BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Web

2.1.1. Website

1. Pengertian Website

Menurut Gregorius (2000:30) Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-file-nya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman yang dinamakan home page. Home page berada pada posisi teratas, dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah home page disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web.

2. Internet

Menurut Allan (2005, p12) internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP) dan

Transmission Control Protocol (TCP). Protokol adalah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi.

3. Web Browser

Menurut Sibero (2011b:12) “Web browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web”. Sumber informasi web di identifikasi dengan Uniform Resource Identifier (URL) yang dapat

7

8

terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainya. Sejarah web browser dimulai pada tahun 1991 saat tim Berners-Lee membuat aplikasi web browser pertama pada komputer NeXT dengan nama World Wide Web Browser, kemudian pada tahun 1993 NCSA (National Center Supercomputing Application) mengembangkan web browser grafis bernama NCSA Mosaic, yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1994 merilis Netscape Navigator dan pada tahun 1998 berubah menjadi Mozilla Firefox.

4.

Menurut Sibero (2011c:11), “Web Server adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server tidak berbeda dengan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitas dan kapabilitasnya”.

2.1.2. Bahasa Pemrograman

1. PHP (Personal Home Page)

Menurut Aditya (2011a:1) PHP adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis.

Beberapa kelebihan PHP menurut Aditya (2011b:2):

a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

b. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari

mulai Apache, IIS, Lighttpd, hingga dengan konfigurasi yang relatif

mudah. 9

. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

d. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

e. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime

melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

f. PHP bersifat bebas dipakai (free).

2. HTML (Hyper Text Markup Language)

Menurut Jasmadi (2004) HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup

Language, yang memiliki arti bahasa atau kode program yang digunakan untuk mengolah serangkaian data dan informasi sehingga suatu dokumen dapat diakses dan ditampilkan di internet melalui layanan web sehingga HTML dapat memberikan beberapa kemungkinan kepada klien untuk melakukan interaksi dengan server menggunakan hyperlink dan tombol yang dapat di klik pada dokumen HTML.

3. CSS (Cascading Style Sheets)

Menurut Astamal (2006:42) CSS (Cascading Style Sheet) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mempermudah pembuatan suatu tampilan sebuah website.

4. Javascript

Menurut Sibero (2011d:150) “Javascript adalah bahasa skrip (Scripting

Language) yaitu kumpulan instruksi perintah yang digunakan untuk mengendalikan 10

beberapa bagian dari sistem operasi. Bentuk bahasa skrip dari javascript mengambil model penulisan pada pemograman C dan java, yang terdiri dari variabel dan fungsi

5. Jquery

Menurut Saputra dan Feni Agustin (2012b:7) mengemukakan bahwa “Jquery merupakan salah satu teknik atau kumpulan library javascript yang sangat terkenal dengan animasinya. Dengan sedikit sentuhan, animasi dalam website mudah kita ciptakan. Jquery dapat dianggap sebagai framework dari javascipt”.

6. Software Yang Digunakan

a. Macromedia Dreamweaver 8

Menurut Chosmin S. Wododo (2008:281) “Macromedia

Dreamweaver adalah program editor html yang sangat andal dan banyak

dinikmati oleh para web desainer”. Para versi terbarunya, program ini telah

diakuisisi oleh adobe corporation sehingga namanya berubah menjadi adobe

dreamwever yang dikemas dalam paket adobe CS3 (creative suite seri ke-3).

Adapun versi yang anda gunakan, langkah-langkahnya tidak jauh berbeda

kompilasi bahan ajar ini tidak banyak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang

ada di dreamweaver.

b. XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2008:7) XAMPP adalah sebuah software

yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan

pengolahan data MySQL sikomputer local. XAMPP berperan sebagai server

web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server 11

virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat

memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

c.

2.1.3. Basis Data

1. Definisi Basis Data

Menurut Stephens dan Plew (2000) adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari- hari untuk berbagai alasan. Dengan basis data, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan ke dalam basis data, dimodifikasi, dan dihapus.

2. Aplikasi Basis Data Yang Digunakan

Aplikasi database yang digunakan oleh penulis untuk membangun website pada tugas akhir ini adalah MySQL. Menurut raharjo (2011:21) mysql yang mengimplementasikan model database relasional maka disebut sebagai Relational

Database Management System/RDMS. MySQL singkatan dari Strcture Query

Language dan sering disebut sequel saja. SQL mulai dikembangkan pada akhir tahin

70-an di laboratorium IBM, San Jose California. Untuk mengakses sebuah file database, salah satu server database yang kecil dan mudah digunakan namun memiliki kehandalan dan performa tinggi.

12

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

1. Pengenalan Model Waterfall

Menurut Rosa A.S. dan M.Shalahudin (2013:28) “Model SDLC (Software

Development Life Cycle) air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier (Sequential liniar) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

Penjelasan dari tahap-tahap model waterfall adalah sebagai berikut :

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu di dokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengkodean. Tahap ini

mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke

representasi desain agar dapat di implementasikan program pada tahap

selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu

di dokumentasikan.

c. Pembuatan kode program 13

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logik dan fungsional serta

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang di inginkan.

2.2. Teori Pendukung

2.2.1. Struktur Navigasi

Menurut Binanto (2010a:268) ”Struktur navigasi adalah gabungan dari struktur referensi informasi situs web dan mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs”. Ada empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan yaitu:

1. Struktur Navigasi Linear

Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dari frame atau byte

informasi ke informasi lainnya.

Sumber: (Binanto, 2010:269)

Gambar II.1. Struktur Navigasi Linear 14

2. Struktur Navigasi Hirarki

Struktur dasar ini disebut juga struktur “Linier dengan percabangan” karena

pengguna melakukan navigasi di sepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk

oleh logika isi.

Sumber: (Binanto, 2010:269)

Gambar II.2. Struktur Navigasi Hirarki

3. Struktur Navigasi Non Linear

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak

terkait dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.

Sumber: (Binanto, 2010:269)

Gambar II.3. Struktur Navigasi Non Linear 15

4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)

Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (Secara non linier), tetapi

terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan atau pada data

yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.

Sumber: (Binanto, 2010:269)

Gambar II.4. Struktur Navigasi Campuran (composite)

2.2.2. Entity Relationship Diagram

1. Definisi ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Sutanta (2011a:91) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek.” Entity Relationship

Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar tersebut. Penggunaan

Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami, bahkan oleh para pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity Relationship 16

Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya, basis data akan di kembangkan. Model ini juga membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data didalamnya.

2. Komponen ERD (Entity Relationship Diagram)

Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Sutanta (2011b:91) adalah sebagai berikut :

a. Entitas

Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat

diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal

yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk

menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut:

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

2) Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.

3) Nama entitas berupa kata benda, tunggal.

4) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

b. Atribut

Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas

yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada

sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai

berikut:

1) Atribut digambarkan dengan simbol ellips. 17

2) Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.

3) Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

c. Relasi

Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah sebagai

berikut :

1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat.

3) Nama relasi berupa kata kerja aktif.

4) Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

3. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Simarmata (2007:115) “Logical Record Structure adalah resperentasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan diagram entity relationship diagram nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record.Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua linktipe record.

18

2.2.3. Pengujian Web

Pada proses pengujian web diharapkan program dapat berjalan sebagaimana mestinya yaitu apakah program tersebut dapat berinteraksi dengan user yang mengoperasikan program tersebut atau tidak. Dalam melakukan pengujian website ada dua metode yang biasa digunakan yaitu:

1. Pengujian White Box Testing

Menurut Rizky (2011a:261) White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih mahal dikarenakan membutuhkan ketelitan dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para testernya.

Beberapa teknik yang terdapat dalam white box testing Menurut Rizky

(2011b:261) adalah:

a. Decision (Branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap

skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung

percabangan (if...then...else).

b. Condition Coverage

Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan

terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk.

Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki

banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus. 19

c. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam

perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan

telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

d. Executive Time

Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi

kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga

output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan

bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat

lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

e. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat

berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan

matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha

melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada

perangkat lunak tersebut.

2. Pengujian Black Box Testing

Menurut Rizky (2011c:264) “Black box testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar”.

Teknik testing yang tergolong dalam tipe black box testing menurut Rizky

(2011d:265) antara lain : 20

a. Equivalence Partitioning

Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang

kemudian dibandingkan output-nya. b. Boundary Value Analysis

Pada teknik Boundary Value Analysis, dilakukan inputan yang melebihi

batasan sebuah data, contohnya untuk sebuah inputan harga barang, maka

dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif yang tidak

diperbolehkan dalam sebuah harga. Jika perangkat lunak berhasil mengatasi

inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai

dilakukan. c. Cause Effect Graph

Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari

sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. d. Random Data Selection

Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan

menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah

tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihaslikan. e. Feature Test

Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat

lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem

informasi akademik. Dapat di cek apakah fitur untuk melakukan entri nilai

telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru

yang akan melakukan entri nilai.