ANALISIS FUNGSI, LINGKUNGAN PEMBACAAN DAN DIKSI BEENTAMAO

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh: DONI SUPARDI NIM F11109030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017

ANALISIS FUNGSI, LINGKUNGAN PEMBACAAN DAN DIKSI MANTRA BEENTAMAO SASTRA LISAN MASYARAKAT DAYAK BENAWAS KABUPATEN SEKADAU

DONI SUPARDI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak Email [email protected]

Abstract Titled research analysis function , the reading of the environment and a spell beentamao diction. The object of the research is nine spell used by a community dyaks benawas , district sekadau to treat the sick. A common purpose of this research is give a description of about the function , environment reading , the use of diction in spells beentamao. The research also aims to described the implementation of a spell beentamao in learning activities in school. Methods used in research is descriptive method with a qualitative study. The results are as follows, A spell penokat blood serves to stop bleeding , a spell penawa poison snakes and a spell an antidote bees. To cure colic on child recited for toddlers that experienced abdominal pain and vomiting. A spell treatment step to treat children high heat. A spell treatment smallpox read at water to drink child that is suffering smallpox. A spell laya semongat recited to a person who is weak mental. Reading a spell beentamao performed on the environment to certain conditions , namely use rice , iron , eggs , saffron , betel leaf , money , of red cloth , chicken , pinang , and water. A spell recited by a manang ( dukun ). A spell can be implementasikan at the school in 2013 curriculum with competency standard .Wrote: competence basic 3.4 comparing the characteristics of old poems and new poetry an adequate and mengapresiasinya , 4.4 wrote poems old and new.

Keywords: function , environment , reading , a spell beentamao , dyaks of benawas

Sastra daerah, khususnya sastra Satu di antara sastra lisan yang ada di lisan, banyak dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat adalah sastra lisan Indonesia. Sastra lisan merupakan mantra masyarakat Dayak Benawas produk masyarakat tradisional sehingga Desa Enslang, Kecamatan Sekadau Hilir dapat disebut sebagai —sastra Kabupaten Sekadau yaitu mantra tradisional“. Sastra lisan adalah bagian Beentamao. dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan Mantra Beentamao adalah satu di berkembang di tengah masyarakat dan antara dari sekian banyak sastra lisan diwariskan secara turun-temurun secara yang ada di masyarakat Dayak Benawas. lisan. Fungsi sastra lisan meliputi alat Kata Beentamao memiliki yaitu penghiburan, pengisi waktu luang, pengobatan terhadap suatu penyakit penyalur perasaan bagi penutur dan yang diderita seseorang. Pengucapan pendengarnya. Sastra lisan juga mantra ini tidak bisa dilakukan oleh memiliki fungsi sebagai cerminan sikap sembarangan orang hanya Manang pandang dan angan-angan kelompok, (dukun) yang boleh mengucapkanya. alat pendidikan anak, alat pengesahan Pembacaan mantra ini baru bisa pranata dan kebudayaan, serta alat dilaksanakan apabila syarat pengucapan pemeliharaan norma-norma masyarakat. mantra telah dipenuhi. Mantra merupakan susunan kata pada kenyataannya dunia pendidikan atau kalimat yang mengandung kekuatan dan kedokteran sudah semakin canggih. gaib. Mantra hanya dapat diucapkan Hal ini disebabkan masih kuatnya pada waktu tertentu. Mantra diucapkan kepercayaan masyarakat Dayak terhadap oleh seorang dukun atau manang hal-hal yang bersifat gaib. Peneliti (dukun) yang sudah berpengalaman dan memilih mantra beentamao sebagai mengerti tentang mantra. Selain itu, objek penelitian karena Temenggung manang juga dipercaya masyarakat atau Kepala Adat Suku Dayak Benawas, setempat sebagai orang yang mampu Desa Ensalang, Kecamatan Sekadau berhubungan dengan makhluk gaib. Hilir (Rajuni, pada tanggal 20 Oktober Proses penyebaran mantra melalui 2014) dan Pawang atau Dukun yang tuturan yang disampaikan secara lisan. biasa membawakan upacara beentamao Mantra dalam kehidupan masyarakat (Ramon, 20 Oktober 2014) menyatakan Dayak Benawas, Desa Ensalang, bahwa: (1) Mantra beentamao Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten merupakan satu di antara bentuk sastra Sekadau, Kalimantan Barat merupakan lisan Suku Dayak Benawas yang sesuatu hal yang suci . Mantra mempunyai makna mendalam sehingga dipercaya dapat membuat sesuatu yang relatif sulit untuk dipahami; (2) Mantra mustahil dapat terjadi di dunia nyata. beentamao hanya dikuasai oleh sebagian Mantra juga dapat mengakibatkan kecil orang tua yang pandai; (3) Mantra malapetaka bagi orang atau sebaliknya beentamao merupakan tradisi dapat menyembuhkan orang dari sekelompok masyarakat Dayak Benawas penyakit. Mantra yang memiliki sehingga perlu diketahui oleh kekuatan gaib ini masih dipercaya, masyarakat luas; (4) Mantra beentamo diyakini serta masih digunakan oleh khususnya di Desa Ensalang belum masyarakat Dayak Benawas. Menurut pernah diteliti sehingga perlu dilakukan Waluyo (1987:6), mantra tidak hanya penelitian; dan (5) Meski mantra digunakan untuk keperluan baik namun upacara beentamao ini masih dipercayai, seringkali juga untuk keperluan yang faktanya semakin mantra upacara kurang baik. beentamao ini semakin ditinggalkan Upacara beentamao ini diketahui oleh sehingga perlu didokumentasikan agar banyak orang terutama daerah-daerah sastra ini tidak hilang begitu saja seiring Wilayah Kecamatan Sekadau Hilir, dengan perkembangan zaman yang pada seperti Ensalang, Ensali, Sui Kunyit, akhirnya juga menghilangkan nilai-nilai Sererang, Serampuk, Amak dan Seguri yang terkandung di dalamnya. Alasan hingga ke wilayah Kecamatan Sekadau peneliti memilih bahasa mantra Hulu, bahkan sampai ke wilayah dijadikan sebagai objek penelitian Kabupaten Sanggau. Tradisi budaya karena (1) Bahasa merupakan media upacara beentamao ini juga dikenal yang digunakan untuk mengekspresikan sebagai satu di antara khasanah budaya sastra khususnya mantra, dengan kata di masyarakat Dayak Benawas lain keindahan suatu mantra ditentukan Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten oleh bahasa. (2) Bahasa merupakan alat Sekadau. Mantra upacara beentamao komunikasi bagi manusia dan bahasa yang menjadi objek penelitian ini perlu dapat tumbuh dan berkembang sesuai digali dan diungkap fungsinya. Oleh dengan perkembangan dan pertumbuhan karena itu, sudah sewajarnya jika mantra pemikiran penggunanya. (3) Belum ada upacara beentamao diteliti. Sastra lisan yang pernah meneliti bahasa mantra yang berupa mantra tersebut masih beentamao Desa Ensalang Kecamatan terdapat pada masyarakat pemiliknya Sekadau Hilir. Alasan peneliti memilih dan masih tetap dipertahankan meskipun meneliti fungsi, lingkungan pembacaan mantra, diksi dan implementasi pada yang ingin digambarkan oleh peneliti mantra beentamao adalah sebagai adalah lingkungan pembacaan, fungsi pembelajaran bagi pembaca untuk dan diksi yang terdapat dalam mantra mengetahui bahwa Fungsi mantra upacara beentamao sebagai sastra lisan beentamao bagi masyarakat suku Dayak masyarakat Dayak Benawas, Desa Benawas memiliki dua fungsi yaitu Ensalang, Kecamatan Sekadau Hilir, fungsi sosial dan fungsi religius. Kabupaten Sekadau serta penerapan Lingkungan pembacaan dalam mantra mantra tersebut dalam kegiatan beentamao dituturkan oleh manang pembelajaran di sekolah. Bentuk (dukun atau pawang) yang dilakukan penelitian ini adalah penelitian kualitatif. disituasi tertentu sesuai dengan upacara Disebut penelitian kualitatif karena data pembacaanya. Mantra beentamao dalam penelitian tentang mantra dituturkan dari mulut ke mulut bentamao ini berupa kata-kata tertulis berdasarkan pengalaman manang atau lisan dari orang-orang dan perilaku tersebut dan diajarkkan secara turun yang dapat diamati dan dalam laporan menurun berkitan dengan hal ini, penelitian ini akan berisi kutipan- sekarang sudah sangat sedikit orang kutipan data untuk memberikan yang mau mempelajari ataupun gambaran objek berdasarkan masalah menguasai mantra Beentamao sehingga yang diangkat. Bentuk penelitian ini peneliti berharap hasil dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Disebut bisa menjadi alat pelestarian karena penelitian kualitatif karena data dalam pembaca dapat memahami diksi yang penelitian tentang mantra bentamao ini terdapat pada mantra beentamao sastra berupa kata-kata tertulis atau lisan dari lisan masyarakat Dayak Benawas orang-orang dan perilaku yang dapat khususnya diksi secara denotatif dan diamati dan dalam laporan penelitian ini konotatif. Penelitian tentang mantra akan berisi kutipan-kutipan data untuk Bentamao ini berkaitan dengan memberikan gambaran objek pengajaran bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan masalah yang diangkat. di tingkat SMA pada kelas X semester Sumber data dalam penelitian ini adalah ganjil yang terdapat dalam kurikulum mantra beentamao pada masyarakat 2013 dengan standar kompetensi Dayak Benawas yang diucapkan oleh Menulis: kompetensi dasar 3.4 Agustinus Ramon dan dicatat oleh Membandingkan karakteristik puisi lama peneliti. Data yang digunakan dalam dan puisi baru secara memadai serta penelitian ini adalah data primer dan mengapresiasinya, 4.4 menulis puisi data sekunder. Teknik anlisis data yang lama dan baru. Dengan demikian, dapat digunakan dalam rancangan penelitian dikatakan bahwa mantra upacara ini adalah deskriptif kualitatif. Melalui beentamao bisa diimplementasikan keknik ini, peneliti akan dalam kegiatan pembelajaran, mendestripsikan hasil penelitiannya. khususnya pembelajaran bahasa Indonesia kelas X semestet ganjil. Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan pada METODE PENELITIAN tahap persipan adalah: (1) Mencari Metode yang digunakan dalam referensi studi pustaka berupa buku atau penelitian ini adalah metode deskriptif. jurnal mengenai penelitian yang Hal ini dimaksudkan untuk dilakukan. (2) Mencari orang yang bisa mendeskripsikan atau menggambarkan menjadi nara sumber (penutur mantra) objek masalah dalam penelitian ini yang akan diteliti.(3) Melakukan sesuai dengan fakta yang terjadi apa wawancara dan observasi mengenai adanya di lapangan. Dalam penelitian ini mantra Beentamao ke desa Ensalang. Tahap Pelaksanaan Batang dahan patah tumbang. Langkah-langkah yang dilakukan Satu dua tiga empat lima enam tujuh pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) kursemangat Mencatat teks mantra Beentamao yang Tuhan Yang Mahakuasa tempat pulang dituturkan oleh manang (penutur ). mantra). (2) Melakukan analisis Mantra Penyembuh Sakit Perut Pada mengenai mantra yang sudah berhasil Anak dikumpulkan berkaitan dengan fungsi Soak suaok tidao empat limaok enam mantra, lingkungan pembacaan mantra, tujuh kusemongat diksi mantra dan implementasi mantra Petarao duatao bongkah pemansang pada pembelajaran bahasa dan sastra Asuk tekaung-kaung Indonesia disekolah. Nyalak tungal ditongah umao Rame bona ikau naek kerumah Tahap Akhir Ilik sekali runtik Langkah-langkah yang dilakukan pada Ulu sekli lalu tahap akhir adalah mendeskripsikan Cemenat bongkah ikau diam hasil analisis data dan memberikan Soak duaok tigao empat limok enam kesimpulan sebagai jawaban dari tujuh kusemongat rumusan masalah. Petarao duatao bongkah pemulang Terjemahan; HASIL PENELITIAN DAN Satu dua tiga empat lima enam tujuh PEMBAHASAN kursemangat Penyajian Data Tuhan Yang Mahakuasa tempat Mantra Penokat Darah memulai (Menghentikan Pendarahan) Anjing meraung-raung Soak duaok tigao empat limaok enam Menggonggong tunggal ditengah ladang tujuh kusemongat Ramai benar kamu naik kerumah Petarao duatao bongkah pemansang Hilir sekali paksa Niang kemana niang kemani Hulu sekali lewat Wang kemani seribu rajao Cemenat tempat kamu tinggal Ilang kemana disiup nabi Saok dua tiga empat lima enam tujuh inang disapao inang didingao kursemangat. darah nanah becampo isik Tuhan Yang Maha Kuasa tempat pulang siup nabi segena lelah pinah semongat disiup pulang Mantra Pengobatan Panas Tinggi batang punguk patah robah. (Step) Saok duaok tigao empat lomaok enam Soak duaok tigao empat limaok enam tujuh kusemongat tujuh kusemongat Petarao duatao bongkah pemulang Petarao duatao bongkah pemansang Terjemahan; Makan belanyao usah besisaok Satu dua tiga empaat lima enam tujuh Pemodih diamik pemodih diangkat kursemangat Kituk palao ikau kituk bakao ikau Tuhan Yang Mahakuasa tempat Pemansang pulang pemodih ilang memulai Kibaok ngelamai kanan migang Niang kemana niang kemani Lutah ketanah koras semongat Wang kemana seribu raja Tijak ketanah pocah ke toluk Ilang kemana ditiup nabi dipanggil Umpan dibokal makan diborik jangan didengar Saok duaok tigao empat limo enam tujuh Darah nanah bercampur daging Kusemongat Tiup nabi segena lelah Petarao duatao bongkah pemulang Pindah semangat ditiup pulang Terjemahan; Satu dua tiga empat lima enam tujuh Mantra Pembuatan Air Penawar kursemangat pada Sakit Cacar Tuhan Yang Mahakuasa tempat Saok duaok tigao empat limaok enam memulai tujuh kusemongat Makan belanja jangan disisa Petarao duatao bongkah pemansang Penyakit diambil panyakit diangkat Toras temiang bebulu bonang Kesini kepala kamu kesini badan kamu Lapuk Timpang sebolah bematao Pendatang pulang penyakit ilang Ranang omas potang keloman lolap Kiri melambai kanan menimang Pangkak betimal ke lolam lawas Ludah ketanah keras semangat Ngibak kejolu Injak ketanah pecah ketelur Kemunang lopas ilang di matao Makan dibekal makan dikasi Pantidak bekumuk nunyok ke atas. Satu dua tiga empat lima enam tujuh Saok duaok tigao empat limaok enap kursemangat tjuh kusemongat Tuhan Yang Mahakuasa tempat pulang Terjemahan; Satu dua tiga empat lima enam tujuh Mantra Sakit Pedoraok (Sakit Kepala) kursemangat Saok duaok tiao empat Tuhan Yang Mahakuasa tempat Saok duok tigao empat limaok enam memulai tujuh Toras temiang (bambu yang ruasnya Kuu semongat panjang) berbulu benang Sopai nanyaok sopai mulang Rapuh pincang sebelah bermata Sopai nanyaok tuk Purnama emas gelap gulita lelap Kuu semongat Beradu betimba ke pagi terang Sopai mulang tuk Mengambi l barang menggnakan tangan Kuu semongat kiri Semongat ikau pulang keikau Kumbang lepas hilang dimata Semongat iyao pulang keiyao Pantidak (patung) berselimut menunjuk Derik dah mati usah nak nakyak yang ke atas agik idup Satu dua tiga empat lima enam tujuh Kitao tuk dah lain bongkah kursemangat Kusemongat Saok duaok tigo empat enam tujuh. Mantra Penawar Racun Ular Terjemahan; Saok duaok tigao empat limao enam Satu dua tiga empat tujuh kusemongat Satu dua tiga empat lima enam tujuh Saok duaok tigao empat limao enam Kurr semangat Peterao duatao pemolah idup ensiao Siapa nanya siapa ngembalikan Temobak bulu nyarak ke mukao Siapa yang nanya ini Aik mata tamaok ke darah Kur semangat Nyuruk urat dudikeikuk Siapa ngembalikanya ini Taba aik taba bisao Kur semangat Aik karat nyampai disarung Semangat kamu pulang ke kamu Nimang pemakan pemunuh tuaok Semangat dia pulang ke dia Sak duaok tiao empat limaok emam Kamu udah mati usah nak nanya orang tujuh kusemongat yang masih hidup Terjemahan; Kita ini sudah beda tempat Satu dua tiga empat lima enam tujuh Kursemangat kursemangat Satu dua tida empat lima enam tujuh. Satu duaok tiga empat lima enam Tuhan Yang Maha Kuasa pencipta hidup Satu dua tiga empat lima enam tujuh manusia kursemangat Kaget bulu sampai ke muka Enam ke matahari padam tujuh ke Air mata masuk kedarah matahari tumbuh Melawati bawah urat kayu ekor Tuhan Yang Mahakuasa tempat belakangan memulai Tawar air tawar bisa (racun) Datang tiba-tiba keminang temunang Air berkarat nyangkut di sarung dapat Mengimbang barang yang dimakan Mencegat jalan membuang tunas pembunut tuan dapat cerita termakan kumbang Saok dua tiga empat lima enam tujuh kehidupan ilang penimba satu dua tiga empat lima enam tujuh Mantra Penawar Racun Lebah kusemongat Saok duaok tigao empat limaok emam tujuh kusemongat Mantra Laya Semongat (Lemah Saok duaok tigao empat limaok enam Semangat) Petarao duatao bongkah pemansang Saok duaok tigao empat limok enam Sapat aik sapat setongah tujuh kuusemongat Sapat podih sapat senontang Saok duaok tigao empat limaok enam Linang podih jatuk dibongkah Enam ke mata ari padam tujh ke Panyang ruas korin ke isik mataari tumuh Taba lio taba bisao Petarao duatao bongkah pemansang Saok duaok tigao empat limaok enam Padam nyulam mataari padam tujuh kusemongat Tampak motang mataari mansang Terjemahan; Jauh jatuk penyampai duan Satu dua tiga empat lima enam tujuh Nyimpan ilang pemakan rajao kursemangat Ruk keulu ngeruntuk batu Satu dua tiga empat lima enam Batu intan berisik puang Tuhan Yang Mahakuasa tempat Makan ke bakao ilang ke semongat memulai Buaok nyapu penyapao mulang Sekat air sekat setengah Saok duaok tigao empat limaok enam Sekat sakit sekat lurus tujuh kuusemongat Ngalir sakit jatuh di tempat Korin bosi korin semongat Panjang ruas keras didaging Terjemahan: Tawar liur tawar bisa Satu dua tiga empat lima enam tujuh Saok dua tiga empat lima enam tujuh kursemangat kursemangat Satu dua tiga empat lima enam Mantra Pengobatan Sakit Gigi Tuhan Yang Mahakuasa tempat Saok dua tiga empat lima enam tujuh memulai kusemongat Padam sulam matahari padam Enam ke matahari padam tujuh Terlihat gelap matahari mulai kematahari tumuh Jauh jatuh sampai kamu Petarao duatao bongkah pemansang Menyimpan hilang makanan raja cungkai keminang temunang capai Ruk ke hulu menabrak batu Namat penyalan bebuang lantang Batu intan isinya kosong Penomu gesah temakan umang Makan kebadan ilang kesemangat Pengidup ilang penimak Angin meniup pangilan pulang. Saok duaok tigao empat limao enam Satu dua tiga empat lima enam tujuh tujuh kusemongat kursemangat Terjemahan; Keras besi keras semangat. mencerminkan fungsi religius mantra A. Fungsi sosial yang menjadi kontrol keyakinan agama Fungsi sosial mantra ialah fungsi terhadap keyakinan magis kalimat yang berkaitan dari segi kajian budaya mantra. Masyarakat suku Dayak karena pada dasarnya fungsi sosial Benawas memiliki Keyakinan bahwa mantra merupakan gambaran semua makhluk di dunia ini adalah masyarakat lama yang percaya pada ciptaan Tuhan dan suatu saat pasti akan kata-kata atau kalimat tertentu dalam kembali kepada Tuhan Yang sebuah mantra. Frasa siup nabi (tiup Mahakuasa. Mantra PRU. L-3 Petarao nabi) pada mantra PD bagi masyarakat Duatao pemolah idup ensiao (Tuhan Dayak Benawas memiliki kekuatan Yang Mahakuasa pencipta hidup magis yang menjadi sebuah sugesti yang manusia).Kalimat Petarao Duatao membuat pendarahan pada luka pemolah idup ensiao yang terdapat pada seseorang akan berhenti. Kalimat mantra PRU. L-3 mencerminkan pemodih diamik pemodih diangkat pada masyarakat suku Dayak Benawas yang larik ke-4 mantra PPT maksudnya percaya bahwa seluruh makhluk hidup adalah memerintahkan penyakit pada di dunia adalah ciptaan Tuhan. Mantra tubuh pasien untuk keluar dari tubuhnya. Beentamao adalah Salah satu artefak Kalimat tersebut dipercaya oleh budaya nusantara khususnya masyarakat memiliki kekuatan untuk masyarakat adat Dayak Benawas Desa menyembuhkan sakit kepala yang Ensalang Kecamatan Sekadau Hilir diderita seseorang. Kalimat pulang Kabupaten Sekadau yang harus pemodih ilang pada mantra PPT, L-6 dilestarikan. Beberapa cara yang dapat dipercayai oleh masyarakat Dayak dilakukan oleh seorang anggota Benawas memiliki kekuatan yang masyarakat khususnya kita sebagai menyembuhkan. Frasa sapat podih generasi muda dalam mendukung (batas sakit) pada larik ke-6 mantra PRL kelestarian budaya dan ikut menjaga dipercaya oleh masyarakat Dayak budaya lokal diantaranya adalah: (1) Benawas berfungsi sebagai kata yang Mau mempelajari budaya khususnya bisa menghilangkan rasa sakit yang mantra Beentamao, baik hanya sekedar disebabkan sengatan lebah. Dari segi mengenal atau bisa juga dengan ikut agama, mantra berfungsi sebagai kontrol mempraktikkannya dalam kehidupan keyakinan agama terhadap keyakinan kita. (2) Ikut berpartisipasi apabila ada magis kalimat mantra. Mantra PD. L-2, kegiatan upacara adat Beentamao dalam PSPPA. L-2, PT. L-2, PACSC. L-2, rangka pelestarian kebudayaan- PRL. L-3, PSG. L-3 dan PLS.L-4 sehingga kebudayaan itu tidak musnah Petarao Duatao bongkah pemansang ( dan tetap dapat bertahan. (3) Mencintai Tuhan Yang Mahakuasa tempat budaya sendiri tanpa merendahkan dan memulai). Kalimat mantra di atas melecehkan budaya orang lain. (4) mencerminkan bahwa masyarakat suku Mempraktikkan penggunaan budaya Dayak Benawas memiliki keyakinan khususnya mantra Beentamao dalam bahwa apapun tindakan yang dilakukan kehidupan sehari-hari. (5) harus dilaksanakan atas kehendak Tuhan Menghilangkan perasaan gengsi ataupun Yang Mahakuasa sebab tidak ada malu dengan kebudayaan yang kita kekuatan yang melampaui kekuasaan miliki. (6) Menerapkan dalam Tuhan. Mantra PD. L-12, PSPPA. L-10, pembelajaran khususnya tentang sastra PT. L-12, PRL. L-3 dan PLS.L-12. pada pelajaran bahasa Indonesia di Petarao Duatao Bongkah Pemulang ( sekolah. (7) Menghindari sikap Tuhan Yang Mahakuasa tempat primordialisme dan etnosentrisme. berpulang). Kalimat mantra di atas B. Analisis Lingkungan Pembacaan dibacakan, sekali lagi penutur dan Mantra Beentamao orang yang mengalami pendarahan Upacara adat beentamao adalah menggigit beras dan besi. Setelah suatu kegiata yang sangat sakral bagi itu penutur mantra menaburkan masyarakat adat Dayak Benawas. sedikit beras di atas kepala dan Apabila seseorang hendak menempelkan besi di keningnya melaksanakan pengobatan atas penyakit orang yang mengalami pendarahan. yang dideritanya maka orang tersebut c. Daerah Penggunaan harus memiliki ketulusan hati dalam niat Menurut penutur mantra dan bersungguh-sungguh memiliki yaitu Pak Agustinus Ramon keinginan untuk sembuh. Ada beberapa bahwa mantra penokat darah ini syarat mutlak yang harus dipenuhi baik dapat digunakan di daerah pasien maupun penutur mantra apabila manapun asalkan ada yang hendak melaksanakan upacara adat menguasai mantra tersebut. beentamao. Berikut ini adalah syarat- d. Situasi Penggunaan syarat yang digunakan untuk upacara 1) Penutur mantra ini adalah Pak pembacaan mantra beentamao Agustinus Ramon. Usia Pak masyarakat suku Dayak Benawas: Besi, Agustinus Ramon adalah 56 beras, telur ayam kampung, kunyit, tahun. Pekerjaan beliau adalah pinang, daun sirih, air kain merah dan tukang dan petani. Bahasa yang ayam kampung. dikuasainya selain bahasa Berikut ini adalah beberapa gambaran Benawas yaitu bahasa ketungau pelaksanaan dan pemaparan mengenai dan bahasa Indonesia. upacara adat beentamao yang dilakukan 2) Kesempatan menggunakan masyarakat adat Dayak Benawas. mantra: pak Agustinus Ramon memdapatkan mantra ini dari Mantra Penokat Darah pamannya saat masih berusia (Menghentikan Pendarahan) kira-kira 45 tahun. a. Syarat-syarat Pembacaan 3) Cara menuturkan mantra: Mantra mantra penokat darah ucapkan Syarat-syarat yang digunakan terlebih dahulu oleh Pak untuk melakukan upacara Agustinus Ramon kemudian pembacaan mantra penokat darah peneliti mencatat mantra dan adalah beras dan besi. syarat-syarat pembacaan mantra. 4) Pengaruh lingkungan terhadap b. Gambaran Pelaksanaan mantra: bahwa mantra ini Menurut penutur mantra yaitu sampai sekarang menjadi Agustinus Ramon melakukan andalan masyarakar Dayak pengobatan penokat darah ( Benawas apabila mengalami menghentikan pendarahan) bisa masalah seperti terluka pada saat dilakukan di mana pun dan di ladang dan sebagai kapanpun, sebelum melakukan pertolongan pertama. penokat darah baik penutur maupun orang yang mengalami C. DIKSI pendarahan harus terlebih dahulu Mantra Penokat Darah menggigit beras dan besi secara (Menghentikan Pendarahan) bergantian setelah itu diikuti oleh Mantra penokat darah ini orang disekitar yang ikut adalah mantra yang berfungsi untuk menyaksikan proses pengobatan menghentikan pendarahan pada tersebut. Setelah mantra itu seseorang yang terluka maupun mengalami pendarahan pada saat Kata yang bermakna melahirkan. Di bawah ini adalah denotasi pada mantra pemaparan kata bermakna denotasi, penokat darah konotasi dan kata tidak bermakna (menghentikan endarahan) dalam larik mantra penokat darah. dipaparkan pada tabel berikut ini. a. nalisis Kata Denotasi

Tabel 1

Larik Mantra Terjemahan

1 Saok duaok tigao empat limaok Kata kusemongat sama enam tujuh kusemongat artinya dengan kursemangat yang Berdasarkan KBBI kursemangat adalah Kata seru (kata efektif) untuk menyadarkan orang pingsan, bayi baru lahir, kaget dan sebagainya.

3 Petarao duatao bongkah Tuhan Yang Mahakuasa pemansang 6 Inang disapao inang didingao Kata yang menyatakan melarang, berarti tidak boleh; hendaknya tidak usah.

11 Saok duaok tigao empat limaok Kata bilangan yang enam tujuh kusemongat digunakan setiap akan melakukan pembacaan mantra

12 Petarao duatao bongkah pemulang Sesuatu yang dapat (dipercaya) menampung (tentang isi hati, keluhan, petanyaan dan sebagainya.

a. Analisis Kata penokat darah Konotasi (menghentikan Kata yang bermakna pendarahan) dipaparkan konotasi pada mantra pada tabel berikut ini.

Tabel 2

Kata Larik Makna

Ilang kemana disiup 5 Kata ilang pada mantra ini adalah nabi berarti seseorang yang sedang mengalami pendarahan rohnya seolah melayang. Kata ilang secara denotatif bermakna hilang sedangkan dalam mantra ini kata ilang berhubungan dengan roh orang yang sedang mengalami pendarahan sehingga kata ilang digolongkan sebagai kata bermakna konotatif

Darah nanah becampo 7 Kata darah nanah pada mantra ini isik berarti penyakit. Secara denotatif kata darah nanah adalah kata yang bermakna cairan yang terdiri dari plasma, sel-sel merah, putih yang mengalir dalam pembuluh darah manusia atau binatang. Sedangkan makna darah nanah pada mantra ini adalah penyakit yang diidap seseorang. Berdasarkan makna tersebut maka kata darah nanah adalah kata yang bermakna konotatif

Siup nabi segena lelah 8 Kata nabi pada mantra ini adalah seperti sesosok makhluk yang dapat meniupkan roh seseorang untuk kembali kedalam tubuhnya. Kata nabi secara denotatif adalah orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima Wahyu-Nya sedangkan pada mantra ini nabi bermakna sosok yang bisa meniupkan roh seseorang. Berdasarkan makna tersebut maka kata nabi adalah kata bermakna konotatif.

Pulang semongat disiup 9 Kata disiup pada mantra ini berarti pulang roh seseorang dimasukan kembali kedalam tubuhnya supaya orang tersebut menjadi sehat kembali Kata disiup secara denotatif adalah tiup artinya angin, udara yang bergerak mengalir dengan cepat namun pada mantra ini disiup memiliki makna yaitu roh yang dimasukan kembali kedalam tubuh seseorang. Berdasarkan arti tersebut maka kata disiup adalah kata bermakna konotatif.

Batang punguk patah 10 Kata patah robah pada mantra ini robah berarti musibah yang menimpa seseorang diibaratkan seperti pohon yang tumbang dan dahannya patah. Kata patah robah secara denotatif adalah patah dan tumbang sedangkan pada mantra ini patah robah memiliki arti berbeda yaitu musibah, maka berdasarkan perbedaan makna tersebut kata patah robah merupakan kata bermakna konotatif

masyarakat suku Dayak Benawas dapat D. Implementasi Mantra Dalam dilihat dari kata rame (ramai) dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran larik mantra yang menunjukan bahwa Bahasa dan Sastra Indonesia Di adanya interaksi sosial secara massal Sekolah (banyak) dan gotong-royong dari Berdasarkan tuntutan kurikulum upacara adat beentamao. Fungsi religius 2013, pembelajaran sastra merupakan mantra beentamao dapat kita lihat dari bagian yang tidak terpisahkan dari larik mantra Petarao duatao bongkah pelajaran bahasa Indonesia. Konsep pemansang, Petarao duatao bongkah dasar pengajaran sastra dalam pemulang .Lingkungan pembacaan pada Kurikulum 2013 secara substansi mantra beentamao dituturkan oleh menunjukan posisi pengajaran sastra manang (dukun atau pawang) yang lebih dideskripsikan secara jelas dan dilakukan disituasi tertentu sesuai operasional. Mantra Beentamao ini dengan upacara pembacaanya. Diksi dapat dijadikan bahan pembelajaran mantra meliputi kata denotasi dan dalam 2013. Pembelajaran tersebut konotasi. Kata denotasi contohnya kata dalam 2013 tertuang dalam silabus kelas inang pada larik ke-6 pada mantra X smester ganjil dengan standar penokat darah yang bermakna jangan kompetensi Menulis: komprtensi dasar Sedangkan kata konotasi contohnya 3.4 Membandingkan karakteristik puisi kata ilang pada larik ke-5 mantra lama dan puisi baru secara memadai penokat darah yang secara denotatif serta mengapresiasinya, 4.4 menulis berarti hilang akan tetapi dalam mantra puisi lama dan baru. ini kata ilang memiliki makna lain yaitu roh seseorang yang melayang atau tidak SIMPULAN DAN SARAN seutuhnya berada di raga orang yang sedang mengalami pendarahan. Mantra Simpulan dapat dijadikan sebagai bahan Berdasarkan hasil temuan dan pembelajaran disekolah. Pembahasan pembahasan, maka dapat diperoleh terhadap puisi ini sesuai dengan simpulan sebagai berikut.Fungsi mantra kurikulum 2013 dengan standar beentamao bagi masyarakat suku Dayak kompetensi Menulis: kompetensi dasar Benawas memiliki dua fungsi yaitu 3.4 Membandingkan karakteristik puisi fungsi sosial dan fungsi religius. Fungsi lama dan puisi baru secara memadai sosial mantra beentamao bagi serta mengapresiasinya, 4.4 menulis DAFTAR RUJUKAN puisi lama dan baru. Alloy, Sujarni dkk. 2008. Moziak Dayak Saran Keberagaman Subsuku dan Bahasa Mantra beentamao merupakan satu Dayak di Kalimantan Barat. diantara bentuk sastra lisan berbentuk Pontianak: Institut Dayakologi. puisi yang terdapat pada masyarakat Moleong, Lexy. 1991. Metode Dayak Benawas. Bagi masyarakat Penelitian Kualitatif. Bandung: Dayak Benawas mantra beentamao Remaja Rosdakarya Bandung. memiliki arti mendalam oleh penutur Pradopo, Rachmat Djoko, dkk. 2002. maupun masyarakat pemiliknya. Agar Metode penelitian Sastra. tidak punah maka perlu dilakukan Yogyakarta.PT Hanindita pendokumentasian terhadap mantra Grahawidya. beentamao. Bagi bahasa dan sastra Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori, indonesia, mantra beentamao dapat Metode dan Teknik Penelitian dijadikan sebagai bahan pembelajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar misalnya diksi yang terdapat dalam puisi Sunardi, Joni. 2012. —Struktur dan Teks lama terutama pada bidang studi bahasa Mantra Boruma“. Pontianak: Fkip indonesia. Bagi mahasiswa aktif Untan maupun mahasiswa yang akan Syam, Christanto. 2011.Pemilihan dan mengadakan penelitian terhadap mantra, Perumusan Masalah Penelitian penelitian ini dapat dijadikan sebagai Sastra. Pontianak: Fkip Untan. metodologi penelitian untuk bahan Teeuw, A.1984. Sastradan Ilmu Sastra, rujukan skripsi. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Elangga.