STATISTIK KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2014

STATISTIK KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2014

Ministry of Environment and Forestry Statistics 2014

Penyunting/Editor : Pusat Data dan Informasi Data and Information Centre

Diterbitkan Oleh/Published by : KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Ministry of Environment and Forestry

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

KATA PENGANTAR

Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 ini merupakan publikasi perdana sejak Organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan digabung menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Data dan Informasi yang dituangkan dalam Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 meliputi Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Lahan yang merupakan 3 parameter pokok Indeks Kualitas Lingkungan Hidup , data sumber daya hutan dan hasil pembangunan kehutanan khususnya pada tahun 2014 Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Buku Statistik ini. Kami menyadari adanya berbagai kekurangan dalam Buku Statistik ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat dinantikan. Semoga Buku Statistik ini dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.

Jakarta, Desember 2015 SEKRETARIS JENDERAL,

Ir. BAMBANG HENDROYONO, MM NIP. 19640930 198903 1 001

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 i

DAFTAR ISI/CONTENTS

Halaman

KATA PENGANTAR/PREFACE i DAFTAR ISI/Contents i DAFTAR GRAFIK/Figure List i

1. STATISTIK KUALITAS AIR 1 Tabel 1.1 Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014 4 Tabel 1.2 Parameter TSS per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter TSS per province from 2010 s.d. 2014 7 Tabel 1.3 Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter DO per province from 2010 s.d. 2014 9 Tabel 1.4 Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter BOD per province from 2010 s.d. 2014 11 Tabel 1.5 Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter COD per province from 2010 s.d. 2014 13 Tabel 1.6 Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014 15 Tabel 1.7 Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Fecal Coli per province from 2010 s.d. 2014 17 Tabel 1.8 Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total Coli of the Year 2010 sd 2014 19

2. STATISTIK KUALITAS UDARA 25 Tabel 2.1 Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2) 27 Tabel 2.2 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2014-2014 28 Tabel 2.3 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 - 2014 30 Tabel 2.4 Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2014-2014 31 Tabel 2.5 Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014-2014 32 Tabel 2.6 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2014 - 2014 34 Tabel 2.7 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2014-2014 35 Tabel 2.8 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 - 2014 36 Tabel 2.9 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bengkulu Tahun 2014 - 2014 38 Tabel 2.10 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung Tahun 2014 - 2014 39 Tabel 2.11 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Banten Tahun 2014 - 2014 40 Tabel 2.12 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari Tahun 2014 s.d. 2014 41 Tabel 2.13 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Barat dari Tahun 2014 s.d. 2014 43

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 iii Tabel 2.14 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2014 s.d. 2014 44 Tabel 2.15 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi dari Tahun 2014 s.d 2014 45 Tabel 2.16 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari Tahun 2014 s.d. 2014 47 Tabel 2.17 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2014 s.d. 2014 48 Tabel 2.18 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Tahun 2014 s .d. 2014 50 Tabel 2.19 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Tahun 2014 s .d. 2014 51 Tabel 2.20 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Selatan dari Tahun 2014 s.d. 2014 52 Tabel 2.21 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari Tahun 2014 s.d. 2014 54 Tabel 2.22 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2014 - 2014 55 Tabel 2.23 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun 2014 s.d. 2014 56 Tabel 2.24 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Utara dari Tahun 2014 s.d. 2014 58 Tabel 2.25 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun 2014 s.d. 2014 59 Tabel 2.26 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari Tahun 2014 s.d. 2014 60 Tabel 2.27 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari Tahun 2014 s.d 2014 61 Tabel 2.28 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari Tahun 2014 s.d. 2014 63 Tabel 2.29 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari Tahun 2014 s.d 2014 64 Tabel 2.30 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku dari Tahun 2014 s.d. 2014 65 Tabel 2.31 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2014 s.d. 2014 66 Tabel 2.32 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari Tahun 2014 s.d. 2014 67 Tabel 2.33 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku Utara dari Tahun 2012 s.d. 2014 68

3. PKTL (PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN) 71 3.1. Kawasan Hutan/Forest Area 75 Tabel/Table 3.1.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi/ Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem Based on Forestry Ministerial Decree on the Designation of Provincial Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem 77

iv Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 Etm+ s/d 2014/Extent of Land Cover Inside and Outside Forest Area Based on the Interpretation of Satelite Image Landsat 7 ETM+ 2014 79 Tabel/Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode 2010-2014 (Ha/Th)/Deforestation Rate Inside and Outside Forest Area by Province for the Period of 2010-2014 (ha/year) 88 Tabel/Table 3.1.4. Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman s/d Tahun 2014 /Progress of Boundary Demarcation Until 2014 93 Tabel/Table 3.1.5 Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial Tahun 2008-2014/Progress of Endorsement of Partial Forest Boundary in 2008-2014 94 Tabel/Table 3.1.6 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/d Tahun 2014/ Progress of Forest Area Establishment Until 2014 95 Tabel/Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun 2014 Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014 96 3.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN DAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN/ The Alteration of Forest Area and Approval Of Forenst Area 97 Tabel/Table 3.2.1. Tukar Menukar Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/ The Exchanges of Forest Area in 2008-2014 99 Tabel/Table 3.2.2. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan/ Perkebunan Tahap Sk Pelepasan/Progress of Forest Areas for Release Agriculture/Plantation SK Release Stages of Forest 101 Tabel/Table 3.2.3. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/Progress of Forest Areas for Release Transmigration SK Release Stages Of Forest 103 Tabel/Table 3.2.4. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/Progress of Temporary Use of Forest Area Exploitation for Mining and Non Mining Activities 2008-2014 105 Tabel 3.2.5. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Non Tambang 107 Tabel 3.2.6. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi Tambang 109 Tabel/Table 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Survey atau Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008- 2014/Progress of Temporary Use of Forest Area Exploitation for Mining and Non Mining Activities 2008-2014 111 Tabel/Table 3.2.8. Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/ Progress Function of Changes of Forest est Area Establishment in 2008-2014 112

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 v 3.3. PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)/Designation of Forest Management Unit (FMU) 121 Tabel 3.3.1. Penetapan Wilayah KPH Model Sampai Dengan Tahun 2014 123 Tabel 3.3.2. Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP Dan KPHL) 2014 129 Tabel 3.3.3. Penetapan Wilayah KPH Konservasi Sampai dengan Tahun 2014 133 Tabel 3.3.4. Daftar Kelembagaan KPH sampai dengan 2014 135 Tabel 3.3.5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) 147

4. KSDAE (KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM) 149 4.1. KAWASAN KONSERVASI/Conservation Areas 155 Tabel/Table 4.1.1. Jumlah Pengunjung Taman Nasional Tahun 2014/Number of National Park Visitors in 2014 157 Tabel 4.1.2. Data Jumlah Pengunjung Taman Wisata Alam Tahun 2014 160 Tabel 4.1.3. Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014 166 Tabel 4.1.4. Data Jumlah Pengunjung Suaka Margasatwa 2014 174 4.2. FLORA & FAUNA 179 Tabel 4.2.1. Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014 181 Tabel 4.2.2. PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 182 Tabel 4.2.3. Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014 183 Tabel 4.2.4. Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014 184 Tabel 4.2.5. Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar ke Luar Negeri Tahun 2014 186 4.3. KEAMANAN HUTAN DAN KEBAKARAN HUTAN/Forest Security and Forest Fire 189 Tabel 4.3.1. Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun 2014 191 Tabel 4.3.2. Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi Tahun 2014 193 Tabel 4.3.3. Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014 194 Tabel 4.3.4. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014 195 Tabel 4.3.5. Jumlah Anggota MA UPT Pembina Brigdalkarhut Daops Tahun 2010-2014 196 Tabel 4.3.6. Jumlah Anggota Manggala Agni UPT Pembina Brigdalkarhut Non Daops Tahun 2010-2014 198 Tabel 4.3.7. Jumlah Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Tahun 2010-2014 200 Tabel 4.3.8. Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun 2010-2014 202 Tabel 4.3.9. Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014 203

5. BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAN PERHUTANAN SOSIAL 205 5.1. LAHAN KRITIS/Critical Land 215 Tabel 5.1.1. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/ Extent and Distribution of Critical Land 2011 and 2013 217

vi Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 5.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN/Forest and Land Rehabilitation 219 Tabel 5.2. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009 - 2014 221 Tabel 5.2.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2010-2014 224 Tabel/Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/Reforestation Activities in 2010-2014 225 Tabel 5.2.3. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014 226 Tabel 5.2.3.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/Hutan Rakyat Tahun 2010-2014 227 Tabel 5.2.3.2 Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014 228 Tabel 5.2.3.3 Rehabilitasi Hutan Mangrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/ Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014 229 Tabel 5.2.3.4. Pembangunan DAM Pengendali & DAM Penahan Tahun 2010-2014 230 Tabel/Table 5.2.3.5.Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/Construction of Gully Plug in 2010- 2014 232 Tabel/Table 5.2.3.6.Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 /Construction RI,QÀOWUDWLRQ:HOOVLQ 233 Tabel/Table 5.2.3.7.Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/Construction of Water Ponds in 2010 - 2014 234 5.3. KEBUN BIBIT RAKYAT/Community Owned Nursery 235 Tabel 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014 237 Tabel 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014 248 Tabel/Table 5.3.3. Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun 2010-2014/Development of Community Nursery in 2010 – 2014 258 5.4. HASIL HUTAN KEMASYARAKATAN/Forest Products Community 261 Tabel/Table 5.4. Jumlah Koloni Lebah dan Produksi Madu Hasil Kegiatan Perlebahan Tahun 2008-2014/The Number of Bee Colonies and Honey Production in 2008-2014 263 Tabel/Table 5.4.1. Hasil -hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2008-2014/The Result Actitvities of Natural Silk in 2008 - 2014 265 Tabel/Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2008-2014/ Realization of Development Rattan Cultivation in 2008-2014 269 Tabel/Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2008- 2014/Realization of bamboo area in 2008-2014 270 5.5. SATU MILIAR POHON/One Billion Indonesia Trees 271 Tabel/Table 55.1 Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in 2010 (Forestry Activity) 257 Tabel/Table 5.5.2 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in 2011 (Forestry Activity) 275 Tabel/Table 5.5.3 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in 2012 (Forestry Activity) 277

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 vii Tabel/Table 5.5.4 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2013 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in 2013 (Forestry Activity) 279 Tabel/Table 5.5.5 Realisasi Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010-2014/ Recapitulation of planting one billion trees in 2010 - 2014 281

6. PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI 283 6.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI BERDASARKAN SK MENTERI KEHUTANAN TAHUN 2014 285 Tabel 6.1. Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Tahun 2014 287 6.2. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2014 289 Tabel 6.2. Luas Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tahun 2014 291 6.3. LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK PER PROPINSI SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 293 Tabel 6.3. Luas Hutan Produksi yang Dibebani Hak Per Propinsi sampai dengan Tahun 2014 295 6.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP MODEL 297 Tabel 6.4. Penetapan Wilayah KPHP Model 299

7. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA/Human Resources Development 305 7.1. JUMLAH DAN SEBARAN PEGAWAI/Number and Distribution of Personne 307 Tabel/Table 7.1.1. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and 'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\ Education and Gender in 2014 309 Tabel/Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan Menurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and 'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRIWKH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGH and Gender in 2014 311 Tabel/Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti s/d Desember 2014/ Number and Distribution of Researchers up to December 2014 312 7.2. PELATIHAN PEGAWAI/Staff Training 313 Tabel/Table 7.2.1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Tahun 2008-2014/Forestry Education and Training in 2008-2014 315 Tabel/Table 7.2.2 Jumlah Karya Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan Tahun 2008-2014/ 2IÀFHUVLQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQ in 2008-2014 318

8. SARANA PRASARANA/Infrastructures and Facilities 319 Tabel 8.1. Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan Intrakomptabel Rincian Per Kelompok Barang 321 Tabel 8.2. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31 Desember 2014 325

viii Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 9. RINGKASAN PENGELUARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 327 9.1. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2015 331 Tabel 9.1. Target dan Realisasi PNBP Tahun 2010 SD 2015 333

10. ITJEN KEMENHUT TAHUN 2014 337 Tabel 10.1. Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/Tematik/Dana Dekonsentrasi) 339 Tabel 10.2. Realisasi Audit Khusus/Investigasi Tahun 2010-2014 Rekapitulasi Laporan Perkembamngan Penyetoran PNBP Penggunaan Kawasan Hutan 341 Tabel 10.3. Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT Audit Kinerja/Operasional/Tematik/Dana Dekonsentrasi*) Tahun 2010 – 2014 343 Tabel 10.4. Rekapitulasi Realisasi Auditan Audit Khusus/Investigasi Per Provinsi Tahun 2010 – 2014 345

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 ix DAFTAR GRAFIK

*UDÀN 3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 8 *UDÀN 3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 9 *UDÀN 3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 10 *UDÀN 3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 11 *UDÀN 3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 12 *UDÀN 3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 13 *UDÀN 3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 14 *UDÀN 3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 15 *UDÀN 3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 16 *UDÀN 3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 17 *UDÀN 3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 18 *UDÀN *UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 19 *UDÀN 3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG 20 *UDÀN 3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG 21 *UDÀN .XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU12GDQ62  28 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHK3HU.DEXSDWHQ.RWD 29 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG 29 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUD3HU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 30 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ s.d. 2014 31 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 31 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG 32 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 33 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG 33 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJ3HU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 34 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQVG 2014 34 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPEL3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ 2012 s.d. 2014 35 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG 36 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 37 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQGDUL7DKXQ s.d. 2014 37 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 38 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQVG 38

x Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ.RWD dari Tahun 2012 s.d. 2014 39 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQVG 39 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 40 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG 41 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ.RWD dari Tahun 2012 s.d. 2014 42 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQVG 2014 42 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD dari Tahun 2012 s.d. 2014 43 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWGDUL7DKXQVG 2014 43 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ.RWD dari Tahun 2012 s.d. 2014 44 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQVG 2014 45 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL',

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 xi *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 55 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUGDUL7DKXQ s.d. 2014 56 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 57 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKGDUL7DKXQ s.d. 2014 57 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 58 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ s.d. 2014 58 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 59 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQVG 60 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 60 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ s.d. 2014 61 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 62 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ s.d. 2014 62 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 63 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDGDUL7DKXQ s.d. 2014 63 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWSHU.DEXSDWHQ Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014 64 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ s.d. 2014 65 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 65 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG 66 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL Tahun 2012 s.d. 2014 66 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG 67 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD dari Tahun 2012 s.d. 2014 67 *UDÀN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQVG 2014 68 *UDÀN 3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQVG 181 *UDÀN 3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQVDPSDL7DKXQ 192 *UDÀN 7DUJHWGDQ5HDOLVDVL31%36'$.HPHQWHULDQ/+. GDODPMXWDDQ  335

xii Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 DAFTAR LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH 349 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.35/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 422/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR 355 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK.579/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA 361 KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK. 76/MenLHK-II/20 15 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299 (ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536 (LIMA RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 365 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.866/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN 375 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 863/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI 381 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 784/Menhut-II/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU SELUAS ± 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR 387 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor 256/Kpts-II/2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSI LAMPUNG SELUAS ± 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIMA) HEKTAR 391 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 419/Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR 395 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN Nomor: 220/Kpte-II/ 2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSl DAERAH KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45 (SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LIMA EMPAT PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR. 399 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 195 /Kpts-II/2003 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS ± 816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR 403

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 xiii KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: SK. 3 59 /Menhut-II/2004 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 435/KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH 407 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 17i /Kpts-II/2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR 411 KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.395/Menhut- II/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 417 /Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR 415 1

STATISTIK KUALITAS AIR

STATISTIK KUALITAS AIR TAHUN 2010 – 2014

Air, terutama air sungai mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Evaluasi pencemaran air selama tahun 2010 – 2014 menunjukkan kondisi kualitas air sungai umumnya berada pada status tercemar. Karena peranannya tersebut maka sangat layak jika kualitas air sungai dijadikan indikator kualitas lingkungan hidup. Pencemaran sungai yang terjadi saat ini semakin beragam dan menunjukkan gejala kerusakan OLQJNXQJDQ\DQJFXNXSVHULXVVHUWDVHULQJPHQLPEXONDQNRQÁLNGLPDV\DUDNDW.HODQJNDDQGDQ kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang sering muncul pada berbagai tempat setiap tahun (Suwari 2010). Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak diimbangi dengan tindakan bijaksana dalam pengelolaannya akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air. Air permukaan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia seperti : sumber air minum, perumahan, irigasi, peternakan, perikanan pembangkit listrik, transportasi, dan sebagai tempat rekreasi. Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam menghitung indeks kualitas air, yang dianggap mewakili kondisi riil kualitas air sungai yaitu : 1. TSS (Total Suspended Solid) Zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan GHQJDQXNXUDQSDUWLNHOPDNVLPDOࣂPDWDXOHELKEHVDUGDULXNXUDQSDUWLNHONRORLG7RWDO VXVSHQGHGVROLGVGDSDWEHUXSDNRPSRQHQKLGXS ELRWLN VHSHUWLÀWRSODQNWRQ]RRSODQNWRQ bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu parameter perairan untuk indikator tingkat sedimentasi. Konsentrasi Total Suspended Solid dapat digunakan untuk perkiraan laju sedimentasi yang terjadi pada lokasi perairan.

2. DO (Dissolved Oxygen) Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung dalam air. Oksigen terlarut ini merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas air. Air yang memiliki DO tinggi menunjukkan tingkat pencemaran yang rendah, dan sebaliknya air yang memiliki DO rendah menunjukkan tingkat pencemaran yang tinggi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh mikroorganisme air sebagai sumber oksigen dalam proses pernafasan. Semakin sedikit oksigen ditunjukkan dengan mikroorganisme air yang semakin sedikit, bahkan seringkali tumbuh mikroorganisme anaerob.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 1 3. BOD (Biochemical Oxygen Demand) Biochemical oxygen demand (BOD) atau kebutuhan oksigen biokimiawi adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik pada kondisi aerobik. Kebutuhan oksigen biokimiawi ini berbanding terbalik dengan keberadaan oksigen terlarut. Bila nilai BOD tinggi berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air banyak, sehingga sisa oksigen yang berada dalam air sedikit, sebaliknya bila nilai BOD rendah berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air sedikit, sehingga sisa oksigen dalam air banyak. Tingginya nilai BOD mengindikasikan bahwa banyaknya senyawa organik yang harus diuraikan oleh mikroorganisme. Proses pengujian BOD dilakukan selama lima hari (BOD5) untuk mengetahui pola kebutuhan oksigen biokimiawinya. Pada umumnya nilai BOD akan menurun dari hari ke hari karena senyawa organik yang harus diuraikan semakin sedikit sehingga kebutuhan oksigen untuk proses penguraian semakin sedikit.

4. COD (Chemical Oxygen Demand) Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimiawi adalah pengukuran jumlah senyawa organik dalam air yang setara dengan kebutuhan jumlah oksigen untuk mengoksidasi senyawa organik secara kimiawi. Kedua parameter (BOD dan COD) ini mengukur jumlah senyawa organik, namun nilai COD umumnya lebih besar dari nilai BOD, hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme namun masih dapat diurai oleh proses kimiawi.

5. T-P (Total Phosfat) Phospat juga menunjukkan keberadaan senyawa organik seperti protein, urea, dan hasil proses penguraian. Keberadaan Phospat dapat menyebabkan perkembangan pesat alga dan tanaman air yang mengakibatkan turunnya nilai oksigen terlarut karena pengonsumsian berlebihan di waktu bersamaan.

6. Fecal Coli Mikroorganisme yang pada umumnya terdapat pada limbah domestik dalam jumlah banyak yaitu bakteri kelompok Coliform, Escherichia coli dan Streptococcus faecalis. Bakteri yang merupakanindikator kualitas suatu perairan adalah coliform, fecal coli, dan salmonella.

7. Total Coli Sebagai indikator adanya pencemaran yang disebabkan oleh tinja manusia.

2 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENGAMBILAN SAMPEL 1. Tahun 2010 – 2014 Pemantauan kualitas air sungai untuk perhitungan Indeks Kualitas Air (IKA) dilakukan oleh pemerintah provinsi. 2. Sungai yang dijadikan sampel dalam perhitungan indeks kualitas air adalah hanya sungai lintas provinsi. 3. Setiap sungai dilakukan pemantauan minimal sebanyak 4 kali dalam setahun 4. Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam perhitungan IKA yaitu : TSS, DO, BOD, COD, T-P, Fecal Coli dan Total Coli.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 3 Tabel 1.1 Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014

No Nama Provinsi Nama Sungai

1 Aceh Sungai Krueng Tamiang

2 Sumatera Utara Sungai Batahan

3 Sumatera Barat 1. Sungai Batang Hari 2. Sungai Batang Sangir 3. Sungai Batang Momong 4. Sungai Batang Pangiang 5. Sungai Batang Sipotar

4 Riau 1. Sungai Siak 2. Sungai Kampar

5 Kepulauan Riau DAM Duriangkang

6 Sumatera Selatan 1. Sungai Musi 2. Sungai Semangus 3. Sungai Kikim 4. Sungai Kelingi 5. Sungai Lakitan 6. Sungai Rawas 7. Sungai Batanghari Leko 8. Sungai Lematang 9. Sungai Keramasan 10. Sungai Ogan 11. Sungai Komering 12. Sungai Mesuji 13. Sungai Warkuk 14. Danau Ranau 7 Bangka Belitung 1. Sungai Buding 2. Sungai Baturasa 8 Jambi Sungai Batanghari

9 Lampung Sungai Way Mesuji

10 Bengkulu Sungai Musi

11 Banten 1. Sungai Cidurian 2. Sungai Cisadane 12 DKI Jakarta 1. Sungai Ciliwung 2. Sungai Gajah Mada 13 Jawa Barat 1. Sungai Cisadane 2. Sungai Ciliwung 3. Sungai Citarum 4. Sungai Citanduy 14 Jawa Tengah 1. Sungai Citanduy 2. Sungai Cisanggarung 3. Sungai Progo 4. Sungai Bengawan Solo 15 D.I. Yogyakarta 1. Sungai Progo 2. Anak Sungai Progo (Kresek) 3. Sungai Opak 4. Sungai Serang

4 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 No Nama Provinsi Nama Sungai

16 Jawa Timur 1. Sungai Madiun 2. Sungai Bengawan Solo 3. Sungai Berantas 4. Kali Tengah 5. Kali Porong 6. Kali Surabaya 7. Kali Mas 17 Bali 1. Sungai Tukad Ayung 2. Sungai Tukad Ho 3. Sungai Tukad Saba

18 Nusa Tenggara Barat 1. Sungai Jangkok 2. Sungai Meniting 3. Anak Sungai Meniting (Sungai Ranjok) 4. Anak Sungai Meniting (Sungai Sidemen)

19 Nusa Tenggara Timur 1. Sungai Benanain 2. Sungai Baen (Anak Sungai Benanain) 3. Sungai Asesa 4. Sungai Dendeng 5. Sungai Noelmina 6. Sungai Liliba 20 Kalimantan Barat 1. Sungai Kapuas 2. Sungai Jelay 21 Kalimantan Tengah 1. Sungai Barito 2. Sungai Mangakahuiu 3. Sungai Manawing 4. Sungai Laung 5. Sungai Tuhup 6. Sungai Lahei 7. Sungai Teweh 8. Sungai Montalat 9. Sungai Ayuh 10. Sungai Karau 11. Sungai Mengkatip 12. Sungai Kalanis

22 Kalimantan Selatan 1. Sungai Barito 2. Sungai Martapura 23 Kalimantan Timur 1. Sungai Mahakam 2. Sungai Segah 3. Sungai Kelay 24 Sulawesi Selatan 1. Sungai Sa’adan 2. Sungai Jeneberang 25 Sulawesi Barat 1. Sungai Lariang 2. Sungai Mamasa 3. Sungai Mandar 4. Anak Sungai Sangngora 26 Gorontalo 1. Sungai Randangan 2. Sungai Andagile 27 Sulawesi Tengah 1. Sungai Lariang 2. Sungai Makapa 3. Sungai Rompo 4. Sungai Torire

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 5 No Nama Provinsi Nama Sungai

28 Sulawesi Tenggara Sungai Lasolo-Lalindu

29 Sulawesi Utara 1. Sungai Sangkub 2. Sungai Talawan 3. Sungai Sangkub 30 Maluku 1. Sungai Bomaki 2. Sungai Wae Siah 3. Sungai Wai Batu Gajah 4. Sungai Wae Batu Gantong 5. Sungai Wae Batu Merah 6. Sungai Wae Tomu 31 Maluku Utara 1. Sungai Tabobo 2. Sungai Tanjung Buli 32 Papua Barat Sungai Remu

33 Papua Sungai Fly

6 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 %HULNXWLQLGLVDMLNDQGDWDGDQLQIRUPDVLGDODPEHQWXN7DEHOWDEHOGDQ*UDÀNJUDÀNXQWXN setiap parameter yang dijadikan sebagai indikator dalam pengukuran kualitas air.

Tabel/Table.1.2. Parameter TSS per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter TSS per province from 2010 s.d. 2014

Parameter TSS (mg/l) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 127.36 66.84 36.07 31.12 47.03

2 Sumatera Utara 13.95 19.75 10.07 11.43 31.63

3 Sumatera Barat 54.89 93.23 90.73 61.81 49.98

4 Riau 83.12 96.28 51.89 55.10 36.89

5 Kepulauan Riau 18.03 16.70 21.03 21.03 13.83

6 Bangka Belitung 16.97 33.61 19.54 16.65 31.54

7 Jambi 84.23 58.27 24.23 18.86 23.18

8 Sumatera Selatan 35.43 16.27 - 18.72 19.49

9 Bengkulu 8.66 8.66 9.67 17.97 54.74

10 Lampung 9.13 - 15.74 18.54 23.18

11 Banten 224.57 322.43 - 111.24 2,558.12

12 DKI Jakarta 27.30 21.50 69.82 39.69 52.74

13 Jawa Barat 101.05 77.73 25.82 58.35 82.35

14 Jawa Tengah 198.58 23.96 29.15 67.37 40.70

15 DIY 53.07 57.30 28.42 31.48 38.93

16 Jawa Timur 382.55 115.20 75.28 168.19 38.93

17 Bali 17.40 11.03 29.35 49.37 38.81

18 NUSA TENGGARA BARAT 23.77 18.80 48.39 37.62 25.92

19 NUSA TENGGARA TIMUR 181.69 58.99 39.09 9.18 39.65

20 Kalimantan Barat 29.87 24.07 42.26 42.26 27.36

21 Kalimantan Tengah 96.73 46.78 157.86 78.62

22 Kalimantan Selatan 65.08 101.95 49.00 80.93 43.37

23 Kalimantan Timur 86.63 51.44 95.73 51.43 36.58

24 Sulawesi Selatan 231.83 84.93 56.22 137.11 113.91

25 Gorontalo 3.02 11.50 120.83 213.92 202.12

26 Sulawesi Barat 238.05 52.92 71.48 - 108.62

27 Sulawesi Tengah 33.10 38.60 14.50 - 69.71

28 Sulawesi Tenggara 11.00 9.82 6.02 73.48 85.33

29 Sulawesi Utara 61.14 16.54 12.81 40.95 30.15

30 Maluku 55.97 3.03 - 49.32 22.89

31 Maluku Utara 23.20 3.74 - 18.86 31.71

32 Papua Barat 158.75 - 297.99 23.06 42.80

33 Papua 28.00 134.73 - 94.10 76.51 Rata-rata Nasional 84.37 54.73 51.52 58.94 127.80

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 7 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

Kualitas air sungai-sungai di Indonesia dari parameter TSS (Total Suspended Solid) dari WDKXQVDPSDLGHQJDQGDSDWGLOLKDWGDULJUDÀNGLDWDV.XDOLWDV766VHPDNLQWLQJJL mengindikasikan bahwa kondisi hutan di DAS kondisinya semakin buruk, banyak terjadi kerusakan hutan, tutupan hutan semakin kecil sehingga laju erosi semakin besar. Kandungan TSS pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami penurunan dari tahun 2010, namun pada tahun 2014 kandungan TSS meningkat cukup tajam. Hal ini menunjukkan, bahwa kondisi sungai lintas provinsi banyak mengalami pengendapan yang berasal dari hulu sungai(tutupan lahan di sepanjang sungai semakin berkurang). Dengan kata lain, tingkat endapan di sepanjang sungai akibat adanya erosi tanah semakin besar. Untuk lebih jelasnya GDSDWGLOLKDWSDGDJUDÀNVHEDJDLEHULNXW

8 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

Tabel/Table.1.3. Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter DO per province from 2010 s.d. 2014

Parameter DO (mg/l) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 6.96 7.08 6.31 7.08 6.87 2 Sumatera Utara 6.75 5.73 7.28 5.91 6.84 3 Sumatera Barat 6.32 6.48 6.83 6.98 9.47 4 Riau 4.02 4.22 3.33 3.24 3.46 5 Kepulauan Riau 6.08 6.49 6.43 6.13 6.68 6 Bangka Belitung 4.33 5.67 5.38 4.88 5.25 7 Jambi 5.45 5.40 5.90 5.96 6.01 8 Sumatera Selatan 7.66 4.98 5.66 5.84 9 Bengkulu 4.33 4.33 5.05 5.95 4.27 10 Lampung 5.52 4.23 7.15 4.40 6.01 11 Banten 4.21 4.51 5.99 1.27 12 DKI Jakarta 3.45 2.63 2.63 3.54 3.74 13 Jawa Barat 4.38 5.90 4.20 5.10 4.28 14 Jawa Tengah 6.72 6.32 5.96 6.16 6.13 15 DIY 5.28 7.26 7.21 6.44 6.73 16 Jawa Timur 5.43 5.78 6.83 5.15 6.73 17 Bali 5.90 6.47 7.13 7.61 7.20 18 NUSA TENGGARA BARAT 6.16 5.52 5.71 5.66 4.30 19 NUSA TENGGARA TIMUR 5.10 6.72 7.66 6.09 6.55

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 9 Parameter DO (mg/l) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014

20 Kalimantan Barat 6.93 7.53 6.75 6.75 6.50 21 Kalimantan Tengah 4.87 6.94 2.96 5.08 5.36 22 Kalimantan Selatan 3.49 5.49 6.55 6.68 5.59 23 Kalimantan Timur 4.18 5.69 5.88 5.71 5.57 24 Sulawesi Selatan 7.18 7.19 7.23 6.77 6.68 25 Gorontalo 6.01 6.25 6.07 5.39 8.17 26 Sulawesi Barat 6.01 5.07 6.96 5.51 27 Sulawesi Tengah 7.54 7.04 6.91 3.94 28 Sulawesi Tenggara 3.51 3.73 4.58 4.08 3.78 29 Sulawesi Utara 7.56 7.67 8.26 7.65 7.90 30 Maluku 6.93 7.56 6.16 4.90 6.37 31 Maluku Utara 7.74 7.91 32 Papua Barat 4.27 5.17 3.97 5.81 33 Papua 7.06 4.50 5.35 5.39 Rata-rata Nasional 5.61 5.82 6.02 5.74 5.82

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

Dalam pengukuran parameter DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut pada air sungai, maka semakin tinggi konsentrasi kandungan DO hal ini mengindikasikan bahwa kualitas air semakin baik.

10 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVGDSDWGLOLKDWEDKZDSDUDPHWHU'2PHQJDODPLSHQXUXQDQ+DO ini menunjukkan bahwa secara Nasional kualitas air pada sungai-sungai di Indonesia memiliki kecenderungan menurun.

Tabel/Table.1.4. Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter BOD per province from 2010 s.d. 2014

Parameter BOD (mg/l) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014 1 Aceh 7.44 1.96 1.41 1.48 1.78 2 Sumatera Utara 7.63 22.28 2.92 2.68 20.89 3 Sumatera Barat 1.51 9.00 1.60 2.60 2.33 4 Riau 5.41 7.95 9.26 5.97 18.10 5 Kepulauan Riau 2.68 2.60 2.94 2.94 2.51 6 Bangka Belitung 2.36 1.16 2.56 3.07 2.83 7 Jambi 3.15 3.80 5.15 4.05 3.19 8 Sumatera Selatan 1.64 1.20 - 1.51 1.45 9 Bengkulu 1.17 1.17 4.96 1.74 1.55 10 Lampung 5.47 2.67 19.06 2.98 3.19 11 Banten 5.17 4.50 2.44 21.51 12 DKI Jakarta 18.26 11.43 13.40 16.70 12.26 13 Jawa Barat 15.77 7.46 22.68 14.13 16.84 14 Jawa Tengah 4.29 6.91 7.00 10.83 10.33

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 11 Parameter BOD (mg/l) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014 15 DIY 2.84 2.09 5.94 7.02 10.28 16 Jawa Timur 5.24 3.88 6.26 4.62 10.28 17 Bali 3.13 11.08 1.87 2.87 2.36 18 NUSA TENGGARA BARAT 4.53 5.71 7.55 4.07 11.95 19 NUSA TENGGARA TIMUR 3.55 11.85 2.01 2.00 3.96 20 Kalimantan Barat 1.57 2.32 2.26 2.47 2.04 21 Kalimantan Tengah 17.28 15.24 15.35 1.33 12.25 22 Kalimantan Selatan 11.39 9.40 8.88 7.90 9.49 23 Kalimantan Timur 31.05 6.58 7.98 6.50 4.98 24 Sulawesi Selatan 1.92 2.12 1.79 2.28 2.09 25 Gorontalo 4.82 5.04 19.77 16.80 2.08 26 Sulawesi Barat 5.69 1.31 1.53 - 1.95 27 Sulawesi Tengah 2.45 1.31 1.34 - 6.05 28 Sulawesi Tenggara 9.06 24.97 26.94 19.03 2.95 29 Sulawesi Utara 3.80 2.60 0.51 4.05 2.00 30 Maluku 8.63 2.72 32.81 2.44 2.51 31 Maluku Utara 5.00 2.03 2.03 2.02 32 Papua Barat 3.75 5.59 6.44 6.11 33 Papua 1.97 7.06 - - - Rata-rata Nasional 6.35 6.29 8.32 5.50 6.69

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

12 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ %2' SDGD sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa banyak WHUMDGLSHQFHPDUDQVXQJDLROHKDNWLÀWDVUXPDKWDQJJDSHPEXDQJDQVDPSDKGDQOLPEDKGDUL pelaku usaha kecil

Tabel/Table.1.5. Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter COD per province from 2010 s.d. 2014

Parameter COD (mg/l) No Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 17.36 44.81 38.75 30.61 26.94 2 Sumatera Utara 13.53 38.73 3.44 5.83 43.35 3 Sumatera Barat 204.47 18.50 13.33 16.54 20.54 4 Riau 21.09 27.25 51.43 30.50 57.53 5 Kepulauan Riau 17.05 66.24 19.07 19.07 20.59 6 Bangka Belitung 17.37 7.48 65.10 9.63 15.32 7 Jambi 7.86 11.32 14.08 12.81 18.40 8 Sumatera Selatan 8.03 7.89 - 9.61 9.59 9 Bengkulu 1.38 1.38 2.03 9.38 8.90 10 Lampung 13.12 20.79 41.46 12.11 18.40 11 Banten 24.87 - - 19.91 85.73 12 DKI Jakarta 49.71 35.83 59.25 54.22 53.06

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 13 Parameter COD (mg/l) No Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014

13 Jawa Barat 52.53 33.40 76.65 45.46 43.32 14 Jawa Tengah 33.42 37.37 33.67 30.89 31.71 15 DIY 10.94 17.82 14.24 14.61 21.55 16 Jawa Timur 20.95 16.99 15.78 11.38 21.55 17 Bali 6.88 31.76 7.37 7.80 6.72 18 NUSA TENGGARA BARAT 12.53 38.21 45.04 22.84 26.81 19 NUSA TENGGARA TIMUR 151.11 64.19 14.42 6.94 20.79 20 Kalimantan Barat 15.96 22.05 28.43 28.43 14.74 21 Kalimantan Tengah 35.47 30.76 - 51.07 55.61 22 Kalimantan Selatan 23.78 23.53 22.41 19.92 23.66 23 Kalimantan Timur 42.54 27.53 60.76 37.00 14.18 24 Sulawesi Selatan 18.22 18.95 6.38 11.92 16.58 25 Gorontalo 12.02 12.28 49.48 42.13 10.00 26 Sulawesi Barat 4.84 5.65 5.66 - 11.71 27 Sulawesi Tengah 3.19 4.67 5.72 - 53.03 28 Sulawesi Tenggara 55.69 95.58 26.01 79.00 37.25 29 Sulawesi Utara 12.17 16.06 6.18 13.11 10.00 30 Maluku 35.89 15.12 61.15 11.24 10.14 31 Maluku Utara 10.60 13.03 - 11.72 10.73 32 Papua Barat 139.86 - 43.01 21.40 12.34 33 Papua 5.67 31.06 - 9.09 13.53 Rata-rata Nasional 33.34 26.98 29.65 22.78 25.59

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

14 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ &2' SDGD sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa telah terjadi pencemaran sungai, banyak kegiatan industri besar disepanjang DAS

Tabel/Table.1.6. Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014

Parameter Total Phosfat (T-P) mg/l No Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 5.55 0.14 0.34 0.63 0.23 2 Sumatera Utara 0.17 0.45 0.33 0.37 0.67 3 Sumatera Barat 0.11 0.10 0.47 0.06 4 Riau 0.05 0.03 0.03 0.04 0.07 5 Kepulauan Riau 0.25 1.17 0.40 0.41 0.13 6 Bangka Belitung 0.06 0.07 0.04 0.12 0.06 7 Jambi 0.25 0.10 0.07 0.05 0.10 8 Sumatera Selatan 0.17 0.04 0.10 0.13 9 Bengkulu 0.01 0.28 10 Lampung 0.42 0.57 0.57 0.01 0.10 11 Banten 0.03 0.09 0.11 0.04 12 DKI Jakarta 0.39 4.16 0.44 0.53 0.57 13 Jawa Barat 0.11 0.08 0.14 0.28 0.12

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 15 Parameter Total Phosfat (T-P) mg/l No Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014

14 Jawa Tengah 0.19 0.15 0.09 0.07 0.08 15 DIY 1.39 0.41 0.98 0.16 0.26 16 Jawa Timur 0.13 0.12 0.20 0.20 0.26 17 Bali 0.22 0.34 0.32 0.29 0.25 18 NUSA TENGGARA BARAT 0.08 0.15 0.12 0.12 0.18 19 NUSA TENGGARA TIMUR 0.66 0.54 0.28 0.50 0.46 20 Kalimantan Barat 0.01 0.01 0.05 0.05 0.04 21 Kalimantan Tengah 0.02 0.14 0.11 0.37 0.19 22 Kalimantan Selatan 0.13 0.03 0.04 0.10 0.18 23 Kalimantan Timur 0.11 0.01 0.03 0.03 24 Sulawesi Selatan 1.82 0.08 0.09 0.13 0.11 25 Gorontalo 0.10 0.11 0.19 0.22 0.15 26 Sulawesi Barat 1.19 1.74 0.15 - 0.18 27 Sulawesi Tengah 0.06 0.07 0.03 - 0.08 28 Sulawesi Tenggara - - 0.01 - - 29 Sulawesi Utara 0.08 0.04 0.15 0.13 0.23 30 Maluku 0.10 - 0.05 0.06 0.19 31 Maluku Utara 0.08 - - 0.10 0.21 32 Papua Barat 2.27 - 0.63 0.31 0.09 33 Papua 0.14 0.16 0.10 0.06 Rata-rata Nasional 0.53 0.42 0.21 0.20 0.18

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO3KRVIDW 73 SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

16 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVGDSDWPHPEHULNDQJDPEDUDQEDKZDNDQGXQJDQ7RWDO3KRVIDW pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa kondisi sungai di Indonesia tidak tercemar oleh Phosfat yang ditimbulkan oleh kegiatan pertanian.

Tabel/Table.1.7. Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Fecal Coli per province from 2010 s.d. 2014

Parameter Fecal Coli (jml/100ml) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014 1 Aceh 3,494.13 717.13 672.77 451.06 457.14 2 Sumatera Utara 332.44 104.27 34.11 238.13 3 Sumatera Barat 222.22 15.38 127,055.12 83,978.62 4 Riau 378.72 339.54 5,356.64 4,284.58 7,681.64 5 Kepulauan Riau 36.67 76.93 36.60 36.60 38.73 6 Bangka Belitung 476.59 43.06 1,637.84 1,337.93 7 Jambi 440.18 6,141.67 5,047.38 6,125.00 2,988.75 8 Sumatera Selatan 196.11 141.67 200.00 803.16 9 Bengkulu - - - 44.59 621.28 10 Lampung 5.03 121.50 118.04 2,988.75 11 Banten 497.10 1,540.27 16,617.14 12,177.38 12 DKI Jakarta 106,010,873.33 8,934,850.00 32,780,245.61 12,522,176.67 1,239,140.00 13 Jawa Barat 3,916.49 445,970.11 439,257.22 72,616.34 2,847,024.51

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 17 Parameter Fecal Coli (jml/100ml) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014 14 Jawa Tengah 347.29 7,096.67 8,746.93 16,453.57 10,830.67 15 DIY 815,021.55 47,439.54 42,791.67 18,650.00 110,191.67 16 Jawa Timur 1,025.65 501.10 2,115.31 4,871.85 110,191.67 17 Bali 80.33 195.00 129.43 107.55 243.88 18 NUSA TENGGARA BARAT 201,211.83 37,800.77 121,579.75 149,229.84 3,241,795.40 19 NUSA TENGGARA TIMUR 5,834.65 2,677.20 11,684.27 3,347.86 3,106.68 20 Kalimantan Barat 19.50 22.00 132.83 177.11 494.63 21 Kalimantan Tengah 10.78 8.64 2,220.00 438.71 5,658.55 22 Kalimantan Selatan 265.52 6,386.32 6,017.51 8,177.98 4,568.00 23 Kalimantan Timur 15,912.98 1,060.84 1,991.57 1,007.10 1,639.69 24 Sulawesi Selatan 890.88 768.37 369.27 564.40 295.26 25 Gorontalo 147,846.80 645.00 4,297.38 9,174.69 3,347.88 26 Sulawesi Barat 1,768.07 850.63 234.28 - 292.59 27 Sulawesi Tengah 33.53 29.17 45.19 - 2,693.33 28 Sulawesi Tenggara 173.77 129.94 152.81 131.11 282.00 29 Sulawesi Utara 3,785.71 2,881.18 5,064.92 5,233.85 4,324.84 30 Maluku 64,955.76 53,172.83 1,319,919.81 43,230.18 922,087.66 31 Maluku Utara 1,790.80 1,847.65 - 941.81 1,731.88 32 Papua Barat 206.90 - 133.71 194.76 310.50 33 Papua 334.33 17.20 - - - Rata-rata Nasional 3,352,574.55 329,430.07 1,241,432.80 464,699.06 269,486.34

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

18 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ )HFDO &ROL pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa DNWLÀWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK) masih diatas ambang batas.

Tabel/Table.1.8. Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total Coli of the Year 2010 sd 2014

Parameter Total Coli (jml/100ml) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 7,330.33 1,208.00 1,095.03 631.75 995.71 2 Sumatera Utara 587.17 843.00 380.27 41.03 407.80 3 Sumatera Barat 22,506.81 - 7,357.54 154,805.70 104,028.57 4 Riau - 8,547.08 44,488.87 47,525.41 45,679.12 5 Kepulauan Riau 79.46 155.83 159.67 159.67 126.33 6 Bangka Belitung 1,267.31 23.77 2,189.03 - 1,726.69 7 Jambi 912.67 12,115.00 7,611.25 8,145.57 4,078.75 8 Sumatera Selatan 1,010.00 953.89 - 4,807.16 1,474.04 9 Bengkulu - - - 259.77 1,803.25 10 Lampung 219.27 132.33 591.86 - 4,078.75 11 Banten 965.67 2,734.67 - 59,449.28 -

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 19 Parameter Total Coli (jml/100ml) Provinsi No 2010 2011 2012 2013 2014

12 DKI Jakarta 3,734,777,860.00 1,213,650.00 246,693,693.88 1,404,908,588.24 2,602,990.00 13 Jawa Barat 36,193.14 828,725.56 1,034,922.50 18,769,360.71 26,051,002.73 14 Jawa Tengah 763.84 13,172.34 26,091.36 32,167.73 31,057.48 15 DIY 1,208,088.15 52,194.79 73,288.33 112,092.44 325,956.52 16 Jawa Timur 3,974.31 2,164.90 2,664.37 7,719.68 325,956.52 17 Bali 249.00 6,248.07 376.32 431.83 1,071.26 18 NUSA TENGGARA BARAT 242,709.67 32,634.81 134,241.77 246,763.63 5,783,700.00 19 NUSA TENGGARA TIMUR 18,535.75 3,781.23 29,850.56 12,444.83 12,183.10 20 Kalimantan Barat 69.25 254.69 267.70 281.79 898.02 21 Kalimantan Tengah 41.20 12.44 4,355.00 648.11 11,436.02 22 Kalimantan Selatan 584.93 15,245.52 10,216.07 13,312.74 10,984.70 23 Kalimantan Timur 296,481,857.65 483,041.79 391,694,318.89 71,114.00 1,097.77 24 Sulawesi Selatan 2,622.40 9,246.32 7,645.71 6,383.27 5,284.29 25 Gorontalo 465,424.00 144,033.00 14,286.96 15,997.27 20,004.64 26 Sulawesi Barat 6,691.67 3,578.75 3,935.92 - 4,226.15 27 Sulawesi Tengah 84.73 124.90 537.19 - 4,253.33 28 Sulawesi Tenggara 141.18 134.47 169.06 193.31 404.18 29 Sulawesi Utara 16,111.43 3,125.14 18,216.92 22,315.38 22,340.00 30 Maluku 122,440.53 51,079.43 2,726,393.63 165,455.24 1,736,103.81 31 Maluku Utara 8,508.89 18,196.76 - 14,072.78 19,118.33 32 Papua Barat 447.10 - 384.65 822.17 1,714.77 33 Papua 1,376.63 869.87 --- Rata-rata Nasional 130,110,634.00 96,940.94 22,947,847.51 50,881,285.38 1,197,941.37

*UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

20 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQ JUDÀN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ 7RWDO &ROL pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa DNWLÀWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK) masih diatas ambang batas.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 21

2

STATISTIK KUALITAS UDARA TAHUN 2012 – 2014

STATISTIK KUALITAS UDARA TAHUN 2012 - 2014

Salah satu penopang kehidupan manusia saat ini adalah ketersediaan energi.Semakin bertambah jumlah penduduk semakin meningkat kebutuhan energi.Tingkat produksi batubara Indonesia terus meningkat baik untuk dimanfaatkan di dalam negeri maupun untuk ekspor. Selain kebutuhan listrik yang melonjak, kebutuhan akan bahan bakar seperti solar pun ikut melonjak untuk industri dan transportasi. Pertumbuhan industri bergerak secara paralel dengan pertumbuhan pemanfaatan bahan bakar minyak untuk transportasi. Namun ternyata pemanfaatan batubara dan solar (bahan bakar fosil) sebagai sumber energi pembangkit listrik dan transportasi juga membawa dampak negatif yang mempengaruhi kualitas udara. Pencemaran udara yang umum dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk bahan bakar fosil adalah nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), debu diameter 10 mikron dan 2,5 mikron ke bawah (PM10 dan PM2,5) dan hidrokarbon (HC).

SO2 yang menyebabkan hujan asam belum terlihat ada trend yang tinggi, meskipun pemanfaatan batubara dan solar secara statistik meningkat.Ini terjadi karena adanya konversi ÀVLN NLPLD JDV 62 GL DWPRVIHU PHQMDGL DHURVRO VXOIDW 62  \DQJ WLGDN WHUGHWHNVL ROHK pemantau gas termasuk oleh passive sampler yang mempunyai prinsip difusi gas.Hal ini dapat dideteksi dari adanya sulfat dalam air hujan maupun partikel aerosol. Akan tetapi sebuah kota dengan aktivitas industri yang tinggi akan menunjukkan konsentrasi SO2 yang relatif tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Hujan asam akan berdampak negatif bagi bangunan, pertanian/lahan, dan air hujan asam akan mengakibatkan korosi bangunan dan juga akan mempercepat rusaknya suatu bangunan. %DJLSHUWDQLDQODKDQKXMDQDVDPDNDQPHQJXUDQJL]DWNORURÀOWDQDPDQGDQWHUKDPEDWQ\D pertumbuhan tanaman (malnutrisi). Hujan asam pun akan membawa dampak negatif bagi air. Pasalnya, hujan asam akan mengakibatkan badan air manjadi asam, sehingga tidak layak untuk kehidupan ikan yaitu berkurangnya populasi ikan dan pertumbuhan biota air terganggu. Hujan asam akan mengganggu keseimbangan ekosistem seperti membuat keasaman air danau semakin tinggi. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya spesies tertentu. Jenis plankton dan invertabrata adalah makhluk yang paling cepat terpengaruh oleh pengasaman. Jika pH danau dibawah lima, lebih dari 75 persen spesies ikan akan hilang karena pengaruh rantai makanan. Ini tentunya berpengaruh pada kelangsungan ekosistem. Deposisi asam juga akan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan tanah. Deposisi asam dapat membebaskan senyawa beracun alamiah dalam tanah seperti alumunim dan mercuri. Akibatnya sungai, air tanah dan tumbuhan sekitarnya akan teracuni. Deposisi asam yang larut bersama nutrisi tanah akan menghilangkan nutrisi itu sebelum dimanfaatkan pepohonan untuk tumbuh. Sementara senyawa beracun yang larut dapat

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 25 menghambat pertumbuhan, daun cepat gugur, pohon terserang penyakit, kekeringan dan mati. Daun yang terkena deposisi asam akan kekurangan magnesium (salah satu nutrisi esensial bagi tanaman). (Sumarmoto, 1992). Karena rentan perubahan ekstrim, spesies hewan renik dalam tanah akan langsung mati pada saat pH tanah meningkat. Spesies hewan langka pun terancam mati karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit akan menyerang karena kulit hewan terpapar air asam.

SO2 dari hujan asam juga dapat bereaksi kimia di udara yang menyebabkan penyakit pernapasan.Selain itu, resiko kena kanker kulit meningkat, jika kulit terpapar langsung dengan senyawa sulfat dan nitrat. Deposisi asam dapat mempercepat proses pengaratan beberapa material seperti batu kapur, pasir, besi, marmer, batu pada dinding beton, dan logam. Hujan asam merusak batuan dengan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan.

KUALITAS UDARA PASSIVE SAMPLER Data Kualitas Udara dibawah ini memberikan gambaran mengenai kecenderungan kualitas udara passive sampleryang dilakukan pada tahun 2012 dan tahun 2014 seluruh provinsi di Indonesia.

A. Metode Pengambilan Sampel Adapun metode pengambilan sampel untuk mengetahui kualitas udara pada setiap provinsi dilakukan sebagai berikut :   3HQJDPELODQVDPSHOGLODNXNDQGHQJDQPHQHPSDWNDQDODWGDQÀOWHUGLVXDWXWHPSDW oleh petugas (BLHKabupaten/Kota). 2) Alat tersebut ditempatkan selama 3 kali dalam 2 minggu   6HODQMXWQ\D DODW GDQ ÀOWHU GLDPELO ROHK SHWXJDV XQWXN GLNLULPNDQ NH .HPHQWHULDQ Lingkungan Hidup cq. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal) XQWXNGLODNXNDQYHULÀNDVL

B. Waktu Pengambilan Sampel $GDSXQZDNWX\DQJGLSHUOXNDQSDGDSHPDVDQJDQDODWSHPDQWDXNXDOLWDVXGDUDGDQÀOWHUQ\D dilakukan selama 3 kali dalam 2 minggu. Berikut ini disajikan data dalam bentuk Tabel-tabel GDQ*UDÀNJUDÀNXQWXNVHWLDSSDUDPHWHU\DQJGLMDGLNDQVHEDJDLLQGLNDWRUGDODPSHQJXNXUDQ kualitas udara.

26 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 2.1 Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2)

NO2 SO2 No. Provinsi 2012 2013 2014 2012 2013 2014

1 Aceh 7.44 7.46 6.82 7.73 6.51 6.51

2 Sumatera Utara 12.28 8.84 12.30 12.34 3.97 6.35

3 Sumatare Baarat 8.99 8.35 7.87 9.57 8.03 7.28

4 Riau 41.09 12.44 12.44 28.89 9.40 9.40

5 Kep.ulauan Riau 8.10 7.22 2.73 4.67 4.39 2.90

6 Bangka Belitung 9.30 7.42 7.42 10.92 7.74 7.74

7 Jambi 10.37 12.08 9.17 9.98 8.43 7.19

8 Sumatera Selatan 13.48 13.77 11.71 8.73 8.74 7.76

9 Bengkulu 11.54 11.54 5.02 6.95 7.15 2.96

10 Lampung 11.82 12.16 12.16 13.61 12.90 12.90

11 Banten 27.48 25.48 25.48 24.00 21.65 21.65

12 DKI Jakarta 26.63 43.37 43.37 30.79 24.43 24.43

13 Jawa Barat 21.32 22.74 22.74 18.16 15.58 15.58

14 Jawa Tengah 15.64 16.64 14.83 11.10 10.49 9.71

15 DI. Yogyakarta 11.67 13.34 10.38 7.00 7.38 5.53

16 Jawa Timur 18.80 20.95 19.03 17.01 13.36 11.94

17 Bali 13.12 13.66 11.11 9.22 9.56 7.58

18 Nusa Tenggara Barat 9.89 10.31 8.31 8.99 8.34 6.56

19 Nusa Tenggara Timur 9.80 11.05 11.05 9.93 10.35 10.35

20 Kalimantan Selatan 12.23 13.31 10.50 14.11 11.32 9.10

21 Kalimantan Barat 8.38 9.02 9.02 7.59 8.32 8.32

22 Kalimantan Timur 12.11 10.58 10.58 9.51 7.52 7.52

23 Kalimantan Tengah 8.70 8.05 7.05 9.89 7.95 6.66

24 Sulawesi Utara 8.02 8.91 8.91 12.75 11.09 11.09

25 Gorontalo 7.21 7.12 4.90 8.19 7.46 6.09

26 Sulawesi Tengah 8.33 8.33 3.17 8.51 8.51 3.36

27 Sulawesi Selatan 8.80 8.75 8.75 8.25 8.28 8.28

28 Sulawesi Tenggara 9.14 9.25 8.77 17.84 9.09 5.36

29 Sulawesi Barat 7.71 8.23 7.43 9.48 9.55 6.84

30 Maluku 5.26 4.44 3.45 8.78 8.33 4.62

31 Papua 8.09 8.09 4.24 9.18 9.18 3.18

32 Papua Barat 8.63 7.75 7.75 6.14 6.14 6.14

33 Maluku Utara 3.39 0.00 0.00 8.87 0.00 0.00

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 27 *UDÀN.XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU122 GDQ622)

Tabel.2.2. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 1Aceh Aceh Barat 9.58 9.58 9.58 5.87 6.39 6.39 Aceh Besar 5.65 5.25 5.25 2.68 2.94 2.94 Aceh Jaya 3.36 3.36 3.36 9.81 5.50 5.50 Aceh Selatan 8.03 6.53 6.53 14.96 7.05 7.05 Aceh Singkil 3.32 3.32 3.32 7.90 8.54 8.54 Aceh Tamiang 8.63 8.63 8.63 15.62 15.62 15.62 Aceh Tengah 7.55 7.56 7.56 4.63 3.61 3.61 Aceh Timur 8.10 8.02 8.02 9.04 9.04 9.04 Nagan Raya 4.32 4.32 4.32 4.06 4.06 4.06 Pidie 14.03 21.70 14.03 7.15 7.15 7.15 Simeulue 6.10 6.10 6.10 6.65 6.06 6.06 Banda Aceh-1 10.65 5.13 5.13 4.43 2.11 2.11

28 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL$FHKSHU.DEXSDWHQ.RWD GDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG 

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 29 Tabel.2.3. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi SumateraUtaraTahun 2012 - 2014

2 PARAMETER NO2 PARAMETER SO NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

2 Sumatera Utara Medan-1 5.29 0.00 0.00 9.24 0.00 0

Karo 12.00 12.00 12.00 3.76 4.72 4.72

Labuhan Batu Selatan 13.48 11.87 11.87 9.55 6.88 6.88

Labuhan Batu Utara 14.44 14.44 14.44 61.26 5.37 5.37

Langkat 6.45 9.20 9.20 8.82 8.82 8.82

Tapanuli Selatan 7.08 7.08 7.08 3.64 3.64 3.64

Tapanuli Utara 4.58 4.58 4.58 4.24 4.24 4.24

Binjai 17.22 17.22 17.22 7.27 7.27 7.27

Medan-2 29.72 29.72 29.72 11.79 6.74 6.74

Padang Sidempuan 6.94 0.00 5.75 9.01 0.00 9.01

Tebing Tinggi 18.01 0.00 18.01 12.81 0.00 12.81

UPT Lab.Lingkungan 12.13 0.00 17.74 6.73 0.00 6.73

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122G D Q 6 2 2GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

30 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ VG

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQ SDUWLNHO122 di Provinsi Sumatera Utara semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Sumatera

Utara dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Sumatera

kondisi membaik.

Tabel.2.4. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

4Riau Pekanbaru-1 92.96 0.00 0.00 70.45 0.00 0

Dumai 12.45 19.68 19.68 19.57 16.24 16.24

Pekanbaru-2 47.29 25.89 25.89 20.02 15.86 15.86

Rokan Hilir 11.64 4.21 4.21 5.49 5.49 5.49

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 31 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG 

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Riau semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Riau kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Riau semakin menurun dalamhal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Riau dalam kondisi membaik.

Tabel.2.5. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

5 Kepulauan Batam-1 15.79 13.47 0.00 4.48 4.48 0.00 Riau Karimun 6.11 6.11 6.11 3.87 3.87 3.87

Lingga 2.40 2.08 2.08 5.65 4.82 4.82

32 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122G D Q 6 2 2 GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXGDUL7DKXQ VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 33 Tabel. 2.6. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

6 Bangka Belitung Pangkal Pinang-1 10.62 0 12.98 15.90 0 9.43

Belitung 7.97 7.97 7.97 7.27 7.27 7.27

Bangka 10.08 10.08 10.08 10.11 10.11 10.11

Bangka Barat 4.83 6.08 6.08 11.89 11.89 11.89

Pangkal Pinang-2 12.98 12.98 0.00 9.43 9.43 0.00

*UDÀN*UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQJND %HOLWXQJ SHU .DQEXSHWDQ.RWD7DKXQ

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQ VG

34 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 %HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO622 di Provinsi Bangka Belitung semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Bangka

Belitung dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Bangka Belitung semakin menurun hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di ProvinsiBelitung dalam Bangka kondisi membaik.

Tabel.2.7. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

7Jambi Jambi-1 20.38 20.38 0.00 14.52 8.67 0.00

Tanjung Jabung Timur 5.96 5.96 5.96 9.06 9.06 9.06

Kota Jambi 12.42 16.73 16.73 5.19 5.19 5.19

Muaro Jambi 6.16 11.41 11.41 9.53 9.53 9.53

Sarolangon 9.66 10.49 10.49 6.90 6.90 6.90

Tanjung Jabung Barat 7.95 9.62 9.62 9.49 7.82 7.82

Sungai Penuh 10.04 9.95 9.95 15.18 11.84 11.84

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DPELSHU.DEXSDWHQ.RWD GDUL7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 35 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ122GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jambi semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jambi semakin menurundalam hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi dalam kondisi membaik.

Tabel 2.8. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

8 Sumatera Selatan Palembang-1 30.35 30.96 0.00 14.58 14.61 0.00

Banyuasin 10.54 10.54 10.54 10.92 10.92 10.92

Empat Lawang 7.00 9.50 9.50 7.48 7.48 7.48

Lahat 11.15 12.15 12.15 11.41 11.41 11.41

Muara Enim 15.35 15.35 15.35 12.09 12.09 12.09

Musi Banyuasin 9.34 11.00 11.00 11.07 11.07 11.07

Musi Rawas 12.09 12.09 12.09 5.66 5.66 5.66

Ogan Komering Ilir 15.37 14.95 14.95 8.20 8.20 8.20

Ogan Komering ULU 11.99 11.99 11.99 8.59 8.59 8.59

Ogan Komering Ulu Selatan 22.05 17.55 17.55 8.08 8.08 8.08

Ogan Komering Ulu Timur 8.92 8.93 8.93 5.22 5.22 5.22

Pagar Alam 7.56 7.79 7.79 1.81 1.81 1.81

BLH Prabumulih 11.29 11.29 11.29 4.34 4.34 4.34

Palembang-2 17.24 20.57 20.57 10.81 10.81 10.81

Kota Prabumulih 11.95 11.95 11.95 10.76 10.76 10.76

36 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ GDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 37 Tabel 2.9. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BengkuluTahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

9 Bengkulu Bengkulu-1 13.04 13.04 0.00 8.39 8.39 0.00

Lebong 10.04 10.04 10.04 5.51 5.91 5.91

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQ VG

38 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 2.10. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

10 Lampung Lampung Barat 6.60 9.10 9.10 7.30 7.30 7.30

Lampung Selatan 15.57 15.57 15.57 17.35 16.10 16.10

Lampung Timur 10.21 10.21 10.21 11.13 11.99 11.99

Lampung Utara 13.41 14.25 14.25 22.23 16.40 16.40

Tanggamus 4.72 4.72 4.72 13.63 9.88 9.88

Tulang Bawang 16.67 16.67 16.67 13.79 13.79 13.79

Way Kanan 8.64 8.64 8.64 9.61 10.27 10.27

Metro 13.42 13.42 13.42 12.55 13.68 13.68

Pesawaran 10.30 10.30 10.30 11.33 12.99 12.99

Bandar Lampung-2 18.67 18.67 18.67 17.17 16.65 16.65

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQ²

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQ VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 39 Tabel. 2.11. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BantenTahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

11 Banten Tangerang 14.54 14.54 14.54 25.48 20.19 20.19

Serang 19.90 19.90 19.90 30.76 30.76 30.76

Pandeglang 18.15 18.15 18.15 35.10 25.17 25.17

Tangerang-2 45.01 45.01 45.01 18.88 18.88 18.88

Serang 19.06 19.06 19.06 13.68 11.43 11.43

Cilegon 57.42 39.21 39.21 31.34 31.34 31.34

Tangerang Selatan 18.30 22.47 22.47 12.79 13.79 13.79

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQWHQ SHU .DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

40 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG 

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Banten semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Banten kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Banten semakin menurundalam hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Banten dalam kondisi membaik.

Tabel. 2.12. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

12 DKI Jakarta Jakarta Barat 19.47 26.45 26.45 11.49 11.49 11.49

Jakarta Utara 7.06 55.68 55.68 76.08 36.79 36.79

Jakarta Selatan-2 39.59 39.59 39.59 12.45 15.78 15.78

Jakarta Pusat 26.59 34.09 34.09 20.65 23.99 23.99

Jakarta Timur 40.43 61.02 61.02 33.26 34.09 34.09

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 41 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQ VG

42 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.13. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Baratdari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 13 Jawa Barat Bandung-1 26.89 15.23

BLH Kab.Sukabumi 6.07 15.79 15.79 38.42 22.58 22.58

Bogor 23.87 24.70 24.70 13.23 13.23 13.23

BLH Kota Depok 37.51 40.84 40.84 14.11 14.11 14.11

Tasikmalaya 16.51 16.25 16.25 8.47 8.47 8.47

Subang 17.07 16.12 16.12 19.51 19.51 19.51

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZDEDUDWGDUL7DKXQ VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 43 Tabel. 2.14. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 14 Jawa Tengah Semarang-1 36.17 36.17 0.00 15.70 15.70 0.00

Banjarnegara 12.71 13.65 13.65 6.14 6.22 6.22

Banyumas 12.50 12.50 12.50 7.72 8.47 8.47 Boyolali 13.09 18.09 18.09 8.00 8.00 8.00

Cilacap 9.88 12.38 12.38 4.74 4.74 4.74

Demak 7.34 7.34 7.34 3.88 3.88 3.88 Jepara 12.64 12.64 12.64 10.02 13.08 13.08

Karanganyar 11.95 11.95 11.95 7.92 7.92 7.92

Klaten 15.05 15.88 15.88 15.31 14.06 14.06

Kudus 15.14 15.14 15.14 11.53 11.89 11.89

Magelang 11.24 11.12 11.12 8.15 8.15 8.15

Pekalongan 21.19 21.19 21.19 7.61 10.11 10.11 Pemalang 16.52 16.52 16.52 26.65 15.82 15.82 Purworejo 8.73 9.56 9.56 4.71 4.71 4.71 Sragen 16.28 16.28 16.28 28.50 21.00 21.00 Sukoharjo 18.82 18.82 18.82 12.46 12.46 12.46 Wonosobo 10.10 10.93 10.93 3.55 3.55 3.55 Salatiga 36.76 35.93 35.93 15.78 15.78 15.78 Surakarta 8.36 8.43 8.43 5.96 6.55 6.55 Semarang-2 18.32 28.21 28.21 17.72 17.72 17.72

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

44 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQ VG

%HUGDVDUNDQJUDÀNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jawa Barat semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jawa barat dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jawa Barat

Tabel. 2.15. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi D.I. Yogyakarta dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

15 DI Yogyakarta Yogyakarta-1 12.31 14.81 0.00 7.72 9.28 0.00

Gunung Kidul 8.26 11.59 11.59 5.33 5.33 5.33

Kulon Progo 10.44 10.44 10.44 11.00 11.00 11.00

Sleman 12.62 13.45 13.45 6.96 6.96 6.96

Yogyakarta-2 14.74 16.41 16.41 4.00 4.35 4.35

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 45 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL ',

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL',

46 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.16. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

16 Jawa Timur Surabaya-1 19.72 28.83 0.00 54.24 21.24 0.00

Gresik 22.85 28.93 28.93 18.57 18.57 18.57

Jombang 22.97 29.22 29.22 29.20 17.95 17.95

Magetan 10.99 11.83 11.83 14.33 12.66 12.66

Mojokerto 28.60 26.10 26.10 37.96 27.47 27.47

Nganjuk 11.00 12.66 12.66 6.41 6.41 6.41

Pasuruan 23.78 23.78 23.78 13.32 13.32 13.32

Probolinggo 16.10 17.76 17.76 4.69 4.69 4.69

Sidoarjo 24.35 24.35 24.35 20.65 22.31 22.31

Tuban 11.73 15.06 15.06 13.25 13.25 13.25

Tulungagung 17.42 18.25 18.25 12.72 12.72 12.72

Batu 25.37 26.20 26.20 4.52 4.52 4.52

Blitar 13.57 14.40 14.40 7.80 7.80 7.80

Madiun 17.95 21.29 21.29 6.79 6.79 6.79

Malang 15.61 15.61 15.61 10.67 10.67 10.67

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 47 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUGDUL7DKXQ VG

Tabel. 2.17. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

17 Bali Denpasar-1 25.47 25.47 0.00 19.40 19.77 0.00

Badung 7.88 8.47 8.47 10.35 10.35 10.35

Bangli 8.67 6.88 6.88 10.77 11.02 11.02

Buleleng 20.46 20.46 20.46 7.21 7.21 7.21

Gianyar 14.87 16.54 16.54 7.76 7.76 7.76

Jembrana 11.49 11.49 11.49 2.39 2.66 2.66

Karangasem 8.36 8.36 8.36 4.49 6.16 6.16

Klungkung 3.07 3.83 3.83 5.84 6.67 6.67

Tabanan 17.37 18.21 18.21 12.93 12.93 12.93

Denpasar-2 13.53 16.86 16.86 11.03 11.03 11.03

48 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DOLSHU.DEXSDWHQ.RWD GDUL7DKXQVG

*UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DOLGDUL7DKXQVG 

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 49 Tabel. 2.18. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Tahun 2012s.d.2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 18 NUSA TENGGARA Mataram-1 16.28 17.94 0.00 15.98 15.98 0.00 BARAT Bima 8.44 9.27 9.27 5.59 5.20 5.20 Lombok Tengah 9.07 9.07 9.07 3.97 3.97 3.97 Lombok Timur 9.24 10.07 10.07 8.86 8.86 8.86 Lombok Utara 7.24 7.24 7.24 8.44 8.44 8.44 Sumbawa 9.20 9.20 9.20 6.69 6.69 6.69 Sumbawa Barat 8.64 8.64 8.64 15.98 9.25 9.25 Bima 9.25 10.08 10.08 6.66 7.11 7.11 Mataram-2 11.68 11.24 11.24 8.72 9.55 9.55

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWSHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWGDUL 7DKXQVG

50 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.19. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

19 NUSA TENGGARA TIMUR Kupang-1 13.10 15.60 15.60 10.44 11.27 11.27

Sikka 6.50 6.50 6.50 9.43 9.43 9.43

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUSHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 51 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUGDUL 7DKXQVG

Tabel. 2.20. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Selatan dari Tahun 2012 s.d.2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 20 Kalimantan Selatan Banjarmasin-1 21.67 22.51 0.00 17.77 17.77 0

Balangan 12.14 12.14 12.14 7.73 7.98 7.98

Banjar 8.13 9.80 9.80 5.39 5.39 5.39

Barito Kuala 13.19 15.19 15.19 27.63 19.30 19.30

Hulu Sungai Tengah 10.52 12.19 12.19 11.59 9.18 9.18

Tabalong 8.27 10.77 10.77 11.87 11.87 11.87

Tapin 11.87 11.87 11.87 19.07 12.48 12.48

Banjarbaru 12.04 12.04 12.04 11.82 6.61 6.61

52 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 6HODWDQ SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ6HODWDQGDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 53 Tabel. 2.21. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

21 Kalimantan Barat Ketapang 12.57 12.57 12.57 10.17 10.17 10.17

Sambas 4.00 4.00 4.00 10.54 10.57 10.57

Sekadau 5.88 8.21 8.21 4.59 4.73 4.73

Sintang 11.84 11.84 11.84 8.35 10.10 10.10

Singkawang 7.63 8.47 8.47 4.28 6.02 6.02

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ %DUDW SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWGDUL7DKXQ VG

54 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.22. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun 2012 - 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

22 Kalimantan Timur Samarinda-1 14.08 0 0.00 13.92 0 0.00

Berau 12.45 12.45 12.45 4.11 4.11 4.11

Kutai Barat 3.63 4.48 4.48 3.48 3.48 3.48

Kutai Timur 14.73 14.73 14.73 14.04 14.04 14.04

Paser 8.65 8.65 8.65 15.33 15.33 15.33

Balikpapan 16.92 16.92 16.92 6.51 6.51 6.51

Samarinda-2 14.29 16.87 16.87 9.17 9.17 9.17

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 55 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL 7DKXQVG

Tabel. 2.23. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

23 KalimantanTengah Palangkaraya-1 9.02 9.02 0.00 11.61 11.61 0.00

Barito Utara 7.74 8.57 8.57 8.00 8.00 8.00

Gunung Mas 2.95 4.07 4.07 6.54 6.54 6.54

Kapuas 20.16 10.16 10.16 25.83 8.33 8.33

Katingan 3.84 4.75 4.75 6.31 7.15 7.15

Kotawaringin Timur 9.98 9.98 9.98 9.34 9.34 9.34

Pulang Pisau 6.15 4.95 4.95 7.38 6.63 6.63

Sukamara 6.45 6.45 6.45 5.55 5.55 5.55

Palangkaraya-2 11.99 14.49 14.49 8.41 8.41 8.41

56 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7HQJDK SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL 3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL .DOLPDQWDQ7HQJDKGDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 57 Tabel. 2.24. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Utara dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

24 Sulawesi Utara Bitung 12.72 13.49 13.49 13.77 13.44 13.44

Kotambagu 5.78 7.12 7.12 12.52 10.19 10.19

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 5.58 6.41 6.41 9.98 9.98 9.98

BLH Kota Tomohon 6.73 8.23 8.23 10.65 10.65 10.65

Minahasa 9.31 9.31 9.31 16.83 11.18 11.18

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 8WDUD SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ VG

58 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.25. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

25 Gorontalo Gorontalo-1 13.32 13.32 0.00 7.04 8.24 0.00

Boalemo 3.99 3.99 3.99 3.93 4.44 4.44

Gorontalo-2 12.35 12.35 12.35 9.21 3.15 3.15

Bone Balango 4.04 4.04 4.04 5.03 5.03 5.03

Gorontalo Utara 6.42 6.42 6.42 6.27 6.27 6.27

Pohuwanto 3.14 2.60 2.60 17.66 17.66 17.66

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL *RURQWDOR  GDUL 7DKXQ VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 59 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQ VG

Tabel. 2.26. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari Tahun 2012s.d.2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

26 Sulawesi Tengah Palu-1 10.31 10.31 0.00 10.29 10.29 0.00

Donggala 6.35 6.35 6.35 6.72 6.72 6.72

60 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122GDQ622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJDK SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ VG

Tabel. 2.27. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014 27 Sulawesi Selatan Luwu 4.50 4.50 4.50 10.72 10.72 10.72 Luwu Timur 3.06 3.06 3.06 10.56 10.56 10.56 Parepare 7.57 7.57 7.57 14.05 14.05 14.05 Bone 14.03 14.03 14.03 5.39 6.05 6.05 Maros 14.31 15.14 15.14 6.59 6.59 6.59 Enrekang 6.50 7.33 7.33 3.37 2.23 2.23 Pangkep 7.76 7.76 7.76 10.41 11.52 11.52 Gowa 19.59 19.59 19.59 9.96 7.66 7.66 Barru 10.50 9.54 9.54 3.16 5.24 5.24 Pinrang 8.18 8.18 8.18 5.22 5.22 5.22 Wajo 5.99 5.99 5.99 10.66 10.66 10.66 SIDRAP 8.37 8.37 8.37 6.59 6.59 6.59 Sinjai 5.89 4.51 4.51 10.57 10.57 10.57 Palopo 6.99 6.99 6.99 8.28 8.28 8.28

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 61 *UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 6HODWDQ SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ122GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ VG

62 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel. 2.28. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

28 Sulawesi Tenggara Kendari-1 2.91 2.91 0.00 22.38 22.38 0.00

Kolaka 14.63 14.63 14.63 6.34 6.34 6.34

Kolaka Utara 12.42 12.42 12.42 17.71 7.70 7.70

Konawe 5.31 5.68 5.68 47.08 4.58 4.58

Konawe Selatan 5.48 5.79 5.79 9.85 9.85 9.85

Kendari-2 14.11 14.11 14.11 3.69 3.69 3.69

*UDÀN  *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD GDUL 7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 63 Tabel. 2.29. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari Tahun 2012s.d.2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

29 Sulawesi Barat Mamuju-1 3.91 3.99 0.00 13.55 13.55 0.00

BLH Majene 12.50 12.50 12.50 7.94 7.94 7.94

Mamasa 6.07 6.27 6.27 8.16 8.16 8.16

Mamuju-2 11.75 14.18 14.18 9.75 10.92 10.92

Mamuju Utara 4.31 4.22 4.22 8.01 7.18 7.18

*UDÀN*UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL %DUDW SHU .DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

64 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ VG

Tabel. 2.30. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku dari Tahun 2012s.d.2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

30 Maluku Ambon-1 3.63 1.99 0.00 7.43 7.43 0.00

Ambon-2 6.89 6.89 6.89 10.12 9.23 9.23

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNXSHU.DEXSDWHQ .RWDGDUL7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 65 *UDÀN*UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG 

Tabel.2.31. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2012s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

31 Papua Jayapura-1 7.70 7.70 0.00 12.00 12.00 0.00

Jayapura-2 8.49 8.49 8.49 6.36 6.36 6.36

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWD GDUL7DKXQVG

66 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 *UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG

Tabel. 2.32. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

32 Papua Barat Sorong-1 8.63 7.75 7.75 6.14 6.14 6.14

*UDÀN *UDÀN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL3URYLQVL 3DSXD %DUDW GDUL 7DKXQ VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 67 Tabel. 2.33. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku Utara dari Tahun 2012 s.d. 2014

PARAMETER NO2 PARAMETER SO2 NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA 2012 2013 2014 2012 2013 2014

33 Maluku Utara Maluku Utara-1 3.39 0.00 0.00 8.87 0.00 0

*UDÀN *UDÀN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQ VG

68 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 3

PKTL (PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN)

PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN 2014

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan , mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan. a. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, kehutanan, rencanakawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian dampak lingkungan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam, dan lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan,pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan,penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan,serta kajian dampak lingkungan; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan,pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian dampak lingkungan; d. Kordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, serta kajian dampak lingkungan; e. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan di daerah; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya hutan,dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan; g. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; dan h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 71 KAWASAN HUTAN Kawasan hutan adalah wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap. Penetapan kawasan hutan juga ditujukan untuk menjaga dan mengamankan keberadaan dan keutuhan kawasan hutan sebagai penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional serta sebagai penyangga kehidupan lokal, regional, nasional dan global. Kawasan Hutan Indonesia ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dalam bentuk Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi. Penunjukan kawasan hutan mencakup pula kawasan perairan yang menjadi bagian dari Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA). Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan hutan dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Produksi dengan pengertian sebagai berikut : Ł +XWDQNRQVHUYDVLDGDODKNDZDVDQKXWDQGHQJDQFLULNKDVWHUWHQWX\DQJPHPSXQ\DLIXQJVL pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Ł  +XWDQ/LQGXQJDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNVHEDJDLSHUOLQGXQJDQ sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Ł +XWDQSURGXNVLDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNPHPSURGXNVLKDVLO hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi. Hutan konservasi terdiri dari : Ł .DZDVDQVXDNDDODPEHUXSD&DJDU$ODP &$ GDQ6XDND0DUJDVDWZD 60  Ł .DZDVDQ SHOHVWDULDQ DODP EHUXSD 7DPDQ 1DVLRQDO 71  7DPDQ +XWDQ 5D\D 7+5  GDQ Taman Wisata Alam (TWA); dan Ł 7DPDQ%XUX 7%  Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan, luas kawasan hutan dan perairan Indonesia sampai dengan 2014 adalah 126,302,229.98 hektar

72 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 (Tabel 3.1.1) Luas Kawasan Hutan Dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Provinsi

PENUTUPAN LAHAN/ VEGETASI Penutupan Lahan/Vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan kenampakan penutupan lahan dan vegetasi. Keadaaan penutupan lahan/vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2013. Penafsiran untuk SHQXWXSDQODKDQYHJHWDVLGLEDJLNHGDODPGXDNODVLÀNDVLXWDPD\DLWX$UHDO%HUKXWDQGDQ$UHDO 7LGDN%HUKXWDQ\DQJNHPXGLDQPDVLQJPDVLQJGLNODVLÀNDVLNDQODJLVHFDUDOHELKGHWLOPHQMDGL kelas-kelas sebagai berikut : $UHDO%HUKXWDQ Ł +XWDQ3ULPHU Ł +XWDQ6HNXQGHU Ł +XWDQ7DQDPDQ $UHDO7LGDN%HUKXWDQ Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI tahun 2013, total daratan Indonesia yang ditafsir adalah sebesar ± 187.918.3 Juta ha, dengan hasil sebagai berikut : Ł $UHDOEHUKXWDQMXWDKD  Ł $UHDOWLGDNEHUKXWDQMXWDKD 

DEFORESTASI Deforestasi merupakan perubahan kondisi penutupan lahan dari hutan menjadi bukan hutan (termasuk perubahan untuk perkebunan, pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain). Laju deforestasi di dalam dan di luar kawasan hutan setiap tahun untuk setiap provinsi (ha/ tahun) untuk periode tahun 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 3.1.3.

PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN Penataan batas kawasan hutan adalah suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batas- batas yang pasti mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya yaitu fungsi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan batas sementara di lapangan. Selanjutnya deliniasi batas kawasan hutan didiskusikan dengan segenap pihak yang terkait dengan penggunaan lahan dan kemudian disetujui Pemerintah Daerah untuk disahkan oleh Departemen Kehutanan. Pada tahun 2014 pelaksanaan penataan batas kawasan hutan sepanjang 191.626.18 km Batas luar,dan Batas fungsi sebesar 79,370.24 km sedangkan penataan batas areal kerja IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman 98,615.35 km (lihat Tabel 3.1.4 dan 3.1.7).

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 73 INVENTARISASI HUTAN Inventarisasi hutan adalah kegiatan untuk mengetahui keadaan potensi hutan berupa ÁRUD IDXQD VXPEHUGD\D PDQXVLD GDQ VRVLDO HNRQRPL VHUWD SRWHQVL EXGD\D PDV\DUDNDW GL dalam dan di luar kawasan hutan. Untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sejak tahun 1990 telah dilaksanakan pengukuran Temporary Sample Plot dan Permanent Sample Plot ( TSP - PSP) di kawasan hutan di bawah ketinggian 1.000 m dpl di seluruh Indonesia (kecuali Pulau Jawa). Pengukuran TSP dilaksanakan untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sedangkan PSP dilaksanakan untuk mengetahui riap tegakan dan monitoring perubahan tegakan hutan. Sampai dengan saat ini kegiatan PSP masih dilaksanakan oleh daerah (BPKH). Hasil pengukuran TSP dan PSP antara lain digunakan untuk menentukan rata-rata potensi tegakan per HA untuk semua jenis di masing-masing Provinsi dan secara nasional.

PERUBAHAN KAWASAN HUTAN Perubahan kawasan hutan adalah berubahnya luas kawasan hutan sebagai akibat dari adanya pelepasan kawasan hutan (untuk keperluan non kehutanan), adanya tukar menukar kawasan atau adanya perubahan fungsi hutan. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan lahan untuk kegiatan pembangunan, Kementerian Kehutanan telah melakukan tukar menukar Kawasan Hutan tahun s.d 2014 Tanah Masuk seluas 24,710.64 dan Tanah keluar 16,890.45 ha. (Tabel 3.2.1) Pada tahun 2014 terdapat perubahan peruntukan Kawasan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi untuk pertanian/perkebunan seluas 495,008.57 Tahap Persetujuan prinsip dan tahap SK pelepasan seluas 642.45 ha (Tabel 3.2.2 dan Tabel 3.2.3) Perkembangan perubahan fungsi Kawasan Hutan disajikan pada tabel I.2.9.

PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN Pada tahun 2012 Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi Tambang sebanyak 97 unit dengan luas 52,209.60 ha (Tabel 3.2.4). Dan pinjam pakai kawasan hutan untuk eksploitasi tambang dan non tambang untuk tahun 2011 sebanyak 110 unit dengan luas - ha (Tabel 3.2.7 )

PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan unit pengelolaan hutan terkecil yang GDSDWGLNHORODVHFDUDHÀVLHQGDQOHVWDUL%HEHUDSDSULQVLSSHPEHQWXNDQ.3+3LDODKNHELMDNDQ ekologi, sosial budaya serta ekonomi. Sampai dengan tahun 2014, telah ditetapkan KPH model sebanyak 60 Unit dengan luas 10,191,333.70 ha (Tabel 3.3.1), penetapan KPH (KPHP dan KPHL) dan Penetapan wilayah KPH Konservasi (Tabel 3.3.2 dan 3.3.3).

74 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 III.1. KAWASAN HUTAN Forest Area

Secara digital Keterangan

DI SK Tidak dibedakan Konservasi darat dan perairan DI SK Tidak dibedakan Konservasi darat dan perairan Saat ini (bulan maret 2015) telah 2015) telah Saat ini (bulan maret Kepri SK Kawasan Provinsi terbit pengganti SK.867/Menhut-II/2014 DI SK Tidak dibedakan Konservasi darat dan perairan

794,00 693,00 JUMLAH PERAIRAN/ LUAS KWSN LUAS HUTAN DAN DAN HUTAN & Water Area & Water Total of Forest Forest of Total 0 3.557.916,00 00 2.380.058,00 00 2.380.058,00 18.194,00 3.466.901,00 18.194,00 3.466.901,00 590.020,00 Total of HUTAN/ Extent of Forest Area, Inland Water, Forest Area, Inland Water, Extent of Terresterial Terresterial Forest Area Forest JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS DARATAN Kwsn Kwsn DARATAN 7.918,00 8.198.656,00 8.389.601,00 Forest yg dpt yg Production Production dikonversi/ Convertible Htn Produksi Forest Hutan Tetap/ Produksi Production Production Forest Hutan Limited Produksi Terbatas/ Production Production Forest Hutan Lindung/ Protection Protection Total Jumlah/ Land Daratan/ ------Waters Perairan/ Kws Suaka Alam+Kws Pelestarian Alam/ **) Pelestarian Suaka Alam+Kws Kws Sanctuary Conservation Area Area+Nature Reserve Tanggal Tanggal 14 Mei 2014 256.482,00 260.219,00 516.701,00 684.403,00 173.979,00 296.064,00 113.604,00 1.528.269,00 1.784.751,00 Coastal and Marine Ecosystem Based on Forestry Based Ministerial Decree and Marine Ecosystem Coastal SURAT SURAT KEPUTUSAN/ 3911/Menhut-VII/ KUH/2014 3.1.1 3.1.1 Kehutanan/ Menteri Keputusan Berdasarkan Luas Kawasan Hutan dan Perairan

Province No. Decree Table PROVINSI/ / 1 I. Aceh D. 865/Menhut-II/2014 2014 29 September 0,00 1.058.131,00 1.058.131,00 1.744.240,00 141.771,00 598.365,00 15.409,00 3.557.916,0 2 Utara Sumatera 3 Barat Sumatera 579/Menhut-II/2014 24 Juni 2014 35/Menhut-II/2013 2013 15 Januari 37.164,00 - 769.775,00 427.008,00 806.939,00 427.008,00 791.671,00 1.206.881,00 233.211,00 641.769,00 360.608,00 704.452,00 187.629,00 75.684,00 2.342.894, 3.055.794,00 3.055. 4 Riau5 Riau Kepulauan 6 Jambi 867/Menhut-II/20147 878/Menhut-II/2014 2014 29 September Bengkulu 2014 29 September 8 Selatan Sumatera 863/Menhut-II/2014 866/Menhut-II/2014 784/Menhut-II/2012 2014 29 September 2014 29 September - 27 Desember 2012 633.420,00 48.707,00 633.420,00 741.918,00 - 234.015,00 - 790.625,00 685.471,00 1.031.600,00 462.965,00 577.327,00 2.331.891,00 685.471,00 462.965,00 1.268.767,00 208.724,00 179.588,00 250.750,00 1.713.531,00 5.499.693,00 258.285,00 173.280,00 176.694,00 5.499. 963.792,00 3.4 25.873,00 11.399,00 11.763,00 2.098.535,00 2.098.535,00 924.631,00 924.631,00 9 Bangka Belitung Kep. 798/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 - 35.454,00 35.454,00 185.531,00 - 432.884,00 693,00 654.562,00 654.562,00 12 3 4 567891011121314 16 Timur Jawa 17 B a l i18 N T B 395/Menhut-II/2011 21 Juli 2011 433/Kpts-II/1999 598/Menhut-II/2009 15 Juni 1999 3.506,00 2009 02 Oktober 230.126,00 233.632,00 11.121,00 3.415,00 344.742,00 168.044,00 22.878,59 179.165,00 26.293,59 430.485,00 - 95.766,06 286.700,00 782.772,00 150.609,00 6.719,26 1.907,10 - - 1.357.640,00 1.035.838,00 1.361.146,00 - 1.046.959,00 127.271,01 130.686,01 19 N T 20 Kalimantan Barat 733/Menhut-II/2014 2014 02 September 190.945,00 1.430.101,00 1.621.046,00 2.310.874,00 2.132.398,00 2.127.365,00 19 13 Banten14 Tengah Jawa 15 Yogyakarta D.I 419/Kpts-II/1999 359/Menhut-II/2004 2004 01 Oktober 171/Kpts-II/2000 15 Juni 1999 29 Juni 2000 110.117,00 16.413,00 51.467,00 126.530,00 112.991,00 84.430,00 164.458,00 - 183.930,00 12.359,00 910,34 362.360,00 49.439,00 26.998,00 910,34 - 2.057,90 647.133,00 - 757.250,00 - 201.787,00 13.851,28 253.254,00 Perhitungan - 16.819,52 16.819,52 11 DKI Jakarta 12 Barat Jawa 220/Kpts-II/2000 02 Agustus 2000 195/Kpts-II/2003 04 Juli 2003 108.000,00 272,34 108.272,34 - 44,76 132.180,00 132.180,00 291.306,00 - 190.152,00 202.965,00 158,35 - - 816.603,00 475,45 816.603,00 108.475,45 10 Lampung 256/Kpts-II/2000 23 Agustus 2000 - 462.030,00 462.030,00 317.615,00 33.358,00 191.732,00 - 1.004.735,00 1.004.735,00 NO Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 77

Keterangan

,00 .229,98 92.376,00 779.982,00 3.919.617,00 JUMLAH PERAIRAN/ LUAS KWSN LUAS HUTAN DAN DAN HUTAN & Water Area & Water Total of Forest Forest of Total 00 764.739,00 00 764.739,00 ,00 4.274.687,00 ,00 4.274.687,00 92,00 2.725.796,00 92,00 2.725.796,00 9.368.482,00 30.387.499,00 9.368.482,00 30.387.499,00 Total of HUTAN/ Terresterial Terresterial Forest Area Forest JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS DARATAN Kwsn Kwsn DARATAN 0 3.830.579,00 2.326.419,00 0,00 8.784.787,00 9.713.137,00 si darat dan air didalam SK si darat 43.535,00 12.697.165,00 12.719.707,00 Forest yg dpt yg Production Production dikonversi/ Convertible Htn Produksi Forest Hutan Tetap/ Produksi Production Production Forest Hutan Limited Produksi Terbatas/ Production Production Forest Hutan Lindung/ Protection Protection Total Jumlah/ Land Daratan/ Waters Perairan/ Kws Suaka Alam+Kws Pelestarian Alam/ **) Pelestarian Suaka Alam+Kws Kws Sanctuary Conservation Area Area+Nature Reserve Tanggal Tanggal SURAT SURAT KEPUTUSAN/ 718/Menhut-II/2014 29 Agustus 2014 0,00 1.704.666,00 1.704.666,00 2.848.243,00 5.045.879,00 4.077.346,00 - 13.855.833,00 13.855.833,00 Province No. Decree PROVINSI/ JUMLAH - - 5.320.924,00 22.113.417,27 27.434.341,27 29.637.565,72 26.844.201,26 29.265.407,73 13.120.714,00 120.981.305,98 126.302 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 12 3 4 567891011121314 32 Papua33 Barat Papua 782/Menhut-II/2012 783/Menhut-II/2014 27 Desember 2012 2014 22 September 1.019.017,00 928.350,00 6.736.267,00 1.711.908,00 7.755.284,00 2.640.258,00 7.815.283,00 1.631.589,00 5.961.240,00 1.778.480,00 4.739.327,00 2.188.160,00 4.116.365,00 1.474.65 2 30 Maluku31 Maluku Utara 854/Menhut-II/2014 302/Menhut-II/2013 2014 29 September 01 Mei 2013 9.208,00 420.330,00 429.538,00 - 627.256,00 218.499,00 894.258,00 218.499,00 643.699,00 584.058,00 1.324.866,00 666.851,00 3.910.409,00 481.730,00 564.082,00 2.515.220,00 2.515.220 27 Sulawesi Tenggara28 Sulawesi Selatan 465/Menhut-II/201129 09 Agustus 2011 Sulawesi Barat 434/Menhut-II/2009 1.504.160,00 23 Juli 2009 862/Menhut-II/2014 282.924,00 2014 29 September 1.787.084,00 1.081.489,00 606.804,00 466.854,00 244.463,00 - 401.581,00 851.267,00 1.232.683,00 215.190,00 93.571,0 494.846,00 215.190,00 452.030,00 124.024,00 330.700,00 22.976,00 71.859,00 2.118.9 22.597,00 1.092.376,00 1.0 26 Sulawesi Tengah 869/Menhut-II/2014 2014 29 September - 648.374,00 988.493,00 1.276.087,00 1.390.971,00 401.814,00 217.322,00 3.934.568 24 Sulawesi Utara25 Gorontalo 734/Menhut-II/2014 2014 02 September 325/Menhut-II/2010 69.800,00 25 Mei 2010 245.165,00 314.965,00 161.784,00 208.927,00 - 64.367,00 196.653,00 196.653,00 14.696,00 204.608,00 694.939, 251.097,00 89.879,00 82.431,00 824.668,00 824.668,00 23 Kalimantan Selatan 435/Menhut-II/2009 23 Juli 2009 - 213.285,00 213.285,00 526.425,00 126.660,00 762.188,00 151.424,00 1.779.982,00 1. 21 Kalimantan Tengah22 529/Menhut-II/2012 2012 25 September 22.542,00 1.608.286,00 1.630.828,00 1.346.066,00 3.317.461,00 3.881.817,00 2.5 NO Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Panning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal Direktorat Sumber/Source: Catatan : a. luas konserva akibat tidak dibedakan atau perairan darat masih terhitung konservasi dan Perairan darat dan Luas Darat Luas b. 2014 yang terbit hingga bulan Desember Hutan terkahir SK Kawasan Perkembangan

78 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 ETM+ s/d 2014/Extent of Land Cover Inside and Outside Forest Area Based on the Interpretation of Satelite Image Landsat 7 ETM+ 2014

KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

1 ACEH

A. Hutan 773,3 1.658,2 103,8 373,1 2.908,3 2,2 2.910,4 259,6 3.170,1 56,0

- Hutan Primer 546,0 666,1 2,2 4,6 1.218,8 - 1.218,8 3,0 1.221,8 21,6

- Hutan Sekunder 221,5 989,0 101,6 342,5 1.654,6 2,0 1.656,6 244,1 1.900,7 33,6

- Hutan Tanaman * 5,8 3,1 - 26,0 34,8 0,2 35,0 12,5 47,5 0,8

B. Non Hutan 76,3 166,7 38,0 183,6 464,6 13,3 477,8 2.012,8 2.490,7 44,0

Total 849,5 1.824,9 141,8 556,7 3.372,8 15,4 3.388,3 2.272,4 5.660,7 100,0

2 SUMATERA UTARA

A. Hutan 420,1 582,9 367,5 342,8 1.713,2 1,7 1.714,9 145,2 1.860,1 26,1

- Hutan Primer 329,3 217,6 37,7 29,5 614,1 - 614,1 1,0 615,1 8,6 - Hutan Sekunder 90,7 327,0 320,8 241,9 980,3 1,3 981,6 125,4 1.107,0 15,5

- Hutan Tanaman * 0,2 38,4 9,0 71,4 118,9 0,4 119,3 18,7 138,0 1,9

B. Non Hutan 56,9 714,5 511,8 692,9 1.976,1 51,1 2.027,2 3.245,8 5.273,0 73,9

Total 477,1 1.297,3 879,3 1.035,7 3.689,4 52,8 3.742,1 3.391,0 7.133,2 100,0

3 RIAU

A. Hutan 487,5 92,8 553,4 1.208,6 2.342,3 232,5 2.574,8 90,1 2.664,8 30,1

- Hutan Primer 144,5 20,0 43,2 21,5 229,1 7,2 236,2 1,9 238,2 2,7

- Hutan Sekunder 336,8 70,8 297,0 613,7 1.318,4 175,8 1.494,1 49,1 1.543,2 17,4

- Hutan Tanaman * 6,3 1,9 213,2 573,4 794,8 49,5 844,4 39,1 883,5 10,0

B. Non Hutan 129,7 120,4 987,9 685,1 1.923,1 2.623,5 4.546,6 1.650,5 6.197,1 69,9

Total 617,2 213,1 1.541,3 1.893,7 4.265,3 2.856,0 7.121,3 1.740,6 8.861,9 100,0

4 SUMATERA BARAT

A. Hutan 686,6 584,9 155,4 259,4 1.686,3 91,7 1.778,1 165,7 1.943,7 46,5

- Hutan Primer 393,4 172,2 5,2 7,2 578,0 5,9 583,9 14,9 598,8 14,3

- Hutan Sekunder 293,2 412,3 150,0 243,1 1.098,6 85,7 1.184,3 145,7 1.330,1 31,8

- Hutan Tanaman * 0,0 0,4 0,2 9,1 9,7 0,1 9,8 5,0 14,9 0,4

B. Non Hutan 83,2 206,8 77,8 101,2 468,9 95,9 564,8 1.673,4 2.238,3 53,5

Total 769,8 791,7 233,2 360,6 2.155,3 187,6 2.342,9 1.839,1 4.182,0 100,0

5 JAMBI

A. Hutan 585,3 145,5 168,5 377,3 1.276,6 0,0 1.276,7 85,2 1.361,9 28,1

- Hutan Primer 494,6 108,7 90,1 75,4 768,8 0,0 768,8 42,3 811,1 16,7

- Hutan Sekunder 90,7 36,6 77,7 137,3 342,3 0,0 342,3 35,7 377,9 7,8

- Hutan Tanaman * - 0,2 0,8 164,6 165,6 0,0 165,6 7,3 172,9 3,6

B. Non Hutan 100,8 34,4 92,9 591,6 819,7 11,4 831,1 2.656,6 3.487,8 71,9

Total 686,1 179,9 261,5 968,9 2.096,4 11,4 2.107,8 2.741,9 4.849,7 100,0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 79 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

6 SUMATERA SELATAN

A. Hutan 418,0 282,1 76,9 569,7 1.346,6 0,1 1.346,8 142,7 1.489,4 17,3

- Hutan Primer 282,6 81,9 9,9 4,8 379,2 0,0 379,2 1,9 381,1 4,4

- Hutan Sekunder 127,0 183,9 53,9 123,6 488,4 0,1 488,5 64,3 552,7 6,4

- Hutan Tanaman * 8,4 16,2 13,1 441,3 479,1 0,1 479,1 76,4 555,6 6,5

B. Non Hutan 321,8 303,6 137,4 1.141,4 1.904,1 172,0 2.076,2 5.045,4 7.121,6 82,7

Total 739,8 585,6 214,2 1.711,1 3.250,8 172,2 3.422,9 5.188,1 8.611,0 100,0

7 KEP. BANGKA BELITUNG

A. Hutan 11,2 81,7 0,0 111,2 204,1 0,0 204,2 52,0 256,2 15,4

- Hutan Primer 1,6 23,6 0,0 8,3 33,5 0,0 33,5 5,6 39,1 2,4

- Hutan Sekunder 9,6 58,1 0,0 102,9 170,7 0,0 170,7 46,4 217,0 13,0

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 24,2 103,8 - 321,7 449,7 0,7 450,4 957,5 1.407,9 84,6

Total 35,5 185,5 - 432,9 653,9 0,7 654,6 1.009,5 1.664,1 100,0

8 BENGKULU

A. Hutan 403,4 181,7 71,5 15,6 672,2 0,2 672,4 31,1 703,6 35,2

- Hutan Primer 319,5 103,2 16,8 2,9 442,4 - 442,4 0,2 442,7 22,2

- Hutan Sekunder 83,5 78,5 54,7 12,7 229,4 0,2 229,6 25,9 255,4 12,8

- Hutan Tanaman * 0,4 - - - 0,4 0,1 0,4 5,0 5,4 0,3

B. Non Hutan 59,6 69,1 101,8 10,2 240,6 11,5 252,2 1.041,3 1.293,5 64,8

Total 463,0 250,8 173,3 25,9 912,9 11,8 924,6 1.072,3 1.997,0 100,0

9 LAMPUNG

A. Hutan 254,7 52,5 3,7 25,9 336,8 0,0 336,8 9,0 345,8 10,2

- Hutan Primer 118,6 6,3 2,5 0,0 127,4 0,0 127,4 0,0 127,4 3,8

- Hutan Sekunder 136,1 46,3 1,2 0,0 183,5 0,0 183,5 3,7 187,2 5,5

- Hutan Tanaman * - - - 25,9 25,9 - 25,9 5,3 31,2 0,9

B. Non Hutan 207,3 265,1 29,7 165,9 667,9 - 667,9 2.369,9 3.037,9 89,8

Total 462,0 317,6 33,4 191,7 1.004,7 - 1.004,7 2.378,9 3.383,7 100,0

10 KEPULAUAN RIAU

A. Hutan 4,2 48,3 79,9 34,3 166,7 76,5 243,2 32,2 275,4 33,6

- Hutan Primer 0,5 0,7 4,7 1,9 7,9 9,9 17,8 0,7 18,4 2,3

- Hutan Sekunder 3,7 47,5 75,2 31,9 158,4 66,6 225,1 30,5 255,6 31,2

- Hutan Tanaman * - - - 0,4 0,4 0,0 0,4 1,0 1,4 0,2

B. Non Hutan 12,9 58,5 84,3 15,2 170,9 189,3 360,1 183,3 543,4 66,4

Total 17,1 106,8 164,2 49,4 337,5 265,8 603,4 215,5 818,9 100,0

SUMATERA

A. Hutan 4.044,4 3.710,5 1.580,6 3.317,7 12.653,3 405,0 13.058,3 1.012,8 14.071,1 29,8

- Hutan Primer 2.630,6 1.400,2 212,2 156,1 4.399,1 23,0 4.422,1 71,7 4.493,8 9,5

- Hutan Sekunder 1.392,8 2.250,0 1.132,2 1.849,6 6.624,6 331,7 6.956,3 770,7 7.727,0 16,4

- Hutan Tanaman * 21,0 60,2 236,3 1.312,0 1.629,6 50,3 1.679,9 170,4 1.850,3 3,9

B. Non Hutan 1.072,6 2.042,8 2.061,4 3.908,8 9.085,7 3.168,7 12.254,4 20.836,7 33.091,0 70,2

Total 5.117,0 5.753,3 3.642,1 7.226,6 21.738,9 3.573,7 25.312,6 21.849,5 47.162,1 100,0

80 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

11 BANTEN

A. Hutan 85,7 6,3 22,9 10,6 125,4 0,0 125,4 28,1 153,5 16,3

- Hutan Primer 7,3 0,0 0,0 0,0 7,3 0,0 7,3 0,2 7,5 0,8

- Hutan Sekunder 54,2 3,7 3,3 0,5 61,7 0,0 61,7 3,5 65,2 6,9

- Hutan Tanaman * 24,2 2,5 19,7 10,1 56,4 - 56,4 24,4 80,8 8,6

B. Non Hutan 27,3 6,1 26,5 16,4 76,3 - 76,3 712,9 789,3 83,7

Total 113,0 12,4 49,4 27,0 201,8 - 201,8 741,0 942,8 100,0

12 DKI JAKARTA

A. Hutan 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,5

- Hutan Primer 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

- Hutan Sekunder 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,5

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 0,2 0,0 - 0,2 0,3 - 0,3 64,8 65,1 99,5

Total 0,3 0,0 - 0,2 0,5 - 0,5 64,9 65,4 100,0

13 JAWA BARAT

A. Hutan 109,4 186,1 99,3 94,0 488,8 0,0 488,8 149,1 637,9 17,1

- Hutan Primer 8,7 3,9 1,9 0,0 14,5 0,0 14,5 0,6 15,1 0,4

- Hutan Sekunder 65,4 66,7 12,1 11,6 155,8 0,0 155,8 15,5 171,3 4,6

- Hutan Tanaman * 35,4 115,4 85,3 82,4 318,5 - 318,5 133,0 451,5 12,1

B. Non Hutan 22,8 105,2 90,9 109,0 327,8 - 327,8 2.759,0 3.086,8 82,9

Total 132,2 291,3 190,2 203,0 816,6 - 816,6 2.908,1 3.724,7 100,0

14 JAWA TENGAH

A. Hutan 11,5 67,2 140,7 249,5 468,8 0,0 468,8 564,9 1.033,7 29,8

- Hutan Primer 0,0 0,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0

- Hutan Sekunder 3,8 20,8 22,1 5,9 52,7 0,0 52,7 15,0 67,8 2,0

- Hutan Tanaman * 7,7 46,2 118,5 243,6 416,0 - 416,0 549,8 965,9 27,8

B. Non Hutan 4,9 17,3 43,3 112,9 178,3 - 178,3 2.256,6 2.434,9 70,2

Total 16,4 84,4 183,9 362,4 647,1 - 647,1 2.821,5 3.468,6 100,0

15 DI YOGYAKARTA

A. Hutan 0,6 0,8 0,0 10,0 11,4 0,0 11,4 24,6 36,1 11,2

- Hutan Primer 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

- Hutan Sekunder 0,1 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,4 0,5 0,2

- Hutan Tanaman * 0,5 0,8 - 10,0 11,3 - 11,3 24,3 35,6 11,0

B. Non Hutan 0,3 1,3 - 3,9 5,4 - 5,4 280,4 285,8 88,8

Total 0,9 2,1 - 13,9 16,8 - 16,8 305,1 321,9 100,0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 81 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

16 JAWA TIMUR

A. Hutan 182,8 270,5 0,0 626,7 1.080,0 0,0 1.080,0 321,8 1.401,9 28,8

- Hutan Primer 0,7 9,9 0,0 0,5 11,2 0,0 11,2 1,3 12,5 0,3

- Hutan Sekunder 171,7 180,9 0,0 73,5 426,1 0,0 426,1 45,1 471,1 9,7

- Hutan Tanaman * 10,4 79,7 - 552,7 642,7 - 642,7 275,5 918,2 18,9

B. Non Hutan 47,3 74,3 - 156,0 277,6 - 277,6 3.185,0 3.462,7 71,2

Total 230,1 344,7 - 782,8 1.357,6 - 1.357,6 3.506,9 4.864,5 100,0

JAWA

A. Hutan 390,2 530,9 262,9 990,8 2.174,7 - 2.174,7 1.088,7 3.263,4 24,4

- Hutan Primer 16,7 14,0 1,9 0,6 33,1 - 33,1 2,0 35,1 0,3

- Hutan Sekunder 295,3 272,2 37,6 91,5 696,6 - 696,6 79,7 776,3 5,8

- Hutan Tanaman * 78,1 244,7 223,4 898,7 1.445,0 - 1.445,0 1.007,0 2.452,0 18,3

B. Non Hutan 102,7 204,1 160,6 398,3 865,8 - 865,8 9.258,7 10.124,5 75,6

Total 492,9 734,9 423,5 1.389,1 3.040,5 - 3.040,5 10.347,5 13.387,9 100,0

17 KALIMANTAN BARAT

A. Hutan 1.156,7 1.803,9 1.385,2 782,8 5.128,5 67,0 5.195,5 607,4 5.802,9 39,9

- Hutan Primer 971,1 954,1 317,6 35,0 2.277,7 3,4 2.281,2 7,4 2.288,6 15,7

- Hutan Sekunder 185,5 849,9 1.067,6 710,0 2.813,0 63,6 2.876,6 594,1 3.470,7 23,8

- Hutan Tanaman * - - - 37,8 37,8 - 37,8 5,9 43,7 0,3

B. Non Hutan 284,5 502,5 731,7 1.314,7 2.833,5 139,1 2.972,6 5.777,9 8.750,5 60,1

Total 1.441,2 2.306,4 2.116,9 2.097,5 7.962,0 206,1 8.168,1 6.385,3 14.553,4 100,0

18 KALIMANTAN SELATAN

A. Hutan 136,5 372,5 80,0 260,2 849,2 4,8 854,0 91,9 945,8 25,6

- Hutan Primer 18,9 38,3 1,8 0,4 59,2 0,0 59,2 2,7 61,9 1,7

- Hutan Sekunder 82,0 332,3 76,1 204,3 694,7 1,2 695,9 41,2 737,1 19,9

- Hutan Tanaman * 35,7 1,9 2,2 55,5 95,2 3,6 98,8 48,0 146,8 4,0

B. Non Hutan 76,7 154,0 46,7 502,0 779,4 146,6 926,0 1.826,6 2.752,6 74,4

Total 213,3 526,4 126,7 762,2 1.628,6 151,4 1.780,0 1.918,4 3.698,4 100,0

19 KALIMANTAN TENGAH

A. Hutan 1.123,3 980,8 2.889,5 2.000,8 6.994,4 688,3 7.682,7 178,5 7.861,2 51,6

- Hutan Primer 301,8 451,9 447,2 32,6 1.233,5 4,9 1.238,5 1,0 1.239,5 8,1

- Hutan Sekunder 821,4 528,9 2.435,1 1.904,2 5.689,6 663,6 6.353,2 157,4 6.510,6 42,7

- Hutan Tanaman * - 0,0 7,2 64,0 71,2 19,8 91,0 20,1 111,0 0,7

B. Non Hutan 485,0 365,3 428,0 1.881,0 3.159,2 1.855,3 5.014,5 2.369,6 7.384,1 48,4

Total 1.608,3 1.346,1 3.317,5 3.881,8 10.153,6 2.543,5 12.697,2 2.548,1 15.245,3 100,0

82 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

20 KALIMANTAN TIMUR

A. Hutan 1.441,3 2.741,2 4.588,5 2.489,3 11.260,3 99,4 11.359,8 1.610,2 12.970,0 66,6

- Hutan Primer 1.203,5 2.117,1 2.265,3 381,6 5.967,5 5,0 5.972,5 236,3 6.208,9 31,9

- Hutan Sekunder 237,8 623,7 2.319,4 1.801,1 4.981,9 93,1 5.075,1 1.309,0 6.384,1 32,8

- Hutan Tanaman * 0,0 0,4 3,8 306,6 310,8 1,3 312,1 64,9 377,1 1,9

B. Non Hutan 300,1 125,9 478,7 1.601,3 2.506,0 86,8 2.592,7 3.898,2 6.490,9 33,4

Total 1.741,4 2.867,1 5.067,2 4.090,5 13.766,3 186,2 13.952,5 5.508,4 19.460,9 100,0

KALIMANTAN

A. Hutan 3.857,8 5.898,4 8.943,2 5.533,0 24.232,4 859,6 25.091,9 2.487,9 27.579,9 52,1

- Hutan Primer 2.495,3 3.561,4 3.031,8 449,6 9.538,1 13,4 9.551,4 247,4 9.798,9 18,5

- Hutan Sekunder 1.326,7 2.334,7 5.898,2 4.619,5 14.179,2 821,5 15.000,8 2.101,6 17.102,4 32,3

- Hutan Tanaman * 35,7 2,3 13,2 463,9 515,1 24,6 539,7 138,9 678,6 1,3

B. Non Hutan 1.146,4 1.147,6 1.685,0 5.299,0 9.278,1 2.227,7 11.505,8 13.872,2 25.378,1 47,9

Total 5.004,2 7.046,1 10.628,2 10.832,0 33.510,5 3.087,3 36.597,7 16.360,2 52.957,9 100,0

21 SULAWESI UTARA

A. Hutan 212,3 111,4 146,5 31,7 501,9 12,3 514,2 50,0 564,2 39,2

- Hutan Primer 130,8 73,1 45,8 13,9 263,6 0,0 263,6 9,9 273,5 19,0

- Hutan Sekunder 81,5 38,3 100,8 17,8 238,3 12,3 250,6 40,1 290,7 20,2

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 32,9 50,4 62,4 32,9 178,6 2,4 181,0 692,6 873,6 60,8

Total 245,2 161,8 208,9 64,6 680,5 14,7 695,2 742,7 1.437,8 100,0

22 GORONTALO

A. Hutan 186,0 181,4 200,3 67,7 635,4 46,4 681,8 30,4 712,2 59,5

- Hutan Primer 130,1 87,1 69,9 6,2 293,2 1,2 294,4 2,2 296,6 24,8

- Hutan Sekunder 55,9 94,4 130,4 61,5 342,2 45,3 387,4 28,1 415,6 34,7

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 10,6 23,2 50,8 22,2 106,8 36,0 142,8 341,9 484,7 40,5

Total 196,7 204,6 251,1 89,9 742,2 82,4 824,7 372,3 1.196,9 100,0

23 SULAWESI TENGAH

A. Hutan 561,2 1.195,0 1.167,2 298,1 3.221,4 171,4 3.392,8 576,0 3.968,8 65,1

- Hutan Primer 421,0 756,7 602,5 143,9 1.924,1 69,1 1.993,1 160,7 2.153,8 35,3

- Hutan Sekunder 140,2 438,3 564,5 154,2 1.297,2 100,9 1.398,1 414,8 1.812,9 29,7

- Hutan Tanaman * - - 0,1 0,0 0,2 1,4 1,6 0,5 2,1 0,0

B. Non Hutan 92,9 115,4 205,8 106,4 520,4 51,6 572,0 1.560,0 2.132,0 34,9

Total 654,0 1.310,3 1.373,0 404,5 3.741,8 223,0 3.964,8 2.136,0 6.100,8 100,0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 83 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

24 SULAWESI TENGGARA

A. Hutan 200,2 958,9 390,9 213,6 1.763,6 37,3 1.800,9 164,3 1.965,2 53,6

- Hutan Primer 30,0 147,8 44,9 23,5 246,3 0,6 246,9 11,7 258,6 7,1

- Hutan Sekunder 170,1 811,0 346,0 188,3 1.515,5 36,6 1.552,1 152,1 1.704,3 46,5

- Hutan Tanaman * - - - 1,8 1,8 0,1 1,8 0,5 2,4 0,1

B. Non Hutan 82,8 122,6 75,9 188,0 469,3 56,2 525,5 1.176,6 1.702,2 46,4

Total 282,9 1.081,5 466,9 401,6 2.232,8 93,6 2.326,4 1.341,0 3.667,4 100,0

25 SULAWESI BARAT

A. Hutan 200,7 298,2 236,5 48,5 783,9 6,0 789,9 34,5 824,5 49,1

- Hutan Primer 118,6 117,1 77,5 12,9 326,1 0,1 326,2 1,8 328,1 19,5

- Hutan Sekunder 82,1 181,1 159,1 35,5 457,8 5,9 463,7 32,7 496,4 29,6

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 13,5 154,1 99,5 28,9 296,1 21,1 317,1 537,6 854,8 50,9

Total 214,2 452,4 336,1 77,3 1.080,0 27,1 1.107,1 572,2 1.679,2 100,0

26 SULAWESI SELATAN

A. Hutan 185,7 843,9 292,2 41,4 1.363,1 10,7 1.373,8 56,3 1.430,1 32,2

- Hutan Primer 106,5 379,0 99,5 2,0 586,9 5,0 592,0 3,3 595,2 13,4

- Hutan Sekunder 78,6 462,6 186,3 37,7 765,2 5,7 770,9 50,3 821,2 18,5

- Hutan Tanaman * 0,6 2,3 6,4 1,7 11,0 - 11,0 2,7 13,6 0,3

B. Non Hutan 58,8 388,8 202,7 82,7 732,9 12,3 745,2 2.270,7 3.015,8 67,8

Total 244,5 1.232,7 494,8 124,0 2.096,0 23,0 2.119,0 2.326,9 4.445,9 100,0

SULAWESI

A. Hutan 1.546,0 3.588,8 2.433,7 700,9 8.269,3 284,2 8.553,5 911,5 9.465,0 51,1

- Hutan Primer 936,9 1.560,8 940,2 202,4 3.640,2 76,0 3.716,2 189,6 3.905,8 21,1

- Hutan Sekunder 608,4 2.025,7 1.487,0 495,1 4.616,2 206,7 4.822,9 718,2 5.541,1 29,9

- Hutan Tanaman * 0,6 2,3 6,5 3,4 12,9 1,5 14,4 3,8 18,2 0,1

B. Non Hutan 291,5 854,5 697,1 461,0 2.304,1 179,6 2.483,6 6.579,4 9.063,1 48,9

Total 1.837,4 4.443,3 3.130,7 1.161,9 10.573,4 463,8 11.037,1 7.490,9 18.528,1 100,0

27 BALI

A. Hutan 12,8 72,4 1,0 0,4 86,6 0,0 86,6 17,0 103,6 18,3

- Hutan Primer 3,6 40,2 0,0 0,0 43,8 0,0 43,8 1,3 45,2 8,0

- Hutan Sekunder 8,6 31,8 0,6 0,0 41,1 0,0 41,1 15,6 56,6 10,0

- Hutan Tanaman * 0,6 0,4 0,4 0,4 1,7 - 1,7 0,1 1,8 0,3

B. Non Hutan 10,1 23,3 5,8 1,5 40,6 - 40,6 420,9 461,5 81,7

Total 22,9 95,8 6,7 1,9 127,3 - 127,3 437,8 565,1 100,0

84 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

28 NUSA TENGGARA BARAT

A. Hutan 74,2 368,2 211,8 80,0 734,2 0,0 734,2 99,4 833,6 41,6

- Hutan Primer 46,5 256,6 106,3 25,0 434,4 0,0 434,4 24,4 458,7 22,9

- Hutan Sekunder 27,2 111,4 105,4 54,4 298,4 0,0 298,4 73,8 372,2 18,6

- Hutan Tanaman * 0,5 0,2 0,0 0,7 1,5 - 1,5 1,2 2,7 0,1

B. Non Hutan 93,9 62,3 74,9 70,6 301,7 - 301,7 866,2 1.167,9 58,4

Total 168,0 430,5 286,7 150,6 1.035,8 - 1.035,8 965,6 2.001,4 100,0

29 NUSA TENGGARA TIMUR

A. Hutan 129,5 414,8 125,8 248,4 918,6 17,6 936,2 1.065,7 2.002,0 42,1

- Hutan Primer 62,2 51,7 6,7 25,9 146,6 2,0 148,6 71,6 220,2 4,6

- Hutan Sekunder 67,3 362,8 119,1 221,6 770,8 15,6 786,4 993,3 1.779,7 37,4

- Hutan Tanaman * - 0,3 0,0 0,9 1,3 - 1,3 0,8 2,0 0,0

B. Non Hutan 98,5 316,4 71,4 179,9 666,2 84,2 750,4 2.004,2 2.754,6 57,9

Total 228,0 731,2 197,3 428,4 1.584,8 101,8 1.686,6 3.070,0 4.756,6 100,0

BALI NUSA TENGGARA

A. Hutan 216,5 855,4 338,6 328,9 1.739,4 17,6 1.757,0 1.182,1 2.939,1 40,1

- Hutan Primer 112,3 348,5 113,1 50,8 624,8 2,0 626,8 97,3 724,1 9,9

- Hutan Sekunder 103,1 506,0 225,1 276,0 1.110,2 15,6 1.125,8 1.082,7 2.208,5 30,2

- Hutan Tanaman * 1,1 0,9 0,4 2,0 4,4 - 4,4 2,1 6,5 0,1

B. Non Hutan 202,4 402,0 152,1 252,0 1.008,5 84,2 1.092,7 3.291,3 4.384,0 59,9

Total 418,9 1.257,5 490,7 580,9 2.747,9 101,8 2.849,7 4.473,4 7.323,1 100,0

30 MALUKU UTARA

A. Hutan 205,0 506,4 561,4 375,1 1.647,9 320,4 1.968,3 103,8 2.072,1 66,4

- Hutan Primer 76,7 159,2 101,3 31,2 368,4 17,6 386,0 8,2 394,2 12,6

- Hutan Sekunder 128,3 346,7 456,1 315,0 1.246,0 301,3 1.547,3 95,7 1.643,0 52,6

- Hutan Tanaman * - 0,5 4,0 28,9 33,5 1,5 35,0 - 34,9 1,1

B. Non Hutan 13,5 77,7 105,4 106,7 303,3 243,7 546,9 502,4 1.049,3 33,6

Total 218,5 584,1 666,9 481,7 1.951,1 564,1 2.515,2 606,2 3.121,4 100,0

31 MALUKU

A. Hutan 377,1 509,6 754,8 424,2 2.065,7 810,3 2.876,0 162,8 3.038,8 65,4

- Hutan Primer 136,0 117,1 39,3 78,0 370,3 175,5 545,8 15,7 561,5 12,1

- Hutan Sekunder 241,1 392,6 715,5 346,2 1.695,4 634,8 2.330,2 147,1 2.477,3 53,3

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 52,5 121,7 139,3 217,4 530,9 516,6 1.047,6 559,3 1.606,8 34,6

Total 429,5 631,4 894,2 641,6 2.596,7 1.326,9 3.923,6 722,1 4.645,6 100,0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 85 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

MALUKU

A. Hutan 582,0 1.016,0 1.316,3 799,3 3.713,6 1.130,7 4.844,3 266,6 5.110,9 65,8

- Hutan Primer 212,7 276,3 140,6 109,2 738,8 193,1 931,8 23,8 955,7 12,3

- Hutan Sekunder 369,4 739,2 1.171,7 661,1 2.941,4 936,1 3.877,5 242,8 4.120,3 53,0

- Hutan Tanaman * - 0,5 4,0 28,9 33,5 1,5 35,0 - 34,9 0,4

B. Non Hutan 66,0 199,4 244,7 324,1 834,2 760,3 1.594,5 1.061,6 2.656,1 34,2

Total 648,0 1.215,4 1.561,0 1.123,3 4.547,8 1.891,0 6.438,8 1.328,3 7.767,0 100,0

32 PAPUA

A. Hutan 5.240,8 7.002,0 5.237,5 3.933,6 21.413,8 2.758,5 24.172,3 1.101,6 25.273,9 81,1

- Hutan Primer 4.567,2 6.238,3 4.283,7 2.636,2 17.725,5 1.623,5 19.348,9 669,1 20.018,1 64,2

- Hutan Sekunder 673,5 763,6 953,7 1.296,9 3.687,8 1.133,8 4.821,6 432,3 5.253,9 16,9

- Hutan Tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,2 1,8 0,1 1,9 0,0

B. Non Hutan 1.495,5 813,3 723,8 805,7 3.838,3 1.357,9 5.196,2 703,4 5.899,5 18,9

Total 6.736,3 7.815,3 5.961,2 4.739,3 25.252,1 4.116,4 29.368,5 1.804,9 31.173,4 100,0

33 PAPUA BARAT

A. Hutan 1.665,6 1.489,0 1.756,0 1.706,5 6.617,0 2.054,5 8.671,5 116,1 8.787,5 91,4

- Hutan Primer 1.549,5 1.294,7 1.287,1 964,2 5.095,4 1.026,3 6.121,8 5,4 6.127,2 63,7

- Hutan Sekunder 116,1 194,3 468,8 742,3 1.521,5 1.028,1 2.549,7 110,7 2.660,3 27,7

- Hutan Tanaman * ------0,0

B. Non Hutan 75,7 162,8 93,3 137,5 469,4 237,0 706,4 124,7 831,1 8,6

Total 1.741,3 1.651,8 1.849,2 1.844,0 7.086,4 2.291,5 9.377,9 240,8 9.618,6 100,0

PAPUA

A. Hutan 6.906,3 8.491,0 6.993,4 5.640,1 28.030,8 4.812,9 32.843,8 1.217,6 34.061,4 83,5

- Hutan Primer 6.116,7 7.533,0 5.570,8 3.600,4 22.820,9 2.649,8 25.470,7 674,5 26.145,3 64,1

- Hutan Sekunder 789,6 957,9 1.422,6 2.039,2 5.209,3 2.162,0 7.371,3 543,0 7.914,3 19,4

- Hutan Tanaman * - 0,1 0,0 0,5 0,6 1,2 1,8 0,1 1,9 0,0

B. Non Hutan 1.571,2 976,1 817,0 943,3 4.307,7 1.594,9 5.902,6 828,1 6.730,6 16,5

Total 8.477,5 9.467,1 7.810,5 6.583,4 32.338,5 6.407,9 38.746,3 2.045,7 40.792,0 100,0

86 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KAWASAN HUTAN TOTAL

NO. PROVINSI HUTAN TETAP APL HPK Jumlah JUMLAH  KSA-KPA HL HPT HP Jumlah

1 2 345 6 7891011 12

INDONESIA

A. Hutan 17.543,2 24.091,0 21.868,7 17.310,6 80.813,4 7.510,1 88.323,5 8.167,3 96.490,8 51,3

- Hutan Primer 12.521,3 14.694,1 10.010,5 4.569,0 41.794,9 2.957,3 44.752,2 1.306,4 46.058,7 24,5

- Hutan Sekunder 4.885,3 9.085,8 11.374,3 10.032,1 35.377,5 4.473,6 39.851,1 5.538,7 45.389,8 24,2

- Hutan Tanaman * 136,6 311,0 483,9 2.709,5 3.641,0 79,2 3.720,2 1.322,2 5.042,4 2,7

B. Non Hutan 4.452,8 5.826,6 5.818,0 11.586,6 27.684,0 8.015,4 35.699,4 55.728,1 91.427,5 48,7

Total 21.996,0 29.917,6 27.686,7 28.897,2 108.497,4 15.525,4 124.022,8 63.895,4 187.918,3 100,0

Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2013, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan - Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan per Desember 2013, Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan. * : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 87 abel/Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode 2012-2013 (Ha/Th)/Deforestation Rate Inside and Outside Forest Area by Province for the Period of 2012/2013(ha/year)

PROVINSI/ KAWASAN HUTAN

NO. DEFORESTASI PADA HUTAN TETAP APL TOTAL HPK Jumlah TIPE HUTAN KSA-KPA HL HPT HP Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 ACEH

A. Hutan Primer 60,0 272,0 - - 332,0 - 332,0 - 332,0

B. Hutan Sekunder 354,2 1.053,0 158,5 5.191,4 6.757,1 196,8 6.953,9 25.184,9 32.138,8

C. Hutan Tanaman* - - - 29,5 29,5 7,8 37,3 - 37,3

TOTAL 414,2 1.325,0 158,5 5.220,8 7.118,6 204,6 7.323,2 25.184,9 32.508,1

2 SUMATERA UTARA

A. Hutan Primer 85,5 65,5 8,7 - 159,8 - 159,8 850,8 1.010,6

B. Hutan Sekunder 102,0 2.092,1 3.569,6 3.681,0 9.444,7 - 9.444,7 8.250,5 17.695,2

C. Hutan Tanaman* - -21,8 - 598,1 576,3 - 576,3 225,6 801,9

TOTAL 187,5 2.135,8 3.578,3 4.279,2 10.180,8 - 10.180,8 9.326,9 19.507,7

3 RIAU

A. Hutan Primer 11,0 104,5 223,2 - 338,7 15,5 354,2 2,4 356,7

B. Hutan Sekunder 5.234,8 4.888,1 22.462,6 12.503,2 45.088,8 6.626,8 51.715,6 5.487,6 57.203,3

C. Hutan Tanaman* 22 0,0 -6.273,2 -42.534,1 -48.785,8 -2.763,5 -51.549,3 -197,9 -51.747,3

TOTAL 5.267,3 4.992,6 16.412,6 -30.030,8 -3.358,3 3.878,8 520,5 5.292,2 5.812,7

4 SUMATERA BARAT

A. Hutan Primer 160,7 194,8 - - 355,5 - 355,5 51,4 406,9

B. Hutan Sekunder 733,7 3.731,2 3.018,7 233,9 7.717,6 2.456,6 10.174,2 9.792,1 19.966,3

C. Hutan Tanaman* - -156,7 - -2.597,3 -2.754,0 -111,8 -2.865,9 -413,8 -3.279,7

TOTAL 894,4 3.769,3 3.018,7 -2.363,4 5.319,1 2.344,8 7.663,9 9.429,6 17.093,5

5 JAMBI

A. Hutan Primer 2.188,5 152,8 1.956,7 2.029,7 6.327,8 - 6.327,8 1.130,5 7.458,3

B. Hutan Sekunder 2.166,7 1.842,2 4.229,6 55.461,6 63.700,2 79,2 63.779,4 14.031,7 77.811,1

C. Hutan Tanaman* - -19,0 4,3 3.251,7 3.237,0 57,4 3.294,3 2.684,6 5.978,9

TOTAL 4.355,2 1.976,1 6.190,6 60.743,0 73.264,9 136,6 73.401,5 17.846,8 91.248,3

6 SUMATERA SELATAN

A. Hutan Primer 927,2 106,9 735,3 1.008,2 2.777,5 4,2 2.781,7 - 2.781,7

B. Hutan Sekunder 1.334,5 1.775,2 2.730,1 33.349,6 39.189,4 106,4 39.295,8 8.311,6 47.607,5

C. Hutan Tanaman* - -11.184,9 4,3 -29.346,7 -40.527,3 - -40.527,3 -2.498,5 -43.025,8

TOTAL 2.261,7 -9.302,8 3.469,7 5.011,1 1.439,7 110,6 1.550,3 5.813,1 7.363,4

7 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

A. Hutan Primer - - - 69,7 69,7 - 69,7 24,4 94,2

B. Hutan Sekunder -241,8 45,9 - -405,5 -601,4 - -601,4 360,8 -240,6

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL -241,8 45,9 - -335,8 -531,6 - -531,6 385,2 -146,4

88 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PROVINSI/ KAWASAN HUTAN

NO. DEFORESTASI PADA HUTAN TETAP APL TOTAL HPK Jumlah TIPE HUTAN KSA-KPA HL HPT HP Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 8 BENGKULU

A. Hutan Primer 138,7 100,9 270,5 - 510,1 - 510,1 16,1 526,2

B. Hutan Sekunder 558,7 311,0 6.328,6 627,8 7.826,0 1.064,3 8.890,3 4.135,4 13.025,7

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 697,4 411,9 6.599,1 627,8 8.336,2 1.064,3 9.400,4 4.151,5 13.551,9

9 LAMPUNG

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder 1.416,6 - - - 1.416,6 - 1.416,6 126,4 1.543,0

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 1.416,6 0,0 - 0,0 1.416,6 - 1.416,6 126,4 1.543,0

10 KEPULAUAN RIAU

A. Hutan Primer - - 14,4 - 14,4 - 14,4 - 14,4

B. Hutan Sekunder - 369,6 959,9 165,0 1.494,5 -11,1 1.483,5 1.413,1 2.896,6

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 0,0 369,6 974,2 165,0 1.508,9 -11,1 1.497,9 1.413,1 2.910,9

11 BANTEN

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder ------

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL ------

12 DKI JAKARTA

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder ------0,8 0,8

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL ------0,8 0,8

13 JAWA BARAT

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder ------

C. Hutan Tanaman* - 124 -267,9 -200,0 -344,3 - -344,3 -90,9 -435,1

TOTAL - 123,7 -267,9 -200,0 -344,3 - -344,3 -90,9 -435,1

14 JAWA TENGAH

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder - - - 999,9 999,9 - 999,9 289,4 1.289,3

C. Hutan Tanaman* - - - 9,9 9,9 - 9,9 92,9 102,8

TOTAL - - - 1.009,8 1.009,8 - 1.009,8 382,3 1.392,1

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 89 PROVINSI/ KAWASAN HUTAN

NO. DEFORESTASI PADA HUTAN TETAP APL TOTAL HPK Jumlah TIPE HUTAN KSA-KPA HL HPT HP Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 15 D.I. YOGYAKARTA

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder ------

C. Hutan Tanaman* -102,8 - - - -102,8 - -102,8 68,6 -34,2

TOTAL -102,8 - - - -102,8 - -102,8 68,6 -34,2

16 JAWA TIMUR

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder - 2.059,5 - 694,5 2.754,1 - 2.754,1 -1,9 2.752,1

C. Hutan Tanaman* 14,7 0,0 - 123,0 137,6 - 137,6 454,6 592,2

TOTAL 14,7 2.059,5 - 817,5 2.891,7 - 2.891,7 452,7 3.344,4

17 KALIMANTAN BARAT

A. Hutan Primer 1.823,1 3.251,9 3.025,5 1.078,7 9.179,3 42,9 9.222,2 4.132,6 13.354,8

B. Hutan Sekunder 10.049,8 17.862,8 36.101,3 43.381,4 107.395,4 3.634,7 111.030,1 156.658,3 267.688,4

C. Hutan Tanaman* - - - -7.211,8 -7.211,8 - -7.211,8 -476,3 -7.688,2

TOTAL 11.872,9 21.114,7 39.126,8 37.248,3 109.362,8 3.677,6 113.040,4 160.314,6 273.355,0

18 KALIMANTAN SELATAN

A. Hutan Primer 140,7 - - - 140,7 - 140,7 338,1 478,8

B. Hutan Sekunder 104,4 252,8 73,8 7.475,5 7.906,4 - 7.906,4 -442,6 7.463,8

C. Hutan Tanaman* - - - 1.364,9 1.364,9 - 1.364,9 0,0 1.364,9

TOTAL 245,1 252,8 73,8 8.840,4 9.412,0 - 9.412,0 -104,5 9.307,5

19 KALIMANTAN TENGAH

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder 5.289,4 1.387,1 15.718,5 27.132,5 49.527,6 18.916,4 68.444,0 18.145,2 86.589,2

C. Hutan Tanaman* - - - 5,5 5,5 43,5 49,0 660,2 709,2

TOTAL 5.289,4 1.387,1 15.718,5 27.138,1 49.533,1 18.959,9 68.493,0 18.805,4 87.298,4

20 KALIMANTAN TIMUR

A. Hutan Primer - - 77,2 546,3 623,5 - 623,5 1.862,2 2.485,8

B. Hutan Sekunder 466,0 259,2 2.048,9 13.624,1 16.398,2 1.517,2 17.915,4 77.228,9 95.144,3

C. Hutan Tanaman* - 103 0,0 -18.633,0 -18.530,3 13,7 -18.516,6 4.276,2 -14.240,4

TOTAL 466,0 361,9 2.126,1 -4.462,6 -1.508,6 1.530,9 22,3 83.367,4 83.389,7

21 SULAWESI UTARA

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder - - 10,8 - 10,8 - 10,8 2,5 13,3

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL - - 10,8 - 10,8 - 10,8 2,5 13,3

90 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PROVINSI/ KAWASAN HUTAN

NO. DEFORESTASI PADA HUTAN TETAP APL TOTAL HPK Jumlah TIPE HUTAN KSA-KPA HL HPT HP Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 22 GORONTALO

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder 142,5 29,6 56,6 0,1 228,9 899,7 1.128,6 3.927,6 5.056,2

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 142,5 29,6 56,6 0,1 228,9 899,7 1.128,6 3.927,6 5.056,2

23 SULAWESI TENGAH

A. Hutan Primer 11,6 97,0 169,3 41,3 319,2 130,1 449,3 6.123,7 6.573,0

B. Hutan Sekunder 227,6 2.364,5 3.435,0 1.852,4 7.879,4 2.102,9 9.982,3 15.137,1 25.119,5

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 239,2 2.461,5 3.604,2 1.893,7 8.198,7 2.233,0 10.431,7 21.260,8 31.692,5

24 SULAWESI TENGGARA

A. Hutan Primer - 83,4 124,0 - 207,4 - 207,4 11,1 218,5

B. Hutan Sekunder - 78,3 462,5 768,2 1.309,0 0,2 1.309,2 1.767,9 3.077,2

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL - 161,7 586,5 768,2 1.516,4 0,2 1.516,6 1.779,0 3.295,6

25 SULAWESI BARAT

A. Hutan Primer - - 8,4 20,5 28,9 - 28,9 - 28,9

B. Hutan Sekunder - 390,2 532,3 384,8 1.307,2 15,1 1.322,3 1.052,6 2.375,0

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL - 390,2 540,7 405,3 1.336,1 15,1 1.351,2 1.052,6 2.403,9

26 SULAWESI SELATAN

A. Hutan Primer - 12,1 - - 12,1 - 12,1 42,9 55,0

B. Hutan Sekunder 11,1 1.787,3 726,6 17,2 2.542,2 - 2.542,2 614,5 3.156,7

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 11,1 1.799,4 726,6 17,2 2.554,4 - 2.554,4 657,3 3.211,7

27 BALI

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder 26,4 - - - 26,4 - 26,4 36,3 62,7

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 26,4 - - - 26,4 - 26,4 36,3 62,7

28 NUSA TENGGARA BARAT

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder - 117,7 - 631,5 749,2 - 749,2 50,8 800,0

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL - 117,7 - 631,5 749,2 - 749,2 50,8 800,0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 91 PROVINSI/ KAWASAN HUTAN

NO. DEFORESTASI PADA HUTAN TETAP APL TOTAL HPK Jumlah TIPE HUTAN KSA-KPA HL HPT HP Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 29 NUSA TENGGARA TIMUR

A. Hutan Primer - 906,3 - - 906,3 - 906,3 88,5 994,8

B. Hutan Sekunder -23,0 1.255,1 145,7 -724,6 653,2 207,7 860,9 -200,2 660,7

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL -23,0 2.161,4 145,7 -724,6 1.559,5 207,7 1.767,2 -111,7 1.655,5

30 MALUKU UTARA

A. Hutan Primer - 4,6 9,8 - 14,4 0,5 14,9 54,5 69,3

B. Hutan Sekunder 10,6 1.214,9 979,4 396,5 2.601,4 793,9 3.395,3 2.218,1 5.613,4

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 10,6 1.219,5 989,2 396,5 2.616 794,4 3.410,2 2.272,6 5.682,8

31 MALUKU

A. Hutan Primer ------

B. Hutan Sekunder - - - - - 1.113,1 1.113,1 141,7 1.254,8

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL - - - - - 1.113,1 1.113,1141,7 1.254,8

32 PAPUA

A. Hutan Primer 405,8 102,2 211,3 158,6 877,9 44,0 921,9 2.484,0 3.405,9

B. Hutan Sekunder 195,6 258,2 - 320,9 774,7 409,7 1.184,4 8.629,9 9.814,3

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 601,4 360,4 211,3 479,5 1.653 453,8 2.106,3 11.113,9 13.220,2

33 PAPUA BARAT

A. Hutan Primer 218,9 667,0 756,0 281,9 1.923,8 369,1 2.293,0 528,2 2.821,2

B. Hutan Sekunder 126,0 799,6 1.003,3 526,0 2.455,0 1.718,1 4.173,1 3.625,9 7.799,0

C. Hutan Tanaman* ------

TOTAL 345,0 1.466,6 1.759,3 808,0 4.379 2.087,2 6.466,1 4.154,1 10.620,2

INDONESIA

A. Hutan Primer 6.171,7 6.122,0 7.590,3 5.235,1 25.119,0 606,4 25.725,4 17.741,4 43.466,8

B. Hutan Sekunder 28.285,8 46.225,2 104.752,4 208.289,2 387.552,6 41.847,8 429.400,4 365.977,3 795.377,7

C. Hutan Tanaman* -66,6 -11.156,1 -6.532,6 -95.140,3 -112.895,6 -2.753,0 -115.648,6 4.785,2 -110.863,3

TOTAL 34.390,9 41.191,1 105.810,1 118.383,9 299.776,1 39.701,2 339.477,3 388.503,9 727.981,2

Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Panning

92 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 3.1.4 Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman s/d Tahun 2014 /Progress of Boundary Demarcation Until 2014

Tahun/Year PROVINSI/ No S/D 2011 2012 2013 2014 S/D 2014 Province

(km) (km) (km) (km) (km) HA HT HA HT HA HT HA HT HA HT

1 2 3 4 56789101112 1 Aceh 2.366,97 1.066,00 ------2.366,97 1.066,00

2 Sumatera Utara 1.973,28 1.383,20 - 350,20 - - - 99,73 1.973,28 1.833,13

3 Sumatera Barat 1.698,74 1.999,55 - - - 0,00 - 1.698,74 1.999,55

4 Riau 7.648,64 872,61 - 594,91 - 0,00 - 457,37 7.648,64 1.924,89

5 Jambi 3.161,87 756,10 - - - 0,00 - 0,00 3.161,87 756,10

6 Sumatera Selatan 2.554,95 882,49 - - - - - 270,06 2.554,95 1.152,55

7 Bengkulu 356,98 ------356,98 -

8 Lampung 52,35 ------52,35 -

9 Kep. Bangka Belitung ------

10 Kepulauan Riau ------

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 D.I. Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat 457,78 - - 24,34 - - - - 457,78 24,34

19 Nusa Tenggara Timur ------

20 Kalimantan Barat 8.637,75 - - - 146,81 356,11 141,92 260,97 8.926,48 617,08

21 Kalimantan Timur 13.334,37 2.493,54 - - - - 254,98 81,80 13.589,35 2.575,34

22 Kalimantan Selatan 1.559,10 466,55 - - - - - 115,13 1.559,10 581,68

23 Kalimantan Tengah 14.202,92 417,36 - - 56,19 - 314,22 182,81 14.573,33 600,17

24 Sulawesi Utara 1.531,72 ------1.531,72 -

25 Sulawesi Tengah 3.852,04 ------3.852,04 -

26 Sulawesi Selatan 1.188,61 ------1.188,61 -

27 Sulawesi Tenggara 920,05 ------920,05 -

28 Gorontalo ------

29 Sulawesi Barat ------

30 Maluku 7.275,38 162,00 ------7.275,38 162,00

31 Maluku Utara 246,47 ------246,47 -

32 Papua Barat - - 114,49 - - - - - 114,49 -

33 Papua 11.273,94 ------11.273,94 -

Jumlah/Total 84.293,91 10.499,40 114,49 969,45 203,00 356,11 711,12 1.467,87 85.322,52 13.292,83

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 93 Tabel/Table 3.1.5. Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial s/d Tahun 2014/Progress of Endorsement of Partial Forest Boundary Until 2014

S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 S/D TAHUN 2014 NO PROVINSI/Province BA KM BA KM BA KM BA KM BA KM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1Aceh 71 5.807,32 ------71 5.807,32

2 Sumatera Utara 66 4.781,02 15 65,21 12 89,67 5 180,03 98 5.115,93

3 Sumatera Barat 100 4.705,72 - - 5 61,16 43 1.437,85 148 6.204,73

4Riau 119 11.315,24 - - - - 3 274,10 122 11.589,34

5Jambi 81 5.376,53 6 29,05 - - 3 129,75 90 5.535,33

6 Sumatera Selatan 191 7.408,27 - - - - 2 137,00 193 7.545,27

7 Bengkulu 119 2.457,14 - - - - 1 9,90 120 2.467,04

8 Lampung 54 4.164,59 - - 12 49,54 26 2,00 92 4.216,13

9 Kep. Bangka Belitung 32 443,42 6 31,69 - - 2 72,90 40 548,01

10 Kepulauan Riau 7 90,78 - - - - 1 25,01 8 115,79

11 DKI Jakarta 7 ------7 -

12 Jawa Barat 116 411,71 - - 4 17,28 3 63,38 123 492,37

13 Jawa Tengah 50 50,38 - - 3 26,79 3 7,54 56 84,71

14 D.I. Yogyakarta 5 ------5 -

15 Jawa Timur 27 407,63 - - 4 100,65 1 1,95 32 510,23

16 Banten ------

17 Bali 39 1.616,40 - - - - 1 9,40 40 1.625,80

18 Nusa Tenggara Barat 97 5.337,11 - - - - 3 28,69 100 5.365,80

19 Nusa Tenggara Timur 101 7.219,37 ------101 7.219,37

20 Kalimantan Barat 228 13.325,40 6 392,89 - - 35 794,76 269 14.513,05

21 Kalimantan Tengah 47 3.855,09 - - - - 4 180,27 51 4.035,36

22 Kalimantan Selatan 57 3.578,46 6 139,12 - - 9 283,31 72 4.000,89

23 Kalimantan Timur 223 15.458,81 3 183,54 1 14,30 32 1.311,38 259 16.968,03

24 Sulawesi Utara 60 6.737,07 4 210,40 - - 6 101,44 70 7.048,91

25 Sulawesi Tengah 139 10.860,87 2 81,75 - - 63 1.667,61 204 12.610,23

26 Sulawesi Selatan 124 9.764,84 ------124 9.764,84

27 Sulawesi Tenggara 115 10.201,80 2 50,03 - - 2 103,52 119 10.355,35

28 Gorontalo - - 4 72,12 - - 39 1.234,87 43 1.306,99

29 Sulawesi Barat ------6 255,75 6 255,75

30 Maluku 158 9.499,60 14 44,29 7 101,91 26 411,18 205 10.056,98

31 Maluku Utara 5 178,55 5 30,15 2 33,18 36 1.253,28 48 1.495,16

32 Papua Barat 10 1.558,26 3 207,86 - 0 17 1.126,40 30 2.892,52

33 Papua 175 14.787,45 4 - 3 339,23 90 7.795,19 272 22.921,87 JUMLAH 2.623 161.398,83 80 1.538,10 53 833,71 462 18.898,47 3.218 182.669,11

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

94 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 3.1.6 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/d Tahun 2014/Progress of Forest Area Establishment Until 2014

S/D TAHUN 2011 TAHUN 2012 2013 TAHUN 2014 S/D TAHUN 2014 NO PROVINSI/Province UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha) UNIT (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Aceh 18 31.131,00 - - - - 5 877.638,37 23 908.769,37

2 Sumatera Utara 14 20.855,40 1 202,40 - - 27 1.668.412,53 42 1.689.470,33

3 Sumatera Barat 11 101.711,08 - - - - 31 834.478,38 42 936.189,46

4 Riau 49 193.989,30 - - - - 13 678.454,03 62 872.443,33

5 Jambi 6 49.700,40 - - - - 15 274.056,89 21 323.757,29

6 Sumatera Selatan 50 370.294,01 - - - - 32 2.314.165,72 82 2.684.459,73

7 Bengkulu 23 257.304,30 - - - - 17 68.522,66 40 325.826,96

8 Lampung 12 216.010,76 - - - - 2 2.424,58 14 218.435,34

9 Kep. Bangka Belitung 2 9.591,00 2 1.256,09 - - 36 211.589,27 40 222.436,36

10 Kepulauan Riau 2 957,30 2 11.615,85 - - 11 37.425,12 15 49.998,27

11 DKI Jakarta 3 367,20 ------3 367,20

12 Jawa Barat 91 1.092.189,51 2 510,06 4 827,70 60 732.860,96 157 1.826.388,23

13 Jawa Tengah 15 7.637,17 - - 4 258,77 72 331.306,47 91 339.202,41

14 D.I. Yogyakarta 11 651.361,44 - - - - 7 8.048,08 18 659.409,52

15 Jawa Timur 22 2.897,58 1 40,95 6 8.382,24 22 268.192,38 51 279.513,15

16 Banten ------5 112.385,41 5 112.385,41

17 Bali 32 105.587,50 - - - - 14 128.545,84 46 234.133,34

18 Nusa Tenggara Barat 37 520.108,43 - - - - 26 504.023,64 63 1.024.132,07

19 Nusa Tenggara Timur 67 782.078,77 - - - - 25 150.197,26 92 932.276,03

20 Kalimantan Barat 57 916.400,18 3 17.714,37 1 22.171,60 71 4.806.971,00 132 5.763.257,15

21 Kalimantan Tengah 4 63.210,58 - - - - 10 3.079.248,86 14 3.142.459,44

22 Kalimantan Selatan 26 1.074.441,24 6 20.617,00 - - 22 1.447.228,77 54 2.542.287,01

23 Kalimantan Timur 33 714.926,33 3 29,45 1 676,33 26 9.160.139,63 63 9.875.771,74

24 Sulawesi Utara 24 436.698,02 - - - - 41 243.541,02 65 680.239,04

25 Sulawesi Tengah 17 393.098,72 - - - - 31 1.699.118,99 48 2.092.217,71

26 Sulawesi Selatan 42 92.209,34 - - - - 17 1.308.052,01 59 1.400.261,35

27 Sulawesi Tenggara 21 1.743.993,09 - - - - 19 950.772,36 40 2.694.765,45

28 Gorontalo ------15 699.183,29 15 699.183,29

29 Sulawesi Barat ------8 325.912,29 8 325.912,29

30 Maluku 88 1.662.236,95 11 5.007,39 9 4.978,53 38 2.144.573,09 146 3.816.795,96

31 Maluku Utara - - 4 6.934,21 4 6.934,21 28 417.497,02 36 431.365,44

32 Papua Barat 1 43.866,60 1 16.430,45 1 16.430,45 17 5.297.407,02 20 5.374.134,52

33 Papua 41 2.265.079,52 4 535.332,78 1 62.312,73 58 21.181.295,05 104 24.044.020,08

JUMLAH 819 13.819.932,72 40 615.691,00 31 122.972,56 821 61.963.667,99 1.711 76.522.264,27

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 95 Tabel/Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun 2014 Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014

Realisasi s/d Tahun Realisasi s/d Tahun Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 2011 2014 Batas Batas Batas Batas Batas Batas Batas Batas Luar Batas Luar Batas Luar Fungsi Luar Fungsi Fungsi Luar Fungsi Fungsi No. Provinsi/Province Outer Functional Total Outer Functional Total Outer Functional Total Outer

Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary Boundary

(Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km) (Km)

1 2 3 456789101112

1Aceh 4.430,93 1.097,67 - - 23,81 - - - 4.454,74 1.097,67

2 Sumatera Utara 7.543,21 1.009,88 0,93 114,69 353,00 533,00 634 230,39 8.531,55 1.887,96

3 Sumatera Barat 3.126,12 1.350,35 - - 842,00 308,00 88,18 - 4.056,30 1.658,35

4Riau 8.760,42 1.347,56 - 59,60 118,00 - - - 8.878,42 1.407,16

5Jambi 3.566,48 775,52 29,65 - - 110,99 35,66 3.677,47 840,83

6 Sumatera Selatan 4.513,52 710,86 1,20 - 276,00 124,00 550 7,00 5.340,72 841,86

7 Bengkulu 1.524,49 489,85 ------1.524,49 489,85

8 Lampung 3.152,64 1.044,58 23,75 - - - 62,27 - 3.238,66 1.044,58

9 Kep. Bangka Belitung 140,26 3,02 124,94 3,02 217,10 65,72 7,72 - 490,02 71,76

10 Kepulauan Riau 18,04 25,01 - - 18,00 - - - 36,04 25,01

11 DKI Jakarta 44,00 ------44,00 -

12 Jawa Barat 19.549,92 2,84 14,53 - 283,11 175,37 - 20.022,93 2,84

13 Jawa Tengah 19.010,31 - 14,30 - 40,04 - - - 19.064,65 -

14 D.I. Yogyakarta 142,00 - 11,85 - 49,66 - 72,77 - 276,28 -

15 Jawa Timur 19.129,15 - 152,53 - 100,69 - 12,53 - 19.394,90 -

16 Banten 46,91 43,56 ------46,91 43,56

17 Bali 1.610,00 240,12 ------1.610,00 240,12

18 Nusa Tenggara Barat 4.806,47 856,16 ------4.806,47 856,16 Nusa Tenggara 4.614,56 13,30 246,38 - 309,00 309,99 247,73 - 5.417,67 323,29 19 Timur

20 Kalimantan Barat 7.687,96 6.782,35 253,60 810,80 1.384,89 139,14 201,30 599,55 9.527,75 8.331,84

21 Kalimantan Tengah 3.189,50 2.536,33 - - 31,99 322,12 210,82 250,07 3.432,31 3.108,52

22 Kalimantan Selatan 2.868,16 1.544,88 1.434,00 1.492,00 162,29 78,25 216,59 226,45 4.681,04 3.341,58

23 Kalimantan Timur 10.413,14 8.118,20 294,53 575,54 1.064,27 2.359,13 2.935,84 380,82 14.707,78 11.433,69

24 Sulawesi Utara 2.012,24 6.909,53 579,00 494,00 23,73 20,19 59,59 25,38 2.674,56 7.449,10

25 Sulawesi Tengah 4.896,01 4.759,53 361,60 128,70 638,53 1.454,87 545,32 190,99 6.441,46 6.534,09

26 Sulawesi Selatan 9.893,92 538,77 57,00 1.115,00 - - - - 9.950,92 1.653,77

27 Sulawesi Tenggara 5.789,45 3.984,60 - 289,20 317,36 9,68 - - 6.106,81 4.283,48

28 Gorontalo 58,83 517,68 651,80 389,05 376,43 85,96 120,19 13,87 1.207,25 1.006,56

29 Sulawesi Barat - - - - 727,21 125,83 55,87 1.096,85 783,08 1.222,68

30 Maluku 7.470,54 3.559,04 146,30 9,90 - 382,39 146,80 82,04 7.763,64 4.033,37

31 Maluku Utara 75,03 146,16 20,12 198,33 125,47 593,84 96,65 673,67 317,27 1.612,00

32 Papua Barat 184,97 258,04 527,52 535,82 277,37 818,16 123,75 536,81 1.113,61 2.148,83

33 Papua 11.162,46 6.422,42 307,20 2.303,25 236,39 2.420,83 300,43 1.233,23 12.006,48 12.379,73

JUMLAH 171.431,64 55.087,81 5.223,08 8.548,55 7.996,34 10.151,10 6.975,12 5.582,78 191.626,18 79.370,24

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

96 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 III.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN DAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN The Alteration of Forest Area and Approval Of Forenst Area

anah Keluar Masuk Tanah Keluar Tanah 0 0 0 0 0 Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Unit (ha) Luas The Exchanges of Forest Area of The Exchanges Unit (ha) Luas S/D TAHUN 2009 S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN Tanah MasukTanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah T Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit 3.2.1. Menukar Kawasan Hutan Tahun/ Tukar Table / 9 Kep. Bangka BelitungBangka 9 0 Kep. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Lampung 1 90 1 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.373,67 0 0 1 0 2 1.464 1 30 7 Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Sumatera Selatan6 Sumatera 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Sumatera Barat3 Sumatera 1 13.414 1 13.414 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13.414 1 13.414 2 Sumatera Utara2 Sumatera 0 0 0 0 0 0271,10 0 0 277,30 1 0 1 0 0 0 0 1 277,30 1 271,10 1 Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 24 Sulawesi Utara24 Sulawesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 DKI Jakarta11 DKI 0 0 0 0 0 0 23 Kalimantan Timur23 Kalimantan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Kepulauan Riau10 Kepulauan 0 0 119,60 0 850,50 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 850,50 1 119,60 22 Kalimantan Selatan22 Kalimantan 1 523 1 579 0 0 675,50 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1.198,00 1 0 2 578,80 21 Kalimantan Tengah21 Kalimantan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Kalimantan Barat20 Kalimantan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 N T TT 19 N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 N T BT 18 N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 B a l il a 17 B 15 15 103 76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 103,00 0 76,00 16 Banten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Jawa Timur Timur 15 Jawa 19 18 1.594 1.040 0 0 0 139,0840,20 3 0 40,44 1 3 0 1 72,58 0 0 22 1.152,48 1.773,07 23 0 14 D.I. Yogyakarta14 D.I. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Jawa Tengah Tengah 13 6 Jawa 234,40 5 65,04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0127,821 1 56,85 7 362,22 6 1 121,89 26 Sulawesi Selatan26 Sulawesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Jawa Barat Barat 12 Jawa 6 5.147 6 1.008 0 0 0 1 0,91 1 0,45 0 0 110,806,85 1 10,15 2 0 2 110,79 1 10 10 5.269 1.127 25 Sulawesi Tengah25 Sulawesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NO PROPINSI Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 99 90,45 anah Keluar Masuk Tanah Keluar Tanah Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas Unit (ha) Luas S/D TAHUN 2009 S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN Tanah MasukTanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah T Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit JUMLAH 49 21.104,47 47 16.212,03 1 850,50 1 119,60 3 953,71 2 271,55 1 40,44 1 40,20 5 149,23 5 79,431.612,29 24.710,64 3 58 16.8 2 167,64 62 1 2 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 33 Papua Barat33 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 Maluku Utara31 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Sulawesi Barat29 Sulawesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 Sulawesi Tenggara27 Sulawesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NO PROPINSI Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source Ket : TM : area for forest Masuk/Compensated Tanah TK : forest area for non Keluar/Converted Tanah 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan

100 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Progress of Forest Areas Progress of / UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT S/D TAHUN 2009S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN for Release Agriculture/Plantation SK Release Stages of Forest of Stages SK Release Agriculture/Plantation for Release 3.2.2 SK Pelepasan Tahap Kawasan Hutan untuk Perkebunan/Perkebunan Pelepasan Perkembangan Table / 1 Aceh2 Utara Sumatera 3 Barat Sumatera 4 134 Riau 27 1523126 142.762,33 26 58 0 0 157956 265744 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 18.410,34 0 0 0 1 0 5.543,00 0 0 2 0 8.061,60 0 0 139 0 1.555.141,30 058265.743,70 0 1 6.429,52 27 27 142.762,33 164.385,89 5 Jambi6 Selatan Sumatera 23 170.244,74 44 1 366.926 2.101,00 0 6 71.083,12 0 4 84.759,42 0 6 14.628,36 0 3 0 15.503,63 43 358.320,27 0 044366.925,98 0 7 Bengkulu8 Lampung9 Bangka Belitung Kep. 0 11 8 57.581 0 83.964 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01157.581,25 0 0 0 8 83.964,15 0 0,00 16Banten 0000000000 00,00 0000000000 00,00 0 0 00 00 00 00 00 0 Barat 00 00 Tengah 00 00 00 0 0000000000 Timur 0 00 00 0 10 0 Riau Kepulauan 11 0 DKI Jakarta 0,00 12Jawa 0,00 13Jawa 514 0 Yogyakarta D.I. 48.49815Jawa 0,00 016Banten 017Bali 018 0 Barat Nusa Tenggara 019 Timur Nusa Tenggara 020 3 0 3 Kalimantan Barat21 0 6.834,57 Kalimantan Tengah 0 0 847 0 12 0 139.223,26 55 0 0 625.966,13 0 0 0 0 1 0 0 0 6.512,00 0 0 0 3 0 0 0 20.944,10 6 0 0 0 84.817,67 5 0 0 50.224,95 2 1 0 0 0 17.499,21 11 9.694,84 0 81.093,79 0 1 9 0 14 0 16.999,20 0 111.622,20 65.027,87 3 0 0 89 0 14.732,43 896.363,17 0 24 0 273.271,77 0 0 0 0,00 3 0,00 0 846,86 0,00 22 Kalimantan Selatan 17 209.130,53 0 0 0 0 0 0 1 5.074,30 18 214.204,83 NO PROVINSI/Province Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 101 UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT S/D TAHUN 2009S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN JUMLAH 542 4.908.530 2 8.613,00 27 366.271,35 30 536.667,23 23 216.501,85 42 495.008,57 666 6.531.591,83 33 Barat Papua 6 83.200,40 0 0 1 34.147,00 4 64.248,41 2 55.696,20 6 115.460,33 19 352.752,34 23 Kalimantan Timur24 Sulawesi Utara25 Sulawesi Tengah 57 494475 1 8 0 2000 72805 031 0 0 Maluku Utara 32 0 Papua 0 0 0 8 0 0 38.626,00 0 0 10 0 276.762,54 0 0 1 0 0 0 5.727,90 0 1 0 0 0 8.486,72 4 0 1 0 99.813,80 0 1432,22 10 287.430,30 0 0 1 37.467,00 57 0 9 494.474,79 192.850,49 9 1 11.404,20 34 1 78.532,90 11 894.324,13 2.000,00 59.949,14 26 Sulawesi Selatan27 Sulawesi Tenggara28 1 Gorontalo 29 3 Sulawesi Barat 30 3 6888 Maluku 4585 20784 0 10 0 0 103777 0 0 12 0 0 3 0 40.144,37 12658 0 0 1 0 0 6934,48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8.863,00 0 6 0 0 0 62.829,68 0 0 0 3 3 1 4.584,50 20.784,20 10 386,33 103.776,71 13 13.044,07 NO PROVINSI/Province Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

102 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 UNIT (Ha) LUAS (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS S/D TAHUN 2009S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN UNIT (Ha) LUAS UNIT Progress of Forest Areas for Release Transmigration SK Release Stages of Forest Stages of SK Release Transmigration Forest Areas for Release Progress of 3.2.3 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/ 3.2.3 SK Pelepasan Tahap Transmigrasi Kawasan Hutan untuk Pemukiman Pelepasan Perkembangan Table 9 Bangka Belitung Kep. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 1 Aceh2 Utara Sumatera 12 12 28.054 39.377 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 12 28.054,00 39.376,65 3 Barat Sumatera 88 Lampung 16.242 0 0 16 2 134.147 1.191,60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 17.433,85 0 0 0 16 134.147,20 4 11 Riau 66.5007 Bengkulu 0 0 0 5 0 14.327 0 0 0 0 1 0 2.313,30 0 0 0 0 12 0 68.812,98 0 0 0 0 5 14.327,45 5 Jambi6 Selatan Sumatera 29 120.593 14 0 78.413 0 0 1 0 629,18 0 0 0 0 0 3 918,34 0 0 0 0 0 33 0 122.140,80 0 14 78.412,53 20 Kalimantan Barat21 Kalimantan Tengah 17 27 28.805 66.136 0 0 0 0 0 1 1.117,83 0 2 1.257,92 0 3 2.266,65 0 1 0 609,70 34 0 71.387,87 0 0 17 28.804,72 19 Timur Nusa Tenggara 2 1.137 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1.137,00 18 Barat Nusa Tenggara 2 2.950 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2.950,00 7ai0 0000000000000,00 17Bali 22 Kalimantan Selatan 9 31.916 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 31.916,00 16Banten 00000000000000,00 16Banten 5aaTmr0 00 00 00 Timur 00 00 00 0,00 15Jawa 14 Yogyakarta D.I. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 3aaTna 0 00 00 00 00 00 00 Tengah 0,00 13Jawa 2aaBrt0 00 00 00 Barat 00 00 00 0,00 12Jawa 1K aat 0 00 00 00 00 00 00 0,00 Jakarta 11DKI 10 Riau Kepulauan 2 7.530 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7.530,00 NO PROVINSI Tabel /

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 103 UNIT (Ha) LUAS (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS UNIT (Ha) LUAS S/D TAHUN 2009S/D TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2014 S/D TAHUN UNIT (Ha) LUAS UNIT JUMLAH 256 875.682 0 0 5 3.639,19 4 2.247,45 10 8.348,60 2 642,45 277 890.560,07 31 Maluku Utara 9 18.434 0 0 0 0 1 664,97 1 555,09 0 0 11 19.654,14 32 Papua33 Barat Papua 15 7 92.304 15.319 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1.078,36 0 0 1 0 32,75 8 16 16.397,74 92.336,70 30 Maluku 2 4.964 0 0 1 700,58 0 0 0 0 0 0 3 5.664,58 29 Sulawesi Barat 2 2.486 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2.486,00 25 Sulawesi Tengah27 Sulawesi Tenggara28 3 Gorontalo 16 21 20.017 5.090 37.036 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 324,56 0 0 1 1.216,86 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 21.558,15 0 0 3 21 5.089,56 37.035,71 4uaeiUaa0 00 00 00 00 Utara 00 00 0,00 24Sulawesi 26 Sulawesi Selatan 6 4.015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 4.015,35 23 Kalimantan Timur 9 39.891 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 39.891,09 NO PROVINSI Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Panning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal Direktorat Sumber/Source:

104 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Progress of Temporary use of Forest Area Exploitation for Mining and Non Activities 2008-2014 Forest Area Exploitation of use Temporary Progress of 2014/ 3.2.4 2008- Tahun uan Non Tambang Eksploitasi Tambang Kawasan Hutan untuk Kegiatan Ijin Pinjam Pakai Perkembangan TablE 1 Aceh2 Utara Sumatera 1 - 2,32 - - - - 2 - - 66,69 1 - 295,00 1 344,00 1 100,42 4 2 364,01 444,42 3 Barat Sumatera 3 911,64 3 620,26 1 153,89 7 1.685,79 4 Riau 2 433,04 4 2.816,22 4 2.682,16 1 538,04 2 1.125,59 13 7.595,05 5 Jambi 19 1.120,90 12 563,16 5 1.244,85 2 612,02 7 2.120,27 45 5.661,20 6 Selatan Sumatera 5 4.918,16 3 473,31 3 792,49 7 2.909,91 8 2.897,32 26 11.991,19 7 Bengkulu 1 128,58 - - - - 4 2.164,07 - - 5 2.292,65 8 Lampung 1 40,05 - - 1 45,00 1 17,20 3 72,16 6 174,41 9 Belitung Bangka 6 3.140,35 1 35,36 2 116,34 5 754,84 4 1.414,97 18 5.461,85 1 2 34567891011121314 20 Kalimantan Barat 2 2.403,13 1 205,72 4 1.735,57 2 1.895,70 1 316,20 10 6.556,32 19 Timur Nusa Tenggara 21 Kalimantan Tengah 3 117,42 10 - 32.087,84 11 12.172,03 - 12 - 9.895,58 14 15.522,78 - 11 - 11.398,96 58 - 81.077,18 - - 3 117,42 18 Barat Nusa Tenggara 1 6.417,30 ------1 6.417,30 17 Bali 3 0,08 ------3 0,08 15 Timur Jawa 16 Banten 5 546,56 1 - 16,00 - - 1 - - 3,40 5 - 125,76 - 5 255,23 - 16 - 930,94 - 1 16,00 10 Riau Kepulauan 12 Barat Jawa 13 Tengah Jawa 14 Di Yogyakarta - - 9 5 1.791,48 - - 177,09 3 - - - 59,83 - - 7 - 116,33 - - - 10 - 1 168,35 1.834,47 - 6 - 1 - 431,74 - 16,85 - 35 - 2.567,73 1 - 1.834,47 - - 6 - 193,94 - - 11 Dki Jakarta ------NO PROVINSI Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 105 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 2 34567891011121314 22 Kalimantan Selatan23 Kalimantan Timur 35 31.220,15 49 140.826,64 8 7.432,76 9 5.144,17 11 2.723,10 14 15 18.207,07 5.438,05 16 15 28.594,00 8.141,57 15 84 15.471,41 103 54.955,63 208.243,29 24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara26 Sulawesi Tengah - 1 1 - 3.577,74 443,40 ------1 1 130,83 561,96 - 4 1 - 3.167,53 99,99 - - - 1 - - 903,23 6 3 6.876,10 1 1.105,35 903,23 27 Sulawesi Selatan 3 75,00 1 31,98 4 1.072,94 1 80,35 3 121,39 12 1.381,66 28 Sulawesi Tenggara 5 6.636,91 3 2.318,93 5 3.383,32 11 6.547,77 5 2.470,84 29 21.357,77 30 Sulawesi Barat31 Maluku32 Maluku Utara - 6 1 - 4.119,30 - 562,42 4 - 2.093,43 - 7 4.580,21 1 - 7 - 603,50 2.678,68 - 8 - 4.809,48 1 32 - 18.281,10 - 134,63 1 - 4,94 1 3 603,50 701,99 29 Gorontalo ------33 Barat Papua 34 Papua 2 20,44 - 2 - 75,05 ------4 95,49 - - - NO PROVINSI Grand TotalGrand 241.733,93 114 74.560,25 62 33.421,94 97 52.209,60 85 47.961,34 180 538 449.887,06 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

106 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Unit 1 Aceh 3 18,06 - - - - 1 12,02 - - 4 30,08 2 Utara Sumatera 28 4.448,73 2 23,63 3 79,60 7 231,70 5 59,28 45 4.842,94 3 Barat Sumatera 9 361,82 - - 2 139,06 1 8,37 - - 12 509,25 4 Riau 2 12.068,75 - - 2 297,32 - - - - 4 12.366,07 5 Jambi6 Selatan Sumatera 1 - 14,11 - - - - 4 - 741,98 - 2 95,39 - 5 1 237,99 136,18 12 - 1.089,47 - 1 136,18 7 Bengkulu 3 144,45 1 0,06 1 11,76 - - 1 38,83 6 195,09 8 Lampung9 Belitung Bangka 2 1 57,00 49,35 1 - 10,01 1 - - 3,70 1 - 14,90 - 1 - 4,47 3 6 185,74 90,08 4 235,09 1 2 34567891011121314 10 Riau Kepulauan 11 Dki Jakarta12 Barat Jawa 1 - 27,00 7 - 25,84 ------1 - - - 15,15 - 2 - 2 51,35 1 10 1,97 27,00 92,34 2 1,97 17 Bali18 Barat Nusa Tenggara 3 - - 8,41 42 - - 280,16 - 1 - - 42 - 280,16 478,79 3 3,54 1 0,08 2 10,30 10 501,12 13 Tengah Jawa 15 Timur Jawa 27 347,17 4 - 1.080,57 ------1 - - 1,57 1 - 0,52 3 29 49,75 349,26 7 1.130,32 16 Banten ------14 Di Yogyakarta - 19 Timur Nusa Tenggara - 2 - 2,46 ------1 - - 1,82 2 - 71,26 - 5 75,55 - 20 Kalimantan Barat 2 2,34 1 0,96 - - 1 11.881,50 - - 4 11.884,80 21 Kalimantan Tengah22 Kalimantan Selatan - 2 27,32 - - 1 710,60 ------1 2 710,60 27,32 NO PROVINSI Tabel 3.2.5. Tabel Non Tambang Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Izin Pinjam Pakai

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 107 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Unit Grand Total 160 21.106,69 12 1.388,64 23 2.642,04 25 18.972,64 35 1.627,43 255 45.737,43 1 2 34567891011121314 33 Barat Papua 34 Papua - 4 - 1.464,21 ------1 1 5.702,99 45,67 - 1 716,77 - 6 1 2.226,65 5.702,99 23 Kalimantan Timur 4 37,74 2 58,00 2 1.211,83 1 57,40 2 61,71 11 1.426,68 25 Sulawesi Utara26 Sulawesi Tengah27 Sulawesi Selatan 2 4 31 2 Maluku 0,52 32 445,86 Maluku Utara 24,46 - 1 - 43,02 - - 5 - - - 153,26 - - - 1 - - 1 - 340,13 - 53,97 1 1 - - - 194,36 88,41 - 12 - 4 1.070,68 - - 49,09 - - - 7 2 267,91 - - 0,52 - - - - 1 - 53,97 - 28 Sulawesi Tenggara29 Gorontalo 4 129,37 1 1 41,00 9,60 ------2 - 233,40 - - 5 - 138,97 3 274,40 24 Kalimantan Utara - 30 Sulawesi Barat ------NO PROVINSI Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

108 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas 1 Aceh2 Utara Sumatera 5 35.717,17 8 59.845,00 - - 3 - 21.201,01 2 18.191,00 - 2 - 50.193,27 12 - 125.302,45 - - 8 59.845,00 3 Barat Sumatera 1 340,00 1 9,89 1 4.370,64 - - - - 3 4.720,53 4 Riau 2 166,42 - - 1 365.021,00 5 48.779,95 - - 8 413.967,37 5 Jambi 19 10.876,61 5 67.487,66 7 11.827,27 10 95.615,70 4 1.587,02 45 187.394,26 6 Selatan Sumatera 12 17.140,23 8 38.200,05 6 18.203,00 10 112.506,95 4 5.666,73 40 191.716,95 7 Bengkulu 1 1.652,00 - - 1 2.279,00 1 4.635,00 1 156,04 4 8.722,04 1 214 3 4 5 68 Lampung10 7 8 9 13 12 11 ------1 8.626,44 1 50,00 2 8.676,44 9 Belitung Bangka 4 18.043,00 1 481,72 2 1.576,00 - - - 7 20.100,72 12 Barat Jawa 12 9.872,80 3 140,64 2 10,07 1 4,69 - - 18 10.028,21 11 Dki Jakarta13 Tengah Jawa - 8 5.052,56 - 3 - 7.812,06 2 - 243,57 - 4 779,77 - 1 - 4.013,60 18 - 17.901,56 - - - - 15 Timur Jawa 11 39.975,90 2 19.451,62 2 1.989,93 3 3.983,30 2 115,78 20 65.516,53 10 Riau Kepulauan ------14 Di Yogyakarta18 Barat Nusa Tenggara - 6 - 80.161,77 - 1 1.433,00 - 4 25.357,00 - 3 27.364,22 - 1 - 4.320,00 15 - 138.635,99 - - - - 16 Banten17 Bali20 Kalimantan Barat 2 1 - 0,65 25,28 - - - 1 - 3.239,00 - - 5 - 15.617,00 ------1 9.433,00 - 1 2.189,00 7 - 3 28.289,00 2.189,65 - 1 25,28 19 Timur Nusa Tenggara 21 Kalimantan Tengah - 17 166.464,65 - 22 - 87.387,53 20 123.547,38 - 11 153.374,90 - 13 88.195,10 - 83 - 618.969,56 - - - - - 22 Kalimantan Selatan 6 14.942,28 2 1.889,86 6 3.075,40 1 861,12 2 44.790,01 17 65.558,67 NO PROVINSI Tabel 3.2.6. Tabel Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi Izin Pinjam Pakai Tambang

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 109 s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Grand Total 190 755.447,02 97 408.197,22 141 901.576,62 97 689.690,33 93 451.538,89 618 3.206.450,08 23 Kalimantan Timur 25 123.046,14 31 123.497,74 34 84.385,36 23 82.653,49 8 57.742,88 121 471.325,61 24 Kalimantan Utara25 Sulawesi Utara - 2 7.857,10 - - - - - 1 - 26.017,00 1 - 821,28 - 1 3.041,13 - 5 1 37.736,51 9.767,87 1 9.767,87 26 Sulawesi Tengah 1 2.277,00 5 25.182,00 5 40.121,98 1 9.127,00 2 22.329,11 14 99.037,09 27 Sulawesi Selatan 4 4.232,40 - - 1 21.181,55 - - - - 5 25.413,95 28 Sulawesi Tenggara 16 52.854,93 2 5.761,00 1 19.686,00 - - 2 13.442,53 21 91.744,46 29 Gorontalo - - - - 2 2.674,00 3 22.126,24 2 5.557,00 7 30.357,24 31 Maluku 6 103,33 1 8,00 3 7.017,50 1 11,05 6 6.285,55 17 13.425,43 30 Sulawesi Barat 1 33,55 ------1 33,55 32 Maluku Utara 12 35.456,19 4 16.907,99 25 99.784,91 10 81.671,24 33 90.431,43 84 324.251,76 33 Barat Papua 5 10.870,29 5 9.307,46 6 6.371,26 5 8.722,99 4 22.290,84 25 57.562,84 34 Papua 3 58.439,78 - - 1 18,80 1 9.834,00 1 9.941,00 6 78.233,58 NO PROVINSI Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

110 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Survey atau Eksplorasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/Progress of Temporary Use of Forest Area Activity Exploitation for Mining and Non Mining Activities 2008-2014

s/d 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL NO PROVINSI Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas Unit Luas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Bangka Belitung - - - - 1 1.081,00 - - - - 1 1.081,00

2 Jawa Timur - - 1 1,24 ------1 1,24

Grand Total - - 1 1,24 1 1.081,00 - - - - 2 1.082,24

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 111 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS 19.388,00 616.722,00 ,00 8.200,00 545.412,00 ,00 13.401,00 15.547,00 354.655,40 0 213.401,00 15.547,00 0 213.401,00 354.655,40 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA 0 0 0 0 0 0 0 0 (Ha) TWA TWA Progress Function of Changes of Forest est Area Changes of Progress Function of CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) (Ha) JUMLAH 0 00 0 0 0 0 0 0 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 0000000 0000000 00000 0000 00 000000 0000000000 00000 0 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) Establishment in 2008-2014 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20080 0 0 0 0 0 Sd. 0 2009 0 0 0 0 0 0 2.725 0 0 0 2.725 0 0 0 0 0 0 0 0 2.725,00 0 2.725,00 0 2.725,00 0 0 0 0 0 2.725 20092.725 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 31,65 5.657,00 0 0 0 0 70.755,00 234.131,75 43.900,00 180,00 354.655,40 5.852,00 0 8.350,00 108.000,00 3.505,40 0 0 20100 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 11.148,00 9.840,00 37.531,00 58.519,00 0 0 0 0 0 0 0 12.150,00 36.529,00 9.840,00 58.519,00 9.840,00 36.529,00 58.519,00 0 0 12.150,00 2008 0 37.531,00 0 0 9.840,00 Sd. 11.148,00 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 20130 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 - 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 2.725,00 0 0 0 2.725,00 0 0 0 0 0 0 0 0 2.725,00 0 2.725,00 0 2.725,00 0 0 0 0 0 2.725,00 2.725,00 0 20140 0 0 0 Sd. 0 2013 0 0 0 0 0 Sd. 200831,65 5.657,00 0 0 0 0 70.755,00 234.131,75 43.900,00 180,00 354.655,40 5.852,00 0 8.350,00 108.000,00 3.505,40 0 0 0 2 3.505,40 0 0 0 108.000,00 8.350,00 5.852,00 0 354.655,40 180,00 43.900,00 234.131,75 70.755,00 0 0 200831,655.657,00 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.105,00 4.105,00 0 0 0 0 0 0 0 0 4.105,00 0 4.105,00 0 4.105,00 0 0 0 0 0 4.105,00 4.105,00 20140 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 11.148,00 9.840,00 41.636,00 62.624,00 062.624,00 41.636,00 09.840,00 201411.148,00 00 0 Sd. 0 0 0 0 0 0 12.150,00 40.634,00 9.840,00 62.624,00 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 60.680,00 304.304,00 7.200,00 173.228,00 545.412,00 0 0 0 133.274,00 0 5.920,00 14.780,00 71.190,00 312.048 71.190,00 14.780,00 5.920,00 133.274,00 0 545.412,00 0 0 173.228,00 7.200,00 2008304.304,00 60.680,00 Sd. 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 55.680,00 0 15.630,00 71.310,00 0 0 0 44.492,00 0 0 0 0 15.630,00 11.188,00 71.310,00 11.188,00 15.630,00 0 0 44.492,00 0 0 0 71.310,00 15.630,00 55.680,00 0 20090 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 60.680,00 359.984,00 7.200,00 188.858,00 616.722,00 0 0 0 177.766,00 0 5.920,00 14.780,00 71.190,00 327.678 71.190,00 14.780,00 5.920,00 177.766,00 0 616.722,00 0 0 188.858,00 7.200,00 2014359.984,00 60.680,00 Sd. 0 0 0 0 0 3.2.8 2008-2014/ Fungsi Kawasan Hutan Tahun Perubahan Perkembangan Table 1Aceh 3 Barat Sumatera 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 2 Utara Sumatera 4Riau 4Riau NO PROVINSI TAHUN Tabel/

112 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS 0 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA 0 0 0 0 0 0 0 0 (Ha) TWA TWA CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) (Ha) JUMLAH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) Sd. 200827.200,00 0 0 0 0 0 0 20.700,00 25.560,00 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 0 0 0 0 0 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 25.560,00 0 20.700,00 0 0 0 200827.200,000 0 Sd. 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 29.924,85 0 29.924,85 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29.924,85 29.924,85 29.924,85 0 0 0 0 0 29.924,85 29.924,85 0 20140 0 0 0 Sd. 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 490,00 0 0 0 583,00 0 0 0 1.073,00 0 0 0 0 0 0 0 0 1.073,00 0 1.073,00 0 1.073,00 0 0 0 0 0 1.073,00 583,00 0 0 0 20080 490,00 Sd. 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 201427.200,00 0 0 0 0 0 0 20.700,00 25.560,00 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 0 0 0 0 0 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 0 0 0 73.460,00 25.560,00 0 20.700,00 0 0 0 201427.200,000 0 Sd. 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 29.924,85 0 29.924,85 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29.924,85 29.924,85 29.924,85 0 0 0 0 0 29.924,85 29.924,85 0 20080 0 0 0 Sd. 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 490,00 0 0 0 583,00 0 0 0 1.073,00 0 0 0 0 0 0 0 0 1.073,00 0 1.073,00 0 1.073,00 0 0 0 0 0 1.073,00 583,00 0 0 0 20140 490,00 Sd. 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20080 0 0 0 0 0 Sd. 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 5Jambi 7 Bengkulu 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 6 Selatan Sumatera 8 Lampung NO PROVINSI TAHUN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 113 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS 0 5.170,00 0 117.981,81 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA (Ha) TWA TWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) (Ha) JUMLAH 000000000 0000 00000000000 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20080 0 0 0 0 0 Sd. 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 6.351,22 13.292,82 0 25.652,00 45.296,04 0 0 0 0 0 0 34.700,00 3.902,00 6.694,04 0 45.296,04 6.694,04 0 3.902,00 34.700,00 0 0 45.296,04 25.652,00 13.292,82 0 20146.351,22 0 0 Sd. 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20080 0 0 0 0 0 Sd. 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 128,10 12.950,00 0 25.652,00 38.730,10 0 0 0 0 0 0 34.700,00 3.902,00 128,10 0 38.730,10 128,10 0 3.902,00 34.700,00 0 0 38.730,10 25.652,00 12.950,00 0 2008128,10 0 0 Sd. 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 6.223 343 0 0 6.566 0 0 0 0 0 0 0 0 6.566 0 6.566 0 6.566 0 0 0 0 0 6.566 343 0 20096.223 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 20100 0 0 0 Sd. 200814.100,75 0 0 0 100,00 0 37.855,70 40.192,56 24.142,80 0 116.391,81 0 0 0 111.186,00 0 35,81 0 0 5.170,00 0 116.391,81 35,81 5.170,00 0 0 111.186,00 0 0 116.391,81 0 0 24.142,80 0 40.192,56 37.855,70 200814.100,75100,00 0 0 0 0 Sd. 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 95,00 0 0 833,00 662,00 0 1.590,00 0 0 0 0 0 1.590,00 0 0 0 0 1.590,00 0 1.590,00 0 0 0 0 0 1.590,00 662,00 0 833,00 0 95,00 2012 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20130 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 201414.100,75 0 0 0,00 195,00 0 37.855,70 41.025,56 24.804,80 0 117.981,81 0 0 0 111.186,00 0 1.625,81 0 111.186,00 0 117.981,81 0 0 24.804,80 0 41.025,56 37.855,70 195,00 0 201414.100,750,00 0 0 Sd. Belitung Banten 9 Bangka Kepulauan 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 11 DKI Jakarta 10 Riau Kepualaun 12 Barat dan Jawa NO PROVINSI TAHUN

114 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

JUMLAH LUAS (Ha) LUAS - 169,95 - - - HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) - 0000011.082,06 0000011.082,06 000001.901,24 000001.901,24 (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA - 0 0 0 0 0 0 0 0 (Ha) TWA TWA - - - - CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) - 942,00 0 0 0 0 0 0 0 0 1.942,00 0 1.942,00 (Ha) JUMLAH 0 0 - 0 - 00001. HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) Sd. 2008 0 0 0 0 6,50 0 11.075,56 0 0 0 11.082,06 0 0 0 10.850,76 0 231,3 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 20060 0 - 0 0 Sd. 2014282,50 0 0 0 1,08 0 1.000,66 0 617,00 0 1.901,24 0 0 0 1.284,24 0 617,00 0 0 0,00 0 1.901,24 0 0,00 617,00 0 0 1.284,24 0 0 0 1.901,24 617,00 0 1.000,66 0 0 1,08 2014282,500 0 0 Sd. 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 55,00 55,00 0 0 0 0 0 0 0 55,000 0 0 0 00 0 0 55,00 55,00 0 55,00 2014 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 7 0 11.130,56 0,00 0,00 0,00 11.137,06 0 0 0 10.850,76231,300 0 11.137,06 0 55,000,00 0,00 0 0,00 201411.130,56 11.137,06 0 0 0 0 7 Sd. 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 1.942,0 Sd. 2008 282,50 0 0 0 1,08 0 1.000,66 0 617,00 0 1.901,24 0 0 0 1.284,24 0 617,0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 1.942,001.942,0020140 1.942,000 0 1.942,00 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 169,95 0 0 0 0 169,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 169,95 169,95 169,95 0 0 2014169,95 00 0 0 0 169,95 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 169,95 0 0 0 0 169,95 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 169,95 169,95 0 20140 0 0 Sd. 0 Barat 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 13 Tengah Jawa 17 Nusa Tenggara 15 Timur Jawa 14 Yogyakarta D.I. 16 Bali NO PROVINSI TAHUN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 115 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS 15.545,00 261,00 1.336.856,00 0,00 0 0,00 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 0 69.120,00 0 0 69.120,00 (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA (Ha) TWA TWA ,00)(133.075,00)(53.125,00) (115.545,00) 0,00 (261,00) (1.336.856,00) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) (Ha) JUMLAH 00000,00 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0 0 0 0 0 0 00000,00 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 6.145,00 2.710,00 0 0 8.855,00 0 0 0 0 0 3.155,00 0 0 5700,000 0 8855,000 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 63,60 0 0 0 0 0 6.745,00 11260,00 0,00 33230,00 117.701,60 0 63,60 0 0 0 0 66.000,00 0 51.235,00 403,00 117.701,60 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 352,62 0 352,62 0 0 0 0 0 352,62 0 0 0 0 352,62 20140 0 352,62 0 0 0 0 0 0 Sd. 0 0 00 352,62 352,62 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 (64) 0 0 0 0 0 (6.745) (11.260) 0 (33.230) (11.702) 0 (64) 0 0 0 0 (66.000) 0 (51.235) (403) (117.702) Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 69.120,00 0 0 0 69.120,00 0 0 0 0 0 - 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15.349,50 15.349,50 0 0 0 0 0 0 79,75 0 15.269,75 0 15.349,50 0 15.269,75 79,75 0 0 0 0 0 0 15.349,50 15.349,50 20100 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 6.145,00 2.710,00 0 0 8.855,00 0 0 0 0 0 3.155,00 0 0 5.700,00 0 8.855,00 0 5.700,00 3.155,00 0 0 0 0 0 8.855,00 2.710,00 0 6.145,00 20140 0 0 0 Sd. 0 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 0 352,62 0 352,62 0 0 0 0 0 352,62 0 0 0 0 352,62 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 69.120,00 0 0 15.349,50 84.469,50 0 0 0 0 0 0 79,75 69.120,00 15.269,75 0 84.469,50 15.269,75 0 201469.120,00 84.469,50 0 0 79,75 0 15.349,50 69.120,00 0 Sd. 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 300.040,00 0 0 0 0 61.875,00 154.922,00 672.656,00 147.363,00 1.336.856,00 0 76110,00 0 958740,00 0 0 133075,00 53.125,00 1 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 (300.040,00) 0,00 0,00 (61.875,00) 0,00 (154.922,00) (672.656,00) (147.363,00) (1.336.856,00)(76.110,00) 0,00 (958.740 0,00 2013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20130 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 20140 0 Sd. 0 0 Barat Timur 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 17 Nusa Tenggara 21 Kalimantan Selatan 19 Kalimantan Barat 18 Nusa Tenggara 20 Kalimantan Tengah NO PROVINSI TAHUN

116 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS (299) (48.244) HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00000 0 0000298,5048.243,50 0000298,5048.243,50 (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA 00000024.669,00 00000024.669,00 (Ha) TWA TWA CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) 833,64 0 0 0 0 0 0 0 57,21 776,43 0 834 669,00 0 24.669,00 0 0 (Ha) JUMLAH 460,00 74.310,00 460,00 0 0 0 0 0 61.850,00 0 0 12.460,00 0 74.310,00 5000 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 0000 12. 0000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00000 24. 00000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 94,89 0 0 0 0 0 738,7 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 201200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 94,89 0 0 0 0 0 738,75 0 0,00 0 106.833,64 0 0,00 0 0 0 0 0,00 57 776,43 0,00 833,64 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 61.850,00 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 24.669,00 0 0 0 0 0 24.669,00 201424.669,00 0 00 0 0 Sd. 24.669,00 0 0 0 24.669,00 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 10.659,00 193,00 11.759,00 20.776,00 43.387,00 0 0 0 25.832,00 0 0 0 0 17.555,00 0 43.387,00 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 201200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 61.850,00 0 0 0 0 12.460,00 74.310,00 0 0 0 0 0 61.850,00 0 0 12.460,00 0 74.310,00 0 12.460,00 61.850,00 0 0 0 0 0 74.310,00 0 61.850,00 12.460,00 20140 0 0 Sd. 0 0 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2008 0 0 24.669,00 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014Sd. 0 0 0 0 0 0 10.659,00 193,00 11.759,00 20.776,00 43.387,00 0 0 0 25.832,00 0 0 0 0 17.555,00 0 43.387,00 2009 (10.283) (3.475) 0 (1.624) 0 0 (22.063) (380) (10.419) 0 (48.244) 0 0 0 (43.750)(4.195) 0 0 0 0 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 22 Kalimantan Timur 24 Sulawesi Tengah 23 Sulawesi Utara 25 Sulawesi Selatan 2008 Sd. 10.282,65 3.475,00 0 0 1.624,25 0 22.063,10 379,50 10.419,00 0 48.243,50 0 0 0 43.750,00 0 4195,0 NO PROVINSI TAHUN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 117 JUMLAH LUAS (Ha) LUAS 0 HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA 0 0 0 0 0 0 0 0 (Ha) TWA TWA CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) 258,15 0 0 0 0 0 0 0 1.962,75 295,40 0 2.258,15 (Ha) JUMLAH 00000,00 0 0 0 0,000 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 0 0,00 0,000 0 0 0 00000,00 000000000 0000 00000000000 50002. HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) 2013 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0,00 0,00 0 0 0,00 0 2013 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 2014 2014 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 (4.000)201120120 (18.446)0 0 (4.000) 0 (22.446)0 (18.446) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (22.446) 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 0 2.258,1 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 20142.258,15 00 0 Sd. 0 0 0 00 0 2.258,15 1.962,75 0 0,00 0 295,402.258,15 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 3.200,00 3.915,00 9.125,00 16.240,00 0 0 0 0 0 0 0 9.125,00 0 7.115,00 16.240,00 7.115,00 9.125,00 0 0 0 0 0 0 16.240,00 9.125,00 3.915,00 3.200,00 20140 0 0 0 Sd. 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 26 Sulawesi Tenggara Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 4.000,00 0 0 18.445,50 22.445,50 0 0 0 0 4.000,00 0 0 0 18.445,50 0 22.445,50 30 Maluku Utara Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 153.575,00 7.650,00 6.075,00 2.860,00 170.160,00 0 0 0 167.300,00 0 0 0 0 2.860,00 0 170.160,00 28 Sulawesi Barat Sd. 2008 0 0 0 0 0 0 0 3.200,00 3.915,00 9.125,00 16.240,00 0 0 0 0 0 0 0 9.125,00 0 7.115,00 16.240,00 27 Gorontalo Sd. 200827 Sd. Gorontalo 0 0 0 0 0 29 Maluku Sd. 2008 0 0 0 0 0 NO PROVINSI TAHUN

118 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 0,00) JUMLAH LUAS (Ha) LUAS HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) (Ha) FUNGSI MENJADI TAHURA TAHURA /Menhut). 0 0 0 0 0 0 0 0 0 (Ha) TWA TWA adi data kembali menjadi nol sesuai tahun terbitnya peta tahun terbitnya menjadi nol sesuai adi data kembali 0 508.379,00 3.505,40 73.751,73 49.559,75 176.967,72 655.449,62 85.450,80 1.591.935,02 CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) TN (Ha) (Ha) JUMLAH HL (Ha) HPT (Ha) HP (Ha) HPK (Ha) 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 00 00000 0 00000 00000000000 (Ha) FUNGSI SEMULA TAHURA TAHURA TWA (Ha) TWA TN (Ha) CA (Ha) SM (Ha) TB (Ha) 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2012(153.575,00)(7.650,00) (6.075,00)0 0 (2.860,00) 0 0 (170.160,00) 0 0(2.860,00)(170.16 0 (167.300,00)0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 06.549,76 00 6.549,76 0 00 0 0 0 0 06.549,76 6.549,76 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014Sd. 6.549,76 0 0 0 0,00 0 6.549,76 0,00 6.549,76 0,00 6.549,76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014Sd. 0 0 0 0 0 0 0 1.030,00 2.436,00 6.932,00 10.398,00 0 0 0 0 0 0 3.466,00 0 2.856,00 4.076,00 10.398,00 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20100 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20110 0 0 0 0 0 0 0 0 2012 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20120 0 0 0 0 0 0 0 0 2013 0 0 0 0 0 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 0 0 0 Sd. 2014 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20140 0 0 0 0 0 Sd. 0 20090 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 41.709,79 5.657,00 25.159,00 0,00 62.052,58 169,95 288.493,80 687.415,13 160.309,27 320.968,50 1.697.935,02 5.852,00 24.669,00 8.350,0 penunjukan 1 2 345 678910111213141516171819202122232425 31 Papua Sd. 2008 0 0 0 0 0 32 Barat Papua 2008 Sd. 0 0 0 0 0 0 0 1.030,00 2.436,00 6.932,00 10.398,00 0 0 0 0 0 0 0 2.856,00 4.076,00 3.466,00 10.398,00 NO PROVINSI TAHUN 2. TGHK. menggunakan Utara dan Sumatera Tengah Riau, Kalimantan Riau, Kepulauan Untuk Provinsi 3. yang baru j penunjukan peta sudah mengunakan Papua Gorontalo, Maluku Utara, Sultera, Kalteng, Kalsel,Sulsel, Untuk Provinsi 0 : Nihil/Tidak ada kegiatan Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source : Keterangan 1. Menhutbun Kep. (Lampiran Provinsi Hutan dan Perairan Kawasan Penunjukan atas Peta Hutan didasarkan Fungsi Kawasan Perubahan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 119

III.3. PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) Designation of Forest Management Unit (FMU)

(ha) Luas Total Luas Total Tahura yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi

Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL

KPH MODEL KPHL Unit III Aceh SK.992/Menhut-II/2013 27/12/2013 406.273 276.118 - - - 682.391 KPHL Unit XXIIKPHL Bukit Barisan SK.993/Menhut-II/2013 27/12/2013 65.038 - SK.867/Menhut-II/2013 51.189 05/12/2013 69.504 16.759 - 245 - 116.227 - - 86.508 KPHP Unit XIV Benakat Revisi SK.827/Menhut-II/2013 19/11/2013 - 256.594 - - - 256.594 Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Kota Langsa Lues, Kota Utara, Bener Meriah, Gayo Labuhan Batu Utara Solok, Kota Sawahlunto, Padang Limapuluh Kota, Datar Selatan, Solok dan Tanah Pesisir Pariaman, Muara Enim dan Lahat 1 Aceh Aceh Aceh Timur, Aceh Tengah, Tamiang, Aceh 4 Utara Sumatera 5 Barat Sumatera 6 Samosir Toba Barat Sumatera 7 Dharmasraya Barat Sumatera Selatan Pesisir Kota Panjang, Padang Kota Padang, Kota KPHL Tobasamosir KPHP Dharmasraya Selatan KPHP Pesisir SK.866/Menhut-II/2013 05/12/2013 SK.695/Menhut-II/2013 SK.696/Menhut-II/2013 75.762 21/11/2013 21/11/2013 5.191 6.294 9.091 - 17.721 4.563 15.829 - 46.274 - - - 87.247 - - 33.550 59.928 2 Utara Sumatera 3 Utara Sumatera Mandailing Natal Samosir dan Toba KPHP Mandailing Natal 332/MenhutII/2010 SK. 25/05/2010 12.681 14.704 131.781 - - 159.166 8 Barat Sumatera 9 Barat Sumatera Lima Puluh Kota Sijunjung (Unit II) KPHL Lima Puluh Kota SK.44/MenhutII/2012 KPHL Sijunjung 02/02/2012 94.883 5.286 17.383 SK. 331/MenhutII/2010 - 25/05/2010 83.952 - 40.785 117.552 25.755 - - 150.492 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10 Barat Sumatera 11 Selatan Sumatera Solok Banyuasin KPHL Banyuasin KPHL Solok (unit VI) SK.42/MenhutII/2012 SK.961/Menhut-II/2013 02/02/2012 27/12/2013 114.061 69.147 3.481 5.660 12.804 - - - - 130.346 - 74.807 12 Selatan Sumatera Musi Banyuasin KPHP Meranti SK.689/Menhut-VII/2012 29/11/2012 20.082 134.597 97.588 - - 252.267 13 Selatan Sumatera Musi Rawas KPHP Rawas SK.688/Menhut-VII/2012 29/11/2012 - 89.511 32.074 - - 121.585 14 Selatan Sumatera Ulu, Ogan Komering 15 Selatan Sumatera Mus Rawas KPHP Lakitan Unit VI SK. 790/Menhutll/2009 07/12/2009 - 76.776 - - - 76.776 16 Selatan Sumatera Musi Banyuasin KPHP Lalan 789/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 - 265.953 - - - 265.953 17 Riau Kepulauan Karimun KPHL Karimun SK.442/MenhutII/2012 09/08/2012 9.605 - 8.002 - - 17.607 18 Riau Siak, Pekanbaru dan Kota Kampar KPHP Minas Tahura SK.765/Menhut-II/2012 26/12/2012 - - 140.562 - 6.172 146.734 19 Riau Kampar Kiri (Unit XVIII) KPHP Kampar SK. 640/MenhutII/2011 07/11/2011 24.028 - 119.755 - - 143.783 20 Riau Meranti Kepulauan Tinggi (Unit XXIV) KPHP Tebing SK.343/MenhutII/2011 28/06/2011 412 - 69.335 - - 69.747 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA Tabel 3.3.1. Penetapan Wilayah KPH Model sampai dengan Tahun 2014 dengan Tahun Wilayah KPH Model sampai 3.3.1. Penetapan Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 123

(ha) Luas Total Luas Total Tahura yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi

Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL

KPH MODEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 21 Riau Siak Pelalawan, Besar Serkap KPHP Tasik SK. 509/MenhutII/2010 21/09/2010 - 491.768 2.660 18.848 - 513.276 22 Bangka Belitung Kep. Bangka KPHP Sigambir-Kotawaringin SK.962/Menhut-II/2013 27/12/2013 4.769 30.169 - - - 34.938 23 Bangka Belitung Kep. Bangka Tengah KPHP Sungai Sembulan SK. 329/MenhutII/2010 25/05/2010 5.185 34.228 - - - 39.413 24 Bangka Belitung Kep. Bangka Barat Menduyung KPHP Rambat SK.763/Menhut-II/2012 26/12/2012 8.803 50.819 - - - 59.622 25 Bangka Belitung Kep. Belitung Timur KPHP Gunung Duren SK.764/Menhut-II/2012 26/12/2012 12.615 45.620 - - - 58.235 26 Bengkulu Utara Bengkulu KPHP Bengkulu Utara SK.995/Menhut-II/2013 27/12/2013 165 9.546 42.640 - - 52.351 27 Bengkulu Muko-Muko KPHP Muko-Muko 330/MenhutII/2010 SK. 25/05/2010 - 11.937 66.337 - - 78.274 28 Bengkulu Lebong Rejang KPHL Bukit Balai Rejang SK.994/Menhut-II/2013 27/12/2013 16.059 - - - - 16.059 29 Jambi Kerinci KPHP Kerinci SK.960/Menhut-II/2013 27/12/2013 - 34.250 - - - 34.250 30 Jambi Merangin Landai KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu SK.43/MenhutII/2012 02/02/2012 36.088 9.944 30.105 - - 76.137 31 Jambi Sarolangun KPHP Limau unit VII SK. 714/MenhutII/2011 19/12/2011 54.793 43.807 22.502 - - 121.102 32 Jambi Barat Jabung Tanjung KPHL Sungai Beram Hitam 787/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 15.965 - - - - 15.965 33 Lampung Pesawaran KPHL Pesawaran SK.438/Menhut-II/2012 09/08/2012 9.944 1.260 - - - 11.204 34 Lampung Kanan Way KPHP Bukit Punggur SK.439/Menhut-II/2012 09/08/2012 19.131 21.995 - - - 41.126 35 Lampung Tanggamus Lampung Barat, Tengah, KPHL Batu Tegi SK. 650/Menhutll/2010 22/11/2010 58.162 - - - - 58.162 36 Lampung Lampung Selatan (Unit XIV) KPHL Rajabasa SK.367/MenhutII/2011 07/07/2011 5.160 - - - - 5.160 37 Lampung Lampung Selatan, Timur (Unit XVI) KPHP Gedong Wani SK.427/MenhutII/2011 27/07/2011 - 30.243 - - - 30.243 38 Lampung Lampung Tengah Terusan 47 Way KPHP Register 794/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 - 12.500 - - - 12.500 39 Lampung Mesuji KPHP Sungai Buaya SK.996/Menhut-II/2013 27/12/2013 - 44.249 - - - 44.249 40 Lampung Tanggamus Utara (Unit X) KPHL Kotaagung SK.379/MenhutII/2011 18/07/2011 56.020 - - - - 56.020 41 Lampung Kanan Bawang, Way Tulang KPHP Muara Dua SK.236/MenhutII/2011 10/05/2012 - 49.134 - - - 49.134 42 DI Yogyakarta Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo KPHP Yogyakarta 721/MenhutII/2011 SK. 20/12/2011 2.313 13.412 - - - 15.725 43 Bali Badung Buleleng, Bangli, Tabanan, (Unit II) KPHL Bali Tengah SK. 620/MenhutII/2011 01/11/2011 14.651 - - - - 14.651 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA

124 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

0.963 (ha) Luas Total Luas Total 22.978 Tahura yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi Hutan Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL SK.380/MenhutII/2011 18/07/2011 224.522 83.241 150.262 - - 458.025

KPH MODEL KPHL Mutis Timau (Unit XIX) SK.41/MenhutII/2012 02/02/2012 97.005 - 18.375 - - 115.380 Unit XIX) KPHP Meratus SK.768/Menhut-II/2012 26/12/2012 - 274.159 113.329 - - 387.488 Selatan Paser Utara dan Kota Balikpapan Balikpapan Utara dan Kota Paser 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 44 Bali Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung KPHL Bali Timur (Unit III) SK. 621/MenhutII/2011 01/11/2011 21.891 1.087 - - - 45 Bali Jembrana, Buleleng, Tabanan KPHL Bali Barat 784/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 59.848 1.892 1.610 - - 63.350 46 Barat Nusa Tenggara Bima, Dompu Utara KPHP Tambora SK.970/Menhut-II/2013 27/12/2013 - 14.769 12.151 - - 26.920 47 Barat Nusa Tenggara Bima Bima dan Kota KPHP Maria Unit XXIII SK.752/Menhut-II/2012 26/12/2012 8.515 4.554 14.563 - - 27.632 48 Barat Nusa Tenggara Sumbawa KPHL Ampang SK.751/Menhut-II/2012 26/12/2012 24.168 8.261 6.252 - - 38.681 49 Barat Nusa Tenggara Lombok Barat, Lombok Utara KPHL Rinjani Barat 785/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 28.911 5.075 6.977 - - 4 50 Barat Nusa Tenggara Lombok Tengah KPHL Tastura SK.963/Menhut-II/2013 27/12/2013 11.153 5.000 - - - 16.153 51 Barat Nusa Tenggara Lombok Timur KPHL Rinjani Timur SK.225/MenhutII/2012 04/05/2012 31.987 5.602 - - - 37.589 52 Barat Nusa Tenggara Sumbawa (Unit IX) KPHP Batulanteh SK.342/MenhutII/2011 28/06/2011 14.303 14.842 3.631 - - 32.776 53 Barat Nusa Tenggara Barat Sumbawa KPHP Sejorong SK.971/Menhut-II/2013 27/12/2013 15.762 5.274 19.952 - - 40.988 54 Timur Nusa Tenggara Ndao Rote Ndao KPHP Rote SK. 333/MenhutII/2010 25/05/2010 15.509 25.221 - - - 40.730 55 Timur Nusa Tenggara Timur Flores Timur KPHL Flores SK.972/Menhut-II/2013 27/12/2013 39.856 1.793 13.759 - - 55.408 56 Timur Nusa Tenggara Alor KPHL Alor Pantar SK.767/Menhut-II/2012 26/12/2012 59.419 22.938 21.977 - - 104.334 57 Timur Nusa Tenggara Utara, Timour Tengah Timor Tengah Kupang, 58 Timur Nusa Tenggara Manggarai Barat KPHP Manggarai Barat SK.973/Menhut-II/2013 27/12/2013 27.113 18.613 14.571 - - 60.297 59 Kalimantan Barat60 Kalimantan Barat Hulu Kapuas Ketapang KPHP Kapuas Hulu (Unit XVIII dan KPHP Kendawangan SK.680/MenhutII/2012 23/11/2012 16.268 162.583 - - - 178.851 61 Kalimantan Barat Sintang KPHP Sungai Merakai SK. 791/Menhutll/2009 07/12/2009 10.420 46.473 - - - 56.893 62 Kalimantan Timur Berau KPHP Berau Barat 649/Menhutll/2010 SK. 22/11/2010 247.025 118.261 410.253 - - 775.539 63 Kalimantan Timur64 Kalimantan Timur Bulungan Penajam Kartanegara, Kutai Kutai Barat, Paser, KPHP Kayan SK.223/MenhutII/2012 04/05/2012 168.198 9.776 309.868 - - 487.842 65 Kalimantan Timur66 Kalimantan Timur Tarakan Kota Malinau KPHL Tarakan KPHP Malinau 783/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 SK.224/MenhutII/2012 2.400 04/05/2012 220.723 - 110.518 384.271 2.223 - - - - 715.512 4.623 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 125 35 598 2.258 32.803 (ha) 100.912 Luas Total Luas Total - 276.636 Tahura yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi

Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL

KPH MODEL KPHP Dolago Tanggunung SK.755/Menhut-II/2012 26/12/2012 67.794 19.008 57.548 - - 144.350 Donggala dan Kota Palu Donggala dan Kota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 67 Kalimantan Timur Paser KPHP Kendilo SK.966/Menhut-II/2013 27/12/2013 44.152 61.051 34.032 - - 139.235 68 Kalimantan Selatan Banjar KPHP Banjar SK. 793/Menhutll/2009 07/12/2009 42.090 72.513 25.354 - - 139.957 69 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan KPHL Hulu Sungai Selatan SK.750/Menhut-II/2012 26/12/2012 21.221 11.530 52 - - 70 Kalimantan Selatan baru Kota KPHP Pulau Laut dan Sebuku (UNIT III) SK.226/MenhutII/2012 04/05/2012 12.863 99.395 - - - 11 71 Kalimantan Selatan Tabalong KPHP Tabalong SK.997/Menhut-II/2013 27/12/2013 48.776 44.759 23.822 - - 117.357 72 Kalimantan Selatan Laut Tanah Laut KPHP Tanah SK.440/MenhutII/2012 09/08/2012 15.862 71.490 5.289 - - 92.641 73 Kalimantan Tengah Selatan Barito Barito KPHL Gerbang SK.964/Menhut-II/2013 27/12/2013 90.361 43.345 20.961 - - 154.667 74 Kalimantan Tengah Gunung Mas KPHP Gunung Mas SK.974/Menhut-II/2013 27/12/2013 57.337 50.107 187.291 - - 294.735 75 Kalimantan Tengah Barat Kotawaringin Barat Waringin KPHP Kota SK.749/Menhut-II/2012 19/12/2011 9.672 257.160 49.303 - - 316.1 76 Kalimantan Tengah Lamandau KPHP Lamandau SK.717/Menhut-II/2012 26/12/2012 25.432 19.906 180.951 - - 226.289 77 Kalimantan Tengah Kapuas KPHL Kapuas 247/MenhutII/2011 SK. 02/05/2011 105.372 - - - - 105.372 78 Kalimantan Tengah Murung Raya KPHP Murung Raya SK.965/Menhut-II/2013 27/12/2013 103.578 205.729 598.948 - - 908.255 79 Kalimantan Tengah Seruyan KPHP Seruyan (Unit XXI) SK. 716/MenhutII/2011 19/12/2011 38.970 6.112 328.827 - - 373.909 80 Sulawesi Utara Minahasa Selatan Mongondow, Bolaang KPHP Poigar SK. 788/Menhutll/2009 07/12/2009 5.265 19.739 16.594 - - 41. 81 Gorontalo Boalemo KPHP Bolaemo (Unit V) SK.402/MenhutII/2011 21/07/2011 29.383 12.403 55.140 - - 96.926 82 Gorontalo Gorontalo KPHP Gorontalo SK.976/Menhut-II/2013 27/12/2013 13.126 17.781 40.775 - - 71.682 83 Gorontalo Utara Gorontalo Utara KPHP Gorontalo SK.766/Menhut-II/2012 26/12/2012 18.632 15.759 71.417 - - 105.808 84 Gorontalo Pohuwato KPHL Unit III Pohuwato 334/MenhutII/2010 SK. 25/05/2010 59.301 13.605 43.369 - - 116.275 86 Sulawesi Tengah Moutong Parigi, Donggala, KPHP Dampelas Tinombo SK. 792/Menhutll/2009 07/12/2009 21.017 10.244 69.651 - - 85 Sulawesi Tengah Una-Una Morowali Tojo Banggai, Baturube KPHP Toili SK.967/Menhut-II/2013 27/12/2013 126.447 55.389 94.800 - 87 Sulawesi Tengah Banggai KPHP Balantak SK.754/Menhut-II/2012 26/12/2012 30.418 28.049 58.936 - - 117.403 88 Sulawesi Tengah Buol KPHP Pogogul SK.756/Menhut-II/2012 26/12/2012 44.257 54.008 101.268 - - 199.533 89 Sulawesi Tengah Sigi, Moutong, Parigi NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA

126 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

(ha) Luas Total Luas Total Tahura - - 134.419 - - 44.577 yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi Hutan Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL

KPH MODEL KPHP Jeneberang (Unit IX) 715/MenhutII/2011 SK. 19/12/2011 60.451 45.471 54.932 - - 160.854 Jeneponto 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 90 Sulawesi Tengah Poso Patanu KPHP Sintuwu Maroso/Rano SK. 639/MenhutII/2011 07/11/2011 46.341 28.740 62.349 - - 137.430 91 Sulawesi Tengah Una-Una Tojo Una-Una KPHP Unit XVII Tojo SK.968/Menhut-II/2013 27/12/2013 39.921 10.827 61.744 - - 112.492 92 Sulawesi Barat Mamuju, Mamasa KPHL Ganda Dewata SK.441/Menhut-II/2012 09/08/2012 157.598 - - - - 157.598 93 Sulawesi Barat Majene KPHL Malunda SK.753/Menhut-II/2012 26/12/2012 45.109 - 6.962 - - 52.071 94 Sulawesi Barat Mamasa (Unit VIII) KPHL Mamasa Tengah SK.340/MenhutII/2011 27/06/2011 33.218 - 4.744 - - 37.962 95 Sulawesi Barat KPHP Mamasa Barat (Unit VII) SK.341/MenhutII/2011 27/06/2011 17.352 - 36.203 - - 53.555 96 Sulawesi Barat Mamuju Utara KPHL Unit II Lariang 60/MenhutII/2011 SK. 28/02/2011 34.512 2.394 21.010 - - 57.916 97 Sulawesi Barat Mamuju, Mamuju Tengah KPHP Budong-Buddong SK.998/Menhut-II/2013 27/12/2013 5.463 36.461 86.172 - - 128.096 98 Sulawesi Barat Mandar Polewali KPHL Mapili SK. 651/Menhutll/2010 22/11/2010 53.485 - 23.711 - - 77.196 99 Sulawesi Tenggara Bombana KPHP Tina Orima bombana SK.426/Menhut-II/2011 27/07/2011 23.659 74.514 17.953 - - 116.126 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA 100 Sulawesi Tenggara Buton KPHP Unit III Lakompa 795/Menhutll/2009 SK. 07/12/2009 12.432 11.880 6.288 - - 30.600 106 Sulawesi Selatan Wajo KPHP Awota SK.979/Menhut-II/2013 27/12/2013 5.539 13.532 - - - 19.071 101 Sulawesi Tenggara Utara Buton Gantara KPHL Peropa’Ea SK.975/Menhut-II/2013 27/12/2013 15.157 - 2.571 - - 17.728 104 Sulawesi Selatan Bantaeng, Gowa, Takalar, Sinjai, Bulukumba, Bone, 103 Sulawesi Tenggara Kendari Selatan, Kota Konawe KPHP Unit XXIV Gularaya SK. 61/MenhutII/2011 28/02/2011 41.405 89.343 3.671 105 Sulawesi Selatan Luwu Timur Malili (Unit I) KPHL Larona SK. 722/MenhutII/2011 20/12/2011 156.593 6.391 79.008 - - 241.992 102 Sulawesi Tenggara Konawe KPHL Konawe SK.762/Menhut-II/2012 26/12/2012 96.941 8.018 35.668 - - 140.627 107 Maluku Utara108 Maluku Utara Halmahera Selatan Kepulauan Tidore Kota Halmahera Tengah, KPHP Gunung Sinopa KPHP Bacan 337/MenhutII/2010 SK. 25/05/2010 21.056 9.604 13.917 SK.969/Menhut-II/2013 27/12/2013 62.836 7.760 70.212 - - 140.808 109 Maluku110 Maluku Buru Maluku Tengah Sapalewa KPHP Wae Apu KPHP Wae SK. 336/MenhutII/2010 25/05/2010 SK.770/Menhut-II/2012 4.545 34.609 26/12/2012 27.903 73.478 62.921 96.033 - - - 67.057 - 232.432 111 Maluku112 Maluku Buru, Buru Selatan Seram Bagian Timur Tina KPHP Wae Bubi KPHP Wae SK.977/Menhut-II/2013 SK.978/Menhut-II/2013 27/12/2013 27/12/2013 51.599 86.938 12.666 11.059 65.847 42.739 - - - - 204.384 66.464

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 127 (ha) Luas Total Luas Total Tahura yang Hutan Produksi Dikonversi Luas (ha) PENETAPAN Hutan Terbatas Produksi

Hutan Produksi Hutan Hutan Lindung SURAT KEPUTUSAN SURAT NO SK TANGGAL

KPH MODEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA 118 Papua119 Papua120 Papua Sarmi dan Jayapura Waropen Yapen Kepulauan KPHP Mamberamo Revisi KPHP Yapen SK.829/Menhut-II/2013 KPHP Waropen 19/11/2013 50.492 46.105 159.217 - SK.760/Menhut-II/2012 786/Menhutll/2009 SK. 26/12/2012 07/12/2009 - 83.372 255.814 15.100 97.691 90.767 5.899 - - - - 186.962 - 105.867 114 Barat Papua Sorong Kota 117 Papua Keerom (remu) Sorong KPHL Kota SK.999/Menhut-II/2013 27/12/2013 Revisi 6.602 KPHP Keerom - 6.173 SK.828/Menhut-II/2013 19/11/2013 - 49.196 30.330 - 93.930 12.775 - - 173.456 113 Barat Papua 115 Barat Papua Selatan Sorong 116 Papua Sorong Biak Numfor Selatan KPHP Sorong KPHP Sorong SK.771/Menhut-II/2012 26/12/2012 KPHL Biak Numfor 121.361 73.189 88.710 - SK. 701/MenhutII/2010 SK. 648/Menhutll/2010 20/12/2010 22/11/2010 - 11.789 120.340 283.260 111.444 30.527 100.136 55.149 - - - - 223.369 206.016 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

128 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Unit Luas (Ha) (Ha) Luas Unit (Ha) Luas Unit (Ha) Luas Unit TAHUN (Ha) Luas Unit (Ha) Luas 0 0 38 3.634.974,00

0 01.503.320,00 18

0000 0 0000

Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 62.521.333 TANGGAL

7 Desember 2009

19 Pebruari 19 Pebruari 2010 7 Desember 2009 10 Pebruari 10 Pebruari 2010 5 Maret 5 Maret 2010

31 Desember 2014 (SK) SURAT SURAT NOMOR KEPUTUSAN

VII/2009

VII/2010 VII/2009 VII/2010 II/2010 II/2014 4. Penetapan 0 0 0 0 641.801,00 13 1. Rancang Bangun 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 013 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 628.165,00 13 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan 0 0 0 0 0 0 30 3.661.304,87 0 0 0 0 1. Rancang Bangun*) 797/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 p 7 472.664,00 1. Rancang Bangun 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 7 481.195,00 4. Penetapan 0 0 0 0 1.679.564,00 11 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 462.734,00 5 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 9 1.681.204,00 2. Arahan Pencadangan 0 0 9 1.681.204,00 1. Rancang Bangun*) 91/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 17 1.458.934,00 1. Rancang Bangun*) SK.798/Menhut- 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 17 1.461.000,00 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 33 3.196.381,00 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 1.444.198,00 17 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 33 3.204.780,00 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 3.202.990,00 35 1. Rancang Bangun SK. 77/Menhut- 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 1. Rancang Bangun*) 102/Menhut- SK. 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 0 0 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 0 0 6 259.617,00 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1. Rancang Bangun*) SK.932/Menhut- Kepulauan Riau Kepulauan Bangka Belitung Riau

Bengkulu Sumatera Barat Sumatera Jambi Sumatera Utara Sumatera Aceh

5. 8. 4. 7. 3. 6. 2. 1. NO PROVINSI TAHAPAN Tabel 3.3.2: Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP dan KPHL) Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 129 Unit Luas (Ha) (Ha) Luas Unit (Ha) Luas Unit

(Ha) Luas Unit TAHUN (Ha) Luas Unit (Ha) Luas

0 0 0 0 0 0 31 8.535.128,10

0 0 0 0 1.240.787,00 17

Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 TANGGAL 15 Juni 2009 7 Desember 2009 9 Januari 9 Januari 2012 13 Desember 2007 28 Januari 28 Januari 2010 19 Oktober 19 Oktober 2010 28 Januari 28 Januari 2010 10 Pebruari 10 Pebruari 2010 (SK) SURAT SURAT NOMOR KEPUTUSAN VII/2009 II/2009 II/2012 II/2007 II/2010 II/2010 II/2010 II/2010 1. Rancang Bangun*) 337/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 105.765,92 4 0 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 4 110.309,62 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 33 8.510.524 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 106.427,00 3 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 0 0 1. Rancang Bangun*) 800/Menhut- SK. 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 0 0 0 0 34 8.510.524 1. Rancang Bangun SK.02/Menhut- 4. Penetapan 16.358,60 1 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 34 6.973.613,00 3. Usulan Penetapan 1 16.358,60 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 6.966.136,00 33 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 06.966.136,00 38 1. Rancang Bangun SK. 439/Menhut- 1. Rancang Bangun*) 67/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 16 518.913,00 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 22 1.247.962,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 542.704,80 16 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 17 1.240.787,00 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 501.549,00 12 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 1.240.787,00 17 1. Rancang Bangun SK. 591/Menhut- 1. Rancang Bangun*) 68/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 889.210,00 23 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 24 2.558.407,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 24 2.433.934,00 3. Usulan Penetapan 0 - 23 903.816,30 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 2.601.689,00 20 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 908.834,00 23 1. Rancang Bangun*) SK.76/Menhut- Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat Bali Kalimantan Tengah DI. Yogyakarta Kalimantan Barat Nusa Tenggara Nusa Tenggara Timur Lampung Sumatera Selatan Sumatera

9. 13. 12. 16. 11. 15. 14. 10. NO PROVINSI TAHAPAN

130 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Unit Luas (Ha) (Ha) Luas Unit (Ha) Luas

Unit (Ha) Luas Unit TAHUN (Ha) Luas Unit (Ha) Luas

0 0 0 0 0 0 33 12.486.355,00 Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 TANGGAL 10 Pebruari 10 Pebruari 2010 7 Desember 2009 7 Desember 2009 15 Juni 2009 28 Januari 28 Januari 2010 09 Maret 09 Maret 2011 10 Februari 2010 01 Desember 2011 (SK) SURAT SURAT NOMOR KEPUTUSAN II/2010 II/2009 II/2009 VII/2009 II/2010 II/2011 II/2010 II/2011 4. Penetapan 0 0 0 0 1.099.827,00 13 1. Rancang Bangun*) Sk. 79/Menhut- 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 861.745,00 11 4. Penetapan 0 0 0 429.988,00 9 0 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 862.491,00 11 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 9 1. Rancang Bangun*) 799/Menhut- SK. 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 974.232,00 7 4. Penetapan 0 0 0 0 2.056.922,00 25 1. Rancang Bangun*) 796/Menhut- SK. 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 02.137.155,03 25 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 7 581.500,00 2. Arahan Pencadangan 28 2.083.166,00 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 7 583.290,21 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 620.082,00 7 1. Rancang Bangun*) Sk. 338/Menhut- 1. Rancang Bangun*) 65/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 10 1.814.490 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 10 2.068.188,80 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 10 1.403.761,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 10 1.315.485,29 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 01.835.163,00 22 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 1.390.224,00 10 1. Rancang Bangun*) SK.88/Menhut- 1. Rancang Bangun*) 78/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 21 3.199.086,00 4. Penetapan 0 0 0 0 0 12.567.139,00 0 34 34 12.567.139,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 21 3.218.226,00 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 0 0 0 0 36 12.606.634 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 *)) 03.549.606,00 24 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 0 0 0 0 1. Rancang Bangun SK.674/Menhut- Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Utara

Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan Kalimantan Timur

21. 24. 20. 23. 19. 22. 18. 17. NO PROVINSI TAHAPAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 131 Unit Luas (Ha) (Ha) Luas Unit (Ha) Luas Unit (Ha) Luas Unit TAHUN (Ha) Luas Unit (Ha) Luas

Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha) Unit 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 TANGGAL 19 Oktober 19 Oktober 2009 18 Agustus 2009 8 Pebruari 8 Pebruari 2010 28 Januari 28 Januari 2010 (SK) SURAT SURAT NOMOR KEPUTUSAN II/2009 II/2009 II/2010 II/2010 4. Penetapan 0 0 0 0 5.404.745,00 21 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 5.404.745,00 21 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 05.388.407,00 21 1. Rancang Bangun*) 744/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 56 18.180.201,00 3. Usulan Penetapan 0 0 0 0 56 18.239.238,00 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 018.180.146,00 0 56 1. Rancang Bangun*) 481/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 16 1.768.424,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan2. Arahan 0 0 0 0 1.730.281,00 16 1. Rancang Bangun*) 73/Menhut- SK. 4. Penetapan 0 0 0 0 0 0 22 2.207.864,00 3. Usulan Penetapan3. Usulan 0 0 0 0 2. Arahan Pencadangan 18 2.246.425,00 1. Rancang Bangun*) 66/Menhut- SK. Papua Barat Papua Papua Maluku Utara Maluku

28 27 25 26. NO PROVINSI TAHAPAN Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D 31 Desember 2014 S/D 31 Desember Hutan, Data Kawasan Areal Pemanfaatan dan Penyiapan Sumber: Wilayah Pengelolaan Direktorat Ket : 0 : Belum ada Proses 2007 tahun sebelum *) :Rancang bangun dilaksanakan data *)) : Ada koreksi dan Jawa Timur tidak memiliki wilayah KPH Jawa Tengah Jawa Barat, DKI Jakarta, Provinsi

132 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 3.3.3. Penetapan Wilayah KPH Konservasi sampai dengan Tahun 2014

PENETAPAN KPHK NO KPHK PROVINSI Surat Keputusan Tanggal Luas (ha)

1 Taman Nasional Batang Gadis Sumatera Utara SK.786/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 72.150,00

2 Taman Nasional Siberut Sumatera Barat SK.787/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 190.500,00

3 Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan SK. 748/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 202.896,31

4 Taman Nasional Tesso Nilo Riau SK.788/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 38.576,00

5 Taman Nasional Bukit Tigapuluh Riau SK.789/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 144.223,00

6 Taman Nasional Berbak Jambi SK. 774/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 62.700,00

7 Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi SK. 720/Menhut -II/2010 29 Desember 2010 60.500,00

8 Taman Nasional Way Kambas Lampung SK. 712/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 130.000,00

9 Taman Nasional Ujung Kulon Banten SK. 775/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 122.956,00

10 Taman Nasional Gunung Halimun Salak Banten dan Jawa Barat SK. 776/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 113.357,00

11 Taman Nasional Gunung Ciremai Jawa Barat SK.790/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 15.500,00

12 Taman Nasional Gunung Merapi DIY dan Jawa Tengah SK. 713/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 6.410,00

13 Taman Nasional Karimun Jawa Jawa Tengah SK. 749/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 111.625,00

14 Taman Nasional Gunung Merbabu Jawa Tengah SK. 751/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 5.725,00

15 Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur SK. 779/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 58.000,00

16 Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur SK. 801/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 43.420,00

17 Taman Nasional Baluran Jawa Timur SK. 718/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 25.000,00

18 Taman Nasional Bali Barat Bali SK. 780/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 19.002,89

19 Taman Nasional Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat SK. 781/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 41.330,00

20 Taman Nasional Laiwangi Wanggameti Nusa Tenggara Timur SK. 714/Menhut II/2010 29 Desember 2010 47.014,00

21 Taman Nasional Manupeu Tanah Daru Nusa Tenggara Timur SK. 719/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 87.984,00

22 Taman Nasional Nusa Tenggara Timur SK. 753/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 173.000,00

23 Taman Nasional Danau Nusa Tenggara Timur SK. 754/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 5.356,50

24 Taman Nasional Danau Sentarum Kalimantan Barat SK. 715/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 132.000,00

25 Taman Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat SK. 721/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 90.000,00

Kalimantan Barat dan 26 Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya SK. 750/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 181.090,00 Kalimantan Tengah

27 Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur SK. 778/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 198.629,00

28 Taman Nasional Kayan Mentarang Kalimantan Timur SK. 752./Menhut-II/2011 30 Desember 2011 1.360.500,00

29 Taman Nasional Tanjung Putting Kalimantan Tengah SK. 777/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 415.040,00

30 Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah SK.791/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 568.700,00

31 Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara SK. 782/Menhut-II/2009 7 Desember 2009 89.065,00

Sulawesi Utara dan 32 Taman Nasional Bogani Nani Wartabone SK. 716/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 287.115,00 Gorontalo

33 Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Sulawesi Tenggara SK. 755/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 105.194,00

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 133 PENETAPAN KPHK NO KPHK PROVINSI Surat Keputusan Tanggal Luas (ha)

Taman Nasional Bantimurung 34 Sulawesi Selatan SK. 717/Menhut-II/2010 29 Desember 2010 43.750,00 Bulusaraung

35 Taman Nasional Manusela Maluku SK. 756/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 189.000,00

36 Taman Nasional Aketajawe Lolobata Maluku Utara SK.757/Menhut-II/2011 30 Desember 2011 167.300,00

37 Taman Nasional Lorentz Papua SK.792/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 2.354.644,00

38 Taman Nasional Wasur Papua SK.793/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 413.810,00

39 Rawa Singkil Aceh SK.980/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 102.500

40 Kerumutan Riau SK.981/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 120.000

41 Arau Hilir Padang SK.982/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 105.375

42 Danku Bentayan Sumatera Selatan SK.983/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 89.574

43 Guntur-Papandayan Jawa Barat SK.984/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 15.318

44 Tambora Nusa Tenggara Barat SK.985/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 78.116

45 Ruteng Nusa Tenggara Timur SK.986/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 32.248

46 Gunung Melintang Kalimantan Barat SK.987/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 25.125

47 Morowali Sulawesi Tengah SK.988/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 209.400

48 Towuti Sulawesi Tengah SK.989/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 209.400

49 Nantu Gorontalo SK.990/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 31.215

50 Jayawijaya Papua SK.991/Menhut-II/2013 27 Desember 2013 800.000

Luas Total 10.191.333,70

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

134 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 12 April 2013 21 Desember 2011 01 Agustus 2013 05 Juli 2013 01 Agustus 2013 18 Oktober 2011 18 Oktober 02 Desember 2011 25 Februari 2014 2010 04 Oktober PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Susunan Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Teknis Unit Pelaksana kerja dan Tata Susunan Organisasi Aceh Dinas Kehutanan Dinas pada Pembentukan UPT KPHP pada Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan UPT KPHP pada Pembentukan Mandailing Natal Kabupaten Perkebunan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Susunan Organisasi Hutan Lindung (KPHL) Model pada Pengelolaan Kesatuan Samosir Toba Kabupaten dan Perkebunan Dinas Kehutanan Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Susunan Organisasi (KPHP Model) Pada Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Sumber Daya Mineral dan Energi Energi Dinas Kehutanan 2014 27 November Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Kabupaten Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Dharmasraya Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHL Model Kab. Sijunjung Kerja dan Tata Organisasi 08 Agustus 2011 Susunan dan Tata Kerja UPT KPHL Model pada Dinas UPT KPHL Model pada Kerja Susunan dan Tata Lima Puluh Kota Kabupaten dan Pertambangan Kehutanan Unit Pelaksana Kerja Dan Tata Organisasi Pembentukan Teknis Barat Sumatera Provinsi Dinas Kehutanan dan Kehutanan Dinas Pertanian, Teknis Unit Pelaksana Musi Rawas Utara Kabupaten Perkebunan Perubahan atas Peraturan Bupati Solok Nomor 11 Tahun Solok Nomor 11 Tahun Bupati atas Peraturan Perubahan Teknis Unit Pelaksana 2011 Tentang WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Tahun 2013 Tahun Peraturan Bupati Mandailing Natal Bupati Peraturan 2011 No 81 Tahun Peraturan Bupati Toba Samosir Toba Bupati Peraturan 2013 No.27 Tahun Utara Nomor: 40 Tahun 2014 Utara Nomor: 40 Tahun Selatan Pesisir Bupati Peraturan 2013 No.95 Tahun Peraturan Bupati Dharmasraya Bupati Peraturan 2013 No.29 Tahun Tahun 2011 Tahun Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Lima Puluh Kota Bupati Peraturan 2011 Nomor 122 Tahun Gubernur Sumatera Peraturan 2014 No.24 Tahun barat 2010 diganti dengan 27 Tahun Musi Rawas Bupati Peraturan 2014 Utara No.22 Tahun 2011 Natal Samosir KPHL Unit XXIISelatan Unit IX Gubernur Sumatera Peraturan Dharmasraya Unit VIII Kota KPHL Bukit Barisan (Unit IV) Batu Utara, Toba Samosir Batu Utara, Toba Sawahlunto, Solok; Sawahlunto, Kab: Padang Selatan, Solok, Pesisir Pariaman, Datar Tanah 1 Aceh2 Utara Sumatera Mandailing Natal Lintas KabupatenMandailing Model KPHP KPHL Model Aceh Gubernur Aceh No.20 Peraturan 3 Utara Sumatera Samosir Toba KPHL Model Toba 4 Utara Sumatera Labuhan Batu, Asahan, 5 Barat Sumatera Selatan Pesisir KPHP Model Pesisir 6 Barat Sumatera Dharmasraya KPHP Model 7 Barat Sumatera Sijunjung8 Barat Sumatera Lima Puluh Kota KPHL Model Sijunjung KPHL Model Lima Puluh Sijunjung No. 18 Bupati Peraturan 9 Barat Sumatera Solok KPHL Model Solok Solok 56 Tahun Bupati Peraturan 10 Barat Sumatera Panjang, Padang Padang, Kota: 11 Selatan Sumatera Musi Rawas KPHP Model Lakitan Musi Rawas No. Bupati Peraturan NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL Tabel 3.3.4. Tabel 2014 dengan Tahun KPH Model sampai Kelembagaan Penetapan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 135 04 Oktober 2010 04 Oktober 19 Desember 2011 19 Desember 2011 30 Desember 2013 24 April 2013 28 Maret 2012 28 Maret 08 Agustus 2011 31 Oktober 2011 31 Oktober 17 Januari 2014 17 Januari PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Musi Rawas Kabupaten Hutan Pengelolaan Kesatuan Organisasi Pembentukan Musi Banyuasin Kabupaten Produksi Hutan Pengelolaan Kesatuan Organisasi Pembentukan Musi Banyuasin Kabupaten Produksi Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Selatan Sumatera Provinsi Hutan Produksi Pengelolaan Pembentukan Unit Pelaksana Teknis kesatuan Pengelolaan Pengelolaan kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Hutan Produksi Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Banyuasin Kabupaten dan Perkebunan Dinas Kehutanan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dinas Pengelolaan Kesatuan Pembentukan 2012 Karimun Tahun Kabupaten dan Kehutanan Pertanian Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP Model Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan dan Perkebunan Dinas Kehutanan Tinggi pada Tebing Meranti Kepulauan Kabupaten Organisasi, Tata Kerja dan Uraian Tugas UPT KPHP Model dan Uraian Tugas Kerja Tata Organisasi, Besar Serkap Tasik Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Lembaga Dinas dan Lembaga Pada Teknis Unit Pelaksana Organisasi Riau Provinsi daerah di Lingkungan Pemerintah Teknis WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ 27 Tahun 2010 diganti dengan 27 Tahun Musi Rawas Bupati Peraturan 2014 Utara No.22 Tahun 2011 Banyuasin Nomor 6 Tahun 2011 Banyuasin Nomor 6 Tahun Selatan No.16 Tahun Sumatera 2013 No.420 Tahun 2013 No.420 Tahun Tahun 2012 Tahun Peraturan Bupati Kepulauan Kepulauan Bupati Peraturan 2011 Meranti Nomor 58 Tahun Peraturan Gubernur Riau No 47 Peraturan 2011 Tahun 10 Tahun 2014 10 Tahun KPHP Model Benakat Daerah Provinsi Peraturan Tinggi Serkap KPHP Minas - Tahura Gubernur Riau Nomor Peraturan Enim , Lahat Pekanbaru 12 Selatan Sumatera Musi Rawas13 Selatan Sumatera Musi Banyuasin14 Selatan Sumatera Musi Banyuasin KPHP Model Rawas 15 Selatan Sumatera Musi Rawas No. Bupati Peraturan Ulu , Muara Ogan Komering KPHP Model Lalan Musi Daerah Kabupaten Peraturan KPHP Model Meranti Musi Daerah Kabupaten Peraturan NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 16 Selatan Sumatera Banyuasin KPHL Model Banyuasin Banyuasin Bupati Peraturan 17 Riau Kepulauan Kep.Karimun KPHL Model Karimun Karimun No.97 Bupati Keputusan 18 Riau Meranti Kepulauan KPHP Model Tebing 19 Riau Siak Pelalawan, Besar KPHP Model Tasik 20 Riau Kab: Siak, danKota Kampar

136 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 24 Febuari 2009 7 Juni 2010 2010 7 Oktober 13 Juli 2012 14 Februari 2011 05 Juli 2012 30 Juli 2012 20 Nopember 2012 05 Januari 2012 05 Januari 08 Agustus 2013 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Kerja (UPT) Satuan Kerja Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Perangkat Kampar Kabupaten Perubahan Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun 2009 No. 08 Tahun Kampar Bupati Peraturan Perubahan (UPT) Satuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan tentang Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Perangkat Kerja Kampar Kabupaten No. 08 Tahun Kampar Bupati Peraturan Kedua Perubahan (UPT) Teknis Unit Pelaksana Pembentukan 2009 tentang Daerah (SKPD) di Lingkungan Perangkat Satuan Kerja Kampar Kabupaten Pemerintah No. 08 Tahun Kampar Bupati Peraturan Ketiga Perubahan (UPT) Teknis Unit Pelaksana Pembentukan 2009 tentang Daerah (SKPD) di Lingkungan Perangkat Satuan Kerja Kampar Kabupaten Pemerintah Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Kabupaten dan Kehutanan Dinas Perkebunan pada Teknis Bangka Tengah Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Dinas Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan dan Dinas Kehutanan pada Hutan Produksi Pengelolaan Perkebunan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Dinas Hutan pada Pengelolaan Dinas Kesatuan Teknis Belitung Timur Kabupaten dan Kehutanan Pertanian Perubahan Atas Peraturan Bupati Bangka Nomor 5 Tahun Bangka Nomor 5 Tahun Bupati Peraturan Atas Perubahan Dinas Teknis pembentukan Unit Pelaksana 2012 tentang struktur (UPT) pada Teknis Daerah dan Unit Pelaksana daerah teknis lembaga organisasi Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata kerja KPH kerja dan Tata Organisasi Struktur Pembentukan Muko Muko Model Kabupaten Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Kesatuan Teknis Unit Pelaksana dan Perkebunan Model Dinas Kehutanan Produksi Bengkulu Utara Kabupaten WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Tahun 2009 Tahun Peraturan Bupati Kampar No. 27 Kampar Bupati Peraturan 2010 Tahun No. 35 Kampar Bupati Peraturan 2010 Tahun No. 24a Kampar Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Bangka Tengah Bangka Tengah Bupati Peraturan 2011 No. 10 Tahun Peraturan Bupati Bangka Barat Bupati Peraturan 2012 No.19 Tahun Peraturan Bupati Belitung Timur Bupati Peraturan 2012 No.22 Tahun Peraturan Bupati Bangka No.19 Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Muko Muko No Muko Muko Bupati Peraturan 02 2012 Peraturan Bupati Bengkulu Utara Bupati Peraturan 2013 No.20 Tahun Sembulan Menduyung Duren Duren Kotawringin Muko Utara Bangka Tengah KPHP Model Sungai Bangka Barat KPHP Model Rambat Belitung Timur KPHP Model Gunung Bangka KPHP Model Sigambir- Belitung Belitung Belitung Belitung NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 21 Riau Kampar Kiri KPHL Model Kampar No.08 Kampar Bupati Peraturan 22 Bangka Kepulauan 23 Bangka Kepulauan 24 Bangka Kepulauan 25 Bangka Kepulauan 26 Bengkulu Muko-Muko KPHP Model Muko- 27 Bengkulu Utara Bengkulu KPHP Model Bengkulu

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 137 1 November 2013 1 November 8 Oktober 2010 8 Oktober 30 Desember 2011 10 April 2012 17 Juni 2013 18 Maret 2008 18 Maret 06 Agustus 2010 06 Agustus 2010 06 Agustus 2010 15 September 2011 15 September 30 Desember 2011 06 Maret 2013 06 Maret PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan Pada Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Lebong Rejang Kabupaten dan Perkebunan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis Unit PelaksanaTeknis Kerja dan Tata Susunan Organisasi Barat Jabung Tanjung Kabupaten Dinas Kehutanan Tugas dan Fungsi UPT Dinas KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu dan Fungsi UPT Dinas KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu Tugas Landai Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis Unit PelaksanaTeknis Kerja dan Tata Susunan Organisasi Dinas Hutan Produksi Pengelolaan Dinas Kesatuan Sarolangun Kabupaten dan Kehutanan Perkebunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi pada Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Kehutanan Kerinci Kabupaten dan Perkebunan Dinas Kehutanan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Kab. Lampung Tengah Terusan 47 Way Register Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas UPTD pada Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan, Lampung Daerah Provinsi Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas UPTD pada Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan, Lampung Daerah Provinsi Perbentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Perbentukan, Lampung Dinas Provinsi Dinas (UPTD) pada Teknis Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan, Dinas Kehutanan pada (UPT) KPHL Rajabasa Teknis Lampung Selatan Kabupaten Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupa KPHL Kabupa Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan tentanggamus Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Organisasi Pembentukan Dinas Hutan Bukit Punggur (unitIII) pada Pengelolaan Kanan Way Kabupaten WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Peraturan Bupati Rejang Lebong Rejang Bupati Peraturan 2013 No.27 Tahun Peraturan Bupati Tanjung Jabung Jabung Tanjung Bupati Peraturan 2010 Barat No 18 Tahun Tahun 2011 Tahun Peraturan Bupati No 15 Tahun No 15 Tahun Bupati Peraturan 2012 Tahun 2013 Tahun Peraturan Bupati Lampung Tengah Lampung Tengah Bupati Peraturan 2008 No. 10 Tahun 27 Tahun 2010 27 Tahun Peraturan Gubernur Lampung No. Peraturan 2010 27 Tahun 27 Tahun 2010 27 Tahun Selatan No 26 Tahun 2011 Selatan No 26 Tahun Peraturan Daerah Kabupa Daerah Kabupa Peraturan 2011 No 21 Tahun tentanggamus Peraturan Bupati Way Kanan Way Bupati Peraturan 2013 No.12 Tahun Lebong Beram Hitam VII) Way Terusan KPHL Model Batu Tegi KPHL Model Batu Tegi Gubernur Lampung No. Peraturan KPHP Model Gedong (Unit XVI) Wani Agung Utara (Unit X) Punggur Lampung Barat Timur NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 28 Bengkulu Lebong Rejang KPHL Model Rejang 29 Jambi Barat Jabung Tanjung KPHL Model Sungai 30 Jambi Merangin KPHP Model Merangin Merangin No 33 Bupati Peraturan 31 Jambi Sarolangun KPHP Model Limau (Unit 32 Jambi Kerinci KPHP Model Kerinci No.14 Kerinci Bupati Peraturan 33 Lampung Lampung Tengah 47 KPHP Model Reg. 34 Lampung Lampung Tengah, Tanggamus, 35 Lampung Lampung Selatan dan 36 Lampung Kanan Bawang dan Way Tulang KPHP Model Muara Dua Gubernur Lampung No. Peraturan 37 Lampung Lampung Selatan KPHL Model Rajabasa Lampung Bupati Peraturan 38 Lampung Tanggamus KPHL Model Kota 39 Lampung Kanan Way KPHP Model Bukit

138 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 27 Mei 2013 04 September 2012 04 September 04 Desember 2008 17 Desember 2014 15 Juli 2013 21 Januari 2008 21 Januari 05 Maret 2012 05 Maret 17 Desember 2014 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kantor Kerja dan Tata Organisasi Struktur Pembentukan Hutan Lindung Model Pesawaran Pengelolaan Kesatuan Pesawaran Kabupaten Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Kesatuan UPTD Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan 45 (KPHP) Unit V/Register Hutan Produksi Pengelolaan Sungai Buaya Mesuji (UPTD KPHP V Buaya) Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Teknis dan Fungsi Dinas Unit Pelaksana Rincian Tugas dan Perkebunan Dinas Kehutanan pada Organisasi dan tata kerja UPTD dan UPT Lembaga Teknis Teknis UPTD dan UPT Lembaga dan tata kerja Organisasi DIY Daerah Provinsi Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Daerah Provinsi Perangkat Kerja dan Tata Organisasi 10 Juli 2008 Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Daerah Provinsi Perangkat Kerja dan Tata Organisasi 10 Juli 2008 Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Daerah Provinsi Perangkat Kerja dan Tata Organisasi 10 Juli 2008 Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun Daerah Nomor 3 Tahun atas Peraturan Kedua Perubahan lain Lembaga Kerja dan Tata organisasi 2009 tentang NTB Daerah Provinsi Bagian dari Perangkat sebagai Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Kab.Sumbawa batulanteh Produksi Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan Kerja Fungsi dan Tata Rincian Tugas, Sumbawa Kabupaten Perkebunan UPT Dinas pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Perkebunan Dinas Kehutanan UPT Dinas pada Lombok Timur Kabupaten Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun Daerah Nomor 3 Tahun atas Peraturan Kedua Perubahan lain Lembaga Kerja dan Tata organisasi 2009 tentang NTB Daerah Provinsi Bagian dari Perangkat sebagai WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Tahun 2013 Tahun Peraturan Bupati Kabupaten Kabupaten Bupati Peraturan 2012 Mesuji No. 16 Tahun Tahun 2008 Tahun Peraturan Gubernur DIY No 36 Peraturan 2008 Tahun 2 Tahun 2008 2 Tahun Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Daerah Provinsi Peraturan 2008 2 Tahun Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Daerah Provinsi Peraturan 2008 2 Tahun Peraturan Daerah Provinsi NTB Daerah Provinsi Peraturan 2014 No.13 Tahun Perda Kab.Sumbawa No.11 Tahun No.11 Tahun Kab.Sumbawa Perda 2013 1 Tahun 2008 1 Tahun Peraturan Bupati Lombok Timur Bupati Peraturan 2012 No.13 Tahun No.13 Tahun 2014 No.13 Tahun Buaya KPHP Model Yogyakarta Gubernur DIY No. 50 Peraturan KPHL Model Bali Tengah KPHL Model Bali Tengah (Unit II) KPHL Model Bali Timur (Unit III) Barat Lanteh Timur (Unit IV) Gunung Kidul Badung dan Klungkung Lombok Barat, Utara KPHL Model Rinjani Batu Lanteh KPHP Model Batu Sumbawa KPHL Model AmpangNomor Sumbawa Bupati Peraturan Lombok Timur KPHL Model Rinjani Bima, Kota Bima Bima, Kota KPHP Model Maria NTB Daerah Provinsi Peraturan D.I YogyakartaD.I Bantul, dan Progo, Kulon Barat Barat Barat Barat Barat NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 40 Lampung Pesawaran KPHP Model Pesawaran No.10 Pesawaran Bupati Peraturan 41 Lampung Mesuji KPHP Model Sungai 42 43 Bali Jembrana, Buleleng, Tabanan KPHL Model Bali Barat Bali No. Daerah Provinsi Peraturan 44 Bali dan Buleleng, Bangli, Tabanan 45 Bali Buleleng, Karang Asem, Bangli 46 Nusa Tenggara 47 Nusa Tenggara 48 Nusa Tenggara 49 Nusa Tenggara 50 Nusa Tenggara

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 139 17 Desember 2014 23 Juli 2012 18 Oktober 2013 18 Oktober 16 Oktober 2012 16 Oktober 09 Agustus 2012 15 Februari 2013 30 Oktober 2013 30 Oktober 23 Desember 2010 16 November 2011 16 November 20 November 2012 20 November 09 Desember 2009 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun Daerah Nomor 3 Tahun atas Peraturan Kedua Perubahan lain Lembaga Kerja dan Tata organisasi 2009 tentang NTB Daerah Provinsi Bagian dari Perangkat sebagai Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Dinas Hutan (KPH) pada Pengelolaan (UPTD) Kesatuan Barat Kab.Sumbawa dan Pertanian Kehutanan Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Dinas Hutan Lindung (KPHL) Tastura Pengelolaan Kesatuan Kab.Lombok Tenggah dan Perkebunan Kehutaban Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Pengelolaan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Ndao Rote Ndao Kabupaten Model Rote HutanProduksi Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi NTTLindung Model Mutis Timau Unit XIX Prov Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Lindung (KPHL) Model Alor Pantar Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Manggarai Hutan Kabupaten Pengelolaan Kesatuan Teknis Barat Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Pengelolaan Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan dan Dinas Kehutanan Sungai Merakai pada Hutan Produksi Kab. Sintang Perkebunan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Model Pengelolaan Kesatuan Pembentukan Kapuas Hulu Kabupaten Menunjuk Unit Pelaksana Pengamanan dan Rehabilitasi dan Rehabilitasi Pengamanan Menunjuk Unit Pelaksana Kesatuan sebagai Hutan (UPPRH) Kendawangan (KPHP) Model yang Hutan Produksi Pengelolaan oleh Kementerian dan Pendanaannya Pembinaan Kehutanan Tupoksi serta Tata Kerja Organisasi UPT KPHL di Organisasi Kerja serta Tata Tupoksi dan Energi Pertambangan Lingkungan Dinas Kehutanan, Tarakan Kota WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Peraturan Daerah Provinsi NTB Daerah Provinsi Peraturan 2014 No.13 Tahun No.20 Tahun 2012 No.20 Tahun No.37 Tahun 2013 No.37 Tahun Ndao Nomor 9 Tahun 2012 Ndao Nomor 9 Tahun Peraturan Daerah Prov NTT Daerah Prov No.2 Peraturan 2012 Tahun Tahun 2013 Tahun Peraturan Bupati Manggarai Barat Bupati Peraturan 2013 Nomor 29 Tahun Tahun 2010 Tahun Peraturan Bupati Kapuas Hulu Bupati Peraturan 2011 No.35 Tahun Surat Penunjukan Bupati Bupati Surat Penunjukan No.522/2722/ Kendawangan dkn/2012 Tahun 2009 Tahun Utara KPHL Model Mutis Timau Barat Hulu (Unit XVIII dan XIX) Kendawangan Kendawangan Bima, Dompu KPHP Model Tambora Sumbawa BaratSumbawa KPHP Model Sejorong Barat Sumbawa Bupati Peraturan Lombok Tengah KPHL Model Tastura Lombok Tengah Bupati Peraturan Rote NdaoRote Ndao KPHP Model Rote Rote Daerah Kabupaten Peraturan Kupang, Timor Tengah Selatan Timor Tengah Kupang, Utara dan Timor Tengah Alor KPHP Model Alor Pantar Alor Nomor 2 Bupati Peraturan Manggarai Barat KPHP Model Manggarai Barat Barat Barat Timur Timur Timur Timur NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 51 Nusa Tenggara 52 Nusa Tenggara 53 Nusa Tenggara 54 Nusa Tenggara 55 Nusa Tenggara 56 Nusa Tenggara 57 Nusa Tenggara 58 Kalimantan Barat Sintang KPHP Model Sintang Sintang No. 62 Bupati Peraturan 59 Kalimantan Barat Hulu Kapuas KPHL Model Kapuas 60 Kalimantan Barat Ketapang KPHP Model 61 Kalimantan Timur Tarakan Kota KPHL Model Tarakan No. 67 Tarakan Walikota Peraturan

140 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 29 Desember 2011

07 Januari 2013 07 Januari 01 Juli 2009 01 Desember 2011 03 Februari 2012 24 Desember 2012 17 Desember 2012 06 Desember 2011 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan (KPHP) Hutan Produksi Pengelolaan Dinas Kesatuan Teknis Berau Kabupaten Dinas Kehutanan Model Berau Barat pada Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pada Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Bulungan Kabupaten Kehutanan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas KPHP Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Malinau Kabupaten Dinas Kehutanan pada 30 Desember 2013 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas pada Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Paser Kabupaten Dinas Kehutanan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPH Kab. Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Banjar Perubahan atas Peraturan Bupati Tanah Laut No.9 Tahun Laut No.9 Tahun Tanah Bupati atas Peraturan Perubahan Unit Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan 2008 tentang Dinas dan Badan di Lingkungan Pada Teknis Pelaksana Laut Tanah Pemerintahan Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP dan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan, Kotabaru UPT KPHL Kabupaten Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Perkebunan Dinas Kehutanan Teknis Unit Pelaksana Hulu Hutan Lindung Kabupaten Pengelolaan Kesatuan Sungai Selatan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Tabalong Kabupaten Hutan Produksi Pengelolaan Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan Pengelolaan Daerah(UPTD) Kesatuan Teknis Pelaksana Hutan Lindung (KPHL) Model Kapuas Dinas Perkebunan Kapuas Kabupaten dan Kehutanan WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Tahun 2011 Tahun Peraturan Bupati Bulungan No.27 Bupati Peraturan 2009 Tahun Tahun 2013 Tahun Timur No.77 Tahun 2013 Timur No.77 Tahun Tahun 2013 Tahun Tahun 2009 Tahun Tahun 2011 Tahun Peraturan Bupati Kota Baru No.37 Kota Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Hulu Sungai Bupati Peraturan 2012 Selatan No 33 Tahun Tahun 2012 Tahun Tahun 2011 Tahun Bulungan KPHP Model Meratus Gubernur Kalimantan Peraturan dan Sebuku (Unit III) Sungai Selatan Paser, Penajam Paser Utara, Kota Utara, Kota Paser Penajam Paser, Balikpapan Banjar KPHP Model Banjar Banjar No. 13 Bupati Peraturan Tanah LautTanah Laut KPHP Model Tanah Laut No.48 Tanah Bupati Peraturan Kota BaruKota KPHP Model Pulau Laut Hulu Sungai Selatan KPHL Model Hulu Tabalong KPHP Model Tabalong No.36 Tabalong Bupati Peraturan Kapuas KPHL Model Kapuas Kapuas No.197 Bupati Peraturan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Tengah NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 62 Kalimantan Timur Berau KPHP Model Berau Barat Berau Nomor 53 Bupati Peraturan 63 Kalimantan Timur Bulungan KPHP Model Kayan 64 Kalimantan Timur Malinau KPHP Model Malinau Malinau No.199 Bupati Peraturan 65 Kalimantan Timur Kartanegara, Kutai Kutai Barat, 66 Kalimantan Timur Paser KPHP Model Kendilo Nomor 17 Paser Bupati Peraturan 67 Kalimantan 68 Kalimantan 69 Kalimantan 70 Kalimantan 71 Kalimantan 72 Kalimantan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 141 04 Februari 2012 02 Januari 2012 02 Januari 24 Mei 2013 02 Januari 2013 02 Januari 26 Nopember 2012 04 Maret 2013 04 Maret 16 Maret 2011 16 Maret 08 April 2008 12 Mei 2011 23 Juli 2012 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi (KPHP) Hutan Produksi Pengelolaan (UPTD) Kesatuan Seruyan Model Seruyan di Kabupaten Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Hutan (KPH) Daerah Pengelolaan (UPTD) Kesatuan Lamandau Kabupaten Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Model Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Teknis Dinas Kehutanan Barat Pada Kotawaringin Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Teknis Unit Pelaksana dan Tata Organisasi Dinas (KPHP) pada Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Murung Raya Kabupaten Kehutanan Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Teknis Unit Pelaksana dan Tata Organisasi (KPHP) Unit XVI Hutan Produksi Pengelolaan Kesatuan Gunung Mas Kabupaten Dinas Kehutanan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pada Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Selatan Barito Kabupaten dan Perkembunan Kehutanan Perubahan Peraturan Gubernur No 94 Tahun 2008 tentang 2008 tentang Gubernur No 94 Tahun Peraturan Perubahan Prov. Dinas Kehutanan UPT Dinas pada Pembentukan Sulawesi Utara Pelaksanaan Peraturan Daerah Kab. Pohuwato No. 1 Tahun No. 1 Tahun Daerah Kab. Pohuwato Peraturan Pelaksanaan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan 2008 tentang Kabupaten dan Energi Pertambangan Dinas Kehutanan, Pohuwato Pembentukan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan Pengelolaan UPTD Kesatuan Organisasi Pembentukan dan Energi Pertambangan Dinas Kehutanan Hutan Produksi Kab. Boalemo. Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Teknis Unit Pelaksana Kelembagaan Pembentukan Hutan (UPTD KPHP) Dinas Pengelolaan Dinas Kesatuan Gorontalo Kabupaten dan Energi Pertambangan Kehutanan Utara WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Peraturan Bupati Seruyan No 26 Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Lamandau No.10 Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Kotawaringin Kotawaringin Bupati Peraturan 2013 Barat No. 25 Tahun Peraturan Bupati Murung Raya Bupati Peraturan 2013 No.7 Tahun Peraturan Bupati Gunung Mas Bupati Peraturan 2012 No.17 Tahun Peraturan Bupati Kabupaten Barito Barito Kabupaten Bupati Peraturan 2013 Selatan No.24 Tahun Utara No. 4 Tahun 2011 Utara No. 4 Tahun Peraturan Bupati Pohuwato No. 9 Pohuwato Bupati Peraturan 2008 Tahun Peraturan Bupati Boalemo No. 12 Boalemo Bupati Peraturan 2011 Tahun Peraturan Bupati Gorontalo Utara Gorontalo Bupati Peraturan 2012 No.6 Tahun (Unit XXI) (Unit XXXIII) Kotawaringin Barat Kotawaringin Raya Mas Barito KPHP Model Poigar Gubernur Sulawesi Peraturan Pohuwato (Unit V) Utara Seruyan KPHP Model Seruyan Lamandau KPHP Model Lamandau Kotawaringin BaratKotawaringin KPHP Model Murung Raya KPHP Model Murung Gunung Mas KPHP Model Gunung Barito SelatanBarito KPHP Model Gerbang Selatan Tengah Tengah Tengah Tengah Tengah Tengah NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 73 Kalimantan 74 Kalimantan 75 Kalimantan 76 Kalimantan 77 Kalimantan 78 Kalimantan 79 Sulawesi Utara Minahasa Mongondow, Bolaang 80 Gorontalo Pohuwato KPHL Model Unit III 81 Gorontalo Boalemo KPHP Model Boalemo 82 Gorontalo Utara Gorontalo KPHP Model Gorontalo

142 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 27 Maret 2013 27 Maret 03 Desember 2011 27 Nopember 2012 27 November 2012 27 November 30 April 2013 07 Maret 2013 07 Maret 27 Nopember 2012 10 Maret 2010 10 Maret PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Nama dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Teknis Unit Pelaksana Nama dan Susunan Organisasi Kabupaten dan Energi Pertambangan Dinas Kehutanan, Gorontalo Organisasi dan Tata Kerja KPHP Model Sintuwu Maroso KPHP Model Sintuwu Maroso Kerja dan Tata Organisasi Poso Kabupaten Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Tengah Gubernur Sulawesi atas Peraturan Perubahan Unit Kerja dan Tata Organisasi 2009 tentang No.05 Tahun Dinas dan Badan di Lingkungan pada Teknis Pelaksana Tengah Sulawesi Pemerintah Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Tengah Gubernur Sulawesi atas Peraturan Perubahan Unit Kerja dan Tata Organisasi 2009 tentang No.05 Tahun Dinas dan Badan di Lingkungan pada Teknis Pelaksana Tengah Sulawesi Pemerintah Penunjukan dan Penetapan Struktural Kepala dan Staf dan Staf Kepala Struktural dan Penetapan Penunjukan Dinas (UPTD) Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pengelolaan (KPHL) Balantak Dinas Hutan Produksi Pengelolaan Banggai Kabupaten Kehutanan Penunjukan dan Penetapan Pejabat Struktural Kepala Kepala Struktural Pejabat dan Penetapan Penunjukan Dinas UPTD KPHP Unit I Pogugol Pengelolah dan Staf Buol Kabupaten Kehutanan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan (KPHP) Model Unit 1 Pogogul Hutan Produksi Pengelolaan Buol Kabupaten Dinas Kehutanan pada Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Tengah atas peraturan Gubernur Sulawesi Perubahan Unit Kerja dan Tata Organisasi 2009 tentang No.05 Tahun Dinas dan Badan di lingkungan pada Teknis Pelaksana Tengah pemerintahan daerah Sulawesi

Pembentukan Organisasi/Kelembagaan dan Penunjukan dan Penunjukan Organisasi/Kelembagaan Pembentukan Hutan Mapili Pengelolaan Kesatuan pada Personil WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Tahun 2013 Tahun Peraturan Bupati Poso No.54 Poso Bupati Peraturan 2011 Tahun Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2012 No. 45 Tahun Tengah Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2012 No.45 Tahun Tengah 821.2/698/Dishut 71/Dishut Peraturan Bupati Buol No.04/ Bupati Peraturan 2013 Dishut Tahun Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2012 No.45 Tahun Tengah Peraturan Bupati Tojo Una-Una Tojo Bupati Peraturan 2014 No.21 Tahun Mandar No. 91 Tahun 2010 Mandar No. 91 Tahun Patanu (Unit XI) Patanu Tinombo KPHP Model Dolago Tanggunung KPHP Model Toili KPHP Model Toili Baturube Una-Una (Unit XVII) , Kota Palu , Kota Morowali NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 83 Gorontalo Gorontalo KPHP Model Gorontalo No.17 Gorontalo Bupati Peraturan 84 Sulawesi Tengah Poso KPHP Model Rano 85 Sulawesi Tengah Moutong Parigi Donggala, KPHP Model Dampelas 86 Sulawesi Tengah , Sigi, Donggala Moutong Parigi 87 Sulawesi Tengah Banggai KPHP Model Balantak Banggai No Bupati Keputusan 88 Sulawesi Tengah Buol KPHP Model PogogulNo.800/10- Buol Bupati Keputusan 89 Sulawesi Tengah Una-Una, Tojo Banggai, 90 Sulawesi Tengah Una-Una Tojo Tojo KPHP Sivia Patuju/ 91 Sulawesi Barat Mandar Polewali KPHL Model Mapilli Polewali Bupati Keputusan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 143 03 Januari 2011 03 Januari 05 Oktober 2010 05 Oktober 2010 7 Oktober 05 Oktober 2010 05 Oktober 2010 7 Oktober 30 Desember 2011 25 Januari 2012 25 Januari 04 April 2013 27 Oktober 2011 27 Oktober PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPH pada Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan UPTD KPH pada Kerja dan Tata Organisasi UPTD Personel Mamuju Utara dan tentang Kabupaten Mamuju Utara Kabupaten Lariang Dinas Kehutanan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Mamasa Kabupaten Dinas Kehutanan pada Kesatuan Teknis dan Fungsi Unit Pelaksana Pokok Tugas (KPHP) dan Kesatuan Hutan Produksi Pengelolaan Dinas Kehutanan Hutan Lindung (KPHL) pada Pengelolaan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Mamasa Kabupaten Dinas Kehutanan pada Kesatuan Teknis dan Fungsi Unit Pelaksana Pokok Tugas (KPHP) dan Kesatuan Hutan Produksi Pengelolaan Dinas Kehutanan Hutan Lindung (KPHL) pada Pengelolaan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat tentang Organisasi dan Organisasi Barat tentang Gubernur Sulawesi Peraturan Daerah (UPTD) Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Kerja Tata Dinas Hutan (KPH) Ganda Dewata pada Pengelolaan Sulawesi Barat Provinsi Kehutanan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Dinas Hutan Malunda pada Pengelolaan Kesatuan Teknis Majene Kabupaten dan Perkebunan Kehutanan Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Barat No.7 atas peraturan Gubernur Sulawesi Perubahan atas peraturan Gubernur perubahan 2013 tentang Tahun Pembentukan 2013 Tentang Sulawesi Barat No.1 Tahun Dinas-Dinas Daerah UPTD pada Kerja dan Tata Organisasi Sulawesi Barat Provinsi Lingkup Pemerintah

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Kendari Selatan dan Kota Gularaya (Unit XXIV) Kab Konawe WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Keputusan Bupati Mamuju Bupati Keputusan 2010 dan Utara No 542 Tahun Mamuju Utara Bupati Keputusan 2011 No. 015 Tahun Peraturan Bupati Mamasa No.8 Bupati Peraturan 2010 Tahun Mamasa No, Bupati Keputusan 522.7/Kpts-126/X/2010 Peraturan Bupati Mamasa No.8 Bupati Peraturan 2010 Tahun Mamasa No, Bupati Keputusan 522.7/Kpts-126/X/2010 Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2011 Barat No.27 Tahun Tahun 2012 Tahun Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2013 No.07 Tahun barat Perda Kab. Buton No.27 Tahun No.27 Tahun Kab. Buton Perda 2013 Peraturan Gubernur Sultra No.42 Peraturan 2011 Tahun Lariang Tengah Barat Dewata (Unit XII) Budong Lakompa Gularaya NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 92 Sulawesi Barat Mamuju Utara KPHL Model Unit II 93 Sulawesi Barat Mamasa KPHL Model Mamasa 94 Sulawesi Barat Mamasa KPHP Model Mamasa 95 Sulawesi Barat Mamuju, Mamasa KPHL Model Ganda 96 Sulawesi Barat Majene KPHL Model Malunda Majene No.1 Bupati Peraturan 97 Sulawesi Barat Mamuju, Mamuju Tengah KPHP Model Budong- 98 Sulawesi Tenggara Buton KPHP Model Unit III 99 Sulawesi Tenggara Kendari Selatan, Kota Konawe KPHP Model Unit XXIV

144 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 12 September 2012 12 September 26 Juli 2013 13 Februari 2013 29 Juni 2012 22 April 2014 15 Nopember 2011

19 Januari 2012 19 Januari 07 Desember 2012 10 April 2013 PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Pengelolaan Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan (KPHP) Model Unit X Tina Orima Kab. Hutan Produksi Bombana Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja serta Tugas Pokok Pokok serta Kerja Tugas dan Tata Organisasi Pembentukan Dinas (UPTD) Kesatuan Teknis dan Fungsi Unit Pelaksana Utara Buton Hutan Lindung (KPHL) Kabupaten Pengelolaan Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Daerah Kesatuan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Kab. Hutan Lindung Model Unit XXII Laiwoi Pengelolaan Konawe Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupaten Luwu Timur KPHL Kabupaten Kerja dan Tata Organisasi 31 Desember 2011 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi Sulawesi Selatan Provinsi Kehutanan Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan Teknis Unit Pelaksana Pembentukan Wajo Kabupaten Perkebunan Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan Pengelolaan Daerah(UPTD) Kesatuan Teknis Pelaksana Dinas pada Hutan Lindung (KPHL) Model Gunung Sinopa Maluku Utara Provinsi Kehutanan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP Dinas Kehutanan UPTD KPHP Dinas Kehutanan Kerja dan Tata Organisasi Halmahera Selatan Kabupaten Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan Dishutbun Kab. Maluku Tengah pada Sapalewa Model Wae Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Buru Kabupaten Hutan Produksi Pengelolaan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan Seram Bagian Kabupaten Hutan Produksi Pengelolaan Timur WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Peraturan Bupati Bombana No.17 Bombana Bupati Peraturan 2012 Tahun Peraturan Bupati Buton Utara Buton Bupati Peraturan 2013 No.22 Tahun Tahun 2013 Tahun Peraturan Daerah Kab. Luwu Timur Peraturan 2011 No.38 Tahun Peraturan Gubernur Sulawesi Gubernur Sulawesi Peraturan 2012 Selatan No.29 Tahun Tahun 2010 diganti dengan Tahun No.14 Wajo Bupati Peraturan 2014 Tahun Peraturan Gubernur Maluku Utara Peraturan 2011 No.7 Tahun Selatan No.11 Tahun 2013 Selatan No.11 Tahun Peraturan Bupati Maluku Tengah Maluku Tengah Bupati Peraturan 2012 No. 03 Tahun Tahun 2012 Tahun Timur No.06 Tahun 2013 Timur No.06 Tahun (Unit X) Gantara Malili KPHP Model Jeneberang (Unit IX) KPHP Model Gunung Sinopa Sapalewa Bantaeng, Gowa,Jeneponto, Bantaeng, Gowa,Jeneponto, Takalar Kepulauan NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 100 Sulawesi Tenggara Bombana KPHP Model Bombana 101 Sulawesi Tenggara Utara Buton KPHP Model Peropa’ea 102 Sulawesi Tenggara Konawe KPHP Model Konawe No.6 Konawe Bupati Peraturan 103 Sulawesi Selatan Luwu Timur KPHL Model Larona 104 Sulawesi Selatan Sinjai, Bulukumba, Bone, 105 Sulawesi Selatan Wajo KPHP Model Awota No.21 Wajo Bupati Peraturan 106 Maluku Utara Tidore Kota Tengah, Halmahera 107 Maluku Utara Selatan Halmahera KPHP Model Bacan Halmahera Bupati Peraturan 108 Maluku Maluku Tengah KPHP Model Wae 109 Maluku Buru Apu KPHP Model Wae Buru No.37 Bupati Peraturan 110 Maluku Seram Timur Bubi KPHP Model Wae Seram Bagian Bupati Peraturan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 145 20 Mei 2013 19 Juni 2013 08 Nopember 2010 01 Nopember 2010 14 Desember 2011 26 Nopember 2012 29 Maret 2012 29 Maret 12 September 2014 12 September PERIHAL Tanggal PENETAPAN PENETAPAN Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana kerja dan Tata Organisasi Hutan (KPHP) Model Unit V Pengelolaan (UPTD) Kesatuan Selatan Sorong Kabupaten Dinas Kehutanan pada Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Sorong Lindung Kota Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Kesatuan Kerja dan Tata Organisasi Pembentukan (KPHP) Model Kabupaten Hutan Produksi Pengelolaan Sorong Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan Hutan (UPT-KPH) Pengelolaan Kesatuan Teknis Pelaksana Kepulauan Kabupaten Dinas Kehutanan pada Model Yapen Yapen Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan, Biak Numfor Kabupaten Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Kerja dan Tata Susunan Organisasi Pembentukan Hutan Pengelolaan Daerah Kesatuan Teknis Pelaksana dan Dinas Perkebunan (UPTD-KPHP) pada Produksi Kehutanan Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Teknis Unit Pelaksana Kelembagaan Pembentukan Hutan UPTD KPH Model Waropen Pengelolaan Kesatuan Papua Provinsi Waropen Kabupaten Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas- pada Teknis Unit Pelaksana Kerja dan Tata Organisasi papua Dinas Daerah Provinsi WALIKOTA NOMOR SK/PERATURAN DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/ Peraturan Bupati Sorong Sorong Bupati Peraturan 2013 Selatan No.07 Tahun Tahun 2013 Tahun 237 Tahun 2010 237 Tahun Kepulauan Yapen No. 16 Tahun No. 16 Tahun Yapen Kepulauan 2010 Peraturan Daerah Kabupaten Biak Daerah Kabupaten Peraturan 2011 Numfor Nomor 28 Tahun Tahun 2012 Tahun Waropen No.7 Tahun 2012 No.7 Tahun Waropen Peraturan Gubernur Papua No.19 Gubernur Papua Peraturan 2014 Tahun Selatan Numfor XXI) NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KPH MODEL 111 Maluku Buru, Buru Selatan Tina (Unit III) KPHP Wae Ada 112 Barat Papua Selatan Sorong KPHP Model Sorong 113 Barat Papua Sorong Kota KPHP Model Remu No.11 Sorong Walikota Peraturan 114 Barat Papua Sorong KPHP Model Sorong Nomor Sorong Bupati Peraturan 115 Papua Yapen Kepulauan KPHP Model Yapen Kabupaten Bupati Peraturan 116 Papua Biak Numfor KPHL Model Biak 117 Papua Keerom KPHP Model Keerom No. 10 Keerom Bupati Peraturan 118 Papua Waropen KPHP Model Waropen Kabupaten Bupati Keputusan 119 Papua Sarmi, Jayapura KPHP Memberamo (Unit Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry of Planning General Planologi Kehutanan/Directorate Jenderal : Direktorat Sumber/Source

146 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 3.3.5. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH)

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 s/d tahun 2014

NO PROVINSI/Province TAMBANG NON NON NON NON NON NON TAMBANG TAMBANG TAMBANG TAMBANG TAMBANG Total (Rp.) TAMBANG TAMBANG TAMBANG TAMBANG TAMBANG TAMBANG

12345678 9101112131415

1 Nangro Aceh D 0 0 0 0 0 0 0 18.765.768 107.647.318 0 107.647.318 18.765.768 126.413.086

2 Sumatera Utara 0 55.392.364 0 356.587.073 126.657.500 229.080.139 134.121.120 395.824.316 126.382.500 1.052.418.018 387.161.120 2.089.301.910 2.476.463.030

3 Sumatera Barat 191.952.500 51.097.577 493.296.000 47.603.485 2.188.121.554 52.889.632 310.190.043 100.057.135 497.367.823 49.038.000 3.680.927.920 300.685.829 3.981.613.749

4 Riau 0 0 1.805.871.988 0 3.042.769.963 0 2.863.196.894 648.048.000 3.945.943.975 648.048.000 11.657.782.820 1.296.096.000 12.953.878.820

5 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 458.910.361 0 537.804.254 0 996.714.615 0 996.714.615

6 Jambi 431.865.021 886.450.839 589.331.500 1.020.769.160 1.349.213.948 989.791.038 2.769.049.994 1.145.275.114 4.440.913.081 1.244.431.601 9.580.373.544 5.286.717.752 14.867.091.296

7 BENGKULU 412.559.400 25.085.364 611.929.663 4.269.150 282.696.256 53.959.371 923.448.207 23.638.500 1.098.523.433 309.171.600 3.329.156.959 416.123.985 3.745.280.944

8 Bangka Belitung 5.824.617.980 0 3.967.750.491 28.196.757 5.024.365.769 52.387.200 931.335.940 0 2.162.037.377 6.975.882 17.910.107.557 87.559.839 17.997.667.396

9 Sumatera Selatan 4.272.889.745 336.315.582 17.425.432.606 187.299.000 34.031.653.450 1.885.586.273 16.328.754.667 4.149.660.380 52.201.237.739 1.927.216.366 124.259.968.207 8.486.077.601 132.746.045.808

10 NTB 9.890.788.500 16.596.812 10.689.635.246 9.804.400 11.359.677.360 9.804.400 12.206.962.551 6.804.000 30.753.222.219 20.120.497 74.900.285.876 63.130.109 74.963.415.985

11 Nusa Tenggara Timur 0 0 25.490.640 0 11.892.000 0 50.623.693 0 72.057.844 102.755.621 160.064.177 102.755.621 262.819.798

12 Kalimantan Barat 2.325.225.761 0 4.753.463.369 0 7.304.087.075 3.058.676 14.234.873.725 11.413.617 16.864.212.764 5.720.700 45.481.862.694 20.192.993 45.502.055.687

13 Kalimantan Tengah 13.874.158.234 0 20.148.196.728 0 38.397.491.481 51.160.000 54.317.563.694 49.160.000 92.010.733.381 120.848.000 218.748.143.518 221.168.000 218.969.311.518

14 Kalimantan Selatan 75.161.204.522 0 110.058.569.868 92.229.250 128.255.565.280 0 114.132.165.105 0 190.454.411.246 1.594.321 618.061.916.021 93.823.571 618.155.739.592

15 Kalimantan Timur 56.438.962.829 0 250.056.724.301 71.778.000 221.175.300.327 71.778.000 325.049.203.830 159.810.075 417.011.700.857 71.778.000 1.269.731.892.144 375.144.075 1.270.107.036.219

16 Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 3.168.686.552 0 3.168.686.552 0 3.168.686.552

17 Sulawesi Utara 0 0 0 0 0 0 1.409.053.440 0 2.442.048.759 0 3.851.102.199 0 3.851.102.199

18 Gorontalo 0 0 0 25.410.000 0 12.705.000 0 338.193.557 0 395.464.800 0 771.773.357 771.773.357

19 Sulawesi Tengah 456.953.885 114.182.700 685.880.640 370.953.000 1.640.376.000 117.479.400 3.014.833.007 545.514.423 9.322.148.134 180.844.171 15.120.191.666 1.328.973.694 16.449.165.360

20 Sulawesi Barat 0 0 0 0 258.216.000 0 457.944.442 0 0 0 716.160.442 0 716.160.442

21 Sulawesi Selatan 0 272.301.981 14.834.880 256.748.970 361.387.050 282.542.850 450.426.302 294.782.983 967.433.382 306.056.400 1.794.081.614 1.412.433.184 3.206.514.798

22 Sulawesi Tenggara 960.237.363 76.281.000 2.038.559.298 31.147.139 4.602.984.910 18.191.700 9.280.257.783 44.021.034 16.430.949.784 28.882.383 33.312.989.138 198.523.256 33.511.512.394

23 Maluku 0 0 0 0 0 0 517.728.000 0 528.082.560 8.063.661 1.045.810.560 8.063.661 1.053.874.221

24 Maluku Utara 3.535.937.490 0 6.568.277.555 0 9.285.149.353 0 19.898.040.669 0 27.558.871.094 0 66.846.276.161 0 66.846.276.161

25 Papua Barat 0 24.528.000 0 114.585.000 0 114.585.000 0 114.585.000 0 121.289.000 0 489.572.000 489.572.000

26 Papua 0 223.660.500 0 0 0 314.372.891 0 176.473.009 0 1.606.577.575 0 2.321.083.975 2.321.083.975

TOTAL 173.777.353.230 2.081.892.719 429.933.244.773 2.617.380.384 468.697.605.276 4.259.371.570 579.738.683.467 8.222.026.911 872.702.416.076 8.207.294.596 2.524.849.302.822 25.387.966.180 2.550.237.269.002

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

4

KSDAE (KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM)

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM 2014

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan kosistem mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Penyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan, cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya,pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangpenyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam,pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial; d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial; e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial di daerah; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu,pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial; h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 151 PERLINDUNGAN HUTAN Perlindungan terhadap kawasan hutan diarahkan untuk mempertahankan eksistensi kawasan hutan dan keanekaragaman hayatinya serta menjaga agar peranan hutan sebagai sistem penyangga kehidupan dapat terus berlangsung. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, telah dilakukan operasi Pengamanan Hutan dan upaya penegakan hukum. Pada tahun 2014 tercatat beberapa perkara tindak pidana Keamanan hutan sebagaimana tabel 4.3.1. Sebagaimana dilaporkan oleh pemerintah daerah/UPT, kebakaran melanda kawasan hutan seluas ± 32,527.20 ha. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, antara lain dengan mendeteksi titik api, dimana pada tahun 2014 dideteksi sebanyak 31,266 titik panas. Sampai dengan akhir tahun 2014, tenaga pengamanan hutan terdiri dari Polisi Kehutanan (Polhut) sebanyak 8433 orang, Penyidik PNS (PPNS) sebanyak 791 orang dan TPHL sebanyak 2188 orang.

KONSERVASI KAWASAN Berdasarkan UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan, Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi dibedakan menjadi Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru. Kawasan Suaka Alam adalah hutan yang dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Termasuk dalam kategori kawasan ini ialah Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa. Kedua kategori kawasan tersebut dilindungi secara ketat, sehingga tidak boleh ada sedikitpun campur tangan manusia dalam proses-proses alami yang terjadi di dalam kawasan tersebut. Kawasan ini hanya diperuntukkan bagi keperluan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Saat ini terdapat 245 unit Cagar Alam Darat dengan total luas 3.957.691,66 hektar, dan 5 unit Cagar Alam perairan dengan luas sekitar 152.610 hektar; sedangkan Suaka Margasatwa darat sebanyak 71 unit dengan luas 5.024.138,29 hektar serta 4 unit Suaka Margasatwa perairan dengan luas sekitar 5.588,25 hektar. Kawasan Pelestarian Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Termasuk ke dalam kategori kawasan ini adalah Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Taman Hutan Raya. Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi untuk keperluan ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan/atau satwa, pariwisata, dan rekreasi. Pada tahun 2012 telah ada 43 unit Taman Nasional Darat dengan luas 12.328.523,34 hektar, dan 7 unit Taman Nasional Laut dengan luas 4.043.541,30 hektar.

152 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Saat ini terdapat 101 unit Taman Wisata Alam Darat dengan total luas sekitar 257.323,85 hektar, dan 14 Taman Wisata Laut dengan total luas sekitar 491.248,00 hektar. Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk tujuan koleksi tumbuh-tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, dari jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan/atau satwa, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Saat ini terdapat 23 unit Taman Hutan Raya dengan luas total sekitar 351.680,41 hektar. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata buru. Saat ini terdapat 13 unit Taman Buru dengan total luas sekitar 220.951,44 hektar. Hutan sebagai penyedia keanekaragaman hayati tertinggi tidak hanya menyimpan sumber daya alam berupa kayu tetapi juga memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Sampai tahun 2014, lembaga konservasi sejumlah 54 unit, dan dalam pelaksanaannya dikelola bersama mitra. Sedangkan unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar sampai dengan tahun 2011 sebanyak 681 unit.

EKSPOR SATWA DAN TUMBUHAN Pada tahun 2014, perdagangan ke luar negeri/eksport satwa dan tumbuhan liar dari alam serta hasil penangkaran seperti ikan arwana dan buaya telah menghasilkan penerimaan negara yang cukup besar sekitar Rp. 8,372,397,198,- dimana kontribusi nilai ekspor dari satwa menghasilkan perkiraan devisa sebesar Rp. 4,559,034,548,- (terbesar dihasilkan dari ekspor ikan arwana yang mencapai Rp. 1,711,733,000,-). Nilai ekspor beberapa jenis tumbuhan, di antaranya anggrek, gaharu, pakis dan ramin menghasilkan perkiraan devisa sebesar 2,702,422,659 dan kontribusi dari nilai beberapa jenis tumbuhan menghasilkan perkiraan devisa sebesar $ 5,921,414,-

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 153

IV.1 KAWASAN KONSERVASI Conservation Areas

13 153 547.445 23.713 571.158 77 5 82 13 - 13 17 35 52 114 30 144 153 - 330 30 360 25.363 210 25.573 210 16.340 741 25.363 15.599 11.806 102 11.704 57.940 2.152 60.092 2.152 57.940 - - 1 596 886 1.482 - - - - - 206 100 4.695 9.898 14.593 9.898 206 100 4.695 206 13 1.444 200 1.644 206 13 1.444 - - 61 6 6.617 450 7.067 96.378 221 164.988 835 165.823 - 132 25 3.442 287 3.729 132 25 3.442 - 806 18 87.808 13.611 101.419 68 7 2.094 16 2.110 - 10 - - 10 52 24 - - 24 - 3.469 ------Berkemah Lain-Lain JUMLAH ------204 - 204 - - - 199 - 199 827 - 827 - Number of National Park Visitors in 2014 National Park Number of - - - - - Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu 4.383 9.777 - 546.433 23.712 1.011 1 - 12 - 59.479 614 8.018 - 13 - 81 ------Rekreasi - 6.171 444 204 - 6.171 444 204 - 17 35 - 585 885 - - 1.400 9 417 - - 23.931 14.287 210 730 1.432 1.209 - 11 - 50.756 2.152 2.878 - - - - Penelitian & Penelitian DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL Pengembangan 4.1.1 2014/ Nasional Tahun Taman Jumlah Pengunjung Table 4 Tengger Bromo 1 - 9 Gadis Batang 65 5 - 2 Seblat Kerinci 181 - 1 Gunung Leuser 106 21 - 3 Barisan Selatan Bukit 296 11 942 176 - 5 Gede Pangrango Gunung 1.113 - 6 Kerihun Betung - 7 Lindu Lore 263 1 2.706 252 211 9 130 - 8 Cenderawasih Teluk 11 - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415 10 Siberut - 12 Berbak 90 10 24 20 - 13 Bukit Dua Belas 125 7 195 23 - 14 Sembilang- 20 11 Bukit Tigapuluh 5 - 16 Seribu Kepulauan 17 Ujung Kulon18 Gunung Halimun19 Karimun Jawa 79 114 - 31 1 770 3 11.100 21 7.261 83.008 99 1.186 13.572 374 471 3.224 - - 3 20 2 3.357 14 11.223 1.206 12.429 20 Meru Betiri 10 - 15 Kambas Way - NO NASIONAL TAMAN II. BALAI TAMAN NASIONAL II. BALAI TAMAN I. BALAI BESAR TAMAN NASIONAL I. BALAI BESAR TAMAN Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 157 108 4 336.796 130.577 2.980 15.346 133.557 43.902 59.248 34.699 26.073 60.772 129 5 134 554 8 562 20 9 29 18.257 26.396 44.653 49 17 66 108 - 9.641 310 9.951 310 9.641 4 - 35.288 9.859 45.147 9.859 35.288 421 1.924 2.345 1.924 421 644 79 723 4.401 4.438 37 336.796 ------20 48.687 8 - 59.165 1.220 60.385 62 - 62 - 54 - 54 60 1.899 117 18 2.178 1.779 209 397 2.387 2.176 - 41 11 13.537 67.089 80.626 - - 99 - 99 - - - - 6 - 6 120 1 5.703 10.986 16.689 13 4 13 4 17 50 - 50 46 - 46 ------Berkemah Lain-Lain JUMLAH - - - 196 1.584 - - 2.889 ------86 6 11 11 173 65 238 - - 200 - 200 ------

- - - - - Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu 266 92 8 - 13.447 67.077 - - - 617 79 ------Rekreasi 54.031 72.115 1.212 2.980 5.058 34.619 8.125 26.073 - - - 129 5 - - 20 9 - 9 20 18.246 26.396 - - - - - 3.750 336.742 37 - 385 - - - - Penelitian & Penelitian DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL Pengembangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415 21 Baluran22 Alas Purwo23 Bali Barat24 Gunung Rinjani- 56 66 18 15 - 2 - 11.981 43.900 461 - 25 Manupeu Tanadaru - 37 Bone Rate Taka 38 Watumohai Rawa Aopa 21 5 3 - 118 5 165 - 26 Laiwangi Wanggameti - 28 Kelimutu- 11 29 Gunung Palung 4 1 45 16 - 30 Bukit Baka Raya 9 - 34 Kayan Mentarang 4 - 35 Bunaken 26 6 35.262 9.853 - 36 Bogani Nani Wartabone39 Wakatobi Kepulauan 30 1 1.689 11 378 1 348 - 1.923 62 - 27 K o m d 13 1 36 - 31 Danau Sentarum32 Puting Tanjung 21 24 - 20 5.315 10.965 244 - 33 Kutai 36 1 9.605 309 - 41 Lorentz - 40 Manusela41 Lorentz 15 1 61 47 - 42 Wasur- 16 43 Gunung Ciremai 8 - NO NASIONAL TAMAN

158 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 12 12 - 12 11.218 2 11.220 366.567 3.803 370.370 206 12 218 - 1 - 1 11.108 - 54 - 54 - 20.031 279 198.324 1.984 200.308 31 4 617 17 634 17 4 154 35 189 ------Berkemah Lain-Lain JUMLAH - - - 403 - 403 - - - - - Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu 1 - 2 110 - Rekreasi - 206 12 - 10 - 10 174.767 1.705 3.042 - 76 13 479 - - - - Penelitian & Penelitian DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL Pengembangan JUMLAH 3.852 123 1.327.365 149.461 654.071 101.374 15.775 9 187.179 862 2.188.242 251.829 2.440.071 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415 44 Gunung Merbabu - 48 Lolobata Aketajawe - 49 Togean Kepulauan 50 Gunung Merapi - 81 - 45 Nillo Tesso 46 Sebangau 31 25 - 2 112 29 - 47 Bantimurung Bulusaraung 26 4 365.699 3.799 788 - NO NASIONAL TAMAN Sumber Data : SIDAK PHKA 2014 Sumber Data : SIDAK

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 159 Berkemah Lain-Lain JUMLAH Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN 1 Resort Holiday - - 255 ------255 0 255 2 Sicikeh-cikeh - - 433 ------433 0 433 3 Hutaginjang Sijaba ------0 0 0 4 Lancuk Deleng ------0 0 0 5 Lau debuk-debuk - - 600 ------600 0 600 6 Sibolangit 1 - 654 9 ------655 9 664 7 Harau Lembah 1 ------1 0 1 8 Mendung Mega ------0 0 0 9 Panti Rimbo ------0 0 0 13 Bukit Kaba ------0 0 0 14 Ajaran Lubuk Tapi-Kayu ------0 0 0 15 Baai & P. Panjang Pantai ------0 0 0 16 Air Hitam ------0 0 0 17 Hawang Way ------0 0 0 18 Punti Kayu - - 148.295 ------148.295 0 148.295 19 Bukit Serelo - - 0 ------0 0 0 SUMATERA UTARA SUMATERA SUMATERA BARAT BARAT SUMATERA BENGKULU SUMATERA SELATAN SUMATERA 1

2

3 RIAU 10 Dumai Sungai ------0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 4 RIAU KEP. 11 Muka Kuning ------0 0 0 5 JAMBI 12 Bukit Sari ------0 0 0 6

7

8 JAKARTA DKI 20 Kapuk Angke - - 127.913 273 ------127.913 273 128.186 9 BANTEN 21 Carita ------0 0 0 A. D A R T NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman Tabel 4.1.2 Tabel 2014 ALAM TAHUN WISATA JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN DATA

160 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Berkemah Lain-Lain JUMLAH ------5.815 0 5.815 Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi ------47.635 9.982 47.635 9.982 57.617 PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN Kawah Merapi Ungup- ungup 22 Warna Telaga 2 - 23.514 6.055 ------23.516 6.055 29.571 23 Gunung Pancar - - 72.102 920 ------72.102 920 73.022 24 Jember ------0 0 0 25 Sukawayana - - 6.443 7 ------6.443 7 6.450 26 Cimanggu27 Perahu Tangkuban - 5 - 1.270.241 187.683 - 124.513 524 65 ------1.270.765 187.683 1.458.448 - 124.518 65 124.583 28 Patengang Telaga 3 - 122.729 1.259 179 - - - - - 122.911 1.259 124.170 29 Gunung Tampomas ------0 0 0 30 Bodas Telaga - - 12.213 8 45 - - - - - 12.258 8 12.266 31 G.Papandayan 3 - 72.004 464 150 - - - - - 72.157 464 72.621 32 Kawah Kamojang 25 - 17.833 173 300 - - - - - 18.158 173 18.331 33 Gunung Guntur ------0 0 0 34 P. 2 - 76.172 1.109 314 - - - - - 76.488 1.109 77.597 35 Linggarjati - - 66.830 ------66.830 0 66.830 36 Sewu Grojogan - - 386.041 1.645 ------386.041 1.645 387.686 37 Gunung Selok - - 1.993 ------1.993 0 1.993 38 Sumber Semen - - 3.328 ------3.328 0 3.328 39 Warno/Pengilon Telogo - - 337.624 7.769 ------337.624 7.769 345.393 41 Gunung Baung - - 3.888 423 - - 1 - - - 3.889 423 4.312 42 43 - - 5.815 - JAWA BARAT JAWA JAWA TENGAH JAWA JAWA TIMUR JAWA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

10 11 12 YOGYAKARTA D.I. 40 Gunung Gamping ------1.146 - 203 0 1.349 0 1.349 13 NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 161 00 0 Berkemah Lain-Lain JUMLAH Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi - 90 3.276 4.455 - - - - 706 - 3.982 4.545 8.527 PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN Danau Buyan /D. Danau Buyan /D. Tamblingan 66 Baumata ------0 0 0 44 Panelokan - - 23.625 23.900 ------23.625 23.900 47.525 67 Camplong (RTK.12) - - 10.891 4.081 500 - - - 700 - 12.091 4.081 16.172 45 46 Sangeh - - 61.021 20.413 ------61.021 20.413 81.434 47 Suranadi - - 3.204 191 - - 315 - 456 43 3.975 234 4.209 48 Pelangan ------0 0 0 50 Bangko-bangko ------0 0 0 49 Kerandangan 1 - 2.890 657 - - 359 - 355 - 3.605 657 4.262 51 Tampa Tanjung ------0 0 0 52 Semongkat - - 1.280 ------1.280 0 1.280 53 Gn. Tunak 4 - 562 20 - - - - - 9 566 29 595 54 Danau Rawa Taliwang 1 - 299 ------300 0 300 55 Madapangga - - 1.613 ------1.613 0 1.613 56 Adigae Tuti ------0 0 0 57 Pulau Batang ------0 0 0 58 Pulau Manipo ------0 0 0 59 Beleng Kemang ------0 0 0 60 (Pucuk Ranaka) Ruteng ------0 0 0 61 Bipolo ------0 0 0 62 Pulau Besar ------0 0 0 63 Pulau Rusa ------0 0 0 64 Iegon Ilemedo ------0 0 0 65 Pulau Lapang ------BALI NUSA TENGGARA TIMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

14 15 NUSA TENGGARA BARAT 16 NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman

162 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 00 0 - 109 0 109 - 2 0 2 Berkemah Lain-Lain JUMLAH Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN 89 Cani Sirenreng - - 370 ------370 0 370 68 Baning ------0 0 0 90 Lejja - - 92.327 ------92.327 0 92.327 69 Bukit Kelam ------0 0 0 91 Malino - - 316 ------316 0 316 70 Asuansang ------0 0 0 71 Gunung Dungan ------0 0 0 72 Sungai Liku ------0 0 0 73 Belimbing Tanjung ------0 0 0 74 Gn. Melintang ------0 0 0 75 Bukit Tangkiling 30 - 7.735 ------7.765 0 7.765 76 Keluang Tanjung - - 40.100 545 3 - - - - - 40.103 545 40.648 77 Laut Pleihari Tanah - - 52.685 171 ------52.685 171 52.856 78 Pulau Kembang - - 15.646 ------15.646 0 15.646 79 Pulau Bakut ------0 0 0 80 Batu Angus ------0 0 0 81 Batu Putih ------0 0 0 82 Wera Air Terjun - - 1.874 ------1.874 0 1.874 83 Bancea - - 176 ------176 0 176 84 Danau Matano ------0 0 0 85 Sidrap - - 109 ------86 Nanggala III 2 ------87 Danau Matalano-Mahalano 3 5 ------3 5 8 88 Danau Towuti ------KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SULAWESI UTARA SULAWESI SULAWESI TENGAH SULAWESI SULAWESI SELATAN SULAWESI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 163 50.055 10.034 3.259.772 272.728 3.532.500 Berkemah Lain-Lain JUMLAH 2.645 - Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi ------0 0 0 PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN 4 **) Moyo Pulau - - 15 583 - - - - 63 315 78 898 976 5 P.Satonda 6 Kupang Teluk - - - - 637 - 590 17 - - - 80 - 10 - 5 - 202 - 739 - 802 1.541 0 0 0 7 Maumere Teluk ------0 0 0 8 Riung Pulau ------0 0 0 92 Tirta Air Jatuh Rimba ------0 0 0 93 Mangolo ------0 0 0 94 Gunung Api Banda - - - 296 ------0 296 296 95 Yotefa Teluk ------0 0 0 96 Nabire ------0 0 0 97 Bariat ------0 0 0 98 Klamono 32 ------32 0 32 99 Gunung Meja ------0 0 0 10 Lasolo Teluk ------0 0 0 11 Pulau Padamarang 100 Putih Pasir ------0 0 0 101 Sorong 16 - 4 8 3.490 - 824 - - - 4.334 8 4.342 JUMLAH A 131 95 3.201.436 262.599 5.505 - SULAWESI TENGGARA SULAWESI PAPUA PAPUA BARAT PAPUA NUSA TENGGARA BARAT *) NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR *) SULAWESI TENGGARA SULAWESI

1 ACEH NANGROE 1 Banyak Kepulauan - - 2 ------2 0 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 2 BANTEN 3 Sangiang Pulau - - 52.464 283 ------52.464 283 52.747 DARUSSALAM *)3 2 Weh Pulau ------0 0 0 4

5 TIMUR KALIMANTAN 6 9 Sangalaki Pulau 4 - 1.676 - 36 - - - 3 - 1.719 0 1.719

B. P E R A I N/L U T 23 24 *) MALUKU 25 26 NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman

164 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Berkemah Lain-Lain JUMLAH 80 10 71 517 55.002 1.983 56.985 2.725 10 50.126 10.551 3.314.774 274.711 3.589.485 Pengetahuan Pendidikan/Ilmu Pendidikan/Ilmu Rekreasi 54.794 1.456 53 - PENELITIAN & DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL PENGEMBANGAN 12 Pulau Kassa ------0 0 0 13 Pulau Pombo ------0 0 0 14 Marsegu P. ------0 0 0 JUMLAH B 4 - Jumlah A + B 135 95 3.256.230 264.055 5.558 - MALUKU *) MALUKU 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 NO. PROVINSI Wisata Alam Nama Taman Sumber Data : SIDAK PHKA 2014 Sumber Data : SIDAK : Keterangan *) **) : Angka sementara induk dengan provinsi : Masih bergabung

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 165 Tabel 4.1.3. Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014

PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

1 NANGROE ACEH D. 1 Hutan Pinus Jamthoi 14 3 1 - - 5 15 8 23

2 5HÁHVLD,,,6HUERMDGL ------0 0 0

2 SUMATERA UTARA 3 Dolog Tinggi Raya ------0 0 0

4 Dolog Sibuak-Buali ------0 0 0

5 Martelu Purba ------0 0 0

6 Batu Ginurit ------0 0 0

7 Batu Gajah ------0 0 0

8 Liang Balik ------0 0 0

9 Dolok Sipirok ------0 0 0

10 Dolok Sibual-buali ------0 0 0

11 Sibolangit ------0 0 0

12 Dolok Saut ------0 0 0

13 Sei Ledong ------0 0 0

3 SUMATERA BARAT 14 Lembah Harau 19 - 94 - - - 113 0 113

15 Rimbo Panti 4 - 14 - - - 18 0 18

16 Melampah Alahan 10 - - - - - 10 0 10 Panjang 17 Gunung Sago 5 - - - - - 5 0 5 Status Kawasan Masih KSA/KPA

18 Air Putih 3 - - - - - 3 0 3 Status Kawasan Masih KSA/KPA 19 Pangean II ------0 0 0

20 Pangean I ------0 0 0

21 Arau Hilir ------0 0 0

22 Beringin Sati ------0 0 0

23 Lembah Anai Perluasan 15 - 79 - - - 94 0 94 Lembah Anai 24 Barisan I 17 - 116 57 - - 133 57 190 Status Kawasan Masih KSA/KPA 25 Batang Palupuh 4 - - - - - 4 0 4

26 Maninjau Utara Dan ------0 0 0 Status Kawasan Selatan Masih KSA/KPA 27 Gunung Singgalang 5 - 25 - - - 30 0 30 Status Kawasan Tandikat Masih KSA/KPA 28 Gn. Merapi 6 - - - 45 - 51 0 51 Status Kawasan Masih KSA/KPA 29 Air Terusan 4 - - - - - 4 0 4

4 SUMATERA SELATAN 30 Bungamas kikim ------0 0 0

166 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

5 BANGKA BELITUNG 31 G. Menumbing ------0 0 0 Status Kawasan Masih KSA/KPA

32 Jening Mendayung ------0 0 0 Status Kawasan

Masih KSA/KPA

33 G. Maros ------0 0 0 Status Kawasan Masih KSA/KPA 34 G. Mangkol ------0 0 0 Status Kawasan Masih KSA/KPA 35 G. Permisan ------0 0 0 Status Kawasan Masih KSA/KPA 36 G. Lalang ------0 0 0 Status Kawasan Masih KSA/KPA 6 RIAU 37 Bukit Bunguk ------0 0 0

38 Pulau Berkeh ------0 0 0

7 KEP. RIAU 39 Pulau Laut ------0 0 0

40 Pulau Burung ------0 0 0

8 JAMBI 41 Kel. H. Bakau Pantai ------0 0 0 Timur

42 Kel. Ht.Durian Luncuk I ------0 0 0

43 Kel.Ht. Durian Luncuk II 11 2 - - - - 11 2 13

44 Gua Ulu Tiangko ------0 0 0

45 Buluh Hitam ------0 0 0

46 Sungai Batara ------0 0 0

9 BENGKULU 47 Taba Penanjung I/II ------0 0 0

48 Danau Dusun Besar ------0 0 0

49 Air Seblat ------0 0 0

50 Muko-muko 1* ------0 0 0

51 Muko-muko 2 Reg. ------0 0 0

100*

52 Air Rami Reg 87* ------0 0 0

53 Air Rami I-II Reg.87 A* ------0 0 0

54 Pasar Telo ------0 0 0

55 Tanjung Laksaha ------0 0 0

56 Sungai Bahewo Reg 57 ------0 0 0

57 Kioyo I dan II ------0 0 0

58 Air Ketebat Danau Tes ------0 0 0 Reg 57 59 Teluk Klowe ------0 0 0

60 Pager Gunung I/II ------0 0 0

61 Pager Gunung III/IV/V ------0 0 0

62 Talang Ulu I/II ------0 0 0

63 Danau Menghijau ------0 0 0

64 Pasar Ngalam ------0 0 0

65 Pasar Seluma ------0 0 0

66 Air Alas ------0 0 0

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 167 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

10 LAMPUNG 67 Pulau Anak Krakatau 217 - 340 - 182 - 739 0 739

11 DKI JAKARTA 68 Pulau Bokor ------0 0 0

12 BANTEN 69 Rawa Danau ------0 0 0

70 Pulau Dua ------0 0 0

71 Gunung Tukung Gede ------0 0 0

13 JAWA BARAT 72 Gunung Burangrang - - 40 - - - 40 0 40

73 Leuweung Sancang ------0 0 0

74 Gunung Jagat ------0 0 0

75 Telaga Bodas ------0 0 0

76 Telaga Warna 4 - - - - - 4 0 4

77 Gn. 2 - 800 - 125 - 927 0 927

78 Pananjung 9 - 461 - - - 470 0 470 Pangandaran

79 Telaga Pantengang 1 - 30 - - - 31 0 31

80 Cadas ------0 0 0

81 Cibanteng ------0 0 0

82 Sukawayana ------0 0 0

83 Yanlapa ------0 0 0

84 Bojonglarang Jayanti ------0 0 0

85 Gn. Tilu 7 - 100 - - - 107 0 107

86 Gn Simpang ------0 0 0

87 Malabar ------0 0 0

88 Dungus Iwul ------0 0 0

89 Gunung Papandayan 1 - 354 - - - 355 0 355

90 Arca Domas ------0 0 0

91 Cigenteng Cipanji I-II ------0 0 0

92 Nusa Gede Panjalu ------0 0 0

93 Takokak ------0 0 0

94 Junghuhn ------0 0 0

95 Kawah Kamojang 40 - 401 - - - 441 0 441

96 Gn. Tangkuban Perahu ------0 0 0 (Pel. Ratu) 97 Leuweung Sancang 2 - 935 - - - 937 0 937 (CAL) 98 Pananjung ------0 0 0 Pangandaran (CAL)

168 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

14 JAWA TENGAH 99 Telaga Ranjeng - - 1 - 300 - 301 0 301

100 Guci 28 - - - 24.508 - 24.536 0 24.536

101 Curug Bengkawah - - - - 95 - 95 0 95

102 Donoloyo - - - - 7.250 - 7.250 0 7.250

103 Cabak I, II ------0 0 0

104 Bekutuk ------0 0 0

105 Nusa Kambangan ------0 0 0 Timur 106 Keling II/III ------0 0 0

107 Pager Wunung - - - - 105 - 105 0 105 Doruprono 108 Gebungan ------0 0 0

109 Sepakung ------0 0 0

110 Pringombo I/II ------0 0 0

111 Getas ------0 0 0

112 Bandar Bolang ------0 0 0

113 Wijaya Kusumo ------0 0 0

114 Telogo Dringo ------0 0 0

115 Telogo Sumurup ------0 0 0

116 Gunung Butak ------0 0 0

117 Gunung Celering ------0 0 0

118 Kembang ------0 0 0

119 Ullolanang Kecubung 2 - - - - - 2 0 2

120 Keling I (A B C) ------0 0 0

121 Pantodomas ------0 0 0

122 Karang Bolong ------0 0 0

123 Nusa Kambangan Barat ------0 0 0

124 Moga 6 - - - 10 - 16 0 16

125 Vak 53 Comal ------0 0 0

126 Sub Vak 18c & 19b ------0 0 0 Jatinegara 127 Peson Subah I ------0 0 0

128 Peson Subah II ------0 0 0

15 DI. YOGYAKARTA 129 Mangunan ------0 0 0

130 Gunung Batu Gamping - - - - 1.349 - 1.349 0 1.349

131 Imogiri - - - - 205 5 205 5 210

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 169 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

16 JAWA TIMUR 132 Watangan Puger I-VI - - - - 1.560 - 1.560 0 1.560

133 Ceding - - - - 233 - 233 0 233

134 Pulau Sempu 11 - - - 15.137 79 15.148 79 15.227

135 Pulau Bawean - - - - 3.475 - 3.475 0 3.475

136 Gunung Picis ------0 0 0

137 Besowo Gadungan ------0 0 0

138 Manggis Gadungan - - 20 - 12 - 32 0 32

139 Pulau Nusa-Nuko ------0 0 0

140 Kawah Ijen Merapi ------0 0 0 Ungup-ungup

141 Pulau Nusa Barong 4 - - - - - 4 0 4

142 Gua Nglirip - - 5 - - - 5 0 5

143 Janggangan ------0 0 0 Ronggojampi 144 Curah Manis Sempolan ------0 0 0 I-VIII 145 Panjur Ijen I-II ------0 0 0

146 Sungai Kalbu Iyang - - 21 - 3.090 - 3.111 0 3.111 Plateau 147 Pulau Saobi (Kangean) 0 0 0

148 Gunung Abang - - - - 80 - 80 0 80

149 Gunung Sigogor 2 - - - - - 2 0 2

17 BALI 150 Batu Kau I, II, III ------0 0 0

18 NUSA TENGGARA 151 Tanah Pedauh ------0 0 0 BARAT 152 Pulau Panjang ------0 0 0

153 Jereweh (Sekongkang)* ------0 0 0

154 Tofo Kota Lambu* ------0 0 0

155 Pulau Sangiang ------0 0 0

156 G. Tambora Selatan ------0 0 0

19 NUSA TENGGARA 157 Gunung Mutis ------0 0 0 TIMUR 158 Wae Wuul (Manggarai ------0 0 0 B) 159 Wolo Tadho ------0 0 0

160 Watu Ata ------0 0 0

161 Tambora ------0 0 0

162 Maubesi (RTK 189) ------0 0 0

163 Riung ------0 0 0

170 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

20 KALIMANTAN BARAT 164 Nyiut Penrinssen ------0 0 0

165 Gunung Raya Pasi ------0 0 0

166 Muara Kendawanngan ------0 0 0

167 Mandor ------0 0 0

168 /R)DW)XQÀH ------0 0 0

169 Kep. Karimata ------0 0 0

21 KALIMANTAN 170 Bukit Tangkiling ------0 0 0 TENGAH 171 Pararawen I/II ------0 0 0

172 Bukit Sapat Hawung ------0 0 0

22 KALIMANTAN 173 Gn. Kentawan ------0 0 0 SELATAN 174 Tel.Kelumpang/Sel ------0 0 0 Laut/Sel Sebuku 175 Teluk Pamukan ------0 0 0

176 Sungai Lulan dan S. ------0 0 0 Bulan 177 Gunung Sebatung ------0 0 0

23 KALIMANTAN TIMUR 178 Muara Kaman Sedulang ------0 0 0

179 Teluk Adang ------0 0 0

180 Padang Luway - - - - 1.717 166 1.717 166 1.883

181 Teluk Apar ------0 0 0

24 SULAWESI TENGAH 182 Morowali 5 - - - - - 5 0 5

183 Gunung Sojol ------0 0 0

184 Guung Dako ------0 0 0

185 Pangi Binangga 8 - - - - - 8 0 8

186 Gunung Tinombala ------0 0 0

187 Pamona ------0 0 0

188 Tanjung Api 1 - - - - - 1 0 1

25 SULAWESI UTARA 189 Gunung Lokon ------0 0 0

190 Dua Saudara ------0 0 0

191 Tangkoko Batuangus ------0 0 0

192 Gunung Ambang ------0 0 0

26 GORONTALO 193 Mas Popaya Raja ------0 0 0

194 Panua ------0 0 0

195 Tanggale ------0 0 0

196 Tanjung Panjang ------0 0 0

27 SULAWESI 197 Kakinauwe 4 - - - - - 4 0 4 TENGGARA 198 Napabalona 13 - - - - - 13 0 13

199 Lamedae 7 - - - - - 7 0 7

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 171 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

28 SULAWESI SELATAN 200 Pegunungan - - - - 606 - 606 0 606 Faruhumpenai

201 Kalaena ------0 0 0

202 Ponda-Ponda ------0 0 0

29 MALUKU UTARA 203 Gunung Sibela ------0 0 0

204 Pulau Obi ------0 0 0

205 Lifamatola ------0 0 0

206 Pulau Tobalai ------0 0 0

207 Pulau Seho ------0 0 0

208 Taliabu ------0 0 0

30 MALUKU 209 Tanjung sial ------0 0 0

210 Masarate ------0 0 0

211 Pulau Nustaram ------0 0 0

212 P. Nuswator ------0 0 0

213 Pulau Angwarmase ------0 0 0

214 Gunung Api Kisar ------0 0 0

215 Pulau Pombo ------0 0 0

216 Gunung Sahuwai ------0 0 0

217 Daab ------0 0 0

218 Pulau Larat ------0 0 0

219 Bekau Huhun ------0 0 0

220 Tafemaar ------0 0 0

221 Waeplau ------0 0 0

222 Masbait ------0 0 0

31 PAPUA 223 Pegunungan Cycloop - - - - 2 - 2 0 2

224 Bupul/Kumbe ------0 0 0

225 Peg. Wailand ------0 0 0

226 Enarotali ------0 0 0

172 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENELITIAN PENDIDIKAN LAIN-LAIN JUMLAH NO. PROVINSI NAMA KAWASAN KETERANGAN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 6 7 8 9 10 11

32 PAPUA BARAT 227 Peg Fakfak ------0 0 0

228 Pegunungan Arfak ------0 0 0

229 Biak Utara ------0 0 0

230 Salawati Utara ------0 0 0

231 Pulau Supriori ------0 0 0

232 Yapen Tengah ------0 0 0

233 Batanta Barat ------0 0 0

234 Kumawa ------0 0 0

235 Wagura Kote ------0 0 0

236 Pulau Waigeo Barat 12 - - - 232 - 244 0 244

237 Pulau Waigeo Timur ------0 0 0

238 Wondi Boy ------0 0 0

239 Misool Selatan ------0 0 0

240 Tamrau Selatan ------0 0 0

241 Tamrau Utara ------0 0 0

242 Teluk Bintuni ------0 0 0

243 3XODX.RÀDX ------0 0 0

244 Tanjung Wiay ------0 0 0

245 Pantai Sausapor ------0 0 0

JUMLAH TOTAL 503 5 3.837 57 60.318 255 64.658 317 64.975

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014 Keterangan : 0 : Nihil *) : Data belum masuk dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PHKA DN : Pengunjung Dalam Negeri LN : Pengunjung Luar Negeri

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 173 LAIN-LAIN JUMLAH HUAN PENDIDIKAN/ ILMU PENGETA- TAS WISATA TERBA- WISATA TAS WISATA TERBA- WISATA PENELITIAN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL 2 Gading/Langkat TL Karang ------0 0 0 3 Siranggas ------0 0 0 4 Surungan Dolok ------0 0 0 5 Barumun ------0 0 0 6 Kerumutan ------0 0 0 7 Metas Besar-Tasik Tasik ------0 0 0 8 Sarang Burung Serkap - Tasik Tasik ------0 0 0 9 Bawah P. Besar/D. P. D. ------25 - 25 0 25 10 Padang Tanjung Tasik ------0 0 0 11 Belat Tasik ------0 0 0 12 Bukit Batu13 Giam Siak Kecil - 2 ------1 - - 0 3 0 0 0 3 14 Balai Raja ------0 0 0 15 Baling Bukit Rimbang-Bukit ------0 0 0 16 Selatan Pagai ------0 0 0 17 Gumai Pasemah ------0 0 0 18 Sugihan Padang ------0 0 0 19 Bentayan ------0 0 0 20 Dangku ------0 0 0 21 Isau-isau Pasemah22 Gunung Raya - - 1 - - - - 57 ------57 - 0 1 57 0 1 SUMATERA UTARA SUMATERA RIAU SUMATERA SELATAN SUMATERA 1 D. ACEH NANGROE 1 Singkil Rawa ------1 - 1 0 1 2

3

12 312 4567891213141516 4 BARAT SUMATERA 5

NO. PROVINSI NAMA KAWASAN Tabel 4.1.4. Tabel Suaka Margasatwa Data Jumlah Pengunjung

174 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 00 LAIN-LAIN JUMLAH HUAN PENDIDIKAN/ ILMU PENGETA- TAS WISATA TERBA- WISATA TAS WISATA TERBA- WISATA PENELITIAN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL 23 dsk Pulau Rambut & Perairan 24 Muara Angke25 Gunung Sawal - - - 1 2 - - 969 ------855 - 300 6 969 - - 0 - - 969 - 856 302 6 0 862 302 26 Cikepuh 1 - - - 58 - - - 59 0 59 27 Sindangkerta - - - - 25 - - - 25 0 25 31 Dataran Tinggi Yang32 Bawean P. 2 - - - - 6.602 - 583 - - - 878 - - 46 1.463 - 0 6.648 1.463 0 6.648 29 Paliyan30 Sermo 10 ------463 - 392 6 1.332 - 41 - 1.805 47 - 1.852 392 0 392 34 Danau Tuadate ------0 0 0 35 Harlu ------0 0 0 36 77) (RTK Kateri ------0 0 0 37 Perhatu ------0 0 0 38 198) Ale Alsio (RTK ------0 0 0 41 laut Pleihari Tanah ------0 0 0 42 Nusa Gede Panjalu ------0 0 0 43 Pulau Kaget ------0 0 0 44 Karakelang ------0 0 0 45 Gunung Manembo-Nembo ------0 0 0 DKI JAKARTA DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA JAWA TIMUR JAWA DI. YOGYAKARTA DI. YOGYAKARTA NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN SELATAN *) SELATAN KALIMANTAN SULAWESI UTARA SULAWESI 6 7 8 TENGAH JAWA 28 Gunung Tunggangan 2 - - - - - 2 - 4 0 4 9

12 312 4567891213141516

10 11 NUSA TENGGARA BARAT 33 Selatan Gunung Tambora ------0 0 0 12 13 TIMUR KALIMANTAN 39 Pulau Semana ------0 0 0 15 14 TENGAH *) KALIMANTAN 40 Lamandau - - - 21 - - 17 26 17 47 64 16 17 GORONTALO 46 Nantu ------0 NO. PROVINSI NAMA KAWASAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 175 00 LAIN-LAIN JUMLAH HUAN PENDIDIKAN/ ILMU PENGETA- TAS WISATA TERBA- WISATA TAS WISATA TERBA- WISATA PENELITIAN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL 47 Pulau Dolangan ------0 0 0 48 Matop Pinjan-Tanjung 5 ------5 0 5 49 Pati-pati ------0 0 0 50 Lombuyan ------0 0 0 51 Santigi Tanjung ------0 0 0 52 Bangkiriang ------0 0 0 54 Amalengo Tanjung ------0 0 0 55 Utara Buton 4 ------4 0 4 56 Peropa Tajung 9 - - - 562 - - - 571 0 571 57 Batikalo Tanjung ------5 - 5 0 5 58 Lambusango ------0 0 0 59 Komara ------0 0 0 60 Kassa Tl. P. ------0 0 0 61 Manuk P. ------0 0 0 62 Kobror P. ------0 0 0 63 Baun P. ------0 0 0 64 Tanimbar ------0 0 0 65 Pulau Dolok ------0 0 0 66 Danau Bian ------0 0 0 67 Mamberamo Foja ------0 0 0 68 Jayawijaya Peg. ------0 0 0 69 Pulau Pombo ------0 0 0 70 Pulau Komolon ------0 SULAWESI TENGAH SULAWESI SULAWESI TENGGARA SULAWESI MALUKU *) MALUKU PAPUA

12 312 4567891213141516

18 19 BARAT SULAWESI 53 dan Mampie Lampoko ------0 0 0 20 21 SELATAN SULAWESI 22 23 NO. PROVINSI NAMA KAWASAN

176 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PENDIDIKAN/ WISATA TERBA- WISATA TERBA- PENELITIAN ILMU PENGETA- LAIN-LAIN JUMLAH TAS TAS NO. PROVINSI NAMA KAWASAN HUAN DN LN DN LN DN LN DN LN DN LN TOTAL

12 3 4567891213141516

24 PAPUA BARAT 71 Jamursba Medi ------0 0 0

72 Tanjung Mubrani Kaironi ------0 0 0

73 Pulau Venu ------0 0 0

74 Pulau Sabuda & Pulau Tuturuga ------0 0 0

75 Pantai Jamursba Medi ------0 0 0

JUMLAH 39 0 6.602 21 4.264 12 2.307 67 13.212 100 13.312

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014 Keterangan : *) : Angka sementara **) : Masih bergabung dengan provinsi induk

IV.2. FLORA & FAUNA

Tabel 4.2.1. Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014

JUMLAH POPULASI NO. NAMA SATWA 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 45678

1 BANTENG (Bos javanicus) 338 355 352 357 365

2 BADAK JAWA (Rhinoceros Sondaicus) 48 35 51 58 58 HARIMAU SUMATERA (Panthera Tigris 3 267 283 297 298 322 Sumatrae) 4 GAJAH SUMATERA (Elephas Maximus) 1,085 1,02 1,065 969 928

5 BABI RUSA (Babyroussa babyrussa) 674 675 716 719 777

6 ANOA (Bubalus) 1,018 1,019 1,046 1,059 1,02

7 OWA JAWA (Hylobates Moloch) 592 593 595 596 682

8 ORANGUTAN (Pongo Pygmaeus) 12,912 13,137 14,003 10,817 4,181

9 BEKANTAN (Nasalis Larvatus) 117 116 161 344 375

10 KOMODO (Varanus Komodoensis) 5,483 4,646 5,414 6,336 5,966

11 JALAK BALI (Leucapsar Rothchildi) 114 135 161 133 146

12 MALEO (Macrocephalon Maleo) 7,114 7,162 7,928 8,005 8,839

13 ELANG JAWA (Spizaetus Bartelsi) 77 81 83 54 89 14 KAKATUA KECIL JAMBUL KUNING 621 629 803 781 780 (Cacatua Sulphurea)

*UDÀN3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 181 Tabel 4.2.2. PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014

2011 2012 2013 2014 No. Kelas/jenis (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

12 456 7

1 Anthozoa/karang hias - - - 182.342.634

2 Aves/burung 631.200 1.418.400 8.335.800 7.073.180

3 Buaya (kulit, daging) 62.172.000 84.223.000 67.177.940 247.170.500

4 Insecta/kupu-kupu 15.635.610 10.631.910 11.163.210 11.086.825

5 Kuda Laut 1.134.000 1.347.120 - 36.000

6 Moluska/kima - - - 504.000

7 Arwana (S. formosus) 1.934.856.000 2.160.362.000 2.414.580.000 1.648.612.000

8 Arwana Irian (S. Jardinii) 18.362.400 - - 63.120.000

9 Monyet 8.241.000 900.000 2.460.000 -

10 Reptil Pet 48.291.435 42.622.705 60.938.040 81.625.155

11 $PÀEL3HW 420 - - -

12 Mamalia Pet 2.159.492 1.336.290 2.168.220 1.941.560

13 Tumbuhan/anggrek 5.679.900 122.888.550 2.896.380 60.677.750

14 Izin penangkaran - - - 7.500.000

JUMLAH 2.097.163.457 2.425.729.975 2.569.719.590 2.311.689.604

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

182 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 4.2.3. Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014

Tahun

No. Kelas/jenis 2010 2011 2012 2013 2014

(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)

1 2 3456 7

1 Anthozoa 58 58 71 78 80

2Crustacea -122 2

3 Aves 64 64 185 214 217

4 Buaya 27 27 27 27 27

5 Insecta 12 12 10 11 8

6Kuda Laut 2233 3

7 Mamalia 61 61 245 254 263

8Moluska 1111 1

9 Pisces 138 138 134 123 112

10 5HSWLO$PÀEL0DPDOLD 5$0 3HW 37 37 34 34 34

11 Tumbuhan 32 32 22 22 29

JUMLAH 432 433 734 769 776

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 183 Tabel 4.2.4. Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014

Jenis Satwa No Nama Pengelola Aves Mamalia Reptil/Amphibi Pisces Jumlah

1 2 34567

1 Ragunan 744 983 253 177 2.157

2 KB Bandung 470 274 245 115 1.104

3 Indonesia 1 733 1.300 229 20 2.282

4 Taman Safari Indonesia 2 278 673 232 - 1.183

5 Taman Safari Indonesia 3 89 278 170 - 537

6 Taman Mini Indonesia Indah - - 5 - 5

7 KB Surabaya 785 603 1.606 1.094 4.088

8 KB Gembira Loka 224 294 103 9.255 9.876

9 TIJ Ancol 38 99 10 3 150

10 CV. Andy Antique 366 100 22 - 488

11 Bali Zoo 165 166 48 - 379

12 Bali Bird Park 1.071 6 2 - 1.079

13 Kasianan 4 21 - - 25

14 Gajah Taro - 30 - - 30

15 PT. Bakas - 10 - - 10

16 Melka Satwa 23 85 49 21 178

17 Senka Island Park 117 115 39 - 271

18 PT. Samarinda Golden Prima - - - - -

19 Bumi Kedaton 103 19 11 - 133

20 KB. Jambi 80 45 17 - 142

21 KB. Bukit Tinggi 82 63 28 - 173

22 TM. Sengkaling Malang - - - - -

23 KB Medan 132 - 3 - 135

24 Seruling Mas Jateng 74 66 11 - 151

25 Maharani Zoo 64 45 - - 109

26 Jatim Park 43 - 12 - 55

27 PT. WSI 4 38 - - 42

28 PT. Dankam 50 - - - 50

29 Pematang Siantar 507 186 63 - 756

30 TWM Kasang Kulim Riau 39 14 8 - 61

31 Batu Payung Indah 6 17 - - 23

32 CV. Mirah Pantasia 97 38 12 - 147

184 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Jenis Satwa No Nama Pengelola Aves Mamalia Reptil/Amphibi Pisces Jumlah

1 2 34567

33 PT. Gunung Bayan Lestari 357 114 7 - 478

34 UPTD Probolinggo 47 20 21 1 89

35 Piayu Samudra Loka - 10 - - 10

36 Sea World Indonesia - - 19 2 21

37 Ndayu Alam Lestari - - - - -

38 Hotel Candi Baru - - - - -

39 TS YKAY Yogyakarta - - - - -

40 TR Bentoel - - - - -

41 Museum Mardiwiyata - - - - -

42 Bali Shell Museum - - - - -

43 TB Gilimeno NTB - - - - -

44 Rahmat Museum - - - - -

45 Lembah Hijau - - - - -

46 TS Sriwijaya - - - - -

47 CV. Alam Raya Pancur Aji - - - - -

48 TS Bengkalis Riau - - - - -

49 KB Tandu Rusa - - - - -

50 TS Sawah Lunto - - - - -

51 Jhonlin Lestari - - - - -

52 Taman Safari Indonesia 4 - 12 4 - 16

53 Museum Fauna Indoensia - - - - -

54 TS Bongohulawa - - - - -

55 TS Lagoi Bintan - - - - -

56 Celebes - - - - -

57 Mirah Megah Wisata - - - - -

58 TS Tarunjurug - 16 - 7

59 Tambling Wildlife Conservation - - - - -

60 Citra Pesona Ladangku - - - - -

Jumlah 6.792 5.725 3.235 10.688 26.440

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 185 Tabel 4.2.5. Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar ke Luar Negeri Tahun 2014

REALISASI PENERIMAAN PERKIRAAN NO. JENIS KOMODITI SATUAN KETERANGAN SATS-LN IASL/TA (Rp) DEVISA ($)

12 3567 8

ISATWA *1) Hasil Penangkaran/Transplantasi *2) Kuota disesuaikan dengan kuota A MAMALIA jenis ybs *3) Hasil budidaya masyarakat, 1 Mamalia ekor 482 1.856.100 3.437 *4) IHH sudah dipungut di daerah Asumsi : 1 US $ setara dengan Rp 2 Mamalia *1) ekor 1.645 1.941.560 3.595 9,000.00 Kolom Perkiraan Devisa merupakan 3 Primata ekor 0 0 0 angka perkiraan yang diperoleh dari hasil perkalian realisasi ekspor TSL 4 Tanduk Rusa kg 25.600 125.700.000 232.778 dengan harga patokan dan dikonversi ke US $. B REPTIL

1 Reptil Hidup ekor 164.971 130.392.745 241.468

2 Reptil Hidup *1) ekor 1.151.707 81.625.155 151.158

3 Kulit Reptil lembar 774.584 875.085.570 1.620.529

4 Kulit Buaya lembar 14.416 216.590.500 401.094

5 Daging Buaya *2) kg 11.040 30.580.000 56.630

6 Daging Reptil *2) kg 428.192 392.951.400 727.688

7 Empedu Ular *2) buah 135 494.000 915

& AMPHIBI

1 Amphibi Hidup ekor 49.898 8.327.920 15.422

2 Amphibi Hidup *1) ekor 0 0 0

3 Kulit Amphibi lembar 0 0 0

D BURUNG

1 Burung N-App ekor 2 24.000 44

2 Burung App *1) ekor 3.357 7.073.180 13.098

3 Sarang Burung Walet *3) kg 39.803 0 66.338.333

E ARTHROPODA

1 Kupu-kupu *1) ekor 68.828 11.086.825 20.531

2 Insekta Lainnya ekor 360 21.600 40

F AROWANA *1) ekor 70.685 1.648.612.000 3.052.985

G AROWANA IRIAN *1) ekor 31.300 63.120.000 116.889

H &25$/  buah 496.308 182.342.634 165.436

I &25$/ buah/kg 1.540.740 767.544.359 1.421.378

- IKAN NAPOLEON ekor 1.225 13.125.000 24.306

K KIMA *1) ekor 700 504.000 778

186 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 REALISASI PENERIMAAN PERKIRAAN NO. JENIS KOMODITI SATUAN KETERANGAN SATS-LN IASL/TA (Rp) DEVISA ($)

12 3567 8

L LOLA MERAH kg 0 0 0

M KUDA LAUT ekor 300 36.000 67

JUMLAH I (SATWA) 4.876.278 4.559.034.548 74.608.599

II TUMBUHAN

A ANGGREK *1) batang 171.740 60.677.750 112.366 *1) Hasil Penangkaran/Transplantasi *2) Kuota disesuaikan dengan kuota B GAHARU jenis ybs *3) Hasil budidaya masyarakat, 1 Grinops 5.000 18.000.000 *4) IHH sudah dipungut di daerah

2 Gaharu (Malaccensis) kg Asumsi : 1 US $ setara dengan Rp 9,000.00 a Kemedangan kg 114.701 499.299.600 924.629 Kolom Perkiraan Devisa merupakan b Abuk kg 0 0 0 angka perkiraan yang diperoleh dari hasil perkalian realisasi ekspor TSL c Budi Daya kg 0 0 0 dengan harga patokan dan dikonversi ke US $. Gaharu Indonesia Timur 3 kg (Filaria)

a Kemedangan kg 482.796 1.690.462.700 3.130.486

b Abuk kg 346.274 6.000.000 961.872

c Budi Daya kg 74.055 180.448.500 334.164

d Resin kg 120 38.800.000 71.852

& PAKIS kg 94.181 208.734.100 386.545

D 3(1*+$:$5-$0%, kg 0 0 0

E '$81/,'$+%8$<$  kg 0 0 0

F SAMBUNG TULANG batang 0 0 0

G LIMBAH ANGGREK kg 0 0 0

H RAMIN *4) M3 0 0 0

JUMLAH II (TUMBUHAN) 2.702.422.650 5.921.914

III Pungutan administrasi pemanfaatan TSL

1 Blanko SAT-LN 677.920.000 1.255.407

2 Izin Pengedar LN 425.000.000 787.037

3 Izin Pengambilan Sampel 520.000

4 Izin Penangkaran 7.500.000 13.889

JUMLAH III 1.110.940.000 2.056.333

JUMLAH I + II 8.372.397.198 82.586.846

Sumber Data : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 187

IV.3. KEAMANAN HUTAN DAN KEBAKARAN HUTAN

Forest Security and Forest Fire

Tabel 4.3.1. Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun 2014

KATEGORI KASUS TAHUN 3526(6<867,6, PENAMBANGAN -80/$+ ILLEGAL LOGGING PERAMBAHAN TSL KEBAKARAN ILLEGAL 12 3 4  Kasus 98 39 37 8 0 182 Non Yustisi 0 0 0 0 0 0 Lidik 2 0 5 1 0 8 Sidik 96 39 32 7 0 174 SP3 1 0 1 0 0 2 2010 P21 65 29 32 5 0 131 Sidang 27 13 6 1 0 47 Vonis 22 9 5 1 0 37 Tunggakan 32 10 4 3 0 49 Kasus 59 58 43 1 1 162 Non Yustisi 0 0 0 0 0 0 Lidik 0 0 1 1 0 2 Sidik 59 58 42 0 1 160 SP3 0 0 0 0 0 2011 P21 49 45 42 0 1 137 Sidang 2 0 0 0 0 2 Vonis 1 0 3 0 0 4 Tunggakan 10 13 1 1 0 25 Kasus 75 75 50 11 0 211 Non Yustisi 2 2 3 0 0 7 Lidik 3 35 4 3 0 45 Sidik 70 38 43 8 0 159 SP3 0 0 0 0 0 0 2012 P21 58 28 38 2 0 126 Sidang 3 1 0 0 0 4 Vonis 7 6 8 0 0 21 Tunggakan 15 45 9 9 0 78 Kasus 70 24 45 7 0 146 Non Yustisi 0 0 0 0 0 0 Lidik 0 0 0 1 0 1 Sidik 70 24 45 6 0 145 SP3 0 1 0 1 0 2 2013 P21 56 12 31 2 0 101 Sidang 0 0 0 0 0 0 Vonis 4 0 2 0 0 6 Tunggakan 14 11 14 4 0 43 Kasus 27 30 18 3 1 79 Non Yustisi 0 0 0 0 0 0 Lidik 0 0 0 0 0 0 Sidik 27 30 18 3 1 79 SP3 0 0 0 0 0 0 2014 P21 26 27 15 3 1 72 Sidang 2 0 0 0 0 2 Vonis 0 1 3 0 0 4 Tunggakan 1 3 3 0 0 7

Sumber Data : Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014 Keterangan : 0 : Nihil TSL : Tumbuhan dan Satwa Liar

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 191 *UDÀN3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQ6DPSDL7DKXQ

192 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 4.3.2. Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi Tahun 2014

No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Okt Nov Des Jumlah

1Aceh 36397305206728922622969 2Sumatera Utara 312932143218102269565661.052 3 Sumatera Barat 6 85 23 13 12 37 53 16 10 2 5 285 4 Riau 50 1.342 1.229 52 87 563 661 149 70 36 13 4.400 5Kepulauan Riau 4275312111120101 6 Jambi 11 124 171 14 39 111 227 97 117 43 5 1.244 7 Sumatera Selatan 15 36 55 18 76 73 202 374 728 684 4 3.794 8 Bangka Belitung 7 33 28379292161231000919 9Bengkulu 45231517421054 10 Lampung 0 3 7 11 25 16 25 61 85 107 1 570 11Banten 00601102430 28 12DKI Jakarta 01000000000 1 13Jawa Barat 511413627341750198 14 D.I Yogyakarta 00000000000 1 15Jawa Tengah 031226118372001182 16 Jawa Timur 7 11 18 1 8 22 57 82 128 51 7 554 17Bali 11201001620 21 18 Nusa Tenggara Barat ------19 Nusa Tenggara Timur ------20 Kalimantan Barat 297 581 203 113 68 146 1.308 1.082 333 133 17 5.381 21 Kalimantan Tengah 125 86 65 46 47 33 244 661 1.585 282 14 5.434 22 Kalimantan Selatan 1 6 13 2 0 39 119 606 45 3 1.528 23 Kalimantan Timur Batam 2 161 33 49 22 74 145 997 45 12 2.190 24 Kalimantan Utara 40 62 80 19 26 8 20 43 40 11 9 434 25 Gorontalo 1 5 1 03004150045 26Sulawesi Utara 10700101111033 27 Sulawesi Tengah 11 26 38 9 10 0 4 43 162 32 4 503 28Sulawesi Barat 251741144291187 29 Sulawesi Selatan 12 36 34 18 11 4 14 65 182 45 13 559 30 Sulawesi Tenggara 8 1592551546285158 699 31Maluku ------32Maluku Utara ------33Papua ------

Jumlah 675 3.186 2.767 415 514 1.239 3.397 3.365 5.567 1.797 117 31.266

Keterangan : Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit Monitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, 2014) Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006, dan Peta Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010 Catatan : - = tidak ada data Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014). Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/ Perusahaan Tahun 2014 Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 193 Tabel 4.3.3. Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014

Bulan Tahun Jumlah Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September November Desember

2010 243 557 563 238 419 372 392 1.321 1.861 664 467 9.880

2011 384 874 522 845 1.113 2.019 3.741 9.209 7.272 486 225 28.474

2012 996 679 1.146 991 1.040 4.198 3.537 8.441 10.143 382 191 34.789

2013 519 634 1.618 547 888 2.860 1.786 4.007 3.271 337 142 19.353

2014 721 3.275 2.767 415 514 1.239 3.397 3.365 8.227 1.797 140 31.424

194 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 4.3.4. Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014 (ha) Total Luas Total luas No. Pulau/Propinsi Hutan Hutan Hutan Kebakaran di Lahan/APL kebakaran di kaw. Produksi Lindung Konservasi Kawasan Hutan Hutan dan Lahan I Sumatera

a. Aceh 0,02 - 155,64 155,66 - 155,66

b. Sumatera Utara 2.243,00 142,00 50,00 2.435,00 784,90 3.219,90

c. Sumatera Barat 66,50 47,50 - 114,00 6,50 120,50 d. Riau 69,10 22,50 2.874,50 2.966,10 3.335,00 6.301,10

e. Kepulauan Riau - - - 0,00 - 0,00 f. Jambi 1.292,60 320,50 616,50 2.229,60 1.241,01 3.470,61

g. Sumatera Selatan 7.695,71 - 407,40 8.103,11 401,75 8.504,86 h. Bangka Belitung - - - - - 0,00 i. Bengkulu - - - 0,00 5,25 5,25 j. Lampung - 3,30 19,50 22,80 - 22,80 II Kalimantan

a. Kalimantan Barat 0,17 - 630,48 630,65 2.925,45 3.556,10

b. Kalimantan Tengah 110,00 65,00 1.005,37 1.180,37 2.842,48 4.022,85

c. Kalimantan Timur - - 289,39 289,39 35,80 325,19 d. Kalimantan Selatan 22,50 2,50 227,00 252,00 89,00 341,00 e. Kalimantan Utara - - - 0,00 - 0,00 III Sulawesi

a. Sulawesi Utara - - 0,00 - 0,00

b. Batam 2,00 - - 2,00 - 2,00

c. Sulawesi Tengah - - 70,73 70,73 - 70,73 d. Sulawesi Selatan 45,70 375,60 81,00 502,30 116,28 618,58 e. Sulawesi Tenggara 174,15 - 2.235,05 2.409,20 1,66 2.410,86 f. Sulawesi Barat - - - 0,00 - 0,00 IV Pulau Lainnya

a. DKI Jakarta - - - 0,00 - 0,00

b. Banten - - 2,00 2,00 - 2,00

c. Jawa Barat 5,00 547,69 552,69 - 552,69 d. Jawa Tengah - - 159,76 159,76 - 159,76

e. Jawa Timur - 14,00 4.961,32 4.975,32 - 4.975,32 f. D.I.Yogyakarta - - 0,27 0,27 - 0,27

g. Bali - 20,00 10,00 30,00 - 30,00 h. Nusa Tenggara Barat 24,50 877,45 3.075,60 3.977,55 - 3.977,55 i. Nusa Tenggara Timur - - 980,87 980,87 - 980,87 j. Maluku - - 179,83 179,83 - 179,83 k. Maluku Utara - - 6,00 6,00 0,50 6,50 l. 300,00 - - 300,00 - 300,00

JUMLAH 12.050,95 1.890,35 18.585,90 32.527,20 11.785,58 44.312,78

Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/ Perusahaan Tahun 2014 Catatan : - = tidak ada data Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 195 SMART JUMLAH PERSONIL SMART Regu JUMLAH PERSONIL 4 SMART Regu SMART Regu JUMLAH PERSONIL SMART Regu 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH PERSONIL Regu aa 02023 301322712 2 30423042132 Batam Rengat 4 60 4 60 7 4 15 4 56 15 4 52 14 ua 04044 52184529 4 60746074144 Dumai ik4676714561445214 4 60746074184 Siak .Satr4676714591545913 4 60746074154 Siantar P. Pekanbaru 3 45 7 3 45 7 2 17 2 28 17 2 26 15 Labuhan Batu 4 60 7 4 60 7 4 13 4 55 13 4 55 12 agaa u467676413427 607460736342143 Bun4 60114608 3 45223024114 Pangkalan Paser ioagt4676714601546017 4 60746074154 Sibolangit ur ee 04034 28132287 4 60646063142 Teweh Muara Kapuas 2 30 7 4 60 7 2 13 3 42 6 3 41 12 aagaaa467371684176843 601246013 4 60723076176 4 60746074134 Bumbu Tanah Palangkaraya aa at4676714601246011 4 60746074124 Laut Tanah itn 04047 601746012 4 60746074174 Sintang Putussibau 2 30 7 4 60 7 3 17 3 45 17 3 45 16 ajr- 6064605 - -4 60-454 Banjar eaag2373712301623013 2 30723072162 Ketapang Pontianak 4 60 6 3 45 6 4 16 4 60 16 4 60 15 igaag3474714601546016 3 45734574154 Singkawang BBKSDA RIAU BBKSDA BBKSDA SUMUT BBKSDA BKSDA KALTENG BKSDA BKSDA KALSEL BKSDA BKSDA KALBAR BKSDA

7. 5. KALTIM BKSDA 6. 4. 2. TN Danau Sentarum 3. 1. NO UPT NAMA DAOPS Tabel 4.3.5. Tabel 2010-201 Brigdalkarhut Daops Tahun Jumlah Anggota MA UPT Pembina

196 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 SMART JUMLAH PERSONIL SMART Regu JUMLAH PERSONIL SMART Regu SMART Regu ------2 302 JUMLAH PERSONIL SMART Regu 2010 2011 2012 2013 2014 JUMLAH PERSONIL Regu agia------2 301 BitungSangkima Tinanggea ------2 - 30 - 2 3 2 30 3 2 30 3 Malili 4 60 7 4 60 7 4 19 4 60 19 4 60 14 oa4676714601746012 4 60746074174 Gowa Banyuasin 4 60 7 4 60 7 4 18 4 59 19 4 59 17 ua4676714591845911 4 60746074164 Muba aa 04049 145815 124 4 60746074194 Lahat Sarolangun 4 60 7 4 60 7 4 16 4 60 16 4 60 14 K 04042 591645913 OKI 4 60746074124 .Tb 03535 601546015 4 60734573154 Tebo M. .Bla 04047 451734513 4 60746074173 Bulian TempurungBkt. M. ------2 - 2 30 - 2 30 - oaJmi2374713451734516 2 30734573173 Jambi Kota JUMLAH 107 1605 193 113 1695 200 117 461 117 1654 461 121 1758 390 BBKSDA SULSEL BBKSDA BKSDA SUMSEL BKSDA BKSDA Jambi BKSDA

9. 8. 12. TN. KUTAI 13. AOPA TN. RAWA 11. SULUT BKSDA 10. NO UPT NAMA DAOPS Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014). Kebakaran Pengendalian Sumber : Direktorat Regu Regu/Kepala di dalamnya Komandan 15 orang termasuk Catatan: Jumlah personil MA dalam 1 regu

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 197 Keterangan 30 2 2010 2011 2012 2013 2014 Regu Orang SMART Regu Orang SMART Orang SMART Regu Orang SMART Regu Orang SMART 13 Jabar BBKSDA 14 Gn. Gede Pangrango BBTN 15 Gn. Halimun Salak BTN 16 Gn. Ciremai BTN 2 30 2 2 30 - 30 2 2 - - 30 30 2 2 - 30 - 30 2 30 - - 30 30 2 30 - 2 1 3 30 30 2 2 2 30 2 30 2 2 1 3 30 30 2 2 2 30 2 30 2 1 3 30 2 8 Berbak BTN 11 Lampung BKSDA 12 Kambas Way BTN 2 30 2 2 30 - 30 2 - - 30 2 2 30 - 30 30 - - 30 2 30 2 2 2 30 2 2 30 2 30 2 2 2 30 2 2 30 2 30 2 2 17 Jateng BKSDA 18 Gn. Merbabu BTN 2 2 30 30 - - 2 2 30 30 - - 30 30 2 2 2 2 30 30 2 2 2 2 30 30 2 2 7 Bukit 12 BTN ------30 2 2 30 2 2 30 2 19 DI Yogyakarta BKSDA 20 Gn. Merapi BTN 2 30 2 - 30 2 - 30 2 - 30 30 - 2 30 2 2 30 2 2 30 2 2 30 2 2 4 Bukit Tigapuluh BTN 5 Nilo Teso BTN 6 Seblat Kerinci BBTN 2 30 - 2 - 30 - 2 - - 30 2 - - 30 - 30 - - 2 30 30 2 3 30 2 2 2 2 30 30 2 3 30 2 2 2 2 30 30 3 2 25BTN Meru Betiri ---230-30-230-230- ---230-30-230-230- 2 -230-30223022302 Jatim Betiri Meru 21BBKSDA 22 Semeru Tengger Bromo BBTN 23 Alas Purwo BTN 24 2 Baluran BTN 25BTN 30 - 2 2 30 2 30 30 - - 2 - 30 30 2 4 30 - 2 30 - 30 30 2 4 2 2 2 30 2 30 30 2 4 2 2 30 2 30 2 2 JABAR LAMPUNG JATENG DI YOGYA JAMBI RIAU JATIM 6 BENGKULU7 SUMSEL 98 Bengkulu BKSDA 10 Sembilang BTN 9 2 30 2 30 - 2 - 30 2 30 - 30 - 30 3 2 3 30 2 30 3 2 3 30 2 30 3 3 5 3 SUMBAR4 3 Sumbar BKSDA 2 30 - 2 30 - 30 2 2 30 2 2 30 2 2 SUMUT 2 Gn. Leuser BBTN ------30 - 2 30 - 2 30 -

1ACEH1BKSDA ACEH ---230-30223022302 ---230-30223022302 ACEH 1ACEH1BKSDA

10 11 12 No PROPINSI Lokasi/UPT Tabel 4.3.6. Tabel 2010-2014 Brigdalkarhut Non Daops Tahun Jumlah Anggota Manggala Agni UPT Pembina

198 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Keterangan daops tahun 2014 daops Tahun daops Tahun 2014 daops Tahun 2011 2010 2011 2012 2013 2014 Regu Orang SMART Regu Orang SMART Orang SMART Regu Orang SMART Regu Orang SMART 43 Sulawesi Tengah BKSDA ------2 - 42 Barat Nusa Tenggara BKSDA ------2 30 - 40 Watumohai Rawa Aopa BTN 2 30 - 2 30 - 30 2 2 30 2 - - - Menjadi UPT 41 Timur Nusa Tenggara BBKSDA ------2 30 - 38 Bogani Nani Wartabone BTN ------30 - 2 30 - 2 30 - 34 Puting Tanjung BTN 35 Sebangau BTN 2 30 2 - 30 2 - 30 2 - 30 30 - 2 30 2 2 30 2 2 30 2 2 30 2 2 30 2 37 Sulut BKSDA 2 30 ------Menjadi UPT 32 Gn. Palung BTN 33 Bukit Baka Raya BTN - 2 - 30 - - - 2 - 30 - - - 30 - 2 2 2 30 30 2 2 2 30 30 2 26 Bali Barat BTN 27 Bali BKSDA 29 Daru Manupeu Tanah BTN 30 Laiwangi Wanggameti BTN 2 2 30 2 - 30 30 - - - - 2 2 - 30 2 30 2 30 - 30 - 30 - 30 - 30 2 30 2 2 2 1 30 2 30 2 30 2 30 2 2 2 2 1 30 2 30 2 30 2 30 2 2 1 31 Betung Kerihun BBTN ------2 30 2 30 Jumlah Total 60 870 0 64 0 1080 70 76 1170 70 80 1170 66 SULTRA KALTENG SULUT BALI NTT KALBAR

21 20 SULSEL 39 Bantimurung Bulusaraung BTN ------2 30 - 2 30 - 17 19 18 KALTIM 36 Kutai /sangkima BTN 2 30 - 2 30 - 30 2 2 30 2 - - - Menjadi UPT 13 14 NTB15 28 Gn. Rinjani BTN 2 30 - 2 30 - 30 2 2 30 2 2 30 2 16 No PROPINSI Lokasi/UPT

Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014) Kebakaran Pengendalian Sumber : Direktorat

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 199 Tabel 4.3.7. Jumlah Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Tahun 2010-2014

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun NO PROVINSI UPT 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh

BBTN Gunung Leuser - - 38 120 120 BKSDA Aceh - - - 100 130

2 Riau - 245 - - -

BBKSDA Riau 60 - 280 360 390

BTN Teso Nilo 80 - 150 150 150

BTN Bukit tiga puluh - - - 30 30

3 Banten ---- -

BTN Ujung Kulon - - 53 53 53

4 Jawa Barat - 281 - - -

BBKSDA Jawa Barat 251 - 145 145 145

BTN Gunung Ceremai 30 - 90 380 380

BTN Gunung Halimun Salak - - 136 136 136

5 Jawa Tengah - 279 - - -

BKSDA Jateng 120 - 250 250 250

BTN Karimunjawa - - 30 30 30

BTN Gunung Merbabu 159 - 309 309 309

BTN Gunung Merapi - - - 210 210

6 DIY /Yogyakarta -60- - -

BKSDA Yogya - - 30 30 30 BTN Gunung Merapi 60 - 210 - -

7 Jawa Timur -60 --

BBKSDA Jatim 2 - 90 90 90

BTN Baluran - - 30 30 30

BTN Alas Purwo - - 20 20 20

BBTN Bromo Tengger Semeru - - 170 416 416

8 Lampung - 189 - - -

BKSDA Lampung 120 - 240 240 240

BTN Bukit Barisan Selatan - - 400 400 400

BTN Way Kambas 69 - - - -

9 Bengkulu 70 100 150 - -

BKSDA Bengkulu - - - 150 150

10 Jambi - 418 - - -

BKSDA Jambi 358 - 635 635 635

BTN Berbak - - 210 210 210

BTN Bukit Dua Belas 30 - 90 180 180

11 Sumatera Utara 889 919 - - -

BBKSDA Sumut 30 - 450 610 610

200 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun NO PROVINSI UPT 2010 2011 2012 2013 2014

12 Sumatera Selatan 2.955 3.525 - - -

BKSDA Sumsel 540 - 680 660 660 BTN Sembilang - - 88 113 113

13 Sumatera Barat 30 60 30 - -

BKSDA Sumbar - - - 30 30

14 Kalimantan Timur 40 147 - - -

BKSDA Kaltim 30 - 120 225 225 BTN Kutai - - 45 45 45

15 Kalimantan Tengah 1.220 1.370 - - -

BKSDA Kalteng 120 - - - -

BTN Sebangau - - 270 105 105

BTN - - 90 90 90

16 Kalimantan Barat 350 792 - - -

BKSDA Kalimantan Barat 352 - 120 579 609

BTN Gunung Palung 60 - 60 60 60

BTN Bukit Baka Bukit Raya - - 160 160 160

17 Kalimantan Selatan 137 167 317 - -

BKSDA Kalimantan Selatan 30 - - 317 317

18 Bali 90 90 80 - -

BKSDA Bali - - - 80 80

19 NTB 60 60 - - -

BKSDA NTB - - 60 60 60 BTN Gunung Rinjani - - 45 45 45

20 NTT ---- -

BTN Kelimutu - - 156 156 156

BTN Laiwangi wangameti - - 67 67 67

BTN Manupeu Tana Daru - - 63 63 63

21 Sulawesi Tengah 280 340 - - -

BKSDA Sulteng - - 120 180 180

22 Sulawesi Utara ---- -

BTN Bogani Nani Wartabone - - 63 63 63

23 Sulawesi Selatan 120 150 - - -

BBKSDA Sulsel 60 - 318 625 685 BTN Bantimurung Bulusaraung - - 60 60 60

24 Sulawesi Tenggara ---- -

BKSDA Sultra - - 30 30 30 BTN Rawa Aopa Watumohai - - 30 30 30

Jumlah 8.802 9.252 7.278 9.127 9.277

Sumber: Direktorat pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 201 Tabel 4.3.8. Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun 2010- 2014

Tahun No. PROVINSI 2010 2011 2012 2013 2014

1 Aceh 5,00 - 13,00 - 155,66

2 Sumatera Utara 80,00 5,00 1.181,00 295,40 2.435,00

3 Sumatera Barat 56,00 - 3,50 - 114,00

4 Riau 26,00 74,50 1.060,00 1.077,50 2.966,10

5Kep. Riau -----

6 Jambi 2,50 89,00 11,25 199,10 2.229,60

7 Sumatera Selatan - 84,50 484,15 8.103,11

8 Bangka Belitung -----

9 Bengkulu - 0,50 - - -

10 Lampung 106,00 31,00 - - 22,80

11DKI Jakarta -----

12 Jawa Barat - 1.278,55 1.945,50 252,80 2,00

13Banten ----552,69

14 Jawa Tengah - 712,24 454,00 31,20 159,76

15 DI Yogyakarta 2.818,50 - 6,45 6,00 4.975,32

16 Jawa Timur 204,90 48,35 2.960,05 1.352,14 0,27

17 Bali 10,10 - 250,00 60,50 30,00

18 Nusa Tenggara Barat 2,00 - - 12,00 3.977,55

19 Nusa Tenggara Timur 95,00 - 553,20 649,90 980,87

20 Kalimantan Barat - - 577,40 22,70 630,65

21 Kalimantan Tengah - 22,00 55,15 3,10 1.180,37

22 Kalimantan Selatan - - 60,50 417,50 289,39

23 Kalimantan Timur - 148,80 51,50 - 252,00

24Kalimantan Utara -----

25 Sulawesi Utara - - 1,80 0,25 236,06

26 Gorontalo -----

27 Sulawesi Tengah - - 30,83 1,00 70,73

28 Sulawesi Selatan 28,00 31,75 45,30 40,50 502,30

29 Sulawesi Tenggara 16,00 85,90 346,10 13,00 2.409,20

30Sulawesi Barat -----

31Maluku ----179,83

32 Maluku Utara 10,00 - - - 6,00

33 Papua 39,00 - - - 300,00

34 Papua Barat 1,12 - - - -

Jumlah 3.500,12 2.612,09 9.606,53 4.918,74 32.761,26

Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/ Perusahaan Tahun 2010-2014 (Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, 2010-2014) Catatan : - = tidak ada data Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).

202 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 4.3.9. Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014

Tahun No. Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 1 Sumatera Utara 530 893 882 997 1.052 2 Riau 1.707 3.536 4.686 5.182 4.400 3 Kepulauan Riau 55 33 71 56 101 4 Jambi 603 1.523 2.462 1.144 1.244 5 Sumatera Selatan 1.481 4.705 6.367 1.558 3.794 6 Kalimantan Barat 1.785 4.740 6.550 3.221 5.381 7 Kalimantan Tengah 831 4.285 4.139 2.288 5.434 8 Kalimantan Selatan 111 1.292 1.016 491 1.528 9 Kalimantan Timur 974 1.482 1.889 1.196 2.325 10Kalimantan Utara ----434 11 Sulawesi Selatan 175 344 302 261 559 Jumlah 8.252 22.833 28.364 16.394 26.252

Keterangan : Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit Monitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, 2010-2014) Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006, dan Peta Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010 Catatan: -= Provinsi Kalimantan Utara masih merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur sehingga tidak terdapat data hospot pada tahun 2010-2013

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 203

5

BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAN PERHUTANAN SOSIAL

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL

Kegiatan utama yang termasuk bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan perhutanan sosial mencakup perencanaan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), rehabilitasi hutan dan lahan, perbenihan tanaman hutan serta perhutanan sosial.

1. PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN DAS Daerah Aliran Sungai merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang EDWDVGLGDUDWPHUXSDNDQSHPLVDKWRSRJUDÀVGDQEDWDVGLODXWVDPSDLGHQJDQGDHUDK SHQJDLUDQ\DQJPDVLKWHUSHQJDUXKDNWLÀWDVGDUDWDQ

1.1. Lahan Kritis Lahan Kritis adalah lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur produktivas lahan sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS. Penetapan lahan kritis mengacu pada lahan yang telah sangat rusak karena kehilangan penutupan vegetasinya, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon. .HNULWLVDQ ODKDQ GLNODVLÀNDVLNDQ NH GDODP NDWHJRUL VDQJDW NULWLV NULWLV DJDN NULWLV potensial kritis dan tidak kritis. Direktorat Jenderal BPDASPS memprioritaskan penanganan lahan kritis pada lahan dengan kriteria kritis dan sangat kritis. Luas lahan sangat kritis dan kritis di Indonesia pada tahun 2013 tanpa DKI Jakarta seluas ± 24.303.294 ha, yang terdiri dari: Sangat kritis : 4.738.383 ha Kritis : 19.564.911 ha Luas lahan kritis dan sangat kritis per provinsi hasil inventarisasi tahun 2011 dan tahun 2013 adalah sebagaimana tabel 3.1.1 terlampir.

1.2. Rencana Pengelolan DAS Terpadu (RPDAS-T) Rencana pengelolaan DAS Terpadu (RPDAS-T) merupakan rencana multipihak yang disusun dengan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan sumber daya alam GHQJDQPDQXVLDGLGDODP'$6GHQJDQVHJDODDNWLÀWDVQ\DDJDUWHUZXMXGNHOHVWDULDQ dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 207 Jumlah RPDAS-T yang telah disusun sd 2014 adalah sebanyak 108 RPDAST. 2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Dalam periode 5 tahun terakhir, tahun 2010 sd tahun 2014, capaian kegiatan RHL yang dibiayai APBN seluas 2.279.380 Ha. Dengan realisasi per tahun sebagaimana tercantum dalam tabel 3.2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan diselenggarakan melalui kegiatan :

2.1 REHABILITASI HUTAN Kegiatan rehabilitasi hutan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan penanaman/ reboisasi pada lahan sangat kritis dan kritis. a. Reboisasi Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan. Kegiatan reboisasi diprioritaskan pada kawasan konservasi dan hutan lindung. Reboisasi di dalam kawasan hutan lindung ditujukan untuk memulihkan fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Reboisasi di dalam kawasan hutan konservasi ditujukan untuk pembinaan habitat dan peningkatan keanekaragaman hayati. Dalam periode 5 tahun terakhir sejak Tahun 2010 s.d tahun 2014, capaian kegiatan reboisasi adalah seluas 434.286 Ha, sebagaimana Tabel 3.2.1.

2.2 REHABILITASI LAHAN Kegiatan rehabilitasi lahan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan penanaman pohon/penghijauan pada lahan sangat kritis dan kritis di luar kawasan hutan, serta pembuatan bangunan konservasi tanah. Capaian kegiatan rehabilitasi lahan selama tahun 2010 sd 2014 adalah seluas 1.882.236,41 Ha, dengan realisasi per tahun sebagaimana tabel 3.2.2. b. Penghijauan Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk mengembalikan fungsi lahan.

208 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Penghijauan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 2.2.b.1 Hutan Kota Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon- pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. Perkembangan kegiatan rehabilitasi lahan pada Hutan Kota dapat dilihat pada Tabel. 3.2.2.b. Kegiatan pembuatan hutan kota tahun 2010 sd 2014 tercapai seluas 1.035,7 ha. 2.2.b.2 Hutan Rakyat Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25 Ha. Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk mengembalikan produktivitas lahan kritis, konservasi lahan, perlindungan hutan dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2010 s.d 2014, kegiatan pembangunan hutan rakyat yang dibiayai APBN mencapai 1.877.235,73 dan dapat dilihat pada tabel 3.2.2.a.

2.3 REHABILITASI MANGROVE, RAWA DAN GAMBUT Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut, terutama di laguna, muara sungai dan pantai yang terlindung dengan subtrat lumpur atau lumpur berpasir. Total luas kegiatan penanaman hutan mangrove/pantai yang dilaksanakan di seluruh Indonesia pada tahun 2010 s.d 2014 adalah 33.394 ha, dapat dilihat pada Tabel 3.2.3.

2.4 TEKHNIK KONSERVASI TANAH Terhadap lahan kritis perlu dilakukan upaya rehabilitasi dan terhadap lahan potensial kritis yang kondisinya masih baik perlu dilakukan upaya pencegahan kerusakan agar lahan dapat berfungsi optimal sebagai media pengatur tata air dan produksi. Untuk mencapai keadaan yang diinginkan seperti di atas dilakukan melalui upaya konservasi tanah. Teknologi konservasi tanah diterapkan melalui bangunan konservasi tanah yang dalam pelaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diterima masyarakat, terdapat di lokasi serta tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Bangunan teknik konservasi tanah dimaksud adalah :

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 209 2.4.a Bangunan Dam Pengendali/Dam Penahan. Dam Pengendali adalah bendungan kecil yang dapat menampung air (tidak lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap air atau konstruksi beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan dibuat pada alur jurang/ sungai kecil, dengan tinggi maksimum 8 m. Manfaat dari Dam Pengendali antara lain dapat mengendalikan endapan aliran air yang ada di permukaan tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat dan irigasi. Dam Penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi maksimum 4 m, yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu dan meningkatkan permukaan air tanah di bagian hilirnya. Selama tahun 2010 sd 2014 telah terbangun dam pengendali sebanyak 281 unit dan dam penahan sebanyak 2.220 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.a. 2.4.b Bangunan Pengendali Jurang (Gully Plug) Bangunan pengendali jurang adalah suatu konservasi tanah teknik sipil yang berfungsi sebagai pengendali jurang berupa bendungan kecil yang lolos air yang dibuat pada parit-parit melintang alur dengan konstruksi bronjong batu, kayu/ bambu atau pemasangan batu spesi. Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan pengendali jurang (gully plug) sebanyak 547 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.b. 2.4.c Bangunan Sumur Resapan Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh dari atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan sumur resapan sebanyak 6.092 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.c. 2.4.d Bangunan Embung Air Embung air adalah bangunan penampung air berbentuk kolam yang berfungsi untuk menampoung air hujan/air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau. Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan embung air sebanyak 578 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.d.

210 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 3. PERBENIHAN TANAMAN HUTAN Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995, perbenihan tanaman adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan, pengelolaan dan peredaran benih tanaman.

3.1 Pembibitan 'HÀQLVL%LELWGDODP3HUDWXUDQ0HQWHUL.HKXWDQDQ1RPRU30HQKXW,,DGDODK tumbuhan muda hasil pengembangbiakan secara generatif atau vegetatif. Kegiatan pembuatan bibit disajikan pada Tabel 3.3.1.

3.2 Kebun Bibit Rakyat (KBR) Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah kebun bibit yang dikelola oleh kelompok masyarakat yang beranggotakan baik laki-laki maupun perempuan, melalui pembuatan bibit berbagai jenis tanaman hutan dan atau tanaman serbaguna (MPTS) yang pembiayaannya dapat bersumber dari dana pemerintah atau non pemerintah. (Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor: P.17/Menhut-II/2012). Jumlah unit Kebun Bibit Rakyat yang telah terbangun disajikan pada Tabel 3.3.2.

4. PERHUTANAN SOSIAL Perhutanan Sosial adalah usaha berbasis hutan dan lahan dengan hasil kayu dan bukan kayu, yang pengelolaannya diutamakan untuk pengembangan ekonomi rakyat dengan memperhatikan aspek sosial, budaya dan penyelamatan lingkungan.

4.1 Hutan Desa Hutan Desa adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/hak. Areal kerja Hutan Desa adalah satu kesatuan hamparan kawasan hutan yang dapat dikelola oleh lembaga desa secara lestari. Penyelenggaraan Hutan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.49/Menhut-II/2010.

4.2 Hutan Kemasyarakatan Hutan kemasyarakatan berdasarkan Permenhut No. 37 Tahun 2007 tanggal 7 September 2007 jo No. 13 tahun 2010 adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat. Pemberdayaan masyarakat setempat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 211 'DWDOXDVDUHD\DQJWHODKGLYHULÀNDVL3HQHWDSDQ$UHDO.HUMDGDQ,MLQ8VDKD3HQJHORODDQ Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) sebagaimana pada Tabel 3.4.2.

4.3 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Hasil Hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari hutan. Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan (Permenhut No. P.35/Menhut-II/2007). 4.3.a. Perlebahan Perlebahan adalah kegiatan pemanfaatan lebah dan produk-produknya (madu, jelly, lilin dan hasil lainnya) serta vegetasi penunjangnya untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dengan memperhatikan aspek kelestariannya. Kegiatan iini memberikan manfaat langsung seperti menciptakan lapangan usaha baru, meningkatkan pendapatan dan dapat membantu meningkatkan gizi masyarakat. Selain itu secara tidak langsung dapat membantu proses penyerbukan beberapa jenis pohon tertentu. Hasil kegiatan perlebahan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia disajikan pada tabel 3.4.3.a. 4.3.b. Persuteraan Alam Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 50/Kpts-II/1997 tanggal 20 Januari 1997, yang dimaksud dengan persuteraan alam adalah bagian kegiatan perhutanan sosial dengan hasil kokon atau benang sutera yang terdiri dari kegiatan penanaman murbei, pembibitan ulat sutera, pemeliharaan ulat sutera dan pengolahan kokon. Usaha tani persuteraan alam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyediaan bahan baku industri persuteraan alam dan peningkatan mutu lingkungan. Pelaksanaan usahatani persuteraan alam dilakukan melalui unit-unit usaha. Satu unit usahatani merupakan unit pengelolaan usahatani persuteraan alam dengan luas kebun murbei minimal 50 ha atau setara dengan jumlah tanaman murbei sebanyak 500.000 batang. Usahatani persuteraan alam dapat dikembangkan pada lahan hak milik atau lahan yang dibebani hak-hak lainnya di luar kawasan hutan yang memenuhi persyaratan untuk kegiatan usahatani persuteraan alam. Realisasi kegiatan persuteraan alam tahun 2014 disajikan pada tabel 3.4.3.b. 4.3.c Rotan Pelaksanaan pengembangan rotan saat ini telah diserahkan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dimana tugas pemerintah adalah mengatur, membina,

212 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 mendorong, membantu memonitor dan mengendalikan, yang diwujudkan GDODP SHPEDQJXQDQ LQIUDVWUXNWXU EDLN ÀVLN PDXSXQ VRVLDO NHOHPEDJDDQ masyarakat) sebagai landasan keberlangsungan investasi publik/masyarakat. Realisasi luas area pembangunan budidaya tanaman rotan dan jumlah KK yang terlibat dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir disampaikan dalam tabel 3.4.3.c. 4.3.d Bambu Bambu adalah tumbuhan jenis rumput-rumputan yang berbentuk pohon dan digolongkan dalam keluarga Gramineae, tumbuh berumpun yang terdiri dari beberapa batang (buluh). Dengan kemajuan pembangunan dan teknologi, dari tanaman bambu dapat dihasilkan produk-produk bambu yang bervariasi, jumlahnya banyak, proses produksi lebih cepat dan mempunyai pasar lebih luas. Untuk menyediakan bahan baku bambu yang sesuai dengan tingkat kebutuhan maka diperlukan pengetahuan jenis-jenis bambu, penyebaran dan kegunaannya.

5. PENANAMAN SATU MILIAR POHON Maksud dilaksanakannya Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon adalah (1) salah satu sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon (2) mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan. Gerakan penanaman satu miliar pohon ini bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 213

V.1. LAHAN KRITIS Critical Land

Tabel/Table 5.1.1. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/Extent and Distribution of Critical Land 2011 and 2013 Luas Lahan Kritis Hasil Inventarisasi/Extent of critical land Tahun/Year 2011 Tahun/Year 2013 Tingkat kekritisan Lahan/ Tingkat kekritisan Lahan/ Level of Critical JUMLAH/ Level of Critical JUMLAH/ No. Provinsi/Province Sangat Total Sangat Total Kritis/ Kritis/ Kritis/ Kritis/ Critical Very Critical (ha) Critical Very Critical (Ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 1 2 345678 1 Nanggroe Aceh Darussalam 623.665 121.290 744.954 474.664 150.694 625.358 2 Sumatera Utara 854.610 280.731 1.135.341 580.944 478.523 1.059.467 3 Sumatera Barat 419.524 90.453 509.977 485.907 144.788 630.695 4 R i a u 739.935 100.723 840.658 1.737.809 151.813 1.889.622 5 Jambi 341.685 1.078.917 1.420.602 515.192 264.582 779.774 6 Sumatera Selatan 3.668.355 217.707 3.886.062 299.172 13.692 312.864 7 Bengkulu 531.470 111.117 642.587 586.026 135.648 721.674 8 Lampung 512.168 77.061 589.229 238.322 84.602 322.924 9 Kepulauan Riau 24.519 230.230 254.749 224.031 114.177 338.208 10 Bangka Belitung 88.212 26.624 114.836 155.388 60.720 216.108 11 DKI Jakarta ------12 Jawa Barat 415.806 68.139 483.944 302.014 40.952 342.966 13 Jawa Tengah 149.976 9.877 159.853 105.633 5.210 110.843 14 D.I. Yogyakarta 33.088 471 33.559 25.272 845 26.117 15 Jawa Timur 506.336 102.577 608.913 485.042 736.877 1.221.919 16 Banten 56.753 10.750 67.503 33.239 3.716 36.955 17 B a l i 45.112 2.940 48.052 43.087 2.910 45.997 18 Nusa Tenggara Barat 68.611 23.248 91.859 154.358 23.219 177.577 19 Nusa Tenggara Timur 1.006.526 35.162 1.041.688 942.976 17.878 960.854 20 Kalimantan Barat 2.844.134 325.357 3.169.491 752.711 106.864 859.575 21 Kalimantan Tengah 3.498.036 1.138.854 4.636.890 4.785.299 359.405 5.144.704 22 Kalimantan Selatan 708.130 78.781 786.911 508.941 132.645 641.586 23 Kalimantan Timur 314.464 4.372 318.836 847.590 63.230 910.820 24 Kalimantan Utara - - - 245.215 29.125 274.340 25 Sulawesi Utara 242.354 33.702 276.056 189.816 79.395 269.211 26 Sulawesi Tengah 293.638 24.131 317.769 347.955 104.277 452.232 27 Sulawesi Selatan 810.504 109.948 920.452 388.509 144.152 532.661 28 Sulawesi Barat 105.546 8.414 113.960 263.404 55.749 319.153 29 Sulawesi Tenggara 617.519 267.944 885.463 631.628 313.477 945.105 30 Gorontalo 184.652 72.524 257.176 319.393 247.244 566.637 31 Maluku 490.521 271.803 762.324 471.015 257.761 728.776 32 Maluku Utara 447.669 163.438 611.106 322.948 97.153 420.101 33 Papua 971.464 105.235 1.076.699 1.973.165 266.064 2.239.229 34 Papua Barat 410.601 76.742 487.343 128.244 50.997 179.241 Jumlah/Total 22.025.581 5.269.260 27.294.842 19.564.911 4.738.383 24.303.294 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) : Tidak ada data/No activa

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 217

V.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN Forest and Land Rehabilitation

Tabel/Table 5.2. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009-2014/Integrated watershed management plan in 2009-2014

Disusun Tahun No DAS Prioritas Provinsi Luas (Ha) Wilayah Kerja 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 67891011 1 Peusangan Nanggroe Aceh 255.780,28 BPDAS Krueng Aceh - 1 - - - - Darussalam 2 Krueng Aceh Nanggroe Aceh 197.852,34 BPDAS Krueng Aceh - - 1 - - - Darussalam 3 Jambu Aye Nanggroe Aceh 462.062,43 BPDAS Krueng Aceh - - 1 - - - Darussalam 4 Peureulak Nanggroe Aceh 699.510,11 BPDAS Krueng Aceh - - - 1 - - Tamiang Darussalam 5 Wampu Sumatera Utara 415.617,46 BPDAS Wampu Sei Ular - - 1 - - - 6 Padang Sumatera Utara 110.339,69 BPDAS Wampu Sei Ular - 1 - - - - 7 Sei Ular Sumatera Utara 130.929,01 BPDAS Wampu Sei Ular 1 - - - - - 8 Besitang Sumatera Utara 96.494,12 BPDAS Wampu Sei Ular - - - 1 - - 9 Lepan Sumatera Utara 57.407,74 BPDAS Wampu Sei Ular - - - 1 - - 10 Deli Sumatera Utara 34.501,79 BPDAS Wampu Sei Ular - - - 1 - - 11 Asahan Toba Sumatera Utara 737.185,03 BPDAS Asahan Barumun - 1 - - - - 12 Batang Gadis Sumatera Utara 483.528,97 BPDAS Asahan Barumun - 1 - - - - 13 Mujoi () Sumatera Utara 77.947,22 BPDAS Asahan Barumun - - 1 - - - 14 Pasaman Sumatera Barat 166.110,00 BPDAS Agam Kuantan - - - - 1 - 15 Antokan Sumatera Barat 73,00 BPDAS Agam Kuantan - - 1 - - - 16 Tarusan Sumatera Barat 52.982,91 BPDAS Agam Kuantan - - - 1 - - 17 Harau Sumatera Barat 17.467,52 BPDAS Agam Kuantan - - 1 - - - 18 Gasan Gadang Sumatera Barat 8.866,51 BPDAS Agam Kuantan - - - 1 - - 19 Siak Riau 1.117.408,04 BPDAS Indragiri Rokan - - 1 - - - 20 Kampar Riau, Sumatera Barat 2.558.076,36 BPDAS Indragiri Rokan - - 1 - - - 21 Rokan Riau, Sumatera Utara, 2.009.768,05 BPDAS Indragiri Rokan - - - 1 - - Sumatera Barat 22 Indragiri Riau, Sumatera Barat 2.267.249,81 BPDAS Indragiri Rokan - - - - 1 - 23 Batanghari Jambi, Sumatera Barat 4.470.839,54 BPDAS Batanghari 1 - - - - - 24 Musi Sumatera Selatan, 7.759.888,66 BPDAS Musi - - 1 - - - Jambi, Bengkulu 25 Manna Padang Bengkulu, Sumatera 124.873,30 BPDAS Ketahun - - - v 1 - Guci Selatan 26 Ketahun Bengkulu 239.109,43 BPDAS Ketahun 1 - - - - - 27 Bengkulu Bengkulu 57.936,78 BPDAS Ketahun - - 1 - - - 28 Sekampung Lampung 482.316,03 BPDAS Way Seputih 1 - - - - - Sekampung 29 Tulang Bawang Lampung 979.818,78 BPDAS Way Seputih 1 - - - - - Sekampung 30 Duriangkang Kepulauan Riau 10.419,40 BPDAS Kepulauan Riau - - 1 - - - 31 Sei Jang Kepulauan Riau 7.910,83 BPDAS Kepulauan Riau - - - 1 - - 32 Mancang Bangka Belitung 85.592,74 BPDAS Baturusa Cerucuk - - 1 - - - 33 Ajang Mabat Bangka Belitung 67.993,76 BPDAS Baturusa Cerucuk - - 1 - - - 34 Citarum Jawa Barat 689.998,47 BPDAS Citarum Ciliwung 1 - - - - - 35 Cisadane Jawa Barat, Banten 139.204,73 BPDAS Citarum Ciliwung - 1 - - - - 36 Ciliwung Jawa Barat, D K I 38.664,20 BPDAS Citarum Ciliwung 1 - - - - - Jakarta 37 Cisadea Jawa Barat 35.240,12 BPDAS Citarum Ciliwung - - 1 - - -

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 221 Disusun Tahun No DAS Prioritas Provinsi Luas (Ha) Wilayah Kerja 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 67891011 38 Cimanuk Jawa Barat 363.489,63 BPDAS Cimanuk Citanduy - 1 - - - - 39 Citanduy (segara Jawa Barat, Jawa 463.585,43 BPDAS Cimanuk Citanduy - 1 - - - - anakan) Tengah 40 Serang Jawa Tengah 400.891,11 BPDAS Pemali Jratun - - - 1 - - 41 Juwana Jawa Tengah 130.069,92 BPDAS Pemali Jratun - - 1 - - - 42 Tuntang Jawa Tengah 130.100,17 BPDAS Pemali Jratun 1 - - - - - 43 Pemali Jawa Tengah 126.972,02 BPDAS Pemali Jratun - - 1 - - - 44 Garang (Babon) Jawa Tengah 21.329,19 BPDAS Pemali Jratun - - - 1 - - 45 Bodri Jawa Tengah 65.081,97 BPDAS Pemali Jratun - - - - - 1 46 Cacaban Jawa Tengah 22.396,84 BPDAS Pemali Jratun - - - - 1 - 47 Comal Jawa Tengah 81.855,76 BPDAS Pemali Jratun - - - - 1 - 48 Babakan Jawa tengah 12.542,07 BPDAS Pemali Jratun - - - - - 1 49 Gangsa Jawa Tengah 19.840,73 BPDAS Pemali Jratun - - - - - 1 50 Kupang Jawa Tengah 18.207,11 BPDAS Pemali Jratun - - - - 1 - 51 Serayu Jawa tengah 365.661,13 BPDAS Serayu Opak - 1 - - - - Progo 52 Progo Jawa Tengah 246.119,02 BPDAS Serayu Opak - 1 - - - - Progo 53 Luk Ulo Jawa Tengah 64.356,87 BPDAS Serayu Opak - - 1 - - - Progo 54 Bogowonto D I Yogyakarta, Jawa 59.725,67 BPDAS Serayu Opak - - 1 - - - tengah Progo 55 Serang D I Yogyakarta, Jawa 23.940,31 BPDAS Serayu Opak - - - 1 - - tengah Progo 56 Wawar Medono Jawa Tengah 75.322,44 BPDAS Serayu Opak - - - 1 - - Progo 57 Bribin D I Yogyakarta, Jawa 2.743,89 BPDAS Serayu Opak - - - - 1 - tengah Progo 58 Solo Jawa Tengah, D I 1.594.716,07 BPDAS Solo - 1 - - - - Yogyakarta, Jawa Timur 59 Brantas Jawa Timur 1.189.776,12 BPDAS Brantas - 1 - - - - 60 Sampean Jawa Timur 124.413,65 BPDAS Sampean - 1 - - - - 61 Bedadung Jawa Timur 128.000,18 BPDAS Sampean - 1 - - - - 62 Deluang Jawa Timur 18.860,62 BPDAS Sampean - 1 - - - - 63 Tukad Unda Bali 23.166,92 BPDAS Unda Anyar 1 - - - - - 64 Blingkang Anyar Bali 11.837,46 BPDAS Unda Anyar 1 - - - - - 65 Palung Nusa Tenggara Barat 12.712,14 BPDAS Dodokan - - 1 - - - Moyosari 66 Moyo Nusa Tenggara Barat 79.036,95 BPDAS Dodokan - - - 1 - - Moyosari 67 Mangkung Nusa Tenggara Barat 56.253,04 BPDAS Dodokan 1 - - - - - Moyosari 68 Benain Nusa Tenggara Timur 348.489,81 BPDAS Benain Noelmina - 1 - - - - 69 Noelmina Nusa Tenggara Timur 197.254,07 BPDAS Benain Noelmina - - 1 - - - (Benueke) 70 Kapuas Kalimantan Barat 10.063.599,82 BPDAS Kapuas - - 1 - - - 71 Sambas Kalimantan Barat 744.406,35 BPDAS Kapuas - 1 - - - - 72 Kapuas (Barito) Kalimantan Tengah 1.633.794,30 BPDAS Kahayan - 1 - - - - 73 Mentaya Kalimantan Tengah 1.468.064.083,00 BPDAS Kahayan - 1 - - - - 74 Kahayan Kalimantan Tengah 1.539.305,65 BPDAS Kahayan - 1 - - - -

222 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Disusun Tahun No DAS Prioritas Provinsi Luas (Ha) Wilayah Kerja 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 67891011 75 Barito Kalimantan Selatan, 6.234.743,45 BPDAS Barito - - 1 - - - Kalimantan Tengah 76 Batu Licin Kalimantan Selatan 142.783,37 BPDAS Barito - - - 1 - - 77 Mahakam Kalimantan Timur 7.816.327,35 BPDAS Mahakam Berau - 1 - - - - 78 Dumoga Sulawesi Utara 204.602,21 BPDAS Tondano 1 - - - - - 79 Tondano Sulawesi Utara 53.965,50 BPDAS Tondano 1 - - - - - 80 Sangihe Sulawesi Utara 55.162,79 BPDAS Tondano - 1 - - - - 81 Limboto Bone Gorontalo, Sulawesi 274.699,75 BPDAS Bone Bolango - v v - 1 - Blango Utara 82 Paguyaman Gorontalo 239.967,26 BPDAS Bone Bolango - - - 1 - - 83 Palu Sulawesi Tengah 307.022,67 BPDAS Palu Poso - 1 - - - - 84 Poso Sulawesi Tengah, 266.385,76 BPDAS Palu Poso - - 1 - - - Sulawesi Selatan 85 Budong Budong Sulawesi Barat 212.447,37 BPDAS Lariang Mamasa - - - 1 - - 86 Mapili Sulawesi Barat 178.995,14 BPDAS Lariang Mamasa - - - 1 - - 87 Mandar Sulawesi Barat 63.662,41 BPDAS Lariang Mamasa - - - - 1 - 88 Saddang Sulawesi Selatan, 661.932,35 BPDAS Saddang - 1 - - - - Sulawesi Barat 89 Rongkong Sulawesi Selatan 172.795,10 BPDAS Saddang - - 1 - - - 90 Latuppa Sulawesi Selatan 3.143,49 BPDAS Saddang - - - 1 - - 91 Bila Walanae ( Sulawesi Selatan 731.581,59 BPDAS Jeneberang - 1 - - - - Cenranae) Walanae 92 Jeneberang Sulawesi Selatan 78.883,90 BPDAS Jeneberang - 1 - - - - Walanae 93 Lasolo Sulawesi Tenggara, 597.228,43 BPDAS Sampara - - 1 - - - Sulawesi Tengah 94 Konaweha Sulawesi Tenggara 697.947,51 BPDAS Sampara - 1 - - - - 95 Laea Wanggu Sulawesi Tenggara 75.407,65 BPDAS Sampara - - 1 - - - 96 Wae Apu Maluku 219.528,09 BPDAS Wae Hapu Batu - - 1 - - - Merah 97 Wae Manumbai Maluku 27.746,29 BPDAS Wae Hapu Batu - - - 1 - - Merah 98 Wae Hatu Merah Maluku 8.758,83 BPDAS Wae Hapu Batu - - - 1 - - Merah 99 Akemalamo Maluku Utara 67.003,92 BPDAS Ake Malamo - - 1 - - - 100 Kao Maluku Utara 46.759,58 BPDAS Ake Malamo - - - 1 - - 101 Oba Maluku Utara 2.497,63 BPDAS Ake Malamo 1 - - - - 102 Remu Papua Barat 62.185,31 BPDAS Remu Ransiki - 1 - - - 103 Arui Papua Barat 23.235,23 BPDAS Remu Ransiki - - 1 - - 104 3UDÀ Papua Barat 67.557,96 BPDAS Remu Ransiki - - - 1 - 105 Memberamo Papua 7.782.704,68 BPDAS Memberamo - - - - 1 106 Baliem (Eilenden) Papua 3.687.987,51 BPDAS Memberamo - - - 1 - 107 Tami Papua 325.379,18 BPDAS Memberamo - - 1 - - 108 Sentani Papua 87.163,56 BPDAS Memberamo - - 1 - -

Jumlah 14 27 31 23 10 3

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 223 Tabel/Table 5.2.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2010-2014/ Progress of forest and land rehabilitation activities in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2009 (ha) 2010 (ha) 2011 (ha) 2012 (ha) 2013 (ha) 2014 (ha) 1 2 345678 1 Nanggroe Aceh Darussalam - 1.789 18.103 23.402 19.984 7.806 2 Sumatera Utara 1.960 5.724 27.700 25.023 34.290 17.671 3 Sumatera Barat 1.022 5.603 5.687 1.025 6.713 6.425

4 Riau 3.027 8.950 17.071 19.203 20.729 11.100 5 Jambi 25 53.665 6.909 15.630 13.952 14.038 6 Sumatera Selatan 125 1.583 16.540 11.360 22.788 17.958 7 Bengkulu 3.024 7.582 47.085 19.941 15.112 14.075 8 Lampung 48.170 3.720 16.764 16.431 55.652 33.734 9 Bangka Belitung 485 979 3.165 3.288 5.733 1.954 10 Kepulauan Riau 5.338 1.035 3.703 753 2.576 1.333 11 DKI Jakarta 53 - 20 270 - 8 12 Jawa Barat 19.209 12.188 25.886 18.561 39.253 14.394 13 Jawa Tengah 15.356 8.256 64.595 73.170 80.021 55.640 14 DI Yogyakarta 383 1.650 8.188 607 21.413 30 15 Jawa Timur 33.842 23.727 25.794 49.378 53.888 13.265 16 Banten 8.291 3.574 12.179 6.700 8.340 11.771 17 Bali 1.030 936 10.915 4.846 8.850 15.318 18 Nusa Tenggara Barat 4.466 1.700 19.429 12.386 25.714 18.464 19 Nusa Tenggara Timur 2.710 4.173 69.044 20.937 24.623 35.057 20 Kalimantan Barat 1.457 7.031 20.356 23.151 15.694 10.749 21 Kalimantan Tengah 3.422 165 6.711 7.048 11.640 5.094 22 Kalimantan Selatan - 24 2.108 11.925 8.669 6.656 23 Kalimantan Timur - 1.980 6.012 9.101 9.968 7.868 24 Sulawesi Utara 1.604 2.019 17.492 7.148 17.534 16.070 25 Sulawesi Tengah - 20 5.307 26.343 15.534 7.211 26 Sulawesi Selatan 8.107 2.607 45.759 26.098 29.897 25.894 27 Sulawesi Tenggara 9.125 2.210 19.471 6.040 21.241 11.168 28 Gorontalo 200 641 6.510 11.830 11.804 6.778 29 Sulawesi Barat 12 14 3.062 520 23.017 21.298 30 Maluku 200 2.614 6.970 16.061 6.778 4.192 31 Maluku Utara 1.268 1.412 2.478 15.204 5.324 7.280 32 Papua Barat 37 909 8.447 12.807 11.015 10.466 33 Papua 951 1.933 7.217 11.529 16.322 18.865 Jumlah/Total 174.899 170.414 556.677 507.716 664.067 449.630 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

224 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/Reforestation Activities in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2009 (ha) 2010 (ha) 2011 (ha) 2012 (ha) 2013 (ha) 2014 (ha) 1 2 345678

1 Nanggroe Aceh Darussalam - 1.500 2.815 5.000 500 500 2 Sumatera Utara 1.785 4.829 11.410 7.005 6.500 1.050 3 Sumatera Barat 1.022 2.687 500 745 1.500 200 4 Riau 1.725 6.000 3.615 2.562 1.500 850 5 Jambi - 515 3.690 7.750 6.350 800 6 Sumatera Selatan - 1.530 1.760 5.000 3.500 400 7 Bengkulu 1.765 5.014 5.300 5.000 6.000 2.050 8 Lampung 46.920 7.500 15.000 8.800 8.300 1.750 9 Bangka Belitung 375 60 - - - - 10 Kepulauan Riau 5.188 900 - - 850 100 11 DKI Jakarta 37 - - - 10 - 12 Jawa Barat 3.245 10.964 5.600 3.496 1.740 350 13 Jawa Tengah 7.050 3.730 200 939 500 70 14 DI Yogyakarta 283 5.377 453 447 456 30 15 Jawa Timur 15.998 4.533 1.500 650 500 100 16 Banten 260 - - - 1.250 225 17 Bali 530 636 200 200 1.000 300 18 Nusa Tenggara Barat 3.991 1.000 500 3.000 4.000 550 19 Nusa Tenggara Timur 1.340 975 3.500 4.552 3.900 700 20 Kalimantan Barat 1.457 6.325 5.000 5.000 7.000 800 21 Kalimantan Tengah 3.422 7.750 5.000 5.000 6.000 750 22 Kalimantan Selatan - 4.825 650 666 1.300 500 23 Kalimantan Timur - 5.125 1.700 2.000 2.700 800 24 Sulawesi Utara 1.590 1.400 1.350 1.100 1.300 700 25 Sulawesi Tengah - 1.008 3.000 3.000 2.750 425 26 Sulawesi Selatan 4.872 4.150 7.000 6.000 11.000 5.500 27 Sulawesi Tenggara 8.200 2.150 5.000 6.425 7.000 2.000 28 Gorontalo - 1.253 2.500 2.650 2.500 500 29 Sulawesi Barat - 1.000 - 500 6.750 2.037 30 Maluku 150 1.000 3.000 3.000 1.500 300 31 Maluku Utara 1.043 3.930 500 500 500 250 32 Papua Barat - 2.027 5.000 5.000 3.000 1.000 33 Papua 794 1.045 5.000 5.000 4.000 575 Jumlah/Total 113.042 100.738 100.743 100.987 105.656 26.162 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 225 Tabel/Table 5.2.3. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014/Progress of land rehabilitation activities in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 2011 2012 2013 2014 (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam 23,37 8.891,00 10.629,00 19.484,00 7.306,00 2 Sumatera Utara 1.049,00 16.190,00 29.531,00 27.789,72 16.621,00 3 Sumatera Barat 86,00 4.834,00 5.720,00 5.212,61 6.225,00 4 Riau 89,29 13.456,00 7.065,00 19.229,00 10.250,00 5 Jambi - 3.219,00 3.280,40 7.602,40 13.238,00 6 Sumatera Selatan - 14.780,00 13.529,00 19.288,00 17.558,00 7 Bengkulu 4,00 5.785,00 14.849,00 9.112,00 12.025,00 8 Lampung 801,00 1.764,00 26.682,00 47.352,00 31.984,00 9 Bangka Belitung 50,00 3.165,00 5.124,00 5.732,72 1.954,00 10 Kepulauan Riau 21,24 2.532,00 1.105,00 1.726,00 1.233,00 11 DKI Jakarta - 20,00 15,10 - 8,00 12 Jawa Barat 3.883,00 29.266,00 26.858,00 37.502,77 14.044,00 13 Jawa Tengah 13.397,00 53.877,00 39.591,40 79.200,21 55.570,00 14 DI Yogyakarta 15.626,00 26.442,00 - 21.278,00 - 15 Jawa Timur 11.102,09 16.089,00 33.586,20 53.387,60 50.394,00 16 Banten - 15,00 62,00 7.090,00 11.546,00 17 Bali 150,00 10.230,00 2.151,00 7.850,00 15.018,00 18 Nusa Tenggara Barat - 17.129,00 11.925,00 21.714,00 17.914,00 19 Nusa Tenggara Timur 225,00 64.559,00 16.569,00 20.723,33 34.357,00 20 Kalimantan Barat - 15.356,00 9.030,00 8.694,00 9.949,00 21 Kalimantan Tengah 165,00 1.711,00 9.380,00 5.640,00 4.344,00 22 Kalimantan Selatan 3.024,00 1.458,00 14.543,40 7.369,48 6.156,00 23 Kalimantan Timur 80,40 4.312,00 5.623,00 7.268,00 7.068,00 24 Sulawesi Utara 20,00 16.142,00 19.641,00 16.233,90 15.370,00 25 Sulawesi Tengah 20,30 2.307,00 19.348,00 12.784,00 6.786,00 26 Sulawesi Selatan 2.180,00 36.639,00 15.878,00 18.897,00 20.394,00 27 Sulawesi Tenggara 15,00 14.471,00 13.215,00 14.241,00 9.168,00 28 Gorontalo 25,00 3.710,00 14.340,00 9.304,00 6.278,00 29 Sulawesi Barat 514,00 3.062,00 8.422,00 16.267,00 19.261,00 30 Maluku 20,00 3.970,00 1.954,00 5.278,00 3.892,00 31 Maluku Utara 37,40 1.376,00 5.017,00 4.824,00 7.030,00 32 Papua Barat 9,38 3.447,00 14.353,00 8.015,00 9.466,00 33 Papua 62,00 1.799,00 9.429,00 12.321,70 18.290,00 Jumlah/Total 52.679,47 402.003,00 408.445,50 558.411,44 460.697,00 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

226 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.2.3.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/Hutan Rakyat Tahun 2010- 2014/Progress of land rehabilitation activities/community forest development in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 2011 2012 2013 2014 (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 12 34567 Nanggroe Aceh 1 - 8.816,00 10.623,00 19.464,00 7.296,00 Darussalam 2 Sumatera Utara 1.039,00 16.160,00 29.531,00 27.774,72 16.561,20 3 Sumatera Barat - 4.785,00 5.705,00 5.187,61 6.215,00 4 Riau - 13.318,00 7.024,00 19.159,00 10.250,00 5 Jambi - 3.174,00 3.265,00 7.572,40 13.238,00 6 Sumatera Selatan - 14.760,00 13.514,00 19.278,00 17.548,08 7 Bengkulu - 5.715,00 14.814,00 9.077,00 12.000,00 8 Lampung 751,00 1.727,00 26.682,00 47.352,00 31.984,00 9 Bangka Belitung - 3.125,00 5.099,00 5.697,92 1.953,60 10 Kepulauan Riau - 2.520,00 1.095,00 1.726,00 1.233,00 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat 3.844,00 29.186,00 26.799,00 37.456,77 14.027,00 13 Jawa Tengah 13.367,00 53.814,00 39.549,00 79.165,21 55.560,08 14 DI Yogyakarta 15.626,00 26.411,00 - 21.263,00 - 15 Jawa Timur 11.077,00 16.079,00 33.548,00 53.357,60 50.326,00 16 Banten - - - 7.080,00 11.546,30 17 Bali 150,00 10.230,00 2.151,00 7.850,00 15.017,50 18 Nusa Tenggara Barat - 17.129,00 11.915,00 21.704,00 17.904,00 19 Nusa Tenggara Timur - 64.539,00 16.503,00 20.673,33 34.337,00 20 Kalimantan Barat - 15.316,00 8.980,00 8.674,00 9.937,50 21 Kalimantan Tengah - 1.652,00 9.320,00 5.580,00 4.284,00 22 Kalimantan Selatan 3.000,00 1.424,00 14.507,00 7.329,48 6.136,00 23 Kalimantan Timur - 4.282,00 5.608,00 7.203,00 7.068,00 24 Sulawesi Utara - 16.122,00 19.596,00 16.204,00 15.360,00 25 Sulawesi Tengah - 2.187,00 19.278,00 12.714,00 6.786,00 26 Sulawesi Selatan 2.150,00 36.564,00 15.832,00 18.857,00 20.374,00 27 Sulawesi Tenggara - 14.431,00 13.175,00 14.136,00 9.088,00 28 Gorontalo - 3.613,00 14.285,00 9.249,00 6.273,00 29 Sulawesi Barat 500,00 3.022,00 8.402,00 16.247,00 19.261,00 30 Maluku - 3.930,00 1.900,00 5.228,00 3.877,00 31 Maluku Utara - 1.376,00 5.097,00 4.809,00 7.030,00 32 Papua Barat - 3.417,00 14.313,00 8.000,00 9.455,73 33 Papua - 1.784,00 9.393,00 12.306,70 18.285,00 Jumlah/Total 51.504,00 400.608,00 407.503,00 557.375,74 460.211,99 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 227 Tabel/Table 5.2.3.2. Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014//Progress of Urban Forest Rehabilitation in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 2011 2012 2013 2014 (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam 23,37 75,00 6,00 20,00 10 2 Sumatera Utara 10,00 30,00 - 15,00 60 3 Sumatera Barat 86,00 49,00 23,00 25,00 10 4 Riau 89,29 138,00 33,00 70,00 - 5 Jambi - 45,00 15,40 30,00 - 6 Sumatera Selatan - 20,00 15,00 10,00 10 7 Bengkulu 4,00 70,00 35,00 35,00 25 8 Lampung 50,00 37,00 - - - 9 Bangka Belitung 50,00 40,00 25,00 34,80 - 10 Kepulauan Riau 21,24 12,00 10,00 - - 11 DKI Jakarta - - 15,10 - 8 12 Jawa Barat 38,99 115,00 59,00 46,00 17 13 Jawa Tengah 29,99 63,00 42,40 35,00 10 14 DI Yogyakarta - 31,00 - 15,00 - 15 Jawa Timur 25,09 10,00 38,20 30,00 68 16 Banten - - 62,00 10,00 - 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - 10,00 10,00 10 19 Nusa Tenggara Timur 225,00 20,00 66,00 50,00 20 20 Kalimantan Barat - 40,00 50,00 20,00 11 21 Kalimantan Tengah 165,00 59,00 60,00 60,00 60 22 Kalimantan Selatan 24,00 34,00 36,40 40,00 20 23 Kalimantan Timur 80,40 30,00 15,00 65,00 - 24 Sulawesi Utara 20,00 20,00 45,00 29,90 10,00 25 Sulawesi Tengah 20,30 120,00 70,00 70,00 - 26 Sulawesi Selatan 30,00 75,00 46,00 40,00 20 27 Sulawesi Tenggara 15,00 40,00 40,00 105,00 80 28 Gorontalo 25,00 97,00 55,00 55,00 5 29 Sulawesi Barat 14,00 40,00 20,00 20,00 - 30 Maluku 20,00 40,00 54,00 50,00 15 31 Maluku Utara 37,40 - 10,00 15,00 - 32 Papua Barat 9,38 30,00 40,00 15,00 10 33 Papua 62,00 15,00 36,00 15,00 5 Jumlah/Total 1.175,45 1.395,00 1.032,50 1.035,70 484,00 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

228 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.2.3.3. Rehabilitasi Hutan Mangrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/ Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2009 2010 2011 2012 2013 2014 (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) 1 2 345678 1 Nanggroe Aceh Darussalam - - 1.520 117 650 - 2 Sumatera Utara 322 - 100 295 400 - 3 Sumatera Barat - - 100 - 300 - 4 Riau 327 - 500 2.850 600 - 5 Jambi - - 200 - 150 - 6 Sumatera Selatan - - - - 400 - 7 Bengkulu - - 170 - 100 - 8 Lampung - - 250 - 400 - 9 Bangka Belitung - - 90 5 193 - 10 Kepulauan Riau 2.025 - 255 105 480 - 11 DKI Jakarta 4 - - - - - 12 Jawa Barat 350 - 330 736 240 - 13 Jawa Tengah 18.200 - 290 454 600 - 14 DI Yogyakarta 5.060 - 381 - 100 - 15 Jawa Timur 168 - 250 1.160 1.050 - 16 Banten - - - 409 - - 17 Bali 25 - 150 - - - 18 Nusa Tenggara Barat 75 - 150 - 140 - 19 Nusa Tenggara Timur 45 - 400 - 150 - 20 Kalimantan Barat - - 200 736 1.000 - 21 Kalimantan Tengah - - 500 - - - 22 Kalimantan Selatan - - 200 67 300 - 23 Kalimantan Timur - - 600 1.125 800 - 24 Sulawesi Utara - - 150 - 400 - 25 Sulawesi Tengah 8 - 600 - 200 - 26 Sulawesi Selatan 725 - 325 100 500 - 27 Sulawesi Tenggara - - 300 - 460 - 28 Gorontalo 81 - 790 150 400 - 29 Sulawesi Barat - - 330 - 150 - 30 Maluku 35 - 200 268 100 - 31 Maluku Utara 11 - 270 140 140 - 32 Papua Barat 3 - 500 160 1.000 - 33 Papua - - 300 1.713 1.000 - Jumlah/Total 27.464 - 10.401 10.590 12.403 - Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities Tahun 2010 dan 2014 tidak ada kegiatan penanaman hutan mangrove/In 2010 no mangrove forest plantation/rehabilitation activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 229

Dam Penahan/ Retaining Retaining Dam (Unit) 13 - - 20 ------3 Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ - - 2 - 1 ------Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ - - - - - 11 -

- - - - 9 - Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ - - 2 ------3 - 3 - Check Dam/and Retaining Dam Construction in Dam Construction Check Dam/and Retaining Dam Penahan/ Retaining Retaining Dam(Unit) - - - 3 - - - - 12 - 12 9 1 12 2 4 - - Tahun/Year Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ ------1 1 1 2 1 1 - Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ - - - 4 ------2 3 11 2 4 6 3 1 2 - Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ 1 - 5 3 - - - 19 28 7 32 7 70 40 8 - - - 8 - 3 4 - 1 16 1 4 - Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ 1 - - 1 - 2 - - - - 91 1 33 35 145 22 170 12 138 - 9 - - - - 2010 2011 2012 2013 2014 Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ 2010-2014 5.2.3.4. Pembangunan DAM Pengendali dan DAM Penahan Tahun 2010-2014/ 5.2.3.4. Tahun Penahan dan DAM Pengendali DAM Pembangunan Table 9 Belitung Bangka - 8 Lampung - 7 Bengkulu 6 2 - 6 Selatan Sumatera 1 - 5 Jambi - 4 Riau 1 - 3 Barat Sumatera 1 20 - 2 Utara Sumatera 10 27 3 32 3 29 7 31 3 2 1 Aceh Darussalam Nanggroe - 1 2 3 456789101112 15 Timur Jawa 10 56 2 188 3 164 7 138 5 144 19 Timur Nusa Tenggara 20 Kalimantan Barat21 Kalimantan Tengah 4 - - - 16 Banten - 17 Bali18 Barat Nusa Tenggara 2 - 21 2 31 4 24 - 10 Riau Kepulauan - 12 Barat Jawa 13 Tengah Jawa - - 11 DKI Jakarta - 14 DI Yogyakarta - No Provinsi/Province Tabel/

230 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Dam Penahan/ Retaining Retaining Dam (Unit) ------Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ - 1 43 - 1 ------Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ - - - - 169 - - - - 19 - - - Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ ------2 13 1 1 - Dam Penahan/ Retaining Retaining Dam(Unit) - - - 8 - - - - - 47 - 47 - Tahun/Year Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Watershed of General Directorate Dam (Unit) Check Dam Pengendali/

- - - - - 1 1 - - Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ - - - 2 - - 1 - - 3 - 35 - - - Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ ------Retaining Retaining Dam(Unit) Dam Penahan/ ------4 - - 2010 2011 2012 2013 2014 39 243 44 407 67 541 381 57 648 74 67 44 407 39 243 Dam (Unit) Check Dam Pengendali/ No Activities : : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ : Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat Note Total Source 1 2 3 456789101112 29 Sulawesi Barat - 28 Gorontalo - 27 Sulawesi Tenggara - 33 Papua - 32 Barat Papua - 31 Maluku Utara - 30 Maluku - 26 Sulawesi Selatan 3 7 4 22 4 51 - 25 Sulawesi Tengah - 24 Sulawesi Utara - 22 Kalimantan Selatan 1 2 - 23 Kalimantan Timur - No Provinsi/Province Jumlah/ ( - ) tidak ada kegiatan/ *)Data belum tersedia Keterangan/ Sumber/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 231 Tabel/Table 5.2.3.5. Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/Construction of Gully Plug in 2010- 2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 (Unit) 2011 (Unit) 2012 (Unit) 2013 (Unit) 2014*) (Unit) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam - - - - - 2 Sumatera Utara - - - - - 3 Sumatera Barat - 2 - - - 4Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - - 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - 24 13 Jawa Tengah 79 14 34 78 94 14 D.I. Yogyakarta 4 31 5 28 43 15 Jawa Timur - 14 4 26 12 16 Banten - 12 - - - 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - - - - 9 20 Kalimantan Barat - - - - - 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan - 2 - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan 20 10 - - - 27 Sulawesi Tenggara - - - - - 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara - - - 2 - 32 Papua Barat - - - - - 33 Papua - - - - - Jumlah/Total 103 85 43 134 182 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

232 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.2.3.6. Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 /&RQVWUXFWLRQRI,QÀOWUDWLRQ Wells in 2010-2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 2011 2012 2013 2014 (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam - 40 20 - - 2 Sumatera Utara - 25 49 40 - 3 Sumatera Barat - 20 - - - 4 Riau 22 34 - 118 - 5 Jambi - - 5 - - 6 Sumatera Selatan 25 20 12 1 - 7 Bengkulu - 34 26 54 - 8 Lampung - 121 32 84 - 9 Bangka Belitung - - - - - 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat 353 306 184 102 12 13 Jawa Tengah 214 72 494 350 194 14 D.I. Yogyakarta 31 16 28 17 45 15 Jawa Timur 174 263 312 117 344 16 Banten 50 - 10 - - 17 Bali 53 218 185 100 - 18 Nusa Tenggara Barat 6 25 3 - - 19 Nusa Tenggara Timur 85 62 68 67 61 20 Kalimantan Barat - - - 3 - 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan 29 - 15 19 - 23 Kalimantan Timur - 30 - - - 24 Sulawesi Utara 46 152 119 15 15 25 Sulawesi Tengah - - - - 1 26 Sulawesi Selatan 32 25 45 - 30 27 Sulawesi Tenggara - - - - - 28 Gorontalo 14 - - - - 29 Sulawesi Barat 14 - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara 24 19 15 - - 32 Papua Barat - - - - - 33 Papua - - 19 8 - Jumlah/Total 1.172 1.482 1.641 1.095 702

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities *)Data belum tersedia

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 233 Tabel/Table 5.2.3.7. Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/Construction of Water ponds in 2010 - 2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 (Unit) 2011 (Unit) 2012 (Unit) 2013 (Unit) 2014 (Unit) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam - 3 - 2 - 2 Sumatera Utara - - 2 22 - 3 Sumatera Barat 4 - - - - 4Riau - - - - - 5 Jambi - - 1 - - 6 Sumatera Selatan 2 - 3 16 1 7 Bengkulu - - 2 - - 8 Lampung - - - 2 - 9 Bangka Belitung - - - - - 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - 9 19 15 - 13 Jawa Tengah 11 6 12 12 2 14 D.I. Yogyakarta - 1 4 2 3 15 Jawa Timur 1 10 28 6 12 16 Banten 1 - - - - 17 Bali - 18 14 11 - 18 Nusa Tenggara Barat - 18 13 - 9 19 Nusa Tenggara Timur 18 34 39 25 23 20 Kalimantan Barat 2 - - 5 - 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - 7 11 - 23 Kalimantan Timur 17 17 - - - 24 Sulawesi Utara - - 5 4 - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan 9 14 19 - 23 27 Sulawesi Tenggara 1 1 - - - 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara 7 - - - - 32 Papua Barat - - - - - 33 Papua - - - - - Jumlah/Total 73 131 168 133 73

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

234 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 V.3. KEBUN BIBIT RAKYAT Community Owned Nursery

Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural Forest Working Area in 2010-2014

Tahun/Year PROVINSI/ 2010 No Province Kabupaten/ Luas Fungsi SK Menhut Tanggal Kota (Ha) Kawasan

12 3456 7 1 Nanggroe Aceh Darussalam - - - - - 2 Sumatera Utara - - - - - 3 Sumatera Barat - - - - - 4 Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - - 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - 13 Jawa Tengah - - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - - 15 Jawa Timur - - - - - 16 Banten - - - - - 17 Bali - - - - - 18 Nusa Tenggara Barat - - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - - - - - 20 Kalimantan Barat - - - - - 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan - - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - - - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 1. Bantaeng 342 HL SK.57/Menhut-II/2010 21 Januari 2010 26 Sulawesi Selatan 2. Bantaeng 339 HL SK.56/Menhut-II/2010 21 Januari 2010

3. Bantaeng 23 HL SK.55/Menhut-II/2010 21 Januari 2010 27 Sulawesi Tenggara - - - - - 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - - - - 31 Maluku Utara - - - - - 32 Papua Barat - - - - - 33 Papua - - - - - Jumlah/Total - 704 - - -

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 237 Lanjutan .... Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural Forest Working Area in 2010-2014

Tahun/Year PROVINSI/ 2011 No Province Kabupaten/ Luas Fungsi SK Menhut Tanggal Kota (Ha) Kawasan 12 3456 7 1 Nanggroe Aceh Darussalam 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 1. Solok 1.088 HL SK.572/Menhut-II/2011 3 Oktober 2011 2. Solok Selatan 650 HL SK.573/Menhut-II/2011 3 Oktober 2011 4Riau 5 Jambi 1. Bungo 2.356 HL SK.543/Menhut-II/2011 26 September 2011 2. Bungo 1.224 HL SK.362/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

3. Bungo 1.051 HL SK.360/Menhut-II/2011 7 Juli 2011 4. Batanghari 721 HP SK.434/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 5. Batanghari 2.752 HP SK.435/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011

6. Merangin 2.788 HP SK.128/Menhut-II/2011 21 Maret 2011

7. Merangin 2.712 HP SK.359/menhut-II/2011 7 Juli 2011 8. Merangin 4.638 HP SK.361/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

9. Merangin 4.484 HP SK.436/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011

10. Merangin 1.855 HP SK.438/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 11. Merangin 2.235 HP SK.437/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 12. Merangin 2.160 HPT SK.441/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011

13. Merangin 1.254 HPT SK.442/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 14. Merangin 1.766 HPT SK.443/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 15. Merangin 762 HPT SK.42/Menhut-II/2011 17 Februari 2011

16. Merangin 912 HPT SK.444/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011

17. Merangin 1.058 HPT SK.125/Menhut-II/2011 21 Maret 2011 18. Merangin 4.467 HPT SK.445/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 19. Merangin 2.038 HPT SK.440/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 20. Merangin 2.957 HPT SK.126/Menhut-II/2011 21 Maret 2011 21. Merangin 2.707 HPT SK.439/Menhut-II/2011 1 Agustus 2011 6 Sumatera Selatan 7 Bengkulu 8 Lampung 9 Bangka Belitung 10 Kepulauan Riau 11 DKI Jakarta 12 Jawa Barat 13 Jawa Tengah 14 DI Yogyakarta 15 Jawa Timur 16 Banten 17 Bali

238 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun/Year PROVINSI/ 2011 No Province Kabupaten/ Luas Fungsi SK Menhut Tanggal Kota (Ha) Kawasan 12 3456 7 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat 1. Ketapang 1.645 HL SK.588/Menhut-II/2011 11 Oktober 2011 2. Ketapang 1.750 HL - -

3. Ketapang 6.825 HP SK.494/Menhut-II/2011 24 Agustus 2011 4. Ketapang 610 HP SK.493/Menhut-II/2011 24 Agustus 2011 5. Ketapang 1.070 HPK SK.495/Menhut-II/2011 24 Agustus 2011 6. Ketapang 2.425 HP - - 21 Kalimantan Tengah 22 Kalimantan Selatan 23 Kalimantan Timur 24 Sulawesi Utara 25 Sulawesi Tengah 1. Sigi 490 HL SK.64/Menhut-II/2011 28 Februari 2011 26 Sulawesi Selatan 27 Sulawesi Tenggara 28 Gorontalo 29 Sulawesi Barat 30 Maluku 31 Maluku Utara 32 Papua Barat 33 Papua Jumlah/Total - 63.450 - -

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 239 Lanjutan .... Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural Forest Working Area in 2010-2014

Tahun/Year PROVINSI/ 2012 No Province Kabupaten/ Luas Fungsi SK Menhut Tanggal Kota (Ha) Kawasan 12 34 56 7 1 Nanggroe Aceh Darussalam 2 Sumatera Utara 3 Sumatera Barat 4Riau 5 Jambi Kepahiang *) 995 HL - - 6 Sumatera Selatan Musi Banyuasin*) 7.250 HP - - 7 Bengkulu 8 Lampung 9 Bangka Belitung 10 Kepulauan Riau 11 DKI Jakarta 12 Jawa Barat 13 Jawa Tengah 14 DI Yogyakarta 15 Jawa Timur 16 Banten 17 Bali 1. Buleleng *) 552 HL - - 2. Buleleng *) 250 HL - -

3. Buleleng *) 90 HL - -

4. Buleleng *) 988 HL - - 5. Buleleng *) 712 HL - - 6. Buleleng *) 96 HL - - 7. Buleleng *) 353 HL - - 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat 21 Kalimantan Tengah Hulu Sungai 22 Kalimantan Selatan 565 HP SK.510/Menhut-II/2012 13 September 2012 Tengah 23 Kalimantan Timur Kutai Timur 880 HPT SK.184/Menhut-II/2012 18 April 2012 24 Sulawesi Utara 25 Sulawesi Tengah 26 Sulawesi Selatan 27 Sulawesi Tenggara 28 Gorontalo 29 Sulawesi Barat 30 Maluku 31 Maluku Utara 32 Papua Barat 33 Papua

240 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Lanjutan .... Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural Forest Working Area in 2010-2014

Tahun/Year PROVINSI/ 2013 No Province Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 34 56 7 Nanggroe Aceh 1 Darussalam 2 Sumatera Utara Tapanuli Selatan 1.000 SK. 727, 728, 729, 730, 25 Oktober 2013 731, 732/Menhut-II/2013 3 Sumatera Barat SK. 852, 853, 854, 855/ 2 Desember 2013 Solok Selatan 12.065 Menhut-II/2013 Padang Pariaman 1.336 SK. 856/Menhut-II/2013 2 Desember 2013 SK. 154, 155/Menhut- 8 Maret 2013 4 Riau Pelalawan 4.226 II/2013 5Jambi 6 Sumatera Selatan Musi Banyuasin 5.170 SK. 573/Menhut-II/2013 23 Agustus 2013 Musi Rawas 2.320 S. 268/V-BPS/2013 24 Oktober 2013 7 Bengkulu 8 Lampung 9 Bangka Belitung 10 Kepulauan Riau 11 DKI Jakarta 12 Jawa Barat 13 Jawa Tengah 14 DI Yogyakarta SK. 527, 528, 529, 530, 25 Juli 2013 Gunungkidul 627 531, 532/Menhut-II/2013 15 Jawa Timur 16 Banten 17 Bali Jembrana 681 S. 101/V-BPS/2013 2 Mei 2013 Bangli 157 S. 101/V-BPS/2013 2 Mei 2013 18 Nusa Tenggara Barat 19 Nusa Tenggara Timur 20 Kalimantan Barat SK. 533, 534, 535, 536, 25 Juli 2013 Kayong Utara 15.585 537/Menhut-II/2013 Ketapang 14.415 S. 41/V-BPS/2013 29 Januari 2013

Kapuas Hulu 1.995 S. 218/V-BPS/2013 16 September 2013

Sintang 7.650 S. 211/V-BPS/2013 11 September 2013 Hulu Sungai Tengah 1.750 S. 219/V-BPS/2013 16 September 2013 21 Kalimantan Tengah Kapuas Hulu 26.980 S. 1491/VIII-WP3H/2013 21 Nopember 2013 22 Kalimantan Selatan Tanah Laut 160 S. 965/VII-WP3H/2013 24 Juli 2013 Tanah Bumbu 2.280 S. 965/VII-WP3H/2013 24 Juli 2013

Tanah Bumbu 3.080 S. 965/VII-WP3H/2013 24 Juli 2013

Hulu Sungai Selatan 1.405 S.1217/VII-WP3h/2013 23 September 2013 Banjar 1.220 S.1217/VII-WP3h/2013 23 September 2013 23 Kalimantan Timur Malinau 4.330 SK. 526/Menhut-II/2013 25 Juli 2013 Berau 8.245 S. 212/V-BPS/2013 11 September 2013

Kutai Barat 41.125 S. 534/VIII-WP3H/2013 18 April 2013

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 241 Tahun/Year PROVINSI/ 2013 No Province Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 34 56 7 24 Sulawesi Utara 25 Sulawesi Tengah Sigi 685 SK. 525/Menhut-II/2013 25 Juli 2013 26 Sulawesi Selatan SK. 577, 578, 579, 580, Bantaeng 2.250 23 Agustus 2013 581, 582/Menhut-II/2013 SK. 47, 48, 49/Menhut- Jeneponto 400 18 Januari 2013 II/2013

Luwu Utara 765 SK. 519/Menhut-II/2013 23 Agustus 2013

SK. 574, 575, 576/ Sidrap 695 23 Agustus 2013 Menhut-II/2013 Luwu 7.425 S.1491/VIII-WP3H/2013 21 Nopember 2013 Bone 1.270 S.1491/VIII-WP3H/2013 Barru 680 S.1491/VIII-WP3H/2013 27 Sulawesi Tenggara Kolaka 2.940 S. 37/V-BPS/2013 22 Januari 2013 28 Gorontalo Boalemo SK. 836, 837/Menhut- 350 27 Nopember 2013 II/2013 Bone Bolango 160 SK. 838/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

Gorontalo 235 SK. 840/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

Pohuwato 210 SK. 841/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013 Gorontalo Utara 140 SK. 839/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013 29 Sulawesi Barat 30 Maluku 31 Maluku Utara 32 Papua Barat Kaimana 11.005 S.1217/VII-WP3h/2013 23 September 2013 33 Papua Jumlah/Total 187.012

242 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Lanjutan .... Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural Forest Working Area in 2010-2014

Tahun PROVINSI 2014 No Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 3 45 6 7 Nanggroe Aceh 1 1. Aceh Timur 370 - S. 1115/BPS-3/2014 11 Nopember 2014 Darussalam 2 Sumatera Utara 1. Toba Samosir 813 - ND. 362/BPS-3/2014 5 Desember 2014 3 Sumatera Barat 1. Sijunjung 4.500 HL SK. 508/Menhut-II/2014 4 Juni 2014 2. Sijunjung 1.628 - S. 1180/BPS-3/2014 27 Nopember 2014

3. Solok 3.398 HL SK. 701/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014 4. Solok 6.787 - SK. 702/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014 5. Solok 4.300 - SK. 703/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014 6. Pasaman Barat 3.518 - ND.384/BPS-3/2014 18 Desember 2014 4 Riau 1. Rokan Hulu 14.690 - ND. 383/BPS-3/2014 18 Desember 2014 5 Jambi 1. Tanjung Jabung Timur 5.088 HL SK. 706/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014 2. Tanjung Jabung Timur 2.200 HL SK. 707/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014

3. Tanjung Jabung Timur 4.405 HL SK. 705/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014 4. Sarolangun 23.188 - S. 82/V-BPS/2014 22 April 2014 6 Sumatera Selatan 1. Muara Enim 2.000 HL SK. 621/Menhut-II/2014 11 Juli 2014 2. Muara Enim 2.400 HL SK. 620/Menhut-II/2014 11 Juli 2014

3. Muara Enim 1.000 HL SK. 619/Menhut-II/2014 11 Juli 2014 4. Muara Enim 260 HL SK. 622/Menhut-II/2014 11 Juli 2014 5. Muara Enim 600 HL SK. 331/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

6. Muara Enim 1.135 HL SK. 333/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

7. Muara Enim 1.145 HL SK. 328/Menhut-II/2014 27 Maret 2014 8. Muara Enim 1.075 HL SK. 327/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

9. Muara Enim 1.685 HL SK. 329/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

10. Muara Enim 3.245 HL SK. 330/Menhut-II/2014 27 Maret 2014 11. Muara Enim 1.400 HL SK. 332/Menhut-II/2014 27 Maret 2014 12. Muara Enim 900 HL SK. 326/Menhut-II/2014 27 Maret 2014 13. Muara Enim 2.555 - S. 1115/BPS-3/2014 11 Nopember 2014 14. Muara Enim 1.700 - ND. 382/BPS-3/2014 18 Desember 2014 7 Bengkulu 1. Bengkulu Utara 1.125 HL SK. 508/Menhut-II/2014 4 Juni 2014 2. Bengkulu Utara 1.053 - S. 940/BPS-3/2014 29 September 2014 8 Lampung 1. Lampung Selatan 181 HL SK. 405/Menhut-II/2014 24 April 2014 2. Lampung Selatan 217 HL SK. 403/Menhut-II/2014 24 April 2014

3. Lampung Selatan 170 HL SK. 399/Menhut-II/2014 24 April 2014 4. Lampung Selatan 104 HL SK. 396/Menhut-II/2014 24 April 2014 5. Lampung Selatan 156 HL SK. 397/Menhut-II/2014 24 April 2014

6. Lampung Selatan 115 HL SK. 398/Menhut-II/2014 24 April 2014

7. Lampung Selatan 92 HL SK. 400/Menhut-II/2014 24 April 2014 8. Lampung Selatan 120 HL SK. 401/Menhut-II/2014 24 April 2014 9. Lampung Selatan 143 HL SK. 402/Menhut-II/2014 24 April 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 243 Tahun PROVINSI 2014 No Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 3 45 6 7 10. Lampung Selatan 25 HL SK. 404/Menhut-II/2014 24 April 2014 11. Lampung Selatan 32 HL SK. 406/Menhut-II/2014 24 April 2014

12. Lampung Selatan 14 HL SK. 409/Menhut-II/2014 24 April 2014 13. Lampung Selatan 70 HL SK. 410/Menhut-II/2014 24 April 2014

14. Lampung Selatan 100 HL SK. 411/Menhut-II/2014 24 April 2014

15. Lampung Selatan 122 HL SK. 412/Menhut-II/2014 24 April 2014 16. Lampung Selatan 52 HL SK. 414/Menhut-II/2014 24 April 2014 17. Lampung Selatan 153 HL SK. 413/Menhut-II/2014 24 April 2014

18. Lampung Selatan 127 HL SK. 415/Menhut-II/2014 24 April 2014

19. Lampung Selatan 16 HL SK. 407/Menhut-II/2014 24 April 2014 20. Lampung Selatan 12 HL SK. 408/Menhut-II/2014 24 April 2014

21. Lampung Selatan 32 HL SK. 417/Menhut-II/2014 24 April 2014 22. Lampung Selatan 144 HL SK. 416/Menhut-II/2014 24 April 2014 9 Bangka Belitung 1. Bangka Tengah 200 - S. 264/V-BPS/2014 24 Oktober 2014 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - - 13 Jawa Tengah - - - - - 14 DI Yogyakarta - - - - - 15 Jawa Timur - - - - - 16 Banten - - - - - 17 Bali 1. Jembrana 76 HL SK. 69/Menhut-II/2014 22 Januari 2014 2. Jembrana 101 HL SK. 70/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

3. Jembrana 102 HL SK. 73/Menhut-II/2014 22 Januari 2014 4. Jembrana 201 HL SK. 71/Menhut-II/2014 22 Januari 2014 5. Jembrana 201 HL SK. 72/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

6. Jembrana 356 HL SK. 608/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

7. Jembrana 222 HL SK. 607/Menhut-II/2014 8 Juli 2014 8. Jembrana 135 HL SK. 606/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

9. Jembrana 122 HL SK. 609/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

10. Jembrana 76 - S. 1115/BPS-3/2014 11 Nopember 2014 11. Bangli 100 HL SK. 74/Menhut-II/2014 22 Januari 2014 12. Bangli 57 HL SK. 75/Menhut-II/2014 22 Januari 2014 Nusa Tenggara 18 - - - - - Barat Nusa Tenggara 19 - - - - - Timur 20 Kalimantan Barat 1. Kapuas Hulu 1.240 HL SK. 66/Menhut-II/2014 21 Januari 2014 HP/HPT/ 2. Kapuas Hulu 1.395 SK. 61/Menhut-II/2014 21 Januari 2014 HPK

HP/HPT/ 3. Kapuas Hulu 1.995 SK. 27/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 HPK 4. Kapuas Hulu 1.430 HL SK. 63/Menhut-II/2014 21 Januari 2014

244 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun PROVINSI 2014 No Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 3 45 6 7 5. Kapuas Hulu 1.285 HL SK. 64/Menhut-II/2014 21 Januari 2014 6. Kapuas Hulu 4.375 - SK. 62/Menhut-II/2014 21 Januari 2014

7. Kapuas Hulu 2.520 HL SK. 66/Menhut-II/2014 21 Januari 2014

8. Kapuas Hulu 335 - SK. 65/Menhut-II/2014 21 Januari 2014 9. Kapuas Hulu 1.240 - SK. 67/Menhut-II/2014 21 Januari 2014

HP/HPT/ 10. Sintang 2.150 SK. 24/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 HPK

HP/HPT/ 11. Sintang 5.155 SK. 25/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 HPK 12. Sintang 345 HL SK. 26/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 21 Kalimantan Tengah 1. Kapuas 3.230 HL SK. 212/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

2. Kapuas 7.855 HL SK. 213/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

3. Kapuas 9.580 HL SK. 214/Menhut-II/2014 6 Maret 2014 4. Kapuas 6.315 HL SK. 509/Menhut-II/2014 4 Juni 2014 5. Gunung Mas 2.190 - S. 1115/BPS-3/2014 11 Nopember 2014 22 Kalimantan Selatan 1. Hulu Sungai Tengah 1.360 - SK. 22/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 HP/HPT/ 2. Hulu Sungai Tengah 390 SK. 23/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 HPK

3. Tanah Laut 160 HL SK. 284/Menhut-II/2014 19 Maret 2014

4. Hulu Sungai Selatan 1.405 HL SK. 285/Menhut-II/2014 19 Maret 2014 5. Banjar 1.220 HL SK. 283/Menhut-II/2014 19 Maret 2014 6. Tanah Bumbu 5.360 - S. 525/WP3H-3/2014 3 Desember 2014 7. Tabalong 1.005 - S. 1202/VII-WP3H/2014 10 Desember 2014, 23 Kalimantan Timur HP/HPT/ 1. Kutai Barat 2.835 SK. 161/Menhut-II/2014 18 Februari 2014 HPK HP/HPT/ 2. Kutai Barat 5.440 SK. 160/Menhut-II/2014 18 Februari 2014 HPK

HP/HPT/ 3. Kutai Barat 155 SK. 159/Menhut-II/2014 18 Februari 2014 HPK

4. Kutai Barat 3.490 - S. 539/WP3H-3/2014 9 Desember 2014 5. Berau 8.245 - SK. 28/Menhut-II/2014 9 Januari 2014 6. Mahakam Hulu 27.535 - S. 539/WP3H-3/2014 9 Desember 2014 7. Kutai Timur 9.475 - S. 525/WP3H-3/2014 3 Desember 2014 24 Kalimantan Utara *) 1. Malinau 4.415 - SK. 755/Menhut-II/2014 17 September 2014 25 Sulawesi Utara - - - - - 26 Sulawesi Tengah 1. Buol 165 - SK. 529/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

2. Buol 120 - SK. 527/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

3. Buol 95 - SK. 530/Menhut-II/2014 11 Juni 2014 4. Banggai Kepulauan 710 - SK. 528/Menhut-II/2014 11 Juni 2014 5. Poso 5.500 - S. 986/BPS-3/2014 7 Oktober 2014 6. Toli - toli 1.156 - S. 985/BPS-3/2014 7 Oktober 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 245 Tahun PROVINSI 2014 No Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 3 45 6 7 27 Sulawesi Selatan 1. Luwu 520 - SK. 215/Menhut-II/2014 6 Maret 2014 2. Luwu 950 - SK. 216/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

3. Luwu 600 - SK. 217/Menhut-II/2014 6 Maret 2014 4. Luwu 345 - SK. 307/Menhut-II/2014 25 Maret 2014 5. Luwu 465 - S. 1189/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

6. Luwu 360 - S.548/WP3H-3/2014 11 Desember 2014 7. Luwu 1.790 - ND. 375/BPS-2/2014 15 Desember 2014 8. Luwu 315 - S. 1188/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

9. Luwu 300 - S. 624/BPS-2/2014 23 Juni 2014

10. Luwu 280 - S. 1191/BPS-2/2014 27 Nopember 2014 11. Luwu 470 - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

12. Luwu 310 - S. 1192/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

13. Luwu 720 - S. 1187/BPS-2/2014 27 Nopember 2014 14. Luwu 895 - S. 1190/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

15. Bone 135 - SK. 650/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

16. Bone 115 - SK. 652/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 17. Bone 100 - SK. 651/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

18. Bone 80 - SK. 655/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

19. Bone 160 - SK. 656/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 20. Bone 160 - SK. 654/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

21. Bone 110 - SK. 657/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

22. Bone 60 - SK. 653/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 23. Bone 195 - SK. 649/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

24. Bone 155 - SK. 658/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

25. Barru 205 - SK. 643/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 26. Barru 40 - SK. 647/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 27. Barru 70 - SK. 648/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 28. Barru 100 - SK. 645/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 29. Barru 25 - SK. 644/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 30. Barru 50 - SK. 644/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 31. Barru 30 - SK. 646/Menhut-II/2014 23 Juli 2014 32. Barru 760 - S. 525/WP3H-3/2014 23 Juli 2014 33. Enrekang 100 - SK. 699/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014 34. Enrekang 100 - SK. 700/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014 28 Sulawesi Tenggara 1. Kolaka 2.570 - S. 549/WP3H-3/2014 11 Desember 2014 29 Gorontalo - - - - - 30 Sulawesi Barat - - - - - 31 Maluku - - - - - 32 Maluku Utara - - - - -

246 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun PROVINSI 2014 No Luas Fungsi Kabupaten/Kota SK Menhut Tanggal (Ha) Kawasan 12 3 45 6 7 33 Papua Barat HP/HPT/ 1. Kaimana 11.005 SK. 228/Menhut-II/2014 12 Maret 2014 HPK HP/HPT/ 2. Sorong Selatan 1.695 SK. 767/Menhut-II/2014 18 September 2014 HPK HP/HPT/ 3. Sorong Selatan 1.850 SK. 768/Menhut-II/2014 18 September 2014 HPK 34 Papua - - - - - Jumlah 262.130 Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Keterangan/Note: ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities HPT : Hutan Produksi Terbatas HL : Hutan Lindung HP : Hutan Produksi HPK : Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 247 Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/ Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014

Tahun / Year 2010

Fungsi No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 45678 9 10

1 Nanggroe Aceh 1. Aceh Timur 7.563 3.964 3.569 - - SK.607/Menhut-II/2010 28 Oktober 2010 Darussalam 2 Sumatera Utara 1. Serdang Bedagai 200 - 200 - - SK.589/Menhut-II/2010 18 Oktober 2010

3 Sumatera Barat ------

4 Riau ------

5 Jambi ------

6 Sumatera Selatan ------

7 Bengkulu ------

8 Lampung 1. Lampung Tengah 5.745 5.745 - - - SK.53/Menhut-II/2010 21 Januari 2010

2. Lampung Barat 6.490 6.490 - - - SK.58/Menhut-II/2010 21 Januari 2010

9 Bangka Belitung ------

10 Kepulauan Riau ------

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 DI Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat ------

19 Nusa Tenggara Timur 1. Sikka 16.755 16.755 - - - SK.388/Menhut-II/2010 5 Juni 2010

2. Ngada 652 - 652 - - SK.658/Menhut-II/2010 23 November 2010

20 Kalimantan Barat ------

21 Kalimantan Tengah 1. Palangkaraya 3.590 - - - 3.590 SK.518/Menhut-II/2010 27September 2010

22 Kalimantan Selatan ------

23 Kalimantan Timur ------

24 Sulawesi Utara ------

25 Sulawesi Tengah ------

26 Sulawesi Selatan 1. Jeneponto 890 890 - - - SK.59/Menhut-II/2010 21 Januari 2010

2. Toraja Utara 4.380 4.380 - - - SK.628/Menhut-II/2010 11 November 2010

3. Sidrap 1.130 10 - - - SK.679/Menhut-II/2010 9 Desember 2010

27 Sulawesi Tenggara 1. Konawe Selatan 160 60 100 - - SK.685/Menhut-II/2010 13 Desember 2010

2. Konawe Selatan 360 - 360 - - SK.682/Menhut-II/2010 13 Desember 2010

3. Kolaka 515 - - - 515 SK.683/Menhut-II/2010 13 Desember 2010

4. Kota Kendari 210 154 - 56 - SK.678/menhut-II/2010 9 Desember 2010

5. Kota Kendari 35 7 - 28 - SK.684/Menhut-II/2010 13 Desember 2010

28 Gorontalo ------

29 Sulawesi Barat ------

30 Maluku ------

31 Maluku Utara ------

32 Papua Barat ------

33 Papua ------

Jumlah/Total - 48.675 38.455 4.881 84 4.105 - -

248 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Lanjutan...... Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/ Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014

Tahun / Year 2011 Fungsi No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 45678 9 10 1 Nanggroe Aceh Darussalam ------

2 Sumatera Utara ------

3 Sumatera Barat ------

4 Riau ------

5 Jambi ------

6 Sumatera Selatan ------

7 Bengkulu ------

8 Lampung 1. Way Kanan 1.295 1.295 - - - SK.447/Menhut-II/2011 3 Agustus 2011

9 Bangka Belitung ------

10 Kepulauan Riau ------

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 DI Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat 1. Bima 1.999 - 1.999 - - SK.357/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

2. Lombok Utara 1.284 1.284 - - - SK.352/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

3. Lombok Barat 226 226 - - - SK.358/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

4. Lombok Timur 1.450 1.450 - - - SK.356/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

5. Lombok Timur 360 - 360 - - SK.355/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

6. Kota Bima 1.050 - - 1.050 - SK.354/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

7. Dompu 4.400 - - 4.400 - SK.353/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

19 Nusa Tenggara Timur 1. Flores Timur 214 214 - - - SK.10/Menhut-II/2011 19 Januari 2011

20 Kalimantan Barat 1. Sanggau 76.090 32.500 43.590 - - SK.364/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

2. Sekadau 2.375 2.375 - - - SK.563/Menhut-II/2011 30September 2011

21 Kalimantan Tengah ------

22 Kalimantan Selatan ------

23 Kalimantan Timur 1. Balikpapan 1.400 1.400 - - - SK.129/Menhut-II/2011 23 Maret 2011

24 Sulawesi Utara ------

25 Sulawesi Tengah 1. Sigi 2.630 - - 2.145 485 SK.574/Menhut-II/2011 3 Oktober 2011

26 Sulawesi Selatan 1. Bulukumba 2.265 1.365 900 - - SK.363/Menhut-II/2011 7 Juli 2011

2. Soppeng 265 265 - - - SK.589/Menhut-II/2011 10 November 2011

27 Sulawesi Tenggara ------

28 Gorontalo ------

29 Sulawesi Barat ------

30 Maluku ------

31 Maluku Utara ------

32 Papua Barat ------

33 Papua ------

Jumlah/Total - 97.303 42.374 46.849 7.595 485 - -

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 249 Lanjutan...... Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/ Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014

Tahun / Year

2012

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 45678 9 10 1 Nanggroe Aceh 1. Aceh Timur 6.095 - 6.095 - - SK.55/Menhut-II/2012 26 Maret 2012 Darussalam 2. Aceh Tamiang 3.352 - 3.352 - - SK.54/Menhut-II/2012 26 Maret 2012

2 Sumatera Utara ------

3 Sumatera Barat ------

4 Riau ------

5 Jambi ------

6 Sumatera Selatan ------

7 Bengkulu ------

8 Lampung ------

9 Bangka Belitung ------

10 Kepulauan Riau ------

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 DI Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat ------

19 Nusa Tenggara Timur ------

20 Kalimantan Barat ------

21 Kalimantan Tengah ------

22 Kalimantan Selatan ------

23 Kalimantan Timur ------

24 Sulawesi Utara ------

25 Sulawesi Tengah ------

26 Sulawesi Selatan ------

27 Sulawesi Tenggara ------

28 Gorontalo ------

29 Sulawesi Barat ------

30 Maluku ------

31 Maluku Utara ------

32 Papua Barat ------

33 Papua ------

Jumlah/Total - 9.447 - 9.447 - - - -

250 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Lanjutan...... Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/ Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014

Tahun / Year

203

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 45678 9 10 1 Nanggroe Aceh Bener Meriah 95 - - - - SK. 541/Menhut-II/2013 30 Juli 2013 Darussalam Aceh Tamiang 5.148 - - - - SK. 740/Menhut-II/2013 31 Oktober 2013

2 Sumatera Utara Toba Samosir 610 - - - - SK. 542/Menhut-II/2013 30 Juli 2013

Padang Lawas Utara 5.963 - - - - SK. 739/Menhut-II/2013 31 Oktober 2013

Mandailing Natal 17.600 - - - - S. 100/V-BPS/2013 2 Mei 2013

3 Sumatera Barat Pasaman 1.635 - - - - SK.514/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Pasaman Barat 1.360 - - - - SK. 520/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Pasaman Barat 145 - - - - SK. 521/menhut-II/2013 25 Juli 2013

Solok 558 - - - - SK. 522/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Pasaman Barat 1.360 - - - - S. 103/V-BPS/2013 3 Mei 2013

Solok 558 - - - - S. 105/V-BPS/2013 8 Mei 2013

Padang Pariaman 400 - - - - S. 73/V-BPS/2013 22 Maret 2013

4 Riau ------

5 Jambi ------

6 Sumatera Selatan Lahat 474 - - - - SK. 540/Menhut-II/2013 30 Juli 2013

Musi Rawas 380 - - - - S. 206/V-BPS/2013 11 September 2013

7 Bengkulu Bengkulu Selatan 605 - - - - SK. 543/Menhut-II/2013 30 Juli 2013

Bengkulu Selatan 600 - - - - SK. 544/Menhut-II/2013 30 Juli 2013

Rejang Lebong 1.165 - - - - SK. 545/Menhut-II/2013 30 Juli 2013

Bengkulu Tengah 4.325 - - - - S. 246/V-BPS/2013 4 Oktober 2013

Rejang Lebong 310 - - - - S. 319/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Lebong 3.950 - - - - S. 321/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Bengkulu Utara 3.842 - - - - S. 324/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

8 Lampung Tanggamus 1.910 - - - - SK. 588/Menhut-II/2013 29 Agustus 2013

Tanggamus 665 - - - - SK. 589/Menhut-II/2013 29 Agustus 2013

Pringsewu 1.412 - - - - SK. 708/Menhut-II/2013 25 Oktober 2013

Pringsewu 2.230 - - - - SK. 709/Menhut-II/2013 25 Oktober 2013

Lampung Tengah 7.343 - - - - SK. 761/Menhut-II/2013 1 Nopember 2013

Lampung Utara 545 - - - - SK. 762/Menhut-II/2013 1 Nopember 2013

Lampung Timur 920 - - - - SK. 763/Menhut-II/2013 1 Nopember 2013

Tanggamus 2.306 - - - - SK. 628/Menhut-II/2013 11 Oktober 2013

Tanggamus 4.834 - - - - SK. 683/Menhut-II/2013 11 Oktober 2013

Lampung Selatan 3.132 - - - - SK. 934/Menhut-II/2013 18 Desember 2013

Tanggamus 926 - - - - SK. 935/Menhut-II/2013 18 Desember 2013

Way Kanan 6.116 - - - - S. 4/V-BPS/2013 7 Januari 2013

Tanggamus 8.959 - - - - S. 61/V-BPS/2013 25 Februari 2013

Tanggamus 10.835 - - - - S. 118/V-BPS/2013 21 Mei 2013

Way Kanan 4.352 - - - - S. 323/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Lampung Barat 16.055 - - - - S. 363/V-BPS/2013 12 Desember 2013

Lampung 12.036 - - - - S. 10/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Lampung Selatan 3.717 - - - - S. 10/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Lampung Barat 16.474 - - - - S.166/V-BPS/2013 27 Juni 2013

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 251 Tahun / Year

203

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 45678 9 10 9 Bangka Belitung Belitung 115 - - - - SK. 627/Menhut-II/2013 18 September 2013

Belitung 120 - - - - SK. 628/Menhut-II/2013 18 September 2013

Belitung Timur 1.550 - - - - SK. 663/Menhut-II/2013 29 September 2013

Belitung Timur 3.062 - - - - S. 10/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Bangka Belitung 210 - - - - S. 73/V-BPS/2013 22 Maret 2013

10 Kepulauan Riau Bintan 295 - - - - S. 102/V-BPS/2013 3 Mei 2013

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 DI Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat Lombok Barat 1.800 - - - - S. 322/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Sumbawa 2.100 - - - - S. 343/V-BPS/2013 2 Desember 2013

Bima 585 - - - - S. 10/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Bima 1.600 - - - - S. 10/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Dompu 2.242 - - - - S. 175/V-BPS/2013 9 Juli 2013

Sumbawa 1.002 - - - - S. 175/V-BPS/2013 9 Juli 2013

Lombok Barat 431 - - - - S. 175/V-BPS/2013 9 Juli 2013

Sumbawa Barat 2.444 - - - - S. 267/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

19 Nusa Tenggara Timur Manggarai 2.570 - - - - S. 267/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Ngada 391 - - - - S. 267/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Sumba Timur 2.754 - - - - S. 267/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Alor 4.000 - - - - S. 267/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

20 Kalimantan Barat Sambas 1.400 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Kubu Raya 4.700 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

21 Kalimantan Tengah ------

22 Kalimantan Selatan Tabalong 730 - - - - S. 115/V-BPS/2013 15 Mei 2013

Hulu Sungai Selatan 5.550 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Tapin 800 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Tabalong 527 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Tanah Bumbu 4.460 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Hulu Sungai Utara 860 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

23 Kalimantan Timur ------

24 Sulawesi Utara Minahasa Tenggara 250 - - - - SK. 688/Menhut-II/2013 21 Oktober 2013

Bitung 3.298 - - - - S. 167/V-BPS/2013 27 Juni 2013

Bolaang 846 - - - - S. 167/V-BPS/2013 27 Juni 2013 Mangondow 25 Sulawesi Tengah Sigi 590 - - - - SK. 515/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Morowali 2.598 - - - - SK. 171/V-BPS-/2013 5 Juli 2013

Banggai Kepulauan 3.250 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Banggai 3.200 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Poso 3.800 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Buol 800 - - - - S. 266/V-BPS/2013 24 Oktober 2013

Sigi 1.350 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

252 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun / Year

203

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 2 3 45678 9 10 26 Sulawesi Selatan Bantaeng 270 - - - - SK. 591/Menhut-II/2013 -

Luwu 8.630 - - - - S. 111/V-BPS/2013 15 Mei 2013

Pare-pare 110 - - - - S. 117/V-BPS/2013 21 Mei 2013

Pangkajene 505 - - - - S. 226/V-BPS/2013 27 September 2013 Kepulauan Sidenreng Rappang 2.570 - - - - S. 316/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Barru 1.165 - - - - S. 369/V-BPS/2013 18 Desember 2013

Majene 1.500 - - - - S. 70/V-BPS/2013 21 Maret 2013

Barru 700 - - - - S. 167/V-BPS/2013 27 Juni 2013

Sidenreng Rappang 2.600 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Pangkajene 475 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013 Kepulauan Sinjai 1.827 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

27 Sulawesi Tenggara Konawe Selatan 930 - - - - SK. 689/menhut-II/2013 21 Oktober 2013

Kota Kendari 210 - - - - SK. 690/Menhut-II/2013 21 Oktober 2013

28 Gorontalo Boalemo 1.580 - - - - S. 318/V-BPS/2013 12 Nopember 2013

Gorontalo 1.023 - - - - S. 167/V-BPS/2013 27 Juni 2013

Pohuwato 1.950 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Boalemo 1.900 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

29 Sulawesi Barat Polewali Mandar 1.980 - - - - SK. 516/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Polewali Mandar 2.020 - - - - SK. 517/menhut-II/2013 25 Juli 2013

Polewali Mandar 4.000 - - - - S. 80/V-BPS/2013 27 Maret 2013

30 Maluku ------

31 Maluku Utara Ternate 290 - - - - SK. 426/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Halmahera Timur 600 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

Halmahera Barat 500 - - - - S. 11/V-BPS/2013 9 Januari 2013

32 Papua Barat ------

33 Papua ------

Jumlah/Total - 259.469 ------

Keterangan / Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/ No Activities HPT : Hutan Produksi Terbatas HL : Hutan Lindung HP : Hutan Produksi HPK : Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 253 Lanjutan...... Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/ Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014

Tahun / Year

2014

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 45678 9 10

1 Nanggroe Aceh 1. Kota Sabang 1.100 1.100 - - - SK. 503/Menhut-II/2014 30 Mei 2014 Darussalam 2. Aceh Tengah 20.928 - - - - S. 249/V-BPS/2014 2 Oktober 2014

3. Aceh Barat Daya 200 - - - - S. 1056/BPS-2/2014 27 Oktober 2014

4. Aceh Barat Daya 441 - - - - S. 685/VII-WP3H/2014 7 Juli 2014

5. Simeuleu 1.845 - - - - S. 264/V-BPS/2014 27 Oktober 2014

2 Sumatera Utara ------

3 Sumatera Barat 1. Padang Pariaman 400 400 - - - SK. 210/Menhut-II/2014 4 Maret 2014

2. Pasaman Barat 4.050 - - - - ND. 358/BPS-2/2014 3 Desember 2014

3. Pasaman Barat 2.000 - - - - S. 316/V-BPS/2014 8 Desember 2014

4. Sijunjung 1.635 - - - - S. 521/BPS-2/2014 2 Juni 2014

5. Pasaman 1.000 - - - - S. 546/BPS-2/2014 3 Juni 2014

4 Riau ------

5 Jambi 1. Muaro Jambi 2.764 - - - - S. 1211/VII-WP3H/2014 11 Desember 2014

6 Sumatera Selatan 1. Musi Rawas 380 380 - - - SK. 34/Menhut-II/2014 10 Januari 2014

2. Kota Pagar Alam 2.750 - - - - ND. 315/BPS-2/2014 24 Oktober 2014

7 Bengkulu 1. Rejang Lebong 310 310 - - - SK. 19/Menhut-II/2014 9 Januari 2014

2. Lebong 3.950 3.950 - - - SK. 21/Menhut-II/2014 9 Januari 2014

3. Bengkulu Tengah 4.325 4.325 - - - SK. 20/Menhut-II/2014 9 Januari 2014

4. Bengkulu Utara 3.842 3.842 - - - SK. 18/Menhut-II/2014 9 Januari 2014

5. Bengkulu Utara 3.176 - - - - S. 157/V-BPS/2014 10 Juni 2014

6. Bengkulu Selatan 5.112 - - - - S.257/V-BPS/2014 21 Oktober 2014

7. Kepahiang 3.964 - - - - S.157/V-BPS/2014 10 Juni 2014

8. Seluma 14.808 - - - - S. 157/V-BPS/2014 10 Juni 2014

9. Seluma 14.478 - - - - S. 1010/VII-WP3H/2014 24 September 2014

10. Kaur 7.055 - - - - S. 215/VII-WP3H/2014 27 Februari 2014

8 Lampung 1. Tanggamus 288 288 - - - SK. 81/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

2. Tanggamus 917 917 - - - SK. 80/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

3. Tanggamus 1.507 1.507 - - - SK. 82/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

4. Tanggamus 2.340 2.340 - - - SK. 78/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

5. Tanggamus 3.382 3.382 - - - SK. 76/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

6. Tanggamus 1.514 1.514 - - - SK. 77/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

7. Tanggamus 887 887 - - - SK. 79/Menhut-II/2014 22 Januari 2014

8. Lampung Barat 6.130 6.130 - - - SK. 53/Menhut-II/2014 16 Januari 2014

9. Lampung Barat 1.590 1.590 - - - SK. 52/Menhut-II/2014 16 Januari 2014

10. Lampung Barat 620 620 - - - SK. 54/Menhut-II/2014 16 Januari 2014

11. Pringsewu 1.116 - - - - S. 315/V-BPS/2014 8 Desember 2014

254 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun / Year

2014

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 45678 9 10

9 Bangka Belitung 1. Belitung 757 - - - - S. 1056/BPS-2/2014 27 Oktober 2014

2. Belitung 902 - - - - S. 255/V-BPS/2014 14 Oktober 2014

3. Bangka Tengah 1.038 - - - - S. 157/V-BPS/2014 10 Juni 2014

10 Kepulauan Riau 1. Bintan 295 295 - - - SK. 114/Menhut-II/2014 30 Januari 2014

11 DKI Jakarta ------

12 Jawa Barat ------

13 Jawa Tengah ------

14 DI Yogyakarta ------

15 Jawa Timur ------

16 Banten ------

17 Bali ------

18 Nusa Tenggara Barat 1. Lombok Tengah 370 370 - - - SK. 500/Menhut-II/2014 30 Mei 2014

2. Lombok Barat 1.800 - - - - SK. 32/Menhut-II/2014 10 Januari 2014

3. Lombok Barat 477 - - - - SK. 469/Menhut-II/2014 12 Mei 2014

4. Lombok Barat 166 - - - - ND. 311/BPS-2/2014 23 Oktober 2014

5. Sumbawa 2.100 - - - - SK.36/Menhut-II/2014 10 Januari 2014

6. Sumbawa 1.035 - - - - SK. 495/Menhut-II/2014 28 Mei 2014

7. Kota Bima 585 - - - - SK. 120/Menhut-II/2014 7 Februari 2014

8. Dompu 1.983 - - - - SK. 486/Menhut-III/2014 21 Mei 2014

9. Bima 965 - - - - SK. 504/Menhut-II/2014 30 Mei 2014

10. Lombok Timur 450 - - - - SK. 497/Menhut-II/2014 28 Mei 2014

11. Lombok Utara 750 - - - - ND. 310/BPS-2/2014 23 Oktober 2014

12. Sumbawa Barat 2.405 - - - - S. 333/VII-WP3H/2014 8 April 2014

19 Nusa Tenggara Timur 1. Sumba Timur 2.120 - - - - SK. 610/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

2. Manggarai 915 - - - - SK. 524/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

3. Manggarai 1.525 - - - - S. 206/V-BPS/2014 14 Juli 2014

4. Manggarai Barat 5.332 - - - - S. 242/V-BPS/2014 24 September 2014

5. Ngada 400 - - - - S. 1056/BPS-2/2014 27 Oktober 2014

6. Flores Timur 7.125 - - - - S. 512/BPS-2/2014 30 Mei 2014

7. Timur Tengah 1.003 - - - - S. 157/V-BPS/2014 10 Juni 2014 Utara 20 Kalimantan Barat 1. Sambas 1.375 - - - - SK. 713/Menhut-II/2014 27 Agustus 2014

2. Sambas 600 - - - - ND. 358/BPS-2/2014 3 Desember 2014

3. Sambas 1.400 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014

4. Kubu Raya 4.400 - - - - S. 515/BPS-2/2014 30 Mei 2014

5. Kubu Raya 3.690 - - - - S. 177/V-BPS/2014 12 Juni 2014

6. Kubu Raya 4.700 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014

21 Kalimantan Tengah 1. Gunung Mas 1.890 - - - - S. 199/V-BPS/2014 8 Juli 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 255 Tahun / Year

2014

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 45678 9 10

22 Kalimantan Selatan 1. Tabalong 730 - - - - SK. 41/Menhut-II/2014 10 Januari 2014

2. Tabalong 765 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014

3. Hulu Sungai 765 - - - - SK. 334/Menhut-II/2014 27 Maret 2014 Selatan 4. Hulu Sungai 5.550 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014 Selatan 5. Hulu Sungai 8.365 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014 Selatan 6. Tanah Laut 16.245 - - - - S. 1222/BPS-2/2014 8 Desember 2014

7. Tanah Bumbu 600 - - - - S. 649/BPS-2/2014 2 Juli 2014

8. Tapin 855 - - - - S. 436/BPS-2/2014 7 Mei 2014

23 Kalimantan Timur - - - -

24 Sulawesi Utara 1. Bolmon Timur 500 - - - - SK. 501/Menhut-II/2014 30 Mei 2014

2. Bitung 3.190 - - - - S. 454/BPS-2/2014 13 Mei 2014

3. Bolaang 6.330 - - - - S. 1207/VII-WP3H/2014 10 Desember 2014 Mongondow 25 Sulawesi Tengah 1. Morowali Utara 1.165 - - - - SK. 605/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

2. Poso 1.550 - - - - S. 437/BPS-2/2014 7 Mei 2014

3. Poso 3.800 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014

4. Banggai 3.200 - - - - S. 612/VII-WP3H/2014 24 Juni 2014

5. Banggai 3.250 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014 Kepulauan 6. Banggai 3.150 - - - - S. 545/VII-WP3H/2014 9 Desember 2014 Kepulauan 7. Buol 800 - - - - S. 266/V-BPS/2014 24 Oktober 2014

8. Buol 715 - - - - S. 1195/VII-WP3H/2014 10 Desember 2014

9. Toli-toli 7.101 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014

10. Toli-toli 4.405 - - - - S. 1051/VII-WP3H/2014 15 Oktober 2014

26 Sulawesi Selatan 1. Pangkajene 505 - - - - SK. 33/Menhut-II/2014 10 Januari 2014 Kepulauan 2. Pare-pare 110 - - - - SK. 105/Menhut-II/2014 29 Januari 2014

3. Barru 1.165 - - - - SK. 121/Menhut-II/2014 7 Februari 2014

4. Barru 790 - - - - S. 1186/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

5. Sinjai 1.845 - - - - S. 1189/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

6. Sinjai 1.845 - - - - S. 548/WP3H-3/2014 11 Desember 2014

7. Luwu Utara 3.007 - - - - ND. 375/BPS-2/2014 15 Desember 2014

8. Maros 640 - - - - S. 1188/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

9. Soppeng 1.090 - - - - S. 624/BPS-2/2014 23 Juni 2014

10. Soppeng 100 - - - - S. 1191/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

11. Soppeng 250 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

12. Takalar 160 - - - - S. 1192/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

13. Bone 3.830 - - - - S. 1187/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

14. Bone 405 - - - - S. 1190/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

15. Bone 400 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

16. Wajo 1.728 - - - - S. 256/V-BPS/2014 14 Oktober 2014

256 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tahun / Year

2014

No PROVINSI/Province Kabupaten/Kota Fungsi Luas HL HP HPT HPK NO SK Menhut Tanggal

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 3 45678 9 10

17. Luwu Timur 680 - - - - S. 317/V-BPS/2014 8 Desember 2014

18. Luwu 3.115 - - - - S. 541/WP3H-3/2014 9 Desember 2014

27 Sulawesi Tenggara 1. Konawe Selatan 370 - - - - SK. 502/Menhut-II/2014 30 Mei 2014

2. Konawe Selatan 700 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

3. Buton 425 - - - - SK. 493/Menhut-II/2014 28 Mei 2014

4. Buton 850 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

5. Kolaka Timur 7.744 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014

28 Gorontalo 1. Boalemo 1.580 - - - - SK. 35/Menhut-II/2014 10 Januari 2014

2. Gorontalo 1.105 - - - - SK. 336/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

3. Gorontalo 860 - - - - SK. 494/Menhut-II/2014 28 Mei 2014

4. Gorontalo Utara 1.440 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

29 Sulawesi Barat 1. Majene 1.575 - - - - S. 1189/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

2. Polewali Mandar 12.460 - - - - S. 21/V-BPS/2014 22 Januari 2014

3. Polewali Mandar 12.910 - - - - S. 768/VII-WP3H/2014 6 Agustus 201

30 Maluku 1. Seram Timur 695 - - - - S. 1189/BPS-2/2014 27 Nopember 2014

2. Seram Timur 700 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014

3. Maluku Tengah 2.000 - - - - S. 166/V-BPS/2014 10 Juni 2014

31 Maluku Utara 1. Halmahera Barat 205 - - - - S. 1057/BPS-2/2014 27 Oktober 2014

2. Halmahera Timur 600 - - - - S. 1010/VII-WP3H/2014 24 September 2014

32 Papua Barat ------

33 Papua ------

Jumlah 314.272 ------

Keterangan / Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/ No Activities HPT : Hutan Produksi Terbatas HL : Hutan Lindung HP : Hutan Produksi HPK : Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 257 Trees 70 1.750.000 60 1.500.000 80 2.000.000 40 1.000.000 20 500.000 80 2.000.000 99 2.475.000 40 1.000.000 82 2.050.000 80 2.000.000 120 3.000.000 120 3.000.000 100 2.500.000 117 2.925.000 120 3.000.000 240 6.000.000 200 5.000.000 200 5.000.000 200 5.000.000 160 4.000.000 120 3.000.000 112 2.800.000 Unit Batang/ Trees Unit Batang/ Trees Year Tahun/ Unit Batang/ Development of Community Nursery Community in 2010-2013 Development of Trees Unit Batang/ Trees 2010 2011 2012 2013 2014 Unit Batang/ 5.3.3. 2010-2013/ Bibit Rakyat Tahun Kebun Pembangunan Table 1 BPDAS Krueng AcehKrueng 1 BPDAS 175 4.375.000 360 9.000.000 356 8.900.000 266 6.650.000 2 BPDAS Wampu Sei UlarSei Wampu 295 7.375.000 2227 5.675.000 368 9.200.000 330 8.250.000 BPDAS 3 BPDAS Asahan BarumunAsahan 3 BPDAS 13.600.000 300 376 7.500.000 300 9.400.000 544 7.500.000 4 BPDAS Agam KuantanAgam 4 BPDAS 150 3.750.000 114 2.850.000 105 2.625.000 98 2.450.000 5 BPDAS Indragiri RokanIndragiri 5 BPDAS 242 10.825.000 250 6.050.000 341 6.250.000 8.525.000 433 6 BPDAS Batanghari6 BPDAS 293 7.325.000 211 5.275.000 195 4.875.000 69 1.725.000 7 BPDAS Musi7 BPDAS 300 7.500.000 306 7.650.000 328 8.200.000 167 4.175.000 8 BPDAS Ketahun8 BPDAS 300 7.500.000 384 9.600.000 268 6.700.000 78 1.950.000 9 Seputih Sekampung Way BPDAS 362 9.050.000 518 12.950.000 655 16.375.000 667 16.675.000 1 2 3456789101112 10 BPDAS Kepulauan Riau Kepulauan 10 BPDAS 48 1.200.000 56 1.400.000 75 1.875.000 75 1.875.000 11 BPDAS Baturusa CerucukBaturusa 11 BPDAS 1.900.000 1.850.000 76 29 1.400.000 74 725.000 56 12 BPDAS Citarum CiliwungCitarum 12 BPDAS 267 10.680.000 321 12.840.000 430 17.200.000 400 16.000.000 13 BPDAS Cimanuk CitanduyCimanuk 13 BPDAS 18.960.000 200 8.000.000 10.000.000 474 223 8.920.000 250 14 BPDAS Pemali Jratun Pemali 14 BPDAS 397 15.880.000 364 14.560.000 517 20.680.000 500 20.000.000 15 Progo Serayu Opak BPDAS 240 9.600.000 368 14.720.000 446 17.840.000 366 14.640.000 16 BPDAS Solo16 BPDAS 406 16.240.000 366 14.640.000 493 19.720.000 400 16.000.000 17 BPDAS Brantas17 BPDAS 308 12.320.000 444 17.760.000 477 19.080.000 300 12.000.000 18 BPDAS Sampean18 BPDAS 278 11.120.000 310 12.400.000 390 15.600.000 280 11.200.000 19 BPDAS Kapuas19 BPDAS 248 6.200.000 214 5.350.000 393 9.825.000 335 8.375.000 20 BPDAS Kahayan20 BPDAS 109 2.725.000 100 2.500.000 64 1.600.000 96 2.400.000 21 BPDAS Barito21 BPDAS 200 5.000.000 200 5.000.000 373 9.325.000 244 6.100.000 22 BPDAS Mahakam BerauMahakam 22 BPDAS 200 5.000.000 183 4.575.000 251 6.275.000 206 5.150.000 No BPDAS abel/ T

258 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Trees 69 1.725.000 70 1.750.000 61 1.525.000 90 2.250.000 50 1.250.000 60 1.500.000 120 3.000.000 210 5.250.000 191 4.775.000 140 3.500.000 100 2.500.000 145 3.625.000 160 4.000.000 150 3.750.000 Unit Batang/ Trees Unit Batang/ Trees Year Tahun/ Unit Batang/ Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Watershed of General Directorate Trees Unit Batang/ Trees 2010 2011 2012 2013 2014 8.016 232.185.000 10.270 293.095.000 10.053 299.730.000 10.051 287.965.000 4.076 101.900.000 10.051 287.965.000 10.053 299.730.000 10.270 293.095.000 8.016 232.185.000 Unit Batang/ No Activities Total : ( - ) tidak ada kegiatan/ : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/ : Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat Jumlah/ Note Source 1 2 3456789101112 23 BPDAS Unda AnyarUnda 23 BPDAS 167 4.175.000 157 3.925.000 111 2.775.000 115 2.875.000 24 BPDAS Dodokan MoyosariDodokan 24300 7.500.000 BPDAS 300 7.500.000 292 7.300.000 246 6.150.000 25 BPDAS Benain NoelminaBenain 25 BPDAS 15.000.000 15.000.000 352 8.800.000 600 15.050.000 600 602 26 BPDAS Tondano26 BPDAS 378 9.450.000 224 5.600.000 296 7.400.000 213 5.325.000 27 BPDAS Bone BolangoBone 27 BPDAS 175 4.375.000 166 4.150.000 150 3.750.000 88 2.200.000 28 BPDAS Palu Poso Palu 28 BPDAS 152 3.800.000 238 5.950.000 214 5.350.000 170 4.250.000 29 BPDAS Lariang MamasaLariang 29 BPDAS 350 8.750.000 279 6.975.000 195 4.875.000 176 4.400.000 30 BPDAS Saddang BPDAS 30 250 6.250.000 221 5.525.000 268 6.700.000 213 5.325.000 31 BPDAS Jeneberang WalanaeJeneberang 3111.600.000 282 BPDAS 7.050.000 307 11.550.000 464 7.675.000 462 32 BPDAS Sampara32 BPDAS 10.000.000 400 247 6.175.000 379 9.475.000 220 5.500.000 33 BPDAS Ake Malamo Ake 33 BPDAS 150 3.750.000 109 2.725.000 157 3.925.000 88 2.200.000 34 Hapu Batu Merah Wae BPDAS 99 2.475.000 152 3.800.000 100 2.500.000 125 3.125.000 35 BPDAS Remu Ransiki Remu 35 BPDAS 152 3.800.000 128 3.200.000 123 3.075.000 128 3.200.000 36 BPDAS Memberamo36 BPDAS 11.750.000 470 200 5.000.000 192 4.800.000 147 3.675.000 No BPDAS Keterangan/ Sumber/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 259

V.4. HASIL HUTAN KEMASYARAKATAN Forest Products Community

Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------

- - - - 15 ------(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------(Box) Colony Koloni/ ------1 - 5 ------8.637 1,94 1.188 1 - - - - - Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------(Box) Colony Koloni/ ------4 - - - - - Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------

------

- - (Box) Colony Koloni/ ------106 ------181 - - - - - The Result of bee colonies and honey production in 2010- 2014 bee colonies of The Result Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------

(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------106 ------(Box) Colony Koloni/ ------Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------200 - 200 - - - - 2010 2011 2012 2013 2014 (Ton) JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total Produksi/ Production 0,20 - 1.052 ------4,21 ------(Box) Colony Koloni/ 1 Aceh Darussalam Nanggroe - 2 Utara Sumatera 100 - 3 Barat Sumatera - 4Riau - 1 2 34567891011121314151617 5 Jambi - 6 Selatan Sumatera - 7 Bengkulu - 8 Lampung - 9 Belitung Bangka - 20 Kalimantan Barat - 21 Kalimantan Tengah - 22 Kalimantan Selatan 769 9,03 - 23 Kalimantan Timur - 24 Sulawesi Utara - 10 Riau Kepulauan - 11 DKI Jakarta - 12 Barat Jawa - 13 Jawa Tengah13 Jawa 50 8.634 1,94 1.188 - 8.634 1,94 1.188 1,94 8.634 1.188 14 DI Yogyakarta - 15 Timur Jawa 60 - 16 Banten - 17 Bali - 18 Barat Nusa Tenggara - 19 Timur Nusa Tenggara - No PROVINSI/Province Tabel/Table 5.4. Tabel/Table 2010-2014/ Tahun Perlebahan Hasil Kegiatan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 263

Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------(Box) Colony Koloni/ ------8.644 1,94 1.203 Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------(Ton) Madu Madu/ Produksi d Management and Social Forestry Production -

------(Box) Colony Koloni/ - 10 ------Kepala Jumlah Keluarga/ householder - - - 2 - 2 - - - - - (Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------(Box) Colony Koloni/ - - - 20 ------Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------(Ton) Madu Madu/ Produksi Production ------(Box) Colony Koloni/ ------Kepala Jumlah Keluarga/ householder ------2010 2011 2012 2013 2014 (Ton) JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total JUMLAH/Total Produksi/ Production ------(Box) 10.043 15,40 2.525 8.634 107,94 1.188 8.941 1,94 1.190 64 - Colony Koloni/ Total Jumlah/ 1 2 34567891011121314151617 25 Sulawesi Tengah 480 0,02 85 - 26 Sulawesi Selatan - 27 Sulawesi Tenggara - 28 Gorontalo - 29 Sulawesi Barat - 30 Maluku - 31 Maluku Utara - 32 Barat Papua - 33 Papua - No PROVINSI/Province Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershe of General Sosial/Directorate Sungai dan Perhutanan Aliran Daerah Bina Pengelolaan Jenderal : Direktorat Sumber/Source

264 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kepala Jumlah Keluarga ------134 - - (Kg) Raw Silk Produksi ------Produksi Kokon (Kg) Kokon ------Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan 4 65 7 -

- - 18 544 58 22 - 4 133 15 14 ------

- 1.527 44.890 4.641 636 - 4 110 11 - - 17 595 118 74 - 4 117 13 170 (Ha) man Murbei Penana- Penana------Kepala Jumlah Keluarga ------134 - - - 170 - (Kg) Raw Silk Produksi ------The Result of natural silk activities in 2010-2014 natural of The Result Produksi TAHUN/Year Kokon (Kg) Kokon ------67 8 - - - - Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan - - - 5 176 22 22 - - 4 109 14 31 - 1 - - - 2 49 5 ------1.116 31.651 3.756 636 ------(Ha) man Murbei Penana- Penana------Kepala Jumlah Keluarga ------134 - 134 - - (Kg) Raw Silk Produksi ------2010 2011 2012 Produksi Kokon (Kg) Kokon ------23 3 - - - Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan - - - - 4 167 20 22 - 9 247 30 31 - 1 23 3 - -

- 6 172 21 ------266 3.337 774 945 8 138 3.881 569 945 3 131 4.016 446 945 1.501 36.680 4.310 636 - - - - 4 115 14 98 5 20 643 79 98 - - 9 237 28 170 - - (Ha) man Murbei Penana- Penana- 5.4.1. 2010-2014 / Alam Tahun Persuteraan Hasil- Hasil Kegiatan

Table PROVINSI /Province PROVINSI

Kalimantan Barat - Nanggroe Aceh Nanggroe Darussalam 1 2 Utara Sumatera - 3 Barat Sumatera - 4Riau - 5 Jambi - 6 Selatan Sumatera - 7 Bengkulu - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 8 Lampung - 9 Belitung Bangka - 21 Kalimantan Tengah - 22 Kalimantan Selatan - 23 Kalimantan Timur - 10 Riau Kepulauan - 11 DKI Jakarta - 12 Barat Jawa - 13 Tengah Jawa - 14 DI Yogyakarta - 15 Timur Jawa - 16 Banten - 17 Bali - 18 Barat Nusa Tenggara - 19 Timur Nusa Tenggara - 20 No Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 265

Kepala Jumlah Keluarga 37 10 - - - - - (Kg) Raw Silk Produksi ------50 19.056,17 3.773,00 50 19.056,17 Produksi Kokon (Kg) Kokon - -

- - - - - Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan 3.192 110.854 13.606 1.483 ------(Ha) man Murbei Penana- Penana------Kepala Jumlah Keluarga 22 3 - 10 ------(Kg) Raw Silk Produksi ------Produksi TAHUN/Year Kokon (Kg) Kokon ------Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan - 14 311 39 25 3 2 20 2 25 - - 24 724 82 179 1 68 1.775 183 179 - - - - (Ha) man Murbei Penana- Penana------Kepala Jumlah Keluarga 22 - 22 25 - 25 10 - 10 - - - - (Kg) Raw Silk Produksi ------2010 2011 2012 Produksi Kokon (Kg) Kokon ------89 11 - 11 89 Ulat (Boks) Penyera- Penyera- pan Telur Telur pan - 2 20 - - - 34 1.005 134 135 - 135 1.005 134 34 - - - - (Ha) man Murbei Penana- Penana-

PROVINSI /Province PROVINSI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 24 Sulawesi Utara - 25 Sulawesi Tengah - 26 Sulawesi Selatan 15 4.568 116.431 15.004 1.378 97 4.062 122.156 13.026 1.459 - 27 Sulawesi Tenggara - 28 Gorontalo - 29 Sulawesi Barat - 30 Maluku - 31 Maluku Utara - 32 Barat Papua - 33 Papua - No Jumlah 15,00 6.402,00 158.545,31 20.349,70 3.606,00 110,00 5.385,50 159.766,50 17.601,50 3.731,00 10,00 4.968,88 163.118,

266 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Keluarga Jumlah Kepala Jumlah Kepala - - -

- 47,00 30,00 ------Silk (Kg) Produksi Raw Produksi ------2014 Produksi Produksi Kokon (Kg) Kokon ------(Boks) Telur Ulat Telur Penyera- pan pan Penyera------4,50 147,00 16,00 67,00 - 5,00 181,00 20,00 15,00 0,50 15,00 1,00 - 1.204,50 39.834,00 4.377,00 274,00 - - - 4,00 125,00 12,00 - - - - - 18,00 669,00 72,00 10,00 2,00 61,00 6,00 10,00 - Murbei (Ha) Year Penana- man Penana------

------The Result of natural silk activities in 2010-2014 natural of The Result TAHUN/ Keluarga Jumlah Kepala Jumlah Kepala - - - - 15,00 - 15,00 - 134,00 ------Silk (Kg) Produksi Raw Produksi ------2013 Produksi Produksi Kokon (Kg) Kokon ------(Boks) Telur Ulat Telur Penyera- pan pan Penyera- - - - - 7,00 239,00 26,50 170,00 - - 9,00 296,00 34,00 77,00 - - 12,50 414,00 48,50 - - 1.548,50 52.550,00 5.841,00 614,00 ------6,00 203,00 22,00 10,00 - 2,00 65,00 7,00 - - Murbei (Ha) Penana- man Penana- Province

5.4.1. 2010-2014 / Alam Tahun Persuteraan Hasil- Hasil Kegiatan PROVINSI/ Table 9 Belitung Bangka - 8 Lampung - 7 Bengkulu - 6 Selatan Sumatera - 5 Jambi - 4Riau - 3 Barat Sumatera - 2 Utara Sumatera - 1 Aceh Darussalam Nanggroe - 1 2 3456789101112 23 Kalimantan Timur - 22 Kalimantan Selatan - 21 Kalimantan Tengah - 20 Kalimantan Barat - 19 Timur Nusa Tenggara - 18 Barat Nusa Tenggara - 17 Bali - 16 Banten - 15 Timur Jawa - 14 DI Yogyakarta - 13 Tengah Jawa - 12 Barat Jawa 5,00 123,00 4.132,00 480,00 360,00 4,00 175,00 6.339,00 709,50 360,00 11 DKI Jakarta - 10 Riau Kepulauan - No Lanjutan.... Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 267

Keluarga Jumlah Kepala Jumlah Kepala - - - - 42,00 Silk (Kg) Produksi Raw Produksi

- - - - - 2014 Produksi Produksi Kokon (Kg) Kokon - - - - - d Management and Social Forestry (Boks) Telur Ulat Telur Penyera- pan pan Penyera- 3,00 92,00 9,00 - - - - 123,00 4.343,00 483,00 113,00 - 12,00 142,00 16,00 10,00 4,00 126,00 14,50 36,00 - Murbei (Ha) Year Penana- man Penana------TAHUN/ Keluarga Jumlah Kepala Jumlah Kepala - - - - - 12,00 - 12,00 36,00 - 36,00 42,00 - 42,00 Silk (Kg) Produksi Raw Produksi ------2013 Produksi Produksi Kokon (Kg) Kokon ------(Boks) Telur Ulat Telur Penyera- pan pan Penyera- - - - - 44,00 1.490,00 177,50 95,00 - - - - - 20,00 4.636,13 160.744,00 18.713,00 2.702,00 9,00 4.229,00 152.807,00 16.890,00 2.087,00 Murbei (Ha) Penana- man Penana- Province

PROVINSI/ 1 2 3456789101112 33 Papua - 32 Barat Papua - 31 Maluku Utara - 30 Maluku - 29 Sulawesi Barat - 28 Gorontalo - 26 Sulawesi Selatan27 Sulawesi Tenggara 15,00 2.884,13 - 101.355,00 12.076,50 1.137,00 5,00 2.673,50 100.733,00 11.154,00 1.073,00 25 Sulawesi Tengah - 24 Sulawesi Utara - No Jumlah Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershe of General Sosial/Directorate Sungai dan Perhutanan Aliran Daerah Bina Pengelolaan Jenderal : Direktorat Sumber/Source Activities : ( - ) tidak ada kegiatan/No Keterangan/Note

268 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2010-2014 / Realization of development rattan cultivation in 2010-2014

TAHUN/Year

PROVINSI/ 2010 2011 2012 2013 2014

No Province Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah LUAS/ Kelompok LUAS/ Kelompok LUAS/ Kelompok LUAS/ Kelompok LUAS/ Kelompok Area Kerja/ Area Kerja/ Area Kerja/ Area Kerja/ Area Kerja/ (Ha) Working (Ha) Working (Ha) Working (Ha) Working (Ha) Working Group Group Group Group Group 1 2 3456789101112 Nanggroe Aceh 1 ------Darussalam 2 Sumatera Utara 10 - - - 10 - - - - - 3 Sumatera Barat ------4Riau ------5 Jambi ------6 Sumatera Selatan ------7 Bengkulu ------8 Lampung ------9 Bangka Belitung ------10 Kepulauan Riau ------11 DKI Jakarta ------12 Jawa Barat ------13 Jawa Tengah ------14 DI Yogyakarta ------15 Jawa Timur ------16 Banten ------17 Bali ------Nusa Tenggara 18 10 ------Barat Nusa Tenggara 19 ------Timur 20 Kalimantan Barat - - 30 ------21 Kalimantan Tengah ------22 Kalimantan Selatan ------23 Kalimantan Timur ------24 Sulawesi Utara ------25 Sulawesi Tengah ------26 Sulawesi Selatan 10 ------27 Sulawesi Tenggara 10 ------40 - 28 Gorontalo ------29 Sulawesi Barat ------30 Maluku ------43.933 - 31 Maluku Utara ------32 Papua Barat ------33 Papua ------Jumlah/Total 40 - 40 - 30 - 10 - 43.973 - Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 269 Tabel/Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2010- 2014 /Realization of bamboo area in 2010-2014

TAHUN/Year

No PROVINSI/Province 2010 2011 2012 2013 2014

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 56788

1 Nanggroe Aceh Darussalam - - - - - 2 Sumatera Utara - - - - - 3 Sumatera Barat 1 - - - - 4Riau - - - - - 5 Jambi - - - - - 6 Sumatera Selatan - - - - - 7 Bengkulu - - - - - 8 Lampung - - - - - 9 Bangka Belitung - - - - - 10 Kepulauan Riau - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - 12 Jawa Barat - - - - 39 13 Jawa Tengah - - 60 - 280 14 DI Yogyakarta 5 20 61 50 30 15 Jawa Timur 30 30 50 - 31 16 Banten - - - - - 17 Bali 50 - - 5 - 18 Nusa Tenggara Barat 1 - - - - 19 Nusa Tenggara Timur - - - - - 20 Kalimantan Barat - - - - - 21 Kalimantan Tengah - - - - - 22 Kalimantan Selatan 10 - - - - 23 Kalimantan Timur - - - - - 24 Sulawesi Utara - - 10 - - 25 Sulawesi Tengah - - - - - 26 Sulawesi Selatan - - - - - 27 Sulawesi Tenggara 2 - - - - 28 Gorontalo - - - - - 29 Sulawesi Barat - - - - - 30 Maluku - - 1.080 - 1.821 31 Maluku Utara - - - - - 32 Papua Barat - - - - - 33 Papua - - - - - Jumlah/Total 99 50 1.261 55 2.200

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities

270 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 V.5. SATU MILIAR POHON One Billion Indonesia Trees

Provinsi (Batang) Jumlah Tiap Lain-lain (Batang) (Batang) Perhutani Perhutani Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman Realization of One Billion Indonesian Trees in One Billion Indonesian Trees of Realization (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Kemitraan Kemitraan Bekas Hutan (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi (KBR) Rakyat (Batang) Kebun Bibit Kebun DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber RHL Kota Kab/ Dana APBD Sumber Provinsi, (Batang) 1.081.317 - 4.674.645 62.257.681 - - 74.114 631.704 1.798.293 - - - 70.517.754 1.109.044 - 7.788.393 - 45.335 - - 1.899.314 - - - - 10.842.086 2.226.847 - 1.692.736 22.140.935 - - 8.660 26.751 66.554 - - - 26.162.483 (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN 2010 (Forestry Activity) Konservasi/ 5.5.1 / Kehutanan) Sektor 2010 (Kegiatan Tahun Satu Miliar Pohon Penanaman Province Table Nusa Tenggara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat Nanggroe Aceh Nanggroe Darussalam 8 Lampung9 Belitung Bangka 8.977.705 66.543 - - 2.876.241 1.471.330 18.688.265 1.424.911 - - 99.882 18.529 - 874.373 18.528 10.963.826 205.600 415.961 - - - - - 42.498.821 - 3.602.873 4 Riau5 Jambi6 Selatan Sumatera 7 Bengkulu 1.330.851 3.910.043 571.157 - 6.287.166 - - 514.262 54.345 12.002.141 3.328.293 - 6.960.744 1.769.220 - 6.083.278 - 1.698.933 - - - - - 222.796 112.420.976 33.088 - - 1.482 - 194.135 - 239.642.854 ------40.181.805 - 129.819.319 - - - - 250.601.074 - - 14.335.281 - 42.451.895 3 Barat Sumatera 5.724.325 - 3.145.933 10.029.186 - - 30.017 1.079.973 - - - - 20.009.434 2 Utara Sumatera 4.791.842 - 4.116.103 30.854.817 - 138.131 3.706 668.773 57.351.911 - - - 97.925.283 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 19 20 Kalimantan Barat 7.014.697 - 1.445.164 17.372.360 - - - 74.903 11.538.057 - - - 37.445.181 18 17 Bali 760.803 - 4.296.246 4.767.972 - - - 902.652 - - - - 10.727.673 16 Banten 2.445.440 - 1.437.114 3.836.301 - 19.941 5.558 21.018 - - 1.370.497 - 9.135.869 14 Yogyakarta D.I. 15 Timur Jawa 410.346 5.199.305 - 5.504.911 3.945.909 - 12.035.327 38.034.182 - 3.162.616 - - 2.401.086 - 12.729 2.938.779 - - - - - 52.261.618 - - 15.424.868 110.481.940 13 Tengah Jawa 9.960.757 - 27.014.326 40.335.959 - 2.204.249 7.407 8.324.882 - - 27.123.271 - 114.970.851 10 Riau Kepulauan 11 DKI Jakarta12 Barat Jawa 998.139 - 9.475.665 - - - - 2.192.171 4.622.314 1.015.274 15.619.225 - - - 7.938 526.438 5.519 - 1.138.061 ------1.112 - 21.382.876 - - - 52.770.098 - - 4.213.522 - - - 1.112 No Provinsi/ Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 273 Provinsi (Batang) .310.428.537 Jumlah Tiap Lain-lain (Batang) (Batang) Perhutani Perhutani Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Watersheed of General Directorate Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Kemitraan Kemitraan Bekas Hutan (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi (KBR) Rakyat (Batang) Kebun Bibit Kebun DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber No Activities RHL Kota Kab/ Dana APBD Sumber Provinsi, (Batang) (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ ( - ) : tidak ada kegiatan/ *) : tanggal SK belum terlaporkan Province Jumlah/Total 113.240.072 - 104.385.000 403.250.000 4.990.803 6.902.400 422.000 25.100.000 550.000.000 - 102.138.262 - 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 33 Papua 1.355.256 - 724.597 5.535.233 80.609 - 22.975 166.619 - - - - 7.885.289 32 Barat Papua 2.248.030 - 226.453 6.686.125 - - 3.476 - - - - - 9.164.084 31 Maluku Utara 4.347.450 - 340.157 4.767.974 - - 13.860 30.572 - - - - 9.500.013 30 Maluku 1.109.043 - 1.194.575 4.548.757 - - 7.412 483.810 - - - - 7.343.597 29 Sulawesi Barat 1.109.043 - 521.306 9.700.361 - - 5.182 121.526 - - - - 11.457.418 28 Gorontalo 1.389.187 - 1.352.578 4.932.387 - 66.472 9.265 29.808 - - - - 7.779.697 27 Sulawesi Tenggara 2.384.442 - 4.708.863 11.508.901 - - 5.559 972.204 - - - - 19.579.969 26 Sulawesi Selatan 4.602.530 - 5.481.769 22.688.976 - - 11.117 886.604 - - - - 33.670.996 25 Sulawesi Tengah 1.170.374 - 1.770.226 - - 285.834 7.523 222.033 - - - - 3.455.990 22 Kalimantan Selatan23 Kalimantan Timur24 4.574.803 Sulawesi Utara 5.683.847 - 1.049.656 1.552.660 - 12.440.575 192.580 - 1.881.934 - 11.344.490 - 7.179.362 3.706 328.712 - 4.968 - 8.120.931 29.794 - 7.412 - 529.287 - 6.104.755 53.631.885 - - - - 26.387.219 - - - - 21.420.538 66.853.600 21 Kalimantan Tengah 9.371.415 - 674.276 3.671.889 - 398.837 66.332 47.769 7.762.192 - - - 21.992.710 No Provinsi/ Sumber/Source : Sumber/Source Sosial/ Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat Keterangan/Note : Keterangan/Note

274 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 5 9 3 238.518 40.568.734 30.654.859 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap 00 53.424.730 29 16.483.003 16.553 107.707.702 16.553 71.065 55.718.282 107.365 5.112.887 Lain-lain (Batang) - - 36.605.735 - (Batang) Perhutani Perhutani - 385.499 71.246.475 I s/d IV Inhutani (Batang) - - - 381.797 37.545.774 Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Realization of One Billion Indonesian of Realization Insentif (Batang) Silvikultur IUPHHK ( Batang) Hutan Alam Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi Hutan Bekas (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber Trees in 2011 (Forestry Activity) Trees 2.822.000 2.902.841 1.329.352 17.800.000 - 11.000 33.000 1.339.288 51.860 - - 299.282 - - 12.400 26.601.02 (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ 5.5.2 / Kehutanan) Sektor 2011 (Kegiatan Tahun Satu Milyar Pohon Penanaman Realisasi Table Nanggroe Aceh Nanggroe Darussalam 9 Belitung Bangka 262.190 44.000 534.230 1.109.804 744.656 297.800 22.000 277.878 1.436.505 - - - 276.459 - 8 Lampung 9.131.940 857.900 2.331.813 27.920.000 - 1.267.100 16.280 2.344.310 7.093.482 - - - 2.101.705 - 360.2 7 Bengkulu 3.074.600 600.000 255.200 3.961.186 - - 149.600 1.000.000 ------57.750 9.098.336 6 Selatan Sumatera 2.774.000 256.861 122.798 16.400.000 - 387.500 - 1.653.458 85.030.660 - - - - - 378.052 107.003.32 5 Jambi 2.404.030 62.771 25.984 1.600.000 - - 27.720 650.000 41.091.725 - - 25.000 - - 28.223.676 74.110.906 3 Barat Sumatera 4 Riau 1.283.990 23.525 1.438.890 10.500.000 7.124.300 6.056.624 - - 10.050.000 - 16.000 917.478 - 2.171.457 4.013.968 41.600 50.744 4.040 - 131.869.200 12.400 - 50 - - - 76.8 - - - 159.168.092 2 Utara Sumatera 3.593.040 435.900 642.594 38.396.444 - 253.300 13.200 2.928.268 24.443.160 13.600 - 140.800 670 1 12 3456789101112131415161718 18 Barat Nusa Tenggara 22.000 - - 4.610.000 71.509 - - 115.000 - - - 600.000 - - 25.236.350 17 Bali 1.918.270 234.000 924.067 5.108.000 - 467.492 - 1.099.705 ------9.751.534 16 Banten 673.560 973.990 1.076.150 4.200.000 40.000 - - 559.790 - - - - - 502.408 - 8.025.898 15 timur Jawa 1.523.410 11.202.756 5.291.837 70.547.004 - 5.120.528 5.419 6.253.095 - - - - - 43.766.114 27.528.355 171. 14 I. Yogyakarta D. 264.450 380.756 303.595 4.211.289 - 55.200 - 438.416 ------44.966 5.698.672 13 Tengah Jawa 1.225.130 2.243.136 5.102.779 44.302.754 20.200 14.831.529 23.760 7.127.078 - - - - - 19.414.783 13.4 12 Barat Jawa 2.258.031 13.835.026 1.285.796 10.879.000 249.733 2.638.516 61.776 1.859.782 - - - - - 14.579.557 8.0 11 DKI Jakarta 3.850.000 1.750 - - - - 8.800 12.000 ------294.412 4.166.962 10 Riau Kepulauan 2.817.500 - - 2.176.800 - - 8.800 342.075 ------4.500 5.349.675 23 Kalimantan Timur 1.381.220 224.452 - 2.177.622 2.793.338 - 17.160 - 29.662.148 2.623.248 1.685.146 4.400 - - - 22 Kalimantan Selatan 972.000 2.926.605 165.000 17.550.000 8.243.455 - 14.960 - 19.614.615 - - - 560.000 - - 50.046.63 21 Kalimantan Tengah 5.502.000 - 56.000 6.050.000 - 146.400 25.960 7.077 4.900.040 7.580.700 12.330.898 - 6.660 20 Kalimantan Barat 2.572.035 255.424 2.896.075 13.550.000 - 61.600 17.600 983.248 12.796.265 3.612.400 419.330 19 Timur Nusa Tenggara 2.640.000 3.534.242 2.611.578 29.950.000 - - 880 2.578.850 ------41.315.550 No Provinsi/Province Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 275 52.172 057.543 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap .860.216 51.102.044 Lain-lain (Batang) - - 15.016.737 - (Batang) Perhutani Perhutani I s/d IV Inhutani (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman 868.670 1.601.963 2.945.544 78.262.862 868.670 1.601.963 2.945.544 107.548.845 1.284.512.474 Insentif (Batang) Silvikultur IUPHHK ( Batang) Hutan Alam Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Watersheed of General Directorate (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi Hutan Bekas (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ Jumlah/Total 83.170.404 49.088.689 36.242.375 446.021.871 12.691.398 31.473.079 741.275 39.701.203 362.080.504 18.073.792 14. 362.080.504 18.073.792 39.701.203 741.275 Jumlah/Total 31.473.079 446.021.871 12.691.398 83.170.404 49.088.689 36.242.375 12 3456789101112131415161718 33 Papua 3.393.800 125.500 495.130 5.950.000 301.712 26.950 6.600 1.086.110 1.919.387 1.532.680 178.868 - - 32 Barat Papua 2.289.161 - - 6.150.000 - - 13.200 53.120 - 2.647.820 400 - - - 983.940 12.137.641 31 Maluku Utara 2.470.767 - 181.981 7.850.000 - 51.556 - 10.000 - - 249.988 - - - 1.000 10.815.292 30 Maluku 1.320.000 404.540 - 7.543.330 - 206.000 50.600 70.359 ------9.594.829 29 Sulawesi Barat 1.158.300 133.600 957.943 8.841.171 - 19.567 17.600 927.400 ------2.200 12.057.781 28 Gorontalo 2.840.880 417.984 284.024 4.951.000 - 274.800 42.680 369.900 ------1.320 9.182.588 27 Sulawesi Tenggara 2.038.000 140.000 558.536 8.100.000 - - 16.000 ------10.852.536 26 Sulawesi Selatan 4.100.004 573.816 3.229.785 37.666.116 220.920 50.000 32.400 3.028.787 - - - 340.000 - - 1 25 Sulawesi Tengah 1.433.996 12.140 1.984.561 8.500.000 5.875 17.600 48.000 1.000.000 ------50.000 13.0 24 Sulawesi Utara 2.035.800 228.550 2.156.677 7.420.351 - 1.274.673 9.680 668.731 - 200 - 192.481 - - 70.400 14. No Provinsi/Province Sumber/Source : Sumber/Source Sosial/ Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat

276 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 14 .815.649 .322.745 7.738.151 25.912.102 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap 0 223.820.794 0 37.500 147.081.080 2.315.000 57.346.046 22.528.355 147.248.876 22.528.355 Lain-lain (Batang) - 81.210 21.126.013 3 32.363.759 169.335.409 3 32.363.759 .215 3.459.989 82.161.520 (Batang) Perhutani 66.696 - 700 115.761.171 480.500 - 10.009.965 I s/d IV Inhutani (Batang) Realization of One Billion Indonesian of Realization Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman .342.250 88.000 33.373 - 144.396 40.106.850 13.974.631 63.903 - - 5.672.717 53.833.235 Insentif (Batang) Silvikultur - 200.000 - - 1.106.500 10.090.905 IUPHHK ( Batang) Hutan Alam Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi Hutan Bekas (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber Trees in 2012 (Forestry Activity) Trees 2.764.400 218.000 1.909.994 10.975.000 - - 6.000 181.145 76.800 - - - - - 15.000 16.146.339 (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ 5.5.3 / Kehutanan) Sektor 2012 (Kegiatan Tahun Satu Milyar Pohon Penanaman Realisasi Table Nusa Tenggara TimurNusa Tenggara 2.468.800 304.180 561.895 8.800.000 - 963.728 19.200 4.308.999 ------17.426.802 Kalimantan Tengah 3.200.400 4.579.394 872.669 3.150.000 1.965.382 388.888 24.000 633.164 10.915.472 8.392.615 Kalimantan Barat 2.594.407 288.691 5.459.495 5.350.000 266.497 516.000 18.800 266.693 20.632.816 3.105.432 1 Kalimantan Selatan 623.444 110.805 251.043 4.325.000 4.018.454 257.000 14.000 209.378 11.128.000 107.679 - - - Sulawesi Utara 887.160 859.744 658.507 5.625.000 235.994 - 18.000 500.000 - - Kalimantan Timur 1.116.244 83.600 184.650 4.575.000 19.608.930 - 6.000 2.860.121 70.974.320 14.116.776 2.168.134 - Nanggroe Aceh Nanggroe Darussalam Sumatera UtaraSumatera 4.122.094 570.000 256.100 11.200.000 - 22.400 - 152.620 28.848.000 - - 50.000 - - 51.600 45.272.8 Sumatera BaratSumatera 1.886.738 88.200 1.385.370 7.400.000 221.661 - 9.520 600.968 3.069.520 - 7.672 146.000 - - - 14 Riau 1.681.440 201.161 907.000 7.300.000 7.416 62.700 14.520 135.286 210.976.592 - - 2.500.719 - - 33.96 Jambi 3.866.806 430.123 135.470 3.025.000 - 306.752 4.440 17.840 64.961.280 220.000 - - - - 15.449 72.983.160 Sumatera SelatanSumatera 2.754.800 58.235 73.000 7.650.000 2.378.519 486.000 5.000 1.318.250 132.319.776 - - - - - BengkuluLampung 2.614.920 1.000.000 5.940.888 304.250 1.516.557 1.567.096 9.600.000 13.900.000 298.628 989.600 19.000 1.270.000 14.000 943.050 - 100.000 - 3.084.800 - - - - 561.000 27.071.705 - - - - 204.895 15.969.343 Bangka Belitung 52.438 7.800.340 666.229 1.875.000 8.205 291.190 22.000 119.743 393.600 - - - - - 94.000 11 Kepulauan RiauKepulauan DKI Jakarta BaratJawa 563.500 5.000 888.800 237.450 1.749.762 760.000 3.994.888 1.875.000 1.459.260 26.560.000 - - 13.530 13.078.803 10.010 24.220 59.944.396 4.000 - 219.100 - - - - - 3.000 - 32.000 - 5.323.498 - - - - 24.823.29 - - - - 75.709 - 2.989.769 - - 55.500 1.739.300 Jawa TengahJawa 1.164.046 1.071.372 3.589.911 39.720.000 10.000 2.076.396 12.536 1.646.236 - - - 3.800.819 - 25.610 D.I.Yogyakarta TimurJawa 104.200 323.902 584.682 778.178 6.537.281 3.960.000 6.005.474 320.300 43.480.000 1.070.480 1.169.000 16.059.128 23.049 - 4.782.113 451.992 - - - - - 210.000 - 32.000 - 45.869.794 - 522.099 175.000 BantenBali BaratNusa Tenggara 1.224.404 1.438.650 211.712 1.742.673 470.371 9.570.000 463.654 457.560 549.560 2.109.912 6.960.000 1.930.190 72.200 3.925.000 4.400 - 384.300 - 287.200 455.000 - 10.500 - - 225.130 254.561 - - 148.250 - - - - 4.675.860 - - - 2.184.093 304.820 - 15.500.046 - 376.073 9.514.390 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 20 22 24 23 10 11 12 13 14 15 16 17 18 No Provinsi/Province Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 277 1 05 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap .397 11.511.628 1.330.919 24.733.492 Lain-lain (Batang) - 9.603.930 - (Batang) Perhutani Perhutani I s/d IV Inhutani (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Insentif (Batang) Silvikultur 71 1.424.369.746 17.853.858 18.341.749 27.789.774 99.009.494 83.211.528 IUPHHK ( Batang) Hutan Alam Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Watersheed of General Directorate (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi Hutan Bekas (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ Jumlah/Total 60.821.760 38.771.395 40.682.403 287.675.000 33.838.579 41.707.767 419.935 84.979.157 559.476.176 29.791.1 Sulawesi Tengah 1.486.799 266.500 1.036.227 5.150.000 - 40.000 28.000 519.005 - - - 189.200 137.500 - 2.658 Sulawesi Selatan 3.240.001 1.145.864 4.324.662 11.750.000 1.139.600 240.200 18.350 1.191.396 - - - 352.500 - - Sulawesi Tenggara 2.977.600 486.275 379.600 6.225.000 105.886 26.757 16.000 59.691 ------8.696 10.285.5 GorontaloSulawesi Barat 1.734.176 441.660 270.650 1.060.472 861.850 4.500.000 497.390 7.800.000 - 30.000 - 2.886.435 24.200 482.600 8.800 810.150 24.000 ------1.789 - 8.127.887 34.000 13.340.285 Papua BaratPapua 2.658.272 375.000 - 3.200.000 - - 16.000 200.000 - 3.793.669 - - - - - 10.242.941 MalukuMaluku Utara 1.464.000 610.753 404.540 20.000 1.145.388 394.510 2.500.000 2.725.000 1.216.446 - 6.000 76.000 3.800 21.600 220.400 73.830 107.200 - - - 236.472 ------44.100 11.530 5.477.48 5.804.088 Papua 2.678.760 120.310 450.690 3.025.000 285.571 26.100 26.000 1.135.000 1.676.800 55.000 124.699 - - - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 25 26 27 28 29 32 30 31 33 No Provinsi/Province Sumber/Source : Sumber/Source Sosial/ Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat

278 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 158.862.428 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap 43.826.681 55.793 43.587.393 Lain-lain (Batang) 66.155 5.952.763 1.261.859 3.552.445 152.039.733 35.146.820 28.807.588 156.499.583 35.146.820 28.807.588 18.039.434 4.552.942 63.529.293 (Batang) Perhutani - - 10.623.640 41.996.831 10.623.640 - - - 1.554.286 26.866.445 I s/d IV Inhutani (Batang) 4.236.221 116.040 604.510 163.296.735 - - 75.150 14.165.803 - - 197.800 43.243.453 - 263.095 - 318.417 22.141.849 Realization of One Billion Indonesian of Realization Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Insentif (Batang) Silvikultur Alam Hutan IUPHHK (Batang) Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Bekas Hutan (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber Trees in 2013 (Forestry Activity) Trees 4.095.500 553.289 1.963.801 11.578.163 - 144.600 35.200 218.196 ------255.630 18.844.379 (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ 5.5.4 / Kehutanan) Sektor 2013 (Kegiatan Tahun Satu Milyar Pohon Penanaman Realisasi Table Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat 5.226.400 1.594.400 2.089.039 10.792.500 3.127.500 445.360 20.800 1.669.200 100.000 - - 246.960 Bali 904.625 3.002.430 1.657.474 4.175.000 - 542.800 1.000 968.903 ------645.840 11.898.072 Banten 2.335.600 17.469.812 - 7.080.000 ------831.890 80.000 27.797.302 Jawa TimurJawa 4.171.884 7.336.318 7.328.062 51.094.965 15.769 16.414.650 91.960 4.317.650 1.047.917 - - 726.000 - D.I.Yogyakarta 2.500 - 17.520 2.000.000 - 49.500 - - - - - 17.000 - - 84.926 2.171.446 Jawa TengahJawa 1.019.430 1.850.033 4.037.966 25.865.207 490.000 3.900.540 115.639 668.570 264.000 - - 2.725.532 - Jawa BaratJawa 6.097.027 4.424.179 2.515.896 29.401.079 30.238 11.410.026 912.560 36.881.958 - - - 5.541.666 10.800 5 DKI Jakarta 80.000 ------75.500 155.500 75.500 ------80.000 - Jakarta DKI Bangka Belitung RiauKepulauan - 432.500 1.586.800 39.800 50.284 65.000 1.483.691 775.000 5.450 - - - 88.000 - 61.000 10.700 473.336 - - - - - 1.133.171 - 134.980 - - - 142.788 - 4.978.234 1.504.266 Lampung 2.767.250 978.964 2.031.683 14.787.246 - 2.225.510 14.500 1.104.184 17.026.175 - - 875.034 - - 2.016.135 Bengkulu 3.330.000 329.645 386.000 7.752.210 169.675 286.000 - 58.150 ------498.180 12.809.860 Sumatera SelatanSumatera 1.534.500 213.903 809.306 4.925.675 2.014.116 621.620 3.200 61.406 148.146.238 - - 10.000 Kalimantan Timur 4.835.664 227.888 40.000 3.457.992 7.025.087 100.500 26.550 804.354 2.874.168 - 2.168.134 Jambi 4.954.750 801.180 502.210 3.887.052 13.294 25.000 800 67.822 61.833.767 - - - - - 2.700.000 74.785.875 Kalimantan Selatan 591.648 132.160 182.420 1.633.849 1.810.481 741.500 35.690 23.660 35.200 - - - - 700.000 Riau 16.251.620 562.815 2.235.120 6.937.680 89.900 765.100 90.740 1.643.789 129.970.954 - - - - - 314.710 Nanggroe Aceh Nanggroe Darussalam UtaraSumatera 11.595.600 1.343.780 1.971.961 8.996.270 750 276.700 16.500 761.360 18.441.756 - - 26.923 - - 1 Sumatera BaratSumatera 3.281.300 21.447 646.800 7.203.972 451.888 277.500 86.154 270.480 1.801.840 - 7.672 41.600 Kalimantan Tengah 3.717.600 76.611 3.843.282 2.742.349 70.700 139.880 110.600 616.476 19.904.882 - - 150.811 Nusa Tenggara Nusa Tenggara TimurKalimantan Barat 6.538.000 309.324 537.792 4.253.154 26.000 5.880.686 539.171 151.419 1.625.000 368.930 57.640 95.748 - 24.048.502 50.880 - 1.342.250 - 74.025 - - - - 18.756 - - 998.986 3.870.610 9 8 7 6 5 4 1 2 3 12 3456789101112131415161718 18 17 16 15 14 13 12 11 10 23 22 21 19 20 No Provinsi/Province TTabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 279 0.504 14.194.747 Provinsi (Batang) Jumlah Tiap 0 10.018.270 000 18.532.184 .844 38.669.080 709.065 25.825.464 Lain-lain (Batang) (Batang) Perhutani I s/d IV Inhutani (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Tanaman Tanaman Insentif (Batang) Silvikultur 3.879.227 17.771.670 4.693.096 106.096.043 67.091.324 1.239.922.529 - 172.000 - - 6.132.550 8.337.794 Alam Hutan IUPHHK (Batang) Hutan Industri (Batang) Tanaman Tanaman Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Watersheed of General Directorate (APBN) (Batang) Lingkungan Penghijauan Penghijauan Kota Hutan (Batang) Hutan Rakyat (Batang) Bekas Hutan (Batang) Tambang Tambang Reklamasi Reklamasi (Batang) Kebun Bibit Kebun Rakyat (KBR) DBHDR (Batang) Dana DAK/ RHL Sumber Provinsi, (Batang) Kab/Kota Kab/Kota Dana APBD RHL Sumber (Batang) Kawasan Lindung/ Mangrove Mangrove RHL APBN Konservasi/ : Sosial/ Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Jenderal Bina Pengelolaan Direktorat Source Papua 185.000 99.297 291.474 2.511.750 - 27.600 12.000 23.355 - - 124.699 - - - - 3.275.175 Papua BaratPapua 33.961.633 321.264 691.535 3.427.500 24.444 47.670 23.200 55.490 - 60.000 - 27.500 - - 28 Maluku Utara 1.344.307 275.441 1.800.420 4.027.385 1.471.545 142.556 180.750 119.644 - - 236.472 - - - 419.75 Maluku 80.500 141.823 781.994 763.704 - 2.800 24.587 9.675 ------7.000 1.812.083 Sulawesi Barat 5.606.567 103.000 133.000 5.233.100 1.675.000 - 13.800 65.150 - - - 5.606.567 48.000 - 48. Gorontalo 2.309.750 226.000 659.100 5.230.000 - - - 206.844 - 141.000 - - - - - 8.772.694 Sulawesi SelatanSulawesi Tenggara 6.335.920 1.953.070 162.395 2.538.379 800 12.928.059 2.055.112 1.397.400 468.300 6.783.200 62.743 436.491 - 3.926.724 1.000 17.265 367.500 - - - 128.000 - - - 150.000 - - - 1.064.545 15.66 Sulawesi Tengah 4.168.273 1.854.631 850.463 6.428.047 - 191.584 102.400 56.050 9.000 - - 174.150 - - 360.149 Sulawesi Utara - 44.000 105.700 1.548.454 134.088 30.000 800 170.202 - - Jumlah/Total 140.246.210 46.109.429 46.415.614 262.956.785 20.826.456 43.623.830 2.145.078 51.888.032 425.978.735 201.000 12 3456789101112131415161718 33 32 31 30 29 28 26 27 25 24 No Provinsi/Province Sumber/

280 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 5.5.5 Rekapitulasi Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010-2014 /Recapitulation of planting one billion trees in 2010 - 2014

Tahun/Year No Provinsi/Province 2010 2011 2012 2013 2014*) (Batang/Trees) (Batang/Trees) (Batang/Trees) (Batang/Trees) (Batang/Trees) 1 2 34567 1 Nanggroe Aceh Darussalam 26.515.712 43.480.973 26.596.808 46.254.654 - 2 Sumatera Utara 98.867.680 83.310.009 51.953.702 149.963.386 - 3 Sumatera Barat 20.265.292 25.271.567 21.457.352 20.303.764 - 4 Riau 264.056.794 162.696.292 224.376.144 203.068.136 - 5 Jambi 42.680.433 76.378.732 77.688.348 92.569.350 - 6 Sumatera Selatan 135.171.178 119.315.390 153.688.339 213.198.467 - 7 Bengkulu 14.598.424 14.318.473 17.921.869 22.511.800 - 8 Lampung 43.209.014 64.459.571 63.204.517 68.546.279 - 9 Bangka Belitung 5.174.011 5.635.306 11.382.188 2.878.074 - 10 Kepulauan Riau 3.658.653 5.359.947 3.241.022 8.051.471 - 11 DKI Jakarta 710.144 6.486.948 3.063.251 63.527.910 - 12 Jawa Barat 55.044.543 64.280.027 175.917.443 209.989.056 - 13 Jawa Tengah 116.446.468 121.610.799 86.248.480 94.271.730 - 14 D.I. Yogyakarta 12.381.950 6.151.325 11.419.753 2.337.076 - 15 Jawa Timur 115.369.160 187.667.123 197.890.682 206.961.617 - 16 Banten 9.258.058 9.085.902 16.799.753 32.116.551 - 17 Bali 11.365.963 12.773.122 14.161.492 12.517.951 - 18 Nusa Tenggara Barat 13.131.529 35.560.415 28.520.315 30.613.756 - 19 Nusa Tenggara Timur 69.443.761 48.539.340 20.249.585 4.165.083 - 20 Kalimantan Barat 48.922.993 39.427.802 53.536.407 58.755.711 - 21 Kalimantan Tengah 34.842.346 36.863.532 54.913.154 54.414.712 - 22 Kalimantan Selatan 29.504.723 50.699.802 22.220.235 21.846.866 - 23 Kalimantan Timur 74.766.883 53.659.392 116.940.228 29.654.207 - 24 Sulawesi Utara 21.811.953 16.303.078 11.098.046 12.667.250 - 25 Sulawesi Tengah 9.207.631 28.025.236 16.826.443 16.717.600 - 26 Sulawesi Selatan 38.567.605 74.113.770 39.850.689 30.792.865 - 27 Sulawesi Tenggara 24.433.289 34.789.424 15.770.632 15.855.036 - 28 Gorontalo 8.195.314 10.204.041 8.836.836 9.622.456 - 29 Sulawesi Barat 14.848.690 25.053.263 21.722.726 26.070.791 - 30 Maluku 7.809.356 11.054.928 6.441.013 1.914.883 - 31 Maluku Utara 9.924.838 13.319.676 6.364.201 10.319.023 - 32 Papua Barat 9.961.784 12.826.793 10.532.969 38.011.753 - 33 Papua 8.406.295 17.870.333 13.413.330 4.691.272 - Jumlah/Total 1.398.552.467 1.516.592.331 1.604.247.952 1.815.180.535 -

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities *) : tanggal SK belum terlaporkan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 281

6

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

VI.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI BERDASARKAN SK MENTERI KEHUTANAN TAHUN 2014

Jumlah (HPK) Konversi Konversi Hutan Produksi (HP) Tetap Tetap Luas Kawasan Hutan Produksi Hutan Produksi (HPT) Terbatas Terbatas Hutan Produksi 718/Menhut-II/2014 29 Agustus 2014 5.045.879,00 4.077.346,00 179.699,00 9.302.924,00 6.1. 2014 Tahun Kehutanan SK Menteri Berdasarkan Luas Kawasan Hutan Produksi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 1 I. Aceh D. 2 Utara Sumatera 579/Menhut-II/2014 865/Menhut-II/2014 24 Juni 2014 2014 29 September 141.771,00 641.769,00 598.365,00 704.452,00 15.409,00 75.684,00 755.545,00 1.421.905,00 3 Barat Sumatera 4 Riau5 35/Menhut-II/2013 Riau Kepulauan 6 Jambi 2013 15 Januari 463/Menhut-II/2013 878/Menhut-II/2014 863/Menhut-II/2014 27 Juni 2013 2014 29 September 233.211,00 2014 29 September 360.608,00 1.031.600,00 164.208,87 187.629,00 258.285,00 2.331.891,00 49.441,04 781.448,00 1.268.767,00 963.792,00 265.805,87 4.632.258,00 11.399,00 479.455,78 1.233.476,00 7 Bengkulu 8 Selatan Sumatera 866/Menhut-II/2014 784/Menhut-II/2012 2014 29 September 27 Desember 2012 208.724,00 173.280,00 1.713.531,00 25.873,00 176.694,00 11.763,00 2.098.949,00 210.916,00 9 Bangka Belitung Kep. 798/Menhut-II/2012 27 Desember 2012 0,00 432.884,00 693,00 433.577,00 22 21 Kalimantan Tengah 529/Menhut-II/2012 2012 25 September 3.317.461,00 3.881.817,00 2.543.535,00 9.742.813,00 18 N T B19 N T 20 Kalimantan Barat 733/Menhut-II/2014 598/Menhut-II/2009 3911/Menhut-VII/KUH/2014 2014 02 September 14 Mei 2014 2009 02 Oktober 2.132.398,00 2.127.365,00 286.700,00 173.979,00 197.918,00 150.609,00 296.064,00 4.457.681,00 113.604,00 0,00 583.647,00 437.309,00 17 B a l i 433/Kpts-II/1999 15 Juni 1999 6.719,26 1.907,10 0,00 8.626,36 16 Timur Jawa 395/Menhut-II/2011 21 Juli 2011 0,00 782.772,00 0,00 782.772,00 12 Barat Jawa 13 Banten14 Tengah Jawa 15 Yogyakarta D.I 195/Kpts-II/2003 171/Kpts-II/2000 359/Menhut-II/2004 419/Kpts-II/1999 04 Juli 2003 29 Juni 2000 2004 01 Oktober 15 Juni 1999 183.930,00 190.152,00 0,00 49.439,00 362.360,00 202.965,00 13.851,28 26.998,00 0,00 0,00 0,00 0,00 546.290,00 393.117,00 13.851,28 76.437,00 10 Lampung 11 DKI Jakarta 256/Kpts-II/2000 220/Kpts-II/2000 23 Agustus 2000 02 Agustus 2000 33.358,00 0,00 191.732,00 158,35 0,00 225.090,00 0,00 158,35 No Provinsi SK Tanggal Tabel

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 287 Jumlah (HPK) Konversi Konversi Hutan Produksi (HP) Tetap Tetap Luas Kawasan Hutan Produksi Hutan Produksi (HPT) 26.843.748,13 29.265.409,77 13.133.579,87 69.242.740,77 Terbatas Terbatas Hutan Produksi

33 Barat Papua 783/Menhut-II/2014 2014 22 September 1.778.480,00 2.188.160,00 1.474.650,00 5.441.290,00 27 Sulawesi Tenggara28 Sulawesi Selatan29 Sulawesi Barat30 Maluku 465/Menhut-II/201131 Maluku Utara32 434/Menhut-II/2009 Papua 862/Menhut-II/2014 09 Agustus 2011 23 Juli 2009 302/Menhut-II/2013 854/Menhut-II/2014 2014 29 September 782/Menhut-II/2012 01 Mei 2013 2014 29 September 466.854,00 27 Desember 2012 330.700,00 494.846,00 401.581,00 894.258,00 124.024,00 71.859,00 93.571,00 666.851,00 5.961.240,00 643.699,00 22.976,00 22.597,00 962.006,00 481.730,00 4.739.327,00 1.324.866,00 641.846,00 425.156,00 564.082,00 4.116.365,00 2.862.823,00 14.816.932,00 1.712.663,00 23 Kalimantan Selatan24 Sulawesi Utara25 Gorontalo26 435/Menhut-II/2009 Sulawesi Tengah 734/Menhut-II/2014 23 Juli 2009 869/Menhut-II/2014 325/Menhut-II/2010 2014 02 September 2014 29 September 25 Mei 2010 126.660,00 208.927,00 1.390.971,00 762.188,00 64.367,00 251.097,00 401.814,00 151.424,00 14.696,00 89.879,00 217.322,00 1.040.272,00 287.990,00 2.010.107,00 82.431,00 423.407,00 No Provinsi SK Tanggal Sumber : Direktorat BRPUK Sumber : Direktorat

288 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 VI.2. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2014

 ALOKASI ARAHAN PEMANFAATAN (ha) ARAHAN PEMANFAATAN ALOKASI UPHHK-HA UPHHK-RE UPHHK-HTI/HTR HD/HKm JUMLAH (5+6+7+8) Gambut (ha) Hutan Primer dan Kawasan HP Tidak KPHP/L Model (ha) Dibebani Izin Dalam 120 Dibebani Hutan Kayu Tahun 2014 Hutan Kayu Tahun -XPODK        Jumlah34.300 445.970 170.005 225.140 106.120 241.665 0 Jumlah64.850 3.435.713 1.419.670 1.327.438 941.524 1.118.220 623.755

1 Aceh2 Utara Sumatera 215.145 13.430 42.480 104.830 120.260 54.405 141.770 2.850 63.930 168.555 330.080 433.780 85.440 1.017.855 3 Riau4 Riau Kepulauan 5 Barat Sumatera 6 Jambi 4.385 129.375 192.826 67.010 3.195 - 423.175 - 5.380 28.220 - 19.775 573.824 99.840 101.435 67.201 6.180 99.550 31.380 51.168 34.570 100.880 28.360 14.145 692.193 140.590 180.950 214.575 7 Bangka Belitung Kep. 8 Bengkulu9 Selatan Sumatera 41.385 208.627 50.375 9.170 - 22.310 - - 2.940 - - 119.900 - 18.150 57.630 2.340 119.900 40.480 45.845 116.260 48.185 12 3 4 5 678 9 12 Timur Nusa Tenggara 141.230 13.090 - 127.615 159.655 10.400 297.670 10 Lampung 47.375 2.280 - - 9.830 8.290 18.120 11 Barat Nusa Tenggara 13 Kalimantan Barat14 Kalimantan Tengah 83.910 93.030 115.965 - 393.314 147.820 159.800 379.365 155.035 114.050 10.350 316.840 456.723 23.900 290.010 870.260 24.810 148.300 15.560 791.460 1.497.578 15 Kalimantan Selatan16 Kalimantan Timur 123.435 308.810 1.390 - 589.645 308.920 32.825 521.050 94.935 164.465 16.800 7.680 1.011.235 135.440 No. Provinsi Tabel 6.2. Tabel Hasil Izin untuk Usaha Pemanfaatan yang Tidak Dibebani Kawasan Hutan Produksi Hutan Pada Luas Arahan Pemanfaatan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 291   ALOKASI ARAHAN PEMANFAATAN (ha) ARAHAN PEMANFAATAN ALOKASI UPHHK-HA UPHHK-RE UPHHK-HTI/HTR HD/HKm JUMLAH (5+6+7+8) Gambut (ha) Hutan Primer dan        Kawasan HP Tidak KPHP/L Model (ha) Dibebani Izin Dalam 120 Dibebani Jumlah28.495 2.205.896 270.711 372.050 1.534.640 243.390 4.692.340 Total -XPODK        Jumlah1.123.248 24.360 256.626 219.147 623.115 124.450 127.710 12 3 4 5 678 9 22 Sulawesi Tenggara 159.735 72.735 315.165 60.790 90.545 11.570 478.070 23 Maluku Utara24 Maluku 64.100 60.350 61.310 321.660 66.400 301.455 52.490 166.657 93.626 163.000 11.615 12.745 479.391 643.857 21 Sulawesi Selatan 177.625 92.120 47.510 189.160 22.135 13.330 272.135 25 Barat Papua 26 Papua 36.465 206.925 1.310.100 192.670 3.382.240 1.341.970 37.160 334.890 33.635 237.076 20.070 8.425 283.535 1.922.361 18 Gorontalo19 Sulawesi Tengah20 Sulawesi Barat 454.645 182.785 112.215 197.720 289.575 31.220 40.730 14.075 21.360 79.650 5.470 32.625 85.600 2.000 4.100 20.560 830 1.235 475.385 49.030 59.320 17 Sulawesi Utara 31.945 40.815 60.770 55.090 8.805 8.655 133.320 No. Provinsi Sumber : Direktorat BRPUK Sumber : Direktorat

292 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 VI.3. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU TAHUN 2014

IUPJL JUMLAH IUPK SYLVOPASTURA LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK YANG PRODUKSI HUTAN LUAS HUTAN ALAMHUTAN TANAMAN HUTAN IUPHHBK IUPHHK-HA IUPHHK-RE IUPHHK-HTI IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA IUPHHBK-HT Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha PRODUKSI LUAS HUTAN HUTAN LUAS 9 Bangka Belitung Kep. 433.577,00 0,00 0,00 214.912,00 1.607,36 0,00 0,00 0,00 0,00 216.519,36 8 Selatan Sumatera 2.098.949,00 56.000,00 60.470,00 1.303.010,00 2.799,36 0,00 0,00 0,00 22.800,00 1.445.079,36 7 Bengkulu 210.916,00 56.070,00 12.672,00 0,00 22.177,00 0,00 0,00 0,00 0,00 90.919,00 6 Jambi 1.233.476,00 56.045,00 46.385,00 694.657,00 5.327,25 0,00 0,00 0,00 0,00 802.414,25 4 Riau5 Riau Kepulauan 479.455,78 4.632.258,00 229.228,00 0,00 149.807,00 1.653.184,00 0,00 2.792,00 8.000,00 0,00 21.620,00 21.530,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.064.631,00 0,00 0,00 21.530,00 2 Utara Sumatera 3 Sumatera Barat 781.448,00 1.421.905,00 183.705,00 343.603,00 0,00 0,00 368.650,00 51.464,90 12.478,61 2.246,89 0,00 0,00 0,00 0,00 73,00 0,00 0,00 0,00 724.804,61 237.416,79 1 I. Aceh D. 755.545,00 249.161,16 0,00 237.204,00 3.545,40 8.706,00 0,00 0,00 0,00 498.616,56 21 Kalimantan Tengah 9.742.813,00 4.042.201,37 145.406,00 623.884,43 2.074,96 0,00 0,00 0,00 25.800,00 4.839.366,76 20 Kalimantan Barat 4.457.681,00 1.169.430,00 14.080,00 1.901.491,00 826,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.085.827,00 19 N T 583.647,00 0,00 0,00 54.175,00 413,77 0,00 0,00 0,00 0,00 54.588,77 18 N T B 437.309,00 28.644,00 0,00 68.590,00 3.122,55 0,00 0,00 0,00 0,00 100.356,55 17 B a l i 8.626,36 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 16 Timur Jawa 782.772,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15 Yogyakarta D.I 13.851,28 0,00 0,00 0,00 327,73 0,00 0,00 0,00 0,00 327,73 14 Tengah Jawa 546.290,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 13 Banten 76.437,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 12 Barat Jawa 393.117,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10 Lampung 11 DKI Jakarta 225.090,00 158,35 0,00 0,00 0,00 115.834,00 0,00 16.651,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 543,00 0,00 0,00 133.028,00 0,00 0,00 0,00 No PROVINSI Tabel 6.3. Tabel 2014 dengan Tahun sampai Propinsi Hak Per yang Dibebani Luas Hutan Produksi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 295 IUPJL JUMLAH IUPK SYLVOPASTURA LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK YANG PRODUKSI HUTAN LUAS HUTAN ALAMHUTAN TANAMAN HUTAN IUPHHBK IUPHHK-HA IUPHHK-RE IUPHHK-HTI IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA IUPHHBK-HT Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha Ha 9.302.924,00 5.124.273,56 86.450,00 1.902.791,00 92,75 0,00 0,00 0,00 0,00 7.113.607,31 PRODUKSI LUAS HUTAN HUTAN LUAS JUMLAH 69.242.740,77 20.174.149,09 515.270,00 10.539.210,33 196.615,46 570.842,00 21.797,00 616,00 48.600,00 32.067.099,88 Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 30 Maluku31 Maluku Utara32 Papua33 Barat Papua 1.712.663,00 2.862.823,00 611.659,00 692.645,00 14.816.932,00 5.441.290,00 3.823.340,00 2.476.948,00 0,00 0,00 65.908,00 0,00 66.205,00 0,00 19.438,00 233.450,00 178.980,00 0,00 16.892,35 0,00 0,00 389.081,00 0,00 165.055,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 697.005,00 4.462.763,35 2.820.983,00 758.850,00 29 Sulawesi Barat 425.156,00 163.205,00 0,00 47.610,00 6.005,06 0,00 0,00 0,00 0,00 216.820,06 26 Sulawesi Tengah27 Sulawesi Tenggara28 Sulawesi Selatan 2.010.107,00 962.006,00 610.125,00 641.846,00 0,00 0,00 0,00 73.320,00 0,00 3.198,70 0,00 29.865,00 10.219,01 18.350,00 0,00 7.302,17 0,00 0,00 0,00 177,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 686.643,70 0,00 40.261,01 0,00 25.652,17 23 Kalimantan Selatan 1.040.272,00 231.066,00 0,00 552.255,00 6.736,52 0,00 0,00 0,00 0,00 790.057,52 25 Gorontalo 423.407,00 0,00 0,00 75.920,00 707,01 0,00 0,00 0,00 0,00 76.627,01 22 24 Sulawesi Utara 287.990,00 26.800,00 0,00 7.500,00 28.104,01 0,00 0,00 0,00 0,00 62.404,01 No PROVINSI Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan dan Ditjen BUK (2014) Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan

296 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 VI.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP MODEL

TIPOLOGI 6A LUAS (HA) LUAS 0 76.776 - 0 76.776 A 0 265.953 0 265.953 A 0 491.768 2.660 18.848 513.276 B 17.721 15.829 33.550 C 89.511 32.074 121.585 C 140.562 6.172 146.734 B 9.091 4.563 46.274 59.928 C 8.803 50.81959.622 B 20.082 134.597 97.588 252.267 B 24.028 0 119.755 0 143.783 B 12.615 45.62058.235 B 256.594 - 256.594 C 2013 2013 2009 2009 2013 2010 2012 2011 2012 2012 2012 2012 29 Nopember 29 Nopember SK KEMENTERIAN KEHUTANAN VII/2012 VII/2012 Kendali Nomor SK Tanggal HL HP HPT HPK Tahura Jumlah SKPD Lintas SK.827/Menhut-II/2013 19 Nopember UPTD Lintas SK.765/Menhut-II/2012 26 Desember Kelem- bagaan Kab. Muara Enim dan Kab. Lahat dan Kota Pekanbaru dan Kota Bangka Tengah UPTD Kabupaten SK. 329/MenhutII/2010 25 Mei 2010 5.185 34.228 - 0 39.413 A Kab. Bangka Barat UPTD Kabupaten SK.763/Menhut-II/2012 26 Desember Kab. Belitung Timur UPTD Kabupaten SK.764/Menhut-II/2012 26 Desember LOKASI STATUS Provinsi Kabupaten/Kota Sumatera SelatanSumatera Ulu, Ogan Komering Kab. Riau Meranti Kepulauan UPTD Kabupaten SK.343/MenhutII/2011 28 Juni 2011 412 0 69.335 0 69.747 B Riau Kampar UPTD Kabupaten SK. 640/MenhutII/2011 07 Nopember Belitung Kep. Bangka Kep. Belitung Belitung Nama KPH Revisi (Unit XXIV) XVIII) Menduyung , 2 KPHP Dharmasraya3 Selatan Barat Sumatera KPHP Pesisir Barat Sumatera Dharmasraya Kab. Selatan Pesisir Kab. UPTD Kabupaten UPTD SK.695/Menhut-II/2013 21 Nopember Kabupaten SK.696/Menhut-II/2013 21 Nopember 1 KPHP Mandailing Natal Utara Sumatera Mandailing Natal UPTD Kabupaten SK. 332/MenhutII/2010 25 Mei 2010 12.681 14.704 131.781 0 159.16 4 KPHP Lalan Selatan Sumatera Musi Banyuasin SKPD Kabupaten SK. 789/Menhutll/2009 07 Desember 5 KPHP Lakitan Unit VI Selatan Sumatera Mus Rawas UPTD Kabupaten SK. 790/Menhutll/2009 07 Desember 6 KPHP Unit XIV Benakat 7 KPHP Meranti Selatan Sumatera Musi Banyuasin Kab. SKPD Kabupaten SK.689/Menhut- 9 Tinggi KPHP Tebing 8 KPHP Rawas Selatan Sumatera Musi Rawas Kab. UPTD Kabupaten SK.688/Menhut- 12 3 4 567 89101112131415 10 Besar Serkap KPHP Tasik Riau Siak Pelalawan, UPTD Lintas 509/MenhutII/2010 SK. 21 September 11 Kiri (Unit KPHP Kampar 12 KPHP Minas Tahura Riau Siak, Kab. Kab. Kampar 13 KPHP Sungai Sembulan Bangka Kep. 14 KPHP Rambat 15 KPHP Gunung Duren Bangka Kep. NO Tabel 6.4. Tabel Wilayah KPHP Model Penetapan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 299 TIPOLOGI LUAS (HA) LUAS - 34.250 - 34.250 C - 44.249 - 44.249 C - 14.769 12.151 26.920 C 0 12.500 - 0 12.500 A 165 9.546 42.640 52.351 C 4.769 30.169 - 34.938 C 2.313 13.412 - 0 15.725 A 8.515 4.554 14.563 27.632 C 36.088 9.944 30.105 0 76.137 B 54.793 43.807 22.502 0 121.102 A 19.131 21.99541.126 B 15.762 5.274 19.952 40.988 B 2013 2013 2012 2011 2013 2009 2012 2013 2011 2012 2013 2013 SK KEMENTERIAN KEHUTANAN Kendali Nomor SK Tanggal HL HP HPT HPK Tahura Jumlah UPTD Lintas SK.427/MenhutII/2011 27 Juli 2011 0 30.243 - 0 30.243 A UPTD Lintas SK.236/MenhutII/2011 10 Mei 2012 0 49.134 - 0 49.134 A UPTD Lintas 721/MenhutII/2011 SK. 20 Desember Kelem- bagaan Bangka UPTD Kabupaten 962/Menhut-II/2013 27 Desember Lampung Timur Way Kanan Way Kulon Progo Sumbawa SKPD Kabupaten SK.342/MenhutII/2011 28 Juni 2011 14.303 14.842 3.631 0 32.776 A Kab. Bima dan Kota BimaKab. Bima dan Kota UPTD Lintas SK.752/Menhut-II/2012 26 Desember Bima, Dompu UPTD lintas 970/Menhut-II/2013 27 Desember Sumbawa BaratSumbawa UPTD Kabupaten 971/Menhut-II/2013 27 Desember Rote NdaoRote SKPD Kabupaten SK. 333/MenhutII/2010 25 Mei 2010 15.509 25.221 - 0 40.730 A LOKASI STATUS Provinsi Kabupaten/Kota Kep. Bangka Kep. Belitung Jambi Merangin UPTD Kabupaten SK.43/MenhutII/2012 02 Februari Lampung Lampung Tengah UPTD Kabupaten SK. 794/Menhutll/2009 07 Desember Lampung Lampung Selatan, Nusa Tenggara Nusa Tenggara Barat Barat Barat Barat Timur Nama KPH Kotawaringin Pekak-Hulu Landai Pekak-Hulu Terusan (Unit XVI) IX) , 12 3 4 567 89101112131415 16 KPHP Sigambir- 17 KPHP Muko-Muko Bengkulu Muko-Muko SKPD Kabupaten SK. 330/MenhutII/2010 25 Mei 2010 0 11.937 66.337 0 78.274 A 18 KPHP Bengkulu Utara Bengkulu Utara Bengkulu UPTD Kabupaten 995/Menhut-II/2013 27 Desember 20 KPHP Limau unit VII Jambi Sarolangun UPTD Kabupaten SK. 714/MenhutII/2011 19 Desember 19 KPHP Bukit Lubuk 21 KPHP Kerinci Jambi Kerinci UPTD Kabupaten 960/Menhut-II/2013 27 Desember 22 47 Way KPHP Register 23 KPHP Gedong Wani 24 KPHP Muara Dua Lampung Bawang, Tulang 25 KPHP Bukit Punggur Lampung Kanan Kab. Way UPTD Kabupaten SK.439/Menhut-II/2012 09 Agustus 26 KPHP Sungai Buaya Lampung Mesuji UPTD Kabupaten 996/Menhut-II/2013 27 Desember 27 KPHP Yogyakarta Yogyakarta DI Gunung Kidul, Bantul, 28 (Unit KPHP Batulanteh 29 KPHP Maria Unit XXIII Nusa Tenggara 30 Utara KPHP Tambora Tenggara Nusa 31 KPHP Sejorong Nusa Tenggara 32 Ndao KPHP Rote Nusa Tenggara NO

300 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 TIPOLOGI LUAS (HA) LUAS 274.159 113.329 387.488 C 9.672 257.160 49.303 316.135 B 27.113 18.613 14.571 60.297 C 10.420 46.473 - 0 56.893 C 16.268 162.583 - 0 178.851 C 44.152 61.051 34.032 139.235 C 15.862 71.490 5.289 0 92.641 C 42.090 72.513 25.354 0 139.957 C 48.776 44.759 23.822 117.357 C 38.970 6.112 328.827 0 373.909 B 25.432 19.906 180.951 226.289 B 247.025 118.261 410.253 0 775.539 C 103.578 205.729 598.948 908.255 C 2013 2009 2012 2010 2012 2013 2012 2009 2013 2011 2011 2012 2013 SK KEMENTERIAN KEHUTANAN Kendali Nomor SK Tanggal HL HP HPT HPK Tahura Jumlah UPTD Lintas SK.768/Menhut-II/2012 26 Desember Kelem- bagaan Manggarai Barat UPTD Kabupaten 973/Menhut-II/2013 27 Desember Kab. Kutai Barat, Kab. Paser, Utara Paser Kab. Penajam Balikpapan dan Kota LOKASI STATUS Provinsi Kabupaten/Kota Timur Kalimantan Barat Hulu Kapuas UPTD Kabupaten SK.380/MenhutII/2011 18 Juli 2011 224.522 83.241 150.262 0 458.025 C Kalimantan Selatan baru Kota UPTD Kabupaten SK.226/MenhutII/2012 04 Mei 2012 12.863 99.395 - 0 112.258 C Kalimantan Tengah Barat Kotawaringin Kab. UPTD Kabupaten SK.749/Menhut-II/2012 19 Desember Nama KPH XVIII dan Unit XIX) Sebuku (UNIT III) Barat , 12 3 4 567 89101112131415 33 KPHP Manggarai Barat Tenggara Nusa 34 KPHP Sungai Merakai Barat Kalimantan Sintang UPTD Kabupaten SK. 791/Menhutll/2009 07 Desember 35 KPHP Kendawangan Barat Kalimantan Dibang UPTD Kabupaten SK.680/MenhutII/2012 23 Nopember 36 KPHP Kapuas Hulu (Unit 37 KPHP Berau Barat Timur Kalimantan Berau UPTD Kabupaten SK. 649/Menhutll/2010 22 Nopember 38 KPHP Malinau Kalimantan Utara Malinau UPTD Kabupaten SK.224/MenhutII/2012 04 Mei 2012 220.723 110.518 384.271 0 715.512 C 39 KPHP Kayan Utara Kalimantan Bulungan UPTD Kabupaten SK.223/MenhutII/2012 04 Mei 2012 168.198 9.776 309.868 0 487.842 C 40 KPHP Meratus Kalimantan Timur Kutai Kartanegara, Kab. 41 KPHP Kendilo Kalimantan Timur Paser UPTD Kabupaten 966/Menhut-II/2013 27 Desember 42 KPHP Pulau Laut dan 44 KPHP Banjar Kalimantan Selatan Banjar UPTD Kabupaten SK. 793/Menhutll/2009 07 Desember 43 Laut KPHP Tanah Kalimantan Selatan Laut Tanah UPTD Kabupaten SK.440/MenhutII/2012 09 Agustus 45 KPHP Tabalong Kalimantan Selatan Tabalong UPTD Kabupaten 997/Menhut-II/2013 27 Desember 46 KPHP Seruyan (Unit XXI) Kalimantan Tengah Seruyan UPTD Kabupaten SK. 716/MenhutII/2011 19 Desember 47 Waringin KPHP Kota 48 KPHP Lamandau Tengah Kalimantan Lamandau Kab. UPTD Kabupaten SK.717/Menhut-II/2012 26 Desember 49 KPHP Murung Raya Kalimantan Tengah Murung Raya UPTD Kabupaten 965/Menhut-II/2013 27 Desember NO

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 301 TIPOLOGI LUAS (HA) LUAS 5.265 19.739 16.594 0 41.598 A 5.463 36.461 86.172 128.096 C 57.337 50.107 187.291 294.735 C 18.632 15.759 71.417 105.808 C 13.126 17.781 40.775 71.682 C 21.017 10.244 69.651 0 100.912 A 46.341 28.740 62.349 0 137.430 A 67.794 19.008 57.548 144.350 A 44.257 54.008 101.268 199.533 B 30.418 28.049 58.936 117.403 B 39.921 10.827 61.744 112.492 C 12.432 11.88041.405 6.288 89.343 0 3.671 0 30.600 134.419 C A 126.447 55.389 94.800 276.636 C 2013 2009 2012 2013 2009 2011 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2009 2011 SK KEMENTERIAN KEHUTANAN Kendali Nomor SK Tanggal HL HP HPT HPK Tahura Jumlah UPTD Lintas 788/Menhutll/2009 SK. 07 Desember UPTD Lintas 792/Menhutll/2009 SK. 07 Desember UPTD Lintas SK.755/Menhut-II/2012 26 Desember UPTD lintas 967/Menhut-II/2013 27 Desember UPTD Lintas 61/MenhutII/2011 SK. 28 Februari Kelem- bagaan Minahasa Selatan Moutong Kab.Sigi, Kab. Donggala dan Kota Palu Morowali Kendari LOKASI STATUS Provinsi Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah Parigi, Donggala, Sulawesi Tengah Poso SKPD Kabupaten SK. 639/MenhutII/2011 07 Nopember Sulawesi Tengah Moutong, Kab. Parigi Sulawesi Tengah Una-Una Tojo UPTD Kabupaten 968/Menhut-II/2013 27 Desember Sulawesi Barat Mamasa UPTD Kabupaten SK.341/MenhutII/2011 27 Juni 2011 17.352 0 36.203 0 53.555 C Sulawesi Tenggara Selatan, Kota Konawe Sulawesi Tenggara BOMBANA UPTD Kabupaten SK.426/Menhut-II/2011 27 Juli 2011 23.659 74.514 17.953 116.126 C Nama KPH Tinombo Rano Patanu Tanggunung Una-Una (Sivia Patuju) (Unit VII) Gularaya bombana , 12 3 4 567 89101112131415 50 KPHP Gunung Mas Tengah Kalimantan Gunung Mas UPTD Kabupaten 974/Menhut-II/2013 27 Desember 51 KPHP Poigar Sulawesi Utara Mongondow, Bolaang 52 KPHP Bolaemo (Unit V)53 Gorontalo Utara KPHP Gorontalo Gorontalo Boalemo Utara Kab. Gorontalo UPTD Kabupaten UPTD SK.766/Menhut-II/2012 26 Desember Kabupaten SK.402/MenhutII/2011 21 Juli 2011 29.383 12.403 55.140 0 96.926 A 54 KPHP Gorontalo Gorontalo Gorontalo UPTD Kabupaten 976/Menhut-II/2013 27 Desember 55 KPHP Dampelas 56 KPHP Sintuwu Maroso/ 57 KPHP Dolago 58 KPHP Pogogul Sulawesi Tengah Buol Kab. UPTD Kabupaten SK.756/Menhut-II/2012 26 Desember 59 KPHP Balantak Tengah Sulawesi Banggai Kab. UPTD Kabupaten SK.754/Menhut-II/2012 26 Desember 60 Baturube KPHP Toili Sulawesi Tengah Una-Una Tojo Banggai, 61 KPHP Unit XVII Tojo 63 KPHP Budong-Buddong Sulawesi Barat Mamuju, Mamuju Tengah UPTD lintas 998/Menhut-II/2013 27 Desember 62 KPHP Mamasa Barat 64 KPHP Unit III Lakompa Tenggara Sulawesi Buton UPTD Kabupaten SK. 795/Menhutll/2009 07 Desember 65 KPHP Unit XXIV 66 KPHP Tina Orima NO

302 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 TIPOLOGI LUAS (HA) LUAS 5.539 13.532 - 19.071 C 60.451 45.471 54.932 0 160.854 A 62.836 7.760 70.212 140.808 C 73.478 62.921 96.033 232.432 C 51.599 86.938 65.847 204.384 C 12.666 11.059 42.739 66.464 C 11.789 111.444 100.136 0 223.369 B 15.100 90.767 - 0 105.867 B 49.196 30.330 93.930 173.456 B 83.372 97.691 5.899 186.962 B 50.492 46.105 159.217 255.814 B 121.361 73.189 88.710 283.260 B 2011 2013 2013 2012 2013 2013 2010 2012 2009 2013 2012 2013 JUMLAH 2.743.638 4.776.111 5.344.094 18.848 6.172 12.888.863 SK KEMENTERIAN KEHUTANAN Kendali Nomor SK Tanggal HL HP HPT HPK Tahura Jumlah Lintas 977/Menhut-II/2013 27 Desember Lintas SK.829/Menhut-II/2013 19 Nopember UPTD Lintas 715/MenhutII/2011 SK. 19 Desember UPTD Lintas 337/MenhutII/2010 SK. 25 Mei 2010 21.056 9.604 13.917 0 44.577 C Belum Kelem- bagaan Berlembaga Berlembaga Bantaeng, Gowa, Takalar, Bantaeng, Gowa, Takalar, Jeneponto Tidore Kepulauan Tidore Jayapura LOKASI STATUS Provinsi Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Sinjai, Bulukumba, Bone, Nama KPH IX) , 12 3 4 567 89101112131415 67 KPHP Jeneberang (Unit 68 KPHP Awota Sulawesi Selatan Wajo UPTD Kabupaten 979/Menhut-II/2013 27 Desember 69 KPHP Gunung Sinopa Maluku Utara70 KPHP Bacan Kota Tengah, Halmahera Maluku Utara Halmahera Selatan UPTD Kabupaten 969/Menhut-II/2013 27 Desember 71 Sapalewa KPHP Wae 72 Maluku Apu KPHP Wae Maluku Maluku Tengah Buru Kab. UPTD Kabupaten SK. 336/MenhutII/2010 25 Mei 2010 SKPD 4.545 Kabupaten 34.609 SK.770/Menhut-II/2012 26 Desember 27.903 0 67.057 C 73 Tina KPHP Wae Maluku Maluku Prov. Belum 74 Bubi KPHP Wae Maluku Seram Bagian Timur UPTD Kabupaten 978/Menhut-II/2013 27 Desember 75 KPHP Sorong Barat Papua Sorong UPTD Kabupaten SK. 701/MenhutII/2010 20 Desember 76 Selatan KPHP Sorong Barat Papua Selatan Sorong Kab. UPTD Kabupaten SK.771/Menhut-II/2012 26 Desember 77 KPHP Yapen Papua Yapen Kepulauan UPTD Kabupaten SK. 786/Menhutll/2009 07 Desember 78 KPHP Keerom Papua Kab. Keerom UPTD Kabupaten SK.828/Menhut-II/2013 19 Nopember 79 KPHP Waropen Papua Kab. Waropen UPTD Kabupaten SK.760/Menhut-II/2012 26 Desember 80 KPHP Mamberamo Papua Kab. Sarmi dan NO Keterangan : Keterangan A B C disyahkan (19 KPHP) : RPHJP Telah : RPHJP sedang dinilai (21 KPHP) : RPHJP sedang disusun ( 40 KPHP)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 303

7

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

VII.1. JUMLAH DAN SEBARAN PEGAWAI Number and Distribution of Personne

6314214699245 )RUHVWU\E\(GXFDWLRQDQG*HQGHULQ 64 352 94 6 7742 276 1.018 S3 S2 S1/D4 D3 SLTA SLTP SD Jumlah (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) Total 1XPEHUDQG'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IÀFHUVRI7KH0LQLVWU\RI Jumlah I : 75 26 499 274 682 494 134 158 647 290 52 3 66 3 2.155 1.248 3.403 7.1.1. 2014/ Tahun dan Jenis Kelamin Menurut Pendidikan PNS Departemen Kehutanan Jumlah dan Sebaran Rekapitulasi Table 9 Nasional [ 42 ] Taman Balai 3 134 33 613 159 157 88 1.698 109 44 1 15 2.664 390 3.054 8 Nasional [ 8 ] Besar Taman Balai 1 55 11 204 63 44 20 568 56 16 1 21 908 152 1.060 7 [ 19 ] BKSDA. 2 65 35 350 171 49 41 1.043 171 56 49 1 1.614 419 2.033 6 [ 8 ] Besar KSDA. Balai 1 1 71 18 257 116 35 37 776 107 37 1 21 2 1.198 282 1.480 5 [ 2 ] Mangrove BPH. 6 1 13 15 19 3 1 39 19 58 4 [ 6 ] BPTH. 21 8 89 33 2 2 70 19 3 2 187 62 249 3 Alam [ 1 ] Persuteraan Balai 3 11 4 1 10 6 4 14 1 43 11 54 2 [ 36 ] BPDAS. 3 2 139 52 487 229 23 26 620 142 14 25 1.311 451 1.762 1BPPHP. [ 18 ] 721622199241716144212 482177659 ] 18 [ 721622199241716144212 1BPPHP. 8 SDM. Kehutanan Luhbang. Badan 6 4 49 11 32 47 8 18 44 1 7 Kehutanan Litbang. Badan 30 15 70 69 65 65 7 9 122 44 9 1 18 1 321 204 525 6 Jenderal Planologi Direktorat 4 3 49 35 101 74 17 27 99 40 4 6 280 179 459 5Direktorat Jenderal PHKA. 6 68441097323238461817 305202507 6 68441097323238461817 PHKA. Jenderal 5Direktorat 4 & PS Jenderal BPDAS Direktorat 7 49 27 55 50 1 10 33 22 3 5 153 109 262 3 Jenderal BUK. Direktorat 3 1 66 20 84 51 15 10 41 19 1 5 215 101 316 2 Jenderal Inspektorat 1 50 18 78 19 19 17 23 12 5 176 66 242 1 Jenderal Sekretariat 18 3 98 50 158 115 44 44 201 76 24 16 559 288 847 1 2 34567891011 12 1314 15 16171819 15 1314 1 12 2 34567891011 II Teknis Unit Pelaksana I. Kantor Pusat 10 BPKH. [ 22 ] 84 21 221 97 72 12 [ 1 ] Dipterokarpa BB. Penelitian 3 12 5 14 18 2 26 2 2 1 55 30 85 11 Biotek. & PTH. [ 1 ] BB. Penelitian 5 6 16 14 19 19 2 2 38 9 2 3 85 50 135 NO Lokasi Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 309 3726215183234 S3 S2 S1/D4 D3 SLTA SLTP SD Jumlah (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) Total Jumlah II : 36 20 862 303 2.859 1.198 443 328 5.861 886 232 8 218 9 10.511 2.752 13.263 Jumlah I + II : 111 46 1.361 577 3.541 1.692 577 486 6.508 1.176 284 11 284 12 12.666 4.000 16.666 Jumlah I s/d III : 111 46 1.362 577 3.544 1.694 577 486 6.508 1.178 284 11 284 12 12.670 4.004 16.674 1 2 34567891011 12 1314 15 16171819 15 1314 1 12 2 34567891011 III Badan Usaha Milik NegaraMilik Usaha 1 - - III Badan 3 - 22 - - - 4 4 8 21 [ 5 ] SMK. Kehutanan 0 8 4 64 41 7 1 59 3 20 [ 7 ] Balai Diklat Kehutanan 7 2 64 25 87 28 9 14 168 44 29 2 21 1 385 116 501 19Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ] 1 2 [ 839641245 21491665 KSDA. Tek. Lit. 19Balai 18Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ] 254714351843 ] 3 1 392968 254714351843 [ TH. Perbenihan Tek. Lit. 18Balai 17 Hut [ 1 ] Serat Tnm. Balai Lit. Tek. 1 2 4 10 6 1 14 6 1 2 32 15 47 16 HH. Bukan Kayu [ 1 ] Balai Lit. Tek. 9 1 17 9 1 7 1 34 11 45 15Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ]51141018723172 2 582381 ]51141018723172 1 [ DAS. Pengel. Tek. Lit. 15Balai 14Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ] 15713621173 ] 1 2 [ 491766 15713621173 Agroforestry Tek. Lit. 14Balai 13 [ 7 ] Kehutanan Balai Penelitian 7 57 35 135 58 6 3 156 26 6 19 1 386 123 509 NO Lokasi

310 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel/Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Kementerian Kehutanan Menurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and Distribution of Forestry 2IÀFHRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGHDQG*HQGHU8SWR

Golongan Golongan Golongan III Golongan II Jumlah NO Lokasi IV I (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) (L) (P) Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 I Kantor Pusat 1 Sekretariat Jenderal 92 37 326 217 119 34 22 559 288 847 2 Inspektorat Jenderal 34 3 115 47 26 16 1 176 66 242 3 Direktorat Jenderal BUK 48 12 149 80 17 9 1 215 101 316 4 Direktorat Jenderal BPDASPS 41 18 104 87 8 4 153 109 262 5 Direktorat Jenderal PHKA 42 23 207 164 56 15 305 202 507 6 Direktorat Jenderal Planologi 35 26 211 124 30 29 4 280 179 459 7 Badan Litbang Kehutanan 85 43 153 143 72 17 11 1 321 204 525 Badan Penyuluhan dan 8 42 13 81 69 22 17 1 146 99 245 Pengembangan SDM Kehutanan Jumlah I : 419 175 1.346 931 350 141 40 1 2.155 1.248 3.403 II Unit Pelaksana Teknis 1 BPPHP. [ 18 ] 27 4 363 145 90 27 2 1 482 177 659 2 BPDAS. [ 36 ] 58 16 963 393 272 42 18 1.311 451 1.762 3 Balai Persuteraan Alam [ 1 ] 1 22 9 19 2 1 43 11 54 4 BPTH. [ 6 ] 11 3 142 49 32 10 2 187 62 249 5 BPH. Mangrove [ 2 ] 4 1 23 16 12 2 39 19 58 6 Balai Besar KSDA. [ 8 ] 27 7 739 212 410 61 22 2 1.198 282 1.480 7 BKSDA. [ 19 ] 23 8 861 311 655 99 75 1 1.614 419 2.033 8 Balai Besar Taman Nasional [ 8 ] 32 7 523 107 335 38 18 908 152 1.060 9 Balai Taman Nasional [ 42 ] 46 4 1.525 250 1.071 135 22 1 2.664 390 3.054 10 BPKH. [ 22 ] 31 8 524 193 182 75 5 742 276 1.018 11 BB. Penelitian Biotek. & PTH. [ 1 ] 13 9 38 34 31 7 3 85 50 135 12 BB. Penelitian Dipterokarpa [ 1 ] 7 2 31 27 15 1 2 55 30 85 13 Balai Penelitian Kehutanan [ 7 ] 27 8 232 96 115 17 12 2 386 123 509 14 Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ] 4 1 33 12 10 4 2 49 17 66 15 Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ] 12 5 34 15 11 3 1 58 23 81 16 Balai Lit. Tek. HH. Bukan Kayu [ 1 ] 4 23 10 7 1 34 11 45 17 Balai Lit. Tek. Serat Tnm. Hut [ 1 ] 2 16 9 11 6 3 32 15 47 18 Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ] 6 814171544 392968 19 Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ] 1 25 10 21 5 2 1 49 16 65 20 Balai Diklat Kehutanan [ 7 ] 61 20 165 61 134 34 25 1 385 116 501 21 SMK. Kehutanan [ 5 ] 9 2 81 55 56 24 5 2 151 83 234 Jumlah II : 406 113 6.377 2.031 3.504 597 224 11 10.511 2.752 13.263 Jumlah I + II : 825 288 7.723 2.962 3.854 738 264 12 12.666 4.000 16.666 III Badan Usaha Milik Negara 0042020044 8 Jumlah I s/d III : 825 288 7.727 2.964 3.854 740 264 12 12.670 4.004 16.674

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 311 Tabel/Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti Tahun 2010-2014/ Number and Distribution of Researcher in 2010-2014

Tahun

No Jenjang Peneliti/ Researcher Level 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah

LPLPLPLP

1 2 3456789101112

1 Peneliti Utama/ Principal Researcher 32 28 11 28 13 29 13 31 17 202

2 Peneliti Madya/ Senior Researcher 117 80 31 90 36 86 46 88 44 618

3 Peneliti Muda/ Junior Researcher 128 81 69 81 77 84 71 88 83 762

4 Peneliti Pertama/ Assistant Researcher 101 55 55 47 46 45 57 59 56 521

5 Calon Peneliti/ Candidate Researcher 107 47 46 42 41 20 22 10 23 358

Jumlah/Total 485 291 212 288 213 264 209 276 223 2461

312 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 VII.2. PELATIHAN PEGAWAI Staff Training

Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Year Forestry Education and Training in 2006-2014 Forestry Education and Training Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Tahun/ Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants 13------13------51010101052810

81 805 760 393 531 220 0 0 0 195 24 375 186 618 380 0 0 0 120 40 80 40 40 40 80 30 137 40 158 40 118 40 40 160 30 603 370 257 475 526 612 442 739 364 185 155 148 107 111 119 269 195 143 739 691 437 450 653 389 404 290 60 1.511 1.094 468 456 534 915 592 610 328 1.136 507 87 222 170 118 247 120 151 1.231 645 542 319 456 401 340 547 593 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Administrative Administrative

Forest Protection Conservation of Natural Natural Conservation of Forest Area and Land Forest Area and Land Target of Activities of Target Training on leadership level IV Training Training on leadership level III Training Training on leadership level II Training Training on leadership level I Training Forestry Planning In Service Training UDLQLQJIRU2IÀFHUV Forest Utilization Pre-Service Training UH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,RIÀFHUV 3UH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,,RIÀFHUV JUMLAH/Total A JUMLAH/Total 276 829 1.135 579 1.149 600 0 0 0 Structural Leadership Training Leadership Structural JUMLAH/Total B.1 JUMLAH/Total 263 93 248 90 168 85 42 248 70 JUMLAH/Total B.2 JUMLAH/Total 5.405 3.462 1.939 2.029 2.450 2.554 2.294 2.501 1.639 Technical Training Technical 7.2.1. 2006-2012/ Tahun Kehutanan dan Pelatihan Pendidikan Penyelenggaraan Table 'LNODW3UDMDEDWDQ 'LNODW'DODP-DEDWDQ Rehabilitation Rehabilitasi Hutan dan Lahan/ Rehabilitasi KSDA Hayati dan Ekosistemnya/ KSDA Resources and Their Ecosystems Resources Administrasi dan Kepemimpinan Organisasi/ Administrasi dan Kepemimpinan Leadership and Organizational I PEGAWAI/T DIKLAT 1 Gol.II/P Prajabatan 2 Gol.III/ Prajabatan 1 Diklat Struktural/ 2 Diklat Teknis/ B. A. 1,1 Tk. Diklat Kepemimpinan I/ 1,2 Tk. Diklat Kepemimpinan II/ 1,3 Tk. Diklat Kepemimpinan III/ 1,4 Tk. Diklat Kepemimpinan IV/ 2,1 Kehutanan/ Perencanaan 2,2 Hutan/ Pemanfaatan 2,3 2,4 2,5 Hutan/ dan Pengamanan Perlindungan 2,6 No Bidang Pelatihan/ Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 315 Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Mengetahui : Sub Bagian Data dan Informasi, Kepala Tjahjana Tumidja Drs. Antonius 198502 1 001 NIP.19570516 Year Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Tahun/ Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants ----42------42---

253 30 188 60 232 418 159 82 30 316 390 134 99 160 318 198 706 180 246 662 59 138 335 54 150 147 90 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Training for Training Training for Forestry Training Training for Rangers Training Target of Activities of Target Functional Training JUMLAH/Total B.3 JUMLAH/Total 815 1.150 397 306 769 843 511 935 340 JUMLAH/Total (A+B) JUMLAH/Total 6.759 5.534 3.719 3.004 4.536 4.082 2.847 3.684 2.049 JUMLAH/Total B (B1+B2+B3) JUMLAH/Total 6.483 4.705 2.584 2.425 3.387 3.482 2.847 3.684 2.049 Pembentukan Pengendali Ekosistem Hutan/ Ekosistem Pengendali Pembentukan Forestry Supervisor Ecosystem Pembentukan Penyuluh Kehutanan/ Penyuluh Pembentukan Extension Offocers 3 Diklat Fungsional/ ,Wdasaa-86 5440 -534 -6816- 3,1Widyaiswara 3,2Peneliti ---9------9---- 3,2Peneliti 3,3 Calon Guru Kemampuan Pembentukan 3,4 3,5 3,6 Kehutnan/ Polisi Pembentukan No Bidang Pelatihan/

316 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Mengetahui : Sub Bagian Data dan Informasi, Kepala Tjahjana Tumidja Drs. Antonius 198502 1 001 NIP.19570516 Year Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Tahun/ Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants ------60-- --30 60-- 509 330 408 270 383 5.089 189 890 442 320 86 28 60 181 60 - 63 60 209 29 30 30 90 - - 30 179 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah (Orang/ Peserta/ persons) Participants Participants Conservation of Natural Natural Conservation of Target of Activities of Target Forest Area and Land Forest Area and Land Forestry Planning Forest Utilization JUMLAH/Total II JUMLAH/Total 1.098 445 466 360 654 5.149 189 983 711 JUMLAH/Total III JUMLAH/Total 2.720 JUMLAH/Total (I+II+III) JUMLAH/Total 7.857 5.979 4.185 3.364 5.190 9.231 3.036 4.667 5.480 7.2.1 (Lanjutan/Continued) Table 'LNODW3UDMDEDWDQ3UH6HUYLFH7UDLQLQJ 'LNODW'DODP-DEDWDQ,Q6HUYLFH7UDLQLQJ 'LNODW7HNQLV7HFKQLFDO7UDLQLQJ ',./$71213(*$:$,7UDLQLQJIRU1RQ2IÀFHUV Rehabilitation Resources and Their Ecosystems Resources Perlindungan dan Pengamanan Hutan/Forest Protection Hutan/Forest dan Pengamanan Perlindungan

II III DIKLAT KERJASAMAIII DIKLAT 2.720 B. A. 2,1 Kehutanan/ Perencanaan 2,2 Hutan/ Pemanfaatan 2,3 Hutan dan Lahan/ Rehabilitasi 2,4 Hayati dan Ekosistemnya/ KSDA 2,5 No Bidang Pelatihan/ Tabel/

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 317 Jumlah Lulusan Th 2006 s.d 2014 2014 orang/ persons 2013 orang/ persons 2012 orang/ persons 2011 orang/ persons 2010 orang/ persons 2009 orang/ persons 2008 orang/ persons 2007 orang/ persons 2006 orang/ persons 2014 orang/ persons 2013 orang/ persons * Karyasiswa Lulus Pendidikan/Graduate 2012 orang/ persons 2IÀFHULQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQLQ In Training 2011 orang/ persons 2010 orang/ persons 2009 orang/ persons 2008 Karyasiswa Sedang Pendidikan/ orang/ persons 2007 orang/ persons 23252424262420151334442386337 2006 orang/ persons 2014 Jumlah 2006 s.d Baru Th. Karyasiswa 2014 orang/ persons 2013 orang/ persons 2012 orang/ persons New Enrollment 2011 orang/ persons 2010 orang/ persons 2009 orang/ persons Karyasiswa Baru Pendidikan/ 2008 orang/ persons 2007 orang/ persons 7 10 11 13563444413 34 16 12 10 18 23 120 23 23 27 28 34 38 31 33 40 6 10 7 12 10 8 17 16 12 98 000000000 0104500000009905000000104 05623126312457879701619 45 16637546880981079910590345481121151182 15211916272513219 10151612232192061321429445672837990770010681398 40 40 168 292 303 299 320 461 474 2.397 121 122 250 461 774 1.055 1.190 1.383 1.451 33 33 37 38 37 0 158 267 296 899 132 129125 142 119 80 131 193 67 137 177 159 125 151 149 116 133 1.239 93 158 1.119 217 135 296 194 252 269 310 224 324 276 349 286 344 318 289 311 49 249 70 43 63 60 124 56 135 112 119 125 133 111 156 116 134 140 122 983 885 2006 orang/ persons 7.2.2 2006-2011/ Jumlah Karya Tahun Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan In Country In Country Master Overseas Overseas

Bachelor Doctor Activities Table Bidang Pelatihan/Target of Bidang Pelatihan/Target orestry High School Menengah Kehutanan (SMKK)/ Menengah Kehutanan F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 4 (S-2)/ Magister 5 (S-3)/ Doktor DpoaI DI)DpoaI0000009300000000930000000093 IV000000000 (D-IV)/Diploma IV 2Diploma 3 (S-1)/ Sarjana 1 1. Dalam Negeri/ 2. Luar Negeri/ 1. Dalam Negeri/ No 2. Luar Negeri/ Tabel/ Ket: * Karyasiswa yang sedang pendidikan adalah keadaan pada bulan Desember adalah keadaan pendidikan * Karyasiswa yang sedang Ket:

318 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 8

SARANA PRASARANA INFRASTRUCTURES AND FACILITIES

12,928,000 66,654,796 44,569,500 87,805,000 97,185,800 458,900,000 131,469,130 270,178,650 322,103,900 914,447,781 131,519,950 2,261,385,981 4,485,974,065 5,517,177,000 9,915,605,918 8,218,769,457 9,374,177,906 3,238,089,580 2,942,094,736 65,287,325,417 19,912,231,868 159,920,248,449 SALDO PER 75 663 440 3,487 8,173 1,053 31 DESEMBER 2014 18,319 200,380 77,880,000 2,510,7642,305,627 99,111,774,926 96,772,508,945 2,210,000 90,714,000 36,532,000 339,125,500 104,363,000 478,682,233 1,631,178,543 0042 5 0011 0025 0014 0069 1 5 0062 000024 0 0 319 591 10 19 53 134 MUTASI 2,398,000 6,610,909 68,900,000 21,282,500 82,075,000 75,694,782 29,910,000 45,639,000 199,725,000 291,765,000 967,289,609 254,128,750 596,689,000 6,835,110,359 1,000,013,076 1,425,072,100 0000 0000 0000 0000035 04 000038 7 00003 01 1 2 0 4,757 3 00007 3 00001 1 15 20 52 23 47 16 559 136 BERTAMBAH BERKURANG 12,928,000 66,654,796 62,569,130 23,287,000 87,805,000 97,185,800 85,880,950 167,135,000 190,313,650 319,705,900 907,836,872 2,261,385,981 4,286,249,065 5,517,177,000 8,581,247,818 8,621,756,908 9,156,581,156 3,208,179,580 2,345,405,736 64,626,437,841 19,049,305,259 154,716,316,633 Tahun Anggaran 2014 Tahun 4 3 7 1 35 27 38 24 13 65 67 59 23 SALDO PER 664 418 316 575 1 JANUARI 2014 1 JANUARI 4,757 3,454 8,090 1,011 17,894 2,510,764 99,111,774,926 Intrakomp Tabel Rincian Per Kelompok Barang Kelompok Rincian Per Tabel Intrakomp Tabel 8.1. Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan Eselon I Tahunan 8.1. Laporan Barang Pengguna Tabel ELEKTRONIKA AKUN NERACA/KELOMPOK BARANGAKUN NERACA/KELOMPOK SAT 1234567891011 KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI 2.01.03 LAPANGAN M2 3.02.01BERMOTOR DARAT ANGKUTAN ALAT Unit 3.03.01BERMESIN BENGKEL ALAT 3.05.02TANGGA RUMAH ALAT 3.06.023.06.03 KOMUNIKASI ALAT PEMANCAR PERALATAN 3.08.013.08.02LABORATORIUM UNIT ALAT KIMIA NUKLIR LABORATORIUM UNIT ALAT Buah Buah Buah 3.02.05 UDARA BERMOTOR ANGKUTAN ALAT 3.03.02 BERMESINTAK BENGKEL ALAT Unit 3.04.013.05.01 PENGOLAHAN ALAT KANTOR ALAT Buah 3.06.04NAVIGASI KOMUNIKASI PERALATAN Buah 3.01.01 BESAR DARAT ALAT 3.02.02 BERMOTORTAK DARAT ANGKUTAN ALAT Unit Unit 3.06.01 STUDIO ALAT 3.01.03 BANTU ALAT 3.02.03BERMOTORAPUNG ANGKUTAN ALAT Unit 3.03.03 UKUR ALAT 3.07.01 KEDOKTERAN ALAT Buah 3.08.03FISIKA NUKLIR/ LABORATORIUM ALAT Buah 2.01.01 PERSIL2.01.02 TANAH NON PERSIL TANAH 2,305,627 200,380 96,772,508,945 77,880,000 132111 DAN MESIN PERALATAN 131111 TANAH Nama UAPPB-E1 : 029.01 Sekretariat Jenderal : 029.01 Sekretariat Nama UAPPB-E1

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 321 1,330,000 6,127,000 11,799,000 14,740,000 34,980,000 12,000,000 68,860,000 463,212,813 204,837,836 970,684,621 144,575,000 210,810,000 679,775,078 124,406,945 3,984,387,455 3,839,812,455 1,942,457,133 2,065,229,789 8,207,263,177 24,523,373,570 17,053,719,006 206,241,183,237 179,775,352,534 56 SALDO PER 115 1,341 1,402 31 DESEMBER 2014 42,525,992 42,525,992 39,154,000 540,397,810 0001 0004 0017 114 0024 00 00 217 18 23 MUTASI 6,127,000 14,740,000 48,967,273 213,675,000 875,390,958 218,567,402 190,950,000 199,500,000 4,740,600,975 4,740,600,975 000014 00000084 000018 0000010 000004 0 0 0 0 84,202 84,118 0 0004 000023 0 0001 00001 4 8 2 000038 0 0 000045 69 90 50 BERTAMBAH BERKURANG 1,330,000 12,000,000 68,860,000 11,799,000 34,980,000 75,439,672 19,860,000 144,575,000 970,684,621 204,837,836 463,212,813 466,100,078 1,942,457,133 3,984,387,455 3,839,812,455 8,027,849,775 1,865,729,789 16,718,725,858 24,523,373,570 201,543,108,254 175,077,277,551 4 1 001 004 1 4 38 56 45 14 84 18 10 23 45 13 16 SALDO PER 215 115 1,269 1,375 1 JANUARI 2014 1 JANUARI 84,202 84,118 Unit Buah Buah PENANGGULANGAN BENCANA ALAM HYDRODINAMICA KALIBRASI & INSTRUMENTASI AKUN NERACA/KELOMPOK BARANGAKUN NERACA/KELOMPOK SAT 1 2 67891011 345 KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI 3.08.06HIDUPLINGKUNGAN LABORATORIUM ALAT Buah 5.01.01 JALAN5.01.02 JEMBATAN M2 M2 5.02.01 BANGUNAN AIR IRIGASI Unit 6.02.03 OLAHBIDANG RAGA PENGHARGAAN TANDA Buah 4.04.01 BATAS TUGU/TANDA 3.11.02GEOFISIKA EKSPLORASI ALAT 3.14.01EKSPLORASI BANTU ALAT 5.02.04& BANGUNAN PENGAMAN SUNGAI/PANTAI 3.09.04KEPOLISIAN KHUSUS ALAT 3.15.03 Buah 3.15.04 SAR ALAT KERJA PENERBANGAN ALAT Buah Buah 3.08.07 LABORATORIUM PERALATAN 3.08.08 STANDARISASI LABORATORIUM ALAT 3.10.02 KOMPUTER PERALATAN 4.01.01 KERJA GEDUNG TEMPAT BANGUNAN 4.01.02 TINGGALGEDUNG TEMPAT BANGUNAN Unit 3.19.01 OLAH RAGA PERALATAN 3.10.01 UNIT KOMPUTER 3.17.01PROSES/PRODUKSI UNIT PERALATAN Buah 134111 JEMBATAN DAN JALAN 133111 GEDUNG DAN BANGUNAN 134112 IRIGASI

322 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 9,991,667 3,000,000 82,395,175 56,409,875 35,250,598 13,801,563 29,685,925 220,238,797 783,686,745 458,777,715 414,274,200 406,228,021 357,175,860 108,150,500 102,129,000 247,378,500 257,781,770 1,623,630,196 6,177,239,376 5,689,895,451 21,853,704,559 18,506,934,161 5 3 00 00 SALDO PER 204 31 DESEMBER 2014 814,202,135 381,261,250 549,125,500 1,195,463,385 1,867,739,310 9 7 2 00 0 0 58,296 48,374 6 189 MUTASI 28,783,500 28,783,500 328,628,360 150,475,860 178,152,500 339,125,500 1,060,436,310 00002 00002 000025 00004 00005 00003 00002 00008 00001 00002 3 00001 00001 2 1 0000034 0 005 000001 0 0 0 0 0 9,066 0 0 482 340 65 65 133 BERTAMBAH BERKURANG 9,991,667 3,000,000 82,395,175 56,409,875 35,250,598 13,801,563 29,685,925 220,238,797 783,686,745 458,777,715 414,274,200 203,108,750 108,150,500 102,129,000 247,378,500 210,000,000 1,623,630,196 1,273,063,046 1,020,902,135 6,148,455,876 5,661,111,951 1,065,084,770 21,853,704,559 18,506,934,161 2 2 4 5 3 2 8 1 2 1 1 8 1 1 1 SALDO PER 25 11 34 482 340 260 1 JANUARI 2014 1 JANUARI 9,066 58,231 48,309 Unit DAN AIR TANAH DAN BENTUK MIKRO AKUN NERACA/KELOMPOK BARANGAKUN NERACA/KELOMPOK SAT 1 2 34567891011 KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI 5.02.05SUMBER AIR BANGUNAN PENGEMBANGAN 5.04.03 TELEPON JARINGAN 5.03.10 LAIN INSTALASI 6.01.016.01.02TERCETAK BAHAN PERPUSTAKAAN DAN TEREKAM BAHAN PERPUSTAKAAN Buah 6.07.02 DAN MESIN DALAM RENOVASI PERALATAN 6.07.03 DALAM GEDUNG DAN BANGUNAN RENOVASI 6.01.03 NASKAH DAN LUKISAN KARTOGRAFI, Buah 5.03.01 BAKU AIR BERSIH/AIR INSTALASI 5.04.01 AIR JARINGAN MINUM Unit 5.02.07 BANGUNAN AIR KOTOR5.03.025.03.05 AIR KOTOR INSTALASI 5.03.06LISTRIK PEMBANGKIT INSTALASI GARDU LISTRIK INSTALASI Unit 6.07.01 Unit DALAM RENOVASI TANAH 6.07.05RENOVASI DALAM LAINNYA ASET TETAP 6.02.016.02.02KESENIAN BARANG BERCORAK KEBUDAYAAN BERCORAK ALAT 3.02.01BERMOTOR DARAT ANGKUTAN ALAT Buah Unit 3.03.01BERMESIN BENGKEL ALAT Buah 166112 DIGUNAKAN TIDAK YANG ASET TETAP 134113 JARINGAN 135111 DALAM RENOVASI ASET TETAP 135121LAINNYA ASET TETAP

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 323 1,576,000 32,566,750 96,568,020 28,244,000 20,000,000 13,561,000 23,704,000 14,305,000 23,500,000 2 582,000 8 2 SALDO PER 19 91 22 24 31 DESEMBER 2014 2,210,000 19,600,000 36,532,000 138,123,000 129,022,000 889,215,810 103,911,000 2 5 10 37 60 35 34 MUTASI 2,210,000 9,800,000 90,714,000 36,532,000 39,154,000 104,363,000 438,537,810 1 5 000016 00001 00009 19 53 17 23 BERTAMBAH BERKURANG 1,576,000 79,975,750 38,044,000 20,000,000 13,561,000 79,062,000 23,500,000 121,227,020 474,382,000 490,666,580,140 12,993,559,504 4,736,907,230 498,923,232,414 2 582,0008 10 16 15,000 126,00021 09 0 34,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 0 15,000 126,000 2 34,000 37 98 23 16 20 35 SALDO PER 1 JANUARI 2014 1 JANUARI TOTAL AKUN NERACA/KELOMPOK BARANGAKUN NERACA/KELOMPOK SAT 1 2 34567891011 KODE URAIAN KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI KUANTITAS NILAI 6.01.01TERCETAK BAHAN PERPUSTAKAAN Buah 3.05.02TANGGA RUMAH ALAT 3.06.01 STUDIO ALAT 3.06.02 KOMUNIKASI ALAT 3.07.01 KEDOKTERAN ALAT 3.07.02UMUM KESEHATAN ALAT 3.10.02 KOMPUTER PERALATAN 3.17.01 Buah Buah Buah PROSES/PRODUKSI UNIT PERALATAN Buah Buah Buah 3.05.01 KANTOR ALAT 3.08.01LABORATORIUM UNIT ALAT 3.10.01 UNIT KOMPUTER 3.19.01 Buah OLAH RAGA PERALATAN Buah 3.03.03 UKUR ALAT Buah

324 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Tabel 8.2. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31 Desember 2014 Tahun Anggaran 2014

Nama UAPB : 029 Kementerian Kehutanan

AKUN NERACA JUMLAH

AKM KODE URAIAN NILAI BMN NILAI NETTO PENYUSUTAN

12 345

117111 Barang Konsumsi 13,323,595,341 0 13,323,595,341

117112 Amunisi 2,336,012,545 0 2,336,012,545

117113 Bahan untuk Pemeliharaan 389,788,869 0 389,788,869

117114 Suku Cadang 1,834,594,847 0 1,834,594,847

117121 Pita Cukai, Materai dan Leges 3,279,756,641 0 3,279,756,641

117122 Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat 25,498,956,726 0 25,498,956,726

117123 Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada 10,056,400,451 0 10,056,400,451

117124 Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada 22,744,439,346 0 22,744,439,346

117125 Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada Masyarakat 0 0 0

117126 Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat 381,694,929 0 381,694,929

117127 Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat 1,142,646,708 0 1,142,646,708

117128 Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke 2,919,465,242 0 2,919,465,242

117131 Bahan Baku 848,523,946 0 848,523,946

117191 Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga - jaga 411,016,764 0 411,016,764

117199 Persediaan Lainnya 2,422,949,951 0 2,422,949,951

131111 Tanah 2,219,590,248,042 0 2,219,590,248,042

132111 Peralatan dan Mesin 2,304,388,044,093 1,512,488,574,669 791,899,469,424

133111 Gedung dan Bangunan 1,793,447,883,029 243,021,432,404 1,550,426,450,625

134111 Jalan dan Jembatan 100,054,430,989 49,631,640,599 50,422,790,390

134112 Irigasi 48,532,848,655 15,856,737,353 32,676,111,302

134113 Jaringan 53,662,052,545 15,971,113,784 37,690,938,761

135111 Aset Tetap dalam Renovasi 7,589,111,718 0 7,589,111,718

135121 Aset Tetap Lainnya 59,921,495,776 651,467,575 59,270,028,201

136111 Konstruksi Dalam pengerjaan 53,873,308,768 0 53,873,308,768

162151 Software 31,619,578,453 0 31,619,578,453

162161 Lisensi 568,017,250 0 568,017,250

162171 Hasil Kajian/Penelitian 17,570,456,828 0 17,570,456,828

162191 Aset Tak Berwujud Lainnya 31,103,954,307 0 31,103,954,307

162311 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 0 0 0 166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi 98,707,641,401 76,560,563,953 22,147,077,448 pemerintahan

J U M L A H 6,908,218,914,160 1,914,181,530,337 4,994,037,383,823

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 325

9

RINGKASAN PENGELUARAN KEMENTERIAN LHK

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri .HXDQJDQVHODNXSHQJHORODÀVNDOGDODPUDQJNDSHQ\XVXQDQ/DSRUDQ.HXDQJDQ3HPHULQWDK Pusat (LKPP).

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 329

IX.1. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2015

%

-

Okt) (dalam jutaan) 2015 (sd. REALISASI - - 368.417,85 - - 50.589,76 -

- (dalam jutaan) TARGET 113.404,34 56.926,77 50,20 RAPBN P

% - - - - 95.937,40 133,97 162.000,00 57.196,13 35,31 (dalam jutaan) REALISASI - 290.278,32 - - - - 18.990,85 - - ,00 738.483,64 115,33 849.588,38 664.138,42 78,17 273,36 287,26 105,09 392,04 641,28 163,58 PNBP (dalam jutaan) TARGET .790.444,00 827.472,11 46,22 1.071.550,00 909.012,98 84,83 % - - - - - 4 84,24 2.310.000,00 1.706.125,77 73,86 2.522.757,28 1.384.040,93 54,86 6 68,21 4.376.694,00 3.126.612,68 71,44 3.869.711,62 2.826.184,42 73,03 (dalam jutaan) 6.887,57 105,77 9.533,54 8.856,34 92,90 5.220,84 10.093,21 193,33 REALISASI - 86.893,77 - - - - - 102,30 55,79 54,53 1.761,73 6.567,14 372,77 2.500,70 2.978,89 119,12 PNBP 124,13 241,62 194,66 (dalam jutaan) TARGET % - - - - - (dalam jutaan) REALISASI 188,26 197,34 - - 157.288,85 - - - 13.432,69 2,00 5.703,99 285.199 - - PNBP 22.138,07 20.040,16 90,52 29.347,06 36.073,74 122,92 46.395,58 50.409,55 108,65 35.794,47 82.827,69 231,40 108,65 35.794,47 82.827,69 122,92 46.395,58 50.409,55 90,52 29.347,06 36.073,74 22.138,07 20.040,16 (dalam jutaan) 3.019,90 358,42 11,87 TARGET % - - - - - (dalam jutaan) REALISASI - - - 97.295,16 - - 4.254,46 - - 00 118,21 18,53 95,40 PNBP (dalam jutaan) TARGET - % - - - - - 294,32 27,86 1.056,37 102,92 9,74 1.076,86 168,79 638, (dalam jutaan) REALISASI - - - 67,54 86.062,55 135,93 140,05 75.500,00 102.629,64 231,13 130.000,00 75.500,00 105.737,23 75.500,00 174.505,22 87.808,22 135,24 33.869,83 - - - PNBP 71.500,00 6.174,10 8,64 10.036,69 6.201,58 61,79 6.571,83 6.430,98 97,86 6.511,66 19.741,00 271.527,60 1.375,45 125,68 269,30 94.894,43 119.261,87 840,07 146.250,00 1 38.083,30 102.557,11 12.550,00 105.428,36 19.741,00 271.527,60 25.680,14 19.453,73 75,75 17.155,26 26.679,14 155,52 (dalam jutaan) TARGET TA. 2010 TA. TA.2010 2011 TA. TA.2011 2012 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2014 TA. 2015 TA. 100.000,00 175.859,25 175,86 175.018,70 432.550,63 247,15 227.293,59 472.956,98 208,08 495.168,49 582.413,14 117,62 640.322 208,08 495.168,49 582.413,14 247,15 227.293,59 472.956,98 175,86 175.018,70 432.550,63 100.000,00 175.859,25 ------1.631.650,00 1.635.335,68 100,23 1.203.676,48 1.720.288,87 142,92 1.429.123,55 1.491.399,65 104,36 1.773.485,67 1.493.994,1 1.123.025,00 797.324,74 71,00 1.359.053,34 868.554,32 63,91 1.304.885,76 986.268,94 75,58 1.897.252,90 697.368,08 36,76 1 2.774.416,00 2.824.255,64 101,80 2.733.124,24 2.912.284,33 106,56 2.847.592,60 2.856.684,46 100,32 3.758.790,57 2.563.893,5 638,00 1.056,37

MAP 423739 423738 421441 423735

JENIS PNBP Pungutan Hasil Usaha Jasa Wisata Alam PNBP SDA DR dari Pengembalian Pinjaman/kredit Piutang PNBP PKH Ganti Rugi Nilai Tegakan Penggunaan Kawasan Hutan PNBP LAINNYA Pungutan Masuk Wisata Obyek (PMOWA) O

1 Reboisasi Dana 421411 2 PSDH 421421 4 DPEH5 421751 6 7 IMMMSL/TA 423731 3 IIUPH 421433 Jumlah 8 PIPPA 423732

Piutang DR Piutang 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 10 IHUPPA 423736 11 N Tabel 9.1 Tabel 2010 SD 2015 PNBP Tahun dan Realisasi Target

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 333 %

Okt) (dalam jutaan) 2015 (sd. REALISASI - (dalam jutaan) TARGET RAPBN P % - 0,30 114,07 43.908,05 96.541,08 219,87 (dalam jutaan) REALISASI - PNBP (dalam jutaan) TARGET % - 4.242,24 75,65 5.182.376,97 4.152.637,63 80,13 4.864.047,70 3.722.700,64 76,54 (dalam jutaan) REALISASI - PNBP (dalam jutaan) TARGET % - (dalam jutaan) REALISASI 101.194,22 103.947,52 134.676,81 129,56 107.396,76 221.421,02 206,17 100.839,65 135.836,73 134,71 206,17 100.839,65 135.836,73 101.194,22 129,56 107.396,76 221.421,02 103.947,52 134.676,81 - PNBP (dalam jutaan) TARGET - % - (dalam jutaan) REALISASI - PNBP (dalam jutaan) TARGET % - (dalam jutaan) REALISASI - 3.007,38 - PNBP 98.874,51 26.999,00 27,31 28.886,33 33.101,85 114,59 31.825,20 27.017,82 84,89 36.085,14 43.258,73 119,88 57.964,21 66.12 84,89 36.085,14 43.258,73 114,59 31.825,20 27.017,82 27,31 28.886,33 33.101,85 98.874,51 26.999,00 (dalam jutaan) TARGET TA. 2010 TA. TA.2010 2011 TA. TA.2011 2012 TA. 2012 TA. 2013 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2014 TA. 2015 TA. -

MAP 423773 424911

JENIS PNBP JUMLAH 2.973.290,51 3.027.113,89 101,81 2.940.036,65 3.377.936,80 114,89 3.106.711,39 3.457.853,48 111,30 4.393.991,71 3.32 Iuran Izin Usaha Jasa Penyedia Wisata Alam O

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 11 BLU 12 N

334 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 7$5*(7'$15($/,6$6,31%36'$.(0(17(5,$1/+.² GDODPMXWDDQ

*UDÀN7DUJHWGDQ5HDOLVDVL3QESSDA Kementerian LHK 2010 – 2015 (dalam jutaan)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 335

10

ITJEN KEMENHUT TAHUN 2014

Tabel 10.1. Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/Tematik/Dana Dekonsentrasi )

No. Tahun Target Realisasi % 1 2010 240 262 109,16 2 2011 275 342 124,36 3 2012 273 285 104,40 4 2013 281 306 108,89 5 2014 170 170 100,00

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Ket : Berdasarkan jumlah auditan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 339

Tabel 10.2. Realisasi Audit Khusus/Investigasi Tahun 2010-2014

No. Tahun Target Realisasi % 1 2010 25 25 100,00 2 2011 27 31 114,81 3 2012 25 26 104,00 4 2013 25 23 92,00 5 2014 20 22 110,00

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Berdasarkan jumlah kasus

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 341

Tabel 10.3. Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT (Audit Kinerja/ Operasional/Tematik/Dana Dekonsentrasi*) TAHUN 2010 – 2014

T A H U N No PROVINSI 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL 1Aceh 4 7 4 3 2 20 2 Sumut 12 16 11 0 6 45 3Sumbar 4 5 3 4 2 18 4Riau 7 9 7 8 6 37 5 Kep. Riau 1 4 2 0 2 9 6Jambi 6 12 1 6 3 28 7 Bengkulu 3 4 2 2 2 13 8 Sumsel 8 13 7 8 6 42 9 Bangka Belitung 3 4 2 0 2 11 10 Lampung 7 4 5 5 4 25 11 DKI Jakarta **) 43 8 2 0 2 55 12Banten 3631114 13 Jabar 14 10 6 11 6 47 14 D I Yogya 1 10 6 5 3 25 15 Jateng 14 11 4 6 4 39 16 Jatim 11 12 9 6 6 44 17 Kalbar 10 10 7 8 2 40 18 Kalteng 7 15 0 5 10 37 19 Kalsel 8 8 6 3 6 31 20 Kaltim 13 18 6 4 13 54 21 Gorontalo 2 5 3 2 2 14 22 Sulut 8 9 7 5 5 34 23 Sulsel 14 14 8 7 11 54 24 Sultra 7 9 5 3 5 29 25 Sulteng 7 11 7 6 6 37 26 Sulbar 1 4 2 1 0 8 27 Bali 7 11 7 8 6 39 28 NTT 5 14 2 0 3 24 29 NTB 4 9 4 4 3 21 30 Maluku 6 12 7 6 6 37 31 Maluku Utara 7 10 1 0 2 20 32Papua 7866835 33 Papua Barat 8 8 7 4 4 31 34 Pusat 0 32 0 28 18 78 TOTAL 262 342 159 165 170 1.098 Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan **) dari tahun 2010 s/d 2011 termasuk pusat

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 343

Tabel 10.4. Rekapitulasi Realisasi Auditan Audit Khusus/Investigasi Per Provinsi Tahun 2010 - 2014

T A H U N No PROVINSI 2010 2011 2012 2013 2014 TOTAL 1Aceh 000000 2Sumut 000000 3Sumbar 000101 4Riau 350019 5Kep. Riau 000000 6Jambi 232119 7Bengkulu 000011 8Sumsel 010012 9 Bangka Belitung 010001 10 Lampung 021003 11DKI Jakarta 320016 12Banten 000011 13Jabar 142119 14 D I Yogya 001001 15Jateng 011002 16Jatim 110114 17Kalbar 201003 18Kalteng 311005 19Kalsel 002013 20 Kaltim 5 2 9 10 1 27 21 Gorontalo 000000 22Sulut 000101 23Sulsel 000415 24Sultra 101002 25Sulteng 100012 26Sulbar 012115 27Bali 001001 28NTT 121004 29NTB 101013 30Maluku 010001 31Maluku Utara 000000 32Papua 000213 33Papua Barat 110114 34Pusat 010001 TOTAL 2529262316119

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan

Kepala Bagian Program dan Pelaporan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 345

LAMPIRAN

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut- II/2013 tanggal 23 Desember 2013, telah ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42.616 (empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461 (dua puluh enam ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh seluas ± 3 .557.916 (tigajuta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus enam belas) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: 1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas ± 1.058.131 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus tiga puluh satu) hektar; 2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.744.240 (satu juta tujuh ratus empat puluh empat ribu dua ratus empat puluh) hektar; 3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 141.771 (seratus empat puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar; 4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 598.365 (lima ratus sembilan puluh delapan ribu tiga ratus enam puluh lima) hektar; 5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas + 15.409 (lima belas ribu empat ratus sembilan) hektar;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 349 c. bahwa Gubernur Aceh dengan surat Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015, mohon pencermatan kembali atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut- II/2014 tanggal 29 September 2014; d. bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.268/VII- KUH/2015 tanggal 19 Maret 2015, berdasarkan hasil pencermatan kembali pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut- II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh, terdapat kesalahan teknis mapping yang menyebabkan tergabungnya sebagian poligon Kawasan Hutan Lindung menjadi poligon Kawasan Hutan Produksi Tetap, sebagai akibatnya terdapat Kawasan Hutan Lindung pada Peta Lampingan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember 2013 tergambar sebagai Kawasan Hutan Produksi Tetap pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut- II/2014 tanggal 29 September 2014, sehingga perlu mengubah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh dan peta lampirannya; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 7. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

350 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah N asional (RTRWN); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 16. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019; 17. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kernen terian Negara; 18. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 170/Kpts-II/2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Aceh seluas ± 3.549.813 (tiga juta lima ratus empat puluh sembilan ribu delapan ratus tiga belas) hektar; 20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; 21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2013; 23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42.616 (empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461 (dua puluh enam ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh; 24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan; 25. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh; Memperhatikan: Surat Gubernur Aceh Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 351 MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH.

Pasal I Mengubah Amar KESATU dan Amar KEDUA Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut- II/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh, sehingga Amar KESATU dan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut:

KESATU : Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh seluas ± 3.557.928 (tiga juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh delapan) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: 1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas ± 1.058.144 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus empat puluh empat) hektar; 2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.788.265 (satu juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu dua ratus enam puluh lima) hektar; 3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 141.771 (seratus empat puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar; 4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 554.339 (lima ratus lima puluh empat ribu tiga ratus tiga puluh sembilan) hektar; 5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas ± 15.409 (lima belas ribu empat ratus sembilan) hektar. KEDUA : Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan.

Pasal II (1) Dengan ditetapkannya Keputusan, maka: a. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 42 .616 (empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 26.461 (dua puluh enam ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh; b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh; dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan;

352 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 c. Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi; (2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 2 April 2015 KEPALA BIRO HUKUM DAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP ORGANISASI, DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd KRISNA RYA SITI NURBAYA

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Pertanian. 4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 5. Menteri Perhubungan. 6 . Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 7 . Menteri Agraria dan Tata Ruang. 8 . Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. 9. Kepala Badan Informasi Geospasial. 10. Gubernur Aceh. 11. Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup. 12. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan. 13. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. 14. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 15. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan. 16. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial. 17. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Aceh. 18. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Aceh. 19. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Aceh. 20. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVIII Banda Aceh.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 353

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.35/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 422/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 623/Kpts/Um/8/1982 tanggal 25 Agustus 1982, telah ditunjuk areal hutan {Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)} di Provinsi Sumatera Barat seluas ± 3.380.602 (tiga juta tiga ratus delapan puluh ribu enam ratus dua) hektar; b. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, Menteri Kehutanan dan Perkebunan dengan Keputusan Nomor 422/Kpts- II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999, menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar, hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Barat; c. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor SK.304/Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011, mengubah kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, mengubah antar fungsi kawasan hutan seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga belas) hektar, menunjuk bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar, hasil penelitian Tim Terpadu; d. bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan dengan surat Nomor PW.02/ 11069/DPR-RI/XII/2011 tanggal 23 Desember 2011, menyetujui perubahan kawasan hutan dalam Revisi RTRWP Sumatera Barat yang berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis seluas 29.382 (dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh dua) hektar dengan mengutamakan dan mengoptimalkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 355 e. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012 tanggal 15 Maret 2012, telah diubah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/ Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011, yang menyangkut luas perubahan peruntukan kawasan hutan yang semula seluas ± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar menjadi seluas ± 126.286 (seratus dua puluh enam ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar; f. bahwa selain perubahan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan huruf e, terdapat perubahan kawasan hutan akibat tata batas dan perubahan kawasan hutan secara parsial; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts- II/ 1999 Tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009; 8. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor .60 Tahun 2012; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

356 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 13. Peraturan Presiden Nomor 4 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I; 15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diu bah dengan Keputusan Presiden Nomor 59 /P Tahun 2011; 16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar; 17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar; 18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40 /Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan; 20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/ 2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 422/ KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 357 Pasal I Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar, diubah menjadi sebagai berikut : 1. Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: PERTAMA: Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Barat seluas ± 2.380.057 (dua juta tiga ratus delapan puluh ribu lima puluh tujuh) hektar. 2. Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: KEDUA : Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar PERTAMA dirinci dengan fungsi dan luas sebagai berikut: a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : ± 806.939 Hektar. Terdiri dari : 1. Daratan seluas : ± 769.775 Hektar. 2. Perairan seluas : ± 3 7. 164 Hektar. b. Hutan Lindung (HL) seluas : ± 791.671 Hektar. c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : ± 233.211 Hektar. d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : ± 360.608 Hektar. e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : ± 187.629 Hektar. 3. Ketentuan Amar KETIGA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: KETIGA Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan lnl. 4. Ketentuan Amar KEEMPAT diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : KEEMPAT: Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini, dinyatakan masih berlaku. 5. Ketentuan Amar KELIMA dihapus.

Pasal II (1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011 dan Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012 tanggal 15 Maret 2012, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran Keputusan ini. (2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar.

358 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 (3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 15 Januari 2013 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Pertanian. 4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 5. Menteri Perhubungan. 6 . Menteri Pekerjaan Umum. 7. Menteri Lingkungan Hidup. 8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS. 9. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 10. Kepala Bad an Informasi Geospasial. 11. Gubernur Sumatera Barat. 12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 13. Bupati dan Walikota di Provinsi Sumatera Barat. 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. 15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Barat. 16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 359

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK.579/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5 Juni 2006, telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, di Provinsi Sumatera Utara; b. bahwa dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara melalui surat Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor 522/8939 tanggal 9 September 2011, dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18 September 2012, mengusulkan perubahan peruntukan clan fungsi kawasan hutan serta penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara kepada Menteri Kehutanan; c. bahwa berdasarkan hasil Penelitian Terpadu sesuai laporan Tim Terpadu ReviewRTRWPSumatera Utara kepada Menteri Kehutanan Nomor 001/RTRW- Sumut/2012 tanggal 18 Oktober 2012, terdapat perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, di Provinsi Sumatera Utara; d. bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dilakukan penataan batas dan/ atau penetapan kawasan hutan serta penunjukan, perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial; e. bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/ HUM/2011 tanggal 2 Mei 2012: 1. Memerintahkan Menteri Kehutanan Republik Indonesia urituk mencabut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, tanggal 16 Pebruari 2005;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 361 2. Memerintahkan Menteri Kehutanan untuk menerbitkan Surat Keputusan baru tentang Penunjukan. Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, atau dengan memperhatikan RTRW Kabupaten/Kota yang baru, sebagai akibat terjadinya pemekaran-pemekaran beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e, untuk menjamin kepastian hukum atas kawasan hutan dl Provinsi Sumatera Utara, perlu menetapkan Keputusan Menten Kehutanan tentang Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Undang-Undang Nornor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pernberantasan Perusakan Hutan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009’, 9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah bcberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;

362 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50/P Tahun 2014; 16. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SKA4/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006; 18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; 19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.320/Menhut-VII/2010 tentang Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)Sumatera Utara; Memperhatikan: 1. Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor 522/8939 tangga19 September 2011 dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18 September 2012; 2. Laporan Tim Terpadu, Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Nomor 001/RTRW-Sumut/2012 tanggal 18 Oktober 2012; 3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/HUM/2011 tanggal2 Mei 2012;

MEMUTUSKAN : Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA. KESATU : Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara adalah seluas ± 3.055.795 (tiga juta lima puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh lima) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: a. awasan Suaka Alam (KSA)/Kawasan Pelestarian Alam (KPA)/Taman Buru (TBl, seluas 2: 427.008 (empat ratus dua puluh tujuh ribu delapan) hektar; b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 1.206.881 (satu juta dua ratus enam ribu delapan ratus delapan puluh satu) hektar; c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 641.769 (enam ratus empat puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh sembilan) hektar;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 363 d. Kawasan Hutan Produksi (HP), seluas ± 704.452 (tujuh ratus empat ribu empat ratus lima puluh dual hektar; e. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas .:!=. 75.684 (tujuh puluh lima ribu enam ratus delapan puluh empat) hektar. KEDUA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada peta lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan. KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas ± 3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5 Juni 2006, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 24 Juni 2014 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ZULKIFLI HASAN KRISNA RYA

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan. 3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 4. Menteri Dalam Negeri. 5. Menteri Pertanian. 6. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 7. Menteri Perhubungan. 8. Menteri Pekerjaan Umum. 9. Menteri Lingkungan Hidup. 10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS. 11. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 12. Kepala Badan Informasi Geospasial. 13. Gubernur Sumatera Utara. 14. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 15. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Utara. 16. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. 17. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Utara. 18. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.

364 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK. 76/MenLHK-II/20 15 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299 (ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536 (LIMA RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Riau seluas ± 9.456.160 (sembilan juta empat ratus lima puluh enam ribu seratus enam puluh) hektar; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 47/Kpts-II/1987 tanggal 24 Pebruari 1987 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Kotamadya Batam, Provinsi Riau seluas ± 23.430 (dua puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh) hektar; c. bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan atas nama Menteri Kehutanan Nomor SK.7652/Menhut-VII/KUH/2011 tanggal 30 November 2011 telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Riau seluas ± 739.902 (tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua) hektar; d. bahwa dalam rangka revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Gubernur Kepulauan Riau dengan surat Nomor 0224/KDhKepri.520/ 04.09 tanggal 14 April 009, Nomor 0012/KDhKepri/01.10 tanggal 19 Januari 2010, Nomor 0350/ KDhKepri/ 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/ KdhKepri.522.11/12.11 tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11 tanggal 18 Mei 2011, Nomor 346/ KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember 2011, Nomor 109/KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor 252/KdhKepri.520/11.12 tanggal 12 Nopem_ber 2012, mengusulkan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dalam rangka Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau kepada Menteri Kehutanan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 365 e. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut- VII/2009 tanggal 15 Oktober 2009, sebagairnana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.513/Menhut-VII/2010 tanggal 22 September 2010, Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan Dalarn Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau; f. bahwa terhadap usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang diusulkan oleh Gubernur Kepulauan Riau sebagaimana dimaksud pada huruf d, setelah dilakukan penelitian oleh Tim Terpadu, dan berdasarkan Laporan Tim Terpadu yang dipaparkan di hadapan Menteri Kehutanan, Gubernur Kepulauan Riau, Bupati/Walikota se Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, tanggal 3 Desember 2012, direkomendasikan: 1. Perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ± 367.635 (tiga ratus enam puluh tujuh ribu enarn ratus tiga puluh lima) hektar, terdiri dari: a) Berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 147.826 (em pat puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh enam) hektar; b) Tidak berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 319.809 (tiga ratus sembilan belas ribu delapan ratus sembilan) hekatr; 2. Perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 147.161 (seratus ernpat puluh tujuh ribu seratus enarn puluh satu) hektar; 3. Penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 2.370 (dua ribu tiga ratus tujuh puluh) hektar; g. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut- II/2013 tanggal 27 Juni 2013, telah ditetapkan perubahan peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 124.775 (seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, perubahan fungsi Kawasan Hutan seluas ± 86.663 (delapan puluh enam ribu enam ratus enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh ernpat) hektar; h. bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan dengan surat Nomor PW /09502/DPR RI/ IX/2014 tanggal 24 September 2014, menyampaikan Dewan Perwakilan Rakyat Repubhk Indonesia rnenyetujui perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 6. 734 (en am ribu tujuh ratus tiga puluh ernpat) hektar; i. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 jMenhut- II/2014 tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Riau seluas ± 590.020 (lima ratus sembilan puluh ribu dua puluh) hektar, dengan menetapkan hasil perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan serta penunJukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan skala provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf g, menetapkan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis

366 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 sebagaimana dimaksud pada huruf h, dan perubahan peruntukan dan fungsi secara parsial serta hasil penataan batas; j. bahwa berdasarkan Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/ REK/0906.2013/PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014, merekomendasikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera menerbitkan keputusan baru pengganti Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013 tanggal 27 Juni 2013 berdasarkan hasil penelitian secara utuh Tim Terpadu yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009 tanggal 15 Oktober 2009 jis Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.513/ Menhut-VII/2010 tanggal 22 September 2010, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.115/Menhut-VII/2012 tanggal 22 Februari 2012, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; k. bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.161 /VII- Ren/2015 tanggal 23 Februari 2015, menyampaikan: 1. Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 sebagaimana dimaksud pada huruf i, termasuk perubahan peruntukan kawasan hutan seluas ± 4.685 (empat ribu enam ratus delapan puluh lima) hektar yang semula termasuk dalam rekomendasi perubahan peruntukan kawasan hutan oleh Tim Terpadu, dan perubahan peruntukan kawasan hutan seluas ± 199 (seratus sembilan puluh sembilan) hektar, yang semula termasuk dalam rekomendasi perubahan fungsi oleh Tim Terpadu; 2. Mengingat kriteria yang dibangun bahwa perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis adalah perubahan peruntukan kawasan hutan yang berasal dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam/Taman Buru dan Hutan Lindung, maka perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas ± 17.220 (tuju belas ribu dua ratus dua puluh) hektar masuk kategon non yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis, karena berasal dari Hutan Produksi TerbatasfHutan Produksi/Hutan Produksi yang dapat Dikonversi; dengan demikian yang dapat ditetapkan perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ± 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan) hektar, perubahan fungsi kawasan hutan seluas ± 60.299 (enam puluh ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar, dan perubahan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 536 (lima ratus tiga puluh enam) hektar; l. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf k, dan untuk menjamin kepastian hukum atas Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Riau, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 60.299 (enam puluh

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 367 ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 536 (lima ratus tiga puluh enam) hektar di Provinsi Kepulauan Riau; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan; 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009; 10. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemcrintah Nomor 3 Tahun 2008; 11. Peraturan Pemerintah N omor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019; 15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009 tentang Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.513/Menhut-VII/20 10; 17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu Dalarn Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

368 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/ 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 124.775 (seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 86.663 (delapan puluh enrun ribu enam ratus enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh empat) hektar; 20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/20 14 tentang Kawasan Hutan Provinsi Kepulaan Riau; Memperhatikan: 1. Surat Gubernur Kepulauan Riau Nomor 0224/KDhKepri. 520/04.09 tanggal 14 April 2009, Nomor 0012/KDhKepri/0 1.10 tanggal 19 Januari 2010, Nomor 0350/ KDhKeprif 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/KdhKepri.522.11/12.11 tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11 tanggal 18 Mei 2011, Nomor 346/KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember 2011, Nomor 109/ KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor 252/KdhKepri.520/ 11.12 tanggal 12 Nopember 2012; 2. Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau; 3. Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal 24 September 2014; 4. Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/REK/0906.2013/ PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014; 5. Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor Nomor 8.80/VII-Ren/2015 tanggal 11 Februari 2015 dan Nomor 8.161/VII-Ren/2015 tanggal 23 Februari 2015; MEMUTUSKAN : Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS ± 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 60.299 (ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS ± 536 (LIMA RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU. KESATU : Mengubah peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas ± 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan) hektar yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 369 No Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Luas (Ha) 1 HPT meniadi APL ± 52.427 2 HP menjadi APL ± 8.743 3 HPK meniadi APL ± 146.399 Jumlah ± 207.569

KEDUA : Mengubah fungsi kawasan hutan seluas ± 60.299 (enam puluh ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:

No Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Luas (Ha) 1 KSA meniadi HPT ± 45 2 KSA/TB meniadi HL ± 3.655 3 HL menjadi HPT ± 2.231 4 HL menjadi HP ± 8.518 5 HL meniadi HPK ± 984 6 HPT meniadi HL ± 1.231 7 HPT menjadi HP ± 10.250 8 HPT meniadi HPK ± 3.638 9 HP menjadi HPT ± 269 10 HPK meniadi HL ± 299 11 HPK menjadi HPT ± 18.369 12 HPK meniadi HP ± 10.783 Jumlah ± 60.299

KETIGA : Mengubah bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas ± 536 (lima ratus tiga puluh enam) hektar, dengan fungsi sebagai berikut:

No Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Luas (Ha) 1 APL menjadi HL ± 274 2 APL menjadi HP ± 262 Jumlah ± 536

KELIMA : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka: a. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang tidak mengalami peru bah an perun tukan dan fungsi kawasan hutan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku;

370 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 b. dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai, pantai atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti fenomena alam perubahan batas alam tersebut; c. hasil tata batas kawasan hutan yang berada pada kawasan hutan yang mengalami perubahan peruntukan menjadi bukan kawasan hutan dinyatakan tidak berlaku; d. izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang masih berlaku dan berada dalam kawasan hutan yang mengalami perubahan peruntukan atau perubahan fungsi kawasan hutan masih tetap berlaku sampai dengan izinnya berakhir. KEENAM : Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau untuk melaksanakan rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai berikut: a. memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang, dan memanfaatkan ruang secara optimal dalam rangka distribusi ruang yang berkeadilan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat; b. memberikan hak atau penguatan hak atas kawasan hutan yang berubah menjadi APL dimana selama ini oleh masyarakat setempat telah menjadi tempat bermukim dan bertani/berkebun, agar ada kepastian di kawasan tersebut; c. memberi peran kepada pemerintah kabupatenjkota dalam optimalisasi SHPDQIDDWDQ SHQJJXQDDQ NDZDVDQ KXWDQ GDQ VROXVL NRQ¿LN SHQJHORODDQ sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan Daya Dukung Lingkungan; d. mengoptimalisasikan kawasan hutan dalam DAS atau Satuan Hidrologis minimal 30% dengan memenuhi asas berkelanjutan sebagai jaminan kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang; e. memantapkan alokasi dan posisi kawasan lindung (Hutan Lindung dan Hutan Konservasi) dan kawasan budidaya kehutanan di dalam pola ruang RTRWP untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penduduk, pengembangan investasi, pemekaran wilayah administrasi pemerintahan dengan memperhatikan Daya Dukung Lingkungan; f. melakukan kajian tipologi dan konsep tindakan pengelolaan konservasi tanah GDQDLUSDGD$3/GHQJDQ¾VLRJUD¾EHUDWPHODOXLSHQGHNDWDQYHJHWDWLIGDQ atau pendekatan sipil teknis; g. mengoptimalkan kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam pemanfaatan ruang pada kawasan hutan yang diubah peruntukan danjatau fungsinya dengan arah mendukung ekosistem atau fungsi kawasan di sekitarnya; h. menerapkan tata kelola dalam regulasi yang menyangkut mekanisme redistribusi atas kawasan hutan yang diubah peruntukannya menjadi APL, untuk menghindari dominasi penguasaan hak serta mencegah perluasan/ perpindahan penduduk ke dalam kawasan hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 371 i. menata kembali perizinan yang terkait dengan pemanfaatan ruang sesuai dengan keberadaan dan ·posisi kawasan lindung dan kawasan budidaya di dalam pola ruang RTRWP dan RTRWK yang baru dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan untuk memberikan kepastian hukum; j. menyusun Rencana Detail Tata Ruang dan irnplementasinya serta mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang dan mekanisme pengaduan masyarakat tentang pelanggaran pemanfaatan ruang dengan melibatkan para pihak di daerah; k. mendukung pelaksanaan tata batas baru pada kawasan hutan sebagai konsekuensi dari perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang ditetapkan dalam revisi RTRWP; l. melakukan pengamanan dan penegakan hukum untuk mencegah pemanfaatan ruang kawasan hutan secara ilegal. KETUJUH : Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau mencantumkan rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagaimana dimaksud dalam Amar KEENAM di dalam Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. KEDELAPAN : Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, Amar KEDUA dan Amar KETIGA. KESEMBILAN : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, tidak menghilangkan proses hukum yang ada. KESEPULUH : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka: 1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 124.775 (seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 86.663 (delapan puluh enam ribu enam ratus enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas ± 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh empat) hektar; 2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan Provinsi Kepulaan Riau; dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.

372 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KESEBELAS : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 6 Maret 2015 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

KRISNA RYA SITI NURBAYA

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 3. Menteri Dalam Negeri. 4. Menteri Pertanian. 5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 6. Menteri Perhubungan. 7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 8. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. 9. Menteri Agraria dan Tata Ruang. 10. Kepala Badan Informasi Geospasial. 11. Gubernur Kepulauan Riau. 12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Kepulauan Riau. 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau. 15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Kepulauan Riau. 16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XII Tanjung Pinang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 373

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.866/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 925/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 410 /Kpts-II/ 1986 tanggal 29 Desember 1986, telah ditu njuk areal hutan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 5.214.652 (lima juta dua ratus empat belas ribu enam ratus lima puluh dua) hektar; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 telah ditunjuk kawasan hutan dan perairan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 4.416.837 (empat juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar, hasil padu serasi antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Selatan dengan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut- II/2013 tanggal 19 November 2013, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559 (dua ratus sepuluh ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan fungsi Kawasan Hutan seluas ± 44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di Provinsi Sumatera Selatan, dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; d. bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/Menhut-II/2013 tanggal 19 November 2013, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, mohon persetujuan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan luas bernilai strategis (DPCLS) seluas ± 19.645 (sembilan betas ribu enam ratus empat lima) hektar, di Provinsi Sumatera Selatan, yang berasal dari Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam seluas ± 12.574 (dua

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 375 betas ribu lima ratus tujuh puluh empat) hektar dan Kawasan Hutan Lindung seluas ± 7.071 (tujuh ribu tujuh puluh satu) hektar; e. bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/ Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW /09557/DPR Rl/IX/2014 tanggal 25 September 2014 hal Penyampaian Hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR Rl dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan dalam revisi RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Komisi IV menyetujui permohonan Menteri Kehutanan terhadap usulan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis dalam revisi RTRW Provinsi Sumatera Selatan, sesuai surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/Menhut- II/2013 tanggal 19 November 2013 dengan luasan yang termasuk kategori DPCLS seluas 19.645 (sembilan belas ribu enam ratus empat puluh lima) hektar; f. bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan Perubahan peruntukan dan perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial; g. bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan batas dan / atau penetapan kawasan hutan; h. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 7. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

376 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; 17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50/P Tahun 2014; 18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 4.416.837 (empat juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar; 20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; 21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 33/ Menhut-II/2012; 22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2013; 23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559 (dua ratus sepuluh ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 44.299 (empat puluh cempat ribu dua ratus sembilan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 377 puluh sembilan) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di Provinsi Sumatera Selatan; 24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tala Batas Kawasan Hutan; Memperhatikan: 1. Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor 522/1297/Bappeda/2011 tanggal 2 Mei 2011, Nomor 522/3519/Bappeda/2011 tanggal 20 Desember 2011, Nomor 522/0912/Bappeda/2012 tanggal 24 Januari 2012, Nomor 522/1409/Bappeda/2012 tanggal 9 Mei 2012, Nomor 593/1516/1/2012 tanggal 22 Mei 2012, Nomor 522/522/ Bappeda/2012 tanggal 19 Juli 2012 dan Nomor 522/3188/Bappeda/2012 tanggal 13 Nopember 2012; 2. Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan; 3. Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09557 /DPR RI/IX/2014 tanggal 25 September 2014. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN. KESATU : Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 3.466.901 (tiga juta empat ratus enam puluh enam ribu sembilan ratus satu) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas ± 790.625 (tujuh ratus sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima) hektar, terdiri dari: 1. Daratan, seluas ± 741.918 (tujuh ratus empat puluh satu ribu sembilan ratus delapan belas) hektar; 2. Perairan, seluas ± 48.707 (empat puluh dclapan ribu tujuh ratus tujuh) hektar; b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 577.327 (lima ratus tujuh puluh tujuh ribu tiga ratus dua puluh tujuh) hektar; c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 208.724 (dua ratus delapan ribu tujuh ratus dua puluh empat) hektar; d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 1.713.581 (satu juta tujuh ratus tiga belas ribu lima ratus delapan puluh satu) hektar; e. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas ± 176.694 (seratus tujuh puluh enam ribu enam ratus sembilan puluh empat) hektar. KEDUA : Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan. KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:

378 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 a. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas ± 4.416.837 (empat juta empat ratus enam betas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar; b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tanggal 19 November 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 210.559 (dua ratus sepuluh ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hulan seluas ± 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di Provinsi Sumatera Selatan; dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 September 2014 MENTERI KEHUTANAN Salinan sesuai dengan aslinya REPUBLIK INDONESIA, KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

ttd

KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2 . Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Pertanian. 4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 5. Menteri Perhubungan. 6. Menteri Pekerjaan Umum. 7. Menteri Lingkungan Hidup. 8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS. 9. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 10. Kepala Badan Informasi Geospasial. 11. Gubernur Sumatera Selatan. 12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Selatan. 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan. 15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Selatan. 16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 379

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 863/Menhut-II/2014 TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 767/Kpts/Um/10/1982 tanggal 16 Oktober 1982 sebagaimana Lelah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 46/Kpts-II/1987 Langgal 12 Pebruari 1987, telah ditunjuk areal hutan di wilayah Provinsi Jambi seluas ± 2.947.200 (dua juta sembilan ratus empat puluh tujuh ribu dua ratus) hektar; b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/ Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jambi seluas ± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh) hektar, hasil paduserasi antara Rencana rata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Jambi dengan Kawasan Hutan Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud pada huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; c. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut- II/2012 tanggal 10 Desember 2012, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga belas ribu tujuh ratus dua betas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 20.529 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi, dalam rangka penycsuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; d. bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor S.558/Menhut-II/2012 tanggal 10 Desember 2012, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan, mohon persetujuan perubahan peruntukan kawasan hutan yang bcrdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis (DPCLS) seluas ± 336 (Liga ratus tiga puluh enam) hektar, di Provinsi Jambi;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 381 e. bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia / Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW/ 09502/ DPR Rl / lX/ 2014 tanggal 24 September 2014 rnenyampaikan hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan dalam Revisi RTRW Provinsi Jambi, Pimpinan DPR RI memutuskan meneruskan surat Pimpinan Komisi IV DPR Rl Nomor 123/Kom IV/DPR Rl/IX/2014 tanggal 22 September 2014, untuk ditindak lanjuti sesuai dengan mekanisme dan Peraturan Perundang-undangan; f. bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan perubahan peruntukan dan Perubahan fungsi kawasan hutan secara parsial; g. bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan batas dan/atau penetapan kawasan hutan; h. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan Hutan Provinsi Jambi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 7. Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

382 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupatenl Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pcnyelengga raan Penataan Ruang; 16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013; 17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II , sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor SOIP Tahun 2014; 18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013; 19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi seluas ± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh) hektar; 20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; 21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/ Menhut-II/2013; 23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga belas ribu tujuh ratus dua belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 20.529 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) di Provinsi Jambi;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 383 24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata Batas Kawasan Hutan; Memperhatikan: 1. Surat Gubernur Jambi Nomor 522/1275/III/Bappeda tanggal 16 Maret 2007, Nomor 522/269/III/Bappeda tanggal 10 Desember 2009, Nomor 522/Dishut/2011 tanggal 24 Oktober 2011, Nomor 522/4065/III/Bappeda tanggal 1 Desember 2011, Nomor 522/4109/4-Ekbang dan SDM tanggal 14 Desember 2011, Nomor 522/2052/BAPPEDA-4.1/IV/2012 tanggal 9 April 2012, Nomor 522/2268/Dishut/ BIPH-I/TV/2012 tanggal 24 April 2012; 2. Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi, bulan Agustus 2012; 3. Surat Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal 24 September 2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN MENTER! KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI. KESATU : Kawasan Hutan Provinsi Jambi seluas ± 2.098.535 (dua juta sembilan puluh delapan ribu lima ratus tiga puluh lima) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas ± 685.471 (enam ratus delapan puluh lima ribu empat ratus tujuh puluh salu) hektar; b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas ± 179.588 (seratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh delapan) hektar; c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas ± 258.285 (dua ratus lima puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh lima) hektar; d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas ± 963.792 (sembilan ratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh dua) hektar; e. Kawasan Hutan Produksi yang dapal Dikonversi (HPK), seluas ± 11.399 (sebelas ribu tiga ratus sembilan puluh sembilan) hektar. KEDUA : Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan. KETIGA : Dengan ditetapkannya Keputusan, maka: a. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi seluas ± 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh) hektar;

384 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tanggal 10 Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas ± 13.712 (tiga belas ribu tujuh ratus dua belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 20.529 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi; dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 29 September 2014 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2 . Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Pertanian. 4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 5. Menteri Perhubungan. 6. Menteri Pekerjaan Umum. 7. Menteri Lingkungan Hidup. 8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS. 9. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 10. Kepala Badan Informasi Geospasial. 11. Gubernur Sumatera Selatan. 12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Jambi. 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. 15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Jambi. 16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIII Pangkal Pinang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 385

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 784/Menhut-II/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU SELUAS ± 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 383/Kpts-II/ 1985 tanggal 27 Desember 1985 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Bengkulu seluas ± 1.157.045 (satu juta seratus lima puluh tujuh ribu empat puluh lima) hektar; b. bahwa berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, telah dilakukan penunjukan kembali kawasan hutan di Provinsi Bengkulu dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar; c. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka telah dilakukan penelitian terpadu yang telah ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal 10 Nopember 2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas ± 2.192 (dua ribu seratus sembilan puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 31.013 (tiga puluh satu ribu tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 101 (seratus satu) hektar di Provinsi Bengkulu; d. bahwa selain perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf c, terdapat perubahan kawasan hutan yang diakibatkan penataan batas dan perubahan kawasan hutan secara parsial serta pemutahiran data;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 387 e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009; 9. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 15. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I; 16. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59 /P Tahun 2011;

388 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 17. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/ 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar; 18. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas ± 2.192 (dua ribu seratus sembilan puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas ± 31.013 (tiga puluh satu ribu tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas ± 101 (seratus satu) hektar di Provinsi Bengkulu; 19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012; 20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU SELUAS ± 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR.

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420 /Kpts-II/ 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar, diubah menjadi sebagai berikut : 1. Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut: KESATU Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan di Wilayah Provinsi Bengkulu seluas ± 924.631 (sembilan ratus dua puluh empat ribu enam ratus tiga puluh satu) hektar. 2. Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut: KEDUA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU dengan fungsi dan luas sebagai berikut: a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : ± 462.965 hektar. b. Hutan Lindung (HL) seluas : ± 250.750 hektar. c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : ± 173.280 hektar. d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : ± 25.873 hektar. e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : ± 11.763 hektar. 3. Ketentuan Amar KETIGA diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut: KETIGA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk menjadi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran Keputusan ini.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 389 4. Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut: KEEMPAT Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku. 5. Ketentuan Amar KELIMA dihapus.

Pasal II (1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal 10 Nopember 2011, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran Keputusan ini. (2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas ± 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar. (3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 27 Desember 2012 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2 . Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Pertanian. 4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 5. Menteri Perhubungan. 6. Menteri Pekerjaan Umum. 7. Menteri Lingkungan Hidup. 8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS. 9. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 10. Kepala Badan Informasi Geospasial. 11. Gubernur Sumatera Selatan. 12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan. 13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Bengkulu. 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu. 15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Bengkulu. 16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.

390 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor 256/Kpts-II/2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSI LAMPUNG SELUAS ± 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIMA) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Mcnimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanun dan Perkebunan Nomor 4 16/ Kpts-II/1999 telah ditetapkan Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingknt I Lampung Seluas ± 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua belas) hektar; b. bahwa sehubungan dengan perkembangan arahan tata gunu hutan maka Keputusan Menheri Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tersebut butir a, dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu disempurnakan; c. bahwa Gubernur Lampung melalui surat Nomor 522.11/1753/Bappedu/2000 tanggal 15 Agustus 2000 telah mengajukan usulan Penataan Ulang Kawasan hutan di Propinsi Lampung: d. bahwa sehubungan hal tersebul di atas, maku dipandang perlu untuk mengubah Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hulan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung seluas ± 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua belas) hektar; Mengingat : 1. Undang-undang Nmnor 5 Tahun 1960 tentang Peraturun Dasar Pokok-Pokok Agmria: 2. Undang-undung Nomor 5 Tahun 1990 tentnng Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dau Ekosistemnya; 3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang: 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah: 5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 391 8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tabun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 9. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisosi: 10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet Persatuan Nasionul; 11. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Memperhatikan : Surat Gubernur Lampung Nomor 522. II/1753/Bappeda/2000 tanggal 15 Agustus 2000 tentang Usulan Penataan Ulang Kawasan Hutan di Propinsi Lampung. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSI LAMPUNG SELUAS ± 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TIGA PULUH LIMA) HEKTAR. PERTAMA : Menunjuk dan atau menetapkan kembali kawasan hutan dan perairan di wilayah Propinsi Lampung seluas ± 1.004.735 (satujuta empat ribu tujuh ratus tiga puluh lima) hektar. KEDUA : Kawasan hutan sebagairnana dimaksud amar PERTAMA di rinci menurut fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :

A Kawasan Suaka Alam, Kawasan : 462.030 hektar Pelestarian Alam (Darat dan Perairan), Tamam Buru B Hutan Lindung : 31 7.6 15 hektar & Hutan Produksi Terbatas : 33.358 hektar D Hutan Produksi Tetap : 191.732 hektar -XPODKKHNWDr KETIGA : Lokasi kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah sebagaimana rerlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi Lampung skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan Keputusan ini. KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka : a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku. b. Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku. c. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA sepanjang masih dibebani Hak Pengusahaan di bidang kehutanan, tetap menjadi kewenangan Mcnteri Kehutanan dan Perkebunan sampai hak yang bersangkutan habis masa berlakunya. KELIMA : Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA.

392 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KEENAM : Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung seluas ± 1.144.512 (satu jura seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua betas) hektar, dinyatakan tidak berlaku lagi. KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Agustus 2000 MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,

Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Sdr. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri. 2. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan; 3. Sdr. Menteri Dalam Negeri; 4. Sdr. Menteri Pertanian: 5. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi; 6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 7. Sdr. Menteri Perhubungan; 8. Sdr. Menteri Negara Pemukiman dan Pengembangan Wilayah; 9. Sdr. Kepala Badan Pertanahan Nasional: 10. Sdr. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 11. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional; 12. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan; 13. Sdr. Gubernur lampung; 14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehmanan dan Perkebunan Propinsi Lampung; 15. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung; 16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Lampung; 17. Sdr. Bupati/Wali kota di wilayah Propinsi Lampung; 18. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Lampung; 19. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah Daerah Tingkat II Propinsi Lampung.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 393

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 419/Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat telah ditujuk kawasan hutan secara Partial (Register) seluas 968.100 (sembilan ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar; b. bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan Hutan tersebut telah dilakukan perataan batas di lapangan; c. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian amara Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) dengan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), perlu ditunjuk kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tersebut; d. bahwa sehubungan hal tersebur, untuk menjamin kepastian Hukum mengenai status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu menunjukan kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat seluas 1.04 5.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar, dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agrnria; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tertang Perencanaan Hutan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 395 8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 9. Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan; 10. Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi Departemen; 11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/ 1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan; 12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 035/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tara Batas Hutan; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan Batas Fungsi; 14. Keputusan Menteri Kehutanan dau Perkebunan Nomor 138/Kpts-II/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Memperhatikan : 1 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 3 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat. 2. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 17 Tahun 1996 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dengan Rencana Tata Rencana Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat. 3. Peta Revisi Lampiran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 17 Tahun 1996 tentatng Pemaduserasian Guna Hutan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tmgkat I Jawa Barat. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR PERTAMA : Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayali Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat seluas 1.045.071 (Satu Juta Empat Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Satu) Hektar KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTERTAMA di rinci menurut fungsi hutan dengan luas sebagai berikut : A Kawasan Suaka Alam, Kawasan : 252 .604 hektar Pelestarian Alam (Darat dan Perairan), Tamam Buru B Hutan Lindung : 240.402 hektar C Hutan Produksi Terbatas : 213.4 12 hektar D Hutan Produksi Tetap : 338 653 hektar Jumlah : 1.045.071 hektar KETIGA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Per Kawasan Hutan Propinsi Jawa Barat, Skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian takterpisahkan dengan keputusan ini.

396 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka : a. Kawasan Hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku. b. Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku. KELIMA : Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA. KEENAM : Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Hutan tentang Penunjukan secara Partial (Register) areal hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat seluas 968.100 (sembilan ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar, dinyatakan tidak berlaku lagi. KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Salinan sesuai dengan aslinya Ditetapkan di Jakarta KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, pada tanggal 15 Juni 1999 MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,

YB. WIDODO SUTOYO. SH. MM.MBA ttd NIP. 080023934. Dr.lr. MUSLIMIN NASUTION. Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan; 2. Sdr. Menteri Dalam Negeri; 3. Sdr. Menteri Pertanian: 4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi; 5. Sdr. Menteri Perhubungan; 6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal. 7. Sdr. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional. 8. Sur. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas. 9 Sdr. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. 10. Sdr. Pejabat eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 11. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. 12. Sdr. Direktur Utama Perum Perhutani. 13. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa Barat. 14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat 15. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II diwilayah Propinsi Jawa Barat. 16. Sdr. Kepala Unit III Pcrum Perhutani Jawa Barat. 17. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa Barat. 18. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Pehutanan dan Konservasi Tanah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 397

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN Nomor: 220/Kpte-II/ 2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSl DAERAH KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45 (SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LIMA EMPAT PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR. MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa di wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah ditunjuk kawasan hutan dan perairan secara Partial (Register), dan sebagian kawasan hutan tersebut telah dikukuhkan sebagai kawasan hutan tetap; b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil paduserasi antara Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) dan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TOHK), perlu di tunjuk kembali kawasan hutan dan perairan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; c. bahwa sehubungun dengan hal tersebut untuk memperoleh kepastian hukum mengenai status kawasan hutan dan perairan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka, dipandang perlu untuk menunjuk kembali kawasan hutan dan perairan seluas 108.475,45 (seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima, empat puluh lima perseratus) hektar di wilanyah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasa Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosisiemnya; 3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 41 Tabun I 999 tentang Kehutanan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 399 8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi; 10. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 11. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan; 12. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet Persatuan Nasional; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/l996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan; 14 . Keputusan Memeri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas; 15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan Batas Fungsi; 16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Memperhatikan: 1. Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 1999 tentang Rencana Umum Tata Ruang Daerah Khusus lbukota Jakarta. 2. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 107/Kunwil-IV/2000 tentang Resume Rapat Pembahasan Konsep Surat Keputusan Penujukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. MEMUTUSKAN: menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN Dl WILAYAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475.45 (SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LlMA EMPAT PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR. PERTAMA : Menunjuk atau menetapkan kembali wilayah kawasan hutan dan perairan di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta seluas 108.475,45 (seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima empat puluh lima perseratus) hektar sebagai kawasan hutan dan perairan. KEDUA : Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi dan luas sebagai berikut :

400 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 A. Kawasan Polostariun Alam 1. Taman Nasional Kepulauan Seribu - Darutun (Pulau Penjaliran Barat dan Pulau Penjaliran Timur). 39.50 hektar - Perniran 108.000,00 hektar 2. Taman Wisata Alam Angke Kapuk 99.82 hektar B. Kawasan Suaka Alam 1. Cagar Alam Pulau Bogor 18.00 hektar 2. Suaka Margasatwa a). Pulau Rambut • Daratan 45,00 hektar • Perairan 45,00 hektar b). Muara Angke C. Hutan Lindung Angke Kapuk 44,6 hektar D. Hutan Produksi Angke Kapuk 158,35 hektar Jumlah Daratan 430,45 hektar Jumlah Perairan 108.045.00 hektar Jumlah Daratan dan Perairan 108.475.45 hektar KETIGA : Lokasi kawasan hutan dan perairan sehagaimana dimaksud dalam amar KEDUA dalam sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang beerjudul Peta Kawasan Hutan dan Perairan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta skala 1 : 100.000 yang merupakan bagian yang tak terpisahknn tenngan Keputusan ini. KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka : a. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku. b. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku. c. Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas yang telah dibebani hak utau izin pengusahaan, sepanjang tidak mengalami perubahan peruntukan maupun fungsi maka hak atau izin pengusahaan dimaksud masih tetap berlaku. d. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA yang telah ditunjuk atau ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dan sebelum keputusan ini, sepanjang masih dibebani Izin Pemanfaatan Kawasan atau Izin Pengusahaan Pariwisata Alam, tetap munjadi kewenangan Menteri Kehutanan dan Perkebunan sampai hak yang bersangkutan habis masa berlakunya. KELIMA : Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk mengarur pelaksanaan pengukuhan pada kawasnn hutan sebagaimana dimaksud pada amar PERTAMA.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 401 KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2000 MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,

Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Sdr. Menteri Dalam Negeri/Kepala Badan Pertanahan Nasional. 3. Sdr. Menteri Pertanian: 4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi; 5. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 6. Sdr. Menteri Perhubungan; 7. Sdr. Menteri Pariwisata dan Kesenian. 8. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional; 9. Sdr. Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan; 11. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 13. Sdr. Kepala Kantor Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 14. Sdr. Kepala Kantor Dinas Perkebunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 15. Sdr. Walikota di Wilayah Propinsi Daerah Klmsus Ibukota Jakarta. 16. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan di Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

402 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 195 /Kpts-II/2003 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS ± 816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 telah menunjuk Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat seluas 1:1.045.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar; b. bahwa berdasarkan perkembangan saat ini dengan terbentuknya Provinsi Banten menyebabkan berkurangnya luas wilayah Provinsi Jawa Barat, sehingga penunjukan kawasan hutan di wilayah Provinsi Jawa Barat perlu disesuaikan; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dipandang perlu menunjuk kembali Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat dengan Keputusan Menteri Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria; 2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Pelindungan Hutan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan kepada Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan; 8. Keputusan Presiden R.I. Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Undung; 9. Keputusan Presiden R.I. Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Departemen; 10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 403 11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan No. 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan; 12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Batas Hutan; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan Batas Fungsi; 14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan. Memperhatikan : 1. Surat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat No. 522.81/3497/Bappeda tanggal 4 Desember 2002 tentang tanggapan atas Surat Menteri Kehutanan berkaitan dengan usulan kawasan hutan lindung dalam kawasan hutan. 2. Peta hasil rescoring Kawasan Hutan Provinsi Jawa Barat. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN Dl WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS ± 816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR. PERTAMA : Menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat seluas ± 816.603 (delapan ratus enam belas ribu enam ratus tiga) hektar. KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi hutan dengan luas sebagai berlkut :

FUNGSI LUAS (HEKTAR) % A Hutan Konservasi ± 132.180 3,57 B Hutan lindung ± 291.306 7,86 - Lereng > = 40 % 244.234 6,59 - Tinggi > = 2000 m 6.535 0,94 - Skor > = 175 4.723 0,12 - P. Miyawak 1.161 0,03 - H. Payau 34.653 0,94 C Hutan Produksi ± 393.117 10,60 - Hutan Produksi Terbatas 190.152 5,13 - Hutan Produksi Tetap 202.965 5,47 Jumlah kawasan hutan ± 816.603 22 03 Luas daratan Provinsi Jawa Barat 3 .706.021 100

KETIGA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah sebagaimana terlukis pada peta lampiran Keputusan ini yang berjudul Peta Kawasan Hutan dan Pera iran Provinsi Jawa Barat. KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka : a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan secara partial sebelum keputusan ini tetap berlaku dengan fungsi hutan mengikuti Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Jawa Barat dalam keputusan ini.

404 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 b. Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis karena luasannya tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku. KELIMA : Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan untuk mengatur pelaksanaan pengukuran kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA. KEENAM : (1) Dalam hal terdapat areal atau kawasan hutan dengan tanaman pinus atau tanaman sejenis lainnya yang berdasarkan penilalan teknis tidak cocok untuk hutan lindung, dan berdasarkan keputusan ini ditunjuk sebagai hutan lindung, maka tanaman pinus atau tanaman yang sejenis tersebut dapat diganti secara bertahap dan hati-hati dengan jenis tanaman lokal campuran yang cocok dengan fungsi hutan lindung. (2) Penggantian hutan tanaman sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan petunjuk teknis yang dltetapkan oleh Kepala Badan Planologi Kehutanan. KETUJUH : Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 dinyatakan : a. Tetap berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Banten. b. Tidak berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat. KEDElAPAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Juli 2003 MENTERI KEHUTANAN

MUHAMMAD PRAKOSO Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Dalam Negeri; 2. Menteri Pertanian; 3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; 4. Menteri Pehubungan; 5. Menteri Permukiman dan Prasa rana Wilayah; 6. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 7. Kepala Badan Pertanahan Nasional; 8. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 9. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 10. Kepala Badan Koordinasl Survey dan Pemetaan Nasional; 11. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan; 12. Gubernur Jawa Barat; 13. Direktur Utama PT. Perhutani (Persero); 14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat; 15. Bupati/Walikota di seluruh Jawa Barat; 16. Kepala Unit III PT. Perhutani (Persero) Jawa Barat; 17. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/ Kota di seluruh Jawa Barat; 18. Kepala Unit Pelaksana Teknis Departemen Kehutanan di Jawa Barat.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 405

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: SK. 359 /Menhut-II/2004 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 435/KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/ Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah seluas ± 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu lima ratus enam puluh) hektar; b. bahwa dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan berdasarkan prinsip-prinsip kelestarian, Gubernur Jawa Tengah mengusulkan adanya peninjauan kembali fungsi hutan di Jawa Tengah; c. bahwa sehubungan butir b tersebut telah dilakukan peninjauan kembali (rescoring) terhadap fungsi kawasan hutan dengan menggunakan data dasar (kelas lereng, jenis tanah dan curah hujan) yang lebih akurat; d. bahwa berdasarkan hasil scoring tersebut butir c terjadi perbedaan luas fungsi hutannya; e. bahwa kawasan hutan dan perairan di Provin di Jawa Tengah setelah dihitung secara digital terhadap hasil scoring fungsi hutan tersebut pada butir c, maka terjadi perubahan luas yang semula ± 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu lima ratus enam puluh) hektar menjadi ± 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh) hektar; f. bahwa untuk menjamin kepastian hukum mengenai status, batas dan luas kawasan hutan tersebut sesuai Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, maka dipandang perlu untuk mengubah penunjukan kawasan hutan Provinsi Jawa Tengah dengan Keputusan Menteri Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990; 3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992; 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1992; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 407 6. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002; 10. Keputusan Presiden R.I Nornor 32 Tahun 1990; 11. Keputusan Presiden R.I Nomor 165 Tahun 2000; jo Keputusan Presiden R.I Nomor 177 Tahun 2000; 12. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001. Memperhatikan : Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 522/11959 tanggal 4 Agustus 2003 perihal perubahan fungsi kawasan hutan negara Jawa Tengah. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 435/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH. PERTAMA : Menunjuk Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Jawa Tengah seluas ± 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh) hektar. KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada amar PERTAMA dirinci menurut fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :

FUNGSI LUAS (HEKTAR) % A Hutan Konservasi ± 126.530 Kawasan Suaka Alam, ± 16.413 0,51 Kawasan Pelestarian Alam Kawasan Konservasl Perairan ± 110.117 B Hutan lindung ± 84.430 2,59 C Hutan Produksi ± 546.290 16,78 - Hutan Produksi Terbatas ± 183.930 5,65 - Hutan Produksi Tetap ± 362.360 11,13

Jumlah kawasan hutan ± 647,133 19,88 Jumlah Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan ± 757.250 - Luas Daratan Provensi Jawa Tengah ± 3.254.900 100,00

KETIGA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah sebagaimana tergambar pada peta lampiran keputusan ini. KEEMPAT : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka ketentuan di dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 yang tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku.

408 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tan9gal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 2004 MENTERI KEHUTANAN

MUHAMMAD PRAKOSO

Salinan Keputusan disampalkan kepada Yth. : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Menteri Dalam Negeri. 3. Menteri Negara Lingkungan Hidup. 4. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasionai/Kepala Bappenas. 5. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 6. Gubernur Jawa Tengah. 7. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan. 8. Direktur Utama Perum Perhutani. 9. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. 10. Kepala Unit I Perum Perhutani Jawa Tengah. 11. Kepala Balal Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 409

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 171 /Kpts-II/2000 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR MENTERJ KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah ditunjuk kawasan hutan secara Partial (Register); b. bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan hutan telah dilakukan penataan batas di lapangan; c. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP), perlu ditunjuk kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut; d. bahwa sehubungan hal tersebut, untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu untuk menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas, lima puluh dua perseratus) hektar dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 411 7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah; 8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 9. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi; 10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet Persatuan Nasional; 11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan; 12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas Hutan; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan Batas Fungsi; 14. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Memperhatikan : 1. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992 tentang Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2221/Bangda tanggal 9 September 1998 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan Kesepakatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 188.44/227 tanggal 26 April 1999 perihal persetujuan Pemaduserasian Tata Guna Hutan Pada Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992; 4. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun 1999 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR.

412 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 PERTAMA : Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas, lima puluh dua perseratus) hektar. KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi hutan dengan luas sebagai berikut: A. Kawasan Suaka Alam dan : Kawasan Pelestarian Alam 1. Cagar Alam 175,08 hektar. 2. Suaka Margasatwa 615,60 hektar. 3. Taman Wisata Alam 119,66 hektar. B. Hutan Lindung 2.057,90 hektar. C. Hutan Produksi 13.851,28 hektar. JUMLAH 16.8 19,52 hektar.

KETIGA : Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan Hutan dan Perairan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, skala 1:250.000 yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan keputusan ini. KEEMPAT : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka : a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku. b. Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku. KELIMA : Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk mengatur pelaksanaan penataan batas di lapangan atas kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA. KEENAM : Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Rutan tentang Penunjukan Secara Partial (Register) areal hutan di Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 413 KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 29 Juni 2000 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,

SOEPRAYITNO, SH. NIP. 080020023. Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Sdr. Menteri Dalam Negeri; 3. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi; 4. Sdr. Menteri Perhubungan; 5. Sdr. Menteri Pertanian; 6. Sdr. Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan; 7. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 8. Sdr. Kepala Badan Pertanahan N asional; 9. Sdr. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 10. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. 11 . Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 13. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 14. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II wilayah Propinsi D.I Yogyakarta. 15. Sdr. Kepala Unit Pelaksana teknis lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

414 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.395/Menhut- II/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 417 /Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/ Kpts-II/1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Timur seluas ± 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam dan tiga puluh perseratus) hektar; b. bahwa kawasan hutan di Provinsi Jawa Timur perlu dilakukan pemutakhiran dengan mengakomodasikan perubahan kawasan hutan akibat tata batas kawasan hutan, perubahan peruntukan kawasan hutan, perubahan fungsi kawasan hutan, dan penunjukan kawasan hutan secara parsial; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam dan tiga puluh perseratus) hektar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 415 6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009; 8. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan; Memperhatikan : 1. Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 414.34/7495/202.6/2010 tanggal 20 Menetapkan Oktober 2010 hal Permohonan Persetujuan Substansi Kehutanan; 2. Surat Menteri Kehutanan Nomor S. 581/Menhut-VII/2010 tanggal 11 November 2010 hal Persetujuan Substansi Kehutanan. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 417/KPTS-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN 01 WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR.

416 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 Pasal I Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam dan tiga puluh perseratus) hektar, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Amar PERTAMA diubah sehingga keseluruhan Amar PERTAMA berbunyi sebagai berikut: PERTAMA : Kawasan hutan dan konservasi perairan di wilayah Provinsi Jawa Timur seluas ± 1.361. 146 (satu juta tiga ratus enam puluh satu ribu seratus empat puluh enam) hektar. 2. Ketentuan Amar KEDUA diubah sehingga keseluruhan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut: KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud Amar PERTAMA dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut: a. Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA) 1) Daratan : ± 230.126 hektar (4,80 %) 2) Perairan : ± 3.506 hektar (0,07 %) b. Hutan Lindung (HL) : ± 344.742 hektar (7,18 %) c. Hutan Produksi Tetap (HP) : ± 782.772 hektar (16,31 %) Jumlah Kawasan Hutan : ± 1.361.146 hektar (28,36 %) Areal Penggunaan Lain : ± 3.438.923 hektar (71,64 %) Luas Jawa Timur : ± 4.800.069 hektar (100 %) 3. Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan Amar KEEMPAT berbunyi sebagai berikut: KEEMPAT : a. kawasan hutan yang telah ditatabatas dan atau ditetapkan secara parsial sebelum Keputusan ini tetap berlaku. b. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan tetap berlaku. c. dalam proses tukar menukar kawasan hutan dan proses pinjam pakai kawasan hutan yang telah disetujui/ditunjuk/dilepaskan yang secara teknis tidak dapat dilukiskan dalam peta lampiran keputusan ini, maka sebagai acuannya digunakan dokumen yang terkait Perjanjian Tukar Menukar/Berita Acara Tukar Menukar/ Perjanjian Pinjam Pakai/Berita Acara Serah Terima. d. dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai, pantai atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti fenomena alam perubahan batas alam tersebut. 4. Ketentuan Amar KELIMA diubah sehingga keseluruhan Amar KELIMA berbunyi sebagai berikut: KELIMA : Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur pelaksanaan penataan batas dan penetapan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar PERTAMA sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 417 Pasal II (1) Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tetap berlaku sepanjang tidak diubah berdasarkan Keputusan ini. (2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya pada tanggal 21 Juli 2011 KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd Krisna Rya, S.H., M.H. NIP.19590730 199003 1 001 ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth: 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. 3. Menteri Dalam Negeri. 4. Menteri Pertanian. 5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 6. Menteri Perhubungan. 7. Menteri Pekerjaan Umum. 8. Menteri Lingkungan Hidup. 9. Kepala Badan Pertanahan Nasional. 10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas. 11. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. 12. Gubernur Jawa Timur. 13. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan. 14. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan. 15. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan. 16. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 17. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial. 18. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan. 19. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 20. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan. 21. Para Bupati di Provinsi Jawa Timur. 22. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. 23. Para Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi kehutanan di Provinsi Jawa Timur. 24. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa-Madura.

418 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014