REPRESENTASI FILM SEBAGAI DIPLOMASI BUDAYA (ANALISIS SEMIOTIKA BARTHES FILM ME VS MAMI SEBAGAI DIPLOMASI BUDAYA PADANG)

Christina & Lim Yudhi

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia [email protected] ; [email protected]

ABSTRACT Entertainment industry is growing along with the development of communication technology especially in the film industry. Various films are created with a specific discourse or agenda. Not apart from the effort to introduce a culture, propaganda, tourism and so forth. One of the interesting things is cultural diplomacy that is done through a movie. Like one example of Me vs. Mami film that seeks to introduce Padang culture. With semiotics analysis Roland Barthes, the researchers are interested to see the representation posed in film scenes to introduce Padang culture as a form of cultural diplomacy.

Keywords : Film, Cultural Diplomacy, Roland Barthes Semiotics

PENDAHULUAN Kolombia menyelenggarakan festival film 1.1. Latar Belakang (Khaerani, 2016). FILM masih dinilai sebagai medium Gambar bergerak (film) adalah bentuk yang tepat dan efektif untuk dominan dari komunikasi massa visual di memperkenalkan budaya suatu negara ke belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta negara lain. Tak heran dalam waktu satu orang menonton film di bioskop, film bulan terakhir ini ada tiga negara yang televisi dan film video laser setiap memperkenalkan budaya mereka melalui minggunya. Di Amerika Serikat dan Kanada film. Melalui kedutaannya atau pusat lebih dari satu juta tiket film terjual setiap kebudayaannya, Jerman, Jepang, dan tahunnya (Agee, et. al. 2001: 364).

65

Film Amerika diproduksi di Hollywood. dieksploitasi oknum tak bertanggung jawab Film yang dibuat di sini membanjiri pasar untuk dibuatkan identitas jelas, didaftarkan global dan memengaruhi sikap, perilaku dan asuransi, lalu dibunuh untuk diambil lagi harapan orang-orang di belahan dunia. Film claim asuransinya. Film itu merupakan lebih dahulu menjadi media hiburan permasalahan nyata di masyarakat dibanding radio siaran dan televisi. yang coba diangkat Christine. Baginya, film Menonton film ke bioskop ini menjadi Indonesia mencerminkan alam pikir dan aktivitas populer bagi orang Amerika pada peradaban (budaya) kita, Indonesia. tahun 1920-an sampai 1950-an. Industri film Kedaulatan Indonesia sudah dikuasai asing adalah industri bisnis. Predikat ini telah mulai dari merambahnya film Bollywood menggeser anggapan orang yang masih dan Korea. Cukup pangan impor yang ada di meyakini bahwa film adalah karya seni, pasar kita, jangan sampai akar budaya kita yang diproduksi secara kreatif dan terkikis juga. “Saya termasuk yang tak memenuhi imajinasi orang-orang yang setuju dengan ekonomi kreatif. Wajah Korea bertujuan memperoleh estetika (keindahan) se-kreatif itu karena mereka “monoculture”. yang sempurna. Meski pun pada Kita punya lebih dari 300 etnik grup budaya kenyataannya adalah bentuk karya seni, yang harus kita jaga. Kalo lambang-lambang industri film adalah bisnis yang memberikan negara kita diganti jadi aneh-aneh? Sedih, keuntungan, kadang-kadang menjadi mesin enggak, anak kita tak kenal Gatotkaca lagi? uang yang seringkali, demi uang, keluar dari Atau apa itu kearifan budaya?” jelasnya kaidah artistik film itu sendiri (Dominicak. berapi-api (Zata, 2016). 2000: 306, dalam Ardianto & Komala. 2005: Bukan hanya sebagai hiburan, film juga 134). merupakan alat diplomasi. "Misalnya, lewat Menurut Christine Hakim, film bukan film Indonesia yang diputar di festival film hanya sekedar foto bergerak. Tanggung internasional. Dunia bisa tahu masalah yang jawab moral dalam film begitu besar dalam ada di Indonesia. Film dapat dijadikan memengaruhi masyarakat luas. Salah sebagai alat diplomasi. Film adalah alat satunya film Daun Di Atas Bantal pada yang tepat untuk mengomunikasikan pesan 1998. Film yang digarapnya sendiri adalah tertentu atau permasalahan suatu bangsa," kisah kehidupan anak-anak yang lahir dari kata Reza Rahardian menuturkan dengan keluarga miskin sehingga mereka tegas (Linggasari, 2014).

66

Film adalah medium kesenian yang Stephanie Harper (Rebecca Gilling), seorang sangat efektif dalam menjalankan fungsi perempuan kaya, yang dikhianati oleh suami diplomasi kebudayaan. Potensi ini telah dan sahabatnya sendiri. Setelah mengalami melekat dengan sendirinya, sejak Auguste berbagai cobaan, Stephanie berjuang untuk Lumiere dan Louis Lumiere memutar hasil mengembalikan harga dirinya, sekaligus rekaman kamera mereka yang diakui merebut kembali rumah keluarganya, yang sebagai film pertama di dunia, tahun 1895 di sebelumnya telah diambil paksa oleh suami Paris. Pemerintah Australia pernah dan temannya. Ketika tiba , Rebecca “memanfaatkan” film untuk “meredakan” Gilling disambut seperti seorang superstar. ketegangan hubungan diplomatiknya dengan “Misi” yang diemban oleh Rebecca Gilling pemerintah Indonesia pada pertengahan sempat membuat kehebohan saat itu karena tahun 1980an. Ketegangan hubungan tiba-tiba seorang pemain film menjadi “duta diplomatik Australia dan Indonesia ini perdamaian” bagi Australia di Indonesia. disebabkan oleh tulisan Peter Jenkins, Di Asia, Jepang dan Korea Selatan wartawan harian Sydney Morning Herald adalah contoh mutakhir dua negara Asia tentang kekayaan keluarga Presiden yang dalam lima tahun belakangan ini Soeharto, pada tahun 1986. Sebagai gencar “mengekspor” kesenian modern akibatnya, wartawan Australia tidak boleh (film, musik dan sastra) mereka ke luar masuk dan melakukan liputan media di negeri. Tujuannya tidak hanya Indonesia. Setahun kemudian, duta besar memperkenalkan kebudayaan, tapi juga Australia untuk Indonesia, saat itu, Bill dalam rangka membangun dominasi Morrison, mencoba mengurangi ketegangan ekonomi dan politik di luar negaranya. itu dengan mengundang Rebecca Gilling, Jepang dan Korea membangun dan pemeran utama serial, Return to Eden , yang membina kesenian modern sejak lama dan tengah berlibur di , ke Jakarta. hal itu dilakukan sama seriusnya dengan Return to Eden, adalah sebuah serial bidang lain yang menjadi primadona ekspor opera sabun Australia yang diproduksi oleh mereka, yaitu teknologi (mobil, alat rumah produksi McElroy & McElroy telekomunikasi, peralatan rumah tangga dan Sydney, sangat populer ketika ditayangkan sebagainya). Sebaliknya, diplomasi oleh TVRI pada tahun 1986 hingga 1987. kebudayaan yang selama ini dijalankan Film serial televisi ini berkisah tentang Indonesia, kalaupun itu ada, selalu

67 menempatkan negara ini seolah-olah sebagai seni dan budaya dilansir dari detik.com. negeri timur yang “eksotis”, “kuno” dan “Sesuatu yang diupayakan pemerintah “misterius”. Hal ini selalu terlihat dalam berpuluh-puluh tahun, tapi kemudian acara Festival Indonesia, dimana Indonesia disupport oleh film akhirnya menemukan cenderung untuk selalu direfleksikan dalam momentumnya,” ujar Andrea Hirata, penulis rangkaian kesenian tradisional seperti Tari novel Laskar Pelangi (Yustiana, 2015). Saman, Tari Piring atau Tari Kecak. Padahal Menurut Chomsy Putra, bagian Promosi dan kesenian Indonesia itu sebenarnya luas dan Pemasaran Bangka Belitung, film Laskar beragam, termasuk di dalamnya film, musik Pelangi membuat peningkatan wisatawan pop dan sastra (klasik dan pop). Namun sebesar 80 persen sehingga membawa kesenian modern Indonesia ini (film, musik dampak positif buat Provinsi Kepulauan pop, seni lukis/instalasi dan sastra) belum Bangka Belitung. Wisatawan domestik dari pernah diketahui secara luas oleh Jakarta dan Palembang yang mendominasi masyarakat internasional. Kalaupun ada diikuti oleh turis mancanegara (Sompotan, kesenian modern Indonesia yang 2013). dibicarakan di luar negeri, itu biasanya atas Berdasarkan dari pemaparan di atas, usaha senimannya sendiri atau berkat peneliti ingin mengetahui mengenai bantuan negara pengundang. representasi film sebagai diplomasi budaya Hal baru lainnya yang juga patut dari film Me vs Mami dikarenakan saat ini, diperhatikan di sepanjang tahun 2015 adalah film Indonesia sudah mulai banyak semakin pentingnya film pendek sebagai diproduksi lewat metode penelitian medium ekspresi dalam menyampaikan semiotika Barthes. pesan cerita. Film pendek menjadi pilihan 1.2. Identifikasi Masalah bagi perjuangan sineas Indonesia dalam Apakah representasi film sebagai membuat film personal mereka, ditengah diplomasi budaya dari film Me vs Mami? situasi industri perfilman Indonesia yang 1.3. Tujuan Penelitian kelewat komersil dan monopolitis (Soehadi, Mengetahui representasi film sebagai 2015). diplomasi budaya dari film Me vs Mami. Contoh film Laskar Pelangi yang meningkatkan sektor pariwisata Belitung hingga lebih dari 1.800%, yang mengangkat

68

1.4. Manfaat Penelitian Direpresentasikan dalam Film The Hurt 1.4.1. Manfaat Akademis Locker Karya Kathryn Bigelow) Penelitian ini diharapkan dapat Penelitian yang dilakukan oleh Linda menambah pengetahuan bagi para Ayu Puspita Dewi, Sri Hastjarjo, Mahfud mahasiswa/I, masyarakat, perusahaan serta Anshori dari Program Studi Ilmu organisasi dalam membuat film untuk Komunikasi Fakultas lmu Sosial dan Ilmu menampilkan kebudayaan yang ingin Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, ditampilkan atau diberitahukan. Penelitian , dalam jurnal Kommas ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan menggunakan sudut pandang semiotika atau referensi bagi peneliti lain di bidang Roland Barthes degan metode pendekatan komunikasi yang berniat untuk membuat kualitatif. Fokus penelitiannya yaitu karya penelitian mengenai semiotika film Bagaimana cara Amerika Serikat dan diplomasi budaya. menggambarkan citra dirinya sebagai negara adidaya lewat sentuhan film The Hurt 1.4.2. Manfaat Praktis Locker? Penelitian ini diharapkan dapat Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa memberikan manfaat bagi dunia perfilman film The Hurt Locker merupakan film yang dalam membuat sebuah film dan penuh dengan propaganda Amerika dalam kebudayaan yang ingin ditampilkan. misinya mempertahankan gelar super power di mata dunia. Scene yang tergambarkan 1.5. Ruang Lingkup & Batasan Penelitian mewakili cara Amerika dalam Peneliti memfokuskan penelitian kepada mempertahankan citra dirinya sebagai semiotika Barthes, dan diplomasi budaya negara super power. Dan pencitraan diri dari film Me vs Mami. Amerika tersebut tak lepas dari peran kebudayaan Amerika yang telah masuk ke TINJAUAN PUSTAKA dalam kebudayaan negara lainya. Sehingga 2.1. Penelitian Sebelumnya pencitraan diri Amerika sebagai negara 2.1.1. Citra Negara Dalam Film (Studi super power tak lepas dari peran kebudayaan Analisis Semiotik Pencitraan Diri Amerika dan perkembangan teknologi Amerika Menjadi Negara Adidaya yang Amerika.

69

Penulis penelitian tersebut melihat gagasan dominan yang ingin disampaikan bahwa dalam pada masa itu Amerika oleh film R.A.Kartini yang berkaitan dengan mencitrakan negaranya sebagai negara persoalan ideologi. Adidaya dengan memperlihatkan Hasil penelitian ini dari Film pemikirannya dimata dunia. Pemikiran R.A.Kartini menunjukkan ketidakadilan tersebut berupa pemikiran anti perang yang jender dalam budaya Jawa yang identik dibalut dalam tindakan- tindakan yang dengan ideologi patriarki. Ideologi patriarki mencegah adanya perang di negara lain, dalam film R.A.Kartini ditampilkan melalui kebudayaan dari sistem politik maupun budaya poligami, penggunaan bahasa dalam ekonominya serta serbuan budaya kebudayaan Jawa, keterbungkaman penggunaan teknologi dalam kehidupannya. perempuan Jawa, serta diskriminasi dan subordinasi yang dialami oleh perempuan 2.1.2. Representasi Perempuan Jawa Jawa. Film ini juga menunjukkan dalam Film R.A. Kartini perjuangan perempuan Jawa untuk melawan Penelitian yang dilakukan oleh Edwina ketidakadilan jender yang sangat menindas Ayu Dianingtyas dari Jurusan Ilmu kaumnya. Pada akhirnya perempuan Jawa Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu dalam film R.A.Kartini dapat mendobrak Politik Universitas Diponegoro, Semarang, mitos yang selama ini dilabelkan negatif 2010, dalam jurnal UNDIP, menggunakan pada diri perempuan Jawa. Dalam film pendekatan kualitatif dengan menggunakan diperlihatkan pula bahwa kekuasaan analisis semiotika untuk menganalisis objek perempuan Jawa dapat hadir dari yang diteliti. Teknik analisis data dilakukan ketertindasannya. Hasil penelitian ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh diharapkan dapat memberikan kontribusi John Fiske yaitu “the codes of television”. pemikiran dan gagasan ilmiah mengenai Film R.A.Kartini diuraikan secara kehidupan perempuan Jawa di akhir abad sintagmatik pada level realitas dan level ke-19 hingga awal abad ke-20, khususnya representasi dengan menggunakan struktur dalam media film berbasis jender. Pada narasi. Selanjutnya level ideologi dianalisis akhirnya penelitian ini juga diharapkan secara paradigmatik. Penelitiannya bertujuan dapat menimbulkan kesadaran jender untuk mengetahui representasi perempuan sehingga dapat memperjuangkan kaum Jawa dan untuk menjelaskan gagasan- perempuan yang hingga saat ini masih

70

terbelenggu dalam sistem adat pada (Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari, khususnya. 2007). Kebudayaan merupakan keseluruhan 2.2. Pengertian yang kompleks, dimana didalamnya 2.2.1. Konsep Diplomasi Kebudayaan terkandung pengetahuan, kepercayaan, Konsep Diplomasi Kebudayaan kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan merupakan usaha suatu negara untuk kemampuan-kemampuan lain yang didapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya seorang sebagai anggota masyarakat. melalui dimensi kebudayaan, baik secara Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah olahraga, dan kesenian, ataupun secara sarana hasil karya, rasa, dan cipta makro sesuai dengan ciri khas yang utama, masyarakat. Sementara difungsi adalah misalnya propaganda dan lain-lain. faktor penyebab berubahnya budaya yang Kebudayaan diyakini sebagai sesuatu yang berasal dari luar. Menurut Everett Rogers bersifat tidak statis, berasal dari asal kata mengemukakan deskripsi mengenai budaya, budaya diartikan sebagai sesuatu penyebaran dengan proses perubahan sosial yang selalu berubah-ubah. Budaya dapat dimana perubahan tersebut dapat terjadi berubah karena dua faktor yaitu faktor secara internal dari dalam kelompok atau internal dari dalam diri manusia, dikenal secara eksternal melalui kontak dengan dengan istilah evolusi dan faktor esternal agen-agen perubahan dari dunia luar, yang dari luar diri manusia, dikenal dengan istilah mana kontak mungkin terjadi secara spontan difungsi. Perubahan budaya dijelaskan atau karena ketidaksengajaan, atau hasil dari sebagai perubahan yang terjadi dalam sistem rencana agen-agen luar dalam waktu yang ide yang dimiliki oleh individu atau bervariasi. Budaya sendiri, memang diyakini kelompok individu yang bersangkutan yang sebagai sesuatu yang bersifat dinamis dan mencangkup antara lain aturan-aturan atau selalu berubah, perubahan budaya terjadi norma-norma yang digunakan sebagai karena adanya penemuan- penemuan baru, pegangan dalam kehidupan warga terutama penemuan dalam bidang masyarakat, nilai-nilai teknologi, selera dan tekhnologi dan inovasi, terutama jika rasa keindahan atau kesenian dan bahasa. masyarakat berada dalam jalur hubungan dengan masyarakat lain.

71

Diplomasi kebudayaan menunjuk pada 2.2.2. Semiotika kegiatan-kegiatan di bidang budaya yang Kata semiotik berasal dari bahasa diintegrasikan ke dalam kebijakan politik Tunani yaitu semeion yang berarti suatu luar negeri suatu negara dan pelaksanaannya tanda dimana sesuatu dapat diketahui. dikoordinasikan sepenuhnya oleh Secara singkat kita dapat menyataka bahwa Departemen Luar Negeri (Deplu). analisis semiotik (semiotikal analysis) Diplomasi kebudayaan juga harus didukung merupakan cara atau metode untuk dengan kekuatan dan kewibawaan ekonomi, menganalisis dan memberikan makna- politik, dan militer. Oleh karena itu, makna terhadap lambang-lambang yang diplomasi kebudayaan pada umumnya terdapat suatu paket lambang-lambang pesan efektif dijalankan oleh negara-negara maju. atau teks (Pawito, 2007: 155). Seperti yang (Airish Wisnu, 2011). dikatakan oleh Danesi bahwa tugas pokok Diplomasi kebudayaan dapat dipahami semotika adalah mengidentifikasi, dalam sudut pandang yang lebih luas baik mendokumentasi dan mengklarifikasi jenis- menyangkut tujuan maupun aktor-aktor jenis utama tanda dan cara penggunaannya yang terlibat didalamnya.Diplomasi dalam aktivitas yang bersifat representatif kebudayaan tidak hanya menunjuk pada (Danesi, 2010). Dengan demikian dalam penggunaan kebudayaan sebagai sarana semiotika ini akan lebih menganalisis untuk memperjuangkan kebijakan politik mengenahi tanda yang terkandung dalam luar negeri suatu negara, akan tetapi juga sebuah film. untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih Dalam perkembangan ilmu semiotika, luas yang secara umum disebut kepentingan ada beberapa teori yang dikembangkan oleh nasional. Oleh karena itu, diplomasi beberapa pakar semiotika, antara lain teori kebudayaan selain dilakukan oleh instansi semiotika de Saussure terdiri atas pasangan pemerintah dan swasta yang secara resmi beroposisi, tanda yang memiliki dua sisi, berada dibawah koordinasi Deplu, juga sebagai dikotomi, seperti: penanda dapat dilakukan oleh instansi pemerintah di (signifier, significant, semaion) dan petanda luar Deplu, lembaga swasta independen, dan (signified, signifie, semainomenon) (Kuta, bahkan oleh perorangan (Khairana, 2014: 2004). Teori semiotika Charles Sanders 551-552). Peirce sesuatu yang digunakan agar tanda

bisa berfungsi disebut ground. Dengan 72

demikian tanda (sign atau representamen) demikian tersebar di antara mereka yang selalu terdapat dalam hubungan triadic, dapat berkomunikasi satu sama lainnya, yakni ground, object dan interpretant. Serta karena mereka mempunyai kesamaan bahasa teori semiotika Roland Barthes yang dan mereka hidup dalam waktu dan tempat terdapat lima kode yang bisa digunakan yang sama (Samovar, dkk, 2010:27). dalam menganalisa sebuah objek. Lima kode tersebut adalah kode hermeneutic, kode 2.2.4. Teori Representasi semik, kode simbolik, kode proaretik dank Dalam bab 3 buku Studying Culture: A ode gnomic atau kode cultural (Sobur, 2003: Practical Introduction (Giles & Middleton, 41). Barthes dalam studinya, menambahkan 1999: 56-57) terdapat tiga definisi dari kata tentang pemaknaan tataran ke-dua, yang ‘to represent’, yakni: dibangun di atas sistem lain yang telah ada. 1. to stand in for. Hal ini dapat dicontohkan Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut dalam kasus bendera suatu negara, yang konotatif. Dijelaskan bahwa tanda denotativ jika dikibarkan dalam suatu event terdiri atas penanda dan petanda, demikian olahraga, maka bendera tersebut pula tanda konotativ yang terdiri atas menandakan keberadaan negara yang penanda dan petanda. Namun pada saat yang bersangkutan dalam event tersebut. bersamaan tanda denotative akan diikuti 2. to speak or act on behalf of. Contoh oleh penanda konotatif. Dengan demikian kasusnya adalah Paus menjadi orang penanda konotatif bukan hanya sekedar yang berbicara dan bertindak atas nama memiliki makna tambahan namun juga umat Katolik. mengandung unsur dari penanda serta 3. to re-present. Dalam arti ini, misalnya petanda denotative. tulisan sejarah atau biografi yang dapat menghadirkan kembali kejadian-kejadian 2.2.3. Pengertian Kebudayaan di masa lalu. Menurut Triandis H. dalam bukunya Dalam prakteknya, ketiga makna dari Culture and Social Behavior (1994), representasi ini dapat saling tumpang tindih. kebudayaan merupakan elemen subjektif Oleh karena itu, untuk mendapat dan objektif yang dibuat manusia yang di pemahaman lebih lanjut mengenai apa masa lalu meningkatkan kemungkinan untuk makna dari representasi dan bagaimana bertahan hidup dan berakibat dalam kepuasan pelaku dalam ceruk ekologis, dan 73 caranya beroperasi dalam masyarakat karena itu, yang terpenting dalam sistem budaya, teori Hall akan sangat membantu. representasi ini pun adalah bahwa kelompok Menurut Hall (2003:15) sendiri dalam yang dapat berproduksi dan bertukar makna bukunya Representation: Cultural dengan baik adalah kelompok tertentu yang Representation and Signifying memiliki suatu latar belakang pengetahuan Practices,“Representation connects yang sama sehingga dapat menciptakan meaning and language to culture.... suatu pemahaman yang (hampir) sama. Representation is an essential part of the Menurut Stuart Hall (2003:17), process by which meaning is produced and Member of the same culture must share exchanged between members of culture.” concepts, images, and ideas which Melalui representasi, suatu makna enable them to think and feel about the diproduksi dan dipertukarkan antar anggota world in roughly similar ways. They masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa, must share, broadly speaking, the same representasi secara singkat adalah salah satu ‘cultural codes’. In this sense, thinking cara untuk memproduksi makna. and feeling are them selves ’system of Representasi bekerja melalui sistem representations’. representasi. Sistem representasi ini terdiri Berpikir dan merasa menurut Hall juga dari dua komponen penting, yakni konsep merupakan sistem representasi. Sebagai dalam pikiran dan bahasa. Kedua komponen sistem representasi berarti berpikir dan ini saling berelasi. Konsep dari sesuatu hal merasa juga berfungsi untuk memaknai yang kita miliki dalam pikiran kita, sesuatu. Oleh karena itu, untuk dapat membuat kita mengetahui makna dari hal melakukan hal tersebut, diperlukan latar tersebut. Namun, makna tidak akan dapat di belakang pemahaman yang sama terhadap komunikasikan tanpa bahasa. Sebagai konsep, gambar, dan ide (cultural codes). contoh sederhana, kita mengenal konsep Pemaknaan terhadap sesuatu dapat ‘gelas’ dan mengetahui maknanya.Kita tidak sangat berbeda dalam budaya atau kelompok akan dapat mengkomunikasikan makna dari masyarakat yang berlainan karena pada ‘gelas’ (misalnya, benda yang digunakan masing-masing budaya atau kelompok orang untuk minum) jika kita tidak dapat masyarakat tersebut ada cara-cara tersendiri mengungkapkannya dalam bahasa yang dalam memaknai sesuatu. Kelompok dapat dimengerti oleh orang lain. Oleh masyarakat yang memiliki latar belakang

74

pemahaman yang tidak sama terhadap kode- melalui bahasa. Menurut Stuart Hall dalam kode budaya tertentu tidak akan dapat artikelnya, “things don’t mean: we construct memahami makna yang diproduksi oleh meaning, using representational systems- kelompok masyarakat lain. concepts and signs (Hal,2003:17).” Oleh Makna tidak lain adalah suatu karena itu, konsep (dalam pikiran) dan tanda konstruksi. Manusia mengkonstruksi makna (bahasa) menjadi bagian penting yang dengan sangat tegas sehingga suatu makna digunakan dalam proses konstruksi atau terlihat seolah-olah alamiah dan tidak dapat produksi makna. diubah. Makna dikonstruksi melalui sistem Jadi dapat disimpulkan bahwa representasi dan difiksasi melalui kode. representasi adalah suatu proses untuk Kode inilah yang membuat masyarakat yang memproduksi makna dari konsep yang ada berada dalam suatu kelompok budaya yang dipikiran kita melalui bahasa. Proses sama mengerti dan menggunakan nama produksi makna tersebut dimungkinkan yang sama, yang telah melewati proses dengan hadirnya sistem representasi. konvensi secara sosial. Misalnya, ketika kita Namun, proses pemaknaan tersebut memikirkan ‘rumah’, maka kita tergantung pada latar belakang pengetahuan mengunakan kata RUMAH untuk dan pemahaman suatu kelompok sosial mengkomunikasikan apa yang ingin kita terhadap suatu tanda. Suatu kelompok harus ungkapkan kepada orang lain. Hal ini karena memiliki pengalaman yang sama untuk kata RUMAH merupakan kode yang telah dapat memaknai sesuatu dengan cara yang disepakati dalam masyarakat kita untuk nyaris sama (Ahmad, 2009:12-14). memaknai suatu konsep mengenai ’rumah’ yang ada dipikiran kita (tempat berlindung METODOLOGI PENELITIAN atau berkumpul dengan keluarga). Kode, 3.1. Metode Penelitian dengan demikian, membangun korelasi Metode yang digunakan adalah metode antara sistem konseptual yang ada dalam kualitatif dengan menggunakan analisis pikiran kita dengan sistem bahasa yang kita semiotika pada sudut pandang teori yang gunakan. dicetuskan oleh Barthes. Teori representasi seperti ini memakai pendekatan konstruksionis, yang berargumen bahwa makna dikonstruksi

75

3.2. Obyek Penelitian 3.3.2. Data Sekunder Obyek penelitiannya adalah salah satu Data sekunder diperoleh dari website, film Indonesia yaitu film Me vs Mami yang penelitian sejenis yang terdahulu berupa menampilkan budaya Padang. rujukan penelitian sebelumnya yang menunjang informasi yang dibutuhkan untuk 3.3. Teknik Pengumpulan Data melengkapi penelitian ini. 3.3.1. Data Primer Teknik pengumpulan data yang dipakai 3.4. Teknik Analisis Data peneliti adalah teknik pengamatan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dengan metode semiotika Barthes.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembahasan

Shot Dialog/Suara/Teks Visual 1 Wanita tua: “Tidak tahu apakah Nenek Buyut masih bisa hidup lebih lama lagi.

Denotasi Konotasi Wanita tua memakai kain di kepalanya Nenek buyut (yang menyebut dirinya sebagai Uci yang di dalam budaya sedang menelpon dengan hp, sambil Padang adalah nenek) yang memakai bersandar dan dipegang oleh wanita muda tingkuluak (penutup kepala yang dipakai oleh wanita di Padang sehari-hari), dengan penutup kepala sedang menelpon cucu nya karena Uci merasa sudah dalam keadaan tidak sehat dan merindukan cucunya sambil dipegang oleh wanita muda yang berjilbab.

76

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

2 Wanita tua: “Ya sudah. Nenek Buyut suruh orang jemput kamu di Bandara.”

Denotasi Konotasi Wanita tua memakai kain kepalanya sedang Nenek buyut (yang menyebutnya sebagai menelpon dengan hp, sambil bersandar dan Uci yang di dalam budaya Padang adalah dipegang oleh wanita muda dengan penutup nenek) yang memakai tingkuluak kepala. Terlihat bangunan dinding kayu (penutup kepala yang dipakai oleh wanita yang disusun, gerobak, ayam dan anak di Padang sehari-hari) dan memakai baju ayam, pohon-pohon berwarna hijau, kurung (baju adat Minang yang dipakai bangunan dengan atap kerucut. untuk sehari-hari), sedang menelpon cucunya dan akan dijemput oleh orang kepercayaan Uci sambil bersandar dan dipijat oleh wanita muda yang berjilbab yang menunjukkan Uci sedang dalam keadaan yang kurang sehat, berada di perkampungan terlihat dari Rumah Gadang dengan atap Bagonjong (Rumah adat khas Minangkabau, atap khas Padang yang menyerupai tanduk kerbau) dengan dinding bagian belakang Rumah Gadang terbuat dari anyaman bambu, dan ayam serta anak ayam yang berlarian di daerah Padang.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

3 Bunyi alat musik pukul serta petik

77

Denotasi Konotasi Mobil berwarna abu-abu melintasi jalan aspal Mobil Daihatsu warna abu-abu melintasi yang terdapat rambu lalu lintas panah berwarna jalanan di perkotaan melewati depan biru dan garis lurus berwarna merah, tiang bangunan Masjid Raya Sumatera Barat yang listrik, dan terlihat 1 mobil lainnya, dan beberapa menunjukkan berada di tengah perkotaan motor, melewati bangunan besar dengan tulisan Padang yang ramai, diiringi musik khas adat Masjid Raya Sumatera Barat, atap berbentuk Padang salah satunya alat musik Talempong lancip, dengan motif segitiga berwarna coklat (alat musik pukul bermelodi) tua dan coklat muda

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

4 Bunyi alat musik pukul serta petik

Denotasi Konotasi Bangunan tinggi dan besar dengan cat Bangunan beratap bagonjong (atap khas berwarna hitam, kuning, merah, dengan atap Padang) dengan ketiga warna Marawa berbentuk lancip. Pohon-pohon warna hijau dan (bendera lambang kebesaran alam juga pagar warna putih dan didepannya terdapat Minangkabau) Kuning yang melambangkan rambu jalan S dicoret. Tanah Data yang merupakan Luhak Nan Tuo, Merah melambangkan Luhak Agam yang merupakan Luhak Nan Tengah, dan Hitam melambangkan Luhak Limo Puluah Koto yang merupakan Luhak Nan Bungsu. Bangunan tersebut merupakan pusat pemerintahan dari Sumatera Barat (Padang) yang menunjukan berada di pusat perkotaan Sumatera Barat, diiringi musik khas adat Padang yaitu Talempong (alat musik pukul bermelodi)

78

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

5 Bunyi alat musik pukul serta petik

Denotasi Konotasi Mobil berwarna abu-abu Mobil berwarna abu-abu, papan nama rumah papan nama gambar atap lancip diujung- masakan Padang yang khas dengan logo ujungnya dengan nama Uni Mahmud Rumah Gadang dengan nama Uni Mahmud

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

6 Bunyi alat musik pukul serta petik

Denotasi Konotasi Mobil berwarna abu-abu dengan plat BA 1215 Maudy sedang ingin memasuki rumah makan AN berada di atas tanah rumput hijau, terdapat masakan Padang dikarenakan sudah siang pohon, rumah dengan dinding warna hijau hari. dengan jendela dengan kayu berwarna putih, dengan 2 tiang putih, ada 3 motor berada di depan rumah, wanita muda berpakaian rapi dengan baju warna merah muda dan celana panjang warna coklat muda membawa tas, dan wanita muda berambut panjang dengan baju luar dan celana panjang berwarna gelap dan baju dalam berwarna merah muda dan putih dan disampingnya ada laki-laki muda dengan baju berwarna terang motif kotak-kotak memakai celana pannjang berwarna terang

79

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

7 Suara orang-orang mengobrol

Denotasi Konotasi Wanita muda sedang duduk sambil melipat Mira yang sedang duduk dengan gugup tangan di atas meja bundar beralaskan kain sambil melipat tangannya di atas meja berwarna hijau dengan ekspresi mengeryitkan bertaplak kain berwarna ijau lauik (hijau dahi dan mengigit bibir, di atas meja terdapat 4 seperti warna laut) dikarenakan dalam mangkok besi berisi air, kotak persegi panjang budaya Minang tidak mengenal kata biru berwarna putih dan merah muda, tempat tisu dalam kamus bahasanya, mereka mengenal dari besi dan terdapat tisu berwarna merah warna hijau. Di atas meja terdapat 4 ‘Aia muda berbentuk segitiga. Gambar tersebut Basuah yang di adat makan di Minangkabau, terlihat laki-laki muda yang sedang ingin duduk setelah makan biasanaya orang minang di meja lainnya. Terlihat juga laki-laki dari manonyong/menyiram tangan di piring tampak belakang dan wanita menutup mulutnya makan kemudian baru yang sedang duduk serta mengobrol di meja dicampuangan/dicemplung ke tempat aia lainnya, laki-laki di meja lainnya. Ruangan basuah sehingga tangan yang dibilas dua tersebut berdinding batu bata, dengan lukisan kali lebih bersih. Selain itu, ‘membasahi’ serta kaca dan kayu warna putih piring juga bertujuan agar piring mudah dicuci. Bentuk tisu seperti Rumah Gadang (yang ditaruh di kotak besi biasanya dapat ditemukan di rumah makan masakan Padang). Rio yang sedang ingin duduk di sebelah meja Mira.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

8

80

Denotasi Konotasi Wanita tua memakai kain penutup kepala Wanita tua memakai jilbab berwarna ijau berwarna hijau dengan ekspresi mengernyitkan lauik sedang marah karena Maudy masuk ke dahi. Tampak belakang wanita berambut dapurnya dan mengatur-ngatur. pendek menggunakan baju berwarna merah muda

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

9 Wanita tua: “Ingat pepatah. Asam di Gunung, garam di Laut!”

Denotasi Konotasi Wanita tua memakai penutup kepala berwarna Wanita tua (dalam budaya Padang dipanggil hijau, menggunakan celemek dengan ekspresi Uni) memakai jilbab berwarna ijau lauik mata membelalak. Dengan latar daun-daun dan sedang marah, Uni sebagai pemilik rumah jendela berwarna hijau. makan dan sebagai juru masak marah kepada Maudy dan mengusir keluar karena masuk ke dapurnya sembarang dan mengatur-ngatur. Uni mengatakan sebuah pepatah “Asam di Gunung, garam di Laut”

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

10 Wanita tua: “Bersatu dalam satu talenan.”

Denotasi Konotasi

81

Wanita muda dengan memakai riasan dan Maudy sebagai artis di Jakarta yang juga rambut tertata rapi, memakai baju luar berwarna merupakan chef di televisi merasa bingung merah muda dan baju dalamnya berwarna putih karena dimarahi oleh Uni pemilik rumah terlihat berpakaian rapi dengan ekspresi makan Padang dan diusir keluar. mengeryitkan dahi dengan latar tiang-tiang Melanjutkan pepatah yang dikatakan Uni berwarna hijau dan daun-daun serta batang “Asam di Gunung, garam di Laut. Bersatu pohon. dalam satu talenan.” Seharusnya pepatah yang benar adalah Asam di Gunung, garam di Laut, bertemu dalam satu Belanga. Artinya adalah Kalau sudah jodoh dimanapun berada (berjauhan) pasti akan tetap bertemu juga.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

11 Wanita tua: “Talenan adalah awal bersatunya rasa!’

Denotasi Konotasi Wanita tua memakai kain penutup kepala Uni pemilik rumah makan dan sebagai juru menggunakan celemek dengan ekspresi masak sedang marah dan menjelaskan mengeryitkan dahi dan mengangkat tangannya kepada Maudy jika talenan adalah tempat dengan latar tiang berwarna hijau serta daun- bersatunya rasa. Masakan khas Padang daun. terkenal dengan bumbu rempah-rempah dan nikmatnya makan dengan tangan. Dapat terlihat bahwa tidak adanya pengkotak- kotakan supaya semua rasa menyatu dan menjadi sebuah hidangan yang enak.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

12 Wanita tua: “Diolah dengan rasa kasih sayang”

82

Denotasi Konotasi Wanita muda dengan memakai riasan wajah Maudy yang berasal dari perkotaan dan dan rambut tertata rapi, memakai baju luaran sebagai artis sekaligus chef di televisi berada merah muda dan baju dalaman putih terlihat di luar rumah makan, tertunduk berpakaian rapi, mengernyitkan dahi dan mendengarkan ucapan dari Uni bahwa jika menundukkan kepala dengan latar tiang hijau, membuat sebuah masakan harus diolah atap rumah, daun-daun dan batang pohon. dengan sepenuh hati dan dibuat dengan sukacita supaya menghasilkan masakan yang lezat.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

13

Denotasi Konotasi Wanita muda berambut panjang, memakai baju Mira dari perkotaan tertarik dengan Rio yang berwarna putih celana berwarna gelap, dari perkotaan. Mereka berada di pinggir memakai tas, sepatu tali berwarna merah dan Pantai Nirwana Padang.6 putih melihat ke arah laki-laki muda memakai baju motif kotak-kotak dan celana panjang berwarna gelap. Terdapat kayu besar, pasir, perahu berwarna biru, pohon-pohon dan pemandangan gunung-gunung.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

14

Denotasi Konotasi Pelabuhan Pelabuhan Teluk

83

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

15

Denotasi Konotasi Terlihat adanya laut, pinggir pantai, jalanan Salah satu jalur yang dilalui oleh Mira dan dengan pohon-pohon di sampng jalan serta Maudy untuk mengunjungi Uci, dan mereka sungai. Disampingnya terdapat peta dengan sedang berada di Tabing dan terdapat shot bulatan merah di Tabing. daerah Tabing yang berada di pinggir pantai. Peta tersebut menunjukkan bahwa perjalanan mereka masih jauh untuk sampai ke kampung Uci di Payakumbuh dan harus melewati 5 kota dengan jalan yang berkelok- kelok.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

16

Denotasi Konotasi Jalan aspal dengan garis putih diapit oleh Jalan beraspal yang hanya terdapat dua jalur rumput hijau dan pohon, di jalan tersebut dilewati oleh bentor (becak dengan terdapat motor dengan kotak kecil yang ada menggunakan sepeda motor atau disebut rodanya berwarna merah, dikendarai oleh becak motor) dan bus kota yang mulai sedikit seseorang memakai helm biru dibelakangnya melayani dua rute saja yakni Kampus Unand ada motor dinaiki oleh 2 orang memakai helm dan Tabing. Dua transportasi umum ini putih dan dibelakangnya lagi terdapat bus kota adalah transportasi di daerah Sumatera berwarna merah dengan tulisan melaway Barat berwarna putih pada hurud me-way dan huruf la berwarna merah.

84

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

17

Denotasi Konotasi Wanita muda berambut panjang dengan Maudy yang sedang berada di meja mengernyitkan dahi menggunakan baju luar resepsionis di daerah Sumatera Barat terlihat berwarna gelap dan baju dalam berwarna putih, dari hiasan sedang memesan kamar yang wanita tua dengan riasan dan rambut yang dilayani oleh Uda yang ramah (panggilan tertata rapi memakai baju berwarna merah untuk laki-laki dalam bahasa Padang) dan muda dengan ekspresi tersenyum berhadapan Mira dengan perasaan kurang yakin, kurang dengan laki-laki tua dengan ekspresi tersenyum enak dengan suasana penginapan yang memakai baju berwarna merah dengan tangan kurang meyakinkan. Maudy dan Mira berada diatas meja kaca dengan bel di atas meja dan di pesisir Minagkabau/Rantau dikarenakan pot bunga anggrek yang berada di ujung meja adanya warna pada hiasan yaitu hijau serta gelas berwarna emas yang tertutup kain melambangkan raja muda, kuning berwarna emas dengan sudut lancip berwarna sebenarnya raja, dan merah yaitu raja merah dan hijau. Jendela kayu dan adanya berani.) hiasan kain berwarna merah emas, kuning emas dan merah emas.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

18

Denotasi Konotasi Wanita tua dengan rambut pendek dan dikuncir Maudy berada di dalam kamar hotel dan memakai baju putih, dinding berwarna putih sedang bersiap-siap untuk beristirahat, di dengan lukisan rumah. kamar tersebut ada lukisan Rumah Gadang yang menunjukkan Maudy sedang di SUmatera Barat.

85

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

19

Denotasi Konotasi Bangunan berbentuk persegi tiga kemudian Masjid Jami’ Bingkudu di Kabupaten Agam dengan penutup berwarna hijau yang besar sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia kemudian penutup yang lebih kecil berwarna terletak di Jorong Bingkudu, Nagari hijau, dilengkapi dua pengeras suara. Diatasnya Canduang Koto Laweh, Kecamatan ada berbentuk bulat dengan warna emas, Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera diatasnya bulat pipih kecil, bulat seperti bola Barat. Saat didirikan, bangunan masjid ini ukuran sama seperti sebelumya, diatasnya bulat terbuat dari bahan kayu, mulai dari lantai, pipih kecil sama seperti sebelumnya, dan bulat tiang, hingga dinding masjid. seperti bola dengan ukuran lebih kecil.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

20

Denotasi Konotasi Bentuk bangunan atap berwarna hijau Masjid yang ada di Sumatera Barat, dikarenakan mayoritas masyarakat Sumatera Barat adalah pemeluk agama .

86

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

21 Laki-laki tua: “Tolong kamu hargai saya yang sedang bersedih ini!

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai penutup kepala, dengan Laki-laki tua yang berasal dari kampung di kain yang dililitkan di leher bermotif kotak-kotak Padang yang sedang bersedih dan juga memakai baju berwarna abu-abu dengan marah dikarenakan Maudy, Mira dan Rio ekspressi mengernyitkan dahi serta tangan tidak menghargai beliau menunjuk dan terlihat rumput-rumput.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

22 Laki-laki tua: “ Mari kita berdo’a untuk kerbau ini.”

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai penutup kepala, memakai Laki-laki tua marah dan sedih dikarenakan baju berwarna abu-abu dengan celana 3/4 kerbau miliknya mati ditabrak oleh mobil berwarna hitam menunjuk ke kerbau yang yang dikendarai oleh Rio dengan Maudy dan terbaring di jalan aspal yang disamping jalan Mira. Laki-laki tua menyuruh Rio, Maudy, dan ada rumput-rumput. Laki-laki muda yang Mira sama-sama untuk berdoa untuk kerbau memakai baju berwarna merah dengan celana yang mati tersebut dikarenakan menurut panjang berwarna biru memakai jam tangan orang Minang (Padang), kerbau merupakan mengangkat kedua tangannya, wanita muda hewan yang cukup dianggap sakral. memakai baju biru muda dengan celana panjang robek-robek dan wanita tua dengan rambut dikuncir 1 memakai baju berwarna putih tangan panjang dengan celana panjang berwarna coklat dengan tangan dibelakang, dan dibelakangnya ada mobil berwarna abu-abu yang mengeluarkan asap dan penyok di bagian depannya. Terlihat rumah dengan atap lancip dan pohon-pohon.

87

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

23

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai penutup kepala, memakai Laki-laki tua berdoa bersama Rio, Maudy, baju berwarna abu-abu dengan celana 3/4 untuk kerbau yang mati. berwarna hitam dengan tangan didekatkan ke wajah. Laki-laki muda yang memakai baju berwarna merah dengan celana panjang berwarna biru memakai jam tangan mendekapkan kedua tangannya ke dada dan tangan menengadah ke atas, wanita muda memakai baju biru muda dengan celana panjang robek-robek mendekapkan kedua tangannya ke bawah dada dan wanita tua dengan rambut dikuncir 1 memakai baju berwarna putih tangan panjang dengan celana panjang berwarna coklat dengan tangan disatukan di depan, dan dibelakangnya ada mobil berwarna abu-abu yang mengeluarkan asap dan penyok di bagian depannya serta kap mobil juga terbuka sedikit. Kerbau yang terbaring di jalan aspal serta terlihat rumah dengan atap lancip dan pohon-pohon.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

24 Laki-laki tua: “Ini semua ada tata caranya.”

88

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai penutup kepala, dengan Laki-laki tua pemilik kerbau di kampung kain yang dililitkan di leher bermotif kotak-kotak daerah Minang tidak mau kerbaunya yang memakai baju berwarna abu-abu dengan mati karena ditabrak oleh Maudy, Rio, Mira ekspresi mengernyitkan dahi dan terlihat diganti dengan uang, dikarenakan untuk rumput-rumput. penggantian kerbau yang mati ada tata cara untuk penggantiannya.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

25 Laki-laki tua: “Penggantian kerbau saya sampai anak cucunya, harus diselesaikan dirumah Jorong!”

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai penutup kepala, memakai Laki-laki tua ingin penggantian kerbaunya di baju berwarna abu-abu dengan celana 3/4 rumah Jorong (Jorong adalah kampung berwarna hitam menunjuk ke kerbau yang dalam bahasa Minang dan yang dimaksud terbaring di jalan aspal yang disamping jalan disini Jorong adalah ketua di kampung ada rumput-rumput. Laki-laki muda yang seperti ketua RT jika di perkotaan). memakai baju berwarna merah dengan celana panjang berwarna biru memakai jam tangan menyatukan tangannya di perut, wanita muda memakai baju biru muda dengan celana panjang robek-robek dan wanita tua dengan rambut dikuncir 1 memakai baju berwarna putih tangan panjang dengan celana panjang berwarna coklat berdekatan, dan dibelakangnya ada mobil berwarna abu-abu yang mengeluarkan asap dan penyok di bagian depannya serta kap mobil yang terbuka sedikit. Terlihat rumah dengan atap lancip dan pohon- pohon.

89

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

26 Laki-laki tua: “Pak Nurdin, kalau boleh jujur, saya melihat persoalan ini murni kecelakaan.”

Denotasi Konotasi Laki-laki tua dengan pakaian rapi menggunakan Laki-laki tua yang dipanggil Jorong kemeja tangan pendek berwarna hitam dan memberikan pendapat kepada laki-laki tua menggunakan penutup kepala, berbicara yang merupakan penduduk kampung yang kepada laki-laki tua menggunakan penutup memiliki kerbau karena dalam suku Minang kepala, baju berwarna abu-abu dan kain yang (Padang) adalah orang yang bijak dan dapat dililitkan ke leher bermotif kotak-kotak, laki-laki membantu untuk memecahkan masalah. Rio, muda memakai baju berwarna merah dengan Maudy, dan Mira harus mengikuti solusi dari melipat tangan dan memegang dagunya. Jorong dikarenakan budaya Minang Wanita tua memakai baju putih dengan rambut (Padang) yang berlaku bukan budaya dikuncir melihat ke arah kiri dan wanita muda perkotaan seperti di Jakarta. memakai baju biru muda melihat ke arah kiri dengan mengendong tas. Berada di depan rumah dengan 6 jendela yang terbuka, serta atap dengan ujung yang lancip.

90

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

27

Denotasi Konotasi Laki-laki yang menghadap ke belakang dengan Mira berada di wisata jam Gadang yang menggendong tabung berukuran panjang terletak di pusat kota Bukit Tinggi, Sumatera memakai baju berwarna abu-abu dengan celana Barat. Menara ini mempunyai jam dengan panjang berwarna hitam sedang berdiri di ukuran besar di empat sisinya sehingga samping lukisan-lukisan wajah seseorang. Ada disebut Jam Gadang yang mempunyai arti wanita muda yang sedang di dekat lukisan jam besar (bahasan Minangkabau). Mira menggunakan baju putih dengan celana tertarik melihat lukisan-lukisan wajah untuk berwarna gelap. Tiang tinggi yang diatasnya menghibur hatinya yang sedang marah terdapat jam, pohon, lampu jalan. kepada Maudy.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

28

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai baju putih dengan celana Laki-laki tua kenalan Rio sedang berjongkok hitam dalam keadaan posisi jongkok, laki-laki dan sedang bersembunyi di antara bendi muda memakai baju merah dengan celana (delman dalam bahasa Minang/Padang) berwarna biru tua dengan rantai di celananya memanggil Rio untuk bertemu dan menengok ke belakang, berada di antara kuda- berdiskusi. kuda dengan tali yang mengikat, terdapat bulat merah di bagian kepala kuda dan gerobak di belakangnya

91

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

29

Denotasi Konotasi Kerbau berwarna coklat, hitam dalam jumlah Maudy bersama laki-laki tua pemilik kerbau yang cukup banyak, orang-orang yang dalam yang kerbau miliknya mati karena ditabrak jumlah sekitar 20 orang yang terlihat berada di oleh mobil sewaan Maudy sedang berada di atas jalan setapak dengan rumput-rumput, pasar tempat dijualnya berbagai jenis kerbau. pohon, serta bangunan. Maudy mengikuti tata cara untuk mengganti rugi kerbau yang ditabrak. Laki-laki tua sedang mencari-cari kerbau yang menjadi pilihannya.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

30

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai jaket kulit berwarna coklat Laki-laki tua pemilik kerbau yang ditabrak dan memakai topi berhadapan dengan laki-laki oleh Maudy sedang melakukan proses jual tua memakai penutup kepala, kain yang dililitkan beli dengan melakukan Marosok (tradisi dilehernya bermotif kotak-kotak dengan baju Marosok yaoitu proses jual beli sapi dan berwarna biru putih garis-garis, dengan penutup kerbau yang menjadi tradisi khas orang kain di tangan mereka. Di tengah-tengah Minangkabau, urusan harga jadi rahasia di terdapat wanita tua yang dengan rambut ditata atara penjual dan pembeli saja yang diyakini rapi, menggunakan baju putih dan hitam dengan untuk menghindari perselisihan antar-warga). ekspresi mengernyitkan dahi melihat laki-laki tua Proses ini membuat Maudy bingung karena berjaket kulit. Dibelakangnya ada laki-laki muda Maudy tidak pernah tahu sebelumnya dengan baju kotak-kotak dan wanita muda mengenai proses jual beli kerbau seperti itu. dengan baju putih dan merah muda sedang Sehingga membuat Maudy penasaran dan memegang tas slempang berada di dekat membuka kain tersebut. kerbau, dan ada pohon-pohon.

92

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

31

Denotasi Konotasi Laki-laki tua memakai jaket kulit berwarna coklat Laki-laki tua yang kerbaunya ditabrak oleh dan memakai topi berhadapan dengan laki-laki mobil sewaan Maudy melakukan penawaran tua memakai penutup kepala, kain yang dililitkan kedua dikarenakan proses jual beli pertama dilehernya bermotif kotak-kotak dengan baju gagal karena Maudy membuka kain penutup berwarna biru putih garis-garis, dengan penutup di tangan mereka. Terlihat bahwa Maudy kain di tangan mereka. Di tengah-tengah masih tetap bingung dan memberikan harga terdapat wanita tua yang dengan rambut ditata maksimal untuk mengganti rugi yaitu rapi, menggunakan baju putih dan hitam dengan membeli kerbau untuk laki-laki tua dari ekspresi mengernyitkan dahi melihat ke laki-laki kampung. tua dengan penutup kepala, baju garis-garis biru putih dengan kain kotak-kotak dililitkan ke lehernya. Dibelakangnya ada laki-laki muda dengan baju kotak-kotak dan wanita muda dengan baju putih dan merah muda sedang memegang tas slempang berada di dekat kerbau, dan ada pohon-pohon.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

32

93

Denotasi Konotasi Laki-laki muda dengan baju berwarna biru Rio membawa kendaraan becak mesin kotak-kotak baju dalam warna abu-abu dengan (becak menggunakan mesin dan biasanya ekspresi menaikan kedua alisnya mengendarai dipakai untuk membawa barang) tampak motor dengan wanita muda berambut panjang di panik dengan Mira yang diboncengnya belakangnya yang sedang menunjuk tangannya sebagai penunjuk jalan karena ada wanita ke atas dengan ekspresi mengernyitkan dahi, muda yang air ketubannya sudah pecah dan disampingnya ada wanita yang menghadap ke akan melahirkan sehingga mereka perlu belakang menggunakan baju putih dan hitam bergegas membawa wanita muda ke bidan berhadapan dengan wanita muda dengan terdekat. Mereka berada di daerah Bukit memakai rok merah muda dan kaki ditekuk Tinggi. dengan ekspresi mata ditutup dan mengernyitkan raut wajahnya. Motor dengan penumpang disampingnya melewati jalan berbatu dengan kanan kiri tembok-tembok tinggi dan pohon-pohon.

Shot Dialog/Suara/Teks Visual

33

Denotasi Konotasi Laki-laki dengan baju berwarna biru kotak-kotak Rio membawa kendaraan becak mesin memakai celana coklat muda mengendarai (becak menggunakan mesin dan biasanya motor dengan wanita berambut panjang di dipakai untuk membawa barang) dengan belakangnya dengan baju putih memakai celana membawa wanita muda yang akan biru yang dilipat bagian bawahnya memakai melahirkan ke bidan Mak Lis. sepatu kets berwarna merah, disampingnya ada wanita menggunakan baju merah muda memakai penutup kepala berwarna putih melewati jalan rumput dengan papan nama Bidan Mak Lis dan pohon-pohon serta rumah.

94

4.2. Mitos dengan figur rumah gadang. Hal ini ada Dalam film Me vs Mami, ada mitos yang hubungannya dengan filosofi wanita sebagai ditemukan. Dimulai dari pakaian wanita tiang rumah gadang tersebut (Skyscanner, yang digunakan oleh Uci. Uci menggunakan 2015). baju kurung dan tingkuluak. Baju kurung Suara musik bermelodi yang mengiringi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari film Me vs Mami menggunakan alat musik yang menunjukkan simbol kesederhanaan. talempong yang merupakan salah satu jenis Pilihan utama umumnya jenis kain tipis alat musik dari Barat. Talempong ringan dan tidak tembus berbayang oleh merupakan alat musik pukul bermelodi yang pandangan mata (Jandra, 2017 : 5). mirip bonang di set gamelan jawa. Tengkuluk merupakan hiasan kepala Talempong biasanya terbuat dari kuningan perempuan yang berbentuk runcing dan dan sering dimainkan saat upacara adat atau bercabang disebut tingkuluk tanduk. ketika menyambut tamu istimewa di acara Pengertiannya adalah tempat musyawarah, adat (Chaprian, 2015). melengong ke kiri dan ke kanan mencari Warna yang melambangkan Sumatera kata sepakat seperti pantun bulek aia ka Barat yaitu Marawa. Ketua Lembaga pambuluah bulek kato ka mupakaik. Di Kerapatan Adat Alam Minangkabau samping itu juga bermakna sebagai (LKAAM) Sumbar, M Sayuti Dt Rajo Limpapeh Rumah Nan Gadang di Panghulu menyebutkan, pemakaian marawa Minangkabau tidak boleh menjunjung beban dahulunya menjadi penanda alek suatu atau beban yang berat. Tengkolok dibuat daerah di Minangkabau. Makna yang dari kain songket balapak, di setengah tersimpan dalam helai kain itu dapat negeri dibuat dari kain bludru. Tengkolok dipahami seagai acuan daerah. Marawa di ini mempunyai puncak. Dataran ditengahnya Minangkabau ada dua jenis. Yaitu marawa melambangkan musyawarah, keputusan adat dan marawa luhak. Keduanya memiliki tidak boleh diambil. Kelengkapan tengkolok urutan dan makna yang berbeda. Dahulu adalah selendang yang bercahaya ini ketika orang Limapuluh Kota mengadakan melambangkan wanita yang bercahaya di alek itu susunan marawanya, kuning, merah masyarakat (Jandra, : 13). Tingkuluak, dan hitam. Bila penyususnan warna hitam di merupakan hiasan kepala perempuan yang luar bisa dipastikan itu orang Limapuluh berbentuk runcing dan bercabang, mirip Kota. Untuk orang Tanah Datar, susunan

95 marawa berbeda dimana hitam, merah dan merupakan Luhak Nan Tengah, dan Hitam kuning. Untuk orang Agam biasanya hitam, melambangkan Luhak Limo Puluah Koto kuning dan merah. Tidak perlu lagi ada yang merupakan Luhak Nan Bungsu. Sesuai tanda selamat datang, karena dengan melihat dengan urutannya maka warna kuning marawa sudah bisa menentukan wilayahnya. semestinya berada di atas, merah di tengah, Dalam lambang adat misalnya, urutan yang dan hitam di bawah. Sedangkan apabila benar itu hitam paling bawah, diikuti marawa dibuat vertikal maka warna kuning kuning, putih dan terakhir merah. Ini ber- di sebelah kiri, merah di tengah, dan hitam makna, hitam melambangkan penghulu, di sebelah kanan. Hal ini ialah urutan yang kuning melambangkan manti, putih tiada boleh ditukar-tukar sebab kalau ditukar melambangkan malin dan merah melam- maka maknanya akan berubah. Inilah bangkan dubalang. Pemakaian lambang indentitas dan jati diri kita orang warna yang berupa lambang adat itu berasal Minangkabau (Mangkuto, 2016). dari pemikir terdahulu seperti Tan Malaka Wisata Jam Gadang yang terdapat di dan M. Yamin. Sementara untuk lambang film Me vs Mami. Jam gadang ialah menara alam atau lambang luhak itu bersumber dari jam yang terletak di pusat kota Bukit Tinggi, Tambo Alam Minangkabau. Apabila sebagai Sumatera Barat. Menara ini mempunyai jam generasi saat ini mengingkari penggunaan dengan ukuran besar di empat sisinya lambang ini itu sama saja tidak menghargai sehingga disebut Jam Gadang yang tetua terdahulu, artinya telah durhaka deng- mempunyai arti jam besar (bahasa an warisan nenek moyang (Isr, 2016). Minangkabau). Di seputar jam gadang Marawa merupakan bendera perlambang terdapat taman yang menjadi lokasi objek kebesaran Alam Minangkabau. Dipakai wisata di pusat kota (tipsjalan, 2016). dimanapun Adat Datuak Katumangguangan Masyarakat Minang menganut sistem dan Datuak Parpatiah dianut. Marawa terdiri keturunan matrilineal, yaitu sistem keluarga atas tiga warna sebagai perlambang dari melalui jalur perempuan. Secara etnis, ketiga Luhak yang menjadi Tanah Asal masyarakat Minang memiliki rumpun yang orang Minangkabau. Ketiga warna itu ialah sama dengan Melayu. Bahasa Minangkabau Kuning yang melambangkan Tanah Data memiliki kemiripan dengan bahasa Melayu, yang merupakan Luhak Nan Tuo, Merah bahkan ada banyak kosakata dan ungkapan melambangkan Luhak Agam yang yang serupa. Masyarakat Minangkabau

96

dikenal memiliki minat besar terhadap seni diistilahkan sebagai “dibuang sepanjang dan sastra. Di Minangkabau terdapat karya adat” (skyscanner, 2015). sastra sejarah yang disebut Tambo. Masyarakat Minangkabau, Sumatera Bentuknya berupa prosa yang menceritakan Barat, menganut falsafah hidup “alam berbagai legenda dan tradisi masyarakat takambang jadi guru”. Mereka menjadikan Minangkabau. Dalam kehidupan sehari-hari, alam sebagai guru untuk membangun masyarakat Minang rata-rata memiliki kebudayaan mereka. Orang-orang kepandaian berpantun, berkata-kata dengan Minangkabau menganut paham dialektis, menggunakan sindiran, kiasan, ibarat, yang mereka sebut “bakarano bakajadian” metafora, dan aforisme. Seni berkata-kata (bersebab dan berakibat), sebagaimana ini bahkan merupakan salah satu hal utama dinamika alam, yaitu selaras dan dinamis. yang dianggap penting dalam kehidupan Pengejawantahan dari paham tersebut salah masyarakat Minang. Masyarakat Minang satunya dapat dilihat dari arsitektur tinggal di rumah adat yang disebut sebagai rumahnya, Rumah Gadang. Gaya seni bina, rumah Gadang. Rumah tersebut dibangun di pembinaan, hiasan bagian dalam dan luar, atas tanah milik keluarga turun temurun. dan fungsi rumah merupakan aktualisasi Rumah Gadang memiliki atap yang falsafah hidup orang Minangkabau. berbentuk seperti tanduk kerbau. Bentuk Harmonisasi dan dinamis sebenarnya semacam ini disebut sebagai gonjong. Laki- merupakan konsepsi yang berlawanan. laki yang sudah menikah, akan tidur di Harmonis berkaitan dengan keselarasan, dan rumah Gadang, sementara yang belum dinamis berkaitan dengan pertentangan. menikah tidur di surau yang terletak tidak Hanya saja, ketika harmonis dan dinamis jauh dari rumah Gadang miliknya. Adat dipahami dalam konteks “bakarano tidur di surau ini juga tidak jauh dari Agama bakajadian”, maka kedua hal tersebut utama yang dianut masyarakat Minang, menghasilkan sebuah kebudayaan yang yaitu Agama Islam. Begitu teguhnya menakjubkan. Bentuk badan Rumah Gadang masyarakat Minang berpegang pada ajaran yang segi empat dan membesar ke atsa Islam, sampai-sampai jika ada anggota (trapesium terbalik), atapnya melengkung masyarakat yang keluar dari agama Islam, tajam seperti bentuk tanduk kerbau, sisinya maka orang tersebut juga akan dikeluarkan melengkung ke dalam, bagian tengahnya dari masyarakat Minang secara keseluruhan, rendah seperti perahu, secara estetika

97 merupakan komposisi yang dinamis. Jika provinsi ini menempati sepanjang pesisir dilihat pula dari sebelah sisi bangunan barat Sumatera bagian tengah dan sejumlah (penampang), maka segi empat yang pulau di lepas pantainya seperti Kepulauan membesar ke atas ditutup oleh atap Mentawai. Dari utara ke selatan, provinsi berbentuk segi tiga yang melengkung ke dengan wilayah seluas 42.297,30 km² ini dalam, semuanya membentuk suatu berbatasan dengan empat provinsi, yakni keseimbangan estetis, harmonis. Disebut Sumatera Utara, , , dan . Rumah Gadang (Gadang = besar), bukan Sumatera Barat berpenduduk sebanyak karena bentuk fisiknya yang besar, 4.846.909 jiwa dengan mayoritas beretnis melainkan karena fungsinya. Rumah Minangkabau yang seluruhnya beragama Gadang selain sebagai tempat tinggal, juga Islam. Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten sebagai tempat musyawarah keluarga, dan 7 kota dengan pembagian wilayah tempat menagadakan upacara-upacara, administratif sesudah kecamatan di seluruh pewarisan nilai-nilai adat, dan representasi kabupaten (kecuali kabupaten Kepulauan budaya matrilenial. Rumah Gadang juga Mentawai) dinamakan sebagai nagari. juga merupakan tempat bermusyawarah Selanjutnya ibu kota provinsi Sumatera untuk mencari kata mufakat antar anggota Barat yang baru ini masih tetap di keluarga. Di tempat ini setiap persoalan Bukittinggi. Kemudian berdasarkan Surat dibicarakan dan dicarikan jalan keluarnya. Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. Dengan cara ini, keselarasan dan 1/g/PD/1958, tanggal 29 Mei 1958 ibu kota keharmonisan antar anggota keluarga provinsi dipindahkan ke Padang. dibangun. Selain itu, Rumah Gadang Sumatera Barat terletak di pesisir barat merupakan tempat menjaga martabat. Di bagian tengah pulau Sumatera yang terdiri tempat ini, penobatan penghulu dilakukan, dari dataran rendah di pantai barat dan perjamuan penting diadakan, dan para dataran tinggi vulkanik yang dibentuk oleh penghulu menerima tamu-tamu yang Bukit Barisan. Provinsi ini memiliki daratan dihormati (Melayuonline, 2007). seluas 42.297,30 km² yang setara dengan Sumatera Barat adalah salah satu 2,17% luas Indonesia. Dari luas tersebut, provinsi di Indonesia yang terletak di pulau lebih dari 45,17% merupakan kawasan yang Sumatera dengan Padang sebagai ibu masih ditutupi hutan lindung. Garis pantai kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi ini seluruhnya bersentuhan dengan

98

Samudera Hindia sepanjang 2.420.357 km sekitar daerah Sitiung. Hal ini juga tidak dengan luas perairan laut 186.580 km². terlepas dari politik pemerintah pusat pasca Kepulauan Mentawai yang terletak di PRRI. Di Kepulauan Mentawai yang Samudera Hindia termasuk dalam provinsi mayoritas penduduknya beretnis Mentawai, ini. Seperti daerah lainnya di Indonesia, jarang dijumpai masyarakat Minangkabau. iklim Sumatera Barat secara umum bersifat Etnis Tionghoa hanya terdapat di kota-kota tropis dengan suhu udara yang cukup tinggi, besar, seperti Padang, Bukittinggi, dan yaitu antara 22,6° C sampai 31,5° C. Payakumbuh. Di Padang dan Pariaman, juga Provinsi ini juga dilalui oleh Garis terdapat masyarakat Nias dan Tamil dalam khatulistiwa, tepatnya di Bonjol, Pasaman. jumlah kecil. Di provinsi ini berhulu sejumlah sungai Islam adalah agama mayoritas yang besar yang bermuara ke pantai timur dipeluk oleh sekitar 98% penduduk Sumatera seperti Batang Hari, Siak, Sumatera Barat. Selain itu ada juga yang Inderagiri (disebut sebagai Batang Kuantan beragama Kristen terutama di kepulauan di bagian hulunya), dan Kampar. Sementara Mentawai sekitar 1,6%, Buddha sekitar sungai-sungai yang bermuara ke pesisir 0,26%, dan Hindu sekitar 0,01%, yang barat adalah Batang Anai, Batang Arau, dan dianut oleh masyarakat pendatang. Berbagai Batang Tarusan. Mayoritas penduduk tempat ibadah, yang didominasi oleh masjid Sumatera Barat merupakan suku dan musala, dapat dijumpai di setiap Minangkabau. Di daerah Pasaman selain kabupaten dan kota di Sumatera Barat. etnis Minang, juga berdiam suku Batak dan Masjid terbesar adalah Masjid Raya suku Mandailing. Kedatangan mereka ke Sumatera Barat di Padang, yang saat ini Sumatera Barat terutama pada masa Perang pembangunannya masih dalam tahap Paderi. Di beberapa daerah transmigrasi, pengerjaan. Sedangkan masjid tertua seperti di Sitiung, Lunang Silaut, dan diantaranya adalah Masjid Raya Ganting di Padang Gelugur, terdapat pula suku Jawa. Padang dan Masjid Tuo Kayu Jao di Sebagian diantaranya adalah keturunan kabupaten Solok. Arsitektur khas imigran asal Suriname yang memilih Minangkabau mendominasi baik bentuk kembali ke Indonesia pada akhir tahun masjid maupun musala. Masjid Raya 1950-an. Oleh Presiden Soekarno saat itu, Sumatera Barat memiliki bangunan diputuskan untuk menempatkan mereka di berbentuk gonjong, dihiasi ukiran Minang

99 sekaligus kaligrafi. Ada juga masjid dengan pemerintahan dijalankan oleh para kepala atap yang terdiri dari beberapa tingkatan desa (Devi, 2016). yang makin ke atas makin kecil dan sedikit MASJID Bingkudu (kadang dieja atau cekung. ditulis Masjid Bengkudu dan disebut juga Provinsi Sumatera Barat dipimpin oleh dengan Masjid Jamik Bingkudu) adalah seorang gubernur yang dipilih dalam salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid pemilihan secara langsung bersama dengan dengan arsitektur khas Minangkabau ini wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. terletak di Jorong Bingkudu, Nagari Gubernur selain sebagai pemerintah daerah Canduang Koto Laweh, Kecamatan juga berperan sebagai perwakilan atau Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera perpanjangan tangan pemerintah pusat di Barat. Saat didirikan, bangunan masjid ini wilayah provinsi yang kewenangannya terbuat dari bahan kayu, mulai dari lantai, diatur dalam Undang-undang nomor 23 tiang, hingga dinding masjid. Tiang Macu Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah (tiang besar di tengah ruangan) masjid ini nomor 19 tahun 2010. Sementara hubungan diambil dari Bayuah Kenagarian Tanjuang pemerintah provinsi dengan pemerintah Alam, Kabupaten Tanah Datar. Masjid ini kabupaten dan kota bukanlah sub-ordinat, memiliki luas sekitar 21x21 meter dengan masing-masing pemerintahan daerah tinggi 37,5 meter. Atap masjid ini pun unik, tersebut mengatur dan mengurus sendiri dari awal berundak tiga, terbuat dari susunan urusan pemerintahan menurut asas otonomi ijuk. Bangunan ini saat didirikan dan tugas pembantuan. Sampai tahun 1979 menggunakan sistem pasak. Artinya, tidak satuan pemerintahan terkecil di Sumatera satu pun dari komponen penyusun masjid ini Barat adalah nagari, yang sudah ada yang dilekatkan satu sama lain dengan sebelum kemerdekaan Indonesia. Dengan menggunakan paku. Selain itu, pada bagian diberlakukannya Undang-undang nomor 5 depan ruang utama terdapat mimbar tua tahun 1979 tentang pemerintahan desa, yang tahun pembuatannya dapat dirujuk dari status nagari dihilangkan diganti dengan tulisan angka 1316 Hijriah (sekitar tahun desa, dan beberapa jorong ditingkatkan 1906) pada bagian mahkota mimbar. Di statusnya menjadi desa. Kedudukan wali dekat jalan ke arah menara terdapat sebuah nagari juga dihapus dan administrasi Tabuah (beduk) Besar yang dibunyikan setiap sebelum azan (Subhanie, 2015).

100

Di rumah masakan Padang biasanya tidak mengenal kata biru dalam kamus yang dapat ditemukan adanya kobokan bahasanya, mereka mengenal kata hijau. (mangkok besi berisi air untuk cuci tangan). Untuk biru laut, mereka harus menjelaskan Di adat Minang kobokan tersebut dengan sebutan “ijau lauik”, hijau seperti dinamakan aia basuah. Adat makan di warna laut, ijau daun (untuk warna daun), minangkabau, setelah makan biasanya orang ijau pucuak (untuk warna hijau muda), minang manonyong (menyiram) tangan di dsbnya. Memberikan batasan yang jelas piring makan. Kemudian terhadap suatu kata, dalam kehidupan baru dicampuangan (dicemplung) ke masyarakat modern ditemukan saat mereka tempat aia basuah, sehingga tangan yang menyiapkan naskah perundang-undangan, dibilas dua kali lebih bersih. Selain itu, perjanjian-perjanjian, pernyataan- ‘membasahi’ piring juga bertujuan agar pernyataan, kertas kerja ilmiah (Amalia, piring mudah dicuci. Budaya sunda 2016). mengenal kobokan, bedanya mereka langsung mencemplungkan tangan ke tempat kobokan selepas makan. Mereka Warna hiasan yang terdapat dalam film lebih suka piringnya kering, karna piring Me vs Mami, Di pesisir yang basah dianggap ‘tidak sopan’ dan tidak Minangkabau/Rantau, warna warna yang enak dilihat (Seruni, 2016). mendominasi warna pelaminan Dalam sistim komunikasi, diplomasi, dilambangkan dalam 3 warna, yaitu ; hijau – perundingan dan pembicaraan merah dan kuning. Ketiganya dipersatukan umum,masyarakat Minangkabau lebih dalam tigo sapilin untuk mengikat sebuah mementingkan kesamaan pengertian untuk limpapeh . Limpapeh itu adalah tiang utama setiap kata (vocabulary). Mereka menyadari, rumah tangga. Arti warna itu ialah Warna bila pengertian untuk satu kata berbeda hijau , melambangkan raja muda, Warna untuk masing-masing pihak yang sedang kuning, sebenarnya raja, Warna merah, raja berkomunikasi apalagi dalam suatu berani (Nizhamul, 2010). perundingan, akan dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan pengertian, maksud dan 4.3. Diplomasi Budaya tujuan. Setiap kata selalu diberikan batasan Dari pembahasan menggunakan yang jelas. Seperti misalnya, orang Minang semiotika Barthes, dari setiap shot yang

101 disajikan terlihat adanya diplomasi budaya langsung, tetapi tersirat melalui Padang/Minang/Minangkabau. Seperti yang penggunaan latar, arsitektur hampir terlihat disetiap shot adanya atap bangunan, bahasa, bahkan adegan Bagonjong, Rumah Gadang yang yang menunjukkan kebiasaan atau menandakan sedang berada di daerah adat istiadat yang berlaku di Padang. Sumatera Barat, Padang. Selain itu, setelah 2. Penggunaan film sebagai usaha menonton film ini, ada pengetahuan yang di untuk memperkenalkan budaya suatu dapat mengenai budaya adat Minangkabau daerah memiliki banyak interpretasi seperti bahasa, warna-warna yang digunakan yang begitu luas. Melalui film Me vs seperti Marawa yang terdapat pada gedung Mami ini, diharapkan para penonton pemerintahan di ibukota Sumatera Barat, dapat memiliki rasa kagum dan pakaian yang dipakai sehari-hari yang penasaran akan keindahan alam dan dipakai oleh Uci, mayoritas kepercayaan budaya Padang sehingga dapat pemeluk agama Islam terlihat dari shot yang meningkatkan pariwisata khususnya menampilkan Masjid dan juga para aktor di kota Padang. dan aktris di Sumatera Barat memakai jilbab untuk perempuannya. Dari musik latar yang 5.2. Saran dimainkan juga ada alat musik khas dari Saran-saran dalam penelitian ini Sumatera Barat yaitu bunyi Talempong. sebagai berikut : 1. Penelitian ini masih dapat KESIMPULAN dikembangkan dengan pendekatan 5.1. Simpulan fenomenologi mengenai budaya Berdasarkan hasil penelitian dan Padang ataupun Semiotika pembahasan kajian peneliti menggunakan Pemasaran Laura Oswald dalam analisa semiotika Barthes, maka dapat upaya melihat pemasaran pariwisata disimpulkan bahwa : suatu daerah melalui saran film. 1. Terdapat representasi budaya daerah 2. Dalam film Me vs Mami, tidak Padang di dalam film Me vs Mami. sepenuhnya budaya Padang yang Film komedi yang dikemas dengan asli yang ditampilkan. Dikarenakan unik ini, memperkenalkan budaya- adanya kekeliruan pada beberapa budaya Padang tidak secara adegan yang tidak sesuai dengan

102

kebudayaan asli Padang. Maka 0Internasional%20(07-15-14-04-09- 08).pdf diakses tanggal 13 April 2017 sebaiknya dalam proses Warsito, Tulus dan Sari, Wahyuni Kartika. penggarapan film yang ingin Diplomasi Kebudayaan, Konsep dan relevansi bagi Negara berkembang. mengangkat kebudayaan suatu Ombak. Yogyakarta. 2007. daerah sebaiknya perlu disertai riset Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Rosda: Bandung mendalam terkait kebudayaan Kuta, Nyoman Ratna. 2004. Teori, Metode, daerah yang ingin diangkat dalam dan Teknik Penelitian Sastra. Jogyakarta. Pustaka Pelajar. film tersebut sebagai upaya Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan diplomasi budaya. Makna Buku teks Dasar Mengenal Semiotika dan Teori Komunikasi.

Yogyakarta: Jalasutra. DAFTAR PUSTAKA Pawito, Ph.D. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogjakarta:Lkis. Hal 155. Zata, Yusrin Lini. 2016. Christine Hakim Yustiana, Kurnia. 2015. Pariwisata Belitung Film Adalah Diplomasi Budaya Yang Naik 1800% Karena Film Laskar Punya Tanggung Jawab Moral. Pelangi. Travel News: detik.com. Funradio. diambil dari diambil dari http://funradio1078.com/ diakses tanggal https://travel.detik.com/travel- 13 April 2017 news/2989289/pariwisata-belitung-naik- Linggasari, Yohannie. 2014. Film Bisa Jadi 1800-karena-film-laskar-pelangi diakses Alat Diplomasi Indonesia. CNN tanggal 18 April 2017. Indonesia. diambil dari Sompotan, Johan. 2013. Berkat Laskar http://cnnindonesia.com/ diakses tanggal Pelangi, Wisatawan ke Bangka Belitung 13 April 2017 Naik 80 Persen. Okezone Lifestyle: Soehadi, Gaston. 2015. Film, Diplomasi okezone.com. diambil dari Kebudayaan dan Indonesian Film http://lifestyle.okezone.com/read/2013/0 Festival di Australia. Radio Australia. 6/03/407/816753/berkat-laskar-pelangi- diambil dari http://radioaustralia.net.au/ wisatawan-ke-bangka-belitung-naik-80- diakses tanggal 13 April 2017 persen diakses tanggal 18 April 2017. Khaerani, Hera. 2016. Representasi Budaya Amalia, Rizka. 2016. Makalah Kebudayaan lewat Film. Media Indonesia. diambil Minangkabau. Education: Realmind. dari http://mediaindonesia.com/ diakses diambil dari tanggal 13 April 2017 http://realmind.web.id/makalah- Khairana, Dian Pohan. 2014. Diplomasi kebudayaan-minangkabau.html/ diakses Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan tanggal 15 Agustus 2017. dalam Penyebaran Hallyu di Indonesia Alena, Sylvia Seruni. 2016. Lucunya Saat Tahun 2010 - 2012. eJournal Ilmu Budaya ‘Parahyangan’ Bertemu Adat Hubungan Internasional, Volume 2, ‘Pariangan’. Unique: Nomor 3. Universitas Mulawarman. WonderfulMinangkabau. diambil dari diambil dari http://ejournal.hi.fisip- https://www.wonderfulminangkabau.co unmul.ac.id/site/wp- m/budaya-parahyangan-adat-pariangan/ content/uploads/2014/07/pdffile- diakses tanggal 15 Agustus 2017. %20eJournal%20Ilmu%20Hubungan%2

103

Kamus Peribahasa. 2017. Asam Di Gunung Singgahi. tipsjalan.com. diambil dari Garam Di Laut Bertemu Dalam Satu http://tipsjalan.com/2991/inilah-4- Belanga. Abjad A: Kamus Peribahasa. tempat-wisata-di-bukittinggi-sumatera- diambil dari yang-wajib-kamu-singgahi.php. diakses http://www.kamusperibahasa.com/arti- tanggal 17 Agustus 2017 peribahasa-indonesia/asam-di-gunung- Devi, Suci Nirma. 2016. Sejarah Sumatera garam-di-laut-bertemu-dalam-satu- Barat. minangtourism.com. diambil dari belanga/ diakses tanggal 15 Agustus https://minangtourism.com/sejarah- 2017. sumatera-barat/. diakses tanggal 17 Jandra, M. Pakaian Minangkabau; 2017. Agustus 2017. Tinjauan Filosofis dan Makna Simbolis. Subhanie, Dzikry. 2015. Keunikan Masjib academic.edu. diambil dari Bingkudu di Kabupaten Agam. https://www.academia.edu/29604710/Pa Ramadan: sindonews.com. diambil dari kaian_Minangkabau_tinjauan_filosofis_ https://ramadan.sindonews.com/read/102 dan_makna_simbolis?auto=download 3629/70/keunikan-masjid-bingkudu-di- diakses tanggal 17 Agustus 2017. kabupaten-agam-1436859500. diakses Skyscanner. 2015. Tradisi Masyarakat tanggal 17 Agustus 2017. Minang - Sumatera Barat. Seruni, Sylvia Alena. 2016. Lucunya Saat skyscanner.co.id. diambil dari Budaya ‘Parahyangan’ Bertemu Adat https://www.skyscanner.co.id/berita/trad ‘Pariangan’. isi-masyarakat-minang-–-sumatera- wonderfulminangkabau.com. diambil barat. diakses tanggal 17 Agustus 2017. dari Chaprian, Rusdi. 2015. Mengenal Jenis Alat https://www.wonderfulminangkabau.co Musik Dari Sumatera Barat Seni m/budaya-parahyangan-adat-pariangan/. Budaya. Kesenian: PelangiHoliday.com. diakses tanggal 16 Agustus 2017. diambil dari Amalia, Rizka. 2016. Makalah Kebudayaan http://www.pelangiholiday.com/2013/12 Minangkabau. Education: /mengenal-jenis-alat-musik-dari- realmind.web.id. diambil dari sumatera.html diakses tanggal 16 http://realmind.web.id/makalah- Agustus 2017. kebudayaan-minangkabau.html/. diakses Isr. 2016. Marawa Jadi Perlambang Tiga tanggal 17 Agustus 2017. Luhak di Minangkabau. Nizhamul, Hifni H. Adaptasi Seni Budaya harianhaluan.com. diambil dari China di Minangkabau. Budaya: http://harianhaluan.com/mobile/detailber bundokanduang.com. diambil dari ita/48560/marawa-jadi-perlambang-tiga- https://bundokanduang.wordpress.com/ta luhak-di-minangkabau. diakses tanggal g/budaya/. diakses tanggal 16 Agustus 16 Agustus 2017. 2017. Mangkuto, Rajo. 2016. Marawa: Bendera Melayuonline. 2007. Rumah Gadang Lambang Kebesaran Alam (Rumah Tradisional Minangkabau, Minangkabau. mingtourism.com. Sumatera Barat). melayuonline.com. diambil dari diambil dari https://minangtourism.com/marawa/. http://www.melayuonline.com/ind/cultur diakses tanggal 16 Agustus 2017. e/dig/1954/rumah-gadang. diakses Tipsjalan. 2016. Inilah 4 Tempat Wisata di tanggal 17 Agustus 2017. Bukittinggi Sumatera Yang Wajib Kamu

104