Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31] ISSN : 1979-0058

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK OLAHAN DAGING DI PT. SUMBER PANGAN JAYA CIKARANG – JAWA BARAT

Devi Oktaviani, Akhmad Riyadi Wastra* dan Eny Dwiningsih

ABSTRAK Identifikasi faktor internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bisnis PT. Sumber Pangan Jaya dengan menggunakan alat analisis IFE matrix (Internal Factor Evaluation Matrix) dan EFE matriks (External Factor Evaluation Matrix). Pengolahan data menggunakan IFE matrix menghasilkan faktor- faktor yang menjadi kekuatan utama dalam pengembangan bisnis PT. Sumber Pangan Jaya, berbagai produk yang ditawarkan dengan skor total 0,350, dan faktor yang menjadi kelemahan adalah konsumen tidak sepenuhnya berasal dari masyarakat kelas atas dengan total skor 0,093. Pengolahan data menggunakan EFE matriks menghasilkan faktor-faktor yang memiliki peluang besar dalam pengembangan bisnis PT. Sumber Pangan Jaya, yaitu kontinuitas bahan baku dari pemasok dengan skor total 0.300, dan faktor yang merupakan ancaman utama adalah kenaikan harga bahan baku dengan total skor 0,106. Hasil pengolahan matriks IE menggambarkan posisi PT. Sumber Pangan Jaya berada di divisi IV, yang berarti strategi yang tepat adalah strategi yang bertujuan untuk pertumbuhan dan membangun. Hasil dari matriks SWOT diperoleh sembilan strategi alternatif yang dikembangkan oleh posisi perusahaan pada matriks IE, dalam hal ini strategi yang mungkin dilaksanakan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) dan strategi integrasi (integrasi ke depan, horisontal integrasi dan integrasi ke belakang). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan QSPM, terdapat sembilan prioritas strategis yang dapat dijalankan oleh PT. Sumber Pangan Jaya.

Kata kunci: Strategi, SWOT, IFE, EFE, QSPM

ABSTRACT Identification of internal and external factors was conducted to determine the factors that influence the business development of PT. Sumber Pangan Jaya by using analytical tools IFE matrix (Internal Factor Evaluation Matrix) and EFE matrix (External Factor Evaluation Matrix). Processing data using IFE matrix produced the factors that become a major strength in the business development of PT. Sumber Pangan Jaya, the variety of products offered with a total score of 0.350, and the factor that becomes weakness is the consumers not entirely from upper class society with a total score of 0.093. EFE matrix processing produce factors that are major opportunities in business development PT. Sumber Pangan Jaya, namely the continuity of raw materials from supplier with a total score of 0.300, and a factor that is the main threat, the rise in raw material prices with a total score of 0.106. IE matrix processing results illustrate the position PT. Sumber Pangan Jaya are in the division IV, which means a strategy aimed at Growth and Build. The result of the SWOT matrix obtained 9 alternative strategies developed by the company's position on the matrix IE, in this case the strategy might be implemented is intensive strategy (market penetration, market development, and product development)

27

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058 and integration strategy (forward integration, horizontal integration and backward integration). Based on the results of data processing with the matrix QSPM, there are nine strategic priorities that can be executed by PT. Sumber Pangan Jaya. Keywords: Strategy, SWOT, IFE, EFE, QSPM

PENDAHULUAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Subsektor peternakan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang salah satu sektor yang memberikan pangan olahan daging. Perusahaan ini kontribusi yang signifikan di dalam berlokasi di Jl. Jababeka IX Blok P 10B pembangunan pertanian . Cikarang-Jawa Barat dan kantor pusat Subsektor peternakan memiliki peranan berlokasi di Jl. Cilandak Tengah penting dalam menopang perekonomian No.35, Selatan. Waktu regional karena subsektor ini selain penelitian dimulai dari bulan memiliki peluang pasar yang sangat November 2014 sampai Februari 2015. baik juga berperan penting bagi kelangsungan pembangunan secara Metode Pengumpulan Data keseluruhan, baik untuk meningkatkan Pengumpulan data menggunakan gizi masyarakat maupun untuk metode wawancara, kuesioner, memperluas lapangan kerja di sektor observasi, dan purposive sampling yang pertanian. Berdasarkan Litbang digunakan untuk memperoleh Kementerian Pertanian 2014, adanya tanggapan. peningkatan produksi daging di Indoesia khususnya daging sapi. PT. Metode Analisis Data Sumber Pangan Jaya merupakan salah Menganalisis data menggunakan satu badan usaha swasta (perusahaan) metode analisis tiga tahap formulasi yang bergerak di bidang hasil strategi, tiga tahap formulasi strategi peternakan yaitu pengolahan daging. yang terdiri dari pertama tahap masukan Mengingat adanya persaingan dalam (input), kedua tahap pencocokan dan lingkungan bisnis olahan daging, ketiga tahap keputusan. Analisis tiga perusahaan dituntut untuk dapat tahap formulasi strategi yang digunakan menjalankan usahanya dengan efektif dalam penelitian ini meliputi analisis dan efesien, diharapkan PT. Sumber Matriks Internal Factor Evaluation Pangan Jaya untuk mampu mengatur (IFE), Matriks Eksternal Factor strategi dalam pengembangan bisnisnya Evaluation (EFE), analisis Matriks dari internal maupun eksternal Internal-External (IE), analisis Matriks perusahaan. Strength–Weakness–Opportunities– Threats (SWOT), dan analisis METODE PENELITIAN Quantitative Strategic Planning Matrix (QSP).

28

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

HASIL DAN PEMBAHASAN Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Tabel 1. Matriks IFE

Sumber: Data primer,2015 Berdasarkan hasil perhitungan Internal factor Evaluation (IFE), matriks IFE yang dilakukan pada PT. diketahui bahwa yang menjadi Sumber Pangan Jaya yang menjadi kelemahan utama bagi PT. Sumber kekuatan utamanya adalah variasi Pangan Jaya adalah adalah konsumen produk yang ditawarkan dengan nilai belum mencakup semua kalangan total 0,350. Sedangkan yang menjadi (hanya kalangan menengah kelas kekuatan kecil adalah sistem menengah ke atas) dengan total nilai permodalan dan pembukuan keuangan 0,093. Hal ini karena harga pokok dengan total nilai 0,28, ini penjualan (HPP) yang dikeluarkan oleh dikarenakan belum tersedianya PT. Sumber Pangan Jaya tidak bisa ruangan ruang produksi, ruang untuk memasuki segmentasi pasar kelas penyimpanan bahan baku olahan menengah ke bawah karena biaya daging, mesin-mesin dan peralatan operasional produksi yang terbilang untuk proses produksi olahan ikan, cukup tinggi. Divisi penelitian dan sehingga proses produksi untuk produk pengembangan (Research and olahan dari bahan baku dasar ikan masih Development) PT. Sumber Pangan Jaya menggunakan sistem maklun yaitu belum menemukan komposisi formulasi proses produksi dilakukan di pabrik yang tepat dan sedang melakukan riset milik perusahaan lain. untuk menciptakan produk dengan Berdasarkan data pada matriks komposisi formulasi produk yang

29

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058 berbeda dengan biaya operasional nilai 0,170. Secara keseluruhan, dapat produksi yang dikeluarkan tidak diketahui bahwa total skor faktor-faktor terlalu tinggi sehingga bisa strategis internal PT. Sumber Pangan memasuki segmen kelas menengah Jaya adalah 3,164. Hal ini menunjukkan ke bawah. Sedangkan yang menjadi bahwa PT. Sumber Pangan Jaya berada kelemahan kecil adalah ketersediaan pada kondisi diatas rata-rata (3,0) tenaga kerja profesional dengan total dikatakan kuat.

Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Berdasarkan perhitungan matriks berarti tidak banyak pesaing-pesaing EFE peluang yang sangat berpengaruh baru sejenis yang bermunculan terhadap pengembangan bisnis PT. sehingga perusahaan memiliki Sumber Pangan Jaya adalah kesempatan untuk dapat kontinuitasbahan baku dari mempertahankan dan memperluas pemasok/supplier dengan total nilai pangsa pasar. 0,300. Sedangkan peluang yang sangat Berdasarkan data pada matriks kecil pengaruhnya adalah hambatan Eksternal Factor Evaluation (EFE), yang kuat bagi produsen baru dengan diketahui bahwa ancaman yang total nilai 0,190. Hambatan yang cukup berpengaruh pada PT. Sumber Pangan kuat bagi produsen baru untuk Jaya adalah kenaikan harga bahan baku mendirikan usaha olahan daging dengan dengan total nilai 0,106. Sedangkan dilengkapi surat perizinan usaha, dan ancaman kecil bagi PT. Sumber Pangan membutuhkan sarana/prasarana Jaya adalah adanya produk subtitusi produksi olahan daging dengan biaya dengan total nilai 0,297. Secara yang tidak sedikit menandakan bahwa keseluruhan, dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan olahan daging tidak total skor faktor-faktor strategis berpotensi dengan cepat mengalami eksternal PT. Sumber Pangan adalah peningkatan jumlah perusahaan, hal ini 2,446.

30

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

Matriks Internal-Eksternal (IE)

Tabel3. Matriks IE

Sumber: Data primer, 2015.

Matriks IE digunakan untuk total skor bobot yang diperoleh dari mengetahui posisi PT. Sumber Pangan matriks IFE dan matriks EFE, Jaya saat ini dengan berdasarkan dari menempatkan PT. Sumber Pangan Jaya total skor bobot matriks IFE dan matriks berada pada kuadran IV, artinya strategi EFE. Besarnya total skor bobot IFE yang dapat dilaksanakan pada sel IV sebesar 3,164 sedangkan total bobot adalah tumbuh dan kembangkan/bina skor EFE sebesar 2,446. Berdasarkan (Growth and Build).

31

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

Perumusan Alternatif Strategi PT. Sumber Pangan Jaya Matriks Strenghts Weakness Oppourtunities Threats (SWOT) Tabel 4.Mariks SWOT

Sumber: Data primer diolah, 2015.

Alternatif Strategi S3, S4, S5, S6, S7, S8, O1, O2, Pengembangan Bisnis PT. O3, O4, O5). Sumber Pangan Jaya Strategi S-O 1. Diferensiasi Produk (S1, S2, S3, Strategi W-O S4, S5, S6, S7, S8, S9, O1, O2, 1. Merekrut Tenaga Kerja Baru O3, O4, O5). yang Profesional/Kompeten 2. Memanfaatkan Kemajuan (W2,W3,O1, O3, O5). Teknologi Informasi 2. 2. Menambah Segmentasi Komunikasi, Pengolahan Pasar dan Wilayah Pangan dan Distribusi (S1, S2, Pemasaran Produk (W1, O1,

32

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

O2, O3, O4, O5) Sumber Pangan Jaya Alternatif strategi yang diperoleh dari Strategi S-T matrik SWOT antara lain: 1. Penggunaan Bahan Baku, 1. Diferensiasi produk. Sarana Prasarana Produksi 2. Memanfaatkan kemajuan secara Efesiensi dan Efektif. teknologi informasi komunikasi, (S1, S2, S6, S7, S8, T1, T2, T3, pengolahan pangan dan distribusi. T4, T5, T6). 3. Merekrut tenaga kerja baru yang 2. Mempertahankan dan profesional/kompeten. Meningkatkan Hubungan 4. Menambah segmentasi pasar dan Kerjasama yang Baik dengan wilayah pemasaran produk. 3. Pemasok/Supplier (S1, S4, S6, 5. Penggunaan bahan baku, sarana S7, S8, T1, T2, T4). prasarana produksi secara 4. Mempertahankan Tingkat Harga efesien dan efektif. Bersaing dan Pelayanan kepada 6. Mempertahankan dan Agen dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan Konsumen (S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, pemasok/supplier. S8, T1, T5, T6, T7). 7. Mempertahankan tingkat harga bersaing dan pelayanan kepada Strategi W-T konsumen. 1. Membeli Lahan untuk 8. Membeli lahan untuk lokasi Lokasi Produksi sesuai produksi sesuai dengan perizinan dengan Perizinan Usaha usaha. (W2, T3, T5, T6). 9. Meningkatkan pengetahuan 2. Meningkatkan masyarakat terhadap pentingnya Pengetahuan Masyarakat pemenuhan gizi dan makanan terhadap Pentingnya sehat. Pemenuhan Gizi dan Mengkonsumsi Makanan Berdasarkan perhitungan dari Sehat (W1, W3, T5, T6, QSPM melalui evaluasi strategi dari T7). matriks SWOT maka diperoleh penentuan prioritas strategi seperti pada Penentuan Prioritas Strategi PT. Tabel 5.

Tabel 5. Prioritas Strategi Pengembangan Bisnis PT. Sumber Pangan Jaya NO. PRIORITAS STRATEGI TOTAL

SKOR 1. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi komunikasi, pengolahan 6,398 pangan dan distribusi 2. Diferensiasi produk 6,270 3. Mempertahankan tingkat harga bersaing dan pelayanan kepada agen 5,751 dan konsumen 4. Menambah segmentasi pasar dan wilayah pemasaran produk 5,743 5. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya 5,450 pemenuhan gizi dan makanan sehat 6. Penggunaan bahan baku dan sarana prasarana produksi secara 5,286 efesiensi dan efektif

33

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

7 Membeli lahan untuk lokasi produksi sesuai dengan perizinan usaha 4,881 8 Mempertahankan dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik 4,803 dengan pemasok/supplier 9. Merekrut tenaga kerja baru yang profesional/kompeten. 4,748 Sumber : Data Primer (Diolah), 2015

KESIMPULAN antara lain : pola konsumsi masyarakat pada fastfood, 1. Identifikasi faktor internal pada perkembangan teknologi di PT. Sumber Pangan Jaya yang bidang informasi komunikasi, menjadi kekuatan utama adalah teknologi pengolahan pangan dan variasi produk yang ditawarkan distribusi, pasar yang masih dengan skor 0,350. Sementara itu, terbuka/pangsa pasar masih luas, faktor-faktor lain yang dan hambatan yang kuat bagi teridentifikasi menjadi kekuatan produsen baru. Sedangkan dari PT. Sumber Pangan Jaya faktor eksternal yang menjadi antara lain : jaringan distribusi ancaman utama bagi PT. produk, memiliki layanan Sumber Pangan Jaya adalah delivery order, tenaga kerja kenaikan harga bahan baku produksi yang terampil, hubungan dengan skor 0,106. Sementara antara atasan dengan bawahan, itu, faktor-faktor lain yang promosi yang dilakukan, teridentifikasi menjadi ancaman kapasitas produksi, bagi PT. Sumber Pangan Jaya fasilitas/sarana prasarana antara lain: kenaikan bahan bakar produksi/operasi, sistem minyak (BBM) dan Tarif Dasar permodalan usaha dan Listrik (TDL), pembatasan kuota pembukuan keuangan. Sedangkan impor daging, daya beli faktor internal yang menjadi masyarakat fluktuatif, pesaing kelemahan utama adalah sejenis, belum adanya sertifikat konsumen belum semua kalangan HACCP dan ISO,dan produk (hanya konsumen kelas menengah subtitusi. ke atas) dengan skor 0,093. 3. Berdasarkan total skor bobot Sementara itu, faktor-faktor lain yang diperoleh dari matriks IFE yang menjadi kelemahan dari PT. dan matriks EFE sebesar 3,164 Sumber Pangan Jaya antara lain : dan 2,466, menempatkan PT. status kepemilikan lokasi Sumber Pangan Jaya berada pada produksi dan luas lokasi produksi, kuadranIV, artinya strategi yang dan ketersediaan tenaga kerja dapat dilaksanakan pada sel IV profesional/kompeten. adalah tumbuh dan 2. Identifikasi faktor eksternal pada kembangkan/bina (Growth and PT. Sumber Pangan Jaya yang Build). Strategi yang umum menjadi peluang utama adalah digunakan pada posisi ini adalah kontinuitas bahan baku dari melakukan penetrasi pasar, pemasok/supplier dengan skor pengembangan pasar, 0,300. Sementara itu, faktor- pengembangan produk, integrasi faktor eksternal lain yang ke depan, integrasi ke belakang, teridentifikasi menjadi peluang dan integrasi horizontal. bagi PT. Sumber Pangan Jaya 4. Alternatif strategi dalam

34

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

pengembangan PT. Sumber dan distribusi dengan total skor Pangan Jaya dengan 6,398. Kemudian urutan menggunakan matriks SWOT. prioritas selanjutnya adalah Strategi dengan menggunakan diferensiasi produk, kekuatan yang memanfaatkan mempertahankan tingkat harga peluang yang ada (SO) yaitu bersaing dan pelayanan kepada diferensiasi produk dan konsumen, menambah memanfaatkan kemajuan segmentasi pasar dan wilayah teknologi di bidang informasi pemasaran produk, komunikasi, teknologi meningkatkan pengetahuan pengolahan pangan, dan masyarakat terhadap pentingnya distribusi. Strategi dengan pemenuhan gizi dan makanan memperkecil kelemahan dengan sehat, penggunaan bahan baku memanfaatkan peluang yang dan sarana prasarana produksi ada (WO) yaitu, merekrut secara efesiensi dan efektif, tenaga kerja baru yang membeli lahan untuk lokasi profesional/kompeten, produksi sesuai dengan menambah segmentasi pasar perizinan usaha, dan wilayah pemasaran mempertahankan dan produk. Strategi yang meningkatkan hubungan menggunakan kekuatan untuk kerjasama yang baik dengan meminimalisir ancaman yang pemasok/supplier, merekrut ada (ST) yaitu penggunaan tenaga kerja baru yang bahan baku, sarana prasarana profesional/kompeten. produksi/operasi secara efesien dan efektif, mempertahankan SARAN dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan Berdasarkan penelitian yang pemasok/supplier, dilakukan oleh penulis, maka dapat mempertahankan tingkat harga dikemukakan beberapa saran yang bersaing dan pelayanan kepada dapat diajukan kepada PT. Sumber konsumen. Strategi dengan Pangan Jaya antara lain: meminimalisir kelemahan 1. Sebaiknya PT. Sumber Pangan umtuk mengantisipasi ancaman Jaya fokus terhadap alternatif (WT) yaitu membeli lahan untuk strategi memanfaatkan lokasi produksi sesuai dengan perkembangan teknologi di perizinan usaha dan bidang informasi komunikasi, meningkatkan pengetahuan teknologi pengolahan pangan, dan masyarakat terhadap pentingnya teknologi distribusi sebagai pemenuhan gizi dan makanan prioritas strategi yang sehat. didapatkan PT. Sumber Pangan 5. Prioritas utama yang dihasilkan Jaya agar dapat terus dari QSPM yang dapat mengembangkan bisnisnya, dijalankan PT. mampu menghadapi laju Sumber Pangan Jaya adalah persaingan serta dapat menjadi memanfaatkan kemajuan pemimpin pasar (Market Leader). teknologi informasi komunikasi, 2. Sebaiknya PT. Sumber Pangan teknologi pengolahan pangan Jaya melakukan pengukuran dan

35

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

penilaian atau evaluasi terhadap http://www.bps.go.id strategi yang telah di implementasikan dalam jangka [BPS] Badan Pusat Statistik. Rata-Rata waktu setiap satu tahun sekali, Pengeluaran Makanan Jadi di atau maksimal 2 kali dalam satu Daerah Perkotaan dan tahun untuk melihat strategi Pedesaan Menurut Golongan yang sudah dilaksanakan sudah Pengeluaran Per Kapita Per sesuai atau belum dengan bulan.Jakarta : Badan Pusat perencanaan atau perlu adanya Statistik. Diakses 18 Desember perubahan. 2014 from http://www.bps.go.id 3. Perusahaan dapat menjadikan alternatif-alternatif strategi dari Abrianto. 2011. Penanganan Daging hasil penelitian ini sebagai bahan Sapi Pasca Panen. Diakses 19 acuan atau pertimbangan untuk Februari 2015. pengambilan keputusan bagi

pengembangan bisnisnya. Sanusi, Anwar. Metodologi Penelitian

Bisnis. Jakarta: Salemba Empat, DAFTAR PUSTAKA 2013. Badan Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonomi [BPS] Badan Pusat Statistik. Persentase dan Kebijakan Pertanian. Sumbangan/Kontribusi Konsumsi Daging di Indonesia Subsektor Pertanian terhadap Tahun 2009-2014. Jakarta : Domestik Bruto Atas Dasar Kementrian Pertanian. Diakses Harga Berlaku. Jakarta : Badan 19 Februari 2015 from Pusat Statistik. Diakses 18 http:///www.litbang.pertanian.g Desember 2014 from o.id http://www.bps.go.id

Badan Penelitian dan Pengembangan [BPS] Badan Pusat Statistik. Produk Sosial Ekonomi dan Kebijakan Domestik Bruto Non-Migas Atas Pertanian. Produksi Daging di Dasar Harga Berlaku Menurut Indonesia Tahun 2009-2014. Lapangan Usaha (Miliar Jakarta : Kementrian Pertanian. Rupiah). Jakarta : Badan Pusat Diakses 19 Februari 2014 from Statistik. Diakses 18 Desember http://www.litbang.pertanian.go. 2014 from http://www.bps.go.id id

[BPS] Badan Pusat Statistik. Produk David, Fred R. Strategic Management, Domestik Bruto Non-Migas Edisi Ke-10. Jakarta : PT. Atas Dasar Harga Konstan Prenhallindo, Tahun 2000. Jakarta : Badan 2008. Pusat Statistik. Diakses 18

Desember 2014 from David, Fred R. Strategic Management, http://www/bps.go.id Edisi Ke-12. Jakarta : Salemba

Empat, 2011. [BPS] Badan Pusat Statistik. Jumlah Penduduk Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI. Badan Pusat Statistik. Diakses Keputusan Menteri 18 Desember 2014 from

36

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

Kesehatan No 2015 from 1202/Menkes/SK/VII/2003 http://www.intriknews.com/201 tentang Indikator Indonesia 4/12/mulai-1-januari-2015- Sehat 2010 dan Pedoman harga-premium-rp.html. Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Kebijakan Pembatasan Kuota Daging Sehat, Jakarta : Kementrian Impor, Importir Resah. Artikel Kesehatan RI. Diakses 18 diakses 20 Februari 2015 from Desember 2014 from http://www.kebijakan- http://www.depkes.go.id pembatasan-kuota-daging- impor-tahun-2014-kuota-impor- Downey, W. David & Erickson, daging-akan-dibatasi-importir- Steven P. Manajemen resah. Agribisnis. Jakarta : Erlangga, 1987. Asosiasi Pengolahan Tarif Dasar Listrik (TDL) Naik, Daging Indonesia. Kementrian Perindustrian Perkembangan Industri Siapkan Insentif Untuk Pengolahan Daging di Perusahaan Non-Tbk. Artikel Indonesia. Jakarta : FAO dalam diakses 20 Desember 2014 IPB Convention Center, 2011. from http://www.tempo.co/read/news Fatchur Rochman, Fadlika. 2011. /2014/06/06/092583076/TDL- Strategi pengembangan Bisnis Naik- Kemenperin-Siapkan (Studi Kasus PT. Ojid Kharisma Insentif-untuk-Non-Tbk. Nusantara. [Skripsi] Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian, Jokowi Akan Turunkan BBM Menjadi Fakultas Sains dan Teknologi, Rp. 6.500 per Liter. Artikel Universitas Islam Negeri diakses 29 Februari Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015 from http://www.tempo.co/read/news/ Penyesuaian Tarif Dasar Listrik (TDL). 2015/01/15/090635014/Jokowi- Artikel diakses 20 Desember Akan- Turunkan-BBM-Jadi-Rp- 2014 from 6500-per-Liter. http://esdm.go.id/berita/listrik/3 9-listrik/6864-penjelasan- Jogiyanto. Metodologi Penelitian Bisnis. menteri-esdm- terkait- : BPFE-Yogyakarta, penyesuaian-tarif-dasar- 2009. listrik.html. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Kementrian Perdagangan izinkan impor Daftar Komposisi Zat Gizi daging. Artikel diakses 20 Pangan Indonesia, Jakarta. Januari 2015 from Diakses 18 Desember 2014 from http://www.agroindonesia.co.id/ www.depkes.go.id 201501/20/kemendag-izinkan- Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. impor-daging-12-246ton/ Jakarta : PT. Prenhallindo, 2002. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Harga Premium Mulai 1 Januari 2015. Ghalia Indonesia, , 2011. Artikel diakses 19 Februari

37

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

Porter , ME. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, Jakarta : Erlangga, 1997.

Lawrie, RA. Ilmu Daging. Alih bahasa: Prof. Dr. Aminuddin Parakkasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2003.

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia, 2014

Soeparno. Ilmu dan Teknologi Daging. Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2005. Soeparno. Ilmu Nutrisi dan Gizi Daging. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011. Sugiyono. Metodologi Penelitian Bisnis. : CV. Alfabeta, 1999.

Umar, Husein. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Pearce dan Robinson. Manajemen Strategi, Jilid Satu. Jakarta : Binarupa Aksara. 1997.

* Alamat Korespondensi: [email protected]

38

Jurnal Agribisnis, Vol. 12, No. 1, Juni 2018, [27 – 31 ] ISSN : 1979-0058

39