PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN AGAM DAN KOTA BUKITTINGGI Syukra Vadhillah E-Mail: [email protected]

UIN Imam E-Mail: [email protected]

Abstrak Pendapat masyarakat bahwa pengangkatan guru menjadi kepala sekolah didasarkan pada kedekatan hubungan dengan dinas pendidikan, bukan karena kinerja mereka yang baik selama 2 tahun terakhir menjadi dasar penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei kuantitatif deskriptif. Data penelitian berasal dari Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Agam dan seluruh Kota Bukittinggi, Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas kuesioner berada pada kisaran 0,302-0,788 dengan reliabilitas 0,958. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi yaitu dengan menggunakan berbagai sumber yaitu menyebarkan kuesioner kepada 123 kepala sekolah, wawancara penulis dengan salah satu tenaga administrasi di UPT TK / SD Agam dan pengawas SD 3 Agam Kabupaten Agam, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi baik dengan nilai rata-rata 204,9 atau 74,51%. Prestasi tertinggi kepala sekolah dasar ada pada aspek keterampilan mental yaitu 84,4% sedangkan terendah pada aspek prestasi yaitu 60,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pengangkatan guru sebagai kepala sekolah didasarkan pada kinerja bukan karena kedekatannya dengan dinas pendidikan.

Kata Kunci: Kepala Sekolah, Kinerja, Sekolah Dasar

Abstract The community's opinion that the appointment of teachers to be school principals is based on the close relationship with the education office, not because of their good performance over the past 2 years is the basis for this research. The research method used is a descriptive quantitative survey method. The research data came from primary school principals in Agam and throughout Bukittinggi City, elementary school supervisors in and Bukittinggi City as well as education and culture offices. The data collection tools used were questionnaires, interview guides, and documentation. The data processing technique is descriptive quantitative. The data analysis used were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the questionnaire was in the range 0.302-0.788 with a reliability of 0.958. While the data validity technique used triangulation, namely using various sources, namely distributing questionnaires to 123 principals, interviewing the author with one administrative staff at the Agam TK / SD UPT and 3 Agam District Elementary School supervisors, and documentation. The results showed that the performance of primary school principals in Agam District and Bukittinggi City was good with an average score of 204.9 or 74.51%. The highest performance of primary school principals was in the mental skill aspect, namely 84.4%, while the lowest was in the achievement aspect, namely 60.7%. This shows that teachers who are appointed as school principals are based on performance not based on their closeness to the education office.

Keywords: School Principal, Performance, Elementary School

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 92 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

1. Pendahuluan kemajuan yang berarti maka sekolah itu Adanya anggapan masyarakat bahwa dapat disebut sebagai sekolah yang efektif. kepala sekolah diangkat dari guru yang Berikut data yang penulis dapatkan memiliki hubungan dan kedekatan dengan dari Kepala Seleksi Kurikulum Bidang pihak dinas pendidikan dan kebudayaan. TK-SD Dinas Pendidikan dan Ada yang berpendapat bahwa untuk Kebudayaan Kota Bukittinggi, Bapak H. menjadi kepala sekolah itu tidaklah sulit Azrif Gusman, SH., M.Pd tentang data asalkan mempunyai kekayaan yang pencapaian peserta didik dalam bidang melimpah untuk mendudukinya. akademik. Pernyataan tersebut didengar oleh penulis secara langsung tanpa disengaja. Ketika itu beberapa orang guru mengeluhkan tanggungjawab kepala sekolah yang memimpin sekolah tempat ia bekerja. Pernyataan tersebut penulis dengar pada bulan Agustus 2016, bertepatan dengan informasi tentang akan diadakannya pelatihan moda dalam jaringan kombinasi guru pembelajar pada saat itu. Ketika itu Sekolah-sekolah dengan jumlah penulis sendiri merupakan salah satu nilai 5 besar tertinggi di Sumatera Barat mentor yang diutus untuk melakukan tersebut menunjukkan bahwa kepala pelatihan tersebut. Hal ini bertentangan sekolah telah berhasil mengarahkan dan dengan peraturan menteri tentang membina guru beserta peserta didiknya pengangkatan guru menjadi kepala sehingga memperoleh nilai ujian sekolah sekolah. Selain itu, kepala sekolah sering yang memuaskan. Namun keberhasilan keluar di jam dinas tanpa ada keperluan kepala sekolah tidak hanya ditunjukkan yang berhubungan dengan sekolah dan oleh nilai hasil belajar peserta didik saja, tugasnya. Bahkan kepala sekolah jarang tetapi juga dilihat dari aspek tugas pokok datang ke sekolah. Ini menunjukkan sikap yang terdiri dari supervisi, manajerial, dan kepala sekolah yang acuh sementara kewirausahaan; komitmen terhadap tugas keberhasilan kepala sekolah itu juga yang terdiri dari aspek kepribadian dan dilihat dari kepedulian kepala sekolah sosial; maupun hasil kerja berupa prestasi terhadap sekolah yang dipimpinnya. peserta didik seperti yang dikemukakan Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan pada tabel di atas, prestasi guru, dan kepemimpinan pada hakikatnya berkaitan prestasi sekolah. Oleh karena itu dengan tingkat kepedulian seorang Permendiknas No. 28 tahun 2010 tentang pemimpin terhadap hal yang telah dicapai penugasan guru sebagai kepala dan pembinaan terhadap organisasi yang sekolah/madrasah pada pasal 2 (1) yang ia pimpin (Wahjosumidjo, 2013, h. 49). berbunyi: guru dapat diberi tugas Selain itu, kualitas kepemimpinan tambahan sebagai kepala kepala sekolah sangat menentukan sekolah/madrasah apabila memenuhi kesuksesan sekolah (Mulyadi, 2010, h. persyaratan umum dan persyaratan 74). Walsh (1999, h. 32) mengindikasikan khusus. Salah satu persayaratan umum bahwa sekolah sukses adalah sekolah yang memiliki pengalaman mengajar sekurang- peserta didiknya menunjukkan kurangnya tiga tahun dan memperoleh perkembangan yang cukup berarti, terlepas nilai baik untuk penilaian kinerja sebagai dari mencapai standar yang tinggi atau guru dalam dua tahun terakhir. Ini tidaknya. Walaupun nilai akhir kelulusan mengindikasikan bahwa tidak semua guru peserta didik di sebuah sekolah tidaklah bisa dijadikan kepala sekolah. Dalam dapat dikatakan mencapai standar yang syarat tersebut tidak satupun yang tinggi, namun jika telah mengalami SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 93 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

mensyaratkan bahwa untuk menjadi Performance menurut Moeheriono, (2014, kepala sekolah harus kaya, memiliki h. 95) merupakan gambaran mengenai kedekatan dengan orang yang berkuasa, tingkat pencapaian pelaksanaan suatu tidak disyaratkan orang dengan suku dan program kegiatan atau kebijakan dalam ras tertentu. mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi Weber dalam Supardi (2013, h. organisasi yang dituangkan melalui 23) membuat kajian sekolah efektif di perencanaan strategis suatu organisasi. Amerika Serikat menyimpulkan ada 4 Sedangkan Robbins, (1994, h. 187) faktor penentu efektivitas sekolah yaitu berpendapat kinerja merupakan fungsi kepemimpinan yang kuat, harapan tinggi dari interaksi antara ability (kemampuan terhadap pencapaian akademik pelajar, dasar) dengan motivation (motivasi) yaitu iklim sekolah yang kondusif, tenang, kinerja (performance) P = (A x M) . Dari sesuai untuk pembelajaran serta beberapa pendapat di atas, dapat penekanan pada keterampilan membaca. disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil Salah satu faktor penentu sekolah efektif yang diperoleh sesuai dengan usaha, itu ialah pemimpin yang kuat artinya yang kemauan dan pekerjaan yang dilakukan mengayomi dan mengarahkan guru seseorang berdasarkan kemampuannya. beserta staf dan peserta didiknya. Kajian kedua terdapat R. Edmond dalam Supardi Standar Kinerja Kepala Sekolah (2013, h. 24-25) disimpulkan faktor Standar kinerja menurut Interstate penentu sekolah efektif adalah a) Leaders Licensure Consortium (ISLLC) kepemimpinan kepala sekolah yang teguh akan disajikan dalam bentuk tabel berikut terutama dalam kepemimpinan ini. pengajaran, b) iklim sekolah yang kondusif dan nyaman untuk pengajaran, c) penekanan kepada pengajaran- pembelajaran keterampilan dasar, d) harapan guru yang tinggi terhadap pencapaian akademik pelajar, dan e) kekerapan mengadakan penilaian. Berdasarkan dua kajian tersebut, dapat diketahui bahwa salah satu faktor penentu sekolah efektif atau sekolah yang sukses ialah kepemimpinan yang kuat. Salah satu ciri kepemimpinan kepala sekolah yang kuat menurut Sweeney (1982) dalam Supardi (2013, h. 25-26) ialah memberikan penekanan terhadap Indikator Penilaian Kinerja Kepala pencapaian peserta didik dalam bidang Sekolah akademik. Berdasarkan data dan kajian Depdiknas (2008, h. 23) membagi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan 10 dimensi penilaian kinerja kepala penelitian dengan judul “Kinerja Kepala sekolah itu menjadi 3 dimensi dan dapat Sekolah Dasar di Kabupaten Agam dan dilihat pada tabel berikut ini. Kota Bukittinggi”.

Pengertian Kinerja Kinerja dalam bahasa Inggris diartikan dengan kata performance. Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: 1) prestasi; 2) pertunjukan; dan 3) pelaksanaan tugas (Ruky, 2002,h. 14).” SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 94 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

diperoleh rii instrumen kinerja kepala sekolah sebesar 0,958 > r tabel 0,227 . Nilai rii tersebut mengindikasikan bahwa instrumen kinerja tersebut sangat reliabel sebagai pengumpul data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) angket untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dasar dengan indikator angket ialah merumuskan tujuan, pengetahuan, kemandirian, kompetensi, administrasi, kecakapan mental, kerjasama, sikap, tanggungjawab, inisiatif, disiplin, berani menanngung resiko, efektivitas, dan hasil kerja; 2) pedoman wawancara yang dibuat dalam bentuk daftar pertanyaan dengan poin-poin yang sama dengan angket; 3) 2. Metode Penelitian dokumentasi yang digunakan yaitu: a) data Jenis penelitian yang digunakan kepala sekolah Kabupaten Agam dan adalah penelitian survei guna mengetahui Kota Bukittinggi tahun 2017; b) data kinerja Kepala Sekolah Sekolah Dasar di nilai ujian akhir nasional/ujian sekolah Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. jenjang sekolah dasar se-Sumatera Barat Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar tahun ajaran 2015/2016 dan c) baik negeri, swasta maupun sekolah dasar dokumentasi wawancara berupa foto dan Islam terpadu yang ada di Kabupaten transkrip wawancara. Agam dan Kota Bukittinggi Provinsi Untuk mengungkapkan kinerja Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam pada bulan Juli hingga bulan Agustus dan Kota Bukittinggi, yang menjadi tahun 2017. informan kunci dalam penelitian ini Adapun langkah-langkah adalah penulis sendiri sebagai penelitian yang dilakukan ialah: Pertama pewawancara pengawas SD se-Agam dan peneliti mengujicobakan instrumen Kota Bukittinggi. Sedangkan informan penelitian tentang kinerja sekolah dengan pendukung ialah kepala sekolah. Informan jumlah 152 item kepada 50 orang populasi tersebut dikelompokkan dalam bentuk non sampel. Untuk menetukan validitas sumber data yang terdiri dari: a) data butir, maka ditentukanlah besar nilai r primer yaitu data tentang kinerja kepala tabel. Caranya ialah dengan menentukan sekolah dasar di Kabupaten Agam dan degree of freedom (df) = N-2 sehingga Kota Bukittinggi dengan jumlah kepala didapat df = 48 dengan taraf kepercayaan sekolah 123 orang dari 462 orang dan sebesar 5% maka diperoleh nilai r tabel pengawas 4 orang. Data yang bersumber sebesar 0, 284 (Sugiyono, 2011: h. 333). dari kepala sekolah ialah berdasarkan Sementara r hitung dicari dengan rumus angket yang diberikan kepada kepala product moment. Setelah nilai r hitung dan sekolah. Sedangkan data yang diperoleh r tabel dibandingkan, maka diperoleh 55 dari pengawas SD ialah hasil wawancara; butir item instrumen kinerja kepala dan b) data sekunder adalah mencakup sekolah yang dinyatakan valid dari 152 dokumen-dokumen resmi, buku-buku butir item yang diujikan. hasil penelitian yang berwujud laporan Kedua, setelah diketahui validitas dan sebagainya (Amirudin dan Asikin, butir isntrumen, peneliti menentukan nilai 2006, h. 30). reliabilitas instrumen dengan Data dikumpulkan dalam menggunakan rumus alfa cronbach dan penelitian Kinerja Kepala Sekolah SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 95 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Sekolah Dasar di Kabupaten Agam dan adalah triangulasi data. Uji keabsahan data Kota Bukittinggi dilakukan dengan yang berupa kinerja kepala sekolah dasar beberapa teknik yaitu: di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi a) Menyebarkan angket tentang kinerja dilakukan dengan cara: 1) triangulasi kepala sekolah kepada Kepala Sekolah sumber yaitu mengecek keabsahan data di Sekolah Dasar Kabupaten Agam dan melalui berbagai sumber dan dianggap Kota Bukittinggi dengan jumlah absah jika berbagai sumber tersebut sampel 123 orang dari 462 orang jawabannya bersifat reliabel, artinya tidak kepala sekolah. ada perbedaan antara sumber yang satu b) Wawancara dilakukan pada 3 orang dengan sumber yang lain; 2) triangulasi pengawas SD dan 1 orang staf tata teknik dengan mengecek data kepada usaha unit pelaksana teknis kecamatan. sumber yang sama dengan teknik yang c) Dokumentasi dengan dokumen yang berbeda. diperoleh ialah: d) Data kepala sekolah Kabupaten Agam 3. Hasil dan Pembahasan dan Kota Bukittinggi tahun 2017. Hasil penelitian dapat e) Data prestasi sekolah berdasarkan nilai dikategorikan pada beberapa kategori ujian akhir nasional/ujian sekolah seperti yang terlihat pada tabel berikut. jenjang sekolah dasar se-Sumatera Barat tahun ajaran 2015/2016. f) Foto dan transkrip wawancara.

Adapun aktivitas yang dilakukan dalam analisis data menurut Miles and Berdasarkan tabel di atas diketahui Huberman adalah sebagai berikut: a) bahwa kinerja kepala sekolah kategori reduksi data yaitu proses penyelesaian, sangat tidak baik 0%, tidak ada satu pun penyederhanaan, dan pemindahan data kepala sekolah yang memiliki kinerja mentah yang diperoleh dari matrik catatan yang sangat tidak baik. Artinya kepala lapangan sebagai wahana perangkum data sekolah dasar di Kabupaten Agam dan (Moleong, 1995, h. 190); b) penyajian data Kota Bukittinggi memang memiliki yaitu suatu kegiatan menyajikan, standar kinerja sesuai dengan tuntutan. mengoranisasikan, menyusun pola Sementara itu kinerja kepala sekolah dasar hubungan data yang diperoleh sehingga kategori kurang baik berkisar 1,63%. makin mudah untuk dipahami dan Kinerja kepala sekolah dasar kuang baik merencanakan kerja selanjutnya; c) 1,63% itu dengan masa kerja berkisar 6 kesimpulan dan verifikasi. tahun dan 12 tahun. Artinya kinerja kepala sekolah tidak dipengaruhi oleh masa kerja seseorang menjabat sebagai kepala sekolah. Kemudian kinerja kepala sekolah dasar kategori sedang berkisar 18,69%. Adapun kinerja kepala sekolah dasar kategori baik berjumlah 75,61% dari 123 orang kepala sekolah yang menjawab angket. Kemudian kinerja kepala sekolah dengan kategori sangat baik terdapat 4,06%. Pengujian keabsahan data Menurut Peraturan Menteri merupakan suatu kegiatan yang dilakukan Pendayagunaan Aparatur Negara dan oleh peneliti untuk memastikan kebenaran Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 dan keshahihan data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 96 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

tentang persentase hasil penilaian kinerja dan dalam validasi tersebut termasuk terdapat pada tabel berikut. menvalidasi visi misi sekolah, di sana akan ada catatan-catatan nanti kesepakatan visi misinya. b) Pengetahuan Sebagaian besar kepala sekolah dasar di Adapun aspek kinerja yang Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi diberikan kepada sampel kepala sekolah memiliki pengetahuan yang cukup dasar di Kabupaten Agam dan Kota terbukti dengan persentase 61% pada Bukittinggi dapat dianalisis dengan nilai aspek pengetahuan. Buk Hasneli, S.Pd., rentang di atas. Nilai yang diperoleh oleh SD juga menambahkan bahwa untuk kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam pengembangan kompetensi kepala sekolah dan Kota Bukittinggi dapat dilihat pada diadakan KKKS (Kelompok Kerja Kepala tabel berikut. Sekolah) yang dihadiri oleh kepala sekolah se-gugus bahkan se-kecamatan. c) Kemandirian Sebagian besar kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi memiliki aspek kemandirian yang baik dalam menjalankan tugasnya. Hal ini terbukti dari jawaban angket yang disebarkan dengan persentase 72,5%. Namun dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh staf tata

a) Tujuan usaha.

Di Kabupaten Agam dan Kota d) Kompetensi Bukittinggi sebagian besar kepala sekolah Dalam kompetensi kepala sekolah dasar di dasar menetapkan tujuan dengan baik Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi terbukti dengan persentase jawaban angket sebagian besar memiliki kompetensi yang yaitu 76%. Hal ini sesuai dengan baik dengan perolehan persentase 77,6%. ungkapan narasumber yang diwawancarai, Hal ini sesuai dengan ucapan Bapak Astimgusmi, S.Pd, dan Buk Hasneli, bahwa kepala sekolah dalam menetapkan tujuan berupa visi misi dengan bantuan S.Pd.,SD. dan persetujuan dari pihak komite sekolah e) Administrasi dan pengawas SD setempat. Visi dan misi Sebagian besar kepala sekolah telah pun ditetapkan atau diganti sesuai dengan memiliki administrasi yang baik dengan perubahan kurikulum yang berlaku. Selain persentase 77,1%. Sebab dalam itu, visi misi sekolah juga diganti jika melengkapai administrasi ini, sudah ada staf tata usaha seperti yang diungkapkan memang diperlukan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah dan oleh Bapak Astimgusmi, S.Pd, “A sudah lingkungan. Buk Hasneli, S.Pd.,SD cap kini, soalnya sudah pakai TU, dulu mengatakan kalau secara aturan memang organisasi TU tu di kecamatan, seluruh begitu tapi kadang-kadang karena visi misi informasi melalui TU, ado WA nyo tu. tersebut sudah terbentuk oleh kepala Informasi dari Agam langsung ka sakolah, sekolah sebelumnya, atau kadang-kadang sebab WA Agam ado lo. Jadi capek.” menyesuaikan dengan keadaan sekolah, f) Kecakapan mental Sebagian besar kepala sekolah dasar telah bagaimana keadaan sekolah kita sekarang, apakah cocok visi dengan misi kalau ndak memiliki kecapakan mental yang baik tu dirubah lagi. Berkaitan dengan itu terbukti dengan persentase 84,4% dari adanay validasi kurikulum setiap tahun, angket yang dibagikan.. Hal ini didukung oleh ungkapan oleh narasumber Bapak SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 97 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Astimgusmi, S.Pd dan Bapak Nawarlis, Sebagian besar kepala sekolah S.Ag bahwa tidak ada kasus yang berarti dasar di Kabupaten Agam dan Kota antara kepala sekolah dengan masyarakat Bukittinggi memiliki tingkat kedisiplinan sekitar sekolah. Bahkan Buk Hasneli, yang baik tercatat 82% didukung oleh S.Pd.,SD mengatakan: “Pada umumnya pendapat Buk Hasneli, S.Pd., SD hubungan kepala sekolah dengan mengatakan bahwa pada umumnya kepala masyarakat sangat baik. sekolah tepat waktu dalam melaksanakan g) Kerjasama tugasnya tapi tentu ada sebahagian yang Kepala sekolah di Kabupaten Agam dan agak terlambat, tergantunglah kesibukan Kota Bukittinggi sebagian besar telah kepala sekolah masing-masing. membina kerjasama yang baik terbukti l) Berani menanggung resiko dengan persentase aspek kerjasama Di Kabupaten Agam dan Kota 79,3%. Hal ini didukung oleh pengakuan Bukitinggi sebagian besar kepala sekolah Buk Hasneli, S.P.,SD mengatakan bahwa dasar memiliki rasa berani yang baik untuk mencapai tujuan dan meningkatkan dalam menanggung resiko76% dengan prestasi sekolah dan peserta didik telah ada perolehan skor rata-rata 3,8. kerjasama antara kepala sekolah dengan m) Efektifitas majelis guru. Sebagian besar kepala sekolah h) Sikap dasar memiliki efektivitas 76%. Sebagian besar kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi memiliki sikap yang baik n) Prestasi dengan persentase 75%. Adapun kepala sekolah dasar i) Tanggungjawab sebagian besar memiliki prestasi yang Sebagian besar kepala sekolah cukup dengan perolehan aspek mencapai dasar di Kabupaten Agam dan Kota 60,7%. Dalam mencapai prestasi yang Bukitinggi memiliki rasa tanggungjawab baik kepala sekolah memiliki trik tertentu yang baik dalam melaksanakan tugasnya seperti yang dikatakan oleh Bapak terbukti dengan persentase 80,5%. Sesuai Nawarlis, S.Ag sementara Buk dengan perkataan Bapak Nawarlis, S.Ag, Hasneli,S.Pd.,SD menambahkan bahwa “Semuanya bertanggungjawab”. prestasi sekolah itu tergantung kepala j) Inisiatif sekolah memanej potensi guru, sarana Sebagian besar kepala sekolah prasarana, tenaga pendidik dasar di Kabupaten Agam dan Kota kependidikanlah pokoknya. Bukittinggi telah memiliki inisiatif yang Adapun kinerja kepala sekolah cukup ditunjukkan dengan persentase dengan berbagai aspek dapat dilihat pada 62,7%. Sesuai dengan ucapan Pak gambar berikut ini. Nawarlis, S.Ag bahwa dalam mengembangkan inisiatif seperti mengadakan pelombaan di sekolah semua kepala sekolah merata mengadakannya sebagai motivator bagi peserta didik untuk belajar dengan giat. Ungkapan yang sama juga diucapkan oleh Buk Hasneli, S.Pd.SD. Selain itu Buk Hasneli, S.Pd.,SD mengatakan bahwa ada kepala sekolah yang menerapkan program baru di sekolah Dari empat belas aspek kinerja masing-masing seperti menguji perkalian kepala sekolah dasar yang diukur, dapat sebelum masuk ke kelas di pagi hari. disimpulkan bahwa sebagian besar kepala k) Disiplin sekolah dasar di Kabupaten Agam dan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 98 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Kota Bukittinggi memiliki kinerja yang penilaian sebesar 76,00 % (baik), baik dengan persentase 74,51% ditinjau sedangkan berdasarkan pendapat siswa dari segala aspek kinerja yang diteliti Kepala SMKN 2 Depok memperoleh penulis. Kinerja tertinggi kepala sekolah penilaian sebesar 65,12 % (baik); 2) dasar di Kabupaten Agam dan Kota kinerja kepala sekolah dilihat dari aspek Bukittinggi ada pada aspek kecakapan sosial, berdasarkan pendapat guru Kepala mental yaitu 84,4% sementara kinerja SMKN 2 Depok memperoleh penilaian kepala sekolah dasar terendah ada pada sebesar 76,02 % (baik), sedangkan aspek prestasi yaitu 60,7%. berdasarkan pendapat siswa Kepala SMKN 2 Depok memperoleh penilaian Pembahasan sebesar 68,06 % (baik); 3) kinerja kepala Penelitian ini bertujuan untuk sekolah dilihat dari aspek pemberdayaan mengetahui kinerja kepala sekolah dasar guru, berdasarkan pendapat guru Kepala di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. SMKN 2 Depok memperoleh penilaian Berikut ini beberapa penelitian yang sebesar 68,37% (baik), sedangkan pernah dilakukan sebelumnya. Pertama, berdasarkan pendapat siswa Kepala studi yang dilakukan oleh Andriani SMKN 2 Depok memperoleh penilaian Kusumawati tentang Kinerja dalam sebesar 82,15 % (sangat baik), 4) Kinerja Perspektif Gender: Adakah Perbedaan? kepala sekolah dilihat dari aspek menyimpulkan bahwa perempuan dan pemberdayaan siswa, berdasarkan laki-laki memiliki kemampuan yang sama pendapat guru Kepala SMKN 2 Depok dalam memimpin. Hal ini sama halnya memperoleh penilaian sebesar 73,89 % dengan hasil penelitian penulis, bahwa (baik), sedangkan berdasarkan pendapat laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya siswa Kepala SMKN 2 Depok dalam kinerja memimpin sekolah dasar. memperoleh penilaian sebesar 66,91 % Muhamad Robie Awaludin S yang (baik); 5) kinerja kepala sekolah dilihat berjudul Kinerja Kepala Sekolah, Disiplin dari aspek pengelolaan sarana dan Kerja Guru dan Efektivitas Manajemen prasarana, berdasarkan pendapat guru Mutu SMA Swasta yaitu penelitian yang Kepala SMKN 2 Depok memperoleh dilakukan terhadap 30 sekolah. Hasil penilaian sebesar 65,57 % (baik), penelitian ini menunjukan bahwa kinerja sedangkan berdasarkan pendapat siswa kepala sekolah, disiplin kerja guru dan Kepala SMKN 2 Depok memperoleh efektivitas manajemen mutuSMA swasta penilaian sebesar 61,50 % (cukup baik); se-kota Bandung berada pada kategori dan ) kinerja kepala sekolah dilihat dari tinggi. Selain itu, pengaruh kinerja kepala aspek supervisi, berdasarkan pendapat sekolah terhadap efektivitas manajemen guru Kepala SMKN 2 Depok memperoleh mutu pada kategori rendah, pengaruh penilaian sebesar 76,43 % (baik). disiplin kerja guru terhadap efektivitas Sedangkan berdasarkan pendapat siswa manajemen mutu pada kategori sedang Kepala SMKN 2 Depok memperoleh dan pengaruh kinerja kepala sekolah dan penilaian sebesar 70,01 % (baik). Ini disiplin kerja guru terhadap efektivitas sejalan dengan penelitian yang dilakukan manajemen mutu pada kategori tinggi. penulis. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Yunita Rachma Fajarwati dengan Zaiyadi Abdillah yang berjudul Kinerja judul Kinerja Kepala Sekolah Menengah Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman dalam Meningkatkan Mutu Sekolah (Studi . Berdasarkan hasil penelitian Deskriptif Kualitatif di SMA Negeri 8 yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Seluma) yaitu penelitian yang dilakukan 1) kinerja kepala sekolah dilihat dari terhadap kepala sekolah, guru dan peserta aspek kepribadian, berdasarkan pendapat didik. Hasil penelitian secara umum guru Kepala SMKN 2 Depok memperoleh menunjukkan bahwa kinerja kepala SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 99 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Seluma masih banyak prestasi yang perlu diukir dalam meningkatkan mutu pendidikan oleh kepala sekolah dasar. berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada walaupun terdapat kendala yang dihadapi DAFTAR PUSTAKA dan kepala Sekolah Atas Negeri 8 Seluma berusaha mengatasi kendala yang ada. A.S. Ruky. 2002. Sistem Manajemen Penelitian ini memiliki objek penelitian Kinerja. Jakarta: Rineka Cipta. yang berbeda dengan yang dilakukan penulis. Karena lebih terfokus pada aspek Amirudin dan Zaenal Asikin. 2006. peningkatan mutu sementara penulis Penghantar Metode Penelitian Hukum. melihat dari berbagai aspek seperti yang Jakarta: Raja Grafindo Persada. telah dikemukakan di atas. Andang. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah; Konsep, Kesimpulan Strategi, dan Inovasi Menuju Sekolah Berdasarkan hasil penelitian dan Efektif. Yogyakarta: Ar-Ruzz pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Media. 1. Kinerja kepala sekolah dasar di Kabupaten Agam dan Kota Andriani Kusumati. 2007. Kepemimpinan Bukittinggi sebagian besar memiliki dalam Pespektif Gender: Adakah kinerja yang baik dari aspek tujuan, pernedaan?.Jurnal Administrasi Bisnis. pengetahuan, kemandirian, Vol. 1No. 1 Juni 2007 kompetensi, administrasi, kecakapan mental, kerjasama, sikap, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. tanggungjawab, inisiatif, disiplin, Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. berani menanggung resiko, efektivitas Jakarta: Direktorat Tenaga dan prestasi dengan capaian 74,51%. 2. Perolehan kinerja kepala sekolah Kependidikan Direktorat Jenderal dasar di Kabupaten Agam dan Kota Meningkatan Mutu Pendidik dan Bukittinggi dari aspek tujuan 76%, Tenaga Kependidikan. pengetahuan 61%, kemandirian 72,5%, kompetensi 77,6%, James H. Stronge, Holly B. Richard dan administrasi 77,1%, kecakapan Nancy Catano. 2013. Kualitas Kepala mental 84,4%, kerjasama 79,3%, Sekolah yang Efektif. Jakarta: Indeks. sikap 75%, tanggungjawab 80,5%, inisiatif 62,7%, disiplin 82%, berani Lexi Moleong. 1995. Metodologi menanggung resiko 76%, efektivitas Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja 76% dan prestasi 60,7%. Rosda Karya. Berdasarkan kesimpulan penelitian yang ada pada sub bab sebelumnya, maka Milles, Mattew B & Huberman, A temuan ini memberikan implikasi bahwa Michael. 1994. Qualitative Data Analysis. pentingnya meningkatkan prestasi, California: SAGE Publications. Inc. pengetahuan dan inisiatif kepala sekolah dasar dalam memimpin sekolah dasar di Moeheriono. 2014. Pengukuran Kinerja Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Walaupun dari segi nilai peserta didik ajaGrafindo Persada. dalam ujian sekolah selalu mencapai nilai yang tertinggi di Sumatera Barat. Namun Muhamad Robie Awaludin S. 2017. hal itu merupakan sebagian kecil dari Kinerja Kepala Sekolah, Disiplin prestasi yang dapat diraih kepala sekolah, Kerja Guru dan Efektivitas Manajemen Mutu SMA Swasta. Jurnal Administrasi

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 100 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 15-16 JANUARI 2021

Pendidikan Institut Agama Islam Sahid Bogor. Vol. XXIV No. 1 April 2017, h. 94-106.

Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Mutu. Malang: UIN-Maliki Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 28 tahun 2010 tentang penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

Rizki Yunita Rachma Fajarwati. 2013. Kinerja Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Robbins, S.P. 1994. Essentials ofOrganizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Supardi. 2013. Sekolah Efektif: Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sweeney, J. 1982. Research Synthesis on Effective School. Education Leadership. 39: 346-353.

Wahdjosumidjo. 2013. Kepemimpinan kepala sekolah; Tinjauan teoritik dan permasalahannya. Jakarta: Rajawali Press.

Walsh, M. 1999. Building a Successfull School. London: Kogan Page

Weber, G. 1971. Innercity Children Can be Taught to Read: Four Succesfull Schools.

Zaiyadi Abdillah. 2013. Kinerja Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri dalam Meningkatkan Mutu Sekolah (Studi Deskriptif Kualitatif di SMA Negeri 8 Seluma). PPs FKIP Universitas Bengkulu. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PPs UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2021 101