WARTA IKTIOLOGI Vol 1(2) November 2017: 20-26

ARAPAIMA GIGAS (Schinz, 1822), IKAN AIR TAWAR TERBESAR DI DUNIA, EXOTIS NAMUN SANGAT BERBAHAYA BAGI IKAN ASLI INDONESIA

( gigas (Schinz 1822), The biggest freshwater of the world, exotic but very threatening Indonesian native fish species)

Renny Kurnia Hadiaty

Lab. Iktiologi, Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Jl. Raya Bogor Km 46, Cibinong 16911 : [email protected] ______

Namun masyarakat di sepanjang Sungai Warta Iktiologi Amazon memberi nama ikan ini pirarucu yang Diterbitkan artinya ikan merah karena sisik-sisik tubuhnya dan Masyarakat Iktiologi Indonesia juga ekornya berwarna kemerahan (Gambar 1bc). ISSN: 2579-8626 Selain sisiknya, ikan ini dinamakan pirarucu

karena filet dagingnya berwarna oranye kemerahan. Pendahuluan Ikan ini lidahnya bertulang, suatu karakter Arapaima gigas merupakan ikan air tawar purba yang menjadikannya tergolong dalam ordo terbesar, panjang tubuhnya dapat mencapai 450 , spesies lain yang termasuk cm, beratnya mencapai 200 kg (Froese & Pauly dalam ordo ini adalah ikan arwana, Scleropages 2018). Pola warna ikan A. gigas umumnya berwarna formosus. hijau keabuan (Gambar 1a).

Gambar 1. Pola warna sisik ikan Arapaima gigas: a. Umumnya, ikan ini berwarna hijau keabuan, b. Pola warna sisik saat dilepas dari tubuhnya, c. Sisik kemerahan dari sisi tubuh sampai ekornya. 20

Renny. ARAPAIMA, IKAN AIR TAWAR TERBESAR DI DUNIA

Arapaima merupakan ikan hias yang sudah Museum Perancis dengan nomor: banyak dikenal oleh masyarakat secara luas, MNHN A-8836 berupa awetan kering. statusnya sudah masuk Appendix II CITES, dan Dari ke empat jenis valid tersebut, yang paling potensial sebagai jenis invasif. Oleh karena itu terkenal dan banyak diintroduksi ke berbagai sangat menarik untuk dikaji. Tujuan penulisan negara di dunia adalah jenis A. gigas, jenis yang naskah ini adalah menghimpun dan mengkaji ditemukan lalu dideskripsi oleh seorang dokter dan beberapa aspek biologi dan ekologi ikan arapaima. naturalis dari Swiss bernama Prof. Dr. Heinrich Rudolf Schinz. Beliau lahir di Zurich, Swiss Jenis-jenis ikan Arapaima menempuh studi kedokteran, menjadi dokter lalu Pada saat ini ada empat jenis ikan dari genus mengajar mata pelajaran Zoology di University of Arapaima yang semuanya dideskripsi berdasarkan Zurich. Deskripsi jenis A. gigas ini dipublikasikan spesimen dari perairan Sungai Amazon, Brasil tahun 1822 (Schinz 1822). (Eschmeyer et al. 2018). Ke empat jenis valid dari Selain jenis valid, ada pula spesies yang merupakan genus Arapaima adalah: sinonim dari A. gigas yang dideskripsi dari perairan 1. Arapaima agassizii (Valenciennes 1847). air tawar di Brasil yaitu:

Ikan ini dideskripsi berdasarkan 1. Vastres arapaima Valenciennes 1847 sinonim spesimen dari Brazil, tidak disebutkan dari A. gigas

nama sungai, desa dan spesimen tipenya 2. Vastres cuvieri Valenciennes 1847 sinonim tidak diketahui. dari A. gigas 3. Sudis gigas Cuvier 1829 sinonim dari A. 2. Arapaima gigas (Schinz 1822). Ikan ini gigas dideskripsi berdasarkan spesimen dari Ada satu spesies dari perairan Sungai Amazon, Brazil, tidak disebutkan nama sungai, Brasil yang bukan dari Famili Gymnotidae, bukan desa, namun holotipenya disimpan di yaitu Gymnotus arapaima (Eschmeyer Museum Paris dengan nomor: MNHN et al. 2018). Ikan ini dideskripsi dari DAS Amazon, A-8837. di negara bagian Amazonas, Brasil. Klasifikasi ikan 3. Arapaima leptosoma Stewart 2013. Ikan ini Arapaima gigas (Schinz, 1822) sebagai berikut: dideskripsi dari spesimen dari Negara Kingdom : Animalia Bagian Amazonas, Sungai Solimões, Phylum : Chordata Brazil. Holotipenya (unik) disimpan di Class : Instituto Nacional de Pesquisas da Order : Osteoglossiformes Amazônia, Manaus; also as INPA-H Family : Arapaimidae (herps), Negara Bagian Amazonas, Brazil Genus : Arapaima dengan nomor: INPA 16847. Species : Arapaima gigas (Schinz, 1822) 4. Arapaima mapae (Valenciennes 1847). Ikan

ini dideskripsi berdasarkan spesimen dari Lago do Amapá, Negara Bagian Distribusi dan Habitat Amapá, Brazil. Holotipenya disimpan di Semua spesies pirarucu, yaitu empat spesies valid dari Arapaima spp. dan tiga sinonim dari A. gigas

21

WARTA IKTIOLOGI Vol. 1 No. 2 November 2017

berasal dari daerah aliran sungai (DAS) Amazon, ini tumbuh sangat cepat, sekitar 45 hari kemudian, Brasil. Namun ikan A. gigas juga dijumpai di berat tubuhnya mencapai 100 gr, dalam 4-5 bulan negara-negara lain sepanjang aliran S. Amazon sudah mencapai 1 kg. Dalam masa pertubuhan lainnya, yaitu Columbia, Equador, Guyana dan tersebut, uang interlamella di insangnya terisi Peru (Eschmeyer et al. 2018). dengan sel2, termasuk sel mitocondria-rich (MR), Di negara asalnya, sepanjang DAS Amazon ikan hingga pada berat badan 1 kg lamella tidak bisa A. gigas hidup di berbagai tipe habitat seperti lagi dilihat di SEM, tapi lembar-lembar insang danau-danau paparan banjir, sungai dan anak-anak berubah bentuknya menjadi tonjolan memanjang sungai. Ikan ini dapat hidup di perairan yang jernih yang memungkinkannya untuk langsung maupun keruh, juga di perairan yang kandungan menyerap oksigen dari udara (Gb 1bc). oksigennya rendah seperti di rawa-rawa (Melfi 2018). Seperti halnya ikan yang hidup di wilayah tropis, pirarucu juga melakukan migrasi ke daerah paparan banjir, di DAS Amazon. Migrasi lateral pirarucu mengikuti fluktuasi ketinggian air. Saat Gambar 2. Hasil foto menggunakan scanning air naik, pirarucu bermigrasi ke habitat yang lebih electron microscope (SEM) memperlihatkan perubahan bentuk lamella insang A. gigas saat tinggi di hutan paparan banjir dan tetap di perairan berat badannya: a. 10 gr, b. 100 gr dan c. 1 kg. tersebut selama air tinggi. Saat air turun, pirarucu kembali bermigrasi ke perairan yang lebih rendah, Di samping bentuk insang yang berubah, ginjal hutan dataran rendah, lalu ke sungai2 dan danau- dari A. gigas juga membesar (Brauner et al. 2004). danau selama air surut (Catello 2008). Ikan dewasa akan mengambil oksigen langsung dari udara tiap 5-15 menit dengan mengeluarkan Aspek Biologi Arapaima suara yang cukup keras. Sebagian besar pirarucu ditangkap dengan mudah karena kebiasaannya Kemampuan ikan A. gigas hidup di perairan mengambil oksigen langsung dari udara & umum lebih tinggi sekalipun kondisi perairan yang membuatnya muncul di permukaan air. tidak bagus, karena ikan ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Struktur insang hanya berfungsi saat masih juvenil, seiring dengan pertumbuhannya insang tersebut mengalami transisi, menjadi paru-paru primitive yang memungkinkan ikan ini untuk beradaptasi di Gambar 3. Perbandingan morfologi sisik Latimeria lingkungan yang buruk, rendah kadar oksigen menadoensis dan Arapaima gigas: a. Exposed sekalipun (Brauner et al. 2004). dan embedded part L. menadoensis, b. Hasil foto SEM exposed dan embedded part sisik Morfologi insang A. gigas mengalami L. menadoensis (Hadiaty & Rachmatika 2003), perubahan yang signifikan. Saat berat tubuhnya 10 c. Sisik A. gigas dengan exposed dan embedded partnya, d. Hasil foto SEM gr, terlihat lembaran (lamellae) insang yang exposed part dari A. gigas (Torres et al. 2008). berkembang baik sebagaimana umumnya ikan yang bernafas menggunakan insang (Gb. 1a). Ikan 22

Renny. ARAPAIMA, IKAN AIR TAWAR TERBESAR DI DUNIA

Hasil penelitian sisik pada ikan coelacanth Scleropages jardinii Induk ikan ini mengeluarkan Latimeria menadoensis (Hadiaty & Rachmatika 2003) hormon yang dapat menjadi pertanda agar anak- mempunyai beberapa persamaan dengan sisik anaknya berada di sekitarnya. Setelah anak-anaknya Arapaima gigas (Torres et al. 2008). Keduanya cukup besar, induk ikan warnanya kembali lebih memiliki bagian exposed dan embedded yang cerah dan berenang meninggalkan mereka (Melfi sama porsinya (Gb. 3a & 3c), hasil pengamatan di 2003, Froese & Pauly 2018). SEM pun memperlihatkan adanya kesamaan morfologi sisik yang terexposed (Gb. 3b & 3 d). Ikan exotic bersifat invasif Pengamatan menggunakan SEM telah digunakan Arapaima gigas termasuk satu jenis ikan untuk meneliti sisik ikan Latimeria chalumnae yang berbahaya dari luar negeri yang dilarang masuk ke berasal dari perairan Komoro, Afrika Selatan dalam wilayah negara Republik Indonesia. (Meunier 1980, Meunier & Zylberberg 1999), Larangan ini termaktub dalam Peraturan Menteri peneliti juga mengamati sisik A. gigas Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No. menggunakan SEM (Lin et al. 2011, Torres et al. 41/PERMEN-KP/2014. 2008). Meskipun sudah dilarang masuk ke wilayah RI Pirarucu betina akan mencapai usia dewasa namun pada kenyataannya A. gigas banyak pada umur sekitar 5 tahun dengan panjang tubuh diperjual belikan oleh para penjual ikan hias, sekitar 160 cm (Melfi 2003). Namun hasil penelitian bahkan banyak pula penjualan via online, baik lain menunjukkan bahwa betina mulai dewasa berukuran kecil maupun besar. pada ukuran 145-154 cm TL, sedangkan jantan Arapaima gigas sangat berbahaya bagi ikan asli sudah mulai dewsa pada ukuran yang lebih kecil Indonesia karena bersifat karnivor/predator, yaitu 115-124 cmTL (Godinho et al. 2005). makanannya berupa ikan jenis lain, krustasea, Laju kelangsungan hidup ikan anakan A. gigas katak, burung yang dijumpai di sekitar permukaan cukup tinggi, karena adanya pola pengasuhan. perairan. Perilakunya ini di beberapa akuarium Diawali dengan adanya kerjasama antara ikan menjadi suatu atraksi yang menarik pengunjung, jantan dan betina, ke duanya membuat lubang beberapa tahun lalu hal ini ditampilkan pula di sekitar 50 cm lebar dan kedalaman 20 cm, betina Taman Akuarium Air Tawar (TAAT), Taman Mini akan meletakkan telurnya yg dapat mencapai Indonesia Indah. Pirarucu yang besar dan berenang 50.000 butir di lubang tersebut, jantan lalu dengan tenang dalam akuarium di area pintu membuahi telur2 tersebut. Induknya juga akan masuk, tiba-tiba akan melompat dan memangsa mengipasi telur-telur dan anakannya agar cukup ayam yang diacungkan oleh petugas. mendapatkan oksigen. Telur-telur dan benih ikan Bila A. gigas ini sampai masuk ke perairan yang telah menetas dijaga oleh si induk, warna umum Indonesia akan sangat berbahaya bagi fauna kepalanya berubah menjadi lebih gelap untuk akuatik asli Indonesia, tidak hanya ikan tapi juga melindungi keberadaan junvenilnya. Ikan A. gigas krustasea, katak, bahkan burung yang terbang di juga dikenal sebagai jenis yang mouthbrooder karena dekat permukaan air, karena akan dimangsa oleh akan melindungi anak-anaknya dalam mulut bila ikan tersebut. Ikan A. gigas dapat menjadi dirasa ada bahaya. Peri laku ini juga dijumpai pada kompetitor bagi ikan asli dalam mendapat induk ikan arwana, Scleropages formosus dan makanan maupun pemanfaatan ruang, bila 23

WARTA IKTIOLOGI Vol. 1 No. 2 November 2017

ukurannya sama dengan ikan asli. Namun ini pun statusnya di laman Red List of Threathened mengingat ukuran tubuh A. gigas bisa mencapai 3- Species IUCN masih Data Deficient ver. 2.3 4 meter, dengan berat ratusan kilogram yang (http://www.iucnredlist.org/search). Arapaima dilepaskan oleh pemeliharanya ke sungai/danau gigas telah pula masuk dalam list Convention tentu bisa menghabiskan fauna akuatik asli di International Trade in Endangered (CITES) dan perairan tersebut. tergolong Appendix II, berarti ikan ini spesies ini belum mengalami kepunahan, namun harus Status di negara asal dikontrol perdagangannya untuk mencegah hal-hal Di negara asalnya, piraruci diburu oleh yang berimbas pada kelestarian, keberadaannya di masyarakat lokal untuk dikonsumsi. Rasa alam aslinya. dagingnya enak, dari satu ekor dapat menghasilkan sekitar 70 kg daging (Melfi 2003, Farias et al .2003, Saran Froese & Pauly 2018). Selain daging, lidahnya yang Peraturan larangan masuknya ikan A. gigas ke kasar berguna untuk mengikis biji Guarana, juga perairan Indonesia telah ditetapkan oleh Menteri sebagai campuran minuman energi Guarana, Kelautan dan Perikanan tahun 2014. Sebaiknya sedangkan sisiknya bisa digunakan untuk mengikir segera dilakukan sosialisasi pada para pelaku, kuku dan juga diolah sebagai perhiasan (Melfi pengusaha dan pemelihara ikan hias dan segera 2003). Pirarucu juga diperdagangkan sebagai ikan diterapkan, dikenakan sanksi bagi para pelanggar peliharaan, walau diperlukan akuarium atau kolam aturan tersebut. yang cukup besar dan juga pakan yang banyak. Bila dijumpai A. gigas di perairan umum segera Sejak tahun 1976 suatu institusi SUDEPE (Super ditangkap, dikeluarkan dari perairan Indonesia. tendencia do Desen volvimento da Dagingnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Pesca) sudah menetapkan larangan untuk sekitar karena di negara asalnya pun ikan ini membunuh pirarucu pada bulan Oktober sampai dimanfaatkan untuk dikonsumsi. Maret, yaitu saat kondisi air surut hingga pirarucu mudah dilihat. Institusi ini juga mengumumkan Persantunan larangan untuk menangkap pirarucu sebelum Terima kasih disampaikan pada Dr. Heiko mencapai ukuran 1.5 m (Melfi 2003). Pada tahun Bleher yang telah bersedia mengirimkan tiga foto 1980an pirarucu secara komersial menjadi langka ikan Arapaima gigas yang sangat menarik, dua foto di banyak wilayah, ikan ini sudah mengalami diantaranya merupakan hasil bidikan kamera dari overfishing, hingga di Brasil telah dilarang untuk rekannya yaitu Dave Unruh dan Andrian. menangkapnya sejak tahun 2001, namun illegal fishing masih terus berlanjut hingga diduga Daftar Pustaka populasinya semakin menurun (Farias et al. 2003). Brauner CJ, V Matey, JM Wilson, NJ Bernier & AL Menurut World Conservation Monitoring Centre, Val. 2004. Transition in organ function ikan ini telah masuk dalam Red List of Threathened during the evolution of air-breathing; Species IUCN 1996, walaupun IUCN belum insights from Arapaima gigas, an obligate menetapkan status karena tidak adanya data air-breathing teleost from the Amazon. The mendetail tentang status populasinya. Hingga saat 24

Renny. ARAPAIMA, IKAN AIR TAWAR TERBESAR DI DUNIA

Journal of Experimental Biology 207, 1433- de la ligne laterale de Latimeria chalumnae 1438. (Smith). Zool. Scripta, 9: 307-317. Castello L. 2004. A Method to Count Pirarucu Meunier, F.J. & L. Zy lberberg, 1999. The structure Arapaima gigas: Fishers, Assessment, and of the outer components of the scales of Management. North American Journal of Latimeria chalumnae (Sarcopterygii : Actinista: Fisheries Management 24:379–389, 2004 Coelacanthidae) revisited using scanning and Castello L. 2008. Lateral migration of Arapaima transmission electron microscope. Soc. Fr. gigas infloodplains of the Amazon. Ecology Ichthyol. Paris. 1999: 109-116. of Freshwater Fish 2008: 17: 38–46 Schinz HR. 1822. Das Thierreich eingetheilt nach Eschmeyer WN, R Fricke & R. van der Laan dem Bau der Thiere als Grundlage ihrer (eds). Catalog of classification. Naturgeschichte und der vergleichenden (http://www. Anatomie. Mit vielen Zusätzenversehen von calacademy.org/scientists/catalog-of-fishes- H. R. Schinz. Cotta, Stuttgart & Tübingen. classification/). Electronic version accessed 835p. 25 June 2018. Stewart DJ. 2013. Re-description of Arapaima Froese R & D Pauly. Editors. 2018. FishBase. World agassizii (Valenciennes), a rare fish from Wide Web electronic publication. Brazil (Osteoglossomorpha, www.fishbase.org, version (02/2018) Osteoglossidae)". Copeia. 2013: 38– Godinho HP, JE. Santos, PS Formagio & RJ. 51. doi:10.1643/ci-12-013 Guimarães-Cruz, 2005. Gonadal morphology The IUCN Red List of Threatened Species. Version and reproductive traits of the Amazonian 2017-3. . Downloaded fish Arapaima gigas (Schinz, 1822). on 27June 2018 Hrbek T, IP Farias, M Crossa, I Sampaio, JIR Porto Torres FG, O.P. Troncoso a, J. Nakamatsu b, C.J. & A Meyer. 2005. Population genetic analysis Grande a,c, C.M. Gómez. 2008. Character- of Arapaima gigas, one of the largest ization of the nanocomposite laminate freshwater fishes of the Amazon basin: structure occurring in fish scales from implications for its conservation. Arapaima Gigas. Materials Science and Conservation 8 (3): 297-308. Engineering C 28 (2008) 1276–1283. Lin YS, CT Wei, EA Olevsky, MA Meyers. 2011. World Conservation Monitoring Centre Mechanical Properties And The Laminate (1996). "Arapaima gigas". IUCN Red List of Structure Of Arapaima Gigas Scales. Journal Threatened Species. IUCN. 1996: of the mechanical behavior of biomedical e.T1991A9110195. Downloaded on 29 materials 4: 1145 – 1156 May 2017. Melfi L. 2003. "Arapaima gigas" (On-line), Animal http://www.facts-about.info/arapaima/ di akses Diversity Web. Accessed July 15, 2018 at 26 Juni 2018 http://animaldiversity.org/accounts/Arapai https://www.britannica.com/animal/pirarucu di ma_gigas/ akses 26 Juni 2018 Meunier, FJ, 1980. - Les relations isopedine-tissu http://www.fishbase.org/summary/Arapaima- osseux dans le post-temporal et les ecailles gigas.html di akses 27 Juni 2018 25

WARTA IKTIOLOGI Vol. 1 No. 2 November 2017

https://www.cites.org/ diakses 27 Juni 2018 http://animaldiversity.org/accounts/Arapaima_gi https://www.nationalgeographic.com/environme gas/ diakses 6 Juli 2018 nt/freshwater/arapaima/ diakses 6 Juli 2018

.

26