STUDI PENDAHULUAN TENTANG ASPEK BIOLOGI KEONG MACAN ( spirata (L. 1758)) DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU

A PRELIMINARY STUDY ON THE BIOLOGICAL CHARACTERISTICS OF SPIRAL BABYLON WHELK ( (L.1758)) FROM PALABUHANRATU BAY

Oleh Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM* dan Pianta, S.Pi**

Ringkasan Penelitian ini berlangsung selama dua bulan dari bulan Nopember hingga Desember 2008. Dengan menggunakan perahu kincang dan bubu jodang berhasil tertangkap sebanyak 313 ekor keong macan (Babylonia spirata). Hasil pengukuran variabel panjang cangkang, diameter cangkang dan berat segar keong macan, menunjukkan nilai rerata masing-masing adalah sebagai berikut 35 + 6.4 mm, 23.2 + 4.7 mm dan 12.3 + 6.1 gram (mean + SD). Hubungan panjang cangkang dan diameter cangkang terhadap berat segar keong macan lebih sesuai menggunakan model exponensial dibandingkan dengan model pangkat. Model pertumbuhan panjang dan berat masing masing adalah 0.58T 0.4297T Let 47.22 1  and Wet 43.9455 649.0287 Model pertumbuhan panjang menggunakan model exponensial von Bertalanffy, sedangkan model pertumbuhan berat menggunakan model logistik. Laju pertumbuhan, baik panjang (dL/dT) dan berat (dW/dT) dari keong macan menunjukkan pola yang berbeda. Laju pertumbuhan panjang yang awalnya tinggi kemudian menurun mendekat nol yang dikenal dengan pola exponential decay. Sedangkan laju pertumbuhan berat mencapai titik maksimum, yaitu 4.72 gram per tahun, pada tahun ke-enam dan selanjutnya menurun.

Abstract Limited infomation on the biological aspect of spiral babylon whelk (Babylonia spirata) drived the author to conduct this preliminary research aimed at discovering growth model and the relation of shell dimension of babylon snail on weight. This works lasting two months from November to December 2008 in Bay of Palabuhanratu, west Jawa. Data of 313 fresh caught babylon whelk were mesured and weighted. The average of shell length, shell diameter and fresh weight were 35 + 6.4 mm, 23.2 + 4.7 mm and 12.3 + 6.1 grams (mean + SD), respectively. The relationship of shell length and shell diameter on weight follow the exponential models rather than the power model. The shell length dan weight growth model follow the exponential and logistic model, 0.58T Let 47.22 1 

0.4297T and Wet 43.9455 649.0287 repectively. Based on these models, growth rates (dL/dT and dW/dT) can be decribed by exponential decay for shell length and the highest growth rate of 4.72 g/y achieved at age of sixth.

*Dosen Fakultas Pertanian UNSUR **Alumni Fakultas Pertanian UNSUR

Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Keong Macan (Babylonia spirata (l. 1758)) 58 di Perairan Teluk Palabuhanratu, Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM dan Pianta, S.Pi

PENDAHULUAN repraduksi dalam mengontrol pertumbuhan dan organ reproduksi. Latar Belakang Informasi tentang aspek biologi keong Keong macan (Baylonia spirata) adalah macan masih sangat langka. Baik dalam salah suatu moluska tergolong dalam bentuk laporan penelitian maupun famili Buccinidae, ordo publikasi dalam jaringan internet. Oleh yang mempunyai nilai ekonomis karena itu, perlu dipelajari dan penting. Hewan ini hidup di dasar diungkapkan aspek biologi dari perairan dengan tipe substrat pasir komoditas tersebut. Adapun halus dan berlumpur, pada kedalaman karakteristik biologis yang perlu 10–20 meter dan biasanya tertangkap diketahui meliputi morfometrik, pola dengan menggunakan alat tangkap pertumbuhan dan reproduksi, sehingga jodang (sejenis bubu). Sejak tahun nantinya keong macan ini diupayakan 2008, meskipun masih dalam skala untuk dapat dibudidayakan oleh kecil, Indonesia telah memulai nelayan setempat. kegiatan ekspor keong macan ke beberapa negara seperti RRC, Taiwan, Mengingat pentingnya hal tersebut Hongkong, Malaysia dan Singapura. maka perlu dilakukan penelitian Keong macan merupakan hasil tangkap lapangan tentang aspek-aspek biologi dari alam dari perairan Ujung Genteng dan pertumbuhan keong macan yang dan Teluk Palabuhanratu. Eksploitasi hidup di perairan Palabuhanratu. keong macan cenderung tidak stabil. Berdasarkan pemaparan di atas Sebagai contoh, penangkapan keong ditetapkan tujuan penelitian sebagai macan di perairan Cianjur selatan tidak berikut. Pertama, penelitian ini lagi mendapatkan hasil yang memadai bertujuan untuk mengetahui beberapa sehingga upaya penangkapan oleh aspek biologi yang terdiri dari nelayan setempat berhenti. Hal ini hubungan panjang cangkang dan berat dapat disebabkan oleh beberapa hal, segar, hubungan diamater cangkang namun mungkin saja disebabkan oleh dan berat segar, dan hubungan antara upaya penangkapan yang tidak efektif, panjang, diameter dan berat segar karena beberapa informasi di berbagai keong macan. Kedua, penelitian ini tempat seperti di India keong macan bertujuan untuk melakukan pendugaan ini didapatkan dalam jumlah yang model dan laju pertumbuhan keong berlimpah. macan yang didaratkan di Palabuhanratu. Berdasarkan pengamatan lapangan, di Palabuhanratu, akhir-akhir ini TINJAUAN PUSTAKA menunjukkan ukuran hasil tangkap yang cenderung mengecil. Populasi dan Menurut Goryachev (1987) dalam ukuran keong di Teluk Palabuhanratu Gittenberger and Goud (2003), semakin menurun (Yulianda dan klasifikasi keong macan (Babylonia Danakusurnah, 2000). Upaya budidaya spirata L) adalah sebagai berikut. keong macan merupakan salah satu Keong macan termasuk dalam Filum altematif yang dapat ditempuh dalam ; Kelas ; Subkelas rangka memenuhi kebutuhan lokal Prosobranchia; Ordo: maupun ekspor dengan mengetahui Hypsogastropoda; Subordo berbagai aspek dari sistem biologi Neogastropoda; Superfamili

Journal Of Agroscience, Vol. 2 Th. 1 Januari – Juni 2011 59

Muricoidea; Famili ; lempeng yang keras yang disebut Subfamily Babyloninae; operculum yang dijadikan sumbat Babylonia; Babylonia spirata (L. penutup lubang cangkang (operculum) 1758) Species ini memiliki beberapa untuk melindungi tubuhnya yang lunak nama sinonim seperti Babylonia dan tersembunyi di dalam canaliculata Schumacher, 1817; Babylonia cangkangnya. Struktur cangkang spirata Gravely, 1942; Baccinum spiratum gastropoda terbuat dari kalsium Linnaeus, 1758; spirata Hornell, karbonat, fosfat, bahan organik 1921; Eburna spirata Lamarck, 1845; conchiolin Lapisan kalsium karbonat Eburna spirata Reeve, 1849; Buccinum terdiri dari tiga lapisan atau lebih. Pada spiratum Linne, 1845; Buccinum spiratum bagian terluar adalah lapisan prismatic Linnaeus, 1758; Babylonia spirata atau palisade tengah atau lamella dan Satyamurti, 1952; dan Babylonia spirata yang paling dalam adalah hypostracum. Ray, 1977 Kepala dan kakinya menjulur keluar, apabila sedang merayap dan dapat Keong macan memiliki cangkang ditarik masuk ke dalam cangkang jika berbentuk tabung yang melingkar merasa terancam bahaya. dengan bentuk spiral, mempunyai

Gambar 1. Morfologi dan anatomi keong macan (Babylonia spirata)

Sebagian besar ordo Neogastropoda METODE PENELITIAN merupakan siput karnivora yang mempunyai cara pemangsaan yang Lokasi penelitian dilakukan di berbeda-beda dalam menangkap Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) mangsa. Gastropoda karnivora pada Palabuhanratu sebagai fishing base dari umumnya termasuk prosobranchia dan penangkapan keong macan (Babylonia opisthobranchia Species Babylonia spirata). Waktu pelaksanaan penelitian spirata dari ordo neogastropoda adalah mulai dari bulan Nopember hingda gastropoda laut pemakan daging dan Desember 2008. Penangkapan keong bangkai (Yulianda, 1999 dalam Apritia, macan dilakukan sebanyak enam trip 2006). Siput laut karnivora mempunyai dengan sebuah kapal kincang yang bentuk radula yang akan disesuaikan dilengkapi dengan 10 unit bubu jodang. untuk memotong, merobek dan Keong macan yang diperoleh diukur membawa mangsa. panjang cangkang, diameter dan berat segarnya. Pengukuran panjang dan dimeter dengan menggunakan sigmat atau caliper, sedangkan berat keong macan ditimbang secara individual

Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Keong Macan (Babylonia spirata (l. 1758)) 60 di Perairan Teluk Palabuhanratu, Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM dan Pianta, S.Pi

dengan timbangan digital dengan cangkang (D) dalam milimeter dan ketelitian 1 gram. Data primer yang berat (W) dalam gram. Data dianalisis dikumpulkan adalah berupa hasil untuk mengetahui hubungan antar pengukuran panjang (L) , diameter dimensi keong macan:

1) Hubungan antara panjang dan diamter cangkang 2) Hubungan antara panjang cangkang dan berat segar 3) Hubungan antara diameter cangkang terhadap berat segar 4) Hubungan antara diameter cangkang, panjang cangkang terhadap berat keong macan secara bersama-sama (simultan), 5) Model pertumbuhan dan laju pertumbuhan alami keong macan

Pola hubungan antara panjang, dimeter pertumbuhan akan menggunakan dan berat segar keong macan pendekatan model pertumbuhan von menggunakan pedekatan model Bertalanffy untuk pertumbuhn panjang exponensial dan pangkat. Dari kedua dan model logistik/Gompertz untuk model akan dipilih satu model yang pertumbuhan berat. paling sesuai. Sedangkan untuk model

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keong macan diperoleh dari hasil bubu dengan kontruksi kerangka yang penangkapan seorang nelayan dalam terbuat dari beton eser dengan bentuk periode penelitian. Kapal penangkap trapesium. Kerangka bagian dasar keong macan yang ada di berbentuk empat persegi panjang Palabuhanratu berjumlah 29 unit, dengan Ø 8 cm panjang 35 cm dan terbuat dari kayu dilengkapi dengan lebarnya 25 cm. Sedangkan pada besi kayu penyeimbang (cadik) yang disebut bagian atasnya Ø 6 cm dengan bentuk kincang. Alat tangkap yang digunakan persegi yang panjangnya 10 cm. Daerah untuk menangkap keong macan adalah penangkapan keong macan di sekitar jodang. Jodang adalah alat tangkap Bayah, Tanjung Layar dan Ciracap. yang tergolong dalam alat tangkap

Gambar 2. Jodang dan hasil tangkapan keong macan di Palabuhanratu

Sebanyak 313 ekor sampel keong melaut. Dari data tersebut disajikan macan diperoleh selama pengoperasian statisitika deskriptif sebagai berikut. alat tangkap, sebanyak enam kali

Journal Of Agroscience, Vol. 2 Th. 1 Januari – Juni 2011 61

Tabel 1. Ringkasan data hasil pengukuran variabel panjang cangkang, diameter cangkang dan berat keong macan yang digunakan dalam penelitian

Panjang (mm) Diameter (mm) Berat (gram)

Makimum 52.00 35.00 33.00 Minimum 23.00 10.00 3.00 Rerata 35.65 23.20 12.35 Median 36.00 23.00 12.00 Modus 37.00 26.00 8.00 Simpangan baku 6.40 4.74 6.14

Dari data di atas terlihat bahwa ukuran normalitas dari ketiga variabel pemusatan data keong macan untuk menunjukkan bahwa ketiganya panjang cangkang dan diameter memiliki sebaran yang normal atau cangkang memiliki nilai yang hampir mendekati normal. Dengan demikian sama. Sebelum diolah lebih lanjut, data perlakuan terhadap data dapat keong macan diperiksa normalitas menggunakan pendekatan statistika datanya dengan uji normalitas inferensial, atau dengan kata lain bahwa Anderson-Darling dari Minitab-15. sampel yang digunakan cukup Hasil pemeriksaan data disajikan dalam representatif untuk mengambil bentuk angka dan data seperti gambar kesimpulan bagi kondisi populasi alami di bawah ini. Dengan nilai uji yang sebenarnya.

Probability Plot of Panjang Histogram of Panjang Normal Normal

99.9 40 Mean 35.65 Mean 35.65 StDev 6.401 StDev 6.401 N 313 99 N 313 AD 0.856 95 P-Value 0.028 30 90

80

y c

t 70

n n

60 e

e u

c 50 20 q

r 40

e

e r

P 30 F 20 10 5 10

1

0.1 0 10 20 30 40 50 60 24 28 32 36 40 44 48 52 Panjang Panjang Probability Plot of Diameter Histogram of Diameter Normal Normal 99.9 30 Mean 23.20 Mean 23.20 StDev 4.742 StDev 4.742 99 N 313 N 313 25 AD 1.140 95 P-Value 0.005 90 20

80

y c

t 70 n

n 60

e

e u

c 50 15 r

40 q

e

e r

P 30 F 20 10 10 5 5 1

0.1 0 10 15 20 25 30 35 40 12 16 20 24 28 32 Diameter Diameter

Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Keong Macan (Babylonia spirata (l. 1758)) 62 di Perairan Teluk Palabuhanratu, Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM dan Pianta, S.Pi

Probability Plot of Berat Histogram of Berat Normal Normal 99.9 50 Mean 12.35 Mean 12.35 StDev 6.144 StDev 6.144 99 N 313 N 313 AD 4.064 40 95 P-Value <0.005 90

80 y

c 30

t 70 n

n 60

e

e u

c 50 r

40 q

e

e r P 30

F 20 20 10 5 10 1

0.1 0 -10 0 10 20 30 0 6 12 18 24 30 Berat Berat

Gambar 3. Hasil pemeriksaan uji normalitas Anderson-Darling data panjang, diameter dan berat segar keong macan (Babylonia spirata) di Palabuhanratu

Hubungan antara panjang dan diameter hubungan antara panjang cangkang dan cangkang diperoleh dari pengolahan diameter cangkang menggunakan data dengan tehnik regresi linier, aplikasi Microsoft Excel 2003. Hasil eksponensial dan polinomial derajat perhitungan menghasilkan model dua. Tehnik perhitungan untuk sebagai berikut : a) Model linier : 2 D0.695 L  1.585; r  0.880 ……………………………………….. (1) b) Model polinomial: 22 D 0.002 L  0.853 L  4.355; r  0.881…………………………… (2) c) Model eksponensial: 1.090 2 D0.469 L ; r 0.856 ……………………………………………. (3)

Dari ketiga model tersebut, model berarti dan dapat dianggap sama linier merupakan yang paling realistis dengan nol. Dengan demikian jika karena nilai r-sq yang tinggi. tetap digunakan model polinomial Sementara model polinomial walaupun hasilnya tidak berbeda dengan model nilai r-sq hampir sama namun koefisien linier, yaitu model persamaan (1). pertama sebesar 0.002 menjadi tidak

Journal Of Agroscience, Vol. 2 Th. 1 Januari – Juni 2011 63

Gambar 4. Pola bubungan panjang cangang, diameter cangkang dan berat segar keong macan (Babylonia spirata L.) di Palabuhanratu dengan menggunakan pendekatan model pangkat dan eksponensial. menggunakan aplikasi Microsoft Excel Sama halnya dengan model hubungan dengan pendekatan model pangkat antara panjang cangkan dan diameter (power) dan model eksponensial. cangkang, modle hubungan panjang Secara grafis hasilnya disajikan ssebagai cangkang, diameter dan cangkang berikut. dengan berat segar keong macan

Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak dilakukan. Hasil regresi menghasilkan ada data pencilan (outlier) pada model pangkat (power) dan panjang, diameter dan berat keong eksponensial seperti disajikan sebagai macan. Dengan kondisi ini maka berikut: hubungan regresi keduanya dapat a) Hubungan panjang cangkang dan berat segar keong macan W0.000 L2.737 ; r 2 0.898 (power model) …………………….. (4) W0.674 e0.077L ; r 2 0.890 (exponential model) ………………(5)

b) Hubungan diameter cangkang dan berat segar keong macan W0.009 D2.259 ; r 2 0.848 (power model) ……………………. (6) W0.8946 e0.1034D ; r 2 0.8608 (exponential model) …………..(7)

Keempat model persamaan model persamaan (4). Nilai galan yang menunjukkan perbedaan yang cukup terjadi diuji normalitasnya dengan Uji berarti dalam hal nilai r-sq masing- Anderson-Darling seperti tercantum masing. Berdasarkan nilai koefisien dalam gambar di bawah ini. determinasi tersebut dapat dipilih

Distribusi Frekuendi berat keong macan Histogram of W_error

35 Normal

70 Mean -0.9364

30 StDev 2.544 60 N 313

25 50

20 y c

n 40

e u

15 q e

jumlahindividu 30

r F

10 20

5 10

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 -12 -9 -6 -3 0 3 berat (gram) W_error

Gambar 5. Distribusi nilai prediksi berat segar keong macan dan uji Anderson-Darling terhadap galatnya.

Dari sebaran ukuran berat keong dengan nilai modus 13 gram (panjang macan tampak bahwa sebahagian besar cangkang 37 mm), sementara ukuran keong macan yang tertangkap di maksimum yang tertangkap 43 gram perairan Palabuhanratu termasuk kecil, (panjang cangkang 52 mm).

Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Keong Macan (Babylonia spirata (l. 1758)) 64 di Perairan Teluk Palabuhanratu, Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM dan Pianta, S.Pi

Berdasarkan penelitian Edward et al., berganda. Karena adanya keterbatasan (2006) keong macan dengan panjang maka dilakukan transformasi logatitma cangkang 37 cm sudah berumur lebih natural (ln) terhadap ketiga variabel. dari satu tahun. Setelah hasil diperoleh, parameter regresinya dikembalikan dengan Selanjutnya untuk mengetahui inverse logaritma natural dan hasilnya pengaruh simultan dari panjang dan adalah sebagai berikut. diameter terhadap berat segar keong macan, dilakuan analisis regresi a) ln W = - 6.79 + 1.92 ln L + 0.751 ln D ; r-sq adj = 0.912 ……… (5a) b) W = 0.001125 L 7.1 D2.12 ……………………………………… (5b)

Hasil prediksi berat dengan menggunakan variabel ganda, panjang Langkah untuk mejawab tujuan dan diameter cangkang memberikan penelitian terakhir, makan dilakukan hasil yang lebih baik, tercermin dari prediksi pertumbuhan alami keong meningkatnya nilai r-sq. Dengan macan, maka data panjang diolah demikian dapat dikatakan persamaan menjadi distribusi frekuensi sehingga (5a) atau (5b) lebih baik dibandingkan diperoleh tabel dan gambar. Dengan dengan persamaan (4) atau (6) secara bantuan aplikasi FiSAT_II dan tehnik sendiri-sendiri. Oleh karena itu, untuk cohort analysis Normsep disusunlah selanjutnya dalam pendugaan model file berjenis length at age. File ini pertumbuhan berat, variabel berat kemudian digunakan untuk menaksir segar keong macan ditaksir dengan model pertumbuah von Bertalanffy. menggunakan persamaan (5a) atau (5b)

Pertumbuhan berat keong macan

34.39

28.66

22.92

17.19 berat (gram) 11.46

5.73

0.00 0.0 1.5 2.9 4.4 5.9 7.3 8.8 umur (tahu) Gambar 6. Pola pertumbuhan panjang dan pola pertumbuhan berat keong macan (Babylonia spirata)

Dengan bantuan aplikasi FiSAT_II keong macan (Babylonia spirata) untuk penaksiran model pertumbuhan diperoleh model pertumbuhan sebagai panjang, dan aplikasi CurveExpert 1.3 berikut untuk penaksiran pertumbuhan berat a) Model pertumbuhan panjang menggunakan model von Bertalanffy: 0.58T ………………………………………. (6) Let 47.22 1  b) Model Pertumbuhan berat menggunakan model logistik:

Journal Of Agroscience, Vol. 2 Th. 1 Januari – Juni 2011 65

43.9455 W  ………………………….. (7) t 1 12.4934e0.4297T

0.4297T …………………………….. (7a) Wet 43.9455 649.0287

Laju pertumbuhan berat keong macan Laju pertumbuhan panjang cangkang keong macan 5.19

4.32 16.79

3.46 14.00

11.20 2.59

8.40 1.73 5.60

0.86

2.80 laju pertumbuhan (gram/tahun)

0.00 0.00

0.0 1.5 2.9 4.4 5.9 7.3 8.8 0.0 1.5 2.9 4.4 5.9 7.3 8.8 laju pertumbuhan berat (gram/tahun) umur (tahun) umur (tahun) Gambar 7. Laju pertumbuhan panjang dan laju pertumbuhan berat keong macan (Babylonia spirata)

Dari grafik laju pertumbuhan panjang keong macan digambarkan dengan dan berat yang dianalisis dengan persamaan regresi berganda dengan bantuan CurveExpert disajikan dalam model pangkat. bentuk grafis di atas. Dari gambar di Pertumbuhan panjang cangkang dan atas terlihat bahwa kurva laju berat segar keong macan masing- pertumbuhan panjang dL/dT masing dapat digambarkan dengan menunjukkan laju yang menurun dari model pertumbuhan exponensial von waktu ke waktu. Sedangkan laju Bertalanffy dan model pertumbuhan pertumbuhan dw/dT pada awalnya logistik. Laju pertumbuhan panjang meningkat, kemudian mencapai cangkang (dL/dT) pada awalnya tinggi puncaknya pada tahun keenam sebesar kemudian menurun dan mencapai titik 4.72 gram per tahun. terendah manakala keong macan mencapai umur lebih dari 6 tahun. KESIMPULAN DAN SARAN Sedangkan pola laju pertumbuhan Penelitian ini telah berhasil berat (dW/dT) pada awalnya rendah menggambarkan beberapa karakteristik kemudian mencapai titik maksimum biologis dari keong macan (Babylonia pada tahun keenam dan menurun spirata) berdasarkan sampel yang kembali pada umur selanjutnya. diperoleh dari perairan teluk Palabuhanratu, Jawa Barat. Hubungan Penelitian ini sebagai langkah awal panjang cangkang, diameter cangkang menyediakan informasi biologis bagi terhadap berat segar keong macan keong macan, memiliki kekurangan dapat digambarkan dengan model yang berkaitan dengan ketersediaan ekponensial. Sedangkan pola data. Agar diperoleh tingat ketepatan hubungan antara panjang cangkang yang lebih baik, maka disarankan untuk dengan diameter cangkang mengikuti penelitian lanjutan menggunakan data pola linier. Pengaruh panjang yang diperoleh secara berkala dalam cangkang dan diameter cangkan secara kurun waktu sekurang-kurangnya satu bersama-sama terhadap berat segar tahun.

Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Keong Macan (Babylonia spirata (l. 1758)) 66 di Perairan Teluk Palabuhanratu, Ir. H. M. Yahya Ahmad, MM dan Pianta, S.Pi

DAFTAR PUSTAKA 1994. Long term study on food consumption and growth rate of Apritia, V.A.. 2006. Kecenderungan Babylonia spirata (Neogastropoda: Makan Keong Macan (Babylonia Buccinidae). Jurnal Phuket spirata) Terhadap Umpan-umpan Marine Biological Center, Aalmi. Skripsi. Tidak Spec. Publ. No. 13: 207-210. dupublikasikan. Fakultas Rizqi, M. 2003. Seleksi Umpan Bubu Perikanan dan Ilmu Kelautan. untuk Meningkatkan Hasil Institut Pertanian Bogor. Tangkapan Keong Macan di Bogor. 5 hal. Perairan Teluk Jakarta. Skripsi Chaitanawisuti, N. and A. (tidak dipublikasikan). Kritsanapuntu. 1999. Departemen Pemanfaatan Experimental culture of Juvenile Sumberdaya Perikanan. Spotted Babylon, Babylonia Fakultas Perikanan dan Ilmu areolata Link 1807 kelautan. Institut Pertanian (Neogastropoda: Buccinidae) in Bogor. Bogor Thailand. Asian Fisheries Science 12 (1999):77-82. Asian Fisheries Society, Manila, Philippines. Carpenter, K.E. and Volker, H. Neim. 1998. Species Identification Guide For Fishery Purposes, The Living Marine Resources of The Western Central Pacific. Volume 1, Seaweeds, Corals, Bivalves and Gastropods. FAO. Rome. Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia (Indonesian Shell). PT. Sarana Graha. Jakarta. 111 hal. Edward, J.K.P., B. Arul Paneer Selvam and R. Emilin Renitta. 2006. Studies on the Status and Feasibility of Culturing Babylon, Babylonia spirata in Tuticorin, Southeastern India. Coastal Marine Science 30(2):443-452. Gittenberger, E. and J. Goud. 2003. The Genus Babylonia Revisted (Mollusca: Gastropoda: Buccinidae). Zool. Verh. Leiden. King, M. 1995. Fisheries Biology, Assessment and management. Fishing News Books. Oxford. London. Raghunathan, C., J.K. Paterson Edward and K. Ayyakkannu,

Journal Of Agroscience, Vol. 2 Th. 1 Januari – Juni 2011 67