Gerakan Sosial Politik Meme Pada Media Sosial Instagram Untuk Bali Tolak Reklamasi

I Gede Bhakti Venda Putra1), Bandiyah2), Piers Andreas Noak3) 1,2,3)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: [email protected]), [email protected]), [email protected])

ABSTRACT

In a technologically advanced era of political movements, it can use "memes" in , one of which is shown by the Balinese People Forum refuse reclamation through the use of memes in Instagram social media accounts. The purpose of this research is to know Motivation, ideology and purpose of Forbali movement to do political movements of social media instagram in the form of meme. This study focused on the Forbali political social movement and Instagram account "Forbali13". The method used is qualitative. data collection is done through interviews and document studies. The theory used rests on framed versions of entman analysis and political propaganda as its supporting theories. The findings of the research mentioned that there are, First, there is a hidden purpose of the meme movement in the second Forbali instagram. In Meme Forbali there is a message conveyed, namely the ideology and motivation of movement through social media used to frame the information and education. penyampain from meme done by framing process method in social media of Instagram.

Keywords: Meme, Instagram, Forbali, Netizen, and Posting

PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di bidang dipisahkan dari kehidupan masyarakat di komunikasi dan informasi yang sangat luar zaman yang serba modern ini biasa ditandai dengan hadirnya internet dan Kepentingan akan informasi dan berbagai media sosial di dalamnya. kemajuan komunikasi bisa datang dari mana saja, mulai ini telah mampu membawa dunia kepada dari pribadi ataupun kelompok yang nantinya sebuah era baru, yang menunjukan dikembangkan lagi menjadi kebutuhannya komunikasi dan kebutuhan akses informasi masing masing, baik itu dalam bisnis, menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat

1 pemerintahan, perusahaan ataupun politik itu semakin populer dan tersebar luas meme sendiri. Mendengar kata Meme sering sekali pun menjadi media komunikasi dalam bentuk pengartianya yaitu sesuatu yang lucu yang gambar digital yang tidak hanya dipakai mungkin sering kali kita hadapi dalam sebagai untuk melawak/melucu lagi, akan kehidupan sehari-hari, objeknya bisa tetapi juga bisa difungsikan dalam bermacam-macam mulai dari orang lain, penyampaian pesan politik sebuah gerakan kumpulan massa/kelompok, bahkan dari diri sosial. sendiri. humor ini pun turut berkembang, Ada Di Indonesia sendiri meme fenomena yang cukup unik berkembang di sebenarnya sudah cukup lama berkembang, dunia dan terkhusus lagi di Indonesia selama awalnya dipopulerkan dalam situs kurun waktu tiga, empat tahun belakangan. www.1cak.com situs ini sebenarnya masih Adalah objek berupa “meme”. meme satu gen dengan www.9gag.com yang bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi terlebih dahulu dikenal di Amerika Serikat. pengguna internet “netizen”. Objek meme Disebut gen karena apa yang ditawarkanpun sudah sering malang melintang di berbagai sangat mirip, tentunya dengan perbedaan sosial media bahasa yang digunakan karena “1cak” adalah Mirip dengan penyebaran virus (tetapi dalam situs berbahasa indonesia dan memang hal ini terjadi di ranah budaya). Berikut kalau dikhususkan untuk membuat meme comic ditarik secara kultur dan sejarah asal usulnya. yang juga berbahasa indonesia, dengan Sedangkan yang berkembang sekarang dan topik-topik yang menjadi realitas di Indonesia. sering kita saksikan di internet dan sosial Pada pemilu 2014 misalnya muncul banyak media itu disebut dengan “meme comic” atau sekali meme di situs-situs seperti “1cak” ini ada juga yang menyebutnya dengan internet yang mengangkat topik-topik perpolitikan di meme. Tokoh-tokoh penemunya adalah Indonesia. Tak tanggung-tanggung foto-foto Whynne, Matt Oswald. Baik Keduanya Capres dan tokoh-tokoh pendukungnya saat diyakini sebagai orang-orang yang itupun banyak yang diplesetkan dengan mempopulerkan “meme comic” ini. Karya- menaruh meme, ditambah dengan tulisan- karya mereka yang terkenal masih sering tulisan dan tagline dalam gambar meme. dipakai sebagai bahan untuk meme yang Pada era modern yang semakin berkembang dikembangkan oleh-oleh berbagai kalangan adalah sosial media, meme ternyata turut di penjuru dunia termasuk di Indonesia. hadir didalamnya, menandakan penggunaan Sedangkan Pada awal, munculnya meme meme belumlah berakhir. Salah satu adalah dalam sosial media, meme hanya dipakai dalam sosial media Instagram. Instagram sebagai media melawak/melucu semata, diklaim telah mencapai 500 juta pengguna di seiring dengan fenomena meme yang seluruh dunia dan di Indonesia sendiri

2 menurut Dan Neary ”VP Regional di Bali mengenai gerakan Bali Tolak Asia-Pacific” Menyatakan bahwa ada 22 juta reklamasi. jiwa yang aktif menggunakan Media Sosial Faktor apa saja yang kiranya yang satu ini. Indikator meme yang muncul mendorong netizen dari bali menyukai meme dalam sosial media dan bercampur dalam yang lahir dari sebuah gerakan politik di hiruk pikuk politik menjadi ketertarikan pulau Bali, bagaimana sebenarnya metode, peneliti untuk melihat realitas dibalik strategi dalam promosi gerakan ini, sampai penggunaan meme. memutuskan memakai meme sebagai salah Aksi Bali Tolak Reklamasi/BTR satu objek dalam menjalankan berbagai adalah suatu gerakan sosial politik kelompok aksinya. Penelitian ini akan mejelaskan masyarakat di Bali yang menolak modus dibalik penggunaanya, serta seberapa diadakannya Reklamasi di Wilayah efektifnya pegerakan ini. Nantinya dari situ Bali/Prov.Bali. lebih terkhusus gerakan ini juga kita bisa menilai, apa saja yang telah sedang fokus kepada isu Reklamasi Teluk dicapai gerakan bali tolak reklamasi, dalam Benoa Bali. Terhitung sejak tahun 2012 BTR sudut pandang mereka dan melihat kiranya, Terus digemakan. Sedangkan dalam sosial masih mampukah meme ini menjadi bahan media Instagram akun gerakan ini telah resmi yang terus akan mereka gunakan kedepanya aktif terhitung sejak tahun 2013 dengan untuk mensupport gerakan ini. username @Forbali13. Perihal yang kerap Meme dalam penelitian akan ditinjau kali diunggah dalam sosial media Instagram dari dampak politik yang di timbukannya, @Forbali13 adalah informasi mengenai meme dipandang tidak hanya sebatas pergerakan Bali Tolak Reklamasi yang sebagai penyuguh tawa setiap kita didominasi oleh, poster, dokumenasi aksi, menyaksikanya, namun menjadi penting dan juga Meme. apakah implikasi dari tawa tersebut mampu KAJIAN PUSTAKA mempengaruhi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kejadian politik. Meme dalam Sejak awal munculnya dalam masyarakat media sosial tak lagi bisa dilihat dari dampak indonesia. Menilai dari Responnya yang negatifnya saja. meme juga mampu begitu beragam, meme pun senantiasa merangsang kreatifitas, dengan menyaksikan berkembang terbukti dengan lahirnya meme dalam media sosial, para berbagai meme dalam media sosial. pengkonsumsinya tidak menutup Dengan adanya fenomena kemungkinan bisa terinspirasi membuat sedemikian rupa, penelitian ini juga takkan suatu meme ,misalnya tentang berbagai hal luput dari beberapa meme yang telah dalam fenomena kehidupan sang pencipta “disukai” masyarakat, khususnya masyarakat baik dari masa kini, lampau, dan akan datang

3 atau lebih jauh lagi mungkin saja fakta secara deskriptif mengenai suatu pengkonsumsinya tadi menjadi creator visual peristiwa politik yang berkaitan dengan objek design yang tentu saja bisa menjadi mata kritik, sedangkan simbol menunjukan ciri pencaharianya suatu hari nanti . khusus verbal meme yaitu berupa penggunaan argot serta vernakular atau Meskipun tergolong fenomena baru ‘bahasa rakyat’ yang juga sering dilengkapi untuk penelitian meme di indonesia frase-frase satir berupa sindiran yang sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan, menarik dan membuat kritik mudah dicerna. sebagian besar dari jurnal yang peneliti Manifestasinya mengenai penggambaran mampu peroleh penelitian menyangkut meme kritik melalui ikon, indeks dan simbol adalah yang ada di indonesia masih terbatas hanya melalui bentuk parodi yang didukung dengan kepada studi etnografinya saja (Nugraha, teknik pengolahan gambar secara digital Jurnal ITB, No.04, Desember 2015: 14) yaitu “photoshopping” agar dapat mendukung Misalnya yang mengkaji juga dalam media tema yang diusung yang kemudian dilengkapi sosial intagram di desember 2015. Kajianya dengan teks untuk menggambarkan kritik, mengenai penyebaran meme selfie di penelitianya menganalisia tanda-tanda yang instagaram mebuahkan kesimpulan bahwa terdapat dalam meme dengan tidak dilakukan tujuan dari penyebaran meme selfie adalah pada seluruh tanda yang ada, namun cukup untuk mengetahui sejauh apa tren yang melihat pada tanda-tanda yang digunakan terjadi ketika itu telah menyebar oleh untuk menggambarkan atau mengacu. informanya. Sedikit berbeda penelitian yang dilakukan oleh Rosa Redia (Pusanti, Jurnal Baik kedua penelitian ini memiliki KOMPAS, No.02, Oktober 2014: 17) detail yang sangat baik dalam memaparkan penelitianya adalah tentang representasi kesimpulanya. Tapi akhirnya yang kritik dalam meme pada pilpres 2014 dalam membedakan penilitian peneliti dengan media sosial ‘path’. Kajianya mengambil studi keduanya adalah fokus penelitianya. semiotik dengan kesimpulan bahwa, Pesan Keduanya dari penelitian tadi berfokus hanya kritis pada meme politik di jejaring sosial terbatas kepada kajian komunikasinya, latar “Path” digambarkan melalui humor satir yang belakang kedua peneliti tersebut adalah dimanifestasikan dengan menggunakan mahasiswa ilmu komunikasi, kendati tanda visual dan tanda verbal yang dianalisis penelitian oleh rosa mencoba menggali kasus melalui tiga tipe tanda Peirce yaitu ikon, dalam pilpres 2014. Peneliti tidak melihat indeks dan simbol, Ikon melalui format adanya penekanan yang nyata dalam visualnya digunakan untuk menggambarkan penelitian tersebut menyangkut korelasinya objek kritik yang disampaikan netizen melaui dengan pilpres 2014, melainkan sebatas meme. Indeks digunakan untuk menjelaskan merupkan kajian semiotika yang dilakukan

4 dengan sangat baik. Adapun kesamaan dari pegerakan melalui media sosial, instagram penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sebagai media dari pergerakan akan dikupas adalah adanya sosial media, pertibanganya dengan teori analisis framing. Instagram adalah fenomena meme ini sifatnya baru dan adalah media sosial yang sangat populer, pop. Tidak tepat rasanya meneliti tentang sistem sosial di dalam instagram meme tanpa melibatkan sosial media dan memungkinkan siapa saja menjadi mengikuti mengingat meme adalah gambar digital akun pengguna lainnya (Followers). Dengan internet dan sosial media adalah satu- demikian komunikasi antara sesama satunya cara dalam menciptakan meme. pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga METODELOGI PENELITIAN mengomentari foto-foto yang telah diunggah Penelitian ini adalah tipe penilitian oleh pengguna lainnya termasuk meme. deksriptif dengan menggunakan metode Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang kualitatif. Seperti pada tujuanya desain penting, dimana jumlah tanda suka dari para dekriptif kualitatif digunakan untuk pengikut sangat mempengaruhi apakah foto menggambarkan, meringkaskan berbagai tersebut dapat menjadi sebuah foto yang kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosal populer atau tidak. Untuk menemukan teman- yang ada di masyarakat yang menjadi objek teman yang ada di dalam instagram. Juga penelitian, dan berupaya menarik realitas itu dapat menggunakan teman-teman mereka ke suatu permukaan sebagai suatu ciri, yang juga menggunakan instagram melalui karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran jejaring sosial seperti dan tentang kondisi, sesuatu, ataupun fenomena juga Facebook. tertentu. Lokasi penelitian dalam penelitian ini Dasar Ideologi yang selalu ialah kota Denpasar/ Kabupaten Badung Bali. ditekankan dalam gerakan ini adalah, mejaga Teori Analisis Framming dan Teori alam, dalam menjaga alam, selain Propaganda akan menjadi pisau bedah untuk melestarikanya, orang Bali diwajibkan untuk melihat seberapa besar peluang dari turut berjuang jika mana ada pihak-pihak pergerakan lewat media social instagram dan tertentu yang ingin merusak alam, penyebaran konten meme. konteksnya adalah bagaimana melihat perjuangan yang dilakukan atas nama alam semesta sudah semestinya dilakukan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN sukarela, tanpa embel-embel akan mendapat Instagram sebagai medianya tentu prestasi, investasi, apalagi materi, sudah merupakan pemilihan paling rasional Dijelaskan Forbali dalam gerakan dan ideal bagi Forbali dalam pembangunan yang dilakukan dalam instagram memang

5 memiliki tujuan khusus pergerakan tidak kebosanan, seringkali dalam aksi Forbali dilakukan dengan cara yang acak yang sebelum-sebelumnya, volume dari orang menjelaskan semua pergerakan yang yang berpartisipasi bekurang sedikit-demi dilakukan dalam instagram baik itu meme, dll sedikit. Kemudian adalah bagaimana Forbali dipastikan berjalan dengan koordinatif. menyikapi dan menjaga motivasi mereka ini Setiap pergerakan yang dilakukan harus ?. akhirnya disepakatilah penggunaan punya tujuan, termasuk lewat meme. meme meme tersebut, metodenya mereka miliki adalah gambar digital sehingga tidak sendiri, dengan menggunakan sebuah pola mungkin digunakkan dalam wadah-wadah yang mereka aplikasikan dalam media sosial lain, selain menggunakan media sosial instagram, pola tersebut adalah sebelum ada instagram. dengan inti tujuan yang tetap aksi-aksi, biasanya setelah poster ada sama sejalan dengan visi dan misi Forbali, pemberitahuan tentang tanggal aksi, aksi apa meme dalam instagram di rasa cukup efektif, demo, diskusi, dll, meme akan diposting bentuknya ringan juga sederhana, ditambah setelah poster, atau pamvlet. Berikut adalah lagi sebagai media sosial instagram sekarang data hasil, like, jumlah komentar dan siapa dimiliki hampir semua kalangan, yang komentar dari sampel 10 meme terakhir. didominasi remaja, target Forbali memang Hasil temuan penelitian, telah adalah para remaja, yang dianggap salah dengan jelas menjelaskan meme, bahwa satu ujung tombak dalam sebuah akun @Forbali13, adalah meme yang telah pergerakan. Nantinya remaja-remaja dibali berisikan pesan, pesan yang disampaikan diharapkan bergabung dam turun dalam dalam meme, bersifat sebuah ajakan, untuk Forbali sebagai generasi muda yang bergabung dalam gerakan Bali Tolak melawan. Reklamasi, teori propaganda terbukti telah Pada awalnya Forbali mengakui digunakan dalam penyampaian meme, bahwa penggunaan meme dalam instagram karena dalam meme ada pesan yang sifatnya hanyalah ide iseng. Akibat dari respon like informatif dan edukatif, tujuannya adalah yang didapat dengan jumlah besar, bahkan memberikan pencerahan kepada masyarakat lebih dari posting-postingan dalam bentuk akan bahaya reklamasi, dan bagaimana gambar lainnya, Forbali kemudian melakukan harusnya sikap yang ditunjukan dalam riset hasil yang didapati adalah, meme yang penolakannya adalah bergabung dalam aksi- pada awalnya dipakai sebagai sarana lucu- aksi Forbali. Meme adalah kode yang dikirim lucuan ternyata juga dapat dipakai untuk hal- dalam kerangka alur berpikir, media instgram hal lain semacam pergerakan, mengapa bertugas melakukan framing pada meme, demikian, generasi muda/anak-anak muda sehingga pesan mampu diserap dan diterima dianggap sangat cepat mengalami sedemikian rupa baik oleh siapa saja yang

6 mengakses instagram dengan akun informasi dan edukasi tentang alam secara @Forbali13. akurat dan tepat, alias kita tidak ngurang- ngurangi atau melebih-lebihkan, betul ada pemanfaattan tren meme sebagai budaya baru dan penggunaan instagram sebagai media dalam menyampaikan aspirasinya, akan tetapi dalam pandangan Forbali selama itu sah dimata hukum dan tidak ada hukum yang mengatur sebuah gerakan sosial tidak boleh memakai media sosial dan meme berarti pergerakan boleh untuk tetap berjalan

Bagian selanjutnya dalam proses Forbali melakukan proses framing Framming adalah Diagnose lewat pemanfaatan media instagram tahap clause (memperkirakan penyebab masalah), pertama dalam menyusul Framing lewat hal ini digunakkan dalam pembuatan bentuk meme adalah dengan melakukan apa yang meme dari Forbali, dalam teori disebut dalam teori sebagai Define elemen framing merupakan bagian penting problems(pendefinisian masalah) adalah untuk membingkai siapa yang dianggap elemen yang pertama kali dapat kita lihat sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab mengenai framing. Dalam kasus ini elemen di sini bisa berarti apa (what), tetapi bisa juga ini merupakan master frame atau bingkai berarti siapa (who). Pemerintah dan aktor- yang paling utama adalah Meme dalam aktor politik adalah penyebab dari media sosial Instagram, meme dalam permasalahan reklamasi. Hal ini dilihat instagram adalah yang menekankan penggunaan tema-tema meme dalam bagaimana peristiwa dipahami. Peristiwa instagram, yang sebagian besarnya diisi oleh yang sama pula sebenanrnya dapat dipahami penokohan-penokohan aktor politik atau secara berbeda dan bingkai yang berbeda ini kebijakan-kebijakan yang dianggap keliru akan menyebabkan realitas bentukan yang oleh gerakan Forbali. Seperti contoh pada berbeda. Penggunaan meme dalam sampel meme yang disertakan gambar instagram dibuat agar memudahkan Gubernur Bali Mangku Pastika, Menteri masyarakat dalam memahami maksud Kelautan Republik Indonesia Susi udjiastuti, gerakan sosial politik Forbali tujuan utamanya sampai Mantan Presiden Republik Indonesia adalah melakukan penolakan demi ke 6. Susilo Bambang Yudhoyono. membatalkan Reklamasi Teluk Benoa Bali. “Yang Forbali ingin digaris bawahi adalah Bagaimana peristiwa dipahami, tentu Forbali telah melakukan sebuah upaya, saja menentukan apa dan siapa yang

7 dianggap sebagai sumber masalah. Karena tidak luput dari caption atau pun hashtag itu, masalah yang dipahami secara berbeda, yang penggunaanya diperuntukan sebagai penyebab masalah secara tidak langsung penguat dari ide yang terdapat dalam meme juga akan dipahami secara berbeda pula. itu sendiri. Strategi Framming yang dilakukan oleh Fungsi dari meme adalah Forbali dalam menyebarkan meme didesain mendukung statement dari Forbali itu sendiri, simple tujuanya agar mudah dipahami, yakni treatment recommendation Forbali rela membagikan hal ini demi dan (menekankan penyelesaian). Dari sini kita sebagai bentuk mendukung gerakan-gerakan dapat menilai apa yang dikehendaki oleh perlawanan lainya di Indonesia ini. Kemudian gerakan Forbali dalam menekankan untuk diketahui juga bahwa meme yang penyelesaian masalah reklamasi tersebut diposting tidak dilakukan secara acak. Selain lantas jalan apa yang dipilih untuk daripada itu dari setiap meme yang diposting menyelesaikan masalah ? Ketika pemerintah dipastikan akan mampu memberikan, tidak komunikatif, mendegarkan aspirasi dari penerangan, paham, sikap, atau arah masyarakatnya, diputuskanlah cara-cara tindakan tertentu yang berbeda-beda, perjuangan seperti demonstrasi kejalan yang tergantung kepada berbagai situasi yang lagi-lagi selalu diwartakan terlebih dulu dalam terjadi pada masa itu dalam perkembangan media sosial, instagram juga meme. teluk yang Forbali perjuangkan. ( (Wawancara, Gilang: 25 Mei 2017). Wawancara, Gilang: 25 Mei 2017). Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung Fungsi dari meme sekaligus adalah pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan sebagai Make moral judgement (membuat siapa yang dipandang sebagai penyebab pilihan moral) meme dipakai untuk masalah, bagaima pemerintah dan aktor membenarkan atau memberi argumentasi politik meyikapi polemik reklamasi teluk pada pendefinisian masalah yang sudah benoa, menjadi suatu hal yang penting untuk dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, segera dituntaskan. Harapa yang tertuang penyebab masalah sudah ditentukan, dalam pergerakan Forbali tentunya tidak dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat berubah sedikitpun, tuntutan akan untuk mendukung gagasan tersebut. pembatalan reklamasi teluk benoa akan terus Gagasan yang dikutip berhubungan dengan dilayangkan sampai hal tersebut benar-benar sesuatu yang familiar dan dikenal oleh bisa terealisasi. khalayak. Oleh karenanya dalam meme juga

8 satunya lewat meme dalam instaram Forbali selalu membawakan materi berdasarkan isu terbaru dalam masyarakat terkait Bali Tolak Reklamasi.Instagram meme digunakan sebagai media penyampaiannya lewat pola strategi yang mereka temukan dan tentukan sendiri melaui riset Forbali.

Selanjutnya sebagai tambahan hasil gerakan meme dalam instagaram Forbali, meme mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyimak sebuah gerakan sosial politik, menyampaikan sebuah Instagram adalah bingkai utama meme lewat akun Instagram menjadi cara pergerakan Forbali dalam media sosial, yang terbilang efektif dan ideal Forbali konten yang dibuat adalah meme yang menggunakan meme untuk menolak nantinya bertugas sebagai gambar yang reklamasi teluk benoa dengan pola yang mnyampaikan wacana penolakan proyek berbeda-beda. Terakhir peneliti menemukan reklamasi, mulai dari membuat siapa yang Forbali turut menyisipkan berbagai bentuk harus disalahkan, membuat penilaian moral emosional dalam meme untuk menguatkan sampai menekankan proses penyelesaian pesan yang diharapkan timbul dari adanya maslah reklamasi. meme tersebut. Gambaran emosional itu disampaikan dalam bentuk pertama Foto-foto pejabat negara, kebudayaan bali yang KESIMPULAN tercurangi, dan alat-alat berat tak ramah Kesimpulan dari penelitian ini adalah lingkungan yang akan merusak alam di teluk Instagram dan meme memiliki posisi dalam benoa. Penjelasan dari jawaban penelitian ini elemen dasar gerakan sosial politik dengan dengan menggunakan teori analisis framing maksud mempropaganda dengan sosial dan teori propaganda politik. Pada dasarnya media instagram. Posisi tersebut didapat teori berperan dalam menjelaskan secara karena berdasarkan hasil temuan Forbali lebih faktual dan struktur bentuk meme yang adalah sebuah kelompok yang bergerak dijelaskan dalam temuan penelitian. Teori untuk menyebarkan ideologi tentang analisis framing berfungsi sebagai acuan pembelaan terhadap alam, dengan menolak peneliti untuk dapat mengakategorisasikan proyek Reklamasi Teluk Benoa dengan cara meme sebagai salah satu bentuk gerakan memberikan deukasi dan informasi salah politik. Sementara teori analisis framing

9 berfungsi sebagai alat analisis dari gerakan social media to drive change. Chicago: Wiley Forbali dalam akun intagramnya. Berita : DAFTAR PUSTAKA Fajrina, H.N (2016) https://www.cnnindonesia.com/teknologi/2 Buku: 0160623112758-185-140353/ada-22-juta- Ajidarma, S.G (2012). Politik Humor: Antara pengguna-aktif-instagram-dari-indonesia/ tawa dan Bahaya. Jakarta: KPG Akses., 28 Oktober 2016 Arfanti, W. (2015). If You Know What Internet : Happened in MCI: Meme Comic Aonymous, (2013) Indonesia, The Biggest Memes www.tekno.kompas.com/2016/05/12/ Community in Indonesia. Jakarta:Lovable akses, 18 Desember 2016 Budiarjo, M (2009) Dasar-dasar Ilmu Politik: Edisi Revisi, Jakarta: Gramedia Bungin, B. (2013). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Anonymous, (2015) https://memegenerator.net/Akses, 12 Eriyanto. (2012). Analisis Framing. Bantul, Desember 2016 Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara Anonymous. (2014) Jube. (2008). Revolusi Indie. Yogjakarta: http://www.forbali.org/id/tentang-kami/ Harmoni Akses, 28 Desember 2016 Littelejohn. S dan Foss. (2009). Teori Anonymous. (2014) Komunikasi: Theories of Human http://jejakcandra.blogspot.co.id/2014/09/ Communiacation. Jakarta: Salemba meme-yang-memberi-manfaat-dan- Humanika nasehat.html. Akses, 12 Desember 2016 Macionis, J.J (2014). Society the basic. Anonymous, (2015) Penerbit: Pearson https://www.memecomic.id/artikeldetil/21- Maran. R.R. (2001). Pengantar Sosiologi sejarah-meme-comic-indonesia, Akses, 12 Politik. Jakarta: Rineka CIpta Desember 2016. Nasrullah, R. (2012). Komunikasi Antar Khairul, (2015) Budaya: Di Era Budaya Siber. Jakarta: www.andikhaerul.co.id/2012/html, akses Kencana 18 Desember 2016 Situmorang, A.W. (2013). Gerakan Sosial: Mario, (2012) Teori & Praktek. Yogyakarta: Pustaka www.musdeoranje.net/2016/08/html, Pelajar akses 18 Desember 2016 Simanullang. (2015). Dari Adat Ke Politik. Rizal. P (2015) Madura: Pustaka Madura www.profil.merdeka.com/indonesia/l/lulun g-lunggana/html, Akses, 14 Desember Sunarto. (2004).Pengantar Sosiologi. Jakarta: 2016 Rineka Cipta Jurnal & Skripsi : Sztompka, P. (2007). Sosiologi erubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media Group Nugraha, A (2014). FENOMENA MEME DI MEDIA SOSIAL: STUDI ETNOGRAFI Kanter, B dan Fine, A.H (2010). The VIRTUAL POSTING MEME PADA Networked Nonprofit: Connecting with PENGGUNA MEDIA SOSIAL

10 INSTAGRAM: Institut Pertanian Bogor. Fakultas Ilmu Komunikasi. Pusanti, R.R (2014). Representasi kritik dalam bentuk meme. Universitas Sebelas Maret. Fakultas Ilmu Sosial Solomoon, K (2013). INSTAGRAM, KETIKA FOTO MENJADI MEDIATOR KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DI DUNIA MAYA, Universitas Airlangga

11 12