Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55

JURNAL KETAHANAN NASIONAL Vol. 25, No. 1, April 2019, Hal 36-55 DOI:http://dx.doi.org/ 10.22146/jkn.41866 ISSN:0853-9340 (Print), ISSN:2527-9688 (Online) Online sejak 28 Desember 2015 di :http://jurnal.ugm.ac.id/JKN VOLUME 25 No. 1, April 2019 Halaman 36-55

Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi

Widodo Suryaningrat Kantor Angkatan Udara email: [email protected]

Armaidy Armawi Prodi Ketahanan Nasional Sps UGM email: [email protected]

Djoko Soerjo Fakultas Ilmu Budaya UGM email: [email protected]

ABSTRACT In this study, it discussed the development of youth in the Indonesian Alumni Paskibraka organization in planting the values of​​ national defense and its implications for personal resilience. This research was conducted at the Purna Paskibraka (PPI) organization in Bandung Regency. The purpose of this study were to knew and analyzed the formation of youth in the Full Paskibraka Indonesia in Bandung Regency in the cultivation of values ​​of national defense during the education and training process, and to knew and analyzed the implications of internalizing the defense of the Bandung Regency in terms of personal resilience the paskibraka and alumni. This research used descriptive qualitative research method, where the subject of the researchwas Purna Paskibraka Indonesia, Bandung Regency and the object of research was PPI youth in activities to maintained the values ​​of state defense and its implications for personal resilience. Methods of data collection used the structured interviews, observation, literature studies, documentation studies, and online page search. Data analysis techniques in this study used data reduction, data presentation, and conclusion. The results of the study showed that understanding the concept of state defense was a matter that must be understood and carried out by every citizen according to the guidance of the Act. PPI as a youth organization consisting of selected elements of civil society and special education, must took responsibility for the country’s defense efforts in accordance with the capacity of their organization.Purna Paskibraka Indonesia (PPI) participating in the state defense activities in Bandung Regency was carried out through four models of activities which also produced pillars of commitment. From this participation, it provided an understanding of the values ​​of the nation and state, which then gave awareness to the obligation to defended the country, and also stated its commitment to defended the country. The youth who became the Alumni Paskibraka Indonesia of Bandung Regency showed a strong sense of belonging to the nation and state of Indonesia, showing the pride of identity as an Indonesian nation, having good personal character and showing nationalism at a real level. Therefore, the internalization of state defense must be improved, so that personal resilience could be realized and helped to createdthe national resilience in Indonesia.

Keywords: Youth, Paskibraka, Defending Country, Character, Personal Resilience.

36 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi

ABSTRAK Pada penelitian ini membahas tentang pembinaan pemuda dalam organisasi Purna Paskibraka Indonesia dalam penanaman nilai-nilai bela negara dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi. Penelitian ini dilakukan pada organisasi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui dan menganalisis pembinaan pemuda Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung dalam penanaman nilai-nilai bela negara selama mengikuti proses pendidikan dan latihan, danuntuk mengetahui dan menganalisis implikasi internalisasibela negara Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung terhadap ketahanan pribadi para paskibraka dan alumninya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana subjek penelitian adalah Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung dan objek penelitian adalah pemuda PPI dalam kegiatan untuk penanaman nilai-nilai bela negara dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara secara terstruktur, observasi, studi pustaka, studi dokumentasi, dan penelusuran laman online. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep bela negara menjadi suatu hal yang harus dipahami dan dilakukan oleh setiap warga negara sesuai tuntunan Undang-Undang. PPI selaku organisasi kepemudaaan yang terdiri atas unsur masyarakat sipil yang terpilih dan telah menempuh pendidikan secara khusus, harus turut bertanggung jawab atas usaha-usaha pembelaan negara sesuai kapasitas kemampuan organisasinya. Purna Paskibraka Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan bela negara di Kabupaten Bandung dilakukan melalui empat model kegiatan yang juga menghasilkan pilar-pilar komitmen. Dari partisipasi tersebut memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai berbangsa dan bernegara yang kemudian memberikan kesadaran terhadap kewajiban bela negara, serta menyatakan komitmennya terhadap bela negara. Pemuda yang menjadi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung menunjukkan adanya rasa memiliki yang kuat terhadap bangsa dan negara Indonesia, menunjukkan adanya kebanggaan akan jatidiri sebagai bangsa Indonesia, memiliki karakter pribadi yang baik dan menunjukkan nasionalisme dalam tataran nyata. Oleh karena itu internalisasi bela negara harus terus ditingkatkan, sehingga ketahanan pribadidapat terwujud dan membantu terciptanya ketahanan nasional di Indonesia.

Kata Kunci: Pemuda, Paskibraka, Bela Negara, Karakter, Ketahanan Pribadi.

PENGANTAR positif globalisasi membuat bangsa Indonesia Arus globalisasi yang melanda dunia telah menerima teknologi dan wawasan baru yang membuat negara- negara pada masa kini seolah semakinup to date, sehingga informasi dan menjadi borderless yang akhirnya membawa komunikasi dengan manusia di belahan dunia Indonesia ke dalam interaksi antarbangsa yang lain menjadi semakin cepat. yang semakin kompleks. Globalisasi yang Di lain pihak, arus kencang globalisasi terjadi saat ini dipengaruhi oleh poin HAM membawa pula dampak negatif dengan dan democracy telah menumbuhkan kesadaran semakin tergerusnya nilai sosial dan kearifan secara merata untuk menyelamatkan manusia lokal suatu bangsa. Pesatnya perkembangan dari konflik di berbagai belahan duniaini teknologi yang akhirnya membawa bangsa semisal seperti peperangan dan ancaman Indonesia kepada tantangan yang baru. Bila baik fisik maupun non-fisik yang mengancam ditinjau dari aspek Asta Gatra untuk posisi kehidupan umat manusia(Darmono, 2010:3). Indonesia, AGHT (Ancaman, Gangguan, Perubahan sedemikian cepat yang terjadi Hambatan dan Tantangan) tentunya juga di negara Indonesia ini selama memasuki abad mengalami pergeseran makna. Potensi millenium sesungguhnya telah membawa ancaman yang dihadapi Indonesia bukan penduduk negeri ini ke arah yang penuh lagi dalam bentuk serangan maupun agresi dengan fragmentasi sekaligus kohesinya militer dari negara lain, tetapi lebih ke arah (Abdullah, 2010:77). Di satu pihak, dampak penaklukan dan peguasaan Asta Gatra.

37 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55

Pemuda masa kini terancam kurang semakin mencegah rendahnya semangat dan maksimal dalam mengapresiasikan dan pengetahuan tentang hal tersebut. Pemuda mengaktualisasikan diri sehingga mereka harus secara proaktif ikut serta ambil bagian seolah terjebak pada lingkungan yang dalam kegiatan bela negara untuk mewujudkan mengarah pada perilaku negatif. Degradasi ketahanan bangsa. ini bila dibiarkan berlarut maka dapat Garda terdepan bangsa yaitu pemuda memperlemah para pemuda Indonesia baik sangat rentan mengalami tantangan moral, secara fisik maupun mental, yang pada yang berdampak pada degradasi moralitas akhirnya dengan lingkup yang lebih luas dapat bangsa kelak. Pemuda sebagai pemegang melemahkan ketahanan nasional Indonesia estafet kepemimpinan bangsa merupakan secara keseluruhan (Buasan, 2013:45). Bila aset berharga, dimana masa depan Indonesia dilihat pada Undang–Undang Nomor 3 Tahun berada di tangan para pemuda. Secara ideal, 2002 tentang Sistem Pertahanan Negara tentu diharapkan pemuda dapat menjadi solusi disebutkan dalam Pasal 1 Ayat 2 bahwa : akan permasalahan bangsa ini untuk tampil sebagai pionir yang mampu memberikan “Sistem pertahanan negara adalah sistem solusi yang tanggap, tangguh dan trengginas pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah untuk menjawab tantangan jaman yang dan sumber daya nasional lainnya, serta semakin maju. dipersiapkan secara dini oleh pemerintah Fenomena merosotnya moral atau akhlak dan diselenggarakan secara total, terpadu, dari para tunas bangsa ini telah menjadi sorotan terpadu, terarah dan berlanjut untuk dari banyak pihak. Terjadinya krisis moral itu menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan segenap bangsa dari segala ketika ada suatu tabiat atau adab seseorang ancaman”. atau sekelompok orang yang menyimpang dari tuntunan ideal yang selazimnya dijadikan Dari kutipan di atas, Tentara Nasional panutan, yaitu nilai agama dan budaya. Indonesia merupakan komponen utama dalam (Armawi, 2006:63). Krisis sosio kultural ini sistem pertahanan negara, sedangkan warga seringkali bersifat massive yang terjadi dengan negara berperan sebagai komponen cadangan latar belakang dengan dinamika kehidupan dan pendukung. Terlihat bahwa persoalan sosial ekonomi di tengah arus dunia yang pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi semakin modern dan menipisnya batas antar tanggung jawab militer saja, tetapi juga negara. potensi sipil perlu dilibatkan sebagai wujud Wahana (2015:16) berpendapat bahwa tanggung jawab seorang warga negara. saat ini seseorang memerlukan pengendali Suatu negara akan disegani bila memiliki yang kuat agar mampu memilih dan memilah keunggulan potensi militer dan sipil yang nilai-nilai yangbanyak sekali ditawarkan sinergis, walaupun di Indonesia belum tercipta kepadanya. Oleh karena itu, agar seseorang kesadaran dari segenap diri warga negara tahan banting,maka bisa dilakukan dengan bahwa usaha pembelaan negara merupakan pendidikan, karena jalan terbaik dalam salah satu kewajiban mereka. Penanaman membangun pribadi seseorang, masyarakat, kesadaran bela negara sejak usia muda negara maupun dunia adalah melalui sudah selayaknya segera dilakukan untuk pendidikan. Fokus dari pendidikan sendiri

38 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi ada tiga, yaitu membangun pengetahuan, alumni pengibar bendera pusaka (Paskibraka) membangun keterampilan (skill)dan di tingkat kota dan kabupatenuntuk sarana membangun karakater. Berdasarkan ketiga komunikasi dan mengaktualisasikan dirinya elemen pendidikan tersebut, inti atau basis pasca bertugas sebagai petugas pengibar utamanya adalah karakter dan karakter adalah bendera Merah Putih setiap tanggal 17 buah dari kebudayaan. Karakter sangat penting Agustus setiap tahunnya. Di bawah pembinaan untuk dibangun karena secara langsung Dinas Kepemudaan dan Olahraga, PPI maupun tidak langsung akan berimplikasi ini menanamkan nilai–nilai luhur tentang pada ketahanan pribadi. patriotisme, nasionalisme, cinta tanah air, Dalam Permendagri Nomor 38 Tahun dan pemahaman bela negara. Keberadaan 2011 tentang Pembinaan Kesadaran Bela PPI yang terbentuk hampir di setiap wilayah Negara menyebutkan bahwa Paskibraka kota dan kabupaten di Indonesia menjadikan merupakan salah satu kegiatan yang organisasi ini menjadi perkumpulan yang menumbuhkan kesadaran tentang bela negara. menjunjung tinggi kedisiplinan dan doktrin Pendidikan dan pembinaan mulai dari proses nasionalisme yang membuat pemuda tumbuh seleksi untuk calon anggota Paskibraka semangat bela negara yang tinggi. (Capaska), dilantik menjadi Paskibraka hingga Dalam UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang menjadi alumni Purna Paskibraka, mereka Kepemudaan disebutkan dalam Pasal 1 Ayat akan mengalami internalisasi bela negara 1 bahwa yang disebut pemuda adalah warga dan wawasan kebangsaan dalam rangkaian negara Indonesia yang memasuki periode pembinaaanya. penting pertumbuhan dan perkembangan Bergabung menjadi seorang anggota yang berusia 16 sampai 30 tahun. Pemuda Paskibraka merupakan salah satu cara merupakan aset penting dalam sebuah negara, mewujudkan penanaman mengenai kesadaran terlebih bila melihat sejarah Indonesia, bela negara di kalangan pemuda. Jiwa – jiwa di mana kemerdekaan negara Indonesia dinamis dan idealis yang dimiliki para pemuda pada 17 Agustus 1945 merupakan inisiator penerus dan harapan bangsa dapat tersalurkan dari kaum muda pada waktu itu. Pemuda secara positif, yaitu dengan menghadirkan dengan semangatnya yang tinggi menawarkan aktualisasi dirinya dan segenap potensi kreativitas dan gagasan yang inovatif, hingga yang dimilikinya di organisasi kepemudaan. inilah yang membedakan pemuda dengan Penanaman nilai-nilai bela negara dan golongan masyarakat lain. wawasan kebangsaan yang berorientasi kepada Masa kehidupan manusia yang paling pembangunan karakter pribadi yang tangguh optimal ketika usia muda karena masa itulah setiap diri akan dimulai pada rangkaian kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, kegiatan Paskibraka yang intensif. serta kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan Salah satu bentuk organisasi kepemudaan dimiliki pemuda (Setiawan, 2009:71). Dalam yang ada dan hadir di tengah-tengah suatu negara, pemuda merupakan modal masyarakat dan telah terdidik dengan sangat sosial atau agents of changedan pemegang baik dan memiliki militansi yang tinggi kebijakan masa depan sebuah negara. Oleh yaitu Purna Paskibraka Indonesia (PPI). PPI karenanya sebagai kategori sosial, pemuda sebagai wadah yang mengayomi para pemuda harus selalu bergerak melakukan kerja sosial

39 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 dan perubahan, di samping mempersiapkan dan keamanan negara sebagai tanggung jawab diri dengan perangkat intelektual (Setiawan, bersama seluruh warga negara dengan hak 2009:73). dan kewajiban yang dijamin oleh UUD 1945 Internalisasi merupakan suatu proses (Perwita, 2006:5). memasukkan nilai atau memasukkan sikap Masyarakat sipil selaku komponen ideal yang sebelumnya dianggap berada pendukung dalam sistem pertahanan di luar, agar tergabung dalam pemikiran dan keamanan negara memiliki peranan seseorang dalam pemikiran, keterampilan yang penting. Masyarakat yang memiliki dan sikap dan pandangan hidup seseorang pengetahuan tantang wawasan maka (Djono, 2016). Internalisasi sebagai salah satu akan menimbulkan kesadaran bela negara metode, prosedur, dan teknik dalam siklus yang tinggi akan menjadi benteng pertahanan manajemen pengetahuan yang digunakan negara yang kokoh dalam menopang ketahanan para pendidik untuk memberikan kesempatan nasional. kepada anggota suatu kelompok, organisasi, Bela negara pada umumnya dipersepsikan instansi, perusahaan atau anak didik agar identik dengan pertahanan keamanan. Hal ini berbagi pengetahuan yang mereka miliki karena sejak awal berdirinya Negara Kesatuan kepada anggota lainnya. Republik Indonesia, keikutsertaan warga Merujuk pada Basrie (1998:5) bela negara dalam bela negara diwujudkan dalam negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga kegiatan bidang pertahanan dan keamanan negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan (Basrie, 1994). Melihat kepada fenomena saat berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada ini, kondisi ketahanan bangsa Indonesia tidak tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara terlepas dari faktor geopolitik yang dinamis Indonesia, keyakinan akan kesaktian akibat dari cepatnya arus globalisasi yang sebagai ideologi negara, dan kerelaan untuk terjadi. berkorban guna meniadakan setiap ancaman Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 baik dari luar maupun dari dalam negeri yang tentang Pertahanan Negara pasal 9 disebutkan membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut negara, kesatuan dan persatuan bangsa, serta dalam upaya bela negarayang diwujudkan keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional, dalam penyelenggaraan pertahanan negara. serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Keikutsertaan ini diselenggarakan melalui Menurut pengertian yang lain, bela negara pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar merupakan hak sekaligus kewajiban yang kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai harus melekat pada seluruh warga negara prajurit TNI secara sekarela atau wajib dan seperti yang termaktub dalam pasal 30 UUD pengabdian sesuai dengan profesi. 1945. Pertahanan dan keamanan negara Dalam Peraturan Menteri Pertahanan adalah salah satu fungsi pemerintahan untuk Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pedoman menghadapi dan meniadakan segala ancaman Pembinaan Kesadaran Bela Negara telah baik dari dalam maupun luar negeri, yang dirumuskan indikator nilai bela negara diselenggarakan melalui sistem pertahanan yang merupakan indikator keluaran maupun dan keamanan rakyat semesta sebagai suatu indikator masukan pelaksanakan pembinaan cara pandang yang menempatkan pertahanan kesadaran bela negara. Berikut nilai-nilai

40 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi bela negara beserta indikator yang telah secara langsung terhadap pembinaan pemuda dirumuskan dalam Permenhan RI tersebut, PPI yang berperan langsung di masyarakat yaitu (1). Cinta tanah air, (2). Kesadaran secara mendalam, data harus tergambarkan berbangsa dan bernegara, (3). Setia pada secara jelas, gambaran yang cukup membuat Pancasila sebagai ideologi negara, (4). Rela pembaca memiliki gambaran utuh (Patton, berkorban untuk bangsa dan negara, dan 2009: 10 – 11).Wawancara merupakan (5). Memiliki kemampuan awal bela negara teknik pengumpulan data yang digunakan (kesiapan fisik dan mental) untuk mendapatkan data kualitatif serta Dari tinjauan berdasarkan latar belakang beberapa keterangan yang tidak didapat di atas, fokus permasalahan penelitian dari data sekunder. Teknik ini dilakukan inidirumuskan menjadi dua bagian besar terhadap narasumber yang berkompeten yaitu dengan meneliti untuk mengetahui dengan penelitian. Wawancara dilakukan kegiatan dan partisipasi pemuda Purna langsung atau pendalaman dan penggalangan Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten informasi dengan narasumber. Dalam riset Bandung dalam penanaman nilai-nilai bela ini, narasumbernya merupakan staf Dinas negara, serta mengkaji implikasi pembinaan Pemuda dan Olahraga Pemkab Bandung kegiatan pemuda PPI Kabupaten Bandung serta pengurus dan alumni organisasi PPI dalam penanaman nilai-nilai negara untuk Kabupaten Bandung. mewujudkan ketahanan pribadi. Personil yang Studi pustaka, dokumentasi dan mengawaki organisasi PPI ini menjadi subyek penelusuran laman on-line dilakukan untuk utama dalam penelitian ini dikarenakan mendapatkan data sekunder yang diperoleh perannya yang signifikan dalam melakukan dengan memanfaatkan berbagai dokumen pembinaan dan pelatihan para calon Paskibraka yang dimiliki Dispora dan pengurus PPI selama proses pendidikan berlangsung. Kabupaten Bandung serta literatur yang Pendekatan yang dilakukan dalam lainnya yang dianggap relevan. Dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, metode penelitian deskriptif di mana hasil yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman penelitian ini memaparkan obyek yang diteliti yang berdasarkan pada metodologi yang (orang, lembaga atau yang lainnya) yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan berdasarkan fakta di lapangan. Tujuan untuk masalah manusia. Prosedur penelitian ini mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, menghasilkan data deskriptif berupa kata- dan menginterpretasikan kondisi-kondisi kata lisan, catatan-catatan yang berhubungan yang terjadi dilaksanakan saat penelitian dengan makna, nilai serta pengertian dari berlangsung (Mardalis, 1990: 26). orang-orang atau perilaku yang dapat diamati, Data penelitian yang berhasil didapatkan metode ini lebih mudah menyesuaikan selama riset berlangsung kemudian dianalisis dengan kondisi lapangan, lebih peka terhadap dan diinterpretasikan sesuai dengan maksud perubahan pola/nilai, dan bahkan data yang dari penelitian ini. Data tersebut yang nantinya ada di lapangan (Kaelan, 2012:36). dipilah menjadi bagian proses penanaman Penelitian ini menggunakan beberapa nilai-nilai bela negara dalam kegiatan teknik untuk mengumpulkan data, di antaranya pembentukan seorang calon Paskibraka dan observasi dengan melakukan pengamatan implikasinya terhadap ketahanan pribadi

41 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 para alumni Paskibraka yang telah menjadi diantara para alumninya. Organisasi PPI ini PPI.Dalam hal ini dicari korelasi antara sering dilibatkan dalam memelopori dan internalisasi nilai-nilai bela negara yang menyukseskan banyak kegiatan kepemudaan berdampak dalam membentuk ketangguhan dan protokoler yang digelar oleh pemerintah karakter dan kepribadian pemuda Paskibraka. daerah. Kuatnya koordinasi dan hirarki yang telah terbentuk selama proses pendidikan telah PEMBAHASAN menumbuhkan rasa kebersamaaan yang tinggi Hubungan antara negara, masyarakat, atau jiwa korsa yang berakibat munculnya dan warga negara merupakan suatu bentuk soliditas dan solidaritas yang tinggi diantara interaksi yang memiliki peranan dan fungsi para anggota organisasinya, sehingga cukup masing-masing di dalam interaksi kehidupan mudah dalam hal mobilisasi anggotanya saat berbangsa dan bernegara. Warga negara organisasi ini dibutuhkan oleh lingkungannya. membutuhkan kehadiran negara untuk Ketika dimulainya proses seleksi calon menjamin hak-hak hidupnya agar dapat anggota Paskibraka baru, para alumni yang tertunaikan. Negara juga membutuhkan tergabung dalam Purna Paskibraka Indonesia partisipasi pembelaan dan kehadiran warga (PPI) Kabupaten Bandung sudah mulai terlibat negaranya untuk kepentingan menjaga membantu panitia seleksi yang merupakan eksistensi negara dan juga sebagai subyek staf pegawai Dispora Kabupaten Bandung. sekaligus obyek dalam rangka mencapai Mengingat animo calon peserta yang tinggi dan tujuannya. merupakan ajang bergengsi bagi tiap sekolah di Merujuk pada Permepora Nomor 65 jajaran Kabupaten Bandung, maka kehadiran tahun 2015, menerangkan bahwa Pasukan dan bantuan personil PPI Kabupaten Bandung Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang terdiri dari berbagai tahun angkatan merupakan sekumpulan pemuda-pemudi sangat membantu staf Dinas Kepemudaan dan setingkat SMA yang mengibarkan bendera Olahraga Kabupaten Bandung dalam seluruh pusaka pada upacara detik-detik proklamasi rangkaian prosesnya. baik di tingkat nasional, provinsi maupun Untuk tahapan kegiatan penerimaan kabupaten/kota. Paskibraka merupakan seleksi sebelum memasuki pemusatan generasi muda yang mendapat kehormatan pelatihan, dilaksanakan dalam beberapa bertugas sebagai pengibar dan penurun bendera rangkaian kegiatan. Setelah dinyatakan lulus merah putih dalam rangka memperingati seleksi dan terpilih oleh Dispora Kabupaten detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Bandung, maka para calon siswa akan Indonesia. Asal mula Paskibraka tidak bisa menjalani program latihan pendahuluan di lepas dari upacara pembacaan teks Proklamasi Lapangan Upacara Upakarti di Komplek Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus Pemerintahan Kabupaten Bandung selama 3 1945. bulan yang dilaksanakan setiap hari minggu Dengan terbentuknya organisasi dari pagi hingga sore hari. Latihan drill ini kepemudaan yang merupakan alumni dari merupakan kegiatan pendahuluan selalu Paskibraka Kabupaten Bandung menjadi dilaksanakan di lapangan ini agar para calon Purna Paskibraka Kabupaten Bandung, Paskibraka (Capaska) mengenal bahwa nanti membuat terjalinnya komunikasi yang intens di tempat inilah puncak tugas mereka, dimana

42 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi saat itu mereka akan bertugas mengibarkan PPI Kabupaten Bandung dengan Bendera Merah Putih. Pasca melaksanakan rekomendasi Dispora memegang peranan tugas mulianya, mereka otomatis akan yang sangat signifikan dalam rangkaian mengemban predikat baru, dari semula adalah kegiatan ini, yang terbagi menjadi dua tugas, pemuda Paskibraka menjadi pemuda Purna yaitu pembinaan dan latihan luar dan dalam Paskibraka Indonesia (PPI). (Binlat Luar dan Dalam). Binlat luar bertugas membina kemampuan baris berbaris capaska Pembinaan dan Latihan dan bekerjasama dengan pelatih dari TNI saat Merujuk kepada Panduan Kegiatan sudah memasuki masa pemusatan latihan. Paskibraka yang termuat dalam Permenpora Binlat dalam seluruhnya dilaksanakan oleh 0065 Tahun 2015, ada beberapa kegiatan senior PPI yang mengawasi dan membina pembinaan yang idealnya diterapkan dan kegiatan di dalam barak atau asrama, mulai dilakukan saat proses pemusalatan dan latihan dari kebersihan, kerapihan, table manner dan sewaktu dilaksanakan karantina dengan penanaman sikap dan karakter sebagai seorang beberapa penyesuaian kegiatan dari para Paskibraka. pembinanya. Proses pendidikan atau dapat Dalam kegiatan karantina ini disimulasikan juga disebut pembalokan sebagai kegiatan menjadi sebuah perkampungan yang disebut intensif dalam pembinaan dasar dari Capaska sebagai Desa Bahagia. Di tempat inilah mulai menjadi seorang Paskibrka di Kabupaten diterapkan lebih intensif mengenai nilai- Bandung ini melibatkan pihak ketiga yang nilai luhur dari Pancasila selaku dasar negara merupakan instansi militer. Indonesia, penanaman wawasan kebangsaan, Dispora Kabupaten Bandung menjalin pemahaman akan nilai-nilai bela negara, serta kerjasama dengan pihak TNI AU, khususnya dilaksanan kegiatan secara bersama-sama atau dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Korp gotong royong dalam setiap acara. Di simulasi Pasukan Khas TNI AU (Pusdiklat Paskhasau) Desa Bahagia ini juga ditunjuk kepala atau ketua yang berlokasi di Lanud Sulaiman. Pemilihan angkatan yang disebut sebagai Pak Lurah dan Bu instansi ini dikarenakan memiliki instruktur Lurah yang merepresentasikan struktur hirarki berpengalaman dan memiliki fasilitas latihan organisasi. dan asrama yang representatif untuk turut Mereka dilatih dan dididik supaya serta mendidik dan membina para calon mampu menjadi seorang pemuda berkarakter paskibraka untuk mempersiapkan diri dalam tangguh yang berkepribadian Pancasila. Setiap melaksanakan tugas utamanya sebagai hari kemampuan fisik dan mental diasah dan pengibar Bendera Merah Putih pada puncak dilatih untuk menumbuhkan segala potensi peringatan Hari Kemerdekaan Republik yang terdapat dalam diri pemuda Capaska. Pak Indonesia yang dihelat pada tanggal 17 Lurah dan Bu Lurah, serta ketua harian yang Agustus setiap tahunnya.Para Capaska ditunjuk memiliki tanggungjawab sebagai ini akan menjalani masa karantina selama leader dalam rangkaian kegiatan harian. Di 14 hari dengan mengikuti pola dan tradisi pundak mereka itulah rekan-rekan Capaska pembinaan kedisiplinan secara semi militer diorganisir agar tertib dan disiplin mengikuti yang merupakan nafas pokok dari kegiatan seluruh rangkaian kegiatan baik di lapangan Paskibraka. maupun dalam bina kelas.

43 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55

Dalam penanaman karakter agar menjadi yang merujuk kepada PBB (Peraturan Baris- Pemuda Paskibraka yang tangguh, dengan Berbaris) TNI. Latihan kering (Drill) ini merujuk pada Permenpora dan aturan kesatrian dilaksanakan setiap hari secara berulang- TNI maka pembina dan pengasuh dari ulang agar tercipta keselarasan antar pasukan kedua pihak melaksanan rangkaian kegiatan upacara, sehingga memunculkan kesamaan pendidikan dan pelatihan selama proses gerakan, keserasian langkah dan sikap dalam karantina berlangsung. Rangkaian kegiatan melaksanakan tugas pokok nantinya. pendidikan dan pelatihan tersebut adalah Ketujuh, wawasan kebangsaan dan bela sebagai berikut. negara.Di sela kegiatan maupun pada saat Pertama, kegiatan pagi.Kegiatan bangun malam hari dilaksanakan kegiatan pembinaan pagi merupakan awal dari segala kegiatan mental ideologi berupa penanaman doktrin- yang dilaksanakan untuk menanamkan nilai doktrin tentang wawasan kebangsaan dan kedisiplinan yang terukur semenjak pagi hari. kesadaran bela negara yang merupakan Kedua, kegiatan ibadah pagi dan malam. satu kesatuan dari keseluruhan kegiatan dan Ibadah adalah hal yang utama dan semua pelatihan. Kedudukan penanaman wawasan capaska ditanamkan tanggang rasa terhadap kebangsaan ini sangat dikuatkan karena sesama pemeluk agama. merupakan ruh semangat yang timbul dari Ketiga, olahraga umum / aerobik.Lari eksistensi dan dinamika bangsa. Sinar yang pagi dan senam adalah bagian dari olahraga muncul dari wawasan kebangsaan akan wajib yang harus diikuti oleh semua capaska menerangi pola pikir, pola tindak dan pola sikap yang bertujuan untuk memelihara kesamaptaan seluruh warga dalam kehidupan bernegara dan jasmani, juga untuk mengkondisikan jiwa berbangsa. (Martodirjo, 2008:3). capaska untuk tetap semangat mengikuti Sehari sebelum pengibaran bendera pada kegiatan yang cukup padat. 17 Agustus dilaksanakan pengukuhan yang Keempat, menjaga kebersihan diri secara simbolis merupakan tanda berakhirnya dan lingkungan.Dalam masa karantina pendidikan dan latihan, artinya mereka capaska dituntut mampu melakukan kegiatan telah resmi dilantik dari seorang capaska pembersihan, baik diri maupun lingkungannya. (Calon Paskibraka) menjadi Paskibraka Fasilitas kamar mandi yang ada di barak / (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka). Upacara asrama terbatas maka perlu kepedulian dalam pengukukan secara resmi dipimpin oleh hal kebersihan sehingga dapat menanamkan Bupati Kabupaten Bandung dan dihadiri rasa kebersamaan para capaska. jajaran pimpinan daerah dan perwakilan Kelima, table manner.Semua kegiatan dari instansi TNI/POLRI. Setiap peserta makan pagi, makan siang, dan malam dikukuhkan dengan mengucapkan “Ikrar Putra dilaksanakan secara formal dengan mengikuti Indonesia” sambil memegang Sang Merah tradisi militer dan dilakukan bersama-sama Putih, kemudian menciumnya sebagai kiasan untuk menggalang kerukunan sesama capaska, kesiapan untuk senantiasa menjaga, setia pembina dan dengan pelatih. & membelanya dengan segenap jiwa raga. Keenam, latihan di lapangan.Peserta Tanda pengukuhan berupa sabuk keahlian dilatih oleh tim pelatih yang telah ditunjuk atau “kendit” yang dililitkan ke pinggang dan oleh kesatuan, diawali dengan latihan dasar diikatsimpulkan di bagian depan perut.

44 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi

Pembinaan Kegiatan PPI dan latihan, hingga puncaknya pada momen Purna Paskibraka Indonesia (PPI) pengibaran bendera. Perjalanan panjang yang sebagai organisasi kemasyarakatan yang penuh dengan dinamika merupakan sebuah memiliki tujuan untuk membentuk manusia pengorbanan. Hari ini Sang Saka Merah Indonesia yang berjiwa Pancasila serta patuh Putih dapat berkibar dengan sempurna di dan taat kepada Negara Kesatuan Republik langit Bumi Pertiwi, akan tetapi di masa yang Indonesia melakukan berbagai kegiatan dalam lalu para pendiri bangsa ini, para pejuang rangka mencapai tujuannya. Serangkaian yang mendirikan negara ini mengibarkan kegiatan dan pelatihan yang telah dialami oleh bendera merah putih dengan nyawa sebagai para alumni pemuda Paskibraka Kabupaten taruhannya. Bandung dalam penanaman disiplin, wawasan Di Kabupaten Bandung setiap kebangsaan dan pendidikan bela negara pada tahun diadakan upacara peringatan Hari saat pemusatan latihan sangat membekas dalam Kemerdekaan 17 Agustus dan setiap hati sanubari mereka. Hal ini tetap tercermin tahunnya pula mengirimkan delegasinya saat mereka melanjutkan pengabdiannya untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat menjadi PPI Kabupaten Bandung selaku Provinsi dan atau bersaing untuk tingkat sebuah organisasi kemasyarakatan. nasional. Untuk mewujudkan hal tersebut Kegiatan yang dilakukan oleh PPI PPI Kabupaten Bandung memiliki peran Kabupaten Bandung akan diklasifikasikan yang penting untuk andil dalam menjaring menjadi empat model kegiatan, yaitu model potensi pemuda-pemudi kelas X setingkat kegiatan yang bersifat pembinaan ideologi SMA, MA dan SMK terbaik di Kabupaten kebangsaan, model kegiatan yang bersifat Bandung, demi membentuk sebuah Paskibraka sosial, model kegiatan yang bersifat pembinaan Kabupaten Bandung dan memberikan putra- kesamaptaan, dan model kegiatan yang bersifat putri terbaik yang bisa mewakili Kabupaten aksi. Empat model kegiatan ini merupakan Bandung dalam seleksi tingkat provinsi bentuk partisipasi pemuda Purna Paskibraka maupun nasional. Indonesia dalam rangka bela negara selaku Kegiatan yang pertama adalah seleksi. organisasi kepemudaan. Keempat model ini Seleksi ini dilakukan sejak bulan Maret pada merupakan penjabaran dari penanaman nilai tahun berjalan. Proses seleksi melalui dua kehidupan berbangsa dan bernegara. tahapan, pada seleksi tahap pertama dilakukan Kegiatan bersifat pembinaan ideologis pemeriksaan berkas administrasi, tes akademis yang dilakukan oleh Purna Paskibraka berupa wawasan kebangsaan, penilaian ulang Indonesia (PPI) Kabupaten Bandung adalah tinggi, berat, serta postur badan calon peserta rangkaian kegiatan yang puncaknya pada dan tes wawancara awal oleh para pemuda PPI. Upacara Bendera 17 Agustus dalam rangka Tahapan yang kedua terdiri dari tes akademis, hari peringatan kemerdekaan Republik kesegaran jasmani dan tes baris-berbaris. Indonesia setiap tahunnya. Sang Merah Model Pemusatan Latihan ini adalah Putih yang berkibar menjadi saksi akan berbentuk kegiatan pengasramaan atau perjuangan mereka selama berbulan-bulan karantina yang mengikuti model Desa Bahagia karena pengibaran ini representasi perjalanan yang diamanatkan sesuai Pemenpora Nomor panjang sejak proses seleksi, pendidikan 65 Tahun 2015, dimana hal ini dirasa penting

45 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 untuk sesegera mungkin calon paskibraka mencium Bendera Merah Putih. Upacara Kabupaten Bandung untuk beradaptasi dengan Peringatan Kemerdekaan 17 Agustus yang tuntutan tugas mereka. Di asrama ini mereka dihelat setiap tahun merupakan upacara yang akan melaksanakan kegiatan yang bersifat sakral. Pada upacara ini semua pandangan hirarki dimana akan dipilih ketua angkatan mata akan tertuju ke Paskibraka. Seluruh dengan sebutan Pak Lurah dan Bu Lurah. elemen masyarakat berkumpul di kompleks Personil capaska yang sudah ditunjuk ini akan pusat Pemerintahan di Lapangan Upacara bertanggungjawab penuh atas kedisiplinan dan Pemerintah Kabupaten Bandung yang dihadiri kekompakan rekan-rekannya selama proses segenap undangan yaitu pejabat Forum karantina. Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) hingga Kegiatan saat pemusatan latihan ini disaksikan oleh masyarakat se-Kabupaten menggunakan standar Peraturan Baris Bandung. Pada upacara ini, orang tua para Berbaris Tentara Nasional Indonesia (PBB personil Paskibraka juga dihadirkan. Tujuannya TNI). Kegiatan dalam latihan terdiri dari tiga agar orang tua merasakan kebanggaan melihat kegiatan, yaitu kegiatan fisik berupa senam anaknya bertugas sebagai Paskibraka. Gerakan dan lari, kegiatan baris berbaris, dan kegiatan yang dilakukan Paskibraka pada waktu di dalam ruangan. Kegiatan di dalam ruangan upacara memiliki makna tersendiri. ini lebih menekankan pada penanaman rasa Mengikuti tata upacara militer yang nasionalisme, yaitu dengan menyampaikan berlaku di Indonesia, formasi pasukan upacara materi seputar wawasan kebangsaan dan terbagi menjadi tim pasukan upacara terbagi internalisasi nilai-nilai bela negara. atas pasukan 17 selaku pendamping, pasukan Pada tahapan ini ditanamkan juga tentang 8 selaku pasukan inti pembawa bendera dan pendidikan kedisiplinan, penanaman nilai-nilai pasukan 45 selaku pasukan pengawal yang bela negara dan wawasan kebangsaan, karakter berasal dari TNI atau POLRI, yang meski kepemimpinan, pengetahuan kepaskibrakaan, pada pelaksanaannya berpisah namun langkah dan kepemudaan serta pendidikan karakter geraknya tetap sama. Gerakan ini memberi lainnya yang menunjang dalam tugas dan makna yang berarti penerapan kelak saat berpartisipasi dalam bahwa Indonesia ini berbeda-beda namun kehidupan masyarakat. Doktrin dan materi tetap satu dan dipersatukan akan tujuan ini disampaikan oleh pelatih maupun pembina yang satu. Dengan wilayah yang sangat luas, yang telah memiliki kompetensi di bidangnya persepsi yang sama tentang kebhinnekaan dan berasal dari intansi yang terkait dengan harusdimilikiagar tidak mudah dipecah kegiatan ini. belah. Setelah melaksanakan tugas sebagai Setelah masa pendidikan dan latihan Paskibraka pada upacara 17 Agustus, para usai, kegiatan selanjutnya adalah pengibaran anggota pasukan dilantik menjadi Purna Bendera Sang Merah Putih pada Upacara Paskibraka Indonesia. Besar 17 Agustus. Kegiatan pengibaran Kegiatan bersifat sosial baik dalam bendera didahului dengan gladi bersih yang skala aktif maupun pasif yang dilakukan dilanjutkan dengan pengukuhan pasukan oleh Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus. Bandung dalam rangka pengaplikasian Pengukuhan pasukan dilakukan dengan prosesi kepedulian terhadap lingkungan sekitar

46 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi serta menstimulasi kalangan generasi muda kabupaten, kegiatan ini juga merupakan event lainnya untuk dapat turut serta berkarya bergengsi yang merupakan seleksi Peleton bagi masyarakat. Keaktifan anggota PPI Paskibraka tingkat SMA/SMK/MA tingkat Kabupaten Bandung juga turut serta dalam Kabupaten Bandung untuk mengirimkan mengikutsertakan seluruh kadernya, baik wakilnya ke perlombaan di tingkat yang lebih yang masih duduk di bangku sekolah maupun tinggi, yaitu LPBB tingkat Provinsi Jawa Barat. para alumninya untuk mengikuti berbagai LPBB PPI ini dilaksanakan dengan maksud kegiatan atau seminar yang diselenggarakan dan tujuan: (1). Meningkatkan kedisiplinan, oleh instansi pemerintah. Salah satunya adalah kesehatan jasmani, dan kreativitas di kalangan mengikuti penyuluhan Seminar Pencegahan siswa SMA / sederajat; (2). Memperdalam rasa Narkoba (Narkotika dan Obat-Obat Terlarang) cinta tanah air serta mempertebal semangat yang menyasar generasi muda. Para anggota kebangsaan dan kesatuan di kalangan siswa PPI Kabupaten Bandung yang telah melewati SMA / sederajat; (3). Menumbuhkan rasa suatu pelatihan di kala menjadi seorang calon dinamisme, sportif, kreatif, dan inovatif dalam Paskibraka diharapkan tidak terperngaruh dan bidang tata upacara bendera dan baris berbaris; terjerumus ke dalam lingkaran narkoba perusak (4). Mengokohkan rasa persatuan, kekompakkan masa depan bangsa. Bahkan seharusnya para dan kedisiplinan siswa melalui tata upacara anggota PPI Kabupaten Bandung ini menjadi bendera dan baris berbaris; (5). Meningkatkan agen pelopor dalam menangkal segala jenis kualitas dan menumbuhkan animo dari peserta pengaruh-pengaruh sosial yang negatif paskibra sekolah untuk mengikuti seleksi yang mengancam kehidupan berbangsa dan menjadi Paskibraka Kabupaten Bandung. bernegara. Pasca selesai melaksanakan tugas Kegiatan bersifat kebugaran jasmani pokoknya, para Purna Paskibraka Kabupaten atau kesamaptaan yang dilakukan oleh Purna Bandung tetap terlibat dalam kegiatan Paskibraka Indonesia Kabupaten Bandung protokoler dan seremonial yang dihelat adalah mengadakan Lomba Peraturan Baris oleh instansi pemerintah daerah. Dalam Berbaris (LPBB) tingkat Kabupaten Bandung kegiatannya, Peringatan Hari Besar Nasional yang diberi nama LPBB PPI untuk seluruh (PHBN) selalu melibatkan anggota Purna sekolah setingkat SMA / SMK / MA se- Paskibraka Indonesia. Kegiatan PHBN Kabupaten Bandung yang diselenggarakan di memang identik dengan pelaksanaan upacara Lapangan Upacara Pemerintahan Kabupaten di lapangan, sehingga keahlian Purna Bandung yang ditunjuk PPI Kabupaten Paskibraka ini tetap digunakan selaku regu Bandung, karena dinilai memiliki tempat pengibar Bendera Sang Merah Putih di tingkat lapangan upacara yang representatif dan selalu kabupaten yang merupakan momen sakral digunakan dalam perhelatan protokoler. dalam suatu upacara kenegaraan. LPBB PPI diadakan secara rutin setiap satu tahun sekali bekerjasama dengan Dinas Internalisasi Nilai-Nilai Bela Negara Kepemudaan dan Olahraga dan Dinas Pendidikan Sesuai dengan yang tercantum dalam Kabupaten Bandung, mengingat acara ini Pasal 30 UUD 1945, warga negara memiliki melibatkan siswa yang berstatus sebagai pelajar. hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan Selain memperebutkan gelar juara tingkat bela negara. Kegiatan yang memiliki tujuan

47 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 untuk meningkatkan rasa nasionalisme TNI dan Polri ini diajarkan di Paskibraka dan patriotisme harus diikuti oleh setiap yang hakikatnya mengandung nilai dan makna warga negara terutama para generasi muda tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. (Basrie, 1998 : 6). Cinta tanah air merupakan Gerakan-gerakan tersebut dalam latihan perwujudan dari semangat patriotisme dan lapangan Paskibraka meliputi gerakan dinamis nasionalisme, oleh sebab itu ketiganya dalam bentuk tiga kelompok pasukan, formasi- mempunyai hubungan erat yang tidak formasi gerakan, termasuk hormat bendera, terpisahkan. gerakan sikap sempurna, menyanyikan Dengan memiliki sifat cinta tanah air, yel-yel sebagai penggugah semangat, dan bela negara menjadi sesuatu yang penting, hingga hukuman di tempat bagi yang kurang sehingga menyebabkan setiap warga negara fokus dan disiplin. Gerakan hormat bendera ingin meraih dan berpartipasi sebagaimana bermakna penghormatan terhadap bangsa yang terjadi pada masa revolusi kemerdekaan. dan negara Indonesia. Hormat bendera Generasi muda harus memiliki pemahaman merupakan sebuah sikap menghormati dan dan kesadaran terhadap kegiatan bela negara. menghargai perjuangan para pendahulu Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bangsa, serta pengakuan terhadap negara bahwa para pemuda yang tergabung dalam dan pemerintahan yang sah. Gerakan ini Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten menimbulkan rasa kebanggaan bagi anggota Bandung melakukan berbagai kegiatan dan Paskibraka. Bagi anggota Paskibraka, gerakan aksi dalam rangka kegiatan bela negara. penghormatan terhadap Merah Putih mampu Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan rasa cinta kepada Indonesia dan memberikan pemahaman tentang bela negara juga memberikan pengaruh pada sikap dan kepada para anggotanya dan juga kepada perilaku mereka sehari-hari. masyarakat. Penanaman nilai-nilai bela negara Gerakan sikap sempurna bermakna siap juga dilakukan lewat gemblengan oleh para untuk tetap sigap dan siap sedia untuk bela senior PPI saat latihan mingguan maupun dari negara. Sikap sempurna yang ditunjukkan pelatih TNI di Pusdiklat Paskhasau pada saat dengan cara berdiri tegap, pandangan lurus ke pemusatan latihan (Suryaningrat, 2018 : 143). depan, dada dibusungkan memberikan makna Nilai-nilai yang didapat oleh para anggota bahwa Paskibraka sebagai anak bangsa siap Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten melaksanakan apa yang diminta oleh negara Bandung adalah fokus, kedisiplinan, dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa tanggungjawab, kekeluargaan, tangguh, dan dan negara. Kemudian di dalam Paskibraka, kebersamaan. Nilai-nilai itu didapat lewat barisan pun harus lurus. Lurusnya barisan prosesi upacara bendera dimana upacara merupakan perwujudan dari nilai persatuan bendera merupakan sebuah rangkaian kegiatan dan kesatuan. yang diakhiri dengan prosesi yang sakral. Anggota Paskibraka berasal dari latar Pada kegiatan PBB, penanaman nilai-nilai belakang sekolah yang beragam, tapi ketika kebangsaan melalui gerakan-gerakan yang berada dalam barisan mereka adalah satu diajarkan baik gerakan dasar, gerakan berjalan, kesatuan yang utuh dimana barisan harus maupun gerakan variasi formasi. Gerakan- lurus dan gerakan yang dilakukan harus sama gerakan PBB yang mengikuti gerakan PBB dan serempak. Barisan lurus ini memiliki

48 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi makna bahwa Indonesia yang terdiri dari dan menerima hukuman, maka seluruh anggota berbagai macam suku, agama, dan ras harus dalam pasukan tersebut juga mendapatkan bersatu. Ketika berada dalam koridor sebagai hukuman yang serupa. Dari sini dapat dilihat bangsa Indonesia maka nilai yang dibawa bahwa hukuman di dalam Paskibraka merupakan adalah nilai-nilai dan konsensus yang telah perwujudan pembinaan rasa kebersamaan disepakati bersama. Tidak boleh masing- dalam keberagaman. Paskibraka yang terdiri masing kelompok memaksakan nilai-nilai dari beragam latar belakang, ketika salah satu yang dimilikinya. anggota pasukan mendapatkan hukuman maka Selain gerakan-gerakan baris berbaris, yang lain pun ikut merasakan hukuman yang capaska yang mengikuti pendidikan Paskibraka sama. Hal ini bermakna bahwa para anggota juga diajarkan variasi materi baris berbaris. Paskibraka harus memiliki cara pandang yang Salah satu variasi materi baris-berbaris yang satu sebagai masyarakat Indonesia. diajarkan kepada para anggota Paskibraka Sebuah organisasi akan terus eksis adalah lagu-lagu mars perjuangan khas militer dan berkembang ketika para anggotanya dan teriakan berupa penyemangat atau yel- memiliki kesadaran penuh terhadap peran yel. Lagu-lagu mars dan yel-yel merupakan yang dimilikinya. Kesadaran dan eksistensi senandung yang berisi kata-kata pembakar suatu organisasi memiliki hubungan yang semangat, diikuti dengan gerakan badan erat. Warga negara yang memiliki kesadaran ketika menyanyikan lagu dan yel-yel tersebut. terhadap bela negara akan membuat negara Lagu-lagu mars dan yel-yel ini merupakan memiliki ketahanan nasional yang kuat. perwujudan dari semangat dalam kegiatan Kesadaran muncul setelah seseorang kelompok di lapangan, lebih lanjutnya menjadi memiliki pemahaman terhadap sesuatu. semboyan dalam program membela tanah air. Lagu-lagu mars dan yel-yel ini dinyanyikan Paskibraka Menanamkan Rasa Cinta saat jeda latihan kosong, menunggu waktu Tanah Air extrafooding, dan momen lainnya yang dirasa Paskibraka merupakan salah satu perlu oleh para pembina dan pelatih. media dalam menanamkan rasa cinta tanah Di dalam barisan Paskibraka tentunya air terhadap generasi muda terutama usia tidak terlepas dari adanya kesalahan baik sekolah setingkat SMA / Sederajat karena terutama latihan tugas untuk upacara bendera. usia ini mereka telah menuju usia matang Kesalahan yang dilakukan oleh anggota dan mampu bersikap dewasa. Dalam kegiatan Paskibraka ketika berada di dalam barisan penggemblengan Paskibraka, penanaman akan diberikan hukuman fisik berupa push rasa cinta tanah air ini dilakukan secara terus up. Hukuman yang diberikan ini bukan menerus mulai dari kegiatan seleksi awal, dimaksudkan untuk melakukan kekerasan, latihan rutin mingguan, karantina di Pemusatan namun lebih kepada penyadaran diri dan Latihan, acara pokok upacara bendera dalam pembinaan terhadap anggota Paskibraka bahwa peringatan Hari Kemerdekaan Republik tidak boleh terdapat kesalahan sedikitpun. Indonesia tanggal 17 Agustus, upacara PHBN Hukuman di dalam Paskibraka memiliki dan kegiatan protokoler lainnya, dimana selalu ciri khusus yang bersifat kebersamaan, artinya ada bendera merah putih dan lagu kebangsaan bila ada salah satu anggota pasukan yang salah Indonesia dikumandangkan.

49 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55

Di dalam kegiatan pelatihan, terutama trengginas selaku pasukan pengibar bendera saat pemusatan latihan, materi-materi wawasan pusaka. Keterampilan memimpin (leadership kebangsaan, bela negara, sejarah bendera skill) dan kepercayaan diri (confidence)diasah merah putih, lagu kebangsaan Indonesia secara terus menerus dalam setiap rangkaian dan perlakuannya, lambang negara dan kegiatan. perlakuannya serta bahasa Indonesia sehingga dengan lebih mengenal negaranya Indonesia Paskibraka Menanamkan Kesetiaan diharapkan pemuda Paskibraka akan bisa Kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara. mencintai tanah airnya. Tanpa mengenal Pancasila merupakan dasar negara yang terlebih dahulu Indonesia, maka peserta dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia Paskibraka tidak akan dapat mencintai tanah dan ideologi negara. Hal ini berarti apa yang airnya secara penuh. terkandung dalam Pancasila harus pahami dan diaplikasikan oleh setiap warga negara Paskibraka Menumbuhkan Kesadaran Indonesia termasuk anggota Paskibraka. Berbangsa dan Bernegara. Dalam Anggaran Dasar Paskibraka disebutkan Karakter yang diperlukan untuk bahwa asas gerakan Paskibraka adalah membangun kesadaran berbangsa dan Pancasila, hal ini berarti bahwa Pancasila bernegara ini meliputi berbagai tindakan juga menjadi landasan dalam setiap kegiatan mewujudkan terciptanya masyarakat sipil Paskibraka. Pemahaman akan nilai-nilai yang menghormati hak-hak individu (Mu’in, Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan 2016: 211-247). Sejak awal mengikuti seleksi bernegara yang dipelajari akan membentuk menjadi calon anggota Paskibraka yang karakter pemuda Indonesia yang tangguh. berbeda secara fisik, agama, suku dan asal sekolahnya, yang kemudian setelah melalui Paskibraka Menumbuhkan Sikap Rela berbagai tahapan seleksi hanya tersisa 54 Berkorban untuk Bangsa dan Negara orang. Akhirnya mereka menjadi sebuah Pendidikan dalam Paskibraka berfungsi kelompok pasukan, dimana dibentuknya untuk menumbuhkan sikap rela berkorban kelompok ini terus bersama dalam seluruh untuk bangsa dan negara diwujudkan melalui kegiatan Paskibraka sejak awal lulus seleksi latihan dalam lingkup kecil yaitu kesadaran hingga saat pengibaran tiba. Dengan menjadi individu itu sendiri, dimana setiap individu kelompok Paskibraka, hal ini mengajarkan yang tergabung dalam satu kelompok harus untuk menyadari dan memahami keragaman bisa mendahulukan kepentingan bersama di individu yang ada dalam regu tersebut baik atas kepentingan pribadi atau individu. Hal keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan ini akan membiasakan capaska untuk bisa adat istiadat masing-masing peserta. berinteraksi dengan orang lain, menghargai Dalam proses penggemblengan, para orang lain dan kepentingannya serta rela peserta dituntut untuk bisa mengikuti seluruh berkorban untuk kepentingan bersama. rangkaian kegiatan yang terjadwal cukup padat. Hal ini akan lebih ditekankan lagi Kemampuan dan potensi pribadi setiap peserta pada saat kegiatan pemusatan latihan ini diasah sebaik mungkin untuk menumbuhkan yang bersistem karantina, dimana siswa peserta Paskibraka yang tanggap, tangguh dan dihadapkan pada situasi dan kondisi yang sama

50 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi sehingga mereka akan memiliki rasa senasib spiritual, emosional, kemampuan bertahan sepenanggungan untuk bisa mewujudkan hidup dan kemampuan mengatasi kesulitan. tujuan bersama. Termasuk dalam persiapan Paskibraka berperan banyak dalam membekali menjelang kegiatan pemusatan latihan, mereka siswa agar memiliki kemampuan awal yang dituntut untuk meluangkan waktu, tenaga dibutuhkan untuk bela negara. Mulai dari pikiran dan kesiapan materi setiap hari Rabu kesiapan fisik dimana dalamPaskibraka hampir dan Minggu untuk mempersiapkan segala semua tahapan kegiatan melibatkan kekuatan sesuatunya yang merupakan kepentingan fisik yang prima. Kegiatan-kegiatan tersebut bersama dalam satu kelompok, demi diantaranya adalah kegiatan baris-berbaris, lari menciptakan kekompakan atau jiwa korsa. pagi, samapta dan olahraga umum di sore hari. Dengan pembelajaran ini diharapkan Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan calon paskibraka dapat mengaplikasikannya calon Paskibraka memiliki kemampuan fisik dalam lingkup yang lebih luas yaitu dalam yang cukup sehingga ini juga menjadi bekal masyarakat dan lebih luas lagi dalam bagi kemampuan awal bela negara. kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi Kemudian kemampuan mental dalam dalam hal ini Paskibraka berperan dalam bela negara dimulai dari kecerdasan spiritual menumbuhkan sikap rela berkorban untuk dalam Paskibraka merupakan pondasi awal bangsa dan negara sesuai dengan indikator yang harus dimiliki setiap calon anggota kerelaan untuk meluangkan waktu, tenaga, Paskibraka. Di sini calon anggota Paskibraka pikiran dan materi untuk kepentingan bersama harus memiliki spiritual yang tinggi sebagai atau bangsa dan negara serta mendahulukan landasan pelaksanaan kegiatan selanjutnya kepentingan bersama di atas kepentingan sehingga mereka tidak keluar dari jalur yang pribadi atau golongan. sudah ditetapkan. Kecerdasan intelektual dalam Paskibraka Paskibraka Berperan Membekali juga dibekalkan kepada calon anggota Kemampuan Dasar Pendahuluan Bela Paskibraka melalui pola pembinaan dan Negara pengasuhan saat latihan rutin di Lapangan Kemampuan dan kesiapan awal untuk Upakarti setiap hari Minggu, termasuk juga bela negara ini terdiri dari kemampuan fisik saat memasuki pemusatan latihan yang dan mental sehingga ketika terjadi ancaman dikarantina. setiap individu minimal telah memiliki Kecerdasan emosional dalam Paskibraka persiapan. Kesiapan fisik tentunya dengan selalu diolah dalam setiap kegiatan, karena dalam fisik atau badan yang sehat dan kuat untuk bentuk kelompok tentunya dihadapkan pada dapat mengatasi kesulitan, dan mengingat pemasalahan baik permasalahan antar individu bahwa saat seleksi awal penerimaan Capaska maupun kelompok. Di sinilah emosional calon bahwa kesamaptaan atau kebugaran jasmani anggota Paskibraka diuji dan dilatih sehingga adalah tolok ukur penilaian yang sangat mereka dapat memahami dan menghargai menentukan. perbedaan yang ada dalam kelompoknya untuk Kesiapan mental juga tidak luput menjadi dapat nantinya mencapai tujuan bersama. perhatian karena ini berarti setiap individu Berikutnya adalah kemampuan atau harus memiliki kecerdasan baik intelektual, kecerdasan dalam hidup mandiri dan

51 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 kedisiplinan. Kemampuan atau kecerdasan dalam Permenhan No 32 Tahun 2016 yaitu ini sangat terkait sekali dengan kepribadian memiliki kemampuan awal bela negara calon anggota Paskibraka yang telah diajarkan (kesiapan fisik dan mental). materi-materi yang diajarkan dalam latihan rutin oleh senior-senior PPI Kabupaten Komitmen Pemuda PPI Terhadap Bela Bandung hingga nanti saat masuk ke dalam Negara karantina. Terlebih dalam PBB tidak boleh Menurut Meyer dan Allen dalam terdapat kesalahan seorang individu, karena Soekidjan (2009:12), komitmen berarti dapat merusak kekompakan kelompoknya. penerimaan yang kuat individu terhadap Materi-materi tersebut sangatlah berguna dan tujuan dan nilai-nilai organisasi, dan individu harus dipelajari sebagai bekal awal bela negara berupaya serta berkarya dan memiliki hasrat karena ketika negara kita dalam keadaan yang kuat untuk tetap bertahan di organisasi darurat maka anggota Paskibraka atau generasi tersebut. muda kita telah siap dengan kemampuan yang Pendidikan yang mengajarkan tentang ada untuk mengahadapi kesulitan dan untuk rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan bertahan hidup. mutlak diperlukan dalam pluralisme bangsa Pembinaan dan pengasuhan oleh para staf kita, diharapkan dengan pendidikan ini, kita Dispora dan PPI Kabupaten Bandung dalam akan semakin kuat sebagai bangsa. Sebagai memberikan santiaji dan materi yang diajarkan seseorang yang telah mendapatkan gemblengan itu karena mereka akan mengaplikasikannya berupa pendidikan dan latihan selama menjadi dalam karantina penggemblengan di Pusdiklat calon Paskibraka, para anggota Purna Paskibraka Paskhasau selama 12 hari, dimana calon Indonesia Kabupaten Bandung menyatakan anggota harus belajar dan berlatih secara komitmennya yaituingin berbuat sesuatu untuk simultan dan sangat menguras energi. Indonesia dengan caranya masing-masing. Diharapkan dengan bekal awal saat pola Berkaca dari kondisi negara yang sedang bimbingan dan pengasuhan dapat bermanfaat mengalami berbagai macam problematika bagi calon anggota Paskibraka dalam dalam berbagai sektor seperti sektor ideologi, mengikuti pumusalatan latihan menjelang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih keamanan, para anggota Purna Paskibraka pada tanggal 17 Agustus. Indonesia Kabupaten Bandung menyatakan Hal ini berarti peranan Paskibraka dalam bahwa mereka ingin berbuat sesuatu untuk membekali kemampuan awal bela negara memajukan bangsa Indonesia. secara samapta dan mental cukup besar dan Komitmen pertama adalah tumbuhnya terprogram dengan baik ini terlihat dari profil rasa kepedulian terhadap kondisi bangsa anggotanya yang senantiasa memelihara dan negara, sehingga tidak apatis terhadap kesehatan jiwa dan raga, ulet dan pantang kondisi negara, minimal pada lingkungan menyerah dalam menghadapi tantangan, terus tempat tinggalnya. Posisi alumni PPI membina kemampuan jasmani dan rohani Kabupaten Bandung yang tersebar dalam serta memiliki kemampuan dasar bela negara berbagi profesi, baik yang masih berstatus dalam bentuk ketrampilan.. Ini juga sesuai pelajar atau mahasiswa maupun pekerja dengan nilai bela negara yang dirumuskan profesional harus memiliki sikap dan sifat

52 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi tanggap terhadapa dinamika lingkungannya. pendidikan dan pelatihan serta pada prosesi Hal ini menunjukkan bahwa para anggota pelaksanaan upacara bendera berlangsung. Purna Paskibraka Kabupaten Bandung telah Rangkaian pendidikan dan pelatihan hingga memiliki pemahaman dan terdoktrin dengan prosesi pelaksanaan upacara bendera yang baik dalam hal nasionalisme dan patriotisme, terdiri dari pelatihan fisik dan mental sehingga mereka memiliki komitmen terhadap memberikan pengaruh bagi karakter mereka. bela negara yang ditunjukkan dengan ingin Pelatihan samapta yang terukur, bertahap, berbuat sesuatu kepada bangsa Indonesia. bertingkat dan berlanjut akan membentuk Komitmen lainnya berupa kesiapan kekuatan fisik yang semakin kuat dan secara pribadi dari tiap anggota PPI jika trengginas, sedangkan pelatihan mental diminta untuk turun dalam pembelaan negara membentuk karakter Paskibraka menjadi secara fisik, yaitu membela negara dari agresi lebih tanggap, tangguh dan percaya diri dalam militer maupun non militer. Kesiapan dan melaksanakan tugasnya. komitmen untuk bela negara tidak hanya Ketiga, pembinaan PPI Kabupaten ditunjukkan lewat kegiatan saja, namun juga Bandung Paskibraka berperan aktif dalam kesiapan untuk mengangkat senjata apabila penanaman nilai-nilai bela negara terhadap memang diperlukan. anggota calon Paskibraka selama proses penggemblengan yang sesuai Permenhan RI SIMPULAN No. 32 Tahun 2016 dengan lima parameternya Berdasar penjelasan tersebut di atas yaitu (1). Menanamkan rasa cinta kepada dapat ditarik simpulan sebagai berikut. tanah airnya, (2). Menumbuhkan kesadaran Pertama, internalisasi nilai-nilai bela berbangsa dan bernegara melalui wawasan negara dapat dilakukan melalui dua kegiatan, kebangsaan, (3). Menanamkan kesadaran yaitu melalui kegiatan Tata Upacara Bendera bahwa Pancasila sebagai ideologi negara, (4). dan Peraturan Baris Berbaris. Pada setiap Menumbuhkan sikap rela berkorban untuk kegiatan upacara dan latihan baris-berbaris bangsa dan negara, (5). Memiliki kemampuan memiliki kekhasan materi atau ciri khusus pendahuluan pendidikan bela negara (kesiapan tertentu yang ditunjukkan lewat gerakan dan dari segi fisik dan mental). materi-materi yang diajarkan selama proses Keempat, hasil interpretasi dari wawan- pendidikan dan pelatihan saat penggemblengan cara secara berkesinambungan, observasi mulai dari Capaska, dilantik dan dikukuhkan lapangan secara kontinu, literatur dokumentasi menjadi anggota Paskibraka Kabupaten dan pustaka menunjukkan bahwa setiap Bandung hingga menjadi purna tugas sebagai narasumber menyatakan bahwa ke-lima anggota PPI (Purna Paskibraka Indonesia). indikator pembentuk ketahanan pribadi ini Kedua, pada kegiatan upacara bendera, tercakup dalam kegiatan Paskibraka, dimana penanaman nilai-nilai kebangsaan melalui Paskibraka merupakan salah satu wadah yang upacara bendera, terutama pada saat teruji baik dalam proses peningkatan kesadaran momen sakral berupa upacara peringatan nilai bela negara sesuai Permendagri Nomor hari kemerdekaan Republik Indonesia dan 38 Tahun 2011. Peringatan Hari Besar Nasional. Nilai-nilai Kelima, dari hasil penelitian yang ini didapatkan ketika mereka menjalani dilakukan kontribusi internalisasi nilai-

53 Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 25, No. 1, April 2019: 36-55 nilai bela negara mewujudkan ketahanan Kaelan, H., 2012, Metode Penelitian Kualitatif pribadi selama proses pendidikan dan latihan Interdisipliner, : Paradigma. intensif anggota paskibraka ditunjukkan Mardalis., 1990, Metode Penelitian: Suatu dengan beberapa indikator yang membentuk Pendekatan Proposal, : Bumi karakter pribadi anggota Paskibraka dalam Aksara. mendukung kegiatan bela negara, yaitu Martodirjo, H.S. 2008. “Implementasi Pancasila memiliki kemantapan spiritual, kemantapan dalam Menumbuh kembangkan Wawasan sosial dan mental, sikap pantang menyerah dan Kebangsaan”. Jurnal Ketahanan Nasional, percaya diri, berjiwa patriotik, danmemiliki Nomor XIII(2), Volume April 2008. ketrampilan dalam protokoler Mu’in, F., 2016, Pendidikan karakter, Kons- truksi Teoretik dan Praktik, Yogyakarta: DAFTAR PUSTAKA Ar-Ruzz Media. Abdullah, I., 2010., Berpihak Pada Manusia: Paradigma Nasional Pembangunan Indo- Patton, M.Q., 2009, Metode Evaluasi nesia Baru., Yogyakarta: TICI Publications Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. bekerjasama dengan PustakaPelajar. Perwita, AA Banyu., 2006, “Hakikat, Prinsip Armawi, A. 2006. “Refleksi Filosofis terhadap dan Tujuan HamKamNeg”, dalam Reformasi Akhlak dan Masa Depan Mencari Format Komprehensif Sistem Bangsa”.Jurnal Ketahanan Nasional Pertahanan dan Keamanan Negara, Nomor XI (1) Volume April 2006. Diedit oleh, Prihatono, Hari T dan Anak Agung Banyu Perwita, Jakarta: Pro Patria Basrie, C., 1994., Pemantapan Pembangunan Institute, hal 27-43. Melalui Pendekatan Ketahanan Nasional. Kumpulan Karangan dalam Rangka Setiawan, M Budi., 2009., Mozaik Gerakan Pengkajian Ketahanan Nasional, Jakarta : Pemuda Kontemporer., Jakarta: UI dan Dephankam (Kerjasama). Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga RI Deputi Bidang Pengembangan Kepe- ______,1998., Bela Negara: Implementasi mimpinan Pemuda. dan Pengembangannya (Penjabaran Pasal 30 UUD 1945), Jakarta: UI Press. Soekidjan, S., 2009., Komitmen Organisasi Apakah Sudah Dalam Diri Anda? Jakarta: Buasan, B., 2013, Perilaku Nasionalistik Rineka Cipta. Masa Kini dan Ketahanan Nasional, Yogyakarta : Mata Bangsa. Suryaningrat, W., 2018. “Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Darmono, B. 2010. Konsep dan Sistem dalam Penanaman Nilai-Nilai Bela Negara Keamanan Nasional Indonesia. Jurnal dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ketahanan Nasional Nomor XV (1), Pribadi (Studi PPI Kabupaten Bandung)”. Volume April 2010. Tesis. Yogyakarta : Sekolah Pascasarjana Djono, 2016. “Internalisasi Nilai dalam Universitas Gadjah Mada. Pembelajaran”, Juni, Budaya Generasi Millennial dan Budaya (diakses 11 Januari 2018). Sekolah tehadap ketahanan Individu”,

54 Widodo Suryaningrat, Armaidy Armawi, Djoko Soerjo -- Internalisasi Bela Negara Dalam Pembinaan Kegiatan Pemuda Purna Paskibraka Kabupaten Bandung Untuk Pembentukan Ketahanan Pribadi

Jurnal Ketahanan Nasional, (internet), Pedoman Peningkatan Kesadaran Bela April, 21 (1) hal 14-22. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No. 0065 Tahun Perundang-undangan 2015 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Sistem Pertahanan Negara (Paskibraka). Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 tentang Kepemudaan Tahun 2016 tentang Pedoman Pembinaan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Kesadaran Bela Negara. No. 38 Tahun 2011 tentang

55