Kliping Ketenagakerjaan 06 Mei 2020
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KLIPING KETENAGAKERJAAN 06 MEI 2020 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Newstrend Ketenagakerjaan 06 Mei 2020 Berita Terbaru 120 100 80 Positif 100 60 Negatif 11 40 20 0 Positif Negatif NEWSTREND KEMNAKER MENUNDA 500 KEDATANGAN TKA DARI Tema : CHINA Sentimen : Positif RINGKASAN Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memuluskan menunda kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara. Sebanyak 500 TKA itu merupakan pekerja dari PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel. Penundaan dilakukan sampai kondisi pandemi vims korona Covid- 19 dinyatakan aman di Indonesia dan China. Kepala Biro Humas Kemnaker R Soes Hindharno mengatakan penundaan ini dilakukan dengan memperhatikan usulan yang berkembang terkait kedatangan TKA ke Konawe, Sulawesi Tenggara terlebih adanya pandangan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara yang telah disampaikan melalui surat resmi. Kemnaker akan berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Tenggara dan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara terkait dengan penundaan TKA yang berasal dari negeri tirai bambu itu. Yang pasti, pihaknya sudah memerintahkan PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel untuk melaksanakan penundaan kedatangan TKA China tersebut. Page 1 of 184. Title RATUSAN PERUSAHAAN YANG KANTONGI IZIN KEMENPERIN ABAIKAN PSBB Media Name mediaindonesia.com Pub. Date 06 Mei 2020 https://mediaindonesia.com/read/detail/310527-ratusan-perusahaan-yang- kantongi-izin- Page/URL kemenperin-abaikan-psbb Media Type Pers Online Sentiment Positive DINAS Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta menemukan 200 perusahaan yang diizinkan beroperasi dari Kementrian Perindustrian masih abai terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Temuan tersebut berdasarkan hasil sidak ke 889 perusahaan yang melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Perusahaan yang belum melaksanakan protokol kesehatan secara menyeluruh diberi peringatan oleh kami," ujar Kepala Disnaker DKI Jakarta Andri Yansyah dari laporanya, Selasa (5/5). 200 perusahaan dengan 35.232 tenaga kerja itu merupakan perusahaan yang dilarang beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun mendapatkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) Kementrian Perindustrian. Page 2 of 184. Hal ini lah yang membuat Andri bertanya-tanya. Mengapa jumlah perusahaan yang diizinkan itu terus bertambah. "Cuman yang kita pertanyakan, dalam mengeluarkan IOMKI, kita enggak dilibatkan," jelas Andri. Dari 200 itu tersebar di empat wilayah Jakarta. Di Jakarta Utara ada 70 perusahaan dengan 15.765 pegawai yang ditemukan lalai terhadap protokol kesehatan Covid- 19. Lalu di Jakarta Timur ada 78 perusahaan dengan 13.746 pegawai juga ditemukan abai. Di Jakarta Selatan ada 11 perusahaan dengan 601 pegawai yang abai. Lalu di Jakarta Barat ada 41 perusahaan yang melanggar dengan 5.120 pegawai. Untuk di Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu tidak ditemukan. Laporan lainnya yang ditemukan ialah 546 perusahaan dengan 67.358 atau tempat kerja yang diperbolehkan beroperasi sesuai aturan PSBB, masih belum melaksanakan seluruh protokol kesehatan. (OL-8). Page 3 of 184. Title POLEMIK 500 TKA CHINA, PEMERINTAH HARUS PAHAM SUASANA KEBATINAN RAKYAT Media Name viva.co.id Pub. Date 06 Mei 2020 https://www.viva.co.id/berita/nasional/1214711-polemik-500-tka-china-p emerintah- Page/URL harus-paham-suasana-kebatinan-rakyat Media Type Pers Online Sentiment Negative Kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menuai banyak kritikan dari berbagai pihak. Kritikan disampaikan setelah pemerintah tidak melakukan larangan kedatangan pekerja asing itu. Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin merasa pemerintah harus mewaspadai kemarahan yang radikal di tengah masyarakat. Apalagi jika kondisi saat ini memungkinkan hal itu bisa terjadi. "Polemik ini akan terus berlanjut dan bisa saja meradikalisasi kemarahan rakyat Indonesia secara lebih luas jika kemudian pemerintah memaksakan diri membuka pintu terhadap kedatangan 500 TKA dari China tersebut. Pemerintah harus lebih sensitif memahami suasana kebatinan masyarakat," jelas Razikin seperti yang dikutip dari news, Selasa 5 Mei 2020. Kedatangan 500 TKA China itu sebenarnya sudah mendapatkan penolakan dari pemerintah daerah. Razikin mengatakan pemerintah pusat seharusnya tidak perlu bersikukuh untuk mendatangkan pekerja asing itu. Pemerintah pusat seharusnya bisa memberikan kepastian pada masyarakat untuk membatalkan atau menunda kedatangan pekerja asing. Page 4 of 184. Menurut Razikin penolakan secara besar-besaran sangat wajar terjadi sebab melihat kondisi saat ini dengan pandemi virus corona yang mengharuskan masyarakat berdiam diri di rumah bahkan tidak dapat berpergian keluar daerah. "Semua orang harus dicurigai berpotensi penyebar COVID-19, karena itu semua orang harus dihindari, itu makna filosofi dari PSBB. Harusnya pemerintah lebih paham, bukan justru mengundang orang," katanya. Razikin menganggap alasan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, yang menyebut kedatangan 500 TKA itu untuk mempercepat pembangunan proyek sehingga masyarakat akan cepat memperoleh manfaatnya, tidak tepat. Menurutnya saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah bisa kembali hidup normal dan terbebas dari virus corona. "Masa kita lebih mengutamakan kepentingan perusahaan-perusahaan itu dan mengorbankan kesatuan kita sebagai bangsa. Sekarang bukan zaman lagi pemerintah mengklaim pihak satu-satunya yang mengetahui kebutuhan rakyat. Karena rakyatlah yang paling tahu kebutuhannya, karena itu dengarkan suara rakyat," ujarnya. Page 5 of 184. Title LIPI: 15 PERSEN PEKERJA DI-PHK TANPA PESANGON Media Name republika.co.id Pub. Date 06 Mei 2020 Page/URL https://republika.co.id/berita/q9uzqz440/lipi-15-persen-pekerja-diphk- tanpa-pesangon Media Type Pers Online Sentiment Positive Survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa 15 persen pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa pesangon akibat pandemi Covid-19. Survei dilakukan terhadap 1.112 pekerja berusia 15 tahun ke atas yang sebagian besar berdomisili di Pulau Jawa. Dari seluruh responden, 65 persen mengaku terdampak Covid-19 dan harus bekerja dari rumah. Selebihnya terdampak PHK maupun dirumahkan. "Hanya dua persen (responden) yang di-PHK dengan pesangon," kata Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Ngadi melalui siaran pers, Selasa. Menurut Ngadi, pekerja di sektor perdagangan, makanan dan akomodasi paling terdampak PHK akibat pandemi Covid-19 dengan jumlah 24 persen. Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaannya, 32 persen korban PHK merupakan tenaga di sektor jasa, 22 persen tenaga profesional atau teknisi, 15 persen tenaga tata usaha, 13 persen tenaga produksi operator alat angkutan, dan sembilan persen tenaga usaha penjualan. "Responden yang mengalami PHK didominasi oleh laki-laki, yakni 61,3 persen," lanjut Ngadi. Dari jumlah mereka yang masih bekerja, 43 persen responden yang masih memiliki pendapatan tetap di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, 41 responden lainnya mengaku pendapatan berkurang pada kisaran 30-50 persen. "16 Persen responden bahkan tidak ada pendapatan," lanjut dia. Terkait sumber pendapatan, sebanyak 68 persen responden mengandalkan dari pekerjaan saat ini untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Hanya dua persen yang menjadikan bantuan pemerintah sebagai sumber pendapatan utama," jelas Ngadi. Pada Kamis lalu, Presiden Joko Widodo mengatakan ada sekitar 375 ribu pekerja formal dan 315 ribu pekerja informal yang terkena PHK sebagai dampak pandemi. Jokowi ---sapaan akrab presiden--- juga menuturkan ada 1 juta pekerja informal yang dirumahkan. Presiden meminta agar program-program stimulus ekonomi segera diimplementasikan untuk mencegah meluasnya PHK. Page 6 of 184. Title 4 ALASAN PENTING KENAPA PROGRAM KARTU PRAKERJA HARUS DIHENTIKAN Media Name viva.co.id Pub. Date 06 Mei 2020 https://www.viva.co.id/berita/nasional/1214730-4-alasan-penting-kenapa -program- Page/URL kartu-prakerja-harus-dihentikan Media Type Pers Online Sentiment Negative Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengungkap empat alasan kenapa dirinya menganggap program Kartu Prakerja seharusnya dihentikan atau diganti dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Alasan pertama ia menganggap program Kartu Prakerja tidak relevan untuk mengatasi dampak dari virus corona atau COVID-19. Fadli Zon menganggap kartu prakerja ini tidak menjawab krisis yang dihadapi masyarakat saat ini. "Pertama, program ini tak relevan mengatasi dampak Covid-19. Program Kartu Prakerja tidak menjawab krisis yang tengah dihadapi. Target peserta program ini, misalnya korban pemutusan hubungan kerja (PHK), jelas lebih membutuhkan bantuan berupa 'cash transfer' atau bantuan langsung tunai (BLT) daripada pelatihan online," tulis Fadli Zon pada akun twitternya, Selasa, 5 Mei 2020. Fadli menganggap, saat ini bukan waktu yang tepat untuk memulai usaha atau mencari pekerjaan sebab hampir semua perusahaan tutup karena COVID-19. Kedua, Fadli menganggap skema program yang dibuat tidak masuk akal. Sebab kini tujuan program kartu prakerja ini telah diubah menjadi membantu masyarakat yang terdampak wabah. "Seperti poin pertama tadi, Kalau mau membantu masyarakat terdampak, seharusnya dilakukan melalui BLT saja, tak perlu melibatkan pelatihan. Ini untuk menjaga agar anggaran Kartu Prakerja bisa utuh seratus persen sampai ke masyarakat, tidak terpotong oleh mitra penyedia jasa pelatihan," tulisnya. Alasan ketiga,