ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA BINGKA AL-FADHAL DI GAMBUT KALIMANTAN SELATAN Putri Ursila Nuriqqli1,Lamsah2,Dewi Ariefahnoor3 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Islam Kalimantan MAB E-mail :[email protected]

ABSTRAK Industri Rumah Tangga Bingka Al-fadhal Gambut Kalimantan Selatan adalah sebuah industri kecil rumahan yang bergerak di bidang pembuatan tradisional khas Kalimantan Selatan. Industri ini didirikan pertama kali oleh keluarga ibu Hj. Hamdiah, Berlokasi di jalan ayani km 14 sebrang pasar gambut Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran yang dilakukan Industri Rumah Tangga Bingka Al-fadhal untuk meningkatkan penjualannya. Jenis penelitian ini menggunakan Deskriftif kualitatif yaitu dengan menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Penelitian ini dikarenakan oleh banyaknya persaingan antar Industri Rumahan yang bergerak di bidang yang sama dalam penjualan kue Bingka khususnya dalam menigkatkan konsumen sehingga bisa meningkatkan penjualan, dan salah satu cara adalah dengan menerapkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran harus dilakukan dengan efektif sehingga penjualan dapat meningkat. Kegiatan dalam pemasaran umumnya memfokuskan pada pengembangan produk, penetapan harga jual, kebijakan distribusi dan cara promosi yang dalam hal ini dikenal dengan bauran pemasaran (maketing mix). Kegiatan bauran pemasaran merupakan bagian yang sangat penting karna sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan suatu barang dan keberlangsungan suatu perusahan. Kata Kunci :Strategi Pemasaran, Marketing Mix

ABSTRACT Bingka Al-fadhal home industry, is a small home industry which is engaged in the manufacturing of traditional , this industry was frist established by the family of Mrs.Hj Hamdiah. Located on the 21 km ayani road opposite the kalimantan peat market. This research was conducted to find out what are the marketing strategies carried out by the Bingka Al-fadhal home industry to increase sales. This type of research uses qualitative desciptive that is by interpreting and describing the data concerned with the situation, attitudes abd views that occur in a company. This research is due the large number of ccompetitors between home industries engagednin the sane field in the sale of Bingka cakes, especially in increasing consumers so that they can increase sales, and one way is to implement a marketing strategy. Marketing strategies must be carried out effectively so that sales can increase. Activites in the supplier sector generally focus on product development, pricing, distribution policies and methods of promotion, which in this case are known as the marketing mix. Marketing mix activities are a very important part because it is very influential on the level of sales of goods and the sustainability of a company. Keyword : Marketing Strategy, Marketing Mix

PENDAHULUAN Di negara berkembang seperti , industri usaha kecil menengah (UKM) merupakan salah satu tulang punggung ekonomi negara, pertumbuhan UKM yang meningkat 6% setiap tahun, pertumbuhannya terus didorong oleh banyak pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swasta yang kerap melakukan pembinaan dan pendampingan usaha, walau begitu dalam perkembangannya tentu tak lepas dari masalah. Permasalahan yang umum ditemui, banyak dari pelaku usaha masih enggan mengenal teknologi internet untuk mengembangkan usahanya, padahal pemanfaatn teknologi, informasi dan jaringan

1 internet semakin mudah dijangkau dan digunakan bahkan untuk orang awam sekalipun. Masyarakat indonesia memeliki kreativitas yang beragam, hal itu sangat berpotensi membangun UKM yang memiliki daya saing tinggi, hanya saja sebagian orang tidak tau cara membangun suatu produk menjadi dikenal dan punya potensi pasar yang luas dengan pemanfaatan teknologi internet. Kondisi tersebut merupakan kesempatan yang kini di manfaatkan oleh para penggiat teknologi yang turut serta membantu para pelaku UKM mengadaptasi layanan berbasis teknologi untuk menjelaskan pemasaran secara online, sehingga dari hal ini bisa menciptakan ragam peluang baru yang menguntungkan. Sebagai salah satu contohnya, jika pelaku usaha memiliki produk yang unik mereka bisa menjualnya secara online untuk menjaring lebih banyak pelanggan. Melihat manfaat yang bisa didapatkan dengan memiliki toko online, tentu saja memberikan tugas baru bagi para pelaku usaha yang masing asing dengan industri ini, ada baiknya jika para pelaku usaha memiliki sedikit pengetahuan dasar tentang Search Engine Optimezer, backlink dan sebagainya. Karena mempelajari teknologi masa kini bukanlah sesuatu yang percuma, langkah tersebut diharapkan oleh pemerintah demi menghadapi pasar bebas. Pertumbuhan positif industri ini jelas memberi prospek yang menjanjikan meskipun begitu, pemerintah belum banyak campur tangan langsung menaungi industri digital untuk kelas menengah. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang makanan mendorong lahirnya persaingan di dunia produksi dan pemasaran produk perusahaan tersebut mampu bertahan atau bahkan menguasainya. Segala sesuatau di hadapi oleh perusahaan untung menghadapi pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang di targetkan, juga mencapai tujuan yang di inginkan. Usaha yang ingin memenangkan persaingan atau tetap bertahan tentunya memerlukan strategi-strategi untuk menghadapi pesaing nya. Strategi yang jelas dan tegas akan dapat merumuskan perkiraan terhadap perubahan lingkungan secara cepat dan tepat, baik yang menyangkut aspek-aspek internal maupun eksternal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan lebih dini terhadap perubahan- perubahan tersebut. Penentuan strategi yang baik dalam menghadapi persaingan di pasar adalah salah satu kunci sukses perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa yang di milikinya. Salah satu dunia usaha yang saat ini tingkat persaingannya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun adalah produksi ritel makanan. Produksi ritel makanan merupakan salah satu potensi home industry terbesar kedua setelah pertanian yang memiliki prospek dan peluang jangka panjang yang mampu menyerap tenaga kerja di daerah. Home industry ini memiliki pertumbuhan yang cukup pesat untuk mengembangkan potensi produk makanan tradisional yang tetap menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Home industry bingka adalah merupakan salah satu ritel makanan yang termasuk dalam makanan tradisional. Jenis retail makanan ini dapat memberikan keuntungan yang cukup besar, karena dalam menjalankan bisnis ini tidak membutuhkan modal besar akan tetapi memiliki nilai ekonomis dan keuntungan yang cukup tinggi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam metode ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbgai kondisi,situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi dilapangan. PEMBAHASAN Sebagaimana disebutkan di atas bahwa hasil menunjukan masalah pada bidang pemasaran yang di tandai dengan menurunnya penjualan produk kue bingka, dalam rangka mengatasi masalah masalah tersebut. Maka sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap industri rumahan ini, disini akan dikemukakan beberapa alternatif sarana pemecahannya yang diuraikan sebagai berikut: 1) Kegiatan-kegiatan strategi pemasaran yang seharusnya dilakukan oleh Industri Rumah Tangga Bingka Al-Fadhal Gambut.

2

Strategi pemasaran yang seharusnya di lakukan pertama kali dengan merumuskan pasar yang dituju yaitu menggunakan strategi segmenting, targeting dan positioning, berikut penjelasannya:

(1) Segmenting atau sigmentasi pasar Adalah menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Ada 4 variabel yang digunakan dalam melakukan sigmentasi pasar: (1.1) Segmentasi geografis atau wilayah. Pada segmentasi geografi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen. (1.2) Segmentasi demografis. Pada sigmentasi demografis pengelompokan dilakukan berdasarkan usia, keluarga dan siklus hidup, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan konsumen. (1.3) Segmentasi psikografis. Pada segmentasi di kelompokan berdasarkan pada karakteristik konsumen. Seperti : motivasi, minat dan sikap, status sosial. (1.4) Segmentasi perilaku. Mengelompokan terkait produk yang dibutuhkan sehari hari dan produk yang digunakan pada saat tertentu. 2) Targeting atau menetapkan pasar sasaran. Target yaitu sebuah kelompok konsumen yang menjadi sasaraan pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkan, target pasar yang perlu ditetatapkan, karena bermanfaat dalam : (1) Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran. (2) memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan stategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar. (3) Membidik peluang pasar lebih luas hal ini penting saat pemasaran produk baru.

3

(4) Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin. (5) Mengantisifasi persaingan. 3) Positioning atau menentukan pasar Adalah tindakan perusahaan/industri dalam merancang produk dan strategi oemasaran agar dapat menciptakan kesan tertentu yang di ingat di benak konsumen. Positioning bukan tentang apa yang dilakukan terhadup suatu produk namun tentang apa yang dilakukan terhadap persepsi konsumen. Positioning di anggap baik apabila produk tersebut lebih mudah di ingat di benak konsumen daripada produk lain yang sejenis. berikut beberapa aspek dalam positioning produk yang perlu di perhatikan: (1) Atribut produk (2) Manfaat produk (3) Harga dengan kualitas terbaik (4) Berdasarkan pesaing (5) Kategori produk Selanjutnya, strategi pemasaran yang harus diterapkan yaitu bauran pemasaran (marketing mix) meliputi : (1) Produk Produk adalah setiap barang industri yang dihasilkan lalu dijual oleh industri rumah tangga bingka Al-Fadhal harus disesuaikan dengan rasa dan citra konsumen dengan segmen pembuatan dan pesanan konsumen. Karena bingka tersebut harus laris dalam sehari, karena apabila dalam sehari ada produk yang tidak laku maka tidak akan bisa dijual lagi untuk besoknya kerena pasti rasa kue bingka akan berubah/basi. (2) Harga Harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasarnya, harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan/industri dan juga mempengaruhi market share. Bagi industri harga akan memberikan hasil dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntngan bersih. Bingka Al- Fadhal harus bisa memanfaatkan jumlah omzet pengambilan kue yang digunkan untuk negoisasi harga pokok penjualan sehingga dengan omzet yang tinggi maka potongan pembelian yang diberikan kepada konsumen karena telah membeli/memborong banyak kue bingka. Harga satu kue bingka sebesar Rp 35.000`. (3) Promosi Untuk kegiatan promosi perusahaan/industri perlu memiliki tujuan dengan itulah perusahaan/industri bisa melakukan perbaikan dengan cepat dan tepat apabila pelaksanaan kegiatan pemasaran mengalami hambatan, tujuan bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: (1) Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek ini merupakan dasar yang harus dicapai dalam waktu singkat, diantaranya adalah: (1.1) Meningkatkan volume penjualan dengan mengefektifkan promosi. (1.2) Mempertahankan posisi industri dalam persaingan. (1.3) Menjaga kontinuitas atau berjalan berkelanjutan. (2) Tujuan jangka panjang

4

Tujuan yang ingin di capai untuk waktu yang panjang atau sampai waktu yang akan datang. Adapun yang termasuk tujuan jangka panjang yaitu:

(2.1) Memaksimalkan laba (2.2) Mengadakan ekspansi atau perluasan Setelah menentukan tujuan promosi, perusahaan/ industri juga harus memulai pendekatan strategis terhadap pemasaran, meliputi: (1) Menentukan sasaran strategis untuk produk yang ditawarkan (2) Menentukan pedoman untuk masing masing produk yang menjelaskan corak promosi yang sesuai untuk digunakan (3) Berusaha mengadakan, membuat, menyususn promosi yang menyakinkan dan profesional. (4) Melaksanakan penelitian dan mengevaluasi untuk menilai hasilnya dan membandinkan dengan kegiatan pemasaran lainnya. (5) Menetapkan promosi sebagai program strategi pemasaran. Kegiatan (marketing mix) yaituPromosi yang dianggap paling baik dan bagus oleh semua usaha perindustrian adalah, diantara: (1) Periklanan Periklanan merupakan bentuk penyajian dari suatu barang atau jasayang bertujuan untuk memberian infomasi tentang produkdari produsen, melalui media iklan secara berulang ulang dengan sasaran calon pembeli yang sebanyak banyaknya. Berfungsi sebagai: (1.1) Memberikan informasi (1.2) Membujuk dan mempengaruhi pembeli (1.3) Menciptakan kesan (1.4) Memuaskan keinginan (1.5) Sebagai alat komunikasi Tidak semua media bisa digunkan untuk mempromosikan produknya sebagai media periklanan, sebab suatu media yang dipakai memerlukan biaya yang tidak sedikit. Demikianlah seorang pengusaha harus bisa menentukan pilihan terhadap media yang paling tepat dan sesuai digunakan untuk produk yang dipromosikan. Dengan demikianlah harus dipilih media dengan biaya yang relatif murah tetapi mempunyai jangkaun yang luas, sehingga dapat menarik pelanggan sebanyak banyaknya. (2) Personal selling (penjualan tatap muka) Adalah salah satu cara mempromosikan produk secara langsung antara penjual dan pembeli. Dalam personal selling ini perlu keaktifakn penjual dalam menawarkan produknya sehingga keinginan terjualnya barang bisa di capai dengan maksimal. Proses penjual seperti inni bisa terjadi di tempat penjual namun pada umunya penjual lah yang aktif mendatangi tempat pembeli disitulah terjadi penawaran sebagai usaha utuk mendapatkan pemintaan atau pesanan atas produk perusahaan/industri yang dihasilkan. Dalam personal selling ada hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga penjualan, yaitu: (1.1) Persiapan sebelum penjualan (1.2) Menentukan lokasi pembeli potensial (1.3) Melakukan penjualan dengan baik

5

(1.4) Pelayanan yang ramah sesudah pembelian atau penjualan (3) Hubungan masyarakat (public relation) Dalam hubungan masyarakat ini hendaknya industri sebuah ukm memulai berusaha meluangkan waktu berperan aktif dalam kegiatan masyarakat tujuannya untuk bisa berkenalan dengan seluruh masyarakat luar agar dapat mempermudah dalam memasarkan produknya supaya produk tersebut diketahui oleh orang banyak. (4) Distribusi/ tempat Dalam lokasi industri rumah tangga bingka Al-Fadhal di Gambut sebenarnya lumayan cukup strategis dari segi tempat pemasarannya karena dekat dengan pasar dan menjadi tempat banyak kendaran yang lewat dari Banjarbaru ke Banjarmasin dan sebaliknya. Sehingga konsumen dapat dengan mudah untuk membeli kue bingka dan bisa mampir untuk melihat lihat kue bingka tersebut, pada akhirnya akan tertarik untuk membeli dan datang kembali dan membeli produk kue bingka tersebut. Masalah usaha kecil menengah biasanya terletak pada masalah pendistribusian barang. Selama ini banyak pelaku UKMkekurangan chennel dalam mendistribusikan produknya. Kebanyakan hanya berfokus mendistribusikan di tempat/toko nya saja kepada kolega atau orang yang dikenal saja. Tentu cara pemasaran seperti ini masih sangat sederhana dan jangkauan belum terlalu luas. Cara mengatasinya iyalah aktiflah mengikuti kegiatan pemasaran produk yang kadang di adakan oleh berbagai lembaga pemerintahan, swasta maupun komunitas. Cara ini akan lebih efektif untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, cobalah melakukan kerjasama dengan berbagai macam outlet yang bisa membantu memasarkan produk ditoko mereka dangan begitu pendistribusian produk bisa lebih luas menjangkau pasar dan pasar yang lebih luas juga. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dituliskan maka dapat ditarik kesimpulsn sebagai berikut : 1) Industri Rumah Tangga Bingka AL-Fadhal Gambut Kalimantan Selatan adalah sebuah industri rumahan kecil yang bergerak dalam bidang pembuatan kue tradisional khas Kalimantan Selatan. Industri rumahan ini berdiri sejak tahun 2012 namun baru saja membuat warungnya sendiri di tahun 2016, industri ini menjual berbagai macam kue bingka seperti: kentang, ketan, berandam, telur, kelapa muda. Selama ini industri kue Bingka Al-Fadhal dalam memasarkan produk kue nya hanya mengandalkan kegiatan personal selling (tatap muka) saja dimana konsumen yang ingin membeli kue tersebut harus datang langsung ke warung untuk membelinya. 2) Permasalahan dan hambatan yang dihadapi industri produk kue Bingka yaitu banyaknya pesaing yang sama membuat kue ini, penurunan terjadi karena industri ini kurang melaksanakan strategi strategi penjualan yang baik dalam memasarkan produknya.

6

2. Saran-saran Untuk mengatasi kelemahan diatas maka disarankan sebagai berikut: 1) Industri rumahan ini harus mempersiapkan startegi untuk menghadapi persaingan karena banyak industri lain yang bergerak di bidang yang sama agar dapat mengembangkan usahanya tersebut. Industri kue ini harus menambah kegiatan promosi di dibidang periklanan seperti melalui papan nama yang lebih besar agar dilihat konsumen, melakukan promosi melalui media online, mempererat hubungan masyarakat serta publisitas, kegiatan seperti personal selling yang selama ini dilakukan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi. 2) Hendaknya daerah pemasran bingka Al-Fadhal ini lebih diperluas dan membuka Industri Bingka Al-Fadhal di lain tempat agar volume penjualan akan meningkat dibandingkan yang tidak membuka cabang lain. 3) Industri kue Bingka Al-Fadhal harus tetap mempertahankan rasa kualitas kue yang sudah ada dan agar melakukan inovasi dan kreativitas industri kue dihasilkan, agar lebih berkembang lagi supaya menarik minat konsumen untuk membelinya dan supaya konsumen tidak kecewa untuk membelinya lagi. DAFTAR PUSTAKA Ating Tedjasutuana, 2000, Pemasaran, jilid 1, Penerbit Armico Ating Tedjasutuana, 2000, Pemasaran, jilid 2, Penerbit Armico Gitosudarmono.Indriyo, Manajemen Pemasaran, Edisi II BPFE, Yogyaarta : Erlangga, 2000 Kotler.Philip Manajemen Pemasaran, Jakarta : PT:Indeks Gramedia, jilid 1 dan 2 edisi ke 11, 2006. Siagian, Sondang P. 2000, Manajemen Strategi, Penerbit Bumi Aksara Tjiptono. Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Andi press, 2004 Tripomo. Tedjo dan Udan, Manajemen Strategi, Bandung : Rekayasa Sains, 2005

7