Journal of Indonesian History 9 (1) (2020)

Journal of Indonesian History

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih INDUSTRI KULIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAMPUNG KRANGGAN DALAM TAHUN 1990-2017

Devi Mukti Lestari, R. Suharso Jurusan Sejarah, Universitas Negeri

Info Artikel Abstrak ______Sejarah Artikel: Penelitian bertujuan untuk menganalisis sejarah berdirinya Industri Kulit Lumpia, perkembangan Diterima Juni 2020 Industri Kulit Lumpia tahun 1990-2017 dan pengaruh keberadaan Industri Kulit Lumpia terhadap Disetujui Juli 2020 kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Kampung Kranggan Dalam, Kecamatan Semarang Dipublikasikan Juli 2020 Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang meliputi empat tahap yaitu: ______heuristk, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data menggunakan Keywords: teknik wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Kegiatan pembuatan kulit lumpia sudah ada Industri, Kulit Lumpia, sejak tahun 1985 yang dipelopori oleh Mak Wa, pedagang lumpia Semarang. Pembuatan lumpia Sosial Ekonomi, Kampung sebatas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan di Toko Lumpia. Pada tahun 1990 kulit lumpia Kranggan dijadikan sebagai peluang bisnis usaha oleh karyawan Mak Wa yang bernama Bu Rahayu. Inisiatif ______pembuatan kulit lumpia sebagai peluang bisnis usaha muncul ketika ada orang yang membeli membeli kulit lumpia pada Bu Rahayu dengan jumlah yang banyak. Usaha yang dirintis Bu Rahayu mengalami perkembangan yang pesat hingga akhirnya muncul banyak industri rumah tangga kulit lumpia dan pengrajin kulit yang lainnya. Adanya industri ini memberikan pengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat adalah meningkatnya pendapatan dan mengurangi pengangguran sehingga kesejahteraan masyarakat tercukupi dan perekonomian masyarakat semakin membaik. Sedangkan dampak sosial terhadap masyarakat adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan berkurangnya tingkat kenakalan serta tindak kejahatan karena ekonomi masyarakat yang sudah tercukupi.

Abstract ______The purpose of this study was to analyze the history of Kulit Lumpia Industry, the development of Kulit Lumpia Industry in 1990-2017 and the influence of the presence of Kulit Lumpia Industry on social and economic life of Kampung Kranggan Dalam community, Central Semarang District. This study uses historical research meth- ods, whice include four stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Data collection using interview, document studies, and literature studies. Kulit Lumpia manufacturing has been existed since 1985, pioneered by Mak Wa, Lumpia Semarang trader. In the pas, the manufacture of Kulit Lumpia was done by the employees only for Lumpia Stores. However, since 1990 Kulit Lumpia has been used as a business oppor- tunity by a Mak Wa employee named Mrs. Rahayu. The initiative to make Kulit Lumpia as a business oppor- tunity arises when there are people who buy Kulit Lumpia with Bu Rahayu in large quantities. The business pioneered by Mrs. Rahayu developed rapidly until finally there were many Kulit Lumpia home industries that followed her business. The existence of this industry has an influence on the social and economic life of the com- munity. The economic impact felt by the community is increasing income and reducing unemployment so that people’s welfare is fulfilled and the community’s economy is getting better. Whereas the social impact on society is an increase in awareness of the importance of education and a reduction in the level of crime due to the com- munity’s already sufficient economy. © 2020 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6633 Ruang Jurnal Sejarah, Gedung C5 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

46 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi (Gunartin, 2017: 60). Sektor industri memiliki peranan penting Industri kecil dan menengah memiliki dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah, peran yang sangat penting bagi perekonomian sehingga banyak negara-negara berkembang suatu wilayah termasuk di kota-kota besar seperti yang saat ini memfokuskan pembangunan Kota Semarang. Industri kecil dan menengah ekonomi pada sektor industri. Industrialisasi merupakan strategi untuk mengatasi dianggap sebagai suatu keharusan karena permasalahan ekonomi yang ada di Kota menjamin kelangsungan proses pembangunan Semarang. ekonomi jangka panjang dengan laju Jumlah penduduk yang terus meningkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sementara lapangan pekerjaan yang kurang berkelanjutan sehingga menghasilkan memadai, sehingga banyak masyarakat peningkatan pendapatan perkapita setiap tahun. pengangguran yang akhirnya memilih bekerja di menjalankan strategi sektor industri kecil atau industri rumah tangga industrialisasi semenjak pembangunan ekonomi karena jenis industri ini termasuk sektor informal dimulai secara terencana pada tahun 1969. yang tidak memerlukan persyaratan khusus Industrialisasi yang dijalankan tersebut harus seperti pendidikan tinggi tetapi lebih kepada bertumpu dan berkaitan dengan sektor pertanian keahlian yang dimiliki. dalam prosesnya karena sebagian besar Selain itu sektor ini terbukti mampu masyarakatnya bermata pencahrian di sektor bertahan dan terus berkembang ditengah krisis, agraris dan didukung oleh sumber daya ekonomi karena pada umumnya sektor ini masih yang melimpah di sektor pertanian (Yustika, memanfaatkan sumberdaya lokal, baik itu untuk 2000: 60-61). sumberdaya manusia, modal, bahan baku, Industrialisasi membantu masyarakat hingga peralatan, dalam artian sebagian besar dalam memperoleh penghasilan dan telah kebutuhan Industri kecil dan Menengah tidak merangsang penduduk untuk melepaskan cara mengandalkan barang impor. hidup mereka yang berorientasi pada tradisi serta Salah satu sektor industri kecil yang mendorong mereka untuk berhubungan dengan berperan penting dalam perekonomian Kota dunia luar. Kenyataan ini memberikan gambaran Semarang yaitu Industri Kulit Lumpia yang bahwa industri kecil dan kerajinan rumah tangga berada di Kampung Kranggan Dalam, pada hakekatnya masih bertahan pada sektor Kecamatan Semarang Tengah. Hampir sebagian perekonomian Indonesia, bahkan dari waktu ke besar masyarakat di Kampung Kranggan Dalam waktu menunjukan perkembangan yang bermata pencahrian sebagai pengrajin kulit meningkat. Industrialisasi juga dianggap sebagai lumpia, mulai dari remaja sampai orang tua kunci ke arah kemakmuran sekalipun bukan satu- bergelut dibidang ini. satunya untuk mengentaskan masyarakat dari Kulit lumpia dijadikan sebagai pembukus kemiskinan (Rahardjo, 1999: 27). isian kuliner lumpia, sehingga keberadaan kulit Kurang berhasilnya pola pembangunan lumpia sangat penting sebagai bahan dasar ekonomi yang berpijak pada perusahaan besar pengolahan lumpia. Lumpia sendiri merupakan mendorong para perencana ekonomi beralih makanan khas Kota Semarang dari akulturasi pada pembangunan ekonomi yang budaya Tionghoa dan Jawa. Mereka adalah memberdayakan industri kecil dan menengah. pasangan suami istri Tjoa Thay Yoe asal Industri kecil dan menengah merupakan Tiongkok yang menikah dengan wanita pribumi kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam bernama Mbok Wasih dan membuat inovasi perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi makanan dari hasil perpaduan diantara keduanya katup pengaman perekonomian nasional dalam yang sampai sekarang dikenal dengan Lumpia masa krisis, serta menjadi dinamisator Semarang (Kompas, Edisi Kamis 27 November 2003).

47 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

Sebagai sentra produksi kulit lumpia, memudahkan dalam hal promosi dan Kampung Kranggan Dalam memiliki akar pemasaran. sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari budaya Kulit lumpia dijadikan sebagai usaha yang melahirkan ketrampilan membuat bahan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi sebagian baku makanan. Dalam arti ketrampilan membuat besar masyarakat di Kampung Kranggan Dalam. kulit lumpia tersebut sudah ada sejak lama dan di Usaha ini semakin berkembang dan terkenal wariskan secara turun-temurun. Sehingga tidak hanya oleh masyarakat Semarang namun pembuatan kulit lumpia ini dijadikan juga masyarakat di luar Kota Semarang. Secara penghidupaan sebagian masyarakat yang terus umum industri kulit lumpia ini bersifat home berkesinambungan dari generasi ke generasi industri yang erat kaitannya dengan jiwa berikutnya. kewirausahawan yang dimiliki oleh penduduk Pembuatan kulit lumpia sudah ada sejak lokal. Dengan adanya kondisi ini secara langsung tahun 1985 tetapi hanya sebatas pekerjaan dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup membuat kulit sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat. karyawan di toko lumpia untuk diolah menjadi Industri kulit lumpia juga mendapatkan lumpia yang nantinya akan dijual ke konsumen. perhatian dari Pemerintah setempat dengan Pembuatan kulit lumpia ini kemudian dijadikan menetapkan Kampung Kranggan Dalam sebagai sebagai peluang bisnis oleh salah seorang salah satu sentra industri yang ada di Kota karyawan bernama Bu Rahayu yang bekerja di Semarang sesuai dengan Keputusan Walikota toko lumpia tersebut. Nomor 531/978 Tahun 2017. Hingga sekarang Banyaknya permintaan kulit oleh penjual ini terdapat 30 pengrajin kulit lumpia yang ada di lumpia membuat produksi kulit lumpia tidak Kampung Kranggan Dalam dan tergabung pernah surut dan terus mengalami peningkatan. dalam suatu paguyuban yang dinamakan dengan Tidak hanya dari penjual lumpia saja, melainkan Paguyuban Kulit Lumpia. dari penjual gorengan, martabak, caramel dan Dengan adanya industri kulit lumpia yang makanan lainnya yang sekiranya membutuhkan berada di Kampung Kranggan tentunya kulit dalam pengolahannya. memberikan pengaruh bagi masyarakat Pembuatan kulit lumpia tergolong khususnya dibidang ekonomi selain memberikan pekerjaan yang mudah dilakukan karena tidak sumbangan bagi pendapatan daerah, industri membutuhkan waktu lama untuk kulit lumpia juga membantu dalam mengatasi mempelajarinya. Keuntungan yang diperoleh permasalahan penyerapan tenaga kerja yang dari usaha ini juga lumayan besar. Mereka juga cukup besar karena masyarakat di Kampung melihat prospek usaha kulit lumpia ini untuk Kranggan cenderung masyarakat kota yang kedepannya sangat bagus karenan permintaan sangat identik dengan kepadatan penduduk. kulit yang tidak pernah surut tiap harinya. Berdasarkan latar belakang diatas, Banyak masyarakat yang kemudian tertarik rumusan masalah yang diangkat dalam untuk menjadikan kulit lumpia sebagai peluang penelitian ini adalah (1) Bagaimana sejarah usaha, Hingga akhirnya berkembang unit-unit munculnya Industri Kulit Lumpia di Kampung usaha produksi lumpia dan pengrajin kulit yang Kranggan Dalam? (2) Bagaimana perkembangan lainnya di Kampung Kranggan Dalam. Industri Kulit Lumpia di Kampung Kranggan Perkembangan industri kulit lumpia di Dalam tahun 1990-2017? (3) Bagaimana Kampung Kranggan terutama didorong oleh pengaruh keberadaan Industri Kulit Lumpia tersediannya bahan baku yang cukup memadai terhadap kehidupan sosial dan ekonomi dan mudah diperoleh. Selain itu secara geografis masyarakat Kampung Kranggan Dalam?. dan ekonomis Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah letaknya sangat strategis METODE berada di pusat kota dan pusat perekonomian Metode penelitian yang digunakan dalam serta dekat dengan Pasar Gang Baru sehingga penelitian ini adalah metode sejarah. Metode

48 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

penelitian sejarah adalah proses menguji dan sumber yang telah dilakukan. Tahap terakhir menganalisis secara kritis rekaman dan peningga- adalah historiografi atau penulisan sejarah. lan masa lampau atau sumber sejarah (Gottschalk, Dalam tahap ini, fakta yang terkumpul kemudian 1975: 33). Dengan metode penelitian tersebut di- dituangkan dalam bentuk tulisan yang deskriptif- harapkan dapat menghasilkan penelitian ilmiah analitis (Kuntowijoyo, 1994: 102-103). dengan suatu kegiatan obyektif, sistematis dan Kemudian dianalisis lebih lanjut logis. mendapatkan sebuah fakta yang integral dengan Adapun tahapan dalam metode penelitian fakta-fakta lainnya dengan cara merangkai fakta- sejarah yang pertama adalah heuristik. Heuristik fakta tersebut disertai dengan penafsiran penulis yaitu kegiatan pengumpulan data (Kuntowijoyo, berdasarkan data-data yang diseleksi dan kritik 1994: 95). Pada tahap pertama ini penulis sumber yang telah dilakukan. Tahap terakhir melakukan penelusuran untuk mendapatkan data adalah historiografi atau penulisan sejarah. dari beberapa tempat diantaranya, Dinas Koperasi Dalam tahap ini, fakta yang terkumpul kemudian dan UMKM Kota Semarang, Dinas Perindustrian dituangkan dalam bentuk tulisan yang deskriptif- Kota Semarang, BPS Kota Semarang, Paguyuban analitis (Kuntowijoyo, 1994: 102-103). Kulit Lumpia Kranggan dan Kelurahan Kranggan Semarang. Bentuk pengumpulan data yang dil- akukan terdiri dari data primer dan data sekunder. HASIL DAN PEMBAHASAN Data primer yang diperoleh penulis yaitu Munculnya Industri Kulit Lumpia hasil wawancara dengan pihak yang terkait dalam Kegiatan membuat kulit lumpia sudah ada penelitian di Industri Kulit Lumpia ini. Penulis sejak lama pada tahun 1985. Kegiatan membuat melakukan wawancara dengan pengrajin kulit kulit tersebut merupakan pekerjaan sehari-hari lumpia Mira Kristanti (43 tahun) pada tanggal 6 April 2019 bertempat di rumah informan yang ter- yang dilakukan oleh karyawan di Toko Lumpia letak di Kampung Kranggan Dalam. Wawancara milik Mak Wa yang saat ini diteruskan oleh dengan pengrajin kulit Mustamimin (35 tahun) anaknya bernama Mbak Lien. Ide pembuatan pada tanggal 16 Febuari 2019 bertempat dirumah kulit lumpia dijadikan sebagai peluang bisnis informan yang terletak di Kampung Kranggan Da- usaha muncul dari salah seorang karyawan Mak lam. Wawancara dengan Ketua RW Bapak Wa yang bernama Bu Rahayu. Hendro (48 tahun) pada tanggal 2 September 2019 Ide tersebut muncul ketika ada salah bertempat dirumah informan yang terletak di seorang yang membeli kulit lumpia Bu Rahayu Kampung Kranggan Dalam. Wawancara dengan dengan jumlah yang banyak. Dari situ kemudian Ketua Paguyuban Kulit Lumpia Supriyanto (48 ta- Bu Rahayu berkeinginan untuk mencoba hun) pada tanggal 13 April 2019 bertempat diru- memproduksi sendiri kulit lumpia. Tahun 1990 mah informan yang terletak di Jagalan. Data Bu Rahayu pertama kali menjual kulit lumpia sekunder dapat diperoleh dari buku-buku, surat ka- hasil produksi nya di Pasar Gang Baru dengan bar, serta data-data yang memiliki relevansi bantuan suami dan anak-anaknya (Wawancara dengan pembahasan dalam penelitian yang dikaji. Mira Kristanti, 6 April 2019). Tahap kedua adalah kritik sumber. Dalam Dalam perkembangannya usaha tahap ini, dilakukan pengujian terhadap kredibili- pembuatan kulit lumpia mendapatkan respon tas dan autentisitas sumber. Sumber-sumber yang bagus dari para konsumen terutama berupa arsip pemerintah, data dari paguyuban, pedagang lumpia. Permintaan kulit di pasaran maupun sumber-sumber lisan hasil wawancara tidak pernah surut tiap harinya seiring dengan yang diperoleh kemudian dilakukan kritik ekstern permintaan lumpia oleh para konsumen dan dan interen. wisatawan dalam kota maupun luar kota. Kemudian dianalisis lebih lanjut agar Pelanggan kulit lumpia tidak hanya dari kalangan mendapatkan sebuah fakta yang integral dengan pedagang lumpia saja, melainkan dari penjual fakta-fakta lainnya dengan cara merangkai fakta- gorengan, martabak, caramel dan makanan fakta tersebut disertai dengan penafsiran penulis lainnya yang membutuhkan kulit lumpia dalam berdasarkan data-data yang diseleksi dan kritik

49 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

pengolahannya. Banyaknya pelanggan membuat semakin meningkat. Rata-rata pedagang lumpia Bu Rahayu merekrut beberapa tetangga untuk pinggir jalan dalam sehari berhasil menjual 200- dijadikan sebagai karyawan. Banyak juga 300 lumpia dengan harga Rp 3.000 per bijinya tetangga yang penasaran dan ingin mencoba sehingga membutuhkan 200-300 lembar kulit. membuat kulit lumpia seperti Bu Rahayu. (Suara Merdeka, Edisi 24 Febuari 2003). Kegiatan membuat kulit lumpia Industri kulit lumpia mengalami merupakan pekerjaan yang tergolong mudah perkembangan baik di gerbang produksi maupun dilakukan karena tidak membutuhkan waktu pemasaran. Pada tahun 2004 saat masa lama untuk dapat mempelajarinya. Keuntungan pemerintahan SBY, industri kulit lumpia yang diperoleh dari usaha ini lumayan besar mengalami peralihan dalam penggunakaan alat sehingga banyak masyarakat di Kampung produksi. Semula para pengrajin kulit Kranggan Dalam yang mengikuti jejak Bu menggunakan kompor minyak tanah beralih ke Rahayu untuk membuka sendiri usaha kompor gas. Hal ini dikarenakan pasokan pembuatan kulit lumpia. Hingga akhirnya minyak tanah yang terbatas dan langka banyak bermunculan usaha-usaha kulit lumpia menyebabkan harga minya tanah dipasaran lainnya di Kampung Kranggan Dalam. mengalami kenaikan. Meskipun membuat resah para pengrajin kulit tetapi hal tersebut tidak Perkembangan Industri Kulit Lumpia mengurangi jumlah permintaan dan produski Produksi kulit lumpia mengalami kulit lumpia di pasaran (Waancara Supriyanto, perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. 13 April 2019). Pada tahun 1990 usaha produksi kulit belum Dalam pengadaan bahan baku industri menunjukan perkembangan karena usaha kulit kulit lumpia sempat mengalami kendala dalam lumpia masih ada satu yaitu usaha yang dirintis bahan baku yaitu tepung terigu yang sering oleh Bu Rahayu. Produksi kulit pada saat itu bermasalah dalam proses produksinya. Dengan hanya sebatas membuat kulit sesuai dengan bantuan dari Sriboga terciptalah tepung lumpia pesanan pelanggan. Peralatan yang digunakan yaitu tepung khusus untuk membuat adonan kulit masih sangat sederhana dengan bantuan tangan lumpia, sehingga para pengrajin tidak merasa manusia, sedangkan bahan baku yang digunakan khawatir jikalau tepung nya mengalami kendala, berupa tepung terigu dari Bogasari dengan harga maka dari pihak Sriboga akan memberikan ganti Rp 25.000 per karungnya yang dijual diwarung- rugi. Sampai sekarang ini para pengrajin kulit warung dekat rumah. menggunakan tepung lumpia dari Sriboga denga Memasuki tahun 2000 industri kulit harga dengan harga Rp 175.000 per karungnya. lumpia mengalami perkembangan pesat, hal ini Keinginan para pengrajin agar industri terlihat dengan semakin berkembangnya usaha- kulit lumpia di Kampung Kranggan Dalam tetap usaha kulit lumpia lainnya di Kampung maju dan semakin berkembang terlihat dengan Kranggan Dalam. Beberapa tetangga dan dibentuknya suatu kelompok untuk mewadahi karyawan tertarik untuk menekuni usaha para pengrajin kulit lumpia di Kampung pembuatan kulit lumpia seperti yang dijalankan Kranggan. Pada tahun 2010 para pengrajin kulit oleh Bu Rahayu. Mereka melihat prospek usaha sepakat membentuk kelompok yang dinamakan ini kedepannya sangat bagus karena permintaan Paguyuban Kulit Lumpia yang bekerjasama kulit lumpia yang tidak pernah surut tiap harinya dengan Sriboga. Di dalam paguyuban terdapat (Wawancara Mustamimin, 16 Febuari 2019). kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan Perkembangan kulit lumpia seiring dengan memfasilitasi para pengrajin agar lebih perkembangan kuliner lumpia di Kota Semarang. berkembang lagi dalam menjalankan usahanya Banyaknya penjual lumpia mulai bermunculan (Wawancara Supriyanto, 13 April 2019). dari pedagang kecil dipinggir jalan hingga toko Dalam perkembangannya ternyata kulit lumpia besar ternama. Hal tersebut juga lumpia memberikan peluang pasar yang sangat berdampak pada produksi kulit lumpia yang luas dan usaha ini prospek sangat bagus sehingga

50 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

banyak bermunculan unit-unit usaha pembuatan dengan menetapkan Kampung Kranggan sebagai kulit lumpia yang lainnya di Kampung salah satu dari dua puluh sentra industri yang ada Kranggan. Banyak juga dari mereka yang di Kota Semarang (Surat Keputusan Walikota meninggalkan pekerjaan mereka yang lama dan Nomor 531/978 Tahun 2017). Selain itu pihak memilih menekuni usaha kulit lumpia ini. pemerintah setempat sering melakukan Perkembangan industri kulit lumpia di Kampung kunjungan langsung ke Kampung Kranggan Kranggan tahun 1990-2017 dapat dilihat pada Dalam. Menurut Pemerintah setempat ada tabel dibawah ini: beberapa hal yang harus diperbaiki agar industri kulit lumpia lebih maju dan berkembang lagi Indikasi Perkembangan Industri Kulit Lumpia diantaranya yaitu tentang kenyamanan kerja, di Kampung Kranggan dari tahun 1990-2017 proses produksi yang kurang higienis serta Tahun Harga Upah Harga kebersihan. Beberapa hal tersebut perlu adanya Kulit/ Pegawai Tepung tinjauan dan upaya perbaikan agar tidak Lembar per-karung mengurangi kualitas produk kulit lumpia sebagai bahan baku (Suara Merdeka, Edisi 8 Desember 2018).

1990 50,00 20.000,00 25.000,00 Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat 2017 500,00 50.000,00- 175.000,00 Dampak yang sangat nyata dari adanya 70.000,00 industri kulit lumpia di Kampung Kranggan bagi masyarakat sekitar adalah bertambahnya (Sumber diolah pribadi dari data Dinas Koperasi lapangan pekerjaan yaitu pengrajin kulit, dimana dan UMKM, data informan, data paguyuban industri ini banyak menyerap tenaga kerja dan kulit lumpia yang diperoleh penulis) menyebabkan adanya perubahan mata pencahrian. Perubahan mata pencahrian terjadi Berdasarkan tabel diatas dapat karena dengan bekerja sebagai pengrajin kulit disimpulkan bahwa industri kulit lumpia lumpia dapat menjamin kesejahteraan keluarga. mengalami perkembangan dari tahun ke tahun Sebelum adanya industri kulit lumpia baik dari produksi maupun tenaga kerja. Sampai kehidupan masyarakat di Kampung Kranggan dengan tahun 2017 mencapai 59 unit usaha home tergolong menengah kebawah. Hendro selaku industri kulit lumpia yang ada di Kota Semarang. ketua RW di Kampung Kranggan menerangkan Selain produksi dan tenaga kerja yang mengalami bahwa secara umum masyarakat di wilayah perkembangan, dalam hal pemasaran juga Kranggan terutama Kranggan Dalam RW 01 ini mengalami perluasan daerah pesanan. tingkat ekonominya rendah masih dibawah rata- Para pengrajin kulit tidak hanya melayani rata garis kemiskinan. Rendahnya ekonomi pesanan kulit di wilayah Semarang saja, bahkan masyarakat karena banyaknya pengangguran mereka menerima pesanan kulit dari luar kota menyebabkan tingkat kenakalan dan yang seperti Jakarta, Bali, Palembang dan Surabaya. behubungan dengan tindak kejahatan cenderung Beberapa kali Kampung Kranggan mendapat lebih meningkat (Wawancara Hendro, 2 kunjungan baik dari wisatawan lokal maupun September 2019). turis manca negara, untuk sekedar melihat proses Dengan adanya industri kulit lumpia di pembuatan kulit lumpia. Hal itu menjadikan Kampung Kranggan memberikan lapangan Kampung Kranggan semakin dikenal oleh pekerjaan bagi masyarakat yang belum memiliki masyarakat luas sehingga sangat membantu pekerjaan sehingga mengurangi jumlah dalam pemasaran dan promosi. pengangguran. Industri kulit lumpia di Kampung Industri kulit lumpia juga mendapatkan Kranggan memberikan harapan bagi masyarakat perhatian dari Pemerintah Kota Semarang sekitar untuk meningkatkan pendapatan mereka.

51 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

Masyarakat yang sebelumnya memiliki Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap pekerjaan lain tetapi pendapatan yang diperoleh Kehidupan Sosial Masyarakat masih kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup Kehidupan sosial masyarakat merupakan sehari-hari akhirnya memutuskan untuk beralih hubungan antara kelompok maupun perorangan, menjadi pengrajin kulit, sehingga banyak warga apabila keduanya saling bertemu interaksi akan yang kemudian bekerja sebagai pengrajin kulit dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, lumpia dengan alasan penghasilan yang berjabat tangan, saling berbicara dan bahkan diperoleh jauh lebih menguntungkan dari pada berkelahi. Aktivitas seperti itu merupakan penghasilan yang didapat dari pekerjaan mereka bentuk-bentuk interaksi sosial walaupun orang- yang lama. orang yang bertatap muka tersebut tidak saling Kehadiran industri kulit lumpia di menukar benda. Kesemuanya itu menimbulkan Kampung Kranggan membawa perubahan kesan didalam pikiran seseorang yang kemudian dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Adanya menentukan tindakan yang akan dilakukannya perubahan ekonomi yang semakin membaik (Soekanto, 1999: 30). dengan meningkatnya pendapatan tentunya akan Pengaruh yang sangat nyata dengan meningkatkan pula kesejahteraan masyarakat. adanya industri kulit lumpia di Kampung Dalam hal ini yaitu masyarakat mempunyai Kranggan yaitu munculnya golongan baru dalam perhatian terhadap pendidikan anak-anak masyarakat. Golongan tersebut adalah golongan mereka. Para pengrajin kulit menginginkan anak- para pengrajin kulit lumpia yang membentuk anaknya bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang suatu paguyuban dengan nama Paguyuban Kulit yang lebih tinggi. Lumpia Krangan. Di dalam paguyuban kulit Salah satunya yaitu Mira Kristanti, dengan lumpia terdapat berbagai macam kegiatan sosial, bekerja sebagai pengrajin kulit dapat mencukupi misalnya arisan, pertemuan rutin, piknik, kebutuhan hidupnya sehari-hari dan dapat mengadakan iuran dan menjenguk ketika salah membiayai sekolah dua orang anaknya yang satu anggota terkena musibah sakit, meninggal masih dibangku sekolah dasar (SD) dan satu atau kecelakaan. Kegiatan-kegiatan tersebut orang anaknya yang masih kuliah. Mira berharap dilakukan dengan harapan agar dapat anak-anaknya dapat melanjutkan pendidikan ke meningkatkan tali silaturahmi antar pengrajin jenjang yang lebih tinggi agar tidak seperti orang kulit. tuanya yang hanya lulusan SD (Wawancara Mira Perkembangan industri kulit lumpia di Kristanti, 6 April 2019). Kampung Kranggan Dalam sebagai mata Membaiknya perekonomian suatu daerah pencahrian masyarakat telah memberikan akan menyebabkan kesejahteraan semakin sumbangan positif dalam bidang pendidikan. meningkat, yang sebelumnya satu rumah hanya Sebelum industri kulit lumpia berembang, memiliki satu sepeda motor, sekarang menjadi tingkat pendidikan masyarakat di Kampung meningkat tiap rumah memiliki tiga atau empat Kranggan sangat rendah. Rata-rata tingkat motor bahkan ada yang masing-masing anggota pendidikan mereka adalah tamatan sekolah dasar keluarganya memiliki motor sendiri-sendiri (SD), sedangkan untuk tingkat SMP banyak yang sehingga tidak ada tempat untuk parkir motor tidak lulus bahkan ada yang tidak sekolah dirumahnya (Wawancara Yudisetiawan, 27 Juli (Wawancara Hendro Gunawan, 2 September 2019). 2019). Dengan pendapatan yang lebih tinggi Kurangnya tingkat pendidikan masyarakat masyarakat dapat memenuhi kebutuhan di Kampung Kranggan disebabkan karena primernya selain itu kebutuhan sekunder juga keterbatasan ekonomi. Sehingga tidak adanya dapat terpenuhi setelah mereka memenuhi biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya kebutuhan primernya yaitu dengan keberadaan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Selain itu barang mewah sebagai pelengkap tumah tangga tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya seperti TV, kulkas, perhiasan dan lain-lain. pendidikan masih kurang, menurut mereka

52 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

pendidikan bukanlah sesuatu yang utama dan oleh masyarakat, seperti motor, perhiasan dan harus diprioritaskan pada saat itu. Setelah perabotan rumah tangga lainnya. muncul dan berkembangnya industri kulit lumpia Sedangkan pengaruh industri kulit lumpia di Kampung Kranggan, tingkat pendidikan terhadap kehidupan sosial masyarakat di masyarakat menjadi meningkat. Peningkatan ini Kampung Kranggan Dalam adalah munculnya dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang golongan baru yaitu pengrajin kulit lumpia. menuntut masyarakat Kampung Kranggan untuk Selain itu meningkatnya kesadaran masyarakat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Kampung Kranggan Dalam akan pentingnya Adanya kesadaran untuk memberikan pendidikan, sehingga tingkat pendidikan pendidikan yang lebih baik pada anak-anaknya masyarakat menjadi meningkat. dikarenakan masyarakat Kampung Kranggan Adanya industri kulit lumpia memperbaiki telah memiliki pandangan yang lebih maju ekonomi masyarkat diantaranya meningkatkan mengenai pendidikan, mereka berharap dengan pendapatan masyarakat. Dengan pendapatan pendidikan dapat meningkatkan status sosial yang cukup tentunya kesejahteraan masyarakat keluarganya. Masyarakat mulai menyadari akan terpenuhi, sehingga mengurangi tingkat bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi kenakalan dan yang berhubungan dengan tindak akan menjadi bekal bagi mereka untuk kejahatan di lingkungan masyarakat Kampung mempersiapkan kehidupan di masa yang akan Kranggan Dalam. Pengaruh lainnya yaitu datang. Selain itu masyarakat juga berharap agar terciptanya rasa kepedulian antar masyarakat. kelak anaknya mendapatkan pekerjaan yang Dengan ekonomi yang mapan dan pendapatan lebih baik dari pada pekerjaan orang tuanya yang cukup, masyarakat tidak merasa keberatan sekarang. untuk mengadakan kegiatan-kegiatan sosial Sumbangan lainnya adalah terciptanya seperti diadakannya iuran atau jimpitan pada rasa kepedulian antar masyarakat. Dengan masing-masing RT. ekonomi yang mapan dan pendapatan yang cukup, masyarakat tidak merasa keberatan untuk DAFTAR PUSTAKA mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti diadakannya iuran atau jimpitan pada masing- Data Industri Kulit Lumpia Menurut Dinas masing RT. Jimpitan tersebut sebagai salah satu Koperasi dan UMKM Kota Semarang. upaya kegiatan sosial untuk membantu warga Dinas Perindustrian Kota Semarang. Kampung Kranggan yang terkena musibah sakit, Pembentukan Sentra Industri di Kota kecelakaan atau meninggal (Wawancara Hendro Semarang. Surat Keputusan Walikota Gunawan, 2 September 2019). Nomor 531/ 978 Tahun 2017. Data tentang Industri Kulit Lumpia diperoleh SIMPULAN dari Dinas Perindustrian Kota Semarang. Tumbuh dan berkembangnya Industri Daftar Anggota Pengrajin Kulit Lumpia Kulit Lumpia membawa pengaruh terhadap Kranggan diperoleh dari Ketua kehidupan sosial ekonomi masyarkat Paguyuban Kulit Lumpia disekitarnya. Pengaruh industri kulit lumpia Surat Kabar Kompas tentang Generasi Ketiga terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Lumpia Semarang edisi Kamis, 27 Kampung Kranggan Dalam adalah terbukanya November 2003 lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga Suara Merdeka Lumpia Rasa Mataram Tetap mengurangi pengangguran. Ciamik 24 Febuari 2003 Meningkatnya pendapatan masyarakat Surat Kabar Suara Merdeka tentang Sistem yang tentunya akan meningkatkan pula Produksi Kulit Lumpia Perlu Diperbaiki kesejahteraan masyarakat hal ini terlihat dari edisi 8 Desember 2018 kepemilikan barang-barang mewah dan berharga Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

53 Devi Mukti Lestari & R. Suharso / Journal of Indonesian History 9 (1) (2020); pg. 46-54

Kuntowijoyo. 1994. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya Yustika, Ahmad Eranai. 2000. Industrialisasi Pinggiran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rahardjo, M. Dawam. 1999. Masyarakat Madani: Agama, Kelas Menengah, dan Perubahan Sosial. Jakarta: LP3ES. Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Gunartin. Desember 2017. Penguatan UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal Eduka Pendidikan, Hukum, dan Bisnis Vol. 1 No. V. Wawancara dengan pengrajin kulit lumpia Mira Kristanti (43 tahun) pada tanggal 6 April 2019 bertempat di rumah informan. \Wawancara dengan pengrajin kulit Mustamimin (35 tahun) pada tanggal 16 Febuari 2019 bertempat dirumah informan. Wawancara dengan Ketua RW Bapak Hendro (48 tahun) pada tanggal 2 September 2019 bertempat dirumah informan. Wawancara dengan Ketua Paguyuban Kulit Lumpia Supriyanto (48 tahun) pada tanggal 13 April 2019 bertempat dirumah informan.

54