Media Konservasi Vol. 22 No. 1 April 2017: 79-86

NILAI GUNA SPESIES TUMBUHAN DALAM OUKUP (MANDI UAP) MASYARAKAT BATAK KARO

(Use Value of Plant Spesies For Steam Bath Oukup, Karo)

RIMA PRATIWI BATUBARA1), ERVIZAL A. M. ZUHUD2), RACHMAD HERMAWAN3), DAN RUSMIN TUMANGGOR4)

1) Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekowisata dan Jasa Lingkungan, IPB 2,3) Dosen epartemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, IPB 4) Guru Besar Antropologi Kesehatan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Email: [email protected]

Diterima 12 Mei 2017 / Disetujui 27 Juli 2017

ABSTRACT

The use of plants in the steam bath oukup longstanding. This traditional knowledge has not been well documented. This study aims to determine the use of plants as traditional medicine through oukup by in the District Berastagi, Karo. This study uses a structured interview with the determination of respondent snowball sampling. Data were analyzed by calculating the value of plant species or species to the Use Value (SUV). The results of the study identified 69 species used in oukup. SUV plant species that have the highest of Zingiber officinale (ginger) with results of 2,30.

Keywords: oukup, plant medicine, species use value

ABSTRAK

Pemanfaatan tumbuhan dalam mandi uap oukup sudah berlangsung sejak lama. Hanya saja, saat ini pengetahuan tersebut belum terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional melalui oukup oleh masyarakat Batak Karo di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terstrukur dengan penentuan responden secara snowball sampling. Data tumbuhan dianalisis dengan perhitungan nilai guna spesies atau Spesies Use Value (SUV). Hasil penelitian teridentifikasi 69 spesies yang digunakan dalam oukup. Spesies tumbuhan yang memiliki SUV paling tinggi yaitu jahe (Zingiber officinale Roscoe) dengan hasil 2,30.

Kata Kunci: nilai manfaat spesies, oukup, tumbuhan obat

PENDAHULUAN untuk memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan (oukup). Bagi masyarakat , sebagian besar masalah Oukup adalah spa tradisional masyarakat Batak kesehatan diatasi secara tradisional salah satunya dengan Karo yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Fungsinya menggunakan tumbuhan. Beberapa tumbuhan diyakini sebagai pemulih pasca melahirkan kemudian dapat mencegah, memulihkan bahkan menghilangkan berkembang pada bidang kecantikan, kebugaran, penyakit yang ada dalam tubuh seseorang. Tumbuhan relaksasi hingga penghilang penyakit tertentu. Nasution tertentu bahkan dipercaya dapat menjaga kebugaran, (2009) mengungkapkan bahwa setidaknya digunakan 69 kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh jenis tumbuhan untuk oukup. Praktik oukup telah (Biofarmaka IPB 2013). Penggunaan tumbuhan untuk dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian obat bukan hanya dikonsumsi secara langsung (diminum masyarakat baik sebagai pengusaha spa, pedagang dan dimakan) namun juga secara tidak langsung seperti ramuan, tabib hingga pembudidaya tumbuhan. Saat ini dioles dan penguapan. Pada budaya Jawa dan Bali, terapi oukup menjamur mulai dari usaha di rumah hingga tumbuhan dijadikan sebagai lulur (dengan melalui proses klinik kecantikan. Hal ini membuat banyaknya tertentu) untuk memperhalus dan mengencangkan kulit persaingan antar pengusaha oukup. Di sisi lain (kecantikan). Bahkan rangkaian perawatan kecantikan banyaknya kegiatan oukup yang berkembang menjadikan tradisi Jawa dan Bali seolah menjadi perwakilan permasalahan tersendiri baik dari izin usaha, bahkan Indonesia dikancah internasional dalam bidang kesehatan terapi oukup menyimpang (seks komersial) sehingga tradisional yang dikenal dengan istilah Javanese Spa dan menurunkan partisipasi masyarakat dalam mem- Balinese Spa. Penggunaan tumbuhan juga dilakukan pertahankan keberlangsungan oukup. dengan proses penguapan. Pada suku Batak, tumbuhan Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimanfaatkan dengan diambil uap dari hasil rebusannya keanekaragaman spesies tumbuhan sebagai bahan oukup

79 Nilai Guna Spesies Tumbuhan di Kabupaten Karo. Oleh karenanya, penelitian ini oukup. Informasi hasil wawancara dilanjutkan dengan menggunakan perhitungan nilai manfaat (Use Values; tahapan observasi lapangan. Tahapan observasi UVs) setiap jenis berdasarkan rumus Philips dan Gentry dilakukan untuk mengetahui secara langsung data (1993). Hasil identifikasi dapat digunakan sebagai bahan tumbuhan yang telah didapatkan dari responden. pertimbangan dalam mengembangkan oukup pada bidang Tumbuhan yang digunakan untuk oukup tersedia kesehatan. Hasil identifikasi juga dapat sebagai acuan pada pasar tradisional. Identifikasi tumbuhan dilakukan dalam menjaga kelestarian alam dan keberlangsungan dengan menelusuri paket oukup (dalam kemasan) yang budaya masyarakat Batak Karo. didapatkan dari pasar tradisional. Data tumbuhan yang digunakan pada oukup juga didapatkan dari hasil wawancara dengan pelaku oukup (pengobat, pengelola METODE PENELITIAN dan penjual ramuan) berupa daftar tumbuhan lokal yang Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Oktober digunakan. Tumbuhan diidentifikasi berdasarkan nama hingga Desember 2016 di Kecamatan Berastagi, daerah, nama dagang, nama ilmiah, famili, bagian dan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan jumlah yang digunakan jumlah hingga manfaat data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo (2015) tumbuhan pada oukup. Penelusuran pustaka dilakukan dijelaskan bahwa Kecamatan Berastagi memiliki luas untuk mengetahui informasi terkait dengan nama ilmiah, 3.050 ha dan berada pada ketinggian rata-rata 1.375 manfaat tumbuhan, serta menyesuaikan data berdasarkan mdpl. Suhu kawasan berkisar antara 19ºC – 26ºC dengan hasil yang ditemukan di lapangan. kelembaban udara rata-rata 79%. Topografi Kecamatan Penentuan responden berdasarkan snowball Berastagi sampai dengan berombak yaitu 65%, berombak sampling dilakukan untuk mengetahui tokoh kunci hingga berbukit 22% dan berbukit sampai dengan hingga data yang ditemukan seimbang atau jenuh bergunung 13%. Curah hujan rata-rata yaitu 2.100 – (Nurdiani 2014). Tokoh kunci adalah masyarakat lokal 3.200 mm pertahun. yang mengetahui pengobatan tradisional oukup secara Strategi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu turun-temurun. Tokoh kunci didapatkan dari informasi menggunakan pendekatan phenomenology (Altinay dan masyarakat lokasi penelitian mengenai masyarakat yang Paraskevas 2008). Penelitian ini menggunakan metode mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan utama kualitatif untuk mendeskripsikan kegunaan tumbuhan oukup. Tokoh kunci dipilih berdasarkan pengetahuannya dan metode kuantitatif dengan perhitungan nilai guna mengenai oukup dilihat mulai dari tata nilai, metode, tumbuhan. Analisis kualitatif dilakukan dengan prosesi, manfaat hingga kebutuhan material dan mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kategori guna immaterial pada oukup. Tokoh kunci juga mengetahui yang didapatkan dari hasil wawancara. Analisis kegunaan dari penggunaan kebutuhan material dan kuantitatif dilakukan dengan menghitung nilai manfaat immaterial pada oukup. Tokoh kunci dalam penelitian (Use Values ; UVs) dari tumbuhan obat yang digunakan adalah asisten pengobat tradisional, pengelola usaha pada ramuan oukup berdasarkan Philips dan Gentry oukup, penjual ramuan dan pengguna oukup mandiri. (1993). Perhitungan nilai manfaat digunakan untuk Alat yang digunakan diantaranya kamera, peta kawasan, mengetahui seberapa penting suatu spesies dalam kuesioner, tallysheet dan buku panduan lapang. kehidupan masyarakat (dalam hal ini bidang kesehatan yaitu pengobatan tradisional oukup). Rumus nilai HASIL DAN PEMBAHASAN manfaat, sebagai berikut : Uvis = 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat dalam Oukup Dimana : Oukup adalah suatu usaha untuk memulihkan dan UVis : Nilai kegunaan (manfaat) suatu spesies atau berusaha mendapatkan kondisi sehat dengan cara tertentu (i) yang disampaikan oleh seorang mandi uap menggunakan bahan baku rempah-rempah informan tradisional. Awal keberadaan oukup tidak diketahui ∑Uis : Jumlah seluruh kegunaan spesies (i) yang secara pasti namun dikatakan bahwa telah menjadi dijelaskan setiap kali bertanya kebiasaan masyarakat Batak Karo sejak zaman dahulu. Nis : Jumlah kali bertanya dimana informan Oukup diwariskan dari nenek moyang dengan memberi informasi tentang suatu spesies memanfaatkan tumbuhan sekitar sebagai pengobatan Catatan : tradisional Karo. Simarmata dan Sembiring (2015) 0 : UVs : Spesies tidak digunakan mengatakan bahwa masyarakat Karo sudah mengenal 0

80 Media Konservasi Vol. 22 No. 1 April 2017: 79-86

Bagi masyarakat, manfaat oukup dapat dirasakan perasaan menjadi lebih nyaman dan fikiran menjadi lebih bukan hanya secara fisik namun juga secara fikiran dan rileks. Oukup dianggap dapat mengobati dan mencegah mental. Masyarakat mengungkapkan bahwa setelah penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang diobati dengan melakukan oukup tubuh terasa lebih ringan dan wangi, oukup dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Manfaat oukup No. Penyakit Keterangan 1. Vertigo – mesui takal Pusing, kepala terasa berat, pandangan terasa berputar, migrain 2. Sakit gula/kencing manis Sering buang air kecil, sudah ada penegasan dari dokter 3. Asam urat Sakit dan nyeri pada sendi, panas, 4. Masuk angin Perut kembung, badan terasa berat dan dingin, linu 5. Sakit perut, maag, disentri – mesui Perut perih, BAB cair, beltek 6. Sembelit – mesui kuture Susah BAB, perut tidak nyaman 7. Sakit kulit – gadam, tambar panau, Kulit gatal, ada koreng atau luka, bercak panu, bisul, bau badan, tambar kulit, bau badan jerawat, pori-pori hitam di wajah, menghilangkan selulit 8. Flu, pilek – magin Ada cairan pada hidung, sulit bernapas, badan dingin, lemas 9. Insomnia – mesera medem Susah tidur, pikiran kacau 10. Lelah, pegal linu, nyeri otot, rematik Badan terasa berat, linu – pustab, laitih, ngalah 11. Sakit pasca melahirkan - mesui Badan lemah, pendarahan setelah melahirkan, asi bermasalah

Masyarakat mengungkapkan bahwa penggunaan beroukup duduk di kursi dan berhadapan dengan panci tumbuhan obat dan proses penguapan pada oukup dapat ramuan. Posisi kaki seseorang yang beroukup diletakkan mencegah penyakit. Tumbuhan obat yang direbus dapat di atas kayu penyangga (kayu diletakkan di atas panci). terhirup oleh pasien oukup secara tidak langsung Tikar kemudian dilingkarkan mengelilingi orang yang bermanfaat sebagai obat bagi tubuh pasien. Pada proses beroukup dan wadah rempah hingga benar-benar penguapan, tubuh akan mengeluarkan keringat. tertutupi. Pada bagian atas diletakkan selimut hingga Masyarakat mempercayai bahwa keringat yang keluar terkesan membentuk ruangan atau gundukan dengan atap mengandung racun-racun pada tubuh sehingga pasien selimut. Orang yang beroukup dapat memulai akan merasa sehat dan tubuh terasa ringan setelah pelaksanaan dengan merasakan uap panas yang keluar melakukan oukup. dari wadah rempah. Pelaksana dipastikan tidak Pelaksanaan oukup dapat dilakukan dengan dua menggunakan pakaian apapun selama beroukup. Sendok cara yaitu secara tradisional dan modern (Gambar 1). kayu dibutuhkan untuk mengaduk wadah rempah agar Pada cara tradisional digunakan tikar dan selimut untuk uap panas dapat terus keluar. Pelaksanaan oukup secara membentuk ruangan dalam beroukup. Masyarakat tradisional biasanya dilaksanakan di daerah belakang menggunakan tikar dan selimut untuk menahan uap atau rumah seperti dapur atau ruang yang berdekatan dengan panas yang keluar dari rebusan ramuan. Orang yang akan kamar mandi.

Gambar 1 Metode oukup tradisional dan modern dengan kamar uap

81 Nilai Guna Spesies Tumbuhan

Pada cara modern, oukup dilakukan pada ruangan berbeda-beda. Suhu uap yang digunakan pada oukup yang terbuat dari kaca, kayu atau terpal sebagaimana yaitu 60-80ºC. Sejalan dengan pendapat Crinnion (2011) bangunan kamar mandi pada rumah. Kamar uap oukup yang mengatakan bahwa suhu yang digunakan untuk biasanya berukuran 1x1,5 meter atau 2x3 meter. Kamar mandi uap dan sauna adalah berkisar 80-90 ºC (176-194 uap memiliki lubang untuk mengaliri uap yang berasal ºF). Durasi beroukup juga dapat dipengaruhi oleh dari ruang perebusan ramuan. Orang yang ber-oukup pengalaman dari beroukup. Biasanya seseorang dapat duduk pada kursi plastik hingga seluruh badan merasa menahan uap panas selama 15 menit setelah melakukan panas dan bermandikan keringat. oukup 3-5 kali sebelumnya. Pelaksanaan dapat dilakukan Kebutuhan dalam beroukup berbeda bagi tiap orang. pagi, siang atau malam hari. Namun, dianjurkan untuk Masyarakat mempercayai bahwa untuk ibu setelah dilakukan pada malam hari sebelum tidur. Hal ini agar melahirkan maka sebaiknya dilakukan selama 4 hari orang yang beroukup dapat beristirahat/tidur setelah berturut-turut. Bagi seseorang yang memiliki penyakit melakukan oukup. Pengidap penyakit jantung, sesak tertentu dapat dilakukan sesuai dengan anjuran pengobat napas, wanita hamil, mabuk atau mempunyai penyakit atau keinginan dari orang tersebut. Sebagian besar berat lainnya biasanya diminta untuk berkonsultasi masyarakat menyebutkan bahwa untuk menjaga terlebih dahulu pada pengobat tradisional atau dokter. kesehatan maka oukup sebaiknya dilakukan 4 hari Hal ini dikarenakan adanya pengaruh alkohol selama berturut-turut setiap bulan atau setidaknya 1-2 kali oukup dapat meningkatkan risiko hipotensi, aritmia, dan beroukup setiap bulan (tidak perlu berturut). Pelaksanaan kematian mendadak sehingga harus dan sebaiknya oukup dilakukan dengan tahapan yaitu : dihindari (Ellahham dan Hannuksela 2001). 1. Perebusan ramuan (Gambar 2). Penggunaan ramuan Masyarakat Batak Karo sangat bergantung pada yang cukup banyak menyebabkan proses perebusan pengobatan yang bersifat tradisional. Masyarakat memerlukan waktu yang cukup lama yaitu antara 20- memperhatikan perawatan wanita pasca melahirkan 40 menit. perebusan dilakukan hingga air pada sehingga memiliki rangkaian perawatan tersendiri bagi ramuan mendidih, air berubah warna dan bahan ibu pasca melahirkan. Rangkaian perawatan tersebut terlihat layu. Selama menunggu proses perebusan, yaitu ber-oukup, penggunaan param, aturan makan dan orang yang akan beroukup diharapkan meminum minuman tawar (semacam jamu) sebagai pelengkap segelas (100 ml) air putih terlebih dahulu. dalam perawatan ibu pasca melahirkan. Oukup dilakukan keesokan hari setelah ibu melahirkan selama 4 hari berturut-turut. Oukup dipercaya sebagai pengembali stamina, pembersihan darah kotor, memperlancar peredaran darah dan peremajaan kulit bagi ibu pasca melahirkan (Nasution 2009). Saat ini fungsi oukup berkembang untuk meredakan atau menghilangkan penyakit, menghaluskan kulit (kecantikan) hingga menyegarkan pikiran setelah menjalani kegiatan sehari- hari. (a) (b) Hasil observasi menemukan 69 jenis tumbuhan Gambar 2 Perebusan ramuan (a) sebelum pemasakan, yang digunakan dalam oukup. Bagian tumbuhan yang (b) setelah pemasakan digunakan yaitu rimpang, daun, akar, batang, kulit batang, buah, biji, bunga dan seluruh bagian. Masyarakat 2. Pelaksanaan oukup. Orang yang beroukup memasuki mendapatkan tumbuhan dari lingkungan sekitar tempat kamar uap dan berdoa sesuai dengan tujuan tinggal yaitu pekarangan rumah maupun hutan yang kesehatannya. berada di dekat rumah. Keterbatasan lahan, akses dan 3. Pasca oukup. Orang yang telah melakukan oukup kemampuan manusia (dari segi fisik dan pengetahuan) dipastikan mengeringkan badan dari keringat dan mengakibatkan tumbuhan yang dipakai tidak beragam melakukan pendinginan dengan duduk atau sehingga bersifat seadanya (sesuai paket ramuan pada beristirahat. Pengguna oukup tidak diperkenankan pasar tradisional). untuk mandi dan hanya diperbolehkan mandi Jenis tumbuhan yang ditemukan dalam tulisan ini keesokan hari dari waktu pelaksanaan oukup. dan Nasution (2009) tidak jauh berbeda. Nasution (2009) mengidentifikasi pada Kabupaten Karo (Kecamatan Setelah beroukup, disarankan untuk meminum air Berastagi, Kecamatan Kabanjahe, Kecamatan Simpang putih atau teh manis untuk mengembalikan cairan yang Empat dan Kecamatan Tiga Panah), Kabupaten Deli telah keluar dari dalam tubuh. Selain itu tawar (jahe, Serdang (Kecamatan Sibolangit dan Kecamatan Deli tua) kunyit, cengkeh) juga dapat dikonsumsi untuk serta Kota (Kecamatan Simpang Selayang) melengkapi upaya pengobatan setelah beroukup. sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada Kabupaten Lama waktu beroukup yaitu 15-30 menit atau sesuai Karo (Kecamatan Berastagi). Spesies yang ditemukan dengan kemampuan dari orang yang beroukup. Hal ini sama pada kedua penelitian berjumlah 43 spesies dan dikarenakan manusia memiliki kemampuan yang spesies yang berbeda ditemukan berjumlah 26 spesies.

82 Media Konservasi Vol. 22 No. 1 April 2017: 79-86

Pada observasi diketahui bahwa spesies yang berasal dari sehingga memberikan rasa nyaman pengguna oukup dari famili Zingiberaceae lebih diminati dan selalu ada pada cuaca lokasi penelitian yang tergolong dingin. ramuan oukup. Famili Zingiberaceae mudah didapatkan Masyarakat menyebutkan bahwa setidaknya penggunaan pada pasar tradisional dengan harga yang cukup tumbuhan untuk oukup terdiri dari bumbu (kesaya-saya), terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, efek panas yang dedaunan dan buah (Gambar 3). dari Zingiberaceae membantu menghangatkan tubuh

(a) (b)

(c) (d) Gambar 3 Bahan-bahan yang digunakan dalam oukup (a) buah (jeruk-jerukan), (b) & (c) bumbu, (d) bumbu dan daun

Tumbuhan obat yang kerap dibutuhkan membuat memiliki bermacam variasi penggunaan tumbuhan untuk masyarakat mencoba untuk menjadikannya sebagai mata dijadikan sebagai obat. Kelengkapan tumbuhan yang pencaharian. Masyarakat menjual tumbuhan obat baik digunakan tergantung dari pemakai yang berupa tumbuhan liar maupun hasil pengolahannya pada menginginkannya. Biasanya masyarakat membeli toko tumbuhan obat (toko kem-kem). Toko tumbuhan rempah oukup di pasar tradisional yaitu toko kem-kem. obat memberikan kemudahan bagi masyarakat lain dalam Paket rempah oukup biasanya dijual dengan harga Rp. memenuhi kebutuhan obat tradisional. Bahan oukup yang 50.000 – Rp. 100.000 dilihat dari banyaknya variasi jenis tidak dapat ditemukan di sekitar rumah dapat dilengkapi dan jumlah yang diinginkan pembeli. Paket rempah dengan membelinya di toko tumbuhan obat. Harga yang oukup terdiri dari rempah ratus, satu set dedaunan, ditawarkan cukup beragam mulai dari Rp. 2.000,00/ikat rimpang, jeruk-jerukan dan bebumbuan. – Rp.5.000,00/ikat (50-100 gram) untuk jenis dedaunan, Silalahi et. al (2016) menjelaskan bahwa Sub etnis Rp. 3000,00 – Rp. 10.000,00 (100-500 gram) untuk Batak Karo mengunakan spesies dan famili tumbuhan rimpang serta Rp. 3.000,00 – 15.000,00 perbuah untuk terutama Zingeberaceae, Asteraceae, Poaceae, jenis jeruk. Tumbuhan obat yang ditawarkan terdiri dari Rubiaceae, Malvaceae, Achantaceae, Rutaceae, tumbuhan yang sudah diolah (biasanya berbentuk param, Myrtaceae dan Arecaceae. Pada observasi ditemukan obat, minyak maupun tawar), dikeringkan dan masih bahwa masyarakat menggunakan tumbuhan yang berasal segar. Tumbuhan obat yang dikeringkan biasanya dari 28 famili tumbuhan. Famili tumbuhan yang termasuk dalam kategori yang sulit didapatkan karena mendominasi yaitu berasal dari Zingeberaceae, berasal dari hutan atau daerah lain. Rutaceae, Lamiaceae, Apiaceae, Lauraceae, dan Pada dasarnya, sebagian besar tumbuhan memiliki Poaceae (Gambar 4). fungsi untuk pengobatan. Oleh karena itu, masyarakat

83 Nilai Guna Spesies Tumbuhan

Gambar 4 Famili tumbuhan dalam oukup

Penggunaan tumbuhan yang memiliki fungsi obat umumnya untuk mengobati sakit perut, demam, luka dan pada oukup memberikan pengaruh tersendiri. pernapasan. Zingiberaceae merupakan jenis tumbuhan yang paling Jenis Apiaceae yang digunakan pada oukup Batak umum digunakan masyarakat Batak Karo untuk Karo adalah Coriandrum sativum L. (ketumbar), mengobati batuk, kelelahan, diabetes, gastritis (Purba et Cuminum cyminum L. (jintan putih) dan Centella asiatica al. 2016). Bahan oukup yang berasal dari famili (L.) Urb. (pegagan). Jenis Apiaceae dimanfaatkan Zingiberaceae antara lain Zingiber officinale Roscoe sebagai anti oksidan, penurun tekanan darah dan (jahe), Kaempferia galanga L. (kencur), Curcuma longa kolesterol, demam hingga nyeri haid pada wanita. Pada L (kunyit), Curcuma zanthorrhiza Roxb. (temulawak) jenis Lauraceae antara lain Cinnamomum burmanii dan Alpinia galanga (L.) Willd (lengkuas). Pada bahan (Ness&T.Ness) Blume (kayu manis), Persea americana oukup tersebut memiliki kandungan seperti minyak atsiri, Mill. (alpukat) dan Litsea elliptica Blume (pirawas) yang pati, kurkumin dan tanin yang bermanfaat untuk peluruh bermanfaat untuk penyakit diabetes, flu, sakit punggung, angin pada tubuh (kembung), mengatasi gangguan sakit melahirkan (pendarahan dan penguatan tubuh) dan pencernaan, meredakan batuk, perlancar air susu ibu, gangguan pencernaan. Jenis Poaceae yaitu Cymbopogon hingga mengatasi pendarahan setelah melahirkan. citratus (DC.) Stapf (sereh), Eleusine indica (L.) Gaertn. Sifatnya yang panas dan aromatik mempercepat (rumput parang tegoh), Chrysopogon zizanioides (L.) keluarnya keringat dan memberikan efek menenangkan Roberty (akar wangi) memiliki sifat aromatik sehingga pada tubuh. mengeluarkan wangi yang menyegarkan. Aroma Simatupang (2009) menjelaskan bahwa Rutacea tumbuhan yang digunakan memberikan efek (jeruk-jerukan) digunakan untuk mandi uap (oukup) menenangkan bagi pengguna oukup. Selain itu jenis karena memiliki aroma yang khas dari minyak atsiri. Poaceae pada ramuan oukup juga berguna untuk Jenis Rutaceae yang digunakan antara lain Citrus hystrix mengurangi ganguan perut, demam, penambah nafsu DC. (jeruk purut), Citrus aurantiifolia (Christm.) makan dan insomnia. Swingle. (jeruk nipis), Citrus medica L. (jeruk kayu), Crinionn (2011) menegaskan bahwa proses Citrus maxima (Burm.) Merr. (jeruk malem), Citrus penguapan pada mandi uap dapat bermanfaat untuk nobilis Lour (jeruk kelele). Kandungan minyak atsiri pernapasan, penyakit jantung, hipertensi, depresi, pereda pada jenis Rutacea akan menguap sehingga merangsang sakit, auto imunitas dan kelelahan. Ellahham dan memori dan respons emosional, bagian otak Hannuksela (2001) juga menyatakan bahwa mandi (Hipotalamus) akan memunculkan pesan-pesan pada sauna/uap memiliki nilai terapeutik yaitu dapat tubuh yang kemudian diubah menjadi tindakan yang menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi paru- berupa pelepasan senyawa yang menyebabkan relaks. paru, meringankan asma dan bronkhitis, meringankan Relaks dapat meregangkan otot tubuh sehingga produksi nyeri dan meningkatkan mobilitas sendi pada rematik. hormon adrenalin menurun dan berdampak pada Tumbuhan obat yang dijadikan ramuan oukup kemudian penurunan tekanan darah (Werdyastri et al. 2014). memberikan beragam manfaat bagi pengobatan penyakit. Kandungan dalam Lamiaceae yang berguna sebagai obat antara lain minyak atsiri, saponin, tanin dan asam 2. Nilai Manfaat Spesies organik. Venkateshappa dan Sreenath (2013) Nilai guna tumbuhan obat yang tertinggi diperoleh memaparkan bahwa kandungan yang terdapat pada jenis pada jenis Zingiber officinale Roscoe (jahe) dengan hasil Lamiaceae dapat digunakan sebagai pereda nyeri, anti 2,30; Piper nigrum L. (lada) dengan SUV 1,83; Citrus jamur, anti radang, tonik dan penangkal infeksi. hystrix DC. (jeruk purut) dengan SUV 1,07; Curcuma Masyarakat Batak Karo memanfaatkan jenis Lamiaceae

84 Media Konservasi Vol. 22 No. 1 April 2017: 79-86 longa (kunyit) dengan SUV 1,03; Cymbopogon citratus penyakit kulit. Pasien oukup dinyatakan memiliki (sereh) dan Piper betle L. (sirih) dengan SUV 0,87 gangguan pencernaan jika terdapat ciri-ciri pasien yaitu (Gambar 5). Hasil tersebut termasuk dalam kategori badan terasa lelah, mual, perut membesar (kembung) dan tumbuhan sedikit berguna atau spesies yang tidak feses cair. Pada pasien penyakit kulit dapat dilihat dari menjadi prioritas. Banyaknya tumbuhan yang digunakan adanya rasa gatal pada kulit dan visual gangguan seperti dalam ramuan oukup menjadikan keragaman pilihan bagi bisul, jerawat, ketombe atau luka. Pasien yang konsumen. Kemudahan mendapatkan, manfaat dan harga mengalami gangguan pencernaan mengungkapkan tumbuhan obat menjadi faktor utama yang mem- setelah melakukan oukup badan terasa lebih ringan (lelah pengaruhi penggunaan jenis tertentu. hilang), perut mengecil (tidak kembung) dan rasa mual Masyarakat mengenal setidaknya dua jenis jahe hilang. Sedangkan pada penyakit kulit, oukup yaitu jahe putih dan jahe merah. Jahe merah menjadi mengurangi rasa gatal, menghilangkan ketombe, bahan yang sebaiknya digunakan dalam oukup. Namun, mengempiskan bisul, mengurangi darah yang keluar pada keberadaan jahe putih lebih mudah ditemukan di pasar luka serta mengurangi ruam merah pada jerawat. Hal ini tradisional sehingga penggunaannya lebih sering selaras dengan penjelasan Rudjiman et al. (2014) dan digunakan dalam oukup. Harga jahe yang tidak terlalu Trade Research and Development Agency (2009) yang mahal dan mudah untuk dibudidayakan juga menjadi menjelaskan bahwa jahe bermanfaat untuk perlancar pilihan konsumen untuk menyertakannya dalam ramuan pencernaan, pencegah mual, pereda rasa sakit, pengusir oukup. gas dalam perut dan mengatasi luka. Masyarakat memanfaatkan jahe pada oukup untuk mengatasi masalah seperti gangguan pencernaan dan

Gambar 5 Nilai guna spesies pada oukup

Nilai guna paling rendah terdapat pada 32 jenis kesanggupan penyedia tumbuhan obat untuk mengakses tumbuhan dengan nilai SUV yaitu 0,03. Jenis yang hutan baik dari kondisi alam maupun kondisi fisik dari memiliki nilai rendah diakibatkan karena jarang pengambil tumbuhan obat sendiri. Tumbuhan obat yang digunakannya tumbuhan tersebut sebagai bahan oukup didapatkan dari hutan antara lain Gaultheria leucocarpa, sehingga tumbuhan tersebut dapat tergantikan dengan beberapa jenis Rutaceae, Etlingera hemisphaerica tumbuhan lainnya. Ketersediaan tumbuhan seperti dari (Blume) R.M.Sm., Melaleuca leucadendra (L.) L. famili Rutaceae yang bermanfaat untuk penyakit kulit Tumbuhan obat mendapat nilai guna rendah juga dapat digantikan dengan Zingiber officinale Roscoe, dikarenakan tumbuhan tersebut berasal dari luar daerah. Curcuma longa L atau Alpinia galanga (L.) Willd. Jenis Rutaceae merupakan tumbuhan obat yang berasal Meskipun tumbuhan obat masih banyak berasal dari dari perbatasan Aceh, dan Stabat, Deli Serdang hutan namun sumber daya manusia untuk mengambil sehingga keberadaannya cukup sulit ditemukan dan tumbuhan tersebut tergolong sangat sedikit. Pengetahuan cukup mahal di pasar tradisional (Purba et al. 2016). masyarakat mengenai tumbuhan obat tersebut juga tidak banyak sehingga hanya dapat ditemui di pasar tradisional SIMPULAN pada waktu tertentu. Ketersediaan tumbuhan obat yang memiliki nilai Oukup suatu usaha untuk memulihkan dan atau guna rendah tidak selalu terpenuhi. Hal ini dilihat dari mencari kondisi sehat dengan cara mandi uap di

85 Nilai Guna Spesies Tumbuhan masyarakat Batak Karo dengan menggunakan bahan Philips O, Gentry AH. 1993. The Useful Plants of baku rempah-rempah tradisional. Keanekaragaman Tambopata, Peru : I. Statistical Hypotheses with a tumbuhan yang digunakan dalam oukup berjumlah 69 New Quantitative Technique. New York (US): jenis. Nilai guna spesies tertinggi yaitu terdapat pada Springer. Zingiber officinale, Piper nigrum L., Citrus hystrix, Purba EC, Nisyawati, Silalahi M. 2016. The Curcuma longa, Cymbopogon citratus dan Piper betle L. ethnomedicine of the Batak Karo people of Sedangkan pada nilai terendah terdapat 32 jenis dengan Merdeka sub-district, , Indonesia. dominasi famili Rutaceae. Kandungan yang terdapat International Journal of Biological Research. pada tumbuhan obat memberikan manfaat pada tubuh 4(2): 181-189. manusia seperti menurunkan tekanan darah, memberikan Rudjiman, Adriyanti DT, Indriyatno, Wiyono, Sukirno efek relaksasi, mengobati batuk, kelelahan, diabetes, DP. 2014. Buku Acuan Umum Tumbuhan Obat gastritis, bau mulut, keputihan, penyakit hati, kelelahan Indonesia Jilid II. Jakarta (ID): Dian Rakyat. dan penambah nafsu makan. Silalahi M. Supriatna J. Walujo EB. Nisyawati. 2016. Pengetahuan lokal dan keanekaragaman tumbuhan obat pada kelompok sub etnis Batak DAFTAR PUSTAKA Karo Di Sumatera Utara. Di dalam: Mukhtar E, Altinay L, Paraskevas A. 2008. Planning Research in Syamsuardi, Partomihardjo T, Munir E. Prosiding Hospitality and Tourism. Burlington (US): Seminar Nasional, Biodiversitas dan Ekologi Butterworth-Heinemann. Tropika Indonesia. Padang (ID): BioETI. 146- Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. 2015. Kecamatan 152. Berastagi Dalam Angka 2015. Karo (ID): Badan Simarmata T, Sembiring AF. 2015. Oukup sebagai Pusat Statistik Kabupaten Karo. pengobatan tradisional. Antrophos. 1(1): 34-41. Biofarmaka IPB. 2013. Quality of herbal medicine plants Simatupang S. 2009. Karakterisasi dan pemanfaatan and traditional medicine [Internet]. plasma nutfah jeruk in situ oleh masyarakat lokal [diunduh 2015 Nov 11]. Tersedia pada Sumatera Utara. Buletin Plasma Nutfah. 15(2): http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc- 70-74. article/587-quality-of-herbal-medicine-plants-and- [TREDA] Trade Research and Development Agency. traditional-medicine-2013. 2009. Indonesia Herbal : The Traditional Crinnion WJ. 2011. Sauna as a valuable clinical tool for Theraphy. Jakarta (ID): Ministry of Trade cardiovascular, autoimmune, toxicantinduced and Indonesia. other chronic health problems. Alternative Venkateshappa SM, Sreenath KP. 2013. Potential Medicine Review. 16(3): 215-225. medicinal plants of lamiaceae. American Ellahham S, Hannuksela ML. 2001. Benefits and rick of International Journal of Research in Formal. sauna bathing. The American Journal of 3(1): 82-87. Medicine. 110(2/3): 118-126. Werdyastri A, Armiyati Y, Kusuma MAB. 2014. Nasution J. 2009. Oukup, ramuan tradisional Suku Karo Perbedaan efektifitas aromaterapi lemon dan untuk kesehatan pasca melahirkan : suatu analisis relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan biopropeksi tumbuh-tumbuhan tropika Indonesia darah pada pasien hipertensi di RSUD Tugurejo [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Semarang [Internet]. [diunduh pada 2017 Jan 10]. Nurdiani N. 2014. Teknik sampling snowball dalam Tersedia pada: penelitian lapangan. ComTech. 5(2): 1110-1118. http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.ph p/ilmukeperawatan/article/view/257.

86