,很多人。多拍点作新闻材料。明天都条新闻才精采。 一个不能少。你听不懂吗?我叫你不要动!

Jǐngchá : Bùyào dòng, quánbù bùyào dòng! Jǐngchá, bùyào dòng! Bō jǐngguān : Quándōu bùyào dòng! Nǐmen màn man pāi. Jǐngchá : Bùyào dòng! Bō jǐngguān : Qù nà biān, hěnduō rén. Duō pāi diǎn zuò xīnwén cáiliào. Míngtiān dū tiáo xīnwén cái jīngcǎi. Yīgè bùnéng shǎo. Nǐ tīng bù dǒng ma? Wǒ jiào nǐ bùyào dòng!

Polisi : Jangan bergerak! Tidak ada yang boleh bergerak! Polisi, jangan bergerak! Sersan Po : Tidak ada yang boleh bergerak! Masuk dan mengambil foto. Polisi : Jangan bergerak! Sersan Po : Semua orang-orang di sana. Mereka akan mengambil foto untuk berita. Bahan berita utama yang bagus. Dapatkan mereka semua. Kubilang jangan bergerak! (Ip Man 3, 2015. 00:53:16-00:55:15)

Pada kutipan data dialog diatas, menunjukkan bahwa tokoh Master Ip ditampilkan sebagai laki-laki yang maskulin, sebagaimana laki-laki maskulin

119

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan ciri khas seperti berani dan kuat. Ini terbukti ketika ia memberi berbagai pukulan kepada para preman dalam arena dengan bela diri yang telah dikuasai sehingga para preman tersebut tidak mampu untuk melawan. Selain itu tokoh Master Ip menunjukkan kekuasaanya melalui hubungan kerja sama terhadap Sersan Po selaku bagian dari kepolisian untuk menangkap para preman itu. Ini terlihat pada kutipan data dialog “全都不要动!你们慢慢拍” yang berarti

“Tidak ada yang boleh bergerak! Masuk dan mengambil foto”. Melalui kutipan data dialog ini membuktikan bahwa tokoh Master Ip berhubungan baik terhadap

Sersan Po sehingga Sersan Po membantunya meringkus para preman itu semua ketika berada di arena. Hubungan antara tokoh Master Ip dan Sersan Po tersebut membuktikan bahwa tokoh Master Ip memiliki kekuasaan. Hal ini terlihat ketika tokoh Sersan Po menunjukkan sikap menghormati dan setia pada tokoh Master Ip merupakan orang yang berhak atau berkuasa ketika ia diperintah walaupun bukan atasannya dalam kepolisian. Tindakan tokoh Sersan Po ini menunjukkan bahwa tokoh Master Ip merupakan orang yang berpengaruh dan berkuasa. Kekuasaan yang ditunjukkan oleh tokoh Master Ip merupakan kekuasaan dalam hal yang dominan baik, sehingga orang-orang yang berkerja dilembaga pemerintahan mengenal dirinya sebagai master kungfu dan memberi bantuan tokoh Master Ip ketika membutuhkan.

Pada pertarungan itu juga membuktikan bahwa tokoh Master Ip sebagai laki-laki berkarakter maskulin yaitu kuat dan berani. Hal itu terlihat ketika ia melawan para preman yang menggunakan berbagai alat tajam untuk melukainya, namun ia berhasil melawan semua para preman tersebut. Seperti yang terlihat

120

Universitas Sumatera Utara

pada data gambar diatas, tergambarkan bahwa tokoh Master Ip melumpuhkan semua musuhnya hingga tidak mampu bergerak lagi ditempat. Tindakan dan sikap yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini merupakan bagian dari karakter maskulinitas dengan melibatkan kekerasan untuk menentukan pihak menang dalam arena.

Kekerasan ini merupakan bentuk usaha untuk menunjukkan bahwa tokoh

Master Ip membela diri dari lawannya sehingga ia berbeda dari yang lain.

Kekerasan dapat diartikan sebagai bentuk kemarahan yang mampu diatasi dengan adanya sentuhan fisik dalam bentuk pukulan, tandangan dan tinju. Tindakan ini telah ditampilkan oleh Master Ip pada pertarungannya dengan para preman dalam jumlah yang tidak sedikit. Kekuasaan adalah sebuah wewenang yang mampu mempengaruhi pihak lain dalam berpikir dan bertindak sehingga mampu menentukan kedudukannya sendiri dan menjadi pihak yang paling berwenang tinggi dari pihak lainnya.

Terkait kutipan data di atas juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam

Widodo 2019: 10-14), yang mengatakan bahwa kekuasaan menetapkan posisi kedudukan kelas sosial tertinggi dari kelas sosial lainnya. Kekuasaan merupakan pemicu kekerasan. Kekerasan melibatkan perasaan emosi dan hasrat baik itu secara terlihat maupun tidak terlihat. Kekerasan dapat berupa berbagai tindakan dan aksi baik itu secara halus maupun tidak dalam wujud fisik dan hal itu berdasarkan rasa dominasi. Berdasarkan pendapat ini, tokoh Master Ip telah tampilkan diri sebagai laki-laki yang memiliki kekuasaan. Hal itu terlihat melalui kedudukannya dimata masyarakat yang selalu menghormatinya. Selain itu, hal ini

121

Universitas Sumatera Utara

juga terlihat ketika masyarakat disekitarnya meminta pendapat dan pertolongan jika berada dalam situasi tidak baik. Dengan kekuasaannya ini juga telah menunjukkan kekerasan. Kekerasan ini terlihat ketika ia beraksi melawan semua para preman dengan berbagai pukulan hingga ia berhasil mengalahkan lawannya dengan bela diri yang ia kuasai. Dengan kekuasaan dan kekerasan ini, tokoh

Master Ip telah tampilkan diri sebagai laki-laki maskulin yang mendominasi sekitarnya sehingga menimbulkan suatu konflik. Hal itu merupakan bentuk dari struktur kekuasaan yang ia peroleh melalui kerja keras untuk membuktikan keberadaanya dalam kedudukan sosial dalam ranah kekuasaan dan kekerasan.

Pada narasi film berdurasi 01:07:05-01:08:02 menit, menceritakan tokoh

Master Ip datang secara langsung menjumpai tokoh Frankie yaitu bos besar tokoh

Ma King Sang. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan dan menghentikan semua rencana-rencana tokoh Frankie karena tokoh Master Ip tidak terima atas perbuatan tokoh Frankie yang selalu memberi ancaman dan mengutus orang asing untuk menantang dan menyerang Master Ip untuk pertarungan. Hal ini terlihat pada kutipan data dialog dibawah ini:

Gambar 4.25 (a). Master Ip datang menghadap Frankie

122

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.25 (b). Master Ip melawan Frankie

Data Diaolog 25:

叶师父 :你要对付我,我来了。你想怎样? 费兰奇 :你就是叶问?你就是最能打的中国人?有意思。好,我 们交易。听说咏春是速度最快的拳。。。唯快不破。我 们较量一下,看谁的拳更快。是你?还是我?三分钟。 如果你还可以站着。。。我放过你。

Yè shīfu : Nǐ yào duìfù wǒ, wǒ láile. Nǐ xiǎng zěnyàng? Fèi lán qí : Nǐ jiùshì yè wèn? Nǐ jiùshì zuì néng dǎ di zhōngguó rén? Yǒuyìsi. Hǎo, wǒmen jiāoyì. Tīng shuō yǒng chūn shì sùdù zuì kuài de quán... Wéi kuài bùpò. Wǒmen jiàoliàng yīxià, kàn shéi de quán gèng kuài. Shì nǐ? Háishì wǒ? Sān fēnzhōng. Rúguǒ nǐ hái kěyǐ zhànzhe... Wǒ fàngguò nǐ.

Ip Man : Kau ingin aku, aku di sini. Apa yang kau inginkan? Frankie : Jadi kau Ip Man? Kau petarung terbaik di Cina. Menarik...oke, begini. Tampaknya Wing Chun mu adalah yang tercepat....begitu cepat sampai kau tak terkalahkan. Mari kita lihat tinju siapa yang paling tercepat. Milikmu? Atau milikku? Tiga menit.... Jika kau bertahan... aku akan membiarkanmu. (Ip Man 3, 2015. 01:07:05-01:08:02)

Pada kutipan data dialog ini, tokoh Master Ip ditampilkan sebagai tokoh yang berkekuasaan dalam hal bela diri, terbukti dari profesi yang ia geluti sehingga ia tidak terkalahkan. Selain itu juga didukung dengan keberanianya ketika melawan para preman yang selalu membuat keributan daerah itu, hingga bos besar preman itu mengirim utusan untuk membunuh tokoh Master Ip, namun tokoh Master Ip selalu berhasil mengalahkan mereka sehingga ia disebut sebagai master kungfu terbaik. Hal ini terdapat pada kutipan data dialog “你就是叶问?

123

Universitas Sumatera Utara

你就是最能打的中国人?有意思。好,我们交易。听说咏春是速度最快的

拳。。。唯快不破” yang berarti “Jadi kau Ip Man? Kau petarung terbaik di Cina.

Menarik...oke, begini. Tampaknya Wing Chun mu adalah yang tercepat....begitu cepat sampai kau tak terkalahkan”. Melalui kutipan data dialog ini, terlihat bahwa tokoh Master Ip merupakan tokoh yang berkekuasaan tinggi dalam bela diri kungfu sehingga ia tidak terkalahkan oleh para preman maupun utusan asing yang ahli dalam bela diri. Terbukti dari ungkapan tokoh Frankie yang tidak senang dan tidak terima atas kehadiran tokoh Master Ip menggagalkan setiap rencananya datang ketempatnya, karena ia mengingat laporan tokoh Ma Ki Sang bahwa tokoh

Master Ip yang selalu menggagalkan rencananya untuk menguasai kota tersebut.

Karena kekuasaan tokoh Master Ip ini, menimbulkan berbagai masalah sehingga kekerasan terjadi.

Kekerasan yang terjadi tentu kekerasan fisik. Hal itu terlihat ketika tokoh

Master Ip bertarung terhadap tokoh Frankie yang menantangnya untuk mengetahui bela diri siapa yang paling hebat dan dapat bertahan dalam waktu tiga menit. Hal ini terlihat pada data dialog “我们较量一下,看谁的拳更快。是你?

还是我?三分钟。如果你还可以站着。。。我放过你“ yang berarti ”Mari kita lihat tinju siapa yang paling tercepat. Milikmu? Atau milikku? Tiga menit.... Jika kau bertahan... aku akan membiarkanmu”. Pada kutipan data dialog ini dapat terlihat bahwa tokoh Frankie menantang tokoh Master Ip dan tantangan itu diterima oleh Master Ip sehingga terjadi perkelahian yang pelik ditempat tersebut.

Melalui tantangan yang dberikan oleh tokoh Frankie dapat diinterpretasikan bahwa pertentangan itu memunculkan kekerasan diantara mereka. Kekerasan

124

Universitas Sumatera Utara

tersebut merupakan kekerasan fisik seperti memukul, meninju, menendang dan sebagainya sehingga menimbulkan luka-luka ditubuh.

Kekerasan ini juga terjadi karena konflik yang tidak dapat ditoleransi dan diterima oleh pihak lain maupun oleh tokoh utama sendiri. Sehingga kekerasan yang menjadi keputusan akhir untuk melumpuhkan lawan supaya tidak bertindak lagi maupun untuk menentukan pihak yang menang dan berkuasa. Hal ini telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip sendiri melalui tindakannya terhadap tokoh

Frankie pada data diatas, sehingga tokoh Frankie tidak mampu melawan tokoh

Master Ip dan menyerah. Melalui tindakan tokoh Master Ip ini juga telah menampilkan karakter maskulinnya. Ini terlihat ketika ia berani datang ketempat tokoh Frankie seorang diri untuk menanyakan tujuan tokoh Frankie yang selalu mengutus para preman membuat masalah dikota itu, dan ketika menerima tantangan tokoh Frankie untuk bertarung. Tindakan karakter maskulinitas yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip pada kutipan data diatas ialah kuat, berani, dan beorot.

Tindakan yang ditampilkan pada kutipan data dialog ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), yang mengatakan bahwa kekuasaan menetapkan posisi kedudukan kelas sosial tertinggi dari kelas sosial lainnya. Kekuasaan merupakan pemicu kekerasan. Kekerasan melibatkan perasaan emosi dan hasrat baik itu secara terlihat maupun tidak terlihat.

Kekerasan dapat berupa berbagai tindakan dan aksi baik itu secara halus maupun tidak dalam wujud fisik dan hal itu berdasarkan rasa dominasi. Pada pendapat ini dapat disimpulkan bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh berkekuasaan yang

125

Universitas Sumatera Utara

berusaha menetapkan kedudukannya sehingga menimbulkan kekerasan fisik yang cukup menguras tenaga untuk mempertahankannya. Hal ini telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip ketika ia menghadapi tokoh Frankie yang berusaha menguasai suasana pertarungan diantara mereka. Namun, tokoh Master Ip tidak memberi kesempatan sehingga tokoh Frankie kalah dan tidak mampu bertindak lagi sesuai rencananya. Jadi, tokoh Master Ip adalah tokoh berkarakter maskulin yang berkuasa dalam dunia bela diri khususnya bela diri kungfu, sehingga memunculkan konflik melalui karakternya dan kekuasaan yang ia miliki hingga terjadi kekerasan.

Pada narasi film durasi 01:38:48-01:39:46 menit, menceritakan tokoh

Cheung Tin Chi menantang tokoh Master Ip untuk bertarung, yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan sebagai master kungfu terbaik dari pada tokoh

Master Ip. Pertarungan ini diterima oleh tokoh Master Ip hingga tokoh Cheung

Tin Chi mengaku kalah. Hal ini terlihat pada kutipan data monolog dan dialog dibawah ini:

Gambar 4.26 (a). Master Ip memukul Cheung Tin Chi

126

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.26 (b). Cheung Tin Chi mengaku kalah

Data Dialog 26:

张天志 :我不是败不知耻的人。 叶师父 :其实最重要的。。。始终都是你身边的人。

Zhāngtiānzhì : Wǒ bùshì bài bùzhī chǐ de rén. Yè shīfu : Qíshí zuì zhòngyào de... Shǐzhōng dōu shì nǐ shēnbiān de rén.

Cheung Tin Chi : aku mengakui bahwa aku kalah. Master Ip : tidak ada yang lebih penting.... dari orang yang kau kasihi berada di sampingmu... (Ip Man 3, 2015. 01:38:48-01:39:46)

Pada kutipan data dialog ini, terlihat bahwa tokoh Master Ip adalah tokoh yang berpengaruh dan berkekuasaan dalam bidang bela diri kungfu sehingga ada orang lain yang berkeinginan berada diposisinya tersebut ketika ada kesempatan.

Hal ini terbukti ketika tokoh Cheung Tin Chi memiliki keinginan besar untuk berada diposisi kedudukan tokoh Master Ip, sehingga ia mengadakan tantangan untuk bertarung membuktikan bela diri yang terbaik diantaranya dan tokoh Master

Ip. Dengan tantangan ini, tokoh Cheung Tin Chi telah membuktikan bahwa tokoh

Master Ip sebagai orang yang terpandang, berpengaruh, dan berkekuasaan sehingga menimbulkan konflik didalamnya. Konflik yang terjadi dalam kekuasaan ini yaitu konflik untuk mendapatkan pengakuan dan menentukan posisi kedudukan sebagai master di perguruan kungfu dan untuk membuktikan bela diri terbaik sehingga menimbulkan kekerasan untuk mendapatkan kekuasaan tersebut.

127

Universitas Sumatera Utara

Kekerasan yang terjadi dapat dipahami sebagai kekerasan fisik seperti memukul, bertinju dan menendang. Kekerasan ini dapat dianggap sebagai suatu tindakan untuk menyelamatkan diri, mempertahankan kedudukan, dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Hal ini telah ditampilkan oleh tokoh Master

Ip sendiri ketika ia menerima tantangan dari tokoh Cheung Tin Chi yang berniat melengserkan posisinya dari perguruan bela diri kungfu. Sehingga tokoh Cheung

Tin Chi mengakui kekalahannya dalam arena pertarungan. Ini terbukti pada kutipan data dialogi “我不是败不知耻的人” yang berarti “aku mengakui bahwa aku kalah”. Melalui kutipan data dialog ini, dapat diinterpretasikan bahwa tokoh

Master Ip berhasil mempertahankan kedudukannya sebagai master kungfu dalam dunia perguruan kunfu. Hal ini dibuktikan pengakuan lawannya ketika tokoh

Cheung Tin Chi sudah tidak mampu melawan tokoh Master Ip lagi. Selain itu, tokoh Master Ip juga membuktikan diri sebagai pihak lebih dominan karena dalam arena ia memberi pukulan kepada lawannya yang tidak bisa dihindari.

Tokoh Master Ip juga membuktikan ia sebagai laki-laki maskulin yang kuat dan tangguh. Terbukti ketika ia menerima tantangan dari tokoh Cheung Tin Chi tanpa rasa takut.

Tindakan yang ditampilkan oleh tokoh Master Ip ini juga didukung oleh pendapat Bourdieu (dalam Widodo 2019: 10-14), yang mengatakan bahwa kekuasaan menetapkan posisi kedudukan kelas sosial tertinggi dari kelas sosial lainnya. Kekuasaan merupakan pemicu kekerasan. Kekerasan melibatkan perasaan emosi dan hasrat baik itu secara terlihat maupun tidak terlihat.

Kekerasan dapat berupa berbagai tindakan dan aksi baik itu secara halus maupun

128

Universitas Sumatera Utara

tidak dalam wujud fisik dan hal itu berdasarkan rasa dominasi. Pada pendapat ini, dapat terlihat bahwa tokoh Master Ip sebagai tokoh yang mempunyai kekeuasaan dan berpengaruh dalam dunia bela diri, karena kekuasaannya tersebut menimbulkan konflik yang mampu melibatkan kekerasan fisik yang tentunya dilakukan oleh laki-laki berkarakter maskulin. Hal ini telah ditampilkan oleh tokoh Master Ip sendiri secara langsung pada scene data diatas. Sebagaimana ia merupakan gambaran tokoh maskulin yang kuat dan memiliki kekuasaan yang mampu mempengaruhi konflik, sehingga menimbulkan kekerasan untuk menyelesaikan. Hal ini merupakan bentuk struktur kekuasaan yang mempengaruhi konflik kekuasaan dalam ranah kekuasaan dan kekerasan.

129

Universitas Sumatera Utara

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada Karakter Maskulinitas pada

Tokoh Utama dalam Film Ip Man 3, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat

bentuk Appearance, sebagaimana tokoh Master Ip digambarkan sebagai tokoh

laki-laki yang kuat, berani, dan memiliki kondisi fisik baik hal ini terlihat

ketika ia melawan semua para preman dengan kemampuan bela diri kungfu

yang dikuasai. Tiga bentuk love atau family, hal ini terlihat ketika tokoh Master

Ip menampilkan tindakan dan sikapnya sebagai laki-laki yang mencintai

keluarganya, ini terlihat ketika ia memberi makanan dipiring istrinya dan

ketika mengelus kepala anaknya ditempat tidur. Tiga bentuk leadership atau

respect, tergambarkan tokoh Master Ip sebagi laki-laki maskulin yang layak

untuk menjadi pemimpin dengan rasa hormat yang tinggi. Hal ini terlihat

ketika ia memberi salam kepada guru disekolah dasar Chi, dan ketika memberi

pendapat mengenai para preman yang selalu menimbulkan masalah. Dua

bentuk women atau sex, Master Ip digambarkan sebagai laki-laki yang

memiliki rasa ketertarikkan terhadap lawan jenisnya (perempuan). Hal ini

terlihat ketika ia memegang tangan istrinya Wing Sing dan ketika memeluk

Istrinya.

2. Berdasarkan dominasi maskulinitas terdapat lima struktur kekuasaan Bourdieu

pada tokoh Master Ip. Dalam bentuk modal terdapat tiga modal yaitu

130

Universitas Sumatera Utara

ditemukan dua modal budaya yang mengambarkan tokoh Master Ip sebagai

tokoh yang memiliki pengetahuan dalam bela diri Kungfu dan etika yang baik.

Satu modal sosial, hal ini terlihat ketika tokoh Master Ip berinteraksi untuk

menjalin kerja sama terhadap tokoh Sersan Po. Ditemukan Satu modal

simbolik, ini tergambarkan ketika tokoh Master Ip dipersilakan untuk

mengambil posisi duduk ditengah diantara para guru kungfu lainnya. Kelas

sosial ditemukan satu pada tokoh Master Ip yaitu kelas populer. Ini terlihat

ketika tokoh Master Ip diberitakan disurat kabar dikota tersebut. Kemudian,

terdapat dua habitus pada tokoh Master Ip, ini terlihat ketika ia bertindak

menolong kepala sekolah dasar Chi dari para preman, dan ketika menyelamat

tokoh Master Tin dari tikaman pisau dari tokoh Ma King Sang. Selanjutnya,

ditemukan tiga arena, ini terlihat ketika tokoh Master Ip beraksi untuk

mendapatkan hak menang dari lawannya. Dan terdapat tiga kekuasaan dan

kekerasan. Hal ini ditemukan ketika tokoh Master Ip melawan tuan Cheung

yang berniat mengambil posisi kedudukannya sebagai master kungfu.

Berdasarkan hasil temuan pada analisis, maka dapat disimpulkan bahwa dalam film Ip Man 3 terdapat gambaran karakter maskulinitas tokoh utama berdasarkan elemen maskulinitas, sebagaimana gambaran karakter maskulinitas yang ditemukan pada laki-laki yaitu kuat, berani, dan memiliki kondisi fisik baik.

Selain itu, penulis juga menemukan bahwa tokoh utama menunjukkan gambaran karakter maskulinitas ketika mempertahankan dan memperoleh kekuasaan berdasarkan struktur kekuasaan.

131

Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi orang lain sebagai bahan acuan untuk penelitian lainnya terkhusus di bidang sastra.

Penulis berharap besar agar peneliti lain bisa meneliti film Ip Man 3 sebagai penelitian dalam fokus yang berbeda sehingga dapat membantu lebih menonjolkan perbedaan penelitian dalam satu objek ini. Bagi pembaca penelitian ini semoga bisa memberi ilmu baru terkhususnya mengenai maskulinitas. Untuk itu, penulis mengharapkan setiap pembaca penelitian ini dapat memberi masukan dan saran agar dapat diperbaiki lebih baik lagi.

132

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Beynon, John. 2002. Masculinities And Culture. Open University Press.

Philadelphia USA.

Endraswara, Suwardi. 2016. Sastra Ekologis; Teori dan Praktik Pengkajian.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Fajar, D. P. 2016. Teori-Teori Komunikasi Konflik: Upaya Memahami dan

Memetakan Konflik. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).

Famuka, sari. 2017. Nilai Moral Dalam Novel Sakura Karya Nova Ayu Maulita :

Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar Di

SMA. Universita Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.

Handayani, T., dan Sugiarti. 2008. Konsep dan penelitian gender. Malang :

Universitas Muhammadiyah Malang.

Hanum, Farida. 2018. Kajian Dan Dinamika Gender. Jatim: Intrans Publishing.

Harahap, Eli Saputri. 2019. Citra Maskulinitas pada tokoh utama dalam film wu

xia karya peter chan. Usu. Skripsi.

Jing, Qiu. 2018. Nánxìng qìgài de yìyì hé wèntí. Renmin University: Journal of the

History of Political Though.

Martin, Megasari. 2017. Ekranisasi Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya

Asma Nadia ke film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Sutradara Kuntz

Agus. Jurnal Kata: Vol.1

Masdudin, Ivan. 2011. Mengenal Dunia Film. Jakarta Barat: Multi Kreasi Satu

Delapan.

133

Universitas Sumatera Utara

Pramudika, Aldira Dhiyas. 2015. Visualisasi Maskulinitas Melalui

Pengkarakteran Tokoh Dalam Film “5 Cm”. Institut Seni Indonesia.

Skripsi.

Priyatni, E. T. 2015. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:

Bumi Aksara.

Purba, E. S. 2016. Representasi Maskulinitas dalam Film (Analisis Semiotika

John Fiske Mengenai Maskulinitas dalam Film“Miracle In Cell No.7”).

Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Raharjo, H. P, dan Eko, W. 2017. Mengenal Struktur Pembangunan Karya Sastra.

Sukoharjo: CV Sindunata.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra Perkenalan Awal

Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rokhmansyah, Alfian. 2016. Pengantar Gender Dan Feminisme. Yogyakarta:

penerbit Garudhawaca.

Santosa, Riyadi. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. Surakarta: UNS

Press.

Sasmita, Ulin. 2017. Representasi Maskulinitas Dalam Film Disney Moana

(Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Online Kinesik Vol. 4

No. 2. Hal. 131.

Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

134

Universitas Sumatera Utara

Siregar, Mangihut. 2016. Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu. Jurnal

AN1MAGE. Vol. 1 No.2: 79-82. Universitas Udayana.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Susan, Novri. 2019. Sosiologi Konflik: Teori-teori dan Analisis. Jakarta Timur:

Kencana.

Tambayong, Yapi. 2019. Seni Film. Bandung: Nuansa Cendekia.

Udasmoro, Wening. 2018. Dari Doing ke Undoing Gender. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Widodo, Brigitta Winasis. 2019. Dominasi Maskulinitas Dalam Novel Dua Ibu

Karya Arswendo Atmowiloto: Perspektif Pierre Bourdieu. Universitas

sanata dharma yogyakarta: skripsi.

Yu, Liu Rong., dan Xi, Liu Zi. 2018. Jiànshēn yǔ nánxìng qìzhí gòujiàn ———

cóng X shì jiànshēnfáng de shíjiàn chūfā. Xiamen University: Journal of

Chines Women’s Studies.

Zuldin, Muhamad. 2019. Ketimpangan Sebagai Penyebab Konflik: Kajian Atas

Teori Sosial Kontemporer. Jurnal Pembangunan Sosial.Vol. 2: 157-181.

FISIP UIN SGD Bandung.

135

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN :

Sinopsis

Ip Man (Donnie Yen) adalah seorang guru yang mengajarkan Kung Fu dan mengembangkan seni bela diri. Master Ip tinggal di Hong Kong dengan istri Wing

Sing (Lynn Hung) dan anak bungsunnya yang bernama Ah Ching. Master Ip Man merupakan orang yang terpandang dengan kekuasaanya dalam dunia bela diri kungfu, dan dihormati di kota itu sehingga banyak masyarakat yang mengenalnya.

Masalah mulai muncul ketika para preman datang ke sekolah dasar Chi dan melakukan kekerasan terhadap kepala sekolah yang tidak melakukan keinginan mereka yaitu menjual sekolah tersebut. Ketika para preman itu membuat keributan di kantor para guru, tokoh Ip Man datang menolong kepala sekolah dasar Chi sehingga terjadi perkelahian yang cukup menegangkan di antara tokoh

Ip Man dan para preman. Dalam pertarungan itu tokoh Ip Man berhasil meringkus mereka lalu menghubungi polisi untuk menangkap para preman itu. Setelah

136

Universitas Sumatera Utara

datang para polisi, tokoh Ip Man berbicara mengenai kekerasan yng sering terjadi di kota itu sehingga sersan Po meminta bantuan dari Ip Man untuk menghubungi dan membantu mereka dalam menjalankan tugas sebagai pihak hukum yang harus ditegaskan.

Setelah kejadian di sekolah dasar chi tersebut, sekolah dasar Chi ditutup dengan mempalu kayu agar tidak bisa masuk di sekolah hingga Ip Man mengajak murud-muridnya dari perguruan kung fu untuk membantu membongkar semua kayu-kayu dan mengawasi sekolah dasar Chi dalam beberapa hari. Di malam hari ketika master Ip menjaga sekolah dasar Chi bersama murid-muridnya, para preman datang dalam jumlah banyak membawa balok kayu sebagai senjata juga minyak untuk membakar sekolah sehingga terjadi pertarungan. Selain itu, bos para preman itu marah atas tindakan Ip Man yang membantu kepala sekolah dan sekolah dasar Chi tersebut hingga mereka menculik anak-anak dari sekolah itu ketika Ip Man tidak ada di tempat. Karena penculikkan itu Ip Man datang ke markas para preman seorang diri untuk menyelamatkan anak-anak hingga terjadi pertarungan yang sengit dan berhassil menyelamatkan anak-anak itu semua.

Frankie yang sebagabo besar para preman itu tidak menerima kabar yang tersampaikan bahwa tokoh Ip Man adalah orang yang menguasai bela diri yang sangat baik. Ketika tokoh Ip Man sibuk akan menyelamatkan sekolah dan anak- anak yang di culik, istri Ip Man jatuh sakit parah sehingga tokoh Ip Man merasa sedih dan jadi lebih fokus terhadap penyakit istrinya. Di tengah kesimbukkan merawat dan menemani terhadap istrinya, ada orang yang menggunakan kesempatan sebagai peluang untuk merebut gelar tokoh Ip Man sebagai master di

137

Universitas Sumatera Utara

perguruan Kung Fu. Tidak hanya posisi kedudukanya saja yang terancam tetapi hidupnya pun tidak damai lagi karena bos besar tokoh Ma King Sang mengincar nyawanya dengan mengutus orang yang ahli dalam bela diri untuk menyerang tokoh Ip Man. Hingga puncak pertarungan Ip Man terjadi ketika melawan Cheung

Tin Chi dengan Kung Fu Wing Chun untuk mempertahankan posisi kedudukannya dalam perguruan Kung Fun tersebut. di pertarunga itu, tokoh Ip

Man berhasil mengalahkan lawannya dan dibuktikan juga dengan pengakuan oleh

Cheung Tin Chi sendiri.

138

Universitas Sumatera Utara 苏北大学

中文系本科生毕业论文

论文题目:《叶问 3》电影的主角男性气质分析

学生姓名 : 苏珊蒂 学号 : 160710014 导师姓名 : 钻石 学院 : 人文学院 学系 :中文系

苏北大学中文系 2020 年 12 月 2 日

i

Universitas Sumatera Utara

摘要

本研究探讨《叶问 3》电影中主人公的男性特质以及影响权力冲突的男性特 质。男子气概。本研究的目的是描述《叶问 3》电影中主要人物的男子气概, 以及影响《叶问 3》电影中权力冲突的主要人物的男子气概。本研究采用定 性描述方法,通过对电影场景对话引语的分析作为数据。本研究使用的理论 是根据 Tuncay 和 Bourdieu 的男性气概理论。通过数据分析发现,叶师父的 性格中具有 4 种男性特质,即外表强势、对家庭负责的爱与家庭、坚定的领 导或尊重、对异性有吸引力的女性或性别。此外,还有 5 种权力结构受叶师 父人物的阳刚之气的影响,即描述知识的文化资本、描述互动的社会资本、 描述头衔的象征资本、描述社会地位的阶级、描述行动的习惯和舞台。描述 了权利,权力和暴力,描述了地位和能力。因此,这一发现可以得出结论, 《叶问 3》电影包含了对叶师父的男子气概特征的描述,基于男子气概元素 和权力结构。

关键词: 男子气概、权力、文学、电影、叶问

ii

Universitas Sumatera Utara

目录

摘要 ...... ii 目录 ...... iii 第一章绪论 ...... 1 1.1 选题背景 ...... 1 1.2 研究目的 ...... 2 1.3 研究现状 ...... 3 1.4 研究方法 ...... 4 1.5 研究对象 ...... 5 第二章概念 ...... 6 2.1 文学 ...... 6 2.2 电影 ...... 6 2.3 权力的冲突 ...... 6 2.4 男子气概 ...... 6 2.5 理论 ...... 6

第三章《叶问 3》电影的主角男性气质分析 ...... 7

3.1 结果 ...... 8 3.1.1《叶问 3》电影中主角的男子气概的性格 ...... 8 3.1.2 主角的阳刚之气影响了《叶问 3》电影中的权力冲突 ...... 9 3.2 本题 ...... 11 3.2.1《叶问 3》电影中主角的男子气概的性格 ...... 11 3.2.1.1 外貌 ...... 12 3.2.1.2 爱情和家庭 ...... 18 3.2.1.3 领导或尊重 ...... 21 3.2.1.4 女人和性 ...... 24 3.2.2 主角的阳刚之气影响了《叶问 3》电影中的权力冲突 ...... 28

iii

Universitas Sumatera Utara

3.2.2.1 资本 ...... 29 3.2.2.1.1 文化资本 ...... 29 3.2.2.1.2 社会资本 ...... 32 3.2.2.1.3 象征资本 ...... 33 3.2.2.2 班 ...... 35 3.2.2.3 习惯 ...... 37 3.2.2.4 竞技场或字段 ...... 39 3.2.2.5 权力和暴力 ...... 43 第四章结论 ...... 49 4.1 结论 ...... 49 4.2 建议 ...... 50 参考文献 ...... 51 致谢 ...... 53

iv

Universitas Sumatera Utara

第一章 绪论

1.1 选题背景

文学是某个人以独特的思想理念创作的作品,并有一定的寓意要传达给

公众。根据 Sumardjo 和 Saini (Rokhmansyah, 2014: 2), 文学是对人的一种表

达,是一种经验,思想,感情,想法,信仰精神的具体形象,通过语言工具

唤起魅力。文学作品是作者创作的产物,通过对思想和美好思想的加工和反

思的过程而产生。在文学作品中,有一种语言作为媒介来指代文学作者的表

达方式。根据 Hardjana (Sehandi, 2016: 9), 描述驱动文学的诞生是人类的基本

欲望来表达自己,展示彼此的兴趣和注意,他们生活的世界的现实,妄想的世界

想象成现实世界中,和人类的爱的基本欲望形式形式。

电影是最畅销的现代文学作品之一,由于电影是当今传播和技术媒体的

一部分,所以很受公众的欢迎。电影被归类为文学作品,因为电影是一种材

料,一种像缎带一样敏感的材料,它可以通过将场景作为剧本来记录场景的

细节以及玩家的对话来记录自然现实(Tambayong, 2019: 36-57) 。根据 Eneste,

“电影是集体或相互合作的结果”。一部电影是否会很大程度上取决于各单

位(制作人、编剧、导演、摄影师、艺术导演、录音师、播放器等)之间工作

的和谐,(Martin, 2017: 95)。

男性气质是从男性或男性的性格中可以看出的一种态度,男性气质具有

坚定、坚强、有领导能力、有权力、思维有逻辑性、看起来男性化,具有吸

引女性注意的权威。男性男性的自我形象也可以从日常生活中体现出来,从

1

Universitas Sumatera Utara

穿着打扮的方式、佩戴的配饰、解决问题的方式、活动、相处的方式以及语

言和非语言的表达。此外,关于男性特征的形成的教条没有写下来,但通过

文化代代相传,如真正的男人不应该哭,必须看起来强壮,勇敢,肌肉发达,

男子气概,温柔,等等 (Pramudika, 2015: 16)。

本文究之所以选择《叶问 3》电影作为研究对象,是因为《叶问 3》电

影中有一个有趣而鼓舞人心的故事。此外,这部电影中的主要人物也值得分

析,因为电影中的主要人物是男性的性格。《叶问 3》电影讲述了主角叶问

的生活,他有很好的武术功底。叶大师作为一名男子气概的人物,被描绘成

敢于孤身对抗一群企图摧毁该地区学校的人。本文之所以选择突出其人物的

阳刚之气,是因为他所表现的人物表现了男性性别中所建构的阳刚之气《叶

问 3》电影中刻画的男子气概人物体格强壮,如肌肉发达、魅力四射、勇敢、

独立和坚强。

本文之所以分析《叶问 3》电影中的男子气概,是因为作者从叶问大师

角色的态度中得到启发,他在所有的任务中都负有责任和权威,即丈夫、父

亲、老师和最好的朋友。这使得本文对《叶问 3》电影产生了浓厚的分析兴

趣,目的在于将叶问大师笔下的男子气概塑造成一个男人生活中的榜样。

1.2 研究目的

本文作者的研究目标如下:

1. 描述向《叶问 3》电影的主角男子气概的性格。

3. 描述《叶问 3》电影中主要人物的男子气概对权力冲突的影响。

2

Universitas Sumatera Utara

1.3 研究现状

Harahap, (2019) 《Citra Maskulinitas pada Tokoh Utama dalam film Wu

Xia karya Peter Chan》苏北大学, 本文究探讨了《武侠》电影中男主角的男子气概

形象,因为它表现了男人有勇气,准备面对危险的障.碍。在他的研究中,研究人

员运用 Tuncay 和 Beynon 的理论作为手术刀来分析男性形象。通过这项研究,研究

者可以帮助本文通过他们所拥有的男性形象来分析主人公的男性特征。

Widodo, (2019) 《Dominasi Maskulinitas Dalam Novel Dua Ibu Karya

Arswendo Atmowiloto: Perspektif Pierre Bourdieu》Sanata Dharma 大学, 本文究

探讨的是母亲成为一家之主的形象。作为一家之主应该知道态度和行为,因

为一家之主应该是男性,但在这项研究中被女性取代了。在他的研究中,本

文 运用 Pierre Bourdieu 了视角理论,因为布迪厄的视角包括权力结构和统治。

通过这项研究,研究者可以帮助作者通过研究人员所使用的理论来分析男性

气质。

邱 静, (2018) 《男性气概的意义 和 问题》中国人民大学国际关系学院

副教授, 本文探讨了男子气概在社会中的意义和存在的问题。通过这个研究,

作者可以通过期刊上的描述找到男性气概的真正含义和问题。

李荣誉和刘子曦,(2018) 《健身与男性气质构建———从 X 市健身房

的实践出发》厦门大学公共事务学院,福建 厦门。在这篇讨论健美与男子

气概的杂志中,通过这项研究,作者可以了解到,男性气质不仅可以从行为

中看到,也可以从男性的生活方式中看到,健美作为他们身体肌肉的形成作

为男子气概的主要特征。

3

Universitas Sumatera Utara

Purba, (2016) 《Representasi Maskulinitas dalam Film (Analisis Semiotika

John Fiske Mengenai Maskulinitas dalam Film“Miracle In Cell No.7》苏北大学

探讨了父亲形象作为男性形象的挣扎,通过标志、方法和特征来表现男性形

象。本研究是建构主义范式下的质性研究,运用符号学的方法,特别是约翰

John Fiske 的符号学方法。在此基础上,作者根据自身运动的性质和空间,

将男性角色理解为一种男性化的形象。

Pramudika, (2015) 《 Visualisasi Maskulinitas Melalui Pengkarakteran

Tokoh Dalam Film 5 CM 》Seni Indonesia 大学, 本文究将《5cm》的电影片中

的每一个视觉男性角色描述为一个强壮、理性、自信和强大的形象。在他的

研究中,本文运用 de Saussure/ Barthes 和 John Beynon 了符号学理论分析

《5cm》电影片中的男性形象塑造。本研究可以帮助笔者理解电影《叶问 3》

中男主角的男性特质。

1.4 研究方法

在本研究中,本文采用定性描述的方法来描述《叶问 3》电影中主角

的男子气概。研究者采用定性描述的方法来描述《叶问 3》电影中的男子气

概特征,即: 1. 反复观看电影,以获得《叶问 3》电影中人物所描绘的男子

气概本质的位 置或图片, 2. 听和注意故事情节中人物的运动,这与问题的形

成有关,也符合作者所使用的指导理论, 3 倾听并注意影响冲突的男性特征,

并与《叶问 3》电影中人物的男性特征有关, 4. 观察在每次冲突中经历变化

的角色的运动,并在故事持续到结束的过程中展示角色的男子气概, 5. 在这

个研究中,记录并截图重要的可以被视为数据的东西。

4

Universitas Sumatera Utara

1.5 研究对象

在本次研究中,笔者选择了 Wilson Yip 导演的《叶问 3》电影。本研

究中的数据以对话、独白和场景的形式描述了《叶问 3》电影中主角的男子

气概。

5

Universitas Sumatera Utara

第二章

概念

2.1 文学 文学是一种艺术,被认为是作者或作家通过使用语言作为媒介而创作 的与生活有关的作品。文学语言与日常语言有独特的不同,日常语言是审美

的,包含着内涵的、象征的和沉思的意义(Priyatni, 2015: 25-26)。 2.2 电影 电影是一种信息和技术的媒体,现在存在于社会中间。并且有意识或

无意识地,电影是为人们的行为提供政策的媒介之一(Masdudin, 2011: 2)。 2.3 权力的冲突 根据 Dahrendorf (dalam Zuldin, 2019: 161)的观点,社会共同体中冲突 (不平等)的原因可以通过共同体所拥有的权力和权威的概念来理解。这可以 从社会的地位、权威、阶级、地位和权力的差异上看出来,这些差异在整体 上分配的不均匀,导致了个体之间的争论。通过这个观点可以理解,冲突的

原因是由于社会环境中产生长期冲突的影响因素。 2.4 男子气概 根据 Tuncay(dalamHarahap, 2019:20)的说法,男子气概在社会上被定义 为成为社会理想男人的一种方式。因为男子气概不是他们与生俱来的男性基 因的一部分,它是由社会行为塑造的,他们以适合自己的方式学习。通过这 种观点,我们可以假设,人的性格和性格是在长期处理时间存在的情况下发

生的社会交往中形成的。 2.5 理论 根据 Tuncay(在 Harahap, 2019 年:20)揭示了男子气概的五个要素,即:

外貌、爱情或家庭、领导或尊重、金钱或成功、女人或性和根据权力的支配

性,Bourdieu 五种权力结构,即: 资本、阶级、习惯、竞技场或场、权力和

暴力。

6

Universitas Sumatera Utara

第三章

《叶问 3》电影 的主角男性气质分析

在这一章中,本人描述了对《叶问 3》电影中主人公男子气概问题的

分析结果。在本章中,数据分析使用了根据 Tuncay 和 Bourdieu 的男性气概

理论,通过权力作为男性性别来详细解释男性的男性特质和主导态度。性格

是人类基于行为、性格、性格和思想所固有的一种特性。男性化是一种可以

在男人身上发现的特征,男人被描述为强壮、有男子气概、肌肉发达和强壮。

男性特征是与男性性别相关的一系列态度或行为、属性和角色,通常通过典

型的行为和行为表现出来,如:强壮,肌肉发达,坚定,独立等等。

在这一章中,笔者从男性角色的角度对《叶问 3》电影中的主要人物

(叶师父)进行了分析。叶师父的性格被描述为一个强壮、强壮、肌肉发达、

独立、勇敢和有男子气概的男人。因此,本人用通凯的理论来分析叶师父的

男性性格。男性性格由外貌、爱情或家庭、领导或尊重、金钱或成功、女人

或性这五个元素组成。然而,对于金钱或成功,本人没有找到足够的数据相

关的讨论。所以,在这五个元素中,根据 Tuncay 的说法,本人在讨论中只

发现了四个元素,因为在分析的数据中发现的金钱或成功并不像预期的那样

多。

根据权力的支配性,Bourdieu 五种权力结构,即资本结构、阶级结构、

惯习结构、竞技场或场结构、权力结构和暴力结构。在本研究中,作者只分

7

Universitas Sumatera Utara

析了《叶问 3》电影中男主角叶问师父身上的男性特征。在这项研究中,本

人检查了每一个场景和对话,描绘的男子气概的主要角色。

3.1 结 果

3.1.1《叶问 3》电影中主角的男子气概的性格

在这一节中,本人整理了《叶问 3》电影中男主角的男性特征分析结

果。分析结果如下表所示:

表 1. 叶师父男子气概的性格

数 男子气概的 电影持续时间 的数 数据 信息 量 性格 (分钟) 据量

1. 外貌 1 00:18:08 分钟 叶师父无畏地与暴徒 4 数 搏斗。 据 2 00:22:55- 叶师父与烧死、绑架 00:23:58 分钟 志仁小学校长的暴徒 搏斗。 3 00:46:28- 叶师父在没有任何帮 00:53:04 分钟 助和恐惧的情况下打 了一大批暴徒。

4 01:03:23- 叶师父和攻击他的陌 01:05:12 分钟 生人打了起来。

2. 爱情和家庭 5 00:07:35 分钟 叶师父把他的妻子咏 3 数 成的配菜给了。 据 6 00:16:35 分钟 叶师父接儿子放学。

7 00:55:30 分钟 叶师父向妻子咏成道 了歉。

8

Universitas Sumatera Utara

3. 领导或尊重 8 00:06: 33 分钟 叶师父表现出一种坚 3 数 定而威严的领导态 据 度。

9 00:09:00 分钟 叶师父对张先生表现 出领导的态度。

10 00:36:35 分钟 叶师父坚定地对波警 官说正义得到了伸 张。

4. 女人和性 11 00:56:21- 叶师父对妻子表现出 3 数 00:57:47 分钟 兴趣,挽起他的手, 拥抱她,咏成。 据

12 01:16:53- 叶师父对他的妻子咏 01:17:30 分钟 成表示出兴趣,他叫 着情话,眼巴巴地望 着咏成。

13 01:23:41- 叶师父微笑着抚摸妻 01:24:10 分钟 子的头,表示对异性 的吸引。

3.1.2 主角的阳刚之气影响了《叶问 3》电影中的权力冲突

在这一节中,作者给出了对《叶问 3》电影中影响权力冲突的主要人

物的男子气概的分析结果。分析结果如下表所示:

表 2. 基于权力结构的男子气概特征

数 基于权力结构的 电影持续时间 的数 数据 信息 量 男子气概特征 (分钟) 据量 叶师父以已经掌 资 握的武术知识的 2 数 1. 文化资本 14 01:30:04 分钟 本 形式展示他的知 据 识。

9

Universitas Sumatera Utara

叶师父问候他 人,表现出良好 15 01:32:37 分钟 的道德行为。

叶师父在与人建 1 数 立亲密关系方面 据 社会资本 16 00:19:02 分钟 表现出一种轻松 的态度。

叶师父过头衔和 象征资本 17 00:13:48 分钟 职位展示权力。

主叶师父有相当 1 数 2. 阶级 18 01:01:01 分钟 受欢迎的社会地 据 位。

主叶师父表现了 19 00:26:24 分钟 一个喜欢帮助别 人的动作。 2 数 3. 习惯 据 叶师父表现出反 00:34:03- 20 应的习惯和帮 00:34:59 分钟 助。

00:17:49- 叶师父和暴徒的 21 00:23:18 分钟 战场是智小学。 叶师父和流氓之 间的复杂战斗的 00:52:22- 22 竞技场是流氓的 3 数 4. 竞技场或字段 00:53:27 分钟 总部。 据

攻击叶师父的竞 01:01:52- 技场是医院的电 23 01:04:33 分钟 梯和紧急楼梯。

叶师父对暴徒施 暴,利用自己的 00:53:16- 3 数 5. 权力和暴力 24 权力,让波警官 00:55:15 分钟 据 逮捕暴徒。

10

Universitas Sumatera Utara

叶师父扮演的角 色来了,并接受 了费兰奇扮演的 01:07:05- 25 角色的挑战,用 01:08:02 分钟 武力决定了获胜 一方。

叶师父接受了来 自角色张天志的 26 01:38:48- 挑战,以证明咏 01:39:46 分钟 春功夫的武术技 能和力量,作为 一个功夫大师。

3.2 本题

3.2.1《叶问 3》电影中主角的男子气概的性格

男性特质是一种从男性性别中可以看到的态度或行为。作为一种男性

性别,在男性的身体面前,他们是强壮的,肌肉发达的,男性的,独立的,

粗糙的等等。这种身体形式是一种以男子气概为基础的性格表现形式。这些

男性角色的特征都是《叶问 3》电影中的主角所拥有的,这一点可以从《叶

问 3》电影中每个场景中叶问师父的态度和动作中看出。因此,笔者对影片

中主人公叶师父的男性气质进行了分析。《叶问 3》电影用通凯的理论解释

了外表、爱或家庭、领导或尊重、女人或性这四种男性元素。笔者将以男子

气概理论为基础,根据通过对话或独白的形式获得的数据,对《叶问 3》电

影中主人公的每个场景进行具体的描述。

11

Universitas Sumatera Utara

3.2.1.1 外貌

外貌或外表是男子气概的一部分的男人的身体外貌。外表可以说是一

种风格,已经依附于男性作为一种男性身份。外表可以从身体形态看出来,

如肌肉发达,强壮,魁梧,威武,男子气概和穿着方式。这可以被看作是男

子气概的标志。

在《叶问 3》电影中,主角叶问师父似乎有着男性化的外表,比如威

武、阳刚、肌肉发达、强壮。在电影中,他在志仁小学的老师办公室里与一

群打手打斗的场景中可以看到这一点。那伙流氓们威胁并强迫校长把志仁小

学卖给他们。然而,校长拒绝把志仁小学卖给他们,所以这些流氓们对学校

的工作人员使用暴力。在暴力过程中,叶师父没有拿任何工具就过来和流氓

们打了起来。叶师父和黑帮老大之间爆发了一场激烈的战斗,叶师父成功地

逮捕了黑帮老大,并联系了被他逮捕的一伙流氓们。

这从影片的叙事部分就可以看出来,时长为 00:18 . 08 分钟,讲述了叶

大师与一群想要强行买下池的小学的流氓们的打斗。这可以在下面的数据框

中看到:

图 3.1 (a). 叶大师逮捕了马鲸笙

12

Universitas Sumatera Utara

图 3.1 (b). 流氓们威胁叶师父 数据 1:

马鲸笙 :叶问,跟你有什么关系?我淡生意而已。不要多管闲事 契 弟。 叶师父 :喂,这里是志仁小学。麻烦立刻派几位警察来。有流氓在 此 生事。 流氓 :别乱来。放开我老大。放开我老大,听不到吗? 我会将她 杀 死。放开我老大, 快点放,放! 还不放?放! 《叶问 3》, 2015. 00.18.08 分钟

基于这一数据,当主叶师父角色攻击他的团队领袖时,流氓的数据显

示出降的态度。在这些流氓们的对话中,可以解读为他们在直接成功逮捕了

自己的老板后,不敢与叶师父对抗。流氓们试图通过把老师当作囚犯来解救

他们的老板。但这并没有影响和惊吓到叶师父。

这一点也得到了角色马鲸笙的对话和行动的支持,他禁止叶师父干涉

此事,因为他们已经知道叶师父作为咏春功夫大师的背景,并没有轻视它。

但叶大师没有理会这一威胁,因为流氓们的不道德和理性行为应该得到奖赏。

通过叶师父的这些态度和思想,可以解读出自我形象所描绘的是强壮、肌肉

发达、男子气概和勇敢的一面。

影片的叙事时长为 00:22:55-00:23:58 分钟,讲述了一群流氓们在夜间

执行保卫志仁小学的任务时袭击了叶大师的故事。所以在那个地方,暴徒和

13

Universitas Sumatera Utara

知识产权叶大师之间发生了一场相当激烈的战斗。这可以在下面的数据框中

看到:

图 3.2 (a). 叶师父与他的学生和志仁小学老师聊天

图 3.2 (b). 叶师父与攻击他的流氓们搏斗

数据 2:

志仁校长 : 叶师父!今天很感谢你。你早点回去休息。 叶师父 :不要紧。 志仁校长 :对,今天应该没事了。 徐力 :喂。 流氓 :动手。你们去那边! 志仁校长 : 救命,叶师父! 流氓 :带走他。 志仁校长 : 救命! 叶师父 :保护黄老师。 《叶问 3》, 2015. 00:22:55-00:23:58 分钟

根据上面的数据,本人可以描述出叶师父的主角是一个有着强壮而坚

定的外表的男性角色。这一点可以从他赤手空拳与流氓们搏斗中看出。通过

他的行动,叶师父间接地展现了男子气概,因为男子气概是通过他的武功和

14

Universitas Sumatera Utara

勇气表现出来的。叶问师父在与流氓们搏斗的过程中,表现出他是一个身体

状况良好的人,同时也是一个体格健壮的男人,从外表上看,他是一个强壮

勇敢的人。它是男子气概的一部分,即外貌。

此外,在影片的叙事时间 00:46:28-00:53:04 分钟,讲述了叶师父手持

一根棍子来到马鲸笙的总部,以拯救他的儿子阿正和其他学生。他走到麦金

生面前,立刻被一群流氓们簇拥着,他们手里拿着各种工具,而且人数不少。

这一点可以在下面的数据摘录中看到:

图 3.3 (a). 叶师父来到了马鲸笙的总部

图 3.3 (b). 叶师父被流氓们拦截了 数据 3:

马鲸笙 : 好。要你带校长来你就带根竹来。 好。校长呢? 叶师父 : 校长正前来。 先放了孩子们。好吗? 阿正 :爸爸,爸爸! 流氓 : 不要吵。 叶师父 : 儿子,不用怕。爸爸在。 马鲸笙 : 原来我抓了你儿子? 真是走运, 就是怕抓不到他。放他出 来。 流氓 : 站好。收声。 马鲸笙 : 斯文点。小朋友过来。 叶师父 : 笙哥,与小朋友没有关系。不要难为他, 好吗?

15

Universitas Sumatera Utara

马鲸笙 : 我为什么要难为他? 我只是想请他吃苹果。不用害怕, 不 过叫你爸爸先把竹放下。才跟我说话。 叶师父 : 阿正,不用怕。 马鲸笙 : 把竹放下。给点诚意。跪下。叩头。叶问。。。 你很能打 吗?一个打十个? 今天不要说我不给你机会。 一个打十一 个。 如果你打人一拳我就请你他吃一片苹果。 《叶问 3》, 2015. 00:46:28-00:53:04 分钟

从上面的数据中可以看出,叶师父的男性性格是强壮、强壮、勇敢的,

因为他有一个整洁、健康的体魄。毫无疑问,他一个人来到了马鲸笙的总部,

就证明了这一点。除此之外,他还毫不畏惧地与许多流氓们搏斗。即使流氓

们的数量比他想象的要多,他也没有向他人寻求帮助来对付流氓们。相反,

他毫不犹豫地向前走去,带着决心和信心,用自己掌握的武术和手中的权杖

与流氓们搏斗。所以他设法麻痹并击败了所有的流氓们,包括马云自己,谁

开始了他们之间的扭打。

上面数据中的主要角色所显示的动作和动作都是外貌字符。通过他的

行为,叶师父这个角色刻画出了阳刚之气的外表。当叶师父的角色面对流氓

们的各种威胁,表现出一副毫不畏惧的表情时,我们就能看到这种外表。叶

师父的性格从外表上看是一种健康、整洁的体魄,即强壮、坚韧、勇敢。这

一点从他直接来到马鲸笙 的总部就可以看出来,马鲸笙的总部实际上已经

成为不道德流氓们的聚集地。凭借他所掌握的功夫的勇气和力量,叶师父成

功地打败了所有的流氓们。

在影片的叙事时长为 01:03:23-01:05:12 分钟,叶师父的角色在医院的

电梯里突然受到了一个陌生人的攻击。这个陌生人是费兰奇派来的信使,他

想除掉叶师父的角色。这可以在以下数据框中看到:

16

Universitas Sumatera Utara

图 3.4 (a). 叶师父对入侵的外国人的抵抗

图 3.4 (b). 叶师父把陌生人打发走了 数据 4:

叶师父 : 走。 《叶问 3》,2015. 01:03:23-01:05:12 分钟

根据上述数据,叶师父是一个性格坚强的人物,他的身体状况健康、

整洁。这一点在主叶师父角色与陌生人打斗时得到了证明,当他被拳打脚踢

时,他会感到疼痛。根据四段对话的数据,还可以看出,叶师父是一个衣冠

楚楚、身体健康的人。从他擅长的武术与陌生人打斗时的冷静态度就可以看

出这一点。

当战斗开始时,叶师父和他的对手一样,都是徒手作战。战斗中的力

量是平衡的,因为他们都能控制自己。尽管他们拥有几乎相同的力量,但叶

师父的角色在战斗氛围中更占优势。所以对于叶师父角色来说,在这些战斗

中受到打击是很常见的,并且他总是能够逆转或回击对手两次。在战斗结束

时,叶师父的角色打败了陌生人,以至于人们很难站起来站在原地。通过叶

师父的动作,可以看出叶师父比他的对手更强大。这一点也可以从角色叶师

17

Universitas Sumatera Utara

父所表现出的行动中得到证明,他比陌生人更能主宰战斗气氛。所以,主叶

师父人物在对话数据中所表现出来的人物是基于外貌的男性化人物,或者说

男性化的外在表现。

3.2.1.2 爱情和家庭

爱和家庭是爱和家庭的一部分,这是男子气概的第二个元素。爱是一

个人拥有并向他的伴侣表达的一种爱的形式。家庭是丈夫、妻子和孩子之间

的一种依恋关系。在那种关系中,彼此表达爱,彼此相爱。

影片的叙事时长为 00:07:35 分钟,讲述了叶大师家庭和谐晚餐的氛围。

当他和家人在一起的时候,叶大师表现出一种快乐的态度。这一点,可以在

下面的数据框中看到:

图 3.5 叶师父在妻子咏成的盘子里放了一道配菜 数据 5:

咏成 :张峰,吃多点,不用害羞。吃多阿。 叶问师父 :吃吧,张峰。 阿正 :不用客气,吃吧。 叶问师父 :吃多点。。。老婆,今天的鱼很新鲜。 《叶问3》,2015. 00.07.35分钟

在引用对话资料中,角色叶师父让儿子阿正和张峰吃了很多。除此之外,

叶师父还为妻子咏成提供了额外的配菜。他非常关心他的妻子和孩子。关注

18

Universitas Sumatera Utara

的形式是给配菜和告诉我们多吃。通过叶大师的行动,他表现出了父亲对孩

子的关心和丈夫对妻子的关心。根据以上数据,主人公描述了父亲和丈夫的

性格。当叶师父看到阿正、张峰和他的妻子还没有开始吃上桌的食物时,他

就表现出了这个性格。然后他拿了一个小菜放在妻子的盘子里,同时称赞食

物很美味,并在自己开始吃之前把它给了妻子。

影片的叙事时长为 00:16:35 分钟,讲述了叶师父去智仁志小学接儿子

阿正的故事。和儿子在一起后,他立刻和儿子阿正联系,牵着他的手。这可

以在下面的数据报价框中看到:

图 3.6 叶师父拉着他儿子阿正的手 数据对话 6:

叶问师父 :今天在学校了什么? 阿正 :数学。 叶问师父 :数学? 阿正 :中文, 英文。 叶问师父 :学了这么多东西? 阿正 :应该没其他了。 叶问师父 :你乖不乖? 阿正 :乖。 《叶问 3》,2015.00:16:35 分钟

根据上面引用的数据,主角被描述为一个被关注的男性角色。关注是

父亲对孩子的关心。这一点可以从叶师父和儿子阿正的互动中看出,他一边

走一边牵着阿青的手,还问一些简单的关于学校课程的问题,以增加他们之

19

Universitas Sumatera Utara

间的气氛。上面引用的数据中显示的主叶师父角色的动作是一种父爱关怀的

形式,就像父亲对孩子的关爱一样。叶师父大师提出的每一个问题都表明他

需要知道孩子当天在学校的所有活动。如“今天在学校了什么?”对话框所示。

有了这个问题,可以理解为叶师父是一个家庭的情人,尤其是他的儿子。叶

师父店的动作和表情,是一个有男子汉气概的男人在成家立业后的自然动作。

影片的叙事时长为 00:55:30 分钟,讲述了叶师父和儿子阿正回家的故

事。在角色叶师父从流氓们手中救出儿子和其他学生之后。这可以从下面的

数据摘录中看到:

图 3.7 叶师父向妻子咏成道了歉 数据 7:

阿正 :妈妈。。。妈妈! 永成 :阿正! 叶问师父 :刚刚学校出了意外。。。阿正被坏人抓了。对不起,永成。 是我不对。我错。是我不对。往后不会再发生, 好吗? 《叶问 3》,2015.00:55:30 分钟 通过这段对话引语,可以看出主人公叶师父对家庭的感情。这可以从

他看到妻子和孩子拥抱时看出。看到妻子和孩子的互动,他表示遗憾。在这

段对话节选中,可以理解为他对他的妻子永成的一种悔意,因为她哭了,担

心了。此外,他一边说这句话,一边抚摸着他的儿子阿正的头,阿正当时在

他妻子咏成的怀里。叶师父角色的互动和表达是他对家人表达爱意的一种形

式。

20

Universitas Sumatera Utara

当他道歉的时候,他也因为无法控制的情绪和担心而被他的妻子咏成

打了一巴掌。然而,叶师父的角色并没有生气,也没有为妻子的耳光报仇。

但他多次道歉,并抓住妻子的手让自己握着,同时带着遗憾和深情的表情抚

摸着她的手。在爱与家庭的领域里,叶大师所表现出来的行为和表情是一种

男子气概的表现形式。当他满脸遗憾地向妻子道歉时,他表现出了爱和亲情。

通过这句话,叶师父这个角色表明了他对家人的爱胜过一切。

3.2.1.3 领导或尊重

领导或尊重是一种领导和尊重的态度,属于一个人。领导力是在社会

和家庭环境中的一种领导态度。尊重是一个人对社会环境的尊重。

影片的叙事时长为 00:06:33 分钟,讲述了因儿子阿正惹麻烦,仁志小

学联系叶师父的故事。叶大师来学校,但他迟到了。这可以在下面的数据报

价框中找到:

图 3.8 叶师父坚定地对儿子说 数据 8:

叶师父 :不好意思,不好意思。黄老师,不好意思。 黄老师 :叶师父。 叶师父 :因为我武馆有些事情要处理。所以迟到了。让我看看。 阿正,发生什么事? 黄老师 :其实两个小朋友都有错。所以我先想请家长来了解一下。 叶师父 :对的,小朋友的家长来了吗?因为我要跟他道歉。 永成 :他就跟你一样迟到。

21

Universitas Sumatera Utara

叶师父 :迟到不要紧,工作要紧。 《叶问 3》,2015. 00:06: 33 分钟

在上面的数据对话中,主人翁叶师父是一个具有领导精神的人。这一

点可以从他为迟到向老师道歉时看出。当他强调地问他儿子已经完成的问题

时。对话数据的引用证明了叶师父角色是一个具有领导态度和尊重的角色。

当他来到仁志小学时,他立刻在胸前握拳向老师打招呼。这一举动证明了叶

师父这个角色具有高度的文化伦理观,这是一种领导者的行为。尽管王的老

师比他的年龄小,他还是对他表示了尊敬。

影片时长为 00:09:00 分钟,叶师父的角色邀请张方到他家吃饭。叶师

父这样做是为了为他儿子阿青的行为道歉,也是为了建立兄弟情谊。这可以

在以下数据框中找到:

图 3.9 叶师父向张先生道歉 数据 9:

张峰 : 叶正,对不起。 叶正 : 张峰,对不起。 叶师父 : 两个人握握手。以后就是好朋友。麻烦你走一趟了。不好 意思,张先生。 张先生 : 叶师父,幸会。 《叶问 3》,2015.00:09:00 分钟

从上面引用的对话数据来看,主人公叶师父是一个态度谦恭而坚定的

人。从对话数据的引用可以看出,叶师父的角色表现得像一个男性角色。这

可以从他先伸手给张峰的父母张先生时看出。这个动作证明了主叶师父角色

22

Universitas Sumatera Utara

对他人的尊重。这也证明了叶师父人具有高度的尊重和领导精神。从以上数

据对话的每一次互动中可以看出,他有着良好的文化伦理观,即在回应孩子

的问题时首先主动道歉,作为积极的回应,并与张先生建立了良好的关系。

叶师父角色所表现的行为可以理解为具有男性化的性格,即尊重他人,

具有领导精神。他通过对张先生伸出的手和尴尬的态度,间接地表现了这一

点。伸出援手可以被理解为一种礼貌的行为,这是尊重的一部分。他所表达

的羞愧是一种承认自己对儿子阿正所做的事是错误的形式。这种行为是值得

称赞的,是一种领导者的行为,因为他表现出了一种不需要为对错一方辩护

的态度。

影片的叙事部分,时长为 00:36:35 分钟,讲述了叶师父、田师父和波

警官在一个房间里的故事。他们讨论了暴徒的行动,这些暴徒在附近地区制

造了骚乱,使整个社区都变得焦虑和害怕。这可以从下面的对话摘录中看到:

图 3.10 叶师父严厉地对波警官讲正义 数据 10:

波警官 :那又怎样?那又怎样?叶师父你很能打,但你不是神仙。 改变不了这个世界。你在学校日守夜守有佝用。。。可以 坚持多久?你早知道香港是洋人统治的地方。 叶师父 :社会是不公平。但是道德面前应该人人平等。时势为天 子未必贵也穷为匹夫,夫必贱也这还是有钱人的世界。。。 亦不是有权人的世界。。。而是有心人的世界。你有否为 孩子们向过?我们所做的一切。。。孩子们是看到的。我

23

Universitas Sumatera Utara

们应为孩子们作好榜样。我们所做的一切。。。不是为了 眼前是为了将来。 《叶问 3》,2015. 00:36:35 分钟

在这个对话数据中,可以看出叶师父这个角色扮演的是一个有智慧和

尊敬的领导者。通过这段数据对话的引用,可以看出叶师父的性格具有一种

男性化的性格,即坚定和有领导能力。从他通过他的言语所表现的行动可以

明显地看出,所实行的正义必须得到执行。他还把这个给波警官中士看他没

有对发生的问题做出反应。直到他要求傀儡军士长波军士立即处理由暴徒造

成的问题。叶师父侠的文字让波军士紧张,以致波军士说太晚了,处理不了,

因为他工作的老板警察其实是和马鲸笙的大老板一起工作的。

3.2.1.4 女人和性

女人或性是 Tuncay 男子气概的五个元素中的最后一个元素(2019 年

Harahap: 20)。女人就是女人,而性是一种欲望,是男人和女人所拥有的,

是一种性别差异。

影片的叙事时长 00:56:21 -00:57:47 分钟,讲述了叶师父牵着站在他面

前的妻子咏成的手的故事。叶师父盯着妻子笑了笑。这可以在下面的数据对

话框中看到:

图 3.11 (a). 叶师父握着妻子咏成的手

24

Universitas Sumatera Utara

图 3.11(b). 叶师父抱住妻子咏成 数据 11:

叶师父 :都是我不好。 不要哭了。 咏成 :老公,我很害怕。 叶师父 :没事了。 咏成 :我可能有事。 叶师父 :什么事? 咏成 : 医生说。。。 我可能有。。。有癌症。 《叶问 3》,2015. 00:56:21 -00:57:47 分钟

根据上面的对话数据,角色叶师父被描述为对女性或异性有吸引力。

在十一的对话中,叶师父的角色安慰妻子,拥抱她,抚摸她的头,咏成。通

过这个叶师父的行为,可以得出他被异性所吸引的结论。比如需要女人做伴

侣或情人的男人。他表现出的态度是正常男性态度的一种形式。因此,叶师

父这个角色表现出了对自己妻子的兴趣,他牵着妻子的手,作为一种相互吸

引的形式。在主角身上看到的行动和态度都是带有阳刚之气的角色,包括对

异性的情感感受。

通过这种互动,他描述了一个被女人吸引的男人的性格。这种吸引的

感觉是一种浪漫的感觉,不是通过语言,而是通过直接的行动。比如牵手和

深情的凝视是一个浪漫的男人对他的伴侣的行为。这是证据,这一数据中的

主要人物有情感的感觉和对他们的伴侣的吸引力的感觉。男人握着伴侣的手

可以被理解为一种吸引和爱意的感觉,而他的凝视则是一种浪漫,通过眼神

25

Universitas Sumatera Utara

来证明他的真诚。而拥抱可以被理解为一种给被爱的人提供安慰和保护的行

为。

此外,在 01:16:53 -01:17:30 分钟的影片叙事时长中,讲述了叶师父和

妻子咏成在药店排队读报的故事。叶师父的角色用报纸上一则有趣的故事来

安慰他的妻子。从下面的数据可以看出:

图 3.12 叶师父给妻子咏成讲了一个有趣的故事 数据 12:

叶师父 :老婆, 这个很有趣。 话说阿茂有一天跟朋友饮茶。 但人人也 在叹气说 :我们每一个都很怕老婆。 不相信吗?谁怕老 婆的, 就坐到一方。 所有人就低着头坐到一方。 剩下阿茂站 另一方。 然后大家就说道: 阿茂贞厉害, 不怕老婆。 那你猜 阿茂说什么? 阿茂说 对,我老婆说:人多的地方不要坐过去。 这个好笑吗? 咏成 : 那你怕不怕老婆? 叶师父 : 有时候。 《叶问 3》,2015. 01:16:53 -01:17:30 分钟

在这段对话资料中,描述了叶师父对异性有一种吸引感,即他的妻子

咏成。这可以从他陪伴妻子的行为中看出,他给妻子讲一些她知道的有趣故

事,比如对话中的数据引用。从对话数据的引用可以理解为,叶师父这个角

色证明了他对异性有一种吸引感,而这种吸引感正是女性。这种感兴趣的感

觉可以从他爱的电话给他的妻子,和他的妻子永辛在药店排队时消磨业余时

间讲有趣的故事中得到证明。

26

Universitas Sumatera Utara

此外,片中叶师父的眼神和微笑也显示出他对妻子的兴趣。这种行为

是一个男人对异性或他的伴侣有吸引力的行为。这可以被看作是一种浪漫的

态度,包含了情感上的吸引力。凝视可以被理解为一种对伴侣的爱、关心、

吸引和尊重的形式,而微笑可以被理解为一种向伴侣表达爱和幸福的行动。

这种行为是浪漫的一种形式,也是吸引的证明。这证明叶师父是一个对妻子

咏成怀有浪漫情感的男性角色。通过他的行动,他表现出了一种浪漫的形式,

即男人对他的伴侣的情感。在这个数据中,叶师父所展示的角色都是对女性

有吸引力的男性角色。

在影片叙事时长中的 01:23:41-01:24:10 分钟,讲述了叶师父在医院里

守护妻子咏成的故事。看到妻子的病情,叶师父表现出焦虑。从下面的数据

可以看出:

图 3.13 叶师父照顾他生病的妻子 数据 13:

叶师父 :怎么了?好点没有? 咏成 : 我们什么时候可以回家? 叶师父 :医生说最好留在医院.睡多一会。 《叶问 3》,2015. 01:23:41-01:24:10 分钟

在这个对话数据中,叶师父被描绘成一个对异性有吸引力的男人。从

叶师父照顾生病的妻子的行为中可以明显看出,他的吸引行为是抚摸妻子的

27

Universitas Sumatera Utara

头。。通过角色叶师父的行为,我们可以理解为他是一个男性化的男人,对

异性或女性有一种吸引力。

抚摸头部可以表示对所爱的人或配偶的关爱。微笑可以解释为夫妻在

一起时的快乐表情,这证明了两种关系之间的吸引力。通过这项行动,叶问

师父已经证明了他对伴侣的浪漫,就像男子气概中涉及女性或性情感的一种

形式一样。女人是美丽的,微小的,温柔的,等等的典型女性。而性可以被

定义为性别或性别的不同。

3.2.2 主角的阳刚之气影响了《叶问 3》电影中的权力冲突

冲突是发生在双方不同意或不同意的过程,最终导致复杂的争端。权

力可以产生影响力,被其他政党认为很重要,因为它的地位比另一个政党更

强。在这一章中,作者运用 Bourdieu 的权力结构理论分析了影响《叶问 3》

电影中权力冲突的男性特征。叶师父的阳刚之气看起来强壮、勇敢、肌肉发

达,这已经在外貌的阳刚之气元素中找到了。

当他用自己掌握的武术打败敌人,敌人无力再战时,就证明了这一点。

因此,主叶师父的特点被描述为一位拥有世界上权力的武术,所以它会影响权

力冲突,导致各种问题一个接一个地出现在他显示了他的武术技能和最好的

功夫大师的地位。与此同时,也有其他人想要在功夫学校获得叶师父的职位。

这些都是发生在主角身上的冲突,因为它们涉及到获得和争夺权力。

Bourdieu 的权力结构(dalam Widodo,2019:10-14)包括资本、阶级、习惯、

28

Universitas Sumatera Utara

竞技场或场地、权力和暴力。这种权力结构是一种为了获得和维持权力而维

持和争夺位置的战略形式。

3.2.2.1 资本

资本是通过努力所获得的战略、能力或资源的所有权,这些战略、能

力或资源能够改变社会生活以获得更大的支配地位。根据 Bourdieu 的观点

(在 Widodo,2019:10-14),资本包括四个部分,即(a)经济资本;(b)文化资

本;(c)社会资本;(d)象征资本。然而,在本文的讨论中,本人只发现了三种资

本,即文化资本、社会资本和象征资本。这是因为在影片中没有找到与经济

资本讨论相关的数据。

3.2.2.1.1 文化资本

文化资本是学习了解或获得行为方式、行为方式、行动方式或基于文

化理解的伦理方法的主要基础,被一个人认可为区分社会地位的基本资本。

文化资本也被认为是资本资本,因为文化资本需要决定社会地位,如如何相

处,如何写作,道德规范,自然,知识,文凭等等(Bourdieu dalam Widodo,

2019: 11)。

影片的叙事时长为 1:30:04 分钟,其中叶师父和他的妻子咏成在一起。

在与妻子交谈后,叶师父的塑像人形地站在木头前,他用木头练习自卫。这

一点可以在下面的数据引用中看到:

29

Universitas Sumatera Utara

图 3.14 (a). 咏成要看叶师父练习

图 3.14 (b). 叶师父正在练武术 数据 14:

咏成 :我很久没有听到你打木人桩的声音。你可否为我再打一次? 《叶问 3》, 2015.01:30:04 分钟

在 14 个数据的引用中,叶师父是一个拥有丰富的武术知识和技能的人

物。 当他展示如何在他面前的木头上练习时,就证明了这一点。几乎整个

木材的侧面都被各种不同风格的击打,并以敏捷和精确的动作击中目标。这

是叶师父不可低估的能力。叶师父人物的行为可以理解为叶师父人物具有文

化资本,表现为武术方面的知识和能力。这在武术训练中得到了证明。

通过叶师父的性格所表现出来的文化所有权,也可以看出他是一个具

有阳刚性格的人,因为他在这个数据中所表现出来的性格是坚强而坚定的。

当他将木头作为训练容器在房间里产生强烈的击打声时,这一点就得到了证

明。这位知识产权大师所拥有的性格和知识决定了他在社会中的主导地位。

另一方面,它被理解为拥有权力,表明主人叶师父角色获得了体面的社会地

位。因此,知识可以被解释为在一定的时间内需要知道和学习的一切东西,

30

Universitas Sumatera Utara

以便它可以得到良好的应用。阳刚之气是所有可以在男人身上找到的规范,

包括他们的行为、角色、行为、身体形态和服装风格。权力是一个人或团体

获得的权威,能够影响其他各方,使其按照最有资格或被授权的一方所确定

的权威思考和行动。

此外,影片的叙事时长为 01:32:37 分钟,讲述了叶师父在功夫学校的

房间里面对张先生的故事。在房间里,叶师父的角色在与张先生面对面后向

他打招呼。这可以从下面的数据引用对话中看到:

图 3.15 叶师父向张先生问好 数据 15:

张天志 :咏春。。。张天志。 叶师父 :咏春。。。 叶问。 《叶问 3》, 2015.01:32:37 分钟

根据对话数据的引用,角色主叶师父被显示为一个基于文化密码的男

性角色。当他向观众介绍他擅长的张先生武术时,就证明了这一点。他在胸

前紧握双手以示尊敬。这个知识产权叶大师的行为表明,他已经通过他所获

得的文化准则对他人表现出了高度的尊重。他所表现的文化准则是在敬礼时

将双手紧握在胸前。

此外,叶师父的角色也被刻画成一个男性化的人物。这可以从他和第

一个向他打招呼的人物张打招呼时看出,他反应很好,敬了礼,说话坚定。

31

Universitas Sumatera Utara

在一个公认的文化规范中,这个知识产权叶师父所表现出的尊重可以被视为

道德规范。此外,叶师父的性格也展示了如何以权威和果断的态度与对手对

话。因此,可以解读为叶师父的性格是一种男性的性格,如坚定、威严,具

有良好的文化资本,即对他人有良好的伦理道德。果断可以被解释为一种行

动,是真的或没有必要怀疑。道德是一种态度,将良好的行为作为一种荣誉

的形式。

3.2.2.1.2 社会资本

社会是一种相互作用的相互关系。社会资本是改善相互联系的关系或

网络的协调行动的一部分。这是在一个组织中决定社会地位时提供改变的基

础行动之一。这种社会资本可以被看作是商业关系、网络和社会中的其他组

织关系。

影片的叙事时长为 00:19:02 分钟,讲述的是正在说话的叶师父浦的故

事。他们正在谈论正在上升的犯罪率。这可以在下面的数据报价对话框中看

到:

图 3.16 叶师父察与波警官讨论犯 数据 16:

叶师父 :现在香港治安愈来愈差。就像没有皇法。

32

Universitas Sumatera Utara

波警官 :有!我们就是皇法。我们当警察。。。 有人报警一定处 理。人赃并获一定抓人。不会让坏人无法无天。 叶师父 :对的,对的。那街坊们就劳烦你了,波警官。 波警官 :不用客气,应该的。 《叶问 3》,2015.00:19:02 分钟

通过引用对话数据,描述了叶师父人物是一个与周围人保持良好社会

关系的人物。当主叶师父角色与波警官角色分享关于经常制造麻烦的暴徒的

故事时,这一点就得到了证明。通过对白数据的引用,可以了解到主叶师父

角色与其他人有着良好的社会关系。这一点可以从他对那些总是对波警官小

题大做的暴徒们的抱怨和意见中看出。而这个人物波警官反应很好,所以他

们间接地有了良好的关系。通过角色叶师父所表现出来的动作,可以理解为

他是一个容易与人互动的角色,可以与他人建立合作和良好的关系。此外,

他还展示了他作为一个男子汉的行为,这在他展示的互动中得到了证明,这

可以从他与角色波警官的对话中看出。他表现出一种果敢果敢的表情,所以

其他的人物都毫不犹豫地做出了明确的反应。在这些数据中,角色主叶师父

所显示的交互作用显示了对其他方具有良好社会化意识的行为。

3.2.2.1.3 象征资本

象征资本是一种能够显示权力的影响力并能够通过交换获得地位的资

本,即在社会世界中表达一种地位。这种象征资本是一种权力象征的描述形

式,比如头衔、职位、职位等等。这个符号作为一种权力形式自然地被社会

群体所认同。

33

Universitas Sumatera Utara

在影片的叙事部分,时长为 00:13:48 分钟,讲述了功夫学院一间房间

里的气氛,由于一位对撰写武术题材感兴趣的记者的到来,房间看起来很热

闹。当记者拍下这些武术老师的照片时,可以看到叶师父和田师父在争论座

位的顺序。这可以在下面的数据报价对话框中看到:

图 3.17 田师父让叶师父坐下来 数据对话 17:

田师父 :叶问,中间你坐。 叶师父 :不好,不好。 田师父 :中间一定是你坐。 叶师父 :真是不好。 田师父 :坐吧,中间当然是你坐。 叶师父 :那我真不客气了。 《叶问 3》,2015.00:13:48 分钟

根据以上对话数据的引用,叶师父被描述为一个在他的职业中有影响

力和受人尊敬的人物,即武术老师。通过这句话,似乎是田师父请叶师父坐

在另一张板凳的中间,功夫老师们立即拍照。但是田师父的行为遭到了叶师

父的拒绝。田师父角色的行为表明了叶师父角色的重要地位。当老师们指导

大师叶师父角色坐在提供的长凳上时,这一点得到了证明。

从以上数据中功夫师父们所展示的动作可以看出,叶师父人物被认为

是一个具有重要地位和影响力的人物,当他们把中间的位置让给叶师父人物

时就证明了这一点。此外,主叶师父也显示为一个字符和一个男性角色,成为

34

Universitas Sumatera Utara

其他教师的榜样,因为他的自信和智慧,当他拒绝了座位的位置,以便其他老

师确定主叶师父人物值得坐在长椅上。在这个板凳位置上,暗示着叶师父的

性格有一个象征资本,这个象征资本可以从他所占据的板凳的地位和位置上

看出来。因此,可以理解,中间的长椅是为了向坐在那个位置上的人表示敬

意。地位是通过努力工作获得的一种职位形式。“果断”可以定义为一个有

原则、行事毫无疑问是正确的人。

3.2.2.2 阶级

阶级是一种社团或群体的形式,它决定了一个人在社会中的不同地位。

根据 Bourdieu 的说法(在 Widodo,2019:11-12),每个阶层代表着某些特征,

表明一个人在社会中的地位。这个制度代表了一个由不平等和社会适宜的文

化所决定的阶级。根据 Bourdieu (Widodo, 2019: 12),有三个阶层,即: (a)主

导阶层,即拥有主要和最大资本的阶层,并有权力参与决定哪种文化是有效

的。(b)小资产阶级是有努力(决心)提高其社会地位的阶级。(c)最爱类是一个

类,没有资本,这门课可以说是一个类,它接受统治阶级的立场帮助这样的流行

类被认为是接收类统治阶级,没有拒绝在统治阶级的文化立场。在这个研究

中,作者只发现了大众阶级,没有对统治阶级和资产阶级进行分析,因为他

们没有找到足够的数据和理论依据。

在本讨论中,主叶师父的角色被描述为一个具有流行社会阶层的角色。

这一点在他帮助小学生练太极的行动中得到了证明。直到他行动的消息通过

35

Universitas Sumatera Utara

日报传遍了全城的人。叶师父角色的行为也间接地表现了他作为一个阳刚之

气和受欢迎的社会阶层男人的行为。

影片的叙事时长为 01:01:01 分钟,讲述了角色费兰奇和警察队长讨论

已成为公众讨论话题的人物叶师父的故事。直到警长把一份关于叶师父的报

纸给了费兰奇,报纸才开始读。这可以从下面的独白数据引用中看出:

图 3.18 费兰奇读到叶师父救孩子的新闻 数据 18:

“咏春叶问助警勇救小孩”。 《叶问 3》,2015.01:01:01 分钟

根据引用的数据,将叶师父描述为一个有影响力的人物,在周围社区

很受欢迎。在这段数据引用中,似乎叶师父的身影是由于他所提供的帮助而

被公众所熟知,因此他的高尚行为成为了公众讨论的话题。除了他的帮助,

叶师父的角色也因他的咏春拳而出名。此外,叶师父这个角色也表现出了男

性化的性格,他在救孩子的时候表现出了坚强和勇敢。随着这一消息的传出,

叶师父这个角色被描述为一个有着受欢迎的社会阶层的人,社会各界都承认

他的存在,并认为他是一个很好的偶像。叶师父主人的形象所表现出的社会

阶层也是一种权力结构形式,表明他能够从其他政党手中确定自己的地位。

叶师父这个角色大受欢迎的消息激起了人们的愤怒,人们不接受费兰奇的角

色,因为他总是挫败自己的计划。

36

Universitas Sumatera Utara

3.2.2.3 习惯

习惯是一种已经成为个人原则的思想或行动形式,包括习惯、思维方

式和生活模式(Harytamoko in Widodo, 2019: 42)。习惯是通过培养和社区社

交来学习的结果(Siregar, 2016: 80)。

影片的叙事时长为 00:26:24 分钟,讲述了叶师父和他的学生们与暴徒

进行激战的故事。打架发生的原因是暴徒想烧毁学校。这可以从下面的对话

数据摘录中看到:

图 3.19 人们感谢叶师父 数据 19:

夫人 :幸好叶师父和他的徒弟在场。 叶师父 :小意思。 夫人 :幸好有叶师父,多谢你。 《叶问 3》,2015.00:26:24 分钟

在数据的引语中,叶师父的性格表现为男性化、乐于助人的性格。他

的性格可以从人物大师叶问的角度看出来,叶师父帮助志仁小学的校长免受

暴徒的袭击,并摧毁了学校。从对话数据的引用中可以看出,当地社区对叶

师父这个人物的存在表达了感激之情,从而使学校从暴徒手中得以拯救。主

叶师父的角色在这个数据中所表现的行动是为了拯救学校免受破坏。这种感

激可以理解为承认叶师父性格的存在以及他通过这种帮助所做出的行动。另

外,叶师父性格开朗善良,愿意与社会分享,通过分享互动建立良好的社会

37

Universitas Sumatera Utara

关系。叶师父的性格所表现出来的行为在社会的眼中是良好的行为,让叶师

父的性格能够形成力量和力量。因为权力可以通过这些行为和行动获得,也

因为这些行动增加了社会阶层的差异,从而决定了他们的社会地位。

影片的叙事时长为 00:34:03-00:34:59 分钟,讲述了田师父因对马鲸笙

了气而闯入总部的故事。当田师父字掌掴马鲸笙字时,他几乎被马鲸笙的行

为刺伤。这可以从下面的数据引用中看出:

图 3.20 (a). 叶师父抓住了马鲸笙的手

图 3.20 (b). 叶师父不动就抓住了马鲸笙 数据 20:

田师父 :臭小子,云刀。 臭小子! 想杀死我吗? 马鲸笙 :扭断我的手看你们能否活着走出去。 流氓 :后面的人给我过来! 放开他。 马鲸笙 :不用理我。

《叶问 3》,2015. 00:34:03-00:34:59 分钟

根据这一对话数据,叶师父的性格表现为一个具有拯救田师父的本能

行为的人。这一点可以看出当他立即逮捕了那些想要伤害田师父的人。通过

这个动作,叶师父展示了他的武功。这被认为是一种良好心态的形式,因为

38

Universitas Sumatera Utara

这种心态是在获得社会地位的背景下获得权力的习惯的一部分。有了这种力

量,叶师父这个人物就可以在那个城市的社会群体中表现出一种不同的地位。

除此之外,他还通过自己的行为表现出了男子气概。这一点在抓住马鲸笙的

手腕,转过身去刺田师父时可见一斑。随着叶师父角色的动作,马鲸笙痛苦

不堪,无法战斗,马鲸笙只能尖叫着要被释放。通过这个叶师父角色的行动,

他展示了自己是一个男性化的角色,因为这个角色表现出了坚强和勇敢。强

大可以被解释为一种能力或力量的形式,一个人有超过别人。勇气是一个人

不害怕威胁的行为。

3.2.2.4 竞技场或字段

竞技场是指双方依靠各自拥有的资本进行冲突和行动的场所。竞技场

也可以被解释为一个决定哪一方获胜、失败或获得权利的地方。

影片的叙事时长为 00:17:49-00:23:18 分钟,讲述了知识产权叶师父与

威胁校长的流氓打斗的故事。在那场战斗中,叶师父的角色平静地与他们战

斗。这可以从下面的数据引用中看出:

图 3.21 (a). 叶师父平静地打流氓

39

Universitas Sumatera Utara

图 3.21 (b). 叶师父踢了马鲸笙 数据 21:

流氓 :小心,老大。 叶师父 : 你们做什么? 志仁校长 :他们逼我把学校卖给他。 马鲸笙 :以为我不懂功夫?

《叶问 3》,2015. 00:17:49-00:23:18 分钟

根据对白资料的引用,叶师父被描述为竞技场里一个勇敢而坚强的人

物。这一点在他与威胁辱骂志仁校长的流氓搏斗时表现得很明显。在那场战

斗中,叶师父所扮演的角色展现出了一种男性化的性格,就像一名武术叶师

父在舞台上制服了他的敌人一样。通过叶师父的店铺与流氓的战斗,它间接

地展示了一个竞技场或战场作为一个战斗的地方。竞技场被定义为暴力发生

的地方或空间,以及决定力量和权力的行动,以及从对手那里获得获胜的权

利。

影片的叙事时长为 00:52:22-00:53:27 分钟,讲述了叶师父与绑架志仁

学校孩子的流氓搏斗的故事。在那场战斗中,叶师父所扮演的角色与大量流

氓作战。这一点可以在下面的数据引用对话中看到:

40

Universitas Sumatera Utara

图 3.22 (a). 叶师父走近了马鲸笙

图 3.22 (b). 叶师父与流氓搏斗

数据 22:

马鲸笙 :不要过来,我会打死他。 阿正 :爸爸,爸爸。 叶师父 : 咬他。 马鲸笙 :岂有此理 叶师父 :走。 马鲸笙 :快把小孩抓住。那边,快点! 阿正 :爸爸,爸爸。爸爸! 《叶问 3》,分钟 2015. 00:52:22-00:53:27 分钟

从上面的对话数据中可以看出,叶师父是一个伟大的、最好的战士。

这一点可以从他毫不畏惧地与流氓搏斗,直到他把儿子从总是威胁他的马鲸

笙的臂膀中解救出来。此外,叶师父的角色也表现为一个具有男性特征的角

色。这可以从他所表现的动作和表情中看出,他所表现出来的表情是坚强和

勇敢的。这是在没有恐惧和其他帮助的情况下与所有的流氓战斗,直到敌人

无法移动为止。这场复杂战斗的竞技场是流氓的总部,但流氓们无法削弱叶

师父的角色。

41

Universitas Sumatera Utara

影片的叙事时长为 01:01:52-01:04:33 分钟,讲述了费兰奇命令一个陌

生人攻击叶师父的角色的故事。当叶师父和他的妻子在医院的电梯里的时候,

陌生人攻击叶师父的性格。这一点可以在下面的数据引用中看到:

图 3.23 (a). 费兰奇派人去攻击叶师父

图 3.23 (b). 叶师父对着费兰奇的信使 数据 23:

费兰奇 :叶问。解决他。 《叶问 3》,2015. 01:01:52-01:04:33 分钟

根据上面的对话数据,费兰奇角色不喜欢叶师父角色,所以他派了一

个陌生人来攻击叶师父角色。主叶师父角色和陌生人角色之间的战斗相当紧

张,因为战斗从沿着医院紧急楼梯的电梯开始,在一楼结束。通过这场战斗,

叶师父的性格表现出了两个不同的地方作为战斗竞技场,即电梯和医院紧急

楼梯从对手那里获得胜利的权利。此外,叶师父的性格也表现为具有阳刚之

气的男人。这一点在他与敌人作战时表现得很明显,以至于他的对手无法站

42

Universitas Sumatera Utara

起来再次战斗。根据对手的情况,可以理解为叶师父的角色很强大,所以他

能够在竞技场中麻痹他的敌人。叶师父的性格表现出来的是坚强和勇敢。

3.2.5 权力和暴力

权力和暴力是布迪厄权力结构的一部分。权力,这意味着在社会生活

中拥有更占主导地位的社会阶级地位,而暴力是一种需要力量作为防御的努

力,从你的对手那里获得胜利。

影片的叙事时长为 00:53:16-00:55:15 分钟,讲述了知识产权叶师父无

所畏惧地对抗流氓们的角色。在那场战斗中,叶师父设法使敌人瘫痪,使他

无法再移动。从以下数据可以看出:

图 3.24 (a). 叶师父无畏地与所有的流氓们搏斗

图 3.24 (b). 叶师父无畏地与所有的流氓们搏斗 数据 24:

警察 : 不要动,全部不要动!警察,不要动! 波警官 : 全都不要动!你们慢慢拍。 警察 : 不要动!

43

Universitas Sumatera Utara

波警官 :去那边,很多人。多拍点作新闻材料。明天都条新闻才精采。 一个不能少。你听不懂吗?我叫你不要动! 《叶问 3》,2015. 00:53:16-00:55:15 分钟

从上面的对话资料中可以看出,叶师父的性格表现为一个男性化的人,

正如一个男性化的人表现为勇敢、坚强等特征。这被证明是当他处理各种拳

流氓们在竞技场与武术掌握,使流氓们无法反击。此外,叶师父的形象也通

过与警察的合作关系来展示他的力量,作为警察的一部分来逮捕流氓们。知

识产权人与波警官之间的关系证明了知识产权人的权力。

知识产权叶师父所表现出来的力量是一种支配性的善的力量,让在政

府机构工作的人把自己当成功夫叶师父,并在需要的时候为知识产权叶师父

提供帮助。这场战斗也证明了叶师父的性格是一个具有阳刚之气的人,即坚

强和勇敢。这是在他与流氓们搏斗时看到的,流氓们用各种锋利的工具伤害

他,但他设法与所有的流氓们搏斗。如上图所示,主叶师父角色瘫痪了所有

敌人,使他们无法移动。叶师父所表现出来的行动和态度是男性气质的一部

分,通过暴力来决定竞技场中的胜方。

影片的叙事时长为 01:07:05 分钟,讲述了叶师父饰演的角色直接去见

马鲸笙的大老板费兰奇的故事。我们的目标是结束并停止费兰奇的所有计划,

因为叶师父角色不接受费兰奇角色的行为,因为费兰奇角色总是威胁并派遣

陌生人去挑战和攻击叶师父。这可以在下面的数据报价框中看到:

44

Universitas Sumatera Utara

图 3.25 (a). 叶师父来面对费兰奇

图 3.25 (b). 叶师父反对费兰奇 数据 25:

叶师父 :你要对付我,我来了。你想怎样? 费兰奇 :你就是叶问?你就是最能打的中国人?有意思。好,我 们交易。听说咏春是速度最快的拳。。。唯快不破。我 们较量一下,看谁的拳更快。是你?还是我?三分钟。 如果你还可以站着。。。我放过你。 《叶问 3》,2015. 01:07:05 分钟

在对话数据的引语中,叶师父这个角色表现为武打中的强势人物,他

所处的职业证明了他是不可战胜的。除此之外,他还支持他的勇气当战斗的

流氓们总是在该地区制造麻烦,这样的“大老板” 流氓们打发使者杀死主叶

师父字符,但主叶师父字符总是设法击败他们,这样他被称为最好的功夫大师。

通过对对话数据的引用可以看出,叶师父这个人物是一个在武术方面具有较

高权力的人物,他不会被武打高手的暴徒或外国使节打败。很明显的表达角

色费兰奇是谁不高兴和不接受的主叶师父字符挫败任何计划到他的地方,因

45

Universitas Sumatera Utara

为他记得马鲸笙的报告主叶师父字符总是阻止他的计划来控制这座城市。由

于这个叶师父的力量,导致了各种问题,导致了暴力的发生。

发生的暴力当然是身体暴力。这一点可以从叶师父和费兰奇的角色的

对决中看出,后者向他挑战,要找出谁的武术最强大,而且能持续三分钟。

从对话数据的引用中可以看出费兰奇角色向叶师父角色发起挑战,并且这个

挑战被叶师父接受,在那个地方引发了一场复杂的战斗。通过角色费兰奇的

挑战,可以理解为冲突造成了他们之间的暴力。这种暴力是身体上的暴力,

如击打、拳打脚踢等,造成身体伤害。

这种暴力的发生也是由于其他当事方或主要人物本身不能容忍和接受

的冲突。因此暴力成为最终的决定,使对手瘫痪,使其不再行动,从而决定

获胜和强大的一方。这一点通过上面数据中主叶师父角色对抗费兰奇角色的

行为表现出来,导致费兰奇角色无法对抗主叶师父角色而放弃。通过叶师父

这个角色的动作,他也展现了他的男子汉气概。这一点可以从他敢于独自来

到费兰奇的住处,询问费兰奇所扮演的角色的目的——费兰奇总是派暴徒在

城市里制造麻烦——以及他接受费兰奇所扮演的角色的挑战时看出。上面引

用的数据中,叶师父性格所表现出的男子气概性格是坚强、勇敢、颓丧的。

在影片的叙事中,01:38:48 -01:39:46 分钟秒讲述了角色张天志挑战叶

师父角色的战斗故事,目的是为了从叶师父角色那里得到最好的功夫大师的

认可。这场战斗被角色叶师父接受了。这可以从下面的数据摘录和对话中看

出:

46

Universitas Sumatera Utara

图 3.26 (a). 叶师父打了张天志

图 3.26 (b). 张天志承认失败 数据 26:

张天志 :我不是败不知耻的人。 叶师父 :其实最重要的。。。始终都是你身边的人。 《叶问 3》,2015. 01:38:48 -01:39:46 分钟

从对话资料中可以看出,叶师父这个人物在武术领域是一个有影响力、

有权势的人物,有机会的时候就会有人想要成为这个人物。这一点在张天志

非常渴望成为叶师父的时候得到了证明,于是他发起了一场挑战,以证明自

己是他们当中最好的武术人物和叶师父。通过这次挑战,角色张天志证明了

叶师父是一个受人尊敬、有影响力、有权势的人,他的内心会产生冲突。在

这种力量中发生的冲突是为了获得认可和确定功夫流派中大师的地位,以及

为了证明最好的武术而发生的冲突,从而导致暴力来获得这种力量。

发生的暴力可以理解为身体暴力,如打,拳击和踢。这种暴力可以被

认为是一种自救、维护自己地位、解决发生问题的行动。当叶师父接到张天

47

Universitas Sumatera Utara

志的挑战,天池打算把他从功夫武术学校开除时,叶师父本人就表现出了这

一点。让角色张天志在战场上承认了自己的失败。

48

Universitas Sumatera Utara

第四章

结论

4.1 结论

1. 基于研究讨论男性角色的主要人物在《叶问 3》电影,可以得出结论,有四

种形式的外貌,为主叶师父的角色被描绘成一个男性人物强,勇敢,和肌肉,

这是当他看到打架都掌握功夫武术技能的暴徒。四种形式的爱和家庭,

这可以从叶师父展示他作为一个爱家庭的男人的行为和态度,从他给妻

子的食物和他在床上抚摸孩子的头可以看出。三种形式的领导或尊重,

叶师父把他描绘成一个有男子气概的男人,值得成为一个受人尊敬的领

导者。这一点可以从他在池小学和老师打招呼,对那些经常惹麻烦的暴

徒发表意见时看出。这是女人和性的两种形式,叶师父被描述为一个对

异性(女人)有吸引力的男人。当他握住他的妻子咏成的手和在床上拥抱他

的妻子时,就可以看出这一点。

2. 基于阳刚之气的支配,叶师父的性格中有五种 Bourdieu 权力结构。在资

本的形式上,有三种资本,即两个种文化资本,将叶宗师描述为一个懂

武术、有道德的人物。一个种社会资本,这可以从叶师父角色与波警官

角色的互动中看出。一个象征性的资产被发现了,这是当叶师父角色被

邀请坐在中间的功夫老师。在叶师父的角色中发现了一个社会阶层,即

大众阶层。这一点在北京的报纸上可以看到。然后,在叶师父的角色中

有两个习惯,这是他帮助校长池小学从暴徒手中,以及他从马鲸笙的刀

中救出田 师父的时候。此外,还发现了五个竞技场,这可以从叶师父角

49

Universitas Sumatera Utara

色采取行动从对手那里获得胜利的权利中看出。有三种力量和暴力。这

一点是在叶问饰演的角色与立志成为功夫大师的张打斗时发现的。

根据分析结果可以得出,在《叶问 3》电影中,有一种基于男性元素

对主角的男性特征的描述,也就是对男性特征的描述,即强壮、勇敢、肌肉。

此外,本文还发现,主人公在权力结构的基础上,在维持和获得权力的过程

中,呈现出一种男子气概的形象。

4.2 建议

在此基础上,作者希望本研究能对其他研究,特别是在文献领域的研

究提供借鉴。笔者希望其他研究者能够从不同的视角来审视《叶问 3》电影,

从而进一步凸显这一研究对象的差异性。希望这项研究的读者能够提供新的

知识,特别是关于男性的知识。因此,笔者希望每一位阅读本研究的读者都

能提出自己的见解和建议,使本研究能得到更好的改进。

50

Universitas Sumatera Utara

参考文献

[1] A. D. Pramudika. Visualisasi Maskulinitas Melalui Pengkarakteran Tokoh Dalam Film “5 Cm” [D]. Institut Seni Indonesia. Skripsi, 2015.

[2] Alfian Rokhmansyah. Studi dan Pengkajian Sastra Perkenalan Awal Terhadap Ilmu Sastra [M]. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

[3] Alfian Rokhmansyah. Pengantar gender dan feminisme [M]. Yogyakarta: penerbit Garudhawaca, 2016.

[4] Brigitta Winasis Widodo. Dominasi Maskulinitas Dalam Novel Dua Ibu Karya Arswendo Atmowiloto: Perspektif Pierre Bourdieu [D]. Universitas sanata dharma yogyakarta: skripsi, 2019.

[5] D. P. Fajar. Teori-Teori Komunikasi Konflik: Upaya Memahami dan Memetakan Konflik [M]. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press), 2016.

[6] E. S. Harahap. Citra Maskulinitas pada tokoh utama dalam film wu xia karya peter chan [D]. Usu. Skripsi, 2008.

[7] E. S. Purba. Representasi Maskulinitas dalam Film (Analisis Semiotika John Fiske Mengenai Maskulinitas dalam Film“Miracle In Cell No.7”) [D]. Universitas Sumatera Utara. Skripsi, 2016.

[8] E. T. Priyatni. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis [M]. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

[9] Farida Hanum. Kajian Dan Dinamika Gender [M]. Jatim: Intrans Publishing, 2008.

[10] H. P. Raharjo., dan Eko, W. Mengenal Struktur Pembangunan Karya Sastra [M]. Sukoharjo: CV Sindunata, 2017.

[11] Ivan Masdudin. Mengenal Dunia Film [M]. Jakarta Barat: Multi Kreasi Satu Delapan, 2011.

[12] John Beynon. Masculinities And Culture[M]. Philadelphia USA. Open University Press, 2002.

[13] Lǐ Róngyù hé Liú Zixī. “Jiànshēn yǔ nánxìng qìzhí gòujiàn———cóng X shì jiànshēnfáng de shíjiàn chūfā”[J]. Xiàmén dàxué gōnggòng shìwù xuéyuàn, fújiàn xiàmén, 2018.

51

Universitas Sumatera Utara

[14] Mangihut Siregar. Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu [J]. Vol. 1 No.2: 79-82. Universitas Udayana. AN1MAGE, 2016.

[15] Megasari Martin. Ekranisasi Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia ke film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Sutradara Kuntz Agus[J]. Jurnal Kata: Vol.1, 2017.

[16] Muhamad Zuldin. Ketimpangan Sebagai Penyebab Konflik: Kajian Atas Teori Sosial Kontemporer [J]. Vol. 2: 157-181. FISIP UIN SGD Bandung. Jurnal Pembangunan Sosial, 2019.

[17] Novri Susan. Sosiologi Konflik: Teori-Teori Dan Analisis [M]. Jakarta Timur: Kencana, 2019.

[18] Nyoman Kutha Ratna. Paradigma Sosiologi Sastra [M]. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

[19] Qiū Jìng. “Nánxìng qìgài de yìyì hé wèn tí”[J]. Zhōngguó rénmín dàxué guójì guānxì xuéyuàn fùjiàoshòu. 2018.

[20] Riyadi Santosa. Metode penelitian kualitatif kebahasaan [M]. Surakarta: UNS Press, 2017.

[21] Sari Famuka. Nilai Moral Dalam Novel Sakura Karya Nova Ayu Maulita : Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar Di SMA [D]. Universita Muhammadiyah Surakarta. Skripsi, 2017.

[22] Suwardi Endraswara. Sastra Ekologis; Teori dan Praktik Pengkajian [M]. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service), 2016.

[23] T. Handayani., dan Sugiarti. Konsep dan penelitian gender [M]. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang, 2008.

[24] Ulin Sasmita. Representasi Maskulinitas Dalam Film Disney Moana (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce) [J]. Jurnal Online Kinesik Vol. 4 No. 2. Hal. 131., 2017.

[25] Wahyudi Siswanto. Pengantar Teori Sastra [M]. Jakarta: Grasindo, 2008.

[26] Wening Udasmoro. Dari Doing ke Undoing Gender [M]. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.

[27] Yapi Tambayong. Seni Film [M]. Bandung: Nuansa Cendekia, 2019.

[28] Yohanes Sehandi. Mengenal 25 Teori Sastra [M]. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.

52

Universitas Sumatera Utara

致谢

首先感谢万能的上帝的保佑,使本人能够完成本研究,同时感谢 Intan

Erwani S.S, M.Hum 老师,是她导了本人完成本研究,也是她对教学的学术

热情和指导了本研究。本人还感谢我所有的朋友,他们给了鼓励和支持作者,

即使当本人感到无聊和陷入思考,你一直在那里的本人。同时也感谢所有帮

助过本人的老师和同学们。同时感谢本人的父母,感谢你们一直以来对本人

的鼓励、祈祷和支持。非常感谢大家!

苏珊蒂

2020 年 12 月 02 日

53

Universitas Sumatera Utara