Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087-0868, Volume 12, Nomor 1, September 2021, Strategi Media Mnc Group Dan Gramedia Group Dalam Menghadapi Sistem Stasiun Jaringan Di Kota .

STRATEGI MEDIA MNC GROUP DAN DALAM MENGHADAPI SISTEM STASIUN JARINGAN DI KOTA SEMARANG

Joko Adi Purnomo

Magister Ilmu Komunikasi Undip [email protected]

Abstrak Derasnya perkembangan dunia pertelevisian perlu adanya peraturan yang tegas untuk mengaturnya. Seperti disampaikan Firman Subagyo, Wakil Ketua Baleg DPR RI dalam acara diskusi tentang UU Penyiaran; "Sudah 15 tahun UU Penyiaran ini disahkan oleh DPR, namun hingga saat ini implementasi UU tersebut, khususnya tentang keharusan bagi stasiun televisi yang bersiaran secara nasional untuk berjaringan di daerah tidak terimplementasikan".Tulisan ini bertujuan mengargumentasikan peran UU Penyiaran dalam strategi media MNC group dan Kompas Gramedaia dalam menghadapi sistem stasiun jaringan di kota Semarang. Dengan menggunakan sudut pandang kritis dari studi aspek kebijakan media, diargumentasikan untuk menjelaskan strategi media MNC Group dan Kompas Gramedia dalam menghadapi sistem stasiun jaringan di kota Semarang mengenai membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program penyiaran, melakukan identifikasi dan sasaran (target) audien, menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih, memutuskan strategi yang akan digunakan, pada stasiun televisi perencanaan strategis sangat diperlukan agar tujuan dari perencanaan penyiaran bisa tercapai. Pada akhirnya diperlukan kajian yang lebih mendalam baik dari aspek empiris maupun aspek literatur untuk mengetahui lebih jauh mengenai strategi media dalam menghadapi sistem stasiun jaringan.

Kata kunci : Kebijakan Media, Teori Kritis, Stasiun TV Jaringan

Abstract The rapid development of television requires strict regulations to regulate it. As stated by Firman Subagyo, Deputy Chairperson of the DPR RI Baleg in a discussion on the Broadcasting Law; "It has been 15 years since the Law on Broadcasting was passed by the DPR, but until now the implementation of the Law, especially regarding the obligation for national broadcasting television stations to network in the regions has not been implemented." This paper aims to argue for the role of the Broadcasting Law in the MNC group's media strategy and Kompas Gramedaia in dealing with the network station system in the city of Semarang. By using a critical point of view from a study of aspects of media policy, it is argued to explain the media strategy of MNC Group and Kompas Gramedia in dealing with the network station system in the city of Semarang regarding making decisions about the targets and objectives of broadcasting programs, identifying and targeting audiences, establishing policies or rules for determining the strategy to be chosen, deciding which strategy to use, strategic planning on television stations is very necessary so that the objectives of broadcast planning can be achieved. In the end, a deeper study is needed from both the empirical and literary aspects to find out more about the media strategy in dealing with the network station system.

Keywords: Media Policy, Critical Theory, Network TV Stations

1. Pendahuluan karena tidak memberi peluang kepada masyarakat daerahnya sendiri. Sistem penyiaran tersentralisasi Kebijakan Sistem Stasiun Jaringan (SSJ) pada ini menurut Ade Armando juga mengandung banyak dasarnya berangkat dari semangat otonomi daerah masalah. Ada sepuluh stasiun televisi di dan desentralisasi, sebagai usaha demokratisasi di yang dapat bersiaran secara nasional dengan hanya bidang Penyiaran. Selama bertahun-tahun, menggunakan stasiun-stasiun relai/transmitter di menerapkan sistem penyiaran televisi secara terpusat setiap daerah. Dalam sistem ini, siaran sepenuhnya (sentralisasi), di mana sejumlah Stasiun televisi yang disiapkan, dibuat, dan dipancarkan dari Jakarta berlokasi di Jakarta mendapat hak untuk melakukan menuju rumah-rumah penduduk di seluruh Indonesia siaran secara Nasional. Sistem penyiaran terpusat dengan hanya diperantarai stasiun relai di setiap dinilai tidak adil dalam suatu negara demokratis daerah tersebut. Dengan demikian, apa yang 32

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087-0868, Volume 12, Nomor 1, September 2021, Strategi Media Mnc Group Dan Kompas Gramedia Group Dalam Menghadapi Sistem Stasiun Jaringan Di Kota Semarang. disaksikan oleh masyarakat di seluruh Indonesia Sedangkan Kelompok Kompas Gramedia sepenuhnya ditentukan oleh segenap stasiun yang adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Kondisi tersebut menurut Ade bergerak di bidang media massa yang didirikan pada Armando menimbulkan dampak sangat serius dan tanggal 28 Juni 1965 oleh PK Ojong dan Jakob sangat merugikan bagi masyarakat dan Oetama. Pada tahun 1980- an usaha mereka mulai perkembangan ekonomi-politik-budaya daerah di dikembangkan, terutama dalam bidang komunikasi. luar Jakarta. KG memiliki beberapa anak perusahaan atau bisnis Sistem media tersentralisasi juga memiliki unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, dampak sosial dan budaya. Seperti yang percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event disampaikan Triyono Lukmantoro dalam Tempo organizer, stasiun TV hingga Universitas. Pada interaktif, bahwa selama ini masyarakat di tingkat tahun 2005, perusahaan ini mempekerjakan sekitar lokal selalu dipaksa untuk melihat tontonan gaya 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. hidup dan persoalan-persoalan di Ibu Kota Jakarta. Saat ini, K K G terbagi atas beberapa anak Triyono menyatakan, media massa seharusnya bisa perusahaan , yaitu: Surat kabar yang berbasis memanfaatkan berbagai potensi lokal yang ada. nasional (Kompas) dan daerah (Tribun), Warta Kota, "Jangan hanya kiblat di Jakarta”. Memang bila kita Harian Surya. Majalah (National Geographic, Hai, perhatikan, content media televisi Nasional saat ini bobo, kawanku, chip, info komputer, angkasa, what tidak berpihak pada lokalitas dan keberagaman. hifi& home cinema, hot game, idea). Tabloid (nova, Gaya hidup yang ditampilkan sepenuhnya adalah sedap, saji, PC Plus, Bola, Soccer, motorplus). gaya hidup Jakarta. Program yang disajikan adalah Media online (Kompas.com), tribunnews.com, yang sesuai dengan standard norma dan nilai Kompas e-paper yaitu bentuk digital dari harian Jakarta. Bahkan sampai aspek bahasa, gaya bicara Kompas. Radio (Sonora), selain bergerak dibidang Jakarta saat ini menjadi rujukan remaja di seluruh media, KKG juga memiliki Jaringan percetakan (PT Indonesia. Begitu pula dari sisi sosial, sistem Gramedia Printing Group: (Palmerah, Cikarang, sentralisasi siaran ini menurut Ade Armando tak , ), PT Bawen Media Tama sensitive dengan perbedaan kondisi sosial. Muatan (Semarang), PT Media Grafika Tama stasiun televisi swasta diarahkan untuk menarik (Medan), PT Rambang (), PT Antar penonton yang cukup kaya untuk membeli barang- Surya Jaya (). Jaringan Penerbit Buku barang yang diiklankan di kota-kota besar. Siaran (Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, baik program maupun iklan, dari Jakarta Penerbit Buku Kompas, Kepustakaan Populer dipancarkan ke seluruh Indonesia, padahal Gramedia, Gramedia Widiasarana Indonesia ). masyarakat di seluruh Indonesia tentunya memiliki Jaringan toko buku (Gramedia). Jaringan hotel tingkat ekonomi yang sangat beragam. Semua (Amaris, Santika, Kayana). Event organizer persoalan-persoalan tersebutlah yang kemudian (Dyandra Promosindo). Industri (PT Graha Kerindo mendorong perlunya desentralisasi di dunia Utama yang memproduksi tissue Tessa) dan dalam Penyiaran. bidang pendidikan (Universitas Multimedia Kompleksnya industri media massa Nusantara dan ELTI Gramedia (English Language mengakibatkan adanya konsentrasi kepemilikan Training International). media menjadi suatu proses yang tidak dapat Kendala yang dihadapi oleh Sistem Stasiun dihindarkan oleh setiap pelaku industri media massa Jaringan saat ini di Jawa Tengah adalah akibat dari untuk tetap dapat berproses sebagai sebuah institusi sistem sentralisasi ini menghasilkan ketidakadilan sosial dan ekonomi. Konsentrasi kepemilikan media ekonomi, politik, dan budaya. Secara ekonomi, tersebut mempengaruhi apa yang terjadi di pasar ratusan miliar bahkan triliunan rupiah belanja iklan media massa, misalnya apa yang dilakukan oleh televisi beredar di Jakarta. Rumah produksi dan media tertentu akan menentukan tindakan yang industri iklan sebagian besar tumbuh di Jakarta. diambil oleh media lain dan juga berpengaruh Hasilnya, lapangan pekerjaan di industri televisi terhadap masyarakat itu sendiri. Konsentrasi hanya berkembang sehat di Jakarta. Lapangan kepemilikan media ini ini bukanlah semata-mata pekerjaan di daerah hanya tersedia stasiun TV lokal fenomena bisnis, melainkan fenomena ekonomi- yang merana secara bisnis atau pekerjaan sebagai politik yang melibatkan kekuasaan. PT Media kontributor stasiun TV Jakarta dengan kesejahteraan Nusantara Cipta (PT MNC Terbuka) merupakan rendah. Secara politik, apa yang terjadi di stasiun salah satu konglomerasi media terbesar di Indonesia. TV Jakarta bersiaran nasional kurang lebih sama. Perusahaan media ini memiliki bisnis di bidang Banyak daerah di berbagai belahan Indonesia tidak produksi program, distribusi program, saluran mendapat peliputan media yang memadai saat televisi terrestrial, saluran program televisi, surat terjadi Pemilukada, misalnya. Di sebagian besar kabar, tabloid dan jaringan radio. Perusahaan ini tempat, televisi tidak hadir bagi publik yang boleh dikatakan sebagai perusahaan media yang membutuhkan informasi memadai dalam kontestasi terintegrasi secara raksasa. demokrasi. Berita-berita dari daerah luar Jakarta

33

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087-0868, Volume 12, Nomor 1, September 2021, Strategi Media Mnc Group Dan Kompas Gramedia Group Dalam Menghadapi Sistem Stasiun Jaringan Di Kota Semarang. mengenai politik, ekonomi, dan budaya lokal yang Spirit dasar dari siaran berjaringan yaitu disetorkan kontributor harus bersaing dengan terpenuhinya aspek penyebaran kepemilikan berbagai berita “nasional” yang asalnya dari Jakarta. (diversity of ownership), keberagaman isi atau Pada saat bersamaan, budaya metropolitan program siaran (diversity of content), dan kearifan merembes ke berbagai belahan bumi Indonesai lokal. Dalam format penyiaran itu, maka tidak akan seolah tanpa filter. Gaya hidup sinetron dan terjadi head to head antara TV Jakarta yang selebritas yang semuanya berlatar belakang bersiaran nasional dan TV lokal yang bersiaran metropolitan Jakarta, mendesak budaya lokal ke terbatas. Sebaliknya didorong bentuk kemitraan sudut terjauh dari ruang publik kita. Alhasil, yang diharapkan dapat menghidupkan televisi lokal sentralisasi membunuh fungsi media sebagai ruang dan menciptakan keadilan merata di industri publik. Kemauan stasiun televisi memperbanyak penyiaran televisi. Namun sudah hampir 10 tahun konten lokal. sejak UU 32/2002 tentang penyiaran diterbitkan, Menjadi menarik untuk mencoba mengungkap realisasi dari pelaksanaan sistem televisi berjaringan lebih dalam bagaimana problematika penyiaran di Indonesia, masih jauh dari harapan. sistem stasiun berjaringan, dan mengamati di Implementasinya sepertinya berhenti di idealisme, lapangan sejauh mana implementasinya hingga saat karena yang terjadi justru sebaliknya. Televisi ini. Salah satunya adalah kota Semarang. Menarik nasional justru terus mencari celah perundang- untuk mengamati kebijakan SSJ di kota Semarang undangan untuk kepentingan bisnisnya, sehingga karena selain sebagai ibukota provinsi, selama ini sampai saat ini implementasi kebijakan SSJ masih Semarang menjadi salah satu kota yang dijadikan sebatas kamuflase. Bagian pemasaran (sales objek penghitungan rating oleh AC Nielsen. marketing) memegang peranan penting dalam dan sebagainya. mendorong kemajuan media penyiaran, bahkan berperan sangat menentukan dalam kelangsungan 2. Metode Penelitian hidup media penyiaran komersial. Sukses atau gagalnya departemen pemasaran dalam menjalankan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian fungsinya akan menentukan apakah suatu stasiun ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. penyiaran akan tetap mengudara atau tenggelam. Pendekatan ini dipakai karena peneliti bermaksud Media penyiaran adalah tempat untuk beriklan, memperoleh gambaran yang mendalam tentang pemasaran waktu siaran (airtime) merupakan sumber strategi media MNC TV dan KOMPAS TV pendapatan utama bagi media penyiaran. Target JATENG dalam menghadapi kebijakan SSJ dalam kerja setiap media penyiaran ialah mampu regulasi penyiaran dan dinamika yang membayar setiap tagihan dan sekaligus mendapat melingkupinya. Pada pendekatan ini, peneliti keuntungan dari kegiatannya. Departemen membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata- pemasaran bertanggung jawab menjual waktu siaran kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan kepada para pemasang iklan. Program yang berhasil melakukan studi pada situasi yang alami sehingga menarik audien, khususnya audien yang diinginkan dapat menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata pemasang iklan mampu memberikan tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku pendapatan bagi media penyiaran bersangkutan. yang diamati. Semakin besar pendapatan yang diperoleh, semakin Metoda yang digunakan dalam penelitian ini besar dana yang tersedia untuk memproduksi atau adalah Studi Kasus dengan jenis studi kasus jamak membeli program yang lebih baik. Enam faktor yang dengan Multi level analysis karena obyek dalam mempengaruhi harga waktu siaran iklan yaitu: penelitian ini terdiri dari berbagai kelompok yang a. Ukuran atau Jumlah Audien berbeda, serta bermaksud menyoroti berbagai Ukuran atau jumlah audien merupakan faktor tingkatan masalah penting yaitu: kondisi makro yang selalu berubah-ubah. Terkait dengan jumlah industri media dan regulasinya di Indonesia, audien yang selalu berubah-ubah terdapat beberapa dinamika dalam implementasi SSJ, serta strategi dan faktor yang mempengaruhi tarif siaran iklan televisi kebijakan media yang berkepentingan dalam SSJ. berdasarkan besar kecilnya audien yang ada pada waktu (segmen) siaran tertentu yaitu waktu penayangan, rating acara dan faktor lain. 3. Hasil dan Pembahasan b.Waktu Penayangan Faktor yang sangat penting dalam menentukan Kondisi beratnya persaingan industri televisi tarif siaran iklan adalah terkait dengan waktu suatu lokal dengan televise nasional pada dasarnya sudah iklan akan disiarkan, yaitu pukul berapa suatu iklan dipahami oleh pemerintah dan para pembuat itu ditayangkan setiap harinya. Waktu siaran adalah kebijakan penyiaran. Karenanya dalam UU 24 jam sehari semalam yang terbagi-bagi dalam Penyiaran, semangat menghidupkan televisi lokal beberapa segmen siaran (day parts) dan setiap diatur melalui Sistem Stasiun Jaringan (SSJ). segmen memiliki jumlah audien yang berbeda-beda.

34

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087-0868, Volume 12, Nomor 1, September 2021, Strategi Media Mnc Group Dan Kompas Gramedia Group Dalam Menghadapi Sistem Stasiun Jaringan Di Kota Semarang.

Jumlah audien terbesar penonton televisi terjadi Indonesia. Tahun 2004 jumlah TV lokal di Indonesia pada saat prime time atau waktu utama. Pada saat berada pada kisaran 50 stasiun. Saat ini TV lokal prime time ini biasanya stasiun televisi mengenakan telah menembus lebih dari 200 stasiun. Jumlah ini tarif iklan yang paling mahal (premium). Secara masih terus berkembang seiring pembukaan loket umum pembagian segmen siaran selain waktu perizinan di berbagai daerah. utama, adalah waktu siaran pagi hari, siang, petang dan saat menjelang waktu utama, tengah malam dan 4. Simpulan dini hari. Kapan awal dan akhir suatu segmen tidak selalu sama antara stasiun televisi, begitu pula dalam Tulisan ini bertujuan untuk hal penentuan waktu utama. Setiap stasiun siaran mengargumentasikan Siaran adalah mata acara atau memiliki ketentuan mengenai pembagian waktu rangkaian mata acara berupa pesanpesan dalam siaran yang tidak selalu persis sama. bentuk suara, gambar, atau suatu gambar yang dapat c. Rating Acara didengar atau dilihat oleh khalayak dengan pesawat Popularitas suatu acara, ketika suatu iklan akan penerima radio atau televise dengan atau tanpa alat ditayangkan merupakan faktor yang sangat penting bantu. Siaran berasal dari kata “siar”. Siar berarti dalam menentukan tarif iklan. Laporan rating yang menyebarkan informasi melalui pemancar. Kata dikeluarkan secara teratur (reguler) biasanya hanya “siar” ditambah “an” membentuk kata benda, yang dilakukan terhadap stasiun televisi nasoinal atau memiliki makna apa yang disiarkan. stasiun jaringan (network) yang melakukan siaran Sedangkan penyiaran sendiri menurut J.B. secara nasional, sedangkan penelitian rating acara Wahyudi adalah proses penyelenggaraan siaran atau terhadap stasiun televisi lokal hanya dilakukan pada kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana saat-saat tertentu saja. pemancar atau sarana, tranmisi didarat, dilaut, atau d. Ukuran Pasar diantariksa dengan menggunakan spectrum Adapun yang dimaksud dengan ukuran pasar frekuensi radio melalui udara, kabel, dan atau media (market size) adalah seberapa banyak audien yang lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan terdapat pada suatu wilayah siaran. Misalnya suatu bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat stasiun televisi lokal yang mendapat ijin beroperasi penerima siaran. di Semarang, maka stasiun itu memiliki market size Menurut Wahyudi, Penyiaran adalah kegiatan sebanyak penduduk yang berada di Semarang. pembuatan dan proses menyiarkan acara radio dan Semakin besar penduduk di suatu wilayah maka televisi serta pengelolaan operasional perangkat biaya iklan akan semakin mahal. lunak dan keras, yang meliputi segi idiil, e. Fasilitas Stasiun kelembagaan dan sumber daya manusia untuk Sedangkan mengenai fasilitas stasiun yang memungkinkan terselenggaranya siaran radio dan dimaksud dengan hal itu adalah terkait dengan televise. Sesuai dengan obyek penelitian ini, maka frekuensi, daya, lokasi antena pemancar dan faktor- peneliti akan lebih fokus pada media televisi. faktor teknis lainnya yang mempengaruhi daya Secara normatif, siaran televisi mampu jangkau siaran. Hal ini berarti suatu stasiun menyajikan menu kepada masyarakat tanpa harus penyiaran yang beroperasi di suatu daerah tertentu, mendatangi, tidak membedakan status, kasta, tidak selalu berarti memiliki daya jangkau siaran golongan, dan usia selama 24 jam nonstop. Ini yang sama dengan luas wilayah daerah berarti televisi tidak dibatasi waktu hari, minggu, bersangkutan. Semakin luas daya jangkau siaran dan bulan. Melainkan hanya dibatasi waktu detik, suatu stasiun penyiaran, maka tarif iklannya semakin menit, dan jam. Begitu juga, televisi pendidikan tinggi. yang sementara ini digagas oleh pembuat kebijakan f. Afiliasi Jaringan pendidikan oleh elit pusat dimaksudkan sebagai Afiliasi jaringan berarti, seberapa besar suatu upaya pengkomunikasian informasi, mendidik, dan stasiun berjaringan dengan stasiun lainnya. Untuk juga transfer of knowledge, khususnya di wilayah- televisi jaringan ditentukan oleh seberapa banyak wilayah pedalaman. Namun demikian, yang menjadi stasiun bersangkutan memiliki afiliasi dengan permasalahan di kemudian hari adalah tv bukan lagi televisi daerah. Semakin besar suatu stasiun hanya wilayah-wilayah marginal saja yang perlu penyiaran memiliki jaringan maka semakin mahal untuk mendapatkan acara televisi pendidikan, pula biaya iklan pada stasiun itu. Sejak bergulirnya melainkan daerah-daerah yang dianggap lebih UU nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, dunia berkembangpun layak menikmati menu tv penyiaran di Indonesia mengalami perubahan yang pendidikan. berarti. Pertumbuhan penyiaran radio dan televisi Penyiaran televisi adalah media komunikasi baik di kota maupun di daerah meningkat sangat massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan pesat. Adanya regulasi tersebut menjadi payung bagi dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara eksistensi televisi lokal, sehingga memicu lahir dan umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa tumbuhkembangnya TV lokal di berbagai daerah di program yang teratur dan berkesinambungan. Dalam

35

Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN : 2087-0868, Volume 12, Nomor 1, September 2021, Strategi Media Mnc Group Dan Kompas Gramedia Group Dalam Menghadapi Sistem Stasiun Jaringan Di Kota Semarang. penelitian ini yang dimaksudkan adalah siaran Daftar Pustaka: televisi yaitu MNC TV dan KOMPAS TV JATENG. Televisi dipahami sebagai televisi siaran yang Armando Ade. Televisi Jakarta Di Atas dilakukan melalui tranmisi atau kabel, yang mana Indonesia. 2011. : Bentang Pustaka televisi siaran akan menghasilkan siaran televisi (berupa audio visual) yang ditangkap oleh medium Armando Ade. “Televisi Indonesia di Bawah atau perangkat televisi. Kapitalisme Global”. 2016. Jakarta: Kompas Proses penyelenggaraan siaran merupakan Media Nusantara proses yang panjang dan rumit, yang harus berjalan diatas landasan pola pikir dan tindakan yang cepat Rianto Puji. “Dominasi TV Swasta (Nasional) atau dinamis, praktis dan berkualitas16. Oleh sebab Tergerusnya Keberagaman Isi dan itu para penyelenggara penyiaran televisi harus bisa Kepemilikan”. 2012. Yogyakarta: PR2Media- menayangkan program-program acara yang Yayasan Tifa berkualitas dan mempunyai bobot kepada para pemirsanya, terlebih dari itu sesuai dengan norma, Salim Agus. “Teori dan Paradigma Penelitian etika dan estetika yang berlaku. Sosial (dari Denzin Guba dan Siaran sebagai output organisasi penyiaran penerapannya)”. 2001 Yogyakarta: PT Tiara adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk Wacana Yogya. dipergunakan mencapai tujuan yang diharapkan. Siaran merupakan hasil perpaduan antara kreatifitas Tesis B. Nugroho Sekundatmo, “Kontestasi manusia dan kemampuan sarana/alat, atau antara Negara, Industri dan masyarakat sipil dalam perangkat keras dan perangkat lunak. Perangakat kontroversi peraturan pemerintah tentang keras terdiri dari17: penyiaran”. Universitas Indonesia.2006 a. Sarana dan prasarana b. Pemancar dan perangkatnya Primasanti.“Studi Eksplorasi Sistem Siaran Sedangkan perangkat lunak, terdiri dari: Televisi Berjaringan di Indonesia”. a. Manusia dan pengelolaan (yang didalamnya termasuk manajemen) Nuruddin. “Pengantar Komunikasi b. Program acara Massa”.2007. Jakarta: Rajawali Pers Siaran yang berupa program acara memiliki daya pengaruh sangat kuat bagi individu atau J.B. Wahyudi.” Dasar-Dasar Manajemen kelompok, akibatnya siaran televisi dapat Penyiaran”. 1994. Jakarta: Gramedia Pustaka menimbulkan dampak luas di masyarakat. Program Utama acara yang disiarkan sangat tergantung dari orang- orang didalam organisasi penyiaran, oleh karena itu Morissan M.A.” Manajemen Media setiap program acara yang disiarkan haruslah benar- Penyiaran”. 2008.Jakarta: Prenada Media benar direncanakan, diproduksi, dan disajikan Group. kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif, persuasif, stimulatif, dan UU penyiaran No.32 tahun 2002 tentang komunikatif. Dengan kata lain peranan perencanaan Penyiaran sangat penting di dalam proses penyelenggaraan Komisi Penyiaran Indonesia. Apresiasi KPID siaran televisi (television is planning). Eksistensi Jateng 2017. televisi sebagai media komunikasi pada prinsipnya, bertujuan untuk dapat menginformasikan segala Web bentuk acaranya kepada masyarakat luas. http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38- Hendaknya, televisi mempunyai kewajiban moral dalam-negeri/33955-apresiasi-kpid-jateng- untuk ikut serta berpartisipasi dalam 2017 diakses 28 November 2017 pukul 14.35 menginformasikan, mendidik, dan menghibur http://kpid.jatengprov.go.id/ masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada perkembangan pendidikan masyarakat melalui ………… tanyangan-tayangan yang disiarkannya.

36