Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

NADA BERITA DAN LITERASI MEDIA (ANALISIS ISI BERITA TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI, DAN MAGETAN PADA RADAR MADIUN) Oleh Hari Wahono Manajemen Komunikasi, Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta email: [email protected]

Abstract This research aim to describe the tone of the news about local government, editorial policy of Radar Madiun and media literacy. The tone of the news about local government which presented by Radar Madiun can be positif, negative or neutral, this depands on factors which found in each local government. This reasearch combine both quantitative and qualitative methode, the locaition of this reasearch are Ngawi , and . Sampels of this research were news presented by Radar Madiun in which discuse about government daily activity and develpoment activity had been done by each regency. For detrminen the tone of the news, researcher refeer to idea which used by Stempel in Flournoy. Refeer to that idea, the tone of the news presented by Radar Madiun can be positive, negative and neutral. Editoral policy of Radar Madiun infuenced by same foctors. The tone of the news presented by Radar Madiun in which discouse about daily government activity in was neutral tone, Madiun Regency was negative tone and neutral tone for Magetan Regency. In another side whan Radar Madiun discouse the develpoment activity had been done by Ngawi Regency the tone of the news was negative tone, positive tone for Madiun Regency and Neutral tone for Magetan Regency. In this research we found that editorial polecy of Radar Madiun influenced by some factor,that are ediology, politic and social culture in which Radar Madiun covered area.The reader who have good media literacy can not be influenced by the tone of the news presented bay the media, in the other side for the reader who not good enough in media literacy will influenced by that tone of the news. Keywords : news, the tone of the news, editorial policy

Pendahuluan correlation, presenting options for solving Media massa sebagai salah satu problems; and transmission, socializating komponen dalam kehidupan bernegara and educating” dapat memainkan fungsi kontrol dalam Radar Madiun merupkan surat kabar pelaksanaan pemerintahan di daerah. harian yang memiliki cakupan regional Dalam rangka mewujudkan hal tersebut meliputi wilayah pemerintah daerah di media massa memegang peran yang wilayah se-eks Karesidenan Madiun, penting karena memiliki fungsi sebagai memiliki peran yang penting baik sebagai penyedia informasi bagi masyarakat, sumber informasi bagi masyarakat maupun memberikan berbagai alternatif untuk sebagai pengawal pelaksanaan program- penyelesaian masalah dan sebagai sarana program pemerintah daerah. Berita yang untuk sosialisasi dan edukasi. Hal ini dimuat pada Radar Madiun terkait berbagai senada dengan apa yang dikemukakan oleh hal yang berkaitan dengan pemerintah Lasswell dalam Little John and Karen A. kabupaten/kota di wilayah edarnya dapat Foss ( 2011), dinyatakan bahwa : bernada positif (favourable), netral ”major functions of the media (neutral) atau bahkan negatif communication : Surveilance, providing (unfavourable). Kondisi ini dapat terjadi informatino about the environment; sesuai dengan dinamika yang ada pada masing-masing pemerintah daerah.

156 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

Masalah penelitian yang akan dipecahkan you in your daily life. News is what adalah sebagai berikut : fascinates you, what excites you to 1. Bagaimana nada (tone) berita Radar enaugh to say to a friend, “Hey, did you Madiun tenteng pemerintah Kabupaten hear about....? News is what local, Madiun, Ngawi dan Magetan? national and international shakers and 2. Bagaiman kebijakan redaksi Radar movers are doing to affect your life. Madiun terkait berita yang akan dimuat News is the unexpected event that, tentang pemerintah daerah fortunately or unfortuately, did kabupaten/kota yang ada dalam happened. cakupan wilayah edarnya? Berkaitan dengan berita, Roberrt Penelitian ini bertujuan untuk Park dalam Mc. Quail (2009) mendapatkan gambaran yang jelas tentang mengemukakan beberapa hal sebagai nada berita (the tone of the news) Radar berikut : Madiun terkait berbagai hal yang berkaitan - Berita berkaitan dengan waktu : dengan penyelenggaraan pemerintahan dan mengenai suatu peristiwa yang baru atau pelaksanaan pembangunan pada berulang; pemerintah Kabupaten Ngawi, Madiun dan - Berita tidaklah sistematis : berkaitan Magetan. Disamping hal tersebut dengan peristiwa atau kejadian yang penelitian ini juga bermaksud ingin tersembunyi, dan dunia yang hanya mengetahui bagaimana kebijakan dilihat melalui berita yang terdiri dari redaksional Radar Radiun dalam penulisan hal-hal yang tidak saling berhubungan; berita tetang pemerintah Kabupaten - Berita itu tidak tahan lama : hanya ada Ngawi, Madiun dan Magetan. jika peristiwa itu baru muncul dan untuk Penelitian ini diharapkan tujuan rekaman dan rujukan dikemudian memberikan manfaat teoritis berupa hari, maka bentuk pengetahuan lain akan sumbangan pemikiran berkaitan dengan menggantikan berita; teori komunikasi terutama yang - Peristiwa yang dilaporkan sebagai berita berhubungan dengan media massa dalam haruslah tidak biasa atau setidaknya hal ini adalah produksi berita dan dapat tidak terduga, kualitas yang lebih memperkaya referensi yang berhubungan penting daripada “kepentinga yang dengan kebijakan redaksional surat kabar. sebenarnya”; Sedangkan secara praktis diharapkan dapat - Terlepas dari ketidakterdugaannya, menjadi masukan bagi Radar Madiun peristiwa berita dicirikan oleh “nilai dalam menyajikan berita kepada para berita” yang lain yang selalu relatif dan pembacanya. melibatkan penilaian subjektif atas yang Pada dasarnya fungsi utama pers dianggap menarik bagi khalayak; adalah menyampaikan berita dari tempat - Berita pada umumnya untuk asal sebuah fenomena atau peristiwa terjadi mengarahkan dan memberikan perhatian kepada masyarakat luas yang dan bukan menggantikan pengetahuan; membutuhkan informasi atau berita - Berita dapat diprediksi tersebut. Muhtar Lubis dalam Simarmata Tidak setiap kejadian atau fenomena (2014) mengungkapkan bahwa “berita yang terjadi dapat diangkat menjadi berita, adalah laporan yang tepat dan sesuai dan tidak semua berita layak dimuat dalam waktunya dari suatu kejadian, pendapat- media. Ada beberapa unsur yang harus pendapat baru, pikiran-pikiran dan apa saja dipenuhi agar sebuah berita layak untuk mengenai atau menarik hati pembaca”. dimuat, Kusumaningrat dan Sementara itu Jay Friedlander dkk dalam Kusumaningrat (2014) mengemukakan Kusumaningrat dan Kusumaningrat ada tujuh unsur layak berita yaitu akurat, (2014) menyatakan : lengkap, adil dan berimbang, objektif, News is what you should know that ringkas, jelas dan hangat. Selain you dont know. News is what has memperhatikan unsur layak berita happened recently that is important to sebagaimana telah disebutkan, dari

157 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167 sejumlah fenomena atau kejadian yang di dalamnya. Proses memilih, memilah dan memenuhi unsur layak berita, redaktur menonjolkan aspek-aspek tertentu dalam harus memilih mana yang paling tepat penulisan berita dikenal dengan framing. untuk dimuat. Dalam rangka memilah dan Robert Entman dalam Griffin (2012) memilih berita, media melakukan apa yang menyatakan bahwa : “To frame is to select disebut agenda setting dan framig. Agenda some aspect of a perceived reality and setting dapat mempengaruhi bagaimana make them more salient in communication masyarakat selaku pengguna media text, in such a way to promote a particular memikirkan dan memahami tentang suatu problem definition, casual interpretation, fenomena yang tengah terjadi dan moral evaluation and/or treatment diberitakan oleh media massa. Donald recomendation for the item discribed”. Shaw dan Mc. Combs dalam Little John Sementara itu Little John (2011) (2011) mengungkapkan “media depictions mengemukakan : can affect how people think about news, “framing refers to the process of help organize the world of experience, and putting a news story together, including are stunningly successful in telling us to the ways in which a story is organized think about”. Lebih jauh lagi media dapat and structured. The organization af a menggiring masyarakat selaku story sends outs cues about how to penggunanya untuk mengikuti apa yang understand the content being covered. dianggap penting oleh media dan Agenda setting identifies which issues menjadikan hal tersebut menjadi penting are important; framing tells us to bagi masyarakat, dengan kata lain media understand those issue” dapat mentransfer agenda yang mereka Framing yang dilakukan oleh media rumuskan menjadi agenda bagi memiliki tujuan-tujuan tertentu yang dapat masyarakat, terkait hal ini Mc. Comb dan berupa pembentukan opini masyarakat, Shaw dalam Grifin (2012) menyatakan tujuan politik tertentu baik dalam arti “mass media have the ability to transfer politik yang sesungguhnya atau politik the sailence of item on their news agendas dalam rangka menciptakan dominasi oleh to the public agenda”. Sementara itu kelompok tertentu maupun motivasi atau Walter Lippman dalam Grifin (2012) tujuan ekonomi dalam artian bagaimana meyakini bahwa media bertindak selaku media bisa mendapatkan keuntungan yang mediator atau berperan menjembatani sebesar-besarnya dengan proses framing antara dunia luar dengan gambaran- tersebut. Scheufele (1999:115) gambaran yang ada dalam pikiran kita, mengemukakan empat proses framing. dinyatakan bahwa “media act as a Pertama adalah Frame Building atau mediator between the word outside and the membangun kerangka, pada tahap ini pictures in our heads” media menentukan faktor-faktor yang Keterbatasan baik waktu maupun mempengaruhi isi berita baik dari internal ruang yang dialokasikan untuk menyajikan maupun eksternal media. Tahap berita kepada masyarakat luas selanjutnya adalah Frame Setting pada menyebabkan tidak semua fakta dan data proses ini akan dilakukan penonjolan tentang fenomena atau peristiwa dapat aspek-aspek tertentu pada isi berita. disajikan secara utuh dalam surat kabar. Tahapan ini dilakukan dengan memberikan Hal ini menyebabkan seorang jurnalis penekanan-penekanan pada aspek tertentu, harus memilih dan memilah aspek-aspek nilai-nilai, fakta-fakta atau pertimbangan- mana yang dianggap penting dan aspek- pertimbangan lain terkait isi berita, hal ini aspek mana yang kurang penting untuk sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh disampaikan kepada masyarakat. Pada Nelson dalam Schuefele (1999:116) “In proses ini akan diberikan penekanan dan other word, frames influence opinions by penjelasan tentang aspek-aspek yang stressing spesific value, fact and other dianggap penting baik menyangkut considerations endowing them with peristiwa ataupun aktor-aktor yang terlibat alternative frame”. Tahap ketiga adalah

158 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167 efek framing terhadap individu sebagai kedekatan media massa dengan partai pengguna media (Individual level effect of politik yang bersangkutan. framing), pada tahap ini media akan  Bisnis : memantau apa yang terjadi pada setiap Dalam hal ini, media massa lebih individu terkait frming yang dilakukan melihat pada siapa sasaran yang paling oleh media. Hasil pantauan ini akan besar (segmentasi pasar), agar media menjadi umpan balik bagi media. Tahap tersebut banyak dikonsumsi masyarakat. keempat adalah a link between individual Misalnya dengan melihat ekonomi frames and media frame/Journalists as masyarakat, pendidikan dan sebaginya. audience, umpan balik yang diterima oleh media dari proses framing akan menjadi Sementara itu Abdullah (2000) masukan bagaimana proses framing mengemukakan bahwa kebijakan selanjutnya dilakukan oleh media. redaksional meliputi sikap politik media Dari proses agenda setting dan dan aturan keredaksian dan kewartawanan. framing ini akan menghasilkan berita yang Sikap politik media berkaitan erat dengan memiliki kecenderungan arah atau nada sudut pandang yang digunakan oleh media tertentu, kecenderungan tersebut bisa dalam hal ini adalah surat kabar, dalam positif, netral atau bahkan negatif. Selain menyikapi suatu permasalahan, fenomena, agenda setting dan framing, kecenderungan kejadian atau fakta dan data yang sedang arah atau nada berita dipengaruhi oleh terjadi pada masyarakat sebagai sumber kebijakan redaksional yang diterapkan oleh berita. Sementara itu sikap politik dalam media tersebut. Terkait dengan kebijakan arti sesungguhnya dapat dipahami bahwa redaksional media, Sudirman Tebba (2005) ada kalanya media dimanfaatkan oleh mengemukakan bahwa hal tersebut suatau golongan atau kelompok tertentu merupakan dasar bertimbangan yang untuk mendukung upaya mereka meraih dianut oleh media untuk menyiarkan atau tujuan-tujuan tertentu. Sikap politik ini tidak menyiarkan suatu kejadian atau tidak hanya berkaitan dengan paratai peristiwa menjadi berita. Lebih jauh lagi politik yang ada namun juga terhadap tabba menambahkan bahwa media berbagai kepentingan yang berhubungan memiliki beberapa pertimbangan mendasar dengan kepemilikan media, alasan sebelum memutuskan untuk memuat atau ekonomis, misi media serta kepentingan- tidak memuat sebuah berita, pertimbangan kepentingan lainnya. tersebut antara lain adalah :  Idiologis : Pertimbangan ideologis media massa Metode Penelitian biasanya ditentukan oleh latar belakang Penelitian ini menggabungkan pendiri atau pemilik media massa methode kuantitaif dan methode kualitatif tersebut. Baik itu agama atau nilai-nilai yang disebut juga dengan methode yang dihayati, seperti nilai penelitian kombinasi (mixed reaserch). kemanusiaan, kebangsaan dan Pada tahap awal penelitian menggunakan sebagainya; metode penelitian kuantitatif, metode ini digunakan untuk mengetahui nada (tone)  Politik : pemberitaan Radar Madiun, sedangkan Kehidupan pers merupakan indikator teknik yang dipakai adalah analisi isi. demokrasi. Oleh sebab itu pers tidak Pendekatan yang digunakan adalah pernah lepas dari masalah politik. pendekatan deskriptif. Eriyanto (2011:47) Demokratis tidaknya suatu negara mengemukakan bahwa pada pendekatan antara lain ditentukan oleh kehidupan deskriptif dimaksudkan untuk memberikan persnya, yaitu bebas atau tidak. Adanya gambaran secara detail suatu pesan atau pemilik atau pimpinan media massa teks yang diteliti dan tidak dimaksudkan yang juga menjadi pimpinan partai untuk menguji suatu hipotesis tertentu. politik, maka akan menyebabkan

159 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

Penelitian ini secara spesifik 5. Menarik mengkaji tentang nada pemberitaan Radar kesimpulan-kesimpulan umum Madiun terkait penyelenggaraan 6. Membangun atau pemerintahan dan pelaksanaan menjelaskan teori pembangunan pada pemerintah daerah yang dijadikan sebagai lokus penelitian. Bahan kajian utama adalah berita yang Hasil Dan Pembahasan disajikan oleh Radar madiun terkait Perbedaan Kecenderungan Arah (Nada) pemerintah daerah lokus penelitian. Berita Penelitian ini mengambil lokus di tiga Tema Penyelenggaraan Pemerintahan pemerintah daerah yaitu pemerintah Untuk mengetahui perbedaan nada kabupaten Ngawi, Madiun dan Magetan (tone) pemberitaan Radar Madiun terkait dimana ketiga pemerintah daerah tersebut penyelenggaraan pemerintahan pada merupakan eks wilayah Pembantu kabupaten Ngawi, Madiun dan Magetan Gubernur Jawa Timur Wilayah I. berikut ini disajikan pergolahan data Penelitian ini menggunakan dua sebagai berikurt : teknik pengumpulan data, untuk tahap Tabel 1 pertama menggunakan teknik analisis isi, Perbedaan Nada (tone) berita berdasarkan teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui Tema Pemerintahan Pada Kabupaten kecenderungan arah atau nada berita, Ngawi, Madiun dan Magetan sedangkan untuk mengetahui kebijakan Frekwensi Nada Berita redaksional digunakan teknik No Kab. Total pengumpulan data berupa wawancara. Positip Netral Negatip Ngawi 24 34 26 84 Untuk menganalisa data kuantitatif 1 dilakukan dengan tabulasi frekwensi nada Madiun 31 29 33 93 2 berita, selanjutnya akan dihitung Magetan 16 40 14 70 prosentase masing-masing nada berita 3 71 103 73 247 dibandingkan dengan jumlah sampel Total keseluruhan. Untuk mengetahui apakah hasil perhitungan yang telah dilakukan Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terhadap sampel penelitian mencerminkan nada (tone) berita yang berkaitan dengan keadaan yang sama pada tingkat populasi, penyelenggaraan pemerintahan di akan dilakukan uji beda. Uji beda kabupaten Ngawi dan magetan adalah dilakukan dengan menggunakan rumus Chi netral, sedangkan untuk kabupaten Madiun Kuadrat (Chi Square). Sedangkan analisis bernada negatif. data kualitatif dilakukan dengan Untuk mengetahui siknifikansi menggunakan tahapan analisis induktif, perbedaan nada (tone) pemberitaan Radar Bungin (2011) mengemukakan tahapan Madiun terkait penyelenggaraan analisis induktif meliputi : pemerintahan pada pemerintah kabupaten 1. Melakukan Ngawi, Madiun dan Magetan, dilakukan pengamatan terhadap fenomena sosial, uji chi square dengan hasil sebagai berikut melakukan identifikasi, revisi-revisi : dan pengecekan ulang terhadap data yang ada Tabel 2 2. Melakukan Hasil Uji Chi Square Tema kategorisasi terhaap informasi yang Penyelenggaraan Pemerintah diperoleh 3. Menelusuri dan Asymp. menjelaskan kategorisasi Value df Sig. 4. Menjelaskan (2-sided) hubungan-hubungan kategorisasi Pearson Chi-Square 11,351a 4 0,023

160 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

Likelihood Ratio 11,413 4 0,022 Hasil uji Chi-Square pemberitaan N of Valid Cases 247 penyelenggaraan pembangunan Asymp. Value Df Sig. (2- Uji chi square dengan program SPSS sided) didapatkan hasil sebesar 11,351 dengan nilai signifikansi sebesar 0,023, nilai ini Pearson Chi-Square 11.772a 4 .019 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Likelihood Ratio 11.947 4 .018 dapat disimpulkan bahwa terdapat Linear-by-Linear 1.667 1 .197 perbedaan yang siknifikan berkaitan Association dengan nada (tone) berita Radar Madiun N of Valid Cases 49 terkait tema penyelenggaraan Dari hasil uji yang dilakukan terlihat pemerintahan pada kabupaten Ngawi, bahwa nilai Chi-Square sebesar 11,772 Madiun dan Magetan. dengan signifikansi 0,019. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Tema Pelaksanaan Pembangunan yang siknifikan tentang nada (tone) berita Untuk mengetahui perbedaan yang disajikan oleh Radar Madiun kecenderungan arah atau nada / (tone) berkaitan dengan pelaksanaan pemberitaan Radar Madiun yang berkaitan pembangunan di Kabupaten Ngawi, dengan pelaksanaan pembangunan pada Madiun dan Magetan selama periode kabupaten Ngawi, Madiun dan magetan penelitian dilaksanakan. berikut ini disajikan hasil pengolahan data sebagai berikut : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Nada Berita Tabel 3 Surat kabar bisa dimiliki oleh Perbedaan Nada (tone) berita berdasarkan seseorang, suatu kelompok, perusahaan, Tema organisasi massa, organisasi profesi, Pelaksanaan Pembangunan Pada yayasan, Badan Usaha Milik Negara atau Kabupaten Ngawi, Madiun dan Magetan lembaga-lambaga lain yang ada di Frekwensi Nada Berita masyarakat. Faktor lain yang No Pemkab Total Positip Netral Negatip mempengaruhi pemberitaan surat kabar adalah adanya keterkaitan sejarah antara 1 Ngawi 3 1 9 13 surat kabar dengan seseorang, suatu 2 Madiun 9 6 3 18 lembaga atau suatu kelompok yang ikut 3 Magetan 5 8 5 18 memprakarsai lahirnya surat kabar tersebut Total 17 15 17 49 sehingga sikap hati-hati dalam menulis berita yang ada sangkut pautnya dengan

pihak-pihak tersebut akan lebih Nada (tone) berita yang berkaitan dengan dikemukakan. pelaksanaan pembangunan adalah negatif Melihat hal tersebut peneliti untuk kabupaten Ngawi, Positif untuk melakukan konvirmasi lebih mendalam kabupaten Madiun sedangkan untuk mengani Radar Madiun terkait nada (tone) kabupaten Magetan kecenderungannya berita yang disajikan terkaiat pemerintah adalah netral. Untuk mengetahui kabupaten Ngawi, Madiun dan Magetan. siknifikansi perbedaan nada (tone) berita Sehingga data yang didapat dalam pada Radar Madiun terkait pelaksanaan penelitian ini lebih nyata. Ada 4 faktor pembangunan di kabupaten Ngawi, yang digali lebih mendalam dari Radar Madiun dan Magetan peneliti melakukan Madiun antara lain : Uji Chi Square dengan hasil sebagai berikut : Faktor individual faktor ini Tabel 4 berhubungan dengan latar belakang profesional dari pengelola media;

161 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

Weaver dan Wilhoit dalam yang dimuat harus memiliki nilai berita Shoemaker dan Reese (1991:94) (news value) yang tinggi. Terkait nilai menyatakan bahwa profesional wartawan berita ini pemimpin redaksi menyatakan dibedakan menjadi tiga hal yaitu dalam bahwa memang salah satu tugas redaksi fungsi interpretative atau adalah memilih dan memilah berita mana menginterpretasikan berbagai peristiwa yang memiliki nilai tinggi untuk disajikan yang ditemui, fungsi penyeberan informasi kepada pembaca, nilai berita ini terkait dan wartawan sebagai watch dog atau banyak hal bisa pihak atau aktor terberita, anjing penjaga yang mengawasi atau kekinian peristiwa, kedekatan dengan mengontrol kekuasaan. Profesional masyarkat, dan masih banyak lagi pengelola media ini kemungkinan pertimbangan untuk menentukan sebuah berkaitan dengan latar belakang berita memiliki nilai yang tinggi sehingga pendidikan mereka. Mengutip pendapat diputuskan untuk disajikan pada esok hari. Lowenstien dan Merill, Shoemaker dan Hal ini sejalan dengan apa yang Reese (1991:73) mengatakan “Another dikemukakan oleh Kusumaningrat dan aspect of communicator’s background is Kusumaningrat (2014) dimana dikatakan the amount and type of education they bahwa unsur-unsur yang dipakai dalam have. Althoug college-level journalism memilih berit antara lain aktualitas education was begun in the Unitet States, it (timelines); kedekatan (proximity); dampak now appears in nearly every developed (consequence); menarik minat orang country in some form” (human interset) yang dapat berupa Berkaitan dengan latar belakang ketegangan (suspense), ketidaklaziman pendidikan pengelola media, dalam hal ini (unusualness), minat pribadi (personal Radar Madiun pemimpin redaksi interset), konflik (conflict), simpati menyampaikan : (simpathy), kemajuan (progress), Seks “latar belakang pendidikan para (sex), usia (age), binatang (animal), humor wartawan yang ada di sini tidak harus (humor). berhubungan langsung dengan Selain nilai berita, hal lain yang jurnalistik, minimal sarjana S.1, dari dipertimbangkan adalah kemasan berita, semua jurusan. Jadi sebenarnya bukan jadi bagaimana sebuah berita dikemas persoalan disiplin ilmu tapi siapa yang semenarik mungkin dengan penyajian yang punya kemampuan menulis itu yang dilengkapi gambar atau grafik dan data- berkembang” (Wawancara 20 Juni data yang diperlukan. Meskipun nilai 2016) berita dan kemasan menjadi pertimbangn Hal yang lebih penting dalam pengelolaan utama, pemimpin redaksi juga media adalah pengalaman, disampaikan mengemukakan bahwa dalam penyajian bahwa latar belakang pendidikan apa pun berita tetap harus mengedepankan akurasi, jika memiliki pengalaman dalam menulis keberimbangan serta selalu melakukan berita dan atau mengelola media akan check and re-chack sebelum sebuah berita sangat berpengaruh terhadap kelangsungan diturunkan. hidup media. Faktor rutinitas media yaitu berhubungan dengan mekanisme dan proses penentuan berita; Faktor organisasi, pada level organisasi Faktor rutinitas media ini terkait berhubungan dengan struktur dengan kegiatan keseharian dari industri organisasi yang kemungkinan media yang dilakukan oleh setiap lini mempengaruhi pemberitaan; mulai dari wartawan, redaktur, divisi Tidak dipungkiri bahwa media periklanan dan divisi pemasaran. merupakan sebuah organisasi yang Berhubungan dengan penyajian berita, didalamnya tentu ada beberapa bagian, media harus dapat menyajikan sesuai Danis Mc. Quail menggambarkan dengan selera pembaca, untuk itu berita setidaknya dalam organisasi media terbagi

162 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167 atas tiga bagian yaitu manajemen, teknis tapi kalau terkait aviliasi politik beliau dan professional media. Hal ini diakui oleh dan sebagainya kita bebas tidak harus pemimpin redaksi bahwa organisai media mengikuti” (wawancara, 20 Juni 2016) pada dasarnya merupakan sebuah industri yang tentunya menghendaki adanya Faktor eksternal media, pada level ini keuntungan dalam operasionalnya. berhubungan dengan faktor lingkungan Merupakan sebuah tantanagan tersendiri di luar media dimana penyajian berita pada media harus Terkait dengan faktor eksternal ini bisa memenuhi keinginan baik pembaca Engwall dalam Mc. Quail (2009) yang ingin mendapatkan informasi secara mengemukakan bahwa media berada pada tepat, cepat dan akurat maupun pihak pusaran antara tekanan kekuatan ekonomi manajeman yang tentunya menginginkan dengan kekuatan sosial dan politik. keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Kekuatan ekonomi antara lain adalah pihak Motif ekonomi tentu menjadi dominan kompetitor dan pemasang iklan, sedangkan dalam bisnis ini, namun terkait hal ini sosial dan politik antara lain adalah kontrol pemimpin redaksi menyampaikan bahwa hukum/politik, kelompok penekan dan prinsip dan motif ekonomi tidak menjadi organisasi sosial lainnya. Berhubungan satu-satunya yang dipegang dalam industri dengan pemerintah daerah sebagai faktor media. eksternal dalam pemberitaan, secara politk Berkaitan dengan manajemen setiap pemimpin daerah memiliki latar organisasi media, tentu ada sangkut belakang yang berbeda. Tentang adanya pautnya dengan kepemilikan media dimana kemungkinan nada (tone) berita ada kemungkinan pemilik media dipengaruhi oleh latar belakang politik mempengaruhi isi dari pemberitaan yang pemimpin daerah, Okta Prana menyatakan disampikan. Dalam hal kepemilikan media bahwa : (media ownership) Shomaker dan Reese “kalau kami nggak ikut partai politik (1996:163) menyatakan “at the top tertentu, kami berada diluar partai dan command posts of media organizations is it pemerintah daerah, dalam menulis the owner. Their influencehas berita kami tidak terpengaruh oleh atrractedsubstantial scholarly interest. partai politik tertentu termasuk partai Ultimately media owners or their politik pendukung bupati yang sedang appointedtop executive has the final say in berkuasa, kami tidak digaji oleh what the organization does. If the pemerintah daerah ataupun partai politik employees don’t like it, they can quite” tertentu, oleh karena itu jika memamg Berhubungan dengan kepemilikan ada kebijakan atau program-program media dimana Radar Madiun merupakan pemerintah daerah yang perlu kami bagian dari Jawa Pos Grup dan pemilik kritisi akan kami lakukan itu tanpa Jawa Pos adalah Dahlan Iskan yang melihat latar belakang politik penguasa masyarakat telah mengetahui siapa dia dan daerah” (wawancara, 24 Juni 2016) kemana arah dukungan politik Dahlan Sementara itu terkait kondisi sosial Iskan, apakah ini berpengaruh pada budaya masyarakat yang kemungkinan pemberitaan tentang pemerintah daerah di mempengaruhi kecenderungan arah / nada wilayah edarnya. Secara tegas pemimpin (tone) pemberitaan Radar Madiun, redaksi menyatakan bahwa pengaruh itu pemimpin redaksi menyatakan bahwa : tiak ada, Radar Madiun dan radar-radar “kondisi sosial masyarakat memang lainnya diberikan kebebasan, dikatakan sangat diperhatikan meskipun harus bahwa : tetap kritis, seperti yang pernah terjadi “yang saya rasakan tidak, jadi ada di Ponorogo ketika Kami memberikan kebebasan, meskipun pada saat ada judul berita Kampung Sinting, kegiatan Pak Dahlan pasti kita liput Kampung Ediot, Pemerintah Daeraah karena kami menganggap beliau sebagai bangkrut, ini masyarakat kurang bia tokoh yang pantas untuk diberitakan menerima. Kita kan termasuk daerah

163 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

mataraman jadi kalimat yang gagasan (realitas) dipandang disampaikan dalam penulisan berita menyimpang dan buruk, realitas masih harus lebih santun dari pada untuk diperdebatkan atau dipandang sebagai daerah lain misalnya , kalau di sebuah kontroversi. Surabaya gaya bahasa agak kasar gitu - Bidang atau area paling tengah adalah sudah biasa”. (wawancara, 20 Juni bidang konsensus, pada area ini 2016) menunjukkan bagaimana suatu Tentang faktor sosial budaya ini senada peristiwa, prilaku, gagasan (realitas) dengan hasil penelitian Hasdispardia dipahami dan disepakati secara (2010) yang menyampaikan bahwa bersama-sama sebagai realitas yang kecendruang arah/nada (tone) berita sangat sesuai dengan nilai-nilai atau ideologi dipengaruhi oleh kebijaka redaksional yang dipegang dan diyakini oleh dimana sosial budaya merupakan salah kelompok. satu unsur yang sangat dipertimbangkan Berkaitan dengan ideologi, Radar dalam penyajian berita. Madiun dalam menjalankan aktifitasnya tidak mengusung ideologi tertentu dalam Kebijakan Redaksional artian tidak mengikuti faham atau ajaran Sebagaimana disampaikan pada ideologi tertentu, namun sebagai media bagian terdahulu bahwa nada (tone) Radar Madiun menjunjung tinggi nilai- pemberitaan erat kaitannya dengan nilai kebenaran dan kejujuran dalam kebijakan redaksional suatu media, terkait menyampaikan informasi kepada hal ini Sudirman Tabba menyatakan bahwa pembacanya. kebijakan redaksional setidaknya Politik yang dilakukan oleh media dipengaruhi oleh ideologi atau nilai-nilai dapat dikategorikan ke dalam dua sisi yaitu yang diyakini oleh media, politik baik politik dalam arti afiliasi atau dukungan dalam arti politik yang sesungguhnya politik pada partai atau penguasa dan maupun poitik dalam arti keinginan untuk politik dalam arti keinginan media untuk mempertahankan eksistensi media dan mempertahankan eksistensinya. Dua sisi ekonomi atau bisnis. Sementara itu ini tak jarang dijalankan secara bersamaan Abdullah (2000) mengemukakan bahwa oleh media baik cetak maupun elektronik. kebijakan redaksional terdiri atas sikap Afiliasi politik dapat mempengaruhi politik media dan aturan-aturan kebijakan redaksional karena dibalik sajian keredaksian dan kewartawanan. berita dan informasi akan diarahkan untuk Berhubungan dengan ideologi yang mendukung partai politik tertentu atau dianut atau dipedomani oleh media massa, untuk mendukung penguasa, atau dengan Pamela J. Shoemaker memetakan kata lain media dapat berperan sebagai jurnalistik atau media massa dalam tiga pendukung atau oposisi terhadap suatau bidang atau tiga area sebagai berikut : partai tertentu atau kepada penguasaa. - Bidang atau area terluar disebut dengan Terkait dengan hal ini Radar Madiun bidang penyimpangan (Sphare of dalam menjalankan aktifitasnya tidak Deviance), bidang ini berisi tentang terpengaruh oleh partai politik tertentu, nilai-nilai yang dipahami dan dipegang termasuk dalam menerapkan kebijakan bersama oleh seluruh anggota redaksional tidak dipengaruhi oleh hal komunitas. Pada area atau bidang ini tersebut. Kondisi ini memberikan suatu kejadian/peristiwa, gagasan atau keleluasaan kepada wartawan dan redaktur prilaku (realitas) tertentu dipandang dalam mengumpulkan dan atau memilih menyimpang sehingga akan dikucilkan. berita yang akan disajikan kepada - Bidang atau lapisan yang lebih dalam masyarakat. Sementara itu dalam kaitan lagi adalah bidang kontroversi (sphare politik media untuk mempertahankan of legitimate controversy), pada area eksistensinya hal ini berhubungan erat atau bidang ini suatu dengan media sebagai industri. Didalam kejadian/peristiwa, prilaku dan atau industri media ada berbagai pihak yang

164 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167 saling terkait yaitu pemilik media, para prinsip yang dipegang oleh para redaktur pegawai termasuk di dalamnya adalah para dalam menjaga mutu produk, prinsip- wartawan dan karyawan lainnya, para prinsip tersebut menjadi panduan bagi pemasang iklan dan tentunya masyarakat wartawan dan para redaktur dalam luas sebagai pasar dari industri media. menyajikan berita kepada masyarakat. Berbicara tentang eksistensi dan Prinsip-prinsip tersebut adalah bersikap kebertahanan media, faktor ekonomi atau kritis, berpihak pada pembaca, super lokal bisnis menjadi pertimbangan utama. dalam artian mengutamakan isu-isu lokal, Sebagai sebuah industri, media harus informatif, edukatif dan bijak. membukukan keuntungan agar dapat memberikan pemasukan bagi pemilik Berita Dan Literasi Media media, mampu membiayai rutinitas media Pemahaman tentang literasi media termasuk menggaji seluruh elemen yang (media literacy) saat ini tidak terbatas pada berkaitan baik secara langsung ataupun kemampuan baca tulis saja, lebih jauh lagi tidak langsung dengan industri media. Tak litersi media dimaknai sebagai kemampuan terkecuali Radar Madiun, sebagai sebuah untuk melakukan komunikasi (membuat industri media yang harus dan atau menerima pesan) dalam berbagai mempertahankan idealismenya dalam variasinya dengan berbagi media atau menyajikan berita atau informasi kepada sarana yang ada di dalam masyarakat luas. masyarakat namun tidak dipungkiri bahwa Potter (2005) menyatakan profit atau keuntungan mendapat perhatian “Media Literacy is a set of tersendiri dari pihak manajemen, kondisi perspectives that we actively use to ini sedikit banyak akan mempengaruhi expose ourselves to the media to kebijakan redaksional dalam penyajian interpret the meaning of the messages berita kepada masyarakat. we encounter. We build our Salah satu sumber pendapatan media perspectives from knowledge structures. adalah dari biaya pemasangan iklan. Radar To build our knowledge structures, we Madiun memang menyediakan ruang need tools and raw material. These khusus untuk dimanfaatkan pihak-pihak tools are our skills. The raw material is yang ingin memasang iklan, pemerintah information from the media and from daerah biasanya memanfaatkan ruang yang the real world. Active use means that we disediakan untuk iklan sebagai sarana are aware of the messages and are penyampaian berbagai program dan consciously interacting with them”. sasaran pembangunan yang telah dan akan Literasi media berkaitan dengan dicapai dimasa mendatang, dalam hal ini bagaimana kita menginterpretasikan pesan tulisan yang disajikan biasanya berbentuk yang disampaikan oleh media, sudut berita yang bersifat advertorial. pandang kita dibangun dari strktur Berita semaca ini dapat memberikan pengetahuan yang kita miliki. Untuk hal ini nada positif pada pemberitaan Radar diperlukan alat dan bahan, yang dimaksud Madiun terkait pemerintah daerah yang alat adalah keahlian kita sedangkan bahan bersangkutan, namun idealisme para adalah informasi yang disampaikan oleh wartawan dan redaktur dalam mengolah media. Sementara itu Aufderheide, 1993, data dan fakta menjadi berita tentunya Christ and Potter, 1998 dalam Sonia tidak dapat sepenuhnya dipengaruhi oleh Livingstone, menyatakan tentang literasi divisi marketing. Meskipun diakui juga media (media literacy) sebagai berikut, baik pemimpin redaksi maupun para ”media literacy – indeed literacy more wartawan sebagai informan dalam generally – is the ability to access, analyze, penelitian ini bahwa sisi bisnis memang evaluate and create messages in a variety menjadi pertimbangan tersendiri dalam of forms”. Dari difinisi tersebut dapat penyajian berita. diketahui ada empat komponen literasi Lebih jauh lagi pemimpin redaksi media yaitu kemampuan mengakses, menyampaikan bahwa ada beberapa kemampuan menganalisa, kemampuan

165 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167 mengevaluasi dan kemampuan membuat adalah netral, sedangkan untuk pesan. kabupaten Madiun bernada negatif. Dalam penelitian ini, literasi medai Nada (tone) berita yang berkaitan berhubungan dengan kemampuan dengan pelaksanaan pembangunan seseorang untuk mengaanalisa dan adalah negatif untuk kabupaten Ngawi, mengevaluasi pesan yang disampaiakan Positif untuk kabupaten Madiun oleh media dalam hal ini adalah Radar sedangkan untuk kabupaten Magetan Madiun, melalui berita yang disajikan kecenderungannya adalah netral. dalam kesehariannya. Masyarakat harus 2. Kebijakan redaksional Radar Madiun memiliki filter terkait berita yang lebih banyak dipengaruhi oleh Faktor disajikan, kecenderungan arah berita ekonomi dalam artian kepentingan tentang satu atau beberapa pemerintah bisnis media dan kondisi sosial budaya daerah agar tidak begitu saja diterima masyarakat sekitar dari pada faktor sebagai realitas yang sesungguhnya. Ada Ideologi dan faktor Politik. berbagai hal yang menjadi pertimbangan media menampilkan kecenderunga Sedangkan terkait dengan literasi tersebut. Masyarakat harus memiliki media dalam hal ini adalah kemampuan pemahaman bahwa realitas yang untuk menganalisa dan mengevaluasi disampiakan oleh media telah melalui pesan yang disampaiakn media, dapat proses penonjolan satu sisi dan mungkin disarankan agar masyarakat tidak begitu penghilangan sisi yang lain, atau dikenal saja menerima berita yang disajikan oleh dengan istilah framming, disamping itu media, harus disadari bahwa ada sejumlah kemungkinan media juga memiliki agenda faktor yang mempengaruhi sebuah berita tertentu yang ingin dibangun dan menjadi disajikan atau tidak disajikan oleh media. agenda dalam masyarakat, hal lain yang mesti diketahui adalah bahwa media memiliki standar dan kebijakan Daftar Pustaka redaksional yang harus diikuti oleh wartawan sebagai penulis berita. Abdullah, Drs. Aceng, Press Relations Selain itu ada berbagai faktor yang Kiat Berhubungan Dengan Media mempengaruhi media dalam menyajikan Massa, PT. Remaja Rosdakara, berita, seperti yang disampaikan pada Bandung, 2000 bagian terdahulu, dalam penelitian ini Eriyanto, Analisi Isi Pengantar Metodologi didapatkan hasil bahwa motif atau faktor Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi ekonomi bagi media dan faktor kondisi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, sosial budaya masyarakat daerah yang Kencana Prenada Media Group, menjadi wilayah edar Radar madiun lebih Jakarta 2013 besar pengaruhnya dari pada motif atau Eshbaugh, Matthew – Soha, The Tone of faktor lainnya seperti faktor Ideologi Local Presidential News Coverage, ataupun faktor politik. Namun demikian Political Communication, 27:121– objektifitas dan akurasi berita yang 140, 2010 Copyright © Taylor & disajikan menjadi hal yang tidak boleh Francis Group, LLC ISSN: 1058- dikesampingkan. 4609 print / 1091-7675 online DOI:0.1080/10584600903502623

Penutup http://www.psci.unt.edu/~EshbaughS oha/PolCom10.pdf Dari uraian diatas dapat disimpulkan Flourney, Don Michael, Analisa Isi Surat sebagai berikut : Kabar Surat Kabar , 1. Nada (tone) berita yang berkaitan Gadjah Mada University Press, 1989 dengan penyelenggaraan pemerintahan Hadiprashada, Dhanuresto, Pemberitaan di kabupaten Ngawi dan magetan Media Cetak Dalam Kampanye

166 Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume II Halaman 76 - 167

Pemilu Presiden Tahun 2009 (Analisis isi pemberitaan Pemilu Presidan Pada Masa Kampanye di Media Cetak Harian Jogja dan Kedaulatan Rakyat Jogja Edisi Juni – Juli 2019) Tesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010. Kusumaningrat, Hikmah dan Kusumaningrat Kusuma, Jurnalistik Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2014 Littlejohn, Stephen W, Karen A.Foss, Teories of Human Communication Tenth Edition, Waveland Press INC, Long Grove, Illinois, 2011 Livingstone, Sonia, Media literacy and the challenge of new information and communication technologies, London: LSE Research Online, 2004 http://eprints.lse.ac.uk/1017 Mc. Quali, Denis, Teori Komunikasi Massa (terjemahan), Salemba Humanika, Jakarta 2011 Potter,W.J, Media Literacy, Upper Sadler River, NJ : Prentice Hall, 2005 Shoemaker, Pamela J. & Reese, Stephen D. 1996, Mediating The Message : Theoris of Influences on Mass Media Content, Second Edition, Longman Pblisher USA Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010

167